-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
1/35
PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG
SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN
PELATIHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
BAGI PETUGAS KESEHATAN DI RSUD EMBUNG FATIMAH
TANGGAL 18 S.D 20 AGUSTUS 2015
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
2/35
UNDANG-UNDANG
DI BIDANG SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN
UUD Th 1945 UU No.36/2009 tentang Kesehatan.
UU No.44/2009 tentang Rumah Sakit.
UU No. 8 /1999 tentang Perlindungan Konsumen
UU No. 28 /2001 tentang Bangunan Gedung
UU No. 10/1997 tentang Ketenaganukliran
UU No. 32/2009 Tentang Perlindungan &Pengelolaanlingkungan Hidup.
Undang Undang No.15 Tahun 1985 tentangKetenagalistrikan.
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
3/35
Undang-Undang Dasar 1945
Pasal 28 H (Perubahan II 18 Agustus 2000)
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat sertaberhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Pasal 34 (Perubahan II 18 Agustus 2000)
(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaanfasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak.
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
4/35
Undang-Undang No. 36 Tahun 2009
TTG KESEHATAN
Pasal 1
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau masyarakat.
Pasal 5
Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang
aman, bermutu, dan terjangkau.
Pasal 15
Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan lingkungan, tatanan, fasilitas
kesehatan baik fisik maupun sosial bagi masyarakat untuk mencapai derajat
kesehatan yang setinggitingginya.
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
5/35
Pasal 7
(1) Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber
daya manusia, kefarmasian, dan peralatan.
Pasal 8
(1) Persyaratan lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) harus memenuhiketentuan mengenai kesehatan, keselamatan lingkungan, dan tata ruang, serta
sesuai dengan hasil kajian kebutuhan dan kelayakan penyelenggaraan Rumah Sakit.
Pasal 9
Persyaratan bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) harus memenuhi:a. persyaratan administratif dan persyaratan teknis bangunan gedung pada umumnya,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
b. persyaratan teknis bangunan Rumah Sakit, sesuai dengan fungsi, kenyamanan dan
kemudahan dalam pemberian pelayanan serta perlindungan dan keselamatan bagi
semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak, dan orang usia lanjut.
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
6/35
Pasal 10(1) Bangunan Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 harus dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yangparipurna, pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan pengembanganilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.
(2) Bangunan rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikitterdiri atas ruang dalam ayat (1) paling sedikit terdiri atas ruang:
a. rawat jalan;
b. ruang rawat inap;
c. ruang gawat darurat;
d. ruang operasi;e. ruang tenaga kesehatan;
f. ruang radiologi;
g. ruang laboratorium;
h. ruang sterilisasi;
i. ruang farmasi;j. ruang pendidikan dan latihan;
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
7/35
k. ruang kantor dan administrasi;l. ruang ibadah, ruang tunggu;m. ruang penyuluhan kesehatan masyarakat rumah
sakit;n. ruang menyusui;
o. ruang mekanik;p. ruang dapur;q. laundry;r. kamar jenazah;s. taman;
t. pengolahan sampah; danu. pelataran parkir yang mencukupi.
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
8/35
Pasal 11
(1) Prasarana Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) dapat
meliputi:
a. instalasi air;
b. instalasi mekanikal dan elektrikal;
c. instalasi gas medik;
d. instalasi uap;
e. instalasi pengelolaan limbah;
f. pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
g. petunjuk, standar dan sarana evakuasi saat terjadi keadaan darurat;
h. instalasi tata udara;
i. sistem informasi dan komunikasi; dan
j. ambulan.
(2) Prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi standar
pelayanan, keamanan, serta keselamatan dan kesehatan kerja penyelenggaraan
Rumah Sakit
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
9/35
Pasal 11
(4) Pengoperasian dan pemeliharaan prasarana Rumah Sakit sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai
kompetensi di bidangnya.(5) Pengoperasian dan pemeliharaan prasarana Rumah Sakit sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus didokumentasi dan dievaluasi secaraberkala dan berkesinambungan.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai prasarana Rumah Sakit sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (5) diatur denganPeraturan Menteri.
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
10/35
Pasal 17Rumah Sakit yang tidak memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 7,Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10,
Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14,Pasal 15, dan Pasal 16 tidak diberikan izin
mendirikan, dicabutatau tidakdiperpanjang izin operasional Rumah
Sakit.
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
11/35
1) Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan RS wajib dilakukan
akreditasi secara berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali
2) Akreditasi RS sebagaimana dimaksud pd ayat (1) dilakukan oleh
suatu lembaga independen baik dari dalam/luar negeri berdasarkanstandar akreditasi yg berlaku
3) Lembaga independen sbgmana dimaksud pd ayat (2) ditetapkan oleh
Menteri
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi RS sebagaimanadimaksud pada ayat (1), & ayat (2) diatur dgn Peraturan Menteri
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
12/35
Pasal 3 :
Ayat 3Rumah sakit wajib mengikutiakreditasi nasional
Ayat 5
Rumah Sakit yang akan mengikutiakreditasi internasional harus sudahmendapatkan status akreditasinasional
Ayat 7Rumah sakit baru yang telah memper-
oleh izin operasional dan beroperasi sekurang kurangnya 2 tahun wajib mengajukan permohonan akreditasi
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
13/35
Sarana prasarana Tersedia dan berfungsinya sarana dan prasarana pada
rawat jalan, rawat inap, gawatdarurat, operasi/bedah,
tenaga kesehatan, radiologi, ruang laboratorium,ruang sterilisasi, ruang farmasi, ruang pendidikan danlatihan, ruang kantor dan administrasi,ruang ibadah,ruang tunggu, ruang penyuluhan kesehatanmasyarakat rumah sakit;ruang menyusui, ruangmekanik, ruang dapur, laundry, kamar jenazah,taman,pengolahan sampah, dan pelataran parkir yangmencukupi sesuai dengan jenis dan klasifikasinya.
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
14/35
Permenkes 340 tahun 2010 tentang
Klasifikasi Rumah Sakit
Pasal 5 Klasifikasi Rumah Sakit Umum ditetapkan berdasarkan:
a. Pelayanan;
b. Sumber Daya Manusia;
c. Peralatan;
d. Sarana dan Prasarana; dan
e. Administrasi dan Manajemen.
Pasal 25
Klasifikasi Rumah Sakit Khusus ditetapkan berdasarkan:
a. Pelayanan;
b. Sumber Daya Manusia;
c. Peralatan;
d. Sarana dan Prasarana; dan
e. Administrasi dan Manajemen
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
15/35
HAK (PS. 6) KEWAJIBAN (PS. 7)1. Hak atas kenyamanan, keamanan,
keselamatan atas barang dan jasa
2. Hak memilih dan mendapatkan
3. Hak atas info yang benar, jelas, jujur
mengenai kondisi dan jaminan
barang dan jasa
4. Hak untuk didengar pendapat /
keluhan
5. Hak untuk mendapat advokasi,
perlindungan dan upaya
penyelesaian sengketa
6. Hak untuk diperlakukan / dilayani
secara benar, jujur dan tidak
diskriminatif
7. Hak untuk kompensasi, ganti rugi,
penggantian bila barang tidak sesuai
perjanjian.
1. Membaca, mengikuti petunjuk, info
2. Beritikad baik dalam transaksi
3. Membayar sesuai nilai yang
disepakati
4. Mengikuti upaya penyelesaian
hukum
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
16/35
HAK (PS. 7) KEWAJIBAN (PS. 7) TANGGUNGJAWAB
(PS. 19)1. Menerima
pembayaran yang
sesuai
2. Mendapat
perlindungan hukum
3. Melakukanpembelaan diri
4. Rehabilitasi nama
baik
1. Itikad baik
2. Memberi info yang
benar, jujur dan jelas
3. Memberi pelayanan
secara benar, jujur,
adil4. Menjamin mutu
barang dan jasa
5. Membebaskan
konsumen untuk
menguji, menelaah
6. Memberi kompensasi,ganti rugi akibat
penggunaan dan
ketidaksesuaian
barang
1. Memberi ganti rugi
atas kerusakan,
pencemaran dan
kerugian konsumen
uang atau barang,
perawatan, santunan)2. Waktu penggantian 7
hari setelah transaksi
3. Tidak menutup
tuntutan pidana
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
17/35
Standar yang terkait
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
18/35
TAHUN PRODUK PERATURAN
2006
1. PERMEN PU No. 19/PRT/M/2006 TTG PEDOMAN TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG TAHAN GEMPA
2. PERMEN PU No. 29/PRT/M/2006 TTG PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
3. PERMEN PU No. 30/PRT/M/2006 TTG PEDOMAN TEKNIS FASILITAS DAN AKSESIBILITAS PADA BG DAN LINGKUNGAN
2007
4. PERMEN PU No. 05/PRT/M/2007 TTG PEDOMAN TEKNIS RUSUNA BERTINGKAT TINGGI
5. PERMEN PU No. 06/PRT/M/2007 TTG PEDOMAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
6. PERMEN PU No. 24/PRT/M/2007 TTG PEDOMAN TEKNIS IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN
7. PERMEN PU No. 25/PRT/M/2007 TTG PEDOMAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI
8. PERMEN PU No. 26/PRT/M/2007 TTG PEDOMAN TIM AHLI BANGUNAN GEDUNG
9. PERMEN PU No. 45/PRT/M/2007 TTG PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA
2008
10. PERMEN PU No. 24/PRT/M/2008 TTG PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG
11. PERMEN PU No. 25/PRT/M/2008 TTG RENCANA INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN KOTA
12. PERMEN PU No. 26/PRT/M/2008 TTG SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PADA BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN
2009 13. PERMEN PU No. 20/PRT/M/2009 TTG MANAJEMEN PROTEKSI KEBAKARAN DI PERKOTAAN
2010
14. PERMEN PU No. 16/PRT/M/2010 TTG PEDOMAN TEKNIS PEMERIKSAAN BERKALA BANGUNAN GEDUNG
15. PERMEN PU No. 17/PRT/M/2010 TTG PEDOMAN TEKNIS PENDATAAN BANGUNAN GEDUNG
16. PERMEN PU No. 18/PRT/M/2010 TTG PEDOMAN REVITALISASI KAWASAN
2011 MODEL PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
18
PERPRES N0.73/2011 TTG PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
19/35
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR:
45/PRT/M/2007 TENTANG
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG
NEGARA
Pasal 4
(1) Setiap pembangunan Bangunan Gedung Negara yang
dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga harus mendapatbantuan teknis berupa tenaga Pengelola Teknis dariDepartemen Pekerjaan Umum dalam rangka pembinaanteknis.
(2) Untuk pelaksanaan pembangunan Bangunan Gedung MilikDaerah yang biayanya bersumber dari APBD diatur denganKeputusan Gubernur/Bupati/Walikota yang didasarkan padaketentuan-ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
20/35
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR:
45/PRT/M/2007 TENTANG
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG
NEGARA
Pasal 6(1) Pemerintah dalam penyelenggaraan pembangunan bangunan
gedung negara melakukan pembinaan teknis dan pengawasan
teknis kepada Pengguna Anggaran dan Penyedia Jasa Konstruksi.
(2) Pembinaan teknis dan pengawasan teknis bangunan gedung negarasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan olehDepartemen Pekerjaan Umum cq Direktorat Penataan Bangunandan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk tingkatnasional dan wilayah DKI Jakarta; dan Dinas PekerjaanUmum/Dinas Teknis Provinsi yang bertanggung jawab dalampembinaan bangunan gedung untuk wilayah provinsi di luar DKI
Jakarta.
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
21/35
SNI Konstruksi Bangunan dan Gedung
No. Nomor SNI Jenis SNI Penjelasan1 SNI 03-1726-
2002
Tata Cara
Perencanaan
Ketahanan
Gempa Untuk
Rumah dan
Gedung.
Standar ini menetapkan ketentuan, perencanaan umum
struktur gedung, perencanaan struktur gedung tak beraturan,
kinerja struktur gedung, pengaruh gempa pada struktur
bawal, pengaruh gempa pada unsur sekunder, unsur arsitektur
dan instalasi mesin listrik. Syarat-syarat perencana struktur
gedung tahan gempa yang ditetapkan dalam standar ini tidakberlaku untuk bangunan sebagai berikut: 1)gedung dengan
sistem struktur yang tidak umum atau yang masih
memerlukan pembuktian tentang kelayakannya; 2) gedung
dengan sistem isolasi landasan (hase isolation) untuk meredam
pengaruhi gempa terhadap struktur atas; 3) Bangunan Teknik
Sipil seperti Jembatan, bangunan air, dinding, dan dermaga
pelabuhan, anjungan lepas pantai dan bangunan non gedung
lainnya; 4).Rumah tinggal satu tingkat dan gedung-gedung
non-teknis lainnya.
http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695 -
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
22/35
SNI Konstruksi Bangunan dan Gedung
No. Nomor SNI Jenis SNI Penjelasan2 SNI 03-1728-
1989
Tata Cara Pelaksanaan
Mendirikan Bangunan
Gedung
Tata cara ini digunakan untuk memberikan
landasan dalam membuat peraturan-peraturan
mendirikan bangunan di masing-masing daerah,
dengan tujuan menyeragamkan bentuk dan isi
dari peraturan-peraturan bangunan yang akan
dipergunakan di seluruh kota-kota di Indonesia
3 SNI 03-1729-
2002
Tata Cara Perencanaan
Bangunan Baja Untuk
Gedung
Tata cara ini digunakan untuk mengarahkan
terciptanya pekerjaan perencanaan dan
pelaksanaan baja yang memenuhi ketentuan
minimum serta mendapatkan hasil pekerjaan
struktur yang aman, nyaman dan ekonomi4 SNI 03-1735-
2000
Tata Cara Perencanaan
Akses Bangunan dan Akses
Lingkungan Untuk
Pencegahan Bahaya
Kebakaran Pada Bangunan
Rumah dan Gedung.
Tata cara ini digunakan dalam merencanakan
bangunan dan lingkungannya khususnya dalam hal
pencegahan terhadap bahaya kebakaran meliputi
pengamanan dan penyelamatan terhadap jiwa,
harta benda dan kelangsungan fungsi bangunan
http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695 -
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
23/35
Pengelolaan Limbah
UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
PP no 18 Tahun 1999 Jo No. 85 Tahan 1999 Tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun.
Kepmen LH No 058/1995 Tentang Baku mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan
Rumah Sakit.
Kep Men Kes No 1204 Tahun 1204 Tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit.
PP No. 27 tahun 1999 tentang AMDAL
Permeneg LH No. 11 tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan AMDAL Kepmenkes No. 875 tahun 2001 tentang Pedoman Teknis Penyusunan UKL
dan UPL Bagi Rumah Sakit Kelas C
Kepmeneg LH No. 86 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan UKL -
UPL
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
24/35
Undang Undang No 32 tahun 2009
Tentang perlindungan dan pengelolaan LH
Ps. 20 (3) setiap orang diperbolehkan membuang limbah ke media lingk dengan syarat
memenuhi BML dan dapat izin pejabat berwenang
Ps. 22 (1) setiap kegiatan (usaha) berdampak penting besar wajib AMDAL.
Ps. 59 (1) setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan pengelolaan
limbah B3 yang dihasilkannya
Ps. 68 setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan wajib memberikan info
terkait PPLH dengan benar, menjaga keberlangsungan fungsi LH, dan menaati
ketentuan tentang BML.
Ps. 87 (1) Penanggung jawab keg (usaha) wajib membayar ganti rugi ataspencemaran yg terjadi akibat tindakannya.
Psl. 97 s/d Psl. 123 mengatur ketentuan pidana terkait pengelolaan lingkungan hidup.
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
25/35
PP RI NO. 41 TAHUN 1999
TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
Pasal 21 : Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatanyang mengeluarkan emisi dan/atau baku tingkat kebauan keudara ambien wajib : Menaati baku mutu
Melakukan pencegahan dan/atau penanggulangan pencemaran udaraakibat usahanya
Memberikan info yang benar kepada masyarakat terkait upayapengendalian pencemaran udara yang dilakukannya.
Terkait dengan : Kepmen LH No. 13 Tahun 1995 tentang Baku Emisi Tak Bergerak
KepGub DKI Jakarta No. 551 Tahun 2001 tentang Baku Mutu Udara Ambien danKebisingan di DKI Jakarta
Dst
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
26/35
PP RI No. 82 Tahun 2001
Tentang pengelolaan kualitas air dan
pengendalian pencemaran air
Pasal 24 (1) : Setiap orang yang membuang limbah ke
prasarana dan/atau sarana pengelolaan air limbah yang
disediakan oleh Pemda dikenakan retribusiPasal 25 : Setiap usaha dan/atau kegiatan wajib membuat
rencana penanggulangan pencemaran air pada keadaan
darurat dan/atau keadaan yang tidak terduga lainnya
Terkait dengan :Keputusan Gub DKI No. 582 Tahun 1995 tentang Penetapan
Peruntukan dan Baku Mutu Air Sungai / Badan Air Serta Baku
Mutu Limbah Cair di Wilayah DKI
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
27/35
Kepmenkes No. 1204 Tahun 2004
tentang persyaratan kesehatan lingkungan rs
Persyaratan konstruksi RSPersyaratan kualitas lingkungan :Udara ambien : Debu, SO2, NO2, O3, H2S, NH3.
Udara ruang : Debu, jumlah kuman, H2S, NH3.
Kualitas fisik ruangan : Pencahayaan, kelembaban Intensitas kebisingan
Limbah cair : Suhu, pH, BOD5, COD, TSS, NH3bebas, PO4, Coliform (MPN), dstKepmenLH No 58/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair RS
Vektor : Densitas / keberadaan lalat, tikus, nyamuk, kecoa, dan binatang pengganggulainnya
Keselamatan radiasi : Nilai Batas Dosis bagi pekerja dan masyarakatAir bersih : mengacu pada Permenkes No. 416 Tahun 1990 tentang syaratsyarat dan
pengawasan kualitas airAir minum : mengacu pada Kepmenkes No. 907 Tahun 2002 tentang SyaratSyarat
Pengawasan Kualitas Air Minum
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
28/35
Kepmenkes No.1204 th 2004, tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Limbah RS adalah semua limbah yang dihasilkan darikegiatan RS dalam bentuk padat, cair dan gas.
Setiap RS harus melakukan reduksi limbah dimulai darisumber.
Pemilahan limbah harus dilakukan mulai dari sumberyang menghasilkan limbah.
Limbah padat medis harus dipisahkan dali limbah padatnon medis
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
29/35
Peraturan Pemerintah No.18 th.1999 ttg PENGELOLAAN
LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN :
Pasal 8 (e),limbah medis rumah sakit masuk dalam katagorilimbah B3, karena bisa menyebabkan infeksi.
Pasal 9 (1),Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajibmelakukan reduksi,mengolah dan menimbun limbah tsb
Pasal 10 Limbah B3 dapat disimpan selama 90 hari sebelumdiserahkan kepada pihak ketiga, bila limbah B3 < 50 kg/haridapat disimpan > 90 hari.
Pasal 34 (1), Pengolahan limbah B3 dapat dilakukan dengancara thermal, stabilisasi dan solidifikasi, secara fisika, kimia,biologi dan/atau cara lainnya sesuai dengan perkembanganteknologi.
Pasal 40 (1),setiap pengelolaan limbah B3 wajib memiliki izin
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
30/35
KETENTUAN PIDANA DALAM PENGELOLAAN LIMBAH B3
UU No. 32/2009)
Pelanggaran Dalam
Pengelolaan Limbah B3
Pidana
Penjara
Denda
Min Maks Min Maks
Pengelolaan Limbah B3
tanpa izin (Pasal 102)1 thn 3 thn 1 Milyar 3 Milyar
Tidak melakukan
pengelolaan limbah B3
(Pasal 103)
1 thn 3 thn 1 Milyar 3 Milyar
Pejabat berwenang tdk
melakukan pengawasan(Pasal 112)
- 1 thn - 500 jt
Impor Limbah (Pasal 105) 4 thn 12 thn 4 Milyar 12 Milyar
Impor Limbah B3 (Pasal 106) 5 thn 15 thn 5 Milyar 15 Milyar
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
31/35
31
Radiasi medik
UU No.10 tentang Ketenaganukliran
Peraturan Pemerintah No: 26/2002 Keselamatan pengangkutan Zat Radioaktif
27/2002 Pengelolaan Limbah Radioaktif
33/2007 Keselamatan Radiasi Pengion & Keamanan Sumber Radioaktif 29/2008 Perizinan Pemanfaatan SRP & Bahan Nuklir
27/2009 PNBP yang Berlaku di BAPETEN
SK/Perka No:
01/1999 Ketentuan Keselamatan Radiasi 21/2002 Program Jaminan Mutu Instalasi Radioterapi
01P/2003 Dosis Panduan Radiodiagnostik
07/2007 Keamanan Zat Radioaktif
15/2008 Persyaratan SIB. &3 draft perka: uji kesesuaian,
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
32/35
SNI Jaringan Listrik
No. Nomor SNI Jenis SNI1 SNI 04-0225-2000 Persyaratan umum instalasi listrik 2000 (PUIL
2000)
2 SNI 04-3593-1994 Instalasi listrik bangunan. Bagian 2 : Prinsip dasar
http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695 -
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
33/35
SNI Genset
No. Nomor SNI Jenis SNI1 SNI ISO 8528-1 Generator set arus bolak-balik dengan penggerak
mesin bakar internal sistem torak bolak-balik :
Penggunaan, Pengenal dan kinerja
2 SNI 04-0225-2000 Persyaratan umum instalasi listrik 2000 (PUIL
2000)
http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695http://www.pu.go.id/balitbang/sni/detail_sni.asp?gto=000695 -
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
34/35
SNI Air
No. Nomor SNI Jenis SNI1 SNI 05-2547-1991 Spesifikasi ini digunakan dalam menilai mutu
meter air yang digunakan untuk keperluan air
bersih.
2 SNI 03-2916-1992 Spesifikasi ini bertujuan memberikan persyaratan
teknis sumur gali sebagai sumber air baku untukair bersih yang terlindung dari pencemaran
-
7/24/2019 Perundang-undangan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Kesehatan
35/35
GAS MEDIK
SNI 03-7011-2004, SISTEM GAS MEDIK DAN VAKUM MEDIK
PADA BANGUNAN RUMAH SAKIT = NFPA 99 C 2002, US
STANDART
AS 28961991, AUSTRALIAN STANDARTBS STANDART HTML 2022
JIS STANDART
EN 1057 EUROPEAN STANDART
DIN 1786/1754