SURVEI HASIL PELAKSANAAN
REFORMASI BIROKRASI
Jakarta, 15 Mei 2019
Direktorat Diseminasi Statistik
1
LATAR BELAKANG
1
2
3
Kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik (UU No. 25/2009)
PELAYANAN PUBLIK
Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas
korupsi, kolusi, dan nepotisme;
Meningkatnya kualitas pelayanan publik.
INDIKATOR KINERJA RB
Upaya dalam mengukur pelaksanaan kualitas pelayanan
publik dan budaya anti korupsi.
SURVEI HASIL PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI
1
2
3
2
TUJUAN [1]
Mengukur
kualitas pelayanan publik
pada
kementerian/lembaga/OPD
1 2
Mengukur
budaya anti korupsi
pada
kementerian/lembaga/OPD 3
TUJUAN [2]
PermenPANRB Nomor 14 tahun 2014 tentang pedoman evaluasi Reformasi
Birokrasi Instansi Pemerintah
4
RUANG LINGKUP
Reformasi Birokrasi (RB)
Penilaian per kawasan, apabila salah satu lokus pada kawasan tidak lolos maka
kawasan tersebut tidak lolos
Zona
Integritas
Reformasi
Birokrasi
✓ 84 Kementerian/ Lembaga
✓ 34 Pemerintah Provinsi
✓ ± 300 Pemerintah
Kabupaten/Kota
✓ Mandatori Strategi Nasional
Pencegahan Korupsi (Stranas PK),
kawasan:
▪ 6 Pelabuhan
▪ 6 Bandar Udara
▪ 12 Titik Pemerintah Daerah
▪ 12 Titik Penegak Hukum
✓ Reguler – mekanismenya sama seperti
Tahun 2018
RB ZI
5
METODOLOGI
JUMLAH
SAMPEL
IDENTIFIKASI
LOKASIRESPONDENPOPULASI
PENARIKAN
SAMPEL
Masyarakat
pengguna
layanan publik
dan
stakeholder
terkait yang
menerima
pelayanan
Masyarakat/
stakeholder
yang mengakses
pelayanan publik
Jenis responden
akan berbeda di
setiap unit
layanan publik
1.On the spot
dilakukan secara
accidental (sesuai
responden yang
datang)
2.Customer list
dilakukan secara
acak oleh
Enumerator tanpa
intervensi dari
penyelenggara
layanan
Petugas
mengidentifikasi
karakteristik
pelayanan di
unit layanan
publik yang
telah ditentukan
oleh
KemenPANRB
30 responden
per unit
layanan publik
6
PEMILIHAN SAMPEL [1]
7
Penentuan jumlah sampel didasarkan pada besarnyamargin of error untuk setiap domain penelitian sebesar 0,1s.d. 0,2.
Jumlah sekitar 30 s.d. 90 responden untuk setiapkementerian/lembaga, provinsi, kabupaten/kota, dansatker zona integritas yang selanjutnya dialokasikan secaraequal ke setiap lokus sehingga setiap lokus memperolehalokasi sebanyak 30 responden.
Keterangan:
n : jumlah responden untuk setiap kementerian/lembaga,
provinsi, atau kabupaten/kota
p : proporsi kejadian terhadap target populasi, diasumsikan
sebesar 0,5
e : margin of error yang ditetapkan
Census
8
Customer List
Jika tersedia customer list,
teknik pemilihan sampel
dilakukan secara purposive
quota sampling → pemilihan
sampel yang dilakukan dengan
menentukan jumlah responden
terlebih dahulu kemudian
memilih responden dengan
pertimbangan tertentu.
On the Spot
Pemilihan responden sesuai kejadian di
lapangan (accidental/haphazard
sampling). Metode ini digunakan untuk
survei yang dilakukan secara langsung.
PEMILIHAN SAMPEL[2]
9
Jumlah responden (30 orang)
Rawat Jalan/ Inap (16 orang) --> purposive
quota sampling
Kelas VIP
(4 orang)
Kelas 1 (4 orang)
Kelas 2 (4 orang)
Kelas 3 (4 orang)
IGD(14 orang) -->
accidental sampling, on the spot
Contoh mekanisme pemilihan sampel di Rumah Sakit:
PEMILIHAN SAMPEL[3]
METODE PENCACAHAN
10
1. Wawancara Langsung
Diutamakan secara Tatap Muka langsung atau Jika tidak memungkinkan maka
dilakukan melalui Telepon
2. Pengisian Mandiri (Self Enumeration)
Dilakukan apabila responden diperoleh melalui customer list dan tidak memungkinkan
bagi responden untuk datang langsung termasuk kuesioner yang dikirimkan melalui
Apakah lokusmelayani publiksecara langsung
kepada masyarakat?
Apakah jumlahmasyarakat/ stake
holder yang datanglebih dari 10 setiap
hari?
