Download - Satuan Acara Penyuluhan Pasien Safety
Satuan Acara Penyuluhan Praktik Profesi Ners 2015 Keperawatan Medikal Bedah II Kelompok K
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien rawatan di ruang bedah Pria
Tempat : Ruang Bedah Pria ( CP ) RSUP Dr. M.Djamil Padang
Hari / Tanggal : Selasa / 29 Desember 2015
Waktu : 10.00 – 10.40 WIB
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah untuk menyelamatkan pasien.
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit.
Keselamatan pasien merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan di rumah sakit dan hal
itu terkait dengan isu mutu dan citra rumah sakit. Sejak awal tahun 1900, institusi rumah
sakit selalu meningkatkan mutu pada tiga elemen yaitu struktur, proses, dan outcome
dengan berbagai macam program regulasi yang berwenang misalnya antara lain
penerapan Standar Pelayanan Rumah Sakit, ISO, Indikator Klinis dan lain sebagainya.
Namun harus diakui, pada pelayanan yang berkualitas masih terjadi Kejadian Tidak
Diduga (KTD) (Dep Kes R.I 2006).
Program keselamatan pasien disusun dengan tujuan untuk meningkatkan keamanan
pasien, mengurangi risiko terjadinya kejadian yang tidak diharapkan dan cedera terhadap
pasien. Terdapat 6 sasaran keselamatan pasien yaitu ketepatan identifikasi pasien,
peningkatan komunikasi efektif, peningkatan kewaspadaan penggunaan obat Higth –
Alert, kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasi, penurunan resiko
infeksi, penurunan resiko jatuh.
Dalam peningkatan keselamatan pasien tenaga kesehatan kuhusnya perawat harus
bekerja sama dengan pasien dan keluarga. Pasien dan keluarga pasien harus mengetahui
hal – hal yang berkaitan dengan keselamatan pasien. Sasaran keselatan pasien yang
pertama yaitu ketepatan identifikasi pasien. Salah satu cara pengidentifikasian pasien
yaitu penggunaan gelang identitas. Perawat harus menjelaskan kepada pasien dan / atau
keluarga tentang tujuan dari semua gelang dan alasan penggunaannya. Hal ini
memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengidentifikasi kesalahan dan
mendorong pasien dan keluarga untuk berpartisipasi dalam upaya mencegah kesalahan.
Sasaran keselamatan pasien yang lainnya yaitu penurunan resiko infeksi. Tangan
merupakan sumber penularan infeksi yang utama. Mencuci tangan merupakan teknik
dasar yang paling penting dalam pencegahan dan pengontrolan infeksi, terutama infeksi
Satuan Acara Penyuluhan Praktik Profesi Ners 2015 Keperawatan Medikal Bedah II Kelompok K
nosokomial (Potter & Perry, 2010). Infeksi nosokomial dapat diartikan sebagai infeksi
yang diperoleh seseorang selama di rawat di rumah sakit. Tidak hanya petugas kesehatan,
pasien dan keluarga juga harus melakukan cuci tangan 6 langkah untuk mengurangi
resiko penularan infeksi nosokomial.
RSUP Dr. M.Djamil Padang merupakan rumah sakit rujukan nasional, banyak pasien
yang dirawat di rumah sakit ini dengan berbagai jenis penyakit. Bangsal bedah
mnerupakan salah satu bagian dari rumah sakit ini, yang terbagi dari beberapa bagian
salah satunya adalah bangsal bedah pria (CP). Bangsal bedah pria memiliki kapasitas
pasien ± 30 orang. Semua pasien harus menggunakan gelang identitas, namun masih ada
pasien yang tidak menggunakannya dengan berbagai alasan, seperti melepas gelang
identitas. Keluarga dan pasien masih banyak yang tidak mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien serta belum mengetahui cara cuci tangan 6 langkah.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penyuluhan tentang
keselamatan pasien khususnya ketepatan identifikasi pasien (penggunaan gelang
identitas) dan penurunan resiko infeksi nosokomial (hand hygien/mencuci tangan 6
langkah) di ruang rawat inap (bangsal) bedah Pria (CP) RSUP Dr. M.Djamil Padang.
B. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1x40 menit diharapkan klien
mampu mengetahui bagaimana meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 1x40 menit tentang keselamatan
pasien dengan baik dan benar diharapkan pasien dan keluarga mampu:
a) Mengetahui dan menjelaskan pengertian keselamatan pasien
b) Mengetahui peran keluarga terhadap keselamatan pasien yaitu:
- Pengidentifikasian pasien
o Mengetahui jenis – jenis gelang identitas pasien
o Mengetahui tujuan penggunaan gelang identitas
o Mengetahui bahaya penolakan dan pelepasan gelang identitas pasien.
- Penurunan resiko infeksi nosokomial
o Mengetahui pengertian cuci tangan 6 langkah
o Mengetahui tujuan cuci tangan 6 langkah
o Mengetahui manfaat cuci tangan 6 langkah
o Mengetahui 5 momen cuci tangan
o Mengetahui cara cuci tangan 6 langkah
o Mendemonstrasikan cara cuci tangan 6 langkah
Satuan Acara Penyuluhan Praktik Profesi Ners 2015 Keperawatan Medikal Bedah II Kelompok K
C. Materi Penyuluhan (terlampir)
D. Pelaksanaan
a. Topik
Keselamatan pasien di rumah sakit
b. Sasaran
a. Sasaran Umum : Pasien dan keluarga pasien yang di rawat di
Ruang bedah pria (CP) RSUP Dr. M.Djamil Padang
b. Sasaran Khusus : Pasien dan keluarga pasien yang dirawat di Ruang bedah Pria
(CP) RSUP Dr. M.Djamil Padang yang berjumlah minimal 15
orang.
c. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d. Demonstrasi
d. Media dan alat
a. Leaflet
b. LCD
c. Laptop
d. PPT
e. Gelang identitas pasien
f. Handrub
e. Waktu dan tempat
Hari : Selasa / 29 Desember 2015
Jam : 10.00 – 10.40 WIB
Tempat: Ruang Bedah Pria (CP) RSUP Dr. M.Djamil Padang
f. Pengorganisasian
Moderator : Widya Herlina, S.Kep
Satuan Acara Penyuluhan Praktik Profesi Ners 2015 Keperawatan Medikal Bedah II Kelompok K
Pemateri : Dita Febrina, S.Kep
Observer : Ratna Asnita, S.Kep
Fasilitator : Arif Budiman,S.Kep
Gema Wahyuni,S.Kep
Irhamna, S.Kep
Kenny Marinda, S.Kep
Nella Vorinda P, S.Kep
Novia Haslinda, S.Kep
Nicy Gusvita Sari, S.Kep
Rafika Indah, S.Kep
Tiya Monica B, S.Kep
Ustin Nurjanah, S.Kep
g. Setting Tempat
Keterangan :
F
F
F
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
MMM
O
F
FF
F
F F F
P
P
P
A
A
M
B
O
Pembimbing
Penyaji
Peserta
Observer
Satuan Acara Penyuluhan Praktik Profesi Ners 2015 Keperawatan Medikal Bedah II Kelompok K
h. Uraian Tugas
1. Moderator
1) Pada acara pembukaan
Membuka acara
Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing
Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
Menjelaskan kontrak waktu dan bahasa
Menjelaskan tata tertib penyuluhan
b. Kegiatan Inti
Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak
dipahami.
Memberikan kesempatan pada mahasiswa menjawab pertanyaan yang
diajukan peserta.
