Download - Skuamous Sel Karsinoma
SKUAMOUS SEL KARSINOMA
I. PENDAHULUAN
Karsinoma sel skuamosa adalah suatu proliferasi ganas dari supra basal
keratinosit epidermis yang merupakan tipe sel epidermis yang paling banyak dan
merupakan salah satu dari kanker kulit yang sering dijumpai setelah basalioma.(1),(2)
Karsinoma sel skuamosa merupakan suatu penyakit yang luas dimulai dari
yang paling mudah diatasi, invasif superfisial hingga infiltrasi, tumor metastasis yang
dapat menyebabkan kematian(1)
Sebagian besar informasi mengenai kanker kulit nonmelanoma dilaporkan
dalam Literatur AS mengenai orang dengan kulit berwarna berfokus pada kejadian
penyakit terutama pada populasi Afrika-Amerika (AA). Informasi ini dilaporkan
dalam konteks laporan kasus atau studi insiden dari kelompok-kelompok kecil.
Informasi mengenai kejadian kanker kulit nonmelanoma pada kelompok etnis
lainnya, termasuk penduduk asli Amerika, Asia, dan Hispanik, adalah jarang.(3)
Insidens yang jelas mengenai kejadian karsinoma sel basal maupun karsinoma
sel skuamosa tidak diketahui, hal ini karena penyakit keganasan pada kulit tidak
didokumentasikan secara umum oleh National Cancer Institute atau beberapa register
kanker.(1)
II. EPIDEMOLOGI
Karsinoma sel skuamous kutaneus merupakan bentuk kanker kulit non
melanoma terbanyak kedua yang sering ditemukan setelah basal sel karsinoma.,
terhitung sebanyak 20% dari keganasan kutaneus dan 90% kanker yang menempati
kepala dan leher.(3)
Karsinoma sel skuamous lebih sering dijumpai pada orang kulit putih
daripada orang kulit berwarna dan lebih banyak dijumpai pada laki-laki daripada
wanita terutama pada usia 40-50 tahun. Insiden meninggi seiring dengan
pertambahan usia..(2)
1
III. ETIOLOGI
Seperti pada umunya kanker yang lain, penyebab kanker kulit ini juga belum
diketahui secara pasti. Terdapat banyak faktor yang dapat menyeabkan pertumbuhan
karsinoma sel skuamosa pada kulit, yaitu faktor sinar matahari, arsen, hidrokarbon,
suhu, radiasi kronis. (2)
Radiasi ultraviolet B merupakan factor etiologi yang sangat penting. Faktor-
fakor yang kurang penting meliputi terapi radiasi, terbakar sebelumnya, arsenik, tar
batu bara; karsinogen industry, imunosupresi, infeksi human papylloma virus, dan
lesi inflamasi, ulkus lama. Penerima organ transplant khususnya pada orang yang
cenderung berkembangnya tumor ini. Kasus yang sangat fatal telah dilaporkan di
Australia menunjukkan bahwa sinar matahari juga berefek pada system imun
kutaneus yang berperan penting pada pembentukan agresif tumor ini. Infeksi human
papylloma virus sering ditemukan pada pasien imunosupresan.(1),(4)
IV. GAMBARAN KLINIS
Karsinoma sel skuamosa in situ (penyakit Bowen)
Gambar 1. Bowen disease pada lengan seorang Afrika(3)
Penyakit bowen merupakan suatu karsinoma sel skuamosa yang terbatas pada
epidermis, dan sering didapatkan pada usia lanjut. Perubahan invasive dapat terjadi
tetapi jarang. Biasanya berupa sebuah bercak merah yang soliter dan berskuama di
2
kulit, meskipun dapat juga timbul pada beberapa tempat sekaligus; Penyakit bowen
merupakan penyakit yang asimptomatik.(5)
Karsinoma sel skuamosa invasif
Karsinoma sel skuamosa bersifat invasive secara local, dan kemungkinan
terjadi metastases ke kelenjar limfe regional dan tempat yang jauh. Gambaran klinis
sangat bervariasi yang kha sadalah (1) tumor keratotik; (2) masa polipoid yang
tumbuh dengan cepat; (3) ulkus kulit.(5)
Gambar 2. Karsinoma sel skuamosa yang bermetastasis(1)
Predileksi
Kebanyakan karsinoma sel skuamosa terlihat pada area yang terekspos
langsung matahari, seperti kepala bagian frontal, muka, kulit kepala, leher dan tangan
bagian punggung. Bagian mera hterang di bawah lidaha dalahtempat lain yang sering
ditemukan.(4)
Gambar 3. (A) Karsinoma sel skuamosa ulseratif pada dagu. (B). Karsinoma sel skuamosa nodular
pada dahi. (C). Karsinoma sel skuamosa pada bibir bawah(1)
V. HISTOPATOLOGI
3
A B C
Secara histopatologis karsinoma sel skuamosa terdiri dari massa yang
irregular dari sel-sel epidermis yang berprolifaerasi dan menginvasi ke dermis.
Karsinoma sel skuamosa yang berdiferensiasi baik menunjukan keratinisasi yang
cepat dari lapisan sel skuamosa. Sel-sel tumor tersusun secara fokal dan konsentris
disertai massa keratin, sehingga terbentuklah mutiara tanduk (horn pearls) yang khas
pada karsinoma sel skuamosa berdiferensiasi baik.(2)
Pada karsinoma sel skuamosa berdifrensiasi menunjukan keratinisasi yang
terbatas atau kurangsel-sel atipik dengan gambaran mitosis yang abnormal. Tidak
dijumpai intercelluler bridge.(2)
(A) (B)
Gambar 4.A. Karsinoma Sel Skuamosa Low-power magnification menunjukankan invasif . B.
Karsinoma Sel Skuamosa menunjukan keratinosit atipikal dan fokus kertainisasi(6)
VI. DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis klinis didasarkan dari temuan dermatopathologic. Diagnosis
banding termasuk semua yang memiliki effloresensi yang serupa. Plak berwarna
merah muda merupakan salah satu effloresensi yang memiliki diagnosis banding
nummular eczema, psoriasis, dan veruka vulgaris.(6)
a. Numular ekzema (Dermatitis numular)
Nummular (berarti "koin berbentuk") dermatitis adalah salah satu bentuk
eksema. Dermatitis nummular ditandai dengan bentuk bulat hingga lonjong, plak
eritematosa, dan paling sering ditemukan pada lengan dan kaki. Lesi sering diawali
4
dengan papula, yang kemudian bergabung menjadi plak dengan skala. Awal lesi
dermatitis nummular dapat dipenuhi dengan vesikel yang berisi eksudat serosa. Lesi
biasanya sangat gatal. (7)
Gambar 5. Dermatitis numular(7)
b. Veruka vulgaris
Veruka vulgaris adalah papiloma keratotik dari epidermis yang terjadi paling
sering pada usia muda sebagai akibat dari infeksi lokal oleh human papillomavirus,
biasanya tipe 2 dan 4, lesinya berupa papul verukosa, hiperkeratosis, parakeratosis,
hypergranulosis.(1)
Gambar 6. Nodul hiperkeratotik pada bibir bawah1
c. Psoriasis
Psoriasis adalah gangguan kulit yang umum dan kronis. Plak psoriasis adalah
tipe yang paling umum dari psoriasis dan ditandai oleh kulit merah ditutupi dengan
sisik keperakan dan peradangan. Bercak melingkar untuk berbentuk oval plak merah
yang gatal atau terbakar khas psoriasis plak. Patch biasanya ditemukan pada lengan,
kaki, batang, atau kulit kepala tetapi dapat ditemukan pada setiap bagian dari kulit.
Daerah yang paling khas adalah lutut dan siku.(1)
5
Gambar 7. Psoriasis kronik pada tempat tipikal psoriasis(1)
V. PENATALAKSANAAN
Pengobatan tergantung pada ukuran, kedalaman, dan lokasi karsinoma sel
skuamosa, dapat diobati dengan obat topikal, kuretase dan electrodessication,
pembedahan, atau terapi radiasi.(8)
Obat topikal yang umum untuk pengobatan kondisi pra-kanker atau
karsinoma sel skuamosa kulit dangkal termasuk Imiquimod.(8)
Cryosurgery merupakan teknik yang dilakukan tanpa memotong atau anestesi.
Nitrogen cair diterapkan pada tumor dengan aplikator berujung kapas atau alat
semprot. Tumor kemudian menjadi kering dan berkerak dan jatuh. Prosedur ini
diulang sampai kanker itu hilang. Efek samping dapat mencakup kemerahan
sementara, pembengkakan, atau hilangnya pigmen.(8)
Operasi laser sering digunakan untuk kanker pada bibir, wajah, atau kulit
kepala karena perawatan ini menyediakan ahli bedah dengan kontrol yang lebih besar
kedalaman kulit yang akan dihapus. Sering digunakan sebagai terapi sekunder setelah
pilihan pertama tidak berhasil, pilihan ini memiliki risiko sedikit lebih tinggi dari
jaringan parut atau kehilangan pigmen.(8)
Terapi radiasi menggunakan energi tinggi, menunjuk sinar X untuk
membunuh sel kanker. Jenis pengobatan diarahkan pada bidang tertentu. Hal ini dapat
digunakan untuk mengobati tumor kecil, meminimalkan kerusakan pada sel-sel
6
normal atau jaringan sekitar tumor, atau dapat digunakan untuk menghancurkan sel
kanker yang tetap setelah operasi.(8)
Terapi photodynamic paling baik digunakan pada kanker pada wajah dan
kulit kepala atau jika individu memiliki beberapa keganasan. Seorang dokter
menerapkan pengobatan topikal yang diaktifkan oleh cahaya yang kuat. Perawatan
menghancurkan kanker sementara hemat jaringan di sekitarnya.(8)
VI. PROGNOSIS
Mayoritas karsinoma sel skuamousa agresif hanya secara local dan diobati
dengan beberapa modalitas yang berbeda. Karsinoma sel skuamosa berkembang pada
pasien yang imunokompromise (meliputi yang terinfeksi dengan human
immunodeficiency virus), biasanya agresif. Tumor dengan invasi yang dalam,
diferensiasi buruk, invasi perineural dangan gambaran akantolisis lebih sering untuk
rekuren atau metastasis. Pembedahan yang terbatas pada margin merupakan factor
resiko lain untuk rekuren.(9),(10)
Pada aspek klinik dimana karsinoma sel skuamosa berkembang juga
mempengaruhi resiko metastase. Tumor berkembang pada kulit yang rusak terpapar
matahari mempunyai resiko yang lebih rendah, sebesar 0,5% atau kurang, sedangkan
untuk tumor yang berkembang pada kulit yang tidak terekspos matahari, resikonya
sebesar 2-3%. Risiko lebih meningkat untuk tumor yang berkembang pada penyakit
bowen, bibir, vulva, perineal dan kulit. Prognosis ketebalan Tumor bervariasi.
Karsinoma sel skuamosa dengan ketebalan kurang dari dua mm jarang bermetastasis.
Sedangkan tumor dengan ketebalan antara 2 dan 5 mm beresiko intermediate (sekitar
5%). Tumor dengan ketebalan lebih besar dari 5 mm mempunyai resiko metastasis
sekitar 20%. Tumor dengan diameter lebih dari 2 cm lebih sering untuk rekurendan
metastasis daripada lesi yang lebih kecil.(9),(10)
DAFTAR PUSTAKA
7
1. Wolff K, Goldsmith LA, Kats\z SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ.
Squamous Cell Carcinoma. In: Grossman D, Leffell DJ, editors. Fitzpatrick's
Dermatology n General Medicine. USA: McGraw Hill; 2008. p. 1028-36.
2. Patogi D. Karsinoma Sel Skuamosa. USU. 2008:1-5. Epub 2008.
3. Kelly AP, Taylor SC. Squamous Cell Carcinoma. In: Garrett AB, editor.
Dermatology for Skin of Color. USA: McGraw Hill; 2009. p. 291-5.
4. D W. Squamous Cell Carcinoma, Pathology and Genetics Skin Tumour.
WHO: Lyon IARCPress; 2006. p. 20-5.
5. Buxton PK. ABC Of Dermatology, Fourth Edition. London: BMJ Books;
2003. p. 62.
6. Wolff K, Johnson RA, Suurmond D. Fitzpatrick's Color Atlas & Synopsis of
Clinical Dermatology. USA: McGraw Hill; 2005.
7. Miller JL. Nummular Dermatitis2011 [cited June 2012. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1123605-overview.
8. Anonim. Skin Cancer Squamous Cell Carcinoma2011 [cited June 2012.
Available from: http://www.cap.org/
9. M M. Head and Neck Cutaneous Squamous Cell Carcinoma2012 [cited June
2012. Available from: http://emedicine.com/overview1965430.
10. Juanda A, Hamzah M, Aisah S. Tumor Kulit. In: Rata IGAK, editor. Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Kelima. Jakarta: FKUI; 2007. p. 236-7.
8
Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
CREEPING ERUPTION
9
Disusun Oleh:
Indah Permatasari K.
C111 05 025
Pembimbing :
dr. ShintaNoviantiBarnas
Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik
Pada Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
Makassar
2012
1.
10