1
PERAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DALAM
MENSEJAHTERAKAN KARYAWAN DI PUSAT OLEH-OLEH MAK
DENOK DESA SERDANG JAYA KABUPATEN TANJUNG JABUNG
BARAT
SKRIPSI
SRI SUGIANTI
NIM : EES 150881
PEMBIMBING
DR.ROFIQOH FERAWATI, SE,.M.EI
AHSAN PUTRA HAFIZ,S.HI.,M.EI
PROGRAM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 2019
2
3
4
5
MOTTO
46. Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk
dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya)
untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-
hambaNya.(Q.S Fussilat ayat 46)1
1 Q.S Fussilat ayat 46
6
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahi rabbil’alamin….
Ya Allah rasa syukur ini kupanjatkan kepada Mu tanpa henti, atas nikmat yang tak
bertepi yang telah engkau limpahkan kepadaku, sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini. Rasa syukur yang tak bisa dibayar dengan apa-apa ini
telah menjadikan ku manusia yang senangtiasa bersabar, berilmu dan beriman
dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah
awal untuk maju dan menjadikan cita-cita yang harus tercapai.
Terima kasih telah memberi amanah kepada kedua orang tua ku yang sangat aku
cintai sayangi yang memberikan kepercayaan, mendidik, nasehat dan menjagaku
dalam keadaan susah maupun senang. Ya Allah berikanlah surga firdaus dan
haramkanlah untuk kedua orang tuaku dari siksaan pedihnya api neraka.
Nauzubillah
Teruntuk ayahandaku ( Basori ) dan Ibundaku ( warhani )
Aamiin yaa robbal’alamin
Buat adikku Nana Junita Putri terus semangat dan giat dalam belajar agar dapat
membanggakan kedua orang tua kita, dan untuk abang dan ayukku terimakasih
atas dukungan dan semangat yang telah engkau berikan dan kepada sahabat-
sahabat teman-teman yang tidak bias saya sebutkan satu persatu terimakasih atas
waktu, bantuan, semangat dan motivasi yang kalian berikan, semoga pertemuan
tidak hanya disini tetapi teman yang baik sahabat yang soleha dan soleh dapat
menghantarkan kita kesurga bersama. Aamiin ya allah
Semoga allah SWT membalas semua kebaikan dengan yang lebih baik, baik
kebahagian di dunia maupun di akhirat. aamiin
7
ABSTRAK
Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) adalah usaha mikro adalah
unit usaha dengan jumlah pekerja tetap hingga 4 orang, usaha kecil antara 5
sampai 19 pekerja, dan usaha menengah dari 20 sampai dengan 99 orang.
Perusahaan-perusahaan dengan jumlah pekerja di atas 99 orang masuk dalam
kategori usaha besar. Karyawan yang bekerja di umkm Mak Denok berjumlah 5
karyawan dan termasuk kategori usaha kecil ,sedangkan gaji karyawan Mak
Denok di setiap bulan tidak mengalami kenaikan maupun penurunan, namun
perolehan pendapatan tersebut setiap bulan belum sesuai dengan Upah Minimum
Regional (UMR) Kabupaten yang telah ditetapkan, akan tetapi disini peran umkm
yang sebenarnya adalah sebagai pembuka lapangan kerja sehingga dapat
membantu pendapatan karyawan dengan adanya umkm tersebut. Dari fenomena
yang ada tersebut, penelitian ini bermaksud untuk melihat dari sisi peran dari
usaha mikro kecil dan menengah sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran usaha
mikro kecil dan menengah terhadap kesejahteraan karyawan di pusat oleh-oleh
Mak Denok. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan analisis deskriptif
kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan dengan adanya Umkm tersebut
memiliki peran yang sangat penting bagi kesejahteraan masyarakat dengan
membuka lapangan kerja dan menambah pendapatan masyarakat sekitar sehingga
dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti pangan, maupun kebutuhan
lainnya seperti tempat tinggal, kesehatan keluarga dan kebutuhan akan pendidikan
anak-anak merek dan buka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar untuk
membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kata Kunci : Peran umkm, terhadap kesejahteraan karyawaan
8
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang mana dalam
penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di samping itu, tidak lupa pula iringan shalawat
serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad saw.
Skripsi ini diberi judul “Peran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm)
Dalam Mensejahterakan Karyawan Di Pusat Oleh-Oleh Mak Denok Desa Serdang
Jaya Kabupaten Tanjung Jabung Barat” merupakan suatu kajian ekonomi terhadap
para UMKM dalam mensejahterakan karyawan. Dan inilah yang diketengahkan dalam
skripsi ini.
Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui, tidak sedikit hambatan
dan rintangan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data maupun dalam
penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan dan
bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih
kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali
kepada Yang Terhormat:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA, selaku Rektor UIN STS Jambi.
2. Bapak Prof. Dr. Subhan, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN STS Jambi.
3. Ibu Dr. Rafidah, SE., M.EI, Bapak Novi Mubyarto, SE., ME, dan Ibu Dr. Halimah
Dja’far, S.Ag., M.Fil.I, selaku pembantu Dekan I,II,III di lingkungan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
4. Bapak Dr. Sucipto, MA dan Ibu G.W.I Awal Habibah, M.E.Sy, selaku Ketua dan
Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS
Jambi.
5. Ibu Dr. Rofiqoh ferawati, SE.M.EIdan Bapak Ahsan Putra Hafiz,S.HI.M.EI, Selaku
Pembimbing I dan Pembimbing II skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu pimpinan. Anggota di Umkm Mak Denok Desa Serdang Jaya
Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang telah membantu peneliti dalam pengumpulan
data dan wawancara agar terselaikannya skripsi ini.
9
10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN KEASLIAN………………………………………. ii
NOTA DINAS……………………………………………………….. iii
MOTTO……………………………………………………………… iv
PERSEMBAHAN…………………………………………………… v
ABSTRAK…………………………………………………………… v
KATA PENGANTAR……………………………………………….. vii
DAFTAR ISI…………………………………………………………. ix
DAFTAR TABEL……………………………………………………. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 9
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ................................................. 9
D. Kerangka Teori........................................................................... 11
E. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 37
F. Kerangka Pemikiran ................................................................... 38
BAB II METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitan .................................................... 40
B. Pendekatan Penelitian ................................................................ 40
C. Jenis Dan Sumber Data .............................................................. 41
D. Instrument Pengumpulan Data ................................................... 41
E. Teknik Analisis Data .................................................................. 43
F. Sistematika Penulisan ................................................................ 44
11
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Berdirinya Umkm Mak Denok ..................................... 46
B. Visi dan Misi Umkm Mak Denok .............................................. 47
C. Struktur Organisasi Umkm Mak Denok .................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kesejahteraan Karyawan Pelaku Usaha Mikro Kecil Dan Menengah
(Umkm) Di Pusat Oleh-Oleh Mak Denok Desa Serdang Jaya
Kabupaten Tanjung Jabung Barat ............................................. 49
B. Peran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Dalam
Mensejahterkan Karyawan di Pusat Oleh-Oleh Mak Denok Desa
Serdang Jaya Kabupaten Tanjung Jabung Barat ....................... 51
C. Kendala Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Dalam
MensejahterkanKaryawan Di Pusat Oleh-Oleh Mak Denok Desa
Serdang Jaya Kabupaten Tanjung Jabung Barat ....................... 54
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 61
B. Saran .......................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
12
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Indeks Pembangunan Manusia
Tabel 1.2 : Gaji Karyawan UMKM Mak Denok
Tabel 1.3 : Kriteria UMKM Berdasarkan Aset dan Omset
Table 1.4 : Kriteria UMKM Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja
Tabel 1.5: Tinjauan Pustaka
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah sektor ekonomi
nasional yang paling strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak sehingga
menjadi tulang punggung perekonomian Nasional. UMKM juga merupakan
kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian di Indonesia dan telah
terbukti menjadi kunci pengaman perekonomian Nasional dalam masa krisis
ekonomi serta menjadi desiminator pertumbuhan ekonomi pasca krisis.2
Didasarkan atas kondisi tersebut, pemerintah pada tahun 2009
mencanangkan tahun industri kreatif yang diyakini merupakan industri penggerak
sektor rill ditengah ancaman melambatnya perekonomian akibat krisis global.
Melalui Inpres No. 6 tahun 2009 mengenai pengembangan industri kreatif kepada
28 instansi pemerintah pusat dan daerah untuk mendukung kebijakan
pengembangan industri kreatif tahun 2009-2015 yakni pengembangan kegiatan
ekonomi berdasarkan pada kreatifitas, keterampilan, bakat individu yang bernilai
ekonomi dan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat Indonesia.3
Menurut Undang-Undang No.20 2008 tentang UMKM : Usaha Mikro
adalah usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha perorangan yang
memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
2 Medriyansah, Peran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm ) Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam, jurnal ekonomi, 2017, hlm 3 3 Medriyansah, Peran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm ) Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam, jurnal ekonomi, 2017 hlm 5
Sedangkan Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Kecil
sebagaimana yang di maksud dalam Undang-Undang. Sedangkan Usaha
Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan
oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian, baik langsung
maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjulan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang.4
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kesejahteraan adalah suatu kondisi
dimana kebutuhan jasmani dan rohani dari rumah tangga tersebut terpenuhi sesuai
dengan tingkat hidup. Dan untuk mengukur tingkat kesejahteraan, BPS (badan
pusat statistik) memiliki beberapa indikator yang dapat digunakan yaitu salah
satunya pendapatan sebagai pengukur kesejahteraan.
Pendapatan adalah indikator yang dapat menggambarkan kesejahteraan
masyarakat. Adapun yang dimaksud dengan pendapatan adalah penerimaan total
kas yang diperoleh seseorang atau rumah tangga selama periode waktu tertentu
(satu tahun). Pendapatan terdiri dari penghasilan tenaga kerja, penghasilan atas
milik (seperti sewa, bunga, dan deviden) serta tunjangan dari pemerintah5
4 Undang-undang No. 20 tahun 2008 tentang UMKM
5Tsania Riza Zahroh, Peran Umkm Konveksi Hijab Dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Ekonomi Perempuan, jurnal ekonomi, 2017 hlm 36
Berdasarkan penelitian terdahulu Medriyansah menyatakan bahwa
UMKM sangat berperan terhadap kesejahteraan masyarakat dan menambah
pendapatan masyarakat sekitar sehingga dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari.6
Sedangkan Menurut Ade Muhamad Alimul Basar dalam penelitiannya UKM yang
berada di Kecamatan Cibereum mengalami perkembangan yang positif baik dari
jumlah UKM yang bertambah ataupun dari pendapatan masyarakat yang menjadi
lebih baik, selain itu kegiatan UKM berpengaruh positif terhadap kesejahteraan
dengan salah satu indikator kesejahteraan adalah pendapatan, jenis rumah dan
kendaraan yang dimiliki pemilik UKM termasuk kedalam kriteria yang sejahtera,
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat peranan UKM sangatlah penting.7
Sektor industri merupakan komponen utama dalam pembangunan
ekonomi nasional. Pembangunan ekonomi untuk berjangka panjang disuatu
Negara membawa perubahan terutama dalam struktur ekonomi Negara tersebut.
Perubahan ini bermula dari perkembangan ekonomi tradisional yang menitik
beratkan dari sektor pertanian ke sektor ekonomi yang lebih modern yang
didominasi oleh sektor industri sebagai roda pembangunan.
Industri merupakan kegiatan ekonomi yang mengelola bahan mentah,
bahan baku, barang setengah jadi atau barang yang bermutu tinggi dalam
penggunaannya. Oleh karena itu, industri merupakan proses produksi. Bahan-
bahan industri dapat diambil secara langsung atau tidak langsung, kemudian
6 Medriyansah, Peran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm ) Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam, jurnal ekonomi, 2017 7 Ade Muhamad Alimul Basar, Peranan Usaha Kecil Menengah (Ukm) Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Cibeureum Kabupaten
Kuningan,skrpsi,2015,hlm
bahan tesebut diolah, sehingga menghasilkan barang yang bernilai lebih bagi
penggunanya. Kegiatan proses produksi biasa disebut perindustrian. 8
Pengaruh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ditengah-tengah
masyarakat sangatlah besar, terutama dalam memberdayakan masyarakat yang
tidak memiliki perkerjaan. Minimal individu dari masyarakat dapat memenuhi
kebutuhan pribadinya dan jauh dari kemiskinan. Tidak berhenti disitu saja, peran
UMKM maupun menghidupkan sektor lain seperti jasa di distribusi dan angkutan
transportasi, jasa sewa lahan produksi, industri manufaktur pembuat mesin
produksi, industri kemasan, jasa periklanan ( advertising), pemasaran, dan jasa
design branding produk (jika perlukan).
