SKRIPSI
PENGUKURAN KINERJA MADRASAH ALIYAH NEGERI
DI KOTA PADANG DALAM MENYELENGGARAKAN
UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER MENGGUNAKAN
BALDRIGE EXCELLENCE FRAMEWORK
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh:
MUHAMMAD FAIKAR
11140930000067
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M / 1441 H
SKRIPSI
PENGUKURAN KINERJA MADRASAH ALIYAH NEGERI
DI KOTA PADANG DALAM MENYELENGGARAKAN
UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER MENGGUNAKAN
BALDRIGE EXCELLENCE FRAMEWORK
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh:
MUHAMMAD FAIKAR
11140930000067
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M / 1441 H
SKRIPSI
PENGUKURAN KINERJA MADRASAH ALIYAH NEGERI
DI KOTA PADANG DALAM MENYELENGGARAKAN
UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER MENGGUNAKAN
BALDRIGE EXCELLENCE FRAMEWORK
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh:
MUHAMMAD FAIKAR
11140930000067
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M / 1441 H
ii
LEMBAR PENGESAHAN
PENGUKURAN KINERJA MADRASAH ALIYAH NEGERI
DI KOTA PADANG DALAM MENYELENGGARAKAN
UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER MENGGUNAKAN
BALDRIGE EXCELLENCE FRAMEWORK
Disusun Oleh:
Muhammad Faikar
11140930000067
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Pembimbing I
Zainul Arham, M.Si
NIP. 197407302007101002
Pembimbing II
Zulfiandri, MMSI
NIP. 197001302005011003
A’ang Subiyakto, Ph.D
NIP. 19760219 200710 1 002
iii
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul Pengukuran Kinerja Madrasah Aliyah Negeri di Kota
Padang dalam Menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer
Menggunakan Baldrige Excellence Framework yang ditulis oleh Muhammad
Faikar, NIM 11140930000067 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang
Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta pada hari Selasa tanggal 5 November 2019. Skripsi ini
diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Program Studi Sistem Informasi.
Menyetujui,
Pembimbing I
Zainul Arham, M.Si
NIP. 197407302007101002
Pembimbing II
Zulfiandri, MMSI
NIP. 197001302005011003
Penguji I
M. Qomarul Huda, M.Kom., Ph.D
NIP. 19670412 200312 1 001
Penguji II
Aries Susanto HT, MMSI., Ph.D
NIP. 19740322 200710 1 002
Mengetahui,
Dekan
Fakultas Sains dan Teknologi
Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud
NIP. 19690404 200501 2 005
Ketua
Program Studi Sistem Informasi
A’ang Subiyakto, Ph.D
NIP. 19760219 200710 1 002
iv
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR
HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI
SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, 27 November 2019
Muhammad Faikar
11140930000067
v
ABSTRAK
Muhammad Faikar – 11140930000067. Pengukuran Kinerja Madrasah Aliyah
Negeri di Kota Padang dalam Menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis
Komputer Menggunakan Baldrige Excellence Framework. Di bawah bimbingan
Zainul Arham dan Zulfiandri.
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) merupakan metode ujian yang mulai
diterapkan sejak tahun 2014 dan penyelenggaraannya terus meningkat setiap tahun.
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Padang menyelenggarakan UNBK untuk
pertama kalinya pada tahun 2018. Sebagai sebuah sistem yang masih terbilang baru
bagi MAN di Kota Padang, banyak aspek penting yang perlu diperhatikan oleh
organisasi untuk memastikan bahwa penyelenggaraan UNBK dapat berjalan
dengan kinerja yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur capaian kinerja
MAN di Kota Padang dalam menyelenggarakan UNBK, agar dapat diketahui
apakah penyelenggaraan UNBK sudah berjalan dengan kinerja yang baik atau
belum. Framework yang digunakan untuk mengukur kinerja adalah Baldrige
Excellence Framework. Populasi penelitian adalah guru yang mengajar kelas XII
dan panitia UNBK dari setiap madrasah. Dilakukan uji validitas menggunakan
corrected item-total correlation dan uji reliabilitas berdasarkan internal-consistent
reliability untuk menentukan item yang dapat digunakan dalam pengukuran kinerja.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa MAN di Kota Padang berada pada band
benchmark leader dengan nilai 870.4. Setelah hasil pengukuran diperoleh,
dilakukan penyusunan strength, opportunities for improvement, dan pembuatan
rekomendasi terhadap penyelenggaraan UNBK di MAN Kota Padang.
Kata Kunci: Pengukuran Kinerja, Baldrige Excellence Framework, Ujian
Nasional Berbasis Komputer
BAB I-V + 164 halaman + xxxix halaman + 39 tabel + 6 gambar
Pustaka Acuan (102, 2000-2019)
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmat,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengukuran Kinerja
Madrasah Aliyah Negeri di Kota Padang dalam Menyelenggarakan Ujian Nasional
Berbasis Komputer Menggunakan Baldrige Excellence Framework”. Shalawat dan
salam senantiasa penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW.
Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini, yaitu:
1. Ibu Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak A’ang Subiyakto, Ph.D selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi.
3. Ibu Nida’ul Hasanati, MMSI selaku Sekretaris Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi dan selaku Dosen Pembimbing
Akademik penulis.
4. Bapak Zainul Arham, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa
memberikan arahan kepada penulis selama pengerjaan skripsi.
5. Bapak Zulfiandri, MMSI selaku Dosen Pembimbing II yang selalu
menyediakan waktu untuk memberikan bimbingan kepada penulis.
6. Seluruh dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan
ilmunya kepada penulis selama perkuliahan.
7. Seluruh karyawan Madrasah Aliyah Negeri di Kota Padang yang telah
mengizinkan dan membantu penulis dalam mengumpulkan data penelitian.
vii
8. Keluarga penulis yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.
9. Ulfa Sepriliatika dan Nurul Noverri Putri atas canda tawa selama proses
penyusunan skripsi ini.
10. Adriansyah, Agastya, Faninda, Farhana, Lathifa, Luthfi, dan Rizkyana yang
telah mewarnai dunia perkuliahan penulis.
11. Teman-teman Sistem Informasi 2014 atas dukungan dan bantuan selama
perkuliahan dan dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis berharap laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca dan dapat menambah ilmu kita semua.
Jakarta, Oktober 2019
Muhammad Faikar
11140930000067
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
PENGESAHAN UJIAN .................................................................................... iii
PERNYATAAN ................................................................................................ iv
ABSTRAK .......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ................................................................................. 6
1.3. Perumusan Masalah .................................................................................. 6
1.4. Batasan Masalah ....................................................................................... 6
1.5. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
1.6. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7
1.6.1. Bagi Peneliti ...................................................................................... 8
1.6.2. Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ................................................ 8
ix
1.6.3. Bagi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Kota Padang ....................... 8
1.7. Metodologi Penelitian............................................................................... 9
1.8. Sistematika Penulisan ............................................................................. 10
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 12
2.1. Pengertian Pengukuran ........................................................................... 12
2.2. Pengertian Kinerja .................................................................................. 12
2.2.1. Kinerja Organisasi Berbasis Teknologi Informasi ............................ 13
2.3. Pengukuran Kinerja ................................................................................ 15
2.3.1. Manfaat Pengukuran Kinerja ........................................................... 15
2.4. Lokasi Geografis Kota Padang................................................................ 16
2.5. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Padang ........................................ 18
2.6. Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) .......................................... 18
2.6.1. Penyelenggaraan UNBK dan Kinerja Organisasi.............................. 21
2.7. Baldrige Excellence Framework ............................................................. 33
2.7.1. Keunggulan Baldrige Excellence Framework .................................. 34
2.7.2. Nilai Inti dan Konsep ....................................................................... 35
2.7.3. Kategori Baldrige Excellence Framework 2015-2016 ...................... 37
2.8. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 44
2.8.1. Observasi ......................................................................................... 44
x
2.8.2. Wawancara ...................................................................................... 44
2.8.3. Kuesioner ........................................................................................ 45
2.8.4. Studi Pustaka ................................................................................... 45
2.9. Skala Likert ............................................................................................ 45
2.10. Populasi dan Teknik Penarikan Sampel .................................................. 45
2.10.1. Teknik Penarikan Sampel ................................................................ 46
2.10.2. Ukuran Sampel ................................................................................ 48
2.11. Pengolahan Data ..................................................................................... 49
2.11.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ..................................................... 50
2.12. Analisis Data .......................................................................................... 51
2.12.1. Pengukuran Kinerja ......................................................................... 51
2.12.2. Strength, Opportunity for Improvement (OFI), dan Rekomendasi .... 57
2.13. Studi Pustaka .......................................................................................... 58
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 79
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 79
3.2. Pendekatan Penelitian ............................................................................. 79
3.3. Prosedur Penelitian ................................................................................. 79
3.4. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 83
3.5. Pembuatan Kuesioner ............................................................................. 85
xi
3.6. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 97
3.6.1. Wawancara ...................................................................................... 97
3.6.2. Survei .............................................................................................. 97
3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................................. 98
3.8. Kerangka Penelitian.............................................................................. 101
3.8.1. Kerangka Teori .............................................................................. 101
3.8.2. Kerangka Konseptual ..................................................................... 101
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................... 103
4.1. Profil Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Kota Padang. ....................... 103
4.1.1. MAN 1 Kota Padang...................................................................... 103
4.1.2. MAN 2 Kota Padang...................................................................... 104
4.1.3. MAN 3 Kota Padang...................................................................... 105
4.2. Tujuh (7) Kriteria Baldrige Excellence Framework .............................. 106
4.2.1. Kategori Kepemimpinan (Leadership) ........................................... 106
4.2.2. Kategori Strategi (Strategy) ........................................................... 109
4.2.3. Kategori Pelanggan (Customers) .................................................... 111
4.2.4. Kategori Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan
(Measurement, Analysis, and Knowledge Management). ................ 114
4.2.5. Kategori Tenaga Kerja (Workforce). .............................................. 117
4.2.6. Kategori Operasi (Operations). ...................................................... 120
xii
4.2.7. Kategori Hasil-hasil (Results). ....................................................... 123
4.2.8. Rekapitulasi Capaian Skor Kategori
Baldrige Excellence Framework .................................................... 129
4.3. Kinerja MAN di Kota Padang dalam Menyelenggarakan UNBK .......... 130
4.3.1. Kepemimpinan (Leadership).......................................................... 130
4.3.2. Strategi (Strategy) .......................................................................... 131
4.3.3. Pelanggan (Customer) .................................................................... 133
4.3.4. Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan (Measurement,
Analysis, and Knowledge Management) ......................................... 134
4.3.5. Tenaga Kerja (Workforce).............................................................. 136
4.3.6. Operasi (Operations) ..................................................................... 137
4.3.7. Hasil-hasil (Results) ....................................................................... 141
4.3.8. Kinerja MAN di Kota Padang dalam Menyelenggarakan UNBK
berdasarkan Balrige Excellence Framework .................................. 143
4.3.9. Strength, Opportunity for Improvement (OFI), dan Rekomendasi .. 144
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 149
5.1. Kesimpulan ................................................................................... 149
5.2. Saran ............................................................................................. 150
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 151
LAMPIRAN ................................................................................................... 165
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Statistik Peserta UNBK Tahun Ajaran 2018/2019 ........................... 4
Gambar 2.1 Lokasi Geografis Kota Padang ...................................................... 17
Gambar 2.2 Baldrige Excellence Framework Overview .................................... 38
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ........................................................................ 82
Gambar 3.2 Kerangka Teori ........................................................................... 101
Gambar 3.3 Kerangka Konseptual .................................................................. 102
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Poin Subkategori Baldrige ................................................................. 52
Tabel 2.2 Scoring Band Descriptors Dimensi Proses ........................................ 53
Tabel 2.3 Scoring Band Descriptors Dimensi Hasil .......................................... 55
Tabel 2.4 Baldrige Scoring Band ....................................................................... 57
Tabel 2.5 Ringkasan Penelitian Terdahulu tentang Penyelenggaraan Sistem ...... 58
Tabel 2.6 Ringkasan Penelitian Terdahulu tentang Penggunaan Baldrige
Excellence Framework ...................................................................... 61
Tabel 2.7 Penentuan Poin Baldrige dari Persentase Pengukuran berdasarkan
Penelitian Terdahulu ......................................................................... 69
Tabel 3.1 Substansi Kriteria Baldrige Excellence Framework............................ 86
Tabel 3.2 Daftar Pertanyaan .............................................................................. 88
Tabel 3.3 Narasumber Penelitian ....................................................................... 97
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Kategori Strategi .................................................. 98
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Kategori Pelanggan ............................................. 99
Tabel 4.1 Total Poin Subkategori Kepemimpinan Senior ................................. 107
Tabel 4.2 Total Poin Subkategori Pengelolaan dan Tanggung Jawab Sosial ..... 108
Tabel 4.3 Total Poin Kategori Kepimpinan (Leadership) ................................. 109
Tabel 4.4 Total Poin Subkategori Pengembangan Strategi ............................... 110
Tabel 4.5 Total Poin Subkategori Penerapan Strategi....................................... 111
Tabel 4.6 Total Poin Kategori Strategi (Strategy) ............................................ 111
Tabel 4.7 Total Poin Subkategori Keinginan Pelanggan .................................. 112
Tabel 4.8 Total Poin Subkategori Hubungan dengan Pelanggan ...................... 113
xv
Tabel 4.9 Total Poin Kategori Pelanggan (Customers) ..................................... 114
Tabel 4.10 Total Poin Subkategori Pengukuran, Analisis dan
Peningkatan Kinerja Organisasi .................................................... 115
Tabel 4.11 Total Poin Subkategori Manajemen Pengetahuan, Informasi,
dan Teknologi Informasi ................................................................ 116
Tabel 4.12 Total Poin Kategori Pengukuran, Analisis dan Manajemen
Pengetahuan (Measurement, Analysis, and
Knowledge Management) .............................................................. 116
Tabel 4.13 Total Poin Subkategori Lingkungan Kerja ..................................... 118
Tabel 4.14 Total Poin Subkategori Hubungan Tenaga Kerja ............................ 119
Tabel 4.15 Total Poin Kategori Tenaga Kerja (Workforce) .............................. 119
Tabel 4.16 Total Poin Subkategori Proses Kerja .............................................. 121
Tabel 4.17 Total Poin Subkategori Efektivitas Operasional ............................. 122
Tabel 4.18 Total Poin Kategori Operasi (Operations) ...................................... 123
Tabel 4.19 Total Poin Subkategori Hasil Proses dan Pembelajaran Siswa ........ 124
Tabel 4.20 Total Poin Subkategori Hasil Fokus pada Siswa ............................. 125
Tabel 4.21 Total Poin Subkategori Hasil Fokus Tenaga Kerja ......................... 126
Tabel 4.22 Total Poin Subkategori Hasil Kepemimpinan dan Tata Kelola ....... 127
Tabel 4.23 Total Poin Subkategori Hasil Anggaran dan Keuangan .................. 128
Tabel 4.24 Total Poin Kategori Hasil-hasil (Results) ...................................... 128
Tabel 4.25 Rekapitulasi Dimensi Proses .......................................................... 129
Tabel 4.26 Rekapitulasi Dimensi Proses dan Dimensi Hasil ............................ 129
Tabel 4.27 Identifikasi Strength, Opportunities for Improvement,
dan Rekomendasi........................................................................... 145
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Kuesioner Penelitian ........................................................................................ xvii
Data Kuesioner ................................................................................................. xxi
Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas............................................................. xxv
Hasil Wawancara .......................................................................................... xxviii
Surat Keterangan Bimbingan Skripsi.............................................................. xxxii
Surat Permohonan Penelitian & Data Riset ................................................... xxxiii
Surat Izin Penelitian ...................................................................................... xxxiv
Surat Keterangan Penelitian ........................................................................... xxxv
Form Perbaikan Sidang Skripsi ..................................................................... xxxvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat dengan
berbagai bentuk dan kepentingan yang dapat tersebar luas ke seluruh dunia (Salim
& Sari, 2015). Kemajuan teknologi yang mengglobal telah berpengaruh dalam
segala aspek kehidupan baik dibidang ekonomi, politik, kebudayaan seni dan
bahkan di dalam dunia pendidikan (Nurdyansyah, 2017). Teknologi informasi
berfungsi sebagai penyedia layanan untuk memperoleh keuntungan strategis,
keuangan, dan teknologi, yang dapat meningkatkan kinerja organisasi secara
keseluruhan (Hafeez-baig & gururajan, 2011). Teknologi informasi merupakan
suatu kebutuhan bagi organisasi yang dapat membantu kinerja organisasi dan
individu (Alannita & Suaryana, 2014). Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan
bahwa teknologi informasi digunakan untuk menunjang proses di organisasi,
sehingga dapat mengoptimalkan kinerja oganisasi.
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan
selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan
berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria
yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama (Rivai, 2011).
Untuk mengetahui capaian kinerja organisasi, perlu dilakukan suatu pengukuran
kinerja. Pengukuran kinerja perlu dilakukan karena pada dasarnya semua
perusahaan perlu untuk mengevaluasi dan memperbaiki kinerjanya, sehingga
2
kinerja perusahaan dapat ditingkatkan (Neely & Adams, 2013). Pengukuran kinerja
merupakan bagian dari sistem pengendalian manajemen, yang mencakup tindakan
yang mengimplikasikan keputusan perencanaan, maupun penilaian kinerja pegawai
serta operasinya (Yuwono, Sukarno, & Ichsan, 2007).
Pengukuran kinerja dapat dilakukan menggunakan Baldrige Excellence
Framework. National Institute of Standards and Technology (2016) menjelaskan
bahwa Baldrige Excellence Framework bertujuan untuk menjawab tiga pertanyaan
inti dari suatu organisasi yaitu: Apakah organisasi sudah berjalan dengan
maksimal?; Bagaimana cara mengetahuinya?; Apa dan bagaimana langkah yang
harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja organisasi?. Baldrige Excellence
Framework terdiri dari tujuh kategori pengukuran yaitu (1) leadership; (2) strategy;
(3) customers; (4) measurements, analysis, and knowledge management; (5)
workforce; (6) operations; serta (7) results (Baldrige Performance Excellence
Program., 2015)
Abayazeed, Alamin, Hamza, & Tawfik (2008) melakukan pengukuran
untuk mengevaluasi kinerja divisi rekayasa klinis pada Rumah Sakit di Sudan
menggunakan Baldrige Criteria. Melalui pengukuran, diketahui gap kelamahan
kinerja divisi rekayasa klinis sebesar 78%. Juariah (2016) melakukan penelitian
menggunakan Baldrige untuk mengetahui capaian kinerja STIE Ekuitas. Melalui
pengukuran diperoleh hasil kinerja senilai 751 poin (industry leader) dimana aspek
yang masih perlu diperhatikan yaitu hubungan dengan pelanggan dan kepuasan
pelanggan.
3
Penelitian serupa lainnya yaitu pengukuran kinerja yang dilakukan pada
organisasi X menggunakan Baldrige yang memperoleh capaian nilai 284 pada level
early result. Melalui pengukuran dapat diidentifikasi Strength dan Opportunities
for Improvement (OFI) organisasi (Arijanto, Harsono, & Taroepratjeka, 2016).
Sophira, Arifianti, dan Tresna (2018) melakukan penelitian pada usaha travel Arnes
Shuttle untuk mengetahui kualitas kinerja perusahaan menggunakan Malcolm
Baldrige Criteria. Melalui penelitian yang mereka lakukan, diperoleh capaian
kinerja 625,8 poin yang menunjukkan bahwa perusahaan berada pada level
emerging industry leader.
Berdasarkan Baldrige Excellence Framework (2015), kinerja organisasi
bisa dipengaruhi oleh penerapan teknologi di organisasi, termasuk di dunia
pendidikan. Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era
globalisasi saat ini tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan
(Budiman, 2019). Salah satunya terlihat dari penerapan Ujian Nasional (UN) yang
awalnya berbasis Kertas Pensil (UNKP) menjadi berbasis komputer. Ujian
Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disebut juga Computer Based Test (CBT)
adalah sistem pelaksanaan ujian nasional menggunakan komputer sebagai media
ujiannya (Kemendikbud, n.d.).
Penyelenggaraan UNBK pada tahun 2015 untuk tingkat Sekolah Menengah
Atas (SMA) / Madrasah Aliyah (MA) diikuti oleh 135 sekolah. Sedangkan pada
tahun 2019 UNBK telah diikuti oleh 20.902 SMA/MA di Indonesia. Jumlah ini
meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2018 diikuti
4
oleh 18.346 SMA/MA, tahun 2017 diikuti oleh 9.652 SMA/MA, dan tahun 2016
diikuti oleh 1.298 SMA/MA.
Gambar 1.1 Statistik Peserta UNBK Tahun Ajaran 2018/2019
(Kemendikbud, 2019)
Salah satu peningkatan penyelenggaraan UNBK terlihat pada MA Negeri
(MAN) yang ada di Kota Padang, Sumatera Barat. MAN Kota Padang merupakan
lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama Kota Padang, yang
setara dengan tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas/SMA. Terdapat 3 MAN
di Kota Padang, yaitu MAN 1 Padang, MAN 2 Padang, dan MAN 3 Padang. MAN
2 Padang mengadakan UNBK secara mandiri mulai tahun 2018. Sedangkan MAN
1 Padang dan MAN 3 Padang mengadakan UNBK secara mandiri untuk pertama
kali pada tahun 2019.
Penyelenggaraan UNBK yang masih terbilang baru di MAN Kota Padang
menjadi tantangan bagi madrasah karena perlu memperhatikan banyak aspek.
Madrasah perlu setidaknya menyediakan komputer dengan rasio 1:3 terhadap
siswa. Penyediaan perangkat keras seperti komputer dengan jumlah besar atau
sesuai dengan jumlah peserta ujian sangat diperlukan (Pakpahan, 2016). Prakoso
(2017) menambahkan bahwa fasilitas pendukung dan infrastruktur (elektrisitas,
laboratorium komputer, dan internet) akan sangat mempengaruhi integritas dan
objektivitas hasil Ujian Nasional. Selain persyaratan teknis, sumber daya manusia
5
merupakan aspek yang sangat penting untuk diperhatikan demi kinerja yang
maksimal dalam penyelenggaraan UNBK. Peraturan Badan Nasional Pendidikan
Nomor: 0044/P/BSNP/XI/2017 tentang Prosedur Operasional Standar
Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018 khususnya bagian
kelima poin F tentang Kriteria dan Persyaratan Proktor dan Teknisi, dituliskan
bahwa kriteria untuk proktor dan teknisi harus memiliki kompetensi di bidang
teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Adapun permasalahan yang ditemui
dalam penyelenggaraan UNBK di MAN Kota Padang adalah terjadinya
pemadaman listrik pada saat simulasi UNBK. Hal ini mengakibatkan pelaksanaan
simulasi UNBK di MAN Kota Padang ditunda. Selain itu, penyebarluasan
pengetahuan tentang UNBK sebagai suatu teknlogi informasi yang baru diterapkan
belum merata. Agar dapat diketahui bagaimana kinerja MAN di Kota Padang dalam
menyelenggarakan UNBK sesuai prosedur yang berlaku, serta untuk mengetahui
aspek-aspek yang memerlukan perbaikan, perlu dilakukan suatu pengukuran
kinerja.
Dilihat dari latar belakang di atas, maka penelitian ini ditujukan untuk
mengukur kinerja MAN di Kota Padang dalam menyelenggarakan UNBK.
Pengukuran dilakukan menggunakan Baldrige Excellence Framework yang terdiri
dari tujuh kriteria yang mencakup aspek dalam penyelenggaraan UNBK secara
menyeluruh. Melalui pengukuran akan diketahui bagaimana capaian kinerja MAN
di Kota Padang dalam menyelenggarakan UNBK, apakah sudah berjalan dengan
baik atau belum. Selain itu, diperoleh informasi tentang aspek yang telah berjalan
dengan baik dan apabila ada aspek yang masih perlu ditingkatkan lagi. Hal inilah
6
yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian ilmiah dengan judul
“Pengukuran Kinerja Madrasah Aliyah Negeri di Kota Padang dalam
Menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer Menggunakan Baldrige
Excellence Framework”.
1.2. Identifikasi Masalah
Permasalahan yang diidentifikasi adalah:
1) Penyelenggaraan UNBK yang tidak merata di semua MAN Kota Padang.
2) Pelatihan kepada panitia UNBK tidak menyeluruh.
3) Kurangnya koordinasi antara MAN Kota Padang dengan Perusahaan Listrik
Negara (PLN).
1.3. Perumusan Masalah
Pokok masalah yang akan diteliti adalah:
1) Bagaimana mengukur kinerja MAN di Kota Padang dalam
menyelenggarakan UNBK menggunakan Baldrige Excellence Framework?
1.4. Batasan Masalah
Adapun batasan dalam penelitian ini adalah:
1) Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja internal Madrasah Aliyah
Negeri di Kota Padang (MAN 1 Padang, MAN 2 Padang, dan MAN 3
Padang) dalam menyelenggarakan UNBK tahun 2018 serta persiapan
UNBK tahun 2019.
7
2) Secara teori, penelitian dilakukan menggunakan Baldrige Excellence
Framework - Education 2015-2016 yang terdiri dari tujuh kriteria, yaitu: (1)
leadership; (2) strategy; (3) customers; (4) measurements, analysis, and
knowledge management; (5) workforce; (6) operations; dan (7) results.
3) Secara metodologi, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
teknik pengumpulan data survei (kuesioner). Kuesioner diberikan kepada
pihak internal madrasah yang terlibat dalam persiapan dan penyelenggaraan
UNBK di MAN Kota Padang, yaitu guru yang mengajar siswa kelas XII,
dan panitia UNBK.
4) Penarikan sampel dilakukan menggunakan teknik proportionate stratified
random sampling. Uji validitas dilakukan dengan metode corrected item-
total correlation dan uji reliabilitas menggunakan internal-consistent
reliability dengan bantuan perangkat lunak Statistical Package for the Social
Sciences (SPSS) versi 25.
1.5. Tujuan Penelitian
1) Mengukur nilai pada kategori Baldrige Excellence Framework terkait
capaian kinerja MAN di Kota Padang dalam menyelenggarakan UNBK.
2) Mengidentifikasi kategori pada Baldrige Excellence Framework yang telah
berjalan dengan baik dan kategori dengan peluang perbaikan.
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat, diantaranya:
8
1.6.1. Bagi Peneliti
1) Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1), Sistem
Informasi pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2) Untuk menambah pengetahuan dan mempraktekan secara langsung ilmu-
ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan.
1.6.2. Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1) Penelitian ini dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya dengan
pendekatan kuantitatif, khususnya pada Program Studi Sistem Informasi.
2) Penelitian ini dapat menjadi referensi baru dalam penulisan skripsi tentang
pengukuran kinerja suatu perusahaan/organisasi.
1.6.3. Bagi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Kota Padang
1) Hasil penelitian dapat memberikan informasi kepada MAN di Kota Padang
tentang capaian kinerja organisasi dalam menyelenggarakan UNBK.
2) Hasil penelitian dapat menjadi bahan evaluasi bagi MAN di Kota Padang
untuk meningkatkan kinerja organisasi dalam menyelenggarakan UNBK
kedepannya.
3) Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai referensi bagi MAN di Kota Padang
untuk melakukan pengukuran pada aspek lain di organisasi.
9
1.7. Metodologi Penelitian
Penelitian dilakukan menggunakan model Baldrige Excellence Framework
– Education 2015-2016 yang terdiri dari tujuh kriteria yaitu leadership; strategy;
customers; measurement, analysis, and knowledge management; operations; dan
results. Pengumpulan data dilakukan melalui survei dengan menyebarkan
kuesioner. Kuesioner dibuat berdasarkan Baldrige Are We Making Any Progress,
kriteria dari Baldrige Excellence Framework – Education 2015-2016 (Baldrige
Performance Excellence Program., 2015), dan penelitian sejenis terdahulu.
Kuesioner di susun dalam bentuk skala Likert dengan pilihan jawaban “Sangat
Tidak Setuju”, “Tidak Setuju”, “Ragu-ragu”, “Setuju”, “Sangat Setuju”. Peneliti
juga melakukan studi literatur sebagai dasar teori dan wawancara untuk
mengetahui bagaimana penyelenggaraan UNBK di MAN Kota Padang.
Populasi pada penelitian ini adalah guru yang mengajar siswa kelas XII dan
panitia UNBK di setiap MAN Kota Padang. Ukuran sampel dalam penelitian ini
ditentukan menggunakan rumus Taro Yamane 1967 (Brimson, Suwanwong, &
Brimson, 2017; Chhim, Somboonsuke, & Chiarawipa, 2019; Hailu, 2017), dan
penarikan sampel dilakukan menggunakan teknik proportionate stratified random
sampling. Selanjutnya dilakukan penyebaran kuesioner kepada setiap MAN yang
ada di Kota Padang. Kuesioner yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah
menggunakan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 25.
Data yang diperoleh melalui kuesioner akan dilakukan uji validitas
menggunakan metode corrected item-total correlation dan uji reliabilitas
menggunakan internal-consistent reliability. Analisis data dilakukan berdasarkan
10
scoring band descriptor dari Baldrige Excellence Framework – Education untuk
mengetahui capaian nilai kinerja organisasi. Selanjutnya dilakukan analisis untuk
mengetahui Strength kinerja madrasah berdasarkan item dengan nilai yang tinggi,
dan Opportunities for Improvement (OFI) berdasarkan item dengan nilai yang
rendah.
1.8. Sistematika Penulisan
Penyusunan laporan ini terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan
sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan membahas mengenai dasar-dasar teori yang
mendukung penulisan laporan yaitu pengertian kinerja, pengukuran
kinerja, dan Baldrige Excellence Framework - Education.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan metode pengumpulan data, penarikan sampel
penelitian, kuesioner penelitian, dan uji validitas serta reliabilitas
terhadap item yang akan digunakan dalam pengukuran kinerja.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan pemaparan dari pengukuran terhadap kinerja
MAN di Kota Padang dalam menyelenggarakan UNBK, dan
pembahasan berdasarkan hasil pengukuran kinerja.
11
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab akhir pada laporan skripsi, yang terdiri dari
kesimpulan dari apa yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya
dan saran yang mungkin bermanfaat untuk penelitian selanjutnya.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Pengukuran
Pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan atau upaya yang dilakukan
untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala atau peristiwa, atau benda,
sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa angka (Poerwanti, 2008).
Pengukuran adalah membandingkan suatu data dari objek tertentu menggunakan
alat ukur yang sistematis (Multin, Munawar, & Noor, 2018). Fokus dari pengukuran
adalah pada hasil akhir yang telah dicapai oleh perusahaan sebagai dampak dari
keputusan yang telah dirumuskan (Afif, 2015). Melalui beberapa pengertian
tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengukuran adalah kegiatan memberikan angka
kepada proses di perusahaan/organisasi menggunakan alat ukur tertentu sebagai
dampak dari keputusan yang diambil perusahaan/organisasi.
2.2. Pengertian Kinerja
Kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat
pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan
sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan
strategis suatu organisasi. (Moeheriono, 2012). Kinerja juga dapat diartikan sebagai
tingkat prestasi seseorang atau karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan
yang dapat meningkatkan produktivitas (Timpe dalam Riyadi, 2011). Kinerja
merupakan tingkat pencapaian keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan
standar kerja untuk mencapai tujuan perusahaan.
13
Melalui pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan
tingkat keberhasilan seluruh aspek perusahaan dalam memenuhi standar hasil kerja
dengan menerapkan perilaku sesuai dengan yang diharapkan guna meningkatkan
produktivitas. Seluruh individu bertanggung jawab terhadap tingkat kinerja
perusahaan atau organisasi.
