Transcript
Page 1: TESIS Lampiran 5 Full SEM

TESIS

IMPLEMENTASI PROGRAM CSR DAN PENGARUHNYA TERHADAP CITRA PERUSAHAAN

(Studi Kasus Program CSR PT Vale Indonesia, Tbk Pada Proyek Penyediaan Air Bersih)

disusun dan diajukan oleh

ANASRUL P2100215036

kepada

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2017

Page 2: TESIS Lampiran 5 Full SEM
Page 3: TESIS Lampiran 5 Full SEM

iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : ANASRUL

NIM : P2100215036

Jurusan/Program Studi : Magister Maanajemen

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tesis yang berjudul

IMPLEMENTASI PROGRAM CSR DAN PENGARUHNYA TERHADAP CITRA PERUSAHAAN

(Studi Kasus Program CSR PT Vale Indonesia, Tbk Pada Proyek Penyediaan Air Bersih)

Adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya didalam

naskah tesis ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan/ditulis/atau

diterbitkan sebelumnya, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan

disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka

Apabila di kemudian hari ternyata di dalam tesis ini dapat dibuktikan terdapat

unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dan

diproses sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku (UU No

20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70)

Makassar, 24 November 2017

Yang Membuat Pernyataan

Tanda Tangan

Nama Terang : ANASRUL

Page 4: TESIS Lampiran 5 Full SEM

v

PRAKATA

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan rahmatnya sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini tesis ini. Tesis ini

merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar Magister Manajemen pada program

Magister Manajement Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin

Peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu

sehingga tesis ini dapat terselesaikan. Khususnya kepada

1. Bapak Dr. H. Jusni, SE., M.Si, selaku ketua program Magister Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin atas wejangan motivasi

dan ilmunya sehingga dapat menyelesaikan program ini.

2. Bapak Dr. H. Muh. Yunus Amar, SE., MT dan Ibu Dr. Wahda, SE.,M.Pd.,M.Si

sebagai tim penasehat atas waktu yang telah diluangkan untuk membimbing,

memberi motivasi, saran dan diskusi-diskusi yang telah dilakukan.

3. Para staf pengajar Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas

Hasanuddin yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan melalui kegiatan

belajar mengajar.

4. Para staf administrasi Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas

Hasanuddin yang telah banyak membantu dalam penyelesaian studi ini.

Terakhir kepada Istriku tercinta Napsiah dan putraku Fayiz Qobit Syaifulloh

yang telah sabar menemani dan mendukung sehingga menjadi motivasi setiap

saat dalam menyelesaikan studi ini.

Peneliti juga menyadari bahwa dalam penyusunan, penyajian dan

pembahasan materi dalam tesis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

Page 5: TESIS Lampiran 5 Full SEM

vi

dengan penuh kerendahan hati peneliti mengharapkan saran, kritik dan segala

bentuk pengarahan dari semua pihak untuk perbaikan tesis ini.

Makassar, November 2017

ANASRUL

Page 6: TESIS Lampiran 5 Full SEM

ABSTRAK

lNsRUL. lmplementasi Pragram csr dan pengarultnya terhadap citraPerusahaan. sfudi Kasus Program csr pr vate naanesra Tbi. padaProyek Penyediaan Air Bersih (dibimbing oleh yunus Amar dan wahd'a).

Penelitian ini bertujuan mengevaruasi implementasi dari programCsr sert-a pengaruhnya terhadap citra perusahaan dalam hal prograni Csrpada PT vale lndonesiaTbk. pada proyek penyediaan air bersih.

-

Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori, yakni menjelaskanpersepsi responden dengan tujuan menganalisis berbagai hubunganantara satu variabel dan variabel lainnya atau pengaruh-memengaiuhiantarvariabel.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel (manfaat,kesejahteraan, dan pengembangan kapasitas) memberikan dampaksignifikan terhadap peningkatan citra perusahaan sehingga dapatdikatakan bahwa implementasi program csr pada program

-penyeoidan

sarana air bersih di Kecamatan Nuha, Towuti, dan wasuponda secarasimultan memberi dampak positif terhadap peningkatan citra perusahaan.

Kata kunci: citra perusahaan, CSR, pengembangan kapasitas

Page 7: TESIS Lampiran 5 Full SEM

ABSTRACT

ANASRUL. The lmplementation of the Csr Program and its Effect on thegompaly's lmage:a Case Study of the CSR Progiam at PT Vate lndonesia Tbkin the Procurement of Clean Water Project (sufervised by yunus Amar andWahda)

This research aimed to evaluate the imptementation of CSR Program andits effect on the image of the company in CSR program at PT Vale lidonesia,Tbk in the Project of Clean Water procurement.

The research was an explanatory research (explanatory perceptionalresearch), i.e. the explanatory research of the perception of the'respondentaiming to analyze the correlations between one variable with other variables, orhow one variable affected other variables.

The research results indicated that the three variables, namely the benefit,the prosperity, and the capacity development had a significant impact on theimprovement of the image of the company; consequently, it could be concludedthat the implementation of CSR program in the procurement of clean waterfacilities in sub-districts of Nuha, Towuti, and Wasuponda had a positive impacton the improvement oh the company's image

Keywords: company's image, CSR capability devetopment

Page 8: TESIS Lampiran 5 Full SEM

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iii

HALAMAN PEGESAHAN ............................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ................................... v

PRAKATA ....................................................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

ABSTRACT ..................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii

DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL ............................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................... 10

1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................... 11

1.4. Kegunaan Penelitian ................................................................ 12

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................... 13

1.6. Sistematika Penulisan .............................................................. 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 15

2.1. Tinjauan Teoritis ....................................................................... 15

2.1.1. Tanggungjawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) ........................................... 15

2.1.1.1. Pengertian CSR ................................................. 15

2.1.1.2. Pengembangan Masyarakat (Community Development) Dalam Program CSR ................. 18

2.1.1.3. Tahapan-Tahapan Penerapan CSR .................. 21

2.1.1.4. Indikator Keberhasilan Implementasi Program

CSR ................................................................... 25

Page 9: TESIS Lampiran 5 Full SEM

x

2.1.1.5. Manfaat Program CSR ...................................... 31

2.1.2. Citra Perusahaan ........................................................... 34

2.1.2.1. Pengertian Citra Perusahaan ............................ 34

2.1.2.2. Citra Perusahaan Dalam Industri Ekstraktif ........ 36

2.1.2.3. Faktor-Faktor Yang Mambentuk Citra Perusahaan ....................................................... 38

2.2. Penelitian Sebelumnya ............................................................. 38

2.3. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ........................................... 47

2.3.1. Kerangka Pemikiran ....................................................... 47

2.3.2. Hubungan Antar Variabel ............................................... 48

2.3.2.1. Hubungan antara Manfaat dan Citra Perusahaan ........................................................ 48

2.3.2.2. Hubungan antara Kesejahtraan dan Citra Perusahaan ........................................................ 48

2.3.2.3. Pengembangan Kapasitas dan Citra Perusahaan ........................................................ 50

2.3.3. Hipotesis ........................................................................ 51

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 52

3.1. Rancangan Penelitian ............................................................... 52

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 53

3.3. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 58

3.4. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ............................... 59

3.4.1. Populasi ......................................................................... 59

3.4.2. Teknik Pengambilan Sampel ......................................... 60

3.5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................ 63

3.6. Teknik Analisis Data ................................................................. 65

3.6.1. Metode Analisis Evaluasi Manfaat Program CSR ........... 66

3.6.2. Metode Analsis Implementasi Program CSR dan Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Citra Perusahaan ..................................................................... 68

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 79

4.1 Hasil Penelitian ......................................................................... 79

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................ 79

4.1.2 Karakteristik Responden ................................................ 81

Page 10: TESIS Lampiran 5 Full SEM

xi

4.1.3 Analisis Instrumen Penelitian ......................................... 84

4.1.4 Analisis Statistik Deskriptif ............................................. 86

4.1.5 Analisis Structural Equation Model (SEM) .................... 89

4.1.6 Hasil Pengujian Hipotesis .............................................. 103

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 105

4.2.1 Evaluasi Variabel Manfaat Program ................................ 105

4.2.2 Hubungan Antara Manfaat dan Citra Perusahaan ......... 108

4.2.3 Hubungan Antara Kesejahtraan dan Citra Perusahaan .................................................................... 112

4.2.4 Hubungan Antara Pengembangan Kapasitas dan Citra Perusahaan ........................................................... 117

4.2.5 Implementasi Program CSR PT Vale Pada Program Sarana Air Besih Terhadap Peningkatan Citra Perusahaan .................................................................... 122

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 125

5.1. Kesimpulan ............................................................................... 125

5.2. Saran ........................................................................................ 125

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 127

LAMPIRAN

Page 11: TESIS Lampiran 5 Full SEM

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Dana Pengelolaan Program CSR PT Vale ....................................... 6

2.1 Aspek (variabel) atau Indkator CSR ................................................ 30

2.2 Penelitian Sebelumnya ................................................................... 39

3.1 Distribusi Penduduk Kecamatan Nuha ............................................ 55

3.2 Distribusi Penduduk Kecamatan Towuti .......................................... 56

3.3 Distribusi Penduduk Kecamatan Wasuponda ................................. 57

3.4 Populasi Penelitian .......................................................................... 59

3.5 Ukuran Sampel Minimal Untuk Analysis SEM ................................. 61

3.6 Perhitungan dan Distribusi Sampel ................................................. 62

3.7 Variabel dan Definisi Operasional ................................................... 63

3.8 Ilustrasi Community Development Index (CDi) ............................... 68

3.9 Jenis Variabel Penelitian ................................................................. 70

3.10 Persamaan Model Struktur ............................................................ 72

3.11 Persamaan Model Pengukuran Variabel Manfaat (X1) .................... 72

3.12 Persamaan Model Pengukuran Variabel Kesejahtraan (X2) ........... 72

3.13 Persamaan Model Pengukuran Variabel Peningkatan Kapasitas (X3) .................................................................................................. 73

3.14 Persamaan Model Pengukuran Variabel Citra Perusahaan (Y2) ..... 73

4.1 Sebaran Responden Berdasarkan Pendidikan .............................. 81

4.2 Sebaran Responden Berdasarkan Usia .......................................... 82

4.3 Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 82

4.4 Sebaran Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................. 83

4.5 Sebaran Responden Berdasarkan Lama Telah Menerima Manfaat Program ............................................................................. 84

4.6 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Realibilitas ............................... 85

Page 12: TESIS Lampiran 5 Full SEM

xiii

4.7 Frekuensi / Prosentase Variabel Manfaat (X1) ............................... 86

4.8 Frekuensi / Prosentase Variabel Kesejahtraan (X2) ....................... 87

4.9 Frekuensi / Prosentase Variabel Pengembangan Kapasitas (X3) .. 88

4.10 Frekuensi / Prosentase Variabel Citra Perusahaan (Y1) ................. 88

4.11 Evaluasi Kriteria Goodness Of Fit Indices X1 ................................. 90

4.12 Loading Faktor ( ) Pengukuran X1 ................................................. 90

4.13 Evaluasi Kriteria Goodness Of Fit Indices X2 ................................. 91

4.14 Loading Faktor ( ) Pengukuran X2 ................................................. 92

4.15 Evaluasi Kriteria Goodness Of Fit Indices X3 ................................. 93

4.16 Loading Faktor ( ) Pengukuran X3 ................................................. 94

4.17 Evaluasi Kriteria Goodness Of Fit Indices Y1 .................................. 94

4.18 Loading Faktor ( ) Pengukuran Y1 ................................................. 95

4.19 Goodness Of Fit dan Cut-Off Value – Full Model One Step ............ 97

4.20 Goodness Of Fit dan Cut-Off Value – Full Model Two Step ............. 99

4.21 Evaluasi Estimates Uji Full Model ................................................... 100

4.22 Community Development Index di Masing-Masing Kecamatan ....... 106

Page 13: TESIS Lampiran 5 Full SEM

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Distribusi Dana CSR PT Vale Tahun 2015 ...................................... 7

2.1 Model Penelitian............................................................................... 47

3.1 Lokasi Penelitian di Kecamatan Nuha ............................................. 54

3.2 Lokasi Penelitian di Kecamatan Towuti ........................................... 55

3.3 Lokasi Penelitian di Kecamatan Wasuponda .................................. 57

3.4 Model Diagram Jalur (Path Diagram) Untuk Analsis Implementasi CSR dan Citra perusahaan ............................................................. 71

3.5 Struktur Variabel Penelitian ............................................................. 74

4.1 Sebaran Responden Berdasarkan Pendidikan ............................... 81

4.2 Sebaran Responden Berdasarkan Usia .......................................... 82

4.3 Sebaran Responden Berdasakan Jenis Kelamin ............................ 83

4.4 Sebaran Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................. 83

4.5 Sebaran Responden Berdasarkan Lamanya Telah Menerima Manfaat Program ............................................................................ 84

4.6 Pengukuran Full Model One Step ................................................... 96

4.7 Pengukuran Full Model Two Step (Modifikasi Model) ..................... 98

4.8 Distribusi Rata-rata Jawaban Responden Pada Tiap Kecamatan Untuk Variabel Manfaat ................................................................... 109

4.9 Distribusi Rata-rata Jawaban Responden Pada Tiap Kecamatan Untuk Variabel Kesajahtraan .......................................................... 113

4.10 Distribusi Rata-rata Jawaban Responden Pada Tiap Kecamatan Untuk Variabel Pengembengan Kapasitas ...................................... 118

Page 14: TESIS Lampiran 5 Full SEM

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Kuisioner Penelitian ......................................................................... 133

2 Tabel Jawaban Responden ............................................................ 140

3 Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................. 173

4 Confirmatory Factor Analisys (CFA) Seluruh Variabel ..................... 179

6 Full Model SEM ................................................................................ 195

Page 15: TESIS Lampiran 5 Full SEM

xvi

DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL

Singkatan/Simbol Keterangan

CSR Corporate Socal Responsibility

CD Community Development

CDi Community Development Index

PTPM Program Terpadu Pengembangan Masyarakat

PMDM Program Mitra Desa Mandiri

CFA Confirmatory Factor Analisys

X Vektor bagi perubah manifest yang berukuran q x 1

Λx Matriks bagi unloading factor (λ)

ξ Vektor bagi perubah-perubah laten yang berukuran n x 1

δ Vektor bagi galat pengukuran yang berukuran q x 1

Φ Matriks bagi kovarian dari variabel laten

Θδ Kovarian dari galat pengukuran δ

η Matriks variabel manifest endogen

ξ Matriks variabel manifest eksogen

β Besarnya pengaruh variabel endogen ke variabel endogen lainnya

Γ Besarnya pengaruh variabel eksogen ke variabel endogen

ζ Galat structural (structural error)

y Matriks variabel laten endogen

x Matriks variabel laten eksogen

Λ Matriks loading faktor

ε Galat pengukuran (measurement error) variabel endogen

δ Galat pengukuran (measurement error) variabel eksogen

Page 16: TESIS Lampiran 5 Full SEM

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia tambang dan migas jika dilihat dari aspek lingkungan korelasinya

dengan komunitas lokal, akan tampak bahwa citra korporasi terlihat lebih buruk

dibandingkan dengan industry jasa, perkebunan atau manufaktur lainnya

(Yankoveleva, 2005). Hal ini terjadi karena eksploitasi sumber daya alam dalam

kegiatan industri tambang dan migas serta praktek lingkungan yang dilakukan

lebih banyak bertentangan terhadap tujuan pelestarian lingkungan hidup dan

kepentingan masyarakat lokal.

Dalam kegiatan industri dalam sektor pertambangan biasanya menimbulkan

dampak baik dan tidak baik dalam pelaksanaannya. Demikian pula bahwa para

pemangku kepentingan menaruh ekspektasi yang tinggi terhadap perusahaan,

terutama masyarakat sekitarnya untuk perbaikan hidup yang lebih baik. Prayogo

(2011) mengemukakan bahwa ditengah citra atau persepsi buruk di kalangan

masyarakat sekitar atau penggiat NGO (non-government organization) menjadi

pertimbangan penting bagi korporate untuk senantiasa berupaya memperbaiki citra

mereka. Ketidakpedulian perusahaan pada masyarakat dan lingkungan dapat

menimbulkan ancaman keberlangsungan industri ekstraktif.

Dalam melaksanakan operasinya perusahaan industri ekstratif perlu

merencanakan dan melaksanakan kegiatan untuk menciptakan citra perusahaan

yang baik, citra perusahaan yang baik menciptakan relasi yang harmonis antara

perusahaan dan masyarakat. Ardianto dalam Nurjannah (2013: 75) menyatakan

kebanyakan perusahaan menyakini bahwa citra perusahaan yang positif adalah

essensial, merupakan sukses yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Sehingga

Page 17: TESIS Lampiran 5 Full SEM

2

citra perusahaan yang baik dalam pandangan masyarakat merupakan modal

penting untuk keberlanjutan perusahaan.

Dalam hal pembentukan citra perusahaan, implementasi program

tanggungjawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) dan

community development (CD) menjadi hal yang penting and memperoleh perhatian

yang kuat dengan berbagai alasan seperti pelestarian lingkungan, HAM,

perlindungan hak-hak ekonomi dan politik masyarakat lokal. Program ini

diharapkan dapat mengurangi dampak buruk dan memberikan konstribusi yang

dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat.

Corporate Social Responsibility (CSR) sudah menjadi kewajiban bagi

perusahaan yang bergerak di bidang SDA (sumber daya alam) untuk melakukan

atau menerapkannya. Sebuah perusahaan berkewajiban untuk mengembangkan

CSR sebagai bagian tanggungjawab kepada salah satu pemangku kepentingan

yaitu masyarakat sekitar sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang No 25 tahun 2007 tentang

Penanaman Modal, serta Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.

Selain kewajiban yang harus dilaksanakan oleh korporasi, pelaksanaan

program CSR menjadi pilihan yang tepat. Wibisono (2007) menjelaskan manfaat

yang diperoleh perusahaan dengan melaksanakan program CSR, beberapa

diantaranya adalah mereduksi resiko bisnis perusahaan dari tekanan pemangku

kepentiangan sosial terhadap korporasi, memperbaiki hubungan dengan stake

holder dan regulator. Dengan melaksanakan program CSR dengan baik

perusahaan dapat berinvestasi dengan lebih leluasa dan maksimal.

Page 18: TESIS Lampiran 5 Full SEM

3

Crowther David dalam Hadi (2011:59) mengurai prinsip-prinsip tanggung

jawab sosial perusahaan menjadi tiga. Pertama, sustainability yang berkaitan

dengan bagaimana perusahaan dalam melakukan aktivitas (action) tetap

memperhitungkan keberlanjutan sumberdaya di masa depan. Kedua,

accountability yang merupakan upaya perusahaan terbuka dan bertanggung jawab

atas aktivitas yang telah dilakukan. Akuntabilitas dapat dijadikan sebagai media

bagi perusahaan untuk membangun citra (image) dan network terhadap para

pemangku kepentingan (stakeholders). Ketiga, transparency yang merupakan

prinsip penting bagi pihak eksternal yang berperan untuk mengurangi asimetri

informasi, kesalahpahaman, khususnya informasi dan pertanggungjawaban

berbagai dampak dari lingkungan.

Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR/Corporate Social

Responsibilty) kini makin berkembang. Kalangan dunia usaha banyak memainkan

peran mengembangkan masyarakat sekaligus menyelesaikan berbagai persoalan

yang dialami komunitas di sekitarnya. Hal tersebut tentu sangat menggembirakan

bahwa keberadaan perusahaan memberikan dampak positif secara langsung pada

masyarakat.

Saat ini, implementasi program CSR lebih banyak dikembangkan pada

program pengambangan masyarakat atau Community development (CD) sebagai

program pembangunan yang berorientasi pada masyarakat. Menurut Menurut

Bambang (2007), community development pada garis besarnya dapat ditinjau

dalam dua pengertian. Pertama, dalam arti luas bermakna sebagai perubahan

sosial terencana dengan sasaran strategi komunikasi dalam program

pengembangan masyarakat, perbaikan dan peningkatan bidang ekonomi dan

sosial. Kedua, dalam arti sempit adalah perubahan sosial terencana di lokasi

Page 19: TESIS Lampiran 5 Full SEM

4

tertentu dusun, kampung, desa, kota kecil dan kota besar, dikaitkan dengan proyek

yang berhubungan dengan upaya pemenuhan kebutuhan lokal, sepanjang mampu

dikelola sendiri dan dengan bantuan sementara dari pihak luar.

Menurut Moeljarto Tjokrowinoto (1996), titik berat dari community development

terletak pada pembangunan masyarakatnya, dengan titik tekan pada pembentukan

kader pembangunan yang diharapkan dapat menopang tercapainya masyarakat

yang berswasembada. Dengan demikian program community development

idealnya dirangcang berdasarkan prakarsa dan partisipasi masyarakat dengan

orientasi kebutuhan, potensi dan kemampuan komunitas lokal, namun

memperhatikan variasi dan perbedaan yang ada dalam komunitas sehingga

program tersebut dimiliki dan dilakukan sendiri oleh masyarakat sehingga dapat

meningkatkan kesejahtraan masyarakat dan diharapkan masyarakat dapat secara

mandiri atau dengan bantuan pemerintah daerah dapat mengelola sendiri program

tersebut dan menghilangkan ketergantungan kepada perusahaan.

Banyak kasus ketidakpuasan stakeholder terhadap perusahaan tambang yang

terjadi di Indonesia, beberapa contoh dapat dijelaskan berikut di Donggala

Sulawasi Tengah dimana masyarakat kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka

bersama mahasiswa dan LSM menuntut PT Waja Inti Lestari (WIL) ganti rugi lahan

dan meminta perusahaan melaksanakan program CSR (Sumber :

http://antarasultra.com/print/269011/ratusan-masyarakat-donggala-demo-

perusahaan-tambang, diakses tanggal 8 Maret 2017). Ketidakpuasan masyarakat

dari delapan desa yang menggelar aksi unjuk rasa pada perusahaan tambang PT

Fajar Bakti Lintas Nusantara (PT FBLN) di kecamatan Pulau Gebe kabupaten

Halmahera Tengah yang terjadi pada bulan September 2011, masyarakat

menuntut menormalkan kembali fasilitas listrik, penerangan jalan yang

Page 20: TESIS Lampiran 5 Full SEM

5

mengganggu aktifitas perekonomian mereka. (Sumber :

http://www.jawapos.com/read/2016/11/11/63732/tuntut-listrik-warga-demo-ke-

perusahaan-tambang-rusuh-deh, diakses tanggal 8 Maret 2017). Ketidakpuasan

masyarakat disekitas operasional PT J Resources di Bolmong Selatan yang terjadi

pada bulan Desember 2016, mengeluhkan janji perusahaan untuk menyediakan

fasilitas air bersih yang belum sesuai harapan. (sumber :

https://boganinews.com/2016/12/14/warga-ligkar-tambang-ancam-demo-pt-jrbm/,

diakses tanggal 8 Maret 2017)

Kita juga bisa melihat pada beberapa kasus yang terjadi pada PT Freeport di

Papua, PT Newmont di Minahasa dan PT Lapindo Brantas di Sidoarjo. Semua

kasus tersebut berujung pada tuntutan yang mengharuskan perusahaan untuk

berperilaku bertanggung jawab.

Dari beberapa kasus diatas, dapat dilihat bahwa ketidakpuasan masyarakat

menyebabkan persepsi/citra perusahaan dimata masyarakat dinilai buruk, dari sisi

perusahaan tentu akan berupaya untuk merencanakan dan membangun kembali

citra perusahaan dengan mensinergikan dukungan stakeholder dan pertumbuhan

atau perkembangan perusahaan.

Jika dilihat pada kasus PT Vale Indonesia, ketidakpuasan masyarakat pun

terjadi. Hal ini dapat dilihat pada beberapa aksi unjuk rasa yang dilakukan

masyarakat dalam hal penyediaan sarana air bersih, bantuan fasilitas listrik,

penyediaan lapangan pekerjaan, tuntutan dalam menjalankan program CSR dan

lain-lain.

Pihak manajemen perusahaan PT Vale telah melakukan langkah maju dalam

merespons tuntutan masyarakat secara bijaksana, membangun dan

mempertahankan hubungan dengan para stakeholder.

Page 21: TESIS Lampiran 5 Full SEM

6

PT Vale (sebelumnya PT Inco) telah memulai program CSR sejak mulai

beroperasi pada tahun 1968, program ini telah dijalankan lebih dari 48 tahun yang

lalu. Pada awalnya program pengembangan masyarakat hanya dilakukan melalui

penyaluran donasi dengan pendekatan project by project. Meskipun telah banyak

proyek yang telah terealisasi, pendekatan tersebut belum terarah pada rencana

jangka panjang yang akan memberikan kesuksesan berkalanjutan yang nyata bagi

masyarakat, perseroan maupun Negara. Amat jelas bahwa perlunya

mengembangkan sebuah rencana jangka panjang yang strategis sebagai investasi

untuk masyarakat.

Berbagai kendala teknis dan sosial dalam pengelolaan CSR membuat PT Vale

harus berhati-hati dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan

pengelolaan dari program-program CSR agar program CSR ini dapat

berkelanjutan, dikelola oleh masyarakat secara mandiri, dapat menciptakan

peluang kerja dan meningkatkan kesejahtraan masyarakat.

Tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa program CSR dijalankan karena

adanya tuntutan atau tekanan masyarakat yang menyebabkan operasi perusahaan

terganggu sehingga program CSR digulirkan untuk untuk menyelesaikan sebagian

permasalahan masyarakat.

Tabel 1.1 Dana Pengelolaan Program CSR PT Vale

No Keterangan Nilai Total Program CSR

1 Program CSR tahun 2013 Rp. 35 Milliar

2 Program CSR tahun 2014 Rp. 37.5 Milliar

3 Program CSR tahun 2015 Rp. 53.95 Milliar

Sumber : Laporan tahunan PT Vale tahun 2013, 2014 dan 2015

Pada tahun 2012, merupakan titik penting dalam pengembangan program

CSR PT Vale yang digagas bersama dengan pemerintah daerah dan masyarakat

Page 22: TESIS Lampiran 5 Full SEM

7

setempat, untuk berkonstribusi dalam peningkatan kesejahtraan masyarakat

khususnya masyarakat pra-sejahtra dan kelompok rentan diwilayah operasi PT

Vale, menumbuhkan kemandirian melalui kewirausahaan terutama usaha mikro,

kecil dan menengah, sehingga diharapkan dapat tumbuh menjadi masyarakat

mandiri dan siap memasuki ekonomi pasca tambang. Inisiatif pengembangan

masyarakat ini disebut Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM).

Grafik 1.1 Distribusi Dana CSR PT Vale Tahun 2015

PT Vale melakukan beberapa penelitian penting dalam mengembangkan

program PTPM sebagai program sosial yang fokus pada pengembangan dan

pemberdayaan masyarakat dikembangkan berdasarkan hasil pemetaan

stakeholder mapping dan analisis kebutuhan masyarakat (Community Need

Assessment) berupa studi dasar kebutuhan masyarakat, studi komoditas pertanian

unggulan serta kajian data profil layanan pemerintah daerah setempat. Hasil studi

ini dijadikan dasar untuk menyusun kebijakan Strategi Pengelolaan Sosial (SPS)

dan Rencana Pengelolaan Sosial (RPS) tahun 2013 - 2017

Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM) ini yang meliputi tiga

program inti yaitu Program Mitra Desa Mandiri (PMDM), program kemitraan

strategis dan program konstribusi strategis. Ketiga program ini mencakup

Page 23: TESIS Lampiran 5 Full SEM

8

kesehatan, pendidikan, ekonomi, peningkatan kapasitas kelembagaan, sosial

budaya dan olah raga dan pembangunan sarana umum.

Dalam hal pembangunan sarana dan prasarana umum pada tahun 2015 PT

Vale memberikan dukungan sebesar Rp 13.4 milliar, bagian ini adalah porsi

pembiayaan terbesar diantara program lainnya sehingga menjadi perhatian utama.

Salah satunya adalah program penyediaan sarana dan prasarana air bersih dalam

bentuk proyek di kecamatan Nuha, Towuti dan Wasuponda dengan total biaya

sekitar Rp 37 milliar yang dikerjakan dalam beberapa tahun.

Namun demikian, masih pula didapatkan masyarakat disekitar areal

pertambangan yang masih merespon negatif keberadaan PT Vale Indonesia yang

jika dikaji banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Program-program CSR

seharusnya dapat menjadi salah satu upaya penyelesaian sebagian masalah-

masalah yang dihadapi masyarakat yang akan berdampak baik dan masyarakat

akan memberikan respon positif dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat

kepada ke perusahaan.

Aprilia dkk (2015) menjelaskan bahwa salah satu dilema dalam pelaksanaan

pemberbedayaan masyarakat adalah mengukur keberhasilannya dalam konteks

teknis atau substantive, evaluasi selalu dilakukan dengan mengukur bagaimana

sebuah program dilaksanakan dan bagaimana anggaran direncanakan dan

diimplementasikan namun sering luput melihat sisi substansial dari tujuan

pemberdayaan itu sendiri. Masyarakat sebagai objek pelaksanaan program

menjadi hal yang penting pula untuk diperhatikan, sehingga salah satu indikator

yang dapat diukur adalah tingkat keberhasilan program atau manfaat yang

diperoleh masyarakat dengan melihat tingkat kepuasan melalui persepsi

pemangku kepentingan (stakeholder) Demikian pula bahwa tingkat kepuasan

Page 24: TESIS Lampiran 5 Full SEM

9

pemangku kepentingan menentukan baik tidaknya persepsi masyatakan terhadap

citra terhadap perusahaan. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Untung

(2008), bahwa salah satu manfaat CSR bagi perusahaan adalah mempertahankan

dan mendongkrak reputasi perusahaan.

Masyarakat menaruh harapan yang tinggi terhadap program CSR PT Vale

dalam membantu mengurangi masalah-masalah dalam masyarakat. Salah satu

fenomena yang dapat kita lihat adalah munculnya beberapa demonstrasi

masyarakat yang menuntut agar PT Vale menyediakan fasilitas air bersih yang

layak bagi masyarakat sekitarnya sebagai bagian dari program CSR khususnya

masyarakan di kecamatan Towuti, Nuha dan Wasuponda.

Pada program penyediaan air bersih di Kecamatan Nuha, masyarakat telah

menikmati fasilitas yang telah dibangun namun belum seluruhnya selesai karena

diskusi mengenai pengelolaannya belum mencapai titik temu, hal ini juga

berhubungan dengan isu biaya, pemeliharaan peralatan dan jaringan distribusi air.

Pada program penyediaan air di Kecamatan Towuti, juga masih ditemukan

pandangan negatif sebagian stakeholder tokoh masyarakat maupun pemerintah

daerah kecamatan dan penerima manfaat program yang menyatakan bahwa

program ini belum optimal untuk melayani kebutuhan air bersih masyarakat. Di sisi

lain bahwa pengelolaan sarana dan prasarana masih menjadi isu yang belum

mendapat titik temu antara pihak perusahaan, pemerintah kecamatan dan

masyarakat sehingga program ini menciptakan ketergantungan baru masyarakat

pada pihak perusahaan. Hal ini mungkin terjadi karena perencanaan, proses

komunikasi dan pelaksanaan yang belum terencana dengan baik sehingga muncul

persepsi masyarakat bahwa PT Vale belum sungguh-sungguh dalam

melaksanakan program ini. Fenomena ini menarik diteliti dan dikaji lebih dalam

Page 25: TESIS Lampiran 5 Full SEM

10

untuk menemukan akar masalah dan dalam membangun strategi implementasi

yang lebih baik dimasa mendatang.

Implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR) seharusnya

menciptakan perubahan dalam hal kemandirian pada masyarakat dan diharapkan

dapat membangun citra positif sebagai perusahaan yang peduli terhadap masalah

sosial atau lingkungan. Peningkatan citra perusahaan akan meningkatkan

kepercayaan baik dari konsumen maupun mitra bisnis perusahaan. Karena itu,

efektif tidaknya suatu inisiatif CSR harus dilihat dari apakah inisiatif memberikan

dampak perubahan positif pada masyarakat atau tidak.

Berdasarkan uraian dan latar belakang yang telah dikemukakan diatas,

penulis tertarik untuk mengkaji implementasi salah satu program CSR yang telah

dilaksanakan oleh PT Vale Indonesia, tbk pada proyek penyediaan air bersih di

tiga kecamatan pembedayaan dan pengaruhnya terhadap citra perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, maka masalah dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut :

1) Apakah manfaat program CSR PT Vale PTPM sarana umum pada program

sarana air bersih di kecamatan Nuha, Towuti dan Wasuponda sesuai persepsi

masyarakat penerima manfaat berpengaruh positif terhadap citra perusahaan.

2) Apakah program CSR PT Vale PTPM sarana umum pada program sarana air

bersih di kecamatan Nuha, Towuti dan Wasuponda memberikan pengaruh

terhadap tingkat kesejahtraan penerima manfaat dan bagaimana pengaruhnya

terhadap citra perusahaan

3) Apakah program CSR PT Vale PTPM sarana umum pada program sarana air

bersih di kecamatan Nuha, Towuti dan Wasuponda memberikan pengaruh

Page 26: TESIS Lampiran 5 Full SEM

11

terhadap pengembangan kapasitas dan bagaimana pengaruhnya terhadap

citra perusahaan

4) Bagaimana pengaruh tingkat manfaat, peningkatan kesejahtraan dan aspek

pengembangan kapasitas dari program CSR PT Vale PTPM sarana umum

pada program sarana air bersih di kecamatan Nuha, Towuti dan Wasuponda

secara bersama-sama berpengaruh terhadap peningkatan citra perusahaan

1.3 Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

sebagai berikut :

1) Manfaat program program CSR PT Vale PTPM sarana umum pada program

penyediaan sarana air bersih di kecamatan Nuha, Towuti dan Wasuponda

dalam persepsi masyarakat yang dilihat pada dari aspek ekonomi, sosial dan

lingkungan pengaruhnya terhadap peningkatan citra perusahaan.

2) Pengaruh implementasi program CSR PT Vale PTPM sarana umum pada

program penyediaan sarana air bersih di kecamatan Nuha, Towuti dan

Wasuponda terhadap peningkatan citra perusahaan pada persepsi masyarakat

terhadap kesejahtraan yang dilihat pada dari aspek efektifitas, kesesuaian,

dampak dan keberlanjutan.

3) Pengaruh implementasi program CSR PT Vale PTPM sarana umum pada

program penyediaan sarana air bersih di kecamatan Nuha, Towuti dan

Wasuponda terhadap peningkatan citra perusahaan pada persepsi masyarakat

terhadap pengembangan kapasitas pada aspek partisipasi dan pemberdayaan.

4) Pengaruh implementasi program CSR PT Vale PTPM sarana umum pada

program penyediaan sarana air bersih di kecamatan Nuha, Towuti dan

Wasuponda terhadap peningkatan citra perusahaan pada persepsi masyarakat

Page 27: TESIS Lampiran 5 Full SEM

12

terhadap manfaat, kesejahtraan dan pengembangan kapasitas secara

simultan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dilihat dari tujuan penelitian ini, maka diharapkan dari penelitian ini diperoleh

manfaat sebagai berikut :

1) Didapatkannya gambaran yang jelas mengenai manfaat program CSR PT Vale

khususnya pada program PTPM sarana umum yaitu pada program penyediaan

sarana dan prasarana air bersih di kecamatan Nuha, Towuti dan Wasuponda

dan pengaruhnya terhadap peningkatan citra perusahaan.

2) Didapatkannya gambaran persepsi masyarakat mengenai peningkatan

kesejahtraan terhadap implementasi program CSR PT Vale PTPM sarana

umum pada program penyediaan sarana air bersih di kecamatan Nuha, Towuti

dan Wasuponda dan pengaruhnya terhadap peningkatan citra perusahaan.

3) Didapatkannya gambaran peningkatan kapasitas masyarakat terhadap

implementasi program CSR PT Vale PTPM sarana umum pada program

penyediaan sarana air bersih di kecamatan Nuha, Towuti dan Wasuponda dan

pengaruhnya terhadap peningkatan citra perusahaan.

4) Didapatkannya gambaran pengaruh manfaat, tingkat kesejahtraan dan

pengembangan kapasitas akibat implementasi program CSR program CSR PT

Vale PTPM sarana umum pada program penyediaan sarana air bersih di

kecamatan Nuha, Towuti dan Wasuponda terhadap peningkatan citra

perusahaan.

5) Menjadi masukan bagi pihak perusahaan atau pengelola program CSR sebagai

bahan evaluasi untuk peningkatan kualitas pengelolaan program serupa yang

labih baik lagi.

Page 28: TESIS Lampiran 5 Full SEM

13

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup penelitian dalam tesis ini adalah sebagai berikut

a. Dalam penelitian ini akan dilakukan jelaskan mengenai implementasi program

CSR PT Vale Indonesia untuk bidang PTPM bidang sarana umum yaitu pada

proyek penyediaan sarana dan prasarana air bersih di kecamatan Nuha, Towuti

dan Wasuponda. Selanjutnya akan dilakukan analisa faktor-faktor yang

menentukan keberhasila implementasi program yaitu pada aspek manfaat,

kesejahtraan dan pengembangan kapasitas, selanjutnya akan dilihat

pengaruhnya terhadap citra perusahaan dalam pandangan masyarakat

sekitarnya.

b. Penelitian ini merupakan penelitian kausal konklutif yaitu penelitian yang

memperoleh suatu kesimpulan dengan melakukan analisa hubungan sebab

akibat dari variabel-variabel yang dibahas sesuai dengan landasan teoris.

c. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat penerima manfaat program di

kecamatan Nuha, Towuti dan Wasuponda.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan tesis ini dilakukan dengan pengelompokkan materi menjadi

beberapa bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I pendahuluan, bab ini menjelaskan informasi umum yaitu latar belakang

penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup

penelitian dan penjelasan sistematika penulisan.

Bab II tinjuan pustaka, bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa

kutipan buku, berupa penjelasan secara teoritis mengenai Corporate Social

Responsibility (CSR) dan citra perusahaan, penelitian sebelumnya dan

Page 29: TESIS Lampiran 5 Full SEM

14

pengembangan kerangka pikir dalam penelitian ini dan penjelasan mengenai

hubungan antar variabel.

Bab III metode penelitian, pembahasan dalam bab ini adalah menjelaskan

rancangan penelitian, tempat dan waktu penelitian, teknik pengumpulan

data,pengembangan variabel penelitian dan definisi operasianal, teknik analisis

data dari variabel yang dikembangkan dan penjelasan mengenai tahapan-tahapan

penelitian yang akan dilakukan

Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, Pada bab ini memaparkan hasil-hasil

penelitian dan pembahasan antara lain menjelaskan mengenai gambaran umum

PT Vale Indonesia, pemaparan program CSR PT Vale Indonesia khususnya pada

program PTPM Sarana umum proyek penyediaan air bersih, penjelasan dan

interpretasi hasil olahan data berupa evaluasi manfaat program CSR, analisis

kinerja CSR dan pengaruhnya terhadap peningkatan citra perusahaan.

Bab V penutup, bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan

hasil interpretasi data-data hasil penelitian yang diuraikan pada bab-bab

sebelumnya, termasuk penjelasan keterbatasan-keterbatasan penelitian ini.

Page 30: TESIS Lampiran 5 Full SEM

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini dijelaskan tinjuaan teoritis sehubungan dengan bahasan

penelitian, penelitian-penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya terkait

pengaruh CSR terhadap citra perusahaan, kerangka pikir dan hubungan antar

variabel penelitian.

2.1. Tinjauan Teoritis

Tinjauan teoritis dalam bahasan ini adalah mengenai tanggungjawab

sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR), teori

mengenai citra perusahaan dan evaluasi program CSR.

2.1.1. Tangungjawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social

Responsibility (CSR)

2.1.1.1. Pengertian CSR

Corporate sosial responsibility (CSR) atau tanggungjawab sosial

perusahaan berdasarkan UU Perseroan terbatas No 40 tahun 2007

merupakan kewajiban perusahaan tambang dan migas yang harus

dijalankan dan dibiayai oleh perusahaan itu sendiri.

Perusahaan dalam melaksanakan tanggungjawab sosial dapat

berupa program untuk meningkatkan kesejahtraan masyaratkat,

melakukan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa, melakukan

perbaikan fasilitas umum dapat juga berupa sumbangan yang bersifat

sosial terhadap masyarakat disekitar persahaan tersebut berada.

Secara global belum ada definisi yang jelas karena definisi CSR

dan komponen CSR dapat berbeda-beda disetiap Negara-negara atau

daerah lain, namun secara umum kegiatan CSR memiliki hubungan

Page 31: TESIS Lampiran 5 Full SEM

16

antara perusahaan dan para stakeholders yang memuat pemenuhan

terhadap ketentuan hukum, penghargaan terhadap masyarakat dan

lingkungan serta komitmen perusahaan dalam pembangunan

berkelanjutan.

The World Business Council for Sustainable Development (WBCSD:

2000) yang merupakan lembaga internasional yang berdiri tahun 1955

lewat publikasinya mendefinisikan CSR, tanggung jawab sosial

perusahaan adalah komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk

berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi

sambil meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja dan keluarganya

serta komunitas lokal dan masyarakat luas.

Johnson dan Johnson dalam Hadi (2011: 46) mendefinisikan

Tanggungjawab Sosial Perusahaan mengenai bagaimana perusahaan

mengelola proses bisnis untuk menghasilkan dampak positif secara

keseluruhan pada masyarakat.

Definisi tersebut pada dasarnya dari filosofi mengenai bagaimana

cara mengelola perusahaan, baik sebagian maupun secara

keseluruhan memiliki dampak yang positif bagi perusahaan dan

lingkungan. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu mengelola

bisnis operasinya dengan menghasilkan produk yang berorientasi

secara positif terhadap masyarakat dan lingkungan.

Lawrence, Weber dan Post dalam Kartini (2009:2), mendefinisikan

CSR sebagai berikut tanggungjawab perusahaan untuk setiap kegiatan

usahanya yang mempengaruhi orang, komunitas mereka dan

lingkungan mereka.

Page 32: TESIS Lampiran 5 Full SEM

17

Kotler dan Lee dalam Solihin (2009:5), mendefinisikan CSR

sebagai berikut komitmen perusahaan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat melalui praktek bisnis diskresioner dan

kontribusi sumber daya perusahaan

Berdasatkan definisi-definisi yang dijelaskan diatas dapat

disimpulkan bahwa CSR (corporate social responsibility) adalah

tanggungjawab sosial perusahaan dan komitment yang meliputi

perencanaan, penyusunan konsep dan strategi program yang

dijalankan untuk mendapatkan dampak positif terhadap sosial budaya

dan lingkungan dilokasi perusahaan beroperasi.

