i
SKRIPSI
UPAYA - UPAYA PEMANFAATAN WEBSITE DESA
DALAM MEMPROMOSIKAN POTENSI DESA
(Studi Deskriptif Kualitatif di Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten
Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)
Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada
Program Studi Ilmu Komunikasi
Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”
Disusun Oleh :
KIKI MARINA INDRIASARI
NIM. 15530012
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”
YOGYAKARTA
2019
iv
HALAMAN MOTTO
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya
bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari
sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya
kepada Tuhanmulah engkau berharap”
(QS. Al – Insyirah, 6-8)
“ Ubah pikiranmu dan kau dapat mengubah duniamu.”
-Norman Vincent Peale-
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “Upaya-Upaya Pemanfaatan Website Desa dalam Mempromosikan
Potensi Desa (Studi Deskriptif Kualitatif di Desa Pleret, Kecamatan Pleret,
Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)”. Skripsi ini diajukan
sebagai salah satu syarat menempuh ujian untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi di Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”
Yogyakarta.
Dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari banyak pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam segala hal. Pada kesempatan ini,
penulis ingin menyampaikan terima kasih yang begitu besar kepada :
1. Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nya telah memberikan
kekuatan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
2. Kedua orang tua tersayang Bapak Sriyono dan Ibu Tutik Rudimiyati
yang selama ini telah memberikan dukungan dan do’a yang tiada
henti-hentinya diucapkan demi kelancaran dan terselesaikannya skripsi
ini, kemudian penulis mengucapkan terima kasih banyak juga kepada
kakak-kakak tersayang Mas Eko Sri Rudianto, Mas Dodo Riyadi, Mas
Bangun Wahyu Nugroho, Mbak Restu Ageng Safitri, Mbak Mona Dwi
Sareta dan Mbak Nurul Lathifah Nur Mumayyizah yang tiada henti-
hentinya menguatkan saya dan memberikan dukungan kepada saya
demi kelancaran dan terselesaikannya skripsi ini. Tidak lupa juga
terima kasih untuk keponakan-keponakanku tersayang Nazhira
Humayra Syafi, Raesha Zulaikha Syafi, Maheswari Najma Inara, dan
Satria Aditama yang selama ini membuat saya semangat karena
tingkah konyol kalian.
3. Ibu Fadjarini Sulistyowati,S.IP.,M.Si selaku dosen pembimbing yang
telah banyak memberikan waktu untuk membantu dan untuk
vi
memberikan petunjuk serta pengarahan selama penyusunan skripsi ini,
hingga terselesaikan.
4. Sahabat tersayang Juliana Putri Utami, Umi Lestari dan Muhammad
Vatjran yang telah memberikan semangat, motivasi, dan dukungan
serta do’a yang tiada henti-hentinya.
5. Penghuni Kos Abu-Abu, Mbak Ucy, Mbak Vony, Dinski, Gandes dan
Yuni yang telah memberikan dukungan serta motivasi yang tiada
hentinya.
6. Segenap dosen dan seluruh staf akademik yang telah membantu dalam
memberikan fasilitas, ilmu, pengalaman dan pendidikan pada peneliti,
hingga dapat menunjang terselesaikannya skripsi ini.
7. Perangkat Desa beserta warga Desa Pleret, Kecamatan Pleret,
Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah
memberikan bantuan, ijin dan kesempatan bagi peneliti untuk dapat
melaksanakan penelitian dan memperoleh data.
8. Teman-teman seperjuanganku Gengster Ilmu Komunikasi 2015, serta
teman-teman IMaKo (Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi) yang telah
memberikan dukungan selama perkuliahan sampai dengan
terselesaikannya skripsi ini.
9. Serta semua pihak yang telah memberikan bantuan secara langsung
maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Yogyakarta, 09 September 2019
Kiki Marina Indriasari
vii
UPAYA - UPAYA PEMANFAATAN WEBSITE DESA
DALAM MEMPROMOSIKAN POTENSI DESA
(Studi Deskriptif Kualitatif di Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul,
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)
Oleh:
Kiki Marina Indriasari
15530012
ABSTRAK
Dalam kemajuan teknologi, masyarakat dituntut untuk mengetahui dan
memahami akan perkembangan teknologi serta pentingnya peran teknologi dalam
kehidupan, pemanfaatan teknologi ini sangat besar mulai yang bisa dirasakan dari
pemanfaatan sumber informasi, pendidikan, bisnis, maupun hiburan. Desa Pleret
ini adalah suatu instansi pemerintah untuk berfokus pada pelayanan masyarakat,
pengembangan, pembangunan dan sistem struktur organisasi, program-program
kegiatan, lokasi di Desa Pleret. Pengembangan teknologi informasi yang ada,
mendorong peneliti untuk melihat bagaimana upaya-upaya pemanfataan website
dalam mempromosikan potensi Desa Pleret. Dengan adanya pemanfaan teknologi
informasi berupa website diharapkan masyarakat bisa mempergunakan dengan
baik serta mempermudah dalam mengenal potensi-potensi seperti alam, kuliner,
kerajinan, industri rumahan, kegiatan yang ada di Desa Pleret serta masyarakat
dapat mengetahui informasi yang ada di Desa Pleret melalui website khususnya
masyarakat sekitar Desa Pleret dan lebih luasnya dapat di kenal oleh masyarakat
luar Desa Pleret bahkan dunia. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mendeskripsikan website Desa Pleret dan Bagaimana Upaya Pemanfaatan Website
desa dalam Mempromosikan Potensi Desa di Desa Pleret, Kecamatan Pleret,
Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Manfaat dari penelitian
ini yaitu diharapkan dapat memberikan masukan pada masyarakat dan pemerintah
desa mengenai Pemanfaatan Website Desa dalam Mempromosikan Potensi Desa.