On The Spot Kuesioner SHPRB
1. Kombinasi On The Spot danCustomer List
2. Customer List
Kuesioner SHPRB
Kuesioner KISS
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Instrument
11
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang ditanyakan kepada
responden dengan daftar pertanyaan sistematis dalam bentuk skala
likert. Skala likert dalam survei ini menggunakan 6 point pilihan
jawaban, dimana untuk setiap jawaban yang dipilih memiliki skor
sebagai berikut:
1 = Sangat tidak setuju2 = Tidak setuju3 = Kurang setuju4 = Agak setuju5 = Setuju6 = Sangat setuju
CAKUPAN PERTANYAAN
KORUPSI
PELAYANAN
PUBLIK
Variabel budaya
anti korupsi
mengacu pada
UU No. 31/1999
jo UU No.
20/2001 tentang
pemberantasan
tindak korupsi
Variabel
kualitas
pelayanan
mengacu pada
UU No. 25/
2009
12
RINCIAN PERTANYAAN(1)
13
KUALITAS LAYANAN
INTEGRITAS = PERSEPSI ANTI KORUPSI
✓ Variabel Standar Pelayanan:
▪ Service Delivery
▪ Manufacturing
✓ 9 Variabel Kualitas layanan
✓ 6 Variabel Anti Korupsi:
▪ Integritas
▪ Kecurangan
▪ Pungli
▪ Diskriminasi
▪ Gratifikasi
▪ Percaloan
Skala yang
digunakan adalah
skala likert dengan
6 skala
RINCIAN PERTANYAAN(2)
14
1. Prosedur Layanan
2. Persyaratan Layanan
3. Biaya Layanan
4. Waktu Layanan
5. Jangka Waktu Layanan
6. Responsifitas layanan
7. Kecakapan SDM
8. Sarana/Prasarana Layanan
9. Fasilitas Pengaduan
VARIABEL KEPUASAN KONSUMEN VARIABEL ANTI KORUPSI
1. Integritas
2. Diskriminasi
3. Kecurangan
4. Gratifikasi
5. Pungli
6. Percaloan
Contoh Pertanyaan
15
PENGUMPULAN DATA
16
TEMPAT WAKTU SIAPA
Lokasi unit
pelayanan publik
terpilih
Setelah Konsumen
menerima 80-100%
tahapan layanan
Perorangan/
Kementrian/
Lembaga/
Pemprov/
Pemkab/kota
ALUR PENGUMPULAN DATA [1]
17
1
Koordinasi
Koordinator enumerator
melakukan koordinasi dengan
PIC pelayanan publik (jadwal
entri meeting)
3
Distribusi &Pengawasan
Koordinator enumerator
mendistribusikan dan
mengawasi pencacahan
2 4
Enumerator melakukan
identifikasi Jenis Responden
Mendatangi lokus
Petugas melakukan entri
meeting
Identifikasi responden
ALUR PENGUMPULAN DATA [2]
18
5
Penjelasan kepada
Responden
Enumerator menjelaskan
maksud & tujuan survei
7
Pengumpulan data
1. Wawancara: tatap muka
dan telepon,
2. self enumeration
6 8
Enumerator mengecek isian
kuesioner sesuai standar
Membuat
Catatan
Enumerator membuat catatan
permasalahan pengumpulan
data, temuan, kendala, dll
Pengecekan
PENGOLAHAN
ANGKA
KUALITAS
LAYANAN
ANALISIS
INDEKS
PELAYANAN
PUBLIK
(IPP)
INDEKS
PERSEPSI ANTI
KORUPSI
(IPAK)
19
INDEKS PELAYANAN PUBLIK (IPP)
20
IPP memberikan gambaran kualitas
pelayanan publik di instansi pemerintah
(K/L, Pemprov, Pemkab/Kota, dan Unit
Kerja ZI) berdasarkan persepsi pengguna
layanan.
Pada dasarnya IPP merupakan rata-rata
dari nilai setiap unsur dalam dimensi kualitas
pelayanan publik. Untuk mendapatkan IPP
dari setiap instansi pemerintah (K/L,
Pemprov, Pemkab/Kota, dan Unit Kerja ZI)
dilakukan penghitungan rata-rata
tertimbang dari IPP satuan kerja/lokus di
instansi yang bersangkutan dengan
penimbang jumlah sampel terpilih.
Indeks Pelayanan Publik
ANALISIS [1]
INDEKS PERSEPSI ANTI KORUPSI (IPAK)
21
IPAK penting untuk menggambarkan
perilaku anti korupsi di instansi
pemerintah (K/L, Pemprov, Pemkab/Kota,
dan Unit Kerja ZI) berdasarkan persepsi
pengguna layanan.
IPAK merupakan rata-rata dari dari nilai
setiap unsur dalam dimensi dimensi perilaku
anti korupsi. Untuk mendapatkan IPAK dari
setiap instansi pemerintah (K/L, Pemprov,
Pemkab/Kota, dan Unit Kerja ZI) dilakukan
penghitungan rata-rata tertimbang dari
IPAK satuan kerja/lokus di instansi yang
bersangkutan dengan penimbang jumlah
sampel terpilih.
Indeks Persepsi Anti Korupsi
ANALISIS [2]
www.bps.go.idTERIMA KASIH
Jl. Dr. Sutomo 6-8 Jakarta 10710
(021) 3841195, 3842508, 3810291 Badan Pusat Statistik (Page)
@bps_statistics
BPS Statistics