Download - SAP GIZI
PERENCANAAN PENYULUHAN
GIZI PADA BAYI DAN BALITA
A. LATAR BELAKANG
Anak adalah generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan cita-cita pembangunan
bangsa. Untuk itu generasi penerus yang diharapkan yaitu generasi yang sehat dimana hal
ini dapat dimulai dengan memelihara dan meningkatkan status kesehatan anak.
Mempunyai anak yang sehat adalah dambaan dari setiap orang tua. Dalam hal ini
orang tua mempunyai tanggung jawab yang besar demi kesehatan anak-anak mereka.
Dari hal-hal yang kecil, seperti pemberian makanan bergizi pada Balita sangat penting
untuk diperhatikan. Karena dengan mendapatkan makanan bergizi yang adekuat akan
menunjang pertumbuhan dan perkembangan Balita itu sendiri.
Namun, saat ini banyak kita temukan di masyarakat terutama ibu-ibu yang belum
mengerti tentang bagaimana gizi yang baik bagi Balita dan bagaimana memantau
pertumbuhan dan perkembangannya. Sehingga mereka acuh tak acuh terhadap kegiatan-
kegiatan yang bersifat promotif dan preventif seperti menimbang bayi atau balitanya ke
posyandu. Selain faktor tersebut, faktor sosial ekonomi juga sangat berperan dalam
terjadinya masalah kesehatan pada bayi atau balita misalnya kasus busung lapar yang
banyak terjadi sekarang ini.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan ibu-ibu yang mempunyai bayi atau
balita memahami tentang masalah kesehatan yang umum terjadi pada bayi atau
baliata dan cara penanganan dasar yang dapat dilakukan di rumah.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 1 kali 30 menit diharapkan ibu-ibu yang
mempunyai bayi atau balita dapat :
a.Menyebutkan pengertian gizi pada bayi/balita dengan benar
b. Menyebutkan 2 dari 4 tahap-tahap pemberian kebutuhan gizi
pada bayi/balita pada tiap umur
c.Menyebutkan 5 dari 9 tanda dan gejala adanya masalah pada bayi/balita
d. Menyebutkan 3 dari 4 akibat lanjutan dari masalah gizi yang
muncul pada bayi/balita
e.Menyebutkan cara mengatasi masalah gizi pada bayi/balita dengan benar
C. MATERI
Adapun materi yang diberikan pada penyuluhan ini yaitu :
1. Pengertian gizi pada bayi/balita
2. Kebutuhan gizi pada bayi/balita
3. Tanda dan gejala adanya masalah gizi pada bay/balita
4. Akibat lanjutan dari masalah gizi yang muncul pada bayi/balita
5. Cara mengatasi masalah-masalah gizi pada bayi/balita
D. METODE
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini yaitu :
1 Ceramah
2 Diskusi
3 Tanya Jawab
E. MEDIA/ ALAT/ SUMBER
1 Media : sound system, laptop, LCD
2 Alat :
3. Sumber :
Effendy, Nasrul, 1998,Dasar-dasar Perawatan Kesehatan Masyarakat,
Jakarta : EGC.
Depkes RI, 2004, Buku Kesehatan Ibu Dan Anak, Departemen Kesehatan,
Jakarta.
F. EVALUASI
Sasaran dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh secara singkat dan
jelas sesuai materi yang disampaikan.
G. PESERTA/ SASARAN
Ibu-ibu yang mempunyai bayi/balita di Banjar Hita Bhuana Peguyangan
H. WAKTU
Penyuluhan ini dilaksanakan pada tanggal...........
I. TEMPAT
Balai Banjar Hita Bhuana Peguyangan
J. RENCANA EVALUASI
1 Struktur
a. Persiapan Media
b. Persiapan Alat
c. Persiapan Materi
2 Proses
a. Kegiatan penyuluhan yang diberikan diharapkan berjalan dengan lancar dan
masyarakat mengerti tentang status gizi bayi/balita
b. Didalam proses penyuluhan yang diberikan diharapkan terjadi interaksi antara
penyuluh dan sasaran yang diberikan penyuluhan
c. Para peserta diharapkan memperhatikan materi-materi yang akan disampaikan
3 Hasil
a. 50 % sasaran dapat menyebutkan pengertian-pengertian gizi bayi/balita
b. 50 % sasaran dapat menyebutkan tahap-tahap pemberian kebutuhan gizi pada
tiap umur
c. 50 % peserta yang hadir dapat menyebutkan tanda dan gejala adanya masalah-
masalah gizi pada bayi/balita
d. 50 % peserta dapat menyebutkan akibat lanjutan dari masalah yang muncul
pada bayi/balita
e. 60 % peserata dapat menyebutkan cara mengatasi masalah-masalah gizi yang
muncul pada bayi/balita
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN DENGAN MASALAH
KESEHATAN YANG UMUM PADA BAYI DAN BALITA
I. Pengertian Gizi pada Bayi/Balita
Balita adalah singkatan dari Bawah Lima Tahun. Jadi, yang termasuk Balita yaitu
dari umur 1 sampai 5 tahun. Pada rentang umur inilah sangat diperlukan
pengawasan terhadap pertumbuhan dan perkembangannya.
II. Kebutuhan Gizi pada Bayi/Balita
A. Umur 0 – 6 bulan
1. Makanan yang paling cocok dan terbaik bagi bayi pada usia ini yaitu Air
Susu Ibu
2. Bayi sebaiknya diberikan ASI segera setelah lahir
3. ASI pertama atau colostrum tidak boleh dibuang karena berfungsi sebagai
zat kekebalan
4. ASI dapat diberikan kapan saja
5. Pada usia ini jangan memberikan makanan selain ASI pada bayi
B. Umur 6 – 12 bulan
1. ASI diteruskan
2. Makanan lumat diberikan bertahap
3. Ditambahkan telur, ayam, ikan, tahu, tempe, bayam, kacang pada bubur
bayi
C. Umur 1- 2 tahun
1. Beri ASI setiap anak ingin
2. Beri nasi lembek 3 kali sehari
3. Beri makanan selingan 2 kali sehari, contoh bubur kacang hijau, pisang,
biskuit
4. Beri buah-buahan atau sari buah
5. Bantu anak makan sendiri
6. Makanan selingan 2 kali sehari
7. Jangan berikan makanan manis dan lengket di antara waktu makan
D. Umur 2 tahun ke atas
1. Anak mulai diberikan makanan orang dewasa yang terdiri dari nasi, sayur,
lauk pauk, buah
2. Makanan selingan 2 kali sehari
3. Jangan berikan makanan manis dan lengket di antara waktu makan
III. Tanda dan Gejala Adanya Masalah Gizi Pada Bayi Bayi/Balita
Beberapa hal yang perlu diketahui oleh keluarga sehubungan dengan Kurang Energi
Protein (KEP) adalah pengertiannya. KEP merupakan keadaan kurang gizi yang
disebabkan oleh karena tubuh kekurangan protein dan kalori dalam makanan sehari-
hari.
Adapun tanda dan gejala KEP adalah :
A. Berat badan dan tinggi badan kurang
B. Pucat dan lemah
C. Kulit kering
D. Mata tampak besar dan dalam
E. Ubun-ubun besar cekung
F. Otot mengecil ( gejala kurang vitamin A )
G. Ujung tangan dan kaki terasa dingin dan tampak kebiruan
H. Perut buncit atau cekung dengan gambaran usus yang jelas
I. Rambut tipis
J. Kulit kusam, kering dan bersisik
K. Pembesaran hati
L. Tinja encer
IV. Cara Mengatasi Masalah-Masalah Gizi Yang Muncul Pada Bayi/Balita
Tindakan yang harus dilaksanakan sehubungan dengan balita KEP antara lain :
A. Pemberian makanan tinggi energi dan tinggi protein, cukup mineral dan vitamin,
mudah dicerna
B. Pola makan teratur
C. Dalam memberikan makanan jangan memberikan kue-kue manis dan dekat waktu
makan
Untuk dapat mencegah terjadinya KEP, maka:
A. Memberikan makan gizi seimbang dengan jumlah yang sesuai kebutuhan
B. Penimbangan secara teratur ke fasilitas pelayanan kesehatan/ posyandu/
puskesmas
C. Kalau anak sakit segera dibawa ke fasilitas kesehatan
D. Keluarga harus memberikan perhatian kepada tumbuh kembang anak
E. Perlu memanfaatkan lingkungan untuk tanaman seperti sayur-sayuran, buah-
buahan
NO. DATA MASALAH KEPERAWATAN
KOMUNITAS
1 2 3
1. Bayi/ balita
a. Jumlah penduduk yang mempunyai
bayi 11,36 %
b. Ibu yang menyusui bayi 11,36 %
c. Lamanya pemberian ASI pada bayi
kurang dari 6 bulan 0 %
d. Umur bayi saat diberikan makanan
selain ASI 6 bulan sebelum lahir 40
%
e. Pemberian imunisasi pada balita
100 %
f. Keteraturan ibu menimbang bayi/
balita 5,26 %
g. Perkembangan berat badan bayi/
balita selama 3 bulan terakhir tetap
21,05 %
h. Cara keluarga mengatasi anak panas
tinggi dengan mengompres sendiri
23,81 %
i. Cara keluarga mengatasi balita
mencret dengan cara lain 57,89 %
j. Cara keluarga mengetahui balita
kurang gizi dari tanda berat badan
kurang 50 %
k. Cara keluarga mengatasi balita yang
kurang gizi dengan dibiarkan saja 5
%
l. Cara keluarga mengatasi balita yang
kurang gizi dengan pemberian
vitamin 50 %
m.Cara keluarga mengatasi balita yang
batuk atau pilek dengan pemberian
obat bebas 9,25 %
LAPORAN HASIL KEGIATAN FGD ( FOCUS GROUP DISCUSSION )
DI BANJAR HITABHUANA KELURAHAN PEGUYANGAN
DENPASAR UTARA TANGGAL……………
A. Struktur
Sebelum kegiatan FGD dilakukan pra planning kegiatan sudah disiapkan.
B. Proses
a. Kegiatan diskusi yang dilaksanakan berjalan lancar mulai pkl…
sampai pkl…….bertempat di Balai Banjar Hitabhuana,
Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara.
b. Pada saat diskusi terjadi interaksi antara mahasiswa dan sasaran
c. Sasaran yang hadir lebih dari 80 % dan mengikuti kegiatan
dengan baik dan tertib.
d. Daftar hadir peserta FGD ( Focus Group Discussion )v terlampir.
C. Hasil
Bayi/ balita
Ada 18 balita dan 5 bayi di Banjar Hitabhuana, Kelurahan Peguyangan
Posyandu rutin dilaksanakan tiap bulannya yaitu setiap tanggal 20
Bayi dan balita mendapatkan imunisasi sesuai umur
Jika bayi dan balita sakit sebagian besar diajak berobat ke bidan, puskesmas
atau dokter
LAPORAN HASIL KEGIATAN MMD ( MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA )
DI BANJAR HITABHUANA KELURAHAN PEGUYANGAN
DENPASAR UTARA TANGGAL……………
A. Struktur
Sebelum kegiatan MMD pra planning kegiatan sudah disiapkan.
B. Proses
a. Kegiatan diskusi yang dilakukan berjalan lancar mulai pukul……sampai
pukul….bertempat di Balai Banjar Hitabhuana, Kelurahan Peguyangan, Denpasar
Utara.
b. Pada saat diskusi terjadi interaksi antara mahasiswa dan sasaran.
c. Sasaran yang hadir lebih dari 70 % dan mengikuti dengan baik dan tertib.
d. Daftar hadir terlampir.
C. Hasil
Adapun hasil dari kegiatan MMD, antara lain ;
a. Ibu-ibu mengerti dengan masalah kesehatan bayi dan balita di Banjar Hitabhuana,
Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara
b. Ibu-ibu mampu memprioritaskan masalah kesehatan bayi/ balita yang terjadi di
Banjar Hitabhuana, Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara
c. Tersusunnya rencana kerja untuk mengatasi masalah kesehatan sesuai dengan
prioritas
d. Daftar rencana kerja dan prioritas terlampir