Download - SKRIPSI HTN
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 1/46
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia telah lebih dari 50 tahun peradaban dan
perilakunya berlandaskan kemandirian budaya bangsa yang berideologi
Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945. Cita- cita yang ingin
diwujudkan adalah terwujudnya peri kehidupan bangsa yang adil dan
makmur baik materiil dan spirituil. Sebagai suatu negara yang dalam tahap
membangun dan berkembang, Indonesia melaksanakan pembangunan
yang pada hakikatnya merupakan pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya dengan
berlandaskan Pancasila.1
Kuatnya arus reformasi dan komunikasi di Indonesia telah memicu
daya kritis dan peran politik publik. Keberanian moral masyarakat dalam
melakukan kontrol sosial dan kontrol politik menjadi kekuatan riil dan
eksis sebagai fenomena didalam era baru masa kini.2
Tiada Negara tanpa politik hukum. Politik hukum ada ynag bersifat
tetap (permanen) dan ada yang temporer. Yang tetap, berkaiatan dengan
sikap hukum yang selalu menjadi dasar kebijaksanaan pembentukan dan
penegakkan hukum. Bagi Indonesia, poltitk huku yang tetap, antara lain:3
1. Ada satu kesatuan system hukum Indonesia;
1UUD 1945
2Dr. M. Arif Nasution, MA, dkk, Demokrasi dan Problema Otonomi Daerah, Bandung: Mandar
Maju, 2000, hlm 110.3
Martin H. Hutabarat, SH, et all, Hukum dan politik Indonesia, Jakarta: Midas Surya Grafindo,
1996, hlm144.
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 2/46
2
2. System hukum nasional dibangun berdasarkan dan untuk
memperkokoh sendi-sendi pancasila dan UUD 1945;
3. Tidak ada hukum yang memberikan hak-hak istimewa pada warga
Negara tertentu berdasarkan suku, ras atau agama ;
4. Pemebntukan hukum memperhatikan kemajemukkan masyrakat;
5. Hukum adat dan hukum tertulis lainnya diakui sebagai subsistem
hukum nasional sepanjang nyata-nyata hidup dan dipertahankan dalam
pergaulan masyarakat;
6. Pembentukan hukum sepenuhnya berdasrkan partisipasi masyarakat;
7. Demi kesejahteraan umum.
Politik hukum temporer adalah kebijaksanaan yang ditetapkan dari
waktu ke waktu sesuai dengan kebutuhan. Termasuk didalam hal ini,
seperti penentuan prioritas pembentukan peratrab perundang-undangan
kolonial, pembaharan peraturan perundang-undangan dan sebagianya.
4
Jika didengar secara sekilas pernyataan ³hukum sebagai produk
politik´ dalam panadangan awam bias dipersoalkan, sebab pernyataan
tersebut memposisikan diri hukum sebagai subtanasi masyarakat yang
ditentukan oleh politik. Apalagi dalam tataran idea atau cita hukum, lebih-
lebih dinegara yang menganut supremasi hukum, politiklah yang harus
diposisikan yang benar .
Secara metologis-ilmiah, sebenarnya tidak ada yang salah dari
pernyataan tersebut., semuanya benar, tergantung pada asumsi dan konsep
4ibid
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 3/46
3
yang dipergunakan. Ini pula yang melahirkan dalil bahwa kebenaran
ilmiah itu bersifat relative, tergantung pada asumsi dan konsep-konsep
yang dipergunakan.5
Berdasarkan perspektif yang dipilih untuk study ini, terlihat bahwa
dalam hubungan tolak-tarik antara politik dan hukum , maka hukumlah
yang terpengaruh dengan politik, karena subsistem politik memiliki
konsentrasi energy yang lebih besar daripada hukum. Sehingga jika harus
berhadapan dengan politik, maka hukum berada pada kedudukan yang
lebih lemah. Untuk memahami system hukum ditengah-tengah
transformasi politik harus diamati dari bawa dan dilihat peran social-
politik yang diberikan orangnya. 6
Partai Politik, berdiri sendiri tanpa mempengaruhi kinerja dari
anggota fraksinya di DPR, DPRD, dan MPR, yang meskipun didalamnya
ada beberapa orang perwakilan.
7
Partai politik hanya merupakan salah satu di bentuk perlembagaan
sebagai wujud ekspresi ide, pikiran, pandangan, dan keyakinan bebas
dalam masyarakat demokratis. Karena itu keberadaan partai politik
berkaitan erat dengan prinsip-prinsip kemerdekaan berpendapat ( freedom
of expression), berorganisasi ( freedom of association), dan fungsi
berkumpul ( freedom of assembly)8
. Ketiga prinsip kemerdekaan atau
kebebasan diakui dan dijamin oleh Undang-Undang Dasar Nagara
5Moh. Mahfud MD, Politik Hukum di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, hlm 4
6ibid, halaman 20
7Undang-undang No. 2 Tahun 2011, pasal 40 ayat (3) huruf e, Bandung: Citra Umbara, hlm 41
8Prof. Dr. Jimly Asshidiqie, SH, Pokok-pokok Hukum Tata Negara Indonesia, Jakarta Barat:
Buana Ilmu popular, Mei 2008, hlm 711.
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 4/46
4
Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal 28E ayat (3) dengan tegas
menentukan:
³ setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan
mengeluarkan pendapat´9
Atas dasar diatas, maka setiap orang berhak untuk memilih dan
dipilih dalam suatu pemilhan umum. Setiap yang terpilih sudah menjadi
kewajibannya menyalurkan asriprasi rakyat yang memilihnya. Tapi pada
kenyataannya, tak seperti apa yang kita harapkan. Mereka ditempat pada
posisi tertentu, untuk membawa aspirasi dari partai yang mendukungnya.
Hal ini dilakukan agar perwakilan dari setiap fraksi itu, tetap menjalankan
amanat partai. Padahal mereka dipilih oleh rakyat.
Tujuan partai dalam Undang-undang No.2 Tahun 2011 telah
termuat tujuan dari partai politik. Menjalankan konstitusi. Jika anggota
fraksi berbeda pendapat dengan partai, maka ada sanksi tersendiri secara
pribadi yang harus dijalani berdasarkan anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga dari partai.
Sebagai wakil rakyat yang baik, kepentingan orang banyak harus
lebih diutamakan. Partai politik tak perlu ikut campur dalam pembuatan
undang-undang. Karena undang-undang dibuat berdasarkan kebutuhan
masyarakat yang ada saat ini. Bukan berdasarkan kepentingan golongan
tertentu pada suatu masyarakat tertentu.
9Yasir Arafat, Undang-undang Dasar 1945 dan perubahannya, Permata Perss, hlm 28
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 5/46
5
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan data diatas maka diperoleh masalah sebagai berikut:
1. Apa peran partai politik dalam pembuatan undang-undang
2. Bagaimana pengaruh parati politik dalam pembuatan undang-undang
oleh DPR
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami peran partai politik dalam
pembuatan undang-undang
2. Untuk mengetahui dan memahami serta mendalami pengaruh partai
politik dalam pembuatan undang-undang oleh DPR
D. Manfaat Penulisan
1.
Untuk mengembangkan dan menambah pengetahuan khususnya
dibidang hukum tentang peran partai politik dalam pembuatan undang-
undang yang merupakan produk legislatif.
2. Sebagai pembaharuan hukum nasional kearah yang lebih baik lagi agar
tidak terjadi tumpang tindih tugas dan tanggung jawab.
E. Metode Penulisan
Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian hukum kepustakaan,
yakni meneliti bahan kepustakaan atau yang dinamakan penelitian hukum
normatif.