Mardikanto (2014:92) menjelaskan bahwa CSR adalah tentang

mengelola perubahan ditingkat perusahaan secara sosial

bertanggungjawab yang dapat dilihat dalam dua dimensi yang

berbeda:

1. Internal; merupakan tanggungjawab sosial terutama

berhubungan dengan karyawan dan terkait dengan isu-isu

seperti investasi dalam perubahan modal, kesehatan dan

keselamatan serta manajemen manusia, sementara praktik-

praktik lingkungan yang bertanggungjawab terkait terutama

untuk pengelolaan sumberdaya alam dan penggunaan sumber

daya lainnya dalam produksi.

2. Eksternal; CSR diluar perusahaan dengan masyarakat

setempat dan melibatkan berbagai stakeholder seperti mitra

bisnis, pemasok, pelanggan, otoritas public dan LSM yang

mewakili masyarakat local serta lingkungan.

Page 33: TESIS Lampiran 5 Full SEM

18

2.1.1.2. Pengembangan Masyarakat (Community Development)

Dalam Program CSR

Implementasi program CSR lebih banyak dikembangkan pada

program pengambangan masyarakat atau Community development

(CD) sebagai program pembangunan yang berorientasi pada

masyarakat.

Menurut Widjaja (2003:169) pemberdayaan masyarakat adalah

upaya meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki

masyarakat, sehingga masyarakat dapat mewujudkan jati diri, harkat

dan martabatnya secara maksimal untuk bertahan dan

mengembangkan diri secara mandiri baik di bidang ekonomi, sosial,

agama dan budaya.

Sedangkan menurut Untung (2014:63) Pemberdayaan masyarakat

adalah serangkaian kegiatan untuk meningkatkan asset dan

kemampuan masyarakat miskin agar mau mengakses berbagai

sumber daya, permodalan, teknologi dan pasar dengan pendekatan

pendampingan, peningkatan kapasitas pelayanan serta pembelajaran

menuju kemandirian.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

pemberdayaan merupakan suatu kegiatan meningkatkan kekuatan

masyarakat untuk berkembang secara berkesinambungan, dinamis,

serta membangkitkan kesadaran masyarakat agar ikut serta terlibat

dalam mengelolah semua potensi yang ada.

Page 34: TESIS Lampiran 5 Full SEM

19

Kartasasmita (1995:95) mengemukakan bahwa upaya

pemberdayakan masyarakat harus dilakukan melalui tiga cara yakni

1. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi

masyarakat untuk berkembang. Kondisi ini berdasarkan asumsi

bahwa setiap individu dan masyarakat memiliki potensi yang dapat

dikembangkan. Hakikat dari kemandirian dan keberdayaan rakyat

adalah keyakinan dan potensi kemandirian tiap individu perlu untuk

diberdayakan. Proses pemberdayaan masyarakat berakar kuat

pada proses kemandirian tiap individu, yang kemungkinan meluas

ke keluarga, serta kelompok masyarakat baik ditingkat lokal

maupun nasional.

2. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat

dengan menerapkan langkah-langkah nyata, menampung berbagai

masukan, menyediakan prasarana dan sasaran yang baik fisik

(irigasi, jalan, dan listrik). Maupun sosial (sekolah dan fasilitas

pelayanan kesehatan) yang dapat diakses oleh masyarakat lapisan

paling bawah. Terbentuknya akses pada berbagai peluang akan

membuat rakyat makin berdaya, seperti tersedianya lembaga-

lembaga pendanaan, pelatihan, dan pemasaran. Dalam upaya

pemberdayaan masyarakat ini yang penting antara lain adalah

peningkatan mutu dan perbaikan sarana pendidikan dan

kesehatan, serta akses pada sumber-sumber kemajuan ekonomi

seperti modal, teknologi, informasi, lapangan kerja, dan pasar.

Page 35: TESIS Lampiran 5 Full SEM

20

3. Memberdayakan masyarakat dalam arti melindungi dan membela

kepentingan masyarakat yang lemah. Dalam proses pemberdayaan

harus dicegah jangan sampai yang lemah bertambah lemah atau

mungkin terpinggirkan dalam menghadapi yang kuat oleh karena

itu, perlindungan dan pemihakan kepada yang lemah amat

mendasar sifatnya dalam konsep pemberdayaan masyarakat.

Melindungi dan membela harus dilihat sebagai upaya untuk

mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang dan

eksploitasi atas yang lemah

Salah satu fokus pelaksanaan program CSR adalah

pengembangan masyarakat. Program ini secara khusus diharapkan

berorientasi pada partisipasi masyarakat, sesuai dengan kebutuhan

masyarakat dan sesuai dengan kemampuan masyarakat. Dengan

demikian keberhasilan program CSR ini sangat tergantung pada

pembangunana masyarakat yang diharapkan dapat tercapai

masyarakat yang mandiri dan memiliki kesejahtraan yang lebih baik.

Dalam hal implementasi program CSR untuk mencapai

kemandirian dan perbaikan tingkat kesejahtraan masyarakat

memerlukan waktu yang cukup lama sehingga faktor keberlanjutan

perlu diperhatikan agar program ini bisa berhasil.

Dengan demikian bahwa evaluasi sebagai salah satu tahapan

program CSR perlu dilakukan untuk memberikan umpan balik sejauh

mana tujuan program ini telah dicapai. Agar sesuai dengan tujuan

Page 36: TESIS Lampiran 5 Full SEM

21

program diharapkan bahwa evaluasi kinerja program dilakukan dengan

pendekatan pengembangan masyarakat (community empowering).

2.1.1.3. Tahapan-Tahapan Penerapan CSR

Fokus program CSR adalah pembangunan berkelanjutan

(sustainable development). John Elkinton dalam Wibisono (2007:6)

menjelaskan konsep CSR yang dituangkan dalam bukunya “Cannibals

with Forks, the Triple Bottom Line of Twentieth Century Business”

dirilis tahun 1997 bahwa jika perusahaan ingin sustain maka ia harus

memperhatikan 3P yaitu profit, panet dan people. Profit merupakan

wujud sector ekonomi, planet adalah wujud sector lingkungan dan

sedangkan people wujud aspek sosial.

Program tanggung jawab sosial penting untuk diterapkan oleh

perusahaan karena keuntungan perusahaan tergantung pada

masyarakat dan lingkungan. Dengan demikian diperlukan

perencanaan yang baik. Wibisono (2007:127) menjelaskan tahapan-

tahapan yang harus dilakukan ketika perusahaan akan melakukan

program CSR, setidaknya terdapat empat tahap, diantaranya:

1. Tahap perencanaan

Perencanaan terdapat tiga langkah utama, yaitu awareness

building, CSR Assessment, dan CSR manual building. Awareness

building merupakan langkah awal untuk membangun kesadaran

mengenai pentingnya CSR dan Masalah Pengelolaan Program

Corporate Social Responsibility (CSR). Upaya ini dapat dilakukan

Page 37: TESIS Lampiran 5 Full SEM

22

antara lain melalui seminar, lokakarya, diskusi kelompok, dan lain-

lain.

CSR Assessment merupakan upaya untuk memetakan kondisi

perusahaan dan mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu

mendapatkan prioritas perhatian dan langkah-langkah yang tepat

untuk membangun struktur perusahaan yang kondusif bagi

penerapan CSR secara efektif.

Langkah selanjutnya adalah membuat CSR manual. Hasil

assessment merupakan dasar menyusun manual atau pedoman

implementasi CSR. Upaya yang mesti dilakukan antara lain melalui

benchmarking, menggali dari referensi atau menggunakan tenaga

ahli. Manual merupakan inti dari perencanaan, karena menjadi

panduan atau petunjuk pelaksanaan CSR bagi komponen

perusahaan. Penyusunan manual CSR dibuat sebagai acuan,

panduan dan pedoman dalam pengelolaan kegiatan sosial

kemasyarakatan yang dilakukan oleh perusahaan. Pedoman ini

diharapkan mampu memberikan kejelasan dan keseragaman pola

pikir dan pola tindak seluruh elemen perusahaan guna tercapainya

pelaksanaan program yang terpadu, efektif dan efesien.

2. Tahap Implementasi

Perencanaan sebaik apapun tidak akan berarti dan tidak akan

berdampak apapun bila tidak diimplementasikan dengan baik.

Akibatnya tujuan CSR secara keseluruhan tidak akan tercapai, dan

masyarakat tidak akan merasakan manfaat yang optimal. Padahal

Page 38: TESIS Lampiran 5 Full SEM

23

anggaran yang telah dikucurkan tidak bisa dibilang kecil. Oleh

karena itu perlu disusun strategi untuk menjalankan rencana yang

telah dirancang.

Dalam memulai implementasi, pada dasarnya terdapat tiga

aspek yang harus disiapkan, yaitu; siapa yang akan menjalankan,

apa yang harus dilakukan, dan bagaimana cara mealakukan

impelementasi beserta alat apa yang diperlukan. Dalam istlah

manajemen populer, aspek tersebut diterjemahkan kedalam:

a. Pengorganisasi, atau sumber daya yang diperlukan

b. Penyusunan (staffing) untuk menempatkan orang sesuai dengan

jenis tugas atau pekerjaan yang harus dilakukannya.

c. Pengarahan (directing) yang terkait dengan bagaimana cara

melakukan tindakan

d. Pengawasan atau kontrol terhadap pelaksanaan Pelaksanaan

pekerjaan sesuai dengan rencana

e. Penilaian (evaluating) untuk mengetahui tingkat pencapaian

tujuan

Lebih lanjut Wibisono (2007) menjelaskan bahwa tahap

impelementasi ini terdiri dari tiga langkah utama, yaitu sosialisasi,

pelaksanaan dan internalisasi. Sosialisasi diperlukan untuk

memperkenalkan kepada komponen perusahaan mengenai

berbagai aspek yang terkait degan implementasi CSR khususnya

mengenai pedoman penerapan CSR. Agar efektif, upaya ini perlu

dilakukan dengan suatu tim atau divisi khusus yang dibentuk untuk

Page 39: TESIS Lampiran 5 Full SEM

24

mengelola program CSR, langsung berada dibawah pengawasan

salah satu direktur atau CEO. Tujuan utama sosialisasi adalah agar

program CSR yang akan diimplementasikan mendapat dukungan

penuh dari seluruh komponen perusahaan, sehingga dalam

perjalanannya tidak ada kendala serius yang dapat dialami oleh unit

penyelenggara.

Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pada dasarnya harus

sejalan dengan pedoman CSR yang ada, berdasarkan roadmap

yang telah disusun.

Sedangkan internalisasi adalah tahap jangka panjang.

Internalisasi mencakup upaya-upaya untuk memperkenalkan CSR

di dalam seluruh aspek bisnis perusahaan, misalnya melalui sistem

manajemen kinerja, prosedur pengadaan, proses produksi,

pemasaran dan proses bisnis lainnya. Dengan upaya ini dapat

dinyatakan bahwa penerapan CSR bukan sekedar kosmetik namun

telah menjadi strategi perusahaan, bukan lagi sebagai upaya untuk

compliance tetapi sudah beyond compliance.

3. Tahap Evaluasi

Setelah program diimplementasikan langkah berikutnya adalah

evaluasi program. Tahap evaluasi adalah tahap yang perlu

dilakukan secara konsisten dari waktu ke waktu untuk mengukur

sejauhmana efektifitas penerapan CSR. Terkadang ada kesan,

evaluasi baru dilakukan jika ada program yang gagal. Sedangkan

jika program tersebut berhasil, justru tidak dilakukan evaluasi.

Page 40: TESIS Lampiran 5 Full SEM

25

Padahal evaluasi harus tetap dilakukan, baik saat kegiatan tersebut

berhasil atau gagal. Bahkan kegagalan atau keberhasilan baru bisa

diketahui setelah program tersebut dievaluasi.

Evaluasi juga bukan tindakan untuk mencari-cari kesalahan.

Evaluasi dilakukan sebagai sarana untuk pengambilan keputusan.

Misalnya keputusan untuk menghentikan, melanjutkan, memperbaiki

atau mengembangkan aspek-aspek tertentu dari program yang

telah diimplementasikan.

4. Pelaporan

Pelaporan dilakukan dalam rangka membangun sistem

informasi baik untuk keperluan proses pengembalian keputusan

maupun keperluan keterbukaan informasi material dan relevan

mengenai perusahaan. Jadi selain berfungsi untuk keperluan

shareholder juga untuk stakeholder yang memerlukan.

2.1.1.4. Indikator Keberhasilan Implementasi Program CSR

Perkembangan CSR hingga saat ini mengalami banyak

perubahan, yang memunculkan banyak model CSR yang berbeda

antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Untuk itu perlu

memahami model CSR yang digunakan sebagai bentuk ideal

pendekatan community development. Pendekatan ini sebagai wujud

dari perbedaan political interest dan ideologi yang tersembunyi yang

menjadi warna dari CSR suatu perusahaan. Tiga pendekatan

pembangunan tersebut menurut Dody Prayogo (2011:96-109) adalah:

Page 41: TESIS Lampiran 5 Full SEM

26

1. Locality Development, pada prinsipnya pendekatan ini menekankan

pada komunitas lokal disekitar perusahaan. Penekanannya lebih

cenderung kepada kuasa komunitas dalam menentukan,

melaksanakan dan memanfaatkan hasil program melalui potensi

sumber daya lokal Bentuk pendekatan locality ini dianggap sebagai

bentuk yang paling ideal karena biasanya dilakukan oleh lembaga

komunitas lokal sendiri. Namun pendekatan ini sulit di lakukan

karena hambatan dari keterbatasan yang dimiliki komunitas lokal

baik dari sumber daya manusia, alam dan teknologi untuk itu

dibutuhkan bantuan dari luar utnuk pelaksanaan

2. Social Planning di mana community development ditekankan pada

top-down approach melalui kekuatan perencanaan dalam

mengembangkan komunitas. Kekuatan pendekatan ini terletak

pada kelengkapan data dan metode ilmiah. Dimana untuk

melakukan perubahan dibutuhkan sebuah perencanaan yang

rasional dan ilmiah. Biasanya pendekatan ini dilakukan untuk

memecahkan masalah tertentu yang ada atau muncul di dalm

komunitas. Karena pendekatan yang cenderung top- down

approach maka pendekatan ini banyak digunakan oleh program

pemerintah dan karenanya dapat disebut sebagai state diriven CD.

3. Social action yaitu bentuk lain dari pendekatan yang menekankan

pentingnya peran lembaga advokasi dalam pembangunan lokal.

Misi pendekatan ini untuk membuat perubahan sosial melalui

mekanisme gerakan sosial. Perubahan sosial yang dianggap tidak

adil dan timpang. Oleh karenanya pendekatan ini cenderung pada

Page 42: TESIS Lampiran 5 Full SEM

27

gerakan atau pemberdayaan politik dan tidak fokus pada substansi

membanyun komunitas.

Dari penjelasan model pendekatan dalam pelaksanaan program

CSR diatas, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana membuat

program yang berhasil atau memberikan manfaat yang terbaik bagi

masyarakat untuk jangka panjang. Untuk mencapai tujuan tersebut

perlu dilakukan tahapan-tahapan pelaksanaan seperti yang sudah

dijelaskan pada bahasan sebelumnya. Dalam pelaksanaanya

pemerintah selaku regulator perlu melakukan kontrol dan pengawasan

pelaksanaan komitmen perusahaan dalam menjalankan kewajibannya.

Pemerintah memberikan dukungan, pengarahan dan penghargaan

pada perusahaan yang menjalankan kewajiban pelaksanaan program

CSR.

Untuk menentukan keberhasilan program, menurut Prayogo

(2011) seringkali sulit dilakukan karena kerap kali ada hidden agenda

dalam program yang digulirkan. Untuk itu dalam melakukan penilaian

keberhasilan terlebih dahulu perlu membatasi keberhasilan itu sendiri.

Lebih lanjut Prayogo (2013) menjelaskan mengukur tingkat

keberhasilan implementasi program CSR pada industry ekstraktif

dalam dilihat pada empat aspek yaitu

1. Konsep keadilan (Justice), yaitu pemenuhan terhadap peraturan

yang ada (legal compliance), kebijakan dan aktifitas internal

perusahaan harus bisa mengakomodasi peraturan pemerintah

mengai pelaksanaan CSR. Hal ini dapat pula dilihat pada visi, misi,

Page 43: TESIS Lampiran 5 Full SEM

28

kebijakan, organisasi dan biaya yang dikeluarkan untuk program

CSR.

2. Konsep persamaan (equality), diartikan sebagai peningkatan

kesejahtraan masyarakat dan peningkatan peningkatan kapasitas

(capacity building) masyarakat lokal. Kesejantraan masyarakat ini

dapat diukur dengan efektifitas, kesesuaian program CSR dengan

kebutuhan masyarakat, dampak dan keberlanjutan program,

sedangkan kapasitas masyarakat diukur dengan tingkat partisipasi

dan pemberdayaan (empowerment).

3. Kontrak sosial (social contract), dalam hal ini adalah hubungan

antara perusahaan dan masyarakat yaitu penerimaan masyarakat

lokal terhadap keberadaan aktifitas pertambangan, maupun migas.

Aspek ini diukur penerimaan dan dukungan masyarakat dalam

bentuk kerjasama, dukungan dan pengaruh yang saling

menguntungkan.

4. Citra perusahaan, aspek ini diukur terhadap perbaikan citra

perusahaan dalam pandangan masyarakat lokal melalui

assessmen program CSR itu sendiri dan image perusahaan secara

umum.

Dari penjelasakan diatas bahwa keberhasilan program sendiri

dinilai secara sosial yang berarti meningkatkan kesejahteraan dan

meningkatkan legitimasi sosial korporasi di mata masyarakat. Secara

bisnis, program CSR dianggap berhasil apabila dapat meningkatkan

image perusahaan. Dalam hal implementasi program CSR yang telah

Page 44: TESIS Lampiran 5 Full SEM

29

berjalan atau sudah dilaksanakan maka pengukuran implementasi

program CSR lebih tepat diukur pada aspek persamaan (equality).

Prayogo & Hilarius ( 2012) menjelaskan indikator aspek ini sebagai

berikut:

1. Efektifitas (effectiveness), maksudnya keberhasilan berdasarkan

manfaat yang diterima oleh masyarakat melalui tingkat

kemampuan, kemandirian, penyelesaiaan masalah dan kesetaraan

posisi tawar komunitas dengan perusahaan

2. Kesesuaian (relevance), yang dimaksud adalah adanya kesesuaian

program terhadap pemenuhan kebutuhan dari masyrakat.melalui

kesesuaian antara manusia, sumber daya alam dan kemampuan

lokal.

3. Keberlanjutan (sustainability), dimaksudkan sebagai keberlanjutan

program yaitu dengan kemampuan sendiri warga dapat

melanjutkan program tanpa bantuan dari eksternal.

4. Dampak (impact), cakupan penerima manfaat yang memperoleh

manfaat baik dari program yang dijalankan melalui tingkat

kemandirian dan menjadi inspirasi bagi kelompok lain.

5. Partisipasi (participation) masyarakat pada program/ kegiatan yang

dibuat oleh perusahaan, dapat menyelesaikan program sesuai

perencanaan dan tingkat solidaritas, semangat dan kebersamaan

dari program yang dilaksanakan. Partisipasi adalah pelibatan dalam

setiap proses, namun partisipasi juga tidak hanya dilihat dari

Page 45: TESIS Lampiran 5 Full SEM

30

keterlibatan secara fisik tetapi juga esensi seperti sumbang saran

dan ide-ide yang dimiliki.

6. Pemberdayaan (empowerment), memanfaatkan dan meningkatkan

potensi masyarakat dalam program yang sedang dijalankan.

Dengan pemberdayaan akan meningkatkan tingkat keberhasilan

suatu program yang akan menuju pada kemandirian masyarakat.

Tabel 2.1. Aspek (variabel) atau Indikator CSR

Aspek/Variabel Indikator Sub-Indikator

Kesejahtraan (Welfare)

Efektifitas (Effectiveness)

Output fulfill needs

Output improves access

Kesesuaian (Relevance)

Relevance to the needs

Relevance to the needs/capacity

Relevance to local resouces

Keberlanjutan (Sustainability)

Sustainability of resouces/ input

Sustainability of organization/ management

Sustainability of maintenance

Dampak (Impact)

Impact by substance

Impact by scope

Organizational skills

Pengembangan Kapasitas (Community Capacity Building)

Partisipasi (Participation)

Participation in activities

Participation in resources/ materials

Pemberdayaan (Empowerment)

Personal skills

Organizational skills

Sumber : Proyogo (2013)

Page 46: TESIS Lampiran 5 Full SEM

31

2.1.1.5. Manfaat Program CSR

Wibisono (2007) menguraikan 10 keuntungan yang dapat

diperoleh oleh perusahaan jika melakukan program Corporate Social

Responsibility, yaitu:

1. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan image

perusahaan.

Perbuatan destruktif pasti akan menurunkan reputasi perusahaan,

sebaliknya kontribusi positif pasti akan mendongkrak image dan

reputasi positif perusahaan. Image / citra yang positif ini penting

untuk menunjang keberhasilan perusahaan

2. Layak Mendapatkan sosial licence to operate

Masyarakat sekitar adalah komunitas utama perusahaan. Ketika

mereka mendapatkan keuntungan dari perusahaan, maka dengan

sendirinya mereka akan merasa memiliki perusahaan. Sehingga

imbalan yang diberika kepada perusahaan adalah keleluasaan

untuk menjalankan roda bisnisnya di kawasan tersebut.

3. Mereduksi Resiko Bisnis Perusahaan

Mengelola resiko di tengah kompleksnya permasalahan

perusahaan merupakan hal yang esensial untuk suksesnya usaha.

Disharmoni dengan stakeholders akan menganggu kelancaran

bisnis perusahaan. Bila sudah terjadi permasalahan, maka biaya

untuk recovery akan jauh lebih berlipat bila dibandingkan dengan

anggaran untuk melakukan program Corporate Social

Responsibility. Oleh karena itu, pelaksanaan Corporate Social

Responsibility sebagai langkah preventif untuk mencegah

Page 47: TESIS Lampiran 5 Full SEM

32

memburuknya hubungan dengan stakeholders perlu mendapat

perhatian

4. Melebarkan Akses Sumber Daya

Track records yang baik dalam pengelolaan Corporate Social

Responsibility merupakan keunggulan bersaing bagi perusahaan

yang dapat membantu memuluskan jalan menuju sumber daya

yang diperlukan perusahaan

5. Membentangkan Akses Menuju Market

Investasi yang ditanamkan untuk program Corporate Social

Responsibility ini dapat menjadi tiket bagi perusahaan menuju

peluang yang lebih besar. Termasuk di dalamnya memupuk

loyalitas konsumen dan menembus pangsa pasar baru

6. Mereduksi Biaya

Banyak contoh penghematan biaya yang dapat dilakukan dengan

melakukan Corporate Social Responsibility. Misalnya: dengan

mendaur ulang limbah pabrik ke dalam proses produksi. Selain

dapat menghemat biaya produksi, juga membantu agar limbah

buangan ini menjadi lebih aman bagi lingkungan

7. Memperbaiki Hubungan dengan Stakehoder

Implementasi Corporate Social Responsibility akan membantu

menambah frekuensi komunikasi dengan stakeholder, dimana

komunikasi ini akan semakin menambah trust stakeholders kepada

perusahaan

8. Memperbaiki Hubungan dengan Regulator

Page 48: TESIS Lampiran 5 Full SEM

33

Perusahaan yang melaksanakan Corporate Social Responsibility

umumnya akan meringankan beban pemerintah sebagai regulator

yang sebenarnya bertanggung jawab terhadap kesejahteraan

lingkungan dan masyarakat

9. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan

Image perusahaan yang baik di mata stakeholders dan kontribusi

positif yang diberikan perusahaan kepada masyarakat serta

lingkungan, akan menimbulkan kebanggan tersendiri bagi

karyawan yang bekerja dalam perusahaan mereka sehingga

meningkatkan motivasi kerja mereka

10. Peluang Mendapatkan Penghargaan

Banyaknya penghargaan atau reward yang diberikan kepada

pelaku Corporate Social Responsibility sekarang, akan menambah

kans bagi perusahaan untuk mendapatkan award

Masyarakat sekitar sebagai salah satu target pelaksanaan

program CSR tentu mendapatkan keuntungan. Mardikanto (2014:133)

menjelaskan tujuan CSR bukan hanya pembangunan komunitas

semata. Inti dari tujuan CSR adalah bagaimana pembangunan

komunitas bisa terus eksis berada dalam masyarakat sebagai upaya

untuk keseimbangan lingkungan dan alam.

Demikian pula bahwa manfaat CSR bagi masyarakat harus

sejalan dengan salah satu prinsip pelaksanaan CSR yang

dikemukakan oleh Crowther David dalam Hadi (2011:59) yaitu

sustainability, artinya perusahaan dalam melaksanakan program CSR

harus mempertimbangkan keberlanjutan sumber daya dimasa depan.

Page 49: TESIS Lampiran 5 Full SEM

34

Manfaat bagi masyarakat dapat dilihat dari sudut pandang social-

sustainability yaitu aspek ekonomi, sosial dan lingkungan (Asy’ari :

2009)

2.1.2. Citra Perusahaan

2.1.2.1. Pengertian Citra Perusahaan

Menurut Philip Kotler (2000), Citra adalah seperangkat keyakinan,

ide dan kesan yang dimiliki seseorang terhadap obyek. Menurut

Roslina dalam Pratama (2011) dikatakan bahwa citra perusahaan

adalah persepsi eksternal stakeholders. Citra perusahaan merupakan

citra organisasi secara keseluruhan, bukan sekedar citra atas produk

dan pelayanannya. Citra perusahaan ini terbentuk dari banyak hal,

seperti sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang,

keberhasilan dan stabilitas keuangan, kualitas produk, keberhasilan

ekpsor, hubungan industry yang baik, reputasi sebagai pencipta

lapangan kerja, kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial, dan

komitmen mengadakan riset.

. Dari pengertian ini dapat di jelaskan bahwa citra merupakan persepsi

seseorang terhadap sesuatu hal yang diperoleh melalui informasi atau

sesuatu yang dalami.

Menurut Katz dalam Ardianto dan Soemirat (2004) mengatakan

bahwa citra adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah

perusahaan, seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas. Setiap

perusahaan mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang

memandangnya. Berbagai citra perusahaan datang dari pelanggan

Page 50: TESIS Lampiran 5 Full SEM

35

perusahaan, staf perusahaan, pesaing, distributor, pemasok,

masyarakat dan lain-lain.

Sedangkan Nguyen dan Leblanc (2002) mengungkapkan bahwa

citra perusahaan merupakan keseluruhan kesan yang terbentuk

dibenak masyarakat tentang perusahaan. Dimana citra tersebut

berhubungan dengan nama bisnis, arsitektur, variasi dari produk,

tradisi, ideologi dan kesan pada kualitas komunikasi yang dilakukan

oleh setiap karyawan yang berinteraksi dengan klien organisasi.

Dowling (2002) menyatakan bahwa citra perusahaan merupakan

sekumpulan kepercayaan dan perasaan tentang suatu organisasi.

Dengan demikian bahwa citra perusahaan dapat dijelaskan

sebagai pandangan atau kesan yang diperoleh pihak lain terhadap

suatu perusahaan yang berhubungan dengan apa yang dihasilkan,

kegiatan atau cara dalam melakukan kegiatannya, interaksi terhadap

pihak lain maupun nama / brand yang telah lebih dulu dikenal.

Menurut Jefkins, Frank (1992) bahwa citra perusahaan merupakan

citra dari organisasi secara keseluruhan, jadi bukan hanya citra atas

produk dan pelayanannya. Lebih lanjut Jefkins menjelaskan bahwa

citra perusahaan terbentuk oleh banyak hal. Hal-hal positif yang dapat

meningkatkan citra perusahaan antara lain:

a) Sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang

b) Keberhasilan di bidang keuangan yang pernah diraihnya

c) Keberhasilan ekspor

d) Hubungan industri yang baik

Page 51: TESIS Lampiran 5 Full SEM

36

e) Reputasi sebagai pencipta lapangan pekerjaan dalam jumlah

besar

f) Kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial

g) Komitmen mengadakan riset terhadap kegiatan

Siswanto Sutujo (2004:39) juga mengemukakan bahwa keberhasilan

perusahaan membangun citra dipengaruhi oleh berbagai macam faktor

yaitu:

a) Citra dibangun berdasarkan orientasi terhadap manfaat yang

dibutuhkan dan diinginkan kelompok sasaran.

b) Manfaat yang ditonjolkan cukup realistis

c) Citra yang ditonjolkan sesuai dengan kemampuan perusahaan

d) Citra yang ditonjolkan mudah dimengerti kelompok sasaran

e) Citra yang ditonjolkan merupakan sarana, bukan tujuan usaha

2.1.2.2. Citra Perusahaan Dalam Industri Ekstraktif

Di sektor industri ekstraktif seperti industry pertambangan dan

kecenderungan yang terjadi di negara berkembang adalah perusahaan

menimbulkan beragam persoalan sosial dan lingkungan. Isu-isu seperti

pencemaran lingkungan, keselamatan kerja, kesehatan pekerja,

kesetaraan gender, kesehatan masyarakat, penggunaan air,

penggunaan energi, kemiskinan, keterampilan dan pendidikan menjadi

sorotan tajam industri ini.

Industri pertambangan tidak menghasilkan produk yang dapat

dijual langsung kepada masyarakat, berbeda dengan industri lain

seperti industri makanan, retail dan lain-lain, sehingga masyarakat

tidak secara langsung mempengaruhi keuntungan perusahaan. Pada

Page 52: TESIS Lampiran 5 Full SEM

37

industry pertambangan, kapasitas produksi maupun penjualan sangat

tergantung pada konsumen khusus biasanya adalah industri lain yang

melakukan pengolahan lanjutan untuk mendapat produk akhir yang

dapat dijual kemasyarakat.

Dengan demikian industri ekstraktif khususnya pertambangan

dalam membangun citra perusahaan tidak fokus pada membentuk

keuntungan tetapi pada kepedulian pada masyarakat dan menjamin

keberlangsungan usaha. Hal ini sejalan dengan pendapat Seitel bahwa

kebanyakan perusahaan menyakini bahwa citra perusahaan yang

positif adalah esensial, sukses yang berkelanjutan dalam jangka

panjang (Ardianto, 2011:111).

Ketidakpedulian pada masyarakat menimbulkan ancaman

terhadap kelangsungan diri industri ekstraktif. Industri mendapatkan

tuntutan untuk mendistribusikan sebagian keuntungan yang diperoleh

pada masyarakat, demi terpenuhinya keadilan, kesetaraan, dan

keberlangsungan ekonomi masyarakat di sekitar (Prayogo & Sulastri,

2010).

Tantangan dalam mempertahankan lisensi untuk beroperasi dan

tanggung jawab sosial perusahaan sangat penting bagi industri

ekstraktif. Dengan demikian membangun citra perusahaan melalui

program CSR yang memiliki dampak positif terhadap kesejahtraan

masyarakat merupakan salah satu aset terpenting dari perusahaan

yang selayaknya terus menerus dibangun dan dipelihara. Citra

dibangun oleh perusahaan itu sendiri, dengan etika dan budaya

perusahaan, komunikasi dan kebijakan sehingga citra yang baik akan

Page 53: TESIS Lampiran 5 Full SEM

38

memberikan rasa aman terhadap investasi yang dilakukan

perusahaan.

2.1.2.3. Faktor-Faktor Yang Membentuk Citra Perusahaan

Menurut pendapat Shirley Harison (2005:71) menjelaskan citra

perusahaan dibentuk dari unsur-unsur berikut yaitu:

1. Personality, keseluruhan karakteristik perusahaan yang dipahami

oleh lingkungan di luar perusahaan. seperti perusahaan yang

dapat dipercaya, perusahaan yang mempunyai tanggungjawab

sosial.

2. Reputation, Hal yang telah dilakukan oleh perusahaan dan diyakini

publik sasaran terhadap perusahaan berdasarkan pengalaman

pribadi atau orang lain

3. Values/Ethics, nilai-nilai dan filosofi yang dianut perusahaan

seperti budaya perusahaan, sikap manajemen terhadap

masyarakat, karyawan yang tanggap atau bertanggungjawab.

4. Corporate Identity, komponen yang memudahkan public untuk

mengenali perusahaan seperti simbol, logo, warna dan lain-lain.

2.2. Penelitian Sebelumnya

Penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Page 54: TESIS Lampiran 5 Full SEM

39

Tabel 2.2 Penelitian Sebelumnya

No Topik / Judul Buku

atau Artikel

Penulis Tujuan Penelitian / Penulisan Buku atau

Artikel

Variabel Penelitan / Teknik Analisis

Hasil Penelian / Isi Buku

1 Pengaruh Corporate

Social

Responsibility

terhadap Citra

(Survei pada warga

sekitar PT Sasa Inti

Gending –

Probolinggo)

Bahrul

Ulum,

Zainul

Arifin,

Dahlan

Fanani

Untuk mengetahui

pengaruh Corporate

Social Responsibility

terhadap Citra

Perusahaan di warga

sekitar perusahaan PT.

Sasa Inti Gending-

Probolinggo

Variabel :

Community

support/dukungan

masyarakat

Environmental/

lingkungan

Product

Teknik Analisis :

Deskriptif dan regresi

linier

Terdapat pengaruh yang signifikan

secara simultan atau bersama-sama

antara variabel-variabel Corporate

Social Responsibility yang terdiri dari

Community Support (X1),

Environment (X2) dan Product (X3)

terhadap Citra Perusahaan (Y).

Masing masing variabel berpengaruh

signifikan terhadap citra perusahaan

Variabel dalam Corporate Social

Responsibility yang berpengaruh

dominan terhadap Citra Perusahaan

(Y) dalam penelitian ini adalah

variabel Product (X3)

2 Pengaruh

Penerapan Program

Corporate Social

Responsibility

Anofrida

Yenti

Untuk menganalisis

pengaruh dimensi sosial

dan dimensi lingkungan

terhadap citra PT. Semen

Variabel :

Dimensi Sosial

Dimensi Lingkungan

Dimensi lingkungan berpengaruh

positif terhadap citra perusahaan PT.

Semen Padang.

Dimensi sosial berpengaruh signifikan

Page 55: TESIS Lampiran 5 Full SEM

40

No Topik / Judul Buku

atau Artikel

Penulis Tujuan Penelitian / Penulisan Buku atau

Artikel

Variabel Penelitan / Teknik Analisis

Hasil Penelian / Isi Buku

terhadap Citra

Perusahaan PT.

Semen Padang

(Studi Kasus

Masyarakat

Kecamatan Lubuk

Kilangan Padang)

Padang Teknik Analisis:

Analisis regresi berganda

terhadap citra perusahaan PT. Semen

Padang.

3 Mengukur Pengaruh

Program CSR

Terhadap Citra

Perusahaan Bank

BJB

Angga

Yusrilianda

Ai Lili

Yulianti

Menganalis pengaruh

program CSR dari variabel

people, planet dan profit

terhadap citra perusahaan

Variabel:

People

Planet

Profit

Teknik Analisis:

Regresi Linier sederhana

Realisasi program CSR melalui

pemberian bantuan mesin biodigester

sampah Bank BJB berpengaruh

terhadap citra perusahaan pada

masyarakat Kelurahan Babakan Sari.

4 Pengaruh Corporate

Social

Responsibility

(CSR) Terhadap

Citra

(Survei pada

Masyarakat yang

Novi Nur

Indah Sari

Achmad

Fauzi

Sunarti

Untuk mengetahui dan

menganalisis pengaruh

Tanggung Jawab Sosil

Perusahaan (CSR) terhadap

Citra

Variabel :

Keterlibatan Komunitas

Pembuatan Produk

yang Bisa

Dipertanggungjawabkan

Secara Sosial

Terdapat pengaruh secara simultan

(uji F) dan parsial (uji t) antara

variabel bebas (Keterlibatan

Komunitas (X1), Pembuatan Produk

yang Bisa Dipertanggungjawabkan

Secara Sosial (X2) dan Hubungan

Karyawan (X3)) terhadap Citra

Page 56: TESIS Lampiran 5 Full SEM

41

No Topik / Judul Buku

atau Artikel

Penulis Tujuan Penelitian / Penulisan Buku atau

Artikel

Variabel Penelitan / Teknik Analisis

Hasil Penelian / Isi Buku

Bekerja di Pabrik

Gula Kebon Agung

yang Bertempat

Tinggal di Daerah

Kebon Agung

Malang)

Hubungan Karyawan

Teknik Analisis:

Regresi linier berganda

Perusahaan (Y). Variabel yang paling

kuat pengaruhnya yaitu Keterlibatan

Komunitas

4 Pengaruh

Implementasi

Corporate Social

Responsibility

(CSR) Terhadap

Citra Perusahaan

(Studi Pada PT.

Semen Indonesia

(Persero), Tbk.)

Mohamm

ad

Yaskun

Puguh

Cahyono

Untuk mengukur faktor-

faktor yang ada dalam

implementasi CSR yang

dilakukan oleh PT. Semen

Indonesia (Persero), Tbk.

yang berpengaruh

terhadap citra perusahaan

Variabel :

Program Kemitraan (X1)

Program sektor

pendidikan (X2)

sektor kesehatan (X3)

sektor pelestarian alam

(X4)

sektor bencana alam

(X5)

Sektor olahraga seni

dan budaya

(X6)

Sektor sarana umum

(X7)

Berdasarkan pengujian

statistik,variabel Program Kemitraan

(X1) tidak berpengaruh signifikan

terhadap Citra perusahaan (Y).

Program sektor pendidikan (X2) tidak

berpengaruh signifikan terhadap citra

perusahaan

Program sektor pendidikan (X2) tidak

berpengaruh signifikan terhadap citra

perusahaan

Variabel sektor kesehatan (X3) tidak

berpengaruh signifikan terhadap CItra

perusahaan (Y).

Variabel sektor pelestarian alam (X4)

Page 57: TESIS Lampiran 5 Full SEM

42

No Topik / Judul Buku

atau Artikel

Penulis Tujuan Penelitian / Penulisan Buku atau

Artikel

Variabel Penelitan / Teknik Analisis

Hasil Penelian / Isi Buku

Sektor sarana ibadah

(X8)

Teknik Analisis:

Regresi linear

berganda

tidak berpengaruh signifikan terhadap

citra perusahaan (Y).

Variabel sektor bencana alam (X5)

tidak berpengaruh signifikan terhadap

citra perusahaan

Sektor olahraga seni dan budaya

(X6) tidak berpengaruh signifikan

terhadap citra perusahaan

Sektor sarana umum (X7)

berpengaruh signifikan secara negatif

terhadap citra perusahaan

(berlawanan dengan dugaan awal

penelitian).

Sektor sarana ibadah (X8) tidak

berpengaruh signifikan terhadap citra

perusahaan

4 Membangun Citra

Perusahaan Melalui

Program Desaku

Vera

Retno

Juwita,

Menganalisis faktor-faktor

yang mendorong pada

pembangunan citra

Variabel :

1. Iklan Hijau

2. Produk

Iklan Hijau telah berhasil

empengaruhi pembangunan citra

perusahaan secara langsung atau

Page 58: TESIS Lampiran 5 Full SEM

43

No Topik / Judul Buku

atau Artikel

Penulis Tujuan Penelitian / Penulisan Buku atau

Artikel

Variabel Penelitan / Teknik Analisis

Hasil Penelian / Isi Buku

Hijau (Studi Pada

PT HM Sampoerna

di Pekalongan)

(2006) perusahaan melalui

Desaku Hijau

3. Nilai yang dirasa

Teknik analisis : SEM

tidak langsung melalui persepsi

konsumen mengenai kepedulian

Sampoerna Hijau pada kegiatan yang

peduli lingkungan dan hal ini

berdampak positif pada citra

perusahaan yang peduli lingkungan.

5 Analisis Pengaruh

Program Corporate

Social

Responsibility PT

Chevron

Geothermal Salak

Terhadap Reputasi

Perusahaan

Menurut Pandangan

Masyarakat Sekitar

Daerah Operasi

Merlin

dan

Fahrul

Ismaeni,

(2013)

1. Mengetahui hubungan

program CSR terhadap

reputasi perusahaan

menurut pandangan

masyarakat sekitar

2. Menganalisis

hubungan

implementasi program-

program CSR terhadap

reputasi perusahaan

menurut pandangan

masyarakat di sekitar

daerah operasi

Variabel :

1. kesediaan turut

memikul tanggung

jawab sosial

2. Sejarah atau riwayat

hidup perusahaan

yang gemilang

3. Reputasi sebagai

pencipta lapangan

pekerjaan dalam

jumlah besar

4. Komitmen

mengadakan riset

Program-program CSR yang telah

dilakukan PT Chevron Geothermal

Salak memiliki pengaruh terhadap

reputasi perusahaan menurut

pandangan masyarakat sekitar di

Kecamatan Kabandungan,

Kalapanunggal dan Pamijahan.

Page 59: TESIS Lampiran 5 Full SEM

44

No Topik / Judul Buku

atau Artikel

Penulis Tujuan Penelitian / Penulisan Buku atau

Artikel

Variabel Penelitan / Teknik Analisis

Hasil Penelian / Isi Buku

6 Pengaruh Program

Corporate Social

Responsibility

Terhadap Citra PT.

Pertamina (Persero)

(Survei terhadap

Program Bank

Sampah Kelurahan

Kapuk Muara RW

05)

Ringga

Variandik

a

Pratama

Putra

(2011)

Untuk mengetahui apakah

terdapat hubungan antara

CSR PT.Pertamina

(Persero) dengan

pembentukan citra

perusahaan dan

mengetahui apakah

terdapat pengaruh yang

dihasilkan dari program

CSR terhadap citra

PT.Pertamina (Persero)

Variabel:

Kualitas produk

Program CSR yang dilakukan oleh

perusahaan tepat sasaran dan

menimbulkan citra positif di

masyarakat. Selanjutnya,

berdasarkan hasil uji regresi antara

program CSR terhadap citra

perusahaan, maka diperoleh hasil uji

signifikansi dimana hasilnya terdapat

pengaruh antara program CSR

terhadap citra perusahaan

PT.Pertamina (persero).

7 Pengelolaan

Corporate Social

Responsibility

(CSR) Dalam

Membangun Citra

Perusahaan

Nurjanna

h, Noor

Efni

Salam,

Rusmadi

Awza

Mengetahui aktifitas

program CSR dalam

membangun citra

perusahaan pada PT

Chevron Pasific Indonesia

dan bagaimana

pengelolaan program CSR

yang efektif yang

Analsis data primer

(observasi, wawancara,

dan dokumentasi)

dengan metode

komparatif atas hasil

wawancara dengan

informan, analysis

dokumen (studi

Dalam penelitian ini diperoleh

informasi sebagai berikut

1. Aktifitas program CSR PT CPI

menjadi program untuk

meningkatkan citra perusahaan

dalam pandangan masyarakat.

