Download - RPP K3LH
![Page 1: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/1.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 1 dari 51
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP 01)
Mata Pelajaran : Produktif TKJ
Kelas / Semester : X / I
Pertemuan Ke : 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Standar Kompetensi : Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH)
Kompetensi Dasar : 1. Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
Indikator : Informasi yang berhubungan dengan peraturan kesehatan dan
keselamatan kerja dan syarat-syaratnya dikumpulkan.
Peraturan-peraturan kesehatan dan keselamatan yang berkaitan
dengan teknologi informasi di area klien ditetapkan dan
didokumentasikan.
Dokumen diajukan pada pengawas untuk diverifikasi.
Karakteristik peserta diklat (siswa) yang diharapkan
Religius (religious)
Kerja keras (drudge work)
Tekun (diligence) dan teliti (accurately)
Tanggung jawab (responsibility)
Rasa percaya diri (confidently)
Rasa ingin tahu (inguisitive)
Kerjasama (cooperative)
Mandiri (self-employed)
Kreatif (Creative)
I. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta diklat (siswa) mampu menjelaskan undang-undang kesehatan dan keselamatan kerja
secara percaya diri (cofidentely).
2. Peserta diklat (siswa) mampu menjelaskan peraturan-peraturan kesehatan dan keselamatan
kerja yang berkaitan dengan informasi dan komunikasi secara Tekun (diligence) dan teliti
(accurately)
![Page 2: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/2.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 2 dari 51
3. Peserta diklat (siswa) menjelaskan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan kesehatan dan
keselamatan kerja secara teliti (accurately) dan penuh tanggung jawab (responsibility)
II. Materi Ajar
Pengantar K3LH
Latar belakang dari diterapkannya Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan
Kerja ( K3 ) adalah dari standarisasi yang telah diterapkan di dunia kerja internasional.
Semakin berkembangnya dunia industri di dunia, telah mendorong para pekerja untuk
bekerja lebih giat sesuai dengan kebutuhan pasar. Namun hal itu tidak jarang menyebabkan
pekerja menjadi cidera. Cidera yang terjadi di lapangan sangat beragam, dari cidera otot sampai
yang menghasilkan korban jiwa. Dengan terganggunya perkembangan manusia sebagai salah
satu modal utama pembangunan, maka negara-negara berkembang pada saat itu mulai peduli
tentang kesehatan, keselamatan dan keamanan pekerja di negaranya tersebut.
Prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja berawal dari OSH ( Occupational
Safety and Health ) yaitu: sebuah ilmu disiplin yang peduli dan melindungi keselamatan,
kesehatan dan kesejahteraan orang yang bekerja di tempat kerja.
Sejak tahun 1950 ILO ( International Labour Organization ) dan WHO ( World Health
Organization ) telah menetapkan definisi umum dari kesehatan kerja, yaitu: Kesehatan kerja
harus mencapai peningkatan dan perawatan paling tinggi di bidang fisik, sosial sebagai seorang
pekerja di bidang pekerjaan apapun; pencegahan bagi setiap pekerja atas pengurangan
kesehatan karena kondisi kerja mereka, perlindungan bagi pekerja untuk mengurangi faktor-faktor
yang dapat merugikan kesehatan mereka; penempatan dan perawatan bagi pekerja di lingkungan
kerja sesuai dengan kemapuan fisik dan psikologi dari pekerja dan meringkas adaptasi dari setiap
pekerja ke pekerjaannya masing-masing.
Tujuan awal dari pendirian standard keselamatan dan kesehatan di tempat kerja antara
lain:
Moral – Seorang pekerja seharusnya tidak mempunyai resiko terluka pada saat kerja atau
yang berhubungan dengan lingkungan kerja.
Ekonomi – Dengan mengurangi biaya yang harus dibayar jika terjadi kecelakaan di tempat
kerja; seperti gaji, denda, kompensasi kerusakan, waktu investigasi, kurang produksi,
kehilangan semangat dari pekerja, pembeli atau pihak lainnya.
Legal – Mendorong hukum agar menerapkan peraturan resmi agar dapat dipatuhi oleh banyak
pihak.
![Page 3: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/3.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 3 dari 51
Beberapa resiko yang biasa dimiliki oleh pekerja:
Resiko fisik ( terpeleset dan tersandung, jatuh dari ketinggian, transportasi tempat kerja, mesin
yang berbahaya, listrik, kebisingan, getaran, radiasi ion ).
Resiko kimia ( cairan pelarut, metal berat )
Resiko psikologi ( stress, kekerasan, pemerasan )
Resiko lingkungan ( temperatur, kelembapan, cahaya )
Resiko cidera otot ( lingkungan kerja yang tidak ergonamis )
Dll
Setelah adanya OSH disusunlah Occupational Safety and Health Act yang ditandatangani
oleh President Richard M. Nixon pada tanggal 29 Desembar 1970. Undang-undang ini menjadi
pencetuas berdirinya badan NIOSH ( National Institute for Occupational Safety and Health ) dan
OSHA ( Occupational Safety and Health Administration ).
Act ini dalah diketemukan di United States Code di judul ke 29 pada bab 15. OSHA ini
secara garis besari diciptakan untuk melindungi keamanan pekerja dan tempat kerjanya. Tujuan
utamanya adalah untuk menjamin bahwa pekerja mengerjakan tugasnya dengan lingkungan yang
bebas bahaya bagi kesehatan dan keselamatan mereka, seperti bahan kimia beracun, bunyi
berisik yang mengganggu, gangguan mekanik, kepanasan atau kedinginan atau lingkungan yang
kotor.
Isi dari OSHA itu terdiri dari beberapa point, yaitu:
by encouraging employers and employees in their efforts to reduce the number of occupational
safety and health hazards at their places of employment, and to stimulate employers and
employees to institute new and to perfect existing programs for providing safe and healthful
working conditions;
Mendorong para pemilik dan pekerja perusahaan agar berusaha untuk mengurangi tingkat
resiko di lingkungan kerja mereja dan memancing mereka untuk menyempurnakan program
yang mendukung keselamatan dan kesehatan pekerja yang sudah ada.
by providing that employers and employees have separate but dependent responsibilities and
rights with respect to achieving safe and healthful working conditions;
Menyediakan hak dan kewajiban yang terpisah dengan rasa hormat untuk tercapainya
keamanan dan keselamatan kondisi kerja.
by authorizing the Secretary of Labor to set mandatory occupational safety and health
standards applicable to businesses affecting interstate commerce, and by creating an
![Page 4: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/4.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 4 dari 51
Occupational Safety and Health Review Commission for carrying out adjudicatory functions
under the Act;
Dengan memberikan otoritas kepada sekretaris pekerja untuk memandatkan
pengimplementasian kesehatan dan keselamatan kerja standard yang diterapkan ke bisnis dan
mempengaruhi antar usaha, dan dengan menciptakan jabatan yang mengurusi kesehatan dan
keselamatan kerja untuk memberikan fungsi keputusan di dalam kegiatan ini.
by building upon advances already made through employer and employee initiative for providing
safe and healthful working conditions;
Dengan membangun dengan baik inisiatif dari pekerja dan pemilik perusahaan untuk
menyediakan kondisi kerja yang aman dan sehat.
by providing for research in the field of occupational safety and health, including the
psychological factors involved, and by developing innovative methods, techniques, and
approaches for dealing with occupational safety and health problems;
Dengan menyediakan penelitian di bidang keselamatan dan kesehatan termasuk di faktor
psikologi, dengan dengan mengembangkan metoda, teknik dan pendekatan yang inovatif
dalam menyelesaikan permasalahan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
by exploring ways to discover latent diseases, establishing causal connections between
diseases and work in environmental conditions, and conducting other research relating to health
problems, in recognition of the fact that occupational health standards present problems often
different from those involved in occupational safety;
Dengan mencari cara untuk mengetahui penyakit tersembunyi, memperlihatkan keadaan
hubungan umum di antara penyakit dan kerja di lingkungan, dan mengadakan penelitian lain
yang berhubungan denga permasalahan kesehatan, untuk mengenali fakta bahwa penerapan
standard kesehatan yang sekarang sering berbeda dari yang berada di dalam penerapan
keselamatan.
by providing medical criteria which will assure insofar as practicable that no employee will suffer
diminished health, functional capacity, or life expectancy as a result of his work experience;
Dengan menyediakan kriteria kesehatan yang akan menjamin bahwa pegawai tidak akan
menderita penurunan kesehatan, kapasitas fungsional atau pengharapan hidup sebagai hasil
dari pengalaman kerja.
by providing for training programs to increase the number and competence of personnel
engaged in the field of occupational safety and health;
![Page 5: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/5.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 5 dari 51
Dengan menyediakan program latihan untuk meningkatkan angka dan kompetensi dari setiap
individu yang menerapkan keselamatan kerja dan kesehatan.
by providing for the development and promulgation of occupational safety and health standards;
Dengan menyediakan pengembangan dan penyebaran dan penerapan standard keselamatan
dan kesehatan.
by providing an effective enforcement program which shall include a prohibition against giving
advance notice of any inspection and sanctions for any individual violating this prohibition;
Dengan menyediakan program pelaksanaan yang efektif yang meliputi perijinan yang
menentang pemberian pemberitahuan tingkat lanjut dari inspeksi atau sangsi apa pun dari
individual yang melanggar ketentuan yang berlaku.
by encouraging the States to assume the fullest responsibility for the administration and
enforcement of their occupational safety and health laws by providing grants to the States to
assist in identifying their needs and responsibilities in the area of occupational safety and
health, to develop plans in accordance with the provisions of this Act, to improve the
administration and enforcement of State occupational safety and health laws, and to conduct
experimental and demonstration projects in connection therewith;
Dengan mendukung pemerintahan setempat untuk mengambil tanggung jawab tertinggi dari
administrasi dan proses penerapan dari hokum kesehatan dan keselamatan dengan
menyediakan hak untuk pemerintah setempat untuk mengidentifikasikan kebutuhan mereka
dan bertanggung jawab di area penerapan keselamatan dan kesehatan kerja, untuk
mengembangkan perencanaan dalam persetujuan untuk penetapan kegiatan ini, untuk
meningkatkan administrasi dan pelaksanaan dari penerapan hukum keselamatan dan
kesehatan kerja, dan memimpin projek percobaan dan pendemonstrasian bersama dengan itu.
by providing for appropriate reporting procedures with respect to occupational safety and health
which procedures will help achieve the objectives of this Act and accurately describe the nature
of the occupational safety and health problem;
Dengan menyediakan prosedur pelaporan yang tepat dengan hormat unuk penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja yang di mana prosedur tersebut akan membantu tujuan dari
kegiatan ini dan secara tepat menggambarkan kesulitan yang sering terjadi di penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja.
by encouraging joint labor-management efforts to reduce injuries and disease arising out of
employment.
![Page 6: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/6.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 6 dari 51
Dengan meningkatkan kebersamaan antara pekerja dan manajemen sebagai usaha untuk
mengurangi kecelakaan dan penyakit yang meningkat di kalangan pekerja.
Di dalam OSHA terdapat persyaratan yang harus dilaksanakan sebelum melakukan pekerjaan,
persyaratan itu antara lain:
Each employer shall furnish to each of his employees employment and a place of employment
which are free from recognized hazards that are causing or are likely to cause death or
serious physical harm to his employees;
Perusahaan harus melengkapi setiap individu pekerjanya dan menempatkan mereka di area
yang bebas dari bahaya yang akan menyebabkan kematian atau bahaya bagi fisik mereka.
Each employer shall comply with occupational safety and health standards promulgated under
this Act.
Perusahaan mengikuti penerapan standarisasi keselamatan dan kesehatan yang diumunkan
di kegiatan ini.
Each employee shall comply with occupational safety and health standards and all rules,
regulations, and orders issued pursuant to this Act which are applicable to his own actions and
conduct.
Setiap individu pekerja harus mengikuti standard peraturan, regulasi dan pengumuman
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dari kegiatan ini yang dipakai untuk kegiatan dia
sendiri dan berhubungan.
Pengertian Ilmu Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja ( K3 )
Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) merupakan bagian dari ilmu Kesehatan
Masyarakat. Keilmuan K3 merupakan perpaduan dari multidisiplin ilmu antara ilmu-ilmu
kesehatan, ilmu perilaku, ilmu alam, teknologi dan lain-lain baik yang bersifat kajian maupun
ilmu terapan dengan maksud menciptakan kondisi sehat dan selamat bagi pekerja, tempat kerja,
maupun lingkungan sekitarnya, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Perkembangan dan kebutuhan ilmu/keahlian K3 berkembang sangat pesat mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), percepatan pembangunan melalui
industrialisasi serta tuntutan kebutuhan pekerjaan yang semakin meningkat dalam hal efisiensi,
produktivitas, tingkat kesehatan dan keselamatan. Perkembangan ini semakin dipacu dengan
kebijakan dari Pemerintah yang mendukung pendiklat (siswa)an tinggi untuk membuka program
pendiklat (siswa)an di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan pendekatan yang
bersifat multidisipliner. Kebijakan di tingkat internasional dengan telah dilansirnya ISO 18000
juga semakin mendorong percepatan ini.
![Page 7: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/7.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 7 dari 51
Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) bertujuan agar para pekerja di
lingkungan kerjanya masing-masing selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat dan
terutama bekerja secara produktif dalam meningkatkan kinerja Perusahaan serta meningkatkan
kesejahteraan Karyawan Perusahaan. Demikian pula untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan
kemauan serta kerja sama para karyawan agar menjunjung tinggi peraturan-peraturan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja demi kesejahteraan Perusahaan yang berarti kesejahteraan
keluarga karyawan. Dengan keadaan karyawan melaksanakan kegiatan operasinya dengan
aman, nyaman, handal dan efisien, sehingga kerugian Perusahaan dapat dicegah dan dikurangi.
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan salah satu kegiatan
preventif untuk mencegah hal-hal yang dapat mengancam keselamatan dan kesehatan pekerja
di lapangan. Isi dari Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Krja, antara lain:
Pembebanan dan pengangkutan material yang minimal
Mempunyai ruang gerak yang aman dan tidak licin
Mempunyai ruang yang cukup luas untuk peletakan antar mesin dan peralatan
Tersedianya fasilitas untuk efakuasi di lapangan verja
Tersedianya ruangan yang terisolasi khusus untuk pengerjaan proses yang berbahaya
Tersedianya peralatan pencegah kebakaran disetiap mesin dan peralatan.
1. Undang-undang kesehatan dan keselamatan kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi
pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan ma-syarakat sekitar dari bahaya akibat
kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh
perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja
(zero accident). Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya (cost)
perusahaan, melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang yang
memberi keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan datang.
K3 dapat melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja,
misalnya kebisingan, pencahayaan (sinar), getaran, kelembaban udara, dan lain-lain yang
dapat menyebabkan kerusakan pada alat pendengaran, gangguan pernapasan, kerusakan
paru-paru, kebutaan, kerusakan jaringan tubuh akibat sinar ultraviolet, kanker kulit,
kemandulan, dan lain-lain. Norma kerja berkaitan dengan manajemen perusahaan. K3 dalam
konteks ini berkaitan dengan masalah pengaturan jam kerja, shift, kerja wanita, tenaga kerja
![Page 8: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/8.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 8 dari 51
kaum muda, pengaturan jam lembur, analisis dan pengelolaan lingkungan hidup, dan lain-lain.
Hal-hal tersebut mempunyai korelasi yang erat terhadap peristiwa kecelakaan kerja.
K3 muncul bersamaan dengan revolusi industri di eropa terutama inggris, prancis,
jerman serta industri america. Akan tetapi K3 belum menjadi bagian integral perusahaan.
Di Indonesia K3 sudah ada sejak pemerintahan kolonial belanda, misalnya pada
tahun 1908 akan tetapi setelah indonesia merdeka K3 baru menjadi perhatian utama pada
tahun 70-an searah dengan semakin ramainya investasi modal dan pengadopsian teknologi
industri nasional (manufaktur). Perkembangan tersebut mendorong pemerintah melakukan
regulasi dalam bidang ketenagakerjaan, termasuk pengaturan masalah K3. Hal ini tertuang
dalam UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Ada minimal 53 dasar hukum tentang K3 dan puluhan dasar hukum tentang
Lingkungan yang ada di Indonesia. Tetapi, ada 4 dasar hukum yang sering menjadi acuan
mengenai K3 yaitu:
1) Dalam Undang-Undang (UU) No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, disana
terdapat Ruang Lingkup Pelaksanaan, Syarat Keselamatan Kerja, Pengawasan,
Pembinaan, Panitia Pembina K-3, Tentang Kecelakaan, Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja,
Kewajiban Memasuki Tempat Kerja, Kewajiban Pengurus dan Ketentuan Penutup
(Ancaman Pidana). Inti dari UU ini adalah, Ruang lingkup pelaksanaan K-3 ditentukan oleh
3 unsur:
- Adanya Tempat Kerja untuk keperluan suatu usaha,
- Adanya Tenaga Kerja yang bekerja di sana
- Adanya bahaya kerja di tempat itu.
Dalam Penjelasan UU No. 1 tahun 1970 pasal 1 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2912, tidak hanya bidang Usaha bermotif Ekonomi tetapi Usaha yang
bermotif sosial pun (usaha Rekreasi, Rumah Sakit, dll) yang menggunakan Instalasi Listrik
dan atau Mekanik, juga terdapat bahaya (potensi bahaya tersetrum, korsleting dan
kebakaran dari Listrik dan peralatan Mesin lainnya).
2) UU No. 21 tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention No. 81 Concerning Labour
Inspection in Industry and Commerce (yang mana disahkan 19 Juli 1947). Saat ini, telah
137 negara (lebih dari 70%) Anggota ILO meratifikasi (menyetujui dan memberikan sanksi
formal) ke dalam Undang- Undang, termasuk Indonesia (sumber: www.ILO.org).
Ada 4 alasan Indonesia meratifikasi ILO Convention No. 81 ini, salah satunya adalah
point 3 yaitu baik UU No. 3 Tahun 1951 dan UU No. 1 Tahun 1970 keduanya secara
![Page 9: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/9.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 9 dari 51
eksplisit belum mengatur Kemandirian profesi Pengawas Ketenagakerjaan serta Supervisi
tingkat pusat (yang diatur dalam pasal 4 dan pasal 6 Konvensi tersebut) – sumber dari
Tambahan Lembaran Negara RI No. 4309.
3) UU No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, khususnya paragraf 5 tentang :
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, pasal 86 dan 87. Pasal 86 ayat 1berbunyi: “Setiap
Pekerja/ Buruh mempunyai Hak untuk memperoleh perlindungan atas (a) Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.” Aspek Ekonominya adalah Pasal 86 ayat 2: ”Untuk melindungi
keselamatan Pekerja/ Buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal
diselenggarakan upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja.”
Sedangkan Kewajiban penerapannya ada dalam pasal 87: “Setiap Perusahaan wajib
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terintegrasi
dengan Sistem Manajemen Perusahaan.”
4) Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen
K3. Dalam Permenakertrans yang terdiri dari 10 bab dan 12 pasal ini, berfungsi sebagai
Pedoman Penerapan Sistem Manajemen K-3 (SMK3), mirip OHSAS 18001 di Amerika
atau BS 8800 di Inggris.
2. Peraturan-peraturan kesehatan dan keselamatan kerja yang berkaitan dengan teknologi
informasi dan komunikasi.
1) Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat
Pemasangan Dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
2) Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor:
Kep-75/MEN/2002 Tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor: SNI-
04-0225-2000 Mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (Puil 2000) di Tempat
Kerja
3) Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-187/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran di Tempat Kerja
4) Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
5) Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan
Tenaga Kerja
6) Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1981 tentang Kewajiban Melapor
Penyakit Akibat Kerja
![Page 10: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/10.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 10 dari 51
7) Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat
Pemasangan Dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
8) Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
3. Dokumen-dokumen K3.
Sebagai bagian dari inspeksi tempat kerja, perusahaan harus diminta untuk memperlihatkan
dokumen yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja di tempat tersebut.
Dokumen tersebut antara lain :
Catatan terhadap luka dan penyakit pekerja, di seluruh pabrik dan tiap bagian (apabila
catatan untuk tiap bagian tersedia), dari bagian SDM dan klinik kesehatan
Catatan penyelidikan kecelakaan seperti kebakaran, ledakan, atau kebocoran bahan kimia
Notulen dari rapat dewan kesehatan dan keselamatan kerja
Catatan dari inspeksi yang dilakukan auditor pemerintah
Catatan dari inspeksi yang dilakukan oleh auditor dari perusahaan asuransi
III. Metode Pembelajaran
1. Ceramah bervariasi
2. Diskusi
3. Penugasan
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama (1)
TahapanPembelajatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
WaktuA. Kegiatan Awal Salam pembuka dan berdoa dengan tujuan
penanaman pembiasaan pada diri peserta diklat
(siswa) bahwa pengembangan diri hendaknya
selaras antara IMTAQ dan IPTEK.
Observasi peserta diklat (siswa)
Motivasi dan apersepsi
10’
B. Kegiatan Inti 1. Eksplorasi
Peserta diklat (siswa) menyimak dan memahami
70
![Page 11: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/11.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 11 dari 51
TahapanPembelajatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktupenjelasan guru tentang Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
yang meliputi undang-undang kesehatan dan
keselamatan kerja dan peraturan-peraturan
kesehatan dan keselamatan kerja yang berkaitan
dengan informasi komunikasi beserta dokumen
K3 secara tekun (diligence) dan teliti
(accurantely).
Peserta diklat (siswa) menanyakan hal-hal yang
belum dipahami dari penjelasan guru dengan
penuh rasa ingin tahun (inquisitive).
2. Elaborasi
Peserta diklat (siswa) mendiskusikan tentang
penerapan undang-undang kesehatan dan
keselamatan kerja dan peraturan-peraturan
kesehatan dan keselamatan kerja yang berkaitan
dengan informasi dan komunikasi pada dunia
usaha dengan bekerja sama yang baik
(cooperative) percaya diri (confidently).
Secara bergantian setiap peserta diklat (siswa)
mengemukakan pendapatnya secara disiplin
(discipline) dan percaya diri (confidently).
3. Konfirmasi
Peserta diklat (siswa) saling menanggapi setiap
pendapat secara kreatif (creative), mandiri (self-
employed) serta penuh rasa percaya diri
(confidently )
Peserta diklat (siswa) membuat kesimpulan dari
perbedaan pendapat dan mendapatkan penguatan
dari guru dengan penuh percaya diri (confidently).
Guru merefleksi kegiatan eksplorasi dan elaborasi
![Page 12: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/12.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 12 dari 51
TahapanPembelajatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktuserta konfirmasi peserta diklat (siswa)
C. Kegiatan Akhir Peserta diklat (siswa) mengerjakan tes secara
disiplin (discipline), jujur (honest), tekun (diligence),
dan teliti (accurantely).
Informasi pembelajaran berikutnya
Pembelajaran ditutup dengan salam.
10’
V. Alat / Bahan / Sumber Belajar
Undang-undang K3LH (Modul K3)
Internet
Buku yang relevan dengan pembahasan
VI. Penilaian
Teknik : Tes tertulis
Bentuk instrument : Isian singkat dan essay
Pengamatan/ Observasi
POST TEST :
Pertemuan Pertama (1)
1. Sebutkan 4 dasar hukum yang sering menjadi acuan mengenai K3
2. Berisikan tetang apakah UU no. 1 tahun 1970 tentang K3, sebutkan!
3. Apa yang melatar belakangi terbentuknya UU no.1 tahun 1970?
4. Sebutkan jenis usaha yang mendapat jamin UU. No. 1 tahun 1970!
5. Ruang lingkup pelaksanaan k3 ditentukan oleh 3 unsur, sebutkan !
Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian
No. Soal Jawaban Bobot Skor
1 1. UU No. 1 tahun 1970 tentang K3 4 40
![Page 13: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/13.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 13 dari 51
2. UU No. 21 tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention No. 81 Concerning Labour Inspection in Industry and Commerce
3. UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, khususnya Paragraf 5 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, pasal 86 dan 87
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen K3.
2 Ruang Lingkup Pelaksanaan, Syarat Keselamatan Kerja, Pengawasan, Pembinaan, Panitia Pembina K-3, Tentang Kecelakaan, Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja, Kewajiban Memasuki Tempat Kerja, Kewajiban Pengurus dan Ketentuan Penutup (Ancaman Pidana).
3 20
3 Diakibatkan ramainya investasi modal dan pengadopsian teknologi industri nasional (manufaktur) secara besar-besaran.
2 10
4 Jenis Usaha yang bermotif eknomi dan jenis usaha yang
bermotif sosial.
2 10
5 1. Adanya Tempat Kerja untuk keperluan suatu usaha,2. Adanya Tenaga Kerja yang bekerja di sana3. Adanya bahaya kerja di tempat itu
3 20
Jumlah Bobot dan Skor obot Jawaban 14 100
Total Nilai = Skor yang diperoleh
total skor×100
Mengetahui Borongrappoa, Juli 2012
Kepala SMKN 2 Bulukumba Guru Mata Diklat
Drs. Muhammad Ishak Supiyandir, S.PdNIP. 19670429 199403 1 006
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP 02)
Mata Pelajaran : Produktif TKJ
Kelas / Semester : X / I
![Page 14: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/14.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 14 dari 51
Pertemuan Ke : 2 & 3
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit
Standar Kompetensi : Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH)
Kompetensi Dasar : 2. Melaksanakan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
Indikator : Dokumen kesehatan dan keselamatan kerja disebarkan pada
semua pos kerja.
Dokumen-dokumen kesehatan dan keselamatan kerja yang
berhubungan dengan teknologi informasi diperbaharui dan
didiseminasikan
Karakteristik peserta diklat (siswa) yang diharapkan
Religius (religious)
Kerja keras (drudge work)
Tekun (diligence) dan teliti (accurately)
Tanggung jawab (responsibility)
Rasa percaya diri (confidently)
Rasa ingin tahu (inguisitive)
Kerjasama (cooperative)
Mandiri (self-employed)
Kreatif (Creative)
I. Tujuan Pembelajaran
Peserta diklat (siswa) mampu menjelaskan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja untuk
memperbaiki masalah yang ada secara percaya diri (cofidentely).
II. Materi Ajar
Prosedur kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan kerja ditinjau untuk memperbaiki
masalah yang ada, dan dilaporkan pada pengawas.
Kesehatan, keselamatan dan keamanan di tempat kerja merupakan hal yang tidak dapat
disepelekan. Dapat dilihat dari jumlah kecelakaan yang sering terjadi di tempat kerja dan penyakit-
penyakit yang sering diderita oleh pekerja karena pekerjaannya.
Hal itu semua dapat dicegah jika ada kerjasama dari 2 pihak utama di dunia kerja, yaitu:
![Page 15: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/15.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 15 dari 51
Perusahaan:
o Menyediakan tempat kerja yang “bebas resiko”
o Dapat mencari bantuan konsultasi dan identifikasi
o Tidak dapat menghukum karyawan
Pegawai:
o Mematuhi standard yang sudah ada
o Melaporkan masalah kepada atasan
o Dapat menuntut keamanan
Komitmen dari manajemen perusahaan merupakan kunci dari tercapainya keadaan produktif
penuh di perusahaan, badan khusus yang menangani tentang kesehatan, keselamatan dan
keamanan kerja harus terdapat di setiap perusahaan yang berpegawai lebih dari 100 orang.
Badan tersebut bertugas untuk menganalisa kecelakaan kejadian dan menetapkan tujuan spesifik
keselamatan yang dapat dicapai.
Badan khusus tersebut menganalisah penyebab kurangnya tingkat produktif yang terdapat di
perusahaan, yang pada umumnya terjadi atas beberapa faktor umum:
Kejadian yang tidak terduga
Kondisi kerja rawan kecelakaan
o Pengoperasian peralatan yang sudah cacat
o Kurangnya peralatan keselamatan
o Pekerjaan yang berbahaya
o Jadwal pekerjaan yang terlalu padat
Kebiasaan perilaku karyawan yang dapat menimbulkan kecelakaan atau penyakit
Faktor keterbatasan manusia:
o Penglihatan
o Usia
o Persepsi
o Kemampuan motorik
Tingkat produktif di sebuat perusahaan dapat terus dipelihara dengan beberapa cara, yaitu:
Memperbaiki kondisi kerja menjadi sebuah kondisi yang ergonamis
Mengurangi perilaku berbahaya karyawan dengan seleksi dan penempatan kerja secara
hati-hati
![Page 16: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/16.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 16 dari 51
Mengurangi perilaku berbahaya melalui:
Penempelan poster dan propoganda lain
Pemberian pelatihan
Komitmen manajemen puncak
Pemberian prioritas pada keselamatan
Penyusunan kebijakan menyangkut keselamatan kerja
Penempatan sasaran pengurangan biaya secara jeas
Penyelenggaraan inspeksi
Pemantauan load kerja dan tingkat stress karyawan
Beberapa contoh program yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan untuk mendukungnya
prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja antara lain:
Membuat kondisi kerja aman
Dengan membeli dan mempergunakan mesin-mesin yang dilengkapi alat-alat pengaman,
menggunakan peralatan-peralatan yang lebih baik, mengatur layout tempat kerja dan
penerangan sebaik mungkin, tempat kerja yang ergonamis dan pemeliharaan fasilitas tempat
kerja yang baik.
Melakukan kegiatan-kegiatan pencegahan kecelakaan dengan mengendalikan praktek-
praktek manusia yang tidak aman
Dengan mendidik para karyawan dalam hal keamanan, memberlakukan larangan-
larangan keras, memasang poster untuk selalu mengingatkan tentang kesehatan,
keselamatan dan keamanan kerja.
Seorang atasan sebaiknya: memberikan pujian kepada karyawannya, mendengarkan
keluhan bawahannya, menjadi contoh yang baik, mengunjungi tempat kerja secara
teratur, menjaga komunikasi tentang keamanan secara terbuka, kaitkan bonus dengan
kemajuan keamanan.
Membuat pelatihan tentang kesehatan, keselamatan dan kemanan kerja, dilanjutkan
secara periodik dengan demonstrasi dan test.
Memasang poster-poster yang memberikan keterangan tentang kesehatan, keselamatan
dan keamanan kerja.
Melakukan inspeksi dan evaluasi tentang kesehatan, keselamatan dan keamanan di
tempat kerja secara teratur.
Penciptaan lingkungan kerja yang ergonamis
Membuat tempat kerja yang meminimalisasi kelelahan pekerja.
![Page 17: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/17.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 17 dari 51
Untuk menjaga kesehatan para karyawan dari gangguan-gangguan penglihatan,
pendengara dan kelelahan, dll.
Memberikan pelayanan kesehatan
Dengan penyediaan dokter organisasi dan klinik kesehatan organisasi
III. Metode Pembelajaran
1. Ceramah bervariasi
2. Diskusi
3. Penugasan
VII. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Dua (2)
TahapanPembelajatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
WaktuA. Kegiatan Awal Salam pembuka dan berdoa dengan tujuan
penanaman pembiasaan pada diri peserta diklat
(siswa) bahwa pengembangan diri hendaknya
selaras antara IMTAQ dan IPTEK.
Observasi peserta diklat (siswa)
Motivasi dan apersepsi
10’
B. Kegiatan Inti 1. Eksplorasi
Peserta diklat (siswa) menyimak dan memahami
penjelasan guru tentang prosedur Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
yang berkaitan dengan dokumen kesehatan dan
keselamatan kerja disebarkan pada semua pos
kerja secara tekun (diligence) dan teliti
(accurantely).
Peserta diklat (siswa) menanyakan hal-hal yang
belum dipahami dari penjelasan guru dengan
penuh rasa ingin tahun (inquisitive).
70’
2. Elaborasi
Peserta diklat (siswa) mendiskusikan tentang
penerapan dokumen kesehatan dan
![Page 18: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/18.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 18 dari 51
TahapanPembelajatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktukeselamatan kerja disebarkan pada semua pos
kerja dengan bekerja sama yang baik
(cooperative) percaya diri (confidently).
Secara bergantian setiap peserta diklat (siswa)
mengemukakan pendapatnya secara disiplin
(discipline) dan percaya diri (confidently).
3. Konfirmasi
Peserta diklat (siswa) saling menanggapi setiap
pendapat secara kreatif (creative), mandiri (self-
employed) serta penuh rasa percaya diri
(confidently )
Peserta diklat (siswa) membuat kesimpulan dari
perbedaan pendapat dan mendapatkan penguatan
dari guru dengan penuh percaya diri (confidently).
Guru merefleksi kegiatan eksplorasi dan elaborasi
serta konfirmasi peserta diklat (siswa)
C. Kegiatan Akhir Peserta diklat (siswa) mengerjakan tes secara
disiplin (discipline), jujur (honest), tekun (diligence),
dan teliti (accurantely).
Informasi pembelajaran berikutnya
Pembelajaran ditutup dengan salam.
10’
Pertemuan Tiga (3)
TahapanPembelajatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
WaktuA. Kegiatan Awal Salam pembuka dan berdoa dengan tujuan
penanaman pembiasaan pada diri peserta diklat
(siswa) bahwa pengembangan diri hendaknya
selaras antara IMTAQ dan IPTEK.
Observasi peserta diklat (siswa)
Motivasi dan apersepsi
10’
B. Kegiatan Inti 1. Eksplorasi 70’
![Page 19: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/19.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 19 dari 51
TahapanPembelajatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Peserta diklat (siswa) menyimak dan memahami
penjelasan guru tentang prosedur Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
yang berkaitan dengan dokumen-dokumen
kesehatan dan keselamatan kerja yang
berhubungan dengan teknologi informasi
diperbaharui dan didiseminasikan secara tekun
(diligence) dan teliti (accurantely).
Peserta diklat (siswa) menanyakan hal-hal yang
belum dipahami dari penjelasan guru dengan
penuh rasa ingin tahun (inquisitive).
2. Elaborasi
Peserta diklat (siswa) mendiskusikan tentang
dokumen-dokumen kesehatan dan keselamatan
kerja yang berhubungan dengan teknologi
informasi diperbaharui dan didiseminasikan
dengan bekerja sama yang baik (cooperative)
percaya diri (confidently).
Secara bergantian setiap peserta diklat (siswa)
mengemukakan pendapatnya secara disiplin
(discipline) dan percaya diri (confidently).
3. Konfirmasi
Peserta diklat (siswa) saling menanggapi setiap
pendapat secara kreatif (creative), mandiri (self-
employed) serta penuh rasa percaya diri
(confidently )
Peserta diklat (siswa) membuat kesimpulan dari
perbedaan pendapat dan mendapatkan penguatan
dari guru dengan penuh percaya diri (confidently).
Guru merefleksi kegiatan eksplorasi dan elaborasi
![Page 20: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/20.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 20 dari 51
TahapanPembelajatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktuserta konfirmasi peserta diklat (siswa)
C. Kegiatan Akhir Peserta diklat (siswa) mengerjakan tes secara
disiplin (discipline), jujur (honest), tekun (diligence),
dan teliti (accurantely).
Informasi pembelajaran berikutnya
Pembelajaran ditutup dengan salam.
10’
VIII. Alat / Bahan / Sumber Belajar
Undang-undang K3LH (Modul K3)
Internet
Buku yang relevan dengan pembahasan
IX. Penilaian
Teknik : Tes tertulis
Bentuk instrument : Isian singkat dan essay
Pengamatan/ Observasi
POST TEST :
Pertemuan Dua (2)
1. Sebutkan 2 pihak yang memiliki peran penting dalam melaksanakan K3LH ?
2. Sebutkan hal-hal yang dapat dilakukan dalam memperbaiki dan mengurangi perilaku
berbahaya dalam dunia usaha ?
3. Sebutkan faktot keterbatasan manusia yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja ?
Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian
No. Soal Jawaban Bobot Skor
1 Perusahaan:o Menyediakan tempat kerja yang “bebas resiko”o Dapat mencari bantuan konsultasi dan identifikasio Tidak dapat menghukum karyawan
Pegawai:o Mematuhi standard yang sudah adao Melaporkan masalah kepada atasano Dapat menuntut keamanan
4 40
![Page 21: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/21.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 21 dari 51
2 Mengurangi perilaku berbahaya melalui: Penempelan poster dan propoganda lain Pemberian pelatihan Komitmen manajemen puncak Pemberian prioritas pada keselamatan Penyusunan kebijakan menyangkut keselamatan
kerja Penempatan sasaran pengurangan biaya secara jeas Penyelenggaraan inspeksi Pemantauan load kerja dan tingkat stress karyawan
4 40
3 Faktor keterbatasan manusia:o Penglihatano Usiao Persepsio Kemampuan motorik
3 20
Jumlah Bobot dan Skor obot Jawaban 11 100
Total Nilai = Skor yang diperoleh
total skor×100
POST TEST :
Pertemuan Tiga (3)
1. Jelaskan cara menciptakan kondisi kerja yang aman?
2. Sebutkan dan jelaskan cara pencegahan kecelakaan yang berkaitan dengan pengendalian
praktek-praktek manusia yang tidak aman?
3. Sebutkan cara menciptakan lingkungan yang kerja yang ergonomis !
Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian
No. Soal Jawaban Bobot Skor
1 Dengan membeli dan mempergunakan mesin-mesin yang dilengkapi alat-alat pengaman, menggunakan peralatan-peralatan yang lebih baik, mengatur layout tempat kerja dan penerangan sebaik mungkin, tempat kerja yang ergonamis dan pemeliharaan fasilitas tempat kerja yang baik.
3 30
2 Kegiatan-kegiatan pencegahan kecelakaan dengan
mengendalikan praktek-praktek manusia yang tidak aman
Dengan mendidik para karyawan dalam hal keamanan,
memberlakukan larangan-larangan keras, memasang
4 40
![Page 22: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/22.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 22 dari 51
poster untuk selalu mengingatkan tentang kesehatan,
keselamatan dan keamanan kerja.
Seorang atasan sebaiknya: memberikan pujian kepada
karyawannya, mendengarkan keluhan bawahannya,
menjadi contoh yang baik, mengunjungi tempat kerja
secara teratur, menjaga komunikasi tentang keamanan
secara terbuka, kaitkan bonus dengan kemajuan
keamanan.
Membuat pelatihan tentang kesehatan, keselamatan dan
kemanan kerja, dilanjutkan secara periodik dengan
demonstrasi dan test.
Memasang poster-poster yang memberikan keterangan
tentang kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja.
Melakukan inspeksi dan evaluasi tentang kesehatan,
keselamatan dan keamanan di tempat kerja secara
teratur.
3 Penciptaan lingkungan kerja yang ergonamis
Membuat tempat kerja yang meminimalisasi kelelahan
pekerja.
Untuk menjaga kesehatan para karyawan dari gangguan-
gangguan penglihatan, pendengaran dan kelelahan, dll.
3 30
Jumlah Bobot dan Skor obot Jawaban 10 100
Total Nilai = Skor yang diperoleh
total skor×100
Mengetahui Borongrappoa, Juli 2011
Kepala SMKN 2 Bulukumba Guru Mata Diklat
Drs. Muhammad Ishak Supiyandir, S.PdNIP. 19670429 199403 1 006
![Page 23: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/23.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 23 dari 51
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP 03)
Mata Pelajaran : Produktif TKJ
Kelas / Semester : X / I
Pertemuan Ke : 4 & 5
Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit
Standar Kompetensi : Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH)
Kompetensi Dasar : 3. Menerapkan konsep lingkungan hidup
Indikator : Kesehatan dan keselamatan kerja ditetapkan sesuai undang-
undang kesehatan dan keselamatan kerja.
Prosedur K3 ditetapkan sesuai dengan undang-undang K3
Karakteristik peserta diklat (siswa) yang diharapkan
Religius (religious)
Kerja keras (drudge work)
Tekun (diligence) dan teliti (accurately)
Tanggung jawab (responsibility)
Rasa percaya diri (confidently)
Rasa ingin tahu (inguisitive)
Kerjasama (cooperative)
Mandiri (self-employed)
Kreatif (Creative)
I. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta diklat (siswa) mampu menjelaskan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja untuk
memperbaiki masalah yang ada secara percaya diri (cofidentely).
2. Peserta diklat (siswa) mampu menjelaskan dan mempraktekkan prosedur kesehatan dan
keselamatan kerja untuk menjamin keamanan di lingkungan kerja secara tekun (diligence) dan
teliti (accurately)
II. Materi Ajar
![Page 24: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/24.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 24 dari 51
1. Menjelaskan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja untuk memperbaiki masalah yang
ada.
Prinsip-prinsip kesehatan dan keselamatan kerja (k3)Dalam dunia industri atau perkantoran,
pendiklat (siswa)an yang menggunakan komputer dalam jumlah yang banyak, kesehatan dan
keselamatan kerja tentu menjadi faktor yang sangat penting.Para pengguna komputer pribadi
pun perlu menerapkan prinsip menjaga kesehatan dan keselamatan kerja menurut petunjuk
yang sudah ada. Seorang yang sehari-hari menggunakan komputer baik untuk pekerjaan,
pendiklat (siswa)an, ataupun hobi tetap harus memperhatikan prinsip-prinsip kesehatan agar
terhindar dari berbagai gangguan kesehatan.Gangguan kesehatan yang mungkin muncul
akibat penggunaan komputer adalah:
1) gangguan pada mata
2) gangguan pada kepala
3) gangguan pada tangan
4) gangguan pada badan
Salah satu peralatan komputer yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan adalah
monitor. Seperti kita ketahui, layar monitor memancarkan radiasi atau pemancaran partikel-
partikel elementer dan energi radiasi. Energi radiasi dapat mengeluarkan elektron dari inti atom
sehingga atom menjadi muatan positif dan disebut ion positif. Sementara itu, elektron yang
dikeluarkan dapat tinggal bebas atau mengikat atom netral lainnya dan membentuk ion negatif.
Hal ini dapat menimbulkan dampak buruk pada atom-atom di tubuh kita. Radiasi yang
dipancarkan monitor komputer antara lain berupa:
1) sinar-X
2) sinar ultraviolet
3) gelombang mikro
4) radiasi elektromagnetik frekuensi sangat rendah
Gangguan kesehatan yang diduga timbul akibat radiasi komputer adalah penyakit
katarak.Untuk itu, setiap pengguna komputer perlu mengatur waktu pemakaian komputer. Jika
Anda harus bekerja di depan komputer dalam jangka waktu yang lama, usahakan untuk
mengatur waktu jeda agar tidak terus menerus menatap layar monitor.Selain radiasi yang
ditimbulkan oleh monitor komputer, kita perlu memperhatikan pula faktor-faktor lain yang
berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan, yaitu posisi tubuh, posisi peralatan,
pencahayaan ruangan, dan kondisi lingkungan (suhu, kualitas udara dan gangguan suara).
Menggunakan komputer dengan posisi tubuh yang benar, akan memberikan kenyamanan saat
![Page 25: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/25.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 25 dari 51
bekerja. Dengan posisi tubuh yang rileks, kita dapat bekerja secara efektif dan kesehatan kita
pun akan terjaga. Ilmu yang mempelajari bagaimana mengatur posisi duduk yang baik dan
benar di depan komputer disebut ergonomi. Kenyamanan yang dibutuhkan antara lain
keadaan user maupun hardware atau perangkat keras komputer ;
Posisi tubuh yang benar
Bagian kepala dan leher
Aturlah agar posisi kepala dan leher anda tegak dengan pandangan lurus ke depan. Dengan
posisi ini, anda akan sanggup bertahan lebih lama di depan komputer dan tidak cepat merasa
lelah. Posisi leher yang terlalu lentur dan kepala menengadah atau menunduk saat menghadap
monitor tidak dibenarkan karena akan membuat anda cepat lelah.
Bagian punggung
Duduk dengan punggung yang tegak dan rileks merupakan posisi yang benar saat
menggunakan komputer. Badan yang terlalu membungkuk, terlalu miring ke kiri atau ke
kanan, dapat menimbulkan rasa sakit. Usahakan agar seluruh punggung tersangga dengan
baik oleh sandaran kursi.
Bagian pundak
Aturlah posisi pundak sedemikian rupa agar otot-otot pundak tidak tegang. Usahakan agar
pundak tidak terlalu ke bawah atau terlalu tegak
Posisi lengan dan siku
Posisi lengan yang baik adalah berada di samping badan dan siku membentuk sudut lebih
besar dari 90 derajat bagian kaki. Gunakan sandaran kaki atau footrest sehingga tungkai
berada dalam posisi yang nyaman.
Posisi monitor yang benar :
letakkan monitor di ruangan dengan pencahayaan yang cukup (tidak terlalu terang dan
tidak terlalu redup)
![Page 26: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/26.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 26 dari 51
atur posisi monitor agar berada tepat di depan mata Anda
aturlah kecerahan monitor agar cahaya yang keluar tidak terlalu terang atau terlalu redup
gunakan filter screen (filter monitor) untuk meredam radiasi.
Monitor CRT menggunakan listrik tegangan tinggi dan membutuhkan daya yang cukup besar.
Hindarkan monitor dari percikan air karena dapat menimbulkan hubungan pendek atau
korsleting yang dapat membahayakan keselamatan Anda.
Tanpa disadari bekerja dengan komputer ternyata membawa dampak yang kurang
menyehatkan bagi kesehatan mata kita, untuk meminimilisasi hal tersebut berikut tips singkat
menjaga mata dari sengatan radiasi komputer. Tanda-tanda dampak radiasi tersebut biasanya
mata sering terasa kabur, mata berkunang-kunang, kepala agak pusing.
Monitor berpengaruh pada kesehatan mata karena mengeluarkan radiasi. Untuk mengurangi
keluhan pada mata, lakukan hal-hal berikut:
1) Pilihlah monitor yang berbentuk LCD/plasma.karena monitor ini dipercaya lebih baik
daripada monitor yang model lama.Jika anda punya cukup uang,bisa membeli VGA yang
bagus agar warna monitor tidak melelahkan mata.
2) Jagalah jarak mata anda dengan monitor komputer.idealnya jarak mata ke komputer
adalah 30 cm.
3) Letakkan monitor sejajar dengan mata anda.jangan terlalu rendah dan jangan terlalu
tinggi.usahakan saat anda melihat komputer rasanya enak dan nyaman
4) Atur warna pada layar monitor sehingga enak dipandang mata.jangan terlalu terang karena
dapat menyebabkan mata anda menjadi silau.juga jangan terlalu gelap,karena akan
menyebabkan mata anda bekerja terlalu keras sehingga membuat mata menjadi cepat
kering.
5) Atur screen refresh rate menjadi 75 htz..caranya jika anda pakai windows XP klik kanan
pada desktop-properties-setting-advanced-monitor-lihat kolom screen refresh rate.atur
menjadi 75 htz.
6) Sesering mungkin kedipkan mata.karena dengan kita mengedipkan mata,akan
merangsang kelenjar airmata untuk mengeluarkan air mata yang berfungsi membuat mata
menjadi basah dan lembab.jika anda jarang mengedipkan mata,maka mata akan menjadi
kering.jika dipaksakan terus mata akan menjadi sakit dan akhirnya memerah.bila perlu
anda bisa membeli obat tetes mata untuk membuat mata selalu dalam keadaan basah.
![Page 27: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/27.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 27 dari 51
7) Perhatikan cahaya disekitar ruangan tempat anda menggunakan komputer.usahakan
ruangan cukup pasokan cahaya.jangan menggunakan komputer di ruangan yang
gelap(tidak cukup cahaya).
8) Setelah penggunaan komputer dalam jangka waktu yang lama,istirahatkan mata minimal
15 menit.anda bisa melihat lihat keluar ruangan untuk menyegarkan mata.usahakan untuk
melihat objek yang berwarna hijau seperti pepohonan dan daun daunan.karena menurut
para peneliti,warna hijau mampu membuat mata kembali segar.
Penggunaan mouse yang benar :
Letak mouse yang benar adalah di samping keyboard. Sesuaikan tangan yang biasa Anda
gunakan untuk bekerja. Jika Anda bekerja dengan tangan kiri, letakkan mouse di sebelah kiri
keyboard dan aturlah agar setting mouse menjadi left handed melalui sistem operasi.
Penggunaan Mouse Ketika menggunakan mouse usahakan agar pergelangan tangan berada
pada posisi tidak menggantung atau lebih rendah dari mouse.
Penggunaan keyboard yang benar :
![Page 28: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/28.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 28 dari 51
Di masa sekarang ini telah tersedia berbagai macam produk keyboard yang ditujukan agar
anda nyaman mengetik, meski dalam waktu lama. Namun yang lebih penting adalah
bagaimana anda mengatur postur dan posisi tubuh anda, terutama lengan anda, sehingga
anda bisa menghindari kelelahan dan cedera.Untuk itu ada baiknya mengikuti nasehat
Stephanie Brown, seorang guru piano asal Amerika, dalam majalah "Her World". "Ikutilah
disiplin pemain piano yang sedang pentas," katanya. Stephanie memberi lima petunjuk untuk
diterapkan saat anda mengetik pada keyboard.
1) Sejajarkan pergelangan tangan dengan telapak tangan
![Page 29: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/29.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 29 dari 51
Upayakan pergelangan tangan anda selalu sejajar dengan telapak tangan. Lemaskan
pergelangan tangan anda seperti mengambang. Jangan tegang.
2) Posisi siku menggantung
Pastikan siku anda dalam posisi bebas menggantung. Menyandarkan siku pada sandaran
kursi saat mengetik, selain menyulitkan anda untuk mengetik, juga membuat anda tegang
dan cepat lelah.
3) Lemaskan jari telunjuk dan jari manis anda
Kunci mengetik tanpa lekas lelah adalah melemaskan seluruh jari anda. Jangan kaku dan
tegang. Biarkan lemas, rileks, apa adanya.
4) Tekan tombol dengan tenang
Jangan menekan tombol dengan kuat atau mengalirkan kekuatan penuh pada tangan
anda. Ingat, anda sedang mengetik, bukan memukul tombol keyboard.
5) Bila tidak sedang mengetik
Lemaskan keseluruhan tangan bila sedang tidak memencet tombol di keyboard. Keadaan
anda sebelum mengetik juga mempengaruhi kondisi anda di saat mengetik.
Posisi meja dan kursi :
Aturlah meja dan kursi sedemikian rupa hingga posisi duduk Anda di depan monitor lebih
nyaman, dan Anda dapat menjangkau keyboard dan mouse dengan mudah. Selain diatur
posisinya, perangkat keras komputer harus dijaga dengan baik karena perangkat-perangkat
tersebut menggunakan listrik.
Posisi Kotak CPU :
Kotak CPU yang diletakkan di lantai dan tidak dilengkapi dengan ground dapat
mengalirkan listrik saat kita menyentuhnya tanpa alas kaki. Untuk menghindari korsleting, kotak
CPU sebaiknya diletakkan di yang aman, misalnya di atas meja. Kotak CPU dapat ditanahkan
(grounded) dengan cara dihubungkan ke tanah atau tembok menggunakan seutas kawat
tembaga. Karena CPU membutuhkan konsumsi listrik yang besar, maka kita harus
menjauhkannya dari benda-benda cair dan binatang atau serangga untuk menghindari
korsleting.
Posisi Kabel-Kabel :
Aturlah susunan kabel secara baik dan rapi. Periksala stop kontak atau sumber listrik, jangan
sampai ada yang longgar karena aliran listrik yang tidak stabil berpotensi merusak perangkat
keras komputer dan mengakibatkan korsleting.
2. Menjelaskan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja untuk menjamin keamanan di
![Page 30: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/30.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 30 dari 51
lingkungan kerja
Sikap Kerja Di Ruang Teknik Informatika
Prinsip Kerja :
1) Berpakaian rapi dan sopan
2) Memakai pakaian /jas laboratorium
3) Mengisi bon alat sesuai dengan jenis dan jumlah alat yang dibutuhkan setiap praktikum
4) Menggunakan peralatan praktikum dengan hati hati dan sesuai dengan petunjuk
penggunaan
5) Mengisi buku penggunaan alat selama praktek
6) Tidak bergurau dalam lab
7) Tidak makan dan minum atau merokok dalam lab
8) Menjaga keselamatan kerja dalam menggunakan peralatqan selama praktikum
berlangsung
9) Menjaga kebersihan lab
10) Mengembalikan peralatan laboratorium yang di pinjam setelah selesai praktikum dalam
keadaan bersih dan sesuai dengan jumlah pada saat bon / pinjam peralatan
11) Peralatan di lab komputer yang mungkin membuat ruangan yang paling mahal di sekolah.
pedoman khusus harus ditetapkan untuk memastikan bahwa mesin tidak rusak dan
digunakan untuk potensi mereka sepenuhnya: Berikut adalah beberapa contoh dari disiplin
komputer lab berurusan dengan peralatan:
12) Tidak ada makanan atau minuman diperbolehkan dalam laboratorium.
13) Ransel tidak diperbolehkan di laboratorium atau dimasukkan di dalam loker masing-
masing.
14) Jika ditemui masalah selalu meminta bantuan guru tidak pernah mencoba untuk
"memperbaiki" sendiri.
Kita perlu mengetahui ketentuan penggunaan perangkat keras PC dan periferalnya demi
kesehatan dan keselamatan kerjakita. Setting dan posisi perangkat keras serta posisi tubuh
pada saat bekerja harus kita perhatikan agar terhindar dari dampak buruk penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi komputer. Kelalaian atau kecerobohan dapat
mendatangkan efek negatif yang membahayakan kesehatan kita.yang akan berdampak buruk
pada kinerja kita
III. Metode Pembelajaran
![Page 31: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/31.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 31 dari 51
1. Ceramah bervariasi
2. Diskusi
3. Penugasan
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Empat (4)
TahapanPembelajatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
WaktuA. Kegiatan Awal Salam pembuka dan berdoa dengan tujuan
penanaman pembiasaan pada diri peserta diklat
(siswa) bahwa pengembangan diri hendaknya
selaras antara IMTAQ dan IPTEK.
Observasi peserta diklat (siswa)
Motivasi dan apersepsi
10’
B. Kegiatan Inti 1. Eksplorasi
Peserta diklat (siswa) menyimak dan memahami penjelasan guru tentang kesehatan dan keselamatan kerja ditetapkan sesuai undang-undang kesehatan dan keselamatan kerja dan diintegrasikan dalam penggunaan alat teknologi informasi secara tekun (diligence) dan teliti (accurantely).
Peserta diklat (siswa) menanyakan hal-hal yang
belum dipahami dari penjelasan guru dengan
penuh rasa ingin tahun (inquisitive).
70’
2. Elaborasi
Peserta diklat (siswa) mendiskusikan tentang
penerapan kesehatan dan keselamatan kerja
dalam menggunakan fasilitas teknologi informasi
seperti penggunaan PC dengan bekerja sama
yang baik (cooperative) percaya diri (confidently).
Secara bergantian setiap peserta diklat (siswa)
mengemukakan pendapatnya secara disiplin
(discipline) dan percaya diri (confidently).
3.. Konfirmasi
![Page 32: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/32.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 32 dari 51
TahapanPembelajatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Peserta diklat (siswa) saling menanggapi setiap
pendapat secara kreatif (creative), mandiri (self-
employed) serta penuh rasa percaya diri
(confidently )
Peserta diklat (siswa) membuat kesimpulan dari
perbedaan pendapat dan mendapatkan penguatan
dari guru dengan penuh percaya diri (confidently).
Guru merefleksi kegiatan eksplorasi dan elaborasi
serta konfirmasi peserta diklat (siswa)
C. Kegiatan Akhir Peserta diklat (siswa) mengerjakan tes secara
disiplin (discipline), jujur (honest), tekun (diligence),
dan teliti (accurantely).
Informasi pembelajaran berikutnya
Pembelajaran ditutup dengan salam.
10’
Pertemuan Ke Lima (5)
TahapanPembelajatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
WaktuA. Kegiatan Awal Salam pembuka dan berdoa dengan tujuan
penanaman pembiasaan pada diri peserta diklat (siswa) bahwa pengembangan diri hendaknya selaras antara IMTAQ dan IPTEK.
Observasi peserta diklat (siswa)
Motivasi dan apersepsi
10’
B. Kegiatan Inti 1. Eksplorasi
Peserta diklat (siswa) menyimak dan memahami
penjelasan guru prosedur kesehatan dan
keselamatan kerja untuk menjamin keamanan di
lingkungan kerja secara tekun (diligence) dan
teliti (accurately)
Peserta diklat (siswa) menanyakan hal-hal yang
belum dipahami dari penjelasan guru dengan
70’
![Page 33: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/33.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 33 dari 51
TahapanPembelajatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktupenuh rasa ingin tahun (inquisitive).
2. Elaborasi
Peserta diklat (siswa) mendiskusikan dan
mempraktekkan prosedur kesehatan dan
keselamatan kerja untuk menjamin keamanan di
lingkungan kerja.
Secara bergantian setiap peserta diklat (siswa)
mengemukakan pendapatnya secara disiplin
(discipline) dan percaya diri (confidently).
3. Konfirmasi
Peserta diklat (siswa) saling menanggapi setiap
pendapat secara kreatif (creative), mandiri (self-
employed) serta penuh rasa percaya diri
(confidently )
Peserta diklat (siswa) membuat kesimpulan dari
perbedaan pendapat dan mendapatkan penguatan
dari guru dengan penuh percaya diri (confidently).
Guru merefleksi kegiatan eksplorasi dan elaborasi
serta konfirmasi peserta diklat (siswa)
D. Kegiatan Akhir Peserta diklat (siswa) mengerjakan tes secara
disiplin (discipline), jujur (honest), tekun (diligence),
dan teliti (accurantely).
Informasi pembelajaran berikutnya
Pembelajaran ditutup dengan salam.
10’
V. Alat / Bahan / Sumber Belajar
Undang-undang K3LH (Modul K3)
Internet
Buku yang relevan dengan pembahasan
VI. Penilaian
Teknik : Tes tertulis
![Page 34: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/34.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 34 dari 51
Bentuk instrument : Isian singkat dan essay
Pengamatan/ Observasi
POST TEST :
Pertemuan Empat (4)
1. Sebutkan gangguan yang mungkin muncul akibat gangguan pada komputer ?
2. Sebutkan posisi monitor yang baik dan benar ?
3. Jelaskan penggunaan mouse yang benar
Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian
No. Soal Jawaban Bobot Skor
1 Gangguan kesehatan yang mungkin muncul akibat penggunaan computer:1) gangguan pada mata
2) gangguan pada kepala
3) gangguan pada tangan
4) gangguan pada badan
2 20
2 Posisi monitor yang benar :
letakkan monitor di ruangan dengan pencahayaan yang
cukup (tidak terlalu terang dan tidak terlalu redup)
atur posisi monitor agar berada tepat di depan mata Anda
aturlah kecerahan monitor agar cahaya yang keluar tidak
terlalu terang atau terlalu redup
gunakan filter screen (filter monitor) untuk meredam
radiasi.
4 40
3 Penggunaan mouse yang benar :
Letak mouse yang benar adalah di samping keyboard.
Sesuaikan tangan yang biasa Anda gunakan untuk bekerja.
Jika Anda bekerja dengan tangan kiri, letakkan mouse di
sebelah kiri keyboard dan aturlah agar setting mouse menjadi
left handed melalui sistem operasi. Penggunaan Mouse Ketika
4 40
![Page 35: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/35.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 35 dari 51
menggunakan mouse usahakan agar pergelangan tangan
berada pada posisi tidak menggantung atau lebih rendah dari
mouse.
Jumlah Bobot dan Skor obot Jawaban 10 100
Total Nilai = Skor yang diperoleh
total skor×100
POST TEST :
Pertemuan Ke Lima (5)
1. Jelaskan posisi meja dam kursi yang baik dan benar ?
2. Uraikan posisi kota CPU yang sesuai denan prosedur?
3. Sebutkan minimal 8 prinsip kerja dalam laboratorium teknik komputer !
Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian
No. Soal Jawaban Bobot Skor
1 Aturlah meja dan kursi sedemikian rupa hingga posisi duduk
Anda di depan monitor lebih nyaman, dan Anda dapat
menjangkau keyboard dan mouse dengan mudah. Selain diatur
posisinya, perangkat keras komputer harus dijaga dengan baik
karena perangkat-perangkat tersebut menggunakan listrik.
2 20
2 Kotak CPU yang diletakkan di lantai dan tidak dilengkapi
dengan ground dapat mengalirkan listrik saat kita
menyentuhnya tanpa alas kaki. Untuk menghindari korsleting,
kotak CPU sebaiknya diletakkan di yang aman, misalnya di
atas meja. Kotak CPU dapat ditanahkan (grounded) dengan
cara dihubungkan ke tanah atau tembok menggunakan
seutas kawat tembaga. Karena CPU membutuhkan konsumsi
listrik yang besar, maka kita harus
4 40
3 Prinsip Kerja :
1) Berpakaian rapi dan sopan
2) Memakai pakaian /jas laboratorium
3) Mengisi bon alat sesuai dengan jenis dan jumlah alat yang
4 40
![Page 36: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/36.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 36 dari 51
dibutuhkan setiap praktikum
4) Menggunakan peralatan praktikum dengan hati hati dan
sesuai dengan petunjuk penggunaan
5) Mengisi buku penggunaan alat selama praktek
6) Tidak bergurau dalam lab
7) Tidak makan dan minum atau merokok dalam lab
8) Menjaga keselamatan kerja dalam menggunakan
peralatqan selama praktikum berlangsung
Jumlah Bobot dan Skor obot Jawaban 10 100
Total Nilai = Skor yang diperoleh
total skor×100
Mengetahui Borongrappoa, Juli 2011
Kepala SMKN 2 Bulukumba Guru Mata Diklat
Drs. Muhammad Ishak Supiyandir, S.PdNIP. 19670429 199403 1 006
![Page 37: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/37.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 37 dari 51
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP 02)
Mata Pelajaran : Produktif TKJ
Kelas / Semester : X / I
Pertemuan Ke : 6, 7, 8 dan 9
Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit
Standar Kompetensi : Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH)
Kompetensi Dasar : 4. Menentukan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan
Indikator : Prosedur situasi darurat dan prosedur organisasi diterapkan
sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan.
Penggunaan peralatan dan perlengkapan K3 dipahami secara
tepat.
Penanganan manual dilakukan dengan memepertimbangkan
persyaratan legal, kebijakan perusahaan, panduan keselamatan
dan kesehatan nasional
Karakteristik peserta diklat (siswa) yang diharapkan
Religius (religious)
Kerja keras (drudge work)
Tekun (diligence) dan teliti (accurately)
Tanggung jawab (responsibility)
Rasa percaya diri (confidently)
Rasa ingin tahu (inguisitive)
Kerjasama (cooperative)
Mandiri (self-employed)
Kreatif (Creative)
![Page 38: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/38.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 38 dari 51
I. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta diklat (siswa) mampu mengenali situasi darurat dan situasi yang potensial darurat, dan
menentukan dan mengambil langkah yang harus dilakukan di dalam cakupan tanggung jawab
pribadi secara mandiri (self-employed)
2. Peserta diklat (siswa) mampu mengikuti prosedur darurat dalam hubungannya dengan
prosedur organisasi secara bekerjasama (cooperative)
3. Peserta diklat (siswa) mampu mencari bantuan dari kolega dan / atau yang berwenang bila
sesuai secara mandiri (self-employed).
4. Peserta diklat (siswa) mampu meelaporkan detail situasi darurat secara akurat sebagaimana
diperlukan dalam hubungannya dengan kebijakan organisasi secara mandiri (self-employed)
5. Peserta diklat (siswa) mampu menggunakan gelang pengaman (untuk keperluan grounding)
secara tepat, sepatu, dan peralatan perlindungan pribadi dengan rasa percaya diri
(confidently)
6. Peserta diklat (siswa) mampu melakukan pengukuran untuk mencegah luka atau kerusakan
yang berhubungan dengan aktivitas tempat kerja dan mengontrol bahaya tempat kerja
kerjasama (cooperative)
7. Peserta diklat (siswa) mampu melakukan semua penanganan manual dalam hubungannya
dengan persyaratan legal, kebijakan perusahaan, panduan keselamatan dan kesehatan
nasional secara tekun (diligence), teliti (accurately), dan tanggung jawab (responsibility)
8. Peserta diklat (siswa) mampu membantu dalam pemeliharaan lingkungan kerja dalam kondisi
yang aman secara kerja keras (drudge work)
II. Materi Ajar
1. Pengenalan situasi darurat dan situasi yang berpotensi darurat
Keadaan darurat adalah berubahnya suatu kegiatan/keadaan atau situasi yang semula
normal menjadi tidak normal sebagai akibat dari suatu peristiwa atau kejadian yang tidak
diduga atau dikehendaki (R. M. S. Jusuf, 1999).
Keadaan darurat adalah suatu kondisi yang tidak diinginkan dimana terjadi kebakaran,
peledakan tumpahan minyak/bahan kimia atau terlepasnya gas dalam jumlah yang besar,
kegagalan/kerusakan salah satu alat utilitas utama atau suatu tindakan penyelamatan yang
segera diperlukan dalam suatu pabrik/perusahaan.
![Page 39: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/39.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 39 dari 51
Suatu keadaan darurat di suatu perusahaan memerlukan tindakan segera untuk
mengembalikan kondisi yang aman secepat mungkin. Keadaan darurat biasanya dimulai dari
suatu pemberitahuan kepada pihak keamanan lewat telepon yang menyebutkan nama
pelapor, tempat dan jenis kejadian secara jelas dan singkat. Pihak keamanan yang menerima
laporan tersebut, bertanggung jawab untuk segera membunyikan sirine tanda bahaya (bunyi
selama satu menit). Apabila sirine tidak berbunyi, pihak keamanan dapat membunyikan peluit
(Milos Nedved dan Soemanto Imamkhasani, 1991).
Terdapat berbagai macam situasi/keadaan darurat yang mungkin dapat terjadi,
sehingga diperlukan prosedur-prosedur keadaan darurat seperti :
a. Pengoperasian alat (Operational Emergencies), misalnya: kebakaran, kecelakaan,
ledakan, tumpahan bahan kimia beracun, dan sebagainya.
b. Bencana alam (Natural Disaster), misalnya: banjir, gempa bumi, petir.
c. Gangguan dari pihak luar (Public Disturbances), misalnya: sabotase, pemogokan kerja,
kerusuhan, dan sebagainya.
Penanggulangan keadaan darurat adalah upaya atau tindakan yang dilakukan untuk
mengatasi keadaan yang akan menimbulkan kerugian, agar situasi atau keadaan yang tidak
dikehendaki tersebut dapat segera diatasi atau dinormalisasi dan kerugian ditekan seminimal
mungkin (R. M. S. Jusuf, 1999).
2. Prosedur darurat dan prosedur organisasi
Suatu rencana gawat darurat dikonsentrasikan pada tindakan yang akan diambil dalam
beberapa jam pertama pada kondisi krisis. Sebagai contoh, evakuasi segera korban dan
penanggulangan keadaan darurat adalah komponen yang umum dalam suatu keadaan gawat
darurat. Pelaksanaan dari rencana biasanya dibawah pengarahan dari Tim Tanggap
Darurat/Emergency Response Team (Kuhre W. Lee, 1996).
Rencana darurat menyangkut soal tindakan yang perlu guna mengatasi risiko yang
masih ada setelah semua tindakan pencegahan yang sesuai dilakukan. Tindakan tersebut
harus sepadan dengan bahayanya, harus praktis dan realistis agar efektif. Rencana tersebut
dapat dibagi dalam rencana darurat didalam perusahaannya sendiri dan rencana darurat untuk
diluar lingkungan perusahaan.
Rencana darurat didalam perusahaan menyangkut soal tindakan yang harus dilakukan
oleh personil perusahaan didalam perusahaannya sewaktu terjadi suatu keadaan darurat.
Rencana tersebut harus memuat uraian dari tindakan yang harus dilakukan dalam keadaan
darurat.
![Page 40: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/40.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 40 dari 51
Tujuan utama suatu rencana darurat adalah untuk mengusahakan agar akibat dari
keadaan darurat itu sekecil mungkin. Untuk itu jelas diperlukan suatu tindakan cepat, yang
hanya didapat dari pendidikan dan latihan sungguh-sungguh dan teratur. Adalah tidak cukup
bahwa suatu pengaturan keadaan darurat hanya dengan diuraikannya siapa-siapa yang
bertanggung jawab untuk sesuatu tugas sewaktu terjadi keadaan darurat. Melainkan setiap
orang harus sudah paham tentang cara kerja organisasi keadaan darurat atau organisasi itu
tidak akan jalan sama sekali (Milos Nedved dan Soemanto Imamkhasani, 1991).
Rencana keadaan darurat diantaranya memuat :
a. Pemasangan atau penyediaan sistem pemberian tanda dan alarm yang sesuai dan diuji
secara rutin.
b. Organisasi dan tanggung jawab keadaan darurat.
c. Daftar personalia inti
d. Keterangan tentang jasa keadaan darurat (misalnya pasukan pemadam kebakaran, jasa
pembersihan noda).
e. Rencana komunikasi internal dan eksternal.
f. Rencana pelatihan dan pengujian efektifitas
g. Alat pengamanan keadaan darurat yang tersedia dan dipelihara dalam keadaan bekerja
dengan baik (Depnaker, 1997/1998).
Perencanaan tanggap darurat (Emergency Response Plan) merupakan tahapan mengatasi hal-
hal yang terjadi sewaktu-waktu, sehingga dengan perencanaan yang mantap dapat
menghindarkan bencana yang fatal. Perencanaan tersebut meliputi :
a. Pengujian teknis penyelamatan, merupakan pengamatan terhadap efektivitas sistem
penyelamatan yang dilakukan, diukur akurasinya diamati bila perlu dilaksanakan perbaikan.
b. Respon penyelamatan, mendorong siapa saja yang berada di tempat kerja, berpartisipasi
aktif dan termotivasi didalam diri untuk siap tanggap terhadap sesuatu gejala maupun
kejadian, sehingga dapat mengeliminir dan melokalisir kejadian tidak menjadi meluas.
c. Perencanaan penanggulangan, dengan memadukan setiap unsur yang telah dipersiapkan
dengan secara berkala berlatih, bersimulasi maka diharapkan senantiasa dalam keadaaan
siap secara prima (Widodo Siswowardojo, 2003).
3. Penggunaan peralatan dan perlengkapan K3
Tindakan pengamanan diperlukan untuk menghindari masalah seperti kerusakan komponen
oleh muatan listrik statis, jatuh, panas berlebihan atau tumpahan cairan. Pencegahan
kerusakan karena listrik statis dengan cara:
![Page 41: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/41.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 41 dari 51
Menggunakan gelang anti statis atau menyentuh permukaan logam pada casing sebelum
memegang komponen untuk membuang muatan statis.
Tidak menyentuh langsung komponen elektronik, konektor atau jalur rangkaian tetapi
memegang pada badan logam atau plastik yang terdapat pada komponen.
Gelang anti statis sangat berguna sa'at perakitan atau perbaikan PC. Gelang anti statis dapat
mencegah trjadinya kerusakan pada komponen-komponen komputer. maka dari itu bloggter ini
dibuat agar banyak yang mengetahui pembuatan dan kegunaan gelang anti statis.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat gelang anti statis:
1) Mulut buaya 1 buah
2) Skun kabel 1 buah
3) Kabel 2 meter
4) Kancing "thek" besar 1 buah
5) Elastis 10 cm
6) Kain kretek 4 cm
Cara membuat gelang anti statis:
1) Solder kabel pada bagian belakang mulut buaya
2) Masukkan skun kabel di bagian tengah kancing "thek"
3) Solder kabel pada bagian belakang skun kabel
4) Pasang kancing "thek pada elastis yang sudah di pasang kain kretek sesuai ukuran
tangan kita
5) Gelang anti statis siap untuk memperbaiki PC
Kegunaan dari Gelang Anti Statis:
1) Memperlambat/mencegah terjadinya kerusakan pada komponen-komponen PC
2) Mudah dan murah pembuatannya
3) Mencegah tersengat aliran listrik sa'at memperbaiki PC
4. Pemeliharaan lingkungan kerja dalam kondisi aman
1) Keselamatan adalah masalah semua orang,
Jika ada sesuatu yang salah, jangan tinggalkan, Diskusikan dengan rekan kerja,
supervisor dan pekerja lainnya merupakan kunci terhadap keselamatan. Karenanya,
kembangkan sistem pertukaran informasi, ide dan permasalahan serta rentang waktu untuk
pengecekan berkala. Perbaikan kecil, harian,merupakan kunci dari lingkungan kerja yang
aman dan produktif.
![Page 42: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/42.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 42 dari 51
2) Gunakan Ruangan dengan baik,
Jangan mencampuradukan ruangan untuk bekerja, istirahat dan gudang. Bersihkan ruang
kerja, dan lengkapi dengan penerangan yang memadai. Air minum dan fasilitas kamar kecil
yang bersih harus tersedia.
3) Cek ruang kerja
Jadwalkan beberapa menit untuk mengecek ruang kerja. Idealnya harus bekerja pada
ketinggian dan dalam posisi tubuh yang sesuai untuk mengurangi gerakan menunduk,
menekuk ataupun mengangkat tangan, Barang-barang yang sering dipakai harus berada
dalam jangkauan.
4) Pasang Pengaman,
Pastikan mesin dengan bagian bergerak yang berbahaya tetap terjaga, juga koneksi listrik
dan kabelnya dalam pabrik. Periksa dan rawat peralatan secara teratur. Periksa setidaknya
satu bulan sekali untuk memastikan tidak ada bagian- bagian rusak atau tidak stabil.
5) Pikirkan Lingkungan
Bukan hanya pabrik yang terdapat bahaya seperti debu, kimia, suara dan panas. Kantor
dan rumah sama-sama punya potensi bahaya. Karenanya maksimalkan ventilasi udara
alami. Bahan kimia harus diberi label secara baik dan disimpan ditempat yang aman. Jaga
temperatur udara. Apabila panas atau dingin menjadi masalah pertimbangan insolasi.
6) Gunakan Alat Pelindung Diri ( APD ).
Pastikan tersedia pakaian dan alat pelindung diri, seperti kacamata, sepatu, sarung tangan,
helm dan lain sebagainya. Pertolongan pertama penting, dan latihlah para karyawan cara
mengunakannya.
7) Gunakan Alat Bantu,
Gunakan alat bantu yang terpelihara baik untuk mengangkat atau memindahkan benda-
benda berat dan sulit. Atau untuk melakukan kegiatan sehari – hari.
8) Perubahan sama baiknya dengan istirahat,
Variasikan kegiatan karyawan, monoton dan kebosanan merupakan musuh dari kualitas,
produktivitas serta keselamatan. Menciptakan suasana dan kondisi kerja yang menarik
dapat mengembangkan keterampilan baru.
9) Perhatian Khusus,
Beberapa rekan kerja membutuhkan perhatian khusus agar bisa melakukan pekerjaan
dengan baik. Karenanya pertimbangkan kebutuhkan perempuan hamil, penyandang cacat,
pekerja pendatang atau orang berusia lanjut.
![Page 43: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/43.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 43 dari 51
10) Istirahat
Istirahat singkat secara berkala membantu meningkatkan produktivitas, kualitas kerja dan
menurunkan tingkat kecelakaan. Untuk jangka panjang, jangan menganggap libur kerja
ataupun beralibur sebagai kemewahan, karena dapat mencegah kelelahan dan kecapaian
kerja.
III. Metode Pembelajaran
1. Ceramah bervariasi
2. Diskusi
3. Penugasan dan unjuk kerja
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Enam (6)
TahapanPembelajatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
WaktuA. Kegiatan Awal Salam pembuka dan berdoa dengan tujuan
penanaman pembiasaan pada diri peserta diklat
(siswa) bahwa pengembangan diri hendaknya
selaras antara IMTAQ dan IPTEK.
Observasi peserta diklat (siswa)
Motivasi dan apersepsi
10’
B. Kegiatan Inti 1. Eksplorasi
Peserta diklat (siswa) menyimak dan memahami
penjelasan guru tentang prosedur situasi darurat
dan prosedur organisasi diterapkan sesuai
dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan
secara tekun (diligence) dan teliti (accurantely).
Peserta diklat (siswa) menanyakan hal-hal yang
belum dipahami dari penjelasan guru dengan
70’
![Page 44: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/44.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 44 dari 51
TahapanPembelajatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktupenuh rasa ingin tahun (inquisitive).
2. Elaborasi
Peserta diklat (siswa) mendiskusikan tentang
prosedur situasi darurat dan prosedur organisasi
diterapkan sesuai dengan langkah-langkah yang
telah ditetapkan dengan bekerja sama yang baik
(cooperative) dan percaya diri (confidently).
Secara bergantian setiap peserta diklat (siswa)
mengemukakan pendapatnya secara disiplin
(discipline) dan percaya diri (confidently).
3.. Konfirmasi
Peserta diklat (siswa) saling menanggapi setiap
pendapat secara kreatif (creative), mandiri (self-
employed) serta penuh rasa percaya diri
(confidently )
Peserta diklat (siswa) membuat kesimpulan dari
perbedaan pendapat dan mendapatkan penguatan
dari guru dengan penuh percaya diri (confidently).
