SPLIT-TICKET VOTING
DALAM PILPRES 2019
Temuan Survei Nasional:16 – 26 Desember 2018
Pengantar• Sistem pemilu yang dianut oleh Indonesia meniscayakan para
pemilih untuk dapat memilih pasangan calon presiden dan wakilpresiden serta memilih wakil rakyat secara langsung dalam pemiluyang berbeda: Pilpres dan Pileg.
• Meski pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presidendicalonkan oleh partai politik, namun dalam sistem ini, sangatterbuka kemungkinan bagi pemilih untuk mendukung paslon yangberbeda dari yang dicalonkan oleh parpol yang ia dukung.
• Perilaku pemilih yang memberikan suara kepada paslon yangberbeda dari yang dicalonkan oleh parpol yang ia dukung disebutsebagai Split-Ticket Voting dalam konteks ini. Perilaku iniberkebalikan dengan apa yang diharapkan oleh parpol, yaknipemilih setia mendukung paslon yang sejalan dengan parpol yangia pilih.
• Sistem pemilu yang dianut oleh Indonesia meniscayakan parapemilih untuk dapat memilih pasangan calon presiden dan wakilpresiden serta memilih wakil rakyat secara langsung dalam pemiluyang berbeda: Pilpres dan Pileg.
• Meski pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presidendicalonkan oleh partai politik, namun dalam sistem ini, sangatterbuka kemungkinan bagi pemilih untuk mendukung paslon yangberbeda dari yang dicalonkan oleh parpol yang ia dukung.
• Perilaku pemilih yang memberikan suara kepada paslon yangberbeda dari yang dicalonkan oleh parpol yang ia dukung disebutsebagai Split-Ticket Voting dalam konteks ini. Perilaku iniberkebalikan dengan apa yang diharapkan oleh parpol, yaknipemilih setia mendukung paslon yang sejalan dengan parpol yangia pilih.
Rilis Survei Nasional 2019 | 2
Pengantar• Dari sudut pandang pemilih, Split-Ticket Voting ini menunjukkan
fleksibilitas pilihan. Pemilih dapat memilih parpol yang ia suka disatu sisi, dan memilih paslon yang ia suka apapun partaipendukungnya, di sisi lain. Namun, dari sudut pandang pesertapemilu yakni parpol dan paslon, Split-Ticket Voting dapatmengindikasikan setidaknya dua hal:1. Keberhasilan parpol untuk menjaga loyalitas pemilihnya2. Kekuatan personal paslon untuk menarik sebanyak mungkin
pemilih, bahkan dari basis parpol yang tidak mengusungnya• Karena itu, di titik ini, penting untuk mengetahui Split-Ticket
Voting jelang Pemilu 2019. Seberapa banyak pemilih yangmelakukan Split-Ticket Voting? Berasal dari basis partai pendukungpaslon manakah mereka? Bagaimana gambaran sosio-demografismereka? Kemudian, sejauh mana isu tertentu berkaitan denganSplit-Ticket Voting?
• Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan coba dijawab berdasarkantemuan survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis kali ini.
• Dari sudut pandang pemilih, Split-Ticket Voting ini menunjukkanfleksibilitas pilihan. Pemilih dapat memilih parpol yang ia suka disatu sisi, dan memilih paslon yang ia suka apapun partaipendukungnya, di sisi lain. Namun, dari sudut pandang pesertapemilu yakni parpol dan paslon, Split-Ticket Voting dapatmengindikasikan setidaknya dua hal:1. Keberhasilan parpol untuk menjaga loyalitas pemilihnya2. Kekuatan personal paslon untuk menarik sebanyak mungkin
pemilih, bahkan dari basis parpol yang tidak mengusungnya• Karena itu, di titik ini, penting untuk mengetahui Split-Ticket
Voting jelang Pemilu 2019. Seberapa banyak pemilih yangmelakukan Split-Ticket Voting? Berasal dari basis partai pendukungpaslon manakah mereka? Bagaimana gambaran sosio-demografismereka? Kemudian, sejauh mana isu tertentu berkaitan denganSplit-Ticket Voting?
• Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan coba dijawab berdasarkantemuan survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis kali ini.
Rilis Survei Nasional 2019 | 3
Metodologi• Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang
yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yangsudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketikasurvei dilakukan.
• Dari populasi itu dipilih secara random (multistage randomsampling) sebanyak 1220 responden sebagai sampel. Margin oferror dari ukuran sampel tersebut sebesar +/- 2.9% pada tingkatkepercayaan 95% (dengan asumsi simple random sampling).
• Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka olehpewawancara yang telah dilatih.
• Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara randomsebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembalimendatangi responden terpilih (spot-check). Dalam quality controltidak ditemukan kesalahan berarti.
• Waktu wawancara lapangan 16 – 26 Desember 2018.
• Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yangyang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yangsudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketikasurvei dilakukan.
• Dari populasi itu dipilih secara random (multistage randomsampling) sebanyak 1220 responden sebagai sampel. Margin oferror dari ukuran sampel tersebut sebesar +/- 2.9% pada tingkatkepercayaan 95% (dengan asumsi simple random sampling).
• Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka olehpewawancara yang telah dilatih.
• Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara randomsebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembalimendatangi responden terpilih (spot-check). Dalam quality controltidak ditemukan kesalahan berarti.
• Waktu wawancara lapangan 16 – 26 Desember 2018.
Rilis Survei Nasional 2019 | 4
Populasi desa/kelurahantingkat Nasional
Desa/kelurahan di tingkatProvinsi dipilih secara random denganjumlah proporsional
Ds 1 … Ds n
Prov 1
Ds 1 … Ds m
Prov k
… …
Flow chart penarikan sampel
Di masing-masing RT/Lingkungandipilih secara random dua KK
Di KK terpilih dipilih secara randomSatu orang yang punya hak pilihlaki-laki/perempuan
RT1 RT2 RT3 …. RT5
KK1 KK2
Laki-laki Perempuan
Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak 5RT dengan cara random
Rilis Survei Nasional 2019 | 5
Validasi SampelValidasi Sampel
PROFIL DEMOGRAFI RESPONDEN
KATEGORI SAMPEL POPULASI KATEGORI SAMPEL POPULASI
Laki-laki 50,1 50,1 Jawa 41,7 40,2
Perempuan 49,9 49,9 Sunda 15,5 15,5
Batak 3,5 3,6
Pedesaan 52,4 52,0 Madura 3,3 3,0
Perkotaan 47,6 48,0 Betawi 2,8 2,9
Minang 2,9 2,7
Islam 88,1 87,5 Bugis 3,0 2,7
Katolik/ Protestan 9,3 9,9 Lainnya 28,8 29,4
Lainnya 2,6 2,6
ETNISGENDER
DESA-KOTA
AGAMA
Rilis Survei Nasional 2019 | 7
KATEGORI SAMPEL POPULASI KATEGORI SAMPEL POPULASI
Laki-laki 50,1 50,1 Jawa 41,7 40,2
Perempuan 49,9 49,9 Sunda 15,5 15,5
Batak 3,5 3,6
Pedesaan 52,4 52,0 Madura 3,3 3,0
Perkotaan 47,6 48,0 Betawi 2,8 2,9
Minang 2,9 2,7
Islam 88,1 87,5 Bugis 3,0 2,7
Katolik/ Protestan 9,3 9,9 Lainnya 28,8 29,4
Lainnya 2,6 2,6
ETNISGENDER
DESA-KOTA
AGAMA
KATEGORI SAMPEL POPULASI KATEGORI SAMPEL POPULASI
ACEH 1,8 1,8 NTB 1,9 1,9SUMATERA UTARA 5,3 5,3 NTT 1,7 1,7SUMATERA BARAT 1,9 1,9 KALIMANTAN BARAT 1,9 1,9RIAU 2,2 2,2 KALIMANTAN TENGAH 1,0 1,0JAMBI 1,3 1,3 KALIMANTAN SELATAN 1,5 1,5SUMATERA SELATAN 3,1 3,1 KALIMANTAN TIMUR 1,3 1,3BENGKULU 0,8 0,7 SULAWESI UTARA 1,0 1,0LAMPUNG 3,2 3,2 SULAWESI TENGAH 1,0 1,0KEP. BANGKA BELITUNG 0,5 0,5 SULAWESI SELATAN 3,4 3,4KEP. RIAU 0,7 0,7 SULAWESI TENGGARA 1,0 1,0DKI JAKARTA 3,8 3,8 GORONTALO 0,4 0,4JAWA BARAT 17,5 17,6 SULAWESI BARAT 0,5 0,5JAWA TENGAH 14,5 14,5 MALUKU 0,6 0,6D.I. YOGYAKARTA 1,5 1,5 MALUKU UTARA 0,4 0,4JAWA TIMUR 16,3 16,3 PAPUA BARAT 0,4 0,4BANTEN 4,2 4,2 PAPUA 1,7 1,7BALI 1,6 1,6 KALIMANTAN UTARA 0,2 0,2
PROVINSIPROVINSI
PROFIL DEMOGRAFI RESPONDEN
KATEGORI SAMPEL POPULASI KATEGORI SAMPEL POPULASI
ACEH 1,8 1,8 NTB 1,9 1,9SUMATERA UTARA 5,3 5,3 NTT 1,7 1,7SUMATERA BARAT 1,9 1,9 KALIMANTAN BARAT 1,9 1,9RIAU 2,2 2,2 KALIMANTAN TENGAH 1,0 1,0JAMBI 1,3 1,3 KALIMANTAN SELATAN 1,5 1,5SUMATERA SELATAN 3,1 3,1 KALIMANTAN TIMUR 1,3 1,3BENGKULU 0,8 0,7 SULAWESI UTARA 1,0 1,0LAMPUNG 3,2 3,2 SULAWESI TENGAH 1,0 1,0KEP. BANGKA BELITUNG 0,5 0,5 SULAWESI SELATAN 3,4 3,4KEP. RIAU 0,7 0,7 SULAWESI TENGGARA 1,0 1,0DKI JAKARTA 3,8 3,8 GORONTALO 0,4 0,4JAWA BARAT 17,5 17,6 SULAWESI BARAT 0,5 0,5JAWA TENGAH 14,5 14,5 MALUKU 0,6 0,6D.I. YOGYAKARTA 1,5 1,5 MALUKU UTARA 0,4 0,4JAWA TIMUR 16,3 16,3 PAPUA BARAT 0,4 0,4BANTEN 4,2 4,2 PAPUA 1,7 1,7BALI 1,6 1,6 KALIMANTAN UTARA 0,2 0,2
PROVINSIPROVINSI
Rilis Survei Nasional 2019 | 8
Partai Politik &Basis Koalisi Pilpres
Partai Politik &Basis Koalisi Pilpres
Jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang ini, partai atau calon dari partai mana yang akanIbu/Bapak pilih dari daftar partai berikut ini? … (%)
Pilihan Partai (16 Partai Simulasi Surat Suara)
9,3
12,2
21,6
10,7
5,3
0,7 0,8
4,23,4
4,0
0,4
2,7
1,1
6,3
0,4 0,3
16,5
0
5
10
15
20
25
PK
B
Ger
ind
ra
PD
I-P
Go
lkar
Nas
Dem
Gar
ud
a
Ber
kary
a
PK
S
Per
ind
o
PP
P
PS
I
PA
N
Han
ura
Dem
okr
at
PB
B
PK
PI
Bel
um
mem
ilih
Rilis Survei Nasional 2019 | 10
9,3
12,2
21,6
10,7
5,3
0,7 0,8
4,23,4
4,0
0,4
2,7
1,1
6,3
0,4 0,3
16,5
0
5
10
15
20
25
PK
B
Ger
ind
ra
PD
I-P
Go
lkar
Nas
Dem
Gar
ud
a
Ber
kary
a
PK
S
Per
ind
o
PP
P
PS
I
PA
N
Han
ura
Dem
okr
at
PB
B
PK
PI
Bel
um
mem
ilih
PDIP terbesar dengan total suara 21.6%. Kemudian Gerindra 12.2%, Golkar 10.7%, PKB 9.3%,Demokrat 6.3%, NasDem 5.3%, PKS 4.2%, PPP 4%, Perindo 3.4% dan PAN 2.7%. Partai lain
masih lebih rendah dukungannya, dan sekitar 16.5% masih belum menentukan pilihan.
Basis Koalisi Partai
56,2
26,2
1,2
16,5
0
10
20
30
40
50
60
Koalisi Indonesia Kerja Koalisi Adil & Makmur Non Koalisi Non partisan
Rilis Survei Nasional 2019 | 11
56,2
26,2
1,2
16,5
0
10
20
30
40
50
60
Koalisi Indonesia Kerja Koalisi Adil & Makmur Non Koalisi Non partisan
Berdasarkan dukungan terhadap parpol, sekitar 56.2% pemilih merupakan basis koalisi partai pengusungdan pendukung pasangan Joko Widodo – KH. Ma’ruf Amin, 26.2% basis koalisi pengusung dan pendukungpasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, dan selebihnya merupakan kelompok non partisan dan basis
partai di luar koalisi pengusung dan pendukung.
Jika pemilihan diadakan ketika survei dilakukan, total suara partaidan calon dalam simulasi surat suara, PDIP terbesar dengan totalsuara 21.6%. Kemudian Gerindra 12.2%, Golkar 10.7%, PKB 9.3%,Demokrat 6.3%, NasDem 5.3%, PKS 4.2%, PPP 4%, Perindo 3.4%dan PAN 2.7%. Partai lain masih lebih rendah dukungannya, dansekitar 16.5% masih belum menentukan pilihan.
Secara total sekitar 56.2% pemilih merupakan basis koalisi partaipengusung dan pendukung pasangan Joko Widodo – KH. Ma’rufAmin, 26.2% basis koalisi pengusung dan pendukung pasanganPrabowo Subianto – Sandiaga Uno, dan selebihnya merupakankelompok non partisan dan basis partai di luar koalisi pengusung danpendukung.
Temuan
Jika pemilihan diadakan ketika survei dilakukan, total suara partaidan calon dalam simulasi surat suara, PDIP terbesar dengan totalsuara 21.6%. Kemudian Gerindra 12.2%, Golkar 10.7%, PKB 9.3%,Demokrat 6.3%, NasDem 5.3%, PKS 4.2%, PPP 4%, Perindo 3.4%dan PAN 2.7%. Partai lain masih lebih rendah dukungannya, dansekitar 16.5% masih belum menentukan pilihan.
Secara total sekitar 56.2% pemilih merupakan basis koalisi partaipengusung dan pendukung pasangan Joko Widodo – KH. Ma’rufAmin, 26.2% basis koalisi pengusung dan pendukung pasanganPrabowo Subianto – Sandiaga Uno, dan selebihnya merupakankelompok non partisan dan basis partai di luar koalisi pengusung danpendukung.
Rilis Survei Nasional 2019 | 12
Pilihan Capres-CawapresMenurut Basis Partai
Pilihan Capres-CawapresMenurut Basis Partai
Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presidendan wakil presiden di antara pasangan nama berikut ini?... (%)
Koalisi Jokowi - KH. Ma'ruf Amin
66,6
90,1
62,1 69
,6
53,7 59
,1 69,9
91,9 10
0,0
27,0
6,0
31,2
27,8
43,2
39,6
27,9
8,1
0,06,
4
3,9 6,7
2,6
3,1
1,3
2,2
0,0
0,0
0
20
40
60
80
100
PKB PDIP Golkar NasDem PPP Hanura Perindo PSI PKPI
Jokowi - KH. Ma'ruf Amin Prabowo - Sandi TT/TJ
Simulasi Dua Pasangan
Koalisi Jokowi - KH. Ma'ruf Amin
66,6
90,1
62,1 69
,6
53,7 59
,1 69,9
91,9 10
0,0
27,0
6,0
31,2
27,8
43,2
39,6
27,9
8,1
0,06,
4
3,9 6,7
2,6
3,1
1,3
2,2
0,0
0,0
0
20
40
60
80
100
PKB PDIP Golkar NasDem PPP Hanura Perindo PSI PKPI
Jokowi - KH. Ma'ruf Amin Prabowo - Sandi TT/TJ
Rilis Survei Nasional 2019 | 14
Pada kelompok partai koalisi Jokowi-KH. Ma’ruf Amin, basis PPP dan Hanura paling banyak terbelah kepadaoposisi.
Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presidendan wakil presiden di antara pasangan nama berikut ini?... (%)
Koalisi Prabowo - Sandi
14,1 21
,1 26,0
40,5
42,1
81,5
73,7
71,9
54,1
44,8
4,4
5,2
2,1 5,4 13
,1
0
20
40
60
80
100
Gerindra PKS PAN Demokrat Berkarya
Jokowi - KH. Ma'ruf Amin Prabowo - Sandi TT/TJ
Simulasi Dua Pasangan
Koalisi Prabowo - Sandi
14,1 21
,1 26,0
40,5
42,1
81,5
73,7
71,9
54,1
44,8
4,4
5,2
2,1 5,4 13
,1
0
20
40
60
80
100
Gerindra PKS PAN Demokrat Berkarya
Jokowi - KH. Ma'ruf Amin Prabowo - Sandi TT/TJ
Rilis Survei Nasional 2019 | 15
Sementara pada basis koalisi Prabowo-Sandi, terutama Demokrat dan Berkarya paling besar terbelah kepetahana.
Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presidendan wakil presiden di antara pasangan nama berikut ini?... (%)
75,9
24,1
71,8
28,2
0
20
40
60
80
100
Straight Split
Koalisi JOIN Koalisi PAS
Split Ticket Voting
75,9
24,1
71,8
28,2
0
20
40
60
80
100
Straight Split
Koalisi JOIN Koalisi PAS
Rilis Survei Nasional 2019 | 16
Pada kedua basis partai, Split-ticket voting terjadi.
Secara umum hampir tidak ada partai politik di mana basispemilihnya selalu linier dengan arah dukungan partai kepada capres-cawapres.
Pada kelompok partai koalisi pendukung Jokowi-KH. Ma’ruf Amin,PDIP paling solid mendukung capres-cawapres yang diusung. PPPdan Hanura paling banyak terbelah kepada oposisi. KemudianGolkar, PKB, NasDem dan Perindo sekitar 27-31% basisnya tidaksearah dengan arah partai. PSI dan PKPI sangat solid mendukungJokowi-KH. Ma’ruf Amin, tapi basisnya masih rendah.
Sementara pada kelompok partai koalisi pendukung Prabowo-Sandi,Demokrat dan Berkarya paling banyak terbelah mendukungpetahana, sekitar 40-42%.
Secara total, split-ticket voting terjadi pada kedua basis partaikoalisi.
Temuan
Secara umum hampir tidak ada partai politik di mana basispemilihnya selalu linier dengan arah dukungan partai kepada capres-cawapres.
Pada kelompok partai koalisi pendukung Jokowi-KH. Ma’ruf Amin,PDIP paling solid mendukung capres-cawapres yang diusung. PPPdan Hanura paling banyak terbelah kepada oposisi. KemudianGolkar, PKB, NasDem dan Perindo sekitar 27-31% basisnya tidaksearah dengan arah partai. PSI dan PKPI sangat solid mendukungJokowi-KH. Ma’ruf Amin, tapi basisnya masih rendah.
Sementara pada kelompok partai koalisi pendukung Prabowo-Sandi,Demokrat dan Berkarya paling banyak terbelah mendukungpetahana, sekitar 40-42%.
Secara total, split-ticket voting terjadi pada kedua basis partaikoalisi.
Rilis Survei Nasional 2019 | 17
Split Ticket Voting MenurutDemografi
Split Ticket Voting MenurutDemografi
MENURUT USIA
27,0
23,6 22,9 22,7
26,6 25,428,8
33,4
0
5
10
15
20
25
30
35
40
<= 28 yo(young
millennials)
29 - 38 yo(old
millennials)
39 - 48 yo(youngolder)
=> 49 yo(older)
Koalisi JOIN Koalisi PAS
MENURUT GENDER
23,025,223,8
33,4
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Laki-laki Perempuan
Koalisi JOIN Koalisi PAS
Split Ticket Voting Menurut Demografi
MENURUT USIA
27,0
23,6 22,9 22,7
26,6 25,428,8
33,4
0
5
10
15
20
25
30
35
40
<= 28 yo(young
millennials)
29 - 38 yo(old
millennials)
39 - 48 yo(youngolder)
=> 49 yo(older)
Koalisi JOIN Koalisi PAS
MENURUT GENDER
23,025,223,8
33,4
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Laki-laki Perempuan
Koalisi JOIN Koalisi PAS
Rilis Survei Nasional 2019 | 19
Berdasarkan gender dan usia, split-ticket voter cukup merata pada basis koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin (JOIN).Sementara basis partai koalisi Prabowo-Sandi (PAS) lebih banyak split pada kelompok perempuan, juga
kelompok usia yang semakin tua.
MENURUT ETNIS
15,9
41,6
28,5
40,7
18,2
23,4
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Jawa Sunda Lainnya
Koalisi JOIN Koalisi PAS
MENURUT AGAMA
27,0
4,9
27,7
40,7
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Islam Lainnya
Koalisi JOIN Koalisi PAS
Split Ticket Voting Menurut Demografi
MENURUT ETNIS
15,9
41,6
28,5
40,7
18,2
23,4
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Jawa Sunda Lainnya
Koalisi JOIN Koalisi PAS
MENURUT AGAMA
27,0
4,9
27,7
40,7
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Islam Lainnya
Koalisi JOIN Koalisi PAS
Rilis Survei Nasional 2019 | 20
Berdasarkan agama, basis JOIN sangat sedikit Split-ticket voter pada kelompok agama lainnya, sebaliknyasangat besar pada basis PAS. Berdasar etnis, koalisi JOIN paling banyak Split pada etnis Sunda, sedangkan
PAS banyak Split voter pada etnis Jawa.
MENURUT PENDAPATAN
26,0
19,921,7
30,4
25,823,2
0
5
10
15
20
25
30
35
< 2 Juta 2 Juta - < 4 Juta => 4 Juta
Koalisi JOIN Koalisi PAS
MENURUT PENDIDIKAN
24,421,4
26,024,4
39,0
25,2 25,7
17,1
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
<= SD SLTP SLTA PT
Koalisi JOIN Koalisi PAS
Split Ticket Voting Menurut Demografi
MENURUT PENDAPATAN
26,0
19,921,7
30,4
25,823,2
0
5
10
15
20
25
30
35
< 2 Juta 2 Juta - < 4 Juta => 4 Juta
Koalisi JOIN Koalisi PAS
MENURUT PENDIDIKAN
24,421,4
26,024,4
39,0
25,2 25,7
17,1
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
<= SD SLTP SLTA PT
Koalisi JOIN Koalisi PAS
Rilis Survei Nasional 2019 | 21
Berdasar pendidikan dan pendapatan, basis koalisi PAS lebih banyak terbelah pada kelompok pendidikandan pendapatan yang semakin rendah. Basis koalisi JOIN lebih solid di tiap kelompok pendapatan.
MENURUT PROFESI
23,3 23,625,8
24,5
30,9
25,427,5 27,6
0
5
10
15
20
25
30
35
Petani, buruh kasar, kerjatdk tetap, supir/ojek, PKL,
menganggur
Pegawai (PNS/swasta),wiraswasta, guru/dosen,
profesional
Ibu rumah tangga Lainnya
Koalisi JOIN Koalisi PAS
Split Ticket Voting Menurut Demografi
MENURUT PROFESI
23,3 23,625,8
24,5
30,9
25,427,5 27,6
0
5
10
15
20
25
30
35
Petani, buruh kasar, kerjatdk tetap, supir/ojek, PKL,
menganggur
Pegawai (PNS/swasta),wiraswasta, guru/dosen,
profesional
Ibu rumah tangga Lainnya
Koalisi JOIN Koalisi PAS
Rilis Survei Nasional 2019 | 22
Berdasar profesi, basis koalisi PAS lebih banyak terbelah terutama kalangan petani dan kerah biru.
MENURUT WILAYAH
23,225,2
29,2
40,6
16,7
32,0
14,4
19,9
26,2
31,7
24,722,7
20,618,3
15,4
54,9
38,9 38,1
0
10
20
30
40
50
60
Pedesaan Perkotaan Sumatera Banten DKI Jabar JatengDIY
Jatim Lainnya
Koalisi JOIN Koalisi PAS
Split Ticket Voting Menurut Wilayah
MENURUT WILAYAH
23,225,2
29,2
40,6
16,7
32,0
14,4
19,9
26,2
31,7
24,722,7
20,618,3
15,4
54,9
38,9 38,1
0
10
20
30
40
50
60
Pedesaan Perkotaan Sumatera Banten DKI Jabar JatengDIY
Jatim Lainnya
Koalisi JOIN Koalisi PAS
Rilis Survei Nasional 2019 | 23
Basis koalisi PAS lebih banyak terbelah di sekitar wilayah tengah Pulau Jawa hingga ke Timur Indonesia,terutama wilayah pedesaan. Sebaliknya basis JOIN lebih banyak terbelah di wilayah barat Pulau Jawa dan
Sumatera secara umum. Di DKI Jakarta, basis koalisi partai relatif imbang soliditasnya.
Basis koalisi partai pengusung Jokowi-KH. Ma’ruf Amin lebih banyakterbelah pada kelompok etnis non Jawa, terutama Sunda, karenalebih menonjol di sekitar Banten dan Jawa Barat.
Sementara basis koalisi Prabowo-Sandi lebih banyak terbelah padakelompok perempuan, usia semakin tua, etnis Jawa, agama nonIslam, pendidikan dan pendapatan yang semakin rendah, dipedesaan, kalangan kerah biru, dan terutama di sekitar wilayahtengah Pulau Jawa hingga Timur Indonesia.
Temuan
Basis koalisi partai pengusung Jokowi-KH. Ma’ruf Amin lebih banyakterbelah pada kelompok etnis non Jawa, terutama Sunda, karenalebih menonjol di sekitar Banten dan Jawa Barat.
Sementara basis koalisi Prabowo-Sandi lebih banyak terbelah padakelompok perempuan, usia semakin tua, etnis Jawa, agama nonIslam, pendidikan dan pendapatan yang semakin rendah, dipedesaan, kalangan kerah biru, dan terutama di sekitar wilayahtengah Pulau Jawa hingga Timur Indonesia.
Rilis Survei Nasional 2019 | 24
Split Ticket Voting MenurutAwareness Isu
Split Ticket Voting MenurutAwareness Isu
Split Ticket Voting Menurut Isu-isu Personal
MENURUT AWARENESS ISU-ISU JOKOWI
29,2
20,919,6
38,2
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Ya, tahu atau pernahdengar
Tidak tahu
Koalisi JOIN Koalisi PAS
MENURUT AWARENESS ISU PRABOWO
20,0
26,023,9
30,2
0
5
10
15
20
25
30
35
Ya, tahu atau pernahdengar
Tidak tahu
Koalisi JOIN Koalisi PAS
Rilis Survei Nasional 2019 | 26
Basis koalisi PAS lebih besar terbelah pada kelompok yang tidak tahu tentang isu personal Jokowi,sebaliknya pada basis koalisi PAS yang lebih banyak terpapar isu-isu personal Jokowi lebih solid. Sementarapada isu personal Prabowo, di kedua basis koalisi lebih solid pada kelompok yang lebih banyak terpapar isu.
MENURUT AWARENESS ISU-ISU JOKOWI
29,2
20,919,6
38,2
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Ya, tahu atau pernahdengar
Tidak tahu
Koalisi JOIN Koalisi PAS
MENURUT AWARENESS ISU PRABOWO
20,0
26,023,9
30,2
0
5
10
15
20
25
30
35
Ya, tahu atau pernahdengar
Tidak tahu
Koalisi JOIN Koalisi PAS
MENURUT DUKUNGAN AKSI DAN REUNI 212
41,4
18,9
14,4
43,7
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Mendukung Lainnya
Koalisi JOIN Koalisi PAS
Split Ticket Voting Menurut Isu 212
MENURUT AWARENESS AKSI DAN REUNI 212
23,326,026,0
38,7
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Tahu Tidak tahu
Koalisi JOIN Koalisi PAS
MENURUT DUKUNGAN AKSI DAN REUNI 212
41,4
18,9
14,4
43,7
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Mendukung Lainnya
Koalisi JOIN Koalisi PAS
Rilis Survei Nasional 2019 | 27
Pada awareness isu 212 (baik Aksi 212 maupun Reuni 212), basis koalisi JOIN lebih solid.Kecuali dalam dukungannya terhadap aksi atau reuni 212, basis koalisi koalisi Prabowo-Sandi jauh lebih
solid pada kelompok yang mendukung, sebaliknya pada sikap selain mendukung Aksi atau Reuni 212 basiskoalisi PAS jauh lebih solid.
MENURUT AWARENESS AKSI DAN REUNI 212
23,326,026,0
38,7
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Tahu Tidak tahu
Koalisi JOIN Koalisi PAS
Isu-isu personal Jokowi, yaitu gabungan dari kelompok yang tahuatau pernah dengar isu Jokowi terlahir dari orang tua non Islam, isuJokowi beretnis Cina/Tionghoa, isu Jokowi lebih memihak kelompokCina/Tionghoa, dan isu keterkaitan Jokowi dengan PKI.
Sementara isu personal Prabowo yaitu kelompok yang tahu ataupernah dengar isu keterlibatan Prabowo dalam kasus penculikanaktivis 97/98.
Pada isu-isu personal Jokowi, basis koalisi Prabowo-Sandi lebih solidpada kelompok yang lebih banyak terpapar, basis koalisi Jokowi-KH.Ma’ruf Amin sebaliknya.
Pada kelompok yang terpapar isu-isu personal Jokowi, basis koalisiPrabowo-Sandi lebih solid ketimbang basis Jokowi-KH. Ma’ruf Amin.Begitu sebaliknya pada kelompok yang tidak terpapar.
Temuan
Isu-isu personal Jokowi, yaitu gabungan dari kelompok yang tahuatau pernah dengar isu Jokowi terlahir dari orang tua non Islam, isuJokowi beretnis Cina/Tionghoa, isu Jokowi lebih memihak kelompokCina/Tionghoa, dan isu keterkaitan Jokowi dengan PKI.
Sementara isu personal Prabowo yaitu kelompok yang tahu ataupernah dengar isu keterlibatan Prabowo dalam kasus penculikanaktivis 97/98.
Pada isu-isu personal Jokowi, basis koalisi Prabowo-Sandi lebih solidpada kelompok yang lebih banyak terpapar, basis koalisi Jokowi-KH.Ma’ruf Amin sebaliknya.
Pada kelompok yang terpapar isu-isu personal Jokowi, basis koalisiPrabowo-Sandi lebih solid ketimbang basis Jokowi-KH. Ma’ruf Amin.Begitu sebaliknya pada kelompok yang tidak terpapar.
Rilis Survei Nasional 2019 | 28
Sementara pada isu personal Prabowo, di kedua basis koalisi lebihsolid pada kelompok yang lebih banyak terpapar isu, dan basiskoalisi Jokowi-KH. Ma’ruf Amin lebih solid ketimbang basis koalisiPrabowo-Sandi di tiap kelompoknya.
Isu 212 yaitu gabungan dari kelompok yang tahu tentang aksi 212pada akhir 2016 yang lalu dan kegiatan reuni akbar 212 akhir 2018yang lalu.
Pada level awareness isu 212, basis koalisi Jokowi-KH. Ma’ruf Aminlebih solid ketimbang basis koalisi Prabowo-Sandi.
Kecuali pada sikap warga terkait isu 212, pada kelompok yangmendukung basis koalisi Prabowo-Sandi jauh lebih solid ketimbangbasis koalisi Jokowi-KH. Ma’ruf Amin. Sebaliknya, pada sikap selainmendukung basis koalisi Jokowi-KH. Ma’ruf Amin jauh lebih solidketimbang basis oposisi.
Temuan
Sementara pada isu personal Prabowo, di kedua basis koalisi lebihsolid pada kelompok yang lebih banyak terpapar isu, dan basiskoalisi Jokowi-KH. Ma’ruf Amin lebih solid ketimbang basis koalisiPrabowo-Sandi di tiap kelompoknya.
Isu 212 yaitu gabungan dari kelompok yang tahu tentang aksi 212pada akhir 2016 yang lalu dan kegiatan reuni akbar 212 akhir 2018yang lalu.
Pada level awareness isu 212, basis koalisi Jokowi-KH. Ma’ruf Aminlebih solid ketimbang basis koalisi Prabowo-Sandi.
Kecuali pada sikap warga terkait isu 212, pada kelompok yangmendukung basis koalisi Prabowo-Sandi jauh lebih solid ketimbangbasis koalisi Jokowi-KH. Ma’ruf Amin. Sebaliknya, pada sikap selainmendukung basis koalisi Jokowi-KH. Ma’ruf Amin jauh lebih solidketimbang basis oposisi.
Rilis Survei Nasional 2019 | 29
KesimpulanKesimpulan
Hingga sejauh ini, PDIP masih teratas dukungannya dibandingpartai-partai lain. Total suara PDIP dalam simulasi surat suara partaisekitar 21.6%. Kemudian Gerindra 12.2%, Golkar 10.7%, PKB 9.3%,Demokrat 6.3%, NasDem 5.3%, PKS 4.2%, PPP 4%, Perindo 3.4%dan PAN 2.7%. Partai lain masih lebih rendah dukungannya, dansekitar 16.5% masih belum menentukan pilihan.
Secara total sekitar 56.2% pemilih merupakan basis koalisi partaipengusung dan pendukung pasangan Joko Widodo – KH. Ma’rufAmin, 26.2% basis koalisi pengusung dan pendukung pasanganPrabowo Subianto – Sandiaga Uno, dan selebihnya merupakankelompok non partisan dan basis partai di luar koalisi pengusung danpendukung.
Di atas kertas, pasangan petahana sangat diuntungkan menurutakumulasi basis koalisi partai karena biasanya basis pemilih partaiakan cenderung mendukung calon yang diusung oleh partainya. Tapipengalaman pemilu presiden di Indonesia, paling tidak dua pilpresterakhir, memiliki informasi berbeda.
Kesimpulan Hingga sejauh ini, PDIP masih teratas dukungannya dibanding
partai-partai lain. Total suara PDIP dalam simulasi surat suara partaisekitar 21.6%. Kemudian Gerindra 12.2%, Golkar 10.7%, PKB 9.3%,Demokrat 6.3%, NasDem 5.3%, PKS 4.2%, PPP 4%, Perindo 3.4%dan PAN 2.7%. Partai lain masih lebih rendah dukungannya, dansekitar 16.5% masih belum menentukan pilihan.
Secara total sekitar 56.2% pemilih merupakan basis koalisi partaipengusung dan pendukung pasangan Joko Widodo – KH. Ma’rufAmin, 26.2% basis koalisi pengusung dan pendukung pasanganPrabowo Subianto – Sandiaga Uno, dan selebihnya merupakankelompok non partisan dan basis partai di luar koalisi pengusung danpendukung.
Di atas kertas, pasangan petahana sangat diuntungkan menurutakumulasi basis koalisi partai karena biasanya basis pemilih partaiakan cenderung mendukung calon yang diusung oleh partainya. Tapipengalaman pemilu presiden di Indonesia, paling tidak dua pilpresterakhir, memiliki informasi berbeda.
Rilis Survei Nasional 2019 | 31
Pada pilpres 2009, SBY sangat dominan dibanding dua pesaingnya.Perolehan suaranya jauh melampaui akumulasi suara partai yangmengusungnya.
Dan pilpres terakhir pada 2014, pasangan Jokowi-JK keluar sebagaipemenang meski akumulasi basis partai pengusungnya jauh lebihrendah ketimbang basis koalisi pesaingnya yang mayoritas.
Kemungkinan besar pola serupa juga akan terjadi dalam pemilu2019 mendatang, terlebih pemilihan presiden-wakil presiden danpemilihan anggota legislatif akan dilakukan serentak.
Hingga Desember 2018 yang lalu, basis koalisi Prabowo-Sandi sedikitlebih besar yang keluar dari arah dukungan partainya, sekitar28.2%. Sementara basis koalisi Jokowi-KH. Ma’ruf Amin sekitar24.1% yang tidak searah dengan arah dukungan partai.
Kesimpulan Pada pilpres 2009, SBY sangat dominan dibanding dua pesaingnya.
Perolehan suaranya jauh melampaui akumulasi suara partai yangmengusungnya.
Dan pilpres terakhir pada 2014, pasangan Jokowi-JK keluar sebagaipemenang meski akumulasi basis partai pengusungnya jauh lebihrendah ketimbang basis koalisi pesaingnya yang mayoritas.
Kemungkinan besar pola serupa juga akan terjadi dalam pemilu2019 mendatang, terlebih pemilihan presiden-wakil presiden danpemilihan anggota legislatif akan dilakukan serentak.
Hingga Desember 2018 yang lalu, basis koalisi Prabowo-Sandi sedikitlebih besar yang keluar dari arah dukungan partainya, sekitar28.2%. Sementara basis koalisi Jokowi-KH. Ma’ruf Amin sekitar24.1% yang tidak searah dengan arah dukungan partai.
Rilis Survei Nasional 2019 | 32
Pada basis koalisi Jokowi-KH. Ma’ruf Amin, PPP merupakan anggotakoalisi di mana basisnya paling banyak keluar dari jalur dukunganpartai terhadap capres-cawapres, 43.2%. Kemudian Hanura 39.6%,Golkar 31.2%, Perindo 27.9%, NasDem 27.8%, PKB 27%, PSI 8.1%dan PDIP 6%.
Sementara pada basis koalisi Prabowo-Sandi, Berkarya paling besarterbelah kepada petahana, 42.1%. Kemudian Demokrat 40.5%, PAN26%, PKS 21% dan Gerindra 14%.
Secara sosiologis, basis koalisi Prabowo-Sandi lebih banyak terbelahpada kelompok perempuan, kelompok usia yang semakin tua,kalangan kerah biru, di pedesaan, dan terutama di wilayah tengahpulau jawa hingga timur Indonesia.
Kelompok perempuan, usia semakin tua, warga pedesaan, kalangankerah biru, biasanya lebih pasif dalam masalah-masalah politik danpemerintahan.
Kesimpulan Pada basis koalisi Jokowi-KH. Ma’ruf Amin, PPP merupakan anggota
koalisi di mana basisnya paling banyak keluar dari jalur dukunganpartai terhadap capres-cawapres, 43.2%. Kemudian Hanura 39.6%,Golkar 31.2%, Perindo 27.9%, NasDem 27.8%, PKB 27%, PSI 8.1%dan PDIP 6%.
Sementara pada basis koalisi Prabowo-Sandi, Berkarya paling besarterbelah kepada petahana, 42.1%. Kemudian Demokrat 40.5%, PAN26%, PKS 21% dan Gerindra 14%.
Secara sosiologis, basis koalisi Prabowo-Sandi lebih banyak terbelahpada kelompok perempuan, kelompok usia yang semakin tua,kalangan kerah biru, di pedesaan, dan terutama di wilayah tengahpulau jawa hingga timur Indonesia.
Kelompok perempuan, usia semakin tua, warga pedesaan, kalangankerah biru, biasanya lebih pasif dalam masalah-masalah politik danpemerintahan.
Rilis Survei Nasional 2019 | 33
Sementara basis koalisi Jokowi-KH. Ma’ruf Amin lebih banyakterbelah pada kelompok etnis non jawa, terutama sunda, usiacenderung semakin muda, agama islam, kelas bawah dan terutamadi sekitar Banten, Jawa Barat dan Sumatera secara umum.
Kemudian dari sisi psikologis, paparan isu-isu personal caprestampak menunjukkan pola yang bervariasi.
Pada isu-isu personal Jokowi, basis koalisi Prabowo-Sandi lebih solidpada kelompok yang lebih banyak terpapar, basis koalisi Jokowi-KH.Ma’ruf Amin sebaliknya. Pada kelompok ini basis koalisi Prabowo-Sandi juga lebih solid ketimbang basis Jokowi-KH. Ma’ruf Amin.Begitu sebaliknya pada kelompok yang tidak terpapar.
Sementara pada isu personal Prabowo, di kedua basis koalisi lebihsolid pada kelompok yang lebih banyak terpapar isu, dan basiskoalisi Jokowi-KH. Ma’ruf Amin lebih solid ketimbang basis koalisiPrabowo-Sandi di tiap kelompoknya.
Kesimpulan Sementara basis koalisi Jokowi-KH. Ma’ruf Amin lebih banyak
terbelah pada kelompok etnis non jawa, terutama sunda, usiacenderung semakin muda, agama islam, kelas bawah dan terutamadi sekitar Banten, Jawa Barat dan Sumatera secara umum.
Kemudian dari sisi psikologis, paparan isu-isu personal caprestampak menunjukkan pola yang bervariasi.
Pada isu-isu personal Jokowi, basis koalisi Prabowo-Sandi lebih solidpada kelompok yang lebih banyak terpapar, basis koalisi Jokowi-KH.Ma’ruf Amin sebaliknya. Pada kelompok ini basis koalisi Prabowo-Sandi juga lebih solid ketimbang basis Jokowi-KH. Ma’ruf Amin.Begitu sebaliknya pada kelompok yang tidak terpapar.
Sementara pada isu personal Prabowo, di kedua basis koalisi lebihsolid pada kelompok yang lebih banyak terpapar isu, dan basiskoalisi Jokowi-KH. Ma’ruf Amin lebih solid ketimbang basis koalisiPrabowo-Sandi di tiap kelompoknya.
Rilis Survei Nasional 2019 | 34
Terakhir, isu tentang gerakan 212. Pada level awareness, keduabasis koalisi tampak lebih solid pada kelompok yang lebih awaredengan isu. Namun pada sikap warga basis koalisi terkaitpengetahuan tentang isu tersebut, pembelahan sangat besar terjadi.Pada kelompok yang mendukung basis koalisi Jokowi-KH. Ma’rufAmin sangat besar keluar dari jalur partai, sementara pada kelompokyang selain mendukung basis koalisi Prabowo-Sandi sangat besarkeluar jalur partai.
Oleh karena itu, secara politis split-ticket voting adalah fakta yangterjadi dalam pemilu di Indonesia. Namun demikian kita bisa melihatbahwa faktor-faktor sosiologis, psikologis dan ideologis yangmenyertai munculnya split-ticket voting ini.
Kesimpulan Terakhir, isu tentang gerakan 212. Pada level awareness, kedua
basis koalisi tampak lebih solid pada kelompok yang lebih awaredengan isu. Namun pada sikap warga basis koalisi terkaitpengetahuan tentang isu tersebut, pembelahan sangat besar terjadi.Pada kelompok yang mendukung basis koalisi Jokowi-KH. Ma’rufAmin sangat besar keluar dari jalur partai, sementara pada kelompokyang selain mendukung basis koalisi Prabowo-Sandi sangat besarkeluar jalur partai.
Oleh karena itu, secara politis split-ticket voting adalah fakta yangterjadi dalam pemilu di Indonesia. Namun demikian kita bisa melihatbahwa faktor-faktor sosiologis, psikologis dan ideologis yangmenyertai munculnya split-ticket voting ini.
Rilis Survei Nasional 2019 | 35