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 6/46
6
Dalam penulisan skripsi ini penulisa menggunakan metode
pengumpulan data sebagai berikut:
1. Kepusatakaan data
Dengan jalan mempelajari buku literatur tertulis yang berhubungan
dengan materi pembahasan
2. Keseluruhan data
Keseluruhan hasil research dikumpulkan dan dianalisa sesuai
dengan kebutuhan penulisan ini dengan menggunakan teknik dan
meode sebagai berikut:
Deduktif, yaitu pembahasan yang bertitik tolak dari hal-hal yang
bersifat umum agar memperoleh ksimpulan yang bersifat
khusus.
Induktif, yaitu pembahasan yang bertitik tolak dari hal-hal yang
bersifat khusus agar memperoleh ksimpulan yang bersifat
umum.
Penuliasan ini juga menggunakan bahan primer, sekunder dan tersier,
serta memilih lokasi penelitian di perpustakaan.
F. Sistematika Penulisan
BAB I : Bab ini merupakan Bab Pendahuluan yang berisi latar
belakang ; rumusan masalah ; tujuan penulisan ; manfaat
penulisan ; metodepenulisan ; dan sistematika penulisan.
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 7/46
7
BAB II : Bab ini merupakan tinjauan pustaka yang berisi pengertian-
pengertian partai politik dan proses pembuatan undang-
undang.
BAB III : Bab ini merupakan Bab pembahasan yang membahas
tentang fungsi dan peran dari partai politik berdasarkan
Undang-undang dan pengaruh dari partai politik dalam
pembuatan suatu undang-undang.
BAB IV : Bab ini merupakan Bab penutup yang memuat kesimpulan
yang diproses dari pembahasan, dimana ini merupakan
jawaban dari permasalahan yang ada serta saran yang dapat
penulis kemukakan.
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 8/46
8
BAB II
TUJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Partai Politik
Mekanisme system politik hukum suatu Negara pada umumnya
akan selalu meliputi dua suasana atau dua kehidupan politik, yaitu:10
1. T he Governmental political sphere (supra struktur politik / suasana
dengan kehidupan politik pemerintahan), yaitu hal-hal yang bersangkut
paut dengan kehidupan lembaga-lembaga negara yang ada serta
perhubungan kekuasaannya antara satu dengan lainnya.
2. T he socio political sphere (infra struktur politik / suasana kehidupan
politik rakyat), yakni suasana politik yang terdapat didalam kehidupan
masyarakat yang memberikan pengaruh terhadap tugas-tugas dari
lembaga-lembaga Negara dalam suas na pemerintahan.
Dalam suasananya kehidupan politik rakyat, pada umumnya
dikenal adanya 5 (lima) unsur penunjang, yaitu:11
1. Parati politik ( P olitical party)
2. Golongan kepentingan ( I nterest group)
3. Golongan penekan ( P ressure group)
4. Alat komunikasi politik ( M edia political communication)
5. Tokoh-tokoh politik ( P olitical figure)
10B. Hestu Cipto Handoyo, SH. M.Hum, Dasar-Dasar Hukum Tatanegara Indonesia ,
Yogyakarta: Universitas Amta Jaya, 2000, hlm 11311
ibid, halaman 115
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 9/46
9
Berdasarkan undang-undang No. 2 Tahun 2011, partai politik
adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok
warga Negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak,
dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik
anggota, masyarakat, bangsa dan Negara., serta memelihara keutuhan
Negara kesatuan republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.12
Secara umum dapat dikatakan bahwa yang disebut dengan partai
politik adalah suatu kelompok yang terorganisir secara teratur, baik dalam
hal pandangan, tujuan maupun tatacara rekriutmen keanggotaan, dengan
suatu tujuan pokok yakni menguasai, merebut maupun mempertahankan
kekuasaannya dalam pemerintahan secara konstitusional.13
Yang dimaksud dengan adalah sekelompok manusia yang
mengadakan persekutuan karena adanya kepentingan-kepentingan tertentu
baik merupakan kepentingan umum maupun kepentingan kelompok
tertentu, dapat dibedakan:14
1. Asosiasi
Secara khusus didirikan untuk memperjuangkan kepentingan-
kepentingan tertentu dari masyarakat atau golongan, namun masih
mencakup kepada beberapa bidang yang luas, misalnya ORMAS
2. Institusional
12Undang-undang No. 2 Tahun 2011, pasal 1 ayat (1), Bandung: Citra Umbara, hlm 24
13B. Hestu Cipto Handoyo, Op.cit, hlm 116
14 ibid
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 10/46
10
Pada umumnya terdiri dari atas berbagai kelompok manusia yang
berasal dari lembaga yang ada, dengan tujuan untuk memperjuangkan
kepentingan-kepentingan orang yang menjadi anggotanya.
3. Non asosiasi
Tidak didirikan secara khusus, tetapi aktivitasnya hanya terlihat keluar
apabila kepentingan masyarakat memerlukan dan didalam keadaan
mendesak.
4. Anomik
Keberadaannya secara mendadak (spontan) dan tidak bernama. Aksi-
aksinya berupa aksi demonstrasi.
Keberadaan partai politik dalam kehidupan kenegaraan, pertama
kali dijumpai di Eropa Barat, sejak adanya gagasan bahwa rakyat
merupakan factor yang patut diperhitungkan serta diikut sertakan dalam
proses politik (kehidupan kenegaraan) maka secra spontan parati politik
berkembang menjadi penghubung antara rakyat disatu pihak da
pemerintah dipihak lain.
Dengan demikian dapat ditarik pengertian bahwa sebagai
organisasi yang secra khusus dipakai sebagai penghubung antara rakyat
dam pemerintah, keberadaan partai politik sejalan dengan munculnya
pemikiran paham demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan
Negara.
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 11/46
11
Sudah banyak definisi yang dikemukakan oleh para sarjana
mengenai partai politik tersebut. Definisi-definisi tersebut antara lain:15
1. Carl J. Friedrich
Sekelompok manusia yang terorganisir secra stabil dengan tujuan
merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintah bagi
pimpinan partainya, dan berdasarkan penguasaan ini meberikan kepada
anggota paratainya kemanfaatan yang bersifat ideal maupun materiil.
2. R . H Soltou
sekelompok warga Negara yang sedikti banyak terorganisir yang
bertindak sebagai suatu kesatan politik, yang dengan memanfaatkan
kekuasaan memilih, bertujuan menguasai pemerintahan dan
melaksanakan kebijaksanaan umum mereka.
3. Sigmund Neumann
Organisasi dari aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk menguasai
kekuasaan pemerintah serta merebut dukungan rakyat atas dasar
persaingan melawan golongan atau golongan-golongan laian yang
tidak sepaham.
4. Miriam Budiardjo
Suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya
mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama dengan tujuan
memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik
15ibid, hlm 142-143
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 12/46
12
(biasanya), dengan cara konstitusional guna melaksanakan
kebijaksanaan-kebijaksanaan mereka.
Partai politik adalah sekelompok manusia yang teorganisir secara
stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap
pemerintahan bagi pimpinan partainya dan berdasarkan penguasaan ini
memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat idiil
maupun materiil.
Pendapat tersebut, sejalan dengan ungkapan dari Soltau (dikutif
oleh Darmawan, 2003:229) yakni ³a group of citizens more or less
organized, who act as a political unit and who by the use of their voting
power, aim to control the government and carry out their generalpolities´.
Dua pendapat tersebut, mensyaratkan bahwa partai politik memiliki tujuan
untuk merebut dan mempertahankan kekuasaan sehingga partai politik
dapat mengeluarkan atau mengendalikan kebijakan pemerintah untuk
kesejahteraan rakyat serta melanggengkan kekuasaan.