Guru merefleksi kegiatan eksplorasi dan elaborasi
serta konfirmasi peserta diklat (siswa)
C. Kegiatan Akhir Peserta diklat (siswa) mengerjakan tes secara
disiplin (discipline), jujur (honest), tekun (diligence),
dan teliti (accurantely).
Informasi pembelajaran berikutnya
Pembelajaran ditutup dengan salam.
10’
Pertemuan Delapan (7)
TahapanPembelajatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
WaktuA. Kegiatan Awal Salam pembuka dan berdoa dengan tujuan
penanaman pembiasaan pada diri peserta diklat
(siswa) bahwa pengembangan diri hendaknya
10’
![Page 45: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/45.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 45 dari 51
TahapanPembelajatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktuselaras antara IMTAQ dan IPTEK.
Observasi peserta diklat (siswa)
Motivasi dan apersepsi
B. Kegiatan Inti 1. Eksplorasi
Peserta diklat (siswa) menyimak dan memahami
penjelasan guru penggunaan peralatan dan
perlengkapan K3 dipahami secara tepat dan
penanganan manual dilakukan dengan
memepertimbangkan persyaratan legal,
kebijakan perusahaan, panduan keselamatan
dan kesehatan nasional secara tekun (diligence)
dan teliti (accurately)
Peserta diklat (siswa) menanyakan hal-hal yang
belum dipahami dari penjelasan guru dengan
penuh rasa ingin tahun (inquisitive).
70’
2. Elaborasi
Peserta diklat (siswa) mendiskusikan dan
mempraktekkan penggunaan peralatan dan
perlengkapan K3 dengan bekerja sama yang
baik (cooperative) dan percaya diri (confidently).
untuk menjamin keamanan di lingkungan kerja.
Secara bergantian setiap peserta diklat (siswa)
mengemukakan pendapatnya secara disiplin
(discipline) dan percaya diri (confidently).
3. Konfirmasi
Peserta diklat (siswa) saling menanggapi setiap
pendapat secara kreatif (creative), mandiri (self-
employed) serta penuh rasa percaya diri
(confidently )
Peserta diklat (siswa) membuat kesimpulan dari
perbedaan pendapat dan mendapatkan penguatan
![Page 46: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/46.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 46 dari 51
TahapanPembelajatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktudari guru dengan penuh percaya diri (confidently).
Guru merefleksi kegiatan eksplorasi dan elaborasi
serta konfirmasi peserta diklat (siswa)
D. Kegiatan Akhir Peserta diklat (siswa) mengerjakan tes secara
disiplin (discipline), jujur (honest), tekun (diligence),
dan teliti (accurantely).
Informasi pembelajaran berikutnya
Pembelajaran ditutup dengan salam.
10’
Pertemuan Delapan (8)Tahapan
Pembelajatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
A. Kegiatan Awal Salam pembuka dan berdoa dengan tujuan
penanaman pembiasaan pada diri peserta diklat
(siswa) bahwa pengembangan diri hendaknya
selaras antara IMTAQ dan IPTEK.
Observasi peserta diklat (siswa)
Motivasi dan apersepsi
10’
B. Kegiatan Inti 1. Eksplorasi
Peserta diklat (siswa) menyimak dan memahami
penjelasan guru penggunaan peralatan dan
perlengkapan K3 dipahami secara tepat dan
penanganan manual dilakukan dengan
memepertimbangkan persyaratan legal,
kebijakan perusahaan, panduan keselamatan
dan kesehatan nasional secara tekun (diligence)
dan teliti (accurately)
Peserta diklat (siswa) menanyakan hal-hal yang
belum dipahami dari penjelasan guru dengan
penuh rasa ingin tahun (inquisitive).
70’
2. Elaborasi
Peserta diklat (siswa) mendiskusikan dan
mempraktekkan penggunaan peralatan dan
![Page 47: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/47.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 47 dari 51
TahapanPembelajatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktuperlengkapan K3 dengan bekerja sama yang
baik (cooperative) dan percaya diri (confidently).
untuk menjamin keamanan di lingkungan kerja.
Secara bergantian setiap peserta diklat (siswa)
mengemukakan pendapatnya secara disiplin
(discipline) dan percaya diri (confidently).
3. Konfirmasi
Peserta diklat (siswa) saling menanggapi setiap
pendapat secara kreatif (creative), mandiri (self-
employed) serta penuh rasa percaya diri
(confidently )
Peserta diklat (siswa) membuat kesimpulan dari
perbedaan pendapat dan mendapatkan penguatan
dari guru dengan penuh percaya diri (confidently).
Guru merefleksi kegiatan eksplorasi dan elaborasi
serta konfirmasi peserta diklat (siswa)
E. Kegiatan Akhir Peserta diklat (siswa) mengerjakan tes secara
disiplin (discipline), jujur (honest), tekun (diligence),
dan teliti (accurantely).
Informasi pembelajaran berikutnya
Pembelajaran ditutup dengan salam.
10’
Pertemuan Sembilan (9)Tahapan
Pembelajatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
A. Kegiatan Awal Salam pembuka dan berdoa dengan tujuan
penanaman pembiasaan pada diri peserta diklat
(siswa) bahwa pengembangan diri hendaknya
selaras antara IMTAQ dan IPTEK.
Observasi peserta diklat (siswa)
Motivasi dan apersepsi
10’
B. Kegiatan Inti 1. Eksplorasi
Peserta diklat (siswa) menyimak dan memahami
70’
![Page 48: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/48.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 48 dari 51
TahapanPembelajatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktupenjelasan guru tentang prosedur situasi darurat
dan prosedur organisasi diterapkan sesuai
dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan
secara tekun (diligence) dan teliti (accurantely).
Peserta diklat (siswa) menanyakan hal-hal yang
belum dipahami dari penjelasan guru dengan
penuh rasa ingin tahun (inquisitive).
2. Elaborasi
Peserta diklat (siswa) mendiskusikan tentang
prosedur situasi darurat dan prosedur organisasi
diterapkan sesuai dengan langkah-langkah yang
telah ditetapkan dengan bekerja sama yang baik
(cooperative) dan percaya diri (confidently).
Secara bergantian setiap peserta diklat (siswa)
mengemukakan pendapatnya secara disiplin
(discipline) dan percaya diri (confidently).
3.. Konfirmasi
Peserta diklat (siswa) saling menanggapi setiap
pendapat secara kreatif (creative), mandiri (self-
employed) serta penuh rasa percaya diri
(confidently )
Peserta diklat (siswa) membuat kesimpulan dari
perbedaan pendapat dan mendapatkan penguatan
dari guru dengan penuh percaya diri (confidently).
Guru merefleksi kegiatan eksplorasi dan elaborasi
serta konfirmasi peserta diklat (siswa)
C. Kegiatan Akhir Peserta diklat (siswa) mengerjakan tes secara
disiplin (discipline), jujur (honest), tekun (diligence),
dan teliti (accurantely).
Informasi pembelajaran berikutnya
Pembelajaran ditutup dengan salam.
10’
![Page 49: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/49.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 49 dari 51
V. Alat / Bahan / Sumber Belajar
Undang-undang K3LH (Modul K3)
Internet
Buku yang relevan dengan pembahasan
VI. Penilaian
Teknik : Tes tertulis
Bentuk instrument : Isian singkat dan essay
Pengamatan/ Observasi
POST TEST 6 & 7
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keadaan darurat ?
2. Sebutkan prosedur-prosedur keadaan darurat !
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penanggulangan keadaan daurat?
Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian
No. Soal Jawaban Bobot Skor
1 Keadaan darurat adalah berubahnya suatu kegiatan/keadaan
atau situasi yang semula normal menjadi tidak normal sebagai
akibat dari suatu peristiwa atau kejadian yang tidak diduga atau
dikehendaki
2 20
2 Prosedur-prosedur keadaan darurat seperti :
1. Pengoperasian alat (Operational Emergencies), misalnya:
kebakaran, kecelakaan, ledakan, tumpahan bahan kimia
beracun, dan sebagainya.
2. Bencana alam (Natural Disaster), misalnya: banjir, gempa
bumi, petir.
3. Gangguan dari pihak luar (Public Disturbances), misalnya:
sabotase, pemogokan kerja, kerusuhan, dan sebagainya.
4 40
3 Penanggulangan keadaan darurat adalah upaya atau tindakan
yang dilakukan untuk mengatasi keadaan yang akan
menimbulkan kerugian, agar situasi atau keadaan yang tidak
dikehendaki tersebut dapat segera diatasi atau dinormalisasi
4 40
![Page 50: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/50.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 50 dari 51
dan kerugian ditekan seminimal mungkin
Jumlah Bobot dan Skor obot Jawaban 10 100
Total Nilai = Skor yang diperoleh
total skor×100
POST TEST 8 & 9
1. Jelaskan tujuan utama suatu rencana darurat ?
2. Berikan contoh penggunaan perlengkapan K3 untuk mencegah listrik statis!
3. Jelaskan perencanaan tanggap darurat ?
Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian
No. Soal Jawaban Bobot Skor
1 Tujuan utama suatu rencana darurat adalah untuk
mengusahakan agar akibat dari keadaan darurat itu sekecil
mungkin. Untuk itu jelas diperlukan suatu tindakan cepat, yang
hanya didapat dari pendidikan dan latihan sungguh-sungguh
dan teratur.
2 20
2 Penggunaan peralatan dan perlengkapan K3, pencegahan
kerusakan karena listrik statis dengan cara:
Menggunakan gelang anti statis atau menyentuh permukaan logam pada casing sebelum memegang komponen untuk membuang muatan statis.Tidak menyentuh langsung komponen elektronik, konektor
atau jalur rangkaian tetapi memegang pada badan logam
atau plastik yang terdapat pada komponen.
4 40
3 Perencanaan tanggap darurat (Emergency Response Plan)
meliputi :
a. Pengujian teknis penyelamatan, merupakan pengamatan
terhadap efektivitas sistem penyelamatan yang dilakukan,
diukur akurasinya diamati bila perlu dilaksanakan
perbaikan.
b. Respon penyelamatan, mendorong siapa saja yang berada
di tempat kerja, berpartisipasi aktif dan termotivasi didalam
4 40
![Page 51: RPP K3LH](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081501/563dbbc0550346aa9aaff63d/html5/thumbnails/51.jpg)
SMK NEGERI 2 BULUKUMBAKURIKULUM No dokumen
PERANGKAT PEMBELAJARAN Revisi 00
PROGRAM KERJA GURU ( P K G )Tanggal efektif 12 Oktober 2011
ISO 9001:2008 Halaman 51 dari 51
diri untuk siap tanggap terhadap sesuatu gejala maupun
kejadian, sehingga dapat mengeliminir dan melokalisir
kejadian tidak menjadi meluas.
c. Perencanaan penanggulangan, dengan memadukan setiap
unsur yang telah dipersiapkan dengan secara berkala
berlatih, bersimulasi maka diharapkan senantiasa dalam
keadaaan siap secara prima.
Jumlah Bobot dan Skor obot Jawaban 10 100
Total Nilai = Skor yang diperoleh
total skor×100
Mengetahui Borongrappoa, Juli 2011
Kepala SMKN 2 Bulukumba Guru Mata Diklat
Drs. Muhammad Ishak Supiyandir, S.PdNIP. 19670429 199403 1 006