![Page 1: RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KONTRAKTOR PROYEK](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081800/56816024550346895dcf2956/html5/thumbnails/1.jpg)
RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSANPEMILIHAN KONTRAKTOR PROYEK
(Studi Kasus : PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Surabaya Group)
Bernd Anthonio 1)
1) S1 / Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer
Surabaya, email : [email protected]
Abstrak : Dalam melakukan proses perbaikan atau pemeliharaan sarana dan fasilitas yang ada
di Terminal BBM Surabaya Group, bagian LJP menunjuk perusahaan pengadaan barang dan jasa
(kontraktor) yang terdaftar dalam bidder list PT. Pertamina (Persero) untuk mengerjakan pekerjaan
perbaikan atau pemeliharaan sarfas yang dimaksud. Proses pemilihan tersebut memerlukan ketelitian
dan keuletan yang sangat tinggi, mengingat banyaknya alternatif pilihan kontraktor dengan berbagai
kelebihan dan kekurangannya. Hal ini dapat menyebabkan hasil pemilihan kontraktor menjadi tidak
optimal karena bersifat subjektif sehingga dapat menyebabkan kerugian biaya dan hasil proyek yang
tidak sesuai harapan. Berdasarkan permasalahan di atas, maka diperlukan adanya suatu metode yang
tepat dalam pengambilan keputusan untuk memilih kontraktor yang sesuai dalam mengerjakan suatu
proyek. Maka digunakan metode PROMETHEE untuk membantu bagian LJP dalam memilih
kontraktor proyek dengan merangking kontraktor-kontraktor yang masuk dalam kriteria yang telah
ditetapkan.
Keyword : LJP, Kontraktor, Proyek, Promethee
PENDAHULUANTerminal BBM Surabaya Group (TBSG)
merupakan salah satu bagian dari PT. Pertamina
(Persero) yang memiliki tanggungjawab untuk
mendistribusikan Bahan Bakar Minyak (BBM)
dan Bahan Bakar Khusus (BBK) di wilayah
pemasaran Jatim Balinus (Jawa Timur, Bali, dan
Nusa Tenggara). Untuk menunjang proses
pendistribusian tersebut agar berjalan dengan
baik, maka bagian Layanan Jasa Pemeliharaan
(LJP) dituntut untuk melakukan perencanaan
yang tepat mengenai perbaikan atau
pemeliharaan sarana dan fasilitas (sarfas) yang
ada.
Dalam melakukan proses perbaikan atau
pemeliharaan tersebut, bagian LJP menunjuk
perusahaan pengadaan barang dan jasa
(kontraktor) yang terdaftar dalam bidder list PT.
Pertamina (Persero) untuk mengerjakan
pekerjaan perbaikan atau pemeliharaan yang
dimaksud. Langkah awal yang dilakukan bagian
LJP adalah membuat suatu Owner Estimate (OE)
atau Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang
berisikan perincian biaya barang dan jasa suatu
proyek yang akan dilaksanakan, nantinya
OE/HPS tersebut akan menjadi salah satu acuan
dalam menilai kewajaran harga yang ditawarkan
sehingga dapat memilih kontraktor yang tepat.
![Page 2: RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KONTRAKTOR PROYEK](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081800/56816024550346895dcf2956/html5/thumbnails/2.jpg)
Setelah itu bagian LJP akan mengundang
sekurang-kurangnya 5 (lima) kontraktor untuk
melakukan penawaran harga terhadap proyek
yang akan dilaksanakan dan memilih satu
kontraktor sebagai pemenang untuk
melaksanakan proyek tersebut.Pada kenyataannya proses pemilihan
kontraktor masih bersifat manual yaitu dengan
membanding-bandingkan kriteria kontraktor satu
dengan yang lainnya. Sebagai contoh dalam suatu
proyek yang akan dikerjakan terdapat kontraktor
yang memiliki penawaran harga yang cukup baik,
namun pada proses pelaksanaannya sering
mengalami keterlambatan waktu dan kualitas
hasil pekerjaannya tidak sesuai harapan.