2.2.1. Kinerja Organisasi Berbasis Teknologi Informasi
Saat ini, teknologi informasi yang terus berkembang pesat semakin banyak
digunakan oleh organisasi untuk mendukung proses mencapai mencapai tujuan
organisasi. Teknologi informasi meliputi pengumpulan, pengorganisasian,
penyimpanan, penerbitan, dan penggunaan informasi dalam bentuk suara, gambar
grafik, teks, angka, dan lain-lain dengan menggunakan media komputer dan
telekomunikasi (Raees dalam Hamidi, Meshkat, Rezaee, & Jafari, 2011). Teknologi
informasi dipandang sebagai perangkat yang memungkinkan organisasi untuk
meningkatkan operasional efisiensi dan menyusun strategi posisi organisasi dalam
dunia bisnis yang kompetitif (Palmero dalam Wekke & Hamid, 2013). Teknologi
informasi merupakan suatu kebutuhan bagi organisasi yang dapat membantu
kinerja organisasi dan individu (Alannita & Suaryana, 2014). Pemanfaatan
teknologi informasi yang tepat dan didukung oleh keahlian personil yang
mengoperasikannya dapat meningkatkan kinerja perusahaan maupun kinerja
individu yang bersangkutan (Nasir & Oktari, 2011).
Terdapat empat organizational factor yang mempengaruhi efektivitas
implementasi Information Technology (IT), yaitu (Huda, Hidayah, & Utami, 2017):
14
1) Human Resources Availability
Karyawan dengan kompetensi dan keterampilan IT yang tinggi dalam
mengelola proses IT, dapat menerapkan IT secara efektif.
2) Implementation Climate
Persepsi dari harapan anggota organisasi tentang sejauh mana dukungan
terhadap implementasi IT.
3) Implementation Policies and Practice
Kebijakan-kebijakan yang dapat mendukung implementasi IT, seperti
pelatihan, komunikasi, dan program lainnya.
4) Top Management Support
Pimpinan dan manajemen mendukung serta berkomitmen terhadap
implementasi IT.
Penyelerasan IT dengan proses di organisasi dapat dilakukan menggunakan
Balanced Scorecard. Balanced Scorecard merupakan metode strategis dan sistem
manajemen (Manteghi & Zohrabi, 2011). Terdapat 4 perspektif di dalam IT
Balanced Scorecard, yaitu (Grembergen, 2000):
1) Business Contribution
Perspektif ini membahas bagaimana IT dapat berkontribusi terhadap
nilai/tujuan organisasi.
2) User Orientation
Perspektif ini merepresentasikan evaluasi pengguna terhadap penerapan IT.
3) Operational Excellence
Perspektif tentang proses IT yang dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
15
4) Future Orientation
Perspektif yang merepresentasikan bahwa pengembangan sumber daya
manusia melalui pelatihan dan pembelajaran, serta peningkatan sumber
daya teknologi informasi diperlukan untuk peningkatan penerapan IT
kedepannya.
2.3. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja mempunyai pengertian suatu proses penilaian tentang
kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran dalam pengelolaan sumber daya
manusia untuk menghasilkan barang dan jasa, termasuk informasi atas efisiensi
serta efektivitas dalam mencapai tujuan organisasi (Moeheriono, 2012).
Pengukuran kinerja merupakan bagian dari sistem pengendalian manajemen yang
mencakup baik tindakan yang mengimplikasikan keputusan perencanaan maupun
penilaian kinerja pegawai serta operasinya (Yuwono et al., 2007). Pengukuran
kinerja merupakan proses atau aktivitas untuk mengukur sejauh mana kinerja
perusahaan dalam mengimplikasikan keputusan, pengelolaan sumber daya, serta
operasi sehingga dapat diidentifikasi perbaikan yang perlu dilakukan untuk
perencanaan kedepannya.
2.3.1. Manfaat Pengukuran Kinerja
Kinerja sebagai suatu sistem pengukuran dan evaluasi, memengaruhi
atribut-atribut yang berhubungan dengan pekerjaan karyawan, perilaku dan
keluaran, dan tingkat absensi untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan pada saat
16
ini (Rivai, 2011). Wardiningsih (2009) menjelaskan sejumlah manfaat pengukuran
kinerja, yaitu:
1) Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk menilai
kinerja manajemen.
2) Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.
3) Untuk memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan
membandingkan dengan target serta melakukan tindakan korektif untuk
memperbaiki kinerja.
4) Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman (reward and
punishment) secara obyektif atas pencapaian prestasi yang diukur dengan
sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati.
5) Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka
memperbaiki kinerja organisasi.
6) Membantu mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi.
7) Membantu memahami kegiatan instansi pemerintah.
8) Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif.
2.4. Lokasi Geografis Kota Padang
Kota Padang merupakan ibu kota Provinsi Sumatera Barat yang terletak di
pantai barat pulau Sumatera. Pada sub halaman Gambaran Umum Kota Padang
(“Gambaran Umum Kota Padang,” n.d.) disebutkan pada Peraturan Daerah No. 10
Tahun 2005 tentang luas Kota Padang diketahui terjadi penambahan luas
administrasi menjadi 1.414,96 Km2, dimana penambahan wilayah lautan/perairan
seluas 720,00 km2. Selain itu juga disebutkan bahwa secara geografis Kota Padang
17
berada di antara 00 44' 00" dan 1 08' 35" Lintang Selatan serta antara 100 05’ 05”
dan 100 34' 09" Bujur Timur.
Gambar 2.1 Lokasi Geografis Kota Padang (Google, n.d.)
Kota Padang berbatasan dengan:
1) Sebelah Utara: Kabupaten Padang Pariaman
2) Sebelah Selatan: Kabupaten Pesisir Selatan
3) Sebelah Timur: Kabupaten Solok
4) Sebelah Barat: Samudera Hindia
Kota Padang terdiri dari 11 Kecamatan yaitu:
1) Bungus Teluk Kabung
2) Lubuk Kilangan
3) Lubuk Begalung
4) Padang Selatan
5) Padang Timur
6) Padang Barat
7) Padang Utara
8) Nanggalo
9) Kuranji
10) Pauh
11) Koto Tangah
18
2.5. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Padang
Madrasah adalah suatu tempat belajar untuk mempelajari ajaran-ajaran
Islam, ilmu pengetahuan dan keahlian lainnya secara terarah, terpimpin dan
terkendali (Alawiyah, 2014). Ia juga menyebutkan bahwa madrasah berfungsi
mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan
mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa madrasah merupakan
tempat untuk mempelajari ilmu agama, ilmu pengetahuan umum, dan keahlian
lainnya yang bertujuan untuk menciptakan anggota masyarakat yang memahami
dan mengamalkan nilai ajaran agama yang dimilikinya.
MAN Kota Padang berada di bawah naungan Kementerian Agama Kota
Padang. Terdapat 3 MAN di Kota Padang yang tersebar di 3 Kecamatan yaitu;
MAN 1 Kota Padang di Kecamatan Kuranji, MAN 2 Kota Padang di Kecamatan
Padang Utara, dan MAN 3 Kota Padang di Kecamatan Koto Tangah. Ketiga
madrasah ini mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer untuk pertama kalinya
pada tahun 2018. Penjelasan lainnya tentang MAN Kota Padang akan diuraikan
pada bagian pertama di bab IV.
2.6. Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disebut juga Computer Based
Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan
komputer sebagai media ujiannya (Kemendikbud, n.d.). Pada halaman yang sama
disebutkan bahwa penyelenggaraan UNBK saat ini menggunakan sistem semi-
online yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan
19
(sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server
lokal (sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server
lokal (sekolah) ke server pusat secara online (upload).
Penetapan Sekolah/Madrasah Pelaksana UNBK dijelaskan dalam Peraturan
Badan Nasional Pendidikan Nomor: 0044/P/BSNP/XI/2017 tentang Prosedur
Operasional Standar (POS) Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran
2017/2018 khususnya pada bagian kelima poin C, yang berisikan:
1) Tim Teknis UNBK Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan
kewenangannya, melakukan verifikasi dan menetapkan sekolah/madrasah
pelaksana UNBK dan sekolah yang bergabung, dan sekolah/madrasah yang
mengikuti UN di tempat pelaksanaan UNBK (menumpang).
2) Sekolah/madrasah yang dapat ditetapkan sebagai pelaksana UNBK telah
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Telah terakriditasi;
b. Tersedia sejumlah komputer dan server sesuai kebutuhan; dan
c. Memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan oleh panitia UN Tingkat
Pusat.
3) Tim Teknis UNBK Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan
kewenangannya, memasukkan data sekolah/madrasah pelasakana UNBK ke
situs web UNBK.
4) Sekolah/madrasah yang sudah ditetapkan sebagai pelaksana UNBK diberi
username dan password.
20
Setelah sekolah ditetapkan sebagai pelaksana UNBK, sekolah sebagai
penyelenggara sistem perlu memberikan sosialisasi kepada pengguna sistem. Di
dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik bab II Pasal 24 ayat 1 disebutkan
bahwa penyelenggara sistem elektronik wajib melakukan edukasi kepada pengguna
sistem elektronik. Selain itu, pada pasal 25 disebutkan bahwa penyelenggara sistem
elektronik wajib menyampaikan informasi kepada pengguna sistem elektronik
paling sedikit mengenai:
1) Identitas penyelenggara sistem elektronik;
2) Objek yang ditransaksikan;
3) Kelaikan atau keamanan sistem elektronik;
4) Tata cara penggunaan perangkat;
Selain teknologi informasi yang harus dilengkapi, pada UNBK tahun 2018
mulai diterapkan penggunaan metode soal yang disebut Higher Order Thinking
Skills (HOTS). Soal dengan tipe HOTS adalah soal yang menuntut kemampuan
berfikir tingkat tinggi dan melibatkan proses bernalar, sehingga dapat mengasah
kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan kreatif
(Mahmudah, 2018). Terdapat 10% pertanyaan dengan tipe soal HOTS pada setiap
mata pelajaran yang diujiankan pada UNBK 2018.
Salah satu faktor yang menentukan kesuksesan penyelenggaraan UNBK
adalah peran dan dukungan dari pimpinan. Peran utama dari kepemimpinan selama
periode penerapan teknologi informasi adalah memberikan dorongan untuk
anggotanya agar dapat mengatasi kecemasan dan skeptisisme (Owen & Demb,
21
2016). Apabila manajemen dapat memberikan dukungan moral dan menyediakan
fasilitas yang diperlukan, maka implementasi IT yang efisien dapat terwujud (Huda
et al., 2017).
Perilaku pimpinan dapat mengubah anggotanya dari berorientasi secara
individu, menjadi lebih kolektif dan berorientasi terhadap nilai dari suatu operasi
(Ke & Wei, 2008). Hal tersebut akan memungkinkan pimpinan untuk mengerahkan
anggotanya untuk bertindak dan berupaya dalam mengadopsi inovasi teknologi
informasi kedepannya. Dukungan dari top management di sebuah institusi sangat
mempengaruhi efektivitas inovasi IT melalui kebijakan-kebijakan implementasi
(Huda & Hussin, 2016). Selain itu, top management juga berperan sebagai
fasilitator yang dapat mendukung proses implementasi IT. Dukungan pemangku
kepentingan seperti kepala sekolah dan pejabat Dinas Pendidikan terhadap
pelaksanaan UNBK sangat menentukan dalam penerapan UNBK (Pakpahan,
2016).
2.6.1. Penyelenggaraan UNBK dan Kinerja Organisasi
Untuk mengidentifikasi penyelenggaraan UNBK sebagai teknologi
informasi terhadap kinerja organisasi, dilakukan berdasarkan IT Balanced
Scorecard:
1) Business Contribution
Penyelenggaraan UNBK dapat mendukung kinerja pemerintah dan satuan
pendidikan dengan memberikan kontribusi/manfaat sebagai berikut
(Pakpahan, 2016):
22
a. Kemudahan dalam proses distribusi bahan ujian karena proses distribusi
bahan dapat dilakukan secara sederhana, yaitu melalui internet dari
pusat langsung ke satuan pendidikan penyelenggara UNBK.
b. Pendistribusian bahan ujian melalui internet mudah menjangkau seluruh
wilayah termasuk daerah yang sulit transportasi.
c. Kemudahan dalam proses distribusi bahan akan dapat meningkatkan
kualitas pelaksanaan UNBK karena para pemangku kepentingan dapat
menyiapkan pelaksanaan UNBK secara baik dan tidak perlu ada
kekhawatiran bahan belum diterima pada waktu proses pelaksanaan.
Ridwan dan Arcana (2017) menambahkan manfaat UNBK meliputi proses
pengumpulan dan penilaian jauh lebih mudah, menghemat waktu pekerjaan,
meminimalisir terjadinya kecurangan, gambar menjadi lebih jelas, dan lain-
lain.
2) User Orientation
Aspek lainnya yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan UNBK
sebagai sebuah teknologi informasi adalah kompetensi karyawan.
Perkembangan teknologi informasi maupun teknologi komunikasi
menuntut perusahaan untuk memiliki sumber daya manusia (SDM ) yang
kompeten yaitu SDM yang memiliki bakat manajerial dengan pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan yang tinggi untuk menguasai perkembangan
teknologi (Anathan dalam Lasmaya, 2016). Manusia, keterampilan dan
kompetensi adalah saling terkait, ketiganya sama-sama menentukan
berhasil atau tidaknya suatu kegiatan dilaksanakan, benar atau tidaknya
23
keputusan dibuat, serta tepat atau tidaknya suatu tindakan diambil (Sutomo
& Saputra, 2017). Karyawan dengan kompetensi dan keterampilan IT yang
tinggi berpengaruh secara positif terhadap efektivitas implementasi IT
(Huda et al., 2017).
Sebagai penyelenggara UNBK, adapun tugas panitia UNBK setiap satuan
pendidikan diatur dalam Peraturan Badan Nasional Pendidikan Nomor:
0044/P/BSNP/XI/2017 tentang POS Penyelenggaraan Ujian Nasional
Tahun Pelajaran 2017/2018 pada bagian ketiga tentang Penyelenggara dan
Pelaksana Ujian, yaitu:
a. Persiapan Ujian:
i. Merencanakan pelaksanaan UN di sekolah/madrasah/pondok
pesantren/PKBM dan SKB masing-masing;
ii. Menetapkan tempat dan/atau ruang ujian (tempat dan/atau ruang ujian
dapat ditetapkan di lokasi satuan pendidikan pelaksana, di lokasi
satuan pendidikan yang bergabung, atau tempat lain yang memenuhi
persyaratan sarana dan prasarana serta persyaratan lain untuk
pelaksanaan UN);
iii. Melakukan sosialisasi kepada guru, peserta didik, orang tua, dan
masyarakat tentang kebijakan UN dan teknis pelaksanaan UN;
iv. Satuan pendidikan jenjang SMA sederajat melakukan koordinasi
peserta UN dari satuan pendidikannya dalam penentuan mata ujian
pilihan sesuai jurusan.
24
b. Pelaksanaan Ujian
i. Melaksanakan UN dan memastikan kesesuaian pelaksanaan UN
dengan POS UN;
ii. Mencatat dan melaporkan kejadian yang tidak sesuai dengan POS
UN;
iii. Mengesahkan berita acara pelaksanaan UN di satuan pendidikan;
iv. Mengirimkan data calon peserta UN ke panitian UN Tingkat
Kabupaten/Kota;
v. Mengirimkan nilai rapor per semester dan nilai USBN sesuai dengan
kewenangannya ke Kementerian melalui Data Pokok Pendidikan
(Dapodik);
vi. Menjamin keamanan dan ketertiban pelaksanaan UN;
vii. Menjelaskan tata tertib pengawasan ruang ujian kepada pengawas
ruang;
viii. Menerima Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional (DKHUN) dari
panitian UN Tingkat Kabupaten/Kota; khusus Sekolah Indonesia Luar
Negeri (SILN), menerima DKHUN dari panitia UN Tingkat Pusat;
ix. Mencetak, menerbitkan, menandatangani, dan membagikan Sertifikat
Hasil UN (SHUN) kepada peserta UN; dan
x. Menyampaikan laporan pelaksanaan UN kepada panitia UN Tingkat
Kabupaten/Kota.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, pada bab II bagian
25
kelima pasal 10 disebutkan bahwa tenaga ahli yang digunakan oleh
penyelenggara sistem elektronik harus memiliki kompetensi di bidang
sistem elektronik atau teknologi informasi. Untuk kriteria dan persyaratan
proktor serta teknisi diatur dalam Peraturan Badan Nasional Pendidikan
Nomor: 0044/P/BSNP/XI/2017 tentang Prosedur Operasional Standar
Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018 bagian kelima
poin F, yaitu:
a. Proktor adalah guru atau tenaga kependidikan sekolah/madrasah dengan
kriteria dan persyratan:
i. Memiliki kompetensi di bidang teknologi informasi komunikasi
(TIK);
ii. Pernah mengikuti pelatihan atau bertindak sebagai proktor UNBK;
iii. Bersedia ditugaskan sebagai proktor di sekolah/madrasah
penyelenggara UNBK; dan
iv. Bersedia menandatangani pakta integritas.
b. Teknisi adalah guru atau tenaga kependidikan sekolah/madrasah dengan
kriteria dan persyaratan:
i. Memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam
mengelola LAN sekolah/madrasah;
ii. Pernah mengikuti pembekalan atau bertindak sebagai teknisi UNBK;
iii. Bersedia menandatangani pakta integritas.
Dalam implementasi UNBK, seorang guru juga harus memiliki kompetensi
terkait teknologi informasi. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
26
nomor 74 tahun 2008 tentang guru, pada bab II pasal 3 ayat 7 disebutkan
bahwa kompetensi professional seorang guru merupakan kemampuan guru
dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi,
dan/atau seni dan budaya yang diampunya sekurang-kurangnya meliputi:
a. Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi
program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata
pelajaran yang akan diampu; dan
b. Konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang
relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan
program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata
pelajaran yang akan diampu.
Kompetensi professional dapat diartikan sebagai kemampuan guru untuk
menguasai serta memanfaatkan berbagai sumber daya untuk mendukung
pembelajaran, termasuk kemampuan untuk menguasai ilmu pengetahuan
serta teknologi informasi dan komunikasi sesuai dengan perkembangan
zaman (Chaidar, 2014). Guru harus mengikuti perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran dan juga bisa
diterapkan di lingkungan yang telah direncanakan (Rohim, 2017). Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi guru Bagian B tentang Kompetensi
Inti guru SMA/MA menyebutkan bahwa guru harus memiliki kompetensi
inti:
27
a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual,
sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik.
c. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang
diampu.
d. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran.
f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasi berbagai potensi yang dimiliki.
g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
h. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
i. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran.
j. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
k. Bertindak sesuai dengan norma agama, hokum, sosial, dan kebudayaan
nasional Indonesia.
l. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak, mulia, dan
teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
m. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa.
28
n. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru, dan rasa percaya diri.
o. Menjunjung tinggi kode etik prodesi guru.
Kompetensi guru terkait penggunaan soal HOTS yang baru diterapkan pada
tahun 2018 juga perlu ditingkatkan. Langkah yang perlu dilakukan
madrasah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal
HOTS harus di mulai dari: (Fanani, 2018)
a. Meningkatkan pemahaman guru tentang penulisan soal kemampuan
berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS).
b. Meningkatkan keterampilan guru untuk menyusun instrumen penilaian
High Order Thinking Skills/HOTS.
Selanjutnya, guru bisa menyusun soal HOTS yang akan digunakan sebagai
latihan soal bagi siswa. Dalam penulisan soal HOTS, dibutuhkan
penguasaan materi ajar, keterampilan dalam menulis soal (kontruksi soal),
dan kreativitas guru dalam memilih stimulus soal sesuai dengan situasi dan
kondisi daerah di sekitar satuan pendidikan (Fanani, 2018).
3) Operational Excellence
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, pada bab II bagian
ketiga pasal 6 disebutkan bahwa perangkat keras yang digunakan oleh
penyelenggaran sistem elektronik harus:
a. Memenuhi aspek interkonektivitas dan kompatibilitas dengan sistem
yang digunakan;
29
b. Memperoleh sertifikat kelaiakan dari Menteri;
c. Mempunyai layanan dukungan teknis, pemeliharaan, dan purnajual dari
penjual atau penyedia;
d. Memiliki referensi pendukung dari pengguna lainnya bahwa perangkat
keras tersebut berfungsi sesuai dengan spesifikasinya;
e. Memiliki jaminan ketersediaan suku cadang paling sedikit 3 (tiga)
tahun;
f. Memiliki jaminan kejelasan tentang kondisi kebaruan; dan
g. Memiliki jaminan bebas dari cacat produk.
Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, pada bab II
bagian keenam pasal 12 disebutkan bahwa penyelenggara sistem elektronik
wajib menjamin setiap komponen dan keterpaduan seluruh sistem
elektronik beroperasi sebagaimana mestinya. Persyaratan UNBK terkait
kelengkapan hardware yang diperlukan terdapat di website Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (“Persyaratan UNBK,” n.d.) yaitu pihak
sekolah harus menyediakan sarana komputer dengan spesifikasi (minimal)
sebagai berikut:
a. Server
i. PC/Tower/Desktop (bukan laptop).
ii. Processor 4 core dan clock rate minimal 1.6 GHz (64 bit).
iii. RAM 8 GB, DDR 3.
iv. Harddisk 250 GB.
30
v. Operating System (64 bit): Windows Server/Windows 8/Windows 7
/Linux Ubuntu 14.04.
vi. LAN CARD (NIC) 2 unit support GigaByte.
vii. UPS (tahan 15 menit).
viii. Jumlah server mengikuti rasio 1:40 (1 server maksimal untuk 40
client).
ix. Cadangan 1 server.
b. Client
i. Personal Computer atau Laptop
ii. Monitor minimal 11 inch
iii. Processor minimal single core
iv. RAM minimal 512 MB
v. Operating System: Windows XP/Windows 7/Windows 8/ LINUX /
MAC / Chrome OS
vi. Web Browser: Exambro versi terbaru
vii. Harddisk minimal tersedia 10 GB (free space)
viii. LAN Card
ix. Jumlah client mengikuti rasio 1:3 (1 client untuk 3 peserta)
x. Cadangan minimal 10%.
xi. Headset/earphone (untuk ujian listening SMA/MA dan SMK)
c. Jaringan area lokal (Local Area Network - LAN):
31
i. Switch 10/100/1000 Mbps dengan jumlah port sesuai dengan
jumlah komputer pada setiap setiap server. Setiap server harus
memiliki switch sendiri (tidak digabung dengan server lain).
Persyaratan terkait ruang UNBK yang digunakan diatur dalam Peraturan
Badan Nasional Pendidikan Nomor: 0044/P/BSNP/XI/2017 tentang POS
Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018 pada bagian
kelima poin J, yaitu:
a. Ruang ujian aman dan layak untuk pelaksanaan UNBK;
b. Sekolah/Madrasah pelaksana UNBK menetapkan pembagian sesi untuk
setiap peserta ujian beserta komputer client yang akan digunakan selama
ujian.
c. Penetapan proktor, pengawas, dan teknisi UNBK;
i. Setiap server ditangani oleh seorang proktor;
ii. Setiap 20 (dua puluh) peserta diawasi oleh satu pengawas; dan
iii. Setiap sekolah/madrasah pelaksana unbk ditangani minimal satu
orang teknisi dan setiap teknisi menangani sebanyak-banyaknya dua
ruang unbk atau 40 (empat puluh) komputer client;
d. Setiap ruang ujian dilengkapi denah tempat duduk peserta ujian dengan
disertai foto peserta yang ditempel di pintu masuk ruang ujian;
e. Setiap ruang ujian memiliki pencahayaan dan ventilasi yang cukup;
f. Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi UN dikeluarkan
dari ruang ujian;
g. Tempat duduk peserta UNBK diatur sebagai berikut.
32
i. Satu komputer untuk satu orang peserta ujian untuk satu sesi ujian;
ii. Jarak antara komputer yang satu dengan komputer yang lain disusun
agar antarpeserta tidak dapat saling melihat layar komputer dan
berkomunikasi; dan
iii. Penempatan peserta ujian sesuai dengan nomor peserta untuk setiap
sesi ujian;
h. Ruang, perangkat komputer, nomor peserta untuk setiap sesi ujian sudah
dipersiapkan paling lambat 1 (satu) hari sebelum UN dimulai.
4) Future Orientation
Pengembangan kompetensi karyawan dilakukan dengan memberikan
pelatihan kepada panitia UNBK. Hal ini diatur dalam Peraturan Badan
Nasional Pendidikan Nomor: 0044/P/BSNP/XI/2017 tentang POS
Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018 pada bagian
kelima poih H, yaitu:
a. Panitia UN Tingkat Pusat melakukan pelatihan teknis pelaksanaan
UNBK untuk Tim Teknis UNBK Provinsi dan Tim Teknis UNBK
Kabupaten/Kota.
b. Tim Teknis UNBK Provinsi atau Kabupaten/Kota melakukan pelatihan
kepada proktor dan teknisi sekolah/madrasah.
Selain pelatihan untuk peningkatan kompetensi karyawan, organisasi juga
perlu melakukan tata kelola terhadap penyelenggaraan UNBK. Pada
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, pada bab II bagian
33
keenam Pasal 14 ayat 1 disebutkan bawah Penyelenggara Sistem Elektronik
wajib memiliki kebijakan tata kelola, prosedur kerja pengoperasian, dan
mekanisme audit yang dilakukan berkala terhadap Sistem Elektronik. Pada
bagian yang sama Pasal 16 ayat 2 disebutkan:
a. Tersedianya prosedur atau petunjuk dalam Penyelenggaraan Sistem
Elektronik yang didokumentasikan dan/atau diumumkan dengan
bahasa, informasi, atau simbol yang dimengerti oleh pihak yang terkait
dengan Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut;
b. Adanya mekanisme yang berkelanjutan untuk menjaga kebaruan dan
kejelasan prosedur pedoman pelaksanaan;
c. Adanya kelembagaan dan kelengkapan personel pendukung bagi
pengoperasian Sistem Elektronik sebagaimana mestinya;
d. Adanya penerapan manajemen kinerja pada Sistem Elektronik yang
diselenggarakannya untuk memastikan Sistem Elektronik beroperasi
sebagaimana mestinya; dan
e. Adanya rencana menjaga keberlangsungan Penyelenggaraan Sistem
Elektronik yang dikelolanya.
2.7. Baldrige Excellence Framework
National Institute of Standards and Technology (2016) menjelaskan bahwa
Baldrige Excellence Framework bertujuan untuk menjawab tiga pertanyaan inti
dari suatu organisasi, yaitu: Apakah organisasi sudah berjalan dengan maksimal?;
Bagaimana cara mengetahuinya?; Apa dan bagaimana langkah yang harus
34
dilakukan untuk meningkatkan kinerja organisasi?. Pertanyaan ini
direpresentasikan ke dalam tujuh aspek kritikal dalam mengelola dan performansi
sebuah organisasi, yaitu: (1) leadership; (2) strategy; (3) customers; (4)
measurements, analysis, and knowledge management; (5) workforce; (6)
operations; serta (7) results (Baldrige Performance Excellence Program., 2015).
Bob Crumley (dalam Baldrige Performance Excellence Program., 2015)
mengatakan “Baldrige memberikan suatu framework untuk mengukur sistem
secara keseluruhan daripada hanya melihat hasil tes siswa pada beberapa bidang
area”. Melalui penerapan Baldrige Excellence Framework, sebuah organisasi dapat
mengetahui langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai kinerja yang maksinal.
2.7.1. Keunggulan Baldrige Excellence Framework
Sadikin (2010) menyebutkan setidaknya ada lima alasan untuk memilih
Baldrige sebagai framework:
1) Kriteria untuk keunggulan memberi kerangka kerja untuk upaya perbaikan
tanpa harus “mendikte”. Organisasi didorong mengembangkan pendekatan
yang kreatif dan fleksibel selaras dengan kebutuhan organisasinya serta
untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat antara pendekatan dengan
hasilnya.
2) Kriterianya bersifat inklusif. Bila pendekatan lain berfokus kepada aspek
yang tunggal – seperti kepemimpinan saja, perencanaan strategis saja, atau
manajemen proses saja, Kriteria Baldrige menguraikan kerangka kerja yang
terintegrasi dengan menjawab seluruh faktor organisasi, operasi serta
hasilnya.
35
3) Kriteria berfokus kepada persyaratan yang bersifat umum, bukan sekadar
kepada prosedur, tools, atau teknik.
4) Kriterianya adaptable – dapat digunakan oleh bisnis besar maupun kecil,
organisasi edukasi dan layanan kesehatan, organisasi pemerintahan dan
nirlaba serta organisasi yang hanya memiliki satu lokasi saja atau yang
tersebar di seluruh dunia.
5) Kriterianya merupakan praktik manajemen yang unggul karena selalu
divalidasi. Kriteria secara reguler diperbaiki untuk meningkatkan
lingkupnya meliputi kinerja yang didorong strategi, menjawab kebutuhan
seluruh pemangku kepentingan (stakeholder), mengakomodasikan
kebutuhan dan praktik organisasional yang penting.
2.7.2. Nilai Inti dan Konsep
Baldrige Education Criteria dibentuk berdasarkan landasan nilai inti dan
konsep sebagai berikut: (Baldrige Performance Excellence Program., 2015)
1) System Perspective
System Perspective berarti mengelola seluruh komponen organisasi sebagai
sebuah kesatuan untuk mencapai misi organisasi, pencapaian kesuksesan
dan keunggulan kinerja.
2) Visionary Leadership
Pimpinan organisasi harus memiliki sebuah visi untuk organisasi,
menciptakan fokus kepada siswa dan pelanggan lainnya,
mendemonstrasikan nilai dan etika organisasi yang clear and visible, dan
memasang ekspektasi yang tinggi bagi tenaga kerja.
36
3) Student-Centered Excellence
Organisasi harus mempertimbangkan bahwa seluruh program edukasi dan
fasilitas layanan, karakteristik, dan seluruh mode akses pelanggan serta
dukungan dapat memberikan nilai kepada siswa maupun pelanggan lainnya.
4) Valuing People
Valuing people yaitu berkomitmen untuk melibatkan, mengembangkan, dan
mensejahterakan tenaga kerja.
5) Organizational Learning and Agility
Agility/kelincahan membutuhkan kapasitas untuk perubahan yang cepat dan
fleksibilitas dalam beroperasi. Organizational Learning mencakup
peningkatan berkelanjutan dari pendekatan yang diterapkan dan perubahan
atau inovasi yang signifikan, yang mengarah ke tujuan baru, pendekatan,
program, layanan, dan pasar.
6) Focus on Success
Memastikan keberhasilan organisasi untuk saat ini dan di masa mendatang
membutuhkan pemahaman tentang faktor jangka pendek dan jangka
panjang yang dapat memengaruhi organisasi.
7) Managing for Innovation
Inovasi berarti membuat perubahan yang berarti untuk meningkatkan
program dan layanan pendidikan organisasi, termasuk proses, operasi, dan
model bisnis, dengan tujuan menciptakan suatu nilai yang baru.
37
8) Management by Fact
Manajemen dengan fakta mengharuskan organisasi untuk mengukur dan
menganalisis kinerja organisasi, baik di dalam organisasi maupun di
lingkungan kompetitif di sekitar organisasi.
9) Societal Repsonsibility
Organisasi harus memenuhi semua Undang-undang dan ketentuan hukum
setempat, negara, dan federal.
10) Ethics and Transparency
Organisasi harus menekankan perilaku etis dalam semua transaksi dan
interaksi. Transparansi dicirikan dengan kepemimpinan dan manajemen
berkomunikasi jujur dan terbuka secara konsisten dan dengan berbagi
informasi yang jelas dan akurat.
11) Delivering Value and Results
Dengan memberikan nilai kepada stakeholders, organisasi akan
membangun kesetiaan, berkontribusi untuk menumbuhkan perekonomian,
dan memberikan kontribusi kepada masyarakat. Results harus digunakan
untuk menyampaikan dan menyeimbangkan nilai bagi stakeholders, siswa
dan orang tua mereka, serta pelanggan lain
2.7.3. Kategori Baldrige Excellence Framework 2015-2016
Sebelum melakukan pengukuran terhadap organisasi, di mulai dengan
menyusun organizational profile yang merupakan snapshot dari organisasi tentang
bagaimana operasinya dan situasi internal maupun eksternal. Organizational
profile akan mencakup hal berikut:
38
1) Deskripsi organisasi: karakteristik kunci suatu organisasi.
