Download - Proposal Penyuluhan Beres
PROPOSAL PENYULUHAN
PENTINGNYA SARAPAN PAGI PADA SISWA - SISWI
SEKOLAH DASAR NEGERI PLUS DARUL ULUM
JOMBANG
Oleh :
Kelompok 5
1. Anis Novita Rini (7111004)
2. Ayu putri. L (7111026)
3. Endah wijaya (7111016)
4. M. David andrianto (7111027)
5. M.Rozikul umam (7111025)
PRODI DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
2012
LAPORAN PERSETUJUAN
Proposal diajukan sebagai prasyarat program pendidikan kesehatan yang telah
disetujui oleh
Koordinator MA, Pembimbing,
Wiwiek Widiatie, S. Kep. Ners Abdul Ghofar S. Kep. Ners. M.Pdi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan YME karena anugrahnya
penyusun dapat menyelesaikan proposal penyuluhan kesehatan dengan judul
PENTINGNYA SARAPAN PAGI pada siswa siswi. Dengan harapan penyusun
selaku mahasiswa mendapatkan tambahan pemahaman tentang pokok bahasan ilmu
gizi.
Proposal penyuluhan ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam
menyelesaikan materi promosi kesehatan.
Penyusun telah berusaha dengan segala kemampuan dan pengetahuan agar
proposal ini tersaji dengan sebaik-baiknya, baik bentuk maupun isinya. Penyusun
menyadari bahwa keinginan tersebut tidak akan terwujud tanpa bantuan dan kerja
sama dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun ucapkan
terima kasih kepada,
1. Bapak Dr. H. M. Zulfikar As’ad, MMR selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Pesantren Tinggi Darul ’Ulum Jombang.
2. Bapak Abdul Ghofar S.Kep.Ners.M.Pdi selaku Ka. Prodi D-III Keperawatan
Universitas Pesantren Tinggi Darul ’Ulum Jombang
3. Ibu Wiwiek widiatie, S.Kep.Ners selaku pembimbing dan ketua koordinator
mata ajaran promosi kesehatan D-III keperawatan.
4. Seluruh mahasiswa D-III perawatan darul ‘ulum Jombang serta semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan proposal penyuluhan ini.
Semoga Tuhan YME memberikan balasan yang tiada terhingga sesuai dengan
amal perbuatan yang telah disumbangkan kepada penyusun. Akhirnya penyusun
menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna. Karenanya kedepan,
penyusun sangat dapat membantu kesempurnaan proposal ini.
Penyusun berharap semoga proposal penyuluhan ini dapat memberikan
sumbangan yang bermanfaat di bidang keperawatan pada umumnya dan almamater
tercinta pada khususnya.
Jombang, Desember 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sarapan pagi merupakan makanan yang dimakan pada pagi hari. Sarapan pagi
mempunyai peranan penting bagi anak. Anak yang terbiasa sarapan pagi akan
mempunyai kemampuan yang lebih baik daripada anak yang tidak terbiasa sarapan
pagi. Sarapan pagi bagi anak akan memacu pertumbuhan dan memaksimalkan
kemampuan di sekolah (Elizabeth, 2003).
Kebiasaan makan merupakan tingkah laku manusia atau kelompok manusia
dalam memenuhi kebutuhannya akan makan pagi yang meliputi sikap, kepercayaan,
dan pemilihan terhadap makanan. Sikap seseorang terhadap makanan dapat bersifat
positif atau negatif yang bersumber pada nilai-nilai affective yang berasal dari
lingkungan (alam, budaya, sosial, ekonomi) dimana manusia itu tumbuh (Khumaidi,
1994).
Kebiasaan makan meliputi sikap terhadap makanan yaitu kecenderungan
bertingkah laku terhadap makanan yang didalamnya terkandung unsur suka atau
tidak suka terhadap makanan, kepercayaan terhadap makanan pantangan yang
merupakan kecenderungan terhadap makanan pantangan, diterima atau tidak untuk
dilakukan dan biasanya berkaitan dengan nilai-nilai budaya dan agama serta
pemilihan terhadap makanan yaitu macam makanan yang biasa dikonsumsi dalam
sehari meliputi susunan menu dan porsi untuk sarapan pagi, frekuensi sarapan pagi
atau tingkat keseringan sarapan pagi berdasarkan sikap dan kepercayaan terhadap
suatu makanan pantangan (Khumaidi,1994).
Berdasarkan hasil Informasi dari Kepala sekolah SDN Plus Darul Ulum bulan
Desember 2012 diketahui bahwasanya siswanya banyak sekaali yang sulit di suruh
untuk sarapan pagi. Namun demikian, tidak sedikit di antara anak-anak sekolah yang
belum membiasakan sarapan pagi. Rendahnya dukungan keluarga terutama ibu dan
lingkungan sekolah terhadap pentingnya sarapan pagi adalah merupakan salah satu
faktor yang menjadikan anak tidak termotivasi untuk sarapan.
Pengetahuan gizi meliputi pengetahuan tentang pemilihan bahan makanan dan
konsumsi sehari-hari dengan baik dan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan
untuk fungsi normal tubuh (Almatsier, 2001).
Pengetahuan gizi dan kesehatan bisa dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
formal. Tingkat pendidikan formal merupakan faktor yang menentukan mudah
tidaknya seseorang dalam menyerap dan memahami informasi tentang gizi dan
kesehatan (Handayani, 1994).
Selain pengetahuan tentang gizi dan kesehatan, tingkat pendapatan perkapita
juga dapat mempengaruhi terjadinya perubahan-perubahan dalam susunan makanan
(Suhardjo, 1989).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dapat dirumuskan suatu permasalahan
yaitu apakah ada hubungan pengetahuan gizi ibu, tingkat pendapatan perkapita dan
sikap tentang sarapan pagi dengan kebiasaan sarapan pagi pada anak Sekolah Dasar
Negeri Plus Darul Ulum.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan pengetahuan gizi ibu, tingkat pendapatan
Perkapita dan sikap tentang sarapan pagi dengan kebiasaan sarapan pagi pada
anak sekolah dasar.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan pengetahuan gizi ibu
b. Menilai tingkat pendapatan perkapita keluarga.
c. Mendeskripsikan sikap tentang sarapan pagi.
d. Mendeskripsikan kebiasaan sarapan pagi.
e. Menganalisis hubungan pengetahuan gizi ibu dengan kebiasaan sarapan
pagi anak Sekolah Dasar.
f. Menganalisis tingkat pendapatan perkapita keluarga dengan kebiasaan
sarapan pagi anak Sekolah Dasar.
g. Menganalisis hubungan sikap tentang sarapan pagi dengan kebiasaaan
sarapan pagi anak Sekolah Dasar.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan untuk tenaga kesehatan
sebagai bahan acuan dalam menentukan dan melaksanakan program gizi di
masyarakat.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Subyek penyuluhan : Siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri Plus DARUL ULUM
Jombang
Obyek Penyuluhan : Pengetahuan siswa siswi tentang makanan bergizi
Tempat penyuluhan : SDN Plus DU
Waktu penyuluhan : 22 Desember 2013
1.4 Tujuan
1. Tujuan umum
Memberikan pengetahuan siswa siswi tentang pentingnya Kebersihan
Gigi, Di SD Plus DU Jombang.
2. Tujuan khusus
a. Siswa-siswi dapat mengetahui tentang pentingnya gosok gigi
b. Siswa-siswi dapat mengetahui tentang manfaat gosok gigi
c. Mengetahui kerugian bila tidak gosok gigi
1.5 Manfaat
a. Bagi siswa siswi
Bagi siswa siswi khususnya siswa siswi SD Plus DU Jombang
diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan tentang pentingnya
gosok gigi, sehingga dapat diketahui secara cepat bila terjadi hal yang
tidak inginkan seperti sakit gigi dan gigi berlubang, dan lain sebagainya.
b. Bagi Tenaga Kesehatan
Sebagai bahan masukan dalam pelayanan kesehatan khususnya
pelayanan kesehatan pada siswa siswi.
c. Staf pengajar SDN Plus DU Jombang
Hasil penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
pengelola pendidikan dan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
pendidikan di SDN Plus DU Jombang, dan dapat juga sebagai bahan
masukan dalam memberikan bimbingan konseling pada siswa siswi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Sarapan Pagi
Sarapan pagi yaitu makanan yang dimakan pada pagi hari sebelum
beraktifitas, yang terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk atau makanan kudapan.
Energi dari sarapan untuk anak-anak dianjurkan berkisar 20-25 % yaitu 200-300
kalori. Dalam menyusun menu sarapan perlu diperhatikan kelengkapan gizi yang
dikandungnya.
Sarapan pagi menjadi sangat penting, karena kadar gula dalam darah akan
menurun sekitar dua jam setelah seseorang bangun tidur. Jika anak tidak sarapan, dia
biasanya akan merasa lemas atau lesu sebelum tangah hari karena gula darah dalam
tubuh sudah menurun (Yusnalaini, 2004).
1. Pentingnya Sarapan Pagi
Sarapan pagi bagi anak SD, berfungsi sebagai penyokong
pertumbuhan sel-sel baru atau bagian-bagiannya. Pada pertumbuhan
dibentuksel-sel baru yang ditambahkan kepada sel-sel baru untuk
menggantikan sel-sel lama yang telah rusak dan aus terpakai
(Handayani,1994).
Anak yang terbiasa mengkonsumsi sarapan pagi akan mempunyai
kemampuan yang lebih baik di sekolahnya. Sarapan pagi sangat penting,
karena semua makanan yang berasal dari makan malam sudah meninggalkan
lambung, artinya lambung sudah tidak berisi makanan lagi sampai pagi hari.
Saat tidur, di dalam tubuh kita tetap berlangsung oksidasi untuk
menghasilkan tenaga yang diperlukan untuk menggerakkan jantung, paru-
paru dan alat-alat tubuh lainnya. Oksidasi ini akan mempengaruhi kadar gula
darah, sehingga tubuh mengambil cadangan hidrat arang dan jika habis maka
cadangan lemaklah yang diambil. Dalam keadaan seperti ini pasti tubuh tidak
dapat melakukan pekerjaan dengan baik. Oleh karena itu dianjurkan
membiasakan diri untuk makan pagi, karena akan membantu memperpanjang
masa kerja atau menaikkan produktivitas kerja yang dapat menciptakan
keadaan yang memungkinkan untuk meningkatkan daya tangkap dalam
menerima materi atau pelajaran (Suhardjo, 2003).
2. Kebiasaan Sarapan Pagi
Kebiasaan makan menurut Khumaidi (1994) adalah tingkah laku
manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhannya akan makan
yang meliputi sikap, kepercayaan, dan pemilihan terhadap makanan. Sikap
seseorang terhadap makanan dapat bersifat positif atau negatif, kepercayaan
orang terhadap makanan berkaitan dengan nilai baik atau buruk, menarik atau
tidak menarik. Sedangkan pemilihan makanan berdasarkan sikap dan
kepercayaan.
Kebiasaan makan meliputi :
a. Sikap terhadap makanan
Adalah kecenderungan bertingkah laku terhadap makanan yang
didalamnya terkandung unsur suka atau tidak suka terhadap makanan.
b. Kepercayaan terhadap makanan pantangan
Kecenderungan terhadap makanan pantangan, diterima atau tidak
untuk dilakukan, biasanya berkaitan dengan nilai-nilai budaya dan agama.
c. Pemilihan makanan
Macam makanan yang biasa dikonsumsi dalam sehari meliputi
susunan menu dan porsi untuk sarapan pagi, frekuensi sarapan pagi atau
tingkat keseringan sarapan pagi berdasarkan sikap dan kepercayaan
terhadap suatu makanan pantangan.
Suatu kebiasaan yang teratur dalam keluarga akan membentuk
kabiasaan yang baik bagi anak-anak. Sarapan pagi bagi anak, sebenarnya
sudah dirintis sejak bayi, pembiasaan makan pagi di rumah atau membawa
bekal dari rumah adalah salah satu contoh pembiasaan yang baik. Anak-
Anak tidak dibiasakan jajan di warung saat istirahat.
Selanjutnya pola makan dalam keluarga juga diperhatikan, frekuensi
makan bersama dalam keluarga, pembiasaan makan yang seimbang
gizinya, tidak membiasakan makan makanan atau minum minuman yang
manis, membiasakan banyak makan buah-buahan atau sayur-sayuran
diantara makan besar. Anak yang tidak sarapan boleh jadi karena terburu-
buru akan berangkat sekolah, sehingga tidak sempat sarapan (Suprayatmi,
2004).
2.2 Pengetahuan Gizi
1. Pengertian Pengetahuan Gizi
Pengetahuan gizi meliputi pengetahuan tentang pemilihan bahan makanan
dan konsumsi sehari-hari dengan baik dan memberikan semua zat gizi yang
dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Pemilihan dan konsumsi bahan makanan
berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi baik atau optimal terjadi
apabila tubuh memperoleh cukup zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Status gizi kurang
tejadi apabila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat gizi essential.
Sedangkan status gizi lebih terjadi apabila tubuh memperoleh zat gizi dalam jumlah
yang berlebihan sehingga menimbulkan efek yang membahayakan (Almatsier,
2001).
2. Mengukur Pengetahuan Gizi
Pengukuran pengetahuan gizi dapat dilakukan dengan menggunakan instrument
berbentuk pertanyaan pilihan dan berganda (Multiple choice test), instrument ini
merupakan bentuk tes obyektif yang paling sering digunakan. Di dalam menyusun
instrument ini diperlukan jawaban-jawaban yang sudah tertera diatas. Dan responden
hanya memilih jawaban yang menurutnya benar (Khomsan, 2000).
