Download - pptreferat
REFERAT
ANEMIA DALAM KEHAMILAN
Nita Juliana Anggraini1320221123
PENDAHULUAN
• Anemia merupakan komplikasi dalam kehamilan yang paling sering ditemukan karena keperluan akan zat-zat makanan bertambah dan terjadi perubahan-perubahan dalam darah dan sumsum tulang.
• Faktor nutrisi utama yang mempengaruhi terjadinya anemia adalah zat besi, asam folat dan vitamin B12
• Anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) darah kurang dari normal.
• Anemia merupakan penyebab penting yang melatarbelakangi kejadian morbiditas dan mortalitas, yaitu kematian ibu pada waktu hamil dan pada waktu melahirkan atau nifas sebagai akibat dari komplikasi kehamilan.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
• Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin darah kurang dari normal, yang berbeda untuk kelompok umur dan jenis kelamin.
• Berdasarkan WHO batas normal hemoglobin untuk ibu hamil adalah 11gr%.
Epidemiologi
• Frekuensi anemia dalam kehamilan di seluruh dunia cukup tinggi yaitu berkisar antara 10-20%.
• Di Indonesia angka anemia menunjukkan nilai yang cukup tinggi yaitu 63,5%.
PATOFISIOLOGI
• Kehamilan berhubungan dengan perubahan fisiologis yang berakibat pada peningkatan volume cairan dan sel darah merah peningkatan kebutuhan zat besi; serta penurunan konsentrasi protein pengikat zat gizi dalam sirkulasi darah, termasuk penurunan zat gizi mikro
• Pada trimester pertama kehamilan, zat besi yang dibutuhkan sedikit karena peningkatan produksi eritropoetin sedikit sebab tidak terjadi menstruasi dan pertumbuhan janin masih lambat.
• Awal trimester kedua pertumbuhan janin sangat cepat dan janin bergerak aktif (menghisap dan menelan air ketuban) kebutuhan oksigen meningkat. Akibatnya, kebutuhan zat besi semakin meningkat untuk mengimbangi peningkatan produksi eritrosit rentan untuk terjadinya anemia terutama anemia defisiensi besi.
• Ekspansi volume plasma dimulai pada minggu ke-6 kehamilan dan mencapai maksimum pada minggu ke-24 kehamilan, namun dapat terus meningkat sampai minggu ke-37 menyebabkan penurunan hematokrit, konsentrasi hemoglobin darah, dan hitung eritrosit, tetapi tidak menurunkan jumlah absolut Hb atau eritrosit dalam sirkulasi.
• Oleh sebab itu, apabila ekspansi volume plasma yang terus-menerus tidak diimbangi dengan peningkatan produksi eritropoetin sehingga menurunkan kadar Hct, konsentrasi Hb, atau hitung eritrosit di bawah batas “normal”, timbulah anemia.
ETIOLOGI
Etiologi anemia dalam kehamilan terbagi menjadi dua yaitu : 1) Didapatkan (acquired) • Anemia defisiensi besi• Anemia karena kehilangan
darah secara akut• Anemia karena inflamasi atau
keganasan• Anemia megaloblastik• Anemia hemolitik• Anemia aplastik
2) Herediter• Thalasemia• Hemoglobinopati lain• Hemoglobinopati sickle
cell• Anemia hemolitik
herediter
GEJALA KLINIS
Ringan
SedangBerat
DIAGNOSIS
• Pucat, lelah, anoreksia, lemah, lesu, sesak, berdebar-debar, muntah-muntah, diare
Anamnesa
• Edema kaki, tanda malnutrisi seperti anoreksia, depresi mental, glossitis, ginggivitis, stomatitis, koilonikia, pika, gastritis, termogenesis yang terganggu, penyakit kuning, hepatomegali dan splenomegali sesuai dengan derajat anemia yang diderita
Pemeriksaan Fisik
• Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut:
• Anemia ringan : Hb 10 – 11 gr%• Anemia sedang : Hb 7 – 10 gr%• Anemia berat : Hb < 7 gr%
Pemeriksaan Laboratorium
PEMBAGIAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN
Anemia defisiensi besi
Anemia megaloblastik
Anemia Defisiensi Besi
Etiologia) Kurangnya intake unsur zat besi dalam makanan.b) Gangguan absorpsi zat besi : muntah dalam kehamilan mengganggu absorpsi, peningkatan pH asam lambung, kekurangan vitamin C, gastrektomi dan kolitis kronik, atau dikonsumsi bersama kandungan fosfat (sayuran), tanin (teh dan kopi), polyphenol (coklat, teh, dan kopi), dan kalsium (susu dan produk susu).c) Kebutuhan besi yang meningkat d) Banyaknya zat besi keluar dari tubuh : perdarahan
Penegakan diagnosis:• Menggunakan pemeriksaan apusan darah tepi
dapat ditemukan mikrositosis dan hipokromasia
Terapi• Menurut Depkes RI (1999), yaitu: • Dosis Pencegahan: Dosisnya yaitu 1 tablet
berturut-turut selama minimal 90 hari masa kehamilan mulai pemberian pada waktu pertama kali ibu memeriksa kehamilannya.
Obat yang sering digunakan adalah tablet Fe sulfat, furamat, atau glukonat secara oral dengan dosis 1x200mg.
• Dosis Pengobatan: pemberian menjadi 3 tablet sehari selama 90 hari kehamilannya
ANEMIA MEGALOBLASTIK
• Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi asam folat (pterolyglutamic acid) dan jarang sekali oleh karena defisiensi vitamin B12 (cyanocobalamin).
• Defisiensi asam folat terjadi disebabkan oleh :– Intake yang kurang : diet yang kurang asam folat,
muntah dalam kehamilan– Penggunaan asam folat meningkat : kebutuhan saat
hamil bertambah, kecepatan pertumbuhan janin, plasenta dan jaringan uterus.
Diagnosis• Ditegakkan dengan ditemukan megaloblas
atau promegaloblas dalam darah atau sumsum tulang Sifat dari apusan darah tepi adalah makrositik dan hiperkrom yang tidak selalu dijumpai.
Terapi• Pengobatan untuk anemia megaloblastik
dalam kehamilan sebaiknya diberikan terapi oral asam folat bersama-sama dengan zat besi
• Tablet asam folat diberikan dalam dosis 1-5 mg/hari pada anemia ringan dan sedang dan dapat mencapai 10 mg/hari pada anemia berat
• Apabila anemia megaloblastik disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 maka dapat diberikan secara parentral 1000µg/minggu selama 6 minggu atau sampai kadar hemoglobin kembali normal
KOMPLIKASI ANEMIAPengaruh Anemia terhadap Kehamilan
Abortus (keguguran)
Persalinan prematur
Gangguan pertumbuhan janin
Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%)
Mudah terjadi infeksi
Hyperemesis gravidarum
Perdarahan sebelum persalinan
Ketuban pecah dini
Pengaruh Anemia terhadap Persalinan
Gangguan his
Kala II dapat berlangsung lama dan partus lamaKala uri dapat diikuti retensio plasenta dan kelemahan his.
Pengaruh Anemia pada saat Nifas
Terjadi subinvolusi uteri yang menimbulkan perdarahan post partum
Memudahkan infeksi puerpuerium
Pengeluaran ASI berkurang
Terjadinya dekompensasi kordis
Pengaruh Anemia terhadap Janin
Kematian janin dalam kandungan
Berat bayi lahir rendah
Kelahiran dengan anemia
Cacat bawaan
Mudah terinfeksi hingga kematian perinatal
Inteligensi yang rendah.
PROGNOSIS ANEMIA DEFISIENSI BESI
• Prognosis anemia defisiensi besi dalam kehamilan pada umumnya baik bagi ibu dan anak.
• Persalinan dapat berlangsung seperti biasa tanpa pendarahan banyak atau adanya komplikasi lain.
• Anemia berat meningkatkan morbiditas dan mortalitas wanita hamil
PROGNOSIS ANEMIA MEGALOBLASTIK
• Anemia megaloblastik dalam kehamilan mempunyai prognosis cukup baik tanpa adanya infeksi sistemik, preeklampsi atau eklampsi.
• Pengobatan dengan asam folat hampir selalu berhasil.
• Apabila penderita mencapai masa nifas dengan selamat dengan atau tanpa pengobatan maka anemianya akan sembuh dan tidak akan timbul lagi
TERIMA KASIH