Metode dalam penelitian ini yaitu dengan cara pengumpulan data melalui
observasi dan wawancara, dan analisis data. Dengan adanya website Desa Pleret
ini dapat mempermudah masyarakat Desa Pleret untuk lebih mudah memperoleh
informasi terkait Desa.
Kata Kunci (Pemanfaatan website, Promosi, Desa Pleret).
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………..............…...………...... i
LEMBAR PERNYATAAN …………………………….............…….. ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………............….. iii
HALAMAN MOTTO ………....…………………….............…. iv
HALAMAN KATA PENGANTAR ………………...…………......…. v
HALAMAN ABSTRAK ……………………………………............……. vii
DAFTAR ISI …………………………............…………...…. viii
DAFTAR BAGAN ………………………………......……………….. x
DAFTAR TABEL ……………………………………………......….. xi
DAFTAR GAMBAR …………………………………............………. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………..………………...……… 1
B. Rumusan Masalah …………………….…………………….... 8
C. Tujuan Penelitian ……………………...…………………...... 8
D. Manfaat Penelitian ……………………….…………………… 8
E. Kerangka Teori ………………………...………………..… 9
1. Tinjauan tentang Teknologi Informasi Desa ….……………….... 9
2. Pemanfaatan Website Desa dalam Mempromosikan
Potensi Desa …………………………………………………... 14
F. Kerangka Pikir …………………………..………….…… 18
G. Metode Penelitian ……………………………..……….…… 19
1. Jenis Penelitian ………………………………..…….…… 19
2. Lokasi Penelitian …………………………………...……… 19
3. Unit Analisis ……………………………………...…… 20
4. Teknik Pengumpulan Data ………………………………...… 21
5. Teknik Analisis Data ………………………………...………… 23
ix
BAB II DESKRIPSI DESA PLERET
A. Deskripsi Website Desa Pleret …………...……………………… 27
1. Sejarah Website ……………………...…………………… 27
B. Deskripsi Wilayah …........………………...………………… 29
1. Keadaan Wilayah ………………………...………………… 29
C. Keadaan Demografi ……………………….…..……………… 33
D. Lembaga Pemerintahan ……………………….……..…………… 37
1. Struktur Pemerintah Desa ……………….………..……….... 38
2. Visi dan Misi Desa Pleret ……………….…………..…….... 39
3. Lembaga Kemasyarakatan ……………….……………....….. 41
BAB III TEMUAN DATA DAN ANALISIS PENELITIAN
A. Deskripsi Informan ………………….……………………..… 42
B. Temuan Data ……………………….………………...... 44
B.1 Deskripsi Website Desa Pleret ……...…………...………. 44
B.2 Upaya-upaya Pemanfaatan Website Desa dalam Mempromosikan
Potensi Desa ………………….………………..…….... 59
C. Analisis Data ……………………….……………..…… 78
C.1 Deskripsi Website Desa Pleret ………….……..……………..… 78
C.2 Upaya-upaya Pemanfaatan Website Desa dalam mempromosikan
Potensi Desa Pleret ……………..……….………………….... 81
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………..………..…...…….. 86
B. Saran ………………………………..………………... 89
DAFTAR PUSTAKA ……...………………………….…....…………. 90
LAMPIRAN
x
DAFTAR BAGAN
BAGAN I.1 Alur Upaya Pemanfaatan Website Desa …….....................……… 18
BAGAN II.1 Struktur Pemerintah Desa ……......…..………………………….. 38
BAGAN III.1 Alur upload informasi dari masyarakat ……......……………….. 63
xi
DAFTAR TABEL
TABEL II.1 Jumlah Penduduk Desa Pleret ……….………......……………… 33
TABEL II.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Golongan Usia ……......…………. 34
TABEL II.3 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ……….....……… 35
TABEL II.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan …………………......…. 36
TABEL III.1 Identitas Informan …………………………………….........…… 43
xii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR III.1 Tampilan Website Desa Pleret ……….……….......................... 54
GAMBAR III.2 Tampilan Produk Industri Rumahan dalam Website
Desa Pleret ………………...……...….............………………. 54
GAMBAR III.3 Tampilan Sistem Berita dalam Website Desa Pleret …........…. 55
GAMBAR III.4 Tampilan Sistem Berita Potensi Desa Pleret …………............. 55
GAMBAR III.5 Tampilan Sistem Data Kependudukan Desa Pleret …......….... 56
GAMBAR III.6 Tampilan Pengunjung Website Desa Pleret ………...........…… 56
GAMBAR III.7 Tampilan kolom komentar pengunjung Website
Desa Pleret ……………………………….....………….....….. 57
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kondisi alam di Desa Pleret Bantul sangat mendukung untuk
dikembangkan. Mulai dari pertanian, peternakan, sampai kepada suatu tempat
yang bisa dikelola untuk menjadikan Desa Pleret semakin maju. Misalnya
seperti mengelola potensi yang telah ada untuk dikembangkan. Hasil pertanian
dan peternakan bisa dikelola menjadi suatu produk atau jasa yang bermanfaat
dan dapat untuk dipasarkan. Selain itu juga, untuk suatu tempat yang bagus
dapat dikelola dan untuk kelanjutannya perangkat desa bisa mengadakan
pelatihan kepada masyarakat desa untuk bisa mengelola tempat tersebut
menjadi suatu tempat rekreasi keluarga.
Pembangunan pedesaan pada saat ini mengalami perubahan konsep
dalam prosesnya, tidak lagi sebatas mengembangkan sektor infrastruktur
dasar, akan tetapi mulai mengarah pada pengembangan teknologi informasi
dan komunikasi. Menurut Adisasmita (2006), pembangunan masyarakat
pedesaan merupakan bagian dari pembangunan masyarakat yang diarahkan
pula kepada pembangunan kelembagaan dan partisipasi serta pemberdayaan
masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan pada satuan wilayah pedesaan.
