Transcript
Page 1: Peran Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Generasi Muda

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional dinyatakan bahwa di setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan

wajib memuat terdiri dari Pendidikan Bahasa, Pendidikan Agama, dan

Pendidikan Kewarganegaraan.

Demi mencerdaskan kehidupan bangsa dan melestarikan budaya,

suatu pendidikan harus berupaya menyeluruh untuk menyelenggarakan

semua jenis pendidikan. Jenis pendidikan yang salah satunya untuk

membentuk bangsa yaitu melalui pendidikan kewarganegaraan.

Pendidikan kewarganegaraan berkontribusi dalam sebuah pembangunan

sebuah bangsa. Kontribusi nyata pendidikan kewarganegaraan dalam

sebuah pendidikan dengan adanya mata pelajaran atau mata kuliah

tersebut.

Adapun sebuah bangsa bisa berkembang dan maju dengan adanya

sebuah pembangunan struktural dalam diri setiap individu melalui

pengembangan karakter. Karakter menjadi sebuah hal penting yang akan

berkontribusi dalam perkembangan sebuah bangsa, karena sebuah bangsa

yang berentitas dan berindentitias akan diakui oleh negara global. Ciri

khas dari sebuah karakter menjadi sebuah kebanggan diri sebagai warga

negara dan negara.

Sebuah contoh yang bisa diamati terkait dengan karakter dan

budaya, negara Jepang merupakan sebuah negara yang berkembang pesar

pasca perang dunia dua. Bermodal semangat, karakter dan

mempertahankan budaya, jepang menjadi negara maju yang diakui oleh

seluruh dunia.

Terkait pembentukan karakter bangsa, tentunya pergeseran nilai ini

bisa diantisipasi dengan menggunakan metode pembentukan karakter yang

1

Page 2: Peran Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Generasi Muda

beraneka ragam namun demikian nilainya harus tetap terjaga lestari. Nilai

kejujuran dan keberanian contohnya harus tetap terjaga namun cara atau

metode untuk menanamkan kejujuran dan keberanian itu bisa beraneka

ragam yang tentunya menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan

teknologi. Mengutip Bung Karno yang mengistilahkan dengan "Kita ambil

apinya, bukan abunya." (Saifudin dalam mpr.go.id)

Bagaimanakah pendidikan kewarganegaraan berperan dalam

pembangunan dan pengembangan karater dalam diri generasi muda, tentu

dapat terjawab jika kontribusi yang diberikan pendidikan kewarganegaraan

berhasil mengarahkan generasi muda saat ini untuk ikut mengusung

karakter bangsa. Oleh karena itu, sangat perlu sebuah pemahaman

mengenenai karakter bangsa sendiri dan memberikan jalan itu

berkembangnya karakter bangsa.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana karakter bangsa Indonesia?

2. Bagaimana Pendididikan Kewarganegaraan berperan dalam

membangun karakter generasi muda?

3. Seperti apakah kontribusi nyata yang diberikan Pendidikan

Kewarganegaraan dalam pemabangunan karakter?

C. Tujuan

1. Memberikan pemahaman mengenai karakter bangsa Indonesia

seutuhnya.

2. Memberikan gambaran bagaimana peran pendidikan kewarganegaraan

dalam membangun karakter generasi muda.

3. Mengetahui kontibusi pendidikan kewarganegaraan dalam

membangun dan mengembangkan karakter generasi muda dan

diharapkan dapat berinovasi dan menyumbangkan kontribusi lebih.

