PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
SUBTEMA TUBUHKU MENGACU KURIKULUM SD 2013
UNTUK SISWA KELAS SATU (1) SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Ignasia Meilina
NIM : 111134008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HALAMAN JUDUL
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
SUBTEMA TUBUHKU MENGACU KURIKULUM SD 2013
UNTUK SISWA KELAS SATU (1) SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Ignasia Meilina
NIM : 111134008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
NIM :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Sumber segala rahmat yang selalu memberikan kemudahan dan
kelancaran disetiap langkahku
Bapak dan Ibuku tercinta
Bapak Blasius Widiatmaka dan Ibu Khristiana Yuliati
yang telah merawat dan membesarkanku serta selalu memberikan
semangat dan mendukungku
Keluarga besar Wignyo Hardono
yang selalu memberikan dukungan dan motivasinya
Sahabatku Ludang Salindri yang memberikan dukungan dan
selalu mengigatkan serta memberikan masukan yang positif
Christina Fera Thiafica, Adhik Abil,
Amilia Dyah Kumalasari, dan Rafael Marion yang menemani
maupun membantu dalam pengerjaan
Sahabat-sahabatku mahasiswa PGSD angkatan 2011 kelas A
Terima kasih atas segala semangat, perhatian, bantuan, dan kasih
sayang yang kalian berikan
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau
dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan
yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kau ketahui.”
(Yeremia 33 : 3)
“Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka
melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang
harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak”
(Ernest Newman)
“I find that when you have a real interest in life and curious
life, that sleep is not the most important thing”
( Martha Stewart)
Belajar mengerjakan hal yang mustahil adalah
ketidakpastian, menyelesaikan hal yang mustahil adalah
kepastian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain,
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta,
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
kecuali yang telah disebutkan dalam
Yogyakarta, 26 Januari 2015
Ignasia Meilina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
Nomor Mahasiswa
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Pengembangan Perangkat Pembelajaran
SD 2013
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikas
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 14 Januari 2015
Yang menyatakan
Ignasia Meilina
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
: Ignasia Meilina
Nomor Mahasiswa : 111134008
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Perangkat Pembelajaran Subtema Tubuhku Mengacu Kurikulum
SD 2013 untuk Siswa Kelas Satu (1) Sekolah Dasar
eserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
ti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
yakarta
14 Januari 2015
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
ku Mengacu Kurikulum
Sekolah Dasar.
eserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan,
nternet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
ti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
SUBTEMA TUBUHKU MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK
SISWA KELAS SATU (1) SEKOLAH DASAR
Ignasia Meilina Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan dan menghasilkan produk perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013. Pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, berpikir tingkat tinggi, pendidikan karakter, dan penilaian otentik sebagai acuannya.
Model pengembangan penelitian menggunakan Research and Development (R&D) menggunakan prosedur pengembangan bahan ajar milik Jerold E Kemp serta prosedur penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall. Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang kemudian dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, sehingga menghasilkan desain produk yang layak untuk digunakan berupa pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu sekolah dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara analisis kebutuhan dilakukan di SD N Tegalrejo, sedangkan kuesioner validasi untuk mengetahui kualitas produk dilakukan oleh dua pakar kurikulum SD 2013, satu guru kelas I SD, dan satu guru kelas IV SD.
Berdasarkan validasi kedua pakar kurikulum SD 2013 dihasilkan skor 3,93 (baik) dan 3,8 (baik) serta guru kelas I SD menghasilkan skor 4,8 (sangat baik) dan guru kelas IV SD dengan skor 4,78 (sangat baik). Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor 4,32 dengan kategori “sangat baik”. Hal tersebut ditinjau dari aspek yang terdapat pada instrumen validasi yaitu, a)identitas RPP, (b)perumusan indikator, (c) perumusan tujuan, (d) pemilihan materi ajar, (e)pemilihan sumber belajar, (f) pemilihan media belajar, (g) metode pembelajaran, (h) skenario pembelajaran, (i) penilaian, (j) lembar kerja siswa, dan (k) bahasa.
Kata kunci : Kurikulum SD 2013 dan Perangkat pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF LEARNING INSTRUMENTS
SUBTHEME MY BODY BASED ON ELEMENTARY SCHOOL
CURRICULUM 2013 FOR FIRST GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL
Ignasia Meilina Sanata Dharma University
2015
This research is a developmental research. It produces learning instruments based on elementary school’s 2013 curriculum. The development of learning instruments in this research using integrative thematic approach, scientific approach, higher order thinking skill, character education, and authentic assesment as the reference.
The model of the development research uses Research and Development (R&D) by using developed procedure instruments by Jerold E. Kemp and also development procedure instruments that announced by Borg dan Gall. Both of procedures are adopted become a simpler development model, which is used as the research’s principle. The development procedures that’s used in this research consist of five steps. They are: (1) potential and problem, (2) data gathering, (3) product design, (4) experts’ validation, (5) design revision, in such a way that it is produc a product to use the developmental learning equipment based on 2013 elementary school curriculum for the first grade student. Instruments that are used in this research are interview lists of analysis necessity and questionnaire. An interview lists of analysis necessity is carried out in Tegalrejo Elementary School, meanwhile the questionnaire is used to know the quality of product which has done by two experts validation of 2013 elementary school curriculum, a first grade teacher of elementary school, and a fourth grade teacher of elementary school.
The score of validation result done by the experts of 2013 curriculum shows the scores of 3,93 (good) and 3,8 (good) also first grade teacher of elementary school given score 4,8 (very good) and fourth grade teacher of elementary school with score 4,78 (very good). Sets of learning equipment has a score on the average 4,32 wich is considered “very good”. That thing is observed from validation aspects which are included in the validation instrument. They are, (a) lesson plan identity, (b) indicator formulation, (c) goal formulation, (d) teaching materials selection, (e) learning selection source, (f) selection learning media, (g) learning method, (h) learning scenario, (i) assessment, (j) student’s worksheet, and (k) language.
Keywords : 2013 Elementary school curriculum and Learning instruments
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema Bentuk, Warna, Ukuran dan
Permukaan Benda Mengacu Kurikulum 2013 untuk Siswa Kelas Satu (1)Sekolah
Dasar dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis
mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik
secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan
dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. selaku Ketua
Program Studi PGSD.
3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si, M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.
4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah
membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.
7. Guru kelas 1 SD Tegalrejo yang telah bersedia diwawancarai untuk
analisis kebutuhan.
8. Mur Lestari, S.Pd. selaku guru kelas I SD N Sumber 2 yang telah
membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Khristiana Yuliati
membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian
10. Ardian,M.Pd.
memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi
produk penelitian.
11. Kristi W., M.Pd.
memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi
produk penelitian
12. Orang tuaku
memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Sahabat-sahabatku Ludang Salindri, Claudia Sandy, Yohana Wuri, Amilia
Dyah, dan Mukti Lestari
dukungan, selalu mengingatkan dan memberikan semangat positifnya.
14. Teman-teman satu perjuangan
perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013.
15. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakas
bantuan dan dukungannya selama ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan
dan kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari
berbagai pihak. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semo
bermanfaat bagi kita semua.
xi
Khristiana Yuliati, S.Pd. selaku guru kelas IV SD N Sumber 2
membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian
selaku validator Pakar Kurikulum 2013
memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi
produk penelitian.
, M.Pd. selaku validator Pakar Kurikulum 2013
memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi
enelitian
Orang tuaku Blasius Widiatmaka dan Khristiana Yuliati
memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
sahabatku Ludang Salindri, Claudia Sandy, Yohana Wuri, Amilia
Mukti Lestari (Ayik) yang telah memberik
dukungan, selalu mengingatkan dan memberikan semangat positifnya.
teman satu perjuangan mahasiswa skripsi payung
perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013.
Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakas
bantuan dan dukungannya selama ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan
dan kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari
berbagai pihak. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semo
bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, 14 Januari 2015
Penulis
Ignasia Meilina
Sumber 2 yang telah
membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.
akar Kurikulum 2013 yang telah
memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi
akar Kurikulum 2013 yang telah
memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi
Khristiana Yuliati yang setia
memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
sahabatku Ludang Salindri, Claudia Sandy, Yohana Wuri, Amilia
(Ayik) yang telah memberikan semangat,
dukungan, selalu mengingatkan dan memberikan semangat positifnya.
skripsi payung pengembangan
Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan
dan kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari
berbagai pihak. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semoga
Yogyakarta, 14 Januari 2015
Penulis
Ignasia Meilina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6
1.5 Batasan Istilah .............................................................................................. 7
1.6 Spesifikasi Produk ....................................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka ...................................................................................... 10
2.1.1 Kurikulum 2013 .................................................................................... 10
2.1.2 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013 ......................... 11
2.1.3 Penguatan Pendidikan Karakter dan Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi ...................................................................................... 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Halaman
2.1.4 Pendekatan Tematik Integratif .............................................................. 16
2.1.5 Pendekatan Saintifik ............................................................................. 19
2.1.6 Penilaian Otentik ................................................................................... 20
2.1.7 Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran ................................... 23
2.1.8 Penelitian yang Relevan ........................................................................ 30
2.1.9 Kerangka Pikir ...................................................................................... 32
2.1.10 Pertanyaan Penelitian ............................................................................ 34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................ 35
3.2 Prosedur Pengembangan ......................................................................... 39
3.2.1 Potensi dan Masalah ................................................................................ 40
3.2.2 Pengumpulan Data .................................................................................. 41
3.2.3 Desain Produk ......................................................................................... 41
3.2.4 Validasi Desain ....................................................................................... 42
3.2.5 Revisi Desain .......................................................................................... 42
3.3 Jadwal Penelitian ..................................................................................... 42
3.4 Validasi Ahli Kurikulum SD 2013 .......................................................... 43
3.5 Validasi Guru SD Pelaksana Kurikulum SD 2013 .................................. 44
3.6 Instrumen Penelitian ............................................................................... 44
3.7 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 45
3.8 Teknik Analisis Data ............................................................................... 45
3.8.1 Data Kuantitatif ........................................................................................ 45
3.8.2 Data Kualitatif .......................................................................................... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Kebutuhan ................................................................................. 49
4.1.1 Hasil Wawancara Survei Kebutuhan ...................................................... 49
4.1.2 Pembahasan Hasil Wawancara Survei Kebutuhan ................................. 53
4.2 Deskripsi Produk Awal ........................................................................... 53
4.2.1 Silabus ..................................................................................................... 54
4.2.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ............. 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Halaman
4.3 Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk ....... 56
4.4 Data Hasil Validasi Guru SD Pelaksana Kurikulum SD 2013 ................ 58
4.5 Kajian Produk Akhir dan Pembahasan .................................................... 59
4.5.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ............ 59
4.5.2 Pembahasan ............................................................................................. 60
4.5.2.1 Hasil Perangkat Pembelajaran ................................................................ 60
4.5.2.2 Kualitas Produk Perangkat Pembelajaran ............................................... 61
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 65
5.2 Keterbatasan Pengembangan ................................................................... 66
5.3 Saran ....................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 69
LAMPIRAN ....................................................................................................... 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Identifikasi Kesenjangan Kurikuulum ..................................................12
Tabel 2 Waktu Pelaksanaan Penelitian ...............................................................42
Tabel 3 Konversi Nilai Skala Lima .....................................................................46
Tabel 4 Kriteria Skor Skala Lima .......................................................................48
Tabel 5 Komentar Pakar 1 Kurikulum SD 2013 dan Revisi ...............................57
Tabel 6 Komentar Pakar 2 Kurikulum SD 2013 dan Revisi ...............................57
Tabel 7 Komentar Guru Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi ..................58
Tabel 8 Komentar Guru Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi ..................59
Tabel 9 Rekapitulasi Skor Validasi .....................................................................61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Sistem Pengembangan Bahan Ajar Menurut Jerold E Kemp .............. 24
Gambar 2 Bagan Kerangka Berpikir ..................................................................... 33
Gambar 3 Langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran Borg and Gall ....... 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Izin Wawancara ...................................................................... 72
Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Wawancara ...................................... 73
Lampiran 3 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ............................................ 74
Lampiran 4 Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 ....................................... 76
Lampiran 5 Hasil Validasi Guru Kelas I SD ....................................................... 84
Lampiran 6 Biodata Penulis ................................................................................ 92
Lampiran 7 Silabus ............................................................................................. 93
Lampiran 8 Perangkat Pembelajaran (Dicetak Terpisah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dunia Pendidikan di Sekolah Dasar (SD) identik dengan pengetahuan
yang diberikan secara langsung dan tidak langsung oleh tenaga pendidik (guru)
dan seluruh warga sekolah serta lingkungan secara formal. Pengetahuan yang
ditempuh selama berada di lembaga pendidikan merupakan proses pengubahan
sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dalam upaya pengajaran dan
pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik tersusun secara matang dan
tergabung di dalam suatu wadah dengan lingkup yang lebih luas dinamakan
Kurikulum.
