PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MELALUI INTERNET
OLEH GURU SMA ISLAMIC VILLAGE TANGERANG
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Penulisan Skripsi Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
oleh:
FIDYASTARI
NIM: 11140251000085
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1440H / 2019M
i
ABSTRAK
Fidyastari (11140251000085). Perilaku Pencarian Informasi Melalui Internet oleh Guru
SMA Islamic Village Tangerang di bawah bimbingan Fahma Rianti, M. Hum.
Program Studi Ilmu Perpustakaan Adab dan Humaniora Universitas Islam
Negeri Jakarta, 2018
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku guru SMA Islamic Village
sebelum, saat, dan setelah mencari informasi di internet. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan metode pengambilan data dengan
menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMA Islamic
Village yaitu 30 orang. Sampel diambil menggunakan rumus Arikunto, sehingga sampel
pada penelitian ini sebanyak 30 orang. Kuesioner diberikan kepada seluruh guru SMA
Islamic Village Tangerang. sampel yang digunnakan dalam penelitian ini menggunakan
teknik sampling jenuh. Penelitian ini menggunakan teori Lokman dan Helen, yang mana
teori tersebut penulis bagi menjadi 3 tahap yaitu sebelum, saat, dan setelah mencari
informasi di internet. Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku guru SMA Islamic
Village sebelum melakukan pencarian informasi melalui internet adalah positif, dengan
skor 3,02, skor ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27. Perilaku guru SMA Islamic
Village saat melakukan pencarian informasi melalui internet adalah positif, dengan skor
2,98, skor ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27. Perilaku guru SMA Islamic Village
sebelum melakukan pencarian informasi melalui internet adalah sangat positif, dengan
skor 3,34, skor ini berada pada skala interval 3,28 – 4,03. Berdasarkan hasil penelitian,
perilaku pencarian informasi melalui internet oleh guru SMA Islamic Village secara
keseluruhan adalah positif, dengan skor 3,11, skor ini berada pada skala interval 2,52 –
3,27. Walaupun hasil yang didapat hampir keseluruhannya positif, ada pernyataan yang
memperoleh hasil negatif yaitu bertanya kepada pustakawan sebelum melakukan
pencarian informasi di internet dengan mendapatkan skor 2,40 dan merasa terbantu dalam
pencarian informasi menggunakan operator boolean logic untuk memfilter informasi
yang dibutuhkan saat mencari informasi di internet dengan mendapat skor 2,17. Skor
tersebut berada pada skala interval 1,76 – 2,51.
Kata kunci: perilaku pencarian informasi, internet, guru SMA.
ii
ABSTRACT
Fidyastari (11140251000085). Information Seeking Behavior on Internet by Islamic
Village Tangerang High School’s Teachers guided of Fahma Rianti, M. Hum.
Science of Library, Faculty of Literature and Humanities, State Islamic
University of Jakarta, 2018
The purpose of this study was to determine the behavior of Islamic Village High School’s
teachers before, during, and after searching for information on the internet. This study
uses a type of descriptive research with a quantitative approach and data collection
methods using a questionnaire. The population in this study were all Islamic Village High
School’s teachers, they are 30 people. Samples were taken using the Arikunto theory, so
the sample in this study are 30 people. The quetionnaire was given to all Islamic Village
School teachers in Tangerang. The sample used in this study uses a saturated sampling
techniques. This research uses the theory of Lokman and Helen, which the author's theory
is divided into 3 stages, there are before, during, and after searching for information on
the internet. The results showed that the behavior of Islamic Village High School’s
teachers before searching for information through the internet was positive, with a score
of 3,02, this score was on the interval scale 2,52 – 3,27. The behavior of Islamic Village
High School’s teachers when searching for information through the internet is positive,
with a score of 2.98, this score is on the interval scale 2,52 – 3,27. The behavior of
Islamic Village High School teachers before searching for information on the internet was
very positive, with a score of 3,34, This score was on an interval scale of 3,28 – 4,03.
Based on the results of the study, the behavior of information pursuit on the internet by
Islamic Village high school’s teachers as a whole was positive, with a score of 3.11, this
score was on the interval scale 2,52 – 3,27. Although the results obtained are almost
entirely positive, there are statements that get negative results, namely asking librarians
before searching for information on the internet by gaining a score of 2,40 and feeling
helpful in information seeking using boolean logic operators to filter information needed
when searching for information on the internet with score of 2.17. The score is on the
interval scale 1,76 – 2,51.
Keywords: information seeking behavior, internet, high school teacher.
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penulis haturkan puji syukur yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya sehingga skripsi dengan judul ―Perilaku Pencarian
Informasi Melalui Internet Oleh Guru SMA Islamic Village Tangerang‖ dapat
diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kata sempurna.
Hal tersebut didasari pada keterbatasan waktu, tenaga, maupun pengetahuan dari
penulis. Akan tetapi penulis berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan
yang terbaik kepada pembaca khususnya Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Bantuan dan partisipasi telah diberikan oleh berbagai pihak
dalam penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Amany Lubis, Lc, MA, selaku Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Prof. Dr. Sukron Kamil, MA, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Program Studi Ilmu
Perpustakaan.
4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Perpustakaan.
5. Ibu Fahma Rianti, M.Hum, selaku dosen pembimbing penulis yang
telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membantu
mengarahkan, dan memberi masukan serta semangat kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan yang
telah memberikan ilmu yang bermanfaat selama penulis melaksanakan
perkuliahan.
iv
7. Pihak SMA Islamic Village Tangerang, khususnya ibu Maftuhah, M.pd.
selaku kepala sekolah yang telah mengizinkan penulis melaksanakan
penelitian dan memberikan data yang penulis butuhkan, serta seluruh
guru SMA Islamic Village yang telah berkenan membantu penulis
dalam pengisian kuesioner sehingga penelitian ini dapat selesai.
8. Orang tua penulis, Bapak H. Azumli dan Ibu Hj. Azhandayani yang
selalu memberikan kasih sayang, semangat dan doa setiap saat sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Kakak dan adik penulis, Fiqih dan Farras yang selalu memberi
dukungan dan keceriaan dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Kepada para sahabat, Marisya, Oka, Maisa, Wita, May, Chessa,
Kokom, Amel, Cindy, Nurma. Terima kasih untuk kebersamaan, doa,
semangat dan keceriaan yang kita lalui bersama selama menyusun
skripsi ini.
11. Kepada teman-teman KKN, Lilah, Isma, Dhea dan seluruh anggota
KKN 65 Asmara. Terima kasih atas waktu dan pengalaman yang
berharga selama satu bulan mengabdi.
12. Kepada teman-teman kelas C Indah dan Jurusan ilmu Perpustakaan
angkatan 2014. Semoga setiap langkah dipermudah sampai akhir masa
perkuliahan dan sukses di masa depan.
Terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
Hanya do’a dan ucapan terima kasih yang dapat penulis sampaikan. Semoga Allah
SWT. membalas semua kebaikan kalian. Aamiin.
Jakarta, 01 Desember 2018
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 8
D. Penelitian Terdahulu ................................................................................... 9
E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 15
A. Informasi ................................................................................................... 15
1. Definisi Informasi ................................................................................. 15
2. Sumber-sumber Informasi .................................................................... 16
3. Kebutuhan Informasi ............................................................................ 21
4. Perilaku Pencarian Informasi ................................................................ 22
B. Internet ...................................................................................................... 37
1. Definisi Internet .................................................................................... 37
2. Keunggulan Internet ............................................................................. 40
3. Manfaat Internet dalam Dunia Pendidikan ........................................... 42
4. Strategi Penelusuran Informasi di Internet ........................................... 44
5. Kendala Pencarian Informasi di Internet .............................................. 47
C. Guru ........................................................................................................... 47
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 51
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................................ 51
B. Populasi dan Sampel ................................................................................. 52
C. Sumber Data .............................................................................................. 53
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 53
vi
E. Teknik Pengolahan Data ........................................................................... 57
F. Teknik Analisis Data ................................................................................. 58
G. Uji Validitas dan Realibitas ....................................................................... 61
H. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 65
A. Profil SMA Islamic Village ....................................................................... 65
1. Sarana dan Prasarana SMA Islamic Village ....................................... 65
2. Visi dan Misi SMA Islamic Village ................................................... 65
3. Struktur Organisasi SMA Islamic Village .......................................... 67
B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 68
1. Identitas Responden .............................................................................. 68
2. Perilaku Pencarian Informasi Melalui Internet oleh Guru SMA Islamic
Village Sebelum Mencari Informasi..................................................... 70
3. Perilaku Pencarian Informasi Melalui Internet oleh Guru SMA Islamic
Village Saat Mencari Informasi ............................................................ 78
4. Perilaku Pencarian Informasi Melalui Internet oleh Guru SMA Islamic
Village Setelah Mencari Informasi ....................................................... 89
C. Pembahasan ............................................................................................. 100
1. Perilaku Pencarian Informasi Melalui Internet oleh Guru SMA Islamic
Village Sebelum Mencari Informasi................................................... 100
2. Perilaku Pencarian Informasi Melalui Internet oleh Guru SMA Islamic
Village Saat Mencari Informasi .......................................................... 103
3. Perilaku Pencarian Informasi Melalui Internet oleh Guru SMA Islamic
Village Setelah Mencari Informasi ..................................................... 106
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 111
A. Simpulan .................................................................................................. 111
B. Saran ........................................................................................................ 113
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 114
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan model perilaku informasi Ellis dengan Lokman dan Helen 32
Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner penelitian................................................................ 55
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas ................................................................................ 59
Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................. 64
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian................................................................................... 68
Tabel 4.1 Jenis kelamin ......................................................................................... 69
Tabel 4.2 Mata Pelajaran....................................................................................... 69
Tabel 4.3 Menentukan topik informasi sebelum mencari informasi di internet ... 70
Tabel 4.4 Bertanya kepada pustakawan sebelum mencari informasi di internet
terkait informasi yang dibutuhkan ..................................................... 71
Tabel 4.5 Bertanya kepada teman sebelum mencari informasi di internet terkait
informasi yang dibutuhkan ................................................................. 72
Tabel 4.6 Menyiapkan kata kunci (keyword) sebelum mencari informasi di
internet ................................................................................................ 74
Tabel 4.7 Membaca literatur lain seperti skripsi, tesis, atau disertasi sebagai
referensi sebelum mencari informasi di internet ................................ 75
Tabel 4.8 Mengikuti daftar pustaka dari dokumen yang dilihat sebagai bahan
rujukan sebelum mencari informasi di internet .................................. 76
Tabel 4.9 Rekapitulasi perilaku pencarian oleh guru SMA Islamic Village saat
mencari informasi di internet ............................................................. 77
Tabel 4.10 Memilih mesin pencari (search engine) yang digunakan saat mencari
informasi di internet ........................................................................... 79
Tabel 4.11 Merasa terbantu dalam pencarian informasi menggunakan operator
boolean logic (AND, OR, NOT) untuk memfilter informasi yang
dibutuhkan saat mencari informasi di internet ................................... 80
Tabel 4.12 Menelusuri katalog online, indeks, atau abstrak jurnal online saat
mencari informasi di internet ............................................................. 81
Tabel 4.13 Memantau perkembangan informasi terbaru dari berbagai sumber di
internet sesuai dengan informasi yang sedang dibutuhkan ................ 83
viii
Tabel 4.14 Mudah dalam mengakses informasi yang dibutuhkan saat mencari
informasi di internet ........................................................................... 84
Tabel 4.15 Tertarik menajadi anggota database online untuk memudahkan dalam
mengakses informasi yang dibutuhkan saat mencari informasi di
internet ................................................................................................ 85
Tabel 4.16 Memilih sumber yang terpercaya saat mencari informasi di internet . 86
Tabel 4.17 Rekapitulasi perilaku pencarian oleh guru SMA Islamic Village saat
mencari informasi di internet ............................................................. 87
Tabel 4.18 Melakukan pencarian lebih lanjut di internet untuk mendapatkan
informasi yang lebih dalam ................................................................ 89
Tabel 4.19 Memilih informasi di internet yang relevan sesuai dengan informasi
yang dibutuhkan ................................................................................. 90
Tabel 4.20 Membandingkan informasi yang terdapat dalam dokumen yang dipilih
dengan dokumen yang lainnya ........................................................... 92
Tabel 4.21 Mengecek ulang informasi yang ditemukan di internet ...................... 93
Tabel 4.22 Memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan informasi yang
didapatkan dari internet ...................................................................... 94
Tabel 4.23 Memanfaatkan kolom komentar pada artikel di internet sebagai media
berdiskusi terkait informasi yang didapatkan..................................... 95
Tabel 4.24 Menyimpan informasi yang didapatkan dari internet untuk digunakan
di masa yang mendatang .................................................................... 96
Tabel 4.25 Mengorganisasi informasi dari internet yang telah disimpan ............. 97
Tabel 4.26 Rekapitulasi perilaku pencarian oleh guru SMA Islamic Village
setelah mencari informasi di internet ................................................. 98
Tabel 4.27 Rekapitulasi perilaku pencarian oleh guru SMA Islamic Village
sebelum, saat, dan setelah mencari informasi di internet ................. 100
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Perilaku Pencari Informasi Menurut Wilson .................................... 26
Gambar 2. 2 Perilaku Pencari Informasi Menurut Ellis ........................................ 28
Gambar 2. 3 Perilaku Pencari Informasi Menurut Lokman dan Helen ................. 31
Gambar 2. 4 Perilaku Pencari Informasi Menurut Kuhlthau ................................ 33
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi SMA Islamic Village ....................................... 67
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Tugas Dosen Pembimbing
Lampiran 2 Surat Ganti Judul
Lampiran 3 Surat Izin Penelitian
Lampiran 4 Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian
Lampiran 5 Kuesioner Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada saat ini kebutuhan manusia semakin meningkat. Salah
satunya kebutuhan akan informasi. Hari-hari kita tidak akan terlepas dari
sebuah informasi yang setiap saat lahir. Informasi tersebut tentu sangat
beragam dan dalam jumlah yang banyak. Informasi bisa saja hanya berupa
hasil buah pikiran seseorang ataupun data yang sudah melewati proses
pengolahan. Menurut Estabrook dalam Pawit, informasi adalah suatu
rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusan-putusan
yang dibuat.1 Dengan jumlah yang sangat besar, informasi dapat
dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni informasi lisan dan terekam.
Pada kenyataannya, informasi terekamlah yang paling banyak digunakan
oleh perorangan atau dalam bermasyarakat.2 Semua kembali terhadap
kebutuhannya masing-masing untuk menggunakan informasi seperti apa
yang diperlukan.
Pertumbuhan yang dialami semua bidang kehidupan membuat
bertambahnya kebutuhan informasi yang harus dipenuhi masyarakat.
Setiap orang mempunyai skala prioritas dan kepentingannya masing-
masing, mulai dari informasi yang bersifat sederhana hingga rahasia. Oleh
1 Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi (Jakarta:
Kencana, 2010), h. 1. 2 Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti, h. 5.
2
karena itu, kuantitas informasi setiap saatnya tumbuh dan mengalir ke
berbagai arah.3 Semakin tinggi tingkat kebutuhan informasi seseorang,
maka akan semakin aktif seseorang tersebut dalam melakukan pencarian
terhadap informasi yang ia butuhkan.
Perilaku pencarian informasi adalah perilaku pada tingkat mikro,
berupa perilaku pencarian informasi ketika seseorang berinteraksi dengan
semua jenis sistem informasi, baik pada tingkat interaksi dengan komputer
atau tingkat interaksi dengan intelektual (misalnya, menggunakan strategi
pencarian Boolean, atau memutuskan buku mana yang paling relevan
untuk digunakan). Pencarian informasi ini juga akan melibatkan suatu
tindakan mental untuk menilai relevansi data ataupun informasi yang akan
diambil.4 Masing-masing individu tentu mempunyai perilaku pencarian
yang berbeda. Pada dasarnya, seseorang akan melakukan pencarian
informasi untuk suatu kepentingan tertentu dan cara yang mereka lakukan
akan berbeda sesuai dengan kebutuhannya saat itu.
Semua pekerjaan akan membutuhkan informasi khususnya orang
yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, yakni guru. Guru merupakan
salah satu unsur penting sebagai penentu keberhasilan dalam
mencerdaskan anak bangsa. Selain peranannya di sekolah sangat dominan,
guru juga bisa menentukan segala sesuatu yang menurutnya tepat untuk
disajikan kepada siswa. Guru dinilai sebagai seseorang yang paling
3 Hartono, Manajemen Sistem Informasi Perpustakaan: Konsep, Teori. dan Implementasi
(Yogyakarta: Gava Media, 2017), h. 333. 4 T.D. Wilson, ―Human Information Behavior,‖ Informing Science, Vol. 3 (2000): h. 49.
3
mengetahui, sebab ialah yang dianggap paling pandai.5 Dalam
meningkatkan kualitas anak didiknya, seorang guru juga harus bekerja
keras dengan terus meningkatkan kapasitas dirinya dalam
mengembangkan pengetahuan. Ilmu yang semakin berkembang tidak
terlepas dari informasi yang setiap saat lahir. Tidak ada titik akhir untuk
ilmu pengetahuan dan teknologi, karena ilmu semakin harinya akan
semakin berkembang dan dunia terus berubah sehingga seiring berjalannya
waktu setiap perubahan dan penemuan baru merupakan ilmu baru.6 Untuk
itu seorang guru harus up to date terhadap perkembangan ilmu atau dapat
membuka dirinya untuk setiap informasi baru yang ada. Hal ini sesuai
dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, bahwa guru berkewajiban dalam meningkatkan
dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni.7
Dalam Islam juga disebutkan hadits tentang seseorang yang
menuntut ilmu, hadits tersebut berbunyi:
له به طريقا إلى الجنة ومن سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل للا
Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka
Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (H.R.
Muslim)8
5 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (PT Bumi Aksara, 2001), h. 45. 6 Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin, Teknologi Informasi Perpustakaan (Yogyakarta:
Kanisius, 2008), h. 23. 7 ―Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen‖
(Dewan Perwakilan Rakyat, 2005), h. 10. 8 Muslich Shabir, Terjemah Riyadlus Shalihin (Semarang: Toha Putra, 1981), h. 280.
4
Hadits ini menerangkan bahwa segala sesuatu yang dilakukan
untuk mendapatkan ilmu baik dengan mempelajari, mengulang suatu
pelajaran, menelaah, membaca kitab dan memahaminya karena Allah,
maka akan Allah mudahkan orang tersebut jalan menuju surga.
Pada saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sudah berkembang
pesat. Sudah semestinya seorang guru tidak hanya menguasai pengetahuan
spesialisnya, tetapi diperlukan juga pengalaman dan pengetahuan umum
yang dipahami. Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa sering juga
menanyakan hal lain di luar mata pelajaran, tentu guru harus pandai dalam
menjawab dan memberi penjelasan. Dengan pengalaman dan
pengetahuannya guru dapat memberi penjelasan yang mantap dan
membuat pelajaran menjadi lebih menarik.9 Menurut pemaparan intel
education, guru harus memiliki beberapa kecakapan seperti kecapakan
melek informasi, dimana guru dapat menganalisa, mengakses, mendesain,
mengelola, mengitegrasi, mengevaluasi, dan menciptakan informasi dalam
berbagai bentuk.10
Dalam pencarian informasi, seseorang akan melakukan pemilihan
sumber-sumber informasi yang akan mereka gunakan sebagai media
dalam berinteraksi atau berkomunikasi, yang dapat menambah ilmu
pengetahuan mereka melalui informasi-informasi baru. Melalui media
internet, seseorang dapat mencari informasi sebanyak mungkin juga
berinteraksi dengan berbagai orang dari belahan dunia lain. Karena
9 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, h. 122. 10 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan Profesionalisme
Guru Abad 21 (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 29.
5
internet aksesnya sangat luas, sehingga tidak mengenal batas-batas
wilayah dan waktu.11 Namun tidak selalu pencarian informasi di internet
akan berhasil. Benar jika dikatakan hadirnya internet memudahkan
pekerjaan, khususnya untuk guru dan siswa saat berinteraksi dalam
aktivitas mengajar dan belajar di dalam ataupun luar kelas, tetapi akan
menjadi sia-sia bila cara penggunaannya tidak benar dan tidak tepat.
Internet tidak akan berarti apa pun, kecuali memiliki keahlian dalam
mengoperasikan dan tindakan nyata untuk mengambil manfaatnya.12
Diperlukan suatu strategi dalam penelusuran informasi agar dapat hasil
akhir yang maksimal. Dalam hal ini, sekolah seharusnya memikir ulang
hubungan antara guru dan pustakawan atau seorang spesialis untuk bekerja
sama untuk mencapai tujuan. Guru dan pustakawan sekolah bisa bekerja
sama dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa, menggunakan
beragam sumber daya informasi dan membimbing perkembangan murid.13
Perilaku pencarian informasi oleh guru kiranya perlu diteliti untuk
mengetahui seperti apa pola yang dilakukan dalam menelusur informasi.
Penulis memilih SMA Islamic Village sebagai objek dalam penelitian ini.
SMA Islamic Village merupakan sekolah percontohan pelaksanaan
Kurikulum 2013 dan telah terakreditasi A. Sekolah ini memiliki visi besar
yaitu menjadi sekolah yang terkemuka dan berdedikasi kepada
peningkatan kualitas melalui pendidikan SDM yang handal,
11 Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi, h. 91. 12 Sudarwan Danim, Pengembangan Profesi Guru: Dari Pra-Jabatan, Induksi, Ke Profesional
Madani (Jakarta: Kencana, 2011), h.147. 13 Blasius Sudarsono, Pustakawan Cinta dan Teknologi (Jakarta: ISIPII, 2009), h. 151.
6
berkesinambungan dan berkarakter. Untuk mewujudkan visi besarnya
SMA Islamic Village juga memiliki beberapa misi, salah satu misinya
yaitu dengan mengembangkan kemampuan penguasaan IPTEK yang
berorientasi pada kecakapan hidup. Hal ini tentunya didukung dengan
lingkungan sekolah yang kondusif dengan guru yang profesional dan
berpengalaman. Pada zaman yang sudah modern ini, sudah selayaknya
seorang guru mengenal dan mampu untuk mengoperasikan komputer,
khususnya dalam penggunaan internet. Namun saat ini faktanya masih
banyak guru yang gagap terhadap teknologi. Padahal dalam bidang
pekerjaannya, ia akan selalu terkait dengan komputer, seperti menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), menyusun kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP), dan lain sebagainya.14
Menurut pengamatan awal penulis, saat ini SMA Islamic Village
sudah memanfaatkan sarana teknologi informasi dengan cukup baik.
Tetapi pencarian informasi menggunakan teknologi informasi seperti
internet yang dilakukan guru belum maksimal. Bahkan beberapa guru
masih enggan untuk terlalu melibatkan internet dalam pekerjaannya.
Padahal dengan menggunakan internet terdapat banyak referensi yang
memuat sejumlah informasi terbaru yang tentunya dapat membantu
memudahkan guru dalam menyusun rancangan belajar mengajar, dan hal
apapun terkait dalam proses belajar mengajar. Khususnya dalam
penerapan kurikulum 2013 terdapat penyempurnaan pola pikir dimana
14 Jejen Musfah, Peningkatan Komepetensi Guru (Jakarta: Kencana, 2011), h. 113.
7
pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada murid,
pola pembelajaran satu arah menjadi pembelajaran interaktif, pola
pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secaara jejaring (murid
menimba ilmu dari mana saja termasuk dari internet), pola pembelajaran
pasif menjadi aktif-mencari, pola pembelajaran pasif menjadi kritis, dan
lain sebagainya.15
Oleh karena itu, pada kurikulum 2013 ini siswa dituntut
untuk lebih aktif dalam kelas. Untuk itu guru yang ada di kelas pun tidak
boleh pasif dan harus bisa mengimbangi siswa. Terutama dalam
memperluas pengetahuan informasi.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dalam skripsi yang berjudul, “Perilaku Pencarian
Informasi Melalui Internet oleh Guru SMA Islamic Village
Tangerang”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan membatasi
masalahnya pada perilaku sebelum, saat, dan setelah pencarian informasi
oleh guru melalui internet dengan menggunakan teori yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teori Lokman dan Helen, karena penulis ingin
melihat perilaku pencarian informasi secara fisik atau tindakan.
Fokus penelitian ini dibuat agar tidak melebar bahkan menyimpang
dari apa yang diteliti, sehingga maksud yang diinginkan dapat
15 ―Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah‖ (Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2013), h. 2–3.
8
disampaikan dengan baik kepada para pembaca. Dari batasan masalah di
atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana perilaku guru SMA Islamic Village sebelum melakukan
pencarian informasi melalui internet?
2. Bagaimana perilaku guru SMA Islamic Village saat melakukan
pencarian informasi melalui internet?
3. Bagaimana perilaku guru SMA Islamic Village setelah melakukan
pencarian informasi melalui internet?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Terkait dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian
ini adalah:
1. Untuk mengetahui perilaku pencarian informasi guru SMA Islamic
Village dalam perilaku guru SMA Islamic Village sebelum melakukan
pencarian informasi melalui internet.
2. Untuk mengetahui perilaku pencarian informasi guru SMA Islamic
Village dalam perilaku guru SMA Islamic Village saat melakukan
pencarian informasi melalui internet.
3. Untuk mengetahui perilaku pencarian informasi guru SMA Islamic
Village dalam perilaku guru SMA Islamic Village setelah melakukan
pencarian informasi melalui internet.
Manfaat yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
9
1. Manfaat Praktis
a. Dapat dijadikan sebagai masukan untuk SMA Islamic Village
dalam meningkatkan kompetensi guru dan profesionalisme guru.
b. Dapat dijadikan sebagai masukan untuk perpustakaan sekolah
dalam meningkatkan program layanan informasi dan edukasi untuk
memenuhi kebutuhan informasi pemustakanya.
2. Manfaat Akademis
a. Hasil penelitian dapat dijadikan rujukan bagi upaya peningkatan
pencarian informasi yang tepat guna.
b. Dapat memperkaya khazanah penelitian bidang Ilmu Perpustakaan,
khususnya mengenai perilaku pencarian informasi.
c. Bagi peneliti lain dapat dijadikan sebagi acuan terhadap
pengembangan ataupun pembuatan dalam penelitian yang sama.
D. Penelitian Terdahulu
Sebelum melakukan penelitian, penulis menemukan beberapa
penelitian terdahulu yang terkait dengan tema yang penulis ambil, yaitu:
1. Penelitian sebelumnya sudah dilakukan oleh salah satu mahasiswa
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yaitu Khairul
Hidayat tahun 2012 mengenai perilaku pencarian yang berjudul
“Perilaku Pencarian Informasi Guru Dalam Memanfaatkan
Internet Untuk Memenuhi Kebutuhan Informasi di SMA Negeri
2 Lubuk Pakam”. Penelitian bertujuan untuk menggambarkan
bagaimana perilaku pencarian informasi guru dalam memanfaatkan
10
internet untuk memenuhi kebutuhan informasi di SMA Negeri 2
Lubuk Pakam. Penelitian yang dilakukan oleh Khairul Hidayat ini
memiliki tujuan yang sama dengan penelitian yang penulis teliti
yaitu sama-sama ingin mengetahui perilaku pencarian informasi
guru dalam menggunakan internet. Dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan penelitian yang sama dengan pendekatan
penelitian yang penulis teliti yaitu sama-sama menggunakan
pendekatan kuantitatif. Namun yang membedakan adalah pada
penelitian tersebut dilakukan di SMA Negeri 2 Lubuk Pukam
penelitian kali ini dilakukan di SMA Islamic Village. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan internet yang
dilakukan oleh guru sudah baik dimana sebagian besar atau 52%
guru menyatakan selalu dan sering menggunakan internet.
Lamanya guru dalam memanfaatkan internet beragam dan hampir
setengah guru (34%) mengakses internet selama lebih dari 2 jam.
Kegiatan belajar mengajar selalu dan sering menjadi motivasi guru
untuk menggunakan internet. Seluruhnya guru (100%) menyatakan
peranan internet sangat penting dan penting dalam meningkatkan
mutu pendidikan. Hampir setengah atau sebanyak 42% guru faktor
kebutuhan informasinya adalah menambah wawasan di bidang
yang diminati. Sebagian besar guru (61%) menyatakan bahwa
kelebihan internet dibandingkan dengan media cetak lainnya adalah
mudah dan cepat diakses. 50% guru melakukan langkah dengan
11
merumuskan topik permasalahan terlebih dahulu. Sebagian besar
guru (52%) langsung ke website untuk mendapatkan informasi
yang dibutuhkan dan 42% dengan melalui search engine. Pada
umumnya (84%) guru menggunakan search engine Google dalam
melakukan penelusuran informasi. Sebanyak 40% guru
membutuhkan waktu untuk menelusuri informasi melalui internet
kurang dari 10 menit. Strategi yang digunakan guru dalam mencari
informasi sebanyak 47% menggunakan strategi dengan terlebih
dahulu memahami informasi yang dicari. Sebagian kecil saja guru
yang selalu dan sering menggunakan operator boolean (13%),
fhrase searching (3%), menambahkan jenis dokumen (21%),
pemotongan istilah pada query (16%) dan strategi lainnya. Guru
menyatakan sudah dapat mencari informasi sesuai dengan
kebutuhan mereka dan informasi yang mereka peroleh relevan
dengan kebutuhan informasi. Dalam menanggapi hasil informasi
sebagian besar guru selalu dan sering (58%) memperhatikan
sumber dari dokumen yang diperoleh. Sebagian besar guru
menyatakan dapat mengevaluasi hasil pencarian informasi yang
diperoleh (63%) dan menyimpan informasi (89%) tersebut agar
dapat dimanfaatkan jika suatu saat diperlukan.
2. Penelitian yang kedua dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Adab
dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta yaitu Hilda Safitri pada tahun 2017 yang berjudul
12
“Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Pascasarjana
UHAMKA”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
mengetahui perilaku mahasiswa pascasarjana UHAMKA sebelum,
saat, dan setelah melakukan pencarian informasi. Penelitian ini
memiliki tema yang sama dengan penelitian yang penulis teliti.
Pada penelitian ini dilakukan pada mahasiswa pascasarjana
sedangkan yang penulis teliti dilakukan pada guru SMA. Tempat
penelitian juga dilakukan pada tempat yang berbeda. Dalam
penelitian ini juga menggunakan pendekatan penelitian yang sama
dengan pendekatan penelitian yang penulis teliti yaitu sama-sama
menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan
bahwa perilaku mahasiswa pascasarjana UHAMKA sebelum
melakukan pencarian informasi adalah positif, dengan skor 3,09,
skor ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27. Perilaku mahasiswa
pascasarjana UHAMKA saat melakukan pencarian informasi
adalah positif, dengan skor 3,08, skor ini berada pada skala interval
2,52 – 3,27. Perilaku mahasiswa pascasarjana UHAMKA setelah
melakukan pencarian informasi adalah sangat positif, dengan skor
3,30, skor ini berada pada skala interval 3,28 – 4,03. Berdasarkan
hasil penelitian, perilaku pencarian informasi mahasiswa
pascasarjana UHAMKA serta keseluruhan mencakup aspek
sebelum, saat dan setelah mencari informasi adalah positif, dengan
skor 3,16, skor ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27.
13
E. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai
permasalahan ini, penulis akan menguraikan secara sistematis mulai dari
Bab I sampai Bab V dengan rincian sebagai berikut:
Bab 1 Pendahuluan
Bab ini berisi uraian dari penulis dengan menguraikan hal-
hal seputar penelitian seperti: latar belakang, pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
definisi istilah, dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka
Bab ini menjelaskan mgftengenai landasan-landasan teori
yang digunakan, sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh peneliti yang diambil dari literatur-literatur yang
berkaitan dan penelitian yang relevan dengan topik
penelitian, meliputi: pengertian, buku pedoman dan
sejenisnya.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini membahas mengenai penulisan yang digunakan
yaitu jenis dan pendekatan penelitian, populasi dan sampel,
teknik pengumpulan data, serta teknik pengolahan dan
analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini membahas tentang gambaran umum SMA Islamic
Village yaitu sejarah, visi dan misi, dan hal lain yang
14
berkaitan dengannya. Hasil temuan penelitian dan
pembahasan terkait perilaku pencarian informasi oleh guru
SMA Islamic Village Tangerang.
Bab V Penutup
Bab ini merupakan akhir dari penelitian, yang meliputi:
penarikan kesimpulan dan beberapa rekomendasi berupa
saran-saran. Baik kesimpulan dan saran wajib menjawab
tujuan penelitian secara singkat dan padat.
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Informasi
1. Definisi Informasi
Terdapat berbagai macam aspek definisi informasi, antara
definisi yang satu dengan yang lainnya memiliki versi yang beragam.
Informasi bisa saja berupa hasil buah pikiran seseorang ataupun data
yang sudah melewati proses pengolahan. Menurut Estrabrook dalam
Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti, informasi adalah pengamatan
terhadap suatu fenomena, ataupun berupa beberapa putusan yang
dibuat. Bisa juga informasi diartikan sebagai sebuah berita.16
Seperti yang dipaparkan pada Kamus Etimologi Online dalam
Ulpah Andayani menyebutkan bahwa informasi berasal dari kata
Perancis kuno yaitu informacion yang diambil dari bahasa Latin
informationem yang berarti ―garis besar, konsep, ide‖. Informasi
merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam
―pengetahuan yang dikomunikasikan istilah ini digunakan untuk
menyampaikan ide atau gagasan baru yang akan disampaikan kepada
masyarakat‖. Sedangkan menurut Reitz menjelaskan bahwa informasi
merupakan data yang telah dibentuk menjadi sesuatu yang bermakna
dan berguna.17
16 Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi (Jakarta:
Kencana, 2010), h. 1. 17 Ulpah Andayani, Dasar-Dasar Organisasi Informasi (Tangerang: UIN Jakarta Press, 2016),
h. 7.
16
Menurut Sulistyo Basuki, informasi adalah sesuatu yang dapat
mempengaruhi atau mengubah status pikiran seseorang. Sedangkan
Tague Sutcliff dalam Sulistyo mengatakan bahwa informasi adalah
sesuatu yang tergantung pada konseptualisasi dan pemahaman
seseorang yang tidak teruraikan.18 Dari beberapa pendapat tersebut
dapat disimpulkan, informasi merupakan ide, gagasan, ataupun
putusan yang dibuat menjadi sesuatu yang bermakna dan dapat
mempengaruhi seseorang.
2. Sumber-sumber Informasi
Pengetahuan yang tersimpan dalam suatu media tertentu
disebut sebagai suatu literatur atau sumber informasi. Dalam konteks
perpustakaan ada beberapa sumber informasi. Menurut Singh dalam
Ulpah Andayani sumber-sumber informasi tersebut terbagi dalam dua
kategori, yaitu:
a. Sumber dokumenter (documentary source)
Sumber dokumenter merupakan sumber-sumber formal, yaitu
sumber informasi yang didokumentasikan, atau sumber informasi
tertulis dan tercatat/terekam. Sumber dokumenter ini
dikelompokkan menjadi:
1) Sumber informasi primer
Sumber informasi primer sering disebut juga sumber informasi
asli. Sumber informasi primer adalah karya asli yang
18 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010), h. 1.35.
17
menyajikan gagasan-gagasan asli dari penulisnya yang
pertama kali dipublikasikan dalam sebuah sumber atau
publikasi, artinya sumber-sumber informasi primer ini tidak
akan ditemui dalam bentuk penerbitan lainnya. Keberadaan
sumber informasi primer biasanya tidak atau belum
terorganisir dengan baik, tetapi masih tersebar di berbagai
tempat. Pada umumnya sumber informasi primer adalah
berbentuk laporan hasil penelitian yang merupakan produksi
pengetahuan baru dari kegiatan riset yang dihasilkan oleh para
peneliti. Beberapa contoh sumber informasi primer adalah:
a) Dokumen pemerintah
b) Jurnal
c) Laporan penelitian
d) Prosiding Konferensi
e) Laporan Ekspedisi Ilmiah
f) Paten
g) Standar
h) Trade Literature
i) Tesis dan disertasi
2) Sumber informasi sekunder
Sumber informasi sekunder adalah pengetahuan yang telah
diolah kembali atau dikemas ulang dalam bentuk yang lebih
mudah diperoleh daripada sumber informasi primer dan lebih
18
mudah digunakan. Beberapa contoh bentuk sumber informasi
sekunder adalah:
a) Jurnal atau majalah (yang secara khusus
menginterpretasikan dan mengulas perkembangan yang
dilaporkan dalam sumber primer).
b) Kasa indeks dan abstrak
c) Tinjauan perkembangan (review progress)
d) Buku rujukan, seperti: ensiklopedi, kamus, buku pegangan
(handbook), tabel, kumpulan formula, dll.
e) Treatise
f) Monograf
g) Buku teks
3) Sumber informasi tersier
Sumber informasi tersier adalah sumber yang tidak
mengandung ulasan mengenai bidang subjek atau disiplin
ilmu, tetapi hanya memberi informasi mengenai literatur
primer dan sekunder. Beberapa contoh bentuk sumber
informasi tersier adalah:
a) Direktori dan buku tahunan
b) Bibliografi, seperti: daftar buku, daftar terbitan berkala,
daftar jasa indeks dan abstrak
c) Panduan literatur
19
d) Daftar penelitian yang sedang berjalan (research in
progress)
e) Panduan ke perpustakaan dari sumber-sumber informasi
f) Panduan ke organisasi-organisasi
b. Sumber non dokumenter (non documnetary source)
Sumber non-dokumenter merupakan sumber informasi yang tidak
didokumentasikan, yaitu sumber informasi dalam bentuk
komunikasi lisan (oral) atau kata-kata (verbal). Sumber informasi
non dokumenter dapat dikelompokkan menjadi:
1) Sumber informasi formal
Sumber informasi formal adalah informasi yang berasal dari
organisasi riset, lembaga pemerintah, lembaga pendidikan, dan
masyarakat profesional dan ilmiah. Beberapa contoh bentuk
sumber informasi formal adalah:
a) Radio
b) Televisi
c) Organisasi penelitian, dll.
2) Sumber informasi informal
3) Sumber informasi informal adalah berupa diskusi atau
percakapan perorangan dengan para ahli (experts), dan
perbincangan dalam bentuk pertemuan profesional dan
konferensi. beberapa contoh bentuk sumber informasi
informasi adalah:
20
a) Diskusi lisan
b) Diskusi jarak jauh19
Selain sumber informasi yang telah disebutkan di atas, terdapat
juga sumber informasi lainnya berupa internet. Menurut Blasius
Sudarsono dalam Azwar Muin, internet merupakan rimba raya
informasi tanpa batas karena informasi yang disediakan internet terus
berlimpah ruah seiring berkembangnya zaman.20
Melalui internet kita
dapat menemukan berbagai macam informasi yang kita butuhkan.
Sebab, dengan jaringan internet kita dapat terhubung dengan berbagai
macam web yang memuat informasi dalam segala bidang, khususnya
bidang pendidikan atau pengetahuan umum.21 Beberapa hal yang
dapat kita lakukan melalui internet yaitu:
1) E-mail
2) Chatting
3) Akses jarak jauh
4) List dan Newsgroup
5) Menemukan sumber informasi
6) Perolehan data (data capture)
7) Perpustakaan maya
8) Media massa warga
19 Ulpah Andayani, Dasar-Dasar Organisasi Informasi, h.19–25. 20 Azwar Muin, Information Literacy Skills: Strategi Penelusuran Informasi Online (Makassar:
Alauddin University Press, 2013), h. 26. 21 Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi, h. 56.
21
9) Keperluan lain22
3. Kebutuhan Informasi
Setiap individu mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda
antara satu dengan yang lainnya. Apapun profesinya, pasti akan
membutuhkan informasi. Banyak para ahli yang mengemukakan
pengertian dari kebutuhan informasi, diantaranya Kuthlau dalam Ishak
yang menjelaskan bahwa kebutuhan informasi akan timbul karena
kesenjangan pengetahuan yang ada pada diri seseorang terhadap
informasi diperlukan. Sedangkan menurut Belkin, kebutuhan
informasi akan timbul ketika seseorang sadar adanya kekurangan
dalam tingkat pengetahuannya mengenai situasi atau topik tertentu dan
keinginan untuk mengatasi masalah tersebut.23 Dari kedua pengertian
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kebutuhan informasi akan
muncul dalam situasi dimana seseorang tidak mempunyai informasi
yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
Selain itu, Katz, Gurevitch, dan Haas dalam Pawit
mengemukakan dalam penelitiannya bahwa:
“Orang yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi lebih
banyak mempunyai kebutuhan-kebutuhannya dibandingkan
dengan orang yang berpendidikan rendah. Ini artinya bahwa
orang yang mempunyai tingkat pendidikan yang relatif tinggi
seperti para guru, dosen, peneliti dan Anda tentu saja,
misalnya, lebih banyak mempunyai kebutuhan akan sesuatu
yang dapat memuaskannya, akan lebih banyak mempunyai
22 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 12.8-12.14. 23 Ishak, ―Kebutuhan Informasi Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK
UI dalam Memenuhi Tugas Journal Reading,‖ Vol.2, No.2 (2006): h.91.
22
tujuan yang berkaitan dengan masalah kehidupannya
daripada orang-orang kebanyakan pada umumnya”.24
Adanya kebutuhan informasi ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor, menurut Pannen dalam Ishak mengatakan bahwa faktor yang
paling umum dalam mempengaruhi adanya kebutuhan informasi
adalah pekerjaan, disiplin ilmu yang diminati, kebiasaan dan
lingkungan pekerjaan.25 Timbulnya kebutuhan informasi akan
membuat seseorang untuk melakukan pencarian terhadap informasi
yang dibutuhkannya.
4. Perilaku Pencarian Informasi
Setiap manusia diasumsikan akan selalu mengalami
ketidakpastian sepanjang hidupnya, dan ketidakpastian tersebut akan
mendorong manusia untuk selalu menggunakan data, informasi, dan
pengetahuan secara terus menerus dan berkesinambungan. Dengan
kata lain, perilaku informasi merupakan wujud dari kemampuan
manusia dalam berpikir, khususnya dalam menggunakan representasi,
simbol, dan bahasa. Pada umumnya, perilaku pencarian informasi
dilihat sebagai proses bahwa seseorang menyadari bahwa dirinya
memerlukan informasi. Seorang pencari informasi dianggap sadar dan
merencanakan langkah - langkah apa yang akan dilakukannya untuk
mencari informasi.26
24 Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi, h. 84. 25 Ishak, h. 93. 26 Putu Laxman Pendit, Perpustakaan Digital: Kesinambungan dan Dinamika (Jakarta: Citra
Karyakarsa Mandiri, 2009), h. 162.
