Download - STOMATITIS AFTOSA REKUREN
STOMATITIS AFTOSA REKUREN
OLEH :I Wayan Agus Ardika/07700124
Yuliana Sarti S/08700240 Pembimbing :
Drg. Wahyuni Dyah Parmasari, Sp.Ort
Stomatitis aftosa rekuren merupakan bentuk penyakit yang sering ditemukan pada mukosa mulut.
Stomatitis aftosa rekuren dikenal juga sebagai seriawan, stomatitis aftosa, recurrent aphthae, recurrent oral ulceration ataupun canker sores.
Pendahuluan
Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) merupakan ulser yang terjadi berulang-ulang pada mukosa mulut tanpa adanya tanda-tanda suatu penyakit.
Definisi
Sampai saat ini etiologi SAR belum diketahui dengan pasti
Ulser pada SAR bukan hanya 1 faktor Tetapi multifaktorial
Etiologi
Faktor Genetik Faktor Hormon Faktor Defisiensi Nutrisi Faktor Imunologi Faktor Mikroorganisme Faktor trauma
Faktor Stress Penyakit sistemik Alergi Obat Merokok Pasta gigi dan obat kumur
Gambaran Klinis
Tahap perkembangan SAR ada 4:Tahap premonitoriTahap preulseratifTahap ulseratifTahap penyembuhan
Patofisiologi
stomatitis aftosa minor, mayor dan herpetiformis
Klasifikasi
Stomatitis aftosa minor
Gb 1. Stomatitis aftosa minor (Cawson dan Odell, 2008)
Stomatitis aftosa mayor
Gb 2. Stomatitis aftosa mayor (Lamey dan Lewis, 1991)
Stomatitis aftosa herpetiformis
Gb 3. Stomatitis aftosa herpetiformis (Cawson dan Odell, 2008)
Diagnosa SAR didasarkan pada anamnesa dan gambaran klinis dari ulser
Diagnosa
Pengobatan bertujuan untuk mengurangi gejala (simtomatik) yang dihadapi agar pasien dapat mendapatkan kualitas hidup yang baik
Terapi
menjaga kebersihan rongga mulut, menghindari stres berkumur-kumur menggunakan air garam
hangat atau obat kumur. konsumsi makanan kaya serat seperti sayur
dan buah yang mengandung vitamin C, B12, dan mengandung zat besi.
Tindakan pencegahan
Terapi Medikamentosa
Analgesik lokal: tablet hisap, misalnya Benzydamine (Tanflex,
Tantum). Tablet hisap dapat digunakan setiap 3-4 jam (maksimum 12 tablet perhari) hingga sembuh (maksimum 7 hari).
Gel oles, misalnya Lidokain, benzokain, dioleskan pada sariawan
Kortikosteroid, misalnya: triamsinolon (ketricin, kenalog in orabase), dioleskan 2-3 kali sehari sesudah makan (maksimal 5 hari)
Antiseptik: obat kumur, misalnya iodin povidon (bethadin,
septadine, molexdine), klorheksidin (minosep), heksetidin (bactidol, hexadol).
Terima kasih