ETIKA BISNIS PENGANUT AGAMA KHONGHUCU
DALAM KEMAJUAN WIRAUSAHANYA
( Studi Kasus di Karawang )
TESIS
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
memperoleh Gelar Magister Agama (M.Ag)
Oleh :
Lim Biauw Hok
NIM : 21160321000005
PROGRAM MAGISTER STUDI AGAMA-AGAMA
KONSENTRASI AGAMA KHONGHUCU
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441-H / 2020-M / 2571-K
ii
iii
iv
v
vi
ABSTRAK
Lim Biauw Hok.
Kata kunci : Etika bisnis penganut Agama Khonghucu dalam kemajuan
Wirausahanya. (studi kasus di Karawang).
Semua orang dapat melakukan wirausaha tetapi setiap orang akan
berbeda-beda dalam pengelolaan usahanya tersebut, tesis ini mengangkat
tema tentang Etika bisnis Penganut Agama Khonghucu dalam Kemajuan
Wirausahanya, penulis mengangkat tema ini dengan latar belakang bahwa
orang Tionghoa itu memiliki kemampuan yang sudah teruji dalam hal bisnis
atau dagang yang terkenal dan maju dimana-mana, serta orang Tionghoa
dapat bertahan hidup dimanapun mereka berada.
Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri faktor-faktor apa saja
dalam etika bisnis penganut Agama Khonghucu dalam kemajuan
wirausahanya, serta pandangan masyarakat penganut Agama Khoghucu yang
beretnis Tionghoa di Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat,
Kabupaten Karawang dalam mengelola bisnisnya.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Kualitatif, penulis secara
langsung meneliti di lapangan melalui wawancara kepada pengusaha-
pengusaha Tionghoa yang beragama Khonghucu dan pengusaha Tionghoa
lainnya yang bukan beragama Khonghucu.
Para pengusaha Tionghoa di Kelurahan Nagasari, Kecamatan
Karawang Barat, Kabupaten Karawang telah mempraktekan etika bisnis
Agama Khonghucu seperti cinta kasih, Kebenaran, Kesusilaan, Bijaksana,
dan Dapat dipercaya, ramah tamah, fokus, ulet, tidak mudah putus asa,
hemat, dan konsisten pada saat menjalankan usahanya, sehingga bisnis yang
mereka kelola dapat stabil, dan mengalami kemajuan-kemajuan, bahkan ada
yang bisnisnya itu sampai turun temurun ke generasi selanjutnya.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa etika bisnis Agama
Khonghucu
dapat diterapkan pula oleh semua pengusaha Tionghoa, walaupun mereka itu
bukan penganut Agama Khonghucu, ini disebabkan Agama Khonghucu
sudah
menjadi budaya yang begitu kuat secara turun temurun kepada semua etnis
Tionghoa.
kata Kunci : Etika Bisnis Agama Khonghucu, pengusaha Tionghoa
Karawang.
vii
ABSTRACT
Lim Biauw Hok.
Confucian Business ethics in the progress of entrepreneursship ( case study
in Karawang ).
All the people can do entrepreneurship but everyone will be different
in managing their business, this thesis raises the ethics of business in
confucian religious and progress of chinese enrepreneurs in Karawang,
the outher raises this theme with the background that chinese people have
proven abilities in terms of business or traders who can progress everywhere
and chinese people can survive wherever they are.
This study aims to explore any factors in business ethics of
confucian religion and progress of chinese entrepreuneurs, and the views of
the chinese community in the nagasari sub district, west karawang sub
district, karawang district and entrepreneurial progress.
This type of research uses qualitative research, the auther directly
researches in the field through interviews with chinese entrepreneurs who are
confucian and other chinese businessmen.
Most of the chinese entrepreneurs in the nagasari, west Karawang,
Sub-district, district karawang, has practiced business ethics in confucian
teachings, like love, truth, morality, wise, trustworthy, friendly, focused,
tenacios, not easily, discouraged, thrifty, and consistent when carrying out its
business so they experience progress in his business.
In this research it was found that the business ethics of Confucianism
can also be applied by all Chinese entrepreneurs even though they are not
followers of Confucianism, this is because Confucianism has become a
culture that is so strong hereditary to all ethnic Chinese.
The keyworlds : business ethics, the teaching of the confucian religion, the
chinese entrepreneur karawang.
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur serta terima kasih penulis senantiasa panjatkan
kehadirat Huang Tian Khalik Semesta Alam, dan dengan bimbingan Nabi
Agung Kongzi yang telah penulis terima selama ini, sehingga penulis dapat
melanjutkan kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
sampai dengan selesainya penulisan tesis ini dengan judul Etika Bisnis
Penganut Agama Khonghucu dalam Kemajuan wirausahanya (studi kasus
di Karawang).
Tesis ini ditulis sebagai persyaratan akhir bagi penulis untuk
menyelesaikan studi
pada Program Magister Studi Agama-agama di Fakultas Ushuluddin
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis berterima kasih kepada para pelaksana program Magister
Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
serta berbagai pihak yang senantiasa memberikan dukungan dan
bantuannya, baik moril maupun materiil, dengan ini penulis
menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Ibu Prof. Dr.Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, M.A ,Rektor
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. Masri Mansoer, MA ,Wakil Rektor 3, dan dosen
pembimbing Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr.Yusuf Rahman, M.A. Dekan Fakultas Ushuluddin
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dr.Bustamin, SE, M.Si, Ketua Program Magister, Program S2,
Jurusan Studi Agama-agama, Fakultas Ushuluddin Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
ix
5. Bapak Dr. Ahmad Fudhaili, M.Ag, Sekretaris Program Studi Agama-
agama Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Prof. Dr. M. Ikhsan Tanggok M.Si, dosen pembimbing dan
pengajar Program Studi Agama-agama Fakultas Ushuluddin Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Segenap dosen-dosen pengajar perkuliahan Program Magister
Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberi bimbingan dan ilmu kepada penulis selama
perkuliahan, antara lain Prof. Dr. Zainun Kamaluddin F. M.A, Prof. Dr.
Kautsar Azhari Noer, Dr. Sri Mulyati, M.A., Dr. M. Amin Nurdin, M.A.,
Dr. Media Zaenul Bahri, M.A., Dr. Abdul Azis, Dr. Fariz Pari, Dr. Drs.
Ws. Chandra Setiawan M.M., Ph.D., Dr. Drs. Ws. Ongky Setio Kuncono,
S.H., M.M, Ws. Mulyadi, M.Ag., dan Js. Sugiandi Suryaatmaja, M.Ag.
8. Seluruh Tim Penguji Tesis, yang telah bersedia meluangkan waktunya
untuk menguji tesis ini, semoga semua amal kebajikannya mendapatkan
berkah yang melimpah dari Tian Tuhan Yang Maha Esa.
9. Pak Toto Tohari M.Ag., dan segenap staf administrasi tata usaha,
pengurus Perpustakaan Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta dan perpustakaan pusat Universtitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, begitu pula untuk perpustakaan
umum Kabupaten Karawang yang telah memberikan fasilitas membaca
dan meminjamkan buku-bukunya.
10. Seluruh pengurus MATAKIN Pusat Jakarta, yang telah memberikan
dukungan dan masukannya, sehingga penulis dapat melanjutkan kuliah
lagi kejenjang S2.
11. Papa Lim Djoe Hoat almarhum, Mama Gouw Lin Nio yang tercinta,
yang senantiasa mengatakan betapa pentingnya arti sebuah pendidikan
x
bagi kehidupan manusia, serta selalu memberikan dukungan moril dan
materiil, kepada semua anak-anaknya supaya berjuang meraih sekolah
setinggi mungkin, begiu pula buat kakak tercinta Lim Pien Biauw dan
Lim Biauw Lie almarhum, yang telah memberikan spirit bagi penulis
untuk kuat dan sabar dalam menghadapi kehidupan ini, begitupun isteri
tercinta Tjan Sian Hoa yang senantiasa berdoa dan mendukung supaya
penulis cepat menyelesaikan studinya.
Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
yang telah memberikan banyak perhatian dan dukungannya, baik moril
maupun materiil sehingga tesis ini berhasil diselesaikan. Semoga tesis
ini, dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi penulis
maupun pembaca, segala kritik dan saran sangat penulis nantikan demi
sempurnanya tesis ini.
Karawang, 21 Januari 2020
Penulis
( Lim Biauw Hok )
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL TESIS ...................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN (KEASLIAN TESIS) ............................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN TESIS TERTUTUP..................... iv
PENGESAHAN PANITIA UJIAN TESIS TERBUKA....................... v
ABSTRAK . ............................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ............................................................................. viii
DAFTAR ISI ........................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................... 5
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................... 13
D. Tujuan Penelitian ................................................................... 14
E. Manfaat Penelitian ................................................................. 14
F. Tinjauan Pustaka .................................................................... 14
G. Kerangka Teori ...................................................................... 17
H. Sistematika Penulisan ............................................................ 23
BAB II. KERANGKA KONSEPTUAL DAN KERANGKA TEORI 25
A. Kerangka Konseptual ............................................................. 25
1. Pengertian Etika .............................................................. 25
2. Etika Menurut Para Ahli ................................................. 26
3. Pengertian Etika Bisnis ................................................... 27
4. Tujuan Etika Bisnis ......................................................... 28
5. Etika Dalam Ajaran Agama Khonghucu ........................ 29
xii
B. Pengertian Bisnis.................................................................... 33
1. Bisnis ................................................................................. 33
2. Bisnis Dalam Ajaran Agama Khonghucu ......................... 33
C. Pengertian Kemajuan ............................................................. 38
1. Kemajuan .......................................................................... 38
2. Kemajuan Dalam Ajaran Agama Khonghucu ................... 40
D. Pengertian Wirusaha .............................................................. 43
1. Wirausaha .......................................................................... 43
2. Wirausaha Dalam Ajaran Agama Khonghucu .................. 45
E. Prinsip orang Tionghoa dalam bisnis ................................... 46
BAB III. METODE PENELITIAN ....................................................... 58
A. Metode Penelitan.................................................................... 58
B. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 59
1. Wawancara ...................................................................... 59
2. Observasi ....................................................................... 59
C. Sumber Data ........................................................................... 60
1. Data Primer ......................................................................... 60
2. Data Sekunder ........................................................................ 61
D. Metode Analisis Data ............................................................. 61
1. Data Reduksi .......................................................................... 61
2. Data Display ........................................................................ 61
BAB IV. ETIKA BISNIS PENGANUT AGAMA KHONGHUCU
DALAM KEMAJUAN WIRAUSAHANYA (STUDI KASUS
DI KARAWANG)................................................................... 62
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ....................................... 62
1. Asal muasal Orang Tionghoa .............................................. 62
2.Lima suku Tionghoa yang tersebar di Indonesia ................ 63
3. Kelenteng Sian Djin Ku Poh ................................................. 67
xiii
4. Jejak Gerabah dan Keramik di Karawang ........................ 69
B. Penduduk Kabupaten Karawang ............................................ 70
1 .Penduduk Karawang tiap distrik tahun 1930 ..................... 70
2.Jumlah penganut Agama dan Kepercayaan ........................ 72
3.Tempat Ibadah .................................................................. 74
4. Komposisi Etnis ............................................................... 75
C. Gambaran Wirausaha Orang Tionghoa di Karawang .......... 76
D. Ayat-ayat Pendukung etika bisnis .......................................... 84
E. Pembahasan Etika Bisnis dalam Agama Khonghucu ............ 92
F. Pembahasan Faktor-faktor Kemajuan Wirausaha .................. 104
G. Pembahasan Hubungan Etika Bisnis dengan Kemajuan
Usaha ...................................................................................... 113
BAB V. PENUTUP .................................................................................. 122
A. Kesimpulan ............................................................................ 122
B. Saran....................................................................................... 122
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 127
BIODATA PENULIS ............................................................................... 132
LAMPIRAN
A. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014
B. Foto Kelenteng Sian Djin Ku Poh Karawang
C. Daftar Pertanyaan untuk Informan
D. Tandatangan Informan dan Transkrip Wawancara dengan Informan :
1. Transkrip Wawancara dengan Bpk. Herry Wiratma SE
2. Transkrip Wawancara dengan Bpk. Js.Ir. Wawan Kurniawan
3. Transkrip Wawancara dengan Bpk. Johanka
4. Transkrip Wawancara dengan Bpk. Edy
5. Transkrip Wawancara dengan Bpk. Juidi Hadiman
xiv
6. Transkrip Wawancara dengan Bpk. Suyatna
7. Transkrip Wawancara dengan Ibu Lie Boet Nio
8. Transkrip Wawancara dengan Bpk. Sandy Solihin SE
9. Transkrip Wawancara dengan Bpk. Tan Khu An
10. Transkrip Wawancara dengan Bpk. Shi Tian Seng
11. Transkrip Wawancara dengan Bpk. Tan Tian Tjeng
12. Transkrip Wawancara dengan Ibu Siem Kian Nio
E. Foto dengan Informan.
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Contoh Bahasa Indonesia, Mandarin, Hokkian, Hakka,
Tiociu, dan Kanton .................................................................... 55
Tabel 4.2 Penduduk Kabupaten Karawang tahun 1930 .......................... 58
Tabel 4.3 Jumlah penganut Agama dan kepercayaan Kecamatan
Karawang Barat tahun 2017 ..................................................... 59
Tabel 4.4 Tempat ibadah di Kecamatan Karawang Barat tahun 2017 ...... 60
Tabel 4.5 Komposisi etnis di Kecamatan Karawang barat tahun 2017 .... 61
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur organisasi Toko Fajar ................................................. 64
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Asal muasal etnis Tionghoa dimulai jauh sebelum masa
pemerintahan kolonial Belanda, etnis Tionghoa adalah bangsa pedagang
dan datang ke kepulauan Indonesia untuk satu tujuan, yaitu berdagang.1
Perlu dipahami bahwa orang Tionghoa adalah etnis yang paling fleksibel,
mudah berubah, dan menyesuaikan diri dengan keadaan yang
bagaimanapun, mereka akan dapat hidup dan mencari makan dimanapun
mereka berada, inilah salah satu kepandaian dan keterampilan etnis
Tionghoa.2 Kita mendapat kesan bahwa kecenderungan dan sepak terjang
orang Tionghoa dalam dunia bisnis sukar ditandingi oleh bangsa-bangsa
lain, seakan-akan orang Tionghoa dilahirkan untuk berdagang.3
Secara umum perlu dipahami bahwa bagaimanapun pelaku
bisnis etnis Tionghoa dikenal sebagai pekerja keras, hemat, dan ulet,
nilai-nilai keutamaan itu Sekaligus mengandaikan pelaku bisnis etnis
Tionghoa memiliki perencanaan Jangka panjang dan bukan
berorientasi pada keuntungan tinggi yang sesegera didapat.4 Namun
tidak dapat dipungkiri bahwa Konfusianisme bersama dengan Taoisme,
dan Buddhisme, sebagai sebuah aliran Agama membentuk apa yang kita
kenal sebagai Budaya Tionghoa.5
1 Justian Suhandinata, WNI keturunan Tionghoa dalam stabilitas ekonomi dan politik
Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009. h 10
2 Muhammad Djakfar,Etika Bisnis, Penebar Swadaya, cetakan 1, Jakarta,2012. h 313
3 Thomas Liem Tjoe, Ilmu Bisnis Tionghoa, Medpress,Yogyakarta, cetakan pertama,
2008. h 74-75
4 Muhammad, Djakfar, Etika Bisnis. h 314
5 Michael Justin,Lee, Jadi kaya cara China, PT.Bhuana Ilmu Populer, Jakarta, 2013,
h 13
2
Konfusius mengajarkan bahwa semua orang adalah bahan mentah
dan memiliki potensi yang sama, tetapi potensi tersebut harus
dikembangkan, dalam bentuk yang sempurna, pengembangan potensi itu
merupakan cara perbaikan untuk mengurangi kecenderungan
menyimpang dari perilaku etis yang merupakan halangan, bukan hanya
untuk moral pribadi melainkan juga untuk keharmonisan dunia, ide
tentang pengembangan moral bukan hanya merupakan sebuah
kemungkinan melainkan juga keharusan yang penting.6
Rushang atau ilmu bisnis Agama Khonghucu mengajarkan bahwa
kegiatan ekonomi itu perlu dikaitkan dengan moralitas pelaku bisnisnya,
dasar pemecahan masalah yang dipakai Rushang adalah ajaran
Khonghucu yang tertulis didalam Kitab Yi Jing, semua hal dialam
semesta ini mempunyai dua unsur yang berbeda, tetapi saling melengkapi
yaitu Yin dan Yang, kegiatan usaha harus dijaga keseimbangan Yin dan
Yang agar tidak rusak dan bangkrut, hubungan manusia dalam internal
perusahaan harus dijaga agar tidak terjadi perpecahan, hubungan dengan
pihak luar seperti pelanggan dan mitra bisnis dari perusahaan lain juga
perlu dijaga agar tidak saling bermusuhan, kebersihan lingkungan fisik
perlu dijaga agar tidak dipersalahkan bila timbul wabah penyakit.7
Orang Tionghoa percaya untuk menjadi pelaku bisnis yang
matang dan lihai, seseorang perlu memulai dan belajar dari bawah walau
sebetulnya tidak ada batasan waktu bagi seseorang untuk memulai
bisnisnya, dalam falsafah bisnis orang Tionghoa yang disampaikan dari
mulut kemulut, berbisnis juga tidak boleh mengharapkan keuntungan
berlebih-lebihan dengan cara yang mudah, mereka lebih suka bersiap
6 Michael Justin,Lee, Jadi Kaya Cara China h 15-16
7 Xs. Oesman Arie, Rushang Ilmu Bisnis Khonghucu,
www.gentanusantara.com/rushang-ilmu-bisnis-khonghucu, pada tanggal 27 Januari 2019,
pukul 20.00 WIB
3
sedia menghadapi segala kemungkinan, seperti kerugian dan kegagalan
pada tahap awal.8
Modal di dalam ilmu ekonomi diartikan secara konvensional
sebagai segala sesuatu yang dapat meningkatkan kemampuan untuk
melakukan pekerjaan yang berguna, manusia merupakan suatu bentuk
modal, semua orang memiliki paling sedikit satu bentuk modal yaitu
kemampuan mereka untuk bekerja, inilah modal yang dibawa orang
Tionghoa ke Amerika dan ke seluruh dunia, dan biasanya tanpa modal
lain.9
Kunci kesuksesan bisnis ada pada hubungan yang terbina dengan
dunia luar, seperti yang diutarakan oleh Peter F. Drucker: tujuan bisnis
adalah untuk menciptakan pelanggan.10
Ajaran Agama Khonghucu
meliputi banyak hal mulai dari moral dan etika, politik, hingga ekonomi,
dalam ajaran ekonomi, Konfusius menekankan pentingnya sifat kerja
keras, etos yang tinggi, sabar, tidak mudah putus asa, cerdas, serta berani
memulai. 11
Di dalam Ekonomi Agama Konghucu itu berkaitan erat antara
uang dan moral, Nabi Kongzi bersabda : “Jika penduduk bertambah
banyak, sejahterakanlah mereka dan kemudian berikanlah pendidikan”.
Mengzi berkata ; “Hanya orang yang benar-benar terpelajar
(JunZi) meskipun tanpa penghasilan tetap, mampu menjaga kelurusan
hatinya, dan orang-orang yang kurang berpendidikan (Xiao Ren), Jika
memiliki penghasilan tetap takkan mampu menjaga kelurusan hatinya,
8 Thomas Liem Tjoe, Ilmu Bisnis Tionghoa, h 77
9 Michael Justin Lee, Jadi Kaya Cara China, h 5-6.
10Tay Boon, Suat, 12 Rules of Management Effectiveness, PT Elex Media
Komputindo, Jakarta, 2014, h 22 11
Emsan, Bisnis Sukses ala Tiongkok, India, & Arab, Penerbit Laksana, Yogyakarta,
cetakan pertama, 2018 h 43
4
jika hatinya tidak lurus lagi, apapun yang terjadi, seperti membuang diri,
melakukan penyimpangan moral, kerusakan moral, dan pelanggaran
terhadap hukum.12
Ini menunjukan bahwa didalam bisnispun diperlukan suatu etika
didalam pengelolaannya, etika ini sangat erat hubungannya dengan
perilaku manusia, khususnya perilaku para pelaku bisnis, apakah
berperilaku etis ataukah berperilaku tidak etis, RW.Griffin
mengemukakan bahwa “perilaku etis adalah perilaku yang sesuai dengan
norma-norma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan
tindakan-tindakan yang bermanfaat dan yang membahayakan”.
Sedangkan menurut Vincent Barry menyatakan : “Business ethics
is the study of what constitutes and human conduct ,including, relalted
action and values, in a business contact. (Etika bisnis adalah studi tentang
baik buruknya mengenai sikap manusia, termasuk tindakan-tindakan
relasi dan nilai-nilai dalam kontrak bisnis)”.13
Nabi Kongzi yakin bahwa hanya dengan mempraktekkan
kemanusiaan yang sungguh-sungguh, seorang manusia dapat disebut
sebagai manusia superior atau manusia sejati (Jun Zi), memikirkan orang
lain, melupakan kepentingan pribadi, tidak pernah menonjolkan diri
adalah ciri utama dari pemimpin yang rasional, bertoleransi dan
berpengetahuan luas. Dalam melakukan pembinaan diri, pemimpin
memberikan perhatian yang hati-hati pada aspek moral dan kecerdasan
seorang manusia.
12
Thomas Hosuck Kang, Tanya jawab Khonghucu dan Konfusianisme,penerbit
Konfusian Washington DC, November 1997, h 126 13
Djasmin Saladin,Pengantar Bisnis, Penerbit Agung Ilmu,Bandung, cetakan kedua
2008,h25
5
Nabi Kongzi bersabda:“Seorang Jun Zi-Kun Cu hanya mengerti
akan kebenaran, sebaliknyaseorang Xiao Ren – Siau Jin hanya mengerti
akan keuntungan “.14
Atas dasar itu penulis mengambil tema penelitian dengan judul :
Etika Bisnis Penganut Agama Khonghucu Dalam Kemajuan
Wirausahanya. (Studi Kasus Di Karawang).
B. Identifikasi Masalah.
Ketika seseorang terjun dalam dunia wirausaha akan ditemui
kendala-kendala atau permasalahan yang akan dihadapi dalam mengelola
usahanya tersebut, penulis kutip dari viva.co.id Lima masalah yang sering
timbul saat membuka usaha adalah :
1.Promosi.
Promosi merupakan salah satu ujung tombak suatu produk atau
perusahaan, promosi bisa dilakukan dengan berbagai cara termasuk iklan di
tv, majalah, dapat juga dengan media online, website, sosial media, jejaring
sosial dan sebagainya.
2. Modal.
Untuk memperoleh modal salah satu solusinya adalah mencari
pinjamanke bank atau investor yang bisa memberikan dana segar.
3. SDM.
14
Sheh Seow Wah,Chinese Leadership,Mulai dari zaman klasik sampai zaman
modern, PT Elex Media Komputindo,Jakarta,2013, h 55
6
Bila bisnis masih dalam taraf kecil, lebih baik memanfaatkan tenaga
kerja yang ada disekitar kita, misalnya teman, keluarga, saudara, tetangga,
kalau bisnis Sudah berkembang bisa mrekrut tenaga keerja yang profesional.
4. Pemasaran,
Seringkali sebuah usaha tidak memiliki tempat untuk memasarkan
produknya, sehingga usaha sulit untuk berkembang, maka tim pemasaran
akan mencari tahu serta mencari strategi atas tren yang sedang terjadi.
5.Persaingan.
Salah satu cara untuk menghadapi persaingan adalah dengan
membuat produk atau jasa yang berkualitas baik dan promosi yang
meyakinkan, serta adanya terobosan dan kreatifitas.15
Disamping masalah-masalah tersebut ada pula 6 kendala usaha saat mulai
bisnis, penulis kutip dari entreuprneurcamp.id, yaitu :
1.Bingung mau usaha apa.
Ketika seseorang akan memulai terjun dalam bisnis banyak pilihan
yang bisa digarap, akan tetapi saking banyaknya pilihan kadangkala
membuat orang mengalami kebingungan mau usaha apa yang
menguntungkannya.
2. Takut gagal.
Bagi pemula yang memulai bisnis akan mengalami suatu perasaan
takut, bagaimana usaha yang dirintisnya ini kalau mengalami kegagalan.
3. Tidak ada modal.
15
Diakses dari Daurina Lestari, Lima Masalah Yang Sering Muncul Saat anda Buka
Usaha, www.viva.co.id/672395-lima-masalah-yang-sering-muncul-saat-anda-buka-usaha,
pada tanggal 30 Desember 2018 pukul 22.30
7
Ini kendala yang sering dihadapi bagi seseorang yang akan banting
stir untuk menjadi pengusaha, bagaimana cara mendapatkan modal untuk
usahanya ini.
4. Tidak ada tempat usaha.
Begitu pula mengenai tempata untuk usaha, akan menjadi
kendala awal bagi seorang pengusaha yang memulai usahanya,
dimana tempat yang cocok dan menguntungkan untuk membuka
usahanya.
5. Tidak punya skill.
Bagi yang awal belum pernah sama sekali terjun didunia
bisnis akan merasakan kebimbangan apakah mampu untuk menjadi
seorang pengusaha.
6. Belum siap keluar dari pekerjaan.
Bagi seorang karyawan berencana untuk memulai bisnis akan
dihadapkan dengan rasa ragu-ragu, apakah lebih baik segera keluar
dari pekerjaan yang sekarang, ataukah nanti saja setelah dirasakan
semuanya sudah siap untuk memulai bisnis.16
Permasalahan lainnya adalah 7 kendala dalam memulai
berbisnis penulis ambil dari bisnis jasa.id yaitu :
1. Perasaan khawatir atau takut gagal.
Tidak ada yang salah dengan perasaan khawatir mengalami
kegagalan, apalagi jika sebelumnya belum pernah berkenalan dengan
16
Diakses dari Tri Andry, 6 Kendala Usaha Yang Kerap dialami saat ingin memulai
Bisnis, entrepreuneurcamp.id/kendala-usaha/ pada tanggal 30 desember 2018 pukul 22.40
WIB
8
dunia bisnis, hal ini juga pernah dialami oleh sebagian besar para
pengusaha yang sekarang sudah mencapai kesusksesan menjalankan
roda bisnisnya.
2.Tidak punya modal.
Merupakan suatu hal yang penting dalam memulai suatu
usaha, ada beberapa alternatif untuk mengatasinya :
a. Pakai apa yang sudah kita miliki sebagai modal, seperti motor,
HP, tabungan dan sebagainya
b. Pilih bisnis yang tidak perlu banyak modal uang, seperti menjadi
makelar tanah, mobil, motor, cukup dengan modal banyak relasi
c. Bekerja dahulu di bidang yang sesuai dengan bisnis yang kita
Rencanakan contoh ingin buka bengkel las, maka carilah kerja di
bidang bengkel las,dengan cara ini maka akan mendapatkan
keuntungan ganda, selain menerima gaji bulanan untuk ditabung
dan modal usaha kelak, juga bisa belajar seluk beluk bengkel las
yang sangat berguna saat nanti akan membuka usaha bengkel las
sendiri.
d. Pinjam modal alias utang dahulu pada orangtua, saudara, teman,
atau pinjam ke bank.
e. Cari investor, presentasikan apa keuntungannya jika mereka mau
mendanai proyek bisnis kita, ini dapat dilakukan jika ide bisnis
sudah terencana dengan matang.
3.Tidak punya skill atau kemampuan.
Dalam berbisnis kemampuan atau skill termasuk
keterampilan dan pengalaman, sebenarnya merupakan faktor utama
9
dalam mengelola sebuah usaha, jika belum punya skill berbisnis ada
cara untuk mengakalinya misalnya :
a. Kursus atau belajar secara otodidak lewat buku, majalah, website,
maupun forum diskusi online di internet
b. Rajin mengikuti seminar dan pelatihan kewirausahaan, bisa juga
minta
c. diajari langsung oleh kenalan yang sudah lama berkecimpung
dalam dunia wirausaha.
d. Gunakan skill orang lain, dengan mencari orang yang memang
ahli di bidangnya dan rekrut sebagai manajer untuk mengelola
bisnis anda.
e. Bekerja dahulu sebagai karyawan sambil menyerap ilmu pada
perusahaan tempat bekerja.
4.Tidak ada tempat untuk buka usaha,
Hambatan bagi orang yang ingin usaha adalah terbentur
belum memiliki tempat usaha yang strategis, solusinya adalah :
a. Manfaatkan tempat tinggal, atau bisa juga rumah sendiri atau
ditempat kontrakan.
b. Pilih jenis usaha yang bisa dilakukan dimana saja, contoh bisnis
online, jadi makelar, jasa servise panggilan, ojek, jadi pemborong
bangunan
c. Kerja sama dengan orang yang memiliki tempat strategis namun
tidak dimanfaatkan, tawarkan pembagian keuntungan sebagai
ganti uang sewa.
10
d. Ajukan permohonan kepada instansi pemerintah yang punya
lahan kosong untuk dijadikan lokasi bisnis.
e. Memanfaatkan tanah kosong yang tidak bertuan secara non
permanen, dengan sistem bongkar pasang, misalnya menjadi
penjual buah-buahan, makanan, jual helm, jas hujan.
f. Menggunakan armada mobil ( Pick up, sepeda motor) sehingga
dapat dagang secara berpindah-pindah tempat usaha, misalnya
menjual alat kebutuhan rumah tangga keliling, jual tahu bulat
5.Takut meninggalkan pekerjaan,
Ini adalah dilema terbesar bagi seorang karyawan yang ingin
banting setir untuk menjadi seorang pengusaha, apa lagi ditempat
kerjanya sudah punya jabatan tinggi dengan gaji yang tinggi ditempat
kerjanya, problem yang terberat apalagi sudah berkeluarga, solusinya
adalah :
a. Mencari bisnis sampingan, cari usaha yang bisa dilakukan disela
waktu bekerja, jadi berwirausaha tanpa meninggalkan pekerjaan
tetap, jika suatu saat nanti bisnisnya ini ternyata sudah jelas dan
menguntungkan, dimana laba lebih besar daripada gaji yang
diterima setiap bulan, maka lebih baik fokus untuk menekuni
bisnis.
6. Bingung mau berbisnis apa.
Kebanyakan pilihan, akan membuat orang kebingungan, mau
terjun ke bisnis otomotif tetapi banyak saingannya, ingin membuka
start up e-commerce tetapi kelihatannya bisnis jasa perhotelan lebih
menguntungkan, untuk mengatasi ini maka dapat digunakan hal
seperti ini:
11
a. Bidang usaha apa yang paling kita minati
b. Jenis usaha apa yang betul-betul kita kuasai
c. Bisnis apa yang kira-kira prospek bisnisnya menguntungkan
dalam jangka waktu yang panjang
d. Berapa besarnya modal yang mampu kita dapatkan
e. Dimana bisnis ini akan dijalankan.
7. Malas.
Rasa malas terkadang sulit untuk dihilangkan, cara
mengatasinya
adalah dengan mengubah mindset pikiran kita, yaitu
a. Malas menjadi orang miskin terus menerus
b. Malas dihina terus oleh orang lain
c. Malas bikin malu keluarga
d. Malas melihat banyak pengangguran tidak punya pekerjaan
e. Malas kelamaan menunggu kebijakan dari pemerintah dalam hal
pegentasan kemiskinan yang tidak kunjung datang. Jenis-jenis
kemalasan
inilah yang dibutuhkan oleh seorang calon pengusaha sejati untuk
membangun kerajaan bisnisnya. 17
Ada juga masalah yang timbul dalam wirausaha, diantaranya 8
kendala dalam memulai usaha, penulis ambil dari viva.co.id yaitu :
1.SDM.
17
Diakses dari Agus Toni Indriyatno, 7 Kendala dan Solusi saat Merintis Usaha,
www.bisnisjasa.id/ 2017/09/7-kendala-dan-solusi-saat-merintis-usaha.html, pada tanggal 30
Desember 2018 pukul 22.50 WIB
12
Ketika memulai usaha kendala yang dihadapi yakni orang
belum punya pengalaman dalam mengelola usaha, dan belum pernah
sekalipun berdagang.
2.Pengembangan produk. Barang-barang yang dijual dipasaran sudah
banyak sekali jenisnya, maka akan mengalami kesulitan ketika akan
membuat produk yang belum pernah ada dipasaran.
3.Memetakan kompetisi.
Bagaimanapun juga persaingan dalam dunia bisnis tidak dapat
dihindari, untuk itu harus pandai dalam memetakan jumlah pesaing
yang ada disuatu daerah, agar barang yang dijual dapat laku dan
persaingannya masih sedikit.
4.Permintaan atau siapa yang jadi prioritas pembeli barang.
Ketika membuat suatu produk atau barang untuk konsumen
yang mana barang ini akan dijual apakah untuk masyarakat dengan
ekonomi kebawah, atau untuk yang masyarakat berpenghasilan
sedang keatas.
5.Pricing atau harga.
Setelah barang di bikin kira-kira harus dijual dengan harga
berapa supaya mendapatkan keuntungan.
6.Siklus penjualan barang.
Barang yang dibikin apakah bisa tahan lama atau hanya
bertahan beberapa hari saja.
7.Modal.
13
Apakah modal yang akan didapatkan untuk berbisnis harus
didapat dari siapa, apakah pinjam keteman, orangtua, saudara, atau
pinjam ke bank.
8. Eksekusi atau apakah produknya sudah waktunya untuk dijual.
Barang yang dibikin apakah sudah saatnya dijual seperti
model pakaian apakah saat ini sudah waktunya untuk dijual, ataukah
menunggu tren masyarakat menyukai model pakaian seperti ini.18
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah.
Karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana, serta agar
penelitian dapat dilakukan secara mendalam, maka peneliti memberi
batasan masalah hanya meneliti etika bisnis dalam kemajuan
wirausahanya, dari sebagian pengusaha Tionghoa yang menganut
agama Khonghucu di wilayah Kelurahan Nagasari, Karawang, dan
bukan terhadap seluruh pengusaha Tionghoa yang menganut agama
Khonghucu secara keseluruhan di Kabupaten Karawang.
Dengan demikian, dapat dirumuskan masalah penelitiannya
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah etika bisnis dalam Agama Khonghucu ?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemajuan wirausaha
penganut Agama Khonghucu ?
3. Adakah hubungan etika bisnis dalam Agama Khonghucu dengan
kemajuan wirausaha ?
18
Diakses dari Poltak Hotradero, 8 Kendala Dan Solusi Memulai Usaha,
www.viva.co.id/arsip/328528-8-kendala-dan-sulisinya-memulai-usaha pada tanggal 30
Desembeer 2018 pukul 23.00 WIB
14
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pembatasan dan rumusan masalah diatas, maka
tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui konsep etika bisnis penganut Agama
Khonghucu, faktor-faktor apa saja dalam etika bisnis Agama
Konghucu terhadap kemajuan wirausaha, di Kelurahan Nagasari
Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang.
E. Manfaat Penelitian.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
pengetahuan untuk masyarakat secara umum, umat Agama
Khonghucu itu sendiri, serta Majelis Tinggi Agama Khonghucu
Indonesia (MATAKIN), dan pengetahuan untuk pihak lain yang
ingin mengetahui tentang etika bisnis penganut Agama Khonghucu
dalam kemajuan wirausahanya..
Bagi penulis sendiri hasil dari penelitian ini sangat penting
untuk pengetahuan, bagaimana etika bisnis penganut Agama
Khonghucu dapat meningkatkan bisnis atau wirausahanya.
F. Tinjauan Pustaka.
Penelitian sekitar bisnis atau wirausaha orang Tionghoa sudah
ada yang melakukan pembahasan diantaranya adalah :
Didalam buku yang berjudul Bisnis yang beriman dan
beretika, Ongky Setio Kuncono, menuliskan didalam kaitan bisnis,
masih banyak nilai-nilai Agama Khonghucu yang mendorong kearah
kesuksesan bisnis, seperti bisnis harus dilandasi Xin (kepercayaan
atau dapat dipercaya) menurut ajaran Agama Khonghucu ada
15
tahapan-tahapan pembinaan diri yang selayaknya dilalui oleh seorang
manusia yang ingin mencapai cita-cita tertinggi dan sukses dalam
berbisnis, yaitu dimulai dari manajemen diri sendiri, meluas kedalam
keluarga, masyarakat, dan dunia.19
Selain itu ada tulisan di jurnals Management Fakultas
Ekonomi Unversitas Petra Surabaya, yang ditulis oleh Lukas S
Musianto yang berjudul Peran orang Tionghoa dalam perdagangan
dan hidup perekonomian dalam masyarakat (studi kepustakaan dan
studi kasus tentang interaksi etnik Tionghoa dan Pribumi dibidang
perekonomian di Surabaya), tertulis dasar-dasar nilai Konfusius
antara lain :
1. Penekanan pada kewajiban daripada hak dalam masyarakat
2. Kebajikan, kejujuran lebih menonjol daripada hukum (harmonis
dan kohesi).
3. Penekanan pada pendidikan
4. Hubungan kuat antara masa lampau dan masa kini
5. Materi dibawah nilai komunitas
6. Penghargaan tinggi pada logika dan rasio manusia
7. Pemenuhan keseimbangan pada hal-hal yang kontras (yin dan
yang)
Etos kerja orang Tionghoa yang berdasarkan pada disiplin,
bakti keluarga, toleransi besar pada rutinitas, dan pragmatisme yang
kuat.
19
Ongky Setio Kuncono,Bisnis yang beriman dan beretika,Gerbang kebajikan
Ru,Jakarta,cet pertama 2013
16
Alur ekonomi wirausahanya segera muncul dalam bentuk :
1. Handal dan dapat dipercaya
2. Kekuatan hubungan dan jaringan
3. Sifat hemat
4. Kreativitas dan inovatif
5. Munculnya etos bisnis,etos kerja, dan etos wiraswasta dan
wirausaha.