PT CPI melakukan perencanaan

dan pengelolaan aktifitas

Page 60: TESIS Lampiran 5 Full SEM

45

No Topik / Judul Buku

atau Artikel

Penulis Tujuan Penelitian / Penulisan Buku atau

Artikel

Variabel Penelitan / Teknik Analisis

Hasil Penelian / Isi Buku

diaplikasikan oleh

perusahaan PT Chevron

Pasific Indonesia.

kepustakaan) serta

membandingkan hasil

observasi yang

dilakukan.

program CSR diberbagai bidang

sesuai dengan kebutuhan

masyarakat. PT CPI juga

memiliki panduan yang jelas

terhadap program CSR yaitu

program CSR harus dilakukan

sejak awal proses bisnis

berlangsung.

2. Program CSR PT CPI mendapat

sambutan positfi masyarakat dan

pemerintah kabupaten maupun

Provinsi Riau.

3. Dalam implementasi program

CSR, PT CPI mengalami

berbagai hambatan mulai dari

proses penetapan program dan

tekanan masyarakat.

4. Beberapa program CSR

digulirkan setelah

memperhatikan kondisi dan

Page 61: TESIS Lampiran 5 Full SEM

46

No Topik / Judul Buku

atau Artikel

Penulis Tujuan Penelitian / Penulisan Buku atau

Artikel

Variabel Penelitan / Teknik Analisis

Hasil Penelian / Isi Buku

tuntukan masyarakat local,

sehingga program CSR

merupakan bagian dari investasi

untuk melindungi operasi

perusahaan dari berbagai

gangguan masyarakat.

Page 62: TESIS Lampiran 5 Full SEM

47

2.3. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

2.3.1. Kerangka Pemikiran

Dari pembahasan teoritis diatas, maka kerangka pikir pada penelitian

mengenai implementasi program CSR PT Vale dan pengaruhnya terhadap

citra perusahaan pada kasus program CSR PT Vale Indonesia,tbk pada

proyek penyediaan air bersih dikembangkan sebagai berikut :

Gambar 2.1. Model Penelitian

Dalam penelitian ini implementasi program CSR PTPM sarana umum

yaitu penyediaan sarana dan prasarana air bersih di kecamantan Nuha,

Towuti dan Wasuponda akan dievaluasi implementasinya menggunakan

variabel manfaat, partisipasi, kesejahtraan, dan pengembangan kapasitas.

Secara keseluruhan dari implementasi program CSR ini akan dilihat

hubungannya terhadap persepsi masyarakat pada peningkatan citra

perusahaan.

Citra Perusahaan

(Y)

Kesejahtraan (X2)

Manfaat (X1)

Pengembangan Kapasitas (X3)

Implementasi

Program CSR

H4

H1

H2

H3

Page 63: TESIS Lampiran 5 Full SEM

48

2.3.2. Hubungan Antar Variabel

Hubungan antar variabel dalam penelitian ini dapat dijelaskan berikut

ini

2.3.2.1. Hubungan Antara Manfaat dan Citra Perusahaan

Merasakan manfaat dari suatu program merupakan harapan

berbagai pihak, manfaat artinya memberikan nilai tambah sehingga

bagi setiap perusahaan dalam melaksanakan program CSR faktor

manfaat yang dapat dirasakan oelh masyarakat merupakan hal

penting.

Wibisono (2007) menjelaskan bahwa salah satu manfaat program

CSR adalah meningkatkan reputasi dan image perusahaan. Program

CSR yang memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat tentu

meningkatkan kepercayaan dan memberikan pandangan dan kesan

yang baik dari masyarakat yang menerima manfaat program ini.

Dengan demikian manfaat yang dihasilkan oleh suatu program CSR

dan bisa dinikmati oleh masyarakat akan meningkatkan citra

perusahaan dalam pandangan masyarakat.

2.3.2.2. Hubungan Antara Kesejahtraan dan Citra Perusahaan

Variabel kesejahtraan terdiri dari efektifitas, kesesuaian, dampak

dan keberlanjutan. Efektif apabila sebuah hasil program CSR yang

diperoleh memenuhi kebutuhan masyarakat atau memberikan

kemudahan terhadap akses masyarakat dalam memenuhi

kebutuhannya. Demikian pula kesesuaian program akan menciptakan

kelayakan program mencerminkan terpenuhinya kebutuhan

masyarakat.

Page 64: TESIS Lampiran 5 Full SEM

49

Prinsip dasar program CSR adalah keberlanjutan yaitu bahwa

program tidak berhenti ketika perusahaan tidak beroperasi lagi atau

tidak terlibat lagi dalam program. Faktor keberlanjutan dalam program

CSR ini akan memastikan masyarakat secara berkesinambungan

menerima manfaat dari program yang digulirkan. Keberlanjutan

program akan menjaga hubungan masyarakat dengan perusahaan,

demikian pula akan memberikan manfaat bagi perusahaan dalam

beroperasi. Faktor keberlanjutan program akan menciptakan

kemandirian masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan

program yang telah diberikan.

Yang dimaksud dengan dampak dalam program CSR artinya

memberikan pengaruh terhadap orang lain. Mafaat yang dihasilkan

dari suatu program tidak hanya di nikmati oleh penerima program saja

tetapi juga memberikan pengaruh terhadap masyarkat lainnya dalam

berbagai bidang misalnya memperngaruhi kualitas kesejahtraan,

berdampak pada kegiatan perekonomian, kesehatan dan lain-lain.

Dampak program ini akan memberikan pengaruh yang luas, tidak

hanya pada sisi program saja tetapi seperti kehidupan lainnya atau

masyarakat lainnya

Kotler dan Lee dalam Solihin (2009) menjelaskan bahwa CSR

merupakan komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahtraan

masyarakat. Sedangkan citra merupakan persepsi seseorang terhadap

sesuatu yang diperoleh atau sesuatu yang dialami. Dengan demikian,

peningkatan sisi kesejahtraan ini akan dilihat oleh masyarakat program

Page 65: TESIS Lampiran 5 Full SEM

50

yang memiliki manfaat yang besar dan sehingga meningkatkan citra

perusahaan dalam pandangan masyarakat sekitasnya.

2.3.2.3. Hubungan Antara Pengembangan Kapasitas dan Citra

Perusahaan

Melibatkan masyarakat dalam suatu program memiliki banyak

manfaat, sehingga sebaiknya partisipasi masyarakat dalam program

CSR dilakukan sejak dari awal program dikembangkan. Masyarakat

merupakan objek dalam program ini, sehingga masukan dan

pendapatnya merupakan hal yang penting. Partisipasi juga akan

mengurangi kendala kendala yang mungkin dihadapi terutama

mengenai bagaimana menentukan sasaran dan tujuan program

sehingga dapat diperoleh manfaat yang besar.

Partisipasi masyarakat menunjukkan kepedulian perusahaan dan

keinginan masyarakat ikut dalam program yang akan dilaksanakan.

Keterlibatannya akan menumbuhkan peran sekaligus menumbuhkan

keberlanjutan dan keberhasilan program.

Demikian pula bila sebuah program yang dikembangkan sesuai

dengan kemampuan masyarakat akan memiliki peluang yang lebih

besar untuk berhasil. Faktor pemberdayaan artinya memanfaatkan

sumber daya/potensi masyarakat dalam mengelola program CSR,

dengan demikian selain memberikan manfaat juga akan menciptakan

kemandirian sehingga tujuan program lebih mudah tercapai.

Lebih lanjut bahwa pemberdayaan merupakan salah satu prinsip

dasar dalam pengelolaan program CSR dimana masyarakat sebagai

objek pengembangan. Dengan pemberdayaan masyarakat maka

Page 66: TESIS Lampiran 5 Full SEM

51

keberlanjutan program akan lebih mudah dicapai karena program

dijalankan sesuai dengan sumberdaya yang telah dimiliki oleh

masyarakat. Jika program ini berjalan baik tentu akan meningkatkan

citra perusahaan dalam pandangan masyarakat.

2.4. Hipotesis

Berdasarkan tujuan penelitian, kajian pustaka dalam bab ini dan kerangka pikir

maka akan diuji hipotesis sebagai berikut :

Hipotesis 1 : Manfaat program CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pengembangan citra perusahaan dalam pandangan masyarakat.

Hipotesis 2 : Peningkatan tingkat kesejahtraan masyarakat sebagai dampak

program CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap

peningkatan citra perusahaan dalam pendangan masyarakat.

Hipotesis 3 : Pengembangan kapasitas masyarakat sebagai dampak program

CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan citra

perusahaan dalam pendangan masyarakat.

Hipotesis 4 : Manfaat program, peningkatan kesejahtraan dan pengembangan

kapasitas masyarakat berpengaruh signifikan terhadap

peningkatan citra perusahaan dalam pandangan masyarakat.

Page 67: TESIS Lampiran 5 Full SEM

52

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini dipaparkan metode penelitian untuk menelaah masalah

penelitian yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya. Secara lebih detail akan

dijelaskan rancangan penelitian, teknik sampling, variabel penelitian and metode

analsis.

3.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory perseptional

research) merupakan penelitian penjelasan dari persepsi responden yang

bertujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan

variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menganalisis faktor

manfaat, kesejahtraan dan pengembangan kapasitas serta melihat pengaruhnya

terhadap pembentukan citra perusahaan.

Prayogo (2011:47) menjelaskan bahwa pendekatan kuantitatif merupakan

pendekatan yang kerap digunakan dalam evaluasi program CSR dan Community

development (CD), namun untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam

diperlukan penilaian dan penjelasan kualitatif untuk melengkapi penilaian

kuantitatif tersebut. Sehingga dalam penelitian ini juga dilakukan secara kualitatif

melalui in-depth interview dan observasi untuk melihat kenyataan lapangan dan

menangkap pendapat atau ide para stakeholder mengenai pelaksanaan dan

perbaikan pada pelaksanaan program CSR, khususnya pada implementasi

program CSR PT Vale – PTPM Sarana umum yaitu penyediaan sarana air bersih

di kecamatan Nuha, Towuti dan Wasuponda. .

Page 68: TESIS Lampiran 5 Full SEM

53

Rancangan penelitian ini adalah penelitian noneksperimen. Dimensi waktu

penelitian ini adalah studi cross sectional merupakan studi yang dilakukan secara

simultan pada satu saat (sekali waktu) atau pengambilan data hanya satu kali

dalam periode waktu tertentu. Penelitian ini menekankan pada pengujian teori-teori

melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan

analisis data dengan prosedur statistik serta bertujuan untuk menguji hipotesis.

Tahapan penelitian ini dilaksanakan sebagai berikut :

1. Melakukan survei pendahuluan yaitu kunjungan lapangan dan pengamatan

serta diskusi awal kepada masyarakat.

2. Melakukan studi literatur yaitu mengumpulkan informasi melalui laporan

tahunan CSR dan informasi umum yang diperoleh dari internet. Selanjutnya

melakukan tinjuan teori, konsep dan penelitian terdahulu yang ada

hubungannya dengan penelitian ini. Melalui studi literatur ini dikembangkan

konseptual penelitian dan variabel-variabel penelitian.

3. Pengumpulan data populasi dan penentuan sampel.

4. Penetapan batasan dan asumsi penelitian. Batasan dan asumsi penelitian perlu

ditetapkan untuk tidak menimbulkan kesalahan tafsif.

5. Pengumpulan data melalui penyebar kuesioner dan interview

6. Analisis model secara keseluruhan (SEM) dengan program AMOS ataupun

Lisrel.

7. Pembuktian hipotesis dan pembahasan.

8. Penarikan kesimpulan dan saran.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan didalam ruang lingkup area pemberdayaan PT Vale

Indonesia yang terletak di Kabupaten Luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan yaitu

Page 69: TESIS Lampiran 5 Full SEM

54

mencakup masyarakat di kecamatan Nuha, Towuti dan Wasuponda khususnya

pada project CSR – PTPM sarana umum pada program penyediaan sarana dan

prasarana air bersih. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September tahun

2017.

Kecamatan Nuha terdiri dari empat desa yaitu Nikkel, Sorowako, Nuha dan

Matano dengan satu kelurahan yaitu Magani. Kecamatan Nuha terletak pada

disekitar lokasi Danau Matano sebagai sumber air bersih masyarakat. Program

CSR PT Vale PTPM Sarana umum yaitu sarana dan prasarana air bersih dalam

penelitian ini meliputi desa Nikel, desa Sorowako dan kelurahan Magani.

Gambar 3.1. Lokasi penelitian di Kecamantan Nuha

Panduduk di kecamatan Nuha sebagian besar bekerja sebagai pegawai

swasta dan sebagian lagi sebagai petani pedagang dan PNS. Tingkat kepadatan

penduduk setiap desa di kecamatan Nuha dapat dilihat pada table berikut.

Lokasi penelitian

Page 70: TESIS Lampiran 5 Full SEM

55

Tabel 3.1 Distribusi penduduk kecamatan Nuha

No Desa /

Kelurahan

Luas area (Km2)

Jumlah Penduduk

Jumlah Kepala Keluarga

1 Sorowako 178,00 9.627 2.407

2 Nikel 96,02 5.922 1.840

3 Magani 206,25 7.307 1.986

4 Matano 242,00 1.734 470

5 Nuha 86,00 561 150

Jumlah Total 808,27 25.151 6.853

Sumber : BPS Kab Lutim, Kecamatan Nuha dalam angka 2016

Kecamatan Towuti terdiri dari 22 desa, secara detail dapat dilihat pada table

3.2. Kecamatan Towuti terletak pada disekitar lokasi Danau Mahalona yang

digunakan sebagai sumber air bersih masyarakat. Program CSR PT Vale PTPM

Sarana umum yaitu sarana dan prasarana air bersih dalam penelitian ini meliputi 8

desa yaitu desa Timampu, Langkea Raya, Baruga, Lioka, Wawondula, Pekaloa,

Asuli dan Matompi.

Gambar 3.2 Lokasi Penelitian di Kecamatan Towuti

Lokasi penelitian

Page 71: TESIS Lampiran 5 Full SEM

56

Profil penduduk kecamatan towuti sangat mirip dengan kecamatan Nuha yaitu

bekerja sebagai pegawai swasta, PNS, pedagang dan sebagian besar petani.

Tingkat kepadatan penduduk kecamatan towuti dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 3.2. Distribusi penduduk kecamatan Towuti

No Desa /

Kelurahan

Luas area (Km2)

Jumlah Penduduk

Jumlah Kepala Keluarga

1 Tokalimbo 54,65 942 213

2 Bantilang 5,18 1818 462

3 Loeha 297,39 1819 389

4 Timampu 253,4 2825 484

5 Langkea Raya 283,21 3507 874

6 Baruga 37,76 264 605

7 Lioka 27,82 2019 529

8 Wawondula 245,45 4329 1162

9 Pekaloa 89,26 1399 433

10 Asuli 23,85 4503 897

11 Mahalona 340,41 1057 227

12 UPT Mahalona SP1

-

13 Masiku 34,57 711 179

14 Rante Angin 48,42 1277 335

15 UPT Mahalona SP2

-

16 UPT Buangin -

17 Matompi 10,11 1248 486

18 Tole 25 915 320

19 Buangin 12 1530 300

20 Libukang Mandiri 18 1127 310

21 Kalosi 14 1162 354

22 UPT Mahalona SP 4

- 638 230

Jumlah Total 1.820,48 35.090 8.789

Sumber : BPS Kab Lutim, Kecamatan Towuti dalam angka 2016

Page 72: TESIS Lampiran 5 Full SEM

57

Kecamatan Wasuponda terdiri dari 6 desa, secara detail dapat dilihat pada

table 3.3. Kecamatan Kecamatan Wasuponda terletak di sebelah utara ibukota

Kabupaten Luwu Timur, di sebelah utara berbatasan dengan Propinsi Sulawesi

Tengah, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Nuha dan Towuti.. Fasilitas

ini meliputi tiga desa yaitu Desa Tabarano, Desa Ledu-Ledu dan Desa

Wasuponda.

Gambar 3.3. Lokasi Penelitian Di Kecamatan Wasuponda

Penduduk kecamatan Wasuponda berprofesi sebagai pegawai swasta,

pentani, pedagang dan sebagian kecil sebagai PNS.

Tabel 3.3. Distribusi Penduduk Kecamatan Wasuponda

No Desa /

Kelurahan

Luas area (Km2)

Jumlah Penduduk

Jumlah Kepala Keluarga

1 Balambano 121 2.397 526

2 Tabarano 221 3.617 907

3 Ledu Ledu 346 5.879 1.269

Lokasi penelitian

Page 73: TESIS Lampiran 5 Full SEM

58

No Desa /

Kelurahan

Luas area (Km2)

Jumlah Penduduk

Jumlah Kepala Keluarga

4 Wasuponda 91 3.201 735

5 Kawata 234 2.005 470

6 Parumpanai 231 3.929 878

Jumlah Total 1.224 21.028 4.785

Sumber : BPS Kab Lutim, Kecamatan Wasuponda dalam angka 2016

3.3. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan data primer dan sekunder. Data primer

diperoleh melalui observasi langsung dilapangan, kuisioner dan wawancara pada

lokasi penelitian yaitu kecamatan Nuha, Towuti dan Wasuponda

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :

1. Kuisioner, dilakukan dengan daftar pertanyaan tertulis kepada responden

dengan metode proporsional random sampling pada masyarakat penerima

manfaat program. Daftar pertanyaan dibuat sedemikian rupa sehingga mudah

dijawab dengan jawaban yang mendekati atau paling tepat.

2. Wawancara, dilakukan dengan pertemuan langsung dengan nara sumber dan

melakukan tanya jawab terhadap kelompok masyarakat penerima manfaat

yaitu masyarakat, tokoh masyarakat dilokasi penelitian dan non-penmanfaat

yaitu pihak pengelola program dari PT Vale.

3. Studi Literatur, yaitu melalui dokumen-dokumen pendukung seperti jurnal

ilmiah, buku, laporan tahunan PT Vale, teori dan konsep yang berhubungan

dengan penelitian ini

4. Observasi, yaitu melakukan pengamatan terhadap kegiatan atau program

pemanfaatan dan pelaksanaan program penyediaan sarana dan prasarana air

bersih di kecamatan Nuha, Towuti dan Wasuponda.

Lanjutan Tabel 3.3

Page 74: TESIS Lampiran 5 Full SEM

59

3.4. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

3.4.1. Populasi

Dalam penelitian ini populasi adalah masyarakat yang penerima manfaat

program CSR pada proyek penyediaan sarana dan prasarana air bersih yang

berada di kecamatan Nuha dan Towuti. Dalam hal ini dipertimbangkan adalah

jumlah kepala keluarga yang mewakili kelompok masyarakat terkecil

pengguna yaitu jumlah kepala keluarga di kecamata Nuha dan Towuti.

Jumlah populasi dapat dilihat dalam table berikut

Tabel 3.4. Populasi Penelitian

No Kecamatan - Desa

Jumlah Populasi (Kepala Keluarga)

1 Kec Nuha – Desa Nikel 1.840

2 Kec Nuha – Desa Magani 1.986

3 Kec Nuha – Desa Sorowako 2.407

4 Kec Towuti – Desa Timampu 484

5 Kec Towuti – Desa Langkea Raya 874

6 Kec Towuti – Desa Baruga 605

7 Kec Towuti – Desa Lioka 529

8 Kec Towuti – Desa Wawondula 1162

9 Kec Towuti – Desa Pekkaloa 433

10 Kec Towuti – Desa Asuli 897

11 Kec Towuti – Desa Matompi 486

12 Kec Wasuponda – Desa Tabarano 907

13 Kec Wasuponda – Desa Ledu-Ledu 1.269

14 Kec Wasuponda – Desa Wasuponda

735

Jumlah Populasi 14.614

Sumber : BPS Kab Lutim, 2016

Page 75: TESIS Lampiran 5 Full SEM

60

3.4.2. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel merupakan bagian yang mewakili populasi yang diteliti, dalam

penelitian ini sample terdiri dari sample responden kuisioner dan sample

responden untuk wawancara. Dalam melakukan evaluasi program CSR

terdapat tiga pemangku kepentingan yang penting dalam survei kuantitatif

yaitu penerima manfaat, pelaksana program dan peneliti atau evaluator,

selebihnya pemangku kepentingan lain seperti non-pemanfaat, pemerintah

daerah, pers, NGO dapat diakomodasi opininya melalui wawancara

mendalam (Prayogo, 2011:52).

Dalam penelitian ini sample responden kuisioner adalah masyarakat

penerima manfaat program CSR pada kecamatan Nuha, Towuti dan

Wasuponda. Sample responden wawancara sebagai key person untuk depth

interview dipilih untuk masing-masing kecamatan Nuha, Towuti, Wasuponda,

dari sisi penerima manfaat program dan non-pemanfaat program yaitu

masyarakat dan tokoh masyarakat pada lokasi program CSR, pemerintah

kecamatan dan pihak pengelola program PT Vale.

Lebih lanjut Prayogo (2011:52) menjelaskan bahwa penerima manfaat

program adalah kelompok masyarakat sebagai pemangku kepentingan yang

paling penting dalam memberikan nilai dari program yang diterimanya, hasil

survey atau evaluasi yang dilakukan pada pemanfaat program adalah

sebagai ukuran utama tentang keberhasilan kinerja program. Namun

demikian subjektifitas dalam penilaian kerap kali muncul yang dapat

disebabkan karena perbedaan kepentingan, ekspektasi yang terlalu besar

dan ketidaktahuan.

Page 76: TESIS Lampiran 5 Full SEM

61

Non-pemanfaat program adalah perencana dan pelaksana program yaitu

pemerintah kecamatan, pelaksana proyek. Perencana dan pelaksana

program merupakan pihak yang paling memahami visi, misi, tujuan dan

bahkan jika ada hidden agenda dibalik program CSR. Subjektifitas dapat pula

terjadi dengan memberikan nilai yang terlalu tinggi terhadap apa yang telah

mereka lakukan.

Data kuisioner dalam penelitian ini akan dianalisis menggunakan

Structural Equation Model (SEM), maka ukuran sampel harus memenuhi

ukuran sampel minimum untuk penerapan analisis SEM. Menurut Hair et al.

(1998) dalam menentukan ukuran sampel (sampel size) untuk SEM terdapat

pedoman yang harus di penuhi salah satunya yaitu ukuran sampel

bergantung pada metode estimasi parameter yang dipakai.

Secara umum, jumlah sampel untuk model persamaan struktural

dibutuhkan paling sedikit 200 pengamatan (Kelloway dalam Bacharuddin dan

Harapan, 2003:68). Jareskog dan Sorbom dalam Wijanto (2008:48)

menyatakan bahwa hubungan antara banyaknya variabel dan ukuran sampel

minimum dalam model struktural dapat dilihat pada table berikut

Tabel 3.5. Ukuran sampel minimal untuk analsis SEM

Jumlah Variabel Ukuran Sampel

Minimal

3 200

5 200

10 200

15 360

20 630

25 975

30 1395

Sumber : Jareskog dan Sorbom (1988:32)

Page 77: TESIS Lampiran 5 Full SEM

62

Bentler dan Chou dalam Wijanto (2008:46) menyarankan paling rendah

rasio lima responden per variabel teramati akan mencukupi untuk distribusi

normal. Ferdinand (2002:51) menyatakan bahwa bila ukuran sampel terlalu

besar maka model menjadi sangat sensitif sehingga sulit untuk mendapatkan

goodness of fit yang baik. Untuk itu disarankan ukuran sampel adalah 5-10

kali jumlah variabel manifest (indikator) dari keseluruhan variabel laten

(Solimun, 2002:83)

Berdasarkan hal ini maka sebagai rule of tumb yang akan digunakan

adalah 5 responden untuk setiap variabel manifest (indikator) yang diamati.

Dalam penenilitian ini terdapat 34 variabel manifest dengan demikian

diperlukan minimal 34 x 5 = 170 sampel dibulatkan menjadi 200 sampel.

Untuk perhitungan masing–masing desa dengan metode proporsional

random sampling, maka jumlah sample di distribusikan berdasarkan

persentasi jumlah populasi (kepala keluarga) dapat dilihat dalam table 3.6.

Sedangkan pemilihan sampel disetiap desa dilakukan secara random.

Tabel 3.6. Perhitungan dan Distribusi Sampel

No Kecamatan – Desa

Jumlah Populasi (Kepala Keluarga)

Jumlah Sampel

1 Kec Nuha – Desa Nikel 1.840 25

2 Kec Nuha – Desa Magani 1.986 27

3 Kec Nuha – Desa Sorowako 2.407 33

4 Kec Towuti – Desa Timampu 484 7

5 Kec Towuti – Desa Langkea Raya 874 12

6 Kec Towuti – Desa Baruga 605 8

7 Kec Towuti – Desa Lioka 529 7

8 Kec Towuti – Desa Wawondula 1162 16

9 Kec Towuti – Desa Pekkaloa 433 6

10 Kec Towuti – Desa Asuli 897 12

Page 78: TESIS Lampiran 5 Full SEM

63

No Kecamatan – Desa

Jumlah Populasi (Kepala Keluarga)

Jumlah Sampel

11 Kec Towuti – Desa Matompi 486 7

12 Kec Wasuponda – Desa Tabarano 907 12

13 Kec Wasuponda – Desa Ledu-Ledu

1.269 18

14 Kec Wasuponda – Desa Wasuponda

735 10

Total 14.614 200

Sumber : Data sekunder diolah, 2017

3.5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah manfaat, Kesejahtraan

peningkatan kapasitas, implementasi CSR dan citra perusahaan.

Tabel 3.7. Variabel dan Definisi Operasional

Variabel Dimensi / Sub

Variabel Indikator Skala

Manfaat

(X1) Ekonomi

X1.1.1 Mendukung kegiatan untuk

usaha/pekerjaan.

X1.1.2 Memenuhi kebutuhan air bersih

(jumlah dan kebersihannya)

X1.1.3 Mendukung kegiatan pembangunan.

Ordi_ nal

Sosial

X1.2.1 Pemanfaatan secara luas oleh

masyarakat

X1.2.2 Tidak menimbulkan masalah dalam

masyarakat

X1.2.3 Kemudahan dalam memperoleh air

bersih

X1.2.4 Mendukung kesehatan masyarakat

Ordi_ nal

Lingku_

ngan

X1.3.1 Tidak menyebabkan pencemaran

lingkungan

X1.3.2 Tidak mengganggu kuantitas sumber

Ordi_ nal

Lanjutan Tabel 3.6

Page 79: TESIS Lampiran 5 Full SEM

64

Variabel Dimensi / Sub

Variabel Indikator Skala

air alamiah.

X1. 3.3 Kegiatan pengolahan air bersih tidak

mengganggu lingkungan masyarakat.

Kesejahtraan

(X2)

Efektifitas

X2.1.1 Kualitas air bersih.

X2.1.2 Kecukupan distribusi air bersih

X2.1.3 Ketersediaan alir air setiap saat

dibutuhkan.

Ordi_ nal

Kesesu_

aian

X2.2.1 Kesesuaian dengan kebutuhan

masyarakat

X2.2.2 Kesesuaian dengan potensi/

semberdaya lokal

X2.2.3 Kesesuaian dengan harapan

masyarakat

Ordi_ nal

Dampak

X2.3.1 Berdampak pada hubungan baik

masyarakat, pemerintah dan

perusahaan

X2.3.2 Berdampak pada kualitas hidup

masyarakat

X2.3.3 Berdampak pada peningkatan

perekonomian masyarakat

X2.3.4 Tidak menimbulkan masalah dalam

masyarakat

Ordi_

nal

Keberlan

_ jutan

X2.4.1 Pengoperasian sudah tidak

mengandalkan bantuan biaya dari

perusahaan

X2.4.2 Masyarakat dapat mengoperasikan

sendiri fasilitas ini.

X2.4.3 Masyarakat mengikuti

training/pelatihan untuk pengelolaan.

Ordi_

nal

Peningkatan

Kapasitas

(X3)

Partisipa

si

X3.1.1 Masyarakat/pemerintah terlibat dalam

perencanaan program.

X3.1.2 Masyarakat/pemerintah terliabat

Ordi_

nal

Lanjutan Tabel 3.7

Page 80: TESIS Lampiran 5 Full SEM

65

Variabel Dimensi / Sub

Variabel Indikator Skala

dalam pelaksanaan/konstruksi.

X3.1.3 Masyarakat berpartisipasi dalam

operasional/pengelolaan.

X3.1.4 Masyarakat mudah menyampaikan

keluhan.

Pember_ dayaan

(X9)

X3.2.1 Meningkatkan pengetahuan

mengenai pentingnya air bersih

X3.2.2 Meningkatkan kesadaran dalam

menggunakan air bersih

X3.2.3 Perusahaan menyediakan pelatihan

tentang pengelolaan.

Ordi_

nal

Citra Perusahaan

(Y1)

Persona_ lity

Y1.1.1 Kesungguhan dalam menyediakan

sarana air bersih

Ordi_

nal

Reputa_ tion

Y1.1.2 Professional/ dapat diandalkan

dalam dalam melaksanakan proyek air

bersih

Ordi_

nal

Values/ Ethic

Y1.1.3 Komitmen/kepedulian kepada

masyarakat.

Ordi_

nal

Corporate Identity

Y1.1.4 Dikenal / diketahui oleh masyarakat Ordi_

nal

Sumber : Dikembangkan untuk penelitian ini, 2017

3.6. Teknik Analisis Data

Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini memanfaat data yang

diperoleh dari observasi lapangan dan wawancara terhadap beberapa key person

dalam pelaksanaan program CSR ini, data-data ini dikombinasikan dengan data-

data hasil pengolahan kuisioner dalam analisis hasil.

Data-data kuisioner diolah menggunakan metode Structural Equation Model

(SEM) sebagai berikut

Lanjutan Tabel 3.7

Page 81: TESIS Lampiran 5 Full SEM

66

3.6.1. Metode Analisis Evaluasi Manfaat Program CSR

Manfaat CSR – PTPM bidang sarana umum diukur menggunakan

Community Development Index (CDi) secara spasial, lebih lanjut juga

dilakukan indepth interview kepada key person untuk mengetahui faktor

faktor lain yang menjadi pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan

program termasuk untuk menangkap masukan-masukan untuk perbaikan

program selanjutnya.

Data yang digunakan dalam analisis ini menggunakan data primer yang

diperoleh dari kuisioner, selanjutnya dilakukan analisis dengan Second Order

Confirmatory Factor Analisis (2nd CFA). CFA adalah metode analisis yang

digunakan untuk mengevaluasi kebaikan indikator-indikator perngamatan

terhadap suatu konstruk (Weston dan Gore dalam Metafurry, 2016). Uji ini

berfungsi untuk mengukur validitas dan realibilitas dari indikator-indikator

pembentuk konstruk laten. Model umum CFA (Bollen 1989) adalah sebagai

berikut :

� = ��� + � (1)

Dimana :

X : Vektor bagi perubah manifest yang berukuran q x 1

Λx : Matriks bagi unloading factor (λ)

ξ : Vektor bagi perubah-perubah laten yang berukuran n x 1

δ : Vektor bagi galat pengukuran yang berukuran q x 1

Dalam penelitian ini variabel manfaat dianalisis melalui persepsi

masyarakat yang diukur dengan skala ordinal 1 sampai 5, dimana 1 = sangat

buruk; 2 = buruk; 3 = cukup; 4 = baik; 5 = sangat baik. Dengan demikian

subtitusi nilai kedalam skala nominal dengan katogori kualitatif akan dapat

Page 82: TESIS Lampiran 5 Full SEM

67

menjelaskan keadaan terhadap objek yang dinilai sesuai dengan persepsi

responden survei.

Pendugaan parameter pada CFA dapat diperoleh dengan mengepas

matriks kovarian untuk x(Σ(θ)) dimana:

Σ(θ) = Λx Φ Λx + Θδ (2)

Λx : Matriks bagi loading factor (λ)

Φ : Matriks bagi kovarian dari variabel laten

Θδ : Kovarian dari galat pengukuran δ

Untuk dapat menjelaskan apakah model CFA yang dibangun dapat

mengukur variabel yang ingin diamati, diperlukan adanya uji validasi model.

Validitas indikator dalam mengukur perubahan laten dinilai dengan cara

menguji apakah semua loading faktornya nyata dengan uji-t untuk taraf nyata

tertentu (dalam penelitian ini digunakan taraf nyata 5%). Selain itu uji

validitas, model yang dibangun juga harus diuji kelayakannya melalui

Goodness of Fit Statistic (GOF). Dalam CFA, GOF antara lain menggunakan

uji X2, Goodness of Fit Index (GFI), Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI)

serta Root Mean Square of Error Aproximation (RSMEA) (Bollen 1989).

Analisis manfaat program CSR akan dilihat pada masing-masing desa

atau kecamatan menggunakan community development index (CDi). CDi

merupakan suatu metode yang memanfaatkan persepsi responden mengenai

program CSR yang telah dilaksanakan. Cara menilai ini diaplikasikan pada

variabel yang memiliki hubungan dengan program yaitu ekonomi, sosial dan

lingkungan. Dengan demikian akan diperoleh angka CDi berdasarkan

penilaian gabungan rata-rata ketiga variabel tersebut. Kategori penilaian yang

digunakan adalah “Sangat Baik”, “Baik”, “Cukup”, “Kurang” dan “Sangat

Page 83: TESIS Lampiran 5 Full SEM

68

Kurang”. Penilaian dilakukan dengan skoring 1-5 untuk setiap indikator

sehingga skor maksimum yang diperoleh adalah 10 x 5 = 50 dan skor

minimum adalah 10 x 1 = 10. Dengan demikian interval penilaian adalah (50 -

10) : 5 = 8. Kriteria penilaian digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.8 : Ilustrasi Community Development index (CDi)

No Kategori Penilaian

Manfaat

Interval Skor

1 Sangat Baik 43 – 50

2 Baik 35 - 42

3 Cukup 25 – 34

4 Kurang 19 – 26

5 Sangat Kurang 10 – 18

Sumber : Dikembangkan untuk penelitian ini, 2017

3.6.2. Metode Analisis Implementasi Program CSR dan Pengaruhnya

Terhadap Peningkatan Citra Perusahaan

Dalam penelitian ini keberhasilan program CSR berdasarkan teori yang

dikembangkan oleh Prayogo (2013) diukur terhadap variabel kesejahtraan

yang terdiri dari efektifitas, kesesuaian, dampak dan keberlanjutan dan

variabel pengembangan kapasitas yang terdiri dari partisipasi dan

pemberdayaan pada program CSR PT Vale yaitu PTPM-bidang sarana

umum yaitu pengembangan sarana dan prasarana air bersih di kecamatan

Nuha, Towuti dan Wasuponda. Variabel-variabel ini dihitung dengan alat

analisis SEM (Structural Equation Model).

SEM merupakan alat analisis yang menggabungkan antara analisis

faktor dan analisis jalur yang memungkinkan peneliti untuk membangun,

menguji dan mengkonfirmasi hubungan yang kompleks dalam suatu model

(Weston dan Gore 2006). SEM tidak digunakan untuk membentuk sebuah

teori kausalitas, tetapi digunakan untuk menguji kausalitas yang sudah ada

Page 84: TESIS Lampiran 5 Full SEM

69

teorinya. Karena itu pengembangan sebuah teori yang berjustifikasi ilmiah

merupakan syarat utama menggunakan pemodelan SEM (Ferdinand dalam

Juwita, 2006:34). Sama halnya dengan CFA, analisis SEM juga

memanfaatkan perubah laten yang disusun berdasarkan beberapa variabel

terukur.

Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam analisis menggunakan

SEM sebagai berikut:

1. Membangun Model Berbasis Teori

Konsep model persamaan SEM adalah pada hubungan kausalitas

variabel yang diteliti, dimana perubahan yang terjadi pada suatu variabel

dapat mengakibatkan perubahan pada variabel lainnya.

Model yang dikembangkan adalah sesuai dengan kerangka pemikiran

dalam bab sebelumnya pada kasus implementasi program CSR PT Vale

PTPM – sarana umum program penyediaan air bersih bagi masyarakat

kecamatan Nuha, Towuti dan Wasuponda yaitu pengaruh faktor variabel

manfaat (X1), variabel kesejahtraan (X2) yang terdiri dari efektifitas,

kesesuaian, dampak dan keberlanjutan, variabel pengembangan

kapasitas (X3) yang terdiri dari partisipasi dan pemberdayaan terhadap

keberhasilan implementasi CSR serta peningkatan citra perusahaan.

Model penelitian yang dikembangkan adalah sesuai dengan kerangka

pemikiran pada gambar 2.1

2. Membangun diagram jalur hubungan sebab akibat (Path Diagram)

Model penelitian yang dikembangkan dalam bentuk gambar diagram

alur akan mempermudah untuk melihat hubungan kausalitas yang akan

diuji. Dalam SEM dikenal istilah faktor (construct) yaitu konsep-konsep

Page 85: TESIS Lampiran 5 Full SEM

70

dengan dasar teoritis yang kuat untuk menjelaskan berbagai bentuk

hubungan. Disini akan ditentukan alur sebab akibat dari konstruk yang

akan dipakai dan atas dasar itu variabel-variabel untuk mengukur konstruk

itu akan dicari (Ferdinand dalam Juwita, 2006).

Konstruk-konstruk yang dibangun dalam diagram alur dibedakan atas

dua kelompok yaitu eksogen dan endogen. Eksogen adalah souce

variables atau independent variables yang tidak diprediksi oleh variabel

lain, sedangkan endogen adalah faktor-faktor yang akan diprediksi oleh

satu atau beberapa konstruk, konstruk endogen dapat diprediksi oleh satu

atau beberapa konstruk endogen lain, tetapi konstruk eksogen hanya

dapat dapat berhubungan kausal dengan konstruk endogen. Variabel

dalam penelitian ini dapat dilihat pada table berikut

Tabel 3.9. Jenis Variabel Peneltian

Variabel Eksogen Variabel Endogen

Manfaat (X1)

Kesejahtraan (X2)

Pengembangan Kapasitas (X3)

Citra perusahaan (Y)

Sumber : Dikembangkan untuk penelitian ini, 2017

Gambar berikut adalah pengembangan diagram alur untuk penelitian ini

berdasarkan model yang telah dikembangkan sebelumnya

Page 86: TESIS Lampiran 5 Full SEM

71

Gambar 3.4. Model Diagram jalur (Path Diagram) Untuk Analisis Implementasi CSR dan Citra Perusahaan

3. Menjabarkan alur kedalam persamaan matematik

Secara umum, model SEM dapat dinyatakan dengan persamaan:

Model Struktural (Structural Model), menyakan hubungan kausalitas untuk

menguji hipotesis

= + Γ� + � (3)

Model Pengukuran (Measurement model), menyatakan hubungan

kausalitas antara indicator dengan variabel penelitian

= Λ� + � (4)

� = �� + � (5)

Matriks variabel manifest endogen

� Matriks variabel manifest eksogen

Besarnya pengaruh variabel endogen ke variabel endogen lainnya

Γ Besarnya pengaruh variabel eksogen ke variabel endogen

� Galat structural (structural error)

Matriks variabel laten endogen

��.�

��.�

�1

Citra Perusahaan

(Y1)

Manfaat

(X1)

Kesejehtraan

(X2)

Pengembangan Kapasitas

(X3)

Ekonomi (X1.1)

Sosial (X1.2)

Lingkungan (X1.3)

Efektifitas (X2.1)

Kesesuaian (X2.2)

Dampak (X2.3)

Keberlanjutan (X2.4)

Partisipasi (X3.1)

Pemberdayaan (X3.2)

�2

�3

��.�

Page 87: TESIS Lampiran 5 Full SEM

72

� Matriks variabel laten eksogen

Λ Matriks loading faktor

� dan � Galat pengukuran (measurement error)

Berdasarkan konsep model penelitian pada tahap kedua diatas,

dikembangkan dalam bentuk persamaan matematis untuk model

persamaan struktur sebagai berikut

Tabel 3.10. Persamaan Model Struktur

Model Persamaan Struktural

Citra Perusahaan (Y1)

�1 = �. �� + �. �� + �. �� + ��

Persamaan matematis model pengukuran dikembangkan sebagai berikut:

Tabel 3.11. Persamaan Model Pengukuran Variabel Manfaat (X1)

Variabel Persamaan Pengukuran

Manfaat (X1) ��.�.� =��.�.�. ��.� + ��.�.�

��.�.� =��.�.�. ��.� + ��.�.�

��.�.� =��.�.�. ��.� + ��.�.�

��.�.� =��.�.�. ��.� + ��.�.�

��.�.� =��.�.�. ��.� + ��.�.�

��.�.� =��.�.�. ��.� + ��.�.�

��.�.� =��.�.�. ��.� + ��.�.�

��.�.� =��.�.�. ��.� + ��.�.�

��.�.� =��.�.�. ��.� + ��.�.�

��.�.� =��.�.�. ��.� + ��.�.�

Tabel 3.12. Persamaan Model Pengukuran Variabel Kesejahtraan (X2)

Variabel Persamaan Pengukuran

Kesejahtraan (X2)

��.�.� = ��.�.�. ��.� + ��.�.�

��.�.� = ��.�.�. ��.� + ��.�.�

��.�.� = ��.�.�. ��.� + ��.�.�

��.�.� = ��.�.�. ��.� + ��.�.�

Page 88: TESIS Lampiran 5 Full SEM

73

Variabel Persamaan Pengukuran

��.�.� = ��.�.�. ��.� + ��.�.�

��.�.� = ��.�.�. ��.� + ��.�.�

��.�.� = ��.�.�. ��.� + ��.�.�

��.�.� = ��.�.�. ��.� + ��.�.�

��.�.� = ��.�.�. ��.� + ��.�.�

��.�.� = ��.�.�. ��.� + ��.�.�

��.�.� = ��.�.�. ��.� + ��.�.�

��.�.� = ��.�.�. ��.� + ��.�.�

��.�.� = ��.�.�. ��.� + ��.�.�

Tabel 3.13. Persamaan Model Pengukuran Pengembangan Kapasitas (X3)

Variabel Persamaan Pengukuran

Pengembangan

Kapasitas (X3)

��.�.� =��.�.�. ��.� +��.�.�

��.�.� =��.�.�. ��.� +��.�.�

��.�.� =��.�.�. ��.� +��.�.�

��.�.� =��.�.�. ��.� +��.�.�

��.�.� =��.�.�. ��.� +��.�.�

��.�.� =��.�.�. ��.� +��.�.�

��.�.� =��.�.�. ��.� +��.�.�

Tabel 3.14. Persamaan Model Pengukuran Variabel Citra Perusahaan (Y1)

Variabel Persamaan Pengukuran

Citra Perusahaan

(Y1)

��.� =���.�. �� +���.�

��.� =���.�. �� +���.�

��.� =���.�. �� +���.�

��.� =���.�. �� +���.�

Dengan demikian maka struktur variabel peneltian dapat digambarkan

sebagai berikut

Page 89: TESIS Lampiran 5 Full SEM

74

Gambar 3.5 Struktur Variabel Penelitian

Page 90: TESIS Lampiran 5 Full SEM

75

4. Memilih Tipe Matriks Input

Matriks input yang digunakan dalam penelitian ini adalah matriks

kovarian (Heir at al, 1998:603), bahwa dengan penggunaan matriks kovarian

tidak hanya menganalsis pola hubungan kausal antar variabel laten, dapat

juga menguji hipotetik, model yang diperoleh dapat menjelaskan model yang

dikaji.

