Download - Soal Ujian Prostho UNSRI 2015
1. Sindroma Kombinasi
Adalah perubahan kerusakan oral yang spesifik yang sering terlihat pada pasien yang menggunakan GTP rahang atas dan GTSL RB dengan perluasan distal (Kennedy klas 1).5 tanda atau gejala:1. Kehilangan tulang dari linggir maksila anterior
2. Pertumbuhan yang berlebih dari tuberositas
3. Hiperplasia papila pada palatum keras
4. Ekstrusi gigi-gigi anterior rahang bawah
5. Kehilangan tulang di bawah landasan gigi tiruan SebagianPathogenesis:1. Pasien lebih banyak menggunakan gigi ant RB2. Peningkatan resorpsi linggir anterior RA dan hiperplasia
3. Bidang oklusal miring ke anterior atas dan ke posterior bawah karena kurangnya dukungan anterior
4. Sayap labial mengiritasi vestibulum labial dan menyebabkan epulis fissuratum5. Pertumbuhan fibrous pada daerah posterior di tuberositas maksila6. Perubahan bidang oklusal membuat resorpsi linggir posterior RB
7. Kesalahan oklusi anterior menyebabkan supra-erupsi gigi asli anterior RB dan mengurangi dukungan periodontal gigi anterior
8. Penurunan dimensi vertikal, retensi dan stabilitas
9. Estetik menjadi buruk
10. Posisi rb lebih ke anterior.
2. Teknik pencetakan flabby dan seluruh teknik pencetakan
jaringan flabby merupakan respon dari jaringan ikat yang mengalami hiperplasia yang awalnya diakibatkan oleh trauma atau luka yang tidak dapat ditoleransi yang terjadi pada residual ridge. Makin tebal jaringan hiperplastik yang terbentuk, makin besar pula derajat flabby mukosa.
Etiologi flabby mukosa adalah kompleks, yaitu: (Boucher)1. Perubahan socket tulang alveolar pasca pencabutan
2. Trauma pemakaian gigi tiruan
3. Penurunan sisa alveolar secara bertahap
4. Perubahan dalam profil jaringan lunak dan fungsi sendi temporomandibula
5. Perubahan dalam perbandingan relatif dari kedua rahang.
6. Kebiasaan-kebiasaan dan lamanya pemakaian gigi tiruan
7. Berbagai tekanan yang menyimpang dan berlebihan
Teknik cetakan menurut Kawabe dibagi atas 2 tahap yaitu:
1. Teknik pencetakan anatomis atau preliminary impression.
menggunakan teknik mukostatis atau non pressure impression. Bentuk dan ukuran sendok cetak yang
digunakan adalah sendok cetak yang berukuran tidak terlalu besar ( tidak sama dengan sendok cetak
untuk rahang yang edentulous), dengan dua ketebalan lilin sebagai tissue stop yang terletak pada sendok
cetak untuk mendapatkan kestabilan. Bahan cetak alginat diletakkan menyeluruh mencakup labiolingual
lingir flabby, dan sendok cetak beserta alginat tersebut diletakkan pada lingir dengan hati-hati.
Terbentuklah cetakan yang bersifat mukostatik dan digunakan sebagai model studi. Pencetakan dipakai
teknik mencetak mukostatik yaitu teknik yang tidak mengubah bentuk jaringan. Sebab bila menggunakan
teknik mukopressure dapat terjadi distorsi pada jaringan fibrosa saat dicetak.
2. Teknik pencetakan fisiologis atau secondary impression.
Pada pencetakan fisiologis ini menggunakan teknik selective pressure impression. Model studi yang dibuat
dengan teknik pencetakan mukostatik tadi, daerah lingir flabby ditutupi dengan tiga lapis landasan lilin.
Sendok cetak yang mengenai lingir yang flabby dibuat lubang-lubang agar bahan cetak yang berlebihan
dapat mengalir keluar dengan bebas. Dimana sendok cetak dapat menutupi daerah mukosa yang stabil.
Bahan cetak silicone rubber disemprotkan menyeluruh pada labiolingual lingir flabby, kemudian sendok
cetak dengan bahan cetak silicone rubber
diletakkan perlahan-lahan pada lingir flabby dan tekanan hanya diaplikasikan pada daerah yang stabil juga
sekalian membentuk cetakan fungsional yaitu menekan hanya pada bagian posterior juga membentuk
border molding. Prosedur ini memungkinkan untuk membuat keduanya yaitu cetakan yang bersifat
mukostatik untuk lingir yang flabby dan cetakan yang mengunakan tekanan untuk mukosa yang stabil.
Teknik pencetakan ini memungkinkan untuk mendapatkan retensi yang baik pada gigi tiruan.3. Bahan cetak
4. Anatomi Landmark
Rahang atas: frenulum labialis, vestibulum labialis, frenulum bukalis, vestibulum bukalis, hamular norch (celah antara pterygoid hamulus dan tuberositas), post palatal seal, sutura mediana, ruhgae palatina, papilla insisivum, proc.alveolaris, tub.maksila, hamulus.Rahang bawah: frenulum labialis, vestibulum labialis, vestibulum bukalis, frenulum lingualis, buccal shelf area, retromolar pad, sulkus alveolingualis.
5. Dynamic Impression
Cetakan dinamis merupakan cetakan fungsional yang mencatat gerakan fungsional otot pasien dan perlekatan otot. Cetakan dinamis yang menentukan ukuran dan bentuk jaringan mulut bergerak menggunakan bahan cetak plastis. Perbedaan antara cetakan dinamis dan metode cetakan lain yaitu sebagai berikut. Metode lain menekankan pada pencetakan jaringan mulut pada keadaan statis, aktif sebagian dan tertekan menurut konsep cetakan (teknik mukostatik, tekanan penuh, tekanan selektif) dan merupakan teknik pencetakan satu tahap yang menggunakan border molding dan lubang sendok cetak. Sebaliknya, cetakan dinamis merupakan cetakan fungsional yang mencetak gerakan fungsional otot pasien dan perlekatan otot.6. Penetuan DV dan relasi sentris pada bilateral freeend
-DV fisiologisFacial measurement, buat 2 titik, 1 di RA dan 1 di RB (midline garis muka).Tanpa galangan gigit dalam mulut pasien disuruh membasahi bibir, menelan, dan menutup mulut dalam keadaan istirahat, kemudian ukur kedua titik tersebut dan dicatat.Dengan galangan gigit hasil harus sama dengan tanpa galangan gigit, jika masih terlalu tinggi yang dikurangi adalah RB, galangan RA dikurangi jika terdapat kesulitan pada penyusunan gigi- DV oklusalSetelah DV fisiologis didapat maka galangan gigit RB dikurangi 2-4 mm untuk free way space. Menentukan DV oklusal harus mencoba galangan gigi untuk mencari kesejajaran bidang anterior dan posterior. Penyusunan gigi anterior dengan oklusal bite plane sejajar garis interpupil (horizontal). Untuk bagian posterior harus sejajar dengan garis tragus ke ala nasi.
- RSSwallowing method, pasien membuka mulut kemudian menutup mulut sambil menelan dilakukan berkali.
7. Jaket
1. Proksimal 1,5 mm short needle, konvergen 60 ke oklusal.2. Insisal 2 mm flat end tapered
3. Labial 1,5mm round end tapered
4. Palatal 0.5 mm, straight silindrical
5. Servikal.
8. Abrasi, Afraksi, atrisi, erosi
Abrasi: ausnya jaringan gigi atau suatu restorasi yg bukan disebabkan oleh berkontaknya gigi, misalnya karena penyikatan gigi yg tidak benar.
Abfraksi: kerusakan permukaan gigi pada daerah servikal akibat tekanan tensile dan kompresif selama gigi mengalami flexure atau melengkung.
Atrisi: kerusakan pada permukaan oklusal gigi atau restorasi akibat kontak antar gigi selama pengunyahan atau karena adanya parafungsi/kelainan fungsi, seperti bruksism.
Erosi: hilangnya jaringan keras gigi yg progresif karena proses kimia tanpa campur tangan bakteri.
9. Overdenture
10. Beda fraktur email dan atrisi
Klasifikasi fraktur menurut Ellis:
Kelas 1 : Fraktur mahkota sederhana yang hanya melibatkan jaringan email.
Kelas 2 : Fraktur mahkota yang lebih luas yang telah melibatkan jaringan dentin tetapi belum melibatkan pulpa.
Kelas 3:Fraktur mahkota gigi yang melibatkan jaringan dentin dan menyebabkan terbukanya pulpa.
Kelas 4: Trauma pada gigi yang menyebabkan gigi menjadi non vital dengan atau tanpa kehilangan struktur mahkota.
Kelas 5 : Trauma pada gigi yang menyebabkan kehilangan gigi atau avulsi.
Kelas 6 : Fraktur akar dengan atau tanpa kehilangan struktur mahkota.
Kelas 7 : $erubahan posisi atau Displacement Gigi.
Kelas 8 : Kerusakan gigi akibat trauma atau benturan pada gigi yang menyebabkan fraktur mahkota yang besar tetapi gigi tetap pada tempatnya dan akar tidak mengalami perubahan.
Kelas 9: kerusakan pada gigi sulung akibat trauma pada gigi depan.11. Ruang retromylohioid, mylohyoid ridge, dan sulkus lingualis
12. Indikasi kontraindikasi implan13. Endo
14. Penyebab diastem sentral
Ukuran gigi insisivus lateral kecil, rotasi gigi insisivus, perlekatan frenulum abnormal, gigi supernumerary di median line, kehilangan gigi insisivum lateral secara kongenital, diastem pd saat pertumbuhan normal, penutupan median line tdk sempurna.
15. Beda Hipertropi dan hiperplasi
Hipertrofi: keadaan organ atau bagian organ yg menjadi besar secara simetris, tanpa ada faktor patologis, sering kali disebabkan oleh meningkatnya tuntutan kerja sel yg ada.
Hiperplasi: perkembangan yg berlebihan dari jaringan disebabkan oleh peningkatan produksi sel-selnya.16. GTC
Ilmu yg mempelajari perawatan untuk merestorasi atau menggantikan sebagian/seluruh gigi asli yg rusak/hilang dgn suatu restorasi berupa mahkota tiruan atau gigi tiruan jembatan yang dilekatkan secara permanen didalam mulut.MACAMNYA :1. Mahkota Tiruan (Artificial Crown): restorasi yg menggantikan sebagian atau seluruh bagian jaringan mahkota gigiYg sdh rusak/hilang, dipasang scr permanen dgn semen. Full veneer, partial veneer, dowel.2. Gigi tiruan jembatan (Bridge Work) : Adalah restorasi(gigi tiruan) yg menggantikan kehilangan satu atau lebih gigi asli, yg terbatas dan tertentu, yg dilekatkan secara permanen dengan semen serta didukung sepenuhnya oleh satu atau lebih gigi atau akar gigi yg telah dipersiapkan17. Cetak Closed and open mouth
18. Penyebab eksostosis
Exostosis merupakan pertumbuhan benigna jaringan tulang yang menonjol keluar dari permukaan tulang. penyebab exostosis ini belum diketahui tetapi pada beberapa orang diturunkan secara autosomal dominan. Selain itu, exostosis juga dapat disebabkan oleh peradangan kronik, tekanan yang tetap pada tulang atau pembentukan tumor.
19. Free end GTSL
20. Cengkram sesuai kasus21. TMJ buka tutup mulut
22. Buccal shelf area
Adalah area diantara frenulum bukalis dan anterior border of masseter. 23. Otot dan letaknya
24. Cara cek clicking
Pemeriksaan dengan cara palpasi sisi kanan dan kiri pada dilakukan pada sendi dan otot pada wajah dan daerah kepala. Pemeriksaan pergerakan Range of Motion dilakukan dengan pembukaan mulut secara maksimal, pergerakan dari TMJ normalnya lembut tanpa bunyi atau nyeri. Auskultasi. Ct scaN. 25. Tipe - tipe Elastomer
26. Arah resorpsi
Ra: ke mid line dan k e posterior. RB: ke lateral dan k e anterior.
27. Valplast
fleksible denture adalah gigi tiruan lepasan dengan bahan nylon thermoplastic.
Indikasi pemakaian GTSL umumnya. Contohnya pada pasien yang tidak dapat dibuatkan bridge tetapi memprioritaskan penampilan atau estetik, keuangan pasien yang terbatas. Dapat juga digunakan pada veneer kosmetik untuk menutupi resesi gingiva. pasien alergi terhadap akrilik. pasien rentan terhadap patahnya gigi tiruan.
Kontra Indikasi bila ada torus mandibula atau maksila serta bentuk ridge yang knife edge pada bilateral free-end, flat ridge, deep overbite (4 mm atau lebih) dimana gigi anterior dapat menghalangi dalam pergerakan-pergerakan yang tidak teratur, juga tidak dianjurkan pada penggunaan immediate, OH buruk, kelainan periodontal, diabet tdk terkontrol.28. Putty and Wash
29. Dislokasi mandibular
30. Perawatan epulis dan flabby mana yang harus dibedah
Secara umum, epulis disebabkan oleh iritasi kronis dan gangguan hormonal. Maka perawatannya dapat berupa menghilangkan factor iritan/penyebab, kuretase, hingga eksisi. Flabby yg hrs dibedah yaitu flabby yg ekstrem.31. Konsep oklusi
1. Konsep Oklusi Bulat (Spherical) : (Monson) Inklinasi anteroposterior dan mesiodistal dari gigi artifisial harus disusun secara harmonis dengan permukaan yang bulat. (Mengacu pada teori spherical di artikulator).
2. Konsep Oklusi Organik
Bentuk gigi diubah untuk mendapatkan bonjol yang cocok bagi pasien. Pergerakan kondilus menentukan arah dari ridge dan groove pada gigi Pergerakan mandibula akan menentukan tinggi bonjol, fossa, kedalaman fissure, dan kecekungan (konkavitas) dari permukaan lingual
3. Konsep Oklusi Neutrosentrik Bidang oklusi harus datar dan sejajar dengan alveolar ridge yang tersisa. Konsep ini mirip dengan oklusi monoplane yang digunakan untuk menyusun gigi non-anatomis. Istilah neutrosentrik ( oklusi yang menghilangkan inklinasi anteroposterior dan bukolingual sehingga gaya-gaya akan langsung mengarah pada gigi posterior.32. Pergerakan mandibular ada berapa, sebutkan dan jelaskan satu per satu otot - otot yang bekerja
33. Cara pencetakan untuk GTP GTSL dan GTC
34. Batas basis dibagian posterior
RA; Hamular notch, fovea palatina, pps, tub.maksila, RB: retro.pad, sulkus alveolingualis, ruang retromiohyoid, mylohyoid ridge.35. Macam macam GT a. Frame denture b. acrlilyc denture
36. Kasus bilateral freeend, alternative perawatan
37. GT dengan perluasan distal itu apa
GT lepasan dengan didukung oleh gigi dan tooth tissue borne
38. Kelainan TMJ dan jelaskan
39. Macam macam implant
40. Artikulasi HANAU dan penerapannya pada model studi41. Hanau pada GTP