Kurikulum di SD merupakan seperangkat rencana serta pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang akan digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Terdapat dua
dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang
digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Melalui pedoman dari kurikulum ini
siswa dapat mencapai tujuan yang diharapkan dari penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran. Singkatnya di negara Indonesia telah terjadi perubahan
kurikulum karena ketidakpuasan dengan hasil pendidikan di sekolah dan
semakin berkembangnya teknologi serta ilmu pengetahuan di masyarakat.
Di Indonesia mengalami beberapa kali perubahan kurikulum, yaitu
kurikulum sederhana (1947-1964), pembaharuan kurikulum (1968-1975),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kurikulum berbasis keterampilan proses (1984-1994), kurikulum berbasis
kompetensi (2004-2006), dan kurikulum 2013. Kurikulum SD 2013 mulai
diberlakukan pada tahun ajaran 2013/2014, dikembangkan berdasarkan budaya
bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa
kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di
masa depan. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional
“berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”. Dalam UU ini disampaikan bahwa
pendidikan nasional bertujuan membentuk peserta didik memiliki pendidikan
karakter. Kurikulum 2013 memuat pendidikan karakter yang dibutuhkan untuk
mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia.
Perangkat Pembelajaran Kurikulum SD 2013 dapat dikatakan tidak begitu
sama dengan perangkat evaluasi yang dipakai pada kurikulum sebelumnya.
Kurikulum SD 2013 yang diaplikasikan pada tingkat sekolah dasar ini
mengalami perubahan bagian metode evaluasinya. Penyampaian materi bukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
lagi pada setiap mata pelajaran akan tetapi per tema. Jenis evaluasi tematik
integratif menjadikan materi ajar disampaikan dalam bentuk tema-tema yang
mengindikasikan seluruh muatan pelajaran. Kompetensi yang terdapat dari
berbagai muatan pelajaran diintegrasikan ke dalam pengetahuan, keterampilan
dan sikap pada proses kegiatan pembelajaran.
Tenaga pendidik dikatakan berhasil apabila dapat menguasai perangkat
pembelajaran, sebab tenaga pendidik merupakan pelaksana dari kurikulum SD
2013 secara langsung di lembaga pendidikan formal. Kemp (dalam Trianto,
2010: 88) menyatakan bahwa keberhasilan bergantung pada penggunaan
sumber pembelajaran atau media yang dippilih. Sumber-sumber pembelajaran
yang dipilih dan disiapkan secara hati-hati akan dapat memenuhi tujuan
pembelajaran antara lain memotivasi siswa, melibatkan siswa, menjelaskan dan
menggambarkan isi materi pelajaran dan keterampilan-keterampilan kinerja,
membantu pembentukan sikap dan pengembangan rasa menghargai (apresiasi),
serta memberi kesempatan untuk menganalisis sendiri kinerja individual.
Menurut Kemendikbud (2013: 227) menyatakan bahwa pembelajaran
tematik terpadu merupakan suatu penyajian pembelajaran yang menyatukan
beberapa mata pelajaran dengan tema sebagai pemersatu atau satu usaha
mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai atau sikap pembelajaran,
serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu TS yang merupakan guru kelas 1
SD Tegalrejo, pada hari Kamis, tanggal 17 April 2014, pukul 12.00 WIB,
diperoleh informasi bahwa guru membutuhkan waktu lebih banyak untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pelatihan dalam Kurikulum 2013 di SD. Guru menyadari bahwa pemahaman
beliau pada semester satu kurang maksimal ketika penataran. Pemahaman
terhadap tematik integratif juga tidak begitu berbeda dengan KTSP namun
belum begitu paham betul hanya lebih banyak penilaiannya. Mengenai
penilaian dalam RPPTH beliau mengaku agak kesulitan, karena masalah media
kurang memenuhi. Beliau masih memerlukan contoh penilaian rubrik non tes.
Pemahaman dalam penguatan pendidikan karakter belum diberi penataran
sehingga ibu TS hanya mempelajari sendiri. Pemahaman jenis karakter di
kurikulum SD 2013 juga tidak begitu beliau pahami. Guru juga merasakan
kesulitan pada media yang berhubungan dengan alam, mengingat SD Tegalrejo
terletak di kota. Karakteristik contoh RPP mengacu kurikulum SD 2013 masih
diperlukan karena diklat yang sangat cepat hanya berlangsung beberapa hari.
Saran yang beliau berikan yaitu fasilitas mohon dipenuhi agar tidak mengalami
kesulitan. Untuk bahan ajar masih perlu pengembangan karena materi pada
buku yang sedikit. Penilaian rubrik penilaian sedikit kesulitan, karena belum
banyak contoh yang diberikan.
Berdasarkan kenyataan tersebut, peneliti mengembangkan perangkat
pembelajaran tema diriku pada subtema tubuhku mengacu kurikulum SD 2013
untuk siswa kelas I sekolah dasar semester gasal guna membantu guru dan
siswa dalam kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran tersebut
dikembangkan karena pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 belum
tersampaikan secara optimal, baik dalam pembuatannya dan penyampaiannya
oleh guru kepada peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Menurut Wong (dalam Hidayat, 2008: 2) pertumbuhan merupakan
bertambah jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara
kuantitatif dapat diukur, sedangkan perkembangan merupakan bertambah
sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan
dan belajar. Perkembangan itu berlangsung dari outer control to inner control,
yang berarti pada awalnya seorang anak sangat bergantung pada orang lain
atau orang dewasa sehingga pengontrolan hidupnya didominasi oleh
pengontrolan dari luar seiring bertambahnya pengalaman dari lingkungan maka
anak akan mampu mengontrol dirinya sendiri.
Pemilihan subtema Tubuhku pada perangkat pembelajaran yang dibuat
oleh peneliti dianggap sangat penting, karena peserta didik kelas 1 SD dalam
kaitannya menambah pengalaman diri dari lingkungan sekolah perlu adanya
pengenalan pengertian tubuh, nama anggota tubuh, fungsi dari seluruh anggota
tubuh, dan manfaat yang menguntungkan tubuh, sehingga peserta didik mulai
mampu merawat kesehatan tubuhnya sejak dini.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana prosedur menghasilkan perangkat pembelajaran subtema
Tubuhku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1)
Sekolah Dasar?
1.2.2 Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema Tubuhku
mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah
Dasar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Untuk menghasilkan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran
subtema Tubuhku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu
(1) Sekolah Dasar.
1.3.2 Untuk mendeskripsikan kualitas produk perangkat pembelajaran
subtema Tubuhku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu
(1) Sekolah Dasar.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman menghasilkan produk
dalam mengembangkan perangkat pembelajaran dengan kurikulum
2013 dalam subtema Tubuhku kelas satu (1) SD semester gasal.
1.4.2 Bagi guru
Guru dapat memiliki perangkat pembelajaran yang sudah
menggunakan kurikulum 2013 pada subtema Tubuhku kelas satu (1)
SD semester gasal.
1.4.3 Bagi siswa
Siswa dapat memperoleh pendidikan karakter dari setiap kegiatan
pembelajaran pada subtema Tubuhku.
1.4.4 Bagi sekolah
Sekolah dapat menambah bahan bacaan khususnya pengembangan
perangkat pembelajaran subtema Tubuhku mengacu kurikulum 2013
untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar semester gasal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.4.5 Bagi prodi PGSD
Prodi PGSD dapat menambah sumbangan dalam hal pengembangan
produk berupa perangkat pembelajaran (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Tematik Harian dan Lembar Kerja Siswa).
1.5 Batasan Istilah
1.5.1 Kurikulum dalam bahasa latin currere yang artinya berlari dengan
cepat, maju dengan cepat, berusaha dan menjalani. Kurikulum
merupakan suatu usaha yang menyeluruh dirancang dan kemudian
dilaksanakan pihak sekolah guna membimbing para muridnya
memperoleh hasil dari segala pembelajaran yang telah ditentukan.
Kurikulum SD 2013 di Indonesia merupakan salah satu instrumental
input dalam mencapai tujuan pendidikan nasional dikembangkan
secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi
dalam masyarakat. Semua kurikulum nasional yang dikembangkan
mengacu pada landasan yuridis Pancasila dan UUD 1945, perbedaan
tiap kurikulum terletak pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan
dan pendekatan dalam mengimplementasikan kurikulum tersebut.
1.5.2 Pendidikan karakter adalah upaya penanaman kecerdasan dalam
berpikir, penghayatan dalam bentuk sikap, dan pengamalan dalam
bentuk perilaku yang sesuai dengan nilai luhur yang menjadi jati
dirinya.
1.5.3 Pendekatan tematik integratif adalah pendekatan pembelajaran dengan
menyampaikan materi ajar dalam bentuk tema-tema yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
mengintegrasikan seluruh muatan pelajaran dan dapat memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.
1.5.4 Pendekatan saintifik adalah pendekatan dari berbagai sumber yang
disampaikan kepada peserta didik baik secara langsung dan konkret,
sehingga pesrta didik dapat secara aktif mengetahui, mengamati,
merumuskan, mengumpulkan data sampai membuat kesimpulan dari
masalah yang di hadapi.
1.5.5 Penilaian otentik adalah proses dalam pengumpulan informasi oleh
guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang
dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang dapat
mengungkapkan, menunjukkan atau membuktikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
1.5.6 Perangkat pembelajaran adalah Rencana Pembelajaran Tematik Harian
(RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari bahan ajar/LKS, media
pembelajaran, Instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci
jawaban serta tugas dan rubrik penilaian.
1.6 Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan
1.6.1 Komponen RPPTH yang disusun lengkap.
1.6.2 RPPTH dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa
(intelektual, keterampilan, sikap sosial, dan spiritual) yang nampak
dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran.
1.6.3 RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1.6.4 RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan
pendekatan saintifik.
1.6.5 Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik.
1.6.6 RPPTH disusun sesuai dengan EYD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 KAJIAN PUSTAKA
2.1.1 Kurikulum SD 2013
Kurikulum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan.
Kurikulum SD 2013 merupakan lanjutan dari Pengembangan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) yang dirintis tahun 2004 serta Kompetensi
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dirintis tahun 2006 dengan
mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
terpadu.
Menurut Hidayat (2013: 113) orientasi Kurikulum SD 2013 adalah
terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap
(attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Sejalan
dengan UU No. 20 Tahun 2003 dalam penjelasan pasal 35: kompetensi
lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati. Kurikulum SD 2013 di cita-citakan agar mampu melahirkan
generasi masa depan yang cerdas komprehensif yaitu bukan sekadar cerdas
intelektualnya saja, melainkan cerdas secara emosi, cerdas sosial, dan
cerdas secara spiritualnya. Hal itu terlihat dari nilai-nialai karakter yang
diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Inti dari kurikulum SD 2013 menurut Sofan (2014: 77) adalah
upaya penyederhanaan Tematik Integratif , disiapkan untuk mencetak para
generasi yang siap dalam menghadapi masa depan. Titik beratnya,
bertujuan untuk mendoroong peserta didik mampu lebih baik dalam
melakukan observasi, bertanya, bernalar dan mengkomunikasikan
(mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah
menerima materi pembelajaran.
2.1.2 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013
Kurikulum merupakan salah satu faktor yang memberikan
kontribusi dalam perwujudan proses berkembangnya kualitas potensi
peserta didik. Dalam suatu pendidikan, kurikulum itu sifatnya dinamis dan
harus selalu mengalami perubahan dan pengembangan agar dapat
mengikuti perkembangan jaman. Perubahan dan pengembangan kurikulum
harus memiliki visi dan misi yang jelas serta perubahan ini telah didorong
dari hasil studi internasional tentang kemampuan peserta didik Indonesia
di mata Internasional.
Menurut Mulyasa (2014: 60) perlunya perubahan dan
pengembangan kurikulum, dimulai dengan penataan empat elemen standar
nasional, yaitu standar kompetensi kelulusan (SKL), standar isi, standar
proses, dan standar penilaian. Penataan terhadap empat mata pelajaran
yang diperhatikan dalam Kurikulum 2013, yaitu: pendidikan agama,
PPKn, matematika, dan Bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Menurut Hidayat (2013: 122) Salah satu alasan mengapa harus
terjadi perubahan kurikulum adalah karena telah terjadinya perubahan
paradigma belajar. Perubahan mengenai cara pandang atau cara berpikir
mengenai bagaimana sebaiknya penyelenggaraan pembelajaran yang
seharusnya terjadi. Abad ke-21 telah mengubah paradigma belajar di
dunia, dari paradigma teaching yakni lebih dikenal guru menjadi pusat
belajar ke paradigma learning yakni siswa yang menjadi pusat dalam
proses pembelajaran. Dalam hal ini, guru tidak lagi menjadi satu-satunya
sumber belajar, dan peran guru sudah bergeser sebagai fasilitator belajar.
