Download - Tambahan Dari Perpus
Manfaat aromaterapi
Menurut Kaina (2006) dan Jaelani (2009) manfaat paling penting yang diperoleh dari metode
aromaterapi antara lain : menjauhkan dari perasaan cemas, memulihkan tenaga atau stamina,
dan mapu menghadirkan rasa percaya diri. Selain manfaat tersebut, menurut Jaelani (2009)
terdapat manfaat lain dari aromaterapi antara lain:
1. Menumbuhkan perasaan yang tenang pada jasmani,pikiran, dan rohani (shooting the
physical, mind, and spiritual), dapat menciptakan suasana yang damai.
2. Mampu menghadirkan sifat familiar, perasaan gembira, damai, dan suasana romantic.
3. Dapat digunakan sebagai pelengkap kosmetika seperti body lotion, body scrub, body wash,
body mask, message oil, herbal bath, dan sebagainya sehingga dapat menjadikan kulit
tubuh lebih halus, bersih, segar dan tampak aura kecantikannya.
4. Banyak dimanfaatkan dalam pengobatan khususnya untuk membantu penyembuhan
beragam penyakit, meskipun lebih ditujukan sebagai terapi pendukung (support therapy)
5. Dapat membantu kelancaran fungsi tubuh (improving body functions) antaralain dengan
cara mengembalikan keseimbangan bioenergi tubuh.
6. Merupakan bahan antiseptic dan antibakteri alami.
Dalam kaina (2006) disebutkan juga manfaat aromaterapi antara lain:
1. Emosi dan perasaan lebih tenang
2. Pikiran dan perasaan lebih tenang
3. Melancarkan peredaran darah dan membakar lemak
4. Menguatkan tulang dan menjaga keseimbangan berat badan
Keunggulan aromaterapi
Keunggulan aromaterapi dibandingkan dengan metode penyembuhan lain yaitu bekerja dengan
cepat dan tanpa efek samping karena efek zat yang ditimbulkan tergolong aman bagi
tubuh(Kaina, 2006;Jaelani 2009). Namun, ada keunggulan lain yaitu biaya yang relative murah,
bisa dilakukan dalam berbagai tempat dan keadaan, tidak mengganggu aktivitas yang
bersangkuatan, cara pemakaiannya tergolong praktis dan efisien serta khasiatnya terbukti
cukup manjur(Jaelani, 2009)
Efek minya esensial pada tubuh
Menurut Primadhiati 2002 secara farmakologi aromaterapi bekerja di dalam tubuh manusia
melalui dua sistem, yaitu sistem syaraf dan sistem sistem sirkulasi. Melalui jatingan syaraf yang
menghantarnya, sistem saraf akan mengenali bahan aromatika sehingga sistem saraf
vegetative yaitu sistem saraf yang berfungsi mengatur fungsi organ seperti mengatur denyut
jantung , pembuluh darah dan pergerakan saluran cerna akan terangsang. Melalui sistem
sirkulasi aomaterapi bekerja mealui fungsi hormonal (cairan tubuh), seperi darah dan kelenjar-
kelenjar yang selanjutnya akan merangsang fungsi hormonal di dalam tubuh. Sistem hormonal
bekerja sama dengan sistem saraf untuk mengontrol aktivitas organ dalam tubuh.
Dalam minyak esensial terdapat kandungan kimia bahan aktif yang memiliki khasiat dan efek
yang cepat dalam membantu penyembuhan penyakit. Efektifitas kimia bahan aktif dalam
minyak esensial dijelaskan melaui mekanisme berikut:
1. Minyak ini dapat mempengaruhi aktivitas fungsi kerja otak melalui sistem saraf yang
berhubungan dengan indera penciuman. Respon ini akan dapat merangsang peningkatan
masa penghantar sraf otak (neurotransmitter) yang berkaitan dengan pemulihan kondisi
psikis seperti emosi, perasaan, pikiran dan keinginan; mengaktifkan pusat emosi dan daya
ingat seseorang yang selanjutnya akan mengantarkn pesan balik ke seluruh tubuh melalui
sistem sirkulasi. Pesan yang diantar ke seluruh ubuh akan dikonversikan menjadi suatu aksi
dengan pelepasan subtansi neurokimia berupa perasaan senang, rileks, tenang, atau
terangsang (Primadiati, 2002; Jaelani, 2009)
2. Butiran molekulnya yang sangat kecil dengan mudah dapat diserap melalui aliran darah
hingga pembuluh darah kapiler di seluruh jaringan tubuh. Zat zat aktif yang terdapat dalam
minyak esensial ini kemudian diedarkan ke seluruh jaringan tubuh,sehingga akan lebih
mudah mencapai sasaran lokasi yang akan diobati. (target site) (Primadiati, 2002; Jaelani,
2009)secara fisiologis, penyeraoan minyak esensial mealui kulit akan mempengaruhi kerja
susunan saraf (impuls dan reflex saraf) dan sirkulasi limfatik setelah minyak esensial
tersebut memasuki lapisan dermis pada kulit. (Primadiati, 2002; Jaelani, 2009)
3. Selain itu minyak esensial juga mampu meredakan ketegangan padaotot otot yang sedang
mengalami kelelahan akibat aktivitas yang berlebihan dan membantu kinerja enzim antara
lain enzim pencernaan yang berperan dalam mestimulasi nafsu makan, asam hidroklorik,
pepsin, musin, dan substansi lain yang ada di lambung (Jaelani, 2009)
Skema perjalanan aomaterapi dari reseptor sampai ke otak (Primadiati, 2002)
Molekul aromaterapi
Olfaktori epitelium ()reseptor yang berisi 20 juta ujung syaraf)
Sistem limbic
Hipotalamus
Respon bau merangsang kerja sel neurokimia otak
Sistem saraf otonom
Mengontrol gerakan involunter sistem pernapasan dan tekanan darah
Kondisi rileks dan perasaan tenang
Jaelani. 2009. Aromaterapi. Jakarta : Pustaka Populer Obor
Kaina. 2006. Aromaterapi pengaruh dan kekuatan aroma dalam kehidupan. Yogyakarta :
Grafindo Utera Medika