(www.academia.edu/35847518/pembangunan_pedesaan_berbasis_teknologi_i
2
nformasi_dan_komunikasi_studi_pada_gerakan_desa_membangun, diakses
tgl 26/11/2018, pkl 19:00 WIB).
Dari pemahaman tersebut dapat dikatakan bahwa komunikasi melalui
teknologi informasi merupakan suatu strategi yang menekankan pada perlunya
penyebaran informasi kepada khalayak (masyarakat) dengan prinsip
pemberdayaan untuk mengubah sikap, pendapat, dan meningkatkan jiwa
kemandirian masyarakat.
Kemajuan suatu teknologi informasi dapat memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya pada masyarakat. Penyelenggaraan pemerintahan desa
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi penggunaan
website akan menciptakan suatu sistem informasi yang berbasis teknologi.
Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, mengharuskan semua
pihak individu, organisasi, swasta, maupun pemerintah untuk mampu
memanfaatkan teknologi. Begitu juga dengan pemerintah desa sebagai
lembaga pemerintah terdepan yang memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Desa dalam memanfaatkan media teknologi komunikasi
seharusnya dapat memberikan informasi dan akses yang lengkap kepada
masyarakat desa untuk mengetahui bentuk kegiatan apa saja yang sedang
dilakukan oleh pemerintah desa.
Pemanfaatkan teknologi komunikasi dapat dengan mudah
mempublikasikan dan diketahui oleh masyarakat. Di Indonesia masalah
pemerataan pembangunan memang masih menjadi masalah yang cukup serius,
3
hal ini diakibatkan bukan karena masalah penggunaan dana dari pemerintah
yang tidak tepat sasaran dan transpransi yang jelas dari pihak desa. Melainkan
bisa juga diakibatkan oleh kurangnya informasi terkait situasi dan kondisi
suatu desa. Sebuah desa bisa memberikan informasi, tidak hanya kepada pihak
pemerintah, tetapi juga kepada semua orang tentang kondisi desa, baik itu
potensi, SDM, SDA ataupun segala hal yang ada di desa tersebut.
Desa memiliki banyak potensi yang seharusnya bisa dikelola dan
dikembangkan dengan maksimal, sehingga dapat memberikan manfaat yang
lebih bagi masyarakat mulai dari aktivitas dan menunjang perekonomian
masyarakat. Banyak produk industri kreatif yang belum dikenal oleh
masyarakat luas yang dimiliki oleh desa dan juga banyak kekayaan budaya
yang dimiliki. Ketersediaan data dan informasi mengenai lingkup desa harus
segera mungkin diakses atau diperkenalkan melalui media online berupa
website desa yang bermanfaat besar bagi masyarakat.
Kehadiran media baru telah mempengaruhi sedemikian rupa upaya
organisasi, baik swasta maupun publik untuk mengembangkan sistem
informasi berupa teknologi. Dalam organisasi publik, seperti tercermin dalam
kebijakan penyelenggaraan dalam kebijakan publik, badan pemerintahan telah
mengembangkan suatu upaya untuk membangun sistem informasi publik
(Rianto, 2018:2).
Teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware,
software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan,
4
mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan menggunakan
data secara bermakna (Warsita, 2008:135).
Peranan desa sangatlah penting untuk kemajuan bangsa Indonesia,
dimulai dari masyarakat desa yang perduli akan potensi desanya dan
kemauannya untuk mengelola potensi tersebut, maka bisa membuat desa
tersebut menjadi lebih maju dan berkembang. Disisi lain, kemajuan teknologi
informasi yang semakin maju menjadikan suatu media untuk menyampaikan
suatu pesan menjadi lebih mudah seperti yang disebut dengan internet.
Internet sendiri merupakan suatu teknologi yang digunakan untuk
menyebarkan suatu informasi yang biasanya melalui berbagai aplikasi seperti
volp, web, media sosial dan email. Digitalisasi TIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi) didukung dengan perkembangan jaringan komunikasi seluler
membuka akses terhadap konektifitas antar desa maupun dengan masyarakat
lain. Informasi dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain tanpa
mengenal batas waktu dan tempat.
Perkembangan teknologi informasi di desa khususnya yang berbasis
internet diharapkan dapat mendorong peningkatan perekonomian masyarakat.
Di era yang serba digital dan terhubung ke internet ini, desa sebagai salah satu
bagian penting dalam perkembangan masyarakat sangat perlu untuk
memanfaatkan teknologi tersebut. Pasalnya, desa juga perlu mendapat asupan
informasi dalam setiap gerak zaman agar dapat memenuhi kebutuhannya dan
mendapatkan manfaatnya. Oleh karena itu, ada beberapa alasan mengapa
pembuatan website desa sangatlah penting bagi masyarakat pedesaan dan
5
alasan tersebut yang mendukung terselenggaranya arus informasi sehat, dalam
desa melalui website milik desa yang terarah dan juga konstruktif bagi warga.
Meliputi, informasi lokal, upaya keamanan dan menangkal berita bohong,
media silaturahmi, dan sarana peningkatan SDM desa.
Itulah beberapa alasan yang sudah tentu akan memberikan manfaat
pada desa apabila desa mulai mengandalkan website desa sebagai sarana dan
media untuk beberapa hal yang dibutuhkan. Website tersebut dapat dibangun
secara koordinatif melalui karang taruna atau pihak lain yang memiliki
kompetensi dalam bidangnya.
Dengan adanya website desa ini, diharapkan masyarakat pedesaan juga
dapat melek IT atau dapat memahami bahwa IT atau internet dan arus
informasi bisa dimanfaatkan selama mengetahui batasan - batasannya. Dengan
demikian desa diharapkan mampu berkembang lebih maju dan tentunya
warganya dapat lebih sejahtera dan makmur.
(http://www.berdesa.com/pentingnya-website-desa-bagi-warga-pedesaan/,
diakses pada tgl 03/03/2019 pkl 22:51 WIB).
Penyebaran informasi desa dan potensi dalam mempromosikan aset-
aset desa yang berupa keanekaragaman budaya yang ada di Desa Pleret harus
memperhatikan kemajuan jaman dan mengikuti era modern sekarang.
Pemerintah desa harus mulai memanfaatkan kemajuan teknologi yang
berkembang dan meningkatkan kualitas serta ketepatan data yang tersedia di
Desa Pleret. Seperti halnya desa-desa lain, Desa Pleret memiliki potensi-
6
potensi keanekaragaman yang belum dikenal oleh masyarakat luas,
dikarenakan informasi yang masih kurang. Dengan wilayah yang cukup luas,
masih banyak tempat – tempat di bagian desa yang bisa dimanfaatkan menjadi
potensi alam maupun masyarakat yang bisa menjadi sumber penghasilan
untuk wilayah tersebut. Seperti halnya potensi yang telah dimiliki oleh Desa
Pleret sudah cukup banyak, yang mana dapat dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu; kuliner, wisata, dan kerajinan. Dalam pengelompokan tersebut dapat
dilihat dari website desa bahwa Desa Pleret memiliki potensi yang cukup
banyak, mulai dari potensi wisatanya yaitu ada Situs Budaya Makam Ratu
Malang, Situs Budaya Benteng Mataram Islam, Situs Budaya Umpak Kerto,
Situs Budaya Masjid Kauman, Situs Budaya Sumur Gemuling, dan Kawasan
Wisata Banyu Kencono. Selain dari potensi wisatanya, disebutkan juga adanya
kuliner maupun makanan khas yang terkenal di Desa Pleret, yaitu Sate
Kambing Pak Mustam. Sedangkan untuk kerajinannya yaitu ada Peci Rajut.
Selain dari potensi yang disebutkan dalam website desa, Desa Pleret juga
memiliki produk industri rumahan, yaitu egg roll ubi ungu atau yang biasa
dikenal dengan egg roll SASHA. Dalam membantu pembangunan dan
pengembangan desa, sudah sewajarnya sebuah desa memiliki website yang
dapat mengelola informasi di Desa Pleret. Begitu pula dengan Desa Pleret
yang sudah mengembangkan teknologi website-nya, untuk memudahkan
mentata data desa sekaligus dapat dimanfaatkan oleh desa.
Melihat adanya potensi yang besar di Desa Pleret, seharusnya
didukung dengan peran aktif pemerintah desa dalam mempromosikan
7
keunggulan desa yang bisa di ekspos ke masyarakat luas. Berbicara tentang
promosi juga berbicara tentang manajemen pemasaran yang mau tidak mau
mengikuti standarisasi pasar, dan intinya kesuksesan segala usaha
pengembangan potensi desa didasarkan pada promosinya, yang mana apabila
promosinya gagal, maka ikut berdampak pada tidak berkembangnya desa
tersebut. Pemerintah desa memiliki kewajiban memberdayakan masyarakat
dengan cara mendukung usaha yang di kembangkan oleh masyarakat. Upaya
ini dapat dilakukan dengan menggunakan sarana informasi berupa website
yang di dalamnya mencakup segala sesuatu usaha ataupun potensi yang
diangkat oleh masyarakat. Contohnya seperti kuliner, kerajinan, wisata dan
industri rumahan.
Di era perkembangan teknologi yang begitu pesat, website desa
sungguhlah membantu untuk mempromosikan potensi apa yang ada di dalam
desa itu sendiri. Pemanfaatan website desa harus mampu dimaksimalkan oleh
pemerintah desa, apa yang menjadi potensi dari desa yang dapat memajukan
desa bisa terus diperkenalkan kepada masyarakat desa maupun masyarakat
luas dan terus dikembangkan untuk kemajuan desa itu sendiri.
8
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat saya
ambil yaitu :
Bagaimanakah Upaya–upaya Pemanfaatan Website Desa dalam
Mempromosikan Potensi Desa di Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten
Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui :
1. Mendeskripsikan website Desa Pleret.
2. Upaya–upaya Pemanfaatan Website Desa dalam Mempromosikan Potensi
Desa di Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi penulis
Menambah pengetahuan baru bagi penulis, melatih kemampuan berpikir,
meneliti dan menganalisis Upaya–upaya Pemanfaatan Website Desa dalam
Mempromosikan Potensi Desa di Desa Pleret, Kecamatan Pleret,
Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
9
2. Manfaat Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi ilmiah
maupun sebagai referensi bagi mahasiswa mengenai Upaya-upaya
Pemanfaatan Website Desa dalam Mempromosikan Potensi Desa.
3. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada
masyarakat dan pemerintah desa mengenai Pemanfaatan Website Desa
dalam Mempromosikan Potensi Desa.
E. Kerangka Teori
1. Tinjauan tentang Teknologi Informasi Desa
a. Konsep Teknologi Informasi
Istilah teknologi dan informasi memiliki sejumlah terminologi.
Istilah ini sering digunakan dalam dunia pendidikan, dengan sebutan
pendidikan teknologi, teknologi pendidikan, teknologi informasi,
informasi dan teknologi komunikasi, teknologi pendidikan, teknologi
baru bidang pendidikan, keterampilan informasi, informasi buta aksara,
informasi belajar, dll. Terkadang terminologi ini di kaitkan dengan
keterampilan komputer, keterampilan komunikasi, dan komunikasi
belajar.
Informasi memiliki beberapa pengertian yaitu :
1) Informasi adalah akuisisi pengetahuan baru yang bersumber dari
fakta-fakta, data, dan pembelajaran (Webster).
10
2) Informasi adalah benda abstrak yang dapat digunakan untuk
mencapai tujuan positif dan sebaliknya (Wahyudi).
3) Informasi adalah pengorganisasian dan interpretasi terhadap data,
kemudian dimasukkan ke dalam format agar dapat digunakan oleh
para pemakai. Dalam pandangan baru, data, dan informasi memang
sukar dibedakan. Jadi, data merupakan unsur atau sekelumit
informasi yang bernilai bagi individu (Kripper dan Flygt).
4) Informasi adalah pemberian makna terhadap manusia (Liliweri,
2014:411).
Teknologi informasi dan komunikasi telah merambah dalam
setiap aspek kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, agen
pemberdayaan dituntut untuk mampu melek teknologi ini dalam
menunjang kelancaran kegiatan pemberdayaan.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terdiri dari
konsep yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi.
Teknologi informasi menekankan pada proses, manipulasi, dan
pengelolaan informasi. Teknologi komunikasi berkaitan dengan
bagaimana mentransfer informasi kepada sasaran melalui berbagi
perangkat atau media komunikasi.
Menurut Tinio dalam buku Pemberdayaan Masyarakat di
Era Global (Anwas, 2014:76-77), menyatakan bahwa teknologi
informasi dan komunikasi atau Information and Communications
Technologies (ICT) terkait dengan aspek sarana atau peralatan dan
11
berbagai sumber yang digunakan untuk melakukan kegiatan
komunikasi, pengolahan, diseminasi, penyimpanan dan pengelolaan
informasi. Berdasarkan definisi tersebut Tinio mengidentifikasi
bahwa TIK meliputi : komputer, internet, teknologi penyiaran (radio
dan televisi), dan telepon. Teknologi informasi dan komunikasi
dapat diartikan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
pengelolaan dan pemindahan informasi melalui berbagai media.
Oleh karena itu, TIK tidak hanya terbatas pada teknologi berbasis
internet saja, akan tetapi meliputi : komputer, internet, radio,
televisi, telepon (handphone), dan lain-lain.
Konsep TI merupakan diskursus publik yang paling penting
dari masyarakat dunia di abad 21. Mengapa? Sebab, diduga
berbagai perubahan berskala dunia dipacu oleh kehadiran TI yang
praksisnya didukung oleh teknologi telekomunikasi dan teknologi
media dalam kesatuan sistem teknologi komunikasi. Dalam dunia
bisnis dan industri istilah TI terkadang dipahami sebagai sinonim
dari teknologi komputer. Oleh karena itu, ada kalangan yang
memakai istilah yang lebih lengkap seperti teknologi komunikasi
dan informasi. Dengan menggunakan istilah TK dan I, kita mudah
memahami tentang apa yang sedang kita bicarakan, apakah tentang
faks, telepon, video, atau komputer (Liliweri, 2014:414-415).
12
b. Pemanfaatan TIK di Desa
Kemampuan desa untuk mengelola penyelenggaraan
pemerintahan, pelaksanaan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat harus di dukung oleh semua unsur dan
sumber daya desa untuk menunjang bagi perbaikan kesejahteraan
masyarakat desa. Desa menjalankan pengelolaan pembangunan secara
mandiri bukan hanya mampu menggerakkan seluruh aset sumber daya
yang dimiliki desa, tetapi desa juga akan mampu memperbaiki
kebutuhan dasar warga, kebutuhan kehidupan, memperjuangkan hak
warga dan menata kehidupan secara berkelanjutan.
Salah satu sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh desa
adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK),
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak terlepas dari
perkembangan kebutuhan manusia. Dengan pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi yang optimal, masyarakat perdesaan dapat
meningkatkan taraf hidupnya dan hal ini sangat menarik bagi
pengembangan wilayah.
Pemanfaatan TIK di desa dapat digunakan sebagai penunjang
pelayanan publik yang lebih baik, efektif dan efisien. Dikarenakan
dapat membantu pelayanan kepada masyarakat desa yang lebih hemat
waktu, akurat, dan tepat sasaran. Masyarakat mudah memperoleh
informasi dan dokumen desa sesuai dengan yang diperlukan. Dan juga
sebagai bentuk keterbukaan informasi yang memberikan warga
13
informasi untuk mengetahui segala bentuk rencana pembuatan
kebijakan dan prosesnya untuk desa.
Teknologi informasi dan komunikasi dalam penyebarannya
salah satunya menggunakan internet, dan biasanya adalah website.
Website merupakan halaman informasi yang terdiri dari teks, gambar,
suara, animasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa
diakses diseluruh tempat. Penggunaan website tidak hanya terbatas di
wilayah perkotaan saja, tetapi mulai berkembang di perdesaan.
Keberadaan website desa telah memberikan warna baru di
dunia internet Indonesia. Tujuan penggunaan website desa untuk
memperkenalkan serta mempromosikan usaha, hasil kerajinan, hasil
pertanian, makanan khas, situs sejarah, dan potensi – potensi lain yang
dimiliki oleh suatu desa itu sendiri. Konsep website desa dalam TIK
dapat memberikan wawasan baru kepada masyarakat umum dengan
penggunaannya sebagai media penyebaran informasi.
(https://media.neliti.com/media/publication/136355-ID-analisis-
dampak-pemanfaatan-website-desa.pdf, diakses pada tgl 05/03/2019,
pkl 23:05 WIB)
14
c. Pengertian Website Desa
Website Desa merupakan sebuah inisiatif untuk mendigitalkan
potensi desa melalui media online website melalui tahapan-tahapan
yang sistematis dan realistis untuk dijalankan.
(https://fadilajuni.wordpress.com/2017/01/03/website-desa-materi-
siaran, diakses Tgl 09/01/2019, Pkl 22:30 WIB)
2. Pemanfaatan Website Desa dalam Memromosikan Potensi Desa
Setiap desa memiliki potensi masing-masing untuk dapat digali dan
menjadi sumber pendapatan desa serta untuk mensejahterakan masyarakat.
Potensi yang dimiliki oleh setiap desa memang perlu digali dengan baik
dan memiliki manajemen promosi yang baik agar segala potensi yang
dimiliki di desa mampu di kenal masyarakat luas
(https://makassar.tribunnews.com/2017/10/10/promosi-potensi-desa-
melalui-media-sosial, diakses Tgl 10/01/2019, Pkl 22:00 WIB).
Perkembangan dalam bidang pembangunan yang berkaitan dengan
bagaimana desa menjadi acuan penting demi meningkatkan kesejahteraan
masyarakat pada masa sekarang lebih lanjut di masa modernisai saat ini.
Suatu pembangunan desa saat ini tentunya sudah menjadi sorotan utama
yang patut untuk diperhatikan dalam mengembangkan potensi yang ada di
sebuah negara berkembang khususnya Indonesia.
Seiring berjalannya waktu kemajuan teknologi yang berkembang
pesat di berbagai bidang kehidupan, memungkinkan masyarakat
15
menikmati berbagai kemudahan dalam mendapatkan informasi melalui
teknologi. Teknologi banyak digunakan sebagai sarana promosi dan
informasi yang sangat baik. Menurut Laksana (2008:133) menyatakan
bahwa Promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang
berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan
tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal
sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut.
Berdasarkan pengertian ini maka promosi merupakan aktifitas komunikasi
yang berasal dari informasi yang tepat.
Teknologi khususnya pada bidang website saat ini sangat berperan
dalam penyampaian informasi. Dengan adanya terobosan dari adanya
perkembangan teknologi dalam menyebarkan informasi terkait promosi
dan pemasaran dari sebuah produk, website menjadi salah satu sebagai alat
dari pemasaran secara langsung dimana direct marketing ini mempunyai
saluran informasi secara langsung kepada konsumen untuk mencapai dan
menyerahkan barang dan jasa pada pelanggan tanpa melalui perantara
pemasaran yang mana pemasaran secara langsung meliputi seperti email,
katalog, telemarketing, TV interaktif, penggunaan Kiosk, website dan
kendaraan bergerak (Adisaputro, 2010:277).
Website mempunyai fungsi dan peran yang sangat penting dalam
mempromosikan dan memasarkan hasil produk serta potensi yang dimiliki
oleh Desa Pleret yang memudahkan serta diakses oleh masyarakat di
berbagai daerah. Website mampu memberikan informasi menjadi lebih
16
mudah dan berkesan. Sebagai contoh website dapat digunakan untuk
media pemasaran, informasi pendidikan, komunikasi, dan promosi.
Website juga merupakan media yang sangat cocok untuk mengenalkan
kepada masyarakat luas tentang berbagai potensi yang dimiliki suatu
daerah. Begitu juga dengan suatu daerah yang memiliki potensi dapat
digunakan sebagai bentuk investasi dan diharapkan untuk menjadi daerah
yang lebih dikenal.
Kebutuhan dan potensi yang ada di masyarakat menjadi
pertimbangan utama dalam kegiatan pemberdayaan. Potensi yang ada di
masyarakat untuk bisa diberdayakan terdiri dari potensi yang dimiliki
individu, potensi kelompok, dan juga potensi yang dimiliki oleh alam,
sosial dan budaya yang ada di sekitar wilayah tempat tinggal mereka.
Setiap individu memiliki kebutuhan dan potensi berbeda. Potensi individu
yang dikembangkan cenderung beragam. Begitu pula potensi kelompok
cenderung antar kelompok berbeda. Lain halnya dengan potensi wilayah
yang memiliki kesamaan bagi individu yang ada di wilayah tersebut.
Diluar dari pemanfaatan website desa sebagai media promosi
potensi desa, website desa juga bisa digunakan sebagai media
pemberdayaan masyarakat agar lebih bisa untuk menggali potensi yang
ada, serta untuk mengembangkan pemberdayaan masyarakat melalui
pemanfaatan media teknologi informasi (penggunaan website) dalam
meningkatkan promosi potensi desa. Untuk mendukung kegiatan
pemberdayaan, saat ini sudah banyak konten TIK yang dirancang khusus
17
(by desaign) untuk meningkatkan kapasitas klien/sasaran. Konten-konten
tersebut dikemas dalam format video, audio, bahkan multimedia interaktif.
Misalnya, konten TIK yang dikembangkan oleh Pusat Teknologi
Informasi dan Komunikasi (Pustekkom), Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, telah memproduksi berbagai materi keterampilan praktis
yang dapat diterapkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Bidang
pertanian misalnya : pengolahan tanaman, pemupukan, membuat kompos,
bertanam berbagai jenis sayuran, buah-buahan, berkebun, memanfaatkan
pekarangan, tambulapot, tanaman pertikultur, dan lain-lain. Telah
dikembangkan pula berbagai keterampilan pengolahan teknologi pangan,
misalnya: membuat mie dari bahan jagung/ubi, membuat obat/jamu dari
berbagai tumbuhan, membuat berbagai makanan olahan dari bahan yang
ada di sekitar masyarakat, dan lain-lain.
Konten TIK ada juga yang tidak dirancang khusus untuk
peningkatan kapasitas masyarakat, tetapi dapat dimanfaatkan (by
untilization). Konten-konten tersebut yaitu yang ada di media massa
(radio, televisi, dan internet). Perkembangan teknologi internet telah
memadukan berbagai media dalam satu wahana yaitu internet. Konten TIK
berbasis audio, video, dan multimedia dapat dimanfaatkan dalam suatu
media yaitu internet.
Melek teknologi informasi dan komunikasi bagi agen
pemberdayaan dapat berfungsi mulai dari: mencari informasi yang
berkembang sesuai kebutuhan pemberdayaan, sebagai media komunikasi
18
baik dengan masyarakat maupun dengan pihak lain dalam mendukung
kegiatan pemberdayaan; sebagai media pendidikan dalam menambah
wawasan dan keterampilan, sebagai media hiburan, memudahkan dalam
melakukan kerjasama untuk mendukung kegiatan kemasyarakatan, serta
mencari dukungan partisipasi pihak-pihak luar yang mendukung kegiatan
pemberdayaan (Anwas, 2014:77-78).
F. Kerangka Pikir
Bagan I.1
Alur Upaya Pemanfaatan Website Desa.
Fokus dari penelitian Upaya-upaya Pemanfaatan Website Desa dalam
Mempromosikan Potensi Desa adalah :
1. Mendeskripsikan website Desa Pleret.
UPAYA-UPAYA PEMANFAATAN
WEBSITE DESA
PROMOSI POTENSI DESA
TANGGAPAN
MASYARAKAT
TIK
WEBSITE
DESA
POTENSI
DESA
19
2. Upaya-upaya pemanfaaatan website desa dalam mempromosikan potensi
Desa Pleret.
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian kualitatif menurut Flick yang dikutip oleh (Gunawan,
2017:81) dalam buku Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik
mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah keterkaitan spesifik pada
studi hubungan sosial yang berhubungan dengan fakta dari pluralisasi
dunia kehidupan. Metode ini diterapkan untuk melihat dan memahami
subjek dan objek penelitian yang meliputi orang, lembaga, berdasarkan
fakta yang tampil secara apa adanya. Melalui pendekatan ini akan
terungkap gambaran mengenai aktualisasi, realitas sosial dan persepsi
sasaran penelitian. Penelitian kualitatif dimaksudkan untuk memahami
perilaku manusia, dari kerangka acuan sendiri, yakni bagaimana perilaku
memandang dan menafsirkan kegiatan dari segi pendiriannya. Peneliti
dalam hal ini berusaha memahami dan menggambarkan apa yang
dipahami dan di gambarkan subjek penelitian. Untuk maksud tersebut,
penelitian menggunakan pendekatan kualitatif.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian tentang Upaya-upaya Pemanfaatan Website Desa
dalam Mempromosikan Potensi Desa ini dilakukan di Desa Pleret,
20
Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Alasan dipilihnya lokasi penelitian ini dikarenakan desa ini
telah menggunakan website desa (SID) dalam mempromosikan potensi-
potensi yang ada di Desa Pleret, seperti kerajinan, kuliner, industri
rumahan dan tempat wisata alam.
3. Unit Analisis
Untuk mempermudah pada penelitian ini, maka teknik yang digunakan
dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling yaitu teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling
tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa
sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyak/situasi sosial yang
diteliti (Sugiyono, 2013:301).
Untuk memperoleh informasi yang diperlukan oleh peneliti. Informan
dalam penelitian ini meliputi :
1.) Kepala Desa Pleret 1 Orang
2.) Sekretaris Desa Pleret 1 Orang
3.) Subbagian Informasi Desa Pleret 2 Orang
4.) Masyarakat Desa Pleret 6 Orang
JUMLAH 10 Orang
21
4. Teknik Pengumpulan Data
a) Observasi
Observasi menurut Poerwandari yang dikutip oleh Gunawan
(2017:143) dalam buku Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik
berpendapat bahwa observasi merupakan metode yang paling dasar
dan paling tua, karena dengan cara-cara tertentu kita selalu terlibat
dalam proses mengamati.
Observasi menurut Nasution yang dikutip oleh (Sugiyono,
2013:309) dalam buku Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)
mengatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan.
Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta
mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.
Observasi dalam hal ini dilakukan untuk mengetahui aktifitas,
keadaan dan pelaksanaan Pemanfaatan Website Desa dalam
Mempromosikan Potensi Desa di Desa Pleret, Kecamatan Pleret,
Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
b) Wawancara
Wawancara menurut Kartono dalam buku Metode Penelitian
Kualitatif: Teori dan Praktik Gunawan (2017:160) berpendapat bahwa
wawancara merupakan suatu percakapan yang diarahkan pada satu
masalah tertentu; ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua
orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik.
22
Wawancara menurut Sugiyono (2013:316) wawancara digunakan
sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan
studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,
tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden
yang lebih mendalam.
Wawancara dengan penelitian ini dilakukan dengan tanya jawab
kepada narasumber dan informan pada penelitian, yaitu Pemanfaatan
Website Desa dalam Mempromosikan Potensi Desa di Desa Pleret,
Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
c) Dokumentasi
Dokumen menurut Sugiyono (2013:326) merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau
karya monumental dari seseorang. Sedangkan menurut Pohan dalam
buku Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan
Penelitian (Prastowo, 2014:226) berpendapat bahwa dokumen adalah
cara pengumpulan informasi yang didapatkan dari dokumen, yakni
peninggalan tertulis, arsip-arsip, akta ijazah, rapor, peraturan
perundang-undangan, buku harian, surat-surat pribadi, catatan biografi,
dan lain-lain yang memiliki keterkaitan dengan masalah yang diteliti.
23
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dokumentasi untuk
mengumpulkan data yang bersifat dokumenter seperti foto – foto pada
saat kegiatan dan peninggalan tertulis seperti monografi Desa Pleret.
5. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2013: 331), dalam penelitian kualitatif, data
diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan
data bermacam- macam, dan dilakukan secara terus menerus sampai
datanya jenuh. Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut
mengakibatkan variasi data tinggi sekali. Gunawan (2017:209)
menyatakan bahwa analisis data merupakan bagian yang sangat penting
dalam penelitian karena dari analisis ini akan diperoleh temuan, baik
temuan substantif maupun formal.
Analisis data kualitatif sesungguhnya sudah dimulai saat peneliti
mulai mengumpulkan data, dengan cara memilah mana data yang
sesungguhnya penting atau tidak. Ukuran penting atau tidaknya mengacu
pada konstribusi data tersebut pada upaya menjawab fokus penelitian.
Pada hakikatnya, analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur,
mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode/tanda, dan
mengkategorikannya sehingga diperoleh sebuah temuan berdasarkan fokus
atau masalah yang ingin dijawab. Melalui serangkaian aktivitas tersebut,
data kualitatif yang biasanya berserakan dan bertumpuk-tumpuk bisa
24
disederhanakan untuk akhirnya bisa dipahami dengan mudah (Gunawan,
2017:209).
Menurut Mantja (Gunawan, 2017: 210), semua analisis data
kualitatif akan mencakup penelusuran data, melalui catatan-catatan
(pengamatan lapangan) untuk menemukan pola budaya yang dikaji oleh
peneliti. Nasution (Sugiyono, 2013:333) menyatakan bahwa analisis data
kualitatif telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah,
sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan
hasil penelitian. Menurut Gunawan (2017: 211), analisis data kualitatif
dilakukan secara bersamaan dengan proses pengumpulan data
berlangsung, artinya kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan juga selama dan
sesudah pengumpulan data.
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti
memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi
pendahuluan yang akan digunakan untuk menentukan fokus
penelitian. Namun, fokus penelitian ini masih sementara dan akan
berkembang setalah peneliti masuk dan melakukan penelitian selama di
lapangan (Sugiyono, 2013: 334).
Miles dan Huberman (Sugiyono, 2013:334) mengemukakan bahwa
aktivitas analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah
jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction (reduksi data),
25
data display (penyajian data), dan conclusion drawing/ verification
(penarikan kesimpulan dan verifikasi).
1. Data reduction (Reduksi data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup
banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Karena
datanya cukup banyak, maka perlu segera dilakukan analisis data
melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,
dicari tema dan polanya. Dengan demikian, data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Dalam mereduksi
data, peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai yaitu
temuan (Sugiyono, 2013:336).
2. Data display (Penyajian data)
Setelah dilakukan reduksi data, maka langkah
selanjutnya adalah penyajian data. Dalam penelitian kualitatif,
penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini
Miles dan huberman (Sugiyono, 2013:339) menyatakan bahwa
yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam
penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif.
26
3. Conclusion drawing/ verification (Penarikan kesimpulan dan
verifikasi)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif
menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2013:343) adalah
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam
penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan
masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak,
karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif
masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti
berada di lapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif
merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada
(Sugiyono, 2013:343). Proses verifikasi data tidak dilakukan oleh
peneliti seorang diri, tetapi dibantu oleh pelaku budaya sebagai
subjek penelitian, anggota tim penelitian, dan para ahli terkait.
90
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Adisaputro, Gunawan. 2010. Manajemen Pemasaran: Analisis untuk
Perancangan Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN.
Anwas, Oos M. 2014. Pemberdayaan Masyarakat di Era Global. Bandung :
Alfabeta.
Gunawan, Imam. 2017. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta :
Bumi Aksara.
Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran: Pendekatan Praktis. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Liliweri, Alo. 2014. Sosiologi & Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara.
Nasrullah, Rulli. 2016. Media Sosial : Perspektif Komunikasi, Budaya, dan
Sosioteknologi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Nupikso, Daru dkk. 2018. Riset Komunikasi dan Informatika : Peluang dan
Tantangan di Era Digital. Yogyakarta : Gava Media.
Partodihardjo, Soemarno. 2009. Tanya Jawab Sekitar Undang-Undang No. 14
Tahun 2008 : Tentang Keterbukaan Informasi Publik. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
Prastowo, Andi. 2014. Metode Penelitian Kualitatif : dalam Perspektif
Rancangan Penelitian. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
Rianto, Puji dkk. 2018. Sistem Informasi Desa dan Akses Informasi. Yogyakarta :
PR2Media.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi : Mixed Methods. Bandung :
Alfabeta.
91
Wahyuni, Nursih Isti. 2014. Komunikasi Massa. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan & Aplikasinya.
Jakarta: Rineka.
INTERNET
www.academia.edu/35847518/pembangunan_pedesaan_berbasis_teknologi_infor
masi_dan_komunikasi_studi_pada_gerakan_desa_membangun, diakses tgl
26/11/2018, pkl 19:00 WIB.
http://www.berdesa.com/pentingnya-website-desa-bagi-warga-pedesaan/, diakses
pada tgl 03/03/2019 pkl 22:51 WIB.
https://media.neliti.com/media/publication/136355-ID-analisis-dampak-
pemanfaatan-website-desa.pdf, diakses pada tgl 05/03/2019, pkl 23:05 WIB.
https://fadilajuni.wordpress.com/2017/01/03/website-desa-materi-siaran, diakses
Tgl 09/01/2019, Pkl 22:30 WIB.
https://makassar.tribunnews.com/2017/10/10/promosi-potensi-desa-melalui-
media-sosial, diakses Tgl 10/01/2019, Pkl 22:00 WIB.
JURNAL Sulistyowati, Fadjarini., & Dibyorin, Rusmala Candra MC. “Partisipasi Warga
Terhadap Sistem Informasi Desa”. Jurnal Komunikasi, Volume 2, Nomer
1, Juli 2013.