Proudly presentProudly presentProudly presentProudly present
Produk dan Jasa Bank Syariah
Budi W. Mahardhika
Dosen Pengampu MBS081-331-529-764
www.BWMahardhika.com
2
PRODUK DASAR
PENGHIMPUNAN DANA
Dalam perbankan hanya ada tiga produk penghimpunan dana (simpanan), yaitu:
1. GIRO� Simpanan yang dapat diambil sewaktu-waktu atau berdasarkan
kesepakatan dengan menggunakan cek atau kartu ATM sebagai media/alat penarikan.
� Dapat dibuka oleh perusahaan atau perorangan.
� Aturan tentang setoran pertama dan saldo minimal.
� Cek dapat berbentuk tunai atau melalui rekening (account payable)
� Diberikan jasa Giro berupa bunga/bonus (athoya/pemberian sukarela)
� Hanya boleh dilakukan oleh Bank Umum (Bank Umum Konvensional (BUK)/Bank Umum Syariah (BUS)/Unit Usaha Syariah (UUS) dari BUK) dan tidak boleh dilakukan oleh Bank Perkreditan rakyat ataupun Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
3
2. Tabungan
� Simpanan yang dapat diambil berdasarkankesepakatan dengan menggunakan buku ataukartu sebagai alat penarikan.
� Buku tabungan/ account statement merupakanbukti pemilikan/pemegang rekening.
� Aturan tentang setoran pertama dan saldominimum
� Diberikan imbalan berupa bunga/ bagi hasil/bonus
4
PRODUK DASAR
PENGHIMPUNAN DANA
3. DEPOSITO
� Simpanan untuk jangka waktu tertentu yang
dapat diambil setelah jatuh tempo.
� Menggunakan bilyet sebagai tanda bukti
simpanan
� Diberikan imbalan berupa bunga/ bagi hasil
yang dibayarkan tiap akhir bulan
5
PRODUK DASAR
PENGHIMPUNAN DANA
� Dalam bank syariah produk penghimpunan dana inidapat diterapkan berdasarkan prinsip/akad sesuai karakter dasar masing masing produk
1. Wadiah
� Wadiah adalah akad titipan dimana barang yang dititipkandapat diambil sewaktu-waktu. Pihak yang menerimatitipan dapat meminta jasa untuk keamanan danpemeliharaan.
� Karena prinsip wadiah adalah titipan yang dapat diambilseaktu-waktu dan tidak dapat menghasilkan keuntungan, maka produk yang dapat diterapkan untuk prinsip iniadalah Giro dan Tabungan.
6
PRODUK DASAR
PENGHIMPUNAN DANA
2.a Mudharabah (Muthlaqah)
� Akad usaha dua pihak dimana salah satunyamemberikan modal (Sahibul Mal) sedangkan yang lainnya memberikan keahlian (Mudharib), dengannisbah keuntungan yang disepakati dan apabilaterjadi kerugian, maka pemilik modal menanggungkerugian tersebut. Karena karakter Mudharabahseperti ini, maka ia dapat diterapkan pada duaproduk, yaitu Tabungan dan Deposito
� Dengan menerapkan Mudharabah pada tabungandan deposito, maka nasabah bertindak selakuSahibul Mal dan Bank selaku Mudharib
7
PRODUK DASAR
PENGHIMPUNAN DANA
� Nasabah dan bank harus menyepakati nisbah bagihasil ketika pembukaan tabungan dan depositoMudharabah.
� Simpanan dalam Tabungan dan DepositoMudharabah hanya dapat ditarik setelah jangkawaktu tertentu (tidak dapat ditarik sewaktu-waktu) untuk memastikan dana tersebut digunakan dalamusaha bank.
� Pembagian hasil menurut tradisi yang berlaku. Di Indonesia, pembagian hasil dilakukan pada tiapakhir bulan
8
PRODUK DASAR
PENGHIMPUNAN DANA
2. b. Mudharabah Muqayyadah
� Adalah akad Mudharabah dimana bank dimintaoleh nasabah untuk menyalurkan dana kepadaproyek atau nasabah tertentu.
� Untuk tugas ini bank dapat memperoleh fee atauporsi keuntungan
� Keuntungan yang diperoleh dari penyaluran danaini dibagi antara nasabah sebagai sahibul mal danpelaksana proyek sebagai mudharib.
� Dalam dunia perbankan dikenal dengan namachanelling function, bukan executing.
9
PRODUK DASAR
PENGHIMPUNAN DANA
PRODUK NASABAH BANK
Wadiah Pemilik titipan Penerima Titipan
Mudharabah
(Muthlaqah)
Pemilik Modal/ Dana
(Sahibul Mal)
Pengelola Dana/
Mudharib
Mudharabah (Muqayyadah) Pemilik Modal/ Dana
(Sahibul Mal)
Mudharib/Wakil
10
Posisi Bank dan Nasabah dalam Penghimpunan Dana
PRODUK DASAR
PENGHIMPUNAN DANA
Dalam menyalurkan dananya, bank
syariah menggunakan berbagai produk
yang dibagi menjadi 3 kategori besar:
1. Jual Beli
2. Bagi Hasil/Untung
3. Sewa/Jasa
11
PRODUK DASAR
PENYALURAN DANA
A. Produk jual beli dalam bank
syariah saat ini dibagi menjadi tiga
jenis:
1. Murabahah
2. Salam dan Salam Paralel
3. Istisna dan Istisna Paralel
12
PRODUK DASAR
PENYALURAN DANA
1. Murabahah
� Adalah pembiayaan berdasarkan jual beli dimanabank bertindak selaku penjual dan nasabah selakupembeli.
� Harga beli diketahui bersama dan tingkatkeuntungan untuk bank disepakati di muka.
� Dalam fiqih klasik, murabahah dilakukan secaratunai, dalam praktek perbankan, nasabah dapatmembayar secara cicilan.
� Karena tidak membayar secara tunai, nasabah dapatdiminta untuk memberikan jaminan.
13
PRODUK DASAR
PENYALURAN DANA
� Dalam fiqih klasik, penjual membeli baranglangsung dari penjual pertama. Dalam perbankansyariah, barang dapat dikirim langsung kepadanasabah, bahkan nasabah dapat membeli sendiriselaku wakil bank dalam membeli.
� Bank dapat meminta uang muka dari nasabah untukpembelian barang tersebut secara Murabahah.
� Apabila nasabah membayar tepat waktu ataumelunasi sebelum jatuh tempo, maka nasabah dapatmeminta keringanan (diskon) tetapi diberikan atautidaknya tergantung bank selaku penjual
14
PRODUK DASAR
PENYALURAN DANA
MURABAHAH (Menurut Fiqih)
15
BANK
NASABAH
PIHAK III
1. pesan
2. beli
Hantar barang
4. bayar3. jual
SKEMA PRODUK:
PENYALURAN DANA
16
BANK
NASABAH
PIHAK III
1. pesan
2. beli
Kirim barang
4. bayar3. jual
MURABAHAH (Dalam Praktek Perbankan Syariah)
SKEMA PRODUK:
PENYALURAN DANA
17
2. Beli
3. Barang
1. Wakilkan
5. Bayar cicil4.
Jual
NASABAH
BANK PIHAK III
SKEMA PRODUK:
PENYALURAN DANA
MURABAHAH (Dalam Praktek Perbankan Syariah)
Salam� Adalah pembiayaan berdasarkan jual beli tangguh/
pesanan sebagaimana terdapat dalam karekteristik“Salam’.
� Dalam pembiayaan ini bank bertindak selaku pembelisedangkan nasabah bertindak selaku penjual. Uangpembelian diberikan dimuka kepada nasabah.
� Karena barang akan dikirimkan kemudian, makanasabah selaku penjual berhutang kepada bank
� Biasanya diterapkan untuk pembiayaan produkpertanian (agrobased industries) atau produk2 yang terstandarisir.
18
PRODUK DASAR
PENYALURAN DANA
� Bank hanya mendapat keuntungan apabila komoditi yang dikirim oleh nasabah dijual ke pihak ketiga dengan harga yang lebih tinggi.
� Bank dapat menjual barang tersebut sebelum jatuh tempo kepada pihak lain dengan cara yang sama (salam) tapi tidak boleh dikaitkan dengan Salam yang pertama. Produk ini disebut Salam Paralel
� Apabila dijual kembali kepada nasabah dengan harga yang lebih tinggi dikhawatirkan terkena hukum riba.
� Apabila nasabah gagal (wan prestasi, default) menyerahkan barang yang dipesan, maka kewajiban terhadap bank tidak berubah. Artinya penyerahan barang harus tetap dilakukan, meskipun harus ditunda karena kegagalan.
� Jika disepakati, modal bank dikembalikan senilai ketika diberikan pertama kali.
19
PRODUK DASAR
PENYALURAN DANA
Istisna
� Pembiayaan yang berdasarkan akad istisna mirip
dengan Salam. Perbedaannya terletak pada obyek
yang dibiayai dan cara pembayaran.
� Pada Istisna obyek yang dibiayai bersifat
‘customized’, sehingga harus dibuat lebih dahulu.
Pada Salam, obyek yang dibeli/dibiayai terstandarisasi
� Pada Salam pembayaran oleh bank dibayar dimuka
sekaligus, sedangkan pada istishna, pembayaran oleh
bank dapat dicicil/ bertahap.
20
PRODUK DASAR
PENYALURAN DANA
SALAM/ISTISNA Menurut Fiqih
21
PENJUAL
PEMBELI
1. pesan, bayar2. Hantar barang
Stlh jangka waktu
SKEMA PRODUK:
PENYALURAN DANA
SALAM/ISTISNA: Praktek Perbankan
22
BANK
NASABAH
PIHAK III
1. pesan, bayar
3. Jual dngn harga lbh tinggi
2. Hantar barang
Stlh jangka waktu
SKEMA PRODUK:
PENYALURAN DANA
Ijarah
� Pembiayaan yang berdasarkan akad Ijarah menempatkanbank selaku pemberi sewa (mu’jir) dan nasabah selakupenyewa (musta’jir)
� Pada fiqih klasik (pendapat jumhur), bank harus memilikibarang sebelum menyewakan kepada nasabah. Padabeberapa kasus, hal ini dilakukan oleh bank
� Pada umumnya bank tidak memiliki barang, tapi menyewadari pihak lain dan kemudian menyewakannya lagi kepadanasabah dengan nilai sewa yang lebih tinggi. Hal inidibolehkan selama tidak ada kaitan antara akad sewapertama dengan akad kedua.
23
PRODUK DASAR
PENYALURAN DANA
Ijarah
� Ijarah dalam bank bersifat operating Ijarah, bukan financial lease atau capital lease. Artinya sebagai pemilik sewa/asset bank bertanggungjawab atas pemeliharaan asset yang disewa.
� Dalam melakukan ijarah bank dapat memberikan opsi baginasabah untuk memiliki obyek yang disewanya. Hal inidimungkinkan apabila bank memiliki obyek tersebut. Produkini dikenal dengan nama Ijarah al Muntahiyyah Bittamlik atauIjarah wal Iqtina
� Ijarah Muntahiyyah Bittamlik pada dasarnya terdiri dari duaakad. Yaitu akad sewa dan janji (opsi) pemilikan. Kepemilikan tidak bisa dilakukan apabila akad sewa belumberakhir.
24
PRODUK DASAR
PENYALURAN DANA
25
MU’JIR
MUSTA’JIR
PIHAK III
2. sewakan
1. beli
3. bayar
barang
SKEMA PRODUK:
PENYALURAN DANA
IJARAH: Menurut Fikih
IJARAH: Praktek Perbankan
26
BANK
NASABAH
PIHAK III
2. sewakan
1. beli/sewa
3. bayar4. Jual
(IBM)
SKEMA PRODUK:
PENYALURAN DANA
Mudharabah
� Pembiayaan Mudharabah menempatkan bank selakuSahibul Mal yang menyediakan dana/modal dannasabah sebagai Mudharib/ pengelola usaha.
� Dalam fiqih klasik, yang dibagikan antara keduanyaadalah keuntungan, yaitu hasil dikurangi biaya-biaya. Dalam perbankan syariah, yang dibagikan adalahhasil (revenue) karena seringkali tidak terjadikesepakatan antara bank dan nasabah pada besaranbiaya yang digunakan oleh nasabah
� Nisbah bagi hasil disepakati di muka, termasukapabila terjadi kerugian.
27
PRODUK DASAR
PENYALURAN DANA
Mudharabah�Dalam fiqih klasik, mudharabah adalah akad yang
modalnya dikembalikan ketika usahaberakhir/dihentikan. Dalam sebagian praktekperbankan syariah, modal yang digunakan nasabahdicicil untuk memudahkan pengembalian ketikaMudharabah berakhir.
�Dalam fiqih klasik, ketika usaha menemui kegagalan, semua asset yang tersisa dijual dan dikembalikankepada sahibul mal. Dalam perbankan syariah, nasabah selaku mudharib diberikan kesempatan untukmelanjutkan usaha dengan penambahan modal daribank.
28
PRODUK DASAR
PENYALURAN DANA
MUDHARABAH
29
BANK NASABAH
USAHAUSAHA
kontrak
Modal
Untung
RugiRugi
Keahlian
SKEMA PRODUK:
PENYALURAN DANA
Musyarakah
� Dalam Musyarakah, bank dan nasabah bertindak selaku
syarik (partner) yang masing-masing memberikan dana
untuk usaha
� Ketentuan pembagian keuntungan/ hasil atau kerugian
sesuai dengan kaidah ushul: “Ar-ribhu bimat tafaqa, wal
khasaratu biqadri malihi”. (Keuntungan dibagi menurut
kesepakatan, sedangkan apabila terjadi kerugian dibagi
menurut porsi modal masing-masing).
� Selaku syarik, bank berhak ikut serta dalam pengaturan
manajemen, sesuai kaidah musyarakah
30
PRODUK DASAR
PENYALURAN DANA
MUSYARAKAH
31
BANK NASABAH
USAHA
1. kontrak
2. Modal
UNTUNG RUGI
2. Modal
3A 3B
SKEMA PRODUK:
PENYALURAN DANA
Rahn
� Adalah penyerahan jaminan untuk pinjaman yang
diberikan
� Rahn dalam syariah memiliki dua makna
• Fiducia: penyerahan barang, tapi hanya
dokumennya saja yang ditahan. Barang masih
digunakan oleh pemilik
• Gadai: penyerahan barang secara fisik, sehingga
pemilik tidak dapat menggunakannya lagi
32
PRODUK DASAR
PENYALURAN DANA
PRODUK BANK NASABAH
Murabahah Penjual Pembeli
Salam Pembeli Penjual
Istishna Pembeli Penjual
Mudharabah Pemilik Modal/ Sahibul Mal Pengelola Dana/ Mudharib
Musyarakah Mitra Mitra
33
Posisi Bank dan Nasabah dalam Pembiayaan/ Penyaluran Dana
PRODUK DASAR
PENYALURAN DANA
PRODUK BANK NASABAH
Kafalah Penjamin/ Kafil Yang dijamin/ Makful
Wakalah Wakil Yang Mewakilkan
Hiwalah Penerima pemindahan/
Muhal
Yang memindahkan
piutang/hutang (Muhil)
Rahn Penerima Gadai Penggadai
Sarf Penjual Valas Pembeli
34
PRODUK DASAR
PENYALURAN
DANA
Yang dimaksud jasa perbankan adalah pelayanan bank
terhadap nasabah dengan tidak menggunakan modal
tunai. Untuk pelayanan ini bank menerima imbalan
(fee). Jasa-jasa itu berupa:
� Pengiriman Uang (Transfer)
� Pencairan cek (Inkaso)
� Penukaran uang asing (Valas)
� Letter of Credit
� Letter of Guarantee
35
JASA
PERBANKAN
Akad yang digunakan sebagai dasar dalam jasaperbankan:
� Wakalah (Perwakilan)
• Produk: Transfer, Inkaso, Debit Card, L/C
� Kafalah (Penjaminan)
• Produk: Bank Guarantee, L/C, Charge Card
� Hawalah (Pengalihan Piutang)
• Produk: Bill Discounting, Anjak Piutang, Post Dated Check
� Sarf (Pertukaran mata uang)
• Produk: Jual beli Valuta Asing.
36
JASA
PERBANKAN
Jasa Perbankan Syariah
(Kodifikasi Produk & Jasa)
A. Pembiayaan Ekspor-Impor non L/C
B. Letter of Credit (L/C) Impor
C. Letter of Credit (L/C) Ekspor
D. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)
E. Bank Garansi
F. Penukaran Valuta Asing
G. Safe Deposit Box
H. Traveller Cheque
I. Agen Penjualan Reksadana, Asuransi dan Surat Berharga Syariah
J. Transfer
K. Credit Card, Charge card
L. Payroll
Dll
37
� Karena menggunakan dana/fasilitas bank
sendiri, pendapatan jasa perbankan tidak ikut
dibagikan kepada pemilik simpanan
� Apabila jasa-jasa itu melibatkan pembiayaan
atau komitmen dari bank seperti letter of credit
dan bank guarantee, maka jasa-jasa itu diikat
dengan pembiayaan lain berdasarkan
kebutuhan dananya, seperti murabahah,
mudharabah, musyarakah dan lainnya.
