Download - Sistem sirkulasi
SISTEM SIRKULASI
Dibuat Oleh :Anggita Fatwa
XI Akselerasi / 04
SISTEM SIRKULASIadalah sistem
transportasi khusus untuk membawa oksigen, zat – zat
makanan, karbondioksida, zat –
zat buangan atau hasil ekskresi, dan juga
hormon.
I.SISTEM SIRKULASI PADA HEWANII.
SISTEM SIRKULASI PADA MANUSIA
SISTEM SIRKULASI PADA HEWAN
dibedakan menjadi 3, yaitu :1.Sistem difusi : terjadi pada
avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra, belum
mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan
salurannya yang merupakan jalan untuk peredaran
makanan. Makanan umumnya beredar ke seluruh tubuh
karena adanya aliran protoplasma.
2.Sistem peredaran darah terbuka: jika dalam
peredaran-nya darah tidak selalu berada di dalam
pembuluh. Misal : Arthropoda dan
Mollusca3.Sistem peredaran darah
tertutup: jika dalam peredaran-nya darah
selalu berada di dalam pembuluh.
Misal : Annelida, Vertebrata.
A. HEWAN BERSEL SATUPada hewan bersel satu tidak
terdapat alat transportasi khusus. Segala aktivitas hidup dilakukan oleh sel itu sendiri. Oksigen dan
air diserap melalui seluruh permukaan tubuh, kemudian
masuk ke dalam plasma sel, dan berdifusi di dalam sitoplasma. Ekskresi dilakukan melewati
membran sel. Zat – zat keluar masuk melalui membran plasma.
B. PORIFERABelum memiliki sistem
sirkulasi khusus, tubuhnya terdiri atas dua lapisan
sel, lapisan dalam terdiri atas sel-sel yang disebut
koanosit. Koanosit berfungsi menangkap
makanan secara fagosit yang selanjutnya
disebarkan ke seluruh tubuh oleh amoebosit.
BENTUK – BENTUK PORIFERA
C. COELENTERATACoelenterata tidak memiliki
alat transportasi khusus. Makanan dan oksigen
diedarkan oleh sel – sel melalui difusi, osmosis, dan
transpor aktif. Misalnya pada hydra, dinding
sebelah dalam dari tubuh Hydra berfungsi juga sebagai pencerna dan sebagai alat sirkulasi.
D. PLATYHELMINTHESSel mesenkim berfungsi
membantu distribusi makanan yang telah dicernakan. Makanan yang tidak dicerna dikeluarkan melalui mulut, misalnya pada Planaria yang menggunakan sistem gastrovaskuler yang bercabang – cabang. Sistem
gastrovaskuler adalah saluran pencernaan yang juga berfungsi
sebagai alat sirkulasi. Sistem gastrovaskuler yang bercabang -
cabang membuat permukaan saluran
pencernaan menjadi luas dan lebih efisien untuk
menyerap dan mengedarkan zat
makanan ke seluruh tubuh.
PLANARIA
E. MOLLUSCAMemiliki sistem peredaran
darah terbuka. Pada jantung sudah terdapat atrium
(serambi) dan ventrikel (bilik) serta terdapat pembuluh
darah vena dan arteri, misal pada keong (Pila globosa).
Alat pengangkut sari makanan berupa hemolimfa, bergerak
dari jantung melalui pembuluh – pembuluh dan
langsung
hemocoel (rongga antar sel) yang letaknya tersebar dan
sebagian membentuk saluran – saluran khusus
yang langsung berhubungan dengan sel – sel. Jika otot
badan bergerak maka hemolimfa akan kembali ke
jantung.
F. ARTHROPODA
Memiliki sistem peredaran darah terbuka. Organ peredaran
terdiri dari jantung dan arteri, jadi belum memiliki bilik. Jantung disebut jantung
pembuluh yang terdiri dari sebuah kantong otot pada tiap ruas yang memiliki sepasang
lubang yang dinamakan ostium. Darah dan cairan tubuhnya
disebut hemolimfa.
Fungsi hemolimfa adalah mengedarkan zat makanan ke sel-sel. Hemolimfa tidak mengandung haemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen dan darah tidak
berwarna merah. Artinya, darah tidak berfungsi untuk
mengalirkan O2 ataupun CO2 karena oksigen dan karbondioksida dialirkan melalui sistem trakea.
Arah aliran darah :Bila jantung pembuluh
berdenyut maka hemolimfa mengalir melalui arteri → rongga tubuh → jaringan
tubuh tanpa melalui kapiler → jantung pembuluh melalui
ostium.
G. SERANGGASistem sirkulasi serangga
merupakan sistem peredaran darah terbuka. Salah satu contohnya adalah sistem
peredaran darah yang terdapat pada belalang. Alat
peredaran darah pada belalang terdiri dari jantung
pembuluh dan pembuluh darah. Jantung pembuluhnya berbentuk tabung panjang
yang
terdiri dari beberapa gelembung pembuluh darah
dan terletak di daerah punggung di atas saluran
pencernaan. Bagian depan pembuluh darah merupakan pembuluh aorta yang bagian
ujungnya terbuka. Proses peredaran darahnya, jantung
memompa darah melalui aorta ke jaringan – jaringan tubuh dan beredar bebas di
dalam homocoel tanpa melalui
pembuluh. Homocoel terdiri dari beberapa ruang atau
rongga yang disebut sinus. Darah membawa sari – sari makanan ke sel – sel tubuh
dan mengambil sisa metabolisme. Darah dari jaringan – jaringan tubuh masuk ke dalam jantung melalui lubang – lubang
halus pada pembuluh. Dari jantung darah dialirkan lagi
ke
jaringan – jaringan tubuh, demikian seterusnya. Pada
belalang, pertukaran oksigen dan
karbondioksida dilakukan dengan sistem trakea,
melalui stigma kemudian menuju ke jantung untuk
diedarkan ke seluruh tubuh, sehingga darah tidak berperan dalam
proses ini. Selain itu, darah belalang tidak
mengandung hemoglobin, sehingga darah
belalang tidak berwarna merah tetapi biru dan hanya berfungsi untuk
mengangkut zat makanan dan membunuh
zat asing.
H. ANNELIDA
Memiliki sistem peredaran darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah dorsal, pembuluh darah ventral dan lima pasang lengkung aorta
yang berfungsi sebagai jantung, misal pada cacing tanah (Pheretima). Oksigen
diserap oleh seluruh permukaan tubuh dan
melewati pembuluh darah kapiler.
Selanjutnya diangkut oleh darah melalui pembuluh punggung dan menuju
lengkung aorta. Arah aliran darah :
Lengkung aorta → pembuluh ventral → kapiler (seluruh
jaringan tubuh) → pembuluh dorsal → lengkung aorta
(pembuluh jantung)Oksigen diabsorbsi melalui kulit dan dibawa pembuluh
kapiler menuju ke pembuluh dorsal.
Pertukaran darah terjadi pada kapiler. Darah cacing
tanah mengandung haemoglobin yang terlarut
dalam cairandarahnya.
PROSES PEREDARAN DARAH ANNELIDA
I. PISCESJantung ikan terdiri dari 2
ruang meliputi 1 atrium (serambi) dan 1 ventrikel
(bilik) yang dipisahkan oleh sebuah klep. Dari jantung,
darah kotor (yang kaya CO2) di pompa menuju ke
insang melewati aorta ventral. Di insang, aorta
bercabang – cabang menjadi arteri brankial, kemudian bercabang –
cabang lagi menjadi kapiler -
kapiler. Dalam kapiler inilah terjadi pertukaran secara difusi : darah melepaskan
CO2 ke dalam air dan mengambil O2 dari dalam air.
Selanjutnya darah bersih yang kaya O2, dialirkan ke aorta dorsal lewat kapiler –
kapiler. Aorta dorsal mengalirkan darah melalui
cabang – cabang ke kapiler - kapiler yang ada di dalam
jaringan di seluruh tubuh. Kemudian darah kembali
ke atrium jantung dengan melewati sinus venosus
dari vena kardinalis anterior dan vena
kardinalis posterior. Dari atrium jantung, darah dialirkan ke ventrikel
melalui conus arteriosus. Disebut peredaran darah
tunggal karena dalam satu kali peredarannya,
darah hanya
melewati jantung satu kali, dan merupakan
peredaran darah tertutup.
J. AMPHIBIAJantung amphibi terdiri
dari 3 ruang, yaitu 2 atrium dan 1 ventrikel.
Proses peredaran darahnya : Darah
yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang
miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan
perantaraan sinus venosus (rongga / ruang
antara jantung yang terletak di
antara ventrikel dan atrium). Dari atrium
darah masuk ke ventrikel. Dari ventrikel darah kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan
masuk ke paru – paru. Di paru – paru,
karbondioksida dilepaskan dan oksigen diikat. Dari paru – paru, darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri.
Dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di dalam ventrikel terjadi percampuran antara darah yang mengandung oksigen dan darah yang
mengandung karbondioksida meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dari ventrikel, darah
keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang
bercabang ke kiri dan ke kanan. Masing – masing aorta ini
bercabang – cabang menjadi tiga arteri pokok, yaitu:
1. Arteri anterior (karotis) yang mengalirkan darah ke kepala dan ke otak.
2. Lengkung aorta yang mengalirkan darah ke
jaringan internal dan alat dalam tubuh.
3. Arteri posterior yang mengalirkan darah ke kulit
dan paru – paru.
Merupakan peredaran darah ganda karena dalam
satu kali peredarannya darah melewati jantung
dua kali dan juga merupakan peredaran darah tertutup. Untuk katak, selain sistem
peredaran darah katak juga memiliki sistem peredaran limfe yang
tidak kalah pentingnya karena berperan
penting dalam pengambilan cairan tubuh ke dalam
peredaran darah.
K. REPTILIA Jantung reptilia terbagi
menjadi 4 ruang, yaitu 2 atrium (atrium dekster / serambi kanan & atrium
sinister / serambi kiri) dan 2 ventrikel (ventrikel
dekster / bilik kanan & ventrikel sinister / bilik kiri). Sekat di antara
ventrikel kiri dan ventrikel kanan umumnya belum
sempurna.
Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah
ganda. Pada buaya, sekat ventrikelnya sudah
sempurna, dan memiliki suatu lobang yang disebut
foramen panizzae yang memungkinkan pemberian O2 ke alat pencernaan dan untuk
keseimbangan tekanan dalam jantung sewaktu
menyelam di air.
L. AVES Jantung aves berbentuk
kerucut terbalik dan terbungkus oleh selaput jantung (perikardium).
Terbagi menjadi 4 ruang, yaitu 2 atrium (atrium
dexter / serambi kanan & atrium sinister / serambi
kiri) dan 2 ventrikel (ventrikel dexter / bilik
kanan & ventrikel sinister / bilik kiri). Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel
kanan sudah sempurna sehingga tidak terjadi percampuran
darah antara darah yang kaya O2 dan darah yang kaya CO2 .
Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah
ganda dan juga tertutup. Peredaran darah kecil : Darah
dari seluruh tubuh yang mengandung karbondioksida mengalir ke ventrikel kanan, kemudian dipompa menuju paru – paru. Di paru – paru,
karbondioksida dilepaskan dan oksigen diikat. Darah yang mengandung oksigen ini masuk ke atrium kiri lalu
menuju ventrikel kiri. Sedangkan pada peredaran
darah besar, darah dari ventrikel kiri yang
mengandung oksigen mengalir ke seluruh tubuh. Di
sel – sel tubuh ini, oksigen dilepaskan dan
karbondioksida diikat. Darah yang mengandung
karbondioksida ini kemudian dibawa ke jantung, dan demikian seterusnya.
M. MAMALIA Jantung mamalia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu 2 atrium (atrium dexter / serambi kanan & atrium
sinister / serambi kiri) dan 2 ventrikel (ventrikel dexter /
bilik kanan & ventrikel sinister / bilik kiri). Sekat di
antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan umumnya
belum sempurna.
SISTEM SIRKULASI PADA MANUSIA
Sistem sirkulasi pada manusia ada 2, yaitu :
1. Sistem peredaran darah 2. Sistem limfatik (peredaran
getah bening)3. Sistem portae / sistem
vena portaAgar dapat beraktivitas, manusia memerlukan O2 sebagai sumber bahan bakar penghasil energi yang diangkut melalui
sistem peredaran darah.
Sistem peredaran darah manusia disebut sistem kardiovaskuler
(Yunani, kardia = jantung; vasculum = pembuluh). Karena darah mengalir melalui sebuah
saluran (pembuluh), maka sistem peredaran darah
manusia termasuk peredaran darah tertutup dan juga
disebut peredaran darah ganda karena dalam satu kali
peredarannya, darah melewati jantung dua kali.
A. SISTEM PEREDARAN DARAH
Sistem peredaran darah dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Sistem peredaran darah kecil (dari jantung ke
paru – paru kembali ke jantung)
2. Sistem peredaran darah besar (dari jantung ke
seluruh tubuh kembali ke jantung)
3. Sistem portae / vena porta : yaitu darah sebelum masuk ke
jantung, terlebih dahulu masuk ke suatu organ.
Pada mamalia, organnya adalah hati.
Sehingga sering disebut portae hepatica (darah dari usus sebelum ke jantung melewati hati
terlebih dahulu)
SISTEM PEREDARAN DARAH KECIL
SISTEM PEREDARAN DARAH BESAR
Sistem kardiovaskuler terdiri atas :1. Jantung
2. Pembuluh darah3. Darah
1. JANTUNGJantung terletak di rongga
dada agak sebelah kiri. Dibentuk oleh otot
jantung dan jaringan ikat. Terbungkus oleh kantong dari jaringan ikat fibrosa dan serosa yang disebut perikardium (ada 2 jenis :
perikardium parietal (pembungkus luar
jantung)
dan perikardium visceral (lapisan yang langsung
menempel pada jantung). Antara perikardium parietal
dan visceral terdapat ruangan perikardium yang
berisi cairan serosa berjumlah 15-50 ml dan
berfungsi sebagai pelumas). Jantung terdiri dari tiga lapisan, yaitu :1. Epikardium : lapisan
terluar yang tersusun atas jaringan ikat.
2. Miokardium : terletak di antara lapisan
epikardium dan endokardium, berfungsi
untuk mengatur kecepatan denyut
jantung, dan tersusun dari berkas – berkas otot jantung yang berstruktur
lurik, namun sifat kerjanya tidak sadar.
terdiri dari dua berkas otot yaitu sinsitium
atrium dan sinsitium ventrikel.
Setiap serabut otot dipisahkan diskus interkalaris yang
berfungsi mempercepat hantaran impuls pada setiap sel otot jantung. Antara sinsitium atrium dan sinsitium ventrikel terdapat lubang yang dinamakan anoulus
fibrosus yang merupakan tempat masuknya serabut
internodal dari atrium ke ventrikel.
3. Endokardium : lapisan terdalam yang disusun oleh selapis jaringan endotelium,
dan membatasi ruangan jantung, mengandung
pembuluh darah, saraf, dan cabang – cabang dari sistem peredaran darah ke jantung.
Jantung merupakan alat pemompa darah yang terdiri
dari dua pompa yang terpisah, yaitu jantung kanan yang
memompakan darah menuju paru – paru dan jantung kiri
yang
memompakan darah menuju arteri, vena, dan
kapiler. Tiap bagian jantung yang terpisah ini
merupakan dua ruang pompa yang dapat
berdenyut, yaitu atrium (serambi) dan ventrikel
(bilik). Fungsi utama atrium adalah tempat masuknya darah dan
membantu mengalirkan darah masuk ke ventrikel,
sedangkan fungsi
utama ventrikel adalah menyediakan tenaga utama untuk mendorong darah dan mengalirkannya ke seluruh
tubuh. Jantung manusia pada saat masih janin memiliki
lubang yang disebut foramen ovale. Secara khusus, bagian
– bagian jantung adalah :1. Ventrikel / Bilik kiri (sinister)
dan ventrikel / bilik kanan (dexter).
2. Atrium / Serambi kiri (sinister) dan atrium kanan / serambi
kanan (dexter).3. Klep (valvula) trikuspidalis /
arterioventrikular yang terletak di antara atrium dan ventrikel kanan. Fungsinya
untuk mencegah agar darah dalam ventrikel kanan tidak
masuk kembali ke atrium kanan.
4. Klep (valvula) bikuspidalis / mitral yang terletak di antara
atrium dan ventrikel kiri. Fungsinya untuk
mencegah agar darah dalam ventrikel kiri tidak mengalir
kembali ke atrium kiri.5. Klep (valvula) semilunar.
6. Simpul saraf :a. Nodus sino aurikularis (Keitflack) yang terdapat pada
dinding atrium kanan dan bercabang – cabang
membentuk saraf Weinchebah.b. Nodus atrioventrikularis
(Tawara) yang terdapat pada sekat antar atrium dan
ventrikel.
c. Nodus bundel His, terdapat pada sekat antar ventrikel dan bercabang – cabang
menjadi serabut Purkinje.
BAGIAN – BAGIAN JANTUNG
Septum
Jantung memegang peranan penting dalam menentukan berapa banyak darah yang
dipompa dalam satu periode tertentu. Misalnya pada saat istirahat jantung berdenyut
70 kali per menit (pada laki – laki dewasa) dengan
memompa kira – kira 5 liter darah. Darah yang dipompa ke luar jantung diteruskan
oleh arteri / pembuluh nadi. Sifat arteri yang elastis
menyebabkan arteri ikut berdenyut.
Tekanan jantung biasanya menunjukkan tekanan
dalam arteri utama. Tekanan pada saat jantung
mengembang / relaksasi dan darah mengalir ke dalam jantung disebut
tekanan diastole, sedangkan ketika jantung mengempis /
berkontraksi dan darah dipompa keluar disebut
tekanan sistole. Tekanan
Jantung pada saat normal denyutnya berkisar
antara 120 mm Hg pada sistole dan 80 mm Hg
pada diastole atau dinyatakan 120/80 mm Hg. Biasanya tekanan
jantung dihitung dengan alat yang disebut tensimeter atau
sfigmomanometer.
SFIGMOMANOMETER
2. PEMBULUH DARAHPembuluh darah adalah
organ yang berfungsi untuk mengangkut darah
yang keluar ataupun menuju jantung.
Berdasarkan fungsinya pembuluh darah dibedakan
menjadi 3, yaitu :1. Pembuluh nadi (arteri)2. Pembuluh balik (vena)
3. Pembuluh halus (kapiler)
PEMBULUH NADI (ARTERI)
Arteri berfungsi untuk mengalirkan darah keluar
dari jantung. Letaknya agak di dalam (jauh dari
permukaan). Ciri – cirinya:a. Dindingnya tebal, elastis,
dan kuat.b. Lapisan paling dalam
tersusun dari lapisan endotelium yang dikelilingi
oleh otot polos.
Dibedakan menjadi :Aorta: merupakan arteri yang keluar dari ventrikel
kiri dan mengalirkan darah yang kaya oksigen
ke seluruh tubuh. Arteri Pulmonalis:
merupakan arteri yang membawa darah yang
kaya CO2 ke paru – paru.Arteriol: merupakan arteri
yang berhubungan dengan kapiler.
PEMBULUH NADI (ARTERI)
PEMBULUH BALIK (VENA)Berfungsi untuk
mengalirkan darah dari kapiler menuju ke
jantung. Letaknya agak dekat ke permukaan kulit. Ciri – cirinya :
a. Dindingnya tipis dan tidak elastis.
b. Lapisan dalamnya licin karena dilapisi oleh lapisan endotelium yang dikelilingi oleh
otot polos.
Dibedakan menjadi :a. Vena kava: merupakan
vena yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh menuju jantung melalui
ventrikel kanan. Dibedakan menjadi vena kava superior dan vena
kava inferior.b. Vena pulmonalis: merupakan vena yang
mengalirkan darah yang kaya O2 dari paru – paru
ke jantung melalui atrium kiri.
c. Venula: merupakan vena yang berhubungan dengan kapiler dan
mengalirkan darah yang kaya CO2, kecuali vena pulmonalis.
PEMBULUH KAPILER
Berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran O2 dari darah dengan CO2
dari jaringan, pertukaran zat antara darah dengan
cairan jaringan (Contohnya: makanan,
hormon, bahan lain pada plasma darah dan cairan
jaringan), menghubungkan arteriol
dengan venula.
Ciri – cirinya : a. Diameternya 5 – 20 μmb. Dindingnya tipis, tidak
terdapat otot halus dan jaringan ikat, serta
tersusun atas selapis jaringan endotelium.
PEMBULUH DARAH PADA MANUSIA
3. DARAHDarah merupakan cairan
jaringan yang dialirkan melalui pembuluh dan
juga unit fungsional seluler pada manusia yang berperan untuk
membantu proses fisiologis. Darah tersusun atas sel – sel darah (sel darah merah (eritrosit),
sel darah putih (leukosit)), keping darah (trombosit),
dan plasma
darah. Kurang lebih 55% dari seluruh volume darah terdiri atas plasma darah, sedangkan sisanya 45%
terdiri atas sel – sel darah dan keping darah. Jika kandungan O2 dalam
darah tinggi, maka darah akan berwarna merah
muda. Sedangkan apabila kandungan 02 dalam
darah rendah, maka darah akan berwarna merah tua.
Fungsi darah:a. Mengangkut gas - gas, nutrisi, hormon, ke seluruh
jaringan tubuh.b. Mengatur pH dalam tubuh.
c. Sistem kekebalan tubuh.d. Mempertahankan suhu
tubuh. e. Membantu proses
pembekuan darah.f. Menjaga keseimbangan
antara darah dengan cairan interstitial.
g. Fagositosis / proses mencerna partikel asing (oleh sel darah putih).
h. Produksi antibodi / imunitas tubuh.
i. Mensuplai oksigen dan sari makanan yang
diabsorpsi dari sistem pencernaan ke seluruh
jaringan tubuh.j. Mengembalikan sisa
metabolisme ke ginjal untuk disekresikan.
Darah memiliki komponen –
komponen sebagai berikut :
a. Plasma Darahb. Sel darah merah (
eritrosit)c. Sel darah putih (
leukosit)d. Keping darah (
trombosit)
PLASMA DARAHPlasma darah adalah
cairan darah yang berwarna kekuningan. Terdiri dari 92% air dan sisanya berupa garam dan molekul organik yang dapat terlarut
dalam plasma darah. Contohnya :
a. Protein plasma : albumin, globulin,
fibrinogen
b. Garam dalam SO42- : Na+,
Ca2+, K+, Mg2+, Cl-, HCO3-,HPO4
2- dan bentuk ion anorganik.
c. Gas - gas : CO2, O2, dan Nitrogen (N2).
d. Bahan makanan : glukosa, lemak, fosfolipid, asam
amino, dan vitamin.e. Garam mineral : NaCl,
KCl, fosfat, sulfat, bikarbonat.
f. Limbah : urea, amonia, asamurat nitrogen.
g. Bahan pengatur : hormon dan enzim.
Fungsi plasma darah yaitu :h. Albumin : menjaga tekanan
osmotik darah dan mengangkut molekul
bilirubin.i. Globulin (dalam lipoprotein)
: mengangkut kolesterol dan membentuk protrombin
dan antibodi.
c. Serum : pertahanan tubuh.*aglutinin :
menggumpalkan antigen.*presipitin : mengendapkan
antigen.*lisin : menyerang membran
sel agen penyebab penyakit dan merusak sel
agen.*netralisasi : menutup tempat
yang toksik dari agen penyebab penyakit.
*antitoksin : menetralkan racun.
d. Fibrinogen : berperan dalam proses
pembekuan darah.
SEL DARAH MERAH (ERITROSIT)
Merupakan bag. utama dari sel darah. Masa hidupnya ± 120 hari.
Ciri - ciri :a. Bentuknya melingkar,
pipih dan menyerupai cakram bikonkaf, dan tidak dapat bergerak
bebas.b. Sel darah merah yang
telah matang tidak memiliki nukleus (pada
mamalia), dan mendapat molekul Hb.
Berdiameter < 0,01 mm (±7,5 - 8µm)
d. elastis, tidak dapat menembus kapiler
darah.e. Berwarna merah karena
mengandung O2 dan Hb (hemoglobin) Hb adalah protein yang
mengandung senyawa besi hemin dan
memiliki daya ikat terhadap O2 dan CO2 yang berfungsi untuk
mengangkut O2 (disebut oksihemoglobin), mengangkut CO2 (karbominohemoglobin), menjaga keseimbangan asam
dan basa (pH).Setelah usang / mati sel darah merah akan dihancurkan oleh hati / limfa dan ditelan oleh
makrofag. Pada saat dihancurkan, sel darah merah akan membebaskan Hb. Sel
darah merah pada laki – laki dewasa ± 5 juta buah / mm3
darah, sedangkan pada wanita terdapat ± 4 juta. Proses pembentukannya disebut eritropoesis dan terjadi di sumsum merah tulang. Diatur oleh suatu
hormon yang disebut eritropoietin. Sel pertama yang diketahui sebagai rangkaian pembentukan
eritrosit disebut proeritroblas yang kemudian akan berkembang menjadi
Basofil eritroblas (karena dapat dicat dengan zat
warna basa) yang mengandung sedikit
hemoglobin. Pada tahap berikutnya, basofil
eritroblas akan memiliki cukup hemoglobin dan
kemudian disebut dengan polikromatofil eritroblas.
Setelah itu akan berkembang menjadi
ortokromatik eritroblas dan
terakhir menjadi retikulosit, yaitu calon
eritrosit yang akan menjadi eritrosit dalam 1 – 2 hari setelah dilepas oleh sumsum tulang.
SEL DARAH PUTIH (LEUKOSIT)
Leukosit dibentuk di retikuloendotelium sumsum tulang. Umurnya ± 12 hari.
Memiliki ciri - ciri sbb :a. Tidak berwarna
b. Mempunyai nukleusc. Kehilangan / tidak memiliki
Hbd. Bentuknya tidak beraturan
e. Diameternya 6 – 12 μm
e. Dapat bergerak / amoeboidf. Mampu menembus dinding
kapiler darah (disebut diapedesis)
g. Dapat berubah bentukh. Bersifat fagosit
i. Perbandingannya dengan jumlah sel darah merah 1
: 700j. Terdapat ± 5 – 11 ribu
leukosit / mm3 darah dan apabila terjadi infeksi amak
jumlah leukosit akan bertambah
Fungsi leukosit antara lain :a. Memakan kuman penyakit / benda asing
lain yang masuk ke dalam tubuh /
fagositosis.b. Mengangkut zat lemak.
c. Sebagai antibodi.Jenis – jenis leukosit :
d. Granulosit (plasmannya bergranuler)
e. Agranulosit (plasmanya tak bergranuler)
∞ GRANULOSIT
Dibedakan menjadi :a. Neutrofil
b. Basofilc. Eosinofil
NEUTROFIL
Merupakan jenis sel darah putih yang terbanyak. Nukleusnya memiliki 2 – 5 lobus / ruang
berukuran 8μm dalam keadaan segar, sedangkan nukleolusnya
beragam. Misalnya batang, bengkok, atau bercabang.
Neutrofil menjadi jenis leukosit pertama yanng merespon
adanya infeksi dan sel – sel tersebut menelan patogen selama fagositosis. Saat
mendekati suatu partikel untuk difagositosis neutrofil akan
Melekat pada reseptor pada sel patogen dan kemudian membuat ruangan tertutup yang berisi sel – sel patogen yang terfagositosis. Setelah
itu ruangan ini akan melekuk ke dalam rongga
sitoplasma dan melepaskan diri dengan bagian luar
membran sel membentuk gelembung fagositik yang mengapung bebas. 1 sel
neutrofil dapat memfagosit 5 –
20 bakteri sebelum sel neutrofil menjadi inaktif dan mati. Masa aktifnya
± 6 - 20 jam.
BASOFIL
Basofil berbentuk u dan biasanya memiliki
nukleus berbentuk s. Plasmanya berbintik – bintik kebiruan. Basofil melepaskan heparin ke dalam darah. Heparin
adalah mukopolisakarida yang
banyak terdapat di dalam hati dan paru –
paru. Basofil juga melepaskan histamin.
Histamin adalah
suatu senyawa yang dibebaskan sebagai
reaksi terhadap antigen yang sesuai.
EOSINOFIL
Berbentuk hampir seperti bola dengan bintik – bintik kemerahan. Berukuran 9 μm dalam keadaan segar.
Memiliki nukleus yang terdiri dari 2 lobus dan bersifat fagosit dengan daya fagositosis lemah. Memiliki kecenderungan untuk berkumpul dalam
suatu jaringan yang mengalami reaksi alergi. Eosinofil juga dianggap
dapat mendetoksifikasikan toksin penyebab radang. Eosinofil dilepaskan oleh sel basofil atau jaringan
yang rusak.
∞AGRANULOSIT
Hanya mempunyai sebuah nukleus dan tidak
seluruhnya bersifat fagosit.
Jenis – jenisnya :a. Monositb. limfosit
MONOSIT
Merupakan jenis leukosit terbesar, bersifat fagosit, nukleusnya ada satu dan
berbentuk seperti kacang / tapal kuda / ginjal dan dapat bergerak cepat. Berdiameter 12 – 20 μm. Dapat berpindah dari aliran darah ke jaringan. Monosit yang berdiferensiasi
membesar dan bersifat fagosit disebut makrofag. Bersama
neutrofil, makrofag merupakan leukosit fagosit utama, paling efektif, dan berumur panjang.
Fungsi monosit :a. Memfagosit patogen,
sel – sel usang, puing – puing seluler
b. Merangsang sel – sel darah putih untuk melindungi tubuh.
LIMFOSIT
Limfosit cenderung tidak bersifat fagosit, selnya berbentuk lingkaran /
bola dengan diameter 6 – 14 μm. Berinti tunggal,
dan hanya memperlibatkan sedikit pergerakan. Dibentuk di
sumsum tulang sedangkan pada janin dibentuk di hati. Ada 2 macam limfosit, yaitu
Limfosit T dan Limfosit B.