Industri kecil di pedesaan dikenal sebagai tambahan sumber pendapatan
keluarga dan juga sebagai penunjang kegiatan pertanian yang merupakan mata
pencarian pokok sebagai besar masyarakat pedesaan. Industri pedesaan
mempunyai arti penting dalam usaha mengurangi tingkat kemiskinan di pedesaan
atau dengan kata lain di harapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
pedesaan.
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan tercermin
pada sasaran pembangunan ekonomi skala besar kini telah menjadi prioritas
pengembangan kedepan. Hal ini sesuai dengan intruksi presiden No. 6 tahun 2009
tentang dukungan pengembangan ekonomi kreatif. Dukungan ini diharapkan
8 Medriyansah, Peran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm ) Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam, jurnal ekonomi, 2017, hlm 5
untuk mengembangkan ekonomi yang ada di pedesaan sehingga dapat
berpengaruh secara nyata bagi perekonomian.9
Keberadaan UMKM hendaknya diharapkan dapat memberi konstribusi
yang cukup baik terhadap kesejahteraan masyarakat khususnya dalam upaya
penanggulangan masalah-masalah yang sering dihadapi seperti tingginya tingkat
kemiskinan, besarnya jumlah pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan
dan segala aspek yang tidak baik. Peranan UMKM di Indonesia yang dikaitkan
oleh pemerintah hendaknya harus dapat mengurangi tingkat pengangguran yang
semakin bertambah dari tiap tahun, menanggulangi kemiskinan dengan membantu
masyarakat yang kurang mampu dan pemerataan pendapat yang dapat
memperbaiki kehidupan masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam keuangan
khususnya. Meningkatnya kemiskinan pada saat krisis ekonomi akan berdampak
positif terhadap pertumbuhan output bagian UMKM. Pembangunan dan
pertumbuhan UKM merupakan salah satu penggerak yang krusial bagi
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di banyak Negara di dunia.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia memiliki peran
yang sangat penting terutama dalam hal penciptaan kesempatan kerja. Hal ini
didasarkan pada kenyataan bahwa jumlah angkatan kerja di Indonesia sangat
melimpah mengikuti jumlah penduduk yang besar sehingga Usaha Besar (UB)
tidak sanggup menyerap semua pencari kerja dan ketidak sanggupan usaha besar
dalam menciptakan kesempatan kerja yang besar disebabkan karena memang pada
umumnya kelompok usaha tersebut relatif padat modal, sedangkan UMKM relatif
9 Medriyansah, Peran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm ) Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam, jurnal ekonomi, 2017 hlm 6
padat karya. Selain itu, pada umumnya usaha besar membutuhkan pekerja dengan
pendidikan formal yang tinggi dan pengalaman kerja yang cukup, sedangkan
UMKM khususnya usaha kecil, sebagian pekerjanya berpendidikan rendah.
Karakteristik yang melekat pada UMKM bisa merupakan kelebihan atau
kekuatan yang justru menjadi penghambat perkembangan (growth constraints).
Kombinasi dari kekuatan dan kelemahan serta interaksi keduanya dengan situasi
eksternal akan menentukan prospek perkembangan UMKM. Sektor ekonomi di
Indonesia merupakan sektor yang paling banyak konstribusinya terhadap
penciptaan kesempatan kerja dan sumber pendapatan khususnya di daerah
pedesaan yang memiliki pendapatan yang rendah. Usaha Mikro Kecil Menengah
yang merupakan salah satu komponen dari sektor industri pengolahan, secara
keseluruhan mempunyai andil yang sangat besar dalam menciptakan lapangan
pekerjaan bagi masyarakat.
Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki wilayah yang cukup luas dan
jumlah masyarakat yang cukup banyak. Berbagai usaha, seperti usaha rumahan,
berdagang, pertanian, nelayan dan swasta. Tentulah menjadi suatu perhatian
apakah kesejahteraan telah dicapai oleh masyarakatnya atau pun belum, karena
menjadi harapan semua wilayah untuk mencapai taraf kesejahteraan bagi
masyarakat. Kondisi kesejahtereaan kabupaten Tanjung Jabung Barat dilihat dari
masyarakat serta pembangunan yang ada, Kesejahteraan sosial masyarakat
Kabupaten berada di, dapat terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1.1
Indeks Pembangunan Manusia
No Nama Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 Pendidikan 173 305 305 191 191 191 191 237
2 Standar gizi 52.62 54.56 52.06 49.32 48.14 51.31 51.89 -
3 Harapan
hidup
67.44 67.45 67.46 67.46 67.46 67.66 67.71 67.75
Sumber : BPS
Dari tabel 1.1 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Tanjung Tabung
Barat bahwa pendidikan pada tahun 2017 yang bersekolah berjumlah 237.
Sedangkan standar gizi pada tahun 2016 sebanyak 51.89 gram dan harapan hidup
pada tahun 2017 sebesar 67.75 dan rata kesejahteraan di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat berada pada taraf pendidikan.
UMKM “Mak Denok” ini merupakan termasuk kategori usaha kecil yang
berdasarkan kriteria ketenaga kerjaan dari 5 sampai 19 pekerja sedangkan kriteria
berdasarkan asset dan omset termasuk dalam usaha mikro yaitu asset maksimum
Rp 50 juta dan omset maksimum Rp300 juta menurut Bps,10
yang berada di Jl.
Pramuka Serdang Jaya Rt 003, sebagai objek penelitian. UMKM ini mengolah
pangan dan yang berasal dari hasil perkebunan yang kebanyakan berasal dari
petani di Desa Serdang Jaya kabupaten tanjung jabung barat . usaha makanan
rumahan ini Produk yang dihasilkan pun dimulai pada tahun 1987 bermula dari
kerisauannya melihat hasil bumi yang melimpah namun minim pengelolaannya
dengan bermodal kecil-kecilan namun sekarang menjadi sangat melesat karna
mendapatkan antusias yang berlebih, usaha ini terus berkembang dari tahun
ketahun. Usaha UMKM ini cukup memberikan kontribusi pemasukan kepada
10
BPS
masyarakt sekitar melalui tenaga kerja dan pembuka lapangan kerja yang
diserapnya berkat ide kreatif nya sehingga . sudah tergolong banyak dan produk
ini sudah memasuki penjualan yang cukup luas bahkan berbagai transaksi
mengenai aktifitas ekonomi dilakukan oleh UMKM ini, mulai dari kegiatan
produksi, distribusi dan pengelolaan dana.
Tabel 1.2
Gaji Karyawan UMKM Mak Denok
No Nama Karyawan Gaji/bulan
1. Sutini Rp 1.600.000
2. Aslamiah Rp 1.600.000
3. Dina Rp 1.600.000
4. Noprianti Rp 1.600.000
5 Wardiah Rp 1.600.000
Sumber : wawancara narasumber
Dari tabel 1.2 terlihat gaji karyawan Mak Denok di setiap bulan tidak
mengalami kenaikan maupun penurunan, namun perolehan pendapatan tersebut
setiap bulan belum sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten
yang telah ditetapkan yaitu Rp 2.280.249,66.11
Menurut hasil pra wawancara
dengan pemilik UMKM mengatakan gaji karyawan belum sesuai UMR yang
ditetapkan tetapi UMKM disni berperan sebagai pembuka lapangan pekerjaan dan
sebagai tambahan pendapatan tersebut. Dan memberikan kontribusi bagi
11
http://www.dapurpendidikan.com, tanggal 08 februari 2019, pukul 10.49
perekonomian masyarakat maupun pemerintah dan menciptakan lapangan
pekerjaan.
Berdasarkan fenomena tersebut peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang UMKM untuk mengangkat judul “Peran Usaha Mikro Kecil
Dan Menengah (Umkm) Dalam Mensejahterakan Karyawan Di Pusat Oleh-
Oleh Mak Denok Desa Serdang Jaya Kabupaten Tanjung Jabung Barat”
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan yang dikemukakan diatas,
maka dapat di definisikan suatu rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Kesejahteraan Karyawan pelaku Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) di Pusat Oleh-Oleh Mak Denok Desa Serdang Jaya
Kabupaten Tanjung Jabung Barat ?
2. Bagaimana Peran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Dalam
Mensejahterakan karyawan di Pusat Oleh-Oleh Mak Denok Desa Serdang
Jaya Kabupaten Tanjung Jabung Barat ?
3. Apa saja kendala Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Dalam
Mensejahterakan karyawan di Pusat Oleh-Oleh Mak Denok Desa Serdang
Jaya Kabupaten Tanjung Jabung Barat ?
C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan karyawan pelaku Usaha Mikro
Kecil Dan Menengah (UMKM) di Pusat Oleh-Oleh Mak Denok Desa
Serdang Jaya Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
2. Untuk mengetahui peranan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)
Dalam Mensejahterakan karyawan di Pusat Oleh-Oleh Mak Denok Desa
Serdang Jaya Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
3. Untuk mengetahui kendala Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)
Dalam Mensejahterakan karyawan di Pusat Oleh-Oleh Mak Denok Desa
Serdang Jaya Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi peneliti, dapat menambah kontribusi keilmuan tentang UMKM.
2. Bagi akademisi, dapat menambah pengetahuan tentang UMKM dan peran
UMKM.
3. Bagi masyarakat, dapat menambah pengatahuan tentang UMKM dan
peran UMKM terhadap kesejahteraan karyawan.
E. Batasan masalah
Untuk menghindari meluasnya pokok permasalahan dan memudahkan
penulis dalam melakukan penelitian ini maka perlu adanya pembatasan masalah.
Oleh kerena itu, peneliti membatasi masalah yang akan diteliti secara khusus
membahas tentang Peran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm) Dalam
Mensejahterakan Karyawan Di Pusat Oleh-Oleh Mak Denok Desa Serdang Jaya
Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
F. Kerangka teori
1. Hubungan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan
kesejahteraan
Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bertujuan menumbuh
kembangkan usaha dalam rangka membangun perekonomian nasional
berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan. Bahwa UMKM
merupakan alat perjuangan nasional untuk menumbuhkan dan membangun
perekonomian nasional dengan melibatkan sebanyak mungkin pelaku
ekonomi berdasarkan potensi yang dimiliki atas dasar keadilan bagi semua
pemangku kepentingan.12
Kesejahteraan merupakan titik ukur bagi suatu masyarakat telah
berada pada kondisi sejahtera. Kesejahteraan dapat diartikan persamaan
hidup yang setingkat lebih dari kehidupan. Seseorang akan merasa hidupnya
sejahtera apabila merasa senang, tidak kurangan sesuatu apapun dalam batas
yang mungkin dicapainya, ia terlepas dari kemiskinan serta bahaya yang
mengancamnya. Menurut Andersen memastikan setiap warga negara beserta
keluarganya memperoleh pendapatan minimum sesuai dengan standar
kelayakan, dan memberikan layanan sosial bagi setiap permaslahan yang
dialami warga (baik dalam keadaan sakit, tua atau menganggur) serta kondisi
lain misalnya krisis ekonomi, dan memastikan setiap warga negara
mendapatkan hak-hak nya tanpa memandang perbedaan status, kelas
ekonomi, dan perbedaan lainnya13
12
Rio f. Wilantara dan susilawati, strategi dan kebijakan pengembangan UMKM ( bandung : PT refika aditama, 2016) hlm 7
13Elzamaulida Merdekawati, Potensi Dan Kontribusi UMKM Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Jurnal Ekonomi, 2018, Hlm 37-38
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi kesejahteraan
Kesejahteraan keluarga banyak dipengaruhi oleh faktor internal,
eksternal dan unsur manajemen keluarga. Faktor internal keluarga yang
mempengaruhi kesejahteraan meliputi: pendapatan, pendidikan, pekerjaan,
jumlah anggota keluarga, umur, kepemilikan aset dan tabungan; sedangkan
faktor eksternal yang mempengaruhi kesejahteran adalah kemudahan akses
finansial pada lembaga keuangan, akses bantuan pemerintah, kemudahan
akses dalam kredit barang/peralatan dan lokasi tempat tinggal. Sementara itu,
unsur manajemen sumber daya keluarga yang mempengaruhi kesejahteran
adalah perencanaan, pembagian tugas dan pengontrolan kegiatan. Untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan, maka pada
penelitian ini dilakukan analisis faktor internal, eksternal dan manajemen
keluarga. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor internal yang
mempengaruhi tingkat kesejahteraan menurut indikator BKKBN adalah umur
KK/istri, pendidikan KK, pendapatan; sedangkan faktor eksternal adalah
tempat tinggal. Sementara itu, faktor manajemen yang mempengaruhi
kesejahteran adalah perencanaan.