Definisi yang sama diungkapkan oleh Jean Paul Sartre (2006:x)
yang mengungkapkan bahwa ³A party can only ever be one tool. And
there is only ever one purpose: power´. Dalam hal mendefinisikan
pengertian partai politik terdapat perbedaan pendapat, yakni ada pendapat
bahwa partai politik hanya terdiri atas orang-orang yang berkumpul dalam
rangka mewujudkan kepentingan bersama, seperti yang diungkapkan oleh
Edmund Burke (Rusadi Kantaprawira, 1988:63) bahwa ³partai politik
adalah suatu kumpulan manusia untuk memajukan keinginan-keinginan
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 13/46
13
bersamanya, yaitu kepentingan nasional melalui prinsip-prinsip khusus
yang sudah disepakati´.
Sedangkan Hagopian dalam Amal (1988:xi) mengungkapkan bahwa
parpol adalah: Suatu organisasi yang dibentuk untuk mempengaruhi
bentuk dan karakter kebijaksanaan publik dalam kerangka prinsip-prinsip
dan kepentingan ideologis tertentu melalui praktik kekuasaan secara
langsung atau partisipasi rakyat dalam pemilihan.
Pandangan Hagopian lebih menekankan kepada kepentingan dalam sebuah
partai politik lebih ditekankan dalam kepentingan ideologis atau
menanamkan ideologis melalui kekuasaan di pemerintahan serta
partisipasi rakyat dalam pemilihan umum.
Berbeda halnya dengan pendapat Sigmund Neumann (Budiardjo,
2000:162)bahwa:
partai politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis politik yang berusaha
untuk menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebut dukungan rakyat
atas dasar persaingan dengan suatu golongan atau golongan-golongan lain
yang mempunyai pandangan yang berbeda. Pendapat Sigmund Neuman
tersebut, menekankan bahwa partai politik merupakan tempat
berkumpulnya aktivis politik dan terdapat persaingan antargolongan yang
memiliki pandangan yang berbeda untuk menguasai pemerintahan.
Dari definisi-definisi yang telah diungkapkan oleh para ahli
tersebut, dapat disimpulkan partai politik adalah organisasi warga negara
yang memiliki tujuan untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 14/46
14
terhadap pemerintahan melalui proses pemilihan umum untuk mencapai
tujuan bersama yang telah disepakati oleh seluruh anggota partai.
Partai politik dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian
dilihat dari berbagai sudut pandang. Jika dilihat dari komposisi dan fungsi
keanggotaannya maka dibagi menjadi partai massa dan partai kader.
Sedangkan menurut sifat dan orientasi dibagi menjadi partai lindungan dan
partai asas. Bila berdasarkan asas dan orientasinya, partai politik dibagi
menjadi partai politik pragmatis, partai politik doktriner, dan partai politik
kepentingan.16
1. Berdasarkan fungsi dan keanggotaannya, partai politik terdiri
dari:
a) Partai Massa
Partai Massa adalah partai yang mengandalkan kuantitas massa dan
anggota partai. Menurut Ramlan Surbakti (1999:122) ³partai massa
adalah partai politik yang mengandalkan kekuatan dan keunggulan
jumlah anggota dengan cara memobilisasi massa sebanyak-
banyaknya´. Ciri-ciri partai massa menurut Maurice Duverger (Meka
Rinie, 2005:19) adalah:
1) Rekrutmen anggota tampak sebagai kegiatan yang fundamental.
Dari sudut politik, kuantitas anggota merupakan hal yang penting
dalam proses pendidikan rakyat. Semakin banyak jumlah anggota
16http://budiutomo79.blogspot.com/2010/05/pengaruh-perilaku-partai-politik.html
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 15/46
15
partai, semakin banyak orang yang bisa dipengaruhi melalui
pendidikan politik tersebut.
2) Dukungan keuangan bagi partai diperoleh dari massa anggota,
bukan dari kalangan elite. Partai massa mengambil alih peran
pendanaan oleh kaum kapitalis dalam kegiatan pemilihan, sehingga
tercipta pola pendanaan dan keuangan partai yang demokratis.
Keunggulan partai massa terletak pada masalah pendanaan partai
karena partai memiliki banyak pemasukan dana yang diambil dari
jumlah anggota partai yang banyak sehingga kebutuhan partai sangat
mencukupi. Namun kelemahan partai ini, yakni banyaknya aliran dan
kelompok yang memiliki perbedaan kepentingan berada dalam satu
partai menimbulkan sebuah pemaksaan kehendak yang akan
menyebabkan kesatuan partai luntur dan terpecah belah. Partai ini
banyak ditemukan pada negara-negara berkembang dan multikultural.
a) Partai Kader
Partai kader menurut Budiardjo (2000:166) diartikan sebagai
berikut:
Partai kader adalah partai yang mementingkan keketatan organisasi
dan disiplin kerja anggota-anggotanya serta pimpinan partai biasanya
menjaga kemurnian doktrin politik yang dianut dengan jalan
mengadakan saringan terhadap calon anggotanya dan memecat
anggota yang menyeleweng dari garis partai yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dikemukakan bahwa partai kader
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 16/46
16
memiliki manajemen organisasi yang kuat serta disiplin yang tinggi
dan sikap loyalitas yang kuat dari kader-kader partainya. Hal ini
sejalan dengan pendapat Ramlan Surbakti (1999:122) yang
menyatakan bahwa ³partai kader ialah suatu partai yang mengandalkan
kualitas anggota, keketatan organisasi, dan disiplin anggota sebagai
sumber kekuatan utama´. Ciri-ciri partai kader menurut Maurice
Duverger (Meka Rinie, 2005:20) adalah sebagai berikut:
1) Tidak berupaya untuk memperbanyak jumlah. Partai ini hanya
memiliki sejumlah anggota kecil dan terbatas.
2) Tidak ada propaganda untuk rekruitmen anggota, bahkan partai
kader bersifat tertutup dan sangat selektif dalam menerima anggota
baru.
3) Kalaupun ada perekrutan kader, biasanya dilakukan secara
cooperation dan formal nomination, tidak melalui registrasi secara
terbuka untuk semua orang. Meskipun kecil jumlah anggota, partai
kader sesungguhnya memiliki kekuatan yang bersumber bukan dari
kuantitas melainkan kualitas anggotanya.
4) Partai kader biasanya merupakan kumpulan orang-orang
terkemuka, dalam arti yang disegani secara politik.
Dengan demikian partai kader memiliki anggota yang berasal dari
kalangan menengah keatas atau setidak-setidaknya memiliki pengaruh
politik yang sangat kuat sehingga untuk menjaga keutuhan partai tidak
diperlukan jumlah massa yang besar. Hal ini sesuai dengan pendapat
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 17/46
17
Ichlasul Amal (1988:xii) bahwa: Keanggotan partai kader ini terutama
berasal dari golongan menengah ke atas. Oleh karena itu, partai kader
tidak memerlukan organisasi besar yang dapat memobilisasi massa.
Dengan demikian, dalam pengertian ini partai kader ³ lebih tampak
sebagai suatu kelompok informal dari pada sebagai organisasi yang
berdasarkan disiplin.
Hal inilah yang menjadi keunggulan partai kader karena lebih
mengutamakan kualitas sumber daya manusianya yang terletak pada
kapasitas, kemampuan, dan kredibilitas anggota partai. Berbeda halnya
dengan partai massa yang lebih mengutamakan kuantitas anggotanya.