Limfosit yang tetap berada di sumsum tulang
berkembang menjadi limfosit B. Sedangkan
limfosit yang berasal dari sumsum tulang dan pindah
ke timus berkembang menjadi limfosit T. Limfosit
B berfungsi untuk pembentukan antibodi, sedangkan limfosit T
berfungsi untuk menghancurkan sel – sel
patogen yang mengandung antigen
dan memproduksi limfosit sitotoksik – T yang berfungsi untuk menghancurkan sel
yang terserang virus.
KOMPONEN LEUKOSIT
KOMPONEN PERSENTASE (%)
Neutrofil 62,0Eosinofil 2,3Basofil 0,4Monosit 5,3limfosit 30,0
KEPING DARAH (TROMBOSIT)
Memiliki ciri – ciri sbb :a. Terbentuk dari
fragmentasi sel megakariosit pada
sumsum merah tulang.b. Bentuknya tidak teratur,
aktif, tidak berwarna, tidak berinti.
c. Mudah pecah bila tersentuh benda kasar
d. Ukurannya sangat kecil (lebih kecil 2 – 4 μm dari
eritrosit dan leukosit)e. Mengandung enzim
trombokinase dan tromboplastin
f. Ada buku yang mengatakan umurnya 5 – 9 hari ada yang 8 – 12
hariBerfungsi dalam proses
pembekuan darah:
Trombosit (Pecah)
trombokinase
protrombin
mengeluarkan
vit. K Ca2+
trombin
fibrinogen menjadi
fibrin
JENIS – JENIS DARAH
B. SISTEM LIMFATIK (PEREDARAN GETAH BENING)
Sistem limfatik adalah sistem tubuh yang berperan utama
untuk menghasilkan imunitas (kekebalan tubuh). Tersusun
dari:a. cairan limfe yang mengalir di
dalam pembuluh limfatik yang mengandung sel darah putih yang keluar dari sistem
peredaran darah melalui pembuluh kapiler darah dan
lemak yang diserap oleh pembuluh kil pada
usus halus.b. Pembuluh limfa kanan
dan kiric. Kelenjar limfa yang menghasilkan sel darah putih dan menjaga agar tidak terjadi penjalaran
infeksi lebih lanjut. Contoh: limfa, tonsil
(amandel / polip)d. Sumsum merah tulang
d. Kelenjar timus yang terletak di rongga dada bagian atas
tulang dada. Biasanya memiliki dua lobus. Tiap lobus
terdiri dari korteks dan medula. Korteks tersusun atas sel – sel limfosit dan sel – sel epitel. Medula tersusun atas
sel – sel epitel. Fungsi kelenjar timus salah satunya
memproduksi hormon yang berfungsi dalam pematangan
sel limfosit T.e. Nodus limfe adalah 600 organ
Yang berbentuk seperti kacang dan terletak di
sepanjang pembuluh limfe. Mengandung limfosit B dan
limfosit T yang berperan dalam menghancurkan
berbagai senyawa dan sel asing. Selain itu nodus limfe
juga berfungsi untuk menyaring cairan limfe yang mengalir dalam
pembuluh limfatik saat cairan limfe melewati nodus
ranvier.
f. Limpa berbentuk oval dan merupakan jaringan
limfatik terbesar di dalam tubuh. Panjangnya 12 cm,
dan terletak di antara perut dan diafragma.
Terdiri dari bagian yang disebut pulpa putih dan
pulpa merah. Pulpa putih mengandung limfosit dan
makrofag,
sedangkan pulpa merah yang mengandung pembuluh darah. Darah yang mengalir ke dalam
limpa dan akan bertemu dengan sel – sel limfosit dan
makrofag di bagian pulpa putih. Sel – sel limfosit dan makrofag akan menjalankan fungsi imun terhadap patogen – patogen yang terdapat dalam darah.
g. Nodulus limfatikus yang merupakan sekumpulan
jaringan limfatik yang tersebar
di sepanjang jaringan ikat yang terdapat pada
membran mukus yang membatasi dinding saluran
pencernaan, saluran reproduksi, saluran urin, dan saluran respirasi. Beberapa bentuk nodulus limfatikus
yaitu :a. Tonsil yang terdapat di
tenggorokanb. Folikel limfatik yang terdapat di permukaan
dinding usus
halus. Letaknya sangat strategis untuk berperan
dalam respon imun melawan zat asing yang masuk ke
dalam tubuh melalui saluran pencernaan / pernafasan.
Sistem limfatik memiliki beberapa fungsi yaitu :a. Mengalirkan cairan
interstitial. Pembuluh limfatik mengalirkan
kelebihan cairan interstitial yang berasal dari ruang
antar sel.b. Mentranspor lemak dan makanan serta vitamin yang
larut dalam lemak yang kemudian diserap oleh
saluran pencernaan untuk dialirkan ke darah.
c. Memfasilitasi reaksi imun karena jaringan limfatik sangat sensitif terhadap
benda – benda asing yang abnormal. Limfosit yang akan dibantu oleh
makrofag kemudian akan mengenali benda
tersebut dan menghancurkannya.
KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM SIRKULASI MANUSIA1. Anemia : penyakit akibat
kekurangan eritrosit atau eritrosit tidak cukup mengandung Hb.
2. Anemia sel bulan sabit : sel – sel eritrosit mengandung sel Hb yang abnormal yang disebut Hb S. Bila hemoglobin ini berhubungan dengan konsentrasi O2 yang rendah maka
akan mengendap menjadi kristal yang panjang
dalam eritrosit. Kristal ini lebih menggambarkan bulan sabit daripada
cakram bikonkaf. Hb yang mengendap ini juga akan
merusak membran sel sehingga sel tersebut menjadi lebih rapuh.3. Thallasemia :
merupakan tipe anemia herediter dimana terjadi
kegagalan
pembentukan Hb akibat kerusakan gen globin.
3. Hemofilia: penyakit keturunan dengan gejala pendarahan yang sangat sulit dihentikan karena
kekurangan faktor pembeku darah (AGH / hormon anti globulin).
Jenisnya disebut hemofilia A atau hemofilia klasik. Biasa diturunkan secara
resesif oleh wanita.
4. Leukemia : produksi leukosit yang berlebihan sehingga menyebabkan
jumlah eritrosit dan trombosit menurun.
Penyebabnya antara lain :a. Virus
b. Radiasi sinar gelombang pendek sementara
c. mutasi
Cara penyembuhannya :a. Sinar – X
b. Kemoterapic. Transplantasi sel mieloid5. Penyakit jantung koroner
/ koronariasis adalah penyakit jantung yang
disebabkan oleh gangguan aliran darah pada pembuluh darah
koroner. Pembuluh darah koroner adalah
pembuluh arteri dan vena yang mengalirkan
darah dari dan ke jantung. Biasanya disebabkan oleh arteriosklerosis /
pengerasan pembuluh nadi akibat
pengendapan lemak.7. Hipertensi :
tekanan jantung pada arteri di atas tekanan
normal8. Hipotensi: tekanan
jantung di bawah
tekanan normal (tekanan rendah). Tekanan sistole di
bawah 100 mmHg.9. Aterosklerosis :
pengerasan dan degenerasi dinding arteri
akibat penumpukan endapan berlemak
terutama kolesterol. Jika penyumbatnya zat kapur disebut arteriosklerosis.
10. Stroke : penyakit yang
disebabkan oleh arteri yang menuju otak pecah atau tertutup oleh embolus
sehingga sebgian besar otak kekurangan suplai O2.
11. Serangan jantung : gangguan yang terjadi
saat sebagian otot jantung mati karena
kekurangan O2.
12. Aneurisma : pembengkakan
pembuluh darah.
13. Pembesaran Vena / Varises : gangguan
yang terjadi saat vena menjadi lemah dan tidak efekif untuk
menjaga tekanan aliran darah yang
berlawanan. Kondisi yang lebih parah
menyebabkan flebitis atau radang vena. Radang vena yang terjadi di rektum
disebut penyakit wasir / hemoroid.
14. Leukopeni : berkurangnya jumlah
leukosit karena infeksi tifus.15. Leukositosis : jumlah leukosit yang ada melebihi normal, misalnya karena
radang paru – paru.16. Sklerosis : mengerasnya
pembuluh nadi karena endapan lemak atau kapur.
17. Trombus : tersumbatnya pembuluh darah karena
benda tak bergerak.
18. Embolus : tersumbatnya pembuluh darah karena
benda bergerak.19. Eritroblas fetalis : disebabkan seorang ibu Rh+ ketika mengandung anak kedua yang Rh-
CATATAN TAMBAHAN
GOLONGAN DARAHMembran eritrosit
mengandung 2 anti-gen, yaitu : tipe A dan tipe B.
Antigen ini disebut aglutinogen. Antibodi yang terdapat pada
plasma akan bereaksi spesifik terhadap anti –
gen. Aglutinogen A memiliki enzim glikosil
transfersae yang mengandung asetil
glukosamin pada rangka glikoproteinnya,
sedangkan aglutinogen B memiliki enzim galaktosa
pada rangka lipoproteinnya.
Aglutinogen AB adalah golongan yang memiliki keduanya. Yang pertama
kali menggolong2kan darah adalah ahli
imunologi berkebangsaan Austria, Karl
Landsteiner. Metode penghitungan golongan darah ada 3, yaitu :
a. Sistem ABOb. Sistem Rhesus (Rh)
c. Sistem MN
DAFTAR PUSTAKA
Forum Tentor. 2010. Buku Hafalan Luar Kepala Biologi.
Yogyakarta: Pustaka Widyatama.,
Aryulina, Diah. 2007. Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas XI.
Jakarta: Erlangga.,Priadi, Arif. 2009. Biology 2 For
Senior High School Year XI. Jakarta: Yudhistira.,
Shintania, Yunita. 2009. Soal dan Penyelesaian Uji
Kompetensi Biologi untuk SMA / MA. Yogyakarta: PT.
Pustaka Pelajar.