PENGGUNAAN DUAL SITUATED LEARNING MODEL DALAM
MEMBANTU TERJADINYA PERUBAHAN KONSEP TENTANG ZAT
DAN WUJUDNYA PADA SISWA KELAS VII SMP JOANNES BOSCO
YOGYAKARTA
SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
FA. DIMAS ANDIKA WAHYUANTO
NIM : 081424014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
PENGGUNAAN DUAL SITUATED LEARNING MODEL DALAM
MEMBANTU TERJADINYA PERUBAHAN KONSEP TENTANG ZAT
DAN WUJUDNYA PADA SISWA KELAS VII SMP JOANNES BOSCO
YOGYAKARTA
SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
FA. DIMAS ANDIKA WAHYUANTO
NIM : 081424014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
PENGGUNAAN DUAL SITUATED LEARNING MODEL DALAM
MEMBANTU TERJADINYA PERUBAHAN KONSEP TENTANG ZAT
DAN WUJUDNYA PADA SISWA KELAS VII SMP JOANNES BOSCO
YOGYAKARTA
SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
FA. DIMAS ANDIKA WAHYUANTO
NIM : 081424014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGGUNAAN DUAL SITUATED LEARNING MODEL DALAM
MEMBANTU TERJADINYA PERUBAHAN KONSEP TENTANG ZAT
DAN WUJUDNYA PADA SISWA KELAS VII SMP JOANNES BOSCO
YOGYAKARTA
SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
FA. DIMAS ANDIKA WAHYUANTO
NIM : 081424014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
i
PENGGUNAAN DUAL SITUATED LEARNING MODEL DALAM
MEMBANTU TERJADINYA PERUBAHAN KONSEP TENTANG ZAT
DAN WUJUDNYA PADA SISWA KELAS VII SMP JOANNES BOSCO
YOGYAKARTA
SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
FA. DIMAS ANDIKA WAHYUANTO
NIM : 081424014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
i
PENGGUNAAN DUAL SITUATED LEARNING MODEL DALAM
MEMBANTU TERJADINYA PERUBAHAN KONSEP TENTANG ZAT
DAN WUJUDNYA PADA SISWA KELAS VII SMP JOANNES BOSCO
YOGYAKARTA
SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
FA. DIMAS ANDIKA WAHYUANTO
NIM : 081424014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Halaman Persembahan
Karya ini kupersembahkan untuk:
Yesus Kristus & Bunda Maria yang selalu menyertaiku
Bapak FX. Daryanto, Ibu CH. Tri Purwantini, serta adikku
Praska yang selalu mendoakan dan memberikan semangat
Keluarga besar Mbah Atmo Diharjo dan Mbah Wiryo Sutarjo
Lentera jiwaku yang telah menerangiku selama ini
Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik
dengan cerdas & humanis
‘’Bentuk ucapan syukur dan tanda terima kasih atas bakti serta cinta,didikan dan motivasi yang selama ini telah diberikan dengan tulus ikhlas
dan tanpa pamrih guna memperoleh hasil yang terbaik’’.
Menaklukkan orang lain membutuhkan paksaan,
Menaklukkan diri sendiri membutuhkan kekuatan
iv
Halaman Persembahan
Karya ini kupersembahkan untuk:
Yesus Kristus & Bunda Maria yang selalu menyertaiku
Bapak FX. Daryanto, Ibu CH. Tri Purwantini, serta adikku
Praska yang selalu mendoakan dan memberikan semangat
Keluarga besar Mbah Atmo Diharjo dan Mbah Wiryo Sutarjo
Lentera jiwaku yang telah menerangiku selama ini
Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik
dengan cerdas & humanis
‘’Bentuk ucapan syukur dan tanda terima kasih atas bakti serta cinta,didikan dan motivasi yang selama ini telah diberikan dengan tulus ikhlas
dan tanpa pamrih guna memperoleh hasil yang terbaik’’.
Menaklukkan orang lain membutuhkan paksaan,
Menaklukkan diri sendiri membutuhkan kekuatan
iv
Halaman Persembahan
Karya ini kupersembahkan untuk:
Yesus Kristus & Bunda Maria yang selalu menyertaiku
Bapak FX. Daryanto, Ibu CH. Tri Purwantini, serta adikku
Praska yang selalu mendoakan dan memberikan semangat
Keluarga besar Mbah Atmo Diharjo dan Mbah Wiryo Sutarjo
Lentera jiwaku yang telah menerangiku selama ini
Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik
dengan cerdas & humanis
‘’Bentuk ucapan syukur dan tanda terima kasih atas bakti serta cinta,didikan dan motivasi yang selama ini telah diberikan dengan tulus ikhlas
dan tanpa pamrih guna memperoleh hasil yang terbaik’’.
Menaklukkan orang lain membutuhkan paksaan,
Menaklukkan diri sendiri membutuhkan kekuatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Dimas Andika Wahyuanto, 2013. “Penggunaan Dual SituatedLearning Model Dalam Membantu Terjadinya Perubahan Konsep TentangZat Dan Wujudnya Pada Siswa Kelas VII SMP Joannes Bosco Yogyakarta”.Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika danIlmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui bagaimana konsep awal siswa (2)apakah terjadi peningkatan pemahaman siswa (3) mengetahui bagaimana konsepakhir dan perubahan konsep siswa. Dengan sampel penelitian diberikan kepada 23siswa kelas VII Compassion SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Jenis penelitianadalah kuantitatif dan deskripsi kualitatif. Dengan Dual Situated Learning Modelsebagai treatment. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran2012/2013.
Dengan menggunakan test awal, wawancara dan test akhir sebagaiinstrumen. Tes dianalisis menggunakan uji test t dependent untuk mengetahuipeningkatan pemahaman siswa dan deskripsi kualitatif dengan teknik kodinguntuk mengetahui konsep awal, konsep akhir dan perubahan konsep yang terjadi.
Hasilnya diperoleh bahwa terjadi peningkatan pemahaman siswa mengenaikonsep zat dan wujudnya dengan uji test t dependent dan terjadi perbedaan yangsignifikan antara hasil tes awal dan tes akhir. Dari hasil penelitian diperolehbahwa rata-rata hasil tes siswa mengenai konsep zat dan wujudnya berubah dari10,13 % menjadi 36,36 %. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi perkembangankonsep dari konsep awal mereka dari konsep yang salah menjadi benar danlengkap, serta dari konsep kurang lengkap menjadi lebih lengkap. Namun masihada siswa yang tetap mempertahankan konsep awal mereka yang salah. Dengankata lain perubahan konsepnya belum optimal.
Kata kunci : konsep awal, Dual Situated Learning Model, konsep akhir,perubahan konsep.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Dimas Andika Wahyuanto, 2013. “The Application of Dual SituatedLearning Model to Help the Occurrence of the Conceptual Change ofSubstance and its Form in the VII grades of Joannes Bosco Junior HighSchool of Yogyakarta”. Physics Education Study Program, Department ofMathematics Education and Science, Faculty of Teacher and TrainingEducation, Sanata Dharma University Yogyakarta.
The aims of this study were to (1) find out how the students’ initialconcept (2) find out whether there was an improvement of the students’understanding (3) find out howthe final concept and the students’ conceptualchange. The sample was given to 23 students of VII compassion class of JoannesBosco Junior High School Yogyakarta. The types of this research werequantitative and qualitative description. This research used and Dual SituatedLearning Model as the treatment.It was conducted in semester 1 academic year2012/2013.
This research used pretest, interview and postest as the instruments. Thetests were analyzed using dependent t-test to find out the students’ improvementof their understanding and using qualitative description with coding methods toknow initial concept, final concept and conceptual change.
The results of this research showedthat there was an improvement of thestudents' understanding of the concept of substance and its form with dependent t-test and there was a significant difference between pretest and posttest scores.From the result, it also showed that the result test average students’ on substanceand its form changed from10,13 % to 36,36 %. This showed that there was aconcept development of their initial concept, wrong concept becoming right andcomplete, and also lacking completeness becoming more complete. However,there were some students who still defended their initial concept which waswrong.In other words, the concept of change has not been optimal.
Key words : initial concept, Dual Situated Learning Model, final concept,conceptual change.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus. Terima kasih atas
penyertaanmu selama ini sehingga penulis mampu menyelesikan tugas akhir ini
dan berjalan dengan sebagaimana mestinya.
Tugas akhir ini dikerjakan demi memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh gelar sarjana Pendidikan di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini bukanlah tujuan akhir dari
belajar karena belajar merupakan sesuatu yang tidak terbatas.
Terselesaikan tugas akhir ini tentunya tidak dapat berjalan dengan baik
tanpa proses panjang dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis
secara khusus mengucapkan terima kasih, kepada:
1. Pak Drs. T. Sarkim. M.Ed., Ph.D. yang telah memberikan waktu luang
untuk membimbing saya disela kesibukan beliau yang sangat padat.
Terima kasih atas bimbingan dan perhatiannya Pak Sarkim.
2. Kepala sekolah SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang telah dengan suka
cita memberikan ijin penelitian.
3. Pak Raharjo selaku guru mata pelajaran fisika di SMP Joannes Bosco yang
telah berkenan dalam memberikan kesempatan dan memberikan masukan
dalam pelaksanaan penelitian
4. Romo Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., MST sebagai dosen pembimbing
akademik yang telah membimbing saya selama kurang lebih 4,5 tahun.
5. Para dosen pengajar prodi PFIS yang telah memberikan ilmu dan
membimbing untuk menjadi calon guru yang cerdas dan humanis.
6. Para staf karyawan JPMIPA yang telah melayani dengan sepenuh hati.
7. Simbah Uti, Ayahanda pak FX. Daryanto dan ibunda bu CH.
Tripurwantini serta Praska yang telah memberikan motivasi selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
8. Temen PFIS 2008 yang telah bersama-sama menempuh suka duka dalam
perkuliahan
9. Genk S.I.P: Atma’Mbah’, Alex ‘sipit’, Ryan ‘mbink’, Arnold ‘kopral’,
Anton’kriting’, Edwin (makasih win mbantu dampingi penelitian) yang
telah menyemangati satu sama lain.
10. PFIS futsal FC yang telah meluangkan waktu untuk menyalurkan hobi
bermain futsal bersama-sama.
11. Anak-anak kost rafli wawan (matur nuwun pinjaman printernya wan),
satrio, ganda, mas riki, heri yang telah memberikan semangat.
12. Temen-temen UKM Sekar (pak pelatih: mas eko, mas jenthik, mbk esti,
mbk, petra, mbk winda, mbk tina, novie, fael, edo, pinka, anik, betrik,
klara, rian dsb)
13. PPL lovers SMA Taman Madya Jetis (riska, mbk agnes, laras, evi, emi,
ratna, ratih, tian, mas arif, dll)
14. KKN’ers kelompok 11 Gading (yoyok, tina,tia, yulia, putri,seto, elis,meta)
15. Anak-anak Trah Siesen & Siesen Insadha 2012 ( Mas Banu, Anyak,
Fembri, Yudha, Sam, Radyt, Rita, Bogi, Tisa, Ayuk, Ucok, dll)
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun serta
menyempurnakan tulisan ini. Akhir kata semoga penelitian ini bermanfaat dan
menjadi berkat untuk setiap pembaca.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
ABSTRACT ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix
DAFTAR ISI..................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah................................................................................. 1
B. Rumusan masalah.......................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian........................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian......................................................................................... 4
BAB II KAJIAN TEORI
A. Konsep dan Konsepsi ................................................................................... 5
B. Miskonsepsi.................................................................................................. 7
C. Perubahan Konsep ........................................................................................ 9
D. Pemahaman Konsep ..................................................................................... 15
E. Dual Situated Learning Model ..................................................................... 16
F. Materi Zat dan Wujudnya............................................................................. 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 27
B. Sampel Penelitian ......................................................................................... 27
C. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 27
D. Treatment...................................................................................................... 27
E. Instrumentasi ................................................................................................ 29
F. Validitas Instrumen ...................................................................................... 31
G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ...................................................... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian ..................................................................................... 34
B. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................. 35
C. Data, Analisis dan Pembahasan
C.1 Konsep Awal Siswa............................................................................... 36
C.2 Peningkatkan pemahaman konsep siswa
mengenai zat dan wujudnya.. ...................................................................... 45
C.3 Konsep Akhir siswa dan Perubahan Konsep......................................... 47
D. Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 64
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 66
B. Saran .............................................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 69
LAMPIRAN...................................................................................................... 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
TABEL 1. Kisi-kisi pembuatan soal pretes dan postes.................................... 30
TABEL 2. Rubrik penilaian pretes dan postes................................................. 32
TABEL 3. Tanggal, jam, kegiatan penelitian .................................................. 34
TABEL 4. Ketentuan penilaian skor pretes dan postes.................................... 36
TABEL 5. Data skor hasil pretes ..................................................................... 37
TABEL 6. Rangkuman variasi jawaban konsep awal siswa............................ 38
TABEL 7. Skor total pretes dan postes............................................................ 45
TABEL 8. Paired samples statistics, paired samples test.................................46
TABEL 9. Data skor hasil postes..................................................................... 47
TABEL 10. Rangkuman konsep awal, dan konsep akhir siswa.........................48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1. Diagram perubahan wujud ........................................................ 20
GAMBAR 2. Susunan partikel zat padat ......................................................... 23
GAMBAR 3. Susunan partikel zat cair............................................................ 23
GAMBAR 4. Susunan partikel gas .................................................................. 23
GAMBAR 5. Meniskus pada zat cair .............................................................. 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Suratpermohonan ijin penelitian dariUNIVERSITAS.......... 72
LAMPIRAN 2 Surat Keterangan telah melakukan penelitian ....................... 74
LAMPIRAN 3 Rancangan soal pretes dan postes ......................................... 76
LAMPIRAN 4 Pedoman jawaban soal pretes dan postes.............................. 80
LAMPIRAN 5 Data skor hasil pretes ............................................................ 85
LAMPIRAN 6 Hasil lengkap wawancara dua siswa ..................................... 89
LAMPIRAN 7 Rancangan peristiwa/gejala................................................... 96
LAMPIRAN 8 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)....................... 107
LAMPIRAN 9 Data skor Hasil Postest.......................................................... 113
LAMPIRAN 10 Hasil pekerjaan siswa ............................................................ 117
LAMPIRAN 11 Dokumentasi saat penelitian.................................................. 139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam proses pembelajaran fisika siswa perlu mengalami perubahan
konsep, karena inti belajar fisika adalah terjadinya perubahan konsep pada diri
seseorang yang sedang belajar (Suparno, 2000: 15). Perubahan yang pertama
adalah perubahan dalam arti siswa memperluas konsep, dari konsep yang
belum lengkap menjadi lebih lengkap, dari belum sempurna menjadi lebih
sempurna. Perubahan yang lain adalah merubah dari konsep yang salah
menjadi benar atau sesuai dengan konsep para ahli fisika. Pembelajaran yang
hanya membuat konsep tetap saja atau bahkan menjadi menjauh dari yang
diterima para ahli, dapat dikatakan pembelajaran yang tidak sukses.
Sedangkan pembelajaran fisika yang baik adalah yang memungkinkan
perubahan itu secara cepat dan efisien (Suparno, 2000: 18).
Sementara itu dalam bidang fisika, terjadi salah konsep hampir di semua
sub bidang seperti mekanika, termofisika, bunyi dan gelombang, optika, listrik
dan magnet, dan fisika modern (Suparno, 2005: 8). Salah konsep disebabkan
oleh berbagai hal, antara lain dapat disebabkan oleh siswa sendiri, guru yang
mengajar, konteks pembelajaran, cara mengajar, dan buku teks. Menurut
Brown dan Gil Perez (dalam Suparno 2005: 7) salah konsep itu juga
menghinggapi semua level siswa, mulai dari SD sampai dengan mahasiswa.
Oleh sebab itu pembetulan miskonsepsi perlu dilakukan di semua level dan
sasaran tersebut.
Untuk memperbaiki salah konsep pada siswa, sering dilakukan secara
spontan dalam proses pembelajaran. Upaya perbaikan secara spontan ini tidak
melalui rancangan perubahan konsep yang ilmiah dan efektivitas
perbaikannya tidak diamati secara terencana (Domi & Sarkim, 2009). Adapun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
untuk mengatasi masalah salah konsep, terutama pada siswa supaya terjadi
perubahan konsep secara umum tentang konsep fisika, salah satu caranya
adalah dengan menggunakan sebuah model ataupun metode pembelajaran
yang dapat membantu siswa untuk mengubah miskonsepsi mereka. Pada
dasarnya, salah konsep dapat diatasi secara dini dengan menekankan konsepsi
fisika yang benar sejak awal misalnya sejak SD atau SMP, supaya salah
konsep itu tidak dibawa berlarut-larut sampai ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi.
Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya mengenai perubahan konsep
tentang sains, di antaranya adalah ‘’Pembinaan perubahan konsep radikal
melalui Dual Situated Learning Model (dilaporkan dalam Jurnal of Research
In Science Teaching, 2004, Vol. 41, no.2 : 142-164)‘’, ‘’Pengaruh penggunaan
Dual Situated Learning Model terhadap pemahaman konsep siswa mengenai
potosintesis dan respirasi (dilaporkan dalam Jurnal of Baltic Science
Education, 2007, Vol.6, no.3)‘’, ‘’Perubahan konsep radikal tentang listrik
arus searah menggunakan Dual Situated Learning Model (dilaporkan dalam
Jurnal Penelitian Widya Dharma, 2009, Vol.23 : 1-22)’’ di mana ada suatu
model pembelajaran yang dirancang khusus untuk mengupayakan perubahan
konsep pada bidang sains termasuk fisika. Model pembelajaran itu dikenal
sebagai Dual Situated Learning Model (DSLM) yang mana seperti yang
dikutip Domi & Sarkim (Domi & Sarkim, 2009) model ini sejak tahun 2001,
telah dikembangkan oleh Hsiao Ching She dari Institute of Education,
National Chiao-Thung University, Taiwan. Berdasarkan hasil penelitian
mengenai perubahan konsep melalui DSLM disimpulkan bahwa DSLM
sangat efektif dalam upaya perubahan konsep fisika untuk siswa maupun
mahasiswa.
Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas peneliti berminat untuk
mengkaji sejauh mana penggunaan Dual Situated Learning Model pada
pembelajaran fisika di tingkat SMP dalam upaya memperbaiki konsep fisika
tentang Zat dan Wujudnya, di mana pada konsep Zat dan Wujudnya
merupakan salah satu materi fisika yang erat kaitannya dengan kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
sehari-hari dan memungkinkan sudah adanya konsep awal dasar pada diri
siswa. Dari uraian di atas maka peneliti mengangkat hal tersebut sebagai tugas
akhir skripsi dengan judul PENGGUNAAN DUAL SITUATED LEARNING
MODEL (DSLM) DALAM MEMBANTU TERJADINYA PERUBAHAN
KONSEP TENTANG ZAT DAN WUJUDNYA PADA SISWA KELAS VII
SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pemahaman konsep awal siswa tentang Zat dan
Wujudnya?
2. Apakah penggunaan Dual Situated Learning model dapat
meningkatkan pemahaman konsep siswa mengenai Zat dan
Wujudnya?
3. Bagaimana konsep akhir dan perubahan konsep yang terjadi pada
siswa mengenai Zat dan Wujudnya setelah mengikuti pembelajaran
menggunakan Dual Situated learning Model?
B. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana pemahaman konsep awal siswa tentang Zat
dan Wujudnya
2. Untuk mengetahui apakah penggunaan DSLM dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa mengenai zat dan wujudnya.
3. Untuk mengetahui bagaimana konsep akhir dan perubahan konsep siswa
pada materi Zat dan Wujudnya setelah mengalami pembelajaran
menggunkan DSLM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
C. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh setelah melakukan penelitian ini, antara lain:
1. Bagi Guru:
a. Membantu dalam mengetahui dan memahami salah konsep yang
terjadi pada siswa
b. Sebagai alternatif model pembelajaran guna meningkatkan
pemahaman konsep yang dimiliki siswa
2. Bagi peneliti:
a. Sebagai alternatif model pembelajaran guna meningkatkan
pemahaman konsep yang dimiliki siswa jika kelak menjadi guru.
b. Memiliki pengalaman mengajar menggunakan model pembelajaran
yang baru.
3. Bagi siswa:
a. Memiliki pengalaman belajar menggunakan Dual Situated Learning
Model.
b. Mengalami variasi kegiatan, sehingga diharapkan mengurangi
kejenuhan, dan meningkatkan minat serta mampu meningkatkan
pemahaman konsep fisika siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB IIKAJIAN TEORI
A. Konsep dan Konsepsi
A.1 Konsep
Menurut Ausabel (dalam Berg, 1991) konsep merupakan benda-
benda, kejadian-kejadian, situasi-situasi, atau ciri-ciri yang memiliki
ciri-ciri khas dan yang terwakili dalam setiap budaya oleh suatu tanda
atau simbol. Misalnya, ‘’meja’’ adalah sebuah benda yang mempunyai
bentuk persegi panjang, segitiga, dan bundar, dengan warna, bahan dan
ukuran yang berbeda-beda, serta dengan 1, 2, 3, 4 kaki atau banyak
kaki, di sini meja menunjukkan sebuah konsep. Jadi konsep merupakan
abstraksi ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antara
manusia dan memungkinkan manusia berfikir. Menurut Neil Bolton
(dalam Suparno, 2005) konsep diklasifikasi menjadi 3 kelompok yaitu
konsep fisis, konsep logika matematik dan konsep filosofis. Konsep
fisis merupakan konsep yang berkaitan langsung atau mengacu pada
obyeknya seperti benda, besaran, proses dari benda atau besaran, atau
relasi antara besaran-besaran. Konsep logika matematis merupakan
konsep yang tidak berkaitan langsung dengan obyeknya, namun
mengacu pada perilaku dan operasi dalam menangani obyek, misalnya
konsep penjumlahan komutatif dan konsep perkalian. Konsep filosofis
merupakan konsep yang berhubungan dengan kualitas sifat manusia,
misalnya baik, jujur, bijaksana.
A.2 Konsepsi
Konsepsi merupakan proses pembentukan konsep atau
pengetahuan pada umumnya, yang dilakukan oleh orang yang belajar
(Domi & Sarkim, 2009). Menurut Berg (1991) konsepsi merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
tafsiran perorangan dari suatu konsep ilmu. Berg memberikan contoh
mengenai konsepsi misalnya, inti konsep massa jenis adalah bahwa
untuk jenis bahan tertentu hasil bagi massa dan volume selalu tetap dan
bahwa tetapan itu berbeda untuk setiap unsur/senyawa/campuran,
maka unsur/senyawa dapat dikenal dari massa jenisnya. Tetapi banyak
siswa mempunyai konsepsi yang berbeda, mereka cenderung berfikir
bahwa jika jumlah zat ditambah, maka massa jenisnya juga bertambah.
Sementara teori dari Piaget menjelaskan konsepsi melalui pengertian-
pengertian skema, asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi.
Skema merupakan suatu struktur mental atau kognitif yang
dengannya seseorang secara intelektual beradaptasi dan
mengkoordinasi lingkungan sekitarnya. Skema itu akan beradaptasi
dan berubah selama perkembangan mental anak. Skema bukanlah
benda nyata yang dapat dilihat, melainkan suatu rangkaian proses
dalam sistem kesadaran orang, maka tidak memiliki bentuk fisik dan
tidak dapat dilihat (Suparno, 1997:30).Sedangkan menurut Wadsworth
seperti yang dikutip pada Suparno (1997:31) skema adalah hasil
simpulan atau bentuk mental, konstruksi hipotesis, seperti intelek,
kreativitas, kemampuan, dan naluri. Skema tidak pernah berhenti
berubah atau menjadi lebih rinci. Skema juga dapat dipikirkan sebagai
suatu konsep atau kategori (Suparno, 1997:31).
Asimilasi merupakan proses kognitif yang dengannya seseorang
mengitegrasikan persepsi, konsep, ataupun pengalaman baru ke dalam
skema atau pola yang sudah ada di dalam pikirannya. Asimilasi dapat
dipandang sebagai suatu proses kognitif yang menempatkan dan
mengklasifikasikan kejadian atau rangsangan yang baru dalam skema
yang telah ada. Proses asimilasi ini berjalan terus menerus,dimana
proses asimilasi ini tidak mengakibatkan perubahan skema, melainkan
mengembangkan skema yang telah ada dengan diperluas dan diperinci
menjadi lebih lengkap. Asimilasi adalah salah satu proses individu
dalam mengadaptasikan dan mengorganisasikan diri dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
lingkungan baru sehingga pengertian itu berkembang (Suparno,
1997:31).
Dalam menghadapi rangsangan atau pengalaman yang baru, jika
seseorang tidak dapat mengasimilasi pengalaman yang baru itu dengan
skema yang telah dipunyai. Dalam keadaan seperti ini, orang itu akan
mengadakan akomodasi, yaitu (1) membentuk skema baru yang dapat
cocok dengan rangsangan yang baru atau (2) memodifikasi skema
yang ada sehingga cocok dengan rangsangan itu. Proses akomodasi ini
akan terus berjalan dalam diri seseorang seperti yang dikatakan oleh
Piaget dalam Suparno (1997:32).
Ekuilibration merupakan pengaturan diri secara mekanis untuk
mengatur keseimbangan antara proses asimilasi dan akomodasi.
Dimana pada proses asimilasi dan akomodasi perlu untuk
perkembangan kognitif seseorang, dan dalam perkembangan intelek
seseorang, diperlukan keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi
tersebut.
B. Miskonsepsi
Menurut Lev Vygosky (dalam Domi & Sarkim, 2009)berdasarkan
proses konsepsinya, membedakan konsep yang dihasilkan atas dua
jenis yaitu konsep spontan dan konsep ilmiah. Konsep spontan adalah
hasil generalisasi dan internalisasi pengalaman pribadi sehari-hari.
