Halaman 1 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
PUTUSAN
Nomor 174 / PDT / 2014 / PT MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan memutus perkara perdata
pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara
gugatan antara:
PT. SUMATERA SYLVA LESTARI, disebut PT. SSL, suatu Perseroan Terbatas
yang didirikan berdasarkan peraturan Indonesa,
berkantor dan berkedudukan di Jalan Sei Duku No. 333,
Pekan Baru, Propinsi Riau, selanjutnya disebut
Pembanding semula Tergugat;
Lawan:
1. RUSLING SARAGIH, S.Sos, umur 41 tahun, pekerjaan Wiraswasta,
bertempat tinggal di Desa Ramba, Kecamatan Huristak,
Kabupaten Padang Lawas, Propinsi Sumatera Utara;
2. PAULIA SYAMSI, umur 36 tahun, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal
di Desa Ramba, Kecamatan Huristak, Kabupaten Padang
Lawas, Propinsi Sumatera Utara;
3. JAMIN TANJUNG, umur 49 tahun, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal
di Desa Ramba, Kecamatan Huristak, Kabupaten Padang
Lawas, Propinsi Sumatera Utara;
4. SUSANTO, umur 46 tahun, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Desa
Ramba, Kecamatan Huristak, Kabupaten Padang Lawas,
Propinsi Sumatera Utara;
5. ATIK TUKIMAN, umur 41 tahun, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di
Desa Ramba, Kecamatan Huristak, Kabupaten Padang
Lawas, Propinsi Sumatera Utara;
Halaman 2 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
6. SRI WULAN MELATI, umur 31 tahun, pekerjaan Wiraswasta, bertempat
tinggal di Desa Ramba, Kecamatan Huristak, Kabupaten
Padang Lawas, Propinsi Sumatera Utara;
Selanjutnya disebut Para Terbanding semula Para Penggugat;
Pengadilan Tinggi tersebut ;
Setelah membaca berkas perkara Nomor 174/PDT/2014/PT.MDN dan
surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut;
Setelah membaca salinan putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat
Nomor 40/Pdt.G/2012/PN.PSP dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara
tersebut;
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat Gugatan tanggal 12
Nopember 2012 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Padangsidempuan pada tanggal dalam Register Nomor 40/Pdt.G/2012/PN.PSP
telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
- Bahwa Para Penggugat adalah pemilik yang sah atas areal tanah seluas ± 254
Ha (dua ratus lima puluh empat hektar), yang berasal dari 6 (enam) bidang
tanah yang merupakan satu kesatuan, terletak Desa Ramba, Kecamatan
Huristak, dahulu Kabupaten Tapanuli Selatan, Sekarang Kabupaten Padang
Lawas ( PALAS ), dengan batas-batas tanah sebagai berikut:
Sebelah Timur berbatasan dengan Tanah Aek Sihabaro 1437M;
Sebelah Barat berbatasan dengan Tanah PT. ANJ 1257M;
Sebelah Selatan berbatasan dengan Tanah Muharram 2210M;
Sebelah Utara berbatasan dengan Tanah TK. Raja Gunung 1281M;
Yang selanjutnya disebut tanah Objek Terperkara;
- Bahwa areal tanah tersebut diperoleh Para Penggugat dari 6 (enam) orang
pemilik sebelumnya sebagai pemegang Hak Milik Adat, masing-masing
bernama SUTAN MALIM, MUHARRAM, JULPAN HASIBUAN, BGD. HASIBUAN, H.
MHD. SUTAN GURU HASIBUAN, TK. RAJA GUNUNG, berdasarkan Surat
Halaman 3 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
Keterangan Tanah dan sekaligus Cek Bersih yang dikeluarkan oleh Kepala
Desa Ramba, Kecamatan Huristak, Kabupaten Padang Lawas (PALAS), Propinsi
Sumatera Utara;
- Bahwa sebelum tanah objek terperkara dibeli oleh Para Penggugat dari pemilik
asal, telah terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan dan penelitian dasar serta
bukti-bukti kepemilikan pemilik asal atas tanah objek terperkara, yakni:
1. Surat Keterangan Kepala Desa No. 073/KD/2008, atas nama STN
MALIM, sebagai pemilik 42 Ha (Empat Puluh Dua Hektar);
2. Surat Keterangan Kepala Desa No. 074/KD/2008, atas nama
MUHARRAM, sebagai pemilik 42 Ha (Empat Puluh Dua Hektar);
3. Surat Keterangan Kepala Desa No. 075/KD/2008, atas nama
JULPAN HASIBUAN, sebagai pemilik 44 Ha (Empat Puluh Empat Hektar);
4. Surat Keterangan Kepala Desa No. 076/KD/2008, atas nama BGD.
HASIBUAN, sebagai pemilik 42 Ha (Empat Puluh Dua Hektar);
5. Surat Keterangan Kepala Desa No. 077/KD/2008, atas nama H.
MHD. SUTAN GURU HASIBUAN, sebagai pemilik 42 Ha (Empat Puluh Dua
Hektar);
6. Surat Keterangan Kepala Desa No. 078/KD/2008, atas nama TK
RAJA GUNUNG, sebagai pemilik 42 Ha (Empat Puluh Dua Hektar);
- Bahwa berdasarkan alas hak tersebut di atas, maka Para Penggugat dengan
pemilik asal tanah, sepakat untuk melakukan peralihan hak disertai dengan
ganti rugi, yang diperbuat di bawah tangan, sebagaimana tersebut di bawah
ini:
1. Surat Keterangan Ganti Rugi antara Sutan Malim dengan Susanto seluas 42
Ha, tertanggal 9 Juni 2008;
2. Surat Keterangan Ganti Rugi antara Muharram dengan Atik Tukiman, seluas
42 Ha, tertanggal 9 Juni 2008;
Halaman 4 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
3. Surat Keterangan Ganti Rugi antara Julpan Hasibuan dengan Rusling
Saragih, S.Sos seluas 44 Ha, tertanggal 9 Juni 2008;
4. Surat Keterangan Ganti Rugi antara Bgd. Hasibuan dengan Jamin Tanjung,
seluas 42 Ha, tertanggal 9 Juni 2008;
5. Surat Keterangan Ganti Rugi antara H. Mhd. Sutan Guru Hasibuan dengan
Paulia Syamsi, seluas 42 Ha, tertanggal 9 Juni 2008;
6. Surat Keterangan Ganti Rugi antara TK. Raja Gunung dengan Sri Wulan
Melati, seluas 42 Ha, tertanggal 9 Juni 2008;
- Bahwa untuk menindak lanjut peralihan hak dengan ganti rugi tersebut, maka
sebagai upaya untuk menguatkan posisi hukum atas kepemilikan objek
tersebut, pada tanggal 1 Juli 2008, masing-masing Penggugat selaku
Pembeli, telah sepakat dengan para pemilik asal selaku Penjual untuk
melakukan peralihan hak secara Autentik, dengan melakukan Jual Beli, di
hadapan Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) FAUZIAH HAMNI, SH,
sebagaimana tersebut dalam Akta Jual Beli (AJB), masing-masing sebagai
berikut:
1. Jual Beli Antara Sutan Malim dengan Penggugat SUSANTO, berdasarkan
Akta Jual Beli No. 1130 s/d Akta Jual Beli No. 1150, tertanggal 1 Juli 2008;
2. Jual Beli Antara Muharram dengan Penggugat ATIK TUKIMAN,
berdasarkan Akta Jual Beli No. 1152 s/d Akta Jual Beli No. 1172,
tertanggal 1 Juli 2008;
3. Jual Beli Antara Julpan Hasibuan dengan Penggugat Rusling Saragih,
S.Sos, berdasarkan Akta Jual Beli No. 1066 s/d Akta Jual Beli No. 1087,
tertanggal 1 Juli 2008;
4. Jual Beli Antara Baginda Hasibuan dengan Penggugat Jamin Tanjung,
berdasarkan Akta Jual Beli No. 1109 s/d Akta Jual Beli No. 1129,
tertanggal 1 Juli 2008;
Halaman 5 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
5. Jual Beli Antara H. Mhd. Sutan Guru Hasibuan dengan Penggugat Paulia
Syamsi, berdasarkan Akta Jual Beli No. 1088 s/d Akta Jual Beli No. 1108,
tertanggal 1 Juli 2008;
6. Jual Beli Antara TK. Raja Gunung dengan Penggugat Sri Wulan Melati,
berdasarkan Akta Jual Beli No. 1173 s/d Akta Jual Beli No. 1193,
tertanggal 1 Juli 2008;
7. Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
No. 12.03.260.018.000-0180.7, an. SUTAN MALIM;
8. Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
No. 12.03.260.018.000-0181.7, an. MUHARRAM;
9. Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
No. 12.03.260.018.000-01761.7, an. JULPAN HASIBUAN;
10. Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
No. 12.03.260.018.000-0178.7, an. BGD. HASIBUAN;
11. Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
No. 12.03.260.018.000-0177.7, an. H. MHD SUTAN GURU HASIBUAN;
12. Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
No. 12.03.260.018.000-0179.7, an. TK RAJA GUNUNG;
13. Surat No. 522/1967/2007, tertanggal 23 Oktober 2007, yang dikeluarkan
oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Tapanuli Selatan yg menyatakan dengan
tegas “ Berdasarkan Peta Kepmenhut SK No. 201/Menhut-II/2006, dan
setelah diplotkan/dioverlay ke peta tersebut diperoleh hasil bahwa Status
lahan atas nama Tk Raja Gunung Hasibuan seluas ± 500 Ha di Kecamatan
Huristak, Berada Di Luar Kawasan Hutan “;
- Bahwa selanjutnya guna memenuhi kewajiban hukum, sebagai Pihak Pembeli
Yang Beritikat Baik, maka sesuai ketentuan UU No. 21 Tahun 1997 Tentang
Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), sebagaimana telah
Halaman 6 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
diubah dengan UU No. 20 Tahun 2000 Jo Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun
1997, Para Penggugat masing-masing telah melakukan pembayaran atas
BPHTB dimaksud, melalui Bank Sumut Cabang Padangsidimpuan;
- Bahwa untuk memperoleh informasi tentang keabsahan kepemilikan maupun
status tanah objek perkara, serta menghindari potensi berbenturan
kepentingan hukum dengan pihak lain, maka sebelum dilakukan pengalihan
hak, baik berdasarkan Ganti Rugi yang diperbuat di bawah tangan tertanggal 9
Juni 2008 maupun melalui Akta Jual Beli, tanggal 1 Juli 2008, yang diperbuat
oleh dan di hadapan Notaris FAUZIAH HAMNI, SH, Para Penggugat meminta
kepada Pemilik asal, agar dilakukan pengukuran dan pemetaan ulang serta
selanjutnya memperlihatkan bukti formal berupa dokumen yang mendukung
keberadaan objek tanah tersebut;
- Bahwa atas permintaan Para Penggugat, maka pemilik asal telah mengajukan
permohonan untuk dilakukan pengukuran dan pemetaan kepada instansi
terkait, dalam hal ini Dinas Kehutanan Kabupaten Tapanuli Selatan dan Dinas
Kehutanan Kabupaten Padang Lawas;
- Bahwa atas permohonan salah seorang pemilik asal Incasso TK Raja Gunung
Hasibuan, pihak pemerintah yang berkompeten, dalam hal ini Dinas Kehutanan
Kabupaten Tapanuli Selatan, telah melakukan pengukuran dan pemetaan lahan
objek tanah terperkara, sebagaimana dimaksud dalam Surat No.