Melalui seleksi yang terbatas dan proses yang berjenjang melalui berbagai
tahap pengkaderan diharapkan menjaring anggota partai yang memiliki
dedikasi serta loyalitas yang tinggi terhadap partai sehingga menciptakan
partai kader yang berkualitas.
2.Berdasarkan sifat dan orientasinya, partai politik terdiri dari:
a) Partai Lindungan
Partai Lindungan merupakan partai yang memiliki tujuan
memenangkan pemilihan umum untuk anggota-anggotanya agar
memiliki kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Miriam Budiardjo
(2000:167), partai lindungan mempunyai ciri ³memiliki organisasi
nasional yang kendor sekalipun organisasi di tingkat lokal sering
cukup ketat, disiplin yang lemah dan tidak mementingkan pemungutan
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 18/46
18
iuran secara teratur dan aktivitas kegiatan partai hanya pada masa
menjelang pemilihan umum´.
b) Partai Asas
Partai asas atau disebut juga partai ideologis, karena partai ini
berdasarkan ideologis seperti sosialisme, fasisme, dan komunisme maupun
berdasar atas suatu agama. Menurut Miniam Budiardjo (2000:167) ³partai
asas biasanya mempunyai pandangan hidup yang telah digariskan dalam
kebijaksanaan pimpinan dan berpedoman pada disiplin partai yang cukup
kuat". Disamping itu, partai asas melakukan saringan terhadap calon
anggota sedangkan untuk pimpinan disyaratkan lulus melalui tahap
percobaan.
3. Berdasarkan Asas dan dan Orientasinya, partai politik terdiri dari:
a) Partai Politik Pragmatis
Menurut Ramlan Surbakti (1999:122) partai politik pragmatis
adalah:
Suatu partai yang mempunyai program dan kegiatan yang tak terikat kaku
pada suatu doktrin tertentu. Sehingga penampilan dari partai politik
pragmatis cenderung merupakan cerminan dari program-program yang
disusun oleh pemimpin utamanya dan gaya sang pemimpin.
Dengan demikian partai pragmatis tidak terikat pada suatu doktrin
sehingga, partai ini bersifat fleksibel terhadap waktu, situasi, dan. masa
kepemimpinannya. Walaupun tidak terikat pada suatu doktrin, partai ini
tetap memiliki ideologi sebagai identitasnya namun hanya sebagai gagasan
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 19/46
19
saja. Surbakti mengungkapkan (1999:122) bahwa:
Partai pragmatis mengikuti gaya kepemimpinan sang pemimpin yang
merupakan penjabaran ideologi, namun dalam partai pragmatis ideologi
yang dimaksud lebih merupakan sejumlah gagasan umum dari pada
sejumlah doktrin dan program konkret yang siap dilaksanakan.
Partai ini memiliki sifat yang fleksibel maka sistem organisasi partai
longgar. Partai ini biasanya terdapat pada sistem dua partai yang memiliki
kompetisi sehat dan relatif stabil.
b) Partai Politik Doktriner
Partai doktriner adalah partai yang mampu menjabarkan ideologi
yang dianutnya ke dalam program dan kegiatan partai yang akan
dilaksanakan. Ideologi ini memiliki arti sebagai ³seperangkat nilai politik
yang dirumuskan konkret dan sistematis dalam bentuk progam-program
kegiatan yang pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh aparat partai´
(Ramlan Surbakti, 1999:122). Pemimpin yang berkuasa memberikan
pengaruh yang sangat kuat terhadap organisasi partai. Jadi, perubahan
kekuasaan atau pergantian kepemimpinan dapat mengubah gaya
kepemimpinan pada tingkat tertentu. Walaupun demikian, prinsip dan
program partai tidak dapat berubah karena ideologi partai telah
dirumuskan secara bersama. Partai doktriner biasanya terdapat pada
negara-negara komunis yang memiliki satu partai, yakni partai komunis.
c) Partai Kepentingan
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 20/46
20
Menurut Surbakti (1999:122), ³Partai kepentingan dibentuk dan
dikelola atas dasar kepentingan seperti agama, buruh, etnis, petani, atau
lingkungan hidup yang secara langsung ingin berpartisipasi dalam
pemerintahan´. Partai ini dapat ditemui pada sistem multipartai yang
diharapkan mampu mengakomodasi berbagai kepentingan dalam
masyarakat.
Indonesia sebagai negara demokratis sangat menghargai perbedaan
antara individu dan kelompok. Prinsip-prinsip demokrasi yang terkandung
dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang menempatkan kedaulatan berada
di tangan rakyat dijabarkan dalam proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2004
dimana rakyat secara langsung memilih wakil-wakilnya di partai politik
serta memilih langsung Presiden dan Wakil Presiden. Hal ini merupakan
kesempatan politik bagi setiap individu atau kelompok untuk membentuk
sebuah organisasi agar berperan serta dalam membuat kebijakan.
Oleh karena itu, dibentuklah partai politik sebagai wadah aspirasi
dan partisipasi rakyat serta sebagai jembatan komunikasi antara rakyat dan
pemimpin. Keberadaan partai politik menjadi sebuah ukuran terciptanya
demokrasi pada negara modern. Hal ini tidak dapat disangkal, yakni
keberadaan partai politik dalam menumbuhkan demokrasi pada negara-
negara modern sangat kentara yang dibuktikan oleh tidak ada negara yang
tidak memiliki partai politik. Pada negara-negara yang dikatakan
demokratis partai politik menjadi ujung tombak dalam membangun
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 21/46
21
demokrasi. Pembangunan demokrasi dalam suatu negara termasuk
Indonesia tidak terlepas dari fungsi-tungsi partai politik.
Partai politik adalah organisasi politik yang dibentuk oleh
sekelompok warga Negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar
persamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan kepentingan
anggota, masyarakat, bangsa, dan Negara melalui pemilihan umum.17
Beberapa pendapat diatas, maka pengertian partai poltik adalah
suatu kelompok yang terorganisir secara teratur, baik dalam hal
pandangan, tujuan maupun tata cara recruitment keanggotaan, dengan
suatu tujuan pokok yakni menguasai, merebut atau mempertahankan
kekuasaannya dalam pemerintahan secara konstitusional.
Partai politik didirikan dan dibentuk oleh sekurang-kurangnya 50
(lima puluh) orang warga Negara Republik Indonesia yang telah yang
telah berusia 21 (dua puluh satu) tahun dengan akta notaris.
Partai politik sebagaimana dimaksud harus didaftarkan pada
Depertement Kehakiman dengan syarat:18
1. Memiliki akta notaris pendirian partai politik yang sesuai dengan
undang-undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
peraturan-peraturan perundang-undangan
2. Mempunyai kepengurusan sekurang-kurangnya 50% dari jumlah
provinsi, 50% dari jumlah kabupaten/kota pada provinsi yang, dan
17Prof. Dr. C.S.T. Kansil, SH dan Christine S.T. kansil SH.MH, Pokok-pokok Hukum Pidana,
Jakarta: Pradnya Paramita, 2007, hlm 52818
ibid
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 22/46
22
25% dari jumlah kecamatan pada setiap kabupaten / kota yang
bersangkutan.
3. Memiliki nama, barang, dan tanda gambar yang tidak mempunyai
persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan nama,
lambang, dam tanda gambar partai politik lain.
4. Mempunyai kantor tetap
B. Proses pembuatan undang-undang
Naskah akademik sangat diperlukan dalam setiap penyusunan
Rancangan undang-undang karena ia akan menjadi dasar acuan akademik,
sehingga diharapkan RUU tersebut akan memiliki kualitas yang baik.
Pengertian naskah akademik adalah suatu naskah yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah yang berisikan latar belakang,
tujuan penyusunan, sasaran yang ingin diwujudkan, ruang lingkup, objek
atau arah pengaturan RUU. Sebagai suatu dokumen akademik, penulisan
naskah harus mengikuti sistematika tertentu, sebagai berikut:19
A. Pendahuluan
1. Latar belakang
2. Permasalahan
3. Tujuan dan kegunaan
4. Metode pendekatan
B. Inventarisasi peraturan perundang-undangan
19Bahan Ajar Peraturan Perancangan Undang-undang, Fakultas Hukum Unsrat, 2010
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 23/46
23
C. Tinjauan pustaka
D. Ruang lingkup naskah akademik
E. Usulan sistematika RUU
F. Ketentuan penutup
G. Lampiran
Proses pembentukan undang-undang dimulai dengan
mempersiapkan rancangan undangnya. Dalam Negara yang berasaskan
demokrasi adanya hak mengajukan rancangan undang-undang usul
inisiatif dari dewan perwakilan rakyat merupakan imbangan dari
pemerintah.20
Pembentukan undang-undang dapat dilakukan dengan dua system,
yakni system lengkap dan system umum. Sistem lengkap adalah undang-
undang dibuat dengan pasal-pasal yang lengkap, terperinci, jelas dan lebih
banyak mengarah kehukuman dalam bentuk kodifikasi . Sedangkan,
system umum adalah system pembutan undang-undang dengan hanya
mengisi pokok-pokoknya saja, pada system umum ini, harus dibuat
peraturan pelaksanaan atau aturan yang lebih rendah sebagai rincian atau
penafsiran undang-undang umum.
Rancangan undang-undang dapat diajukan oleh Dewan perwakilan
Rakyat ataupun presiden. Tidak ada batasan atau keharusan bahwa
rancangan harus dari tangan Dewan perwakilan Rakyat. Diatur dalam
Pasal 17 bahwa rancangan undang-undang baik berasal dari dewan
20Soehino, SH Hukum Tatanegara Teknik perundang-undangan, Yogyakarta: Liberty, 1996,
halaman 135
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 24/46
24
perwakilan rakyat maupun dari presiden disusun berdasarkan program
legislasi nasional. Adapun teknik pembuatan undang-undang hingga
pengundangannya adalah sebagai berikut :
1. Rancangan undang-undang diajukan kepada dewan perwakilan
rakyat
2. Dewan perwakilan rakyat melakukan pembahasan rancangan
undang-undang bersama presiden atau menteri yang ditugasi oleh
presiden untuk melakukan pembahasan rancangan tersebut.
3. Pembahasan dilakukan dengan tingakta-tingakat pembicaraan
yang dilakukan dalam rapat komisi/ panitia/ alat kelengkapan
dewan perwakilan rakyat yang khusus untuk menangani bidang
legislasi dan rapat paripurna.
4. Rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama oleh
dewan perwakilan rakyat dan presiden, disampaikan oleh dewan
perwakilan rakyat kepada presiden untuk disahkan menjadi
undang-undang.
5. Dalam mengesahkan undang-undang presiden membubuhkan
tandatangan pada rancangan yang telah disetujui bersama dalam
jangak 30 hari sejak hari persetujuan.
6. Jika dalam jangka tersebut presiden belum menandatangani,
maka rancangan undang-undang tersebut sah menjadi undang-
undang dengan kalimat pengesahan; undang-undang ini
dinyatakan sah berdasarkan ketentuan Pasal 20 ayat (5) undang-
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 25/46
25
undang dasar RI Tahun 1945, kalimat tersebut dilampirkan pada
halaman belakang undang-undang yang baru disahkan.
7. Untuk selanjutnya undang-undang tersebut wajib diundangkan
dengan mencatatkannya dalam lembaran Negara RI. Hal tersebut wajib
dilakukan sebab Undang-undang yang belum diundangkan belum
memiliki kekuatan keberlakuan.
Tidak terlepas dari teknik pembuatan undang-undang diatas, bahwa
keberlakukan undang-undang dalam masyarakat juga dipengaruhi oleh
factor-faktor lain, diantaranya adalah wibawa Negara yang kerap
dipermasalahkan oleh rakyat jika terjadi penyimpangan atau pelanggaran
yang sangat mendasar terhadap landasan tata hukum yang dijunjung tinggi
masyarakat . Wibawa dan integritas Negara disini dapat tercermin dari
undang-undang yang dilahirkannya, dengan ukuran sejauh mana undang-
undang tersebut memenuhi kebutuhan perlindungan dan rasa keadilan
dalam masyarakat. Undang- undang yang tidak berpihak pada masyarakat
kerap dilanggar oleh masyarakat
DPR memegang kekuasaan
membentuk undang-undang. Setiap
Rancangan Undang-Undang dibahas
oleh DPR dan Presiden untuk
mendapat persetujuan bersama.
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 26/46
26
Rancangan Undang-Undang (RUU) dapat berasal dari DPR, Presiden, atau
DPD.
DPD dapat mengajukan kepada DPR, RUU yang berkaitan dengan
otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran,
dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan sumber
daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan
pusat dan daerah. Apabila ada 2 (dua) RUU yang diajukan mengenai hal
yang sama dalam satu Masa Sidang yang dibicarakan adalah RUU dari
DPR, sedangkan RUU yang disampaikan oleh presiden digunakan sebagai
bahan untuk dipersandingkan.
RUU yang sudah disetujui bersama antara DPR dengan Presiden,
paling lambat 7 (tujuh) hari kerja disampaikan oleh Pimpinan DPR kepada
Presiden untuk disahkan menjadi undang-undang. Apabila setelah 15 (lima
belas) hari kerja, RUU yang sudah disampaikan kepada Presiden belum
disahkan menjadi undang-undang, Pimpinan DPR mengirim surat kepada
presiden untuk meminta penjelasan. Apabila RUU yang sudah disetujui
bersama tidak disahkan oleh Presiden dalam waktu paling lambat 30 (tiga
puluh) hari sejak RUU tersebut disetujui bersama, RUU tersebut sah
menjadi undang-undang dan wajib diundangkan.
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 27/46
27
PROSES PEMBUATAN UNDANG-UNDANGPROSES
PEMBAHASAN R UU DAR I PEMER INTAH DI DPR R I
RUU beserta
penjelasan/keterangan, dan/atau naskah akademis yang berasal dari
Presiden disampaikan secara tertulis kepada Pimpinan DPR dengan Surat
Pengantar Presiden yang menyebut juga Menteri yang mewakili Presiden
dalam melakukan pembahasan RUU tersebut.
Dalam Rapat Paripurna berikutnya, setelah RUU diterima oleh
Pimpinan DPR, kemudian Pimpinan DPR memberitahukan kepada
Anggota masuknya RUU tersebut, kemudian membagikannya kepada
seluruh Anggota. Terhadap RUU yang terkait dengan DPD disampaikan
kepada Pimpinan DPD.
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 28/46
28
Penyebarluasan RUU dilaksanakan oleh instansi pemrakarsa.
Kemudian RUU dibahas dalam dua tingkat pembicaraan di DPR bersama
dengan Menteri yang mewakili Presiden.
PROSES PEMBAHASAN R UU DAR I DPD DI DPR R I
RUU beserta
penjelasan/keterangan,
dan atau naskah
akademis yang berasal
dari DPD disampaikan
secara tertulis oleh
Pimpinan DPD kepada
Pimpinan DPR,
kemudian dalamRapat
Paripurna berikutnya, setelah RUU diterima oleh DPR, Pimpinan DPR
memberitahukan kepada Anggota masuknya RUU tersebut, kemudian
membagikannya kepada seluruh Anggota. Selanjutnya Pimpinan DPR
menyampaikan surat pemberitahuan kepada Pimpinan DPD mengenai
tanggal pengumuman RUU yang berasal dari DPD tersebut kepada
Anggota dalam Rapat Paripurna.
Bamus selanjutnya menunjuk Komisi atau Baleg untuk membahas
RUU tersebut, dan mengagendakan pembahasannya. Dalam waktu 30 (tiga
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 29/46
29
puluh) hari kerja, Komisi atau Badan Legislasi mengundang anggota alat
kelengkapan DPD sebanyak banyaknya 1/3 (sepertiga) dari jumlah
Anggota alat kelengkapan DPR, untuk membahas RUU Hasil
pembahasannya dilaporkan dalam Rapat Paripurna.
RUU yang telah dibahas kemudian disampaikan oleh Pimpinan
DPR kepada Presiden dengan permintaan agar Presiden menunjuk Menteri
yang akan mewakili Presiden dalam melakukan pembahasan RUU tersebut
bersama DPR dan kepada Pimpinan DPD untuk ikut membahas RUU
tersebut.
Dalam waktu 60 (enam puluh) hari sejak diterimanya surat tentang
penyampaian RUU dari DPR,Presiden menunjuk Menteri yang ditugasi
mewakili Presiden dalam pembahasan RUU bersama DPR. Kemudian
RUU dibahas dalam dua tingkat pembicaraan di DPR.
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 30/46
30
BAB III
PEMBAHASAN
A. Peran partai politik dalam pembuatan undang-undang
Asas partai politik tidak boleh bertentangan dengan pancasila dan
undang-undang dasar republik Indonesia tahun 1945. Setiap partai politik
dapat mencantumkan ciri tertentu sesuai dengan kehendak dan cita-cita
yang tidak bertentangan dengan pancasila, undang-undang dasar negara
republik Indonesia.21
Fungsi partai politik
Pada umumnya, para ilmuwan politik biasa menggambarkan
adanya empat fungsi partai politik. Keempat fungsi partai politik itu
menurut Miriam Budiharjo, meliputi:22
1. Sarana komunikasi politik
2.
Sosialisasi politik ( political socialization)
3. Sarana Rekruitmen politik ( political recriutment )
4. Pengatur konflik (conflict management )
Dalam istilah Yves Meny dan Andrew Knapp fungsi partai politik
itu mencakup fungsi mobilsasi dan integritas, sarana pembentukan
pengaruh terhadap perilaku memilih, sarana rekruitmen politik, dan sarana
elaborasi pilihan-pilihan kebijakan.
21Prof. Dr. C.S.T. Kansil, SH dan Christine S.T. kansil SH.MH, Pokok-pokok Hukum Pidana,
Jakarta: Pradnya Paramita, 2007, hlm 52822
Prof. Dr. Jimly Asshidiqie, SH, Pokok-pokok Hukum Tata Negara Indonesia, Jakarta Barat:
Buana Ilmu popular, Mei 2008, hlm 717.
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 31/46
31
Keempat fungsi tersebut sama-sama terkait satu sama lain, sebagai
sarana komunikasi politik, partai berperan sangat penting, dalam upaya
mengartikulasikan kepentingan yang terdapat atau terkadang tersembunyi
dalam masyarakat. Berbagai kepentingan itu diserap sebaik-baiknyaoleh
partai politik menjadi ide, visi dan kebijakan partai politik yang
bersangkutan. Setelah itu, ide dan kebijakan atau aspirasi kebijakan itu
diadvokasikan sehingga diharapkan dapat mempengaruhi atau bahkan
menjadi materi kebijakan kenegaraan yang resmi.23
Partai politik itu juga berperan penting dalam melakukan
sosialisasi politik ( political sosialization). Ide, visi dan kebijakan strategis
yang menjadi pilihan partai politik dimasyarakatkan kepada konstituen
untuk mendapatkan umpan balik ( feedback ) berupa dukungan dari
masyarakat luas. Terkait dengan sosialisasi politik ini, partai juga sangat
penting dalam rangka pendidikan politik. Partailah yang menjadi struktur
antara (intermediate structur ) yang harus memainkan peran dalam
membumikan cita-cita kenegaraan dalam kesadaran kolektif masyarakat
warga Negara. Misalnya, dalam rangka kebutuhan memasyarakatkan
kesadaran berkonstituen, partai dapat memainkan peran yang penting.
Tentunya, penting peran partai politik dalam hal ini, tidak boleh diartikan
bahwa hanya partai politik saja yang memiliki tanggung jawab ekslusif
untuk memasyarakatkan UUD.
23 Ibid . hlm 718
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 32/46
32
Pembentukan partai memang dimaksudkan untuk menjadi
kendaraan yang sah untuk menyeleksi kader-kader pemimpin Negara pada
jenjang dan posisi tertentu. Kader-kader itu ada yang dipilih secara
langsung oleh rakyat, ada pula yang dipilih melalui cara yang tidak
langsung, seperti oleh dewan perwakilan rakyat atau melalui cara-cara
yang tidak langsung lainnya. Tidak semua jabatan dapat diisi oleh peranan
partai politik. Partai hanya boleh terlibat dalam pengisian jabatan-jabatan
yang bersifat politik dan karena itu pengangkatan pejabatnya juga
membutuhkan prosedur politik ( political appointment )
Untuk menghindar terjadinya pencampuradukan, perlu dimengerti
benar perbedaan antara jabatan yang bersifat politik dengan jabatan yang
bersifat teknis administratif dan professional. Di lingkungan kementrian,
hanya ada satu jabatan yang bersifat politik, yaitu menteri. Sedangkan para
pembantu menteri di lingkungan instansi yang dipimpin olehnya adalah
pegawai negeri sipil yang tunduk pada peraturan perundang-undangan
yang berlaku dibidang kepegawaian. Jabatan dibedakan antara jabatan
Negara dan jabatan pegawai negeri sipil. Yang menduduki jabatan Negara
disebut sebagai pejabat Negara. Yang menduduki jabatan negeri atau
pegawai negeri disebut pegawai negeri.
Beradasarkan Undang-undang No. 2 Tahun 2011 tentang Partai
Politik yang menyempurnakan Undang-undang No. 31 Tahun 2002,
dengan jelas ditentukan bahwa partai politik mempunyai fungsi:24
24Undang-undang No. 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik, Op Cit, hlm 29
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 33/46
33
1. Pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas agar menjadi
warga Negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
2. Penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat;
3. Penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat dalam
merumuskan dan menetapkan kebijakan Negara;
4. Pertisipasi politik politik warga Negara Indonesia; dan
5. Rekruitmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui
mekanisme demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan
gender.
Selain dari fungsi diatas, partai politik juga mempunyai tujuan,
baik secara umum maupun khusus. Beradasarkan Undang-undang partai
politik, tujuannya adalah:
25
Tujuan umum:
1. Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Menjaga dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Repulik
Indonesia;
25 ibid
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 34/46
34
3. Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan pancasila dengan
menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
4. Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sedangkan, tujuan Khususnya adalah:
1. Meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam rangka
penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintah;
2. Memperjuangkan cita-cita partai politik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; dan
3. Membangun etika dan budaya politik dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Jelaslah bahwa partai politik sangat berperan besar dalam
menentukan arah kehidupan bangsa dan Negara. Peran yang paling utama
dari sebuah perati politik ialah sebagai penyalur aspirasi masyarakat.
