Download - REFARAT Tumor Otak
-
7/27/2019 REFARAT Tumor Otak
1/14
LAPORAN KASUSTUMOR OTAK
Disusun Oleh :
Stevanus Supit
0461050175
Pembimbing :
Dr. Cynthia M. Sahetapy, Sp.S
Dr. Agus Yudawijaya, Sp.S
KEPANITERAAN KLINIK ILMU NEUROLOGI
PERIODE 23 JANUARI 2012 18 FEBRUARI 2012
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
-
7/27/2019 REFARAT Tumor Otak
2/14
2012
TUMOR OTAK
I. Pendahuluan
Definisi tumor otak adalah massa abnormal berasal dari sel-sel
yang mengalami proliferasi, sel-sel neoplasma berasal dari sel-sel
yang sebelumnya adalah sel-sel normal, namun selama mengalami
perubahan neoplastik mereka memperoleh derajat otonomi tertentu
yaitu sel neoplastik tumbuh dengan kecepatan yang tidak terkoordinasi
dengan kebutuhan hospes dan fungsi yang sangat tidak tergantung
pada pengawasan homeostatis sebagian besar sel tubuh lainnya.
Pertumbuhan sel neoplastik biasanya progresif yaitu tidak mencapai
keseimbangan, tetapi lebih banyak mengakibatkan penambahan
massa sel yang mempunyai sifat-sifat yang sama. Neoplasma tidak
melakukan tujuan yang bersifat adaptasi yang menguntungkan hospes
tetapi lebih sering membahayakan ( patofisiologi konsep klinis proses-
proses penyakit edisi 6 volume 1, Sylvia A Price & Lorraine M Wilson ).
Proses neoplastik atau proses malignitas di susunan saraf
mencakup neoplasma saraf primer dan non saraf atau metastatik.
Kira-kira 10% dari semua proses neoplasmatik diseluruh tubuh
ditemukan pada susunan saraf pusat dan selaputnya, 8% berlokasi di
ruang intrakranial dan 2 % di ruang kanalis spinalis. Bilamana statistik
proses neoplastik saraf primer saja yang ditinjau, maka dapat
dinyatakan bahwa antara 3 7 orang dari 100.000 orang penduduk
mempunyainya.
Urutan frekuensi neoplasma didalam ruang tengkorak adalah
sebagai berikut : (1) Glioma 41%, (2) Meningioma 17%, (3) Adenoma
Hipofisis 13%, (4) Neurilemoma 12%, (5) Neoplasma metastatik dan
2
-
7/27/2019 REFARAT Tumor Otak
3/14
(6) Neoplasma pembuluh darah serebral. Urutan yang berlaku untuk
proses neoplasmatik di dalam ruang kanalis spinalis berbeda dengan
urutan di atas, yaiu : (1) neurilemoma, (2) meningioma, (3) glioma, (4)
sarkoma, (5) hemangioma dan (6) kordoma.
II. Tinjauan Pustaka
Neoplasma saraf primer cenderung berkembang ditempat-
tempat tertentu. Ependimoma hampir selamanya berlokasi didekat
dinding ventrikel atau kanalis sentralis medula spinalis. Glioblastoma
multiform kebanyakan ditemukan di lobus parietalis. Oligodendroma
memilih lobus frontalis sebagai tempat perkembangannya, sedangkan
Spongioblastoma seringkali menduduki bangunan-bangunan digaris
tengah seperti korpus kalosum dan pons. Neoplasma saraf rupanya
cenderung juga untuk berkembang pada umur tertentu. Neoplasma
serebral lebih sering ditemukan pada anak-anak daripada orang
dewasa, misalnya Meduloblastoma. Juga Glioma batang otak juga
sering ditemukan pada anak. Neoplasma serebral dan metastasisserebri lebih umum pada orang dewasa.
Perbandingan antara neoplasma serebral primer dan
metastasis adalah 4:1. Jenis neoplasma metastasis didalam ruang
kranium kebanyakan sesuai dengan neoplasma bronkus dan prostat
pada pria dan mamae pada wanita. Pada hakekatnya neoplasma
primer saraf primer tidak mempunyai kecenderungan untuk
bermetastase diluar susunan saraf pusat.
