Download - proses pembuatan kaca
teknik industri MAKALAH PROSES PEMBUATAN KACA
BAB I
PENDAHULUAN
Dari segi fisika kaca adalah zat cair lewat dingin yang tegar dan tidak mempunyai
titik cair tertentu serta mempunyai viskositas cukup tinggi sehingga tidak megalami
kristalisasi. Di pihak lain dari segi kimia, kaca adalah gabungan berbagai oksida anorganik
yang tak mudah menguap, yang di hasilkan dari dekomposisisi dan peleburan senyawa alkali
dan alkali tanah, pasir serta berbagia penyusun lainnya sehingga menghasilkan produk yang
mengahasilkan struktur atom yang acak. Kaca adalah pruduk yang mengalami vitrifikasi
sempurna, atau setidak-tidaknya produk yang mengandung amat sedikit bahan nonvitreo
dalam keadaan suspensi.
Kaca banyak sekali di gunakan dalam sifat-fatnya yang khas, yaitu transparan, tahan
terhadap serangan kimia, efektif sebagai isolator listrik, dan mampu menahan vacum. Tetapi
kaca adalah bahan yang rapuh dan secara khas mempunyai kekuatan kompresi lebih tinggi
dari kekuatan tariknya. Dewasa ini ada sekitar 800 macam kaca yang di hasilkan ada yang
dengan keunggulan pada satu sifat tertentu, dan ada pula yang lebih mementingkan
keseimbangan pada seperangkat sifat tertentu.
1
Sebagaimana halnya dengan bahan-bahan yang sangat banyak di gunakan dalam peradaban modern, riwayat penemuan kaca tidaklah jelas sama sekali. Salah satu rujukan yang paling tua mengenai bahan ini di buat oleh pliny, yang menceritakan bagaimana pedagang-pedagang Phonesia purba menemukan kaca tatkala memasak makanan. Periuk yang di gunakannya secar tidak sengaja di letakan di atas massa trona di suatu pantai,
penyatuan yang terjadi antara pasir dan alkali menarik perhatian dan orang kemudian berusaha menirunya.
Pada tahun 1914, di Belgia di kembangkan proses fourcault yang menarik kaca plat
secara kontinyu. Selama 50 tahun berikutnya, para insinyur dan ilmuwan telah berhasil
berbagai modifikasi terhadap proses penarikan kaca dengan tujuan untuk memperkecil
distorsi optik kaca lembaran (kaca jendela) dan menurunkan biaya pembuatan kaca lembaran
gosok dan poles.
Bermacam-macam mesin otomatis di ciptakan pula untuk mempercepat produksi
botol, bola lampu dan sebagainya. Akibatnya, industri kaca dewasa ini telah tumbuh menjadi
suatu industri yang sangat terspesialisasi.
A. BAHAN BAKU
Walupun terdapat ribuan macam formulasi kaca yang di kembangkan dalam 30 tahun
terakhir namum perlu di catat bahwa pasir kaca, gamping, silika, dan soda masih merupakan
bahan baku dari 90 persen dari seluruh kaca yang di produksi di dunia.
1. Pasir
Pasir yang di gunakan haruslah kuarsa yang hampir murni, oleh karena itu, lokasi
pabrik kaca biasanya di tentukan oleh lokasi endapan pasir kaca,kandungan besinya tidak
boleh melebihi 0,45 % untuk barang gelas pecah belah atau 0,015 % untuk kaca optik, sebab
kandungan besi ini bersifat merusak warna kaca pada umumnya.
2. Soda (Na2O)
Soda terutam di dapat soda abu padat Na2 CO3. sunber lainnya adalah bikarbonat,
kerak garam, dan natrium nitrat.yang tersebut terakhir ini sangat berguna untuk mengoksidasi
besi dan unutk mempercepat pencairan.
3. Kaca Soda Gamping (soda lime glass)
Merupakan 95 % dari semua kaca yang di hasilkan. Kaca ini di gunkan untuk
membuat segala macam bejana, kaca lembaran, jendelamobil, atau lain-lain, gelas atau
barang pecah belah.
B. BAHAN TAMBAHAN
Sebagai fluks dari silika, di pakai soda abu, kerak garam, batu gamping dan gamping.