c. Pada acara penutup
Menyimpulkan dan menutup diskusi
Mengucapkan salam
2. Pemateri
Mempresentasikan materi
Mengevaluasi peserta tentang materi yang diberikan
3. Fasilitator
Memotivasi peserta agar berperan aktif
Membuat absensi penyuluhan
Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan
4. Observer
Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
FB Moderator fasilitator
Satuan Acara Penyuluhan Praktik Profesi Ners 2015 Keperawatan Medikal Bedah II Kelompok K
i. Kegiatan Penyuluhan
NoKegiatan Penyuluh Kegiatan Audiens/Sasaran Waktu
1
2
Pembukaan
- Moderator memberi salam
- Moderator memperkenalkan
anggota penyuluhan
- Moderator memperkenalkan
pembimbing klinik dan
pembimbing akademik
- Moderator menjelaskan
tentang topik penyuluhan
- Menjelaskan dan membuat
kontrak waktu, bahasa, tujuan
dan tata tertib penyuluhan
Pelaksanaan
- Mengkaji pengetahuan audiens
tentang pengertian keselamatan
pasien
- Memberi reinforcement (+)
- Menjelaskan tentang
pengertian keselamatan pasien
- Mengkaji pengetahuan audien
tentang hal yang harus
dilakukan keluarga terhadap
keselamatan pasien
- Memberi reinforcement (+)
- Menjelaskan hal yang harus
- Menjawab salam
- Mendengarkan dan memperhatikan
- Mendengarkan dan memperhatikan
- Mendengarkan dan memperhatikan
- Mengemukakan pendapat
- Mengemukakan pendapat
- Mendengarkan dan memperhatikan
- Mengemukakan pendapat
- Mendengarkan dan memperhatikan
- Mendengarkan dan memperhatikan
5 mnt
30 mnt
Satuan Acara Penyuluhan Praktik Profesi Ners 2015 Keperawatan Medikal Bedah II Kelompok K
dilakukan keluarga tentang
keselamatan pasien
- Menjelaskan
pengidentifikasian pasien, jenis
– jenis gelang identitas.
- Menjelaskan tujuan
penggunaan gelang identitas
pasien
- Menjelaskan bahaya penolakan
penggunaan dan pelepasan
gelang identitas
- Menggali pengetahuan
keluarga tentang cuci tangan 6
langkah
- Menjelaskan pengertian cuci
tangan 6 langkah
- Menjelaskan tujuan cuci
tangan 6 langkah
- Menjelaskan manfaat cuci
tangan 6 langkah
- Menjelaskan 5 moment cuci
tangan 6 langkah
- Menjelaskan cara cuci tangan 6
langkah
- Mendemonstrasikan cara cuci
tangan 6 langkah
- Meminta salah satu peserta
untuk menyebutkan tujuan
penggunaan gelang identitas
pasien
- Meminta salah satu peserta
untuk menyebutkan dan
mendemonstrasikan cara cuci
- Mendengarkan dan memperhatikan
- Mendengarkan dan memperhatikan
- Mengemukakan pendapat
- Mendengarkan dan memperhatikan
- Mendengarkan dan memperhatikan
- Mendengarkan dan memperhatikan
- Mendengarkan dan memperhatikan
- Mendengarkan dan memperhatikan
- Menyebutkan tujuan gelang
identitas pasien
- Mendemonstrasikan cara cuci
tangan 6 langkah
- Mengajukan pertanyaan
- Mendengarkandan memperhatikan
- Mengemukakan pendapat
- Mendengarkan
- Bersama mahasiswa menyimpulkan
- Menjawab salam
Satuan Acara Penyuluhan Praktik Profesi Ners 2015 Keperawatan Medikal Bedah II Kelompok K
3
tangan 6 langkah
- Memberi kesempatan audiens
untuk bertanya
- Menjawab pertanyaan
Penutup
- Meminta audiens mengulang
beberapa informasi yang telah
diberikan
- Memberi reinforcement (+)
- Bersama peserta
menyimpulkan materi
- Menutup dengan salam
5 mnt
j. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a) 75 % atau lebih peserta menghadiri acara
b) Alat dan media sesuai dengan rencana
c) Peran dan fungsi masing – masing sesuai dengan yang direncanakan
2. Evaluasi proses
a) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b) Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
c) Peserta berperan aktif dalam jalannya diskusi
3. Evaluasi hasil
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan 75% peserta mampu :
a) Menyebutkan pengertian keselamatan pasien
b) Mengetahui pentingnya peran keluarga dalam identifikasi pasien
Satuan Acara Penyuluhan Praktik Profesi Ners 2015 Keperawatan Medikal Bedah II Kelompok K
c) Mendemonstrasikan cuci tangan 6 langkah
E. REFERENSI
Potter and Perry (2006). Buku ajar Fundamental Keperawatan. (Edisi IV). Jakarta. EGC
Doenges Marilyn E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk
perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. (Edisi III). Jakarta:
EGC
\
Materi
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
1. Pengertian
Satuan Acara Penyuluhan Praktik Profesi Ners 2015 Keperawatan Medikal Bedah II Kelompok K
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi asesmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat
mencegah terjadinya cedera yan disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan. (Panduan Nasional
Keselamatan Pasien Rumah sakit, Depkes R.I. 2006)
Menurut WHO “Safety is a fundamental principle of patient care and a critical
component of quality management.” (World Alliance for Patient Safety, Forward
Programme WHO, 2004) Patient safety sendiri merupakan proses pelayanan rumah sakit
secara lebih aman, termasuk assessment risiko, identifikasi dan manajemen risiko
terhadap pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan untuk belajar dan
menindaklanjuti insiden serta penerapkan solusi untuk meminimalisasi risiko.
Menurut Kohn (2000) Patient safety berarti tidak adanya kesalahan atau bebas
dari cedera karena kecelakaan .
The Canadian Patient Safety Dictionary (2003), Keselamatan pasien ialah reduksi
dan meminimalkan tindakan yang tidak aman dalam sistem pelayanan kesehatan sebisa
mungkin melalui praktik yang terbaik untuk mencapai luaran klinis yang optimu.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan, bahwasanya patient safety
merupakan suatu system yang membuat asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih
aman, serta mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Sasaran keselamatan pasien (patient safety):
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi efektif
3. Peningkatan Kewaspadaan penggunaan obat Higth – Alert
4. Kepastian ketepatan penandaan lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasi
5. Penurunan Resiko infeksi nosokomial
6. Penurunan resiko jatuh
2. Ketepatan Identifikasi Pasien
a. Jenis – jenis gelang identitas
Satuan Acara Penyuluhan Praktik Profesi Ners 2015 Keperawatan Medikal Bedah II Kelompok K
1) Biru Muda
Gelang ini digunakan sebagai tanda identifikasi untuk pasien-pasien berjenis
kelamin laki-laki.
2) Merah Muda/Pink
Gelang ini digunakan sebagai tanda identifikasi untuk pasien-pasien berjenis
kelamin perempuan.
3) Kuning
Gelang kuning menandakan bahwa pasien mempunyai resiko jatuh tinggi.
Artinya pasien tersebut perlu diawasi lebih ketat. Misalnya pasien pasca operasi,
pasien dengan penurunan kesadaran, atau pasien dengan alat bantu.
4) Merah
Gelang merah menandakan pasien mempunyai riwayat alergi obat. “Gunanya
agar dokter atau perawat waspada bahwa si pasien punya riwayat alergi terhadap
obat tertentu”.
5) Putih
Gelang ini digunakan sebagai tanda identifikasi untuk pasien-pasien (biasanya
bayi yang baru lair) yang tidak/belum jelas jenis kelaminnya.
6) Ungu
Gelang warna ungu menandakan bahwa si pasien harapan hidupnya rendah atau
dikenal dengan istilah “Do Not Resuscitation” (DNR).
b. Tujuan penggunaan gelang identitas
1) Untuk memudahkan identifikasi pasien dan mencocokkan layanan dan
perawatan kesehatan untuk pasien tersebut.
2) Untuk mencegah terjainya kesalahan identifikasi pasien, kesalahan prosedur,
kesalahan medikasi, kesalahan transfuse, dan kesalahan pemeriksaaan
diagnostic.
c. Bahaya penolakan penggunaan dan pelepasan gelang identitas
1) Kesalahan dalam pemberian obat
2) Kesalahan dalam melakukan tindakan
d. Prosedur yang membutuhkan identifikasi pasien
1) Pemberian obat
2) Prosedur pemeriksaan radiologi
3) Intervensi pembedahan (prosedur infasif)
4) Transfusi darah
5) Pengambilan sampel (darah, urin)
6) Transfer pasien
Satuan Acara Penyuluhan Praktik Profesi Ners 2015 Keperawatan Medikal Bedah II Kelompok K
7) Konfirmasi kematian
3. Penurunan resiko infeksi nosokomial
a. Pengertian infeksi nosokomial
Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang
disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik. Infeksi yang menunjukkan
suatu gejala selama seseorang dirawat atau setelah dirawat. Pasien yang masuk
rumah sakit dan menunjukkan tanda infeksi kurang dari 72 jam, berarti masa
inkubasi penyakit telah terjadi sebelum pasien masuk rumah sakit, dan infeksi yang
menunjukkan gejala setelah 72 jam pasien berada dirumah sakit, maka disebut
infeksi nosokomial (Harrison, 2009).
