Transcript
Page 1: Sejarah Dan Standart RPH 2

ABATTOIRTEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TERNAKPOLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI

Page 2: Sejarah Dan Standart RPH 2

DEFINISI ABATTOIR

• Abattoir merupakan bahasa prancis yang disebut juga sebagai rumah jagal

• Rumah jagal adalah sebuah fasilitas di mana hewan ternak dipotong dan diproses menjadi daging

• di Indonesia rumah jagal biasanya disebut dengan rumah pemotongan hewan (RPH) dan Rumah pemotongan unggas (RPU)

Page 3: Sejarah Dan Standart RPH 2

Abattoir

• Kegiatan penyembelihan yang dilakukan di Indonesia selalu dimulai dengan doa dan ucapan syukur atas rahmat Tuhan YME.

• Hewan dipotong dengan cara tertentu sehingga hewan mati dengan secepat mungkin dan rasa sakit seminimal mungkin

• UU yang berlaku di inggris dan negara eropa laiinya mengatur bahwa penyembelihan hewan di RPH kecuali yang dipotong oleh orang yahudi dan Islam harus didahului dengan pemingsanan.

Page 4: Sejarah Dan Standart RPH 2

Abattoir

• pemotongan hewan di Spanyol, Amerika latin, dan Italia dilakukan dengan menikam leher ternak memakai pisau pendek bermata dua yang dikenal dengan nama puntilla.

• pemotongan ternak di India dilakukan tanpa pemingsanan terlebih dahulu.

Page 5: Sejarah Dan Standart RPH 2

• metode penyembelihan yang umum dipakai adalah cara HALAL atau secara islam.

• selain itu metode sikh atau jarkha juga digunakan yaitu ternak dipotong kepalanya dengan satu kali sabetan pedang.

• peraturan penyembelihan hewan sudah ada di masyarakat yahudi sejak tahun 500. peraturan tersebut menyatakan bahwa hewan tidak boleh terluka sebelum dipotong.

• pukulan keras pada kepala dilarang karena akan menyebabkan luka pada selaput otak, hal ini merupakan salah satu dari delapan kerusakan yang menyebabkan daging menjadi terepha atau tidak layak dimakan.

Abattoir

Page 6: Sejarah Dan Standart RPH 2

FUNGSI RPH

1. pemotongan hewan secara benar, (sesuai dengan persyaratan kesehatan masyarakat veteriner, kesejahteraan hewan dan syariah agama).

2. pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dipotong (ante-mortem inspection) dan pemeriksaan karkas, dan jeroan (post-mortem inspektion) untuk mencegah penularan penyakit zoonotik ke manusia.

3. pemantauan dan surveilans penyakit hewan dan zoonosis yang ditemukan pada pemeriksaan ante-mortem dan pemeriksaan post-mortem guna pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit hewan menular dan zoonosis didaerah asal hewan.

Page 7: Sejarah Dan Standart RPH 2

STANDARISASI RPH

• Pada pasal 62 UU 18/2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan dinyatakan, bahwa pemerintah daerah kabupaten/kota wajib memiliki rumah potong hewan yang memenuhi persyaratan teknis

Page 8: Sejarah Dan Standart RPH 2

STANDARISASI RPH

Pada SNI tentang rumah potong hewan No. 01-6159-1999 dan Peraturan MenteriPertanian No.13/Permentan/OT.140/1/2010 tentang Persyaratan Rumah Potong HewanRuminansia dan Unit Penanganan Daging diatur beberapa persayaratan yang harusdipenuhi oleh sebuah rumah potong hewan, persyaratan tersebut mengatur mengenai :

1. Persyaratan lokasi :a) Tidak bertentangan dengan rencana umum tata ruang dan

rencana detail tataruang wilayah b) Tidak berada ditengah kota, letak lebih rendah dari pemukiman

penduduk c) Tidak berada dekat industri logam atau kimia serta daerah rawan

banjir d) Lahan luas

Page 9: Sejarah Dan Standart RPH 2

2. Persyaratan sarana : Jalan yang baik, cukup sumber air dan Tenaga listrik yangcukup.

3. Persyaratan bangunan dan tata letak bangunan yang harus ada antara lain : Kandang istirahat , Kandang isolasi , Kantor administrasi dan kantor dokter hewan,Tempat istirahat karyawan, kantin dan mushala, Tempat penyimpanan barang pribadi/ruang ganti pakaian, Kamar mandi, Sarana pengolahan limbah, Incinerator,Tempat parker, Rumah jaga dan Menara air

STANDARISASI RPH

Page 10: Sejarah Dan Standart RPH 2

4. Persyaratan peralatan: a. Semua alat terbuat dari bahan yang tidak mudah korosif dan

mudah dibersihkan b. Alat yang langsung bersentuhan dengan daging tidak bersifta

toksisc. Dilengkapi dengan system rel dan alat penggantung karkasd. Dilengkapi sarana desinfektane. Dilengkapi peralatan khusus karyawan

5. Persyaratan karyawan dan perusahaana. Setiap karyawan harus sehat dan diperiksa kesehatannya

min 1 x setahun b. Karyawan mendapat pelatihan tentang hygiene dan mutuc. Karyawan daerah kotor dan bersih dipisah

STANDARISASI RPH

Page 11: Sejarah Dan Standart RPH 2

6. Pengawasan kesmaveta. Diberlakukan pemeriksaan antemortem dan postmortem b. Memiliki tenaga dokter hewan

7. Kendaraan pengangkut daging : dengan menggunakan box tertutup yang dilengkapi alat pendingin dan alat penggantung karkas.

8. Persyaratan ruang pendinginan/pelayuan ; bersih, cukup cahaya, sanitasi lancar

9. Persyaratan pembekuan; bersih, cukup cahaya, sanitasi lancar

10. Persyaratan ruang pembagian karkas dan pengemasan daging

11. Persyaratan laboratorium

STANDARISASI RPH

Page 12: Sejarah Dan Standart RPH 2

TERIMAKASIH


Top Related