Download - PROSIDING - rp2u.unsyiah.ac.id
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KIMIA DAN SAINS
Editor : Prof. Dr. Adlim, M.Sc
Dr. M. Hasan, M.Si Drs. Rusman, M.Si
Muhammad Nazar, S.Pd, MSCST
Penerbit: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DAFTAR ISI
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia dan Sains, 22 Juni 2013 62
REPRESENTASI SUBMIKROSKOPIS MATERI KESETIMBANGAN KIMIA PADA
BUKU TEKS KIMIA SMA KELAS XI DI BANDA ACEH
Zarlaida Fitri, Abdul Gani Haji, Eka Lara Nofebrida
Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Syiah Kuala
e-mail: [email protected]
Abstrak: Telah dilaksanakan penelitian representasi submikroskopis materi kesetimbangan kimia
pada buku teks kimia SMA kelas XI. Objek penelitian ini adalah empat buku teks kimia SMA kelas XI
mengacu pada kurikulum KTSP 2006 yang digunakan di Kota Banda Aceh, dan dua buku
pembanding. Representasi submikroskopis subkonsep pengaruh konsentrasi terhadap
kesetimbangan terdapat pada buku nomor 4 dan 5. Pada buku nomor 4 tidak ditampilkan
keterangan atom/molekul, aturan CPK tidak diikuti pada pewarnaan atom-atomnya, lambang
kesetimbangannya tidak disesuaikan dengan aturan IUPAC, namun sumber rujukan representasinya
dicantumkan. Pada buku nomor 5, ditampilkan keterangan molekul dan pewarnaan disesuaikan
dengan aturan CPK, namun tanpa sumber rujukan representasi. Representasi submikroskopis
subkonsep pengaruh tekanan dan volum terhadap kesetimbangan terdapat pada buku nomor 2, 3,
dan 6 yang dicantumkan keterangan atom/molekul, dan ukuran atomnya proporsional. Pada buku
tersebut warna atomnya tidak disesuaikan dengan aturan CPK, dan sumber representasi hanya
dicantumkan pada buku 6. Contoh soal representasi submikroskopis ditampilkan hanya pada buku
nomor 5, ditampilkan ukuran atom yang proporsional dan warnanya disesuaikan dengan aturan
CPK. Keenam buku memuat representasi submikroskopis yang dihubungkan dengan representasi
simbolik. Tidak ada satu bukupun yang memuat soal berbentuk representasi submikroskopis pada
soal akhir bab, dan soal evaluasi akhir buku.
Kata kunci: representasi submikroskopis, buku teks, kesetimbangan kimia
PENDAHULUAN
Kualitas pendidikan di Indonesia dinilai berdasarkan hasil pelaksanaan Ujian Nasional (UN),
jika hasil UN mencapai persentase yang diinginkan oleh pemerintah, maka dikatakan kualitas
pendidikannya bagus, apabila hasilnya jauh dari persentase yang diinginkan, maka dikatakan
kualitas pendidikan masih rendah. Saifudin dkk. (2010) memaparkan bahwa UN merupakan alat
evaluasi yang digunakan Pemerintah untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan yang
ditetapkan. Hasil UN juga digunakan oleh sekolah sebagai alat evaluasi untuk meningkatkan atau
mempertahankan kualitas pendidikan.
Kualitas suatu pendidikan ditentukan oleh kualitas pembelajaran, buku teks berperan
penting pada proses pembelajaran yang merupakan sumber bacaan siswa dan guru. Pembelajaraan
dengan meggunakan buku teks lebih terarah dan siswa dapat belajar secara mandiri tanpa guru.
Mulyana (2009) menyatakan bahwa buku pelajaran merupakan salah satu sumber pengetahuan
bagi siswa di sekolah yang dapat memberikan informasi. Buku pelajaran sangat menentukan
keberhasilan pendidikan para siswa dalam menuntut pelajaran di sekolah.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia dan Sains, 22 Juni 2013 63
Sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan disediakan buku-buku pelajaran yang
dapat menunjang proses belajar mengajar dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas nilai UN
kimia siswa. Berdasarkan data dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), diketahui hasil UN
mata pelajaran kimia tahun pelajaran 2008/2009, 2009/2010 dan 2010/2011 di beberapa daerah
Aceh menunjukkan rendahnya daya serap siswa dalam menyelesaikan soal-soal kesetimbangan
kimia dengan bentuk soal submikroskopis.
Hasil observasi yang penulis lakukan di SMA Laboratorium Universitas Syiah Kuala Banda
Aceh, diperoleh informasi bahwa guru mengajar materi kesetimbangan kimia hanya pada
representasi makroskopis dan simbolik, menggunakan media papan tulis dan metode ceramah. Hal
yang sama dipaparkan oleh Sihaloho (2007) bahwa tingkat pemahaman submikroskopis siswa
sangat rendah terhadap konsep kesetimbangan kimia yang terjadi akibat kurang dikembangkannya
representasi tingkat submikroskopis melalui visualisasi yang tepat pada pembelajaran kimia.
Umumnya guru membatasi pada tingkat representasi makroskopik dan simbolik dalam
pembelajaran dengan harapan siswa dapat mengembangkan model dunia molekular dengan
sendirinya.
Representasi submikroskopis sangat penting peranannya dalam memahami ilmu kimia,
yang menjadi penghubung di antara representasi makroskopis dan simbolik. Hal ini sesuai
pemaparan Sopandi dkk. (2008) bahwa representasi level submikroskopis sangat berperan dalam
membangun pemahaman siswa, yaitu sebagai jembatan antara level makroskopis dan simbolik.
Selanjutnya, Treagust dkk. (2003) menyatakan bahwa pembelajaran kimia di sekolah akan lebih
efektif apabila guru mempunyai kemampuan untuk mengkomunikasikan dan menjelaskan konsep-
konsep kimia yang bersifat abstrak dan kompleks.
Beberapa penelitian mengenai representasi level submikroskopis menunjukkan bahwa
pemahaman konseptual siswa cenderung tertinggal dibandingkan pemahaman algoritmiknya.
Banyak siswa dapat menyelesaikan soal hitungan kimia tanpa memahami konsep dasarnya. Supaya
siswa dapat memahami ilmu kimia dengan konsep yang benar diperlukan perbaikan pembelajaran,
baik dari guru maupun bahan ajar yang digunakan. Widiasih (2001) mengemukakan bahwa usaha
perbaikan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan memperbaiki faktor-faktor penentu
keberhasilan suatu program pengajaran. Faktor utama yang dapat mempengaruhi keberhasilan
suatu program pengajaran adalah subtansi materi dan struktur bahan ajar yang terkandung dalam
kurikulum dan silabus, kemudian diuraikan secara rinci dalam bentuk buku teks pelajaran. Dengan
demikian salah satu usaha untuk memperbaiki mutu pendidikan dapat dimulai dari membenahi
mutu buku teks pelajaran.
Buku teks pelajaran kimia bisa menjadi salah satu penyebab pelajaran kimia dianggap
sebagai mata pelajaran yang sukar dimengerti dan sukar dipahami oleh siswa karena kebanyakan
konsep kimia dalam buku teks tersebut bersifat abstrak. Untuk membantu siswa agar lebih mudah
dalam memahami dan mempelajari kimia seharusnya buku teks dan pembelajaran kimia mencakup
tiga level representasi, atau model-model yang digunakan untuk menggambarkan keadaan
partikel-partikel tersebut (Nuraeni, 2008). Selanjutnya, Aryani (2008) menyatakan bahwa hanya
sebagian kecil buku teks kimia yang menggunakan representasi submikroskopis secara utuh, baik
tulisan maupun gambar yang telah sesuai pendapat para ahli.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia dan Sains, 22 Juni 2013 64
Hasil wawancara penulis dengan guru mata pelajaran kimia kelas XI, mahasiswa Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) Program Studi Kimia pada semester genap 2012 dan siswa di SMA
Negeri 1 Banda Aceh, SMA Negeri 2 Banda Aceh, SMA Negeri 3 Banda Aceh, SMA Negeri 8 Banda
Aceh, SMA 9 Tunas Bangsa Banda Aceh, MAN Darussalam, SMA Laboratorium Unsyiah bahwa
didapatkan empat buku kimia kelas XI yang paling banyak digunakan. Dilakukan juga observasi di
toko-toko buku yang berada di Kota Banda Aceh, maka didapatkan empat buku kimia XI SMA yang
paling banyak ditawarkan. Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada berbagai pihak dalam
memilih buku teks kimia kelas XI SMA yang telah mencakup representasi submikroskopis, serta
masukan bagi penulis untuk merancang buku kimia yang baru.
METODE
Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada empat buku teks kimia SMA kelas XI yang digunakan di Banda
Aceh sejak 2010 hingga 2012 dari empat pengarang yang berbeda, mengacu pada kurikulum KTSP
2006. Jika ada pengarang yang menulis buku lebih dari satu kali maka diambil buku yang terakhir
diterbitkan. Selanjutnya, digunakan dua buku sebagai pembanding yaitu buku kimia kelas XI
berbahasa Inggris kurikulum KTSP dan Cambridge, serta salah satu buku BSE (Buku Sekolah
Elektronik) kurikulum KTSP 2006.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabel kategorisasi penggunaan
representasi submikroskopis materi dan soal-soal kesetimbangan kimia dalam buku teks kimia
kelas XI SMA. Tabel kategorisasi digunakan untuk menganalisis representasi submikroskopis dalam
buku teks kimia kelas XI SMA ditinjau dari tulisan, gambar, kesesuaian warna dan ukurannya yang
mengacu pada aturan CPK (Corey, Pauling dan Koltun). Tabel kategorisasi yang digunakan dalam
penelitian ini dimodifikasi dari Gkitzia dkk. (2010).
Tabel 2. Kriteria Representasi Submikroskopis
Kriteria Keterangan Kriteria
1. Interpretasi fitur permukaan
2. Ada hubungannya dengan teks
3. Kesesuaian gambaran submikroskopis
4. Hubungan dengan representasi lain
5. Proporsi ukuran
6. Kesesuaian warna dengan CPK
7. Sumber/rujukan
Selain pengkategorian representasi submikroskopis untuk setiap subkonsep kesetimbangan
kimia, dikategorikan pula representasi submikroskopis pada contoh soal, soal latihan, soal akhir
semester dan soal evaluasi akhir buku pada materi kesetimbangan kimia. Pengecekan soal ini
dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu ada representasi submikroskopis dan tidak ada
representasi submikroskopis. Untuk memperoleh gambaran secara umum tentang representasi
submikroskopis subkonsep beserta soal evaluasinya pada buku-buku teks kimia yang beredar di
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia dan Sains, 22 Juni 2013 65
Banda Aceh, setiap konsep pada buku teks yang memuat representasi submikroskopis
dipersentasekan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini diklasifikasikan berdasar tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui
representasi submikroskopis pada subkonsep kesetimbangan kimia.
1. Representasi Submikroskopis pada Subkonsep Pengaruh Konsentrasi terhadap
Kesetimbangan
Pada subkonsep pengaruh konsentrasi terhadap kesetimbangan ada dua buku (33,33%)
yaitu buku nomor 4 dan nomor 5 yang menampilkan representasi submikroskopis. Pada buku
nomor 4, interpretasi fitur permukaan ambigu karena tidak memberikan keterangan molekul apa
saja yang telibat pada reaksi tersebut. Representasi atom karbon yang ditampilkan adalah hitam
dan atom oksigen berwarna putih. Pemilihan warna representasi untuk atom karbon sudah benar
menurut aturan CPK, namun untuk atom oksigen seharusnya merah. Proporsi ukuran atom-
atomnya sesuai, dimana atom karbon lebih besar dari pada atom oksigen. Buku nomor 4 memuat
rujukan representasi submikroskopis dari buku Chang tahun 2003.
Gambar 1. Representasi Submikroskopis Pengaruh Konsentrasi terhadap
Kesetimbangan (Buku 4)
Pada buku nomor 4 ini juga menampilkan reaksi kesetimbangan penguraian kalsium karbonat
dengan menggunakan tanda panah satu ( ) yang biasa dipakai pada persamaan laju reaksi satu
arah. Penggunaan lambang ini kurang tepat.
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
Saran perbaikan lambang representasi yang mengikuti aturan IUPAC yaitu :
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
Oxtoby dkk. (2001) menyatakan bahwa pada kesetimbangan dinamis, tanda panah rangkap
( ) mempertegas sifat dinamis dari kesetimbangan, tanda ini juga digunakan pada
kesetimbangan kimia ketika ikatan-ikatan akan terputus dan terbentuk seiring dengan interaksi
atom-atom di antara molekul-molekulnya yang akan membentuk molekul-molekul produk.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia dan Sains, 22 Juni 2013 66
Gambar 2. Representasi Submikroskopis Pengaruh Konsentrasi terhadap Kesetimbangan
dengan Jumlah CaCO3 dan CaO yang Berbeda (Buku 5)
Buku nomor 5 secara keseluruhan sesuai dengan kriteria tabel kategorisasi, interpretasi
pada fitur permukaan sangat jelas karena menampilkan keterangan molekul CO2 yang terbentuk,
warrna molekulnya mengikuti aturan CPK. Representasi atom karbon berwarna abu-abu
pekat/hitam dan oksigen berwarna merah, dengan ukuran atom karbon lebih besar dibandingkan
oksigen. Hal ini sesuai pendapat Koltum (1965) bahwa warna untuk atom hidrogen yaitu putih,
atom oksigen merah, atom nitogren biru, atom karbon hitam, atom belerang kuning, atom fosfor
ungu, untuk golongan halogen warna hijaunya semakin gelap dari florin hingga iodin.
Lambang kesetimbangan yang digunakan sesuai IUPAC yaitu tanda panah rangkap ( ),
serta representasi submikroskopis terkait dengan pembahasannya. Representasi pada buku 5 sama
dengan representasi pada buku 4 yaitu membahas konsentrasi yang berbeda antara CaCO3 dan
CaO padat yang tidak mempengaruhi kesetimbangan meskipun berada pada temperatur yang
sama., namun representasi pada buku ini tidak mencantumkan rujukan representasi, representasi ini
bisa saja rancangan pengarang bukunya sehingga tidak perlu mencantumkan rujukan representasi
submikroskopis. Kedua buku ini menampilkan representasi submikroskopis yang berhubungan
dengan representasi simbolik.
2. Representasi Submikroskopis pada Subkonsep Pengaruh Tekanan dan Volum terhadap
Kesetimbangan
Jumlah Buku yang menampilkan representasi submikroskopis pengaruh tekanan dan volum
yaitu 50%. Pertama terdapat pada buku nomor 2 yang menuliskan atom-atom apa saja yang terlibat
dan sangat tekait dengan teks pada pembahasan buku ini. Representasinya menunjukkan
campuran molekul NH3, N2 dan H2 saat tekanannya diperbesar/volum diperkecil maka pada
kesetimbangan akan membentuk NH3 yang lebih banyak.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia dan Sains, 22 Juni 2013 67
Keterangan :
(a) campuran NH3(g), N2(g), dan H2(g)
(b) volum diperkecil/ tekanan diperbesar
(c) jumlah NH3 terbentuk lebih banyak serta reaksi yang tejadi bergeser ke arah produk
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Gambar 3. Representasi Submikroskopis Pengaruh Tekanan dan Volum terhadap
Kesetimbangan (Buku 2)
Pada buku nomor 2 direpresentasi atom nitrogen berwarna jingga dan hidrogen hijau.
Seharusnya menurut CPK atom nitrogen berwarna biru dan atom hidrogen putih, ukuran atom
nitrogen lebih besar dibanding hidrogen. Buku ini tidak mencantumkan rujukan representasi.
Lambang kesetimbangan yang digunakan pada buku ini yaitu bukan .
Keterangan :
(a) campuran NH3(g), N2(g), dan H2(g)
(b) ketika tekanan ditingkatkan dengan memperkecil volum, campuran tidak setimbang lagi
(Qc< Kc)
(c) reaksi bergeser ke arah kanan hinggal terbentuk kestabilan kembali ( Qc= Kc)
Gambar 4. Representasi Submikroskopis Pengaruh Tekanan dan Volum terhadap
Kesetimbangan N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) (Buku 3)
Representasi submikroskopik pengaruh tekanan dan volum juga terdapat pada buku nomor
3. Representasi submikroskopis pada buku ini mencantumkan molekul N2, H2 dan NH3 yang terlibat
pada reaksi kesetimbangan, representasi pengaruh tekanan dan volum yang ditampilkan sesuai
dengan pembahasannya isi buku teks. Proporsi atom nitrogen dan hidrogen direpresentasikan
dengan benar dimana ukuran atom nitrogen lebih besar dari pada hidrogen. Pewarnaan atom
hidrogen sudah mengikuti aturan CPK, sedangkan warna atom nitrogen seharusnya biru bukan
hitam bila mengacu pada aturan CPK. Buku ini tidak mencantumkan sumber representasi dan
kemungkinan gambar dirancang oleh si pengarang. Lambang kesetimbangan yang digunakan pada
buku ini sama halnya dengan buku nomor 2 yaitu menggunakan lambang
bukan .
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia dan Sains, 22 Juni 2013 68
Gambar 5. Representasi Submikroskopis Pengaruh Tekanan dan Volum pada Subkonsep
Kesetimbangan ketika Tekanan diperbesar atau Volum diperkecil (Buku 6)
Pada buku nomor 6 menampilkan representasi submikroskopis warna dan ukuran atomnya
sama seperti buku 3, yaitu menggambarkan keadaan tiga tabung yang berbeda, tabung yang
berisikan gas N2, H2, dan NH3, saat tekanan diperbesar dan volumnya diperkecil menyebabkan
jumlah gas NH3 bertambah. Representasi pada buku ini menampilkan sumber rujukan dari buku
McMurry berjudul Chemistry tahun 2003. Pada buku nomor 2, 3, dan 6 menampilkan representasi
submikroskopis yang sesuai dengan pembahasan subkonsep pengaruh tekanan dan volum pada
kesetimbangan kimia, namun tidak ada yang menampilkan representasinya sesuai warna model
CPK.
3. Representasi Submikroskopis pada Pengaruh Suhu dan Katalis terhadap Kesetimbangan
Berdasarkan keenam buku yang ditelaah representasi submikroskopisnya, tidak ada buku
yang memuat representasi submikroskopis mengenai pengaruh suhu dan katalis dalam
kesetimbangan kimia. Hal ini terjadi dikarenakan kerumitan representasi submikroskopis pada
subkonsep pengaruh suhu dan katalis.
4. Representasi Submikroskopis pada Contoh Soal, Soal Latihan, Soal Akhir Semester, dan Soal
Evaluasi di Akhir Buku Materi Kesetimbangan Kimia
Persentase representasi submikroskopis pada contoh soal yaitu 16,67%, terdapat pada buku
nomor 5 yang menampilkan representasi submikroskopis pada subkonsep kesetimbangan yang
dipengaruhi oleh tekanan dan volum pada proses pembentukan NH3. Representasi submikroskopis
mencantumkan keterangan atom-atom yang terlibat dalam reaksi yang terjadi dalam tabung,
sesuai dengan teks pada pembahasannya dan warna yang digunakan untuk atom-atomnya juga
sesuai model CPK.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia dan Sains, 22 Juni 2013 69
Gambar 6. Representasi Submikroskopis Pengaruh Tekanan dan Volum
pada Contoh Soal Kesetimbangan kimia (Buku 5)
Dalam buku tersebut ditampilkan representasi nitrogen yang berwarna biru yang lebih
besar ukurannya dibandingkan dengan hidrogen yang berwarna putih. Namun sumber rujukan
representasi tidak mencantumkan nama pengarang, judul buku dan halamannya, karena
representasi ini bisa saja buatan penulisnya. Keenam buku yang diteliti tidak menampilkan
representasi submikroskopis pada soal latihan, soal akhir semester, serta pada soal evaluasi akhir
buku materi kesetimbangan kimia kelas XI SMA.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap enam buku teks kimia, maka
dapat disimpulkan bahwa persentase representasi submikroskopis subkonsep pengaruh
konsentrasi terhadap kesetimbangan yaitu 33,33% terdapat pada buku nomor 4 dan nomor 5.
Persentase representasi submikroskopis subkonsep pengaruh tekanan dan volum terhadap
kesetimbangan yaitu 50% yakni pada buku nomor 2, 3 dan 6. Ketiga buku tersebut mencantumkan
keterangan atom atau molekul yang terlibat, proporsi ukuran atom yang sesuai, namun warna tidak
sesuai aturan CPK. Hanya buku nomor 6 yang mencantumkan rujukannya. Representasi
submikroskopis pada contoh soal terdapat pada buku nomor 5 yaitu contoh soal subkonsep
pengaruh tekanan dan volum terhadap kesetimbangan. Keenam buku tidak menampilkan
representasi submikroskopis pada soal latihan, soal akhir semester dan soal evaluasi akhir buku.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka perlu dikembangkan bahan ajar
representasi submikroskopis pada materi kesetimbangan kimia dengan proporsi ukuran atom yang
sesuai, warna yang berpatokan pada model CPK dan mencantumkan rujukan representasi
submikroskopis yang ditampilkan. Disamping itu diharapkan kepada guru hendaknya
menyampaikan representasi submikroskopis materi kesetimbangan kimia kepada siswa saat proses
pembelajaran berlangsung. Perlu juga ditulis/dikembangkan buku teks kimia yang berisi contoh
soal dan soal-soal latihan yang menampilkan representasi submikroskopis tentang kesetimbangan
kimia.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia dan Sains, 22 Juni 2013 70
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2009. Laporan Hasil dan Statistik Ujian Nasional Tahun
Pelajaran 2008/2009. Jakarta: BSNP.
____________________________. 2010 Laporan Hasil dan Statistik Ujian Nasional Tahun Pelajaran
2009/2010. Jakarta: BSNP.
____________________________. 2011 Laporan Hasil dan Statistik Ujian Nasional Tahun Pelajaran
2010/2011. Jakarta: BSNP.
____________________________. 2010. Laporan BSNP Tahun 2009. Jakarta: BSNP.
Aryani, M. 2008. “Analisis Level Mikroskopik dalam Buku Teks Kimia S MA, Pembelajaran, dan
Pemahaman Siswa pada Materi Sifat Koligatif Larutan”. Skripsi. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Chang, R. 2003. General Chemistry: The Essential Concept, 3rd
Ed: New York: McGraw-Hill.
Effendy. 2010. A Level Chemistry For Senior High School Students. Malang: Bayumedia.
Gkitzia, V., Salta, K., dan Tzougraki, C. 2010. Development and Application of Suitable Criteria for the
Evaluation of chemical Representations in School Textbooks. Chemistry Education Research
and Practice, 12: 5-14.
Hernanto, A dan Ruminten. 2009. Kimia 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Johari, J.M.C dan Rahmawati. 2006. Kimia SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Koltun, L.W. 1965. Space Filling Atomic Units and Connectors for Molecular Models. United States
Patent Office, (3,170,246): 1-12.
McMurry, J. & Fay, R. C. 2003. Chemistry, 4th
Ed. New York: Prentice Hall
Mulyana, A. 2009. “Pendekatan Historiografi Dalam Memahami Buku Teks Pelajaran Sejarah
Mendekonstruksi Permasalahan Pembelajaran Sejarah di Sekolah”. Makalah disampaikan
pada Seminar Nasional Mendekonstruksi Permasalahan Pembelajaran Sejarah di Sekolah
yang dilaksanakan Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia pada tanggal
19 Oktober 2009.
Nuraeni, A. 2008. “Analisis Level Mikroskopik dalam Buku Teks Kimia SMA, Pembelajaran, dan
Pemahaman Siswa pada materi Hidrolisis Garam”. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia.
Oxtoby, D. W., Gillis, H. P., dan Nachtrieb, N. H. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Edisi Keempat
Jilid 1. Terjemahan Oleh Suminar Setiati Achmadi. Jakarta: Erlangga.
Permana, I. 2009. Memahami Kimia SMA/MA Kelas XI Semester 1 dan 2 Program Ilmu Pengetahuan
Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan
Purba, M. 2004. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Saifudin, M.F., Markhamah., dan Sumardi. 2010. Strategi Pengelolaan Pembelajaran dalam
Menghadapi Ujian Nasional. Jurnal Penelitian Humaniora, 11(1): 44-57.
Sihaloho, M. 2007. Analisis Pemahaman Konsep Pergeseran Kesetimbangan Kimia pada Tingkat
Makroskopis dan Mikroskopis Siswa di Sma Negeri Gorontalo. Laporan penelitian.
Gorontalo: Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Gorontalo.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia dan Sains, 22 Juni 2013 71
Sopandi, W., Rohman, I., Sukmawati, W., Yuliani, E. T., Nuraeni, A., Turyani, I., dan Aryani. M. 2008.
“Penjelasan Level Mikroskopik dalam Buku Teks SMA”. Makalah disampaikan pada Seminar
International 2 Pendidikan IPA yang diselenggarakan oleh Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Pendidikan Indonesia, 18 Oktober 2008.
Sudarmo, U. 2004. Kimia untuk SMA Kelas X. Erlangga: Jakarta.
Sunarya, Y dan Setiabudi, A. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas XI SMA/MA. Jakarta:
Pusat Perbukuan.
Susilowati, E. 2007. Sains Kimia Prinsip dan Terapannya untuk Kelas XI SMA dan MA Semester 1.
Solo: Tiga Serangkai.
Treagust, F.D., Chittleborough, G., dan Mamiala, L.T. 2003. The Role of Submicroscopic and Symbolic
Representations in Chemical Explanations, International Journal of Science Education, 25 (11):
1353–1368.
Widiasih. 2001. Kajian terhadap Konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada Buku Ajar IPA Kelas VI
Sekolah Dasar (SD), Jurnal Universitas Terbuka, 3 (1): 1-7.