Download - Pola kalimat
Kelompok 3
Nama dan NIM1. Syahru Ramadhan 2012130172. Arum Irfanawati 2012130473. Andreas Maydian P. 2012130564. Fawwaz Amirullah 2012130615. Miftahul Robert 2012130626. Widya Sintari 201213072
Bahasa IndonesiaPola Kalimat Dasar, Pola Kalimat
Majemuk Setara, dan Pola Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat Dasar
Pengertian Pola Kalimat
Ciri - Ciri
Kalimat Dasar
Kalimat yang berisi informasi pokok dalam
struktrur inti, belum mengalami perubahan.
Ciri - Ciri
Berupa kalimat tunggal (satu S, satu P, satu O, satu Pel., satu K).
Sekurang-kurangnya terdiri dari satu objek dan satu predikat.
Selalu diawali dengan subjek.
Berbentuk kalimat aktif.
Pola Kalimat Dasar
1. Kalimat Dasar Berpola S + P 2. Kalimat Dasar Berpola S + P + O3. Kalimat Dasar Berpola S + P + Pel.4. Kalimat Dasar Berpola S + P + O + Pel.5. Kalimat Dasar Berpola S + P + K6. Kalimat Dasar Berpola S + P + O + K7. Kalimat Dasar Berpola S + P + Pel. + K8. Kalimat Dasar Berpola S + P + O + Pel. + K
Misalnya:• Mereka sedang berenang.
S P (kata kerja)• Ayahnya guru SMA.
S P (kata benda)• Gambar itu bagus.
S P (kata sifat)• Peserta penataran ini empat puluh orang.
S P (kata bilangan)
1. Pola S + P
a. Memiliki unsur subjek dan predikat.b. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat
berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan.
Misalnya:
Mereka sedang menyusun karangan ilmiah.
S P O
2. Pola S + P + O
a. Memiliki unsur subjek, predikat, dan objek.
b. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat
berupa verba transitif, dan objek berupa nomina atau
frasa nominal.
Misalnya:
Anaknya beternak ayam.
S P Pel.
3. Pola S + P + Pel.
a. Memiliki unsur subjek, predikat, dan pelengkap.
b. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat
berupa verba intransitif atau kata sifat, dan pelengkap
berupa nomina atau adjektiva.
Misalnya :Dia mengirimi saya surat. S P O Pel.
4. Pola S + P + O + Pel.
a. Memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap.
b. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan pelengkap berupa nomina atau frasa nominal.
Misalnya :
Mereka berasal dari Surabaya.
S P K
5. Pola S + P + K
a. Memiliki unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat.
b. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi.
Misalnya :Kami memasukkan pakaian ke dalam lemari. S P O K
6. Pola S + P + O + K
a. Memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan.
b. Subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi.
Misalnya :Ungu bermain musik di atas panggung. S P Pel. K
7. Pola S + P + Pel. + K
a. Memiliki unsur subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan.
b. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, pelengkap berupa nomina atau adjektiva, dan keterangan berupa frasa berpreposisi.
Misalnya :Dia mengirimi ibunya uang setiap bulan. S P O Pel. K
8. Pola S + P + O + Pel. + K
a. Memiliki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.
b. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, pelengkap berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi.
Kalimat Majemuk Setara
Pengertian Pola Kalimat
Ciri - Ciri
Kalimat Majemuk
Setara
Gabungan dua kalimat tunggal atau
lebih yang mempunya
hubungan antara pola-pola kalimatnya.
Ciri - Ciri
Pola umum uraian jabatan kata : S-P+S-P
Penggabungannya disertai perubahan intonasi.
Klausa pembentuknya dapat dipisahkan menjadi kalimat tunggal tanpa adanya perubahan maksud kalimat.
Kedudukan pola-pola kalimat, sama derajatnya.
Menggunakan kata penghubung yangbersifat kesetaraan.
Contoh :
Ibu membersihkan meja dan adik menyapu lantai.
1. Kalimat Majemuk Penjumlahan
a. Kalimat majemuk setara yang menyatakan hubungan penjumlahan.
b. Kalimat majemuk ini ditandai oleh konjungsi dan, serta, dan lagi pula.
Contoh:
a. Kami sudah berusaha, tetapi hasilnya belum baik.
b. Ia bukan kakaknya, melainkan ibunya.
c. Ani giat belajar, sedangkan adiknya malas.
2. Kalimat Majemuk Setara Pertentangan
Menggunakan kata penghubung tetapi, melainkan, dan sedangkan.
Contoh :
a. Mula-mula disebutkan nama-nama juara MTQ tingkat remaja,
kemudian disebutkan nama-nama juara MTQ tingkat dewasa.
b. Upacara serah terima pengurus koperasi sudah selesai, lalu Pak
Indra membacakan doa selamat.
3. Kalimat Majemuk Setara Berurutan
Menggunakan kalimat penghubung lalu dan kemudian.
Contoh :• Eri boleh mengikuti ujian tulis atau ujian lisan.• Eri dapat megikuti lomba pembuatan animasi,
pemasangan iklan melalui internet, atau pembuatan desain website.
4. Kalimat Majemuk Setara Pemilihana. Ditandai dengan konjungsi atau.b. Jika kalimat majemuk terdiri lebih dari dua kalimat
dasar, konjungsi atau ditempatkan pada posisi sebelum kalimat dasar yang terakhir. Kalimat dasar yang pertama dipisahkan dengan tanda baca koma dari kalimat dasar yang lain.
Contoh :
Anita tidak membalas SMS dariku bahkan saat aku
telepon ke HP-nya.
5. Kalimat Majemuk Setara Penguatan
Menggunakan kata penghubung bahkan.
Kalimat Majemuk Bertingkat
Pengertian Pola Kalimat
Ciri - Ciri
Kalimat Majemuk Bertingkat
Suatu kalimat tunggal yang salah satu bagiannya diperluas untuk
memerpoleh pola baru atau gabungan dua atau lebih kalimat tunggal yang
dimana kedudukan dari masing-masing kalimat tidak setara.
Ciri - Ciri
Ada kesenyapan antara intonasi.
Perluasan bagian kalimat tunggal
membentuk pola baru.
Bagian pola kalimat baru menjadi anak
kalimat.
Bagian yang tetap menjadi induk kalimat.
Anak kalimat bergantung pada
induk kalimat (bertingkat).
Nama anak kalimat sesuai dengan bagian
jabatan yang diperluas.
2. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat perluasan predikat (P)
Contoh :
Dia pemalas.Dia, orang tak mau bekerja.
Pola Kalimat Majemuk Bertingkat
1. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat perluasan subjek (S)
Contoh : Itu ayahku.Yang sedang membaca koran, ayahku.
4. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat perluasan keterangan (K)a. Paman datang sore hari.
Paman datang saat matahari tenggelam. (keterangan waktu)
b. Walaupun hujan turun, ia tetap pergi. (keterangan perlawanan)
3. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat perluasan objek (O)
Contoh : Kami telah menduga hal itu.Kami telah menduga bahwa ia
terlibat perkelahian itu.
c. Anda harus rajin agar nilai Anda bagus. (keterangan tujuan)
d. Karena kakinya sakit, ia tidak datang. (keterangan sebab)
e. Aku akan datang jika ia mengundang. (keterangan syarat)
f. Nilainya jelek maka ia dimarahi. (keterangan akibat)
Terima Kasih atas Perhatiannya