Download - Ptk Coop Learning
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 1/32
1
IMPLEMENTASI METODE COOPERATIVE LEARNING DALAM
PEMBELAJARAN AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN
KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA (PTK PADA SISWA KELAS XI IS-3
SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA)
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah hal yang penting dalam perkembangan
masyarakat dewasa ini. Sejalan dengan perkembangannya, pendidikan
banyak menghadapi berbagai tantangan salah satunya adalah berkenaan
dengan peningkatan mutu pendidikan. Dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan dengan mengacu pada tujuan pendidikan nasional Indonesia.
Sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 11 tahun 1989 Pasal 4
merumuskan :
“tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa
dan mengembangkan manusia seutuhnya. Yaitu manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki
keterampilan kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. “
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan
memperbaiki proses belajar mengajar karena proses belajar mengajar
merupakan hal yang utama dalam pendidikan. Belajar mengajar adalah
hubungan timbal balik antara siswa dan guru dalam situasi pendidikan,
sehingga guru dalam mengajar dituntut keuletan dan kreatif agar situasi
belajar mengajar menjadi lebih efektif dan menyenangkan.
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 2/32
2
Proses pembelajaran akan berjalan efektif dan menyenangkan
apabila guru memahami berbagai strategi mengajar dan berbagai
karakteristiknya, sehingga mampu memilih strategi mengajar yang tepat
sesuai dengan tujuan maupun kompetensi yang diharapkan.
Dalam proses pembelajaran sering ditemukan bahwa pembelajaran
masih berpusat pada guru. Siswa hanya sebagai pendengar sehingga siswa
menjadi malas mengikuti pelajaran. Siswa menjadi tidak mandiri dan
hanya mengandalkan teman yang pandai karena pembelajaran tidak
difokuskan pada proses, namun pada hasilnya. Siswa akan melakukan
perbuatan-perbuatan yang curang dalam mengerjakan tugas ataupun tes
misalnya menyontek atau menjiplak. Hal tersebut terjadi akibat
ketidakyakinan siswa pada kemampunnya sendiri.
Pada SMA Muhammadiyah 1 Surakarta kelas XI IS-3 kemandirian
belajar siswa masih rendah yaitu 27, 27% yang telah mempunyai
kemandirian belajar. Hal tersebut terjadi karena proses pembelajaran yang
kurang menarik. Maka diperlukan suatu metode pembelajaran yang
menarik untuk mengatasi masalah tersebut.
Cooperative learning tipe two stay two stray adalah suatu metode
pembelajaran yang di dalamnya siswa dikelompokkan menjadi beberapa
kelompok. Siswa kemudian saling berpindah kelompok dan ada yang
tetap tinggal di dalam kelompok. Siswa yang berpindah kekelompok lain
akan menerima materi dan kelompok yang tetap tinggal di dalam
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 3/32
3
kelompok akan menyampaikan materi. Dalam metode ini masing-masing
siswa mempunyai tanggung jawab untuk menerima dan mengajarkan
materi pelajaran kepada teman yang lain.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukan di atas, maka
dapat diperoleh identifikasi masalah sebagai berikut :
a. Kemandirian dalam proses belajar masih kurang misalnya keyakinan
akan kemampuan sendiri dalam mengerjakan soal di depan kelas
masih kurang.
Berikut ini adalah tabel data kemandirian awal pada kelas XI IS-3
SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.