Sedangkan kontraktor yang lain dapat
mengerjakan proyek dengan tepat waktu dan
kualitas hasil yang baik, namun penawaran harga
yang diberikan tidak sesuai.Proses pemilihan tersebut memerlukan
ketelitian dan keuletan yang sangat tinggi dalam
menentukan kontraktor yang dipilih, mengingat
banyaknya alternatif pilihan kontraktor dengan
berbagai kelebihan dan kekurangannya. Hal ini
dapat menyebabkan hasil pemilihan kontraktor
menjadi tidak optimal karena bersifat subjektif.
Sehingga dapat menyebabkan kerugian biaya dan
hasil proyek yang tidak sesuai harapan.Berdasarkan permasalahan di atas, maka
diperlukan adanya suatu metode yang tepat
dalam pengambilan keputusan untuk memilih
kontraktor yang sesuai dalam mengerjakan suatu
proyek. Metode Preference Rangking
Organization Method for Enrichment Evalution
(PROMETHEE) adalah metode yang biasa
digunakan dalam ketepatan pengambilan
keputusan. Pada dasarnya metode PROMETHEE
memiliki kesamaan dengan metode Analytical
Hirarchy Process (AHP), tetapi PROMETHEE
lebih menekankan pada pola kesederhanaan
perhitungan outranking kriteria inputan. Maka
digunakan metode PROMETHEE untuk
membantu bagian LJP dalam memilih kontraktor
proyek dengan merangking kontraktor-kontraktor
yang masuk dalam kriteria yang telah ditetapkan
LANDASAN TEORI
Multi Criteria Decision MakingMulti Criteria Decision Analysis (MCDA)
atau Multi Criteria Decision Making (MCDM)
merupakan sebuah metode yang menggunakan
pendekatan kuantitatif untuk mengevaluasi
masalah pengambilan keputusan yang
menggunakan berbagai ukuran atau kriteria
(Wikipedia, 2007). MCDA digunakan secara luas
untuk pemilihan, pengurutan atau perankingan
alternatif dalam hubungannya dengan
multikriteria (Lopez, 2005). Intuisi MCDA
berhubungan erat dengan cara manusia membuat
keputusan. Maka dari itu meskipun terdapat
berbagai pendekatan dalam MCDA, metode dan
teknik pada unsur dasar MCDA sangat sederhana
yaitu terbatas atau tak terbatasnya aksi (alternatif,
solusi, bagian dari aksi), setidaknya terdapat dua
kriteria, dan dengan jelas setidaknya terdapat satu
decision-maker (DM). Dengan diberikannya
unsur dasar tersebut, MCDA adalah suatu
kegiatan yang membantu membuat keputusan,
sebagian besar dalam kaitannya dengan
pemilihan, ranking, atau pengurutan aksi
(Figueira, -). Beberapa metode yang termasuk
dalam Multi Criteria Decision Analysis (MCDA)
antara lain: Analytical Hierarchy Process (AHP),
![Page 3: RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KONTRAKTOR PROYEK](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081800/56816024550346895dcf2956/html5/thumbnails/3.jpg)
Multi-Attribute Global Inference Quality
(MAGIQ), Goal Programming, Electre
(Outranking), Promethee (Outranking), Data
Envelopment Analysis, The Evendential
Reasoning Approach, Dominance-based Rough
Set Approach (DRSA).
Promethee
Menurut Suryadi dan Ramdhani
(1998:147) Preference Ranking Organization
Method For Enrichment Evaluation (Promethee)
adalah suatu metode penentuan urutan (prioritas)
dalam analisis multikriteria. Masalah pokoknya
adalah kesederhanaan, kejelasan, dan kestabilan.
Dugaan dari dominasi kriteria yang digunakan
dalam promethee adalah penggunanaan nilai
dalam hubungan outranking.(Brans et. Al.,1986).
Dalam Promethee disajikan enam bentuk fungsi
preferensi kriteria, yaitu: Kriteria Biasa, Kriteria
Quasi, Kriteria dengan Preferensi Linier, Kriteria
Level, Kriteria Preferensi Linier dan Area yang
Tidak Berbeda, dan Kriteria Gausiian. Penjelasan
masing-masing kriteria tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Kriteria Biasa (Usual Criterion)
H(d) = 0
H(d) = 1
jika d = 0
jika d ≠ 0
Dimana d = selisih nilai kriteria {d= f(A) – f(B)}Pada kasus ini, tidak ada beda (sama
penting) antara A dan B jika dan hanya jika f(A)
= f(B) : apabila nilai kriteria pada masing-masing
alternatif memiliki nilai berbeda, pembuat
Gambar 1. Usual criterion
b. Kriteria Quasi (Quasi Criterion)
H(d) = 0 jika –q ≤ d ≤ q
H(d) = 1 jika d < -q atau d > q
Dua alternatif memiliki preferensi yang
sama penting selama selisih atau nilai H(d) dari
masing-masing alternatif untuk kriteria tertentu
tidak melebihi nilai q, dan apabila selisih hasil
evaluasi untuk masing-masing alternatif melebihi
nilai q maka terjadi bentuk preferensi mutlak.
Gambar 2. Quasi criterion
c. Kiteria Preferensi LinierH(d) = d/p jika –p ≤ d ≤ p
H(d) = 1 jika d < -p atau d > pKriteria preferensi linier dapat menjelaskan
bahwa selama nilai selisih memiliki nilai yang
lebih rendah dari p, preferensi dari pembuat
keputusan meningkat secara linier dengan nilai d.
Jika nilai d lebih besar dibandingkan dengan nilai
p, maka terjadi preferensi mutlak.
keputusan membuat preferensi mutlak untuk
alternatif memiliki nilai yang lebih baik.
Gambar 3. Kiteria preferensi linier
![Page 4: RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KONTRAKTOR PROYEK](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081800/56816024550346895dcf2956/html5/thumbnails/4.jpg)
Â√(a,x)F+(a)1
d. Kriteria level (level citerion)
H(d) = 0 jika |d| ≤ q
H(d) = 0,5 jika q < |d| ≤ p
H(d) = 1 jika p < |d|
Jika |d| berada diantara nilai q dan p, hal ini
Gambar 4. level citerion
e. Kriteria Dengan Preferensi Linier Dan AreaYang Tidak Berbeda
H(d) = 0
H(d) = (|d| – q)/ (p-q)
jika |d| ≤ q
jika q < |d| ≤ p
H(d) = 1 jika p < |d|
Peningkatan preferensi secara linier tidak
berbeda hingga preferensi mutlak dalam area
antar dua kecenderungan q dan p.
Gambar 5. Kriteria Dengan Preferensi Linier
Dan Area Yang Tidak Berbeda
f. Kriteria Gaussian (Gaussian Criterion)
H(d) = 1- exp {-d2/ 2 2 }
Fungsi ini bersyarat apabila telah
ditentukan nilai , dimana dapat dibuat
berdasarkan distribusi normal dalam statistik.
Gambar 6. Gaussian Criterion
berarti situasi preferensi yang lemah (H(d) = 0,5).Promethee Ranking
Setiap node a dalam grafik nilai outranking
ditentukan berdasarkan leaving flow, dengan
persamaan :
=n-1 xŒA
Dimana √ (a,x) menunjukkan preferensi bahwa
alternatif a lebih baik daripada alternatif x.Leaving flow adalah jumlah dari nilai
garis lengkung yang memiliki arah sejauh dari
node a dan hal ini merupakan karakter
pengukuran outranking. Hal ini dapat dilihat pada
Gambar 2.7.b
P (a,b)
a
Gambar 7. Leaving Flow
Secara simetris dapat ditentukan entering flow
dengan persamaan
F+(a) =1n-1 Â√(x,a)
CŒA
Entering flow diukur berdasarkan
karakter outranked dari a. Hal ini dapat dilihat
pada Gambar 2.8.
![Page 5: RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KONTRAKTOR PROYEK](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081800/56816024550346895dcf2956/html5/thumbnails/5.jpg)
a I b jika F (a) = F (b)
a I b jika F (a) = F (b)
ProsePemilihanKontraktorProyek
MenggunakanMetodePROMETHEE
-DataAlternatifKontraktorProyek
-DataKriteriaPilihan-DataPembobotanNilaiKriteria
PrioritasAlternatifKontraktorProyek
YangDipilih
INPUT OUTPUT
bP (a,b)
a
Gambar 8. Entering Flow
Sehingga pertimbangan dalam penentuan net flow
diperoleh dengan persamaan:F(a) = F +(a) - F -(a)
Penjelasan dari hubungan outranking
dibangun atas pertimbangan untuk masing-
masing alternatif pada grafik nilai outranking,
berupa urutan parsial (Promethee I) atau urutan
lengkap (Promethee II) pada sejumlah alternatif
yang mungkin, yang dapat diusulkan kepada
pembuat keputusan untuk memperkaya
penyelesaian masalah.
1. Promethee I
Nilai terbesar pada leaving flow dan nilai yang
kecil dari entering flow merupakan alternatif
yang terbaik. Leaving flow dan entering flow
menyebabkan:a P+b jika F+ (a) > F+ (b)
a P-b jika F- (a) < F- (b)+ + +
- - -
Promethee I menampilkan partial preorder (PI, II,
RI) dengan mempertimbangkan interseksi dari
dua preorder :aPIB (a outrank b)
jika aP+ b dan aP-b
atau a P+ b dan a I- b
atau a I+ b dan a P- b
a II b (a tidak ada beda b)
jika aI+ b dan a I- b
a RI b (a dan b incomparable)jika pasangan lain
Partial preorder diajukan kepada pembuat
keputusan, untuk membantu pengambilan
keputusan masalah yang dihadapinya. Dengan
menggunakan metode Promethee I masih
menyisakan bentuk incomparable, atau dengan
kata lain hanya memberikan solusi partial
preorder (sebagian).
2. Promethee II
Dalam kasus complete preorder dalam K adalah
penghindaran dari bentuk incomparable,
Promethee II complete preorder (PII, III) disajikan
dalam bentuk net flow disajikan berdasarkan
pertimbangan persamaan :a P II b jika Φ (a) > Φ (b)
a P II b jika Φ (a) = Φ (b)
melalui complete preorder, informasi bagi
pembuat keputusan lebih realistik.
1. PERANCANGAN SISTEM
Model PengembanganModel Pengembangan dari sistem
pendukung keputusan ini dapat dilihat pada
Gambar 3.2 yang menjelaskan bahwa data
alternatif kontraktor proyek, data kriteria
kontraktor, dan data nilai pembobotan kriteria
akan diproses menggunakan metode
PROMETHEE untuk menghasilkan urutan
prioritas alternatif kontraktor proyek yang
terbaik.
Gambar 9. Model Pengembangan SPKPemilihan Kontraktor Proyek
![Page 6: RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KONTRAKTOR PROYEK](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081800/56816024550346895dcf2956/html5/thumbnails/6.jpg)
ID_Bidang
Satuan_Jasa
NPWP
ID_PEKERJAAN = ID_PEKERJAAN
SUB_PEKERJAAN
NAMA_SPEKERJAAN varchar(20)
Data Flow Diagram
Context diagram pemilihan kontraktor
proyek menggambarkan proses aliran data yang
terjadi dalam sistem secara garis besar. Context
diagram penilaian kinerja karyawan terdapat 3
external entity, yaitu bagian LJP, Kontraktor,
Operation Head. Untuk lebih jelasnya dapat
Data Kontraktor Pilihan
dilihat pada Gambar 3.8Data Hasil Promethee
Data JasaData Proyek
Data Kontraktor
Data Kriteria
Data Material
Dokumen Penawaran
0
SPKPemilihan
KontraktorProyek
+
Laporan Owner Estimate
LJP
Kontraktor
Laporan Kontraktor Pilihan
OperationHead
Gambar 10. DFD Level Context SPK PemilihanKontraktor Proyek
Entity Realiontship DiagramEntity Relation Diagram adalah proses
yang menjelaskan hubungan antar entity dan
relasinya. Entity Relation Diagram memiliki 2
model yaitu Conceptual Data Model (CDM) yang
menjelaskan suatu hubungan antar entity secara
menggambarkan hubungan antar entity secara
fisik.
1. Model data konseptual (Conseptual Data
Model)Model data konseptual adalah rancangan
dalam bentuk diagram sebelum pembuatan
database secara detail. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11. CDM (Conceptual Data Model)
SPK Pemilihan Kontraktor Proyek
2. Model data phisik (Physical Data Model)
Model data phisik adalah hasil generate
Gambar 12. PDM (Physical Data Model) SPKPemilihan Kontraktor Proyek
memiliki material
memiliki penawaran
memiliki proyek
memiliki pekerjaan
mempunyai penawaran
memiliki sub pekerjaan
memiliki perangkingan promethee
Master Material
ID_MaterialNama_MaterialMerkSatuan_MaterialHarga_Material
Master Jasa
ID_JasaNamaJasa
memiliki jasaHarga_Jasa
Master Kontraktor
ID_KontraktorNama_Kontraktor
Alamat
Nama_Pimpinan
memiliki OENPWPMasaBerlakuSKTStatus
Master Kriteria
ID_KriteriaNama_KriteriaModelTipePreferensiKaidahDasar
Master Proyek
ID_ProyekNamaProyekTanggal_MulaiTanggal_SelesaiLokasiKota
Master OwnerEstimate
ID_OwnerEstimateTanggal_OETotal
Promethee
ID_PrometheeLeaving_FlowRangking_LF
Entering_FlowRangking_EFNet_FlowRangking_NF
memiliki kriteria
Penawaran
ID_PenawaranTanggal_PenawaranHarga_Penawaran
Pekerjaan
ID_PekerjaanNamaPekerjaan
memiliki detail sub
SubPekerjaanID_SPekerjaanNama_SPekerjaan
Detail SubPekerjaan
ID_DSPekerjaanNama_DSPekerjaan
ID_KONTRAKTOR = ID_KONTRAKTOR
ID_PROMETHEE ID_PROMET
ID_PROMETHEE = ID_PROMETHEE
ID_PROYEK = ID_PROYEKHEE
ID_PEKERJAAN = ID_PEKERJAAN
ID_KONT
IMAT ID_PROYEK
ID_SPEKERJAAN = ID_SPEKERJAAN ID_PEKERJAAN = ID_PEKERJAAN
MASTER_MATERIALID_MATERIALID_PEKERJAANNAMA_MATERIALMERKSATUAN_MATERIALHARGA_MATERIAL
varchar(20)varchar(20)varchar(100)varchar(50)varchar(50)integer
MASTER_JASA
ID_JASA varchar(20)ID_PEKERJAAN varchar(20)NAMA_JASA varchar(50)SATUAN_JASA varchar(50)HARGA_JASA integer
MASTER_KONTRAKTORID_KONTRAKTORNAMA_KONTRAKTORALAMATNAMA_PIMPINANID_BIDANG
integervarchar(50)varchar(100)varchar(50) RAKTOR = ID_KONTRAKTORvarchar(20)
ID_OWNEREST ID_PROYEK = ID_OWNERESTIMATE
MASA_BERLAKU_SKT
STATUSvarchar(20)datechar(10)
MASTER_KRITERIA
ID_KRITERIA varchar(20)ID_PROMETHEE varchar(20)NAMA_KRITERIA varchar(50)MODEL varchar(50)TIPE_PREFERENSI varchar(50)KAIDAH_DASAR varchar(20)
dari model data konseptual. Model data phisik
pada sistem ini mempresentasikan rancangan
fisik basis data yang disimpan. Model data phisik
ini menghasilkan table-tabel yang nantinya
dipakai dalam implementasi sistem. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.16.MASTER_PROYEK
ID_PROYEK varchar(20)ID_OWNERESTIMATEID_PROMETHEEID_KONTRAKTORNAMA_PROYEKTANGGAL_MULAI
varchar(20)varchar(20)integervarchar(100)date
TANGGAL_SELESAILOKASIKOTA
datevarchar(50)varchar(20)
MASTER_OWNERESTIMATE
ID_OWNERESTIMATE varchar(20)ID_PROYEK varchar(20)TANGGAL_OE dateTOTAL integer
PROMETHEE
ID_PROMETHEE varchar(20)
ID_PROYEKLEAVING_FLOWRANGKING_LFENTERING_FLOWRANGKING_EFNET_FLOWRANGKING_NF
varchar(20)varchar(50)varchar(50)varchar(50)varchar(50)varchar(50)varchar(50)
ID_PROYEK = ID_PROYEK
konseptual dan Physical Data Model (PDM) yang
PENAWARAN
ID_PENAWARANID_PROYEKID_KONTRAKTORTANGGAL_PENAWARANHARGA_PENAWARAN
varchar(20)varchar(20)integerdateinteger
PEKERJAAN
ID_PEKERJAAN varchar(20)ID_PROYEK varchar(20)NAMA_PEKERJAAN varchar(100)
ID_SPEKERJAAN varchar(20)ID_PEKERJAAN varchar(20)
ID_PROYEK = ID_PROYEK
DETAIL_SUB_PEKERJAAN
ID_DSPEKERJAAN varchar(20)ID_SPEKERJAAN varchar(20)NAMA_DSPEKERJAAN varchar(20)
![Page 7: RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KONTRAKTOR PROYEK](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081800/56816024550346895dcf2956/html5/thumbnails/7.jpg)
Kualitas Nilai Bobot
BaikSekali 10 0,3846
Baik 8 0,3076
Cukup 6 0,2307
Kurang 2 0,0769
Kualitas Nilai Bobot
Tinggi 10 0,5
Menengah 7 0,35
Rendah 3 0,15
HASIL DAN PEMBAHASANPerhitungan Promethee
Berikut ini merupakan langkah-langkah
yang dilakukan dalam melakukan proses
pemilihan kontraktor proyek menggunakan
Metode Promethee. Misalnya pada Proyek
Realokasi Tangki Timbun No. 50 Produk
Kerosene menjadi Produk Pertamax di TBBM
Surabaya Group - Tanjung Perak terdapat lima
kontraktor yang sesuai dengan bidang proyek
yang akan dikerjakan yaitu CV. Rahma Istana
Sejahtera, PT. Hendah Karya, CV. Sinar Raya,
CV. Dwi Tunggal, dan PT. Putera Domas
Perkasa.Adapun kriteria yang digunakan pada
penentuan alternatif kontraktor proyek adalah
sebagai berikut :
1. Kriteria Penawaran HargaData nilai kualitatif untuk kriteria
penawaran harga didapat dari nilai harga proyek
yang ditawarkan kontraktor, dimana pada kriteria
ini tidak memiliki nilai pembobotan sehingga
data dapat langsung dimasukkan tanpa
memberikan bobot.
2. Kriteria KualitasData nilai kualitatif untuk kriteria
kualitas pada Tabel 3.1 didapatkan dari hasil
evaluasi rekanan yang telah ada, hasil evaluasi
rekanan tersebut mengenai kualitas hasil
pekerjaan proyek dimana kualitas dikatakan baik
apabila hasil pekerjaan dilapangan sesuai dengan
kontrak awal pekerjaan dan sebaliknya. Nilai
bobot untuk setiap jenis kualitas didapat dari
membagi nilai kualitas dengan total nilai kriteria
kualitas.
Tabel 1 Nilai Kualitatif Kualitas
3. Kriteria Pengalaman PerusahaanData nilai kualitatif untuk kriteria
pengalaman perusahaan didapat dari jangka
waktu perusahaan berkecimpung dalam bidang
proyek tersebut, dimana pada kriteria ini tidak
memiliki nilai pembobotan sehingga data dapat
langsung dimasukkan tanpa memberikan bobot.
4. Kriteria Keselamatan Kerja
Data nilai kualitatif untuk kriteria
keselamatan kerja pada Tabel 3.2 didapatkan dari
hasil penilaian mengenai prosedur keselamatan
kerja, dimana hasil penilaian dikatakan tinggi
apabila prosedur keselamatan dalam bekerja telah
sesuai dengan prosedur yang berlaku di PT.
Pertamina TBBM Surabaya Group dan
sebaliknya. Nilai bobot untuk setiap keselamatan
kerja didapat dari membagi nilai keselamatan
kerja dengan total nilai kriteria keselamatan
kerja.Tabel 2. Nilai Kualitatif Keselamatan Kerja
5. Kriteria Ketepatan Waktu
Data nilai kualitatif untuk kriteria
ketepatan waktu pada Tabel 3.2 didapat
berdasarkan dari kemampuan kontraktor proyek
untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan batas
![Page 8: RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KONTRAKTOR PROYEK](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081800/56816024550346895dcf2956/html5/thumbnails/8.jpg)
Kualitas Nilai Bobot
TepatWaktu 10 0,6667
TidakTepatWaktu 5 0,3333
awal tersebut.
waktu yang telah disepakati dalam kontrak. Nilai
bobot untuk setiap ketepatan waktu didapat dari
membagi nilai ketepatan waktu dengan total nilai
kriteria ketepatan waktu.Tabel 3. Nilai Kualitatif Ketepatan Waktu
Berikut adalah tabel penilaian alternatif
kontraktor proyek dan merupakan data awal dari
perhitungan metode Promethee.Tabel 4. Penilaian Awal Kontraktor
Gambar 13. Form Proses Perhitungan
Hasil Perhitungan PrometheeForm hasil promethee yang terlihat pada
Gambar 14. dibawah merupakan form yang
menunjukan index preferensi dari tiap alternatif
dan hasil dari pemilihan kontraktor tersebut
Tabel 5. Nilai Kualitatif Untuk Masing-Masing
Alternatif
Form proses yang terlihat pada Gambar
13 dibawah merupakan form yang menunjukan
nilai awal kriteria untuk tiap alternatif kontraktor
dan hasil nilai treshold yang didapat dari data
Gambar 14. Form Hasil Promethee
![Page 9: RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KONTRAKTOR PROYEK](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081800/56816024550346895dcf2956/html5/thumbnails/9.jpg)
Laporan Hasil Perhitungan PrometheeForm laporan hasil promethee yang
terlihat pada Gambar 15 dibawah merupakan
form hasil dari pemilihan kontraktor proyek
menggunakan metode Promethee yang
ditampilkan dalam urutan rangking
Gambar 15. Form Laporan Hasil Promethee
KESIMPULANSetelah dilakukan analisis, perancangan
sistem dan pembuatan aplikasi Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Kontraktor Proyek
menggunakan Metode Promethee pada PT.
Pertamina (Persero) Terminal BBM Surabaya
Group ini serta dilakukan evaluasi hasil
penelitiannya, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1.
2.
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
Kontraktor Proyek menggunakan Metode
Promethee mampu menghasilkan alternatif
kontraktor proyek terbaik yang dapat dipilih
PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM
Surabaya Group.
Perhitungan dan pembobotan menggunakan
metode
mampupromethee
diimplementasikan dengan baik pada Sistem
Pendukung Keputusan Pemilihan Kontraktor
Proyek di PT. Pertamina (Persero) Terminal
BBM Surabaya Group sehingga masalah
penentuan kontraktor proyek dapat
terpecahkan dan terselesaikan.
3. Dari beberapa hasil uji coba sistem yang
telah dilakukan, aplikasi ini memberikan
alternatif kontraktor yg terbaik sesuai
dengan pemilihan manual yang dilakukan
oleh PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM
Surabaya Group tanpa memerlukan waktu
yang terlalu lama dalam menentukan
pemenangnya.
SARANAdapun beberapa saran dapat disampaikan
untuk mengembangkan aplikasi yang telah dibuat
antara lain :
1. Jenis kriteria yang digunakan dapat
dikembangkan
menambahkan
lebih
beberapa
lanjutkriteria
denganagar
pemilihan kontraktor proyek menjadi lebih
kompleks.
2. Mengembangkan sistem terintegrasi dengan
bagian/user terkait dalam proses penilaian
kinerja dari kriteria kontraktor yang telah
ditentukan sehingga alternatif kotraktor
pilihan dapat lebih maksimal.
3. Aplikasi ini dapat dikembangkan menjadi
berbasis web sehingga proses pengadaan
barang/jasa dapat ditenderkan langsung oleh
semua kontraktor yang terdaftar
di PT.
Pertamina (Persero) khususnya di Terminal
BBM Surabaya Group.
![Page 10: RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KONTRAKTOR PROYEK](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081800/56816024550346895dcf2956/html5/thumbnails/10.jpg)
Daftar Pustaka
Directorate, General Affairs. 2010. PedomanPengadaan Barang / Jasa No. A-001/I00020/2010-S0 Rev. 1. Jakarta :PT. Pertamina (Persero).
Herman, M, 2006. A Multi-CriterionDecision Making Approach toProblem Solving. URL :www.poms.ucl.ac.be/etudes/notes/PrometheeShape.ppt diakses tanggal 12Oktober 2011.
Jean Pierre Brans, Bertrand Marechal, Howto Decide with Promethee. URL :www.visualdecision.com/Pdf/How%20to%20use%20PROMETHEE.pdf.diakses tanggal 12 Oktober 2011.
Kendall dan Kendall. 2003. Analisis danPerancangan Sistem Edisi Kelima,Jakarta : PT. Prenhallindo.
Kurniasari, Diah. 2009. Sistem PendukungKeputusan Pemilihan KontraktorMenggunakan Metode Delphi.Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Teknik Komputer.Surabaya.
Sadewi, Chatarina Dian. 2009. RancangBangun Sistem Pendukung KeputusanPemilihan Pemenang Tender ProyekListrik Pada PT. PLN (Persero).Sekolah Tinggi ManajemenInformatika dan Teknik Komputer.Surabaya.
Suharli, Suryanto. 2005. MembangunAplikasi Berbasis Windows denganVisual Basic .Net. Jakarta : ElexMedia Komputindo.
Suryadi, Kadarsah, DR. IR. Dan M. AliRamdhani, IR. MT. 1998. SitemPendukung Keputusan : SuatuWacana Struktural Idealisasi danImplementasi Konsep PengambilanKeputusan. Bandung : PT. RemajaRosda Karya.
Turban, Efraim & Jay E. Aronson. 2001.Decision Support Systems andIntelligent Systems; 7th edition. NewJersey: Prentice Hall.
Winarko, Edi. 2006. Perancangan Databasedengan Power Designer 6.32.Surabaya : Prestasi Pustaka.
Yogiyanto, HM. 1995. Analisa dan DesainSistem Informasi. Yogyakarta: AndiOffset.
2003, Keppres 80 Tahun. 2003. Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang /Jasa
Pemerintah. Jakarta : CV. Catur Utama.