23
Secara sederhana, perilaku diartikan sebagai suatu perbuatan
atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang.27 Sedangkan, menurut
Wilson perilaku pencarian informasi adalah perilaku pada tingkat
mikro, berupa perilaku pencarian informasi ketika seseorang
berinteraksi dengan semua jenis sistem informasi, baik pada tingkat
interaksi dengan komputer atau tingkat interaksi dengan intelektual
(misalnya, menggunakan strategi pencarian Boolean, atau memutuskan
buku mana yang paling relevan untuk digunakan). Pencarian informasi
ini juga akan melibatkan suatu tindakan mental untuk menilai relevansi
data ataupun informasi yang akan diambil.28
a. Model Perilaku Pencari Informasi
Model perilaku pencarian informasi merupakan kerangka
ataupun langkah-langkah dalam melakukan pencarian informasi.
Model atau kerangka biasanya digambarkan dalam bentuk
diagram. Model pencarian informasi tersebut antara lain seperti
model Wilson, Ellis, dan Kuhlthau. Model perilaku pencarian
informasi Wilson 1996 merupakan revisi dari model Wilson 1981.
Menurut T.D. Wilson ada beberapa faktor yang mempengaruhi
perilaku pencarian informasi dengan istilah intervening variables.29
Berikut gambaran dari model perilaku pencarian informasi oleh
Wilson:
27 Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi, h. 64. 28 T.D. Wilson, ―Human Information Behavior,‖ Informing Science, Vol. 3 (2000): h. 49. 29 T.D. Wilson, ―Models In Information Behaviour Research,‖ Journal of Documentation, Vol.
3, No. 55 (Juni 1999): h. 256.
24
1) Konteks kebutuhan informasi (Context of information need),
(berdasarkan konteks kebutuhan informasi pada diri
seseorang).
2) Mekanisme pengaktifan (teori tentang stres dan cara
menghadapinya).
3) Variabel perantara (intervening variables), Wilson dalam
Pendit menjelaskan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
seseorang untuk mewujudkan kebutuhan informasinya dalam
bentuk perilaku pencarian informasi, yaitu:
a) Kondisi psikologis seseorang
Seseorang yang sedang dalam keadaan risau akan
memperlihatkan perilaku informasi yang berbeda dengan
seseorang yang sedang dalam keadaan gembira.
b) Demografis
Dalam arti luas, demografis ini menyangkut kondisi sosial-
budaya seseorang sebagai bagian dari masyarakat
lingkungan hidupnya. Dapat diduga bahwa kelas sosial
seseorang juga dapat mempengaruhi perilaku pencarian
informasi seseorang.
c) Peran seseorang di masyarakat
Khususnya dalam hubungan interpersonal, hal ini ikut
memberi pengaruh terhadap perilaku pencarian informasi.
Sebagai contoh, seorang dosen dan mahasiswa jika
25
berhadapan dengan pustakawan, peran mereka akan ikut
memperngaruhi cara mereka bertanya, bersikap, dan
bertindak dalam mencari dan menemukan informasi yang
dibutuhkannya.
d) Lingkungan
Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah lingkungan
terdekat maupun lingkungan yang lebih luas.
e) Karakteristik sumber informasi
Karakteristik media yang akan digunakan dalam mencari
dan menemukan informasi yang dibutuhkan.
Selain itu terdapat juga faktor yang ikut menentukan perilaku
pencarian informasi seseorang yaitu bagaimana pandangan
seseorang terhadap resiko yang akan ia terima apabila melakukan
pencarian informasi tersebut. Resiko yang dimaksud disini adalah
suatu hambatan yang akan dihadapi dalam memperoleh informasi
yang ia butuhkan seperti biaya, akses, dan waktu untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan.30
4) Mekanisme pengaktifan (teori mengenai resiko dan
imbalan). Dalam hal ini Wilson menggunakan istilah
―teori‖ walaupun yang ia maksud adalah mengenai
pengetahuan pribadi seseorang.
30 Putu Laxman Pendit, Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi: Suatu Pengantar Diskusi
Epistemologi dan Metodologi (Jakarta: JIP-FSUI, 2003), h. 3.
26
5) Perilaku pencarian informasi, Wilson menyebutkan ada
beberapa hal yang termasuk dalam perilaku pencariann
informasi, yaitu:
a) Perhatian pasif (passive attention) – tahap perolehan
informasi yang tanpa disengaja sebelumnya
b) Pencarian pasif (passive search) – pencarian informasi
oleh seseorang yang menghasilkan informasi yang
relevan untuk dirinya
c) Pencarian aktif (active search) – pencarian informasi
secara aktif oleh seseorang
d) Pencarian berlanjut (on going searchI) – lanjutan dari
pencarian aktif, pencarian ini dimaksudkan untuk
memperbarui dan memperluas kerangka gagasan yang
ada.31
6) Pengolahan dan penggunaan informasi (Information
processing and use).
31 T.D. Wilson, ―Information Behavior: an Interdisciplinary Perspective,‖ Information
Processing & Management, Vol. 33 No. 4 (1997): h. 562.
27
Model perilaku informasi tersebut dapat digambarkan seperti
berikut:
Gambar 2. 1 Model Perilaku Informasi Menurut Wilson
Model perilaku pencarian informasi dalam bentuk lain
dikembangkan oleh Ellis. Hasil penelitian Ellis (1987) adalah pola
pencarian yang terdiri dari enam tahap pencarian informasi, yaitu
starting, chaining, browsing, differentiating, monitoring dan
extracting atau dikenal dengan Ellis’ Model yang merupakan
tahapan pencarian informasi, Kemudian Model perilaku pencarian
informasi Ellis dilanjutkan dikembangkan lagi oleh Cox dan Hall
(1991). Dengan menambahkan Verifying dan Ending. Berikut ini
tahapannya;
1) Starting – terdiri dari aktivitas-aktivitas yang memulai
terjadinya kegiatan pencarian informasi.
28
2) Chaining – kegiatan mengikuti rangkaian sitasi, pengutipan
atau bentuk-bentuk perujukan antar dokumen yang satu dengan
yang lainnya.
3) Browsing – merawak, mencari tetapi dengan agak terarah, di
wilayah-wilayah yang dianggap punya potensi terhadap
informasi yang dibutuhkan.
4) Differentiating – pemilahan, menggunakan ciri-ciri di dalam
sumber informasi sebagai acuan dasar untuk memeriksa
kualitas ataupun isi informasi.
5) Monitoring – memantau perkembangan dengan memfokuskan
diri pada beberapa sumber terpilih.
6) Extracting – secara sistematis menggali di satu sumber untuk
mengambil informasi yang dianggap penting.
Kemudian Model perilaku pencarian informasi dilanjutkan
oleh Cox dan Hall (1991) dengan menambahkan:
7) Verifying - memeriksa keakuratan informasi. Pada tahap ini
dilakukan pengecekan apakah informasi yang didapat sesuai
dengan kebutuhan atau tidak
8) Ending - akhir dari pencarian. Mengetahui dan menentukan
hasil akhir dari pencarian informasi32
Model perilaku informasi tersebut dapat digambarkan seperti
berikut:
32 David Ellis, Deborah Cox, dan Katherine Hall, ―A Comparison Of The Information Seeking
Patterns Of Researchers In The Physical and Social Science,‖ Journal of Documentation, Vol. 4,
No. 49 (April 1993): h. 259.
29
Gambar 2. 2 Model perilaku informasi menurut Ellis-Cox dan Hall
Menurut Choo dalam Lokman, kategorisasi Ellis mengenai
aktivitas perilaku pencarian informasi aktual di kalangan ilmuwan
sosial menunjukkan bahwa sistem pencarian informasi dapat
meningkatkan kegunaannya dengan menyertakan fitur-fitur yang
secara langsung mendukung kegiatan ini. Tentu saja, fitur perilaku
pencarian informasi dalam model Ellis sekarang didukung oleh
kemampuan yang tersedia di browser Web menggunakan internet.
Misalnya, seseorang dapat mulai menjelajahi Web dari salah satu
dari beberapa halaman atau situs favorit (starting); mengikuti
tautan ke sumber informasi terkait — di kedua arah yang
menghubungkan ke belakang dan ke dsepan (chaining); memindai
situs web dari sumber yang dipilih (browsing); tandai sumber yang
berguna untuk referensi di masa mendatang (differentiating);
berlangganan layanan berbasis e-mail yang mengingatkan
pengguna informasi baru atau perkembangan (monitoring); dan cari
sumber atau situs tertentu untuk semua informasi di situs tersebut
tentang topik tertentu (extracting).
30
Pada tahun 2000 lebih dari 150 makalah mengutip model
perilaku pencarian informasi oleh Ellis dari ilmuwan ilmuwan
sosial. Meskipun demikian, tidak ada upaya yang dilakukan untuk
mereplikasi studinya. Menurut Line dalam Lokman, dalam dunia
informasi yang telah diubah secara radikal oleh Internet, dinilai
sangat penting untuk melakukan studi baru ke dalam penggunaan
dan kebutuhan informasi. Kemudian Lokman melakukan penelitian
yang menyimpulkan adanya kegiatan baru yang dilakukan oleh
para pencari informasi yang dibawa oleh perubahan dalam
perkembangan teknologi informasi. Pembaruan ini penting
terutama karena studi Ellis tentang ilmuwan sosial dilakukan
sebelum pengembangan World Wide Web (WWW). Dari penelitian
Lokman dan Helen tersebut memberi hasil bahwa adanya beberapa
model baru yang sering dilakukan dalam pencarian informasi oleh
para peneliti, yakni:
1) Starting – aktivitas awal dalam memulai kegiatan pencarian
informasi
2) Chaining – digunakan untuk mengidentifikasi sumber
informasi baru atau kebutuhan informasi baru. Biasanya
diperoleh dengan mengikuti bentuk-bentuk perujukan baik
melalui membaca maupun kontak pribadi.
3) Browsing – aktivitas pencarian informasi dengan penjelajahan
sumber primer dan sekunder pada beberapa titik seperti
31
menelusuri jurnal, katalog online, indeks dan abstrak, serta
referensi bahan dari dokumen yang ditemukan.
4) Monitoring – pemantauan yang dicirikan dengan aktivitas
dalam mempertahankan kesadaran akan perkembangan
penelitian dalam suatu topik pada sumber terpilih.
5) Accessing – agar proses pencarian informasi berlanjut, para
pencari informasi harus bisa mendapatkan atau mengakses
informasi yang dibutuhkannya.
6) Differentiating – menilai informasi yang didapatkan dengan
melihat sifat, kualitas, kepentingan relatif, dan kegunaannya
sebagai cara untuk menyaring jumlah informasi yang
ditemukan.
7) Extracting – secara selektif mengidentifikasi informasi yang
relevan dan sesuai dengan kebutuhan.
8) Verifying – kegiatan memeriksa keakuratan informasi yang
ditemukan.
9) Networking – kegiatan yang terkait dengan komunikasi dan
mempertahankan hubungan yang erat dengan berbagai macam
orang seperti teman, kolega, dan intelektual yang
berkecimpung pada topik yang serupa.
10) Managing information – kesadaran akan pentingnya
pengarsipan dan pengorganisasian informasi yang mereka
32
dapatkan untuk digunakan pada masa mendatang serta
memfasilitasi penelitian yang dilakukan. 33
Model perilaku informasi tersebut dapat digambarkan seperti
berikut:
Gambar 2. 3 Model perilaku informasi menurut Ellis-Lokman dan Helen
Antara model perilaku pencarian Ellis dengan model
Lokman terdapat perbedaan, seperti pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Tabel perbedaan model perilaku informasi Ellis dengan
Lokman dan Helen 1
D
a
r
Tabel 2.1 di atas menunjukkan bahwa dari kedua tabel tersebut
dapat dilihat yang membedakan model Ellis dengan model
33 Lokman I. Meho dan Helen R. Tibbo, ―Modeling the Information-Seeking Behavior of
Social Scientists: Ellis’s Study Revisited,‖ Journal Of The American SocietyFor Information
Science and Technology, Vol. 6, No. 56 (April 2003): h. 571-583.
No. Model Ellis Model Lokman
1. Starting Starting
2. Chaining Chaining
3. Browsing Browsing
4. Differentiating Monitoring
5. Monitoring Accesing
6. Extracting Differentiating
7. Extracting
8. Verifying
9. Networking
10. Managing information
33
Lokman dan Helen adalah urutan dari tahapan model pencarian
informasinya. Seperti pada model Ellis dan Lokman, urutan
tahapan dari starting, chaining, dan browsing masih sama.
Namun perbedaan dapat terlihat pada tahapan menuju
differentiating. Pada model Lokman terdapat tahapan monitoring
dan accesing sebelum differentiating. Setelah tahapan extracting,
pada model Lokman terdapat tahapan selanjutnya, yakni
verifying, networking, dan managing information.
Sedangkan, Kuhlthau memiliki model perilaku pencarian
informasi lain. Kuhlthau menyebut model perilaku pencarian
informasinya sebagai model ISP (Information Search Process).
Model ini menggabungkan tiga aspek, yaitu: aspek afektif
(perasaan), aspek kognitif (pikiran), dan aspek fisik (tindakan)
yang ditunjukkan dalam enam model perilaku pencarian
informasi, yaitu:
1) Initiation – ketika seseorang menyadari bahwa ia
membutuhkan informasi untuk menyelesaikan tugasnya.
2) Selection – mengidentifikasi dan memilih topik utama yang
akan dicari.
3) Eksploration – kebingungan, frustasi, dan ketidakpastian
seringkali meningkat dalam tahap ini sehingga dianggap
sebagai proses yang sulit, hal ini dikarenakan pencarian
informasi yang tidak sesuai dengan konsep yang dibuat.
34
4) Formulation – seseorang mulai menemukan kejelasan
mengenai informasi yang dicari, sehingga informasi yang
terkumpul diindentifikasi untuk membentuk sudut pandang
yang jelas dan lebih fokus.
5) Collection – pengguna dan sistem informasi berinteraksi
dengan efektif dan efisien.
6) Presentation – perasaan lega dan puas tumbuh saat informasi
yang dibutuhkan telah didapatkan dengan baik atau sebaliknya
perasaan kecewa tumbuh ketika informasi yang dibutuhkan
tidak didapatkan.34
Model perilaku informasi tersebut dapat digambarkan seperti
berikut:
Gambar 2.4 Model perilaku informasi menurut Kuhlthau
Dari ketiga model perilaku pencarian informasi di atas,
yakni model Wilson, Ellis, dan Kuhlthau masing-masing
34 Carol C. Kuhlthau, ―Inside the Seaerch Process: Information Seeking from the User’s
Perspective,‖ Journal of The American Society for Information Science, Vol. 42 No.5 (1991): h.
361–371.
35
memiliki perbedaan, yaitu model Wilson yang menjelaskan
mengenai faktor yang mempengaruhi perilaku pencarian
informasi seseorang, model Ellis yang memperlihatkan tindakan
seseorang dalam melakukan pencarian informasi, dan model
Kuhlthau (model ISP) yang menggabungkan tiga aspek meliputi
aspek afektif, aspek pikiran, dan aspek tindakan. Dalam penelitian
ini penulis tertarik untuk memilih model Ellis yang telah direvisi
oleh Lokman dan Helen karena model tersebut untuk melihat
bagaimana tindakan seseorang secara fisik dalam melakukan
pencarian informasi melalui internet.
b. Hambatan dalam Pencarian Informasi
Wilson menjelaskan ada beberapa hambatan yang dialami
seseorang dalam proses pencarian informasi yaitu sebagai berikut:
1) Karakter pribadi
a) Disonansi kognitif adalah gangguan terkait motivasi
individu dalam berperilaku. Konsep ini mengemukakan
bahwa adanya kognisi yang sedang berkonflik membuat
individu menjadi merasa tidak nyaman, akibatnya mereka
akan berupaya memecahkan konflik tersebut dengan satu
atau beberapa cara penyelesaian.
b) Tekanan selektif yakni individu cenderung terbuka dengan
gagasan yang sejalan dengan minat, kebutuhan, dan sikap
mereka. Secara sadar maupun tidak sadar manusia sering
36
menghindari pesan yang berlawanan dengan pandangan dan
prinsip mereka.
c) Karakter fisiologis, kognitif, dan emosional. Hambatan ini
berkaitan dengan kondisi fisik, pengetahuan atau pikiran
serta emosional dan mental seseorang ketika mencari
informasi yang dibutuhkan.
d) Tingkat pendidikan dan basis pengetahuan. Semakin
rendahnya pendidikan seseorang maka semakin rendah juga
tingkat penguasaan pencarian informasi mereka. Seperti
halnya sering ditemui hambatan dalam hal bahasa.
e) Variabel demografis. Hambatan dalam hal ini seperti
mengenai usia, jenis kemalamin, serta faktor lainnya.
2) Hambatan sosial atau terkait peran
Masalah yang muncul dalam hambatan sosial yakni ketika
seseorang berinteraksi dengan orang lain untuk mengakses
informasi dalam sumber informasi. Masalah yang dimaksud ini
bisa dalam bentuk sikap seseorang kepada orang lain atau yang
berkaitan dengan keadaan sosial seseorang di lingkungannya.
3) Hambatan lingkungan atau situasi
a) Waktu – terbatasnya waktu dapat menjadi hambatan dalam
pencarian informasi, biasanya dikarenakan aktivitas yang
padat sehingga berkurangnya waktu untuk mencari
informasi yang dibutuhkan.
37
b) Geografi – jauhnya sumber informasi dari lokasi juga
menjadi penghambat dalam kegiatan pencarian informasi
seseorang.
c) Budaya nasional – perbedaan budaya yang signifikan juga
sangat berpengaruh bagi seseorang dalam mencari
informasi.
d) Hambatan ekonomi – masalah ekonomi yang biasa terjadi
dalam perilaku pencarian informasi yaitu terdapat dua
kategori antara lain biaya dan waku.
e) Karakteristik sumber informasi – hambatan yang sering
terjadi terkait karakteristik sumber informasi yaitu dalam
hal akses informasi (kurangnya sumber informasi yang
mudah diakses bahkan terkadang dikenakan biaya yang
relatif tinggi), kredibilitas (terdapat beberapa sumber
informasi yang tidak dapat dipercaya atau diandalkann
dalam hal kualitas dan ketepatan informasi), dan saluran
informasi (melalui saluran komunikasi yang tepat agar
informasi dapat diterima dengan baik).35
B. Internet
1. Definisi Internet
Pencarian informasi dapat dilakukan melalui berbagai sumber
dan media, salah satunya yaitu melalui internet. Pada abad ke-21 ini
35 T.D. Wilson, ―Information Behavior: an Interdisciplinary Perspective,‖ h. 552–62.
38
internet dianggap sebagai bagian yang penting bagi kehidupan
manusia. Penting dalam kehidupan pibadinya maupun pendidikannya.
Dengan adanya internet, perubahan yang sangat signifikan dapat
dilihat ketika seseorang melakukan pendekatan, pencarian informasi,
dan metode yang digunakan dalam pembelajaran.
Internet digambarkan sebagai jaringan komputer interkoneksi
yang dapat diakses oleh publik di seluruh bagian dunia untuk
mentransmisikan data dengan menggunakan Internet Protocol (IP)
standar. Internet adalah sarana transportasi untuk informasi antar
komputer yang disimpan dalam file. Internet juga menyediakan
berbagai layanan informasi seperti surat elektronik (e-mail), obrolan
online, transfer file dan halaman web yang salin terkait dengan World
Wide Web.36 Ada beberapa ahli yang mengemukakan definisi internet,
antara lain Sulistyo Basuki, menurutnya internet adalah kumpulan dari
jaringan komputer yang terkoneksi.37 Menurut LaQuerry dalam Jonner,
internet adalah suatu jaringan dari ribuan jaringan komputer yang
dapat menjangkau jutaan orang yang ada di seluruh dunia. Sedangkan
menurut Allen, internet adalah sistem komputer yang saling terhubung
sehingga memungkinkan komputer yang kita miliki dapat saling
36 Rajunaik S dan Punithnaik P, ―Use of Internet Resources by The PG Students of Karnatak
University, Dharwad: A Study,‖ International Journal of Library and Information Studies, Vol.1,
No. 7 (Maret 2017): h. 150. 37 Sulistyo Basuki, h. 12.6.
39
bertukar data, pesan, atau file dengan berjuta-juta komputer lainnya
yang terhubung ke internet.38
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
internet merupakan kumpulan jaringan komputer yang saling
terhubung dan memungkinkan kita untuk saling bertukar informasi.
Internet dapat kita gunakan dimanapun dan membuat pekerjaan kita
menjadi lebih mudah dan lancar. Khususnya dalam bidang pendidikan,
internet sangat membuka jalan bagi pencari informasi. Saat ini internet
menjadi sistem transfer informasi paling modern. Internet bisa dibilang
sebagai perpustakaan digital global yang sangat berkembang dengan
pesat, dan dibangun dengan teknologi komunikasi yang sangat
fleksibel. Sebagai perpustakaan digital, internet menawarkan berbagai
layanan yang memudahkan kita sebagai pengguna untuk membuat,
menelusuri, mengakses, mencari, melihat, mengkomunikasikan
informasi mengenai berbagai topik mulai dari hasil percobaan ilmiah
hingga diskusi tentang kegiatan rekreasi. Informasi yang kita dapatkan
dari internet juga dapat kita rekam dan simpan. Bentuk informasi yang
kita dapatkan melalui internet pun beragam, bisa berupa dokumen,
audio, video, dan lain sebagainya. Dengan begitu kita dapat
38 Jonner Hasugian, ―Pemanfaatan Internet: Studi Kasus Tentang Pola, Manfaat dan Tujuan
Penggunaan Internet Oleh Mahasiswa pada Perpustakaan USU,‖ Pustaha: Jurnal Studi
Perpustakaan dan Informasi, Vol.1, No.1 (Juni 2005): h. 9.
40
memperoleh dan menyebarluaskan informasi atau pengetahuan tanpa
batas jarak dan waktu.39
2. Keunggulan Internet
Sus Ahmad Joing dalam Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti
mengemukakan beberapa keunggulan yang dapat kita rasakan dari
media internet:
a. Mudah. Internet memberi kemudahan dalam mengoperasikan
kepada penggunanya. Dibandingkan dengan faks, saat ingin
mengirim data kita harus menyusun data dahulu menggunakan
pesawat komputer lalu disimpan dalam disket, setelah itu kita
perlu mencetak data tersebut yang kemudian kita bisa mengirimkan
data tersebut apabila kedua pesawat faks telah siap. Pengiriman
melalui faks ini tidak selalu berjalan lancar, terkadang kita harus
melakukan pengiriman ulang untuk mendapatkan hasil faks yang
sempurna. Lain halnya ketika menggunakan internet untuk
mengirim data. Data yang ada pada komputer atau disket dapat
langsung dikirim tanpa harus dicetak terlebih dahulu dan
pengiriman bisa dilakukan kapan saja. Kita hanya perlu
memasukkan alamat tujuan pada kontak alamat, lalu menuliskan
atau memasukkan data yang telah disimpan dan mengklik tombol
send, data akan segera dikirim.
39 Rajunaik S dan Punithnaik P, ―Use of Internet Resources by The PG Students of Karnatak
University, Dharwad: A Study,‖ h. 151.
41
b. Cepat dan tepat. Pengiriman data melalui internet dapat dilakukan
dengan cepat. Lain halnya dengan faks, faks menggunakan sistem
pelarikan cahaya dan untuk mengirim satu halamannya
membutuhkan waktu sekitar satu menit. Ketika pengiriman
mengalami kecacatan kita harus melakukan pengiriman ulang.
Melalui internet dapat dipastikan ketepatan pengiriman, sebab
alamat yang digunakan internet sangat sensitif sehingga tidak
mungkin ada dua pemilik alamat yang sama. Apabila alamat yang
kita masukkan salah atau tidak terdaftar, program server akan
memberi tahu.
c. Kapasitas. Untuk mailbox, free space/ruang yang tersedia untuk
setiap pengguna oleh tiap web berbeda. Jika dibandingkan, sebuah
disket yang mampu memuat data sebesar 1,44 MB, sedangkan
dengan free space sebesar 5 MB, dimana sebanding dengan lebih
dari tiga buah floppy disc.
d. Kerahasiaan. Setiap pengguna yang terdaftar sebagai pelanggan
internet akan mendapatkan fasilitas berupa password. Sehingga
pihak lain tidak dapat membuka begitu saja tanpa mengetahui
password-nya.
e. Efisien dan efektif. Pemakaian pulsa internet dengan faks tentu
sangat berbeda. Pemakaian pulsa menggunakan faks sangat
dipengaruhi oleh jarak. Sedangkan, pemakaian pulsa menggunakan
jaringan internet di seluruh dunia tetap dengan pulsa lokal.
42
Perhitungan pulsa lokal ini setara dengan kecepatan pengiriman
oleh internet, biaya yang dibutuhkan pun akan jauh lebih murah
dibandingkan dengan menggunakan faks.
f. Teknologi informasi telah membuka mata dunia akan sebuah dunia
baru. Hadirnya internet telah mengubah pola interaksi masyarakat
dalam segala bidang, baik dalam bisnis, ekonomi, sosial, maupun
budaya. Kehadiran internet ini telah menunjang efektivitas dan
efisiensi dalam sarana komunikasi, publikasi, dan juga dalam
mendapatkan informasi yang dibutuhkan individu maupun
organisasi.40
3. Manfaat Internet dalam Dunia Pendidikan
Menurut Ari dalam Hartono mengatakan hampir semua orang
kenal dan aktif dalam menggunakan internet sebagai bagian dari
kehidupannya sehari-hari, oleh sebab itu masyarakat dituntut untuk
memiliki kemampuan dan keterampilan dengan kata lain masyarakat
harus cerdas dalam memanfaatkannya. Cerdas disini terutama dalam
konten informasi yang banyak ragam dan jenisnya.41 Dunia pendidikan
merupakan salah satu bidang yang terpengaruh dampak dari internet.
Internet dapat memenuhi kapasitas untuk dijadikan salah satu sumber
informasi dalam pembelajaran.42 Dalam dunia pendidikan,
40 Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi, h. 57–60. 41 Hartono, Manajemen Sistem Informasi Perpustakaan: Konsep, Teori. dan Implementasi
(Yogyakarta: Gava Media, 2017), h.334. 42 Azwar Muin, Information Literacy Skills: Strategi Penelusuran Informasi Online (Makassar:
Alauddin University Press, 2013), h. 2.
43
pemanfaatan internet sebagai media untuk pembelajaran memiliki
kelebihan, dintaranya:
a. Distribusi pendidikan dapat terjadi ke seluruh penjuru dunia dan
daya tampungnya memiliki kapasitas yang tidak terbatas karena
tidak memakai ruang kelas.
b. Kapan pun dapat dilakukan proses pembelajaran tanpa terbatas
oleh waktu.
c. Dapat memilih bahan ajar apapun yang sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan.
d. Adanya keakuratan dan materi pembelajaran terkini.
e. Dapat melakukan pembelajaran yang lebih interaktif dan dapat
menarik siswa. Guru maupun orang tua juga dapat mengecek tugas
yang dikerjakan oleh siswa secara online.43
Dengan menggunakan internet, kita dapat dengan mudah
mengakses informasi untuk pendidikan yang dapat meningkatkan
pengetahuan untuk keberhasilan dalam belajar. Melalui teknologi
internet kita dapat melakukan beberapa hal, seperti:
1) Penelusuran dan pencarian bahan pustaka
2) Membangun Program Artificial Intelligence (kecerdasan
buatan) untuk memodelkan sebuah rencana pembelajaran
3) Memberi kemudahan dalam mengakses apa yang disebut
dengan virtual classroom atau virtual university.44
43 Rusman, Deni Kurniawan, dan Cepi Riyana, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h.108.
44
4. Strategi Penelusuran Informasi di Internet
Strategi penelusuran adalah suatu proses yang dilakukan agar
mendapatkan data atau dokumen yang benar-benar relevan dengan
kebutuhan informasi pengguna. Proses penelusuran harus dilakukan
dengan menggunakan strategi tententu yang disesuaikan dengan
fasilitas yang telah disediakan oleh sistem. Dengan menggunakan
strategi penelusuran pengguna dapat menghindari dokumen yang tidak
relevan. Strategi penelusuran dapat dilakukan dengan penelusuran
berdasarkan istilah atau dengan operator Boolean.
a. Pencarian Berdasarkan Istilah
Pemilihan istilah yang akan digunakan dalam melakukan
pencarian informasi umumnya bisa dilakukan dengan menganalisis
pertanyaan sehingga dapat menghasilkan suatu konsep, kemudian
konsep tersebut diterjemahkan ke dalam kosa-kata atau indeks yang
akan digunakan dalam pencarian informasi tersebut. Proses
penerjemahan konsep yang terkandung di dalam pertanyaan
menjadi istilah yang akan digunakan dalam pencarian informasi,
harus dilakukan dengan cara yang sama sebagaimana proses
penerjemahan konsep yang menghasilkan indeks dokumen,
sehingga kedua istilah representasi tersebut dapat dipertemukan.
Iivonen dalam Jonner menyatakan bahwa suatu konsep pencarian
tidak mungkin dijabarkan tanpa istilah pencarian. Oleh karena itu,
44 Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalitas Guru, 2 ed.
(Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h.344.
45
dapat dinyatakan bahwa proses temu balik sangat bergantung
kepada istilah pencarian yang telah dibangun. Dalam penentuan
konsep dan istilah pencarian dapat mengalami perbedaan karena
sangat dipengaruhi oleh proses intlektual individu, yang tentu
bervariasi antara satu dengan yang lainnya. Hal ini hampir sama
dengan proses pengindeksan manual, di mana antara satu indekser
dengan yang lainnya dapat menghasilkan konsep atau istilah yang
bervariasi untuk suatu dokumen. Oleh karena itu, menurut Rowley
dalam menerjemahkan konsep dari pertanyaan ataupun pernyataan
menjadi istilah pencarian, sebaiknya terlebih dahulu
dikonsultasikan dengan thesaurus, skema klasifikasi, dan atau
daftar tajuk subyek (subject heading) yang biasa digunakan dalam
menyusun indeks. Dengan melakukan konsultasi tersebut, maka
istilah atau indeks yang akan digunakan dalam pencarian informasi
benar-benar merupakan suatu kosa kata yang bisa
merepresentasikan kebutuhan informasi sang pencari informasi dan
dokumen yang terdapat dalam database.
b. Operator Boolean
Hasibuan dalam Jonner menyatakan bahwa cara yang
digunakan paling banyak dan umum dalam menyatakan pertanyaan
ialah logika Boolean, yaitu dengan melakukan operasi operator
AND, OR, dan NOT. Operator Boolean tersebut berperan sebagai
pembentuk konsep dari apa yang hendak ditanyakan oleh pemakai
46
atau sang pencari informasi terhadap sistem temu kembali
informasi. Salah satu yang menjadi alasan untuk menggunakan
boolean logic yaitu kesederhanaan pengolahan dan kemampuannya
dalam membangun konsep dari beberapa istilah.
Boolean logic digunakan untuk menghubungkan istilah-
istilah pencarian baik ketika sang pencari informasi memakai kosa-
kata terkontrol (controlled vocabularies) maupun pengindeksan
bahasa alamiah (natural language indexing) untuk
mengekspresikan konsep dalam query. Oleh karena itu, dalam
proses temu balik informasi, operator Boolean dapat digunakan
untuk membantu dalam pembentukan konsep pencarian dari
beberapa istilah pencarian. Strategi pencarian ini dibangun
berdasarkan istilah pencarian yang telah dipilih dan
dikoordinasikan dengan AND, OR, dan NOT.
Interseksi (intersection) antara dua istilah pencarian yang
direpresentasikan dengan menggunakan operator Boolean AND,
misalnya A AND B, hal tersebut dimaksudkan untuk menyatakan
bahwa subyek tersebut mengandung dua istilah pencarian yaitu A
dan B. Sedangkan operator Boolean OR merupakan gabungan
antara dua istilah pencarian, misalnya A OR B hal tersebut
dimaksudkan untuk memunculkan subyek yang lebih luas lagi baik
subyek A maupun B. Sementara gabungan antara dua istilah dalam
pencarian dengan operator Boolean NOT, misalnya A NOT B hal
47
tersebut dimaksudkan bahwa dokumen melalui istilah pencarian A
diminta untuk dimunculkan, sedangkan dokumen dengan istilah
pencarian B diminta untuk tidak dimunculkan.45
5. Kendala Pencarian Informasi di Internet
Saat melakukan pencarian informasi di internet seringkali ada
beberapa kendala yang menghambat pencarian informasi. Selain
kurangnya pemahaman terhadap strategi pencarian informasi di
internet juga terdapat beberapa kendala lainnya. Tee dalam Kent
mengemukakan beberapa permasalahan atau kendala yang sering
dihadapi pengguna saat pencarian informasi di internet, yaitu:
a. Akses ke internet yang lama
b. Tulisan pada layar tidak nyaman bagi mata
c. Web seringkali menghilang tanpa pemberitahuan sebelumnya,
d. Banyak informasi tidak berguna yang tidak dapat dipercaya
kebenarannya.46
C. Guru
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
20005 dijelaskan bahwa:
“Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
45 Jonner Hasugian, ―Penelusuran Informasi Ilmiah Secara Online: Perlakuan terhadap Seorang
Pencari Informasi sebagai Real User,‖ Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol. 1,
No. 2 (Juni 2006):hal. 4. 46 Kent Peter, Penuntun 10 Menit untuk Internet (Yogyakarta: Andi, 1996), h.2.
48
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.”47
Sebagai seorang pengajar atau pendidik, guru merupakan salah satu
faktor yang menjadi penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Hal ini
menunjukkan bahwa betapa eksisnya peran guru dalam dunia pendidikan.
Guru menjadi faktor yang menentukan mutu pendidikan karena guru
berhadapan langsung dengan para peserta didik dalam proses pembelajaran
di kelas. Di tangan gurulah, mutu dan kepribadian peserta didik tersebut
dibentuk. Karena itu, diperlukan sosok guru yang kompeten, bertanggung
jawab, terampil, dan berdedikasi tinggi. Guru bagaikan kurikulum
berjalan. Sebaik apa kurikulum dan sistem pendidikan yang ada tanpa
didukung oleh kemampuan guru, semuanya akan sia-sia saja. Guru
berkompeten dan bertanggung jawab, khususnya dalam mengawal
perkembangan peserta didik sampai pada titik maksimal. Tujuan akhir
seluruh proses pendampingan guru adalah tumbuhnya pribadi dewasa yang
utuh.
Menurut Uno dalam Shabir mengatakan seiring dengan kemajuan
teknologi informasi yang begitu pesat, guru tidak lagi hanya sekedar
bertindak sebagai penyaji informasi. Guru juga harus mampu bertindak
sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing yang lebih banyak
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari dan
mengolah sendiri informasi. Dengan demikian, guru juga harus senantiasa
meningkatkan keahliannya dan senantiasa mengikuti perkembangan ilmu
47 Indonesia, ―Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen.‖
49
pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu menghadapi berbagai
tantangan.48
48 Muhammad Shabir U., ―Kedudukan Guru Sebagai Pendidik: (Tugas dan Tanggung Jawab,
Hak dan Kewajiban, dan Kompetensi Guru),‖ Auladuna: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, Vol. 2,
No. 2 (Desember 2015): h. 222.
50
D. Peta Tinjauan Literatur
Informasi
Pawit M. Yusup, 2010: Ulpah Andayani, 2016; Sulistyo Basuki, 2010
Kebutuhan Informasi
Ishak, 2006
Perilaku Pencarian Informasi
Putu Laxman Pendit, 2009; T.D Wilson, 1999
Model Perilaku Pencari Informasi
1. Perilaku sebelum pencarian
informasi di internet
2. Perilaku saat pencarian informasi di
internet
3. Perilaku setelah pencarian informasi
di internet
Kuhlthau
1. Inisiasi
2. Seleksi
3. Eksplorasi
4. Formulasi
5. Pengumpulan
6. Presentasi
Caarol C. 1991
Ellis 1987
1. Starting
2. Chaining
3. Browsing
4. Differentiating
5. Monitoring
6. Extracting
Lokman dan Helen 2003
1. Starting
2. Chaining
3. Browsing
4. Monitoring
5. Accessing
6. Differentiating
7. Extracting
8. Verifying
9. Networking
10. Managing Information
Wilson 1996
1. Konteks kebutuhan informasi
2. Mekanisme pengaktifan
(stres)
3. Variabel perantara
4. Mekanisme pengaktifan
(resiko dan imbalan)
5. Perilaku pencarian informasi
(perhatian pasif, pencarian
pasif, pencarian aktif,
pencarian berlanjut
6. Pengelolaan dan penggunaan
Informasi
T.D. Wilson 1997
Fokus Penelitian
Penelitian ini menggunakan teori Lokman dan Helen yang berfokus pada
perilaku sebelum, saat, dan setelah pencarian infoormasi
51
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian dengan
metode deskriptif. Metode deskriptif adalah riset yang berupaya
mengumpulkan data, menganalisis secara kritis atas data-data tersebut dan
menyimpulkannya berdasarkan fakta-fakta pada masa penelitian
berlangsung atau masa sekarang. Metode deskriptif bertujuan untuk
meggambarkan karakter suatu variable, kelompok gejala sosial yang
terjadi di masyarakat.49 Metode ini untuk menggambarkan perilaku
pencarian informasi melalui internet oleh guru SMA Islamic Village dalam
menunjang proses belajar mengajar.
Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah Pendekatan yang
merupakan salah satu model menemukan kebenaran konsep, hubungan
konsep-konsep melalui wilayah-wilayah yang luas dengan populasi atau
menggunakan sampel. Penelitian kuantitatif ini dilakukan dengan
mengumpulkan data yang berupa angka. Data yang berupa angka tersebut
kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah
di balik angka-angka tersebut.50 Pendekatan ini digunakan untuk
49 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h. 16. 50 Nanang Martono, h. 20.
52
mengetahui perilaku pencarian informasi melalui internet oleh guru SMA
Islamic Village dalam menunjang proses belajar mengajar.
B. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada
pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan
masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang
lingkup yang akan diteliti.51 Populasi dalam penelitian ini adalah guru
yang mengajar pada SMA Islamic Village yang berjumlah 30 orang.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri
atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Sampel dapat didefinisikan
sebagian anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur
tertentu sehingga dapat mewakili populasi.52
Menurut Arikunto penentuan pengambilan sampel jika populasi
penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel yang diambil adalah
semuanya.53 Untuk itu berdasarkan pendapat Arikunto tersebut seluruh
populasi dalam penelitian ini dijadikan sampel karena guru SMA Islamic
Village berjumah kurang dari 100 orang. Maka didapatkan jumlah
responden pada penelitian ini sebanyak 30 orang.
Dalam teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling
jenuh. Sampling jenuh adalah sampel yang mewakili jumlah dari populasi.
Sampling jenuh biasanya dilakukan jika populasi dianggap kecil atau
51 Nanang Martono, h. 74. 52 Nanang Martono, h. 75. 53 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Bina Aksara,
1989), h.107.
53
jumlahnya kurang dari 100.54
Seperti halnya pada SMA Islamic Village,
karena jumlah gurunya sebanyak 30 orang, maka seluruh guru dijadikan
sampel pada penelitian ini.
C. Sumber Data
Dalam suatu penelitian, teknik pengumpulan data adalah hal yang
sangat penting untuk memperoleh data yang akan digunakan untuk proses
analisis data lebih lanjut. Data penelitian ini bersumber dari dua jenis data
yaitu data primer dan data sekunder.
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah data yang diambil secara langsung,
tanpa perantara atau langsung dari sumbernya.55 Data diperoleh melalui
penelitian langsung objek di lapangan dengan observasi dan penyebaran
angket/kuesioner secara tercetak kepada seluruh guru SMA Islamic
Village.
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah data yang diambil secara tidak
langsung dari sumbernya.56 Data diperoleh melalui tinjauan literatur
yang kemudian diolah.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
54 Khairani, Penelitian Geografi Terapan, (Jakarta: Kencana, 2016), h. 144. 55 Prasetya Irawan, Logiika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 86. 56 Prasetya Irawan, Logiika dan Prosedur Penelitian, h.87.
54
Observasi merupakan suatu kegiatan mengamati langsung objek
di lapangan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian kepada suatu objek
dengan menggunakan indera.57 Dalam hal ini penulis melakukan
observasi pada SMA Islamic Village. Kegiatan observasi berlangsung
selama penulis meneliti objek secara langsung ketika penyebaran
kuesioner tercetak.
2. Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang
diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai
dengan permintaan pengguna.58 Penulis menyebarkan kuesioner atau
angket yang berisi daftar pertanyaan atau pernyataan yang telah disusun
secara sistematis yang kemudian ditujukan kepada guru SMA Islamic
Village. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data bagaimana perilaku
pencarian informasi melalui internet oleh guru SMA Islamic Village.
Berikut digambarkan bagaimana penulis membangun kuesioner yang
berdasarkan teori Lokman dan Tibbo.
57 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,
2004), h. 199. 58 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, h. 200.
55
Tabel 3.1 kisi-kisi kuesioner penelitian
1. Perilaku pencarian informasi guru SMA Islamic Village sebelum
melakukan pencarian informasi melalui internet
2
2. Perilaku pencarian informasi guru SMA Islamic Village saat melakukan
pencarian informasi melalui internet 3
No
.
Sub Variabel
(Lokman dan
Tibbo)
Pernyataan
3. Browsing
1. Menggunakan mesin pencari (search
engine) saat mencari informasi di
internet (Lokman dan Helen, 2003)
2. Merasa terbantu dalam pencarian
informasi menggunakan operator
No
.
Sub Variabel
(Lokman dan
Tibbo)
Pernyataan
1. Starting
1. Menentukan topik sebelum mencari
informasi di internet (Heni S,2014)
2. Bertanya kepada pustakawan sebelum
mencari informasi di internet terkait
informasi yang dibutuhkan (Heni S,
2014)
3. Bertanya kepada teman sebelum
mencari informasi di internet terkait
informasi yang dibutuhkan (Heni S,
2014)
4. Menyiapkan kata kunci (keyword)
sebelum mencari informasi di internet
(Hilda S, 2017)
2. Chaining
5. Membaca literatur lain seperti skripsi,
tesis, atau disertasi sebagai referensi
sebelum mencari informasi di internet
(Lokman dan Helen, 2003)
6. Mengikuti daftar pustaka dari dokumen
yang saya lihat sebagai bahan rujukan
sebelum mencari informasi di internet
(Lokman dan Helen, 2003)
56
boolean logic (AND, OR, NOT) untuk
memfilter informasi yang saya
butuhkan saat mencari informasi di
internet (Hilda S, 2017)
3. Menelusuri katalog online, indeks atau
abstrak jurnal online saat mencari
informasi di internet (Lokman dan
Helen, 2003)
4. Monitoring
4. Memantau perkembangan informasi
terbaru dari berbagai sumber di
internet sesuai dengan informasi yang
sedang dibutuhkan (Lokman dan
Helen, 2003)
5. Accesing
5. Mudah dalam mengakses informasi
yang dibutuhkan saat mencari
informasi di internet (Lokman dan
Helen, 2003)
6. Tertarik menjadi anggota dari database
online untuk memudahkan saya dalam
mengakses informasi yang saya
butuhkan saat mencari informasi di
internet (Lokman dan Helen, 2003)
6. Differentiating
7. Memilih sumber yang terpercaya saat
mencari informasi di internet (David
Ellis, 1989)
3. Perilaku pencarian informasi guru SMA Islamic Village setelah
melakukan pencarian informasi melalui internet
4
No
.
Sub Variabel
(Lokman dan
Tibbo)
Pernyataan
7. Extracting
1. Melakukan pencarian lebih lanjut di
internet untuk mendapatkan informasi
yang lebih dalam (Hilda S,2017)
2. Memilih informasi di internet yang
relevan sesuai dengan informasi yang
dibutuhkan (Hilda S,2017)
8. Verifying 3. Membandingkan informasi yang
57
terdapat dalam dokumen yang dipilih
dengan dokumen yang lainnya (Hilda
S,2017)
4. Mengecek ulang informasi yang
ditemukan di internet (Hilda S,2017)
9. Networking
5. Memanfaatkan media sosial untuk
menyebarluaskan informasi yang saya
dapatkan dari internet (Lokman dan
Helen, 2003)
6. Memanfaatkan kolom komentar pada
artikel di internet sebagai media
berdiskusi terkait informasi yang
didapatkan (Lokman dan Helen, 2003)
10. Managing
Information
7. Menyimpan informasi dari internet
yang saya dapatkan untuk digunakan
di masa yang mendatang (Lokman dan
Helen, 2003)
8. Mengorganisasi informasi dari internet
yang telah saya simpan (Lokman dan
Helen, 2003)
3. Kajian Kepustakaan
Kajian kepustakaan adalah literatur penelitian yang datanya
diambil dari keseluruhan atau ssebagian dari kepustakaan (buku,
dokumen, artikel, jurnal, koran, laporan, dan lain sebagainya).59
E. Teknik Pengolahan Data
1. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data merupakan kegiatan lanjutan setelah
pengumpulan data dilaksanakan. Data yang telah diterima melalui
kuesioner ini kemudian diolah dengan melakukan hal seperti:60
59 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, h. 65. 60 Sugiyono, Cara Mudah Menyusun Skripsi, Thesis, dan Disertasi (Bandung: Alfabeta, 2013),
h. 76.
58
a) Editing
Editing adalah proses pengecekan jumlah kuesioner,
kelengkapan data yang diantaranya kelengkapan identitas, lembar
kuesioner dan kelengkapan isian kuesioner, sehingga apabila
terdapat ketidak seseuaian dapat dilengkapi segera oleh peneliti.
b) Tabulasi
Tabulasi adalah memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan
mengatur angka-angka tersebut serta menghitungnya. Tabulasi
merupakan proses terakhir dari pengolahan data.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain terkumpul. Data yang telah diperoleh dari
tabulasi dengan menyusunnya ke dalam tabel kemudian dihitung
presentasenya, selanjutnya dianalisis dan diinterpretasikan. Dengan
menggunakan rumus sebagai berikut: 61
P =
x 100%
P = Angka Presentase untuk setiap katagori
f = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden / banyaknya individu.
61 Anas Sudijono, Pengantar Statistika Penelitian (Jakarta: Raja Grafindo, 1997), h. 46.
59
Setelah semua data tersebut diperoleh dalam bentuk presentase,
kemudian data tersebut disajikan dalam bentuk tabel. Data yang telah
dihitung persentasenya kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik
pengskalaan yaitu skala likert. Skala ini dikembangkan oleh Rensis Likert
yang paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi responden terhadap suatu objek. Setiap pilihan jawaban memiliki
bobot yang berbeda, dan seluruh jawaban responden dijumlahkan
berdasarkan bobotnya sehingga menghasilkan suatu skor tunggal
mengenai suatu topik tertentu.62 Pada penelitian ini menggunakan skala 1
sampai 4 dengan rincian sebagai berikut:
1. Sangat Setuju 4
2. Setuju 3
3. Tidak Setuju 2
4. Sangat Tidak Setuju 1
Penulis tidak membuat pilihan yang netral, karena beberapa buku
teks menganjurkan untuk tidak membuat pilihan netral itu selama
responden tidak memberikan alasannya. Setelah itu, untuk mengetahui
penilaian responden terhadap suatu objek maka dicari skor rata-rata
dengan rumus sebagai berikut:
X = ( ) ( ) ( ) ( )
62 Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008). h.65.
60
Keterangan:
X : Rata-rata
(S4-S1): Skor pada skala 1 sampai 4
F : Frekuensi jawaban suatu skala
N : Jumlah sampel
Skala di atas merupakan skala ordinal dimana terdapat
keterbatasan dalam menganalisa. Penulis mengubah skala ordinal dengan
menggunakan skala interval untuk memperluas hasil analisa. Skala interval
adalah skala variabel yang dimaksudkan untuk membedakan, mempunyai
tingkatan dan jarak yang pasti antara satu kategori dengan kategori yang
lain dalam satu variabel atau objek yang diukur.63
Dengan skala interval
ini dapat diketahui apakah perilaku responden sangat positif, positif,
negatif, dan sangat negatif. Untuk mengukur jarak interval digunakan
rumus berikut64
:
Interval = ( )
Keterangan:
a : jumlah atribut
m : skor tertinggi
n : skor terendah
b : jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk
63 Sudarwan Danim, Metode Penelitian Untuk Ilmu-Ilmu Prilaku (Jakarta: Bumi Aksara, 2004),
h. 104. 64 Susanta, ―Sikap, Konsep, dan Pengukuran,‖ Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 2 (Januari
2006): h. 9.
61
Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah 4, dimana skor
terendah adaalah 1 dan skor tertinggi adalah 4 , maka skala interval dapat
dihitung sebagai berikut:
Interval = ( )
= 0, 75
Dari perhitungan di atas, dapat diketahui skala interval atau jarak
setiap titik adalah 0,75 sehingga dapat diperoleh penilaian sebagai berikut:
1. Sangat positif 3,28 – 4,03
2. Positif 2,52 – 3,27
3. Negatif 1,76 – 2,51
4. Sangat negatif 1,00 – 1,75
Penggunaan skor interval di atas adalah sebagai berikut, misalnya
hasil perhitungan skor rata-rata terhadap perilaku guru adalah 3,15, maka
itu berarti perilaku guru adalah positif karena berada pada skala interval
2,52 – 3,27.
G. Uji Validitas dan Realibitas
1. Uji Validitas
Uji validitas merupakan sebuah pengujian terhadap angket
agar dapat diketahui valid atau tidaknya angket tersebut untuk suatu
penelitian agar dapat tercapainya tujuan penelitian.65
Pada penelitian ini uji validitas dilakukan dengan cara
menyebar angket kepada 30 responden untuk mengetahui kevalidan
65 Duwi Priyatno, SPSS 22 Pengolahan Data Terpraktis (Yogyakarta: Andi, 2014), h. 51.
62
dari masing-masing pernyataan. Suatu pernyataan dinyatakan valid
jika nilai r hitung > r tabel. Untuk batasan r tabel dengan n = 30 maka
didapat r tabel sebesar 0,361. Artinya jika nilai korelasi lebih dari
batasan yang ditentukan maka item tersebut dianggap valid, dan
sebaliknya jika kurang dari batasan yang ditentukan maka item
tersebut dianggap tidak valid.66
Untuk menguji validitas pada
instrumen penulis menggunakan bantuan dari program IBM SPSS
V23.
Berikut adalah hasil uji validitas dari 30 responden:
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas
No.
Pernyataan Nilai korelasi Nilai r Keterangan
1 0,566 0,361 Valid
2 0,473 0,361 Valid
3 0,642 0,361 Valid
4 0,554 0,361 Valid
5 0,492 0,361 Valid
6 0,614 0,361 Valid
7 0,429 0,361 Valid
8 0,524 0,361 Valid
9 0,464 0,361 Valid
10 0,416 0,361 Valid
11 0,382 0,361 Valid
12 0,406 0,361 Valid
13 0,538 0,361 Valid
14 0,608 0,361 Valid
15 0,611 0,361 Valid
16 0,622 0,361 Valid
17 0,744 0,361 Valid
66 Duwi Priyanto, Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian Dengan SPSS
dan Tanya Jawab Ujian Pendadara, (Yogyakarta: Gava Media, 2010), h.21
63
No.
Pernyataan Nilai korelasi Nilai r Keterangan
18 0,625 0,361 Valid
19 0,555 0,361 Valid
20 0,444 0,361 Valid
21 0,522 0,361 Valid
2. Uji Realibitas
Realiabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran akan tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua
kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat
ukur yang sama pula.67 Berikut ini adalah kriteria hasil uji reliabilitas
dengan teknik Cronbach’s Alpha:68
Cronbach’s alpha ≤ 0,39 : reliabilitas rendah
Cronbach’s alpha 0,4 – 0,59 : reliabilitas sedang
Cronbach’s alpha 0,6 – 0,79 : reliabilitas tinggi
Cronbach’s alpha 0,8 – 1 : reliabilitas sangat tinggi
Untuk menguji reabilitas instrumen penulis menggunakan
teknik Cronbach’s Alpha dengan bantuan IBM SPSS V23. Berikut
dapat dilihat pada tabel 3.1 hasil uji reabilitas.
Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas 5
67 Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perbandingan Perhitungan
Manual & SPSS (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 173. 68 Syofian Siregar, h.57.
Hasil Cronbach's Alpha N of items Keterangan
0,867 21 Reliabel
64
H. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian (penyebaran kuesioner) penelitian ini dilaksanakan
pada 10 dan 17 September 2018, di SMA Islamic Village yang beralamat di
jalan Raya Islamic Kelapa Dua Tangerang, dilakukan dengan penyebaran
kuesioner seacara tercetak.
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian 6
No Kegiatan Waktu
Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des
1. Sidang proposal
2. Bimbingan skripsi
3. Penyebaran
kuesioner
4. Pengolahan data dan
analisis data
5. Pengesahan skripsi
6. Sidang skripsi
65
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil SMA Islamic Village
SMA Islamic Village merupakan sekolah di bawah naungan
Yayasan Islamic Village. SMA Islamic Village sudah berpengalaman
lebih dari 30 tahun dalam menyusun program yang komprehensif
meliputi bidang akademik, non akademik, maupun pendidikan karaktek
yang berbasis nilai-nilai Islam dan sekolah ini pun sudah terakreditasi A.
SMA Islamic Village beralamat di jalan Raya Islamic Kelapa Dua
Tangerang, dimana lokasi ini berada di tengah-tengah daerah yang
padat penduduknya dan mudah dijangkau dengan kendaraan umum.
1. Sarana dan Prasarana SMA Islamic Village
SMA Islamic Village memiliki banyak fasilitas pendukung
dalam kegiatan belajar mengajar, di antaranya: ruang kelas, ruang
komputer, ruang perpustakaan, ruang laboratorium biologi, ruang
laboratorium kimia, ruang laboratorium fisika, ruang Guru, ruang
Kepala Sekolah, ruang BK, masjid, gedung serbaguna, lapangan
basket & volly, lapangan bola, sport center, dan kantin. Semua
fasilitas tersebut hingga saat ini masih dalam kondisi baik.
2. Visi dan Misi SMA Islamic Village
SMA Islamic Village mempunyai visi untuk menjadi sekolah
yang terkemuka dan berdedikasi kepada peningkatan kualitas
66
melalui pendidikan sumber daya manusia yang handal,
berkesinambungan dan memiliki karakter kuat.
Untuk mewujudkan visi tersebut, SMA Islamic Village juga
memiliki misi sebagai berikut:
a. Memberdayakan seluruh warga sekolah untuk membangun
institusi yang handal dan efektif dalam mengantisipasi
perkembangan pendidikan global
b. Membentuk peserta didik agar mampu berperan menjadi teladan
dalam menyiarkan ajaran agama islam di lingkungan sekitarnya
c. Mengembangkan kemampuan logika, matematika dan bahasa
sebagai dasar pengembangan intelegensi peserta didik
d. Mengembangkan kemampuan peserta didik agar dapat menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi yang berorientasi pada kecakapan
hidup
e. Mengembangkan kemampuan peserta didik agar berdaya saing
tinggi dalam pendidikan lanjutan baik tingkat lokal maupun
regional
f. Membangun jaringan yang kuat dengan orang tua, masyarakat,
pemerintah, institusi yang dapat menunjang tercapainya tujuan
pendidikan SMA Islamic Village.
67
3. Struktur Organisasi SMA Islamic Village
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi SMA Islamic Village
68
B. Hasil Penelitian
Bab ini menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan mengenai
perilaku pencarian informasi melalui internet oleh guru SMA Islamic Village.
Penelitian ini dilakukan di SMA Islamic Village pada 3 dan 10 September
2018. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Responden
dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Responden penelitian ini adalah
guru SMA Islamic Village. Sebanyak 30 orang guru yang menjadi sampel
merupakan guru yang mengajar berbagai mata pelajaran di sekolah tersebut.
Hasil pengumpulan data penelitian yang telah didapat selama
penelitian berlangsung sebagai berikut:
1. Identitas Responden
Tabel 4.1 Jenis kelamin 7
Tabel 4.1 menunjukan bahwa responden pada penelitian ini lebih
banyak adalah perempuan. Dimana perempuan berjumlah 20 orang
(66,67% responden) dan laki-laki berjumlah 10 orang (33,33%
responden). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa responden
terbanyak berasal dari perempuan.
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
LK 10 33,33%
PR 20 66,67%
Jumlah 30 100%
69
Tabel 4.2 Mata Pelajaran 8
Tabel 4.2 menunjukan bahwa responden yang mengajar pada mata
pelajaran bahasa (Indonesia, Arab, Inggris, Mandarin) yaitu 6 orang
(20,00% responden), responden yang mengajar pada mata pelajaran
soshum (sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi) yaitu 5 orang (16,67%
responden), responden yang mengajar pada mata pelajaran sains (biologi,
fisika, kimia) yaitu 5 orang (16.67% responden), responden yang mengajar
pada mata pelajaran agama (PAI, al-Quran) yaitu 3 orang (10,00%
responden), responden yang mengajar pada mata pelajaran matematika
yaitu 3 orang (10,00% responden), responden yang mengajar pada mata
pelajaran BK yaitu 3 orang (10,00% responden), responden yang mengajar
pada mata pelajaran penjaskes yaitu 2 orang (6,67% responden),
responden yang mengajar pada mata pelajaran seni yaitu 1 orang (3,33%
Mata Pelajaran Frekuensi Presentase
Bahasa 6 20,00%
Soshum 5 16,67%
Sains 5 16,67%
Agama 3 10,00%
Matematika 3 10,00%
TIK 1 3,33%
Seni 1 3,33%
Penjaskes 2 6,67%
BK 3 10,00%
PPKn 1 3,33%
Jumlah 30 100%
70
responden), responden yang mengajar pada mata pelajaran PPKn yaitu 1
orang (3,33% responden).
2. Perilaku Pencarian Informasi Melalui Internet oleh Guru SMA
Islamic Village Sebelum Mencari Informasi
Perilaku pencarian informasi melaui internet sebelum mencari
informasi terdiri dari menentukan topik, bertanya kepada pustakawan
terkait informasi yang dibutuhkan, bertanya kepada teman terkait
informasi yang dibutuhkan, menyiapkan kata kunci (keyword), membaca
literatur lain seperti skripsi, tesis, atau disertasi sebagai referensi, dan
mengikuti daftar pustaka dari dokumen yang dilihat sebagai bahan
rujukan.
a. Menentukan topik informasi sebelum mencari informasi di internet
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku guru SMA Islamic
Village terhadap pernyataan mengenai menentukan topik informasi
sebelum melakukan pencarian informasi melalui internet adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.3 Menentukan topik informasi sebelum mencari informasi di
internet 9
T
A
Jawaban Responden Bobot
Nilai Frekuensi Presentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 14 47% 56
Setuju (S) 3 10 33% 30
Tidak Setuju (TS) 2 6 20% 12
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0% 0
Total 30 100% 98
Skor Rata-Rata 3,27
71
Tabel 4.3 menunjukan bahwa 14 orang (47% responden)
menyatakan sangat setuju, 10 orang (33% responden) menyatakan
setuju, 6 orang (20% responden) menyatakan tidak setuju, dan tidak
ada satupun responden yang menyatakan sangat tidak setuju dalam
menentukan topik sebelum mencari informasi di internet.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
menentukan topik sebelum mencari informasi di internet adalah 3,27.
Skor ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan
bahwa perilaku guru SMA Islamic Village terhadap pernyataan
mengenai menentukan topik informasi sebelum mencari informasi di
internet adalah positif.
b. Bertanya kepada pustakawan sebelum mencari informasi di
internet terkait informasi yang dibutuhkan
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku guru SMA Islamic
Village terhadap pernyataan mengenai bertanya kepada pustakawan
sebelum mencari informasi di internet terkait informasi yang
dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Bertanya kepada pustakawan sebelum mencari informasi di
internet terkait informasi yang dibutuhkan 1
0
T
a
b
Jawaban Responden Bobot
Nilai Frekuensi Presentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 3 10% 12
Setuju (S) 3 10 33% 30
Tidak Setuju (TS) 2 16 54% 32
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 1 3% 1
Total 30 100% 72
Skor Rata-Rata 2,40
72
Tabel 4.4 menunjukan bahwa 3 orang (10% responden)
menyatakan sangat setuju, 10 orang (33% responden) menyatakan
setuju, 16 orang (54% responden) menyatakan tidak setuju dan 1
orang (3% responden) menyatakan sangat tidak setuju bertanya
kepada pustakawan sebelum mencari informasi di internet terkait
informasi yang dibutuhkan.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
bertanya kepada pustakawan sebelum mencari informasi di internet
terkait informasi yang dibutuhkan adalah 2,40. Skor ini berada pada
skala interval 1,76 – 2,51, yang menunjukan bahwa perilaku guru SMA
Islamic Village terhadap pernyataan bertanya kepada pustakawan
sebelum mencari informasi di internet terkait informasi yang
dibutuhkan adalah negatif.
c. Bertanya kepada teman sebelum mencari informasi di internet
terkait informasi yang dibutuhkan
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku guru SMA Islamic
Village terhadap pernyataan mengenai bertanya kepada teman sebelum
mencari informasi di internet terkait informasi yang dibutuhkan adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.5 Bertanya kepada teman sebelum mencari informasi di internet
terkait informasi yang dibutuhkan 11
Jawaban Responden Bobot
Nilai Frekuensi Presentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 5 17% 20
Setuju (S) 3 17 57% 51
73
Tidak Setuju (TS) 2 7 23% 14
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 1 3% 1
Total 30 100% 86
Skor Rata-Rata 2,87
Tabel 4.5 menunjukan bahwa 5 orang (17% responden)
menyatakan sangat setuju, 17 orang (57% responden) menyatakan
setuju, 7 orang (23% responden) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang
(3% responden) sangat tidak setuju bertanya kepada teman sebelum
mencari informasi di internet terkait informasi yang dibutuhkan.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
bertanya kepada teman sebelum mencari informasi di internet terkait
informasi yang dibutuhkan adalah 2,87. Skor ini berada pada skala
interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa perilaku guru SMA
Islamic Village terhadap pernyataan bertanya kepada teman sebelum
mencari informasi di internet terkait informasi yang dibutuhkan adalah
positif.
d. Menyiapkan kata kunci (keyword) sebelum mencari informasi di
internet
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku guru SMA Islamic
Village terhadap pernyataan mengenai menyiapkan kata kunci
(keyword) sebelum mencari informasi di internet adalah sebagai
berikut:
74
Tabel 4.6 Menyiapkan kata kunci (keyword) sebelum mencari informasi di
internet 12
Jawaban Responden Bobot
Nilai Frekuensi Presentase Skor
Sangat Setuju (ST) 4 14 47% 56
Setuju (S) 3 16 53% 48
Tidak Setuju (TS) 2 0 0% 0
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0% 0
Total 30 100% 104
Skor Rata-Rata 3,47
Tabel 4.6 menunjukan bahwa 14 orang (47% responden)
menyatakan sangat setuju, 16 orang (53% responden) menyatakan
setuju dan tidak ada satu orang pun (0% responden) yang menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju dalam menyiapkan kata kunci
(keyword) sebelum mencari informasi di internet.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
menyiapkan kata kunci (keyword) sebelum mencari informasi di
internet adalah 3,47. Skor ini berada pada skala interval 3,28 – 4,03,
yang menunjukan bahwa perilaku guru SMA Islamic Village terhadap
pernyataan menyiapkan kata kunci (keyword) sebelum mencari
informasi di internet adalah sangat positif.
e. Membaca literatur lain seperti skripsi, tesis, atau disertasi sebagai
referensi sebelum mencari informasi di internet
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku guru SMA Islamic
Village terhadap pernyataan mengenai membaca literatur lain seperti
75
skripsi, tesis, atau disertasi sebagai referensi sebelum mencari informasi
di internet adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7 Membaca literatur lain seperti skripsi, tesis, atau disertasi sebagai
referensi sebelum mencari informasi di internet 13
Jawaban Responden Bobot
Nilai Frekuensi Presentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 11 37% 44
Setuju (S) 3 14 47% 42
Tidak Setuju (TS) 2 5 16% 10
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0 0
Total 30 100% 90
Skor Rata-Rata 3,20
Tabel 4.7 menunjukan bahwa 11 orang (37% responden)
menyatakan sangat setuju, 14 orang (47% responden) menyatakan
setuju, 5 orang (16% responden) menyatakan tidak setuju dan tidak
ada satu orang pun (0% responden) menyatakan sangat tidak setuju
membaca literatur lain seperti skripsi, tesis, atau disertasi sebagai
referensi sebelum mencari informasi di internet.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
membaca literatur lain seperti skripsi, tesis, atau disertasi sebagai
referensi sebelum mencari informasi di internet adalah 3,20. Skor ini
berada pada skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa
perilaku guru SMA Islamic Village terhadap pernyataan membaca
literatur lain seperti skripsi, tesis, atau disertasi sebagai referensi
sebelum mencari informasi di internet adalah positif.
76
f. Mengikuti daftar pustaka dari dokumen yang dilihat sebagai
bahan rujukan sebelum mencari informasi di internet
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku guru SMA Islamic
Village terhadap pernyataan mengenai mengikuti daftar pustaka dari
dokumen yang dilihat sebagai bahan rujukan sebelum mencari
informasi di internet adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8 Mengikuti daftar pustaka dari dokumen yang dilihat sebagai
bahan rujukan sebelum mencari informasi di internet 14
Jawaban Responden Bobot
Nilai Frekuensi Presentase Skor
Sangat Setuju (ST) 4 7 23% 28
Setuju (S) 3 14 47% 42
Tidak Setuju (TS) 2 8 27% 16
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 1 3% 1
Total 30 100% 87
Skor Rata-Rata 2,90
Tabel 4.8 menunjukan bahwa 7 orang (23% responden)
menyatakan sangat setuju, 14 orang (47% responden) menyatakan
setuju, 8 orang (27% responden) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang
(3% responden) dan sangat tidak setuju mengikuti daftar pustaka dari
dokumen yang dilihat sebagai bahan rujukan sebelum mencari
informasi di internet.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
mengikuti daftar pustaka dari dokumen yang dilihat sebagai bahan
rujukan sebelum mencari informasi di internet adalah 2,90. Skor ini
berada pada skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa
77
perilaku guru SMA Islamic Village terhadap pernyataan mengikuti
daftar pustaka dari dokumen yang dilihat sebagai bahan rujukan
sebelum mencari informasi di internet adalah positif.
Tabel 4.9 Rekapitulasi perilaku pencarian oleh guru SMA Islamic Village
sebelum mencari informasi di internet 15
No. Pernyataan Jawaban Skor
1.
Menentukan topik informasi
sebelum mencari informasi di
internet
Positif 3,27
2.
Bertanya kepada pustakawan
sebelum mencari informasi di
internet terkait informasi yang
dibutuhkan
Negatif 2,40
3.
Bertanya kepada teman sebelum
mencari informasi di internet
terkait informasi yang dibutuhkan
Positif 2,87
4.
Menyiapkan kata kunci
(keyword) sebelum mencari
informasi di internet
Sangat Positif 3,47
5.
Membaca literatur lain seperti
skripsi, tesis, dan disertasi
sebagai referensi sebelum
mencari informasi di internet
Positif 3,20
6.
Mengikuti daftar pustaka dari
dokumen yang dilihat sebagai
bahan rujukan sebelum mencari
informasi di internet
Positif 2,90
Skor Total 18,11
Skor Rata-Rata 3,02
Skor rata-rata pada poin perilaku pencarian oleh guru SMA
Islamic Village sebelum mencari informasi di internet adalah 3,02. Skor
ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa
perilaku pencarian oleh guru SMA Islamic Village sebelum mencari
informasi di internet adalah positif.
78
Skor terbesar pada poin perilaku pencarian oleh guru SMA
Islamic Village sebelum mencari informasi di internet terdapat pada
pernyataan nomor 4 yang menyatakan bahwa sebelum melakukan
pencarian informasi guru SMA Islamic Village menyiapkan kata kunci
(keyword), pernyataan ini mendapat perolehan skor 3,47. Skor ini
berada pada skala interval 3,28 – 4,03, yang menunjukan sangat
positif. Skor terendah pada poin perilaku pencarian oleh guru SMA
Islamic Village sebelum mencari informasi di internet terdapat pada
pernyataan nomor 2 yang menyatakan bertanya kepada pustakawan
terkait informasi yang dibutuhkan, pernyataan ini memperoleh skor
2,40. Skor ini berada pada skala interval 1,76 – 2,51 yang menunjukan
negatif.
3. Perilaku Pencarian Informasi Melalui Internet oleh Guru SMA
Islamic Village Saat Mencari Informasi
Perilaku pencarian informasi melaui internet saat mencari
informasi terdiri dari menggunakan mesin pencari (search engine),
merasa terbantu menggunakan operator boolean logic (AND, OR, NOT)
untuk memfilter informasi, menelusuri katalog online, indeks, atau
abstrak jurnal online, memantau perkembangan informasi terbaru,
mudah mengakses informasi yang dibutuhkan, tertarik menjadi anggota
dari beberapa perpustakaan digital untuk memudahkan dalam
mengakses informasi, dan memilih sumber yang terpercaya.
79
a. Menggunakan mesin pencari (search engine) saat mencari
informasi di internet
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku guru SMA Islamic
Village terhadap pernyataan mengenai menggunakan mesin pencari
(search engine) saat mencari informasi di internet adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.10 Menggunakan mesin pencari (search engine) saat mencari
informasi di internet 16
Jawaban Responden Bobot
Nilai Frekuensi Presentase Skor
Sangat Setuju (ST) 4 17 57% 68
Setuju (S) 3 9 30% 27
Tidak Setuju (TS) 2 4 13% 8
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0% 0
Total 30 100% 103
Skor Rata-Rata 3,43
Tabel 4.10 menunjukan bahwa 17 orang (57% responden)
menyatakan sangat setuju, 9 orang (30% responden) menyatakan
setuju, 4 orang (13% responden) menyatakan tidak setuju, dan tidak
ada satu orang pun (0% responden) menyatakan sangat tidak setuju
dalam menggunakan mesin pencari (search engine) saat mencari
informasi di internet.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
menggunakan mesin pencari (search engine) saat mencari informasi di
internet adalah 3,43. Skor ini berada pada skala interval 3,28 – 4,03,
yang menunjukan bahwa perilaku guru SMA Islamic Village terhadap
80
pernyataan menggunakan mesin pencari (search engine) saat mencari
informasi di internet adalah sangat positif.
b. Merasa terbantu dalam pencarian informasi menggunakan
operator boolean logic (AND, OR, NOT) untuk memfilter informasi
yang dibutuhkan saat mencari informasi di internet
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku guru SMA Islamic
Village terhadap pernyataan mengenai merasa terbantu dalam pencarian
informasi menggunakan operator boolean logic (AND, OR, NOT) untuk
memfilter informasi yang dibutuhkan saat mencari informasi di internet
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11 Merasa terbantu dalam pencarian informasi menggunakan
operator boolean logic (AND, OR, NOT) untuk memfilter informasi yang
dibutuhkan saat mencari informasi di internet 17
Jawaban Responden Bobot
Nilai Frekuensi Presentase Skor
Sangat Setuju (ST) 4 0 0% 0
Setuju (S) 3 13 43% 39
Tidak Setuju (TS) 2 9 30% 18
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 8 27% 8
Total 30 100% 65
Skor Rata-Rata 2,17
Tabel 4.11 menunjukan bahwa tidak ada satu orang pun (0%
responden) menyatakan sangat setuju, 13 orang (43% responden)
menyatakan setuju, 9 orang (30% responden) menyatakan tidak
setuju, dan 8 orang (27% responden) menyatakan sangat tidak setuju
merasa terbantu dalam pencarian informasi menggunakan operator
81
boolean logic (AND, OR, NOT) untuk memfilter informasi yang
dibutuhkan saat mencari informasi di internet.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
merasa terbantu dalam pencarian informasi menggunakan operator
boolean logic (AND, OR, NOT) untuk memfilter informasi yang
dibutuhkan saat mencari informasi di internet adalah 2,17. Skor ini
berada pada skala interval 1,76 – 2,51, yang menunjukan bahwa
perilaku guru SMA Islamic Village terhadap pernyataan merasa
terbantu dalam pencarian informasi menggunakan operator boolean
logic (AND, OR, NOT) untuk memfilter informasi yang dibutuhkan saat
mencari informasi di internet adalah negatif.
c. Menelusuri katalog online, indeks, atau abstrak jurnal online saat
mencari informasi di internet
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku guru SMA Islamic
Village terhadap pernyataan mengenai menelusuri katalog online,
indeks, atau abstrak jurnal online saat mencari informasi di internet
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.12 Menelusuri katalog online, indeks, atau abstrak jurnal online
saat mencari informasi di internet 18
Jawaban Responden Bobot
Nilai Frekuensi Presentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 5 17% 20
Setuju (S) 3 12 40% 36
Tidak Setuju (TS) 2 13 43% 26
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0% 0
Total 30 100% 82
Skor Rata-Rata 2,73
82
Tabel 4.12 menunjukan bahwa 5 orang (17% responden)
menyatakan sangat setuju, 12 orang (40% orang) menyatakan setuju,
13 orang (43% responden) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada satu
orang pun (0% responden) menyatakan sangat tidak setuju dalam
menelusuri katalog online, indeks, atau abstrak jurnal online saat
mencari informasi di internet.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
menelusuri katalog online, indeks, atau abstrak jurnal online saat
mencari informasi di internet adalah 2,73. Skor ini berada pada skala
interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa perilaku guru SMA
Islamic Village terhadap pernyataan menelusuri katalog online,
indeks, atau abstrak jurnal online saat mencari informasi di internet
adalah positif.
d. Memantau perkembangan informasi terbaru dari berbagai
sumber di internet sesuai dengan informasi yang sedang
dibutuhkan
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku guru SMA
Islamaic Village terhadap pernyataan mengenai memantau
perkembangan informasi terbaru dari berbagai sumber di internet
sesuai dengan informasi yang sedang dibutuhkan adalah sebagai
berikut:
83
Tabel 4.13 Memantau perkembangan informasi terbaru dari berbagai
sumber di internet sesuai dengan informasi yang sedang dibutuhkan 19
Jawaban Responden Bobot
Nilai Frekuensi Presentase Skor
Sangat Setuju (ST) 4 7 23% 28
Setuju (S) 3 17 57% 51
Tidak Setuju (TS) 2 6 20% 12
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0% 0
Total 30 100% 91
Skor Rata-Rata 3,03
Tabel 4.13 menunjukan bahwa 7 orang (23% responden)
menyatakan sangat setuju, 17 orang (57% responden) menyatakan
setuju, 6 orang (20% responden) menyatakan tidak setuju, dan tidak
ada satu orang pun (0% responden) menyatakan sangat tidak setuju
memantau perkembangan informasi terbaru dari berbagai sumber di
internet sesuai dengan informasi yang sedang dibutuhkan.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
memantau perkembangan informasi terbaru dari berbagai sumber di
internet sesuai dengan informasi yang sedang dibutuhkan adalah 3,03.
Skor ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan
bahwa perilaku guru SMA Islamic Village terhadap pernyataan
memantau perkembangan informasi terbaru dari berbagai sumber di
internet sesuai dengan informasi yang sedang dibutuhkan adalah
positif.
84
e. Mudah dalam mengakses informasi yang dibutuhkan saat
mencari informasi di internet
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku guru SMA Islamic
Village terhadap pernyataan mengenai mudah dalam mengakses
informasi yang dibutuhkan saat mencari informasi di internet adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.14 Mudah dalam mengakses informasi yang dibutuhkan saat
mencari informasi di internet 20
Jawaban Responden Bobot
Nilai Frekuensi Presentase Skor
Sangat Setuju (ST) 4 9 30% 36
Setuju (S) 3 13 43% 39
Tidak Setuju (TS) 2 8 27% 16
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0% 0
Total 30 100% 91
Skor Rata-Rata 3,03
Tabel 4.14 menunjukan bahwa 9 orang (30% responden)
menyatakan sangat setuju, 13 orang (43% responden) menyatakan
setuju, 8 orang (27% responden) menyatakan tidak setuju, dan tidak
ada satu orang pun (0% responden) menyatakan sangat tidak setuju
mudah dalam mengakses informasi yang dibutuhkan saat mencari
informasi di internet.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
mudah dalam mengakses informasi yang dibutuhkan saat mencari
informasi di internet adalah 3,03. Skor ini berada pada skala interval
2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa perilaku guru SMA Islamic
85
Village terhadap pernyataan mudah mengakses informasi yang
dibutuhkan saat mencari informasi di internet adalah positif.
f. Tertarik menjadi anggota dari database online untuk
memudahkan dalam mengakses informasi yang dibutuhkan saat
mencari informasi di internet
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku guru SMA Islamic
Village terhadap pernyataan mengenai tertarik menjadi anggota dari
database online untuk memudahkan dalam mengakses informasi yang
dibutuhkan saat mencari informasi di internet adalah sebagai berikut:
Tabel 4.15 Tertarik menajadi anggota dari database online untuk
memudahkan dalam mengakses informasi yang dibutuhkan saat mencari
informasi di internet 21
Jawaban Responden Bobot
Nilai Frekuensi Presentase Skor
Sangat Setuju (ST) 4 6 20% 24
Setuju (S) 3 14 47% 42
Tidak Setuju (TS) 2 10 33% 20
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0% 0
Total 30 100% 86
Skor Rata-Rata 2,87
Tabel 4.15 menunjukan bahwa 6 orang (20% responden)
menyatakan sangat setuju, 14 orang (47% responden) menyatakan
setuju, 10 orang (33% responden) menyatakan tidak setuju, dan
tidak ada satu orang pun (0% responden) menyatakan sangat tidak
setuju tertarik menjadi anggota dari database online untuk
memudahkan dalam mengakses informasi yang dibutuhkan saat
mencari informasi di internet.
86
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
tertarik menjadi anggota dari database online untuk memudahkan
dalam mengakses informasi yang dibutuhkan saat mencari informasi
di internet adalah 2,87. Skor ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27,
yang menunjukan bahwa perilaku guru SMA Islamic Village terhadap
pernyataan tertarik menjadi anggota dari database online untuk
memudahkan dalam mengakses informasi yang dibutuhkan saat
mencari informasi di internet adalah positif.
g. Memilih sumber yang terpercaya saat mencari informasi di
internet
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku guru SMA Islamic
Village terhadap pernyataan mengenai memilih sumber yang
terpercaya saat mencari informasi di internet adalah sebagai berikut:
Tabel 4.16 Memilih sumber yang terpercaya saat mencari informasi di
internet 22
Jawaban Responden Bobot
Nilai Frekuensi Presentase Skor
Sangat Setuju (ST) 4 19 64% 76
Setuju (S) 3 10 33% 30
Tidak Setuju (TS) 2 1 3% 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0% 0
Total 30 100% 108
Skor Rata-Rata 3,60
Tabel 4.16 menunjukan bahwa 19 orang (64% responden)
menyatakan sangat setuju, 10 orang (33% responden) menyatakan
setuju, 1 orang (3% responden) menyatakan tidak setuju, dan tidak
87
ada satu orang pun (0% responden) menyatakan sangat tidak setuju
memilih sumber yang terpercaya saat mencari informasi di internet.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
memilih sumber yang terpercaya saat mencari informasi di internet
adalah 3,60. Skor ini berada pada skala interval 3, 28 – 4,03, yang
menunjukan bahwa perilaku guru SMA Islamic Village terhadap
pernyataan memilih sumber yang terpercaya saat mencari informasi di
internet adalah sangat positif.
Tabel 4.17 Rekapitulasi perilaku pencarian oleh guru SMA Islamic Village
saat mencari informasi di internet 23
No. Pernyataan Jawaban Skor
1.
Menggunakan mesin pencari
(search engine) yang digunakan
saat mencari informasi di internet
Sangat Positif 3,43
2.
Merasa terbantu dalam pencarian
informasi menggunakan operator
boolean logic (AND, OR, NOT)
untuk memfilter informasi yang
dibutuhkan saat mencari
informasi di internet
Negatif 2,17
3.
Menelusuri katalog online,
indeks, atau abstrak jurnal online
saat mencari informasi di internet
Positif 2,73
4.
Memantau perkembangan
informasi terbaru dari berbagai
sumber di internet sesuai dengan
informasi yang sedang
dibutuhkan
Positif 3,03
5.
Mudah dalam mengakses
informasi yang dibutuhkan saat
mencari informasi di internet
Positif 3,03
6.
Tertarik menjadi anggota dari
database online untuk
memudahkan dalam mengkses
Poistif 2,87
88
informasi yang dibutuhkan saat
mencari informasi di internet
7. Memilih sumber yang terpercaya
saat mencari informasi di internet Sangat Positif 3,60
Skor Total 20,86
Skor Rata-Rata 2,98
Skor rata-rata pada poin perilaku pencarian oleh guru SMA
Islamic Village saat mencari informasi di internet adalah 2,98. Skor
ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa
perilaku pencarian oleh guru SMA Islamic Village saat mencari
informasi di internet adalah positif.
Skor terbesar pada poin perilaku pencarian oleh guru SMA
Islamic Village saat mencari informasi di internet terdapat pada
pernyataan nomor 7 yang menyatakan memilih sumber yang
terpercaya saat mencari informasi di internet, pernyataan ini
memperoleh skor 3,60. Skor ini berada pada skala interval 3,28 – 4,03,
yang menunjukan sangat positif. Skor terendah pada poin perilaku
pencarian oleh guru SMA Islamic Village saat mencari informasi di
internet terdapat pada pernyataan nomor 2 yang menyatakan
menggunakan operator boolean logic (AND, OR, NOT) untuk
memfilter informasi yang dibutuhkan saat mencari informasi di
internet, pernyataan ini memperoleh skor 2,17. Skor ini berada pada
skala interval 1,76 – 2,51, yang menunjukan negatif.
89
4. Perilaku Pencarian Informasi Melalui Internet oleh Guru SMA
Islamic Village Setelah Mencari Informasi
Perilaku pencarian informasi melalui internet setelah mencari
informasi terdiri dari melakukan pencarian lebih lanjut, memilih informasi
yang relevan, membandingkan informasi yang terdapat dalam dokumen
yang satu dengan yang lain, mengecek ulang informasi yang ditemukan,
memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan informasi,
memanfaatkan kolom komentar pada artikel sebagai media berdiskusi,
menyimpan informasi yang didapatkan, dan mengorganisasi informasi
yang disimpan.
a. Melakukan pencarian lebih lanjut di internet untuk mendapatkan
informasi yang lebih dalam
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku guru SMA Islamic
Village terhadap pernyataan mengenai melakukan pencarian lebih
lanjut di internet untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.18 Melakukan pencarian lebih lanjut di internet untuk
mendapatkan informasi yang lebih dalam 24
Jawaban Responden Bobot
Nilai Frekuensi Presentase Skor
Sangat Setuju (ST) 4 15 50% 60
Setuju (S) 3 15 50% 45
Tidak Setuju (TS) 2 0 0% 0
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0% 0
Total 30 100% 105
Skor Rata-Rata 3,50
90
Tabel 4.18 menunjukan bahwa 15 orang (50% responden)
menyatakan sangat setuju dan setuju, tidak ada satu orang pun (0%
responden) menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju
melakukan pencarian lebih lanjut di internet untuk mendapatkan
informasi yang lebih dalam.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
melakukan pencarian lebih lanjut di internet untuk mendapatkan
informasi yang lebih dalam adalah 3,50. Skor ini berada pada skala
interval 3, 28 – 4,03, yang menunjukan bahwa perilaku guru SMA
Islamic Village terhadap pernyataan melakukan pencarian lebih lanjut
di internet untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam adalah
sangat positif.
b. Memilih informasi di internet yang relevan sesuai dengan
informasi yang dibutuhkan
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku guru SMA Islamic
Village terhadap pernyataan mengenai memilih informasi di internet
yang relevan sesuai dengan informasi yang dibutuhkan adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.19 Memilih informasi di internet yang relevan sesuai dengan
informasi yang dibutuhkan 25
Jawaban Responden
Bob
ot
Nilai
Frekuensi Presentase Skor
Sangat Setuju (ST) 4 22 73% 88
Setuju (S) 3 8 27% 24
Tidak Setuju (TS) 2 0 0% 0
91
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0% 0
Total 30 100% 112
Skor Rata-Rata 3,73
Tabel 4.19 menunjukan bahwa 22 orang (73% responden)
menytakan sangat setuju, 8 orang (27% responen) menyatakan
setuju, dan tidak ada satu orang pun (0% responden) menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju memilih informasi di internet
yang relevan sesuai dengan informasi yang dibutuhkan.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
memilih informasi di internet yang relevan dan sesuai dengan
informasi yang dibutuhkan adalah 3,73. Skor ini berada pada skala
interval 3,28 – 4,03, yang menunjukan bahwa perilaku guru SMA
Islamic Village terhadap pernyataan memilih informasi di internet
yang relevan sesuai dengan informasi yang dibutuhkan adalah sangat
positif.
c. Membandingkan informasi yang terdapat dalam dokumen yang
dipilih dengan dokumen yang lainnya
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku guru SMA Islamic
Village terhadap pernyataan mengenai membandingkan informasi
yang terdapat dalam dokumen yang dipilih dengan dokumen yang
lainnya adalah sebagai berikut:
92
Tabel 4.20 Membandingkan informasi yang terdapat dalam dokumen yang
dipilih dengan dokumen yang lainnya 26
Jawaban Responden Bobot
Nilai Frekuensi Presentase Skor
Sangat Setuju (ST) 4 15 50% 60
Setuju (S) 3 13 43% 39
Tidak Setuju (TS) 2 2 7% 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0% 0
Total 30 100% 103
Skor Rata-Rata 3,43
Tabel 4.20 menunjukan bahwa 15 orang (50% responden)
menyatakan sangat setuju, 13 orang (43% responden) menyatakan
setuju 2 orang (7% responden) menyatakan tidak setuju, dan tidak
ada satu orang pun (0% responden) yang menyatakan sangat tidak
setuju membandingkan informasi yang terdapat dalam dokumen yang
dipilih dengan dokumen yang lainnya.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
membandingkan informasi yang terdapat dalam dokumen yang dipilih
dengan dokumen yang lainnya adalah 3,43. Skor ini berada pada skala
interval 3,28 – 4,03, yang menunjukan bahwa perilaku guru SMA
Islamic Village terhadap pernyataan membandingkan informasi yang
terdapat dalam dokumen yang dipilih dengan dokumen yang lainnya
adalah sangat positif.
93
d. Mengecek ulang informasi yang ditemukan di internet
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku guru SMA Islamic
Village terhadap pernyataan mengenai mengecek ulang informasi
yang ditemukan di internet adalah sebagai berikut:
Tabel 4.21 Mengecek ulang informasi yang ditemukan di internet 27
Jawaban Responden Bobot
Nilai Frekuensi Presentase Skor
Sangat Setuju (ST) 4 16 53% 64
Setuju (S) 3 12 40% 36
Tidak Setuju (TS) 2 2 7% 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0% 0
Total 30 100% 104
Skor Rata-Rata 3,47
Tabel 4.21 menunjukan bahwa 16 orang (53% responden)
menyatakan sangat setuju, 12 orang (40% responden) menyatakan
setuju, 2 orang 97% responden) menyatakan tidak setuju, dan tidak
satu orang pun (0% responden) menyatakan sangat tidak setuju
mengecek ulang informasi yang ditemukan di internet.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
mengecek ulang informasi yang ditemukan di internet adalah 3,47.
Skor ini berada pada skala interval 3,28 – 4,03, yang menunjukan
bahwa perilaku guru SMA Islamic Village terhadap pernyataan
mengecek ulang informasi yang ditemukan di internet adalah sangat
positif.
94
e. Memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan informasi
yang didapatkan dari internet
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku guru SMA Islamic
Village terhadap pernyataan mengenai memanfaatkan media sosial
untuk menyebarluaskan informasi yang didapatkan dari internet
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.22 Memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan informasi
yang didapatkan dari internet 28
Jawaban Responden Bobot
Nilai Frekuensi Presentase Skor
Sangat Setuju (ST) 4 10 33% 40
Setuju (S) 3 12 40% 36
Tidak Setuju (TS) 2 6 20% 12
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 2 7% 2
Total 30 100% 90
Skor Rata-Rata 3,00
Tabel 4.22 menunjukan bahwa 10 orang (33% responden)
menyatakan sangat setuju, 12 orang (40% responden) menyatakan
setuju, 6 orang (20% responden) menyatakan tidak setuju, dan 2
orang (7% responden) menyatakan sangat tidak setuju
memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan informasi yang
didapatkan dari internet.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan informasi yang
didapatkan dari internet adalah 3,00. Skor ini berada pada skala
interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa perilaku guru SMA
95
Islamic Village terhadap pernyataan memanfaatkan media sosial
untuk menyebarluaskan informasi yang didapatkan dari internet
adalah positif.
f. Memanfaatkan kolom komentar pada artikel di internet sebagai
media berdiskusi terkait informasi yang didapatkan
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku guru SMA Islamic
Village terhadap pernyataan mengenai memanfaatkan kolom
komentar pada artikel di internet sebagai media berdiskusi terkait
informasi yang didapatkan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.23 Memanfaatkan kolom komentar pada artikel di internet sebagai
media berdiskusi terkait informasi yang didapatkan 29
Jawaban Responden Bobot
Nilai Frekuensi Presentase Skor
Sangat Setuju (ST) 4 4 13% 16
Setuju (S) 3 15 50% 45
Tidak Setuju (TS) 2 8 27% 16
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 3 10% 3
Total 30 100% 80
Skor Rata-Rata 2,67
Tabel 4.23 menunjukan bahwa 4 orang (13% responden)
menyatakan sangat setuju, 15 orang (50% responden) menyatakan
setuju, 8 orang (27% responden) menyatakan tidak setuju dan 3
orang (10% responden) menyatakan sangat tidak setuju
memanfaatkan kolom komentar pada artikel di internet sebagai media
berdiskusi terkait informasi yang didapatkan.
96
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
memanfaatkan kolom komentar pada artikel di internet sebagai media
berdiskusi terkait informasi yang didapatkan adalah 2,67. Skor ini
berada pada skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa
perilaku guru SMA Islamic Village terhadap pernyataan
memanfaatkan kolom komentar pada artikel di internet sebagai media
berdiskusi terkait informasi yang didapatkan adalah positif.
g. Menyimpan informasi yang didapatkan dari internet untuk
digunakan di masa yang mendatang
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku guru SMA Islamic
Village terhadap pernyataan mengenai menyimpan informasi yang
didapatkan dari internet untuk digunakan di masa yang mendatang
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.24 Menyimpan informasi yang didapatkan dari internet untuk
digunakan di masa yang mendatang 30
Jawaban Responden Bobot
Nilai Frekuensi Presentase Skor
Sangat Setuju (ST) 4 18 60% 72
Setuju (S) 3 12 40% 36
Tidak Setuju (TS) 2 0 0% 0
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0% 0
Total 30 100% 108
Skor Rata-Rata 3,60
Tabel 4.24 menunjukan bahwa 18 orang (60% responden)
menyatakan sangat setuju, 12 orang (40% responden) menyatakan
setuju, dan tidak ada satu orang pun (0% responden) yang
97
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju menyimpan
informasi yang didapatkan dari internet untuk digunakan di masa yang
mendatang.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
menyimpan informasi yang didapatkan dari internet untuk digunakan
di masa yang mendatang adalah 3,60. Skor ini berada pada skala
interval 3,28 – 4,03, yang menunjukan bahwa perilaku guru SMA
Islamic Village terhadap pernyataan menyimpan informasi yang
didapatkan dari internet untuk digunakan di masa yang mendatang
adalah sangat positif.
h. Mengorganisasi informasi dari internet yang telah disimpan
Berkaitan dengan penelitian, maka perilaku guru SMA Islamic
Village terhadap pernyataan mengenai mengorganisasi informasi dari
internet yang telah disimpan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.25 Mengorganisasi informasi dari internet yang telah disimpan 31
Jawaban Responden Bobot
Nilai Frekuensi Presentase Skor
Sangat Setuju (ST) 4 10 33% 40
Setuju (S) 3 20 67% 60
Tidak Setuju (TS) 2 0 0% 0
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0% 0
Total 30 100% 100
Skor Rata-Rata 3,33
Tabel 4.25 menunjukan bahwa 10 orang (33% responden)
menyatakan sangat setuju, 20 orang (67% responden) menyatakan
98
setuju, dan tidak ada satu orang pun (0% responden) yang
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju mengorganisasi
informasi dari internet yang telah disimpan.
Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan
mengorganisasi informasi dari internet yang telah disimpan adalah
3,33. Skor ini berada pada skala interval 3,28 – 4,03, yang
menunjukan bahwa perilaku guru SMA Islamic Village terhadap
pernyataan mengorganisasi informasi dari internet yang telah
disimpan adalah sangat positif.
Tabel 4.26 Rekapitulasi perilaku pencarian oleh guru SMA Islamic Village
setelah mencari informasi di internet 32
No. Pernyataan Jawaban Skor
1. Melakukan pencarian lebih lanjut
di internet
Sangat
Positif 3,50
2.
Memilih informasi yang relevan
sesuai dengan informasi yang
dibutuhkan
Sangat
Positif 3,73
3.
Membandingkan informasi yang
terdapat dalam dokumen yang
dipilih dengan dokumen yang
lainnya
Sangat
Positif 3,43
4. Mengecek ulang informasi yang
ditemukan di internet
Sangat
Positif 3,47
5.
Memanfaatkan media sosial untuk
menyebarluaskan informasi yang
didapatkan dari internet
Positif 3,00
6.
Memanfaatkan kolom komentar
pada artikel di internet sebagai
media berdiskusi terkait informasi
yang didapatkan
Positif 2,67
7.
Menyimpan informasi yang
didapatkan dari internet untuk
digunakan pada masa mendatang
Sangat
Positif 3,60
99
8. Mengorganisasi informasi dari
internet yang telah disimpan
Sangat
Positif 3,33
Skor Total 26,73
Skor Rata-Rata 3,34
Skor rata-rata pada poin perilaku pencarian guru SMA Islamic
Village setelah mencari informasi di internet adalah 3,34. Skor ini
berada pada skala interval 3,28 – 4,03, yang menunjukan bahwa
perilaku pencarian oleh guru SMA Islamic Village setelah mencari
informasi di internet adalah sangat positif.
Skor terbesar pada poin perilaku pencarian oleh guru SMA
Islamic Village setelah mencari informasi di internet terdapat pada
pernyataan nomor 2 yang menyatakan bahwa memilih informasi di
internet yang relevan sesuai dengan informasi yang dibutuhkan,
pernyataan ini memperoleh skor 3,73. Skor ini berada pada skala
interval 3,28 – 4,03, yang menunjukan sangat positif. Skor terendah
pada poin perilaku pencarian oleh guru SMA Islamic Village setelah
mencari informasi di internet terapat pada pernyataan nomor 6 yang
menyatakan memanfaatkan kolom komentar pada artikel yang didapat
melalui internet sebagai media berdiskusi terkait informasi yang
didapatkan, pernyataan ini memperoleh skor 2,67. Skor ini berada pada
skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan positif.
100
Tabel 4.27 Rekapitulasi perilaku pencarian oleh guru SMA Islamic Village
sebelum, saat, dan setelah mencari informasi di internet 33
No. Pernyataan Jawaban Skor
1.
Perilaku pencarian informasi guru
SMA Islamic Village sebelum
melakukan pencarian informasi di
internet
Positif 3,02
2.
Perilaku pencarian informasi guru
SMA Islamic Village saat
melakukan pencarian informasi di
internet
Positif 2,98
3.
Perilaku pencarian informasi guru
SMA Islamic Village setelah
melakukan pencarian informasi di
internet
Sangat
Positif 3,34
Skor Total 9,34
Skor Rata-Rata 3,11
C. Pembahasan
1. Perilaku Pencarian Informasi Melalui Internet oleh Guru SMA
Islamic Village Sebelum Mencari Informasi
Pada umumnya perilaku pencarian informasi dilihat sebagai proses
seseorang menyadari bahwa dirinya memerlukan informasi. Seorang
pencari informasi dianggap sadar dan merencanakan langkah-langkah apa
yang akan dilakukannya untuk mencari informasi.69 Hal tersebut sesuai
dengan tahap awal model perilaku pencarian informasi yakni starting.
Starting merupakan aktivitas awal dalam memulai kegiatan pencarian
informasi, seperti menentukan topik informasi, bertanya kepada
pustakawan, bertanya kepada teman, dan menyiapkan kata kunci
69 Putu Laxman Pendit, Perpustakaan Digital: Kesinambungan dan Dinamika (Jakarta: Citra
Karyakarsa Mandiri, 2009), h. 162.
101
(keyword). Dapat dilihat dari hasil sebelum pencarian informasi, 80% guru
SMA Islamic Village menentukan topik informasi sebelum melakukan
pencarian informasi di internet. Di mana pernyataan ini menunjukkan hasil
yang positif dengan skor 3,27. Menentukan topik informasi dapat
memudahkan mereka dalam mendapatkan informasi yang mereka
butuhkan karena mereka sudah mengetahui topik informasi yang sesuai
dengan kebutuhannya.
Guru SMA Islamic Village menyatakan mereka lebih banyak
bertanya kepada teman terkait informasi yang mereka butuhkan
dibandingkan bertanya kepada pustakawan. Hal ini dapat dilihat dari
pernyataan nomor dua mengenai bertanya kepada pustakawan sebelum
mencari informasi di internet mendapatkan skor 2,40 yang menunjukkan
hasil yang negatif, sedangkan pernyataan yang menyatakan bertanya
kepada teman sebelum mencari informasi di internet mendapatkan skor
2,87 yang menunjukkan hasil yang positif. Mengingat waktunya yang
terbatas membuat mereka tidak sempat berkunjung ke perpustakaan
ataupun menemui pustakawan, dan merasa segan untuk bertanya, sehingga
mereka lebih sering bertanya kepada teman, khususnya teman dalam satu
lingkungan dikarenakan mereka merasa lebih leluasa dan bisa bertanya
kapan saja terkait informasi yang mereka butuhkan.
Dalam melakukan pencarian informasi guru SMA Islamic Village
sudah mempersiapkan dengan sangat baik, hal ini bisa dilihat dari hasil
penelitian yang menunjukkan sangat positif dengan skor 3,47 dalam
102
menyiapkan kata kunci (keyword) sebelum melakukan pencarian informasi
di internet. Dengan mempersiapkan pencarian yang baik dapat memberi
kemudahan bagi guru SMA Islamic Village dalam melakukan proses
pencarian informasi yang mereka butuhkan.
Sesuai dengan tahapan chaining, sebelum melakukan pencarian
informasi 84% guru SMA Islamic Village membaca literatur lain terlebih
dahulu seperti membaca skripsi, tesis, dan disertasi sebagai bahan acuan
dalam mencari literatur agar tidak menyebar ke topik pencarian yang lain
dan 70% guru SMA Islamic Village mengikuti daftar pustaka dari
dokumen yang dilihat sebagai bahan rujukan dalam mencari informasi di
internet. Dapat dilihat dari hasil yang didapatkan adalah dengan skor 3,20
dan 2,90 dimana keduanya menunjukkan hasil yang positif. Skripsi, tesis,
dan disertasi termasuk dalam sumber informasi primer yang merupakan
karya asli yang menyajikan gagasan-gagasan asli dari penulisnya yang
pertama kali dipublikasikan dalam sebuah sumber atau publikasi, artinya
sumber-sumber informasi primer ini tidak akan ditemui dalam bentuk
penerbitan lainnya.70
Sehingga dengan membaca sumber primer seperti itu
guru SMA Islamic Village bisa mendapatkan inspirasi dan wawasan lebih
luas.
Hasil dari perilaku sebelum melakukan pencarian informasi guru
SMA Islamic Village menunjukkan hasil yang positif. Hal ini dapat dilihat
dari tabel 4.10, dimana skor rata-rata yang diperoleh yaitu 3,02. Skor ini
70 Ulpah Andayani, Dasar-Dasar Organisasi Informasi (Tangerang: UIN Jakarta Press, 2016),
h. 19.
103
berada pada skala interval 2,52 - 3,27. Sehingga dapat ditarik simpulan,
perilaku pencarian informasi oleh guru SMA Islamic Village sebelum
mencari informasi melalui internet sesuai dengan tahapan yang ada dalam
Lokman dan Helen yaitu dimulai dari starting dan chaining.
2. Perilaku Pencarian Informasi Melalui Internet oleh Guru SMA
Islamic Village Saat Mencari Informasi
Jika dilihat dari hasil saat melakukan pencarian informasi melalui
internet pada tahap browsing, 87% guru SMA Islamic Village
menggunakan mesin pencari (search engine) saat mencari informasi di
internet. Dapat dilihat dari hasil yang didapat dengan skor 3,43
menunjukkan hasil yang sangat positif. Menurut analisis penulis, dengan
menggunakan mesin pencari (search engine) guru SMA Islamic Village
akan terbantu dalam menjelajah informasi di internet, sebab jika mereka
belum mengetahui web mana yang akan mereka kunjungi, mereka akan
tersesat pada halaman-halaman web yang kurang bermanfaat bagi
pencarian informasinya.
Sebanyak 43% guru SMA Islamic Village merasa terbantu dengan
menggunakan operator boolean logic dalam memfilter informasi yang
sedang dicari. Salah satu yang menjadi alasan guru SMA Islamic Village
untuk menggunakan boolean logic yaitu kesederhanaan pengolahan dan
kemampuannya dalam membangun konsep dari beberapa istilah.71
71 Jonner Hasugian, ―Penelusuran Informasi Ilmiah Secara Online: Perlakuan terhadap Seorang
Pencari Informasi sebagai Real User,‖ Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi,Vol. 1,
No.2 (Juni 2006): h. 4,
puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/pus/article/download/17220/17169.
104
Sebanyak 30% guru SMA Islamic Village mengaku tidak merasa terbantu
oleh operator boolean logic dan 27% menyatakan sangat tidak terbantu
oleh operasi boolean logic hal tersebut dikarenakan masih ada guru yang
belum mengetahui apa itu boolean logic. Dengan menggunakan strategi
pencarian boolean logic guru SMA Islamic Village dapat lebih mudah
dalam mencari informasi yang dibutuhkan, karena operator boolean logic
berperan sebagai pembentuk konsep dari apa yang hendak ditanyakan oleh
pemakai (guru SMA Islamic Village) terhadap sistem temu kembali
informasi. Dapat dilihat dari hasil yang didapatkan adalah dengan skor
2,17 dimana menunjukkan hasil yang negatif untuk pernyataan mencari
informasi di internet menggunakan operator boolean logic. Hal ini
tentunya disebabkan karena kurangnya pemahaman guru SMA Islamic
Village mengenai manfaat dan cara penggunaan operator boolean logic.
Saat melakukan pencarian informasi melalui internet 57% guru
SMA Islamic Village menelusur katalog online, indeks, atau abstrak jurnal
online yang merupakan sumber informasi tersier sebagai alat bantu dalam
tahap browsing. Sumber informasi tersier ini tidak mengandung ulasan dan
hanya memberikan informasi mengenai literatur primer dan sekunder.72
Hal ini dapat dilihat dari hasil yang didapat yakni dengan skor 2,73 yang
menunjukkan hasil positif.
Sesuai dengan tahap monitoring, 80% guru SMA Islamic Village
memantau perkembangan informasi terbaru dari berbagai sumber di
72 Ulpah Andayani, Dasar-Dasar Organisasi Informasi, h. 21.
105
internet sesusai dengan informasi yang mereka butuhkan saat mencari
informasi. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil yang didapat dengan skor
3,03 dimana menunjukkan hasil yang positif. Menurut analisis penulis,
dari hasil yang didapat menunjukkan guru SMA Islamic Village
mengusahakan agar informasi yang didapat merupakan informasi terbaru
dari suatu sumber di internet, sebab seiring berjalannya waktu, semakin
hari ilmu pengetahuan semakin berkembang dan dapat terjadi perubahan,
oleh karena itu, mereka menginginkan informasi yang terbaru dari internet.
Kegiatan pencarian informasi merupakan kegiatan yang seringkali
dilakukan guru SMA Islamic Village dalam menambah wawasan
pengetahuannya, sehingga mereka sudah terbiasa menggunakan internet
untuk mencari informasi dan 73% dari mereka dengan mudah mengakses
informasi yang dibutukan. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.15 bahwa hasil
yang didapat yakni dengan skor 3,03 yang menunjukkan positif. Seperti
yang dikemukakan Sus Ahmad Joing dalam Pawit M. Yusup dan Priyo
Subekti bahwa salah satu keunggulan internet adalah memberi kemudahan
pada penggunanya.73
Tetapi dibalik itu, juga seringkali terjadi susahnya
mengakses informasi yang dibutuhkan, karena ketika sudah menemukan
judul yang tepat informasi tersebut tidak dapat diakses karena harus log in
terlebih dahulu. Sebanyak 67% guru SMA Islamic Village menjadi tertarik
untuk menjadi anggota database online karena dengan terdaftarnya mereka
menjadi anggota database online akan memudahkan mereka dalam
73 Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi (Jakarta:
Kencana, 2010), h. 57.
106
mengakses informasi yang mereka butuhkan. Dapat dilihat dari hasil yang
didapat dengan skor 2,87 dimana menunjukkan hasil yang positif.
Sesuai dengan tahap differentiating, yakni menilai informasi yang
didapatkan sebagai cara untuk menyaring informasi yang didapatkan, 97%
guru SMA Islamic Village memilih sumber yang terpercaya. Hal ini dapat
dilakukan salah satunya dengan melihat kualitas dan referensi yang ada
pada sumber informasi. Dapat dilihat dari hasil yang didapat dengan skor
3,60 menunjukkan hasil yang sangat positif. Dengan memilih informasi
yang terpercaya, informasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
Hasil dari perilaku saat melakukan pencarian informasi di internet
oleh guru SMA Islamic Village menunjukkan hasil yang positif atau dapat
juga dikatakan hasil yang baik. hal ini dapat dilihat dari tabel 4.18, skor
yang diperoleh yaitu 2,98. Sehingga dapat ditarik simpulan, perilaku saat
mencari informasi melalui internet sesuai dengan mengikuti tahapan yang
ada dalam model Lokman dan Helen yaitu browsing, monitoring,
accesing, dan differentiating.
3. Perilaku Pencarian Informasi Melalui Internet oleh Guru SMA
Islamic Village Setelah Mencari Informasi
Menurut Ari dalam Hartono mengatakan hampir semua orang kenal
dan aktif dalam menggunakan internet sebagai bagian dari kehidupannya
sehari-hari, oleh sebab itu masyarakat khususnya guru sebagai tenaga
pendidik dituntut untuk memiliki kemampuan dan keterampilan dengan
107
kata lain harus cerdas dalam memanfaatkannya. Cerdas disini terutama
dalam konten informasi yang banyak ragam dan jenisnya.74 Hal tersebut
sesuai dengan tahap extracting dan verifying.
Jika dilihat dari hasil setelah melakukan pencarian informasi, pada
tahap extracting, guru SMA Islamic Village secara selektif
mengidentifikasi informasi yang relevan. Semua guru SMA Islamic
Village melakukan pencarian lebih lanjut di internet dan memilih sumber
infomasi yang relevan. Karena dengan melakukan kedua hal tersebut guru
SMA Islamic Village bisa mendapatkan informasi yang lebih lengkap,
lebih akurat, dan benar-benar sesuai dengan kebutuhan informasinya.
Beberapa guru mengatakan bahwa seringkali melakukan pencarian lebih
lanjut karena dengan melakukan hal tersebut mereka dapat mengeksplor
lebih luas lagi informasi yang benar-benar mereka butuhkan. Kedua hal
tersebut dapat dilihat dari hasil yang didapat dengan skor 3,50 dan 3,73
dimana menunjukkan hasil yang sangat positif.
Sesuai dengan tahap verifying, yakni kegiatan memeriksa
keakuratan informasi yang ditemukan, sebanyak 93% guru SMA Islamic
Village mengidentifikasi informasi dengan membandingkan informasi
yang satu dengan yang lainnya dan mengecek ulang informasi tersebut.
Kedua hal tersebut dapat dilihat dari hasil yang didapat dengan skor 3,43
dan 3,47 dimana menunjukkan hasil yang sangat positif. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagai tenaga pendidik mereka harus lebih cermat
74 Hartono, Manajemen Sistem Informasi Perpustakaan: Konsep, Teori. dan Implementasi
(Yogyakarta: Gava Media, 2017), h.334.
108
dalam menerima informasi. Informasi yang akan digunakan harus
dipastikan apakah informasi tersebut berasal dari sumber informasi yang
benar adanya, jelas latar belakang penulisnya, kapan informasi tersebut
ditulis, link yang terpercaya, dan masih banyak hal lainnya. Salah seorang
guru SMA Islamic Village mengatakan bahwa tidak hanya sekali atau dua
kali ia keliru ketika mendapatkan informasi, seperti tidak jelasnya latar
belakang penulis dan tidak adanya daftar pustaka yang dicantumkan
sehingga akan menimbulkan keraguan mengenai keakuratan informasi
tersebut, maka dari itu menurutnya penting untuk mengecek ulang
informasi yang didapatkan dan membandingkan antara informasi yang satu
dan yang lainnya.
Setelah mendapatkan informasi melalui internet, guru SMA Islamic
Village menggunakan informasi tersebut untuk dirinya sendiri maupun
disampaikan pada orang lain. Hal ini sesuai dengan tahap networking,
yakni kegiatan yang terkait dengan komunikasi dan mempertahankan
hubungan yang erat dengan berbagai macam orang seperti teman, kolega,
dan intelektual yang berkecimpung pada topik yang serupa. Saat ini, media
sosial sudah tidak dapat dipungkiri lagi keberadaannya. Hampir semua
guru SMA Islamic Village memiliki media sosial seperti facebook,
whatsapp, twitter, instagram, dan lain-lain. Melalui media sosial
tersebutlah 73% guru SMA Islamic Village menyebarluaskan informasi
yang mereka punya dan terkadang saling bertukar opini terkait informasi
109
tersebut. Dapat dilihat dari tabel 4.23, skor yang diperoleh yaitu 3,00
menunjukkan hasil positif.
Selain itu, 63% guru SMA Islamic Village menggunakan informasi
yang didapatkan sebagai bahan diskusi dengan orang-orang yang
berkecimpung pada bidang yang sama. Diskusi biasanya dapat dilakukan
pada kolom komentar suatu artikel yang memuat informasi serupa. Hal ini
juga dapat memperdalam pengetahuan mengenai informasi tersebut. Dapat
dilihat dari hasil yang didapat dengan skor 2,67 menunjukkan hasil yang
positif.
Sesuai dengan tahap managing information yakni kesadaran akan
pentingnya pengarsipan dan pengorganisasian informasi yang mereka
dapatkan, setelah melakukan pencarian guru SMA Islamic Village
menyimpan informasi yang didapatkan dari internet. Hal tersebut
dilakukan agar informasi yang didapat bisa digunakan dalam waktu jangka
panjang. Informasi yang disimpanpun di organisasikan sedemikian rupa
sehingga dokumen-dokumen informasi tersebut menjadi suatu kesatuan
yang teratur. Apabila guru SMA Islamic Village ingin menggunakan
informasi tersebut di masa yang mendatang, maka informasi akan lebih
mudah untuk ditemukan kembali. Kedua hal tersebut dapat dilihat dari
hasil yang didapat dengan skor 3,60 dan 3,33 dimana menunjukkan hasil
yang sangat positif.
Hasil dari perilaku setelah melakukan pencarian informasi melalui
internet oleh guru SMA Islamic Village menunjukkan hasil yang sangat
110
positif atau dapat dikatakan hasil yang sangat baik. hal ini dapat dilihat
dari tabel 4.27, skor ini berada pada skala interval 3,28 – 4,03. Sehingga
dapat ditarik simpulan, perilaku pencarian informasi guru SMA Islamic
Village setelah mencari informasi sesuai dengan tahapan yang ada dalam
model Lokman dan Helen yaitu dimulai dari extracting, verifying,
networking, dan managing information.
111
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara, kuesioner, dan
observasi, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1. Perilaku pencarian informasi oleh guru SMA Islamic Village sebelum
mencari informasi di internet adalah positif. Hal ini dapat dilihat dari
skor rata-rata yang didapatkan yaitu 3,02 dimana skor ini berada pada
skala interval 2,52 – 3,27. Guru telah melakukan persiapan sebelum
melakukan pencarian informasi di internet seperti menentukan topik,
bertanya kepada pustakawan, bertanya kepada teman, menyiapkan kata
kunci (keyword), membaca literatur lain sebagai referensi, dan
mengikuti daftar pustaka dari dokumen yang dilihat sebagai bahan
rujukan sebelum mencari informasi di internet. Namun pada aspek ini,
terdapat pernyataan dengan hasil negatif, yaitu bertanya kepada
pustakawan sebelum mencari informasi di internet dengan skor 2,40.
Skor ini berada pada skala interval 1,76 – 2,51.
2. Perilaku pencarian informasi oleh guru SMA Islamic Village saat
mencari informasi di internet adalah positif. Hal ini dapat dilihat dari
skor rata-rata yang didapatkan yaitu 2,98 dimana skor ini berada pada
skala interval 2,52 – 3,27. Saat melakukan pencarian informasi di
internet guru memilih mesin pencari (search engine), merasa terbantu
dalam menggunakan operator boolean logic (AND, OR, NOT) untuk
112
memfilter informasi, menelusuri katalog online, indeks, atau abstrak,
mencari informasi yang terbaru, mudah mengakses informasi yang
dibutuhkan, terdaftar sebagai anggota dari beberapa perpuustakaan
digital, dan memilih sumber terpercaya. Namun pada aspek ini,
terdapat pernyataan dengan hasil negatif, yaitu merasa terbantu dalam
menggunakan operator boolean logic (AND, OR, NOT) untuk
memfilter informasi saat mencari informasi di internet dengan skor
2,17. Skor ini berada pada skala interval 1,76 – 2,51.
3. Perilaku pencarian informasi oleh guru SMA Islamic Village setelah
mencari informasi di internet adalah positif. Hal ini dapat dilihat dari
skor rata-rata yang didapatkan yaitu 3,34 dimana skor ini berada pada
skala interval 3,28 – 4,03. Setelah melakukan pencarian informasi di
internet guru melakukan pencarian lebih lanjut untuk mendapatkan
informasi yang lebih dalam, memilih informasi di internet yang
relevan dan sesuai dengan kebutuhan, membandingkan informasi yang
terdapat dalam dokumen yang dipilih dengan dokumen yang lainnya,
mengecek ulang informasi, memanfaatkan media sosial untuk
menyebarluaskan informasi, memanfaatkan kolom komentar pada
artikel yang di dapat melalui internet sebagai media berdiskusi terkait
informasi yang di dapatkan, menyimpan informasi yang di dapatkan
dari internet untuk digunakan di masa yang mendatang, dan
mengorganisir informasi dari internet yang telah disimpan.
113
B. Saran
Dari penelitian yang dilakukan ada beberapa saran dari penulis, yaitu:
1. Pustakawan dan guru harus bekerjasama dalam mengembangkan
perpustakaan sekolah, sehingga kebutuhan informasi guru akan lebih
dapat dipenuhi. Begitupun dengan guru untuk mengurangi rasa segan
dan lebih aktif bertanya kepada pustakawan.
2. Mengadakan pelatihan pencarian informasi untuk guru-guru agar lebih
memahami strategi pencarian informasi terutama dalam menggunakan
operator boolean logic untuk mempermudah pencarian informasi
dalam memfilter informasi yang dibutuhkan.
3. Sekolah dapat membuat wadah atau forum diskusi untuk para guru
seperti membuat grup pada whatsapp atau media sosial lainnya agar
dapat melakukan diskusi terkait dengan komunikasi dan
mempertahankan hubungan yang erat dengan sesama guru.
114
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, Ulpah. Dasar-Dasar Organisasi Informasi. Tangerang: UIN Jakarta
Press, 2016.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta, 2010.
Danim, Sudarwan. Metode Penelitian Untuk Ilmu-Ilmu Prilaku. Jakarta: Bumi
Aksara, 2004.
———. Pengembangan Profesi Guru: Dari Pra-Jabatan, Induksi, Ke Profesional
Madani. Jakarta: Kencana, 2011.
Ellis, David, Deborah Cox, dan Katherine Hall. ―A Comparison Of The
Information Seeking Patterns Of Researchers In The Physical and Social
Science.‖ Journal of Documentation, Vol. 4, No. 49 (April 1993).
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. PT Bumi Aksara, 2001.
Hartono. Manajemen Sistem Informasi Perpustakaan: Konsep, Teori. dan
Implementasi. Yogyakarta: Gava Media, 2017.
Hasugian, Jonner. ―Pemanfaatan Internet: Studi Kasus Tentang Pola, Manfaat dan
Tujuan Penggunaan Internet Oleh Mahasiswa pada Perpustakaan USU.‖
Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol. 1, No. 1 (Juni
2005).
———. ―Penelusuran Informasi Ilmiah Secara Online: Perlakuan terhadap
Seorang Pencari Informasi sebagai Real User.‖ Pustaha: Jurnal Studi
Perpustakaan dan Informasi, Vol. 1, No. 2 (Juni 2006).
Husaini Usman, dan Purnomo Setiadi Akbar. Metodologi Penelitian Sosial.
Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Indonesia. ―Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang
Guru dan Dosen.‖ Dewan Perwakilan Rakyat, 2005.
Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999.
Ishak. ―Kebutuhan Informasi Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) FK UI dalam Memenuhi Tugas Journal Reading.‖ Pustaha, Vol.
2, No. 2 (2006).
Kemendikbud. ―Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 68 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah.‖ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013.
115
Khairani. Penelitian Geografi Terapan. 1 ed. Jakarta: Kencana, 2016.
Kuhlthau, Carol C. ―Inside the Seaerch Process: Information Seeking from the
User’s Perspective,‖ Journal of The American Society for Information
Science, 42 (1991).
Martono, Nanang. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011.
Meho, Lokman I., dan Helen R. Tibbo. ―Modeling the Information-Seeking
Behavior of Social Scientists: Ellis’s Study Revisited.‖ Journal Of The
American SocietyFor Information Science and Technology, Vol. 6, No. 56
(April 2003).
Muin, Azwar. Information Literacy Skills: Strategi Penelusuran Informasi Online.
Makassar: Alauddin University Press, 2013.
Musfah, Jejen. Peningkatan Komepetensi Guru. Jakarta: Kencana, 2011.
Pendit, Putu Laxman. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi: Suatu
Pengantar Diskusi Epistemologi dan Metodologi. Jakarta: JIP-FSUI, 2003.
———. Perpustakaan Digital: Kesinambungan dan Dinamika. Jakarta: Citra
Karyakarsa Mandiri, 2009.
Peter, Kent. Penuntun 10 Menit untuk Internet. Yogyakarta: Andi, 1996.
Priyatno, Duwi. SPSS 22 Pengolahan Data Terpraktis. Yogyakarta: Andi, 2014.
Rajunaik S, dan Punithnaik P. ―Use of Internet Resources by The PG Students of
Karnatak University, Dharwad: A Study.‖ International Journal of Library
and Information Studies, Vol. 1, No. 7 (Maret 2017).
Rusman. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan
Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta, 2013.
———. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalitas Guru. 2
ed. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
Rusman, Deni Kurniawan, dan Cepi Riyana. Pembelajaran Berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru.
Jakarta: Rajawali Pers, 2015.
Shabir, Muhammad. ―Kedudukan Guru Sebagai Pendidik: (Tugas dan Tanggung
Jawab, Hak dan Kewajiban, dan Kompetensi Guru).‖ Auladuna: Jurnal
Pendidikan Dasar Islam, Vol. 2, No. 2 (Desember 2015).
Shabir, Muslich. Terjemah Riyadlus Shalihin. Semarang: Toha Putra, 1981.
116
Siregar, Sofyan. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perbandingan
Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
Sudarsono, Blasius. Pustakawan Cinta dan Teknologi. Jakarta: ISIPII, 2009.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistika Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo, 1997.
Sugiyono. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Thesis, dan Disertasi. Bandung:
Alfabeta, 2013.
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta, 2004.
———. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta,
2010.
Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka,
2010.
Supriyanto, Wahyu, dan Ahmad Muhsin. Teknologi Informasi Perpustakaan.
Yogyakarta: Kanisius, 2008.
Susanta. ―Sikap, Konsep, dan Pengukuran.‖ Jurnal Administrasi Bisnis 2 (Januari
2006).
Wilson, T.D. ―Human Information Behavior.‖ Informing Science Vol. 3 (2000).
———. ―Information Behavior: an Interdisciplinary Perspective,‖ Information
Processing & Management, Vol. 33 (1997).
———. ―Models In Information Behaviour Research.‖ Journal of
Documentation, Vol. 3, No. 55 (Juni 1999).
Yusup, Pawit M., dan Priyo Subekti. Teori dan Praktik Penelusuran Informasi.
Jakarta: Kencana, 2010.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Tugas Menjadi Pembimbing
Lampiran 2 Surat Ganti Judul
Lampiran 3 Surat Izin Penelitian
Lampiran 4 Surat keterangan telah melaksanakan penelitian
Lampiran 5 Kuesioner Penelitian
KUESIONER
PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MELALUI INTERNET
OLEH GURU SMA ISLAMIC VILLAGE TANGERANG
Saya Fidyastari mahasiswa S1 Jurusan Ilmu Perpustakan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan penelitian yang
berjudul ―Perilaku Pencarian Informasi Melalui Internet oleh Guru SMA Islamic
Village Tangerang‖. Kuesioner ini digunakan untuk pengumpulan data dalam
rangka penulisan skripsi. Kuesioner ini semata-mata demi kepentingan akademik,
bukan untuk menguji bapak/ibu guru, saya memohon kesediaan bapak/ibu guru
untuk mengisi kuesioner ini, untuk waktu dan kerjasamanya saya ucapkan terima
kasih.
Petunjuk pengisian kuesioner
- Mohon anda mengisi seluruh pernayataan dalam kuesioner
- Berilah tanda ceklis () pada jawaban anda
- Keterangan pilihan jawaban:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Profil responden
Jenis kelamin :
Usia :
Pendidikan terakhir :
Jurusan :
Guru mata pelajaran :
Lama menjadi guru :
Perilaku pencarian informasi guru SMA Islamic Village sebelum melakukan
pencarian informasi melalui internet (starting dan chaining)
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Saya menentukan topik sebelum mencari
informasi di internet
2.
Saya bertanya kepada pustakawan sebelum
mencari informasi di internet terkait informasi
yang dibutuhkan
3.
Saya bertanya kepada teman sebelum mencari
informasi di internet terkait informasi yang
dibutuhkan
4. Saya menyiapkan kata kunci (keyword)
sebelum mencari informasi di internet
5.
Saya membaca literatur lain seperti skripsi,
tesis, atau disertasi sebagai referensi sebelum
mencari informasi di internet
6.
Saya mengikuti daftar pustaka dari dokumen
yang saya lihat sebagai bahan rujukan
sebelum mencari informasi di internet
Perilaku pencarian informasi guru SMA Islamic Village saat melakukan
pencarian informasi melalui internet (browsing, monitoring, accessing, dan
differentiating)
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Saya menggunakan mesin pencari (search
engine) saat mencari informasi di internet
2. Saya merasa terbantu dalam pencarian
informasi menggunakan operator boolean
logic (AND, OR, NOT) untuk memfilter
informasi yang saya butuhkan saat mencari
informasi di internet
3. Saya menelusuri katalog online, indeks atau
abstrak jurnal online saat mencari informasi di
internet
4. Saya memantau perkembaangan informasi
terbaru dari berbagai sumber di internet sesuai
dengan informasi yang sedang dibutuhkan
5. Saya mudah dalam mengakses informasi yang
saya butuhkan saat mencari informasi di
internet
6. Saya tertarik menjadi anggota database online
untuk memudahkan saya dalam mengakses
informasi yang saya butuhkan saat mencari
informasi di internet
7. Saya memilih sumber yang terpercaya saat
mencari informasi di internet
Perilaku pencarian informasi guru SMA Islamic Village setelah melakukan
pencarian informasi melalui internet (extracting, verifying, networking¸dan
managing information)
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Saya melakukan pencarian lebih lanjut di
internet untuk mendapatkan informasi yang
lebih dalam
2. Saya memilih informasi di internet yang
relevan sesuai dengan informasi yang
dibutuhkan
3. Saya membandingkan informasi yang terdapat
dalam dokumen yang dipilih dengan dokumen
yang lainnya
4. Saya mengecek ulang informasi yang
ditemukan di internet
5. Saya memanfaatkan media sosial untuk
menyebarluaskan informasi yang saya
dapatkan dari internet
6. Saya memanfaatkan kolom komentar pada
artikel di internet sebagai media berdiskusi
terkait informasi yang di dapatkan
7. Saya menyimpan informasi dari internet yang
saya dapatkan untuk digunakan di masa yang
mendatang
8. Saya mengorganisasikan informasi dari
internet yang telah saya simpan
BIODATA PENULIS
FIDYASTARI. Lahir di Jakarta, 6 April 1996. Anak kedua dari
pasangan Bapak H. Azumli dan Ibu Hj. Azhandayani. Bertempat
tinggal di Jl. Layar 1 No.33 Kelapa Dua Tangerang.
Menyelesaikan pendidikan di SDI Nurul Islam (2002-2008),
SMPN 20 Tangerang (2008-2011), dan SMA Islamic Village (2011-2014).
Melanjutkan ke Perguruan Tinggi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Fakultas
Adab dan Humaniora Program Studi Ilmu Perpustakaan pada tahun 2014-2018.
Menyelesaikan skripsi yang berjudul ―Perilaku Pencarian Informasi Melalui
Internet Oleh Guru SMA Islamic Village Tangerang‖. Penulis pernah
melaksanakan Praktek Kerja lapangan (PKL) di Perpustakaan Kementerian
Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) pada bulan Februari 2017 dan
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Cikuya Kecamatan Solear
Kabupaten Tangerang selama satu bulan pada Juli s/d Agustus 2017.