2

Page 3: Peran Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Generasi Muda

BAB II

PEMBAHASAN

A. Karakter Bangsa Indonesia

Proklamasi Kemerdekaan RI yang dikumandangkan ke seluruh

dunia pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah sebuah produk dari sejumlah

konstituen perjuangan yang sangat lengkap. Ada perjuangan yang bersifat

politis, yakni melalui pendirian sejumlah partai, ada perjuangan yang

bersifat konseptual yakni berbagai aktifitas intelektual yang melahirkan

berbagai konsepsi yang di kemudian hari menjadi ideologi bangsa dan ada

pula perjuangan yang bersifat fisik yaitu melalui berbagai konflik

bersenjata yang telah merenggut ribuan nyawa pahlawan kita. Kumpulan

konstituen perjuangan itu bersinergi dengan baik dan dengan kohesivitas

yang tinggi, yang pada akhirnya bermuara pada proklamasi kemerdekaan

Republik Indonesia. Harus diakui bahwa pola sinergi dari berbagai

konstituen yang beraneka ragam tersebut hanya dapat dikonvergensikan

melalui suatu kerja keras dari individu dan sekelompok masyarakat

dengan karakter dan semangat juang yang tinggi. Menterpadukan berbagai

konstituen perjuangan yang sangat kompleks tersebut untuk kemudian

menjadi sebuah produk yang koheren dan produktif, yaitu kemerdekaan

bagi suatu bangsa adalah sebuah upaya yang sangat luar biasa dan hanya

mungkin dilakukan oleh manusia-manusia dengan karakter unggul.

Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa para pendiri bangsa ini

adalah generasi manusia Indonesia dengan karakter kepahlawanan yang

unggul, yang sanggup merancang skenario masa depan bangsanya, menuju

bangsa yang mandiri dan bermartabat.

Gagasan pembangunan karakter bangsa unggul telah ada semenjak

diproklamirkannya republik ini pada tanggal 17 Agustus 1945. Pimpinan

nasional kita yang pertama yakni Bung Karno telah pernah menyatakan

perlunya nation and character buildings. Walaupun pernyataan tersebut

3

Page 4: Peran Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Generasi Muda

dalam konteks politik, namun secara eksplisit mengandung arti bahwa

pembangunan Indonesia tidak cukup hanya dengan membangun fisik akan

tetapi harus termasuk membangun karakter dan budaya bangsa. Beberapa

tokoh nasional bangsa ini seperti Ki Hadjar Dewantoro juga menyebutkan

tentang perlunya character building sebagai bagian integral dari

pembangunan bangsa.

Adapun kemerosotan sebuah karakter pada masa orde baru

kepemimpinan presiden Soeharto. Perubahan politik dan ekonomi sangat

besar pengaruhnya terhadap karakter dan perilaku seseorang. Masuknya

modal asing yang deras ke Indonesia sangat berpengaruh terhadap karakter

dan perilaku bangsa. Ciri-ciri orang Indonesia yang digambarkan Mochtar

Lubis jelas tidak sama dengan ciri-ciri orang Indonesia pada tahun 1908,

1928, dan 1945. Adanya pro dan kontra terhadap ciri-ciri orang Indonesia

hasil penelitian Mochtar Lubis itu adalah sesuatu yang biasa.

Ciri-ciri karakter dalam genggaman Soeharto menurut Mukhtar

Lubis :

1. Hipokrisi atau munafik.

Di depan umum kita mengecam kehidupan seks terbuka atau

setengah terbuka, tapi kita membuka tempat mandi uap, tempat pijat

plus sex, dan melindungi prostitusi. Banyak yang pura-pura alim, tapi

begitu sampai di luar negeri lantas mencari nightclub dan pesan

perempuan kepada bellboy hotel. Dia mengutuk dan memaki-maki

korupsi, tapi dia sendiri seorang koruptor. Kemunafikan manusia

Indonesia juga terlihat dari sikap asal bapak senang (ABS) dengan

tujuan untuk survive.

2. Segan dan Enggan bertanggung jawab atas perbuatannya.

Atasan menggeser tanggung jawab atas kesalahan kepada

bawahan dan bawahan menggeser kepada yang lebih bawah lagi.

Menghadapi sikap ini, bawahan dapat cepat membela diri dengan

mengatakan, "Saya hanya melaksanakan perintah atasan."

4

Page 5: Peran Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Generasi Muda

3. Berjiwa feodal.

Sikap feodal dapat dilihat dalam tata cara upacara resmi

kenegaraan, dalam hubungan organisasi kepegawaian. Istri komandan

atau istri menteri otomatis menjadi ketua, tak peduli kurang cakap

atau tak punya bakat memimpin. Akibat jiwa feodal ini, yang berkuasa

tidak suka mendengar kritik dan bawahan amat segan melontarkan

kritik terhadap atasan.

4. Masih percaya takhayul.

Manusia Indonesia percaya gunung, pantai, pohon, patung, dan

keris mempunyai kekuatan gaib. Percaya manusia harus mengatur

hubungan khusus dengan ini semua untuk menyenangkan "mereka"

agar jangan memusuhi manusia, termasuk memberi sesajen.

5. Manusia Indonesia artistik.

Karena dekat dengan alam, manusia Indonesia hidup lebih

banyak dengan naluri, dengan perasaan sensualnya, dan semua ini

mengembangkan daya artistik yang dituangkan dalam ciptaan serta

kerajinan artistik yang indah.

Dapat disimpulkan bahwa karakter bangsa Indonesia pada saat itu

sedemikian merosotnya. Apalah jadinya jika karakter itu jika sudah

membudaya, tentu bangsa ini akan hancur secara perlahan dalam

menghadapi perkembangan dunia yang global. Sudah saatnya kita mampu

berfikir rasional dan meninggalkan karakter yang masih percaya takhayul.

Demi kemajuan sebuah bangsa dan meninggalkan karakter yang

sudah lalu perlu menyusun lagi sebuah karakter yang akan membawa

kemajuan kedepan. Adapun rumusan karakter menjadi patokan dalam

pengembanganya karakter bangsa bagi generasi muda, yaitu :

5

Page 6: Peran Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Generasi Muda

1. Religius : Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran

agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama

lain, dan selalu hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur : Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya

sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan

pekerjaan.

3. Toleransi : Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,

suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari

dirinya.

4. Disiplin : Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada

berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja Keras : Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh

dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta

menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

6. Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara

atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang

lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8. Demokratis : Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama

hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

9. Rasa Ingin Tahu : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk

mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari,

dilihat dan didengar.

10. Semangat Kebangsaan : Cara berpikir, bertindak dan berwawasan

yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan

diri dan kelompoknya.

11. Cinta Tanah Air : Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang

menunjukan rasa kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi

terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan

politik bangsa.

6

Page 7: Peran Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Generasi Muda

12. Menghargai Prestasi : Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya

untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan

mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/Komunikatif : Tindakan yang memperlihatkan rasa senang

berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

14. Cinta Damai : Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan

orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

15. Gemar membaca : Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca

berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

16. Peduli Lingkungan : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya

mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan

mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam

yang sudah terjadi.

17. Peduli Sosial : Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan

pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18. Tanggung-Jawab : Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan

tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri

sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan

Tuhan Yang Maha Esa.

Salah satu upaya yang bisa mewujudkan karakter tersebut

menggunakan atau menginjeksi sebuah lembaga pendidikan yang sangat

dekat dengan setiap generasi muda penerus bangsa. Sebuah media pelu

diterapkan yaitu melalui sebuah mata kuliah dan mata pelajaran

pendidikan kewarganegaraan.

B. Peran Pendididikan Kewarganegaraan dalam Membangun dan

Mengembangkan Karakter Generasi Muda.

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pemeran penting, perlu

mengenalkan sebuah materi pendidikan kewarganegaraan yang

dihubungkan dengan nilai-nilai karakter sebuah bangsa. Beberapa nilai

7

Page 8: Peran Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Generasi Muda

karakter yang tertuang diatas memiliki sebuah korelasi dengan materi-

materi pendidikan kewarganegaraan.

Diantara nilai karakter bisa berkorelasi dengan pendidikan karakter

mengenai hak dan kewajiban sebagai warga negara demi memunculkan

sebuah karakter yang bertanggung jawab.

Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26,

27, 28, dan 30, yaitu :

1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-

orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan

dengan undang-undang sebagai warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-

syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.

2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan

kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung

hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat (2), taip-tiap warga negara berhak

atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul,

mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan

undang-undang.

4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut

serta dalam pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih

lanjut diatur dengan undang-undang.

Pasal-pasal tersebut diatas memberikan gambaran relasi antara

pendidikan karakter bagi generasi muda. Sudah tercantum dalam UUD

1945 mengenai Hak dan Kewajiban yang bertujuan dalam membentuk

karakter yang bertanggung jawab.

Adapun korelasi lain antara materi pendidikan nasional dengan

pembangunan dan pengembangan karakter bangsa.

Peduli sosial dan kesejahteraan nasional. UUD 1945 ayat 4 pasal

(2) Negara mengembangkan sistim jaminan sosial bagi seluruah rakyat

dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai

dengan martabat kemanusiaan.

8

Page 9: Peran Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Generasi Muda

Pendalaman yang bisa langsung diterapkan oleh negara dan semua

warganya yaitu peduli terhadap rakyat miskin dan terlantar. Dengan begitu

karakter peduli sosial bisa dibangun dan diterapkan.

Cinta tanah air korelasinya dengan pertahanan dan keamanan

negara. Dalam UUD 1945 Pasal 30, (1) Tiap-tiap warga negara berhak dan

wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. (2) Usaha

pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan

dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan

Kepolisian Negara Indonesia Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama,

dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung. (3) Tentara Nasional Indonesia

terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai

alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara

keutuhan dan kedaulatan negara. (4) Kepolisian Negara Republik

Indonesia sebagai alat negara yang menjaga kemanan dan ketertiban

masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta

menegakkan hukum. (5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional

Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan

Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di

dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara

dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.

Sebuah bentuk korelasi mengenai karakter cinta tanah dan

pendalaman mengenui UUD 1945 pasal 30 yang mendukung

pengembangan karakter melaui materi-materi yang diajarkan dalam

pendidikan kewarganegaraan.

Dengan begitu dapat dinyatakan bahwa dengan pendidikan

kewarganegaraan dapat membangun dan mengembangkan karakter

generasi muda melului pendalaman UUD dasar 1945, sehingga

tercapainya sebuah karakter yang kuat untuk Indonesia dan warganya dan

mendapat pengakuan yang lebih dari negara dunia.

9

Page 10: Peran Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Generasi Muda

C. Kontribusi Nyata Pendidikan Kewarganegaraan dalam Membangun

Karakter Genrasi Muda.

Lembaga pendidikan yang dapat membaca situasi tentunya tidak

akan mengabaikan pentingnya karakter bangsa dan media pendidikan

kewarganegaraan. Berupaya dan berkontribusi melalui sebuah pendidikan

adalah yang mungkin dan memberikan sebuah pengalaman agar

tercapainya karakter yang diidamkan.

Kontribusi nyata dalam pendidikan kewarganegaraan melalui

materi yang disampaikan kepada peseta didik atau individu. Pendidikan

kewarganegaraan menyajikan fakta-fakta mengeani kenegaraan sehinggi

dapat dipahami oleh peserta didik.

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu konsep

pendidikan yang berfungsi untuk membentuk siswa sebagai warga negara

yang mempunyai karakter. Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan

terhadap pengembangan karakter memiliki dimensi-dimensi yang tidak

bisa dilepaskan dari aspek pembentukan karakter dan moralitas publik

warga negara.

Dengan begiti pendidikan kewarganegraan tidak jauh dari

pengembangan karakter yang ada didalam faktor pendidikan.

Pengembangan yang dapat dilakukan disekolah meliputi ;

1. Pembelajaran

Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan

peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga

dirancang untuk menjadikan peserta didik mengenal,

menyadari/peduli, menginternalisasika nilai-nilai, dan menjadikan

perilaku. Zainal dan Sujak (2011: 11-12) menyatakan pendidikan

karakter secara terpadu di dalam pembelajaran adalah

pengenalanpengenalan nilai-nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran

akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai

kedalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses

10

Page 11: Peran Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Generasi Muda

pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas

pada semua mata pelajaran.

2. Kegiatan ko-kurikuler dan atau kegiatan ekstrakurikuler

Demi terlaksananya kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler

yang mendukung pendidikan karakter, perlu didukung dengan dengan

perangkat pedoman pelaksanaan, pengembangan kapasitas sumber

daya manusia dalam rangka mendukung pelaksanaan pendidikan 18

karakter, dan revitalisasi kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler

yang sudah ada ke arah pengembangan karakter.

3. Alternatif pengembangan dan pembinaan karakter di sekolah sebagai

aktualisasi budaya sekolah.

Pada tingkat institusi, pendidikan karakter mengarah pada

pembentukan budaya sekolah. Menurut Masnur Muslich (2011: 81),

budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan citra

sekolah tersebut di mata masyarakat luas. Dengan demikian

diperlukan pengembangan dan pembinaan karakter di sekolah sebagai

aktualisasi budaya sekolah merupakan bagian penting dalam

pembentukan karakter peserta didik agar dapat berjalan efektif.

4. Kegiatan keseharian di rumah dan di masyarakat

Pendidikan karakter bukan sekedar pengetahuan saja,

melainkan harus dilanjutkan dengan upaya menumbuhkan rasa

mencintai perilaku yang baik dan dilakukan setiap hari sebagai

pembiasaan. Seseorang yang memiliki pengetahuan kebaikan belum

tentu mampu bertindak sesuai dengan pengetahuannya, jika tidak

terlatih untuk melakukan kebaikan tersebut. Dalam kegiatan ini

sekolah dapat mengupayakan terciptanya keselarasan antara karakter

yang dikembangkan di sekolah dengan pembiasaan di rumah dan

masyarakat.

Sudah jelas bagaimana kontribusi yang bisa diberikan pendidikan

kewarganegaraan kaitannya dengan karakter generasi muda. Dengan

menanampilkan karakter melalui pembelajaran yang ada disekolah dan

11

Page 12: Peran Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Generasi Muda

efek pengiring di masyarakat dapat menjadi individu menjadi matang

dalam mengembangkan karakter bangsa.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Salah satu upaya yang bisa mewujudkan karakter tersebut

menggunakan atau menginjeksi sebuah lembaga pendidikan yang sangat

dekat dengan setiap generasi muda penerus bangsa. Sebuah media pelu

diterapkan yaitu melalui sebuah mata kuliah dan mata pelajaran

pendidikan kewarganegaraan.

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu konsep

pendidikan yang berfungsi untuk membentuk siswa sebagai warga negara

yang mempunyai karakter. Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan

terhadap pengembangan karakter memiliki dimensi-dimensi yang tidak

bisa dilepaskan dari aspek pembentukan karakter dan moralitas publik

warga negara.

B. Saran

Menjadi sebuah saran yang baik jika sebuah proses pembelajaran

apapun perlu dengan dikaitkan dengan nilai-nilai yang diajarkan

pendidikan kewarganegaraan yang berideologi pancasila.

Peningkatan mutu pendidikan kewarganegaraan harus ditingkat

melalui unjuk kerja yang dilakukan pendidikan untuk membangun dan

mengembangkan generasi muda.

12

Page 13: Peran Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Generasi Muda

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal dan Sujak. Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter. Bandung: Yrama Widya : 2011

Muslich, Masnur. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta : Bumi Aksara : 2011

Republik Indonesia. 1945. Undang-Undang Dasar. Jakarta,

Republik Indonesia. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Saifuddin, Lukman Hakim. 2012. “Pentingnya Pembentukan Karakter Bangsa” (On-line), http://www.mpr.go.id/berita/read/2012/02/04/10240/pentingnya-pembentukan-karakter-bangsa. 20 April 2013

13


Top Related