Dalam upaya mewujudkan fungsi dari sebuah partai politik harus
diwujudkan secara konstitusioanal. Maksudnya konstitusi ialah segala
sesuatu, harus berdasarkan aturan yang berlaku. Segala bentuk aturan
tentang Undang-undang dasar dan sebagainya; segala aturan tentang
ketatanegaraan atau Undang-undang dasar suatu Negara.26
Perlu diingat, mewujudkan cita-cita, ialah cita-cita bersama untuk
kepentingan bangsa dan Negara, bukan kepentingan organisasi semata.
Apakah artinya semua tujuan yang diatas, jika sebuah partai politik tak
26M. Marwan dan Jimmy P, K amus Hukum, Surabaya: Reality Publisher, 2009, hlm 377
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 35/46
35
mampu berbuat demikian?. Pendidikan politik yang baik akan menentukan
mental dari anggotanya. Baik dan buruk dari sebuah pohon, akan dilihat
dari buahnya. Baik dan buruk anggotanya akan dilihat dari pendidikan di
ornagisasi tersebut.
Dalam perumusan suatu undang-undang, partai politik tidak bisa
ikut campur didalamnya. Partai politik hanya bisa memberikan pendidikan
politik yang baik untuk kehidupan bangsa dan Negara. Untuk menyususn
undang-undang, telah diberikan tanggung jawab pada suatu badan
legislatif, yang didalamnya merupakan perwakilan dari fraksi-fraksi
berbagai partai.
B. Pengaruh partai politik dalam pembuatan undang-undang
Menurut Arief Sidharta yang dikutip oleh Prof. Dr. Jimly
Asshiddiqie, SH merumuskan pandangannya tentang unsur-unsur dan
asas-asas Negara hukum itu secara baru, yaitu meliputi lima hal sebagai
berikut:27
1. Pengakuan, penghormatan, dan perlindungan hak asasi manusia yang
berakar dalam penghormatan atas martabat manusia (human dignity).
2. Berlakunya asas kepastian hukum. Negara hukum bertujuan menjamin
bahwa kepastian hukum terwujud dalam masyarakat. Hukum bertujuan
untuk mewujudkan kepastian hukum dan prediktabilitas yang tinggi,
sehingga dinamika kehidupan bersama dalam masyarakat bersifat
27Prof. Dr. Jimly Asshidiqie, SH, Pokok-pokok Hukum Tata Negara Indonesia, Jakarta Barat:
Buana Ilmu popular, Mei 2008, ibid hlm 306
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 36/46
36
³ predictable´. Asas ± asas yang terkait dengan kepastian hukum itu
adalah:
a. Asas legalitas, konstitusionalitas, dan supremasi hukum
b. Asas undang-undang menetapkan menetapkan berbagai
perangkan peraturan tentang cara pemerintah dan pejabatnya
melakukan tindakan pemerintahan
c. Asas nonretroaktif, dimana perundang-undangan sebelum
mengikat, undang-undang harus lebih dulu diundangkan dan
diumumkan secara layak
d. Asas peradilan bebas, independen, imprasrial, dan objektif,
rasional, adil dan manusiawi
e. Asas non-liquet hakim tidak boleh menolak perkara karena
alasan undang-undangnya tidak ada atau tidak jelas
f.
Hak asasi manusia harus dirumuskan dan dijamin
perlindungannya dalam undang-undang atau UUD.
3. Berlakunya persamaan ( simila similius atau equality devore the law)
bahwa dalam Negara hukum, pemerintah tidak boleh
mengistimewakan orang atau kelompok orang tertentu, atau
mendiskriminasikan orang atau kelompok orang tertentu.
Didalam prinsip ini, terkadang:
a. Adanya jaminan persamaan bagi semua orang dihadapan hukum
dan pemerintah,
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 37/46
37
b. Tersedianya mekanisme untuk menuntut perlakuan yang sama
bagi semua warga Negara.
4. Asas demokrasi diman setiap orang mempunyai hak dan kesemptan
yang sama untuk turut serta dalam pemrintahan atau untuk
mempengaruhi tindakan-tindakan pemerintahan. Untuk itu asas
demkrasi itu diwujudkan melalui beberapa prinsip yaitu:
a. Adanya mekanisme pemelihan pejabat-pejabat public yang
tertentu yang bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan
adil yang diselenggarakan secara berlaka
b. Pemerintah bertanggung jawab dan dapat dimintai
pertanggungjawaban oleh badan perwakilan rakyat
c. Semua warga Negara memiliki kemungkinan dan kesempatan
yang sama utnuk berpartisipasi dalam proses pengambilan
keputusan politik dan mengontrol pemerintah
d. Semua tindakan pemerintah terbuak bagi kritik dan kajian
rasional oleh semua pihak
e. Kebebasan berpendapat / berkeyakinan dan menyatakan
pendapat
f. Kebebasan pers dan lalulintas informasi
g. Rancangan undang-undang harus dipublikasikan untuk
memeungkinkan partisipasi rakyat secara efektif
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 38/46
38
5. Pemerintah dan pejabat mengemban amanat sebagai pelayan
masyarakat dalm rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat sesuai
dengan tujuan bernegara yang bersangkutan.
Dalam asas ini terkandung hal-hal sebagai berikut:
a. asas ± asas umum pemerintahan yang layak
b. syarat ± syarat fundamental bagi keberadaan manusia yang
bermartabat manusiawi dijamin dan dirumuskan dalam aturan
perundang ± undangan, khususnya dalam konstitusi
c. pemerintah harus secara rasional menata setiap tindakan,
memiliki tujuan yang jelas dan brhasil guna (doelmatig ).
Artinya, pemerintahan itu harus diselenggarkan secara efektif
dan efisien.
Muhammad Tahir Azary dengan mengambil inspirasi dari
sistem hukum Islam, mengajukan pandangan bahwa ciri ± ciri
negara hukum yang baik itu mengandung Sembilan prinsip,
yaitu:
1. Prinsip kekuasaan sebagai amanah
2. Prinsip musyawarah
3. Prinsip keadilan
4. Prinsipp persamaan
5. Prinsip pengakuan dan perlindungan terhadap hak ± hak
asasi manusia
6. Prinsip peardian yang bebas
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 39/46
39
7. Prinsip perdamaian
8. Prinsip kesejahteraan
9. Prinsip ketaatan rakyat.
Dalam proses pembuatan kebijakan, partai politik tentu memegang
peranan yang sangat besar. Seperti kita ketahui, presiden sebagai kepala
pemerintahan dan kepala Negara di Indonesia pada saat ini dipilih secara
langsung oleh rakyat dan pastinya diusung oleh suatu partai politik. Oleh
sebab itu pastilah presiden dalam menjalankan perintahnya sedikit atau
banyak dipengaruhi oleh kebijakan partai politik yang mengusungnya,
karena dalam hal ini eksekutif adalah implementasi dari partai politik yang
mengusungnya. Di Indonesia sendiri seperti yang tertuang pada Undang-
undang Dasar tahun 1945 pasal 5 ayat 1, diatur bahwa P residen berhak
mengajukan rancangan undang-undang kepada Dewan P erwakilan
Rakyat dan dalam pasal 20 ayat 4 disebutkan P
residen mengesah
rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama untuk menjadi
undang-undang. Hal itulah yang secara tidak langsung membuat partai
politik dapat mempengaruhi proses pembuatan kebijakan melalui badan
eksekutif.
Melalui badan legislatif, partai politik juga dapat mempengaruhi
proses pembuatan kebijakan. Hampir sama seperti penjelasan sebelumnya,
orang-orang yang duduk dalam parlemen pastilah juga diusung oleh partai
politik pada saat pemilihan umum berlangsung. Seperti halnya presiden,
legislatif yang ada di Indonesia yaitu DPR juga mempunyai pengaruh
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 40/46
40
dalam proses pembuatan kebijakan, hal ini diatur dalam Undang-Undang
Dasar Tahun 1945 amandemen pertama dalam pasal 20 ayat 1 yang
menyebutkan Dewan P erwakilan Rakyat memegang kekuasaan
membentuk undang-undang. Undang-undang tersebut menegaskan bahwa
proses pembuatan kebijakan yang dilakukan DPR kaitannya dengan
pembentukan undang-undang dikuasai penuh oleh DPR yang didalamnya
adalah partai politik.
Selain melalui badan eksekutif dan legislatif seperti pada dua
penjelasan sebelumnya, partai politik juga dapat mempengaruhi proses
pembuatan kebijakan dengan melalui mekanisme yang ada pada tubuh
partai politik itu sendiri, yaitu menyampaikan aspirasi-aspirasinya kepada
pihak yang berwenang dengan cara ³lobby´.
Partai politik pada dasarnya merupakan sarana penghubung
(intermediary) antara masyarakat dan Negara. Sehingga, apabila ada hal
yang menjadi pertentangan atau kesalahpahaman antara masyarakat dan
negara seharusnya dapat dijembatani oleh partai politik.
Di negara-negara demokrasi, terdapat kebebasan untuk
mengemukakan pendapat bagi warga negaranya, termasuk dalam hal ini
boleh menyampaikan kritik kepada rezim yang berkuasa. Kebijakan yang
diambil oleh Negara mungkin saja tidak sesuai dengan kehendak dari
rakyat. Oleh karena itu, partai politik dalam hal ini mulai memainkan salah
satu perannya, yaitu fungsi kontrol terhadap pemerintah, baik melalui
orang-orangnya yang duduk di parlemen atau yang berada di luar
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 41/46
41
parlemen. Anggota partai politik yang berada di dalam parlemen sangat
berperan dalam pembuatan kebijakan, seperti yang dibicarakan di bagian
sebelumnya. Kebijakan yang dihasilkan pemerintah harus diluruskan atau
diperbaiki jika tidak berpihak pada rakyat.
Fungsi partai politik sebagai sarana untuk mengkritik rezim yang
berkuasa sebenarnya mempunyai kaitan yang erat dengan fungsi partai
politik sebagai sarana pembuatan kebijakan. Apabila suatu ketika partai
politik memegang tampuk pemerintahan dan menduduki badan perwakilan
rakyat secara mayoritas, maka dapat dinyatakan bahwa partai politik
tersebut dapat melaksanakan fungsi sebagai sarana pembuatan kebijakan.
Partai politik yang diharapkan bisa bertindak optimal dalam
menjalankan perannya sebagai intermediary atau bisa disebut sebagai
jembatan antara pemerintah dengan rakyatnya nampaknya mulai
menampakkan tanda-tanda pergeseran fungsinya. Di Indonesia sendiri,
partai yang seharusnya bisa membawa suara rakyat kepada pemerintah
berkuasa malahan bergeser fungsi menjadi suatu kendaraan politik yang
bertujuan semata-mata untuk bisa memperkaya orang-orang didalamnya
saja atau dimanfaatkan sebagian oknum agar bisa menduduki jabatan-
jabatan public semata. Padahal masyarakat (modern) lebih melihat politik
sebagai proses aktualisasi diri dan kepentingan mereka yang akan
diwujudkan dalam bentuk kebijakan publik. Hal ini tentu berdampak besar
pada system politik di Negara tersebut, fungsi input yang melekat pada
partai politik hanya dianggap sebagai wacana yang tidak wajib untuk
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 42/46
42
dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab tersebut.
Akibatnya rakyat harus menanggung dengan mengikuti kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah yang isinya sangat tidak sesuai dengan
kepentingan dan harapan mereka sebagai rakyat. Hingga pada akhirnya
rakyatnya tidak sejahtera, semakin terpuruk, namun malah politisi-politisi
kita yang berada di pemerintah, yang diusung oleh partai politik itu
menjadi semakin sejahtera bermandikan harta akibat membuat keputusan
yang hanya menguntungkan dirinya sendiri.28
Jelaslah bahwa dalam pembuatan undang-undang, parati politik
tidak bisa mempengaruhi pembuatan undang ± undang yang merupakan
produk DPR. Akan ada sanksi tersendiri bila dilanggar. Sangat besar
akibat yang terjadi dari pergeseran fungsi di partai politik.
28http://politik.kompasiana.com/2011/05/25/peran-partai-politik-dalam-proses-pembuatan-
dan-penerapan-kebijakan-dalam-sistem-politik-di-indonesia/
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 43/46
43
BAB IV
PENUTUP
A. K esimpulan
Partai Politik Berperan Memberikan pendidikan politik kepada
para anggotanya. Pendidikan ini dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman yang baik kepada para anggotanya. Mengapa demikian,
karena berkaiatan dengan kehidupan pemerintahan Negara. Pemerintahan
yang baik, tergantung dari peran orang ± orang yang ada di dalamnya.
Peran partai politik dalam pembuatan undang ± undang sebetulnya tidak
ada. Sebab undang ± undang itu dibuat oleh DPR. Inilah hasil pemilu
langsung. Hanya ada beberapa oknum yang sengaja ingin menghancurkan
nama baik bangsa dan Negara.
Kenyataan yang ada saat ini, partai politik mulai ikut ambil bagian
dalam pembuatan undang ± undang. Mereka merasa perlu melibatkn diri,
karena perwakilan partai mereka, berada pada kedudukan pemerintahan.
Akibatnya, kepeutusan yang diambil bukan untuk kepentingan masyarakat
banyak, tapi untuk kepentingan partai itu sendiri. Yang seharusnya
dilakukan adalah, partai politik tidak bisa ikut campur dalam pembuatan
undang ± undang. Aturan itu dibuat, untuk kepentingan orang banyak,
bukan kelompok. Berdasarkan paparan diatas, dapat diketahui bahwa
partai politik merupakan salah satu elemen penting dalam system politik di
suatu Negara. Terlebih pada proses pembuatan dan penerapan kebijakan.
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 44/46
44
Dalam proses pembuatan kebijakan, partai politik berperan sangat besar,
mengingat adanya keterlibatan partai politik di dalam eksekutif,
legislative, dan dalam mekanismenya sendiri, yaitu melalui lobby-lobby
politik. Dalam proses penerapan kebijakan, partai politik juga mempunyai
andil berupa control atas kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Tapi peran partai politik di Indonesia pada saat ini telah bergeser menjadi
kendaraan politik yang dikemudikan oknum-oknum tertentu yang hanya
mementingkan kepentingan pribadi atau partainya semata, bukan
kepentingan rakyat, sehingga tak pelak, system politik di dalam Negara
tersebut juga mengalami suatu pergeseran sehingga system tersebut tidak
berjalan secara optimal
B. Saran
Sebagai Negara hukum, politik hukum yang ada di Indonesia perlu
diperbaiki. Sistem ketaatnegaraan yang terpadu akan membuat kehidupan
bangsa lebih baik lagi. Penegakan hukum atas partai yang bertindak tidak
sebagaimana mestinya, perlu dikenakan sanksi yang sepadan. Jangan
hanya memikirkan kebaikan partai, tapi juga harus mementingkan
kepentingan masyarakat yang memilih mereka. Seharusnya, mereka
berjuang untuk kepentingan rakyat. Bukan hanya kepentingan partai
poltiknya sendiri. Fungsi partai politik sebagai jembatan antara masyarakat
dan pemrintah, hendaknya dijalankan sebaik mungkin, uuntuk kepentingan
kita semua.
5/12/2018 SKRIPSI HTN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-htn-55a74efdb910c 45/46
45
DAFTAR PUSTAKA