PENGARUH PELAKSANAAN MOVING CLASS
TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
SISWA KELAS VIII DI SMP ISLAM HIDAYATULLAH
SEMARANG TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata (S.1) dalam
Imu Pendidikan Islam
Oleh :
NAILUL IFADHOH
NIM. 073311032
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nailul Ifadhoh
NIM : 073311032
Jurusan / Program Studi : Kependidikan Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian / karya saya
sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 05 Desember 2011
Saya yang menyatakan,
Nailul Ifadhoh
NIM. 073311032
iv
NOTA PEMBIMBING Semarang, 05 Desember 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum wr. wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : PENGARUH PELAKSANAAN MOVING CLASS TERHADAP
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP ISLAM
HIDAYATULLAH SEMARANG
Nama : Nailul Ifadhoh
NIM : 073311032
Jurusan : Kependidikan Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasah.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Pembimbing I
Fatkurroji, M.Pd
NIP: 19771130 200701 1 032
v
NOTA PEMBIMBING Semarang, 05 Desember 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum wr. wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : PENGARUH PELAKSANAAN MOVING CLASS TERHADAP
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP ISLAM
HIDAYATULLAH SEMARANG
Nama : Nailul Ifadhoh
NIM : 073311032
Jurusan : Kependidikan Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasah.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Pembimbing II
Drs. Sugeng Ristiyanto, M.Ag
NIP: 196650819200302 1 001
vi
ABSTRAK
Judul : Pengaruh Pelaksanaan Moving Class terhadap Peningkatan
Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII di SMP Islam Hidayatullah
Semarang Tahun Ajaran 2011/2012
Penulis : Nailul Ifadhoh
Nim : 073311032
Skripsi ini membahas pengaruh pelaksanaan moving class terhadap
peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP Islam Hidayatullah Semarang
tahun ajaran 2011/2012. Kajiannya dilatar belakangi oleh begitu pesatnya kemajuan
sekolah di era modern ini, setiap sekolah selalu melakukan inovasi pembelajaran
sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh dalam kelas. Kebosanan dan kejenuhan
adalah salah satu penghambat dalam proses pembelajaran. Siswa menjadi tidak
antusias dalam belajar, suasana menjadi kaku dan tidak monoton. Penerapan moving
class diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi siswa di sekolah. Dengan
adanya moving class ini, diharapkan siswa akan merubah cara belajar dari belajar
pasif menjadi belajar aktif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pelaksanaan
moving class terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP Islam
Hidayatullah Semarang tahun ajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode angket dan dokumen. Teknik
pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner atau angket untuk mendapatkan
data tentang pelaksanaan moving class (X) dan dokumentasi untuk mendapatkan data
tentang prestasi belajar siswa (Y). Penelitian ini merupakan penelitian populasi,
karena mengambil seluruh siswa kelas VIII SMP Islam Hidayatullah Semarang
dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 90 responden.
Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis regresi satu prediktor dan dua variabel yang ada yaitu variabel X
(pelaksanaan moving class) dan variabel Y (peningkatan prestasi belajar siswa).
Kemudian data penelitian dari kedua variabel tersebut diolah untuk mengetahui dan
menjawab permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Untuk mengetahui
prestasi belajar diambil dari nilai ujian tengah semester kelas VIII.
Setelah melakukan uji instrumen kemudian peneliti menyebarkan angket
untuk memperoleh data X dan Y. Selanjutnya, hasil dari perhitungan statistik dengan
koefisien korelasi dan analisis regresi, dimana terdapat korelasi yang positif antara
pelaksanaan moving class (X) terhadap peningkatan prestasi belajar siswa (Y). Hal
ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi xyr = 0,2949 > tabelr 0,207 pada taraf
signifikan 5% ini berarti signifikan. Sementara itu, perhitungan 387,8hitungF >
96,3tabelF pada taraf signifikan 5% maka dalam hal ini dapat berarti signifikan.
Penelitian ini, diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi
kegiatan belajar mengajar di sekolah khususnya di SMP Islam Hidayatullah
Semarang, terutama dalam memberi dorongan kepada siswa untuk senantiasa
meningkatkan motivasi berprestasi secara lebih memadai.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahhirohmaanirrohim
Puji dan syukur bagi Allah SWT, berkat rahmat dan ridhlo-Nya serta
limpahan rahmat, taufiq serta inayah-Nya. Dan tidak lupa pula penulis panjatkan
shalawat serta salam kepada nabi Muhammad Rasulullah SAW, yang dengan
keteladanan, keberanian dan kesabarannya membawa risalah Islamiyah yang sampai
sekarang telah mengangkat derajat manusia dan bisa kita rasakan buahnya.
Skripsi berjudul Pengaruh Pelaksanaan Moving Class terhadap
Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Islam Hidayatullah Semarang
Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan
dalam memperoleh gelar Sarjana (S.1) pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam
Negeri Walisongo Semarang.
Dengan selesainya skripsi ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini:
1. Bapak Dr. Suja’i , M.Ag selaku Dekan Fakulatas Tarbiyah Institut Agama Islam
Negeri Walisongo Semarang.
2. Bapak Dr. Musthofa Rahman, M.Ag selaku Ketua Jurusan Kependidikan Islam
Fakultas Tarbiyah.
3. Bapak Fatkurroji, M.Pd selaku Pembimbing I, dan Bapak Drs. Sugeng
Ristiyanto, M.Ag selaku Pembimbing II, yang telah meluangkan waktu dan
sumbangsih tenaga dalam membimbing dan mengarahkan kami dalam menyusun
skripsi.
4. Dosen jurusan Kependidikan Islam yang telah membekali penulis dengan
berbagai ilmu pengetahuan dan pengalaman.
5. Ibunda Rufiah dan Kakak-kakak ku (Ahmad Asrofi, Lam’ah Laelatul Muna,
Nihlatul Khaula) yang senantiasa mendo’akan dan memberikan support kepada
kami.
6. Bapak Muhmmad Nuh, S.Pd Selaku kepala sekolah SMP Islam Hidayatullah,
bapak Ali Dulkamid, S.Pd selaku waka kurikulum yang memberikan waktunya
untuk kami pergunakan dalam meneliti, dan guru di SMP Islam Hidayatullah.
viii
7. Teman-teman mahasiswa Jurusan Kependidikan Islam terutama angkatan 2007
yang senantiasa mendo’akan dan memberikan dukungannya.
8. Dan pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu yang secara
tidak langsung turut membantu penyusunan skripsi ini.
Kepada mereka semua, penulis ucapkan “jazakumullah khairan katsiran“.
Semoga amal baiknya di terima dan di lipat gandakan oleh Allah SWT. Jauh dari
pada itu penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini kurang mendekati
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan sumbangsih dari pembaca
berupa kritik dan saran yang membangun guna bisa tercapainya penyusunan karya
lain di kemudian hari. Dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis dan pembaca. Aamiin.
Semarang, 05 Desember 2011
Penulis
Nailul Ifadhoh
NIM. 073311032
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................. ii
PENGESAHAN ....................................................................................... iii
NOTA PEMBIMBING ............................................................................ iv
ABSTRAK ............................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................ vii
DAFTAR ISI .......................................................................................... ix
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ............................. 6
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka………………………………………………… 8
B. Moving Class ........................................................................ 9
1. Pengertian Moving Class ................................................ 9
2. Tujuan Moving Class........................................................ 10
3. Strategi Pelaksanaan Moving Class..................................... 12
4. Strategi Pengelolaan Moving Class..................................... 14
C. Prestasi Belajar ..................................................................... 19
1. Pengertian Belajar ........................................................... 19
2. Teori-teori Belajar............................................................... 21
3. Pengertian Prestasi Belajar……………………………….. 22
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar……... 24
D. Pengaruh pelaksanaan moving class terhadap peningkatan prestasi
belajar................................................................................... ... 30
E. Rumusan Hipotesis…………………………………………..… 31
x
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................... . 32
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... . 32
C. Populasi dan Sampel Penelitian........................................……. 32
D. Variabel dan Indikator Penelitian……………………………. 33
E. Teknik Pengumpulan Data ……………………………… ..... 34
F. Teknik Analisis Data ……………………………………...... 39
BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian .......................... 43
B. Pengujian Hipotesis .............................................................. 51
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 58
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan .............................................................................. 60
B. Saran .................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era modern ini setiap sekolah selalu melakukan inovasi pembelajaran
untuk mendasari dan mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Pembelajaran
yang dilakukan guru hendaknya dapat memberikan situasi dimana siswa dapat secara
optimal mengembangkan potensi dan intelektual masing-masing siswa. Situasi ini
dapat terwujud jika guru diberikan keleluasaan mengelola kelas sesuai karakteristik
mata pelajaran masing-masing, karakteristik siswa, dan keleluasaan melakukan
penilaian sesuai perkembangan masing-masing siswa. Di dalam kelas guru harus
melakukan berbagai inovasi dan kreatifitas pembelajaran, mengelola kelas, menata
ruang, menata alat peraga, menata tempat duduk sesuai karakteristik mata pelajaran
masing-masing dan sebagainya. Guru dapat melakukan kegiatan itu semua jika guru
diberikan kewenangan mengelola kelas sesuai mata pelajaran, maka akan dapat
memotivasi siswa dalam belajar, karena siswa tidak hanya belajar di kelas yang
monoton, tetapi siswa akan selalu mengalami berbagai pengalaman belajar pada
kelas-kelas yang selalu berubah sesuai karakteristik mata pelajaran. Di mana hal ini
dilakukan untuk menghilangkan kejenuhan atau kebosanan terhadap posisi kelas
yang itu-itu saja. Kebosanan dan kejenuhan adalah salah satu penghambat dalam
proses pembelajaran. Kebosanan dan kejenuhan menyebabkan anak didik tidak
antusias dalam belajar, suasana menjadi kaku dan tidak monoton, dan hilangnya
kehangatan emosional.1
Konsep moving class nampaknya belum banyak dilirik oleh sekolah–sekolah.
Mungkin karena penerapan konsep ini secara infrastruktur jauh lebih mahal dari
sekolah konvensional. Dalam sekolah konvensional pihak yayasan atau komite
sekolah cukup menyediakan beberapa ruang kelas satu lab komputer, tiga
laboratorium sains (fisika, kimia, biologi). Tetapi dalam moving class setiap kelas
harus dilengkapi dengan fasilitas keilmuan sesuai bidang studi. Tentu saja model ini
1Suparman S, Gaya Mengajar yang Menyenangkan Siswa, (Yogyakarta: Pinus Book Publisher,
2010), hlm. 98
2
akan banyak fasilitas yang harus disediakan per ruang. Belum lagi dari segi konsep,
penerapan moving class harus dilandasi kefasihan penguasaan Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS). Sehingga kinerja sekolah bisa teraudit secara transparan dan visi
sekolah mandiri dapat terwujud dengan elegan.
Dalam pengelolaan pengajaran dan pengelolaan kelas yang perlu diperhatikan
oleh guru adalah perbedaan anak didik pada aspek biologis, intelektual, dan
psikologis. Tinjauan pada ketiga aspek ini akan membantu dalam menentukan
pengelompokan anak didik di kelas. Interaksi edukatif yang akan terjadi juga
dipengaruhi oleh cara guru memahami perbedaan individual anak didik ini. Interaksi
yang biasanya terjadi di dalam kelas adalah interaksi antara guru dengan anak didik
dan interaksi antara anak didik dengan anak didik ketika pelajaran berlangsung.
Disini tentu saja aktifitas optimal belajar anak didik sangat menentukan kualitas
interaksi yang terjadi di dalam kelas. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar
apa pun bentuknya sangat ditentukan dari baik tidaknya program pengajaran yang
telah direncanakan dan akan mempengaruhi tujuan pembelajaran yang akan dicapai.2
Moving class merupakan sistem belajar mengajar yang bercirikan siswa yang
mendatangi guru di kelas. Konsep moving class mengacu pada pembelajaran kelas
yang berpusat pada anak untuk memberikan lingkungan yang dinamis sesuai dengan
bidang yang dipelajarinya. Dengan moving class, siswa akan belajar bervariasi dari
satu kelas ke kelas lain sesuai dengan bidang studi yang dipelajarinya.3
Banyaknya peserta didik yang dianggap lambat dan gagal menerima materi
dari guru disebabkan oleh ketidaksesuaian gaya mengajar guru dengan gaya belajar
peserta didik. Sebaliknya, jika gaya mengajar guru sesuai dengan gaya belajar
peserta didik, semua pelajaran akan terasa sangat mudah dan menyenangkan. Guru
akan merasa senang karena menganggap semua peserta didiknya cerdas dan
berpotensi untuk sukses pada jenis kecerdasan yang dimilikinya.
2Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2005), hlm. 18
3Animhadi, Mengapa Harus Menggunakan Moving Class, http :// animhadi.
Wordpress.com/2008/11/16/mengapa-harus-menggunakan-sistem-moving-class/, download pada
tanggal 3 Juni 2010
3
Terkait keberhasilan pelaksanaan moving class tahun lalu yang dapat dilihat
dari perbandingan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) tahun lalu dan KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) tahun ini, maka kepala sekolah beserta guru yang
terlibat sangat berperan penting terutama dalam meningkatkan prestasi belajar
siswanya.
Hal ini terkait dengan adanya peraturan menteri pendidikan nasional Nomor
41 tahun 2007 untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang berbunyi “Standar
proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah meliputi perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan
pengawasan proses pembelajaran”.4
Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah
harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang cukup prakarsa, kreativitas dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologi
peserta didik.5
Inti kegiatan suatu sekolah atau kelas adalah proses belajar mengajar (PBM).
Kualitas belajar siswa serta para lulusan banyak ditentukan oleh keberhasilan
pelaksanaan PBM tersebut atau dengan kata lain banyak ditentukan oleh fungsi dan
peran guru. Pada dewasa ini masih banyak permasalahan yang terkait dengan PBM.
Sering kali muncul berbagai keluhan atau kritikan para siswa, orang tua siswa
maupun guru berkaitan dengan pelaksanaan PBM tersebut.
Keluhan-keluhan seperti ketidaknyamanan siswa dalam kelas seperti: bosen
dengan ruang kelas, ngantuk, tidak faham dengan apa yang disampaikan guru,
sebenarnya tidak perlu terjadi atau setidak-tidaknya dapat diminimalisasikan, apabila
semua pihak dapat berperan, terutama guru sebagai pengelola kelas dalam fungsi
yang tepat. Sementara ini pemahaman mengenai pengelolaan kelas nampaknya
masih keliru. Seringkali pengelolaan kelas dipahami sebagai pengaturan ruangan
kelas yang berkaitan dengan sarana seperti tempat duduk, lemari buku, dan alat-alat
4Ara Hidayat, dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, (Bandung: Pustaka Educa, 2009),
hlm. 217
5Badan Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk Satuan Dasar dan Menengah, hlm. 1
4
mengajar saja. Padahal pengaturan sarana belajar mengajar di kelas hanyalah
sebagian kecil, yang terutama adalah pengkondisian kelas, artinya bagaimana
merencanakan, mengatur, melakukan berbagai kegiatan di kelas, sehingga proses
belajar mengajar dapat berjalan dan berhasil dengan baik. Pengelolaan kelas menurut
penulis adalah upaya yang dilakukan guru untuk mengkondisikan kelas dan
mengoptimalkan berbagai sumber (potensi yang ada pada diri guru, sarana dan
lingkungan belajar di kelas) yang ditujukan agar proses belajar mengajar dapat
berjalan sesuai dengan perencanaan dan tujuan.
Terkait dengan keberhasilan peserta didik kelas I yang naik kelas II tahun
lalu, guru memiliki peran yang sangat urgen sekali, terutama dalam proses belajar
mengajar. Oleh karena itu seorang guru dituntut untuk mampu mengelola kelas
dengan baik, dimana kelas merupakan tempat interaksi belajar mengajar
berlangsung, sehingga tujuan pembelajaran yang ingin dicapai akan terlaksana.
Dengan pengelolaan kelas yang baik maka peserta didik akan mendapatkan
pelayanan menurut kebutuhannya dan mencapai hasil pendidikan yang maksimal
secara efektif dan efisien.
Kemampuan mengelola kelas sering juga disebut kemampuan menguasai
kelas dalam arti seorang guru harus mampu mengontrol dan mengendalikan perilaku
para muridnya sehingga mereka terlibat aktif dalam proses belajar mengajar. Jadi
tidak akan menjadi sempurna apabila seorang guru yang menguasai materi atau
bahan ajar akan tetapi tidak bisa menciptakan kegiatan-kegiatan belajar yang
menarik dengan mampu mengatur peserta didik dan juga fasilitas yang terdapat di
dalam kelas.
Penyelenggaraan pendidikan di sekolah dilakukan melalui proses belajar
mengajar. Di dalam pelaksanaannya tidak selalu berjalan dengan baik, karena sering
terdapat hambatan. Namun hambatan itu masih dapat diatasi apabila dalam proses
belajar mengajar dilakukan dengan disiplin.
Tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran dinyatakan
dengan prestasi belajarnya. Prestasi belajar dimaksudkan sebagai tingkat
keberhasilan belajar yang dinyatakan dalam bentuk skor, setelah seseorang
5
melakukan proses belajar. Prestasi yang dicapai siswa memberikan gambaran tentang
posisi tingkat keberhasilan dirinya dibandingkan dengan siswa lain.
Untuk mengetahui bahwa seseorang telah mengalami perubahan dalam
memiliki pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap maka dapat dilihat dari prestasi
belajarnya. Prestasi belajar dapat menunjukkan tingkat keberhasilan seseorang
setelah melakukan proses belajar mengajar. Hal ini disebabkan proses belajar
mengajar merupakan hasil penilaian atas kemampuan, kecakapan, keterampilan-
keterampilan tertentu yang dipelajari selama masa belajar.
Keberhasilan siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Faktor internal berasal dari diri sendiri, sedangkan faktor eksternal berasal
dari luar diri sendiri (lingkungan). Faktor yang berasal dari luar meliputi faktor-
faktor yang berhubungan dengan lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, serta
lingkungan keluarga. Sedangkan faktor yang timbul dari diri dalam diri siswa berupa
faktor biologis seperti kesehatan misalnya cacat mental. Sedangkan faktor
psikologisnya seperti kecerdasan, bakat, minat, perhatian serta motivasi belajar
siswa.
Pada umumnya seorang siswa dalam proses pembelajaran akan dilakukan
pada suatu kelas dari pagi sampai siang secara rutin. Setiap pergantian jam pelajaran,
seorang siswa menunggu guru yang akan mengajarnya dengan masih tetap berada di
ruang tersebut. Seringkali ada siswa yang merasa bosan dengan suasana kelasnya,
kemudian ada yang keluar baik ke kamar kecil ataupun sekedar keluar ruangan agar
sedikit mengurangi kebosanannya.6 Oleh karena itu, untuk menciptakan suatu
lingkungan belajar yang baru, SMP Islam Hidayatullah Semarang telah menerapkan
pembelajaran dengan cara kelas bergerak (moving class). Dengan cara ini diharapkan
siswa akan lebih bersemangat dalam belajar dan prestasi belajar mereka lebih
meningkat lagi, karena seorang siswa berpindah ruangan kelas dengan mendatangi
ruangan yang khusus untuk belajar pada mata pelajaran tertentu.
Penerapan moving class diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi
siswa di sekolah. Adanya aktivitas yang meningkatkan ini diharapkan akan merubah
6Edi Sutarto, Moving Class dan Motivasi Belajar Mempengaruhi Prestasi Belajar, www. Al.
Izhar.jkt.sch.id/public/media/warta/386_moving%20class, 16 Pebruari 2011
6
cara belajar siswa dari belajar pasif atau menyerap materi-materi yang diajarkan guru
di sekolah, atau dengan kata lain dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi.
Dengan mempelajari berbagai pendekatan, pelaksanaan, dan mencobanya
dalam berbagai situasi kemudian dianalisis secara sistematis, diharapkan agar setiap
guru dapat mengelola kelas dengan cara yang baik. Berdasarkan pemikiran inilah
yang mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian tentang pelaksanaan moving
class. Untuk keperluan tersebut, penulis mengangkat judul “Pengaruh Pelaksanaan
Moving Class Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII Di SMP
Islam Hidayatullah Semarang Tahun Ajaran 2011/2012”.
B. Rumusan Masalah
Dari judul penelitian yang penulis kemukakan diatas, terdapat permasalahan
yang penulis rumuskan yaitu: adakah pengaruh pelaksanaan moving class terhadap
peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP Islam Hidayatullah Semarang
tahun ajaran 2011/2012?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan masalah diatas, adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai
yaitu: Untuk mengetahui adanya pengaruh pelaksanaan moving class terhadap
peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP Islam Hidayatullah Semarang
tahun ajaran 2011/2012. Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari
penelitian ini adalah:
1. Manfaat teoritik
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh antara
pelaksanaan moving class terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII di
SMP Islam Hidayatullah Semarang tahun ajaran 2011/2012.
2. Manfaat praktis
Secara praktis penelitian ini dapat memberikan deskripsi/gambaran tentang
pengaruh pelaksanaan moving class dan peningkatan prestasi belajar siswa yang akan
dicapai dalam suatu proses pembelajaran, terutama pada siswa kelas VIII SMP Islam
Hidayatullah Semarang tahun ajaran 2011/2012.
7
Sehingga dapat dijadikan bahan pemikiran untuk menetapkan tindak lanjut
dalam upaya pembinaan kegiatan proses belajar mengajar yang kaitannya dengan
pelaksanaan moving class dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini juga diharapkan
dapat memberikan manfaat baik untuk siswa maupun pihak sekolah dalam hal
pelaksanaan moving class dan prestasi belajar siswa terutama di SMP Islam
Hidayatullah Semarang.
Penelitian ini juga dapat memberikan bahan masukan bagi siswa agar lebih
giat lagi belajar guna mencapai prestasi belajar secara maksimal, sehingga hasil dari
penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk penelitian yang relevan.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan menjelaskan isi skripsi dengan
menyampaikan beberapa kajian pustaka yang ada kaitannya dengan judul skripsi ini.
1. Skripsi karya Nikmah Kurniawati Nim. 3101308 dengan judul Pengaruh
pengelolaan kelas Guru PAI terhadap keaktifan siswa di kelas VII Tawangharjo
Kabupaten Grobogan. Penulis menjelaskan sebagai pengelola guru bertanggung
jawab memelihara lingkungan fisik kelasnya agar senantiasa menyenangkan
untuk belajar dan mengarahkan untuk membimbing proses-proses intelektual di
dalam kelasnya. Dengan demikian guru tidak hanya memungkinkan siswa
belajar, tetapi juga mengembangkan kebiasaan bekerja dan belajar secara
efisiensi dan efektif di kalangan siswa.1
2. Skripsi karya Zuhrotun Nafisah 06331132 dengan judul Studi manajemen kelas
di SD sekolah alam Ungaran (SAUNG) Semarang, dalam skripsi tersebut
memaparkan kegiatan manajemen kelas meliputi pengaturan orang (peserta
didik) dan pengaturan fasilitas. Kelas yang diatur dengan baik pada hakikatnya
dapat mendukung iklim pembelajaran.2
3. Skripsi karya Sri Wahyuningsih 063311028 dengan judul Optimalisasi
pengelolaan moving class di SMA Semesta Semarang (Studi fungsi pengelolaan
kelas), dalam skripsi tersebut memaparkan mengenai pengelola moving class.
Disini juga dijelaskan dalam pengelolaan yang baik harus ada fungsi-fungsi
manajemen seperti, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan
sehingga dalam pembelajaran dapat terlaksana secara efektif dan efisien.3
1Nikmah Kurniawati, Pengaruh Pengelolaan Kelas Guru PAI terhadap Keaktifan Siswa di
Kelas VII Tawangharjo Kabupaten Grobogan, (Semarang: IAIN Walisongo, 2009), hlm. iv
2Zuhrotun Nafisah, Studi Manajemen Kelas di SD Sekolah Alam Ungaran (SAUNG)
Semarang, (Semarang: IAIN Walisongo, 2010), hlm.iv
3Sri Wahyuningsih, Optimalisasi pengelolaan moving class di SMA Semesta Semarang (Studi
Fungsi Pengelolaan Kelas), (Semarang: IAIN Walisongo, 2011), hlm. iv
9
Dari beberapa referensi yang telah disebutkan di atas, jelas terlihat adanya
perbedaan antara karya-karya ilmiah tersebut dengan tema penelitian yang hendak
penulis bahas. Selain itu penulis belum menemukan pembahasan khusus tentang
pengaruh pelaksanaan moving class terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas
VIII di SMP Islam Hidayatullah Semarang tahun ajaran 2011/2012.
B. Moving Class
1. Pengertian Moving Class
Moving class terdiri dari dua kata, yaitu moving dan class. Moving berasal
dari kata move berarti berpindah,4 sedangkan class diartikan sebagai kelas atau
tempat belajar.5 Jadi moving class adalah perpindahan dari satu kelas ke kelas yang
lain sesuai dengan pelajarannya. Moving class merupakan suatu model pembelajaran
yang diciptakan untuk belajar aktif dan kreatif. Dengan sistem belajar mengajar
bercirikan peserta didik mendatangi guru di kelas, bukan sebaliknya. Dalam sistem
ini guru mempunyai kelas pribadi, untuk mengikuti setiap pelajaran peserta didik
harus berpindah dari satu kelas ke kelas lain yang sudah ditentukan. Sehingga
terdapat penamaan kelas berdasarkan bidang studi. Misalnya, kelas biologi, kelas
fisika, kelas matematika dan kelas bahasa. Lewat sistem ini, para peserta didik dapat
menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar di setiap kelas yang ada. Kegiatan
pembelajaran sistem moving class peserta didik berpindah sesuai pelajaran yang
diikutinya.6
Jadi, moving class tidak terbatas pada tempat ruang kelas, bisa diluar kelas,
lingkungan sekolah, masjid, dan perpustakaan. Dengan demikian perpindahan tempat
belajar dari satu tempat ke tempat lain dapat mengurangi tingkat kejenuhan, siswa
dapat lebih bersemangat menerima pelajaran dan dapat meningkatkan prestasi
belajarnya.
4John M. Echols, Kamus Inggris-Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005),
hlm.387.
5John M. Echols, Kamus Inggris-Bahasa Indonesia, hlm. 116
6Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2009), hlm. 183
10
2. Tujuan Moving Class
Tujuan merupakan sesuatu yang diharapkan dari suatu proses yang panjang
dan besar maknanya dalam segala aktivitas. Tujuan moving class meliputi:
a. Membiasakan peserta didik agar merasa nyaman dalam belajar dan agar mereka
merasa tidak jenuh dan bertanggung jawab terhadap apa yang dipelajari.
b. Melatih kemandirian, kerjasama dan kepedulian sosial siswa.
c. Merangsang seluruh aspek perkembangan dan kecerdasan siswa (multiple
intelligent) atau bakat majemuk.
d. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
e. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi waktu pembelajaran guru mata pelajaran,
sehingga waktu guru mengajar tidak terganggu dengan hal-hal lain.
f. Meningkatkan disiplin siswa dan guru.
g. Meningkatkan keterampilan pendamping dalam memvariasikan metode dan
media pembelajaran yang diaplikasikan dalam kehidupan siswa sehari-hari.
h. Meningkatkan keberanian siswa untuk bertanya, menjawab, mengemukakan
pendapat dan bersifat terbuka pada setiap pelajaran.
i. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.7
Seperti sistem pembelajaran lainnya, sistem ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kelebihannya antara lain:
a. Siswa tetap segar karena selalu bergerak setelah pelajaran.
b. Guru dapat menyiapkan media pembelajaran lebih dahulu.
c. Melatih kedisiplinan.8
d. Pada saat jam kosong oleh siswa dapat digunakan untuk mengerjakan tugas-tugas
atau diisi oleh kegiatan yang bermanfaat misalnya bidang keagamaan,
keterampilan dan lain-lain.
e. Guru berupaya untuk menghitung waktu dengan sebaik-baiknya dan tidak bolos
mengajar karena kalau guru berhalangan mengajar akan cepat terdeteksi.
7Robertus Baluk Nugroho, Strategi Belajar Dengan Moving Class,
http://www.wikimu.com/news/displeynews.aspx?id=14443, download tanggal 8 Agustus 2011.
8http://kompasiana.com/2009/03/12/moving-class-2/, download tanggal 2 Agustus 2010.
11
f. Setiap siswa dituntut untuk belajar lebih giat dan aktif, karena kalau tidak aktif
siswa akan ketinggalan pelajaran.
Sedangkan kelemahan sistem moving class ini antara lain:
a. Dalam perpindahan ruangan diperlukan waktu, apalagi jika ruangan yang satu
dengan ruangan lain berjauhan.
b. Jika guru dan siswa tidak disiplin dalam menggunakan waktu maka akan
berakibat tersendatnya proses KBM bagi pelajaran lainnya.
c. Kehadiran siswa dalam jam tertentu sulit diawasi apalagi kalau seorang guru
jarang mengabsen siswanya.
d. Biasanya terdapat siswa pada saat jam pertama ikut belajar tapi jam berikutnya
tidak ikut belajar.9
Upaya mengatasi kelemahan moving class antara lain:
a. Membudayakan disiplin peserta didik waktu perpindahan belajar.
b. Membudayakan peserta didik jalan cepat.10
c. Menekankan agar guru lebih disiplin.
d. Menjaga agar jadwal tidak berubah-ubah.
e. Selalu memonitoring kehadiran guru di sekolah.
f. Mengadakan pendekatan persuasif kepada setiap siswa agar terbuka dan terbiasa
bergaul dengan teman, tanpa membedakan kondisi dan status sosial.
g. Mengupayakan sendiri media-media yang dapat diusahakan oleh guru dan
sekolah (misal: bahan ajar, alat peraga, bahan praktikum).11
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan utama moving class
adalah untuk membentuk peserta didik untuk berfikir dewasa dalam melatih
kemandirian, kedisiplinan, serta merangsang perkembangan dan kecerdasan siswa
agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
9Kartiwa,MovingClass,http://blogkerenuntukorangkreatif.blogspot.com/2009/12/moving-
class.html, download tanggal 2 Agustus 2010.
10Kementerian Pendidikan Nasional Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas 2010, hlm 8
11Purwanto, Moving Class, http://purwanto55.wordpress.com/2008/07/21/moving-class/
download tanggal 10 Juli 2010.
12
3. Strategi Pelaksanaan Moving Class
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan
efisien Variabel strategi pembelajaran diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:
a. Strategi pengorganisasian (organizational strategy) merupakan cara untuk menata
isi suatu bidang studi, dan kegiatan ini berhubungan dengan tindakan pemilihan
isi/materi, penataan isi, pembuatan diagram, format dan sejenisnya.
b. Strategi penyampaian (delivery strategy) adalah cara untuk menyampaikan
pembelajaran pada siswa dan /atau untuk menerima serta merespon masukan dari
siswa.
c. Strategi pengelolaan (management strategy) adalah cara untuk menata interaksi
siswa dan variabel strategi pembelajaran lainnya (variabel strategi
pengorganisasian dan strategi penyampaian).12
Strategi pembelajaran melalui penerapan moving class merupakan salah satu
syarat pelaksanaan sekolah kategori mandiri, dilaksanakan dengan pendekatan kelas
mata pelajaran. Pendekatan ini mensyaratkan agar sekolah menyediakan kelas-kelas
untuk kegiatan pembelajaran mata pelajaran tertentu atau untuk rumpun tertentu.
Strategi ini memiliki keuntungan, yaitu:
a. Guru memiliki ruang mengajar sendiri yang memungkinkan untuk melakukan
penataan sesuai karakteristik mata pelajaran.
b. Guru memungkinkan untuk mengoptimalkan sumber-sumber belajar dan media
pembelajaran.
c. Guru berperan aktif dalam mengontrol perilaku peserta didik dalam belajar.13
Dari uraian keuntungan strategi diatas, dapat disimpulkan bahwa guru harus
bisa mengoptimalkan sumber belajar yang ada, untuk media pembelajaran bisa
didapat dari guru itu sendiri, lingkungan, serta alat-alat elektronik jika diperlukan.
12Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual
Operasional, (Jakarta: Bumi Aksara), 2009, hlm. 5-6
13Bandono, SMA Negeri 7 Yogyakarta Mencoba Terapkan Moving Class,
http//seveners.com/berita/sma-negeri-7-yogyakarta-mencoba-terapkan-moving-class, download
tanggal 10 Juli 2010.
13
Untuk mencapai hasil yang optimal dalam pembelajaran melalui penerapan
moving class maka perlu ditetapkan strategi pelaksanaannya, meliputi:
pengorganisasian pelaksana, tugas, kewajiban dan wewenang.
a. Penanggung Jawab Akademik
Penanggung jawab akademik secara umum memiliki peran sebagai wali
kelas, disamping itu memiliki tugas dan kewajiban khusus diantaranya:
1) Membuat rekap terhadap kejadian-kejadian khusus terhadap peserta didik yang
menjadi tanggung jawabnya yang diserahkan guru pembimbing.
2) Memberikan bimbingan terhadap peserta didik yang membutuhkan
penanganan khusus dibidang akademik dalam rangka meningkatkan hasil
belajarnya.
3) Membuat rekap terhadap tingkat kehadiran peserta didik, mengumpulkan nilai
hasil belajar peserta didik yang diserahkan kepada tim (teknologi informasi
komunikasi) TIK dalam rangka pengolahan laporan hasil belajar peserta didik
(LHBPD).14
Penulis menyimpulkan bahwa tugas sebagai wali kelas sangat penting
dalam memberikan bimbingan terhadap siswa yang sangat berperan dalam
penanganan khusus seperti dalam rangka meningkatkan hasil belajar sesuai
dengan tujuan pendidikan.
b. Tim Pengembang (teknologi informasi komunikasi ) TIK
Tim Pengembang TIK secara umum berkewajiban melakukan perawatan
dan pengembangan prasarana TIK yang berkaitan dengan administrasi dan
pembelajaran. Secara khusus tim TIK memiliki tugas:
1) Melakukan pengolahan nilai, baik untuk nilai mid semester maupun nilai
semester yang dilakukan oleh penanggung jawab akademik.
2) Membuat laporan hasil penilaian sesuai format yang berlaku.
3) Membuat hasil analisa penjurusan peserta didik berdasarkan data yang telah
diserahkan oleh penanggung jawab akademik.
14Sirajuddin, “SMA Negeri 1 Talang Kelapa Mencoba Terapkan Moving Class”,
Http://Diknasba.Info/Banyuasin/Index.Php?Option=Com_Content&Task=Section&Id=5&Itemid=37,
download tanggal 5 Juli 2010.
14
4) Membuat hasil rekap mengenai kehadiran peserta didik, kehadiran guru
berdasarkan data yang diserahkan oleh Penanggung Jawab Akademi dan hasil
input data sistem Informasi Manajemen Absensi Guru dan Karyawan.
Tim pengembang TIK sangat berperan serta dalam membantu proses
administrasi sekolah, baik dalam proses pengolahan nilai, input rekap kehadiran
siswa maupun penjurusan siswa.
c. Tim Pengelola Moving Class
Secara akademik pengelolaan moving class dibawah Wakasek Urusan
Kurikulum/Wakil Bidang Akademik yang secara umum menjelaskan kewajiban
dan tugasnya sesuai beban yang diberikan. Tim ini dapat dibentuk secara khusus
dibawah Wakil Bidang Kurikulum yang secara khusus memiliki tanggung jawab
untuk:
1) Mengelola jadwal dan perencanaan moving class.
2) Mengkoordinasi penanggung jawab akademik dalam pelaksanaan administrasi
dan bimbingan terhadap peserta didik.
3) Menyiapkan format-format yang diperlukan untuk pengelolaan administrasi
pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran.
4) Menyusun peraturan dalam pelaksanaan kegiatan PBM, remedial dan
pengayaan, piket guru dan penetapan peraturan akademiknya.15
Penulis menyimpulkan bahwa dalam pengelolaan moving class, wakasek
urusan kurikulum mempunyai wewenang sangat penting dalam proses
pelaksanaan moving class. Di samping itu pengelolaan moving class berbeda
dengan pengelolaan kelas konvensional, jadi perlu adanya keahlian khusus
dalam mengelola.
4. Strategi Pengelolaan Moving Class
Adapun strategi pengelolaan moving class agar mencapai hasil yang optimal
diantaranya:
15Bandono, “SMA Negeri 7 Yogyakarta Mencoba Terapkan Moving Class” http://
seveners.com/berita/sma-negeri-7-yogyakarta-mencoba-terapkan-moving-class/, download tanggal 10
Juli 2010.
15
a. Pengelolaan Perpindahan Peserta didik
a. Peserta didik berpindah ruang belajar sesuai mata pelajaran yang diikuti
berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan.
b. Waktu perpindahan antar kelas adalah 5 menit.
c. Peserta didik diberi kebebasan untuk menentukan tempat duduknya sendiri.
d. Peserta didik perlu ditegaskan peraturan tentang penggunaan ruang dan tata
tertib dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran serta konsekuensinya.
e. Bel tanda perpindahan suatu kegiatan pembelajaran dibunyikan pada saat
pelajaran kurang 5 menit.
f. Peserta didik diberi toleransi keterlambatan 10 menit, diluar waktu tersebut
peserta didik tidak diperkenankan masuk kelas sebelum melapor kepada guru
piket atau penanggung jawab akademik.
g. Keterlambatan berturut-turut lebih dari 3 (tiga) kali diadakan tindakan
pembinaan yang dilakukan penanggung jawab akademik bersama dengan
guru pembimbing.16
Dari uraian pengelolaan perpindahan peserta didik di atas, setiap
berpindah mata pelajaran maka berpindah pula kelas yang akan ditempati.
Terkait dengan perpindahan maka aturan-aturan sekolah pun dibuat agar dalam
perpindahan peserta didik dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Aturan
digunakan untuk menetapkan batas, tentu dengan aturan-aturan yang jelas
menyediakan sebuah konsistensi dalam kelas.
b. Pengelolaan Ruang Belajar-Mengajar
1) Guru diperkenankan untuk mengatur ruang belajar sesuai karakteristik mata
pelajarannya.
2) Ruang belajar setidak-tidaknya memiliki sarana dan media pembelajaran
yang sesuai, jadwal mengajar guru, tata tertib peserta didik dan daftar
inventaris yang ditempel di dinding.
3) Ruang belajar dapat dilengkapi dengan perpustakaan referensi dan sarana
lainnya yang mendukung proses pembelajaran.
16Raras, “Moving Class”, http://rarasraras.wordpress.com/2009/03/, download tanggal 10 Juli
2010.
16
4) Tiap rumpun mata pelajaran telah disediakan prasarana multimedia.
Penggunaan prasarana diatur oleh penanggung jawab rumpun mata pelajaran.
5) Guru bertanggung jawab terhadap ruang belajar yang ditempatinya.
Penulis menyimpulkan bahwa dalam pengelolaan ruang belajar, guru
mempunyai kewenangan untuk mengatur ruang belajarnya, sehingga guru
terlebih dahulu dapat mempersiapkan bahan ajar sebelum pembelajaran dimulai.
c. Pengelolaan Pembelajaran
1) Pembelajaran dilakukan dengan tim (team teaching) yang minimal
terdiri dari 2 orang guru, dimana 1 orang guru utama dan yang lain sebagai
kolaboran/asisten.
2) Dalam team Teaching, ada guru yang bertanggung jawab untuk tingkat kelas
yang berbeda. Misal: guru penanggungjawab kelas X, guru penanggungjawab
kelas XI dan guru penanggungjawab kelas XII.
3) Apabila seorang guru tidak dapat mengajar karena suatu hal atau sedang
melaksanakan tugas dan kegiatan kedinasan lain yang berkaitan dengan
peningkatan mutu, dapat digantikan dengan kolaboran dan kepada yang
bersangkutan mengganti hari-hari tidak mengajar kepada kolaboran sebagai
guru utama. Misalkan seorang guru utama kelas X mempunyai kolaboran
guru utama XI, apabila guru utama kelas X tidak mengajar 6 jam maka yang
bersangkutan berkewajiban mengganti sebagai guru utama kelas XI sebanyak
6 jam pelajaran. 17
Dari paparan di atas bahwa pembelajaran moving class dilaksanakan
dengan team teaching. team teaching sebagai suatu sistem pelayanan dimana
dua orang atau lebih dalam mengelola pembelajaran.
d. Pengelolaan Administrasi Guru dan Peserta didik
1) Guru berkewajiban mengisi daftar hadir peserta didik dan guru.
2) Guru membuat catatan-catatan tentang kejadian-kejadian di kelas berdasarkan
format yang telah disediakan.
17Sirajuddin, “SMA Negeri 1 Talang Kelapa Mencoba Terapkan Moving Class”,
Http://Diknasba.Info/Banyuasin/Index.Php?Option=Com_Content&Task=Section&Id=5&Itemid=37,
dowload tanggal 5 Juli 2010.
17
3) Guru mengisi laporan kemajuan belajar peserta didik, keterlambatan peserta
didik dan membuat rekapan sesuai format yang disediakan.
4) Guru membuat laporan khusus yang memerlukan penanganan kepada
penanggung jawab akademik.
5) Guru membuat jadwal topik/materi yang diajarkan kepada peserta didik yang
ditempel di ruang belajar.18
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan administrasi
guru dan peserta didik, berkaitan dengan absensi daftar hadir, materi yang
diajarkan. Terkait laporan kemajuan belajar peserta didik amat sangat penting
bagi guru, karena dapat digunakan untuk melihat efektivitas dan efisiensi
pembelajaran, seberapa jauh isi pembelajaran yang telah diajarkan dapat dicapai
oleh siswa.
e. Pengelolaan Remedial dan Pengayaan
Remedial adalah kegiatan yang ditujukan untuk membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran. Sesuai dengan
pengertiannya, tujuan kegiatan remedial adalah membantu siswa mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum yang berlaku.19
Pengayaan adalah program pembelajaran yang diberikan kepada peserta
didik yang belajar lebih cepat.20
Kegiatan pengayaan dilaksanakan dengan tujuan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperdalam penguasaan materi
pelajaran yang berkaitan dengan tugas belajar yang sedang dilaksanakan
sehingga tercapai tingkat perkembangan optimal. Adapun pengelolaan remedial
dan pengayaan adalah sebagai berikut:
1) Remedial dan pengayaan dilaksanakan diluar jam kegiatan tatap muka dan
praktik.
2) Remedial dan pengayaan dilaksanakan secara team teaching, dimana
kolaboran dapat menjadi guru utama pada materi tertentu.
18Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, hlm. 190
19Pakde Sofa ”Memahami Kegiatan Remedial dan Pengayaan Untuk Perbaikan
Pembelajaran”, Http://Massofa.Wordpress.Com/2008/01/20/Memahami-Kegiatan-Remedial-Dan-
Pengayaan-Untuk-Perbaikan-Pembelajaran/hal.1, download tanggal 5 Juli 2010.
20Kunandar, Guru Profesional, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hlm.240
18
3) Kegiatan remedial dan pengayaan dapat menggunakan waktu dalam kegiatan
pembelajaran tugas terstruktur (25 menit) maupun tak terstruktur (25 menit).
4) Remedial dan pengayaan dilaksanakan dalam waktu berbeda maupun secara
bersamaan jika memungkinkan.
5) Remedial dan pengayaan dilaksanakan secara berkelanjutan berdasarkan hasil
analisis postest, ulangan harian dan ulangan mid semester.21
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengayaan merupakan
program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belajar lebih
cepat. Program remedial ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi materi yang
perlu diulang peserta didik. Sekolah juga memberikan kesempatan terhadap
peserta didik yang mengalami kesulitan belajar melalui kegiatan remedial,
sedangkan peserta didik yang cemerlang diberikan kesempatan kegiatan
pengayaan.
f. Pengelolaan Penilaian
1) Penilaian dilakukan untuk mengukur proses dan produk hasil pembelajaran.
2) Penilaian proses dilakukan setiap saat untuk menilai kemajuan belajar peserta
didik, sedangkan penilaian produk/hasil belajar dilakukan melalui ulangan
harian, mid semester maupun ulangan semester.
3) Penilaian meliputi kognitif, praktik dan sikap yang disesuaikan dengan
peraturan yang telah ditetapkan serta mengacu pada karakteristik mata
pelajaran.
4) Hasil penilaian dimasukkan sesuai dengan format yang telah disediakan dalam
bentuk file excel, yang kemudian diserahkan kepada penanggung jawab
akademik.
5) Untuk memudahkan pengelolaan hasil penilaian, maka hasil-hasil penilaian
harian yang telah dilaksanakan segera diserahkan kepada penanggung jawab
akademik agar dapat dimasukkan ke dalam pengelolaan sistem informasi
manajemen (SIM) sekolah oleh tim pembelajaran.
21Bandono”SMA Negeri 7 Yogyakarta Mencoba Terapkan Moving Class”,
Http://sevener.com/berita/sma-negeri-7-yogyakarta -mencoba-terapkan-moving-class/, download
tanggal 10 Juli 2010.
19
6) Tidak diadakan remedial untuk ujian/ulangan semester. Remedial dilakukan
sesuai dengan ketentuan pengelolaan remedial dan pengayaan.
7) Guru mata pelajaran bertanggungjawab dan memiliki kewenangan penuh
terhadap mata pelajaran yang diampunya. Segala perubahan terhadap hasil
penilaian hanya dapat dilakukan oleh guru yang bersangkutan.22
Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil belajar untuk mengukur
tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran.
Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematis dan terprogram dengan
menggunakan tes atau non tes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan
kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau
produk, portofolio, dan penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran
menggunakan standar penilaian pendidikan terpadu dan panduan penilaian
kelompok mata pelajaran.23
Menurut penulis penilaian dimaksudkan untuk memperoleh informasi
tentang pencapaian dan kemajuan belajar siswa. Hasil penilaian ini digunakan
sebagai dasar untuk menentukan siswa yang boleh melanjutkan ke materi
pelajaran berikutnya dan siswa yang perlu mendapat pelayanan remedial.
C. Prestasi Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan
perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap,
kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya.24
Definisi ini memiliki
pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau
ilmu. Orang yang berpengetahuan tinggi, akan di tinggikan derajatnya, Seperti dalam
firman Allah surat al-Mujadalah ayat 11:
22Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, hlm.191
23Ara Hidayat, dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, hlm. 229
24M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, ( Jakarta: Rineke Cipta, 2009), hlm. 49
20
Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapanglah-
lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
diantaramu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang akan kamu kerjakan.25
Berikut ini merupakan pengertian belajar yang dikemukakan oleh para ahli
diantaranya adalah sebagai berikut:
Menurut Hilgrad dan Bower sebagaimana dikutip oleh Baharuddin dan Esa
Nur Wahyuni, belajar (to learn) memiliki arti: 1) to gain knowledge, comprehension,
or mastery of trough experience or study, 2) to fix in the mind or memory, memorize,
3) to acquire trough experience, 4) to become in forme of to find out. Menurut
definisi tersebut, belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan atau
menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman dan
mendapatkan informasi atau menemukan. Dengan demikian belajar memiliki arti
dasar adanya aktivitas atau kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu.26
Sedangkan Slameto menyebutkan bahwa belajar adalah suatu proses yang
dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.27
Menurut Syekh Abdul Aziz dan Abdul Majid dalam kitab At-Tarbiyatul wa
Thuruqut Tadris mendenifisikan belajar sebagai berikut:
25H. Fadhlu Abdurrahman bi Fadhli, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Al-Hikmah,
2007), hlm. 543
26Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media Group, 2010), hlm. 13
27 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, edisi revisi, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2010), hlm. 2
21
”Belajar adalah perubahan di dalam diri (jiwa) peserta didik yang dihasilkan
dari pengalaman terdahulu sehingga menimbulkan perubahan yang baru)”.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
usaha yang disengaja dan dapat mengakibatkan perubahan tingkah laku manusia
kepada hal yang positif atau dari yang belum tahu menjadi tahu dengan latihan
sehingga memperoleh keterampilan, kecakapan, dan perubahan tingkah laku yang
baru dan lebih baik dari sebelumnya.
2. Teori-Teori Belajar
Beberapa teori belajar menurut ahli psikologi sesuai dengan tujuan alirannya
masing-masing.
a. Teori Belajar Bruner
Bruner berpikir bahwa pengetahuan merupakan sebuah paduan antara tiga
buah proses: penerimaan, transformasi, dan uji kelayakan. Ketiga proses tersebut
merupakan langkah-langkah dalam organisasi pengetahuan aktif individual, ciri
khas dari teori-teori pengetahuan kognitif. Pada tingkat tertentu, proses-proses
dalam teori Bruner sejajar dengan analisa pembelajaran yang dilakukan oleh teori
pengolahan informasi. Penerimaan hampir terlihat mirip dengan penyatuan
inderawi, transformasi terkesan serupa dengan rutinitas yang diaplikasikan ingatan
jangka panjang terhadap informasi-informasi baru, dan uji kelayakan terasa
senada dengan penggerak respon. Proses kedua dan ketiga dalam teori Bruner
juga hampir sama dengan gagasan asimilasi dan akomodasi dalam teori Piaget.
Baik transformasi maupun asimilasi, sama-sama dirujukkan sebagai istilah yang
merubah informasi-informasi baru agar sesuai dengan pengetahuan lama yang
sudah ada sebelumnya, sementara baik uji kelayakan maupun akomodasi, sama-
sama merubah pengetahuan lama agar sesuai dengan informasi-informasi baru.29
28 Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid, At-tarbiyah wa Thuruqut Tadris, Juz I, (Mesir:
Darul Ma’arif, t.th), hlm. 169
29Kelvin Seifert, Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan, (Jogjakarta: IRCiSoD,
2009), Cet. 4, hlm. 113-114.
22
b. Teori Belajar Ausubel
Inti dari teori Ausubel tentang belajar adalah belajar bermakna. Bagi
Ausubel, ”belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru
pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang”.
Belajar tidak hanya sebagai proses menghafal semata, tetapi lebih pada
kebermaknaan atau memberi manfaat pada peserta didik. Berlangsung tidaknya
belajar bermakna tergantung pada struktur kognitif yang ada, serta kesiapan dan
niat anak didik untuk belajar bermakna, dan kebermaknaan materi pelajaran
secara potensial. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi belajar bermakna
menurut Ausubel adalah struktur kognitif yang ada, stabilitas, dan kejelasan
pengetahuan dalam suatu bidang studi tertentu dan pada waktu tertentu. “Faktor
yang paling penting yang mempengaruhi belajar adalah apa yang telah diketahui
siswa.30
c. Teori Belajar Thorndike
Thorndike adalah salah seorang tokoh dalam lapangan psikologi
pendidikan yang besar pengaruhnya. Prinsip teori Thorndike adalah belajar
asosiasi antara kesan pancaindra (sense impression) dengan impuls untuk
bertindak (impulse to action). Asosiasi itulah yang menjadi lebih kuat atau lemah
dalam terbentuknya atau hilangnya kebiasaan-kebiasaan. Oleh karena itulah, teori
Thorndike disebut Connectionism atau Bond Psychology.31
3. Pengertian Prestasi Belajar
Dalam Kamus Ilmiah Populer, prestasi adalah hasil yang telah dicapai.32
Prestasi belajar merupakan hasil yang berupa kesan-kesan akibat adanya perubahan
dalam diri individu dari kegiatan belajar yang dilakukannya. Perubahan yang dicapai
dapat berbentuk kecakapan, tingkah laku, ataupun kemampuan yang merupakan
akibat dari proses belajar yang dapat bertahan dalam kurun waktu tertentu. Dalam
30Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, dan
Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2010), Cet.
2, hlm. 37
31Baharuddin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group,
2009), hlm. 166
32Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya; ARKOLA,
2001), hlm. 623
23
konteks ini, prestasi belajar merupakan hasil nyata (riil) dari proses belajar mengajar
yang dilakukan antara guru dan peserta didik dengan materi pembelajaran. Dalam
melakukan aktifitas belajar, tentunya siswa memiliki tujuan dan kegiatan yang
diikutinya tersebut. Prestasi belajar yang tinggi merupakan tujuan dan akibat dari
kegiatan belajar yang maksimal atau sebaliknya.
Kelengkapan fasilitas belajar memberikan pengaruh yang berarti terhadap
prestasi belajar siswa. Siswa yang fasilitas belajarnya lengkap, prestasi belajarnya
menjadi lebih baik. Ternyata pula, siswa yang aktivitas belajarnya tinggi, prestasi
belajarnya lebih tinggi daripada siswa yang aktivitas belajarnya rendah. Oleh sebab
itu aktivitas belajar aktif dan dukungan fasilitas yang lengkap akan berpengaruh
positif dan berarti terhadap prestasi siswa.33
Jadi prestasi belajar adalah hasil usaha bekerja atau belajar yang
menunjukkan ukuran kecakapan yang dicapai dalam bentuk nilai. Menurut Bloom
sebagaimana yang dikutip oleh Uzer Usman dijelaskan bahwa prestasi belajar ranah
kognitif memiliki enam tingkatan atau indikator, yaitu:
a. Pengetahuan
Mengacu pada kemampuan mengenal atau mengingat materi yang sudah
dipelajari dari yang sederhana sampai pada teori-teori yang sukar. Yang penting
adalah kemampuan mengingat keterangan dengan benar.
b. Pemahaman
Mengacu pada kemampuan memahami makna materi. Aspek ini satu
tingkat di atas pengetahuan dan merupakan tingkat berpikir yang rendah.34
Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami
hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau konsep.35
33Umiarso & Imam Gojali, Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan, (Jogjakarta:
IRCiSoD, 2010), hlm: 225-228
34Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005),
edisi kedua, hlm. 35 35Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010),
hlm.118
24
c. Penerapan atau Aplikasi
Untuk penerapan atau aplikasi ini siswa dituntut memiliki kemampuan
untuk menyeleksi atau memilih suatu abstraksi tertentu (konsep, hukum, dalil,
aturan, gagasan, cara) secara tepat untuk diterapkan dalam suatu situasi baru dan
penerapannya secara benar.36
Ini mengacu pada kemampuan menggunakan atau
menerapkan materi yang sudah dipelajari pada situasi yang baru dan menyangkut
penggunaan aturan, prinsip. Penerapan merupakan tingkat kemampuan berpikir
yang lebih tinggi dari pada pemahaman.
d. Analisis
Mengacu pada kemampuan menguraikan materi ke dalam komponen-
komponen atau faktor penyebabnya, dan mampu memahami hubungan di antara
bagian yang satu dengan yang lainnya sehingga struktur dan aturannya dapat lebih
dimengerti. Analisis merupakan tingkat kemampuan berpikir yang lebih tinggi
dari pada aspek pemahaman maupun penerapan.37
e. Sintesis
Yaitu menyatukan unsur-unsur atau bagian-bagian menjadi satu bentuk
menyeluruh. Menyatukan kembali unsur-unsur dari analisis bukanlah sintesis,
tetapi sintesis selalu memasukkan unsur baru dalam mengintegrasikan sesuatu.38
Aspek ini memerlukan tingkah laku yang kreatif. Sintesis merupakan kemampuan
yang tingkat berpikir yang lebih tinggi dari kemampuan sebelumnya.
f. Evaluasi
Mengacu pada kemampuan memberikan pertimbangan terhadap nilai-
nilai materi untuk tujuan tertentu. Evaluasi merupakan tingkat kemampuan
berpikir yang tinggi.39
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar yang dicapai oleh peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu faktor internal (faktor dari diri peserta didik) dan faktor eksternal (faktor dari
36Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 119
37Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, kedua, hlm. 35
38Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009),
hlm. 37
39Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, hlm. 35
25
luar peserta didik). Faktor yang datang dari diri peserta didik terutama kemampuan
yang dimilikinya. Faktor kemampuan peserta didik besar pengaruhnya terhadap hasil
belajar yang dicapai. Seperti yang dikemukakan oleh Chark bahwa hasil belajar
peserta didik di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan peserta didik dan 30%
dipengaruhi oleh lingkungan.40
Berkaitan dengan faktor-faktor tersebut Abu Ahmadi
dalam buku psikologi belajar menerangkan sebagai berikut:
a. Yang tergolong faktor internal adalah:
1) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh. Yang termasuk faktor ini, misalnya: penglihatan, pendengaran,
struktur tubuh, dan sebagainya.
2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri
atas:41
a) Intelegensi
Menurut J. P Chaplin sebagaimana dikutip oleh Slameto,
intelegensi itu adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu
kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang
baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep-konsep
yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan
cepat.
b) Perhatian
Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi,
jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau
sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka
siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya.
c) Minat
Menurut Hilgard sebagaimana dikutip oleh Slameto, memberi
rumusan tentang minat adalah sebagai berikut: “interest is persisting
tendency to pay attention to and enjoy some activity or content”.
40Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Sinar Baru, 1989), Cet.
2, hlm. 39 41
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004),
hlm. 138
26
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang,
diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang.
d) Bakat
Bakat atau aptitude menurut Hilgard adalah: “the capacity to
learn”. Dengan perkataan lain bakat adalah kemampuan untuk belajar.
e) Motif
Menurut James Drever sebagaimana dikutip oleh Slameto,
memberikan pengertian tentang motif sebagai berikut: “Motive is an
effective-connective factor which operates in determining the direction of
an individual’s behavior towards an end or goal, consciously apprehended
or unconsciously.”
Jadi motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan
dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan
tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi
penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya
penggerak/pendorongnya.
f) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan
seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan
kecakapan baru.
g) Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk merespon atau bereaksi.
Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa
belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih
baik.42
3) Faktor kematangan fisik maupun psikis.
a) Yang tergolong faktor eksternal adalah:
(1) Faktor sosial, yang terdiri atas:
(a) Lingkungan keluarga.
42
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, hlm.54-59
27
1. Cara Orang Tua Mendidik. Cara orang tua mendidik anak besar
pengaruhnya terhadap belajar anaknya.
2. Relasi Antar Anggota Keluarga. Relasi antar anggota keluarga
yang terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya.
3. Suasana Rumah. Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi
atau kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga
dimana anak berada dan belajar.
4. Keadaan Ekonomi Keluarga. Keadaan ekonomi keluarga erat
hubungannya dengan belajar anak.
5. Pengertian Orang Tua. Anak belajar perlu dorongan dari
pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu
dengan tugas-tugas di rumah.
6. Latar Belakang Kebudayaan. Tingkat pendidikan atau
kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam
belajar.
(b) Lingkungan sekolah.
1. Metode Mengajar. Metode mengajar adalah suatu cara/jalan
yang harus dilalui di dalam mengajar.
2. Kurikulum. Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan
yang diberikan kepada siswa.
3. Relasi Guru dan Siswa. Proses belajar mengajar terjadi antara
guru dengan siswa.
4. Relasi Siswa dengan Siswa. Menciptakan relasi yang baik
antar siswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh
yang positif terhadap belajar siswa.
5. Disiplin Sekolah. Kedisiplinan sekolah erat hubungannya
dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar.
6. Alat Pelajaran. Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara
belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada
waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan
yang diajarkan itu.
28
7. Waktu Sekolah. Waktu sekolah ialah waktunya terjadi proses
belajar mengajar di sekolah.
8. Standar Pelajaran di Atas Ukuran. Guru berpendirian untuk
mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran di atas
ukuran standar.
9. Keadaan Gedung. Dengan jumlah siswa yang banyak serta
variasi karakteristik mereka masing-masing menuntut keadaan
gedung dewasa ini harus memadai di dalam setiap kelas.
10. Metode Belajar. Dengan cara belajar yang tepat akan efektif
pula hasil belajar siswa itu.
11. Tugas Rumah. Waktu belajar terutama adalah di sekolah, di
samping untuk belajar waktu belajar di rumah biarlah
digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang lain.
(c) Lingkungan masyarakat.
1. Kegiatan Siswa dalam Masyarakat. Kegiatan siswa dalam
masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan
pribadinya.
2. Mass Media. Mass media yang baik memberi pengaruh yang
baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya. Sebaliknya
mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa.
3. Teman Bergaul. Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa
lebih cepat masuk dalam jiwanya.
4. Bentuk Kehidupan Masyarakat. Kehidupan masyarakat di
sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa.43
(2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,
kesenian.
(3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.
(4) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.
43Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, hlm. 60-71
29
Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung ataupun
tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar. Dari sekian banyak faktor
yang mempengaruhi belajar, dapat digolongkan menjadi tiga macam,
yaitu:
1) Faktor stimulus belajar
Yang dimaksudkan dengan stimulus belajar di sini yaitu segala
hal di luar individu itu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar.
Stimulus dalam hal ini mencakup material, penugasan, serta suasana
lingkungan eksternal yang harus diterima dipelajari oleh peserta didik.
Faktor-faktor stimulus belajar di antaranya, panjangnya bahan
pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berat ringannya tugas, suasana
lingkungan eksternal, dan berartinya bahan pelajaran.
2) Faktor metode belajar
Metode mengajar yang dipakai oleh guru sangat mempengaruhi
metode belajar yang dipakai oleh peserta didik. Dengan perkataan lain,
metode yang dipakai oleh guru menimbulkan perbedaan yang berarti
bagi proses belajar. Faktor metode belajar di antaranya, kegiatan
berlatih atau praktek, resitasi dalam belajar, pengenalan tentang hasil-
hasil belajar, penggunaan modalitas indra, bimbingan belajar, dan
sebagainya.
3) Faktor individual
Kecuali faktor-faktor stimuli dan metode belajar, faktor-faktor
individual sangat besar pengaruhnya terhadap belajar seseorang.
Adapun faktor-faktor individual di antaranya, kematangan, faktor usia ,
perbedaan jenis kelamin, kapasitas mental, dan motivasi.44
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan siswa
dalam belajar dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal
berasal dari dalam diri siswa sendiri, sedangkan faktor eksternal berasal dari luar
diri siswa. Faktor yang berasal dari luar meliputi faktor-faktor yang berhubungan
44Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, hlm. 138-146
30
dengan lingkungan sekolah, masyarakat serta keluarga. Sedangkan faktor yang
timbul dari dalam diri siswa berupa faktor biologis seperti kesehatan. Sedangkan
faktor psikologisnya seperti kecerdasan, bakat, minat, perhatian.
.
D. Pengaruh Pelaksanaan Moving Class terhadap Prestasi Belajar Siswa
Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas belajar merupakan suatu usaha
perbuatan yang dilakukan secara sungguh-sungguh dengan sistematika,
mendayagunakan semua potensi yang dimiliki baik fisik,mental serta dana, panca
indera, otak dan anggota tubuh lainnya. Demikian pula aspek kejiwaan, seperti
inteligensi, bakat, motivasi, minat dan sebagainya.45
Berkaitan dengan prestasi
belajar, dimana hal ini akan tercapai apabila diusahakan semaksimal mungkin, baik
memulai dari diri sendiri.
Pentingnya kondisi latar belakang lingkungan belajar terhadap prestasi
belajar perlu diperhatikan oleh guru atau pengelola sekolah. Kepedulian lingkungan
belajar terhadap belajar siswa seperti penyediaan fasilitas belajar termasuk buku-
buku, tempat belajar, bacaan-bacaan, penunjang belajar serta pemberian bantuan
ketika siswa menghadapi kesulitan dalam mengerjakan tugas sangat berpengaruh
pada peningkatan prestasi belajar siswa.
Pada umumnya seorang siswa dalam proses pembelajaran akan dilakukan
pada suatu kelas dari pagi sampai siang secara rutin. Setiap pergantian jam pelajaran,
seorang siswa menunggu guru yang akan mengajarnya dengan tetap berada di
ruangan tersebut. Sering kali ada siswa yang merasa bosan dengan suasana kelasnya,
kemudian ada yang keluar baik ke kamar kecil ataupun sekedar keluar ruangan agar
sedikit mengurangi kebosanannya. Oleh karena itu, untuk menciptakan suatu
lingkungan belajar baru, SMP Islam Hidayatullah telah menerapkan sistem
pembelajaran dengan cara kelas bergerak (moving class). Sehingga, terdapat
penamaan kelas berdasarkan bidang studi. Yaitu, kelas bahasa, kelas matematika,
kelas IPA, kelas IPS, kelas PKn, kelas musik, kelas komputer, kelas kesenian.
Dengan cara itu, diharapkan siswa akan lebih bersemangat dalam belajar. Model
45 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, hlm. 49
31
pembelajaran moving class diharapkan juga sebagai motivasi belajar siswa, karena
merupakan kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar lebih tekun lagi. Dalam
proses belajar mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting karena dengan
adanya motivasi belajar pada subyek didik berarti ia memiliki dorongan untuk
belajar, lemahnya motivasi atau tidak adanya motivasi belajar akan melemahkan
kegiatan belajar. Maka guru hendaknya dapat berperan sebagai pendorong,
penggerak, bagi siswa untuk lebih meningkatkan prestasi belajarnya.
Penerapan model pembelajaran moving class diharapkan dapat memberikan
nilai tambah bagi siswa dalam upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa di
sekolah. Adanya aktivitas yang meningkat ini diharapkan akan merubah cara belajar
siswa dari cara belajar yang pasif menjadi cara belajar aktif, sehingga dapat lebih
mudah menguasai atau menyerap materi-materi yang diajarkan oleh guru di sekolah
dan prestasi belajar siswa meningkat.
Jadi, dengan adanya model pembelajaran moving class diharapkan siswa
lebih bersemangat dan lebih giat lagi dalam belajar, sehingga prestasi belajar siswa
juga semakin baik dan semakin meningkat.
E. Rumusan Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan.46
Sehubungan dengan pendapat tersebut, maka hipotesis yang penulis ajukan
adalah sebagai berikut: ada pengaruh positif antara pelaksanaan moving class
terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Dengan kata lain, semakin baik
pelaksanaan moving class, maka semakin baik pula prestasi belajar siswanya.
Mengingat bahwa hipotesis adalah pernyataan sementara yang mungkin
benar dan mungkin salah, maka penulis akan melakukan pengkajian lebih lanjut
untuk membuktikan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak sesuai data yang
terkumpul secara empiris.
46 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 96
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian kuantitatif, yaitu suatu
proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
untuk menemukan keterangan mengenai pelaksanaan moving class terhadap
peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Islam Hidayatullah Semarang
tahun ajaran 2011/2012. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.1
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SMP Islam Hidayatullah Semarang kelas
VIII mulai tanggal 17 Oktober sampai dengan 07 Nopember 2011 tahun pelajaran
2011/2012.
C. Populasi, dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek. Populasi yang
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.2 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 90 siswa terbagi menjadi 4 kelas.
1Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, hlm. 14
2Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, hlm. 117
33
Tabel 3.1 Populasi Penelitian:
No. Kelas Jumlah Siswa
1 VIII Muslim 26
2 VIII Abu Dawud 27
3 VIII Hafsah 20
4 VIII Asma’ 19
Jumlah 90
Sumber: Data SMP Islam Hidayatullah Semarang
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.3 Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah seluruh siswa
kelas VIII SMP Islam Hidayatullah Semarang, sehingga penelitian ini disebut
penelitian populasi.
D. Variabel dan Indikator Penelitian
Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya.4 Adapun yang menjadi variabel dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas (X)
Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah pelaksanaan moving class,
dengan indikator:
Tabel 3.2 Pelaksanaan Moving Class
No Komponen Sub Variabel Indikator
1 Pelaksanaan
Moving Class
Strategi
Pengorganisasian
- Menata bahan ajar
- Membuat rangkuman
- Menggunakan berbagai
3Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, hlm. 118
4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, hlm. 61
34
metode dalam penyampaian
Strategi
Penyampaian
- Menggunakan berbagai
media dalam pembelajaran
- Memberikan motivasi dan
menarik perhatian
Strategi
Pengelolaan
- Memberikan stimulus
- Memberikan umpan balik
2. Variabel terikat (Y)
Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penilaian ini adalah prestasi
belajar siswa kelas VIII yang diukur dengan nilai ujian tengah semester siswa tahun
ajaran 2011-2012.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
beberapa metode yaitu sebagai berikut:
a. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung
dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, laporan kegiatan, data
yang relevan penelitian.5 Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan data
daftar siswa, dan nilai ujian tengah semester siswa pada semester I tahun ajaran
2011-2012.
b. Metode Kuesioner (angket)
Metode kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.6 Metode ini penulis gunakan untuk mencari
5Riduwan, Dasar-dasar Statistika, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 58
6Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan., hlm.199
35
informasi dari siswa SMP Islam Hidayatullah Semarang mengenai pelaksanaan
moving class dan juga pengaruhnya terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.
2. Instrumen Penelitan
Untuk keperluan pengukuran variabel bebas moving class digunakan
instrumen penelitian yaitu kuesioner pelaksanaan moving class. Kuesioner digunakan
untuk memperoleh data tentang pelaksanaan moving class.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Pelaksanaan Moving Class
No Komponen Sub Variabel Indikator Item
1 Pelaksanaan
Moving Class
Strategi
Pengorganisasian
- Menata bahan ajar 1
- Membuat rangkuman 2
- Menggunakan berbagai
metode dalam penyampaian
3-4
Strategi
Penyampaian
- Menggunakan berbagai
media dalam pembelajaran
5-7
- Memberikan motivasi dan
menarik perhatian
8-9
- Memberikan stimulus 10-11
Strategi
Pengelolaan
- Memberikan umpan balik 12
Kuesioner yang digunakan berbentuk Skala Likert yang bersifat langsung
dan tertutup. Pengolahan data angket akan penulis lakukan dengan penskoran pada
tiap-tiap item dari angket responden dengan menggunakan standar sebagai berikut:7
No. Alternatif Jawaban Pemberian Skor
1 Sangat sering (SS) 5
2 Sering (S) 4
3 Kadang-kadang (KK) 3
4 Kurang (K) 2
5 Tidak pernah (TP) 1
7 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, hlm. 135
36
Pelaksanaan moving class dan prestasi belajar siswa dapat diketahui dengan
nilai rata-rata perhitungan skoring.
a. Prosedur Pengembangan Instrumen
Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen pokok
penelitian, maka kuesioner ini merupakan faktor yang menentukan keberhasilan
penelitian. Untuk itu langkah dan tahap penyusunan kuesioner haruslah melalui
prosedur dan standar agar perangkat penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan.
Prosedur pengembangan kuesioner dilakukan sebagai berikut:
1) Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel, sub variabel,
dan indikator.
2) Penulisan item kuesioner dan penyusunan skala.
3) Penyuntingan, yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman pengerjaan dan
lain-lain yang diperlukan.
4) Uji coba.
5) Penganalisaan hasil, analisis item, melihat pola jawaban dan peninjauan
saran-saran.
b. Uji Instrumen
Pada kuesioner pelaksanaan moving class dilakukan uji instrumen yaitu
validitas dan reliabilitas.
1) Validitas
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data
dari variabel yang diteliti secara tepat.8 Validitas empiris dapat diketahui
dengan uji coba perangkat tes. Nilai hasil uji coba tes dianalisis dengan
menggunakan korelasi product moment, rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Keterangan:
8Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2006), edisi revisi VI, hlm. 168.
37
= koefisien korelasi tiap item
= banyaknya subyek uji coba
∑X = jumlah skor item
∑Y = jumlah skor total
∑ = jumlah kuadrat skor item
∑ = jumlah kuadrat skor total
∑XY = jumlah perkalian skor item dan skor total
Setelah diperoleh nilai rxy, selanjutnya dibandingkan dengan hasil r
pada tabel product moment dengan taraf signifikan 5%. Butir soal
dikatakan valid jika tabelhitung rr .9
2) Reliabilitas
Seperangkat tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat
memberikan hasil tes yang tetap, artinya apabila tes tersebut dikenakan pada
sejumlah subjek yang sama pada waktu lain, maka hasilnya akan tetap sama
atau relatif sama. Analisis reliabilitas tes pada penelitian ini diukur dengan
menggunakan rumus Alpha sebagai berikut.10
Keterangan:
= reliabilitas instrument
= jumlah varian skor tiap-tiap item
= varians skor total
= bayak item soal
Langkah-langkah dalam mencari nilai reliabilitas dengan metode
Alpha adalah sebagai berikut:
Langkah 1 : menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:
N
XXS
ii
i
22
9Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, edisi revisi, hlm. 72.
10Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 196.
38
Dimana:
iS = Varians skor tiap-tiap item
2
iX = Jumlah kuadrat item iX
2 iX =
Jumlah item iX dikuadratkan
N = Jumlah responden
Langkah 2 : kemudian menjumlah varians semua item dengan rumus:
321 SSSSi … … ...𝑆𝑛
Dimana:
iS Jumlah varians semua item
321 SSS … … ... 𝑆𝑛 = Varians item ke 1,2,3....n
Langkah 3 : menghitung varians total dengan rumus:
2
2
N
N
XX
S
t
t
t
Dimana:
tS = Varians total
2
tX = Jumlah kuadrat X total
2 tX = Jumlah X total dikuadratkan
N = Jumlah responden.11
Nilai yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga r product
moment pada tabel dengan taraf signifikan 5%. Jika maka item
tes yang diujicobakan reliabel.
11
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung:
Alfabeta, 2008), hlm. 115-116
39
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Pendahuluan
Analisis pendahuluan digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
pelaksanaan moving class terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII di
SMP Islam Hidayatullah Semarang tahun ajaran 2011/2012. Dalam analisis ini, data
yang diperoleh melalui jawaban angket dimasukkan dalam tabel dan diberi skor pada
tiap alternatif jawaban responden yaitu mengubah data jawaban angket ke dalam
bentuk angka kuantitatif. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Penskoran
Pada bagian ini penulis akan menganalisa data yang telah terkumpul
melalui angket yang telah disebar kepada responden, dengan ketentuan:
1) Untuk jawaban angket variabel pelaksanaan moving class
a) Alternatif jawaban sangat sering (SS) dengan bobot nilai 5
b) Alternatif jawaban sering (S) dengan bobot nilai 4
c) Alternatif jawaban kadang-kadang (KK) dengan bobot nilai 3
d) Alternatif jawaban kurang (K) dengan bobot nilai 2
e) Alternatif jawaban tidak pernah (TP) dengan bobot nilai1.12
2) Untuk prestasi belajar tidak menggunakan angket, dalam hal ini penulis
menggunakan daftar nilai ujian tengah semester tahun ajaran 2011-2012. Rata-
rata keseluruhan nilai ujian tengah semester siswa kelas VIII SMP Islam
Hidayatullah Semarang.
Setelah perhitungan dengan angka mentah disusun dalam tabel,
selanjutnya penulis mengelompokkan hasil perhitungan jawaban dan hasil
nilainya.
b. Menentukan kualifikasi dan interval nilai 13
Dimana: R= H-L dan K= 1+ (3,3) Log N
12 Riduwan, Dasar-Dasar Statistika, hlm. 39
13Sudjana, Metode Statistika, (Jakarta: Tarsito, 1996), cet. 6., hlm 47
40
Keterangan:
R= Range /rentang
H= Nilai tertinggi
L= Nilai terendah
K= Jumlah interval
N= Jumlah responden
c. Menentukan tabel frekuensi
d. Mencari rata-rata (Mean) dari variable X dan Y14
f
fxX
e. Mencari standar deviasi
f
xxfSD
2
1
2. Analisis uji hipotesis
Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan.
Dalam analisis uji hipotesis, peneliti menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mencari antar prediktor dan kriterium melalui teknik korelasi moment tangkar
dari Pearson dengan rumus:15
))(( 22 yx
xyrxy
Diketahui bahwa:
N
YXXYxy
))(()1
N
XXx
2
22)(
)2
N
YYy
2
2)(
)3
14M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Statistik 1, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), hlm. 118 15Sutrisno Hadi, Statistik Jilid 2, (Yogyakarta: Andi, 2000), hlm. 241
41
b. Uji koefisien korelasi determinasi16
%1002
xyrKP
c. Mencari korelasi persamaan garis regresi17
, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Keterangan:
Y = variabel terikat
X = variabel bebas
a = nilai konstanta
b = nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang memungkinkan nilai-
nilai peningkatan variabel x atau penurunan variabel y
Setelah diketahui a dan b maka kemudian dilanjutkan dengan masuk
pada rumus persamaan regresi: bXaY ˆ
d. Menguji keberartian atau linieritas regresi sederhana dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Hitung jumlah kuadrat regresi dengan rumus:
=
2) Hitung jumlah kuadrat regresi ( ) dengan rumus:
3) Hitung jumlah kuadrat residu dengan rumus:
4) Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi dengan rumus:
16Riduwan, Dasar-dasar Statistika, hlm. 228
17Riduwan, Dasar-dasar Statistika, hlm. 244
42
5) Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi dengan rumus:
6) Hitung rata-rata jumlah kuadrat residu dengan rumus:
7) Mencari nilai menggunakan rumus
8) Cari nilai menggunakan table F dengan rumus:
Taraf signifikansinya 1/ aregbdb
Kemudian, kaidah pengujian signifikansi : jika tabelhitung FF maka artinya
signifikan, jika tabelhitung FF maka artinya tidak signifikan.18
3. Analisis Lanjut
Analisis lanjut merupakan pengolahan lanjut dari hasil analisis uji hipotesis.
Analisis ini, peneliti membuat interpretasi dan hasil tes telah diproses antara variabel
x dan variabel y.
Setelah diperoleh persamaan regresi antara variabel x dan variabel y, maka
langkah selanjutnya adalah menghubungkan antara nilai frekuensi dengan nilai F
pada tabel, baik taraf signifikansi 5%. Apabila nilai yang dihasilkan dari Fhitung >
Ftabel maka hasil yang diperoleh adalah signifikansi yang berarti H a diterima. Namun
apabila nilai yang dihasilkan dari Fhitung < Ftabel maka hasil yang diperoleh adalah non
signifikansi yang berarti H 0 ditolak.
18
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur Dalam
Penelitian, hlm. 194
43
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket. Data dari
penelitian tentang Pengaruh Pelaksanaan Moving Class Terhadap Peningkatan
Prestasi Belajar Siswa Di SMP Islam Hidayatullah yang diperoleh dari angket yang
di berikan kepada responden yang diambil dari kelas VIII sebanyak 90 siswa (lihat
dilampiran 1). Sebelum instrumen disebarkan kepada responden, terlebih dahulu
dilakukan uji coba instrumen. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui apakah butir
soal pada angket tersebut sudah memenuhi kualitas instrumen yang baik atau belum.
Adapun alat yang digunakan dalam pengujian analisis uji coba instrumen meliputi uji
validitas dan uji reabilitas.
1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Sebelum instrumen disebarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan
uji coba instrumen. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal pada
angket tersebut sudah memenuhi kualitas instrumen yang baik atau belum. Adapun
alat yang digunakan dalam pengujian analisis uji coba instrumen meliputi uji
validitas dan uji reliabilitas.
a. Uji Validitas
Data uji validitas ini disebarkan kepada 15 siswa kelas VII Di SMP Islam
Hidayatullah. Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya butir
angket tersebut. Data Uji dari pelaksanaan moving class dapat dilihat pada
lampiran 2.
Butir angket yang tidak valid akan di drop (dibuang) dan tidak digunakan.
Sedangkan butir angket yang valid digunakan sebagai alat untuk memperolah
data. Dari 23 item soal ada 12 item soal valid dan 11 item soal tidak valid
Hasil analisis perhitungan validitas butir soal ( hitungr ) dikonsultasikan
dengan harga kritik r product momen, dengan taraf signifikan 5 %. Bila harga
tabelhitung rr maka butir soal tersebut dikatakan valid. Sebaliknya bila harga
tabelhitung rr maka butir soal tersebut dikatakan tidak valid.
44
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas butir soal pada lampiran 3
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.1
Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal Pelaksanaan Moving Class
No Soal Validitas
Keterangan hitungr
tabelr
1 0,523 0,514 Valid
2 0,622 Valid
3 0,635 Valid
4 0,611 Valid
5 0,712 Valid
6 1,701 Valid
7 0,682 Valid
8 0,693 Valid
9 0,641 Valid
10 0,663 Valid
11 0,697 Valid
12 0,671 Valid
b. Uji Reliabilitas
Setelah uji validitas selesai dilakukan, selanjutnya adalah uji reliabilitas
pada instrumen tersebut. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat
konsistensi jawaban tetap atau konsisten untuk diujikan kapan saja instrumen
tersebut disajikan.
Harga 11r yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga tabelr product
moment dengan taraf signifikan 5 %. Soal dikatakan reliabilitas jika harga 11r >
tabelr .
Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat (dilampiran 4), koefisien
reliabilitas butir soal untuk pelaksanaan moving class dengan prestasi belajar
diperoleh r11 = 0,73568, sedang tabelr product moment yaitu (N-1)= 15-1=14
dengan taraf signifikan 5 % dan n= 14 diperoleh tabelr = 0,532. Karena 11r > tabelr
artinya koefisien reliabilitas butir soal uji coba memiliki kriteria pengujian yang
tinggi reliabel.
45
2. Data Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapatkan data mengenai
pelaksanaan moving class terhadap prestasi belajar siswa.
a. Data pelaksanaan moving class (X)
Untuk mendapatkan data tersebut di SMP Islam Hidayatullah Semarang,
peneliti menggunakan angket yang telah disebarkan kepada siswa (responden)
yang berjumlah 90 siswa. Angket ini terdiri dari 12 item pertanyaan (lihat
dilampiran 5), masing-masing butir pernyataan terdiri dari 5 alternatif jawaban
yaitu: Sangat sering; Sering; Kadang-kadang; Kurang dan Tidak pernah, dengan
scoring 5; 4; 3; 2; dan 1.
Tabel 4.2
Data Hasil Pelaksanaan Moving Class
No
Res
Jawaban Nilai Jumlah
SS S KK K TP 5 4 3 2 1
1 9 2 0 0 0 45 8 0 0 0 53
2 2 3 5 1 0 10 12 15 2 0 39
3 5 6 0 1 0 25 24 0 2 0 51
4 4 5 2 1 0 20 20 6 2 0 48
5 5 5 1 1 0 25 20 3 2 0 50
6 3 3 3 0 3 15 12 9 0 3 39
7 5 3 4 0 0 25 12 12 0 0 49
8 1 6 4 1 0 5 24 12 2 0 43
9 1 5 4 1 1 5 20 12 2 1 40
10 0 10 2 0 0 0 40 6 0 0 46
11 4 5 2 1 0 20 20 6 2 0 48
12 6 4 2 0 0 30 16 6 0 0 52
13 5 6 0 0 0 25 24 0 0 0 49
14 2 7 3 0 0 10 28 9 0 0 47
15 5 5 1 0 1 25 20 3 0 1 49
16 3 5 3 1 0 15 20 9 2 0 46
17 1 8 3 0 0 5 32 9 0 0 46
18 4 7 1 0 0 20 28 3 0 0 51
19 3 7 2 0 0 15 28 6 0 0 49
20 1 7 3 1 0 5 28 9 2 0 44
46
21 6 6 0 0 0 30 24 0 0 0 54
22 1 9 2 0 0 5 36 6 0 0 47
23 1 2 5 2 2 5 8 15 4 2 34
24 3 6 2 1 0 15 24 6 2 0 47
25 3 3 5 0 1 15 12 15 0 1 43
26 0 9 3 0 0 0 36 9 0 0 45
27 2 6 3 1 0 10 24 9 2 0 45
28 1 6 5 0 0 5 24 15 0 0 44
29 4 4 4 0 0 20 16 12 0 0 48
30 4 7 1 0 0 20 28 3 0 0 51
31 0 7 4 0 1 0 28 12 0 1 41
32 1 7 3 1 0 5 28 9 2 0 44
33 3 6 1 2 0 15 24 3 4 0 46
34 1 7 4 0 0 5 28 12 0 0 45
35 2 9 1 0 0 10 36 3 0 0 49
36 0 12 0 0 0 0 48 0 0 0 48
37 7 3 2 0 0 35 12 6 0 0 53
38 5 7 0 0 0 25 28 0 0 0 53
39 1 3 8 0 0 5 12 24 0 0 41
40 2 7 3 0 0 10 28 9 0 0 47
41 4 5 3 0 0 20 20 9 0 0 49
42 1 5 6 0 0 5 20 18 0 0 43
43 1 3 4 4 0 5 12 12 8 0 37
44 0 5 5 2 0 0 20 15 4 0 39
45 1 4 6 0 1 5 16 18 0 1 40
46 3 3 5 0 1 15 12 15 0 1 43
47 2 5 4 1 0 10 20 12 2 0 44
48 1 6 4 1 0 5 24 12 2 0 43
49 1 7 3 1 0 5 28 9 2 0 44
50 1 3 4 2 2 5 12 12 4 2 35
51 4 5 2 0 1 20 20 6 0 1 47
52 8 3 1 0 0 40 12 3 0 0 55
53 3 5 4 0 0 15 20 12 0 0 47
54 4 2 4 2 0 20 8 12 4 0 44
55 2 1 3 5 1 10 4 9 10 1 34
56 1 6 4 0 0 5 24 12 0 0 41
47
57 5 5 2 0 0 25 20 6 0 0 51
58 9 1 1 1 0 45 4 3 2 0 54
59 6 4 1 0 1 30 16 3 0 1 50
60 7 1 4 0 0 35 4 12 0 0 51
61 7 0 3 0 2 35 0 9 0 2 46
62 3 5 4 0 0 15 20 12 0 0 47
63 1 4 6 1 0 5 16 18 2 0 41
64 5 4 2 0 1 25 16 6 0 1 48
65 3 6 3 0 0 15 24 9 0 0 48
66 0 6 5 0 1 0 24 15 0 1 40
67 5 3 2 2 0 25 12 6 4 0 47
68 6 5 1 0 0 30 20 3 0 0 53
69 4 4 2 1 1 20 16 6 2 1 45
70 0 6 3 3 0 0 24 9 6 0 39
71 3 5 2 2 0 15 20 6 4 0 45
72 3 4 5 0 0 15 16 15 0 0 46
73 1 8 2 1 0 5 32 6 2 0 45
74 2 4 5 1 0 10 16 15 2 0 43
75 4 6 2 0 0 20 24 6 0 0 50
76 4 5 1 2 0 20 20 3 4 0 47
77 1 5 5 1 0 5 20 15 2 0 42
78 4 5 3 0 0 20 20 9 0 0 49
79 4 5 2 0 1 20 20 6 0 1 47
80 3 4 4 1 0 15 16 12 2 0 45
81 0 5 7 0 0 0 20 21 0 0 41
82 0 5 5 1 1 0 20 15 2 1 38
83 4 6 2 0 0 20 24 6 0 0 50
84 0 8 4 0 0 0 32 12 0 0 44
85 1 7 3 1 0 5 28 9 2 0 44
86 3 5 3 0 1 15 20 9 0 1 45
87 5 4 3 0 0 25 16 9 0 0 50
88 0 1 10 1 0 0 4 30 2 0 36
89 0 4 7 1 0 0 16 21 2 0 39
90 2 4 4 2 0 10 16 12 4 0 42
48
1) Mencari nilai interval
Untuk mencari kualifikasi dan interval dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
a) Mencari range
R = H- L
= 55- 34
= 21
b) Mencari kelas interval
K = 1 + 3,3 Log N
= 1 + 3,3 .1,954
= 7,449 dibulatkan 8
c) Mencari panjang interval
K
RP
8
21P
= 2,625 dibulatkan 3
2) Mencari rata-rata pengaruh pelaksanaan moving class
Dari hasil tersebut dimasukkan dalam tabel distribusi frekuensi
sebagai berikut:
Tabel 4.3
Mencari Rata-rata (Mean)
Nilai f x fx )( xxi 2)( xxi 2)( xxf i Mean
34-36 4 35 140 -10,5 110,25 441
5,45
90
4095
f
fxx
37-39 7 38 266 -7,5 56,25 393,75
40-42 10 41 410 -4,5 20,25 202,5
43-45 22 44 968 -1,5 2,25 49,5
46-48 22 47 1034 1,5 2,25 49,5
49-51 17 50 850 4,5 20,25 344,25
52-54 7 53 371 7,5 56,25 393,75
55-57 1 56 56 10,5 110,25 110,25
Jumlah 90 364 4095 378 1984,5
49
3) Kualitas Variabel
Dari kedua frekuensi tersebut diketahui mean dari variabel pelaksanaan
moving class sebesar 45,5, untuk mengetahui kualitas varibel tersebut maka
dikonsultasikan dalam tabel kualitas, namun sebelumnya dicari standar
deviasinya dengan rumus:
f
xxfSD
2
1= 696,4
90
5,1984
Mengubah skor mentah kedalam skala standar (tiga)3 sebagai :
M + 1 SD = 45,5 + 1.4,696= 50,196 50 ke atas
M – 1 SD = 45,5 – 1.4,696= 40,804 40-49
39 kebawah
Jadi tabel kualitasnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Kalitas Pelaksanaan Moving Class
Mean Interval Kriteria Kesimpulan
45,5
50 keatas Baik
Cukup
40-49 Cukup
39 kebawah Kurang
Dari tabel diatas dapat dipahami bahwa pelaksanaan moving class
memiliki kategori cukup, karena berada pada interval 40-49. Hal ini dapat
dilihat dari besarnya mean variabel tersebut 45,5.
Setelah data distribusi frekuensi, kemudian di ubah ke bentuk nilai
distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi
Interval Frekuensi Fr (persen)
34-36 4 4,44
37-39 7 7,78
50
40-42 10 11,11
43-45 22 24,44
46-48 22 24,44
49-51 17 18,89
52-54 7 7,78
55-57 1 1,11
90 100
Agar lebih mudah dan lebih jelas dipahami, maka dibawah ini
digambarkan grafik mengenai pelaksanaan moving class sekolah di SMP
Islam Hidayatullah Semarang.
Histogram tentang pelaksanaan moving class di SMP Islam Hidayatullah
Semarang
Diagram di atas menunjukkan bahwa skor jawaban responden untuk
variabel pelaksanaan moving class dengan jumlah responden 90, terpusat pada
interval 43-45 dan 46-48 yaitu dengan frekuensi sama, 22 responden. Ini
menunjukkan bahwa model pembelajaran moving class cukup baik, karna
diperoleh besarnya mean 45,5 dan berada pada interval antara 40-49.
b. Data mengenai prestasi belajar siswa (Y)
Untuk mendapatkan data mengenai prestasi belajar, peneliti
menggunakan nilai ujian tengah semester kelas VIII siswa SMP Islam
51
Hidayatullah Semarang dengan responden 90 siswa, yang terdiri dari empat kelas
yaitu kelas muslim, kelas adu dawud, kelas hafsah dan kelas asma. (lihat
dilampiran 6)
B. Pengujian Hipotesis
Setelah diadakan analisis pendahuluan seperti di atas perlu adanya uji
hipotesis yang membuktikan diterima atau ditolak hipotesis yang diajukan peneliti.
Tabel 4.6
Koefisien Korelasi Variabel Pelaksanaan Moving Class (X) Terhadap
Prestasi Belajar Siswa (Y)
Perhitungan antara X dan Y
No
Responden X Y X² Y² XY
1 53 68,83 2809 4737,57 3647,99
2 39 60,58 1521 3669,94 2362,62
3 51 64,08 2601 4106,25 3268,08
4 48 66,58 2304 4432,9 3195,84
5 50 65,58 2500 4300,74 3279
6 39 60,08 1521 3609,61 2343,12
7 49 64,58 2401 4170,58 3164,42
8 43 63,25 1849 4000,56 2719,75
9 40 62,58 1600 3916,26 2503,2
10 46 65,83 2116 4333,59 3028,18
11 48 64,08 2304 4106,25 3075,84
12 52 60,67 2704 3680,85 3154,84
13 49 61,17 2401 3741,77 2997,33
14 47 59,42 2209 3530,74 2792,74
15 49 60,83 2401 3700,29 2980,67
16 46 65,5 2116 4290,25 3013
17 46 72,25 2116 5220,06 3323,5
18 51 64,58 2601 4170,58 3293,58
19 49 70,17 2401 4923,83 3438,33
20 44 60,5 1936 3660,25 2662
21 54 63,83 2916 4074,27 3446,82
22 47 62,67 2209 3927,53 2945,49
52
23 34 52,83 1156 2791,01 1796,22
24 47 67,83 2209 4600,91 3188,01
25 43 66,08 1849 4366,57 2841,44
26 45 62,92 2025 3958,93 2831,4
27 45 60,17 2025 3620,43 2707,65
28 44 57,25 1936 3277,56 2519
29 48 62,17 2304 3865,11 2984,16
30 51 67,42 2601 4545,46 3438,42
31 41 62,5 1681 3906,25 2562,5
32 44 65,17 1936 4247,13 2867,48
33 46 71,42 2116 5100,82 3285,32
34 45 62,5 2025 3906,25 2812,5
35 49 67,25 2401 4522,56 3295,25
36 48 66,33 2304 4399,67 3183,84
37 53 71,33 2809 5087,97 3780,49
38 53 63,33 2809 4010,69 3356,49
39 41 64,58 1681 4170,58 2647,78
40 47 60,58 2209 3669,94 2847,26
41 49 68,25 2401 4658,06 3344,25
42 43 66,92 1849 4478,29 2877,56
43 37 68,33 1369 4668,99 2528,21
44 39 61,83 1521 3822,95 2411,37
45 40 64,17 1600 4117,79 2566,8
46 43 71,17 1849 5065,17 3060,31
47 44 58,42 1936 3412,9 2570,48
48 43 62,08 1849 3853,93 2669,44
49 44 65,25 1936 4257,56 2871
50 35 60,92 1225 3711,25 2132,2
51 47 57,83 2209 3344,31 2718,01
52 55 62,77 3025 3940,07 3452,35
53 47 57,38 2209 3292,46 2696,86
54 44 57,08 1936 3258,13 2511,52
55 34 50,38 1156 2538,14 1712,92
56 41 67,69 1681 4581,94 2775,29
57 51 58,38 2601 3408,22 2977,38
58 54 68 2916 4624 3672
53
59 50 63,61 2500 4046,23 3180,5
60 51 60,69 2601 3683,28 3095,19
61 46 69,69 2116 4856,7 3205,74
62 47 66,77 2209 4458,23 3138,19
63 41 65,08 1681 4235,41 2668,28
64 48 62,85 2304 3950,12 3016,8
65 48 60,38 2304 3645,74 2898,24
66 40 58,92 1600 3471,57 2356,8
67 47 69,69 2209 4856,7 3275,43
68 53 57,54 2809 3310,85 3049,62
69 45 59,15 2025 3498,72 2661,75
70 39 57,71 1521 3330,44 2250,69
71 45 61,15 2025 3739,32 2751,75
72 46 64,5 2116 4160,25 2967
73 45 67,71 2025 4584,64 3046,95
74 43 66,42 1849 4411,62 2856,06
75 50 71,83 2500 5159,55 3591,5
76 47 65 2209 4225 3055
77 42 60,71 1764 3685,7 2549,82
78 49 65,5 2401 4290,25 3209,5
79 47 60,75 2209 3690,56 2855,25
80 45 60,08 2025 3609,61 2703,6
81 41 67,08 1681 4499,73 2750,28
82 38 68,92 1444 4749,97 2618,96
83 50 65,67 2500 4312,55 3283,5
84 44 70,58 1936 4981,54 3105,52
85 44 59,08 1936 3490,45 2599,52
86 45 63,08 2025 3979,09 2838,6
87 50 75,92 2500 5763,85 3796
88 36 55,75 1296 3108,06 2007
89 39 69,67 1521 4853,91 2717,13
90 42 58,25 1764 3393,06 2446,5
Jumlah 4097 5735,88 188485 367419 261676
54
Analisis diatas digunakan untuk membuktikan (Ha) diterima atau (Ho)
ditolaknya hipotesis yang diajukan oleh peneliti. Adapun hipotesis yang diajukan
oleh peneliti adalah “ada pengaruh positif antara pelaksanaan moving class terhadap
peningkatan prestasi belajar siswa”.
Untuk membuktikan hipotesis tersebut digunakan rumus regresi satu
prediktor dengan skor deviasi yang diperoleh dari data tersebut diatas. Adapun
langkah pokok dalam regresi satu prediktor dengan skor deviasi ini adalah:
1. Mencari hubungan antara prediktor (X) dengan kriterium(Y).
Korelasi antara prediktor X dengan kriterium Y dapat dicari melalui teknik
korelasi product moment pearson, dengan rumus:
Untuk menyelesaikan perhitungan dengan rumus tersebut maka di perlukan
langkah-langkah sebagai berikut:
a.
566,166
b.
N
xXx
2
22
c.
2. Mencari koefisien korelasi antara prediktor X dengan kriterium Y menggunakan
korelasi product moment dengan rumus:
55
3. Menguji korelasi itu signifikan atau tidak
Setelah dilakukan pengujian korelasi dengan korelasi Product moment,
kemudian hasilnya dikonsultasikan dengan pada taraf signifikan 5% dengan
asumsi sebagai berikut:
a. Jika > (5% dan 1%) berarti signifikan maka hipotesis diterima.
b. Jika < (5% dan 1% ) berarti tidak signifikan maka hipotesis ditolak.
Dari hasil uji korelasi product momen di ketahui bahwa berarti
signifikan artinya hipotesis di terima, karena pada taraf
signifikan 5% dan dan tabelr (0,270) pada taraf signifikan 1%. Maka signifikan dan
dapat ditarik kesimpulan bahwa ada korelasi antara pelaksanaan moving class
terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.
4. Uji koefisien korelasi determinasi
%1002 xyrKP
= (0, 2949)2 . 100 %
= 0,0869 . 100 %
= 8,69 %
Koefisien korelasi determinasi adalah 8,69%, hal ini menunjukkan bahwa
sumbangan pelaksanaan moving class terhadap prestasi belajar siswa sebesar 8,69 %,
sedangkan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain.
56
5. Mencari persamaan regresi
Untuk mencari persamaan regresi menggunakan rumus: dengan
langkah-lagkah sebagai berikut:
286,0b
Setelah diketahui maka kemudian dilanjutkan dengan masuk pada
rumus persamaan regresi:
X
6. Analisis varian garis regresi
Analisis ini digunakan untuk mencari hubungan antara kriterium dengan
prediktor dengan menggunakan rumus regresi satu prediktor skor deviasi.
X
Selanjutnya dimasukan kedalam rumus s
abg
hitungRJK
RJKF
Re
/(Re yang dihasilkan
dari rumus-rumus sebagai berikut:
a. n
YJK ag
2
Re
)(
57
90
)88,5735( 2
Re agJK
90
374,32900319Re agJK
1,365559Re agJK
b.
n
YXXYbJK abg
))((./Re
90
)88,5735)(4097(261676286,0/Re abgJK
90
36,23499900261676286,0/Re abgJK
261110261676286,0/Re abgJK
566286,0/Re abgJK
876,161/Re abgJK
c. agabRrgs JKJKYJK Re/
2
Re
1,365559876,161367419Re sJK
1698resJK
d. agag JKRJK ReRe
1,365559Re agRJK
e. abgabg JKRJK /Re/Re
8,161/Re abgRJK 76
f. 2
ReRe
n
JKRJK s
s
290
024,1698Re
sRJK
88
024,1698Re sRJK
58
3,19Re sRJK
g.
s
abg
hitungRJK
RJKF
Re
/Re
3,19
876,161hitungF
387,8hitungF
h. 2()),1 / ndbdbaFF resaregbtabel
)88.1(05,01tabelF
)88.1(95,0FFtabel
Cara mencari tabelF : angka 1 untuk pembilang
Angka 88 untuk penyebut
3,96
Kemudian dimasukan pada kaidah pengujian signifikansi, yaitu Jika
maka artinya signifikan dan Jika maka artinya
tidak signifikan, dengan taraf 5%. Ternyata 387,8hitungF 3,96. Maka
artinya signifikan.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Uji hipotesis di atas menunjukan adanya pengaruh positif antara pelaksanaan
moving class terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Islam
Hidayatullah Semarang tahun ajaran 2011/2012. Semakin baik pelaksanaan moving
class, maka akan semakin baik pula peningkatan prestasi belajar siswanya.
Setelah data terkumpul, kemudian data diolah dan dianalisis dengan
menggunakan analisis regresi satu prediktor. Tapi sebelum diolah menggunakan
analisis regresi data dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi pelaksanaan
moving class.
Dari tabel distribusi frekuensi pelaksanaan moving class, dapat diketahui bahwa
mean dari variable tersebut adalah sebesar 45,5. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan
59
moving class dalam kategori “cukup” terletak pada interval 40-49. Sedangkan untuk
prestasi belajar siswa diambil nilai ujian tengah semester siswa kelas VIII tahun
ajaran 2011/2012.
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti terdapat pengaruh yang signifikan
antara pelaksanaan moving class (X) dengan prestasi belajar siswa (Y) di SMP Islam
Hidayatullah Semarang. Hal ini di tunjukkan dengan koefisien korelasi
pada taraf signifikan 5% dan
pada taraf signifikan 1% maka hasilnya signifikan.
Kemudian dilakukan perhitungan dengan analisis regresi yang menghasilkan nilai
Fhitung dari kedua variabel adalah 96,3387,8 tabelhitung FF . Hal ini menunjukkan
adanya hasil yang signifikan. Artinya bahwa variabel pelaksanaan moving class
berpengaruh signifikan terhadap variabel prestasi belajar siswa. Hasil penelitian
diatas menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan oleh peneliti terbukti
kebenarannya.
60
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan judul pengaruh
pelaksanaan moving class terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII di
SMP Islam Hidayatullah Semarang tahun ajaran 2011/2012, dapat ditarik kesimpulan
bahwa:
Pelaksanaan moving class yang baik dapat meningkatkan prestasi belajar
siswanya, selain itu dengan adanya pembelajaran moving class siswa lebih aktif dan
kritis, suasana kelas lebih menyenangkan, siswa memahami pelajaran tidak hanya
secara teori saja tetapi juga dengan praktek. Pelaksanaan moving class di SMP Islam
Hidayatullah Semarang, berada dalam kategori cukup. Hal ini dapat diketahui
dengan melihat nilai mean dari variabel tersebut yaitu sebesar 45,5 terletak pada
interval 40-49. Sedangkan untuk prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai ujian
tengah semester siswa.
Ada pengaruh positif antara pelaksanaan moving class terhadap prestasi
belajar siswa di SMP Islam Hidayatullah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung
dari kedua variabel tersebut adalah 8, 387. Berdasarkan hasil hitungan diperoleh
bahwa F hitung > F tabel atau 8,387 > 3,96 pada taraf 5%. Karena Fhitung > Ftabel,
maka dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi tersebut signifikan. Berdasarkan
perhitungan ini, maka (Ho) yang menyatakan bahwa “tidak ada pengaruh
pelaksanaan moving class terhadap prestasi belajar siswa di SMP Islam Hidayatullah
Semarang” ditolak. Dan (Ha) yang menyatakan bahwa “ada pengaruh pelaksanaan
moving class terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP Islam
Hidayatullah Semarang tahun ajaran 2011/2012” diterima.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitan, ada beberapa saran yang ingin peneliti
sampaikan untuk perbaikan pelaksanaan moving class dikemudian hari:
61
1. Bagi Kepala Sekolah
a. Hendakknya selalu melengkapi sarana prasarana pendidikan sekolah dan
merawat sarana prasarana yang sudah ada.
b. Hendaknya selalu memperhatikan kemajuan dan prestasi siswanya.
2. Bagi Guru
a. Pembelajaran moving class di SMP Islam Hidayatullah sudah cukup baik,
maka hendaknya guru lebih meningkatkan strategi pembelajaran dengan
berbagai inovasi pembelajaran, sehingga siswa bisa melaksanakan
pembelajaran lebih secara efektif dan efisien.
b. Dalam kegiatan pembelajaran moving class di SMP Islam Hidayatullah siswa
sudah bisa terkontrol dengan baik, oleh karena itu guru harus tetap
mempertahankannya, agar siswa selalu ikut berperan aktif dalam
pembelajaran.
c. Dengan adanya sistem pembelajaran moving class guru diharapkan lebih
memotivasi siswa agar lebih bersemangat dan aktif lagi dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Fadhlu, bi Fadhli, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: Al-
Hikmah, 2007.
Ahmadi, Abu, dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2004.
Ali Muhidin, Sambas dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan
Jalur Dalam Penelitian, Bandung: CV. Pustaka Setia: 2009.
Animhadi, Mengapa Harus Menggunakan Moving Class, http :// animhadi.
Wordpress.com/2008/11/16/mengapa-harus-menggunakan-sistem-
moving-class/, download pada tanggal 3 Juni 2010.
Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,
2010.
__________, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2006, edisi revisi VI.
Aziz, Shahih Abdul, dan Abdul Aziz Abdul Madjid, At-Tarbiyah wa Turuqu At-
Tadris, Makkah: Dar Al-Ma’ruf: 1996.
Badan Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang standar proses untuk
satuan dasar dan menengah
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media Group, 2010.
_________, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Group,2009.
Bahri Djamarah,Syaiful, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 2005.
Bandono, SMA Negeri 7 Yogyakarta Mencoba Terapkan Moving Class,
http//seveners.com/berita/sma-negeri-7-yogyakarta-mencoba-terapkan-
moving-class, download tanggal 10 Juli 2010.
Echols, John M., Kamus Inggris-Bahasa Indonesia, Gramedia Pustaka Utama;
Jakarta, 2005.
Hasan, M. Iqbal, Pokok-pokok Materi Statistik 1, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005.
Hidayat, Ara, dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, Bandung: Pustaka
Educa, 2009.
Kartiwa,MovingClass,http://blogkerenuntukorangkreatif.blogspot.com/2009/12/m
oving-class.html, download tanggal 2 agustus 2010.
Kementerian Pendidikan Nasional Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas 2010.
Kunandar, Guru Profesional, Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2007.
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,
2009.
Nugroho, Robertus Baluk, Strategi Belajar Dengan Moving Class,
http://www.wikimu.com/news/displeynews.aspx?id=14443, download
tanggal 8 Agustus 2011.
Partanto, Pius A, dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya;
ARKOLA, 2001
Purwanto, Moving Class, Http://Purwanto65.wordpress.com/2008/07/21/moving-
class/, download tanggal 5 juli 2010.
Raras, “Moving Class”, http://rarasraras.wordpress.com/2009/03/, download
tanggal 10 Juli 2010.
Riduwan, Dasar-dasar Statistika, Bandung: Alfabeta, 2010
_______, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,
Bandung: Alfabeta, 2008.
Sagala, Syaiful, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan,
Bandung: Alfabeta, 2009.
Seifert, Kelvin, Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan, Jogjakarta:
IRCiSoD, 2009, Cet. 4.
Sirajuddin, “SMA Negeri 1 Talang Kelapa Mencoba Terapkan Moving Class”,
Http://Diknasba.Info/Banyuasin/Index.Php?Option=Com_Content&Task=
Section&Id=5&Itemid=37, download tanggal 5 Juli 2010.
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka
Cipta, 2010.
Sofa, Pakde,”Memahami Kegiatan Remedial dan Pengayaan Untuk Perbaikan
Pembelajaran”, Http://Massofa.Wordpress.Com/2008/01/20/Memahami-
Kegiatan-Remedial-Dan-Pengayaan-Untuk-Perbaikan-Pembelajaran/hal.1,
download tanggal 5 Juli 2010.
Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Sinar Baru,
1989, Cet. 2.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010.
Suparman S, Gaya Mengajar yang Menyenangkan Siswa, Yogyakarta: Pinus
Book Publisher, 2010.
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2010.
Sutarto,Edi, Moving Class dan Motivasi Belajar Mempengaruhi Prestasi Belajar,
www. Al. Izhar.jkt.sch.id/public/media/warta/386_moving%20class, 16
Pebruari 2011
Sutrisno Hadi, Statistik Jilid 2, Yogyakarta: Andi, 2000.
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan,
dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), Jakarta: Kencana, 2010, Cet. 2.
Umiarso & Imam Gojali, Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan,
Jogjakarta: IRCiSoD, 2010.
Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005, edisi kedua.
Wena, Made, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan
Konseptual Operasional, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
http://kompasiana.com/2009/03/12/moving-class-2/, download tanggal 2 Agustus
2010.
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Populasi Penelitian ................................................................ 33
Tabel 3.2 Pelaksanaan Moving Class ..................................................... 33
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Pelaksanaan Moving Class .......................... 35
Tabel 4.1 Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal Pelaksanaan
Moving Class ........................................................................ 44
Tabel 4.2 Data Hasil Pelaksanaan Moving Class.................................... 45
Tabel 4.3 Mencari Rata-rata (Mean) ...................................................... 48
Tabel 4.4 Kualitas Pelaksanaan Moving Class ....................................... 49
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi .............................................................. 49
Tabel 4.6 Koefisien Korelasi Variabel Pelaksanaan Moving Class
(X) Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Y) ............................... 51
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nama Responden
Lampiran 2 Data Uji Dari Pelaksanaan Moving Class
Lampiran 3 Perhitungan Uji Validitas
Lampiran 4 Perhitungan Uji Reliabilitas
Lampiran 5 Hasil Data Penelitian Dari Penyebaran Angket Data Dari Variabel
Pelaksanaan Moving Class
Lampiran 6 Data Hasil Prestasi Siswa SMP Islam Hidayatullah Semarang
Lampiran 1
Daftar Nama Responden
No NAMA SISWA
1 Adhi Pranoto
2 Ahmad Dzaky Fajarian
3 Akhmad Hamzah
4 Arfi Prayoga
5 Darma Lahadcni
6 Dingga Aldhy Mahendra
7 Fariz Rahman Burhani
8 Fattah Rahman Jatmiko
9 Fidanza Rizki Aziiz Al-Bakri
10 Ghazy Dany Arkan
11 Harnanditya Ahmad Izzadi
12 Jalu Seno Deswaji
13 Mifta Latassita
14 Muhammad Muchdhor
15 Muhamad Ridho Kurniawan
16 Muhammad Alif Mudzakir
17 Muhammad Ghani Pradipta
18 Muhammad Rahardi
19 Muhammad Sulthon Hernanda
20 Naufal Arda Irfandi
21 Risang Soko Jayeng Darutomo
22 Shello Noviyanto
23 Thoif Kufa Al-Musthofa
24 Wahyu Ridho Pangestu
25 Zaidane Alizzah Noufal
26 Alfiyan Firdaus Azis
27 Aditya Kusuma Dhysa Putra
28 Ajiyudo Alkautsar
29 Alif Kurniawan
30 Berry Bahriansyah
31 Dhimas Anggara Khalifada Wibawa
32 Farih Amanil Wafa
33 Fathoni Kurnia Ramadhani
34 Ferdyansyah Arief Wicaksono
35 Gabriel Nugraha Andika
36 Habib Faisal Yahya
37 Hisyam Kazim
38 Kinayungan Alfatan Lodan Hartanto
39 Mufti Muhamad
40 Muhammad Adha Fajri Jonison
41 Muhammad Faiq Jauhar
42 Muhammad Imam Fatkhurrohman
43 Muhammad Luthfi Ramadhan
44 Nabih Rustanura
45 Naufal Maulana Tsaqif
46 Prima Husyada Pedayasa
47 Rizal Febri Hendrawan
48 Syafrizal Taufiqurrahman
49 Tri Cahya Anggara Putra
50 Yusuf Farkhan
51 Zena Rinaldy Putra
52 Agninditya Awang Virlita
53 Apriles Tri Yayan Wahyu Ningrum
54 Ayu Indah Pratiwi
55 Fadilla Athayarani Puspita
56 Ghina Hasna Nisa
57 Hikmatuz Ziada Elmarnisy
58 Indah Dwi Mawarni
59 Istiqomah Fiddini’Aliya
60 Jihan Hanifah
61 Khansa Hanun Augie Ath Thaariq
62 Mas Tasya Hindun
63 Meuthia Rahmawati
64 Mutiara Riswari
65 Nabilla Haning Risdyani
66 Pangestika Widiya Rahmawati
67 Sekar Mayang Meidiana Yasmin
68 Septy Rizky Nur Pratiwi
69 Shabrina Puspita Dewi
70 Sumayya
71 Zahira Afra Reisa
72 Aninditha Langit Nugroho
73 Ardennita Marsha
74 Delia Alvina
75 Fathia Fidiniari
76 Hervira Aghnia Zahra Ramadhana
77 Intan Permata Hati
78 Jenny Safira Windyanasari
79 Kafa Azki Khairani
80 Lucy Arsita Mayangsari
81 Melati Fatimatul Husna
82 Muna Khoirunnisa
83 Nabila Ayu Saraswati
84 Nanda Choirunnisa
85 Septiana Shinta Handayani
86 Shabrinan Hapsari
87 Silmi Fathunnisa
88 Syfa Safitri Aulia
89 Yunaera Chaerunnisa
90 Zahra Rima Putri
Lampiran 2
Data Uji Dari Pelaksanaan Moving Class
No Nama Item soal
Total
skor
(X)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 R-1 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 5 5 4 3 3 3 5 3 5 5 5 5 5 97
2 R-2 5 3 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 92
3 R-3 5 3 4 3 3 4 4 5 4 3 5 2 3 4 2 5 5 5 3 5 5 5 2 89
4 R-4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 88
5 R-5 4 3 5 4 2 5 3 5 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 3 5 4 5 3 86
6 R-6 1 2 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 5 3 5 4 83
7 R-7 4 3 3 4 3 4 2 5 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 5 3 3 5 3 81
8 R-8 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 80
9 R-9 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 79
10 R-10 3 3 4 4 2 3 2 5 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 77
11 R-11 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 76
12 R-12 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 1 3 3 4 3 75
13 R-13 1 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 2 2 3 4 4 2 4 3 4 3 74
14 R-14 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 2 2 3 2 3 4 2 3 3 3 4 4 74
15 R-15 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 2 2 2 2 4 3 2 2 3 4 4 68
Jumlah 50 46 53 61 45 56 51 67 54 58 57 48 49 50 38 48 62 55 46 55 52 65 53 1219
Lampiran 3
Perhitungan Uji Validitas
𝒓𝒙𝒚 = 𝒏 𝑿𝒀 − 𝑿 ( 𝒀)
𝒏. 𝑿𝟐− ( 𝑿)𝟐 𝒏. 𝒀𝟐− ( 𝒀)𝟐
Berikut ini adalah penghitungan validitas butir soal no.1, dan untuk butir soal yang lain
dihitung dengan cara yang sama. Jika xyr > tabelr maka butir soal valid.
Pengujian Validitas Item Pelaksanaan Moving Class
Perhitungan Uji Validitas
𝒓𝒙𝒚 =𝒏 𝑿𝒀 − 𝑿 𝒀
𝒏. �〰𝟐 − 𝑿 𝟐 𝒏. 𝒀𝟐 − 𝒀 𝟐
Berikut ini merupakan perhitungan validitas butir soal no 1, dan untuk butir soal
yang selanjutnya di hitung dengan cara yang sama. Jika 𝑟𝑥𝑦 > 𝑟�䀊�𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka butir soal
valid.
BUTIR SOAL NOMOR 1
X X2 Y Y
2 XY
3 9 80 6400 240
5 25 92 8464 460
4 16 81 6561 324
3 9 79 6241 237
3 9 77 5929 231
1 1 83 6889 83
4 16 86 7396 344
1 1 74 5476 74
5 25 89 7921 445
4 16 74 5476 296
4 16 88 7744 352
4 16 97 9409 388
3 9 76 5776 228
3 9 68 4624 204
3 9 75 5625 225
50 186 1219 99931 4131
Dari data yang ada, kemudian di masukkan ke dalam rumus:
𝑟𝑥𝑦 = 15(4131) − 50 1219
15 × 186 − 50 2 15 × 99931 − 1219 2
𝑟𝑥𝑦 = 61965 − 60950
2790 − 2500 {1498965 − 1485961}
𝑟𝑥𝑦 = 1015
290 {13004}
𝑟𝑥𝑦 = 1015
3771160
𝑟𝑥𝑦 = 1015
1941,95
𝑟𝑥𝑦 = 0,523
Pada tabel di atas harga kritik dari Products momen dengan á 5% dan N= 15, di
peroleh 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒 𝑙= 0,514, karena 𝑟𝑥𝑦>𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒 𝑙 , maka soal no 1 valid.
Lampiran 4
Perhitungan Uji Reliabilitas
𝑟11 = 𝑘
𝑘−1 1 −
𝑆𝑖
𝑆𝑡
No Nama Item soal
Total
skor
(X)
Kuadrat
total
skor (X)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 R-1 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 80 6400
2 R-2 5 3 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 92 8464
3 R-3 4 3 3 4 3 4 2 5 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 5 3 3 5 3 81 6561
4 R-4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 79 6241
5 R-5 3 3 4 4 2 3 2 5 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 77 5929
6 R-6 1 2 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 5 3 5 4 83 6889
7 R-7 4 3 5 4 2 5 3 5 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 3 5 4 5 3 86 7396
8 R-8 1 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 2 2 3 4 4 2 4 3 4 3 74 5476
9 R-9 5 3 4 3 3 4 4 5 4 3 5 2 3 4 2 5 5 5 3 5 5 5 2 89 7921
10 R-10 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 2 2 3 2 3 4 2 3 3 3 4 4 74 5476
11 R-11 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 88 7744
12 R-12 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 5 5 4 3 3 3 5 3 5 5 5 5 5 97 9409
13 R-13 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 76 5776
14 R-14 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 2 2 2 2 4 3 2 2 3 4 4 68 4624
15 R-15 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 1 3 3 4 3 75 5625
Jumlah 50 46 53 61 45 56 51 67 54 58 57 48 49 50 38 48 62 55 46 55 52 65 53 1219 99931
Jumlah kuadrat skor item
No Nama Item soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 R-1 9 9 9 16 9 9 16 16 9 16 16 9 9 16 9 4 16 16 9 16 16 16 16
2 R-2 25 9 16 25 25 25 16 25 25 16 25 16 16 9 9 9 25 9 9 9 9 25 9
3 R-3 16 9 9 16 9 16 4 25 9 16 16 9 9 9 4 16 16 16 25 9 9 25 9
4 R-4 9 9 16 16 9 9 16 16 9 16 9 4 9 16 16 9 16 16 9 9 9 16 16
5 R-5 9 9 16 16 4 9 4 25 16 16 9 9 9 16 9 9 16 16 9 9 9 16 9
6 R-6 1 4 9 16 9 16 16 25 16 16 16 16 16 9 9 9 16 9 16 25 9 25 16
7 R-7 16 9 25 16 4 25 9 25 16 16 9 4 16 16 4 16 16 16 9 25 16 25 9
8 R-8 1 9 9 16 9 16 9 16 4 16 16 16 16 4 4 9 16 16 4 16 9 16 9
9 R-9 25 9 16 9 9 16 16 25 16 9 25 4 9 16 4 25 25 25 9 25 25 25 4
10 R-10 16 9 16 16 9 16 16 16 9 9 16 4 4 9 4 9 16 4 9 9 9 16 16
11 R-11 16 16 16 16 16 9 16 16 16 16 16 16 16 16 1 16 16 16 16 16 16 16 16
12 R-12 16 16 16 25 9 16 16 25 16 16 25 25 16 9 9 9 25 9 25 25 25 25 25
13 R-13 9 9 9 16 9 16 9 16 16 16 9 16 9 9 9 9 9 16 4 9 9 9 16
14 R-14 9 9 9 16 4 9 9 16 9 16 9 9 4 4 4 4 16 9 4 4 9 16 16
15 R-15 9 9 9 16 9 9 9 16 16 16 9 9 9 16 9 9 16 16 1 9 9 16 9
Jumlah 186 144 200 251 143 216 181 303 202 226 225 166 167 174 104 162 260 209 158 215 188 287 195
Langkah 1: Menghitung variansi skor tiap-tiap item dengan rumus:
𝑆𝑖1=
𝑋𝑖2 −
𝑋𝑖 2
𝑁𝑁
𝑆𝑖1=
186 − 50 2
1515
𝑆𝑖1=
186 − 166,67
15
𝑆𝑖1=
19,33
15
𝑆𝑖1= 1,289
Perhitungan yang dilakukan seperti pada langkah di atas, agar dapat
memperoleh 𝑆𝑖1, 𝑆𝑖2
, 𝑆𝑖3 dan seterusnya sampai item terakhir.
Langkah 2: Menghitung varians total dengan rumus
𝑆𝑖 = 𝑆1 + 𝑆2 + 𝑆3 … … … 𝑆𝑛
𝑆𝑖 =
1,289+0,195+0,848+0,195+0,533+0,462+0,506+4,915+0,506+0,115+0,
56+0,826+0,462+0,488+0,515+0,56+0,248+0,488+1,128+0,888+0,515
+0,355+0,515
𝑆𝑖 = 17,112
Langkah 3: menghitung varians total dengan rumus
𝑠𝑡 = 𝑋𝑡
2 − 𝑋𝑡
2 2
𝑁𝑁
𝑠𝑡 =99931 −
1219 2
1515
𝑠𝑡 =99931 −
148596115
15
𝑠𝑡 =99931 − 99064,07
15
𝑠�弤 =866,93
15
𝑠𝑡 = 57,795
Kemudian di Masukkan Dalam Rumus: 𝑟11 = 𝑘
𝑘−1
𝑆𝑖
𝑆𝑡
𝑟11 = 23
23 − 1 1 −
17,112
57,795
𝑟11 = 1,045 1 − 0,296
𝑟11 = 1,045 0,704
𝑟11 =0,73568
𝑟11 = 0,73568 jika di banding dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒 𝑙dengan (N-1) 15-1=14, pada taraf
signifikansi 5% maka di peroleh 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒 𝑙 = 0,532.𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛 𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒 𝑙 , maka
hasilnya reliabel.
Lampiran 5
Hasil Data Penelitian Dari Penyebaran Angket
Data Dari Variabel Pelaksanaan Moving Class
No. NAMA SISWA
Total
Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Adhi Pranoto 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 0 5 53
2 Ahmad Dzaky Fajarian 4 3 5 4 3 2 0 3 4 3 3 5 39
3 Akhmad Hamzah 5 4 5 4 4 4 5 4 2 5 4 5 51
4 Arfi Prayoga 4 4 5 4 2 3 4 5 3 4 5 5 48
5 Darma Lahadcni 5 5 5 4 3 4 4 5 2 4 4 5 50
6 Dingga Aldhy Mahendra 5 5 5 1 4 1 3 3 1 3 4 4 39
7 Fariz Rahman Burhani 5 4 5 5 3 3 5 4 3 3 4 5 49
8 Fattah Rahman Jatmiko 4 3 5 4 4 4 3 4 2 3 3 4 43
9 Fidanza Rizki Aziiz Al-Bakri 4 4 4 2 3 3 3 3 1 4 4 5 40
10 Ghazy Dany Arkan 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 46
11 Harnanditya Ahmad Izzadi 5 3 5 4 5 4 4 4 2 4 3 5 48
12 Jalu Seno Deswaji 5 4 5 4 4 3 5 5 4 5 3 5 52
13 Mifta Latassita 4 4 5 4 0 5 4 5 4 4 5 5 49
14 Muhammad Muchdhor 3 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 5 47
15 Muhamad Ridho Kurniawan 5 4 5 4 4 5 4 5 1 3 4 5 49
16 Muhammad Alif Mudzakir 4 4 5 4 2 3 4 5 3 4 3 5 46
17 Muhammad Ghani Pradipta 5 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 46
18 Muhammad Rahardi 5 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 5 51
19
Muhammad Sulthon
Hernanda
4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 5 49
20 Naufal Arda Irfandi 4 3 5 4 4 4 3 4 2 3 4 4 44
21
Risang Soko Jayeng
Darutomo
4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 54
22 Shello Noviyanto 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 47
23 Thoif Kufa Al-Musthofa 3 4 3 2 2 5 4 3 1 1 3 3 34
24 Wahyu Ridho Pangestu 4 4 5 4 4 4 4 5 3 2 3 5 47
25 Zaidane Alizzah Noufal 3 4 5 3 4 3 3 5 3 1 4 5 43
26 Alfiyan Firdaus Azis 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 45
27 Aditya Kusuma Dhysa Putra 4 4 4 3 3 3 4 5 2 4 4 5 45
28 Ajiyudo Alkautsar 4 3 5 3 4 4 4 3 3 3 4 4 44
29 Alif Kurniawan 4 5 5 3 3 3 3 5 4 4 4 5 48
30 Berry Bahriansyah 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 51
31
Dhimas Anggara Khalifada
Wibawa
4 4 4 3 3 3 4 4 1 3 4 4 41
32 Farih Amanil Wafa 5 3 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 44
33 Fathoni Kurnia Ramadhani 4 2 4 4 5 4 5 4 2 3 4 5 46
34
Ferdyansyah Arief
Wicaksono
4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 3 4 45
35 Gabriel Nugraha Andika 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 49
36 Habib Faisal Yahya 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
37 Hisyam Kazim 5 5 5 5 4 3 3 5 4 5 4 5 53
38
Kinayungan Alfatan Lodan
Hartanto
5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 53
39 Mufti Muhamad 3 3 4 5 3 3 3 4 3 3 3 4 41
40
Muhammad Adha Fajri
Jonison
3 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 47
41 Muhammad Faiq Jauhar 3 4 5 5 4 3 4 5 5 4 3 4 49
42
Muhammad Imam
Fatkhurrohman
4 4 5 4 3 3 3 4 3 3 3 4 43
43 Muhammad Luthfi Ramadhan 2 4 3 2 3 4 3 3 2 4 2 5 37
44 Nabih Rustanura 4 3 3 3 2 2 4 4 4 3 3 4 39
45 Naufal Maulana Tsaqif 3 5 4 3 3 3 4 4 1 3 3 4 40
46 Prima Husyada Pedayasa 3 4 4 4 5 5 5 3 1 3 3 3 43
47 Rizal Febri Hendrawan 4 4 4 3 3 5 4 5 2 3 4 3 44
48 Syafrizal Taufiqurrahman 3 2 4 4 4 4 4 5 4 3 3 3 43
49 Tri Cahya Anggara Putra 5 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 44
50 Yusuf Farkhan 4 3 3 2 4 1 2 5 3 1 3 4 35
51 Zena Rinaldy Putra 5 4 5 4 4 3 4 5 1 5 3 4 47
52 Agninditya Awang Virlita 4 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 55
53
Apriles Tri Yayan Wahyu
Ningrum
3 3 4 4 5 5 4 3 3 4 4 5 47
54 Ayu Indah Pratiwi 2 4 5 5 3 3 5 3 2 4 3 5 44
55 Fadilla Athayarani Puspita 4 3 5 3 3 2 2 2 1 2 2 5 34
56 Ghina Hasna Nisa 4 5 4 3 3 4 3 4 3 4 0 4 41
57 Hikmatuz Ziada Elmarnisy 3 4 5 5 4 4 4 5 4 3 5 5 51
58 Indah Dwi Mawarni 4 5 5 3 5 5 5 5 2 5 5 5 54
59 Istiqomah Fiddini’Aliya 5 1 5 5 4 4 5 5 3 4 4 5 50
60 Jihan Hanifah 4 5 5 5 5 3 3 5 3 3 5 5 51
61
Khansa Hanun Augie Ath
Thaariq
1 5 5 5 5 5 3 5 3 3 1 5 46
62 Mas Tasya Hindun 4 4 5 5 3 3 4 4 3 3 4 5 47
63 Meuthia Rahmawati 5 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 41
64 Mutiara Riswari 5 4 5 4 3 4 3 5 1 4 5 5 48
65 Nabilla Haning Risdyani 3 4 5 4 4 3 4 5 3 4 4 5 48
66
Pangestika Widiya
Rahmawati
4 4 4 4 4 3 3 4 1 3 3 3 40
67
Sekar Mayang Meidiana
Yasmin
5 3 5 4 2 5 4 5 2 3 4 5 47
68 Septy Rizky Nur Pratiwi 4 4 5 5 4 4 4 5 3 5 5 5 53
69 Shabrina Puspita Dewi 4 4 5 3 2 3 5 4 1 4 5 5 45
70 Sumayya 4 3 4 2 4 4 3 4 2 3 2 4 39
71 Zahira Afra Reisa 4 2 5 4 5 3 4 4 4 3 2 5 45
72 Aninditha Langit Nugroho 3 3 3 5 5 4 4 5 3 3 4 4 46
73 Ardennita Marsha 4 3 5 4 4 4 4 4 3 2 4 4 45
74 Delia Alvina 5 4 5 3 3 2 3 4 4 3 3 4 43
75 Fathia Fidiniari 4 3 5 3 5 5 4 4 4 4 4 5 50
76
Hervira Aghnia Zahra
Ramadhana
5 4 4 4 5 2 3 4 2 5 4 5 47
77 Intan Permata Hati 4 3 5 2 4 4 3 4 3 3 3 4 42
78 Jenny Safira Windyanasari 4 5 5 3 4 5 3 4 3 4 4 5 49
79 Kafa Azki Khairani 4 5 5 4 3 4 4 5 1 3 4 5 47
80 Lucy Arsita Mayangsari 5 4 4 4 4 3 3 5 2 3 3 5 45
81 Melati Fatimatul Husna 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 41
82 Muna Khoirunnisa 4 4 4 4 4 3 3 2 1 3 3 3 38
83 Nabila Ayu Saraswati 4 5 5 4 4 3 3 5 4 4 4 5 50
84 Nanda Choirunnisa 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 44
85 Septiana Shinta Handayani 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 5 44
86 Shabrinan Hapsari 3 5 5 3 5 4 4 4 1 3 4 4 45
87 Silmi Fathunnisa 5 4 5 3 4 4 3 5 3 5 4 5 50
88 Syfa Safitri Aulia 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 36
89 Yunaera Chaerunnisa 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 39
90 Zahra Rima Putri 4 3 4 2 4 5 3 5 2 3 3 4 42
Jumlah 360 345 399 336 337 327 327 379 247 317 319 404 4097
Lampiran 6
Data Hasil Prestasi Siswa SMP Islam Hidayatullah Semarang
No. NAMA SISWA Rata-rata
1 Adhi Pranoto 68,83
2 Ahmad Dzaky Fajarian 60,58
3 Akhmad Hamzah 64,08
4 Arfi Prayoga 66,58
5 Darma Lahadcni 65,58
6 Dingga Aldhy Mahendra 60,08
7 Fariz Rahman Burhani 64,58
8 Fattah Rahman Jatmiko 63,25
9 Fidanza Rizki Aziiz Al-Bakri 62,58
10 Ghazy Dany Arkan 65,83
11 Harnanditya Ahmad Izzadi 64,08
12 Jalu Seno Deswaji 60,67
13 Mifta Latassita 61,17
14 Muhammad Muchdhor 59,42
15 Muhamad Ridho Kurniawan 60,83
16 Muhammad Alif Mudzakir 65,5
17 Muhammad Ghani Pradipta 72,25
18 Muhammad Rahardi 64,58
19 Muhammad Sulthon Hernanda 70,17
20 Naufal Arda Irfandi 60,5
21 Risang Soko Jayeng Darutomo 63,83
22 Shello Noviyanto 62,67
23 Thoif Kufa Al-Musthofa 52,83
24 Wahyu Ridho Pangestu 67,83
25 Zaidane Alizzah Noufal 66,08
26 Alfiyan Firdaus Azis 62,92
27 Aditya Kusuma Dhysa Putra 60,17
28 Ajiyudo Alkautsar 57,25
29 Alif Kurniawan 62,17
30 Berry Bahriansyah 67,42
31 Dhimas Anggara Khalifada Wibawa 62,5
32 Farih Amanil Wafa 65,17
33 Fathoni Kurnia Ramadhani 71,42
34 Ferdyansyah Arief Wicaksono 62,5
35 Gabriel Nugraha Andika 67,25
36 Habib Faisal Yahya 66,33
37 Hisyam Kazim 71,33
38 Kinayungan Alfatan Lodan Hartanto 63,33
39 Mufti Muhamad 64,58
40 Muhammad Adha Fajri Jonison 60,58
41 Muhammad Faiq Jauhar 68,25
42 Muhammad Imam Fatkhurrohman 66,92
43 Muhammad Luthfi Ramadhan 68,33
44 Nabih Rustanura 61,83
45 Naufal Maulana Tsaqif 64,17
46 Prima Husyada Pedayasa 71,17
47 Rizal Febri Hendrawan 58,42
48 Syafrizal Taufiqurrahman 62,08
49 Tri Cahya Anggara Putra 65,25
50 Yusuf Farkhan 60,92
51 Zena Rinaldy Putra 57,83
52 Agninditya Awang Virlita 62,77
53 Apriles Tri Yayan Wahyu Ningrum 57,38
54 Ayu Indah Pratiwi 57,08
55 Fadilla Athayarani Puspita 50,38
56 Ghina Hasna Nisa 67,69
57 Hikmatuz Ziada Elmarnisy 58,38
58 Indah Dwi Mawarni 68
59 Istiqomah Fiddini’Aliya 63,61
60 Jihan Hanifah 60,69
61 Khansa Hanun Augie Ath Thaariq 69,69
62 Mas Tasya Hindun 66,77
63 Meuthia Rahmawati 65,08
64 Mutiara Riswari 62,85
65 Nabilla Haning Risdyani 60,38
66 Pangestika Widiya Rahmawati 58,92
67 Sekar Mayang Meidiana Yasmin 69,69
68 Septy Rizky Nur Pratiwi 57,54
69 Shabrina Puspita Dewi 59,15
70 Sumayya 57,71
71 Zahira Afra Reisa 61,15
72 Aninditha Langit Nugroho 64,5
73 Ardennita Marsha 67,71
74 Delia Alvina 66,42
75 Fathia Fidiniari 71,83
76 Hervira Aghnia Zahra Ramadhana 65
77 Intan Permata Hati 60,71
78 Jenny Safira Windyanasari 65,5
79 Kafa Azki Khairani 60,75
80 Lucy Arsita Mayangsari 60,08
81 Melati Fatimatul Husna 67,08
82 Muna Khoirunnisa 68,92
83 Nabila Ayu Saraswati 65,67
84 Nanda Choirunnisa 70,58
85 Septiana Shinta Handayani 59,08
86 Shabrinan Hapsari 63,08
87 Silmi Fathunnisa 75,92
88 Syfa Safitri Aulia 55,75
89 Yunaera Chaerunnisa 69,67
90 Zahra Rima Putri 58,25
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Bacalah petunjuk pengisiannya
2. Isilah data-data pribadi anda di bawah ini
Nama :
No. Absen :
Sekolah :
3. Berilah tanda check list (v) untuk setiap pertanyaan pada salah satu kolom jawaban
yang tersedia. Pilihlah jawaban sesuai keadaan yang sebenarnya
SS : Sangat Sering
S : Sering
KK : Kadang-kadang
K : Kurang
TP : Tidak Pernah
Contoh:
No Pertanyaan Alternatif Jawaban
SS S KK K TP
1 Informasi yang anda peroleh bekal untuk belajar V
4. Pilihan yang paling baik adalah bila anda memilih sesuai dengan diri anda
5. Sangat diharapkan agar anda mengisi pilihan dari seluruh pertanyaan mulai dari 1
sampai selesai
6. Saya menjamin kerahasiaan pilihan anda
7. Selamat mengerjakan
ANGKET PELAKSANAAN MOVING CLASS
No Pertanyaan Alternatif Jawaban
SS S KK K TP
A. Menata bahan ajar
1 Setiap akan dimulai pelajaran, apakah siswa
mempersiapkan bahan ajar yang digunakan?
B. Membuat rangkuman
2 Disamping membagikan pokok-pokok materi yang
diajarkan, apakah siswa diminta untuk menulis apa
yang telah diajarkan setiap kali pertemuan?
C. Menggunakan berbagai metode dalam penyampaian pembelajaran
3 Apakah guru memberi kesempatan siswa untuk
bertanya?
4 Dalam model pembelajaran moving class, apakah guru
menggunakan berbagai metode pembelajaran dalam
menyampaikan pelajaran?
D. Menggunakan berbagai media dalam pembelajaran
5 Apakah guru menyiapkan fasilitas belajar sebelum
pelajaran dimulai?
6 Dalam model pembelajaran moving class, apakah setiap
kelas dilengkapi alat peraga sesuai mata pelajaran yang
dibutuhkan?
7 Apakah guru menentukan sumber belajar pada
pembelajaran moving class?
E. Memberikan motivasi atau menarik perhatian
8 Apakah ketika akan ada ulangan guru memberi nasehat
untuk belajar?
9 Apakah pembelajaran moving class ini, sesuai minat
siswa?
F. Memberikan stimulus
10 Apakah guru memberikan contoh dengan hal-hal
konkret yang dialami siswa dalam setiap pelajaran?
11 Apakah guru menentukan bentuk-bentuk pertanyaan
yang mudah dipahami siswa dalam setiap pelajaran?
G. Memberikan umpan balik
12 Apakah guru memberikan kesempatan kepada siswanya
untuk bertanya apa yang tidak dimengerti?
RIWAYAT HIDUP
1. Identitas Diri
a. Nama : Nailul Ifadhoh
b. Tempat/Tanggal lahir : Kendal, 03 Oktober 1986
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Alamat : Banyutowo Rt. 03 Rw.II No. 49, Kendal
E-mail : [email protected]
2. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SD Negeri Banyutowo 02 Kendal lulus tahun 2000
b. MTs Negeri Kendal lulus tahun 2003
c. MA Negeri Kendal lulus tahun 2006
d. IAIN Negeri Walisongo Semarang angkatan 2007
Semarang, 20 Desember 2011
Penulis
Nailul Ifadhoh
NIM. 073311032