No. NamaKemandirian
belajar siswa
1. Ahsin Ramadani
2. Alfian Eka Pratama
3. Alfian Iffan Nur. A
4. Alvin Setiawan
5. Amirul Wisnu Sani
6. Anayanti
7. Andi Pratama
8. Annisa Dian Aulia
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 4/32
4
9. Azes Tri Wibowo
10. Brillyan Dimas Prasetyo
11. Catur Prasetyo
12. Chandra Winata
13. Clarienszafanie Sevianda Nismara
14. Devina Rizki Amelia
15. Diah Ayu Pasha
16. Dimas Pramudya Widiyanto
17. Fachruddin Aji Muhrifin Sri Widodo
18. Fandy Saputra
19. Fauzi Outra Karen Dika
20. Ida Irawati
21. Intan Perdani
22. Lili Fatmawati
23. Lili Lismayatun
24. Linda Permatasari
25. Maharani Pangestiara Rahayu
26. Marsha Diptha Indriana
27. Moch. Yayang Fadiel
28. Muhammad Nur Andika
29. Muhammad Bayu Saputro
30. Muhammad Jihan Akbar
31. Muhammad Rosyid Ridho
32. Namira Nimarsha
33. Nurfita Rachma. A
34. Prasetya Adi Guntara
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 5/32
5
35. Raka Nur Purnama Putra
36. Ridwan Aardiansyah
37. Robby Gunandar
38. Robet Hartanto
39. Siti Nurmardiyah
40. Tri Valda Kustarini
41. Triyana Nur Widyastuti
42. Vera Fatma Rahmawati
43. Wahyu Hermawan
44. Wahyu Putro Utomo
Jumlah 12
b. Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru belum bervariasi.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dibutuhkan agar penelitian yang dilakukan
lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dipahami lebih mendalam. Dalam
penelitian ini peningkatan kemandirian belajar siswa sebagai variabel
terikat. Sedangkan variabel bebasnya adalah penggunaan metode
pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray. Adapun yang
menjadi bagian dari variabel tersebut adalah mata pelajaran akuntansi
semester 2 (genap) tahun 2010/2011, dengan batas peningkatan
kemandirian siswa sebesar 80%.
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 6/32
6
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat
dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: ”Adakah peningkatan
kemandirian belajar siswa dalam proses pembelajaran akuntansi
menggunakan metode cooperative learning tipe two stay two stray pada
siswa kelas XI IS-3 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta?”.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah sebagai alat kontrol yang dapat dijadikan
petunjuk dan mendapatkan sesuai dengan yang diinginkan. Tujuan dari
penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui proses pembelajaran akuntansi melalui metode
cooperative learning tipe two stay two stray.
b. Untuk mengetahui kemandirian siswa dalam pembelajaran akuntansi
melalui metode cooperative learning tipe two stay two stray.
F. Manfaat Penelitian
Sebagai Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penelitian ini
memberikan manfaat pada pembelajaran ekonomi.
a. Manfaat Teoritis
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 7/32
7
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat dalam memberikan
sumbangan kepada pelajaran akuntansi, dan sebagai salah satu cara
meningkatkan kemandirian belajar siswa pada pembelajaran
akuntansi melalui metode cooperative learning tipe two stay two
stray.
b. Manfaat Praktis
1) Penulis memperoleh pengalaman langsung dalam pembelajaran
akuntansi menggunakan metode cooperative learning tipe two stay
two stray.
2) Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi guru, khususnya
guru akuntansi sebagai salah satu alternatif pembelajaran.
3) Memberikan pengalaman langsung kepada siswa sebagai objek
penelitian, sehingga diharapkan siswa memperoleh pengalaman
tentang kebebasan dalam belajar akuntansi secara mandiri dan
menyenangkan.
G. Kajian Teori
a. Metode Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray
1) Metode Cooperative Learning .
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 8/32
8
Beberapa definisi cooperative learning adalah sebagai
berikut :
Menurut Slavin (1992) “cooperative learning adalah suatu
model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya
4 – 6 orang dengan struktur kelompok heterogen”.
Isjoni (2007:13) menyatakan bahwa “cooperative learning
dapat diterapkan untuk memotivasi siswa berani
mengemukakan pendapatnya, menghargai pendapat teman, dan
saling memberikan pendapat (sharing ideas) serta siswa dapat bekerja sama dan saling tolong-menolong mengatasi tugas
yang dihadapinya”.
Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana
siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling
bekerja sama dan saling tolong-menolong dalam mengatasi tugas
yang dihadapinya. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil
agar siswa lebih memahami materi pelajaran serta dapat lebih
bekerja sama dengan siswa yang lain.
Prinsip-prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif adalah :
a) Perumusan Tujuan Belajar Siswa Harus Jelas.
b) Penerimaan yang Menyeluruh oleh Siswa tentang Tujuan
Belajar.
c) Ketergantungan yang Bersifat Positif.
d) Interaksi yang Bersifat Terbuka.
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 9/32
9
e) Tanggung Jawab Individu.
f) Kelompok Bersifat Heterogen.
g) Interaksi Sikap dan Perilaku Sosial yang Positif.
h) Tindak Lanjut ( Follow Up).
i) Kepuasan dalam Belajar.
Jarolemik dalam Isjoni (2007:24-25) menyatakan bahwa
cooperative learning mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan dari cooperative learning adalah :
a) Saling ketergantungan yang positif.
b) Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan
individu.
c) Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan
kelas.
d) Suasana kelas yang rileks dan menyenangkan.
e) Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara
siswa dan guru.
f) Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan
pengalaman emosi yang menyenangkan.
Adapun kelemahan dari cooperative learning adalah :
a) Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang,
disamping itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran
dan waktu.
b) Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar, maka
dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya.
c) Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada
kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 10/32
10
meluas sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
d) Saat diskusi kelas, terkadang didominasi oleh seseorang.
2) Metode Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray.
Metode cooperative learning dikembangkan oleh Spencer
Kagan pada tahun 1992. Metode cooperative learning adalah
model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada
kelompok untuk memebagikan hasil dan informasi
kekelompok lain. Metode pembelajaran ini dapat digunakan
pada semua pelajaran dan peserta didik. Pembelajaran ini akan
melibatkan guru dan siswa. Pembelajaran ini akan berhasil jika
komunikasi antara guru dan siswa terjalin dengan baik.
Langkah-langkah dalam metode cooperative learning tipe
two stay two stray adalah :
a) Siswa bekerja sama dalam kelompok yang berjumlah 4
orang.
b) Setelah selesai, 2 orang dari masing-masing kelompok
menjadi tamu kedua kelompok yang lain.
c) 2 orang yang tinggal dalam kelompok bertugas
membagikan hasil kerja dan informasi ke tamu mereka.
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 11/32
11
d) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri
dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
e) Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja
mereka.
b. Pembelajaran Akuntansi
Beberapa definisi pembelajaran akuntansi adalah sebagai berikut :
Menurut Dimyati dan Mudjiono (1994:157) ”Pembelajaran adalah
proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa
dalam belajar bagaimana memproses dan memperoleh suatu
pengetahuan, keterampilan dan sikap”.
Oemar Hamalik (1995:57)menyatakan bahwa ”Pembelajaran
adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur – unsur
manusiawi , material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang
saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran”.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
adalah suatu proses yang diselenggarakan oleh guru dan didukung
oleh fasilitas dan prosedur serta saling mempengaruhi untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Pembelajaran akan berjalan dengan baik apabila
kerjasama antara guru dan siswa berjalan dengan baik pula.
Menurut Jerry (2007) “Akuntansi adalah suatu sistem informasi
yang mengidentifikasikan, mencatat dan mengkomunikasikan
peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi kepada para
pengguna yang berkepentingan”.
Dari keterangan tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa
pembelajaran akuntansi adalah proses kegiatan yang dalam
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 12/32
12
mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan peristiwa
ekonomi kepada pengguna yang berkepentingan. Proses kegiatan
tersebut dimulai dari perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi. Dengan
demikian guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses
belajar mengajar. Ruang lingkup pembelajaran akuntansi untuk SMA
adalah akuntansi perusahaan jasa dan akuntansi perusahaan dagang.
Dalam penelitian ini ruang lingkup pembelajaran akuntansi adalah
siklus akuntansi perusahaan jasa.
c. Pengertian Peningkatan
Peningkatan merupakan salah satu usaha menjadikan suatu
keadaan menjadi keadaan yang lebih baik yang dapat diusahakan atau
diciptakan kriterianya. Adanya peningkatan jika keadaannya berbeda
dari keadaan sebelumnya yaitu lebih baik atau naik nilainya dari
keadaan sebelumnya.
d. Pengertian Kemandirian
Kemandirian diperlukan dalam diri seseorang untuk meningkatkan
rasa percaya diri. Adanya rasa percaya diri dalam diri seseorang akan
menimbulkan kepuasan terhadap apa yang telah dikerjakannya. Tanpa
kepercayaan diri, seseorang akan menjadi pribadi yang mudah
tersinggung, kurang pandai dalam menerima pendapat orang lain serta
tidak dapat menyesuaikan diri dengan baik. Menurut Sutarno (2005 :
160) “mandiri mengandung pengertian sanggup atau mampu berdiri
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 13/32
13
sendiri, bekerja sendiri dan melaksanakan semua kegiatan dengan
baik”.
Dari pengertian kemandirian di atas, maka dapat diperoleh
indikator dari kemandirian yaitu :
1) Melakukan sesuatu atas kemauan sendiri.
2) Tidak suka bergantung pada orang lain.
3) Mempunyai kemauan yang keras untuk mencapai tujuan
hidupnya.
4) Tidak suka menunda waktu.
5) Mempunyai idea tau gagasan dan berusaha untuk
mempertahankan argument logisnya.
e. Pengertian Kemandirian Belajar
Mandiri dalam belajar siswa sangat diperlukan untuk menjadikan
siswa tidak tergantung kepada orang lain dan percaya diri terhadap
hasil pekerjaannya. Menurut Elaine B. Johnson dalam Ibnu Setiawan
(2008:152) “kemandirian belajar adalah proses yang mengajak siswa
melakukan tindakan mandiri yang melibatkan terkadang satu orang,
biasanya satu kelompok”.
Menurut Haris Mujiman (2007:1) “belajar mandiri adalah kegiatan
belajar aktif, yang didorong oleh motif menguasai suatu
kompetensi yang telah dimiliki. adalah terkadang satu orang,
biasanya satu kelompok”.
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 14/32
14
Dari pengertian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa aspek
kemandirian siswa ditandai dengan adanya perilaku sebagai berikut :
1) Belajar, ditunjukkan dengan tindakan yang dilakukan sendiri dan
bukan kehendak dari orang lain.
2) Progresif dan ulet yaitu ditunjukkan dengan usaha untuk
mengerjakan dengan penuh ketekunan untuk meraih prestasi,
merencanakan dan mewujudkan harapan-harapannya.
3) Inisiatif yaitu kemampuan berfikir dan bertindak secara orisinil,
kreatif dan penuh inisiatif.
4) Pengendalian diri dari dalam, adanya perasaan mampu untuk
mengatasi masalahnya, mampu mengendalikan tindakannya serta
mempengaruhi lingkungan atas usahanya.
5) Kemampuan diri yaitu ditunjukkan dengan sikap percaya diri dan
keyakinan atas kemampuan dari diri sendiri serta tidak mudah
menyerah dalam menghadapi segala sesuatu.
H. Kajian Penelitian yang Relevan
Beberapa masalah yang berkaitan dengan kemandirian belajar
siswa adalah daya tangkap siswa terhadap pelajaran dan suasana belajar-
mengajar. Cara mengajar guru juga merupakan masalah yang utama
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 15/32
15
dalam menimbulkan kemandirian belajar siswa karena dengan cara
mengajar guru yang tepat akan menciptakan suasana belajar-mengajar
yang kondusif untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa.
Menurut hasil penelitian Hani Fitriani (2009) membuktikan bahwa
pada pelajaran matematika melalui metode pembelajaran kooperatif
(cooperative learning ) dengan strategi the power of two dapat
meningkatkan kemandirian dan keaktifan siswa. Dalam kemandirian
belajar siswa berdasarkan indikator kemandiriannya adalah :
a. Mengerjakan soal-soal latihan yang diberika kepada guru meningkat
dari 24% menjadi 76%.
b. Menjawab pertanyaan yang diberikan guru meningkat dari 12%
menjadi 60%.
c. Maju ke depan kelas meningkat dari 8% menjadi 53%.
d. Berlatih menjelaskan pekerjaan kepada teman lain meningkat dari 0%
menjadi 32%.
e. Berinteraksi dengan teman lain meningkat dari 24% menjadi 96%.
Berdasarkan penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa
cooperative learning dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa.
Dalam penelitian ini yang digunakan adalah cooperative learning namun
dengan jenis yang berbeda. Penelitian ini relevan dengan penelitian
sebelumnya.
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 16/32
16
I. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kajian teroritis sebagaimana telah dipaparkan di atas,
maka dalam penelitian ini dipandang perlu untuk mengajukan kerangka
pemikiran sebagai berikut :
a. Penggunaan metode pembelajaran cooperative learning tipe two stay
two stray akan membuat siswa mandiri pada waktu proses
pembelajaran.
b. Adanya keterkaitan antara penggunaan metode pembelajaran
cooperative learning tipe two stay two stray dengan peningkatan
kemandirian belajar siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Bila digambarkan maka akan tampak sebagaimana siklus berikut
ini.
c.Kondisi Awal
Guru belum melaksanakan proses
pembelajaran menggunakan metodecooperative learning tipe two stay
two stray
Siswa kurang mandiri dan yakin
dengan kemampuan sendiri
Penggunaan metode cooperative
learning tipe two stay two stray
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 17/32
17
d.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
J. Hipotesis
Berdasarkan uraian diatas dapat diajukan hipotesis dari penelitian
ini adalah : ”Diduga melalui penerapan metode cooperatif learning tipe
two stay two stray dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam
proses pembelajaran akuntansi pada siswa kelas XI IS-3 SMA
Muhammadiyah 1 Surakarta.
K. Metode Penelitian
1. Setting Penelitian
Tempat penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.
Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan sejak tahap persiapan sampai tahap
penulisan laporan penelitian secara keseluruhan dilakukan selama
beberapa bulan selama bulan Maret sampai selesai.
Tindakan
Kondisi Akhir
Diduga dengan penggunaan metode
cooperative learning tipe two stay
two stray akan meningkatkan
kemandirian belajar siswa
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 18/32
18
Waktu penelitian dilakukan pada semester genap tahun 2011 yaitu
pada bulan Februari sampai selesai. Subjek penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas XI IS-3 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta yang
berjumlah 44 siswa, sedangkan guru adalah sebagai partner kolaborasi
serta sebagai triangulasi data.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas
(PTK) atau dapat juga disebut dengan classroom action research.
Suharsimi (2007:3) penelitian tindakan kelas merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Penelitian tindakan kelas merupakan sebuah tindakan yang terdiri
dari beberapa kegiatan untuk mengatasi masalah yang terjadi di dalam
kelas.
Penelitian tindakan kelas merupakan tindakan pemecahan masalah
yang dimulai dari: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Observasi, 4)
Refleksi, 5) Evaluasi yang telah disusun, dilakukan observasi dan
evaluasi yang hasilnya digunakan sebagai masukan untuk melakukan
refleksi yang dijadikan pertimbangan pada rencana tindakan
selanjutnya.
3. Prosedur Penelitian
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 19/32
19
Suharsimi (2007:16), model penelitian tindakan kelas adalah secara
garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim untuk diketahui, yaitu: 1)
Perencanaan, 2) Pelaksanaan,3) Pengamatan, 4) Refleksi. Adapun
model dan penjelasan untuk masing masing tahapan adalah sebagai
berikut:
Gambar 2. Siklus Prosedur Penelitian
I. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan
Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II PelaksanaanRefleksi
?
Pengamatan
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 20/32
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 21/32
21
b) Tindakan untuk meningkatkan kemandirian belajar
siswa dengan melihat hasil pelaksanaan dari metode
cooperative learning tipe two stay two stray karena
setiap siswa mempunyai tanggung jawab individu
dalam menerima pelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan dilaksanakan oleh peneliti dan guru sebagai mitra
kolaborasi berdasarkan perencanaan yang telah dibuat
sebelumnya. Perencanaan penelitian bersifat fleksibel artinya
selalu dapat dikondisikan dan dan dapat berubah – ubah sesuai
kebutuhan pengajaran yang berlangsung.
c. Observasi atau Monitoring
Observasi dan monitoring adalah upaya merekam segala
peristiwa kegiatan yang terjadi selama kegiatan berlangsung,
pelaksana kegiatan bukan hanya bertindak sebagai peneliti saja
tetapi juga sebagai observer yang mengamati segala tindakan
kelas dan juga mencatatnya dalam pedoman observasi yang
telah dibuat.
d. Refleksi
Mengkaji apa yang telah terjadi atau yang tidak terjadi,
yang telah dihasilkan maupun yang belum dihasilkan selama
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 22/32
22
kegiatan berlangsung. Hasil dari refleksi digunakan untuk
menentukan langkah mencapai tujuan. Refleksi dilakukan oleh
peneliti sebagai pengamatan akan keberhasilan atau kegagalan
dalam mencapai tujuan sementara.
II. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan ini mengacu pada tindakan pertama yang telah
dihasilkan sebagai solusi dari pemecahan masalah. Langkah
selanjutnya adalah sebagai berikut :
1) Identifikasi Masalah
Tindakan yang diterapkan pada identifikasi masalah
didasarkan pada hasil tindakan Siklus I yaitu:
a) Mengevalusi kelemahan metode cooperative learning
tipe two stay two stray.
b) Mengidentifikasi peningkatan kemandirian belajar.
siswa pada mata pelajaran akuntansi.
c) Menyikapi peningkatan kemandirian belajar siswa
pada pelajaran akuntansi.
2) Perencanaan Solusi Masalah
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 23/32
23
Solusi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan
tersebut adalah:
a) Penerapan metode cooperative learning tipe two stay two
stray divariasi dengan metode lain misalnya debat.
b) Memberi penugasan kepada siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan
Siklus II dilaksanakan setelah kegiatan Siklus I selesai
dilaksanakan. Peneliti bertindak sebagai pengamat dan guru
sebagai pelaksana tindakan berdasarkan perencanaan yang
telah dibuat sebelumnya.
c. Observasi atau Monitoring
Observasi dan Monitoring digunakan untuk melihat
jalannya tindakan pada pelaksanaan pada Siklus I. Semua
proses jalannya kegiatan pembelajaran akuntansi dan
peningkatan kemandirian belajar siswa didokumentasikan oleh
peneliti.
d. Refleksi
Pada Siklus II refleksi dilaksanakan setelah semua proses
pembelajaran selesai dilaksanakan. Permasalahan-
permasalahan yang ada akan dicarikan solusinya. Hasil
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 24/32
24
refleksi digunakan untuk menentukan langkah selanjutnya
dalam mencapai tujuan.
4. Jenis Data dan Sumber Data
Menurut Suharsimi (2007) data adalah hasil pencatatan peneliti,
baik yang berupa fakta maupun angka. Disebutkan pula bahwa data
adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk
menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil
pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan. Sumber data
dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh. Sumber data
yang diperlukan penelitian yaitu informan, tempat berlangsungnya
penelitian, dan dokumen dokumen atau arsip yang menyangkut
keberhasilan penelitian. Dalam penelitian ini informan yaitu yang
memberikan keterangan dan data-data yang diperlukan diantaranya
adalah:
a. Siswa kelas XI IS-3 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.
b. Guru mata pelajaran Akuntansi.
5. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan oleh peneliti dan guru
melalui observasi, wawancara, dokumentasi, yang masing masing
dijelaskan secara singkat sebagai berikut:
a. Observasi
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 25/32
25
Menurut Suharsimi (2007) ”observasi adalah menatap
kejadian, gerak atau proses”. Supardi (2007) menyatakan bahwa
”observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk
memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran”.
Dalam observasi peneliti dapat mengetahui kegiatan peserta didik
dalam mempersiapkan, memperhatikan, dan menjelaskan selama
proses pembelajaran berlangsung yang berkaitan dengan
penggunaan metode cooperative learning tipe two stay two stray
sebagai upaya untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa kelas
IS-3 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta. Peneliti menggunakan
catatan observasi yang berupa cek list,dimana kisi-kisi tindakan
untuk masing masing catatan observasi tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru.
2) Menjawab pertanyaan yang diberikan kepada guru.
3) Maju ke depan kelas.
4) Berlatih menjelaskan pekerjaan kepada teman lain.
5) Berinteraksi dengan teman lain.
b. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
sering dipakai karena wawancara merupakan salah satu teknik yang
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 26/32
26
mudah dalam pengumpulan data. Menurut Hopkins (1993:125)
”wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di
dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain”. Wawancara
dilakukan oleh peneliti sebagai pewawancara dan guru serta siswa
yang dipilih secara acak berdasarkan pertimbangan dari guru sebagai
pihak yang diwawancarai.
”Menurut Rea Parker dan Nana Syaodih Sukmadinata (2005: 84)kelebihan dari wawancara langsung antara lain:
1. Fleksibel
2. Pertanyaan dapat diajukan secara kompleks
3. Memungkinkan mengumpulkan data dari yang sulit dihubungi
4. Kemungkinan jawaban lebih benar
5. Kemungkinan jawaban seperti yang diharapkan”.
c. Dokumentasi
Menurut Elliot (1991:78) dan Rochiati (2006:121) dokumentasi
dapat membantu dalam mengumpulkan data penelitian, yang ada
kaitannya dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas.
Dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data di sekolah dan
identitas siswa antara lain nama siswa dan nomor induk siswa dengan
meliat dokumen yang ada di dalam sekolah.
6. Validitas Data
Ada berbagai macam cara yang dapat digunakan dalam
menentukan validitas data terutama dalam penelitian tindakan kelas.
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 27/32
27
Dalam penelitian ini, validasi yang digunakan adalah triangulasi.
Menurut Rochiati (2006:168-169) “triangulasi adalah memeriksa
kebenaran hipotesis, konstruk, analisa yang timbul dari peneliti dan
membandingkan dengan hasil orang lain”. Adanya perbandingan
antara peneliti dengan orang lain dalam memeriksa kebenaran
hipotesis akan lebih meningkatkan validitas data.
Menurut Supardi (2006:126-127) ada berbagai macam triangulasiyaitu :
a. Triangulasi teori; menggunakan teori dalam upaya menelaah
sesuatu.
b. Triangulasi data; mengambil data dari berbagai suasana, waktu,
tempat dan jenis.
c. Triangulasi sumber; mengambil data dari berbagai nara sumber.
d. Triangulasi instrument; menggunakan berbagai metode
pengumpulan data.
e. Triangulasi analitik; menggunakan berbagai metode atau cara
analisis.
Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi
data dan triangulasi sumber.
7. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode model interaktif. Langkah-
langkah analisis data menurut Miles dan Huberman sebagaimana
dikutip oleh Patilima (2005:97-100), adalah sebagai berikut:
a. Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data di lokasi penelitian
dengan melakukan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 28/32
28
dengan menentukan strategi pengumpulan data yang dipandang
tepat dan untuk menentukan fokus serta pendalaman data pada
proses pengumpulan data berikutnya.
b. Reduksi data, yaitu sebagai proses seleksi, pemfokusan,
pengabstrakan, transformasi data kasar yang ada di lapangan
langsung, dan diteruskan pada waktu pengumpulan data. Dalam
penyajian data diperoleh berbagai jenis, jaringan kerja, keterkaitan
kegiatan atau tabel.
c. Penarikan kesimpulan, yaitu dalam pengumpulan data, peneliti
harus mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung
di lapangan dengan menyusun pola-pola pengarahan dan sebab-
akibat.
pengumpulan
data
penyajian
data
Kesimpulan-
kesimpulan
Penarikan/Varifikasi
Reduksi data
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 29/32
29
Gambar 3. Komponen Penelitian Model Interaktif
8. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian dikembangkan oleh peneliti dan guru sebagai
partner kolaborasi dengan menjaga validitas isi. Berdasarkan cara
pelaksanaan dan tujuan, peneliti menggunakan pedoman catatan
observasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa
catatan observasi yang berupa cek list, dimana tindakan untuk masing-
masing catatan observasi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru.
b. Menjawab pertanyaan yang diberikan kepada guru.
c. Maju ke depan kelas.
d. Berlatih menjelaskan pekerjaan kepada teman lain.
e. Berinteraksi dengan teman lain.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemandirian belajar
siswa atau tindakan siswa dalam suatu proses pembelajaran akuntansi,
oleh karena itu penelitiaan ini juga termasuk penelitian kualitatif.
Kelengkapan lain yang menunjang jalannya pelaksanaan proses
pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe two stay two
stray :
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 30/32
30
a. Rencana pelaksanaan pembelajaran.
b. Kertas untuk dibagikan kepada setiap kelompok.
c. Lembar pengamatan terhadap guru dan siswa.
d. Media pembelajaran yang lain seperti papan tulis, spidol, dan
penghapus.
9. Indikator Pencapaian
Berkaitan dengan indikator kinerja Suwandi dan Madyo Eko Susilo
(2007:36) menyatakan bahwa ”Indikator kinerja merupakan rumusan
kinerja yang akan dijadikan dalam menentukan keberhasilan atau
keefektifan penelitian. Diharapkan dengan penerapan metode
cooperative learning tipe two stay two stray dapat meningkatkan
kemandirian belajar siswa dalam proses pembelajaran akuntansi pada
siswa kelas XI IS-3 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran
2011 dapat meningkat minimal 80%.
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 31/32
31
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Asdi
Mahasatya
Elaine B. Johnson. 2008. Contextual Teaching and Learning (terjemahan Ibnu
Setiawan). Bandung : MLC
Fitriani, Hani. 2009. Peningkatan Kemandirian Dan Keaktifan Belajar
Matematika Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Dengan Strategi
The Power Of Two (Ptk Pada Siswa Kelas VII B Smp Muhammadiyah
8 Surakarta. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Haris Mujiman. 2007. Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Jerry dkk. 2007. Accounting Principles. Jakarta: Salemba Empat
Lie, Anita. 2005. Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang-ruang Kelas. Jakarta : Grasindo
Miles dan Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif . (diterjemahkan Ole: Tjetjep
Rohedi Rosidi). Jakarta: Universitas Indonesia
Rochiati Wiraartmadja. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT RemajaRosdakarya
Soedarsono. 2000. Penyemaian Jati Diri. Jakarta : Gramedia
Suharsimi Arikunto dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi
Aksara
Sutarno. 2005. Tanggung Jawab Perpustakaan Dalam Mengembangkan
Masyarakat Informasi. Jakarta : Panta Rei
Syaodih Sukmadinata, Nana. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya
7/22/2019 Ptk Coop Learning
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-coop-learning 32/32
32
Widagdo, Candra Sakti Nurwakhid. 2010. Peningkatan Keaktifan Siswa dan
Prestasi Belajar Matematika Pada Segi Empat Melalui Pendekatan
Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray. Skripsi (tidak
diterbitkan). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta