Download - rangkuman teori teman2
1. ADAPTIVE STRUCTURATION THEORYDalam teori ini, individu yang berada di dalam grup, bersama-sama/tidak berdiri sendiri, mencoba mempertahankan bentuk grup yang ada dengan cara melakukan sesuatu berdasarkan keputusan bersama. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengubah peraturan yang ada dalam grup tersebut atau melawan peraturan-peraturan yang datang dari luar. Tidak seperti teori strukturasi yang sifatnya lebih merubah struktur dalam sebuah grup, teori penstrukturan adaptif bersifat defensif dan selektif
2.Teori persamaan media
Teori ini memperhatikan bahwa media juga bisa diajak berbicara. Media bisa menjadi lawan
bicara individu seperti dalam komunikasi interpersonal yang melibatkan dua orang dalam situasi
face to face. Dalam komunikasi interpersonal misalnya, manusia bisa belajar dari orang lain, bisa
dimintai nasihat, bisa dikritik, bisa menjadi penyalur kekesalan atau kehimpitan hidup. Apa yang
bisa dilakukan pada manusia ini bisa dilakukan oleh media massa.
3. Teori Agenda Setting
dimulai dengan suatu asumsi bahwa media massa menyaring berita, artikel, atau tulisan yang
akan disiarkannya, Secara selektif, “gatekeepers” seperti penyunting, redaksi, bahkan wartawan
sendiri menentukan mana yang pantas diberitakan dan mana yang harus disembunyikan.
4. Teori Akomodasi Komunikasi (Communication Accommodation Theory)
adalah teori yang ketika dua orang atau lebih saling berkomunikasi, mereka akan mencoba untuk
mengakomodasi atau menyesuaikan gaya mereka berbicara kepada orang lain atau lawan
bicaranya.
5. Framing
adalah sebuah cara bagaimana peristiwa disajikan oleh media. penyajian tersebut dilakukan
dengan menekankan bagian tertentu, menonjolkan aspek tertentu, dan membesarkan cara
bercerita tertentu dari suatu realitas atau peristiwa. Disini media menseleksi, menghubungkan
dan menonjolkan peristiwa sehingga makna dari peristiwa lebih mudah diingat oleh khalayak.
6. Face Negotiation
Negosiasi muka adalah salah satu dari sedikit teori yang secara eksplisit mengakui bahwa orang
dari budaya yang berbeda memiliki bermacam pemikiran mengenai “muka” orang lain.
Pemikiran ini menyebabkan mereka menghadapi konflik dengan cara yang berbeda.
7.Communication apprehension
Hambatan komunikasi yakni ketakutan/kecemasan untuk melakukan komunikasi disebut
communication apprehension. Ketakutan/kecemasan untuk berkomunikasi ini bisa karena
kurangnya percaya diri, takut berkomunikasi karena sedang dalam situasi tertentu, takut
berkomunikasi karena berhadapan dengan suatu kelompok tertentu, ataupun lainnya. Orang-
orang yang memiliki ketakutan/kecemasan berkomunikasi biasanya cenderung menghindari
terjadinya percakapan, sehingga terlihat lebih pendiam. Ketakutan/kecemasan berkomunikasi ini
bisa terjadi di komunikasi antarpribadi (interpersonal communication), komunikasi kelompok,
dan saat public speech.
8. Pelabelan teori (atau biasa juga disebut dengan teori reaksi masyarakat)
menganalisa bagaimana suatu kelompok sosial membuat dan menerapkan pernyataan tentang
perilaku-perilaku menyimpang. Teori ini meneliti bagaimana munculnya label penyimpangan
dan bagaimana suatu kelompok sosial mengembangkan kekuasaannya dengan cara
memberlakukan label yang menyimpang terhadap orang lain.
9. CMM
secara umum merujuk pada bagaimana individu-individu menetapkan aturan untuk menciptakan
dan menginterpretasikan makna, dan bagaimana aturan-aturan terjalin dalam sebuah percakapan
dimana makna senantiasa di koordinasikan.
komunikator harus mengelola makna dan tindakan mereka sendiri, dan juga harus menanggapi
makna dan tindakan orang lain.
