ì
Oleh H. RUSTAM EFFENDI, S.E Gubernur Kepulauan Bangka Belitung
Hand Out
Gambaran Umum dan Kebijakan
Kondisi Ekonomi dan SDA
Kondisi Infrastruktur
Kondisi Lingkungan Hidup
Kondisi POLSOSBUD
Slide - 2
Slide - 3
WILAYAH: Luas Total : 81.725,14 Km2 Luas Daratan : 16.424,14 Km2 (20,10 %) Luas Lautan : 65.301,0 Km2 (79,9 %)
DASAR PEMBENTUKAN: UU No. 27 Tahun 2000, terdiri dari Kabupaten Bangka, Kabupaten Belitung dan Kota Pangkalpinang.
PEMEKARAN WILAYAH: UU No. 5 Tahun 2003 dengan penambahan 4 kabupaten pemekaran yaitu Kabupaten Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan dan Belitung Timur.
PENDUDUK (2014) Jumlah : 1.343.881 jiwa Laju Pertumbuhan : 2,80 % per tahun
Slide - 4
Slide - 5
PRIORITAS PEMBANGUNAN PUSAT - DAERAH Nasional
Kepulauan Bangka Belitung
1. Melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara
2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-‐daerah dan desa
4. Reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di
pasar Internasional 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi 8. Melakukan revolusi karakter bangsa 9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi
sosial Indonesia.
1. Pengembangan OVOP dan Koperasi Komoditi; 2. Penguatan Rural Urban Linkages; 3. Peningkatan Kualitas Pendidikan Wajib Belajar 12 Tahun; 4. Peningkatan Pelayanan Kesehatan; 5. Pengembangan Wilayah Strategis, Tertinggal, Pesisir dan Pulau-‐pulau Kecil; 6. Pemberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan Kemiskinan; 7. Pemberdayaan Budaya Lokal dan Destinasi Wisata; 8. Pengembangan Infrastruktur dan Peningkatan Konektivitas Antar Wilayah; 9. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup; 10. Reklamasi Lahan Kritis dan Lahan Eks Tambang; 11. Pengendalian Pemanfaatan Ruang; 12. Peningkatan Manajemen Pemerintahan dan Aparatur; 13. SATAM EMAS
PROGRAM UNGGULAN
NAWACITA
: TRISAKTI
1. Berdaulat dalam bidang politik
2. Berdikari dalam bidang ekonomi
3. Berkepribadian dalam kebudayaan
Slide - 6
RPJPD 2005-‐2025 VISI:
“Terwujudnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai Wilayah Agri-Bahari yang Maju dan Berwawasan Lingkungan, Didukung oleh Sumber Daya Manusia Handal dan Pemerintah yang Amanah Menuju Masyarakat
Sejahtera”
MISI: 1. Mengembangkan potensi ekonomi lokal yang sejalan dengan upaya
mewujudkan wilayah agri-bahari dan meningkatkan daya saing daerah.
2. Peningkatan kualitas dan daya saing SDM melalui penguasaan, pemanfaatan dan penciptaan Iptek yang berbasis potensi lokal serta pemantapan Imtaq
3. Penguatan ketatapemerintahan yang baik (good local governance) 4. Pemerataan pembangunan dan berkeadilan 5. Penciptaan lingkungan hidup yang asri, nyaman dan lestari bagi
generasi sekarang dan generasi yang akan datang.
Slide - 7
RPJMD 2012-‐2017
I IV II III V
2005 2025
RPJPD
2012 2013 2016 2014 2015 2017 RPJMD
2012 2017
Prioritas Periode II
1. Ekonomi & SDA 2. Lingkungan Hidup 3. Prasarana & Sarana 4. SDM & Kependudukan 5. Pemerintahan 6. POLSOSBUD
VISI “Terwujudnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang Mandiri, Maju, Berkeadilan dan berdaya saing berbasis potensi lokal melalui pengembangan sinergitas dan konektivitas perkotaan dan perdesaan”
MISI 1. Pengembangan Ekonomi Kerakyatan 2. Pemberdayaan Masy & Peningkatan Kualitas SDM 3. Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pengendalian Tata Ruang 4. Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 5. Perwujudan Good Governance menuju Clean Government
Slide - 8
Slide - 9
STRUKTUR EKONOMI MENURUT LAPANGAN USAHA 2010-‐2014
Keterangan: *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara
Lapangan Usaha 2010* 2011* 2012* 2013* 2014** (1) (2) (3) (4) (5) (6)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 17,15 17,31 17,87 18,39 19,22 B Pertambangan dan Penggalian 17,09 16,67 15,36 14,08 13,51 C Industri Pengolahan 25,80 25,27 24,33 24,00 22,86 D Pengadaan Listrik dan Gas 0,07 0,06 0,06 0,05 0,07 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 F Konstruksi 7,12 7,17 7,76 8,21 8,36 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 13,27 13,41 13,64 13,24 13,42 H Transportasi dan Pergudangan 3,27 3,30 3,47 3,70 3,78 I Penyedian Akomodasi dan Makan Minum 2,09 2,09 2,19 2,29 2,34 J Informasi dan Komunikasi 1,63 1,55 1,56 1,53 1,51 K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,40 1,51 1,61 1,79 1,78 L Real Estate 2,78 2,88 3,06 3,18 3,26
M,N Jasa Perusahaan 0,24 0,24 0,26 0,27 0,27 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 4,49 4,88 4,94 5,20 5,40 P Jasa Pendidikan 1,99 2,02 2,20 2,33 2,43 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,01 1,02 1,07 1,10 1,12
R,S,T,U Jasa Lainnya 0,59 0,59 0,61 0,63 0,66
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
PDRB Tanpa Timah 70,18 71,06 73,55 75,38 77,23 Slide - 10
Regulasi UU No 4 Tahun 2009 tentang Minerba dan PP No 1 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas PP
No.23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Minerba, berdampak sangat
besar terhadap industri timah sehingga menurunkan ekspor timah. Hal ini dapat dilihat dari laju pertumbuhan
ekonomi Bangka Belitung, dan kontribusi sektor pertambangan dan penggalian yang cenderung menurun yaitu 17,09% pada tahun 2010 menjadi
13,51% pada tahun 2014.
Slide - 11
STRUKTUR EKONOMI MENURUT KOMPONEN PENGELUARAN 2010-‐2014
§ Konsumsi rumah tangga selalu menjadi penyumbang terbesar dalam pembentukan PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan kontribusi rata-rata di atas 50 persen, diikuti PMTB dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah.
Pengeluaran 2010* 2011* 2012* 2013* 2014** (1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 50,53 49,35 49,89 51,27 52,05
2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0,50 0,49 0,52 0,55 0,60
3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 9,80 9,88 10,12 10,38 10,13
4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 21,14 21,55 21,61 22,12 23,31 5 Perubahan Inventori 2,95 3,16 2,27 2,30 2,13 6 Ekspor Luar Negeri 48,44 63,46 55,97 55,66 49,26 7 Impor Luar Negeri 3,26 3,52 3,05 2,27 2,42 8 Net Ekspor Antar Daerah -30,10 -44,35 -37,34 -40,00 -35,07
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Keterangan: *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara
Slide - 12
§ Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam 5 tahun terakhir (2010-2014) menunjukkan penurunan dengan rata-rata pertumbuhan 5,64 persen (dengan timah).
§ Pertumbuhan ekonomi Tanpa Timah (Tanpa Pertambangan Bijih Logam dan Industri Logam Dasar) lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi dengan timah dengan rata-rata pertumbuhan 7,88 persen.
LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI 2010-‐2014
Keterangan: *) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
5,89
6,90
5,50 5,22
4,68
8,71 8,93
7,86 7,51
6,38
2010* 2011* 2012* 2013* 2014**
Dengan Timah Tanpa Timah
Slide - 13
LAJU PERTUMBUHAN PDRB PROVINSI DI INDONESIA TAHUN 2014
Sumber: BPS, 2015
7,93 7,32
5,83 5,49 5,23 5,08
4,68 4,68
2,62 1,65
Indonesia 5,02
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 %
§ Tahun 2014, provinsi yang kaya SDA termasuk mineral, batu bara dan migas (Provinsi Sumsel, Babel, Riau, dan Aceh) mengalami laju pertumbuhan ekonomi paling rendah dikarenakan menurunnya/`dak stabilnya harga komoditas tersebut di pasar internasional.
§ Sedangkan beberapa provinsi yang mengalami laju pertumbuhan ekonomi yang `nggi, justru provinsi-‐provinsi yang perekonomiannya `dak bergantung pada kekayaan mineral, batu bara, migas.
Slide - 14
KONTRIBUSI PDRB PROVINSI TERHADAP PDRB SUMATERA, 2005-2013
Atas Dasar Harga Berlaku Dengan Migas
Provinsi 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Riau 23,54 24,01 25,98 28,26 28,14 28,25 29,13 29,35 28,94
Sumut 23,64 23,05 22,50 21,87 22,38 22,47 22,14 21,97 22,38
Sumsel 13,81 13,78 13,60 13,66 13,01 12,89 12,84 12,91 12,84
Lampung 6,93 7,06 7,54 7,54 8,42 8,86 9,01 9,05 9,11
Sumbar 7,57 7,62 7,40 7,25 7,27 7,13 6,97 6,89 7,04
Aceh 9,64 10,17 8,80 7,52 6,82 6,47 6,16 5,95 5,71
Kep. Riau 6,94 6,64 6,41 5,99 6,05 5,85 5,65 5,67 5,56
Jambi 3,81 3,75 3,97 4,20 4,18 4,40 4,46 4,54 4,74
Kep. Babel 2,40 2,29 2,21 2,19 2,18 2,18 2,15 2,16 2,16
Bengkulu 1,72 1,64 1,59 1,52 1,55 1,52 1,50 1,51 1,52
Indonesia 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Slide - 15
Sumber: BPS
KONTRIBUSI PDRB PROVINSI TERHADAP PDRB SUMATERA, 2005-2013
Atas Dasar Harga Berlaku Tanpa Migas
Provinsi 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Sumut 29,52 28,74 27,96 27,60 26,93 26,77 26,48 26,01 26,15
Lampung 16,85 17,12 18,14 19,40 20,56 21,05 21,51 22,11 22,19
Aceh 11,23 11,46 11,61 11,59 11,36 11,31 11,45 11,73 11,76
Jambi 8,40 8,61 9,22 9,40 10,10 10,51 10,73 10,67 10,59
Sumsel 9,52 9,57 9,27 9,23 8,82 8,56 8,40 8,22 8,28
Bengkulu 7,97 7,57 7,35 7,00 6,78 6,52 6,37 6,33 6,14
Riau 7,55 8,11 7,71 7,05 6,77 6,47 6,24 6,02 5,81
Sumbar 3,92 3,99 4,06 4,07 4,22 4,42 4,48 4,61 4,81
Kep. Babel 2,88 2,76 2,69 2,71 2,58 2,56 2,53 2,52 2,49
Kep. Riau 2,16 2,06 2,00 1,94 1,88 1,82 1,80 1,80 1,78
Indonesia 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Slide - 16
Sumber: BPS
PDRB PER KAPITA PROVINSI DI SUMATERA 2005 – 2013 Atas Dasar Harga Berlaku Tanpa Migas
Provinsi 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Kepulauan Riau 21.480,03 21.934,72 22.472,35 22.952,33 22.672,19 23.245,15 24.057,57 24.909,74 25.665,05
Sumatera Utara 7.070,00 7.427,09 7.851,04 8.263,33 8.594,67 9.055,34 9.515,62 9.971,72 10.431,66
Riau 7.165,64 7.512,51 7.848,99 8.187,94 8.424,02 8.725,66 9.154,37 9.617,51 9.945,97
Kep. Bangka Belitung 7.949,02 8.073,55 8.244,58 8.387,91 8.456,00 8.709,61 9.076,26 9.393,92 9.676,76
Sumatera Barat 6.402,63 6.703,33 7.033,59 7.419,04 7.636,47 7.987,56 8.370,65 8.784,84 9.205,66
Sumatera Selatan 5.317,06 5.599,29 5.938,81 6.199,19 6.395,46 6.725,17 7.157,47 7.609,60 8.049,08
Aceh 5.568,36 5.976,70 6.314,38 6.296,28 6.402,16 6.427,40 6.652,08 6.912,07 7.137,52
Jambi 4.036,00 4.261,92 4.428,41 4.636,13 4.837,10 5.045,18 5.292,70 5.646,58 6.021,42
Lampung 4.014,53 4.173,73 4.375,00 4.555,94 4.749,26 4.979,65 5.230,60 5.502,79 5.755,31
Bengkulu 3.932,54 4.096,06 4.288,22 4.460,48 4.634,13 4.842,70 5.065,06 5.306,22 5.540,42
33 Provinsi 7.005,90 7.305,68 7.667,41 8.012,01 8.312,79 8.723,77 9.181,55 9.673,97 10.149,35
Sumber: BPS, 2015
Slide - 17
INFLASI § Pada tahun 2014, Kota Pangkalpinang dan Kota Tanjung Pandan mengalami inflasi
masing-masing sebesar 6,81 persen dan 13,14 persen baik selama tahun kalender (Januari-Desember 2014) maupun secara year on year (Desember 2014 terhadap Desember 2013).
