9/26/16
1
Perjalanan alamiah penyakit
Riris Andono Ahmad
Segitiga epidemiologi
• Risiko penyakit pada sesorang tergantung pada: :– Faktor pejamu– Faktor agen– Faktor lingkungan
• Risiko penyakit di populasi tergantung pada:– Faktor individu– Faktor spasial– Faktor temporal
AGEN
PEJAMU LINGKUNGAN
PENYAKIT
9/26/16
2
Perjalanan alamiah penyakit
• Epidemiologi penyakit menular– Terjadinya penyakit infeksi pada satu
individu tergantung pada terjadinya penyakit pada individu lain di populasi dan periode infeksius penyakit tersebut
– Pengetahuan akan karakteristik penyakit tersebut akan membantu perencanaan dan pelaksanaan penanggulangan penyakit yang rasional
KPC Community Health Survey 2009 Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur
9
KERANGKA KONSEPTUAL
Secara epidemiologi, lingkungan, pejamu dan agen menentukan risiko penyakit atau masalah kesehatan. Interaksi antara ketiga faktor ini mempengaruhi besarnya masalah kesehatan dalam populasi (Gambar 1). Secara umum, kegiatan manusia sebagai pejamu akan berdampak pada lingkungan sekitarnya. Bila aktivitas tersebut melebihi kapasitas penyesuaian lingkungan, keseimbangan antara ketiga faktor ini akan terganggu. Perubahan lingkungan akan memiliki dampak signifikan baik pada agen maupun manusia melalui beberapa mekanisme langsung dan tidak langsung, yang dapat meningkatkan masalah kesehatan dalam populasi.
Gambar 1. Kerangka perjalanan alamiah penyakit dan pencegahannya (Leavell & Clark)
Pertambangan batubara akan selalu menarik perhatian orang untuk mencari pekerjaan, yang kemudian akan menarik lebih banyak lagi orang untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat sekitarnya. Seiring berjalannya waktu, masyarakat akan tumbuh lebih besar. Dengan adanya pertumbuhan penduduk yang pesat, kepadatan penduduk yang tinggi diikuti dengan kurangnya higien dan sanitasi akan memberikan media yang baik untuk perkembangbaiakan agen infeksi maupun vektornya dan menimbulkan ancaman kesehatan kepada masyarakat.
Untuk dapat mengembangkan intervensi kesehatan yang efektif dari promosi kesehatan hingga rehabilitasi (Gambar 1), para pembuat keputusan memerlukan bukti-bukti terbaik yang tersedia untuk menetapkan prioritas dan mengoptimalkan alokasi sumber daya. Oleh karena itu pemantauan paparan fisik dan lingkungan sosial, pencarian hubungan antara paparan dan masalah kesehatan, serta memahami perjalanan alamiah penyakit adalah langkah yang sangat penting untuk meningkatkan status kesehatan masyaarakt yang tinggal di sekitar pertambangan.
9/26/16
3
Perjalanan alamiah penyakit
Pejamu rentan
Waktu
Periode inkubasi
Paparan Onset
Laten Infeksius Non-infeksius
Infeksi
Tanpa infeksi
Gejala klinis Mati
Sembuh
Cacat
Kronis/carrier
• Periode latenInterval waktu antara terjadinya infeksi sampai saat penyakit menjadi infeksius
• Periode infeksiusPeriode saat seseorang bisa menginfeksi individu rentan lainnya
• Periode non infeksiusPeriode setelah orang sakit tidak mampu menularkan penyakit
• Periode inkubasiInterval waktu sejak infeksi hingga munculnya gejala klinis penyakit
Perjalanan alamiah penyakit
9/26/16
4
PAP dan pencegahan penyakit
Tindakan pencegahan• Pencegahan primer:
– promosi/peningkatan status kesehatan:• pendidikan kesehatan,• perbaikan gizi, terutama kelompok rawan,• penekanan kebiasaan hidup sehat,• sanitasi perumahan dan tempat kerja• rekreasi yang cukup• menghindari kelelahan• pengembangan kepribadian yang optimal
9/26/16
5
Tindakan pencegahan
– proteksi / perlindungan yang spesifik• imunisasi• kebersihan perorangan• pengawasan lingkungan• pemberantasan vektor• tindakan isolasi dan karantina • membebashamakan benda-benda perantara
penyakit
• Pencegahan sekunder– deteksi dini
• penyaringan melalui survei-survei (mass screening)– pengobatan segera dan pengurangan
ketidakmampuan• Tindakan yang dapat dikerjakan berupa pemilihan terapi
yang berdaya guna dan dan berhasil guna, sertaperawatan segera di rumah sakit bila ada indikasi.
Tindakan pencegahan
9/26/16
6
• Tindakan pencegahan tersier– terapi kerja di rumah sakit– pendidikan kesehatan masyarakat tentang
penggunaan rehabilitasi– penempatan kerja secara selektif.
Tindakan pencegahan
• Cacar air– Agen virus varicella-zoster– Periode laten lebih pendek daripada
periode inkubasi, anak dengan cacar air menjadi infeksius sebelum timbul gejala
– Pertanyaan: ketika terjadi KLB, tindakan pencegahan apa yang terbaik?
Perjalanan alamiah penyakit
9/26/16
7
Pejamu rentan
Waktu
Periode inkubasi
Paparan Onset
Laten Infeksius Non-infeksius
Infeksi
Tanpa infeksi
Gejala klinis
Perjalanan alamiah penyakit
Mati
Sembuh
Cacat
Kronis/carrier
Natural history of Dengue
9/26/16
8
Natural history of Dengue
NaturalhistoryofDengue
Susceptiblehost
Time
Incubationperiod
Exposure Onset
Latent Infectious Non-infectious
Infected
Noninfected
Clinicalhorizon Death
Cure
9/26/16
9
NaturalhistoryofMalaria
NaturalhistoryofMalaria
Susceptiblehost
Time
Incubationperiod
Exposure Onset
Latent Infectious Non-infectious
Infected
Noninfected
Clinicalhorizon Death
Cure
Chronic/carrier
9/26/16
10
Natural history of Ascariasis
NaturalhistoryofAcariasis
Susceptiblehost
Time
Incubationperiod
Exposure Onset
Latent Infectious Non-infectious
Infected
Noninfected
Clinicalhorizon Death
Cure
Chronic
9/26/16
11
NaturalhistoryofEbola
NaturalhistoryofEbola
Susceptiblehost
Time
Incubationperiod
Exposure Onset
Latent Infectious Non-infectious
Infected
Noninfected
Clinicalhorizon Death
Cure
9/26/16
12
Natural history of disease
• HIV (AIDS)– Periode laten sangat pendek– Periode infeksius sangat lama jauh
sebelum munculnya gejala
PRIMOINFECTION
ASYMPTOMATICPHASE
AIDS
HIV RNAcopies / ml plasma(viral load)
Antibodiesagainst viral protein
Moment of infection
weeks1 to ± > 12
years
weeks1 to ± > 12
years
CD8
CD4+
+
Moment ofinfection
PRIMOINFECTION
ASYMPTOMATICPHASE
AIDS
Schematic evolution of HIV-1 infection
9/26/16
13
Pejamu rentan
Waktu
Periode inkubasi
Paparan Onset
Laten Infeksius
Infeksi
Tanpa infeksi
Gejala klinis
PAP HIV-AIDS
Mati
Sembuh?
Cacat?
Kronis