5. Indentifikasi model

Tujuan identifikasi model adalah apakah model yang dikembangkan

dapat menghasilkan estimasi yang bersifat unik artinya parameter yang

dalam model dapat diestimasi dengan data sampel, hasil estimasi dapat diuji

dengan berbagai uji statistik yang ada, serta hasil estimasi dapat

dibandingkan dengan model lain yang relevan.

Identifikasi model dapat dilakukan dengan melihat derajat kebebasan

(degree of freedom (df)) yang dimiliki oleh model. Jareskog dan Sorbom

dalam Kusnendi (2008:11) merumuskan derajat kebebasan sebagai berikut:

�� =�

�� + !". � + ! + 1" − $ (6)

Dimana,

(p+q) : Variabel yang diobservasi langsung. Eksogen (p) dan endogen (q)

t : Jumlah parameter model yang diestimasi (number of distinc

parameter to be estimated)

�� + !". � + ! + 1" , menunjukkan jumlah seluruh parameter yang ada

dalam model atau jumlah koefisien variansi dan kovariansi atau koefisien

korelasi antar variabel yang dapat diobservasi langsung (number of distinc

sample moment)

Page 91: TESIS Lampiran 5 Full SEM

76

Berdasarkan derajat kebebasan (df) dapat dilakukan identifikasi model

sebagai berikut (Kusnendi, 2008:11) :

• df = 1, model disebut just-identified artinya model mampu

mengestimasi semua parameter model yang nilainya cendrung sama

dengan statistic data sampel.

• df > 1, model disebut over-identified artinya jumlah seluruh parameter

yang ada dalam model lebih besar dari jumlah parameter yang

diestimasi karena tersebut memungkinkan dievaluasi secara utuh oleh

berbagai uji statistik.

• df < 1, model disebut under-identified artinya model tidak dapat

diidentifikasi karena parameter yang terdapat dalam model tidak dapat

diestimasi.

Dalam Penelitian ini sesuai dengan gambar 3.5 jumlah indikator pada

variabel eksogen = 30 indikator variabel laten (p), sedangkan indikator

variabel endogen = 4 indikator variabel laten (q). Jumlah parameter yang

diestimasi (t) adalah 80 buah terdiri dari

• 34 buah koefisien faktor, λ1.1.1 sampai λ3.2.3 dan λy1.1 sampai λy1.4

• 34 koefisien kesalahan pengukuran, δ1.1.1 sampai δ3.2.3 dan εy1.1 sampai

εy1.4

• 12 buah koefisien kovarian, X1, X1.1, X1.2, X1.3, X2, X2.1, X2.2, X2.3, X2.4, X3,

X3.1, X3.2 dan Y1

• 3 buah koefisien jalur (β1sampaiβ3"

Dengan demikian df dapat dihitung sebagai berikut :

�� =1

2�30 + 4". �30 + 4 + 1" − 80 = 630 − 83 = 512

Page 92: TESIS Lampiran 5 Full SEM

77

Diperoleh df > 1 atau seluruh parameter yang ada dalam model penelitian

sesuai gambar 3.5 memungkinkan untuk dievaluasi secara utuh oleh

berbagai uji statistic.

6. Uji Kesesuaian Model (model fit)

Seperti pada model statistik lainnya, sebelum melakukan evaluasi

terhadap model SEM yang telah dikembangkan terlebih dahulu perlu

diperiksa kelayakan model yang dibangun. Dalam analisis SEM kelayakan

model meliputi kelayakan terhadap keseluruhan model, model pengukuran

dan model strukturalnya. Ukuran kelayakan keseluruhan model dilakukan

sebagai berikut:

1. Ukuran kebaikan mutlak (absolute fit measures) yaitu kebaikan model

secara keseluruhan tanpa mempertimbangkan banyaknnya koefisien

yang ada didalam model yang meliputi uji χ2, non centrality dan scaled

non centrality parameter, Goodness of Fit Index (GFI), Root Mean Square

Error of Approximation (RSMEA) dan Expected Cross-Validation Index

(ECVI)

2. Incremental/relative fit measures yaitu ukuran kebaikan yang bersifat

relative sehingga digunakan untuk pembandingan model dengan model

lain yang digunakan oleh peneliti, yang meliputi Adjusted Goodness-of-Fit

Index (AGFI), Tucker-Lewis Index (TLI), dan Normed Fit Index (NFI).

3. Parsimonious/adjusted fit measures, yaitu ukuran kebaikan yang

mempertimbangkan banyaknya koefisien yang ada di dalam model, yang

meliputi Parsimonious Normed Fit Index (PNFI), normed χ2, dan Akaike

Information Criterion (AIC).

Page 93: TESIS Lampiran 5 Full SEM

78

Sebelum dilakukan uji statistic maka pengujian Validitas dan Realibilitas perlu

dilakukan lebih dahulu, Validitas dan reabilitas indikator yang menyusun suatu

konstruk dapat dilihat dari nilai loading faktornya. Jika nilai validitas (loading faktor)

tidak kurang dari 0.5 dan nilai realibilitas tidak kurang dari 0.7 maka konstruk layak

untuk digunakan.

Page 94: TESIS Lampiran 5 Full SEM

79

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Dalam bab ini akan dijelaskan data hasi penelitian, analisis dan

pembahasannya sebagai berikut

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

PT Vale dalam program CSR PTPM sarama umum salah satunya adalah

menyediakan sarana air bersih di sekitar area operasionalnya di kecamatan

Nuha, Towuti dan Wasuponda.

Di Kecamatan Nuha Danau Matano merupakan sumber air minum dan

air bersih utama. Di kecamantan ini PT Vale membangun tiga sistem sarana

air bersih untuk masyarakat yaitu:

a. Stasiun pompa air Salonsa, mencakup kelurahan Magani dan Desa

Nikel. Fasilitas ini utamanya adalah menyediakan air bersih untuk

perumahan karyawan PT Vale, kantor dan beberapa fasilitas lainnya

dan juga menyediakan air bersih untuk masyarakat umum dan

fasilitas umum lainnya seperti puskesmas, pasar, kantor desa dan

kantor kecamatan dan lain-lain. Fasilitas ini dibangun sejak tahun 1975

dan dilakukan perbaikan tahun 2003. Pengelolaan dan pengoperasian

fasilitas ini dilakukan sendiri oleh PT Vale Indonesia.

b. Stasiun pompa air Helai, mencakup Desa Sorowako. Fasilitas ini

dibangun untuk menyediakan air bersih bagi perumahan karyawan PT

Vale di daerah Oldcamp, kantor dan beberapa fasilitas pendukung

operasional PT Vale lainnya dan juga menyediakan air bersih untuk

Page 95: TESIS Lampiran 5 Full SEM

80

masyarakat umum Desa Sorowako. Fasilitas ini dibangun sejak tahun

1975 dan dilakukan perbaikan pada tahun 2012. Sama halnya dengan

stasiun pompa Salonsa, fasilitas ini juga di kelola dan dioperasikan

sendiri oleh PT Vale Indonesia.

c. Stasiun pompa air Tapuondau yang mencakup Desa Sorowako dusun

Tapuondau. Station pompa ini seluruhnya menyediakan air bersih

untuk masyarakat umum di daerah dusun Tapuondau. Fasilitas ini

dibangun oleh PT vale pada tahun 2015.

Di Kecamatan Towuti PT Vale membangun fasilitas air bersih pada tahun

2015. Sarana air bersih ini memanfaatkan sumber air danau Towuti yang

didistribusikan menggunakan stasiun pompa melalui jaringan pipa induk

menuju beberapa tangki penampungan sementara dan jaringan distribusi

baru ke rumah-rumah penduduk.

Jaringan distribusi air bersih ini menyediakan air bersih bagi sekitar

20.000 orang yang tersebar di delapan desa di kecamatan Towuti termasuk

beberapa fasilitas umum seperti Sekolah, kantor Desa dan Kecamatan. Air

bersih ini dialirkan dengan pompa dan beberapa tangki penampungan air

sementara.

Di Kecamatan Wasuponda, PT Vale sarana air bersih air sungai. PT Vale

membangun bendung kecil untuk menampung air, memasang jaringan pipa

induk dari bendung ke tangki penampungan secara gravitasi. Sedangkan

untuk jaringan pipa distribusi ke rumah-rumah menggunakan jaringan lama

yang telah ada. Fasilitas ini menyediakan air bersih bagi tiga desa yaitu

Tabarano, Ledu-Ledu dan Wasuponda dengan total penduduk sekitar 12.600

orang.

Page 96: TESIS Lampiran 5 Full SEM

81

4.1.2 Karakteristik Responden

Data primer diperoleh melalui penyebaran kuisioner kepada masyaraka

penerima manfaat program CSR yang dipilih secara random dan proporsional

terhadap jumlah populasi disetiap desa.

Dari data responden yang diperoleh memiliki latarbelakang yang

beragam, berdasarkan sebaran tingkat pendidikannya responden yang

terbanyak tingkat pendidikan SMA sebesar 111 responden atau 55.5%,

sedangkan yang paling sedikit adalah SD sebanyak 9 responden atau

sebesar 4.5%. Lebih jelasnya di tampilkan dalam tabel berikut

Tabel 4.1 Sebaran Responden Berdasarkan Pendidikan

Uraian Tingkat Pendidikan

Kecamatan Total

Persentase (%) Nuha Towuti Wasuponda

SD 2 5 2 9 4,5

SMP 4 9 7 20 10,0

SMA 50 42 19 111 55,5

D3 10 10 5 25 12,5

S1 19 9 7 35 17,5

Total 85 75 40 200 100,0

Sumber: Data Primer (2017)

Gambar 4.1 Sebaran Responden Berdasarkan Pendidikan

Page 97: TESIS Lampiran 5 Full SEM

82

Jika dilihat dari usia responden, paling banyak adalah usia diatas 40

tahun yaitu sebanyak 126 responden atau 63%. Distribusi responden

berdasarkan usia dapat dilihat pada table berikut

Tabel 4.2 Sebaran Responden Berdasarkan Usia

Uraian Berdasarkan

Umur

Kecamatan Total

Persentase (%) Nuha Towuti

Wasu_ponda

<30 Tahun 12 8 6 26 13.0%

30-40 Tahun 25 15 8 48 24.0%

>40 Tahun 48 52 26 126 63.0%

Total 85 75 40 200 100,0

Sumber: Data Primer (2017)

Gambar 4.2 Sebaran Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan jenis kelamin, sebagian besar responden adalah

perempuan yaitu 125 orang atau 62.5% dan sisanya laki-laki yaitu 75 orang

atau 37.5%. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat

pada table berikut

Tabel 4.3 Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Uraian Berdasarkan Jenis Kelamin

Kecamatan Total

Persentase (%) Nuha Towuti

Wasu_ponda

Laki-laki 34 26 15 75 37.7

Perempuan 51 49 25 125 62.5

Total 85 75 40 200 100,0

Sumber: Data Primer (2017)

26

48

126

0 20 40 60 80 100 120 140

<30 Tahun

30-40 Tahun

>40 Tahun

Jumlah Responden

Page 98: TESIS Lampiran 5 Full SEM

83

Gambar 4.3 Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Setiap responden mewakili satu kepala keluarga, jika dilihat dari

pekerjaannya, maka sebagian besar reponden adalah ibu rumah tangga

sebanyak 92 responden atau 46% dan yang paling sedikit adalah adalah

PNS sebanyak 8 responden atau 4%. Sebaran responden berdasarkan

pekerjaannya lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.4 Sebaran Responden Berdasarkan Pekerjaan

Uraian Berdasarkan Pekerjaan

Kecamatan Total

Persentase (%) Nuha Towuti

Wasu_ponda

PNS 3 4 1 8 4.0

Pegawai Swasta 24 14 9 47 23.5

Petani 5 11 6 22 11.0

Wiraswasta 10 14 7 31 15.5

IRT 43 32 17 92 46.0

Total 85 75 40 200 100,0

Sumber: Data Primer (2017)

Gambar 4.4 Sebaran Responden Berdasarkan Pekerjaan

75

125

0 20 40 60 80 100 120 140

Laki Laki

Perempuan

Jumlah Responden

Page 99: TESIS Lampiran 5 Full SEM

84

Sedangkan jika dilihat dari lamanya responden telah menerima manfaat

program CSR air bersih ini, mayoritas responden telah menerima manfaat

lebih dari 5 tahun sebanyak 49% atau 98 responden. Data ini memberikan

informasi bahwa sebagian besar responden adalah penduduk lama yang

diharapkan bisa memberikan masukan yang valid terhadap program CSR

air bersih ini. Sebaran berdasarkan lamanya responden telah menerima

manfaat program CSR ini dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.5 Sebaran Responden Berdasarkan Lama Telah Menerima

Manfaat Program

Uraian Berdasarkan Lamanya Menerima Manfaat

Kecamatan

Total Persentase (%) Nuha Towuti

Wasu_ponda

< 1 Tahun 4 4 1 9 4.5

1 – 5 Tahun 15 71 7 93 46.5

> 5 Tahun 66 0 32 98 49.0

Total 85 75 40 200 100

Sumber: Data Primer (2017)

Gambar 4.5 Sebaran Berdasarkan Lamanya Responden Menerima Manfaat Program

4.1.3 Analisis Instrument Penelitian

Ketepatan indikator dalam mengukur konstruk dapat ditelusuri melalui

analisis validitas konstruk yang digunakan dalam penelitian. Validitas

Page 100: TESIS Lampiran 5 Full SEM

85

konstruk adalah bentuk validitas yang dapat mengetahui konstruk apa yang

diukur oleh skala tertentu. Melalui validitas konstruk dapat diketahui sesuai

tidaknya indikator yang digunakan untuk mengukur konstruk yang

dimaksudkan oleh peneliti.

Uji reliabilitas dilakukan pada indikator (item atau observable variable

atau criterion) yang mengukur (faktor atau variabel atau prediktor). Hal ini

dilakukan karena variabel tidak diukur secara langsung, tetapi diukur melalui

indikator dari setiap konstruk. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa

secara statistik instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini sudah reliabel. Selengkapnya hasil rekapitulasi uji validitas dan

reliabilitas dapat dilihat pada table berikut

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

No Variabel Alpha Cron_bach

Ket Hub Item variabel

Corrected Item-Total Correlation

Ketera_ngan

1 Manfaat 0,916 Reliab.

X1.1.1 0,899

Valid

X1.1.2 0,899

X1.1.3 0,910

X1.2.1 0,899

X1.2.2 0,908

X1.2.3 0,899

X1.2.4 0,899

X1.3.1 0,921

X1.3.2 0,917

X1.3.3 0,917

2 Kesejahte_

raan 0,863 Reliab.

X2.1.1 0,857

Valid

X2.1.2 0,830

X2.1.3 0,829

X2.2.1 0,831

X2.2.2 0,849

X2.2.3 0,830

X2.3.1 0,860

X2.3.2 0,834

X2.3.3 0,834

X2.3.4 0,832

X2.4.1 0,886

X2.4.2 0,888

X2.4.3 0,891

Page 101: TESIS Lampiran 5 Full SEM

86

3 Pengem_ bangan

Kapasitas 0,772 Reliab.

X3.1.1 0,682

Valid

X3.1.2 0,684

X3.1.3 0,713

X3.1.4 0,670

X3.2.1 0,720

X3.2.2 0,813

X3.2.3 0,834

4 Citra

Perusahaan 0,656 Reliab.

Y1.1.1 0,555

Valid Y1.1.2 0,544

Y1.1.3 0,617

Y1.1.4 0,626

Sumber: Data Primer (2017)

4.1.4 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dengan menginterpretasikan nilai rata-rata dari

masing-masing indikator pada variabel penelitian ini dimaksudkan untuk

memberikan gambaran mengenai indikator apa saja yang berkontribusi

dominan terhadap konsep model penelitian secara keseluruhan

a) Variabel Manfaat (X1)

Persepsi responden tentang Variabel Manfaat (X1) dapat dilihat pada

Tabel berikut.

Tabel 4.7. Frekuensi/Prosentase Variabel Manfaat X1

Uraian Sangat Kurang

Kurang Cukup Baik Sangat Baik Mean

F % F % F % F % F % Manfaat – Ekonomi

Pernyataan ke-1 0 0 30 15,0 56 28,0 63 31,5 51 25,5 3.6750

Pernyataan ke-2 1 0,5 45 22,5 39 19,5 72 36,0 43 21,5 3.5550

Pernyataan ke-3 0 0 21 10,5 66 33,0 87 43,5 26 13,0 3.5900

Manfaat – Sosial

Pernyataan ke-1 0 0 42 21,0 43 21,5 72 36,0 43 21,5 3.5800

Pernyataan ke-2 0 0 8 4,0 32 16,0 95 47,5 65 32,5 4.0850

Pernyataan ke-3 5 2,5 46 23,0 35 17,5 64 32,0 50 25,0 3.5400

Pernyataan ke-4 0 0 5 2,5 88 44,0 37 18,5 70 35,0 3.8600

Manfaat – Lingkungan

Pernyataan ke-1 0 0 1 0,5 2 1,0 118 59,0 79 39,5 4.3750

Pernyataan ke-2 0 0 1 0,5 4 2,0 118 59,0 77 38,5 4.3550

Pernyataan ke-3 0 0 0 0 6 3,0 108 54,0 86 43,0 4.4000

Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Lanjutan Tabel 4.6

Page 102: TESIS Lampiran 5 Full SEM

87

Tanggapan responden pada dimensi “Manfaat – Lingkungan” responden

menilai penting pada dimensi tersebut, terkhusus pada pernyataan ke-3,

sedangkan dimensi “Manfaat – Ekonomi” dinilai kurang penting bagi

responden khususnya pada pernyataan ke-2.

b) Variabel Kesejahteraan (X2)

Persepsi responden tentang Variabel Kesejahteraan (X2) dapat dilihat

pada Tabel berikut.

Tabel 4.8. Frekuensi/Prosentase Variabel Kesejahteraan X2

Uraian

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Ragu-ragu

Setuju Sangat Setuju Mean

F % F % F % F % F %

Kesejahtraan – Efektifitas

Pernyataan ke-1 0 0 2 1,0 2 1,0 117 58,5 79 39,5 4.36

Pernyataan ke-2 0 0 37 18,5 46 23,0 68 34,0 49 24,5 3.64

Pernyataan ke-3 1 0,5 57 28,5 36 18,0 54 27,0 52 26,0 3.49

Kesejahtraan – Kesesuaian

Pernyataan ke-1 3 1,5 50 25,0 46 23,0 59 29,5 42 21,0 3.43

Pernyataan ke-2 0 0 8 4,0 46 23,0 94 47,0 52 26,0 3.95

Pernyataan ke-3 1 0,5 50 25,0 51 25,5 60 30,0 38 19,0 3.42

Kesejahtraan – Dampak

Pernyataan ke-1 0 0 7 3,5 29 14,5 118 59,0 46 23,0 4.01

Pernyataan ke-2 0 0 39 19,5 52 26,0 44 22,0 65 32,5 3.67

Pernyataan ke-3 0 0 36 18,0 58 29,0 74 37,0 32 16,0 3.51

Pernyataan ke-4 2 1,0 30 15,0 48 24,0 74 37,0 46 23,0 3.66

Kesejahtraan – Keberlanjutan

Pernyataan ke-1 0 0 5 2,5 132 66,0 45 22,5 18 9,0 2.38

Pernyataan ke-2 6 3,0 127 63,5 43 21,5 22 11,0 2 1,0 2.43

Pernyataan ke-3 8 4,0 105 52,5 71 35,5 16 8,0 0 0,0 2.47

Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Tanggapan responden pada dimensi “Kesejahtraan – Efektifitas”

responden menilai penting pada dimensi tersebut, terkhusus pada

pernyataan ke-1, sedangkan dimensi “Kesejahtraan – Keberlanjutan” dinilai

kurang penting bagi responden khususnya pada pernyataan ke-2.

c) Variabel Pengembangan Kapasitas (X3)

Persepsi responden tentang Variabel Pengembangan Kapasitas (X3)

dapat dilihat pada Tabel berikut.

Page 103: TESIS Lampiran 5 Full SEM

88

Tabel 4.9. Frekuensi/Prosentase Variabel Pengembangan Kapasitas X3

Uraian

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Ragu-ragu

Setuju Sangat Setuju Mean

F % F % F % F % F %

Pengembangan Kapasitas – Partisipasi

Pernyataan ke-1 0 0 0 0 94 47,0 93 46,5 13 6,5 2.5950

Pernyataan ke-2 0 0 25 12,5 66 33,0 103 51,5 6 3,0 3.4500

Pernyataan ke-3 0 0 106 53,0 71 35,5 22 11,0 1 0,5 2.5900

Pernyataan ke-4 3 1,5 85 42,5 71 35,5 40 20,0 1 0,5 2.7550

Pengembangan Kapasitas – Pemberdayaan

Pernyataan ke-1 2 1,0 42 21,0 106 53,0 44 22,0 6 3,0 3.0500

Pernyataan ke-2 0 0 94 47,0 89 44,5 15 7,5 2 1,0 2.6250

Pernyataan ke-3 1 0,5 117 58,5 67 33,5 15 7,5 0 0 2.4800

Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Tanggapan responden pada dimensi “Pengembangan Kapasitas –

Partisipasi” responden menilai penting pada dimensi tersebut, terkhusus pada

pernyataan ke-2, sedangkan dimensi “Pengembangan Kapasitas –

Pemberdayaan” dinilai kurang penting bagi responden khususnya pada

pernyataan ke-3.

d) Variabel Citra Perusahaan (Y)

Persepsi responden tentang Variabel Citra Perusahaan (Y1) dapat dilihat

pada Tabel berikut

Tabel 4.10. Frekuensi/Prosentase Variabel Citra Perusahaan Y1

Uraian

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Ragu-ragu

Setuju Sangat Setuju Mean

F % F % F % F % F %

Pernyataan ke-1 1 0,5 7 3,5 37 18,5 108 54,0 47 23,5 3.9650

Pernyataan ke-2 0 0 5 2,5 19 9,5 121 60,5 55 27,5 4.1300

Pernyataan ke-3 0 0 2 1,0 36 18,0 148 74,0 14 7,0 3.8700

Pernyataan ke-4 0 0 7 3,5 12 6,0 121 60,5 60 30,0 4.1700

Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Tanggapan responden pada pernyataan ke-4, sedangkan indikator yang

dinilai kurang penting bagi responden khususnya pada pernyataan ke-3.

Page 104: TESIS Lampiran 5 Full SEM

89

4.1.5 Analisis Structural Equation Model

Analisis hasil penelitian dengan menggunakan model persamaan

struktural (Structural Equation Model) dengan confirmatory factor analysis

(CFA) Program AMOS 20.0. Kekuatan prediksi variabel observasi baik pada

tingkat individual maupun pada tingkat konstruk dilihat melalui critical ratio

(C.R). Apabila critical ratio tersebut signifikan maka dimensi-dimensi tersebut

akan dikatakan bermanfaat untuk memprediksi konstruk atau variabel laten.

Dengan menggunakan model persamaan struktural dari AMOS akan

diperoleh indikator-indikator model yang fit. Tolak ukur yang dugunakan

dalam menguji masing-masing hipotesis adalah nilai critical ratio (CR) pada

regression weight dengan nilai minimum 1,96 secara absolut. Confirmatory

Factor Analysis digunakan untuk meneliti variabel-variabel yang

mendefinisikan sebuah konstruk yang tidak dapat diukur secara langsung.

Analisis atas indikator-indikator yang digunakan itu memberi makna atas label

yang diberikan pada variabel-variabel laten atau konstruk-konstruk lain yang

dikonfirmasikan.

a) Hasil Pengukuran Setiap Konstruk (Confirmatory Factor Analysis)

Hasil pengukuran terhadap dimensi-dimensi atau indikator variabel yang

dapat membentuk suatu konstruk atau variabel laten dengan confirmatory

factor analysis secara berturut-turut dijelaskan sebagai berikut:

CFA Variabel Manfaat (X1)

Hasil uji CFA variabel X1 terhadap model secara keseluruhan (overall)

yang terlampir pada lampiran. Hasil uji konstruk variabel X1 dievaluasi

berdasarkan goodness of fit indices pada Tabel berikut dengan disajikan

kriteria model serta nilai kritisnya. Dari evaluasi model yang diajukan

menunjukkan bahwa evaluasi terhadap konstruk secara keseluruhan

Page 105: TESIS Lampiran 5 Full SEM

90

menghasilkan nilai di atas kritis yang menunjukkan bahwa model telah sesuai

dengan data, sehingga dapat dilakukan uji kesesuaian model selanjutnya.

Tabel 4.11 Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices X1

Goodness of Fit Indices

Cut-off Value Hasil Model Keputusan

X2 Chi Square α = 5% � 47,400 43,726 Baik

Probabilitas ≥ 0,05 0,100 Baik

CMIN/DF ≤ 2,00 1,325 Baik

RMSEA ≤ 0,08 0,040 Baik

GFI ≥ 0,90 0,956 Baik

AGFI ≥ 0,90 0,926 Baik

TLI ≥ 0,95 0,989 Baik

CFI ≥ 0,95 0,992 Baik

Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa model pengukuran X1 maka kriteria

model telah menunjukkan adanya model fit atau kesesuaian antara data

dengan model, Sehingga dapat dijelaskan bahwa model diatas menunjukkan

tingkat penerimaan yang baik oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model

dapat diterima. Selanjutnya untuk mengetahui variabel yang dapat

digunakan sebagai indikator dari X1 dapat diamati dari nilai loading faktor

atau koefisien lambda ( ) dan tingkat signifikansinya, yang mencerminkan

masing-masing sebagai indikator X1 tampak pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12 Loading Faktor ( ) Pengukuran X1

Estimate

Standard Error

Critical Ratio

P-Value

X1.1 <--- X1 0,618 0,045 13.843 ***

X1.2 <--- X1 0,680 0,053 12.780 ***

X1.3 <--- X1 0,521 0,043 12.105 ***

X1.1.3 <--- X1.1 1.000

X1.1.2 <--- X1.1 1.010 0,075 13.423 ***

X1.1.1 <--- X1.1 0,927 0,078 11.957 ***

X1.2.4 <--- X1.2 1.000

X1.2.3 <--- X1.2 0,711 0,066 10.803 ***

X1.2.2 <--- X1.2 0,666 0,059 11.251 ***

Page 106: TESIS Lampiran 5 Full SEM

91

Estimate

Standard Error

Critical Ratio

P-Value

X1.2.1 <--- X1.2 0,896 0,075 11.959 ***

X1.3.3 <--- X1.3 1.000

X1.3.2 <--- X1.3 1.236 0,110 11.191 ***

X1.3.1 <--- X1.3 1.330 0,114 11.664 ***

Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Loading faktor ( ) pengukuran variabel X1 pada Tabel di atas

menunjukkan hasil uji terhadap model pengukuran variabel X1 dari setiap

indikator yang menjelaskan konstruk, khususnya variabel laten, maka semua

indikator dapat diikutkan dalam analisis selanjutnya.

CFA Variabel Kesejahtraan (X2)

Hasil uji CFA variabel X2 terhadap model secara keseluruhan (overall)

yang terlampir pada lampiran. Hasil uji konstruk variabel X2 dievaluasi

berdasarkan goodness of fit indices pada Tabel berikut dengan disajikan

kriteria model serta nilai kritisnya. Dari evaluasi model yang diajukan

menunjukkan bahwa evaluasi terhadap konstruk secara keseluruhan

menghasilkan nilai di atas kritis yang menunjukkan bahwa model telah sesuai

dengan data, sehingga dapat dilakukan uji kesesuaian model selanjutnya.

Tabel 4.13 Evaluasi kriteria Goodness of fit indices X2

Goodness of Fit Indices

Cut-off Value Hasil Model Keputusan

X2 Chi Square α = 5% � 80,232 74,225 Baik

Probabilitas ≥ 0,05 0,119 Baik

CMIN/DF ≤ 2,00 1,217 Baik

RMSEA ≤ 0,08 0,033 Baik

GFI ≥ 0,90 0,945 Baik

AGFI ≥ 0,90 0,919 Baik

TLI ≥ 0,95 0,989 Baik

CFI ≥ 0,95 0,991 Baik

Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Lanjutan Tabel 4.12

Page 107: TESIS Lampiran 5 Full SEM

92

Tabel di atas menunjukkan bahwa model pengukuran X2 maka kriteria

model telah menunjukkan adanya model fit atau kesesuaian antara data

dengan model. Secara umum hal ini dapat menjelaskan bahwa model diatas

menunjukkan tingkat penerimaan yang baik oleh karena itu dapat disimpulkan

bahwa model dapat diterima. Selanjutnya untuk mengetahui variabel yang

dapat digunakan sebagai indikator dari X2 dapat diamati dari nilai loading

faktor atau koefisien lambda ( ) dan tingkat signifikansinya, yang

mencerminkan masing-masing sebagai indikator X2 tampak pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14 Loading Faktor ( ) Pengukuran X2

Estimate

Standard Error

Critical Ratio

P-Value

X2.1 <--- X2 0,613 0,045 13.738 ***

X2.2 <--- X2 0,483 0,041 11.652 ***

X2.3 <--- X2 0,528 0,043 12.347 ***

X2.4 <--- X2 0,178 0,082 2.174 .030

X2.1.3 <--- X2.1 1.000

X2.1.2 <--- X2.1 1.008 0,076 13.212 ***

X2.1.1 <--- X2.1 0,938 0,078 12.005 ***

X2.2.3 <--- X2.2 1.000

X2.2.2 <--- X2.2 0,945 0,082 11.540 ***

X2.2.1 <--- X2.2 1.254 0,114 10.968 ***

X2.3.4 <--- X2.3 1.000

X2.3.3 <--- X2.3 1.228 0,107 11.491 ***

X2.3.2 <--- X2.3 1.326 0,110 12.038 ***

X2.3.1 <--- X2.3 1.283 0,113 11.371 ***

X2.4.3 <--- X2.4 1.000

X2.4.2 <--- X2.4 0,326 0,290 1.122 .262

X2.4.1 <--- X2.4 3.600 1.659 2.170 .030

Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Loading faktor ( ) pengukuran variabel X2 pada Tabel di atas

menunjukkan hasil uji terhadap model pengukuran variabel X2 dari setiap

indikator yang menjelaskan konstruk, khususnya variabel laten, maka semua

indikator dapat diikutkan dalam analisis selanjutnya.

Page 108: TESIS Lampiran 5 Full SEM

93

CFA Variabel Pengembangan Kapasitas (X3)

Hasil uji CFA variabel X3 terhadap model secara keseluruhan (overall)

yang terlampir pada lampiran. Hasil uji konstruk variabel X3 dievaluasi

berdasarkan goodness of fit indices pada Tabel berikut dengan disajikan

kriteria model serta nilai kritisnya. Dari evaluasi model yang diajukan

menunjukkan bahwa evaluasi terhadap konstruk secara keseluruhan

menghasilkan nilai di atas kritis yang menunjukkan bahwa model telah sesuai

dengan data, sehingga dapat dilakukan uji kesesuaian model selanjutnya.

Tabel 4.15 Evaluasi kriteria Goodness of fit indices X3

Goodness of Fit Indices

Cut-off Value Hasil Model Keputusan

X2 Chi Square α = 5% � 16,919 16,231 Baik

Probabilitas ≥ 0,05 0,062 Baik

CMIN/DF ≤ 2,00 1,803 Baik

RMSEA ≤ 0,08 0,064 Baik

GFI ≥ 0,90 0,979 Baik

AGFI ≥ 0,90 0,936 Baik

TLI ≥ 0,95 0,951 Baik

CFI ≥ 0,95 0,979 Baik

Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa model pengukuran X3 maka kriteria

model telah menunjukkan adanya model fit atau kesesuaian antara data

dengan model. Secara umum hal ini dapat menjelaskan bahwa model diatas

menunjukkan tingkat penerimaan yang baik oleh karena itu dapat disimpulkan

bahwa model dapat diterima. Selanjutnya untuk mengetahui variabel yang

dapat digunakan sebagai indikator dari X3 dapat diamati dari nilai loading

faktor atau koefisien lambda ( ) dan tingkat signifikansinya, yang

mencerminkan masing-masing sebagai indikator X3 tampak pada Tabel 4.16.

Page 109: TESIS Lampiran 5 Full SEM

94

Tabel 4.16 Loading Faktor ( ) Pengukuran X3

Estimate

Standard Error

Critical Ratio

P-Value

X3.1 <--- X3 0,546 0,059 9.237 ***

X3.2 <--- X3 0,468 0,066 7.135 ***

X3.1.4 <--- X3.1 1.000

X3.1.3 <--- X3.1 0,884 0,133 6.643 ***

X3.1.2 <--- X3.1 0,792 0,139 5.719 ***

X3.1.1 <--- X3.1 0,760 0,130 5.857 ***

X3.2.3 <--- X3.2 1.000

X3.2.2 <--- X3.2 1.006 0,154 6.515 ***

X3.2.1 <--- X3.2 1.322 0,213 6.192 ***

Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Loading faktor ( ) pengukuran variabel X3 pada Tabel di atas

menunjukkan hasil uji terhadap model pengukuran variabel X3 dari setiap

indikator yang menjelaskan konstruk, khususnya variabel laten, maka semua

indikator dapat diikutkan dalam analisis selanjutnya.

CFA Variabel Citra Perusahaan (Y)

Hasil uji CFA variabel Y1 terhadap model secara keseluruhan (overall)

yang terlampir pada lampiran. Hasil uji konstruk variabel Y1 dievaluasi

berdasarkan goodness of fit indices pada Tabel berikut dengan disajikan

kriteria model serta nilai kritisnya. Dari evaluasi model yang diajukan

menunjukkan bahwa evaluasi terhadap konstruk secara keseluruhan

menghasilkan nilai di atas kritis yang menunjukkan bahwa model telah sesuai

dengan data, sehingga dapat dilakukan uji kesesuaian model selanjutnya.

Tabel 4.17 Evaluasi kriteria Goodness of fit indices Y1

Goodness of Fit Indices

Cut-off Value Hasil Model Keputusan

X2 Chi Square α = 5% � 5,991 2,708 Baik

Probabilitas ≥ 0,05 0,258 Baik

CMIN/DF ≤ 2,00 1,354 Baik

RMSEA ≤ 0,08 0,042 Baik

GFI ≥ 0,90 0,993 Baik

Page 110: TESIS Lampiran 5 Full SEM

95

AGFI ≥ 0,90 0,965 Baik

TLI ≥ 0,95 0,995 Baik

CFI ≥ 0,95 0,998 Baik

Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa model pengukuran Y1 maka kriteria

model telah menunjukkan adanya model fit atau kesesuaian antara data

dengan model. Secara umum hal ini dapat menjelaskan bahwa model diatas

menunjukkan tingkat penerimaan yang baik oleh karena itu dapat disimpulkan

bahwa model dapat diterima. Selanjutnya untuk mengetahui variabel yang

dapat digunakan sebagai indikator dari Y1 dapat diamati dari nilai loading

faktor atau koefisien lambda ( ) dan tingkat signifikansinya, yang

mencerminkan masing-masing sebagai indikator Y1 tampak pada Tabel 4.18.

Tabel 4.18 Loading Faktor ( ) Pengukuran Y1

Estimate

Standard Error

Critical Ratio

P-Value

Y1.1.1 <--- Y1 1.000

Y1.1.2 <--- Y1 1.119 .096 11.702 ***

Y1.1.3 <--- Y1 1.105 .094 11.738 ***

Y1.1.4 <--- Y1 1.056 .096 10.944 ***

Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Loading faktor ( ) pengukuran variabel Y1 pada Tabel di atas

menunjukkan hasil uji terhadap model pengukuran variabel Y1 dari setiap

indikator yang menjelaskan konstruk, khususnya variabel laten, maka semua

indikator dapat diikutkan dalam analisis selanjutnya.

b) Analisis Pengaruh Variabel Eksogen Terhadap Variabel Endogen

Penentuan nilai dalam model, maka variabel pengujian model one step

dikelompokkan menjadi variabel eksogen (manfaat, kesejahteraan, dan

pengembangan kapasitas) dan variabel endogen (citra perusahaan), berikut

Lanjutan Tabel 4.17

Page 111: TESIS Lampiran 5 Full SEM

96

ini digambarkan secara full dari structural equation modeling berdasarkan one

step sebagai berikut

Gambar 4.6 Pengukuran Full Model One Step

Berdasarkan gambar di atas diketahui hasil dari indeks kesesuaian

model (goodness of fit) yang disajikan pada Tabel di bawah ini. Selanjutnya

nilai-nilai indeks ini akan dibandingkan dengan cut-off value dari masing-

masing indeks. Indeks-indeks tersebut antara lain Indeks indeks CMIN/DF,

indeks RMSEA, indeks GFI, indeks TLI, dan indeks CFI. Sebuah model

dikatakan baik apabila mempunyai indeks-indeks goodness of fit yang sesuai

dengan yang disyaratkan oleh nilai kritis (cut-off value).

Page 112: TESIS Lampiran 5 Full SEM

97

Tabel 4.19. Goodness Of Fit dan Cut-Off Value – Full Model One Step

Goodness of Fit Indices

Cut-off Value Hasil Model Keputusan

CMIN/DF ≤ 2,00 7,896 Kurang Baik

RMSEA ≤ 0,08 0,186 Kurang Baik

GFI ≥ 0,90 0,509 Kurang Baik

TLI ≥ 0,95 0,279 Kurang Baik

CFI ≥ 0,95 0,326 Kurang Baik

Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Berdasarkan Tabel di atas maka dapat diketahui bahwa model struktural

pada one step belum layak digunakan. Semua kriteria goodness of fit indices

belum memenuhi kriteria sehingga model ini belum layak digunakan.

Berdasarkan petunjuk modification indices pada program AMOS, kemudian

dilakukan modifikasi untuk memperbaiki model sehingga valid untuk

pembuktian hipotesis. Modifikasi model diutamakan hanya pada korelasi

antar item atau error dan tidak memodifikasi jalur pengaruh.

Hasil uji model struktural two step keterkaitan antara variabel eksogen

dengan variabel endogen. Variabel eksogen terdiri dari manfaat,

kesejahteraan, dan pengembangan kapasitas. Variabel endogen yaitu citra

perusahaan, secara lengkap disajikan pada gambar 4.2.

Page 113: TESIS Lampiran 5 Full SEM

98

Gambar 4.7. Pengukuran Model Two Step (Modifikasi Model)

Hasil uji model struktural yang disajikan pada gambar di atas dievaluasi

berdasarkan kriteria goodness of fit pada Tabel berikut disajikan dengan

kriteria model serta nilai kritisnya (Cut-off Value) yang memiliki kesesuaian

data.

Page 114: TESIS Lampiran 5 Full SEM

99

Tabel 4.20. Goodness Of Fit dan Cut-Off Value – Full Model Two Step

Goodness of Fit Indices

Cut-off Value Hasil Model Keputusan

CMIN/DF ≤ 2,00 1,578 Baik

RMSEA ≤ 0,08 0,054 Baik

GFI ≥ 0,90 0,841 Marginal

TLI ≥ 0,95 0,940 Marginal

CFI ≥ 0,95 0,952 Baik

Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Tabel di atas mendeskripsikan tentang besarnya pengaruh dan

sumbangan yang diberikan antar variabel laten eksogen dan endogen

dengan nilai GFI (R2) sebesar 0,841 atau 84,1 persen, artinya keragaman

data yang dapat dijelaskan oleh model struktural tersebut, atau informasi

yang terkandung dalam data 84,1% dapat dijelaskan oleh model tersebut,

sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel laten lainnya. Berdasarkan

evaluasi model yang disajikan menunjukkan bahwa kriteria CMIN-DF,

RMSEA, dan CFI telah memenuhi standar, sehingga evaluasi model terhadap

konstruk secara keseluruhan sudah menghasilkan nilai diatas kritis sehingga

dapat dikemukakan bahwa model dapat diterima atau sesuai dengan data.

c) Hasil Pengujian Hubungan Antar Variabel

Setelah dilakukan evaluasi kriteria terhadap indeks kesesuaian model

dan model itu dikatakan fit, selanjutnya akan dilihat sejauhmana hubungan

kausalitas yang dikembangkan dalam hipotesis pada model tersebut, yang

diuji melalui uji t (Critical Ratio) yang ada dalam analisis regresi. Tabel di

bawah ini akan memperlihatkan nilai-nilai koefisien regresi (regression wight

estimate) dan critical ratio (t hitung). Hipotesa akan diterima jika critical ratio (t

Page 115: TESIS Lampiran 5 Full SEM

100

hitung) lebih besar dari nilai t tabel atau nilai p value ≤ 0,05, nilai koefisien

disusun berdasarkan tabel di bawah ini.

Tabel 4.21. Evaluasi Estimates Uji Full Model

Estim

ate S.E. C.R. P

Y1_Citra_Perh <--- X1_Manfaat ,074* ,037 1,985* ,047

Y1_Citra_Perh <--- X2_Kesejahtraan ,103* ,046 2,261* ,024

Y1_Citra_Perh <--- X3_Peng_Kapasitas ,433* ,065 6,713* ***

X1.1_Ekonomi <--- X1_Manfaat ,159* ,064 2,469* ,014

X1.2_Sosial <--- X1_Manfaat ,828* ,053 15,529* ***

X1.3_Linkng <--- X1_Manfaat ,192* ,062 3,078* ,002

X2.1_Efektif <--- X2_Kesejahtraan ,929* ,060 15,432* ***

X2.2_Sesuai <--- X2_Kesejahtraan ,289* ,073 3,988* ***

X2.3_Dampak <--- X2_Kesejahtraan ,201* ,045 4,495* ***

X2.4_Lanjut <--- X3_Kesejahtraan ,297* ,052 5,677* ***

X3.1_Partsp <--- X3_Peng_Kapasitas ,534* ,054 9,807* ***

X3.2_Pembdy <--- X3_Peng_Kapasitas ,377* ,053 7,046* ***

Ket: *) Signifikan pada taraf 5% Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Berdasarkan Tabel 4.21 mendeskripsikan tentang evaluasi estimates

pada model struktural. Adapun hubungan fungsional variabel eksogen dan

endogen dapat diuraikan sebagai berikut.

1) Nilai estimasi koefisien sebesar 0,074 > 0 hal ini menyatakan bahwa

hubungan kausal X1 terhadap Y1 bernilai positif. Nilai kritis 1,985

lebih besar dari limit batas 1,960 untuk tingkat kepercayaan 0,05,

serta nilai p-value 0,047 < 0,050 berarti signifikan pada taraf

signifikan 5%. Koefisien tersebut menunjukkan bahwa dengan

peningkatan X1 maka akan meningkatkan Y1.

2) Nilai estimasi koefisien sebesar 0,103 > 0 hal ini menyatakan bahwa

hubungan kausal X2 terhadap Y1 bernilai positif. Nilai kritis 2,261

lebih besar dari limit batas 1,960 untuk tingkat kepercayaan 0,05,

serta nilai p-value 0,024 < 0,050 berarti signifikan pada taraf

Page 116: TESIS Lampiran 5 Full SEM

101

signifikan 5%. Koefisien tersebut menunjukkan bahwa dengan

peningkatan X2 maka akan meningkatkan Y1.

3) Nilai estimasi koefisien sebesar 0,433 > 0 hal ini menyatakan bahwa

hubungan kausal X3 terhadap Y1 bernilai positif. Nilai kritis 6,713

lebih besar dari limit batas 1,960 untuk tingkat kepercayaan 0,05,

serta nilai p-value 0,000 < 0,050 berarti signifikan pada taraf

signifikan 5%. Koefisien tersebut menunjukkan bahwa dengan

peningkatan X3 maka akan meningkatkan Y1.

4) Nilai estimasi koefisien sebesar 0,159 > 0 hal ini menyatakan bahwa

dimensi X1.1 bernilai positif. Nilai kritis 2,469 lebih besar dari limit

batas 1,960 untuk tingkat kepercayaan 0,05, serta nilai p-value 0,014

< 0,050 berarti signifikan pada taraf signifikan 5%. Koefisien tersebut

menunjukkan bahwa dimensi X1.1 memberikan sumbangsih yang

besar terhadap peningkatan kualitas variabel X1.

5) Nilai estimasi koefisien sebesar 0,828 > 0 hal ini menyatakan bahwa

dimensi X1.2 bernilai positif. Nilai kritis 15,529 lebih besar dari limit

batas 1,960 untuk tingkat kepercayaan 0,05, serta nilai p-value 0,000

< 0,050 berarti signifikan pada taraf signifikan 5%. Koefisien tersebut

menunjukkan bahwa dimensi X1.2 memberikan sumbangsih yang

sangat besar terhadap peningkatan kualitas variabel X1.

6) Nilai estimasi koefisien sebesar 0,192 > 0 hal ini menyatakan bahwa

dimensi X1.3 bernilai positif. Nilai kritis 3,078 lebih besar dari limit

batas 1,960 untuk tingkat kepercayaan 0,05, serta nilai p-value 0,002

< 0,050 berarti signifikan pada taraf signifikan 5%. Koefisien tersebut

menunjukkan bahwa dimensi X1.3 memberikan sumbangsih yang

besar terhadap peningkatan kualitas variabel X1.

Page 117: TESIS Lampiran 5 Full SEM

102

7) Nilai estimasi koefisien sebesar 0,929 > 0 hal ini menyatakan bahwa

dimensi X2.1 bernilai positif. Nilai kritis 15,432 lebih besar dari limit

batas 1,960 untuk tingkat kepercayaan 0,05, serta nilai p-value 0,000

< 0,050 berarti signifikan pada taraf signifikan 5%. Koefisien tersebut

menunjukkan bahwa dimensi X2.1 memberikan sumbangsih yang

sangat besar terhadap peningkatan kualitas variabel X2.

8) Nilai estimasi koefisien sebesar 0,289 > 0 hal ini menyatakan bahwa

dimensi X2.2 bernilai positif. Nilai kritis 3,988 lebih besar dari limit

batas 1,960 untuk tingkat kepercayaan 0,05, serta nilai p-value 0,000

< 0,050 berarti signifikan pada taraf signifikan 5%. Koefisien tersebut

menunjukkan bahwa dimensi X2.2 memberikan sumbangsih yang

besar terhadap peningkatan kualitas variabel X2.

9) Nilai estimasi koefisien sebesar 0,201 > 0 hal ini menyatakan bahwa

dimensi X2.3 bernilai positif. Nilai kritis 4,495 lebih besar dari limit

batas 1,960 untuk tingkat kepercayaan 0,05, serta nilai p-value 0,000

< 0,050 berarti signifikan pada taraf signifikan 5%. Koefisien tersebut

menunjukkan bahwa dimensi X2.3 memberikan sumbangsih yang

besar terhadap peningkatan kualitas variabel X2.

10) Nilai estimasi koefisien sebesar 0,279 > 0 hal ini menyatakan bahwa

dimensi X2.4 bernilai positif. Nilai kritis 5,677 lebih besar dari limit

batas 1,960 untuk tingkat kepercayaan 0,05, serta nilai p-value 0,000

< 0,050 berarti signifikan pada taraf signifikan 5%. Koefisien tersebut

menunjukkan bahwa dimensi X2.4 memberikan sumbangsih yang

besar terhadap peningkatan kualitas variabel X2.

11) Nilai estimasi koefisien sebesar 0,534 > 0 hal ini menyatakan bahwa

dimensi X3.1 bernilai positif. Nilai kritis 9,807 lebih besar dari limit

Page 118: TESIS Lampiran 5 Full SEM

103

batas 1,960 untuk tingkat kepercayaan 0,05, serta nilai p-value 0,000

< 0,050 berarti signifikan pada taraf signifikan 5%. Koefisien tersebut

menunjukkan bahwa dimensi X3.1 memberikan sumbangsih yang

sangat besar terhadap peningkatan kualitas variabel X3.

12) Nilai estimasi koefisien sebesar 0,377 > 0 hal ini menyatakan bahwa

dimensi X3.2 bernilai positif. Nilai kritis 7,046 lebih besar dari limit

batas 1,960 untuk tingkat kepercayaan 0,05, serta nilai p-value 0,000

< 0,050 berarti signifikan pada taraf signifikan 5%. Koefisien tersebut

menunjukkan bahwa dimensi X3.2 memberikan sumbangsih yang

besar terhadap peningkatan kualitas variabel X3.

4.1.6 Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis penelitian ini dapat diterima ataupun ditolak berdasarkan

pengujian statistik dengan standar nilai critical catio (C.R) atau nilai t hitung

sebesar ≥ 1,96 dan p-value ≤ 0,05.

1) (H-1): Manfaat program CSR berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pengembangan citra perusahaan dalam pandangan

masyarakat.

Dengan merujuk pada tabel 4.21 bahwa efek manfaat program CSR

terhadap pengembangan citra perusahaan dinyatakan berpengaruh

positif dan signifikan. Hasil tersebut menegaskan bahwa hipotesis

pertama penelitian ini dinyatakan diterima.

2) (H-2): Peningkatan tingkat kesejahtraan masyarakat sebagai

dampak program CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap

peningkatan citra perusahaan dalam pendangan masyarakat.

Page 119: TESIS Lampiran 5 Full SEM

104

Dengan merujuk pada tabel 4.21 bahwa efek peningkatan tingkat

kesejahtraan masyarakat terhadap peningkatan citra perusahaan

dinyatakan berpengaruh positif dan signifikan. Hasil tersebut

menegaskan bahwa hipotesis kedua penelitian ini dinyatakan

diterima.

3) (H-3): Pengembangan kapasitas masyarakat sebagai dampak

program CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap

peningkatan citra perusahaan dalam pendangan masyarakat.

Dengan merujuk pada tabel 4.21 bahwa efek pengembangan

kapasitas masyarakat terhadap peningkatan citra perusahaan

dinyatakan berpengaruh positif dan signifikan. Hasil tersebut

menegaskan bahwa hipotesis ketiga penelitian ini dinyatakan

diterima.

4) (H-4): Manfaat program, peningkatan kesejahtraan dan

pengembangan kapasitas masyarakat berpengaruh signifikan

terhadap peningkatan citra perusahaan dalam pandangan

masyarakat.

Dengan merujuk pada tabel 4.21 bahwa efek simultan manfaat

program, peningkatan kesejahtraan dan pengembangan kapasitas

masyarakat terhadap peningkatan citra perusahaan dinyatakan

berpengaruh positif dan signifikan. Hasil tersebut menegaskan bahwa

hipotesis keempat penelitian ini dinyatakan diterima.

Page 120: TESIS Lampiran 5 Full SEM

105

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

4.2.1 Evaluasi Manfaat Program

Salah satu indikator keberhasilan program CSR yang berbasis

pengembangan masyarakat adalah seberapa besar manfaat yang dapat

dirasakan oleh masyarakat sendiri. Dalam penelitian ini manfaat program

dianalisis terhadap sektor ekonomi, sosial dan lingkungan. Analisis dilakukan

dua tingkatan, pada tingkat pertama menunjukkan hubungan variabel manifes

dengan variabel laten tingkat pertama yaitu sektor ekonomi, sosial dan

lingkungan, pada tingkat kedua menunjukkan hubungan antara variabel laten

tingkat pertama dengan variabel laten tingkat kedua yaitu manfaat program.

Berdasarkan data yang disajikan pada table 4.7, dari aspek ekonomi

secara umum masyarakat menilai sudah cukup baik, meskipun berdasarkan

observasi ditemukan bahwa dibeberapa desa di kecamatan Towuti dan

Wasuponda supply air masih kurang baik. Dari aspek sosial dapat dijelaskan

bahwa secara umum masyarakat menilai sudah cukup baik, terutama dalam

hal dukungan masyarakat, namun dari sisi kemudahan mendapatkan air

bersih masih dirasakan ada masalah, hal ini sejalan dengan temuan

observasi bahwa di beberapa desa di Towuti dan Wasuponda ditemukan

masih kesulitan dalam hal kemudahan mendapatkan air bersih. Dari aspek

lingkungan, masyarakat tidak merasa ada dampak buruk dari sisi lingkungan

terhadap fasilitas ini misalkan dampak terhadap pencemaran akibat

penggunaan bahan kimia, kebisingan mesin-mesin pompa atau gangguan

terhadap sumber air baku.

Tingkat manfaat program CSR sarana air bersih berdasarkan kecamatan

dengan kondisi dan dukungan sumberdaya yang berbeda-beda disesuaikan

Page 121: TESIS Lampiran 5 Full SEM

106

dengan community development index yang telah ditentukan berdasarkan

table 3.8, maka tingkat manfaat dapat dilihat pada table berikut

Tabel 4.22 Community Development Index di Masing-Masing Kecamatan

No Indikator Pengukuran Kecama_ tan Nuha

Kecama_ tan Towuti

Kecamatan Wasuponda

Sektor Ekonomi

X1.1 Mendukung Kegiatan sehari-hari

4.56 2.83 3.38

X1.2 Terpenuhinya kebutuhan air bersih

4.46 2.71 3.23

X1.3 Mendukung kegiatan pembangunan

4.22 3.29 2.80

Sektor Sosial

X1.4 Peningkatan sarana dan prasarana umum

4.51 2.81 3.05

X1.5 Tidak timbul masalah dalam pengelolaan

4.74 3.67 3.48

X1.6 Kemudahan akses mendapatkan air bersih

4.54 2.59 3.20

X1.7 Meningkatkan kesehatan masyarakat

4.80 3.13 3.23

Sektor Lingkungan

X1.8 Tidak menyebabkan pencemaran lingkungan

4.66 4.12 4.25

X1.9 Tidak mengganggu kuantitas sumber air alamiah

4.72 4.09 4.08

X1.10 Fasilitas air bersih tidak mengganggu lingkungan masyarakat

4.73 4.17 4.13

TOTAL Nilai 45.94 33.41 34.80

Kategori Penilaian Manfaat

(Sesuai tabel 3.8)

Sangat Baik

Cukup Baik

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa masyarakat di kecamatan Nuha

menilai bahwa sarana air bersih di kecamatan Nuha dinilai memiliki manfaat

yang terbesar yaitu 45.94 atau sangat baik, sedangkan di kecamatan Towuti

yaitu 33.41 atau cukup dan di Kecamatan Wasuponda 34.8 atau baik

Page 122: TESIS Lampiran 5 Full SEM

107

Responden di Kecamatan Nuha rata-rata menilai implementasi program

CSR mengenai air bersih ini baik sampai sangat baik berdasarkan

pertanyaan dalam quisioner, peneliti melihat ini sebagai dampak dari fasilitas

yang sangat terjaga dan memenuhi kebutuhan masyarakat, hal ini terjadi

karena fasilitas ini masih sepenuhnya mendapatkan dukungan dari pihak

perusahaan dalam hal operasional dan perawatannya karena beberapa

fasilitas perusahaan juga berada dalam area ini. Dari observasi dan diskusi

yang dilakukan peneliti dengan beberapa warga di kecamatan Nuha pada

umumnya puas dan tidak mengalami kendala dengan fasilitas yang sudah

ada saat ini, termasuk sangat mendukung kegiatan mereka sehari-hari.

Di kecamatan towuti hal yang cukup signifikan dirasakan kurang oleh

masyarakat adalah pemenuhan kebutuhan suplai air dan kemudahan akses

atau mendapatkan air bersih. Berdasarkan observasi dan diskusi yang

dilakukan peneliti ditemukan bahwa dari delapan desa yang masuk dalam

program ini lima desa diantaranya masih mengalami kesulitan supplai yaitu

Desa Langka Raya, Baruga, Lioka, Wawondula dan Asuli, sedangkan tiga

desa yang telah baik suplainya adalah Desa Timampu, Pekkaloa dan

Matompi. Ketiga desa ini secara geografis berada di dekat danau Towuti

sebagai sumber air baku dan letaknya berada dekat dengan fasilitas pompa

dan tangki air sehingga secara teknis memiliki kesempatan yang lebih besar

untuk mendapatkan suplai air dibandingkan dengan desa-desa lainnya. Hal

yang cukup memuaskan dari sarana ini berdasakan pandangan masyarakat

adalah terhadap lingkungan. Dari diskusi dengan pengelola proyek PT Vale

bahwa saat ini sedang dilakukan pembenahan suplai air ke tangka-tangki

penampungan sehingga kedepannya akar masalah suplai air ini akan segera

teratasi.

Page 123: TESIS Lampiran 5 Full SEM

108

Di kecamatan Wasuponda berdasarkan respon masyarakat secara

umum relatif lebih baik daripada kecamata Towuti. Mengenai supplai air tidak

terlalu menjadi masalah serius dan masih dalam taraf yang dapat diterima

termasuk tidak ada masalah pada aspek lingkungan. Namun demikian dari

sisi pembangunan tidak terlalu tampak dominasi PT Vale dalam menyediakan

fasilitas ini, karena PT Vale hanya menyediakan pipa utama dari sumber air

baku ke tangka penampungan sedangkan pipa distribusi tetap menggunakan

fasilitas yang sudah ada sebelumnya dan yang dibangun oleh pemerintah.

Dari penelitian ini dan observasi diperoleh bahwa masyarakat masih menilai

konstribusi sarana ini dalam pembangunan di kecamatan Wasuponda ini

masih dinilai kurang.

4.2.2 Hubungan Antara Manfaat dan Citra Perusahaan

Pada variabel manfaat memiliki pengaruh sebesar 0.091 (standardized

regression weight) terhadap peningkatan citra perusahaan. Variabel ini

memiliki beberapa dimensi, dimensi lingkungan mempunyai pengaruh yang

lebih dominan terhadap variabel ini kemudian diikuti oleh dimensi sosial dan

ekonomi.

Distribusi rata-rata jawaban responden pada variabel manfaat terhadap

masing-masing kecamatan dapat dilihat pada gambar berikut

Page 124: TESIS Lampiran 5 Full SEM

109

Gambar 4.8 Distribusi Rata-rata Jawaban Responden Pada Tiap Kecamatan Untuk Variabel Manfaat

Pada dimensi sosial petanyaan yang paling berpengaruh adalah manfaat

terhadap peningkatan kesehatan masyarakat (0.921) kemudian kemudahan

mendapatkan air bersih (0.567), dukungan masyarakat (0.560) dan

pemanfaatan secara luas dimasyarakat (0.220). Dapat dijelaskan bahwa

secara umum responden memandang pengaruh supplai air bersih terhadap

kesehatan masyarakat merupakan hal yang penting dan memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan citra perusahaan. Dari data

statistik deskriptif jawaban rata-rata responden antara 3.54 – 4.08, artinya

secara umum mayarakat memberikan jawaban cukup sampai baik.

Dari gambar 4.8 dapat dilihat bahwa dimensi sosial di kecamatn Nuha rata-

rata jawaban responden adalah antara 4.51 – 4.80 atau sangat baik, yang

perlu dilakukan adalah menjaga agar fungsi fasilitas ini tetap terjaga dan

beroperasi secara optimal. Di kecamatan towuti yang rata-rata jawaban

responden antara 2.59 – 3.67, issue kemudahan mendapatkan air bersih

menjadi issue utama. Sedangkan di kecamatan Wasuponda relatif lebih baik

Page 125: TESIS Lampiran 5 Full SEM

110

dari kecamatan Towuti, namun dari observasi lapangan diperoleh bahwa PT

Vale masih harus terlibat untuk meningkatkan fungsi fasilitas ini untuk

meningkatkan manfaatnya dengan membangun atau memperbaiki saluran

distribusi agar seluruh masyarakat bisa memperoleh kemudahan dalam hal

akses terhadap air bersih. Hal lain yang juga penting adalah komunikasi dan

koordinasi dengan pemerintah mengenai system pengelolaannya.

Pada dimensi ekonomi pertanyaan yang paling berpengaruh adalah

dukungan terhadap kegiatan usaha atau pekerjaan (0.229), kemudian

mengenai pemenuhan kebutuhan air bersih (0.199) dan dukungan terhadap

pembangunan sarana umum (0.180). Dapat dijelaskan bahwa dukungan

terhadap kegiatan sehari-hari responden atau masyarakat merupakan hal

yang penting dalam hubungannya dengan air bersih dan jika hal ini terpenuhi

akan memberikan pengaruh terhadap pandangan masayarakat terhadap

perusahaan yang menyediakan sarana air bersih ini. Dari data statistik

deskriptif jawaban rata-rata responden antara 3.56 – 3.59, artinya secara

umum mayarakat memberikan jawaban cukup sampai baik.

Dari gambar 4.8 dapat dilihat bahwa rata-rata jawaban responden di

kecamatan Nuha antara 4.22 – 4.56 atau sangat baik. Sedangkan di

kemacatan Towuti rata-rata jawaban responden antara 2.71 – 3.29, issue

utama adalah mendukung kegiatan usaha/pekerjaan dan pemenuhan

kebutuhan air bersih. Dikecamatan Wasuponda, rata-rata jawaban responden

antara 2.80 – 3.38 issu utamanya adalah dukungan terhadap pembangunan

sarana umum.

Sedangkan dari dimensi lingkungan pertanyaan yang paling berpengaruh

adalah mengenai dampaknya terhadap pencemaran lingkungan (0.848)

kemudian menganai pengaruh terhadap ketersediaan sumber air alamiah

Page 126: TESIS Lampiran 5 Full SEM

111

(0.279) dan pengaruh/gangguan fasilitas terhadap lingkungan masyarakat

(0.227). Pencemaran lingkungan ternyata menjadi perhatian utama

masyarakat, hal ini merupakan hal yang logis dan umum bahwa fasiltias yang

dibangun dengan tidak mengganggu lingkungan akan mendapat perhatian

dan dalam hal ini berpengaruh signifikan dalam pandangan masyarakat

terhadap citra perusahaan sebagai perusahaan yang selalu mengedepankan

pelestarian sumber daya air. Dari data statistik deskriptif jawaban rata-rata

responden antara 4.35 – 4.40, artinya secara umum mayarakat memberikan

jawaban baik sampai sangat baik.

Berdasarkan penjelasan tabel 4.21 bahwa peningkatan variabel manfaat

akan meningkatkan citra perusahaan sebesar +0.091 (standardized estimate)

dengan tingkat kepercayaan 5%. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian-

penelitian lainnya, penelitian ini memberikan gambaran secara umum bahwa

manfaat program CSR adalah meningkatkan citra perusahaan dalam

pandangan masyarakat antara lain penelitian yang dilakukan oleh Bahrul

Ulum dkk (2014), Yusrilianda A dan Yulianti AL (2013), Nur Indah Sari Nur

dkk (2014)

Dalam teori yang dikemukan pada bab sebelumnya Yusuf Wibisono

(2007) menjelaskan bahwa salah satu manfaat program CSR secara umum

adalah meningkatkan reputasi perusahaan, Namun demikian pengaruh

variabel manfaat terhadap peningkatan citra perusahaan tidak cukup besar

sehingga menjadi pertanyaan yang menarik untuk dilakukan pada penelitian

selanjutnya. Sebagai gambaran umum berdasarkan observasi peneliti ada

beberapa hal yang mungkin menjadi penyebabnya yaitu bahwa masyarakat

dari dulu tidak pernah mengalami krisis sumber air bersih khususnya di

kecamatan Nuha dan Towuti karena memiliki sumber air yang berlimpah dari

Page 127: TESIS Lampiran 5 Full SEM

112

danau Matano dan danau Towuti, dengan demikian mayarakat memandang

bahwa mendapatkan air bersih adalah hal yang wajar. Sedangkan di

Kecamatan Wasuponda sumberair bersih masyarakat adalah sungai kali

dingin yang tidak pernah kering sepanjang tahun dan sudah dimanfaatkan

oleh masyarakat jauh sebelum ada proyek CSR PT Vale melalui jalur pipa

induk lama, proyek CSR PT Vale adalah mengganti pipa induk dengan yang

lebih baik sehingga meningkatkan kapasitas suplai, dengan demikian

penjelasan yang sama dari kecamatan Nuha dan towuti dapat diberikan untuk

kecamatan wasuponda.

4.2.3 Hubungan Antara Kesejahtraan dan Citra Perusahaan

Pada variabel ini memiliki pengaruh sebesar 0.126 (standardized

regression weight) terhadap peningkatan citra perusahaan, variabel imi

memiliki beberapa dimensi dan dimensi efektifitas memiliki pengaruh yang

lebih dominan kemudian dimensi kesesuaian, dimensi keberlanjutan dan

pengaruh terkecil pada dimensi dampak.

Distribusi rata-rata jawaban responden pada variabel kesejahtraan

terhadap masing-masing kecamatan dapat dilihat pada gambar berikut

Page 128: TESIS Lampiran 5 Full SEM

113

Gambar 4.9 Distribusi Rata-Rata Jawaban Responden Pada Tiap Kecamatan Untuk Variabel Kesejahtraan

Dimensi efektifitas berhubungan dengan kualitas air bersih yang diterima

masyarakat, distribusi yang baik dan ketersediaan suplai. Dari ketiga indikator

ini menjadi perhatian terbesar adalah distribusi air yang cukup untuk

kebutuhan rumah tangga (0.880) kemudian pengaruh ketersediaan supplai

yaitu air bersih tersedia setiap saat dibutuhkan (0.878) dan kualitas air bersih

(0.827). Sebagai kebutuhan dasar manusia hal ini tidak dapat dipungkiri

menjadi perhatian utama masyarakat dan dari data penelitian ini memberikan

gambaran bahwa efektifitas program memberikan pengaruh signifikan

terhadap peningkatan citra perusahaan.

Jika dilihat pada gambar 4.9 secara deskriptif jawab reponden di kecamatan

Nuha memperlihatkan rata-rata jawaban yang sangat baik berada diatas 4.5,

hal ini menjelaskan bahwa fasiltias air bersih sudah efektif sesuai dengan

kebutuhan masyarakat.

Di kecamatan Towuti, khususnya mengenai distribusi dan ketersediaan setiap

saat dibutuhkan masih menjadi masalah. Seperti dijelaskan pada bagian

Page 129: TESIS Lampiran 5 Full SEM

114

sebelumnya bahwa dari delapan desa dikecamatan Towuti yang

memanfaatkan sarana air bersih ini, masih ada lima desa yang mengalami

kendala dalam hal distribusi, penyebabnya adalah kekurangan sumber air

dan jarak dari system pompa dan tangka penampungan cukup jauh

penyebab lainnya adalah adalah beberapa jaringaan pipa air yang rusak.

Sedangkan di kecamatan Wasuponda, pada pertanyaan mengenai distribusi

yang cukup untuk kebutuhan, rata-rata responden memberikan jawaban 3.38

atau diatas cukup dan mengenai ketersediaan air setiap saat dibutuhkan

masih berada pada angka yang rendah yaitu 2.85 namun masih dalam

toleransi.

Dimensi kesesuaian dipengaruhi oleh tiga indikator, indikator yang paling

berpengaruh adalah kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat (0.840),

kemudian kesesuaian dengan sumber daya local (0.341) dan kesesuaian

dengan kebutuhan masyarakat (0.285). Berdasarkan data pada table 4.8

rata-rata jawaban responden antara 3.42 – 3.95 atau jawaban antara cukup

sampai baik. Dalam pengamatan dan diskusi dengan masyarakat ternyata

masyarakat sangat mengharapkan bahwa perusahaan dapat memberikan

fasilitas yang baik dan memadai dalam hal kebutuhan air bersih pada

masyarkat sekitarnya. Indikator-indikator ini bernilai positif sehingga

memberikan gambaran bahwa dimensi kesesuaian memberikan pengaruh

terhadap peningkatan citra perusahaan.

Berdasakarn gambar 4.9, di kecamatan Nuha rata jawaban responden

berada dantara 4.47 sampai 4.55, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada

masalah sama sekali yaitu bahwa sarana air bersih telah sesuai dengan

kebutuhan dan harapan masyarakat masyarakat. Sedangkan di kecamatan

Towuti jawaban responden rata berada diantara 2.49 sampai 3.36 khususnya

Page 130: TESIS Lampiran 5 Full SEM

115

mengenai kesesuaian dengan kebutuhan dan harapan masyarakat masih

belum baik, hal ini masih sejalan dengan penjelasan pada dimensi efektifitas

bahwa beberapa distribusi air di beberapa desa belum baik. Jawaban rata-

rata responden di kecamatan Wasuponda tampak lebih baik dari kecamatan

towuti yaitu antara 2.78 sampai 3.95, khususnya untuk pertanyaan mengenai

kesesuaian dengan harapan masyarakat, jawaban rata-rata masih

merasakan belum memenuhi harapan.

Dimensi keberlanjutan menjadi perhatian selanjutnya dalam variabel ini

yaitu berhubungan dengan apakah program ini sudah tidak membutuhkan

bantuan perusahaan dalam hal pendanaan dan sudah dapat di operasikan

secara mandiri oleh masyarakat. Dari tiga indikator ini yang paling

berpengaruh adalah pemberian training kepada masyarakat untuk

pengelolaan dan pengoperasian (0.336), kemudian mengenai kemampuan

masyarakat untuk mengoperasikan (0.281) dan kemandirian dalam

pendanaan (0.276). Jika dilihat dari data statistik deskriptif pada table 4.8,

rata rata jawaban responden untuk dimensi ini adalah 2.38 – 2.47 atau

berada dibawah cukup atau kurang. Dengan demikian memberikan

gambaran bawah dimensi ini memberikan pengaruh terhadap peningkatan

citra perusahaan, namun demikian masih perlu dilakukan perbaikan.

Berdasarkan gambar 4.7 tampak bahwa diseluruh kecamatan mengalami

masalah yang sama yaitu dimensi keberlanjutan ini belum baik. Rata-rata

jawaban responden paling rendah adalah di kecamatan Nuha, penyebab

utamanya adalah bahwa fasilitas ini pengelolaannya masih ditangani oleh PT

Vale, kecuali sebagian sarana air bersih di desa Sorowako dusun Tapuondau

yang pengelolaannya sudah ditangani oleh kelompok masyarakat, namun

Page 131: TESIS Lampiran 5 Full SEM

116

demikian peneliti melihat bahwa pengelolaan ini belum terkoordinasi dan

terorganisasi dengan baik.

Hal yang sama terjadi di kecamatan Towuti dan Wasuponda khususnya

mengenai pengoperasian dan pengelolaan juga masih belum terkoordinasi

dan terorganisasi dengan baik. Pemerintah kecamatan seharusnya dapat

mengambil peran untuk menjembatani dengan PT Vale agar tujuan program

CSR ini tercapai.

Dimensi dampak dipengaruhi oleh empat indikator, yang paling

berpengaruh adalah dampak pada perbaikan kualitas hidup masyarakat

(0.322) kemudian dampak pada hubungan baik perusahaan, masyarakat dan

pemerintah (0.224), kemudian tidak menimbulkan masalah dalam masyarakat

misalnya masalah pengelolaan, konflik dan lain-lain (0.237) dan terakhir

adalah dampak pada kegiatan perekonomian (0.221).

Jika dilihat pada gambar 4.9 di kecamatan Nuha dimensi dampak sudah

sangat baik dengan rata-rata jawaban responden antara 4.28 – 4.75, rata-

rata jawaban yang menonjol adalah bahwa sarana air bersih ini

meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selanjutnya di kecamatan

Wasuponda juga sudah cukup baik dengan rata-rata jawaban responden 3.10

– 3.48. untuk meningkatkan dimensi dampak di kecamatan ini yang harus

dilakukan adalah meningkatkan sarana air bersih ini terutama masalah

distribusi dengan memperbaiki fasilitas yang lebih baik dan bekerja sama

dengan pemerintah kecamatan untuk merancang system pengelolaan yang

baik dan focus pada pengembangan masyarakat.

Di kecamatan Towuti, dari gambar 4.9 tampak bahwa dampak terhadap

peningkatan kualitas hidup masyarakat dan dukungan terhadap

perekonomian masyarakat mendapatkan rata-rata jawaban yang rendah yaitu

Page 132: TESIS Lampiran 5 Full SEM

117

2.71 dan 2.76. Konstribusi terhadap jawaban ini adalah dampak dari distribusi

air yang belum merata pada sebagian besar desa di kecamatan Towuti

Secara umum bahwa untuk meningkatkan pengaruh variabel

Kesejahtran terhadap peningkatan citra perusahaan maka perlu fokus untuk

memperhatikan atau meningkatkan hal-hal yang masih kurang sesuai

penjelasan diatas.

Sebagian besar penelitian mengenai pengaruh CSR terhadap citra

perusahaan menghasilkan pengaruh yang signifikan, namun penelitian yang

dilakukan oleh Yaskun (2016) yaitu mengenai pengaruh implementasi CSR

terhadap citra perusahaan sektor kesejahtraan seperti kesehatan, olahraga,

pendidikan memiliki hasil yang bertolak belakang dengan penelitian pada

umumnya yaitu tidak berpengaruh signifikan terhadap citra perusahaan.

Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa penyebabnya adalah masyarakat tidak

mengetahui program yang dilaksanakan dan program yang dilaksanakan

tidak terpublikasi sehingga hanya sebagian masyarakat saja yang merasakan

manfaatnya. Oleh karena itu, selain melaksanakan implementasi program

CSR, maka publikasi atau sosialisasi juga harus diperhatikan hal ini akan

lebih mudah dicapai jika implementasi program melibatkan masyarakat

sebagai salah satu actor dalam program CSR ini.

4.2.4 Hubungan Antara Pengembangan Kapasitas dan Citra Perusahaan

Variabel ini memiliki pengaruh yang terbesar yaitu 0.529 (standardized

regression weight) terhadap peningkatan citra perusahaan. Variabel ini

memiliki dua dimensi dan yang paling dominan adalah dimensi partisipasi

kemudian dimensi pemberdayaan.

Page 133: TESIS Lampiran 5 Full SEM

118

Distribusi rata-rata jawaban responden pada variabel pengembangan

kapasitas terhadap masing-masing kecamatan dapat dilihat pada gambar

berikut

Gambar 4.10 Distribusi Rata-Rata Jawaban Responden Pada Tiap Kecamatan Untuk Variabel Pengembangan Kapasitas

Dimensi partisipasi terdiri dari empat indikator, yang paling berpengaruh

adalah masyarakat dapat menyampaikan keluhan mengenai air bersih

(0,647), kemudian keterlibatan masyarakat dalam pengoperasian (0,480),

keterlibatan masyarakat atau pemerintah dalam perencanaan (0,443) terakhir

adalah keterlibatan masyarakat atau pemerintah dalam pelaksanaan

konstruksi/pembangunan (0,392).

Dari gambar 4.10 dapat dilihat bahwa rata-rata jawaban responden di

kecamatan Nuha antara 2.51 – 3.48. sehingga dapat dilihat bahwa issue

utama dalam dimensi ini adalah partisipasi masyarakat dalam perencanaan

dan keterlibatan masyarakat dalam pengoperasian masih belum dominan.

Dari observasi lapangan dapat dijelaskan bahwa fasilitas ini masih dikelola

seluruhnya oleh perusahaan karena selain pemukiman masyarakat umum

Page 134: TESIS Lampiran 5 Full SEM

119

beberapa fasilitas PT Vale seperti rumah sakit, sekolah, perumahan

perusahaan dan kantor berada di kecamatan ini. Pola pengelolaan ini

kemungkinan akan berlangsung lama dengan alasan diatas.

Di kecamatan Nuha khusus station pompa di dusun Tapuondau

pengoperasiannya sudah dilakukan oleh masyarakat dengan bantuan teknis

dari perusahaan. Dikecamatan Towuti rata-rata jawaban responden, didaerah

ini masih berpotensi untuk mengembangkan partisipasi masyarakat dalam hal

kemandirian pengelolaan fasilitas air bersih.

Dikecamatan Towuti, rata-rata jawaban responden antara 2.32 - 3.93. Issue

utama dikecamatan ini adalah partisipasi dalam perencanaan program dan

penyampaian keluhan mengenai sarana air bersih. Sedangkan mengenai

partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan konstruksi, berdasarkan

pengamatan dan interview dengan beberapa responden diketahui bahwa

pelaksanaan konstruksi perpipaan dilaksanakan dengan pola swadaya

masyarakat yang dibagi setiap desa, hal ini memberikan nilai positif sekaligus

dapat memperkuat persepsi citra perusahaan di masyarakat.

Dikecamatan Wasuponda rata-rata jawaban responden antara 2.33 – 2.58.

Tampak bahwa seluruh indikator masih menjadi masalah, berbagai hal masih

perlu dilakukan terutama mengenai pola pengelolaan agar

masyarakat/pemerintah dapat mengelola sendiri fasilitas ini tanpa bantuan PT

Vale, dimana fasilitas ini dibangun dengan system pengaliran gravitasi,

sehingga operasionalnya tidak membutuhkan perawatan system pompa yang

rumit dan pendanaan yang besar seperti di kecamatan Nuha dan Towuti.

Penjelasaan diatas sekaligus ini menjadi masukan bahwa faktor keterlibatan

masyarakat dan pemerihtah sejak awal perencanaan dan konstruksi

merupakan hal penting untuk mencapai tujuan peningkatan citra perusahaan.

Page 135: TESIS Lampiran 5 Full SEM

120

Dimensi pemberdayaan memiliki tiga indikator, yang paling berpengaruh

adalah kesadaran masyarakat mengenai pentingnya air bersih dan

penggunaan secara wajar (0,663), kemudian pelatihan mengenai

pengelolaan dan pengoperasian sarana air bersih (0,613) dan peningkatan

pengetahuan masyarakat mengenai air bersih (0,395).

Berdasarkan gambar 4.10 dapat dilihat bahwa rata-rata jawaban responden

di kecamatan Nuha antara 2.28 – 3.47. Issue utama dalam dimensi ini adalah

mengenai adanya pelatihan mengenai pelatihan tentang pengelolaan dan

pengoperasian sarana air bersih ini dan kesadaran masyarakat tentang

penggunaan secara wajar. Karena pengelolaan masih dilakukan sendiri oleh

PT Vale tentu menghilangkan kesempatan pengelolaan secara mandiri oleh

masyarakat termasuk training, sedangkan mengenai ke penggunaan secara

wajar, khusus di kecamatan Nuha sumber air bersih berlimpah dan tidak

berbayar sehingga mengenai penggunaan secara wajar tidak tampak dan

cendrung boros penggunaan air. Dalam peneliaan secara internal PT Vale

mengenai konsumsi air bersih, diperoleh rata–rata konsumsi masyarakat

adalah antara 600 – 1000 m3/hr/org dibandingkan standard SNI yang hanya

sekitar 200 m3/hr/org.

Di kecamatan Towuti, rata-rata jawaban responden antara 2.61 – 2,81,

seluruh indikator masih menjadi issue utama dan menjadi ruang untuk

melakukan perbaikan. Dalam hal pelatihan untuk operasional masih lebih

baik dari pada kecamatan Nuha dan Wasuponda. Dari informasi yang

diperoleh bahwa fasilitas ini cukup besar yaitu mencakup delapan desa

dengan beberapa stasiun pompa dan tangka distribusi, saat ini dioperasikan

oleh beberapa masyarakat yang telah dilatih untuk tujuan ini, hanya saja

belum terkoordinasi dan terorganisasi dengan baik. Untuk meningkatakan

Page 136: TESIS Lampiran 5 Full SEM

121

keberlanjutan program ini, penting untuk menetapkan pola pengelolaan

bersama masyarakat dan pemerintah kecamatan untuk jangka panjang

sehingga fasiltias ini dapat terjaga dan bermanfaat, dengan demikian juga

akan meningkatkan citra perusahaan dalam pandangan masyarakat.

Di kecamatan Wasuponda, rata-rata jawaban responden antara 2.28 – 2,68.

Di kecamatan ini seluruh seluruh indikator juga masih menjadi issue utama,

sama dengan penjelasan pada dimensi partisipasi yaitu bahwa issue

pengelolaan merupakan hal yang masih bisa untuk diperbaiki. Yang perlu

dilakukan adalah membangun komunikasi dengan masyarakat dan

pemerintah untuk menetapkan pola pengelolaan yang baik, menjalankan

training dan memperbaiki beberapa fasiltias yang rusak.

Pengembangan kapasitas pada dasarnya sejalan dengan prinsip

keberlanjutan sesuai dengan pendapat Untung (2014:25) bahwa strategi

korporasi berkelanjutan adalah meningkatkan sumber daya manusia maupun

alam yang akan dibutuhkan di masa depan. Demikian pula bahwa

pengembangan kapasitas sejalan dengan prinsip community development,

Moeljarto Tjokrowinoto (1996) menjelaskan bahwa community development

terletak pada pembangunan masyarakat. Dalam hubungannya dengan citra

perusahaan Ngunyen dan Leblanc (2002) mengungkapkan bahwa citra

perusahaan adalah keseluruhan kesan yang terbentuk dibenak masyarakat

tentang perusahaan. Dengan demikian jika variabel pengembangan

kapasitas ini dilaksanakan dan mencapai tujuannya maka akan berpengaruh

terhadap citra perusahaan.

Dari penelitian ini secara umum dimensi pemberdayaan memiliki

pengaruh positif sehingga signifikan terhadap peningkatan citra perusahaan.

Page 137: TESIS Lampiran 5 Full SEM

122

4.2.5 Implementasi Program CSR PT Vale Pada Program Sarana Air Bersih Terhadap Citra Perusahaan

Menurut Fajri dalam Suranta (2007) bahwa penerapan CSR secara

konsisten merupakan bagian dari upaya memaksimalkan nilai perusahaan.

Salah satu nilai yang dimaksud adalah peningkatan citra perusahaan.

Dalam penelitian ini implementasi program CSR dilihat dari tiga variabel yaitu

manfaat, kesejahtraan dan pengembangan kapasitas. Dalam pembahasan

sebelumnya, ketiga variabel ini memberikan dampak signifikan terhadap

terhadap peningkatan citra perusahaan sehingga dapat disimpulkan bahwa

implementasi program CSR pada program penyediaan sarana air bersih di

kecamatan Nuha, Towuti dan Wasuponda secara memberi dampak positif

terhadap peningkatan citra perusahaan.

Salah satu fenomena yang dijelaskan dalam bab pendahuluan bahwa

jika program CSR ini tidak dikelola dengan baik akan menciptakan

ketergantungan baru yaitu jika keterlibatan perusahaan berhenti maka

program ini akan mengalami kendala. Untung Budi (2014:117) menjelaskan

bahwa CSR sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat oleh perusahaan

harus mampu secara bertahap mengembangkan kemandirian masyarakat

untuk terlepas dari ketergantungan kepada korporasi. JIka mengambil contoh

pelaksanaan program CSR sarana air bersih di kecamatan Towuti, peneliti

melihat permasalahan operasional menjadi masalah di kedua pihak baik PT

Vale dan masyarakat atau pemerintah dimana masalah pembiayaan

operasional dan kerjasama dengan pemerintah saat ini masih menjadi

kendala dan masih terus didiskusikan untuk mencapai Solusi terbaik, Hal lain

yang penting untuk diperhatikan adalah alih pengetahuan yang dapat

dilakukan dengan training juga tampaknya luput dari perhatian.

Page 138: TESIS Lampiran 5 Full SEM

123

Dari berbagai masalah ini, beberapa hal dapat diselesaikan dengan

melakukan perencanaan yang baik yaitu melakukan komunikasi kepada para

stake holder dan membentuk komitment dibagian awal program dan

assessmen terhadap issue-issue yang mungkin timbul ketika program telah

diselesaikan dan rencana penanggulangannya. Dengan demikian diharapkan

program yang digulirkan dapat dicapai manfaatnya dan memberikan dapak

ganda (multiplier effect) yang lebih luas.

Dari sisi pemerintah juga perlu melihat lebih luas terutama mengenai

issue pengembangan masyarakat sebagai salah satu tujuan program CSR

ini. Berdasarkan observasi dilapangan, peneliti mendapatkan informasi

bahwa terdapat masih keengganan sebagian masyarakat untuk memberikan

dukungan terhadap tujuan ini. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan

dukungan agar masyarakat terutama pemerintah desa atau kecamatan agar

mau untuk mengembangkan pengelolaan sarana air bersih ini secara

mandiri. Jika dikembangkan dengan baik, tidak menutup kemungkin dapat

menjadi sumber pendapatan bagi pemerintah desa atau kecamatan.

Crowther David dalam Hadi (2011) menjelaskan salah satu prinsip

pelaksanaan CSR adalah sustainability, artinya perusahaan dalam

melaksanakan CSR harus memperhatikan keberlanjutan sumber daya

dimasa depan. Dengan demikian implementasi program CSR harus dilakukan

perencanaan yang baik sehingga memberikan manfaat yang maksimal bagi

masyatakat

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Merlin

dan Fahrul Ismaeni (2013) mengenai hubungan implementasi program

terhadap reputasi perusahaan PT Chevron Geothermal Salak, Hasil

penelitian menjelaskan bahwa Program-program CSR yang telah dilakukan

Page 139: TESIS Lampiran 5 Full SEM

124

PT Chevron Geothermal Salak memiliki pengaruh terhadap reputasi

perusahaan menurut pandangan masyarakat sekitar di Kecamatan

Kabandungan, Kalapanunggal dan Pamijahan.

Dari penjelasan setiap variabel yang di teliti dapat diketahui bahwa dalam

implementasi program CSR sarana air bersih di tiga kecamatan ini masalah

utamanya adalah distribusi air bersih, kualitas air bersih dan issue

pengembangan kapasitas masyarakat. Khusus untuk masalah

pengembangan kapasitas pengelolan program perlu melakukan sebagai

berikut

1) Pada tahap perencanaan, perlu untuk melakukan komunikasi kepada

stake holder, mendapatkan komitmen dan dukungan masyarakat sebelum

program dilaksanakan dengan demikian masalah-masalah ketika program

ini laksanakan dapat dihindari.

2) Merencanakan dan melaksanakan training / pendampingan

pengoperasian dan pengelolaan kepada masyarakat/pemerintah.

3) Issue-issue dalam masyarakat seperti keengganan dalam partisipasi,

sikap ketergantungan kepada PTVale dan lain-lain, perlu di selesaikan

bersama pihak pemerintah kecamatan dan masyarakat misalnya

menetapkan pola kerjasama atau metode pengelolaan dan partisipasi

agar tujuan pengembangan masyarakat dapat tercapai.

Dengan demikian, keberhasilan program CSR sarana air bersih dapat dicapai

sekaligus akan meningkatkaan citra perusahaan dalam pandangan

masyarakat.

Page 140: TESIS Lampiran 5 Full SEM

125

BAB V

PENUTUP

Pada Bab ini akan dijelaskan kesimpulan dan saran sesuai dengan

penjabaran hasil-hasil penelitian pada bab sebelumnya sebagai beriku

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan penjabaran hasil penelitian pada bab

sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

1) Secara umum masyarakat telah merasakan manfaat program CSR PT Vale

PTPM sarana umum pada program penyediaan sarana air bersih di kecamatan

Nuha, Towuti dan Wasuponda.

2) Variabel Manfaat pada program CSR PT Vale PTPM sarana umum pada

program penyediaan sarana air bersih di kecamatan Nuha, Towuti dan

Wasuponda berpengaruh signifikan terhadap peningkatan citra perusahaan.

3) Variabel kesejahtraan pada program CSR PT Vale PTPM sarana umum pada

program penyediaan sarana air bersih di kecamatan Nuha, Towuti dan

Wasuponda berpengaruh signifikan terhadap peningkatan citra perusahaan PT

Vale Indonesia.

4) Variabel pengembangan kapasitas pada program CSR PT Vale PTPM sarana

umum pada program penyediaan sarana air bersih di kecamatan Nuha, Towuti

dan Wasuponda berpengaruh signifikan terhadap peningkatan citra

perusahaan.

5.2 Saran

Untuk mengembangkan dan meningkatkan hasil penelitian ini, maka peneliti

menyarankan sebagai berikut

Page 141: TESIS Lampiran 5 Full SEM

126

1) Untuk memaksimalkan implementasi program CSR ini terutama mengenai

pengelolaan program dalam rangka pemberdayaan masyarakat perlu

perencanaan yang lebih baik terutama melakukan komunikasi dengan

pemerintah dan masyarakat mengenai tujuan dan rencana pengelolaannya.

Implementasi yang baik akan lebih memaksimalkan peningkatan citra

perusahaan dan memberikan pengaruh positif terhadap perusahaan.

2) Di beberapa desa khususnya di kecamatan Towuti dan Wasuponda, distribusi

air masih belum baik karena masalah infrastruktur misalnya sistem pompa yang

belum maksimal dan kebocoran jaringan pipa, untuk itu disarankan untuk

melakukan tindak lanjut perbaikan dengan bekerja sama dengan pemerintah

kecamatan.

3) Mengenai sustainability/keberlanjutan merupakan hal penting dalam program

CSR ini, sehingga perlu melaksanakan transfer pengetahuan kepada

masyarakat misalnya dalam bentuk training sehingga fasilitas ini dapat dikelola

sendiri oleh masyarakat dan menghilangkan ketergantungan kepada PT Vale.

Selanjutnya bersama masyarakat dan pemerintah kecamatan perlu

menetapkan atau menyepakati pola pengelolaan yang baik.

4) Pada program CSR PT Vale khususnya sarana umum penyediaan air bersih

atau program serupa dengan pola community development, masih banyak

ditemukan kendala pada bagian pengelolaan dan pembiayaan, sebaiknya

penelitian selanjutnya bisa fokus pada masalah-masalah pasca program untuk

mendorong partisipasi dan kemandirian masyarakat.

Page 142: TESIS Lampiran 5 Full SEM

127

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia dkk, 2015. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Dan Nilai Perusahaan (Studi Komparatif pada Perusahaan Multinasional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Malaysia Tahun 2012-2015), Malang: Universitas Brawijaya

Asy’ari , Hasan, 2009, Implementasi Corporate Social Responsibility Sebagai

Modal Sosial pada PT Newmont, Tesis Magister Ilmu Hukum Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang

Ardianto, Elvinaro. 2011. Public Relations pengantar Komprehensif. Bandung:

Simbiosa Prratama Media Ardianto, Elvinaro dan Soemirat, Soleh. 2004. Dasar-Dasar Public Relations.

Cetakan Ketiga. Bandung: Remaja Rosdakarya Badan Pusat Statistik Kabupaten Luwu Timur. 2016. Kecamatan Nuha Dalam

Angka 2016. Badan Pusat Statistik Kabupaten Luwu Timur. 2016. Kecamatan Towuti Dalam

Angka 2016 Badan Pusat Statistik Kabupaten Luwu Timur. 2016. Kecamatan Wasuponda

Dalam Angka 2016 Bachrudin, Achmad., Harapan L Tobing. 2003. Analisis Data Untuk Penelitian

Survai. Bandung : Fakultas Mipa Universitas Padjajaran Bambang dan Melia. 2007. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Di Indonesia. Edisi Pertama. Bandung: Rekayasa Sains. Bollen KA., 1989, Structural Equation With Laten Variables, New York (US), John

Willey & Son. Dowling, Grahamme, 2002. Creating Corporate: Reputations, Identity, Image and

Performance. Oxford University: Press Inc. Ferdinand, A. Structural Equation Modelling dalam Penelitian Management,

Aplikasi Model-Model Rumit Dalam Penelitian Untuk Tesis S-2 dan Desertasi S-3. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2002

Hadi, Nor. 2011. Corporate Social Responsibility, Yogyakarta: Graha Ilmu Harison, Shirley. (2005) Marketers Guide To Public relation, New York: John Willy

and Son

Page 143: TESIS Lampiran 5 Full SEM

128

Hair, Joseph, E.J.R Anderson Ralph E, Tathan Ronald L, dan Black William C, 1998. Multivariate Data Analysis. 5th Edition. New Jersey : Prentice Hall, Inc.

Haerana, Hardiyanti., Parawansa, Dian AS. dan Umar, Fauziah. 2015. Pengaruh

Corporate Social Responsibility Terhadap Pengembangan Masyarakat di Timika Papua, Jurnal Analisis Desember 2015, Vol.4 No 2:116-122

Juwita, V Retno, 2006, Membangun Citra Perusahaan Melalui Program Desaku

Hijau : Studi Pada PT HM Sampoerna di Pekalongan. Tesis Program Studi Magister Managejemen Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang.

Jefkins, Frank., 1992. Public Relations, Jakarta : Erlangga Kartasasmita, Ginanjar 1995. Pemberdayaan Masyarakat Sebuah Tinjauan

Administrasi, Pidato Pengakuan Jabatan Guru Besar Dalam Ilmu Administrasi Pada Fakultas Ilmu Administrasi. Malang: Universitas Brawijaya

Kartini, Dwi. 2009. Corporate Social Responsibility Transformasi Konsep

Sustainability Management Dan Implementasi Di Indonesia, Bandung : Refika Aditama

Kotler, P., 2000, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jakarta, Renhalindo. Kusnendi, (2008), Model-Model Persamaan Struktural , Bandung: Alfabeta. Mardikanto, Totok. 2014.Corporate Social Responsibility (Tanggungjawab Sosial

Korporasi), Bandung, Alfabeta Merlin dan Ismaeni Fahrul, 2013, Analisis Pengaruh Program Corporate Social

Responsibility Pt Chevron Geothermal Salak Terhadap Reputasi Perusahaan Menurut Pandangan Masyarakat Sekitar Daerah Operasi, Jakarta : Universitas Indonesia

Metafurry, Wulan, 2016, Peran Community Development perusahaan Batubara Dalam Perekonomian Wilayah : Studi Kasus Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Tesis Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Nguyen, Nha and Gaston Leblanc. (2002). Contact Personnel, Physical

Environtment and Perceived Corporate Image of Intangible Service by New Client. International Journal of Service Industry Management 13:242- 262

Nurbaety, Annisa dkk., 2015, Analisis Implementasi Corporate Social

Responsibility PT Bio Farma di desa sukamulya kabupaten sukabumi, Bandung : Institut Teknologi Bandung

Page 144: TESIS Lampiran 5 Full SEM

129

Nur Indah Sari, Novi dkk., 2014, Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Citra : Survey Pada Masyarakat Yang Bekerja Di Pabrik Gula Kebon Agung, Malang : Universitas Brawijaya

Nurjannah, Salam Noor Efni, Awza Rusmadi. 2013. Pengelolaan Corporate Social

Responsibility (CSR) Dalam Membangun Citra Perusahaan. Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2 No 2 September 2013 Hlm 1-82

Nurmiyati., 2009, Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan romosi

Penjualan terhadap Citra Perusahaan , CV Aneka Ilmu Cabang Cirebon, Tesis, Universitas Diponegoro Semarang.

Pratama P, Ringga V., 2011, Pengaruh Program Corporate Social Responsibility

Terhadap Citra PT. Pertamina (Persero) (Survei terhadap Program Bank Sampah Kelurahan Kapuk Muara RW 05), Jakarta : Universitas Bina Nusantara

Prayogo, Dody. 2011. Evaluasi program corporate Social Responsibility dan Community Development pada industry tambang dan migas, Makara, Sosial Humaniora Vol. 15, No 1. Juli 2011:43-58

Prayogo, Dody. 2013. Measuring Corporate Social Responsibility for Local

Communities in Mining, Oil and Gas Industries, The Case of Indonesia. Journal of Economics and Sustainable Development, Vol.4 No.1

Prayogo, Dody dan Hillarius, Yosep. 2012. Efektifitas Program CSR/CD dalam

Pengentasan Kemiskinan : Studi Peran Perusahaan Geotermal di Jawa Barat. Jurnal Sosiologi Masyarakat, Vol 17, No 1 Januari 2012:1-22

Prayogo, Dody & Sulastri. 2010. Corporate Social Responsibility Perusahaan

Pertambangan di Kalimantan Timur. Lab Sosio Universitas Indonesia. News Letter Edisi 1

PT Vale Indonesia, tbk., 2013. Laporan Tahunan 2013: Mengelola Perubahan

Memanfaatkan Peluang, Jakarta, Corporate Secretary PT Vale Indonesia Tbk

PT Vale Indonesia, tbk., 2014. Laporan Tahunan 2014: Melangkah Pasti Dengan

keunggulan Operasional Untuk Meraih Kemajuan Bersama, Jakarta, Corporate Secretary PT Vale Indonesia Tbk

PT Vale Indonesia, tbk., 2015. Laporan Tahunan 2015: Rising To The Challenge,

Jakarta, Corporate Secretary PT Vale Indonesia Tbk Solihin, Ismail. 2009. Corporate Social Responsibility from Charity to Sustainability,

Jakarta : Salemba Empat Solimun. 2002, Multivariate Analysis Structural Equation Modelling (SEM) Lisrel

dan Amos. Fakultas MIPA, Malang: Universitas Brawijaya

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabeta: Bandung.

Page 145: TESIS Lampiran 5 Full SEM

130

Suranta, Sri, 2007. Analisis Pengaruh Pengungkapan Informasi

Pertanggungjawaban Sosial (Corporate Social Reponsibility) terhadap Firm Value pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia,Surakarta : UNS

Sutojo, Siswanto, 2004. Membangun Citra Perusahaan, Jakarta : Damar Mulia Pustaka

Theresia A dkk., 2015. Pembangunan Berbasis Masyarakat-Acuan bagi praktisi, akademis dan pemerhati pengembangan masyarakat, Bandung, Alfabeta

Tjokrowinoto Moeljarto, Pembangunan Dilema Dan Tantangan, Yogyakarta,

Pustaka Pelajar, 1996 Ulum, Bahrul dkk., 2014, Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Citra

(survei pada Warga Sekitar PT. Sasa Inti Gending Probolinggo), Malang : Universitas Brawijaya

Untung, Budi. 2014.CSR Dalam Dunia Bisnis, Yogyakarta, Andi Offset Untung, Hendrik Budi. 2008. Corporate Social Responsibility, Jakarta: Sinar

Grafika

Weston, R. & Gore Jr., P.A., 2006, A Brief Guide To Structural Equation Modeling, The Counselling Psychologist, 34:719

World Bussiness Council for Sustainable Development (WBSBC), 2000, Corporate Social Responsibility : Making Good Bussiness Sense, CH-1231 Conches-Geneva , Switzerland

Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah konsep dan aplikasi Corporate Social

Responsibility, Fasco Publishing Widjaja, HAW. 2003, Otonomi Desa Merupakan Otonomi Asli Bulat dan Utuh.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Wijanto, SH., 2008, Structural Equation Modeling dengan LISREL 8.8, Jakarta :

Graha Ilmu Yaskun, Mohammad & Cahyono, Puguh. 2016, Pengaruh Implementasi Corporate

Social Responsibility (CSR) Terhadap Citra Perusahaan : Studi Kasus Pada PT Semen Indonesia (Persero), tbk, Lamongan : Universitas Islam Lamongan

Yakoveleva, N (2005), Corporate Social Responsibility In The Mining Industries,

London: Ashgat Yenti, Anofrida. ____, Pengaruh Penerapan Program Corporate Social

Responsibility Terhadap Citra Perusahaan PT Semen Padang : Studi Kasus Masyarakat Kecamatan Lubuk Kilang Padang, Padang : Universitas Negeri Padang

Page 146: TESIS Lampiran 5 Full SEM

131

Yusrilianda, Angga & Yulianti AL. 2013, Mengukur Pengaruh Program CSR

Terhadap Citra Perusahaan Bank BJB, Bandung: Universitas Telkom Undang-Undang No 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Undang-Undang No 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Peraturan Pemerintah No 47 Tahun 2012 Tentang Tanggungjawab Sosial dan

Lingkungan Perseroan Terbatas http://www.luwutimurkab.go.id/ https://luwutimurkab.bps.go.id/frontend31/index.php/publikasi/index?Publikasi_pag

e=2

Page 147: TESIS Lampiran 5 Full SEM

132

LAMPIRAN

Page 148: TESIS Lampiran 5 Full SEM

133

Lampiran 1 : Kuisioner Penelitian

Page 149: TESIS Lampiran 5 Full SEM

134

KUISIONER

A. Identitas Responden

Petunjuk : Berilah Tanda silang (X) pada kotak jawaban yang sesuai

1 Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

2 Usia (Tahun) <30 30 - 40 > 40

3 Pendidikan : SD

D3

SMP

S1/S2/S3

SMA

4 Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil

Pegawai Swasta

Petani

Wiraswasta

Ibu Rumah Tangga

Lain-lain ________

5 Alamat : Desa : _____________________ (Mohon diisi)

Kecamatan : Nuha Towuti Wasuponda

6 Apakah Anda Menggunakan Air Bersih dari Fasilitas yang dibangun oleh PT

Vale?

A Ya B Tidak

(Jika Jawaban anda “TIDAK” maka anda tidak perlu melanjutkan mengisi daftar pertanyaan selanjutnya)

7 Sudah berapa lama anda telahn memanfaatkan fasilitas sarana air bersih ini ?

< 1 thn 1-5 tahun > 5 tahun

Page 150: TESIS Lampiran 5 Full SEM

135

B. Kuisioner Manfaat CSR

Petunjuk:

Beri tanda “√” pada jawaban yang sesuai dengan keadaan diri anda yang sebenarnya sesuai dengan pernyataan dibawah ini.

Keterangan :

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

SK : Sangat Kurang

X1.1 Manfaat - Ekonomi

NO Pernyataan SK K C B SB

1 2 3 4 5

1 Sarana air bersih yang yang dibangun PT Vale dalam mendukung atau menunjang kegiatan usaha/pekerjaan saya.

2 Sarana air bersih yang yang dibangun PT Vale telah memenuhi kebutuhan air bersih dalam hal jumlah dan kebersihannya.

3 Sarana bersih yang yang dibangun PT Vale dalam mendukung kegiatan pembangunan sarana umum.

X1.2 Manfaat - Sosial

NO Pernyataan SK K C B SB

1 2 3 4 5

1 Sarana air bersih yang dibangun PT Vale dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat sekitarnya

2 Terhadap sarana air bersih yang dibangun PT Vale mendapat dukungan masyarakat dan tidak menimbulkan konflik?

3 Kemudahan masyarakat mendapatkan air bersih

4 Sarana air bersih yang dibangun PT Vale dalam mendukung peningkatan kesehatan masyarakat

Page 151: TESIS Lampiran 5 Full SEM

136

X1.3 Manfaat - Lingkungan

NO Pernyataan SK K C B SB

1 2 3 4 5

1 Sarana air bersih yang dibangun PT Vale tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, misalnya akibat penggunaan bahan kimia

2 Sarana air bersih yang dibangun PT Vale tidak mengganggu kuantitas / ketersediaan sumber air bersih alamiah, misalnya tidak mengganggu pengairan sawah dll

3 Sarana pengolahan air bersih yang dibangun PT Vale tidak mengganggu lingkungan masyarakat sekitarnya, misalnya kebisingan, limbah lumpur dll.

C. Kuisioner Implementasi CSR

Petunjuk:

Beri tanda “√” pada jawaban yang sesuai dengan keadaan diri anda yang sebenarnya sesuai dengan pernyataan dibawah ini.

Keterangan :

STS : Sangat tidak setuju

TS : Tidak Setuju

R : Ragu-ragu

S : Setuju

SS : Sangat setuju

X2.1 Kesejahtraan – Efektifitas

NO Pernyataan STS TS R S SS

1 2 3 4 5

1 Sarana air bersih yang dibangun PT Vale memiliki kualitas air yang baik yaitu jernih dan tidak bau.

2 Sarana air bersih yang dibangun PT Vale terdistribusi cukup untuk kebutuhan rumah tangga.

3 Sarana air bersih yang dibangun PT Vale selalu mengalirkan air dan tersedia setiap saat dibutuhkan.

Page 152: TESIS Lampiran 5 Full SEM

137

X2.2 Kesejahtraan – Kesesuaian

NO Pernyataan STS TS R S SS

1 2 3 4 5

1 Sarana air bersih yang dibangun PT Vale di Kecamatan saya tinggal telah sesuai dengan kebutuhan masyarakat

2 Sarana air bersih yang dibangun PT Vale didukung dan sesuai dengan sumberdaya lokal, misalnya sumber air baku yang baik atau tenaga opeasional yang sesuai

3 Sarana air bersih yang dibangun PT Vale sudah sesuai dengan harapan masyarakat.

X2.3 Kesejahtraan – Dampak

NO Pernyataan STS TS R S SS

1 2 3 4 5

1 Pembangunan Sarana air bersih oleh PT Vale memberikan dampak hubungan baik antara perusahaan, masyarakat dan pemerintah

2 Pembangunan Sarana air bersih oleh PT Vale meningkatkan kualitas hidup masyarakat

3 Pembangunan sarana air bersih oleh PT Vale mendukung kegiatan perekonomian masyarakat. Misalnya mendukung aktifitas sehari-hari.

4 Pembangunan sarana air bersih oleh PT Vale tidak menimbulkan masalah dalam masyarakat. Misalnya masalah pengelolaan, masalah distribusi atau konflik lain lain.

X2.4 Kesejahtraan – Keberlanjutan

NO Pernyataan STS TS R S SS

1 2 3 4 5

1 Pengoperasian Sarana air bersih yang dibangun oleh PT Vale di sudah tidak membutuhkan biaya operasional dari PT Vale.

2 Sarana air bersih yang dibangun oleh PT Vale sudah dapat dioperasikan sendiri oleh masyarakat

3 Masyarakat mengikuti training mengenai pengelolaan atau pengoperasian

Page 153: TESIS Lampiran 5 Full SEM

138

X3.1 Pengembangan Kapasitas – Partisipasi

NO Pernyataan STS TS R S SS

1 2 3 4 5

1 Masyarakat ikut berpartisipasi dan mengkomunikasikan perencanaan program pembangunan sarana air bersih yang dibanguna PT Vale.

2 Masyarakat ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan konstruksi program sarana air bersih yang dibanguna PT Vale

3 Masyarakat ikut/ terlibat dalam pengoperasian sarana air bersih yang dibanguna PT Vale

4 Masyarakat dengan mudah dapat menyampaikan keluhan mengenai sarana air bersih yang dibangun oleh PT Vale

X3.2 Pengembangan Kapasitas – Pemberdayaan

NO Pernyataan STS TS R S SS

1 2 3 4 5

1 Pembangunan sarana air bersih oleh PT Vale juga ikut meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya air bersih.

2 Dengan pembangunan sarana air bersih oleh PT Vale, masyarakat juga semakin sadar mengenai penggunaannya secara wajar.

3 PT Vale melaksanakan pelatihan mengenai pengelolaan atau pengoperasian sarana air bersih.

Y1 Citra Perusahaan

NO Pernyataan STS TS R S SS

1 2 3 4 5

1 PT Vale sunguh-sungguh dalam melaksanakan pembangunan sarana air bersih untuk masyarakat.

2 PT Vale dapat diandalkan atau professional dalam melaksanakan proyek air bersih bagi masyarakat.

3 Pembangunan sarana air bersih ini adalah wujud komitmen / kepedulian PT Vale kepada

Page 154: TESIS Lampiran 5 Full SEM

139

NO Pernyataan STS TS R S SS

1 2 3 4 5

masyarakat

4 Sebagian besar masyarakat telah mengetahui bahwa sarana air bersih yang ada dibangun oleh PT Vale.

Page 155: TESIS Lampiran 5 Full SEM

140

Lampiran 2 : Data Penelitian

Page 156: TESIS Lampiran 5 Full SEM

141

Karakteristik Responden

NO JK Usia Pendi_ dikan

Pekerjaan Desa Kecamatan Q1 Q2

1 P 30-40 SMA IRT Desa Nikel Kec Nuha Y 1-5

2 P >40 S1 Peg. Swasta Desa Nikel Kec Nuha Y >5

3 L >40 SMP Petani Desa Nikel Kec Nuha Y >5

4 P <30 SMA IRT Desa Nikel Kec Nuha Y 1-5

5 P >40 SMA IRT Desa Nikel Kec Nuha Y >5

6 L 30-40 S1 Peg. Swasta Desa Nikel Kec Nuha Y >5

7 L >40 D3 Peg. Swasta Desa Nikel Kec Nuha Y >5

8 P >40 SMA IRT Desa Nikel Kec Nuha Y >5

9 P >40 SMA IRT Desa Nikel Kec Nuha Y >5

10 L >40 SMP Petani Desa Nikel Kec Nuha Y >5

11 P <30 SMA IRT Desa Nikel Kec Nuha Y >5

12 L >40 S1 Peg. Swasta Desa Nikel Kec Nuha Y >5

13 P >40 S1 IRT Desa Nikel Kec Nuha Y >5

14 P >40 SMA IRT Desa Nikel Kec Nuha Y 1-5

15 L <30 SMA Petani Desa Nikel Kec Nuha Y >5

16 L >40 SD Petani Desa Nikel Kec Nuha Y >5

17 P >40 SMA IRT Desa Nikel Kec Nuha Y >5

18 L 30-40 SMA Peg. Swasta Desa Nikel Kec Nuha Y >5

19 P >40 SMA IRT Desa Nikel Kec Nuha Y >5

20 P >40 SMA IRT Desa Nikel Kec Nuha Y >5

21 L 30-40 S1 PNS Desa Nikel Kec Nuha Y >5

22 P >40 SMA IRT Desa Nikel Kec Nuha Y >5

23 L >40 SMA Peg. Swasta Desa Nikel Kec Nuha Y 1-5

24 P 30-40 SMP IRT Desa Nikel Kec Nuha Y >5

25 L >40 SD Petani Desa Nikel Kec Nuha Y >5

Page 157: TESIS Lampiran 5 Full SEM

142

NO JK Usia Pendi_ dikan

Pekerjaan Desa Kecamatan Q1 Q2

26 L >40 D3 Peg. Swasta Desa Magani Kec Nuha Y >5

27 P 30-40 SMA IRT Desa Magani Kec Nuha Y >5

28 P 30-40 SMA IRT Desa Magani Kec Nuha Y >5

29 L 30-40 SMA Wiraswasta Desa Magani Kec Nuha Y >5

30 P >40 SMA IRT Desa Magani Kec Nuha Y >5

31 P >40 SMA IRT Desa Magani Kec Nuha Y >5

32 L <30 S1 Peg. Swasta Desa Magani Kec Nuha Y 1-5

33 L 30-40 S1 Peg. Swasta Desa Magani Kec Nuha Y >5

34 P >40 D3 Peg. Swasta Desa Magani Kec Nuha Y >5

35 P >40 D3 IRT Desa Magani Kec Nuha Y 1-5

36 L >40 SMA Peg. Swasta Desa Magani Kec Nuha Y 1-5

37 P >40 S1 IRT Desa Magani Kec Nuha Y >5

38 L <30 SMA Wiraswasta Desa Magani Kec Nuha Y >5

39 P 30-40 SMA IRT Desa Magani Kec Nuha Y 1-5

40 L >40 S1 Peg. Swasta Desa Magani Kec Nuha Y >5

41 P >40 S1 PNS Desa Magani Kec Nuha Y >5

42 P 30-40 SMA IRT Desa Magani Kec Nuha Y <1

43 L >40 SMP Wiraswasta Desa Magani Kec Nuha Y >5

44 P >40 SMA IRT Desa Magani Kec Nuha Y >5

45 P >40 D3 Peg. Swasta Desa Magani Kec Nuha Y >5

46 P 30-40 S1 IRT Desa Magani Kec Nuha Y >5

47 P >40 D3 IRT Desa Magani Kec Nuha Y >5

48 P >40 D3 PNS Desa Magani Kec Nuha Y >5

49 P 30-40 SMA Wiraswasta Desa Magani Kec Nuha Y >5

50 L <30 SMA Peg. Swasta Desa Magani Kec Nuha Y <1

51 P >40 SMA IRT Desa Magani Kec Nuha Y >5

52 L 30-40 S1 Peg. Swasta Desa Magani Kec Nuha Y >5

Page 158: TESIS Lampiran 5 Full SEM

143

NO JK Usia Pendi_ dikan

Pekerjaan Desa Kecamatan Q1 Q2

53 P >40 SMA IRT Desa Sorowako Kec Nuha Y >5

54 L 30-40 SMA Wiraswasta Desa Sorowako Kec Nuha Y >5

55 L >40 SMA Wiraswasta Desa Sorowako Kec Nuha Y >5

56 P 30-40 SMA IRT Desa Sorowako Kec Nuha Y 1-5

57 P >40 D3 IRT Desa Sorowako Kec Nuha Y >5

58 L >40 D3 Peg. Swasta Desa Sorowako Kec Nuha Y >5

59 P <30 SMA IRT Desa Sorowako Kec Nuha Y >5

60 L >40 SMA Wiraswasta Desa Sorowako Kec Nuha Y >5

61 P >40 SMA IRT Desa Sorowako Kec Nuha Y >5

62 P 30-40 SMA IRT Desa Sorowako Kec Nuha Y 1-5

63 P 30-40 SMA Wiraswasta Desa Sorowako Kec Nuha Y >5

64 P >40 D3 IRT Desa Sorowako Kec Nuha Y >5

65 P >40 SMA IRT Desa Sorowako Kec Nuha Y >5

66 L >40 S1 Peg. Swasta Desa Sorowako Kec Nuha Y >5

67 L 30-40 S1 Peg. Swasta Desa Sorowako Kec Nuha Y >5

68 P >40 S1 IRT Desa Sorowako Kec Nuha Y >5

69 L >40 SMA Wiraswasta Desa Sorowako Kec Nuha Y >5

70 P <30 SMA IRT Desa Sorowako Kec Nuha Y >5

71 L <30 SMA Peg. Swasta Desa Sorowako Kec Nuha Y >5

72 L 30-40 SMA Peg. Swasta Desa Sorowako Kec Nuha Y >5

73 P >40 SMA IRT Desa Sorowako Kec Nuha Y >5

74 P >40 S1 IRT Desa Sorowako Kec Nuha Y >5

75 L >40 SMA Wiraswasta Desa Sorowako Kec Nuha Y >5

76 P >40 SMA Peg. Swasta Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha Y 1-5

77 P 30-40 SMA IRT Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha Y >5

78 P <30 SMA IRT Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha Y >5

79 P 30-40 SMA IRT Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha Y 1-5

Page 159: TESIS Lampiran 5 Full SEM

144

NO JK Usia Pendi_ dikan

Pekerjaan Desa Kecamatan Q1 Q2

80 P 30-40 S1 IRT Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha Y <1

81 L >40 S1 Peg. Swasta Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha Y 1-5

82 P <30 SMA IRT Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha Y 1-5

83 P 30-40 SMA IRT Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha Y <1

84 L 30-40 S1 Peg. Swasta Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha Y >5

85 L <30 SMA Peg. Swasta Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha Y 1-5

86 L >40 SMP Petani Desa Timampu Kec Towuti Y 1-5

87 L <30 SMA Peg. Swasta Desa Timampu Kec Towuti Y 1-5

88 L >40 SD Petani Desa Timampu Kec Towuti Y 1-5

89 L >40 SD Petani Desa Timampu Kec Towuti Y 1-5

90 L 30-40 SMP Petani Desa Timampu Kec Towuti Y 1-5

91 L >40 SMA Petani Desa Timampu Kec Towuti Y 1-5

92 L >40 SD Petani Desa Timampu Kec Towuti Y 1-5

93 L >40 SMA Wiraswasta Desa Langkea Raya Kec Towuti Y 1-5

94 P >40 SMA IRT Desa Langkea Raya Kec Towuti Y 1-5

95 L 30-40 S1 Peg. Swasta Desa Langkea Raya Kec Towuti Y <1

96 P >40 D3 IRT Desa Langkea Raya Kec Towuti Y 1-5

97 L >40 SMA Peg. Swasta Desa Langkea Raya Kec Towuti Y 1-5

98 P >40 SMP Wiraswasta Desa Langkea Raya Kec Towuti Y 1-5

99 P >40 S1 PNS Desa Langkea Raya Kec Towuti Y 1-5

100 L >40 S1 Peg. Swasta Desa Langkea Raya Kec Towuti Y 1-5

101 P 30-40 SMA IRT Desa Langkea Raya Kec Towuti Y <1

102 P >40 SMA Wiraswasta Desa Langkea Raya Kec Towuti Y 1-5

103 P <30 SMA Wiraswasta Desa Langkea Raya Kec Towuti Y 1-5

104 P >40 SMA IRT Desa Langkea Raya Kec Towuti Y 1-5

105 P >40 SMA IRT Desa Baruga Kec Towuti Y 1-5

106 P >40 SMA IRT Desa Baruga Kec Towuti Y 1-5

Page 160: TESIS Lampiran 5 Full SEM

145

NO JK Usia Pendi_ dikan

Pekerjaan Desa Kecamatan Q1 Q2

107 P >40 SMA IRT Desa Baruga Kec Towuti Y 1-5

108 P >40 D3 Peg. Swasta Desa Baruga Kec Towuti Y 1-5

109 P >40 D3 IRT Desa Baruga Kec Towuti Y 1-5

110 L 30-40 SMA Wiraswasta Desa Baruga Kec Towuti Y 1-5

111 P >40 SMA IRT Desa Baruga Kec Towuti Y 1-5

112 P >40 S1 IRT Desa Baruga Kec Towuti Y 1-5

113 P >40 D3 IRT Desa Lioka Kec Towuti Y 1-5

114 P 30-40 SMA Peg. Swasta Desa Lioka Kec Towuti Y 1-5

115 P >40 SMP Wiraswasta Desa Lioka Kec Towuti Y 1-5

116 L >40 SMA Wiraswasta Desa Lioka Kec Towuti Y 1-5

117 P >40 SMA IRT Desa Lioka Kec Towuti Y 1-5

118 P >40 SMA IRT Desa Lioka Kec Towuti Y 1-5

119 P >40 SMP IRT Desa Lioka Kec Towuti Y <1

120 P 30-40 SMA IRT Desa Wawondula Kec Towuti Y <1

121 P >40 SMA IRT Desa Wawondula Kec Towuti Y 1-5

122 L >40 D3 Peg. Swasta Desa Wawondula Kec Towuti Y 1-5

123 L >40 D3 PNS Desa Wawondula Kec Towuti Y 1-5

124 P >40 SMA Wiraswasta Desa Wawondula Kec Towuti Y 1-5

125 P >40 D3 IRT Desa Wawondula Kec Towuti Y 1-5

126 P >40 D3 IRT Desa Wawondula Kec Towuti Y 1-5

127 P <30 SMA Wiraswasta Desa Wawondula Kec Towuti Y 1-5

128 P 30-40 S1 Peg. Swasta Desa Wawondula Kec Towuti Y 1-5

129 L <30 SMA Peg. Swasta Desa Wawondula Kec Towuti Y 1-5

130 P 30-40 S1 Peg. Swasta Desa Wawondula Kec Towuti Y 1-5

131 P 30-40 SMP Petani Desa Wawondula Kec Towuti Y 1-5

132 P >40 SMA IRT Desa Wawondula Kec Towuti Y 1-5

133 L <30 SMA PNS Desa Wawondula Kec Towuti Y 1-5

Page 161: TESIS Lampiran 5 Full SEM

146

NO JK Usia Pendi_ dikan

Pekerjaan Desa Kecamatan Q1 Q2

134 P 30-40 SMA IRT Desa Wawondula Kec Towuti Y 1-5

135 L <30 SMA Peg. Swasta Desa Wawondula Kec Towuti Y 1-5

136 P >40 SMA IRT Desa Pekkaloa Kec Towuti Y 1-5

137 L >40 SMP Petani Desa Pekkaloa Kec Towuti Y 1-5

138 P 30-40 SMA IRT Desa Pekkaloa Kec Towuti Y 1-5

139 P >40 SMA IRT Desa Pekkaloa Kec Towuti Y 1-5

140 P >40 SD Petani Desa Pekkaloa Kec Towuti Y 1-5

141 L >40 SD Petani Desa Pekkaloa Kec Towuti Y 1-5

142 L 30-40 SMA Peg. Swasta Desa Asuli Kec Towuti Y 1-5

143 P 30-40 SMA Wiraswasta Desa Asuli Kec Towuti Y 1-5

144 L >40 S1 Peg. Swasta Desa Asuli Kec Towuti Y 1-5

145 P >40 SMA Wiraswasta Desa Asuli Kec Towuti Y 1-5

146 P >40 SMP IRT Desa Asuli Kec Towuti Y 1-5

147 P >40 SMA IRT Desa Asuli Kec Towuti Y 1-5

148 P 30-40 SMA Wiraswasta Desa Asuli Kec Towuti Y 1-5

149 L >40 S1 PNS Desa Asuli Kec Towuti Y 1-5

150 L >40 SMA Wiraswasta Desa Asuli Kec Towuti Y 1-5

151 P >40 SMA IRT Desa Asuli Kec Towuti Y 1-5

152 P >40 D3 IRT Desa Asuli Kec Towuti Y 1-5

153 L <30 S1 Peg. Swasta Desa Asuli Kec Towuti Y 1-5

154 P >40 SMA IRT Desa Matompi Kec Towuti Y 1-5

155 P >40 D3 IRT Desa Matompi Kec Towuti Y 1-5

156 L 30-40 SMP Petani Desa Matompi Kec Towuti Y 1-5

157 P >40 SMA IRT Desa Matompi Kec Towuti Y 1-5

158 P <30 SMA Wiraswasta Desa Matompi Kec Towuti Y 1-5

159 P >40 SMA IRT Desa Matompi Kec Towuti Y 1-5

160 P >40 SMA IRT Desa Matompi Kec Towuti Y 1-5

Page 162: TESIS Lampiran 5 Full SEM

147

NO JK Usia Pendi_ dikan

Pekerjaan Desa Kecamatan Q1 Q2

161 L >40 SMP Wiraswasta Desa Tabarano Kec Wasuponda Y 1-5

162 P >40 SMP IRT Desa Tabarano Kec Wasuponda Y <1

163 P >40 SMA Wiraswasta Desa Tabarano Kec Wasuponda Y >5

164 P 30-40 S1 Peg. Swasta Desa Tabarano Kec Wasuponda Y >5

165 P 30-40 SMA Petani Desa Tabarano Kec Wasuponda Y >5

166 P <30 SMA IRT Desa Tabarano Kec Wasuponda Y >5

167 L >40 S1 Peg. Swasta Desa Tabarano Kec Wasuponda Y >5

168 P >40 D3 IRT Desa Tabarano Kec Wasuponda Y 1-5

169 L >40 SMP Petani Desa Tabarano Kec Wasuponda Y >5

170 P 30-40 SMA IRT Desa Tabarano Kec Wasuponda Y >5

171 P >40 D3 IRT Desa Tabarano Kec Wasuponda Y >5

172 L >40 SMA Peg. Swasta Desa Tabarano Kec Wasuponda Y >5

173 L >40 SMA Wiraswasta Ledu-Ledu Kec Wasuponda Y >5

174 L <30 SMA Wiraswasta Ledu-Ledu Kec Wasuponda Y 1-5

175 P >40 SMA IRT Ledu-Ledu Kec Wasuponda Y >5

176 L >40 D3 Peg. Swasta Ledu-Ledu Kec Wasuponda Y >5

177 P >40 SMP IRT Ledu-Ledu Kec Wasuponda Y >5

178 P >40 D3 IRT Ledu-Ledu Kec Wasuponda Y >5

179 P >40 SMP Petani Ledu-Ledu Kec Wasuponda Y >5

180 L 30-40 SMA Wiraswasta Ledu-Ledu Kec Wasuponda Y >5

181 L <30 SMA Peg. Swasta Ledu-Ledu Kec Wasuponda Y >5

182 P 30-40 SMA Wiraswasta Ledu-Ledu Kec Wasuponda Y 1-5

183 P >40 SMA IRT Ledu-Ledu Kec Wasuponda Y >5

184 P >40 SMA Wiraswasta Ledu-Ledu Kec Wasuponda Y >5

185 P >40 S1 IRT Ledu-Ledu Kec Wasuponda Y >5

186 P 30-40 SMA IRT Ledu-Ledu Kec Wasuponda Y 1-5

187 L >40 S1 Peg. Swasta Ledu-Ledu Kec Wasuponda Y >5

Page 163: TESIS Lampiran 5 Full SEM

148

NO JK Usia Pendi_ dikan

Pekerjaan Desa Kecamatan Q1 Q2

188 L <30 SMA Peg. Swasta Ledu-Ledu Kec Wasuponda Y >5

189 P >40 SD Petani Ledu-Ledu Kec Wasuponda Y >5

190 P >40 SMP IRT Ledu-Ledu Kec Wasuponda Y >5

191 P 30-40 S1 Peg. Swasta Wasuponda Kec Wasuponda Y 1-5

192 L >40 SD Petani Wasuponda Kec Wasuponda Y >5

193 L >40 SMP Petani Wasuponda Kec Wasuponda Y >5

194 P >40 D3 IRT Wasuponda Kec Wasuponda Y >5

195 P >40 SMA IRT Wasuponda Kec Wasuponda Y >5

196 P <30 SMA IRT Wasuponda Kec Wasuponda Y >5

197 L 30-40 S1 Peg. Swasta Wasuponda Kec Wasuponda Y 1-5

198 P <30 SMA IRT Wasuponda Kec Wasuponda Y >5

199 P >40 SMA IRT Wasuponda Kec Wasuponda Y >5

200 L >40 S1 PNS Wasuponda Kec Wasuponda Y >5

Page 164: TESIS Lampiran 5 Full SEM

149

Variabel Manfaat (X1)

NO Desa Kecamatan X1.1.1 X1.1.2 X1.1.3 X1.2.1 X1.2.2 X1.2.3 X1.2.4 X1.3.1 X1.3.2 X1.3.3

1 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00

2 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00

3 Desa Nikel Kec Nuha 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00

4 Desa Nikel Kec Nuha 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00

5 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00

6 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00

7 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00

8 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00

9 Desa Nikel Kec Nuha 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00

10 Desa Nikel Kec Nuha 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00

11 Desa Nikel Kec Nuha 4.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00

12 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00

13 Desa Nikel Kec Nuha 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 5.00

14 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00

15 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00

16 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00

17 Desa Nikel Kec Nuha 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00

18 Desa Nikel Kec Nuha 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00

19 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 4.00 3.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 5.00

20 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00

21 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00

22 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00

23 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00

24 Desa Nikel Kec Nuha 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00

25 Desa Nikel Kec Nuha 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00

26 Desa Magani Kec Nuha 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00

Page 165: TESIS Lampiran 5 Full SEM

150

NO Desa Kecamatan X1.1.1 X1.1.2 X1.1.3 X1.2.1 X1.2.2 X1.2.3 X1.2.4 X1.3.1 X1.3.2 X1.3.3

27 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00

28 Desa Magani Kec Nuha 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 5.00

29 Desa Magani Kec Nuha 4.00 3.00 4.00 4.00 5.00 3.00 5.00 5.00 5.00 5.00

30 Desa Magani Kec Nuha 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00

31 Desa Magani Kec Nuha 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00

32 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00

33 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00

34 Desa Magani Kec Nuha 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00

35 Desa Magani Kec Nuha 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00

36 Desa Magani Kec Nuha 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00

37 Desa Magani Kec Nuha 4.00 3.00 4.00 4.00 5.00 3.00 5.00 5.00 4.00 4.00

38 Desa Magani Kec Nuha 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00

39 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00

40 Desa Magani Kec Nuha 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00

41 Desa Magani Kec Nuha 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00

42 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00

43 Desa Magani Kec Nuha 5.00 3.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00

44 Desa Magani Kec Nuha 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00

45 Desa Magani Kec Nuha 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 4.00

46 Desa Magani Kec Nuha 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00

47 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00

48 Desa Magani Kec Nuha 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00

49 Desa Magani Kec Nuha 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00

50 Desa Magani Kec Nuha 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00

51 Desa Magani Kec Nuha 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00

52 Desa Magani Kec Nuha 4.00 3.00 3.00 4.00 5.00 3.00 5.00 4.00 5.00 4.00

53 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00

54 Desa Sorowako Kec Nuha 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00

Page 166: TESIS Lampiran 5 Full SEM

151

NO Desa Kecamatan X1.1.1 X1.1.2 X1.1.3 X1.2.1 X1.2.2 X1.2.3 X1.2.4 X1.3.1 X1.3.2 X1.3.3

55 Desa Sorowako Kec Nuha 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00

56 Desa Sorowako Kec Nuha 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 3.00

57 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00

58 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 4.00 5.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00

59 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00

60 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00

61 Desa Sorowako Kec Nuha 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00

62 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00

63 Desa Sorowako Kec Nuha 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00

64 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00

65 Desa Sorowako Kec Nuha 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00

66 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 3.00

67 Desa Sorowako Kec Nuha 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00

68 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00

69 Desa Sorowako Kec Nuha 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00

70 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00

71 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00

72 Desa Sorowako Kec Nuha 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00

73 Desa Sorowako Kec Nuha 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00

74 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00

75 Desa Sorowako Kec Nuha 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00

76 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00

77 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00

78 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00

79 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00

80 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00

81 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00

82 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00

Page 167: TESIS Lampiran 5 Full SEM

152

NO Desa Kecamatan X1.1.1 X1.1.2 X1.1.3 X1.2.1 X1.2.2 X1.2.3 X1.2.4 X1.3.1 X1.3.2 X1.3.3

83 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00

84 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00

85 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00

86 Desa Timampu Kec Towuti 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00

87 Desa Timampu Kec Towuti 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00

88 Desa Timampu Kec Towuti 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00

89 Desa Timampu Kec Towuti 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00

90 Desa Timampu Kec Towuti 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00

91 Desa Timampu Kec Towuti 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00 3.00 3.00 5.00 4.00 4.00

92 Desa Timampu Kec Towuti 3.00 2.00 4.00 2.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00

93 Desa Langkea Raya Kec Towuti 2.00 2.00 4.00 3.00 4.00 2.00 3.00 4.00 4.00 4.00

94 Desa Langkea Raya Kec Towuti 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 2.00 3.00 4.00 4.00 4.00

95 Desa Langkea Raya Kec Towuti 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 2.00 3.00 4.00 4.00 4.00

96 Desa Langkea Raya Kec Towuti 2.00 2.00 4.00 3.00 2.00 2.00 2.00 4.00 5.00 4.00

97 Desa Langkea Raya Kec Towuti 3.00 2.00 3.00 2.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00

98 Desa Langkea Raya Kec Towuti 2.00 2.00 4.00 2.00 4.00 2.00 3.00 4.00 4.00 4.00

99 Desa Langkea Raya Kec Towuti 2.00 2.00 4.00 2.00 4.00 1.00 2.00 4.00 4.00 4.00

100 Desa Langkea Raya Kec Towuti 2.00 2.00 4.00 2.00 4.00 2.00 3.00 4.00 4.00 4.00

101 Desa Langkea Raya Kec Towuti 3.00 2.00 3.00 3.00 5.00 2.00 3.00 4.00 4.00 4.00

102 Desa Langkea Raya Kec Towuti 2.00 2.00 3.00 2.00 3.00 2.00 3.00 5.00 4.00 5.00

103 Desa Langkea Raya Kec Towuti 2.00 2.00 3.00 2.00 3.00 2.00 3.00 4.00 4.00 4.00

104 Desa Langkea Raya Kec Towuti 2.00 2.00 4.00 2.00 4.00 2.00 3.00 4.00 4.00 4.00

105 Desa Baruga Kec Towuti 3.00 2.00 3.00 3.00 4.00 2.00 3.00 4.00 5.00 5.00

106 Desa Baruga Kec Towuti 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 2.00 3.00 4.00 4.00 5.00

107 Desa Baruga Kec Towuti 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 2.00 3.00 4.00 4.00 4.00

108 Desa Baruga Kec Towuti 2.00 2.00 2.00 2.00 4.00 1.00 2.00 5.00 4.00 4.00

109 Desa Baruga Kec Towuti 2.00 2.00 2.00 2.00 4.00 2.00 3.00 4.00 5.00 4.00

110 Desa Baruga Kec Towuti 2.00 2.00 3.00 2.00 3.00 2.00 3.00 4.00 4.00 4.00

Page 168: TESIS Lampiran 5 Full SEM

153

NO Desa Kecamatan X1.1.1 X1.1.2 X1.1.3 X1.2.1 X1.2.2 X1.2.3 X1.2.4 X1.3.1 X1.3.2 X1.3.3

111 Desa Baruga Kec Towuti 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 2.00 3.00 4.00 4.00 5.00

112 Desa Baruga Kec Towuti 3.00 2.00 3.00 2.00 4.00 2.00 4.00 5.00 4.00 4.00

113 Desa Lioka Kec Towuti 3.00 2.00 3.00 2.00 4.00 2.00 3.00 4.00 4.00 4.00

114 Desa Lioka Kec Towuti 5.00 4.00 4.00 2.00 5.00 1.00 3.00 2.00 2.00 3.00

115 Desa Lioka Kec Towuti 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 5.00

116 Desa Lioka Kec Towuti 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 2.00 3.00 5.00 4.00 4.00

117 Desa Lioka Kec Towuti 4.00 3.00 2.00 2.00 4.00 2.00 3.00 4.00 4.00 4.00

118 Desa Lioka Kec Towuti 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 2.00 2.00 4.00 5.00 4.00

119 Desa Lioka Kec Towuti 2.00 2.00 3.00 2.00 3.00 2.00 3.00 4.00 4.00 4.00

120 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 2.00 4.00 3.00 4.00 2.00 3.00 4.00 4.00 5.00

121 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 2.00 3.00 2.00 4.00 2.00 3.00 5.00 4.00 4.00

122 Desa Wawondula Kec Towuti 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 1.00 3.00 4.00 4.00 4.00

123 Desa Wawondula Kec Towuti 2.00 2.00 4.00 2.00 2.00 2.00 3.00 5.00 4.00 4.00

124 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00 3.00 5.00 5.00 4.00

125 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 2.00 3.00 4.00 5.00 5.00

126 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 2.00 3.00 2.00 2.00 2.00 3.00 4.00 4.00 4.00

127 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 2.00 3.00 2.00 3.00 2.00 3.00 4.00 4.00 4.00

128 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 2.00 3.00 2.00 3.00 2.00 3.00 4.00 4.00 5.00

129 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 3.00 4.00 3.00 4.00 2.00 3.00 4.00 5.00 4.00

130 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 3.00 2.00 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00

131 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00 2.00 3.00 4.00 4.00 4.00

132 Desa Wawondula Kec Towuti 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 2.00 3.00 4.00 5.00 4.00

133 Desa Wawondula Kec Towuti 2.00 2.00 3.00 2.00 2.00 2.00 3.00 4.00 4.00 4.00

134 Desa Wawondula Kec Towuti 2.00 1.00 3.00 2.00 2.00 1.00 3.00 4.00 4.00 4.00

135 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 2.00 4.00 3.00 4.00 2.00 3.00 5.00 4.00 4.00

136 Desa Pekkaloa Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00

137 Desa Pekkaloa Kec Towuti 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 2.00 4.00 5.00 4.00 4.00

138 Desa Pekkaloa Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00

Page 169: TESIS Lampiran 5 Full SEM

154

NO Desa Kecamatan X1.1.1 X1.1.2 X1.1.3 X1.2.1 X1.2.2 X1.2.3 X1.2.4 X1.3.1 X1.3.2 X1.3.3

139 Desa Pekkaloa Kec Towuti 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00

140 Desa Pekkaloa Kec Towuti 3.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00

141 Desa Pekkaloa Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00 5.00 5.00

142 Desa Asuli Kec Towuti 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 5.00 4.00

143 Desa Asuli Kec Towuti 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 5.00

144 Desa Asuli Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00

145 Desa Asuli Kec Towuti 2.00 2.00 3.00 4.00 3.00 2.00 3.00 4.00 4.00 4.00

146 Desa Asuli Kec Towuti 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00

147 Desa Asuli Kec Towuti 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 2.00 3.00 4.00 4.00 4.00

148 Desa Asuli Kec Towuti 2.00 2.00 3.00 4.00 3.00 3.00 3.00 5.00 4.00 5.00

149 Desa Asuli Kec Towuti 3.00 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00

150 Desa Asuli Kec Towuti 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00

151 Desa Asuli Kec Towuti 3.00 4.00 2.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 5.00

152 Desa Asuli Kec Towuti 2.00 2.00 2.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00

153 Desa Asuli Kec Towuti 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 2.00 3.00 4.00 3.00 4.00

154 Desa Matompi Kec Towuti 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00

155 Desa Matompi Kec Towuti 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00

156 Desa Matompi Kec Towuti 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 5.00

157 Desa Matompi Kec Towuti 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00 5.00 4.00 4.00 4.00

158 Desa Matompi Kec Towuti 4.00 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 5.00 4.00 4.00

159 Desa Matompi Kec Towuti 5.00 3.00 3.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 4.00

160 Desa Matompi Kec Towuti 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00

161 Desa Tabarano Kec Wasuponda 4.00 4.00 2.00 3.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00

162 Desa Tabarano Kec Wasuponda 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 5.00

163 Desa Tabarano Kec Wasuponda 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00

164 Desa Tabarano Kec Wasuponda 5.00 3.00 5.00 4.00 4.00 4.00 3.00 5.00 4.00 3.00

165 Desa Tabarano Kec Wasuponda 3.00 3.00 2.00 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00

166 Desa Tabarano Kec Wasuponda 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00 3.00 3.00 5.00 4.00 4.00

Page 170: TESIS Lampiran 5 Full SEM

155

NO Desa Kecamatan X1.1.1 X1.1.2 X1.1.3 X1.2.1 X1.2.2 X1.2.3 X1.2.4 X1.3.1 X1.3.2 X1.3.3

167 Desa Tabarano Kec Wasuponda 3.00 2.00 3.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00

168 Desa Tabarano Kec Wasuponda 3.00 3.00 2.00 2.00 3.00 2.00 3.00 4.00 5.00 4.00

169 Desa Tabarano Kec Wasuponda 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00

170 Desa Tabarano Kec Wasuponda 4.00 3.00 3.00 2.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00

171 Desa Tabarano Kec Wasuponda 3.00 3.00 2.00 3.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 4.00

172 Desa Tabarano Kec Wasuponda 4.00 4.00 2.00 3.00 2.00 2.00 3.00 4.00 4.00 4.00

173 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 3.00 3.00 2.00 3.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00

174 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 3.00 3.00 2.00 2.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 4.00

175 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 4.00 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 5.00 4.00 4.00

176 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 2.00 3.00 4.00 4.00 4.00

177 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 3.00 3.00 2.00 2.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00

178 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 5.00 4.00

179 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00

180 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00

181 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00

182 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 3.00 3.00 2.00 2.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 5.00

183 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 3.00 2.00 2.00 2.00 4.00 2.00 3.00 4.00 4.00 4.00

184 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 4.00 3.00 2.00 2.00 3.00 4.00 3.00 5.00 5.00 4.00

185 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 3.00 3.00 3.00 2.00 4.00 3.00 3.00 5.00 4.00 5.00

186 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00

187 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 3.00 3.00 2.00 3.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00

188 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00

189 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 2.00 3.00 5.00 4.00 4.00

190 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 3.00 3.00 2.00 3.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 5.00

191 Desa Wasuponda Kec Wasuponda 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00

192 Desa Wasuponda Kec Wasuponda 4.00 4.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00

193 Desa Wasuponda Kec Wasuponda 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00

194 Desa Wasuponda Kec Wasuponda 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 5.00

Page 171: TESIS Lampiran 5 Full SEM

156

NO Desa Kecamatan X1.1.1 X1.1.2 X1.1.3 X1.2.1 X1.2.2 X1.2.3 X1.2.4 X1.3.1 X1.3.2 X1.3.3

195 Desa Wasuponda Kec Wasuponda 2.00 2.00 3.00 2.00 2.00 2.00 3.00 5.00 4.00 4.00

196 Desa Wasuponda Kec Wasuponda 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 2.00 2.00 4.00 4.00 4.00

197 Desa Wasuponda Kec Wasuponda 4.00 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00

198 Desa Wasuponda Kec Wasuponda 4.00 4.00 2.00 4.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00

199 Desa Wasuponda Kec Wasuponda 2.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00

200 Desa Wasuponda Kec Wasuponda 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 5.00

Page 172: TESIS Lampiran 5 Full SEM

157

Variabel Kesejahtraan (X2)

NO Desa Kecamatan X2.1.1 X2.1.2 X2.1.3 X2.2.1 X2.2.2 X2.2.3 X2.3.1 X2.3.2 X2.3.3 X2.3.4 X2.4.1 X2.4.2 X2.4.3

1 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 2.00 2.00 2.00

2 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 2.00 1.00 1.00

3 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 4.00 5.00 2.00 2.00 2.00

4 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 2.00 2.00 2.00

5 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 3.00 2.00 2.00

6 Desa Nikel Kec Nuha 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 2.00 2.00 2.00

7 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 5.00 2.00 2.00 2.00

8 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 4.00 3.00 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 3.00 2.00 2.00

9 Desa Nikel Kec Nuha 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 2.00 2.00 2.00

10 Desa Nikel Kec Nuha 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 2.00 2.00 2.00

11 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 2.00 2.00 2.00

12 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 2.00 2.00 2.00

13 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 2.00 2.00 2.00

14 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 3.00 2.00 2.00

15 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 1.00 2.00 1.00

16 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 2.00 2.00 2.00

17 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 2.00 2.00 2.00

18 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 2.00 2.00 2.00

19 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 2.00 2.00 2.00

20 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 2.00 2.00 2.00

21 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 2.00 2.00 2.00

22 Desa Nikel Kec Nuha 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 2.00 2.00 1.00

23 Desa Nikel Kec Nuha 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 3.00 2.00 2.00

24 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 3.00 2.00 2.00

25 Desa Nikel Kec Nuha 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 2.00 2.00 1.00

26 Desa Magani Kec Nuha 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 2.00 2.00 2.00

Page 173: TESIS Lampiran 5 Full SEM

158

NO Desa Kecamatan X2.1.1 X2.1.2 X2.1.3 X2.2.1 X2.2.2 X2.2.3 X2.3.1 X2.3.2 X2.3.3 X2.3.4 X2.4.1 X2.4.2 X2.4.3

27 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 1.00 2.00 1.00

28 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 2.00 2.00 2.00

29 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 2.00 4.00 3.00 3.00 4.00 3.00 2.00 2.00

30 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 4.00 5.00 2.00 3.00 2.00

31 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 2.00 3.00 4.00

32 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 2.00 2.00 3.00

33 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 3.00 2.00 2.00

34 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 2.00 2.00 2.00

35 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 2.00 2.00 4.00

36 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 3.00 2.00 3.00

37 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 3.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 4.00 2.00 3.00 3.00

38 Desa Magani Kec Nuha 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 2.00 2.00 2.00

39 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 2.00 1.00 2.00

40 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 3.00 4.00

41 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 2.00 2.00 2.00

42 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 2.00 2.00 2.00

43 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 3.00 5.00 3.00 2.00 3.00

44 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 2.00 2.00 4.00

45 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 3.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 3.00 5.00 2.00 2.00 2.00

46 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 2.00 3.00 2.00

47 Desa Magani Kec Nuha 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 1.00 2.00 1.00

48 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 2.00 2.00 2.00

49 Desa Magani Kec Nuha 4.00 5.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 2.00 2.00 2.00

50 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 3.00 3.00 2.00

51 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 2.00 3.00 2.00

52 Desa Magani Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 3.00 5.00 4.00 4.00 4.00 2.00 2.00 2.00

53 Desa Sorowako Kec Nuha 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 2.00 2.00 2.00

54 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 2.00 2.00 2.00

Page 174: TESIS Lampiran 5 Full SEM

159

NO Desa Kecamatan X2.1.1 X2.1.2 X2.1.3 X2.2.1 X2.2.2 X2.2.3 X2.3.1 X2.3.2 X2.3.3 X2.3.4 X2.4.1 X2.4.2 X2.4.3

55 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 2.00 2.00 2.00

56 Desa Sorowako Kec Nuha 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 2.00 2.00 2.00

57 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 2.00 2.00 2.00

58 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 2.00 2.00 2.00

59 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 2.00 2.00 1.00

60 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 2.00 2.00 2.00

61 Desa Sorowako Kec Nuha 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 2.00 2.00 2.00

62 Desa Sorowako Kec Nuha 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 2.00 2.00 2.00

63 Desa Sorowako Kec Nuha 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 2.00 2.00 2.00

64 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 2.00 2.00 2.00

65 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 4.00 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 2.00 2.00 2.00

66 Desa Sorowako Kec Nuha 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 2.00 2.00 2.00

67 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 2.00 2.00 1.00

68 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 2.00 2.00 2.00

69 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 2.00 2.00 2.00

70 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 1.00 2.00 2.00

71 Desa Sorowako Kec Nuha 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 2.00 2.00 2.00

72 Desa Sorowako Kec Nuha 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 2.00 2.00 2.00

73 Desa Sorowako Kec Nuha 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 2.00 2.00 2.00

74 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 2.00 2.00 2.00

75 Desa Sorowako Kec Nuha 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 2.00 2.00 2.00

76 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 2.00 3.00 3.00

77 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 5.00 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 2.00 2.00 2.00

78 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 2.00 3.00 4.00

79 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 2.00 3.00 2.00

Page 175: TESIS Lampiran 5 Full SEM

160

NO Desa Kecamatan X2.1.1 X2.1.2 X2.1.3 X2.2.1 X2.2.2 X2.2.3 X2.3.1 X2.3.2 X2.3.3 X2.3.4 X2.4.1 X2.4.2 X2.4.3

80 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 3.00 2.00 2.00

81 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 2.00 4.00 2.00

82 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 2.00 2.00 2.00

83 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 2.00 4.00 3.00

84 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 2.00 2.00 4.00

85 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 2.00 2.00 2.00

86 Desa Timampu Kec Towuti 5.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 2.00 3.00 4.00

87 Desa Timampu Kec Towuti 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00 3.00 4.00 2.00 2.00 2.00

88 Desa Timampu Kec Towuti 4.00 3.00 3.00 2.00 3.00 3.00 4.00 2.00 2.00 4.00 2.00 2.00 2.00

89 Desa Timampu Kec Towuti 4.00 4.00 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00 3.00

90 Desa Timampu Kec Towuti 5.00 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 2.00 3.00 4.00

91 Desa Timampu Kec Towuti 4.00 3.00 3.00 2.00 3.00 3.00 4.00 2.00 3.00 4.00 2.00 2.00 2.00

92 Desa Timampu Kec Towuti 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00 3.00 4.00 2.00 2.00 2.00

93 Desa Langkea Raya Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 2.00 2.00 4.00 2.00 4.00 3.00

94 Desa Langkea Raya Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 4.00 2.00 3.00 4.00 2.00 3.00 3.00

95 Desa Langkea Raya Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 4.00 2.00 3.00 2.00 2.00 4.00 2.00 4.00 3.00

96 Desa Langkea Raya Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 4.00 2.00 4.00 3.00 2.00 4.00 2.00 4.00 3.00

97 Desa Langkea Raya Kec Towuti 4.00 3.00 3.00 2.00 3.00 2.00 4.00 2.00 2.00 4.00 2.00 4.00 3.00

98 Desa Langkea Raya Kec Towuti 4.00 2.00 3.00 3.00 4.00 2.00 4.00 2.00 2.00 4.00 2.00 3.00 3.00

99 Desa Langkea Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 2.00 2.00 4.00 2.00 2.00 2.00

Page 176: TESIS Lampiran 5 Full SEM

161

NO Desa Kecamatan X2.1.1 X2.1.2 X2.1.3 X2.2.1 X2.2.2 X2.2.3 X2.3.1 X2.3.2 X2.3.3 X2.3.4 X2.4.1 X2.4.2 X2.4.3

Raya

100 Desa Langkea Raya Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 2.00 2.00 4.00 2.00 2.00 3.00

101 Desa Langkea Raya Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 2.00 2.00 4.00 2.00 3.00 3.00

102 Desa Langkea Raya Kec Towuti 4.00 2.00 3.00 2.00 3.00 2.00 4.00 2.00 2.00 4.00 3.00 4.00 3.00

103 Desa Langkea Raya Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 2.00 2.00 4.00 2.00 4.00 3.00

104 Desa Langkea Raya Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 4.00 2.00 4.00 2.00 3.00 4.00 2.00 4.00 3.00

105 Desa Baruga Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 3.00 3.00 2.00 3.00 3.00 2.00 4.00 3.00 3.00 2.00

106 Desa Baruga Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 4.00 2.00 3.00 4.00 2.00 2.00 3.00

107 Desa Baruga Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 3.00 2.00 4.00 2.00 2.00 3.00

108 Desa Baruga Kec Towuti 5.00 2.00 1.00 1.00 3.00 2.00 4.00 2.00 2.00 2.00 2.00 1.00 2.00

109 Desa Baruga Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 2.00 4.00 3.00 3.00 2.00

110 Desa Baruga Kec Towuti 4.00 2.00 3.00 2.00 2.00 3.00 4.00 3.00 3.00 4.00 3.00 2.00 3.00

111 Desa Baruga Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 4.00 3.00 2.00 4.00 2.00 2.00 3.00

112 Desa Baruga Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 2.00 3.00 4.00 2.00 2.00 2.00

113 Desa Lioka Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 3.00 3.00 4.00 2.00 2.00 3.00

114 Desa Lioka Kec Towuti 4.00 4.00 2.00 4.00 2.00 2.00 4.00 4.00 4.00 2.00 4.00 2.00 2.00

115 Desa Lioka Kec Towuti 5.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 3.00 3.00 2.00 4.00 2.00 2.00 2.00

116 Desa Lioka Kec Towuti 4.00 3.00 2.00 2.00 3.00 3.00 5.00 3.00 2.00 4.00 2.00 2.00 3.00

117 Desa Lioka Kec Towuti 4.00 3.00 2.00 2.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00 4.00 3.00 2.00 2.00

118 Desa Lioka Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 1.00 2.00 2.00 4.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 2.00

119 Desa Lioka Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 2.00 3.00 4.00 3.00 2.00 3.00 2.00 2.00 3.00

120 Desa Wawondula Kec Towuti 4.00 3.00 2.00 2.00 4.00 2.00 4.00 3.00 3.00 4.00 2.00 4.00 3.00

121 Desa Wawondula Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 4.00 3.00 4.00 2.00 2.00 4.00 3.00 4.00 4.00

122 Desa Wawondula Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 2.00 2.00 4.00 3.00 3.00 3.00

123 Desa Wawondula Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 2.00 3.00 4.00 2.00 3.00 3.00

Page 177: TESIS Lampiran 5 Full SEM

162

NO Desa Kecamatan X2.1.1 X2.1.2 X2.1.3 X2.2.1 X2.2.2 X2.2.3 X2.3.1 X2.3.2 X2.3.3 X2.3.4 X2.4.1 X2.4.2 X2.4.3

124 Desa Wawondula Kec Towuti 4.00 3.00 2.00 2.00 4.00 2.00 4.00 3.00 3.00 4.00 2.00 3.00 3.00

125 Desa Wawondula Kec Towuti 4.00 3.00 2.00 2.00 4.00 2.00 4.00 3.00 2.00 3.00 2.00 2.00 3.00

126 Desa Wawondula Kec Towuti 4.00 3.00 2.00 2.00 5.00 2.00 4.00 3.00 2.00 4.00 3.00 2.00 3.00

127 Desa Wawondula Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 2.00 2.00 4.00 2.00 4.00 4.00

128 Desa Wawondula Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 2.00 2.00 4.00 2.00 2.00 3.00

129 Desa Wawondula Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 3.00 3.00 4.00 2.00 3.00 3.00

130 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 3.00 3.00 3.00 2.00 3.00

131 Desa Wawondula Kec Towuti 4.00 3.00 2.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00 2.00 3.00 2.00 2.00 2.00

132 Desa Wawondula Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 4.00 2.00 4.00 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 4.00

133 Desa Wawondula Kec Towuti 4.00 2.00 3.00 2.00 4.00 3.00 4.00 2.00 2.00 4.00 3.00 4.00 3.00

134 Desa Wawondula Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 2.00 2.00 4.00 2.00 2.00 3.00

135 Desa Wawondula Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 3.00 3.00 4.00 2.00 3.00 3.00

136 Desa Pekkaloa Kec Towuti 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00

137 Desa Pekkaloa Kec Towuti 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00 3.00 4.00 2.00 2.00 3.00

138 Desa Pekkaloa Kec Towuti 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00 2.00 3.00 3.00

139 Desa Pekkaloa Kec Towuti 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00

140 Desa Pekkaloa Kec Towuti 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 2.00 3.00 3.00

141 Desa Pekkaloa Kec Towuti 4.00 4.00 4.00 3.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 2.00 2.00 3.00

142 Desa Asuli Kec Towuti 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 2.00 3.00 4.00 2.00 4.00 4.00

143 Desa Asuli Kec Towuti 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 2.00 2.00 3.00

144 Desa Asuli Kec Towuti 4.00 4.00 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 3.00 3.00 4.00 3.00 2.00 2.00

145 Desa Asuli Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 4.00 2.00 3.00 4.00 3.00 2.00 3.00

146 Desa Asuli Kec Towuti 5.00 2.00 2.00 2.00 4.00 3.00 4.00 2.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00

147 Desa Asuli Kec Towuti 5.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 4.00 2.00 2.00 4.00 2.00 2.00 3.00

148 Desa Asuli Kec Towuti 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00 2.00 4.00 2.00 2.00 3.00

149 Desa Asuli Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00 4.00 3.00 2.00 3.00

150 Desa Asuli Kec Towuti 5.00 4.00 2.00 3.00 3.00 4.00 5.00 2.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00

151 Desa Asuli Kec Towuti 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00 2.00 4.00 2.00 1.00 3.00

Page 178: TESIS Lampiran 5 Full SEM

163

NO Desa Kecamatan X2.1.1 X2.1.2 X2.1.3 X2.2.1 X2.2.2 X2.2.3 X2.3.1 X2.3.2 X2.3.3 X2.3.4 X2.4.1 X2.4.2 X2.4.3

152 Desa Asuli Kec Towuti 4.00 3.00 2.00 2.00 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 2.00 2.00 3.00

153 Desa Asuli Kec Towuti 4.00 2.00 2.00 2.00 3.00 3.00 4.00 2.00 3.00 4.00 2.00 1.00 3.00

154 Desa Matompi Kec Towuti 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 2.00 5.00 3.00

155 Desa Matompi Kec Towuti 5.00 3.00 4.00 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 3.00 4.00 2.00 3.00 3.00

156 Desa Matompi Kec Towuti 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 3.00 2.00 2.00 2.00

157 Desa Matompi Kec Towuti 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00 2.00 4.00 3.00 4.00 2.00 2.00 4.00 3.00

158 Desa Matompi Kec Towuti 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 3.00 5.00 3.00 5.00 3.00 3.00 3.00 3.00

159 Desa Matompi Kec Towuti 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 2.00 4.00 2.00

160 Desa Matompi Kec Towuti 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 2.00 5.00 2.00

161 Desa Tabarano Kec Wasuponda 5.00 4.00 2.00 4.00 4.00 2.00 4.00 2.00 4.00 3.00 4.00 2.00 2.00

162 Desa Tabarano Kec Wasuponda 4.00 3.00 2.00 3.00 4.00 2.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00

163 Desa Tabarano Kec Wasuponda 5.00 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 2.00 2.00

164 Desa Tabarano Kec Wasuponda 2.00 4.00 4.00 2.00 2.00 1.00 4.00 2.00 2.00 4.00 1.00 2.00 2.00

165 Desa Tabarano Kec Wasuponda 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00 3.00 4.00 3.00 2.00 2.00

166 Desa Tabarano Kec Wasuponda 4.00 3.00 3.00 3.00 5.00 3.00 2.00 3.00 2.00 4.00 3.00 2.00 2.00

167 Desa Tabarano Kec Wasuponda 4.00 3.00 2.00 1.00 3.00 2.00 4.00 4.00 4.00 2.00 2.00 3.00 2.00

168 Desa Tabarano Kec Wasuponda 4.00 3.00 2.00 3.00 4.00 2.00 3.00 2.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00

169 Desa Tabarano Kec Wasuponda 2.00 3.00 4.00 4.00 5.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 2.00 2.00 3.00

170 Desa Tabarano Kec Wasuponda 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00 3.00

171 Desa Tabarano Kec Wasuponda 5.00 3.00 3.00 3.00 5.00 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00 3.00 2.00 2.00

172 Desa Tabarano Kec Wasuponda 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 2.00 2.00

173 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 2.00 3.00 3.00

174 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 4.00 3.00 3.00 3.00 5.00 4.00 3.00 4.00 3.00 3.00 2.00 2.00 2.00

175 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 3.00 3.00 2.00 2.00

176 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 4.00 3.00 2.00 3.00 3.00 2.00 4.00 3.00 3.00 4.00 3.00 2.00 2.00

177 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 5.00 3.00 2.00 2.00 3.00 2.00 2.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00

178 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 2.00 2.00 3.00 4.00 4.00 3.00 3.00

179 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 2.00

Page 179: TESIS Lampiran 5 Full SEM

164

NO Desa Kecamatan X2.1.1 X2.1.2 X2.1.3 X2.2.1 X2.2.2 X2.2.3 X2.3.1 X2.3.2 X2.3.3 X2.3.4 X2.4.1 X2.4.2 X2.4.3

180 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 5.00 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00 3.00 3.00 2.00

181 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 3.00 3.00

182 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 4.00 3.00 2.00 2.00 4.00 2.00 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 2.00 3.00

183 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 4.00 3.00 2.00 3.00 4.00 2.00 2.00 4.00 2.00 2.00 2.00 1.00 3.00

184 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 2.00 4.00 3.00 2.00 2.00 2.00

185 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00 2.00 3.00 3.00 4.00 2.00 2.00

186 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 3.00 2.00

187 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 4.00 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 3.00 3.00

188 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 2.00 3.00

189 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 5.00 3.00 2.00 2.00 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 2.00 2.00

190 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 5.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 2.00 2.00 2.00

191 Ds. Wasuponda Kec Wasuponda 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 3.00

192 Ds. Wasuponda Kec Wasuponda 4.00 3.00 2.00 3.00 4.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 2.00 3.00

193 Ds. Wasuponda Kec Wasuponda 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00 3.00 3.00 2.00

194 Ds. Wasuponda Kec Wasuponda 5.00 3.00 3.00 3.00 5.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 2.00 2.00 3.00

195 Ds. Wasuponda Kec Wasuponda 4.00 4.00 2.00 2.00 4.00 2.00 3.00 2.00 3.00 3.00 4.00 2.00 3.00

196 Ds. Wasuponda Kec Wasuponda 4.00 4.00 2.00 3.00 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 2.00 2.00

197 Ds. Wasuponda Kec Wasuponda 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 2.00 2.00 4.00 4.00 3.00 3.00 2.00

198 Ds. Wasuponda Kec Wasuponda 5.00 4.00 4.00 3.00 4.00 3.00 2.00 4.00 4.00 3.00 4.00 3.00 3.00

199 Ds. Wasuponda Kec Wasuponda 4.00 4.00 3.00 2.00 4.00 2.00 3.00 4.00 3.00 3.00 2.00 2.00 3.00

200 Ds. Wasuponda Kec Wasuponda 4.00 3.00 2.00 2.00 5.00 2.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 3.00 2.00

Page 180: TESIS Lampiran 5 Full SEM

165

Variabel Pengambangan Kapasitas (X3)

NO Desa Kecamatan X3.1.1 X3.1.2 X3.1.3 X3.1.4 X3.2.1 X3.2.2 X3.2.3

1 Desa Nikel Kec Nuha 3.00 3.00 2.00 4.00 4.00 3.00 2.00

2 Desa Nikel Kec Nuha 3.00 4.00 2.00 3.00 5.00 2.00 2.00

3 Desa Nikel Kec Nuha 2.00 4.00 2.00 3.00 4.00 3.00 2.00

4 Desa Nikel Kec Nuha 2.00 2.00 2.00 4.00 3.00 2.00 2.00

5 Desa Nikel Kec Nuha 2.00 2.00 2.00 4.00 4.00 2.00 2.00

6 Desa Nikel Kec Nuha 3.00 3.00 2.00 4.00 3.00 2.00 2.00

7 Desa Nikel Kec Nuha 3.00 3.00 2.00 3.00 3.00 2.00 2.00

8 Desa Nikel Kec Nuha 2.00 3.00 2.00 2.00 4.00 4.00 2.00

9 Desa Nikel Kec Nuha 3.00 4.00 2.00 4.00 3.00 3.00 2.00

10 Desa Nikel Kec Nuha 3.00 4.00 2.00 3.00 3.00 3.00 2.00

11 Desa Nikel Kec Nuha 3.00 4.00 2.00 3.00 3.00 2.00 2.00

12 Desa Nikel Kec Nuha 2.00 4.00 2.00 3.00 4.00 2.00 2.00

13 Desa Nikel Kec Nuha 2.00 4.00 2.00 3.00 3.00 2.00 2.00

14 Desa Nikel Kec Nuha 2.00 4.00 2.00 4.00 4.00 2.00 2.00

15 Desa Nikel Kec Nuha 2.00 3.00 2.00 3.00 4.00 4.00 2.00

16 Desa Nikel Kec Nuha 2.00 4.00 2.00 3.00 3.00 3.00 2.00

17 Desa Nikel Kec Nuha 3.00 4.00 2.00 3.00 3.00 3.00 2.00

18 Desa Nikel Kec Nuha 2.00 4.00 2.00 3.00 3.00 3.00 2.00

19 Desa Nikel Kec Nuha 3.00 3.00 2.00 4.00 4.00 2.00 2.00

20 Desa Nikel Kec Nuha 3.00 3.00 2.00 4.00 3.00 2.00 2.00

21 Desa Nikel Kec Nuha 2.00 4.00 2.00 3.00 3.00 2.00 2.00

22 Desa Nikel Kec Nuha 2.00 4.00 2.00 3.00 4.00 3.00 2.00

23 Desa Nikel Kec Nuha 2.00 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 2.00

24 Desa Nikel Kec Nuha 3.00 4.00 2.00 4.00 3.00 2.00 2.00

25 Desa Nikel Kec Nuha 2.00 4.00 2.00 4.00 3.00 2.00 2.00

26 Desa Magani Kec Nuha 2.00 3.00 2.00 4.00 3.00 2.00 2.00

Page 181: TESIS Lampiran 5 Full SEM

166

NO Desa Kecamatan X3.1.1 X3.1.2 X3.1.3 X3.1.4 X3.2.1 X3.2.2 X3.2.3

27 Desa Magani Kec Nuha 2.00 3.00 2.00 4.00 3.00 3.00 2.00

28 Desa Magani Kec Nuha 2.00 4.00 3.00 3.00 4.00 3.00 2.00

29 Desa Magani Kec Nuha 3.00 4.00 2.00 3.00 3.00 4.00 2.00

30 Desa Magani Kec Nuha 2.00 3.00 3.00 4.00 3.00 2.00 2.00

31 Desa Magani Kec Nuha 2.00 3.00 4.00 4.00 3.00 2.00 2.00

32 Desa Magani Kec Nuha 3.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 3.00

33 Desa Magani Kec Nuha 3.00 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 2.00

34 Desa Magani Kec Nuha 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 2.00 2.00

35 Desa Magani Kec Nuha 2.00 3.00 2.00 4.00 5.00 3.00 2.00

36 Desa Magani Kec Nuha 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 2.00

37 Desa Magani Kec Nuha 2.00 3.00 2.00 4.00 4.00 4.00 3.00

38 Desa Magani Kec Nuha 2.00 3.00 2.00 4.00 3.00 2.00 3.00

39 Desa Magani Kec Nuha 2.00 4.00 2.00 4.00 5.00 3.00 2.00

40 Desa Magani Kec Nuha 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00

41 Desa Magani Kec Nuha 3.00 3.00 2.00 2.00 3.00 3.00 2.00

42 Desa Magani Kec Nuha 2.00 3.00 2.00 3.00 3.00 2.00 2.00

43 Desa Magani Kec Nuha 3.00 3.00 2.00 3.00 3.00 2.00 2.00

44 Desa Magani Kec Nuha 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 3.00

45 Desa Magani Kec Nuha 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00

46 Desa Magani Kec Nuha 3.00 3.00 2.00 3.00 4.00 2.00 2.00

47 Desa Magani Kec Nuha 2.00 3.00 2.00 3.00 4.00 2.00 2.00

48 Desa Magani Kec Nuha 2.00 3.00 2.00 4.00 4.00 2.00 2.00

49 Desa Magani Kec Nuha 2.00 3.00 2.00 4.00 3.00 2.00 3.00

50 Desa Magani Kec Nuha 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 2.00 2.00

51 Desa Magani Kec Nuha 3.00 4.00 4.00 2.00 3.00 2.00 2.00

52 Desa Magani Kec Nuha 2.00 3.00 2.00 4.00 3.00 4.00 2.00

53 Desa Sorowako Kec Nuha 2.00 3.00 2.00 3.00 3.00 2.00 2.00

54 Desa Sorowako Kec Nuha 2.00 3.00 2.00 3.00 3.00 2.00 2.00

Page 182: TESIS Lampiran 5 Full SEM

167

NO Desa Kecamatan X3.1.1 X3.1.2 X3.1.3 X3.1.4 X3.2.1 X3.2.2 X3.2.3

55 Desa Sorowako Kec Nuha 2.00 4.00 2.00 4.00 3.00 3.00 3.00

56 Desa Sorowako Kec Nuha 2.00 4.00 2.00 3.00 3.00 4.00 2.00

57 Desa Sorowako Kec Nuha 3.00 4.00 2.00 3.00 4.00 3.00 2.00

58 Desa Sorowako Kec Nuha 2.00 3.00 2.00 4.00 4.00 3.00 3.00

59 Desa Sorowako Kec Nuha 2.00 4.00 2.00 4.00 4.00 2.00 2.00

60 Desa Sorowako Kec Nuha 2.00 3.00 2.00 4.00 3.00 2.00 2.00

61 Desa Sorowako Kec Nuha 3.00 4.00 2.00 3.00 3.00 2.00 2.00

62 Desa Sorowako Kec Nuha 3.00 4.00 2.00 3.00 3.00 3.00 2.00

63 Desa Sorowako Kec Nuha 3.00 4.00 2.00 3.00 4.00 3.00 2.00

64 Desa Sorowako Kec Nuha 3.00 3.00 2.00 4.00 5.00 2.00 2.00

65 Desa Sorowako Kec Nuha 2.00 4.00 2.00 3.00 3.00 2.00 3.00

66 Desa Sorowako Kec Nuha 2.00 4.00 2.00 3.00 3.00 2.00 2.00

67 Desa Sorowako Kec Nuha 2.00 4.00 2.00 4.00 3.00 2.00 2.00

68 Desa Sorowako Kec Nuha 2.00 4.00 2.00 3.00 4.00 3.00 3.00

69 Desa Sorowako Kec Nuha 2.00 4.00 2.00 3.00 3.00 3.00 2.00

70 Desa Sorowako Kec Nuha 2.00 3.00 2.00 4.00 4.00 4.00 2.00

71 Desa Sorowako Kec Nuha 2.00 3.00 2.00 4.00 3.00 2.00 2.00

72 Desa Sorowako Kec Nuha 3.00 4.00 2.00 4.00 4.00 2.00 2.00

73 Desa Sorowako Kec Nuha 2.00 4.00 2.00 3.00 3.00 3.00 2.00

74 Desa Sorowako Kec Nuha 2.00 4.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00

75 Desa Sorowako Kec Nuha 3.00 4.00 2.00 4.00 5.00 2.00 2.00

76 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 4.00 4.00 3.00 2.00 4.00 3.00 3.00

77 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 3.00 4.00 2.00 3.00 4.00 3.00 2.00

78 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 4.00 3.00 2.00 3.00 3.00 2.00 4.00

79 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 4.00 4.00 3.00 3.00 3.00 2.00 3.00

80 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 2.00 4.00 2.00 3.00 3.00 3.00 2.00

81 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 3.00 4.00 4.00 2.00 4.00 2.00 4.00

82 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 2.00 4.00 2.00 2.00 3.00 2.00 3.00

Page 183: TESIS Lampiran 5 Full SEM

168

NO Desa Kecamatan X3.1.1 X3.1.2 X3.1.3 X3.1.4 X3.2.1 X3.2.2 X3.2.3

83 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00

84 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 2.00 2.00

85 Desa Sorowako-Tapuondau Kec Nuha 3.00 3.00 2.00 3.00 4.00 2.00 4.00

86 Desa Timampu Kec Towuti 4.00 4.00 4.00 2.00 2.00 2.00 3.00

87 Desa Timampu Kec Towuti 2.00 4.00 3.00 2.00 3.00 3.00 2.00

88 Desa Timampu Kec Towuti 2.00 4.00 3.00 1.00 3.00 3.00 3.00

89 Desa Timampu Kec Towuti 2.00 4.00 3.00 2.00 3.00 2.00 3.00

90 Desa Timampu Kec Towuti 4.00 4.00 2.00 2.00 2.00 3.00 3.00

91 Desa Timampu Kec Towuti 2.00 3.00 4.00 2.00 2.00 2.00 2.00

92 Desa Timampu Kec Towuti 2.00 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00

93 Desa Langkea Raya Kec Towuti 3.00 4.00 4.00 2.00 3.00 4.00 3.00

94 Desa Langkea Raya Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 2.00 4.00 3.00 3.00

95 Desa Langkea Raya Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 2.00 3.00 3.00 2.00

96 Desa Langkea Raya Kec Towuti 3.00 4.00 2.00 2.00 2.00 3.00 3.00

97 Desa Langkea Raya Kec Towuti 3.00 4.00 2.00 2.00 3.00 3.00 3.00

98 Desa Langkea Raya Kec Towuti 3.00 4.00 2.00 2.00 3.00 3.00 3.00

99 Desa Langkea Raya Kec Towuti 3.00 3.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00

100 Desa Langkea Raya Kec Towuti 3.00 4.00 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00

101 Desa Langkea Raya Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 2.00 2.00 3.00 3.00

102 Desa Langkea Raya Kec Towuti 3.00 4.00 2.00 2.00 3.00 3.00 3.00

103 Desa Langkea Raya Kec Towuti 2.00 4.00 2.00 2.00 3.00 3.00 3.00

104 Desa Langkea Raya Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 2.00 2.00 2.00 2.00

105 Desa Baruga Kec Towuti 3.00 4.00 4.00 2.00 3.00 2.00 3.00

106 Desa Baruga Kec Towuti 3.00 3.00 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00

107 Desa Baruga Kec Towuti 2.00 4.00 3.00 2.00 2.00 3.00 3.00

108 Desa Baruga Kec Towuti 2.00 4.00 3.00 1.00 1.00 2.00 3.00

109 Desa Baruga Kec Towuti 3.00 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 2.00

110 Desa Baruga Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 2.00 2.00 3.00 3.00

Page 184: TESIS Lampiran 5 Full SEM

169

NO Desa Kecamatan X3.1.1 X3.1.2 X3.1.3 X3.1.4 X3.2.1 X3.2.2 X3.2.3

111 Desa Baruga Kec Towuti 2.00 4.00 3.00 2.00 2.00 2.00 3.00

112 Desa Baruga Kec Towuti 2.00 3.00 2.00 2.00 3.00 2.00 3.00

113 Desa Lioka Kec Towuti 3.00 4.00 2.00 2.00 2.00 2.00 3.00

114 Desa Lioka Kec Towuti 4.00 4.00 4.00 2.00 4.00 4.00 3.00

115 Desa Lioka Kec Towuti 2.00 4.00 3.00 3.00 2.00 3.00 3.00

116 Desa Lioka Kec Towuti 2.00 3.00 3.00 2.00 2.00 3.00 2.00

117 Desa Lioka Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 2.00 3.00 2.00 2.00

118 Desa Lioka Kec Towuti 2.00 4.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00

119 Desa Lioka Kec Towuti 2.00 4.00 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00

120 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 5.00 3.00 2.00 3.00 2.00 3.00