10. Dramaturgi
Menurut Goffman kehidupan sosial itu dapat dibagi menjadi “wilayah depan” (front region) dan
“wilayah belakang” (back region). Wilayah depan merujuk kepada peristiwa sosial yang
menunjukan bahwa individu bergaya atau menampilkan peran formalnya. Mereka sedang
memainkan perannya di atas panggung sandiwara di hadapan khalayak penonton. Sebaliknya
wilayah belakang merujuk kepada tempat dan peristiwa yang memungkinkannya mempersiapkan
perannya di wilayah depan.
11. Expectancy Violations Theory
kemudian teori ini berasumsi bahwa setiap orang memiliki harapan-harapan tertentu pada
perilaku orang lain. Jika harapan tersebut dilanggar maka orang akan bereaksi dengan
memberikan penilaian positif atau negatif sesuai karakteristik pelaku pelanggaran tersebut.
12. Uses and Gratification
Teori Uses and Gratification tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri seseorang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Teori ini memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) media untuk mendapatkan kepuasan (gratification) atas kebutuhan seseorang (Ardianto, 2009).
13. Analysis Transactional
Beberapa penjelasn diatas mengenai transaksional, maka pengertian analisis transaksional
(AT) sendiri merupakan suatu metode untuk menelaah transaksi dalam pembicaraan antara dua
orang atau lebih dan menentukan bagian mana dari individu yang diaktifkan, apakah ego
orangtua, dewasa atau anak. Analisis transaksional secara singkat dapat diartikan teori
kepribadian dan psikoterapi sistematis untuk pertumbuhan pribadi dan perubahan pribadi.
14. Muted Group
Teori ini memandang bahwa bahasa adalah batasan budaya, dan karenanya laki-laki lebih
berkuasa dari perempuan, laki-laki lebih mempengaruhi bahasa sehingga menghasilkan bahasa
yang bias laki-laki. Hal ini terjadi, karena bahasa dari budaya yang khusus tidak menyajikan
semua pembicara (speakers) secara sama, tidak semua pembicara berkontribusi dalam formulasi
cara yang sama. Perempuan (dan anggota dari kelompok subordinat) tidak sebebas dan semampu
laki-laki untuk mengatakan apa yang mereka inginkan, kapan, dan dimana, karena kata-kata dan
norma untuknya menggunakan formulasi dari kelompok dominan, yaitu laki-laki.
15. Budaya Organisasi
Teori budaya organisasi merupakan sebuah teori komunikasi yang mencakup semua
simbol komunikasi (tindakan, rutinitas, dan percakapan) dan makna yang dilekatkan orang
terhadap simbol tersebut. Dalam konteks perusahaan, budaya organisasi dianggap sebagai salah
satu strategi dari perusahaan dalam meraih tujuan serta kekuasaan.
16. Theory of Planned Behaviour
didasarkan pada asumsi bahwa manusia adalah makhluk yang rasional dan
menggunakan informasi-informasi yang mungkin baginya, secara sistematis.
Orang memikirkan implikasi dari tindakan mereka sebelum mereka
memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku-perilaku
tertentu.
17. Social Judgement Theory
dimaksudkan sebagai metode penjelasan yang dirancang untuk merinci kapan pesan persuasif
memiliki kemungkinan terbesar untuk berhasil. Perubahan sikap adalah sasaran fundamental dari
komunikasi persuasif. Social Judgement Theory berupaya merinci kondisi dimana perubahan dan
memprediksi arahan dan sejauh mana perubahan sikap yang terjadi.
18. Social Relationship Theory
Sebuah teori komunikasi massa yang menunjukkan bahwa hubungan sosial informal, terutama
dengan orang lain yang signifikan, memiliki efek yang penting pada respon individu terhadap
media massa.
19. Teori Atribusi
Menurut Little John, teori atribusi bermula dengan gagasan bahwa setiap individu
mencoba untuk memahami perilaku mereka sendiri dan orang lain dengan mengamati
bagaimana sesungguhnya setiap individu berperilaku.
20. teori disonansi kognitif
ini sebenarnya sederhana saja : antara elemen-elemen kognitif mungkin terjadi hubungan-
hubungan yang tidak pas yang menimbulkan disonansi (kejanggalan) kognitif, disonansi
menimbulkan desakan untuk mengurangi disonansi tersebut dan menghindari peningkatannya,
hasil dari desakan tersebut terwujud dalam perubahan-perubahan pada kognisi, perubahan
tingkah laku dan menghadapkan diri pada beberapa informasi dan pendapat-pendapat baru yang
sudah diseleksi terlebih dahulu.
21. Teori Identitas Sosial
adalah analisis psychological tentang peran diri-konsepsi dalam keanggotaan kelompok, proses
kelompok, dan hubungan antar golongan.
22. Teori kultivasi
menjelaskan bahwa bahwa pada dasarnya ada 2 (dua) tipe penonton televisi yang mempunyai
karakteristik saling bertentangan/bertolak belakang, yaitu yang pertama adalah para
pecandu/penonton fanatik (heavy viewers) adalah mereka yang menonton televisi lebih dari
4(empat) jam setiap harinya. Kelompok penonton ini sering juga disebut sebagai kahalayak ‘the
television type”, serta yang kedua adalah penonton biasa (light viewers), yaitu mereka yang
menonton televisi 2 jam atau kurang dalam setiap harinya.
23. Teori belajar secara tradisional
menyatakan bahwa belajar terjadi dengan cara menunjukkan tanggapan (response) dan
mengalami efek-efek yang timbul .Penentu utama dalam belajar adalah peneguhan
(reinforcement), di mana tanggapan akan diulangi menjadi pelajaran jika organisme mendapat
hukuman (reward). Tanggapan tidak akan diulangi kalau organisme mendapat hukuman
(punishment) atau bila tanggapan tidak memimpinnya ke tujuan yang dikehendaki. Jadi, perilaku
diatur secara eksternal oleh kondisi stimulus yang ditimbulkan leh kondisi-kondisi peneguhan.
24. general semantic
Istilah general semantics yang digunakan korzybski untuk menunjukan fungsi bahasa
dalam studi manusia dan metode nya. Korzybski menggambarkan tujuan umum dari teori
general semantics adalah sebagai pengembangan bagi praktisi nya apa yang di sebut
sebagai kesadaran abstrak.
25. Teori informasi organisasi
merupakan salah satu teori komunikasi yang membahas mengenai pentingnya penyebaran
informasi dalam organisasi untuk menjaga kelangsungan hidup organisasi tersebut. Teori ini
menekankan pertukaran informasi yang terjadi dalam organisasi dan bagaimana langkah yang
diambil atas informasi yang diperolehnya.
26. Teori URT
kemudian sedikit diperjelas oleh Berger (1979) yang menyebutkan bahwa dalam perjumpaan awal
terdapat dua tipe ketidakpastian, yaitu kognitif dan perilaku. Kognitif kita merujuk pada keyakinan dan
sikap yang kita dan orang lain anut. Oleh karenanya, ketidakpastian kognitif (cognitive uncertainty)
merujuk kepada tingkat ketidakpastian yang dihubungkan dengan keyakinan dan sikap tersebut.
Ketidakpastian perilaku (behavioral uncertainty), di sisi lainnya, merupakan tingkat ketidakpastian yang
berhubungan dengan perilaku, atau “batasan sampai mana perlikau dapat diprediksi dalam sebuah
situasi tertentu
27. . Self disclosure theory
atau juga yang bisa disebut teori pengembangan diri adalah proses sharing atau berbagi informasi
dengan orang lain. Informasinya menyangkut pengalaman pribadi, perasaan, rencana masa depan,
impian, dan lain-lain. (liat johary window)
28. Teori semiotika berusaha menggali segala sesuatu tentang tanda termasuk dampaknya kepada
masyarakat dalam konteks interaksi social, maka kita dapat menyimpulkan bahwa teori
semiotika adalah teori yang membahas bagaimana proses serta aspek-aspek yang mempengaruhi
interpretasi dan juga pemaknaan terhadap tanda dan pengaruhnya terhadap interaksi sosial.