Perubahan etos konfusianisme menjadi jiwa wirausaha
menurut Herman Kahn muncul dari kombinasi kerja keras,
harmonisasi, hormat pada orang tua, koordinasi kerja sama, tidak
menonjolkan pribadi dan tidak egois.20
Tesis dari Ongky Setio Kuncono yang berjudul “Sumbangsih
Agama Khonghucu terhadap keberhasilan bisnis etnis Tionghoa, serta
memberi warna cantik dalam bisnis tertulis” dalam bisnis etnis
Tionghoa selalu berpegang pada etos kerja disiplin, pekerja keras,
hemat, jujur, dan konsisten dalam pelaksanaan tugasnya.
Etos kerja ini berakar dari ajaran Agama Khonghucu yang
telah menjadi budaya etnis Tionghoa. Pada hakekatnya ajaran Agama
Khonghucu merupakan sebuah sistem yang mengajarkan tentang
moral, sosial kemasyarakatan, aspek politis, dan filisofis yang
20
Diakses dari Lukas S. Musianto, Peran Orang Tionghoa Dalam Perdagangan Dan
Hidup Perekonomian Dalam Masyarakat, www.researchgate.net/publication/50434667
_PERAN_ORANG_TIONGHOA_DALAM_PERDAGANGAN_DAN_HIDUP_PEREKO
NOMIAN_DALAM_MASYARAKAT_studi_kepustakaan, pada tanggal 2 April 2018
pukul 22.00 WIB
17
menitikberatkan pada kepentingan komunitas dibandingkan
kepentingan individu.21
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu,
penelitian terdahulu hanya menitikberatkan pada etika saja,
sedangkan pada kajian ini lebih luas pembahasannya mengenai harga,
ramah tamah, dapat dipercaya terhadap kemajuan dalam
berwirausaha.
G.Kerangka Teori.
Teori utama tentang wirausaha dalam penelitian ini adalah
dari pendapat Sri Edi Swasono dalam bahan seminar berjudul
“Menuju Entrepreneurial University yang dikutip oleh H.
Muhammad Djakfar dalam bukunya berjudul “Etika Bisnis“ tertulis ;
“Negara-negara industri maju (NICS, Newly Industrializing
Countries) di sekeliling Indonesia, seperti Korea Selatan, Taiwan,
Hongkong, dan Singapura, yang seringkali dijuluki sebagai “Little
dragon” adalah negara-negara penganut ajaran Khonghucu. Dengan
ular naga sebagai binatang mitologis dalam sistem kepercayaan
mereka (Agama Khonghucu).
Sebutan itu menunjukkan bahwa NICS menjadi maju adalah
berkat ajaran atau etika Khonghucu memang relevan, bahkan
mendukung, bagi usaha-usaha modernisasi dan pembangunan bangsa
industrial“.22
21
Ongky Setio Kuncono, Sumbangsih Agama Khonghucu terhadap keberhasilan
bisnis etnis Tionghoa,serta memberi warna cantik dalam bisnis 22
Muhammad Djakfar, Etika Bisnis, plus imprint dari penebar swadaya,jakarta
cetakan 1,2012. h 318
18
Keajaiban ekonomi asia timur pada akhir abad ke 20, Jepang,
Korea, Taiwan, dan Singapura, yang semuanya dibentuk oleh etos
Konfusianis, merupakan pusat pertumbuhan ekonomi dunia.23
Menurut pendapat Herman Kahn, dalam bukunya berjudul,
World economic development 1979 and beyond, bahwa budaya
Confucian sebagai faktor umum, juga katalis melandasi efektivitas
grup etnis Tionghoa di Asia Tenggara,banyak periset sepakat bahwa
nilai Confucian tidak menghalangi semangat kapitalisme.24
Setelah kemajuan pesat yang dialami Jepang, Hongkong,
Korea Selatan, Singapura dan Taiwan, anggapan bahwa ajaran
Konfucius menghalangi jalan kapitalisme sepertinya tidak dapat
dipertahankan. 25
Ilmu bisnis Khonghucu yakni Rushang pada jaman feodal di
Tiongkok sengaja dijauhkan dari ajaran Agama Khonghucu oleh
penguasa feodal, dalam sejarah tercatat, dimana saja kaum feodal
berada selalu takut terhadap kekuatan baru yang akan menggeser
kekuasannya, para pengusaha dimusuhi kaum feodal karena takut
posisi kekuasannya direbut, kaum feodal melihat kata-kata Jian Li Si
Yi yang artinya melihat keuntungan harus ingat keadilan,
dipelesetkan menjadi Jian Li Wang Yi yang artinya melihat
keuntungan lupa pada keadilan, para pedagang diberi gambaran
buruk oleh kaum feodal sebagai orang yang suka menipu dan
serakah, pada jaman sekarang masih ada sisa kaum feodal yang
mengatakan bahwa ajaran Agama Khonghucu tidak ada hubungannya
23
Huston Smith, Agama-agama Manusia, PT Serambi Ilmu Semesta, Jakarta,
cetakan 1 Desember 2015, h211 24
Sheh, Seow Wah, Chinese Leadership, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2013. h 2 25
Jeffrey N Wassefstrom, Tiongkok di Abad 21, PT Elex Media Komputindo,
Jakarta, 2014, h 23
19
dengan kesuksesan pedagang Tionghoa di perantauan dan kesuksesan
Tiongkok membangun ekonomi baru, para peneliti Rushang di
Tiongkok zaman sekarang sudah menyadari betapa pentingnya
Rushang ini di ajarkan kepada masyarakat agar dunia tidak lagi
dilanda krisis ekonomi.26
Menurut Yu Dan dalam bukunya 1000 hati satu hati, disitu
tertulis bagaimanapun Kong Fu Zi percaya bahwa ketika kita mencari
keuntungan pribadi seharusnya kita tidak menyimpang dari jalan
yang benar, juga tidak terus menerus mencari jalan pintas atau
kemenangan-kemenangan kecil. Kong Fu Zi berpendapat bahwa
perbedaan antara seorang Junzi dengan seorang rendah budi adalah
apakah mereka mengambil jalan yang benar atau mengambil jalan
pintas. Beliau bersabda : Seorang Junzi senantiasa mengingat
kebenaran, seorang rendah budi hanya mengingat keuntungan “ (Lun
Yu:IV:11), dengan kata lain seorang Junzi ramah dan suka bergaul
dengan orang lain. 27
etos kerja yang dikembangkan dalam keluarga
Tionghoa yaitu :
Pertama dalam sistem keluarga etos kerja ditanamkan kepada
anak-anak sejak kecil. Kerja dihubungkan dengan kumpulan nilai
yang kompleks, yang mencakup kerja, pengorbanan diri, rasa percaya
dan hemat yang dipandang sebagai dasar terakumulasinya kekayaan,
anak yang dibentuk dengan sistem nilai ini dipercaya akan
mengharumkan nama baik keluarga.
26
Diakses dari Xs Oesman Arif, Rushang Ilmu Bisnis Khonghucu,
www.gentanusantara.com / rushang -ilmu-bisnis-khonghucu, pada tanggal 7 Januari 2019
pukul 20.00 WIB 27
Yu Dan,1000 hari satu hati,Gerbang Kebajikan Ru,Jakarta,cet 1,November 2009,
h 84
20
Kedua, etos kerja senantiasa berorientasi pada kelompok,
setiap individu harus berpartisipasi dalam meningkatkan
kesejahteraan keluarga, kemudian untuk kesejahteraan masyarakat.
Ketiga, orang harus bekerja keras untuk mendapatkan imbalan
materi, sistem nilai keluarga yang bermuara pada ajaran Kong Fu Zi
tersebut senantiasa diteruskan secara turun-temurun secara sadar
ataupun ikut-kutan, seperti yang dinasehatkan oleh generasi
sebelumnya, didalamnya terdapat nilai hormat dan berbakti pada
orang tua dan orang yang lebih tua, bekerja keras dan menjunjung
keberhasilan dalam karya apapun untuk keharuman keluarga dan
nama keluarga.
Keluarga terus mendorong agar anak-anaknya ulet dan tahan
banting dalam menghadapi segala kesulitan, serta selalu berusaha
mencapai hasil terbaik. 28
Lebih jauh, sebagai manusia bisnis, etnis Tionghoa nampaknya
telah terbiasa menanamkan nilai-nilai dan etos bisnis itu kepada anak-
anak mereka dalam keluarga. Nilai-nilai yang diajarkan seorang ayah
kepada anaknya tak pernah lepas dari unsur kerja keras, ulet,
menghargai waktu serta modal, disiplin, hemat, menepati janji, dan
dapat dipercaya.29
Hal lainnya yang penting dalam menjalankan suatu bisnis
adalah keramah tamahan, ada beberapa pengertian ramah dari
beberapa ahli diantaranya menurut Setiadi “Ramah tamah adalah
suatu perilaku dan sifat masyarakat yang akrab dalam pergaulan
seperti suka senyum, sopan serta hormat dalam berkomunikasi,
28
Thomas Liem Tjoe, Ilmu Bisnis Tionghoa,Medpres,Yogyakarta,cet pertama 2008, h
34 29
Djakfar, Etika Bisnis. h 317
21
ringan tangan, suka menyapa, suka membantu tanpa pamrih, dan
sebagainya yang dilakukan dengan ketulusan dan berprasangka baik
terhadap orang lain, baik itu yang sudah dikenal ataupun yang belum
dikenal “.30
Pendapat lain mengenai sopan santun diantaranya adalah : Sopan
santun adalah sikap ramah yang diperlihatkan pada beberapa orang
dihadapannya dengan maksud untuk menghormati, serta menghormati
orang itu hingga membuat kondisi yang nyaman, serta penuh
keharmonisan.31
Sedangkan menurut Taryati : “Sopan santun adalah suatu tata cara
aturan yang turun temurun dan berkembang dalam suatu budaya
masyarakat, yang bermanfaat dalam pergaulan dengan orang lain
agar terjalin hubungan yang akrab, saling pengertian, hormat
menghormati, menurut adat yang ditentukan“
Menurut Adi Susilo :“Sopan santun adalah peraturan hidup
yang timbul dari hasil pergaulan sekelompok orang, sopan santun
terbentuk oleh kebiasaan masyarakat didaerah tertentu maka pada
umumnya tidak tertulis, tetapi menjadi kebiasaan lisan saja, yang jika
dilanggar akan mendapat celaan dari masyarakat, tetapi jika ditaati
akan mendapat pujian dari masyarakat“ Menurut Brown dan
Levinson mendefinisikan kesopanan sebagai sejumlah strategi yang
dirancang untuk melestarikan atau memperoleh citra diri dan
keinginan untuk dihargai publik. Peran kesopanan adalah untuk
30
Diakses dari Jetpack, Pengertian Sopan Santun Dan Ramah Tamah,
www.definisimenurutparaahli. com/pengertian-sopan-santun-dan-ramah-tamah/, pada
tanggal 09 Juli 2018 pukul 22.45 WIB 31
Diakses dari M. Akmal R, Sopan Santun dan Ber Etika diKehidupan Masyarakat,
dunialovers.blogspot.com/2016/04/sopan-santun-dan-etika-html, pada tanggal 09 Juli 2018,
pukul 22.45 WIB
22
memelihara suatu hubungan yang harmonis antar pribadi sepanjang
interaksi tersebut.
Pendapat lainnya dari Axia dan Baroni berpendapat bahwa
Politeness is a complex linguistic means used to maintain good
interaction with other people, Kesopanan adalah suatu alat yang
digunakan untuk memelihara interaksi yang baik dengan orang lain.
32
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi
ramah adalah baik hati dan menarik budi bahasanya, manis tutur kata
dan sikapnya, suka bergaul dan menyenangkan dipergaulan, memang
menyenangkan, bergaul dengan orang.33
Hal yang lainnya yang perlu diperhatikan dalam bisnis adalah
sikap dapat dipercaya, definisi dari percaya menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah :
1. Mengaku atau yakin bahwa sesuatu memang benar atau nyata
2. Menganggap atau yakin bahwa sesuatu itu benar-benar ada
3. Mengganggap atau yakin bahwa seseorang itu jujur (tidak jahat
dsb).34
Nabi bersabda “Mengatur negeri yang mempunyai seribu
kereta perang harus hormat kepada tugas dan dapat dipercaya, hemat
dalam anggaran belanja dan mencintai sesama manusia, memerintah
32
Diakses dari Boby Firma Oktavia, Pengaruh Sikap Kejujuran Dan Disiplin Siswa
Terhadap Prestasi Belajar Matematika Materi Sifat-sifat Bangun Datar di Kelas V SDN 1
Tinggarjati, Repository,ump.ac.id/6018/3/BAB%20/firma%20OKTAVIA-pgsd%2714.pdf,
pada tanggal 09 Juli 2018 pukul 23.00WIB 33
Departeman Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Balai
Pustaka,edisi ketiga,cet ketiga 2005 h 924 34
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka edisi ketiga, cet ketiga, 2005 h 856
23
rakyat hendaklah disesuaikan dengan waktunya“.35
Disini menunjukan
bahwa seorang pengusaha harus dapat dipercaya ketika berhadapan
dengan karyawannya maupun para pelanggannya, tidak sewenang-
wenang memberikan tugas kepada karyawannya, ada batas waktu antara
waktu kerja dengan istirahat, sehingga antara atasan dan bawahan dapat
hidup harmonis.
Hal penting lainnya dalam bisnis adalah dalam menentukan
harga jual barang, definisi dari Harga adalah sejumlah uang (ditambah
beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.36
penentuan
harga ini merupakan salah satu keputusan yang penting bagi
manajemen.
H. Sistematika Penulisan.
Pembahasan Tesis ini dibagi menjadi lima bab, dengan beberapa sub
bab, supaya mendapat gambaran yang jelas berikut sistematika
penulisannya yaitu :
Bab I. Pendahuluan.
Berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka
teori, dan sistematika penulisan.
Bab II.Kerangka Konsep.
35
Kitab Lun Yu:I:15 h 89 36
Basu,Swastha dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern, Liberty, Yogyakarta,
cetakan kedelapan, juli 2000. h 211
24
Berisi kerangka konseptual, pengertian etika, etika dalam
ajaran Agama Khonghucu, pengertian bisnis, bisnis dalam
ajaran Agama Khonghucu, pengertian kemajuan, kemajuan
dalam Ajaran Agama Khonghucu, dan pengertian wirausaha,
wirausaha dalam ajaran Agama Khonghucu.
Bab III.Metode penelitian.
Berisi metode penelitian, metode penentuan sampel, teknik
pengumpulan data, sumber data, metode analisis data,
Bab IV.Etika bisnis penganut Agama Khonghucu dalam kemajuan
wirausahanya.
Berisi gambaran umum objek penelitian, penemuan dan
pembahasan.
Bab V. Penutup.
Berisi kesimpulan dan saran.
25
BAB II
KERANGKA KONSEPTUAL DAN KERANGKA TEORI.
A. Kerangka Konseptual.
1. Pengertian etika.
Manusia adalah makhluk sosial, tanpa orang lain mereka
gagal menjadi manusia, akan tetapi manusia juga kerap berperilaku
barbar bersama orang lain, kebutuhan akan moralias berasal dari dua
fakta ini, tidak ada yang menyukai aturan sebagaimana tidak ada
yang menyukai aturan lalu lintas, namun tanpa batasan, hubungan
manusia akan menjadi sama kacaunya seperti lalu lintas yang macet.1
Salah satu tujuan etika adalah untuk mendapatkan konsep
yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia
dalam ruang dan waktu tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang
buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (ahklak).2 Pengertian
secara umum etika adalah suatu peraturan atau norma yang bisa
digunakan sebagai acuan bagi perilaku seseorang yang berkaitan
dengan sifat yang baik dan buruk yang dilakukan oleh serta
merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab moral.
Menurut Aristoteles mendefinisikan etika menjadi dua
pengertian yaitu Terminius Techminius dan Manner and Cutom.
Terminius technicus adalah sebuah etika yang di pelajari sebagai
1 Huston Smith, Agama-agama Manusia, PT Serambi Ilmu Semesta, Jakarta, Cetakan
1 Desember 2015, h 323 2 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,cetakan ketiga, 2005 h 309.
26
suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu problema tindakan
manusia.
Sedangkan Manner and Cutom adalah sebuah pembahasan
etika yang berhubungan dengan tata cara dan adat kebiasaan yang
melekat dalam diri manusia. Sangat terkait dengan baik dan buruknya
suatu perilaku, tingkah, atau perbuatan manusia.
Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai
atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar penilaian moral,
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik,
buruk dan tanggung jawab. 3
2. Etika menurut para ahli :
Menurut Robert Saleman, etika adalah: 1.Karakter 2.Hukum
sosial (mengatur, mengendalikan dan membahas perilaku manusia ).
Menurut Fagothey, etika adalah studi tentang kehendak
manusia yang berhubungan dengan benar dan salah dalam bertindak.
Sedangkan menurut K Bartens, etika dipakai dalam arti nilai-nilai dan
norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seorang atau suatu
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Etika di pakai dalam arti
ilmu tentang yang baik atau buruk. Menurut Kattsof etika sebenarnya
lebih banyak bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran
dalam hubungan tingkah laku manusia.
Sedangkan menurut James J. Spillane SJ, etika adalah
mempertimbangkan atau memperhatikan suatu tingkah laku manusia
di dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan moral.
Etika lebih mengarah ke penggunaan akal budi dengan objektivitas
guna menentukan benar atau salahnya tingkah laku seseorang
3 Syahrial Yusup, Entreprenership, Teori dan praktik kewirausahaan yang telah
terbukti, Lentera ilmu Cendekia, Jakarta, 2010, h 227
27
terhadap lainnya. Menurut W.J.S Poerwadarminta, etika adalah ilmu
pengetahuan tentang asas-asal akhlak (moral). Menurut Franz Magnis
Suseno, etika adalah ilmu yang mencari orientasi atau ilmu yang
memberikan arah dan pijakan pada tindakan manusia.4
3. Pengertian Etika Bisnis.
Menurut Velasquez, etika bisnis studi yang di khususkan
mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada
standar moral sebagaimana di terapkan dalam kebijakan institusi, dan
perilaku bisnis.5 Menurut Hill dan Jones, etika bisnis merupakan
suatu ajaran untuk membedakan antara baik dan buruk. Dimana hal
tersebut dapat memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin
perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan
strategis yang terkait dengan masalah moral yang kompleks.
Sedangkan menurut Yosephus, etika bisnis secara hakiki
merupakan appplied ethics (etika terapan) etika bisnis merupakan
wilayah penerapan prinsip-prinsip moral umum pada wilayah
tindakan manusia di bidang ekonomi, khususnya bisnis. Jadi secara
hakiki sasaran etika bisnis adalah perilaku moral pebisnis yang
berkegiatan ekonomi.
Sedangkan menurut Steade Et Al, etika bisnis adalah standar
etika yang berkaitan dengan tujuan dan cara membuat keputusan
bisnis.
Dengan demikian berbisnis itu harus cantik, berbisnis cantik
artinya kita diharapkan untuk berbisnis dengan mengikuti cara-cara
4Diakses dari Zakky, Pengertian Etika Secara Umum dan Menurut Para Ahli,
https://www.zonareferensi.com/pengertian-etika, pada tanggal 10 Januari 2019, pukul 19.00
WIB 5 syahrial Yusup, Entrepreneurship, h 229
28
yang benar, serta memenuhi standar yang sudah berlaku umum dan
tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku di masyarakat serta
atauran yang resmi yang dibuat oleh pemerintah.6
Menurut Business & Society-Ethics and Stakeholders
Management, Etika Bisnis adalah kedisiplinan yang berhubungan
dengan baik serta buruknya suatu tugas da kewajiban moral dalam
konteks bisnis.7
Menurut Sim Dan, Etika bisnis adalah istilah filosofis yang
berasal dari “etos” kata Yunani yang berarti karakter atau kustom.
Definisi erat dengan kepemimpinan yang efektif dalam organisasi,
dalam hal ini berkonotasi kode organisasi menyampakan integritas
moral dan nilai-nilai yang konsisten dalam pelayanan kepada
masyarakat. 8
Menurut Muslich, Etika Bisnis merupakan suatu pengetahuan
mengenai atau tentang tata cara ideal pengaturan serta pengelolaan
bisnis yang memperhatikan norma serta juga moralitas yang berlaku
dengan secara universal. 9
4. Tujuan etika bisnis.
Tujuan etika bisnis bagi pengusaha adalah untuk mendorong
kesadaran moral dan memberikan batasan-batasan bagi para
pengusaha atau pelaku bisnis untuk menjalankan good business dan
6 Maria Widjojo, Berbisnislah, engkau akan menjadi kaya, Progresio, Jakarta,
cetakan pertama 2016. h 143 7 Diakses dari Portal media pengetahuan on line, Etika Bis nis;Pengertian,Tujuan,
Manfaat, dan Prinsipnya, www.seputarpengetahuan.co.id/2019/09/etika-bisnis.html, pada
tanggal 30 Januari 2020, pukul 14.00 WIB
8Diakses dari Muhammad Hafizd, Pengertian Etika Bisnis Menurut Pakar,
www.kompasiana.com/hafizd_preneur/552e1a9566ea83490398b4611/pengertian-etika-
bisnis-menurut-pakar, pada tanggal 30 Januari 2020 pukul 13.30 WIB 9Diakses dari Portal Media pengetahuan online, Etika Bisnis: Pengertian, Tujuan,
Manfaat, dan Prinsipnya, www.seputarpengetahuan.co.id/2019/09/etika-bisnis.html, pada
tanggal 30 Januari 2020 pukul 14.00 WIB
29
tidak merugikan banyak pihak yang terkait.10
Untuk itu jadilah
pebisnis sejati, artinya pebisnis yang beretanggung jawab terhadap
usaha yang di jalankan bagi masyarakat serta lingkungannya. Jadi
bukan sekedar mencari keuntungan saja, tetapi berguna bagi dirinya,
juga bagi masyarakat dan lingkungan dimana ia berada. 11
5. Etika Bisnis dalam Agama Khonghucu.
Etika dalam istilah Agama Khonghucu adalah Li secara
sederhana dapat dikatakan sikap atau perilaku sehari-hari terhadap
orang lain. Nabi Kongzi bersabda “Bila engaku tidak mempelajari
tentang Li, aturan atau tata susila sikapmu tidak akan tegak“ lalu
bagaimana hubungan etika dengan masyarakat, etikanya berdasarkan
sistim hubungan, baik antar sesama manusia, manusia dengan
keluarganya, manusia dengan masyarakat, manusia dengan
komunitasnya, manusia dengan negara, manusia dengan dunia, dan
manusia dengan alam sekitarnya “.12
Menurut Lu Xiaohe, Etika bisnis China yang di dalamnya
dipengaruhi Etika Confucius telah muncul dan berkembang sebagai
respon terhadap reformasi ekonomi yang terjadi dalam 3 tahap,
1.1979-1984, 2.1984-1994, 3.1994, pada tahap terakhir itulah terjadi
perpaduan Etika Bisnis China dengan Etika Bisnis Kontemporer
Barat.13
10
Diakses dari Novia Widya Utami, Pentingnya Menerapkan Etika Bisnis Dalam
Berbisnis, https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-tujuan-dan-contoh-etika-bisnis-
dalam-perusahaan/ pada tanggal 10 Januari 2019 jam 20.00 WIB 11
Maria Widjojo, Berbisnislah engkau, h 148 12
Thomas Hosuck Kang, Tanya Jawab Khonghucu dan Konfusianisme, penerbit
konfusian Washington DC,november,1997 h 104 13
Ongky Setio Kuncono, Hubungan etika Confucius dengan etika Bisnis,
www.spockjournal.com/disertasi/256BabII-tinjauan-pustaka-hubungan-etika-bisnis.html,
diakses pada tanggal 27 Januari 2020, pukul 23.00 WIB
30
Ilmu bisnis Khonghucu Rushang tidak melanggar jalan suci
artinya tidak melanggr hukum dan tidak melanggar nilai moral, orang
boleh mendapatkan keuntungan, tetapi jangan merugikan pihak lain,
dalam berbisnis yang benar, semua pihak mendapatkan keuntungan,,
tidak ada yang menyesal, Nabi bersabda “Seorang yang hanya
mengejar keuntungan saja, niscaya banyak yang menyesalkan“ target
dari Rushang adalah memakmurkan semua orang dalam masyarakat
dunia.14
“Kebajikan itulah yang pokok dan kekayaan itulah yang
ujung“15
Lalu Nabi bersabda “Seorang Jun Zi hanya mengerti akan
kebenaran, sebaliknya seorang Xiao Ren hanya mengerti akan
keuntungan“16
maka seorang pengusaha harus memiliki etika dalam
mengelola usahanya ketika menjual barang-barangnya harus barang
yang berkualitas sesuai dengan harga yang dibeli oleh konsumen.
“Seorang berpericintakasih ia ingin dapat tegak, maka ia akan
berusaha agar orang lainpun tegak, ingin dapat maju maka ia akan
berusaha agar orang lainpun maju“17
seorang pengusaha dalam
menghadapi persaingan haruslah bersaing dengan sehat, jangan
melakukan persaingan yang tidak benar.
Nabi bersabda “Dengan makan nasi kasar, minum air tawar dan
tangan dilipat sebagai bantal, orang masih dapat merasakan
kebahagiaan didalamnya, maka harta dan kemuliaan yang tidak
14
Oesman Arif, Arti Bisnis Dalam Ajaran Khonghucu,
www.gentanusantara.com/arti-bisnis-dalam-ajaran-khonghucu/, diakses pada tanggal 28
Januari 2020, pukul 23.00 WIB 15
Kitab Da Xue :X:7 h 26 16
Kitab Lun Yu:IV:16 h 120 17
Kitab Lun Yu:VI:30.3 h 146
31
berlandaskan kebenaran, bagiku laksana awan yang berlalu saja“18
pengusaha didalam mengelola bisnisnya harus berlandaskan kebenaran
tidak boleh curang dengan menjual barang yang sudah kadaluarsa dan
barang yang sudah rusak.
“Maka kata-kata yang tidak senonoh itu akan kembali kepada yang
mengucapkan, begitu pula kekayaan yang diperoleh dengan tidak halal
itu akan habis dengan tidak karuan“19
seorang pengusaha didalam
memperoleh keuntungan-keuntungan bisnisnya harus memperhatikan
rambu-rambu kebenaran, jangan menjual barang yang sudah tidak
layak di konsumsi, atau barang-barang yang terlarang.
“Maka seorang Jun Zi – kun cu mempunyai dao-too yang besar,
ingatlah hanya satya dan dapat dipercaya sajalah yang memungkinkan
kita mencapai cita-cita (yang mulia), sedangkan kesombongan dan
keangkuhan akan mengakibatkan hilangnya harapan“20
Kerja sama
yang baik antara pengusaha dengan semua karyawannya serta
konsumen harus terjalin harmonis supaya suasana kerja berjalan
dengan lancar.
“Seorang pemimpin yang berpikiran terang akan berusaha
meningkatkan penghasilan rakyatnya, agar mereka keatas mampu
mengabdi kepada orangtua dan ke bawah mampu merawat isteri dan
anak-anaknya, sehingga didalam musim yang baik, seluruh
keluarganya berkelimpahan dan didalam musim yang buruk terhindar
dari kematian, dan akhirnya dipimpinlah mereka untuk berperilaku
yang baik, dengan demikian rakyat mudah diberi bimbingan“ 21
18
Kitab Lun Yu:VII:16 h 152 19
Kitab Da Xue:X:10 h 27 20
Kitab Da Xue:X:18 h 30 21
Kitab Meng Zi :IA:7.23 h 367
32
keharmonisan antara pengusaha dengan seluruh karyawannya mesti
dijaga dengan baik, agar hubungan timbal balik antara pengusaha dan
karyawan saling menguntungkan.
“Dikala berkedudukan tinggi ia tidak meremehkan
bawahannya, dan di dalam kedudukan rendah ia tidak menjilat
atasannya, ia hanya meluruskan diri dan tidak mencari-cari kesalahan
orang lain, demikianlah ia tidak mempunyai rasa sesal, keatas ia tidak
menyesali Tian dan kebawah tidak menyalahkan sesamanya“22
seorang pengusaha harus dapat menghargai peranan karyawan bagi
usahanya agar semuanya berjalan dengan baik dan lancar, tanpa
adanya karyawan maka toko tidak dapat beroperasi, untuk itu kedua
belah pihak harus dapat saling bekerja sama dengan harmonis, agar
pekerjaan berjalan dengan baik dan lancar. Begitu pula sebagai
karyawan tidak boleh menjilat majikannya hanya untuk kepentingan
pribadinya dengan mengorbankan teman kerjanya, sering melaporkan
kesalahan rekan kerjanya.
“Maka penimbunan kekayaan itu akan menimbulkan
perpecahan diantara rakyat, sebaliknya tersebarnya kekayaan akan
menyatukan rakyat“23
seorang pengusaha harus menghargai
pengusaha yang lainnya, karena merekapun sebagai pengusaha sama-
sama berjuang supaya bisnisnya berjalan dengan lancar serta sama-
sama ingin mendapatkan keuntungan dalam usahanya.
22
Kitab Zhong Yong:XIII:3 h 48 23
Kitab Da Xue:X:9 h 26
33
B. Pengertian Bisnis
1. Bisnis.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi dari bisnis
adalah usaha komersial didunia perdagangan, bidang usaha, usaha
dagang bidang usaha, usaha dagang.24
Pengertian Bisnis dari
beberapa ahli, menurut pendapat Skinner : Bisnis adalah pertukaran
barang, jasa atau uang yang saling menguntungkan atau memberi
manfaat. Sedangkan menurut Brown dan Petrello; Bisnis adalah
sebuah lembaga yang menghasilkan jasa dan barang yang sedang di
perlukan oleh masyarakat. 25
2. Bisnis Dalam Ajaran Agama Khonghucu.
Ilmu bisnis didalam Agama Khonghucu disebut Rushang,
Rushang mengajarkan bahwa kegiatan ekonomi itu perlu dikaitkan
dengan moralitas pelaku bisnisnya, juga dikaitkan dengan budaya
masyarakat di tempat kegiatan bisnis itu dilakukan, pelaku bisnis
yang tidak bermoral pasti akan jatuh karena dia akan menyakiti hati
pelanggannya dan rekan kerjanya, semua bentuk penipuan untuk
mendapatkan keuntungan besar maupun kecil harus dihindari oleh
pelaku bisnis yang baik. Orang yang akan berbisnis tidak cukup
menjadi orang baik dan jujur, tetapi perlu bermental kuat dan tidak
tergoda oleh nafsu maupun emosi, pendidikan Agama Khonghucu
mengajarkan umatnya sejak kecil untuk menjadi orang yang
berdisiplin, patuh pada aturan dan prinsip, hidup teratur dan
berhemat. Umat Agama Khonghucu yang serius sudah memiliki
24
Kamus Besar Bahasa Indonesia, h 157 25
Diakses dari Evy Setiawaty, Pengertian Persamaan dan Perbedaan Bisnis
Wirausaha dan UMKM, 8 inspiratif pengusahaindo. blogspot.com /2016/09/ pengertian-
persamaan-dan-perbedaan.html, pada tanggal 11 Januari 2019, jam 20.00 WIB
34
modal berbisnis yang penting yaitu moralitas dan mentalitas yang
diperlukan bagi pelaksanaan ilmu bisnis Khonghucu.26
Meng Zi adalah pendukung kuat terhadap kehidupan ekonomi
rakyat, ia beralasan bila pemerintah yang pandai dan penuh cinta
kasih harus memperhatikan kehidupan mata pencaharian rakyatnya,
sehingga mereka merasa cukup sejahtera untuk dapat melayani orang
tua dan leluhur mereka, disisi lain merekapun bisa merasa hidup
berkecukupan untuk menghidupi anak isterinya.
Dengan cara ini pada masa-masa yang baik mereka akan
selalu merasa sangat puas, dan sekalipun pada masa-masa yang tidak
baik, mereka akan terhindar dari bahaya kematian, kemudian
pemerintah dapat mendorong rakyatnya untuk menunjukan kebaikan
yang mereka miliki, dalam hal ini rakyat akan menurut kepada
pemerintah dengan perasaan tentram“ 27
Zi Gong bertanya tentang hal seorang Jun Zi Nabi menjawab
“ia mendahulukan pekerjaan dan selanjutnya kata-katanya
disesuaikan“28
Pangeran Ai bertanya: “Bagaimanakah caranya agar
rakyat mau menurut ?“ Kong Zi menjawab “Angkatlah orang yang
jujur dan singkirkanlah orang yang curang, dengan demikian niscaya
rakyat menurut. Kalau diangkat orang-orang yang curang dan
disingkirkan orang yang jujur, niscaya rakyat tidak mau menurut“29
seorang pengusaha didalam merekrut karyawan hendaknya mencari
26
Diakses dari Xs.Oesman Arif, Rushang ilmu bisnis Khonghucu,
www.gentanusantara.com/rushang-ilmu-bisnis-khonghucu, pada tanggal 27 Januari 2020
pukul 23.00 WIB 27
Thomas Hosuck Kang, Tanya Jawab Khonghucu h 127 28
Kitab Lun Yu:II:13 h 99 29
Kitab Lun Yu:II:19 h 101
35
karyawan yang jujur dan berdedikasi agar bisnis yang dikelolanya
dapat berjalan dengan lancar dan memperoleh keuntungan.
Pangeran Ding bertanya “bagaimanakah hendaknya seorang
pemimpin memerintah pembantunya dan seorang pembantu
mengabdi pemimpinnya“, Nabi menjawab “Seorang pemimpin
hendaknnya memerintah pembantunya sesuai dengan kesusilaan dan
seorang pembantu mengabdi pemimpinnya dengan satya“30
hubungan
antara pengusaha dengan semua karyawan harus dijalin dengan baik,
memperhatika kebutuhan karyawan, menghargai waktu dan
tenaganya untuk bekerja di toko, dengan demikian karyawan akan
merasa betah bekerja di toko itu dan tidak akan berpindah kerja
ketempat yang lain, setia sama majikannya serta merasakan tempat
kerjanya bagaikan miliknya juga.
“Seorang yang berperi cinta kasih rela menderita lebih
dahulu dan membelakangkan keuntungan. Demikianlah orang yang
berperi cinta kasih“31
seorang pengusaha ketika merintis usahanya
harus siap menderita dahulu, belum memiliki keuntungan, modal
yang terbatas dan belum dikenal oleh konsumen, bahkan siap
menghadapi resiko kebangkrutan.
Nabi bersabda “Janganlah ingin cepat-cepat berhasil, engkau
takkan maju, kalau engkau mengutamakan keuntungan kecil,
perkkara-perkara besar takkan dapat kau sempurnakan“32
seorang
pengusaha itu harus ulet, sabar dan rajin, tidak mudah putus asa
karena untuk mencapai kemajuan dalam bisnis tidak bisa diperoleh
30
Kitab Lun Yu:III:19 h 110 31
Kitab Lun Yu:VI:22.2 h 143 32
Kitab Lun Yu:XIII:17 h 240
36
dalam hitungan hari melainkan memerlukan waktu yang panjang
untuk mencapainya.
“Dao-Too seorang Jun zi-Kun cu itu seumpama pergi ke
tempat jauh harus dimulai dari dekat, seumpama mendaki ketempat
tinggi, harus dimulai dari bawah“33
ketika memulai berbisnis seorang
pengusha harus berani memulai dari bawah bahkan harus berani
memulai dari nol, setahap demi setahap merayap untuk mencapai
usaha yang lebih besar lagi.
Nabi bersabda “Sifat keras kemauan, tahan uji, sederhana, dan
tidak mudah mengucapkan kata-kata, itu dekat dengan cinta kasih“
34 berbisnis itu harus kuat mental dan memiliki kesabaran, karena
setiap bisnis akan mengalami jatuh bangun ketika menjalankannya.
Nabi bersabda “Kita manusia, tidak dapat hanya hidup
bersama burung dan hewan. bukankah aku ini manusia, kepada siapa
aku harus berkumpul“35
Seorang pengusaha bagaimanapun harus
menjalin hubungan yang baik, dapat bergaul dengan masyarakat yang
luas supaya usahanya dapat dikenal oleh masyarakat sebagai calon
konsumen, sehingga dengan banyaknya bergaul usahanya dapat
dikenal luas, berbisnis merupakan suatu aktivitas jual beli barang atau
jasa antara manusia dengan manusia lainnya.
Didalam Kang Gao-Khong Koo (salah satu kitab Kerajaan
Zhou-Ciu) tertulis : “Jadilah rakyat (insan Tian) yang berjiwa baru” 36
seorang pengusaha harus berusaha berubah kearah yang lebih baik
lagi, kemajuan jaman dibarengi kemajuan teknologi harus diikuti,
33
Kitab Zhong Yong:XIV:1 h 49 34
Kitab Lun Yu:XIII:27 h 245 35
Kitab Lun Yu:XVIII:6.4 h 315 36
Kitab Da Xue, II:2, h 10
37
dahulu menggunakan system manual, dirubah ke system komputer
biar pekerjaan lebih cepat dan efisien, begitu pula dengan toko, dari
satu toko menjadi dua, tiga toko, terus bertambah jumlahnya,
semuanya terus diperbaharui menuju kesuksesan yang lebih besar
lagi.
Didalam Kitab Sanjak tertulis: “Pandanglah tebing sungai Qi-
Ki, hijau berkilau jajaran bambu, adalah seorang Jun Zi-Kun Cu yang
mengesankan, laksana (tanduk) dibelah, dikikir, laksana (batu)
dipahat, digosok, betapa teliti dan tekun dia, adalah seorang Jun Zi-
Kun Cu laksana dibelah, dikikir, itulah cara belajarnya, laksana
dipahat, digosok, itulah cara membina dirinya, betapa teliti dan tekun,
itulah cara meluruskan hatinya” 37
Berwirausaha itu harus memiliki skill yang kuat, harus tekun dan
sabar ketika memulai usaha, karena untuk mencapai kesuksesan itu
memerlukan waktu yang panjang, banyak kendala-kendala yang akan
dihadapi, ketika menghadapi kegagalan, tidak boleh pasrah dan
menyerah, tetapi harus bangkit, terus menerus supaya usaha
berkembang, sambil belajar mempelajari kesalahan-kesalahan yang
sudah terjadi, semangat untuk maju tanpa menyerah harus
ditanamkan sejak usia dini, sehingga akan memperkuat mental bisnis
yang terus terasah dengan baik, bekerja dari pagi hingga malam tanpa
lelah dan dikerjakan dengan penuh kegembiraan.
Menjaga kepercayaan sebagai landasan untuk menjalin
hubungan yang baik dengan sahabat dan rekan bisnis semakin kuat,
sehingga nantinya akan mudah mendapatkan modal dan barang untuk
dijual, sehingga usaha akan tetap berjalan dengan lancar.
37
Kitab Da Xue:III:4, h 12
38
Pengertian berbisnis dalam Rushang adalah kegiatan usaha
untuk mencapai tujuan agar terjadi perubahan yang nyata bagi
perbaikan kehidupan masyarakat seluas-luasnya, empat persyaratan
untuk menjadi pedagang, yaitu harus memiliki Zhi dimana pedagang
harus cerdas berpengetahuan, Ren pedagang berwatak cinta kasih,
Yong mempunyai keberanian menanggung resiko atas keputusan
yang sudah diambil, dan Ciang, pedagang harus kuat fisik, sehat,
konsisten pemikirannya serta menepati segala janji yang sudah
diucapkan, dan mempunyai jaringan bisnis yang kuat.38
C. Pengertian Kemajuan
1. Kemajuan.
Pengertian kemajuan menurut beberapa ahli, menurut E.B
Harlock:
Perkembangan sebagai serangkaian perubahan progresif yang terjadi
sebagai akibat dari adanya proses pematangan dan pengalaman dari
serangkaian perubahan bersifat kualitatif dan kuantitatif.
Sedangkan menurut Kasiram; Perkembangan adalah sebagai
makna adanya permunculan sifat-sifat baru yang berbeda dari
sebelumnya, perkembangan itu adalah sebuah proses yang dilalui
oleh seorang individu dalam menyempurnakan sifat-sifat
sebelumnya dimana mendapatkan pengalaman dari berbagai faktor
yang di alami.39
38
Oesman Arif, Arti Bisnis Dalam Ajaran Khonghucu, www. gentanusantara.com/
arti-bisnis-dalam-ajaran-khonghucu/, pada tanggal 26 Januari 2020, pukul 23.00 WIB 39
Diakses dari Seputar pengetahuan, Pengertian Perkembangan Menurut Para Ahli,
www.duniapelajar.com/2014/08/09/pengertian-perkembangan-menurut-para-ahli, pada
tanggal 12/01/2019 pukul 11.00 WIB
39
Pendapat lainnya menurut Monks dkk, Perkembangan
diartikan sebagai proses kekal dan tetap menuju kearah organisasi
tingkat integritas yang lebih tinggi, menurut pertumbuhan,
pematangan dan belajar.40
Pendapat dari Steinford mengatakan bahwa Pengembangan
usaha adalah aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang
diperlukan oleh konsumen yang memiliki badan usaha, maupun
perorangan yang tidak memiliki badan hokum maupun badan usaha,
seperti pedagang kaki lima yang tidak memiliki ijin tempat usaha.
Pendapat lainnya dari Huat, T Chwee, pengertian
pengembangan usaha ada 2 yaitu pengmbangan usaha dalam arti
yang luas adalah istilah umum menggambarkan semua aktivitas dan
institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehari-
hari. Pengembangan usaha adalah sekumpulan uang kecil yang
dikelola sekumpulan orang banyak sehingga berubah menjadi barang
nyata.
Serta pendapat dari Mahmud Mach Foedz, mengatakan
perkembangan usaha adalah perdagangan yang dilakukan oleh
sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba,
dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.41
Menurut pendapat dari Brown dan Petrello, Pengembangan
usaha adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang
dibutuhkan masyarakat. Sedangkan menurut Steinford,
40
Diakses dari artikelsiana, Pengertian Perkembangan ,ciri, contoh, dan faktor
perkembangan, www.artikelsiana.com/2019/06/pengertian-perkembangan-ciri, contoh, dan
–faktor-perkembangan, pada tanggal 12 Januari 2019 pukul 12.00 WIB 41
Diakses dari Vinanda Permata, Pengembangan Usaha Menurut Para Ahli,
www.academia.edu, pada tanggal 27 Januari 2020, pukul 20.00 WIB
40
Pengembangan usaha adalah aktivitas yang menyediakan barang atau
jasa yang diperlukan oleh konsumen yang memiliki badan usaha.
Sedangkan menurut Hughes dan Kapoor, Pengembangan
usaha adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk
menghasilkan dan menjual barang jasa guna mendapatkan
keuntungan. Serta pendapat dari Mussleman dan Jackson,
Pengembangan usaha adalah suatu aktivitas yang memenuhi
kebutuhan dan keinginan ekonomis masyarakat dan perusahaan
diorganisasikan untuk terlibat dalam aktifitas tersebut. Sedangkan
pendapat dari Allan Al Fuah, Pengembangan usaha merupakan
sekumpulan aktivitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara
mengembangkan dan mentransformasi berbagai sumber daya menjadi
barang atau jasa yang di inginkan konsumen. 42
2. Kemajuan Dalam Ajaran Agama Khonghucu.
Sikap Nabi Kongzi didalam memandang terhadap kemajuan
adalah orang itu harus bekerja untuk memperoleh kekayaan,
beliau percaya bahwa kekayaan dan kemuliaan itu bergantung pada
Tuhan YME, beliau mengakui bahwa kaya dan mulia adalah
keinginan setiap orang, bahkan beliau rela untuk menjadi kusir kuda
dengan memegang cambuk ditangannya untuk mendapatkan
kekayaan, bila memang kekayaan itu sudah pasti bisa diraih,
namun beliau tahu bahwa hal itu tidak mungkin, maka sebaiknya
tidak dicoba.
Bagi Khonghucu menjadi kaya tidaklah perlu malu dan
bukanlah dosa, beliau tidak pernah patah semangat untuk
42
Diakses dari Mita Arin Pratiwi, Pengembangan usaha, www. mithaarinpertiwi.
blogspot.com / 2016/06/ pengembangan-usaha.html, diakses pada tanggal 30 Januari 2020
pukul 15.45 WIB
41
memperoleh kekayaan, namun harus dengan cara yang benar. Meng
Zi sangat mendukung para pekerja keras dengan tujuan untuk
membantu orang tua dan keluarga agar dapat melayani leluhurnya,
mereka yang tidak bekerja keras dan tidak mau membantu orang tua
sangatlah tidak berbakti dan memalukan, dengan demikian Meng Zi
menekankan ajarannya terhadap rakyat tentang bagaimana dan
mengapa mereka harus bekerja keras. Maka pandangan Khonghucu
sangat tidak menyukai orang yang malas, beliau sangat kritis
terhadap mereka yang tidak mau mengerjakan apapun hanya
membuang waktu saja, hal itu sangatlah tercela, sekali waktu Nabi
Kongzi bersabda “sungguhpun tidaklah jahat orang yang bermalas-
malasan itu, mereka hanya diam berpangku tangan dan tidak akan
memperoleh kemajuan“
Beliau juga berkata “sangat sulit berhubungan dengan orang
semacam itu, ia hanya memikirkan perutnya saja, tanpa mau
menggunakan pikirannya untuk berbuat yang lebih baik lagi, apakah
lebih baik bermain catur saja ? hal ini jauh lebih baik dilakukan
daripada tidak melakukan apapun sama sekali.”43
Nabi Kongzi bersabda “Seorang Jun Zi tidak banyak bicara, tetapi
banyak bekerja dengan cekatan“44
Pada tempayan Raja Tang-Thong terukir kalimat “Bila suatu
hari dapat membaharui diri, perbaharuilah terus tiap hari dan jagalah
agar baharu selama-lamanya“45
seorang pengusaha dalam mengelola
usahanya harus senantiasa berjuang agar usahanya itu dari waktu
43
Thomas Hosuck Kang, Tanya Jawab Khonghucu dan Konfusianisme, h 132-133 44
Andri Wang, The Wisdom Of Confucius, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2012,
h 43 45
Kitab Da Xue:II:1 h 10
42
kewaktu terus bertambah barang-barang yang dijualnya serta terus
berinovasi supaya bisnisnya mengalami kemajuan, begitu pula
kemajuan teknologi harus diikuti agar operasional toko dapat
berjalan dengan efektif dan efisien, dari system manual dirubah ke
system komputer.
“Maka seorang Jun Zi-Kun Cu tidak pernah tidak berusaha
sunguh-sungguh“46
seorang pengusaha harus terus fokus dan
konsisten dengan bisnis yang sedang digelutinya sampai mencapai
suatu kemajuan-kemajuan seperti yang diharapkan.
“Mengurus hartapun ada jalannya yang besar, bila
penghasilan lebih besar dari pada pemakaian dan bekerja
setangkas mungkin sambil berhemat, niscaya harta benda itu akan
terpelihara“47
seorang pengusaha harus dapat mengelola bisnisnya
dengan baik, hemat dalam pengeluaran, dapat menyisihkan
keuntungan yang diperolehnya untuk ditabung dan terus-menerus
mengembangkan usahanya.
“Seorang yang penuh cinta kasih menggunakan harta untuk
mengembangkan diri, seorang yang tidak berperi cinta kasih
mengabdikan dirinya untuk memupuk harta“48
seorang pengusaha
bukan cuma keuntungan yang terus dikejar akan tetapi alangkah
baiknya juga menambah ilmu pengetahuan untuk wawasan
pemikirannya dan berbuat amal kebajikan terhadap masyarakat
disekelilingnya.
46
Kitab Da Xue:II:4 h 10 47
Kitab Da Xue:X:19 h 30 48
Kitab Da Xue:X:20 h 30
43
Nabi bersabda “Bila orang tidak mau berfikir tentang
kemungkinan yang jauh, kesusahan itu tentu sudah berada
didekatnya“49
bagi seorang pengusaha menabung dan berhemat
serta memiliki perencanaan jangka panjang adalah suatu keharusan
agar bisnisnya kedepannya dapat berkembang.
“Seorang Jun Zi didalam memulai pekerjaan, dengan cita-cita
yang diyakini dapat dilanjutkan oleh generasi mendatang, akan
hasilnya berserah kepada Tian“50
seorang pengusaha ketika terjun
didunia dagang pasti memiliki suatu harapan agar bisnisnya dapat
berjalan dalam waktu yang panjang, dan mengalami kemajuan,
jangan memikirkan dirinya sendiri saja, tapi bisnis yang dijalankan
ini harus dapat berlanjut sampai ke anak cucunya dimasa depan
secara turun temurun, kerja dengan keras semaksimal mungkin dan
hasilnya serahkan semuanya kepada Tuhan YME.
D. Pengertian Wirausaha
1. Wirausaha.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia wirausaha diartikan
sama dengan wiraswasta, definisi dari wiraswasta adalah orang yang
pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara
produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,
memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.51
Pengertian Wirausaha menurut pendapat Joseph C. Scumpeter
; Wirausaha adalah orang yang mampu menghancurkan
49
Kitab Lun Yu:XV:12 h 274 50
Kitab Meng Zi:IB:14.3 h 400 51
Kamus Besar Bahasa Indonesia, h 1273
44
keseimbangan pasar dan kemudian membentuk keseimbangan
pasar yang baru dan mengambil keuntungan-keuntungan atas
perubahan tersebut.
Sedangkan menurut pendapat Raymond W.Y.Kao; Wirausaha
adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu
gagasan menjadi realita. Menurut Schumpetter; Wirausaha
merupakan inovator yang tidak selalu menjadi inventor (penemu).
Sedangkan menurut Syamsudin Suryana; Wirausaha adalah
seseorang yang memiliki karakteristik percaya diri, berorientasi pada
tugas dan hasil, pengambil resiko yang wajar, kepemimpinan yang
lugas, kreatif menghasilkan inovasi serta berorientasi pada masa
depan, sedangkan menurut Prawirokusumo; Wirausaha adalah
mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan
jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk
menemukan peluang dan perbaikan hidup.52
Menurut Peter.F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan
adalah kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda. Zimmere mengatakan bahwa kewirausahaan sebagai proses
penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan
menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. 53
Sedangkan menurut Richard Cantillon, Entrepreneurial is an
innovator and individual developing something unique and new
52
Diakses dari Evy Setiawaty, Pengertian Persamaan dan Perbedaan Bisnis
Wirausaha dan UMKM, 8inspiratifpengusahaindo.blogspot.com/2016/09/pengertian-
persamaan-dan-perbedaan.html pada tanggal 11 Januari 2019 pukul 20.00 WIB 53
Syahrial Yusuf, Entrepreneurship, Teori dan Praktek kewirausahaan yang telah
terbukti, Lentera Ilmu Cendekia, Jakarta, cetakan pertama Maret 2010. h 15
45
(Wirausaha adalah seorang penemu dan individu yang membangun
sesuatu yang unik dan baru), pendapat lainnya dari J.B.Say,
Wirausaha adalah pengusaha yang mampu mengelola sumber-sumber
daya yang dimiliki secara ekonomis (efektif dan efisien) dan tingkat
produktivitas yang rendah menjadi tinggi. Sedangkan pendapat Dan
Stein dan Jhon F. Burgess, Wirausaha adalah orang yang mengelola,
mengorganisasikan, dan berani menanggung segala resiko untuk
menciptakan peluang usaha dan usaha baru.
Pendapat lainnya dari Vernon A. Musselman dan John H.
Jackson, mengatakan Wirausaha adalah menginvestasikan dan
mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untukmemulai suatu
perusahaan dan menjadikannya berhasil. Dan pendapat dari Geoffrey
G. Merdit.Wirausaha adalah orang yang memiliki kemampuan
melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan
sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan
daripadanya, serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan
kesuksesan 54
2. Wirausaha Dalam Ajaran Agama Khonghucu.
Pada saat Nabi Kongzi menjabat suatu kedudukan dalam
pemerintahan, hal yang sangat diperhatikannya adalah kehidupan
ekonomi seluruh rakyat, beliau mengakui bahwa kaya dan mulia
adalah keinginan setiap orang, tetapi bila tidak dicapai dengan dao
janganlah ditempati, miskin dan berkedudukan rendah ialah
kebencian setiap orang, tetapi bila tidak dapat disingkiri dengan
54
Diakses dari Zakky, Pengertian Wirausaha secara umum dan menurut Para ahli,
www.zonareferensi.com/pengertian-wirausaha/, pada tanggal 30 Januari 2020, pukul 17.00
WIB
46
dao janganlah ditinggalkan, itulah kondisi umum yang membuat
manusia merasa bahagia,
Ketika Nabi Kongzi bersama muridnya Zen Yu pergi ke
Negeri Wei, Nabi Kongzi mengamati “betapa banyak jumlah
rakyatnya”, Yu berkata“ jika mereka sebanyak itu, apa yang harus
dilakukan terhadap mereka ? “Sejahterakanlah mereka“, setelah
sejahtera apa lagi yang harus dilakukan? “Berikanlah mereka
pendidikan“ inilah suatu bukti bahwa Nabi Kongzi tidak memandang
kaya ataupun miskin, mereka semuanya perlu diberikan
kesejahteraan55
Falsafah dan pemikiran ajaran Khonghucu ini dijadikan asas
bagi segala upaya untuk mengubah nasib kehidupan orang-orang
Tionghoa dan keluarganya, kemudian mereka percaya bahwa hanya
dengan bekerja keras dan berani memanfaatkan peluang barulah
mereka bisa sejahtera56
Pada umumnya semua orang berkeinginan menjadi orang
kaya dan memiliki status sosial terpandang, namun kalau semua itu
diperoleh dengan cara yang tidak benar, lebih baik tidak perlu
mendambakannya.57
dengan demikian untuk mendapatkan kekayaan,
orang harus bekerja dengan keras dan juga tidak melanggar nilai-nilai
etika yang diajarkan oleh agama.
E. Prinsip orang Tionghoa Dalam Bisnis.
Penulis ambil dari moneysmart.id bahwa Suku Tionghoa
identik dengan kesuksesan dalam berbisnis maupun bekerja, bahwa
55
Thomas Hosuck Kang, tanya Jawab Khonghucu dan Konfusianisme, h 126 56
Thomas Liem Tjoe, Ilmu Bisnis Tionghoa, h 76 57
Andri Wang, The Wisdom of Confucius, h 38
47
suku Tionghoa itu ulet bekerja maupun berbisnis, prinsip-prinsip itu
adalah seperti berikut :
1.Jika ingin lebih berhasil.
Maka kita tidak punya pilihan kecuali bekerja lebih keras dan
lebih rajin dari orang lain.
2.Makan bubur sebelum sukses dan makan nasi setelah sukses.
Jadi sebelum mencapai kesuksesan sebaiknya mengerem
segala keinginan walaupun itu tidak enak, suatu saat nanti setelah
mencapai sukses baru bisa menikmati apa yang kita inginkan.
3. Bersikap ekonomis.
Hidup hemat begitu ditekankan oleh kebanyakan orang
Tionghoa, juga mempunyai prinsip untuk menyisihkan 70% dari
penghasilan buat ditabung atau investasi, barulah sisanya digunakan
untuk kebutuhan hidup.
4.Pedagang tidak boleh kaku.
Namun sebaiknya perlu memperbolehkan proses tawar
menawar, memperlakukan pelanggan sebagai Raja, pedagang
Tionghoa selalu berinteraksi dengan pelanggan.
5.Orang yang tidak bisa tersenyum dilarang membuka toko.
Bila terjun jadi pedagang perlu bersikap ramah tamah
terhadap pelanggan agar toko laris manis, faktor kesuksesan sebuah
usaha bukan cuma harganya yang murah malah kepada servis yang
diberikan kepada pelanggan.
6. Menyimpang seinci, rugi seribu batu.
Harus mencatat setiap ada pemasukan dan setiap ada
pengeluaran.
7.Jangan cemaskan pada harapan yang belum tiba,
48
Jangan sia-sia menyesali apa yang sudah terjadi, suatu
kegagalan dimasa lampau jangan terus di ingat-ingat, segeralah
untuk melupakannya, lebih baik bekerja semangat semaksimal
mungkin.
8. Keberhasilan terbesar bukanlah karena tidak pernah gagal.
Tetapi bagaimana bangkit setiap kali mengalami kegagalan,
Confucius bersabda daripada terus menerus meratapi kegagalan,
lebih baik bijaksana untuk berusaha bangkit dari kegagalan
tersebut.
9. Berpikirlah untuk tiga keturunan.
Pada saat bisnis jangan memikirkan cuma untuk diri sendiri,
tetapi harus lebih jauh lagi berpikiran untuk keturunan nanti, banyak
orang Tionghoa sukses sampai turun temurun karena punya warisan
buat generasi selanjutnya58
Berikut adalah prinsip orang Tionghoa dalam berbisnis yang
penulis kutip dari femina seperti berikut :
a.Bekerja dan bekerja.
Untuk menghasilkan suatu karya sebagai bukti
keberhasilannya
b.Berfikir untuk tiga keturunan.
Dengan berhemat agar tidak menyusahkan orang lain dan
tidak membebani utang kepada orang lain
c.Tidak pernah menyerah.
58
Diakses dari Helda, 9 Prinsip Orang Tionghoa Yang Bikin Mereka Sukses Dimana
Aja, www.moneysmart.id, pada tanggal 29 Maret2019 pukul 15.00 WIB
49
Setiap orang harus mau berusaha untuk mencapai sesuatu,
kalau menemukan masalah jangan cepat menyerah selalu berusaha
mencari solusinya.59
Berikut ini penulis kutip dari cermati.com, bahwa orang
Tionghoa sukses berbisnis, dikarenakan :
1. Pekerja keras.
Dihari pekan memang sebaiknya digunakan untuk beristirahat,
tetapi bagi orang Tionghoa memilih untuk menghasbiskan hari
pekan dengan bekerja, saat orang lain bermalas-malasan dan
bersantai, disitulah waktu yang tepat untuk bekerja lebih keras
supaya bisa lebih maju dibandingkan dengan orang lain.
2.Bekerja dengan sepenuh hati.
Usaha yang dibuka tidak asal-asalan melainkan usaha yang
didasarkan kepada passion, orang Tionghoa selalu terlihat ceria saat
bekerja karena apa yang dikerjakannya merupakan apa yang
disukainya, sehingga dapat bekerja dengan sepenuh hati hasilnya
juga menjadi maksimal.
3. Berupaya untuk Hidup Hemat.
Orang Tionghoa terlihat elegan pada saat jamuan makan
malam atau menghadiri pesta ulang tahun rekan bisnisnya, tetapi
tampilan ini sama sekali tidak ditunjukan dalam kehidupan sehari-
hari, mereka lebih suka berpakaian sederhana saat menginjakan kaki
keluar rumah terlihat seperti orang biasa padahal dia seorang jutawan.
Orang Tionghoa juga berupaya untuk hidup hemat, pada saat
berbelanja sangat teliti membandingkan harga barang yang satu
59
Diakses dari Femina, Prinsip Sukses Orang Tionghoa, www. femina.co.id /article
/prinsip-sukses-orang-tionghoa- pada tanggal, 04 Juni 2019 pukul 20.15 WIB
50
dengan barang yang lainnya, juga tidak merasa malu untuk berburu
barang yang lagi diskon demi menghemat pengeluaran.
4. Sudah diajari bisnis sejak kecil.
Usaha yang digeluti oleh orang Tionghoa adalah usaha
keluarga, anak-anaknya turut membantu orang tuanya saat bekerja,
karena ini termasuk budaya untuk mengajari anak cara berbisnis
yang baik dan benar, sehingga budaya untuk bebisnis sudah
tertanam kuat dalam diri anak-anaknya sejak kecil.
5. Punya keahlian dasar dibidang Manajemen
Usaha yang dikelola oleh orang Tionghoa memiliki sistem
manajeman yang sangat baik, contoh kecilnya bisa dilihat dari stok
barang yang dijual ditoko tidak pernah kehabisan stok barang
karena selalu mengecek ketersediaan barang-barang sebelum mereka
membuka toko dihari berikutnya, dengan tujuan supaya pelanggan
tidak kecewa saat ingin berbelanja ditoko tersebut sehingga
pelanggan tetap setia untuk terus berbelanja disatu toko saja tanpa
ada niat untuk berpindah ke toko lain.
6. Berani mengambil resiko
Orang Tionghoa tidak memikirkan resiko yang akan terjadi,
karena keputusan yang diambil sudah melalui proses analisis yang
amat panjang, tidak hanya itu keputusan juga tidak dikaitkan pada
satu aspek bisnis saja, melainkan seluruh aspek bisnis sehingga dapat
menetapkan spekulasi yang terjadi dimasa yang akan datang.
7. Selalu tepat Waktu
Orang Tionghoa memiliki rutinitas yang sudah terjadwal
dengan baik misalnya jam pada saat bangun pagi, makan pagi,
berangkat kerja, dan seluruh aktivitas yang akan dilakukan selama
51
satu hari, rutinitas ini sifatnya tetap tidak berubah, sehingga mereka
dapat mengerjakan seluruh aktivitas dengan baik dan tepat waktu.60
Berikut penulis kutip dari maxmanroe.com, menyebutkan
bahwa orang Tionghoa yang berada di Indonesia sebagian besar
adalah seorang pengusaha, nilai yang bisa dipelajari dalam sistem
atau tata kelola yang dijalankan oleh pengusaha Tionghoa, seperti :
1.Pembelajaran Bisnis sejak dini.
Sudah menjadi hal yang lumrah bagi keluarga Tionghoa
ketika menjalankan bisnis keluarga, anak selalu diikut sertakan
sejak dini, ketika membuka toko biasanya anak yang menjadi
pelayan dan ibumya menjadi kasir, pembelajaran bisnis seperti ini
ternyata sangat efektif dan efisien dalam kultur pengusaha Tionghoa,
sangat bermanfaat bagi anak nantinya ketika mereka menjadi dewasa
mereka sudah sangat memahami seluk beluk bisnis yang dikelola
ayahnya, sehingga ketika dilepaspun mereka tidak kaget lagi.
2. Manajeman Keuangan yang baik.
Pengusaha Tionghoa seberapapun kecilnya bisnis yang
dikelola selalu membuat pembukuan serapi mungkin dan sedetail
mungkin, mereka menyadari betul bagaimana pentingnya tata kelola
keuangan dalam bisnis, sehingga dari sini akan memudahkan setiap
langkah bisnis yang akan dilakukan, dengan membiasakan diri
membuat catatan keuangan sejak bisnisnya masih kecil, maka akan
semakin memudahkan ketika bisnisnya menjadi besar suatu saat
nanti.
60
Diakses dari Aufi Ramadhani Pasha, Orang Tionghoa Selalu Sukses Berbisnis
Simak Rahasianya, www.cermati.com, pada tanggal 29 Maret 2019 pukul 16.00 WIB
52
3.Sistem Administrasi yang rapi.
Hampir tidak pernah menemui sebuah toko yang dikelola oleh
orang Tionghoa kehabisan stok barang, ini benar-benar menjaga
peluang yang ada, mereka tidak mau peluang yang ada biarpun kecil
lepas dari genggaman, mereka menyadari jika sampai sekali saja
tidak bisa melayani pelanggan, maka kredibilitas toko akan menurun
dimata pelanggan.
4. Meminimalisir Biaya Hidup.
Kebiasaan yang dilakukan oleh pengusaha Tionghoa ketika
menjalankan usaha adalah dengan meminimalisir biaya hidup
seminim mungkin, sebelum mereka benar-benar kaya, selalu
bertindak dengan hati-hati, bahkan mereka mampu menekan biaya
hidup dengan hanya menggunakan 20% dari penghasilan yang
didapatkan, mereka tidak akan pernah besenang-senang sebelum
posisi usahanya benar-benar aman, jadi ketika mendapatkan
penghasilan seratus juta maka untuk biaya hidup menggunakan
yang dua puluh juta.
5. Keberanian dalam mengambil resiko.
Faktor ini sangat berpengaruh dalam setiap langkah bisnis
yang diambil, mereka memiliki keberanian dalam mengambil sebuah
resiko, namun setiap keputusan tentu sudah dipikirkan dengan
baik dengan analisa yang kuat dari pengalaman, maka dari itu
spekulasi mereka dalam berbagai bisnis sangat bagus, intuisinya yang
kuat ini menunjukan bahwa mereka memiliki jam terbang yang
tinggi dalam membaca peluang, pengalaman jatuh bangun dalam
dunia bisnis yang digeluti semakin mengasah kemampuan dalam
menganalisa sebuah peluang.
53
6. Belajar kepada siapapun
Orang Tionghoa ketika sudah memutuskan untuk
menjalankan sebuah bisnis, maka akan selalu belajar kepada
siapapun, tidak pernah malu atau segan untuk bertanya kepada
siapapun yang dianggap bisa memberikan informasi penting terkait
usahanya, sehingga usaha yang dikelola cepat akan berkembang dan
menjadi besar
7. Etos kerja yang sangat baik.
Orang Tionghoa dalam bekerja memilliki etos kerja yang
bagus, mereka akan selalu bekerja dengan penuh tanggung jawab,
tuntas dengan integritas yang sangat tinggi, selain itu keseriusan
dalam mencintai pekerjaan menjadikan setiap langkah kerja menjadi
menyenangkan, sehingga hal ini menjadikan mereka semakin
semangat setiap hari dalam memajukan bisnisnya.61
Berikut penulis kutip dari tribunnews.com, bahwa ada Lima prinsip
hidup orang Tionghoa untuk mencapai kesuksesan :
1. Harus Rajin dan tekun.
Kemalasan dipercaya bisa berakibat petaka, kemalasan tidak
membuahkan apa-apa kecuali penyesalan dimasa yang akan
datang.
2. Berhemat Pengeluaran.
Orang Tionghoa lebih selalu selektif dalam dalam
pengeluaran
3. Ramah dan Sabar menghadapi orang lain.
61
Diakses dari Tasbihul Mamnun, Kenapa Bisnis Pengusaha Tionghoa Selalu Sukses
ini Rahasinya, www.maxmanroe.com, pada tanggal 30 Maret 2019 pukul 10.00 WIB
54
Untuk sukses harus bersabar dalam menghadapi orang lain,
jika berbisnis ada baiknya selalu memperlakukan konsumen secara
baik
4. Jadi Pemimpin yang tegas.
Kesuksesan selalu dibarengi oleh sifat kepemimpinan yang
tinggi salah satu indikatornya adalah berani mengambil keputusan
dan tidak ragu didalam bersikap.
5. Stop tunda pekerjaan.
Menunda pekerjaan dianggap suatu hal yang harus
disingkirkan jauh-jauh oleh pedagang Tionghoa, selagi pekerjaan
bisa diselesaikan pada hari ini, maka tidak ada alasan untuk
menundanya.62
Berikut penulis kutip dari idntimes, tentang delapan rahasia orang
Tionghoa mudah sukses dan kaya raya :
1. Gemar menabung
Orang Tionghoa begitu mendapatkan uang langsung
menabung di bank atau diinvestasikan lewat dana reksa atau
deposito, uang yang ditabung atau di investasikan bisa sampai 75%
sampai 80% dari total pendapatannya dan sisanya dipakai untuk
kebutuhan bulanan.
2. Tidak mempertunjukan harta lewat penampilan.
Orang Tionghoa dalam berpakaian jarang menggunakan baju
mahal atau perhiasan yang mewah, baju mewah hanya dipakai pada
saat tertentu saja seperti peringatan hari raya dan acara penting
keluarga lainnya.
62
Diakses dari Hanang Yuwono, 5 Prinsip Hidup ala Orang Tionghoa ini bisa
diterapkan untuk mencapai kesuksesan, www.solo.tribunnews.com, pada tanggal
23/04/2019 pukul 10.30 WIB
55
3. Beli barang dengan tunai.
Orang Tionghoa lebih suka membeli barang dengan tunai
atau cash daripada membeli secara kredit, karena bunga kredit itu
merupakan beban dan akan memberatkan kehidupan dikemudian
hari.
4. Masak sendiri daripada beli makanan siap saji.
Orang Tionghoa suka memproduksi sendiri daripada
membeli, ini juga diterapkan dalam hal masak memasak jadi bisa
lebih berhemat.
5. Pekerja keras dengan semangat tinggi.
Ketika orang biasa menghindari kerja lembur, orang
Tionghoa malah mencari pekerjaan lembur, karena ini adalah lahan
yang bagus untuk menunjukan semangat kerja yang tinggi serta akan
memperoleh penghasilan tambahan.
6. Rajin mencari pekerjaan sambilan.
Orang Tionghoa menyadari kalau pendapatan dari satu
pekerjaan kadangkala tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup,
maka sering mencari pekerjaan sambilan.
7. Etos Kerja yang tinggi.
Orang Tionghoa itu gemar bekerja dan menyelesaikan
pekerjaan dengan sempurna pekerjaan harus diselesaikan dengan
cepat dan tuntas.
8.Mementingkan manfaat dan bukan gengsi semata.
56
OrangTionghoa memahami bahwa suatu barang itu lebih
penting nilai gunanya daripada gengsinya.63
Berikut penulis kutip dari tipsbisnis99, mengenai Pola pikir orang
Tionghoa dalam berbisnis yaitu :
a. Uang harus ditabung.
Menginvestasikan sebagian besar keuntungan bisnisnya untuk
membesarkan usahanya yang sedang dikelola, karena itu rela untuk
hidup berhemat.
b. Untuk sukses harus bisnis.
Berbisnis tidak boleh takut bahwa berwirausaha mengandung
resiko, dimana resiko gagal dalam menjalankan usaha adalah suatu
kewajaran, sehingga tidak patut untuk ditakuti
c. Sangat perhitungan.
Dalam mengeluarkan uang sangat cermat , namun tidak
pernah takut akan kehilangan uang pada saat merasa yakin bahwa
uang itu nantinya dapat menghasilkan keuntungan yang banyak.
d. Fokus dengan uang dan bisnis.
Selalu fokus untuk mencapai targetnya dengann kerja keras
agar target tersebut dapat tercapai.
e. Tidak mudah dikendalikan oleh keinginan.
Biarpun sudah berhasil tetapi tetap memilih hidup sederhana,
tidak menghambur-hamburkan uang untuk memenuhi hasrat dan
63
Diakses dari Fajar Nurmanto, ini 8 Rahasia Kenapa Orang Tionghoa mudah
Sukses dan Kaya Raya , www.idntimes.com, pada tanggal 23 April 2019 pukul 11.00 WIB
57
keinginan semata, tetapi menginvestasikan uangnya, sehingga uang
tersebut dapat digunakan oleh generasi berikutnnya.64
64
Diakses dari Frontal, Pola Pikir Orang Cina Dalam Berbisnis, Tipsbisnis99.
blogspot.com/2016/06/pola-pikir-orang-cina-dalam-berbisnis-.html, pada tanggal 21 Mei
2019 pukul 21.00 WIB
58
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian.
Metode penelitian yang di gunakan adalah menggunakan metode
kualitatif, dengan jenis penelitian deskriftip yang merupakan
penggambaran suatu kejadian dengan pengamatan secara langsung,
dengan tujuan menggambarkan etika bisnis penganut Agama Khonghucu
dalam memajukan wirausahanya, penelitian deskriptif kualitatif
menekankan pada keaslian dan tidak hanya bertolak kepada teori saja,
tetapi kepada fakta yang terjadi di lapangan. Lokasi penelitian adalah
pengusaha Tionghoa yang beragama Khonghucu di wilayah Kelurahan
Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang.
Dalam penelitian Kualitatif tidak menggunakan istilah populasi,
tetapi oleh Spradley dinamakan “social situation“ atau situasi sosial yang
terdiri atas tiga elemen, yaitu tempat (place), pelaku (actors), dan
aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis, situasi sosial
tersebut dapat di rumah berikut keluarga dan aktivitasnya, atau orang-
orang di sudut-sudut jalan yang sedang ngobrol atau di tempat kerja, di
kota, didesa, di sekolah, atau wilayah suatu negara, situasi sosial
tersebut dapat dinyatakan sebagai obyek penelitian yang ingin dipahami
secara mendalam apa yang terjadi didalamnya.1
Jadi objek penelitiannya adalah penganut Agama Khonghucu
yang jadi pengusaha atau menjadi pedagang dan berdomisi di Kelurahan
Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang.
1Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif,Kualittif,
dan R& D,Alfabeta,Bandung, cetakan ke-22, Agustus 2015, h 297
59
Dalam penelitian kualitatif teknik sampling yang sering
digunakan adalah purposive sampling adalah teknik pengambilan
sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu, pertimbangan tertentu
ini misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang
kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan
memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti.2
B. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Cresswell (2007) aktivitas mengumpulkan data,
menganalisa data, dan menyusun laporan bukanlah proses yang harus
dilakukan secara berurutan dalam penelitia kualitatif. Ini bukanlah proses
linier, peneliti kualititif selalu melakukan refleksi atas temuan data yang
ia peroleh.3 Teknik pengumpulan data yang penulis jalankan yaitu
dengan cara melakukan pengamatan langsung (observation) langsung ke
lapangan dengan melakukan wawancara secara mendalam (indepth
interview) dengan memberikan beberapa pertanyaan secara terbuka dan
mendokumentasikan berupa photo dan rekaman.
1.Wawancara.
Penulis Melakukan wawancara untuk memperoleh secara
langsung dari sumbernya. Penelit melakukan wawancara dengan pelaku
utama (key informan) terhadap penganut Agama Khonghucu yang jadi
pengusaha, di wilayah kelurahan Nagasari kecamatan Karawang Barat.
2.Observasi.
Nasution menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu
pengetahuan, para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu
fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.
2 Sugiyono, h 300
3 Sugiyono, h 12
60
Marshall menyatakan bahwa “through observation, the researcher
learn About behavior and the meaning attacted to those behavior“
Melalui observasi peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari
perilaku tersebut.4 peneliti menggunakan metode observasi untuk
mengamati dan mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan mengadakan
pengamatan langsung pada objek yang akan diteliti, sehingga menjadi
masukan buat penulis untuk penelitian ini.
C. Sumber Data
1. Data Primer.
Data empirik yang diperoleh dari para informan penelitian
yang di peroleh dari lapangan berupa hasil wawancara yang telah
dipilih yang sesuai dengan kriteria tertentu mengenai pembahasan
materi ini, dan hasil dari observasi.
Disini penulis hanya mengambil sebagian umat Agama
Khonghucu yang ber etnis Tionghoa dan berdomisili serta berprofesi
sebagai pengusaha atau pedagang di wilayah Kelurahan Nagasari,
yaitu sebanyak 12 orang pedagang, untuk dijadikan sampel dalam
kajian buat tesis ini, dengan pertimbangan bahwa pengusaha tersebut
sudah menjalankan usahanya sudah lama sekali dan sampai sekarang
masih tetap bertahan sebagai pedagang. Dari data tersebut umat
Khonghucu yang ada adalah beretnis Tionghoa. Perbedaan antara
Khonghucu dengan Tionghoa yaitu, Khonghucu merupakan salah
satu Agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia, seperti Agama-
agama lainnya yang ada di Indonesia.
4 Sugiyono, h310
61
Sedangkan yang dimaksud dengan Tionghoa adalah salah satu
suku atau etnis yang ada di Indonesia, seperti suku Sunda, Jawa,
Batak, Papua, Dayak, Madura, dan sebagainya.
2. Data Sekunder.
Data yang diperolah melalui penelaahan kepustakaan dan data-
data dari kantor pemerintah setempat, seperti kantor BPS Kabupaten
Karawang,
D.Metode Analisis Data.
1. Data reduction atau Reduksi data yaitu proses pemilihan,
penyederhanaan, pengabstrakan, dan pengubahan data kasar yang
muncul dari catatan tertulis yang dihasilkan ketika berada di
lapangan.5 Yaitu setiap kali di lakukan wawancara, ada catatan-
catatan, kemudian di kelompokan berdasarkan kategori dari tema
yang sedang di teliti.
2. Data display atau penyajian data, yaitu aktivitas menyajikan data
hasil penelitian,
sehingga memungkinkan peneliti mengambil kesimpulan sementara
dan dapat merencanakan tindakan berikutnya bila ternyata masih
terdapat data yang tidak lengkap, perlu klarifikasi, atau sama sekali
belum di peroleh.6
5Nanang Martono, Metode Penelitian Sosial, Konsep-konsep kunci, PT
Rajagrafindo Persada, Depok, cetakan ke-2, April 2016. h 11 6 Nanang Martono, h 12
62
BAB IV
ETIKA BISNIS PENGANUT AGAMA KHONGHUCU
DALAM KEMAJUAN WIRAUSAHANYA.
A.Gambaran umum Objek Penelitian.
1. Asal mula orang Tionghoa.
Berikut penulis ambil sumbernya dari wiki pedia, Suku Tionghoa
Indonesia adalah salah satu etnis di Indonesia yang asal usul leluhur mereka
berasal dari Tiongkok, biasanya mereka menyebut dirinya dengan istilah
Tenglang (Hokkian), Tengnang (Tiochiu), Thongnyin (Hakka), Tangren atau
Huaren (Mandarin). Disebut Tangren dikarenakan orang Tionghoa
Indonesia mayoritas berasal dari Tiongkok selatan yang menyebut dirinya
sebagai orang Tang, sementara orang Tionghoa yang berasal dari utara
menyebut dirinya sebagai orang Han (Hanren).
Leluhur bangsa Tionghoa Indoesia berimigrasi secara bergelombang
sejak ribuan tahun yang lalu melalui kegiatan perniagaan, peran mereka
muncul dalam sejarah Indonesia, bahkan sebelum Republik Indonesia
dideklarasikan dan terbentuk, catatan-catatan dari Tiongkok menyatakan
bahwa kerajaan-kerajaan kuno di Nusantara telah berhubungan erat dengan
dinasti-dinasti yang berkuasa di Tiongkok.
Faktor inilah yang kemudian menyuburkan perdagangan dan lalu
lintas barang maupun manusia di Tiongkok ke Nusantara dan sebaliknya,
setelah negara Indonesia merdeka orang Tionghoa yang berkewarganegaraan
63
Indonesia di golongkan sebagai salah satu suku dalam lingkup nasional
Indonesia, sesuai pasal 2 Undang-undang No.12 tahun 2006 tentang
kewarganegaraan Republik Indonesia.1
Suku Tionghoa merupakan suku yang majemuk, yang terdiri dari berbagai
macam suku yang tersebar dimana-mana, berikut ini penulis ambil
sumbernya dari pegipegi.com.
Leluhur bangsa Tionghoa berasal dari negara Tiongkok berimigrasi
ke negara-negara di Asia Tenggara sejak ribuan tahun yang lalu terutama
abad 16-19 tujuan utama mereka singgah ke Indonesia adalah untuk
berdagang.
Suku Tionghoa jumlahnya sekitar 4-5 persen dari total penduduk
Indonesia, dan tersebar dimana-mana, suku Tionghoa termasuk suku yang
majemuk yang terdiri dari berbagai macam suku.
2.Lima suku Tionghoa yang tersebar di Indonesia yang penulis ambil dari
pegipegi.com yaitu :
a. Orang Hokkian.
Orang Hokkian adalah penduduk yang berasal dari provinsi Fujian
yang terletak dibagian tenggara-selatan Tiongkok, banyak orang Hokkian
jadi perantau dan tinggal diberbagai negara terutama di asia tenggara, suku
1 Diakses dari Wikipedia, Tionghoa Indonesia, https://id.mwikipedia.org,
pada tanggal 10 Maaret 2019, pukul 01.00 WIB
64
Hokkian merupakan salah satu suku mayoritas populasi orang Tionghoa di
Indonesia, bahasa Hokkian dikenal sebenarnya adalah dialek Minnan selatan
yang merupakan bagian dari bahasa Han.
Dialek ini terutama digunakan secara luas di provins Fujian,
Taiwan, bagian utara provinsi Guangdong dan di asia tenggara, jumlah
penutur bahasa Hokkian diperkirakan lima puluh juta orang diseluruh dunia,
orang Hokkian di Indonesia terkonsentrasi di daera Sumatera Utara, Riau
(Pekanbaru), Sumatera Barat (Padang), Jambi, Sumatera Selatan
(Palembang), Bengkulu, Jawa, Bali, Kalimantan (Banjarmasin, Kutai),
Sulawesi (Makassar, Kendari, Manado), dan Ambon.
b.Hakka.
Orang Hakka adalah salah satu kelompok Tionghoa Han yang
terbesar di Tiongkok, bahasa yang digunakan adalah bahasa Hakka, di
Indonesia pada umumnya dikenal dengan bahasa Khek, bahasa yang
dituturkan oleh orang Hakka ini merupakan suku Han yang terbesar di
kawasan pegunungan provinsi Guangdong, Fujian, dan Guangxi
diTiongkok, bahasa Hakka merupakan salah satu dari tujuh bahasa utama di
Tiongkok saat ini.
Bahasa Hakka memiliki kekerabatan yang lebih dekat dengan
bahasa Mandarin daripada bahasa Tionghoa lainnya, orang Hakka
diperkirakan sekitar 30-45 juta orang diseluruh dunia. Orang Hakka di
65
Indonesia terkonsentrasi di wilayah Jakarta, Aceh, Sumatera Utara, Batam,
Sumatera Selatan (Palembang), Bangka Belitung, Lampung, Jawa,
Kalimantan (Pontianak, Banjarmasin), Sulawesi Selatan (Makassar),
Sulawesi Utara (Manado), Ambon dan Jayapura.
c.Kanton.
Orang Kanton adalah penduduk yang berasal dari Guangzhou Ibukota
dari Provinsi Guangdong dan merupakan kota terbesar di Tiongkok
bagian selatan, bahasa Kanton di Indonesia sering disebut bahasa Konghu
yaitu salah satu dialek bahasa Tionghoa yang dituturkan didaerah barat daya
Tiongkok (Guangdong), Hongkong, Makau, dan di asia tenggara.
Bahasa Kanton dituturkan oleh hampir tujuh puluh juta orang di
seluruh dunia, dialek Kanton dulunya digunakan secara luas pada jaman
dinasti Tang, orang Kanton di Indonesia terkonsentrasi di daerah Jakarta,
Medan, Makassar, dan Manado.
d. Tiochiu.
Bahasa Tiochiu adalah sebuah dialek bahasa yang termasuk
rumpun bahasa sino-tibet, dialek ini mirip dengan bahasa Hokkian, Bahasa
Tiochiu bisa dibilang sebagai bahasa dialek Hokkian yang terpengaruh oleh
dialek Kanton karena letak geografisnya berada di utara provinsi
Guangdong dekat perbatasan provinsi Fujian.
66
Jumlah penutur bahasa Tiochiu diperkirakan sepuluh sampai lima
belas juta orang diseluruh dunia, orang Tiochiu di Indonesia terkonsentrasi di
daerah Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan,
Kalimantan Barat (Pontianak, Ketapang).
e. Hainan.
Hainan adalah sebuah provinsi yang berbentuk kepulauan kecil di
Tiongkok bagian selatan, nama tersebut mengacu pada pulau Hainan
Pulau utama dari provinsi tersebut, bahasa yang digunakan oleh orang
Hainan sekitar satu juta lima ratus orang diseluruh dunia, orang Hainan di
Indonesia terkonsentrasi di daerah Pekanbaru, Batam, dan Manado.2
Berikut penulis contohkan beberapa bahasa Tionghoa yang diambil
dari
ddhongkong.org dan Ibu Ouw Hue Ming, yaitu :
Tabel 4.1.
Contoh Bahasa Mandarin, Hokkian, Hakka, Tiochiu, Kanton
Indonesia Mandarin Hokkian Hakka Tiochiu Kanton
Saya Wo Wa Ngai Wa Ngo
Anda Ni Lu Nyi Le Lei
Terima kasih Xie xie Kamsia Sinmung Zoi Sia Toce
Agama Jiao Kau Kau Kau Kau
2 Diakses dari Mariska Tracy, 5 Suku Tionghoa yang Tersebar di Indonesia,
www.pegipegi.com pada tanggal 25 Maret /2019 pukul 12.00 WIB
67
Guru Lau Shi Kau su Sin sang Lau shi Lau shi
Murid Xue shin Hak seng Hok sang Hak sing Hok sang
Belajar Sui xi Hak sip Sui xi Oce Hok
Sumber : Ouw Huei Ming – Samarinda dan internet 3
3. Kelenteng Sian Djin Ku Poh Karawang.
Sebagai gambaran tentang Sian Djin Ku Poh berikut penulis ambil
dari sumber pikiran-rakyat.com, Julukan kampung China masih melekat
kental untuk sebuah dusun yang lokasinya persis di bantaran sungai Citarum,
yang membatasi antara Kabupaten Karawang dengan Kabupaten Bekasi,
dusun itu adalah kampung Benteng berada diwilayah Kelurahan Tanjungpura
Kecamatan Karawang Timur, disebut kampung China karena mayoritas
penduduk dusun itu adalah etnis Tionghoa yang telah bermukim ribuan tahun
lamanya.
Raut mereka serta bahasa yang mereka gunakan sehari-hari tidak jauh
berbeda dengan warga setempat, mereka bercakap-cakap memakai bahasa
Sunda, kulit mereka lebih hitam dibandingkan dengan etnik Tionghoa pada
umumnya, hanya garis mata mereka yang sedikit sipit, didusun ini terdapat
3 Diakses dari Luftiana Wakhid, Bahasa Kantonis, https://ddhongkong.org/data-
hong-kong/bahasa-kantonis/ pada tanggal 12/04/2019 pukul 19.00 WIB dan Ouw Huei
Ming adalah guru sekolah minggu di kelenteng Thian Gie Kiong Samarinda Kalimantan
Timur.
68
250 lebih keluarga keturunan Tionghoa, tepat ditengah dusun berdiri
Kelenteng Sian Djin Ku Poh, yang konon sudah berusia ribuan tahun.
Dusun benteng ini sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka, dusun
tersebut didirikan oleh warga yang berasal dari Tiongkok selatan yang
diketuai seorang perempuan bernama Sian Djin Ku Poh. Beliau berlayar dari
Tiongkok selatan sekitar tahun 1700 masehi bersama dengan sejumlah warga
Tiongkok lainnya dari marga Khow, Law, dan Chung.
Sebelum sampai ke Karawang rombongan itu sempat singgah di
bagan siapi-api kemudian melanjutkan perjalanan mengarungi laut jawa, lalu
menyusuri sungai Citarum hingga sampai di Tanjungpura, rombongan ini
kemudian mendirikan pemukiman yang saat ini dikenal dengan julukan
kampung Benteng, dusun ini disebut kampung benteng karena dahulunya
adalah benteng untuk melawan penjajah Belanda.
Saat berangkat dari Tiongkok selatan, Sian Djin Ku Poh membawa
benda pusaka berupa Hio Lo yaitu sejenis guci untuk menancapkan hio, Sian
Djin Ku Poh kemudian membangun kelenteng dari bambu dan kayu untuk
Hio Lo tersebut, tentang keberadaan Sian Djin Ku Poh ini tidak diketahui
rimbanya, perempuan titisan dewi ini diyakini telem (menghilang) sehingga
pemakamannya juga tidak diketahui atau tidak ada.4
4Diakses dari Dodo Rihanto, Kampung Benteng Jejak Tionghoa di Karawang,
https://www.pikiran-rakyat.com, pada tanggal 10/03/2019 pukul 01.30 WIB
69
4..Jejak gerabah dan keramik di Karawang.
Bangsa Tionghoa adalah bangsa yang unik dimana banyak temuan
yang memberikan petunjuk kalau bangsa Tionghoa ini pernah menguasai
setiap pelosok Kabupaten Karawang dan sekitarnya, terbukti dengan
banyaknya ditemukan pecahan gerabah dan keramik, jika dilihat motifnya
yang rata-rata bermotif tumbuhan menggambarkan peninggalan abad 15-17
masehi, pecahan yang ditemukan di Kabupaten Karawang hampir merata
ditemukan mulai dari wilayah timur yang berbatasan dengan Kabupaten
Purwakarta sampai dengan wilayah barat yang berbatasan dengan Kabupaten
Bekasi dan Bogor, rata-rata motif yang ditemukan bermotif daun, namun
yang sangat unik pecahan keramik ini jika dilihat putih polos, tetapi jika
terkena atau dilihat dengan pantulan cahaya terdapat motif hologram.5
B.Penduduk Kabupaten Karawang.
Secara etimologis, kata dasar nama karawang diambil dari bahasa
Sunda yaitu rawa yang diberi imbuhan ka- dan –an sehingga terbentuklah
kata karawaan yang memiliki makna tanah rawa, dari kata karawaan
kemudian berubah menjadi karawan, dari kata karawan berubah lagi menjadi
karawang. Nama Karawang sudah dikenal sejak abad ke 16 seiring dengan
5 Diakses dari pepelingkarawang, Sejarah Cina DiBumi Sunda,
www.pepelingkarawang.org, pada tanggal 10 Maret 2019 pukul 01.50 WIB
70
adanya berita dari orang-orang Portugis yang menyebut daerah ini dengan
nama caravan atau caravaon. 6
1.Penduduk Karawang tiap distrik tahun 1930.
Kabupaten Karawang dihuni oleh penduduk dari berbagai macam
etnis atau suku bangsa yang bermacam-macam, serta berbagai macam
penganut Agama yang berbeda-beda pula, kondisi kemajemukan atau
pluralitas sudah ada sejak zaman dahulu kala, ke Bhinekaan sudah hadir
ditengah-tengah masyarakat Karawang sampai pada saat ini, dan tetap dijaga
supaya hubungan keharmonisan bermasyarakat terus berlanjut hingga
sekarang ini, berikut adalah gambaran dari kemajemukan tersebut tersaji
dibawah tabel ini.
Tabel.4.2
Penduduk Kabupaten Karawang tiap distrik tahun 1930
Nama Distrik
Pribumi
Eropa
Tionghoa
Timur Asing
Lainnya
Total
Karawang 119.260 94 3.402 102 122.858
Rengasdengklok 153.313 4 2.471 29 155.817
Cikampek 164.562 71 2.401 31 167.065
Pamanukan 134.688 83 1.161 54 135.986
6 Nina Herlina Lubis, Sejarah Kabupaten Karawang, Pemerintah
Kabupaten Karawang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Juli 2011. H 86
71
Pagaden 117.411 94 920 43 118.468
Subang 70.017 239 555 17 70.828
Sagalaherang 80.545 66 145 31 80.787
Purwakarta 149.815 406 1.341 566 152.128
Jumlah 989.611 1.057 12.396 873 1.003.937
Sumber : Sejarah Kabupaten Karawang. h. 134
Dari tabel diatas dapat kita lihat jumlah penduduk yang beretnis
Tionghoa ditahun 1930 menempati urutan kedua dibandingkan dengan etnis
Eropa maupun etnis Timur Asing lainnya. Urutannya sebagai berikut
pribumi ada di urutan pertama dengan jumlah 989.611 orang, kemudian etnis
Tionghoa di urutan kedua dengan jumlah sebesar 12.396 orang, kemudian di
urutan ketiga adalah etnis Eropa dengan jumlah 1.057 orang, serta di urutan
ke empat adalah etnis Timur Asing lainnya dengan jumlah 873 orang.
Menurut cerita dari Ibu Lie Boet Nio7 sebelum tahun 1960-an
masyarakat Tionghoa banyak berdiam didaerah Cilamaya, pisang sambo
Rengasdengklok, bahkan dijalan Tuparev pada waktu itu mayoritas
penduduknya adalah orang Tionghoa, dan mayoritas dari suku Hokkian yang
berdagang sembako, kemudian ada juga orang Khe yang berdagang
kelontong, kemudian ada juga orang Hok Cia. Waktu itu ada PP 10 tahun
7 Lie Boet Nio adalah orang Karawang yg sudah turun temurun dilahirkan di
Karawang.
72
1960 dimana orang Tionghoa harus pindah ke Kabupaten, tidak boleh tinggal
di desa-desa, tetapi banyak juga yang berangkat ke Tiongkok.
2.Jumlah penganut Agama dan Kepercayaan.
Tabel 4.3
Penganut Agama dan Kepercayaan Kecamatan Karawang Barat tahun 2017 Kelurahan Islam Protestan Katolik Hindu Budha Khonghucu Lain2
Adiarsa Barat 14.544 126 118 199 266 168 -
Nagasari 17.255 316 512 488 126 262
Karawang
Kulon
19.224 132 188 46 42 - -
Tanjungpura 18.546 112 89 4 8 -
Tanjungmekar 13.365 382 36 3 144 - 3
Karangpawitan 25.617 32 11 7 12 5 -
Mekarjati 13.404 - - - - - -
Tunggakjati 16.693 25 19 - - -
Jumlah 138.648 1.105 973 747 598 435 3
Sumber : BPS Kabupaten Karawang h 45
Dari data diatas menunjukan bahwa paling banyak adalah Islam
dengan jumlah 138.648 orang, kemudian Protestan dengan jumlah 1.105
orang, lalu Katolik dengan jumlah 973 orang, kemudian Hindu sebanyak 747
orang, lalu Buddha dengan jumlah sebanyak 598 orang, dan umat Agama
Khonghucu sebanyak 435 oang, yang tersebar di tiga Kelurahan, yaitu
Kelurahan Adiarsa Barat (168) orang, Kelurahan Nagasari (262) orang, dan
73
Kelurahan Karang Pawitan (5) orang, data ini masih diragukan karena umat
Agama Khonghcu di KTPnya masih ada yang tertulis Agama lain.
Menurut cerita dari Ibu Lie Boet Nio bahwa waktu itu sekitar tahun
1960-an masyarakat Tionghoa di Karawang mayoritas mereka beragama
Khonghucu, penganut agama yang lainnya itu sangat sedikit sekali. Pada saat
perayaan cap go me masyarakat dari kampung-kampung pada berdatangan
ke Karawang untuk menonton gotong toa Pekong serta menonton
pertunjukan barongsai dan liong pawai keliling dijalan-jalan Karawang.
Bahkan mereka yang berasal dari pelosok kampung-kampung
berbondong-bondong datang ke Karawang, ada yang menginap didepan
toko-toko untuk besoknya mau menonton perayaan cap go me, dalam setiap
perayaan cap go me ini sangat ditunggu-tunggu sekali oleh seluruh
masyarakat Kabupaten Karawang, tanpa memandang agamanya apa dan
suku bangsanya apa, mereka semuanya tumpah ruah menonton bersama.
Perayaan ini merupakan hiburan rakyat yang dinanti-nanti oleh
seluruh lapisan masyarakat di Karawang, sampai sekarang juga perayaan cap
go me ini masih berjalan dengan lancar dan ditonton oleh seluruh
masyarakat, ini menunjukan bahwa nilai keBhinnekaan, semangat persatuan
dan kebersamaan masyarakat Karawang sudah terjalin sejak dari jaman
dahulu kala.
74
3.Tempat ibadah.
Tabel.4.4
Tempat Ibadah di Kecamatan Karawang Barat 2017.
Kelurahan
Mesjid
Surau /
langgar
Gereja
protestan
Gereja
katolik
Pura
Kelenteng
/ Vihara
Adiarsa Barat 15 4 1 - - -
Nagasari 35 29 3 - - 2
Karawang
Kulon
26 23 - - - -
Tanjungpura 15 7 - - - -
Tanjungmekar 7 29 3 - - 2
Karangpawitan 24 19 - - - -
Mekarjati 10 30 - - - -
Tunggakjati 6 25 - - - -
Jumlah 138 176 7 - - 4
Sumber : BPS Kabupaten Karawang h 49
Dari tabel diatas Jumlah tempat ibadah Mesjid sebanyak 138, jumlah
surau atau langgar 176, Gereja protestan ada 7, dan Kelenteng/Vihara ada 4
bangunan, Lithang sebagai tempat ibadah umat Agama Khonghucu yang
berada dibawah naungan Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN)
Karawang hanya ada satu tempat ibadah saja yaitu di Jl. Tuparev Kelurahan
75
Nagasari, bahkan cuma satu-satunya tempat ibadah umat Agama Khonghucu
di Kabupaten Karawang.
Sedangkan umat Khonghucu yang ada tersebar luas di beberapa
Kelurahan, sehingga umat Khonghucu yang tempat tinggalnya jauh dari
lokasi tempat ibadah, bagi yang tidak memiliki kendaraan pribadi mereka
harus menggunakan angkutan umum untuk melaksanakan ibadah, seperti
umat Khonghucu yang rumahnya didaerah bojong dan sekitarnya, serta dari
Cilamaya, mereka harus pulang pergi menggunakan kendaraan umum angkot
atau ojek motor, agar umat Khonghucu bisa nyaman dalam beribadah, maka
kedepannya perlu membangun lagi beberapa tempat ibadah untuk umat
Khonghucu yaitu Lithang atau Kelenteng, sehingga bagi umat Khonghucu
yang akan beribadah, dan tempat ibadahnya jauh dari rumah seperti sekarang
ini, maka membangun lokasi tempat ibadah yang baru merupakan salah satu
solusi bagi umat yang rumahnya jauh dari tempat ibadah.
4.Komposisi etnis.
Tabel 4.5
Komposisi Etnis Penduduk di Kecamatan Karawang Barat 2017.
Kelurahan Sunda Jawa Betawi Madura Lain2 Batak Jumlah
Adiarsa Barat 82,50 13,00 1,50 2,00 0,60 0,40 100,00
Nagasari 81,00 9,00 0,40 5,00 2,20 2,40 100,00
Karawang
Kulon
84,00 9,00 3,00 3,00 0,70 0,30 100,00
76
Tanjungpura 86,00 9,00 2,20 1,40 0,60 0,80 100,00
Tanjungmekar 83,00 11,00 2,20 1,00 1,80 1,00 100,00
Karangpawitan 84,00 11,00 1,00 0,40 2,60 1,00 100,00
Mekarjati 88,00 8,50 0,80 1,00 0,70 1,00 100,00
Tunggakjati 87,00 9,00 0,90 2,00 0,60 0,50 100,00
Jumlah 84,43 9,94 1,50 1,98 1,23 0,92 100,00
Sumber : BPS Kabupaten Karawang 2017 h 43
Dari tabel diatas menunjukan jumlah penduduk yang paling banyak
adalah etnis Sunda dengan jumlah 84,43 persen, dan diurutan yang kedua
adalah etnis Jawa dengan jumlah 9,94 persen, urutan ketiga adalah etnis
Madura sebanyak 1,98 persen, kemudian suku Betawi diurutan empat
sebanyak 1,50 persen, sedangkan etnis Tionghoa dimasukan kedalam suku
lain-lain yaitu sebanyak 1,23 persen dan suku Batak sebanyak 0,92 persen,
dari jumlah seluruh penduduk di kecamatan Karawang Barat.
C. Gambaran Wirausaha Tionghoa di Karawang.
Berikut penulis telah melakukan wawancara dengan Bapak Herry
Wiratma, penulis paparkan salah satu contoh wirausaha yang sudah lama
berkecimpung di Kabupaten Karawang yaitu toko Fajar.
Toko Fajar merupakan salah satu toko yang berada di Kabupaten
Karawang Jawa Barat yang sukses dalam mengembangkan bisnisnya
diantara para pesaing-pesaing yang ada di Kabupaten ini, Toko Fajar mulai
77
dirintis oleh Bapak Oey Liong Hauw sejak tahun 1972, di Jalan Tuparev
No.141, pada saat itu jumlah karyawan yang ada sebanyak 6 ( enam ) orang,
dengan jenis barang-barang yang dijual meliputi alat-alat kebutuhan rumah
tangga, seperti ember, pisau, gelas, sendok, garpu, piring, handuk, taplak
meja, lap piring, blender, mixer, rice cooker, kipas angin, rak-rak untuk
piring dan gelas, vas bunga, bunga-bunga plastik, dan sebagainya.
Seiring dengan berjalannya waktu, maka Toko Fajar inipun
mengalami kemajuan-kemajuan yang terus meningkat, seperti toko yang
awalnya cuma di Jalan Tuparev No.141 bertambah lagi dengan membeli
toko yang ada di sebelahnya yaitu Jalan Tuparev No.143 maka dua toko
inipun digabung menjadi satu.
Sehingga semakin luas lahannya serta jenis-jenis barang yang
dijualpun jumlah dan jenisnya semakin terus bertambah, diiringi pula dengan
bertambahnya jumlah pelanggan yang datang terus meningkat, sehingga
masyarakat di Kabupaten Karawang sudah sangat familiar sekali dengan
Toko Fajar ini, dengan kelengkapan barang-barang yang dijualnya, serta
terkenal pula dengan harga barang-barangnya yang murah dengan kualitas
yang bagus, sehingga menjadikan Toko Fajar ini menjadi tujuan
masyarakat Karawang untuk berbelanja berbagai macam kebutuhan-
kebutuhan alat rumah tangga.
78
Barang-barang yang dijualpun berasal dari impor dengan kualitas
menengah keatas, dan juga menjual barang-barang produksi lokal, sekarang
di tahun 2019 ini Toko Fajar memasuki usia yang ke 47 tahun, ini
membuktikan bahwa pengelolaan Toko dikerjakan dengan kerja keras dan
sangat serius sekali, sehingga menunjukan bahwa Toko ini memiliki
ketahanan yang luar biasa kuatnya ditengah-tengah persaingan toko yang
sejenis, serta dengan menjamurnya mal-mal yang bertebaran di Kabupaten
Karawang, ini termasuk prestasi yang bagus sekali.
Sekarang pengelolaan Toko Fajar beralih kepada generasi kedua yang
dipegang oleh Bapak Hery Wiratma, kini ditangannya sudah memiliki 4
(empat) Toko, serta jumlah karyawannya sebanyak 100 (seratus) orang, ini
menunjukan bahwa Toko Fajar telah mengalami kemajuan yang terus
diraihnya dari waktu kewaktu, dan kedepannya Toko Fajar ini akan terus
dikembangkan supaya lebih besar lagi dan di tahun 2019 mempunyai
rencana akan mengembangkan usaha lagi, yaitu melebarkan bisnisnya
dengan membuka usaha secara online.
1. Struktur Organisasi.
Adapun struktur organisasi dan pembagian-pembagian tugas dari
toko Fajar adalah sebagai berikut :
79
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Toko Fajar Karawang :
Sumber : Bapak Herry Wiratma
Tugas-tugas dalam struktur Organisasi :
a. Owner adalah pemilik Toko Fajar yang membawahi Manajer Toko
dan Manajer Keuangan.
b. Manajer Toko membawahi Staf Counter, Staf Administrasi Stok
Gudang, dan Staf Gudang.
c. Manajer Keuangan membawahi Staf Keuangan.
d. Staf Counter bertugas melayani konsumen yang datang ke Toko
80
e. Staf Administrasi Stok Barang melaksanakan tugas kearsipan gudang
dan menyiapkan PO pesanan barang-barang ke supplier.
f. Staf Gudang bertugas menerima barang-barang dari supplier atau
pemasok barang, dan mengeluarkan barang dari gudang ke toko, serta
merapikan barang-barang di gudang.
2. Fasilitas-fasilitas yang diterima Karyawan :
a. Gaji Bulanan
b. THR
c. Asuransi Kesehatan
d. Seragam Kerja
e. Kas Bon atau pinjam uang.
3. Standar Pelayanan :
a. Semua Karyawan diwajibkan memiliki sikap sopan santun,
baik terhadap konsumen maupun terhadap sesama karyawan.
b. Tidak boleh diskriminasi didalam melayani konsumen, semua
orang yang datang ketoko diperlakukan sama, dengan tujuan
agar semua konsumen yang datang ketoko merasa puas dan
nyaman.
c. Membantu pelanggan yang datang ketoko dengan memberikan
solusi yang terbaik terhadap barang yang dibutuhkannya.
81
d. Garansi barang, bila konsumen merasa kurang puas atau tidak
cocok dengan barang yang dibeli, maka barang tersebut dapat di
tukarkan lagi, dengan syarat barang belum pernah dipakai, struk
pembelian harus dibawa, kalau terjadi selisih harga, bila terjadi
kekurangan harga, maka konsumen harus menambah uang lagi
dari kekuranganharga barang tersebut, dan kalau ada kelebihan
harga, maka konsumen bisa membeli barang baru dari selisih
harga barang yang dibeli, tidak ada potongan harga, harga sesuai
dengan yang tertera di struk pembelian, barang dapat di tukar
dalam jangka waktu dua hari kerja.
e. Bila ada klaim dari pelanggan atau konsumen karena tidak
puas dengan pelayanan dari karyawan, maka yang dilakukan
adalah manajer menanyakan langsung kepada konsumen,
karyawan mana yang telah mengecewakannya, kemudian
karyawan yang dimaksud dipanggil, lalu pelanggan atau
konsumen, karyawan dan manajer dibawa ke ruang khusus untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan.
4. Perekrutan Karyawan dan Jenjang Karier
a. Untuk merekrut karyawan baru, dengan cara memasang iklan
yang di tempel di keramaian, setelah ada calon-calon karyawan
baru, maka berikutnya di wawancarai.
82
b. Jenjang karier dari staf menjadi supervisor, dilihat dari
bagaimana
tanggung jawabnya, kemudian ke disiplinnannya, serta
kerajinannya didalam bekerja.
5. Pendekatan Atasan terhadap Karyawan.
Disini seorang atasan melakukan pendekatan kepada semua
karyawannya dengan cara hubungan kekeluargaan ,dimana semua
karyawan merupakan bagian dari keluarga besar Toko Fajar.
6. Kesulitan-kesulitan dalam mengelola Toko Fajar
a. Bagaimana supaya jenis barang-barang yang ada sekarang ini
bisa dilengkapi lagi, supaya semua pelanggan atau konsumen
ketika mencari barang semuanya dapat tersedia dan lengkap.
b. Bagaimana supaya pelanggan tidak pindah ke toko lain
c. Bagaimana supaya konsumen yang datang bisa terjadi transaksi
jual beli
d. Bagaimana mendidik karyawan agar mempunyai rasa memiliki
terhadap toko tempatnya bekerja, sehingga selalu mengutamakan
kepuasan pelanggan dengan melayani konsumen dengan sopan,
membantu pelanggan dalam mencari barang yang dibutuhkannya,
83
semua kesulitan-kesulitan itu dijadikan suatu tantangan, agar toko
yang dikelola dari waktu kewaktu ini semakin terus berkembang.8
Didalam Agama Khonghucu struktur dalam masyarakat, dikenal
dengan Wu Lun 9 atau lima hubungan kemasyarakatan, dapat dilihat di ayat
berikut ini “ Adapun dao-too yang harus ditempuh di dunia ini mempunyai
lima perkara, dengan tiga pusaka di dalam menjalankannya, yakni:
hubungan raja dengan menteri, ayah dengan anak, suami dengan isteri,
kakak dengan adik, dan kawan dengan sahabat; Lima perkara inilah dao-too
yang ditempuh di dunia, Kebijaksanaan, cinta kasih dan berani; tiga pusaka
inilah kebajikan yang harus dijalankan. Maka yang hendak menjalankan
haruslah satu tekadnya“10
dimana owner sebagai pemilik toko harus
memiliki etika terhadap manajer, yaitu memberikan tugas atau wewenang
dengan kepercayaan penuh untuk mengatur jalannya operasional usaha
supaya berjalan dengan baik dan lancar, begitu pula manajer yang mendapat
mandat dari owner mesti patuh terhadap tugas yang diberikan
terhadap dirinya, dan staf sebagai pelaksana tugas dari manajer mesti
mematuhi dengan baik, supaya dapat melayani konsumen yang datang
dengan ramah tamah dan sopan, dengan demikian semuanya mulai dari
8 Sumber dari Bapak Herry Wiratma 9 Wu Lun adalah lima hubungan kemasyarakatan yang terdiri dari
Hubungan raja dengan menteri, ayah dengan anak, suami dengan isteri, kakak
dengan adik, dan kawan dengan sahabat 10
Kitab Zhong Yong:XIX:8 h 59
84
owner, manajer, dan staf harus harmonis serta memiliki satu tujuan yang
sama yaitu supaya toko tempatnya usaha dapat berkembang dan maju,
sesuai dengan tugasnya masing-masing.
D. Ayat-ayat pendukung Etika Bisnis dalam kemajuan wirausaha.
Manusia merupakan mahkluk sosial yang selalu berinteraksi dengan
manusia lainnya, salah satu kegiatannya adalah berdagang yang
merupakan suatu aktivitas untuk mendapatkan uang buat memenuhi
kebutuhannya
sehari-hari, Nabi bersabda “Kita manusia tidak dapat hanya hidup
bersama
burung dan hewan. Bukankah aku manusia? kepada siapa akau harus
berkumpul ? “11
disini jelas bahwa berbisnis merupakan suatu kegiatan
transaksi tukar menukar barang atau jasa yang melibatkan antara satu
orang
atau lebih dengan orang lainnya, berbisnis tidak bisa lepas dengan
hubungan antara manusia dengan manusia yang lainnya, antara
kelompok
manusia yang satu dengan kelompok manusia yang lainnya di berbagai
tempat.
Setiap orang ketika akan memulai bisnis, tidak perlu harus memiliki
11 Kitab Lun Yu:XVIII:6.4 h 315
85
pengalaman terlebih dahulu, atau pernah menjadi seorang salesman di
suatu perusahaan, bahkan seorang pengusaha itu tidak memerlukan suatu
ijazah agar bisa menjadi seorang pengusaha, akan tetapi pengusaha itu
harus memiliki keberanian untuk memulai usaha dan memiliki
keberanian untuk mengambil resiko bila terjadi kebangkrutan usaha yang
dirintisnya, seperti pesan ayat berikut ini : Di dalam Kang Gao-Khong
Koo tertulis, “Berlakulah seumpama merawat bayi,” bila dengan sebulat
hati mengusahakannya, meski tidak tepat benar, niscaya tidak jauh dari
yang seharusnya. Sesungguhnya tiada yang harus lebih dahulu belajar
merawat bayi baru boleh menikah” 12
begitu pula dalam hal berbisnis,
orang tidak perlu harus memiliki pengalaman berdagang dulu, kemudian
berani membuka usaha sendiri, tetapi harus memiliki keberanian untuk
segera memulai bebisnis, dibarengi dengan ketekunan dan kesabaran
dalam menjalaninya.
Semua orang dapat melakukan kegiatan usaha atau berdagang, tetapi
berdagang juga ada rambu-rambu yang harus dipatuhi, usaha harus
berlandaskan kebenaran, “Kebajikan itulah yang pokok dan kekayaan
itulah yang ujung” 13
Semua pebisnis boleh menjalankan usahanya dengan mengejar
keuntungan semaksimal mungkin agar usahanya terus berkembang,
12
Kitab Da Xue:IX:2, h 20 13
Kitab Da Xue:X:7 h 26
86
tetapi harus ingat pula bahwa bisnsi itu harus bermanfaat pula bagi
masyarakat di sekitarnya. “Seorang yang hanya mengejar keuntungan
saja, niscaya banyak yang menyesalkan” 14
Sebab bila bisnis yang dijalankan dengan tidak benar, maka akan
merugikan banyak orang, “Seorang Jun Zi- Kun Cu hanya mengerti
akan
kebenaran, sebaliknya seorang Xiao Ren-Siau Jin hanya akan mengerti
keuntungan” 15
Seorang pengusaha harus terus mengembangkan dirinya kearah yang
lebih baik lagi, dengan harta yang dimilikinya harus mampu membantu
orang lain, “Karena seorang yang berperi cinta kasih menggunakan harta
untuk mengembangkan diri. Seorang yang tidak berperi cinta kasih
mengabdikan dirinya untuk memupuk harta” 16
Sifat serakah dan tidak peduli terhadap orang lain, yang penting
dirinya sendiri yang makmur, maka harta yang diperloleh dapat
mengakibatkan pertengkaran dengan orang lain,”Maka penimbunan
kekayaan itu akan menimbulkan perpecahan diantara rakyat, sebaliknya
tersebarnya kekayaan akan menyatukan rakyat” 17
14
Kitab Lun Yu:IV:12 h 119 15
Kitab Lun Yu:IV:16 h 120 16 Kitab Da Xue:X:20 h 30 17 Kitab Da Xue:X:9 h 26
87
Bisnis merupakan arena untuk bersaing dengan pengusaha lainnya,
akan tetapi didalam bersaing harus bersih agar tetap harmonis dengan
pengusaha yang lainnya, “Seorang berperi cinta kasih ia ingin tegak, maka ia
akan berusaha agar orang lainpun tegak, ingin dapat maju, maka ia akan
berusaha agar orang lainpun maju” 18
Seorang wirausaha yang baik harus memiliki perencanaan jangka
panjang, serta mengantisipasi resiko-resiko yang akan muncul dikemudian
hari, Nabi bersabda “Bila orang tidak mau berfikir tentang kemungkinan
yang masih jauh, kesusahan itu sudah berada didekatnya” 19
Biarpun masa depan itu tidak dapat di prediksi, tetapi seorang
Pengusaha yang memiliki perencanaan jangka panjang dengan harapan
usahanya dapat dilanjutkan ke generasi berikutnya, jangan merasa takut atau
bingung tentang usahanya dimasa depan, apakah sukses ataukah gagal,
“Seorang Jun Zi – Kun Cu di dalam memulai sesuatu pekerjaan, dengan cita-
cita yang diyakini dapat dilanjutkan oleh generasi yang mendatang. Akan
hasilnya berserah kepada Tian - Thian” 20
Didalam menjalankan suatu usaha dituntut tidak boleh curang dan
menjual barang yang sudah kadaluarsa yang akan membahayakan
masyarakat, Nabi bersabda “Dengan makan nasi kasar, minum air tawar dan
18 Kitab Lun Yu:VI:30.3, h 146 19 Kitab Lun Yu:XV:12 h 274 20 Kitab Meng Zi:IB:14.3 h 400
88
tangan dilipat sebagai bantal, orang masih dapat merasakan kebahagiaan
didalamnya. Maka harta dan kemuliaan yang tidak berlandaskan kebenaran,
bagiku laksana awan yang berlalu saja” 21
Seorang pengusaha ketika melayani pembeli harus ramah tamah dan
sopan santun, dan barang yang dijualpun harus berkualitas baik, jangan
menjual barang-barang yang berbahaya dan dilarang oleh pemerintah, “Maka
kata-kata yang tidak senonoh itu akan kembali kepada yang mengucapkan,
begitu pula kekayaan yang diperolah dengan tidak halal itu akan habis
dengan tidak karuan” 22
Pengusaha yang baik harus memiliki sikap rendah hati dan tidak
sombong terhadap orang lain maupun konsumen, agar konsumen merasa
nyaman ketika berbelanja, “Maka seorang Jun Zi – Kun Cu mempunyai dao
– too yang besar. Ingatlah hanya satya dan dapat dipercaya sajalah
memungkinkan kita mencapai cita-cita (yang mulia). Sedangkan
kesombongan dan keangkuhan akan mengakibatkan hilangnya harapan” 23
Seorang pengusaha harus memiliki sikap yang baik terhadap
karyawannya, karyawan juga adalah manusia yang memiliki rasa untuk
dihormati oleh orang lain, keharmonisan antara pengusaha dan karyawan
harus terjalin dengan baik, Pangeran Ding – Ting bertanya “Bagaimanakah
21 Kitab Lun Yu:VII:16 h 152 22 Kitab Da Xue:X:10 h 27 23 Kitab Da Xue:X:18 h 30
89
hendaknya seorang pemimpin memerintah pembantunya dan seorang
pembantu mengabdi pemimpinnya?” Nabi menjawab “Seorang pemimpin
hendaknya memerintah pembantunya sesuai dengan kesusilaan dan seorang
pembantu mengabdi pemimpinnya dengan satya” 24
Hubungan yang baik antara pengusaha dengan semua karyawannya
harus dijaga dengan baik, karena pengusaha membutuhkan karyawan untuk
menjalankan usahanya, begitu pula karyawan membutuhkan pekerjaan untuk
mendapatkan uang, “Dikala berkedudukan tinggi ia tidak meremahkan
bawahannya, dan didalam kedudukan rendah ia tidak menjilat atasannya, ia
hanya meluruskan diri dan tidak mencari-cari kesalahan orang lain.
Demikianlah maka ia tidak mempunyai rasa sesal, keatas ia tidak menyesali
Tian-Thian dan dibawah tidak menyalahkan sesamanya” 25
Seorang pengusaha harus membimbing, mengarahkan, dan
menghargai karyawan atas tenaga dan waktu yang dicurahkan kepada tempat
kerjanya, maka bantuan terhadap karyawan ketika membutuhkan harus
dibantu pula sebagai timbal balik atas pekerjaan yang dijalankannya,
“Seorang pemimpin yang berpikiran terang akan berusaha meningkatkan
penghasilan rakyatnya, agar mereka keatas mampu mengabdi kepada
orangtua dan kebawah mampu merawat isteri dan anak-anaknya, sehingga
didalam musim yang baik, seluruh keluarganya berkelimpahan dan didalam
24 Kitab Lun Yu :III:19 h 110 25 Kitab Zhong Yong:XIII:3 h 48
90
musim yang buruk terhindar dari kematian, dan akhirnya, dimpimpinlah
mereka untuk berperi laku yang baik. Dengan demikian rakyat mudah diberi
bimbingan” 26
Seorang pengusaha harus memiliki keuletan dan kesabaran ketika
menjalankan usahanya untuk mencapai kemajuan seperti yang
diharapkannya, “Dao – Too seorang jun zi – kun cu itu seumpama pergi ke
tempat jauh, harus dimulai dari dekat; seumpama mendaki ke tempat tinggi,
harus dimulai dari bawah” 27
Untuk mencapai kemajuan dalam suatu usaha, tidak akan lepas dari
suatu resiko, pengusaha harus siap dengan itu,maka “Seorang yang berperi
cinta kasih rela menderita lebih dahulu dan membelakangkan keuntungan.
Demikianlah orang yang berperi cinta kasih” 28
Pengusaha harus memiliki ketekunan dalam menjalankan usahanya
agar ke depannya mencapai kemajuan setahap demi setahap, Nabi bersabda
“Janganlah ingin cepat-cepat berhasil, engkau takkan maju. Kalau engkau
mengutamakan keuntungan kecil, perkara-perkara besar takkan dapat kau
sempurnakan” 29
Seorang pengusaha agar usahanya dapat berjalan dengan lancar serta
ingin mencapai kemajuan, maka harus berusaha dengan bersungguh-sungguh
26 Kitab Meng Zi:IA:7.23 h 367 27 Kitab Zhong Yong:XIV:1 h 49 28 Kitab Zhong Yong:VI:22.2 h 143 29
Kitab Lun Yu:XIII:17 h 240
91
dalam menjalankannya, “Maka seorang jun zi – kun cu tidak pernah tidak
berusaha sungguh-sungguh” 30
Bagaimanapun juga seorang pengusaha itu mesti fokus didalam
menjalankan usahanya, Zi Gong – Cu Khong bertanya hal seorang Jun Zi –
Kun cu. Nabi menjawab “Ia mendahulukan pekerjaan, dan selanjutnya kata-
katanya disesuaikan” 31
Dalam merekrut karyawan seorang pengusaha mesti hati-hati, carilah
orang yang jujur dan berdedikasi yang baik, agar mudah dalam penempatan
posisi karyawannya, Pangeran Ai – Ai bertanya “Bagaimanakah caranya
agar rakyat mau menurut ?” Kong Zi – Khong Cu menjawab “Angkatlah
orang yang jujur dan singkirkanlah orang yang curang, dengan demikian
niscaya rakyat menurut. Kalau diangkat orang-orang yang curang dan
disingkirkan orang yang jujur, niscaya rakyat tidak mau menurut” 32
Kemajuan teknologi harus diikuti maka seorang pengusaha mesti
menggunakan teknologi agar pekerjaan berjalan dengan baik dan lancar,
Pada tempayan Raja Tang – Thong terukir kalimat “Bila suatu hari dapat
membaharui diri, perbaharuilah terus tiap hari dan jagalah agar baharu
selama-lamanya” 33
30
Kitab Da Xue:II:4 h 10 31
Kitab Lun Yu:II:13 h 99 32
Kitab Lun Yu:II:19 h 101 33
Kitab Da Xue:II:1 h 10
92
E. Pembahasan Etika Bisnis Penganut Agama Khonghucu.
1.Semua orang memulai sesuatu dengan keberanian terlebih dahulu,
kita tidak perlu menjadi master terlebih dahulu, baru memulai berbisnis,
namun lakukanlah dan beranikan diri terlebih dahulu.34
Saat anda merasa takut dan cemas, jangan percaya pada ketakutan itu
35Seorang pengusaha ketika memulai bisnis tidak boleh merasakan takut atau
bingung, tetapi harus memiliki keberanian untuk memulainya, dan dibarengi
doa agar apa yang dirintisnya itu akan berjalan dengan baik dan lancar serta
mencapai kemajuan-kemajuan, seperti dalam ayat berikut ini, “Seorang Jun
zi di dalam memulai sesuatu pekerjaan, dengan cita-cita yang diyakini dapat
dilanjutkan oleh generasi yang mendatang. Akan hasilnya berserah kepada
Tian”.36
Diperkuat lagi dengan ayat berikut Nabi bersabda “Bila orang tidak
mau berfikir tentang kemungkinan yang masih jauh, kesusahan itu tentu
sudah berada didekatnya”,37
Penulis secara langsung mewawancarai para
informan 38
jawaban dari Bapak Herry Wiratma 39
mengatakan saya bukan
34 Mardigu WP, Kebelet Kaya, Penerbit Tangga Pustaka, Jakarta, 2009, h 6 35
Deepak Chopra, The Future of God, PT Zaytuna Ufuk Abadi, Jakarta,
cet.1 Januari 2016, h 230 36
Kitab Meng Zi:IB:14,3) h 400 37
Kitab Lun Yu:XV:12 h 274 38
Semua informan telah diwawancarai dan telah menandatangani sebagai
bukti persetujuan wawancara ini, yaitu wawancara tanggal 01 Maret 2019 dengan
Bapak Herry Wiratma, Bapak Js. Wawan Kurniawan, dan Bapak Johanka di
tokonya masing-masing. Kemudian wawancara tanggal 18 Maret 2019 dengan
Bapak Edy ditokonya, kemudian wawancara tanggal 22 Maret 2019 dengan Bapak
93
merasa takut atau bingung, tetapi ini adalah sebagai ajang pembuktian diri
kepada orang tua bahwa usaha yang akan ditanganinya itu harus lebih maju
dari sebelumnya. Setiap pagi saya berdoa dulu sebelum membuka toko,
supaya toko dapat berjalan dengan lancar, semua karyawan juga berdoa
menurut agamanya masing-masing.
Jawaban dari Bapak Js. Wawan Kurniawan 40
jawabannya hampir
sama yaitu saya harus berani untuk memulai mencobanya dan akhirnya dapat
berjalan juga, setiap hari saya berdoa dahulu supaya usaha ini maju, jawaban
dari Bapak Johanka41
pada awalnya ada kebingungan, tetapi akhirnya
memutuskan berani untuk memulai usaha, kebetulan isterinya seorang
Asisten Apoteker, jadi membuka usaha apotek, saya jarang berdoa isteri saya
yang banyak mendorong saya untuk berdoa.
Jawaban dari Bapak Edy 42
dirinya mengaku tidak merasa takut pada
awal memulai usaha, karena saya memiliki rasa optimis yang kuat bahwa
usahanya ini akan berjalan dengan baik. Sebelum buka toko saya selalu
Juidi Hadiman, Bapak Suyatna, dan Ibu Lie Boet Nio di tokonya masing-masing,
dan wawancara pada tanggal 01 April 2019 dengan Bapak Sandy Solihin di
kantornya. 39
Bapak Herry Wiratma adalah seorang pengusaha dan ketua MAKIN
Karawang 40
Bapak Js. Wawan Kurniawan adalah seorang pengusaha dan Rokhaniwan
Agama Khonghucu 41
Bapak Johanka adalah seorang pengusaha dan pengurus MAKIN
Karawang 42
Bapak Edy adalah seorang pengusaha
94
berdoa dulu supaya rejeki lancar, banyak pembeli yang datang, dan hari ini
harus lebih baik daripada hari kemarin,
Jawaban yang hampir sama juga disampaikan oleh Bapak Juidi
Hadiman 43
saya tidak pernah takut atau bingung ketika memulai usaha,
karena usaha ini adalah meneruskan yang sudah ada, saya setiap pagi selalu
berdoa dahulu bersyukur bahwa saya masih dapat usaha sampai sekarang,
Jawaban yang hampir sama juga disampaikan oleh Bapak Suyatna 44
pada saat memulai usaha saya tidak merasa takut, sebab usaha yang
dijalankannya ini adalah meneruskan dari orang tua. Setiap hari saya berdoa
dulu, biar usaha dapat berjalan lancar dan maju, karyawan juga disuruh
untuk berdoa menurut agamanya masing-masing.
Jawaban dari Bapak Sandy Solihin 45
rasa takut memang ada, tetapi
saya memiliki suatu keyakinan yang kuat bahwa usaha yang dimulainya ini
akan mengalami kemajuan, dan ternyata ketakutan ini bukanlah suatu yang
riil. Ketika pembukaan usaha saya berdoa dahulu Thiam Hio dulu, tetapi
sekarang dikarenakan kesibukan jadi jarang berdoa.
43
Bapak Juidi Hadiman adalah seorang pengusaha dan pengurus MAKIN
Karawang 44
Bapak Suyatna adalah seorang pengusaha 45
Bapak Sandy Solihin adalah seorang pengusaha dan pengurus MAKIN
Karawang
95
Jawaban yang sama dikemukakan oleh Bapak Tan Khu An 46
:
Perasaan takut untuk memulai dagang memang ada, tetapi dengan modal
nekad dan dengan percaya diri saya jalani saja, akhirnya sedikit demi sedikit
ada hasilnya juga. Berdagang itu bukan untuk waktu seminggu atau dua
minggu, tetapi seumur hidup kita, berdagang itu tidak ada batas waktunya,
kalau kita sudah tiada, maka dapat diteruskan oleh isteri kita, bila isteri kita
telah tiada maka dapat diteruskan oleh anak-anaknya, setiap pagi dan sore
saya selalu berdoa dulu, orang yang mau keluar rumah saja mereka berdoa
dulu.
Jawaban yang hampir sama disampaikan oleh Bapak Shi Tian Seng
47: Saya tidak merasakan takut pada saat memulai dagang, karena dari kecil
saya sudah mempunyai keahlian memasak dan saya juga ada pengalaman
bekerja memasak di restaurant, kalau saya jarang berdoa, hanya berdoa
dalam batin saja, tetapi saya disiplin dalam waktu, buka dagang tepat waktu
jam 09.00
Jawaban yang hampir sama juga disampaikan oleh Bapak Tan Tian
Tjeng 48
; pada saat mulai dagang saya tidak merasakan takut, karena hidup
46
Bapak Tan Khu An adalah seorang pengusaha dan pengurus MAKIN
Karawang. 47
Bapak Shi Tian Seng adalah seorang pengusaha dan beragama
Khonghucu. 48
Bapak Tan Tian Tjeng adalah seorang pengusaha dan beragama
Khonghucu.
96
ini harus kita perjuangkan sekuat tenaga, setiap hari saya senantiasa berdoa
dahulu supaya rejeki kita berjalan dengan lancar.
Jawaban yang sama disampaikan juga oleh Ibu Siem Kian Nio 49
yang
mengatakan bahwa saya tidak merasakan takut pada saat mulai berdagang.
Setiap hari saya berdoa dahulu, supaya dagang berjalan dengan lancar, dari
pernyataan informan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa seorang
pengusaha itu tidak boleh memiliki perasaan takut ataupun bingung pada saat
memulai bisnisnya. Tapi Pengusaha itu harus memiliki kepercayaan diri
yang tinggi bahwa usaha yang sedang dirintisnya ini akan mengalami
kemajuan, serta berani untuk segera memulai usaha. juga diawali dengan
berdoa dahulu sebelum memulai aktivitas dagang. Kita Juga harus memiliki
planning jangka panjang. Kalau tidak memiliki suatu keberanain maka usaha
atau berdagang tidak akan pernah ada, dan itu hanya akan menjadi sebuah
angan-angan yang ada dipikiran saja.
2. Suatu bisnis supaya sukses membutuhkan dedikasi, pengusaha
harus mendedikasikan tenaga dan waktunya untuk membangun bisnisnya,
prinsip ini bukanlah sesuatu yang bisa dinyalakan lalu dimatikan selama
bisnis berjalan, tetapi harus mencurahkan seluruh diri pengusaha untuk
karier. Begitu pula pengusaha itu harus punya determinasi (keteguhan)
dimana pengusaha harus teguh dan fokus sepanjang bisnisnya dijalankan,
49
Ibu Siem Kian Nio adalah seorang pengusaha dan beragama Khonghucu.
97
pengusaha juga harus memiliki disiplin untuk menyelesaikan tugas-tugas
yang harus dilakukan sehari-hari.50
Seorang pengusaha itu harus memiliki skill serta modal untuk
berbisnis, juga harus memiliki kesabaran dan kesungguhan didalam
mengelola usahanya, karena untuk mencapai kemajuan mesti dilalui setahap
demi setahap dan itu perlu waktu yang cukup lama hingga mencapai suatu
kemajuan yang diharapkan, karena kebahagiaan tidak datang dari
keberuntungan besar yang jarang terjadi, namun dari keuntungan kecil yang
terjadi setiap hari.51
seperti didalam ayat berikut ini : “Maka seorang Jun Zi-
kun cu tidak pernah tidak berusaha sungguh-sungguh”52
ayat
berikutnyakarena “Dao-Too seorang Zun Ji itu seumpama pergi ketempat
yang jauh, harus dimulai dari dekat, seumpama mendaki ketempat tinggi,
harus dimulai dari bawah” 53
Kemudian ayat berikutnya : Nabi bersabda “Jangan ingin cepat-cepat
berhasil, engkau takkan maju, kalau engkau mengutamakan keuntungan
kecil, perkara-perkara besar takkan kau dapat sempurnakan” 54
lalu ayat
berikutnya adalah : “Seorang yang berperi cinta kasih rela menderita lebih
50
Ellior Smith & Ian Quick,Jalan Menuju Sukses,Penerbit Interaksara,
Batam, 2005, h 20 51
Benni Sinaga, Kitab suci pemain saham, penerbit Duajari terangkat, cet 5
Juni 2011 52
Kitab Da Xue:II:4) h 10 53
Kitab Zhong Yong:XIV:1) h 49 54
Kitab Lun Yu:XIII:17) h 240
98
dahulu dan membelakangkan keuntungan. Demikianlah orang yang berperi
cinta kasih”55
sebab seorang pemenang bukannya tidak pernah gagal, tetapi
tidak pernah menyerah.56
penulis menanyakan secara langsung kepada para
informan mengenai hal diatas, jawabannya adalah seperti berikut ini: Bapak
Herry Wiratma 57
mengatakan bahwa memang modal adalah merupakan
faktor yang penting didalam menjalankan suatu usaha, tetapi bukan seratus
persen bergantung kepada modal pribadi, dengan modal yang ada kitapun
dapat memulai usaha, sedangkan skill atau kemampuan lebih kearah
semangat, spirit, tekun, harus sabar, hemat, karena yang namanya usaha itu
tidak bisa tiba-tiba melesat maju, tetapi untuk meraihnya harus melalui step
by step, untuk mendapatkan keuntungan tidak bisa dengan cara instant.
Usaha saya dimulai dari orang tua sejak tahun 1977 sampai sekarang.
Sedangkan jawaban dari Wawan Kurniawan58
mengatakan bahwa
modal itu penting, tetapi dengan modal yang ada kitapun dapat memulai
usaha, demikian juga skill itu penting tergantung pada usaha dan modal yang
kita miliki, kalau sekarang punya modal besar dan disuruh buka mall, saya
belum siap, karena harus memakai orang yang telah mampu dan ahli. Saya
mulai usaha sejak tahun 2010 yang lalu,
55
Kitab Lun Yu:VI:22,2) h 143 56
Benni Sinaga, Kitab suci pemain saham, penerbit Duajari Terangkat, cet
5 Juni 2011 57
Bapak Herry Wiratma seorang pengusaha 58
Bapak Wawan Kurniawan seorang pengusaha
99
Jawaban dari Bapak Johanka59
juga sama : bahwa modal itu penting,
saya dapat modal dari arisan keluarga, begitu pula skill itu penting, dengan
belajar terus menerus maka skill kitapun akan terus bertambah.saya memulai
usaha sejak tahun 1988. Tempat usaha juga penting sekali, tetapi seandainya
kita tidak memiliki tempat usaha, kita bisa kontrak.
Jawaban dari Bapak Edy60
mengatakan bahwa modal itu penting,
tanpa modal tidak mungkin kita bisa usaha, begitupun skill itu juga penting,
saya memulai usaha sejak tahun 2013.
Sedangkan jawaban dari Bapak Juidi Hadiman 61
menyatakan bahwa
modal itu harus ada, tetapi good will atau nama baik juga penting, kalau kita
memiliki good will, maka kita akan mendapatkan barang dari supplier,
begitu juga skill itu perlu, akan tetapi yang penting juga bagaimana cara
mencari barang yang bagus dengan harga murah, supaya dapat bersaing
dalam penjualan, Saya memulai usaha sejak tahun 1998,
Jawaban dari Bapak Tan Khu An 62
mengatakan : bahwa dahulu
untuk mendapatkan modal usaha saya meminjam uang ke orang lain dengan
bunga 10% per bulan, dan untuk mengambil barang dagangan dengan jangka
waktu pembayarannya 6 bulan, waktu itu perputaran dagangnya cepat, dalam
jangka waktu seminggu barang itu sudah habis terjual, sehingga modal
59
Bapak Johanka seorang pengusaha 60
Bapak Edy seorang pengusaha 61
Bapak Juidi Hadiman seorang pengusaha 62
Bapak Tan Khu An seorang pengusaha
100
pinjaman itu sebelum jatuh tempo bisa diputarkan lagi, tetapi sekarang ambil
barang harus dibayar dalam waktu dua minggu, jadi usaha sekarang itu
sangat berat, saya memulai usaha sejak tahun 1988,
Jawaban dari Bapak Shi Tian Seng63
mengatakan bahwa modal itu
penting, saya mendapatkan modal dari pesangon setelah kena PHK, saya
langsung memulai dagang sejak tahun 1998 sampai sekarang. jawaban dari
Bapak Tan Tian Tjeng64
adalah ; saya sudah memulai usaha sejak tahun 1978
yang lalu, jawaban dari Ibu Siem Kian Nio65
mengatakan bahwa modal itu
penting, saya mendapatkan modal itu pinjam dari saudara, saya sudah mulai
usaha kurang lebih 30 tahun lamanya sekitar tahun 1989 yang lalu.
Jawaban yang sama juga disampaikan oleh Bapak Suyatna66
; bahwa
modal itu penting, tetapi kalau kita baik kepada konsumen, maka ada juga
konsumen yang mau memberi pinjaman modal, saya juga mendapat
tambahan modal dari supplier, begitu pula skill itu perlu untuk
mengembangkan usaha, saya melanjutkan usaha dari orang tua sejak tahun
1970,
Tetapi jawaban dari Bapak Sandy Solihin67
mengatakan : bahwa
modal itu bukan hal yang utama, yang penting adalah nama baik kita, kalau
63
Bapak Shi Tian Seng seorang pengusaha 64
Bapak Tan Tian Tjeng seorang pengusaha 65
Ibu Siem Kian Nio seorang pengusaha 66
Bapak Suyatna seorang pengusaha 67
Bapak Sandy Solihin seorang pengusaha
101
dapat dipercaya maka tidak terlalu sulit untuk berusaha, tetapi skill itu
penting, tanpa adanya skill bagaimana bisa usaha, menjalin hubungan yang
baik dengan orang lain, maka usaha kitapun akan berjalan dengan baik. Saya
memulai usaha sejak tahun 2015, Dari jawaban-jawaban informan diatas
penulis menyimpulkan bahwa berbisnis itu harus memiliki kesabaran,
ketekunan, memiliki good will, menjalin hubungan yang baik dengan
supplier, siap menderita pada waktu awal, karena pada saat bisnis dimulai
belum ada pelanggan, dan untuk mencapai kemajuan usaha itu tidak bisa
diraih dengan instan, tetapi mesti dijalani setahap demi setahap dan dalam
waktu yang cukup lama.
3..Sebuah kekayaan tidak akan berharga, jika diperoleh dengan cara
yang tidak terhormat, sebuah kedudukan tidak akan bernilai, jika diperoleh
dengan cara menginjak banyak pihak, tanpa nilai kesetiaan, kejujuran, dan
kebenaran dalam menjalaninya, keberanian dalam kebenaran adalah sebuah
nilai luhur yang menjadi tujuan hidup para entrepreneur sejati.68
Seorang
pengusaha harus mentaati rambu-rambu etika yang berlaku dimasyarakat
serta mematuhi aturan-aturan dari pemerintah, seperti didalam ayat berikut
ini : Nabi bersabda “Seorang Jun Zi hanya mengerti akan kebenaran,
sebaliknya seorang Xiao Ren hanya mengerti akan keuntungan”69
maka
seorang pengusahapun harus ingat bahwa “Kebajikan itulah yang pokok dan
68
Mardigu WP, Kebelet Kaya, , h iii 69
Kitab Lun Yu:IV:16 h 120
102
kekayaan itulah yang ujung”70
dan diperkuat dengan ayat berikut Nabi
bersabda “Dengan makan nasi kasar, minum air tawar, dan tangan dilipat
sebagai bantal, orang masih dapat merasakan kebahagiaan didalamnya. Maka
harta dan kemuliaan yang tidak berlandaskan kebenaran, bagiku laksana
awan yang berlalu saja”71
Begitupun harta yang diperoleh harus dengan jalan yang benar,
“Maka kata-kata yang tidak senonoh itu akan kembali kepada yang
mengucapkan, begitu pula kekayaan yang diperoleh dengan tidak halal itu,
akan habis dengan tidak karuan” 72
lalu ayat berikutnya Bingcu berkata
“Rasa malu itu besar artinya bagi manusia”,2.”Kalau orang bangga dapat
berbuat muslihat dan licin, itulah karena tidak menggunakan rasa
malunya”,3.”Yang tidak mempunyai rasa malu, tidak layak sebagai manusia,
dalam hal apa ia layak sebagai manusia?” 73
penulis menanyakan langsung
kepada para informan mengenai hal ini, dan jawabannya adalah sebagai
berikut;
Bapak Hery Wiratma 74
mengatakan bahwa barang yang dijualnya
dengan kualitas menengah keatas, tidak menjual barang dengan kualitas yang
rendah.
70
Kitab Da Xue:X:7 h 26 71
Kitab Lun Yu:VII:16 h 152 72
Kitab Da Xue:X:10 h 27 73
Kitab Meng Zi:7, 1,2,3 h 711 74
Bapak Herry Wiratma seorang pengusaha
103
Sedangkan Bapak Wawan Kurniawan75
menjawab bahwa disini tidak
menjual barang yang sudah kadaluarsa, sedangkan jawaban dari Bapak
Johanka mengatakan bahwa obat-obatan yang dijual di apoteknya obat yang
sudah ada ijin POM RI nya, dan jawaban dari Bapak Edy76
mengatakan
bahwa barang-barang elektronik yang dijual semuanya memiliki merk-merk
yang sudah terkenal.
Serta jawaban dari Bapak Juidi Hadiman77
mengatakan bahwa
barang-barang yang dijual ditokonya dengan kualitas yang baik, Bapak
Suyatna 78
mengatakan bahwa barang yang dijualnya dengan kualitas yang
sedang dengan tujuan semua konsumen dapat membelinya, dan Bapak Sandy
Solihin 79
menjawab bahwa barang yang dijualnya adalah produk yang dapat
dipertanggung jawabkan dan ada garansi selama 2 tahun.
Sedangkan jawaban dari Bapak Tan Khu An80
mengatakan : barang
yang saya jual itu tidak ditimbang tetapi berupa paket, kalau ada barang yang
rusak bisa ditukar, berdagang itu tidak boleh curang kalau konsumen sudah
dikecewakan maka konsumen akan berkurang jumlahnya, jawaban dari
75
Bapak Wawan Kurniawan seorang pengusaha 76
Bapak Edy seorang pengusaha 77
Bapak Juidi Hadiman seorang pengusaha 78
Bapak Suyatna seorang pengusaha 79
Bapak Sandy Solihin seorang pengusaha 80
Bapak Tan Khu An seorang pengusaha
104
Bapak Shi Tian Seng81
mengatakan bahwa berdagang itu tidak boleh curang
sebab dampaknya kepada jumlah konsumen akan terus berkurang.
Jawaban dari Bapak Tan Tian Tjeng82
mengatakan pula berdagang itu
tidak boleh curang karena melanggar aturan agama, begitu pula jawaban
yang sama dikatakan oleh Ibu Siem Kian Nio83
yang mengatakan bahwa
dagang itu tidak boleh curang, dari jawaban-jawaban diatas penulis
menyimpulkan bahwa sebagai seorang pengusaha itu harus memiliki rasa
malu, mempunyai sifat yang jujur, tidak boleh melakukan curang, barang
yang dijual harus dengan kualitas yang bagus dan tidak menjual barang yang
sudah kadaluarsa, atau barang yang dapat membahayakan kesehatan
masyarakat sebagai konsumen, dengan demikian pengusaha dapat
menjalankan bisnisnya dengan benar serta dapat mematuhi aturan-aturan dari
pemerintah dan aturan dari Agama.
F.Pembahasan Faktor-faktor kemajuan wirausaha
1. Perkembangan teknologi dari waktu kewaktu mengalami
peningkatan, bagi seorang pengusaha teknologi merupakan hal
yang sangat penting untuk membantu pekerjaannya sehingga
semakin efektif dan efisien, seperti ayat berikut ini : “Pada
tempayan raja Tang terukir kalimat “Bila suatu hari dapat
81
Bapak Shi Tian Seng adalah seorang pengusaha 82
Bapak Tan Tian Tjeng adalah seorang pengusaha 83
Ibu Siem Kian Nio adalah seorang pengusaha
105
memperbaharui diri, perbaharuilah terus tiap hari dan jagalah agar
baharu selama-lamanya”84
penulis bertanya langsung kepada para
informan, jawaban dari Bapak Herry Wiratma85
adalah :pada
jaman orang tuanya dulu, dalam mengelola toko ini masih
menggunakan system manual, sehingga semua transaksi dicatat
dibuku, akan tetapi sekarang sudah dirubah dengan menggunakan
komputer, kasir pada jaman dahulu dipegang oleh keluarga, tetapi
pada saat sekarang kasir sudah dipegang oleh karyawan.
Dan suatu usaha supaya maju maka mengusahakan barang yang kita
jual itu dibutuhkan oleh konsumen, barang yang kita jual harus lengkap,
terus meng up date barang-barang yang baru, setiap bulan harus ada barang
baru dan koleksi baru, dan harganya wajar, sopan santun terhadap konsumen
yang datang, sebab konsumen adalah Raja, konsumen adalah segala-galanya,
boleh dikatakan bahwa konsumen itu adalah bos dari toko ini, dari konsumen
inilah yang telah membiayai semua pengeluaran-pengeluaran di toko ini.
Saya juga melibatkan keluarga untuk usaha ini, yaitu isteri dilibatkan dalam
administrasi keuangan.
84
Kitab Da Xue:II:1 h 10 85
Bapak Herry Wiratma adalah seorang pengusaha
106
Dan faktor-faktor yang mesti diperhatikan supaya usaha maju adalah
kita harus menjalankan Ngo Siang 86
atau lima kebajikan, yaitu Jien atau
cinta kasih, yaitu menjalain hubungan yang baik dengan semua karyawan,
kemudian Kebenaran yaitu produk yang kita jual harus sesuai dengan
kuallitasnya, kemudaian Kesusilaan yaitu harus sopan, ramah terhadap
konsumen yang dating.
Lalu dalam hal Kebijaksanaan yaitu menciptakan suasana kerja yang
nyaman, dan satu lagi yaitu Sien atau Dapat dipercaya yaitu ketika
konsumen belanja, barang yang dibeli harus sesuai dengan yang dibayar, bila
barang yang dibeli ada kerusakan bisa ditukar, sehingga konsumen akan
merasa puas dan akan kembali belanja, kepada Supplier, kita juga harus
dapat dipercaya yaitu membayar tagihan harus tepat waktu. Tak kalah
pentingnya juga adalah faktor tempat usaha itu sangat penting, tempat usaha
harus berada ditempat yang strategis supaya konsumen mudah untuk
mengunjungi, serta mudah dijangkau oleh kendaraan umum. Faktor yang
lainnya adalah orang Tionghoa itu sudah terbiasa berada ditoko sejak usianya
masih kecil, sehingga sudah terbiasa melihat orang tuanya berdagang dan
ikut membantunya.
86
Ngo Siang adalah Lima Kebajikan yaitu Jien, Gie, Lee, Tie dan Sien,
yang artinya Cinta kasih, Kebenaran, Kesusilaan, Bijaksana, dan Dapat dipercaya.
107
Sedangkan jawaban dari Bapak Wawan Kurniawan87
mengatakan
untuk maju kita harus saling mengintip harga, dengan membandingkan
dengan toko-toko lainnya, kita harus ramah, tempat yang luas, fasilitas yang
nyaman. Dan faktor utamanya adalah kita harus dapat dipercaya dan harga
barang lebih murah, serta harus ada pengembangan usaha lagi. Faktor yang
penting lainnya adalah tempat usaha itu juga penting. Dalam usaha ini
sayapun melibatkan isteri dan keponakan. Faktor yang lainnya ialah karena
orang Tionghoa pada masa lalu pernah dipersulit, sehingga cuma
berdaganglah satu-satunya yang ada, sehingga ya jadi pedagang.
Jawaban dari Bapak Edy88
mengatakan usaha itu tidak lepas dari
persaingan, supaya usaha maju caranya kita harus punya komitmen, harus
sabar, tekun serta tidak dengki kepada orang lain, dan rejeki sudah ada yang
mengatur dari atas sana. Konsumen itu penting sekali, sebab usaha tanpa
adanya konsumen maka tidak ada pemasukan, dan faktor utamanya adalah
kita harus komitmen, sopan santun kepada konsumen. Faktor yang lainnya
juga adalah tempat usaha, kalau kita tidak punya tempat usaha maka kita
tidak akan bisa usaha. Saya tidak melibatkan anggota keluarga untuk usaha
ini, semuanya menggunakan karyawan. Faktor yang lainnya adalah orang
Tionghoa itu lebih ungggul dalam perhitungan ekonomi, perhitungannya
87
Bapak Wawan Kurniawan adalah seorang pengusaha 88
Bapak Edy adalah seorang pengusaha
108
lebih matang, saya kira delapan puluh persen orang Tionghoa itu lebih jago
berbisnis.
Kalau Bapak Juidi Hadiman89
mengatakan bahwa supaya kita maju
harus punya keyakinan yang baik, maka akan memberikan hal yang baik
pula kepada diri kita, melayani konsumen dengan baik, menjalin hubungan
yang baik dengan masyarakat, bila usaha ada frofit atau keuntungan harus
bisa menyumbang kepada masyarakat yang tidak mampu, harga barang yang
murah, dan faktor utamanya ialah kita mencari kelebihan harga dari harga
barang, berbakti kepada orang tua, saling menghormati, sopan santun, jangan
membuat konsumen kecewa, perlakukanlah konsumen itu seperti Raja, apa
yang diminta Raja harus disediakan.
Faktor lainnya adalah tempat usaha, akan tetapi seandainya tidak
punya tempat usaha bisa dengan usaha secara on line, atau berdagang
dirumah sendiri, bisa juga berdagang keliling door to door. Saya tidak
melibatkan anggota keluarga dalam usaha ini. Faktor yang lainnya yaitu
bahwa orang Tionghoa itu sejak dari dahulu sudah terjun berdagang secara
turun temurun. Dan dapat hidup hemat.
Jawaban dari Bapak Suyatna90
mengatakan dalam mengahadapi
persaingan dan usaha bisa maju dengan cara barang yang kita jual itu
kualitasnya harus lebih baik. Dan faktor utamanya adalah sikap dapat
89
Bapak Juidi Hadiman adalah seorang pengusaha 90
Bapak Suyatna adalah seorang pengusaha
109
dipercaya, serta kejujuran. Juga harus berani membuka pasar yang baru lagi,
biar penjualan dapat bertambah. Serta tempat usaha juga sangat penting.
Usaha yang saya jalani ini melibatkan juga isteri saya. Dan orang Tionghoa
itu menjaga disiplin dengan baik, bisa dipercaya, jujur dan ulet.
Begitu pula jawaban dari Bapak Sandy Solihin91
; mengatakan bahwa
orang tuanya dahulu mengajarkan cara berdagang yang basicnya atau dasar
dasarnya saja seperti bagaimana mengahadapi konsumen, sekarang saya
sudah merubahnya dengan membikin system komputer dan manajemennya,
untuk mengahadapi persaingan supaya kita maju, kita harus mengeluarkan
suatu produk yang lebih bagus lagi dan membuat produk yang unik, punya
jiwa pantang menyerah, tidak takut kepada hal-hal yang baru, dan ketika kita
jatuh berapa cepat kita bisa bangkit dari keterpurukan tersebut.
Serta faktor utamanya adalah kita harus menjunjung tiggi kejujuran,
menjaga hubungan yang baik dengan relasi, karyawan, dan pemerintah.
Faktor yang lainnya adalah harus punya tempat usaha, tetapi kalalu tidak ada
tempat usaha bisa dengan usaha secara on line. Disini semua saudaranya
dapat saling membantu. Dan faktor yang lainnya adalah orang Tionghoa itu
memiliki daya juang yang kuat, tidak mudah menyerah, juga dapat
menabung.
91
Bapak Sandy Solihin adalah seorang pengusaha
110
Jawaban dari Bapak Tan Khu An92
mengatakan bahwa pedagang itu
perlu untuk mengikuti perkembangan teknologi, pada jaman sekarang ini
mencari barang bisa menggunakan HP, kalau jaman dahulu bila orang perlu
barang maka harus turun langsung mencari ketoko-toko, apalagi sekarang
ada usaha on line dan dalam pelayanan mereka itu lebih cepat.
Jawaban yang hampir sama disampaikan juga oleh Bapak Shi Tian93
Seng, yang mengatakan bahwa pedagang itu perlu untuk mengikuti
teknologi, akan tetapi faktor usia saya sulit untuk mengikutinya, jawaban
yang sama disampaikan pula oleh Bapak Tan Tian Tjeng94
yang mengatakan
bahwa pedagang itu perlu untuk mengikuti teknologi, tetapi faktor usia saya
sudah tua jadi agak susah untuk mengikuti teknologi.
Jawaban berikutnya disampaikan pula oleh Ibu Siem Kian Nio95
yang mengatakan pedagang itu perlu untuk mengikuti teknologi untuk
komunikasi dengan pembeli, dimana pembeli bisa pesan langsung barang
dagangannya. Dari jawaban informan diatas penulis menyimpulkan bahwa
untuk menjalankan bisnis mesti mengikuti perkembangan teknologi,
sehingga pekerjaan akan berjalan dengan efektif dan efisien.
2.Seorang pengusaha harus saling menghargai dengan pengusaha
lainnya, bersaing secara bersih agar semua pengusaha dapat berjalan dengan
92
Bapak Tan Khu An adalah seorang pengusaha 93
Bapak Shi Tian Seng adalah seorang pengusaha 94
Bapak Tan Tian Tjeng adalah seorang pengusaha 95
Ibu Siem Kian Nio adalah seorang pengusaha
111
wajar, seperti pesan dari ayat berikut ini “Maka penimbunan kekayaan itu
akan menimbulkan perpecahan diantara rakyat, sebaliknya tersebarnya
kekayaan akan menyatukan rakyat”96
penulis secara langsung menanyakan
kepada para informan, dan jawabannya adalah sebagai berikut : Bapak Herry
Wiratma97
mengatakan biarpun usaha on line sedang marak pada saat ini,
dan memang ada pengaruhnya terhadap penjualan, dimana omzet penjualan
agak sedikit berkurang, tetapi tidak begitu signifikan, dan usaha on line
boleh-boleh saja berjalan.
Begitu pula jawaban dari Wawan Kurniawan98
bahwa usaha on line
ini tidak ada pengaruhnya terhadap usaha yang sedang dijalaninya, dan tidak
ada masalah dengan usaha on line yang sekarang sedang berjalan ini. Bapak
Johanka99
mengatakan bahwa usaha on line ini ada pengaruhnya terhadap
usahanya, dimana usaha on line ini hanya menguntungkan pihak on line saja,
kalau menawarkan obat harus dengan perjanjian dengan syarat tertentu,
harganya juga mahal serta kode obat harus menyesuaikan dengan mereka,
menurut saya usaha on line boleh-boleh saja berjalan.
Begitu pula jawaban dari Bapak Edy100
mengatakan usaha on line ini
memang ada pengaruhnya terhadap penjualan ditokonya, dimana penjualan
96
Kitab Da Xue:X:9 h 26 97
Bapak Herry Wiratma adalah seorang pengusaha 98
Bapak Wawan Kurniawan adalah seorang pengusaha 99
Bapak Johanka adalah seorang pengusaha 100
Bapak Edy adalah seorang pengusaha
112
menjadi berkurang sekitar lima puluh persen, menurut saya usaha on line
boleh-boleh saja berjalan. Jawaban dari Bapak Juidi Hadiman101
mengatakan
bahwa usaha on line ini tidak ada pengaruhnya terhadap penjualan
ditokonya, karena barang-barang yang dijual ditokonya mudah untuk
didapatkan, menurut saya usaha on line boleh-boleh saja berjalan bersama.
Begitu pula jawaban dari Bapak Suyatna102
dan Bapak Sandy
Solihin103
mengatakan bahwa usaha on line tidak ada pengaruhnya terhadap
usahanya ini, dan usaha on line boleh-boleh saja berjalan bersama usaha
yang lainnya.
Jawaban dari Bapak Tan Khu An104
mengatakan bahwa usaha on line
ini cepat sekali dalam melayani konsumen. Dari jawaban informan diatas
penulis menyimpulkan bahwa usaha yang berbasis on line dengan toko-toko
yang sudah ada dapat berjalan bersama-sama, sehingga semua masyarakat
memperoleh penghasilan untuk menghidupi keluarganya, maka dampaknya
kekayaan itu dapat tersebar luas dimasyarakat, dengan tersebarnya kekayaan
itu dapat pula mengurangi tindakan kejahatan, dengan adanya penghasilan
maka masyarakat dapat bersatu.
101
Bapak Juidi Hadiman adalah seorang pengusaha 102
Bapak Suyatna adalah seorang pengusaha 103
Bapak Sandy Solihin adalah seorang pengusaha 104
Bapak Tan Khu An adalah seorang pengusaha
113
G.Pembahasan hubungan etika bisnis dengan kemajuan wirausaha.
1.Seorang pengusaha juga harus ingat kepada masyarakat
disekitarnya serta dapat berbagi dengan mereka, seperti yang dipesankan
oleh Nabi Kongzi dalam ayat berikut ini: Nabi bersabda “Seorang yang
hanya mengejar keuntungan saja, niscaya banyak yang menyesalkan” 105
maka “ Seorang yang berperi cinta kasih menggunakan harta untuk
mengembangkan diri. Seorang yang tidak berperi cinta kasih mengabdikan
dirinya untuk memupuk harta”106
maka dari itu “ Seorang yang berperi cinta
kasih ingin dapat tegak, maka ia akan berusaha agar orang lainpun tegak,
ingin dapat maju, maka ia akan berusaha agar orang lainpun maju” 107
penulis tanyakan langsung kepada para informan mengenai hal ini, jawaban
dari Bapak Hery Wiratma108
adalah : untuk berbagi dengan konsumen saya
memberikan diskon untuk barang tertentu, memberikan hadiah barang
dengan system paket, pengiriman barang ketempat konsumen dengan gratis.
Sedangkan jawaban dari Bapak Johanka109
mengatakan bahwa untuk
berbagi dengan konsumen yaitu memberikan kaos, piring, mangkok,
gantungan kunci, dompet, dan kalender, dan jawaban dari Bapak Edy110
adalah untuk berbagi dengan masyarakat sebagai konsumen yaitu bila
105
Kitab Lun Yu:IV:12 h 119 106
Kitab Da Xue:X:20 h 30 107
Kitab Lun Yu:VI:30,3 h 146 108
Bapak Herry Wiratma adalah seorang pengusaha 109
Bapak Johanka adalah seorang pengusaha 110
Bapak Edy adalah seorang pengusaha
114
belanja dengan harga tertentu di kasih hadiah jam dinding, payung, dan
pengiriman barang ketempat konsumen dengan gratis.
Sedangakan jawaban dari Bapak Juidi Hadiman111
mengatakan
bahwa untuk berbagi dengan masyarakat setiap hari Raya, konsumen selalu
diberi hadiah sembako, baju, dan pada tahun baru Imlek konsumen diberi
dodol. Dan jawaban dari Ibu Lie Boet Nio112
saya dari dulu sampai sekarang
suka menyumbang ke orang-orang yang ada di kampung yang
membutuhkan,
Jawaban dari Bapak Tan Khu An113
adalah seperti berikut harta itu
sebenarnya cuma barang titipan selagi kita masih hidup, pedagang itu harus
membantu pula sesama pedagang yang lainnya, bila konsumen mencari
barang dan kita tidak ada barang itu, maka konsumen jangan dilepas dulu,
tetapi kita carikan barang itu ketoko yang lain, atau kita barter barang dengan
barang ketoko yang lainnya, supaya kita sama-sama mendapatkan
keuntungan.
Jawaban dari Bapak Shi Tian Seng114
mengatakan bahwa semua
pedagang itu pasti mencari keuntungan, tetapi saya juga mau membantu
orang lain, kalau kita mampu untuk membantu orang lain ya bantulah.
111
Bapak Juidi Hadiman adalah seorang pengusaha 112
Ibu Lie Boet Nio adalah seorang pengusaha 113
Bapak Tan Khu An adalah seorang pengusaha 114
Bapak Shi Tian Seng adalah seorang pengusaha
115
Jawaban dari Ibu Siem Kian Nio115
mengatakan bahwa saling
membantu itu boleh-boleh saja, sayapun pernah membantu orang lain ketika
seorang teman minta saran mengenai bagaimana caranya membuat bumbu
yang enak untuk dagangannya, Dari jawaban informan diatas penulis
menyimpulkan bahwa pengusaha itu selayaknya tidak hanya mengejar
keuntungan saja akan tetapi merekapun dapat berbagi langsung dengan
konsumennya yaitu memberi berbagai macam hadiah berupa barang-barang
sebagai bukti kepedulian terhadap masyarakat. Juga seorang pengusaha itu
dapat saling membantu dengan sesama pedagang lainnya, sehingga dapat
saling menguntungkan diantara mereka.
2. Supaya karyawan yang kita Tarik untuk bekerja pada perusahaan
maka harus ditentukan dulu standar personalianya agar seorang karyawan
bisa menjalankan pekerjaannya dengan baik,116
Suatu usaha atau bisnis tidak
dapat berjalan dengan lancar seandainya tidak memiliki karyawan, karyawan
adalah orang yang menggerakan rodanya usaha, pengusaha mesti
membimbing, mengarahkan, serta memperhatikan agar tujuan bisnis
berjalan dengan lancar, serta menghargai jasa-jasa dan waktu yang telah
dikorbankan oleh semua karyawan terhadap usaha yang dimilikinya, bagi
karyawan harus bekerja dengan giat, mengikuti aturan yang ada, disiplin,
115
Ibu Siem Kian Nio adalah seorang pengusaha 116
Heidjrachman Ranupandojo, dan Husnan Suad,Manajemen Personalia,
BPFE, Yogyakarta, cetakan pertama 1984, h23
116
berdedikasi dan satya pada tempatnya bekerja, karena toko tempatnya
bekerja merupakan sarana untuk mencari nafkah bagi keluarganya.
Kedua belah pihak antara pengusaha dan karyawan sama-sama saling
membutuhkan, seperti pesan dari ayat berikut ini : Pangeran Ding bertanya
“Bagaimanakah hendaknya seorang pemimpin memerintah pembantunya dan
seorang pembantu mengabdi pemimpinnya ?”, Nabi menjawab “Seorang
pemimpin hendaknya memerintah sesuai dengan kesusilaan dan seorang
pembantu mengabdi pemimpinnya dengan satya”117
maka dengan demikian
“Dikala berkedudukan tinggi ia tidak meremehkan bawahannya dan didalam
kedudukan rendah ia tidak menjilat atasannya, ia hanya meluruskan diri dan
tidak mencari-cari kessalahan orang lain. Demikianlah maka ia tidak
mempunyai rasa sesal, keatas ia tidak menyesali Tian dan dibawah tidak
menyalahkan sesamanya”118
Untuk itu “Maka seorang Jun Zi mempunya Dao yang besar. Ingatlah
hanya satya dan dapat dipercaya sajalah memungkinkan kita mencapai cita-
cita (yang mulia), sedangkan kesombongan dan keangkuhan akan
mengakibatkan hilangnya harapan”119
Lalu ayat berikutnya Pangerai Ai-Ai bertanya,”Bagaimanakah
caranya agar rakyat mau menurut ?”, Kong Zi-Khong Cu menjawab
117
Kitab Lun Yu:III:19 h 110 118
Kitab Zhong Yong:XIII:3 h 48 119
Kitab Da Xue:X:18 h 30
117
“Angkatlah orang yang jujur dan singkirkanlah orang yang curang; dengan
demikian niscaya rakyat menurut. Kalau diangkat orang-orang yang curang
dan disingkirkan orang yang jujur; niscaya rakyat tidak mau menurut”120
penulis menanyakan langsung kepada para informan mengenai hal ini,
jawaban dari Bapak Herry121
Wiratma mengatakan “Semua karyawan disini
mendapatkan fasilitas-fasilitas dari toko seperti dapat gaji setiap bulan, THR,
Asuransi kesehatan, seragam kerja, kas bon atau pinjam uang, karyawan
bukan cuma sebagai pegawai saja akan tetapi pegawai sudah dianggap
sebagai keluarga besarnya.
Jawaban yang hampir sama disampaikan oleh informan yang lainnya,
semua karyawannya mendapatkan gaji bulanan, THR, asuransi kesehatan,
seragam kerja, kas bon. Jawaban dari Bapak Tan Khu An122
mengatakan
bahwa pedagang itu perlu adanya karyawan, karena karyawan itu sebagi
penentu maju mundurnya suatu usaha, dulu saya mempunyai karyawan dua
orang, kita punya modal dan karyawan punya tenaga, kebutuhan karyawan
harus diperhatikan kalau sakit harus diobati, pada akhir tahun harus dikasih
THR, dan semua pekerjaan itu tidak mungkin bisa kita kerjakan sendirian,
perlu bantuan dari karyawan, kalau karyawan dicuekin maka kerjanya
kurang bagus.
120
Kitab Lun Yu:II:19 h 101 121
Bapak Herry Wiratma adalah seorang pengusaha 122
Bapak Tan Khu An adalah seorang pengusaha
118
Jawaban dari informan lainnya yaitu Bapak Shi Tian Seng123
yang
mengatakan bahwa karyawan itu perlu, ketika usaha kita mengalami
kemajuan baru memakai karyawan, bila usaha kita bertambah maju lagi,
maka harus ada tambah karyawan lagi, berhubung saya usahanya juga masih
tergolong kecil semua pekerjaanpun saya kerjakan sendiri, maka saya belum
memakai karyawan.
Jawaban dari Bapak Tan Tian Tjeng124
mengatakan bahwa karyawan
itu perlu bagi seorang pedagang, akan tetapi usaha yang saya jalani ini
masih tergolong usaha kecil belum mampu untuk membayar karyawan, jadi
saya tidak menggunakan karyawan, anggota keluarga yang dilibatkan
didalam usaha saya ini paling anak-anaknya, ikut membantu juga.
Jawaban yang sama dari Ibu Siem Kian Nio125
bahwa karyawan itu
perlu, tetapi usaha saya pada saat ini masih termasuk kecil, jadi tidak
menggunakan karyawan, semua pekerjaan saya kerjakan sendiri, Dari
jawaban para informan penulis menyimpulkan bahwa pengusaha itu memang
membutuhkan karyawan untuk membantu menjalankan roda usahanya, dan
karyawanpun membutuhkan pekerjaan, dimana pengusaha punya modal, dan
karyawan punya tenaga, karyawan bekerja harus dengan disiplin dan tetap
123
Bapak Shi Tian Seng adalah seorang pengusaha 124
Bapak Tan Tian Tjeng adalah seorang pengusaha 125
Ibu Siem Kian Nio adalah seorang pengusaha
119
bekerja dengan satya kepada tempat kerjanya, tidak mudah untuk berpindah
kerja ketempat lain.
Karyawan merupakan tulang punggungnya suatu usaha, maju
mundurnya suatu usaha ada ditangan karyawan, tanpa adanya karyawan
suatu usaha akan mengalami kesulitan ketika banyak orderan yang datang.
Hal yang lainnya manfaat yang dirasakan oleh para pengusaha
setelah mereka mempraktekkan etika bisnis Agama Khonghucu, yaitu
informan Bapak Herry Wiratma126
mengatakan bahwa yang dirasakannya
adalah usaha tetap stabil, pelanggan lama tidak pindah ketoko lain, serta
bertambahnya pelanggan baru. Sedangkan yang dirasakan oleh Bapak
Wawan Kurniawan127
mengatakan bahwa kepercayaan terhadap karyawan
jadi meningkat.
Beda dengan jawaban dari Bapak Johanka128
bahwa manfaat yang
dirasakannya adalah bila ada muncul suatu permasalahan, tidak langsung
maju dulu, akan tetapi difikirkan panjang terlebih dahulu, dan belajar sesuatu
yang baru harus terus menerus, dan akhirnya bisa pandai juga dalam hal
yang baru tersebut.
126
Bapak Herry Wiratma adalah seorang pengusaha 127
Bapak Wawan Kurniawan adalah seorang pengusaha 128
Bapak Johanka adalah seorang pengusaha
120
Jawaban yang dirasakan oleh Bapak Edy129
bahwa manfaat yang
dirasakan setelah mempraktekan etika bisnis, yang dirasakannya adalah
materi yang diperoleh lebih dari cukup dan apa yang diinginkan bisa
terlaksana, serta dapat memenuhi kebutuhan keluarganya.
Beda lagi dengan jawaban dari Bapak Juidi Hadiman130
mengatakan
bahwa manfaat yang dirasakan setelah mempraktekkan etika bisnis yaitu
semangat hidup menjadi bertambah, rumah tangga semakin harmonis.
Tidak jauh berbeda jawaban dari Bapak Suyatna131
mengatakan
setelah mempraktekan etika bisnis, kepercayaan dari konsumen semakin
bertambah, serta jawaban dari Bapak Sandy Solihin132
mengatakan bahwa
setelah mempraktekan etika bisnis, yang dirasakannya adalah usaha yang
dijalankannya terus berkesinambungan sampai sekarang.
Dari jawaban para informan diatas penulis menyimpulkan; bahwa
jika etika bisnis dapat dilaksanakan dengan baik maka manfaat yang
dirasakan oleh pengusaha adalah pelanggan semakin bertambah, omzet
penjualan bertambah, memiliki materi yang lebih dari cukup, usaha tetap
menjadi stabil dan terus berjalan berkesinambungan, serta bila suatu usaha
itu terus mengalami kemajuan-kamajuan, dampak positif yang lainnya
adalah dapat membuka lapangan kerja baru untuk masyarakat yang
129
Bapak Edy adalah seorang pengusaha 130
Bapak Juidi Hadiman adalah seorang pengusaha 131
Bapak Suyatna adalah seorang pengusaha 132
Bapak Sandy Solihin adalah seorang pengusaha
121
membutuhkan pekerjaan, sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran,
dan manfaat untuk Negara adalah bila banyak masyarakat yang menjadi
pengusaha dan sukses dalam bisnisnya, maka adanya pajak yang masuk ke
pemerintah.
122
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Berdasarkan hasil dari penelitian mengenai Etika Bisnis Penganut
Agama Khonghucu dalam Kemajuan Wirausahanya, dapat disimpulkan
sebagai berikut :
Etika Bisnis yang dijalankan penganut Agama Khonghucu
merupakan pengamalan Sabda Suci yang dibimbingkan Nabi Kongzi
dalam menjalankan hubungan antar manusia, dan Tian Ti Ren ( Tuhan
YME, Bumi atau alam, dan Manusia) meliputi tatacara yang
mengutamakan Ren, Yi, Li, De, Sin, ( Cinta kasih, Kebenaran, Susila,
Bijaksana, Dapat dipercaya) dan De, Ren, Yong, (Bijaksana, Cinta kasih,
dan Berani) yang dalam perilakunya menjalankan sikap ramah dan
santun terhadap konsumen, jujur dalam komitmen, berani memulai
langkah awal dan menyelesaikan tiap hal ada awal dan akhir.
Mengamalkan Sabda Nabi Kongzi yang membimbing untuk
meneliti hakikat tiap perkara, yang dalam pelaksanaannya adalah dengan
membuat perencanaan sebaik mungkin dalam membangun usaha untuk
tujuan jangka panjang, dengan cara step by step dimulai dengan rencana
jangka pendek terlebih dahulu(setiap perjalanan yang jauh dimulai dari
satu langkah awal) dan dilakukan pemeliharaan dan pengembangan
dengan menjalankan efektifitas, efisiensi, perhitungan waktu (sebagai
pengamalan salah satu Sabda Nabi Kongzi tentang bagaimana sebuah
negara membuat rakyatnya sejahtera, yaitu dengan membuat peraturan
mengenai menebang pohon pada waktunya dan menanam kembali benih
pohon sebagai pengganti agar pada saatnya kelak pohon itu tumbuh besar
123
dan dapat digunakan kembali, yang tersirat adalah kaderisasi untuk
pelanjut usaha dalam berbisnis.
Yang tersirat dalam Kitab Ajaran Besar : X: 23, “Negara yang
hanya mengutamakan harta saja, menunjukkan dia seorang rendah budi,
jika perbuatan rendah budi dianggap baik, maka akan datanglah
malapetaka bagi negara itu. Bila hal ini sudah terjadi, meski datang
seorang yang baik, iapun tidak akan dapat berbuat apa-apa lagi. Maka
dikatakan suatu negara janganlah menganggap keuntungan sebagai
keberuntungan, tetapi pandanglah kebenaran sebagai keberuntungan “
(Mengzi:IA:1), harus dijalankan oleh pengusaha Khonghucu dalam hal
memelihara usaha yang sudah berjalan, dengan tidak hanya melihat
keuntungan sebagai suatu keberuntungan namun ketika melihat
keuntungan harus diperiksa dulu kebenarannya, sehingga keuntungan
yang diperoleh berlandaskan kebenaranyang dijalankan usahanya dapat
menghindari hal-hal yang tidak benar.
Faktor-faktor Kemajuan wirausaha, suatu usaha itu harus
mengalami kemajuan, untuk itu diperlukan suatu strategi agar dari waktu
ke waktu usaha dapat berkembang, pedoman pelaksanannya seperti ayat
berikut ini “Bila suatu hari dapat memperbahrui diri, perbaharuilah terus
tiap hari, dan jagalah agar baharu selamanya” maka umat Khonghucu
harus mengikuti perkembangan teknologi agar pekerjaan berjalan efektif
dan efisien dengan menerapkan terknologi komputer, begitu pula barang-
barang yang dijual harus memiliki kualitas yang baik serta barang yang
tersedia lengkap, harga barang dapat terjangkau, supaya konsumen
merasa puas ketika membeli barang, pengusaha juga harus jujur dapat
dipercaya pedomannya yaitu pada ayat berikut ini “Maka seorang Jun Zi
memiliki dao yang besar, ingatlah hanya satya dan dapat dipercaya
sajalah memungkinkan kita mencapai cita-cita (yang mulia), sedangkan
124
kesombongan dan keangkuhan akan mengakibatkan hilangnya harapan”
maka dengan adanya kepercayaan yang baik, konsumen akan menjadi
pelanggan setia, bahkan konsumen dapat mengajak tetatangganya untuk
berbelanja ditoko tempatnya belanja, pengusahapun harus bersaing
dengan bersih, tidak menjatuhkan pedagang lainnya.
Hubungan etika bisns dengan kemajuan usaha, bila Etika bisnis
dapat diterapkan dengan baik antara pengusaha dengan karyawan,
pengusaha harus berpedoman kepada ayat berikut “Seorang pemimpin
hendaknya memerintah pembantunya dengan sesuai dengan kesusilaan,
dan seorang pembantu mengabdi pemimpinnya dengan satya” serta
seorang pengusaha juga harus rendah hati seperti ayat berikut “Dikala
berkedudukan tinggi ia tidak meremahkan bawahannya, dan didalam
kedudukan rendah ia tidak menjilat atasannya, ia hanya meluruskan diri
dan tidak mencari-cari kesalahan orang lain “ maka karyawan akan
dengan semangat bekerja, akan setia terhadap tempat kerjanya dan tidak
mudah untuk pindah ketempat kerja yang lain,karena semua kebutuhan
pokoknya sudah terpenuhi.
Begitupun bila etika bisnis dapat dijalankan dengan baik terhadap
supplier, sikap dapat dipercaya dengan menjalankan kewajiban
pengusaha untuk membayar tagihan tepat waktu terhadap supplier, maka
supplier akan dengan senang hati untuk terus mengirimkan barang-
barangnya ke pengusaha, dengan demikian toko tidak akan pernah
kekurangan barang dagangan.
Begitu juga bila etika bisnis dapat diterapkan dengan baik
terhadap konsumen, maka konsumen akan terus berbelanja di toko itu,
serta tidak mudah untuk pindah berbelanja ketoko lainnya, karena merasa
puas dengan pelayanan dari toko, serta barang yang dibutuhkan tersedia
lengkap, maka omzet tokopun akan mengalami kenaikan, serta
125
keuntungan meningkat serta dapat memperluas usahanya dengan
membuka beberapa toko yang baru lagi, bahkan dapat dilanjutkan oleh
anak-anaknya.
Walaupun etika bisnis penganut Agama Khonghucu telah
diterapkan oleh semua pengusaha, akan tetapi ada juga beberapa diantara
pengusaha tersebut usahanya itu tidak mengalami kemajuan, dan masih
tergolong sebagai pedagang kecil, ini disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya yaitu ketika akan mengembangkan usahanya mereka
menghadapi kendala yaitu tidak memiliki modal, waktu mau mengajukan
pinjaman ke Bank mereka tidak memiliki barang untuk dijaminkan,
sehingga tidak mendapatkan tambahan modal untuk mengembangkan
usahanya, akibatnya usahanya tetap stagnan tidak mengalami kemajuan,
begitu pula bila ada pesanan yang jumlahnya cukup besar mereka tidak
dapat memenuhi permintaan tersebut seperti seperti pedagang cilok,
semua pekerjaan dikerjakannya sendiri dengan modal pinjaman dari
saudaranya. Tidak dapat tertanganinya pesanan yang besar juga karena
faktor tidak memiliki karyawan.
Secara keimanan antara pengusaha yang besar dengan pengusaha
yang kecil, pada umumnya pedagang kecil relatif lebih kuat keimanannya
dibandingkan dengan pengusaha besar, bahkan pedagang kecil ini bila
hari ini ada kebaktian, mereka lebih memilih tidak berdagang dahulu,
dengan alasan kebaktian itu penting apalagi kebaktian sebulan dua kali,
sedangkan pengusaha yang besar lebih cenderung mementingkan
bisnisnya dibandingkan dengan melakukan kebaktian, dengan alasan
sangat sibuk sekali dengan pekerjaannya sehingga sulit untuk membagi
waktu untuk melaksanakan peribadahan kebaktian, tetapi ada juga
pengusaha besar yang sukses rajin mengikuti peribadahan kebaktian
126
dengan alasan beribadah merupakan kebutuhan rohaninya, dan pekerjaan
dapat dikerjakan oleh karyawannya.
Bisnis didalam Agama Khonghucu disebut Rushang, dimana
penerapannya dikaitkan dengan moralitas juga dengan budaya
masyarakat ditempat bisnis itu berada, dengan menerapkan Rushang
maka bisnis akan berjalan dengan harmonis dan mencapai kesuksesan.
B. Saran.
Kepada umat Khonghucu yang profesinya sebagai pedagang,
dengan adanya penerapan etika bisnis Agama Khonghucu yang
ternyata positif baik itu terhadap pengusaha itu sendiri, terhadap supplier,
karyawan dan konsumen, maka harus senantiasa mempraktekkan,
memupuk dan mengembangkan terus menerus etika bisnis Khonghucu
lebih jauh lagi agar menjadi suatu contoh yang positif serta menjadikan
suatu inspirasi yang baik bagi pedagang-pedagang yang lainnya, dan
seluruh masyarakat yang ada di sekitarnya.
Untuk Fakultas Ushuluddin, Supaya memperbanyak lagi buku-
buku mengenai Agama Khonghucu yang lebih lengkap dan komprehensif
yang berkaitan dengan Agama Khonghucu dalam berbagai aspek,
sehingga akan memudahkan bagi para peneliti atau mahasiswa-
mahasiswa lainnya dalam melakukan penelitian-penelitian berikutnya,
terutama yang ada kaitannya dengan bisnis Agama Khonghucu,
maupun hal-hal yang lainnya yang berkaitan dengan Agama Khonghucu.
Untuk Peneliti Selanjutnya, dapat melakukan penelitian mengenai
Etika Bisnis Agama Khonghucu terhadap peningkatan kesejahteraan
hidup Karyawan, atau Etika bisnis Agama Khonghucu kontribusinya
terhadap Pemerintah.
127
DAFTAR PUSTAKA
Boon Suat, Tay, 12 Rules of Management Effectiveness, PT Elex Media
Komputindo Jakarta, 2014
Chopra, Deepak, The Future of God, PT Zaytuna Ufuk Abadi, Jakarta,
cetakan 1,Januari 2016
Djakfar, Muhammad, Etika Bisnis, Imprint dari penebar swadaya, Jakarta,
cetakan 1,2012
Emsan, Bisnis Sukses ala Tiongkok, India, & Arab, Penerbit Laksana,
Yogyakarta,cetakan pertama, 2018
Kang, Thomas Hosuck, Tanya Jawab Khonghucu dan Konfusianisme,
Penerbit Washington DC, November 1997
Lee, Michael Justin, Jadi Kaya Cara China, PT.Bhuana Ilmu
Populer,Jakarta, 2011
Lubis, Nina Herlina dkk, Sejarah Kabupaten Karawang, Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Karawang, juli 2011.
Martono,Nanang, Metode Penelitian Sosial, Konsep-konsep kunci, PT
Rajagrafindo Persada, Depok, cetakan ke 2, April 2016.
Ranupandojo,Heidjrachman, dan Husnan Suad, Manajemen Personalia,
BPFE, Yogyakarta, cetakan pertama,1984.
Si Shu ( Kitab Yang Empat ) Kitab Suci Agama Khonghucu, Dua Bahasa,
Kementerian Agama Republik Indonesia, PT Sumber Agung Mitra
Sejati, Jakarta, 2016.
Sinaga, Benni, Kitab Suci Pemain Saham, Penerbit Duajari Terangkat, cet 5
Juni 2011
Smith, Huston, Agama-agama Manusia, PT Serambi Ilmu Semesta, Jakarta,
cetakan 1, Desember 2015.
Suhandinata, Justian, WNI Keturunan Tionghoa dalam Stabilitas Ekonomi
dan politik Indonesia, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009.
128
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, kualitatif
dan R & D, Alfabeta, Bandung, cetakan ke 22, Agustus 2015.
Swastha,Basu, dan Sukotjo Ibnu, Pengantar Bisnis Modern, Liberty,
Yogyakarta, Cetakan kedelapan, Juli 2000.
Tjoe, Thomas Liem, Rahasia Sukses Bisnis Etnis Tionghoa di Indonesia,
Medpres,Yogyakarta, 2007.
Wah, Sheh Seow, Chinese Leadership, Mulai dari Zaman Klasik sampai
zaman modern, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2013.
Wang, Andri, The Wisdom of Confucius, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2012.
Wasserstrom, Jeffrey N, Tiongkok di Abad 21, PT Elex Media Komputindo,
Jakarta, 2014.
WP, Mardigu, Kebelet Kaya, PT Tangga Pustaka, Jakarta, 2009
Widjojo, Maria, Berbisnislah engkau akan menjadi kaya, Progresio, Jakarta,
cetakan pertama, 2016.
Yusuf, Syahrial, Entrepreneurship, Teori dan praktik kewirausahaan yang
telah terbukti, Lentera Ilmu Cendekia, Jakaarta, cetakan pertama
Maret 2010.
Kamus Besar Bahasa Indonesia,Balai Pustaka, cetakan ketiga, 2005
Agus Toni Indriyatno, 7 Kendala Dan Solusi Saat Merintis Usaha,
www.bisnisjasa.id/2017/09/7-kendala-dan-solusi--saat-merintis-
usaha.html, diakses pada tanggal 30 Desember 2018, pukul 22.50
WIB
Aufi Ramadhani Pasha, Orang Tionghoa Selalu Sukses Berbisnis Simak
Rahasianya, www.cermati.com, diakses pada tanggal 29 Maret 2019
Artikelsiana, Pengertian Pengembangan ciri, contoh dan faktor
Perkembangan, www.arikelsiana.com/2019/06/pengertian-
perkembangan-ciri-contoh-dan-faktor-perkembangan.html, diakses
pada tanggal 12 Januari 2020, pukul 12.00 WIB
Boby Firma Oktavia, Pengaruh Sikap Kejujuran Dan Disiplin Siswa
Terhadap Prestasi Belajar Matematika Materi Sifat-sifat Bangun
Datar di Kelas V SDN 1 Tinggarjaya, repository
.ump.ac.id/6018/3/BAB%20/firma%2DOKTAVIA-pgsd%2714.pdf,
Diakses pada tanggal 09 Juli 2018, pukul 22.45 WIB
129
Dodo Rihanto, Kampung Benteng Jejak Tionghoa di Karawang,
https://www.pikiran-rakyat, diakses pada tanggal 10 Maret 2019,
pukul 01.30 WIB
Daurina Lestari, Lima Masalah yang sering muncul saat anda Buka
Usaha,
www.viva.co.id/672395-lima-masalah-yang-sering-muncul-saat-anda-buka-
usaha-
entrepreuneurcamp.id/kendala-usaha, diakses pada tanggal 30 Desember
2018, pukul 22.30 WIB
Evy Setiawaty, Pengertian Persamaan dan Perbedaan Bisnis Wirausaha
dan UMKM, 8
insiprasifpenguusahaindo.blogspot.com/2016/09/pengertian-
persamaan-perbedaan.html, Diakses pada tanggal 11 Januari 2019,
pukul 20.00 WIB
Fajar Nurmanto, ini 8 Rahasia Kenapa Orang Tionghoa Mudah Sukses dan
Kaya Raya, www.idntimes.com, Diakses pada tanggal 23 April 2019
Pukul 11.00 WIB
Femina, Prinsip Sukses Orang Tionghoa, www.femina.co.id/article/prinsip-
sukses-orang-tionghoa, diakses pada tanggal 04 Juni 2019, pukul
20.15 WIB
Frontal, Pola Pikir Orang Cina Dalan Berbisnis,
tipsbisnis99.blogspot.com/2016/pola-pikir-orang-cina-dalam-
berbisnis.html, Diakses pada tanggal 21 Mei 2019, pukul 21.00 WIB
Hanang Yuwono, 5 Prinsip Hidup ala Orang Tionghoa ini Bisa Diterapkan
untuk Mencapai Kesuksesan, www.solo.tribunews.com, diakses pada
tanggal 23 April 2019, pukul 10.30 WIB
Helda, 9 Prinsip Orang Tionghoa Yang Bikin Mereka Sukses Dimana Aja,
www.moneysmart.id, pada tanggal 12 Maret 2019, pukul 15.00 WIB
Luftiana Wakhid, Bahasa Kantonis, https://ddhongkong.org/data-hong-
kong/bahasa-kantonis, diakses pada tanggal 12 April 2019, pukul
19.00 WIB
Lukas S. Musianto, Peran Orang Tionghoa Dalam Perdagangan Dan Hidup
Perekonomian Dalam Masyarakat,
130
www.researchgate.net/publication/50434667/
Peran_orang_Tionghoa_Dalam_Perdagangan_Dan_Hidup_Perkonom
ian_Dalam_Masyarakat, studi kepustakaan, diakses pada tanggal 2
April 2019, pukul 22.00 WIB
M Akhmal R, Sopan Santun dan Beretika di Kehidupan Masyarakat,
www.dunialovers.blogspot.com/2016/04/sopan-santun-dan-
etika.html, diakses pada tanggal 9 Juli 2018, pada pukul 22.45 WIB
Mariska Tracy, 5 Suku Tionghoa yang Tersebar di Indonesia,
www.pegipegi.com, diakses pada tanggal 25 Maret 2019, pada pukul
12.00 WIB
Muhammad Hafidz, Pengertian Etika Bisnis Menurut Pakar,
www.kompasiana.com/
hafidz_preneur/552e1a9566ea83490398b4611/pengertian-etika-
bisnis-menurut_pakar_, diakses pada tanggal 30 Januari 2020, pukul
14.00 WIB
Mitha Arin Pratiwi, Pengembangan Usaha,
www.mithaarinpratiwi.blogspot.com /2016/06/pengembangan-
usaha.html, diakses pada tanggal 30 Januari 2020, pukul 15.45 WIB
Novia Widya Utami, Pentingnya menerapkan Etika Bisnis Dalam Berbisnis,
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-tujuan-dan-contoh-
etika-bisnis-dalam-perusahaan/, diakses pada tanggal 10 Januari
2019, pada pukul 20.00 WIB
Oesman Arif, Rushang Ilmu Bisnis Khonghucu,
www.gentanusantara.com/rushang-ilmu-bisnis-khonghucu, diakses
pada tanggal 27 Januari 2019, pada pukul 20.00 WIB
Ongky Setio Kuncono, Hubungan Etika Confucius dengan Etika Bisnis,
www.spockjournal.com/disertasi/256 Bab-II-tinjauan-pustaka-
hubungan-etika-bisnis.html. diakses pada tanggal 27 Januari 2020,
pukul 23.00 WIB
Portal Media online, Etika Bisnis : Pengertian Tujuan Manfaat dan
prinsipnya, www.seputarpengetahuan.co.id/2019/09/etika-
bisnis.html, diakses pada tanggal 30 Januari 2020, pukul 14.00 WIB
Poltak Holtadero, 8 Kendala Dan Solusi Memulai Usaha,
www.viva.co.id/arsip/328528, 8-Kendala-dan-solusinya—memulai-
usaha, diakses pada tanggal 30 Desember 2018, pukul 23.00 WIB
131
Pepeling karawang, Sejarah Cina Dibumi Sunda,
www.pepelingkarawang.org, diakses pada tanggal 10 Maret 2019,
pada pukul 01.50 WIB
Tashibul Mamnun, Kenapa Bisnis Pengusaha Tionghoa Selalu Sukses Ini
Rahasianya, www.maxmanroe.com, diakses pada tanggal 30 Maret
2019, pada pukul 10.00 WIB
Tri Andry, 6 Kendala Usaha Yang Kerap Dialami Saat Ingin Memulai
Bisnis, www.entrepreuneurcamp.id/6_Kendala_Usaha, diakses pada
tanggal 30 Desember 2018, pukul 22.40 WIB
Vinanda Permata, Pengembangan Usaha Menurut Para Ahli,
www.academia.edu, diakses pada tanggal 27 Januari 2020, pukul
20.00 WIB
Wikipedia, Tionghoa Indonesia, https://id.mwikipedia.org, diakses pada
tanggal 10 Maret 2019, pukul 01.00 WIB
Zakky, Pengertian Wirausaha Secara Umum dan Menurut Para Ahli,
www.zonareferensi.com/Pengertian-wirausaha, diakses pada tanggal
10 Januari 2019, pukul 19.00 WIB
132
Biodata Penulis
Penulis : Lim Biauw Hok, lahir di Tasikmalaya Jawa Barat, pada tanggal
04 Juni 1965.
Tamat Sekolah Dasar Negeri 3 Ciamis pada tahun 1979, Tamat Sekolah
Menengah Pertama Negeri 4 Ciamis pada tahun 1982, Tamat Sekolah
Menengah Atas PGRI Ciamis pada tahun 1985, kemudian penulis
melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas
Siliwangi Tasikmalaya, selama di Ciamis aktif mengikuti kebaktian dimulai
dari Sekolah Minggu, kemudian di Pemuda Agama Khonghucu Indonesia
(PAKIN) Ciamis, pernah menjadi ketua PAKIN Ciamis, kemudian aktif
menjadi Pengurus Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Ciamis.
Menjadi pengasuh sekolah minggu, dan guru Agama Khonghucu untuk
tingkat Sekolah Dasar sampai dengan tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat
Atas, serta aktif mengikuti berbagai macam kegiatan-kegiatan yang
diselenggarakan oleh pemerintah, baik di Ciamis maupun kegiatan yang
diadakan diluar Ciamis.
Setelah kuliah selesai, penulis pernah bekerja di beberapa tempat :
1. Staff Accounting
PT. Central Texindo Bandung Juni 1995 – November 1996
2. Guru dan Staf Tata Usaha
SMP Taman Hidayah Cilacap Juni 1997 – Januari 1999
3. Guru
SMP dan SMK Setia Bhakti Tangerang Juli 2000 – November 2001
Kemudian jadi guru di kota Batam, kota Tanjung Pinang dan Kabupaten
Bintan Provinsi Kepulauan Riau, lalu di Parittiga Bangka Barat Provinsi
Bangka Belitung, dan pada tahun 2012 penulis merintis usaha dengan cara
133
menumpang dagang dirumah mertua. Selama di Karawang penulis aktif dan
jadi pengurus di Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Karawang
dengan jabatan :
1.Seksi Pendidikan dan Sekolah Minggu 2014 – 2018
2.Seksi Pendidikan dan Sekolah Minggu 2018 – 2022.
Serta mengikuti berbagai macam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan
pemerintah melalui Forum Kerukunan Umat Beragama baik di Kabupaten
Karawang maupun kegiatan-kegiatan diluar Karawang. Pada tahun 2016
penulis dapat beasiswa dari Kementerian Agama Republik Indonesia melalui
Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia Pusat Jakarta sebagai
mahasiswa angkatan yang ke 4, di Fakultas Ushuluddin, Jurusan Studi
Agama-agama, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Lampiran 1
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN BAPAK HERRY WIRATMA
SE
Wawancara dengan Bapak Hery Wiratma seorang Pengusaha dan Ketua
MAKIN Karawang, dilakukan pada hari Jumat tanggal 01 Maret 2019 jam
15.00 WIB di tokonya.
Nama usaha : Toko Fajar Jumlah usaha : 4 (empat) toko
Jenis usaha : Alat-alat rumah tangga Jumlah karyawan : 100 (seratus)
orang
Berdiri : Tahun 1972.
Pertanyaan :
Kapan Bapak memulai usaha ? pernahkah merasa takut dan bingung
pada saat
memulai usaha ?
Jawab :
Toko fajar ini berdiri sejak tahun 1972, saya memulai membantu usaha mulai
tahun 1995,
ketika memulai usaha bukannya merasa takut atau bingung tetapi menjadi
suatu beban
bagaimana supaya usaha ini bisa lebih maju dan bisa membuktikan kepada
orang tua,
saya harus mampu bahwa usaha ini bisa maju. Jadi tidak merasa bingung
ataupun takut karena saya sudah mantap mau membantu melanjutkan usaha
orang tua ini.
Apa bedanya usaha yang dulu dijalankan oleh orang tua dengan yang
sekarang ini ?
Jawab :
Yang dirubah adalah systemnya, kalau pada jaman orang tua dulu masih
menggunakan secara
manual, dan sekarang sudah menggunakan komputer. Dulu kasir dipegang
oleh orang tua dan
sekarang sudah dipegang oleh orang lain yaitu karyawan.
Apakah orang tua masih membimbing dalam usaha ini ?
Jawab :
Sekarang orang tua sudah tidak ikut campur lagi, karena waktu membantu
orang tua dulu
sudah dibimbing langsung selama kurang lebih 6 tahun lamanya, pada tahun
2003 orang tua
sudah lepas tidak ikut campur lagi.
Apakah Bapak meyakini Agama Khonghucu ?
Jawab :
Agama Khonghucu sudah diyakini sejak bersekolah di SD sampai sekarang
ini, saya sudah
aktif di sekolah minggu.
Dalam mengelola usaha ini faktor-faktor apa saja yang sudah di
praktekan menurut
etika Agama Khonghucu ?
Jawab :
Faktor-faktor yang sudah di praktekan menurut etika Agama Khonghucu
yaitu Jin, Gie, Lee,
Tie, Sien, didalam bergaul, bersosialisasi dengan masyarakat, cinta kasih
menjalin hubungan
baik dengan semua karyawan dan pemilik usaha. Kebenaran yaitu produk
yang dijual harus
sesuai dengan kualitas barang, barang yang dijual dengan kualitas menengah
dan kualitas
tinggi. Dalam menjalankan Kebijaksanaan yaitu membuat situasi kerja yang
nyaman.
Sedangkan yang dimaksud dengan dapat dipercaya yaitu ketika konsumen
berbelanja, barang
yang dibeli sesuai dengan yang mereka bayar, bila ada permasalahan bila
dapat dibantu ya
dibantu, artinya kalau barang yang dibeli ada kerusakan, barang bisa ditukar,
sehingga
konsumen akan merasakan kepuasan dan percaya, dengan demikian mereka
akan datang
berbelanja lagi, kalau kepada supplier harus dapat dipercaya pula yaitu
dengan cara
membayar tepat waktu, sehingga dapat dikirim lagi barang, produk bisa lebih
lengkap dan
banyak produk lagi yang dikirim.
Manfaat apa saja yang Bapak rasakan setelah mempraktekan etika
Agama Khonghucu
didalam mengelola usaha ini ?
Jawab :
Manfaat yang dirasakan sampai saat ini yaitu usaha tetap stabil, pelanggan-
pelanggan lama
tidak beralih ketoko lain, bahkan ada pelanggan sampai kepada anak-
anaknya tetap
berbelanja disini, manfaat yang dirasakan lainnya adalah pelanggan jadi terus
bertambah.
Apa saja kiat-kiat atau cara-cara supaya usaha ini mengalami
kemajuan ?
Jawab :
Kiat-kiat yang dilakukan yaitu barang yang dijual harus lengkap, harga yang
wajar,
pelayanan karyawan terhadap pelanggan harus sopan, supaya konsumen
merasa nyaman,
percaya terhadap kualitas barang.
Dengan adanya usaha online atau daring, apakah ada pengaruhnya
terhadap usaha
Bapak ?
Jawab :
Ternyata dengan adanya usaha online ini berpengaruh pula terhadap
penjualan, tetapai belum
samapai signifikan, dimana pengaruhnya sekitar 10% sampai dengan 15%
terhadap
penjualan, jadi penjualan menjadi berkurang.
Tahun ini 2019 ada rencana untuk membuka juga usaha online.
Apakah etika Agama Khonghucu bisa diterapkan dalam usaha online
ini ?
Jawab :
Pada dasarnya usaha online dengan off line sama saja, dengan usaha on line barang
yang dipajang
diphoto harus sama dengan barang yang akan dikirim ke konsume dengan jujur
sesuai dengan
pesanan, barangnya harus bagus, tepat waktu dalam pengiriman, harganya wajar,
jadi poinnya sama
saja.
Apakah modal merupakan faktor yang penting dalam menjalankan usaha ?
Jawab :
Modal itu penting tidak penting, tapi bukan 100% harus bergantung kepada modal
pribadi, dengan
modal yang ada kita bisa memulai usaha, kalau bisa dipercaya oleh supplier maka
barang akan tetap
dikirim, lama-lama modal juga bisa dikumpulkan dan nantinya bisa untuk membuka
usaha baru lagi.
Selama ini promosi-promosi apa saja yang sudah dijalankan untuk menunjang
usaha ini ?
Jawab :
Promosi-promosi yang sudah dijalankan yaitu dengan cara memberikan diskon
kepada barang-barang
tertentu, memberikan hadiah barang yang dapat berguna dengan sistem paket,
dengan belanja dengan
jumlah tertentu maka gratis pengiriman kerumah konsumen.
Menurut Bapak mengapa konsumen atau pelanggan suka berbelanja di toko
ini ?
Jawab :
Karena konsumen merasa nyaman dan percaya, barangnya lengkap, kualitasnya
bagus yaitu
menengah keatas, pelayanan yang nyaman, tidak menjual barang dengan kualitas
rendah karena
barang bisa cepat rusak, barangnya kuat dan tahan lama, dan kualitas barang ini
sudah dipertahankan
sejak dari jaman orang tuanya masih menjalankan toko ini.
Menurut Bapak seberapa penting posisi konsumen bagi usaha ini, dan
pelayanan apa saja yang
diberikan kepada konsumen supaya merasakan kepuasan ?
Jawab :
Konsumen adalah Raja, konsumen adalah segala-galanya, konsumen perlakukan
seperti seorang Raja
biar konsumen merasa puas dan terus berbelanja ditoko ini, bahkan bos dari toko ini
adalah
konsumen, dan konsumen inilah yang sebenarnya membiayai semua poengeluaran-
pengeluaran untuk
opersional toko ini, seperti untuk bayar listrik, bayar karyawan dan sebagainya, jadi
konsumen adalah
Raja.
Menurut Bapak apakah untuk menjalankan suatu usaha harus memiliki skill
atau kemampuan
tertentu ?
Jawab :
Skill ini adalah lebih kearah semangat, spirit, mental tekun, sabar, karena usaha itu
tidak tiba-tiba
melesat maju tetapi step by step, untuk mendapatkan keuntungantidak bisa instant,
harus mengontrol
aktivitas karyawan, hemat, rak yang rusak harus segera diperbaiki, semua orang
bisa menjadi
pengusaha.
Menurut Bapak apakah memulai usaha harus memiliki tempat usaha ?
Jawab :
Tempat itu penting harus ditempat yang strategis supaya mendapatkan konsumen,
yang mudah terlihat
oleh umum, mudah untuk dikunjungi.
Bagaimana cara-cara menghadapi persaingan supaya usaha tetap bertahan
dan maju ?
Jawab :
Mengusahakan barang yang dijual dibutuhkan oleh konsumen, lalu barang harus
lengkap, terus meng
up date barang-barang yang baru, setiap bulan harus ada produk baru dan koleksi
baru.
Menurut Bapak apakah orang Tionghoa lebih unggul berbisnis dibandingkan
dengan suku-
suku lainnya ?
Jawab :
Mungkin bukan lebih unggul tetapi orang Tionghoa itu sudah terbiasa berada ditoko
sejak kecil,
sehingga sudah terbiasa melihat orang tuanya berdagang dan ikut membantunya,
pulang sekolah
membantu orang tua ditoko, melihat bagaimana orang tua terhadap karyawan,
gimana cara membayar,
jadi bagaimana back ground dari orang tuanya sehingga kalau anak sudah dewasa
sudah terbiasa
berdagang.
Apakah anggota keluarga dilibatkan dalam mengelola usaha ini ? siapa saja
mereka ?
Jawab :
Isteri yang dilibatkan dalam administrasi keuangan, sedangkan saya menangani
mengenai
kelengkapan barang-barang yang ada ditoko supaya barang-barang lengkap dan
terbaru.
Apakah sebelum buka toko Bapak selalu berdoa terlebih dahulu ?
Jawab :
Setiap pagi sebelum buka toko semua karyawan berdoa bersama dulu menurut
agama atau
kepercayaannya masing-masing, supaya toko berjalan dengan lancar dan jadi suatu
kebiasaan untuk
berdoa.
Karawang, 01 Maret 2019
Informan,
( Herry Wiratma, SE )
Lampiran 2
TRANSKRIP WAWANCARAA DENGAN BAPAK Js. Ir. Wawan Kurniawan
Wawancara dengan Bapak Js. Ir. Wawan Kurniawan seorang Pengusaha dan
Rokhaniwan Agama Khonghucu dilakukan pada hari Jumat tanggal 01 Maret 2019
jam 18.30 WIB di tokonya.
Nama usaha : Apotek WALINA Jumlah usaha : 1 (satu)
toko
Jenis usaha : Obat-obatan Jumlah karyawan : 5 (lima)
orang
Berdiri : Tahun 2010
Pertanyaan :
Kapan Bapak memulai usaha, pernahkah memiliki perasaan takut dan
mengalami
kebingungan pada saat akan memulai usaha ?
Jawab :
Tahun 2010, karena back ground bukan dari obat, isteri dari ekonomi dan saya
sendiri dari arsitek,
tapi coba-coba saja buka apotek, dengan modal yang sedikit ya langsung buka saja.
Apakah usaha ini melanjutkan dari orang tua ?
Jawab :
Bukan, orang tua dahulu dagang roti.
Apa bedanya usaha yang dulu dijalankan oleh orang tua dengan yang
sekarang ini ?
Jawab :
Bedanya kalau dahulu orang tua dagang roti, sekarang obat.
Apakah orang tua masih membimbing dalam usaha ini ?
Jawab :
Karena orang tua sudah meninggal jadi ini murni usaha sendiri dengan isteri.
Apakah Bapak meyakini Agama Khonghucu ?
Jawab :
Yakin.
Dalam mengelola usaha ini faktor-faktor apa saja yang sudah di praktekan
menurut etika
Agama Khonghucu ?
Jawab :
Harus dapat dipercaya, harga lebih murah.
Manfaat apa saja yang Bapak rasakan setelah mempraktekan Agama
Khonghucu dalam
mengelola usaha ini ?
Jawab :
Kepercayaan terhadap karyawan.
Apa saja kiat-kiat atau cara supaya usaha ini mengalami kemajuan ?
Jawab :
Mengembangkan supaya usahanya terus bertambah lagi.
Dengan adanya usaha online atau daring apa pengaruhnya terhadap usaha
Bapak ini ?
Jawab :
Tidak ada pengaruh, karena usaha ini masih kecil.
Apakah etika Agama Khonghucu bisa diterapkan dalam usaha online atau
daring ?
Jawab :
Tidak masalah, kalau memungkinkan, bisa dibuka usaha online, terknologi harus
diikuti.
Apakah modal merupakan faktor yang penting dalam menjalankan usaha ?
Jawab :
Penting, dengan modal yang ada dimiliki, juga kepercayaan bisa buka usaha.
Selama ini promosi-promosi apa saja yang sudah dijalankan untuk menunjang
usaha Bapak
ini ?
Jawab :
Tidak ada.
Menurut Bapak kenapa konsumen atau pelanggan suka berbelanja di toko ini
?
Jawab :
Harga murah, pelayanan parkir gratis.
Barang-barang yang Bapak jual kualitasnya seperti apa ?
Jawab :
Kadaluarsa barang harus diperhatikan.
Menurut Bapak seberapa penting posisi konsumen bagi usaha ini ? dan
pelayanan apa saja
yang diberikan kepada konsumen supaya merasa puas ?
Jawab :
Pelayanan yang ramah, harga murah, ada pemeriksaan tensi gratis, karyawan
menjelaskan fungsi dari obat, tidak Cuma kalau ada yang beli obat langsung
dikasih, tapi ada komunikasi dengan konsumen.
Menurut Bapak apakah untuk menjalankan usaha harus memiliki skill ?
Jawab :
Skill penting tapi tergantung usaha dan modal yang dimiliki, kalau saya sekarang
ada modal besar,
disuruh buka mall saya belum siap, harus pakai orang yang mampu.
Menurut Bapak kalau memulai usaha apakah harus memiliki tempat usaha ?
Jawab :
Tempat usaha penting, tapi tergantung apa yang dijual, walau di gang kecil tapi
kalau harganya murah
bisa laku juga.
Bagaimana cara-cara menghadapi persaingan supaya usaha tetap bertahan
dan maju ?
Jawab :
Saling mengintip, dengan membandingkan harga dengan toko lain, ramah, tempat
luas, fasilitas enak
biar harga mahal orang tetap saja beli.
Menurut Bapak apakah orang Tionghoa lebih unggul berbisnis dibandingkan
dengan suku-
suku lainnya ?
Jawab :
Saya tidak sependapat, tiap orang punya kelebihan dan kekurangan, mungkin
karena orang Tionghoa
dulu pernah dipersulit, jadi Cuma dagang, ya dagang saja.
Apakah anggota keluarga dilibatkan dalam mengelola usaha ini ? siapa saja
mereka ?
Jawab :
Keponakan, kalau ada kepercayaan lebih baik dikasih kepercayaan, hidup ini jangan
diperbudak oleh
uang, kalau ada orang lain sudah bisa dipercaya kasihlah kepercayaan tapi tetap
dimonitor.
Apakah Bapak sebelum buka toko berdoa dulu ?
Jawab :
Berdoa dulu supaya maju, dapat berjalan dengan bagus dalam usaha, saya tidak
memandang agama,
semua karyawan disini berhijab, agama apapun kalau sudah dipercaya ya dipakai.
Karawang, 01 Maret 2019
Informan,
( Js. Ir. Wawan Kurniawan )
Lampiran 3
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN BAPAK JOHANKA
Wawancara dengan Bapak Johanka seorang pengusaha dan penasehat MAKIN
Karawang, dilakukan hari jumat tanggal 01 Maret 2019 jam 11.30 WB. Di tokonya.
Nama usaha : Apotek SEGAR Jumlah usaha : 3 (tiga)
apotek
Jenis usaha : Obat-obatan Jumlah karyawan : 18 (delapan
belas) orang
Berdiri : Tahun 1988.
Pertanyaan :
Kapan Bapak memulai usaha ? pernahkah merasakan takut dan bingung pada
saat mau buka
usaha ?
Jawab :
Usaha sejak tahun 1988, pernah takut dan bingung juga mau usaha apa, karena isteri
saya seorang
Asisten Apoteker jadi membuka apotek, tapi sejak kecil sudah membantu usaha di
toko Sin Yu,
pulang sekolah disuruh bantu ditoko.
Apakah usaha Bapak ini melanjutkan dari orang tua ?
Jawab ;
Apotek buka sendiri bukan dari orang tua.
Apa bedanya usaha yang dulu dijalankan oleh orang tua dengan yang
sekarang ini ?
Jawab :
Orang tua dulu pernah buka usaha laundry kemudian toko Sin yu yaitu toko P dan D
atau
consumer goods.
Apakah orang tua masih membimbing dalam usaha ini ?
Jawab :
Tidak, usaha ini dirintis dengan isteri.
Apakah Bapak meyakini Agama Khonghucu ?
Jawab :
Dari muda saya sudah aktif di Agama Khonghucu yaitu di Pakin sejak tamat SMA,
dan pernah
menjadi ketua Pakin.
Dalam mengelola usaha ini faktor-faktor apa saja yang sudah di praktekan
menurut etika
Agama Khonghucu ?
Jawab :
Orang tua saya beragama Buddha Maitreya, tapi didikan dan nasehat-nasehat dari
orang tua tidak jauh
berbeda dengan Agama Khonghucu.
Manfaat apa saja yang dirasakan setelah mempraktekan etika Agama
Khonghucu dalam
mengelola usaha ini ?
Jawab :
Manfaat yang dirasakan terutama untuk pribadi saya, bila ada masalah tidak
langsung maju, tetapi
dipikirkan terlebih dahulu, belajar sesuatu yang baru terus menerus sehingga lama
kelamaan menjadi
bisa pandai dalam hal baru tersebut.
Kiat-kiat apa saja supaya usaha ini mengalami kemajuan ?
Jawab :
Harus fokus pada usaha yang sedang digeluti.
Dengan adanya usaha daring atau online apa pengaruhnya terhadap usaha ini
?
Jawab ;
Pengaruhnya ada, online banyak pelanggaran, menawarkan obat dengan perjanjian
dan syaraat
tertentu, Kode obat harus menyesuaikan dengan mereka, harga tidak pasti dan
mahal.
Apakah etika Agama Khonghucu bisa diterapkan dalam usaha online ini ?
Jawab :
Tidak masalah, tapi harus ada deregulasi.
Apakah modal merupakan faktor yang penting dalam menjalankan usaha ?
Jawab :
Tidak penting, yang penting adalah fokus ke usaha, saya mendapatkan modal
diperoleh melalui
bantuan arisan keluarga.
Selama ini promosi-promosi apa saja yang sudah dijalankan untuk menunjang
usaha ini ?
Jawab :
Sekarang sudah jarang promosi, kalau dulu dengan promosi kaos, piring, mangkok,
gantungan kunci,
dompet, dan kalender.
Menurut Bapak kenapa konsumen suka berbelanja di toko ini ?
Jawab :
Karena kepercayaan, kelengkapan obat yang dijual, obat ditempat lain tidak dijual
di apotek Segar
obatnya ada.
Barang-barang yang Bapak jual kualitasnya seperti apa ?
Jawab :
Menjual obat yang ada ijin POM RI nya.
Menurut Bapak seberapa penting konsumen bagi usaha ini ? dan pelayanan
apa saja yang
diberikan kepada konsumen ?
Jawab :
Sekarang banyak melayani resep, ketika dari dokternya resep obat diganti maka
akan ditanyakan
kepada dokternya, dan kita harus bisa menerangkan ke konsumen, bagaimana cara
makannya dan
bagaimana cara penyimpanannya, supaya dapat dipercaya.
Menurut Bapak apakah untuk menjalankan usaha harus memiliki skill atau
kemampuan ?
Jawab :
Harus memiki skill, yaitu sambil belajar terus, maka lama kelamaan akan bisa
menambah skill, juga
mendengar cerita dari orang lain.
Menurut Bapak untuk memulai usaha apakah harus memiliki tempat usaha ?
Jawab :
Tempat usaha penting, kalau tidak punya tempat usaha bisa kontrak.
Bagaimana cara-cara untuk menghadapi persaingan supaya usaha tetap
bertahan dan maju ?
Jawab :
Mengikuti jaman, waktu dulu apotek masih sedikit bisa ambil untuk besar, sekarang
apotek sudah
banyak maka keuntungan harus menyesuaikan, barang yang dijual harus komplit,
jangan salah baca
resep.
Menurut Bapak apakah orang Tionghoa lebih unggul berbisnis dibandingkan
dengan suku-
suku lainnya ?
Jawab :
Orang Tionghoa lebih ulet dalam berbisnis.
Apakah anggota keluarga dilibatkan dalam usaha ini, siapa saja mereka ?
Jawab :
Keponakan dan anak.
Apakah setiap kali buka toko Bapak selalu berdoa ?
Jawab :
Jarang berdoa, isteri banyak mendorong saya.
Ada lagi pertama ada seseorang mengasihkan kwitansi kosong, mau ditulis berapa
?, padahal harga
tidak sesuai, hal seperti ini saya tidak mau. Kedua, obat-obatan itu rawan karena ada
psikotropik itu
dibawah narkoba, ada yang nawarin, kalau saya mau harga seribu bisa dijual
sepuluh ribu, tetapi saya
tidak mau, karena tanggung jawab moral kepada konsumen.
Karawang, 01 Maret 2019
Informan,
( Johanka )
Lampiran 4
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN BAPAK EDY
Wawancara dengan Bapak Edy seorang pengusaha elektronik dilakukan Hari Senin,
18 Maret 2019 jam 17.30 WIB di tokonya.
Nama usaha : New Fajar Elektronik Jumlah usaha : 3 (tiga)
toko
Jenis usaha : Elektronik Jumlah karyawan : 15
(lima belas) orang
Berdiri : Tahun 2013
Pertanyaan :
Kapan Bapak memulai usaha, pernahkah merasakan takut atau bingung
pada saat memulai
usaha ?
Jawab :
Memulai usaha sejak tahun 2013, ketika buka usaha tidak merasakan takut atau
bingung, karena saya
punya optimis.
Apakah usaha ini melanjutkan dari orangtua ?
Jawab :
Tidak dari orangtua, usaha ini berdiri sendiri.
Apa bedanya usaha yang dulu dijalankan orangtua dengan yang sekarang ini
?
Jwab ;
Kalau jaman dulu peraturannya sendiri, skill sendiri, sekarang sudah modern.
Menurut Bapak perlukah berbisnis itu pakai etika ? kenapa ?
Jawab :
Berbisnis pakai etika itu perlu banget, yaitu sopan santun dalam menyambut
konsumen biar
konsumen senang dan berbelanja lagi.
Apakah orangtua masih membimbing dalam usaha ini ?
Jawab ;
Orangtua tidak ikut campur.
Fakor-faktor apa saja yang sudah dilakukan dalam usaha ini supaya maju ?
Jawab :
Faktornya yaitu kita ada komitmen, juga menyambut konsumen dengan baik.
Setelah mempraktekan faktor-faktor tadi manfaat apa saja yang sudah
dirasakan ?
Jawab :
Manfaat yang sudah dirasakan yaitu banyak uang dan banyak materi, apa yang
diinginkan bisa
tercapai, bisa membantu keluarga.
Kiat-kiat apa saja yang sudah dilakukan supaya usaha yang Bapak kelola ini
mengalami
kemajuan ?
Jawab :
Kiat-kiat usaha pada prinsipnya yaitu harus optimis, tekun dan sabar.
Dengan adanya usaha on line apakah ada pengaruhnya terhadap usaha Bapak
ini ?
Jawab :
Usaha on line ternyata ada pengaruhnya juga, dimana penjualan mengalami
penurunan bisa sampai
lima puluh persen, karena usaha on line lebih praktis.
Menurut Bapak apakah usaha on line ini memerlukan suatu etika ?
Jawab :
Usaha online juga harus punya etika karena menyangkut dengan konsumen, harus
sopan, barang yang
dikirim harus cepat sampai ke tujuan, semua usaha itu perlu etika.
Apakah modal merupakan faktor yang penting dalam menjalankan usaha ?
Jawab :
Modal itu penting, tanpa modal kita tidak mungkin bisa usaha.
Selama ini promosi-promosi apa saja yang sudah dilakukan untuk menunjang
usaha ini ?
Jawab :
Promosi-promosi yang sudah dilakukan yaitu dengan cara bila membeli sekian juta
maka akan dapat
hadiah, seperti jam dinding, payung, pengiriman barang gratis, supaya konsumen
senang dan
berbelanja lagi.
Menurut Bapak kenapa konsumen itu mau berbelanja ditoko ini ?
Jawab :
Konsumen mau berbelanja ditoko ini karena pelayanannya baik, dan harga murah.
Barang-barang yang Bapak jual ini kualitasnya seperti apa ?
Jawab :
Kualitas barang yang bermerk atau breanded.
Menurut Bapak seberapa penting posisi konsumen dalam usaha ini ?
Jawab :
Posisi konsumen seratus persen sangat penting, kalau tidak ada konsumen tidak ada
pemasukan.
Pelayanan-pelayanan apa saja yang sudah dilakukan kepada konsumen
supaya merasa puas ?
Jawab :
Barang-barang selalu stand by selalu ada, waktu pengiriman tepat waktu, kalau ada
keluhan mengenai
kerusakan barang bisa diperbaiki.
Menunur Bapak apakah untuk menjadi pengusaha harus memiliki skill ?
Jawab :
Skill itu penting bagi pengusaha.
Untuk memulai usaha apakah harus memiliki tempat usaha ?
Jawab :
Harus memiliki tempat usaha, kalau tidak ada tempat usaha tidak akan bisa usaha.
Bagaimana caranya untuk menghadapi persaingan supaya usaha Bapak ini
maju ?
Jawab :
Persaingan itu perlu karena yang namanya usaha itu tidak lepas dari persaingan,
dengan cara kita
harus ada komitmen, harus sabar, tidak dengki terhadap orang lain, menghadapi
persaingan santai-
santai saja, karena rejeki itu sudah ada yang mengatur.
Menurut Bapak apakah orang Tionghoa itu lebih unggul berbisnis
dibandingkan dengan suku-
suku lainnya ?
Jawab :
Orang Tionghoa itu lebih unggul dalam hal perhitungan ekonomi, perhitungannya
lebih matang,
delapan puluh persen orang Tionghoa lebih jago dalam berbisnis.
Siapa saja anggota keluarga yang dilibatkan dalam usaha ini ?
Jawab :
Tidak ada anggota keluarga yang dilibatkan dalam usaha ditoko ini.
Sebelum buka toko apakah Bapak berdoa dulu ?
Jawab :
Sebelum buka toko sudah pasti berdoa dulu supaya rejeki lancar, ada pembeli yang
datang, hari ini
harus lebih baik lagi daripada hari kemarin.
Karawang, 18 Maret 2019
Informan,
( Edy )
Lampiran 5
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN BAPAK JUIDI HADIMAN
Wawancara dengan Bapak Juidi Hadiman seorang pengusaha dan Pengurus Makin
Karawang dilakukan Hari Jumat tanggal 22 Maret 2019 jam 10.00 WIB ditokonya.
Nama Usaha : Toko Varia
Jenis Usaha : Mainan anak-anak dan kosan
Jumlah Usaha : 1 (satu) toko dan 2 (dua) kos-kosan
Jumlah karyawan : 4 (empat) orang
Berdiri : Tahun 1998.
Pertanyaan :
Kapan Bapak memulai usaha ? pernahkah merasa takut atau bingung ketika
memulai usaha ?
Jawab :
Tidak merasakan takut atau bingung karena usaha ini meneruskan yang sudah ada,
sebelumnya saya
bekerja selama 8 tahun di jakarta ditempat kakak saya, sesudah itu baru memulai
usaha sendiri.
Apakah usaha ini melanjutkan dari orangtua ?
Jawab :
Bukan melanjutkan dari orangtua, kalau orangtua dahulu ibu saya buka gunting
rambut, sedangkan
papa saya pasang gigi.
Apa bedanya usaha orangtua dulu dengan yang dijalankan sekarang ini ?
Jawab :
Perbedaannya adalah orangtua kurang berani untuk mulai usaha yang besar lagi,
karena ada faktor
kehati-hatian untuk menambah usaha lagi.
Apakah orangtua masih membimbing dalam usaha ini ?
Jawab :
Orangtua tidak membimbing sama sekali
Apakah Bapak meyakini Agama Khonghucu ?
Jawab :
Yakin, saya sudah dua periode menjadi pengurus Makin Karawang
Dalam mengelola usaha ini, faktor-faktor apa saja yang sudah dipraktekan
menurut etika
Agama Khonghucu ?
Jawab :
Mencari kelebihan dari harga barang, berbakti, saling menghormati, sopan santun
saling menghargai,
melayani konsumen dengan baik, tidak membuat konsumen kecewa supaya mereka
datang untuk
berbelanja lagi.
Manfaat apa saja yang dirasakan setelah mempraktekan etika Agama
Khonghucu didalam
mengelola usaha ini ?
Jawab :
Yang dirasakan adalah kesenangan hati, semangat dan gairah hidup bertambah,
rumah tangga
semakin harmonis.
Apa saja kiat-kiat atau cara-cara supaya usaha ini bisa maju ?
Jawab :
Harga barang murah, pelayanan terhadap konsumen baik, senyum kepada
konsumen, pembeli
diperlakukan dengan baik, pembeli adalah Raja, apa yang diminta Raja kita harus
melayani.
Dengan adanya usaha online apakah ada pengaruhnya terhadap usaha ini ?
Jawab :
Tidak ada pengaruhnya, karena barang yang dijual disini mudah didapat konsumen.
Apakah etika Agama Khonghucu bisa diterapkan dalam usaha online ?
Jawab :
Boleh-boleh saja tidak ada masalah.
Apakah modal merupakan faktor yang penting dalam menjalankan usaha ?
Jawab :
Modal harus ada, tetapi kalau good will baik kepada supplier kitapun bisa
mendapatkan barang-
barang yang akan kita jual.
Promosi-promosi apa saja yang sudah dijalankan untuk usaha ini ?
Jawab :
Tidak ada promosi karena usaha ini tergolong kecil Cuma satu toko saja.
Menurut Bapak kenapa konsumen itu suka berbelanja ditoko ini ?
Jawab :
Karena disini harga barang grosir jadi bisa lebih murah, juga mempunyai tempat
yang strategis yaitu
ada didepan pasar, serta pelayanan yang baik.
Barang-barang yang Bapak jual disini kualitasnya seperti apa ?
Jawab :
Dengan kualitas yang baik, barang-barang komplit tidak ada yang cacat.
Menurut Bapak seberapa penting posisi konsumen dalam usaha ini ? dan
pelayanan apa saja
kepada konsumen ?
Jawab :
Konsumen adalah nomor satu, bagaimana supaya konsumen itu bisa datang
kembali, misalnya setiap
hari raya konsumen diberi hadiah berupa sembako, baju, kalau tahun baru Imlek
dikasih dodol.
Menurut Bapak apakah untuk memulai usaha harus memiliki skill atau
kemampuan ?
Jawab :
Skill itu perlu, tapi yang penting juga adalah bagaimana mencari barang yang baik
dengan harga yang
murah, supaya dapat bersaing didalam penjualan.
Menurut Bapak apakah kalau memulai usaha harus memiliki tempat usaha ?
Jawab :
Sudah pasti harus memiliki tempat usaha, saya adalah empat bersaudara saya anak
yang paling kecil,
setelah tamat kuliah diajak kakak ke Jakarta untuk membantu kerja ditokonya,
untuk mendapatkan
pengalaman dan ilmu teknik-teknik cara berdagang, setelah itu dengan bantuan
kolega kakak dan juga
kolega saya untuk minta barang, saya memulai usaha dengan modal nol, sampai
sekarang masih
berlanjut dagang, dari usaha ini bisa membiayai anak-anak dan kebutuhan-
kebutuhan lainnya, kalau
tidak mempunyai tempat usaha bisa dengan online, atau dagang dirumah, bisa juga
dengan cara door
to door.
Bagaimana caranya untuk menghadapi persaingan supaya usaha bisa maju ?
Jawab :
Saya mempunyai suatu keyakinan bahwa bila kita baik maka akan memberikan hal
yang baik juga
pada saya, pelayanan yang baik kepada konsumen, bila mendapatkan profit, maka
dari profit atau
keuntungan ini saya suka menyumbang kepada orang yang membutuhkan, baik
melalui kelenteng
atau tempat ibadah atau vihara, persaingan kita jalani saja hubungan dengan
masyarakat harus baik,
Pada intinya persaingan ini dalam harga dan pelayanan kita kepada konsumen yang
baik.
Menurut Bapak apakah orang Tionghoa itu lebih unggul berbisnis
dibandingkan dengan suku-
suku lainnya ?
Jawab :
Orang Tionghoa itu sudah dari dulunya berdagang secara turun temurun, juga
mempunyai toleransi
yang baik, mempunyai jiwa yang tidak serakah, bisa menjalani hidup hemat, dan
juga berpikiran
jangka panjang.
Apakah Bapak setiap akan membuka toko selalu berdoa dulu ?
Jawab ;
Saya setiap pagi selalu berdoa dulu, berterima kasih kepada Tuhan bahwa saya
masih bisa usaha, juga
bersyukur atas berkah yang diterima pada hari ini.
Karawang, 22 Maret 2019
Informan,
( Juidi Hadiman )
Lampiran 6
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN BAPAK SUYATNA
Wawancara dilakukan dengan Bapak Suyatna seorang Pengusaha dilakukan Hari
Jumat, tanggal 22 Maret 2019 jam 11.15 WIB dirumahnya.
Nama Usaha : Sugema Manah Jumlah Usaha : 1 (satu)
Jenis Usaha : Menyan Jumlah Karyawan : 4 (empat)
orang
Berdiri : Tahun 1970.
Pertanyaan :
Kapan Bapak memulai usaha ? apakah waktu mau membuka usaha
merasakan takut atau
bingung ?
Jawab :
Karena usaha ini dari orangtua, maka tidak merasakan takut atau bingung, tinggal
meneruskan saja,
menyan itu dipakai hanya oleh orang-orang tertentu saja, sperti tradisi nyekar
dikuburan.
Apakah usaha ini melanjutkan dari orangtua ?
Jawab :
Ya usaha ini melanjutkan dari orangtua
Apa bedanya usaha yang dulu dijalankan orangtua dengan yang sekarang ini
?
Jawab :
Kalau jaman dahulu lebih mudah dan banyak yang pakai, tetapai sekarang jauh
berkurang, tapi saya
yakin usaha ini tidak akan hilang karena menyangkut tradisi.
Apakah orangtua masih membimbing dalam usaha ini ?
Jawab :
Orangtua tidak ikut campur.
Apakah Bapak meyakini Agama Khonghucu ?
Jawab :
Saya yakin karena dari kecil sudah dididik secara Agama Khonghucu.
Dalam mengelola usaha ini faktor-faktor apa saja yang sudah dipraktekan
menurut etika
Agama Khonghucu ?
Jawab :
Kejujuran dan Dapat dipercaya.
1
Manfaat apa saja setelah mempraktekan etika Agama Khonghucu dalam
mengelola usaha ini ?
Jawab :
Yang saya rasakan ada timbul kepercayaan dari konsumen
Apa saja kiat-kiat supaya usaha ini mengalami kemajuan ?
Jawab :
Kita harus berani keluar untuk membuka pasar yang baru lagi, pasar yang sekarang
dijalani adalah
Karawang, Subang, Bandung, Cirebon, dan Sukabumi.
Dengan adanya usaha online apakah ada pengaruhnya terhadap usaha ini ?
Jawab ;
Tidak ada pengaruhnya.
Apakah etika Agama Khonghucu bisa diterapkan dalam usaha online ?
Jawab :
Bisa saja dengan cara harus menjaga kualitas, Agama Khonghucu menjunjung
kejujuran.
Apakah modal merupakan hal yang penting untuk memulai usaha ?
Jawab :
Modal itu penting, kalau perbuatan kita baik ada orang yang memberi modal, bisa
melalui kenalan
atau pemasok barang, saya dapat modal dari pemasok damar.
Promosi-promosi apa saja yang sudah dijalankan untuk menunjang usaha ini
?
Jawab :
Promosi yang digunakan yaitu dengan cara memberi kelonggaran kepada konsumen
dalam
pembayaran.
Menurut Bapak kenapa konsumen mau membeli barang ini ?
Jawab :
Karena menggunakan kemasan yang kecil jadi harga bisa lebih murah, kalau yang
lain menjual
dengan balokan, dan harga yang saya jual lebih murah dari yang balokan.
Barang-barang yang Bapak jual kualitasnya seperti apa ?
Jawab ;
Kualitasnya kualitas yang sedang yang bisa terjangkau oleh konsumen, menyan
yang saya bikin ini
untuk ritual-ritual ditempat keramat, ritual pada saat tanam padi dan panen padi,
untuk hajatan, kalau
yang kualitasnya bagus yang harum biasanya untuk rokok.
Menurut Bapak seberapa penting posisi konsumen untuk usaha ini ?
Jawab :
Konsumen sangat penting harus dilayani dengan baik.
Menurut Bapak apakah untuk menjalankan suatu usaha harus punya skill
atau kemampuan ?
Jawab :
Skill disini kita harus mampu mengirim barang tepat waktu, menjaga hubungan
baik dengan semua
konsumen.
Menurut Bapak apakah untuk memulai usaha harus memiliki tempat usaha ?
Jawab ;
Tempat usaha sangat penting.
Bagaimana caranya untuk menghadapi persaingan supaya usaha bisa maju ?
Jawab :
Kualitas barang harus bagus.
Menurut Bapak apakah orang Tionghoa itu lebih unggul berbisnis
dibandingkan dengan suku-
suku lainnya ?
Jawab :
Orang Tionghoa itu selalu menjagi disiplin, kepercayaan, jujur, dan ulet.
Setiap akan memulai usaha apakah Bapak berdoa dulu ?
Jawab :
Setiap hari saya berdoa dulu, biar usaha lancar dan maju, karyawan juga disuruh
berdoa menurut
Agamanya masing-masing.
Karawang, 22 Maret 2019
Informan
( Suyatna )
Lampiran 7
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN IBU LIE BOET NIO
Wawancara dengan Ibu Lie Boet Nio seorang Pengurus MAKIN Karawang
dilakukan Hari Jumat,
tanggal 22 Maret 2019 Jam 15.15 WIB dirumahnya.
Pertanyaan :
Sejak tahun berapa Ibu tinggal di Karawang ? dan berapa orang anaknya ?
Jawab :
Saya lahir tahun 1940 dulu tinggal di pisang sambo rengasdengklok, tahun 1942
orangtua pindah ke
Karawang, kemudian pernah tingal di Curug Cimahi kemudian pindah ke Sambo
Karawang, dulu
pernah jual bako (sembakao) tampang, dulu saya bersekolah di Sekolah Rakyat di
Karawang, ada
saudara di Purwakarta kemudian lanjut sekolah puteri disana, kemudian
melanjutkan ke Jakarta
jurusan menjahit di sekolah puteri, pernah juga membuka usaha jahitan, susu, es
mambodari Bandung,
kemudian obras saat itu punya karyawan dua sampai lima orang. Dan pada tahun
2012 tutup karena
sakit dan suami juga sakit, saya mempunyai anak lima orang tiga laki-laki dan dua
perempuan, cucu
ada delapan orang.
Ibu bekerja dibidang apa pada saat itu ?
Jawab :
Dulu pernah usaha obras, dahulu belum ada saingan, tetapi sekarang banyak
saingan.
Pada jaman dahulu orang Tionghoa tinggal dimana saja ?
Jawab :
Sebelum tahun 1960 orang Tionghoa tinggal di Cilamaya, ada juga dipisang sambo,
kemudian ada PP
10 tahun 1960, dimana orang Tionghoa tidak boleh ada di kampung tetapi harus
pindah ke Kabupaten,
pada saat PP tersebut banyak orang Tionghoa pindah ke Tiongkok, saya tidak mau
ikut PP 10,
walaupun ada yang mengajak, saya sudah enak tinggal disini juga saya lahir disini
dan menjadi WNI.
Bekerja dibidang apa saja orang Tionghoa pada saat itu ?
Jawab :
Waktu itu banyak yang jadi kuli seperti sopir, kalau orang tuanya punya uang maka
bisa jualan, pada
umumnya orang Tionghoa banyak yang jadi pedagang.
Berapa banyak jumlah orang Tionghoa pada saat itu ?
Jawab :
Kalau mengenai jumlah kurang tahu, tetapi dijalan Tuparev rata-rata orang
Tionghoa.
Suku Tionghoa pada saat itu suku apa saja ?
Jawab :
Paling banyak orang Hokkian mereka rata-rata dagang sembako, pakaian, kemudian
ada juga orang
Khe mereka rata-rata berdagang kelontong, ada juga orang Hokcia.
Waktu itu rata-rata mereka menganut Agama apa saja ?
Jawab :
Rata-rata orang Tionghoa pada saat itu mayoritas beragama Khonghucu.
Apakah Ibu percaya Agama Khonghucu ?
Jawab :
Saya percaya.
Agama Khonghucu bisakah diterapkan dalam usaha ?
Jawab :
Bisa, seperti dapat dipercaya, jujur, bijaksana, juga kho sim atau derma atau
menyumbang kepada
yang susah, dari dulu sampai sekarang saya suka menyuumbang pada orang-orang
yang dikampung.
Menurut Ibu bagaimana caranya supaya usaha itu bisa maju ?
Jawab :
Kita harus melihat keadaan, konsumen itu perlunya apa, sediakan dikit dulu kalau
maju tambah lagi,
harus giat, barang harus baru tapi berganti.
Pada saat itu orang Tionghoa kalau bersekolah dimana ?
Jawab :
Kalau yang peranakan mereka sekolah di Sekolah Rakyat, tidak bisa bahasa
tionghoa, yang orang
Tiongkok disekolah Tionghoa, THHK, Ciao Chung.
Pada saat usaha dulu apakah ibu selalu berdoa terlebih dahulu ?
Jawab :
Saya selalu berdoa kepada Tuhan sama leluhur, supaya keluarga dilindungi, usaha
berjalan dengan
lancar, dan usaha bisa maju.
Bagaimana supaya usaha bisa maju ?
Jawab :
Supaya usaha maju kita harus hemat, giat bekerja, menambah usaha, bisa dipercaya,
jujur, dan harus
ada modal.
Apa bedanya orang Tionghoa pada jaman dulu dengan jaman sekarang ?
Jawab :
Orang Tionghoa pada jaman dahulu kalau cap go me pada keluar rumah bisa sampai
pagi, bergaul
enak dan akur, ada juga gotong toapekong berkeliling dan masyarakat dari
kampung-kampung pada
datang ke karawang bahkan sampai tidur didepan toko-toko untuk menonton acara
cap go me esok
harinya, waktu itu pernah ada kejadian pemain barongsai melakukan kejahatan,
sehingga acara ini
sempat dihentikan, tetapi bedanya orang Tionghoa pada jaman sekarang mereka
hidup berkelompok.
Apakah anak-anak ibu semuanya beragama Khonghucu ?
Jawab :
Anak yang nomor tiga yang beragama Khonghucu, yang lainnya beda agama tetapi
mereka mau juga
sembahyang pada leluhur. Karena Waktu itu tidak ada pernikahan secara Agama
Khonghucu.
Karawang, 22 Maret 2019
Informan,
( Lie Boet Nio )
Lampiran 8
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN BAPAK SANDY SOLIHIN SE
Wawancara dengan Bapak Sandy Solihin seorang Pengusaha dan Pengurus MAKIN
Karawang
dilakukan dikantornya pada hari Senin, 01 April 2019 jam 19.00 WIB.
Nama usaha : PT. Anugerah Inti Kencana Jumlah Usaha : 2 (dua)
Jenis usaha : Sarung Jok Mobil Jumlah Karyawan : 170 orang
Berdiri : Tahun 2015
Pertanyaan :
Kapan Bapak memulai usaha ? pernahkan memiliki perasaan takut atau
bingung ketika
membuka usaha ?
Jawab :
Sejak dari kecil saya sudah terbiasa dilatih oleh orangtua membantu ditoko, setelah
dewasa pada
tahun 2015 ada peluang untuk buka usaha sendiri, perasaan takut ada, karena
bagaimana kalau usaha
ini tidak berjalan, bagaimana dengan investasi yang sudah ditanamkan apakah akan
maju, tetapi saya
mempunyai suatu keyakinan yang kuat bahwa usaha ini akan maju sukses, dan
akhirnya masalalah
ketakutan itu Cuma bayangan saja bukanlah suatu yang riil.
Apakah usaha ini melanjutkan dari orangtua ?
Jawab :
Secara spirit atau semangat ya ini dari orangtua
Apa bedanya usaha yang dulu dijalankan oleh orangtua dengan yang sekarang
berjalan ini ?
Jawab :
Dari orangtua belajar bisnis secara basicnya saja seperti cara bergaul dengan orang
lain, waktu itu
toko harus ditungguin, seiring berjalannya waktu kalau toko itu bertambah
bagaimana, sekarang
saya membangun system dan manajemen saja.
Apakah orangtua masih membimbing dalam usaha ini ?
Jawab :
Orangtua sudah tidak lagi membimbing, tetapi saya selalu minta doanya supaya
usaha ini berjalan
lancar
Apakah Bapak meyakini Agama Khonghucu ?
Jawab :
Yakin.
Dalam mengelola usaha ini faktor-faktor apa saja yang sudah dipraktekan
menurut etika
Agama
Khonghucu ?
Jawab :
Pada prinsipnya yagn dijunjung tinggi adalah kejujuran, menjaga hubungan baik
dengan relasi, dalam
Agama Khonghucu diterapkan hubungan antara manusia dengan manusia, manusia
dengan
pemerintah, hubungan dengan pemerintah ya harus bayar pajak, semua kewajiban
terhadap karyawan
dipenuhi, sehingga karyawan akan menjadi loyal kepada kita, tidurpun bisa
nyenyak, kalau kita
menjalankan semua kewajiban kita maka hak kitapun akan datang.
Manfaat apa saja yang Bapak rasakan setelah mempraktekan etika Agama
Khonghucu dalam
mengelola usaha ini ?
Jawab :
Yang saya rasakan adalah usaha ini terus berkesinambungan, sudah dari kecil
hingga sekarang ini
dapat berjalan dengan baik, melalui proses yang terus menerus berjalan.
Apa saja kiat-kiat atau cara-cara supaya usaha ini mengalami kemajuan ?
Jawab :
Kita harus pantang menyerah tidak takut pada suatu hal yang baru, kalau ada
masanya jatuh maka
berapa cepat kita bisa bangun kembali, tidak mudah putus asa setiap krisis pasti ada
jalan keluarnya,
dan pasti akan lebih baik lagi.
Dengan adanya usaha online apakah ada pengaruhnya terhadap usaha ini ?
Jawab :
Tidak ada pengaruhnya.
Apakah etika Agama Khonghucu bisa diterapkan dalam usaha online ini ?
Jawab :
Boleh, justeru online ini bisa mempermudah,tidak merugikan orang lain bisa juga
sebagai peluang
usaha.
Apakah modal merupakan hal yang penting dalam membuka usaha ?
Jawab :
Modal bukan yang utama, justeru nama baik, dan jaringan lebih penting, bisa
dipercaya itu yang
penting.bisa dipercaya bisa pegang janji,
Selama ini promosi-promosi apa saja yang sudah dijalankan ?
Jawab :
Saya lebih menjaga kepada produk yang baik dengan garasnsi 2 tahun, tidak mau
gagal janji, harus
ada kepercayaan produk yang rusak bisa diganti dalam waktu seminggu.
Menurut Bapak kenapa konsumen mau beli barang-barang disini ?
Jawab :
Produknya berkualitas, manfaat barang ini lebih baik dibanding produk lain.
Barang-barang yang Bapak jual kualitasnya seperti apa ?
Jawab :
Barang bisa dipertanggung jawabkan garansi selama 2 tahun.
Menurut Bapak seberapa penting posisi konsumen dalam usaha ini ?
Jawab :
Konsumen itu sangat penting sekali, produk yang dibutuhkan oleh konsumen seperti
apa, baru kita
mengambangkan produknya.
Menurut Bapak apakah untuk menjalanklan suatu usaha harus memiiki skill ?
Jawab :
Skill itu penting dan harus kita miliki, tanpa skill mana mungkin bisa usaha,
hubungan baik dengan
orang lain itu juga termasuk skill, tidak sombong sama orang lain, kalau hubungan
terjalin baik
dengan siapapun maka usahapun bisa berjalan, dengan bergaul dengan orang lain
bisa menambah
ilmu baru, pokoknya skill itu penting baik soft skil maupun teknikal skill.
Menurut Bapak apakah untuk memulai usaha harus punya tempat usaha ?
Jawab :
Tempat usaha itu penting, bisa juga dengan usaha online, pekerjaan sekarang bisa
dibawa kemana-
mana dikerjakan secara mobile, kalau usaha masih ditungguin itu pola pikir usaha
30 tahun yang lalu.
Bagaimana caranya menghadapi persaingan supaya usaha bisa maju ?
Jawab :
Persaingan itu penting untuk memacu untuk mengeluarkan produk yang lebih bagus
lagi, kalau tidak
ada persaingan maka kita jadi pasif, produk harus unik beda dengan yang lain.
Menurut pendapat Bapak apakah orang Tionghoa lebih unggul berbisnis
dibandingakan
dengan suku-suku yang lainnya ?
Jawab :
Itu relatif, banyak orang diluar Tionghoa banyak yang sukses, yang perlu digaris
bawahi disini adalah
daya juang orang Tionghoa itu sangat kuat, tidak mudah menyerah, cara menabung
yang baik.
Apakah anggota keluarga dilibatkan dalam usaha ini ?
Jawab :
Semua anggota keluarga saling membantu
Apakah setiap kali mau usaha selalu berdoa terlebih dahulu ?
Jawab :
Ketika pembukaan ya berdoa dulu ThiamHio dulu, tapi sekarang tidak mesti berdoa
karena kesibukan,
tidak pernah mencampuradukan, kalau mau berdoa silahkan saja menurut Agama
dan kepercayaannya
masing-masing.
Karawang, 01 April 2019
Informan,
( Sandy Solihin SE )
Daftar Informan :
No. Nama Profesi
Tanda Tangan
1.
Hery Wiratma
Pengusaha dan Pengurus MAKIN
Karawang
Toko Fajar.
2.
Johanka
Pengusaha dan Pengurus MAKIN
Karawang
Apotek SEGAR.
3.
Wawan Kurniawan
Pengusaha dan Rokhaniwan
Agama Khonghucu
Apotek WALINA.
4. Edy Pengusaha
Toko New Fajar Elektronik.
5.
Juidi Hadiman
Pengusaha dan Pengurus MAKIN
Karawang
Toko VARIA.
6. Suyatna Pengusaha
Sugema Manah.
7.
Lie Boet Nio
Pengurus MAKIN Karawang.
8.
Sandy Solihin
Pengusaha dan Pengurus MAKIN
Karawang
PT.Anugerah Inti Kencana.
Daftar Pertanyaan
1.Kapan Bapak/Ibu memulai dagang ? ketika memulai berdagang apakah
mengalami rasa
ketakutan ?
2. Apakah berdagang itu perlu sopan santun ? seperti apa sopan santun itu ?
3. Dapatkah berdagang itu maju dalam waktu yang singkat ?
4. Bolehkah berdagang itu melakukan curang ?
5. Perlukah seorang pedagang itu memikirkan waktu jangka panjang ?
6. Bagaimana caranya usaha yang dimulai dari bawah bisa maju ?
7. Perlukah seorang pedagang itu memiliki karyawan ?
8. Bagaimanakah seorang majikan itu dikatakan baik terhadap karyawan ?
9. Selama berdagang kesulitan-kesulitan apa saja yang pernah dialami ?
10. Bagaimanakah seorang pedagang itu dikatakan maju ?
11. Perlukah pembeli bagi seorang pedagang ?
12. Kenapa pembeli mau berbelanja disini ?
13. Perlukah seorang pedagang membantu pedagang yang lainnya ?
14. Perlukah seorang pedagang mengikuti perkembangan teknologi seperti
konputer atau HP?
15. Apakah seorang pedagang itu hidupnya untuk memupuk harta sebanyak
mungkin ?
16. Selama berdaagang apa saja yang sudah diperoleh ?
17. Sebelum berdagang apakah selalu berdoa dahulu ?
LAMPIRAN A Keputusan Presiden RI No.12 Tahun
2014
LAMPIRAN B Foto Kelenteng Sian Djin Ku Poh
Karawang
LAMPIRAN C Daftar Pertanyaan untuk Informan
LAMPIRAN D Tandatangan Informan dan Transkrip
Wawancara dengan Informan.
LAMPIRAN E Foto-foto dengan Informan
Lampiran 9
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN BAPAK TAN KHU AN
Wawancara dengan Bapak Tan Khu An seorang pengusaha dan Pengurus
MAKIN Karawang, dilakukan ditokonya pada hari jumat, 30 Agustus 2019
jam 15.00 WIB
Pertanyaan :
Sejak kapan Bapak memulai dagang ? ketika memulai dagang apakah
merasakan takut ?
Jawab :
Tadinya saya bekerja di Jakarta, kemudian saya punya modal lalu saya
dagang di Karawang pada tahun 1988, waktu itu saya ngontrak rumah,
didepannya saya gunakan untuk usaha.
Setahun dua tahun kemudian dagang saya lumayan meningkat, yang tadinya
kontrak saya jadi mempunyai rumah, yang tadinya tidak punya kendaraan
menjadi punya kendaraan untuk mengangkut barang, yang tadinya tidak
punya toko jadi punya toko. modal saya pinjam ke orang dengan bunga 10%
per bulan, waktu itu perputaran dagang cepat.
Perasaan takut untuk memulai dagang memang ada, tetapi dengan modal
nekad dan percaya diri saya jalani juga, dan sedikit demi sedikit akhirnya ada
hasilnya juga.
Pertanyaan :
Perlukah pedagang itu sopan santun ?
Jawab :
Pembeli adalah Raja, dagangan saya hubungannya dengan petani, dimana
petani itu beda dengan orang yang tinggal dikota, dengan petani masalah
service atau pelayanan harus benar-benar diperhatikan, misalkan kita kasih
minum, kasih kopi, atau kita kasih rokok, bila membeli barang dan perlu
diantar maka saya antar.
Pertanyaan :
Dapatkah berdagang itu maju dalam waktu singkat ?
Jawab :
Dahulu kalau ambil barang itu pembayarannya 6 bulan, sedangkan barang-
barang yang dijual bisa habis dalam seminggu, sehingga modal itu sebelum
jatuh tempo bisa diputarkan dulu, yang penting dagang itu harus ada toko,
harus ada barang, harus ada karyawan, harus ada cadangan, dan harus ada
simpanan. Dimana toko itu tempat untuk berdagang, barang untuk dijual,
karyawan untuk menjalankan usaha toko, cadangan uang buat buat bayar ke
supplier seandainya ada kemacetan uang, dan simpanan untuk hari tua nanti.
Sekarang kalau ambil barang pembayarannya hanya dua minggu, jadi usaha
sekarang ini agak berat.
Pertanyaan :
Bolehkah pedagang itu berbuat curang ?
Jawab :
Sifat dari orang itu tidaklah sama, barang yang saya jual itu tidak ditimbang,
tetapi berbentuk satuan paket, kalau ada barang yang rusak bisa ditukar,
karena itu kesalahan dari produksi, bukan kesalahan dari pedagang,
sebenarnya berdagang itu tidak boleh curang karena akan merugikan kita
sebagai pedagang,konsumen itu jangan dikecewakan karena pelanggan akan
bisa berkurang.
Pertanyaan :
Perlukah seorang pedagang itu berfikir jangka panjang ?
Jawab :
Pedagang itu harus berfikir untuk jangka panjang, karena berdagang itu
bukan untuk seminggu dua minggu, tetapi seumur hidup kita, berdagang itu
tidak ada batasnya, kalau kita tidak ada bias diteruskan oleh isteri kita, kalau
isteri tidak ada dapat diteruskan oleh anak.
Pertanyaan :
Bagaimana suatu usaha dari bawah bias maju ?
Jawab :
Berdagang itu modal utamanya adalah kepercayaan dan tepat janji, waktunya
kita harus bayar ya segera di bayar, supaya kita tidak cacat dimat supplier,
kalau kita sudah dipecaya oleh supplier maka kita akan barang lagi.
Pertanyaan :
Perlukah seorang pedagang itu memakai karyawan ?
Jawab :
Pedagang itu harus memakai karyawan, karena karyawan itu sebagai penentu
maju mundurnya suatu usaha, dan pekerjaan itu tidak bisa kita kerjakan
sendiri.
Pertanyaan :
Menurut Bapak bagaimanakah sikap yang baik seorang majikan terhadap
karyawan ?
Jawab :
Karyawan adalah sebagai pembantu kita, kita punya modal, dan karyawan
punya tenaga, kebutuhan karyawan harus diperhatikan, kalau sedang sakit
harus diobati, pada akhir tahun harus dikasih THR, hidup kita itu ada
ditangan dia, kalau karyawan dicuekin maka kerjanya kurang bagus.
Pertanyaan :
Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami ketika berdagang ?
Jawab :
Kesulitan yang dihadapi adalah mengenai modal, kalau pinjang modal ke
Bank tidak bias, karena tidak punya jaminan, jadi saya pinjam ke orang yang
pakai bunga, sebab bias cepat cair, dan kita juga harus jeli dalam memilah-
milah barang, barang mana yang laku dan barang mana yang tidak laku.
Pertanyaan :
Menurut Bapak seperti apakah suatu usaha bias dikatakan maju ?
Jawab :
Tergantung dari punya barang, pelayanan yang baik ke konsumen, jangan
merugikan pembeli, janji harus tepat waktu, barang harus sesuai dengan
pesanan konsumen, kpercayaan itu penting, dan pedagang itu harus sabar.
Pertanyaan :
Bagi pedagang perlukah pembeli ?
Jawab :
Pembeli itu penting, tanpa pembeli tidak bias dagang, dan persaingan itu
pasti ada, maka haraus diperhatikan pelayanan, lalu harga, dn barang, kalau
ada barang, bilang ada, dan kalau tidak ada barang, bilang tidak ada, tetapi
kalau kita tidak ada barang, konsumen jangan dilepas, tapi kita cari barang
itu ditempat lain sampai ketemu, kalau barang itu tidak ketemu, maka kita
pesankan, tujuannya supaya konsumen puas dan sekaligus mengambil
pelanggan, karena toko saya ngontrak dan baru,dan semua pedagang
mengambil barang dari agen yang sama, kalau orang lain menjual barang
dengan harga Rp.5,- maka saya menjual barang dengan harga Rp.3,- jadi
keuntungannya dikurangi sedikit buat menarik langganan.
Pertanyaan :
Bolehkah seorang pedagang membantu pedagang yang lain ?
Jawab :
Boleh saja, karena pedagang itu bisa barter, dengan cara kita carikan barang
yang diminta, untuk kita untungnya berapa dan untuk yang perlu barang
untungnya berapa, atau tukar bon, ambil ke kita dengan harga berapa, dia
ambil untung berapa, jadi kita sama-sama untung, jadi jangan takut bersaing,
karena masing-masing ada rejekinya.
Pertanyaan :
Perlukah pedagang itu mengikuti perkembangan teknologi seperti computer
atau HP ?
Jawab :
Pedagang itu perlu untuk mengikuti perkembangan teknologi, biar tidak
ketinggalan, apa lagi sekarang ini ada on line, dimana on line tidak ada
barang, dan pelayanan mereka lebih cepat, sekarang ini cari barang bisa
menggunakan HP, kalau jaman dahulu orang perlu barang itu harus turun
cari ketoko-toko, tetapi sekarang ini bias pakai on line.
Pertanyaan :
Setujukah bahwa pedagang itu hidupnya hanya untuk memupuk harta
sebanyak-banyaknya ?
Jawab :
Harta itu sebenarnya Cuma barang titipan selagi kita masih hidup, wajar-
wajar saja bila pedagang itu banyak hartanya, banyak harta itu bisa pinjam
uang ke Bank, kemudian dibelikan tanah, sehingga tanahnya banyak. Tetapi
yang penting itu, kebutuhan hidup ada, rumah ada, tempat usaha ada, anak-
anak bisa kuliah, dan bisa kerja, masa depan gimana nanti.
Pertanyaan :
Sebelum memulai dagang apakah berdoa dulu ?
Jawab :
Berdoa itu harus, orang mau keluar rumah saja mereka berdoa dulu, saya
berdoa setiap pagi dan sore hari.
Karawang, 30 Agustus 2019
Informan
( Tan Khu An )
Lampiran 10
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN BAPAK SHI TIAN SENG
Wawancara dengan Bapak Shi Tian Seng seorang pengusaha dan umat
Agama Khonghucu Karawang dilakukan di tokonya hari rabu 21 Agustus
2019 jam 16.00 WIB
Pertanyaan :
Kapan Bapak mulai berdagang, apakah pada saat mulai dagang merasakan
ketakutan ?
Jawab :
Saya tidak merasakan ketakutan pada saat mulai dagang, dari kecil saya
mempunyai keahlian memasak dan ada pengalaman memasak di restaurant,
saya berasal dari Medan dan merantau ke pulau Jawa, dan bekerja di
perusahaan kontraktor di Karawang, pada saat itu ada proyek dari PT
Pindodeli Karawang, ketika tahun 1998 terjadi krisis moneter sehingga
berimbas pada pengurangan tenaga kerja, saya kena imbasnya sehingga kena
PHK, dari kejadian itu akhirnya saya dapat pesangon, dengan modal dari
pesangon inilah saya langsung buka usaha berdagang masakan atau kuliner
mulai tahun 2000 sampai sekarang ini.
Pertanyaan :
Seorang pedagang perlukah sopan santun atau etika ?
Jawab :
Etika sopan santun itu perlu, khususnya untuk konsumen, bila konsumen
datang mau belanja harus disapa dengan ramah, mau beli apa ibu, bapak,
atau adik, berdagang itu harus menjaga kualitas, dan harga jangan mahal.
Pertanyaan :
Apakah berdagang bisa maju dalam waktu yang singkat ?
Jawab :
Menurut saya tidak bisa, berdagang itu perlu waktu untuk memperkenalkan
masakan kita ke konsumen, kemudian dari mulut ke mulut masakan kita
dikenal orang, jadi berdagang itu harus secara bertahap.
Pertanyaan :
Apakah berdagang itu boleh curang ?
Jawab :
Berdagang itu tidak boleh curang, karena efek yang ditimbulkannya tidak
baik, kalau kita curang, nanti dari mulut kemulut orang akan menjadi tahu
kecurangan kita, sehinga dampaknya konsumen akan menjadi berkurang.
Pertanyaan :
Apakah pedagang itu perlu memikirkan jangka panjang ?
Jawab :
Ya seorang pedagang itu harus memikirkan jangka yang panjang, supaya
kedepannya usaha kita bisa terus berkembang.
Pertanyaan :
Bagaimana caranya usaha yang dimulai dari bawah bisa maju ?
Jawab :
Tentunya kita harus banyak belajar, juga jangan malu untuk bertanya kepada
orang lain sesama tukang masak, karena setiap orang itu memiliki kelebihan
dan kekurangannya masing-masing.
Pertanyaan :
Apakah seorang pedagang itu perlu karyawan ?
Jawab :
Bagi saya karyawan itu perlu, kalau usaha belum ada kemajuan jangan pakai
karyawan dulu, ketika ada kemajuan usaha, baru kita pakai karyawan, kalau
usaha kita maju lagi maka tambah karyawan lagi.
Bagaimana sikap majikan dikatakan baik terhadap karyawannya ?
Jawab :
Sikap majikan harus baik terhadap pembeli, karyawan harus disiplin dalam
bekerja
Pertanyaan :
Kesulitan-kesulitan apa saja yang dijalani pada saat berdagang ?
Jawab :
Selama ini saya tidak mengalami kesulitan, paling kalau usaha mau
dikembangkan kesulitannya mencari modal.
Pertanyaan :
Apakah usaha yang berjalan ini sudah dirasakan maju ?
Jawab :
Saya merasa belum begitu maju, baru cukup buat makan dan membiayai
pendidikan anak-anak, yang dirasakan sekarang pelanggan menjadi
bertambah.
Pertanyaan :
Perlukan seorang pedagang membantu pedagang yang lainnya ?
Jawab :
Kalau kita mampu untuk membantu orang lain, ya bantulah, dan jangan takut
dengan persaingan, karena resep dan rasa masakan pasti akan berbeda.
Pertanyaan :
Apakah pedagang perlu mengikuti perkembangan teknologi seperti computer
atau HP ?
Jawab :
Mengikuti perkembangan teknologi itu harus, tetapi faktor usia saya tidak
bias mengikuti teknologi.
Pertanyaan :
Apakah seorang pedagang hidupnya hanya untuk memupuk harta sebanyak
mungkin ?
Jawab :
Semua pedagang pasti akan mencari keuntungan, tetapi saya juga mau
membantu orang lain
Pertanyaan :
Apakah sebelum berdagang selalu berdoa dulu ?
Jawab :
Kalau saya jarang berdoa, saya hanya berdoa dalam batin saja, tetapi saya
disiplin dalam waktu, buka dagang jam 09.00 tepat waktu.
Karawang, 21 Agustus 2019
Informan
( Shi Tian Seng )
Lampiran 11
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN BAPAK TAN TIAN TJENG
Wawancara dengan Bapak Tan Tian Tjeng seorang pengusaha dan umat
Agama Khonghucu Karawang dilakukan di tokonya hari Sabru 31 Agustus
2019 jam 16.00 WIB
Pertanyaan :
Sejak Kapan Bapak mulai berdagang, apakah pada saat mulai dagang
merasakan ketakutan ?
Jawab :
Saya sudah mulai berdagang sejak tahun 1978, pada saat mulai dagang saya
tidak merasakan takut, sebab hidup ini harus diperjuangkan sekuat tenaga
kita.
Pertanyaan :
Apakah pedagang itu perlu etika sopan santun ?
Jawab :
Menurut saya sopan santun itu perlu, misalnya kepada setiap pembeli yang
datang disapa dengan sopan.
Pertanyaan :
Apakah suatu usaha bisa maju dalam waktu yang singkat ?
Jawab :
Usaha maju dalam waktu yang singkat itu bisa maju, karena pada saat itu
persaingan usaha belum begitu banyak, dan bisa maju sekitar 4 tahun sampai
5 tahun, tetapi kalau dijaman sekarang ini sulit untuk maju karena persaingan
usaha sudah banyak sekali.
Pertanyaan :
Bolehkah seorang pedagang itu melakukan curang ?
Jawab :
Seorang pedagang itu tidak boleh melakukan curang, karena didalam aturan
Agama itu melarang
Pertanyaan :
Perlukah seorang pedagang itu melakukan pemikiran jangka panjang ?
Jawab :
Seorang pedagang itu harus memikirkan jangka panjang
Pertanyaan :
Bagaimana caranya suatu usaha dari bawah bisa maju ?
Jawab :
Caranya kita harus giat dan tekun, ramah, sopan, harga barang murah,
konsumen harus banyak, sehingga usaha bisa dapat untung banyak.
Pertanyaan :
Perlukah pedagang itu ada karyawan ?
Jawab :
Sebenarnya karyawan itu perlu, tetapi berhubung usaha saya kecil, belum
mampu membayar karyawan, jadi saya tidak menggunakan karyawan.
Pertanyaan :
Menurut pendapat Bapak yang dikatakan majikan yang baik terhadap
karyawan itu seperti apa ?
Jawab :
Seandanya karyawan itu melakukan suatu kesalahan harus dimaafkan dan
diberi nasihat agar tidak mengulangi lagi kesalahan, serta kita juga harus
sabar.
Pertanyaan :
Kesulitan-kesulitan apa saja yang pernah dijalani selama berdagang ?
Jawab :
Kesulitan yang saya hadapi adalah dalam pengeluaran uang tidak disiplin.
Pertanyaan :
Menurut Bapak yang dikatakan suatu usaha itu maju seperti apa ?
Jawab :
Suatu usaha dikatakan maju bila barang yang dijual terus bertambah, dan
pembeli jumlahnya terus bertambah
Pertanyaan :
Perlukah pedagang adanya pembeli ?
Jawab :
Pembeli itu sangat perlu, supaya usaha ini terus berjalan dengan lancar
Pertanyaan :
Menurut Bapak kenapa orang itu mau berbelanja ditempat ini ?
Jawab :
Karena harganya murah, dan barang-barang yang dicari pembeli disini ada.
Pertanyaan :
Perlukah seorang pedagang membantu pedagang yang lainnya ?
Jawab :
Membantu orang itu perlu, walaupun kadangkala orang yang kita bantu itu
lupa sama kita
Pertanyaan :
Perlukah seorang pedagang itu mengikuti perkembangan teknologi ?
Jawab :
Pedagang itu perlu mengikuti teknologi, agar tidak ketinggalan jaman, tetapi
saya sudah ada umur tua, jadi agak susah mengikuti perkembangan
teknologi.
Pertanyaan :
Apakah seorang pedagang itu tugasnya hanya memupuk harta sebanyak
mungkin ?
Jawab :
Saya tidak setuju, kita hidup itu harus membantu orang lain juga.
Selama berdagang apa saja yang sudah didapat ?
Jawab :
Yang sudah saya peroleh yaitu punya rumah sendiri ntuk tempat tinggal dan
berdagang.
Pertanyaan :
Apakah setiap kali memulai dagang selalu berdoa dulu ?
Jawab :
Setiap hari saya selalu berdoa, supaya rejeki berjalan dengan lancar
Karawang, 31 Agustus 2019
Informan
( Tan Tian Tjeng )
Lampiran 12
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN IBU SIEM KIAN NIO
Wawancara dengan Ibu Siem Kian Nio seorang pengusaha beragama
Khonghucu di Karawang dilakukan di rumahnya hari Minggu, 25 Agustus
2019 jam 19.00 WIB
Pertanyaan :
Sejak Kapan ibu mulai berdagang, apakah pada saat mulai dagang
merasakan ketakutan ?
Jawab :
Saya sudah berdagang kurang lebih 30 tahun lamanya, ketika memulai
dagang saya tidak merasakan takut.
Pertanyaan :
Apakah pedagang itu perlu sopan santun ?
Jawab :
Sopan santun itu perlu, ketika ada pembeli harus disapa dengan sopan
Pertanyaan :
Bisakah dagang itu maju dalam waktu yang singkat ?
Jawab :
Menurut saya tidak bisa, apalagi saya ini modalnya kecil tidak bisa maju
dalam waktu yang singkat.
Pertanyaan :
Bolehkah pedagang itu melakukan curang ?
Jawab :
Menurut saya berdagang itu tidak boleh curang
Pertanyaan :
Perlukah seorang pedagang itu melakukan pemikiran jangka panjang ?
Jawab :
Pemikiran jangka panjang itu harus ada.
Pertanyaan :
Bagaimana caranya usaha yang dimulai dari kecil bisa maju ?
Jawab :
Kita harus sering berdoa kepada Tuhan, supaya usaha ini dapat berjalan
dengan lancar, modal saya meminjam sama saudara.
Pertanyaan :
Perlukah pedagang itu ada karyawan ?
Jawab :
Pedagang itu perlu ada karyawan, tetapi saya tidak ada modal, maka saya
tidak menggunakan karayawan.
Pertanyaan :
Bagaimana yang disebut seorang majikan yang baik terhadap karyawan ?
Jawab :
Ketika karyawan melakukan kesalahan, harus dinasehati dan kitanya harus
sabar dan ikhlas, bila melakukan kesalahan lagi langsung keluarkan saja.
Peertanyaan :
Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami ketika berdagang ?
Jawab :
Kesulitan utamanya adalah dalam mencari modal.
Pertanyaan :
Menurut ibu suatu usaha sudah disebut maju itu seperti apa ?
Jawab :
Usaha dikatakan maju bila sudah banyak uang, dan memiliki roada untuk
berjualan, supaya dagang tidak lagi berkeliling.
Pertanyaan :
Perlukah bagi pedagang adanya pembeli ?
Jawab :
Pembeli itu sangat perlu biar usaha kita tetap berjalan lancar
Pertanyaan :
Menurut ibu kenapa orang-orang mau beli barang ibu ?
Jawab :
Karena rasanya lebih enak dari yang lain, dan harganyapun lebih murah,
serta terhadap pembli sopan.
Pertanyaan :
Bolehkan seorang pedagang membantu pedagang yang lainnya ?
Jawab :
Saling membantu itu boleh, tetapi hanya pada orang tertentu saja karena
dagang ini menuangkut resep
Pertanyaan :
Apakah seorang pedagang perlu mengikuti perkembangan teknologi ?
Jawab :
Menurut saya perlu mengikuti perkembangan teknologi, untuk komunikasi
antara pembeli dengan penjual.
Pertanyaan :
Apakah seorang pedagang tugasnya hanya memupuk harta sebanyak
mungkin ?
Jawab :
Saya tidak setuju
Peertanyaan :
Selama berdagang apa saja yang sudah didapat ?
Jawab :
Hasil yang sudah saya dapat yaitu dapat membiayai sekolah anak-anak,
dapat membantu saudara, dapat membayar kontrakan rumah.
Pertanyaan :
Apakah sebelum dagang selalu berdoa dahulu ?
Jawab :
Setiap hari saya berdoa, supaya usaha dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Karawang, 25 Agustus 2019
Informan
( Siem Kian Nio )
Foto 1
Gerbang Kelenteng Sian Djin Ku Poh Karawang.
Foto 2
Altar Sian Djin Ku Poh Karawang.
Foto 3
Bersama dengan informan Bapak Johanka Pengusaha Apotek SEGAR
Foto 4
Bersama dengan informan Bapak Hery Wiratma Pengusaha Toko Fajar
Foto 5
Bersama dengan informan Bapak Wawan Kurniawan Pengusaha Apotek
WALINA
Foto 6
Bersama dengan informan Bapak Juidi Hadiman Pengusaha Toko Varia
Foto 7
Bersama dengan informan Bapak Edi Pengusaha New Fajar Elektronik
Foto 8
Bersama dengan informan Bapak Suyatna Pengusaha Sugema Manah
Foto 9
Bersama dengan informan Ibu Lie Boet Nio Pengusaha Obras
Foto 10
Bersama dengan informan Bapak Sandy Solihin Pengusaha PT Anugerah
Inti Kencana
Foto 11
Bersama informan Bapak Tan Khu An Pedagang alat Pertanian
Foto 12
Bersama informan Bapak Shi Tian Seng Pedagang Kuliner
Foto 13
Bersama informan Bapak Tan Tian Tjeng pedagang Sembako
Foto 14
Bersama informan Ibu Siem Kian Nio Pedagang Cilok