i
PROFIL POTENSI DAN PELUANG INVESTASI SEKTOR PARIWISATA
BERBASIS ASSET PEMERINTAH
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH
2017
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas nikmat dan
karunia-Nya serta angerah kesempatan sehingga buku Profil Potensi dan Peluang Investasi
Berbasis Aset Pemerintah Di Jawa Tengah dapat tersusun sesuai jadual yang telah ditentukan.
Penyusunan profil ini dilatar-belakangi adanya ketidak-sesuaian lahan yang diinginkan
investor dengan status lahan, baik dari sisi RTRW, status kepemilikan maupun kesulitan
penguasaannya. Di lain pihak, banyak aset pemerintah dengan status relatif lebih “clear and
clean”, memiliki potensi untuk lebih dikembangkan pemanfaatannya, dapat diposisikan untuk
mendukung program pengembangan ekonomi wilayah, dan adanya regulasi memungkinkan
kerjasama dengan investor swasta.
Kegiatan identifikasi aset ini merupakan inisiasi awal dengan memfokuskan pada aset
pemerintah terkait dengan pengembangan pariwisata. Hasil identifikasi berupa profil dan
diperoleh 13 lokasi aset yang berada di 9 kabupaten/kota. Analisis profil berupa peluang
pengembangan, tidak serta merta menutup kemungkinan pemanfaatan lain sesuai intuisi bisnis
pengusaha. Namun guna mendukung pengembangan ekonomi wilayah berbasis pariwisata,
upaya pemanfaatan didorong untuk mendukung pemenuhan layanan dari aksesibilitas, atraksi,
akomodasi, aktivitas, maupun amenitas.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada para narasumber, khususnya yang berada di
kabupaten/kota, dan Tim Pendamping dari UKSW. Harapannya, informasi dalam profil ini dapat
selalu di ”up date” sesuai perkembangan terkini.
Demikian beberapa hal yang dapat kami sampaikan. Semoga informasi dalam profil ini
dapat membuka wawasan dan berkembangnya ide untuk mendukung pengembangan ekonomi
wilayah berbasis pariwisata.
Semarang, November 2017
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH
Dr. PRASETYO ARIBOWO, SH. M.Soc. SC
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... iii
POTENSI ASET UNTUK PENGEMBANGAN INVESTASI SEKTOR PARIWISATA DI JAWA TENGAH ..... 1
PROFIL PELUANG INVESTASI KOTA SEMARANG ......................................................................... 6
PROFIL PELUANG INVESTASI KABUPATEN SEMARANG .............................................................. 9
PROFIL PELUANG INVESTASI KABUPATEN JEPARA ................................................................... 12
PROFIL PELUANG INVESTASI KABUPATEN KARANGANYAR ...................................................... 16
PROFIL PELUANG INVESTASI KABUPATEN BANYUMAS ............................................................ 21
PROFIL PELUANG INVESTASI KABUPATEN CILACAP .................................................................. 24
PROFIL PELUANG INVESTASI KABUPATEN KEBUMEN ............................................................... 27
PROFIL PELUANG INVESTASI KABUPATEN PEMALANG ............................................................ 32
PROFIL PELUANG INVESTASI KABUPATEN TEMANGGUNG ...................................................... 36
1
POTENSI ASET UNTUK PENGEMBANGAN INVESTASI
SEKTOR PARIWISATA DI JAWA TENGAH
Perekonomian suatu daerah anatara lain dipengaruhi oleh kinerja investasi di
daerah yang bersangkutan, sehingga tidak sedikit daerah yang memiliki kebijakan
berorientasi untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya kegiatan investasi di
berbagai sektor. Demikian pula halnya dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
melalui Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu juga berupaya
meningkatkan target investasinya di akhir tahun 2017 seirama dengan target yang
dicanangkan oleh pemerintah pusat sebagai share yang diharapkan dari Jawa
Tengah. Banyak alternatif sektor yang dapat dikembangkan untuk mendukung hal
tersebut, salah satu yang berpotensi adalah sektor pariwisata. Dalam
Perekonomian Jawa Tengah, sektor pariwisata memberikan kontribusi berupa
output sebesar 18 persen dari total keseluruhan output pada sektor perekonomi di
Jawa Tengah. Oleh sebab itu sektor pariwisata layak untuk dijadikan sektor
prioritas untuk dikembangkan.
Dalam rangka mendorong terwujudnya hal tersebut diatas, Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah melalui SKPD yang membidangi penanaman modal berupaya
memanfaatkan semua sumber daya yang ada dengan memaksimalkan pengelolaan
aset yang dimiliki. Bertolak kebutuhan meningkatkan investasi di sektor pariwisata,
dilakukan identifikasi atas aset-aset yang dimiliki untuk dapat dimanfaatkan bagi
kegiatan investasi swasta dan/atau kerjasama di sektor pariwisata. Aset
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah teridentifikasi sebanyak 96 aset dan 82 aset
diantaranya berada pada Destinasi Pariwisata Provinsi (DPP) Jawa Tengah sesuai
Perda Jawa Tengah Nomor 10 tahun 2012.
Aset-aset provinsi tersebut tidak semua berada dalam pengelolaan provinsi, akan
tetapi sebagian diantaranya dikelola oleh kabupaten/kota di Jawa Tengah. Aset
Provinsi yang saat ini berada dalam pengelolaan pemerintah kabupaten/kota
2
tersebar di 12 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, terdapat 54 lokasi aset yang
berpotensi untuk dilakukan pengembangan investasi pada sektor pariwisata atau
sektor-sektor pendukung pariwisata. Sedangkan aset Provinsi yang berada dalam
pengelolaan Pemerintah Provinsi tersebar di 13 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah,
terdapat 42 lokasi yang dapat dikembangkan untuk investasi pada sektor
pariwisata atau sektor-sektor pendukung pariwisata.
Dengan mempertimbangkan luasan lahan, kondisi peruntukan saat ini, kesesuaian
dengan rencana pengembangan pariwisata, aturan tata ruang wilayah dan dukungan
destinasi pariwisata teridentifikasi 13 aset yang berpotensi dikembangkan untuk investasi
di sektor pariwisata dan/atau pendukung pariwisata, yang terdiri dari 8 lokasi aset provinsi
yang dikelola oleh pemerintah provinsi dan 5 aset provinsi yang dikelola oleh
kabupaten/kota. Lokasi 13 aset tersebut yang secara administratif tersebar kedalam 9
wilayah Kabupaten/kota dengan rincian Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten
Banyumas, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Pemalang masing-masing 1 (satu) lokasi; serta
Kabupaten Jepara, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Kebumen, Kabupaten
Temanggung masing-masing 2 (dua) lokasi.
Pemetaan dari jumlah 13 lokasi tersebut yang secara administratif dibagi kedalam 9
wilayah Kabupaten/kota yaitu :
1. Kota Semarang : 1 lokasi, yaitu kebun benih hortikultura Jl. Raya Ungaran- Gunung
Pati, Kelurahan Karanggeneng Kota Semarang
2. Kabupaten Semarang : 1 lokasi, yaitu agrowisata tlogo tuntang
3. Kabupaten Jepara : 2 lokasi, yaitu daerah wisata alami pantai dan kebun kelapa
dan randu di Desa Banyumanis, Kec. Donorojo
4. Kabupaten Karanganayar : 2 lokasi Taman hutan raya di Desa Berjo, Kec.
Ngargoyoso dan wahana wisata, penginapan dan camping ground Tawangmangu
5. Kabupaten Banyumas : 1 lokasi, yaitu kebun raya Baturaden di Desa Kemutuk Lor
Kec. Baturraden.
6. Kabupaten Cilacap : 1 lokasi, yaitu Eks. Pabrik Minyak Sarinabati Cilacap yang
berlokasi di Jl. RE Martadinata
3
7. Kabupaten Kebumen : 2 lokasi, yaitu pada Area wisata dan perkebunan Desa
Tambakmulyo Kec. Puring dan Desa Karanggandung.
8. Kabupaten Pemalang : 1 lokasi, yaitu lokasi wisata pemandian Moga di Desa Moga
Kecamatan Moga.
9. Kabupaten Temanggung : 2 lokasi, yaitu di Rest Area - Taman Bunga, Kecamatan
Kledung dan Lahan Tanaman Hortikultura, Desa Ngipik, Kecamatan Pringsurat.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Penanaman Modal dan Perijinan
Terpadu Satu Pintu mentargetkan penambahan nilai investasi 41,7 Triliun sampai
akhir Desember 2017. Target tersebut juga merupakan target yang dicanangkan
oleh pemerintah pusat sebagai share yang diharapkan dari Jawa Tengah dalam
rangka peningkatan kinerja invetasi. Pemilihan untuk pemanfaatan bagi
pengembangan sektor pariwisata salah satunya didasari oleh hasil penelitian
bahwa sektor pariwisata dalam Perekonomian Jawa Tengah memberikan
kontribusi berupa output sebesar Rp 159 triliun atau 18% dari total keseluruhan
output pada sektor perekonomi di Jawa Tengah. Sektor pariwisata dapat menjadi
sektor prioritas untuk dikembangkan. Sektor pariwisata terkait dengan bidang
usaha restoran, hotel, jasa angkutan kereta api, jasa angkutan jalan raya, angkutan
udara, angkutan air, jasa hiburan, dan jasa perdagangan. Hasil analisis multiplier,
sektor yang memiliki nilai tertinggi untuk output multiplier adalah sektor angkutan
udara. Untuk analisis multiplier pendapatan dan tenaga kerja yang paling tinggi
adalah sektor pendukung pariwisata yaitu sektor perdagangan. Atas dasar hasil
analisis tersebut diusulkan kepada pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk
melakukan perbaikan terhadap komponen penawaran (supply) yang mendukung
perkembangan sektor pariwisata. Pemerintah juga diharapkan menjaga dan
meningkatkan kualitas sektor-sektor penting yang memiliki koefisien backward
lingkages, forward linkages dan angka multiplier yang tinggi terhadap sektor
pariwisata.
4
Dengan mendasarkan pada kepentingan target investasi, potensi investasi sektor
pariwisata dan potensi aset daerah maka dipetakanlah potensi investasi sektor
pariwisata yang memanfaatkan aset daerah, berdasarkan aset yang berada di
kabupaten/ kota dan provinsi.
Melihat peran sektor pariwisata yang cukup besar dalam perekonomian maka sektor
pariwisata merupakan salah satu sektor yang penting untuk dikembangkan. Dalam
pengembangan sektor pariwisata tentunya tak bisa terlepas dari investasi. Dengan adanya
kekayaan alam serta beragam budaya yang dimiliki. diharapkan dapat menarik minat para
investor untuk menginvestasikan modal mereka pada sektor pariwisata.
Guna mengembangkan sektor pariwisata maka perlu disusun skema pariwisata untuk
dapat melakukan pemetaan terhadap kondisi daerah tujuan wisata yang dikenal dengan
5A, yaitu Accessibility, Accommodation, Attraction, Activities dan Amenities. 5A juga dapat
dijadikan pertimbangan bagi para investor sebelum melakukan investasi pada suatu
daerah wisata, khusunya dalam hal ini Pendekatan tersebut dapat dilihat dari :
1. Accessbility
Kemudahan akses untuk mengunjungi lokasi Daya Tarik Wisata (DTW), baik
melalui jalur darat, laut maupun udara. Kondisi infrastruktur seperti kualitas jalan,
serta kondisi sarana transportasi (kapal, pesawat, kereta, bus dll) turut menjadi
faktor penentu.
2. Accommodation
Kemudahan mendapatkan tempat menginap yang layak, aman, nyaman dan
bersih / telah memenuhi persyaratan sanitasi, seperti : Hotel, Losmen, Guest
House, Home Stay dll
3. Attraction
Tersedianya atraksi baik yang dikelola oleh pemerintah maupun masyarakat
setempat yang layak dan aman untuk dikunjungi maupun dilakukan oleh
wisatawan. Seperti ; seni adat daerah setempat, tempat bersejarah dan lain-lain.
5
4. Activities
Tersedianya sarana fasilitas untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan yang
dapat dilakukan wisatawan dengan aman dan dapat dipantau keselamatannya.
Seperti : Mendaki gunung, berenang, menikmati pemandangan dll.
5. Amenities
Fasilitas penunjang wisata seperti Bank, Money Changer, ATM, Toilet, Restoran dll
Gambar Skema Pengembangan Pariwisata
Sumber : mediabelajar.info
6
PROFIL PELUANG INVESTASI KOTA SEMARANG
7
Destinasi Wisata unggulan Kota Semarang
8
KEBUN BENIH HORTIKULTURA
Kebun benih hortikultura Jl. Raya Ungaran- Gunung Pati, Kelurahan Karanggeneng,
Kota Semarang. Merupakan salah satu asset Provinsi Jawa Tengah yang pada saat
ini berada dibawah pengelolaan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah.
Keberadaan asset ini berpotensi untuk dikembangkan menjadi lokasi wisata agro
lengkap dengan sarana penunjang seperti restoran dan penginapan. Tidak
cukup dengan dukungan kesesuaian lahan, keberadaan asset ini juga sesui dengan
Perda RTRW Kota Semarang, yang ditetapkan sebagai area perkebunan dan wisata
agro.
9
PROFIL PELUANG INVESTASI KABUPATEN SEMARANG
10
Destinasi Wisata unggulan Kabupaten Semarang
11
Di Kabupaten Semarang terdapat satu asset Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata yang menarik yaitu
Agrowisata Tlogo Tuntang . Lokasi Agrowisata Tlogo berada di Desa Tlogo,
Kecamatan Tuntang dengan luas area kurang lebih 2 hektar, berupa tanah dan
bangunan yang didominasi oleh perkebunan karet. Dengan kondisi tanah yang
berbukit, memungkinkan lokasi ini dieksplorasi untuk melahirkan banyak hal yang
mampu ditawarkan untuk menjadi destinasi wisata seperti obyek Wisata Goa Rong
View yang sudah ada saat ini.
Agrowisata Tlogo Tuntang saat ini telah dikelola menjadi agrowisata dengan
fasilitas penunjang, resort, resto dan goa rong view. Untuk Aset tersebut dapat
dikembangkan menjadi kebun buah dan bunga ditunjang dengan sarana
pendukung seperti outbond, camping ground, resort atau hotel.
12
PROFIL PELUANG INVESTASI KABUPATEN JEPARA
13
Destinasi Wisata unggulan Kabupaten Jepara
14
Di Kabupaten Jepara terdapat 2 (dua) asset Provinsi Jawa Tengah yang berpotensi
dikembang lebih lanjut yaitu daerah wisata alami pantai serta kebun kelapa dan
randu di Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo.
DAERAH WISATA ALAMI PANTAI
Jepara merupakan salah satu Kawasan Potensi Pariwisata Provinsi Jawa Tengah
yang memiliki wilayah dengan karakteristik laut dan pantai yang bersih dan
berombak tenang, oleh karenanya tidak dapat dipungkiri Kabupaten Jepara
memiliki banyak potensi wisata laut atau pantai. Provinsi Jawa Tengah memiliki
asset seluas 18 hektar yang berupa pantai, meskipun pada saat ini telah ada
beberapa bangunan, namun aset ini masih diperlukan sentuhan untuk
dikembangkan lebih lanjut menjadi destinasi Wisata Alam yang lebih menarik
dengan sarana penunjang seperti homestay dan outbond area.
15
KEBUN KELAPA DAN RANDU
Kebun kelapa dan randu seluas 49,9 hektar merupakan aset provinsi jawa tengah
di Kabupaten Jepara yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi obyek
wisata. Asset berupa lahan tanah tanpa bangunan, berlokasi di Desa Banyumanis,
Kecamatan Donorojo sehingga ideal untuk dikembangkan menjadi wisata agro,
outbond, camping ground, serta pendukung pariwisata lain seperti sarana
penginapan dan jasa perjalanan wisata.
16
PROFIL PELUANG INVESTASI KABUPATEN KARANGANYAR
17
18
Destinasi Wisata unggulan Kabupaten Karanganyar
19
TAMAN HUTAN RAYA DI DESA BERJO, KECAMATAN NGARGOYOSO
Taman hutan tahura merupakan tanah negara berupa hutan, kawasan konservasi
dan terdapat bangunan penunjang destinasi pariwisata. Saat ini dikelola oleh Balai
Taman Hutan Raya (Tahura) KGPAA Mangkunagoro I Dinas LHK Provinsi Jawa
Tengah. Meskipun telah menjadi destinasi wiasata, namun masih berpotensi
ditingkatkan pengelolaannya agar mampu berfungsi secara optimal, terutama di
sektor pariwisata di Jawa Tengah. Sesuai dengan arah kebijakan pengembangan
sektor pariwisata, Kabupaten Karanganyar merupakan daerah yang terpetakan
sebagai KPPP untuk candi sukuh-cetho dan sekitarnya dan KPPP Tawangmangu
dan sekitarnya, sehingga diharapkan dengan pengembangan investasi di lokasi ini
akan dapat meningkatkan optimalisasi pendapatan daerah.
Area ini berpotensi untuk pengembangan pembangunan destinasi wisata,
pembangunan fasilitas penginapan seperti hotel atau resort, arena rekreasi
berbasis kawasan hutan seperti camping ground, outbond, advanture
park, education park serta resturant/ rumah makan.
20
WAHANA WISATA, PENGINAPAN DAN CAMPING GROUND TAWANGMANGU
Wahana wisata Tawangmangu merupakan salah satu asset Provinsi Jawa Tengah
di Kabupaten Karanganyar. Aset tersebut berupa telah diusahakan sebagai wahana
wisata, penginapan dan camping ground dibawah pengelolaan PD Citra mandiri.
Potensi untuk dikelola lebih lanjut masih terbuka guna mengoptimalkan peluang
yang ada. Lokasi aset sangat strategis karena berada di area pengembangan sektor
pariwisata Kabupaten Karanganyar sebagai KPPP untuk candi sukuh-cetho dan
sekitarnya serta KPPP Tawangmangu dan sekitarnya, sehingga pengembangan
investasi di lokasi ini akan optimal.
Area ini berpeluang untuk dikembangkan menjadi destinasi pariwisata Taman
Hutan Raya, dengan fasilitas penunjangnya seperti tempat penginapan, arena
rekreasi berbasis kawasan hutan seperti camping ground, outbond,
advanture park, education park, resturant dan rumah makan.
21
PROFIL PELUANG INVESTASI KABUPATEN BANYUMAS
22
Destinasi Wisata unggulan Kabupaten Banyumas
23
RAYA BATURADEN
Kabupaten Banyumas merupakan salan satu KSPP yang dipandang dapat
meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata karena DPP Baturaden
dan Purbalingga yang cukup terkenal, oleh sebab itu perlu ada upaya
pengembangan investasi di KSPP Baturaden.
Provinsi Jawa Tengah memiliki asset berupa tanah seluas lahan 143 hektar terletak
di Desa Kemutuk, Kecamatan Baturaden. Asset tersebut pada saat ini berada
dibawah pengelolaan Balai Penelitian Tumbuhan dan Kebon Raya Baturraden.
Kehadiran Investor sangat dibbutuhkan guna mengembangkan asset ini terutama
dalam pengembangan Ecotourism, Eduaction Park dan fasilitas
penunjangnya. Pada saat ini beberapa fasilitas seperti gedung pertemuan dan
beberapa fasilitas lainnya sudah dibangun oleh pemeritah, namun dengan
pertimbangan luasan yang dimiliki diperlukan peran pihak lain untuk
pengembangannya.
24
PROFIL PELUANG INVESTASI KABUPATEN CILACAP
25
Destinasi Wisata unggulan Kabupaten Cilacap
26
BEKAS PABRIK MINYAK SARINABATI CILACAP
Eks. Pabrik Minyak Sarinabati Cilacap merupakan salah satu aset Provinsi Jawa
Tengah yang banyak tersebar di Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Aset lahan
tersebut berlokasi di Jalan RE Martadinata dengan luas mencapai 1,2 hektar. Pada
saat ini lahan tersebut dihuni oleh penduduk dengan sistem Sewa, secara fungsi
dan nilai ekonomisnya kondisi lahan tersebut dinilai kurang optimal. Oleh sebab itu
perlu dialihkan pemanfaatannya untuk kegiatan yang lebih produktif sebagai
pendukung kegiatan pariwisata seperti hotel, sarana perdagangan terutama
pusat oleh-oleh, restoran dan rumah makan. Hal tersut seirama dengan
posisi Kabupaten Cilacap dalam Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi Cilacap–
Nusakambangan dan sekitarnya, oleh sebab itu perlu ada pengembangan investasi
dalam bentuk sarana pendukung pariwisata.
27
PROFIL PELUANG INVESTASI KABUPATEN KEBUMEN
28
Destinasi Wisata unggulan Kabupaten Kebumen
29
Kabupaten Kebumen dengan kekayaan alam yang dimiliki antara lain berupa laut,
pantai dan pegunungan karst sangat berpotensi dikembangkan sebagai daerah
kunjungan wisata, oleh karenanya kawasan-kawasan di Kabupaten Kebumen
sedang di dorong untuk mengembangkan potensi yang ada sebagai kawasan
wisata terutama wisata pantai. Optimalisasi aset provinsi di Kabupaten Kebumen
dilaksanakan guna mendukung sektor pariwisata yang terkoneksi antara satu
destinasi dengan destinasi yang lain. Kabupaten Kebumen termasuk dalam
Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi (KSPP) Wisata Karst yang masuk dalam
strategi pengembangan wisata Provinsi Jawa Tengah.
30
AREA WISATA DESA TAMBAKMULYO KECAMATAN PURING, KABUPATEN
KEBUMEN
Aset di area wisata ini berupa tanah dan Bangunan dengan luas 35 ha, berlokasi di
Desa Tambakmulyo, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen. Aset tersebut
dengan luasan yang dimiliki pengembangannya diarahkan sebagai destinasi wisata
dan sarana penunjangnya seperti tempat penginapan, kuliner, dan sarana
perdagangan untuk souvenir. Apabila destinasi wisata di Kabupaten Kebumen
berkembang dengan baik, maka dibutuhkan kecukupan dukungan investasi untuk
penyediaan sarana dan prasarana pariwisata : Rumah Makan, Resort dan
Advanture Park, wahana wisata pantai.
31
DESA KARANGGANDUNG, KECAMATAN PETANAHAN, KABUPATEN KEBUMEN
Pantai petanahan merupakan aset lain yang berada di Kabupaten Kebumen, aset
tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan karena pada dasarnya lokasi ini
telah diusahakan sebagai obyek wisata pantai akan tetapi masih dibutuhkan
banyak sentuhan untuk menjadi destinasi wiasata yang unggul.
Dukungan investasi untuk penyempurnaan dan peningkatan kualitas obyek
menjadi peluang, selain kebutuhan akan penyediaan sarana dan prasarana
pariwisata seperti tempat penginapan, tempat kuliner, serta sarana
perdagangan antara lain toko souvenir. Dukungan perbaikan manajemen
menjadi kebutuhan lainnya agar obyek wisata agar lebih tertata dengan baik,
terlihat lebih rapi, bersih dan nyaman untuk dikunjungi.
32
PROFIL PELUANG INVESTASI KABUPATEN PEMALANG
33
Destinasi Wisata unggulan Kabupaten Pemalang
34
35
LOKASI WISATA PEMANDIAN MOGA
Pemandian Moga merupakan aset yang ssat ini telah diusahakan, akan tetapi
memiliki potensi untuk lebih dikembangkan sebagai upaya Optimalisasi Aset
berupa wisata pemandian secara lebih lengkap dan terpadu seperti wisata air.
Dengan luas aset sekitar 12,8 hektar, aset yang berlokasi di Desa Moga Kecamatan
Moga memungkinkan untuk pengembangan menjadi wisata air dengan sarana
pendukung, misalnya hotel, outbond, campinground, kuliner dan
souvenir. Sarana dan prasarana yang dapat dikembangkan diharapkan dapat
menarik wisatawan dari dalam kabupaten maupun luar Kabupaten Pemalang
untuk berkunjung dan tinggal lebih lama.
36
PROFIL PELUANG INVESTASI KABUPATEN TEMANGGUNG
37
Destinasi Wisata unggulan Kabupaten Temanggung
38
Kabupaten Temanggung merupakan daerah dengan banyak potensi unggul
yang berasal dari konidisi alam yang bergunung, Sindoro-Sumbing merupakan
dua gunung yang memberikan anugerah berupa kekayaan alam. Selain
komoditas tembakau dan kopi yang menjadi unggulan, Kabupaten
Temanggung juga kaya akan potensi alam untuk dikembangkan menjadi
unggulan di sektor pariwisata. Terdapat banyak peluang investasi dengan
mengploitasi potensi alam yang tersedia untuk diciptakan dan dikembangkan
menjadi destinasi wiasata unggul, termasuk aset-aset yang dimiliki oleh
pemerintah.
39
REST AREA - TAMAN BUNGA, KECAMATAN KLEDUNG
Aset daerah tersebut saat ini dikembangkan sebagai Rest Area dan Agrowisata
yang berada di Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung dengan luas
kurang lebih 3 ha. Lokasi berada di wilayah kecamatan yang memiliki
keunggulan dalam hal pemandangan antara lain lokasi lembah yang diapit 2
gunung besar yaitu Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
Kawasan ini termasuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi (KSPP)
Kledung Pass dan sekitarnya, selain itu lokasi ini juga merupakan jalur strategis
menuju daerah wisata lain di Jawa Tengah yaitu Dieng - Wonosobo, Owabong-
Purbalingga dan Baturaden-Purwokerto. Pengembangan untuk optimalisasi
area destinasi yang sudah ada menjadi kebutuhan seperti membangun Hotel/
Resort, Kuliner Kopi, Advanure Park. Pengembangan destinasi wisata
yang lebih lengkap dan menarik, sarana perdagangan dan kuliner khas
pengunungan.
40
LAHAN TANAMAN HORTIKULTURA, DESA NGIPIK, KECAMATAN PRINGSURAT.
Aset lain yang memiliki peluang untuk penanaman modal di Kabupaten
Temanggung adalah aset berupa lahan yang berada di Desa Ngipik, Kecamatan
Pringsurat dengan luas mencapai 5 hektar. Aset tersebut saat ini dimanfaatkan
sebagai kebun hortikultura. Pengembangan investasi dirahkan sebagai Agrowisata
dan menjadi tempat pengembangan sarana penunjang pariwisata seperti
education park, penginapan dan pusat kuliner atau rumah makan.
Kabupaten Temanggung masuk dalam prioritas pengembangan destinasi
pariwisata provinsi terutama ditetapkan sebagai kawasan strategis yang
merupakan jalur menuju Destinasi Pariwisata Borobudur dan sekitarnya.
Pengelolaan yang profesional diharapkan akan menjadikan aset tersebut menjadi
obyek wisata agro komersial layaknya obyek wisata sejenis di daerah lain yang
telah berkembang seperti wisata apel batu, wisata kebun buah mekarsari.