Download - Ppt Tonsilitis kronik
LAPORAN KASUSTONSILITIS KRONIS AKSESERBASI AKUT
OLEH : Tata Maretha O.M, S.Ked
Pembimbing : dr. H.Azwar Djauhari, Msc
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBIPUSKESMAS SIMPANG IV SIPIN
TAHUN 2014
STATUS PASIEN
Identitas Pasien Nama/JK/Umur : An. S / Perempuan / 11 tahun Pekerjaan : Pelajar Alamat : RT.19 Pematang Sulur
Latar Belakang Sosek-demografi-lingkungan-keluarga
Status Perkawinan : Belum menikah Jlh anak/sdr : 3 bersaudara, pasien anak ke dua Status ekonomi keluarga : menengah keatas KB : -
Kondisi Rumah : › Cukup baik
Kondisi Lingkungan Keluarga : › baik
Aspek Psikologis di Keluarga :› Pasien anak kedua dari 3 bersaudara. Hubungan dalam
keluarga baik Ayah pasien berprofesi sebagai karyawan bank,
dan mampu menafkahi keluarganya. Ibu pasien seorang karyawan bank.
Riwayat Penyakit Dahulu/keluarga : › Keluhan yang sama sebelumnya (+)› Riwayat TB paru (-)› Riw. Oma/omsk (-)
Keluhan Utama : › Demam disertai nyeri saat menelan sejak 3 hr yll.
Riwayat Penyakit Sekarang : (auto dan alloanamnesa)› Os datang dengan keluhan demam sejak 3 hr yll, os juga
mengeluh nyeri saat menelan.› Batuk dan pilek (-), demam turun naik, sebelumnya Ibu os
sudah memberikan obat penurun panas, numun hanya turun sebentar kemudian naik kembali, gusi berdarah (-), menggil (-), BAK/BAB normal, keluar cairan dari telinga (-),
› Os suka jajan sembarangan (es) dan mudah lelah.› Pusing, pegal-pegal (+)› Tidak mau makan (sakit)› Riw.amandel (+)
Pemeriksaan Fisik : Keadaan Umum Keadaan sakit : tampak sakit ringan Kesadaran : compos mentis Suhu : 37,9°C Nadi : 90 x/menit Pernafasan
- Frekuensi : 22 x/menit- Irama : reguler- Tipe : thorakoabdominal
Kulit- Turgor : baik- Lembab / kering : lembab- Lapisan lemak : cukup
Berat badan : 30 Kg
Pemeriksaan OrganKepala Bentuk : normocephal Simetri : simetrisMata Exopthalmus/enophtal : (-) Kelopak : normal
Conjungtiva : anemis (-)
Sklera : ikterik (-) Kornea : normal Pupil : bulat, isokor, reflex
cahaya +/+ Lensa : normal, kekeruhan (-) Gerakan bola mata : baik
Telinga : dbnHidung : dbnMulut Bibir : lembab Bau pernafasan : normal Gigi geligi : lengkap Palatum : deviasi (-) Gusi :warna merah muda,
perdarahan (-) Selaput Lendir : normal Lidah : lidah kotor (-), ulkus (-)
Tenggorokkan Mukosa faring : Hiperemis Tonsil : T3/T3 Mukosa hiperemis : + / + Kripta lebar : + / + Detritus : + / + Perlengketan : - / -
Leher KGB : tak ada pembesaran Kel.tiroid : tak ada pembesaran JVP : normal
Thorax Bentuk : simetris Pergerakan dinding dada : tidak ada yang tertinggal. Pulmo
Pemeriksaan Kanan KiriInspeksi Statis & dinamis: simetris Statis & dinamis : simetris
Palpasi Stem fremitus normal Stem fremitus normal
Perkusi SonorBatas paru-hepar :ICS VI kanan
Sonor
Auskultasi Vesikuler (+) Normal,Wheezing (-), rhonki (-)
Vesikuler (+) normal.Wheezing (-), rhonki (-)
JantungInspeksi Ictus cordis tidak terlihat Palpasi Ictus cordis teraba di ICS IV linea midclavicula kiri, tidak
kuat angkat
Perkusi Batas-batas jantung :Atas : ICS II kiriKanan : linea sternalis kananKiri : ICS IV linea midclavicula kiri
Auskultasi BJ I/II regular, murmur (-), gallop (-)
AbdomenInspeksi Datar, skar (-), venektasi (-), spidernevi (-)Palpasi Nyeri tekan regio epigastrium (-), defans musculer (-), ,
hepatomegali (-), splenomegali (-), nyeri ketok costovertebra (-/-)
Perkusi Timpani
Auskultasi Bising usus (+) normal
Ekstremitas Atas Edema (-), akral hangat, kekuatan otot 5 - 5Ekstremitas bawah Edema (-), akral hangat., kekuatan otot 5 – 5
Diagnosis :Tonsilitis Kronis Eksaserbasi Akut
Diagnosis Banding Abses Peritonsil
Pemeriksaan AnjuranDarah rutinKultur dan resistensi
ManajemenPreventif : Menjaga kebersihan mulut dengan rajin menggosok
gigi dan kumur-kumur terutama sesudah makan dan sebelum tidur.
Menjaga pola makan dan minum, hindari minuman dingin
Jangan makan atau minum dingin dan snackPromotif : Menjelaskan pada orang tua pasien mengenai penyakit
anaknya dan disarankan berobat ke dokter spesialis THT
Tidak makan dan minum yang merangsang seperti minuman yang dingin dan makan jajanan sembarangan
Kuratif :Non Medikamentosa Meningkatkan daya tahan tubuh pasien dengan
mengatur pola makan yang bergizi dan istirahat teratur.
Medikamentosa Parasetamol tablet 250 mg 3 x 1 tablet sehari
atau / 4 jam jika masih demam Amoxicilin tablet 250 mg 3 x 1 tablet sehari Vit c 1x1 Betadine obat kumur 2 x 1 cupRehabilitatif Meningkatkan daya tahan tubuh. Mengatur pola makan yang gizi seimbang Menjaga higienitas gigi dan mulut
Dinas Kesehatan Kota JambiPuskesmas Simpang IV Sipin
Kelurahan Simpang IV Kecamatan Telanai PuraDokter : dr. Tata Maretha O.M SIP : No. 279/SIK/2014.
Tanggal: 24 Sep 2014
R/ Amoksisilin tab 250 mg no. X s 3 d d 1 tabR/ Paracetamol tab 250 mg no. X s 3 dd 1 tabR/ Vit C tab no. X s 1 dd 1 tabR/ Betadine obat kumur fls no. I S 2 dd 1 cup garg
Pro : An. S Umur : tahunAlamat : RT. 19 Pematang Sulur BB : 26 kg
Resep tidak boleh ditukar tanpa sepengetahuan dokter
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI Peradangan tonsil palatina bagian dari cincin
Waldeyer terdiri atas susunan kelenjar limfa yang terdapat dalam rongga mulut yaitu : tonsil faringeal, tonsil palatina, tonsil lingual, tonsil tuba eustachius
KLASIFIKASI TONSILLITIS Tonsillitis Viral
› common cold yang disertai rasa nyeri tenggorokan. Penyebab tersering virus Ebstein Barr. H influenza
› Terapi yaitu istirahat, minum cukup, analgetika dan antivirus diberikan jika gejala berat
Tonsilitis Bakterial› disebabkan oleh kuman grup A Streptokokus beta
hemolitikus, pneumokokus, streptokokus viridian dan streptokokus piogenes
› Masa inkubasi 2-4 hari
Komplikasi :› otitis media akut, sinusitis, abses peritonsil (Quincy
throat), abses parafaring,toksemia,GNA, septikemia karena infeksi v jugularis interna (sindrom lmierre), bronkitis, nefritis akut, miokarditis, dan arthritis
› Dpt menyebabkan tidur mengorok, sleep apnue yang dikenal sebagai Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS)
Pemeriksaan› Darah rutin› Kultur dan uji resistensi bila diperlukan.
Terapi› Higien mulut› Antibiotik spektrum luas penisilin, eritromisin dan sulfonamide,
antipiretik dan obat kumur yang mengandung desinfektan Perawatan
› Apabila disebabkan virus, penderita banyak istirahat, minum minuman hangat juga mengkonsumsi cairan menyejukkan.
Antibiotik › Jika tonsilitis bakteri. Antibiotik oral
Tindakan operasi› Tonsilektomi jika selama tujuh kali atau lebih dalam setahun,
anak mengalami tonsillitis lima kali atau lebih dalam dua tahun, tonsil membengkak dan berakibat sulit bernafas, adanya abses
Tonsilitis Membranosa› tonsillitis difteri› tonsillitis septik› angina Plaut Vincent.1
Tonsilitis Kronis› Peradangan kronis Tonsil setelah serangan akut yang
terjadi berulang-ulang atau infeksi subklinis› Pengobatan pasti untuk tonsillitis kronis adalah
pembedahan pengangkatan tonsil (Adenotonsilektomi). dilakukan pada yg gagal dg penatalaksanaan medis atau terapi konservatif
Gejala dan tanda› Tonsil membesar› Kriptus melebar› Kripti terisi oleh detritus› Rasa mengganjal› Nyeri tenggorokan› Nafas berbau› Terasa kering
Ukuran Tonsil :› T 0 : Tonsil masuk di dalam fossa› T 1 : <25% volume tonsil dibandingkan dengan volume
orofaring› T 2 : 25-50% volume tonsil dibandingkan dengan
volume orofaring› T 3 : 50-75% volume tonsil dibandingkan dengan
volume orofaring› T 4 : >75% volume tonsil dibandingkan dengan volume
orofaring
Tonsilektomi › Indikasi menurut The American
Academy of Otolaryngology Head and Neck Surgery Clinical Indicator Compendium thn 1995
Tonsilektomi› Indikasi absolut› Hipertrofi tonsil yang menyebabkan :1
OSAS (Obstructive Sleep Apnea Syndrome) Kambuh lebih dari 3 kali/ tahun Disfagia berat yang disebabkan obstruksi Gangguan tidur Gangguan pertumbuhan dentofacial Gangguan bicara (hiponasal) Komplikasi kardiopulmoner Riwayat abses peritonsil Hallotosis OMA/OMSK/OME
Tonsillitis yang membutuhkan biopsi untuk menentukan patologi anatomi terutama untuk hipertrofi tonsil unilateral.
Tonsilitis kronis atau berulang sebagai fokal infeksi untuk penyakit-penyakit lain
Indikasi relatif Terjadi 7 episode atau lebih infeksi tonsil pada tahun
sebelumnya atau 5 episode atau lebih infeksi tonsil tiap tahun pada 2 tahun sebelumnya atau 3 episode atau lebih infeksi tonsil tiap tahun pada 3 tahun sebelumnya dengan terapi antibiotik adekuat.
Kejang demam berulang yang disertai tonsillitis. Halitosis akibat tonsillitis kronis yang tidak membaik
dengan pemberianterapi medis. Tonsillitis kronis atau berulang pada karier streptokokus B-
hemolitikusyang tidak membaik dengan pemberian antibiotik resisten β-laktamase.
Pembesaran tonsil di salah satu sisi (unilateral) yang dicurigai berhubungan dengan keganasan (neoplastik)
ANALISA KASUS
An. S/ 11 th
Anamnesis :Demam (+)
Nyeri menelan (+)Riw.keluhan yang
sama (+)
Pemeriksaan Fisik :Pembesaran Tonsil : T3.T3
Mukosa Hiperemis Kripta melebar
Detritus (+)
Tonsilitis Kronik
Akesesrbasi akut,
DD abeses Peritonsil
Sesuai Teori
Terapi berupa preventif, promotif dan kuratif. Manajemen preventif berupa : menjaga higieni mulut dan pola makan. Manajemen promotif pada pasien ini berupa : tidak makan dan minum yang merangsang, dan berobat ke dokter spesialis THT
Manajemen kuratif berupa antipiretik :› paracetamol tablet 3 x 250 mg› antibiotik : amoxicilin tablet 3 x 250 mg› Vit c 1x1› Antiseptik kumur.
Pada kasus ini berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik maka memenuhi indikasi untuk dilakukannya tonsilektomi, karena adanya gangguan menelan (nyeri) disertai keluhan yang timbul berulang kali dalam setahun terakhir dan tidur mengorok.