Transcript
Page 1: TANTANGAN_IMPLEMENTASI_KURIKULUM_2013.doc

7/25/2019 TANTANGAN_IMPLEMENTASI_KURIKULUM_2013.doc

http://slidepdf.com/reader/full/tantanganimplementasikurikulum2013doc 1/2

TANTANGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Oleh : Muqorobin, MP!

Guru !i SMA A"i#enn$ %$&$'$r($

Wacana membentuk generasi muda yang melek sains, beradab dan berkarakter di era

globalisasi ini perlu diwadahi dengan pengembangan kerangka pedagogis yang relevan dan berkesinambungan. Dilandasi keyakinan epistemologis bahwasanya ilmu kependidikan

merupakan fenomena pembentukan manusia seutuhnya, maka diperlukan upaya konstruktif 

yang mengarah pada pencapaian tujuan itu. Seiring dengan hal itu pemerintah melalui

kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemdikbud telah melakukan upaya mendasar dan

 progresif yakni merubah kurikulum pembelajaran dari kurikulum tingkat satuan pendidikan

(K!S" menjadi kurikulum #$%&.

Substansi dari perubahan kurikulum #$%& yang tidak lain adalah kurikulum berbasis

kompetensi yang dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di 'ndonesia.

Kualitas pendidikan dalam konteks ini meliputi komponen yaitu % masukan (input  yang

terkait dengan materi pembelajaran dan kesiapan siswa. # proses ( process yang terkait

dengan pelaksanaan model pembelajaran terintegratif yang berorientasi pada pemahamanyang mendalam (deep undertanding  pada materi pembelajaran dengan berbasis pada

teknologi komunikasi dan informasi. & hasil pembeljaran (output of leraning  yakni tercipta

manusia 'ndonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap (tahu

mengapa, keterampilan (tahu bagaimana, dan pengetahuan (tahu apa yang terintegrasi.

'mplementasi pengembangan kurikulum #$%&, selain untuk memberi jawaban

terhadap beberapa permasalahan yang melekat pada kualitas manusia 'ndonesia, bertujuan

 juga untuk mendorong peserta didik dalam pembelajaran, agar mampu lebih baik dalam

melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengomunikasikan (mempresentasikan, apa

yang di peroleh atau diketahui setelah peserta didik menerima materi pembelajaran.

!antangan dan tanggung jawab itu tentunya harus direspon secara komprehensif oleh

seluruh stakeholders sekolah apabila menginginkan tujuan ideal itu menjadi kenyataan.

Dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan ideal dari pelaksanaan kurikulum #$%& ini

setidaknya terdapat beberapa tantangan yang perlu dipersiapkan oleh sekolah, agar dalam

 pelaksanaan kurikulum dapat berjalan secara efektif dan optimal. !antangan itu dapat

 bersumber dari internal maupun eksternal guru, bersifat soft support  maupun hard support .

 Pertama, tantangan penyiapan sumber daya manusia (guru secara terprogram dan

 berkesinambungan. )ksistensi guru dalam pembelajaran merupakan sebagai lokomotif dan

 penggerak keberhasilan pembelajaran, oleh sebab itu penguatan keberadaan guru melalui

 program pengembangan harus dilakukan secara terus menerus, apalagi jika melihat hasil

 program pengembangan melalui sertifikasi guru sampai saat ini belum memiliki dampak 

signifika terhadap peningkatan prestasi pendidikan di indonesia. Sebagaimana hasil survaiterbaru yang dilansir dalam *ank Dunia menunjukkan bahwa sertifikasi guru ternyata tidak 

mengubah perilaku dan praktik mengajar guru serta belum meningkatkan prestasi guru dan

siswa secara signifikan.

+akupan pengembangan guru tentunya tidak melulu pada aspek intelektualitas saja

tetapi juga aspek psikologis, kultural, keterampilan dan sikap adaptif terhadap perkembangan

dinamika sosial. paya pengembangan guru bisa dilakukan melalui workshop, kegiatan focus

 group discusion  (-D antar guru, seminar/seminar dan pemberdayaan jaringan program

musyawarah guru mata pelajaran (00". !anpa adanya upaya/upaya pengembangan guru

tersebut maka keniscayaan pencapaian dan optimalisasi peran guru dalam pelaksanaan

kurikulum #$%& akan menui hambatan.

 Kedua, tantangan pemberdayaan fasilitas teknologi informasi dan komputer ('+!.Sebagaiamana tujuan dan orientasi pembelajaran dalam kurikulum #$%& yang berbasis pada

Page 2: TANTANGAN_IMPLEMENTASI_KURIKULUM_2013.doc

7/25/2019 TANTANGAN_IMPLEMENTASI_KURIKULUM_2013.doc

http://slidepdf.com/reader/full/tantanganimplementasikurikulum2013doc 2/2

teknologi, maka pemberdayaan dan revitalisasi teknologi informasi dan komputer ('+!

disekolah sudah saatnya untuk dilakukan bagi setiap guru mata pelajaran terlebih dalam

struktur kurikulum yang akan diberlakukan dimana mata pelajaran teknologi informasi dan

komputer dihapus. 1al ini mengisyaratkan bahwa kedepan setiap guru dituntut dan

diharuskan untuk menguasai media '+! sebagai basis dalam kegiatan pembelajaran. Dalam

kondisi seperti inilah, maka guru seyogianya sudah mulai mengenal dan memanfaatkanemail, blog, virtual learning, e-learning , dan website sebagai media atau sumber 

 pembelajaran. Dengan upaya ini pula, pembelajaran dapat dibuat menjadi lebih kontekstual

dan memungkinkan terjadinya pengembangan materi secara lebih mendalam. 0elalui

 pemberdayaan pembelajaran kontekstual yang berbasis '+!, peserta didik sekaligus dilatih

untuk memanfaatkan teknologi secara positif dan mentradisikan budaya adaptif terhadap

 perkembangan teknologi.

 Ketiga, tantangan untuk memperkuat jaringan komunikasi antar stakeholders sekolah.

Secanggih dan sehebat apapun kurikulum pembelajaran didesain tetapi tanpa adanya jaringan

komunikasi yang efektif antar stakeholders sekolah maka, pelaksanaan kurikulum akan

menuai hambatan. rgensi adanya jaringan komunikasi adalah untuk mendukung dan

mensosialisasikan pelaksanaan kurikulum secara terprogram, terukur dan terkontrolcapaiannya. 2leh karena itu, jaringan komunikasi yang sudah terbentuk melalui saluran

komite sekolah, organisasi kesiswaan dan organisai keguruan perlu dioptimalkan fungsinya.

Disisi lain jaringan komunikasi juga dapat dilakukan oleh guru, dengan membangun

networking antar pengguna media pembelajaran berbasis '+! di dunia maya. Dalam situasi

seperti itulah akan terjadi proses take and give  antar guru dalam pemberdayaan dan

 pengayaan sumber pembelajaran.

 Keempat , tantangan untuk menjalankan fungsi evaluasi pembelajaran secara lebih

holistik dan benar. Salah satu aspek penting yang sering diabaikan sekolah dalam pencapaian

tujuan pelaksanaan kurikulum adalah pelaksanaan evaluasi. Saat ini evaluasi pembelajaran

yang dilakukan secara umum masih terbatas pada evaluasi pelaksanaan akhir yakni penilaian

hasil pembelajaran (tes, padahal jika merujuk pada konseptual pendidikan pelaksanaan

evaluasi mestinya mencakup pada aspek input, proses dan hasil pelaksanaan program. 2leh

karena itu, proses evaluasi yang merupakan sebagai sebuah instrumen untuk menilai,

mengukur, memberikan gambaran secara utuh semestinya mencakup seluruh komponen

 pendidikan termasuk evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum. Sehingga dengan begitu

 potret dan masukan utuh untuk perbaikan program pelaksanaan kurikulum akan didapatkan

secara lebih bermakna.

Deskripsi keterkaitan pemenuhan tantangan komponen pendidikan tersebut adalah

untuk menyiapkan dan mengantisipasi kegagalan sekolah dalam pelaksanaan kurikulum baru

nanti. 3khirnya, semoga dengan memberdayakan dan mensinergikan tantangan komponen

 pendidikan tersebut sekolah dapat mengimplementasikan kurikulum #$%& dengan baik, sertakelak dapat terlihat dampaknya bagi kemajuan ilmu pengetahuan, peningkatan kualitas

sumber daya manusia, kualitas moral dan penguatan integrasi sosial. Saat ini kurikulum

tingkat satuan pendidikan (K!S" sudah mencoba mengarah ke tujuan ideal itu, dengan

adanya perubahan kurikulum #$%& setidaknya dapat memberikan peluang lebih besar dan

menjadi tantangan bersama bagi guru demi kemajuan dunia pendidikan di 'ndonesia.


Top Related