Faktor yang mempengaruhi kesejahteraan dengan indikator BPS
adalah pendidikan istri, pendapatan, pekerjaan suami bukan buruh,
kepemilikan aset dan perencanaan. Kesejahteraan dengan menggunakan
indikator pengeluaran pangan meliputi faktor eksternal dan internal. Faktor
internal yang mempengaruhi kesejahteran adalah umur KK/istri, sedangkan
faktor eksternal adalah pinjaman uang/kredit barang. Hasil analisis juga
menunjukkan bahwa faktor internal yang mempengaruhi kesejahteraan
menurut indikator persepsi keluarga adalah pendapatan, pekerjaan suami dan
kepemilikan aset; faktor eksternal meliputi tempat tinggal dan faktor
manajemen yang berpengaruh adalah pembagian tugas.14
3. Peranan
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI), peranan adalah
tindakan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
pristiwa atau bagian yang dimainkan seseorang dalam suatu pristiwa.15
Peran seseorang dalam masyarakat erat kaitannya dengan kedudukan
yang dimilikinya. Kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang
dalam suatu kelompok sosial. Peranan (role) merupakan aspek dinamis
kedudukan (status). Seseorang dikatakan menjalakan peranan apabila orang
tersebut telah melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya.
Peranan yang melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan
posisi dalam pergaulan masyarakat. Posisi seseorang dalam masyarakat (yaitu
social-position) merupakan unsur statis yang menunjukkan tempat individu
pada organisasi masyarakat. Peranan lebih banyak menunjuk pada fungsi,
penyesuaian diri, dan sebagai suatu proses. Jadi, seseorang menduduki status
posisi dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan.
Peranan mencakup tiga hal, yaitu sebagai berikut :
14
Iskandar, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesejahteraan Keluarga, jurnal ekonomi, 2015, hal 7
15 Kamus besar bahasa indonesia, 04-02-2019, pukul 09.07
1) Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau
tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan
rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam
kehidupan bermasyarakat.
2) Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan
oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
3) Peranan juga dapat dikatakan sebagai perikelakuan individu yang
penting bagi struktur sosial masyarakat.
Ketentuan-ketentuan suatu peran adalah penggambaran normatif
mengenai cara-cara melaksanakan fungsi-fungsi untuk fungsi-fungsi mana
terdapat posisi-posisi, cara-cara yang umumnya disetujui bersama dalam
kelompok mana saja yang mengakui suatu posisi tertentu. Posisi yang
dimaksud dalam hal ini adalah posisi sosial individu dalam masyarakat.
Posisi sosial adalah suatu penempatan individu dalam suatu kelompok atau
masyarakat sehubungan dengan sumbangan-sumbangan yang ditentukan
kepada suatu tata hubungan dengan orang lain.16
Ada tiga alasan utama suatu negara harus mendorong usaha kecil
yang ada untuk terus berkembang. Alasan pertama adalah karena pada
umumnya usaha kecil cenderung memiliki kinerja yang lebih baik dalam hal
menghasilkan tenaga kerja yang produktif. Kemudian alasan kedua,
seringkali mencapai peningkatan produktivitasnya melalui investasi dan
perubahan teknologi. Hal ini merupakan bagian dari dinamika usahanya yang
16
Tsania Riza Zahroh, Peran Umkm Konveksi Hijab Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Perempuan, jurnal ekonomi, 2017, hlm 14
terus menyesuaikan perkembangan zaman. Untuk alasan ketiga, usaha kecil
ternyata memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas dibandingkan dengan
perusahaan besar.
Usaha mikro berperan penting untuk membangun perekonomian
negara terkhususnya terhadap ekonomi masyarakat sekitar untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari terlebih masa yang akan mendatang. Dalam hal ini
peran usaha mikro sangat besar terhadap kegiatan ekonomi masyarakat.
Berikut adalah peran penting Usaha Mikro menurut Departemen
Koperasi :
a) Sebagai pemeran utama dalam kegiatan ekonomi.
b) Penyedia lapangan pekerjaan terbesar.
c) Pemain penting dalam pembangunan perekonomian lokal dan
pemberdayaan masyarakat.
d) Pencipta pasar baru dan sumber ekonomi.
e) Kontribusinya terhadap neraca pembayaran.
Tidak dapat dipungkiri bahwa Usaha Kecil dan Menengah memegang
peranan penting dalam memajukan perekonomian suatu negara. Demikian
halnya dengan Indonesia, sejak diterpa badai krisis finansial pada tahun 1996
silam, masih banyak usaha kecil menengah yang hingga saat ini masih
mampu bertahan. Meskipun mereka sempat goyang oleh dampak yang
ditimbulkan, namun dengan semangat dan jiwa yang kuat maka mereka
secara perlahan-lahan mampu bangkit dari keterpurukan dan bermanfaat bagi
masyarakat maupun negara.17
4. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
a. Pengertian usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)
Di Indonesia, definisi UMKM diatur dalam Undang-Undang
Republik Indonesia No.20 Tahun 2008 tentang UMKM.22 Pasal 1 dari
UU terebut, dinyatakan bahwa Usaha mikro adalah usaha produktif milik
orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memiliki
kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam UU tersebut. Usaha kecil
adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang buka merupakan anak perusahan
atau bukan anak cabang yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian, baik
langsung maupun tidak langsung, dari usaha menengah atau usaha besar
yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam UU
tersebut. Sedangkan usaha mikro adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung, dari usaha mikro, usah kecil atau usaha besar yang memenuhi
kriteria usaha mikro sebagaimana dimaksud dalam UU tersebut.18
17
Medriyansah, Peran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm ) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam, jurnal ekonomi, 2017, hlm 43
18 Tri Siwi Agustina, Kewirausahaan Teori Dan Penerapan Pada Wirausahaan Dan
UKM Di Indonesia,( Jakarta: Mitra Wacana Media, 2015), Hlm 4
Di dalam Undang-undang tersebut, kriteria yang digunakan untuk
mendefinisikan UMKM seperti yang tercantum dalam Pasal 6 adalah nilai
kekayaan bersih atau nilai aset tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha, atau hasil penjualan tahunan. Dengan kriteria sebagai berikut :
a) Usaha mikro adalah unit usaha yang memiliki aset paling banyak
Rp.50 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dengan
hasil penjualan tahunan paling besar Rp.300 juta.
b) Usaha kecil dengan nilai aset lebih dari Rp. 50 juta sampai dengan
paling banyak Rp.500 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300 juta hingga
maksimum Rp.2.500.000,00, dan.
c) Usaha menengah adalah perusahaan dengan milai kekayaan bersih
lebih dari Rp.500 juta hingga paling banyak Rp.1 milyar hasil
penjualan tahunan di atasRp.2,5 milyar sampai paling tinggi Rp.50
milyar.19
Selain menggunakan nilai moneter sebagai kriteria, sejumlah
lembaga pemerintahan seperti Departemen Perindustrian dan Badan Pusat
Statistik (BPS), selama ini juga menggunakan jumlah pekerja sebagai
ukuran untuk membedakan skala usaha antara usaha mikro usaha kecil,
usaha menengah dan usaha besar.
Menurut Badan Puat Statistik (BPS), usaha mikro adalah unit
usaha dengan jumlah pekerja tetap hingga 4 orang, usaha kecil antara 5
19
Tri Siwi Agustina, Kewirausahaan Teori Dan Penerapan Pada Wirausahaan Dan
UKM Di Indonesia,( Jakarta: Mitra Wacana Media, 2015), Hlm 5
sampai 19 pekerja, dan usaha menengah dari 20 sampai dengan 99 orang.
Perusahaan-perusahaan dengan jumlah pekerja di atas 99 orang masuk
dalam kategori usaha besar.20
Usaha mikro kecil dan menengah merupakan pemain utama dalam
kegiatan ekonomi di Indonesia. masa depan pembangunan terletak pada
kemampuan usaha mikro kecil dan menengah untuk berkembang mandiri.
Kontribusi usaha mikro kecil dan menengah paada GDP di Indonesia
tahun 1999 sekitar 60%, dengan rincian 42% merupakan kontribusi usaha
kecil dan mikro, serta 18% merupakan usaha menengah.
Pentingnya kedudukan usaha mikro kecil dan menengah dalam
perekonomian nasional bukan saja karena jumlahnya yang banyak,
melainkan juga dalam hal penerapan tenaga kerja. Disamping usaha
mikro kecil dan menengah juga dapat menghasilkan devisa yang cukup
besar melalui kegiatan ekspor komoditas tertentu dan memberikan
kontribusi terhadap product Domestic Bruto (PDB).
Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
sangat penting dan strategis dalam mengantisipasi perekonomian kedepan
terutama dalam memperkuat struktur perekonomian nasional. Adanya
krisis perekonomian nasional seperti sekarang ini sangat mempengaruhi
stabilitas nasional, ekonomi dan politik yang imbasnya berdampak pada
kegiatan-kegiatan usaha besar yang semakin terpuruk, sementara UMKM
serta koperasi relatif masih dapat mempertahankan kegiatan usahanya.
20
BPS
Secara umum, tujuan atau sasaran yang ingin dicapai adalah
terwujudnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang tangguh
dan mandiri yang memiliki daya saing tinggi dan berperan utama dalam
produksi dan distribusi kebutuhan pokok, bahan baku, serta dalam
permodalan untuk menghadapi persaingan bebas.21
b. Kriteria UMKM
Kriteria UMKM dikelompokan berdasarkan jumlah aset dan
omset yang dimiliki masing-masing badan usaha sebagaimana rumusan
undang-undang Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM, sedangkan
pengelompokan berdasarkan jumlah karyawan yang terlibat dalam sebuah
usaha tidak dirumuskan dalam undang-undang tersebut. Kriteria UMKM
yang ditentukan berdasarkan aset dan omset yang dimiliki dapat dilihat di
tabel 1.3
Tabel 1.3
Kriteria UMKM Berdasarkan Aset dan Omset
No Uraian Aset Omset
1. Usaha mikro Maksimum Rp50 juta Maksimum Rp300 juta
2. Usaha kecil >Rp50 – 500 juta >Rp300 – 2,5 milyar
3. Usaha menengah >Rp500juta – 1 milyar >Rp2,5milyar– 50 milyar
21
Medriyansah, Peran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm ) Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam, jurnal ekonomi,
2017 hlm 22
Tabel 1.4
Kriteria UMKM Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja
No Kelompok UMKM Jumlah Tenaga kerja
1. Usaha mikro Kurang dari 4 orang
2. Usaha kecil 5 sampai dengan 19 orang
3. Usaha menengah 20 sampai dengan 99 orang
Sumber : BPS
Dalam dimensi lain, menurut Musa Hubeis mengelompokkan dua
pemahaman mengenai UMKM yang dijelaskan sebagai berikut :Ukuran
dari usaha atau jenis kewirausahaan/tahap pengembangan usaha.
1) Tingkat penggunaan teknologi.22
c. Klasifikasi
Dalam perspektif perkembangannya, Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah
paling besar. Selain itu kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai
macam goncangan krisi ekonomi. Maka sudah menjadi keharusan
penguatan kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang melibatkan
banyak kelompok. Berikut ini adalah klasifikasiUsaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) :
22
M. Azrul Tanjung, Koperasi Dan Umkm Sebagai Fondasi Perekonomian Indonesia (Pt Gelora Aksara Pratama, 2017) Hlm 91-92
Livelhood Activities, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari
nafkah, yang labih umum biasa disebut sektor informal. Contohnya
pedagang kaki lima.
Micro Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat
kewirausahaan.
Small Dynamic Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan
mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor.
Fast Moving Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan
akan melakukan transformasi menjadi usaha besar (UB).23
d. Ciri-ciri Umkm
Umkm tidak hanya berbeda dari aspek modal, omset, dan jumlah
tenaga kerja. Perbedaan Umkm dengan usaha besar dapat pula
dibedakan berdasarkan ciri-ciri yang terdapat dalam Umkm itu sendiri.
Menurut Saifuddin Sarief ciri-ciri usaha mikro yaitu :
1. Belum melakukan menejemen/pencatatan keuangan, sekalipun
yang sedehana atau masih sangat sedikit yang mampu membuat
neraca usahanya.
23
M. Azrul Tanjung, Koperasi Dan Umkm Sebagai Fondasi Perekonomian Indonesia (Pt Gelora Aksara Pratama, 2017) hlm 23
2. Pengusaha atau SDM nya berpendidikan rata-rata sangat renda,
umumnya tingkat SD, dan belum memiliki jiwa wirausaha yang
memadai.
3. Pada umumnya, tidak/belum mengenal perbankan, tetapi lebih
mengenal renternir atau tengkulak.
4. Umunya, tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainya,
termasuk NPWP.
5. Tenaga kerja atau karyawan yang dimiliki pada umumnya kurang
dari 4 orang. Anggota dari suatu koperasi tertentu biasanya berskala
mikro.
6. Perputaran usaha umumnya cepat, mampu menyerap dana yang
relatif besar. Dalam situasi krisis ekonomi, kegiatan usahanya tetap
berjalan, bahkan mampu berkembang karna biaya manajemenya
relatif rendah.