Di samping itu, banyak pula di pakai oksida timbal, abu mutiara (kalsium karbonat), salpeter,
boraks, asam borat, asam trioksida, feldspar, dan fluorspar bersam berbagai oksida, karbonat
serta garam-garam logam lain untuk membuata kaca berwarna.
Dalam operasi penyelesaian, banyak pula di pakai berbagai produk lain seperti abrasif
dan asam fluorida.
Feldspar
Mempunyai rumus umum P2O.Al2O3 6SiO2.feldspsr mempunyai banyak keunggulan
di banding produk lain, karena murah, murni dan dapat di lebur dan seluruhnya terdiri dari
oksidasi pembentuk kaca
Borax
Borax adalh perawis tambahan yang menambahkan Na2O dan boron oksida kepada
kaca. Walaupun jarang di pakai dalam kaca jendela atau kaca lembaran, boraks sekarang
banyak di gunkan di dalam berbagai jenis kaca pengemas.
Kerak Garam ( salt cake )
Sudah lama digunakan dalm perawis tambahan pada pembuatan kaca, demikian pula
beberapa sulfat lain amonium sulfat dan barium sulfat, dan sering di tentukan pada. Kerak
garam ini di perkirakan dapat membersihkan buih yang mengganggu pada tanur tangki.
Sulfat ini harus di pakai bersama karbon agar tereduksi menjadi sulfit.
Arsen Trioksida
Dapat pula di tambahkan untuk menghilangkan gelombang-gelombang dalam kaca.
Nitrat
Baik dari natrium maupun kalium di gunkan untuk mengoksidasi besi sehingga tidak
terlalu kelihatan pada kaca produk.
Kalium Nitrat
Digunakan pada berbagai jenis kaca meja, kaca dekorasi dan kaca optik.
Kulet (Cullet)
Adalah kaca hancuran yang di kumpulkan dari barang-barang rusak, pecahan kaca
beling dan berbagai kaca limbah. Bahan ini dapat di pakai 10% atau bahkan sampai 80% dari
muatan bhan baku.
Blok Refraktori
Zirkon, alumina, mulit, mulit alumina sinter dan zirkonia alumina elektrokast banyak
di gunakan sebagai refraktor pada tanki kaca.
C. BAHAN BAKAR
Pada proses peleburan kaca sarana yang di gunakan adalah api yang sangat panas
untuk memanaskan tungku pemanas agar kaca dapat melelbur sesuai dengan suhu yang di
inginkan atau tergantung pada jenis bahan yang di kehendaki.
BAB II
PROSES PEMBUATAN
Urutan proses pembuatan kaca pada umumnya dapt di pecah-pecah menjadi langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Transportasi bahan baku ke pabrik
2. Pengaturan ukuran bahn baku
3. Penimbunan bahan baku
4. Pengangkutan, penimbangan, dan pencampuran bahn baku, dan pemuatannya
ke tanur kaca
5. Reaksi pembentukan kaca di dalm tanur
6. Penghematan kalor melalui regenarasi dan rekuperasi
7. Pembuatan bentuk produk kaca
8. Penyelesaian produk kaca
6
langkah-langkah tersebut di lakukan dalam pabrik kaca modern dengan menggunakan peralatan otomatis unutk produksi secar kontinyu, dan tidak lagi dengan sekop dan gerobak sebagaimana halnya dengan pabrik-pabrik lama. Namun, dalam pabrik modern itu, pengisian tanur-tanur kecil masih di lakukan dengan tangan sehingga banyak sekali menimbulkan debu beterbangan dimana-mana. Kecenderungan dewasa ini adalh unutk menggunakn sistem transportasi dan pencampuran secara tumpak dan mekanis yang tertutup sama sekali sehingga tidak ada lagi debu yang berterbangan selama penanganan kaca atau bahn bakunya.
PROSES DARI BAHAN BAKU MENJADI PRODUK
Prosedur pembuatan kaca dapat di bagi menjadi empat tahap utama yaitu :
1. PELEBURAN
Tanur kaca dapat di klasifikasikan sebagai tanur periuk dan tanur tanki. Tanur periuk
(pot furnace), dengan kapasitas sekitar 2 t atau kurang dapt di gunakan secara
menguntungkana untuk membuat kaca khusus dalam jumlah kecil di mana tumpak cair itu
harus di lindungi terhadap hasil pembakaran. Tanur ini digunakann dalam pembuatan kaca
optik dan kaca seni melalui proses cetak. Periuknya sebetulnya ialah suatu cawan yang
terbuat dari lempung pilihan atau platina. Sulit sekali melebur kaca didalm bejana ini tanpa
produknya terkontaminasi atau tanpa sebagian bejana itu sendiri meleleh, keculai biola bejana
itu terbuat dari bejana platina.
Dalam tanur tanki (tank furnace), bahan tumpak itu dimuat ke satu ujung suatu tanki
besar yang di muat ke sutu ujung suatu tanki besar yang terbuat dari blok-blok reflaktor, di
antaranya ada yang berukuran 38 X 9 X 1,5 m dengan kapasitas kaca cair sebesar 1350 t.
Kaca itu membentuk kolam di dasar tanur itu, sedang nyala api menjilat berganti darti satu
sisi ke sisi lain. Kaca halusan (fined glass) di kerjakan dari ujung lain tanki itu, operasinya
kontinyu. Dalam t5anur jenis ini, sebagaimana juga dalam tanki periuk, dindingnya
mengalami korosi karena kaca panas, kulaitas panas dan umur tanki bergantung pada kualitas
blok kontruksi. Karena itu, perhatian biasanya di tujukan pada reflaktori tanur kaca.
Tanur tanki kecil disebut tanki harian (day tank) dan berisi persediaaan kaca cair
untuk satu hari sebanyak 1 t sampai 10 t. Tanki ini di panasi secara elektrotermal atau dengan
gas.
Tanur-tanur yang disebautkan di atas adalah tergolong tanur regenerasi (regenerative
furnace) dan beroperasi dalam dua siklus dengan dua perangkat ruang berisis susunan bata
rongga. Gas nyala setelah memberiakan kalornya pada waktu melalui tanur berisi akca cair,
megalir ke bawah melalui satu perangkat ruang yang diisi penuh denagn pasangan baja
terbuka atau bata rongga (checkerwork). Sebagian besar dari kandungan kalor sensibel gas
keluar dari situ , dan isian itu berkisar antara 15000C di dekat pintu keluar. Bersamaan
dengan itu, udara di panaskan dengan melewatkannya melalui ruang regemerasi yang telah
di panaskan sebelumnya dan telah di campur denagn gas bahan bakar yang telah terbakar,
sehingga suhu nyalanya menjadi lebih tinggi lagi, (di bandingkan dengan jika udara tidak di
panaskan terlebih dahulu). Pada selang waktu yang teratur, yaitu antara 20 sampai 30 menit,
aliran campuran udar bahan bakar, atau siklus itu di balik, dan sekarang masuk tanur dari
ujung yang berlawanan melaui isian yang tealh mendapat pemanasan sebelumnya, kemudian
melalui isian semula, dan mencapai suhu yang lebih tinggi.
Suhu tanur yang baru mulai berproduksi hanya dapat di naikkan sedikit demi sedikit
setiap hari, tergantung kepada kemampuan reflaktorinya menampung ekspansi. Bila tanur
regenerasi itu sudah di panaskan, suhunya harus di pertahankan sekurang-kurangnya 12000C
setiap waktu. Kebanyakan kalor hilang dari tanur melalui radiasi, dan hanya sebagian kecil
yang termanfaatkan untuk pencairan. Tanpa membiarkan dindingnya sedikit karena radiasi,
suhu akan menjadi terlalu tinggi sehingga kaca cair itu dapat menyerang dinding dan
melarutkannya. Untuk mengurangi aksi kaca cair, pada dinding tanur kadang-kadang di
pasang pipa air pendingin.
Pasir 45,4 gamping 6,8Soda abu 16 kulet 22,7Kerak garam 4,5 other 0,5-1,0Serbuk batu bara 0,2
Tabel 2.1 Kandungan bahan dalam proses peleburan
2. PEMBUATAN BENTUK ATAU PENCETAKAN
Kaca dapat di bentuk dengan mesin atau denagn cetak tangan. Faktor yang terpenting
yang harus di perhatikan dalam cetak mesin (machine molding) ialah bahwa rancang mesin
itu haruslah sedemikian rupa sehingga percetakan barang kaca dapat di selesaikan dalm
tempo beberapa detik saja. Dalam waktu yang sangat singkat itu kaca berupa dari zat cair
viscos menjadi zat cair yang berwarna bening. Jadi, jelas sekali bahwa masalh rancang yang
harus di selesaikan, seperti aliran kalor stabilitas logam, dan jarak bebas bantalan merupakan
masalh yang rumit sekali. Keberhasilan mesin cetak kaca merupakan prestasi besar bagi para
insinyur kaca.
Berikut ini akan di bahas jenis-jenismesin pembentuk kaca yang umum yaitu kaca
jendela, kaca plat, kaca apung, botol, bola lampu, dan tabung.
Kaca Jendela
Pada proses fourcault, ruang penarikan di isi penuh dengan kaca dari tanki peleburan.
Kaca itu di tarik secara vertikal dari tanur melalui “dibitense” denagn suatu mesin penarik.
Dibitense itu terdiri dari sampan refraktonsi yang mempunyai celah di tengahnya. Kaca
mengalir melalui celah ini, pada waktu sampan setengah terbenam, kaca mengalir ke atas
secara kontinyu. Penarikan kaca di mulai dengan menurunkan pemancing dari logam ke gelas
itu di melalui celah, pada waktu bersamaan denagn di turunkannya dibitense, sehingga kaca
mulai mengalir. Kaca itu di tarik ke atas secara kontinyu dalm bentuk pita secepat itu dia
mengalir melalui celah, dan permukaannya di dinginkan denagn gulungan air di dekat itu pita
kaca yang masih bergerak ke atas dan di topang oleh rol-rol, di lewatkan melalui cerobong
penyangai atau lehr yang panjangnya 7,5 m. Pada waktu keluar dari lehr, kaca itu di potong-
potong menjadi lembaran menurut ukuran yang di kehendaki dan di kirim ke bagian
penggolongan dan pemotongan.
PPG industri es mengoperasikan proses fourcault yang di modifikasi dan
menghasilkan kaca pennvernon. Lembaran-lembaran kaca sebesar 3 m denagn ketebalan
sampai 0,55 cm. Pada proses ini dibitense apung di ganti dengan batangan tarik yang
terbenam, yang mengendalikan dan mengarahkan lembran itu. Setelah di tarik ke atas
sepanjang 8 m, dimana sebagian besarnya ada di dalm lehr penyangai, kaca itu di potong
untuk ketebalan di atas kekuatan tunggal atau rangkap dua, dilakukan penyangaian kedua di
dalam lehr horizontal standar 36 m.
Kaca Plat
Bahan baru di tumpahkan ke satu ujung tanur, dan kaca cair pada suhu cair pada suhu
sampai setinggi 15950C, kemudian di lewatkan melalui zone pemurnian dan keluar melalui
ujung yang satu lagi dalam bentuk aliran yang tak putus-putus. Dari keluaran refraktori yang
lebar itu, kaca cair dilewatkan melalui dua rol pembentuk yang didinginkan dengan air,
sehingga mengambil konfigurasi pita plastik. Pita kaca itu di tarik di atas sederetan rol yang
lebih kecil, yang juga didinginkan dengan air dengan kecepatan permukaan sedikit lebih
tinggi dari rol pembentuk. Efek peregangan yang di akibatkan oleh perbedaan kecepatan dan
pencairan kaca pada waktu mendingin menyebabkan pita itu menjadi lebih tipis pada waktu
memasuki lehr. Setealh mengalami penyangaian, pita itu di potong-potong menjadi lembaran
yang kemudian di gerinda dan di poles. Atau, boleh pula pita itu bergerak terus secara
otomatis sepanjang 50 sampai 100 m, melalui operasi penyangaian, gerinda, poles, dan
inspeksi sebelum di lewatkan ke mesin potong yang memotong-motongnya menjadi ukuran
yang cocok unutk pemanasan. Operasi gerinda dan poles membuang kira-kira 0,8 mm, kaca
dari masing-masing permukaan.
Kaca Apung
Kaca apung di kembangkan oleh pilkington brothers di inggris. Perkembangan ini
merupakan suatu perbaikan fundamental dalam pembutan kaca plat berkualitas tinggi. Proses
apung mrnggunakan sistem peleburan tanur tangki dimana bahna baku di umpankan pada
satu ujung tanur dan kaca cair di lewatakan melalui zone pemurnian dan masuk ke kanal
sempit yang menghubungkan tanur dengan penangas. Laju aliran di kendalikan secarra
presisis dengan cara menaikan dan menurunkan pintu yang membentang kanal itu secara
otomatis, kaca cair lalu lewat ke dalam kolam timah cair, di atas permikaaan tiamah itu,
dalam atmosfir yang tak mengoksidasi, dan di bwah kondisis suhu yang di kontrol dengan
ketat. Pemanasan terkendali itu di menyebabkan cairnya semua ketakrataan sehingga
menghasilkan kaca yang kedua sisinya rata dan sejajar.
Kaca Berkawat Dan Berpola
Kaca cair di alirkan darim bibir tanur dan lewat diantra rol-rol logam yang sudah
mempunyai goresan pola pada permukaanya. Rol itu membetuk kaca tadi dan mencetakan
pola itu dalam satu operasi saja. Karena itu menyebabkan cahaya terdisfusi sehingga tak
tembus pandang. Kaca seperti ini cocok unutk pintu, ruang kantor, dan dinding kamar mandi.
Kaca itu dapt pula di perkuat dengan kawat yang di pasangkan pada saat awal
pembentukannya. Hal ini berguna untuk meningkatkan keselamatan, misalnya pada jendela
pintu darurat.
Kaca Tiup
Kebutuhan modern akan kaca tiup akhir-akhir ini mendorong pengembangan metode
produksi yang lebih cepat dan lebih murah. ,esin pembuatan botol merupakan satu-satunya
mesin pencetak dengan menggunkana udara untuk membuata bentuk lowong. Beberapa jenis
mesin itu menghasilakan parison yaitu botol setengah jadi atau blanko botol.
Salah satu di antaranya adalah :
1. jenis umpan sedot (section feet), yang dengan beberapa variasinya, di gunkana dalam
pemnbuatan bola lampu dan gelas anggur.
2. jenis umpan gumbal (god feet) yang di terapka oleh para pembuat berbagai barang yang di
buat denagn press (tekan) tiup atau gabungan “pres dan tiup”.
Pada emsin umpan sedot, kaca yang terdapat di dalam tanki dangkal bundar yang
berputar di sedot dalam cetakan. Cetakan itu kemudian diayun menjauh dari permukaan kaca,
di bika dan dilepasakan sehingga tinggal parison yang di pegang pada leherny. Cetakan botol
lalu naik dan mengurung parison itu dan hembusan udara tekan kemudian membuat kaca itu
mengalir ke dalam cetakan. Cetakan itu di biarkan mengungkung botol yang terbentuk
sampai operasi pengumpulan. Kemudian, setelah melepaskan botol itu, cetakan naik kembali
mengungkung parison baru. Operasi ini seluruhnya otomatis, dan kemudian kecepatan 60
unit per menit bukanlah sesuatu hal yamg luar biasa.
Pengumpan gumpal merupakan salah satu perkembangan penting dalam pembuatan
barang kaca secara otomatik. Dalam operasi ini kaca cair mengalir dari tanur melalui palung
yang pada ujungnya mempunyai sebuah lubang. Kaca jauth melalui lubang itu, dan di potong
dengan gunting mekanik sehingga merupakan suatu gumpal dengan ukuran persis
sebagaimana yang di kehendaki. Kaca itu lalu di teruskan melalui suatu corong ke cetakan
parison, yang melaui operasi pembetukan botol dalm posisi terbalik. Sebuah jarum leher naik
dan menempati posisinya, sementara sebuah plunyer jatuh dari atas; dan udar tekan di “tiup
enap” (settle blow) lalu mendorong kaca menjadi bentuk-bentuk lehernya. Cetakan itu di
tutup di sebelah atas ( dasar botol), jarum leher di tarik dan udar di suntikan pada “tiup
lawan” (counter blow) melalui leher yang baru terbentuk sehingga membuat lubang lowong.
Cetakan parison terbuka, parison itu di balikan sambil di pindahkan ke possisi baru, dimana
botol yang setengah jadi itu sekarang berada dalam posisis tegak. Kemudian, cetakan tiup
akan mengungkung parison yang di panaskann kembali untuk selang waktu yang singkat.
Udara lalu di suntikan untuk memberikan tiupan akhir, dan bersamaan dengan itu menciptaka
bentuk dalam dan bentuk luar pada botol itu. Cetakan tiup itu kemudian berayun
meniggalkan botol, dan botol itu bergerak ke leher.
Mesin otomatis peniupan botol biasanya terdiri dari dua buah meja bundar yang di
kenal denagn nama meja cetak parison ( parison mold table) dan meja tiup ( blow table).
Berbagi operasi yang di sebutkan di atas berlangsung pada waktu kaca itu bergerak
mengelilingi meja tadi. Gerakan meja di kendalikan oleh udara tekan yang menggerakan
piston bolak-balik dan berbagai operasi yang berlangsung di atas meja di ikoordinasikan
dengan gerakan meja oleh mekanisme pengatur waktu motor. Piranti yang tersebut terakhir
itu merupakan salh satu alt yang paling vital dan paling mahal di antara semua peralatan yang
di gunakan.
Bola Lampu
Peniupan bola lampu yang tipis berbeda dengan pembuatan botol, karena bentuk dan
ukuran bola lampu pada mulanya di tentukan oleh tiupan itu sendiri, dan bukan oleh
cetakannya. Kaca cair mengalir melalui bukaan berbentuk anulus pada tanur dan turun ke
bawah melalui dua rol yang didinginkan dengan air. Salah satu rol mempunyai lekkukan
sehingga menyebabkan pita kaca mempunyai bagian yang menggelembung yang bertepatan
dengan lubang bundar pada konveyer rantai horizontal tempat pita itu berpindah selanjutnya.
Kaca itu melengkung melalui lubang itu karena beratnya sendiri. Di bawah setiap lubang itu
terdapat cetakan putar, nozel udar jatuh ke permukaan pita, masing-masing sebuah di atas
setiap gelembungan kaca atau lubnag konveyer. Pada waktu pita itu bergerak, nozel
melepaskan suatu hembusann udara yang kemudian menyebabkan terbentuknya gelembung
bola pada pita. Cetakan yang berputar itu sekarang naik dan sebuah lagi hembusan udara,
yang bertekanan jauh lebih rendah dari hembusan pertama membentuk gelembung bola itu ke
dalam cetakan menjadi bentuk bola lampu. Cetakan itu lalu terbuka, sebuah palu kecil
memukul bola lampu itu lepas dari pita. Bola lampu jatuh ke atas sabuk yang membawanya
ke rak lehr, dimana leher lampu di masukan ke dalam, diantara dua bilah vertikal yang
menopangnya pada waktu disangai. Waktu total unutk ke seluruhan operasi yang di sebutkan
di atas, termasuk penyangaian kira-kira 8 menit. Mesin ini ada yang mencapi kecepatan 2000
bola lampu per menit.
Tabung Televisi
Tabung btelevisi yang sekarang di buat sampai sebesar 68 cm ukuran melintang,
terdiri dari tiga bagian utama, yaitu muka layar yang fosforeson tempat gambar televisi di
munculkan, kaca pengurung, dan penembak elektron. Pemasangan fosfor pada muka layar
kurung di lakukan dengan penyerapan atau pendebuan. Pembuatan kaca kurung itu sendiri
merupakan masalh yang sulit hingga kemudian di temukan prosedur pencetakan centrifugal,
yang menggunkan cetakan putar yang dapat menghasilkan tebal dinding yang lebih seragam.
Bagian-bagian kaca itu di pertautkan satu sama lain dengan menggunkan nyala gas, gas atau
listrik. Untuk tabung televisi warna, fosfor di pasangkan pada permukaan sebelah dalam
tabung. Semacam topeng berlubang-lubang kemudian di pasang berkas elektron sebagaimana
di kehendaki. Dalm hal ini, suhu yang di gunakan untuk merapatkan bagian-bagian tabung
tidak boleh terlalu tinggi karena hal ini dapat merusak fosfor.
Tabung Kaca
Pada proses danner, kaca cair mengalir ke atas sebuah batang lempung lowong
berputar yang terpasang dengan kemiringan 300. udara di tiupkan melaluinya dan kaca pada
batangan itu mengalir berlahan-lahan ke bawah dan di tarik ke luar dari bawah dalm bentuk
tabung. Sepasang sabuk memegang tabung itu dan menariknya dengan kecepatan seragam.
Diameter dan tebal dinding di kendalikan melalui pengaturan suhu, kecepatan tarik dan
volume udar yang di tiupkan melalui batangan. Tabung ini tidak memerlukan perlakuan
penyaringan.
Kaca untuk piringan tudung gelembung menara distilasi, prisma dan kebanyakan kaca
optik, barang-baranf dapur, isolator dan beberap jenis kaca warna, kaca arsitektur, dan
berbagai barang seperti itu di buat dengan cetak tangan (hand mold). Proses ini terdiri dari
operasi penarikan suatu kwalitas kaca tertentu, yangh di sebut kumpul (gather)., dari periuk
atau tangki dan membawanya ke cetakan . di sini, kualitas kaca yang persis di perlukan di
potong dengan gunting dan cetakan itu di pasang dengan tangan atau dengan tekanan
hidraulik. Beberapa kaca tertentu di bentuk dengan cara semi otomatik yang melibatkan
gabungan proses percetakan dengan mesin dan tangan sebagaimana di uraikan di atas. Lalu
volumetrik dan bagian menara yang berbentuk silinder dan pyrek di buat dengan cara ini.
3. PENYANGAIAN ATAU SEPUH LINDAP
Untuk mengurangi regangan-regangan dalam kaca, semua barang kaca harus disangai
(anneal), baik barang kaca yang di buat dengan mesin maupun yang di buat dengan tangan.
Secara singkat, penyangaina menyangkut dua macam operasi yaitu :
a. Menahan kaca itu pada suatu suhu di atas suhu kritis tertentu selama beberapa waktu yang
cukup lama sehingga mengurangi regangan-regangan dalam denagn jalan pengaliran plastik
sehingga regangannya kurang dari sustu maksimum yang di tentukan.
b. Mendinginkan masa kaca itu sampai suhu kamar secara cukup perlahan sehingga regangan
itu selalu berada di bawah batas maksimum lehr atau tungku penyaringan, tidak lain hanyalah
satu ruang pemanasan yang di rancang dengan baik dimana laju pendingin dapat di atur
sehingga memenuhi persyaratan yang di sebut di atas.
Adanya hubungan kuantitatif antara tegangan dan birefringence yang di sebabkan
oleh tegangan itu telah memungkinkan para ahli teknologi kaca merancang kaca yang dapat
menangani kondisi tegangan termal dan mekanii tertentu. Dengan data di atas sebagai dasar
para insinyur berhasil membuat peralatan penyangat kontinyu dengan pengaturan suhu
otomatik dan sirkulasi terkendali sehingga penyangaian dapat di laksanakan dengan biaya
bahan bakar lebih rendah dan kerugian produk lebih sedikit.
4. PENYELESAIAN
Semua kata yang sudah di sanagi harus mengalami operasi penyelesaian yang relatif
sederhana tetapi sangat penting, operasi ini meyangkut pembersihan, penggosoakan,
pemolesan, pemotongan, gosok-semprot dengan pasir, pemasangan email klasifikasi kwalitas,
dan pengukuran. Walaupun tidak semua harus dilakukan unutk setiap barang, namun satu
atau dua di antara yang di sebutkan di atas selalu di perlukan.
PENGEPAKAN DAN PEMASARAN
Pada waktu pengiriaman barang pada gudang atau tempat bpenyimpanan karean kaca
adalah bahan yang sangat mudah pecah maka kaca tersebut di sekat dan di lapisi busa sebagai
pelindung dari kaca tersebur agar tidak terjadi benturan antara masing-masing kaca.
BAB III
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF
Dampak Positif
Dengan adanya perusahaan pembuatan kaca dan semakin majunya alat yang di
cipatakan para insinyur maka sudah pasti akan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi
para penganggur yang ada di sekeliling perusahaan tersebut, dan juga dapat bermanfaat bagi
orang-orang sipil atau para arsitek dalam mengembangkan suatu ide dalam perancangan
bangunan. Dan dapt pula berguna bagi perusahaan otomotif karena kaca sekarang tidak hanya
sebagi kaca hiasan tetapi juga sebagai kaca pelindung.
Dampak Negatif
Dengan makin besarnya perusahaan kaca ini maka akan sangat menganggu
lingkungahn karena proses pembuatan kaca ini pasti mempunyai limbah yang sangat
berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia dan juga hewan yang ada di sekitarnya. Sudah
tentu semua ekosistem kana berubah baik dari struktur tanah ataupun air, tetapi ini tidak
langsung terjadi sangat cepat tetapi secara berlahan-lahan.
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Beranda Langganan: Entri (Atom)
Laman
Beranda MAKALAH PROSES PEMBUATAN
KACA
Mengenai Saya
indra hernorjen Lihat profil lengkapku
Template Simple. Diberdayakan oleh Blogger.