Namun penerapan kurikulum SD 2013 juga didukung oleh analisis
kesenjangan kurikulum, berikut tabel kesenjangan menurut Kemendikbud
(dalam Husamah , 2013: 6-7) yaitu:
Tabel 1. Identifikasi Kesenjangan Kurikulum
KONDISI SAAT INI KONSEP IDEAL A. Kompetensi Lulusan A. Kompetensi Lulusan
1. Sikap belum mencerminkan karakter mulia.
2. Keterampilan belum sesuai kebutuhan.
3. Pengetahuan-pengetahuan lepas.
1. Berkarakter mulia. 2. Keterampilan yang relevan. 3. Pengetahuan-pengetahuan
terkait.
B. Materi Pembelajaran B. Materi Pembelajaran 1. Belum relevan dengan
kompetensi yang dibutuhkan. 2. Beban belajar terlalu berat. 3. Terlalu luas, kurang
mendalam.
1. Relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan.
2. Materi esensial. 3. Sesuai dengan tingkat
perkembanga anak. C. Proses Pembelajaran C. Proses Pembelajaran
1. Berpusat pada guru (teacher centered learning).
2. Sifat pembelajaran yang berorientasi pada buku teks.
3. Bukuteks hanya memuat
1. Berpusat pada peserta didik (student centered active learning).
2. Sifat pembelajaran yang kontekstual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
materi bahasan. 3. Buku teks memuat materi dan proses pembelajaran, sistem penilaian serta kompetensi yang diharapkan.
D. Penilaian D. Penilaian 1. Menekankan aspek kognitif. 2. Tes menjadi cara penilaian
yang dominan.
1. Menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotoriksecara proporsional
2. Penilaian tes dan portofolio saling melengkapi.
E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Memenuhi kompetensi profesi saja.
2. Fokus pada ukuran kinerja PTK.
1. Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal.
2. Motivasi mengajar. F. Pengelolaan Kurikulum F. Pengelolaan Kurikulum
1. Satuan pendidikan mempunyai kebebasan dalam pengelolaan kurikulum.
2. Masih terdapat kecenderungan satuan pendidikan menyusun kurikulum tanpa mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah.
3. Pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi mata pelajaran.
1. Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan.
2. Satuan pendidikan mampu menyusun kurikulum dengan mempertimbangkankondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan ptensi daerah.
3. Pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks dan pedoman.
2.1.3 Penguatan Pendidikan karakter dan Kemampuan Berpikir Tinggi
Pendidikan karakter adalah sikap dan perilaku yang diterapkan
oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi pembiasaan yang
mencakup seluruh potensi manusia seperti kognitif, afektif dan
psikomotorik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Karakter terwujud dari karakter masyarakat dan karakter masyarakat
terbentuk dari karakter masing-masing anggota masyarakat bangsa
tersebut. Pengembangan karakter, atau pembinaan kepribadian pada
anggota masyarakat, secara teoritis maupun secara empiris, dilakukan
sejak usia dini hingga dewasa mengutip dari Kemendiknas (2010: 37).
Listyarti (2012: 8) mengelompokkan pendidikan karakter
berdasarkan totalitas psikologis dan sosiokultural, yaitu :
1) Olah hati, olah pikir, olah rasa/karsa, dan olah raga.
2) Beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, bertanggung jawab,
berempati, berani mengambil risiko, pantang menyerah, rela
berkorban, dan berjiwa patriotik.
3) Ramah, saling menghargai, toleran, peduli, sukan menolong, gotong
royong, nasionalis, kosmopolit, mengutamakan kepentingan umum,
bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja
keras, dan beretos kerja.
4) Bersih dan sehat, disiplin, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan,
bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, gigih, cerdas,
kritis, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi
IPTEKS (Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni), dan reflektif.
Peserta didik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat ia
tinggal dapat dikatakan sudah belajar apabila sudah mengintegrasikan
beberapa unsur, yaitu unsur berpikir, berkata dan berbuat. Perlunya
pendidikan karakter berarti berusaha melakukan budaya ilmiah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dimulai dari pendidik kepada peserta didik untuk selalu mendorong
peserta didiknya membangun keterampilan mental maupun fisik yang
harus dikuasai dan diterapkan dalam perilaku sehari-hari.
Menurut Kemendikbud (2014: 52) salah satu kecakapan hidup (life
skill) selama proses pendidikan yang perlu dikembangkan adalah
keterampilan berpikir. Keterampilan berpikir setiap orang akan terus
berkembang dan dapat dipelajari, karena rasa ingin tahu manusia juga
terus berkembang seirng berjalannya waktu. Tingkat kemampuan berpikir
Bloom dibedakan dengan pengelompokkan berdasarkan dimensi
pengetahuan dan proses dan biasanya disebut dengan taksonomi Bloom.
Cakupan dimensi pengetahuan, yaitu pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan pengetahuan metakognitif. Cakupan proses yaitu kategori
mengingat, memahami, aplikasikan, analisis, evaluasi, dan menciptakan.
Tingkat analisis, evaluasi, dan mencipta merupakan tingkatan berpikir
yang lebih tinggi dibandingkan dengan tiga proses lainnya. Berpikir kritis
menurut Ennis (dalam Kemendikbud 2014 : 53) adalah berpikir secara
beralasan dan reflektif menekankan pada pembuatan keputusan tentang
sesuatu yang harus dipercayai atau dilakukan.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi menurut Krathwol (dalam jurnal
Lewy, 2009: 16) dalam A revision of Bloom’s Taxonomy: an overview –
Theory Into Practice menyatakan bahwa indikator untuk mengukur
kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
(1) Menganalisis
(a) Menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau
menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk
mengetahui pola atau hubungannya.
(b) Mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari
sebuah skenario yang rumit.
(c) Mengidentifikasi/ merumuskan pertanyaan.
(2) Mengevaluasi
(a) Memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, dan metodologi
dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk
memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya.
(b) Membuat hipotesis, mengkritik dan melakukan pengujian.
(c) Menerima atau menolak suatu pernyataan berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan.
(3) Mengkreasi
(a) Membuat generalisasi suatu ide atau cara pandang terhadap sesuatu.
(b) Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah.
(c) Mengorganisasikan unsur-unsur atau bagian-bagian menjadi struktur
baru yang belum pernah ada sebelumnya.
2.1.4 Pendekatan Tematik Integratif
Pembelajaran dalam kurikulum SD 2013 yang telah
direkomendasikan oleh Kementrian Pendidikan dan Budaya ialah
pembelajaran tematik integratif. Muatan pelajaran yang diberikan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pembelajaran diintegrasikan ke dalam satu tema pembahasan. Model
pembelajaran yang digunakan adalah model jaring laba-laba (webbed
model). Model ini berangkat dari pendekatan tematis sebagai acuan dasar
bahan dan kegiatan pembelajaran. Teori pembelajaran ini dimotori oleh
tokoh psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa
pembelajaran itu haruslah bemakna dan berorientasi pada kebutuhan dan
perkembangan anak. Pendekatan pembelajaran tematik menekankan pada
penerapan konsep (learning by doing) belajar sambil melakukan sesuatu.
Menurut Yunanto (2004: 226) menyatakan bahwa pembelajaran
merupakan pendekatan belajar yang memberi ruang kepada anak untuk
berperan aktif dalam kegiatan belajar. Menurut Kunandar (2007: 311)
Tema merupakan alat atau wadah untuk mengedepankan berbagai konsep
kepada anak didik secara utuh.
Integrasi dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap,
keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi
berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai
konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara
parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh
kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia
Kemendikbud (2013: 15).
Pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran
dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu
tema/topik pembahasan. Sutirjo (2004: 6) menyatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
pembelajaran tematik merupaka satu usaha untuk mengintegrasikan
pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta pemikiran
yang kreatif dengan menggunakan tema. Dalam menerapkan dan
melaksanakan pembelajaran tematik, ada beberapa prinsip dasar yang prlu
diperhatikan yaitu 1) bersifat terintegrasi dengan lingkungan, 2) bentuk
belajar dirancang agar siswa menemukan tema, dan 3) efisiensi. Maksud
pembelajaran tematik adalah sebagai upaya untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pendidikan, terutama dalam mengimbangi padatnya
materi kurikulum SD 2013 di samping itu pembelajaran tematik akan
memberi peluang pembelajaran terpadu yang lebih menekankan
keterlibatan peserta didik dalam belajar.
Terdapat ciri atau karakteristik pembelajaran tematik yaitu 1)
berpusat pada siswa, 2) memberikan pengalaman langsung kepada siswa,
3) pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, 4) menyajikan konsep dari
berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran, 5) bersifat
fleksibel, 6) hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai minat dan
kebutuhan siswa.
Berdasarkan penjelasan mengenai pendekatan tematik integratif
tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik integratif
diberikan supaya dalam pembelajaran lebih bermakna dan utuh. Peran dari
pembelajaran tematik sangat penting dalam meningkatkan perhatian,
aktivitas belajar, dan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajarinya
karena pemelajaran berpusat pada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2.1.5 Pendekatan Saintifik
Menurut Sudarwan (dalam Majid, 2014: 194), pendekatan saintifik
bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan,
pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian,
proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai,
prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah. Proses pembelajaran disebut ilmiah
jika memenuhi kriteria seperti berikut ini:
1) Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena
yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas
kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
2) Penjelasan guru, respons peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta
didik terbebas dari prasangka dengan serta-merta,pemikiran subjektif, atau
penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.
3) Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis,
dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan
mengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran.
4) Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir berdasarkan
hipotesis dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain
dari substansi atau materi pembelajaran.
5) Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami,
menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan
obyektif dalam merespons substansi atau materi pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
6) Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung
jawabkan.
7) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun
menarik sistem penyajiannya.
Hosnan (2014: 34) menyatakan dalam bukunya bahwa pendekatan
saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta
didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan
pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan
saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu,
kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan agar mendorong
peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi,
dan bukan hanya diberi tahu saja.
Menurut pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan
saintifik pada kurikulum SD 2013 bertujuan menerapkan pembelajaran
yang menonjolkan pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan
penjelasan tentang suatu kebenaran. Sehingga peserta didik mampu
mengenal dan memahami berbagai materi pembelajaran dari berbagai
sumber yang ada.
2.1.6 Penilaian Otentik
Standar penilaian pendidikan dalam Permendikbud Nomor 66
Tahun 2013, yaitu kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen
penilaian hasil belajar peserta didik. Saylor (dalam Mulyasa, 2002: 58)
mengatakan bahwa “Instruction is thus the implementation of curriculum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
plan, usually, but not necessarily, involving teaching in the sense of
student, teacher interaction in an educatonal setting”. Dalam hal ini guru
diharapkan dapat mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat,
guru harus menguasai prinsip pembelajaran, pemilihan dan penggunaan
mediapembelajaran, keterampilan menilai hasil belajar peserta didik, serta
memilih dan menggunakan strategi dan pendekatan pembelajaran.
Tujuan kurikulum SD 2013 yaitu mendorong peserta didik untuk
aktif dalam setiap muatan pembelajaran, maka salah satu komponen nilai
peserta didik didapatkan dari pertanyaan yang dilontarkan. Kurikulum ini
melihat proses dan hasil observasi peserta didik terhadap suatu masalah
yang diajukan oleh pendidik, kemampuan siswa menalar suatu masalah
juga menjadi komponen penilaian sehingga peserta didik terus diajak
untuk berpikir logis, dan yang terakhir adalah kemampuan anak
berkomunikasi melalui presentasi mengenai tema yang dibahas di kelas.
Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan
keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Penilaian otentik menilai peserta didik dalam kesiapan,
proses dan hasil belajar. Penilaian otentik dapat diartikan pula upaya
pemberian tugas kepada peserta didik dalam aktifitas pembelajaran yang
mencerminkan prioritas dan tantangan. Penilaian ini memiliki relevansi
terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) sesuai tuntutan
Kurikulum 2013. Penilaian otentik ini dapat diterapkan dalam berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya sehingga
mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik
dalam menanya, menalar, mencoba dan mengobservasi pada pembelajaran.
Menurut Yanur (2013: 127) penilaian otentik mengacu pada
ketercapaian standar nasional atau dengan kata lain didasarkan pada
indikator. Kurikulum dan hasil belajar setiap mata pelajaran memuat tiga
kompetensi utama, yaitu kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil
belajar, dan materi pokok. Penialaian otentik menyeimbangkan tiga ranah
dengan cakupan terhadap aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan
keterampilan (psikomotor). Penilaian otentik menggunakan berbagai alat,
pengajar harus menggunakan metode dan teknik penilaian yang beragam
sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik pengalaman belajar
yang dilaluinya agar tujuan tersebut tercapai.
Hasil dari penilaian otentik dapat digunakan untuk evaluasi bagi
pendidik maupun peserta didik kaitannya dalam merencanakan perbaikan
(remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling.
Selebihnya, hasil penilaian otentik digunakan memperbaiki proses
pembelajaran untuk memenuhi Standar Penilaian Pendidikan dengan
prosedur yang benar. Penilaian ini pada akhirnya dapat mengukur kinerja
peserta didik dalam suatu tugas kehidupan realistik, situasi relevan, atau
masalah yang memiliki tujuan dan kegunaan yang jelas, bermanfaat,
bermakna, dan berarti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Kesimpulan yang dapat diambil dari berbagai penjabaran tentang
penilaian otentik menurut para ahli tersebut yaitu, pada kurikulum SD
2013 peserta didik dituntut aktif dalam setiap muatan pembelajaran.
Penilaian ini dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari
masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang
meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sehingga pengajar
harus menggunakan metode dan teknik penilaian beragam dan
karakteristik pengalaman belajar yang dilaluinya agar tujuan tercapai.
2.1.7 Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Sarana untuk mencapai suatu pembelajaran sangat penting dalam tujuan
perangkat pembelajaran. Pengembangan perangkat pembelajaran berupa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH), penilaian,
dan LKS digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman materi
pembelajaran yang siswa terima. Sehingga diperlukan model
pengembangan pembelajaran yang sesuai.
Kemp (dalam Trianto, 2009: 179), mengatakan bahwa pengembangan
perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Pengembangan
perangkat dapat dimulai dari titik manapun di dalam siklus tersebut, tiap
langkah pengembangan berhubungan langsung dengan evaluasi dan
setelah evaluasi dapat dilakukan revisi untuk memperbaiki produk yang
dibuat. Bentuk bagan pengembangan adalah lingkaran dan arah
pengembangan perangkat berlangsung searah jarum jam dimulai dari
identifikasi masalah, analisis siswa, analisis tugas, merumuskan indikator,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
penyusunan instrumen evaluasi, strategi pembelajaran, pemilihan media
atau sumber belajar, pelayanan pendukung, kemudian evaluasi formatif
dan evaluasi sumatif yang dilanjutkan dengan adanya revisi perangkat.
Kemp mengungkapkan bahwa uji coba produk yang dikembangkan
merupakan uji coba terbatas oleh karena itu sampel uji coba produk dapat
dilakukan kepada responden dengan jumlah yang sedikit.
Di bawah ini akan dipaparkan tahapan model pengembangan
menurut Jerold E.Kemp yang telah direvisi oleh Trianto ( 2009: 179-186):
Gambar 1. Sistem Pengembangan Bahan Ajar Menurut Jerold E Kemp
Berdasarkan gambar tersebut, adapun unsur-unsur pengembangan bahan ajar dan
dijelaskan sebagai berikut (Morrison, 2011: 15-18):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
1. Identifikasi Masalah Pembelajaran (Instructional Problems)
Tahap ini bertujuan untuk mengindentifikasi adanya kesenjangan antara
tujuan menurut kurikulum yang berlaku dengan fakta yang terjadi di lapangan
baik yang menyangkut model, pendekatan, metode, teknik maupun strategi yang
digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Bahan kajian, pokok
bahasan, atau materi yang dikembangkan, selanjutnya alternatif atau cara
pembelajaran yang sesuai dalam upaya pencapaian tujuan seperti yang diharapkan
dalam kurikulum.
2. Analisis Siswa (Learner Characteristic)
Analisis siswa dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan
karakteristik yang meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman baik individu
maupun kelompok. Analisis siswa tersebut adalah:
a. Tingkah Laku Awal Siswa
Kardi (dalam Trianto, 2009: 180), mengatakan perlunya mengidentifikasi
keterampilan khusus yang harus dapat siswa lakukan untuk memulai
pembelajaran agar dapat berjalan lancar dan efektif serta efisien.
b. Karakteristik Siswa
Analisis ini dilakukan dengan memperhatikan ciri, kemampuan, dan
pengalaman siswa baik sebagai individu maupun kelompok. Menurut Ibrahim
(dalam Trianto, 2009: 180), mengatakan analisis karakteristik ini meliputi:
kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadap mata
pelajaran, pengalaman, keterampilan psikomotor, kemampuan bekerja sama,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
keterampilan sosial, dan sebagainya. Hasil analisis ini dapat digunakan untuk
menyiapkan perangkat pembelajaran.
3. Analisis Tugas (Task Analysis)
Kemp (dalam Trianto, 2009: 181), mengatakan analisis tugas adalah
kumpulan prosedur untuk menentukan isi suatu pengajaran. Analisis tugas ini
dilakukan untuk mengetahui dan menentukan model pembelajaran untuk
mencapai tujuan, sehingga analisis ini mencakup analisis isi pelajaran,
konsep, prosedural, pemrosesan informasi yang digunakan untuk
memudahkan pemahaman atau penguasaan tentang tugas-tugas belajar dan
tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS).
4. Merumuskan Indikator (Instructional Objective)
Indikator adalah tujuan pembelajaran yang diperoleh dari hasil analisis
tujuan. Perumusan indikator didasarkan pada analisis pembelajaran dan
identifikasi tingkah laku awal siswa. Secara spesifik tujuan pembelajaran
dilakukan untuk mengkonversikan analisis tugas dan analisis konsep menjadi
tujuan pembelajaran khusus yang lebih operasional.
5. Urutan Isi (Content Sequencing)
Menentukan urutan isi berdasarkan tingkat kesulitannya untuk membantu
siswa dalam memahami materi pembelajaran.
6. Strategi Pembelajaran (Instructional Strategies)
Pada tahap ini dipilih strategi mengajar yang sesuai dengan tujuan. Kegiatan
ini meliputi: pemilihan model, pendekatan dan metode; pemilihan format,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
yang dipandang mampu memberikan pengalaman yang berguna untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
7. Cara Penyampaian Pesan (Designing the Message)
Menyampaikan pembelajaran dengan menentukan gambar atau media yang
akan digunakan dalam pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami
pengetahuan.
8. Penyusunan Instrumen Evaluasi (Evaluation Instrument)
Penyusunan tes evaluasi hasil belajar merupakan alat evaluasi untuk
mengukur ketuntasan indikator dan ketuntasan penguasaan siswa setelah
berlangsungnya proses pembelajaran yang didasarkan pada jumlah soal yang
dijawab benar, dalam bidang pengujian dan pengukuran, hubungan ini
merupakan petunjuk keabsahan soal ujian.
9. Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran (Instructional Resources)
Pemilihan media dan sumber belajar didasarkan hasil analisis tujuan,
karakteristik siswa, dan tugas. Keberhasilan pembelajaran sangat bergantung
pada pemilihan sumber belajar dan media pembelajaran. Jika sumber belajar
dan media pembelajaran dipilih dengan benar maka dapat memenuhi tujuan
pembelajaran antara lain memotivasi siswa dengan cara menarik dan
menstimulus perhatian pada materi pembelajaran, melibatkan siswa,
menjelaskan dan menggambarkan isi pelajaran, membantu pembentukan
sikap dan pengembangan rasa menghargai (apresiasi), serta memberikan
kesempatan untuk menganalisis sendiri kinerja individual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
10. Pelayanan Pendukung (Support Services)
Pelayanan pendukung tidak berhubungan langsung dengan substansi
pengembangan perangkat namun menentukan keberhasilan pengembangan
perangkat. Pelayanan pendukung ini antara lain: kebijakan kepala sekolah,
guru mitra, tata usaha, tenaga terkait laboratorium dan perpustakaan, dana,
fasilitas, bahan, perlengkapan, pelayanan tenaga kerja, jadwal penyelesaian
tahap perencanaan dan pengembangan.
11. Evaluasi Formatif (Formative Evaluation)
Evaluasi formatif berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar atau
tim pengembang seberapa baik program telah berfungsi dalam mencapai
berbagai sasaran. Penilaian formatif dilaksanakan selama pengembangan dan
uji coba. Penilaian ini berguna untuk menentukan kelemahan dalam
perencanaan pengajaran sehingga kekurangan dapat dihindari sebelum
program terpakai secara luas.
12. Perencanaan (Planning) dan Manajemen Proyek (Project Management)
Menurut model Kemp (1994: 4) aspek teknis perencanaan sangat
mempengaruhi keberhasilan rancangan pengembagan. Merencanakan
pembelajaran merupakan suatu proses yang rumit sehingga harus
memperhatikan tiap-tiap unsur dan secara terus menerus menilai kembali
hubungan setiap bagian rencana dengan tata keseluruhan, karena setiap unsur
dapat mempengaruhi perkembangan unsur yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
13. Evaluasi Sumatif (Summative Evaluation)
Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan-tujuan
utama pada akhir pembelajaran. Sumber informasi utama kemungkinan besar
didapatkan baik dari hasil posttes dan ujian akhir pembelajaran. Penilaian
sumatif meliputi hasil ujian akhir unit, dan uji akhir untuk pelajaran tertentu.
14. Revisi Perangkat Pembelajaran (Revision)
Kegiatan revisi dimaksudkan untuk mengevaluasi dan memperbaiki
rancangan yang dibuat. Revisi dibuat berdasarkan masukan dan penilaian
yang diperoleh dari kegiatan validasi perangkat pembelajaran oleh pakar,
simulasi terbatas dan uji coba terbatas, sehingga validasi ini lebih pada tujuan
kebenaran dan kesesuaian isi pada saat menerapkannya sebagai perangkat
pembelajaran di sekolah.
15. Implementassi (Implementation)
Seperti pada revisi desain, ada baiknya juga dilakukan perencanaan untuk
implementasi. Perencanaan teliti dan keterlibatan merupakan kunci dari
seseorang ketika mendesain instruksi yang dapat membuktikan implementasi
dan menggunakan instruksi tersebut. Implementasi, seperti evaluasi formatif,
dimulai di dalam proses instruksi desain. Perencanaan untuk implementasi
awal dapat membantu memastikan sebuah daftar berjalan lancar dari instruksi
program, dalam Morrison (2011: 18) .
16. Evaluasi Konfirmatif (Confirmative Evaluation)
Morrison (2011: 18) mengemukakan bahwa evaluasi konfirmatif adalah
sebuah proses dari pendesain instruksional digunakan untuk menentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
apakah sebuah rangkain mata pelajaran atau instruksi tetap tepat sepanjang
waktu atau tidak.
Unsur-unsur tersebut diperlukan bagi pengembangan perangkat
pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan identifikasi
kebutuahan awal akan prooduk yang dibuat sesuai dengan kebutuhan siswa
kelas I SD.
2.1.8 Penelitian Yang Relevan
Penelitian pengembangan bahan ajar yang mengacu Kurikulum 2013
masih belum terlalu banyak sumber penelitian yang relevan, mengingat
penelitian ini masih termasuk hal baru dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Berikut ini tiga penelitian relevan yang sesuai dengan pengembangan bahan
ajar.
Pertama, penelitian pengembangan yang berjudul “ Pengembangan Soal
Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pokok Bahasan
Barisan Dan Deret Bilangan di Kelas IX Akselerasi SMP Xaverius Maria
Palembang”oleh Lewy (2009). Penelitian ini menghasilkan perangkat
pembelajaran dalam mengkaji soal pembelajaran matematika dalam upaya
mengukur krmampuan berpikir tingkat tinggi. Berdasarkan proses
pengembangan diperoleh bahwa prototype perangkat soal yang telah
dikembangkan telah memiliki potensial efek, hal ini terlihat dari tes
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dengan nilai 35,59 dengan kategori
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Kedua , penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Model
Pendidikan Karakter Terintegrasi Dalam Pembelajaran Bidang Studi Di
Sekolah Dasar” oleh Darmiyati (2010). Berdasarkan penelitian ini serta Hibah
Pasca 2009 dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter yang efektif adalah
menggunakan pendekatan komprehensif, dan pembelajarannya merupakan
pembelajaran terintegrasi.
Ketiga, penelitian pengembangan yang berjudul “Lesson Planning and
The Student Teacher: Re-thinking The Dominant Model ” oleh Peter D.John
(2006). The lesson plan should not be viewed as a blueprint for action, but
should also be a record of interaction. Such a definition would help novices
view deviation from the lesson plan as a positive act rather than evidence of
failure. Penelitian ini melihat bahwa perlunya rencana pembelajaran bagi guru
agar lebih mengerti dan menguasai serta dapat mengembangkan materi ajar
kepada peserta didik sehingga lebih efektif dan interaktif.
Berdasarkan ketiga penelitian di atas pengembangan perangkat
pembelajaran yang dibuat peneliti sangat sesuai, karena dalam perangkat
pembelajaran kurikulum SD 2013 memiliki ciri khas yang sama dengan
penelitian sebelumnya yaitu menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi,
pendidikan karakter, dan rencana pembelajaran. Maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa pengetahuan yang diperoleh siswa perlu dikembangkan
baik dari perangkat pembelajaran dan wawasan yang luas dari guru, supaya
dapat mencapai tujuan pembelajaran kurikulum SD 2013 yang mencakup
kemampuan, pengetahuan dan pendidikan karakter di dalamnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Selain itu dari ketiga penelitian relevan pula peneliti dapat membuat
pengembangan perangkat pembelajaran subtema tubuhku mengacu kurikulum
SD 2013 untuk siswa kelas satu sekolah dasar. Penelitian pengembangan
perangkat pembelajaran yang menghasilkan suatu produk tema diriku dengan
subtema tubuhku untuk siswa kelas satu sekolah dasar belum pernah ada
sebelumnya, sehingga penelitian baru ini dapat dilaksanakan. Judul yang
dipakai peneliti yaitu “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema
Tubuhku Mengacu Kurikulum SD 2013 Untuk Siswa Kelas Satu (1) Sekolah
Dasar”. Pengembangan perangkat pembelajaran ini memiliki kekhasan
produk berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)
yang mencakup pendidikan karakter, pendidikan tematik intgratif, pendekatan
saintifik, dan penilaian otentik bagi siswa kelas I SD dalam kaitannya dengan
kurikulum SD 2013 yang berlaku saat ini.
2.1.9 Kerangka Pikir
Berdasarkan uraian di atas maka disusun kerangka berpikir mengenai
pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 untuk
siswa kelas I sekolah dasar. Usaha Pemerintah dalam membangun dunia
pendidikan yang lebih maju dan lebih baik bagi masa depan telah dituangkan
di dalam kurikulum SD 2013. Pemerintah telah menggagas kurikulum SD
2013 dan masih dalam tahap uji coba pada tahun awal, namun diperlukan
pengembangan supaya dalam penyampaiannya dapat efisien dan efektif bagi
guru maupun peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Peneliti berusaha mengembangkan perangakat pembelajaran yang
mengacu kurikulum SD 2013 untuk kelas I sekolah dasar. Pendekatan
saintifik dan tematik integratif merupakan kunci utama dalam pembelajaran
pada kurikulum SD 2013. Peneliti juga memasukkan pendidikan karakter yang
harus dimiliki peserta didik, membuat perangkat pembelajaran berikut dengan
pengembangan yang dibutuhkan.
Gambar 2. Kerangka Pikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2.1.10 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan
penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimana langkah-langkah penelitian menghasilkan perangkat pembelajaran
subtema Tubuhku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1)
Sekolah Dasar?
2. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran subtema Tubuhku mengacu
kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar menurut pakar
kurikulum?
3. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran subtema Tubuhku mengacu
kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar menurut guru
SD?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian
pengembangan atau sering disebut dengan Resarch and Development. Research
and Development (R & D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk
mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam
pendidikan dan pembelajaran. Penelitian dan pengembangan dapat dikatakan
penghubung atau jembatan antara penelitian dasar (basic research) dengan
penelitian terapan (applied research). Penelitian dasar sendiri berguna untuk
menemukan pengetahuan baru mengenai kejadian pokok, sedangkan penelitian
terapan bertujuan untuk menemukan pengetahuan yang praktis dan dapat
diaplikasikan. Borg and Gall 1989 dalam Sugiyono (2010: 5) menyatakan : One
way to bridge the gap between research and practice in education is Research &
Development. Pada umumnya penelitian R&D bersifat longitudinal (beberapa
tahap).
Produk pengembangan perangkat pembelajaran milik peneliti
menggunakan prosedur pengembangan bahan ajar Jerold E Kemp yang telah
direvisi dan prosedur penelitian pengembangan tersebut digabungkan dengan jenis
penelitian milik Borg dan Gall. Borg dan Gall (dalam Sugiyono, 2010: 408-427)
mengembangkan penelitian ke dalam sepuluh langkah, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
1. Potensi dan Masalah
Penelitian berawal dari potensi atau masalah yang ada. Potensi merupakan
segala sesuatu apabila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Sedangkan
masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang
terjadi.
2. Mengumpulkan Informasi
Informasi yang dikumpulkan dapat dilakukan setelah potensi dan masalah
dapat ditunjukkan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan untuk
perencanaan produk yang dapat memecahkan masalah tersebut.
3. Desain Produk
Penelitian R&D menghasilkan produk yang bermacam-macam. Desain
produk harus terlihat dan diwujudkan dalam bentuk bagan maupun gambar.
Dalam bidang teknik, desain harus dilengkapi penjelasan bahan mengenai
setiap komponen pada produk. Dalam produk berupa sistem perlu dijelaskan
mekanisme sistem, cara kerja, beserta kelebihan dan kelemahannya.
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk melakukan penilaian
apakah rancangan produk, dalam hal ini metode mengajar baru secara rasional
akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan rasional, karena
berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan.
5. Perbaikan Desain
Desain produk divalidasi melalui diskusi oleh pakar dan para ahli,
sehingga dapat diketahui kelemahannya. Selanjutnya kelemahan dikurangi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dengan cara perbaikan desain oleh peneliti yang akan menghasilkan produk
tersebut.
6. Uji Coba Produk
Perbaikan desain pada produk yang telah dilakukan perlu di uji coba tahap
awal. Ujicoba pada metode mengajar disimulasikan terlebih dahulu, kemudian
dapat diujicobakan pada kelompok yang terbatas. Tujuan pengujian adalah
mendapatkan informasi apakah metode yang dipakai efektif dan efisien
dibandingkan metode mengajar atau yang lain.
7. Revisi Produk
Setelah melakukan ujicoba produk pada sampel yang terbatas perlu
dilakukan revisi pada kelemahan yang ditemukan. Hal ini dilakukan agar
mengetahui produk menggunakan metode yang efektif dari metode lama,
selain itu untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kreativitas pada sampel.
8. Uji Coba Pemakaian
Perbaikan yang telah dilakukan pada produk akan di ujicoba kembali.
Produk baru tersebut diterapkan dalam lingkup pendidikan yang lebih luas dan
harus tetap diberi penilaian mengenai kekurangan atau hambatan yang
muncul, sehingga berguna untuk perbaikan lebih lanjut.
9. Revisi Produk
Produk dalam pendidikan yang lebih luas perlu direvisi apabila ditemukan
kekurangan dan kelemahan pada tahap ujicoba pemakaian. Peneliti yang
membuat produk harus mengevaluasi kinerja pada produknya, sehingga ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
mengetahui kelemahan yang ada dan dapat menyempurnakan pembuatan
produk barunya.
10. Pembuatan Produk Masal
Pembuatan produk masal dilakukan bila produk telah dinyatakan efektif
dan layak untuk diproduksi masal. Peneliti perlu bekerjasama dengan pihak
lain untuk dapat memproduksi masal.
Borg dan Gall (1983: 775) mengajukan serangkaian tahap yang harus
ditempuh dalam pendekatan ini, yaitu research and information collecting,
planning, preliminary field testing, operational product revision, operational
field testing, final product revision, and dissemination and implementation.
Secara konseptual, pendekatan penelitian dan pengembangan mencakup 10
langkah umum.
Borg dan Gall (1983: 792) “suggested using the following: if you
plan to do an R & D project for a thesis or dissertation, you should
keep amount of original instructional design. Also, unless you have
subtantial financial resources, you will need to avoid expensive
instructional media such as 16 –mm film and synchronized slide
tape. Another way to scale down the project is to limit development
to just a few steps of R & D cycle.”
Kutipan tersebut merupakan penjelasan bahwa dari sepuluh langkah yang
ada pada siklus bagan Borg dan Gall, langkah-langkah tersebut bukanlah hal
baku yang harus diikuti secara keseluruhan. Melainkan langkah-langkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
tersebut bisa diambil dan dapat disesuiakan dengan kebutuhan peneliti dalam
penelitiannya.
Berangkat dari anggapan tersebut di atas, maka peneliti mengembangkan
produk perangkat pembelajaran subtema tubuhku mengacu kurikulum SD
2013 untuk siswa kelas I sekolah dasar mengikuti langkah 1) potensi dan
masalah, 2) mengumpulkan informasi, 3) desain produk, 4) validasi desain
produk, dan 5) perbaikan desain produk. Produk dibuat berdasarkan
kebutuhan guru, mengingat guru atau tenaga pendidik merupakan pelaksana
kurikulum SD 2013 di sekolah. Namun terkendala masalah waktu di mana
produk ini hanya dapat diujicobakan pada siswa kelas satu sekolah dasar
semester gasal.
3.2 Prosedur Pengembangan
Perangkat pembelajaran akan menggunakan prosedur pengembangan yang
menghasilkan desain produk berupa silabus dan rencana perangkat pembelajaran.
Peneliti mengembangkan produk serta mengikuti seluruh prosedur langkah
penelitian pengembangan Borg dan Gall. Prosedur pengembangan ini ada 5
langkah, yaitu langkah (1)Potensi dan Masalah, (2)Pengumpulan Data, (3)Desain
Produk, (4)Validasi Desain, (5)Revisi Desain, Pemakaian sehingga kemudian
dapat membuat revisi produk dan mencapai produksi massal yang sesuai dengan
perangkat pembelajaran subtema Tubuhku mengacu Kurikulum SD 2013 untuk
siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2. Lima langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran Borg and Gall
3.2.1 Potensi Masalah
Penelitian di mulai dari analisis kebutuhan terkait perubahan yang terjadi
dari kurikulum 2006 KTSP ke kurikulum SD 2013. Peneliti menganalisa masalah
yang terjadi pada SD yang telah menerapkan kurikulum SD 2013 terutama pada
. Lima langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran Borg and Gall
Potensi Masalah
Penelitian di mulai dari analisis kebutuhan terkait perubahan yang terjadi
dari kurikulum 2006 KTSP ke kurikulum SD 2013. Peneliti menganalisa masalah
yang terjadi pada SD yang telah menerapkan kurikulum SD 2013 terutama pada
40
. Lima langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran Borg and Gall
Penelitian di mulai dari analisis kebutuhan terkait perubahan yang terjadi
dari kurikulum 2006 KTSP ke kurikulum SD 2013. Peneliti menganalisa masalah
yang terjadi pada SD yang telah menerapkan kurikulum SD 2013 terutama pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
guru kelas I sebagai pelaksananya. Analisis kebutuhan peneliti dilakukan terhadap
guru kelas 1 SD Tegalrejo, pada hari Kamis, tanggal 17 April 2014, pukul 12.00
WIB. Peneliti berhasil menemukan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh
guru tentang perangkat pembelajaran yang seharusnya dibuat dan cara mengajar
pada kurikulum 2013. Sehingga peneliti memahami potensi dalam
mengembangkan perangkat pembelajaran kurikulum SD 2013 yang telah
diterapkan.
3.2.2 Pengumpulan Data
Data yang didapatkan oleh peneliti dari guru kelas I SD Tegalrejo melalui
hasil wawancara. Hasil wawancara dengan guru didapati bahwa guru masih
kesulitan menerapkan kurikulum pada praktiknya. Sehingga peneliti
menggunakan data hasil wawancara untuk membuat perangkat pembelajaran
mengacu kurikulum SD 2013. Pengumpulan data oleh peneliti juga didapatkan
melalui studi pustaka, mencari bahan melalui internet, dan mengumpulkan bahan
dari berbagai sumber lainnya.
3.2.3 Desain Produk
Peneliti akan membuat desain produk yang sesuai dengan kebutuhan guru,
yaitu perangkat pembelajaran kelas I mengacu kurikulum SD 2013. Desain
produk diawali dengan melihat Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar
(KD), menentukan indikator yang sesuai, membuat silabus, membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) yang sudah dikembangkan,
kemudian peneliti menentukan rangkuman materi, menyusun penilaian pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
RPPTH, dan langkah terakhir adalah membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk
mengetahui ketercapaian tujuan dalam kegiatan pembelajaran.
3.2.4 Validasi Desain
Peneliti melakukan validasi desain pengembangan produk yang telah
dibuat menggunakan validasi pakar (expert judgment). Validasi perangkat
pembelajaran beserta produk dilakukan oleh dua pakar ahli Kurikulum SD 2013
dan dua guru SD yang telah menerapkan Kurikulum 2013. Hasil validasi produk
peneliti akan diberi kritik dan saran, dengan harapan peneliti dapat memperbaiki
pengembangan perangkat maupun produk yang masih terdapat kesalahan.
3.2.5 Revisi Desain
Revisi desain dilakukan peneliti setelah validasi pengembangan perangkat
dan produk mendapat evaluasi berupa kritik dan saran dari pakar kurikulum dan
guru. evaluasi yang diberikan berguna bagi peneliti untuk memperbaiki perangkat
pembelajaran maupun produk agar menjadi lebih baik.
3.3 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian pengembangan produk perangkat pembelajaran
yang mengacu kurikulum SD 2013 sebagai berikut :
Tabel 2. Waktu Pelaksanaan Penelitian
No Kegiatan
Bulan
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Novem
ber D
esember
Januari
1 Potensi dan Masalah √
2 Pengumpulan Data √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3 Menentukan tema √
4 Menentukan KI-KD dan
subtema √
5 Merumuskan indikator dan
tujuan √
6 Menyusun silabus dan RPP √ √
7
Menyusun urutan isi,
strategi pembelajaran,
kegiatan belajar, sumber
belajar, dan evaluasi
√ √
8 Validasi ahli √
9 Analisis data validasi ahli √
10 Revisi Desain √
11 Ujian Skripsi √
12 Revisi akhir √
13 Pembuatan artikel ilmiah √
3.4 Validasi Ahli Kurikulum SD 2013
Instrumen validasi kualitas perangkat pembelajaran mengacu kurikulum
SD 2013 diberikan kepada validator untuk mengukur dan mengoreksi kesalahan
yang masih terlihat pada pengembangan perangkat pembelajaran yang dibuat oleh
penulis. Dalam penelitian ini validasi ahli kurikulum SD 2013 dilakukan oleh dua
orang dosen yang merupakan pakar kurikulum yang kemudian akan memvalidasi
perangkat pembelajaran serta produk yang dibuat oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3.5 Validasi Guru SD Kelas 1 Pelaksana Kurikulum SD 2013
Peneliti memberikan perangkat pembelajaran dan produk kepada dua orang
guru sekolah dasar kelas I dan IV yang telah menerapkan kurikulum SD 2013
pada kegiatan pembelajarannya untuk kemudian divalidasikan. Guru memvalidasi
berdasarkan kesesuaian RPPTH dan LKS yang telah dibuat peneliti, karena guru
SD dirasa sudah berpengalaman dalam hal perangkat pembelajaran. Sehingga
hasil kritik dan saran akan digunakn peneliti untuk mengevaluasi serta
menyempurnakan produk yang dibuat supaya sesuai dengan perkembangan
kurikulum SD 2013.
3.6 Instrumen Penelitian
Penelitian pengembangan ini menggunakan instrumen penelitian berupa
instrumen analisis kebutuhan dan instrumen validasi. Lembar kuesioner berguna
untuk menganalisis kebutuhan guru mengenai perangkat pembelajaran mengacu
kurikulum SD 2013 dengan berbagai macam pernyataan yang disusun sedemikian
rupa oleh peneliti. Pertanyaan wawancara dilakukan pada guru kelas I SD
Tegalrejo.
Instrumen validasi dibuat dengan mengadaptasi dari Instrumen Penilaian
Kinerja Guru 1 (IPKG 1) yang berisi perihal perangkat pembelajaran. Butir-butir
pada instrumen validasi berguna untuk penilaian yang akan dilakukan pakar
kurikulum atau guru terhadap produk milik peneliti. Seusai melakukan validasi,
maka peneliti dapat melakukan revisi pada perangkat pembelajaran maupun
produk yang dibuat berdasarkan kritik dan saran yang telah diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Peneliti
memberikan kuesioner kepada guru kelas I SD Tegalrejo untuk memperoleh data
mengenai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Pengumpulan
data dari kuesioner agar mendapat hasil berupa kritik maupun saran bagi produk
yang dibuat agar sesuai dengan kebutuhan pada kurikulum SD 2013 khususnya
kelas 1 SD.
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif, dengan penjelasan sebagai berikut :
3.8.1 Data Kualitatif
Data kualitatif berupa komentar maupun saran yang dituliskan oleh dua
validator pakar kurikulum dan dua guru SD pelaksana kurikulum 2013. Data
kuantitatif inilah yang akan menjadi pedoman perbaikan produk milik peneliti.
3.8.2 Data Kuantitatif
Data Kuantitatif berupa skor yang diperoleh dari kuesioner kedua pakar
kurikulum SD 2013, guru SD kelas I & kelas IV. Skor hasil rerata penilaian
perangkat pembelajaran dan produk dengan kategori sangat baik (5), baik (4),
cukup baik (3), kurang baik (2), sangat kurang baik (1). Data penilaian berupa
skor kemudian dianalisis dengan statistik dan dikonversikan ke dalam data
kuantitatif skala lima menurut Sukardjo (2008: 101) sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 3. Konversi Nilai Skala Lima
Interval Kategori
X>�����+1.80 Sbi Sangat baik
�����+0,60 SBi<X≤ ��
���+1,80 Sbi Baik
�����-0,60 SBi<X≤ ��
���+0,06 Sbi Cukup
�����-1,80 SBi<X≤ ��
���-0,60 Sbi Kurang
X≤ �����-1,80 Sbi Sangat kurang
Keterangan:
Rerata ideal (X�i) : 12 (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Simpangan baku ideal (SBi) : 1
6 (skor maksimal ideal - skor minimal ideal)
X : Skor aktual
Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif
dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi
tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan
konversi sebagai berikut.
Diketahui:
Skor maksimal ideal : 5
Skor minimal ideal : 1
Rerata ideal (X�i) : 12 (5+1) = 3
Simpangan baku ideal (SBi) : 16 (5-1) = 0,67
Ditanyakan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat
kurang baik.
Jawaban:
Kategori sangat baik = X > X�i + 1,80 SBi
= X > 3 + (1,80 . 0,67)
= X > 3 + (1,21)
= X > 4,21
Kategori baik = X�i + 0,60SBi < X ≤ X�i + 1,80SBi
= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67)
= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21)
= 3,40 < X ≤ 4,21
Kategori cukup baik = X�i - 0,60SBi < X≤ X�i + 0,60SBi
= 3 - (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67)
= 3 – (0,40) < X≤ 3 + (0,40)
= 2,60 < X≤ 3,40
Kategori kurang baik = X�i - 1,80SBi < X≤ X�i - 0,60SBi
= 3 - (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 - (0,60 . 0,67)
= 3 - (1,21) < X ≤ 3 - (0,40)
= 1,79 < X ≤ 2,60
Kategori sangat kurang baik = ≤ X�i – 1,80SBi
= X ≤ 3 - (1,80 . 0,67)
= X ≤ 3 - (1,21)
= X ≤ 1,79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif
menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut.
Tabel 4 Kriteria Skor Skala Lima
Interval Skor Kriteria
4,22 – 5,00 Sangat Baik
3,41 - 4,21 Baik
2,61 - 3,40 Cukup
1,78 - 2,60 Kurang
1,00 - 1,79 Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Kebutuhan
Langkah awal dalam penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini
adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan ini dilakukan
oleh peneliti sesuai dengan langkah-langkah pengembangan perangkat
pembelajaran yang telah diuraikan sebelumnya dalam bab sebelumnya. Peneliti
melakukan analisis kebutuhan dengan cara wawancara. Wawancara dilakukan
kepada guru kelas I SD Negeri Tegalrejo, Yogyakarta yaitu Ibu TS pada hari
Kamis tanggal 17 April 2014. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui dan
mengidentifikasi masalah serta fakta yang terjadi di lapangan berkaitan dengan
penggunaan perangkat pembelajaran oleh guru dalam pencapaian tujuan
pembelajaran. Sehingga pengembangan perangkat pembelajaran dapat disusun
sesuai acuan dalam Kurikulum SD 2013 guna pencapaian tujuan seperti yang
diharapkan.
4.1.1 Hasil Wawancara Survei Kebutuhan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada guru kelas I SD
Negeri Tegalrejo, Yogyakarta hari Kamis tanggal 17 April 2014 berpedoman pada
13 butir pertanyaan guna analisis kebutuhan perangkat pembelajaran kurikulum
SD 2013. Data hasil seluruh pertanyaan wawancara kepada guru SD kelas I SD
Tehalrejo akan di jelaskan pada setiap butir.
Butir pertanyaan pertama tentang sejauh mana pemahaman guru terhadap
Kurikulum SD 2013. Guru menjawab bahwa beliau telah mengikuti penataran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
sebanyak dua kali, namun kurang pemahaman beliau kurang maksimal. Karena
penataran kurikulum SD 2013 yang diberikan belum mendalam dan secara
mendetail, beliau mengaku penataran kedua juga tidak menyeluruh sehingga
dirasa kurang membantu pemahaman guru.
Butir pertanyaan kedua tentang pemahaman guru terhadap perumusan
indikator dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi
siswa. Menurut ibu TS itu merupakan hal baru, sehingga sembari mempelajari
pada saat melakukan pelatihan beliau juga memahami ketika menerapkan pada
saat melakukan kegiatan pembelajaran.
Butir pertanyaan ketiga tentang pendekatan tematik integratif dalam
pembelajaran. Menurut ibu TS pendekatan tematik beliau coba belajar terapkan,
guru juga semakin mendalami dan mengerti sehingga beliau termotivasi
mempelajarinya.
Butir pertanyaan keempat tentang pemahaman terkait dengan penerapan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Sesuai pemahaman yang diterima dari
pelatihan ibu TS, pendekatan saintifik belum begitu menyeluruh. Namun ibu TS
sudah mencoba menerapkan berdasarkan pemahaman yang beliau dapatkan
sampai beliau terbiasa dalam kegiatan pembelajaran dalam kurikulum SD 2013.
Butir pertanyaan kelima pemahaman terkait dengan penilaian otentik. Ibu
TS menjelaskan bahwa setiap kali pertemuan dan mengadakan kegiatan
pembelajaran, peserta didik akan diberikan lembar kerja, soal latihan, lembar
portofolio sesuai dengan kegiatan. Namun beliau masih merasa kesulitan perihal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
penilaian yang menilai tiap anak. Karena pada pelatihan kedua, bu TS belum
diberi pengajaran sampai pada bahasan penilaian secara detail.
Butir pertanyaan keenam tentang masihkah guru membutuhkan contoh
rubrik penilaian non tes. Ibu TS dengan mantap masih merasa sangat perlu,
mengingat penataran yang ketiga akan dilaksanakan di SD Tegalrejo namun
beliau tidak tahu secara pastinya.
Butir pertanyaan ketujuh pemahaman terkait penguatan pendidikan
karakter dalam pembelajaran. Penjelasan ibu TS yang menyampaikan bahwa
beliau hanya mempelajarinya sendiri karena belum didapatnya lantaran belum
adanya penataran atau diklat. Hanya pengertian saja yang mampu ia pahami
sedikit-sedikit.
Butir pertanyaan kedelapan tentang pemahaman dengan jenis-jenis
karakter yang akan dikembangkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Nasional. Ibu TS menjawab belum begitu paham, karena buku yang memuat
perihal pemahaman karakter masih beberapa guru saja yangb punya. Materi dalam
buku guru dan buku siswa juga terbatas. Sehingga guru mengaku harus
mengembangkan dengan baik agar tujuan atau indikator dapat tercapai pada setiap
peserta didik.
Butir pertanyaan kesembilan tentang kesulitan yang dialami guru dalam
mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013. Menurut
beliau kesulitan yang sangat dirasakan adalah tidak tersedianya media. Meskipun
beberapa media dapat diusahakan, namun beliau menambahkan perlunya media
alam. Karena dalam kurikulum SD 2013 peserta didik belajar dari alam,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
sedangkan letak sekolah SD Tegalrejo berada di kota yang tidak memungkinkan
bila setiap saat harus berhadapan dengan media alam.
Butir pertanyaan kesepuluh mengenai contoh perangkat pembelajaran
yang ada di SD apakah sudah sesuai dengan tuntutan kurikulum SD 2013.
Meskipun SD Tegalrejo sudah menerapkan Kurikulum SD 2013 namun ibu TS
menjelaskan bahwa belum semua tuntutan dari kurikulum SD 2013 pada
perangkat pembelajaran sesuai.
Butir pertanyaan kesebelas apakah guru masih memerlukan contoh-contoh
perangkat pembelajaran yang sesuai dengan sebelas apakah guru masih
memerlukan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum SD 2013. Ibu TS mengaku masih perlu sumber dan refrensi mengenai
contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum
SD 2013, beliau masih belum terbiasa dengan perangkat pembelajaran yang baru.
Butir pertanyaan keduabelas mengenai karakteristik/ciri-ciri RPPTH
mengacu kurikulum SD 2013 yang dibutuhkan guru. Ibu TS menjawab masih
sangat membutuhkan bimbingan karena diklat kurang mendalam. Perihal RPPTH
yang memberikan tema dan pendekatan saintifik serta dengan praktik yang jelas.
Butir pertanyaan ketigabelas tentang saran terkait dengan penyusunan
perangkat pembelajaran yang mengacu kurikulum SD 2013. Ibu TS menyarankan
bahwa dengan adanya kurikulum SD 2013 mohon fasilitas untuk para pengajar
dipenuhi agar pembelajaran tidak mengalami kendala saat melakukan kegiatan
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
4.1.2 Pembahasan Hasil Wawancara Survei Kebutuhan
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas I SD Tegalrejo di atas,
peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa guru sudah memiliki dasar pengetahuan
kurikulum SD 2013 dan sudah menerapkan pembelajaran kurikulum SD 2013.
Kesulitan yang dialami oleh guru terletak pada rubrik penilaian di dalam
perangkat pembelajaran , materi kegiatan pembelajaran kelas 1 juga dirasa terlalu
sedikit, media yang sesuai sangat dibutuhkan terkait kegiatan pembelajaran
kurikulum SD 2013.
Guru sudah menerapkan kurikulum SD 2013 dan menggunakan
pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik juga beliau terapkan meskipun
belum terlihat. Penialaian dalam kurikulum SD 2013 yang berisi deskripsi perlu
diberikan contoh yang jelas. Media yang digunakan dapat diusahakan namun
media alam belum tercapai karena letak sekolah di kota. Guru masih
membutuhkan contoh perangkat pembelajaran yang lengkap dan sesuai dari tema
dan kegiatannya, agar indikator dapat tercapai bagi guru maupun peserta didik.
4.2 Deskripsi Produk Awal
Kegiatan awal yang dilakukan peneliti dalam melakukan pengembangan
perangkat pembelajaran yaitu dengan menentukan tema, dan subtema. Setelah
menentukan subtema , peneliti membuat indikator tujuan di setiap pembelajaran
dengan panduan buku guru kurikulum SD 2013. Langkah selanjutnya peneliti
memetakan indikator pada tema dan memberikan tanda centang, agar dapat
diketahui bahwa semua Kompetensi dasar tidak ada yang terlewat. Kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
peneliti membuat silabus, RPPTH, dan membuat LKS sebanyak 6 pembelajaran.
Langkah terakhir membuat rangkuman materi untuk setiap pembelajaran.
4.2.1 Silabus
Silabus merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang digunakan
sebagai pedoman pembuatan proses kegiatan pembelajaran dalam RPPTH.
Silabus berisi beberapa komponen, yaitu (1) identitas sekolah, (2) muatan
pelajaran, (3) kompetensi inti, (4) kompetensi dasar, (5) indikator pencapaian, (5)
kegiatan pembelajaran, (6) penilaian, (7) alokasi waktu, dan (9) sumber belajar.
Dalam silabus pada kurikulum SD 2013 pendekatan tematik integratif dan
pendekatan saintifik, sehingga mempermudah dalam pembuatan RPPTH.
4.2.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) merupakan
pedoman bagi tenaga pendidik khususnya guru dalam kegiatan pembelajaran demi
tercapainya suatu tujuan pembelajaran. RPPTH dibuat dari penjabaran silabus
yang sebelumya terlebih dahulu dibuat dan merupakan skenario kegiatan
pembelajaran. Beberapa komponen dalam pembuatan RPPTH, yaitu: (1) identitas
satuan pendidikan, kelas/semester, tema, subtema, muatan pelajaran, dan alokasi
waktu, (2) kompetensi inti, (3) kompetensi dasar dan indikator, (4) tujuan
pembelajaran, (5) muatan pembelajaran, (6) pendekatan dan metode
pembelajaran, (7) media, alat pembelajaran, dan sumber pembelajaran, (8)
langkah-langkah kegiatan, (9) penilaian, (10) lampiran-lampiran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) dibuat
dengan tema dan subtema yang telah ditentukan dengan 6 kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Peneliti mendapatkan tema Diriku dengan subtema Tubuhku dengan alokasi
waktu 6 x 35 menit tiap pembelajarannya. Kegiatan pembelajaran di buat dalam 2
penggalan dengan kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup pada tiap
penggalannya. Langkah-langkah kegiatan dibuat sekreatif dan semenarik mungkin
dengan pengembangan yang sesuai untuk peserta didik kelas I SD dan tidak lupa
untuk mengutamakan peserta didik untuk menggali informasi dan guru sebagai
pembimbing.
Instrumen penilaian pada RPPTH menggunakan penilaian otentik, yang
menilai peserta didik dari pengetahuan (kognitif), sikap sosial dan spiritual
(afektif), keterampilan (skill). Penilaian berisi indikator, teknik penilaian, tugas
maupun soal, skor yang sesuai dengan empat macam penilaian (pengetahuan,
sikap sosial,sikap spiritual, dan keterampilan).
Materi ajar merupakan ringkasan materi yang diajarkan pada setiap
kegiatan pembelajaran. Materi ajar memuat seluruh ringkasan singkat dari
kegiatan pembelajaran dalam sehari. Ringkasan materi yang dibuat lebih banyak
dari materi yang berhubungan dengan KI-3 atau dari ranah pengetahuan
(kognitif).
RPPTH juga memiliki produk bberupa Lembar Kerja Siswa (LKS)
digunakan sebagai panduan peserta didik untuk pemahaman dalam upaya
pencapaian hasil belajar yang telah ditempuh dan mengetahui cara pemecahan
masalah. LKS telah dikembangkan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah
kegiatan pada RPPTH. Tugas maupun soal yang terdapat pada LKS telah
disesuaikan pula berdasarkan keenam pembelajaran dari kurikulum SD 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
4.3 Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk
Produk berupa RPPTH dan LKS Kurikulum SD 2013 yang telah disusun
divalidasi oleh dua pakar kurikulum SD 2013 dan dua guru pelaksana kurikulum
SD 2013. Pakar kurikulum yang menjadi validator peneliti adalah Bapak A dan
Ibu KW pada tanggal 02 Desember 2014. Aspek yang dinilai dari perangkat
pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 meliputi : (1) identitas RPPTH, (2)
perumusan indikator, (3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan materi
ajar, (5) pemilihan sumber belajar, (6) pemilihan media belajar, (7) metode
pembelajaran, (8) skenario pembelajaran, (9) penilaian, (10) Lembar Kerja Siswa
(LKS) atau bahan ajar, dan (11) bahasa.
Berdasarkan validasi yang dilakukan oleh dua orang ahli atau pakar
kurikulum SD 2013 pertama yaitu Ibu KW didapatkan rerata perolehan skor 3,93
dengan kategori “baik”. Ibu KW sebagai pakar kurikulum SD 2013 memberikan
komentar pada bagian keterpaduan antar muatan pelajaran yakni perpindahan
pada tiap penggalan masih kentara dan teknik penilaian aspek pengetahuan
muatan pembelajaran kurang relevan. Hasil penilaian ahli diperoleh bahwa
RPPTH layak untuk digunakan/ diujicoba dengan revisi saran.
Kemudian perangkat pembelajaran divalidasikan oleh pakar kurikulum
kedua oleh Bapak A didapatkan rerata perolehan skor 3,8 dengan kategori “baik”.
Bapak A sebagai pakar kurikulum SD 2013 memberikan komentar dan saran
supaya menggunakan gambar beresolusi tinggi untuk produk LKS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 5. Komentar Pakar 1 Kurikulum SD 2013 dan Revisi
No. Komentar Pakar Revisi
Perumusan Tujuan Pembelajaran
1. Rumusan condition / kondisi belum
ada
Dilakukan perbaikan dengan
menambahkan condition pada
kalimat tujuan pembelajaran.
Skenario Pembelajaran
2. Kegiatan menyimpulkan sebaiknya
dilakukan guru bersama siswa
Dilakukan perbaikan pada bagian
menyimpulkan guru bersama
siswa
3. Perpindahan antar muatan pelajaran
(penggalan 1) masih kentara/ kelihatan
Dilakukan perbaikan pada muatan
pelajaran penggalan 1
Penilaian
4. Teknik penilaian aspek pengetahuan
muatan SBDP dengan soal kurang
relevan
Dilakukan perbaikan pada soal
SBDP aspek kognitif supaya
relevan
Tabel 6. Komentar Pakar 2 Kurikulum 2013 dan Revisi
No. Komentar Pakar Revisi
Komentar Umum dan Saran Perbaikan
1. Usahakan menggunakan gambar
beresolusi tinggi, sehinggatidak
mengurangi kualitas gambar saat
dicetak.
Dilakukan perbaikan pada
gambar beresolusi rendah
menjadi gambar beresolusi tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
4.4 Data Hasil Validasi Guru SD Pelaksana Kurikulum SD 2013
Validasi produk dilakukan pula oleh peneliti kepada guru pelaksana
kurikulum SD 2013, yaitu guru kelas I ibu M dan ibu KY guru kelas IV dari SD
Negeri Sumber 2 pada 28 November 2014. Aspek yang dinilai dari perangkat
pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 meliputi : (1) identitas RPPTH, (2)
perumusan indikator, (3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan materi
ajar, (5) pemilihan sumber belajar, (6) pemilihan media belajar, (7) metode
pembelajaran, (8) skenario pembelajaran, (9) penilaian, (10) Lembar Kerja Siswa
(LKS) atau bahan ajar, dan (11) bahasa.
Penilaian yang dilakukan oleh guru pertama memperoleh hasil rata-rata
4,8 dengan kategori “sangat baik”. Guru juga memberikan komentar dan saran
umum sebagai bahan evaluasi untuk peneliti.
Validasi yang dilakukan guru kedua memperoleh hasil rata-rata 4,78
dengan kategori “sangat baik”. Guru kedua juga memberikan komentar dan saran
pada peneliti terkait produk yang dihasilkan. Komentar dan saran dari guru adalah
sebagai berikut :
Tabel 7. Komentar Guru Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi
No. Komentar Guru Revisi
Komentar Umum dan Saran Perbaikan
1. Dalam membuat indikator bukan
“membuat doa” tapi “mendoakan”
Dilakukan perbaikan kata pada
indikator dari “membuat doa”
menjadi “mendoakan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 8. Komentar Guru Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi
No. Komentar Guru Revisi
Komentar Umum dan Saran Perbaikan
1. Dalam pembuatan RPP sudah baik dan
kelengkapan unsur RPP tampak jelas
dan runtut. Akan tetapi kesesuaian
sumber belajar dengan karakteristik
peserta didik perlu diperhatikan.
Peneliti menyesuaikan kembali
sumber belajar dengan karakter
peserta didik secara umum.
4.5 Kajian Produk Akhir dan Pembahasan
Produk RPPTH yang telah dibuat peneliti dan sudah divalidasi oleh kedua
pakar kurikulum SD 2013 dan kedua guru pelaksana kurikulum SD 2013 telah
direvisi atau dilakukan perbaikan desain. Beberapa kesalahan dan kekurangan
banyak ditemukan oleh peneliti, mulai dari penyusunan RPPTH, Rangkuman
Materi, penilaian, sampai LKS. Komentar, kritik dan saran oleh para validator
sangat membantu peneliti menyadari dan segera melakukan upaya revisi produk.
4.5.1 RPPTH
Produk berupa perangkat pembelajaran beserta LKS yang dibuat peneliti
dan diavalidasi oleh para pakar kurikulum SD 2013 serta para guru pelaksana
kurikulum 2013, memberikan evaluasi berupa komentar maupun kritik dan saran
yang membangun peneliti untuk melakukan revisi pada produk
pengembangannya. Dalam tujuan indikator, peneliti sudah menambahkan
condition pada perangkat pembelajaran. Peneliti mengganti kata membuat doa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
menjadi mendoakan. Pada bagian langkah kegiatan, peneliti membuat
perpindahan suatu muatan pelajaran menjadi tidak kentara. Peneliti juga
mengubah pada tahap kesimpulan, yaitu guru dan siswa menyimpulkan bersama.
Kemudian koreksi pada LKS dengan mengganti gambar beresolusi rendah
menjadi gambar beresolusi tinggi supaya kualitas gambar tetap baik juga sudah
dilakukan penelilti.
4.5.2 Pembahasan
4.5.2.1 Prosedur Menghasilkan Perangkat Pembelajaran
Pembuatan perangkat pembelajaran oleh peneliti menggunakan gabungan
dari prosedur pengembangan Borg dan Gall serta Kemp. Pertama peneliti
mengikuti prosedur pengmbangan milik Borg dan Gall dari mengidentifikasi
potensi dan masalah dengan menggunakan teknik wawancara sesuai IPKG 1
kepada guru pelaksana kurikulum SD 2013 khususnya kelas I di SD N Tegalrejo.
Kedua mengumpulkan data/ informasi dari potensi dan masalah yang didapatkan
untuk perencanaan produk. Ketiga mendesain produk berupa RPPTH dan LKS, di
tahap ini peneliti mnggunakan prosedur milik Kemp yang berisi identifikasi
masalah; analisis siswa; analisis tugas; merumuskan indikator; mengurutkan isi;
strategi pembelajaran; cara penyampaian pesan; mengembangkan instruksi; dan
penyusunan instrumen evaluasi. Keempat validasi desain yang menggunakan
instrumen kuesioner kepada empat validator, dua diantaranya merupakan pakar
ahli kurikulum SD 2013 dan dua guru pelaksana kurikulum SD 2013. Kelima
perbaikan desain produk setelah divalidasi oleh para validator untuk mengetahui
kualitas produk yang dibuat. Tahap yang dipakai sampai pada tahap kelima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
dimana Borg dan Gall memperbolehkan pelaksanaan pengembangan perangkat
pembelajaran dilakukan, karena produk ini hanya akan digunakan oleh guru
pelaksana kurikulum SD 2013 khususnya kelas I subtema tubuhku mengacu
kurikulum SD 2013 untuk membantu kegiatan pembelajaran yang telah
dikembangkan.
4.5.2.2 Kualitas Produk Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang sudah divalidasi oleh para pakar kurikulum
SD 2013 dan guru pelaksana kurikulum SD 2013 didapatkan hasil rekapitulasi
sebagai berikut.
Tabel 9. Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum SD 2013,
dan Guru SD Kelas I
No. Penilaian Bahan Ajar
Skor Kategori
1. Pakar kurikulum SD 2013 (1) 3,93 Baik
2. Pakar kurikulum SD 2013 (2) 3,8 Baik
3. Guru kelas I SD (1) 4,8 Sangat baik
4. Guru kelas IV SD (2) 4,75 Sangat baik
Jumlah 17,31
Rerata (jumlah total : responen) 4,32
Kategori Sangat baik
Hasil dari penilaian setiap validator berbeda-beda mulai dari kategori
“baik” sampai “sangat baik”, setelah di rekapitulasi menjadi satu dapat diketahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
bahwa kategori dalam tabel menunjukkan “sangat baik”. Kategori dapat dikatakan
“baik” bila rata-rata yang diperoleh dari penilaian menunjukkan interval antara
3,41 pada batas minimal dan 4,21 pada batas maksimal. Dapat dikatakan sangat
baik apabila rata-rata pada interval batas minimal 4,22 sampai batas maksimal
rata-rata 5,00 dengan kategori “sangat baik”.
Penilaian yang dilakukan oleh guru SD kelas I pertama(1) memperoleh
hasil rata-rata 4,8 dengan kategori “sangat baik”. Validasi yang dilakukan guru
SD kelas IV kedua(2) memperoleh hasil rata-rata 4,78 dengan kategori “sangat
baik”. Ahli atau pakar kurikulum SD 2013 pertama (1) didapatkan rerata
perolehan skor 3,93 dengan kategori “baik”. Pakar kurikulum kedua (2)
didapatkan rerata perolehan skor 3,8 dengan kategori “baik”. Sehingga rerata para
pakar bila di jadikan satu rekapitulasi didapatkan hasil rerata 4,32 dengan kategori
“sangat baik”.
Menurut Trianto (2010: 108,102) RPPTH merupakan rencana yang
menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu
kompetensi dasar yang ditetapkan dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar
dalam silabus, unsur KI KD RPPTH terlihat pada produk (halaman 5). Terdapat
pula indikator yang digunakan untuk mengukur ketercpaian kompetensi yang
memuat pengetahuan, sikap, maupun keterampilan sesuai dengan kompetensi
dasar, hal ini terlihat pada produk (halaman 5-6).
Hal lain yang ditetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
23 Tahun 2006 (dalam Trianto, 2010: 102) materi pembelajaran dipilih untuk
setiap kompetensi dasar sebagai sarana untuk mencapai kompetensi,berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
hasil kajian dari standar isi dan kompetensi dasar. Materi ajar disusun dan
dikembangkan oleh guru sebagai acuan kegiatan peserta didik maupun materi
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, terlihat pada produk (halaman 19-
21).
Trianto (2010: 104) menyatakan sumber belajar adalah rujukan , objek dan
atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, berupa media cetak dan
elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya, semua
terlihat pada produk (halaman 9).
Hosnan (2014: 34) mengemukakan bahwa pendekatan saintifik adalah
proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secraa
aktif mengonstruk konsep, hukum ataumelalui tahapan-tahapan mengamati,
merumuskan maslah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan
data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengomunikasikan konsep yang ditemukan, seperti terlihat pada produk (halaman
29, 64). Pendidikan karakter yang diterapkan pada kurikulum SD 2013 terlihat
pada produk (halaman 11, 15).
Penilaian otentik atau Standar penilaian pendidikan dalam Permendikbud
Nomor 66 Tahun 2013, yaitu kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik, produk (halaman 11-18).
Lembar Kerja Siswa dalam Trianto (2010: 111) merupakan panduan
untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk
pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen
atau demonstrasi, produk (halaman 9-10).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti, telah didapati beberapa
permasalahan yang dialami oleh guru sebagai pelaksana kurikulum SD 2013
terkait perangkat pembelajaran, yaitu penilaian non-tes, penguatan pendidikan
karakter dalam pembelajaran, kegiatan pembelajaran yang harus dikembangkan
oleh guru, media pembelajaran yang belum memungkinkan, dan contoh perangkat
pembelajaran.
Berdasarkan hasil rekapitulasi data para pakar kurikulum SD 2013,
pembahasan mengenai data RPPTH, uraian analisis kebutuhan guru, produk
RPPTH Tema Diriku Sub tema Tubuhku kelas I yang dibuat oleh peneliti sudah
layak digunakan untuk pengembangan kurikulum SD 2013 yang dihadapi kini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut.
5.1.1 Perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 dikembangkan
dengan prosedur penelitian dan pengembangan dari hasil modifikasi antara
model pengembangan bahan ajar Kemp dan prosedur penelitian R&D
Borg dan Gall. Pengembangan tersebut meliputi lima langkah
pengembangan, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3)
desain produk, (4) validasi ahli, dan (5) revisi desain, , sehingga dihasilkan
desain produk final berupa perangkat pembelajaran yang mengacu
kurikulum SD 2013 tema diriku tubuhku untuk siswa kelas I Sekolah
Dasar.
5.1.2 Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh dua pakar Kurikulum
SD 2013, dan dua guru pelaksana kurikulum SD 2013 kelas I dan kelas IV
SD diperoleh skor rerata produk 4,32 Skor tersebut menunjukan bahwa
kualitas perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 tema
diriku subtema tubuhku untuk siswa kelas I SD memiliki kualitas “sangat
baik” ditinjau dari aspek (1) identitas RPP, (2) perumusan indikator, (3)
perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan materi ajar, (5) pemilihan
mater ajar, (6) pemilihan sumber belajar, (7) pemilihan media belajar, (8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
metode pembelajaran, (9) skenario pembelajaran, (10) penilaian, dan (11)
Lembar Kerja Siswa (LKS).
5.2 Keterbatasan Pengembangan
Produk yang dikembangkan ini mempunyai beberapa keterbatasan dipaparkan
sebagai berikut.
5.2.1 Wawancara untuk survei kebutuhan hanya dilakukan dengan seorang guru
kelas I SD, karena perangkat pembelajaran yang dibuat berdasarkan
potensi dan masalah yang ada pada guru selaku pelaksana Kurikulum SD
2013 di sekolah. Wawancara kepada guru kelas I SD cukup mewakili
bagian penelitian pada pencarian potensi dan masalah.
5.2.2 Langkah yang digunakan dalam prosedur pengembangan hanya dibatasi
menjadi 5 langkah meliputi 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data,
3) Desain produk, 4) Validasi desain, dan 5) Revisi desain. Langkah-
langkah Borg dan Gall berjumlah sepuluh namun berkaitan dengan
penelitian maka diperbolehkan untuk sampai langkah ke lima pada revisi
desain, karena produk hanya diperuntukkan guru dalam rangka membantu
mengembangkan kegiatan pembelajaran pada subtema tubuhku mengacu
kurikulum 2013. Berdasarkan validasi produk yang dilakukan oleh kedua
pakar kurikulum SD 2013 dihasilkan skor 3,93 (baik) dan 3,8 (baik) serta
guru kelas I SD menghasilkan skor 4,8 (sangat baik) dan guru kelas IV SD
dengan skor 4,78 (sangat baik). Perangkat pembelajaran tersebut
memperoleh rerata skor 4,32 dengan kategori “sangat baik”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
5.3 Saran
Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan produk perangkat
pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 adalah sebagai berikut:
5.3.1 Peneliti sebaiknya melakukan wawancara kepada beberapa guru kelas I
SD pelaksana kurikulum SD 2013 untuk survei kebutuhan sehingga
mengetahui data analisis kebutuhan secara mendalam.
5.3.2 Peneliti sebaiknya mengujicobakan produk yang telah dibuat kepada
sampel dalam ruang lingkup kecil. Supaya mengetahui kefektifan,
kelebihan serta kelemahan produk secara nyata. Sehingga peneliti dapat
menghasilkan produk yang lebih berkualitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Iin Khoiru dan Sofan Amri. 2014. Pengembangan & Model Pembelajaran Tematik Integratif. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.
Arifin, Zainal. 2011.Model Penelitian dan Pengembangan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Borg, Walter R. & Gall Meredith D.. 1983. Educational Research: An
Introduction.. New York, NY: Longman, Inc. Endah Poerwati, Loeloek dan Sofan Amri. 2013. Panduan Memahami Kurikulum
2013 Sebuah Inovasi Struktur Kurikulum Penunjang Masa Depan. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.
Harjanto. 2006. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hidayat A, Azis A. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak 1. Jakarta: PT Salemba
Medika. Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Hosnan M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran
Abad 21. Jakarta: Penerbit GhaliaIndonesia. Husamah dan Yanur Setyaningrum. 2013. Desain Pembelajaran Berbasis
Pencapaian Kompetensi Panduan dalam Merancang Pembelajaran untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.
John, Peter D. 2006. Lesson PlanningAand The Student Teacher: re-thinking the
dominant model. J.Curriculum Studies, Vol.38, No. 4, 483-498. (http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/00220270500363620/ diakses pada tanggal 10 Juli 2014 pukul 07:13WIB).
Kurniasih, Imas & Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 : Konsep &
Penerapan. Surabaya: Penerbit Kata Pena. Kemendikbud. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013
Tahun 2014 SD Kelas I. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan penjaminan Mutu Pendidikan.
Kemendiknas. 2010. Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan
Pengembangan Pusat Kurikulum. Badan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
th
Membentuk Daya Saing Dan Karakter Bangsa. Pengembangan Pendidikan dan Karakter Bangsa.Jakarta.
Kemp, Jerrold.E, Morrison, Garry.R, dan Ross, Steven.M. 1994. Designing
Effective Instruction.Macmillan College Publishing, Inc. New York (http://aplikasifisika.blogspot.com/2009/03/pengembangan-model-pembelajaran.html?m=1 diakses pada 13 Januari 2015 pukul 13:45WIB)
Kunandar. 2007. Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Lewy. 2009. Pengembangan Soal Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi Pokok Bahasan Barisan Dan Deret Bilangan Di Kelas IX Akselerasi SMP Xaverius Maria Palembang. Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 3. No.2, Desember 2009. (http://eprints.unsri.ac.id/820/1/2_Lewy_14-28.pdf/ diakses pada tanggal 21 Juli 2014 pukul 06:21WIB).
Listyarti, Retno. 2012. Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif, dan
Kreatif. Jakarta: Erlangga. Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Morrison, Gary, dkk. 2011. Desingning Effctive Instruction / Gary R. Morrison,
Steven M. Ross, Howard K. Kalman, Jerrold E. Kemp-6 Edition. New Jersey: Jhon Wiley & Sons Inc.Amerika.
Mulyasa, E. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya. Mulyoto. 2013. Strategi Pembelajaran Di Era Kurikulum 2013. Jakarta: Penerbit
Prestasi Pustakaraya. Permendikbud RI nomor 54 tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan
(SKL). Permendikbud RI nomor 65 tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah. Permendikbud RI nomor 66 tahun 2013 Tentang Standar Proses Penilaian
Pendidikan. Permendikbud RI nomor 81 a tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum 2013
Lampiran IV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Permendikbud RI nomor 67 tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Dasar Tahun 2013. Sukmadinata, Nana Syaodih.2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. Sadhar, Ratna Wilis. 2006. Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta:
Penerbit Erlangga. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Sutirjo dan Sri Istuti Mamik. 2005. Tematik: Pembelajaran Efektif dalam Kurikulum 2004. Malang: Banyumedia Publishing.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasi pada Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Perdana Media Group.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasi
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT Bumi Aksara.
Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan
Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.
Yunanto, Sri Joko. 2004. Sumber Belajar Anak Cerdas. Jakarta: Grasindo. Zuchdi, Darmiyati dkk. 2009. Pengembangan Model Pendidikan Karakter
Terintegrasi Dalam Pembelajaran Bidang Studi Di Sekolah Dasar. Cakrawala Pendidikan, Mei 2009, Th. XXIX, Edisi Khusus Dies Natalis UNY. (http://journal.uny.ac.id/index.php/cp/articel/download/224/143 diakses pada tanggal 21 Juli 2014 pukul 06:14WIB).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI