Download - RESUME Ekonomi Media Angga a Indrajana
RESUME
EKONOMI MEDIA
(Untuk Melengkapi Tugas Ekonomi Media)
Oleh:
ANGGA A INDRAJANA (0710020101)
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
A. RESUME
Ekonomi media merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana
perusahaan memasarkan produknya ke konsumen melalui pasar. Pasar dalam hal ini
adalah tempat berkumpulnya perusahaan yang ingin dan mampu melakukan transaksi
(membeli atau menjual) barang/jasa tertentu, sedangkan struktur pasar itu sendiri adalah
pola keterkaitan satu perusahaan dengan perusahaan lain.
Ekonomi merupakan cara bagaimana industri (kumpulan perusahaan) media
menggunakan sumberdayanya yang terbatas, menghasilkan suatu paket informasi yang
didistribusikan untuk memenuhi pelbagai keinginan dan kebutuhan manusia.
1. Ekonomi Pasar
1.1 Persaingan Pasar
a. Teori Persaingan Pasar
Struktur pasar tercermin ke dalam pelbagai karakteristik industri yang secara
langsung mempengaruhi keputusan produksi dan penetapan harga oleh
perusahaan.
b. Faktor yang Mempengaruhi Persaingan
Pengaruh karakteristik barang/jasa terhadap struktur pasar.
kemudahan untuk disubstitusi
sifat fisik
Pengaruh karakteristik barang/jasa terhadap persaingan.
skala usaha minimum yang efisien
Pengaruh prasyarat Entry dan Exit terhadap persaingan.
hambatan untuk masuk ke industri (barrier to entry)
hambatan untuk ke luar dari industri (barrier to exit)
Pengaruh pembeli terhadap persaingan.
jumlah pembeli
monopsony umumnya ditemui di sisi input
Pengaruh lingkup usaha lokal dan regional terhadap pasar.
pengaruh waktu
waktu tanggap
diseminasi informasi
kecepatan inovasi
1
Pengaruh perubahan aturan Pemerintah.
aturan perundang-undangan
perpajakan
c. Jenis Pasar Persaingan dan Pengertiannya
1. Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat
satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah
seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan
atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan
diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga
barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga
memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan
harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha
mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau
(lebih buruk lagi) mencarinya di pasar gelap (black market).
ciri-ciri :
1. hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran
2. tidak ada barang subtitusi/pengganti yang mirip (close substitute)
3. produsen memiliki kekuatan menetukan harga
4. tidak ada pengusaha lain yang memasuki pasar tersebut karena ada
hambatan berapa keunggulan perusahaan.
Monopoli yang tidak dilarang :
Monopoli by Law, Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi
penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak.
Monopoli by Nature, Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah
karena didukung iklim dan lingkungan tertentu.
Monopoli by Lisence, Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual.
2. Pasar Persaingan Sempurna
Suatu perusahaan dapat dikatakan berada dalam pasar persaingan
sempurna (perfect competition), apabila terdapat perusahaan yang begitu
2
banyak sedangkan kemampuan setiap perusahaan sangat kecil untuk
mempengaruhi harga pasar.
Ciri-ciri:
Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen (homogeneous
product)
Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan/informasi sempurna
(perfect knowledge)
Output sebuah perusahaan relative kecil dibanding output pasar (small
relatively output)
Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taker)
Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)
1.2 Pendekatan Ekonomi Industri
Pendekatan ekonomi industri umumnya terpusat pada telaahan tentang
persaingan dan kekuatan monopoli di pasar.
Persaingan yang efektif akan menciptakan kegiatan ekonomi yang efisien,
inovatif dan penuh dengan kesempatan usaha. Sebaliknya, kekuatan monopoli
mengurangi kebebasan memilih, tidak mendorong inovasi dan menurunkan
efisiensi.
Derajat Monopoli
Terdapat spektrum yang lebar antara pasar persaingan sempurna sampai
monopoli.
Elastisitas permintaan
3
Mekanisme Pasar
Setiap pasar memiliki tiga unsur pokok: struktur, perilaku dan kinerja (structure
– conduct – performance).
Terdapat empat aliran, yaitu:
1. Aliran Utama
2. Aliran Chicago
3. Aliran Perilaku
4. Aliran Persaingan
1.3 Pengenalan Ekonomi Industri
1. Jenis-jenis Biaya
a. Biaya Tetap (Fixed Cost, F)
Komponen biaya ini tidak tergantung pada volume produksi. Terdiri dari:
Sunk Cost: Biaya tetap yang tidak dapat dihilangkan, walaupun tidak
ada kegiatan produksi.
Fixed Cost yang Dapat Dihindari: Biaya tetap yang timbul, hanya jika
ada kegiatan produksi.
b. Biaya Variabel (Variable Cost, VC(q))
Komponen biaya yang berubah tergantung pada tingkat produksi. Biaya
variabel dapat dihindari, karena tidak muncul ketika tidak ada kegiatan
produksi.
4
c. Biaya Total (Total Cost, C)
C adalah penjumlahan komponen biaya, C = F + VC(q)
Karena VC merupakan fungsi dari volume produksi, maka Biaya Total
juga merupakan fungsi dari volume produksi, sehingga dapat ditulis C(q).
d. Biaya Marginal
Biaya Marginal (Marginal Cost, MC): adalah tambahan biaya yang harus
dikeluarkan untuk memproduksi satu unit output tambahan.
Secara matematis: MC=dC(q)/dq.
Dari persamaan ini, terlihat bahwa MC tidak tergantung pada biaya tetap.
Bagaimana hubungan antara biaya marginal dengan biaya rata-rata? Ketika
MC lebih rendah dari AC, AC menurun. Ketika MC > AC, AC meningkat.
Ketika MC = AC, AC stationer (minimum).
2. Teknologi dan Biaya
Fungsi biaya mencerminkan kecanggihan teknologi produksi yang
digunakan.
Karena untuk menghasilkan suatu produk dapat digunakan berbagai
altenatif teknologi; maka dapat ditemukan pula fungsi biaya yang berbeda
untuk setiap pilihan tekonologi.
5
3. Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro
a. Ekonomi Makro
Ekonomi makro (macroeconomics) mengkaji keseluruhan sistem
ekonomi, dan terutama dilakukan pada tingkat nasional.
(Efek ) Political economy (kebijakan publik terhadap ekonomi)
Produksi dan konsumsi nasional
Pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja, laju inflasi
b. Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro (sering juga ditulis mikro ekonomi) adalah cabang dari ilmu
ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta
penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa
yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai
keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan
atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga,
pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa
selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi
secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk
suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal
lain tetap sama (ceteris paribus).
4. Keseimbangan Pasar
Harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar ditentukan oleh
permintaan dan penawaran barang tersebut. Oleh karenanya, analisis penentuan
harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan di suatu pasar, harus
berdasarkan analisis permintaan dan penawaran barang tersebut secara
serentak. Harga pasar atau harga keseimbangan adalah tingkat harga di mana
jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual sama dengan jumlah barang
yang diminta oleh para pembeli. Pada kondisi demikian dikatakan bahwa pasar
dalam keadaan keseimbangan atau ekuilibrium.
5. Elemen Ekonomi Media
Sumberdaya (resources), dalam istilah ekonomi adalah hal-hal yang
digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Termasuk di dalamnya hal
yang kentara atau tidak kentara (intangible).
6
Produksi adalah kegiatan menciptakan berbagai barang untuk dikonsumsi.
Konsumsi adalah penggunaan barang dan sumberdaya untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhan.
2. Ekonomi Media dalam Pendekatan Pada Media Massa
Media massa dipandang punya kedudukan strategis dalam masyarakat. Ashadi
Siregar (2004) memetakan tiga fungsi instrumental media massa, yaitu untuk memenuhi
fungsi pragmatis bagi kepentigan pemilik media massa sendiri, bagi kekuatan-kekuatan
ekonomi dan pemilik dari pihak di luar media massa, atau untuk kepentingan warga
masyarakat.
Realitas media dipandang sebagai bentukan makna yang berasal dari masyarakat,
baik karean bersifat imperatif dari faktor-faktor yang berasal dari masyarakat, maupun
berasal dari orientasi cultural pelaku media. Dari sini media dilihat dalm satu sisi sebagai
instrument dan kekuasaan (ekonomi dan/atau politik) dengan memproduksi kultur
dominan untuk pengendalian (dominasi dan hegemoni) masyarakat, dan pada sisi lain
dilihat sebagai institusi yng memiliki otonomi dan independensi dalam memproduksi
budaya dalam masyarakat.
3. Ekonomi Media dalam Pendekatan Politik
Perkembangan media massa modern menempatkan media tidak lagi dipahami
dalam konteks sebagai institusi sosial dan politik belaka melainkan juga harus dilihat
dalam konteks institusi ekonomi. Fakta menunjukkan bahwa media telah tumbuh bukan
saja sebagai alat sosial, politik dan budaya tapi juga sebagai perusahaan yang
menekankan keuntungan ekonomi. Institusi media harus dinilai sebagai dari system
ekonomi yang juga bertalian erat dengan system politik. Inilah yang dimaksudkan bahwa
media mempunyai dwi karakter yang tak terpisahkan: karakter sosial-budaya-politik dan
karakter ekonomi. Faktor ekonomi rupanya menjadi faktor penentu dalam mempengaruhi
seluruh perilaku media massa modern. Faktor pasar bebas dalam seluruh proses
komunikasi massa memberikan kontribusi yang tidak sedikit dalam membentuk faktor
persaingan dan tuntutan ekonomi menjadi pertimbangan bagaimana media massa
kontemporer dibentuk dan dikelola.
Istilah ekonomi politik diartikan secara sempit oleh Mosco sebagai: studi tentang
hubungan-hubungan sosial, khususnya hubungan kekuasaan yang saling menguntungkan
7
antara sumber-sumber produksi, distribusi dan konsumsi, termasuk didalamnya sumber-
sumber yang terkait dengan komunikasi (Boyd Barrett, 1995: 186). Boyd Barrett secara
lebih gamblang mengartikan ekonomi politik sebagai studi tentang kontrol dan
pertahanan dalam kehidupan sosial. (Boyd Barrett, 1995: 186).
Dalam studi media massa, penerapan
pendekatan ekonomi politik memiliki tiga konsep awal,
yaitu: komodifikasi, spasialisasi, dan strukturasi.
Komodifikasi adalah upaya mengubah apapun menjadi
komoditas atau barang dagangan sebagai alat
mendapatkan keuntungan. Dalam media massa tiga hal
yang saling terkait adalah: isi media, jumlah audiens
dan iklan. Berita atau isi media adalah komoditas untuk
menaikkan jumlah audiens atau oplah. Jumlah audiens
atau oplah juga merupakan komoditas yang dapat
dijual pada pengiklan. Uang yang masuk merupakan
profit dan dapat digunakan untuk ekspansi media.
Ekspansi media menghasilkan kekuatan yang lebih
besar lagi dalam mengendalikan masyarakat melalui
sumber-sumber produksi media berupa teknologi.
Selanjutnya, spasialisasi adalah cara-cara
mengatasi hambatan jarak dan waktu dalam kehidupan
sosial. Dengan kemajuan teknologi komunikasi, jarak
dan waktu bukan lagi hambatan dalam praktek
ekonomi politik. Spasialisasi berhubungan dengan
proses transformasi batasan ruang dan waktu dalam
kehidupan sosial. Dapat dikatakan juga bahwa
spasialisasi merupakan proses perpanjangan
institusional media melalui bentuk korporasi dan
besarnya badan usaha media.
Akhirnya, komodifikasi dan spasialisasi dalam media massa menghasilkan
strukturasi atau menyeragaman ideologi secara terstruktur. Media yang sama pemiliknya
akan memiliki ideologi yang sama pula. Korporasi dan besarnya media akan
menimbulkan penyeragaman isi berita dimana penyeragaman ideologi tak akan bisa
8
dihindari. Dengan kata lain, media dapat digunakan untuk menyampaikan ideologi
pemiliknya.
4. Keterkaitan Antar Materi
Perkembangan media massa modern menempatkan media tidak lagi dipahami
dalam konteks sebagai institusi sosial dan politik belaka melainkan juga harus dilihat
dalam konteks institusi ekonomi. Fakta menunjukkan bahwa media telah tumbuh bukan
saja sebagai alat sosial, politik dan budaya tapi juga sebagai perusahaan yang
menekankan keuntungan ekonomi. Institusi media harus dinilai sebagai dari system
ekonomi yang juga bertalian erat dengan system politik. Inilah yang dimaksudkan bahwa
media mempunyai dwi karakter yang tak terpisahkan: karakter sosial-budaya-politik dan
karakter ekonomi. Faktor ekonomi rupanya menjadi faktor penentu dalam mempengaruhi
seluruh perilaku media massa modern. Faktor pasar bebas dalam seluruh proses
komunikasi massa memberikan kontribusi yang tidak sedikit dalam membentuk faktor
persaingan dan tuntutan ekonomi menjadi pertimbangan bagaimana media massa
kontemporer dibentuk dan dikelola.
Ekonomi media mempelajari bagaimana industry media memanfaatkan sumber
daya yang terbatas untuk memproduksi konten dan mendistribusikannya kepada khalayak
dengan tujuan memenuhi beragam permintaan dan kebutuhan akan informasi dan
hiburan.
Media massa selain menjadi representasi ruang publik yang penuh dengan
dinamika social, politik dan budaya juga menjadi kekuatan ekonomi yang mampu
menghasilkan surplus. Media menjadi medium iklan utama dan karenanya menjadi
penghubung dan konsumsi, antara produsen barang dan jasa dengan masyarakat.
Dalam melakukan kajian terhadap media massa sebagai industri, kita dapat
melakukan kajian berdasarkan teori ekonomi politik media. Institusi media harus dinilai
sebagai bagian dari sistem ekonomi yang juga bertalian erat dengan sistem politik.
Kualitas pengetahuan tentang masyarakat yang diproduksi oleh media untuk masyarakat,
sebagian besar dapat ditentukan oleh nilai tukar pelbagai ragam isi dalam kondisi yang
memaksakan perluasan pesan, dan juga ditentukan oleh kepentingan ekonomi para
pemilik dan penentu kebijakan.
Pembicaraan mengenai sistem ekonomi selalu akan terkait dengan masalah kapital
atau modal dari para pemilik media. Karl Marx menyatakan bahwa kapitalisme adalah
9
suatu sistem ekonomi yang memungkinkan beberapa individu menguasai sumberdaya
produksi vital yang mereka gunakan untuk meraih keuntungan maksimal. Mengenai
kaitan kapitalisme dan media massa, dikatakan oleh Stuart Hall bahwa media massa
merupakan sarana paling penting dari kapitalisme abad 20 untuk memelihara hegemoni
ideologis. Media massa juga menyediakan kerangka berpikir bagi berkembangnya
budaya massa lewat usaha kelompok dominan yang terus menerus berusaha
mempertahankan, melembagakan, melestarikan kepenguasaan demi menggerogoti,
melemahkan dan meniadakan potensi tanding dari pihak-pihak yang dikuasai.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh media massa untuk terus berkuasa adalah
dengan pemanfaatan teknologi informasi. Lewat pengusaan TI tersebut, media massa
dapat melakukan efisiensi yang berpengaruh terhadap daya saing media tersebut dalam
konteks persaingan industri media. Efisiensi dapat dilakukan terhadap proses produksi
maupun distribusi content media yang dapat dilakukan dalam waktu yang cepat, bahkan
sampai pada struktur organisasi yang semakin ramping.
Perkembangan TI dalam industri media massa, membawa perubahan yang cukup
signifikan terhadap karakteristik media massa. Bahkan kemudian perbedaan karakteristik
tersebut telah menjadi determinan antara media massa yang selama ini kita kenal (media
massa konvensional) dengan media baru yang memiliki karakteristik yang berbeda akibat
pengadopsian teknologi informasi.
Proses ekonomi media menuntuk maksimalisasi keuntungan maka tidak
mengherankan apabila media juga memerlukan sistem persaingan dan proses konsentrasi
kapital. Konsentrasi dalam istilah ekonomi media adalah tingkat keterbedaan dan sama
(identik) sebuah produk dalam sebuah pasar dan apakah ada atau tidak adanya halangan
masuk dalam pasar tersebut. Permasalahan konsentrasi kapital oleh media dibedakan
dalam beberapa hal yaitu: level konsentrasi, arah konsentrasi dan level pengamatan,
derajat konsentrasi media.
Konsentrasi media biasanya terjadi di antara situasi monopoli dan persaingan
sempurna. Konsentrasi diperhitungkan secara eksesif ketika ada tiga atau empat
perusahaan yang menguasai 50% jangkauan pasar. Konsentrasi media dipicu dengan
adanya persaingan itu sendiri, untuk mendapatkan sinergi dan keuntungan maksimal.
Beberapa hal atau derajad konsentrasi justru menguntungkan konsumen. Efek yang tidak
diinginkan dengan masalah.
10
B. ESSAY
Dalam Ekonomi Media kita juga mengenal ekspansi bisinis yg dilakukan oleh
beberapa perusahaan media di Indonesia. Ekspansi sendiri mempunyai tiga tipe yakni :
- Ekspansi Horizontal = penggabungan dua atau lebih perusahaan yang bergerak di
bidang industri yang sama. Hal ini dilakukan untuk mengurangi persaingan
industri,memperkuat pangsa pasar, dan memperoleh efisiensi biaya operasional
- Ekspansi Vertikal = penggabungan antara dua unit usaha/perusahaan atau lebih yang
mempunyai hubungan supplier atau pelanggan. Ini dilakukan untuk lebih menjaga
kontinuitas produksi dan operasi perusahaan.
- Konglomerasi = penggabungan antara dua unit usaha atau lebih dalam industri yang
berbeda dan tidak ada keterkaitan satu sama lain, sehingga model ini merupakan
diversifikasi usaha untuk mengurangi resiko dan bertujuan untuk meningkatkan profit
perusahaan dari berbagai sumber atau unit bisnis.
Kemudian Kita akan mengambil contoh salah satu perusahaan media yg
melakukan ekspansi bisnis yaitu PT. Mahaka Media Tbk. yg kita kenal dengan
produknya Harian Republika. PT. Mahaka Media Tbk. didirikan di Jakarta dengan nama
PT. Abdi Bangsa Tbk. pada tanggal 28 November 1992 yg kemudian pada Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 4 Mei 2010, PT. Abdi Bangsa Tbk.
berubah menjadi PT. Mahaka Media Tbk. dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI berdasarkan keputusan No. AHU-24811.AH.01.02
Tahun 2010 tanggal 17 Mei 2010.
Ekspansi Horizontal PT. Mahaka Media Tbk. :
- Harian Republika : Surat kabar nasional komunitas Muslim terbesar di Indonesia
dengan konsep "one-stop reading" yang memberikan informasi tentang Islam yang
lebih dalam dari beberapa sudut pandang.
- Harian Indonesia : Surat kabar Mandarin yang memberikan informasi terkini seputar
komunitas Tionghoa Indonesia, serta menanamkan minat akan kebudayaan Tionghoa
bagi generasi muda keturunan Tionghoa di Indonesia.
- Golf Digest Indonesia: Majalah golf No. 1 di Indonesia yang merupakan lisensi dari
Golf Digest USA, menyuguhkan konten editorial yang eksklusif dan kredibel, dengan
tips eksklusif dari para pemain pro dan pelatih kelas dunia.
11
- Parents Indonesia: Majalah parenthood yang merupakan lisensi "Parents USA" dengan
konsep konten editorial yang kredibel, praktis dan friendly, didukung oleh Dewan
Penasihat ahli-ahli terkemuka
- Republika Penerbit Penerbit buku yang menerbitkan buku-buku Islam dan buku-buku
umum yang berkualitas, yang dapat dijadikan referensi terpercaya dan dapat
diandalkan serta dapat memberi nilai tambah bagi pembacanya.
Konglomerasi PT. Mahaka Media Tbk.
- Jak TV : Stasiun TV lokal di Jakarta yang secara kritis mencerdaskan komunitas
masyarakat Jakarta, dengan menyajikan program-program berkualitas khas Jakarta
yang menghibur dan mendidik.
- Alif TV : Channel TV berbayar di Telkomvision yang menyajikan program-program
Islami dan membawa kita kepada kehidupan yang lebih baik dan bermakna, secara
perorangan, komunitas dan bernegara.
- Jak FM : Radio fun, local, and urban ini mengudara di frekuensi 101 FM dan
menyiarkan musik-musik terbaik dari tahun 90-an hingga musik terkini, dengan target
pendengar profesional muda.
- Gen FM : Radio no. 1 di Jakarta yang mengudara di frekuensi 98.7 FM dengan konten
utama musik hits lokal era 90-an hingga 2000an. Radio fun, local, and young ini kini
hadir di Surabaya di frekuensi 103.1 FM.
- Prambors : Radio yang dikenal dengan sebutan "Radio Kawula Muda" ini mengudara
di delapan kota besar di Indonesia dengan memutarkan lagu-lagu Top 40 Barat dan
Indonesia.
- Female Radio : Radio yang fokus pada dunia wanita ini mengudara di empat kota
besar di Indonesia dan menyiarkan pilihan musik, informasi yang aktual di dunia
bisnis, hiburan, ekonomi, gaya hidup serta masalah keluarga.
- Delta FM : Radio yang memutarkan lagu-lagu hits berbagai era dan menyajikan
beragam informasi di dalamnya ini mengudara di enam kota besar di Indonesia dengan
program-program yang ditujukan bagi profesional.
- Mahaka Advertising : Perusahaan media luar ruang yang memberikan pelayanan
komprehensif dan menyediakan program-program yang lengkap serta dapat
disesuaikan secara spesifik untuk memenuhi tujuan dan sasaran klien.
12
- Mahaka Attraction : Perusahaan film animasi dan teater 4D, memberikan hiburan
mendidik (edutainment) dengan film animasi 3D Stereoscopic yang dilengkapi dengan
efek-efek yang nyata, seperti angin, busa, dan air.
- Mahaka Digital : Berfokus pada media digital (new wave media) untuk melengkapi
fasilitas media yang sudah dimiliki Mahaka Media, untuk memberikan value added
services bagi klien dan target audiens-nya.
- Radio Consulting Service : Jasa konsultasi bisnis radio, yang meliputi strategi
operasional (perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi), serta pembuatan
sistem, konsep, dan kreatif radio.
- Strategi Inisiatif Media : Memfokuskan diri pada bisnis media online yang meliputi
media online dan mobile; jasa pengembangan website, mobile and custom
applications; serta jasa hosting
Ekspansi Vertikal PT. Mahaka Media Tbk.
PT. Mahaka Media Tbk. Tidak melakukan ekspansi vertikal secara tidak
langsung karena memang tidak berkaitan langsung yakni melalui Radio Consulting
Service yg dimilikinya. Dengan cara member konsultasi bisnis radio kepada Radio-radio
yang telah diakuisisinya seperti yg telah disebutkan diatas.
13
DAFTAR PUSTAKA
Boyd-Barret, Oliver dan Cgris Newbold. 1995. Approach to Media A Reader. J.W. London:
Arrowsmith.
Materi-materi Power Point kuliah.
http://blog.elearning.unesa.ac.id/alim-sumarno/peran-media-dalam-membangun-masyarakat-
multikultur
http://duniadandia.blogspot.com/2011/03/ekonomi-media-pengantar-konsep-ekonomi.html
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/merger-dan-akuisisi-pengertian-jenis.html
http://lppcommunity.wordpress.com
http://www.mahakamedia.com
14