Konsep spontan tidak diperoleh melalui pembelajaran sistematis
sehingga bisa keliru. Konsep ilmiah adalah generalisasi atas
pengalaman manusia yang dibakukan dalam ilmu pengetahuan dan
diajarkan melalui pembelajaran yang sistematis sehingga lebih
terjamin kebenarannya Supratiknya (dalam Domi & Sarkim, 2009).
Dapat terjadi bahwa konsep spontan yang dibangun seseorang tidak
lengkap atau bahkan tidak sesuai dengan konsep ilmiah. Gejala ini
dikenal sebagai salah konsep (misconception).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Seperti yang dikutip oleh Suparno (2005:4-6) ada beberapa
pandangan para ahli mengenai apa itu miskonsepsi. Seperti Novak
mendefinisikan miskonsepsi sebagai suatu interpretasi konsep-konsep
dalam suatu pernyataan yang tidak dapat diterima. Brown menjelaskan
bahwa miskonsepsi sebagai suatu pandangan yang naif dan
mendefinisikan sebagai suatu gagasan yang tidak sesuai dengan
pengertian ilmiah yang sekarang diterima. Feldsine mengemukakan
miskonsepsi sebagai suatu kesalahan dan hubungan yang tidak benar
antara konsep-konsep. Fowler menjelaskan miskonsepsi sebagai
pengertian yang tidak akurat akan konsep, penggunaan konsep yang
salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah, kekacauan konsep-konsep
yang berbeda dan hubungan hierarkis konsep-konsep yang tidak benar.
Menurut Clement bahwa jenis miskonsepsi yang paling banyak terjadi
adalah, bukan pengertian yang salah selama proses belajar mengajar,
tetapi suatu konsep awal (prakonsepsi) yang dibawa siswa ke kelas
formal. Sedangkan menurut Suparno sendiri (2005:95) miskonsepsi
atau salah konsep adalah suatu konsep yang tidak sesuai dengan
pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima para pakar pada
bidang itu. Bentuknya dapat berupa konsep awal, kesalahan, hubungan
yang tidak benar antara konsep-konsep, gagasan intuitif atau
pandangan yang naif.
Miskonsepsi dapat disebabkan oleh siswa sendiri, guru yang
mengajar, konteks pembelajaran, cara mengajar, dan buku teks.
Filsafat konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan itu dibentuk
oleh siswa sendiri dalam kontak dengan lingkungan, tantangan, dan
bahan yang dipelajari (Suparno,1997). Siswa membentuk sendiri
pengetahuannya sehingga tidak mustahil dapat terjadi kesalahan dalam
mengkontruksi. Oleh karena siswa sendiri yang mengkonstruksi, dapat
saja terjadi siswa telah melakukan konstruksi itu sejak awal sebelum
mereka mendapatkan pelajaran formal tentang bahan tertentu
(Suparno, 2005: 30). Mereka mengkonstruksi sendiri hal itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
karenapengalaman hidup mereka. Inilah yang disebut prakonsepsi atau
konsep awal siswa.
C. Perubahan Konsep
Perubahan konsep adalah proses yang diupayakan agar konsep
spontan yang kurang lengkap dilengkapi, konsep yang salah diperbaiki
sehingga sesuaidengan konsep ilmiah atau konsep para ahli (Domi &
Sarkim, 2009). Sebelum mengetahui ada tidaknya perubahan konsep
pada diri siswa, guru harus terlebih dahulu mendeteksi prakonsepsi
atau konsep awal siswa. Carey seperti dikutip oleh Suparno (1997:51)
mendefinisikan perubahan konsep dari konsep yang kurang lengkap
menjadi lebih lengkap sebagai retrukturisasi lemah, sedang perubahan
konsep dari konsep yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah menjadi
konsep yang sesuai dengan konsep ilmiah sebagai retrukturisasi kuat
atau disebut juga perubahan konsep radikal.
Aplikasinya pada pembelajaran fisika (Suparno, 2000: 18)
menjelaskan bahwa proses pembelajaran fisika yang benar haruslah
mengembangkan perubahan konsep. Dalam hal tersebut dibagi
menjadi dua bagian yaitu membantu proses perluasan konsep dan
membetulkan konsep yang salah. Pada proses pertama yaitu proses
memperluas konsep yang sudah ada, Suparno mengemukakan
beberapa cara yang dapat membantu siswa menambah konsep atau
pengetahuan mereka tentang bahan fisika, antara lain:
1. Memberikan informasi baru yang belum pernah diketahui oleh
siswa. Pemberian informasi baru atau tambahan konsep-
konsep baru dapat dilakukan, antara lain guru menjelaskan
konsep yang baru sesuai dengan urutan kurikulum yang telah
direncanakan. Sistem pengajaran bab per bab adalah lebih
untuk menambah konsep siswa agar lebih luas. Model
pengajaran ceramah dimasukkan disini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Siswa diberi bahan baru dan diajak untuk mempelajari sendiri
bahan itu sehingga konsepsinya bertambah. Disini diperlukan
bantuan pengarahan dari guru. Inilah model pembelajaran
mandiri.
3. Siswa diberi kesempatan untuk mencari bahan-bahan baru
yang telah disediakan baik dari buku maupun multimedia
fisika.
Pembelajaran untuk menambah konsep diatas juga dapat
mengakibatkan bertambahnya salah konsep. Guru perlu jeli mengamati
apakah siswa dengan bertambahnya konsep baru juga bertambah salah
pengertian mereka. Bila hal ini terjadi, guru perlu menggunakan model
pembelajaran yang dapat menghilangkan salah konsep sebagai salah
satu alternatif pembelajaran.
Proses yang kedua adalah proses membetulkan konsep yang
salah, di manadigunakan strategi pembelajaran yang menyediakan
pengalaman anomali bagi siswa(Suparno, 2000: 19). Pertama siswa
disadarkan bahwa konsep awal mereka itu tidak tepat, atau salah atau
tidak cocok dengan situasi yang ada. Cara penyadaran dapat dengan
menyediakan data anomali. Dapat juga siswa diajak untuk menjelaskan
masalah baru dengan konsep lamanya yang memang ternyata tidak
mencukupi, maka ia tertantang untuk mengubah konsepnya. Dengan
eksperimen yang hasilnya berlainan dengan konsep awal siswa,
maupun melalui diskusi dengan orang yang mempunyai konsep lain,
siswa ditantang untuk memikirkan kembali konsep awalnya. Dari sini,
siswa terbantu untuk merubah konsep awal mereka.
Beberapa metode pembelajaran fisika yang telah diteliti dapat
membantu perubahan konsep jenis kedua ini adalah sebagai berikut ini
(Suparno,2005):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
a. Bridging Analogy (Analogi Penghubung)
Model penjelasan analogis banyak digunakan untuk
menjelaskan konsep fisika yang sulit dan abstrak kepada
siswa. Misalnya, karena sulit menjelaskan mengenai konsep
tegangan listrik, guru menggunakan analogi dengan bak air.
Menurut Brown dan Clement seperti yang dikutip oleh
Suparno (2005: 104), contoh-contoh biasa tidak akan
membantu siswa mengatasi salah pengertiannya, kecuali
bila contoh-contoh itu punya tiga ciri:
1. contoh itu masuk akal bagi siswa,
2. secara explisit contoh punya hubungan analogis
dengan persolan yang dihadapi siswa,
3. contoh itu membantu siswa membentuk suatu
model mental secara kulitatif.
Penjelasan bridging analogy mempunyai tiga sifat diatas,
maka dapat membantu salah konsep. Dalam model ini, guru
tidak hanya memberikan contoh, tetapi juga memilih
contoh yang dapat menghubungkan contoh-contoh itu
dengan persoalan pokoknya dan membangun suatu
konstruksi model.
b. Simulasi komputer
Banyak penelitian yang menemukan bahwa simulasi
komputer dapat membantu siswa menghilangkan salah
pengertian yang mereka dapatkan. Dalam simulasi itu siswa
dapat memanipulasi data, mencari data, mengumpulkan
data dan mengambil kesimpulan. Bila dalam simulasi siswa
menemukan data yang sungguh berbeda dengan yang
mereka pikirkan sebelumnya, maka siswa akan mengalami
konflik dalam pikirannya. Konflik inilah yang memacu
bertanya, mengapa demikian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Ada baiknya bahwa guru memilih beberapa simulasi
yang memang menyajikan hasil yang berlawanan dengan
konsep awal siswa. Dengan pengalaman itu, konsep awal
siswa ditantang untuk disesuaikan atau malah dirubah.
Penggunaan simulasi komputer ini sangat menguntungkan,
karena siswa dapat melakukannya sendiri berkali-kali tanpa
harus ditunggui guru seperti pelajaran dalam kelas. Oleh
karena siswa dapat mengulanginya sendiri diluar kelas,
maka mereka akan lebih cepat merubah gagasan mereka
yang tidak benar. Dengan demikian mereka lebih cepat
untuk mengerti konsep yang sedang dpelajarinya secara
tepat.
c. Diskusi kelompok
Menurut Farmer seperti dikutip Suparno (2005:
110) diskusi dengan siswa-siswa lain adalah cara yang baik
untuk mengungkapkan pengetahuan siswa. Dengan
berdiskusi mengenai konsep yang baru dipelajari mereka
akan tertantang mengerti lebih dalam dan saling
mengungkapkan konsep dan gagasan masing-masing, serta
bila ada perbedaan pandangan mengenai konsep tersebut
mereka saling mendebatkannya secara argumentatif. Dari
perdebatan itu, mereka yang mempunyai gagasan tidak
benar, dapat memperbaiki gagasannya dengan mengambil
gagasan teman lain yang benar. Sedangkan kalau gagasan
mereka sudah benar, mereka menjadi lebih yakin akan
kebenaran gagasan itu.
Yang lebih diperlukan dalam diskusi kelompok
adalah bahwa mereka dipacu untuk terlibat aktif dalam
diskusi. Mereka perlu dibiasakan mengekspresikan apa
yang mereka pikirkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
d. Peta konsep
Peta konsep juga dapat digunakan untuk membantu
mengatasi salah pengertian. Dalam peta konsep siswa
menuliskan gagasan pokoknya dan relasi konsep-
konsepnya. Siswa diajak melihat sendiri bahwa beberapa
hubungan tidak jalan dan tidak dapat diterima, maka perlu
didiskusikan untuk diubah. Lalu ia diminta membuat peta
konsep yang baru.
Agar guru lebih mengerti maksud siswa dengan peta
konsepnya, sangat baik bila guru mengadakan wawancara
dengan siswa tentang peta konsepnya. Siswa diminta
menjelaskan peta konsepnya kepada guru dan guru dapat
menanyakan lebih mendalam tentang konsep-konsep yang
tidak sesuai dan hubungan antar konsep yang tidak cocok
dengan pengertian para ahli fisika. Berdasarkan alasan-
alasan yang dikemukakan siswa, alasan salah konsep
diketahui, dan guru dapat menentukan bantuan yang lebih
sesuai dengan penyebabnya.
e. Problem solving
Problem solving dapat juga membantu mengatasi
salah pengertian. Siswa mengerjakan beberap soal untuk
mencek apakah gagasan mereka benar atau tidak. Dengan
membuat soal, mereka dilatih untuk mengorganisasikan
pengertian mereka dan kemampuan mereka. Juga baik
kalau mereka diberi waktu untuk menjelaskan pemecahan
soal mereka di depan kelas dan teman-teman lain dapat
menanyainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Dengan melihat bagaimana cara siswa memecahkan
persoalan, dapat dengan mudah dilihat siswa mempunyai
salah pengertian dalam langkah yang mana. Bila salah
pengertian diketahui, guru juga menanyakan kepada siswa
mengapa mereka mempunyai pengertian atau langkah
seperti itu. Sekaligus dalam wawancara itu, guru dapat
melihat sumber salah pengertian yang dibuat. Langkah
selanjutnya adalah menentukan bantuan yang sesuai.
f. Percobaan atau pengalaman lapangan
Menurut penelitian Gilbert, Watts, Osborne;
Brouwer; McClelland seperti dikutip oleh Suparno (2005:
114) percobaan ataupun pengalaman lapangan adalah cara
yang baik untuk mengkontraskan pengertian siswa tentang
kenyataan. Percobaan dan pengamatan dapat
menghilangkan salah pengertian intuitif siswa. Percobaan
dapat menantang intuisi mereka apakah benar atau tidak.
Untuk dapat lebih cepat menyadarkan siswa akan
salah pengertian mereka yang tidak jalan atau tidak tepat,
ada baiknya bila eksperimen yang diambil adalah yang
memberikan hasil berbeda dengan yang mereka pikirkan
atau konsepkan. Demikian juga dengan pengalaman yang
dihadapkan pada siswa agar dipilih pengalaman yang
memang sungguh menantang konsep awal mereka yang
tidak tepat. Dengan mengalami dan mengamati percobaan
yang hasilnya lain terus menerus, maka siswa tertantang
untuk merubah gagasan atau konsep mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
D. Pemahaman Konsep
Seseorang dapat dikatakan memahami suatu konsep apabila: 1) dapat
mendefinisikan konsep yang bersangkutan, 2) menjelaskan perbedaan
antara konsep yang bersangkutan dengan konsep-konsep lain, 3)
menjelaskan hubungan-hubungan dengan konsep-konsep yang lain, 4)
menjelaskan arti konsep dalam kehidupan sehari-hari (Berg V.D, 1991).
Menurut Kartika Budi seperti yang dikutip Kurniawan (2011: 23), untuk
dapat memutuskan apakah siswa memahami konsep atau tidak diperlukan
kriteria atau indikator-indikator yang menunjukkan pemahaman tersebut.
Beberapa indikator yang menunjukkan pemahaman siswa akan suatu
konsep antara lain:
a. Dapat menyatakan pengertian konsep dalam bentuk definisi
menggunakan kalimat sendiri.
b. Dapat menjelaskan makna dari konsep bersangkutan kepada
orang lain.
c. Dapat menganalisis hubungan antara konsep dalam suatu
hukum.
d. Dapat menerapkan konsep untuk (1) menganalisis gejala-gejala
alam, (2) untuk memecahkan masalah fisika baik secara teoritis
maupun secara praktis, (3) memprediksi kemungkinan-
kemungkinan yang bakal terjadi pada suatu sistem bila kondisi
tertentu dipenuhi.
e. Dapat mempelajari konsep lain yang berkaitan dengan lebih
cepat.
f. Dapat membedakan konsep satu dengan konsep lain yang
saling berkaitan.
g. Dapat membedakan konsepsi yang benar dengan konsepsi yang
salah, dan dapat membuat peta konsep dari konsep-konsep
yang ada dalam suatu pokok bahasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
E. Dual Situated Learning Model (DSLM)
Dual Situated Learning Model merupakan suatu model pembelajaran
yang pada proses pembelajaran yang dilakukan memperoleh fungsi ganda
dalam beberapa aspeknya (Domi & Sarkim, 2009). Model ini
dikembangkan sejak tahun 2001 oleh Hsiao Ching She seorang pendidik
dari Institute of Education National Chiao-Tung University, Taiwan.
Menurut She (2004) DSLM ini telah terbuktimemiliki potensiuntuk
mempromosikanperubahankonseptualsiswa.
Situated learning memiliki makna bahwa proses perubahan
konseptual mengenai konsep sains dan keyakinan siswa terhadap konsep-
konsep sains harus berasal dari kehidupan sehari-hari untuk menentukan
mental set apa yang penting dan diperlukan untuk membangun pandangan
yang lebih ilmiah mengenai konsep tersebut (She, 2004).
Dualberartibahwa model inimemilikidua fungsidalam
beberapaaspeknya. She menyatakan fungsi ganda itu dapat dilihat dalam
beberapa aspeknya sebagai berikut.
1) Konsep yang dikaji bersifat ganda yaitu konsep ilmiah yang
seharusnya dikuasai siswa dan konsep (prakonsep) siswa yang
senyatanya dimiliki siswa.
2) Kajian atas prakonsep siswa ditujukan pada dua fungsi ganda yaitu
mengidentifikasi salah konsep yang terjadi dan mengembangkan
teknik yang memberi peluang kepada siswa untuk mengkonstruksi
konsep ilmiah yang benar.
3) Identifikasi salah konsep ditujukan pada dua fungsi yaitu,
menyadarkan siswa bahwa prakonsep yang dimiliki itu salah, dan
membangkitkan minat dan atau menantang siswa untuk
merekonstruksi prakonsepnya menjadi konsep ilmiah yang benar.
4) Proses rekonstruksi prakonsep, melibatkan dua aspek ganda yaitu
aspek ontologis (isi konsep) dan aspek epistemologis (cara
membangun konsep).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Berdasarkan uraian diatas, dapat dikatakan bahwa Dual Situated
Learning Model merupakan sebuah model pembelajaran yang bertujuan
untuk mengupayakan terjadinya proses perubahan konsep kepada siswa
dengan cara mengkaji konsep ilmiah dan prakonsep, mengidentifikasi
prakonsep yang salah dan mengembangkan teknik remidiasi, menyadarkan
siswa akan kesalahannya dan menantangnya untuk memperbaiki,
mengupayakan agar perubahan konsep yang terjadi mencakup aspek
ontologis dan epistemologis.
DSLM dilaksanakan dalam 6 tahapan sebagai berikut.
Tahap 1
Mengidentifikasi konsep-konsep yang harus dikuasai oleh siswa.
Pada tahap 1 ini, guru menentukan dan merumuskan konsep-konsep yang
harus dikuasai oleh siswa pada materi yang akan diteliti.
Tahap 2
Mencari bagaimana konsep awal dan salah konsep yang terjadi
pada siswa. Pada tahap ini guru melaksanakan proses pencariankonsep
awal dan salah konsep yang terjadi pada siswa berhubungan dengan
konsep-konsep yang sudah ditentukan pada tahap 1. Proses pencarian ini
dapat dilakukan dengan tes tertulis secara klasikal, dan / atau wawancara
secara individual.
Tahap 3
Menganalisis konsep awal dan salah konsep yang terjadi. Pada
tahap ini guru menganalisis tentang konsep-konsep awal mana yang terjadi
salah konsep, bagaimana kesalahannya, dan apa yang menjadi sumber atau
penyebab terjadinya salah konsep pada siswa.
Tahap 4
Merancang gejala ataupun peristiwa yang dapat dimanfaatkan saat
proses pembelajaran dimana peristiwa ataupun gejala tersebut digunakan
untuk memperbaiki salah konsep pada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Tahap 5
Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan gejala atau
peristiwa yang sudah dirancang pada tahap 4.
Tahap 6
Pemantapan konsep. Pada tahap keenam ini siswa diberikan
kesempatan untuk memantapkan dan mengaplikasi konsep yang sudah
dikuasai siswa. Tahap ini guna meyakinkan guru bahwa proses perubahan
konsep memang sudah terjadi.
F. Materi Zat dan Wujudnya
Materi ini diambil dan diringkas dari buku IPA SMP untuk SMP
kelas VII karya Marthen Kanginan penerbit Erlangga hal 76-89
IPA Fisika GASING untuk SMP kelas VII karya Yohanes Surya
penerbit Grasindo hal 96-112
1. Wujud Zat
Zat didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki massa dan
menempati ruang. Pada prinsipnya ada tiga jenis wujud zat, yaitu
padat, cair, dan gas. Di rumah, di sekolah, di jalan, dan di sekitarmu
terdapat benda-benda. Beberapa benda, seperti pulpen, buku, kayu,
dan tas termasuk zat padat. Beberapa benda, seperti air, alkohol, dan
minyak termasuk zat cair. Beberapa zat, seperti udara di sekitar kita
dan gas LPG yang digunakan untuk kompor gas termasuk zat gas.
Ketiga wujud zat ini dapat kita lihat pada bahan-bahan yang
membentuk sebuah mobil.
Apakah zat padat memiliki massa dan menempati ruang? Tidak
sukar untuk membuktikannya karena kita telah mengenal zat padat
dalam keseharian kita. Kursi belajar yang di duduki jelas menempati
sebagian ruang kelas. Kursi itu juga memiliki massa.
Apakah zat cair memiliki massa dan menempati ruang? Air yang
dituang ke dalam gelas jelas menempati ruang gelas. Jia air dalam
gelas di timbang dengan neraca, air juga memiliki massa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Apakah gas memiliki massa dan menempati ruang? Kita dapat
bernafas karena ada udara yang memenuhi ruangan tempat kita
berada. Jelas bahwa gas menempati ruang.
b. Sifat Zat berkaitan dengan volume dan bentuknya
Sebuah pulpen termasuk zat padat, ketika pulpen kamu taruh di
gelas, kemudian kamu pindahkan ke atas meja, baik volume maupun
bentuk pulpen tidak berubah. Jadi zifat zat padat baik volume maupun
bentuknya tetap.
Misalkan sejumlah air mula-mula kamu tuang ke dalam botol,
kemudian kamu pindahkan ke dalam gelas minum, kemudian kamu
pindahkan lagi ke dalam mangkuk. Hasil pengamatan menunjukkan
bahwa volume air tak berubah sedangkan bentuk air mengikuti bentuk
wadahnya. Jadi sifat zat cair adalah volume tetap tetapi bentuknya
mudah berubah mengikuti bentuk wadahnya.
Jika farfum kita semprotkan ke dalam suatu ruangan maka uap
farfum segera mengisi seluruh ruang yang ditempatinya. Jadi, sifat gas
adalah volumenya berubah mengikuti volume ruang yang
ditempatinya dan bentuknya juga berubah mengikuti bentuk ruang
yang ditempatinya.
c. Perubahan wujud zat
Apakah wujud zat dapat berubah? Jawabannya adalah dapat.
Contohnya ketika kita melakukan perubahan wujud pada es. Dengan
memberi energi kalor pada es maka es (wujud padat) berubah menjadi
air (wujud cair). Selanjutnya air (wujud cair) berubah menjadi uap air
(wujud gas). Hal tersebut menunjukkan bahwa bagaimana air dalam
tiga wujud, yaitu padat, cair dan gas sekaligus di suatu tempat.
Apakah zat padat dapat langsung berubah wujud menjadi gas tanpa
melalui zat cair? Tentu saja bisa. Berikut ini contoh perubahan-
perubahan wujud zat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Gas
ZatPadat
ZatCairdepo
sisi
men
guap
mem
beku
men
cair
Mm
enge
m-
bun
Gambar 1. Diagram perubahan wujud. (sumber : http//staf.uny.ac.id)
1. Melebur/ Mencair adalah peristiwa perubahan wujud zat dari
padat ke cair. Contohnya adalah es yang meleleh ketika
dipanasi. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas.
2. Menguap adalah peristiwa perubahan wujud zat dari cair ke
gas. Contohnya : memasak air. Dalam peristiwa ini zat
memerlukan energi panas.
3. Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud zat dari gas
menjadi cair. Contohnya peristiwa terjadinya hujan. Dalam
peristiwa ini zat melepaskan energi panas.
4. Membeku adalah peristiwa perubahan wujud zat dari cair
menjadi padat. Contohnya air yng dimasukkan ke dalam
freezer berubah menjadi es.Dalam peristiwa ini zat melepaskan
energi panas.
5. Menyublim adalah peristiwa perubahan wujud zat dari padat
menjadi gas. Contohnya kapur barus yang ditaruh di lemari
lama-kelamaan akan habis. Dalam peristiwa ini zat
memerlukan energi panas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
6. Deposisi/mengkristal adalah peristiwa perubahan wujud zat
dari gas menjadi padat. Contohnya adalah perubahan uap air
menjadi salju. Dalam peristiwa ini zat tidak memerlukan
energi atau melepas kalor.
2. Teori partikel zat
Ketika kamu mengambil sebatang kapur tulis. Kamu potong kapur
itu menjadi dua potong. Kemudian potongannya kamu potong lagi menjadi
dua. Jika potongan ini terus dilakukan maka suatu saat kamu tidak dapat
lagi memotong kapur itu. Bagian terakhir dari kapur yang tidak dapat
dipotong lagi dan masih memiliki sifat kapur dapat kamu identifikasikan
sebagai partikel.
a. Definisi partikel
Sebagai contoh, ketika kamu membuka tutup botol minyak wangi,
minyak wangi menguap. Partikel-partikel minyak wangi dalam wujud gas
bergerak ke seluruh ruangan, sehingga kamu dapat mencium bau wangi.
Banyaknya partikel minyak wangi dalam wujud gas sama dengan ketika
berwujud cair. Hal ini menunjukkan bahwa jarak antar partikel dalam gas
lebih jauh daripada jarak antar partikel zat cair.
Ketika gula pasir dilarutkan ke dalam air panas, gula pasir mencair
(berubah wujud dari padat menjadi cair). Partikel-partikel gula dalam
wujud cair bergerak ke seluruh air yang terdapat dalam gelas, sehingga air
terasa manis. Banyaknya partikel gula pasir dalam wujud cair sama dengan
ketika berwujud padat. Hal ini menunjukkan bahwa jarak antarpartikel
dalam zat cair lebih jauh daripada jarak antarpartikel dalam wujud zat
padat.
Partikel-partikel minyak wangi ataupun gula tidak bisa dilihat
dengan mata telanjang karena ukuran partikel sangatlah kecil dan baru bisa
terlihat jika diletakkan di bawah mikroskop elektron. Bagian terkecil zat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
yang kita sebut partikel ini disebut molekul. Jadi partikel atau molekul
adalah bagian terkecil zat yang masih memiliki sifat zat tersebut.
b. Susunan dan gerak partikel
Zat padat
Dalam zat padat, partikel-partikel saling berdekatan dalam suatu
susunan yang teratur, dan diikat cukup kuat oleh gaya tarik-menarik
antarpartikel tersebut(lihat gambar 2). Partikel-partikel dapat bergetar dan
berputar di tempatnya tetapi tidak bebas untuk mengubah kedudukannya.
Itulah sebabnya zat padat memiliki volume dan bentuk yag tetap. Pada
berbagai bahan padat, partikel-partikel tersusun dengan suatu pola tertentu.
Pola tertentu dari susunan partikel zat padat ini dinamakan kristal.
Zat cair
Dalam zat cair, jarak antarpartikelnya lebih jauh dibandingkan
dengan zat padat (gambar 3). Partikel-partikel zat cair dapat berpindah-
pindah tempat tetapi tidak mudah meninggalkan kelompoknya. Dengan
kata lain, zat cair dapat mengalir. Hal ini karena gaya tarik-menarik yang
mengikat partikel-partikel tidak sekuat seperti pada partikel-partikel zat
padat. Gaya ini mengikat partikel-partikel zat cair tetap pada
kelompoknya, tetapi zat cair mengalir untuk mengambil bentuk sesuai
dengan wadahnya. Jadi, dengan teori partikel dapatlah dijelaskan mengapa
zat cair memiliki volume tetap, tetapi bentuknya mudah berubah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Gambar 2. Susunan partikel zat padat Gambar 3. Susunan partikel zat cair
Gambar 4.Susunan partikel gas
Gas
Dalam gas, jarak antarpartikel sangat berjauhan, sehingga gaya
tarik-menarik dapat diabaikan (gambar 4). Partikel-partikel bebas untuk
bergerak dalam wadahnya. Partikel-partikel bergerak dengan sangat cepat
dan bertumbukan satu sama lain dan juga bertumbukan dengan dinding
wadahnya. Inilah yang menyebabkan gas menghasilkan tekanan. Dengan
teori partikel ini, kamu dapat menjelaskan mengapa gas memiliki volume
tidak tetap dan dengan cepat mengisi wadah (ruang) yang ditempatinya
(dengan kata lain, bentuknya tidak tetap).
c. Teori partikel menjelaskan perubahan wujud
Ketika es (zat padat) dipanaskan, energi partikel-partikel
bertambah, sehingga partikel-partikel bergerak lebih cepat dan jarak
antarpartikel makin jauh. Pada suhu tertentu, gaya tarik-menarik yang
menahan (mengikat) partikel-partikel zat padat tetap pada tempatnya tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
dapat lagi mengatasi gerakan partikel-partikel. Akibatnya, partikel-partikel
dapat berpindah tempat; kita katakan es (zat padat) telah berubah wujud
menjadi air (zat cair).
Jika air (zat cair) dipanaskan, kejadian yang sama terjadi. Pada
suhu tertentu, energi partikel-pertikel cukup besar untuk melawan gaya
tarik-menarik antarpartikel zat cair yang menahan partikel tetap pada
kelompoknya. Akibatnya, partikel-partikel bebas untuk bergerak; kita
katakan air (zat cair) telah berubah wujud menjadi up air (gas).
Kejadian sebaliknya terjadi ketika air kamu simpan ke dalam
kulkas. Gerak-gerak partikel air (zat cair) menjadi lebih lambat dan jarak
antarpartikel makin dekat. Jarak antarpartikel makin dekat berarti gaya
tarik-menarik antarpartikel makin besar. Pada suhu tertentu, gaya tarik-
menarik antarpartikel cukup besar untuk mengikat partikel-partikel tetap
pada tempatnya (tidak dapat berpindah). Kita katakan air (zat cair) telah
berubah wujud menjadi es (zat padat). Jadi, perubahan wujud terjadi
karena perubahan kebebasan gerak partikel-partikel yang menyebabkan
perubahan jarak antarpartikel.
3. Kohesidan Adhesi
Dalam bahasan sebelumnya telah diketahui bahwa terdapat gaya
tarik-menarik antara partikel-partikel zat. Ada dua jenis gaya tarik-menarik
antarpartikel, yaitu kohesi dan adhesi. Kohesi adalah gaya tarik-menarik
antara partikel-partikel zat yang sejenis. Adhesi adalah gaya tarik-menarik
antara partikel-partikel zat yang tidak sejenis.
Ketika suatu zat cair, misalkan air dituangkan ke dalam tabung
reaksi, maka terihat dari samping tabung bahwa permukaan zat cair
tidaklah datar tetapi sedikit melengkung pada bagian zat cair yang
menempel pada kaca. Kelengkungan permukaan zat cair di dalam sebuah
tabung reaksi inilah yang disebut meniskus.
Ada dua macam meniskus, yaitu menikus cekung dan meniskus
cembung. Meniskus cekung tampak pada permukaan air dalam tabung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
reaksi yaitu cekung. Sedangkan meniskus cembung tampak pada
permukaan raksa dalam tabung reaksi yaitu cembung. Perbedaan yang
mendasari kedua hal tersebut dijelaskan berdasarkan gaya tarik-menarik
antarpartikel, yaitu kohesi dan adhesi.
Untuk air dalam tabung reaksi, kohesi antarpartikel air lebih kecil
daripada adhesi antarpartikel air dan kaca. Sehingga sebagai akibatnya,
permukaan air dalam tabung berbentuk cekung (menikus cekung) dan air
membasahi dinding kaca.
Gambar 5. Meniskus pada permukaan zat cair: (a) air membentuk meniskus cekung dan(b) raksa membentuk meniskus cembung.(sumber : http//staf.uny.ac.id)
Untuk raksa dalam tabung reaksi, kohesi antarpartikel raksa lebih
besar daripada adhesi antarpartikel raksa dan kaca. Sebagai akibatnya,
permukaan raksa, dalam tabung berbentuk cembung (menikus cembung)
dan raksa tidak membasahi dinding kaca. Sifat raksa yang tidak
membasahi dinding kaca membuat raksa dimanfaatkan sebagai zat cair
pengisi termometer.
4. Kapilaritas
Kapilaritas merupakan peristiwa naik atau turunya zat cair dalam
pipa kapiler. Penyebab terjadinya kapilaritas adalah adanya kohesi dan
adhesi. Air naik dalam pipa kapiler karena adhesi lebih besar daripada
kohesi. Sedangkan raksa turun dalam pipa kapiler karena kohesi lebih
besar daripada adhesi.
Kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai seperti
dalam peristiwa naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor. Bagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
bawah sumbu tercelup dalam wadah minyak tanah yang terdapat dalam
bagian dasar kompor. Minyak segera meresap ke atas melalui sumbu
karena gejala kapiler dan membasahi seluruh sumbu. Di sini sumbu
berfungsi sebagai pipa kapiler. Contoh lainnya mengenai gejala kapiler
adalah pengisapan air dalam tumbuh-tumbuhan, pengisapan air pada kain
atau kertas isap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan yaitu
kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Riset kuantitatif digunakan untuk
mengetahui peningkatan pemahaman siswa baik secara individual maupun
secara kelompok setelah mengikuti proses pembelajaran dengan Dual
Situated Learning Model dan riset deskriptif kualitatif untuk mengetahui
konsep awal siswa, konsep akhir dan perubahan konsep yang terjadi
setelah mengikuti proses pembelajaran dengan Dual Situated Learning
Model.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian : SMP Joannes Bosco Yogyakarta (Jln. Melati
wetan no. 51 Baciro)
2. Waktu penelitian : Bulan September - Nopember Tahun pelajaran
2012/2013
C. Sampel penelitian
Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII Compassion SMP
Joannes Bosco Yoyakarta tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah 26
siswa.
D. Treatment
Treatment yang diberikan pada siswa adalah proses pembelajaran
fisika pada materi Zat dan Wujudnya menggunakan Dual Situated
Learning Model. Dimana proses pembelajaran menggunakan DSLM
dilaksanakan dalam 6 tahapan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Tahap 1
Mengidentifikasi konsep-konsep yang harus dikuasai oleh siswa.
Pada tahap 1 ini, guru menentukan dan merumuskan konsep-konsep yang
harus dikuasai oleh siswa pada materi yang akan diteliti.
Tahap 2
Mencari bagaimana konsep awal dan salah konsep yang terjadi
pada siswa. Pada tahap ini guru melaksanakan proses pencarian konsep
awal dan salah konsep yang terjadi pada siswa berhubungan dengan
konsep-konsep yang sudah ditentukan pada tahap 1. Proses pencarian ini
dapat dilakukan dengan tes tertulis secara klasikal, dan / atau wawancara
secara individual.
Tahap 3
Menganalisis konsep awal dan salah konsep yang terjadi. Pada
tahap ini guru menganalisis tentang konsep-konsep awal mana yang terjadi
salah konsep, bagaimana kesalahannya, dan apa yang menjadi sumber atau
penyebab terjadinya salah konsep pada siswa.
Tahap 4
Merancang gejala ataupun peristiwa yang dapat dimanfaatkan saat
proses pembelajaran dimana peristiwa ataupun gejala tersebut digunakan
untuk memperbaiki konsep awal dan salah konsep pada siswa.
Tahap 5
Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan gejala atau
peristiwa yang sudah dirancang pada tahap 4.
Tahap 6
Pemantapan konsep. Pada tahap keenam ini siswa diberikan
kesempatan untuk memantapkan dan mengaplikasi konsep yang sudah
dikuasai siswa. Tahap ini guna meyakinkan guru bahwa proses perubahan
konsep memang sudah terjadi. Yang kemudian dilakukan tes akhir untuk
mengetahui bagaimana konsep akhir siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
E. Instrumentasi
Instrumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
bentuk instrument berupa tes pilihan ganda dengan alasan dan wawancara.
Peneliti memilih menggunakan instrumen berupa tes pilihan ganda karena
tes pilihan ganda merupakan bentuk instrumen yang paling banyak
digunakan dan dikembangkan oleh peneliti dalam mendeteksi terjadinya
miskonsepsi pada peserta didik (Salirawati, 2010). Seperti penelitian Amir,
et al. yang menggunakan tes pilihan ganda dengan alasan terbuka. Peserta
didik harus menjawab dan menjelaskan mengapa ia menjawab seperti itu.
Jawaban yang salah digunakan sebagai bahan tes selanjutnya. Bentuk tes
pilihan ganda atau esai disertai alasan terbuka juga digunakan dalam
penelitian Krishnan & Howe dengan memperkenalkan two-tier multiple
choice items (Salirawati, 2010).
1. Tes awal dan Tes akhir
Tes awal (Pretest) dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dalam
kelas pada materi Zat dan Wujudnya dimulai. Tes awal ini dimaksudkan
untuk mengetahui pemahaman konsep awal (prakonsep) siswa tentang
materi yang akan dipelajari. Pertanyaan yang dibuat dalam bentuk pilihan
ganda disertai alasan disesuaikan dengan isi materi pelajaran yang
disajikan serta disesuaikan dengan beberapa aspek, yaitu ingatan,
pemahaman, dan penerapan (Triana, 2007: 37). Kemudian, setelah tes
awal (pretest) diberikan kepada siswa, selanjutnya hasil pretes dianalisis
untuk mengetahui seberapa pemahaman konsep awal siswa, dan salah
konsep apa yang terjadi pada siswa.
Test akhir (posttest) diberikan setelah dilakukannya pembelajaran
Dual Situated Learning Model pada materi Zat dan Wujudnya. Dari test
akhir tersebut kemudian diperoleh seberapa tingkat pemahaman akhir
siswa mengenai materi yang sudah dipelajari dan bagaimana perubahan
konsep yang terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Dari uraian singkat di atas, kemudian tersusunlah bentuk soal
pretest dan postest sama. Jumlah soal terdiri dari soal pada materi yang
telah dibagi menjadi beberapa indikator pencapaian antara lain.
Tabel 1. Kisi-kisi pembuatan tes awal dan tes akhir
No Indikator pencapaian jumlah soal No.soal
1. Menyelidiki perubahan
wujud zat
6 1, 5,7,8, 9,10
2. Menafsirkan susunan gerakpartikel pada berbagai wujudzat melalui penalaran
1 2, 3
3. Membedakan kohesi danadhesi berdasarkanpengamatan
1 6
4. Mengaitkan peristiwakapilaritas dalam peristiwakehidupan sehari-hari
1 4
Dari kisi-kisi di atas maka tersusulah 10 soal pilihan ganda disertai alasan
mengenai konsep Zat dan Wujudnya. Kriteria soal disusun berdasarkan nomor
urut adalah sebagai berikut :
a. Mengenai keterlibatan perubahan wujud (penguapan, pengembunan)air pada peristiwa hujan
b. mengenai kecepatan larutnya gula karena panas
c. mengenai ciri zat (gas) yang mudah dimampatkan
d. contoh peristiwa kapilaritas (naiknya minyak pada sumbu kompor)
e. mengenai penyubliman pada kapur barus
f. Peristiwa kohesi dan adhesi
g. pengembunan pada dinding tembok saat musim hujan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
h. Penguapan yang terjadi pada alkohol
i. perubahan wujud saat es dipanasi terus-menerus
j. mengenai suhu es saat dipanasi terus menerus
(Untuk bentuk soal lebih lengkap bisa dilihat pada lampiran 3.)
2. Wawancara
Untuk menggali bagaimana konsep awal salah konsep yang terjadi
pada siswa, maka diadakan wawancara kepada beberapa siswa untuk
mengetahui sebab dan dari mana salah konsep itu terjadi. Wawancara
diberikan kepada beberapa siswa yang mempunyai nilai paling rendah.
Wawancara ini bersifat sebagai pelengkap dalam artian untuk lebih
meyakinkan peneliti mengenai bagaimana pandangan konsep awal siswa
mengenai materi. Apakah sungguh-sungguh tidak mengerti, belum
mengerti atau sekedar jawaban spontan. Hasil wawancara lengkap bisa
dilihat pada lampiran 6.
Dari hasil tes awal dan wawancara tersebut, kemudian peneliti
dapat merancang peristiwa atau gejala dan ilustrasi yang dapat
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran untuk memperbaiki prakonsep
yang salah atau kurang tepat. Dimana hal ini, sesuai dengan tahapan
penjelasan tentang model pembelajaran yang akan digunakan yaitu Dual
Situated Learning Model. Untuk merancang peristiwa atau gejala dan
ilustrasi tersebut, maka dibuatlah rancangan pelaksanaan pembelajaran
(RPP) beserta LKS yang lebih lanjut bisa dilihat pada lampiran 7 dan 8.
F. Validitas Instrumen
Pada penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi,
dimana sebuah instrumen yang baik dalam suatu penelitian sangat penting
karena akan menentukan hasil penelitian itu valid atau tidak (Suparno,
2007: 67). Menurut Chabib Thoha dalam Haryanti (2009: 27) suatu alat
ukur disebut memiliki validitas bilamana alat ukur terebut isinya layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
mengukur obyek yang seharusnya diukur dan sesuai dengan kriteria
tertentu.
Untuk menjamin validitas instrumen, maka dilakukan dengan penyusunan
kisi-kisi soal seperti pada tabel.1 karena menurut Sumadi Suryabrata,
(dalam Haryanti, 2009: 27) dijelaskan bahwa tujuan penyusunan kisi-kisi
soal adalah merumuskan setepat mungkin ruang lingkup, tekanan, dan
bagian-bagian tes sehingga perumusan tersebut dapat menjadi petunjuk
yang efektif bagi si penyusun tes.
G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Untuk teknik pengumpulan data, pada penelitian ini dibagi menjadi
dua bagian dimana,
1). Data prakonsep dan salah konsep siswa mengenai materi Zat dan
Wujudnya, dikumpulkan menggunakan tes awal yang diberikan
sebelum proses pembelajaran menggunakan Dual Situated
Learning Model dilaksanakan.
2). Data konsep siswa mengenai materi Zat dan Wujudnya, sesudah
proses pembelajaran menggunakan Dual Situated Learning Model
dilaksanakan dikumpulkan menggunakan tes akhir yang diberikan
sesudah proses pembelajaran dilaksanakan.
Dengan Rubrik penilaian tes awal dan tes akhir diberikan pada tabel 2.
Pilihan
(obyektif)
Penjelasan (Esai) Kategori
jawaban
Skor
Benar Benar A 3
Benar Kurang lengkap dengan unsur benar > 50 % B 2
Benar Kurang lengkap dengan unsur benar < 50 % C 1
Benar Salah D 0
Salah Benar B 2
Salah Kurang lengkap dengan unsur benar > 50 % C 1
Salah Kurang lengkap dengan unsur benar < 50 % D 0
Salah Salah D 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Rubrik penilaian dengan kriteria seperti yang ada pada tabel 2.
Dimaksudkan agar benar-benar terlihat bagaimana dan apa alasan siswa
memilih pilihan obyektif tersebut. Apakah hanya asal memilih atau
memang benar-benar mengerti alasan pemilihan jawaban dengan alasan
baik lengkap, kurang lengkap dengan unsur kelengkapan lebih dari 50
persen, kurang lengkap dengan unsur kelengkapan kurang dari 50 persen.
Sementara untuk teknik analisis data menggunakan analisis
deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif.
Analisis deskriptif kualitatif dengan teknik coding dikenakan pada
data hasil tes awal mengenai prakonsep dan salah konsep siswa, serta data
tes akhir mengenai konsep yang dibangun setelah proses pembelajaran.
Analisis deskriptif kualitatif teknik coding ini digunakan untuk
mengungkap konsep awal, salah konsep dan perubahan konsep pada siswa
yang terjadi.
Analisis kuantitatif dikenakan pada data hasil tes awal dan tes akhir
dengan menggunakan statistik prosentase dan test–T untuk kelompok
dependent. Statistik prosentase digunakan untuk mengetahui seberapa
prosentase skor siswa secara klasikal untuk konsep awal dan konsep akhir
siswa. Sedangkan untuk mengetahui apakah penggunaan DSLM dapat
meningkatan pemahaman siswa digunakan test-T kelompok dependent
dengan mengetes dua kelompok yang dependent, atau satu kelompok yang
di test dua kali, yaitu pada tes awal dan tes akhir. Kelompok dependent
merupakan kelompok yang saling tergantung, berkaitan, atau bahkan sama
(Suparno, 2006). Digunakan significant level α= 0.05, bila probabilitas p
lebih kecil dari significant level α, maka sigificant dalam artian ada
perbedaan antara hasil skor tes awal dan tes akhir. Bila probabilitas p lebih
besar dari significant level, maka tidak significant dalam artian tidak ada
perbedaan antara hasil skor tes awal dan tes akhir. Perhitungan uji-t
menggunakan program SPSS 16.0 compared means kemudian paired
samples t test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB IV
DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan
Nopember. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan
Dual Situated Learning Model, peneliti melakukan tes awal sebagai
langkah mengetahui seberapa pemahaman konsep awal siswa mengenai
materi ajar dan observasi kelas guna mengetahui situasi dan kondisi di
kelas yang akan di ajar.
Berikut ini adalah jalannya penelitian yang dilakukan di kelas VII
Compassion di SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang disusun pada tabel
dibawah ini :
Tabel 3. Tanggal, jam, kegiatan penelitian
No Tanggal Jam kegiatan penelitian
1 17 September 2012 09.55-10.25 Tes awal
2 17 September 2012 10.25-11.15 Observasi kelas VII
Compassion
3 27,28 September
2012
09.40-09.55 Wawancara
4 22 Oktober 2012
29 Oktober 2012
09.55-11.15
09.55-11.15
Pembelajaran dengan DSLM
5 5 Nopember 2012 09.55-10.25 Tes akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
B. Pelaksanaan Penelitian
Karena untuk proses pembelajaran ini dengan menerapkan DSLM yang
dilakukan dalam 6 tahap, maka peneliti menguraikan hasil penelitian juga
disampaikan tahap demi tahap.
Tahap 1
Mengidentifikasi konsep-konsep yang harus dikuasai siswa.
Hasil dari proses tahap 1 adalah 4 konsep Zat dan Wujudnya, yang
kemudian dijabarkan dalam 10 soal tes awal. Soal-soal tes awal dapat
dilihat pada lampiran 3.
Tahap 2
Mencari bagaimana konsep awal dan salah konsep yang terjadi
Proses ini dilaksanakan melalui tes awal. Data hasil tes awal dapat
dilihat pada tabel 4 (data mentah hasil tes awal pada lampiran 5).
Tahap 3
Menganalisis konsep awal dan salah konsep yang terjadi
Analisis dilakukan terhadap hasil tes awal. Dari analisis itu
diketahui keseluruhan siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal
tes awal. Dari proses analisis ini, kemudian diambil 2 orang siswa dengan
nilai terendah untuk dilakukan analisis lebih lanjut.
Tahap 4
Merancang peristiwa/gejala dan ilustrasi yang dapat dimanfaatkan
dalam proses pembelajaran untuk memperbaiki konsep awal dan salah
konsep. Daftar peristiwa/ gejala dan ilustrasi tersebut secara lengkap dapat
dilihat pada lampiran 7.
Tahap 5
Melaksanakan pembelajaran
Pembelajaran dilaksanakan selama 4x40 menit, dalam 2
pertemuan. Untuk rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) dapat
dilihat pada lampiran 8. Dengan metode pembelajaran yang digunakan
adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
1). Metode Ceramah interaktif
2). Metode Demonstrasi
3). Metode Tanya jawab
4). Metode Simulasi komputer
Tahap 6
Pemantapan konsep
Pemantapan konsep dilakukan melalui tanya jawab. Setelah tanya
jawab, diadakan tes akhir, untuk mengukur konsep akhir siswa.
Setelah 6 tahap ini selesai, kemudian dilakukan analisis hasil tes akhir
untuk apakah model DSLM dapat meningkatkan pemahaman konsep
siswa dan untuk mengetahui perubahan konsep yang terjadi.
C. Data, Analisis dan Pembahasan
C.1 Konsep awal siswa
Konsep awal siswa diperoleh melalui tes awal. Tes awal yang digunakan
adalah berupa 10 soal dengan pilihan ganda beserta alasan.
Tabel 4. Ketentuan penilaian skor tes awal&tes akhir
Pilihan
(obyektif)
Penjelasan (Esai) Kategori
jawaban
Skor
Benar Benar A 3
Benar Kurang lengkap dengan unsur benar > 50 % B 2
Benar Kurang lengkap dengan unsur benar < 50 % C 1
Benar Salah D 0
Salah Benar B 2
Salah Kurang lengkap dengan unsur benar > 50 % C 1
Salah Kurang lengkap dengan unsur benar < 50 % D 0
Salah Salah D 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Dari jawaban hasil tes awal tersebut kemudian dilakukan analisis secara deskriptif
untuk mengenahui bagaimana saja konsep awal siswa mengenai zat dan
wujudnya. Berikut ini dataskor hasil tes awal.
Tabel 5. Data skor hasil tes awal
SoalSiswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 0 0 2 0 1 0 0 0 52 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 43 2 1 1 0 2 0 1 0 0 0 74 0 1 0 0 0 0 0 0 2 0 35 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 46 1 1 0 0 1 0 0 0 2 0 57 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 38 0 2 0 0 2 0 1 0 0 0 59 1 0 0 0 1 0 0 0 2 0 410 0 0 0 0 1 0 1 0 2 0 411 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 212 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 213 0 1 0 0 0 0 0 0 2 0 314 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 315 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 216 1 0 0 0 2 0 0 0 0 0 317 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 018 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 319 0 1 0 0 0 0 0 0 2 0 320 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 121 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 122 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 223 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1Σ
13 15 4 0 14 0 9 1 13 1Rata2 =3.04
Dari data skor tes awal, teridentifikasi bahwa pemahaman awal siswa
mengenai zat dan wujudnya yang dijabarkan lewat soal-soal diperoleh banyak
siswa yang menjawab salah atau kurang lengkap. Ada 23 siswa, dan setiap soal
skor maksimumnya 3, maka skor pencapaian maksimumnya adalah 69.Pada soal-
soal ini dianalisis jawaban siswa untuk melihat pola kesalahan yang dilakukan
siswa.
Dari hasil tes awal ternyata diperoleh bahwa nilai rata-rata kelas adalah 3,04
atau 10,13 % dari skor maksimal yaitu 30.Dengan nilai tertinggi hanya terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
dari soal no 2 dengan nilai 15. Dari hal tersebut dikatakan bahwa pemahaman
awal siswa mengenai zat dan wujudnya adalah sangat buruk.
Dari jawaban tes awal siswa tersebut dianalisis kemudian dirangkum dan
dideskripsikan sehingga terlihat bagaimana konsep awal siswa yang salah, kurang
lengkap dan yang sudah benar mengenai Zat dan Wujudnya. Berikut ini konsep
awal siswa yang salah dan kurang lengkap dan benar pada tiap-tiap soal beserta
deskripsinya.
Tabel 6. Rangkuman variasi konsep awal yang salah, kurang lengkap
No Topik/hal Konsep awal(yang salah, kurang lengkap)1 Mengenai keterlibatan
perubahanwujud(penguapan,pengembunan)airpada peristiwa hujan
1. penguapan dan pengembunan, tetapi kuranglengkap dalam menjelaskan alasan mengenaiterjadinya pengembunan (10)
2. penguapan, pencairan dengan alasan yangbahwa mencairnya titik-titik airdiawan(seharusnya pengembunan) (10)
3. Peleburan,pengembunan(1),pengembunan,pencairan (1) dengan alasanyang tidak kuat
4. Satu siswa tidak memberikan jawaban
2. mengenai kecepatan larutnyagula karena panas
1. gula cepat larut dalam teh panas denganalasanyang kurang kuat yaitu karena denganair panas/hangat gula mudah larut , sifat gulaadalah larut (9).
2. Hanya 3 siswa yang menjelaskan lebihlengkap bahwa gula yang berwujud padatakan cepat larut karena berubah wujudmencair pada air teh panas
3. Sedangkan 11 siswa menjawab tepat tapialasan pemilihan jawaban tidak menjawabpertanyaan
3 mengenai ciri zat (gas) yangmudah dimampatkan
1. Hanya 11 siswa yang menjawab udara dalambotol, dengan 4 siswa memberikan alasankurang lengkap dengan tidak menyertakansifat gas (pengaruh jarak dan gerak partikelgas).
2. Sedangkan 7 siswa sisanya beralasankarenaudara di dalam balonringan/menyebar/ elastis tanpa alasantambahan yang kuat
3. Duabelas siswa salah menjawab denganalasan yang tidak kuat seperti karenatembaga mudah ditekuk, air sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
No Topik/hal Konsep awal(yang salah, kurang lengkap)kehidupan,
4 contoh peristiwa kapilaritas(naiknya minyak pada sumbukompor)
Hampir semua siswa tidak/belum mengerti mengenaiapa itu kapilaritas dan contoh nya. Sebagian besar darimereka menanyakan tentang apa itu kapilaritas.Kemungkinan besar jawaban mereka adalah menerka.
5 mengenai penyubliman padakapur barus
1. Sebagian besar siswa (20) menjawabmenyublim: dengan alasan yang kuranglengkap yaitu kapur barus menyublim karenalama-kelamaan mengeluarkan bau harumakan terkikis, (6),
2. Masih mencampurkan antara penyublimandan penguapan dilemari (2),
3. Hanya 4 siswa yang menjelaskan perubahandari padat ke gas karena terkena udara masuk(4).
4. siswa lainnya dengan alasantidak menjawabpertanyaan (8)
5. Sedangkan 3 siswa menjawab salah yaitu,menguap dengan alasan yang tidak kuat:Kapur barus menguap karena bersifat gas danpadat dan tidak ada udara masuk (2), seringtertiup angin (1)
6 Peristiwa kohesi dan adhesi Kebanyakan siswa pada saat mengerjakan bertanyamengenai apa itu kohesi & adhesi. Barangkali siswatidak mengerti atau belum mengerti. Sehinggajawaban dan alasan asal menjawab
7 pengembunan pada dindingtembok saat musim hujan
1. Alasan siswa kurang lengkap : karena airhujan meresap dan cat jadi terkelupas (11),suhunya rendah (6), akibat suhu tinggi (1)
2. Siswa yang lain menjawab mengembuntetapi tidak disertai alasan yang jelas
3. Sedangkan 1 siswa menjawab deposisi, 1siswa menyublim dengan alasan yang tidakkuat
8 Penguapan yang terjadi padaalkohol
1. Sebagian besar siswa sudah menjawab tepat,yaitu alkohol menguap, alkohol menyerappanas dari kulit tetapi dengan alasan yangtidak menjawab pertanyaan (13).
2. Hanya 1 siswa yang menjawab kuranglengkap : karena alkohol bersuhu rendahdaripada kulit tanpa penjelasan yang lebihlengkap
3. Sedangkan 6 siswa menjawab salah yaituAlkohol membeku kulit menyerap panasdarialkoholdengan alasan karena kulit dapatmenyerap cairan apapun dan menstrerilkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
No Topik/hal Konsep awal(yang salah, kurang lengkap)luka
4. Lalu 2 siswa menjawab salah yaituAlkoholmembeku dan alkohol menyerap panas darikulit dengan alasan karena sifat alkoholdingin
5. Sisanya siswa tidak menjawab alasan9 perubahan wujud saat es
dipanasi terus-menerus1. Kebanyakan siswa (16) menjawab salah
(Padat, cair)dengan alasan kurang lengkapkarena es semula padat dipanaskan teruskemudian mencair (tidak menyebutkan unsurgas)
2. Hanya 7 siswa yang menjawab Padat, gas,cair karena perubahan wujud es padat terkenapanas berupa gas kemudian mencair (2)Padat, cair, gas karena es padat dipanaskanmenjadi cair dan dipanaskan akan menguap(5)
10 mengenai suhu es saatdipanasi terus menerus
1. Suhu akan selalu naik karena tingginya panasdan membuat es mencair (11)
2. Suhu es akan turun karena suhu es menjadipanas es mencair (9)
3. Suhu es akan selalu turun karena es dinginjika dipanasi suhu menjadi hangat (2)
4. Hanya 1 siswa menjawab tepat yaitu Suhu estetap saat terjadi perubahan wujud tetapitidak dijelaskan kenapa, hanya dijelaskankarena tekanan berbeda
a. Dari tabel diatas, diperoleh bahwa konsep awal siswa yang salah dan
kurang lengkap tentang konsep zat dan wujudnya dapat dideskripsikan
sebagai berikut:
1. Pada hal ini terlihat bahwa konsep awal siswa mengenai peristiwa
terjadinya hujan sudah mengerti, akan tetapi masih kurang lengkap dalam
menjelaskan kaitan dengan perubahan wujud. Hal ini nampak
dimanasepuluh siswa sudah mengerti peristiwa terjadinya hujan dimulai
dari perubahan wujud yaitu penguapan air dari daratan dan terbuatlah
awan (konsep ilmiah) akan tetapi 7 siswa masih kurang lengkap dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
menjelaskan mengenai turunnya butian-butiran air sebagai suatu
perubahan wujud yaitu pengembunan. Sedangkan 10 siswa hanya
menyebutkan terjadinya penguapan oleh air laut.
2. Kecepatan larutnya gula. Kebanyakan siswa (23)sudah menjawab
tepatbahwa gula akan cepat larut bila di aduk-aduk dalam air teh panas.
Tetapi 17 diantaranya masih memiliki konsep yang belum lengkap
memberikan alasan mengapa cepat larut. Hanya 7 siswa yang menjelaskan
lebih lengkap yaitu karena gula yang berwujud padat akan cepat larut
karena pencairan.
3. Contoh zat yang mudah dimampatkan. Siswa masih belum mengerti akan
apa itu konsep dimampatkan. Hal ini terlihat dari 7 siswa yang menjawab
salah yaitu tembaga karena mudah ditekuk/ditekan maupun dipegang.
Sedangkan 1 siswa menjawab air di dalam botol karena udara di dalam
botol akan mendorong botol. Sementara 11 siswa menjawab dengan benar
yaitu udara di dalam balon tetapi penjelasannya belum lengkap. Mereka
hanya menjelaskan karena udara itu ringan, menyebar, elastis tanpa
menjelaskan sifat gas (gerak dan jarak antarpartikel).Hanya 4 diantaranya
menjelaskan karena udara bersifat sebagai gas tanpa melengkapi mengenai
gerak dan jarak antarpartikel gas.
4. Pada contoh peristiwa mengenai kapilaritas secara umum siswa
tidak/belum mengerti. sebagian besar dari mereka menanyakan tentang
apa itu kapilaritas. Kemungkinan besar jawaban yang mereka isikan
adalah jawaban spontan mereka.
5. Persoalan pengubliman kapur barus dilemari. Siswa belum lengkap
dalam menjelaskan alasannya mengapa terjadi penyubliman kapur barus di
dalam lemari. Enam siswa diantaranya hanya menyebutkan karena lama-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
kelamaan akan mengeluarkan bau harum dan terkikis. Sedangkan 4 siswa
hanya menjelaskan karena perubahan dari padat ke gas disebabkan udara
masuk. Sementara 2 siswa masih mencampur adukkan penguapan dan
pengubliman karena menjawab pengubliman tetapi alasannya karena
terjadi penguapan kapur di lemari. Sedangkan 3 siswa menjawab terjadi
penguapan tetapi dengan alasan yang tidak jelas. Sisanya siswa menjawab
penyubliman tapi tidak disertai alasan.
6. Pada konsep kohesi dan adhesi kebanyakan siswa pada saat mengerjakan
bertanya mengenai apa itu kohesi & adhesi. Barangkali siswa tidak
mengerti atau belum mengerti. Atau dengan kata lain hal tersebut masih
asing bagi mereka, belum dipelajari saat SD. Sehingga kemungkinan besar
mereka asal menjawab.
7. Siswa belum lengkap dalam menjelaskan mengenai pengembunan pada
dinding tembok saat musim hujan dinding jadi lembab. Sebelas siswa
hanya menjelaskan terjadinya pengembunan karena air hujan meresap dan
cat dinding jadi terkelupas. Sementara 2 siswa menjelaskan karena suhu
dingin tanpa menjelaskan adanya perbedaan suhu yang terjadi. Begitu
halnya dengan 1 siswa yang menjelaskan karena suhu tinggi tanpa disertai
alasan mengapa bersuhu tinggi. Dan sisanya tidak menyertakan alasan
pemilihan jawaban.
8. Mengenai konsep penguapan yang terjadi pada alkohol. Hampir semua
siswa menjawab pilihan gandanya tetapi tidak memberikan alasan,
mungkin siswa tidak/belum paham mengenai konsep penguapan. Hanya 7
siswa yang menjawab penguapan disertai alasannya, itupun alasannya
tidak menjawab pertanyaan, dimana siswa hanya menjelaskan karena
alkohol dingin dan mensterilkan luka, tidak ada penjelasan lebih lanjut
karena m . Sementara 2 siswa menjawab alkohol membeku kulit menyerap
panas dari alkohol dengan alasan karena kulit dapat menyerap cairan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
apapun. Sedangkan 2 siswa masih belum mengerti perubahan wujud
alkohol dan menjawab alkohol membeku, alkohol menyerap panas dari
kulit karena sifat alkohol itu dingin. Hanya 3 siswa benar dan menjawab
alkohol menguap alkohol menyerap panas dari kulit tetapi alasannya
belum lengkap karena mereka hanya menjelaskan bahwa sifat alkohol itu
dingin dan sebagai zat penyembuh.
9. Pada hal perubahan wujud saat es dipanasi terus menerus 15 siswa belum
secara lengkap menjelaskan perubahan wujud yang terjadi. Mereka
menjawab perubahan dari padat ke cair tanpa disertai perubahan wujud
dari cair ke gas. Sedangkan 8 siswa sudah menjawab dengan benar
mengenai perubahan wujud yang terjadi yaitu padat, cair, gas, tetapi 2
siswa masih belum lengkap dengan alasan es tersebut terkena panas
berupa gas sehingga mencair. Hanya 6 siswa sudah komplit dan benar
dalam menjelaskkan karena terkena panas secara terus menerus sehingga
terjadi perubahan wujud es yaitu pencairan dan penguapan.
10. Persoalan mengenai suhu es saat dipanasi terus-menerus. Hampir semua
siswa mengalami salah konsep pada prakonsepnya yaitu 11 siswa
menyebutkan suhu akan terus naik dengan alasan karena dipanaskan terus-
menerus. Sedangkan 10 siswa menjawab suhu akan turun 9 diantaranya
tetapi tidak dijelaskan mengapa. Hanya 1 siswa yang menjawab tepat yaitu
suhu es tetap saat terjadi perubahan wujud tetapi kurang lengkap dalam
alasannya, dan hanya dijelaskan karena memiliki tekanan yang berbeda.
Sedangkan 1 siswa tidak memberikan jawaban.
Pembahasan konsep awal siswa
Dari analisis konsep awal siswa baik yang salah, atau kurang
lengkap diatas, hampir semua soal terdapat konsep awal siswa yang salah
dan kurang lengkap. Hal tersebut wajar dikarenakan kebanyakan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
menjawab dan memberikan alasan berdasarkan intuisi, penalaran mereka,
ungkapan spontan. Sebagai contoh pada konsep mengenai penguapan
alkohol yang dioleskan di kulit. Hal tersebut mungkin diperoleh siswa dari
pengalaman kehidupan sehari-hari dari siswa. Ini diperkuat dari kutipan
hasil wawancara2 siswaseperti di bawah ini.(hasil wawancara lengkap
pada lampiran 4)
Pewawancara : oke, lanjut, kamu tahu alkohol? Bentunya apa?Siswa A : tahu mas, bentuknya berupa cairanPewawancara : ini contoh alkohol, sekarang saya oleskan ke kulit
kamu, gimana rasanya?Siswa A : dingin masPewawancara : tahu sebabnya kenapa dinginSiswa A : ya karena, karena apa..... (berfikir) kurang tahu
mas.
Pewawancara :oke, sekarang kamu tahu alkohol? Bentuknyaseperti apa?
Siswa B :tahu mas, bentuknya cairPewawancara :oke, sekarang saya oleskan alkohol ini ke kulit
kamu ya? Gimana rasanya?Siswa B : dingin masPewawancara :kenapa kok bisa dinginSiswa B :menguapPewawancara :mengapa kok menguapSiswa B :ya.....eeeee... kena udara mas, kena udara mas,Pewawancara :selain ituSiswa B :eeeeeeeeeee.........kan menguap mas, udaraPewawancara :ya kan tentu ada sebabnyaSiswa B :ya..... karena alkoholnya menguap mas, dingin,....
kan alkohol jika terkena kulit jadi dinginPewawancara : lha iya, kok bisa dingin?Siswa B :hhe... gak tahu mas
Dari hal tersebut bisa dikatakan bahwa siswa kemungkinan masih tidak/belum
yakin akan apa yang mereka isikan. Dan apa yang dipelajari waktu SD masih
sebatas dasarnya sehingga konsep yang senyatanya sudah dimiliki siswa juga
terbatas. Mereka hanya tahu perubahan wujud yang terjadi tanpa mengetahui apa
yang menjadi penyebab sesuatu bisa berubah wujud. Oleh karena itu disusunlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
gejala/peristiwa untuk memperbaiki konsep-konsep awal siswa seperti pada
lampiran 7.
C.2 Peningkatkan pemahaman konsep siswa mengenai zat dan wujudnya?
Tabel 7.Skor total tes awal&tes akhir
no Tes awal Tes akhir
1 5 10
2 4 15
3 7 17
4 3 10
5 4 5
6 5 12
7 3 6
8 5 15
9 4 14
10 4 11
11 2 7
12 2 6
13 3 9
14 3 7
15 2 13
16 3 12
17 0 6
18 3 7
19 3 18
20 1 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
21 1 13
22 2 17
23 1 11
Dari skor hasil tes awal dan tes akhir kemudian dengan mengunakan uji-
tdependentseperti pada program SPSS 16.0 dapat dihitung means, standar deviasi
dan nilai t-dependent sehingga diperoleh hasilya sebagai berikut.
T-TEST PAIRS=Tes awal WITH Tes akhir (PAIRED)/CRITERIA=CI(.9500)
/MISSING=ANALYSIS.
T-Test
[DataSet0]
Tabel 8. Paired samples statistics, paired samples test
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Tes awal 3.04 23 1.609 .336
Tes akhir 10.87 23 3.935 .820
Paired Samples Test
Paired Differences
t Df
Sig. (2-
tailed)Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Tes awal–
Tes akhir-7.826 3.688 .769 -9.421 -6.231 -10.176 22 .000
Dari tabel ditas diperoleh bahwa t = -10.176, dengan α=0.05; dan
probabilitas=0.000 untuk dua ekor; p < α. Oleh karena mean tes awal (=3,04 )
lebih kecil dari mean tes akhir(= 10,87) maka significant, serta dapat disimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
tes akhir lebih baik daripada tes awal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
penggunaan Dual Situated Learning Model dapat meningkatkan pemahaman
konsep siswa mengenai zat dan wujudnya, dengan berbeda secara significant.
C.3 Konsep akhir siswa dan Perubahan konsep
Setelah proses pembelajaran menggunakan Dual Situated Learning Model
dilaksanakan, maka selanjutnya dilakukan pemantapan dengan dilaksanakan
postes untuk mengetahui sejauh mana konsep akhir siswa dan bagaimana
perubahan konsep yang terjadi pada siswa. Berikut ini skor tes akhir siswa.
Tabel 9. Data skor hasiltes akhir
SoalSiswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 2 2 1 0 0 0 3 0 102 1 2 2 2 2 1 2 1 2 0 153 1 2 2 2 2 3 1 1 3 0 174 2 2 0 0 1 0 2 2 1 0 105 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 56 2 1 0 3 1 3 1 0 1 0 127 0 1 0 0 1 0 1 0 1 2 68 1 3 2 2 2 0 2 2 1 0 159 1 3 2 0 2 0 0 2 3 1 1410 2 1 0 0 1 0 2 2 3 0 1111 0 1 2 0 1 1 2 0 0 0 712 1 2 0 0 1 0 0 0 2 1 713 2 2 0 1 0 3 0 0 1 0 914 0 2 1 0 1 0 0 0 3 0 715 2 1 0 3 1 3 2 0 1 0 1316 2 1 0 3 1 3 2 0 0 0 1217 1 1 0 0 2 0 1 0 1 0 618 0 1 1 1 2 0 0 1 1 0 719 1 3 0 0 3 2 3 3 3 0 1820 2 2 0 0 2 1 0 1 1 0 921 1 3 0 1 3 0 1 1 3 0 1322 1 1 2 2 3 0 3 2 1 2 1723 2 1 0 0 2 2 1 2 1 0 11
Σ 26 38 17 22 35 22 27 21 37 6 Rata-rata=10,91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Dari skor tes akhir tersebut, diperoleh bahwa rata-rata skor tes akhir siswa setelah
mengalami proses pembelajaran menggunakan Dual Situated Learning
Modeladalah 10,91 atau sekitar 36,36 % dari skor maksimal yaitu 30. Dimana
hampir semua konsep terjadi peningkatan nilai dari hasil pretesnya. Walaupun
peningkatan nilainya tidak maksimal, itupundiperoleh bahwa hanya 3 soal yang
memiliki nilai yang lebih dari 50% dari skor maksimal yaitu 69. Yaitu mengenai
konsep kecepatan peleburan gula karena panas, penyubliman pada kapur barus,
perubahan wujud es saat dipanasi terus-menerus (soal no 2, 5, 9). Untuk 7 konsep
lainnya yang masih dibawah 50 % yaitu (soal no 1, 3, 4, 6, 7,8 , dan no 10). Dan
untuk lebih jelasnya berikut ini tabel konsep akhir siswa yang diklasifikasikan
dengan pengkodean.
Tabel 10. Rangkuman konsep awal dan konsep akhir siswa
no Topik/hal Konsep awal(salah,kurang lengkap Konsep akhir setelah DSLM1 mengenai perubahan
wujud zat padaperistiwa hujan
1. penguapan dan pengembunan,tetapi kurang lengkap dalammenjelaskan alasan mengenaiterjadinya pengembunan (10)
2. penguapan, pencairan denganalasan yang bahwa mencairnyatitik-titik air diawan (seharusnyapengembunan) (10)
3. Peleburan,pengembunan(1),pengembunan,pencairan (1)dengan alasan yang tidak kuat
4. Satu siswa tidak memberikanjawaban
1. Terjadi perluasan konsepmengenai penguapan danpengembunan denganmenambahkan penjelasanmengenai pengembunanyangmenjadikan terjadinya butiran-butiran air hujan(6)
2. Sementara 6 siswa berubahkonsep yang semula salahmenjadi benar
3. Masih ada siswamempertahankan konsepawalnya yang salah yaitupenguapan,pencairan. Ada pulayang lebih lengkap dengandengan alasan menambahkanadanya unsur turunnya butiran-butiran air akibat penguapanyang terjadi.
2. mengenai kecepatanlarutnya gula
1. gula cepat larut dalam teh panasdengan alasan yang kurang kuatyaitu karena dengan airpanas/hangat gula mudah larut ,sifat gula adalah larut (9).
2. Hanya 3 siswa yangmenjelaskan lebih lengkap
1. Siswa menambahkan adanyapengaruh panas terhadaplarutnya gula karena terjadipeleburan (4)
2. Siswa menambahkan karenagula adalah benda padat. Dangula jika terlalu lama di air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
no Topik/hal Konsep awal(salah,kurang lengkap Konsep akhir setelah DSLMbahwa gula yang berwujudpadat akan cepat larut karenaberubah wujud mencair pada airteh panas
3. Sedangkan 11 siswa menjawabtepat tapi alasan pemilihanjawaban tidak menjawabpertanyaan
panas dan diaduk aduk akanmencair karena mendapatpanas dari air (7)
3. Masih banyak siswa yanghanya menyebutkan karenadiaduk dan dicampur airpanas dengan dibandingkanjika dengan air dingin (12)
3 mengenai contoh zatyang mudahdimampatkan
1. Hanya 11 siswa yang menjawabudara dalam botol, dengan 4siswa memberikan alasankurang lengkap dengan tidakmenyertakan sifat gas (pengaruhjarak dan gerak partikel gas).
2. Sedangkan 7 siswa sisanyaberalasan karena udara di dalambalon ringan/menyebar/ elastistanpa alasan tambahan yangkuat
3. Duabelas siswa salahmenjawab dengan alasan yangtidak kuat seperti karenatembaga mudah ditekuk, airsumber kehidupan,
1. Hanya 7 siswa yangmenjawab tepat denganalasan yang lengkap dimanaudara menempati ruangan.Bersifat ringan sehinggamudah dimampatkan (7)
2. Karena balon bisa dibuatjadi berbagai bentuk. Karenaudara adalah sumberkehidupan tanpa udara pastiakan mati (6)
3. Jika balon tidak ada udaramaka balon akan kempes(3).
4. Sisanya masih banyak siswayang menjelaskan tidaksesuai dengan pertanyaan
4 contoh peristiwakapilaritas
Hampir semua siswa tidak/belummengerti mengenai apa itu kapilaritasdan contoh nya. Sebagian besar darimereka menanyakan tentang apa itukapilaritas. Kemungkinan besar jawabanmereka adalah menerka.
1. Naiknya minyak pada sumbukompor karena peristiwakapilaritas zat cair (yaitu naikturunnya zat cair pada pipakapiler) (3)
2. karena minyak mudah terserapke dalam sumbu dan naiksehingga kompor minyak bisamenyala (5)
3. sumbu kompor terbuat daribahan yang mudah menyerapcairan apapun (3)
4. adanya embun air pada gelasberisi es karena es mencair lalucairnya itu mengembun di gelas(2). Perbedaan suhu (1)
5 mengenai pengublimanpada kapur barus
1. Sebagian besar siswa (20)menjawab menyublim: denganalasan yang kurang lengkapyaitu kapur barus menyublim
1. siswa menjawab menyublimdengan menambahkankarena memperoleh energipanas untuk berubah wujud
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
no Topik/hal Konsep awal(salah,kurang lengkap Konsep akhir setelah DSLMkarena lama-kelamaanmengeluarkan bau harum akanterkikis, (6),
2. Masih mencampurkan antarapenyubliman dan penguapandilemari (2),
3. Hanya 4 siswa yangmenjelaskan perubahan daripadat ke gas karena terkenaudara masuk (4).
4. siswa lainnya dengan alasantidak menjawab pertanyaan (8)
5. Sedangkan 3 siswa menjawabsalah yaitu, menguap denganalasan yang tidak kuat: Kapurbarus menguap karena bersifatgas dan padat dan tidak adaudara masuk (2), sering tertiupangin (1)
dari padat ke gas (3)2. sementara 8 siswa
menjelaskan kurang lengkapkarena kapur barus tersebutterkikis karena pengaruhudara dan berubah wujudmenjadi gas (8)
3. hanya ada 7 siswa yangmasih menjelaskan kapurbarus menyublim karenakapur barus terus-menerusterkena udara dan baunyaakan terkeluarkan dan lama-lama mengecil dankemudian hilang
6 Peristiwa kohesi danadhesi (melekatnyatinta pada kertas)
Kebanyakan siswa pada saatmengerjakan bertanya mengenai apa itukohesi & adhesi. Barangkali siswa tidakmengerti atau belum mengerti. Sehinggajawaban dan alasan asal menjawab
1. siswa sudah mengerti akanperistiwa adhesi denganalasan karena zat pada tintatersebut gaya adhesi lebihbesar daripada kohesisehingga tinta dapat melekatpada kertas (3). Karena itusifat dari adhesi (1)
2. 6 siswa menjawab adhesitetapi masih kurang lengkapmenjelaskankarena tintamudah melekat pada kertasdan kertas menyerap tintapulpen.
3. Ada 2 siswa yang alasannyatidak menjawab pertanyaan
4. sementara 3 siswamenjawab kohesi karenasifat dari tinta yang mudahmenyebar
5. sisanya siswa masih banyakyang kacau dalam jawabandan alasannya
7 pengembunan padadinding tembok saatmusim hujan
1. Alasan siswa kurang lengkap :karena air hujan meresap dancat jadi terkelupas (11), suhunyarendah (6), akibat suhu tinggi(1)
1. Sebanyak 11 siswamenjawab mengembundenganmenambahkan alasankarena air hujan terkenatembok lalu terserap dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
no Topik/hal Konsep awal(salah,kurang lengkap Konsep akhir setelah DSLM2. Siswa yang lain menjawab
mengembun tetapi tidak disertaialasan yang jelas
3. Sedangkan 1 siswa menjawabdeposisi, 1 siswa menyublimdengan alasan yang tidak kuat
terjadi pengembunan danmenjadikan tembok menjadilembab (7).perubahan wujuddari cair ke gas (4)
2. Dengan 2 siswa menjelaskanutuh yaitu karena suhu yangberbeda dimana udaralembab bersentuh danhangat bersentuhan
3. Sedangkan 7 siswa yangmasih menjawab salah yaitu,deposisi karena air hujanmasuk ke dalam tembok laluairnya membuat lembab
4. Sisanya mempertahankankonsep yang belum lengkap
8 Penguapan yangterjadi pada alkohol
1. Sebagian besar siswa sudahmenjawab tepat, yaitu alkoholmenguap, alkohol menyerappanas dari kulit tetapi denganalasan yang tidak menjawabpertanyaan (13).
2. Hanya 1 siswa yang menjawabkurang lengkap : karena alkoholbersuhu rendah daripada kulittanpa penjelasan yang lebihlengkap
3. Sedangkan 6 siswa menjawabsalah yaitu Alkohol membekukulit menyerap panasdarialkohol dengan alasan karenakulit dapat menyerap cairanapapun dan menstrerilkan luka
4. Lalu 2 siswa menjawab salahyaitu Alkohol membeku danalkohol menyerap panas darikulit dengan alasan karena sifatalkohol dingin
1. alkohol menguap danalkohol menyerap panas darikulit. Karena alkoholbersifat mensterilkan lukadan itu sifat alkohol (5).Karena alkohol menyerappanas dari kulit untukberubah wujud menjadi uap(8).
2. Hanya 1 siswa yangmenjawab utuh yaitu karenakulit kulit lebih tinggidaripada alkohol sehinggaalkohol menguap dankulitterasa dingin.
3. alkohol menguap kulitmenyerap panas dari alkohol(4)
4. alkohol membeku kulitmenyerap panas dari alkoholkarena suhu dingin, kulitmenjadi dingin (3)
9 perubahan wujud saates dipanasi terus-menerus
1. Kebanyakan siswa (16)menjawab salah (Padat,cair)dengan alasan kuranglengkap karena es semula padatdipanaskan terus kemudianmencair (tidak menyebutkanunsur gas)
1. Sebanyak 7 siswa menjawabbenar dan utuh yaitupadat,cair, gas denganalasan karena es mendapatpanas terus-menerus makalama kelamaan akanberubah wujud jadi cair,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
no Topik/hal Konsep awal(salah,kurang lengkap Konsep akhir setelah DSLM
2. Hanya 7 siswa yang menjawabPadat, gas, cair karenaperubahan wujud es padatterkena panas berupa gaskemudian mencair (2)Padat, cair, gas karena es padatdipanaskan menjadi cair dandipanaskan akan menguap (5)
kemudian menguap jadigas.
2. sementara 3menjawabpadat,cair gas dengan alasankurang lengkap yaitukarenaes terbuat dari air jadisuhunya berubah jikadipanasi terus-menerus
3. Sedangkan 11 siswa masihmempertahankan konsepawalnya yang salah(padat,cair) tetapimenambahkan alasan yanglebih lengkap jika suatu zatjika dipanasi terus-menerusakan menerima energi panasuntuk berubah wujuddengan es dari padat ke cair.
10 mengenai suhu es saatdipanasi terus menerus
1. Suhu akan selalu naik karenatingginya panas dan membuat esmencair (11)
2. Suhu es akan turun karena suhues menjadi panas es mencair (9)
3. Suhu es akan selalu turunkarena es dingin jika dipanasisuhu menjadi hangat (2)
4. Hanya 1 siswa menjawab tepatyaitu Suhu es tetap saat terjadiperubahan wujud tetapi tidakdijelaskan kenapa, hanyadijelaskan karena tekananberbeda
1. Masih banyak siswa yangmenjawab suhu akan terusnaik dengan berbagai alasan
2. Sedangkan 6 siswamenjawab suhu turundengan alasan karena esbersuhu dingin
3. Hanya 4 siswa yangmenjawab Suhu tetap padasaat perubahan wujud ;alasan panasnya digunakanuntuk berubah wujud (2).Pada saat itu suhu padatermometer tetap (2)
Perubahan konsep siswa setelah melakukan pembelajaran dengan Dual
Situated Learning Model
Dari tabel diatas, dapat dirangkuman perubahan konsep berdasarkan
konsep akhir siswa tentang konsep zat dan wujudnya dapat dirangkum sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Mengenai perubahan wujud zat pada peristiwa hujan
Empat belas siswa mengalami perubahan konsep. Enam siswa diantaranya
mengalami perubahan konsep dari salah menjai benar tetapi alasan belum lengkap
yaitu dengan menjelaskan bahwa proses terjadinya hujan diawali dari penguapan
oleh air kemudian uap air tersebut berkumpul menjadi awan dan awan-awan
tersebut terdesak dan mengembun menjadi titik titik air sehingga terjadilah hujan.
Sementara 6 siswa lainnya mengalami perubahan konsep berupa perluasan konsep
dari salah menjadi kurang lengkap dan dari kurang lengkap menjadi lebih
lengkap.
Sementara 6 siswa mengubah konsepnya yang semula menjawab benar
tetapi kurang lengkap menjadi salah dengan penjelasan yang masih tidak jelas,
hanya 3 diantaranya menjelaskan bahwa terjadi penguapan dan pencairan dengan
alasan bahwa air akan menguap lalu membentuk awan dan kemudian
mengakibatkan turunnya butiran-butiran air. Hal itu mungkin terjadi karena siswa
masih belum yakin akan konsep awalnya
Hanya 3 siswa yang masih tetap berpegang pada konsep awal mereka yang
salah.
Dari hal tersebut, terlihat bahwa sebagian besar siswa mengalami
perubahan konsep,dengan pembetulan konsep dari salah menjadi kurang lengkap
dan perluasan konsep dari kurang lengkap menjadi lebih lengkap. Bahkan ada
siswa yang merubah jawaban yang sudah benar menjadi salah. Kemungkinannya
setelah pembelajaran dengan tanya jawab siswa masih belum yakin akan konsep
awalnya.
Kecepatan larutnya gula karena panas
Lebih dari separoh dari jumlah siswa (16) mengalami perubahan konsep.
Dengan 12 siswa diantaranya yakni perluasan konsep menjadi lebih lengkap
seperti halnya dengan menambahkan terjadinya pencairan gula karena pengaruh
panas dari air teh panas. Dan 4 siswa lainnya mennjelaskan menjadi utuh dan
benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tetapi masih ada 7 siswa yang tetap berpegang pada penjelaskan yang
kurang lengkap yakni mengenai kecepatan larutan gula karena diaduk-aduk dan
sifat gula yang mudah larut. Ada pula yang menambahkan dengan perbandingan
pada air dingin serta menambahkan adanya pengaruh panas air sehingga
menyebabkan peleburan gula.
Pada hal ini siswa mengalami perubahan konsep yaitu perluasan konsep
mengenai kecepatan larutnya gula dalam air teh panas.Dimana siswa melengkapi
konsep mereka yang belum lengkap menjadi lebih lengkap., kurang lengkap
menjadi benar utuh. Tetapi beberapa siswa masih berpegang pada konsep awal
mereka yang kurang lengkap.
Contoh suatu zat yang mudah dimampatkan
Siswa sudah mengetahui apa itu dimampatkan dan menjawab secara benar
yaitu seperti udara di dalam balon. Tetapi sebagian besar dari mereka (14)
memberikan alasan yang kurang tepat yaitu seperti karena udara itu ringan dan
tidak kelihatan. Sementara4 siswa yang menjelaskan karena udara di dalam balon
mampu mengisi sehingga mudah ditekan dan karena udara adalah gas yang
mengisi seluruh ruangan.Disiniterjadi perubahan konsep lemah yakni pembetulan
konsep dari salah menjadi benar dengan jawaban yang kurang lengkap.
Hanya5 siswa yang mengubah konsep awalnya dari salah menjadi benar
tetapi belum lengkap dalam penjelasannya. Mereka menjawab bahwa udara di
dalam balon karena udara termasuk gas yang menempati ruangan dan mudah
dimampatkan.
Hal tersebut memberikan penguatan bahwa terjadi perubahan konsep dari salah
mejadi benar tetapi alasan yang diberikan untuk penguatan jawaban kurang
lengkap.
Peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari
Separohdari jumlah keseluruhan siswa (11) mengalami perubahan konsep
awal. Tiga siswa diantaranya mengubah konsep awal mereka dari salah menjadi
benar dan utuh dimana siswa menjelaskan bahwa contoh peristiwa kapilaritas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
adalah naiknya minyak pada sumbu kompor dengan alasan bahwa hal tersebut
berkesesuaian dengan peristiwa kapilaritas yaitu naik-turunnya zat cair pada pipa
kapiler.
Sementara 7 lainnya siswa mengubah konsep awal mereka dari salah
menjadi benar tetapi belum lengkap dengan alasan naiknya minyak pada sumbu
kompor disebabkan karena sumbu kompor terbuat dari bahan yang mudah
menyerap cairan apapun. Sedangkan 12 siswa masih tetap mempertahankan
konsep awal mereka yang salah.
Pada hal ini terjadi perubahan konsep siswa dari salah menjadi benar ,
pembetulan konsep dari salah menjadi benar dengan alasan yang lebih lengkap.
Tetapi masih ada beberapa siswa yang masih tetap pada konsep awal mereka yang
salah.Hal ini menunjukkan bahwa untuk mengubah konsep siswa tidaklah mudah,
jika siswa tidak tertantang untuk membetulkan konsep mereka.
Penyubliman pada kapur barus
Tiga belas siswa mengembangkan konsep awal mereka yang sudah
menjawab benar menjadi lebih lengkap. Tiga siswa diantaranya mengembangkan
konsep menjadi utuh yaitu dengan menjelaskan bahwa kapur barus memperoleh
panas untuk berubah wujud dari padat ke gas. Sementara 6 siswa lainnya
menambahkan alasan bahwa bahwa kapur barus tersebut terkikis karena pengaruh
udara dan berubah wujud menjadi gas. Sedangkan 4sisanya benar-benar
mengubah konsep awal mereka yang salah mengenai perubahan wujud kapur
barus yang semula menguap menjadi menyublim dengan alasan bahwa kapur
barus tersebut terkikis karena pengaruh udara dan berubah wujud menjadi gas.
Delapan siswa mempertahankan konsep awal mereka yang kurang
lengkap. Sedangkan 2 siswa tetap pada konsep awalnya yang salah dimana 1
siswa jawaban benar tetapi alasannya tidak menjawab pertanyaan, 1 lainnya
menjawab penguapan.
Pada persoalan ini siswa mengembangkan & mengubah konsep awal
mereka.Hanya beberapa siswa yang masih tetap mempertahankan konsep mereka
yang kurang lengkap dan masih ada bertahan pada konsep yang salah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Peristiwa kohesi & adhesi
Peristiwa melekatnya tinta pada kertas diperoleh hasil bahwa dari 7 siswa
mengalami perubahan konsep. Tiga siswa diantaranya menjawab utuh yaitu
adhesi dengan alasan karena adhesi lebih besar daripada kohesi sehingga tinta
dapat menempel pada kertas. Sementara 4 lainnya masih kurang lengkap dalam
penjelasan yaitu karena tinta mudah melekat pada kertas dan kertas menyerap
tinta pulpen.
Sementara 2 siswa melengkapi konsep yang sudah benar menjadi lebih
lengkap dan utuh. Satu diantaranya menjadi utuh dengan alasan adhesi lebih besar
daripada kohesi, sedangkan 1 lainnya menjadi lebih lengkap dengan alasan seperti
diatas
Sementara 3 siswa menjawab kohesi dengan alasan karena. Mungkin
siswa masih bingung membedakan istilah antara adhesi dan kohesi dan
pengertiannya.
Sedangkan kebanyakan siswa masih kacau dalam artian masih asal
menjawab dan memberi alasan seperti halnya mencair karena tinta bersifat cair.
Hal ini bisa terjadi mungkin pada waktu penjelasan mengenai kohesi dan adhesi
dengan tanya jawab saat proses pembelajaran siswa tidak sungguh-sungguh
dalam memperhatikan dan mencatat apa yang telah dijelaskan.
Pada persoalan ini, siswa merubah konsep awal mereka dari tidak tahu
menjadi tahu akan makna kohesi dan adhesi namum belum lengkap dalam
menjelaskan berkaitan dengan gaya tarik menarik dua partikel. Tapi sebagian
besar siswa tetap masih ada beberapa siswa yang berpegang pada konsep awal
mereka yang salah.
Pengembunan pada dinding tembok saat musim hujan
Sebelassiswa mengalami perluasan konsep menjadi lebih lengkap. Hal ini
terlihat sebanyak 7 siswa dalam penjelasan mereka pada dinding menjadi lembab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
karena air hujan terkena tembok lalu terserap dan terjadi pengembunan.Sementara
4 siswa menjawab mengembun dengan alasan terjadinya perubahan wujud dari
padat ke gas tanpa alasan yang lebih kuat.
Dengan 2 siswa menjelaskan utuh yaitu karena suhu yang berbeda dimana
udara lembab bersentuh dan hangat bersentuhan. Sedangkan 7 siswa yang masih
menjawab salah yaitu, deposisi karena air hujan masuk ke dalam tembok lalu
airnya membuat lembab.Sisanya mempertahankan konsep yang belum lengkap
Pada persoalan ini terlihat bahwa sebagian besar siswa mengalami
perubahan konsep lebih tepatnya pembetulan konsep dari salah menjadi benar
tetapi belum lengkap.Ada juga siswa yang masih tetap pada konsep awal mereka
yang salah. Hal ini menunjukkan bahwa untuk mencapai perubahan konsep
membutuhkan tahapan-tahapan yang dapat merangsang siswa untuk benar dan
yakin untuk mengubah konsep awalnya.
Penguapan yang terjadi pada alkohol
Tujuh siswa tetap bertahan pada konsep awalnya yang salah. Empat siswa
diantaranya menyebutkan bahwa alkohol akan menguap tetapi kulit menyerap
panas dari alkohol dengan penjelasan bahwa alkohol itu memiliki sifat yang
mudah menyerap panas. Sedangkan 3 lainnya menjawab alkohol membeku, kulit
menyerap panas dari alkohol karena setelah diolesi kulit menjadi dingin.
Sedangkan 10 siswa mengalami perubahan konsep. Satu siswa diantaranya
mengubah konsepnya dari salah menjadi benar tetapi belum lengkap dalam
memberikan alasan, 1 siswa lainnya menambahkan alasan menjadi lebih lengkap
dan utuh dengan menyebutkan adanya unsur perbedaan suhu antara kulit dengan
alkohol sehingga terjadi penguapan dan kulit menjadi dingin.
Sedangkan 8 siswa diantaranya memiliki konsep menjadi lebih lengkap
tetapi belum utuh dengan menambahkan alasan arena alkohol menyerap panas
dari kulit untuk berubah wujud menjadi uap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Sementara 4 siswa menjawab kurang lengkp dan hanya meyebutkan
Karena alkohol bersifat mensterilkan luka dan itu sifat alkohol.Dengan 2 siswa
tidak menjawab
Pada persoalan ini terlihat bahwa sesudah demonstrasi didepan kelas
terjadi perubahan konsep dari salah menjadi benar dengan unsur kelengkapan dan
dari kurang lengkap menjadi lebih lengkap. Tetapi masih ada juga siswa yang
tetap mempertahankan konsepnya yang salah dan belum lengkap
Perubahan wujud saat es dipanasi terus-menerus
Enam belas siswa mengalami perubahan konsep. Enam siswa dintaranya
merubah konsep awalnya menjadi benar dan utuh. Mereka menyebutkan
perubahan wujud yang terjadi adalah dari padat, cair, dan gas dengan alasan
bahwa suatu zat jika dipanasi terus menerus akan menerima energi panas untuk
berubah wujud yaitu dari semula padat menjadi cair, kemudian dari cair menjadi
gas.
Dan 4 siswa lainnya mengembangkan konsep awal mereka dengan
menambahkan bahwa perubahan wujud padat, cair, gas karena jika dipanaskan
terus menerus es akan mengalami pencairan kemudian penguapan. Sedangkan 6
sisanya hanya menjawab padat, cair tetapi memiliki penjelasan yang lengkap
denganmenyebutkan bahwa hal tersebut karena memperoleh panas terus menerus
sehingga berubah wujud.
Sedangkan 7 siswa yang tetap mempertahankan konsep awal mereka
dengan 2 diantaranya menjawab salah dan alasan yang tidak lengkap yaitu hanya
menyebutkan perubahan wujud yaitu padat dan cair karena . Mereka mungkin
pada saat simulasi dengan komputer mereka tidak sungguh-sungguh melihat
secara antusias
Pada hal ini siswa telah mengalami perubahan konsep yaitu perluasan
konsep menjadi lebih utuh, tetapi beberapa siswa masih mempertahankan konsep
yang belum lengkap.
Mengenai suhu es saat dipanasi terus menerus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Setelah siswa mencoba simulasi komputer mengenai es yang dipanasi
terus-menerus diperoleh 13 siswa mempertahankan konsep awal mereka yang
salah mengenai suhu es saat dipanasi terus menerus. Mereka menjawab suhu es
akan terus naik dengan alasan yang bervariasi seperti halnya karena mendapat
panas terus menerus dari api. Sementara 3 siswa diantaranya merubah konsep
mereka dari suhu es akan naik menjadi suhu es akan turun. Tidak jelas alasan
mereka mengubah konsep tersebut.Mereka hanya menjelaskan bahwa karena suhu
es tinggi jadi kalau terkena panas bisa cair dan suhunya menurun. Disini nampak
bahwa siswa masih belum mengerti mengenai apa itu suhu dan panas.
Hanya 4 siswa mengubah konsep awal mereka yang salah menjadi benar
tetapi belum lengkap. Dua siswa diantaranya menjawab suhu tetap pada saat
perubahan wujud dengan alasan bahwa saat itu suhu pada termometer berhenti.
Mereka tidak menjelaskan mengapa berhenti.Hanya 2 siswa diantaranya
menjelaskan bahwa suhu es pada saat perubahan wujud tetap karena
panasdigunakan untuk berubah wujud.
Pada persoalan ini terlihat bahwa untuk mengubah konsep siswa menjadi
lebih benar dan lengkap adalah tidak mudah.Walaupun siswa diminta untuk
mencoba sendiri simulasi dan didampingi, tetap saja masih banyak siswa yang
masih menjawab salah.Walaupun mereka antusias dalam mencoba akan tetapi
mungkin siswa tidak sungguh-sungguh memahami apa yang dilakukan.
Perubahan konsep siswa dari hipotesis ke kesimpulan pada saat proses
pembelajaran
Pada saat proses pembelajaran berlangsung, peneliti juga mengidentifikasi
adanya perubahan pemahaman konsep siswa dari hipotesis menuju kesimpulan
setelah siswa melihat dan mengamati serta mencoba beberapa
gejala/permasalahan yang berkaitan dengan zat dan wujudnya seperti apakah gas
memiliki massa dan bagaimana karakteristik sifat zat berdasarkan bentuk dan
volumenya. Dari penampilan gejala tersebut terlihat bahwa siswa dengan
mencoba dan mengamati gejala/peristiwa belum semuanya sesuai dengan apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
yang diharapkan. Hal ini terlihat pada perubahan pemahaman konsep siswa
setelah mengamati dan mencoba dengan metode demonstrasi dimana diperoleh
bahwa ada perubahan pemahaman konsep siswa setelah menggunakan metode
demonstrasi mengenai konsep apakah gas memiliki memiliki massa sebagai
berikut:
Sebelas siswa yang merubah konsepnya secara total dari konsep awalnya.
Sebagai contoh siswa no 2, dan 6, Dimana awalnya mereka yang menyatakan
ketidakmungkinan bahwa gas memiliki massa dengan alasan gas tidak nampak,
sangat ringan dan tidak bisa ditimbang kemudian merubahnya bahwa gas
memiliki massa dengan alasan setelah melihat dan melakukan demonstrasi dengan
peragaan 2 balon dan lidi yang semula seimbang menjadi tidak seimbang.
Enam siswa yang melengkapi konsepnya menjadi lebih lengkap.Seperti
siswa no 10, dan 12 yang pada konsep awalnya hanya mengatakan ya tanpa
disertai sebuah alasan berubah menjadi ya dengan alasan buktinya bahwa balon
yang berisi udara tersebut bisa ditimbang dan lebih berat sebelah daripada balon
yang kempes.
Sedangkan lima siswa berubah pada konsep awalnya yang benar tetapi
tidak jelas. Sebagai contoh no 16, dan 17 yang menyatakan ya karena memiliki
udara setelah itu ya karena udara menekan ke segala arah.
Sementara untuk karakteristik sifat zat berdasarkan bentuk dan volumenya
diperoleh bahwa ada perubahan pemahaman konsep siswa setelah menggunakan
metode demonstrasi mengenai konsep sifat zat berdasarkan bentuk & volumenya
sebagai berikut:
Tiga siswa merubah konsep awalnya menjadi lebih lengkap dan
utuh.Sebagai contoh no 10, 12, dan 26.Dua siswa yang awalnya menyebutkan
bentuk & volume zat padat: bentuk tetap, volume tetap. Cair: bentuk berubah,
volume berubah. Gas: bentuk berubah, volume berubah berubah menjadi Padat:
bentuk dan volumenya selalu tetap. Cair: bentuknya berubah sesuai wadah yang
ditempatinya dan volumenya tetap. Gas: bentuk dan volumenya berubah ubah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
sesuai ruangan. Sedangkan 1 siswa mengalami perubahan konsep total yang
awalnya menyebutkan bahwa sifat zat padat bentuknya persegi dan keras,
volumenya berubah dan tidak berubah berubah menjadi seperti kedua siswa
diatas.
Enam belas Siswa merubah konsep awalnya dari salah menjadi kurang
lengkap.Sebagai contoh siswa no 2, dan 4. Mereka menjelaskan bentuk & volume
zat berubah menjadi. Hal ini tidak sesuai dengan konsep ilmiah karena dari pada
zat cair siswa menyebutkan bahwa bentuk dan volume zat berubah.Disini siswa
mungkin kurang memperhatikan saat demonstrasi & masih belum mengerti
makna dari volume.
Tiga siswa tetap konsisten pada konsep awal mereka yang salah.Seperti
siswa no 3, 21, dan 24. Awalnya konsep mereka mengenai bentuk & volume
berbagai zat menyebutkan bahwa zat padat berbentuk keras, cair berbentuk
seperti cairan dan gas berbentuk menempati ruang berubah menjadi zat padat:
bentuk 3D dapat dipandang dari semua arah, volume 3D menempati ruang,Cair:
berbentuk semacam cairan, tidak mempunyai volume Gas: bentuknya menempati
ruang, tidak dapat dilihat, tidak memiliki volume tetapi menempati ruang.
Dari dua gejala/peristiwa tersebut nampak bahwa banyak siswa yang
mengalami perubahan konsep baik pembetulan konsep & perluasan konsep. Tapi
ada beberapa siswa yang masih mempertahankan konsepnya yang benar tapi tidak
jelas.Disini mungkin siswa beranggapan lain mengenai pertanyaan yang diajukan.
Bahkan setelah demonstrasi berlangsung siswa masih menjawab dengan contoh-
contoh yang sebetulnya tepat tetapi maskudnya bukan seperti itu.(data lebih
lengkap pada lampiran 10.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Pembahasan konsep akhir dan perubahan konsep siswa
Dari deskripsi mengenai konsep awal dan konsep akhir siswa setelah
melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan Dual Situated Learning Model
diperoleh bahwa sebagian besar siswa mengalami perubahan konsep dengan
pembetulan konsep dan perluasan konsep. Pemahaman mereka menjadi lebih
lengkap dan benar. Pada tahap ini terjadi restrukturisasi lemah dan restrukturisasi
kuat dengan restrukturisasi lemah merupakan yang banyak terjadi pada siswa.
Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa penggunaan Dual Situted Learning
Modelcukup berhasil dalam upaya membantu terjadinya perubahan konsep siswa
mengenai zat dan wujudnya dengan restrukturisasi lemahmenjadi hal yang
dominan. Tetapi masih ada beberapa siswa yang tetap berpegang pada konsep
awal mereka yang tidak tepat. Hal ini terlihat jelas pada persoalan no 1, 3, 4, 6,
7,8,10 dimana sebagian besar dari siswa masih menjawab kurang lengkap dalam
penjelasannya.Sebagai contoh adalah persoalan no 10, dimana siswa tetap
berpegang pada konsep awal mereka mengenai pengaruh suhu dengan perubahan
wujud meskipun siswa sudah mencoba dan mengamati dengan simulasi komputer.
Dari hal tersebut nampak bahwa untuk mengubah konsep siswa yang salah, atau
kurang lengkap tidak lah mudah. Hal tersebut dapat terjadi mungkin karena siswa
belum atau tidak merasa tertantang terhadap gejala/ peristiwa yang sudah
dirancang, atau karena mereka tidak bersungguh-sungguh melakukan apa yang
seharusnya dilakukan dalam KBM.
Dari Dual Situated Learning Model yang telah dilakukan, nampaknya siswa
juga masih belum terbiasa dengan peran yang lebih dominan dalam KBM, hal ini
terlihat bahwa saat siswa diberi kesempatan untuk melakukan aktivitas seperti
diskusi, ataupun demonstrasi. Disitu siswa lebih antusias dalam hal interaksi
dengan siswa lainnya tetapi lebih dalam hal bercanda, ataupun main-main dengan
sarana dan prasarana seperti balon saat diskusi dan demonstrasi mengenai massa
gas tetapi dalam mempelajari apa yang di rancang tidak atau kurang antusias. Di
satu sisi siswa merasa senang karena di ajar oleh seorang guru baru dalamhal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
peneliti, dimana sebelumnya dari hasil pengamatan saat observasi terlihat bahwa
siswa saat di ajar oleh guru fisika SMP tersebut nampak terkekang dalam artian
dibatasi interaksinya antar siswa maupun dengan guru. Peran guru lebih dominan
dimana siswa diharuskan untuk tidak berbicara satu sama lain saat guru sedang
memberikan materi ajar, dan jika terdapati gaduh atau ramai saat guru
menerangkan maka guru fisika tersebut langsung menegur dengan ancaman akan
dikeluarkan dari kelas jika masih gaduh. Oleh karena itu merupakan salah satu
faktor siswa perubahan konsep siswa kurang optimal.
Peran pendidik dan manajemen waktu saat KBM juga perlu diperhatikan.
Dimana peran pendidik untuk lebih memperhatikan dan membimbing siswa pada
saat KBM, hal ini nampak bahwa saat jika siswa dibiarkan untuk mengeksplorasi
terlalu jauh, dan didiamkan saja maka siswa akan asyik sendiri maka perlu adanya
pembatasan pada siswa dalam. Sementara itu, manajemen waktu juga harus lebih
diperhatikan, dimana jika siswa dibiarkan untuk mengeksplorasi secara mandiri
tanpa pendampingan pendidik, maka waktu juga akan banyak terbuang. Sehingga
peran pendidik dan manajemen waktu dalam hal penggunaan DSLM ini juga
menjadi perhatian lebih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
D. Keterbatasan Penelitian
Pada proses penelitian yang dilakukan, tidak berjalan 100 persen
sesuai dengan rencana pembelajaran. Hal ini dikarenakan oleh beberapa
hal yang menghambat proses penelitian, diantaranya:
1. Peneliti hanya melakukan 1 kali observasi kelas, dikarenakan waktu
untuk mengobservasi KBM sendiri terkendala oleh jadwal guru, dan
mahasiswa PPL.
2. Ketidak hadiran siswa pada uji tes awal, proses pembelajaran, dan saat
tes akhir menyebabkan pencoretan sejumlah siswa yang menjadi
sampel. Sehingga yang seharusnya terdapat 26 siswa menjadi 23
siswa.
3. Proses wawancara siswa untuk menggali bagaimana konsep awal
siswa tidak maksimal. Hal ini dikarenakan siswa untuk diwawancarai
keberatan jika diadakan saat pulang sekolah karena siswa yang masih
kelas VII kebanyakan di jemput. Dan bila diadakan saat proses KBM
sendiri akan mengganggu siswa dalam memperoleh materi ajar pada
pokok bahasan lainnya. Oleh karena itu proses wawancara dilakukan
dengan memaksimalkan saat istirahat sekolah dengan resiko akan
terburu-buru dalam menyampaikan tanggapan.
4. Peneliti langsung mengajarkan materi yang digunakan sebagai bahan
penelitian tanpa melakukan pengenalan terlebih dahulu dalam artian
sebelum-sebelumnya peneliti tidak melakukan KBM untuk pemanasan
sebelum penelitian dilakukan. Hal ini memungkinkan siswa belum
terbiasa dengan cara mengajar, interaksi, dan cara penyampaian materi
yang dilakukan peneliti.
5. Terjadi perubahan beberapa metode pembelajaran pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Pada perencanaan, awalnya peneliti telah
membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk memdemonstrasikan
penyelidikan apakah gas mempunyai massadan telah dilakukan (lebih
jelasnya ada pada lampiran 5.). Pada proses pembelajaran tersebut di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
dalam kelompok siswa diminta untuk menyelidiki dan menemukan
sendiri namum hal ini malah membuat siswa menjadi kurang kondusif.
Meskipun sebagian siswa antusias dengan pembagian dan
penyelidikan ini,tetapi peneliti merasa hal ini kurang efektif karena
waktu tersita banyak untuk mengkondusifkan siswa. Siswa akan
tenang ketika dijelaskan oleh peneliti dan mencatat apa yang ditulis
oleh peneliti. Hal ini diketahui oleh peneliti selama proses
pembelajaran. Untuk mengkondusifkan siswa, pada metode
selanjutnya, peneliti tidak membentuk kelompok tetapi menunjuk
beberapa siswa untuk maju dan mendemonstrasikan suatu gejala. Hal
ini cukup membantu dalam usaha untuk mengkondusifkan siswa,
meskipun tidak 100 persen berhasil, tetapi cukup membantu dalam
pengelolaan kelas dan manajemen waktu. Walaupun memungkinkan
dalam hasilnya tidak optimal seperti apa yang di rancang pada tahap
awal.
6. Materi zat dan wujudnya pada kelas VII SMP ini merupakan materi
baru yang diajarkan saat peneliti melakukan kegiatan penelitian
sehingga siswa benar-benar belum paham sepenuhnya kecuali saat
diajarkan pada waktu SD.
7. Terjadi perubahan jadwal tes akhir yang seharusya dilakukan setelah
selesai pembelajaran, tetapi dilakukan 1 minggu setelahnya karena
keterbatasan waktu. Hal ini dikarenakan pada saat pembelajaran
terakhir waktu tidak memungkinkan untuk diadakannya tes akhir dan
materi ajar juga belum selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan data dan hasil analisis penelitian ini, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1. Konsep awal siswa mengenai Zat dan Wujudnya,ditunjukkan
oleh skor rata-rata kelas pada tes sebelum pembelajaran dengan
Dual Situated Learning Model, yaitu 3,04 dari skor maksimum
30 atau10,13 %. Dari hal tersebut, diperoleh bahwa pemahaman
konsep awal siswa masih belum lengkap, salah, dan tidak
menjawab pertanyaan. Siswa menjawab berdasarkan jawaban
spontan, intuisi.
2. Penggunaan Dual Situated Learning Model dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa pada materi Zat dan Wujudnya hal ini
dilihat dari hasil postes dan pretes dengan uji –t dependent
berbeda secara significant.
3. Konsep akhir siswa setelah pembelajaran menggunakan Dual
Situated Learning Model dilihat dari skor rata-rata kelas yaitu
10,91 dari skor maksimum 30 atau 36,36 %. Terjadi perubahan
konsep pada siswa, dimana siswa mengembangkan konsep
siswa baik dengan memperluas konsep ataupun merubah konsep
menjadi benar dan utuh. Namum masih ada juga yang tetap
mempertahankan konsep mereka yang salah dan belum lengkap.
Dengan keterbatasanpenelitian yang ada, maka dapat dikatakan bahwa
penggunaan Dual Situated Learning Model belum optimal dalam
membantu terjadinya perubahan konsep siswa mengenai zat dan
wujudnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti memberikan
saran bila ingin menggunakan Dual Situated Learning Model sebagai alternatif
model pembelajaran fisika pada topik-topik lain untuk memperoleh hasil
perubahan konsep siswa yang lebih optimal, harus lebih memperhatikan mengenai
hal-hal berikut ini:
1. Proses observasi situasi dan kondisi siswa di kelas perlu
dilakukan dalam beberapa kali pengamatan. Dengan pengamatan
yang berulang-ulang dimungkinkan peneliti lebih mengetahui
bagaimana karakteristik siswa dan metode apa yang lebih
membuat siswa nyaman dan materi yang diajarkan bisa benar-
benar dipahami siswa.
2. Untuk menggunakan Dual Situated Learning Model, peneliti
hendaknya harus terlebih dulu melakukan pengajaran sebelum
menggunakan model DSLM dalam artian sebelum treatment
dilaksanakan. Hal ini dimungkinkan untuk keterbiasaan pada
situasi dan kondisi di dalam KBM dan supaya siswa menjadi
terbiasa akan cara mengajar, interaksi, dan cara penyampaian
materi peneliti. Dengan kata lain faktor guru sebelumnya tidak
begitu berpengaruh terhadap perancangan metode, interaksi
dengan siswa, cara penyampaian materi dan memungkinkan siswa
sudah tidak terbayang-bayang bagaimana guru sehingga KBM
akan berjalan lancar.
3. Bila menggunakan wawancara sebagai salah satu instrumen untuk
mengetahui sejauh mana konsep awal siswa hendaknya harus
lebih tersusun secara rapi. Dalam artian urutan wawancara dan
waktu pelaksanaan wawancara harus sesuai dan disetujui oleh
kedua pihak dalam hal ini peneliti dan siswa. Dengan waktu yang
tidak mendesak, mepet dimungkinkan hasil wawancara juga akan
lebih maksimal dalam menggali konsep awal siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
4. Perlu juga diperhatikan mengenai metode pembelajaran yang bisa
dengan sungguh-sungguh mengubah konsep awal siswa yang
semula salah, kurang lengkap menjadi benar. Dikarenakan dari
hasil penelitian ini, metode yang membuat siswa merasa senang
dan antusias dalam artian belum tentu apa yang dipelajari siswa
bisa paham atau mengerti akan konsep yang sudah dipelajarinya.
5. Dalam memilih materi yang digunakan untuk menerapkan DSLM
hendaknya yang sudah dipelajari siswa pada jenjang itu juga. Hal
tersebut lebih memungkinkan siswa masih memiliki daya ingat
terhadap materi tersebut.
6. Manajemen waktu perlu lebih diperhatikan terutama dalam
merancang dan melaksanakan DSLM dikarenakan perlu waktu
lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
DAFTAR PUSTAKA
Akpinar, E. 2007. The Effect Of Dual Situated Learning Model On Students
Understanding Of Photosynthesis And Respiration Conceps. Journal of
Baltic Science Education,Vol.6, No.3,16-26.
Berg, V.D.. 1991. Miskonsepsi Fisika dan Remidiasi. Salatiga: UniversitasKristen Satya Wacana.
Domi, S. & Sarkim, T.. 2009. Perubahan Konsep Radikal Tentang Listrik Arus
Searah Menggunakan Dual Situated Learning Model. Jurnal Penelitian,
Vol.13, No.1, 1-22.
Fisika Dasar Prodi IPA (Zat dan Wujudnya). http//staf.uny.ac.id. diunduh
tanggal 30 Agustus 2012 jam 21:38.
Haryanti. 2009. Penerapan Metode Ceramah dengan Latihan Soal dalam
Pembelajaran Fisika dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa
Kelas I Otomotif 1 SMK 45 Wonosari pada Konsep Usaha dan Energi.
Yogyakarta :Universitas Sanata Dharma (skripsi).
Kanginan, M. 2006. IPA Fisika untuk SMP kelas VII. Jakarta: Erlangga.
Kurniawan, A.D.. 2011. Media Pembelajaran Komik untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Siswa Kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta
dalam Pokok Bahasan Wujud Zat. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma (skripsi).
Salirawati, D. 2010. Pengembangan Model Instrumen Pendeteksi Miskonsepsi
Kimia pada Peserta Didik SMA. Yogyakarta: Pasca Sarjana Universitas
Negeri Yogyakarta (disertasi). Diunduh di internet tanggal 30 Agustus
2012 jam 21.30.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
She, H.C.. 2004. Fostering Radical Conceptual Change through Dual-Situated
Learning Model. Journal Of Research In Science Teaching, Vol. 41, No.
2, Pp. 142–164.
Suparno, Paul.1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Kanisius.
Suparno, Paul. 2000. Teori Perubahan Konsep dan Aplikasinya dalam
Pembelajaran Fisika.Jurnal Kependidikan Widya Dharma, No.2 th. X
April. No.2, 15-26.
Suparno, Paul. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika.
Jakarta: Grasindo.
Suparno, Paul.2006. Diktat Statistik untuk Mahasiswa Pendidikan
Fisika.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul.2007. MetodePenelitianPendidikan Fisika.Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Surya, Yohanes. 2006. IPA Fisika GASING untuk SMP kelas VII. Jakarta:
Grasindo.
Triana, M.H. 2007. Pembelajaran IPA Terpadu dengan Menggunakan Metode
Inkuiri dan Media Komputer pada Topik Wujud Zat dan Kelarutan pada
Siswa SMP Khatolik Santo Mikail Balikpapan. Yogyakarta:Universitas
Sanata Dharma (skripsi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
LAMPIRAN 1
Surat pengantar ijin penelitian dari UNIVERSITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
LAMPIRAN 2
Surat keterangan telah melakukan penelitian dari sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
LAMPIRAN 3
Rancangan Soal Pretest-Postes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Nama/No.absen :
Kelas :
Soal-soal Pretest-Postest
Pilihlah jawaban yang paling tepat dan berilah tanda silang (x) pada pertanyaan-pertanyaandibawah ini serta berilah alasannya.
1. Terjadinya peristiwa hujan melibatkan proses perubahan wujud berupa...a. Penguapan, pengembunanb. Penguapan, pencairanc. Peleburan, pengembunand. Pengembunan, pencairan
Alasannya:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Saat kamu membuat teh panas lalu gula dimasukkan didalamnya, yang terjadi jika guladiaduk-aduk dengan sendok ialah...a. Gula cepat larut dalam teh panasb. Gula lama larut dalam teh panasc. Gula tidak bisa larut dalam teh panasd. Gula menggumpal dalam teh panas
Alasannya:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
3. Berikut ini contoh benda yang mudah dimampatkan adalah...a. Tembagab. Olic. Udara di dalam balond. Air di dalam botol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Alasannya:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
4. Contoh peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari adalah...a. Penguapan air lautb. Naiknya air sumur yang dipompac. Adanya embun air pada gelas berisi esd. Naikknya minyak pada sumbu kompor
Alasannya:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
5. Saat ibu anda menaruh kapur barus di dalam lemari, lama-kelamaan kapur barus ituhilang, peristiwa ini merupakan salah satu perubahan wujud suatu zat yaitu...a. Menguapb. Menyublimc. Deposisid. Mencair
Alasannya:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
6. Disaat kamu sedang menulis dengan pulpen, tinta dapat melekat dan menyebar padabuku tulis. Hal ini menunjukkan peristiwa...a. Kohesib. Adhesi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
c. Kohesi dan Adhesid. Mencair
Alasannya:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
7. Pada waktu musim hujan tiba, sering kali dinding tembok rumahmu menjadi lembab.Itu merupakan akibat terjadinya peristiwa...a. Mencairb. Deposisic. Mengembund. MenyublimAlasannya:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
8. Ketika kamu terluka, sering kali kamu diolesi alkohol di bagian kulitmu, maka kulitmuakan terasa dingin, hal itu akibat...
a. Alkohol membeku kulit menyerap panas dari alkoholb. Alkohol menguap kulit menyerap panas dari alkoholc. Alkohol menguap dan alkohol menyerap panas dari kulitd. Alkohol membeku dan alkohol menyerap panas ke kulit
Alasannya:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
9. Perubahan wujud yang terjadi ketika es dipanasi terus-menerus adalah...a. Padat, cairb. Padat, gas, cairc. Padat, gasd. Padat, cair, gas
Alasannya:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
10. Pernyataan berikut ini yang benar dan berkaitan tentang suhu saat es dipanasi terus-menerus adalah...a. Suhu es akan terus naikb. Suhu es tidak berubahc. Suhu es tetap saat terjadi perubahan wujudd. Suhu es akan selalu turun
Alasannya:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
LAMPIRAN 4
Pedoman jawaban soal pretes dan postes
Indikator pencapaian:
1. Menyelidiki perubahan wujud zat
2. Menafsirkan susunan gerak partikel pada berbagai wujud zat melalui penalaran
3. Membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan
4. Mengaitkan peristiwa kapilaritas dalam peristiwa kehidupan sehari-hari
Dari indikator pencapaian, miskonsepsi yg sering terjadi, aspek (ingatan, pemahaman,
penerapan) dan inti materi yang diajarkan kemudian teridentifikasi ada 4 konsep Zat dan
Wujudnya yang harus dikuasai siswa yang kemudian dijabarkan menjadi 10 soal pretest
dengan bentuk test multiple choices dengan alasan . Daftar konsep yang harus dikuasai siswa
adalah : perubahan wujud zat, isitlah dan sifat partikel zat, istilah dan peristiwa kohesi adhesi
dlm kehidupan sehari-hari, gejala kapilaritas.
Soal-soal Pretest-postes beserta jawabannya
1. Terjadinya peristiwa hujan melibatkan proses perubahan wujud berupa....
a. penguapan, pengembunan
b. penguapan, pencairan
c. peleburan, pengembunan
d. pengembunan, pencairan
Alasannya:
Jawabannya adalah A. (penguapan, pengembunan) Karena disaat akan terjadi hujan, adaproses penguapan air (akibat pemanasan sinar matahari, pernafasan tumbuhan, dll). Karenamengembang, uap air menjadi dingin, dan molekul-molekul uap air bergerak makin lambat.Karena makin lambat, akhirnya molekul-molekul itu mulai menyatu membentuk tetes-tetesair (proses pengembunan). Di dalam tetes-tetes air itu kemudian terkumpul jadi satumembentuk di awan dan setelah berkumpul diawan kemudian mengembun danmenjadikannya butiran-butiran air hujan
2. Saat kamu membuat teh panas lalu gula dimasukkan didalamnya, maka yang terjadi jikagula yang ada di dalam gelas berisi teh panas diaduk-aduk dengan sendok adalah...
a. Gula cepat larut dalam teh panasb. Gula lama larut dalam teh panas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
c. Gula tidak bisa larut dalam teh panasd. Gula menggumpal dalam teh panas
Alasannya:
Jawabannya adalah A. (gula cepat larut dalam teh panas) hal itu disebabkan karena airpanas yang memiliki suhu tinggi memberikan kalor kepada gula yang merupakan zatpadat sehingga terjadilah perubahan wujud yaitu gula melebur dan bercampur menjadisatu dengan teh panas
3. Berikut ini contoh benda yang mudah dimampatkan adalah....a. Tembagab. Olic. Udara di dalam balond. Air dalam botol
Alasannya:
Jawabannya adalah C. (udara di dalam balon) karena udara di dalam balon tergolong zatgas. Dimana gas mudah dimampatkan karena gas memiliki susunan dan jarak antarpartikelzatnya berjauhan.
4. Contoh peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari adalah...a. Penguapan air lautb. Naiknya air sumur yang dipompac. Adanya embun air pada gelas berisi esd. Naikknya minyak pada sumbu kompor
Alasannya:
Jawabannya adalah D. (Naikknya minyak pada sumbu kompor) alasannya peristiwakapilaritas merupakan suatu peristiwa naik turunnya zat cair di dalam pipa kapiler dan haltersebut ditunjukkan dengan contoh naikknya minyak pada sumbu kompor. Dengan minyaksebagai zat cair dan sumbu kompor sebagai pipa kapiler.
5. Saat ibu anda menaruh kapur barus di dalam lemari, lama-kelamaan kapur barus itu hilang,peristiwa ini merupakan salah satu perubahan wujud suatu zat yaitu...a. Menguapb. Menyubilmc. Deposisid. Mencair
Alasannya:
Jawabannya adalah B. (Menyublim) karena disitu terjadi perubahan wujud dari padat menjadigas dan saat perubahan wujud tersebut zat memerlukan energi panas. dan istilah itu disebutmenyublim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
6. Disaat kamu sedang menulis dengan pulpen, tinta dapat melekat dan menyebar pada bukutulis. Hal ini menunjukkan peristiwa...a. Kohesib. Adhesic. Kohesi dan Adhesid. Mencair
Alasannya:
Jawabannya adalah B. (Adhesi) Saat menulis dengan pulpen pd buku tulis, maka akan adagaya adhesi kedua partikel zat yang berbeda yaitu tinta dan buku tulis lebih besar daripadagaya kohesinya tinta. Hal itulah yang menyebabkan tinta dapat melekat dan meyebar padabuku tulis.
7. Pada waktu musim hujan tiba, sering kali dinding tembok rumahmu menjadi lembab. Itumerupakan akibat terjadinya peristiwa...a. Mencairb. Deposisic. Mengembund. Menyublim
Alasannya:
Jawabannya adalah C. (Mengembun) pengembunan terjadi ketika udara lembab danhangat bersentuhan dengan permukaan bidang yang dingin di dalam ruangan. Biasanyaperistiwa pengembunan ini terjadi waktu musim hujan, ketika udara dingin sedangkansemua struktur bangunan jarang dibuka sehingga udara dingin tersebut menjadi tertahandidalam.
8. Ketika kamu terluka, sering kali kamu diolesi alkohol di bagian kulitmu, maka kulitmuakan terasa dingin, hal itu akibat...a. Alkohol membeku kulit menyerap panas dari alkoholb. Alkohol menguap kulit menyerap panas dari alkoholc. Alkohol menguap dan alkohol menyerap panas dari kulitd. Alkohol membeku dan alkohol menyerap panas ke kulit
Alasannya:
Jawabannya adalah C. (alkohol menguap dan alkohol menyerap panas dari kulit) hal inidisebabkan karena suhu kulit lebih tinggi dibanding dengan alkohol, akibatnya ada kaloryang mengalir dari kulit ke alkohol dimana alkohol menyerap panas dari kulit untukproses perubahan wujud yaitu penguapan. Dan karena kulit kehilangan kalor, maka kulitterasa dingin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
9. Perubahan wujud yang terjadi ketika es dipanasi terus-menerus adalah...a. Padat, cairb. Padat, gas, cairc. Padat, gasd. Padat, cair, gas
Alasannya:
Jawabannya adalah D (padat, cair dan gas) alasannya karena ketika wujud es yaitu padatdipanasi maka es akan menyerap kalor sehingga es yang semula berwujud padat akanberubah menjadi cair dan ketika es sudah menjadi cair, masih terus tetap dipanasi lama-kelamaan dan es cair itu menyerap kalor dan berubah wujud menjadi uap air yangberbentuk gas.
10. Pernyataan berikut ini yang benar dan berkaitan tentang suhu saat es dipanasi terus-menerus adalah...a. Suhu es akan terus naikb. Suhu es tidak berubahc. Suhu es tetap saat terjadi perubahan wujudd. Suhu es akan selalu turun
Alasannya:
Jawaban yang benar adalah C. (suhu es tetap saat terjadi perubahan wujud) hal itudisebabkan karena saat terjadi perubahan wujud kalor yang terus diberikan (terjadipenyerapan kalor) itu digunakan untuk proses peleburan (perubahan wujud dari padat kecair) dan selama proses peleburan dan penguapan tersebut suhu benda tetap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LAMPIRAN 5
Data skor hasil pretes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Data skor Hasil Pretest siswa dilihat dari jawaban dan alasannya:
Soal
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
J A J A J A J A J A J A J A J A J A J A
1 √ <50 √ <50 x X x - √ >50 x - √ <50 x - x x x x 5
2 √ <50 √ <50 x X x X √ <50 - - √ <50 x x x x x x 4
3 X √ √ <50 √ <50 - - √ >50 - - √ <50 √ - x X x x 7
4 X X √ <50 √ X x X √ X x - √ X √ x √ >50 x x 3
5 X X √ <50 √ X x X √ <50 x x √ <50 √ <50 x x x x 4
6 √ <50 √ <50 √ X - - √ <50 x x √ - √ - √ >50 x x 5
7 √ <50 √ <50 √ <50 √ - √ X x - √ - x - x x x x 3
8 x X √ >50 √ X x X √ >50 - - √ <50 √ x x x x x 5
9 √ <50 √ X x X x X √ <50 - - √ X √ x √ >50 x x 4
10 x X √ X x X - - √ <50 - - √ <50 √ x √ >50 x x 411 √ <50 √ X x X x x √ <50 √ x x X √ x x x x x 2
12 √ <50 √ X x X x - X X x x √ X x x √ <50 x x 2
13 √ X √ <50 x X - - √ X √ - √ x √ - √ >50 x x 3
14 x X √ >50 - - √ x X X - - √ <50 √ x x x x x 3
15 x X √ >50 √ X x x √ X √ x √ x √ x x x x x 216 √ <50 √ X x X x x √ >50 x x √ x x x x x x x 3
17 x X √ X x X x x √ X x x √ x x x x x x 0
18 √ <50 √ X √ <50 x x √ X x x √ <50 x x x x x x 3
19 x X √ <50 x X x x x X x x √ X √ x √ >50 x x 3
20 x X √ X √ <50 x x √ X - - √ - √ - x x x x 1
21 x X √ x √ x x x √ X - - √ <50 √ - x x x - 1
22 √ >50 √ x √ x x x √ X x x √ - x x x x x x 2
23 x x √ x x x x x √ X x x x x x x x x √ <50 1
Σ 11 23 11 2 20 3 21 14 7 113 15 4 0 14 0 9 1 13 1 Rata-
rata=3,04
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Soal
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KJ
N KJ
N KJ
N KJ
N KJ
N KJ
N KJ
N KJ
N KJ
N KJ
N
1 C 1 C 1 D 0 D 0 B 2 D 0 C 1 D 0 D 0 D 0 5
2 C 1 C 1 D 0 D 0 C 1 D 0 C 1 D 0 D 0 D 0 4
3 B 2 C 1 C 1 D 0 B 2 D 0 C 1 D 0 D 0 D 0 7
4 D 0 C 1 D 0 D 0 D 0 D 0 D 0 D 0 B 2 D 0 3
5 D 0 C 1 D 0 D 0 C 1 D 0 C 1 C 1 D 0 D 0 4
6 C 1 C 1 D 0 D 0 C 1 D 0 D 0 D 0 B 2 D 0 5
7 C 1 C 1 C 1 D 0 D 0 D 0 D 0 D 0 D 0 D 0 3
8 D 0 B 2 D 0 D 0 B 2 D 0 C 1 D 0 D 0 D 0 5
9 C 1 D 0 D 0 D 0 C 1 D 0 D 0 D 0 B 2 D 0 4
10 D 0 D 0 D 0 D 0 C 1 D 0 C 1 D 0 B 2 D 0 4
11 C 1 D 0 D 0 D 0 C 1 D 0 D 0 D 0 D 0 D 0 2
12 C 1 D 0 D 0 D 0 D 0 D 0 D 0 D 0 C 1 D 0 2
13 D 0 C 1 D 0 D 0 D 0 D 0 D 0 D 0 B 2 D 0 3
14 D 0 B 2 D 0 D 0 D 0 D 0 C 1 D 0 D 0 D 0 3
15 D 0 C 1 D 0 D 0 B 2 D 0 D 0 D 0 D 0 D 0 2
16 C 1 C 1 D 0 D 0 C 1 D 0 D 0 D 0 D 0 D 0 3
17 D 0 C 1 C 1 D 0 B 2 D 0 D 0 D 0 D 0 D 0 0
18 C 1 C 1 D 0 D 0 D 0 D 0 C 1 D 0 D 0 D 0 3
19 D 0 C 1 D 0 D 0 C 1 D 0 D 0 D 0 B 2 D 0 3
20 D 0 C 1 D 0 D 0 C 1 D 0 D 0 D 0 D 0 D 0 1
21 D 0 C 1 C 1 D 0 D 0 D 0 C 1 D 0 D 0 D 0 1
22 B 2 B 2 D 0 D 0 B 2 D 0 D 0 D 0 D 0 D 0 2
23 D 0 D 0 D 0 D 0 C 1 D 0 D 0 D 0 D 0 C 1 1
Σ13 15 4 0 14 0 9 1 13 1
Rata2= 3.04
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Soal
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 0 0 2 0 1 0 0 0 5
2 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 4
3 2 1 1 0 2 0 1 0 0 0 7
4 0 1 0 0 0 0 0 0 2 0 3
5 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 4
6 1 1 0 0 1 0 0 0 2 0 5
7 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3
8 0 2 0 0 2 0 1 0 0 0 5
9 1 0 0 0 1 0 0 0 2 0 4
10 0 0 0 0 1 0 1 0 2 0 4
11 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2
12 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2
13 0 1 0 0 0 0 0 0 2 0 3
14 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 3
15 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2
16 1 0 0 0 2 0 0 0 0 0 3
17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3
19 0 1 0 0 0 0 0 0 2 0 3
20 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
21 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
22 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Σ13 15 4 0 14 0 9 1 13 1
Rata2 =3.04
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
LAMPIRAN 6
Hasil lengkap wawancara dua siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Transkip wawancara dua siswa untuk menggali konsep mengenai zat dan wujudnya:
Nama sisiwa Teofilius Setyo P.
Pewawancara : Halo, dengan teo ya? Gimana kabarnya,
Siswa : iya mas, baik
Pewawancara : gini saya mau bertanya-tanya ya
Siswa : ya
Pewawancara : kamu tau gak beda air sama es itu?
Siswa : kalau, kalau air itu permukaannya apa... merata mencair, kalau es itu benda padat
Pewawancara : maksudnya permukaan rata mencair itu yang gimana?
Siswa : ya yang mengalir mas, dari satu titik ke titik yang lain
Pewawancara : maksudnya?
Siswa : ya
Pewawancara : oke, kalau yang es tadi gmn?
Siswa : ya es itu dari air yang cair kemudian dibekukan menjadi benda padat.
Pewawancara : kok airnya bisa dibekukan?
Siswa : karena memiliki suhu yang tinggi.
Pewawancara : maksudnya suhu yang tinggi itu yang gimana?
Siswa : suhu yang... suhu yang gimana ya... suhu yang... ahhh(berfikir beberapa detik)
Pewawancara : ayo pikirkan yang kamu maksud suhu yang tinggi itu yang gimana
Siswa : suhu yang lebih tinggi dari sekitarnya mas
Pewawancara : maksudnya, tinggi itu itu dengan sekitarnya gmn? Bisa dijelaskan dengan contoh
Siswa : ya misalnya yang sini dingin, yang kota sleman, jogja itu panas, nah pengunungangunung kidul itu dingin
Pewawancara : itu yang bisa nyebapin air jadi es?
Siswa : hhe... (hanya bisa tertawa)
Pewawancara : oke, es itu gmn?
Siswa : kalau air, kalau air lama kelamaan di tempat yang dingin selama bertahun-tahun,atau berbulan-bulan, maka akan menjadi es
Pewawancara : contohnya di tempat yang dingin mana? Contohnya mana?
Siswa : di pegunungan jawa wijaya, jaya wijaya.
Pewawancara : itu saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Siswa : iya.
Pewawancara : bisa gak kamu buat es? gimana
Siswa : bisa, air diletakkan di frezzer
Pewawancara : kenapa kok di frezzer?
Siswa : karena kalau diletakkan ditempat terbuka gini gak jadi es, malah tetap mencair
Pewawancara : kok kalau di frezzer bisa menjadi es kenapa?
Siswa : karena, karena suhu di frezzer lebih dingin daripada diluar
Pewawancara : kalau ditaruh d lemari biasa?
Siswa : dia tetap menjadi semula
Pewawancara : maksudnya semula?
Siswa : air tetap menjadi mencair
Pewawancara : kok kenapa di lemari biasa masih tetap menjadi air?
Siswa : karena di lemari biasa suhunya tidak dingin dan di dalam itu hangat
Pewawancara : kok kamu bisa berkata seperti itu? pernah masuk lemari?
Siswa : hhe... belum
Pewawancara : oke, kalau air sama es itu zatnya sama atau nggak?
Siswa : sama kayaknya
Pewawancara : kok kayaknya?
Siswa : hhe... kurang tahu we mas
Pewawancara : es tadi bisa dibuat dalam frezzer, nah kalau es mencair itu, tau gak sebabnyakenapa?
Siswa : kalau es, kalau es lama dilamai kena benda panas itu, ah lama kelamaan akanmencair dengan sendirinya
Pewawancara : contohnya benda panas itu apa?
Siswa : matahari, api, ... (berfikir) dah kayaknya itu
Pewawancara : kalau misalnya es ditempatkan di tempat terbuka misalnya di sini gimana?
Siswa ; ya bisa mencair mas,
Pewawancara : itu sebabnya apa? Kan gak ada benda panas tadi
Siswa : sebabnya udara mas
Pewawancara : udara yang gimana maksudnya
Siswa : udara yang, udara yang terus menghembus.......(berfikir)
Pewawancara : gimana, ngomong aja. Coba pikirkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Siswa : karena..., karena udara udara yang panas, setahuku cuma itu
Peewawancara : kamu tahu itu dari mana?
Siswa : ya dari, dari buku teks kelas 6 mas
Pewawancara : oke, lanjut, kamu tahu alkohol? Bentunya apa?
Siswa : tahu mas, bentuknya berupa cairan
Pewawancara : ini contoh alkohol, sekarang saya oleskan ke kulit kamu, gimana rasanya?
Siswa : dingin mas
Pewawancara : tahu sebabnya kenapa dingin
Siswa : ya karena, karena apa..... (berfikir) kurang tahu mas.
Pewawancara : oke, alkohol tai bentuknya apa
Siswa : cair
Pewawancara : terus setelah diolesi, kemana alkoholnya?
Siswa : hilang ig mas
Pewawancara : kok bisa hilang, sebabnya apa?
Siswa : menguap
Pewawancara : yang menyebabkan menguap apa?
Siswa : tidak tahu
Pewawancara : coba, gimana
Siswa : karena terkena udara
Pewawancara : udara yang gimana maksudnya?
Siswa : kurang tahu we mas
Pewawancara : oke terus alkohol tadi bentuknya apa terus berubah jadi apa
Siswa : cair mas, terus... (berfikir) kurang tahu we
Pewawancara : oke itu teo, trimakasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Nama siswa : Nia
Pewawancara : Nama panggilan kamu siapa? Nia ya?
Siswa : iya mas
Pewawancara : oke nia, saya mau tanya, kamu tahu bedanya air dan es?
Siswa : tahu mas, ya jelas beda, kalau tadi apa mas? Air sama es ya?
Pewawancara : iya beda air sama es?
Siswa : kalau air cair kalau es benda padat
Pewawancara : gimana dengan bahan dasarnya?
Siswa : sama-sama air mas
Pewawancara : air kok bisa jadi es?
Siswa : ya karena membeku mas
Pewawancara :kok bisa membeku?
Siswa : karena suhu yang tinggi
Pewawancara :maksudnya suhu yang tinggi?
Siswa :ya yang dingin-dingin itu mas
Pewawancara : jadi air bisa membeku tadi karena apa?
Siswa :ya suhu yang dingin mas
Pewawancara : oke, terus kamu tahu bagaimana es dibuat?
Siswa : tahu, masukkan air ke tempat cetakan masukin ke frezzer dah tunggu berapa lamajadi es.
Pewawancara : kenapa kok ke frezzer
Siswa : biar membeku, kan ditaruh di frezzer jadi dingin
Pewawancara :maksudnya?
Siswa :ya kan klau ke frezzer itu kan membeku, kan ada udara dingin mas
Pewawancara :bagaimana dengan perubahan wujudnya
Siswa : berubah mas dari cair ke padat
Pewawancara : bagaimana kalau air dimasukkan ke dalam lemari biasa?
Siswa : ya sama aja mas
Pewawancara : kenapa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Siswa :ya karena gak ada suhu dingin
Pewawancara :kok kamu bisa berkata seperti itu?
Siswa : ya nalar lah mas
Pewawancara : nah, sekarang es dikeluarin dari frezzer, terus di taruh ditempat terbuka gimana?
Siswa :mencair
Pewawancara :sebabnya?
Siswa : ya mencair mas kena udara panas
Pewawancara : maksudnya udara panas itu seperti apa?
Siswa : ya udara panas, ya itu, contohnya matahari
Pewawancara : kalau es di senteri bisa gak mencair
Siswa :bisa aja, kan panas mas disenteri itu
Pewawancara : owh, ya ya, sebab es mencair
Siswa : ya karena panas itu mas
Pewawancara :oke, sekarang kamu tahu alkohol? Bentuknya seperti apa?
Siswa :tahu mas, bentuknya cair
Pewawancara :oke, sekarang saya oleskan alkohol ini ke kulit kamu ya? Gimana rasanya?
Siswa : dingin mas
Pewawancara :kenapa kok bisa dingin
Siswa :menguap
Pewawancara :mengapa kok menguap
Siswa :ya.....eeeee... kena udara mas, kena udara mas,
Pewawancara :selain itu
Siswa :eeeeeeeeeee.........kan menguap mas, udara
Pewawancara :ya kan tentu ada sebabnya
Siswa :ya..... karena alkoholnya menguap mas, dingin,.... kan alkohol jika terkena kulit jadidingin
Pewawancara : lha iya, kok bisa dingin?
Siswa :hhe... gak tahu mas
Pewawancara : kan dulu sd pernah dipelajari tho
Siswa :iya mas, ya karena alkohol terkena udara dingin mas
Pewawancara :itu saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Siswa : iya mas, setahuku itu saja
Pewawancara : oke trimakasih nia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
LAMPIRAN 7
Rancangan peristiwa/ gejala (LKS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Rancangan Gejala & Peristiwa yang dapat membantu siswa pada konsep zat & wujudnya
no Konsep zat & wujudnya Rancangan/gejala yang dapat membantuperubahan konsep
1. Mengenai keterlibatan perubahan wujud(penguapan,pengembunan) air padaperistiwa hujan
Diskusi tanya jawab mengenai perubahanwujud:
Kegiatan 1.32. mengenai kecepatan larutnya gula karena
panasDiskusi tanya jawab:
- Kegiatan 1.3 dan 2.2
3. mengenai ciri zat (gas) yang mudahdimampatkan
Demonstrasi, diskusi tanya jawab:- Kegiatan 2.2
4. contoh peristiwa kapilaritas (naiknyaminyak pada sumbu kompor)
Diskusi tanya jawab, analogi:- Kegiatan 2.5
5. mengenai penyubliman pada kapur barus Diskusi tanya jawab:- Kegatan 1.3
6. Peristiwa kohesi dan adhesi Diskusi tanya jawab:- Kegiatan 2.4
7. pengembunan pada dinding tembok saatmusim hujan
Diskusi tanya jawab:- Kegiatan 1.3
8. Penguapan yang terjadi pada alkohol Demonstrasi, diskusi tanya jawab:- Kegiatan 1.3 dan kegiatan 2.2
9. perubahan wujud saat es dipanasi terus-menerus
Simulasi komputer, diskusi tanya jawab:- Kegiatan 1.4 dan kegiatan 2.3
10. mengenai suhu es saat dipanasi terusmenerus
Simulasi komputer, diskusi tanya jawab:- Kegiatan 1.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tanya jawab:
Menurutmu, apa saja yang benda disekitarmu yang tergolong sebagai zat?
Menurutmu apa itu zat?
Menurutmu ada berapa jenis zat?
Kegiatan 1.1 Demonstrasi: massa gas
Tujuan : mengetahui apakah gas memiliki massa
Alat dan bahan : sebatang lidi, dua balon, dan tali seukupnya
Menurut pendapat kalian, apakah gas memiliki massa?
Alat dan Bahan:
1. Sepotong lidi yang panjangnya kira-kira 50 cm.2. Dua buah balon sejenis yang berukuran sama.3. Benang.
Prosedur Percobaan
1. Ikatlah lidi dengan benang di tengah-tengahnya dan gantungkan di tempat tertentu.Usahakan lidi dalam keadaan setimbang (lidi berada pada posisi mendatar).
2. Tiuaplah kedua balon sampai berukuran sama besar. Selanjutnya, kedua balon diletakkanpada kedua ujung lidi.
3. Tusuklah salah satu balon dengan jarum sehingga kempes. Apa yang terjadi?
Kesimpulan: dari pengamatanmu nyatakanlah kesimpulanmu? Apakah sesuai denganpendapat pertama kalian? Jelaskan.
Kegiatan 1.2 penyelidikan/ demonstrasi (wujud dan sifat zat berkaitan dengan bentuk &volume)
Tujuan: menyelidiki wujud dan sifat berbagai zat
Alat dan bahan: buku, pulpen, air, gelas, mangkok, farfum/minyak wangi
Langkah kerja:
1. Ambil sebuah pulpen, kemudian masukkan kedalam gelas, amatilah pulpen tersebut2. Ambil pulpen itu kemudian letakkan ke atas meja, amatilah3. Bagaimana kaitan nya dengan bentuk dan volume pulpen?4. Tuangkan sejumlah air ke dalam gelas, amatilah5. Kemudian tuangkan air di dalam gelas tersebut ke dalam sebuah mangkok6. Bagaimana kaitannya air yang dituangkan tersebut dengan bentuk dan volumenya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
7. Ambil minyak wangi yang ada di dalam botol, lalu semprotkanlah ke ruangan8. Bagaimana kaitan antara minyak wangi dengan bentuk dan volumenya?
Kesimpulan: dari pengamatanmu nyatakanlah kesimpulanmu mengenai sifat zatberdasarkan bentuk dan volumenya.
Kegiatan 1.3 diskusi kelompok mengenai perubahan wujud zat beserta contohnya
1. Menurut pendapat kalian, apakah wujud zat dapat berubah? Jelaskan apa yangmenyebabkan hal tersebut !
2. Secara fisika, perubahan dalam hal apa sajakah jika suatu zat berubah wujud ?3. Sebutkan perubahan wujud zat secara fisika beserta contoh perubahan wujudnya yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari!
Kegiatan 1.4 melakukan percobaan Simulasi komputer (perubahan wujud zat) (GOMmedia file swf. Perubahan wujud benda)
Tujuan: menyelidiki perubahan wujud zat (simulasi komputer)
Pertanyaan:
1. menurutmu apakah terjadi perubahan wujud saat es dipanasi terus menerus? Jika adaperubahan wujud apakah yang terjadi?
2. menurutmu bagaimana kaitan suhu yang tertera pada termometer saat terjadi esdipanasi terus menerus?
Langkah kerja:
Untuk menjalankan simulasi komputer dalam mengetahui perubahan wujud zat kliktombol ‘’panas’’ lalu amati yang terjadi dengan meng klik tombol ‘’lihat’’ . amati pulaperubahan pada termometer.
Pengamatan:
1. Dari pengamatanmu apakah sesuai dengan pendapat awalmu mengenai perubahanwujud es saat dipanasi terus-menerus? Mengapa?
2. Dari pengamatanmu apakah sesuai dengan pendapat awalmu mengenai kaitan suhuyang tertera pada termometer saat es dipanasi terus menerus?
3. Apa yang dapat kamu simpulkan pada simulasi tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Kegiatan 2.1 Analogi definisi teori partikel
Peneliti menjelaskan definisi teori partikel dengan menganalogikan partikel dengansebuah kapur tulis. Dengan sebelumnya meminta siswa untuk melakukan hal tersebut.
Pertanyaan : apakah saat kapur dipotong-potong sampai tidak bisa terpotong lagi,bagian terakhir potongn tersebut masih memiliki sifat kapur? Jelaskan.
Kegiatan 2.2 penyelidikan (demonstrasi) gerak partikel
Tujuan: menyelidiki apakah suatu zat terdiri dari partikel-partikel dan apakah partikeldapat bergerak.
a. Partikel-partikel gas
Alat dan bahan: minyak wangi, pengharum ruangan
Langkah kerja:
1. Siapkan satu botol minyak wangi dan pengharum ruangan di atas meja2. Semprotkan pengharum ruangan di salah satu sudut kelas secukupnya3. Ciumlah mulai dari tempat pengharum ruangan disemprotkan sampai ke tempat
dimana baunya hilang (tidak tercium lagi). Hitunglah jarak terjauh tempat dimanapengharum ruangan masih tercium baunya.
4. Oleskan setetes minyak wangi pada tangan temanmu5. Ciumlah bau minyak wangi dari dekat terus menjauh sampai tidak tercium bau
minyak wangi.
Diskusi:
1. Bagaimana penyebaran bau pengharum ruangan dibandingkan dengan minyak wangiyang diteteskan pada lengan temanmu?
2. Berapa jarak terjauh yang dijangkau oleh penyebaran minyak wangi dan pengharumruangan?
3. a. Apakah wujud minyak wangi dalam botol?b .Apakah wujud winyak wangi setelah beberapa saat dioleskan?
4. Berubahkah setelah dioleskan jenis minyak wangi dalam botol? Jadi apa yang berubahdari minyak wangi?
5. jika minyak wangi terdiri atas partikel-partikel, perubahan apa yang terjadi padapartikel itu?
Kesimpulan:
Dari kegiatan di atas dapat disimpulkan bahwa zat terdiri dari......................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
b. partikel-partikel zat cair
pertanyaan : apa yang terjadi jika gula itu dicampur dan diaduk-aduk di dalam gelasberisi air panas?
Kegiatan 2.3 Simulasi komputer (teori partikel terhadap perubahan wujud zat )(phetsimulation state of matter basics)
Tujuan : menunjukkan hubungan antara teori partikel terhadap perubahan wujud zat
Langkah kerja:
1. pilih molekul yang akan digunakan dalam simulasi ( tentukan :misal air),2. kemudian pilih perubahan wujud zat (padat, cair, atau gas).3. Amati susunan dan gerakan partikel zat cair, amati pula suhu mula-mula4. Pilih (klik) perubahan wujud zat padat, amati susunan dan gerak molekulnya5. Panaskan molekul dengan meng klik tombol dan geser ke (heat), amati perubahan
yang terjadi lalu lepaskan penggeser kira2 jika suhu pada molekul zat padat sudahsama dengan suhu mula-mula molekul zat cair.
6. Apa yang dapat kamu simpulkan dari simulasi tersebut.
Kegiatan 2.4 diskusi tanya jawab mengenai kohesi dan adhesi
Diskusi:
1. Menurut kalian mengapa tinta bisa melekat pada kertas?2. apa hubungnnya dengan kohesi dan adhesi.3. Apa itu kohesi dan apa itu adhesi.
Kegiatan 2.5 diskusi tanya jawab mengenai peristiwa kapilaritas
Diskusi:
1. mengapa air bisa meresap pada kain? Mengapa pula kompor minyak bisa menyalasedangkan hanya dihubungkan oleh sumbu kompor.
2. Apa hubungannya peristiwa di atas dengan kapilaritas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Jawaban penjelasan Peristiwa/gejala kegiatan
Kegiatan 1.1 Demonstrasi : massa gas
1. Kesimpulan: dari pengamatanmu nyatakanlah kesimpulanmu?
Jawaban: dari hasil pengamatan terlihat bahwa kedua balon yang terikat pada sebuah
lidi sebelum salah satu balon ditusuk adalah setimbang, kemudian setelah salah satu
balon ditusuk dan kempes sehingga ada zat yang keluar dari dalam balon, posisi lidi
yang semula setimbang menjadi berat sebelah. Hal tersebut menjawab tujuan bahwa
gas tidak hanya menempati ruang tetapi juga memiliki massa.
Kegiatan 1.2 demonstrasi (wujud dan sifat zat berkaitan dengan bentuk & volume)
1. Kesimpulan: dari pengamatanmu nyatakanlah kesimpulanmu mengenai sifat zat
berdasarkan bentuk dan volumenya
Jawaban:
Berdasarkan pengamatan mengenai sifat-sifat zat berdasarkan bentuk dan volumenya
dapat dilihat pada tabel
Tabel wujud,volume dan bentuk zat
Wujud zat Volume zat Bentuk zatPadatCairGas
TetapTetapBerubah-ubah
TetapBerubah-ubahBerubah-ubah
Kegiatan 1.3 diskusi kelompok mengenai perubahan wujud zat beserta contohnya
1. Menurut pendapat kalian, apakah wujud zat dapat berubah? Jelaskan apa yang
menyebabkan hal tersebut ! jawaban : iya wujud zat dapat berubah, yang
menyebabkan terjadinya perubahan wujud zat adalah karena energi kalor yang
diterima atau dilepas oleh zat tersebut
2. Secara fisika, perubahan dalam hal apa sajakah jika suatu zat berubah wujud ?
jawaban: jika suatu zat berubah wujud, maka secara fisika terjadi dalam hal
perubahan bentuk, suhu, gerak partikel, susunan partikel
3. Sebutkan perubahan wujud zat secara fisika beserta contoh perubahan wujudnya yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Jawaban:1. Melebur/ Mencair adalah peristiwa perubahan wujud zat dari padat ke
cair. Contohnya adalah es yang meleleh ketika dipanasi. Dalam peristiwa
ini zat memerlukan energi panas.
2. Menguap adalah peristiwa perubahan wujud zat dari cair ke gas.
Contohnya: memasak air. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi
panas.
3. Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud zat dari gas menjadi cair.
Contohnya peristiwa terjadinya hujan. Dalam peristiwa ini zat melepaskan
energi panas.
4. Membeku adalah peristiwa perubahan wujud zat dari cair menjadi padat.
Contohnya air yng dimasukkan ke dalam freezer berubah menjadi es.
Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas.
5. Menyublim adalah peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi gas.
Contohnya kapur barus yang ditaruh di lemari lama-kelamaan akan habis.
Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas.
6. Deposisi/mengkristal adalah peristiwa perubahan wujud zat dari gas
menjadi padat. Contohnya adalah perubahan uap air menjadi salju . Dalam
peristiwa ini zat tidak memerlukan energi atau melepas kalor.
Kegiatan 1.4 melakukan percobaan Simulasi komputer (perubahan wujud zat)
Jawaban:
1. apakah terjadi perubahan wujud saat es dipanasi terus menerus? Jika ada perubahan
wujud apakah yang terjadi?
Penjelasan: saat es dipanasi terus menerus, maka akan ada perubahan wujud zat.
Karena dengan dipanasi maka api akan memberikan energi kalor pada es maka es
(wujud padat) berubah menjadi air (wujud cair). Selanjutnya air (wujud cair) berubah
menjadi uap air (wujud gas).
2. Bagaimana kaitan suhu yang tertera pada termometer saat terjadi perubahan wujud?
Penjelasan: (suhu es tetap saat terjadi perubahan wujud) hal itu disebabkan karena
saat terjadi perubahan wujud kalor yang terus diberikan (terjadi penyerapan kalor) itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
digunakan untuk proses peleburan (perubahan wujud dari padat ke cair) dan selama
proses peleburan tersebut suhu benda tetap. Setelah proses peleburan selesai maka
kalor yang diberikan akan menaikkan suhu benda yang sudah menjadi cair dan ketika
mencapai titik didihnya es cair tersebut mulai berubah wujud menjadi gas. Selama
proses penguapan tersebut suhu benda tidak naik.
3. apa kesimpulanmu mengenai simulasi tersebut?
Penjelasan: dari simulasi tersebut dapat disimpulkan bahwa es bila dipanasi terus-
menerus akan mengalami perubahan wujud dari padat ke cair, dari cair ke gas. Pada
saat terjadi perubahan wujud dari padat ke cair suhu tetap, karena panas yang diterima
oleh zat tersebut digunakan sebagai kalor peleburan dan suhu akan naik lagi ketika
terjadi perubahan wujud, begitu juga saat air dipanasi terus menerus maka suhu akan
terus naik sampai pada air berubah wujud menjadi uap maka suhu tetap karena panas
tersebut digunakan untuk proses perubahan wujud menguap, atau kalor penguapan
Kegiatan 2.1 Analogi definisi teori partikel
Pertanyaan: apakah saat kapur dipotong-potong sampai tidak bisa terpotong lagi, bagian
terakhir potongan tersebut masih memiliki sifat kapur? Jelaskan.
Ketika kamu mengambil sebatang kapur tulis. Kamu potong kapur itu menjadi dua
potong. Kemudian potongannya kamu potong lagi menjadi dua. Jika potongan ini terus
dilakukan maka suatu saat kamu tidak dapat lagi memotong kapur itu. Bagian terakhir
dari kapur yang tidak dapat dipotong lagi dan masih memiliki sifat kapur dapat kamu
identifikasikan sebagai partikel.
Kegiatan 2.2 penyelidikan demonstrasi tentang partikel zat
Penjelasan:
1. Bagaimana penyebaran bau pengharum ruangan dibandingkan dengan minyak wangiyang diteteskan pada lengan temanmu? Bau penyebaran pengharum ruangan lebihmerata ke seluruh ruangan
2. Berapa jarak terjauh yang dijangkau oleh penyebaran minyak wangi dan pengharumruangan?
3. a. Apakah wujud minyak wangi dalam botol? cair
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
b .Apakah wujud winyak wangi setelah beberapa saat dioleskan? gas4. Berubahkah setelah dioleskan jenis minyak wangi dalam botol? Jadi apa yang berubah
dari minyak wangi? Iya berubah, zatnya5. jika minyak wangi terdiri atas partikel-partikel, perubahan apa yang terjadi pada
partikel itu? Perubahan gerak partikel
Kesimpulan:
Dari kegiatan di atas dapat disimpulkan bahwa zat terdiri dari partikel-partikel, dimana
bahwa partikel suatu zat itu dapat bergerak. Ketika kamu membuka tutup botol minyak
wangi, minyak wangi menguap. Partikel-partikel minyak wangi dalam wujud gas
bergerak ke seluruh ruangan, sehingga kamu dapat mencium bau wangi. Banyaknya
partikel minyak wangi dalam wujud gas sama dengan ketika berwujud cair. Hal ini
menunjukkan bahwa jarak antar partikel dalam gas lebih jauh daripada jarak antar partikel
zat cair.
b. partikel zat cair
hipotesis: yang terjadi bila gula dimasukkan kemudian diaduk-aduk di dalam gelas
berisi air panas adalah, gula tersebut akan larut dalam air panas dan air tersebut akan
menjadi manis
kesimpulan: Ketika gula pasir dilarutkan ke dalam air panas, gula pasir mencair
(berubah wujud dari padat menjadi cair). Partikel-partikel gula dalam wujud cair
bergerak ke seluruh air yang terdapat dalam gelas, sehingga air terasa manis.
Banyaknya partikel gula pasir dalam wujud cair sama dengan ketika berwujud padat.
Kegiatan 2.3 Simulasi komputer (teori partikel terhadap perubahan wujud zat )(phetsimulation state of matter basics)
Kesimpulan: dari simulasi tersebut nampak bahwa, ketika es (zat padat) dipanaskan,
energi partikel-partikel bertambah, sehingga partikel-partikel bergerak lebih cepat dan
jarak antarpartikel makin jauh. Pada suhu tertentu, gaya tarik-menarik yang menahan
(mengikat) partikel-partikel zat padat tetap pada tempatnya tidak dapat lagi mengatasi
gerakan partikel-partikel. Akibatnya, partikel-partikel dapat berpindah tempat; kita
katakan es (zat padat) telah berubah wujud menjadi air (zat cair).
Jika air (zat cair) dipanaskan, kejadian yang sama terjadi. Pada suhu tertentu, energi
partikel-pertikel cukup besar untuk melawan gaya tarik-menarik antarpartikel zat cair
yang menahan partikel tetap pada kelompoknya. Akibatnya, partikel-partikel bebas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
untuk bergerak; kita katakan air (zat cair) telah berubah wujud menjadi up air (gas).
Jadi, perubahan wujud terjadi karena perubahan kebebasan gerak partikel-partikel
yang menyebabkan perubahan jarak antarpartikel.
Kegiatan 2.4 diskusi tanya jawab mengenai kohesi dan adhesi
Penjelasan:
Mengenai pertanyaan kenapa tinta bisa melekat pada kertas, itu merupakan
peristiwa fisika yang berkaitan dengan partikel zat. Dalam bahasan sebelumnya telah
diketahui bahwa terdapat gaya tarik-menarik antara partikel-partikel zat. Ada dua
jenis gaya tarik-menarik antarpartikel, yaitu kohesi dan adhesi. Kohesi adalah gaya
tarik-menarik antara partikel-partikel zat yang sejenis. Adhesi adalah gaya tarik-
menarik antara partikel-partikel zat yang tidak sejenis. Jadi kenapa tinta bisa melekat
pada kertas hal tersebut terjadi karena gaya tarik menarik antar partikel tinta dan
kertas lebih besar daripada gaya tarik partikel tinta ataupun kertas itu sendiri.
Kegiatan 2.5 diskusi tanya jawab mengenai peristiwa kapilaritas
Penjelasan:
Mengapa mengapa air bisa meresap pada kain dan mengapa pula kompor minyak
bisa menyala sedangkan hanya dihubungkan oleh sumbu kompor. Hal tersebut
merupakan contoh mengenai peristiwa fisika yaitu kapilaritas. Kapilaritas merupakan
peristiwa naik atau turunya zat cair dalam pipa kapiler. Penyebab terjadinya
kapilaritas adalah adanya kohesi dan adhesi. Air bisa meresap pada kain dan kompor
minyak bisa menyala karena sumbu yang dicelupkan ke wadah minyak itu merupakan
contoh peristiwa kapilaritas dimana hal tersebut dapat terjadi karena adhesi lebih
besar daripada kohesi. Dimana dalam peristiwa naiknya minyak tanah melalui sumbu
kompor. Bagian bawah sumbu tercelup dalam wadah minyak tanah yang terdapat
dalam bagian dasar kompor. Minyak segera meresap ke atas melalui sumbu karena
gejala kapiler dan membasahi seluruh sumbu. Di sini sumbu berfungsi sebagai pipa
kapiler.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
LAMPIRAN 8
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semeter : VII/1
Alokasi Waktu : 4x40 menit
1. Standar Kompetensi
(1) Memahami wujud zat dan perubahannya
2. Kompetensi Dasar
1.2. Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapan dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Indikator:
1. Menyelidiki perubahan wujud zat
2. Menafsirkan susunan gerak partikel pada berbagai wujud zat melalui penalaran
3. Membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan
4. Mengaitkan peristiwa kapilaritas dalam peristiwa kehidupan sehari-hari
4. Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa mampu menyelidiki perubahan wujud zat
2. Siswa mampu menafsirkan susunan gerak partikel pada berbagai wujud zat
melalui penalaran
3. Siswa mampu membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan
4. Siswa mampu mengaitkan peristiwa kapilaritas dalam peristiwa kehidupan sehari-
hari
5. Materi Pembelajaran
o Zat dan Wujudnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
6. Metode Pembelajaran
a. Metode Pembelajaran
Ceramah Interaktif, Demonstrasi, Tanya jawab, Simulasi komputer, Analogi, POE,Diskusi kelompok.
7. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan pembelajaran AlokasiWaktu
Metode
Pertemuan I (2 x 40 menit)
A. Pendahuluan
1.Motivasi:
Peneliti memberikan salam, perkenalan danmeminta siswa menyiapkan peralatan belajar
Menyampaikan tujuan pembelajaran padapertemuan ini
10 menit
B. Kegiatan Inti
Peneliti melakukan tanya jawab kepada siswa
mengenai wujud zat dengan alat yang tersedia
(buku, pulpen, air, udara, dsb)
Peneliti memberikan permasalahan mengenai
wujud dan sifat zat yang tertera dalam LKS dan
membagi siswa dalam kelompok
Siswa memberikan hipotesis terhadap permasalahan
tersebut
Peneliti bersama-sama siswa mendemonstrasikan
mengenai wujud dan sifat zat
Siswa menyimpulkan hasil pengamatan mengenai
wujud dan sifat zat
Peneliti memberi penguatan & menjelaskan
mengenai wujud dan sifat zat
Siswa masih dalam kelompok mengelompokkan
perubahan wujud dan contoh perubahan wujud
Perwakilan siswa dalam kelompok menjelaskan
hasil diskusi di depan kelas
Peneliti memberikan tanggapan terhadap hasil
60 menit Ceramah interaktif,Demonstrasi,Tanyajawab, Analogi,Simulasi komputer,POE, diskusikelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
diskusi dan memberikan penguatan
Peneliti membagi siswa dalam kelompok dan
memberikan LKS mengenai teori partikel
menjelaskan perubahan wujud
Peneliti memberikan contoh simulasi mengenai
perubahan wujud es
Siswa dalam kelompok mencoba dan mengamati
simulasi tersebut serta memberikan tanggapan
Peneliti memberi penguatan terhadap penjelasan
siswa
C. Penutup
Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang
materi wujud, sifat dan perubahan wujud zat, teori
partikel
Peneliti bersama-sama dengan siswa menyimpulkan
inti dari pembelajaran yang telah diajarkan
10 menit
No Kegiatan pembelajaran Alokasi Waktu MetodePertemuan II (2 x 40 menit)
A. Pendahuluan
1. Motivasi :
Peneliti memberikan salam dan
menganggapi situasi kelas,
membahas sedikit mengenai pelajaran
pada pertemuan sebelumnya
menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan ini.
5 menit
B. Kegiatan Inti
Peneliti bersama-sama siswa sedikit
mengulas kembali pelajaran pada
pertemuan sebelumnya
40 menit Ceramah interaktif,Demonstrasi,Tanyajawab,Analogi, Simulasikomputer, POE,diskusi kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Siswa masing-masing dibagikan kapur
tulis dan dan siswa diminta untuk
memotong-motong kapur tulis sampai
bagian terkecil (peneliti melakukan tanya
jawab dengan siswa)
Peneliti menjelaskan teori partikel,
definisi partikel, dan susunan gerak
partikel dengan menganalogikan dengan
sebuah kapur tulis, farfum
Peneliti memberikan permasalahan
tentang kohesi, adhesi serta kapilaritas.
Siswa diminta untuk membuat prediksi
terhadap hal tersebut
Peneliti bersama-sama siswa melakukan
percobaan untuk membuktikan prediksi
siswa
Siswa menyimpulkan apa yang telah
diamati pada percobaan
Peneliti memberi penguatan dan
menjelaskan mengenai kohesi, adhesi dan
kapilaritas
C. Penutup
Peneliti memberikan latihan soal kepada
siswa untuk pemantapan konsep siswa
mengenai materi zat dan wujudnya
Peneliti memberikan soal postest kepada
siswa
35 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
8. Alat/ Sumber belajar
- IPA SMP untuk SMP kelas VII karya Marthen Kanginan penerbit Erlangga
hal 76-89
- IPA Fisika GASING untuk SMP kelas VII karya Yohanes Surya penerbit
Grasindo hal 96-112
- Lembar Kerja Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
LAMPIRAN 9
Data skor hasil postes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Data skor Hasil Postest siswa dilihat dari jawaban dan alasannya:
Soal
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
J A J A J A J A J A J A J A J A J A J A
1 X X √ <50 √ >50 √ >50 √ <50 x X x X - - √ √ x - 102 x >50 √ >50 √ >50 √ >50 √ >50 √ <50 √ >50 √ <50 √ >50 x X 153 x >50 √ >50 √ >50 √ >50 √ >50 √ √ √ <50 √ <50 √ √ x X 174 √ >50 √ >50 x X x - √ <50 x X √ >50 √ >50 x >50 x X 105 x X √ <50 √ <50 x X x X x X √ <50 x >50 x >50 x X 56 √ >50 √ <50 √ X √ √ √ <50 √ √ √ <50 x X x >50 x X 127 x X √ <50 √ X x X √ <50 x X √ <50 x X x >50 √ >50 68 x >50 √ √ √ >50 √ >50 √ >50 x X X >50 √ >50 x >50 X X 159 √ >50 √ √ √ >50 - - √ >50 - - X X √ >50 √ √ √ <50 1410 √ >50 √ <50 x X x X √ <50 x X √ >50 √ >50 √ √ X X 1111 x X √ <50 √ >50 x X √ <50 √ <50 X >50 √ X x X X X 712 X >50 √ >50 x X x X √ <50 x X X X x X √ >50 √ <50 613 √ >50 √ >50 √ X √ <50 √ X √ √ X X x X x >50 X X 914 X X √ >50 √ <50 x X √ <50 √ X √ X x X √ √ X X 715 √ >50 √ <50 √ X √ √ √ <50 √ √ √ >50 x X x >50 X X 1316 √ >50 √ <50 √ X √ √ √ <50 √ √ √ >50 x X x X x X 1217 X >50 √ <50 x X x X √ >50 x X √ <50 - - x >50 x X 618 X X √ <50 √ <50 √ <50 √ >50 x X X X x >50 x >50 X X 719 X >50 √ √ x X x X √ √ x >50 √ √ √ √ √ √ X X 1820 √ >50 √ >50 √ X x X √ >50 √ <50 X X √ <50 x >50 X X 921 √ <50 √ √ x X √ <50 √ √ √ X √ <50 √ <50 √ √ X X 1322 X >50 √ <50 √ >50 √ >50 √ √ x X √ √ x >50 √ <50 √ >50 1723 √ >50 √ <50 x X x x √ >50 √ >50 √ <50 √ >50 x >50 X X 11Σ 10 23 16 11 22 11 16 11 10 4
26 38 17 22 35 22 27 21 37 6 Rata2=10,87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Soal
siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KJ
N KJ
N KJ
N KJ
N KJ
N KJ
N KJ
N KJ
N KJ
N KJ
N
1 C 1 C 1 B 2 B 2 C 1 D 0 D 0 D 0 A 3 D 0 10
2 C 1 B 2 B 2 B 2 B 2 C 1 B 2 C 1 B 2 D 0 15
3 C 1 B 2 B 2 B 2 B 2 A 3 C 1 C 1 A 3 D 0 17
4 B 2 B 2 D 0 D 0 C 1 D 0 B 2 B 2 C 1 D 0 10
5 D 0 C 1 C 1 D 0 D 0 D 0 C 1 C 1 C 1 D 0 5
6 B 2 C 1 D 0 A 3 C 1 A 3 C 1 D 0 C 1 D 0 12
7 D 0 C 1 D 0 D 0 C 1 D 0 C 1 D 0 C 1 B 2 6
8 C 1 A 3 B 2 B 2 B 2 D 0 B 2 B 2 C 1 D 0 15
9 C 1 A 3 B 2 D 0 B 2 D 0 D 0 B 2 A 3 C 1 14
10 B 2 C 1 D 0 D 0 C 1 D 0 B 2 B 2 A 3 D 0 11
11 D 0 C 1 B 2 D 0 C 1 C 1 B 2 D 0 D 0 D 0 7
12 C 1 B 2 D 0 D 0 C 1 D 0 D 0 D 0 B 2 C 1 7
13 B 2 B 2 D 0 C 1 D 0 A 3 D 0 D 0 C 1 D 0 9
14 D 0 B 2 C 1 D 0 C 1 D 0 D 0 D 0 A 3 D 0 7
15 B 2 C 1 D 0 A 3 C 1 A 3 B 2 D 0 C 1 D 0 13
16 B 2 C 1 D 0 A 3 C 1 A 3 B 2 D 0 D 0 D 0 12
17 C 1 C 1 D 0 D 0 B 2 D 0 C 1 D 0 C 1 D 0 6
18 D 0 C 1 C 1 C 1 B 2 D 0 D 0 C 1 C 1 D 0 7
19 C 1 A 3 D 0 D 0 A 3 B 2 A 3 A 3 A 3 D 0 18
20 B 2 B 2 D 0 D 0 B 2 C 1 D 0 C 1 C 1 D 0 9
21 C 1 A 3 D 0 C 1 A 3 D 0 C 1 C 1 A 3 D 0 13
22 C 1 C 1 B 2 B 2 A 3 D 0 A 3 B 2 C 1 B 2 17
23 B 2 C 1 D 0 D 0 B 2 B 2 C 1 B 2 C 1 D 0 11
Σ 26 38 17 22 35 22 27 21 37 6 Rata-rata =10,91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Soal
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 2 2 1 0 0 0 3 0 10
2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 0 15
3 1 2 2 2 2 3 1 1 3 0 17
4 2 2 0 0 1 0 2 2 1 0 10
5 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 5
6 2 1 0 3 1 3 1 0 1 0 12
7 0 1 0 0 1 0 1 0 1 2 6
8 1 3 2 2 2 0 2 2 1 0 15
9 1 3 2 0 2 0 0 2 3 1 14
10 2 1 0 0 1 0 2 2 3 0 11
11 0 1 2 0 1 1 2 0 0 0 7
12 1 2 0 0 1 0 0 0 2 1 7
13 2 2 0 1 0 3 0 0 1 0 9
14 0 2 1 0 1 0 0 0 3 0 7
15 2 1 0 3 1 3 2 0 1 0 13
16 2 1 0 3 1 3 2 0 0 0 12
17 1 1 0 0 2 0 1 0 1 0 6
18 0 1 1 1 2 0 0 1 1 0 7
19 1 3 0 0 3 2 3 3 3 0 18
20 2 2 0 0 2 1 0 1 1 0 9
21 1 3 0 1 3 0 1 1 3 0 13
22 1 1 2 2 3 0 3 2 1 2 17
23 2 1 0 0 2 2 1 2 1 0 11
Σ 26 38 17 22 35 22 27 21 37 6 Rata-rata=10,91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
LAMPIRAN 10
Hasil pekerjaan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Hasil pekerjaan siswa
Proses perubahan konsep dari hipotesis menuju kesimpulan
1. Apakah gas memiliki massa?jelaskan
No. Siswa Hipotesis Kesimpulan1 Ya, karena gas mempunyai
beratGas memiliki massa, karena memiliki berat
2 Tidak, soalnya mana mungkinsih ada orang nimbang gas? Gas
= udara. Kalok ada orangnimbang gas wow
Punya, soalya bisa di timbang denganmenggunakan media balon. Dan itu bisa
dibuktikan
3 Gas memiliki massa karena jikadimasukkan dalam suatutempat misalnya tabung gasyang menjadi berat karenaadana gas di dalam tabungtersebut
Gas mempunyai massa, buktinya jika ditimbang dengan 2 balon yang besarnya samadan jika satu dipecahkan satu akan tidakseimbang
4 Gas tidak memiliki massa,karena berada disekeliling kitadan berwujud udara
Ya, karena gas menempati suatu barang
5 Gas tidak memiliki massakarena gas itu merupakanbenda pada yang tidak mudahmeledak
Setelah saya liat-liat/saya perhatikan ternyatagas memiliki massa
6 Tidak, karena gas sama ajaudara jadi gaskan nggakmemiliki massa dan manamungkin gas bisa ditimbang
Punya, karena gas dapat ditimbang.Umpamanya 2 balon diikat di lidi denganbenang dan balon itu dapat setimbang
7 Iya, karena gas bersifatmenekan segala arah
Iya, karena balon yang diisi gas akanmenghasilkan udara yang berat
8 Ya, karena gas bersifat menekanke segala arah
Ya karena balon yang berudara lebih beratdari balon yang belum diisi udara
9 Ya, mempunyai massa, karenagas mempunyai berat
Setelah saya mengamati percobaan tadi,ternyata gas mempunyai massa karena gasmempunyai berat
10 Ya Ya, karena udara memiliki berat, contohbalon yang di isi udara lebih berat dari balonyang kempes
11 Ya Punya, gas memiliki massa karena gasmemiliki keseimbangan
12 Tidak, karena gas adalah udara Ya, karena satu balon dipecahkan jadi beratsebelah
13 Ya Ya, karena gas mempunyai berat/massa14 Ya, karena membutuhkan Ya, alasannya karena gas bersifat menekan ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
udara/ karena berudara segala arah15 Ya, karena memiliki udara jadi
gas memiliki massaYa, karena gas bersifat menekan ke segalaarah
16 Ya, karena bisa dihitungsuhunya
Ya, karena gas memiliki massa/berat
17 Tidak Ya, karena gas memiliki massa18 Gas tidak memiliki massa
karena tidak sama sepertibenda padat. Benda padatmempunyai massa. Gas =udara/udara sekitar
Ternyata gas mempunyai massa karena gasdiletakkan di dalam balon
19 Ya, karena jika gas terkumpul disebuah ruang yang ukurannyakecil dan menyimpan gas yangberukuran sangat besar makagas akan menekan ruang yangkecil hingga akan mempunyaibobot/massa atau disebutdengan berat
Ya, gas mempunyai massa. Buktinya jikaditimbang dengan ke dua balon yangbesarnya sama dan jika dipecahkan satu akantidak seimbang
20 Tidak meliliki karen gas tidakmemiliki berat
Punya, karena balon berisi gas
21 Tidak Iya, karena saat melihat percobaan dengandua balon, salah satu balon diledakkan padakayu, kayu menjadi tidak seimbang
22 Tidak, karena gas adalah udarasehingga tidak mempunyaimassa
Ya, karena satu balon di pecahkan jadi beratsebelah
23 Ya, gas mempunyai massa Ya karena gas sesuatu yang menempati ruangdan memiliki massa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
2. Sifat zat berdasarkan bentuk dan volumeNo. siswa Hipotesis Kesimpulan
1 Padat: bentuknya padat,mempunyai beratCair: tidak bisa dipegang,volume dapat berubahGas: tidak bisa dipegang
Padat: bentuknya tetap, volumenya tetapCair: bentuknya berubah, volumenyaberubah
Gas: bentuknya berubah , volumenya tetap
2 Padat: bentuknya, volume, tidaktetapCair: bentuknya, volume tidaktetapGas: bentuknya, volume tetap
Padat: bentuk tetap, volume tetapCair: bentuk berubah, volume berubahGas: bentuk berubah, volume berubah
3 Padat: mempunyai pandangan3D, sifatnya lebih berat dari zatcair dan gas, volumenya 3Ddapat dipandang dari berbagaipandangCair: dapatmenguap/mengembun,mempunyi massa, bersifat cairGas: mempunyai massa, 50 %lebih ringan dari padat dan cair ,tidak dapat dilihat tapi dapatdirasakan
Padat: bentuk 3D dapat dipandang darisemua arah, volume 3D menempati ruangCair: berbentuk semacam cairan, tidakmempunyai volumeGas: bentuknya menempati ruang, tidakdapat dilihat, tidak memiliki volume tetapimenempati ruang
4 Volume benda padat tetapVolume benda cair berubahVolume gas berubah
Padat: bentuk tetap, volume tetapCair: bentuk berubah, volume berubahGas: bentuk berubah, volume berubah
5 Padat: bentuknya persegi, bulat,dll, volumenya tidak berubah-ubah alias tetapCair: bentuknya cair, volumenyaberubah-ubah misalnya= air,kecap, saos, dan oliGas: bentuknya tidakberaturan, volumenya tetap
Padat: bentuknya tetap, volumenya tetapCair: bentuknya berubah sesuai tempat,volumenya berubah-ubah sesuai tempatGas: bentuknya berubah-ubah, volumenyaberubah-ubah
6 Padat: bentuknya padatvolumenya tidak tetap misalnyapenghapus akan menjadi kecilCair: bentuknya cair volumenyatidak tetap misalnya air akanberkurang jika kita minumGas: bentuk, volumenya tetap
Padat: bentuk tetap, volume tetapCair: bentuk berubah, volume berubahGas: bentuk berubah, volume berubah
7 Padat: bentuk dan volumeberubahCair: bentuk dan volumeberubah
Padat: bentuknya padat, volumenya tetapCair: bentuknya cair, volumenya berubahGas: bentuknya tidak kelihatan, volumenyaberubah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Gas: bentuk dan volumeberubah
8 - -9 Padat: bentuk dan volume tetap
Cair: bentuk dan volumeberubahGas: bentuk dan volumeberubah
Padat: bentuknya tetap, volumenya tetapCair: bentuknya berubah, volumenyaberubahGas: bentuknya berubah, volumenya berubah
10 Padat: bentuk dan volume tetapCair: bentuk menyesuaikanruang, volume tetapGas: bentuk menyesuaikanruang, volume tetap
Padat: bentuknya tetap, volumenya tetapCair: bentuknya berubah, volumenya tetapGas: bentuknya berubah, volumenya berubah
11 Sifat zat padat bentuknyapersegi dan keras, volumenyaberubah dan tidak berubahCair : -Gas: -
Padat: bentuknya tetap, volume tetapCair: bentuknya berubah, volume tetapGas: bentuknya berubah, volume tidak tetap
12 Padat: bentuknya keras,volumenya tetapCair: bentuknya cair, volumenyatidak tetapGas: bentuknya seperti udara,volumenya tidak tetap
Padat: bentuk tetap, volume tetapCair: bentuk berubah, volume berubahGas: bentuk dan volumenya menyebar keseluruh ruangan
13 Padat: bentuknya padat/keras,volume tetapCair: bentuk cair, volumeberubah-ubahGas: bentuk udara, volumenyaberubah-ubah
Padat: bentuk padat,volume tetapCair: bentuk cair, volume menyesuaikantempatGas: bentuk udara, volume mengelilingiruangan
14 Padat: bentuk dan volumeberubahCair: bentuk dan volumeberubahGas: bentuk dan volumeberubah
Padat: bentuknya padat, volumenya tetapCair: bentuknya cair, volumenya berubahGas: bentuknya tidak kelihatan, volumenyaberubah
15 Padat: bentuk dan volumeberubahCair: bentuk dan volumeberubahGas: bentuk dan volumeberubah
Padat: bentuknya padat, volumenya tetapCair: bentuknya cair, volumenya berubahGas: bentuknya tidak kelihatan, volumenyaberubah
16 Padat: keras, berbentuk padatCair: volumenya dapat berubahGas: menempati ruangan
Padat: bentuknya tetap, volumenya tetapCair: bentuknya berubah, volumenyaberubahGas: bentuknya berubah, volumenyamenempati ruang
17 Padat: bentuknya padat,volumenya tetapCair: bentuknya cair, volumenya
Padat: bentuknya tetap, volumenya tetapCair: bentu mengikuti wadahnya, volumenyaberubah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
berubahGas: bentuknya udara,volumenya berubah
Gas: bentuk mengikuti ruangan, volumenyatidak tetap
18 Padat: bentuknya padat,volumenya tidak tetapCair: bentuknya cair, volumenyatidak tetapGas: bentuknya gas, volumenyatetap
Padat: bentuknya tetap, volumenya tetapCair: bentuknya berubah, volumenyaberubahGas: bentuknya berubah, volumenya berubah
19 Padat: mempunyai pandangan3D, sifatnya lebih berat dari zatcair dan gas, volumenya 3Ddapat dipandang dari berbagaipandangCair: dapatmenguap/mengembun,mempunyi massa, bersifat cairGas: mempunyai massa, 50 %lebih ringan dari padat dan cair,tidak dapat dilihat tapi dapatdirasakan
Padat: bentuk 3D dapat dipandang darisemua arah, volume 3D menempati ruangCair: berbentuk tidak 3D/2D, semacamcairan, tidak mempunyai volume, tetapimenempati ruangGas: bentuknya menempati ruang, tidakdapat dilihat, tidak memiliki volume tetapimenempati ruang
20 Padat: bentuknya padat,volumetetapCair: bentuknya cair, volumemengikuti wadahnyaGas: bentuknya udara, volumemengikuti tempatnya
Padat: bentuk tetap, volume tetapCair: bentuk cair, volume, volume mengikutiwadahnyaGas: bentuk mengikuti ruangan, volumemengikuti tempatnya
21 Padat: bentuknya keras, volume3 DCair: bentuknya semacamcairan, tidak memiliki volumeGas: bentuknya menempatiruang, volumenya menempatiruang
Padat: mempunyai pandangan 3D,volumenya tetapCair: dapat mengalir, volumenya bisaberubahGas: seperti angin, volumenya tidak tetap
22 Padat: bentuk keras, volumetetapCair: bentuk cair, volume tidaktetapGas: bentuk tidak terlihat,volume berubah-ubah
Padat: bentuk tetap, volume tetapCair: bentuk tidak tetap, volume mengikutibentuknyaGas: Bentuk menyebar, volume memenuhiruang
23 Padat: bentuk tetap, volumetetapCair: bentuk berubah, volumeberubahGas: bentuk berubah, volumeberubah
Padat: bentuk dan volumenya selalu tetapCair: bentuknya berubah sesuai wadah yangditempatinya dan volumenya tetapGas: bentuk dan volumenya berubah ubahsesuai ruangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
LAMPIRAN 11
Dokumentasi Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Dokumentasi Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI