1. Dengan mempelajari perkembangan peran dan fungsi internal audit yang
berbeda dan berkembang dalam masa-masa tersebut, lakukan analisis anda
dengan memperbandingkan tujuan, cara-cara, dan fokus audit! Selanjutnya
kembangkan kesimpulan yang bertumpu pada pemahaman anda tentang
bagaimana dan seberapa besar internal audit dibutuhkan !
Landasan Teori
Sebelum memasuki apa itu Audit Internal Pemerintahan, ada beberapa
catatan sejarah yang menggambarkan bahwa sejak beribu-ribu tahun
yang lalu proses pencatatan yang merupakan cikal bakal akuntansi
telah dipraktekan. Apa hubunganya dengan Audit? proses pencatatan
ini diduga sebagai sebuah bentuk internal control dimana ini
merupakan poin yang menghubungkan antara jaman itu dengan audit.
Mulai dari MESOPOTAMIA (3000 SM), MESIR (3000 SM-1000 SM),
CHINA (2200 SM-500 SM), YUNANI ( 1000 SM-100 SM), ROMAWI
(1000 SM-50 SM), ARAB (500M-1500M), MASA PERADABAN EROPA
(Merkantilisme 1400M-1500M), MASA KAPITALISME,
KOLONIALISME DAN IMPERIALISME, REVOLUSI INDUSTRI
(1800M-1900M), FEDERAL TRADE COMMISION (1914)
Dibentuk dengan tujuan :
mencegah manipulasi saham dan penyimpangan Laporan
Keuangan dan Kinerja
Audit ketaatan terhadap peraturan/hukum
Berkembang istilah Laporan Auditor Independen yang sudah
mengenal metode sampling
Government Accountability Office – GAO (1921)
Tahun 1921 the Budget and Accounting Act memindahkan fungsi audit,
akuntansi dan klaim dari Treasury Departemen ke badan baru (GAO).
dilatar belakangi ;
Perang dunia I
Banyak utang
Butuh banyak informasi dan kontrol atas pengeluaran.
Fungsinyas seperti BPK di Indonesia.
The Securities Exchange Art of 1934
Fungsinya seperti Bapepam di Indonesia bertugas :
Mengawasi perdagangan saham
Memperkuat hubungan antara fungsi audit dan penegakan
hukum
Instituse of Internal Auditors (1941)
yang melatarbelakangi adanya IIA
Ekspansi usaha menimbulkan kesulitan mengendalikan dan
menjaga efisiensi usaha
Berkembang tugas-tugas penjadwalan produksi, penyediaan
bahan baku, tenaga kerja dengan taat pada perundangan
Namun seiring dengan perkembangan zaman, audit sendiri dikenal sebagai
pemeriksa tentang kegiatan operasional, transaksi keuangan serta
kepatuhan terhadap peraturan/kebijakan perusahaan (System Operational
Procedure) dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Auditor dalam kegiatannya harus selalu independen.
Auditor Independen di dalam perusahaan dikenal sebagai Internal Auditor /
Satuan Pengawasan Intern dan di luar perusahaan dikenal sebagai External
Auditor/Akuntan Publik.
2. Buat analisis perbandingan antara audit internal dan audit eksternal yang
meliputi posisi, peran, misi, tujuan, independensi, objektivitas, orientasi
waktu, dsb !
Perbandingan antara audit internal dengan audit eksternal dapat dijabarkan
sebagai berikut:
N
o
Beda Audit Internal Audit Eksternal
1 Misi / tanggung jawab
Memberi opini atas kewajaran pelaporan keuangan organisasi sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum
Evaluasi desain dan implementasi pengendalian internal, manajemen risiko, dan governance dalam pemastian pencapaian tujuan organisasi
2 Organisasi Bagian integral dari organisasi
Bukan bagian dari organisasi
3 Pemberlakuan
Tidak wajib bagi organisasi, kecuali perusahaan yang listing di BEI & BUMN
Wajib dilakukan bagi sebagian besar organisasi
4 Fokus & Orientasi masa depan Fokus pada kejadian-kejadian
orientasi historis5 Kualifikasi Tidak harus akuntan Harus akuntan6 Waktu
pelaksanaan (timing)
Melakukan review terhadap aktifitas organisasi secara berkelanjutan
Secara periodik / tahunan
7 Auditor Pegawai dari organisasi yang bersangkutan
Pihak luar yang berkompeten dibidang audit
8 Tujuan Untuk kepentingan pihak organisasi
Untuk kepentingan pihak ketiga
Perbedaan Misi
Tanggung jawab utama auditor eksternal adalah memberikan opini
atas kewajaran pelaporan keuangan organisasi, terutama dalam
penyajian posisi keuangan dan hasil operasi dalam suatu periode.
Mereka juga menilai apakah laporan keuangan organisasi disajikan
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum,
diterapkan secara konsisten dari periode ke periode, dan seterusnya.
Opini ini akan digunakan para pengguna laporan keuangan, baik di
dalam organisasi terlebih di luar organisasi, antara lain untuk melihat
seberapa besar tingkat reliabilitas laporan keuangan yang disajikan oleh
organisasi tersebut.
Sementara itu, tanggung jawab utama auditor internal tidak
terbatas pada pengendalian internal berkaitan dengan tujuan reliabilitas
pelaporan keuangan saja, namun juga melakukan evaluasi desain dan
implementasi pengendalian internal, manajemen risiko, dan governance
dalam pemastian pencapaian tujuan organisasi.Selain tujuan pelaporan
keuangan, auditor internal juga mengevaluasi efektivitas dan efisiensi
serta kepatuhan aktivitas organisasi terhadap ketentuan perundang-
undangan dan kontrak, termasuk ketentuan-ketentuan internal
organisasi.
Perbedaan Organisasional
Auditor Internal merupakan bagian integral dari organisasi di mana
klien utama mereka adalah manajemen dan dewan direksi dan dewan
komisaris, termasuk komite-komite yang ada. Biasanya auditor internal
merupakan karyawan organisasi yang berasangkutan. Meskipun dalam
perkembangannya pada saat ini dimungkinkan untuk dilakukan
outsourcing atau co-sourcing internal auditor, namun sekurang-
kurangnya penanggung jawab aktivitas audit internal (CAE) tetaplah
bagian integral dari organisasi.
Sebaliknya, auditor eksternal merupakan pihak ketiga alias bukan
bagian dari organisasi.Mereka melakukan penugasan berdasarkan
kontrak yang diatur dengan ketentuan perundang-udangan maupun
standar profesional yang berlaku untuk auditor eksternal.
Perbedaan Pemberlakuan
Secara umum, fungsi audit internal tidak wajib bagi
organisasi. Namun demikian untuk perusahaan yang bergerak di industri
tertentu, seperti perbankan, dan juga perusahaan-perusahaan yang
listing di Bursa Efek Indonesia diwajibkan untuk memiliki auditor internal.
Perusahaan-perusahaan milik negara (BUMN) juga diwajibkan untuk
memiliki auditor internal.
Sementara itu, pemberlakuan kewajiban untuk dilakukan audit
eksternal lebih luas dibandingkan audit internal. Perusahaan-perusahaan
yang listing, badan-badan sosial, hingga partai politik dalam keadaan-
keadaan tertentu diwajibkan oleh ketentuan perundang-undangan untuk
dilakukan audit eksternal,
Perbedaan Fokus dan Orientasi
Auditor internal lebih berorientasi ke masa depan, yaitu kejadian-
kejadian yang diperkirakan akan terjadi, baik yang memiliki dampak
positif (peluang) maupun dampak negatif (risiko), serta bagaimana
organisasi bersiap terhadap segala kemungkinan pencapaian tujuannya.
Sedangkan auditor eksternal terutama berfokus pada akurasi dan
bisa dipahaminya kejadian-kejadian historis sebagaimana terefleksikan
pada laporan keuangan organisasi.
Perbedaan Kualifikasi
Kualifikasi yang diperlukan untuk seorang auditor internal tidak
harus seorang akuntan, namun juga teknisi, personil marketing, insinyur
produksi, serta personil yang memiliki pengetahuan dan pengalaman
lainnya tentang operasi organisasi sehingga memenuhi syarat untuk
melakukan audit internal.
Auditor Eksternal harus memiliki kualifikasi akuntan yang mampu
memahami dan menilai risiko terjadinya errors dan irregularities,
mendesain audit untuk memberikan keyakinan memadai dalam
mendeteksi kesalahan material, serta melaporkan temuan tersebut. Pada
kebanyakan negara, termasuk di Indonesia, auditor perusahaan publik
harus menjadi anggota badan profesional akuntan yang diakui oleh
ketentuan perundang-undangan.
Perbedaan Timing
Auditor internal melakukan review terhadap aktivitas organisasi
secara berkelanjutan, sedangkan auditor eksternal biasanya melakukan
secara periodik/tahunan.
Perbedaan Auditor yang melakukan audit
Auditor internal biasanya merupakan pihak yang berada dalam
organisasi yang bersangkutan misalnya inspektorat ataupun bagian dari
organisasi yang bertugas melaksanakan fungsi audit dalam organisasi,
sedangkan auditor eksternal biasanya merupakan pihak luar organisasi.
Perbedaan Tujuan
Auditor internal biasa melakukan review terhadap operation dan
control untuk menilai efisiensi, ekonomi dan efektivitas, sedangkan
auditor eksternal melakukan review terhadap operation dan kontrol
untuk menentukan cakupan testing dan reliability dari data keuangan.