Deskripsi organisasi mencakup penjelasan tentang lingkungan di dalam
organisasi seperti program dan layanan yang ditawarkan, visi misi, profil
tenaga kerja, dan aset, serta hubungan organisasi dengan siswa, stakeholder,
pemasok dan rekan lainnya.
2) Situasi organisasi: situasi strategi organisasi.
Situasi organisasi mendefinisikan bagaimana posisi daya saing organisasi,
keunggulan yang dimiliki, dan upaya peningkatan proses di organisasi.
Gambar 2.2 Baldrige Excellence Framework Overview (Baldrige
Performance Excellence Program., 2015)
Adapun penjelasan dari kategori-kategori tersebut adalah:
1) Kepemimpinan (Leadership)
Kategori ini menjelaskan bagaimana tindakan seorang pemimpin dapat
mendukung organisasi.
39
a. Kepemimpinan Senior (70 poin)
Merupakan hal yang penting bagi pemimpin untuk memahami visi dan
nilai organisasi yang ia pimpin, serta bagaimana tindakannya dapat
mencerminkan komitmen visi dan nilai organisasi. Seorang pemimpin
harus menjalin komunikasi dua arah dengan tenaga kerja, siswa dan
pihak terkait lainnya serta dapat mengkomunikasikan keputusan penting
terhadap perubahan organisasi.
b. Tata Kelola dan Tanggung Jawab Sosial (50 poin)
Organisasi perlu memastikan aspek tata kelola, dan pencapaian aspek
kunci seperti transparansi dalam operasi, internal dan eksternal audit.
Perlu dilakukan evaluasi terhadap performa organisasi dan pemanfaatan
hasil evaluasi untuk meningkatkan efektivitas pemimpin dalam
organisasi.
2) Strategi (Strategy)
Kategori strategi menjelaskan bagaimana sebuah organisasi membangun
strategi objektif dan rencana tindakan, menerapkannya, dan melakukan
perubahan apabila diperlukan.
a. Pengembangan Strategi (45 poin)
Pengembangan strategi berkaitan dengan bagaimana suatu organisasi
membentuk rencana strateginya, siapa yang menjadi penyelenggaranya,
dan bagaimana penyusunan rencana jangka pendek dan jangka panjang.
Pengembangan strategi juga berkaitan dengan kompetensi suatu
40
organisasi. Di dalam pengembangan strategi perlu ditentukan tujuan
paling utama yang harus dicapai serta perkiraan waktu pencapaiannya.
b. Penerapan Strategi (40 poin)
Dalam penerapan strategi perlu diperhatikan bagaimana organisasi dapat
memastikan kelengkapan sumber daya yang diperlukan. Selain itu,
penting bagi organisasi untuk dapat memodifikasi rencana tindakan
secara cepat apabila ada perubahan pada penyusunan rencana.
3) Pelanggan (Customers)
Kategori ini membahas bagaimana organisasi menjalin hubungan dengan
siswa dan pelanggan lainnya, termasuk menangani keluhan dari pelanggan.
Selain itu bagaimana organisasi dapat menggunakan informasi dari siswa
maupun pelanggan lainnya untuk meningkatkan layanan dan
mengidentifikasi inovasi yang diperlukan.
a. Keinginan Pelanggan (40 poin)
Organisasi harus dapat mendengarkan, berinteraksi, dan mengamati
siswa serta pelanggan lainnya untuk mengumpulkan informasi yang
dapat menentukan pengambilan tindakan di organisasi. Organisasi harus
menentukan dan mengetahui tingkat kepuasan siswa dan menggunakan
informasi tersebut untuk rencana jangka panjang agar dapat memenuhi
dan melampaui ekspektasi siswa.
b. Hubungan dengan Pelanggan (45 poin)
Organisasi menyusun program edukasi dan layanan lainnya bagi siswa
sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi siswa. Pastikan bahwa siswa
41
dapat menerima program edukasi dan layanan dengan baik. Organisasi
harus dapat menangani keluhan dari siswa dan pelanggan lainnya dengan
efektif, serta menghindari munculnya keluhan serupa di masa yang akan
datang.
4) Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan (Measurement,
Analysis, and Knowledge Management).
Kategori ini menjelaskan bagaimana organisasi memilih, mengumpulkan,
menganalisis, mengelola, dan mengembangkan data, informasi, serta aset
pengetahuan; bagaimana hal tersebut dapat menjadi pembelajaran bagi
organisasi dan pengelolaan teknologi informasi.
a. Pengukuran, Analisis, dan Peningkatan Kinerja Organisasi (45 poin)
Organisasi harus dapat menggunakan data dan informasi untuk
mengawasi operasi sehari-hari dan kinerja organisasi secara
kesuluruhan, dalam pencapaian tujuan strategis dan rencana kerja
organisasi. Organisasi melakukan pengulasan terhadap data dan
informasi untuk menilai keberhasilan organisasi dan dalam menentukan
tindakan untuk kinerja organisasi di masa yang akan datang.
b. Manajemen Pengetahuan, Informasi, dan Teknologi Informasi (45 poin)
Organisasi dapat mengumpulkan dan menghubungkan pengetahuan dari
berbagai sumber untuk menghasilkan pengetahuan yang baru.
Organisasi memastikan kualitas data dan informasi yang dimiliki.
Memastikan keamanan serta ketersediaan data dan informasi di setiap
situasi termasuk keadaan darurat.
42
5) Tenaga Kerja (workforce).
Organisasi mengetahui kemampuan dan kapasitas tenaga kerja, dan
membangun lingkungan tenaga kerja yang kondusif demi kinerja yang baik.
a. Lingkungan Tenaga Kerja (40 poin)
Organisasi dapat mengelola tenaga kerjanya untuk menyelesaikan
pekerjaan di organisasi, memastikan kontinuitas, dan mencegah
berkurangnya produktivitas kerja. Organisasi dapat memastikan
kesehatan dan keamanan lingkungan kerja serta menyediakan layanan
yang dapat memberikan manfaat dan dukungan terhadap lingkungan
tenaga kerja.
b. Hubungan Tenaga Kerja (45 poin)
Organisasi dapat menumbuhkan budaya kerja dengan komunikasi yang
terbuka dan menghasilkan manfaat dari beragam ide, budaya dan
pemikiran. Organisasi menyediakan layanan pengembangan tenaga
kerja melalui pelatihan, pendidikan, pembinaan, dan pendampingan
6) Operasi (Operations)
Kategori ini membahas bagaimana organisasi merancang, mengelola,
mengembangkan, dan menginovasi program edukasi serta layanan, dan
bagaimana proses kerjanya. Selain itu tentang bagaimana organisasi
meningkatkan efektivitas operasional untuk memberikan nilai kepada
siswa dan pelanggan lainnya, serta untuk mencapai keberhasilan organisasi
secara berkelanjutan.
43
a. Proses Kerja (45 poin)
Organisasi memahami kebutuhan/persyaratan program edukasi yang
perlu dicapai dan bagaimana rancangan program edukasi dapat
memenuhi kebutuhan tersebut. Organisasi memastikan bahwa operasi
sehari-hari berjalan sesuai dengan kebutuhan proses kunci.
b. Efektivitas Operasional (40 poin)
Organisasi memastikan produktivitas, efisiensi serta efektivitas
operasional. Organisasi memastikan keamanan lingkungan operasional
dan dapat memastikan kesiapan operasional organisasi dalam
mengahapi ancaman.
7) Hasil (Results)
Kategori ini membahas seluruh area kunci kinerja organisasi pada enam
kategori sebelumnya, dan bagaimana tingkat kinerja organisasi terhadap
kompetitor dengan program edukasi dan layanan serupa.
a. Hasil Proses Pembelajaran Siswa (120 poin)
Organisasi mengetahui tingkat dan tren dari pembelajaran siswa,
bagaimana kinerja suatu layanan dapat melayani siswa secara langsung.
Organisasi mengetahui hasil proses pembelajaran siswa dibandingkan
dengan pesaing/organisasi lainnya.
b. Hasil Fokus Pelanggan (80 poin)
Organisasi mengetahui indikator kepuasan dan ketidakpuasan
pelanggan. Organisasi memahami tingkat kertelibatan siswa dan
hubungan antara organisasi dengan siswa maupun pelanggan lainnya.
44
c. Hasil Fokus Tenaga Kerja (80 poin)
Organisasi mengetahui kemampuan dan kapasitas tenaga kerja yang
dimiliki, termasuk keahlian, dan tingkat kepegawaian. Organisasi
mengetahui bagaimana lingkungan tenaga kerja, termasuk kesehatan,
keamanan, dan perlindungan, dan layanan serta manfaat terhadap
seluruh aspek tenaga kerja.
d. Hasil Kepemimpinan dan Tata Kelola (80 poin)
Organisasi mengetahui tingkat komunikasi dan keterlibatan pimpinan
dengan tenaga kerja, siswa, dan pelanggan lainnya. Organisasi
mengetahui hasil dari penerapan strategi untuk mencapai tujuan
organisasi.
e. Hasil Anggaran, Keuangan, dan Pemasaran (90 poin)
Organisasi mengetahui kesesuaian dari kinerja anggaran organisasi dan
kelayakan finansial.
2.8. Metode Pengumpulan Data
2.8.1. Observasi
Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung ke objek
penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Guritno, Sudaryono,
& Rahardja, 2011).
2.8.2. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh informasi langsung dari sumbernya (Guritno et al., 2011).
45
2.8.3. Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau
hal-hal yang ia ketahui (Prasetio, 2012).
2.8.4. Studi Pustaka
Studi pustaka yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan dokumen
atau data yang tersedia, baik data di dalam perusahaan maupun data di dalam buku-
buku yang menunjang penelitian (Siregar, Saryadi, & Listyorini, 2012).
2.9. Skala Likert
Skala likert adalah skala yang berdasarkan atas penjumlahan sikap
responden dalam merespon pernyataan berkaitan indikator-indikator suatu konsep
atau faktor yang sedang diukur (Premono & Kunarso, 2008). Skala penilaian terdiri
dari lima pilihan jawaban sesuai dengan Are We Making Any Progress pada
Baldrige Excellence Framework (2015), yaitu “Sangat Tidak Setuju”, dengan bobot
nilai 1, “Tidak Setuju” dengan bobot nilai 2, “Ragu-ragu” dengan bobot nilai 3,
“Setuju” dengan bobot nilai 4, dan “Sangat Setuju” dengan bobot nilai 5.
2.10. Populasi dan Teknik Penarikan Sampel
Populasi berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa, atau benda
yang menjadi pusat perhatian penelitian untuk diteliti (Guritno et al., 2011).
Menurut Sugiyono (dalam Dharma & Ardiana, 2016) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
46
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik simpulannya. Purwanto & Sulistyastuti (dalam Susanti, Soemitro, &
Suprayitno, 2018) menyebutkan bahwa populasi adalah kumpulan seluruh elemen-
elemen individu/unit-unit yang menjadi obyek/target penelitian, sedangkan sampel
adalah bagian dari populasi.
Sampel merupakan bagian dari populasi. Sampel yang akan diambil harus
bersifat presentatif atau memiliki karakeristik yang sama dengan populasi
(Alfianika, 2018). Untuk menentukan jumlah sampel penelitian, perlu dilakukan
teknik penarikan sampel.
2.10.1. Teknik Penarikan Sampel
Alfianika (2018) menyebutkan terdapat 2 teknik penarikan sampel, yaitu:
1) Probability Sampling
Probability sampling merupakan teknik penarikan sampel dimana semua
populasi berkemungkinan bisa dijadikan sampel. Probability sampling
memiliki 4 teknik penarikan sampel, yaitu:
a. Simple Random
Teknik ini merupakan penarikan sampel yang dilakukan secara acak
pada seluruh bagian populasi.
b. Proportionate Stratified Random
Teknik penarikan sampel yang digunakan apabila populasi tidak
homogen dan berstrata secara proporsional.
47
c. Disproportionate Stratified Random
Teknik ini digunakan apabila populasi tidak homogen dan berstrata,
tetapi kurang proporsional.
d. Area Random
Teknik penarikan sampel ini digunakan apabila penelitian yang
digunakan berkaitan dengan wilayah.
2) Nonprobability Sampling
Nonprobability Sampling digunakan apabila tidak semua populasi
berkesempatan menjadi sampel. Nonprobability Sampling memiliki 6
teknik penarikan sampel, yaitu:
a. Sampling Sistematis
Penarikan sampel sistematis dilakukan dengan cara membuat urutan
ganjil dan genap, setelah itu jika kita menggunakan angka ganjil berarti
semua yang memegang angka ganjil telah menjadi sampel.
b. Sampling Kuota
Teknik ini dilakukan dengan menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah/kuota yang diinginkan.
c. Sampling Aksidental
Teknik ini dilakukan dengan tidak sengaja. Apabila bertemu dengan
salah seorang populasi maka dia akan dijadikan sampel meskipun
bertemunya tidak sengaja.
d. Sampling Jenuh
Sampling jenuh dilakukan bila semua sampel dijadikan populasi.
48
e. Sampling Pertimbangan
Teknik ini digunakan apabila dalam pemilihan sampel diperlukan
pertimbangan-pertimbangan khusus.
f. Snowball Sampling
Snowball sampling digunakan dengan cara pertama mengambil jumlah
sampel sedikit, setelah itu agak banyak, dan makin lama makin banyak
sampai masalah penelitian terpecahkan.
2.10.2. Ukuran Sampel
Roscoe (dalam Tan, Yuen, & Ha, 2018) menyebutkan bahwa jumlah sampel
dalam suatu penelitian setidaknya 30 orang dan tidak lebih dari 500 orang.
Rofi’uddin (dalam Alfianika, 2018) menjelaskan bahwa jika jumlah populasi
kurang dari 30, maka seluruh populasi dijadikan sampel. Teknik penarikan sampel
hanya perlu dilakukan apabila penelitian memiliki jumlah populasi yang besar,
sedangkan untuk penelitian dengan populasi yang kurang dari 30 orang, maka
seluruh populasi dijadikan sampel dan tidak perlu dilakukan teknik penarikan
sampel (Alfianika, 2018).
Ukuran sampel dalam penelitian ini ditentukan menggunakan rumus Taro
Yamane 1967 (Brimson et al., 2017; Chhim et al., 2019; Hailu, 2017) yaitu:
𝑛 = 𝑁
1 + 𝑁(𝑒)2
Keterangan:
n = ukuran sampel
e = maksimal sampling error
49
N = jumlah populasi
Sampling error yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5% (Brimson et al.,
2017; Dada, Eniola, & Alo, 2018; Hailu, 2017; Tejada & Punzalan, 2012).
Setelah ukuran sampel diketahui, penarikan sampel dilakukan berdasarkan
teknik proportionate stratified random sampling. Berdasarkan teknik ini, populasi
dibagi menjadi beberapa strata dan dilakukan perhitungan pada setiap strata.
Penentuan sampel pada setiap strata dilakukan berdasarkan rumus oleh Olive
Mugenda dan A. G Mugenda (dalam Rugiri & Njangiru, 2018) sebagai berikut:
𝑛ℎ = (𝑁ℎ
𝑁) . 𝑛
Keterangan:
nh = total sampel untuk strata h
Nh = total populasi untuk strata h
N = total populasi keseluruhan
n = total ukuran sampel keseluruhan
2.11. Pengolahan Data
Hasil jawaban dari responden yang diterima akan dikonversikan menjadi
data digital menggunakan perangkat lunak Miscrosoft Excel 2019. Data yang akan
dikonversikan menjadi data digital adalah jawaban yang terkait dengan
kelengkapan pengisian, dan keabsahan pengisian. Selanjutnya akan dilakukan uji
validitas dan uji reliabilitas terhadap jawaban kuesioner menggunakan perangkat
lunak statistik Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 25.
50
2.11.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap kuesioner yang telah
dijawab oleh responden Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner (Susanto, 2017). Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan
menggunakan bantuan aplikasi SPSS 25. Uji validitas dilakukan pada setiap item
pertanyaan menggunakan metode corrected item-total correlation dimana suatu
item dinyatakan valid apabila nilai corrected item-total correlation lebih besar dari
nilai r tabel (Peck dalam Met, Erkoc, & Uysal, 2018) . Nilai r tabel ditentukan
berdasarkan tingkat signifikansi 5% dari degree of freedom (df) = n-2 (Ghozali
dalam Susanto, 2017). Pertanyaan dengan r hitung lebih kecil dari r tabel dianggap
tidak valid dan tidak akan digunakan dalam penelitian ini.
Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui apakah suatu
kriteria reliabel menggunakan internal-consistent reliability. Kuesioner dinyatakan
reliabel apabila dapat memberikan jawaban yang sama apabila digunakan berulang
(Tiku & Pecht, 2010). Berdasarkan metode ini, nilai minimal dari cronbach alpha
yang akan digunakan untuk setiap kategori adalah ≥ 0,6 (Aleu, 2018; Sawaluddin,
Surachman, Djumahi, & Rahayu, 2013; Prasad, Kamath, Barkur, & Nayak, 2016).
Item yang tidak valid dan tidak reliabel akan diabaikan dan tidak digunakan untuk
perhitungan selanjutnya.
51
2.12. Analisis Data
2.12.1. Pengukuran Kinerja
Jawaban responden yang telah dinyatakan valid dan reliabel selanjutnya
dilakukan perhitungan secara matematis berdasarkan Baldrige Excellence
Framework – Education 2015-2016 sebagai berikut (Irjayanti, 2009):
[∑(∑ 𝑛𝑖 𝑤𝑖)
𝑁 𝑊 𝑥 100%]
𝑋 𝑥 𝑓𝑜𝑟 𝐸𝑎𝑐ℎ 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑙𝑒 𝐶𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑦
𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 𝑀𝑎𝑙𝑐𝑜𝑙𝑚 𝐵𝑎𝑙𝑑𝑟𝑖𝑔𝑒
Keterangan:
ni = Jumlah pemilih jawaban i
wi = Bobot jawaban i
N = Total jumlah responden
W = Bobot jawaban terbesar
X = Jumlah total pertanyaan pada setiap kriteria
Standar Score Malcolm Baldrige for Each Variable Category merupakan
nilai/poin maksimal dari setiap subkategori sesuai ketentuan Baldrige Excellence
Framework. Poin untuk setiap subkategori dapat dilihat pada tabel 2.1.
52
Tabel 2.1 Poin Subkategori Baldrige (Baldrige Performance Excellence
Program., 2015)
No Kategori Poin Maks.
1
Kepemimpinan Kepemimpinan Senior 70
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Sosial 50
2
Strategi
Pengembangan Strategi 45
Penerapan Strategi 40
3
Pelanggan
Keinginan Pelanggan 40
Hubungan dengan Pelanggan 45
4
Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan
Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Kinerja
Organisasi 45
Manajemen Pengetahuan, Informasi, dan teknologi
Informasi 45
5 Tenaga Kerja
Lingkungan Kerja 40 Hubungan Tenaga Kerja 45
6
Operasi
Proses Kerja 45
Efektivitas Operasional 40
7
Results
Hasil Proses Pembelajaran Siswa 120
Hasil Fokus pada Pelanggan 80
Hasil Fokus pada Tenaga Kerja 80
Hasil Kepemimpinan dan Tata Kelola 80
Hasil Anggaran & Keuangan 90
Total 1000
Selanjutnya hasil pengukuran dikelompokkan ke dalam dua dimensi, yaitu
dimensi proses dan dimensi hasil. Dimensi proses merupakan kategori pertama
sampai keenam dan dimensi hasil untuk kategori ketujuh. Hasil pengukuran setiap
dimensi akan disesuaikan dengan scoring band descriptors yang dapat dilihat pada
tabel 2.2 dan tabel 2.3.
53
Tabel 2.2 Scoring Band Descriptors Dimensi Proses (NIST, 2016)
Band Score Band
Number Process Descriptors
0-150 1
Organisasi mendemonstrasikan tahap awal dari
pengembangan dan penerapan pendekatan ke
persyaratan dasar setiap kriteria, dengan
penyebarluasan yang masih terhambat.
151-200 2
Organisasi mendemonstrasikan pendekatan dengan
efektif, sistematis, dan secara keseluruhan responsif
terhadap persyaratan dasar setiap kriteria. Sebagian
unit kerja berada pada tahap awal penyebarluasan.
Organisasi telah membangun orientasi pengembangan
secara umum yang mengarah ke kemajuan organisasi.
201-260 3
Organisasi mendemonstrasikan pendekatan yang
efektif, sistematis dan responsif terhadap hampir
keseluruhan kriteria. Sebagian unit kerja masih berada
pada tahap awal penyebarluasan. Proses utama mulai
di evaluasi dan ditingkatkan dengan sistematis
261-320 4
Organisasi mendemonstrasikan pendekatan yang
efektif, sistematis dan responsif terhadap kriteria
secara keseluruhan. Penyebarluasan bervariasi di
sebagian unit kerja. Pemanfaatan proses utama
berdasarkan evaluasi dan peningkatan sesuai fakta,
serta pendekatan selaras dengan kebutuhan bisnis
secara keseluruhan.
321-370 5
Organisasi mendemonstrasikan pendekatan yang
efektif, sistematis, telah disebarluaskan dengan baik
dan responsif terhadap hampir keseluruhan
persyaratan kriteria. Organisasi mendemonstrasikan
fact-based, evaluasi sistematis, peningkatan proses
serta pembelajaran organisasi, termasuk inovasi, yang
54
menghasilkan peningkatan efektivitas dan efisiensi
proses.
371-430 6
Organisasi mendemonstrasikan pendekatan dengan
lancar dan responsif terhadap banyak persyaratan
kriteria. Pendekatan ini dikarakterasikan berdasarkan
pemanfaatan pengukuran, penyebarluasan yang baik,
dan inovasi. Organisasi yang terus belajar dan berbagi
best practice merupakan alat manajemen utama, dan
terdapat beberapa integasi dari pendekatan dengan
kebutuhan organisasi saat ini dan yang akan datang.
431-480 7
Organisasi mendemonstrasikan pendekatan dengan
lancar dan responsif terhadap banyak persyaratan
kriteria. Organisasi mendemonstrasikan inovasi,
penyebarluasan yang sangat baik, dan penggunaan
pengukuran mulai dari baik hingga sangat baik hampir
di seluruh area. Pendekatan terintegrasi dengan baik
terhadap kebutuhan organisasi, analisis, belajar
melalui inovasi, dan berbagi best practices sebagai
kunci utama strategi.
481-550 8
Organisasi mendemonstrasikan pendekatan dengan
sangat baik dan responsif terhadap banyak persyaratan
kriteria. Pendekatan disebarluaskan secara
menyeluruh dan didemonstrasikan dengan sangat
baik. Terdapat pendekatan yang terintegrasi sangat
baik dengan kebutuhan organisasi. Analisis
organisasi, pembelajaran melalui inovasi, dan berbagi
best practices diresapi dengan baik.
55
Tabel 2.3 Scoring Band Descriptors Dimensi Hasil (NIST, 2016)
Band Score Band
Number Results Descriptors
0-125 1
Beberapa hasil sudah responsif terhadap beberapa
persyaratan dasar kriteria, tetapi secara umum masih
kekurangan data kecendrungan dan perbandingan.
126-170 2
Hasil untuk beberapa area telah responsif untuk
beberapa persyaratan dasar dan pencapaian misi
organisasi. Beberapa sudah menunjukkan kinerja yang
cukup baik. Penggunaan data kecendrungan dan
perbandingan berada pada tahap awal.
171-210 3
Hasil menunjukkan area yang penting terhadap
persyaratan dasar kriteria dan pencapaian misi
organisasi, dengan pencapaian kinerja yang baik.
Tersedia data perbandingan dan kecendrungan dari
beberapa area penting, dan beberapa kecendrungan
menghasilkan manfaat.
211-255 4
Hasil menunjukkan beberapa pelanggan, pasar, dan
persyaratan proses, serta mendemonstrasikan kinerja
yang relatif baik terhadap perbandingan yang relevan.
Tidak terdapat pola dari kecendrungan atau kinerja
yang kurang baik di area penting hingga ke
keseluruhan persyaratan kriteria dan pencapaian misi
organisasi.
256-300 5
Hasil menunjukkan pelanggan utama, pasar, dan
persyaratan proses, dan mendemonstrasikan kekuatan
terhadap perbandingan dan atau benchmarks.
Terdapat peningkatan kecendrungan dan atau kinerja
hampir pada seluruh area penting hingga ke
persyaratan kriteria secara keseluruhan dan
pencapaian misi organisasi.
56
301-345 6
Hasil menunjukkan hampir keseluruhan pelanggan
utama, pasar, dan persyaratan proses, termasuk
persyaratan rencana kerja. Hasil mendemonstrasikan
kecendrungan yang bermanfaat hampir di seluruh area
utama hingga ke persyaratan kriteria dan pencapaian
misi organisasi, serta organisasi merupakan industry
leader di beberapa area.
346-390 7
Hasil menunjukkan hampir seluruh pelanggan utama,
pasar, proses, dan persyaratan rencana kerja. Hasil
mendemonstrasikan kinerja yang sangat baik dengan
beberapa industry leader. Hasil menunjukkan
kecendrungan yang bermanfaat secara terus-menerus
hampir di seluruh area penting, dan banyak
persyaratan kriteria dan pencapaian misi organisasi.
391-450 8
Hasil menunjukkan seluruh pelanggan utama, pasar,
proses, dan persyaratan rencana kerja termasuk
proyeksi kinerja kedepannya. Hasil
mendemonstrasikan kinerja yang sangat baik,
termasuk national and world leadership. Hasil
menunjukkan keberlangsungan kecendrungan yang
bermanfaat di seluruh area penting, banyak
persyaratan kriteria, dan pencapaian misi organisasi.
Hasil band score dari dimensi proses dan dimensi hasil kemudian
dijumlahkan sehingga diketahui capaian kriteria organisasi. Adapun level
organisasi berdasarkan Baldrige dapat dilihat pada tabel 2.4. Industry yang
dimaksud pada band ini yaitu organisasi yang dapat mempertahankan kinerja secara
terus-menerus. (NIST, 2016)
57
Tabel 2.4 Baldrige Scoring Band (Arijanto et al., 2016)
Level Skor yang Diperoleh Band
8 876-1000 World Leader
7 776-875 Benchmark Leader
6 676-775 Industry Leader
5 576-675 Emerging Industry
Leader
4 476-575 Good Performance
3 376-475 Early Improvement
2 276-375 Early Result
1 0-275 Early Development
2.12.2. Strength, Opportunity for Improvement (OFI), dan Rekomendasi
Tahap selanjutnya setelah diperoleh hasil pengukuran kinerja adalah
penyusunan Strength, Opportunies for Improvement (OFI), serta rekomendasi
berdasarkan penelitian oleh Czuchry dan Yasin (2003), dan Yusuf (2017). Strength
merupakan kinerja yang telah berjalan dengan baik, yaitu item pertanyaan dengan
nilai rata-rata diatas rata-rata kategori. OFI adalah aspek kinerja yang masih perlu
dilakukan perbaikan, yaitu item dengan nilai yang lebih rendah dibandingkan
dengan nilai rata-rata kategori. Selanjutnya dibentuk rekomendasi yang diperlukan
sebagai tindak lanjut perbaikan terhadap kinerja organisasi.
58
2.13. Studi Pustaka
Tabel 2.5 Ringkasan Penelitian Terdahulu tentang Penyelenggaraan Sistem
No. Peneliti Judul Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
1. Hasriwan Putra,
Wicaksana
Dramanda
(Transportasi
Multimoda,
2019).
Evaluasi dan
Pemetaan Regulasi
Terkait Digitalisasi
Logistik
Dalam Menghadapi
Industri 4.0
Melakukan evaluasi terhadap penyedia
jasa logistik tentang pemanfaatan
aplikasi logistik berbasis online dan
pemetaan regulasi digitalisasi logistik.
Masih terdapat kekurangan pada fitur yang
tersedia yaitu belum adanya fitur perjanjian
kerja/kontrak, mobile payment dan fitur
asuransi. Sejak PP Nomor 82 Tahun 2012
diterbitkan, hingga saat ini belum
dilaksanakan oleh Kementerian
Perhubungan tentang pembinaan dan
pengawasan di bidang penyelenggaraan
layanan logistik.
2. Ahmad Budi
Setiawan
(Penelitian dan
Pengembangan
Komunikasi dan
Ekosistem
Penyelenggaraan
Sertifikat Elektronik
dalam Sistem
Memberikan masukan dalam
pembuatan peta jalan implementasi
ekosistem sertifikasi elektronik dan
keandalan sebagai amanat PP No. 82
Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Untuk membangun sebuah ekosistem
transaksi elektronik, pemangku kebijakan
perlu menekankan pada aspek ketersediaan
(availability) baik infrastruktur maupun
59
Informatika,
2015).
Perdagangan
Elektronik
Sistem dan Transaksi Elektronik. sistem. Setiap entitas yang terkait dalam
ekosistem perlu diaudit secara berkala, dan
dalam melakukan audit, perlu mengacu
pada regulasi dan kebijakan yang terkait.
3. Carlo A.
Gerungan
(Edisi Khusus,
2013).
Tanggungjawab
Penyelenggara
Sistem Informasi
Jika Terjadi
Kegagalan Sistem.
Melihat prinsip apa yang dapat
diterapkan dalam konteks
penyelenggaraan sistem informasi
terkait implikasi kegagalan sistem pada
tanggungjawab penyelenggara sistem
informasi.
Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Sistem dan
Transaksi Elektronik, prinsip apa yang
dianut dalam menentukan tanggung jawab
tersebut, khususnya jika terjadi kegagalan
sistem yang menyebabkan kerugian pada
pihak lainnya, tidak dinyatakan secara
tegas. Pasal 15 dan Pasal 16 UU ITE,
memberikan standar pertanggungjawaban
yang bersifat presumed liability.
4. Ahmad Budi
Setiawan (Buletin
Pos dan
Studi Standardisasi
Sertifikat Elektronik
dan Keandalan
dalam
Memberikan rekomendasi penerapan
standar sertifikat elektronik dan
keandalan yang digunakan dalam
kegiatan transaksi elektronik agar
Untuk membangun sebuah sistem, fokus
yang pertama adalah pada aspek
ketersediaan (availability). Lembaga
Sertifikat Keandalan melakukan audit
60
Telekomunikasi,
2014)
Penyelenggaraan
Sistem Transaksi
Elektronik.
mendukung tumbuh - kembangnya
industri sertifikat elektronik di
Indonesia
terhadap Informasi elektronik (pasal 66 PP
no. 82 tahun 2012 ayat 3) dan sistem
elektronik (PP no. 82 tahun 2012 pasal 66
ayat 2).
5. Dwi Iriani
(Pendidikan
Terbuka dan
Jarak Jauh, 2010).
Evaluasi
Penyelenggaraan
Sistem Ujian Online
di UPBJJ-UT
Surabaya
Evaluasi penyelenggaraan Sistem Ujian
Online (SUO) di Universitas Terbuka
(UT) Surabaya.
UT Surabaya belum maksimal dalam
melakukan kegiatan sosialisasi registrasi
dan pelaksanaan SUO, hal ini berpengaruh
terhadap tingkat pemahaman mahasiswa
terhadap SUO. Karena tingkat pemahaman
mahasiswaterhadap SUO rendah, sehingga
banyak mahasiswa yang tidak mengetahui
manfaat mengikuti SUO dan belum
memanfaatkan fasilitas SUO yang ada.
61
Tabel 2.6 Ringkasan Penelitian Terdahulu tentang Penggunaan Baldrige Excellence Framework
No. Peneliti Judul Model Tujuan Penelitian Kriteria/Kategori/
Variabel Hasil Penelitian
1. S. A.
Abayazeed,
M. A.
Alamin1,
A. O.
Hamza1,
B. Tawfik
(IEEE, 2008)
Benchmarking
Clinical Engineering
Services In Sudanese
Hospitals: Survey
And Assessment
JCAHO,
Baldrige,
Canadian
Standards.
Melakukan evaluasi
terhadap kinerja
Departemen Rekayasa
Klinis di Rumah Sakit
di Sudan.
CE Department Head,
Medical Equipment
Management Plan,
Focus on Customers,
Measurement,
Analysis, and
Information
Management,
Workforce Focus,
Technical and
Managerial
Processes, Result.