Pengetahuan gizi dan kesehatan bisa dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
formal. Tingkat pendidikan formal merupakan faktor yang menentukan mudah
tidaknya menyerap dan memahami informasi gizi dan kesehatan (Handayani,1994).
Rendahnya pengetahuan gizi akan menimbulkan sikap acuh terhadap bahan
makanan tertentu. Walaupun bahan makanan tersebut cukup tersedia dan bergizi,
pengetahuan gizi seseorang diperoleh dari berbagai macam sumber, misal : media
massa, elektronik, buku petunjuk, penyuluhan dan kerabat dekat (Yuwono, 1999).
Kategori pengetahuan gizi bisa dibagi dalam 3 kelompok yaitu baik, sedang, dan
kurang. Cara pengkategorian dilakukan dengan menetapkan cut of point dari skor
yang telah dijadikan persen.
TABEL 1
KATEGORI PENGETAHUAN GIZI
Kategori pengetahuan gizi Skor
Baik > 80 %
Sedang 60 – 80 %
Kurang < 60 %
Sumber : Khomsan, 2000.
Reliabilitas yang diharapkan adalah konsistensi antar butir soal pengetahuan gizi,
bila butir soal tersebut mengukur dampak pembelajaran yang sama. Validitas ialah
kesesuaian antara skor yang diperoleh dalam suatu tes dengan maksud atau tujuan
dan tes tersebut.
2.3 Pendapatan Perkapita Keluarga
Rata-rata pengeluaran penduduk perkapita sebulan dapat dijadikan sebagai
cerminan tingkat pendapatannya perkapita perbulan. Penggunaan data pengeluaran
ini disebabkan oleh sulit dan kurang akuratnya data pendapatan (BPS, 2000).
Segala penghasilan keluarga yang berupa pendapatan pokok maupun pendapatan
sampingan rata-rata perbulan dibagi jumlah anggota keluarga (dalam rupiah) dan
dinyatakan dengan dua kategori, dikatakan miskin apabila penghasilan (<Rp
208.780) perkapita perbulan dan pendapatan non miskin apabila penghasilan (≥Rp
208.780) perkapita perbulan ( BPS Kabupaten Batang, 2005).
Dengan meningkatnya pendapatan perorangan tejadilah perubahanperubahan
dalam susunan makanan. Namun demikian pengeluaran uang yang lebih banyak
untuk pangan tidak menjamin lebih beragamnya konsumsi pangan. (Suhardjo, 1989).
Rendahnya pendapatan merupakan rintangan lain yang menyebabkan orang-orang
tidak mampu membeli pangan dalam jumlah yang diperlukan. Rendahnya
pendapatan itu disebabkan karena menganggur atau karena susahnya memperoleh
lapangan kerja tetap sesuai dengan yang diinginkan. Ada pula keluarga-keluarga
yang sebenarnya mempunyai penghasilan cukup akan tetapi sebagian anaknya
mengalami gizi kurang. Hal ini disebabkan oleh karena cara mengatur belanja
keluarga yang kurang baik (Sajogyo, 1994).
2.4 Anak Sekolah Dasar
1. Karakteristik Anak Sekolah Dasar
Masa anak sekolah dasar adalah masa anak berumur 6 tahun sampai 12 tahun.
Anak-anak yang berumur antara 6 tahun sampai 12 tahun sedang dalam puncak
pertumbuhan. Saat umur inilah anak berada dalam masa pertumbuhan dan
perkembangan, sehingga berangsur-angsur menjadi mengetahui banyak tentang diri
dan dunianya (Tarwotjo,
3.1 DIAGNOSA
1. Kurangnya kebutuhan nutrisi b/d kurang informasi ditandai dengan
seringnya jajan sembarangan
2. Cemas b/d kurangnya pengetahuan
3.2 PERENCANAAN
Satuan Acara Penyuluhan
(SAP)
Topik penyuluhan :
`` Pentingnya Kebersihan gigi untuk Anak - Anak``.
Sasaran :
Siswa siswi SD Plus Darul `Ulum Jombang
Waktu Pertemuan : 60 menit
Pertemuan ke : Satu
Pemateri/penyuluh :
1. Idris
2. Chusnul Chotimatus S
3. Mega Yunita
4. M. Abdur Rohman
5. Uun Lidiyawati
6. Robiatul Rohmaniah
A. Tujuan Instruksional Umum:
Setelah pengenalan pentingnyak kebersihan gigi, siswa siswi akan dapat
mengerti dan mempraktikkan gosok gigi yang benar.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Dengan pemberian penyuluhan ini siswa siswi SD Plus akan dapat
menunjukkan perubahan tentang pentingnya gosok gigi.
C. Pokok Bahasan
Penyuluhan tentang Pengenalan Pentingnya Kebersihan Gigi di SD
Plus Darul Ulum Jombang.
D. Sub Pokok Bahasan
1) Pengertian gosok gigi
2) Manfaat pentingnya gosok gigi
E. Metode
Ceramah, Demonstrasi dan Roll Play
Tahap Kegiatan Kegiatan
Penyuluh Peserta
Pendahuluan
10 menit
1. Salam.
2. Perkenalan.
3. Memberi gambaran umum tentang
materi yang akan disampaikan.
1. Menjawab salam
2. Mendengarkan
3. Mendengarkan
Penyajian
40 menit
1. Menerangkan secara jelas materi
pentingnya gosok gigi.
2. Membuka season pertanyaan.
1. mendengarkan
2. bertanya
Penutup
10 menit
1. Memberi kesimpulan tentang apa
yang telah disampaikan.
2. Menutup dan memeri salam
penutupan.
1. Mendengarkan
2. Menjawab salam
F. Media dan Alat Pengajaran
LCD, Laptop, pantum Dent, pasta gigi, sikat gigi, dan sound system.
G. Evaluasi
a) Apakah siswa siswi SD PLUS DU mampu menjelaskan tentang
Pentingnya gosok gigi, dan manfaatnya setelah mendapat penyuluhan
ini?
b) Bagaimana perubahan sikap siswa siswi SD PLUS DU setelah
mendapat penyuluhan ini?
H. Waktu dan pelaksanaan
Hari :
Tanggal :
Jam :
Tempat : SDN PLUS DU Jombang.
Susunan Acara
I. Pelaksana
Mahasiswa Program Pendidikan D-III Keperawatan UNIPDU bekerja
sama dengan kepala sekolah dan bimbingan konseling di SD PLUS Darul ulum
Peterongan Jombang.
J. Referensi
Dongoes, Marylin E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawat Pasien edisi 3. Jakarrta : ECD
Capernito, Iyndda Juall. 2000. Buku saku Diagnosa Keperawatan edisi ke
VII. Jakarta : EGC
BAB IV
No Waktu Kegiatan Pembicara
1 O8.00-08.15 Pembukaan
2 08.15-09.00 Penyampaian Materi
3 09.00-09.30 Tanya Jawab
4 09.30-09.45 Pemberian door prize
5 09.45-10.00 Penutup
PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat dan ajukan, besar harapan kami atas
suksesnya penyelenggaraan kegiatan tersebut.Untuk mewujudkan keberhasilan
itu, kami membutuhkan bantuan dan dukungan dari pihak yang terkait. Atas
perhatian, kritik, saran, serta bantuannya kami sampaikan banyak-banyak terima
kasih.
Jombang, Desember 2012
Koordinar MA
Wiwiek Widiatie, SKep.Ners
Ketua
Moch. David andianto
Ka Prodi DIII Keperawatan
Abdul Ghofar S.Kep. Ners.M.pdi
Daftar Pustaka
Dongoes, Marylin E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3. Jakarta :
ECG.
Capernito, Iynda juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi VII.
Jakarta . EGC
ANGGARAN DANA
Rencana Pengeluaran Anggaran Dana
Sie kesetariatan Pembuatan makalah dan fotocopy Rp 20.000 Leaflet Rp 50.000
Jumlah Rp. 68.000Sie komsumsi
Komsumsi peserta 45 X 2000 Rp. 90.000 air mineral 1 kardus Rp. 25.000 Komsumsi mahasiswa 6 X 8000 Rp. 48.000 Staf pengajar SD PLUS Darul
ulumRp. 30.000
Jumlah Rp. 193.000Sie perlengkapan
Door price Rp. 20.000 Lap top LCD Banner Rp. 100.000
Jumlah Rp.120.000Sie dekdok
Kamera Digital Cuci cetak film Rp. 30.000
Jumlah Rp. 30.000Transportaasi Rp.100.000
Jumlah Keseluruhan Rp. 511.000
Ketua Bendahara
Idris Chusnul Chotimatus S
Wakil Dekan Bidang Akademik FIK Ka. Departemen
H. Achmad Zakaria,SKM.M.Kes Wiwiek Widiatie, S.Kep.Ners
Mengetahui :
Wakil Rektor Bidang Keuangan, SDM & Umum UNIPDU
Dr. H. M. Dzulfikar As’ad,MMR