38
JASA
PERBANKAN
INTERBANK INSTRUMENT
• Produk (instrument) yang digunakan untuk transaksi
antarbank saat ini di Indonesia:� Sertifikat Mudharabah Antar Bank
• Instrumen pasar uang antar bank yang hanya dapat dijual satu kali kepada bank
lain dengan bagi hasil sesuai kesepakatan
� Serifikat Wadiah Bank Indonesia
• Instrumen Bank Indonesia untuk menyerap kelebihan likuiditas dalam perbankan.
� Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS).
• Sertifikat ini diterbitkan Bank Indonesia berdasarkan akad Ju’alah
� Sertifikat Perdagangan Komoditi berdasarkan prinsip Syariah
Antarbank (SiKA)
• Sertifikat ini diterbitkan oleh bank syariah dalam pengelolaan likuiditasnya yang
diperdagangkan antarbank
� Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek (FPJP)
• Fasilitas Bank Indonesia untuk perbankan syariah untuk menutupi selisih posisi
(mismatch)
39
INSTRUMEN LAIN
• Instrumen lain yang ada di Indonesia, yang merupakan alternatif investasi bagi bank syariah, adalah yang dikembangkan oleh Pasar Modal, yaitu– Obligasi Syariah Mudharabah
• Obligasi yang berdasarkan akad Mudharabah dimanakeuntungan yang dibagikan kepada investor (pemegangobligasi) adalah sesuai hasil yang didapatkan oleh emiten
– Obligasi Syariah Ijarah
• Obligasi yang didasarkan kepada akad Ijarah dimana investor bertindak sebagai Mujir (pemberi sewa) sedangkan emitenadalah Mustajir (penyewa)
– Reksadana Syariah
• Reksadana yang investasinya ditempatkan pada portoflio yang sesuai dengan syariah, seperti obligasi syariah dan saham-sahamyang di rating menurut kriteria syariah
40
Sertifikat Perdagangan Komoditi
Berdasarkan Prinsip Syariah
Antarbank (SiKA)
� Berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan ketentuan
terkait penggunaan komoditas syariah sebagai salah satu instrumen di pasar uang antarbank syariah
(PUAS). Ketentuan tersebut berwujud Surat Edaran BI perihal sertifikat perdagangan komoditi
berdasarkan prinsip syariah antarbank (SiKA). SiKA merupakan sertifikat yang diterbitkan oleh Bank
Umum Syariah (BUS) atau Unit Usaha Syariah (UUS) dalam transaksi PUAS. Sertifikat ini sekaligus
bukti jual beli dengan pembayaran tangguh atas perdagangan komoditi di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ).
SiKA diterbitkan dalam rupiah, dengan atau tanpa warkat (script) untuk jangka waktu overnight hingga
365 hari.
� Transaksi SiKA melibatkan tiga elemen. Pertama, peserta komersial, yakni BUS, UUS dan Bank Asing
yang menjalankan usaha berprinsip syariah yang kelebihan likuiditas. Kedua, konsumen komoditi, yakni
BUS dan UUS yang membutuhkan likuiditas dan menerbitkan SiKA. Ketiga, Bursa Berjangka Jakarta
(BBJ).
� Adapun mekanisme transaksi SiKA adalah sebagai berikut. Peserta Komersial membeli komoditi di
Bursa dari Peserta Pedagang Komoditi secara tunai dan menerima Surat Penguasaan Atas Komoditi
Tersetujui (SPAKT). Sementara itu, Konsumen Komoditi membeli komoditi di bursa dari Peserta
Komersial. Atas transaksi tersebut, Konsumen Komoditi menerima SPAKT dan menerbitkan SiKA.
Selanjutnya, Konsumen Komoditi menjual komoditi di bursa kepada Peserta Pedagang Komoditi secara
tunai dengan akad bai' sebesar nilai nominal komoditi sebagaimana tercantum dalam SPAKT.
� Pada Oktober 2011 BBJ telah meluncurkan Produk Perdagangan Komodi Berbasis Syariah. Selanjutnya
direspons oleh Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI bahwa hal tersebut dapat memperkaya aktivitas
pasar uang antar bank syariah di dalam negeri dan meningkatkan level industri keuangan syariah Indonesia di
tingkat global. 41
Sekian
Terimakasih
jtáátÄtÅâËtÄt|~âÅ jÜA jujtáátÄtÅâËtÄt|~âÅ jÜA jujtáátÄtÅâËtÄt|~âÅ jÜA jujtáátÄtÅâËtÄt|~âÅ jÜA ju
Nothing impossible as long as you have strong willingness to learn!