Download - Strategi Pelaksanaan (SP) Jadi
LAMPIRAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN
“GSP : HALUSINASI”
Pertemuan ke : 1
Hari/ tanggal : selasa, 25 september 2012
Diagnosa Kepererawatan : GSP Halusinasi
SP 1
Nama Klien : Ny.T
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Ds: -Klien mengatakan mendengar suara-suara aneh-Klien mengatakan pusing terhadap suara-suara-Klien mengatakan ingin memukul dan melempar barang-barang
Do: -Tampak klien sering bicara dan dan tertawa sendiri -Tampak klein sering menyendiri dan melamun-Klien dibawa ke rumah sakit dengan alasan amuk
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran3. Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Klien dapat mengenal jenis halusinasinya
Klien dapat mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi
Klien dapat mengidentifikasi frekuensi terjadinya halusinasi
Klien dapat mengidentifikasi situasi terjadinya halusinasi
Klien dapat mempraktekan cara mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik
Klien dapat memasukkan menghardik halusinasi kedalam jadwal kegiatan
harian
4. Tindakan Keperawatan
Bina hubungan saling percaya
Bantu klien mengidentifikasi situasi terjadinya halusinasi dengan cara
menghardik
Bantu klien memasukkan kegiatan ke dalam jadwal kegiatan harian
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“selamat pagi bu?” perkenalkan nama saya intan, ibu bisa panggil saya suster intan, saya mahasiswi dari poltekkes depkes bandung, prodi bogor. Saya dinas diruangan ini dari tanggal 24 September 2012- 06 oktober 2012,dari jam 07.00-jam 14.00 WIB,nama ibu siapa? Nah ibu selama 2 minggu ini bila ibu perlu bicara/ada yang ibu bicarakan atau bantuan ibu bisa panggil saya”
b. Evaluasi/validasi
“ Bagaimana perasaan ibu hari ini?bagaimana tidur ibu semalam?”c. Kontrak
Topik :”bu bagaimana bila berbincang-bincang untuk saling mengenal dan berbincang-bincang tentang permasalahan yang ibu rasakan dan suara-suara yang selama ini ibu dengar?”Waktu : ”Berapa lama kita akan berbincang-bincang bu?”Tempat : “dimana kita akan berbincang-bincang bu? Diruang makan?”
d. Tujuan
“Ibu , kita berbincang-bicang agar kiita dapat saling mengenal dan dapat membantu ibu dalam mengatasi suara-suara aneh tersebut”
2. Fase Kerja
“Selamat pagi bu, sesuai kontrak kita tadi sekarang kita akan membicarakan masalah apa yang ibu rasakan sebelumnya bagaimana perasaan ibu hari ini? Dapatkah ibu ceritakan mengapa ibu bisa dirawat disini? Apakah ibu merasa mendengar suara-suara yang membuat ibu tidak nyaman? Bila iya, berapa lama timbulnya dan kapan timbulnya? Berapa kali suara itu timbul dalam 1 hari? Pada keadaan apa suara itu terdengar?apakah pada saat ibu sendiri?lalu ketika suara itu muncul, apa yang ibu lakukan?ohh, ibu belum tahu cara mengatasi agar suara itu hilang . kalau begitu, saya akan mengajarkan cara mengontrol/mengusir suara-suara itu, caranya ada 4 ibu..yang pertama menghardik, bercakap-cakap, melakukan kegiatan dan yang terakhir dengan
patuh minum obat, hari ini saya akan mengajarkan cara pertama yaitu menghardik, jadi apabila suara itu muncul ibu bisa tutup telinga dan ibu bilang “pergi kamu, kamu suara palsu,,,pergi kamu!!! Nah coba sekarang ibu lakukan” wah bagus sekali ibu bisa melakukan cara tersebut ya”“bagaimana kalau kita masukkan kedalam jadwal harian ibu?mau berapa kali bu?”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang- bincang tentang perkenalkan dan mengontrol suara-suara yang ibu dengar?”
b. Evaluasi objektif
“coba ibu praktekan kembali bagaimana car untuk mencegah suara-suara yang ibu dengar? Ibu bisa lakukan sekali lagi?”
c. Rencana tindak lanjut
“ ibu, setelah kita berbincang-bincang, saya harap ibu dapat mengingat nama saya dan cara mengatasi suara-suara itu agar dapat hilang, jangan lupa masukkan cara tersebut ke dalam jadwal harian ibu?”
d. Kontrak yang akan datang
Topik : “ibu, bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi? Untuk membicarakan cara yang ke dua yaitu bercakap-cakap dengan orang lain(SP2)”Waktu: “ibu ingin berapa lama kita berbincang-bincang?”bagaimana kalau 10 menit? Dari pukul 09.00-09.10”Tempat: “ Dimana ibu ingin berbincang-bintang? Diruang makan, apa ibu setuju?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN
“GSP : HALUSINASI”
Pertemuan ke : 2
Hari/ tanggal : Rabu, 26 september 2012
Diagnosa Kepererawatan : GSP Halusinasi
SP 2
Nama Klien : Ny.T
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Ds: -Klien mengatakan mendengar suara-suara aneh-Klien mengatakan sudah melakukan cara mengontrol halusinansi yang pertama yaitu mengkardik-Klien mengatakan sebelumya suara yang klien dengar selalu menyuruhnya untuk mencari/menjemput anaknya, menyruhnya gantung diri karena sudah tidak ada gunanya klien hidup
Do: -klien tampak melamun -Klien tampak mondar-mandir -Klien tampak mengutarakan perasaannya
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran3. Tujuan khusus
Klien dapat mengevaluasi kemampuan klien dalam mengontrol halusinansi
dengan menghardik
Klien dapat menontrol halusinasinya dengan bercakap-cakap dengan orang
lain
Klien dapat memasukkan kegiatan kejadwal kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan
Evaluasi kemampuan klien dalam mengontrol halusinasi dengan menghardik
Latih klien mengendalikan halusinasinya dengan cara bercakap-cakap
Anjurkan klien untuk memasukan kedalam jadwal kegiatan harian klien.
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“selamat pagi bu?” Evaluasi/validasi“ Bagaimana perasaan ibu hari ini?bagaimana tidur ibu semalam? Ibu masih ingat saya? Dan apa yang kita bicarakan keamrin? Ibu masih ingat apa yang saya suruh ibu ingat-ingat dari pembicaraan kita kemarin’cara menghardik’ bu. Apakah ada suara-suara aneh yang ibu dengar?”
b. Kontrak
Topik :”bu masih ingat, kemarin kita sudah sepakat, bahwa harri ini kita akan membicarakan cara menghilangkan suara-suara yang ibu dengar dengan cara yang kedua.”Waktu : ”kesepakatan kita kemarin hari ini kta akan berbincang-bincang selama 20 menit. Ibu bersedia ya”Tempat : “kesepakatan kita keamrin, kita akan berbincang-bincang diruang makan, apa ibu mau pindah ketempat kain?”
c. Tujuan
“Ibu , kita berbincang-bicang agar ibu dapat mengontrol suara-suara tsbt”2. Fase Kerja
“Cara kedua untuk ibu sepat cari teman untuk diajak ngobrol.minta temank menghentikan suara-suara yang ibu dengar adalah dengan berbincang-bincang dengan orang lain. Jadi kalau ibu mulai dengar suara-suara tsbt ibu cepat cari teman untuk diajak ngobrol.minta teman untuk mengobrol dengan ibu. Contohnya begini : tolong saya mulai mendengar suara-suara ayo ngobrol dengan saya atau minta perawat untuk mengobrol dengan ibu, sus ayo ngobrol dengan saya, saya sedang mendengar suara-suara. Begitu ibu, sekarang coba ibu melakukan seperti yang saya lakukan tadi. Ya bagus sekali ibu, coba lagi nah dilatih terus ya bu.mau berapa kali dlm sehari ibu melakukan caa bercakap-cakap ini? Baik, kita lakukan lalu masukan kedalam jadwal harian ibu ya.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang- bincang dan mempraktekkan latihan mengontrol halusinasi dengan cra mengobrol dengan orang lain?”
b. Evaluasi objektif
“coba ibu praktekan kembali bagaimana carayang tadi diajarkan?”c. Rencana tindak lanjut
“dengan sekarang sudah beberapa cara yang saya ajarkan kepada ibu cara menghentikan suara-suara yang ibu dengar ?bagus nanti bila ibu mendengaar suar-suara gunakan kedua cara itu untuk menghentikan suara-suara yang ibu dengar”
d. Kontrak yang akan datang
Topik : “ibu, bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi? Untuk membicarakan cara melakukan kegiatan dan meminta orang lain untuk mengingatkan ibu kalau ibu sedang berhalusinasi?apa ibu bersedia?”
Waktu: “ibu ingin berapa lama kita berbincang-bincang?”bagaimana kalau 10
menit? Dari pukul 09.00-09.10”
Tempat: “ Dimana ibu ingin berbincang-bintang? Diruang makan, apa ibu setuju?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN
“GSP : HALUSINASI”
Pertemuan ke : 3
Hari/ tanggal : Kamis, 27 september 2012
Diagnosa Kepererawatan : GSP Halusinasi
SP 3
Nama Klien : Ny.T
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Ds: -Klien mengatakan mendengar suara-suara aneh-Klien mengatakan jika halusinasinya datang, klien mealkukan cara menghardik
Do: -Klien tampak sudah mau membaur sudah tidak lagi diam-Klien tampak masih terlihay tegang dan bingung
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan khusus
Klien dapat mengevaluasi kemampuan klien dalam mengontrol halusinasi
dengan menghardik dan bercakap-cakap dengan orang lain
Klien dapat mengontrol halusinasinya dengan melakukan kegiatan (kegiatan
yang biasa dilakukan klien)
Klien dapat memasukan kegiatan kejadwal kegiatan harian
4. Tindakan keperawatan
-Evaluasi kemampuan klien dalam mengontrol halusinasi dengan menghardik danbercakap-cakap dengan orang lain.-latih klien mendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan klien)-Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“selamat pagi bu?” b. Evaluasi/validasi
“ Bagaimana perasaan ibu hari ini?bagaimana tidur ibu semalam?apakah ibu sudah mempraktekkan cara mengendalikan halusinasi kemarin?berkuurang apa tidak suara-suara yang ibu dengar?”c. Kontrak
Topik :”bu sesuai janji kita kemarin, saya akan latih cara ketiga untuk mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan””Waktu : ”Berapa lama kita akan berbincang-bincang bu?bagaimana kalau 10 menit”Tempat : “dimana kita akan berbincang-bincang bu? Diruang makan?”d. Tujuan
“Ibu , kita berbincang-bicang agar ibu mempunyai kegiatan yang bisa ibu lakukan dan dapat mengatasi halusinasinya”
2. Fase Kerja
“ibu apa saja yang, ibu bisa lakukan. biasa ibu lakukan pagi-pagi? Jam berikutnya (sampai malam)? Wah, lumayan banyak kegiatannya, mari kita latih 2 kegiatan hari ini. Bagus sekali, ibu bisa lakukan.nah kegiatan-kegiatan ini dapat ibu lakukan untuk mencegah suara-suara tersebut muncul. Kegiatan yang lain akan kita latih lagi agar dari pagi sampai malam ada kegiatan”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan tadi?”b. Evaluasi objektif
“coba ibu praktekkan kembali apa yang tadi diajarkan”c. Rencana tindak lanjut
“ Dengan sekarang sudah beberapa cara yang saya ajarkan pada ibu cara menghentikan suara-suara yang ibu dengar?nanti bila bapak mendengar suara-suara gunakan tiga cara yang sudah diajarkan ya bu untuk menghentikan suara-suara yang bapak dengar?”d. Kontrak yang akan datang
Topik : “ibu, bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi? Untuk membicarakan cara menghentikan suara-suara yang ibu dengar dengan cara patuh minum obat”Waktu: “ibu ingin berapa lama kita berbincang-bincang?”bagaimana kalau 10 menit? Dari pukul 09.00-09.10”Tempat: “ Dimana ibu ingin berbincang-bincang? Diruang makan, apa ibu setuju?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN
“GSP : HALUSINASI”
Pertemuan ke : 4
Hari/ tanggal : jumat, 28 september 2012
Diagnosa Kepererawatan : GSP Halusinasi
SP 4
Nama Klien : Ny.T
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Ds: -Klien mengatakan tidak mendengar suara-suara aneh-Klien mengatakan telah belajar menghardik, bercakap-cakap dan melakukan
kegiatan untuk mengontrol halusinasiDo: -Klien tampak tegang
-Klien tampak seting diam
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan khusus
Klien dapat mengetahui jenis obat, fungsi dan dosisnya
4. Tindakan keperawatan
Mengevaluasi kemampuan klien dalam mengontrol halusinasi dengan
menghardik, bercakap-cakap kegiatan teratur
Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
Menganjurkan klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“selamat pagi bu?” b. Evaluasi/validasi
“ Bagaimana perasaan ibu hari ini?bagaimana tidur ibu semalam?apakah ibu sudah mempraktekkan cara mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan?”
c. Kontrak
Topik :”bu bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang penggunaan obat secara teratur.””Waktu : ”mau berapa lama ibu, bagaimana kalau 10 menit?dari pukul 09.00-09.10”Tempat : “dimana kita akan berbincang-bincang bu? Diruang makan?”
d. Tujuan
“Ibu , kita berbincang-bicang agar ibu mengetahui tentang cara minum obat, fungsi minum obat dosis obat yang ibu terima dan jenis obat yang ibu minum”
2. Fase Kerja
” Ibu adakah bedanya setelah minum obat secara teratur. Apakah suaranya berkurang/hilang? Bagus, kalau berkurrang oleh karena itu sangat penting minum obat teratur untuk kesembuhan ibu, manfaatnya agar suara-suara yang ibu dengar dan mengganggu ibu selama ini tidak muncul lagi.berapa macam obat yang ibu minum? Baiklah yang warna orange cp2 (chlorpromazine) diminumnya 1x 100 mg, gunanya untuk menenangkan pikiran, yang warna putih THP (Trihexyphenydile) diminum 3 x 2 mg yaitu pagi, siang, sore gunanya supaya ibu bisa rileks dan tidak kaku. Yang warna merah muda HP (haloperidol) diminum 3 x 1,5 mg yaitu pagi, siang, malam untuk menghilangkan suara-suara walaupun suaranya sudah hilang obatnya harus tetap diminum dan tidak boleh berhenti ya bu”“Nanti harus dikonsulkana dengan dokter karena kalau ibu sampai berhenti minum obatnya maka jika nanti sakit ibu kambuh lagi akan sulit untuk kembali. Ke keadaan semula jadi kalau memang obat itu sudah habis, ibu bisa minta ke dokter untuk mendapatkan obat lagi dan juga harus teliti saat menggunakan obat-obatan ini, pastikan obatnya benar artinya ibu juga harus memastikan bahwa obat itu benar-benar obat punya ibu, baca nama pada kemasannya pastikan obat diminum pada waktunya dengan cara yang benar yaitu diminum sesudah makan dan tepat jamnya dan juga harus diperhatikan berapa jumlah obat sekali minum “
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang obat ibu, yang di minum oleh ibu?”b. Evaluasi objektif
“coba ibu sebutkan cara minum obat yang benar sesuai dengan yang saya jelaskan tadi, bagus bu””c. Rencana tindak lanjut
“ ibu, mari kita masukkan jadwal minum obat ibu pada jadwal harian ibu ya? Jangan sampai lupa waktunya bu”d. Kontrak yang akan datang
Topik : “ibu,karena waktu ngobrol kita sudah habis, besok kita lanjutkan lagi ya bu, besok kita akan berbincang-bincang untuk mengevaluasi 4 cara yang sudah kita pejari ya bu?”Waktu: “bagaimana besok kita berbincang-bincang jam 09.00 wib, lamanya 10 menit saja?bagaimana bu?”Tempat: “ Dimana ibu ingin berbincang-bincang? Disini saja, apa ibu setuju?baiklah kalau begitu saya permisi ”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN
“PRILAKU KEKERASAN”
Pertemuan ke : 6
Hari/ tanggal : Senin, 01 oktober 2012
Diagnosa Kepererawatan : Prilaku kekerasaan
SP 1
Nama Klien : Ny.T
ORIENTASI:
“Assalamualaikum pak, perkenalkan nama saya A K, panggil saya A, saya
perawat yang dinas di ruangan soka in. Hari ini saya dinas pagi dari pk.
07.00-14.00. Saya yang akan merawat bapak selama bapak di rumah
sakit ini. Nama bapak siapa, senangnya dipanggil apa?”
“Bagaimana perasaan bapak saat ini?, Masih ada perasaan kesal atau
marah?”
“Baiklah kita akan berbincang-bincang sekarang tentang perasaan marah
bapak”
“Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang?” Bagaimana kalau 10
menit?
“Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang, pak? Bagaimana
kalau di ruang tamu?”
KERJA:
“Apa yang menyebabkan bapak marah?, Apakah sebelumnya bapak pernah
marah? Terus, penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang?.
O..iya, jadi ada 2 penyebab marah bapak”
“Pada saat penyebab marah itu ada, seperti bapak pulang ke rumah dan istri
belum menyediakan makanan(misalnya ini penyebab marah pasien),
apa yang bapak rasakan?” (tunggu respons pasien)
“Apakah bapak merasakan kesal kemudian dada bapak berdebar-debar, mata melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan mengepal?”
“Setelah itu apa yang bapak lakukan? O..iya, jadi bapak memukul istri bapak
dan memecahkan piring, apakah dengan cara ini makanan terhidang?
Iya, tentu tidak. Apa kerugian cara yang bapak lakukan? Betul, istri jadi
sakit dan takut, piring-piring pecah. Menurut bapak adakah cara lain
yang lebih baik? Maukah bapak belajar cara mengungkapkan
kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?”
”Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, pak. Salah satunya adalah dengan cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik disalurkanrasa marah.”
”Ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu?”
”Begini pak, kalau tanda-tanda marah tadi sudah bapak rasakan maka
bapak berdiri, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu
keluarkan/tiupu perlahan –lahan melalui mulut seperti mengeluarkan
kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup
melalui mulut. Nah, lakukan 5 kali. Bagus sekali, bapak sudah bisa
melakukannya. Bagaimana perasaannya?”
“Nah, sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehingga bila
sewaktu-waktu rasa marah itu muncul bapak sudah terbiasa
melakukannya”
TERMINASI“Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang
kemarahan bapak?”
”Iya jadi ada 2 penyebab bapak marah ........ (sebutkan) dan yang bapak
rasakan ........ (sebutkan) dan yang bapak lakukan ....... (sebutkan) serta
akibatnya ......... (sebutkan)
”Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah bapak yang
lalu, apa yang bapak lakukan kalau marah yang belum kita bahas dan
jangan lupa latihan napas dalamnya ya pak. ‘Sekarang kita buat jadual
latihannya ya pak, berapa kali sehari bapak mau latihan napas dalam?,
jam berapa saja pak?”
”Baik, bagaimana kalau 2 jam lagi saya datang dan kita latihan cara yang lain untuk mencegah/mengontrol marah. Tempatnya disini saja ya pak, assalamualaikum”