7. Pada umumnya, pelaku usaha mikro memiliki sifat tekun, sederhana,
serta dapat menerima bimbingan.
Ciri-ciri usaha kecil yaitu :
1. Pada umumnya, sudah melakukan pembukuan/manajemen keuangan.
Walaupun masih sederhana, tetapi keuangan perusahaan sudah mulai
dipisahkan dari keuangan keluarga dan sudah membuat neraca usaha.
2. SDM nya sudah lebih maju dengan rata-rata pendidikan SMA dan
sudah memiliki pengalaman usaha.
3. Pada umumnya, sudah memiliki usaha dan persyaratan legalitas
lainya termasuk NPWP.
4. Sebagaian besar sudah berhubungan dengan perbankan, tetapi
business planning, studi kelayakan, dan proposal kredit kepada bank
sehingga masih sangat memerlukan jasa pendamping.
Ciri-ciri usaha menengah yaitu :
1. Pada umumnya, telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih
baik, lebih teratur, bahkan lebih, modren dengan pembagian tugas
yang jelas antara bagian keuangan, pemasaran, dan produksi.
2. Telahmelakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem
akuntansi dengan teratur sehingga memudahkan pengauditan dan
penilaian atau pemeriksaan, termasuk yang dilakukan oleh bank.
3. Telah melakukan pengaturan atau pengelolaan dan menjadi onggota
organisasi perburuhan.
4. Sudah memiliki segala persyaratan legalitas.
5. Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah.
6. Belum memiliki akses ke perbankan tetapi sebagian sudah memiliki
akses non bank.
7. Tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas.24
e. Karakteristik Umkm
Usaha kecil di Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk
dikembangkan karena pasar yang luas, bahan baku yang mudah didapat
24
M. Azrul Tanjung, Koperasi Dan Umkm Sebagai Fondasi Perekonomian Indonesia (Pt Gelora Aksara Pratama, 2017) Hlm 92-93
serta sumber daya manusia yang besar merupakan variabel pendukung
perkembangan dari usaha kecil tersebut akan tetapi perlu dicermati
beberapa hal seiring perkembangan usaha kecil rumahan seperti:
perkembangan usaha harus diikuti dengan pengelolaan manajemen yang
baik, perencanaan yang baik akan meminimalkan kegagalan, penguasaan
ilmu pengetahuaan akan menunjang keberlanjutan usaha tersebut,
mengelola sistem produksi yang efisien dan efektif, serta melakukan
terobosan dan inovasi yang menjadikan pembeda dari pesaing merupakan
langkah menuju keberhasilan dalam mengelola usaha tersebut. Dalam
buku Pandji Anoraga diterangkan bahwa secara umum, sektor usaha
memiliki karakteristik sebagai berikut :
a) Sistem pembukuan yang relatif administrasi pembukuan sederhana
dan cenderung tidak mengikuti kaidah admistrasi pembukuan
standar. Kadangkala pembukuan tidak di up to date sehingga sulit
untuk menilai kerja usahanya.
b) Margin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan yang
sangat tinggi.
c) Modal terbatas.
d) Pengalaman menejerial dalam mengelola perusahaan masih sangat
terbatas.
e) Skala ekonomi yang terlalu kecil sehingga sulit mengharapkan untuk
mampu menekan biaya mencapai titik efisieni jangka panjang.
f) Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diversifikasi pasar sangat
terbatas.
g) Kemampuan untuk sumber dana dari pasar modal terendah,
mengingat keterbatasan salam sistem administrasinya. Untuk
mendapatkan dana dipasar modal, sebuah perusahaan harus
mengikuti sistem administrasi standar dan harus transparan.
Karakteristik yang dimiliki oleh usaha mikro menyiratkan adanya
kelemahan-kelemahan yang sifatnya potensial terhadap timbulnya
masalah. Hal ini menyebabkan berbagai masalah internal terutama yang
berkaitan dengan pendanaan yang tampaknya sulit untuk mendapatkan
solusi yang jelas.
f. Kekuatan dan Kelemahan
UMKM memiliki beberapa kekuatan potensial yang merupakan
andalan yang menjadi basis pengembangan pada masa yang akan datang
adalah :
1) Penyediaan lapangan kerja peran industri kecil dalam penyerapan
tenaga kerja patut diperhitungkan, diperkirakan maupun menyerap
sampai dengan 50% tenaga kerja yang tersedia.
2) Sumber wirausaha baru keberadaan usaha kecil dan menengah selama
ini terbukti dapat mendukung tumbuh kembangnya wirausaha baru.
3) Memiliki segmen usaha pasar yang unik, melaksanakan manajemen
sederhana dan fleksibel terhadap perubahan pasar.
4) Memanfaatkan sumber daya alam sekitar, industri kecil sebagian
besar memanfaatkan limbah atau hasil sampai dari industri besar atau
industri yang lainnya.
5) Memiliki potensi untuk berkembang. Berbagai upaya pembinaan yang
dilaksanakan menunjukkan hasil yang menggambarkan bahwa
industri kecil mampu untuk dikembangkan lebih lanjut dan mampu
untuk mengembangkan sektor lain yang terkait.
Kelemahan, yang sering juga menjadi faktor penghambat dan
permasalahan dari Usaha Mikro terdiri dari 2 fakor :
1) Faktor Internal, merupakan masalah klasik dari UMKM yaitu
diantaranya :
Masih terbatasnya kemampuan sumber daya manusia.
Kendala pemasaran produk sebagian besar pengusaha Industri
Kecil lebih memperioritaskan pada aspek produksi sedangkan
fungsi-fungsi pemasaran kurang mampu dalam mengakseskannya,
khususnya dalam informasi pasar dan jaringan pasar, sehingga
sebagian besar hanya berfungsi sebagai tukang saja.
Kecenderungan konsumen yang belum mempercayai mutu produk
Industri Kecil.
Kendala permodalan usaha sebagian besar Industri Kecil
memanfaatkan modal sendiri dalam jumlah yang relatif kecil.
2) Faktor eksternal, merupakan masalah yang muncul dari pihak
pengembang dam pembina UMKM. Misalnya solusi yang diberikan
tidak tepat sasaran tidak adanya monitoring dan program yang tumpang
tindih.
Dari kedua faktor terebut muncullah kesenjangan diantara faktor
internal dan eksternal, yaitu disisi perbankan, BUMN dan lembaga
pendamping lainnya sudah siap dengan pemberian kredit, tapi UMKM
mana yang diberi, karena berbagai ketentuan yang harus dipenuhi oleh
UMKM. Disisi lain UMKM juga mengalami kesulitan mencari dan
menentukan lembaga mana yang dapat membantu dengan keterbatasan
yang mereka miliki dan kondisi ini ternyata masih berlangsung meskipun
berbagai usaha telah diupayakan untuk memudahkan bagi para pelaku
UMKM meperoleh kredit, dan ini telah berlangsung 20 tahun.
Pola yang ada sekarang adalah masing-masing lembaga/institusi
yag memiliki fungsi yang sama tidak berkoordinasi tapi berjalan sendiri-
sendiri, apakah itu perbankan, BUMN, departemen, LSM, perusahaan
swasta. Disisi lain dengan keterbatasannya UMKM menjadi penopang
perekonomian menjadi roda perekonomian menjadi kenyataan.25
g. Asas dan Tujuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Menurut Pasal 2 dan 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2008
tentang UMKM, menyebutkan bahwa usaha mikro, kecil dan menengah
berasaskan pada:
1) Kekeluargaan
2) Demokrasi ekonomi.
25
M. Azrul Tanjung, Koperasi Dan Umkm Sebagai Fondasi Perekonomian Indonesia (Pt Gelora Aksara Pratama, 2017) hlm 27
3) Kebersamaan.
4) Efisiensi berkeadilan.
5) Berkelanjutan.
6) Berwawasan lingkungan.
7) Kemandirian.
8) Keseimbangan kemajuan, dan
9) Kesatuan ekonomi nasional.26
Adapun tujuan usaha mikro, kecil dan menengah ialah
menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun
perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang
berkeadilan.27
h. Aspek Pendanaan dan Pembiayaan UMKM
1. Aspek Pendanaan
Berdasarkan pasal 8 UU No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM,
aspek pendanaan usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (1)
huruf a ditujukan untuk :
a) Memperluas sumber pendanaan dan memfasilitasi UMKM
untuk dapat mengakses kredit perbankan dan lembaga
keuangan bukan bank.
b) Memperbanyak lembaga pembiayaan dan memperluas
jaringannya, sehingga dapat diakses oleh UMKM.
26
Rio f. Wilantara dan susilawati, strategi dan kebijakan pengembangan UMKM ( bandung : PT refika aditama, 2016) hlm 9
27Tsania Riza Zahroh, Peran Umkm Konveksi Hijab Dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Ekonomi Perempuan, skripsil, 2017, hlm 16
c) Memberikan kemudahan dalam memperoleh pendanaan secara
cepat, tepat, murah, dan tidak diskriminatif dalam pelayanan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
d) Membantu para pelaku usaha mikro dan usaha kecil untuk
mendapatkan pembiayaan dan jasa atau produk keuangan
lainnya yang disediakan oleh perbankan dan lembaga keuangan
bukan bank, baik yang menggunakan sistem konvensional
maupun sistem syariah dengan jaminan yang disediakan oleh
pemerintah.
2. Aspek Pembiayaan
Sebagaimana pasal 21 UU No. 20 Tahun 2008 tentang
UMKM, aspek pembiayaan UMKM diatur :
1. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyediakan pembiayaan
bagi Usaha Mikro dan Kecil.
2. Badan Usaha Milik Negara dapat menyediakan pembiayaan
dari penyisihan bagian laba tahunan yang dialokasikan kepada
Usaha Mikro dan Kecil dalam bentuk pemberian pinjaman,
penjaminan, hibah, dan pembiayaan lainnya.
3. Usaha besar nasional dan asing dapat menyediakan
pembiayaan yang dialokasikan kepada Usaha Mikro dan Kecil
dalam bentuk pemberian pinjaman, penjaminan, hibah, dan
pembiayaan lainnya.
4. Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Dunia Usaha dapat
memberikan hibah, mengusahakan bantuan luar negeri, dan
mengusahakan sumber pembiayaan lain yang sah serta tidak
mengikat untuk Usaha Mikro dan Kecil.
5. Pemerintah dan Pemerintah Daerah, dapat memberikan
insentif dalam bentuk kemudahan persyaratan perizinan,
keringanan tarif sarana dan prasarana, dan bentuk insentif
lainnya yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
kepada dunia usaha yang menyediakan pembiayaan bagi
Usaha Mikro dan Kecil.28
6. Kesejahteraan
a) Pengertian Kesejahteraan
Kesejahteraan merupakan titik ukur bagi suatu masyarakat telah
berada pada kondisi sejahtera. Kesejahteraan dapat diartikan persamaan
hidup yang setingkat lebih dari kehidupan. Seseorang akan merasa
hidupnya sejahtera apabila ia merasa senang, tidak kurang suatu apapun
dalam batas yang mungkin dicapainya, ia terlepas dari kemiskinan serta
bahaya yang mengancam.29
Beberapa studi menggunakan istilah Welfare State atau
Kesejahteraan sebagai padan kata. Menurut Kamus online Merriam-
Webster Dictionary, kata „welfare‟ diartikan sebagai „the state of being
28
Tsania Riza Zahroh, Peran Umkm Konveksi Hijab Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Perempuan, jurnal ekonomi, 2017 hlm 17
29 Medriyansah, Peran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm ) Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam, jurnal ekonomi, 2017, hlm 32
happy, healthy, or successful.‟ Dalam terjemahan bebas, kata „welfare‟
mengandung beberapa makna, yakni keadaan bahagia, sehat, atau sukses.
Dalam salah satu studi, Andersen mengungkapkan bahwa welfare state
merupakan institusi negara dimana kekuasaan yang dimilikinya (dalam
hal kebijakan ekonomi dan politik) ditujukan untuk :
1) Memastikan setiap warga negara beserta keluarganya memperoleh
pendapatan minimum sesuai dengan standar kelayakan.
2) Memberikan layanan sosial bagi setiap permasalahan yang dialami
warga negara (baik dikarenakan sakit, tua, atau menganggur), serta
kondisi lain semisal krisis ekonomi.
3) Memastikan setiap warga negara mendapatkan hak-haknya tanpa
memandang perbedaan status, kelas ekonomi, dan perbedaan lain.
Kesejahteraan dalam pembangunan sosial ekonomi, tidak dapat
didefinisiskan hanya berdasarkan konsep material dan hedonis, tetapi juga
memasuki tujuan-tujuan kemanusiaan dan kerohanian. Oleh sebab itu,
konsep kesejahteraan bukan berorientasi pada terpenuhinya kebutuhan
material-duniawi, melainkan juga berorientasi pada terpenuhinya
kesejahteraan spiritual dan ukhrowi. Todaro dan Stephen C. Smith,
menjelaskan bahwa upaya mencapai kesejahteraaan masyarakat secara
material, duiawi dan spriritual dapat dilakukan dengan memperhatikan
tiga hal dasar yaitu:
a) Tingkat Kebutuhan Dasar
Peningkatan kemampuan dan pemerataan distribusi kebutuhan dasar
seperti makanan, perumahan, kesehatan, dan perlindungan.
b) Tingkat kehidupan
Peningkatan tingkat kehidupan, tingkat pendapatan, pendidikan yang
lebih baik dan peningkatan pendidikan.
c) Memperluas skala ekonomi dari individu dan bangsa.
Yaitu adanya pilhan pekerjaan yang lebih baik dari masyarakat yang
lebih baik untuk meningktakan kesejahteraan keluarga.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
kesejahteraan sosial merupakan proses kegiatan yang teroganisasi untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat sehingga terpenuhi kebutuhan dasar
dan menjadikan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Untuk itu
program pemerintah dalam menangani masalah-masalah ekonomi bagi
masyarakat miskin dapat membawa kemandirian dan pendapatan
masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan hidup mereka. Dengan adanya
pinjaman modal usaha dapat membantu petani untuk bisa
mengembangkan usaha yang telah ada menjadi lebih baik. Apabila usaha
mereka lebih baik maka kondisi keuangan mereka akan meningkat dan
dapat dipastikan akan terjadi peningkatan kesejahteraan ekonomi bagi
para petani.
Definisi Kesejahteraan dalam konsep dunia modern adalah sebuah
kondisi dimana seorang dapat memenuhi kebutuhan pokok, baik itu
kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal, air minum yang bersih
serta kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan memiliki pekerjaan
yang memadai yang dapat menunjang kualitas hidupnya sehingga
memiliki status sosial yang mengantarkan pada status sosial yang sama
terhadap sesama warga lainnya.
Menurut Kolle dalam Bintarto, kesejahteraan dapat diukur dari
beberapa aspek kehidupan, antara lain :
1) Dengan melihat kualitas hidup dari segi materi, seperti kualitas
rumah, bahan pangan dan sebagianya.
2) Dengan melihat kualitas hidup dari segi fisik, seperti kesehatan
tubuh,lingkungan alam, dan sebagainya.
3) Dengan melihat kualitas hidup dari segi mental, seperti fasilitas
pendidikan,lingkungan budaya, dan sebagainya.
4) Dengan melihat kualitas hidup dari segi spiritual, seperti moral,
etika, keserasian penyesuaian, dan sebagainya.
Kesejahteraan adalah salah satu aspek yang cukup penting untuk
menjaga dan membina terjadinya stabilitas sosial dan ekonomi, dimana
kondisi tersebut juga diperlukan untuk meminimalkan terjadinya
kecemburuan sosial dalam masyarakat. Maka setiap individu
membutuhkan kondisi yang sejahtera, baik sejahtera dalam hal materil
dan dalam hal non materil sehingga dapat terciptanya suasana yang
harmonis dalam bermasyarakat.30
b) Indikator Kesejahteraan
Menurut Sadono Sukirno, kesejahteraan ialah aspek yang tidak
hanya mementingkan tentang pola konsumsi tetapi pengembangan
potensi atau kemampuan setiap manusia menjadi penting sebagai modal
dalam mencapai kesejahteraan hidup. Oleh karena itu Sadono Sukirno
membedakan kesejahteraan dalam tiga kelompok yaitu :
1) Kelompok yang berusaha membandingkan tingkat kesejahteraan di
dua Negara dengan memperbaiki cara perhitungan pendapatan
nasioanl yang di pelopori Collin Clark, Gilbert, dan Kravis.
2) Kelompok yang berusaha menyususn penyesuaian pendapatan
masyarakat yang dibandingkan dengan mempertimbangkan
perbedaan tingkat harga Negara.
3) Kelompok yang berusaha untuk membandingkan tingkat
kesejahteraan setiap Negara berdasarkan data yang tidak bersifat
moneter.31
Tingkat kesejahteraan manusia dapat diukur dengan perhitungan
fisik, dan non-fisik seperti tingkat konsumsi per-kapita, angka
kriminalitas, angakatan kerja, tingkat ekonomi, dan akses di media masa.
30
Tsania Riza Zahroh, Peran Umkm Konveksi Hijab Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Perempuan, jurnal ekonomi, 2017, hlm 25
31Tsania Riza Zahroh, Peran Umkm Konveksi Hijab Dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Ekonomi Perempuan, jurnal ekonomi, 2017 hlm 35
Selain itu, kesejahteraan masyarakat juga dapat diukur mengunakan IPM
(Indeks Pembangunan Manusia) yang terdiri dari tiga gabungan dimensi
yaitu dimensi umur, manusia terdidik dan standar hidup yang layak.
Adapun menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kesejahteraan adalah suatu
kondisi dimana kebutuhan jasmani dan rohani dari rumah tangga tersebut
terpenuhi sesuai dengan tingkat hidup. Dan untuk mengukur tingkat
kesejahteraan manusia, BPS (badan pusat statistik) memiliki beberapa
indikator yang dapat digunakan yaitu sebagai berikut :
a) Pendapatan
Pendapatan atau penghasilan adalah indikator yang dapat
menggambarkan kesejahteraan masyarakat. Adapun yang dimaksud
dengan pendapatan adalah penerimaan total kas yang diperoleh seseorang
atau rumah tangga selama periode waktu tertentu (satu tahun).
Pendapatan terdiri dari penghasilan tenaga kerja, penghasilan atas milik
(seperti sewa, bunga, dan deviden) serta tunjangan dari pemerintah.
a) Perumahan dan Pemukiman.
Perumahan dan pemukiman selain menjadi kebutuhan dasar
manusia, juga mempunyai fungsi yang sangat strategi dalam perannya
sebagai pusat pendidikan keluarga dan peningkatan kualitas generasi yang
akan datang. Selain itu, rumah juga merupakan determinan kesehatan
masyarakat, dimana rumah yang sehat dan nyaman adalah rumah yang
mampu menunjang kondisi kesehatan tiap penghuninya.
b) Pendidikan
Pendidikan merupakan hak asasi manusia dan hak setiap warga
negara untuk dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses
belajar. Setiap wa rga negara Indoneisa berhak memperoleh pendidikan
yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki tanpa
memandang status sosial, status ekonomi, suku, etnis, agama dan lokasi
geografis.
c) Kesehatan
Kesehatan merupakan salah satu indikator kesejahteraan
penduduk sekaligus indikator keberhasilan program pembangunan.
Masyarakat yang sakit akan sulit memperjuangkan kesejahteraan bagi
dirinya, sehingga pembangunan dan berbagai upaya dibidang kesehatan
diharapkan dapat menjangkau semua lapisan masyarakat serta tidak
diskriminatif dalam pelaksanaannya. Kesehatan menjadi indikator
kesejahteraan dapat dilihat melalui mampu atau tidaknya masyarakat
menjalani pengobatan di layanan kesehatan serta mampu untuk
membiayai secara penuh obat yang dibutuhkan. Berdasarkan indikator-
indikator kesejahteraan diatas maka proses pertumbuhan ekonomi
merupakan pertumbuhan yang mendukung pembangunan manusia lebih
berkualitas.32
32
Tsania Riza Zahroh, Peran Umkm Konveksi Hijab Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Perempuan, jurnal ekonomi, 2017 hlm 37
G. Tinjauan pustaka
Tabel 1.5
Tinjauan Pustaka
No Judul penelitian Metode Hasil penelitian
1. Ade Muhamad Alimul
Basar, Peranan Usaha
Kecil Menengah (Ukm)
Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan
Masyarakat Di
Kecamatan Cibeureum
Kabupaten Kuningan.
Kualitatif
deskriptif
Dengan hasil penelitian dapat
disimpulkan yaitu: bahwa UKM yang
berada di Kecamatan Cibereum
mengalami perkembangan yang positif
baik dari jumlah UKM yang bertambah
ataupun dari pendapatan masyarakat
yang menjadi lebih baik, selain itu
kegiatan UKM berpengaruh positif
terhadap kesejahteraan masyarakat.33
2. Tsania Riza Zahroh,
Peran Umkm Konveksi
Hijab Dalam
Meningkatkan
Kesejahteraan Ekonomi
Perempuan
Kualitatif Dengan hasil penelitian dapat
disimpulkan yaitu: bahwa keberadaan
UMKM konveksi hijab di tengah-
tengah masyarakat mampu
meningkatkan kesejahteraan ekonomi
perempuan di Desa Pasir Kecamatan
Mijen Kabupaten Demak.34
3. Multazam Nasruddin,
Analisis Peran Usaha
Kecil Menengah (Ukm)
Terhadap Peningkatan
Ekonomi Keluarga
Karyawan(Studi Di Cv.
Citra Sari KotaMakassar)
deskriptif
kualitatif
Dengan hasil penelitian dapat
disimpulkan yaitu: bahwa UKM
CV.Citra Sari berperan penting bagi
peningkatan ekonomi karyawan karena
mereka sudah mampu mencukupi
kebutuhan hidupnya seperti
terpenuhinya kebutuhan pokok, mampu
membiayai sekolah adik-adiknya anak-
anaknya dan terbebas dari
pengangguran.35
4. Tuti Marlina, Analisis
Peran Usaha Kecil Dan
Menengah (Ukm)
Deskriptif
kualitatif
Dengan hasil penelitian dapat
disimpulkan yaitu: bahwa hasil dari
pemberdayaan ekonomi masyarakat
33 Ade Muhamad Alimul Basar, Peranan Usaha Kecil Menengah (Ukm) Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan, jurnal ekonomi, 2015
34 Tsania Riza Zahroh, Peran Umkm Konveksi Hijab Dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Ekonomi Perempuan, jurnal ekonomi, 2017 35 Multazam Nasruddin, Analisis Peran Usaha Kecil Menengah (Ukm) Terhadap
Peningkatan Ekonomi Keluarga Karyawan (Studi Di Cv. Citra Sari Kota Makassar), jurnal ekonomi, 2016
Melalui Kerajinan Kayu
Dalam Pemberdayaan
Peningkatan Ekonomi
Masyarakat
melalui industri kerajinan kayu
memiliki peranan yang cukup
berpengaruh diantanya adalah,
menciptakan lapangan pekerjaan,
mengurangi angka pengangguran, serta
meningkatkan pendapatan masyarakat.36
5. Medriyansah, Peran
Usaha Mikro Kecil Dan
Menengah (Umkm )
Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan
Masyarakat Menurut
Perspektif Ekonomi
Islam
Deskriptif
analisis
Dengan hasil penelitian dapat
disimpulkan yaitu: Dengan ini usaha
tempe tersebut memiliki peran yang
sangat penting bagi kesejahteraan
masyarakat dan menambah pendapatan
masyarakat sekitar sehingga dapat
mencukupi kebutuhan sehari-hari .37
Dalam penelitian ini penulis hanya fokus pada Peranan Usaha Mikro
Kecil Dan Menengah Dalam Mensejahterakan Karyawan Di Pusat Oleh-Oleh
Mak Denok Desa Serdang Jaya Kabupaten Tanjung Jabung Barat . Dilihat dari
focus kajiannya tertentu dapat perbedaan penelitian diatas. Disamping itu,
variabel, tempat, dan waktu penelitian juga berbeda dari sebelumnya
H. Kerangka pemikiran
Kerangka berfikir atau kerangka pemikiran adalah dasar pemikiran dari
penelitian yang di sintesiskan dari fakta-fakta, observasi dan telaah
keperpustakaan. Oleh karena itu, kerangka berfikir memuat teori, dalil atau
konsep-konsep yang akan dijadikan dasar dalam penelitian. Uraiaan dalam
kerangka berfikir menjelaskan hubungan dan keterkaitan antar variabel penelitian.
Variabel-variabel penelitian menjelaskan seacara mendalam dan relevan dengan
36
Tuti Marlina, Analisis Peran Usaha Kecil Dan Menengah (Ukm) Melalui Kerajinan Kayu Dalam Pemberdayaan Peningkatan Ekonomi Masyarakat, jurnal ekonomi, 2017
37 Medriyansah, Peran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm ) Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam, jurnal ekonomi, 2017, hlm 32
permaslahan yang diteliti, sehingga dapat dijadikan dasar untuk menjawab
permaslahan penelitian. Berdasarkan landasan teori dan penelitian-penelitian
terdahulu maka kerangka pemikiran dalam penelitian adalah sebagai berikut :
UMKM kesejahteraan Peran
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Objek penelitian pada skripsi ini bertempatan di Desa Serdang Jaya
Kabupaten Tanjung Jabung Barat sesuai dengan judul yang diangkat peneliti.
Semua informasi yang bersangkutan dengan peneliti dapat diperoleh dari pemilik
usaha Umkm Mak Denok tersebut. Sedangkan jadwal penelitian ini dimulai pada
bulan April sampai dengan selesai. Tentunya peneliti melakukan penelitian sesuai
dengan waktu yang tepat agar tidak mempersulit peneliti dan memudahkan
jalannya penelitian.
B. Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mengungkapkan suatu
masalah dan keadaan sebagaimana adanya, sehingga hanya merupakan
penyingkapan fakta.
Menurut David Williams, penelitian kualitatif adalah pengumpulan data
pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan
oleh orang atau peneliti yang tertarik secara ilmiah.38
Analisis deskriptif kualitatif
adalah memberikan predikat kepada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi
sebenarnya. Predikat yang diberikan tersebut dalam bentuk peringkat yang
sebanding dengan atau atas dasar kondisi yang diinginkan.39
penelitian ini
dilakukan dengan memaparkan Peran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah
38
Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, hlm 5 39
Arikuntono, Suharsimi, Manajemen Penelitian, hlm 269-270
(UMKM) Dalam Mensejahterakan Karyawan Di Pusat Oleh-Oleh Mak Denok
Desa Serdang Jaya Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
1. Jenis dan sumber data
a) Data primer
Sumber data primer yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari
subyek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan
data langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari.40
Data
primer ini, disebut juga data asli atau data baru. Sumber data primer ini yaitu
berdasarkan pengamatan secara langsung (observasi) di lokasi penelitian,
yakni UMKM yang berada di di desa serdang jaya kabupaten tanjung jabung
barat.
b) Data sekunder
Data yang didapat dari catatan, buku, dan majalah sebagai teori,
majalah berupa laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah,
artikel, buku-buku sebagai teori, majalah dan lain sebagainya. Data yang di
peroleh dari dta sekunder ini tidak perlu di olah lagi.41
2. Instrumen pengumpulan data
Instrumen pengumpulan data disesuaikan dengan keadaan dan kondisi
objek yang diteliti, dan untuk memudahkan dalam menghimpunan data-data dan
fakta di lapangan. Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara :
40 Ade Muhamad Alimul Basar, Peranan Usaha Kecil Menengah (Ukm) Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan, jurnal ekonomi, 2015, hlm 16
41 V. Wiratna sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Ekonomi, pustakabarupress 2015
hlm 89
a) Wawancara
Wawancara merupkan salah satu instrumen yang digunakan untuk
menggali data secara lisan. Hal ini harusla dilakukan secara mendalam agar
kita mendapatkan data yang valid dan detail.42
Wawancara ini dilakukan
untuk memahami informasi secara detail dan mendalam dari informan
sehubung dengan fokus masalah yang akan di teliti. Dalam penelitian ini
peneliti mewawancarai pemilik UMKM dan karyawan.
b) Dokumentasi
Dokumentasi dalam pengumpulan data penelitian ini dimaksud
sebagai cara mengumpulkan data dengan mempelajari dan mencatat bagian-
bagian yang anggap penting dari risalah resmi yang terdapat baik di
penelitian maupun di instansi lain yang berpengaruh dengan lokasi penelitian.
Dalam hal ini data peneliti gunakan adalah berasal dari dokumen-dokumen di
UMKM.
c) Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan
kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan
orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objekalam
yang lain.43
Observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan
pengumpulan data dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi
42
V. Wiratna sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Ekonomi, pustakabarupress 2015 hlm 94
43Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2013)
hlm 145
lingkungan objek penelitian yang mendukung kegiatan penelitian, sehingga
didapat gambaran secara jelas tentang kondisi objek penelitian tersebut.
3. Teknik analisis data
Setelah selesai penelitian ini, maka data yang diperoleh terlebih dahulu di
seleksi menurut kelompok variabel-variabel tertentu dan di analisis melalui :
a) Reduksi data
Melalui pengamatan lapangan dan wawancara ditemukan data yang
sedemikian banyak campur aduk, maka langkah selanjutnya yang peneliti
lakukan yaitu mereduksi data. Reduksi data adalah aktivitas penelitian dalam
memilih-memilah data yang dianggap relevan untuk disajikan.44
b) Penyajian data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian
data, dalam penenlitian kualitatif, penyajian datayang bisa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan, antar katagori, melalui penyajian
data tersebut maka data terorganisasikan, tersesusun dalam pola hubungan
sehingga akan semakin mudah dipahami. Dengan mendispay data maka akan
mempermudah untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.45
c) Triangulasi data
44
Lia musdalipah, Islamic Entrepreneurship Kaum Mahasantri (Studi
Kewirausahaan Mahasantri Ma’had Al Jami’ah UIN STS Jambi), jurnal ekonomi,
2018, hal 25 45
Amrin Tawil, Strategi Pemasaran Pembiayaan Murabahah Produk
Tabungan Cicil Emas Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Jambi, Jurnal Perbankan,
2017, hal 30
Triangulasi berati peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti
menggunakan observasi partisipasif, wawancara mendalam, dan dokumentasi
untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber berati,
untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang
sama.46
d) Menarik kesimpulan
Verifikation berati penarikan kesimpulan, kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukungpada tahap pengumpulan
data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap
awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat penelitian
kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
kemukakan merupakan kesimpulan yang kuat.
I. Sistematik penulisan
Untuk mengetahui isi penelitian ini secara umum sistematik penulisan
yang digunakan sebagai berikut :
BAB I : Dalam Bab ini menguraikan mengenai pendahuluan yang meliputi
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, batasan masalah, kerangka teori, dan tinjauan pustaka.
46
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2016) hal 83
BAB II : Bab ini menguraikan tentang tempat dan waktu penelitian,
pendekatan penelitian, sumber dan jenis data, instrumen
pengumpulan data, teknik analisis data, sistematik penulisan.
BAB III : Gambaran umum lokasi penelitian. Dalam bab ini membahas
gambaran secara umum UMKM.
BAB IV : Bab ini menguraikan tentang temuan penelitian, antara lain
memuat tentang peran usaha mikro kecil dan menengah (umkm)
Dalam Mensejahterakan karyawan di pusat oleh-oleh mak denok
desa serdang jaya kabupaten tanjung jabung barat.
BAB V : PENUTUP
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Umkm Mak Denok
Bermulai pada tahun 1987 sepasang suami istri yang bernama Ibu Supini
dan bapak melihat keadaan hasil petani yang melimpah namun minim
pengelolaannya dan tinggal berada dilingkungan rata-rata penghasilan dari petani,
melihat adanya peluang bagi Ibu supini maupun masyarakat sekitar untuk
membantu meningkatkan perekonomian dan membuka lapangan kerja serta
menambah pendapatan masyarakat, dan mendapat antusias pasar yang berlebih,
usaha ini terus berkembang dari tahun ketahun. Selain menjual produk yang
diolah sendiri yaitu Berbagai jenis keripik mulai dari keripik pisang, keripik
singkong, keripik bayam, keripik kentang dan masih banyak yang lainnya.
Perempuan asal Ponorogo ini juga turut menjual makanan kletikan (makanan
ringan) yang didatangkannya langsung dari pulau jawa. Hingga di tahun 2007,
perempuan ini mendapatkan bantuan dari PetroChina, salah satu perusahaan
migas yang beroperasi diwilayah tersebut untuk mendirikan toko didepan
kediamannya. Dan mendapatkan pembinaan dari Petro China melalui program
Tanggung Jawab Sosial mulai dari bantuan pembangunan tokonya, peralatan
produksi, pelatihan dan pendampingan. Produk olahan makanan dari “Mak
Denok” juga sering dipamerkan pada berbagai kegiatan PetroChina.
Sedangkan sejarah nama Mak Denok berasal dari nama anak Ibu Supini
yang bernama Denok sebagai label usahanya berupa “Mak Denok”. Berdirinya
Umkm Mak Denok ini merupakan salah satu keinginan untuk membuka lapangan
kerja dan menambah pendapatan serta semata-mata membantu perekonomian
masyarakat.
B. Visi dan Misi Umkm Mak Denok
1. Visi Umkm Mak Denok
Mendirikan lapangan kerja bagi masyarkat yang mau bekerja halal
2. Misi Umkm Mak denok
Meningkatkan perekonomian masyarakat
Menciptakan masyarkat kiat berusaha
Menambah pendapatan masyarakat
Menghasilkan produk olahan oleh-oleh yang menarik dan berkualitas.
C. Struktur organisasi Umkm Mak Denok
Organisasi adalah kesatuan social yang dikoordinasikan secara sadar,
dengan sebuah batasan yang relative dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar
yang relative terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan. Adapun struktur organisasi Umkm Mak Denok dapat dilihat
dari bagan sebagai berikut :
Gambar 3.1
Struktur organisasi
BAB IV
Ketua
Supini
Bendahara
Denok
Karyawan yaitu :
Sutini
Aslamiah
Dina
Noprianti
Wardiah
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kesejahteraan Karyawan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) di Pusat Oleh-Oleh Mak Denok Desa Serdang Jaya Kabupaten
Tanjung Jabung Barat.
Tingkat kesejahteraan merupakan konsep yang digunakan untuk
menyatakan kualitas hidup suatu masyarakat atau individu di suatu wilayah pada
satu kurun tertentu. Konsep kesejahteraan yang dimilikibersifat relative,
tergantung bagaimana penelitian masing-masing individu terdapat kesejahteraan
itu sendiri.
Menurut Suyanto menjelaskan dari beberapa aspek kesejahteraan rumah
tangga yang tergantung pada tingkat pendapatan petani, pendapatan petani yang
tidak sesuai dengan pengeluaran rumah tangga akan mengakibatkan status taraf
hidup rumah tangga tersebut.47
Kesejahteraan masyarakat hanya dapatterlihat melalui suatu aspek tertentu.
Oleh karena itu kesejahteraan masyarakat dapat diamati dari berbagai aspek yang
spesifik yaitu :
a. Pendidikan
Maju tidaknya suatu bangsa terletak pada kondisi tingkat pendidikan
masyarakatnya. Semakin tinggi pendidikan, maka semakin maju bangsa tersebut.
47
Ummi Mayaddah, Dana Bergulir Dan Pengaruhnya Bagi Usaha Kecil Dan Menengah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat, skripsi, 2018 hlm 46
berdampak pada tingkat kesejahteraan penduduk. Berdasarakan wawancara salah
satu karyawan di Umkm Mak Denok yaitu sebagai berikut:
“Dari penghasilan bekerja disini dapat membantu biaya pendidikan anak
saya atau sekolah anak saya yang lulus terus pondok pesantren dan
sekolah adik-adiknya.”48
b. Taraf dan pola konsumen atau pengeluaran rumah tangga
Pengeluaran rumah tangga juga merupakan salah satu indicator yang dapat
memberikan gambaran keadaan kesejahteraan penduduk. Semakin tinggi
pendapatan, maka porsi pengeluaran akan bergeser dari pengeluaran untuk
makanan ke pengeluaran bukan makanan. Pergeseran pola pengeluaran terjadi
karena elatisitas permintaan terhadap makanan pada umumnya rendah, sebaliknya
elatisitas permintaan terhadap barang bukan makanan pada umumnya tinggi.
Berdasarakan wawancara salah satu karyawan di Umkm Mak Denok yaitu sebagai
berikut:
“Banyaknya pengeluaran tergantung sedikit banyaknya kebutuhan yang
akan kita penuhi oleh sebab itu semakin banyak keinginan yang akan kita
penuhi maka makin banyak pula pengeluaran yang kita keluarkan tetapi
jika yang kita penuhi hanya kebutuhan saja maka dapat mengurangi
pengeluaran apalagi pengeluaran rumah tangga seperti saya yang memiliki
banyak anak.”49
c. Perumahan dan lingkungan
Manusia membutuhkan rumah disamping sebagai tempat tinggal untuk
berteduh atau berlindung dari hujan dan panas juga tempat berkumpul para
penghuni merupakan suatu ikatan keluarga. Secara umum, kualitas tempat tinggal
menunjukan tingkat kesejahteraan suatu rumah tangga, di mana kualitas tersebut
48
Wawancara karyawan Ibu Dina, 17 April 2019 49
Wawancara karyawan Ibu Dina, 17 April 2019
ditentukan oleh fisik rumah tersebut. Berdasarakan wawancara salah satu
karyawan di Umkm Mak Denok yaitu sebagai berikut:
“Pertama saya tinggal di salah satu rumah warga di daerah Desa Serdang
Jaya dengan beberapa tahun kemudian sekitar 6 tahunan lewat saya
memiliki rumah dan tanah sendiri dan dengan keadaan sederhanan
semenjak bekerja di UMKM Mak Denok saya dapat membantu suami
saya.”50
Kesejahteraan adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual,
dan sosial warga Negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri
sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Berdasarakan wawancara salah
satu karyawan di Umkm Mak Denok yaitu sebagai berikut:
“Bahwa sebelum bekerja disini saya hanya bekerja sebagai seorang istri
ibu yang hanya memasak mengurus rumah anak suami pekerjaan itu yang
setiap hari saya lakukan dan suami saya seorang petani, dan ketika saya
mulai bekerja tempat Mak Denok sekitar 10 tahun yang lalu sedikit demi
sedikit dapat membantu penghasilan suami saya.51
Yang bermula-mula sebagai seorang istri mencoba untuk membantu
penghasilan suaminya sehingga tercukupi kebutuhan sehari-hari mulai
pendidikan, kesehatan dan sandang pangan , dan demikian itu yang jam kerja dari
jam 08.00 pagi sampai jam 04.00 sore yang dilakukan para karyawan52
.
Berdasarkan wawancara salah satu karyawan yaitu sebagai berikut:
“Disini mulai aktivitas kerja dari jam 08.00 pagi sampai jam 04.00 sore
mulai dari pembuatan bumbu atau meracik bumbu hingga pengadonan
bahan baku yang akan dibuat sampai proses penggorengan disini biasanya
yang sering dibuat adalah peyek salah satu makanan yang banyak diminati
pembeli sehingga pembungkusan peyek hingga sampai selesai.”53
50
Wawancara karyawan Ibu Dina, 17 April 2019 51
Wawancara Ibu Sutini salah satu karyawan Mak Denok tanggal 17 April 2019 52
Observasi tanggal 17 April 2019 53
Wawancara Ibu Sutini, Rabu, 17 April 2019
keberhasilan ekonomi masyarakat adalah berkembang dan meningkatnya
pendapatan ekonomi masyarakat penduduk miskin dengan memanfaatkan sumber
daya yang tersedia, meningkatnya kemandirian masyarakat yang ditandai dengan
adaanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat lainnya, terpenuhinya kebutuhan
pokok masyarakat, serta meningkatnya kesejahteraan masyarakan yang berada di
lingkungan sekitar.
B. Peran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Dalam
Mensejahterakan Karyawan di Pusat Oleh-Oleh Mak Denok Desa
Serdang Jaya Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Peran penting Umkm secara umum dapat kita lihat dari perkembangan
yang signifikan dan peran Umkm sebagai penyumbang PDB terbesar di
Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bagaimana peran UMKM sangat dominan
dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sehingga pemberdayaan UKM
merupakan sesuatu yang sangat penting dalam upaya mensejahterakan karyawan
dalam meningkatkan perekonomian dan menjadikan indikator pentingnya UMKM
dalam peningkatan pertumbuhan perekonomian karyawan. Berdasarkan
wawancara karyawan di Mak Denok yaitu sebagai berikut :
“Alhamdulillah diterima kerja disni, cukup membatu ekonomi keluarga
saya”54
Dan dengan adanya usaha UMKM yang ada di Desa Serdang Jaya dari
hasil wawancara dan observasi, meskipun dalam tolak ukur katagori sejahtera
54
Wawancara karyawan Ibu wardiah, kamis, 18 April 2019
belum begitu memberikan pengaruh, tetapi UMKM ini memperikan dampak
positif dan peran sabagai Umkm yaitu :
1. Membuka peluang kerja atau lapangan pekerjaan
Masyarakat desa Serdang Jaya yang pada umumnya bermata pencaharian
sebagai petani yang hanya mengharapkan pendapatan dari hasil taninya yang
terkadang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ini dengan
adanya Umkm Mak Denok dapat membantu mendapatkan tambahan penghasilan
yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari yang mana jika hanya
mengharapkan penghasilan dari hasil taninya tidak dapat ditaksir atau
diperkirakan hasilnya namun dengan bekerja di UMKM Mak Denok mereka
mendapatkan penghasilan yang jelas sembari mengisi waktu luang diantara
menunggu hasil tani mereka dan membantu pendapatan suami. Terlebih lagi lebih
dominan karena faktor usia dan pendidikan yang masih tergolong rendah yang
tidak memungkinkan mereka untuk diterima atau bekerja ditempat lain yang
memerlukan skill atau kemampuan khusus. Berdasarkan wawancara karyawan
sebagai berikut :
“saya bekerja disini untuk membantu penghasilan suami yang kalau
mengandalkan dari tani belum cukup karna punya lahannya sedikit.”55
Dengan beradanya Umkm ini dapat membantu atau peluang bagi
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sebagaimana dalam Ilmu
ekonomi Pendapatan didefinisikan sebagai hasil berupa uang atau hal materi
lainnya yang dicapai dari penggunaan kekayaan atau jasa manusia bebas.
55
Wawancara karyawan ibu wardiah, kamis, 18 April 2019
Sedangkan tingkat pendapatan ekonomi rumah tangga adalah total pendapatan
dari setiap rumah tangga dalam bentuk uang atau natura yang diperoleh baik
sebagai gaji atau upah usaha rumah tangga atau sumber lain. Kondisi seseorang
dapat diukur dengan menggunakan konsep pendapatan yang menunjukkan jumlah
seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka
waktu tertentu. Pendapatan adalah penerimaan bersih seseorang baik berupa uang
kontan maupun natura. Berdasarkan wawancara pemilik usaha sebagai berikut :
“gaji yang diperoleh disini sama rata dengan gaji karyawan yang lain dan
setiap tahun-ketahun tidak mengalami kenaikan ataupun penurunan gaji
ataupun bonus lainnya, kalau pengurangan karyawan terjadi pada tahun
sebelumnya dari 10 karyawan menjadi 5 karyawan karna sekarang
produksi banyak menggunakan alat yang sudah disediakan karena produk
yang dihasilkan sama-sama tidak mempengaruhi banyaknya karyawan.”56
Sedikit banyaknya karyawan tidak mempengaruhi penjualan ataupun
sedikit banyaknya suatu produksi usaha makan ini.
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Kesejahteraan merupakan suatu hal yang bersifat subjektif, sehingga setiap
keluarga atau individu didalamnya memiliki pedoman, tujuan dan cara hidup yang
berbeda akan memberikan nilai yang berbeda tentang faktor-faktor yang
menentukan tingkat kesejahteraan. Sedangkan tingkat kesejahteraan yang diukur
dari salah satu indikator yaitu pendapatan menurut wawancara dari salah satu
karyawan di Umkm ini sebagai berikut :
”kesejahteraan adalah ketika semua kebutuhan primer dan sekunder
terpenuhi secara keseluruhan baik kesehatan pendidikan pakaian dan
makanan gaji disini cukup untuk membantu penghasilan suami kencukupi
kebutuhan sehari-hari”57
56
Wawancara Ibu supini pemilik usaha, Rabu, 17 April 2019 57
Wawancara karyawan Ibu wardiah, Kamis, 18 April 2019
Jika kebutuhan tersebut dapat terpenuhi, maka kehidupan manusia dapat
dikatakan telah mencapai kemakmuran. Oleh karena itu kemakmuran merupakan
situasi bagi manusia dimana sebagian besar kebutuhannya dapat terpenuhi.
C. Kendala Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Dalam
Mensejahterakan Karyawan Di Pusat Oleh-Oleh Mak Denok Desa
Serdang Jaya Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Umkm memiliki peran yang strategis dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, menciptakan lapangan kerja dan mendorong kemajuan
perekonomian serta mengatasi berbagai masalah-masalah perekonomian
khususnya kemiskinan dan pengangguran. Meskipum UMKM memiliki tujuan
yang strategis dalam mendukung perekonomian.58
Berikut ini terdapat beberapa
permasalah atau kendala yang dihadapi oleh UMKM yang dapat ditinjau dari sisi
ekternal dan internal.
yaitu:
a. Faktor Internal UMKM
1) Modal
Modal merupakan bahagian penting dalam setiap usaha yang diperlukan
dalam menjalankan dan mengembangkan suatu usaha. Kurangnya modal lebih
banyak dialami oleh usaha mikro, kecil dan menengah karena merupakan usaha
perorangan yang hanya mengandalkan modal dari sisi pemiliki usaha yang
terbatas. Selain itu, pemilik usaha mengalami kesulitan dalam memperoleh
58 Syaakir Sofyan, Peran Umkm (Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah) Dalam
Perekonomian Indonesia,jurnal ekonomi, 2017 hlm 57-59
pinjaman dari perbankan dikarenakan persoaan administratif dan teknik yang
tidak mampu dipenuhi oleh pelaku usaha.
Berdasarkan wawancara dengan pemilik usaha Umkm yang menerangkan
bahwa :
“Kalau ngomongin modal dulu saya bermodal apa adanya sedikit sekali
tetapi dengan adanya tekad niat usaha dan berdoa alhamdullah sekarang
bias menikmati hasilnya karna dijaman dulu tahun 1987 uang sebgai
modal itu sangat berarti untuk mencukupi kebutuhan lainnya”.59
Suatu modal sebagai tahap awal untuk memulai sebuah usaha memang sangatlah
utama dan penting untuk terlaksananya suatu usaha dan berjalan lancer untuk
tahap awal.
2) SDM yang Terbatas
Usaha mikro dan kecil lebih banyak berkembang secara tradisional dan
merupakan usaha yang terkadang melalui usaha keluarga turun temurun.
Keterbatasan tersebut dapat ditinjau dari pendidikan formal maupun pengetahuan
serta keterampilan yang akan mempengaruhi pengelolaan usaha. Selain itu, usaha
mikro dan kecil sebahagian besar mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan
teknologi kekinian dalam meningkatkan daya saing produk.
Berdasarkan wawancara dengan pemilik usaha Umkm yang menerangkan
bahwa :
“Dengan tamatan sekolah dasar atau bahkan tidak sekolah, sedikitnya
pengatahuan sebagai seorang pengusaha dan sedikitnya pengalaman
sekolah tetapi tidak mematahkan semangat belajar dan berkarya dengan
adanya pelatihan dan binaan sehingga dampingan dari PetroChina melalui
program Tanggung Jawab Sosial”60
59
Wawancara Ibu Supini pemilik usaha, Rabu, 17 April 2019 60
Wawancara Ibu Supini pemilik usaha, Rabu, 17 April 2019
Dengan adanya pembinaan pelatihan dan pendampingan dari PetroChina
melalui program Tanggug Jawab Sosial sangat membantu dalam pembelajaran
suksesnya suatu usaha.
3) Jaringan Usaha
Sebahagian besar usaha kecil merupakan usaha keluarga yang memiliki
jaringan usaha yang terbatas dan kemampuan memahami kondisi pasar yang
sangat rendah. Dampak dari kualitas barang dan jumlah penduduk yang terbatas
akan mempengaruhi jaringan usaha untuk memasarkan barang/jasa yang
dihasilkan apalagi bila ingin menjangkau pasar global.
Berdasarkan wawancara dengan pemilik usaha UMKM yang menerangkan
bahwa :
“Kami memasarkan produk Mak Denok masih sekitaran disini di desa
Serdang Jaya kalau dulu kami menitipkan dari toko ke toko manisan
sebelum buka toko besar sendiri sehingga pemasarannya agak susah tetapi
sekarang masyarkat sudah mengenal produk sebagai khas atau untuk
sebagai oleh-oleh dari desa sini “61
Strategi pemasaran yang kurang setrategis dapat menghambat jalannya
suatu usaha akan tetapi strategi yang digunakan yaitu penyampaikan dari mulut ke
mulut dan rasa serta bingkisan produk yang dapat membuat pelanggan atau
konsumen kembali.
b. Faktor Eksternal UMKM
1) Terbatasnya Sarana dan Prasarana
Kurangnya informasi terkait kemajuan pengetahuan dan teknologi
menyebabkan sarana prasarana tidak dapat berkembang dan tidak mampu
61
Wawancara Ibu Supini pemilik usaha, Rabu, 17 April 2019
mendukung kemajuan usaha. Hal ini akan berdampak pada seluruh aspek pada
usaha yang dijalankan, baik dari segi manajemen, kuantitas serta kualitas barang
dan jasa yang dihasilkan.
Berdasarkan wawancara dengan pemilik usaha Umkm yang menerangkan
bahwa :
“Saya sudah mencoba memasarkan melalui media online seperti facebook
dan lain-lain ada satu dua yang merespon tetapi yang lebih banyak itu
mereka yang langsung datang ketoko saya dan yangb iasa udah
berlangganan dengan saya langsung memesan via telpon kalau masalah
kualitas saya sudah berusaha memberikan kualitas yang terbaik untuk
konsumen saya”62
“Kualitas produk sangat mempengaruhi ketidak puasan konsumen untuk
datang kembali dengan itu untuk menarik pelanggan dengan adanya
peningkatan kualitas produk mulai dari rasa, penyajian dan bingkisan”63
Kualitas produk adalah suatu usaha untuk memenuhi atau melebihi
harapan pelanggan, dimana suatu produk tersebut memiliki kualitas yang sesuai
dengan standar kualitas yang telah ditentukan dan kualitas merupankan kondisi
yang selalu berubah karena selera atau harapan konsumen pada suatu produk
selalu berubah.
2) Iklim Usaha
Barang yang dihasilkan oleh UMKM setelah masuk di pasar akan bersaing
dengan barang-barang lainnya baik ditinjau sebagai barang primer dan sekunder.
Dalam persaingan tersebut, terkadang masih terdapat persaingan kurang sehat
antar pelaku usaha kecil dan pelaku usaha besar. Hal ini akan memicu persaingan
62
Wawancara Ibu Supini pemilik usaha, Rabu, 17 April 2019 63
Wawancara Ibu Supini pemilik usaha, Rabu, 17 April 2019
yang tidak sehat dengan hadirnya monopoli barang tertentu yang dilakukan oleh
pelaku usaha besar.
Berdasarkan wawancara dengan pemilik usaha Umkm yang menerangkan
bahwa :
“Alhamdullah disini pesaing antar pasar tidak saling menjatuhkan tetapi
bagaimana kita bias mengambil hati konsumen sebagai pelanggan tetap
kita dengan upaya yang kita lakukan adalah ramah murah senyum dan
menawarkan produk-produk kita agar diminati”64
Menarik pembeli untuk tertarik bertransaksi karna sikap keramahan adalah
kunci uatam menjadikan pembeli menjadi pembeli langganan setia karna mereka
nyaman dengan pelayanan yang berikan, karena pembeli adalah raja dan raja
dihormati dan dihargai.
3) Otonomi Daerah
Berlakunya otonimi daerah telah memberikan kewenangan penuhi kepada
daerah untuk mengatur dan mengurus masyarakatnya. Perubahan sistem
memberikan dampak terhadap pelaku bisnis UMKM berupa pungutan baru yang
akan dikenakan kepada pelaku UMKM. Terkadang pula, dengan berlakunya
otonomi daerah akan memberikan semangat kedaerahan yang sangat tinggi
sehingga menyebabkan pelaku usaha dari luar daerah tersebut kesulitan
mengembangkan usahanya.
Berdasarkan wawancara dengan pemilik usaha Umkm yang menerangkan
bahwa :
64
Wawancara Ibu Supini pemilik usaha, Rabu, 17 April 2019
“Dengan adanya aturan yang tegas dapat membantu masyarkat untuk
mengembangkan usaha dan baik pula untuk usaha pusat oleh-oleh kami
agar usaha-usaha luar sulit untuk masuk”65
Adanya otonomi daerah atau aturan sebagai tingkat Kesejahteraan
masyarakat di daerah semakin meningkat, daya kreasi dan inovasi masyarakat di
daerah akan semakin meningkat, karena setiap daerah pasti berusaha
menampilkan keunggulan di daerahnya, dan meningkatnya pengawasan kegiatan
yang dilakukan.
4) Perdagangan Bebas
Salah satu indikator dari globalisasi adalah terciptanya persaingan bebas
utamanya dalam perdagangan bebas. Hal ini memaksa UMKM untuk melakukan
produksi yang produktif serta efisien, dan menghasilkan barang/jasa yang sesuai
dengan keinginan pasar global dengan standar kualitas internasional.
Kenyataannya, pelaku usaha tidak mampu bersaing dengan barang/jasa yang
dihasilkan dari luar.
Berdasarkan wawancara dengan pemilik usaha UMKM yang menerangkan
bahwa :
“ Saya dan karyawan saya selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk
konsumen agar terciptanya kualitas baik dan kepercayaan konsumen
terjaga sehingga mampu bersaing ”66
Persaingan dalam dunia usaha bukanlah satu hal yang biasa. Akan tetapi
untuk menarik konsumen butuh strategi yang efektif diantaranya yaitu kenali
65
Wawancara Ibu Supini pemilik usaha, Rabu, 17 April 2019 66
Wawancara Ibu Supini pemilik usaha, Rabu, 17 April 2019
kelebihan dan kelemahan yang ada di produk agar bias menambah keunggulan,
kedua dorong diri agar lebih kreatif, tingkatkan kualitas dan pelayanan.
Analisis Swot berdasarkan faktor eksternal dan internal berikut ini adalah
rincian mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman berdasarkan
wawancara :
1) Kekuatan
Produk yang berkualitas
Memiliki berbagai macam produk olahan
Hubungan yang harmonis antara pemilik dengan karyawan
Hubungan kerja sama yang baik dengan konsumen
Harga terjangkau
Tempat terjangkau
2) Kelemahan
Kurangnya jaringan pemasaran
Rendahnya kualitas SDM
Belum melakukan pencatatan keuangan secara teratur
Masih terbatasnya penggunaan teknologi informasi (seperti
internet), sehingga jangkauan pasar menjadi terbatas
3) Peluang
Sebagai pembuka lapangan kerja.
Dapat lebih cepat mengembangkan usahanya karena menggunakan
modal sendiri.
Dapat melakukan strategi promosi yang lebih baik untuk menarik
banyak konsumen.
Memperluas saluran distribusi dan pemasaran untuk bisa
meningkatkan volume penjualan sehingga pendapatanpun akan
bertambah
4) Ancaman
Tidak berkembangnya usaha, karena pemilik sulit untuk mengetahui
secara pasti perkembangan usaha dari bulan ke bulan karena belum
melakukan pencatatan keuangan secara teratur.
Tidak adanya promosi secara formal, maka dikhawatirkan tidak
adanya perkembangan pembeli baru yang akan datang.67
67
Wawancara pemilik usaha Ibu Supini, Rabu, 17 April 2019
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Kesejahteraan yang diukur dari salah satu indicator yaitu pendapatan dan
memiliki banyak aspek kesejahteraan diantaranya yaitu pendidikan,
Taraf dan pola konsumen atau pengeluaran rumah tangga, dan Taraf dan
pola konsumen atau pengeluaran rumah tangga yang membantu
terciptanya kesejahteraan masyarakat. Umkm Berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar menjadi lebih
sejahtera, salah satu indikator kesejahteraan masyarakat adalah dengan
bertambahnya pendapatan seseorang maka bisa dikatakan semakin tinggi
juga tingkat kesejahteraan orang tersebut.
2. Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang berada di Desa Serdang Jaya
sudah baik, Dengan adanya Umkm tersebut memiliki peran yang sangat
penting bagi kesejahteraan masyarakat dan menambah pendapatan
masyarakat sekitar sehingga dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari
seperti pangan, maupun kebutuhan lainnya seperti tempat tinggal,
kesehatan keluarga dan kebutuhan akan pendidikan anak-anak merek dan
buka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar untuk membantu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Kendala UMKM di Desa Serdang Jaya Kabupaten Tanjung Jabung Barat
dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi, di antaranya adalah factor
dari internal yaitu sumber modal, SDM yang terbatas dan jaringan usaha
sedangkan dari factor eksternal yaitu terbatasnya sarana prasarana, iklim
usaha, otonomi daerah dan perdagangan bebas.
B. Saran
Adapun yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Saran Teoritis
Penelitian yang dilakukan di Umkm pusat oleh-oleh Mak Denok di Desa
Serdang Jaya Kabupaten Tanjung Jabung Barat di anjurkan bahwa untuk
penelitian selanjutnya diharapkan lebih bervariasi lagi. Dalam teknik
pengumpulan data, bagi para peneliti yang berminat untuk melakukan
study lanjut hendaknya dapat mengembangkan alat ukur yang sebaik-
baiknya dengan mempertimbangkan kondisi subjek dan tempat penelitian
yang dilakukan.
2. Saran Praktis
Dalam penelitian ini penulis dapat memberikan saran kepada pemilik
Umkm pusat 0leh-oleh Mak Denok di Desa Serdang Jaya Kabupaten
Tanjung Jabung Barat untuk lebih memperhatikan peranan Umkm dalam
membuka lapangan kerja dan menambah pendapatan karyawan.
3. Saran Pemerintah
Diharapkan memberikan pembinaan, pelatian dan dampingan lagi untuk
Umkm pusat 0leh-oleh Mak Denok di Desa Serdang Jaya Kabupaten
Tanjung Jabung Bara agar dapat bertahan dalam persaingan pasar.
DAFTAR PUSTAKA
A. Sumber Literatur
Arikuntono, Suharsimi, Manajemen Penelitian, (Jakarta, Rineka Cipta, 2013)
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2016)
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta,
2013)
M. Azrul Tanjung, Koperasi Dan Umkm Sebagai Fondasi Perekonomian
Indonesia, (Pt Gelora Aksara Pratama, 2017)
Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung,
Remaja Rosdakarya, 2010)
Undang-undang No.20 2008 tentang UMKM
Rio F. Wilantara Dan Susilawati, Strategi Dan Kebijakan Pengembangan UMKM
( Bandung : PT Refika Aditama, 2016)
Tri Siwi Agustina, Kewirausahaan Teori Dan Penerapan Pada Wirausahaan Dan
UKM Di Indonesia,( Jakarta: Mitra Wacana Media, 2015)
Wiratna sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Ekonomi, (Yogyakarta: Akmal
Publising, 2014)
B. Sumber Lain
Ade Muhamad Alimul Basar, Peranan Usaha Kecil Menengah (Ukm) Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Cibeureum
Kabupaten Kuningan, skripsi, 2015
Amrin Tawil, Strategi Pemasaran Pembiayaan Murabahah Produk Tabungan
Cicil Emas Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Jambi, skripsi, 2017
BPS
Elzamaulida Merdekawati, Potensi Dan Kontribusi UMKM Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam, skripsi, 2018
http://www.dapurpendidikan.com
Iskandar, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesejahteraan Keluarga, jurnal
ekonomi, 2015
Kamus besar bahasa indonesia
Lia musdalipah, Islamic Entrepreneurship Kaum Mahasantri (Studi
Kewirausahaan Mahasantri Ma’had Al Jami’ah UIN STS Jambi),skripsii,
2018
Medriyansah, Peran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm ) Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi
Islam, skripsi, 2017
Multazam Nasruddin, Analisis Peran Usaha Kecil Menengah (Ukm) Terhadap
Peningkatan Ekonomi Keluarga Karyawan (Studi Di Cv. Citra Sari Kota
Makassar), skripsi, 2016
Ummi Mayaddah, Dana Bergulir Dan Pengaruhnya Bagi Usaha Kecil Dan
Menengah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat, skripsi, 2018
Tsania Riza Zahroh, Peran Umkm Konveksi Hijab Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Ekonomi Perempuan, skripsi, 2017
Tuti Marlina, Analisis Peran Usaha Kecil Dan Menengah (Ukm) Melalui
Kerajinan Kayu Dalam Pemberdayaan Peningkatan Ekonomi Masyarakat,
skripsi, 2017
Daftar Pertanyaan Untuk Pemilik Umkm
1. Sudah berapa lama umkm ini berdiri ?
2. Apa pekerjaan anda sebelum membuka usaha Umkm ini ?
3. Mengapa anda memilih membuka usaha Umkm ini dari pada yang lain ?
4. Bagaimana awal mulanya Umkm ini dibuka?
5. Bagaimana perkembangan Umkm ini dari tahun-ketahun ?
6. Bagaimana hubungan anda dengan karyawan ?
7. Bagaimana hubungan anda dengan pembeli ?
8. Bagaimana hubungan anda dengan masyarakat sekitar ?
9. Berapa pendapatan hasil penjualan setiap bulan ?
10. Bagaimana modal awal yang anda butuhkan untuk membuka usaha ini ?
11. Bagaimana kerja sama dengan karyawan agar menciptakan hasil produk
yg berkualitas ?
12. Bagaimana cara anda menarik perhatian pembeli supaya datang lagi ?
13. Apakah anda mempunyai pelanggan ?
14. Apa saja kendala di UMKM ini ?
15. Apa saja kekuatan, kelemahan, peluang dan acaman ?
Daftar pertanyaan untuk karyawan
1. Apa pekerjaan anda sebelum di usaha Umkm Mak Denok ?
2. Bagaimana setelah anda bekerja disini ?
3. Apakah dengan bekerja disini membantu kebutuhan anda ?
4. Selain kerja disini kerja dimana ?
5. Apakah kerja disini kerja sampingan ?
6. Apakah ada kerja utama anda ?
7. Dengan gaji segitu apakah cukup buat sehari-hari anda ?
8. Bagaimana setelah bekerja di Mak Denok dengan sebelum ?
LAMPIRAN
Wawancara pemilik UMKM Mak Denok
Wawancara karyawan Mak Denok
Proses pembuatan peyek