Download - Refer At Indah
7/25/2019 Refer At Indah
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-indah 1/15
2.3 Anatomi Sudut Filtrasi
Sudut filtrasi merupakan bagian yang penting dalam pengaturan cairan bilik
mata. Sudut ini terdapat di dalam limbus kornea. Limbus adalah bagian yang dibatasi
oleh garis yang menghubungkan akhir dari membran Descemet dan membran Bowman.
Akhir dari membran Descemet disebut garis Schwalbe.1
Limbus terdiri dari 2 lapisan yaitu epitel dan stroma. Epitelnya 2 kali ketebalan
epitel kornea. Di dalam stromanya terdapat seratserat saraf dan cabang akhir dari arteri
siliaris anterior. 1
Bagian terpenting dari sudut filtrasi adalah trabekular! yang terdiri dari "
1. #rabekula korneoskleral
Serabutnya berasal dari lapisan stroma kornea dan menu$u ke belakang mengelilingi
kanalis Schlemm untuk berinsersi pada sklera.
2. #rabekula u%eal
Serabutnya berasal dari lapisan dalam stroma kornea! menu$u ke scleral spur &insersi
dari m.siliaris' dan sebagian ke m.siliaris meridional.
(. Serabut yang berasal dari akhir membran Descemet &garis Schwalbe'
Serabut ini menu$u ke $aringan pengikat m.siliaris radialis dan sirkularis.
). Ligamentum pektinatum rudimenter
Ligamentum ini berasal dari dataran depan iris menu$u ke depan trabekula. 1
#rabekula terdiri dari $aringan kolagen! homogen! elastis dan seluruhnya diliputi
oleh endotel. *eseluruhannya merupakan spons yang tembus pandang! sehingga bila ada
darah di dalam kanalis Schlemm! dapat terlihat dari luar.
*analis Schlemm merupakan kapiler yang dimodifikasi! yang mengelilingi
kornea. Dindingnya terdiri dari satu lapisan sel! diameternya +!, mm. -ada dinding
sebelah dalam! terdapat lubanglubang sehingga terdapat hubungan langsung antara
trabekula dan kanalis Schlemm. Dari kanalis Schlemm keluar saluran kolektor! 2+(+
buah! yang menu$u ke pleksus %ena di dalam $aringan sklera dan episklera dan %ena
siliaris anterior di badan siliar. 1
1
7/25/2019 Refer At Indah
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-indah 2/15
ambar 2. Anatomi badan siliar &dikutip dari www.berwickeye.com'
FISIOLOGI HUMOR AQUOS
#ekanan intraokuler ditentukan oleh kecepatan pembentukan humor a/uos dan tahanan
terhadap aliran keluarnya dari mata. 0umor a/uos merupakan cairan $ernih yang mengisi
kamera okuli anterior dan posterior. olume humor a/uos sekitar 2,+ L! dan kecepatan
pembentukannya 2!, L3menit. *omposisi humor a/uos hampir sama dengan komposisi
plasma! yaitu mengandung askorbat! piru%at! laktat! protein! dan glukosa. 1
Perbandingan komposisi plasma dan humor aquos
2
7/25/2019 Refer At Indah
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-indah 3/15
Humor aquos merupakan media refrakta jadi harus jernih. Sistem
pengeluaran humor aquos terbagi menjadi 2 jalur, yaitu sebagian besar
melalui sistem vena dan sebagian kecil melalui otot ciliaris.,1!
"liran humor aquos normal
Pada sistem vena, humor aquos diproduksi oleh prosesus ciliaris masuk
mele#ati kamera okuli posterior menuju kamera okuli anterior melalui
pupil. Setelah mele#ati kamera okuli anterior cairan humor aquos menuju
trabekula mesh#ork ke angulus iridokornealis dan menuju kanalis
$
7/25/2019 Refer At Indah
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-indah 4/15
Schlemm yang akhirnya masuk ke sistem vena. "liran humor aquos akan
mele#ati jaringan trabekulum sekitar %! &. Sedangkan sebagian kecil
humor aquos keluar dari mata melalui otot siliaris menuju ruang
suprakoroid untuk selanjutnya keluar melalui sklera atau saraf maupun
pembuluh darah. 'alur ini disebut juga jalur uveosklera (1!)1&*. 1
P"+-S/0 0/"3"Penurunan penglihatan pada glaukoma terjadi karena adanya apoptosis
sel ganglion retina yang menyebabkan penipisan lapisan serat saraf dan
lapisan inti dalam retina serta berkurangnya akson di nervus optikus.
4iskus optikus menjadi atro5 disertai pembesaran ca#an optik.erusakan
saraf dapat dipengaruhi oleh peningkatan tekanan intraokuler. Semakin
tinggi tekanan intraokuler semakin besar kerusakan saraf pada bola
mata. Pada bola mata normal tekanan intraokuler memiliki kisaran 1!)22
mmHg. 1
+ekanan intraokuler pada glaukoma sudut tertutup akut dapat mencapai
6!)7! mmHg, sehingga dapat menimbulkan kerusakan iskemik akut pada
iris yang disertai dengan edema kornea dan kerusakan nervus optikus1
8
7/25/2019 Refer At Indah
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-indah 5/15
BAB I
PENDAHULUAN
laukoma berasal dari kata 4unani glaukos yang berarti hi$au kebiruan! yang
memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma.1 laukoma adalah
penyakit mata yang ditandai oleh meningkatnya tekanan intraokuler yang disertai oleh
pencekungan diskus optikus dan pengecilan lapang pandang.1!2
laukoma mengakibatkan lapang pandang seseorang menghilang! dengan atau
tanpa ge$ala. 0al ini disebabkan oleh faktor konginetal atau didapat setelah dilahirkan
&acquired '.1
laukoma ac/uired terbagi dalam dua bagian! yaitu primer dan sekunder.
• laukoma primer disebabkan oleh faktorfaktor keturunan. yaitu humour
a/ueosnya tersumbat atau terganggu. laukoma primer dibagi dalam dua $enis
yaitu! Sudut terbuka dan Sudut tertutup.
• laukoma sekunder disebabkan oleh penyakitpenyakit tertentu seperti! trauma!
radang mata &u%eitis'! kaca mata dan obatobatan seperti steroid. 1!2
• Sindrom eksfoliatif ditandai dengan produksi dan akumulasi yang
progresif dari bahan 5brin ekstraseluler di beberapa jaringan mata.
Sindrom eksfoliatif dikatakan sebagai penyebab glaucoma yang
paling sering diseluruh dunia.
•
7/25/2019 Refer At Indah
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-indah 6/15
• Sindroma eksfoliatif adalah penyakit sistemik yang pada akhirnya
akan menyebabkan "kumulasi protein 5brin yang ber#arna putih
keabu)abuan terdapat di lensa, di pinggi pupil, di serat 9onula 9inii,
dan di daerah trabekula, dan klinis ini yang paling umum menjadi
predisposisi dari glaucoma sudut terbuka sekunder. 4eteksi dini
penting untuk memantau perkembangan penyakit untuk memulai
terapi medis atau pembedahan. (2*
Sindrom eksfolation, sebuah gangguan relatif umum antara individu2
yang lebih tua dan etnis – etnis tertentu, ditandai dengan material seperti protein
pada lensa, iris dan berbagai struktur mata anterior lainnya. Secara klinis diakui
oleh penampilan yang khas pada material – material eksfoliatif di kapsul lensa
anterior. Kondisinya bisa unilateral atau bilateral dan beberapa kasus
disebabkan keterkaitannya pada glaukoma karena akumulasi dari material –
material eksfoliatif dan granula pigmen iris di trabekula. Lensa bisa dikaitkan
dengan glaukoma ketika terjadi dislokasi, yang mana terjadi trauma yang
menyebabkan gangguan seperti sindrom Marfan, homosistinuria dan sindrom
eill!Marchesani mekanismenya di mana lensa mengalami dislokasi yangberhubungan dengan glaukoma yang meliputi blok pupil, perubahan degeneratif
lensa dan seiring kerusakan sudut ruang anterior. Lensa katara mungkin juga
a"al dari glaukoma sekunder akibat obstruksi trabekula dengan protein lensa
dan makrofag # glaukoma fakolitik $ partikel lensa dan debris # partikel lensa
glaukoma $ atau sel radang seperti bagian dari respon imun # fakoanafilaksis $.
%alam kondisi ini lensa intumessen mukin a"al dari glaukoma sudut tertutup.&
I. DefinisiSindroma eksfoliatif adalah penyakit sistemik yang pada akhirnya
akan menyebabkan "kumulasi material protein 5brin yang ber#arna
putih keabu)abuan terdapat di lensa, di pinggi pupil, di serat 9onula
9inii, dan di daerah trabekula, dan klinis ini yang paling umum
menjadi predisposisi dari glaucoma sudut terbuka sekunder.
II. Epidemiologi
Menurut hasil penelitian sindrom eksfoliatif tampaknya memiliki
perbedaan pada setiap populasi yang dipelajari. 'mur merupakan faktor
6
7/25/2019 Refer At Indah
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-indah 7/15
yang signifikan, dengan studi di (merika dilaporkan prevalensi ).*+
antara umur -2 – *& tahun, 2,* antara umur *- – +& tahun dan -
antara umur +- – - tahun. /eografi dan budaya yang berbeda tampak
sebagai faktor penting dengan prevalensi yang tinggi sindrom eksfoliatif
di 0egara Skandinavia, 1nggris dan erman.
'mumnya antara penduduk asli Mediterania. %i (frika Selatan,
sindrom eksfoliatif ditemukan antara 2) pada pasien kulit hitam
dengan glaukoma sudut terbuka, dibandingkan 3,& pada kulit hitam di
negara tersebut ketika kondisi menjadi tidak umum antara orang kulit
hitam di (merika. %ilaporkan prevalensi sindrom eksfoliatif dengan
glaukoma sudut terbuka di (merika rata – rata dari 4 ! 32
dibandingkan 2* di %enmark dan +- di S"edia.&
5ada penjelasan di atas sindrom eksfoliatif lebih umum pada usia
lebih tua dengan kasus tersering pada usia akhir *) tahunan dan a"al
+) tahunan. %ilaporkan pengaruh jenis kelamin bertentangan, dengan
sebuah penelitian menujukkan bah"a "anita lebih dominan dari pada
laki – laki. 6agaimanapun, laki – laki memiliki tekanan intraokular lebih
tinggi daripada perempuan dengan glaukoma. 5ola genetik tidak begitu
jelas dalam sindrom eksfoliatif.&
III. Etiologi5enyebab pasti tidak diketahui.&
IV. Patogenesis
5ertanyaan yang harus dipikirkan pada patogenesis sindrom eksfoliatif
meliputi7&
3. (sal dan sumber materi eksfoliatif
2. Mekanisme hubungan dengan dispersi pigmen4. 6agaimana faktor!faktor ini berperan dalam peningkatan tekanan
intraokular
Materi 8ksfoliasi
3. (sal
:
7/25/2019 Refer At Indah
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-indah 8/15
/ambaran ultrastruktur #mikroskopik$ materi eksfoliasi terdiri dari
protein fibrillar, disusun dengan pola irregular dan biasanya
diselubungi dengan bentuk spiral. Material ini juga memiliki
karakterteristik pe"arnaan o9ytalan, komponen mikrotubular dari
jaringan penghubung dan jaringan elastik. Material berada di :onula
lensa. 6eberapa penelitian menyebutkan bah"a material e9foliatif
mungkin penyusun utama membran proteoglikan, menggambarkan
bah"a penyakit ini mungkin disebabkan oleh kelainan;kerusakan
biosintesis membran utama. &
5eneliti lain telah menemukan adanya glikosaminoglikan pada
bagian okuli anterior dan a<uos humor pada mata dengan sindrom
eksfoliatif dan kemungkinan penyakit ini berhubungan dengan
metabolisme abnormal glikosaminoglikan di iris. 5enelitian lain
menunjukan bah"a materi eksfoliatif mungkin termasuk ke dalam
amiloid. %engan tambahan, kemiripan klinis diantara sindrom
eksfoliasi dengan amiloidosis primer menunjukan keadaan yang
tumpang tindih. &
2. Sumber
Materi eksfoliasi terjadi di dalam kapsul lensa dan menyebar
berpindah ke epitel lensa. Sumber material di kapsul lensa masih
kontroversial. 6eberapa peneliti menyadari material ini tidak di
bentuk dari epitel lensa, karena pada penemuan sebelumnya
menunjukan tidak ada hubungan antara materi eksfoliasi dari
kapsular dengan materi eksfoliasi dari epitel lensa dan penelitian
dengan peroksidase menggambarkan bah"a material ini tidak dapat
menembus kapsul. 1ni menyimpulkan bah"a material e9foliasi di
kapsul lensa adalah hasil deposit dari struktur okular lain.
6agaimanapun juga, protein fibrilar dalam jumlah sedikit ditemukan
juga pada penuaan kapsula lensa normal dan penelitian ultrastuktur
terbaru tentang kedua mata dengan sindrom eksfoliasi menunjukan
material di permukaan dari 3!4 kapsul perifer dan berhubungan
dengan area kapsul dalam dan epitel tapi tidak berdekatan dengan
kutub lensa.&
7
7/25/2019 Refer At Indah
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-indah 9/15
5enemuan ini menegaskan bah"a epitel lensa berkontribusi pada
materi eksfoliatif di kapsul lensa anterior.& Materi eksfoliasi juga
ditemukan di iris pada membran limitan anterior, bagian posterior
pigmen epitel dan dinding pembuluh darah. 1ni mungkin
menggambarkan iris sebagai sumber materi eksfoliasi di kapsul
lensa. 6eberapa kasus mendukung konsep ini termasuk pada
sindrom eksfoliasi. 5ada afakia dan satu mata dengan pupil
eksentrik di mana distribusi dari materi eksfoliasi di lensa
berhubungan pada area kontak dengan iris.& Materi eksfoliasi dapat
ditemukan juga di epitel siliar non pigmen dan kunjungtiva. Lokasi
selanjutnya terlihat sebagai sumber tersendiri dari pada deposit
sekunder dari outflo" a<uos.&
Mekanisme %ispersi pigmen
alaupun produksi material eksfoliasi menjadi gambaran
fundamental dari sindrom eksfoliatif, dihubungkan dengan dispersi
pigmen di segmen okuli anterior mungkin penting bagi
perkembangan glukoma sekunder. Mekanisme pasti dispersi pigmen
kurang dimengerti. Mungkin pigmen itu terpisah dari epitel iris
sebagai akibat pengelupasan terhadap kapsul lensa yang kasar.
/ula, bagaimanapun juga juga, berpengaruh pada dispersi pigmen
yang mungkin menimbulkan defek pada iris.&
Mekanisme /laukoma
(papun sumber utama dari material eksfoliatif dan pigmen dispersi,
kemungkinan komponen ini bersangkutpaut pada perkembangan
glaukoma sekunder. 5enelitian dinamis a<uos humor pada mata
dengan unilateral glaukoma kapsular ditemukan resistensi yang
lebih tinggi dari pada aliran keluar #outflo"$ a<uos dan aliran rendah
a<uos melalui ruang anterior dibandingkan mata normal. /ambaran
ultrastuktural mata dengan sindron eksfoliasi menunjukan kedua
material fibrillar dan pigmen granular di trabekula, yang mungkin
dapat menyebabkan obstruksi saluran keluar a<uos. 6agaimanapun
juga tidak semua mata ini mengalami glaukoma, mungkin ada faktor
%
7/25/2019 Refer At Indah
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-indah 10/15
tambahan.& 5ada beberapa kasus, faktor tambahan yang
menyebabkan glaukoma mungkin merupakan gangguan primer
pada outflo" a<uos. 'ntuk mendukung teori ini dengan observasi
bah"a glaukoma tidak berkembang di kedua mata pasien dengan
eksfoliasi unilateral. 6agaimanapun, peningkatan kejadian glaukoma
pada mata dengan eksfoliasi adalah diindikasikan sebagai
hubungan sebab akibat antara materi abnormal dan peningkatan
tekanan intraokular. Selanjutnya, pasien dengan sindrom eksfoliasi
tidak memiliki respon yang sama pada pemberian kortikosteroid
topikal sebagai pengobatan utama pada pasien glaukoma sudut
terbuka. =leh karena itu, menunjukkan bah"a kondisi tersebut
merupakan glaukoma skunder, tetapi mungkin ditujukan kepada
beberapa pasien glaukoma sudut terbuka primer.&
Mekanisme lain tujuan glaukoma dalam kasus langka dari sindrom
eksfoliatif yaitu glaukoma sudut tertutup yang mana materi!materi
eksfoliatif bisa meningkatkan blok pupil.&
V. Gejala Klinis
Slit Lamp 6iomikroskopik
3. LensaSifat material – material eksfoliatif pada kapsul lensa anterior terbagi
kedalam 4 bagian 7&
a. translusen, sentral disk dengan tepi yang mengkerutb. :ona jelas , kemungkinan sesuai dengan pergerakan irisc. :ona granular, memiliki striae.
%aerah – daerah sentral tidak selalu ada tetapi ditemukan defek
pada sekelilingnya, dan pupil harus berdilatasi sebelum terjadi
perubahan lensa, yang mana dapat dilihat dalam beberapa kasus.
Katarak sering terjadi pada mata dengan sindrom eksfoliatif,
"alaupun mungkin ini mempengaruhi fungsi dari umur pada
populasi pasien.&
2. 1risMateri eksfoliasi dapat ditemukan pada sudut pupil dari iris, :onula
lensa, dan processus siliaris dan juga permukaan anterior hyaloid
pada mata afakia. %ari transiluminasi iris dapat ditemukan gambaran
1!
7/25/2019 Refer At Indah
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-indah 11/15
>moth eaten> dekat spingter pupil. 5ada angiografi flouressein iris
ditemukan perembesan dan neovaskularisasi peripupil. 5enemuan
selanjutnya disangkutpautkan dengan bertambahnya umur pasien
dan lamanya penyakit dan pada penelitian ultrastuktur menemukan
bah"a mungkin ini di sebabkan oleh obstruksi pembuluh darah iris
yang menyebabkan hipoksia jaringan.&
/onioskopik
Sindom eksfoliatif berhubungan dengan dispersi pigmen yang
berlebihan, yang menimbulkan peningkatan pigmentasi trabekula.
5igmentasi memiliki distribusi lebih banyak dibandingkan pigmentasi
pada glaukoma dan mungkin berhubungan dengan flecks dari materi
eksfoliasi. (kumulasi pigmen dapat dilihat pada garis sch"albe
# garis Sampaolesi $. 5enyempitan sudut ruang anterior terjadi pada
banyak kasus, "alaupun pada penelitian lain didapatkan ke dalam
ruang anterior normal pada mata tanpa glaukoma.&
Gambar . !aterial pse"doe#sfoliatif$
Gambar %. !ateri ps"doe#sfoliatif pada #asps"l lensa$
11
7/25/2019 Refer At Indah
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-indah 12/15
VI. Diagnosis Banding
Sindrom eksfoliasi harus dibedakan dari bentuk lain dari lensa eksfoliatif
serta kasus lain pada penyebaran pigmen dispersi.&
3. %elaminasi kapsular
Seperti dijelaskan sebelumnya, terdapat kelompok lain
gangguan yang melibatkan eksfoliatif pada kapsul lensa anterior
dan telah disebut sebagai >true? eksfoliatif kapsul lensa atau
delaminasi kapsular. (da beberapa kasus berbeda dari sindrom
eksfoliatif dalam faktor presipitasi utama, seperti trauma, terpapar
panas yang hebat atau uveitis berat, biasanya tetapi tidak selalu.
Lensa asli eksfoliatif juga berbeda, tipis, membran yang jelas
seperti memisahkan materi dari lensa kapsul anterior dan sering
mengkerut di bagian tepi. /laukoma jarang dengan delaminasi
kapsular.
2. (miloidosis primer
'mumnya, penyakit sistemik yang mungkin berhubungan
dengan genetik atau non genetik memiliki banyak manisfestasi
okuli, termasuk glaukoma. %eposit amiloid mungkin ber"arna
putih, pada seluruh mata substansinya berlapis – lapis, termasuk
tepi pupil dari iris, kapsul lensa anterior dan sudut ruang anterior,
menciptakan gambaran klinis yang menyerupai sindrom eksfoliatif.
Seperti dijelaskan sebelumnya umumnya 2 kondisi tersebut bisa
menyebabkan metabolisme abnormal.
4. 5igmnen dispersiKondisi berbeda, selain sindrom eksfoliatif ditandai oleh
pigmen yang meningkat pada trabekula. 5igmen ini dimasukan ke
dalam sindrom dispersi dan pigmen glukoma, beberapa bentuk
uveitis anterior, melanosit dan melanoma, dan glaukoma sudut
terbuka primer atau dinyatakan mata normal dengan pigmen
dispersi berat dan luar biasa. Kondisi ini selalu dikenal dari sindom
eksfoliatif dengan mengamati karakteristik tampilan dari kapsul
lensa anterior pada gangguan sebelumnya.
12
7/25/2019 Refer At Indah
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-indah 13/15
&abel . Perbedaan sindrom pigmen disperse dan sindrom
pse"doe#sfoliatif '
(indrom pigmen dispersi (indrom Pse"doe#sfoliatif Demografi 3. 4)!-) tahun
2. Laki!laki4. 6erhubungan dengan
miopia&. @as pigmen
3. *) tahun2. Laki!laki dan perempuan4. 6erhubungan dengan
aorta aneurisma #dasar
membran abnormal$&. 0egara Skandinavia
!e#anisme
pat)ogenesis
3. /esekan yang tetap
pada pigmen posterior
iris dan :onula2. 5elepasan pigmen4. 6lok trabekula
3. 5enyakit sistemik pada
membrane dasar
abnormal2. Sekresi amiloid, seperti
material #o9ytalon$4. %eposit :onula dan
trabekula&. Arabekula blok
Gambaran
#linis
3. Spindle Krukenberg2. (tropi iris di sekeliling
iris4. %eposit pigmen lensa
3. Materi pseudoeksfoliatif 2. 5upil sulit berdilatasi
4. %eposit pada lensa yangkhas #ring hoarfrost$
&. Subluksasi lensa #:onula
lemah$
Gonios#opi 3. 5igmen berat seluruh
sudut2. Konfigurasi iris yang
tidak jelas
3. /aris Sampaolesi #garis
pigmen anterior, garis
Sch"albe$2. Materi eksfoliatif
Pengobatan 3. @esiko glaukoma7 3)
2. 5enyakit glaukoma 7
B)4. 5rognosis baik&. Laser argon
trabekuloplasti lebih
efektif
3. /laukoma resiko7 3 per
tahun #- dalam - tahun,
3- dalam - tahun$2. 5enyakit bilateral7 4)4. 5rognosis cukup baik&. Aerapi obat!obatan sangat
tidak efektif -. Laser argon trabekuloplasti
lebih efektif dari jangka
pendek*. =perasi katarak dengan
1$
7/25/2019 Refer At Indah
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-indah 14/15
partikel sulit! pupil kecil!peningkatan A1= #risiko
perdarahan suprakoroid$
VII. Pengobatan/laukoma dengan sindrom eksfoliatif pada dasarnya diperlakukan
sama dengan glaukoma sudut terbuka primer. Meskipun telah
ditekankan bah"a tipe glaucoma lebih sulit terkontrol. Ketikapengobatan tidak lagi adekuat, trabekuloplasti laser diindikasikan dan
rata!rata tingkat keberhasilanya tinggi dengan glaukoma sekunder.
=perasi konvensional intervensi menjadi diperlukan. =perasi
penyaringan umumnya dianjurkan. Meskipun berhasil juga dilaporkan
dengan trabekulotomi.&
5engaruh kehilangan lensa jelas. %ilaporkan bah"a materi
eksfoliasi berkurang dan regresi setelah ekstaksi katarak intrakapsular.
Sementara yang lain telah mengamati perkembangan dari tahun ke
tahun sindrom eksfoliasi setelah kehilangan lensa intrakapsular. 0amun,
ekstraksi lensa sering diindikasikan untuk peningkatan ketajaman
penglihatan pada beberapa pasien dengan katarak dan sindrom
eksfoliasi, meskipun tidak untuk pengobatan utama glaukoma.
%ilaporkan bah"a ekstraksi katarak pada mata dengan sindrom
eksfoliasi bisa terjadi komplikasi yaitu sinekia antara epitel pigmen iris
dan sekeliling kapsul lensa anterior yang dapat menyebabkan ruptur dari
kapsul selama hilangnya lensa intrakapsular.&
18
7/25/2019 Refer At Indah
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-indah 15/15
DA*&A+ PU(A&AKA
1. aughan D! E%a 5-! Asbury #.! Oftalmologi Umum. Edisi 1). 6idya 7edika.
8akarta. 2+++.
2. Sidarta! 9.! Ilmu Penyakit Mata. Balai -enerbit :*;9. 8akarta. 2++1.
3. Shields, M. 6ruce. Ae9tbook of /laucoma 2nd 8d. 3B+
4. 5itch! 5obert.! Exoliation !"s#udo#xoliation$ S%ndrom#
http;<<###.glaucoma.net<nygri<glaucoma<topics<e=foliation.asp
&. >hrlich, ?ita., Pseudoexfoliation and Blood Flow Abnormalities
http;<<###.jaypeebrothers.com<e'ournal@>A<Sho#+e=t.asp=B
4C6%D+ypeCP"4D+EPC+PD@CFe'ournals<'ournal&2!of&2!Gurrent
&2!0laucoma&2!Practice&2!#ith&2!44.jpgD4C7DisP4-CE>S
1