121 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00 3.00 3.00

122 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 4.00 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00

123 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 3.00 3.00 2.00 3.00

124 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 2.00 2.00 2.00 3.00

125 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 2.00

126 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 2.00 2.00 3.00 2.00

127 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 5.00 4.00 2.00 3.00 2.00 2.00

128 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 3.00 3.00 2.00 2.00

129 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 3.00 4.00 3.00 4.00

130 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00

131 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00

132 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 4.00 4.00 2.00 3.00 2.00 3.00

133 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 5.00 3.00 3.00 4.00 2.00 2.00

134 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 3.00 2.00 3.00 2.00

135 Desa Wawondula Kec Towuti 3.00 4.00 4.00 2.00 2.00 2.00 2.00

136 Desa Pekkaloa Kec Towuti 4.00 4.00 3.00 4.00 3.00 3.00 4.00

137 Desa Pekkaloa Kec Towuti 3.00 5.00 4.00 3.00 4.00 2.00 3.00

138 Desa Pekkaloa Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00

Page 185: TESIS Lampiran 5 Full SEM

170

NO Desa Kecamatan X3.1.1 X3.1.2 X3.1.3 X3.1.4 X3.2.1 X3.2.2 X3.2.3

139 Desa Pekkaloa Kec Towuti 2.00 4.00 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00

140 Desa Pekkaloa Kec Towuti 2.00 4.00 3.00 4.00 3.00 2.00 4.00

141 Desa Pekkaloa Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 3.00 3.00 2.00 4.00

142 Desa Asuli Kec Towuti 4.00 4.00 3.00 2.00 3.00 2.00 2.00

143 Desa Asuli Kec Towuti 3.00 5.00 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00

144 Desa Asuli Kec Towuti 2.00 4.00 3.00 3.00 2.00 2.00 4.00

145 Desa Asuli Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 2.00 4.00 3.00 3.00

146 Desa Asuli Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00

147 Desa Asuli Kec Towuti 2.00 4.00 3.00 2.00 2.00 3.00 3.00

148 Desa Asuli Kec Towuti 2.00 3.00 3.00 2.00 3.00 2.00 3.00

149 Desa Asuli Kec Towuti 3.00 3.00 3.00 2.00 4.00 2.00 3.00

150 Desa Asuli Kec Towuti 3.00 4.00 4.00 3.00 2.00 3.00 3.00

151 Desa Asuli Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 2.00 4.00 3.00 4.00

152 Desa Asuli Kec Towuti 2.00 4.00 3.00 2.00 4.00 3.00 3.00

153 Desa Asuli Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 2.00 3.00 2.00 1.00

154 Desa Matompi Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 3.00 2.00 3.00 3.00

155 Desa Matompi Kec Towuti 3.00 4.00 2.00 2.00 3.00 2.00 3.00

156 Desa Matompi Kec Towuti 2.00 3.00 3.00 4.00 3.00 2.00 4.00

157 Desa Matompi Kec Towuti 3.00 4.00 2.00 3.00 1.00 3.00 2.00

158 Desa Matompi Kec Towuti 3.00 4.00 2.00 3.00 3.00 2.00 2.00

159 Desa Matompi Kec Towuti 3.00 4.00 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00

160 Desa Matompi Kec Towuti 2.00 4.00 3.00 2.00 2.00 2.00 2.00

161 Desa Tabarano Kec Wasuponda 3.00 2.00 2.00 2.00 4.00 2.00 2.00

162 Desa Tabarano Kec Wasuponda 2.00 2.00 2.00 4.00 2.00 2.00 2.00

163 Desa Tabarano Kec Wasuponda 2.00 2.00 3.00 2.00 3.00 2.00 2.00

164 Desa Tabarano Kec Wasuponda 2.00 2.00 5.00 5.00 4.00 4.00 2.00

165 Desa Tabarano Kec Wasuponda 2.00 3.00 3.00 4.00 2.00 3.00 3.00

166 Desa Tabarano Kec Wasuponda 3.00 3.00 2.00 2.00 2.00 3.00 3.00

Page 186: TESIS Lampiran 5 Full SEM

171

NO Desa Kecamatan X3.1.1 X3.1.2 X3.1.3 X3.1.4 X3.2.1 X3.2.2 X3.2.3

167 Desa Tabarano Kec Wasuponda 4.00 5.00 2.00 2.00 5.00 5.00 2.00

168 Desa Tabarano Kec Wasuponda 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 2.00 2.00

169 Desa Tabarano Kec Wasuponda 2.00 2.00 4.00 3.00 3.00 2.00 2.00

170 Desa Tabarano Kec Wasuponda 2.00 3.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00

171 Desa Tabarano Kec Wasuponda 2.00 3.00 3.00 2.00 2.00 3.00 2.00

172 Desa Tabarano Kec Wasuponda 2.00 2.00 3.00 2.00 3.00 2.00 2.00

173 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 3.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00

174 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 2.00 3.00 3.00 2.00 2.00 3.00 2.00

175 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 2.00 2.00 3.00 3.00 2.00 3.00 3.00

176 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 3.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00

177 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 3.00 3.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00

178 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 2.00 3.00 2.00 2.00 3.00 3.00 2.00

179 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 2.00 2.00 2.00 2.00 3.00 3.00 2.00

180 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 3.00 2.00 2.00 2.00 3.00 3.00 3.00

181 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 2.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 2.00

182 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 2.00 2.00 3.00 2.00 2.00 3.00 2.00

183 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 3.00 3.00 3.00 2.00 2.00 2.00 3.00

184 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 2.00 3.00 2.00 2.00 3.00 3.00 3.00

185 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 2.00 2.00 2.00 2.00 3.00 3.00 2.00

186 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 3.00 2.00 4.00 2.00 2.00 3.00 2.00

187 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 3.00 3.00 2.00 3.00 2.00 2.00 2.00

188 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 2.00 3.00 2.00 3.00 2.00 3.00 2.00

189 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 2.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 2.00

190 Desa Ledu-Ledu Kec Wasuponda 2.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 3.00

191 Desa Wasuponda Kec Wasuponda 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00

192 Desa Wasuponda Kec Wasuponda 2.00 3.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00

193 Desa Wasuponda Kec Wasuponda 2.00 3.00 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00

194 Desa Wasuponda Kec Wasuponda 4.00 2.00 3.00 2.00 4.00 3.00 3.00

Page 187: TESIS Lampiran 5 Full SEM

172

NO Desa Kecamatan X3.1.1 X3.1.2 X3.1.3 X3.1.4 X3.2.1 X3.2.2 X3.2.3

195 Desa Wasuponda Kec Wasuponda 2.00 2.00 2.00 2.00 3.00 3.00 2.00

196 Desa Wasuponda Kec Wasuponda 3.00 2.00 2.00 2.00 3.00 3.00 2.00

197 Desa Wasuponda Kec Wasuponda 4.00 2.00 4.00 2.00 2.00 3.00 2.00

198 Desa Wasuponda Kec Wasuponda 2.00 3.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00

199 Desa Wasuponda Kec Wasuponda 2.00 3.00 3.00 2.00 3.00 3.00 2.00

200 Desa Wasuponda Kec Wasuponda 2.00 2.00 3.00 2.00 3.00 3.00 2.00

Page 188: TESIS Lampiran 5 Full SEM

173

Lampiran 3 : Uji Validitas dan Reliabilitas

Page 189: TESIS Lampiran 5 Full SEM

174

Reliability Variabel X1 Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 200 100.0

Excludeda 0 .0

Total 200 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.916 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

X1.1.1 3.6750 1.01713 200

X1.1.2 3.5550 1.07833 200

X1.1.3 3.5900 .84586 200

X1.2.1 3.5800 1.04838 200

X1.2.2 4.0850 .80061 200

X1.2.3 3.5400 1.16843 200

X1.2.4 3.8600 .93529 200

X1.3.1 4.3750 .53461 200

X1.3.2 4.3550 .54816 200

X1.3.3 4.4000 .54910 200

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

X1.1.1 35.3400 33.643 .816 .899

X1.1.2 35.4600 33.013 .817 .899

X1.1.3 35.4250 36.969 .644 .910

X1.2.1 35.4350 33.212 .827 .899

X1.2.2 34.9300 37.081 .675 .908

X1.2.3 35.4750 31.889 .838 .899

X1.2.4 35.1550 34.323 .831 .899

X1.3.1 34.6400 41.237 .405 .921

X1.3.2 34.6600 40.507 .501 .917

X1.3.3 34.6150 40.359 .523 .917

Page 190: TESIS Lampiran 5 Full SEM

175

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

39.0150 44.306 6.65630 10

Reliability Variabel X2

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 200 100.0

Excludeda 0 .0

Total 200 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.863 13

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

X2.1.1 4.3650 .55977 200

X2.1.2 3.6450 1.04616 200

X2.1.3 3.4950 1.17340 200

X2.2.1 3.4350 1.12343 200

X2.2.2 3.9500 .80669 200

X2.2.3 3.4200 1.07675 200

X2.3.1 4.0150 .71928 200

X2.3.2 3.6750 1.12503 200

X2.3.3 3.5100 .96673 200

X2.3.4 3.6600 1.02452 200

X2.4.1 2.3800 .68406 200

X2.4.2 2.4350 .76728 200

X2.4.3 2.4750 .70131 200

Page 191: TESIS Lampiran 5 Full SEM

176

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

X2.1.1 40.0950 50.649 .495 .857

X2.1.2 40.8150 42.202 .854 .830

X2.1.3 40.9650 40.858 .844 .829

X2.2.1 41.0250 41.592 .831 .831

X2.2.2 40.5100 47.397 .617 .849

X2.2.3 41.0400 41.868 .852 .830

X2.3.1 40.4450 50.298 .401 .860

X2.3.2 40.7850 42.089 .791 .834

X2.3.3 40.9500 43.405 .829 .834

X2.3.4 40.8000 42.734 .830 .832

X2.4.1 42.0800 56.868 -.236 .886

X2.4.2 42.0250 56.949 -.228 .888

X2.4.3 41.9850 58.196 -.354 .891

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

44.4600 54.903 7.40965 13

Reliability Variabel X3

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 200 100.0

Excludeda 0 .0

Total 200 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.772 7

Page 192: TESIS Lampiran 5 Full SEM

177

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

X3.1.1 3.6750 1.01713 200

X3.1.2 3.5550 1.07833 200

X3.1.3 3.5900 .84586 200

X3.1.4 3.5800 1.04838 200

X3.2.1 4.0850 .80061 200

X3.2.2 2.6250 .66829 200

X3.2.3 2.4800 .64161 200

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

X3.1.1 19.9150 10.370 .743 .682

X3.1.2 20.0350 10.104 .730 .684

X3.1.3 20.0000 11.819 .643 .713

X3.1.4 20.0100 9.990 .782 .670

X3.2.1 19.5050 12.171 .620 .720

X3.2.2 20.9650 15.712 .022 .813

X3.2.3 21.1100 16.711 -.162 .834

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

23.5900 16.273 4.03401 7

Reliability Variabel Y1

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 200 100.0

Excludeda 0 .0

Total 200 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Page 193: TESIS Lampiran 5 Full SEM

178

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.656 4

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Y1.1.1 3.9650 .77898 200

Y1.1.2 4.1300 .67482 200

Y1.1.3 3.8700 .52390 200

Y1.1.4 4.1700 .68809 200

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

Y1.1.1 12.1700 1.911 .486 .555

Y1.1.2 12.0050 2.126 .500 .544

Y1.1.3 12.2650 2.608 .403 .617

Y1.1.4 11.9650 2.295 .382 .626

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

16.1350 3.565 1.88801 4

Page 194: TESIS Lampiran 5 Full SEM

179

Lampiran 4 : Confirmatori Factor Analisys (CFA) Seluruh Variabel

Page 195: TESIS Lampiran 5 Full SEM

180

Variabel: X1

Estimates (Group number 1 - Default model)

Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)

Maximum Likelihood Estimates

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

X1.1 <--- X1 .618 .045 13.843 ***

X1.2 <--- X1 .680 .053 12.780 ***

X1.3 <--- X1 .521 .043 12.105 ***

X1.1.3 <--- X1.1 1.000

X1.1.2 <--- X1.1 1.010 .075 13.423 ***

X1.1.1 <--- X1.1 .927 .078 11.957 ***

Page 196: TESIS Lampiran 5 Full SEM

181

Estimate S.E. C.R. P Label

X1.2.4 <--- X1.2 1.000

X1.2.3 <--- X1.2 .711 .066 10.803 ***

X1.2.2 <--- X1.2 .666 .059 11.251 ***

X1.2.1 <--- X1.2 .896 .075 11.959 ***

X1.3.3 <--- X1.3 1.000

X1.3.2 <--- X1.3 1.236 .110 11.191 ***

X1.3.1 <--- X1.3 1.330 .114 11.664 ***

Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate

X1.1 <--- X1 1.000

X1.2 <--- X1 1.000

X1.3 <--- X1 1.000

X1.1.3 <--- X1.1 .818

X1.1.2 <--- X1.1 .813

X1.1.1 <--- X1.1 .749

X1.2.4 <--- X1.2 .776

X1.2.3 <--- X1.2 .724

X1.2.2 <--- X1.2 .671

X1.2.1 <--- X1.2 .787

X1.3.3 <--- X1.3 .747

X1.3.2 <--- X1.3 .774

X1.3.1 <--- X1.3 .803

Covariances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

e6 <--> e5 .082 .018 4.527 ***

e7 <--> e5 .067 .021 3.257 .001

Correlations: (Group number 1 - Default model)

Estimate

e6 <--> e5 .355

e7 <--> e5 .242

Variances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

X1

1.000

e3

.188 .022 8.534 ***

e2

.199 .023 8.585 ***

e1

.256 .028 9.068 ***

e7

.307 .034 8.897 ***

Page 197: TESIS Lampiran 5 Full SEM

182

Estimate S.E. C.R. P Label

e6

.212 .023 9.190 ***

e5

.250 .026 9.454 ***

e4

.228 .026 8.816 ***

e10

.216 .024 9.081 ***

e9

.277 .031 8.912 ***

e8

.264 .030 8.680 ***

Model Fit Summary

CMIN

Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF

Default model 22 43.726 33 .100 1.325

Saturated model 55 .000 0

Independence model 10 1340.501 45 .000 29.789

RMR, GFI

Model RMR GFI AGFI PGFI

Default model .016 .956 .926 .573

Saturated model .000 1.000

Independence model .322 .239 .069 .195

Baseline Comparisons

Model NFI

Delta1

RFI

rho1

IFI

Delta2

TLI

rho2 CFI

Default model .967 .956 .992 .989 .992

Saturated model 1.000 1.000

1.000

Independence model .000 .000 .000 .000 .000

Parsimony-Adjusted Measures

Model PRATIO PNFI PCFI

Default model .733 .709 .727

Saturated model .000 .000 .000

Independence model 1.000 .000 .000

NCP

Model NCP LO 90 HI 90

Default model 10.726 .000 32.033

Saturated model .000 .000 .000

Independence model 1295.501 1179.724 1418.666

FMIN

Page 198: TESIS Lampiran 5 Full SEM

183

Model FMIN F0 LO 90 HI 90

Default model .220 .054 .000 .161

Saturated model .000 .000 .000 .000

Independence model 6.736 6.510 5.928 7.129

RMSEA

Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE

Default model .040 .000 .070 .670

Independence model .380 .363 .398 .000

AIC

Model AIC BCC BIC CAIC

Default model 87.726 90.300 160.289 182.289

Saturated model 110.000 116.436 291.407 346.407

Independence model 1360.501 1361.671 1393.484 1403.484

ECVI

Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI

Default model .441 .387 .548 .454

Saturated model .553 .553 .553 .585

Independence model 6.837 6.255 7.456 6.843

HOELTER

Model HOELTER

.05

HOELTER

.01

Default model 216 250

Independence model 10 11

Page 199: TESIS Lampiran 5 Full SEM

184

Variabel: X2

Estimates (Group number 1 - Default model)

Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)

Maximum Likelihood Estimates

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

X2.1 <--- X2 .613 .045 13.738 ***

X2.2 <--- X2 .483 .041 11.652 ***

X2.3 <--- X2 .528 .043 12.347 ***

X2.4 <--- X2 .178 .082 2.174 .030

X2.1.3 <--- X2.1 1.000

Page 200: TESIS Lampiran 5 Full SEM

185

Estimate S.E. C.R. P Label

X2.1.2 <--- X2.1 1.008 .076 13.212 ***

X2.1.1 <--- X2.1 .938 .078 12.005 ***

X2.2.3 <--- X2.2 1.000

X2.2.2 <--- X2.2 .945 .082 11.540 ***

X2.2.1 <--- X2.2 1.254 .114 10.968 ***

X2.3.4 <--- X2.3 1.000

X2.3.3 <--- X2.3 1.228 .107 11.491 ***

X2.3.2 <--- X2.3 1.326 .110 12.038 ***

X2.3.1 <--- X2.3 1.283 .113 11.371 ***

X2.4.3 <--- X2.4 1.000

X2.4.2 <--- X2.4 .326 .290 1.122 .262

X2.4.1 <--- X2.4 3.600 1.659 2.170 .030

Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate

X2.1 <--- X2 1.000

X2.2 <--- X2 1.000

X2.3 <--- X2 1.000

X2.4 <--- X2 1.000

X2.1.3 <--- X2.1 .813

X2.1.2 <--- X2.1 .806

X2.1.1 <--- X2.1 .753

X2.2.3 <--- X2.2 .725

X2.2.2 <--- X2.2 .676

X2.2.1 <--- X2.2 .782

X2.3.4 <--- X2.3 .756

X2.3.3 <--- X2.3 .779

X2.3.2 <--- X2.3 .811

X2.3.1 <--- X2.3 .772

X2.4.3 <--- X2.4 .158

X2.4.2 <--- X2.4 .077

X2.4.1 <--- X2.4 .791

Covariances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

e23 <--> e22 .298 .062 4.777 ***

e15 <--> e17 .065 .020 3.193 .001

e16 <--> e15 .077 .018 4.367 ***

e16 <--> e23 -.060 .033 -1.847 .065

Correlations: (Group number 1 - Default model)

Estimate

Page 201: TESIS Lampiran 5 Full SEM

186

Estimate

e23 <--> e22 .358

e15 <--> e17 .236

e16 <--> e15 .337

e16 <--> e23 -.119

Variances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

X2

1.000

e13

.194 .022 8.746 ***

e12

.206 .023 8.801 ***

e11

.253 .028 9.151 ***

e16

.210 .023 9.285 ***

e15

.247 .026 9.496 ***

e14

.233 .026 8.982 ***

e20

.209 .023 9.135 ***

e19

.272 .030 9.002 ***

e18

.256 .029 8.764 ***

e17

.311 .034 9.039 ***

e23

1.232 .124 9.975 ***

e22

.561 .056 9.971 ***

e21

.245 .028 8.921 ***

Model Fit Summary

CMIN

Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF

Default model 30 74.225 61 .119 1.217

Saturated model 91 .000 0

Independence model 13 1582.733 78 .000 20.291

RMR, GFI

Model RMR GFI AGFI PGFI

Default model .020 .945 .919 .634

Saturated model .000 1.000

Independence model .286 .245 .119 .210

Baseline Comparisons

Model NFI

Delta1

RFI

rho1

IFI

Delta2

TLI

rho2 CFI

Default model .953 .940 .991 .989 .991

Saturated model 1.000 1.000

1.000

Independence model .000 .000 .000 .000 .000

Page 202: TESIS Lampiran 5 Full SEM

187

Parsimony-Adjusted Measures

Model PRATIO PNFI PCFI

Default model .782 .745 .775

Saturated model .000 .000 .000

Independence model 1.000 .000 .000

NCP

Model NCP LO 90 HI 90

Default model 13.225 .000 39.147

Saturated model .000 .000 .000

Independence model 1504.733 1379.132 1637.724

FMIN

Model FMIN F0 LO 90 HI 90

Default model .373 .066 .000 .197

Saturated model .000 .000 .000 .000

Independence model 7.953 7.561 6.930 8.230

RMSEA

Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE

Default model .033 .000 .057 .867

Independence model .311 .298 .325 .000

AIC

Model AIC BCC BIC CAIC

Default model 134.225 138.766 233.175 263.175

Saturated model 182.000 195.773 482.147 573.147

Independence model 1608.733 1610.701 1651.611 1664.611

ECVI

Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI

Default model .674 .608 .805 .697

Saturated model .915 .915 .915 .984

Independence model 8.084 7.453 8.752 8.094

HOELTER

Model HOELTER

.05

HOELTER

.01

Default model 216 241

Independence model 13 14

Page 203: TESIS Lampiran 5 Full SEM

188

Variabel: X3

Estimates (Group number 1 - Default model)

Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)

Maximum Likelihood Estimates

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

X3.1 <--- X3 .546 .059 9.237 ***

X3.2 <--- X3 .468 .066 7.135 ***

X3.1.4 <--- X3.1 1.000

X3.1.3 <--- X3.1 .884 .133 6.643 ***

X3.1.2 <--- X3.1 .792 .139 5.719 ***

X3.1.1 <--- X3.1 .760 .130 5.857 ***

X3.2.3 <--- X3.2 1.000

X3.2.2 <--- X3.2 1.006 .154 6.515 ***

X3.2.1 <--- X3.2 1.322 .213 6.192 ***

Page 204: TESIS Lampiran 5 Full SEM

189

Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate

X3.1 <--- X3 1.000

X3.2 <--- X3 1.000

X3.1.4 <--- X3.1 .653

X3.1.3 <--- X3.1 .606

X3.1.2 <--- X3.1 .527

X3.1.1 <--- X3.1 .496

X3.2.3 <--- X3.2 .559

X3.2.2 <--- X3.2 .593

X3.2.1 <--- X3.2 .713

Covariances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

e30 <--> e29 .085 .042 2.055 .040

e25 <--> e30 -.127 .041 -3.075 .002

e26 <--> e25 .149 .042 3.517 ***

e26 <--> e30 -.081 .037 -2.199 .028

e25 <--> e29 -.060 .034 -1.735 .083

Correlations: (Group number 1 - Default model)

Estimate

e30 <--> e29 .193

e25 <--> e30 -.262

e26 <--> e25 .337

e26 <--> e30 -.184

e25 <--> e29 -.134

Variances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

X3

1.000

e27

.402 .050 8.058 ***

e26

.401 .049 8.119 ***

e25

.487 .058 8.385 ***

e24

.527 .057 9.164 ***

e30

.481 .059 8.123 ***

e29

.408 .049 8.245 ***

e28

.371 .051 7.221 ***

Model Fit Summary

CMIN

Page 205: TESIS Lampiran 5 Full SEM

190

Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF

Default model 19 16.231 9 .062 1.803

Saturated model 28 .000 0

Independence model 7 368.783 21 .000 17.561

RMR, GFI

Model RMR GFI AGFI PGFI

Default model .024 .979 .936 .315

Saturated model .000 1.000

Independence model .216 .557 .409 .418

Baseline Comparisons

Model NFI

Delta1

RFI

rho1

IFI

Delta2

TLI

rho2 CFI

Default model .956 .897 .980 .951 .979

Saturated model 1.000 1.000

1.000

Independence model .000 .000 .000 .000 .000

Parsimony-Adjusted Measures

Model PRATIO PNFI PCFI

Default model .429 .410 .420

Saturated model .000 .000 .000

Independence model 1.000 .000 .000

NCP

Model NCP LO 90 HI 90

Default model 7.231 .000 22.589

Saturated model .000 .000 .000

Independence model 347.783 289.185 413.815

FMIN

Model FMIN F0 LO 90 HI 90

Default model .082 .036 .000 .114

Saturated model .000 .000 .000 .000

Independence model 1.853 1.748 1.453 2.079

RMSEA

Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE

Default model .064 .000 .112 .285

Independence model .288 .263 .315 .000

Page 206: TESIS Lampiran 5 Full SEM

191

AIC

Model AIC BCC BIC CAIC

Default model 54.231 55.822 116.899 135.899

Saturated model 56.000 58.346 148.353 176.353

Independence model 382.783 383.370 405.871 412.871

ECVI

Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI

Default model .273 .236 .350 .281

Saturated model .281 .281 .281 .293

Independence model 1.924 1.629 2.255 1.926

HOELTER

Model HOELTER

.05

HOELTER

.01

Default model 208 266

Independence model 18 22

Page 207: TESIS Lampiran 5 Full SEM

192

Variabel: Y1

Estimates (Group number 1 - Default model)

Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)

Maximum Likelihood Estimates

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

Y1.1.1 <--- Y1 1.000

Y1.1.2 <--- Y1 1.119 .096 11.702 ***

Y1.1.3 <--- Y1 1.105 .094 11.738 ***

Y1.1.4 <--- Y1 1.056 .096 10.944 ***

Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate

Y1.1.1 <--- Y1 .754

Y1.1.2 <--- Y1 .841

Y1.1.3 <--- Y1 .844

Y1.1.4 <--- Y1 .786

Variances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

Y1

.332 .056 5.971 ***

e31

.252 .031 8.233 ***

e32

.172 .026 6.698 ***

e33

.164 .025 6.620 ***

e34

.230 .029 7.820 ***

Page 208: TESIS Lampiran 5 Full SEM

193

Model Fit Summary

CMIN

Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF

Default model 8 2.708 2 .258 1.354

Saturated model 10 .000 0

Independence model 4 419.999 6 .000 70.000

RMR, GFI

Model RMR GFI AGFI PGFI

Default model .008 .993 .965 .199

Saturated model .000 1.000

Independence model .295 .441 .068 .264

Baseline Comparisons

Model NFI

Delta1

RFI

rho1

IFI

Delta2

TLI

rho2 CFI

Default model .994 .981 .998 .995 .998

Saturated model 1.000 1.000

1.000

Independence model .000 .000 .000 .000 .000

Parsimony-Adjusted Measures

Model PRATIO PNFI PCFI

Default model .333 .331 .333

Saturated model .000 .000 .000

Independence model 1.000 .000 .000

NCP

Model NCP LO 90 HI 90

Default model .708 .000 9.378

Saturated model .000 .000 .000

Independence model 413.999 350.481 484.925

FMIN

Model FMIN F0 LO 90 HI 90

Default model .014 .004 .000 .047

Saturated model .000 .000 .000 .000

Independence model 2.111 2.080 1.761 2.437

Page 209: TESIS Lampiran 5 Full SEM

194

RMSEA

Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE

Default model .042 .000 .154 .418

Independence model .589 .542 .637 .000

AIC

Model AIC BCC BIC CAIC

Default model 18.708 19.120 45.094 53.094

Saturated model 20.000 20.515 52.983 62.983

Independence model 427.999 428.205 441.192 445.192

ECVI

Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI

Default model .094 .090 .138 .096

Saturated model .101 .101 .101 .103

Independence model 2.151 1.832 2.507 2.152

HOELTER

Model HOELTER

.05

HOELTER

.01

Default model 441 677

Independence model 6 8

Page 210: TESIS Lampiran 5 Full SEM

195

Lampiran 5 : SEM Full Model

Page 211: TESIS Lampiran 5 Full SEM

196

SEM Full Model Sebelum Modifikasi

SEM Full Model Setelah Modifikasi

Page 212: TESIS Lampiran 5 Full SEM

197

Parameter Summary (Group number 1)

Weights Covariances Variances Means Intercepts Total

Fixed 45 0 3 0 0 48

Labeled 0 0 0 0 0 0

Unlabeled 36 76 35 0 0 147

Total 81 76 38 0 0 195

Assessment of normality (Group number 1)

Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.

Y1.1.4 1,000 5,000 -,796 -4,597 ,327 ,944

Y1.1.3 1,000 5,000 -,894 -5,161 ,560 1,618

Y1.1.2 1,000 5,000 -,746 -4,305 ,270 ,780

Y1.1.1 2,000 5,000 -,562 -3,243 -,476 -1,375

X3.2.1 1,000 5,000 -,372 -2,149 -,492 -1,420

X3.2.2 2,000 5,000 -,127 -,733 -,981 -2,832

X3.2.3 1,000 5,000 -,656 -3,788 ,187 ,539

Page 213: TESIS Lampiran 5 Full SEM

198

Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.

X3.1.1 2,000 5,000 -,196 -1,130 -,602 -1,739

X3.1.2 1,000 5,000 -,517 -2,982 ,003 ,008

X3.1.3 1,000 5,000 -,657 -3,794 ,477 1,378

X3.1.4 1,000 5,000 -,391 -2,258 -,366 -1,056

X2.4.1 1,000 5,000 -,594 -3,432 ,123 ,355

X2.4.2 1,000 5,000 -,558 -3,224 -,171 -,493

X2.4.3 1,000 5,000 -,618 -3,567 ,377 1,090

X2.3.1 1,000 5,000 -,773 -4,466 -,157 -,452

X2.3.2 1,000 5,000 -,371 -2,143 -,717 -2,071

X2.3.3 1,000 5,000 -,624 -3,604 ,001 ,002

X2.3.4 1,000 5,000 -,940 -5,429 ,840 2,425

X2.2.1 1,000 5,000 -,583 -3,367 -,618 -1,783

X2.2.2 1,000 5,000 -,538 -3,108 -,459 -1,325

X2.2.3 1,000 5,000 -,823 -4,754 ,273 ,788

X2.1.1 2,000 5,000 -,618 -3,567 -,546 -1,578

X2.1.2 1,000 5,000 -,733 -4,234 -,344 -,994

X2.1.3 1,000 5,000 -,895 -5,168 -,042 -,121

X1.3.1 1,000 5,000 -,451 -2,605 -,343 -,991

X1.3.2 2,000 5,000 -,303 -1,749 -,488 -1,408

X1.3.3 2,000 5,000 -,510 -2,945 -,430 -1,241

X1.2.1 1,000 5,000 -,875 -5,050 1,628 4,699

X1.2.2 1,000 5,000 -,687 -3,969 ,625 1,805

X1.2.3 1,000 5,000 -,587 -3,388 -,347 -1,001

X1.2.4 1,000 5,000 -,526 -3,038 -,069 -,199

X1.1.1 1,000 5,000 -,331 -1,913 -,216 -,624

X1.1.2 1,000 5,000 -,343 -1,978 -,211 -,609

X1.1.3 1,000 5,000 -,444 -2,564 ,095 ,274

Multivariate

280,555 40,096

Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance) (Group number 1)

Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2

74 117,953 ,000 ,000

113 101,891 ,000 ,000

25 100,261 ,000 ,000

27 93,853 ,000 ,000

26 91,791 ,000 ,000

126 89,348 ,000 ,000

114 86,105 ,000 ,000

174 85,108 ,000 ,000

44 80,968 ,000 ,000

108 79,275 ,000 ,000

28 77,748 ,000 ,000

Page 214: TESIS Lampiran 5 Full SEM

199

Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2

96 76,434 ,000 ,000

43 74,507 ,000 ,000

48 71,151 ,000 ,000

73 70,988 ,000 ,000

49 66,216 ,001 ,000

70 65,431 ,001 ,000

55 60,247 ,004 ,000

61 57,365 ,007 ,000

200 56,589 ,009 ,000

22 56,151 ,010 ,000

116 56,128 ,010 ,000

129 55,161 ,012 ,000

199 53,179 ,019 ,000

198 51,470 ,028 ,000

12 49,677 ,040 ,000

100 49,512 ,042 ,000

45 46,021 ,082 ,004

59 45,868 ,084 ,003

94 44,847 ,101 ,018

195 44,471 ,108 ,025

130 44,098 ,115 ,034

58 43,224 ,133 ,116

6 43,048 ,137 ,110

191 43,045 ,137 ,078

78 42,327 ,155 ,184

90 41,727 ,170 ,315

109 41,489 ,177 ,336

188 41,371 ,180 ,315

123 41,338 ,181 ,265

137 41,076 ,188 ,298

93 41,048 ,189 ,249

118 40,768 ,197 ,289

125 40,334 ,210 ,398

172 40,308 ,211 ,344

144 40,088 ,218 ,370

3 39,987 ,221 ,349

77 39,961 ,222 ,299

158 39,910 ,224 ,262

95 39,822 ,227 ,241

110 39,274 ,245 ,402

187 38,284 ,281 ,770

169 38,050 ,290 ,804

47 37,641 ,306 ,883

149 37,479 ,313 ,890

160 37,354 ,318 ,889

Page 215: TESIS Lampiran 5 Full SEM

200

Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2

136 37,113 ,327 ,914

189 36,941 ,335 ,922

20 36,249 ,364 ,983

141 35,914 ,379 ,992

190 35,909 ,379 ,988

2 35,749 ,386 ,990

10 35,458 ,399 ,994

87 35,199 ,411 ,997

66 34,407 ,448 1,000

148 34,327 ,452 1,000

72 34,199 ,458 1,000

24 33,345 ,500 1,000

103 33,098 ,512 1,000

154 33,096 ,512 1,000

134 32,908 ,521 1,000

18 32,603 ,536 1,000

82 32,386 ,547 1,000

30 32,309 ,551 1,000

85 32,230 ,555 1,000

161 31,744 ,579 1,000

155 31,731 ,579 1,000

19 31,525 ,590 1,000

173 30,360 ,647 1,000

175 30,331 ,648 1,000

150 30,285 ,650 1,000

97 30,214 ,654 1,000

120 30,120 ,658 1,000

117 30,085 ,660 1,000

107 30,005 ,664 1,000

8 29,952 ,666 1,000

162 29,803 ,674 1,000

76 29,699 ,678 1,000

102 29,630 ,682 1,000

119 29,305 ,697 1,000

65 29,199 ,702 1,000

41 29,024 ,710 1,000

1 28,989 ,712 1,000

170 28,947 ,714 1,000

171 28,876 ,717 1,000

4 28,756 ,722 1,000

145 28,700 ,725 1,000

152 28,660 ,727 1,000

142 28,397 ,738 1,000

92 28,227 ,746 1,000

Page 216: TESIS Lampiran 5 Full SEM

201

Estimates (Group number 1 - Default model)

Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)

Maximum Likelihood Estimates

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

Y1 <--- X1 ,074 ,037 1,985 ,047

Y1 <--- X2 ,103 ,046 2,261 ,024

Y1 <--- X3 ,433 ,065 6,713 ***

X1.1 <--- X1 ,159 ,064 2,469 ,014

X1.2 <--- X1 ,828 ,053 15,529 ***

X1.3 <--- X1 ,192 ,062 3,078 ,002

X2.1 <--- X2 ,929 ,060 15,432 ***

X2.2 <--- X2 ,289 ,073 3,988 ***

X2.3 <--- X2 ,201 ,045 4,495 ***

X2.4 <--- X2 ,297 ,052 5,677 ***

X3.1 <--- X3 ,534 ,054 9,807 ***

X3.2 <--- X3 ,377 ,053 7,046 ***

X1.1.3 <--- X1.1 1,000

X1.1.2 <--- X1.1 1,075 ,423 2,541 ,011

X1.1.1 <--- X1.1 1,181 ,501 2,359 ,018

X1.2.4 <--- X1.2 1,000

X1.2.3 <--- X1.2 ,658 ,078 8,389 ***

X1.2.2 <--- X1.2 ,586 ,071 8,272 ***

X1.2.1 <--- X1.2 ,219 ,073 2,988 ,003

X1.3.3 <--- X1.3 1,000

X1.3.2 <--- X1.3 1,154 ,300 3,851 ***

X1.3.1 <--- X1.3 3,816 1,240 3,079 ,002

X2.1.3 <--- X2.1 1,000

X2.1.2 <--- X2.1 1,012 ,060 16,893 ***

X2.1.1 <--- X2.1 ,833 ,055 15,125 ***

X2.2.3 <--- X2.2 1,000

X2.2.2 <--- X2.2 1,180 ,255 4,634 ***

X2.2.1 <--- X2.2 2,820 ,706 3,992 ***

X2.3.4 <--- X2.3 1,000

X2.3.3 <--- X2.3 ,939 ,164 5,727 ***

X2.3.2 <--- X2.3 1,447 ,423 3,418 ***

X2.3.1 <--- X2.3 1,157 ,451 2,565 ,010

X2.4.3 <--- X2.4 1,000

X2.4.2 <--- X2.4 ,855 ,150 5,693 ***

X2.4.1 <--- X2.4 ,788 ,147 5,377 ***

X3.1.4 <--- X3.1 1,000

Page 217: TESIS Lampiran 5 Full SEM

202

Estimate S.E. C.R. P Label

X3.1.3 <--- X3.1 ,704 ,115 6,106 ***

X3.1.2 <--- X3.1 ,597 ,118 5,055 ***

X3.1.1 <--- X3.1 ,672 ,115 5,834 ***

X3.2.3 <--- X3.2 1,000

X3.2.2 <--- X3.2 1,368 ,220 6,223 ***

X3.2.1 <--- X3.2 1,373 ,231 5,942 ***

Y1.1.1 <--- Y1 1,000

Y1.1.2 <--- Y1 ,576 ,064 9,059 ***

Y1.1.3 <--- Y1 ,481 ,089 5,372 ***

Y1.1.4 <--- Y1 ,837 ,057 14,687 ***

Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate

Y1 <--- X1 ,091

Y1 <--- X2 ,126

Y1 <--- X3 ,529

X1.1 <--- X1 1,000

X1.2 <--- X1 1,000

X1.3 <--- X1 1,000

X2.1 <--- X2 1,000

X2.2 <--- X2 1,000

X2.3 <--- X2 1,000

X2.4 <--- X2 1,000

X3.1 <--- X3 1,000

X3.2 <--- X3 1,000

X1.1.3 <--- X1.1 ,180

X1.1.2 <--- X1.1 ,199

X1.1.1 <--- X1.1 ,229

X1.2.4 <--- X1.2 ,921

X1.2.3 <--- X1.2 ,567

X1.2.2 <--- X1.2 ,560

X1.2.1 <--- X1.2 ,220

X1.3.3 <--- X1.3 ,227

X1.3.2 <--- X1.3 ,279

X1.3.1 <--- X1.3 ,848

X2.1.3 <--- X2.1 ,878

X2.1.2 <--- X2.1 ,880

X2.1.1 <--- X2.1 ,827

X2.2.3 <--- X2.2 ,285

X2.2.2 <--- X2.2 ,341

X2.2.1 <--- X2.2 ,840

X2.3.4 <--- X2.3 ,237

Page 218: TESIS Lampiran 5 Full SEM

203

Estimate

X2.3.3 <--- X2.3 ,221

X2.3.2 <--- X2.3 ,322

X2.3.1 <--- X2.3 ,224

X2.4.3 <--- X2.4 ,336

X2.4.2 <--- X2.4 ,281

X2.4.1 <--- X2.4 ,275

X3.1.4 <--- X3.1 ,647

X3.1.3 <--- X3.1 ,480

X3.1.2 <--- X3.1 ,392

X3.1.1 <--- X3.1 ,443

X3.2.3 <--- X3.2 ,395

X3.2.2 <--- X3.2 ,662

X3.2.1 <--- X3.2 ,613

Y1.1.1 <--- Y1 ,996

Y1.1.2 <--- Y1 ,576

Y1.1.3 <--- Y1 ,372

Y1.1.4 <--- Y1 ,801

Variances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

X1

1,000

X2

1,000

X3

1,000

z1

,399 ,057 6,950 ***

e3

,756 ,075 10,064 ***

e2

,705 ,070 10,026 ***

e1

,638 ,064 9,940 ***

e7

,123 ,039 3,127 ,002

e6

,626 ,067 9,412 ***

e5

,514 ,055 9,431 ***

e4

,647 ,065 9,919 ***

e10

,683 ,069 9,916 ***

e9

,582 ,059 9,882 ***

e8

,211 ,036 5,785 ***

e13

,255 ,036 7,044 ***

e12

,257 ,036 7,100 ***

e11

,276 ,034 8,187 ***

e16

,948 ,095 10,021 ***

e15

,885 ,089 9,945 ***

e14

,279 ,035 7,996 ***

e20

,684 ,057 12,078 ***

e19

,699 ,060 11,731 ***

Page 219: TESIS Lampiran 5 Full SEM

204

Estimate S.E. C.R. P Label

e18

,736 ,066 11,165 ***

e17

1,027 ,104 9,916 ***

e23

,692 ,055 12,504 ***

e22

,748 ,062 11,989 ***

e21

,667 ,056 11,910 ***

e27

,397 ,048 8,183 ***

e26

,470 ,051 9,197 ***

e25

,559 ,059 9,457 ***

e24

,527 ,056 9,380 ***

e30

,770 ,068 11,325 ***

e29

,341 ,041 8,233 ***

e28

,445 ,052 8,487 ***

e31

,005 ,033 ,144 ,886

e32

,448 ,045 9,861 ***

e33

,965 ,082 11,741 ***

e34

,263 ,034 7,670 ***

Model Fit Summary

CMIN

Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF

Default model 147 707,15 448 ,00 1,58

Saturated model 595 ,00 0

Independence model 34 6004,18 561 ,00 10,70

RMR, GFI

Model RMR GFI AGFI PGFI

Default model ,09 ,84 ,79 ,63

Saturated model ,00 1,00

Independence model ,24 ,26 ,22 ,25

Baseline Comparisons

Model NFI

Delta1 RFI rho1

IFI Delta2

TLI rho2

CFI

Default model ,88 ,85 ,95 ,94 ,95

Saturated model 1,00

1,00 1,00

Independence model ,00 ,00 ,00 ,00 ,00

Parsimony-Adjusted Measures

Model PRATIO PNFI PCFI

Default model ,80 ,70 ,76

Page 220: TESIS Lampiran 5 Full SEM

205

Model PRATIO PNFI PCFI

Saturated model ,00 ,00 ,00

Independence model 1,00 ,00 ,00

NCP

Model NCP LO 90 HI 90

Default model 259,15 190,77 335,45

Saturated model ,00 ,00 ,00

Independence model 5443,18 5197,55 5695,29

FMIN

Model FMIN F0 LO 90 HI 90

Default model 3,55 1,30 ,96 1,69

Saturated model ,00 ,00 ,00 ,00

Independence model 30,17 27,35 26,12 28,62

RMSEA

Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE

Default model ,05 ,05 ,06 ,19

Independence model ,22 ,22 ,23 ,00

AIC

Model AIC BCC BIC CAIC

Default model 1001,15 1063,89 1486,00 1633,00

Saturated model 1190,00 1443,96 3152,50 3747,50

Independence model 6072,18 6086,69 6184,32 6218,32

ECVI

Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI

Default model 5,03 4,69 5,41 5,35

Saturated model 5,98 5,98 5,98 7,26

Independence model 30,51 29,28 31,78 30,59

HOELTER

Model HOELTER

.05 HOELTER

.01

Default model 141 147

Independence model 21 22


Top Related