Tumor otak dibagi menjadi :
Ekstrinsik tumor
3
-
7/27/2019 REFARAT Tumor Otak
4/14
Yaitu tumor yang berada diluar parenkim otak, misalnya ;
Neurinoma akustikus, Meningioma, Adenoma Hypohise,
Epidermoid dan Dermoid tumor, Chordoma, Glomus jugular tumor.
Intrinsik tumor
Berasal dari sel saraf dan prosesusnya, sel penunjang (glia) dan
dari mesenkim. Termasuk juga tumor : Ependimoma, Choroid
plexus papiloma, Pinealoma, Primitive neuro ectodermal dan tumor
metastase ke otak.
Metastase tumor otak
Yang sering berasal dari tumor payudara, prostat dan paru-paru.
Gambaran klinis tumor otak tergantung dari :
a) Lokasi
Gejala dan tanda ganguan neurologis berhubungan dengan
lokasi tumor tersebut. Tumor yang berada di hemisfer
menyebabkan kelumpuhan disisi kontralateralnya dan kelemahan
otot wajah bagian bawah kontralateral, kelemahan bisa ringan, dan
dirasakan penderita bila lelah, lalu bertambah berat sampai
lumpuh. Reflek tendon meninggi pada sisi yang parese dan reflek
patologis muncul. Kejang motoris fokal terjadi pada tumor didaerah
motor area Rolandic.
Lesi didaerah lobus temporal, dapat menyebabkan kejang yang
mempunyai ciri khas, yaitu automatism dan perubahan tingkah
laku, penderita hanya mengeluh ganguan sensoris ringan pada sisi
kontralateral dan pada pemeriksaan fisik normal. Tumor pada
dominan hemisfer kiri selain hemiparese juga didapatkan afasia.
Tumor didaerah Rolandic bagian bawah (Broca) menyebabkan
afasia motorik. Tumor digirus temporalis superior bagian belakang
(Wernicke) menyebabkan afasia sensorik.
4
-
7/27/2019 REFARAT Tumor Otak
5/14
Tumor didaerah gyrus angularis, akan menyebabkan ganguan
bicara. Tumor didaerah jaras visual menyebabkan kontralateral
hemianopsia. Tumor didaerah tractus optikus menurunkan visual
activity, sedang tumor yang menekan optik chiasma (tumor
pituitary)menyebabkan bitemporal hemianopsia. Perubahan
tingkah laku dan demensia sering terjadi pada tumor didaerah
bifrontal,subfontal dan corpus calosum.
Ataksia sering tampak pada tumor-tumor di fosa posterior,
serebelum, dan batang otak, tapi dapat juga terlihat pada lesi
bifrontal yang disertai hidrosefalus. Gangguan ataksia dan
koordinasi dari 1 sisi tubuh bila didapatkan tumor di hemisfer
serebelum atau ditengah serebelum. Truncal ataxia divermis
cerebelum.
Gangguan saraf otak kranial yang terletak dibatang otak atau
sudut cerebelopontin berupa gangguan menelan disertai
kelumpuhan pita suara dan langit-langit atas, terlihat pada tumor
didaerah medula dan foramen jugulare yang menekan N.IX danN.X atau pada inti-intinya. Gangguan pendengaran, kelemahan
otot-otot wajah dan gangguan sensoris disebabkan tumor di pons
atau tumor C.P.A bagian atas.
Syndrom Perinaud yaitu ketidakmampuan penderita melihat
keatas disebabkan oleh tumor di pineal yang menekan daerah
colicus superior, juga bisa terlihat pada hidrosefalus akut.
Gangguan endokrin tampak pada tumor pituitary (hypophise),
dapat berupa hipofungsi atau hiperfungsi, misalnya pada cushing
acromegali dan hyperprolactin.
Diabetes insipidus terjadi pada tumor hipofisis bagian belakang,
tumor suprasella atau hypothalamus. Gangguan seksual berupa
precocity terutama pada anak lelaki, karena tumor didaerah pineal.
5
-
7/27/2019 REFARAT Tumor Otak
6/14
Bila tumor berkembang lambat didaerah yang relatif tenang,
misalnya daerah frontal, tumor dapat berukuran besar tanpa
menimbulkan gejala.
Gangguan sexualitas yang disebabkan oleh tumor hypophyse
pada usia 50-an tidak terlalu dikeluhkan, sebelum terasa adanya
gangguan visus. Gangguan pendengaran pada tumor acusticus
sering ditangani dengan alat bantu sampai timbul ataksik.
Demensia yang terjadi secara progresif disertai dengan
pertambahan umur dan adanya hemiparese sering diduga suatu
stroke.
Pada tumor yang kecil diderah eloquen dapat menyebabkan
gejala dini seperti kejang, afasia, hemiparese. Dengan gejala klinis
yang digambarkan diatas disertai tanda tanda TIK meninggi,
diagnosa dini ditegakan dengan bantuan Neuro Imaging ( CT
MRI) walaupun tumor masih kecil.
b) Tekanan Intra Kranial Meninggi
Penambahan tekanan intrakranial tergantung dari : Cepatnya pertumbuhan masa tumor
Adanya peritumoral edema
Terjadinya Hidrosefalus
Ruangan intrakranial dapat beradaptasi sangat baik bila tumor
tumbuh lambat. Bila tumor tumbuh cepat terutama pada tumor
tumor intrinsik (intra parenkim) terjadi peninggian TIK secara cepat
dan mengakibatkan herniasi, menekan batang otak dan akhirnyamenyebabkan kematian. Dalam keadaan ini harus cepat dilakukan
tindakan untuk mengurangi TIK. Prinsip pengobatan TIK
tergantung dari penyebabnya, tumor harus diangkat seluruhnya
atau sebagian dengan cara operasi atau radioterapi.
6
-
7/27/2019 REFARAT Tumor Otak
7/14
III. Etiologi
Neoplasma yang berarti pertumbuhan baru, belum diketahui
asal-usulnya. Tetapi terdapat beberapa faktor yang perlu ditinjau,
diantaranya adalah :
1. Bawaan ( meningioma, astrositoma dan neurofibroma ).
2. Degenerasi atau perubahan neoplasmatik ( kraniofaringioma,
teratoma intrakranial dan kordoma)
3. Radiasi
4. Virus ( lympoma Burkitt)
5. Substansi-substansi karsinogen.
IV. Klasifikasi
Tumor otak dapat diklasifikasikan sebagai berikut menurut
( Lionel Ginsberg, Neurologi :117 ) yaitu :a. Benigna umumnya ekstra aksial, yaitu tumbuh dari meningen,
nervus kranialis, atau struktur lain dan menyebabkan kompresi
ekstrinsik pada substansi otak
b. Maligna umumnya intra aksial yaitu berasal dari parenkim otak :
1) Primer umumnya berasal dari sel glia ( glioma ) tumor ini
diklasifikasikan maligna karena sifat invasif lokal, metastasis
ekstrakranial sangat jarang, dan dikenali bebrbagai subtipe histologi
dan derajat diferensiasi.
2) Sekunder metastasis dari tumor maligna dari bagian tubuh
lainnya.
7
-
7/27/2019 REFARAT Tumor Otak
8/14
V. Gejala
Gejala dini dari peninggian TIK : lemah, sakit kepala yang
bertambah dengan kerja atau berbaring, disertai muntah terutama pagi
hari. Bila TIK bertambah, terjadi penurunan kesadaran, sampai koma,
gejala obyektif sangat minim, papil edema terjadi bila peninggian TIK
terjadi sudah lama.
Parese N.VI dan Perinaud syndrome dapat terjadi pada akut
hydrosefalus. Pada anak gejala peninggian TIK timbul lebih lambat.
Simtomatologi tumor intrakranial dapat dibagi dalam :
1. Gangguan kesadaran akibat TIK meninggi.
TIK yang tinggi secara progresif menimbulkan gangguan
kesadaran dan manifestasi disfungsi batang otak yang dinamakan :
a) Sindrom unkus atau sindrom kompresi diensefalon ke lateral.
b) Sindrom kompresi sentral rostrokaudal terhadap batang otak.c) Herniasi serebelum di foramen magnum.
Sebelum tahap stupor atau koma tercapai, TIK yang meninggi
sudah menimbulkan gejala umum.
2. Gejala-gejala umum akibat TIK meninggi.
Terdiri dari :
a) Sakit kepala.
Sifat nyeri berdenyut atau rasa penuh dikepala. Nyeri kepala
paling hebat dirasakan pada pagi hari. Juga lonjakan TIK
sejenak karena batuk, mengejan, atau berbangkis memperberat
nyeri kepala.
Lokalisasi nyeri yang unilateral dapat sesuai dengan lokasi
tumornya sendiri. Tumor difosa kranii posterior hampir
8
-
7/27/2019 REFARAT Tumor Otak
9/14
semuanya menimbulkan sakit kepala pada tahap dini, yang
berlokasi dikuduk sampai daerah suboksipital.
b) Muntah.
Sifat muntah proyektil atau muncrat tanpa mual.
c) Kejang fokal (meningioma) umum (Glioblastoma multiform).
d) Gangguan mental.
Dapat mengakibatkan dementia, apatia, ganguan watak dan
intelegensi, bahkan sampai psikosis.
e) Perasaan abnormal di kepala.
Seperti perasaan enteng kepala, pusing atau tujuh keliling.
3. Tanda-tanda lokalisatorik yang menyesatkan.
Suatu tumor intrakranial dapat menimbulkan manifestasi yang
tidak sesuai dengan fungsi tempat yang didudukinya, ini
dinamakan tanda lokalisatorik yang menyesatkan.
4. Tanda lokalisatorik yang benar atau simptom fokal.
Gejala atau tanda lokalisatorik yang menunjukan daerah tertentu
dari neoplasma :a) Simptom fokal di lobus frontalis
Sakit kepala, gangguan mental merupakan manifestasi klinis
dini, sedangkan papiledema dan muntah timbul pada tahap
lanjut. Kejang tonik fokal, katatonia, anosmia atau dengan
syndrome Foster-Kennedy.
b) Simptom fokal di daerah presentral
Kejang fokal kontralateral sebelum munculnya manifestasi
peningkatan TIK. Bila tumor didaerah presentral sudah
menimbulkan destruksi strutural, maka manifestasinya berupa
hemiparesis kontralateral. Jika tumor berada di falks cerebri
setinggi daerah presentralis, maka terjadi paraparesis.
9
-
7/27/2019 REFARAT Tumor Otak
10/14
-
7/27/2019 REFARAT Tumor Otak
11/14
5. Tanda tanda fisik diagnostik pada tumor intrakranial
a. Papil edema
Dapat timbul pada peningkatan tekanan intrakranial yang
meninggi atau akibat penekanan pada nervus optikus oleh
tumor secara langsung. Papil edema tidak mempunyai
hubungan dengan lamanya tekanan intrakranial yang meninggi,
bila tekanan intrakranial melonjak secara cepat, maka papil
akan edema, berwarna merah tua, dan terdapat perdarahan
pada daerah sekitarnya.
b. Pada anak-anak akan terjadi pembesaran ukuran kepala,
karena teregangnya sutura, pada perkusi terdengar bunyi kendi
retak. Dan bila tumor jaringan atau malformasi vaskular,
auskultasi kepala dapat terdengar bising.
c. Hipertensi intrakranial mengakibatkan iskemia dan gangguanpada pusatpusat vasomotorik serebral, sehingga menimbulkan
bradikardi dan tekanan darah sistemik yang meningkat secara
progresif. Fenomena ini dapat dianggap sebagai kompensasi
untuk menanggulangi iskemi.
d. Irama dan frekuensi pernafasan berubah akibat melonjaknya
tekanan intrakranial, kompresi dari batang otak dari luar akan
mempercepat pernapasan yang diselingi oleh pernafasan jenis
Cheyne Stokes. Kompresi sentral rostrokaudal terhadap
batang otak menimbulkan pernafasan lambat namun dalam.
11
-
7/27/2019 REFARAT Tumor Otak
12/14
VI. Penatalaksanaan
1. Pemeriksaan Radiologi : X-Ray, CT-Scan (pre-post kontras), MRI
(pre-post kontras)
2. Pemeriksaan sistemik lain untuk evaluasi paru, jantung, serta THT
dan mata bila tumor terletak didaerah basis kranii.
X-Ray masih berperan untuk tumor-tumor tertentu. Meningioma yang
menempel pada tulang terjadi Hyperostosis. Erosi dari sella tursica
pada tumor pituitary dan pelebaran meatus acusticus internus pada
tumor neurimoma acusticus. Pelebaran foramen optikum (> 2mm dari
sisi yang lain) pada glioma N. Opticus.
Dengan perkembangan terakhir CT dan MRI dapat dengan jelas dan
tepat secara anatomis gambaran tumor serta sruktur disekitarnya.
Tumor-tumor intrinsik di batang otak dapat lebih jelas tampak dengan
pemeriksaan MRI dibandingkan CT.Setelah diketahui besar dan letak, serta hubungan dengan struktur
disekitarnya secara tepat, penentuan tindakan apa yang akan
dilakukan pada penderita dengan tumor serebri harus diperhitungkan
faktor-faktor tersebut dibawah ini :
Penderita (umur, kondisi, pekerjaan penderita)
Tumor (asymptomatik, jinak/ganas, extra/intra axial, agresif, dll)
Pengobatan (langsung ditindak, diobservasi)
Tim kamar operasi, termasuk peralatan, anastesi, ICU post
operasi, dll.
Pengalaman ahli bedah.
12
-
7/27/2019 REFARAT Tumor Otak
13/14
Tindakan operasi tumor otak harus selalu dipikirkan bahwa tidak
ada silent area / daerah sepi jaringan otak, semua bagian dari otak
adalah penting dan masing-masing mempunyai fungsi dan saling
berhubungan, sehingga prinsip tindakan bedah mikro :
1. Melalui jalan anatomi yang normal (sisterna, sulcus, fissura,
ventrikel) untuk ke tumor sehingga dapat mengangkat tumor tanpa
merusak jaringan otak normal.
2. Mengetahui letak dan percepatan pertumbuhan tumor dapat
meramalkan aliran darah yang mendarahi tumor tersebut, sehingga
secara selektf dapat mematikan aliran darah ke tumornya saja
sedang ke otak yang lain yang normal dapat dipertahankan.
3. Penggunaan mikroskop binokuler dapat lebih jelas memisahkan
jaringan otak normal dengan tumor dan pembuluh darah, serta
saraf kranial.
4. Melindungi struktur otak normal sewaktu melakukan retraksi.untukmencapai outcome yang baik, yaitu dengan mengeluarkan cairan
liquor di sisterna (sylvian,basal) atau pengeluaran liquor di ventrikel
melalui lamina terminalis agar otak lebih relax.
5. Posisi kepala penderita lebih tinggi dari jantung dan tidak ada
penyumbatan vena jugularis. Penggunaan manitol 20% diuresis
agar ICP turun, akan menyebakan otak lebih relax.
6. Pengangkatan tumor dengan teknik bipolar koagulation dan suction
atau ultra sound aspiration dibawah mikroskop.
7. Melindungi pembuluh darah yang mendarahi otak normal. Tumor
biasanya mendapat darah dari banyak pembuluh darah darah kecil,
yang dapat dikoagulasi.
13
-
7/27/2019 REFARAT Tumor Otak
14/14
8. Pendarahan harus dihindari pada tiap langkah pengangkatan
tumor. Pada tumor yang ganas misalnya Glioblastoma,
Meduloblastoma, tehnik operasi harus cepat dengan melakukan
suction sampai batas otak normal tanpa mengguanakan bipolar.
Pengobatan secara umum terdiri dari :
1. steroid terapi
2. operasi
3. radioterapi
4. kemoterapi
VII. Kesimpulan
Gejala klinis tumor otak sangat bervariasi dari yang tidak
memberikan gejala sampai keadaan mengancam jiwa. Gejala ini
tergantung letak, besar dan cepatnya pertumbuhan tumor tersebut.
Peranan Neuroimaging mutakhir menentukan suatu tindakan, karena
dengan mudah letak, besar serta perlengketannya dapat jelas terlihat.Penatalaksanaan tergantung kondisi pasien waktu tiba di rumah sakit,
umur penderita, lokasi dan jenis tumor, pekerjaan penderita, keadaan
Rumah Sakit dan kemampuan ahli bedah syaraf dalam melakukan
operasi.
Prognosa tergantung dari lokasi (instrinsik / ekstrinsik), sifatnya
(ganas / jinak), cepat / lambatnya pertumbuhan, fasilitas rumah sakit,
serta pengalaman operator.
14