Infeksi nosokomial merupakan Infeksi yang terdapat dalam sarana
kesehatan (rumah sakit). Infeksi ini berasal dari dalam tubuh maupun luar tubuh
penderita yang dapat berpindah ke siapa saja yang berada di RS (Soeparman, 2008).
Salah satu cara mengurangi penularan infeksi nosokomial adalah dengan cuci tangan
6 langkah.
b. Pengertian cuci tangan
Cuci tangan adalah salah satu bentuk kebersihan diri yang penting. Selain itu
mencuci tangan juga dapat diartikan menggosok dengan sabun secara bersama
seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas yang kemudian dibilas
dibawah air yang mengalir (Potter, 2005).
Menurut Depkes (2009), cuci tangan pakai sabun adalah salah satu tindakan
dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh
manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman.
c. Tujuan cuci tangan
Menurut Hidayat (2009) mencuci tangan pakai sabun bertujuan untuk:
Mencegah terjadinya infeksi melalui tangan
Membantu menghilangkan mikroorganisme yang ada di kulit atau tangan
d. Manfaat cuci tangan
Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk menghindari
masuknya kuman kedalam tubuh. Dimana tindakan ini dilakukan dengan manfaat :
Mencegah terinfeksi dari penyakit berbahaya
Supaya tangan bersih
Membasmi tangan dari kuman dan mikroorganisme
Satuan Acara Penyuluhan Praktik Profesi Ners 2015 Keperawatan Medikal Bedah II Kelompok K
Mencegah penularan penyakit
e. Waktu yang tepat untuk cuci tangan
Menurut Depkes (2011), waktu yang tepat untuk cuci tangan pakai sabun
adalah :
Sebelum dan setelah makan
Sebelum memegang makanan
Sebelum melakukan kegiatan jari-jari ke dalam mulut atau mata
Setelah bermain/olahraga
Setelah BAB/BAK
Setelah buang ingus
Setelah buang sampah
Setelah menyentuh hewan/unggas termasuk hewan peliharaan
Sebelum mengobati luka
Adapun lima moment untuk cuci tangan yaitu:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Setelah kontak dengan pasien
3. Sebelum melakukan tindakan
4. Setelah terpapar cairan tubuh pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien
f. Cara cuci tangan 6 langkah.
1. Basahi tangan dengan air mengalir, tuangkan handwash ataupun handscrub
secukupnya dan gosok kedua telapak tangan berlawanan arah jarum jam dengan
hitungan 4 kali.
Satuan Acara Penyuluhan Praktik Profesi Ners 2015 Keperawatan Medikal Bedah II Kelompok K
2. Gosok punggung tangan kiri dengan telapak tangan, tanpa saling melepaskan
lalu masukkan jari-jari tangan kanan ke sela-sela tangan kiri. Lakukan pada
tangan kiri, dengan hitungan 4 kali.
3. Gosok sela-sela jari diantara kedua tangan saling berhadapan atau terkait dengan
hitungan 4 kali.
4. Letakkan ujung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci, lalu
gosok antara keduanya dengan hitungan 4 kali.
5. Jempol kanan digosok memutar oleh telapak tangan kiri, dan sebaliknya sebanyak 4 kali.
6. Letakkan ujung jari kanan dengan bentuk seperti mangkuk ke telapak tangan
kiri, kemudian gosok perlahan dengan hitungan 4 kali. Lakukan hal yang sama
pada tangan kiri.
Satuan Acara Penyuluhan Praktik Profesi Ners 2015 Keperawatan Medikal Bedah II Kelompok K
Dan kemudian basahi tangan di bawah air yang mengalir hingga tidak
ada sisa-sisa sabun, dan keringkan dengan tissue.