46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Todanan 01 Blora yang
menjadi subjek penelitian ini adalah 1 SD paralel. Terdapat kelas IVa dan IVb
SD N Todanan 01 Blora. Jumlah setiap kelasnya ada 33 siswa. Di kelas A ada
20 Siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki, sedangkan di kelas B ada 18
siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Berdasarkan usia dapat diketahui
rata-rata siswa berusia 8-9 tahun.
Tabel 4.1 Data siswa kelas IV
SD Negeri Todanan 01 Blora Tahun 2011/2012
Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa ada 66 siswa dengan persentase jumlah
siswa dari rombel kelas IV SD Negeri Todanan 01 Blora yang penulis
gunakan sebagai subyek penelitian. Penelitian ini mengunakan metode
eksperimen yang dilakukan pada mata pelajaran IPA pokok bahasan
perubahan lingkungan dan pengaruhnya terhadap lingkungan di kelas
IV SD Negeri Todanan 01 Blora yang terdiri dari kelas IVa dan IVb.
Dalam penelitian ini subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol
adalah siswa kelas IVa yang berjumlah 33 siswa dan kelompok
eksperimen adalah siswa kelas IVb yang berjumlah 33 siswa.
No Rombel Jumlah siswa Persentase
1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50%
Jumlah 66 100%
46
47
4.2 Hasil Penelitian
Dalam pelaksanaannya penelitian ini dimulai dari mengidentifikasi
masalah di lapangan dengan wawancara dengan guru IPA kelas IV SD Negeri
Todanan 01 Blora, setelah menemukan masalah di lapangan langkah
selanjutnya menyusun proposal penelitian, instrumen penelitian, RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), surat ijin penelitian, sampai pada uji
coba instrumen penelitian.
Setelah itu yang dilakukan adalah mengambil data awal tentang hasil
belajar dan data amatan. Sebelum eksperimen, dilakukan pengambilan data
awal untuk mengetahui hasil belajar antara kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen dalam keadaan setara dengan menggunakan hasil pengerjaan tes
awal. Untuk data amatan diambil dari hasil pengerjaan tes dengan materi yang
sesuai dengan yang akan dieksperimenkan. Setelah proses eksperimen selesai,
dilakukan analisa statistik dari data yang telah terkumpul untuk kemudian
disusun dalam bentuk laporan penelitian.
Penelitian ini menghasilkan asesmen proses dan asesmen hasil
pembelajaran sebagai berikut :
4.2.1 Asesmen Proses
Asesmen proses digunakan untuk menilai kelompok eksperimen dengan
penilaian dilakukan melalui unjuk kerja, penilaian diri dan observasi
(presentasi). Penilaian unjuk kerja sebagai penilaian proses belajar untuk
mengetahui ketrampilan dan pengetahuan siswa saat praktikum. Penilaian diri
untuk menilai siswa dalam proses pembelajaran sebagai upaya perbaikan,
serta observasi sebagai penilaian proses untuk melihat siswa dalam
mempresentasikan hasil praktikum.
48
Penilaian unjuk kerja dalam penilaian proses ini menggunakan rubrik
atau lembar unjuk kerja sebagai berikut :
Rubrik Pensekoran :
1. Skor 4 bila aspek tersebut dilakukan dengan benar dan cepat
2. Skor 3 bila aspek tersebut dilakukan dengan benar tapi lama
3. Skor 2 bila aspek tersebut dilakukan selesai tapi salah
4. Skor 1 bila dilakukan tapi tidak selesai
Skor total maksimal praktikum :
Skor 0 – 10 : kerja kelompok dan kemampuan rendah (R)
Skor 11 – 21 : kerja kelompok dan kemampuan sedang (S)
Skor 22 – 32 : kerja kelompok dan kemampuan tinggi (T)
Hasil lembar unjuk kerja terhadap kemampuan siswa dalam
melakukan praktikum sebagai berikut :
Tabel 4.2 Kemampuan Unjuk Kerja dalam melakukan Praktikum
Pengaruh Angin dan Pengaruh Hujan Terhadap Lingkungan
No Aspek Skor
Rata - rata 1 2 3 4
1 Penggunaan alat dan
bahan 0 0 3 17 3,85
2 Melakukan
Percobaan 0 0 11 9 3,45
3 Kegiatan
pengamatan 0 0 9 11 3,55
4 Kegiatan laporan 0 0 5 15 3,75
Jumlah 0 0 28 52 3,65
49
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa urutan skor rata - rata
dari tingkat tinggi sampai rendah yaitu penggunaan alat dan bahan dengan
rata – rata 3,85, kegiatan laporan dengan rata – rata 3,75, kegiatan
pengamatan dengan rata – rata 3,55, dan malakukan percobaan 3,45. Tabel di
atas juga memberikan gambaran bahwa tingkat kesulitan siswa saat unjuk
kerja terdapat pada saat melakukan percobaan yang terdiri dari 2 indikator
yaitu saat siswa bekerjasama melakukan praktikum dan saat siswa melakukan
diskusi kelompok. Kesulitan siswa dalam melakukan percobaan ini
disebabkan pada saat kegiatan praktikum dan diskusi kelompok masih
terdapat kelemahan, yaitu 1) siswa yang pintar lebih dominan dan yang lain
hanya membantu saja, 2) belum ada pembagian tugas yang jelas terhadap
teman lainnya atau berjalan sendiri – sendiri sehingga tidak kompak, dan 3)
siswa belum memahami arti kegiatan kelompok, sehingga masih terdapat
sikap egois.
Kemampuan siswa dalam unjuk kerja yang paling baik adalah pada
kegiatan penggunaan alat dan bahan, ini disebabkan karena sudah
disediakannya alat dan bahan yang telah dipersiapkan oleh guru dan siswa
sebelum pembelajaran, serta langkah – langkah yang jelas pada lembar kerja
siswa sehingga siswa tidak ada kesulitan dan berjalan dengan baik. Aspek
yang tergolong sedang adalah aspek kegiatan laporan dan kegiatan
pengamatan, siswa lebih banyak yang memahami dan mudah mengerjakan
karena hanya mencatat hal – hal yang telah diamati dan membuatnya ke
dalam sebuah laporan dari hasil praktikum. Hasil keseluruhan dari kegiatan
unjuk kerja sudah sangat baik karena skor rata – rata mencapai 3,65 yang
hampir mendekati skor maksimal yaitu 4.
50
Skor perolehan dalam penilaian diri kinerja kelompok adalah sebagai berikut
:
Tabel 4.3
Skor Penilaian Diri
Kinerja Kelompok
No Aspek Skor Rata -
rata 1 2 3 4
1 Motivasi 0 0 1 19 3,95
2 Kerjasama 0 0 11 9 3,45
3 Tanggungjawab 0 0 12 8 3,4
4 Hubungan antar teman 0 1 6 13 3,5
5 Waktu 0 0 3 17 3,85
Jumlah 0 1 33 66 3,63
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui nilai siswa dalam menilai diri
sendiri dengan nilai dari guru dari beberapa aspek penilaian. Tingkat aspek
dan skor dari yang paling tinggi sampai paling rendah yaitu kerjasama dengan
skor rata – rata 3,95, waktu dengan skor rata – rata 3,85, hubungan antar
teman dengan skor rata – rata 3,5, kerjasama dengan skor rata – rata 3,45, dan
tanggungjawab dengan skor rata – rata 3,4. Hasil ini memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menghargai kerjanya sendiri dengan menilai apa yang
telah dilakukan, serta sebagai evaluasi guru yang menjadi kekurangan dengan
mencocokan penilaian siswa dan dibuat nilai rata rata. Penilaian diri ini
menunjukan bahwa siswa saat melakukan praktikum memiliki motivasi yang
sangat tinggi dibanding aspek yang lain seperti waktu, hubungan antar teman,
kerjasama dan tanggungjawab. Aspek motivasi siswa yang sangat tinggi saat
kegiatan praktikum disebabkan karena kegiatan berada diluar ruangan dan
siswa masih suka bermain serta memilki keingintahuan terhadap sesuatu yang
belum diketahui sangat tinggi untuk mempraktekkannya sendiri.
51
Hasil penilaian yang paling rendah adalah aspek tanggungjawab, hal
ini membuktikan bahwa siswa masih rendah dalam hal tanggungjawab
kelompok. Aspek penilaian diri kegiatan praktikum yang sudah baik
dilakukan adalah dalam hal waktu, hubungan antar teman dan kerjasama.
secara keseluruhan dari hasil penilaian diri untuk kegiatan praktikum siswa
sudah baik karena memiliki skor rata – rata 3,63.
Skor perolehan dalam presentasi kerja kelompok adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4
Skor Presentasi Kelompok
No Aspek Skor
Rata – rata 1 2 3 4
1 Suara 0 0 4 6 3,6
2 Materi 0 0 1 9 3,9
3 Berbicara 0 0 15 15 3,5
Jumlah 0 0 20 30 3,6
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui hasil penilaian presentasi
kelompok untuk aspek dan skor dari tingkat tinggi sampai terendah adalah
materi dengan skor rata – rata 3,9, suara dengan skor rata – rata 3,6 dan
berbicara dengan skor rata – rata 3,5. Hasil tersebut menunjukan bahwa siswa
masih kurang baik dalam hal berbicara didepan kelas maupun saat
menyampaikan hasil laporan. Siswa perlu dibimbing untuk lebih berani lagi
serta mampu dalam menyampaikan pendapat dengan baik yaitu dengan
latihan maju didepan kelas serta diperbanyak kegiatan diskusi kelas.
Kemampuan siswa dalam presentasi untuk kualitas suara sudah cukup baik,
hal ini dapat dimaklumi karena setiap siswa memiliki karakter suara yang
berbeda, dan yang perlu diperbaiki adalah intonasi dan kejelasan kata agar
52
siswa yang lain dapat memahami apa yang telah dipresentasikan. Hasil
presentasi siswa yang paling baik adalah dalam hal materi, hal ini
dikarenakan siswa sudah dapat menguasai materi yang telah dibuat dan
dilaporkan berdasarkan pengalaman yang telah didapat saat pembelajaran
dikelas dan kegiatan praktikum. Secara keseluruhan kemampuan siswa dalam
presentasi kelompok sudah baik, karena memiliki skor rata – rata 3,6.
4.2.2 Asesmen Hasil
Asesmen hasil pembelajaran didapatkan dengan menggunakan teknik
tes yang berbentuk Pilihan Ganda. Tes akhir dikerjakan oleh kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Skor dari tes akhir ini yang dianalisis
dengan uji t-tes.
4.3 Teknik Analisis Data
Data hasil tes akhir yang dikerjakan oleh siswa setelah dilakukan
treatment selanjutnya dianalisis menggunakan uji prasyarat untuk
menentukan data yang diperoleh bersifat normal dan homogen. Uji prasyarat
dalam penelitian ini melalui tahap uji normalitas dan uji homogenitas.
Selanjutnya dapat dilihat hasil belajar IPA siswa baik di kelompok kontrol
maupun di kelompok eksperimen. Lalu dengan menggunakan Uji t dapat
diperoleh hasil perbedaan dari pembelajaran Cooperative Learning yang
menggunakan asesmen proses dan asesmen hasil dengan pembelajaran
Cooperative Learning yang mengunakan asesmen hasil.
4.3.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskritif variabel penelitian menggunakan SPSS 11.0
membahas tentang hasil uji deskritif di bawah ini merangkum data empirik
hasil belajar setelah mengikuti pembelajaran yang telah diklasifikasikan
Deskriptif Statistik Univariat dengan ukuran skor minimum, maksimum,
rentang skor, mean, standar deviasi.
53
Tabel 4.5
Descriptive Statistics Tes Akhir
KELOMPOK N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance EKSPERIM 33 65 100 2755 83.48 10.192 103.883 KONTROL 33 60 100 2550 77.27 10.390 107.955 Valid N (listwise) 33
Berdasarkan tabel 4.5 nilai tes akhir kelompok eksperimen dengan
jumlah siswa ada 33, didapat skor minimum 65, maximum 100, mean 83,48
dan Std. Deviation 10,192 dan variance 103,883. Sedangkan hasil analisis
deskriptif nilai tes akhir kelompok kontrol dengan jumlah siswa 33, didapat
skor minimum 60, maximum 100, mean 77,27 dan Std. Deviation 10,390 dan
variance 107,955.
Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan hasil belajar IPA kelas
IV baik di kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen berdasarkan
ketuntasan belajar. Apabila siswa mendapat nilai di bawah KKM (nilai < 67)
maka siswa tersebut hasil belajarnya tidak tuntas, dan apabila siswa mendapat
nilai lebih besar sama dengan KKM (nilai ≥ 67) maka siswa tersebut
dikatakan hasil belajarnya tuntas.
Tabel 4.6 Distribusi Hasil Belajar IPA
Skor KKM
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
Frekuensi (N)
Persentase (%)
Frekuensi (N)
Persentase (%)
≥ 67 Tuntas 30 91% 28 84%
< 67 Tidak Tuntas
3 9% 5 16%
Jumlah 33 100% 33 100%
Berdasarkan tabel 4.6 pada kelompok eksperimen siswa yang tuntas
sebanyak 30 siswa atau persentase 91%, dan siswa yang tidak tuntas
berjumlah 3 siswa atau persentase 9%. Dari tabel tersebut juga dapat dilihat
pada kelompok kontrol siswa yang tuntas sebanyak 28 siswa atau persentase
54
84%, dan siswa yang tidak tuntas berjumlah 5 siswa atau persentase 16%.
Berdasarkan tabel yang sama dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas
pada kelompok eksperimen lebih banyak daripada kelompok kontrol. Berbeda
dengan siswa yang tidak tuntas, kelompok ekperimen lebih kecil daripada
kelompok kontrol. Jika dilihat dari persentasenya, siswa yang tuntas di
kelompok eksperimen lebih besar daripada di kelompok kontrol, sedangkan
siswa yang tidak tuntas persentasenya lebih kecil di kelompok eksperimen
daripada kelompok kontrol.
Gambar 4.1 Pie Chart Hasil Belajar IPA
Untuk data distribusi Hasil belajar IPA dapat dilihat pada lampiran.
4.3.2 Uji Normalitas
Uji normalitas ini digunakan untuk persyaratan dilakukannya uji-t.
Hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan SPSS 11.0 dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Nilai Tes Akhir
EKSPERIMEN KONTROL N 33 33 Normal Parameters(a,b) Mean 83.48 77.27 Std. Deviation 10.192 10.390 Most Extreme Differences
Absolute .133 .193
Positive .131 .193 Negative -.133 -.110 Kolmogorov-Smirnov Z .762 1.107 Asymp. Sig. (2-tailed) .607 .173
a Test distribution is Normal.
84%
16%
KONTROL
Tuntas
Tidak
Tuntas 91%
9%
EKSPERIMEN
Tuntas
Tidak
Tuntas
55
b Calculated from data.
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dari kelompok
eksperimen sebesar 0,762 dan untuk kelompok kontrol sebesar 1,107 dan ini
berarti bahwa nilai signifikansi tersebut > 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mengikuti distribusi
normal. Adapun visualisasi dalam grafik berikut ini:
Gambar 4.2
Distribusi Nilai Tes Akhir Kelompok Eksperimen
Gambar 4. 3 Distribusi Nilai Tes Akhir Kelompok Kontrol
56
4.3.3 Uji Homogenitas
Uji homogenitas nilai tes akhir juga merupakan syarat jika akan
dilakukan uji-t. Untuk penghitungan uji homogenitas dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.8
Hasil Uji Homogenitas Tes Akhir
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.178 1 64 .675
Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh nilai signifikansi 0,675. Nilai
signifikansi = 0,675 berarti lebih dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
0H diterima atau variansi dari kedua kelompok tersebut adalah sama. Oleh
karena itu, antara kelas IVa dengan kelas IVb bersifat homogen atau dapat
dikatakan variansi dari kedua kelompok tersebut adalah sama.
4.4 Uji Beda
Perhitungan uji beda dengan bantuan SPSS 11.0 Paired Samples T Test
bertujuan untuk melihat perbedaan rata-rata hasil belajar IPA kelas IV antara
kelompok eksperimen yang dikenai asesmen proses dan asesmen hasil dengan
kelompok kontrol yang dikenai asesmen hasil. Hasil perhitungan uji t dapat
dilihat pada tabel 4.9 berikut ini:
57
Tabel 4.9
Analisis Uji T-tes Efektivitas Hasil Belajar SDN Todanan 01 Blora
Paired Samples Test
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 eksperim 83.48 33 10.192 1.774
kontrol 77.27 33 10.390 1.809
Tabel 4.10
Analisis Uji T-tes Perbedaan Nilai Rata-rata SDN Todanan 01 Blora
Paired Samples Test
Paired Differences
t
df
Sig. (2-
tailed)
Mean Std.
Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper Pair 1
EKSPERIM - KONTROL
6.21 13.112 2.282 1.56 10.86 2.722 32 .010
Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa nilai rata – rata ( mean )
kelompok eksperimen 83,48 dan nilai kelompok kontrol 77,27, sedangkan
dari tabel 4.10 dapat diketahui nilai t adalah 2,722 dengan probabilitas
signifikasi 0,010 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan untuk pembelajaran di kelas kontrol dengan kelas
eksperimen. Perbedaan rata-ratanya berkisar antara 1,56 sampai 10,86 dengan
perbedaan rata-rata 6,21. Keputusan uji diperoleh hipotesis diterima, maka
ada perbedaan antara rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol serta ada efektivitas, karena nilai rata – rata kelompok
eksperimen 83,48 lebih besar dari kelompok kontrol 77,27. Hal ini dapat
diartikan bahwa ada efektivitas asesmen proses dan asesmen hasil terhadap
hasil belajar pada pembelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri Todanan 01
Blora, Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.
58
4.5 Uji Hipotesis
Dari hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka
analisis hipotesisnya adalah :
1. Nilai hasil belajar IPA siswa jika diberi assesmen proses dan hasil mencapai
rata – rata > 67
Berdasarkan tabel 4.5 di atas yang terdapat pada kelompok
eksperimen diketahui bahwa hasil penelitian dengan menggunakan analisis
Deskriptif Statistik menunjukan nilai rata – rata (mean) siswa setelah
diberikan asesmen proses dan asesmen hasil mencapai KKM > 67, dengan
hasil yang diperoleh rata – rata nilai siswa yaitu 83,48, maka hipotesis
diterima.
2. Nilai hasil belajar IPA siswa jika diberi assesmen hasil rata – rata > 67.
Berdasarkan tabel 4.5 diatas yang terdapat pada kelompok kontrol
diketahui bahwa hasil penelitian dengan menggunakan analisis Deskriptif
Statistik menunjukan nilai rata – rata (mean) siswa setelah diberikan
asesmen hasil mencapai KKM > 67, dengan hasil yang diperoleh rata –
rata nilai siswa yaitu 77,27, maka hipotesis diterima.
3. Ho = ( Hasil belajar siswa yang diberi Asesmen Proses dan Asesmen Hasil
sama dengan hasil belajar siswa yang diberi Asesmen Hasil )
Ha = (Hasil belajar siswa yang diberi Asesmen Proses dan Asesmen Hasil
tidak sama dengan hasil belajar siswa yang diberi Asesmen Hasil )
Berdasarkan analisis uji hipotesis, Ho diterima jika signifikasi lebih
besar dari 0,05 dan menolak Ha. Dan Ho ditolak jika signifikasi lebih
kecil dari 0,05 dan menerima Ha. Dari hasil t-hitung yang telah dilakukan
diperoleh signifikasi 0,010 lebih kecil dari 0,05 (0,010 < 0,05). Karena
signifikasi lebih kecil dari 0,05, maka Ha diterima dan menolak Ho,
dengan menolak Ho dan menerima Ha yang berarti ada perbedaan, yaitu
hasil belajar siswa yang diberi asesmen proses dan asesmen hasil tidak sama
dengan hasil belajar siswa yang diberi asesmen hasil, serta asesmen proses
dan asesmen hasil efektif terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD,
59
karena nilai rata – rata kelas eksperimen 83,48 lebih besar dari rata – rata
kelas kontrol yaitu 77,27.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian, baik kelas eksperimen maupun kelas
kontrol diberikan pokok bahasan sama yaitu perubahan lingkungan dan
pengaruhnya terhadap lingkungan, serta sama – sama menggunakan metode
pembelajaran Cooperative Learning. Perlakuan yang berbeda hanya terletak
pada jenis asesmen yang digunakan, yaitu pada kelas eksperimen
menggunakan asesmen proses dan asesmen hasil sedangkan kelas kontrol
hanya menggunakan asesmen hasil.
Langkah – langkah pembelajaran pada penelitian ini terdapat dua
pertemuan. Pertemuan pertama dengan materi “Pengaruh Angin terhadap
Lingkungan” dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative
Learning. Siswa dibentuk 5 kelompok, masing – masing kelompok
melakukan percobaan atau praktik dengan mengikuti petunjuk yang ada di
LKS serta bahan yang telah di siapkan yang membuktikan bahwa angin dapat
mengakibatkan pengikisan pada tanah (korasi), kemudian diskusi, dan
presentasi hasil percobaan. Pada pertemuan pertama untuk kelas eksperimen
guru menilai proses pembelajaran dengan lembar unjuk kerja, penilaian diri
(guru dan siswa) dan penilaian presentasi, sedangkan kelas kontrol tidak
diberikan penilaian proses. Pertemuan kedua materi “Pengaruh Hujan
terhadap Lingkungan” dengan langkah – langkah yang sama pada pertemuan
pertama, tetapi untuk akhir pembelajaran dilakukan evaluasi pembelajaran
dengan mengerjakan tes akhir atau post test.
Dengan memberikan perlakuan yang tidak sama antara kedua
kelompok, ternyata diperoleh hasil yang berbeda secara signifikan
berdasarkan tes yang dikerjakan oleh siswa pada akhir pembelajaran.
Perhitungan uji t menunjukkan bahwa nilai signifikansi equal variances
assumed < 0,05 yaitu 0,010 sehingga hipotesis memenuhi kriteria diterima
yang berarti bahwa ada efektivitas penggunaan asesmen proses dan asesmen
60
hasil terhadap hasil belajar pada pembelajaran IPA siswa Kelas IV SD Negeri
Todanan 01 Blora Semester II Tahun 2011/2012.
Hasil belajar kelompok eksperimen lebih tinggi daripada hasil belajar
kelompok kontrol. Keberhasilan tersebut dilihat dari nilai rata-rata hasil
belajar kedua kelompok diperoleh nilai rata-rata kelompok eksperimen
sebesar 83,48 sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata tes
sebesar 77,27.
Terjadinya perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol ini salah satunya disebabkan adanya penggunaan asesmen
proses dan asesmen hasil pembelajaran pada kelompok eksperimen.
Pembelajaran pada kelompok eksperimen mendorong siswa untuk lebih dapat
bekerjasama dalam kelompoknya. Pembelajaran yang dilakukan juga
mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran, memberikan motivasi
siswa untuk mendapat nilai yang lebih, dapat menghargai kegiatan siswa,
siswa belajar untuk dapat menilai diri sendiri, dan membuat siswa belajar
dengan sungguh – sungguh. Hal ini sesuai dengan pendapat yang di
kemukakan oleh, Sudjana (2010 : 56) bahwa manfaat yang akan didapat bagi
siswa apabila pembelajaran dengan penilaian proses dilakukan secara optimal
cenderung menunjukan hasil yang berciri yaitu, 1) kepuasan dan kebanggaan
yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada diri siswa. 2)
menambah keyakinan akan dirinya. 3) hasil belajar yang dicapainya
bermakna bagi dirinya seperti akan tahan lama diingatnya, membentuk
perilakunya, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, dapat digunakan
sebagai alat untuk memperoleh informasi dan pengetahuan lainnya, kemauan
dan kemampuan untuk belajar sendiri, dan mengembangkan kreativitasnya. 4)
hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh (Komprehensif), yakni
mencakup ranah kognitif, pengetahuan, atau wawasan; ranah afektif atau sikap
dan apresiasi; serta ranah psikomotor, ketrampilan atau perilaku. 5)
kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan dirinya
terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan
mengendalikan proses dan usaha belajarnya. oleh sebab itu, penilaian
61
terhadap proses belajar – mengajar tidak hanya bermanfaat bagi guru, tetapi
juga bagi para siswa yang pada saatnya akan berpengaruh terhadap hasil
belajar yang dicapainya.
Penelitian ini menunjukkan bahwa belajar lebih mudah jika dilakukan
sendiri, guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing. Kendala
yang dialami pada saat pembelajaran dengan menggunakan asesmen proses
dan asesmen hasil yaitu selain penilaian dari guru juga ada penilaian dari
siswa, ini yang kadang-kadang kurang obyektif. Dalam penilaian non tes
sering membuat guru terlalu sibuk dengan daftar checklist atau observasi,
karena orientasinya tidak hanya hasil akan tetapi lebih berorientasi proses
pembelajaran.