522/1967/2007, tertanggal 23 Oktober 2007, dinyatakan dengan tegas
“Berdasarkan Peta Kepmenhut SK No. 201/Menhut-II/2006, dan setelah
diplotkan/dioverlay ke peta tersebut diperoleh hasil bahwa status lahan atas
nama Tk Raja Gunung Hasibuan seluas 500 Ha di Kecamatan Huristak “Berada
Di Luar Kawasan Hutan” , sebagaimana bukti yang telah diperlihatkan oleh
pemilik asal kepada Para Penggugat;
- Bahwa atas dasar hal tersebut, Para Penggugat dan Pemilik Asal, sepakat
untuk melakukan pengalihan hak/jual beli atas tanah objek terperkara,
Halaman 7 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
sebagaimana dimaksud dalam Akta Jual Beli No. 1066/2008 s/d Akta Jual Beli
No 1193/2008, yang dibuat oleh dan di hadapan Notaris/ PPAT FAUZIAH
HAMNI, SH, tanggal 1 Juli 2008;
- Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, maka kepemilikan Para Penggugat
atas tanah objek terperkara adalah sah dan mempunyai kekuatan hukum, hal
ini sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI, yaitu:
1. Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 3 Nopember 1971 No. 539 K/Sip/1971, yang
menyebutkan “Hanya Jual Beli yang dilakukan di hadapan PPAT merupakan Jual
Beli yang sah “;
2. Putusan Mahkamah Agung RI No. 952 K/Sip/1974., yang menyatakan ”Jual beli
adalah sah apabila telah memenuhi syarat-syarat dalam KUHPerdata atau Hukum
Adat, dan secara real dan kontan diketahui oleh Kepala Kampung’“;
3. Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 26 Juni 1979 No. 544 K/Sip/1976. Yang
menyatakan “Berdasarkan pasal 19 Peraturan Pemerintah No. 10/1961, setiap
pemindahan hak atas tanah harus dilakukan di hadapan Pejabat Pembuat Akta
Tanah, setidak-tidaknya di hadapan Kepala Desa yang bersangkutan “;
4. Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 14 April 1979 No. 992 K/Sip/1979. Yang
menyatakan “Semenjak Akta Jual Beli ditandatangani di depan Pejabat Pembuat
Akta Tanah, hak milik atas tanah yang dijual beralih kepada Pembeli “;
- Bahwa oleh karena itu sangat patut dan beralasan Para Penggugat adalah
pihak yang sah dan berhak atas tanah objek terperkara, sebab perolehan
haknya telah sesuai dengan ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku,
sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1320 KUHPerdata tentang syarat
sahnya Jual Beli, sehingga merupakan Pembeli Yang Beritikat Baik yang
harus dilindungi kepentingan hukumnya, sesuai dengan Yurisprudensi
Mahkamah Agung RI, yakni:
Halaman 8 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
1. Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 29 Maret 1982 No. 1230 K/Sip/1980.
Yang menyatakan “Pembeli yang beritikat baik harus mendapatkan
perlindungan hukum “;
2. Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 30 Januari 1991 No. 3201
K/Pdt/1991., menyatakan “ Pembeli yang beritikat baik harus dilindungi “;
3. Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 10 Januari 1957 No. 210/Sip/1955.,
meyatakan “ Pembeli yang beritikat baik harus dilindungi“;
4. Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 10 Januari 1957 No. 157 K
K/Sip/1955. “ Pembeli yang beritikat baik harus dilindungi “;
5. Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 2 Maret 1960 No. 34 K/Pdt/1960
“Pembeli yang beritikat baik harus dilindungi”;
6. Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 8 Januari 1956 No. 34 K/Sip/1956.
“Pembeli yang beritikat baik harus dilindungi “;
- Bahwa lebih lanjut guna menguatkan status lahan tanah yang dialihkan
kepemilikannya kepada Para Penggugat, Dinas Kehutanan Kabupaten Padang
Lawas dengan No. 525/155.a/VIII/2008, tanggal 15 Agustus 2008, menyatakan
dengan tegas “Areal objek tanah yang dibeli oleh Para Penggugat, terletak di
Desa Rambah, Kecamatan Huristak, Berada Di Luar Kawasan Hutan Atau
Merupakan Areal Penggunaan Lain (APL)”;
- Bahwa setelah dilakukan peralihan hak, maka Para Penggugat sebagai Pemilik
yang sah atas tanah objek terperkara, mulai melakukan aktivitas pemanfaatan,
berupa penanaman kelapa sawit, namun selang beberapa lama, di atas areal
tanah yang sama (tanah objek terperkara) tersebut, tepatnya di antara
tanaman kelapa sawit, tanpa pemberitahuan dan izin Para Penggugat selaku
Pemilik yang sah, ternyata Tergugat melakukan aktivitas penanaman pohon
akasia di sebahagian besar areal milik Para Penggugat yakni seluas ± 220 Ha;
Halaman 9 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
- Bahwa Para Penggugat telah berulang kali melakukan himbauan dan
peneguran serta pelarangan terhadap Tergugat untuk tidak melakukan aktivitas
penanaman pohon akasia di atas areal tanah milik Para Penggugat, namun
Tergugat tetap tidak menghiraukannya, bahkan secara terus menerus
melakukan aktivitasnya tanpa memperdulikan keberadaan Para Penggugat
sebagai pemilik yang sah;
- Bahwa alasan Tergugat melakukan aktivitas di areal milik Para Penggugat,
adalah sebagai pemegang izin pemanfaatan Hutan Tanaman Industri (HTI), di
mana areal tanah objek terperkara, merupakan bagian dari areal yg diberikan
izin untuk di manfaatkan;
- Bahwa jika benar quadnoon Tergugat memiliki Izin pemanfaatan HTI (Hutan
Tanaman Industri), seyogianya Tergugat harus mengetahui, dan dapat
memastikan batas dan areal yang masuk pada areal konsesi HTI yang dimiliki;
- Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 44/Menhut-
II/2005 Tentang Perubahan kawasan Hutan menjadi Areal Penggunaan Lain
(APL), pada peta yang diplot/overlay dengan peta yang diperlihatkan oleh
Tergugat sendiri, telah dinyatakan areal tanah milik Para Penggugat merupakan
APL yang berada di luar konsesi HTI Tergugat;
- Bahwa Para Penggugat telah berulang kali menyampaikan, baik secara tertulis
maupun lisan, sesuai dengan Surat Keterangan dari Dinas Kehutanan
Kabupaten Tapanuli Selatan maupun Dinas Kabupaten Padang Lawas, telah
menegaskan, areal tanah objek terperkara yang dimiliki oleh Para Penggugat,
berada di luar kawasan/konsesi Tergugat, dan oleh karenanya dihimbau agar
Tergugat tidak lagi melakukan dan selanjutnya menghentikan aktivitas dalam
bentuk apapun di areal tanah objek terperkara termasuk penanaman akasia;
- Bahwa namun himbauan Para Penggugat tersebut, sama sekali tidak dihiraukan
oleh Tergugat, bahkan tanaman akasia yang telah tumbuh di areal tanah objek
Halaman 10 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
terperkara dipelihara dan dirawat, sehingga pertumbuhannya telah
mengganggu pertumbuhan kelapa sawit yang ditanami oleh Para Penggugat;
- Bahwa oleh karena Tergugat tidak mengindahkan himbauan yang disampaikan,
baik secara lisan maupun tulisan, maka Para Penggugat, bersama sama dengan
masyarakat Desa Ramba, Kecamatan Huristak, Kabupaten Padang Lawas,
meminta/mendesak pemerintah Kabupaten Padang Lawas, dalam hal ini Dinas
Kehutanan Padang Lawas, sebagai pihak yang berkompeten untuk mengambil
sikap atas terjadinya permasalahan/sengketa tersebut;
- Bahwa atas permintaan masyarakat, dan setelah dilakukan penelusuran lebih
jauh tentang duduk permasalahan yang terjadi, maka pada tanggal 4
Desember 2009, Dinas Kehutanan Kabupaten Padang Lawas, telah
mengeluarkan Surat Himbauan dan sekaligus menyatakan kepada Tergugat
Incasso PT. Sumatera Sylva Lestari, bahwa ”AREAL TANAH OBJEK
TERPERKARA YANG DIUSAHAI DAN DIMILIKI OLEH MASYARAKAT DESA
RAMBAH, KECAMATAN HURISTAK, BERADA DILUAR KAWASAN HUTAN,
DENGAN FUNGSI AREAL PENGGUNAAN LAIN”;
MENGHIMBAU KEPADA PT. SUMATERA SYLVA LESTARI UNTUK MENGHENTIKAN
PENANAMAN AKASIA DIAREAL PENGGUNAAN LAIN YANG DIKLAIM OLEH
MASYARAKAT DESA RAMBA;
- Bahwa walaupun pemerintah setempat telah menegur dan memperingatkan
kepada Tergugat untuk tidak melakukan aktivitas penanaman akasia, di areal
tanah objek terperkara, namun Tergugat tetap tidak bergeming dan tidak
mengindahkannya, bahkan ironisnya Tergugat melalui pihak-pihak yang
diperintahkan oleh Tergugat yang berada di lapangan kerap diduga melakukan
tekanan dan intimidasi terhadap orang-orang yang menjadi suruhan Para
Penggugat untuk melakukan aktivitas penanaman kelapa sawit di areal milik
Para Penggugat;
Halaman 11 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
- Bahwa bahkan secara gegabah Tergugat telah mencoba membuat Laporan
Pengaduan kepada pihak Kepolisian Resort Tapanuli Selatan, terhadap
beberapa karyawan Para Penggugat, dengan tuduhan melakukan
pengerusakan atas tanaman yang berada di areal tanah objek terperkara, yang
merupakan milik Para Penggugat;
- Bahwa atas pengaduan tersebut, pihak kepolisian Resort Tapanuli Selatan telah
melakukan penyelidikan dan penyidikan, serta melakukan pengembangan di
daerah TKP (Tempat Kejadian Perkara), dan selanjutnya melalui suratnya
dengan No. B/1192/XI/2010/Reskrim, Tanggal 11 Nopember 2010, perihal
permintaan Saksi Ahli, meminta penjelasan/pendapat dan masukan dari Dinas
terkait dalam hal ini Dinas Kehutanan Tapanuli Selatan, tentang status tanah
tempat kejadian perkara, yang merupakan bagian dari tanah objek terperkara;
- Bahwa dari hasil pemeriksaan/check TKP di lapangan, dengan menggunakan
methoda pemetaan dan pengukuran serta overlay titik koordinat atas peta
Kawasan Hutan Propinsi Sumatera Utara SK. Menhut No. 44 Tahun 2005, Peta
Areal HTI PT. SSL SK No. 36/Kpts-II/97, dan peta Keterangan Status Lahan No.
525/155.a/VIII/2008 yang dimiliki masyarakat Desa Ramba, dipastikan
”LOKASI TEMPAT KEJADIAN PERKARA BERADA PADA AREAL PENGGUNAAN
LAIN DAN DI LUAR AREAL KONSESI PT. SUMATERA SYLVA LESTARI...dst“,
sebagaimana ditegaskan dalam Surat yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas
Kehutanan Kabupaten Padang Lawas No. 525/731/XII/2010, tanggal 3
Desember 2010, Perihal Penjelasan Hasil Check TKP, yang ditujukan kepada
KAPOLRES Tapanuli Selatan;
- Bahwa namun demikian, meskipun secara tegas telah dinyatakan, tanah objek
terperkara adalah milik masyarakat Desa Ramba Kecamatan Huristak, yang
kepemilikannya telah beralih kepada Para Penggugat, merupakan areal tanah
yang berada di luar izin konsesi HTI Tergugat, namun Tergugat tetap tidak
bersedia menghentikan aktivitasnya, bahkan terkesan memaksakan
kehendaknya dengan melakukan tindakan penguasaan tanah yang melampaui
Halaman 12 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
batas haknya, tanpa menghiraukan kepentingan pihak lain, khususnya Para
Penggugat, yang tidak dapat memanfaatkan area tanah yang menjadi haknya;
- Bahwa atas tindakan menguasai dan memanfaatkan areal tanah objek
terperkara tanpa izin dan pemberitahuan Para Penggugat selaku pemilik yang
sah, patut diduga Tergugat telah dikwalifisir melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan hak orang lain (inbreuk op eens anders recht), yang
dapat dikwalifisir perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad), yang
tentunya telah menimbulkan kerugian baik materil maupun moril bagi Para
Penggugat “;
- Bahwa perbuatan Tergugat telah melanggar ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata
“Tiap perbuatan melawan hukum yang membawa kerugian bagi orang lain,
mewajibkan orang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti
kerugian tersebut”;
Bahwa adapun kerugian materil dan moril yang dialami oleh Para Penggugat
akibat tindakan Tergugat dalam menguasai dan memanfaatkan areal tanah
objek terperkara yang merupakan hak yang sah Para Penggugat,
diperhitungkan sejumlah Rp. 6.915.700.000,- (enam milyar sembilan ratus lima
belas juta tujuh ratus ribu rupiah), dengan rincian sebagai berikut:
A. KERUGIAN MATERIL:
Kerugian atas hasil tanaman kelapa sawit yang gagal panen akibat
adanya tanaman akasia yang ditanami oleh Tergugat yang
diperhitungkan sebagai berikut:
1) 1 (satu) batang tunas kelapa sawit dibeli seharga Rp. 30.000,-,
dengan penanaman 1 Ha sebanyak 143 batang x 220 Ha, sehingga
biaya untuk penanaman sebesar: Rp. 943.800.000,- (sembilan ratus
empat puluh tiga juta delapan ratus ribu rupiah);
Halaman 13 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
2) Biaya penanaman dan langsir pohon/batang Rp. 5000 X 31.460
batang pohon kelapa sawit, sehingga biayanya sebesar: Rp.
157.300.000,- (seratus lima puluh tujuh juta tiga ratus ribu rupiah);
3) Upah mandor/perawatan sawit/batang Rp. 10.000,- X 31.460 batang
pohon kelapa sawit, sehingga biayanya sebesar: Rp. 314.600.000,-
(tiga ratus empat belas juta enam ratus ribu rupiah);
Biaya sewa/pemanfaatan atas tanah objek terperkara sejak bulan Juni
2008 oleh Tergugat, hingga perkara ini dimajukan ke Pengadilan,
dengan perhitungan sewa Rp. 5.000.000/Hektar X 4 tahun X 220 Hektar
= Rp. 4.400.000.000,- (empat milyar empat ratus juta rupiah);
Jasa Advokat dalam penanganan perkara aquo sampai putusan
berkekuatan hukum tetap sebesar: Rp. 100.000.000,- (seratus juta
rupiah);
Total Kerugian materil …………………. Rp. 5.915.700.000,- (lima milyar
sembilan ratus lima belas juta tujuh ratus ribu rupiah);
B. KERUGIAN MORIL:
Adanya perasaan tertekan akibat timbulnya sengketa yang dibarengi
tindakan intimidasi maupun laporan pengaduan Tergugat di Polres
Tapanuli Selatan, yang diperhitungkan sebesar Rp. 1.000.000.000,-
(satu milyar rupiah);
Total Kerugian Materil + Kerugian Moril Rp. 6.915.700.000,(enam milyar
sembilan ratus lima belas juta tujuh ratus ribu rupiah);
- Bahwa kerugian Para Penggugat tersebut harus dipertanggungjawabkan dan
dibayar secara sekaligus serta tunai oleh Tergugat kepada Para Penggugat;
- Bahwa Para Penggugat khawatir selama perkara ini berlangsung, Tergugat
akan mengalihkan hak atas tanah objek terperkara dan agar gugatan Para
Penggugat tidak nihil, maka adalah sangat beralasan hukum kiranya Pengadilan
Negeri Padangsidimpuan melakukan sita penjagaan atas objek terperkara dan
Halaman 14 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) atas seluruh harta milik
Tergugat, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak;
- Bahwa Para Penggugat khawatir Tergugat tidak melaksanakan keputusan
hukum dalam perkara ini dengan sukarela, oleh karena itu sangat beralasan
hukum bilamana Tergugat dihukum untuk membayar uang paksa (dwangsom)
sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) setiap hari Tergugat lalai dalam
melaksanakan keputusan hukum dalam perkara ini yang telah berkekuatan
hukum yang tetap (incracht van gewijsde);
- Bahwa dengan demikian, Para Penggugat melalui gugatan aquo dengan
berlandaskan ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata, memohon kepada Pengadilan
Negeri Padangsidimpuan, yang memeriksa dan mengadili perkara aquo, untuk
menghukum Tergugat membayar ganti rugi sesuai dengan kerugian yang
diderita Para Penggugat;
- Bahwa hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata "Tiap
perbuatan melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain,
mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk
mengganti kerugian tersebut ";
- Bahwa Tindakan Tergugat telah menimbulkan kerugian bagi Para Penggugat,
maka sangat patut dan beralasan apabila Tergugat dan pihak lain yang
menyandarkan hak kepadanya untuk mengosongkan dan selanjutnya
menyerahkan tanah objek terperkara dalam keadaan baik dan seperti semula
kepada Para Penggugat (vide Pasal 574 jo Pasal 575 KUHPerdata);
- Bahwa karena gugatan Para Penggugat ini didukung oleh bukti-bukti yang
authentik yang memenuhi ketentuan Pasal 285 Rbg, maka sangat beralasan
hukum kiranya Pengadilan Negeri Padangsidimpuan memberikan putusan yang
dapat dijalankan terlebih dahulu dengan serta merta (uitvoerbaar bij voorraad)
meskipun ada Verzet, Banding atau Kasasi;
Halaman 15 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
- Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Para Penggugat memohon kepada
yang terhormat, Ketua Pengadilan Negeri Padangsidimpuan, berkenan
memanggil para pihak untuk hadir dan duduk di persidangan yang telah
ditentukan untuk itu, dan selanjutnya berkenan pula untuk memberikan
putusan hukum dalam perkara ini yang amarnya sebagai berikut:
PRIMAIR:
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Para Penggugat (Rusling Saragih, S.Sos. dkk) adalah sebagai
pemilik yang sah atas areal tanah seluas ± 254 Hektar (lebih kurang dua
ratus lima puluh empat hektar) terletak di Desa Ramba, Kecamatan Huristak,
Kabupaten Padang Lawas;
3. Menyatakan Akta Jual Beli 1066/2008 s/d Akta Jual Beli No. 1150/2008 dan
Akta Jual Beli No. 1152/2008 s/d Akta Jual Beli No. 1193/2008 yang
diperbuat oleh dan di hadapan Notaris/PPAT FAUZIAH HAMNI, SH, adalah sah
dan mempunyai kekuatan hukum;
4. Menyatakan perbuatan Tergugat yang menguasai dan memanfaatkan areal
tanah milik Para Penggugat, seluas ± 254 Hektar (lebih kurang dua ratus lima
puluh empat hektar), dengan menanami akasia tanpa izin dan pemberitahuan
Para Penggugat sebagai pemilik yang sah, adalah suatu Perbuatan Melawan
Hukum (onrechtmatige daad), sebagaimana diatur dalam Pasal 1365
KUHPerdata;
5. Menyatakan sah dan berharga sita penjagaan terhadap objek terperkara dan
meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) atas seluruh objek terperkara
dan harta milik Tergugat, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak;
6. Menghukum Tergugat dan pihak-pihak yang menyandarkan hak padanya
untuk menyerahkan tanah seluas ± 254 Ha (dua ratus lima puluh empat
hektar) dalam keadaan kosong dari tanaman akasia, kepada Para Penggugat;
Halaman 16 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
7. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti kerugian sebesar Rp.
6.915.700.000,- (enam milyar sembilan ratus lima belas juta tujuh ratus ribu
rupiah) kepada Para Penggugat secara sekaligus dan tunai;
8. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.
200.000,- (dua ratus ribu rupiah) setiap harinya Tergugat lalai dalam
menjalankan keputusan dalam perkara ini yang telah berkekuatan hukum
tetap (inkracht van gewijsde);
9. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu dengan serta merta
walaupun ada Verzet, Banding ataupun Kasasi;
10. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruhnya biaya yang timbul dalam
perkara ini;
SUBSIDAIR:
Bilamana Pengadilan berpendapat lain, mohon diberi putusan hukum yang seadil-
adilnya (ex aequo et bono) ;
Menimbang, bahwa atas gugatan Para Penggugat tersebut Tergugat
telah mengajukan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
I. Dalam Eksepsi:
1. Gugatan SALAH ALAMAT (Error In Persona) dan atau Gugatan KURANG
PIHAK.
Bahwa PT. Sumatera Sylva Lestari yang selanjutnya disebutkan sebagai
Tergugat merupakan suatu badan hukum yang sah dan didirikan
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, dan oleh sebab itu,
PT. Sumatera Sylva Lestari berhak diakui secara sah sebagai subjek
hukum yang dapat menerima segala hak dan kewajibannya;
Bahwa Tergugat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor: 82/Kpts-II/2001 tertanggal 15 Maret 2001 diberikan Hak
Pengusahaan Hutan Tanaman seluas + 42.530 (empat puluh dua ribu
Halaman 17 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
lima ratus iga puluh) Hektar di Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi
Riau;
Bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 82/Kpts-
II/2001 tertanggal 15 Maret 2001 objek gugatan dalam perkara aquo
berada di dalam hak pengusahaan hutan Tergugat yang diberikan
ijinnya oleh Menteri Kehutanan;
Bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 82/Kpts-
II/2001 tertanggal 15 Maret 2001, Tergugat memiliki Alas Hak dan Dasar
Hukum yang sah untuk mengusahakan objek gugatan dalam perkara
aquo;
Bahwa dalam dalil-dalil gugatannya Penggugat menyatakan bahwa telah
melakukan jual beli atas objek perkara dengan Pihak SUTAN MALIM,
MUHARRAM, JULPAN HASIBUAN, BGD.HASIBUAN, H.MHD. SUTAN GURU
HASIBUAN, TK. RAJA GUNUNG;
Bahwa mengenai bukti kepemilikan hak atas suatu bidang tanah
dibuktikan dengan adanya SERTIFIKAT TANAH (Pasal 19 ayat [2] huruf
c UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
(UUPA) jo. Pasal 1 angka 20 PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah (PP 24/1997);
Bahwa mengenai keabsahan dan kehalalan hak milik, telah dikenal dua
asas, pertama asas “Nemo plus juris transfere potest quam ipse habel”,
artinya tidak seorangpun dapat mengalihkan atau memberikan sesuatu
kepada orang lain melebihi hak miliknya atau apa yang dia punyai.
Kedua, asas “Nemo sibi ipse causam possessionis mutare potest”,
artinya tidak seorangpun mengubah bagi dirinya atau kepentingan
pihaknya sendiri, tujuan dari penggunaan objeknya;
Bahwa dalam dalil-dalil gugatan Para Penggugat, yakni alas hak yang
dijadikan dasar kepemilikan Pihak SUTAN MALIM, MUHARRAM, JULPAN
HASIBUAN, BGD.HASIBUAN, H.MHD. SUTAN GURU HASIBUAN, TK. RAJA
GUNUNG yakni adanya Surat Keterangan yang dikeluarkan oleh Kepala
Halaman 18 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
Desa kepada SUTAN MALIM, MUHARRAM, JULPAN HASIBUAN,
BGD.HASIBUAN, H. MHD. SUTAN GURU HASIBUAN, TK. RAJA GUNUNG,
sehingga Penggugat melakukan JUAL BELI atas objek perkara;
Bahwa berdasarkan hal tersebut SUTAN MALIM, MUHARRAM, JULPAN
HASIBUAN, BGD HASIBUAN, H.MHD. SUTAN GURU HASIBUAN, TK.RAJA
GUNUNG tidak dapat dikatakan sebagai pemilik asal atas objek perkara
tersebut, sehingga peralihan atas objek perkara tidak dapat dilakukan.
Hal ini didukung oleh Pasal 1471 kitab Undang-Undang Hukum Perdata
yang berbicara mengenai jual-beli (pada dasarnya dalam jual beli tanah
sama dengan jual beli pada umumnya), yang secara implisit
mempersyaratkan bahwa penjual haruslah pemilik dari barang yang
dijual;
“jual-beli atas barang orang lain adalah batal dan dapat memberikan
dasar kepada pembeli untuk menuntut penggantian biaya, kerugian dan
bunga, jika ia tidak mengetahui bahwa barang itu kepunyaan orang lain
”;
Bahwa sejalan dengan Pasal 1471 kitab Undang-Undang Hukum
Perdata, maka Penggugat sebagai pembeli telah dirugikan oleh Penjual
dalam hal ini yakni pihak SUTAN MALIM, MUHARRAM, JULPAN
HASIBUAN, BGD HASIBUAN, H.MHD. SUTAN GURU HASIBUAN, dan
TK.RAJA GUNUNG, yang menjual objek perkara yang bukan miliknya;
Bahwa Para Penggugat sudah seharusnya menujukan gugatannya dan
menuntut kerugiannya kepada SUTAN MALIM, MUHARRAM, JULPAN
HASIBUAN, BGD HASIBUAN, H.MHD. SUTAN GURU HASIBUAN, TK.RAJA
GUNUNG yang nyata-nyata tidak memiliki hak dan dasar hukum yang
jelas dan sah untuk melakukan jual beli lahan (peralihan hak) kepada
Para penggugat;
Bahwa berdasarkan hal tersebut Para Penggugat tidak menujukan
Gugatan kepada SUTAN MALIM, MUHARRAM, JULPAN HASIBUAN, BGD
HASIBUAN, H.MHD. SUTAN GURU HASIBUAN, TK.RAJA GUNUNG
Halaman 19 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
melainkan mengajukan Gugatan Kepada PT. SUMATERA SYLVA LESTARI
(Tergugat). Hal ini patut dinyatakan bahwa gugatan SALAH ALAMAT
(error in persona), dan dengan demikian gugatan ini menjadi cacat
formal sehingga cukup alasan dan bukti bagi Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara Aquo untuk menyatakan gugatan Para
Penggugat TIDAK DAPAT DITERIMA;
Bahwa berdasarkan hal tersebut Para Penggugat TIDAK TURUT
MENGGUGAT pihak yang berkaitan dalam perkara ini yakni: SUTAN
MALIM, MUHARRAM, JULPAN HASIBUAN, BGD HASIBUAN, H.MHD.
SUTAN GURU HASIBUAN, TK.RAJA GUNUNG. Patut dinyatakan bahwa
gugatan KURANG PIHAK, dan dengan demikian gugatan ini menjadi
cacat formal sehingga cukup alasan dan bukti bagi Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara Aquo untuk menyatakan gugatan Para
Penggugat TIDAK DAPAT DITERIMA;
II. Dalam Pokok Perkara:
1. Bahwa apa yang tersebut dalam EKSEPSI merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan dengan POKOK PERKARA ini;
2. Bahwa Tergugat dengan ini menolak seluruh dalil-dalil gugatan Para
Penggugat kecuali dalil-dalil yang termuat dan ditegaskan kembali oleh
Tergugat dalam jawaban;
3. Bahwa Tergugat merupakan Badan Hukum yang sah didirikan menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Indonesia;
4. Bahwa areal yang menjadi objek sengketa dalam perkara merupakan
KAWASAN HUTAN berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian
Nomor 923/KPTS/Um/12/1982 tertanggal 27 Desember 1982
dan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor;
SK.44/Menhut-II/2005 tertanggal 16 Februari 2005 sehingga dalil
PENGGUGAT yang menyatakan bahwa Para Penggugat membeli tanah
tersebut dari pemilik sebelumnya, SUTAN MALIM, MUHARRAM,
Halaman 20 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
JULPAN HASIBUAN, BGD.HASIBUAN, H. MHD. SUTAN GURU
HASIBUAN, TK. RAJA GUNUNG, sangat tidak relevan mengingat objek
sengketa dalam perkara ini dahulunya adalah kawasan hutan;
5. Bahwa TIDAK DIKETAHUI SECARA JELAS SEJAK KAPAN pihak
SUTAN MALIM, MUHARRAM, JULPAN HASIBUAN, BGD.
HASIBUAN, H. MHD. SUTAN GURU HASIBUAN, TK. RAJA GUNUNG
menguasai tanah yang menjadi objek sengketa mengingat areal tersebut
merupakan KAWASAN HUTAN sebagaimana yang ditetapkan dalam
Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 923/KPTS/Um/12/1982
tertanggal 27 Desember 1982 dan berdasarkan Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor: SK.44/Menhut-II/2005 tertanggal 16
Februari 2005 dan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor: 82/Kpts-II/2001 tertanggal 15 Maret 2001;
6. Bahwa andaipun SUTAN MALIM, MUHARRAM, JULPAN HASIBUAN,
BGD. HASIBUAN, H.MHD. SUTAN GURU HASIBUAN, TK. RAJA
GUNUNG merupakan objek perkara tersebut, maka SUTAN MALIM,
MUHARRAM, JULPAN HASIBUAN, BGD.HASIBUAN, H. MHD.
SUTAN GURU HASIBUAN, TK. RAJA GUNUNG seharusnya memiliki
bukti legalitas kepemilikan atas tanah, yaitu sertifikat hak milik, serta
adanya surat pelepasan kawasan hutan secara khusus yang
membebaskan tanah tersebut dari status terdahulunya sebagai kawasan
hutan, dan bukan surat yang merubah status kawasan hutan tersebut
menjadi Areal Penggunaan Lain (APL);
7. Bahwa mengenai bukti kepemilikan hak atas suatu bidang tanah
dibuktikan dengan adanya SERTIFIKAT TANAH (Pasal 19 ayat [2] huruf
c UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
(UUPA) jo. Pasal 1 angka 20 PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah (PP 24/1997);
8. Bahwa Para Penggugat tidak memiliki SERTIFIKAT TANAH atas objek
perkara, demikian juga dalil Para Penggugat tentang pemilik asal yakni
Halaman 21 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
SUTAN MALIM, MUHARRAM, JULPAN HASIBUAN, BGD.
HASIBUAN, H. MHD. SUTAN GURU HASIBUAN, TK. RAJA GUNUNG
juga tidak memiliki SERTIFIKAT TANAH atas objek perkara, maka sudah
sepatutnya Para Penggugat dan atau SUTAN MALIM, MUHARRAM,
JULPAN HASIBUAN, BGD.HASIBUAN, H. MHD. SUTAN GURU
HASIBUAN, TK. RAJA GUNUNG TIDAK DAPAT dinyatakan sebagai
pemilik yang sah atas objek perkara;
9. Bahwa pengukuran yang didalilkan oleh Para Penggugat sebagaimana
tercantum dalam gugatan adalah pengukuran yang tidak sah dan bukan
merupakan pengukuran resmi sebagaimana yang dipersyaratkan oleh
peraturan pendaftaran tanah dalam Peraturan Pemerintah No. 24 tahun
1997. Seharusnya pengukuran atas tanah yang belum terdaftar dilakukan
dengan melibatkan pihak Badan Pertanahan Nasional. Oleh karena
itu, dalil Para Penggugat ini sudah selayaknya dinyatakan ditolak;
10. Bahwa pada tahun 2000, Tergugat telah melakukan pengelolaan atas
areal tanah yang menjadi objek sengketa tersebut berdasarkan Rencana
Kerja Tahunan (RKT) tahun 2000 atas nama PT. Sumatera Riang Lestari
(sebagai Pemegang Saham PT. SSL dengan modal patungan bersama PT.
INHUTANI IV) yang kemudian dirubah menjadi atas nama Tergugat
untuk melakukan penanaman pada areal tersebut, yang mana RKT
tersebut diterbitkan berdasarkan Izin Konsesi PT. Sumatera Riang Lestari
sampai dengan diterbitkannya izin konsesi atas nama Tergugat pada
tahun 2001. Pada tahun 2000, areal tersebut masih merupakan kawasan
hutan yang dikelola oleh Tergugat karena areal tersebut masuk ke dalam
RKT PT. SRL. Oleh karena itu, areal yang menjadi objek sengketa masih
merupakan kawasan hutan dan tidak dapat dibebankan hak milik oleh
orang pribadi, dan tidak benar jika dikatakan bahwa kepada SUTAN
MALIM, MUHARRAM, JULPAN HASIBUAN, BGD. HASIBUAN, H.
Halaman 22 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
MHD. SUTAN GURU HASIBUAN, TK. RAJA GUNUNG merupakan
pemilik asal atas objek perkara tersebut;
11. Bahwa pada tahun 2001, Menteri Kehutanan menerbitkan Keputusan
Menteri Kehutanan tanggal 15 Maret 2001 Nomor: 82/Kpts-II/2001
tentang Pemberian Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Kayu Pertukangan
kepada Tergugat atas areal hutan seluas 42.530 hektar di Provinsi
Sumatera Utara dan Provinsi Riau, dan atas izin tersebut, Tergugat telah
melakukan pengurusan administrasi untuk mendapatkan izin turunan
berupa Rencana Kerja Tahunan (RKT) untuk setiap tahunnya
sebagaimana yang dipersyaratkan oleh Peraturan Perundangan tentang
Kehutanan. Pada tahun 2007, Tergugat telah mendapatkan Rencana
Kerja Tahunan untuk melakukan penumbangan kayu dan penanaman
tanaman hutan, yang mana dalam Rencana Kerja Tahunan tersebut
meliputi areal tanah yang menjadi objek sengketa dalam perkara ini.
Dengan kata lain, Tergugat sampai dengan tahun 2007 dan sampai saat
ini juga, Tergugat masih mengelola areal tersebut sesuai hak dan
kewajibannya sebagaimana yang diamanatkan oleh Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor: 82/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret 2001;
12. Bahwa sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:
82/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret 2001,Tergugat telah melakukan
pengukuran luas dan tata batas atas konsesi tersebut. Untuk areal yang
menjadi objek sengketa telah dilakukan pengukuran ulang dan tata batas
sebagaimana dalam Laporan TBT No. 2474 tahun 2009 tentang
”Laporan dan Penataan Batas Sendiri Areal Kerja Izin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman PT.
Sumatera Sylva Lestari” yang dikeluarkan oleh Direktorat
Pengukuhan dann Penatagunaan Kawasan Hutan, Pebruari 2009.
Dalam pengukuran tata batas tersebut, tim yang diturunkan terdiri dari
perwakilan: Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, Dinas Kehutanan
Halaman 23 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
Kabupaten Tapanuli Selatan, Kecamatan Huristak, Kepala Desa setiap
desa yang dilalui oleh batas-batas konsesi, konsultan, dan dari PT. SSL
sendiri. Berdasarkan Berita Acara tersebut, areal yang menjadi
objek sengketa dinyatakan masuk kedalam konsesi PT. SSL dan
sudah memenuhi syarat untuk diberikan Surat Keputusan
Pengukuhan yang diterbitkan oleh Kementerian Kehutanan
Negara Republik Indonesia;
13. Bahwa mengenai dalil Para Penggugat tentang Surat No. 522/1967/2007,
tertanggal 23 Oktober 2007, yang dikeluarkan oleh Dinas Kehutanan
Kabupaten Tapanuli Selatan yang menyatakan dengan tegas “berdasarkan
Peta Kemenhut SK No. 201/Menhut-II, dan setelah diplotkan/dioverlay ke
peta tersebut diperoleh hasil bahwa status lahan atas nama TK. Raja
Gunung Hasibuan seluas + 500 Ha di Kecamatan Huristak, Berada Diluar
Kawasan Hutan” sama sekali tidak ada menyatakan bahwa lahan
tersebut atas nama TK. Raja Gunung Hasibuan. Dan mengenai hal
ini tidak ada hubungan dengan perkara ini dikarenakan dalam dalil-dalil
gugatan Para Penggugat bahwa pemilik asal yakni SUTAN MALIM,
MUHARRAM, JULPAN HASIBUAN, BGD. HASIBUAN, H. MHD.
SUTAN GURU HASIBUAN, TK. RAJA GUNUNG, sementara dalam dalil
Para Penggugat muncul nama baru yakni TK. Raja Gunung Hasibuan
yang tidak diketahui apa hubungannya dalam perkara ini;
14. Bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:
SK.201/Menhut-II/2006 tentang Perubahan keputusan Menteri
kehutanan nomor SK 44/Kpts-II/2005 Tanggal 16 Februari 2005
dan Perubahan Peruntukan kawasan Hutan Di Wilayah Provinsi
Sumatera Utara disebutkan bahwa:
“Izin penggunaan kawasan hutan atau izin pemanfaatan hutan yang masih berlaku yang letaknya berada di dalam kawasan hutan yang diubah peruntukannya menjadi bukan kawasan hutan atau berada di dalam kawasan hutan yang mengalami perubahan fungsi dengan Keputusan
Halaman 24 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
Menteri Kehutanan Nomor: SK.44/Menhut-II/2005 tanggal 16 Februari 2005 masih berlaku dan tetap berlaku sampai dengan izinnya berakhir”;
15. Bahwa Para Penggugat juga telah mengajukan gugatan kepada
Manajer Area PT. Sumatera Sylva Lestari (PT. SSL) Cabang
Padang Lawas mengenai objek perkara yang sama, dengan
nomor register pekara No. 08/Pdt.G/2011/Pn.Psp.SBH,
tertanggal 1 Maret 2011 dan telah diputus oleh Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Padangsidimpuan tertanggal 3 Januari 2012 dengan
dictumnya bahwa Menyatakan “gugatan Penggugat tidak dapat
diterima”, di mana pada saat Sidang Lapangan yang dilaksanakan atas
perkara tersebut melalui keterangan ahli dari Dinas Kehutanan Provinsi
Sumatera Utara yang diperoleh Laporan Hasil Sidang Lapangan Pada
Lokasi Sengketa Lahan Antara Rusling Saragih dengan PT.
Sumatera Sylva Lestari di Wilayah Desa Ramba Kecamatan
Huristak Kabupaten Padang Lawas tertanggal 18 November 2011
dengan kesimpulan bahwa:
“Dari seluas + 254,82 Ha areal yang disengketakan, seluas + 235,22 Ha berada didalam areal PT. Sumatera Sylva Lestari sedangkan seluas + 19,6 Ha berada diluar areal PT. Sumatera Sylva Lestari”;
16. Bahwa dalam sidang lapangan perkara tersebut juga, berdasarkan
Laporan dari keterangan ahli dari Direktorat Jenderal Planologi
Kehutanan BPKH Wilayah I diperoleh Hasil Pengecekan Lapangan
Pada areal IUPHHK-HT PT. Sumatera Sylva Lestari di Wilayah
Desa Ramba Kecamatan Huristak, menyimpulkan bahwa:
“Dari seluas + 254,82 Ha areal yang disengketakan, seluas + 235,22 Ha berada didalam areal PT. Sumatera Sylva Lestari sedangkan seluas + 19,6 Ha berada diluar areal PT. Sumatera Sylva Lestari”;
Halaman 25 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
17. Bahwa status objek perkara secara sah dan memiliki dasar hukum yang
jelas sebagai areal konsesi kawasan hutan milik negara dan hak
pengelolaan atau pengusahaannya diberikan kepada Tergugat
berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 82/Kpts-
II/2001 tanggal 15 Maret 2001;
18. Bahwa dalam dalil-dalil gugatan Para Penggugat, yakni alas hak yang
dijadikan dasar kepemilikan Pihak SUTAN MALIM, MUHARRAM,
JULPAN HASIBUAN, BGD. HASIBUAN, H.MHD. SUTAN GURU
HASIBUAN, TK. RAJA GUNUNG yakni adanya Surat Keterangan
yang dikeluarkan oleh Kepala Desa kepada SUTAN MALIM,
MUHARRAM, JULPAN HASIBUAN, BGD. HASIBUAN, H. MHD.
SUTAN GURU HASIBUAN, TK. RAJA GUNUNG, sehingga Para
Penggugat melakukan JUAL BELI atas objek perkara;
19. Bahwa mengenai keabsahan dan kehalalan hak milik, telah dikenal dua
asas, pertama asas “Nemo plus juris transfere potest quam ipse
habel”, artinya tidak seorangpun dapat mengalihkan atau memberikan
sesuatu kepada orang lain melebihi hak miliknya atau apa yang dia
punyai. Kedua, asas “Nemo sibi ipse causam possessionis mutare
potest”, artinya tidak seorangpun mengubah bagi dirinya atau
kepentingan pihaknya sendiri, tujuan dari penggunaan objeknya;
20. Bahwa berdasarkan hal tersebut SUTAN MALIM, MUHARRAM, JULPAN
HASIBUAN, BGD. HASIBUAN, H. MHD. SUTAN GURU HASIBUAN,
TK. RAJA GUNUNG tidak dapat dikatakan sebagai pemilik asal
atas objek perkara tersebut, sehingga peralihan atas objek perkara
TIDAK DAPAT DILAKUKAN. Hal ini didukung oleh Pasal 1471 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata yang berbicara mengenai jual-beli
(pada dasarnya dalam jual beli tanah sama dengan jual beli pada
umumnya), yang secara implisit mempersyaratkan bahwa penjual
haruslah pemilik dari barang yang dijual;
“jual-beli atas barang orang lain adalah batal dan dapat memberikan dasar kepada pembeli untuk menuntut penggantian
Halaman 26 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
biaya, kerugian dan bunga, jika ia tidak mengetahui bahwa barang itu kepunyaan orang lain ”;
21. Bahwa sejalan dengan Pasal 1471 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata, maka Para Penggugat sebagai pembeli telah dirugikan oleh
Penjual dalam hal ini yakni pihak SUTAN MALIM, MUHARRAM,
JULPAN HASIBUAN, BGD. HASIBUAN, H. MHD. SUTAN GURU
HASIBUAN, dan TK. RAJA GUNUNG, yang menjual objek perkara
yang bukan miliknya;
22. Bahwa dalam sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah sudah
selayaknya PPAT untuk menolak untuk membuat akta dikarenakan lahan
yang diperjualbelikan dalam sengketa (sesuai dengan Pasal 39 PP
24/1997), oleh karena itu pembuatan Akta Akta Jual Beli 1066/2008 s/d
Akta Jual Beli No.1150/2008 dan Akta Jual Beli 1152/2008 s/d Akta Jual
Beli No. 1193/2008 tidak sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku dan
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
23. Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut bahwa jual beli antara Para
Penggugat dengan SUTAN MALIM, MUHARRAM, JULPAN
HASIBUAN, BGD. HASIBUAN, H. MHD. SUTAN GURU HASIBUAN,
dan TK. RAJA GUNUNG tidak dapat dinyatakan sah dan tidak
berkekuatan hukum, Jual Beli tersebut Batal demi Hukum, dan dengan
demikian Akta Jual Beli 1066/2008 s/d Akta Jual Beli No.1150/2008 dan
Akta Jual Beli 1152/2008 s/d Akta Jual Beli No. 1193/2008 harus
dinyatakan BATAL DEMI HUKUM dan Tidak memiliki kekuatan
hukum;
24. Bahwa PT. Sumatera Sylva Lestari yang selanjutnya disebutkan
sebagai Tergugat merupakan suatu badan hukum yang sah dan didirikan
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, dan oleh sebab itu, PT.
Halaman 27 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
Sumatera Sylva Lestari berhak diakui secara sah sebagai subjek hukum
yang dapat menerima segala hak dan kewajibannya;
25. Bahwa Tergugat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:
82/Kpts-II/2001 tertanggal 15 Maret 2001 diberikan Hak Pengusahaan
Hutan Tanaman seluas + 42.530 (empat puluh dua ribu lima ratus tiga
puluh) Hektar di Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Riau;
26. Bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 82/Kpts-
II/2001 tertanggal 15 Maret 2001 objek gugatan dalam perkara aquo
berada didalam hak pengusahaan hutan Tergugat yang diberikan ijinnya
oleh Menteri Kehutanan;
27. Bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 82/Kpts-
II/2001 tertanggal 15 Maret 2001, Tergugat memiliki Alas Hak dan
Dasar Hukum yang sah untuk mengusahakan objek gugatan dalam
perkara aquo;
28. Bahwa pada tahun 2000, Tergugat telah melakukan pengelolaan atas
areal tanah yang menjadi objek sengketa tersebut berdasarkan Rencana
Kerja Tahunan (RKT) tahun 2000 atas nama PT. Sumatera Riang Lestari
(sebagai Pemegang Saham PT. SSL dengan modal patungan bersama PT.
INHUTANI IV) yang kemudian dirubah menjadi atas nama Tergugat
untuk melakukan penanaman pada areal tersebut, yang mana RKT
tersebut diterbitkan berdasarkan Izin Konsesi PT. Sumatera Riang Lestari
sampai dengan diterbitkannya izin konsesi atas nama Tergugat pada
tahun 2001. Pada tahun 2000, areal tersebut masih merupakan kawasan
hutan yang dikelola oleh Tergugat karena areal tersebut masuk ke dalam
RKT PT. SRL. Oleh karena itu, areal yang menjadi objek sengketa masih
merupakan kawasan hutan dan tidak dapat dibebankan hak milik oleh
orang pribadi;
29. Bahwa pada tahun 2001, Menteri Kehutanan menerbitkan Keputusan
Menteri Kehutanan tanggal 15 Maret 2001 Nomor: 82/Kpts-II/2001
Halaman 28 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
tentang Pemberian Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Kayu Pertukangan
kepada Tergugat atas areal hutan seluas 42.530 hektar di Provinsi
Sumatera Utara dan Provinsi Riau, dan atas izin tersebut, Tergugat telah
melakukan pengurusan administrasi untuk mendapatkan izin turunan
berupa Rencana Kerja Tahunan (RKT) untuk setiap tahunnya
sebagaimana yang dipersyaratkan oleh Peraturan Perundangan tentang
Kehutanan. Pada tahun 2007, Tergugat telah mendapatkan Rencana
Kerja Tahunan untuk melakukan penumbangan kayu dan penanaman
tanaman hutan, yang mana dalam Rencana Kerja Tahunan tersebut
meliputi areal tanah yang menjadi objek sengketa dalam perkara ini.
Dengan kata lain, Tergugat sampai dengan tahun 2007 dan sampai saat
ini juga, Tergugat masih mengelola areal tersebut sesuai hak dan
kewajibannya sebagaimana yang diamanatkan oleh Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor: 82/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret 2001;
30. Bahwa dengan tegas dapat dinyatakan bahwa perbuatan
tergugat telah sesuai dengan hukum dan memiliki alas hak yang
sah untuk mengusahakan atau mengelola objek perkara.
Penanaman yang dilakukan oleh Tergugat adalah bukan merupakan
perbuatan melawan hukum yang mana tindakan penanaman yang
dilakukan Tergugat telah sesuai dengan Rencana Kerja Tahunan tahun
2007. Oleh karena itu, dalil Para Penggugat sebagaimana yang tercantum
dalam gugatan Para Penggugat adalah tidak benar dan tidak berdasar
sehingga dalil tersebut sudah sepatutnya dinyatakan tidak dapat
diterima;
31. Bahwa kerugian yang terjadi atas tanaman sawit Para Penggugat yang
ditanam di areal yang menjadi objek sengketa dalam perkara ini
sebagaimana yang dijelaskan pada halaman 10 dan 11 gugatan Para
Penggugat adalah murni merupakan perbuatan kerugian yang timbul
akibat perbuatan Para Penggugat sendiri karena kenyataan di lapangan
Halaman 29 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
penanaman sawit tersebut telah didahului dengan penanaman akasia milik
Tergugat. Dengan kata lain, Para Penggugat sendiri yang melakukan
penanaman sawit di antara tanamanan-tanaman akasia milik Tergugat.
Oleh karena itu, dalil Para Penggugat dalam gugatan sudah sepatutnya
dinyatakan ditolak;
32. Bahwa kalkulasi Para Penggugat mengenai kerugian yang timbul pada
tanaman sawit yang ditanam di areal yang menjadi objek sengketa
sebagaimana pada gugatan adalah sangat tidak realistis karena kerugian
yang timbul tersebut tidak dapat dibuktikan dan kerugian tersebut belum
dan atau tidak terjadi. Oleh karena itu, perhitungan kerugian yang
didalilkan Para Penggugat sudah sepatutnya dinyatakan ditolak;
33. Bahwa kerugian Para Penggugat yang timbul akibat menggunakan jasa
pengacara sebagaimana gugatan bukan merupakan kewajiban dari
seorang Para Penggugat dan tidak diwajibkan untuk menggunakan jasa
pengacara sebagaimana yang tertuang dalam HIR. Dengan kata lain,
penggunaan seorang advokat/pengacara merupakan alternatif atau pilihan
dari Para Penggugat. Hal tersebut merupakan permasalahan antara
pengacara dengan seorang klien (Para Penggugat Prinsipal) yang harus
dipisahkan dengan perkara ini. Oleh karena itu Gugatan Para Penggugat
sudah sepatutnya dinyatakan ditolak;
34. Bahwa dalil Para Penggugat yang meminta untuk diletakannya sita
jaminan atas harta benda bergerak dan tidak bergerak milik Tergugat
adalah tidak relevan. Antara Tergugat dengan Para Penggugat tidak ada
keterkaitannya dan tidak ada hubungan hukumnya, sehingga tidak layak
jika harta Tergugat diletakan sita jaminan atas harta bergerak dan tidak
bergerak milik Tergugat. Oleh karena itu, dalil gugatan Para Penggugat
tersebut sudah selayaknya dinyatakan ditolak;
Halaman 30 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
Berdasarkan jawaban-jawaban Tergugat di atas, maka mohon kiranya Majelis
Hakim dalam persidangan ini memutus perkara dengan putusan sebagai berikut:
PRIMAIR:
I. Dalam Eksepsi:
1. Mengabulkan Eksepsi Tergugat;
2. Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima;
II. Dalam Pokok Perkara:
1. Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Akta Jual Beli 1066/2008 s/d Akta Jual Beli No.1150/2008 dan
Akta Jual Beli 1152/2008 s/d Akta Jual Beli No. 1193/2008 yang diperbuat
oleh dan di hadapan Notaris/PPAT FAUZIAH HAMNI, SH adalah batal
demi hukum;
3. Menyatakan bahwa lahan yang menjadi objek perkara adalah sah milik
negara yang dikelola pemanfaatan hutannya secara sah oleh PT.
Sumatera Sylva Lestari berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan SK.
82/Kpts-II/2001, Rencana Kerja Tahunan PT. SSL tahun 2007, dan
Laporan TBT No. 2474 tahun 2009;
4. Menyatakan pengelolaan dan pemanfaatan hutan yang dilakukan oleh PT.
Sumatera Sylva Lestari adalah sah secara hukum;
5. Menghukum Para Penggugat untuk mengosongkan areal tanah yang
menjadi objek perkara dari tanaman milik Para Penggugat;
6. Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya yang timbul atas
perkara ini.
SUBSIDAIR:
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan
Negeri Padangsidempuan telah menjatuhkan putusan tanggal 28 Januari 2014
Nomor 40/Pdt.G/2012/PN.PSP yang amarnya sebagai berikut:
Halaman 31 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
Dalam Eksepsi:
- Menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
II. Dalam Pokok Perkara:
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebahagian;
2. Menyatakan perbuatan Tergugat yang menguasai dan memanfaatkan
objek perkara milik Para Penggugat seluas ± 254 (dua ratus lima puluh
empat) Ha, dengan menanami akasia tanpa izin dan pemberitahuan
kepada Para Penggugat sebagai pemilik yang sah, adalah Perbuatan
Melawan Hukum (onrechtmatige daad);
3. Menyatakan Para Penggugat (Rusling Saragih, S.Sos. dkk) adalah
sebagai pemilik yang sah atas objek perkara seluas ± 254 (dua ratus
lima puluh empat) Ha terletak di Desa Ramba, Kecamatan Huristak,
Kabupaten Padang Lawas;
4. Menyatakan Akta Jual Beli 1066/2008 s/d Akta Jual Beli No. 1150/2008
dan Akta Jual Beli No. 1152/2008 s/d Akta Jual Beli No. 1193/2008
yang diperbuat oleh dan di hadapan Notaris/PPAT FAUZIAH HAMNI,
SH, adalah sah dan mempunyai kekuatan hukum;
5. Menghukum Tergugat dan pihak-pihak yang menyandarkan hak
padanya untuk menyerahkan objek perkara seluas ± 254 (dua ratus lima
puluh empat) Ha dalam keadaan baik dan kosong dari tanaman akasia,
kepada Para Penggugat;
6. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti kerugian sebesar Rp.
4.055.700.000,- (empat milyar lima puluh lima juta tujuh ratus ribu
rupiah) kepada Para Penggugat secara sekaligus dan tunai;
7. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom)
sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) setiap harinya Tergugat
lalai dalam menjalankan keputusan dalam perkara ini yang telah
berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde);
Halaman 32 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
8. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul selama
proses peradilan tingkat pertama sebesar Rp. 3.009.000,- (tiga juta
sembilan ribu rupiah);
9. Menolak gugatan Para Penggugat untuk selain dan selebihnya.
Menimbang, bahwa berdasarkan Akta Pernyataan Permohonan Banding
Nomor 03/PDT.BAND/2014/PN.PSP tanggal 7 Pebruari 2014 yang dibuat oleh
JAWATIN,SH Panitera Pengadilan Negeri Padangsidempuan yang menerangkan
bahwa Kuasa Tergugat telah menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan
Negeri Kisaran Nomor 40/Pdt.G/2012/PN.PSP tanggal 28 Januari 2014 dan telah
diberitahukan kepada Kuasa Para Terbanding semula Para Penggugat pada
tanggal 25 Maret 2014;
Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Padangsidempuan pada tanggal
24 April 2014 telah memberitahukan kepada Kuasa Pembanding semula
Tergugat dan pada tanggal 30 April 2014 kepada Kuasa Para Terbanding semula
Para Penggugat untuk diberi kesempatan mempelajari berkas perkara dalam
tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah diterimanya pemberitahuan;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding semula
Tergugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Undang-Undang oleh karena itu
permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tingkat Banding sesuai dengan fungsinya
sebagai Pengadilan Ulangan akan memutuskan berdasarkan seluruh fakta-fakta
yang terdapat dalam berkas perkara dan surat-surat dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi memeriksa dan
mempelajari dengan seksama berita acara sidang beserta surat-surat yang
tersebut dalam berkas perkara Nomor 174/PDT/2014/PT.MDN dan turunan resmi
putusan Pengadilan Negeri Padangsidempuan Nomor 40/Pdt.G/2012/PN .PSP
tanggal 28 Januari 2014 maka Pengadilan Tinggi berpendapat sebagai berikut :
Halaman 33 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
DALAM EKSEPSI:
Menimbang, bahwa setelah mencermati putusan Pengadilan Tingkat
pertama dalam mempertimbangkan eksepsi dari Pembanding semula Tergugat
maka Pengadilan Tingkat Banding sependapat dengan uraian pertimbangan
tersebut yang pada pokoknya tidak digugatnya Sutan Malim Hasibuan, Muharam
Hasibuan, Zulfan Hasibuan, Baginda Hasibuan ,H.Muhammad Sutan Guru
Hasibuan dan Tongku Raja Gunung Hasibuan tidak serta merta gugatan Para
Terbanding semula Para Penggugat dapat dinyatakan tidak dapat diterima;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tingkat banding juga mempertimbangkan
keberadaan Jurusprodensi Mahkamah Agung RI tanggal 16 Juni 1971, Nomor
305K/Sip/1971 yang pada pokoknya menyatakan Pengadilan Tinggi tidak
berwenang untuk karena jabatannya menempatkan seseorang yang tidak digugat
(pihak ketiga) sebagai tergugat karena hal tersebut bertentangan dengan azas
acara perdata bahwa hanya Penggugatlah yang berwenang untuk menentukan
siapa-siapa yang akan digugatnya dan Yurisprodensi Mahkamah Agung RI Nomor
1072K/Sip/1982 yang pada pokoknya menyatakan gugatan cukup ditujukan
kepada yang feitelijk menguasai barang-barang sengketa;
Menimbang, bahwa keberadaan Jurisprodensi Mahkamah Agung RI
tersebut adalah sangat logis diterapkan dalam perkara ini karena terdapat pilihan
hukum bagi Para Penggugat untuk memasukkan atau tidak memasukkan nama-
nama penjual tanah terperkara tersebut sebagai Para Tergugat dalam perkara ini,
karena Penggugat dapat memilih untuk memasukkan sebagai Tergugat dalam
perkara ini atau menggugatnya dalam perkara tersendiri untuk menuntut ganti rugi
atas perbuatan para penjual yang tidak berhak terhadap tanah terperkara tersebut
yang telah merugikan Para Terbanding semula Para Penggugat;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut Pengadilan
Tingkat Banding sependapat dengan pertimbangan Pengadilan Negeri
Padangsidempuan Nomor 40/Pdt.G/2012/PN.PSP tanggal 28 Januari 2014 yang
pada pokoknya menolak eksepsi dari Pembanding semula Tergugat;
Halaman 34 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
DALAM POKOK PERKARA:
Menimbang, bahwa pokok sengketa dalam perkara ini berkaitan dengan
dalil-dalil Para Terbanding semula Para Penggugat yang pada pokoknya
menyatakan Para Penggugat adalah pemilik sah atas obyek perkara seluas
kurang lebih 254 Ha yang berasal dari 6(enam) bidang tanah yang merupakan
satu kesatuan, terletak di Desa Ramba, Kecamatan Huristak, dahulu Kabupaten
Tapanuli Selatan, sekarang Kabupaten Padang Lawas, dengan batas-batas tanah
sebelah Utara dengan tanah Tongku Raja Gunung, sebelah selatan dengan tanah
Muharam, sebelah Timur dengan tanah Aek Shabaro, sebelah barat dengan tanah
PT ANJ;
Menimbang, bahwa Para Terbanding semula Para Penggugat juga
mendalilkan memperoleh obyek perkara tersebut dari 6 (enam) orang pemilik
sebelumnya sebagai pemegang Hak milik Adat masing-masing bernama Sutan
Malim Hasibuan, Muharram Hasibuan, Zulfan Hasibuan, Baginda Hasibuan,
H.Muhammad Sutan Guru Hasibuan dan Tungku Raja Gunung Hasibuan
berdasarkan Surat Keterangan Tanah sekaligus cek bersih yang dikelauarkan oleh
Kepala Desa Ramba, Kecamatan Huristak,Kabupaten Padang Lawas(
Palas),Propinsi Sumatera Utara;
Menimbang, bahwa Pembanding semula Tergugat telah membantah dalil
gugatan Para Terbanding semula Para Penggugat tersebut dengan menyatakan
pada pokoknya area yang menjadi obyek perkara merupakan kawasan hutan
berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 923/KPTS/Um/12/1982
tertanggal 27 Desember 1982 dan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor: SK.44/Menhut II/2005 tertanggal 16 Pebruari 2005 serta Keputusan
Menteri Kehutanan Nomor:82/Kpts-II/2001 tertanggal 15 Maret 2001 sehingga dalil
Para penggugat telah membeli tanah tersebut dari pemilik sebelumnya yaitu dari
Sutan Malim Hasibuan, Muharram Hasibuan, Zulfan Tongku Raja Gunung
Hasibuan sangat tidak relefan mengingat obyek perkara ini dahulunya kawasan
hutan;
Halaman 35 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
Menimbang, bahwa Tergugat sebagai badan hukum yang sah dan diakui
oleh Undang-Undang memiliki dasar hukum yang sah atas penguasaan obyek
perkara, karena sekitar tahun 2000 Tergugat telah melakukan pengelolaan atas
areal tanah yang menjadi obyek perkara tersebut berdasarkan Rencana Kerja
Tahunan (RKT) tahun 2000 atas nama PT Sumatera Riang Lestari ( sebagai
pemegang saham PT SSL dengan modal patungan bersama PT INHUTANI !V
yang kemudian dirubah menjadi atas nama Tergugat untuk melakukan penanaman
pada areal tersebut, yang mana RKT tersebut diterbitkan berdasarkan izin Konsesi
PT Sumatera Riang Lestari sampai dengan diterbitkannya izin konsesi atas nama
Tergugat pada tahun 2001.Pada tahun 2000 areal tersebut masih merupakan
kawasan hutan dan tidak dapat dibebankan hak milik oleh orang pribadi, dan tidak
benar jika dikatakan bahwa Sutan Malim Hasibuan, Muharram Hasibuan, Zulfan
Hasibuan, Baginda Hasibuan,H.Muhammad Sutan Guru Hasibuan dan Tongku
Raja Gunung Hasibuan merupakan pemilik asal atas obyek perkara tersebut;
Menimbang, bahwa oleh karena dalil-dalil gugatan Para Terbanding
semula Para Penggugat pada pokoknya telah dibantah oleh Pembanding semula
Tergugat maka berdasarkan ketentuan pasal 283 RBG ,Para Terbanding semula
Para Penggugat dibebani untuk membuktikan dalil-dalilnya dan Pembanding
semula Tergugat juga diberi kesempatan membuktikan dalil-dalil bantahannya
tersebut diatas;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya Para
Terbanding semula Para Penggugat telah mengajukan bukti P-1.1 s/d P-33 dan
2(dua) orang saksi masing-masing saksi Zulfan Hasibuan dan saksi Syahrizal
Harahap serta ahli Nana Suherna,S.Hut, sedangkan Pembanding semula Tergugat
untuk membuktikan dalil bantahannya telah mengajukan bukti T1 s/d T14 dan
saksi Ir Obet Sembiring, saksi Aminuddin Siregar, saksi Wasman Harianto
Harahap,saksi Mompang Harahap, saksi Adam Malik Harahap dan ahli Bambang
Wiyono,SH.MH;
Halaman 36 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
Menimbang, bahwa terlebih dahulu Pengadilan Tingkat banding akan
menilai apakah perbuatan yang dilakukan Pembanding semula Tergugat tersebut
dapat dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum seperti yang didalilkan
oleh Para Terbanding semula Para Penggugat dengan mengacu pada fakta-fakta
hukum yang ditemukan selama proses persidangan perkara ini;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan ada atau tidaknya perbuatan
melawan hukum, terlebih dahulu harus mengacu kepada Pasal 1365 KUHPerdata
yang mengatakan bahwa “Tiap-tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa
kerugian pada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya memberi
kerugian itu mengganti kerugian tersebut”;
Menimbang, bahwa Pasal 1365 KUHPerdata mengandung 3 (tiga) syarat
yang penting dalam menilai perbuatan melawan hukum yaitu adanya perbuatan
atau kealfaan, perbuatan atau kealfaan terjadi karena kesalahan pelaku, dan
perbuatan itu mendatangkan kerugian kepada orang lain/Penggugat;
Menimbang, bahwa menurut Pengadilan Tingkat banding perbuatan
melawan hukum yang diamanatkan Pasal 1365 KUHPerdata seperti yang tersebut
di atas juga harus mengandung hubungan causalited (sebab-akibat) yang jelas
antara adanya pebuatan melawan hukum dengan adanya akibat dari perbuatan
melawan hukum tersebut;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil perbuatan melawan
hukum yang di dalilkan dilakukan oleh Pembanding semula Tergugat seperti yang
tersebut dalam gugatan Para Terbanding semula Para Penggugat, Pengadilan
Tingkat banding akan mempertimbangkan sebagaimana tersebut dibawah ini;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan Para Terbanding semula Para
Penggugat memperoleh tanah tersebut sah telah mengajukan bukti P.1.1 s/d
P.1.22 keseluruhannya merupakan Akta jual beli obyek tanah antara Julpan
Hasibuan dengan Rusling Saragih, P.2.1 s/d P.2.21 keseluruhannya merupakan
Akta jual beli tanah antara H.MHD.Sutan Guru Hasibuan dengan Rusling Saragih,
P.3.1 s/d P.3.21 keseluruhannya merupakan Akta jual beli obyek tanah antara
Halaman 37 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
Baginda Hasibuan dengan Rusling Saragih,bukti P.4.1 s/d P.4.21 keseluruhannya
merupakan Akta jual beli tanah antara Sutan Malim Hasibuan dengan Rusling
Saragih, bukti p.5.1 s/d P5.21 keseluruhannya merupakan Akta jual beli tanah
antara Muharram Hasibuan dengan Rusling Saragih, bukti P 6.1 s/d P6.21
keseluruhannya merupakan Akta jual beli tanah antara Tongko Raja Gunung
dengan Rusling Saragih;
Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan bukti P7.1 berupa 22 lembar
bukti Pembayaran bea perolehan hak atas tanah, atas nama Rusling Saragih, bukti
P7.4 berupa Copy Surat ganti rugi tanah antara Julpan Hasibuan dengan Rusling
Hasibuan, bukti P8.1 berupa copy 21 lembar pembayaran perolehan hak atas
tanah atas nama Paulia Syamsi, bukti P8.4 berupa Copy surat ganti rugi tanah
antara H.MHD. Sutan Guru Hasibuan dengan Paulia Syamsi tanggal 9 Juni 2008,
bukti P.9.1 berupa Copy 21 lembar bukti pembayaran perolehan hak atas tanah
atas nama Jamin Tanjung, P.9.4 Copy surat ganti rugi tanah antara Baginda
Hasibuan dengan Jamin Tanjung tanggal 9 Juni 2008, bukti P.10.1 Copy 21 lembar
bukti pembayaran hak atas tanah atas nama Susanto, P.10.4 Copy Surat ganti
rugi tanah antara Sutan Malin dengan Susanto tanggal 9 Juni 2008, P.11.1 berupa
Copy 21 lembar bukti pembayaran bea perolehan hak atas tanah atas nama Atik
Tukiman P.11.4 berupa Copy Surat ganti rugi tanah antara Muharram dengan Atik
Tukiman tanggal 9 Juni 2008, P.12.1 berupa Copy pembayaran bea perolehan hak
atas tanah atas nama Sriwulan Melati, bukti P.12.4 Copy Surat ganti rugi tanah
antara TK Raja Gunung dengan Sri Wulan Melati tanggal 9 Juni 2008,bukti P.13
berupa Kwitansi pembayaran pelunasan atas lahan sengketa seluas kurang lebih
254 HA tanggal 1 Juli 2008 membuktikan perolehan tanah obyek perkara telah
dilakukan pembayaran ganti rugi dan bea perolehan haknya;
Menimbang, bahwa dari bukti-bukti yang diajukan Para Terbanding semula
Para Penggugat tersebut dapat diketahui Para Terbanding semula Para Penggugat
telah melakukan proses peralihan hak dengan ganti rugi dibawah tangan yang
selanjutnya ditindak lanjuti dengan proses jual beli melalui PPAT dengan Sutan
Halaman 38 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
Malim, Muharram, Julpan Hasibuan,BGD Hasibuan,H.MHD Sutan Guru Hasibuan
dan TK Raja Gunung, namun yang dipermasalahkan oleh Pembanding semula
Tergugat apakah para penjual tersebut mempunyai alas hak kepemilikan terhadap
tanah obyek perkara sehingga mempunyai hak untuk mengalihkan tanah obyek
perkara tersebut kepada Para Terbanding semula Para Penggugat karena tanah
obyek sengketa berada pada areal HTI konsesi PT Sumatera Sylva Lestari (
Pembanding semula Tergugat );
Menimbang, bahwa untuk membuktikan alas hak yang dimiliki Para penjual
tanah obyek perkara tersebut, Para terbanding semula Para Penggugat telah
mengajukan bukti P7.2 berupa SPT tahun 2008 atas nama Julpan Hasibuan, bukti
P7.3 berupa Surat Keterangan Kepala Desa Ramba, Padang Lawas tanggal 9 Juni
2008, bukti P8.2 berupa copy SPT tahun 2008 atas nama H.MHD.Sutan Guru
Hasibuan, bukti T8.3 berupa Copy surat keterangan Kepala Desa Ramba
Kabupaten Padang Lawas tanggal 9 Juni 2008, P.9.2 Copy Surat SPT PBB tahun
2008 atas nama Baginda Hasibuan, bukti P-93 berupa Copy Surat Keterangan
Kepala Desa Ramba, Kabupaten Padang Lawas tanggal 9 Juni 2008, P.10.2 Copy
SPT tahun 2008 atas nama Sutan Malin, P.10.3 Copy Surat Keterangan Kepala
Desa Ramba,Kabupaten Padang Lawas tanggal 9 Juni 2008, bukti P.11.2 Copy SPT
PBB tahun 2008 atas nama Muharram, P.11.3 berupa Copy Surat Keterangan
Kepala Desa Ramba, Kabupaten Padang Lawas tanggal 9 Juni 2008, P12.2 Copy
SPT PBB tahun 2008 atas nama atas nama TK Raja Gunung,P12.3 berupa Surat
Keterangan Kepala Desa Ramba, Kabupaten Padang lawas ,Kecamatan Huristak
tanggal 9 Juni 2008, bukti P.13 berupa Kwitansi pembayaran pelunasan atas lahan
sengketa seluas kurang lebih 254 HA tanggal 1 Juli 2008, P.14 Copy Surat
pernyataan ahli waris tanggal 30 Juni 2008 atas lahan sengketa yang terletak di
Lobu Sihabaro,Desa Ramba, Kecamatan Huristak,Kabupaten Padang Luwas
diketahui Kepala desa Ramba, Kecamatan Huristak,Kabupaten Padang Lawas, P.15
berupa Surat pemberian lahan/tanah tahap I tanggal 20 Maret 1954 oleh Ketua
Dewan Negeri Huristak kepada pemilik asal Alm Baginda Soritua Hasibuan,dkk,
Halaman 39 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
bukti P.16 berupa Surat pemberian lahan/tanah tahap II tanggal 10 Agustus 1954
oleh Ketua Dewan Negeri Huristak kepada pemilik asal Alm Baginda Soritua
Hasibuan,dkk;
Menimbang, bahwa selanjutnya Para Terbanding semula Para Penggugat
juga telah mengajukan bukti P.17 berupa Copy Surat Keterangan status lahan
sengketa dari Dinas Kehutanan Kabupaten Tapanuli Selatan tanggal 23 Oktober
2007 yang ditujukan kepada Tongku Raja Gunung Hasibuan Als H.Hamzah
Hasibuan ahli waris Baginda Sortua, P.18 berupa Surat Keterangan Status Lahan
sengketa dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Padang Lawas tanggal
15 Agustus 2008, yang ditujukan kepada ahli waris Alm H.Muhammad Ali Hasibuan
( Orang tua pemilik asal ), bukti P.19 berupa Copy Surat dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Padang Lawas tanggal 4 Desember 2009 berupa Himbauan
Penghentian Kegiatan PT.SSL di areal penggunaan lain ( obyek sengketa ) yang
ditujukan kepada PT SSL, P.20 Copy Surat penjelasan hasil cek TKP oleh Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pdang Lawas tanggal 3 Desember 2010
yang ditujukan kepada Kapolres Tapanuli Selatan, bukti P.21 berupa Copy peta
situasi obyek perkara Desa ramba, kabupaten Padang Lawas dengan alat JPS,
bukti P.22 berupa Copy peta hasil Overlay lahan sengketa di Desa ramba,
Kabupaten Padang Lawas tanggal 15 September 2011, bukti P.23 berupa Copy
peta lampiran hasil pengambilan titik koordinat pada obyek perkara di desa
Ramba, Kecamatan Huristik, Kabupaten Padang Lawas yang diterbitkan oleh Dinas
Kehutanan dan perkebunan daerah Kabupaten Padang Lawas, P.24 Copy kwitansi
tanda terima tanggal 21 juli 2010 telah terima dari Rusling Siregar dari Edy
Siregar, P.25 Kwitansi tanda terima tanggal 21 Juli 2010 dari Rusling Siregar
diterima oleh Edy S siregar, P.26 Kwitansi tanda terima tanggal 23 Mei 2011 dari
Rusling Siregar diterima oleh Syahrizal Harahap, P.27 berupa Peraturan Menteri
Kehuatanan RI No. P.19/Menhut-II/2011 tentang penataan batas areal kerja ijin
pemenfaatan hutan tanggal 30 Maret 2011,P.28 berupa surat Edaran Menteri
Kehutanan No.SE.1/Menhut-II/2012 tentang pelaksanaan tata batas areal ijin
Halaman 40 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
usaha pemanfaatan hutan bertanggal 21 Pebruari 2012, P.29 berupa Kepres No 34
tahun 2003 tentang kebijakan nasional di bidang pertanahan tanggal 31 Mei
2003,P.30 berupa peta hasil overlay obyek perkara tanggal 31 Juli 2013 dibuat
oleh Nana Suherna,S.hut,P.31 berupa referensi saksi ahli Nana suherna,S.hut,P.32
Copy surat eputusan Menteri Kehuatanan No. 200/Kpts-II/1999 tentang Tatacara
pelaksanaan kegiatan survie potensi, pengukuran dan penataan batas areal
tanggal 14 oktober 1999,P.33 Peraturan Menteri Kehutanan No P.43/Menhut-
II/2013 tentang penataan batas areal kerja ijin pemanfaatan hutan tanggal 19
Agustus 2013;
Menimbang, bahwa dari bukti-bukti tersebut dihubungkan dengan
keterangan saksi-saksi Para Terbanding semula Para penggugat dapat disimpulkan
Para Terbanding semula Para Penggugat memperoleh tanah obyek perkara dari
Sutan Malim, Muharram, Julpan Hasibuan, BGD Hasibuan, H.MHd Sutan Guru
Hasibuan, TK Raja Gunung, namun alas hak dari para Penjual tersebut masing-
masing hanya berdasarkan Surat Keterangan Kepala Desa tahun 2008;
Menimbang, bahwa sebaliknya Pembanding semula Tergugat untuk
membuktikan dalil bantahannya telah mengajukan bukti T.1 s/d T.14 dan untuk
membuktikan Pembanding semula Tergugat berhak untuk menguasai dan
memanfaatkan tanah obyek perkara telah mengajukan bukti T-3 berupa copy
keputusan Menteri Kehutanan Nomor 82/Kpts-II/2001 Tentang Pemberian Hak
Pengusahaan Hutan Tanaman Kayu Pertukangan kepada PT Sumatera Sylva
Lestari atas arel hutan seluas kurang lebih 42.530 Hektar di Propinsi Sumatera
Utara dan Propinsi Riau, bukti T-4 berupa Rencana Karya Tahunan Hutan Tanaman
Industri Tahun 2000 , Kelompok hutan Padang Lawas, PT Sumatera Sylva Lestari
(d/h PT.Sumatera Riang Lestari) , bukti T-5 berupa Surat Keputusan Kepala Kantor
Wilayah Departemen Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Sumatera Utara,Nomor
4029/Kpts/Kwl-4.1/2000 tentang Pengesahan Rencana Karya Tahunan
Pembangunan Hutan Tanaman Industri PT.Sumatera Silva Lestari Tahun
2000,bukti T-6 berupa Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Halaman 41 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
kayu pada Hutan Tanaman Industri tahun 2009 an.PT Sumatera Sylva Lestari,
Propinsi Sumatera Utara,Kabupaten Padang Lawas dan Kabupaten Padang Lawas
Utara,bukti T-7 berupa Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera
Utara Nomor 522.21/0685/IV tentang Pengesahan Rencana Kerja Tahunan Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri Tahun 2009 an.PT
Sumatera Sylva Lestari,Provinsi Sumatera Utara;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan tanah obyek perkara berada dalam
Hutan Kawasan Industri konsesi PT Sumatera Sylva Lestari Pembanding semula
Tergugat telah mengajukan bukti T-8 berupa Laporan Pengukuran dan Penataan
batas sendiri areal kerja ijin Usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan
tanaman ,PT Sumatera Sylva Lestari,Kabupaten Tapanuli Selatan,Propinsi
Sumatera Utara, bukti T-9 berupa Laporan Hasil Pengecekan lapangan pada areal
IUPHHK-HT PT Sumatera Sylva Lestari di wilayah Desa Ramba,Kecamatan
Huristak, bukti T-10 berupa Laporan hasil sidang lapangan pada lokasi sengketa
lahan antara Rusling Saragih dengan PT Sumatera Sylva Lestari di Wilayah Desa
Ramba ,Kecamatan Huristak,Kabupaten Padang Lawas, bukti T-11 berupa berita
acara pemancangan dan tata batas padang lawas (Pago-pago), bukti T-12 berupa
Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 923/Kpts/12/1982, tanggal 27
Desember 1982 tentang Penunjukan areal hutan di wilayah propinsi Dati I
Sumatera Utara seluas 3.780.132,02 Hektar sebagai kawasan hutan dan bukti T-13
berupa Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.44/Menhut-II/2005 tentang
Penunjukan kawasan hutan di wilayah Propinsi Sumatera Uatara seluas kurang
lebih 3.742.120 Hektar,serta bukti T-14 berupa Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor SK.201/Menhut-II/2006 tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor SK 44/Kpts-II/2005 tanggal 16 Pebruari 2005 dan Perubahan peruntukan
kawasan hutan di wilayah Propinsi Sumatera Utara, bukti-bukti tersebut pada
pokoknya menunjukkan bahwa sejak tahun 2000 obyek tanah perkara termasuk
dalam pembangunan hutan tanaman Industri yang dikelola PT Sumatera Sylva
Lestari yang dalam hal ini adalah Pembanding semula Tergugat;
Halaman 42 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut Pengadilan Tingkat
banding berpendapat dengan bukti-bukti tersebut dihubungkan dengan
keterangan saksi-saksi, Pembanding semula Tergugat telah berhasil membuktikan
penguasaan dan pemanfaatan tanah obyek perkara didasari oleh alas hak yang
sah, sedangkan Para Terbanding semula Para Penggugat tidak berhasil
membuktikan sebagai pembeli tanah obyek perkara dari penjual yang mempunyai
alas hak yang sah maka petitum gugatan Penggugat poin 2 yang mohon agar
dinyatakan Para penggugat (Rusling Saragih,S.SOS dkk) adalah pemilik yang sah
atas areal tanah seluas kurang lebih 254 Hektar ( Lebih kurang dua ratus lima
puluh empat hektar) terletak di desa Ramba, Kecamatan Huristak, Kabupaten
Padang Lawas adalah tidak beralasan hukum sehingga harus ditolak;
Menimbang, bahwa sebagai akibat hukum dari tidak berhasilnya Para
Terbanding semula Para Penggugat membuktikan sebagai pemilik tanah obyek
sengketa sebagaimana tersebut diatas , maka petitum poin 3 yang mohon agar
dinyatakan akta jual beli Nomor 1066/2008 s/d Nomor 1150/2008 dan Akta jual
beli Nomor 1152/2008 s/d Nomor 1193/2008 yang diperbuat oleh dan dihadapan
Notaris/PPAT FAUZIAH HAMNI,SH adalah sah dan mempunyai kekuatan hukum
adalah juga tidak beralasan sehingga harus ditolak;
Menimbang, bahwa sebagai konsekwensi yuridis dari pertimbangan tersebut
diatas maka penguasaan Pembanding semula Tergugat atas tanah obyek perkara
sah dan Pembanding semula tergugat tidak terbukti melakukan perbuatan
melawan hukum, dengan demikian petitum poin 4 yang mohon dinyatakan
perbuatan Pembanding semula Tergugat yang menguasai dan memanfaatkan areal
tanah milik Para Terbanding semula Para Penggugat dengan menanami akasia
tanpa izin dan pemberitahuan para Terbanding semula Para Penggugat sebagai
pemilik yang adalah perbuatan melawan hukum tidak beralasan hukum sehingga
harus ditolak;
Menimbang, bahwa oleh karena dalil pokok gugatan Para Terbanding
semula Para Penggugat sebagaimana dipertimbangkan diatas telah ditolak, maka
Halaman 43 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
seluruh petitum yang assesoir dengan petitum pokok tersebut yaitu petitum poin
6,7,8,9 juga tidak beralasan hukum dan patut ditolak;
Menimbang, bahwa perihal petitum poin 5 yang mohon agar dinyatakan sah
dan berharga sita penjagaan terhadap obyek terperkara dan sita jaminan atas
seluruh obyek perkara dan harta milik Pembanding semula Tergugat karena dalam
perkara tersebut tidak pernah dilakukan sita penjagaan maupun sita jaminan ,
petitum tersebut tidak beralasan hukum sehingga patut ditolak;
Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim Tingkat Banding tidak
sependapat dengan pertimbangan hukum dan putusan Majelis Hakim Tingkat
Pertama dalam pokok perkara tersebut yang mengabulkan gugatan pokok Para
Terbanding semula Para Penggugat dan putusan Pengadilan Negeri
Padangsidempuan Nomor 40/Pdt.G/2012/PN.PSP tanggal 28 Januari 2013 tidak
dapat dipertahankan dan harus dibatalkan, selanjutnya Pengadilan Tinggi akan
mengadili sendiri dengan amar putusan sebagaimana tersebut di bawah ini;
Menimbang, bahwa oleh karena putusan Pengadilan Tingkat Pertama
dibatalkan, maka Para Terbanding semula Para Penggugat berada dipihak yang
kalah, sehingga harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua
tingkat pengadilan;
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 Tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan
Umum, RBG dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
MENGADILI :
- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Tergugat tersebut;
- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Padangsidempuan Nomor
40/Pdt.G/2012/PN.PSP tanggal 28 Januari 2013 yang dimohonkan banding;
MENGADILI SENDIRI:
DALAM EKSEPSI:
- Menolak eksepsi Pembanding semula Tergugat tersebut;
Halaman 44 dari 44 Put. No : 174/PDT/2014/PT.MDN
DALAM POKOK PERKARA:
- Menolak gugatan Para Terbanding semula Para Penggugat untuk seluruhnya;
- Menghukum Para Terbanding semula Para Penggugat untuk membayar biaya
perkara dalam kedua tingkat pengadilan, yang dalam tingkat banding sejumlah
Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah).
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Medan, pada hari Senin tanggal 8 September 2014 oleh kami, A.TH.
PUDJIWAHONO S.H.MHum, Ketua Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua,
EDHI SUDARMUHONO,SH.MH dan HERU PRAMONO, S.H., M.Hum , masing-masing
sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan Ketua
Pengadilan Tinggi Medan Nomor 174/PDT/2014/PT.MDN, tanggal 20 Juni 2014
putusan tersebut pada hari Kamis, tanggal 11 September 2014 diucapkan dalam
persidangan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para Hakim
Anggota tersebut, dibantu JOHORLAN DONGORAN,SH sebagai Panitera Pengganti
tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak.
HAKIM-HAKIM ANGGOTA: HAKIM KETUA,
EDHI SUDARMUHONO,SH .MH A.TH. PUDJI WAHONO,SH.MHum
HERU PRAMONO,SH.MHum
PANITERA PENGGANTI,
JOHORLAN DONGORAN,SH
Perincian biaya: 1. Materai ……………… Rp 6.000,00 2. Redaksi…….............. Rp 5.000,00 3. Pemberkasan ……… Rp139.000,00 Jumlah …………….... Rp150.000,00