Hasil pengukuran
terhadap Departement
Rekayasa Klinis di
Rumah Sakit Sudan
menunjukkan gap
sebesar 78% terhadap
standar model
pengukuran yang
digunakan.
2. Andrew J.
Czuchry,
Mahmoud M.
Improving E-
Business with a
Baldrige
Criteria
Menyajikan
metodologi
implementasi penilaian
Usage, Legal,
Operations,
Customers, Technical,
Sebuah metodologi
penilaian secara cepat
berdasarkan Baldrige,
62
Yasin (Taylor
and Francis,
2003)
Baldrige-Based
Methodology
secara cepat berdasaran
Baldrige Criteria
untuk mengarahkan dan
mengintegrasikan
berbagai aspek kegiatan
e-business, sumber
daya, dan keputusan ke
dalam strategi
organisasi yang praktis
Human Resources,
Organizational
Culture, Financial,
Outsourcing,
Partners/Suppliers,
Competition.
yang dapat digunakan
untuk organisasi skala
kecil hingga menengah
dalam
mengembangkan e-
business organisasi.
3. Deborah F.
Beard dan
Roberta L.
Humphrey
(Taylor &
Francis,
2014)
Alignment of
University
Information
Technology
Resources With the
Malcolm Baldrige
Results Criteria: A
Balanced Scorecard
Approach.
Malcolm
Baldrige
Results
Criteria for
Performance
Excellence
in Education
Memberikan usulan
tentang penyelarasan
sumber daya teknologi
informasi pada lembaga
pendidikan dengan
kategori Baldrige
Education berdasarkan
Balanced Scorecard.
Student Learning and
Process Results,
Customer Focused
Results, Workforce
Focused Results,
Leadership and
Governance Results,
Budgetary, Financial,
and Market Results.
Sumber daya teknologi
informasi di institusi
pendidikan perlu
menyelaraskan
rencana, proses,
keputusan, orang,
tindakan, dan hasil.
Tujuan utama
teknologi informasi
63
for Performance
Excellence in
Education.
pada institusi
pendidikan adalah
untuk meningkatkan
pembelajaran siswa
dan memberikan
kepuasan kepada
stakeholder.
4. Anton Robert
Sabella, Rami
Kashou dan
Omar Omran
(Emerald
Insight, 2015)
Assessing quality of
management
practices in
Palestinian hospitals
Malcolm
Baldrige
National
Quality
Award
(MBNQA)
Criteria
Memberikan penilaian
terhadap kualitas
praktik dan
implementasi
manajemen
di rumah sakit yang
beroperasi di Tepi Barat
Palestina
Leadership, Strategic
Planning, Patient and
Sector Focus,
Information and
Analysis, Human
Resource Focus,
Process Management,
Performance Results.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
kinerja organisasi non-
pemerintah dan rumah
sakit swasta lebih
unggul
5. Xianghui
Peng &
Relative
effectiveness of the
Malcolm Baldrige
Malcolm
Baldrige
National
Menilai efektivitas
model MBNQA dalam
organisasi pemerintah
Leadership, Strategic
Planning, Customer
Focus, Measurement,
Baldrige terbukti valid
dan efektif, dan secara
kuantitatif
64
Victor
Prybutok
( Taylor and
Francis,
2015)
National Quality
Award categories
Quality
Award
(MBNQA)
dengan
membandingkan
efektivitas kategori
dalam
Model MBNQA di
pemerintahan dengan
efektivitas kategori
model MBNQA di
industri yang berbeda
Analysis, and
Knowledge
Management,
Workforce Focus,
Operations Focus,
Results.
mendukung fondasi
teoritis dari model
Baldrige.
Pimpinan dalam
organisasi pemerintah
harus fokus pada tiga
komponen penting
yaitu, kepemimpinan,
fokus tenaga kerja dan
fokus operasi.
6. Sugih
Arijanto,
Ambar
Harsono,
Harsono
Taroepratjek
Performance
Measurement Using
KPKU- BUMN
In X School
Education
Foundation
Malcolm
Baldrige
Criteria for
Performance
Excellence
(MBCfPE)
Menentukan kekuatan
dan peluang
peningkatan di Sekolah
X melalui pengukuran
kinerja menggunakan
KPKU-BUMN
(Kriteria Penilaian
Kinerja Unggul -
Leadership, Strategic
Planning, Customer
Focus, Measurement,
Analysis, and
Knowledge
Management, the
Focus of Manpower,
Total nilai kinerja
Sekolah X adalah 284
poin dari 1000 poin
yang menunjukkan
bahwa sekolah X
berada pada level early
results. Kekuatan
kinerja sekolah X ada
65
(IOP
Conference
Series., 2016)
Kementerian Badan
Usaha Milik Negara)
yang berdasaran
MBCfPE.
Focus Operation,
Results.
pada governance
system, customer
support, dan knowledge
management. Peluang
peningkatan ada pada
community support,
satisfaction and
engagement.
7. Faleh
Obeidallah
Khawaldeh
(Canadian
Center of
Science and
Education,
2017)
The Effectiveness of
Applying the
Baldrige Quality
Standards in
Higher Education to
Achieve Competitive
Advantage: Case
Study on
Jordanian Private
Universities
Malcolm
Baldrige
Award
Uuntuk mengetahui
pengaruh penerapan
Baldrige di Universitas
Swasta Yordania,
dan untuk menentukan
apakah hubungan yang
signifikan antara
kualitas dan strategi
keunggulan kompetitif
dalam komunitas studi.
Leadership
Commitment to
Quality, Strategic
Planning, Customer
Satisfaction,
Information and Data
Analysis, WorfForce
Efficiency.
Terdapat pengaruh
yang signifikan pada
variabel ommitment of
senior management to
quality, customer
satisfaction,
information
availability and data
analysis terhadap
keunggulan
66
Universitas. Sedangkan
variabel strategic
planning and the
efficiency of the
workforce tidak
berpengaruh
siginifikan.
8. Sandu Siyoto,
Yulikha
Rakhmawati
(IJHSR,
2018)
Analysis
Performance of
Hospital Based
Criteria Malcolm
Baldrige in
RSUD Dr. Iskak
Tulungagung Post-
Determination of
Accreditation Level
Plenary
Malcolm
Baldrige
Criteria
Menganalisis kinerja
RSUD Dr. Iskak
Tulungagung
menggunakan Malcolm
Baldrige.
Leadership, Strategic
Planning, Customer
Focus, Measurement,
analysis, and
Knowledge
Management,
Workforce Focus,
Operation Focus,
Results.
Total nilai kinerja
RSUD Dr. Iskak
Tulungagung adalah
887,54 artinya kinerja
saat ini sudah berada
pada level World
Leader dengan kinerja
yang ekselen,
67
9. Ananda Baby
Sophira, Ria
Arifianti,
Pratami
Wulan Tresna
(GMP Press
and Printing.,
2018)
Analysis on the
Quality Control of
Travel Service
Product on Arnes
Shuttle Using
Malcolm Baldrige
Method: A Study on
the Bandung-
Jatinangor Route
Malcolm
Baldrige
Menganalisis kualitas
kinerja usaha jasa travel
Arnes Shuttle untuk
rute Bandung-Jatinagor
menggunakan Malcolm
Baldrige.
Leadership, Stategic
Planning, Customer
Focus, Measurements,
Analysis, and
Knowledge
Management,
Operation Focus,
Result.
Total nilai kinerja
Arnes Shuttle adalah
625,8. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa
Arnes Shuttle berada
pada level emerging
industry leader.
10. Resi Juariah
(Banking and
Management
Review,
2016)
Penerapan
Manajemen Kualitas
dengan
Menggunakan
MBNQA.
Malcolm
Baldrige
Criteria for
Performance
Excellence
(MBCfPE)
Menentukan level
pencapaian kinerja di
STIE Ekuitas
berdasarkan penilaian
Baldrige.
Kepemimpinan,
Perencanaan Strategis,
Fokus Pasar dan
Pelanggan,
Pengukuran, Analisis,
dan Manajemen
Pengetahuan, Fokus
Sumber Daya
Pencapaian nilai STIE
Ekuitas berdasarkan
Baldrige adalah 751
dari maksimum skor
1000 artinya dalam
MBNQA merupakan
kategori industry
leader.
68
Manusia, Fokus
Operasi, Hasil-hasil.
11. Maya
Irjayanti
(Perpustakaan
Digital ITB,
2009)
Rancangan Penilaian
Awal Kinerja
Menggunakan
Kriteria Malcolm
Baldrige Studi
Kasus Pada Pt
Perusahaan Gas
Negara (Persero)
Tbk.
Malcolm
Baldrige
Criteria for
Performance
Excellence
(MBCfPE)
Melakukan penilaian
awal kinerja
menggunakan kriteria
Malcolm Baldrige yang
mengukur kinerja yang
berkaitan dengan
seluruh permasalahan
kinerja kegiatan usaha
pada PGN, agar dapat
melakukan perbaikan
serta mengantisipasi
masalah yang terjadi.
Kepemimpinan,
Perencanaan Strategis,
Fokus pelanggan,
Pengukuran, Analisis,
dan Manajemen
Pengetahuan, Fokus
Sumber Daya
Manusia, Manajemen
Proses, Hasil.
Total pengukuran
kinerja PGN
menggunakan Malcolm
Baldrige adalah 681
poin dan berada pada
level industry leader.
69
Contoh penelitian sejenis terkait konversi persentase hasil pengukuran menjadi poin sesuai Baldrige Excellence Framework
dapat dilihat pada tabel 2.7.
Tabel 2.7 Penentuan Poin Baldrige dari Persentase Pengukuran berdasarkan Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Judul Tujuan Penelitian Persentase
Pengukuran
Konversi
Poin Baldrige
1. Alireza Yazdani,
Mohammad Ali
Soukhakian, &
Mohammad Reza
Mozaffar (European
Science, 2013)
Evaluation of
Critical Success
Factors in Total
Quality
Management
Implementation
and Prioritization
with AHP – Case
Study: Pars Oil
and Gas
Company.
Menentukan capaian
keberhasilan faktor
penting dalam
penyelenggaraan
kualitas manajamen
di perusahaan
minyak dan gas
berdasarkan
Malcolm Baldrige.
Leadership (47%),
Strategic Planning
(54%), Customer
Focus (41%),
Measurement,
Analysis, and
Knowledge
Management
(41%), Workforce
Focus (38%),
Operation Focus
(46%), Results
(51%).
Leadership (47%) terdiri dari 2
subkategori, yaitu Senior Leadership
(50%) dan Governance & Social
Responsibility (42%). Setiap
subkategori dikalikan dengan poin
sesuai Baldrige sebagai berikut:
Senior Leadership: 50% x 70 = 35
Governance & Social Responsibility:
42% x 50 = 21
Kedua poin dijumlahkan, sehingga
diketahui hasil pengukuran untuk
kategori Leadership adalah 56 poin.
Langkah yang sama dilakukan untuk
70
kategori lainnya, sehingga diperoleh
total pengukuran 473 poin.
2. Azadeh Fatehpanah,
Mohommad Reza
Maleki, Mohammad
Ranjbar, Reza
Dehnavieh, Ibrahim
Salmani Nodoushan,
& Mohammad
Zarezadeh
(Community Health
Research, 2012)
Innovation in the
Application of
Malcolm Baldrige
Model:
Using Two models
(Medical &
Educational) at
one Hospital
Melakukan evaluasi
terhadap Rumah
Sakit di Iran yang
berperan sebagai
penyedia kesehatan
dan juga pendidikan
menggunakan model
Malcolm Baldrige.
Leadership (19%),
Strategic Planning
(33%), Student,
Stakeholder, and
Market Forcus
(33%),
Measurement,
Analysis, and
Knowledge
Management
(20%), Workforce
Focus (32%),
Process
Management
(20%),
Organizational
Student, Stakeholder, and Market
Forcus (33%) terdiri dari 2
subkategori, yaitu Student,
Stakeholder, and Market Knowledge
(27%) dan Student and Stakeholder
Relationship and Satisfaction (38%).
Setiap subkategori dikalikan dengan
poin sesuai Baldrige sebagai berikut:
Student, Stakeholder, and Market
Knowledge:
27% x 40 = 11
Student and Stakeholder Relationship
and Satisfaction: 38% x 45 = 17
Kedua poin dijumlahkan, sehingga
diketahui hasil pengukuran untuk
kategori di atas adalah 28 poin.
Langkah yang sama dilakukan untuk
71
Performance
Results (18%).
kategori lainnya, sehingga diperoleh
total pengukuran 222 poin.
3. Sugih Arijanto,
Ambar Harsono,
Harsono Taroepratjek
(IOP Conference
Series, 2016)
Performance
Measurement
Using KPKU-
BUMN
In X School
Education
Foundation
Menentukan
strength (kekuatan)
dan peluang
perbaikan (OFI)
terhadap kinerja
sekolah X
menggunakan
Malcolm Baldrige
Criteria for
Performance
Excellent.
Leadership (40%),
Strategic Planning
(37.5%), Student
Focus (32.5%),
Measurement,
Analysis, and
Knowledge
Management
(35%), Workforce
Focus (27.5%),
Operation Focus
(40%), Results
(20%).
Strategic Planning (37,5%) terdiri dari
2 subkategori, yaitu Strategy
Development (35%) dan Strategy
Implementation (40%). Setiap
subkategori dikalikan dengan poin
sesuai Baldrige sebagai berikut:
Strategy Development: 35% x 45 =
15,75
Strategy Implementation: 40% x 40 =
16
Kedua poin dijumlahkan, sehingga
diketahui hasil pengukuran untuk
kategori Strategic Planning adalah
31,75 poin. Langkah yang sama
dilakukan untuk kategori lainnya,
sehingga diperoleh total pengukuran
284 poin. Berdasarkan pengukuran,
72
diketahui subkategori dengan strength
tertinggi adalah governance system.
Sedangkan subkategori dengan peluang
perbaikan adalah community support.
4. Ananda Baby Sophira,
Ria Arifianti, Pratami
Wulan Tresna (GMP
Press and Printing,
2018)
Analysis on the
Quality Control of
Travel Service
Product on Arnes
Shuttle Using
Malcolm Baldrige
Method: A Study
on the Bandung-
Jatinangor Route
Menganalisis
kualitas kinerja
usaha jasa travel
Arnes Shuttle untuk
rute Bandung-
Jatinagor
menggunakan
Malcolm Baldrige.
Leadership
(77,5%), Strategic
Planning (82.5%),
Customer Focus
(50%),
Measurement,
Analysis, and
Knowledge
Management
(40%), Workforce
Focus (85%),
Operation Focus
(40%), Results
(64%)
Workforce Focus (85%) terdiri dari 2
subkategori, yaitu Work Environment
(85%) dan Workforce Engagement
(85%). Setiap subkategori dikalikan
dengan poin sesuai Baldrige sebagai
berikut:
Work Environment: 85% x 40 = 34
Workforce Engagement: 85% x 45 =
38,25
Kedua poin dijumlahkan, sehingga
diketahui hasil pengukuran untuk
kategori Workforce Focus adalah 72,25
poin. Langkah yang sama dilakukan
untuk kategori lainnya, sehingga
diperoleh total pengukuran 625,8 poin.
73
5. Anisa Yudiawati
Dasaranti, Ria
Arifianti, & Pratami
Wulan Tresna (GMP
Press and Printing,
2018)
Analysis of Hotel
Quality Control in
Hotel Papandayan
Using Malcolm
Baldrige Method
Menganalisis
pengendalian
kualitas kinerja
Hotel Papandayan
berdasarkan metode
Malcolm Baldrige.
Leadership (80%),
Strategic Planning
(72.5%),
Customer Focus
(80%),
Measurement,
Analysis, and
Knowledge
Management
(85%), Workforce
Focus (75%),
Operation Focus
(75%), Results
(77,5%)
Leadership (80%) terdiri dari 2
subkategori, yaitu Senior Leadership
(85%) dan Governance & Social
Responsibility (75%). Setiap
subkategori dikalikan dengan poin
sesuai Baldrige sebagai berikut:
Senior Leadership: 85% x 70 = 59,50
Governance & Social Responsibility:
85% x 50 = 37,50
Kedua poin dijumlahkan, sehingga
diketahui hasil pengukuran untuk
kategori Leadership adalah 97 poin.
Langkah yang sama dilakukan untuk
kategori lainnya, sehingga diperoleh
total pengukuran 723,5 poin.
6. Sandu Siyoto, Yulikha
Rakhmawati (IJHSR,
2018)
Analysis
Performance of
Hospital Based
Menganalisis kinerja
RSUD Dr. Iskak
Tulungagung
Leadership
(92,53%),
Strategic Planning
Customer Focus (96,03%) terdiri dari 2
subkategori, yaitu Market and
Customer Knowledge (96,31%) dan
Relations and Customer Satisfaction
74
Criteria Malcolm
Baldrige in
RSUD Dr. Iskak
Tulungagung
Post-
Determination of
Accreditation
Level
Plenary
menggunakan
Malcolm Baldrige.
(96,31%),
Customer Focus
(96,03%),
Measurement,
Analysis, and
Knowledge
Management
(93,33%),
Workforce Focus
(87,15%),
Operation Focus
(94,75%), Results
(82,22%)
(95,74%). Setiap subkategori dikalikan
dengan poin sesuai Baldrige sebagai
berikut:
Market and Customer Knowledge:
96,31% x 40 = 38,52
Relations and Customer Satisfaction:
95,74% x 45 = 43,08
Kedua poin dijumlahkan, sehingga
diketahui hasil pengukuran untuk
kategori Customer Focus adalah 81,6
poin. Langkah yang sama dilakukan
untuk kategori lainnya, sehingga
diperoleh total pengukuran 887,54
poin.
7. Salehfallah,
Nooredindopeykar,
Tofighi, Alvand,
Amini, Barouni,
Evaluation of
Quality Clinical
Training in the
Baqiyatallah
Evaluasi
pengajaran sistem
klinis dan sistem
pendidikan rumah
Kategori dengan
hasil tertinggi
adalah
Organizational
Peresentase dari kategori
Organizational Leadership (44,96%)
dan Results (24,44%) dikalikan dengan
nilai kategori Baldrige sebagai berikut:
75
Mojtabakhajehazad, &
Fakhrzad (Scientific
Information Database,
2014)
Hospital Based on
the Baldrige
Excellence Model
sakit Baqiyatullah
berdasarkan
Baldrige Excellence
Framework.
Leadership
(44,96%) dan
kategori terendah
adalah Results
(24,44%).
Organizational Leadership: 44,96% x
120 = 53,95
Results: 24,44% x 450 = 109
Langkah yang sama dilakukan untuk
seluruh kategori sehingga diperoleh
hasil pengukuran 332,94 poin.
8. Foroogh Sabzghabaei,
Mahla Salajeghe, &
Seyed Kamran Soltani
Arabshahi
(Iran University of
Medical Sciences
Cite, 2017)
Evaluating
ambulatory care
training in
Firoozgar hospital
based on Iranian
national standards
of undergraduate
medical education
Foroogh
Mengevaluasi
pelatihan rawat jalan
di Rumah Sakit
Firoozgar untuk
pendidikan sarjana
kedokteran,
menggunakan
Baldrige Excellence
Framework.
Pengukuran dibagi
ke dalam tiga
kelompok, dengan
hasil persentase
masing-masing
kelompok adalah;
Clinics of Internal
Medicine Group
(61,8%), Clinics of
Surgery Group
(63,1%), Clinics of
Nilai total persentase setiap kelompok
dikalikan dengan nilai total Baldrige,
yaitu:
Clinics of Internal Medicine Group:
61,8% x 1000 = 618
Clinics of Surgery Group: 63,1% x
1000 = 631
Clinics of Gynecology Group: 62,7% x
1000 = 627
76
Gynecology
Group (62,7%).
9. Suharno, Sukamto, &
Sutarto (Research and
Evaluation in
Education, 2015)
The Use of
Malcolm
Baldridge Method
for Formulating
Strategic Planning
in Technological
and Vocational
Education
Mengevaluasi
kinerja Pendidikan
Teknologi dan
Kejuruan pada 7
program studi di 3
Universitas berbeda.
Hasil pengukuran
untuk Engineering
Education adalah:
Leadership
(77,5%), Strategic
Planning (74%),
Customer (73%),
Information and
Analysis (71%),
Human Resources
(72%), Process
Management
(70,6%), Results
(67%)
Persentase dari setiap kategori
dikalikan dengan poin Baldrige sebagai
berikut:
Leadership: 77,5% x 120 = 93
Strategic Planning: 74% x 85 = 63
Customer: 73% x 85 = 62
Langkah yang sama dilakukan untuk
seluruh kategori sehingga diperoleh
hasil pengukuran 712 poin.
77
10. Tofighi, Fallah, &
Khajeh Azad (Military
Medicine, 2012)
Quality evaluation
of knowledge
management in a
military hospital
based on the
Baldrige
excellence model
Tofighi
Mengevaluasi
kualitas manajemen
pengetahuan di salah
satu rumah sakit
militer di Teheran
berdasarkan
Model Malcolm
Baldrige Excellence.
Testing, Analysis
and Knowledge
management
(48.52%)
Kategori Testing, Analysis and
Knowledge management terdiri dari
dua subkategori yaitu Testing, Analysis
and Improvement of Organization's
Function (58,33%) dan Information
Management, Knowledge and
Information Technology (38,75%).
Setiap subkategori dikalikan dengan
poin sesuai Baldrige sebagai berikut:
Testing, Analysis and Improvement of
Organization's Function: 58,33% x 45
= 26,24
Information Management, Knowledge
and Information Technology: 38,75% x
45 = 17,43
Kedua poin dijumlahkan, sehingga
diketahui hasil pengukuran untuk 43,67
poin.
78
Berdasarkan tabel 2.5, 2.6, dan 2.7, dapat disimpulkan bahwa:
1) Organisasi sebagai penyelenggara sistem perlu melakukan evaluasi
terhadap sistem yang digunakan agar dapat diketahui bagaimana kinerja
organisasi dalam menerapkan teknologi informasi yang digunakan. Pada
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik bab II pasal 14 ayat 1
disebutkan bahwa Penyelenggara Sistem Elektronik wajib memiliki
kebijakan tata kelola, prosedur kerja pengoperasian, dan mekanisme audit
yang dilakukan berkala terhadap sistem elektronik.
2) Baldrige Excellence Framework merupakan model yang dapat digunakan
untuk mengetahui bagaimana kinerja organisasi dalam menjalankan suatu
proses, mulai dari peran pimpinan, perencanaan, dan pengoperasian. Selain
itu, Baldrige juga dapat disesuaikan dengan Balanced Scorecard untuk
melihat penyelarasan teknologi, dan lain-lain. Melaui Baldrige, dapat
diidentifikasi strength dan OFI terhadap kinerja organisasi.
Berdasarkan hal tersebut, dapat dinyatakan bahwa perlu dilakukan suatu
pengukuran terhadap kinerja MAN di Kota Padang sebagai penyelenggara sistem
UNBK. Baldrige Excellence Framework merupakan framework yang dapat
digunakan untuk mengukur kinerja MAN di Kota Padang dalam menyelenggarakan
UNBK, karena dapat memberikan informasi tentang bagaimana madrasah
menyebarluaskan informasi mengenai UNBK, bagaimana pemenuhan teknologi
informasi yang digunakan, serta bagaimana karyawan madrasah menerapkannya.
Selain itu dapat juga diketahui strength dan OFI dari penyelenggaraan UNBK.
79
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Padang.
Terdapat tiga MAN di kota Padang, yaitu MAN 1 Padang di Kecamatan Kuranji,
MAN 2 Padang di Kecamatan Padang Utara, dan MAN 3 Padang di Kecamatan
Koto Tangah. Penelitian dilakukan mulai 27 Februari – 30 Maret 2019.
3.2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif untuk
mengukur kinerja MAN di Kota Padang dalam menyelenggarakan UNBK
berdasarkan Baldrige Excellence Framework. Sesuai dengan dengan pendekatan
tersebut, pengumpulan data dilakukan melalui survei menggunakan kuesioner.
Dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap jawaban kuesioner
menggunakan perangkat lunak statistik Statistical Package for the Social Sciences
(SPSS) versi 25. Peneliti juga melakukan wawancara kepada beberapa responden
yang terlibat dalam penyelenggaraan UNBK tahun 2018 untuk mengetahui
informasi mengenai profil organisasi dan data pendukung dalam peneltian ini.
3.3. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, dan tahap penulisan pelaporan (Ermawati, 2018; Prasasti, 2017).
Adapun uraiannya adalah sebagai berikut:
80
1) Tahap Perencanaan
Tahap awal penelitian dimulai dengan menentukan topik penelitian.
Peneliti memilih UNBK sebagai topik penelitian karena peningkatan
penyelenggaraan UNBK yang terus meningkat, khususnya dua tahun
terakhir ini. Selanjutnya mengidentifikasi masalah dari penyelenggaraan
UNBK, sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab pertama skripsi ini.
Selanjutnya peneliti melakukan kajian pustaka untuk
mengumpulkan teori-teori yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dan
Baldrige Excellence Framework yang akan digunakan sebagai model untuk
melakukan pengukuran kinerja. Berdasarkan teori-teori yang dikumpulkan,
peneliti menyusun model penelitian, menentukan sampel penelitian, dan
menyusun kuesioner yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian.
2) Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data secara
langsung ke semua MAN di Kota Padang (MAN 1 Kota Padang, MAN 2
Kota Padang, dan MAN 3 Kota Padang). Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara dan penyebaran kuesioner. Setelah data terkumpul,
dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap kuesioner untuk
mengetahui item yang bisa digunakan sebagai instrumen untuk mengukur
kinerja MAN di Kota Padang dalam menyelenggarakan UNBK.
Selanjutnya dilakukan pengukuran berdasarkan Baldrige Excellence
Framework terhadap item yang dinyatakan valid dan reliabel, sehingga
dapat diketahui capain kinerja MAN di Kota Padang dalam
81
menyelenggarakan UNBK. Melalui pengukuran yang dilakukan, peneliti
menyusun Strength, Opportunities for Improvement, dan pembuatan
rekomendasi yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja MAN di Kota
Padang dalam menyelenggarakan UNBK kedepannya.
3) Tahap Penulisan Laporan.
Tahap ini merupakan tahap akhir dalam penelitian, dimana peneliti
akan menguraikan penelitian yang telah dilakukan ke dalam bentuk karya
ilmiah berupa skripsi.
Gambar 3.1 menunjukkan diagram prosedur penelitian yang dibuat
berdasarkan 3 tahap penelitian di atas.
82
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
83
3.4. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pihak yang terlibat dalam
penyelenggaraan UNBK di semua MAN Kota Padang, yaitu:
1) Panitia UNBK
Panitia UNBK merupakan karyawan yang terlibat dalam persiapan UNBK
dan pelaksanaan UNBK, mulai dari pejabat struktural madrasah hingga
proktor dan teknisi. Persiapan UNBK meliputi penentuan tempat/ruang
ujian, sosialisasi kepada anggota organisasi, dan lain-lain. Pelaksanaan
UNBK meliputi pengiriman data peserta UNBK, memastikan pelaksanaan
UNBK sesuai prosedur, dan lain-lain. Selain itu, panitia UNBK harus
memiliki kompetensi di bidang teknologi informasi agar penyelenggaran
UNBK dapat berjalan dengan efektif. Hal ini diatur dalam Peraturan Badan
Nasional Pendidikan Nomor: 0044/P/BSNP/XI/2017 tentang Prosedur
Operasional Standar (POS) Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun
Pelajaran 2017/2018, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82
tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, yang
telah penulis uraikan pada bab II laporan penelitian ini.
2) Guru yang mengajar siswa kelas XII, khususnya guru Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Geografi, Ekonomi,
dan Sosiologi.
Implementasi UNBK mengharuskan seorang guru memiliki kompetensi
professional untuk menguasai ilmu pengetahuan serta teknologi informasi
dan komunikasi. Seorang guru harus dapat memanfaatkan teknologi
84
informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran sehari-hari dan
dalam mempersiapkan siswa untuk mengikuti UNBK. Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia nomor 74 tahun 2008 tentang guru dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi guru yang telah penulis
uraikan pada bab II laporan penelitian ini.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dinyatakan bahwa panitia UNBK dan guru yang
mengajar kelas XII merupakan responden yang tepat untuk penelitian ini.
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Madrasah dari setiap MAN di Kota
Padang, terdapat 60 orang dalam kepanitiaan UNBK, dan 43 orang guru yang
mengajar kelas XII untuk mata pelajaran yang akan diujikan dalam UNBK.
Berdasarkan hal tersebut, maka total populasi dalam penelitian ini adalah 103
orang. Selanjutnya ukuran sampel ditentukan dengan rumus dari Taro Yamane
sebagai berikut:
𝑛 = 𝑁
1 + 𝑁(𝑒)2
= 103
1 + 103(0.05)2
= 103
1 + 103(0,0025)
= 103
1,2575
= 81,90
= 82
85
Setelah ukuran sampel diketahui, penarikan sampel dilakukan
menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Populasi di bagi ke
dalam dua kelompok, yaitu panitia UNBK, dan guru kelas XII.
a. Panitia UNBK
𝑛ℎ = (𝑁ℎ
𝑁) . 𝑛
= (60
103) . 82
= 47, 76
= 48
b. Guru Kelas XII
𝑛ℎ = (𝑁ℎ
𝑁) . 𝑛
= (43
103) . 82
= 34, 23
= 34
Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa untuk populasi yang
terdiri dari 103 orang, diperlukan jumlah sampel 82 orang yang terdiri dari 48 orang
panitia UNBK, dan 34 orang guru yang mengajar siswa kelas XII.
3.5. Pembuatan Kuesioner
Kuesioner dibuat berdasarkan kriteria dari Baldrige Excellence Framework
– Education 2015-2016 (Baldrige Performance Excellence Program., 2015),
dimana item pertanyaan didasari uraian pada Peraturan Badan Nasional Pendidikan
Nomor: 0044/P/BSNP/XI/2017 tentang POS Penyelenggaraan UN Tahun Pelajaran
2017/2018, Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, PP Republik Indonesia
86
nomor 74 tahun 2008 tentang guru, Peraturan Menteri (PM) Pendidikan Nasional
nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi guru,
Are We Making Any Progress (Baldridge Performance Excellence Program, 2015),
IT Balanced Scorecard (Grembergen, 2000), penyelarasan Balanced Scorecard
dengan kategori Baldrige (Beard & Humphrey, 2014), penelitian oleh Czuchry dan
Yasin (2003), peneltian oleh Sabella, Kashou, dan Omran (2015), dan penelitian
oleh Prybutok, Zhang, & Ryan (2008). Total pertanyaan untuk tujuh kategori
Baldrige adalah 45 butir pertanyaan. Setiap pertanyaan mewakili substansi dari 7
kategori Baldrige Excellence Framework, yang dapat dilihat pada tabel 3.1.
Responden memilih satu dari lima pilihan jawaban yang dibuat berdasarkan skala
likert. Pertanyaan untuk setiap kategori dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.1 Substansi Kriteria Baldrige Excellence Framework
No. Kategori Substansi Kode
Pertanyaan
1. Kepemimpinan (Leadership)
LE1 Kepemimpinan Senior
Visi dan Misi Organisasi L1
Komunikasi Pimpinan L2
L3
LE2
Pengelolaan dan
Tanggung Jawab
Sosial
Pengelolaan Organisasi L4
Perilaku & Etika L5
2. Strategi (Strategy)
ST1 Pengembangan
Strategi
Proses Pengembangan
Strategi
S1
S2
Tujuan Strategis S3
ST2 Penerapan Strategi Sumber Daya S4
Adaptasi Rencana Tindakan S5
87
3. Pelanggan (Customers)
CU1 Keinginan Pelanggan
Mendengarkan kebutuhan
Pelanggan C1
Kepuasan Pelanggan C2
CU2 Hubungan dengan
Pelanggan
Program & Layanan yang
disediakan
C3
C4
Penanganan Keluhan dari
Pelanggan C5
4. Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan
MA1
Pengukuran, Analisis
dan Peningkatan
Kinerja Organisasi
Pengukuran Kinerja M1
Analisis & Peningkatan
Kinerja Organisasi M2
MA2
Manajemen
Pengetahuan,
Informasi, dan
teknologi Informasi
Ketersediaan Data &
Informasi M3
Data, Informasi, &
Teknologi Informasi
M4
M5
5. Tenaga Kerja (Workforce)
WO1 Lingkungan Kerja
Suasana Lingkungan Kerja W1
Kapabilitas & Kapasitas
Tenaga Kerja
W2
W3
W4
WO2 Hubungan Tenaga
Kerja
Efektivitas pembelajaran &
pengembangan tenaga kerja W5
Budaya Organisasi W6
Pengelolaan Kinerja W7
6. Operasi (Operations)
OP1 Proses Kerja
Desain Program & Layanan O1
O3
Penerapan
O2
O4
O5
88
Tabel 3.2 Daftar Pertanyaan
Kategori Kode Pertanyaan Referensi
Kepemimpi-
nan
(Leadership)
LE1 Kepemimpinan Senior
L1
Saya mengetahui,
memahami, dan
menerapkan Visi Misi
Madrasah.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Prybutok et al
(2008).
L2
Pimpinan madrasah
menyampaikan
informasi terkait aturan
dan kebijakan UNBK
kepada karyawan.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Czuchry & Yasin
(2003), Prybutok et al
(2008). PP No. 82 tahun
2012.
L3
Pimpinan memberikan
dukungan kepada
karyawan dan siswa
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Sabella et al (2015),
OP2 Efektivitas
Operasional
Efisiensi & Efetivitas O6
Keamanan O7
O8
7. Hasil-hasil (Results)
RE1 Hasil Proses
Pembelajaran Siswa
Hasil Pembelajaran Siswa R1
Hasil Efektivitas Proses
Kerja R2
RE2 Hasil Fokus pada
Pelanggan
Hasil Fokus pada kepuasan
Pelanggan
R3
R4
RE3 Hasil Fokus pada
Tenaga Kerja
Hasil Kapabilitas dan
Kapasitas Tenaga Kerja
R5
R6
RE4 Hasil Kepemimpinan
dan Tata Kelola
Hasil Kepemimpinan R7
Hasil Penerapan Strategi R8
RE5 Hasil Anggaran dan
Keuangan
Hasil Anggaran &
Keuangan
R9
R10
89
demi keberhasilan
UNBK.
Prybutok et al (2008), PP
No. 82 tahun 2012.
LE2 Pengelolaan dan Tanggung Jawab Sosial
L4
Dilakukan evaluasi
kinerja pelaksanaan UN
setiap tahun.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Czuchry & Yasin
(2003), Prybutok et al
(2008). PP No. 82 tahun
2012
L5
Saya menanamkan nilai
kode etik dalam
penerapan UNBK.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Sabella et al (2015),
Beard & Humphrey (2014),
PM Pendidikan Nasional
nomor 16 tahun 2007.
Strategi
(Strategy)
ST1 Pengembangan Strategi
S1
Proses belajar mengajar
telah mengikuti
kurikulum dan kisi-kisi
yang berlaku.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Czuchry & Yasin
(2003), Sabella et al (2015),
Prybutok et al (2008). PM
Pendidikan Nasional nomor
16 tahun 2007, POS
Penyelenggaraan UN.
S2
Madrasah telah
memenuhi kapabilitas
dan kapasitas untuk
menerapkan UNBK.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Sabella et al (2015),
Czuchry & Yasin (2003),
Prybutok et al (2008). POS
Penyelenggaraan UN, PP
No. 82 tahun 2012.
90
S3
Telah dimiliki rencana
target kelulusan UNBK
dan upaya pencapaian
target tersebut.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Sabella et al (2015),
Prybutok et al (2008).
ST2 Penerapan Strategi
S4
Dilakukan pengecekan
secara terstruktur
terhadap kelengkapan
sumber daya yang
diperlukan untuk UNBK.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Prybutok et al
(2008).
S5
Madrasah fleksibel dan
dapat beradaptasi dengan
perubahan apabila
diperlukan.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015).
Pelanggan
(Customer)
CU1 Keinginan Pelanggan
C1
Pihak madrasah
mendengarkan,
mengamati, dan
berinteraksi dengan
siswa untuk mengetahui
kebutuhan siswa dalam
persiapan UNBK.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Czuchry & Yasin
(2003), Sabella et al (2015),
Prybutok et al (2008),
Grembergen (2000), PM
Pendidikan Nasional nomor
16 tahun 2007.
C2
Madrasah mengetahui
tingkat kepuasan siswa
terhadap metode
persiapan UNBK dan
simulasi UNBK yang
diterapkan.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Prybutok et al
(2008), Grembergen (2000),
Beard & Humphrey (2014).
CU2 Hubungan dengan Pelanggan
91
C3
Madrasah menyediakan
informasi tentang materi
pembelajaran UNBK
yang mudah di akses
oleh siswa.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Czuchry & Yasin
(2003), Beard & Humphrey
(2014).
C4
Siswa dibagi ke dalam
kelompok dan diberikan
persiapan UNBK sesuai
dengan kompetensi
setiap kelompok.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015).
C5
Keluhan siswa / orang
tua siswa didengarkan
dan ditangani dengan
baik.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Grembergen (2000),
Prybutok et al (2008).
Pengukuran,
Analisis dan
Manajemen
Pengetahuan
(Measurement,
Analysis, and
Knowledge
Management).
MA1 Pengukuran, Analisis & Peningkatan Kinerja Organisasi
M1 Saya tahu cara mengukur
kualitas kinerja saya.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Sabella et al (2015).
M2
Data selama persiapan
dan simulasi UNBK
dilaporkan untuk
evaluasi program.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Sabella et al (2015),
PP No. 82 tahun 2012.
MA2 Manajemen Pengetahuan, Informasi, & Teknologi Informasi
M3
Saya memiliki seluruh
informasi yang saya
perlukan terkait tugas
dalam penyelenggaraan
UNBK.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Sabella et al (2015),
Prybutok et al (2008), PP
No. 82 tahun 2012.
M4 Data siswa peserta
UNBK telah terintegrasi
Baldrige Performance
Excellence Program
92
dalam sistem dengan
baik dan aman
(2015), Czuchry & Yasin
(2003), Beard & Humphrey
(2014), POS
Penyelenggaraan UN.
M5
Terdapat data cadangan /
recovery data siswa,
materi pelajaran, dll yang
dapat digunakan oleh
madrasah dalam keadaan
darurat.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Czuchry & Yasin
(2003), PP No. 82 tahun
2012.
Tenaga Kerja
(Workforce)
WO1 Lingkungan Kerja
W1
Seluruh pihak bekerja
sebagai tim demi
kesuksesan UNBK.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Sabella et al (2015).
W2
Saya siap menghadapi
perubahan sistem ujian
dari UNKP menjadi
UNBK.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015).
W3
Saya ditugaskan sesuai
dengan kapasitas dan
kapabilitas saya.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Czuchry & Yasin
(2003).
W4
Saya biasa menggunakan
perangkat komputer
dalam pekerjaan sehari-
hari
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), PP Republik
Indonesia no. 74 tahun
2008, PM Pendidikan
Nasional no. 16 tahun 2007.
WO2 Hubungan Tenaga Kerja
W5 Saya menerima pelatihan
untuk penerapan UNBK
Baldrige Performance
Excellence Program
93
sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
(2015), Czuchry & Yasin
(2003), Sabella et al (2015),
POS Penyelenggaraan UN,
Grembergen (2000), Beard
& Humphrey (2014).
W6
Terdapat komunikasi
terbuka di linkungan
kerja untuk mengatasi
permasalahan dalam
penerapan UNBK.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Prybutok et al
(2008).
W7
Saya diberikan
penghargaan atas hasil
pekerjaan saya.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Beard & Humphrey
(2014), Sabella et al (2015).
Operasi
(Operations)
OP1 Proses Kerja
O1
Penyelenggaraan UNBK
telah dipersiapkan sesuai
dengan prosedur UNBK.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), POS
Penyelenggaraan UN.
O2
Proses belajar sehari-hari
telah melibatkan
penggunaan teknologi
informasi secara aktif.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), PP Republik
Indonesia no. 74 tahun
2008, PM Pendidikan
Nasional no. 16 tahun 2007.
O3
Teknologi informasi
dalam UNBK telah
memenuhi standar yang
ditentukan.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Czuchry & Yasin
(2003), Grembergen (2000),
Beard & Humphrey (2014),
94
POS Penyelenggaraan UN,
PP No. 82 tahun 2012.
O4
Teknologi informasi
yang digunakan
dilakukan perawatan dan
pengecekan secara
berkala.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Czuchry & Yasin
(2003), PP No. 82 tahun
2012.
O5
Dilakukan uji coba
sistem sebelum
penerapan UNBK.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Sabella et al
(2015), POS
Penyelenggaraan UN, PP
No. 82 tahun 2012.
OP2 Efektivitas Operasional
O6
Teknologi informasi
dapat digunakan secara
berkelanjutan.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), PP No. 82 tahun
2012.
O7
Ruangan pelaksanaan
UNBK aman dan
nyaman.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), POS
Penyelenggaraan UN.
O8
Madrasah siap mengatasi
apabila terjadi error /
gangguan pada saat
UNBK berlangsung.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Czuchry & Yasin
(2003), Beard & Humphrey
(2014), PP No. 82 tahun
2012.
Hasil-hasil
(Results)
RE1 Hasil Proses Pembelajaran Siswa
R1 Layanan untuk
pembelajaran siswa
Baldrige Performance
Excellence Program
95
diberikan sesuai dengan
kebutuhan siswa dalam
menghadapi UNBK baik
melalui pendidikan di
dalam kelas maupun di
luar kelas.
(2015), Beard & Humphrey
(2014).
R2
Terdapat upaya untuk
membandingkan kinerja
madrasah dengan
sekolah lain yang setara.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015).
RE2 Hasil Fokus pada Pelanggan
R3
Siswa dan orang tua
siswa merasa puas
dengan program edukasi
dan simulasi UNBK
yang diberikan dalam
persiapan UNBK.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Beard & Humphrey
(2014), Grembergen (2000),
Sabella et al (2015).
R4
Madrasah mempunyai
data dan informasi
mengenai hasil capaian
penerapan UNBK yang
diketahui oleh siswa dan
orang tua siswa
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Beard & Humphrey
(2014), PP. No. 82 tahun
2012.
RE3 Hasil Fokus pada Tenaga Kerja
R5
Setiap proses di dalam
penerapan UNBK
ditangani oleh tenaga
kerja yang berkompeten
dan sesuai dengan
keahliannya.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), POS
Penyelenggaraan UN, PP
No. 82 tahun 2012.
96
R6
Seluruh karyawan
bertanggung jawab
menjalankan tugasnya.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), PP Republik
Indonesia no. 74 tahun
2008, POS
Penyelenggaraan UN.
RE4 Hasil Kepemimpinan dan Tata Kelola
R7
Terdapat komunikasi dua
arah antara pimpinan
dengan karyawan, siswa,
dan orang tua siswa.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015).
R8
Terdapat program
khusus untuk
mempersiapkan siswa
menghadapi UNBK.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015).
RE5 Hasil Anggaran dan Keuangan
R9
Madrasah menyediakan
anggaran khusus untuk
persiapan siswa dalam
mengikuti UNBK.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Sabella et al
(2015), Beard &
Humphrey (2014).
R10
Madrasah menyediakan
anggaran khusus untuk
persiapan karyawan
dalam penerapan UNBK.
Baldrige Performance
Excellence Program
(2015), Beard &
Humphrey (2014), Sabella
et al (2015).
97
3.6. Metode Pengumpulan Data
3.6.1. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui informasi tentang penerapan
UNBK di MAN Kota Padang. Wawancara dilakukan kepada pihak yang
mengetahui bagaimana proses penyelenggaraan UNBK secara keseluruhan, dan
dapat memberikan informasi yang akurat sesuai kebutuhan penelitian. Berdasarkan
hal tersebut, wawancara dilakukan kepada Kepala Madrasah setiap MAN di Kota
Padang. Hasil wawancara digunakan sebagai dasar latar belakang masalah
penelitian, dan uraian pada pembahasan hasil penelitian. Hasil wawancara tidak
berpengaruh secara langsung kepada pengukuran yang dilakukan menggunakan
Baldrige Excellence Framework. Adapun narasumber dan waktu dilakukannya
wawancara untuk penelitian ini adalah:
Tabel 3.3 Narasumber Penelitian
No. Narasumber Jabatan Tanggal Tempat
1. Afrizal, S.Ag Kepala
MAN 3 Padang 04-03-2019
Ruang Kepala MAN 3
Padang
2. Marliza, M.Pd Kepala
MAN 1 Padang 06-03-2019
Ruang Kepala MAN 1
Padang
3. Amrizon, M.Pd Kepala
MAN 2 Padang 18-03-2019
Ruang Kepala MAN 2
Padang
3.6.2. Survei
Survei dilakukan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner.
Kuesioner disebarkan secara langsung kepada responden yang bersangkutan.
Penyebaran kuesioner dilakukan mulai 3 Maret 2018 – 22 Maret 2018. Kuesioner
98
yang dikumpulkan selama kurun waktu penyebaran kuesioner disesuaikan dengan
hasil perhitungan jumlah sampel yang telah diuraikan sebelumnya, yaitu 82
kuesioner.
Kuesioner yang telah terkumpul diubah menjadi data digital menggunakan
perangkat lunak pengolah angka Microsoft Excel 2019. Selanjutnya dilakukan uji
validitas dan uji reliabilitas pada setiap item kuesioner, menggunakan SPSS 25.
3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dilakukan menggunakan metode corrected item-total
correlation dengan membandingkan nilai r hitung terhadap r tabel dengan tingkat
signifikansi 5% dari degree of freedom (df) = n-2, (82-2 = 80). Selanjutnya
berdasarkan tabel r, untuk n-2 = 80 dan signifikasi 5% diketahui nilai r tabel =
0,2172. Setelah diketahui nilai r tabel, dilakukan uji validitas setiap kriteria
menggunakan SPSS 25. Berdasarkan hasil uji validitas, terdapat dua item dengan r
hitung yang lebih rendah disbandingkan r tabel, yaitu S2 dan C4.
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Kategori Strategi
No. Kode Corrected Item-Total Correlation Keterangan
1. S1 0,476 Valid
2. S2 0,128 Tidak Valid
3. S3 0,444 Valid
4. S4 0,350 Valid
5. S5 0,392 Valid
Berdasarkan tabel 3.4 di atas, nilai r hitung item S2 adalah 0,128. Nilai ini
dinyatakan tidak valid karena r hitung<r tabel. Tabel 3.5 memperlihatkan hasil uji
99
validitas untuk kategori pelanggan dimana nilai r hitung untuk item C4 adalah
0,201. Nilai ini dinyatakan tidak valid karena r hitung < r tabel.
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Kategori Pelanggan
No. Kode Corrected Item-Total Correlation Keterangan
1. C1 0,426 Valid
2. C2 0,355 Valid
3. C3 0,373 Valid
4. C4 0,201 Tidak Valid
5. C5 0,361 Valid
Pertanyaan yang tidak valid dapat disebabkan oleh susunan kata atau
kalimat yang kurang baik atau kalimat yang dipakai menimbulkan penafsiran yang
berbeda sehingga memerlukan evaluasi (Notoatmodjo dalam Is, Kekalih, Kamal,
Soemarko, & Adi, 2017). Item S2 yang berisikan pertanyaan tentang kapabilitas
dan kapasitas madrasah dalam menyelenggarakan UNBK, tidak valid karena
pertanyaan yang kurang jelas tentang tahun penyelenggaraan UNBK. Terdapat
perbedaan penyelenggaraan UN antara MAN di Kota Padang, MAN 2 Padang telah
mengadakan UNBK secara mandiri sejak tahun 2018, sedangkan MAN 1 Padang
dan MAN 3 Padang baru menyelenggarakan UNBK secara mandiri pada tahun
2019. Perbedaan situasi di ketiga madrasah serta pertanyaan yang kurang jelas,
mengakibatkan responden memberikan jawaban sesuai dengan persepsinya
masing-masing, sehingga jawaban yang diberikan untuk item S2 tidak valid.
Item C4 tentang pengelompokkan siswa berdasarkan kompetensi dalam
persiapan UNBK, tidak valid karena metode belajar tambahan yang diterapkan
berbeda di setiap MAN di Kota Padang. MAN 1 Padang dan MAN 3 Padang
memberikan belajar tambahan kepada siswa pada sore hari, sesuai dengan kelas
100
belajar inti yang dilakukan pada pagi hari. MAN 2 Padang juga menerapkan hal
yang sama pada tahun 2018, akan tetapi pada tahun 2019 siswa membentuk
kelompok belajar masing-masing dan menghubungi guru yang bersangkutan untuk
melakukan belajar tambahan. Perbedaan ini mengakibatkan responden memberikan
jawaban sesuai dengan persepsinya masing-masing, sehingga jawaban untuk item
pertanyaan C4 tidak valid.
Item S2 dan C4 yang dinyatakan tidak valid tidak akan digunakan untuk
tahap selanjutnya dalam penelitian. Karena item S2 tidak digunakan, subkategori
pengembangan strategi berkurang menjadi dua item, yaitu S1 dan S3. Untuk
subkategori hubungan dengan siswa, item C4 tidak digunakan sehingga subkategori
ini terdiri dari dua item, yaitu C3 dan C5. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun
ada item yang tidak digunakan, kedua subkategori pengembangan strategi dan
hubungan dengan siswa masih dapat digunakan sebagai instrument penelitian. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Arikunto (dalam Khairani, 2019; Prasojo, 2016)
bahwa suatu instrument penelitian (angket/kuesioner), dapat dikatakan representatif
bila semua indikator sudah terwakili dalam pertanyaan, sekurang-kurangnya satu.
Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas terhadap item yang telah dinyatakan
valid. Uji reliabilitas dilakukan dengan internal-consistent reliability. Kategori
yang dinyatakan reliabel adalah kategori dengan nilai cronbach alpha ≥ 0,6. Dengan
bantuan perangkat lunak statistik SPSS, diperoleh hasil bahwa seluruh kategori
dinyatakan reliabel karena nilai cronbach alpha ≥ 0,6.
Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap 45 item kuesioner,
diperoleh hasil bahwa 43 item dinyatakan valid dan reliabel sebagai intrumen
101
peneltian. Terdapat 2 item yang tidak akan digunakan untuk pengukuran
selanjutnya karena dinyatakan tidak valid sebagai instrumen penelitian, yaitu S2
dan C4. Selanjutnya dilakukan pengukuran terhadap 43 item yang dinyatakan valid
dan reliabel, yang akan diuraikan pada bagian Hasil dan Pembahasan.
3.8. Kerangka Penelitian
3.8.1. Kerangka Teori
Gambar 3.2 Kerangka Teori (Cahyono, 2012)
3.8.2. Kerangka Konseptual
Berdasarkan kerangka teori dan Baldrige Excellence Framework, peneliti
menyusun kerangka konseptual yang digunakan untuk penelitian ini. Kerangka
konseptual penelitian dapat dilihat pada gambar 3.3.
102
Gambar 3.3 Kerangka Konseptual
Pelanggan Pelanggan
103
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Profil Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Kota Padang.
4.1.1. MAN 1 Kota Padang
Adapun visi dan misi MAN 1 Kota Padang adalah (“Visi, Misi, dan Tujuan
MAN 1 Padang,” n.d.):
a. Visi
Unggul, Berakhlak dan Berbudaya Lingkungan.
b. Misi
1) Mewujudkan managerial kependidikan yang professional.
2) Mewujudkan pendidikan yang islami, berkualitas dan berdaya guna.
3) Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, professional dan
menguasai teknologi.
4) Mewujudkan suasana pembelajaran yang kondusif, persuasif, dan
kompetitif.
5) Membina dan mengembangkan potensi guru dan siswa secara terencana
dan professional.
6) Mewujudkan siswa yang sehat, cerdas mandiri, dan berbudaya
lingkungan.
7) Membina seluruh perangkat madrasah untuk mengembangkan sikap:
- Mencegah pencemaran.
- Mencegah kerusakan lingkungan.
- Mengupayakan pelestarian lingkungan.
104
Melaui wawancara yang peneliti lakukan, diketahui bahwa MAN 1 Kota
Padang mengadakan UNBK untuk pertama kalinya pada tahun 2018 di SMK
Muhammadiyah 1 Padang. Hal ini dikarenakan MAN 1 Kota Padang pada tahun
2018 belum dapat menyediakan jumlah komputer yang mencukupi untuk siswa.
Sedangkan untuk tahun 2019, MAN 1 Kota Padang sudah dapat memenuhi
persyaratan yang diperlukan, sehingga UNBK dapat dilakukan di MAN 1 Kota
Padang.
4.1.2. MAN 2 Kota Padang
Adapun visi dan misi MAN 2 Kota Padang adalah (“Selayang Pandang
MAN 2 Kota Padang,” n.d.):
a. Visi
Madrasah Unggul dan Berakhlaqul Karimah.
b. Misi
1) Terwujudnya madrasah yang berakhlaqul karimah.
2) Terwujudnya siswa-siswi yang berkwalitas dalam bidang akademis dan
non akademis.
3) Terwujudnya disiplin madrasah yang kondusif dan persuasif.
4) Terwujudnya madrasah yang berwawasan lingkungan.
MAN 2 Kota Padang mengadakan UNBK untuk pertama kali pada tahun
2018. Berdasarkan wawancara yang dilakukan, diperoleh informasi bahwa selama
dua tahun penyelenggaraan UNBK, MAN 2 Kota Padang sudah melaksanakannya
di madrasah sendiri.
105
4.1.3. MAN 3 Kota Padang
Adapun visi dan misi MAN 3 Kota Padang adalah (“Profil MAN 3 Kota
Padang,” 2018):
a. Visi
Unggul dalam Prestasi, Terampil dalam Imtaq dan Iptek, Sukses dalam
Adiwiyata.
b. Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan yang efektif dan berkarakter.
2) Melaksanakan pembelajaran yang mengintegrasikan tema lingkungan.
3) Membentuk pribadi siswa/i yang beriman dan bertaqwa kepada Allah.
4) Membentuk pribadi siswa/i yang peduli lingkungan.
5) Meningkatkan kemampuan siswa/i berbahasa arab dan bahasa inggris.
6) Meningkatkan prestasi akademik lulusan.
7) Membekali siswa/i dengan keterampilan sehingga para lulusan siap
pakai dalam dunia kerja.
8) Meningkatkan kepedulian siswa/i dalam mencegah pencemaran dan
kerusakan lingkungan.
Melalui wawancara diketahui bahwa MAN 3 Kota Padang mengadakan
UNBK untuk pertama kalinya pada tahun 2018 di ATIP (Akademi Teknologi
Industri Padang). Hal ini dikarenakan MAN 3 Kota Padang pada tahun 2018 belum
dapat menyediakan jumlah komputer dengan rasio 1:3 untuk siswa. Sedangkan
untuk tahun 2019, MAN 3 Kota Padang sudah dapat memenuhi persyaratan yang
diperlukan, sehingga UNBK dapat dilakukan di MAN 3 Kota Padang.
106
4.2. Tujuh (7) Kriteria Baldrige Excellence Framework
Untuk mengetahui nilai setiap kriteria/kategori pada Baldrige Excellence
Framework, dilakukan perhitungan menggunakan rumus Irjayanti (2009) pada
seluruh pertanyaan di setiap kriteria/kategori Baldrige Excellence Framework.
Adapun hasil perhitungan untuk setiap kategori dapat dilihat di bawah ini.
4.2.1. Kategori Kepemimpinan (Leadership)
Kategori kepemimpinan terdiri dari 2 sub kategori yaitu:
a. Kepemimpinan Senior
Subkategori ini terdiri dari tiga pertanyaan. Pengukuran untuk setiap item
pertanyaan pada subkategori kepemimpinan senior yaitu:
L1 = (1x0) + (2x0) + (3x0) + (4x55) + (5x27)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (355)
410 𝑥 100%
= 0,866 𝑥 100%
= 86,6%
L2 = (1x0)+ (2x0)+ (3x1)+ (4x53)+ (5x28)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (355)
410 𝑥 100%
= 0,866 𝑥 100%
= 86,6%
L3 = (1x0) + (2x0) + (3x3) + (4x44) + (5x35)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (360)
410 𝑥 100%
= 0,878 𝑥 100%
= 87,8%
107
Setelah didapatkan persentase dari setiap item subkategori,
selanjutnya dikoversikan menjadi poin sesuai tabel 2.1.
LE1 = 86,6% +86,6% +87,8%
3 𝑥 70
= 261%
3 𝑥 70
= 60.9
Total perolehan nilai untuk subkategori kepemimpinan senior dapat
dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1 Total Poin Subkategori Kepemimpinan Senior
No. Jumlah Jawaban Responden Persen
Nilai STS TS RR S SS
L1 0 0 0 55 27 86,6%
L2 0 0 1 53 28 86,6%
L3 0 0 3 44 35 87,8%
Persen Rata-rata 87%
Total Nilai Subkategori (maksimal 70 poin) 60,9
Tabel di atas menunjukkan total poin untuk subkategori
kepemimpinan senior yang terdiri atas 3 pertanyaan dengan hasil 60,9 poin
dari nilai maksimal 70 poin.
b. Pengelolaan dan Tanggung Jawab Sosial
subkategori ini terdiri dari 2 pertanyaan. Pengukuran untuk setiap item pada
subkategori pengelolaan dan tanggung jawab sosial yaitu:
L4 = (1x0) + (2x1) + (3x3) + (4x41) + (5x37)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (360)
410 𝑥 100%
= 0,878 𝑥 100%
= 87,8%
108
L5 = (1x0) + (2x0) + (3x1) + (4x40) + (5x41)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (368)
410 𝑥 100%
= 0,898 𝑥 100%
= 89,8%
Setelah didapatkan persentase dari setiap item subkategori,
selanjutnya dikoversikan menjadi poin berdasarkan Baldrige Excellence
Framework.
LE2 = 87,8%+89,8%
2 𝑥 50
= 177,6%
3 𝑥 50
= 44,4
Total perolehan untuk nilai subkategori pengelolaan & tanggung
jawab sosial, dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini.
Tabel 4.2 Total Poin Subkategori Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Sosial
No. Jumlah Jawaban Responden Persen
Nilai STS TS RR S SS
L4 0 1 3 41 37 87,8%
L5 0 0 1 40 41 89,8%
Persen Rata-rata 88,8%
Total Nilai subkategori (maksimal 50 poin) 44,4
Tabel di atas menunjukkan penilaian kuesioner untuk subkategori
pengelolaan dan tanggung sosial yang terdiri atas 2 pertanyaan dengan nilai
44,4 poin dari nilai maksimal 50 poin.
109
Berdasarkan nilai pada 2 subkategori di atas, maka nilai untuk kategori
kepemimpinan (leadership) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Total Poin Kategori Kepimpinan (Leadership)
No. Subkategori Poin
1. Kepemimpinan Senior 60,9
2. Pengelolaan dan Tanggung Jawab Sosial 44,4
Total Poin 105,3
4.2.2. Kategori Strategi (Strategy)
Kategori Strategi terdiri dari 2 subkategori yaitu:
a. Pengembangan Strategi
Subkategori ini pada awalnya terdiri dari tiga pertanyaan, tetapi setelah
dilakukan uji validitas, item S2 dinyatakan tidak valid sehingga tidak akan
digunakan untuk pengukuran. Pengukuran untuk setiap item pertanyaan
pada subkategori pengembangan strategi yaitu:
S1 = (1x0) + (2x0) + (3x1) + (4x52) + (5x29)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (356)
410 𝑥 100%
= 0,868 𝑥 100%
= 86, 8%
S3 = (1x0) + (2x0) + (3x0) + (4x52) + (5x30)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (358)
410 𝑥 100%
= 0,873 𝑥 100%
= 87, 3%
Total perolehan nilai untuk subkategori pengembangan strategi
dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini.
110
Tabel 4.4 Total Poin Subkategori Pengembangan Strategi
No. Jumlah Jawaban Responden Persen
Nilai STS TS RR S SS
S1 0 0 1 52 29 86,8%
S3 0 0 0 52 30 87,3%
Persen Rata-rata 87,1%
Total Poin Subkategori (maksimal 45 poin) 39,2
Tabel di atas menunjukkan penilaian kuesioner untuk subkategori
pengembangan strategi yang terdiri atas 2 pertanyaan dengan nilai 39,2 poin
dari nilai maksimal 45 poin.
b. Penerapan Strategi
Subkategori ini terdiri dari 2 pertanyaan. Pengukuran untuk setiap item pada
subkategori penerapan strategi yaitu:
S4 = (1x0) + (2x0) + (3x4) + (4x52) + (5x26)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (350)
410 𝑥 100%
= 0,854 𝑥 100%
= 85,4%
S5 = (1x0) + (2x0) + (3x6) + (4x36) + (5x40)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (362)
410 𝑥 100%
= 0,883 𝑥 100%
= 88,3%
Total perolehan poin untuk subkategori penerapan strategi, dapat
dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini.
111
Tabel 4.5 Total Poin Subkategori Penerapan Strategi
No. Jumlah Jawaban Responden Persen
Nilai STS TS RR S SS
S4 0 0 4 52 26 85,4%
S5 0 0 6 36 40 88,3%
Persen Rata-rata 86,8%
Total Poin Subkategori (maksimal 40 poin) 34,7
Tabel di atas menunjukkan penilaian kuesioner untuk subkategori
pengelolaan dan tanggung sosial yang terdiri atas 2 pertanyaan dengan nilai
34,7 poin dari nilai maksimal 40 poin.
Berdasarkan nilai pada 2 subkategori di atas, maka nilai untuk kategori
strategi (strategy) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Total Poin Kategori Strategi (Strategy)
No. Subkategori Poin
1. Pengembangan Strategi 39,2
2. Penerapan Stragei 34,7
Total Poin 73,9
4.2.3. Kategori Pelanggan (Customers)
Kategori pelanggan terdiri dari 2 subkategori yaitu:
a. Keinginan Pelanggan
Subkategori ini terdiri dari 2 pertanyaan. Perhitungan untuk setiap item
pertanyaan pada subkategori keinginan pelanggan yaitu:
C1 = (1x0) + (2x0) + (3x0) + (4x45) + (5x37)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (365)
410 𝑥 100%
= 0,890 𝑥 100%
112
= 89%
C2 = (1x0) + (2x0) + (3x0) + (4x56) + (5x26)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (354)
410 𝑥 100%
= 0,863 𝑥 100%
= 86, 3%
Total perolehan poin untuk subkategori keinginan pelanggan dapat
dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini.
Tabel 4.7 Total Poin Subkategori Keinginan Pelanggan
No. Jumlah Jawaban Responden Persen
Nilai STS TS RR S SS
C1 0 0 0 45 37 89%
C2 0 0 0 56 26 86,3%
Persen Rata-rata 87,7%
Total Poin Subkategori (maksimal 40 poin) 35,1
Tabel di atas menunjukkan penilaian kuesioner untuk subkategori
keinginan pelanggan yang terdiri atas 2 pertanyaan dengan nilai 35,1 poin
dari nilai maksimal 40 poin.
b. Hubungan dengan Pelanggan
Subkategori ini pada awalnya terdiri dari tiga pertanyaan, tetapi setelah
dilakukan uji validitas, item C4 dinyatakan tidak valid sehingga tidak akan
digunakan untuk pengukuran. Perhitungan untuk setiap item pertanyaan
pada subkategori hubungan dengan pelanggan yaitu:
113
C3 = (1x0) + (2x0) + (3x0) + (4x53) + (5x29)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (357)
410 𝑥 100%
= 0,871 𝑥 100%
= 87,1%
C5 = (1x0) + (2x0) + (3x0) + (4x41) + (5x41)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (369)
410 𝑥 100%
= 0,90 𝑥 100%
= 90%
Total perolehan nilai untuk subkategori hubungan dengan
pelanggan, dapat dilihat pada tabel 4.8 di bawah ini.
Tabel 4.8 Total Poin Subkategori Hubungan dengan Pelanggan
No. Jumlah Jawaban Responden Persen
Nilai STS TS RR S SS
C3 0 0 0 53 29 87,1%
C5 0 0 0 41 41 90%
Persen Rata-rata 88,5%
Total Poin Subkategori (maksimal 45 poin) 39,8
Tabel di atas menunjukkan total poin subkategori hubungan
dengan pelanggan yang terdiri atas 2 pertanyaan dengan nilai 39,8 poin
dari nilai maksimal 45 poin.
Berdasarkan nilai pada 2 subkstegori di atas, maka nilai untuk kategori
pelanggan (customer) dapat dilihat pada tabel berikut:
114
Tabel 4.9 Total Poin Kategori Pelanggan (Customers)
No. Subkategori Poin
1. Keinginan Siswa 35,1
2. Hubungan dengan Siswa 39,8
Total Poin 74,9
4.2.4. Kategori Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan
(Measurement, Analysis, and Knowledge Management).
Kategori pengukuran, analisis dan manajemen pengetahuan terdiri dari 2
subkategori yaitu:
a. Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Kinerja Organisasi
Subkategori ini terdiri dari 2 pertanyaan. Perhitungan untuk setiap item
pertanyaan pada subkategori pengukuran, analisis dan peningkatan kinerja
organisasi yaitu:
M1 = (1x0) + (2x0) + (3x2) + (4x46) + (5x34)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (360)
410 𝑥 100%
= 0,878 𝑥 100%
= 87,8%
M2 = (1x0) + (2x0) + (3x3) + (4x51) + (5x28)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (353)
410 𝑥 100%
= 0,861 𝑥 100%
= 86, 1%
Total perolehan poin untuk subkategori pengukuran, analisis dan
peningkatan kinerja organisasi dapat dilihat pada tabel 4.10 di bawah ini.
115
Tabel 4.10 Total Poin Subkategori Pengukuran, Analisis
dan Peningkatan Kinerja Organisasi
No. Jumlah Jawaban Responden Persen
Nilai STS TS RR S SS
M1 0 0 2 46 34 87,8%
M2 0 0 3 51 28 86,1%
Persen Rata-rata 87%
Total Poin Subkategori (maksimal 45 poin) 39,1
Tabel di atas menunjukkan total poin untuk subkategori pengukuran,
analisis dan peningkatan kinerja organisasi yang terdiri atas 2 pertanyaan
dengan nilai 39,1 poin dari nilai maksimal 45 poin.
b. Manajemen Pengetahuan, Informasi, dan Teknologi Informasi
Subkategori ini terdiri dari 3 pertanyaan. Perhitungan untuk setiap item
pertanyaan pada subkategori manajemen pengetahuan, informasi, dan
teknologi informasi yaitu:
M3 = (1x0) + (2x0) + (3x2) + (4x53) + (5x27)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (353)
410 𝑥 100%
= 0,861 𝑥 100%
= 86,1%
M4 = (1x0) + (2x0) + (3x0) + (4x42) + (5x40)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (368)
410 𝑥 100%
= 0,898 𝑥 100%
= 89,8%
M5 = (1x0) + (2x0) + (3x4) + (4x53) + (5x25)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (349)
410 𝑥 100%
= 0,851 𝑥 100%
116
= 85,1%
Total poin nilai sub kategori manajemen pengetahuan, informasi,
dan teknologi informasi dapat dilihat pada tabel 4.11 di bawah ini.
Tabel 4.11 Total Poin Subkategori Manajemen Pengetahuan, Informasi,
dan Teknologi Informasi
No. Jumlah Jawaban Responden Persen
Nilai STS TS RR S SS
M3 0 0 2 53 27 86,1%
M4 0 0 0 42 40 89,8%
M5 0 0 4 53 25 85,1%
Persen Rata-rata 87%
Total Poin Subkategori (maksimal 45 poin) 39,1
Tabel di atas menunjukkan total poin untuk subkategori
manajemen pengetahuan, informasi, dan teknologi informasi yang
terdiri dari 3 pertanyaan, dengan nilai 39,1 poin dari nilai maksimal 45
poin.
Berdasarkan nilai pada 2 subkategori di atas, maka total poin untuk kategori
pengukuran, analisis dan manajemen pengetahuan (measurement, analysis, and
knowledge management) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12 Total Poin Kategori Pengukuran, Analisis dan Manajemen
Pengetahuan (Measurement, Analysis, and Knowledge Management)
No. Subkategori Poin
1. Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Kinerja Organisasi 39,1
2. Manajemen Pengetahuan, Informasi, dan Teknologi Informasi 39,1
Total Poin 78,2
117
4.2.5. Kategori Tenaga Kerja (Workforce).
Kategori tenaga kerja terdiri dari 2 subkategori yaitu:
a. Lingkungan Kerja
Subkategori ini terdiri dari 4 pertanyaan. Perhitungan untuk setiap item
pertanyaan pada subkategori lingkungan kerja yaitu:
W1 = (1x0) + (2x0) + (3x0) + (4x45) + (5x37)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (365)
410 𝑥 100%
= 0,890 𝑥 100%
= 89,0%
W2 = (1x0) + (2x0) + (3x3) + (4x33) + (5x46)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (371)
410 𝑥 100%
= 0,905 𝑥 100%
= 90, 5%
W3 = (1x0) + (2x0) + (3x2) + (4x49) + (5x31)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (357)
410 𝑥 100%
= 0,871 𝑥 100%
= 87, 1%
W4 = (1x0) + (2x0) + (3x1) + (4x46) + (5x35)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (362)
410 𝑥 100%
= 0,883 𝑥 100%
= 88, 3%
118
Total poin untuk subkategori lingkungan kerja dapat dilihat pada
tabel 4.13 di bawah ini.
Tabel 4.13 Total Poin Subkategori Lingkungan Kerja
No. Jumlah Jawaban Responden Persen
Nilai STS TS RR S SS
W1 0 0 0 45 37 89,0%
W2 0 0 3 33 46 90,5%
W3 0 0 2 49 31 87,1%
W4 0 0 1 46 35 88,3%
Persen Rata-rata 88,7%
Total Poin Sub Kategori (maksimal 40 poin) 35,5
Tabel di atas menunjukkan total poin untuk subkategori lingkungan
kerja yang terdiri atas 4 pertanyaan dengan total poin 35,5 poin dari nilai
maksimal 40 poin.
b. Hubungan Tenaga Kerja
Subkategori ini terdiri dari 3 pertanyaan. perhitungan untuk setiap item
pertanyaan pada subkategori hubungan tenaga kerja yaitu:
W5 = (1x0) + (2x1) + (3x10) + (4x55) + (5x16)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (332)
410 𝑥 100%
= 0,810 𝑥 100%
= 81%
W6 = (1x0) + (2x0) + (3x0) + (4x54) + (5x28)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (356)
410 𝑥 100%
= 0,868 𝑥 100%
= 86,8%
119
W7 = (1x1) + (2x0) + (3x4) + (4x62) + (5x15)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (336)
410 𝑥 100%
= 0,820 𝑥 100%
= 82,0%
Total poin untuk subkategori hubungan tenaga kerja dapat dilihat
pada tabel 4.14 di bawah ini.
Tabel 4.14 Total Poin Subkategori Hubungan Tenaga Kerja
No. Jumlah Jawaban Responden Persen
Nilai STS TS RR S SS
W5 0 1 10 55 16 81%
W6 0 0 0 54 28 86,8%
W7 1 0 4 62 15 82%
Persen Rata-rata 83,3%
Total Poin Sub kategori (maksimal 45 poin) 37,5
Tabel di atas menunjukkan total poin untuk subkategori
hubungan tenaga kerja yang terdiri atas 3 pertanyaan dengan nilai 37,5
poin dari nilai maksimal 45 poin.
Berdasarkan poin pada 2 subkategori di atas, maka total poin untuk kategori
tenaga kerja (workforce) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.15 Total Poin Kategori Tenaga Kerja (Workforce)
No. Subkategori Poin
1. Lingkungan Kerja 35,5
2. Hubungan Tenaga Kerja 37,5
Total Poin 73
120
4.2.6. Kategori Operasi (Operations).
Kategori operasi terdiri dari 2 subkategori yaitu:
a. Proses Kerja
Subkategori ini terdiri dari 5 pertanyaan. Perhitungan untuk setiap item
pertanyaan pada subkategori proses kerja yaitu:
O1 = (1x0) + (2x0) + (3x0) + (4x42) + (5x40)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (368)
410 𝑥 100%
= 0,898 𝑥 100%
= 89,8%
O2 = (1x0) + (2x0) + (3x5) + (4x51) + (5x26)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (349)
410 𝑥 100%
= 0,851 𝑥 100%
= 85, 1%
O3 = (1x0) + (2x0) + (3x1) + (4x50) + (5x31)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (358)
410 𝑥 100%
= 0,873 𝑥 100%
= 87, 3%
O4 = (1x0) + (2x1) + (3x3) + (4x53) + (5x25)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (348)
410 𝑥 100%
= 0,849 𝑥 100%
= 84, 9%
121
O5 = (1x0) + (2x0) + (3x2) + (4x39) + (5x41)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (367)
410 𝑥 100%
= 0,895 𝑥 100%
= 89, 5%
Total poin untuk subkategori proses kerja dapat dilihat pada tabel
4.16 di bawah ini.
Tabel 4.16 Total Poin Subkategori Proses Kerja
No. Jumlah Jawaban Responden Persen
Nilai STS TS RR S SS
O1 0 0 0 42 40 89,8%
O2 0 0 5 51 26 85,1%
O3 0 0 1 50 31 87,3%
O4 0 1 3 53 25 84,9%
O5 0 0 2 39 41 89,5%
Persen Rata-rata 87,3%
Total Poin Subkategori (maksimal 45 poin) 39,3
Tabel di atas menunjukkan total poin untuk subkategori proses kerja
yang terdiri dari 5 pertanyaan dengan nilai 39,3 poin dari nilai maksimal 45
poin.
b. Efektivitas Operasional
Subkategori ini terdiri dari 3 pertanyaan. Perhitungan untuk setiap item
pertanyaan pada subkategori efektivitas operasional yaitu:
O6 = (1x0) + (2x1) + (3x0) + (4x41) + (5x40)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (366)
410 𝑥 100%
= 0,893 𝑥 100%
122
= 89,3%
O7 = (1x0) + (2x1) + (3x2) + (4x42) + (5x37)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (361)
410 𝑥 100%
= 0,880 𝑥 100%
= 88,0%
O8 = (1x0) + (2x0) + (3x0) + (4x54) + (5x28)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (356)
410 𝑥 100%
= 0,868 𝑥 100%
= 86,8%
Total poin untuk subkategori efektivitas operasional dapat dilihat
pada tabel 4.17 di bawah ini.
Tabel 4.17 Total Poin Subkategori Efektivitas Operasional
No. Jumlah Jawaban Responden Persen
Nilai STS TS RR S SS
O6 0 1 0 41 40 89,3%
O7 0 1 2 42 37 88,0%
O8 0 0 0 54 28 86,8%
Persen Rata-rata 88%
Total Poin Subkategori (maksimal 40 poin) 35,2
Tabel di atas menunjukkan total poin untuk subkategori
efektivitas operasional yang terdiri atas 3 pertanyaan dengan 35,2 poin
dari nilai maksimal 40 poin.
123
Berdasarkan poin pada 2 subkategori di atas, maka total poin untuk kategori
tenaga kerja (workforce) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.18 Total Poin Kategori Operasi (Operations)
No. Subkategori Poin
1. Proses Kerja 39,3
2. Efektivitas Operasional 35,2
Total Poin 74,5
4.2.7. Kategori Hasil-hasil (Results).
Kategori hasil-hasil terdiri dari 5 subkategori yaitu:
a. Hasil Proses dan Pembelajaran Siswa
Sub kategori ini terdiri dari 2 pertanyaan. Perhiungan untuk setiap item
pertanyaan pada subkategori hasil proses dan pembelajaran siswa yaitu:
R1 = (1x0) + (2x0) + (3x1) + (4x56) + (5x25)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (352)
410 𝑥 100%
= 0,859 𝑥 100%
= 85,9%
R2 = (1x0) + (2x0) + (3x7) + (4x46) + (5x29)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (350)
410 𝑥 100%
= 0,854 𝑥 100%
= 85, 4%
124
Total poin nilai untuk subkategori hasil proses dan pembelajaran
siswa dapat dilihat pada tabel 4.19 di bawah ini.
Tabel 4.19 Total Poin Subkategori Hasil Proses dan Pembelajaran Siswa
No. Jumlah Jawaban Responden Persen
Nilai STS TS RR S SS
R1 0 0 1 56 25 85,9%
R2 0 0 7 46 29 85,4%
Persen Rata-rata 85,7%
Total Poin Subkategori (maksimal 120 poin) 102,8
Tabel di atas menunjukkan total poin untuk subkategori hasil proses
dan pembelajaran siswa yang terdiri atas 2 pertanyaan dengan nilai 102,8
poin dari nilai maksimal 120 poin.
b. Hasil Fokus pada Siswa
Subkategori ini terdiri dari 2 pertanyaan. Perhitungan untuk setiap item
pertanyaan pada subkategori efektivitas operasional yaitu:
R3 = (1x0) + (2x1) + (3x3) + (4x50) + (5x28)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (351)
410 𝑥 100%
= 0,856 𝑥 100%
= 85,6%
R4 = (1x0) + (2x0) + (3x2) + (4x49) + (5x31)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (357)
410 𝑥 100%
= 0,871 𝑥 100%
= 87,1%
Total poin subkategori hasil fokus pada siswa dapat dilihat pada
tabel 4.20 di bawah ini.
125
Tabel 4.20 Total Poin Subkategori Hasil Fokus pada Siswa
No. Jumlah Jawaban Responden Persen
Nilai STS TS RR S SS
R3 0 1 3 50 28 85,6%
R4 0 0 2 49 31 87,1%
Persen Rata-rata 86,3%
Total Poin Subkategori (maksimal 80 poin) 69,1
Tabel di atas menunjukkan total poin untuk subkategori hasil
fokus pada siswa yang terdiri atas 2 pertanyaan dengan hasil 69,1 poin
dari nilai maksimal 80 poin.
c. Hasil Fokus Tenaga Kerja
Subkategori ini terdiri dari 2 pertanyaan. Perhitungan untuk setiap item
pertanyaan pada subkategori hasil fokus tenaga kerja yaitu:
R5 = (1x0) + (2x0) + (3x5) + (4x47) + (5x30)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (353)
410 𝑥 100%
= 0,861 𝑥 100%
= 86,1%
R6 = (1x0) + (2x0) + (3x4) + (4x32) + (5x46)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (370)
410 𝑥 100%
= 0,902 𝑥 100%
= 90,2%
126
Total poin untuk subkategori hasil fokus tenaga kerja dapat
dilihat pada tabel 4.21 di bawah ini.
Tabel 4.21 Total Poin Subkategori Hasil Fokus Tenaga Kerja
No. Jumlah Jawaban Responden Persen
Nilai STS TS RR S SS
R5 0 0 5 47 30 86,1%
R6 0 0 4 32 46 90,2%
Persen Rata-rata 88,2%
Total Poin Subkategori (maksimal 80 poin) 70,5
Tabel di atas menunjukkan total poin untuk subkategori hasil
fokus tenaga kerja yang terdiri atas 2 pertanyaan dengan hasil 70,5 poin
dari nilai maksimal 80 poin.
d. Hasil Kepemimpinan dan Tata Kelola
Sub kategori ini terdiri dari 2 pertanyaan. Perhitungan untuk setiap item
pertanyaan pada subkategori hasil kepemimpinan dan tata kelola yaitu:
R7 = (1x0) + (2x0) + (3x2) + (4x47) + (5x33)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (359)
410 𝑥 100%
= 0,876 𝑥 100%
= 87,6%
R8 = (1x0) + (2x0) + (3x1) + (4x36) + (5x45)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (372)
410 𝑥 100%
= 0,907 𝑥 100%
= 90,7%
127
Total poin untuk subkategori hasil kepemimpinan dan tata kelola
dapat dilihat pada tabel 4.22 di bawah ini.
Tabel 4.22 Total Poin Subkategori Hasil Kepemimpinan dan Tata Kelola
No. Jumlah Jawaban Responden Persen
Nilai STS TS RR S SS
R7 0 0 2 47 33 87,6%
R8 0 0 1 36 45 90,7%
Persen Rata-rata 89,1%
Total Poin Subkategori (maksimal 80 poin) 71,3
Tabel di atas menunjukkan total poin untuk subkategori hasil
kepemimpinan dan tata keloal yang terdiri atas 2 pertanyaan dengan
hasil 71,3 poin dari nilai maksimal 80 poin.
e. Hasil Anggaran dan Keuangan,
Subkategori ini terdiri dari 2 pertanyaan. Perhitungan untuk setiap item
pertanyaan pada subkategori hasil anggaran dan keuangan yaitu:
R9 = (1x0) + (2x0) + (3x4) + (4x54) + (5x24)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (348)
410 𝑥 100%
= 0,849 𝑥 100%
= 84,9%
R10 = (1x0) + (2x1) + (3x3) + (4x49) + (5x29)
82 𝑥 5 𝑥 100%
= (352)
410 𝑥 100%
= 0,859 𝑥 100%
= 85,9%
128
Total poin untuk subkategori hasil anggaran dan keuangan dapat
dilihat pada tabel 4.23 di bawah ini.
Tabel 4.23 Total Poin Subkategori Hasil Anggaran dan Keuangan
No. Jumlah Jawaban Responden Persen
Nilai STS TS RR S SS
R9 0 0 4 54 24 84,9%
R10 0 1 3 49 29 85,9%
Persen Rata-rata 85,4%
Total Poin Subkategori (maksimal 90 poin) 76,9
Tabel di atas menunjukkan total poin untuk subkategori hasil
anggaran dan keuangan yang terdiri atas 2 pertanyaan dengan hasil 76,9
poin dari nilai maksimal 90 poin.
Berdasarkan poin pada 5 subkategori di atas, maka total untuk kategori
hasil-hasil (results) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.24 Total Poin Kategori Hasil-hasil (Results)
No. Subkategori Poin
1. Hasil Proses dan Pembelajaran Siswa 102,8
2. Hasil Fokus pada Siswa 69,1
3. Hasil Fokus Tenaga Kerja 70,5
4. Hasil Kepemimpinan dan Tata Kelola 71,3
5. Hasil Anggaran dan Keuangan 76,9
Total Poin 390,6
129
4.2.8. Rekapitulasi Capaian Skor Kategori Baldrige Excellence Framework
Rekapitulasi capaian skor/poin dari penelitian disesuaikan berdasarkan
scoring band descriptors. Jumlah poin dikelompokkan ke dalam dua dimensi, yaitu
dimensi proses untuk kategori 1-6, dan dimensi hasil untuk kategori ke-7. Total
poin dimensi hasil dapat dilihat pada tabel 4.24. Hasil rekapitulasi dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.25 Rekapitulasi Dimensi Proses
No. Kategori Poin Persentase
1. Kepemimpinan 105,3 87, 9%
2. Strategi 73,9 87%
3. Pelanggan 74,9 88,1%
4. Pengukuran, analisis, dan
manajemen pengetahuan 78,2 87%
5. Tenaga Kerja 73 86%
6. Operasi 74,5 87,7%
Total Poin 479,8 87,3%
Tabel 4.26 Rekapitulasi Dimensi Proses dan Dimensi Hasil
No. Dimensi Poin Persentase
1. Dimensi Proses 479,8 87,3%
2. Dimensi Hasil 390,6 86,9%
Total Poin 870,4 87,1%
Pengukuran kinerja MAN di Kota Padang dalam menyelenggarakan
UNBK menggunakan Baldrige Excellence Framework memperoleh skor/poin
870,4. Skor ini menunjukkan bahwa kinerja MAN di Kota Padang dalam
menyelenggarakan UNBK berada pada band number 7, yaitu pada level benchmark
leader.
130
4.3. Kinerja MAN di Kota Padang dalam Menyelenggarakan UNBK
Melalui pengukuran kinerja yang telah dilakukan sebelumnya, diketahui
nilai capaian kinerja terhadap masing-masing kategori. Pada bagian ini peneliti
akan menguraikan capaian kinerja untuk setiap Baldrige Category, dan penyusunan
Strength, Opportunities for Improvement (OFI), dan rekomendasi berdasarkan hasil
pengukuran yang dilakukan
.
4.3.1. Kepemimpinan (Leadership)
Berdasarkan hasil pengukuran pada kategori kepemimpinan yang terdiri
dari 5 pertanyaan, diperoleh hasil rata-rata jawaban keseluruhan sebesar 87,9%.
Melalui pengukuran yang dilakukan pada setiap item pertanyaan, diketahui bahwa:
a. Item yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan lagi karena nilai
pengukuran berada di bawah rata-rata keseluruhan (87,9%) adalah item L1
(86,6%), L2 (86,6%), L3 (87,8%), dan L4 (87,8%).
b. Item yang sudah diterapkan dengan baik, terlihat dari nilai pengukuran
dengan hasil di atas rata-rata keseluruhan (87,9%), yaitu item L5 (89,8%).
Berdasarkan nilai rata-rata pengukuran dan wawancara yang peneliti lakukan,
dapat diketahui bahwa:
a. Pihak madrasah telah melakukan upaya yang baik untuk memberikan
informasi dan dukungan kepada siswa dan karyawan demi kesuksesan
UNBK
b. Pihak madrasah memberikan informasi dan dukungan kepada siswa untuk
mengikuti UNBK melalui upacara bendera yang diadakan setiap hari Senin.
Selain itu, visi dan misi madrasah dibacakan setiap hari Senin saat upacara
131
bendera untuk mengingatkan karyawan dan siswa tentang nilai madrasah
yang harus dicapai dan diterapkan.
c. Pihak madrasah mengundang orang tua siswa menghadiri rapat di sekolah
guna memberikan informasi kepada orang tua siswa tentang pelaksanaan
UNBK.
d. Hal di atas menunjukkan bahwa madrasah telah menerapkan PP Republik
Indonesia Nomor 82 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan
Transaksi Elektronik bab II Pasal 24 ayat 1 dengan baik.
e. Belum dilakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan UNBK, yang
menunjukkan bahwa PP Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2012 pada
bab II Pasal 14 ayat 1 belum diterapkan dengan optimal.
4.3.2. Strategi (Strategy)
Berdasarkan hasil pengukuran pada kategori strategi yang terdiri dari 4
pertanyaan, diperoleh hasil rata-rata jawaban keseluruhan sebesar 87%. Melalui
pengukuran yang dilakukan pada setiap item pertanyaan, diketahui bahwa:
a. Item yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan lagi karena nilai
pengukuran berada di bawah rata-rata keseluruhan (87%) adalah item S1
(86,8%), S4 (85,4%).
b. Item yang sudah diterapkan dengan baik, terlihat dari nilai pengukuran
dengan hasil di atas rata-rata keseluruhan (87%) adalah item S3 (87,3%),
dan S5 (88,3%).
132
Berdasarkan nilai rata-rata pengukuran dan wawancara yang peneliti lakukan,
dapat diketahui bahwa:
a. MAN di kota Padang menerapkan kurikulum 2013 sesuai dengan
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 117 tahun 2014
tentang Implementasi Kurikulum 2013 di Madrasah.
b. Pelajaran dan pembahasan soal-soal ujian dilakukan sesuai dengan kisi-kisi
UN SMA yang diberikan pemerintah. Guru-guru juga memberikan
pelajaran berdasarkan soal-soal ujian tahun-tahun sebelumnya. Kendala
ditemui terhadap kesulitan untuk menemukan contoh soal HOTS, karena
baru diterapkan pertama kali pada tahun 2018. Hal ini menandakan bahwa
kompetensi guru terkait HOTS yang telah diuraikan pada bab II laporan
penelitian ini, perlu ditingkatkan lagi. Hal tersebut menunjukkan bawha PM
Pendidikan Nasional nomor 16 tahun 2007 tentang kompetensi inti yang
harus dimiliki seorang guru, dan POS Penyelenggaraan UN bab IV telah
diterapkan dengan baik, hanya perlu lebih diperhatikan lagi tentang
penggunaan soal HOTS.
c. Berdasarkan pengukuran dan hasil wawancara, selama persiapan UNBK
pemerintah tidak turun langsung ke lapangan untuk mengevaluasi dan
memastikan kesiapan serta kelengkapan sumber daya di madrasah dalam
menyelenggarakan UNBK. Hal ini menunjukkan bahwa panitia UN tingkat
pusat belum menerapkan POS Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun
Pelajaran 2017/2018 khususnya pada bagian kelima dengan optimal.
133
Madrasah memastikan kelengkapan teknologi informasi untuk UNBK
secara mandiri berdasarkan POS Penyelenggaraan UN.
4.3.3. Pelanggan (Customer)
Berdasarkan hasil pengukuran pada kategori pelanggan yang terdiri dari 4
pertanyaan, diperoleh hasil rata-rata jawaban keseluruhan sebesar 88,1%. Melalui
pengukuran yang dilakukan pada setiap item pertanyaan, diketahui bahwa:
a. Item yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan lagi karena nilai
pengukuran berada di bawah rata-rata keseluruhan (88,1%) adalah item C2
(86,3%), dan C3 (87,1%).
b. Item yang sudah diterapkan dengan baik, terlihat dari nilai pengukuran
dengan hasil di atas rata-rata keseluruhan (88,1%), yaitu item C1 (89%), dan
C5 (90%).
Berdasarkan nilai rata-rata pengukuran dan wawancara yang peneliti lakukan,
dapat diketahui bahwa:
a. Kebutuhan siswa dalam menghadapi UNBK dipenuhi oleh pihak madrasah
dengan memberikan pelajaran tambahan dan latihan soal di sore hari dan
penggunaan komputer saat belajar. Selain itu, simulasi UNBK juga
dilakukan untuk membiasakan siswa menggunakan komputer saat ujian
berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa item IT Balanced Scorecard
tentang penggunaan IT untuk membantu pengguna diterapkan dengan baik.
b. Contoh-contoh soal UN tahun sebelumnya tersedia di perpustakaan
madrasah. Belum terdapat sistem yang dapat diakses 24 jam oleh anggota
134
organisasi di madrasah terkait soal dan materi UN. Sedangkan untuk kisi-
kisi ujian bisa dilihat langsung oleh guru dan siswa di website pemerintah
untuk kemudian dicetak sesuai kebutuhan. Hal ini menunjukkan bahwa item
IT Balanced Scorecard tentang akses edukasi 24 jam sehari dan 7 hari dalam
seminggu belum berjalan dengan optimal.
c. Keluhan orang tua siswa tentang siswa yang pulang terlalu larut dari
madrasah karena belajar tambahan, didengarkan oleh pihak madrasah
dengan mempercepat waktu belajar tambahan yang awalnya dilakukan
setelah istirahat sholat Ashar, menjadi sebelum waktu Ashar.
d. Belum dilakukan survei yang terstruktur untuk mengetahui tingkat
kepuasan siswa terhadap persiapan dan simulasi UNBK. Hal ini
menunjukkan bahwa bahwa item IT Balanced Scorecard tentang survei
kepada siswa belum diterapkan.
4.3.4. Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan (Measurement,
Analysis, and Knowledge Management)
Berdasarkan hasil pengukuran pada kategori pengukuran, analisis, dan
manajemen pengetahuan yang terdiri dari 5 pertanyaan, diperoleh hasil rata-rata
jawaban keseluruhan sebesar 87%. Melalui pengukuran yang dilakukan pada setiap
item pertanyaan, diketahui bahwa:
a. Item yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan lagi karena nilai
pengukuran berada di bawah rata-rata keseluruhan (87%) adalah item M2
(86,1%), M3 (86,1%), dan M5 (85,1%).
135
b. Item yang sudah diterapkan dengan baik, terlihat dari nilai pengukuran
dengan hasil di atas rata-rata keseluruhan (87%), yaitu item M1 (87,8%) dan
M4 (89,8%).
Berdasarkan nilai rata-rata pengukuran dan wawancara yang peneliti lakukan,
dapat diketahui bahwa:
a. Pendataan peserta UNBK dilakukan sesuai dengan Prosedur Operasional
Standar (POS) Penyelenggaraan Ujian Nasional dari Badan Standar
Nasional Pendidikan. Madrasah mengumpulkan data siswa, dan selanjutnya
mengirimkan data calon peserta ke pangkalan Data Pokok Pendidikan
(Dapodik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
b. Capaian pelaksananaan belajar tambahan ditangguhkan kepada masing-
masing guru setiap mata pelajaran, dan disesuaikan terhadap kemampuan
kelas yang di ajar.
c. Belum terdapat evaluasi yang terstruktur selama proses belajar tambahan
setiap periode tertentu, dan belum terdapat evaluasi yang terstruktur
terhadap penggunaan teknologi informasi selama simulasi UNBK. Hal ini
menunjukkan bahwa PP Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2012 bab II
Pasal 14 ayat 1, dan Pasal 16 ayat 2 belum diterapkan dengan optimal.
d. Madrasah belum memiliki data cadangan yang dapat digunakan dalam
keadaan darurat. Hal ini menunjukkan PP Republik Indonesia Nomor 82
tahun 2012 Pasal 17 ayat 2 yang menyebutkan bahwa penyelenggara sistem
harus memiliki suatu fasilitas yang digunakan untuk memulihkan kembali
data atau informasi serta fungsi-fungsi penting sistem elektronik yang
136
terganggu atau rusak akibat terjadinya bencana yang disebabkan oleh alam
atau manusia belum diterapkan oleh madrasah.
e. Melalui wawancara, diketahui bahwa soal saat simulasi UNBK hanya bisa
diakses saat simulasi berjalan. Hal ini mengakibatkan soal tidak bisa
disimpan oleh madrasah sebagai dasar bagi guru untuk memberikan latihan
soal kepada siswa pada saat belajar tambahan.
f. Karyawan memperoleh informasi tentang UNBK melalui rapat dan
pengarahan dari pihak struktural madrasah, sedangkan perwakilan proktor
mendapatkan pelatihan dari pemerintah. Hal ini mengakibatkan
penyebarluasan pengetahuan tidak merata yang menunjukkan PP Republik
Indonesia Nomor 82 tahun 2012 Pasal 16 ayat 2 belum diterapkan dengan
maksimal.
4.3.5. Tenaga Kerja (Workforce)
Berdasarkan hasil pengukuran pada kategori tenaga kerja yang terdiri dari 7
pertanyaan, diperoleh hasil rata-rata jawaban keseluruhan sebesar 86%. Melalui
pengukuran yang dilakukan pada setiap item pertanyaan, diketahui bahwa:
a. Item yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan lagi karena nilai
pengukuran berada di bawah rata-rata keseluruhan (86%) adalah item W5
(81%) dan W7 (82%).
b. Item yang sudah diterapkan dengan baik, terlihat dari nilai pengukuran
dengan hasil di atas rata-rata keseluruhan (86%), yaitu W1 (89%), W2
(90,5%), W3 (87,1%), W4 (88,3%), dan W6 (86,8%).
137
Berdasarkan nilai rata-rata pengukuran dan wawancara yang peneliti lakukan,
dapat diketahui bahwa:
a. Seluruh pihak madrasah siap menghadapi perubahan sistem ujian dari kertas
pensil menjadi berbasis komputer. Seluruh pihak bekerja sama dan
bertanggung jawab menjalankan tugasnya masing-masing demi kesuksesan
UNBK.
b. Mayoritas karyawan telah ditempatkan sesuai dengan kompetensinya
masing-masing. Hal ini menunjukkan POS Penyelenggaraan UN tahun
2017/2018 bagian kelima poin F dan PP Republik Indonesia Nomor 82
tahun 2012 pasal 10 telah diterapkan dengan baik.
c. Pelatihan untuk proktor dan teknisi dari pemerintah hanya diberikan kepada
satu orang perwakilan dari setiap madrasah, yang mengakibatkan
penyebarluasan pengetahuan dari panitia UN tingkat pusat belum berjalan
dengan maksimal. Hal ini menunjukkan POS Penyelenggaraan Ujian
Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018 dan item IT Balanced Scorecard
tentang pelatihan untuk peningkatan kompetensi belum berjalan dengan
maksimal.
4.3.6. Operasi (Operations)
Berdasarkan hasil pengukuran pada kategori operasi yang terdiri dari 8
pertanyaan, diperoleh hasil rata-rata jawaban keseluruhan sebesar 87,7%. Melalui
pengukuran yang dilakukan pada setiap item pertanyaan, diketahui bahwa:
138
a. Item yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan lagi karena nilai
pengukuran berada di bawah rata-rata keseluruhan (87,7%) adalah item O2
(85,1%), O3 (87,3%), O4 (84,9%), dan O8 (86,8%).
b. Item yang sudah diterapkan dengan baik, terlihat dari nilai pengukuran
dengan hasil di atas rata-rata keseluruhan (87,7%), yaitu item O1 (89,8%),
O5 (89,5%), O6 (89,3%), dan O7 (88%),
Berdasarkan nilai rata-rata pengukuran dan wawancara yang peneliti lakukan,
dapat diketahui bahwa:
a. Penyelenggaraan UNBK mulai dari persiapan UNBK hingga pelaksanaan
UNBK telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur UNBK yang diatur dalam
POS Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018 bagian
ketiga poin E tentang penyelenggara dan pelaksana Ujian Nasional.
b. Pada UNBK tahun 2018, MAN 1 Padang menyelenggarakan UNBK di
SMK Muhammadiyah 1 Padang dan MAN 3 Padang menyelenggarakan
UNBK di Akademi Teknologi Industri Padang. Hal ini dikarenakan
laboratorium komputer yang belum memadai dan jumlah komputer yang
belum mencukupi di madrasah. Sedangkan MAN 2 Padang, pada tahun
2018 sudah melaksanakan UNBK secara mandiri di madrasah.
c. UNBK tahun 2019 dilaksanakan di ruangan laboratorium masing-masing
madrasah. MAN 1 Kota Padang dan MAN 3 Kota Padang memiliki 2 ruang
laboratorium yang digunakan untuk pelaksanaan UNBK. MAN 2 Kota
Padang memiliki 3 laboratorium komputer untuk penyelenggaraan UNBK.
Adapun situasi ruang UNBK telah sesuai dengan POS Penyelenggaraan
139
Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018 bagian 5 poin J, yang telah
diuraikan pada bab II laporan ini. Selain itu, telah tersedia air conditioner
di setiap laboratorium komputer untuk kenyamanan siswa dan menjaga suhu
perangkat keras yang digunakan.
d. Rasio server terhadap client adalah 1:36 dengan tambahan 1 server
cadangan, dan 5 client cadangan. Jumlah komputer terhadap siswa adalah
1:3 dan ujian dilaksanakan dalam 3 sesi. Operating system yang digunakan
adalah Windows 7. Hal ini telah memenuhi persyaratan dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan yang telah diuraikan pada bab II laporan ini.
e. Sistem yang digunakan saat ujian dilakukan sinkronisasi oleh proktor ke
server pusat yang bertujuan untuk mengunduh soal dari server pusat ke
server lokal. Akan tetapi, soal hanya dapat diakses pada saat pelaksanaan
UNBK. Server pusat mengirimkan username, sandi, dan token ke madrasah
sepuluh menit sebelum pelaksanaan ujian. Token inilah yang digunakan
oleh masing-masing siswa untuk mengakses soal ujian. Saat ujian
berlangsung, tidak diperlukan koneksi internet dan komputer siswa dilayani
oleh server lokal madrasah. Internet kembali digunakan saat proktor akan
mengirim jawaban siswa dari server lokal ke server pusat.
f. Uraian di atas menunjukkan bahwa PP Republik Indonesia Nomor 82 tahun
2012 pasal 12, IT Balanced Scorecard tentang kompetensi teknologi
informasi dan operational excellence, telah berjalan dengan baik khususnya
pada UNBK 2019.
140
g. Pengecekan perangkat keras dan perangkat lunak dilakukan satu hari
sebelum simulasi UNBK, dan satu hari sebelum UNBK berlangsung. Hal
ini sesuai dengan prosedur pelaksanaan UNBK pada POS Penyelenggaraan
Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018 yaitu ruang, perangkat
komputer, nomor peserta untuk setiap sesi ujian sudah dipersiapkan paling
lambat 1 (satu) hari sebelum UN dimulai.
h. Perangkat keras dapat digunakan dengan baik mulai dari simulasi pertama
UNBK hingga pelaksanaan UNBK berakhir. Akan tetapi, belum dilakukan
perawatan secara berkala untuk terus menjaga ketahanan teknologi
informasi yang digunakan, serta mendeteksi sedini mungkin apabila ada
permasalahan pada perangkat yang digunakan. Hal ini menunjukkan PP
Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2012 pasal 16 ayat 2 belum diterapkan
dengan optimal.
i. Simulasi UNBK dilakukan sebagai latihan bagi siswa untuk menjawab soal
ujian dan persiapan bagi panitia untuk menyelenggarakan UNBK. Pada hari
pertama simulasi UNBK, sempat terjadi pemadaman listrik yang
mengakibatkan ditundanya waktu pelaksanaan ujian. MAN 1 Padang
meliburkan siswa pada hari pertama simulasi, sedangkan MAN 2 Padang
dan MAN 3 Padang melanjutkan simulasi UNBK pada hari yang sama
setelah menghubungi PLN setempat untuk kembali menyalakan listrik
selama simulasi berlangsung.
Berdasarkan Peraturan Badan Nasional Pendidikan Nomor:
0044/P/BSNP/XI/2017 tentang POS Penyelenggaraan Ujian Nasional
141
Tahun Pelajaran 2017/2018 pada bab V poin A ayat keempat disebutkan
bahwa panitia UN Tingkat Pusat, panitia UN Tingkat Provinsi, dan panitia
UN Tingkat Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Perusahaan Listrik
Negara (PLN), penyedia layanan koneksi internet, dan berbagai lembaga
terkait lainnya untuk memastikan tidak ada gangguan menjelang dan selama
pelaksanaan UNBK. Pemadaman listrik yang terjadi sebelum simulasi
UNBK ini menujukkan kurangnya koordinasi antara panita pusat dengan
PLN. Hal ini mengakibatkan madrasah/satuan pendidikan harus
menanggulangi masalah pemadaman listrik ini secara mandiri. Hal ini
menunjukkan bahwa PP nomor 82 tahun 2012 pasal 20 ayat 1 tentang
Penyelenggara Sistem Elektronik wajib memiliki dan menjalankan prosedur
dan sarana untuk pengamanan Sistem Elektronik dalam menghindari
gangguan, kegagalan, dan kerugian belum diterapkan dengan maksimal.
4.3.7. Hasil-hasil (Results)
Berdasarkan hasil pengukuran pada kategori hasil-hasil yang terdiri dari 10
pertanyaan, diperoleh hasil rata-rata jawaban keseluruhan sebesar 86,9%. Melalui
pengukuran yang dilakukan pada setiap item pertanyaan, diketahui bahwa:
a. Item yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan lagi karena nilai
pengukuran berada di bawah rata-rata keseluruhan (86,9%) adalah item R1
(85,9%), R2 (85,4%), R3 (85,6%), R5 (86,1%), R9 (84,9%), dan R10
(85,9%).
142
b. Item yang sudah diterapkan dengan baik, terlihat dari nilai pengukuran
dengan hasil di atas rata-rata keseluruhan (86,9%), yaitu item R4 (87,1%),
R6 (90,2%), R7 (87,6%) dan R8 (90,7%).
Berdasarkan nilai rata-rata pengukuran dan wawancara yang peneliti lakukan,
dapat diketahui bahwa:
a. Siswa kelas XII mendapatkan pelajaran formal pada pagi hingga siang hari,
dan belajar tambahan serta latihan soal pada sore hari, dan simulasi UNBK
untuk latihan mengikuti UN.
b. Belum terdapat prosedur yang terstruktur untuk membandingkan kinerja
madrasah dengan sekolah lainnya. Akan tetapi sudah di mulai dengan para
guru dan proktor serta teknisi yang mencari informasi secara mandiri terkait
UNBK ke sekolah lain.
c. Melalui wawancara, diketahui bahwa beberapa karyawan yang ditugaskan
sebagai proktor tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang
komputer. Hal ini menunjukkan bahwa POS Penyelenggaran UN tahun
2017/2018 bagian kelima poin F dan PP nomor 82 tahun 2012 pasal 10
belum diterapkan dengan maksimal.
d. Karyawan bertanggung jawab menjalankan tugasnya, sesuai dengan POS
Penyelenggaraan UN tahun 2017/2018.
g. Tingkat kepuasan dan permasalahan yang dihadapi siswa selama belajar
tambahan disampaikan langsung kepada guru yang mengajar, belum
dilakukan evaluasi dan pengukuran yang terstruktur untuk mengetahui
kepuasan siswa, sedangkan orang tua siswa memberikan masukan/keluhan
143
kepada pihak madrasah melalui rapat orang tua murid yang diadakan
beberapa bulan sebelum UNBK. Belum ada metode tersturktur yang
diterapkan untuk mengetahui kepuasan dan keluhan dari siswa dan atau
orang tua siswa. Hal ini menunjukkan bahwa Hal ini menunjukkan bahwa
PP Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2012 bab II Pasal 14 ayat 1, dan
Pasal 16 ayat 2 belum diterapkan dengan optimal.
4.3.8. Kinerja MAN di Kota Padang dalam Menyelenggarakan UNBK
berdasarkan Balrige Excellence Framework
Berdasarkan Baldrige Excellence Framework, MAN di kota Padang berada
pada level benchmark leader dengan nilai 870,4, yang terdiri dari dimensi proses
sebesar 479,8 dan dimensi hasil sebesar 390,6.
Berdasarkan scoring band descriptor pada tabel 2.2, nilai 479,8 pada
dimensi proses menunjukkan bahwa kinerja MAN di Kota Padang dalam
menyelenggarakan UNBK berada pada band number 7. Hal ini menunjukkan
bahwa organisasi telah mendemonstrasikan pendekatan dengan lancar dan
responsif terhadap kategori 1 – 6 dari Baldrige Excellence Framework. Kebutuhan
organisasi telah disesuaikan dengan penyelenggaraan UNBK, terlihat dari
pengadaan program belajar tambahan, rapat pihak sekolah dengan orang tua siswa,
ruangan khusus untuk melaksanakan UNBK, kelengkapan perangkat keras untuk
UNBK, dan simulasi UNBK untuk membiasakan siswa mengerjakan ujian melalui
komputer, serta madrasah siap dan dapat beradaptasi untuk menyelenggarakan
UNBK baik diadakan di madrasah sendiri, ataupun diadakan di tempat lain.
144
Berdasarkan tabel 2.3, nilai 390,6 pada dimensi hasil menunjukkan bahwa
kinerja MAN Kota Padang dalam penyelenggaraan UNBK berada pada band
number 7. Hal ini menandakan bahwa organisasi telah mendemonstrasikan kinerja
yang sangat baik dan telah menjalankan keberlangsungan kecendrungan yang
bermanfaat di seluruh area, dan banyak persyaratan kriteria yang tercapai. Seluruh
pihak bertanggung jawab demi kesuksesan UNBK, dan senantiasa menjalin
komunikasi dua arah dengan siswa maupun orang tua siswa untuk mengetahui
kepuasan terhadap penyelenggaraan UNBK.
Banyak aspek pada Baldrige Excellence Framework yang telah diterapkan
dengan baik, dan hanya beberapa aspek yang belum berjalan dengan maksimal.
Aspek yang sudah diterapkan dengan baik diantaranya yaitu belajar tambahan yang
berjalan dengan rutin, madrasah mendengarkan keluhan dari siswa dan orang tua
siswa, dan pada tahun 2019 madrasah telah melengkapi kebutuhan peralatan dan
teknologi informasi untuk UNBK. Terdapat gap 129,6 poin untuk mencapai nilai
maksimal World Leader. Beberapa hal yang dapat ditingkatkan lagi diantaranya
adalah memberikan pelatihan yang merata kepada seluruh karyawan, perawatan
sistem secara berkala, dan melakukan evaluasi secara rutin untuk terus
meningkatkan kinerja di semua MAN Kota Padang.
4.3.9. Strength, Opportunity for Improvement (OFI), dan Rekomendasi
Tahap selanjutnya dalam penelitian ini adalah menyusun strength, OFI, dan
rekomendasi berdasarkan hasil pengukuran dan wawancara yang telah dilakukan.
Hasil Penyusunan Strength, OFI, dan Rekomendasi terhadap Kinerja MAN di Kota
Padang dalam Menyelenggarakan UNBK dapat dilihat pada tabel 4.27.
145
Tabel 4.27 Identifikasi Strength, Opportunities for Improvement, dan Rekomendasi
No. Baldrige
Criteria Strength
Opportunities for Improvement
(OFI) Rekomendasi
1. Tenaga Kerja
(workforce)
- Karyawan siap dan mau
bekerja sama demi
kesuksesan UNBK.
- Pelatihan tidak diberikan
secara merata kepada seluruh
karyawan.
- Menempatkan karyawan sesuai dengan
kompetensinya serta memberikan
pelatihan secara merata kepada seluruh
karyawan. Bisa dimulai dengan pelatihan
sederhana di madrasah, yang dipimpin
oleh karyawan yang mengikuti pelatihan
dari pemerintah.
2. Operasi
(Operations)
- Penyelenggaraan UNBK
telah dilakukan sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
- Persiapan untuk antisipasi
saat keadaan darurat,
misalnya pemadaman listrik
yang terjadi saat simulasi
UNBK.
- Menyediakan sumber daya untuk
meningkatkan kesiapan madrasah saat
ada situasi darurat, seperti dengan
menyediakan generator set yang dapat
digunakan saat terjadi pemadaman listrik.
146
- Perawatan dan pengecekan
sistem belum optimal.
- Melakukan koordinasi dengan PLN
setempat tentang pemadaman listrik.
- Perawatan sistem dilakukan secara rutin
setiap periode waktu tertentu, agar dapat
mendeteksi apabila ada permasalahan
sedini mungkin.
3.
Pengukuran,
Analisis dan
Manajemen
Pengetahuan
(Measurement,
Analysis, and
Knowledge
Management).
- Pendataan data siswa untuk
pendaftaran calon peserta
UNBK telah dilakukan
dengan baik.
- Soal simulasi UNBK tidak
bisa disimpan setelah ujian
dilaksanakan.
- Setelah simulasi UNBK dilakukan, pihak
madrasah melakukan koordinasi dengan
dinas terkait untuk meminta / mengakses
soal yang digunakan saat simulasi.
147
Kategori dengan nilai terendah adalah tenaga kerja, khususnya item W5
(81%) tentang pelatihan yang tidak merata bagi karyawan dalam penyelenggaraan
UNBK. Untuk meningkatkan kemampuan karyawan, penting bagi pemerintah dan
madrasah untuk memberikan pelatihan yang merata sesuai kebutuhan karyawan.
Pelatihan merupakan salah satu bentuk investasi paling penting, karena dapat
meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap, dan perilaku karyawan (Bulut &
Culha, 2010). Melalui pelatihan, selain menjadi lebih berkompeten dan fleksibel,
karyawan juga akan menjadi lebih puas, termotivasi, berkomitmen dan loyal / setia
pada organisasi (Glaveli & Karassavidou, 2011).
Berdasarkan tabel 4.27, maka hal-hal yang perlu diperhatikan demi
peningkatan kinerja MAN di Kota Padang dalam penyelenggaraan UNBK dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1) Pihak madrasah mulai untuk merencanakan dan menerapkan rekomendasi-
rekomendasi yang telah diuraikan di atas, diantara lain:
a. Mengadakan pertemuan dengan seluruh karyawan untuk memastikan
penyebarluasan pengetahuan secara merata, tidak hanya bagi karyawan
yang menerima pelatihan dari pemerintah.
b. Melakukan perawatan dan pengecekan perangkat komputer madrasah
secara rutin.
c. Melakukan koordinasi dengan PLN setempat tentang pemadaman
listrik.
2) Kesuksesan penyelenggaraan UNBK tidak lepas dari peran pemerintah.
Aspek yang perlu di dukung oleh pemerintah yaitu:
148
a. Pihak pemerintah turun ke lapangan secara langsung untuk memastikan
bahwa sekolah / madrasah yang mendaftar sebagai penyelenggara
UNBK telah memenuhi persyaratan yang diperlukan.
b. Memberikan pelatihan secara menyeluruh kepada karyawan
penyelenggara UNBK, tidak hanya perwakilan proktor/teknisi setiap
sekolah.
c. Soal yang digunakan pada saat simulasi ujian tetap dapat diakses oleh
sekolah setelah ujian berlangsung.
149
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Hasil pengukuran kinerja MAN di Kota Padang dalam menyelenggarakan
UNBK berdasarkan Baldrige Excellence Framework adalah 870,4 poin
(87,1%). Hal ini menunjukkan bahwa semua MAN di Kota Padang telah
menyelenggarakan UNBK dengan baik. Organisasi telah mendemonstrasikan
pendekatan dengan lancar dan responsif terhadap kategori Baldrige
Excellence Framework. Organisasi telah menjalankan keberlangsungan
proses dengan kecendrungan yang bermanfaat hampir di seluruh area.
2) Terdapat tiga kategori yang sudah diterapkan dengan baik, terlihat dari
persentase yang melebihi rata-rata total keseluruhan (87,1%), yaitu:
a. Pelanggan (88,1%). Madrasah mendengarkan dan menangani keluhan
dari siswa.
b. Kepemimpinan (87,9%). Pimpinan telah melakukan upaya yang baik
untuk memberikan informasi dan dukungan kepada organisasi demi
kesuksesan UNBK
c. Operasi (87,7%). Teknologi informasi yang digunakan telah sesuai
dengan persyaratan dari Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan.
Prosedur UNBK telah berjalan sesuai dengan Peraturan Badan Nasional
Pendidikan Nomor: 0044/P/BSNP/XI/2017 tentang Prosedur Operasional
150
Standar (POS) Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran
2017/2018.
3) Terdapat empat kategori dengan peluang perbaikan karena persentase di
bawah rata-rata keseluruhan (87,1%), yaitu:
a. Tenaga Kerja (86%). Pelatihan dari pemerintah untuk panitia UNBK
hanya diberikan kepada satu orang perwakilan dari setiap madrasah.
b. Hasil-hasil (86,9%). Belum terdapat prosedur yang terstruktur untuk
membandingkan kinerja madrasah dengan sekolah lainnya.
c. Strategi (87%). Kelengkapan dan kelayakan sumber daya UNBK tidak
dilakukan evaluasi dan pengecekan sebelum UNBK.
d. Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan (87%). Belum
terdapat evaluasi yang terstruktur selama proses belajar tambahan dan
penggunaan teknologi informasi selama simulasi UNBK.
5.2. Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya:
a. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan mengombinasikan model
Baldrige Excellence Framework dengan model lainnya.
b. Melakukan penelitian untuk melihat hubungan antara kinerja madrasah
dalam penyelenggaraan UNBK terhadap capaian nilai siswa.
c. Melakukan penelitian untuk mengetahui kepuasan siswa dan orang tua
siswa terhadap layanan yang diberikan oleh madrasah.
151
DAFTAR PUSTAKA
Abayazeed, S. A., Alamin, M. A., Hamza, A. O., & Tawfik, B. (2008).
Benchmarking clinical engineering services in Sudanese hospitals: Gap
bridging solutions, 4 pp. https://doi.org/10.1109/CIBEC.2008.4786108
Afif, M. (2015). Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja Manajerial
dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan (Reward)
Sebagai Variabel Moderating pada PT. PLN di Pekanbaru. FEKON, 2(2), 1–
15. Retrieved from https://www.neliti.com/id/publications/34106/pengaruh-
total-quality-management-terhadap-kinerja-manajerial-dengan-sistem-peng
Alannita, N. P., & Suaryana, G. N. A. (2014). Pengaruh Kecanggihan Teknologi
Informasi, Partisipasi Manajemen, dan Kemampuan Teknik Pemakai Sistem
Informasi Akuntasi pada Kinerja Individu. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana, 6(1), 33–45. Retrieved from https://ojs.unud.ac.id/index.php/
Akuntansi/article/view/7777
Alawiyah, F. (2014). Pendidikan Madrasah di Indonesia. Jurnal Aspirasi, 5(1), 51–
58. https://doi.org/https://doi.org/10.22212/aspirasi.v5i1.449
Aleu, F. G. (2018). Performance Excellence Self-Assessment Tool : A Hospital
Case Study. In International Conference on Industrial Engineering and
Operations Management (pp. 178–185). Bandung: IEOM Society
International. Retrieved from http://ieomsociety.org/ieom2018/papers/60.pdf
Alfianika, N. (2018). Buku Ajar Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia.
Yogyakarta: Deepublish. Retrieved from https://books.google.co.id/
books?hl=id&lr=&id=oNOGDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR6&dq=%22peng
ertian+sampel%22&ots=pAXuun9waS&sig=_s_rX6l5L0Jskz16FNgmVvV
MQw8&redir_esc=y#v=onepage&q=%22pengertian sampel%22&f=false
152
Arijanto, S., Harsono, A., & Taroepratjeka, H. (2016). Performance Measurement
using KPKU- BUMN in X School Education Foundation. IOP Conference
Series: Materials Science and Engineering, 105(1). https://doi.org/
10.1088/1757-899X/105/1/012021
Badan Standar Nasional Pendidikan. Prosedur Operasional Standar Penyeleng-
garaan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018, No. 0044/P/BSNP/XI
(2017). Indonesia.
Baldridge Performance Excellence Program. (2015). Are We Making Progress ?
Retrieved January 15, 2019, from http://www.nist.gov/baldrige/
Baldrige Performance Excellence Program. (2015). Baldrige Excellence
Framework. 2015–2016 Baldrige Excellence Framework: A Systems to
Improving Your Organization’s Performance (Education). Retrieved from
http://www.nist.gov/baldrige.
Beard, D. F., & Humphrey, R. L. (2014). Alignment of University Information
Technology Resources With the Malcolm Baldrige Results Criteria for
Performance Excellence in Education: A Balanced Scorecard Approach.
Journal of Education for Business, 89(7), 382–388. https://doi.org/
10.1080/08832323.2014.916649
Brimson, S., Suwanwong, Y., & Brimson, J. M. (2017). Nutritional anemia
predominant form of anemia in educated young Thai women. Ethnicity and
Health, 24(4), 405–414. https://doi.org/10.1080/13557858.2017.1346188
Budiman, H. (2019). Peran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam
Pendidikan. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 31.
https://doi.org/10.24042/atjpi.v8i1.2095
Bulut, C., & Culha, O. (2010). The effects of organizational training on
organizational commitment. International Journal of Training and
Development, 14(4), 309–322. https://doi.org/10.1111/j.1468-2419.
153
2010.00360.x
Cahyono, U. (2012). Kajian Mutu Pelayanan Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada
Yang Telah Lulus Akreditasi Ditinjau Dari Kriteia Malcolm Baldrige.
Universitas Indonesia. Retrieved from http://lib.ui.ac.id/file?file=
digital/20314715-T31768-Kajian mutu.pdf
Chaidar, H. (2014). Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Pembelajaran di SMA Muhammadiyah Tarakan. Jurnal Kebijakan Dan
Pengembangan Pendidikan, 2(2), 184–192. Retrieved from http://ejournal.
umm.ac.id/index.php/jmkpp/article/view/1917/2022
Chhim, C., Somboonsuke, B., & Chiarawipa, R. (2019). The study of rubber
tapping technology quality in Memot Rubber Plantation Co ., Ltd ., 15(1), 1–
16. Retrieved from http://www.ijat-aatsea.com/pdf/v15_n1_2019_January/
1_IJAT_15(1)_2019_Chhim, C..pdf
Czuchry, A. J., & Yasin, M. M. (2003). Improving E-business with a baldrige-based
methodology. Information Systems Management, 20(3), 29–38. https://doi.
org/10.1201/1078/43205.20.3.20030601/43071.4
Dada, D., Eniola, A. A., & Alo, E. A. (2018). Total Quality Management Adoption
in the Global Systems of Mobile Telecommunication (GSM) Industry: A case
study OF MTN (NG) AND AIRTEL (NG). Asian Journal of Multidisciplinary
Studies, 6(7). Retrieved from https://www.researchgate.net/profile/
Anthony_Eniola2/publication/326369597_Total_Quality_Management_Ado
ption_in_the_Global_Systems_of_Mobile_Telecommunication_GSM_Indust
ry_A_case_study_OF_MTN_NG_AND_AIRTEL_NG/links/5b488064aca27
2c6093c5836/Total-Quality-M
Dasaranti, A. Y., Arifianti, R., & Tresna, P. W. (2018). Analysis of Hotel Quality
Control in Hotel Papandayan Using Malcolm Baldrige Method. Review of
Integrative Business and Economics Research, 7(1), 154–162.
154
Dharma, I. M. S., & Ardiana, P. A. (2016). Pengaruh Leverage, Intensitas Aset
Tetap, Ukuran Perusahaan, dan Koneksi Politik terhadap Tax Avoidance.
Akuntansi Universitas Udayana, 15(1), 584–613. Retrieved from
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/article/view/17463
Ermawati, E. (2018). Preparation of Financial Statements Based on Financial
Accounting Standards Entity Without Public Accountability (SAK-ETAP)
Case Study At SMEs CV. Kreasindo Prima Lumajang. In The 2nd
International Conference On Economics And Business (pp. 183–190). Jember.
Retrieved from http://jurnal.stie-mandala.ac.id/index.php/eproceeding/
article/view/283
Fanani, M. Z. (2018). Strategi Pengembangan Soal Hots Pada Kurikulum 2013.
Edudeena, 2(1), 57–76. https://doi.org/10.30762/ed.v2i1.582
Fatehpanah, A., Maleki, R. M., Ranjbar, M., Dehnavieh, R., Nodoushan, I. S., &
Zarezadeh, M. (2012). Innovation in the Application of Malcolm Baldrige
Model : Using Two models ( Medical & Educational ) at one Hospital.
Community Health Research, 1(2), 110–121.
Gambaran Umum Kota Padang. (n.d.). Retrieved March 10, 2019, from
http://padang.go.id/konten/gambaran-umum-kota-padang
Gerungan, C. A. (2013). Tanggungjawab Penyelenggara Sistem Informasi jika
Terjadi Kegagalan Sistem. Edisi Khusus, 21(4), 42–51.
Glaveli, N., & Karassavidou, E. (2011). Exploring a possible route through which
training affects organizational performance: The case of a Greek bank.
International Journal of Human Resource Management, 22(14), 2892–2923.
https://doi.org/10.1080/09585192.2011.606113
Google. (n.d.). [Padang City]. Retrieved June 10, 2019, from
https://www.google.com/maps/place/Padang,+Padang+City,+West+Sumatra/
@-0.9345808,100.251183,11z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2fd4b942e2b
155
117bb:0xb8468cb5c3046ba5!8m2!3d-0.9470832!4d100.417181
Grembergen, W. Van. (2000). The balanced scorecard and IT governance. ISACA
Journal, 2, 1–6. Retrieved from http://cab.org.in/IT Documents/The Balanced
Scorecard and IT Governance.pdf%5Cn http://www.isaca.org/Certification/
CGEIT-Certified-in-the-Governance-of-Enterprise-IT/Prepare-for-the-Exam/
Study-Materials/Documents/The-Balanced-Scorecard-and-IT-Governance.p
Grembergen, W. Van, & Amelinckx, I. (2002). Measuring and managing e-business
projects through the balanced scorecard. In Proceedings of the Annual Hawaii
International Conference on System Sciences (pp. 1–9). Big Island: IEEE.
https://doi.org/10.1109/HICSS.2002.994395
Guritno, S., Sudaryono, & Rahardja, U. (2011). Theory and Application of IT
Research: Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
Retrieved from https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=l5pyDwAA
QBAJ&oi=fnd&pg=PR3&dq=metodologi+penelitian+sistem+informasi&ots
=fGaexdvgoM&sig=ni5yDJDsbvZUzcAp4V0Hv7sd7PE&redir_esc=y#v=sn
ippet&q=observasi adalah&f=false
Hafeez-baig, A., & Gururajan, R. (2011). Preliminary Study to Investigation the
Determinants that Effect IS / IT Outsourcing. International Journal of
Information and Communication Technology Research, 1(2). Retrieved from
https://eprints.usq.edu.au/20496/
Hailu, L. (2017). Assesment on CUstomer Satisfaction and Loyalty Among
Customers of Insurance Companies: In Case of Nyala Insurance S.CO.
St.Mary’s University. Retrieved from http://hdl.handle.net/123456789/3441
Hamidi, F., Meshkat, M., Rezaee, M., & Jafari, M. (2011). Information technology
in education. Procedia Computer Science, 3, 369–373. https://doi.org/
10.1016/j.procs.2010.12.062
156
Huda, M. Q., Hidayah, N. A., & Utami, M. C. (2017). Exploring the organizational
factor contributing to effective IT implementation. In 2017 5th International
Conference on Cyber and IT Service Management, CITSM 2017. Denpasar:
IEEE. https://doi.org/10.1109/CITSM.2017.8089295
Huda, M. Q., & Hussin, H. (2016). Evaluation model of Information Technology
innovation effectiveness case of higher education institutions in Indonesia. In
2016 International Conference on Informatics and Computing, ICIC 2016 (pp.
221–226). Mataram: IEEE. https://doi.org/10.1109/IAC.2016.7905719
Iriani, D. (2010). Evaluasi Penyelenggaraan Sistem Ujian Online di UPBJJ-UT
Surabaya. Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh, 11(2).
Irjayanti, M. (2009). Rancangan Penilaian Awal Kinerja Menggunakan Kriteria
Malcolm Baldrige Studi Kasus PT Perusahaan Gas Negara (PERSERO) Tbk.
Institut Teknologi Bandung. Retrieved from https://digilib.itb.ac.id/index.
php/gdl/view/16406/
Is, J., Kekalih, A., Kamal, K., Soemarko, D. S., & Adi, N. P. (2017). Uji Validasi
dan Rehabilitas Vico Display Screen Equipment Checklist sebagai Instrumen
Penilai Bahaya Pajanan Ergonomi Pekerja VDT di Kantor. Journal of the
Indoneisan Medical Association, 67(10), 563–570. Retrieved from http://ojs-
mki.idionline.org/index.php/jinma/article/viewFile/14/14
Juariah, R. (2016). Penerapan Manajemen Kualitas dengan Menggunakan
MBNQA. Banking and Management, 5(1), 641–657. Retrieved from
http://repository.ekuitas.ac.id/handle/123456789/153
Ke, W., & Wei, K. K. (2008). Organizational culture and leadership in ERP
implementation. Decision Support Systems, 45(2), 208–218. https://doi.org/
10.1016/j.dss.2007.02.002
Kemendikbud. (n.d.). Tentang UNBK. Retrieved October 16, 2018, from
https://unbk.kemdikbud.go.id/tentang
157
Kemendikbud. (2019). STATISTIK 2018/2019. Retrieved June 10, 2019, from
https://unbk.kemdikbud.go.id
Khairani, A. (2019). Analisis Minat Kunjungan Pemustaka pada Dinas
Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Deli Serdang. Repositori Institusi USU.
Universitas Sumatera Utara. Retrieved from http://repositori.usu.ac.id/
handle/123456789/13113
Lasmaya, S. M. (2016). Pengaruh Sistem Informasi SDM, Kompetensi, dan
Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Ekonomi, Bisnis, &
Entrepreneurship, 10(1), 25–43. Retrieved from http://jurnal.stiepas.ac.id/
index.php/jebe/article/view/133
Mahmudah, W. (2018). Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal
Matematika Bertipe Hots Berdasar Teori Newman. Jurnal UJMC, 4(1), 49–
56. Retrieved from http://e-jurnal.unisda.ac.id/index.php/ujmc/
article/view/845
Manteghi, N., & Zohrabi, A. (2011). A proposed comprehensive framework for
formulating strategy: A hybrid of balanced scorecard, SWOT analysis, porter’s
generic strategies and fuzzy quality function deployment. Procedia - Social
and Behavioral Sciences, 15, 2068–2073. https://doi.org/10.1016/
j.sbspro.2011.04.055
Met, I., Erkoc, A., & Uysal, A. U. (2018). User Experience Analysis Method for
Creating New Banking Services : How To Turn Your Employee Feed Back To
Disruptive Gain / Ziraat Bank Model. Journal of Internet Banking and
Commerce, 23(3).
Moeheriono, P. D. (2012). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi (Revisi).
Jakarta: Rajawali Pers.
Multin, H. A., Munawar, W., & Noor, R. A. M. (2018). Penyusunan dan Analisis
Tes Kinerja (Performance Test) pada Kompetensi Praktik Memasang Sistem
158
Penerangan dan Wiring Kelistrikan di SMK, 5(2), 164–172. Retrieved from
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&c
ad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwj63f_-1vTgAhWDguYKHcXuDHoQFjAAe
gQICRAC&url=http%3A%2F%2Fejournal.upi.edu%2Findex.php%2Fjmee
%2Farticle%2Fdownload%2F15185%2F8579&usg=AOvVaw0CKLMl34YS
73Dw-5Hoj2hq
Nasir, A., & Oktari, R. (2011). Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan
Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Pada Satuan
Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kampar). Ekonomi, 9(2).
https://doi.org/10.1097/WNR.0b013e3283129790
Neely, A., & Adams, C. (2013). Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan
Menggunakan Metode Performance Prism. JEMIS, 1(1). https://doi.org/
10.1016/b0-12-369398-5/00467-9
NIST. (2016). 2016 Scoring Band Descriptors. Retrieved August 5, 2018, from
https://www.nist.gov/sites/default/files/documents/baldrige/examiners/resour
ce_center/2016_Scoring-Band-Descriptors.pdf
Nurdyansyah. (2017). Sumber Daya dalam Teknologi Pendidikan. Surabaya.
Obeidallah, F. (2017). The Effectiveness of Applying the Baldrige Quality
Standards in Higher Education to Achieve Competitive Advantage : Case
Study on Jordanian Private Universities, 12(11), 218–226. https://
doi.org/10.5539/ijbm.v12n11p218
Owen, P. S., & Demb, A. (2016). Change Dynamics and Leadership in Technology
Implementation. The Journal of Higher Education, 75(6), 636–666.
https://doi.org/10.1353/jhe.2004.0037
Pakpahan, R. (2016). Model Ujian Nasional Berbasis Komputer : Manfaat Dan
Tantangan Computer-Based National Exam Model : Its Benefits and Barriers.
Pendidikan Dan Kebudayaan, 1(April), 19. Retrieved from
159
http://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.php/jpnk/article/view/225
Peng, X., & Prybutok, V. (2015). Relative effectiveness of the Malcolm Baldrige
National Quality Award categories. International Journal of Production
Research, 53(2), 629–647. https://doi.org/10.1080/00207543.2014.961207
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru, No. 16 (2007). Indonesia.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Guru, Pub. L. (2008). Indonesia.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi
Elektronik, No. 82 (2012). Indonesia.
Persyaratan UNBK. (n.d.). Retrieved from https://unbk.kemdikbud.go.id/
persyaratan#content
Poerwanti, E. (2008). Unit 1 Konsep Dasar Asesmen Pembelajaran. In Asesmen
Pembelajaran SD (pp. 1–44). Jakarta: Depdiknas. Retrieved from
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&c
ad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiFip7L1_TgAhXp7XMBHWLTD-YQFjAB
egQICBAC&url=http%3A%2F%2Fstorage.kopertis6.or.id%2Fkelembagaan
%2FApplied%2520Approach%2FMATERI%2FDrs.%2520Suwarno%2C%2
520M.Si%2F1-Kons
Prakoso, B. H. (2017). Best Practices of UNBK Implementation: Achievements and
Challenges. Seminar Hasil Penilaian Untuk Peningkatan Mutu Pendidikan, 1–
11. Retrieved from https://puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/
upload/Seminar Puspendik 2017/Best Practices of UNBK Implementation -
Bagus HP.pdf
Prasad, S., Kamath, G., Barkur, G., & Nayak, R. (2016). Does supplier evaluation
impact process improvement? Journal of Industrial Engineering and
Management, 9(3), 708–731. https://doi.org/10.3926/jiem.1777
160
Prasasti, P. A. T. (2017). Implementation of Science Learning Based on Local
Wisdom to Provide Cultural Literacy. In International Conference on Islamic
Education (pp. 27–36). Ponorogo. Retrieved from http://seminar.umpo.ac.id/
index.php/ICIE/article/view/90/91
Prasetio, A. (2012). Manajemn Pemasaran,Analisis Perencanaan dan Pengendalian.
Management Analysis Journal, 1(4). Retrieved from https://journal.
unnes.ac.id/sju/index.php/maj/article/view/497
Prasojo, J. D. L. P. (2016). Pengaruh kemampuan kerja terhadap kinerja karyawan
pada hotel swiss-belinn malang. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Profil MAN 3 Kota Padang. (2018). Retrieved July 4, 2019, from
https://mantigakotapadang.blogspot.com/2018/04/profil-man-3-kota-padang
_19.html
Prybutok, V. R., Zhang, X., & Ryan, S. D. (2008). Evaluating leadership, IT quality,
and net benefits in an e-government environment. Information and
Management, 45(3), 143–152. https://doi.org/10.1016/j.im.2007.12.004
Putra, H., & Dramanda, W. (2019). Evaluasi dan Pemetaan Regulasi terkait
Digitalisasi Logistik dalam Menghadapi Industri 4.0. Transportasi Multimoda,
17, 36–44. Retrieved from http://ojs.balitbanghub.dephub.go.id/index.php/
jurnalmtm/index
Ridwan, B., & Arcana, N. (2017). Pengembangan Soal Tes Penalaran Tinggi
Berbasis Komputer Pada Bahasan Trigonometri Sma. In Seminar Nasional
Etnomatnesia (Vol. 5, pp. 279–285). Yogyakarta. https://doi.org/10.30738/.
v5i3.1299
Rivai, V. (2011). Performance Appraisal (2nd ed.). Jakarta: Rajawali Pers.
Riyadi, S. (2011). Pengaruh Kompensasi Finansial , Gaya Kepemimpinan , dan
Motivasi Kerja. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 13(1), 40–45.
161
https://doi.org/10.9744/jmk.13.1.40-45
Rohim, S. (2017). Transforming Teaching to learning with ICT. WACANA
AKADEMIKA: Majalah Ilmiah Kependidikan, 1(1), 89–94. https://doi.org/
10.30738/wa.v1i1.1088
Rugiri, M. N., & Njangiru, J. M. (2018). Effect of Resource Availability on
Performance of Water Projects Funded By Constituency Development Fund
in Nyeri County , Kenya. International Academic Journal of Information
Sciences and Project Management, 3(2), 378–393. Retrieved from
http://www.iajournals.org/articles/iajispm_v3_i2_378_393.pdf
Sabella, A. R., Kashou, R., & Omran, O. (2015). Assessing quality of management
practices in Palestinian hospitals. International Journal of Organizational
Analysis, 23(2), 213–232. Retrieved from http://dx.doi.org/10.1108/IJOA-03-
2014-0747
Sabzghabaei, F., Salajeghe, M., & Arabshahi, S. K. S. (2017). Evaluating
ambulatory care training in Firoozgar hospital based on Iranian national
standards of undergraduate medical education. Medical Journal of the Islamic
Republic of Iran, 31(1), 579–685. https://doi.org/10.14196/mjiri.31.99
Sadikin, I. (2010). Bunga Rampai Kriteria: Malcolm Baldrige National Quality
Award (MBNQA) (6th ed.). Bandung: Lembayung Center Indonesia.
Salehfallah, M., Nooredindopeykar, Tofighi, S., Alvand, Z. A., Amini, H., Barouni,
M., … Fakhrzad, N. (2014). Evaluation of Quality Clinical Training in the
Baqiyatallah Hospital Based on the Baldrige Excellence Model.
Interdisciplinary Journal of Virtual Learning in Medical Sciences, 5(3), 22–
28. Retrieved from https://www.sid.ir/en/journal/ViewPaper.aspx?id=442988
Salim, K., & Sari, M. P. (2015). Pengaruh Globalisasi Terhadap Dunia pendidikan.
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, 1(1), 0–11.
162
Sawaluddin, Surachman, Djumahi, & Rahayu, M. (2013). Quality Management
Practices of Malcolm Baldrige National Quality Award ( MBNQA ) Studies
at College in Southeast Sulawesi , Indonesia. International Journal of Business
and Management Invention, 2(11), 11–25. Retrieved from www.ijbmi.org
Selayang Pandang MAN 2 Kota Padang. (n.d.). Retrieved July 4, 2019, from
http://man2padang-sch.blogspot.com/p/selayang-pa.html
Setiawan, A. (2015). The Ecosystem of Electronic Certificate Implementation in
Electronic Commerce System. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan
Komunikasi Dan Informatika, 6(2).
Setiawan, A. B. (2014). Studi Standardisasi Sertifikat Elektronik dan Keandalan
dalam Penyelenggaraan Sistem Transaksi Elektronik The Study of Electronics
Certificate and Certificate of Reliability Standarization in The Implementation
of Electronic Transaction System. Buletin Pos Dan Telekomunikasi, 12(2),
119–134. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17933/bpostel.2014.120204
Siregar, Y. A., Saryadi, D., & Listyorini, S. (2012). Pengaruh pelayanan fiskus dan
pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak. Jurnal Ilmu
Administrasi Bisnis, 1(1), 1–9.
Siyoto, S., & Rakhmawati, Y. (2018). Analysis Performance of Hospital Based
Criteria Malcolm Baldrige in RSUD dr. Iskak Tulungagung Post-
Determination of Accreditation Level Plenary. Journal for Quality in Public
Health, 1(2), 8–15. https://doi.org/10.30994/jqph.v1i2.14
Sophira, A. B., Arifianti, R., & Tresna, P. W. (2018). Analysis on the Quality
Control of Travel Service Product on Arnes Shuttle Using Malcolm Baldrige
Method : A Study on the Bandung-Jatinangor Route. Review of Integrative
Business and Economics Research, 7(1), 34–45.
Suharno, Sukamto, S., & Sutarto, S. (2015). The Use of Malcolm Baldridge Method
for Formulating Strategic Planning in Technological and Vocational
163
Education. Research and Evaluation in Education, 1(2), 199–211.
https://doi.org/10.21831/reid.v1i2.6500
Susanti, A., & , Ria Asih Aryani Soemitro, H. S. (2018). Pencarian Rumus
Perhitungan Jumlah Sampel Minimal yang Digunakan Pada Penelitian
Perilaku Perjalanan Terdahulu Searching for Minimum Number of Sample
Formula Used in Previous, 2(2). Retrieved from http://iptek.its.ac.id/index
.php/jmaif/article/view/4824/3378
Susanto, E. (2017). Analisis Pendekatan Malcolm Baldrige Criteria for
Performance Excellence (MBCfPE) terhadap Kinerja di PT. Kinenta
Indonesia. Sistem Teknik Industri, 19(1), 1–6.
Sutomo, B., & Saputra, M. A. (2017). Perancangan Tata Kelola Teknologi
Informasi pada Perguruan Tinggi dengan Menggunakan Framework COBIT 5
Studi Kasus : STMIK Dharma Wacana Metro. Jurnal Sistem Informasi Dan
Teknik Informatika, 1(1), 28–43.
Tan, K. S., Yuen, Y. Y., & Ha, L. N. (2018). Factors affecting knowledge
governance implementation among Malaysian SMEs. Management Science
Letters, 8(2018), 405–416. https://doi.org/10.5267/j.msl.2018.4.006
Tejada, J. J., & Punzalan, J. R. B. (2012). On the Misuse of Slovin’s Formula. The
Philippine Statistician, 61(1), 129–136. https://doi.org/10.1364/ao.50.003187
Tiku, S., & Pecht, M. (2010). Validation of reliability capability evaluation model
using a quantitative assessment process. International Journal of Quality and
Reliability Management, 27(8), 938–952. https://doi.org/10.1108/
02656711011075125
Tofighi, S., Fallah, M. S., & Khajeh Azad, M. (2012). Quality evaluation of
knowledge management in a military hospital based on the Baldrige
excellence model. Journal of Military Medicine, 13(4), 213–216.
164
Visi, Misi, dan Tujuan MAN 1 Padang. (n.d.). Retrieved July 4, 2019, from
http://www.man1padang.com/p/blog-page.html
Wardiningsih, S. (2009). Perkembangan Teknologi Dan Sistem Informasi Untuk
Peningkatan E-Government Dalam Pelayanan Publik. Jurnal Akuntansi Dan
Sistem Teknologi Informasi, 7(1), 69–78. Retrieved from https://ejurnal.unisri.
ac.id/index.php/Akuntansi/article/view/144
Wekke, I. S., & Hamid, S. (2013). Technology on Language Teaching and
Learning: A Research on Indonesian Pesantren. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 83, 585–589. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.
2013.06.111
Yazdani, A., Soukhakian, M. A., & Mozaffari, M. R. (2013). Evaluation of Critical
Success Factors in Total Quality Management Implementation and
Prioritization with AHP - Case Study : Pars Oil and Gas Company. European
Online Journal of Natural and Social Sciences, 2(3), 1624–1633.
Yusuf, M. (2017). Pengukuran Kinerja dengan Menggunakan Baldrige Excellence
Framework (BEF) di Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta
Kabupaten Kutai Timur. Universitas Hasanuddin.
Yuwono, S., Sukarno, E., & Ichsan, M. (2007). Petunjuk Praktis Penyusunan
Balanced Scorecard (5th ed.). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
LAMPIRAN
xvii
LAMPIRAN 1 – KUESIONER PENELITIAN
LEMBAR KUESIONER
PENGUKURAN KINERJA MADRASAH ALIYAH NEGERI DI KOTA PADANG
DALAM MENYELENGGARKAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER
MENGGUNAKAN BALDRIGE EXCELLENCE FRAMEWORK
Assalamu’alaikum wr.wb
Saya Muhammad Faikar, mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini saya sedang melakukan penelitian skripsi dengan
judul “Pengukuran Kinerja Madrasah Aliyah Negeri di Kota Padang dalam Menyelenggarkan
Ujian Nasional Berbasis Komputer Menggunakan Baldrige Excellence Framework.”
Tentang Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja MAN di Kota Padang dalam
menyelenggarakan UNBK. Melalui pengukuran, diharapkan hasil berupa informasi tentang
capaian kinerja MAN di Kota Padang dalam menyelenggarakan UNBK berdasarkan Baldrige
Excellence Framework (BEF). BEF terdiri dari tujuh kategori yaitu: (1) Kepemimpinan; (2)
Strategi; (3) Siswa; (4) Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan; (5) Tenaga Kerja;
(6) Operasi; serta (7) Hasil. Selain itu, melalui pengukuran kinerja juga dapat diketahui
perbaikan yang perlu dilakukan (Opportunities for Improvement) dalam penyelenggaraan
UNBK. Hasil pengukuran dapat dijadikan sebagai pengetahuan untuk meningkatkan kinerja
MAN di Kota Padang dalam menyelenggarakan UNBK kedepannya.
Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjawab pertanyaan di dalam kuesioner ini.
Partisipasi dari Bapak/Ibu akan sangat membantu untuk mengetahui capaian kinerja Madrasah.
Kuesioner ini hanya digunakan untuk keperluan penelitian. Terima kasih atas partisipasi
Bapak/Ibu
Petunjuk Pengisian Kuesioner
Kuesioner ini terdiri dari sejumlah pernyataan yang masing-masingnya dapat
Bapak/Ibu isi dengan memberikan tanda centang (√) pada salah satu dari lima pilihan
jawaban, yaitu:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
RR : Ragu-ragu
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Profil Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
Pendidikan Terakhir :
Masa Kerja :
xviii
No. Pertanyaan STS TS RR S SS
1. Kepemimpinan
1A Saya mengetahui, memahami, dan menerapkan
Visi Misi Madrasah.
1B Pimpinan madrasah menyampaikan informasi
terkait aturan dan kebijakan UNBK kepada
karyawan.
1C Pimpinan memberikan dukungan kepada
karyawan dan siswa demi keberhasilan UNBK.
1D Dilakukan evaluasi kinerja pelaksanaan UN
setiap tahun.
1E Saya menanamkan nilai kode etik dalam
penerapan UNBK.
2. Strategi
2A Proses belajar mengajar telah mengikuti
kurikulum dan kisi-kisi yang berlaku.
2B Madrasah telah memenuhi kapabilitas dan
kapasitas untuk menerapkan UNBK
2C Telah dimiliki rencana target kelulusan UNBK
dan upaya pencapaian target tersebut.
2D Dilakukan pengecekan secara terstruktur
terhadap kelengkapan sumber daya yang
diperlukan untuk UNBK.
2E Madrasah fleksibel dan dapat beradaptasi
dengan perubahan apabila diperlukan.
3. Siswa
3A Pihak madrasah mendengarkan, mengamati,
dan berinteraksi dengan siswa untuk
mengetahui kebutuhan siswa dalam persiapan
UNBK.
3B Madrasah mengetahui tingkat kepuasan siswa
terhadap metode persiapan UNBK dan
simulasi UNBK yang diterapkan.
3C Madrasah menyediakan informasi tentang
materi pembelajaran UNBK yang mudah di
akses oleh siswa.
3D Siswa dibagi ke dalam kelompok dan
diberikan persiapan UNBK sesuai dengan
kompetensi setiap kelompok.
3E Keluhan siswa / orang tua siswa didengarkan
dan ditangani dengan baik.
xix
4. Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan
4A Saya tahu cara mengukur kualitas kinerja saya.
4B Data selama persiapan dan simulasi UNBK
dilaporkan untuk evaluasi program.
4C Saya memiliki seluruh informasi yang saya
perlukan terkait tugas dalam penyelenggaraan
UNBK.
4D Data siswa peserta UNBK telah terintegrasi
dalam sistem dengan baik dan aman
4E Terdapat data cadangan / recovery data siswa,
materi pelajaran, dll yang dapat digunakan
oleh madrasah dalam keadaan darurat.
5. Tenaga Kerja
5A Seluruh pihak bekerja sebagai tim demi
kesuksesan UNBK.
5B Saya siap menghadapi perubahan sistem ujian
dari UNKP menjadi UNBK.
5C Saya ditugaskan sesuai dengan kapasitas dan
kapabilitas saya.
5D Saya biasa menggunakan perangkat komputer
dalam pekerjaan sehari-hari
5E Saya menerima pelatihan untuk penerapan
UNBK sesuai dengan prosedur yang berlaku.
5F Terdapat komunikasi terbuka di linkungan
kerja untuk mengatasi permasalahan dalam
penerapan UNBK.
5G Saya diberikan penghargaan atas hasil
pekerjaan saya.
6. Operasi
6A Penyelenggaraan UNBK telah dipersiapkan
sesuai dengan prosedur UNBK.
6B Proses belajar sehari-hari telah melibatkan
penggunaan teknologi informasi secara aktif.
6C Teknologi informasi dalam UNBK telah
memenuhi standar yang ditentukan.
6D Teknologi informasi yang digunakan
dilakukan perawatan dan pengecekan secara
berkala.
6E Dilakukan uji coba sistem sebelum penerapan
UNBK.
6F Teknologi informasi dapat digunakan secara
berkelanjutan.
xx
6G Ruangan pelaksanaan UNBK aman dan
nyaman.
6H Madrasah siap mengatasi apabila terjadi error
/ kerusakan pada saat UNBK berlangsung.
7. Hasil
7A Layanan untuk pembelajaran siswa diberikan
sesuai dengan kebutuhan siswa dalam
menghadapi UNBK baik melalui pendidikan
di dalam kelas maupun di luar kelas.
7B Terdapat upaya untuk membandingkan kinerja
madrasah dengan sekolah lain yang setara.
7C Siswa dan orang tua siswa merasa puas dengan
program edukasi dan simulasi UNBK yang
diberikan dalam persiapan UNBK.
7D Madrasah mempunyai data dan informasi
mengenai hasil capaian penerapan UNBK
yang diketahui oleh siswa dan orang tua siswa
7E Setiap proses di dalam penerapan UNBK
ditangani oleh tenaga kerja yang berkompeten
dan sesuai dengan keahliannya.
7F Seluruh karyawan bertanggung jawab
menjalankan tugasnya.
7G Terdapat komunikasi dua arah antara
pimpinan dengan karyawan, siswa, dan orang
tua siswa.
7H Terdapat program khusus untuk
mempersiapkan siswa menghadapi UNBK.
7I Madrasah menyediakan anggaran khusus
untuk persiapan siswa dalam mengikuti
UNBK.
7J Madrasah menyediakan anggaran khusus
untuk persiapan karyawan dalam penerapan
UNBK.
xxi
LAMPIRAN 2 – DATA KUESIONER
L
1 L
2 L
3 L
4 L
5 S
1 S
3 S
4 S
5 C
1 C
2 C
3 C
5 M
1 M
2 M
3 M
4 M
5 W
1 W
2 W
3 W
4 W
5 W
6 W
7 O
1 O
2 O
3 O
4 O
5 O
6 O
7 O
8 R
1 R
2 R
3 R
4 R
5 R
6 R
7 R
8 R
9
R
1
0
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5
4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4
4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4
4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5
4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4
4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4
4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4
4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4
4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4
4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5
4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4
4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4
xxii
4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4
4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4
4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 3 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 3 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 1 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4
5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4
5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4
5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4
5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 3 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5
4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4
4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 3 4 4 3
4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5
4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4
xxiii
4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5
4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5
4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5
4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
4 3 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4
4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4
4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4
5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 3 4 5 4 5 4 5 5 4
5 4 3 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4
5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 3 5 4 4 3 5 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 4
4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 3 3 4 4 4 4
5 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 3 3 4
5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
4 5 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 3 5 4 3 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 3
4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 3 3 4 4 5 4
4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 5 3 4
5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5
5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3
4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5
xxiv
5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 3 4 3 5 3 4 3 4 4 3 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 4 3 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 3 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 3 3 4 4 4 5 5 4
4 4 5 2 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5
5 5 4 3 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 2 5 3 4 3 3 2 3 2 2 4 4 3 2 4 5 4 3 4 4 2
4 4 5 4 5 4 5 3 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 3 4 4 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
xxv
LAMPIRAN 3 – HASIL UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Validitas Kategori Kepemimpinan
No. Kode Corrected Item-Total Correlation Keterangan
1. L1 0,504 Valid
2. L2 0,356 Valid
3. L3 0,537 Valid
4. L4 0,443 Valid
5. L5 0,504 Valid
Hasil Uji Validitas Kategori Strategi
No. Kode Corrected Item-Total Correlation Keterangan
1. S1 0,482 Valid
2. S3 0,391 Valid
3. S3 0,377 Valid
4. S5 0,475 Valid
Hasil Uji Validitas Kategori Pelanggan
No. Kode Corrected Item-Total Correlation Keterangan
1. C1 0,419 Valid
2. C2 0,338 Valid
3. C3 0,448 Valid
4. C5 0,371 Valid
Hasil Uji Validitas Kategori Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan
No. Kode Corrected Item-Total Correlation Keterangan
1. M1 0.460 Valid
2. M2 0.450 Valid
3. M3 0.564 Valid
4. M4 0.344 Valid
5. M5 0.516 Valid
xxvi
Hasil Uji Validitas Kategori Tenaga Kerja
No. Kode Corrected Item-Total Correlation Keterangan
1. W1 0,358 Valid
2. W2 0,334 Valid
3. W3 0,574 Valid
4. W4 0,360 Valid
5. W5 0,359 Valid
6. W6 0,374 Valid
7. W7 0,419 Valid
Hasil Uji Validitas Kategori Operasi
No. Kode Corrected Item-Total Correlation Keterangan
1. O1 0,318 Valid
2. O2 0,322 Valid
3. O3 0,345 Valid
4. O4 0,491 Valid
5. O5 .0,515 Valid
6. O6 0,553 Valid
7. O7 0,564 Valid
8. O8 0,340 Valid
Hasil Uji Validitas Hasil-hasil
No. Kode Corrected Item-Total Correlation Keterangan
1. R1 0,595 Valid
2. R2 0,358 Valid
3. R3 0,518 Valid
4. R4 0,452 Valid
5. R5 0,384 Valid
6. R6 0,498 Valid
7. R7 0,534 Valid
8. R8 0,425 Valid
9. R9 0,381 Valid
10. R10 0,523 Valid
xxvii
Hasil Uji Reliabilitas
No. Kategori Cronbach Alpha Keterangan
1. Kepemimpinan 0,708 Reliabel
2. Strategi 0,647 Reliabel
3. Pelanggan 0,614 Reliabel
4.
Pengukuran, Analisis,
dan Manajemen
Pengetahun
0,709 Reliabel
5. Tenaga Kerja 0,686 Reliabel
6. Operasi 0,739 Reliabel
7. Hasil-hasil 0,793 Reliabel
xxviii
LAMPIRAN 4 – HASIL WAWANCARA
Narasumber Penelitian
No. Narasumber Kode Jabatan Tanggal Tempat
1. Marliza, M.Pd N1 Kepala MAN 1 Padang 06-03-2019 Ruang Kepala MAN 1 Padang
2. Amrizon, M.Pd N2 Kepala MAN 2 Padang 18-03-2019 Ruang Kepala MAN 2 Padang
3. Afrizal, S.Ag N3 Kepala MAN 3 Padang 04-03-2019 Ruang Kepala MAN 3 Padang
No. Daftar Pertanyaan Jawaban Narasumber
N1 N2 N3
1. Sejak kapan madrasah
mulai menerapkan
metode UNBK untuk
Ujian Nasional?
UNBK diadakan pertama kalinya
tahun 2018 di SMK
Muhammadiyah 1 Padang. Hal ini
dikarenakan madrasah belum
memiliki jumlah komputer dengan
rasio 1:3. Barulah pada tahun 2019
MAN 1 Padang dapat memenuhi
persyaratan yang diperlukan
sehingga dapat menyelenggarakan
UNBK di MAN 1 Padang.
MAN 2 Padang mengadakan
UNBK untuk pertama kali pada
tahun 2018 dan sudah
melaksanakannya di madrasah
sendiri.
Pada tahun 2018, MAN 3
Padang mengadakan UNBK
untuk pertama kalinya di ATIP
(Akademi Teknologi Industri
Padang). Madrasah masih harus
menumpang di tempat lain
dikarenakan jumlah komputer
yang belum mencukupi. Untuk
tahun 2019, MAN 3 Padang
sudah dapat melengkapi
persyaratan yang diperlukan,
xxix
sehingga UNBK dapat
dilakukan di MAN 3 Padang.
2. Bagaimana pihak
struktural madrasah
mensosialisasikan
tentang UNBK kepada
karyawan dan siswa?
Sekolah memastikan kesanggupan
untuk penyelenggaraan UNBK,
kemudian baru diinformasikan
kepada siswa melalui kegiatan
pembelajaran maupun upaca
bendera. Selain itu dilakukan rapat
dengan karyawan, dan rapat dengan
orang tua siswa.
Sosialisasi dilakukan saat upacara
bendera, saat jam pelajaran
sekolah, mengadakan rapat dengan
seluruh karyawan, dan
mengundang orang tua siswa
untuk mengadakan pertemuan
dengan pihak sekolah.
Sosialisasi UNBK dilakukan
dengan cara mengumpulkan
siswa di aula sekolah, untuk
menginformasikan tentang
penyelenggaraan UNBK.
3. Apakah ada pihak dari
pemerintahan yang turun
langsung ke lapangan
untuk melakukan
pengecekan kesiapan
sekolah sebelum
menyelenggarakan
UNBK?
Tidak ada, madrasah secara mandiri
mengumpulkan aspek-aspek yang
diperlukan untuk persiapan UNBK.
Setelah seluruh hal yang diperlukan
terkumpul, baru mendaftar untuk
mengikuti UNBK.
Berdasarkan surat edaran dari
pemerintahan yang diterima oleh
sekolah, madrasah mempersiapkan
hal-hal yang diperlukan untuk
kelengkapan fasilitas UNBK.
Tidak ada pengecekan langsung
yang dilakukan oleh pihak
pemerintah.
Madrasah mendaftar sebagai
penyelenggara UNBK setelah
memastikan sendiri
kesanggupan madrasah sebagai
penyelenggara UNBK.
4. Langkah apa yang
dilakukan madrasah
untuk mempersiapkan
Perwakilan madrasah diikutkan
pelatihan dari pemerintah sesuai
dengan undangan yang diterima.
1 orang perwakilan madrasah
mengikuti workshop dari
pemerintah selama 1 hari.
Untuk proktor ada pelatihan
yang diadakan oleh Kantor
Wilayah Kota Padang.
xxx
karyawan dalam
menyelenggarakan
UNBK?
Madrasah melakukan koordinasi
dengan tenaga ahli tentang
penyelenggaraan UNBK.
5. Adakah program khusus
yang dilakukan untuk
mempersiapkan siswa
dalam mengikuti UNBK?
Diadakan belajar tambahan khusus
UN selama 4 bulan, berupa latihan-
latihan soal sesuai dengan standar
nasional. Simulasi ujian dilakukan
3 kali sebelum UNBK.
Terdapat program klinik belajar,
yaitu kelompok siswa yang
memilih sendiri guru untuk
mengajar mata pelajaran yang
diperlukan. Selain itu, dilakukan
try out dan simulasi ujian agar
siswa terbiasa mengerjakan soal
ujian menggunakan komputer.
Jadwal pelajaran kelas XII
diperpanjang hingga pukul
16.00 WIB, yang bertujuan
untuk pematangan siswa
menghadapi UNBK. Hal ini
dimulai pada bulan November –
Februari. Untuk penggunaan
komputer, siswa mengikuti
simulasi untuk latihan
menggunakan sistem yang
digunakan saat ujian.
6. Selama persiapan UNBK,
adakah keluhan yang
diterima oleh madrasah?
Bagaimana
penanganannya?
Pada awal belajar tambahan, siswa
pulang terlalu sore karena ada jam
istirahat antara belajar inti dan
belajar tambahan. Oleh karena itu,
jam istirahat dihapuskan sehingga
belajar inti pada pagi-siang hari
Siswa menerima dengan baik
program klinik belajar, karena
siswa dapat menentukan sendiri
belajar tambahan yang diperlukan.
UNBK karena merupakan
sistem yang baru, siswa
cenderung menerima layanan
yang diberikan oleh madrasah.
xxxi
langsung dilanjutkan dengan belajar
tambahan pada sore hari
7. Apakah dilakukan
pendataan tentang
perkembangan capaian
siswa dalam persiapan
UNBK?
guru masing-masing pelajaran
melakukan berbagai uji coba dan
test untuk mengetahui bagaimana
progress siswa dalam persiapan
UNBK.
Untuk mengetahui perkembangan
siswa, guru memberikan ujian Try
Out kepada siswa setiap minggu
untuk membiasakan siswa
terhadap ujian, dan untuk
mengetahui perkembangan siswa.
Follow up perkembangan siswa
dilakukan oleh masing-masing
guru bidang studi, sesuai
dengan bagaimana interaksi
mereka dengan setiap kelas
8. Adakah kendala yang
ditemui selama persiapan
sampai penyelenggaraan
UNBK?
Sempat terjadi pemadaman listrik
saat simulasi UNBK, sehingga
madrasah harus menunggu PLN
menyalakan listrik. Kendala lainnya
yaitu setelah simulasi ujian
berlangsung, soal yang digunakan
tidak bisa disimpan/diakses oleh
sekolah, sehingga disiasati dengan
cara pengawas mengambil foto soal
saat ujian berlangsung.
Terjadi pemadaman listrik saat
simulasi UNBK, sehingga pihak
madrasah harus menghubungi
PLN untuk meminta PLN agar
segera menyalakan listrik.
Saat simulasi sempat terjadi
pemadaman listrik oleh PLN.
Sehingga sekolah harus
menghubungi PLN untuk
segera menyalakan listrik.
xxxii
LAMPIRAN 5 – SURAT KETERANGAN BIMBINGAN SKRIPSI
xxxiii
LAMPIRAN 6 – SURAT PERMOHONAN PENELITIAN & DATA RISET
xxxiv
LAMPIRAN 7 – SURAT IZIN PENELITIAN
xxxv
LAMPIRAN 8 – SURAT KETERANGAN PENELITIAN
xxxvi
LAMPIRAN 9 – FORM PERBAIKAN SIDANG SKRIPSI
xxxvii
xxxviii
xxxix