Pangkalpinang Tanjung Pandan
6,81%
Inflasi Tahun Kalender (Januari-Desember 2014) 6,81%
Inflasi year on year (Desember 2014 Terhadap
Desember 2013)
13,14%
13,14%
Inflasi Desember 2014
Slide - 18
Perbandingan Inflasi Kota Pangkalpinang, Tanjung Pandan, Palembang, dan Nasional 2010-2014
13,14
9,36
5,00
6,57
8,71
6,81 6,02
3,78 2,72
7,04
8,38
6,96
3,79 4,30
8,38
8,36
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
2010 2011 2012 2013 2014
Tanjung Pandan Pangkalpinang Palembang Nasional
Catatan: Inflasi Kota Tanjung Pandan Mulai Dihitung Pada Tahun 2014
Slide - 19
Sebagian besar ekspor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan ekspor logam timah
Non Timah
Timah
EKSPOR
Total Ekspor
Catatan: Ekspor non timah tahun 2010-2011 termasuk ekspor migas, sedangkan tahun 2012-2013 tidak termasuk ekspor migas
(dalam juta US$)
Slide - 20
Perkembangan Nilai Ekspor Timah dan Non Timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (juta US$),
Januari-Desember 2014
79,7 99,3 105,2 102,4
249,7
149,0 147,5
77,8 54,0
134,0
9,5
168,8
21,4 21,6 24,9 9,5
31,7 24,4 28,4 18,6 21,7 33,3 22,0
18,9
0
50
100
150
200
250
300
Janu
ari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Septem
ber
Oktob
er
Novem
ber
Desembe
r
Timah Non Timah
Slide - 21
Non Migas
Migas
IMPOR
(dalam juta US$)
Total Impor
Nilai Impor tahun 2014 mencapai (naik 18,13 persen dibandingkan tahun 2013)
Impor Migas sebesar US$ 20,3 juta (naik 41,96 persen dibandingkan tahun 2013)
Impor Non Migas sebesar US$ 37,7 juta (naik 8,33 persen dibandingkan tahun 2013)
Slide - 22
Description of the contents
§ Durian § Jeruk § Cempedak § Manggis § Duku § Salak § Rambutan § Pisang § Padi § Jagung
Pertanian
§ Lada § Kelapa sawit § Karet § Cengkeh § Coklat
Perkebunan
§ Meranti § Ramin § Membalong § Mandaru § Kerangas
Kehutanan
§ Kapuk § Jelutung § Pulai § Mahang § Gelam § Bakau § Madu alam § Rotan
Tanaman Hutan
Lainnya
Potensi Sektor Pertanian & Kehutanan
Luas Wilayah Pertanian saat ini 632.145 Ha menjadi 903.450 Ha pada 2020
POTENSI PERTANIAN
Slide - 23
Produksi : 25.733 Ton GKG/ setara Beras 16.145 Ton
Produksi Padi: 35.090 Ton GKG/ Setara Beras : 22.015 Ton
2015
2014
Peningkatan Produksi Regional Tahun 2015 sebesar 35.090 Ton GKG/ setara Beras 22.015 Ton
Masih `ngginya Konsumsi Perkapita sebesar 89,80
Kg.Kapita/Tahun
Jumlah Penduduk Tahun 2014 : 1.372.684 Jiwa (Pertambahan
Jumlah Penduduk 2,83 %/Tahun)
Bangka Belitung adalah Daerah Kepulauan sehingga kebutuhan Bahan Makanan Pokok masih didatangkan dari Luar Bangka Belitung
Pemenuhan Ketersediaan Beras dari Bangka
Belitung untuk Tahun 2014 baru sebesar 13,16
%
Meningkat: • Produksi 26,67 %; • Ketersediaan Beras 17,48 %
Slide - 24
25
Ton % Ton %(1) (2) (3) (4) (5)=(3)-(2) (6)=(3):(2) (7)=(3)-(4) (8)=(3):(4)
I. PRODUKSI (TON)1.P A D I 28.480 25.733 39.287 -2747 -9,65 -13554 -34,502.PADI SAWAH 20.609 16.147 30.360 -4462 -21,65 -14213 -46,813.PADI LADANG 7.871 9.587 8.927 1716 121,80 660 107,39
II. LUAS PANEN (HA)1.P A D I 10.233 10.673 12.571 440 4,30 -1898 -15,102.PADI SAWAH 6.030 4.524 8.164 (1.506) (24,98) -3640 -44,593.PADI LADANG 4.203 6.149 4.407 1.946 146,30 1.742 139,53
III. PRODUKTIVITAS (KU/HA)1.P A D I 28,01 27,83 31,25 -0,18 -0,64 -3,42 -10,942.PADI SAWAH 34,18 35,69 37,19 1,51 4,42 -1,50 -4,033.PADI LADANG 18,73 15,59 20,26 -3,14 -16,76 -4,67 -23,05
KOMODITAS TERHADAP TERHADAP ATAP 2013
ARAM II 2014
ARAM II 2014 ARAM II 2014
SASARAN 2014ATAP 2013SASARAN
2014
• Tidak tercapainya target Produksi Tahun 2014 dikarenakan Pergeseran Tanam dan Panjangnya Musim Kemarau
Kondisi Capaian Produksi Padi Tahun 2014
Slide - 25
Sasaran Pencapaian Produksi Padi Tahun 2015 Kab/Kota Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Produk`fitas (Ku/Ha) Produksi (Ton)
Bangka 855 845 26,40 2.231
Belitung 550 547 40,27 2.203
Bangka Barat 3.047 3.021 34,19 10.330
Bangka Tengah 90 87 23,10 201
Bangka Selatan 3.900 3.850 34,99 13.472
Belitung Timur 1.738 1.730 38,46 6.653
Pangkalpinang -‐ -‐ -‐ 0
Provinsi 10.180 10.080 34,81 35.090
Kontribusi Kabupaten dalam Pencapain Produksi Tahun 2015
Slide - 26
Skenario Capaian Target Tahun 2015
Target Nasional: 73,40 Juta Ton GKG
Upaya Peningkatan Produksi Padi
Swasembada Padi Nasional
Target Prov. Kep. Bangka Belitung: 35.090 Ton GKG
Target Kabupaten
Bangka : 2.231 Ton GKG
Bangka Barat : 10.330 Ton GKG
Bangka Selatan : 13.472 Ton GKG
Belitung Timur: 6.653 Ton GKG
Belitung : 2.203 Ton GKG
Bangka Tengah : 201 Ton GKG
Pengamanan Produksi dari Carry over Tahun 2014
Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) >
100
Peningkatan Produk]fitas
Slide - 27
Skenario Capaian Produksi Tahun 2015
Carry Over SL-PTT Padi & Swadaya Petani Tahun 2014 (kisaran Produksi sebesar 19.679 Ton GKG
Pengembangan Optimasi Lahan seluas 4.000 Ha
Pengembangan Jaringan Irigasi seluas 7.750 Ha
Penyediaan Pupuk (Alokasi Pupuk Bersubsidi ) sebesar 46.507 Ton
Penyediaan Benih melalui Perbanyakan Benih sebanyak 165 Ton dari Kebutuhan Benih 277 Ton
Penyediaan Alat Mesin Pertanian untuk Kabupaten Sentra Produksi sebanyak 20 Unit Traktor dan 156 Unit Pompa Air
Skenario Capaian Produksi untuk
Prov. Kep. Bangka Belitung Tahun 2015
Slide - 28
REALISASI & PROYEKSI KETERSEDIAAN BERAS
GKG (Ton)
Kenaikan Produksi
(%)
Beras Tersedia (Ton) 3)
2014 1,372,684 89.45 122,788 25,733 -‐ 16,145 (106,643) 13.15 (86.85) 2015 1,411,531 89.23 125,947 35,090 26.66 22,015 (103,932) 17.48 (82.52) 2016 1,451,477 89.00 129,188 38,854 9.69 24,377 (104,811) 18.87 (81.13) 2017 1,492,554 88.78 132,512 43,063 9.77 27,018 (105,494) 20.39 (79.61) 2018 1,534,793 88.56 135,921 47,771 9.86 29,972 (105,950) 22.05 (77.95) 2019 1,578,228 88.34 139,418 53,042 9.94 33,278 (106,140) 23.87 (76.13)
Keterangan :1) Pertambahan Penduduk 2,83%/Tahun 2) Konsumsi Beras Penduduk Prov Kep Babel 89,80 Kg/Kapita/Tahun Penurunan Konsumsi per kapitas sebesar 0,25%/Tahun3) Konversi Beras GKG ke Beras = 62,74%
Ketersediaan (%)
Ketergantungan (%)
TahunJumlah
Penduduk (Jiwa)1)
Konsumsi Per
Kapita/tahun
Kebutuhan Beras 2) (Ton)
ProduksiSurplus/ Defisit (Ton)
Slide - 29
POTENSI PERIKANAN BESARNYA LUAS WILAYAH PERAIRAN BANGKA BELITUNG (80
% di banding luas daratan) à besarnya potensi perikanan à pemanfaatannya masih kecil
Perbandingan Potensi Lestari dengan Produksi Perikanan Bangka Belitung
No. Uraian Potensi
Produksi (Ton)
Produksi Tahun 2013
(Ton) Persentase
1. 2.
Perikanan Tangkap Perikanan Budidaya
1.059.000/th
1.316.000/th
199.241,40
2.939,10
18,8I %
0,22 %
Sumber : Sta]s]k Perikanan Tangkap & Budidaya DKP Prov Babel Tahun 2013 & Kep. Men KP No. KEP.45/MEN/2011 tentang es]masi potensi SDI di Laut Cina Selatan
Slide - 30
Destinasi Unggulan
POTENSI PARIWISATA
Slide - 31
KAWASAN TANJUNG KELAYANG SEBAGAI KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL (KSPN) (PP No.50 Tahun 2011 tentang RIPARNAS 2010-‐2015)
Slide - 32
MUSEUM MARITIM
Pembangunan museum nasional maritim di Tanjung Tinggi Kabupaten Belitung merupakan museum pertama kelautan di Indonesia dengan rencana biaya
pembangunan sebesar biaya Rp. 247 M sehingga memiliki potensi untuk investasi sarana prasarana pendukung museum (tahun 2010).
Slide - 33
WISATA BUDAYA KOTA TUA MUNTOK
Slide - 34
REALISASI PAD SEKTOR PARIWISATA PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2014
NO. KABUPATEN/ KOTA
PAJAK RESTORAN
PAJAK HOTEL PAJAK HIBURAN
LAIN-LAIN TOTAL % kontribusi
% dari tahun lalu
1 PK.PINANG 4,569,231,173 1,881,001,636 1,895,886,490 455,301,075 8,801,420,374 27.67 119.96 2 BANGKA 2,353,935,337 1,111,636,935 434,917,499 235,940,000 4,136,429,771 13.01 114.90
3 BANGKA TENGAH 3,813,403,178 3,200,249,130 418,004,706 - 7,431,657,014 23.37 114.82
4 BANGKA BARAT 912,535,090 117,659,930 58,063,500 - 1,088,258,520 3.42 110.79
5 BANGKA SELATAN 1,076,974,500 124,438,400 68,475,900 22,280,000 1,292,168,800 4.06 146.69
6 BELITUNG 2,851,781,779 2,293,448,590 366,977,331 1,711,307,380 7,223,515,080 22.71 133.39
7 BELITUNG TIMUR 1,401,054,639 138,911,950 128,930,200 161,217,318 1,830,114,107 5.75 163.75
PROVINSI 16,978,915,696 8,867,346,571 3,371,255,626 2,586,045,773 31,803,563,666 100.00 123.24
Slide - 35
Kompetensi In` Industri Provinsi Bangka Belitung
Ø Kabupaten Bangka Barat Ø Kota Pangkalpinang
Industri Pengolahan Kelapa Sawit
Ø Kota Pangkalpinang Ø Kabupaten Belitung Ø Kabupaten Belitung Timur
Ø Kota Pangkalpinang Ø Kabupaten Bangka
Ø Kota Pangkalpinang Ø Kabupaten Bangka Ø Kabupaten Bangka Selatan Ø Kota Pangkalpinang Ø Kabupaten Bangka Ø Kabupaten Bangka Barat
Industri Pengolahan Hasil Laut
Industri Pengolahan Timah Hilir
Industri Pengolahan Lada
Industri Pengolahan Karet
POTENSI PERINDUSTRIAN
Slide - 36
ZONA PERTUMBUHAN INDUSTRI
� Mentok Industrial Estate di Tanjung Kelian dan Tanjung Ular – Bangka Barat (berhadapan dengan Tanjung Api-‐api – Sumatera Selatan).
� Kawasan Ekonomi Terpadu Tanjung Berikat –Bangka Tengah.
� Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Batu – Belitung.
� Kawasan Industri Air Kelik (KIAK) – Belitung Timur.
Slide - 37
KAWASAN STRATEGIS PROVINSI�SUDUT KEPENTINGAN EKONOMI
1. Kawasan industri dan pelabuhan Teluk Kelabat Belinyu, Kabupaten Bangka; 2. Kawasan pelabuhan dan industri terpadu Tanjung Berikat (Kecamatan Lubuk Besar),
Kabupaten Bangka Tengah; 3. Kawasan industri dan pelabuhan terpadu (KIPT) Muntok di Kawasan Tanjung Ular di
Kabupaten Bangka Barat; 4. Kawasan Bandar Udara Depa] Amir Pangkalanbaru dan Bandar Udara H. AS
Hanandjoeddin Tanjungpandan; 5. Kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Batu Betumpang, Kabupaten Bangka Selatan; 6. Kawasan minapolitan Tukak Sadai dan Lepar Pongok, Kabupaten Bangka Selatan; 7. Kawasan pelabuhan dan industri Sadai, Kabupaten Bangka Selatan; 8. Kawasan industri terpadu Suge dan pelabuhan Tanjung Batu di Kecamatan Badau
dan Membalong Kabupaten Belitung; 9. Kawasan minapolitan Selat Nasik, Kabupaten Belitung; 10. Kawasan industri perikanan Tanjung Binga, Kabupaten Belitung; 11. Kawasan terpadu mandiri (Kecamatan Gantung) Kabupaten Belitung Timur; 12. Kawasan pelabuhan ASDP Manggar – Ketapang, Kabupaten Belitung Timur; 13. Kawasan Industri Terpadu Air Kelik (KIAK), Kabupaten Belitung Timur; 14. Kawasan pariwisata Tanjung Kelayang – Tanjung Tinggi, Kabupaten Belitung; dan 15. Kawasan lintas ]mur Pulau Bangka.
Slide - 38
Jenis Potensi Bahan Galian di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
NO JENIS BAHAN GALIAN POTENSI
1 Pasir Kwarsa 1.482.301 ton
2 Pasir Bangunan 666.188,06 ton
3 Kaolin 205.487,50 ton
4 Granit 55.508,29 m3
5 Diabas 89.551,12 m3
POTENSI PERTAMBANGAN
Slide - 39
Slide - 40
Slide - 41
PETA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS RKP 2016 PROVINSI KEP.BANGKA BELITUNG
Slide - 42
No Nama Pelabuhan
Nama Kota/Kab
Jumlah Dermaga
Panjang Dermaga
(m)
Kapal Bersandar
(DWT)
Luas Area Gudang Terbuka
(m²)
Luas Area Gudang
Tertutup(m²) Lokasi Pelabuhan
1. Pelabuhan Pangkalbalam Pangkalpinang 1 450 m 2 ton/m²;3 ton/m² 1700 m2 300 m2
2. Pelabuhan Mentok Bangka Barat 1 30 m 2 ton/m² 440 m2 485 m2 3. Pelabuhan T.Kelian & ASDP Bangka Barat 1 100 m 100 M
4. Pelabuhan Tanjung Gudang Kab. Bangka / Belinyu 1 101 m 50 ton / m2
Pelabuhan Tanjung Gudang
5. Pelabuhan Sungaiselan Kab. Bangka Tengah 1 50 m² 200 ton 50 m2 200 m2 6. Pelabuhan Jelitik Kab. Bangka 1 100 m¹ 200 ton 700 m2 360 m2
7. Pelabuhan Perikanan Pantai Sungailiat Kab. Bangka 1 260 m² 80 Kapal Ikan ±
100 ton 408 m2 1645 m2
8. Pelabuhan Sadai & ASDP Sadai Bangka Selatan 1 280 m² 400 750 m2
9. Pelabuhan Toboali Bangka Selatan 1 280 m 200
10. Pelabuhan Tanjung Pandan Kab. Belitung 1 4200 m2 2,5 ton / m2 400 m2 11. Pelabuhan Manggar & ASDP Belitung Timur 1 65,5 m 4681 m2 200 m2 12. Pelabuhan ASDP Tg. Ruh Kab. Belitung 1 400 13. Pelabuhan T.Batu Kab. Belitung 1 100 m 1450 4681 m2 200 m2
KONDISI PERHUBUNGAN LAUT
Slide - 43 Sumber: Dinas Perhubungan, 2014
NO NAMA KAPAL TRAYEK (PP) UKURAN GT
KAPASITAS PENUMPANG
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
KM. Srikandi Line KM. Salvia KM. Sawita KM. Star Belitung KM. Star Bangka KM. El Sadai KM. Bukit Raya KM. Sirimau Exspress Bahari KM. Leuser KM. Lawit KM. Tri Star KM. Rafelia
Pkl. Balam-‐Tanjung Priok Pkl. Balam-‐Tanjung Priok Pkl. Balam-‐Tanjung Priok Pkl. Balam-‐Tanjung Priok Pkl. Balam-‐Tanjung Priok Pkl. Balam-‐Tanjung Priok Kijang-‐Belinyu-‐Tanjung Priok Kijang-‐Belinyu-‐Tanjung Priok Pkl. Balam-‐Tanjung Pandan Tanjung Pandan-‐Tanjung Priok Tanjung Pandan-‐Tanjung Priok Tanjung Pandan-‐Tanjung Priok Tanjung Pandan-‐Tanjung Priok
1914 2439 1890 1263 1776 1882 8022 6022 252 6022 2439 1778 1253
375 368 176 300 300 300 1325 1312 379 1325 1200 300 300
DATA ARMADA DAN RUTE KAPAL PENUMPANG/RORO PELABUHAN PANGKAL BALAM, BELINYU DAN TANJUNG PANDAN
Slide - 44
Sumber: Dinas Perhubungan, 2014
NO LINTASAN NAMA KAPAL KAPASITAS
KET PNP KEND.
1. Muntok-‐Tannjung Api-‐api (Palembang)
-‐ KMP Mulia -‐ KMP Kerapu -‐ KMP Kayong -‐ KMP Srikandi -‐ KMP Satya -‐ KMP Kakap -‐ KMP Musi I -‐ KMP Swarna -‐ KMP Permata
150 98 10 127 169 98 116 127 45
26 20 7 26 16 20 24 18 30
4 x Sehari Pada Jam 10.00, 12.00, 14.00 dan 16.00.
2. Sadai (Bangka Selatan)-‐Tanjung Ru (Belitung)
-‐ KMP Gorare 2 x Seminggu
3. Kapal Cepat Muntok-‐Palembang
-‐ KM Expres Bahari 5 -‐ KM Expres Bahari 3E -‐ KM Expres Bahari 6 -‐ KM Sumber Bangka 6 -‐ KM Sumber Bangka 7 -‐ KM Sumber Bangka 8
Slide - 45
Sumber: Dinas Perhubungan, 2014
KONDISI PERHUBUNGAN DARAT
NO. JENIS-‐JENIS SARANA PRASARANA JUMLAH
1. JALAN NASIONAL 509,589 Km
2. JALAN PROVINSI 899,33 Km
3. TERMINAL 10 TERMINAL
4. BUS AKDP 400 Unit
5. TRAYEK 52 Trayek
6. PELABUHAN ASDP 4 Pelabuhan
7. RUTE PENYEBERANGAN ASDP 3 Rute
Slide - 46
BANDARA PULAU NAMA MASKAPAI
JUMLAH PENERBANGAN
KAPASITAS (SEAT)
DEPATI AMIR BANGKA GARUDA CITI LINK SRIWIJAYA AIR LION AIR WINGS AIR NAM AIR
2 1 8 3 1 1
180 180 180 180 80 180
JUMLAH 16 H.AS. HANANDJOEDDIN
BELITUNG GARUDA SRIWIJAYA AIR WINGS AIR
1 4 1
180 180 80
JUMLAH 6
Slide - 47
KONDISI PERHUBUNGAN UDARA
PENERBANGAN EKSISTING
PALEMBANG
JAKARTA
BATAM
• JAKARTA-‐PANGKALPINANG 13 FLIGHTS /DAY (50 minutes) • JAKARTA-‐TANJUNGPANDAN 6 FLIGHTS /DAY (45 minutes) • PALEMBANG-‐PANGKALPINANG (30 minutes) • PALEMBANG – TANJUNG PANDAN • BATAM-‐PANGKALPINANG (1 hour)-‐ TANJUNG PANDAN • PANGKALPINANG – TANJUNG PANDAN (30 minutes)
MASKAPAI: Garuda, Sriwijaya, Lion, Citylink, Wing’s, Nam Air
Slide - 48
SISTEM KELISTRIKAN BANGKA BELITUNG
PLTU LISTRINDO PLTD
MENTOK
PLTD JEBUS
PLTD KOBA
PLTD TOBOALI
PLTD MERAWANG
GI SUNGAILIAT
GI AIR ANYIR
GI PANGKALPINANG
PLTD MANGGAR
PLTU BELITUNG ENERGI
PLTD S. NASIK
PLTS P. GRESIK
PLTU AIR ANYIR
PLTD PILANG
PLTS P. PONGOK
PLTS P. CELAGEN
PLTS P. BUKU LIMAU
BIOGAS AUSTINDO
* s.d. Des. 2014
PLTD P. SELIU
: Kit PLN : Kit IPP : PLTS PLN : SUTM 20kV : Kabel Laut TM 20kV : SUTT 150kV
PLN Wilayah Bangka Belitung
Area Bangka
Unit Layanan Tanjung Pandan
Sektor Pembangkitan Bangka Belitung
Unit Pelaksana Konstruksi (Lisdes) Bangka Belitung
1) Rayon Pangkalpinang 2) Rayon Sungailiat 3) Rayon Mentok 4) Rayon Koba 5) Rayon Toboali
1) PLTD Merawang 2) PLTD Pilang
URAIAN SATUAN 2014 2013 TUMBUH PELANGGAN plg 339,065 298,971 13.4% PENJUALAN kWh MWh 805,429 721,238 11.7% PENDAPATAN Juta 761,356 607,226 25.4% HARGA JUAL Rp/kWh 945 842 12.3% BPP Rp/kWh 3,638 3,377 7.7% RASIO ELEKTRIFIKASI % 86.78 80.96 7.2% PEMAKAIAN BBM kilo liter 202,207 209,829 -‐3.6%
Slide - 49
Sistem Belitung
Kemampuan Daya Pembangkit
1. PLTD : 33 MW 2. PLTBiogas
Austindo : 1,2 MW
Daya Mampu : 35 MW
Transmisi & GI
1. Transmisi 70 KV : 20 Kms
2. GI Dukong : 30 MVA 3. GI Suge : 30 MVA
1. Panjang jaringan TM : 986 kms
2. Panjang Jaringan TR : 959 kms
3. Jumlah Trafo : 979 bh
Distribusi Pelanggan
Beban Puncak : 33 MW
1. RE PLN : 90,6% 2. Pertumbuhan Plg : 13% 3. Pelanggan : 77.360 4. Pertumbuhan Beban
Puncak :11%
KONDISI SISTEM KELISTRIKAN SAAT INI
Sistem Bangka
Kemampuan Daya Pembangkit
1. PLTU Air Anyir : 30 MW *)
2. PLTD tersebar : 105 MW
Daya Mampu : 135 MW
Transmisi & GI
1. Transmisi 150kV : 33 kms 2. GI Air Anyir : 20 MVA 3. GI Pk.pinang: 2x30 MVA 4. GI Sungailiat : 30 MVA
1. Panjang Jaringan TM : 2,5 ribu kms
2. Panjang Jaringan TR : 1,8 ribu kms
3. Jumlah Trafo : 1.865 bh
Distribusi Pelanggan
Beban Puncak : 115 MW
1. RE PLN : 88,1% 2. Pertumbuhan plg : 17% 3. Pelanggan: 261.075 4. Pertumbuhan Beban
Puncak : 11%
Slide - 50
RASIO ELEKTRIFIKASI (RE) & RASIO DESA BERLISTRIK (RD)
Provinsi BABEL RE : 88,97% RD : 100,00%
* s.d. Des. 2014
• Upaya menaikkan RE dilakukan dengan pembangunan PLTS komunal di Pulau-pulau kecil, diantaranya Pulau Gresik (2012/40kWp), Pulau Pongok (2014/125kWp), Pulau Celagen (2014/80kWp), Pulau Buku Limau (2014/80kWp)
52,32 66,18
73,94 80,96 88.97
99,7 100,0
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
2010 2011 2012 2013 Okt-‐14
%
RE
RD RE : 81,31%
RD: 100,0%
RE : 86,71%
RD: 100,0%
RE : 78,82%
RD: 100,0%
RE : 113,16%
RD: 100,0%
RE : 80,87%
RD: 100,0%
RE : 96,47%
RD: 100,0% RE : 84,81%
RD: 100,0%
Slide - 51
RENCANA SISTEM KELISTRIKAN BABEL
Slide - 52
RENCANA SISTEM TRANSMISI BANGKA
Slide - 53
RENCANA SISTEM TRANSMISI BELITUNG
Slide - 54
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec PLTD PLN 29.770 29.770 29.770 29.770 29.770 29.770 29.770 29.770 29.770 29.770 29.770 29.770
PLTD Sewa 90.800 84.800 84.800 84.800 84.800 84.800 64.800 64.800 64.800 64.800 64.800 64.800
PLTBm Listrindo kencana -‐ -‐ -‐ -‐ 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000
PLTU Air Anyer 11.000 23.000 23.000 48.000 48.000 48.000 48.000 48.000 48.000 48.000 48.000 48.000
Beban Puncak Total 2014 130.000 130.708 131.419 132.135 132.854 133.577 134.304 135.035 135.771 136.510 137.253 138.000
-‐
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
140.000
160.000
180.000
KW
NERACA DAYA BANGKA TAHUN 2015
Surplus/Defisit (N-‐1) (9,430)
(16,138)
(17,849)
6,435
10,716
9,993
(10,734)
(11,465)
(12,201)
(12,940)
(13,683)
(14,430)
Surplus/Defisit (N-‐2)
(13,230)
(19,938)
(41,849)
(17,565)
(13,284)
(14,007)
(34,734)
(35,465)
(36,201)
(36,940)
(37,683)
(38,430) Reserve Margin 1.21% 5.25% 4.68% 23.03% 26.13% 25.45% 9.88% 9.28% 8.69% 8.10% 7.52% 6.93%
Pengurangan PLTD Sewa 6 MW dengan masuknya PLTU Air Anyir unit 2
Pengurangan PLTD Sewa 20 MW dengan masuknya PLTU Air Anyir unit 1
Slide - 55
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec PLTD PLN 13.050 12.807 12.835 10.635 10.137 10.817 13.967 13.967 13.967 14.507 11.608 14.367
PLTD Sewa 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000
PLTBm Belitung Energi -‐ -‐ -‐ -‐ 5.500 5.500 5.500 5.500 5.500 5.500 5.500 5.500
PLTBg AANE 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200
PLTU Suge 13.200 13.200 26.400 26.400 26.400 26.400 26.400 26.400 26.400
Beban Puncak 2014 35.769 36.052 36.336 36.623 36.912 37.203 37.497 37.793 38.091 38.392 38.695 39.000
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
KW
NERACA DAYA BELITUNG TAHUN 2015
Surplus/Defisit (N-‐1) (3,919)
(4,445)
(4,701)
3,812
8,525
514
3,370
3,074
2,776
3,015
(187)
2,267
Surplus/Defisit (N-‐2) (6,119)
(6,645)
(6,901)
(4,788)
(75)
514
3,370
3,074
2,776
3,015
(187)
2,267
Reserve Margin -‐4.25% -‐5.67% -‐6.33% 22.97% 35.56% 36.86% 44.19% 43.06% 41.94% 42.24% 33.63% 39.66%
Pengurangan PLTD Sewa 13 MW dengan masuknya PLTU Suge unit 1 Slide - 56
POTENSI ENERGI TERBARUKAN BIOMASS
BIOGAS
PLTS
Eksis`ng 1) IPP -‐ PLTU Listrindo 5MW 2) IPP -‐ PLTU Belitung Energi 7MW
Eksis`ng Rencana 1) PLT Biogas Aus]ndo 1,2 MW
1) PT. Bangka Biogas Synergi (PT. Putra Bangka Mandiri, 2 MW, rencana COD 2016.
2) PT. Gunung Pelawan Lestari, 2,4 MW, COD bertahap dari 2016-‐2020
3) PT. Gunung Maras Lestari, 3 MW 4) PT. Gunung Sawit Bina Lestari, 4 MW
Eksis`ng Rencana 1) PLTS On Grid 1 MWp di Belinyu (ESDM)
2) PLTS Off Grid 40 KWp P. Gersik 3) PLTS Off Grid 80 KWp P. Celagen 4) PLTS Off Grid 80 KWp P. Bukulimau 5) PLTS Off Grid 125 KWp P. Pongok
1) PLTS 3 MWp di Belitung Timur (proses pengadaan di ESDM)
2) PLTS 7,5 MWp di Bangka (Proses Persiapan pengadaan di ESDM)
Slide - 57
Slide - 58
INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP (IKLH)
TAHUN NASIONAL KEP. BANGKA BELITUNG
2011 65,60 61,19
2012 64,21 58,17
Slide - 59
TUTUPAN LAHAN (TOTAL KELAS TINGKAT LAHAN KRITIS DI BANGKA BELITUNG TAHUN 2014)
No Kelas Kritis Luas (Ha)
1 Agak Kritis 746.232,74
2 Kritis 140.887,05
3 Lainnya 39.895,54
4 Potensial Kritis 624.532,21
5 Sangat Kritis 112.878,54
6 Tidak Kritis 10.814,44
Jumlah 1.675.240,51
Sumber: BLHD Prov. Kep. Bangka Belitung, 2014 Slide - 60
45%
8% 2%
37%
7%
1% Total Lahan Kri`s
Agak Kri]s
Kri]s
Lainnya
Potensial Kri]s
Sangat Kri]s
Tidak Kri]s
Slide - 61
Slide - 62
58
60
62
64
66
68
70
2011 2012 2013
67,13
69,37 68,79
65,48
62,63 63,68
NILAI IDI BABEL DAN NASIONAL 2011-2013
BABEL NASIONAL
INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI)
Makna Nilai IDI
Rentang nilai IDI: 0-‐100
Semakin mendeka] angka 100 ]ngkat pelaksanaan demokrasi semakin baik.
Indeks Makna
< 60 kinerja demokrasi rendah
60 – 80 kinerja demokrasi sedang
> 80 kinerja demokrasi ]nggi
Slide - 63
HASIL IDI BABEL, 2011-2013
67,13
88,27
47,11
72,33
69,37
83,09
51,21
80,97
68,79
85,16
50,6
77,09
0 20 40 60 80 100
NILAI IDI
KEBEBASAN SIPIL
HAK-‐HAK POLITIK
LEMBAGA DEMOKRASI
2013 2012 2011
Slide - 64
HASIL IDI BABEL DAN NASIONAL TAHUN 2013
Slide - 65
2012 2013
2014
5,14%
3,70% 3,49%
2011
3,61%
Slide - 66
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG AGUSTUS 2011-‐2014
PERBANDINGAN PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DI SUMATERA DENGAN PROVINSI LAINNYA
(Status Agustus 2014)
3,47
4,79 4,96 5,08 5,14
6,23 6,50 6,56 6,69
9,02
Indonesia 5,94
0
2
4
6
8
10
12
Bali
Sulawesi Barat
Kalim
antan Tengah
Nusa Tengggara Timur
DI Yogyakarta
Papu
a
Bengkulu
Sulawesi Ten
gah
Kalim
antan Selatan
Kalim
antan Ba
rat
Gorontalo
Jawa Timur
Sulawesi Ten
ggara
Lampu
ng
Sumatera Selatan
Papu
a Ba
rat
Jambi
Sulawesi Selatan
Kep. Bangka Be
litun
g
Maluku Utara
Jawa Tengah
Nusa Tenggara Barat
Sumatera Utara
Sumatera Ba
rat
Riau
Kepu
lauan Riau
Kalim
antan Timur
Sulawesi U
tara
Jawa Ba
rat
DKI Jakarta
Aceh
Banten
Maluku
% TPT Provinsi % TPT Indonesia Sumber: BPS, 2015
Slide - 67
PERSENTASE TPT PROVINSI DI WILAYAH SUMATERA TERHADAP TPT NASIONAL, 2006 – 2014
Sumber: BPS, 2015
Slide - 68
Provinsi 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Aceh 10,43 9,84 9,56 8,71 8,37 7,43 9,10 10,30 9,02
Kep Riau 12,24 9,01 8,01 8,11 6,90 7,80 5,37 6,25 6,69
Riau 10,24 9,79 8,20 8,56 8,72 5,32 4,30 5,50 6,56
Sumbar 11,87 10,31 8,04 7,97 6,95 6,45 6,52 6,99 6,50
Sumut 11,51 10,10 9,10 8,45 7,43 6,37 6,20 6,53 6,23
Kep Babel 8,99 6,49 5,99 6,14 5,63 3,61 3,49 3,70 5,14
Jambi 6,62 6,22 5,14 5,54 5,39 4,02 3,22 4,84 5,08
Sumsel 9,33 9,34 8,08 7,61 6,65 5,77 5,70 5,00 4,96
Lampung 9,13 7,58 7,15 6,62 5,57 5,78 5,18 5,85 4,79
Bengkulu 6,04 4,68 4,90 5,08 4,59 2,37 3,61 4,74 3,47
INDONESIA 10,28 9,11 8,39 7,87 7,14 6,56 6,14 6,25 5,94
6,51 5,75 5,53 5,37 5,21 5,25 5,36 4,97
13,33 12,49 11,96 11,66 11,37 11,47 11,25 10,96
2010 2011 Mar-‐12 Sep-‐12 Mar-‐13 Sep-‐13 Mar-‐14 Sep-‐14
Babel Nasional
Slide - 69
PERBANDINGAN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN (000) PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DAN NASIONAL, 2010-‐2014
PERBANDINGAN PERSENTASE TINGKAT KEMISKINAN PROVINSI DI SUMATERA DENGAN PROVINSI LAINNYA
(Status September 2014)
4,97 6,40 6,89
7,99 8,39 9,85
13,62 14,21
16,98 17,09
Indonesia 10,96
0
5
10
15
20
25
30
DKI Jakarta
Bali
Kalim
antan Selatan
Kep Ba
ngka Belitu
ng
Banten
Kalim
antan Tengah
Kalim
antan Timur
Kep Riau
Sumatera Ba
rat
Maluku Utara
Riau
Kalim
antan Ba
rat
Sulawesi U
tara
Jambi
Jawa Ba
rat
Sulawesi Selatan
Sumatera Utara
Sulawesi Barat
Jawa Timur
Sulawesi Ten
ggara
Jawa Tengah
Sulawesi Ten
gah
Sumatera Selatan
Lampu
ng
DI Yogyakarta
Aceh
Nusa Tenggara Barat
Bengkulu
Gorontalo
Maluku
Nusa Tenggara Tim
ur
Papu
a Ba
rat
Papu
a
Persentase Penduduk Miskin Provinsi (%) Persentase Penduduk Miskin Nasional (%) Sumber: BPS, 2015
Slide - 70
PERSENTASE TINGKAT KEMISKINAN PROVINSI DI WILAYAH SUMATERA TERHADAP NASIONAL
Slide - 71
Provinsi 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Aceh 28,69 28,28 26,65 23,53 21,80 20,98 19,57 18,58 17,72 16,98
Bengkulu 22,18 23,00 22,13 20,64 18,59 18,30 17,50 17,51 17,75 17,09
Lampung 21,42 22,77 22,19 20,98 20,22 18,94 16,93 15,65 14,39 14,21
Sumatera Selatan 21,01 20,99 19,15 17,73 16,28 15,47 14,24 13,48 14,06 13,62
Sumatera Utara 14,68 15,01 13,90 12,55 11,51 11,31 11,33 10,41 10,39 9,85
Jambi 11,88 11,37 10,27 9,32 8,77 8,34 8,65 8,28 8,42 8,39
Riau 12,51 11,85 11,20 10,63 9,48 8,65 8,47 8,05 8,42 7,99
Sumatera Barat 10,89 12,51 11,90 10,67 9,54 9,50 9,04 8,00 7,56 6,89
Kepulauan Riau 10,97 12,16 10,30 9,18 8,27 8,05 7,40 6,83 6,35 6,40
Bangka Belitung 9,74 10,91 9,54 8,58 7,46 6,51 5,75 5,37 5,25 4,97
INDONESIA 16,69 16,37 16,58 15,42 14,15 13,33 12,36 11,66 11,47 10,96
Sumber: BPS
439.377 448.817 458.055
481.226
318.514
286.097
326.853 296.681
Bangka Belitung Nasional
GK Kota
GK Desa
Mar-14 Sep-14 Mar-14 Sep-14
Slide - 72
PERBANDINGAN GARIS KEMISKINAN KOTA DAN DESA (RUPIAH/KAPITA/BULAN) PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NASIONAL, 2014
KETIMPANGAN PENDAPATAN Perbandingan Gini Rasio Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung dan Nasional, 2010-2014
0,30 0,30 0,29
0,31 0,30 0,30
0,38
0,41 0,41 0,41 0,41 0,41
0,25
0,30
0,35
0,40
0,45
2010 2011 2012 2013 Mar-‐14 Sep-‐14
Kep. Bangka Belitung Nasional
Slide - 73
0,313
0,341 0,348 0,354 0,356
0,362 0,363 0,374
0,383 0,386
Nasional 0,413
0,200
0,250
0,300
0,350
0,400
0,450
0,500
Rasio Gini Provinsi Rasio Gini Nasional
RASIO GINI PROVINSI DI WILAYAH SUMATERA TERHADAP PROVINSI LAIN TAHUN 2013
Slide - 74
RATIO GINI PROVINSI 2008 2009 2010 2011 2012 2013
< 0,35 Kep. Bangka Belitung 0,26 0,29 0,30 0,30 0,29 0,31 Maluku Utara 0,33 0,33 0,34 0,33 0,34 0,32 Aceh 0,27 0,29 0,30 0,33 0,32 0,34
0,35 -‐ 0,40
Sumatera Utara 0,31 0,32 0,35 0,35 0,33 0,35 Jambi 0,28 0,27 0,30 0,34 0,34 0,35 Nusa Tenggara Timur 0,34 0,36 0,38 0,36 0,36 0,35 Kalimantan Tengah 0,29 0,29 0,30 0,34 0,33 0,35 Sulawesi Barat 0,31 0,30 0,36 0,34 0,31 0,35 Sumatera Barat 0,29 0,30 0,33 0,35 0,36 0,36 Kepulauan Riau 0,30 0,29 0,29 0,32 0,35 0,36 Lampung 0,35 0,35 0,36 0,37 0,36 0,36 Jawa Timur 0,33 0,33 0,34 0,37 0,36 0,36 Nusa Tenggara Barat 0,33 0,35 0,40 0,36 0,35 0,36 Kalimantan Selatan 0,33 0,35 0,37 0,37 0,38 0,36 Riau 0,31 0,33 0,33 0,36 0,40 0,37 Kalimantan Timur 0,34 0,38 0,37 0,38 0,36 0,37 Maluku 0,31 0,31 0,33 0,41 0,38 0,37 Sumatera Selatan 0,30 0,31 0,34 0,34 0,40 0,38 Bengkulu 0,33 0,30 0,37 0,36 0,35 0,39 Jawa Tengah 0,31 0,32 0,34 0,38 0,38 0,39 Banten 0,34 0,37 0,42 0,40 0,39 0,40 Bali 0,30 0,31 0,37 0,41 0,43 0,40 Kalimantan Barat 0,31 0,32 0,37 0,40 0,38 0,40
> 0,40
Jawa Barat 0,35 0,36 0,36 0,41 0,41 0,41 Sulawesi Tengah 0,33 0,34 0,37 0,38 0,40 0,41 Sulawesi Utara 0,28 0,31 0,37 0,39 0,43 0,42 DKI Jakarta 0,33 0,36 0,36 0,44 0,42 0,43 Sulawesi Selatan 0,36 0,39 0,40 0,41 0,41 0,43 Sulawesi Tenggara 0,33 0,36 0,42 0,41 0,40 0,43 Papua Barat 0,31 0,35 0,38 0,40 0,43 0,43 DI Yogyakarta 0,36 0,38 0,41 0,40 0,43 0,44 Gorontalo 0,34 0,35 0,43 0,46 0,44 0,44 Papua 0,40 0,38 0,41 0,42 0,44 0,44
PERKEMBANGAN GOLONGAN PENDAPATAN (GINI RATIO) PROVINSI MENURUT KELOMPOK GINI RATIO TAHUN 2008-2013
Slide - 75
Indeks Wiliamson berdasarkan PDRB Per Kapita Sumber: Bank Indonesia, 2014
Indeks Wiliamson berdasarkan APBD Per Kapita
KESENJANGAN EKONOMI (INDEKS WILLIAMSON) KABUPATEN DAN KOTA, 2014 (1/2)
Slide - 76
Indeks Wiliamson berdasarkan PAD Per Kapita Sumber: Bank Indonesia, 2014
Sebaran Tingkat Kemiskinan
KESENJANGAN EKONOMI (INDEKS WILLIAMSON) KABUPATEN DAN KOTA, 2014 (2/2)
Slide - 77
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA, 2004 – 2013
Slide - 78
Provinsi 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Riau 72,20 73,63 73,81 74,63 75,09 75,60 76,07 76,53 76,90 77,25
Kepulauan Riau 70,80 72,23 72,79 73,68 74,18 74,54 75,07 75,78 76,20 76,56
Sumatera Utara 71,40 72,03 72,46 72,78 73,29 73,80 74,19 74,65 75,13 75,55
Sumatera Barat 70,50 71,19 71,65 72,23 72,96 73,44 73,78 74,28 74,70 75,01
Bengkulu 69,90 71,09 71,28 71,57 72,14 72,55 72,92 73,40 73,93 74,41
Sumatera Selatan 69,60 70,23 71,09 71,40 72,05 72,61 72,95 73,42 73,99 74,36
Jambi 70,10 70,95 71,29 71,46 71,99 72,45 72,74 73,30 73,78 74,35
Kep. Bangka Belitung 69,60 70,68 71,18 71,62 72,19 72,55 72,86 73,37 73,78 74,29
Aceh 68,70 69,05 69,41 70,35 70,76 71,31 71,70 72,16 72,51 73,05
Lampung 68,40 68,85 69,38 69,78 70,30 70,93 71,42 71,94 72,45 72,87
INDONESIA 68,70 69,57 70,10 70,59 71,17 71,76 72,27 72,77 73,29 73,81
Semakin tinggi indeks menunjukkan
tingkat kehidupan yang semakin
bahagia
68,45
INDEKS KEBAHAGIAAN
Babel
Nasional
Perbandingan Indeks Kebahagiaan Provinsi Kep. Bangka Belitung dan Nasional 2014
Slide - 79
1. Tingkat kepuasan penduduk Bangka Belitung paling tinggi ada pada aspek keamanan sebesar 78,22
2. Sementara kepuasaan terendah pada aspek pendidikan sebesar 57,07
TINGKAT KEPUASAN HIDUP TERHADAP 10 ASPEK KEHIDUPAN
Slide - 80
SALAM DARI NEGERI SERUMPUN SEBALAI
TERIMA KASIH