i
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB
TEMA 1 AKU DAN TEMAN BARU MENGACU KURIKULUM 2013 UNTUK SISWA
KELAS 1 SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Nindya Akmalintyas
NIM : 121134214
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini peneliti persembahkan untuk:
1. Kepada Allah SWT yang memberikan limpahan Rahmat dan Anugerah-Nya.
2. Orang tuaku, Bapak Wastoyo S.Pd dan Ibu Sati Kartiyatun S.Pd yang telah
memberikan doa, motivasi dan semangat.
3. Suamiku, Temmy Misbahul Muslim yang telah memberikan doa, semangat
dan motivasi.
4. Teman-teman bimbingan satu payung.
5. Almamater tercinta, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Jadilah diri sendiri dan jangan menjadi orang lain, walaupun dia terlihat baik dari kita”
( Lucia Sunarningsih )
“Setiap Murid bisa belajar, hanya saja tidak pada hari yang sama atau dengan cara yang
sama”
( George Evans )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan daftar
dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 Juli 2019
Penliti
Nindya Akmalintyas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Nindya Akmalintyas
Nomor Mahasiswa : 121134214
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB
TEMA 1 AKU DAN TEMAN BARU MENGACU KURIKULUM 2013 UNTUK SISWA
KELAS 1 SEKOLAH DASAR
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu
meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai peniliti.
Demikian pernyataan saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 29 Juli 2019
Yang menyatakan
Nindya Akmalinrtyas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUBTEMA
1 AKU DAN TEMAN BARU MENGACU KURIKULUM 2013 UNTUK SISWA KELAS 1
SEKOLAH DASAR
Nindya Akmalintyas
Universitas Sanata Dharma
2019
Penelitian ini dilakukan untuk analisis kebutuhan yang menunjukkan bahwa Guru Kelas
1 memerlukan contoh perangkat pembelajaran inovatif dalam subtema 1 aku dan teman baru.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk yang berupa perangkat pembelajaran yang
mencakup program tahunan (prota), program semester (prosem), silabus dan 6 Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan 2 model yaitu model Inkuiri dan model
Example non Example yang mengacu kurikulum 2013.
Metode dalam penelitian ini menggunakan Research and Development (R&D) dengan
menggunakan langkah pengembangan Borg and Gall. Borg and Gall memaparkan 10 langkah
pengembangan, tetapi peneliti membatasi menjadi 7 langkah pengembangan yaitu : (1) potensi
dan masalah (2) pegumpulan data (3) desain produk (4) validasi desain (5) revisi desain (6)
ujicoba produk (7) revisi produk sampai menghasilkan produk akhir yang berupa perangkat
pembelajaran inovatif berbasis kurikulum 2013.
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan 2 validator mengenai perangkat pembelajaran
inovatif dalam subtema 1 aku dan teman baru mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas 1
Sekolah Dasar dengan menggunakan model Inkuiri dan model Example non Example diperoleh
hasil sebagai berikut : validasi dari validator A dan validator B memberikan skor rata-rata 4,10
dengan kategori “baik”. Hasil uji coba terbatas dengan Guru Kelas 1 dan calon guru memberikan
skor rata-rata 4,3 dengan kategori “sangat baik”. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perangkat
pembelajaran inovatif yang dikembangkan peneliti memiliki kualitas “sangat baik” dan layak
digunakan.
Kata Kunci : Pembelajaran Inovatif, perangkat pembelajaran, Kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF INNOVATIVE LEARNING DEVICES IN SUBTHEME 1 AKU
DAN TEMAN BARU REFERRING TO CURRICULUM 2013 FOR FIRST GRADE
ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS
Nindya Akmalintyas
Sanata Dharma University
2019
This research was conducted for a needs analysis which showed that elementary school
teacher of grade needed examples of innovative learning tools in subtheme 1 aku dan teman
baru. This study aims to produce products in the form of learning devices that include annual
programs (prota), semester programs (prosem), syllabus and 6 Learning Implementation Plans
(RPP) using 2 models, namely Inquiry models and Example non Example models that refers to
the curriculum 2013.
The method in this study uses Research and Development (R & D) using the
development steps of Borg and Gall. Borg and Gall explained the 10 steps of development, but
researchers limit it to 7 development steps, namely: (1) potential and problems (2) data
collection (3) product design (4) design validation (5) design revision (6) product testing (7 )
product revisions to produce final products in the form innovative learning devices based on
curriculum 2013.
Based on the results of validation conducted by two validators on innovative learning
devices in subtheme 1 aku dan teman baru referring to curriculum 2013 for grade 1 elementary
school students using the Inquiry model and Example non Example models the following results
are obtained: validation from validator A and validator B giving a score an average of 4.10 in
the "good" category. The results of the trial are limited with Class 1 Teachers and prospective
teachers giving an average score of 4.3 in the "very good" category. These results indicate that
the innovative learning tools developed by researchers have a "very good" quality and are
worthy of use.
Keywords : Innovative learning, learning devices, Curriculum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan Rahmat dan
Anugrahnya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Inovatif dalam Sub Tema 1 Aku dan Teman Baru Mengacu Kurikulum 2013 untuk Siswa
Kelas 1 Sekolah Dasar dapat peniliti selesaikan dengan baik. Skripsi disusun sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Peneliti menyampaikan penghargaan dan ucapa terima kasih kepada semua pihak yang
telah banyak membantu serta memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi sampai selesai.
Pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
3. Kintan Limiansih. S.Pd., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. Puji Purnomo, M.Si selaku Dosen pembimbing PGSD Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan pelayanan prima selama bimbingan.
5. Validator perangkat pembelajaran yang telah menilai serta memberikan kritik dan saran
pada penelitian ini.
6. Kepala Sekolah dan Guru Kelas 1 SDN TUGU II yang telah mengijinkan peneliti
melakukan penelitian perangkat pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Orang tua tercinta Bapak Wastoyo S.Pd dan Ibu Sati Kartiyatun S.Pd yang selalu
memberikan doa, motivasi dan semangat.
8. Suami tercinta Temy Misbahul Muslim yang selalu memberikan doa, semangat dan
motivasi.
9. Emerlinda Galih, Lucia Andriana dan Mei Dwi Cahyani sehabat yang telah memberikan
kasih sayang dan semangat.
Peneliti menyadari bahwa peniliti ini masih banyak kekurangan. Semoga skripsi ini
berguna bagi pembaca sekaligus menjadi sumber belajar bagi peneliti lain.
Yogyakarta, 29 Juli 2019
Peneliti
Nindya Akmalintyas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ii
HALAMAN PENGESAHA…....................................................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………………………...iv
HALAMAN MOTTO……………………………………………………………………………v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………...………………………...........vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN………………………………………………..vii
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...…………………..…vii
ABSTRAK………………...……………………………………………………………………viii
ABSTRACT …………………………………………………………………………………….. ix
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………..x
DAFTAR ISI..............................................................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………….4
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………………………………..4
D. Manfaat Penelitian……………………………………………………………………….4
E. Definisi Operasional……………………………………………………………………..4
F. Spesifikasi Produk……………………………………………………………………….5
1. Fisik Produk………………………………………………………………………….6
2. Isi Produk…………………………………………………………………………….6
BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………………………………..9
A. KAJIAN PUSTAKA……………………………………………………………………9
1. Karakteristik Kurikulum 2013………………………………………………………9
2. Keterampilan Abad 21………………………………………………………………11
3. Perangkat Pembelajaran……………………………………………………………..16
4. Pembelajaran Inovatif………………………………………………………………..27
B. PENELITIAN YANG RELEVAN…………………………………………………….32
C. KERANGKA PERPIKIR……………………………………………………………...34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
D. PERTANYAAN PENELITIAN………………………………………………………..36
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………………………38
A. Jenis Penelitian…………………………………………………………………………..38
B. Setting Penelitian………………………………………………………………………...41
C. Prosedur Perkembangan…………………………………………………………………42
D. Teknik Pengumpulan Data………………………………………………………………44
1. Wawancara…………………………………………………………………………...44
2. Observasi……………………………………………………………………………..45
3. Kuesioner…………………………………………………………………………….45
E. Instrumen Penelitian……………………………………………………………………..45
F. Teknik Analisis Data…………………………………………………………………….46
1. Data Kualitatif………………………………………………………………………..46
2. Data Kuantitatif………………………………………………………………………56
G. Jadwal Penelitian ………………………………………………………………………..51
BAB IV HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN……………...52
A. Hasil Penelitian Pengembangan…………………………………………………………52
1. Analasisi Kebutuhan………………………………………………………………...52
2. Deskripsi produk…………………………………………………………………….60
3. Validasi Ahli dan Revisi Produk…………………………………………………....64
4. Uji Coba Terbatas…………………………………………………………………...68
5. Kajian Produk Akhir………………………………………………………………...72
B. Pembahasan …………………………………………………………………………….76
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN SARAN…………82
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………82
B. Keterbatasan Pengembangan……………………………………………………………83
C. Saran…………………………………………………………………………………….83
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………85
LAMPIRAN …………………………………………………………………………………...87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum 2013 menjadi perkembangan pendidikan yang baru di Indonesia. Hal
yang ditunjukkan pada kurikulum 2013, siswa dijadikan sebagai subjek pembelajaran
atau Student Centered Learning yang memberikan pengalaman belajar secara langsung
kepada siswa. Siswa diminta aktif dalam pembelajaran dan guru hanya sebagai fasililator
saat pembelajaran. Selain itu, kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran tematik yang
membuat siswa berpikir secara aktif dan memberikan pembelajaran yang utuh.
Dalam kegiatan Pembelajaran Kurikulum 2013 memiliki karakteristik yaitu :
menggunakan penilaian otentik, pembelajaran yang berpusat pada siswa, menekankan
karakter, menggunakan pendekatan saintifik dan minitikberatkan pada berpikir tingkat
tinggi (HOTS) (Hosnan, 2014:35-87). Keterlibatan siswa secara langsung dlam kegiatan
pembelajaran dapat mempengaruhi siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan dan
keterampilan melalui pengalaman pembelajaran (Kosasih, 2014:119).
Sesuai dengan perkembangan kurikulum 2013 memiliki peran dalam bentuk
siswa memiliki keterampilan dasa abad 21 (Fadillah 2014:119). Karakteristik yang
dimiliki kurikulum 2013 mampu menghasilkan insan yang produktif, kreatif, inovatif,
efektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi
(Mulyasa, 2013 : 167). Dalam pembentukan insan yang produktif dapat dilakukan
dengan menciptakan pembaruan atau inovasi dalam pembelajaran atau pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
inovatif. Tedapat banyak sekali model dalam pembelajaran inovatif sehingga model dapat
dipilih sesuai pokok bahasan yang akan dipelajari.
Pelaksaan yang terjadi dilapangan banyak guru yang kurang memahami mengenai
prangkat pembelajaran inovatif. Kondisi ini dibuktikan dari peneliti yang melakukan
wawancara di 2 SD pada bulan Juli 2018. Wawancara dilakukan pada 1 SD di Kecamatan
Lelea Kabupaten Indramayu dan 2 di SD di Kota Yogyakarta.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada 3 sekolah, 1 pada SD
di Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu dan 2 SD di Kota Yogyakarta pada Guru
kelas 1 yang menerapkan kurikulum 2013, para guru sudah mengikuti pelatihan tentang
kurikulum 2013, namun guru masih belum memahami secara penuh tentang kurikulum
2013. Dalam penyusunan RPP guru hanya menyalin dari buku guru tanpa memperhatikan
aspek yang termuat didalamnya. Selain itu, guru juga belum menguasai dan
menggunakan model pembelajaran inovatif.
Guru kelas 1 masih melakukan pembelajaran sesuai dengan buku pegangan yang
ada tanpa melakukan pembelajaran yang bervariasi. Pada saat peneliti menanyakan
tentang model inovatif guru masih belum paham dan penggunaan model hanya sesuai
dengan buku pegangan guru. Model yang diketahui guru hanya beberapa saja, sehingga
pembelajaran yang dilakukan di kelas masih mendominasi dengan ceramah. Dalam
pembelajaran guru jarang menggunakan media sehingga siswa merasa bosan dengan
pembelajaran. Untuk meningkatkan prestasi belajar guru memerlukan model
pembelajaran inovatif yang lebih bervariasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Guru yang diwawancarai menginginkan contoh pengembangan dari perangkat
pembelajaran inovatif sebagai referensi dalam mengembangkan pembelajaran di kelas
yang menyangkut kurikulum 2013. Ketika peneliti menanyakan bagaimana mengurutkan
materi dalam pembelajaran, ketiga guru masih memiliki jawaban yang sama yaitu
mengurutkan materi sesuai dengan buku pegangan.
Melihat kondisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa guru memerlukan contoh
perangkat pembelajaran inovatif tipe inkuiri dan example non example untuk
mengembangkan kemampuan berpikir siswa dengan melihat gambar dan keadaan yang
ada dilingkungan sekitarnya. Selain itu, mengacu pada kurikulum 2013 untuk menambah
wawasan dan referensi dalam pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, peneliti terdorong
untuk melakukan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran inovatif yang
berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Inovatif dalam Subtema 1 Mengacu
pada Kurikulum 2013 Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar”. Dengan pembelajaran inovatif tipe
inkuiri dan example non example membantu siswa dalam mempelajari materi secara
bervariasi dan mambantu siswa aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran inovatif
membantu siswa belajar secara menyeluruh dan mambuat siswa memiliki pengetahuan
yang utuh. Oleh karena itu, pengembangan perangkat pembelajaran ini sangat penting
untuk membantu guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu
pada kurikulum 2013 khususnya pembelajaran inovatif tipe inkuiri dan example non
example.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana kualitas produk pengembangan
perangkat pembelajaran inovatif dalam Sub Tema 1 aku dan teman baru berbasis
kurikulum 2013 untuk siswa kelas 1 Sekolah Dasar?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan kualitas produk pengembangan perangkat
pembelajaran inovatif dalam Sub Tema 1 aku dan teman baru berbasis kurikulum 2013
untuk siswa kelas 1 Sekolah Dasar.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi Peneliti
Peneliti dapat mengembangkan perangkat pembelajaran inovatif yang mengacu pada
kurikulum 2013.
2. Bagi Guru
Guru memiliki referensi untuk mengembangkan perangkat pembelajaran inovatif
yang mengacu pada kurikulum 2013.
3. Bagi Sekolah
Sekolah dapat meliliki referensi baru dalam pengembangan perangkat pembelajaran
inovatif yang mengacu pada kurikulum 2013.
4. Bagi Prodi PGSD
Menambah bahan pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma untuk
pengembangan perangkat pembelajaran inovatif sub tema 1 untuk kelas 1 yang
mengacu pada kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Definisi Operasional
1. Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan
dan menyeimbangkan soft skill dan hard skill yang berupa sikap, keterampilan dan
pengetahuan. pemerintah menetapkan kurikulum 2013 digunakan untuk
menyempurnakan kurikulum KBK maupun KTSP.
2. Pembelajaran inovatif juga mengandung arti pempelajaran yang dikemas guru yang
merupakan wujud gagasan atau teknik yang dipandang baru agar mampu
memfasilitasi siswa untuk memperoleh kemajuan dalam proses dan hasil belajar.
Pembelajaran inovatif model inkuiri dan model pembelajaran inovatif tipe example
non example yang digunakan dalam perangkat pembelajaran inovatif.
3. Model pembelajaran inkuiri adalah salah satu model yang dapat mendorong siswa
untuk aktif dalam pembelajaran. Kunandar (2010: 371) pembelajaran inkuiri adalah
kegiatan pembelajaran dimana siswa didorong untuk belajar melalui keterlibatan aktif
mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa
untuk memiliki pengalaman dalam melakukan percobaan yang memungkinkan siswa
menemukan prinsip untuk mereka sendiri
4. Example non example adalah model pembelajaran yang membelajarkan murid
terhadap pemasalahan yang ada disekitarnya melalui analisis contoh-contoh berupa
gambar, foto dan kasus yang bermuatan masalah. Konsep model pembelajaran ini
dipelajari melalui dua cara, pengamatan dan definisi konsep itu sendiri. Example non
example adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan
1. Cover
Cover depan produk terdiri dari judul pengembangan perangkat pembelajaran inovatif
yaitu pengembangan perangkat pembelajaran inovatif dalam sub tema 1 Mengacu
kurikulum 2013 untuk siswa kelas 1 Sekolah dasar; nama penulis; logo universitas,
keterangan yang berisi program studi yaitu pendidikan guru sekolah dasar, jurusan yaitu
ilmu pendidikan, fakultas yaitu keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas yaitu Sanata
Dharma Yogyakarta. Cover belakang berisi sinopsis dan biodata singkat penulis.
2. Ukuran Kertas
Produk dicetak dalam ukuran kertas A4 dengan berat 70 gram sedangkan sampul dicetak
dengan kertas ivory 230 supaya terlihat kokoh.
3. Format Tulisan
Produk ditulis menggunakan theme font “times new rowman” dengan spasi 1,5 supaya
setiap bagian dalam RPP terlihat jelas.
4. Kata Pengantar
Kata pengantar terdiri dari ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa; penjelasan
kerangka berpikir seputar pembelajaran inovatif; ucapan terimakasih kepada pihak yang
membantu dan terlibat dalam penyusun produk; dan kesediaan penulis dalam menerima
kritik dan saran terkait dengan produk yang dikembangkan.
5. Daftar Isi
Daftar isi terdiri dari garis besar isi buku beserta nomor halaman.
6. Program tahunan untuk kelas 1 SD semester gasal dan genap.
Program Tahunan adalah rencana umum pelaksanaan pembelajaran muatan pelajaran
berisi antara lain rencana penetapan alokasi waktu satu tahun pembelajaran. Program
tahunan dibuat sesuai dengan kalender pendidikan dari tahun 2018/2019. Komponen-
komponen dalam menyusun Program Tahunan: Identitas (antara lain muatan pelajaran,
kelas, tahun pelajaran) dan Format isian (antara lain tema, subtema, dan alokasi waktu).
Program tahunan terdapat 2 sampai 3 halaman berbentuk landscape.
7. Program semester untuk kelas 1 SD semester gasal.
Program Semester merupakan penjabaran dari program tahunan sehingga program
tersebut tidak bisa disusun sebelum tersusun program tahunan. Program semester dilihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
melalui kalender pendidikan dari semester gasal tahun 2018/2019. Program Semester
berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam
semester tersebut. Program semester terdapat 2 sampai 3 halaman berbentuk landscape.
8. Silabus untuk kelas 1 SD semester gasal tahun 2018/2019.
Silabus merupakan salah satu produk pengembangan kurikulum berisikan garis-garis
besar materi pelajaran, kegiatan pembelajaran dan rancangan penilaian. Silabus adalah
rencana pembelajaran pada suatu ataukelompok mata pelajaran/ tema tertentu yang
mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu dan sumber
belajar.
9. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Disusun lengkap terdiri dari 1) identitas RPP; 2) kompetensi inti; 3) kompetensi dasar,
indikator, dan tujuan pebelajaran;; 4) pendekatan, tipe, model dan metode; 5) alat dan
bahan serta sumber belajar; 6) langkah pembelajaran; 7) penilaian; 8) rangkuman materi
9) lampiran yang berisi LKS, media dan rubrik penskoran. Dalam satu subtema terdapat
enam pembelajaran, sehingga menghasilkan enam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
10. Model Pembelajaran Inovatif Model Inkuiri dan Model Pembelajaran Inovatif tipe
example non example.
Penjelasan pembelajaran inovatif dengan menggunakan model inkuiri dan example non
example. Model pembelajaran inkuiri adalah salah satu model yang dapat mendorong
siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Model pembelajaran inkuiri salah satu model yang
dapat mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan menodorong siswa untuk
memiliki pengalaman dalam melakukan percobaan. Example non example adalah model
pembelajaran yang membelajarkan siswa terhadap permasalahan yang ada disekitar
dengan analisis contoh-contoh berupa gambar, foto dan kasus yang bermuatan masalah.
11. Mengandung Pendekatan Scientific
Proses pembelajaran yang dirancang supaya peserta didik mengkonstruk konsep, hukum,
atau prinsip melalui tahap mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan
masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengkomunikasikan konsep, hukum, atau prinsip yang ditemukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
12. Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu mempunyai karakteristik berpusat pada siswa, memberikan
pengalaman langsung, pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas, menyajikan
konsep dari berbagai mata pelajaran, bersifat fleksibel, dan menggunakan prinsip belajar
sambil bermain dan menyenangkan.
13. Pendidikan Karakter
Diintegrasikan dalam seluruh mata pelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat
dalam kurikulum. Pendidikan karakter yang dikembangkan memuat aspek spiritual dan
aspek individual. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada
setiap bidang studi perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dihubungkan dengan kontekas
kehidupan sehari-hari.
14. High Order Thinking Skill (HOTS)
Meliputi tingkat taksonomi Bloom pada C4 sampai C6. C4 merupakan kegiatan
menganalisis yang menggunakan kata kerja operasional memilih, membandingkan,
menguraikan, mengaitkan, dll. Sedangkan C5 yaitu kegiatan mengevaluasi yang
menggunakan kata kerja operasional mengkritik, memeriksa, menilai, membuktikan, dll.
Dan C6 yaitu kegiatan mencipta yang menggunakan kata kerja operasional merumuskan,
merencanakan, memproduksi, membuat hipotesis, mendesain, menciptakan, dll.
15. Penilaian Otentik
Penerapan penilaian otentik mengandung aspek sikap spiritual dan sosial, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan. Penilaian dilengkapi dengan instrumen penilaian
yang memuat kunci jawaban dari soal tertulis, daftar cek atau pedoman observasi bagi
penilaian dengan teknik observasi, dan cara skoring.
16. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Penyusunan RPP memperhatikan ketentuan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) yang meliputi
tanda baca, huruf kapital, nama orang, nama tempat, dan kata penghubung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KAJIAN PUSTAKA
1. PENGERTIAN KURIKULUM 2013
Undang-Undang sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
menyebutkan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraa kegiatan
belajar mengajar. Kurikulum sebagai segala upaya sekolah untuk memengaruhi siswa
agar dapat belajar, baik dalam kelas maupun diluar sekolah (Rusman 2011 : 3). Intinya
kurikulum diperlukan dalam rangka memajukan dan menyukseskan dunia pendidikan.
Saat ini di Indonesia menggunakan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah
kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan soft skill dan
hard skill yang berupa sikap, keterampilan dan pengetahuan. Dengan demikian peserta
didik memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang seimbang. Upaya
yang dilakukan untuk menyeimbangkan soft skill dan hard skill adalah mengembangkan
kurikulum.
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut :
1. Mengembangkan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama
dengan kemampuan intelektual dan psikomotor.
2. Sekolah dan masyarakat saling bekerjasama sehingga peserta didik dapat menerapkan
apa yang diperoleh di sekolah dapat diterapkan dilingkungan sosial.
3. Kompetensi dalam bentuk kompetensi dasar mata pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
4. Kompetensi dasar dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam kompetensi inti.
5. Kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan pada prinsip akumulatif,
memperkuat (reincofered), dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang
pendidikan.
Strategi implementasi kurikulum 2013 mengacu pada tiga tahap yaitu merancang,
mengimplementasikan dan mengevaluasi. Ada beberapa faktor yang menentukan dan
mendukung keberhasilan implemetasi kurikulum dalam meningkatkan pembelajaran untuk
menghasilkan peserta didik sebagai lulusan yang kompeten sebagai berikut:
1. Keseuaian kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) dengan
kurikulum dan buku teks.
2. Ketersediaan buku sebagai sumber belajar yang mengitegrasikan standar
pembentuk kurikulum.
3. Penguatan peran pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan
4. Penguatan manajemen dan budaya sekolah.
Seperti yang dikemukakan bahwa melalui pengembangan kurikulum 2013 dapat
menghasilkan insan yang produktif, kreatif, inovatif dan efektif dengan melalui penguatan
sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dalam pengembangan kurikulum 2013 difokuskan
pada pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik, berupa panduan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang dapat didemonstrasikan peserta didik. Kurikulum 2013
memungkinkan guru menilai hasil belajar siswa dalam proses pencapaian sasaran belajar,
yang mencerminkan penguasaan dan pemahaman apa yang telah dipelajari. Landasan
pengembangan kurikulum 2013 dilandasi secara landasan filosofis, landasan yuridis dan
landasan konseptual.
Pengembangan struktur kurikulum 2013 sedikitnya mencangkup tiga langkah
kegiatan yaitu:
a. Identifikasi kompetensi yang perlu dilakukan melalui beberapa pendekatan, agar
hasil yang dirumuskan sesuai dengan tujuan yang diharapkan peserta didik.
b. Struktur kurikulum
c. Mendeskripsikan mata pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2. KETERAMPILAN DASAR ABAD KE 21
Dalam abad 21 terdapat perkembangan yang sangat dahsyat dalam berbagai
aspek, seperti aspek pesatnya perkembangan teknologi. Pesatnya perkembangan ini
berdampak positif atau negatif tergantung penggunanya. Oleh karena itu perlu adanya
kontrol dan pembentukan karakter untuk membentengi dampak positif atau negatif
tersebut. Kemendikbud, Nizam di Jakarta mengatakan bahwa salah satu kunci
mempersiapkan anak abad 21 terletak pada guru yang terinspitasi dan menginspirasi.
Dalam kalender Gergory abad 21 dimulai pada tahun 2001 sampai dengan 2100.
Pada abad ini teknologi berkembang sangat dahsyat yang berdampak pada bidang
ekonomi, sosial dan kebudayaan. Perkembangan ini membuat kaitan satu negara dengan
negara lainnya yang disebut dengan globalisasi. Kemajuan ini memberikan dampak
positif atau negatif tergantung penggunaannya sehingga pengguna harus mempunyai
kontrol yang baik.
Namun dalam kaitannya, pesatnya abad 21 tingkat kejahatan meningkat dan
terjadi degrasi moral. Anak-anak muda terlena dengan kemajuan teknologi seperti Hp,
internet dan televisi. Mereka terlalu sibuk dengan dunia maya tanpa memikirkan
sekitarnya. Pergaulan remaja sangat mengkhawatirkan karena mencontoh gaya hidup dari
film yang tidak mendidik seperti penggunaan obat terlarang, minuman keras, kenakalan
remaja dan pencurian.
Menanggapi tingginya kejahatan yang sebagian besar dilakukan oleh pelajar,
maka Mendikbud Muhadjir Effendy (2016) mengeluarkan kebijakan full day school
dimulai dari Sekolah Dasar. Pada kompas 8 Agustus 2018 Mendikbud menyatakan
bahwa “ Dengan adanya full day school secara berlahan peserta didik akan terbangun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
karakternya dan tidak menjadi liar diluar sekolah ketika orang tua masih bekerja”. Oleh
karena itu pendidikan karakter sangat penting untuk mengatasi permasalahan tersebut.
KBBI 2008 mengatakan bahwa pendidikan adalah didik yang berarti memelihara
dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Kemendiknas (2010) menyatakan bahwa pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana
yang dilakukan untuk mengembangkan potensi peserta didik. Pendidikan tidak hanya
untuk mencerdaskan individu secara intelektual tetapi juga mengembangkan budi pekerti
dan jasmani peserta didik.
Kemendiknas (2010:3) karakter adalah watak, sifat-sifat, ahklak atau kepribadian
seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi yang digunakan sebagai landasan cara
pandang berpikir, bersikap dan bertindak. Dalam KKBI 2008 juga menyatakan bahwa
karakter adalah tabiat, kejiwaan, akhlak dan budi pekerti yang membedakan dengan yang
lain.
Ahmad Sudrajat (2010:47) menyatakan bahwa pendidikan karakter adalah suatu
sistem penanaman karakter pada warga sekolah dengan meliputi komponen pengetahuan,
kesadaran dan tindakan untuk melaksanakn nilai-nilai tersebut. Dalam semua komponen
sekolah, pendidikan menjadi sebuah budaya di sekolah. Sistem pendidikan karakter
dengan menanamkan nilai-nilai positif pada individu yang dimulai dengan memberi
pengetahuan sehingga menjadi kebiasaan terhadap individu tersebut. Diknas (2010)
menjadi 18 nilai-nilai dalam pendidikan karakter :
a. Religius
Sikap dan prilaku dalam melaksanakan ajaran agama yang diantaranya
toleransi dan hidup ruku dengan umat agama lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Jujur
Perilaku sebagai seseorang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan
dan pekerjaan.
c. Toleransi
Sikap dan tindakan menghormati agama, suku, etnis pendapat dan tindakan
orang lain.
d. Disiplin
Tindakan perilaku tertib dan patuh dalam beberbagai ketentuan dan peraturan.
e. Kerja keras
Tindakan yang patuh dan tertib pada peraturan.
f. Kreatif
Berpikir menghasilkan cara atau hasil yang baru dari sesuatu yang sudah
dimiliki.
g. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tergantung kepada orang lain.
h. Demokratis
Cara berpikir, bertindak dan bersikap sama hak dan kewajiban dirinya dan
orang lain.
i. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang berupaya mengetahui lebih dalam dari apa yang
dipelajarinya.
j. Semangat Kebangsaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Cara berpikir , bertindak dan berwawasan yang mementingkan kepentingan
bangsa dan negara.
k. Cinta Tanah Air
Sikap dan tindakan yang membela dan mementingkan kepentingan bangsa
dan negara.
l. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong menghasilkan sesuatu bagi masyarakat
dan menghormati keberhasilan orang lain.
m. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong menghasilkan sesuatu bagi masyarakat
dan menghormati keberhasilan orang lain.
n. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong menghasilkan sesuatu bagi masyarakat
dan menghormati keberhasilan orang lain.
o. Gemar Membaca
Kebiasaan menyidiakan waktu untuk membaca berbagai bacaan.
p. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan untuk melindungi alam sekitar dan berupaya memperbaiki
alam sekitar yang rusak.
q. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
r. Tanggung Jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Sikap dan prilaku seseorang untuk melaksanakan kewajiban terhadap dirinya,
masyarakat, lingkungan dan negara.
Peranan guru dalam pendidikan karakter untuk menghadapi abad 21
dengan 4 karakter belajar atau dikenal dengan 4Cs. Dalam 4 karakter belajar atau
4Cs yaitu komunikasi, kolaborasi, critical thinking dan kreatif inovatif. Oleh
karena itu karakter siswa pada abad 21, guu hendaknya mengetahui dan
menjalankan peran sehingga dapat membimbing peserta didik yang tidak hanya
cerdas dalam intelektual tetapi cerdas dalam emosional dan spiritual. Brown
(2007) menyatakan bahwa guru memiliki 5 peranan yaitu sebagai pengontrol,
pengarah, pemimpin, fasilitator dan sebagai sumber.
Pendapat Arumsari (2014) yang sejalan dengan penyataan Brown (2007)
yang mengatakan bahwaa peran guru dalam membentuk karakter siswa dengan 4
peran yaitu motivator, fasilitator, role model dan pendorong kreativitas. Dalam
menghadapi abad 21 penanam karakter yang dilakukan oleh guru tidak mudah.
Disaat teknologi yang sangat pesat banyak siswa yang terlena sehingga guru
memainkan perannya untuk mendorong, membimbing agar siswa memiliki
kecerdasan komprehensif. Guru hendaknya selalu belajar, untuk mengikuti setiap
perkembangan teknologi, kreatif dan inovatif sehingga pendidikan karakter yang
ada dalam mata pelajaran secara tidak sadar karakter siswa terbentuk melalui
pembiasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3. PERANGKAT PEMBELAJARAN
Dalam KKBI (2008) perangkat adalah alat perlengkapan sedangkan pembelajaran
adalah proses atau cara menjadikan seseorang belajar. perangkat pembelajaran
merupakan perangkat yang digunakan dalam proses pembelajaran yang berisi Rencana
Pelaksaan Pembelajaran, silabus, buku siswa, Lembar Kerja Siswa, instrumen evaluasi.
Prasetyo dkk (2011:16) perangkat pembelajaran adalah alat untuk melaksanakan proses
kegiatan pembelajaran baik pendidik dan peserta didik. Dalam pemaparan tersebut
prangkat pembelajaran adalah perlengkapan sebagai cara orang belajar dalam proses
pembelajaran.
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti adalah program tahunan
dan program semester, silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan model
pembelajaran inovatif midel inkuiri dan model pembelajaran inovatif tipe example non
example. Berikut beberapa perangkat pembelajaran yang akan dibahas :
a. Program Tahunan dan Semester
1. Program Tahunan
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu dalam satu
tahun untuk mencapai SK dan KD yang sudah diterapkan. Penetapan alokasi
dilakukan agar seleuruh kompetensi dasar yang terdapat kurikulum dapat
dicapai oleh siswa. Penentuan alokasi waktu ditentukan berdasarkan jumlah
jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku.
Program tahunan berdasarkan kurikulum 2013 merupakan program umum
pembelajaran untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru. Prota perlu
disiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran, karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pedoman bagi pengembangan program semester, silabus dan Rencana
Pelaksaan Pembelajaran.
Langkah-langkah pengembangan perencanaan program tahunan :
a. Menelaah kalender pendidikan berdasarkan kebutuhan satuan
pendidikan.
b. Menelaah jumlah Kompetensi Dasar (KD)
c. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu efektif.
d. Menghitung jumlah Minggu Efeketif Belajar (MBE) dalam satu tahun.
e. Mendistribusikan alokasi waktu Minggu Belajar Efektif ke dalam KD,
materi pokok, dan sub materi pokok.
2. Program Semester
Program semester adalah penjabaran dari prota sehingga program semester
tidak bisa disusun sebelum prota. Program semester berisikan garis-garis besar
hal yang hendak dilaksanakan dan diapai dalam semester tersebut. Langkah-
langkah penyusunan pogram semester yaitu :
1. Menghitung jumlah hari belajar efektif dan jam belajar efektif setiap
bulan dan semester dalam satu tahun.
2. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk KD serta
memperhitungkan waktu untuk ulangan.
3. Guru selanjutnya mementukan alokasi waktu setiap kompetensi dasar
yakni : alokasi waktu dirinci untuk setiap kompetensi, alokasi waktu
pembelajaran untuk setiap KD sesuai dengan keluasaan KD, metode
pembelajaran alat dan bahan serta sumber belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b. Silabus
1. Pengertian Silabus
Departemen Pendidikan Nasional (2008: 16) silabus adalah rencana
pembelajaran pada satu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang
mencangkup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu
dan sumber belajar. Pada sistem pengelolaan pendidikan yang tersentralisasikan
di indonesia, penyusunan silabus dilakukan oleh pemerintah pusat yaitu
departemen yang mengurusi pendidikan. Pada sistem pengelolaan desentralistik,
penyusunan silabus dilakukan oleh sekolah atau para guru mengajar di sekolah
tertentu.
Panduan Implementasi Standar Proses silabus dijadikan acuan untuk
mengembangkan RPP memuat mata pelajaran atau tema pelajaran, standar
kompetensi, kompetensi dasar, mata pelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus
dapat dikembangkan oleh guru secara mandiri atau berkelompok dalam sekolah
atau beberapa sekolah, MPMG, PKG, dan Dinas Pendidikan. Dengan demikian,
kurikulum di sekolah dan guru-guru perlu meningkatkan kemampuan dalam
penyusunan dan pengembangan silabus dan perencanaan pembelajaran.
Silabus memiliki beberapa komponen, sebagai berikut :
1. Identitas Mata Pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Identitas mata pelajaran berisi nama sekolah, mata pelajaran/tema,
kelas/semester.
2. Standar Kompetensi
Menurut Chamsiatin (2008) standar kompetensi adalah kualifikasi
kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan pengeuasaan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan tingkat/semester.
Standar kompetensi yang merupakan seperangkat kompetensi yang
dibakukan secara nasional, dan diwujudkan dengan hasil belajar
peserta didik secara minimal. Pengembangan silabus dapat mengambil
begitu saja dari standar isi yang sudah disusun oleh pemerintah pusat
(Kemendiknas).
3. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar (Chamsiatin 2008) adalah sejumlah kemampuan
yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu.
Pengembangan silabus dapat mengambilnya begitu saja dari standar isi
yang sudah disusun oleh pemerintah pusat (Kemendiknas).
4. Materi Pokok
Materi pokok adalah materi pelajaran yang harus dipelajari dan
dibangun oleh peserta didik sebagai sarana kompetensi dasar. Materi
pokok mencangkup nilai, pengetahuan, sikap, fakta, konsep, prinsip,
teori, hukum dan prosedur yang dibangun, hearki atau kombinasi.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan materi
pokok yaitu akurasi (kebenarannya teruji), benar-benar dibutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
peserta didik, bermanfaat untuk pengembangan kemampuan akademis
dan non akademis, kelayakan dan menarik peserta didik untuk
mempelajari lebih lanjut.
5. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Subtansi KBM sesungguhnya adalah pegalaman belajar peserta didik
dalam proses pembelajaran. Chamsiatin (2008) pengalaman belajar
dirancang untuk melibatkan proses mental dan fisik peserta didik
dengan sesamanya, guru, sumber dan media, lingkungan belajar demi
pencapaian kompetensi. Hal-hal yang diperhatikan dalam KBM adalah
rangkaian belajar secara berurutan, mencapai kompetensi dasar,
hierarkis dalam penyajian materi pelajaran, tercermin dalam kegiatan
belajar peserta didik.
6. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi adalah penanda perubahan nilai,
pengetahuan, sikap, keterampilan, dan prilaku yang dapat diukur. Lise
Chamsiatin (2008) pengembangan indikator dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
a. Setiap KD dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator.
b. Perumusan indikator menggunakan kata kerja operasional yang
dapat diukur dan dapat diobservasi.
c. Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara dengan
kata kerja dalam KD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
d. Menggunakan prinsip urgensi, kontinuitas, relevansi, dan
kontekstual.
e. Seluruh indikator KD merupakan tanda untuk menilai pencapaian
kompetensi dasar, yakni terinternalisasikan nilai, sikap,
kemampuan berpikir, dan bertindak secara konsisten.
7. Taksonomi Bloom sebagai Rujukan Pengembangan Indikator dan
Tujuan Pembelajaran
Untuk menjabarkan KD menjadi indikator, pengembangan dapat
menggunakan rujukan taksonomi Bloom untuk dan merumuskan
indikator dan tujan pembelajaran. Bloom membagi ranah pendidikan
menjadi kognitif, afektif dan psikomotor secara bertingkat-tingkat dari
yang rendah ke tinggi. Taksonomi Bloom disajikan dalam kata kerja
operasional baik dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
8. Kata-Kata Kerja Operasional
Rambu-rambu pengembangan indikator berisi kata kerja operasional
yang dapat membantu merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran
yaitu :
Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator (lebih
dari dua)
Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diukur tan dapat diobservasi
Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah secar atau
secara dengan kata kerja dalam KD maupun SK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Prinsip pengembangan indikator adalah urgensi, kontinuitas,
relevansi, dan kontekstual
Seluruh indikator dalam satu KD merupakan tanda, prilaku,
dan lain-lain untuk mencapai kompetensi kemampuan
bersikap, beroikir, dan bertindak secara konsisten
2. Prosedur Pengembangan Silabus
Chamsiatin (2008) menyatakan bahwa pengembangan silabus dapat
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Mengisi kolom identifikasi
Mengkaji standar kompetensi
Mengkaji kompetensi dasar
Mengidentifikasi materi pokok
Mengembangkan pengalaman belajar yang memberi kesempatan
peserta didik mengkontruksi pengetahuan sendiri, mengembangkan
seluruh kecakapan hidup peserta didik.
Merumuskan indikator
Menentukan jenis penilaian
Menentukan alokasi waktu
Menentukan sumber belajar
3. Prinsip Pengembangan Silabus
Silabus dalam kurikulum 2013 dikembangkan lebih lanjut oleh satuan
pendidikan dan guru disesuaikan situasi dan kondisi masing-masing
daerah pendidikan setempat. Para guru dan calon guru perlu memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
prinsip-prinsip pengembangan silabus, sebagaimana yang ditentukan oleh
Departemen Pendidikan Nasional (2008: 16) sebagai berikut :
Prinsip relevansi
Prinsip relevansi memberikan arahan bahwa silabus hendaknya
mempertimbangkan cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran,
dan penyajian materi yang disesuaikan tingkat fisik,
intelektual, sosial, emosional dan spiritual peserta didik.
Prinsip sistematis
Prinsip sistematis memberikan arahan penyusunan silabus
hendaknya bersifat sistemik dan sistematik. Jika silabus
dipandang sebagai garis besar pembelajaran bersifat sistenik,
komponen silabus hendaknya bersifat sinegris dalam
pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Prinsip konsistensi
Prinsip konsistensi ini memberi arahan bahwa dalam
pengembangan silabus terjadi hubungan yang konsisten antara
KD, indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
sumber belajar, dan instrumen penilaian yang bersifat searah
dengan pencapaian standar kompetensi.
Prinsip memadai
Prinsip ini memberi arahan bahwa cakupan indikator, materi
pembelajaran, pengalaman belajar, sumber dan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
pembelajaran, dan penialaian cukup memadai untuk
menunjang pencapaian kompetensi dasar.
Prinsip aktual dan kontekstual
Prinsip ini memberi arahan bahwacakupan indikator, materi
pembelajaran, pengalaman belajar, dan sistem penialain
hendaknya memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang terwujud dalam realitas kehidupan.
Prinsip fleksibilitas
Prinsip ini memberi arahan bahwa seluruh komponen silabus
hendaknya dapat mengakomodasi keragaman peserta didik,
pendidik, lingkungan belajar dan dinamika perubahan yang
terjadi di masyarakat dan satuan pendidikan setempat.
Menyeluruh
Prinsip ini memberi arahan bahwa pengembangan indikator
silabus hendaknya mencakup seluruh ranah kompetensi, baik
kognitif, afektif, dan psikomotor.
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
a. Pengertian RPP
Dalam Permendikbud Nomor 65 tahun 2013, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk
satu pertemuan atau lebih. Dalam RPP dikembangkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik untuk mencapai
kompetensi dasar. Setiap pendidik berkewajiban menyusun RPP secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien dan memotivasi peserta didik.
Komponen RPP terdiri atas beberapa elemen dasar sebagaimana
diuraikan Permrndikbud no. 65 tahun 2013 yaitu :
1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan
2. Identitas mata pelajaran tema/sub tema
3. Kelas / semester
4. Materi pokok
5. Alokasi waktu yang disesuaikan dengan keperluan pencapaian KD dalam
silabus dan KD yang harus dicapai
6. Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD yang menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diamati dan diukur untuk mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
7. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi
8. Materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip, prosedur relevan
yang ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi
9. Metode pembelajaran yang digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses belajar agar mencapai KD dengan karakteristik
peserta didik dan KD yang akan dicapai.
10. Media pembelajaran yang berupa alat bantu dalam proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
11. Sumber belajar yang dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
12. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti
dan penutup.
13. Penilaian hasil pembelajaran
b. Prinsip Pengembangan RPP
Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai
berikut:
1. Disusun berdasarkan kurikulum/silabus yang telah disusun oleh tingkat
nasional.
2. Menyesuaikan dalam pengembangannya dengan kondisi sekolah dan
karakteristik siswanya.
3. Mendorong partisipasi aktif siswa.
4. Mengembangkan kegemaran siswa dalam membaca berbagai macam
referensi sehingga siswa terbiasa dalam berpendapat dengan rujukan yang
jelas.
5. Memberikan banyak peluang kepada siswa untuk berekspresi dalam
berbagai bentuk tulisan, media, dan karya-karya lainnya.
6. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan beragam media
dan sarana belajar yang menumbuhkan motivasi belajar siswa dengan
menerapkan model belajar yang variatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
7. Memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara komponen
pembelajaran dengan komponen pembelajaran yang lainnya sehingga
memberikan pengalaman belajar kepada siswa.
c. Langkah-Langkah Pengembangan RPP
Idealnya RPP disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Memiliki KD dan mengkaji silabus
b. Menjabarkan KD dalam tujuan dan indikator pembelajaran
c. Mengidentifikasi materi pembelajaran
d. Memilih metode dan media (perangkat) pembelajaran
e. Mengembangkan kegiatan pembelajaran
f. Mengembangkan jenis penilaian
4. PEMBELAJARAN INOVATIF
a. Hakikat Pembelajaran Inovatif
Inovasi berasal dari kata innovation yang artinya hal yang baru atau
pembaharuan ( Sa-ud, 2012:5). Adapun secara istilah inovatif dapat diartikan
penemuan sesuatu yang benar-benar baru sebagai karya manusia (Arifin,
2012:21). Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang dikemas guru atas
dorongan gagasan baru untuk melakukan langkah-langkah belajar dengan
metode baru sehingga memperoleh kemajuan hasil belajar. Pembelajaran
inovatif juga mengandung arti pempelajaran yang dikemas guru yang
merupakan wujud gagasan atau teknik yang dipandang baru agar mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
mamfasilitasi siswa untuk memperoleh kemajuan dalam proses dan hasil
beajar.
Prinsip pembelajaran inovatif yang digunakan dalam pelaksanaan
proses pembelajaran dengan segala kompetensi yang akan dicapai berdasarkan
mata pelajaran apapun, yaitu :
1. Berpusat Pada Siswa
Penerapan strategi pedagogi yang mengorientasikan siswa kepada
situasi yang bermakna, kontekstual, dunia nyata, dan menyediakan
sumber belajar, bimbingan, petunjuk bagi pembelajar ketika mereka
mengembangkan pengetahuan tentang materi pelajaran yang dipelajari
sekaligus keterampilan memecahkan masalah.
2. Berbasis Masalah
Pembelajaran hendaknya dimulai dari masalah-masalah aktual,
autentik, relevan, dan bermakna siswa. Dengan pembelajaran yang
dimulai dengan masalah siswa belajar suatu konsep dan prinsip
sekaligus memecahkan masalah sehingga ada dua hasil belajar yang
dicapai yaitu jawaban terhadap masalah (produk) dan cara
memecahkan masalah (proses). Menurut Gagne mengatakan bahwa
kemampuan pemecahan masalah merupakan hasil belajar yang paling
tinggi. Kemampuan tentang pemecahan masalah lebih dari sekedar
akumulasi pengetahuan tetapi perkambangan fleksibilitas dan strategi
kognitif yang membantu siswa menganalisi situasi tak terduga serta
menghasilkan solusi yang bermakna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3. Terintegrasi
Inovasi pembelajaran pendekatan terintegrasi lebih diharapkan dari
pendekatan disiplin ilmu. Akan tetapi sama sekali buta tentang kaitan
ilmu yang dipelajari dengan disiplin lain.
4. Berbasis Masyarakat
Masyaraka adalah sumber belajar yang paling kaya, segala
pembelajaran tersedia dari ilmu sosial masyarakat. Jadi pembelajaran
inovatif tentunya harus berbasis masyarakat sebagai cermin
pembaharuan yang mengikuti perkembangan zaman.
5. Memberikan Pilihan
Setiap orang bersifat unik begitu juga dengan siswa yang memiliki
variasi seperti gaya belajar, kecepatan belajar, pusat perhatian, dan
sebagainya. Pembelajaran yang inovatif memberikan perhatian kepada
keragaman karakteristik siswa itu. Maka pembelajaran bukan
dilakukan seperti yang diinginkan guru melainkan kepada apa yang
diinginkan siswa. Untuk itu pembelajaran harus menyediakan
alternatif yang dipilih siswa. Keharusan menyediakan pilihan terkait
dengan karakteristik ilmu yang disampaikam dan pengaruh strategi
yang digunakan terhadap retensi siswa.
6. Tersistem
Hasil belajar bersifat heirarki begitu pula substansi materi pelajaran
yang membutuhkan pengetahuan lain, sebagai pra syarat yang harus
dikuasai terlebih dahulu sebelum seorang mempelajari materi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Suatu pengetahuan prosedural mustahil dapat dilakukan secara
berurutan. Setiap langkah prosedural merupakan pra syarat bagi
langkah berikutnya.
7. Berkelanjutan
Berkelanjutan mengandung pengertian “never ending proses”, yaitu
proses pembelajaran yang dilakukan meletakkan dasar bagi
pembelajaran berikutnya. Belajar sebagai sebuah proses tentu tidak
pernah sepotong atau bagian dari penggalan melainkan rangkaian
pemahaman sesuatu secara terus menerus. Untuk itu, pembelajaran
inovatif berorientasi pada pembelajaran yang berkelanjutan pada
tingkat kedalaman dan keluasan materi.
a. Karakteristik Pembelajaran Inovatif
Winataputra (2001) model pembelajaran adalah kerangka koseptual yang
melukis prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan daan
melaksanakan aktivitas pembelajaran.
Model pembelajaran inovatif memiliki karakteristik yang khas,
diantaranya guru berkeinginan melakukan perubahan, pemahaman dan
keterampilan dalam mencapai tujuan, pemahaman faktor-faktor penunjang,
strategi atau metode melaksanakan perubahan, dan mengevaluasi ketercapaian
tujuan. Ada beberapa karakteristik yang meliputi yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
1. Keunggulan relatif yaitu sejauh mana inovasi tersebut memberikan
manfaat atau keuntungan bagi penerimanya.
2. Komfirmanilitas/Kompatibel yaitu keseuaian inovasi dengan nilai,
pengalaman dan kebutuhan dari penerima.
3. Kompleksitas yaitu tingkat kesukaran dan kerumitan dalam memahami
dan penggunaan inovasi bagi penerima.
4. Trialabilitas yaitu percobaan atau tidak dicoba suatu inovasi oleh
penerima.
5. Observasibilitas yaitu mudah tidaknya yang diamati daru hasil inovasi
dan inovasi yang hasilnya mudah dapat diterima dengan cepat oleh
masyarakat.
b. Berbagai Pembelajaran Inovatif Model Inkuiri dan Pembelajaran Inovatif
tipe Example non Example yang Digunakan dalam Pembangunan Perangkat
Pembelajaran
1. Model Pembelajaran Inkuiri
Model pembelajaran inkuiri adalah salah satu model yang dapat mendorong
siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Kunandar (2010: 371) pembelajaran
inkuiri adalah kegiatan pembelajaran dimana siswa didorong untuk belajar
melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-
prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dalam
melakukan percobaan yang memungkinkan siswa menemukan prinsip untuk
mereka sendiri. Munurut Wina (2006:196) strategi pembelajaran inkuiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan proses perpikir
secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban
dalam suatu masalah yang dipertanyakan. Berdasarkan beberapa pendapat ahli
diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian
kegiatan pembelajaran, yang menekankan pada keaktifan siswa untuk
memiliki pengalaman belajar dalam menemukan konsep materi berdasarkan
masalah yang diajukan.
2. Example Non Example
Example non example adalah model pembelajaran yang membelajarkan murid
terhadap pemasalahan yang ada disekitarnya melalui analisis contoh-contoh
berupa gambar, foto dan kasus yang bermuatan masalah. Konsep model
pembelajaran ini dipelajari melalui dua cara, pengamatan dan definisi konsep
itu sendiri. Example non example adalah taktik yang dapat digunakan untuk
mengajarkan definisi konsep. Taktik ini bertujuan untuk mempersiapkan
siswa dengan cepat menggunakan 2 hal yaitu example dan non example.
Example memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu
materi yang akan dibahas. Non example memberikan gambaran akan sesuatu
yang bukan contoh yang akan dibahas. Pembelajaran ini juga meberikan ruang
dan kesempatan luas setiap anggota kelompok untuk tatap muka dan saling
memberikan informasi. Interaksi tatap muka bisa memberikan pengalaman
kepada setiap anggota kelompok, menghargai setiap perbedaan,
memanfaatkan kelebihan anggota, dan mengisi setiap kekurangan pada
kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
B. PENELITIAN YANG RELEVAN
1. Erviana (2016) melakukan penelitian Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Berbasis Sosiolokultural Bagi Siswa Sekolah Dasar . Berisi perangkat pembelajaran
tematik integratif tema pengalamanku bagi peserta didik kelas 1 di SD N Serayu,
penelitian ini mengacu langkah yang dikembangkan Borg & Gall. Hasil penelitian
menujukkan perangkat pembelajaran yang ditinjau dari aspek silabus, RPP, media
pembelajaran, dan tes soal berkatagori “sangat baik”. Penerapan perangkat
pembelajaran secara umum dapat terlaksana “sangat baik”. Perangkat pembelajaran
tematik-integratif berbasis sosiokultural dengan p < 0,05 dengan peningkatan yang
signifikan p = 0,0001.
2. Muryaningsih (2015) melakukan penelitian Pengembangan RPP Tematik-Integratif
untuk Meningkatkan Karakter Kerja Keras di Kelas 1 SD N 2 Sokaraja Tengah.
Penelitian ini menghasilkan RPP tematik-integratif dalam peningkatan karakter kerja
keras peserta didik kelas 1. Penelitian ini menggunakan pengembangan menurut Borg
& Gall. Hasil penelitian ini menunjukkan produk yang dikembangkan layak
digunakan sesuai dengan penilaian ahli dan ahli media pembelajaran terhadap produk
dengan kriteria “sangat baik” dengan skor total validasi 39 dan 38. Kefektivan RPP
hasil pengembangan dilihat dari hasil keterlaksaan RPP berkriteria “sangat baik”
dengan bukti keterlaksaan 100%.
3. Baun (2015) melakukan penelitian tentang Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Mengacu Kurikulum 2013 pada subtema Pemanfaatan Energi untuk siswa kelas IV
Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan dan
menggunakan prosedur penelitian yang dikembangkan oleh Borg & Gall. Prosedur ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
diadaptasi sebuah model pengembangan yang sederhana. Berdasarkan validasik pakar
kurikulum 2013 menghasilkan skor 3,62 (baik) dan 3,86 (baik), dua guru kelas
menghasilkan skor 3,97 (baik) dan 4,20 (baik). Perangkat pembelajaran tersebut
memperoleh rerata 3,73 dan termasuk kategori baik.
Ketiga penelitian tersebut relevan yang dikembangkan peneliti yaitu
melakukan pengembangan perangkat pembelajaran. Kebaharuan yang dilakukan
peneliti adalah perangkat pembelajaran yang mengacu pada model kooperatif tipe
inkuiri dan example non example. Selain itu peneliti menjadikan ketiga penelitian
tersebut sebagai acuan menyusun “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Inovatif
dalam sub tema 1 Mengacu Kurikulum 2013 untuk Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar”.
Literature Map dari ketiga penelitian tersebut dapat dilihat pada gambar baerikut :
Gambar 2.3 Literature Map
“Pengembangan Perangkat Pembelajaran Inovatif
dalam sub tema 1 Mengacu Kurikulum 2013 untuk Siswa Kelas 1 Sekolah
Dasar”.
Muryaningsih (2015)
"Pengembangan RPP Tematik-
Integratif untuk Meningkatkan Karakter Kerja
Keras di Kelas 1 SD N 2 Sokaraja
Tengah"
Baun (2015) "Pengembangan
Perangkat Pembelajaran
Mengacu Kurikulum 2013 pada subtema Pemanfaatan Energi untuk siswa kelas IV
Sekolah Dasar"
Erviana (2016)
"Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Berbasis
Sosiolokultural Bagi Siswa
Sekolah Dasar"
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
C. KERANGKA PIKIR
Pembelajaran inovatif menjadi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
pekembangan siswa Sekolah Dasar. Siswa sebagai subjek pembelajaran dan guru sebagai
fasilitator dan motivator siswa sehingga siswa aktif mengkonstruksi pengetahuannya.
Oleh karena itu, kurikulum yang disusun di Sekolah Dasar mengacu pada pembelajaran
inovatif.
Kurikulum adalah salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan.
Sebagian besar Sekolah Dasar di Indonesia menerapkan kurikulum 2013, guru dituntut
untuk menggunakan pembelajaran inovatif. Salah satu pembelajaran inovatif tipe inkuiri
dan example non example mempelajari tentang siswa yang aktif dalam memecahkan
masalah disekitarnya menggunkan cotoh gambar dan foto. Guru harus aktif dalam
mengembangkan perangkat pembelajaran untuk menambah wawasan dan pengetahuan
siswa melalui pembelajaran siswa aktif dalam memecahkan masalah yang ada
disekitarnya.
Beberapa guru Sekolah Dasar yang telah di wawancarai belum terlalu menguasai
pembelajaran inovatif tipe inkuiri dan example non example. Guru memerlukan contoh
perangkat pembelajaran inovatif tipe inkuiri dan example non example yang akan
dijadikan acuan. Penjelasan ini mendorong peneliti untuk mengembangkan perangkat
pembelajaran inovatif yang mengacu pada kurikulum 2013. Langkah penelitian ini
menganalisis kebutuhan, pengembangkan produk untuk menjawab kebutuhan
pengembangan perangkat pembelajaran, validasi produk sebelum diujikan, uji coba
produk dan evaluasi produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Gambar 2.4 Kerangka Berpikir
D. PERTANYAAN PENELTIAN
Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian
sebagai berikut:
1. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran inovatif dalam sub tema 1 aku dan teman
baru mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas 1 sekolah dasar menurut pakar
kurikulum 2013?
2. Bagaimana kualitas pembelajaran inovatif dalam sub tema 1 aku dan teman baru
mengacu pada kurikulum 2013 untuk siswa kelas 1 sekolah dasar menurut guru SD
berdasarkan hasil uji coba tersebut?
Pembelajaran di SD mengunakan pembelajaran inovatif (kurikulum 2013)
Pembelajaran inovatif
Pembelajaran inovatif tipe inkuiri dan example non example mempelajari tentang siswa yang aktif dalam memecahkan masalah disekitarnya menggunkan cotoh gambar dan foto.
Guru belum mengusai pembelajaran inovatif
Guru memerlukan contoh pengembangan perangkat inovatif untuk siswa kelas 1
Peneliti mengembangkan pengembangan perangkat pembelajaran inovatif untuk siswa kelas 1 yang mengacu pada kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian dan
Pengembangan atau Research and Develoment (R&D). Borg (1979) Research and
Develoment (R&D) merupakan model penelitian yang banyak digunakan untuk
pengembangan pendidikan. Penelitian dan pengembangan dengan proses pengembangan
dan validasi produk pendidikan. Produk pendidikan yang dihasilkan melalui penelitian
dan dan pengembangan itu tidak terbatas pada bahan pembelajaran seperti buku, teks, dan
film pendidikan, akan tetapi juga bisa berbentuk prosedur atau proses seperti metode
mengajar atau metode mengorganisasi pembelajaran.
Borg & Gall (Sugiyono,2015 : 408-426) beberapa langkah dalam penelitian dan
pengembangan yaitu (1) potensi dan masalah (2) pengumpulan data (3) desain produk (4)
validasi desain (5) revisi desain (6) uji coba produk (7) revisi produk (8) ujicoba
pemakaian (9) revisi produk (10) produksi massal. Berikut pemaparan langkah-langkah
penelitian dan pengembangan dengan gambar sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan Menurut Borg &
Gall
1. Potensi dan Masalah
Potensi adalah suatu yang bila digunakan akan memiliki nilai tambah. Sedangkan
masalah adalah suatu penyimpangan yang diharapkan akan terjadi. Masalah yan
ditemukan akan diselesaika dengan metode penelitian dan pengembangan (R&D).
Dengan (R&D) dapat menentukan pola dan model penanganan yang sesuai agar efektif
dan efesien. Akan tetapi suatu masalah bisa menjadi potensi apabila dapat digunakan
dengan baik.
2. Pengumpulan Data
Uji Coba
Pemakaian Revisi Produk
Uji Coba
Produk
Revisi Desain
Revisi Produk Produksi
Massal
Potensi dan Masalah
Pengumpulan Data Desain produk Validasi Desain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Setelah potensi dan masalah ditemukan selanjutnya dikumpulkan menjadi sebuah
data yang akan digunakan untuk mengatasi masalah dan merencanakan produk.
3. Desain Produk
Hasil dari penelitian dan pengembangan adalah suatu produk yang lengkap dan
sesuai dengan spesifikasinya.
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses penilaian apakah rancangan produk rasional
apa akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi yang digunakan secara rasional
karena validasi ini masih menggunakan penilaian yang melalui pemikiran secara rasional,
belum seperti fakta yang ada dilapangan.
5. Revisi Desain
Revisi Desain dilakukan setelah melihat kekurangan produk yang dibuat. Peneliti
kemudian melakukan perbaikkan berdasarkan kritik dan saran oleh pakar. Hal ini
dilakukan agar produk yang dihasilkan lebih baik.
6. Ujicoba Produk
Pengujian ini dilakukan secara eksperimen untuk mengetahui keefektifan dan
keefesienan produk yang dibuat. Eksperimen ini juga dapat membandingkan dengan
keadaan sebelum produk diterapkan.
7. Revisi Produk
Setelah melakukan ujicoba produk dapat diketahui apakah produk memerlukan
revisi atau tidak. Apabila produk perlu direvisi maka hasil dari revisi harus diujicobakan
kembali kepada subjek yang lebih luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
8. Ujicoba Pemakaian
Setelah perbaikkan produk yang sudah diujicobakan kepada subjek yang lebih
luas. Produk yang sudah dibuat harus dinilai seberapa besar hambatan dan kekurangan
guna perbaikan secara lebih lanjut.
9. Revisi Produk
Revisi ini dilakukan dalam pemakaian produk dengan melihat kelemahan dan
kekurangan produk yang dihasilkan. Revisi ini dengan evaluasi kinerja dengan
mengetahui kelemahan-kelemahan pada produk, sehingga dapat digunakan sebagai
penyempurnaan produk tersebut.
10. Pembuatan Produk Massal
Pembuatan produk massal ini akan dilakukan apabila produk yang diujicobakan
dalam beberapa kali dan hasilnya efektif serta layak maka akan dilakukan produksi secara
massal.
B. Setting Penelitian
Setting penelitian ini dilakukan oleh peneliti pada penelitian ini meliputi tempat, subjek,
objek dan waktu penelitian.
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN Tugu II yang beralamatkan di
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru kelas I SDN Tugu II tahun ajaran 2018/2019
3. Objek penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Objek penelitian ini adalah pengembangan perangkat pembelajaran inovatif dalam
sub tema 1 mengacu pada kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.
4. Waktu penelitian
Waktu penelitian terhitung mulai 23 juli 2018 hingga 28 juli 2018. Penelitian ini
dimulai dari wawancara analisis kebutuhan hingga penyelasaian laporan skripsi.
Keseluruhan penelitian pengembangan ini membutuhkan waktu kurang lebih.
C. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan penelitian ini mengkombinasikan langkah-langkah
penelitian dan pengembangan dari Borg and Gall. Penelitian ini tidak mengambil
keseluruhan langkah dari prosedur penelitian dan pengembangan Borg and Gall tetapi
membatasinya menjadi 7 langkah yaitu (1) potensi dan masalah (2) pengumpulan data (3)
desain produk (4) validasi desain (5) revisi desain (6) ujicoba produk (7) revisi produk.
Pembatasan produk ini dilakukan karena penelitian tidak melakukan produksi secara
massal dengan pertimbangan waktu yang lama dan biaya produksi yang cukup banyak.
Oleh karena itu , penelitia ini dibatasi hanya sampai tahap ke tujuh.
1. Potensi dan Masalah
Peneliti mencari analisis yang dibutuhkan oleh SDN yang berada di Kecamatan Lelea
Kabupaten Indramayu yang menggunakan kurikulum 2013 melalui wawancara.
Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui fakta dan masalah apa saja yang terjadi
dilapangan. Fakta yng dicari terkait dengan kebutuhan contoh perangkat pembelajaran
inovatif tipe inkuiri dan example non example.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2. Pengumpulan data/Informasi
a. Identifty instructional goals (menetapkan tujuan instuksional umum)
Setelah melakukan analisis kebutuhan, peneliti menemukan bahwa guru
membutuhkan perangkat pembelajaran inovatif tipe inkuiri dan example non
example. Peneliti mentukan tujuan instruksional umum sesuai dengan analisis
kebutuhan. Tujuan instruksional ini adalah menjawab masalah yang ada dan
solusi yang efektif untuk masalah pengajaran. Oleh karena itu, peneliti
menentukan tujuan instruksional umum yaitu pengembangan perangkat
pembelajaran inovatif tipe inkuiri dan example non example.
b. Conduct instructional analysis (melakukan analisis instruksional umum)
Analisis instruksional adalah seperangkan prosedur untuk mencapai langkah
anktivitas tujuan kosntuksional. Analisis instruksional ini dilakukan dengan
memahami serta menganalisis pengembangan perangkat pembalajaran inovatif.
c. Analyze learners and context (menganalisis siswa dalam konteks yang sesaui)
Peneliti melakukan analisis dan mengkalkulasi karakter siswa dan kemampuan
untuk kecocokan konteks yang dipelajari siswa kelas 1.
3. Desain produk
Peneliti mengembangkan desain perangkat pembelajaran inovatif yang mengacu pada
kurikulum 2013. Langkah-langkah (1) mengembangkan instrumen penilaian produk
(2) analisis prota, prosem, silabus, dan RPP (3) menyusun peta perangkat
pembelajaran (4) membuat perangkat pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
4. Validasi Desain
Peneliti menggunakan pakar validasi sebagai evaluasi formatif. Prangkat
pembelajaran akan dikembangkan dan divalidasi oleh 2 ahli. Validasi ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui kualitas produk yang sudah dikembangkan. Selain
itu, validasi ini bertujuan untuk memperoleh data yang harus direvisi untuk
meningkatkan produk yang dibuat.
5. Revisi Desain
Peneliti melakukan revisi terhadap perangkat pembelajaran berdasarkan kritik dan
saran yang diperoleh dari validator ahli.
6. Ujicoba Produk
Ujicoba produk ini dilakukan di SDN Tugu II untuk siswa kelas I dengan jumlah
siswa 36. Melalui ujicoba ini, peneliti melakukan evaluasi formatif kepada guru kelas
I. Evaluasi ini dilakukan dengan memberikan validasi ujicoba produk kepada guru
kelas I. Evaluasi formatif ini dilakukan untuk melihat sistem pembelajaran yang
sudah dirancang berjalan efektif atau belum. Dengan evaluasi formatif ini peneliti
mendapatkan ktitik dan saran untuk implementasi atau kualitas produk yang sudah
dikembangkan.
7. Revisi Produk
Setelah ujicoba produk dan evaluasi formatif yang dilakukan, peneliti melakukan
revisi produk yang telah diujicobakan. Revisi ini merupakan revisi akhir yang
dilakukan peneliti yang digunakan sebagai penyempurnaan produk berdasarkan kritik
san saran oleh guru kelas I SDN Tugu II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
D. Teknik Pengumpulan Data
Suatu penelitian pengumpulan data sangat diperlukan untuk mendapatkan data yang
sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling
utama sebelum melaksanakan penelitian, karena bertujuan untuk mendapatkan data.
Penngumpulan data dilakukan dengan setting, sumber dan cara (Sugiyono 2010:308).
Dalam penelitian ini menggunakan 2 tekni yaitu :
1. Wawancara
Sugiyono (2009) meyebutkan wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar
ide melalui tanya jawab, sehingga menemukan makna dari suatu topik tertentu.
Peneliti melakukan wawancara dengan 3 orang guru satu guru SDN yang berada
dikecematan Lelea Kabupaten Indramayu dan 2 orang dari SD dikota Yogyakarta
yang menggunakan kurikulum 2013. Pedoman wawancara dalam kegiatan
wawancara dilakukan oleh peneliti. Pedoman wawancara yang digunakan peneliti
untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan analisis kebutuhan guru
SD tentang perangkat pembelajaran inovatif sub tema 1 kelas I yang berkualitas.
2. Kuesioner
Sugiyono (2008:199) kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara
memberi seperangkat pernyataan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab. Kuesioner digunakan peneliti untuk menilai kualitas produk yang akan
dikembangkan sebagai penelitian. Kuesioner diberikan kepada 2 orang ahli untuk
memvalidasi produk yang akan dikembangkan yaitu mahasiswa PPG dan guru SD
kelas I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
E. Instrumen Penelitin
Sugiyono (2014:102) instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun yang diamati. Pada penelitian ini menggunakan pedoman
wawancara dan lembar validasi produk yang berbentuk cek list/daftar cek.
1. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara ini sebagai acuan untuk melakukan wawancara kepada guru SD
kelas I sehingga peneliti mengetahui dan memperoleh informasi yang berkaitan
dengan kebutuhan guru.
2. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan yaitu instrumen validasi yang memuat pertanyaan untuk
memvalidasi produk. Lembar validasi menggunakan skala Likert 1 sampai 5, semakin
nilai yang didapatkan besar maka semakin valid juga pernyataan tersebut.
Komponen-komponen yang ada pada lembar validasi meliputi 12 komponen yaitu:
(1) identitas RPP (2) perumusan indikator (3) perumusan tujuan pembelajaran (4)
pemilihan bahan ajar (5) sumber belajar (6) media pembelajaran (7) metode
pembelajaran (8) skenario pembelajaran (9) karakteristik pembelajaran inovatif untuk
validator pakar dan implementasi pembelajaran inovatif untuk kelas 1 (10) penilaian
(11) lembar kerja siswa (12) bahasa.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif.
1. Data kualitatif
Data kualitatif yag dihasilkan dari wawancara yang dilakukan pada guru kelas 1
untuk menganalisis kebutuhan. Data kualitatif juga didapatkan dari kritik dan saran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
dari para ahli atau pakar pembelajaran inovatif yang sudah memvalidasikan produk
penelitian. Selain itu juga, medapatkan kritik dan saran dari guru kelas 1 berdasarkan
ujicoba produk yang sudah dilaksanakan.
2. Data kuantitatif
Data dari penilaian pakar pembelajaran inovatif yang berupa skor dan skor penilaian
ujicoba. Data yang dianalisis dari kuesioner akan diubah menjadi data interval. Skala
penilaian perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu sangat baik (5), baik (4),
cukup baik (3), kurang baik (2), sangat kurang baik (1). Setelah skor yang didapatkan
dari validator, maka dianalisis rata-rata sekor RPP. Berikut menghitung rata-rata skor:
Rata-rata (x) :
Skor yang didapatkan akan dikonveksikan menjadi data kualitatif skala lima (Sukardi,
2008:101) sebagai acuan konversi nilai skala lima menurut kualitas produk.
Tabel 3.1 Konveksi Nilai Skala Lima
Interval Skor Kategori
X x + 1,80 Sbi Sangat Baik
+ 0,60 Sbi X ≤ +1,80Sbi Baik
- 0,60 Sbi X ≤ + 1,80Sbi Cukup Baik
-1,80 Sbi X ≤ - 0,60Sbi Kurang baik
X – 1,80Sbi Sangat Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Keterangan :
(Rata ideal ) :
(skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Sbi (Simpangan baku ideal) :
(skor maksimal ideal - skor minimal ideal)
X : Skor aktual
Berdasarkan rumus konveksi skala lima perhitungan data-data kuantitatif yang diperoleh
untuk data kualitatif dengan rumus konveksi tersebut. Penentuan rumus kualitatid pengembangan
diterapkan dengan konveksi sebagai berikut :
Diketahui :
Skor maksimal ideal : 5
Skor mimimal ideal : 1
Rerata ideal :
(5+1) = 3
Simpangan baku ideal (Sbi) :
(5-1) = 0,67
Ditanyakan :
Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan sangat kurang baik.
Jawaban :
Kategori sangat baik = X + 1,80 Sbi
= X 3 + (1,80.0.67)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
= X 3 + (1,21)
= X 4,21
Kategori baik = + 0,60 Sbi X ≤ +1,80Sbi
= 3 + (0,60. 0,67) X ≤ 3 + (1,80. 0,67)
= 3 + (0,40) X ≤ 3 + (1,21)
= 3,40 X ≤ (4,21)
Kategori cukup baik = - 0,60 Sbi X ≤ + 0,60Sbi
= 3 – (0,60. 0,67) X ≤ + (0,60. 0,67)
= 3 – (0,40) X ≤ 3 + (0,40)
= 2,60 X ≤ 3,40
Kategori kurang baik = -1,80 Sbi X ≤ - 0,60Sbi
= 3 – (1,80. 0,67) X ≤ 3 – (0,60. 0,67)
= 3 – (1,21) X ≤ 3 – ( 0,40)
= 1,79 X ≤ 2,60
Kategori sangat kurang baik = X ≤ – 1,80Sbi
= X ≤ 3 – (1,80. 0,67)
= X ≤ 3 – (1,21)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
= X ≤ 1,79
Berdasarkan perhitungan yang sudah diperoleh data konveksi kuantitatif menjadi data kualitatif
skala lima sebagai berikut :
Tabel 3.2 Konveksi skala lima
Interval skor Kategori
X 4,21 Sangat baik
3,40 X ≤ (4,21) Baik
2,60 X ≤ 3,40 Cukup
1,79 X ≤ 2,60 Kurang
X ≤ 1,79 Sangat kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
G. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dijadwalkan dalam tabel berikut :
Tabel 3.3 Jadwal penelitian
No
Kegiatan
Waktu (Bulan)
Ap
ril
20
18
Mei
20
18
Jun
i 20
18
Juli
20
18
Ag
ust
us
20
18
Sep
tem
be
r 2
01
8
Ok
tob
er
20
18
No
vem
be
r 2
01
8
Des
emb
er
20
18
Jan
uar
i
20
18
1 Analisis Kebutuhan
2 Menyusun Proposal
3 Pengembangan
bentuk awal produk
4 Validasi produk
5 Revisi produk
6 Ujicoba produk
7 Revisi produk
8 Ujian skripsi
9 Revisi akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan
Hal yang perlu dilakukan oleh penelitia pengembangan perangkat pembelajaran
ini adalah menganalisis kebutuhan. Analisis kebutuhan salah satu kegiatan dimana
peneliti mencari informasi tentang pembelajaran di sekolah dasar yang menggunakan
kurikulum 2013 dan mengaplikasikan perangkat pembelajaran inovatif dalam sistem
belajarnya. Awalnya peneliti melakukan wawancara yang dilakukan terhadap 2 guru
kelas I di SD TUGU II dan SD DERESAN.
Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui sekolah dasar menggunakan
perangkat pembelajaran inovatif dalam kegiatan belajar di sekolah. Selain itu, wawancara
membantu peneliti menemukan masalah-masalah yang dihadapi oleh guru kelas I dan
membantu dalam membuat dan menerapkan perangkat pembelajaran inovatif khususnya
perangkat pembelajaran RPP dengan model-model pembelajaran inovatif. Berdasarkan
wawancara yang dilakukan dapat dijadikan acuan dalam mengembangkan perangkat
pembelajaran inovatif yang berupa prota, prosem, silabus, dan RPP.
1. Hasil wawancara analisis kebutuhan
Wawancara yag dilakukan peneliti wawancara yang terstruktur. Peneliti
membawa teks wawancara yang berisika 22 butir petanyaan untuk melakukan analisis
kebutuhan perangkat pembelajaran inovatif. Berikut hasil wawancara dengan kedua guru
kelas I yang sudah menerapkan perangkat pembelajaran inovatif yang akan dijelaskan
pada setiap butir soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Butir pertanyaan pertama yaitu sejak kapan SD menerapkan kurikulum 2013.
Guru SD Negeri Tugu II menggunakan kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2016/2017
untuk kelas 1, 2 dan 3 saja. Sedangkan Guru SD Negeri Deresan mulai menggunakan
kurikulum 22013 pada tahun ajaran 2014/2015 hanya berjalan 1 tahun saja dan kembali
ke KTSP 1 setengah semester, kemudian kembali ke kurikulim 2013 sampai sekarang.
Butir pertanyaan kedua yaitu mengenai pelatihan kurikulum 2013 pada awal
penerapan kurikulum 2013. Guru SD Negeri Tugu II mengatakan pernah mengikuti diklat
kurikulum 2013 belum lama ini. Sedangkan Guru SD Negeri Deresan mengatakan juga
pernah mengikuti pelatihan kurikulum 2013.
Butir pertanyaan ketiga yaitu mengenai pemahaman terhadap kurikulum 2013.
Guru SD Negeri Tugu II mengatakan bahwa materi pembelajaran bisa dipahami, namun
pada saat penyempaian masih menggunakan model ceramah pada setiap pembelajaran.
Sedangkan Guru SD Negeri Deresan sebagian cukup memahami pada saat mengikuti
pelatihan hanya saja masih mengalami kebingungan pada bagian penialain.
Butir pertanyaan keempat yaitu mengenai karakteristik kurikulum 2013. Guru SD
Negeri Tugu II mengatakan sedikit memahami karakteristik kurikulum 2013 sepeti
mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diterapkan dalam bebagai
situasi sekolah, rumah dan masyarakat. Sedangkan Guru SD Negeri Deresan mengatakan
karakteristik kurikulum 2013 menggunakan saintifik dalam pembelajarannya.
Butir pertanyaan kelima yaitu mengenai pemahaman pendekatan saintifik dalam
pembelajaran. Guru SD Negeri Tugu II mengatakan bahwa pedekatan pembelajaran 5 M
( mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengkomunikasikan ).
Sedangkan Guru SD Negeri Deresan mengatakan bahwa ketika mengikuti pelatihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
mengingat apa saja yang termuat dalam saintifik yang harus dilakukan dalam
pembelajaran, tetapi ketika diwawancarai lupa karena tidak semua yang terdapat dalam
saintifik diterapkan dalam pembelajaran.
Butir pertanyaan keenam yaitu bagaimana cara guru merumuskan indikator dan
tujuan pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa. Guru SD Negeri Tugu II
mengatakan bahwa menganalisis SK dan KD melalui kata kerja operaional dan
menganalisis karakteristik mata pelajaran, peserta didik dan sekolah. Sedangkan Guru SD
Negeri Deresan mengatakan bahwa Guru hanya menyesuaikan dalam artian tidak
membuat indikator tetapi melaksanaka sesuai dengan indikator yang tertera dalam buku
paket kurikulum 2013 yang digunakan.
Butir ketujuh yaitu mengenai cara menumbuh kembangkan pendidikan karakter
dalam pembelajaran. Guru SD Negeri Tugu II mengatakan bahwa membiasakan
membantu teman, guru dan orang tua yang dilakukan di kelas, sekolah dan masyarakat.
Sedangkan Guru SD Negeri Deresan mengatakan bahwa dengan mengaitkan
pembelajaran dengan pengalaman sehari-hari, misal dengan membaca teks, lalu
membahas teks dan mengaitkan dengan keadaan sehari-hari.
Butir pertanyaan kedelapan yaitu mengenai model pembelajaran yang
diaplikasikan dalam RPP setiap pembelajaran. Guru SD Negeri Tugu II mengatakan
bahwa tidak menggunakan model pembelajaran yang berbeda-beda. Sedangkan Guru SD
Negeri Deresan mengatakan bahwa menggunakan model PBL.
Butir pertanyaan kesembilan mengenai tujuan pembelajaran yang digunakan
sudah mengupayakan tercapainya pendidikan karakter. Guru SD Negeri Tugu II
mengatakan sudah tercapainya pendidikan karakter dalam pembelajaran. Sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Guru SD Negeri Deresan mengatakan bahwa belum sempurna karena guru sudah
mengusahakan tercapainya pendidikan karakter tetapi pihak siswa (SDA) yang kurang
mendukung dengan melihat tingkat pemahaman yang ada pada setiap siswa.
Butir pertanyaan kesepuluh mengenai keterampilan yang dikuasai sesuai abad ke
21. Guru SD Negeri Tugu II mengatakan iya seperti berpikir kritis misalnya memproses
informasi melalui pengamatan, penalaran dan komunikasi serta mencari tahu tentang apa
yang belum diketahui. Sedangkan Guru SD Negeri Deresan mengatakan hanya
komunikasi saja.
Butir pertanyaan ke sebelas mengenai pembuatan RPP merumuskan indikator dan
tujuan pembelajaran sesuai dengan keterampilan abad 21. Kedua guru mengatakan belum
atau tidak menggunakan keterampilan abad 21 dalam pembuatan RPP merumuskan
indikator dan tujuan pembelajaran.
Butir pertanyaan ke dua belas mengenai pembelajaran dengan ceramah masih
mendominasi kelas. Kedua guru mengatakan iya dan masih sering digunakan karena
untuk siswa kelas 1 tentu perlu guru yang banyak bicara, karena sebagian siswa masih
ada yang belum lancar membaca dan mengenal huruf.
Butir pertanyaan ke tiga belas mengenai apakah ingin menggunakan model
pembelajaran inovatif. Guru SD Negeri Tugu II mengatakan bahwa ingin mencoba
menggunakan cooperatif learning. Sedangkan Guru SD Negeri Deresan mengatakan
ingin menggunakan PBL dalam pembelajaran.
Butir pertanyaan keempatbelas mengenai pemahaman tentang pembelajaran
inovatif. Guru SD Negeri Tugu II mengatakan bahwa proses pembelajaran yang
menumbuhkan keaktifan siswa dan berpusat pada siswa. Sedangkan Guru SD Negeri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Deresan mengatakan mengacu dan memfasilitasi siswa supaya dapat mengasah
kreativitas siswa dan dapat belajar dengan mandiri.
Butir pertanyaan kelimabelas mengenai kesulitan membuat pembelajaran inovatif.
Guru SD Negeri Tugu II mengatakan bahwa waktu, tenaga dan pikiran yang menjadi
penghambat untuk membuat pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang
berbeda-beda. Sedangkan Guru SD Negeri Deresan mengatakan bahwa yang menjadi
kesulitan anak-anak masih susah mengemukakan masalah-masalah dan pemahaman
siswa juga masih terbatas karena masih belum bisa membaca.
Butir pertanyaan keenambelas mengenai bagaimana cara mengatasi kesulitan
tersebut. Guru SD Negeri Tugu II mengatakan bahwa harus memanajemen waktu.
Sedangkan Guru SD Negeri Deresan mengatakan dengan membiasakan dan sebetulnya
memerlukan jam-jam belajar tambahan untuk siswa dapat membaca dahulu.
Butir pertanyaan ketujuhbelas mengenai adakah contoh-contoh perangkat
pembelajaran inovatif sesuai kurikulum 2013. Guru SD Negeri Tugu II mengatakan
bahwa ada tetapi masih minim penyusunannya. Sedangkan Guru SD Negeri Deresan
mengatakan dengan menyediakan fasilitas yang diberikan oleh sekolah.
Butir pertanyaan kedelapanbelas yaitu apakah memerlukan bentuk contoh untuk
perangkat pembelajaran inovatif yang mangacu kurikulum 2013. Kedua guru mengatakan
perlu agar terbantu dan sebagai contoh khususnya untuk kelas bawah.
Butir pertanyaan kesembilanbelas mengenai perasaan siswa ketika guru tidak
menerapkan pembelajaran inovatif di kelas. Kedua guru menjawab merasa bosan karena
tidak ada model pembelajaran yang menarik bagi siswa sehingga pembelajaran menjadi
monoton.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Butir pertanyaan keduapuluh mengenai rencana untuk mengembangkan
pembelajaran inovatif agar kedepannya mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
Kedua guru mengatakan bahwa iya rencana itu pasti ada tetapi menerapkannya belum
mampu.
Butir pertanyaan ke duapuluh satu mengenai pentingkah perangkat pembelajaran
inovatif jika diterapkan dalam proses pembelajaran. Guru SD Negeri Tugu II mengatakan
bahwa sangat penting karena materi pembelajaran dikurikulum 2013 sangat banyak
terutama di kelas 1 masih tedapat siswa yang mengalami kesulitan membaca dan
menulis. Sedangkan Guru SD Negeri Deresan mengatakan sangat penting tetapi SDA nya
juga dapat mendukung.
Butir pertanyaan keduapuluhdua mengenai pengetahuan jenis belajar taksonomi
bloom yang sudah direvisi. Kedua guru mengatakan mengetahui hanya lupa tidak
diterapkan.
2. Pembahasan Hasil Wawancara dan Analisis Kebutuhan
Hasil wawancara analisis kebutuhan dikedua SD dapat disimpukan bahwa guru-
guru sudah menerapkan kurikulum 2013 tetapi belum sepenuhnya memahami perangkat
pembelajaran inovatif terutama pada RPP. Beliau-beliu mengalami kesulitan dan kendala
dalam menerapkan kurikulum 2013. Walaupun sudah mengikuti pelatihan kurikulum
2013 belum cukup memberikan pengetahuan untuk guru-guru. Kesulitan yang menonjol
dari hasil wawancara yaitu penerapan model pembelajaran inovatif ke dalam RPP yang
digunakan dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Sesuai dengan wawancara yang sudah dilakukan kedua guru kelas I SD Negeri
Tugu II dan SD Negeri Deresan sangat membutuhkan perangkat pembelajaran inovatif
terutama RPP yang menggunakan model-model pembelajaran inovatif.
B. Deskripsi Produk Awal
Peneliti menggunakan langkah yang penjang untuk menghasilkan sebuah produk
pengembangan perangkat pembelajaran inovatif untuk kelas 1. Peneliti mengambil model
pembelajaran Inkuiri dan example no example yang digunakan untuk contoh
pembelajaran inovatif kelas I tahun ajaran 2018/2019. Produk yang hasilkan berupa
prota, prosem, silabus dan RPP sejumlah 6. Langkah awal yang dilakukan membuat prota
dengan melihat tema, subtema dan alokasi waktu yang menggunakan panduan buku guru
dan siswa. Kurikulum 2013 revisi 2017. Kemudian membuat prosem dengan
menjabarkan setiap tema yang ada dalam satu semester. Prosem disesuaikan dengan jam
belajar efektif dalam kalender pendidikan.
Peneliti membuat silabus dengan cara menentukan kompetensi dasar (KD) sesuai
dengan tema dan subtema yang telah ditentukan. Setelah itu peneliti membuat materi
pokok dan kegiatan pembelajaran. Silabus dilengkapi dengan penilaian, alokasi waktu
dan sumber belajar.
Selanjutnya setelah perangkat pembemlajaran prota, prosem dan silabus selesai
peneliti membuat RPP menggunakan model yang sudah ditentukan. Langkah awal dalam
membuat RPP yaitu menganalisis Kompetensi Dasar (KD) pada satu semester yaitu
semester gasal yang sudah ada. Peneliti melakukan pemetaan KD sesuai dengan tema
yang ada pada kurikulum 2013 lalu dari pemetaan tersebut dapat diturunkan menjadi
indikator-indikator yang sesuai dengan siswa kelas 1. Dalam penyusunan indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
peneliti menggunakan kata kerja operasional dalam tingkat berpikir tinggi (HOTS) sesuai
dengan Taksonomi Bloom yang sudah direvisi. Dari indikator peneliti dapat membuat
tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dibuat sesuai dengan indikator dan
mengandung jenis tingkah laku yang dapat diukur dan diamati, kata kerja yang
mencangkup A (Audience), B (Behavior), C (Conditional), D (Degree).
Peneliti melakukan pemetaan KD dalam tema 1 subtema 1 kelas 1 disemester
gasal. Selanjutnya peneliti memilih pembelajaran yang dapat diaplikasikan dengan
model-model pembelajaran yang sudah dipilih. Dalam hal ini peneliti menemukan
materi-materi yang sesuai, sehingga dapat dijadikan contoh RPP dengan menggunakan
model-model pembelajaran inovatif. Kemudian peneliti membuat indikator pada setiap
KD dalam satu pembelajaran. Indikator ini menjadi titik acuan tercapainya kemampuan
siswa dalam pembelajaran.
Tema 1 Subtema 1 memiliki enam pembelajaran dan dalam satu pembelajaran
harus disampaikan kepada siswa dalam satu hari. Peneliti memilih pembelajaran ke satu
dan ke enam dipadukan dengan example non example. Sedangkan pembelajaran kedua,
ketiga, keempat dan kelima dipadukan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri.
Peneliti membuat RPP yang mengacu pada pemetaan KD dalam Subtema 1 di
setiap pembelajaran. RPP dibuat sebagai contoh rencana pembelajaran inovatif yang
dilakukan selama satu hari full dalam 6 RPP. RPP dibuat lengkap dengan lampiran
penilaian, materi, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), soal evaluasi, lembar refleksi dan
lembar pengayaan.
RPP sebagai pegangan guru untuk pedoman melakukan kegiatan belajar mengajar
di kelas untuk satu pertemuan untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD) dan indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
yang sudah dibuat. Dalam RPP terdapat beberapa komponen yaitu, (1) indentitas RPP (2)
tujuan pembelajaran (3) kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator pencapaian
kompetensi (4) materi pembelajaran (5) pendekatan, model dan metode pembelajaran (6)
media pembelajaran/ sember pembelajaran (7) kegiatan pembelajaran (8) penilaian (9)
lampiran (materi, media, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), soal evaluasidan kunci
jawaban, instrumen dan rubrik penilaian).
RPP dibuat sebanyak 6 buah yang mulai dari pembelajaran kesatu sampai dengan
keenam. Setiap RPP dibuat untuk satu hari mengajar (6 x 35 menit). Sesuai KD dan
indikator yang dipilih dalam RPP didesain dengan kegiatan pembelajaran yang sederhana
namun mencangkup semua aspek yang dibutuhkan. Hal ini betujuan untuk guru kelas 1
mudah mengimplementasikan dan diterapkan dalam pembelajaran setiap hari.
Langkah-langkah pembelajaran yang dibuat sesuai dengan sintaks model
pembelajaran inovatif yang dipilih, yaitu pembelajaran kesatu dan keenam menggunakan
model example non example sedangkan pembelajaran kedua, ketiga, keempat dan kelima
menggunakan model pembelajaran inkuiri. Kegiatan belajar yang dibuat dengan
kegiatan-kegiatan yang bermakna bagi siswa dan tidak membosankan. Kegiatan
dirancang menarik yang memungkinkan siswa perperan aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Siswa dapat menemukan pengetahuan dari kegiatan belajar tidak hanya
guru yang aktif tetapi siswa aktif dalam pembelajaran.
RPP dirancang agar guru bertindak sebagai fasilitator dan membantu memberikan
motivasi dalam pembelajaran. Sedangkan siswa diminta agar berperan aktif dan sebagai
pelaku utama dalam setiap pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
RPP dibuat menggunakan sintaks model pembelajaran inovatif, dalam satu
pembelajaran penuh yang dapat dijadikan pedoman pembelajaran setiap hari. Kegiatan
yang dirancang sesuai dengan sintaks dan setiap langkah kegiatan menggunakan
pendekatan saintifik sebagai karakteristik kurikulum 2013 yaitu disebut dengan 5M :
mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Selain menggunakan
saintifik peneliti mengembangkan empat keterampilan (4C) yaitu berpikir kritis (critical
thinking), berpikir kreatif ( creative thinking ), kerjasama ( collaborative ), dan
komunikasi ( communicative ) dalam setiap langkah dalam kegiatan RPP. Hal ini akan
terlihat jelas dalam kegiatan siswa selama pembelajaran akan sangat bermakna dan dapat
terlihat kemampuan siswa.
Peneliti mendesain Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan semenarik
mungkin agar siswa tertarik untuk mencari informasi sambil belajar dengan LKPD yang
disediakan. LKPD dibuat dengan gambar-gambar, garis-garis dan bentuk yang menarik.
Kegiatan disesuaikan dengan KD agar mencapai indikator dan tujuan pembelajaran yang
sudah dibuat. Kegiatan yang ada dalam LKPD didesain hampir sama dengan soal
evaluasi, hanya berbeda dalam menyampaian soal. Tetapi LKPD membantu siswa untuk
menerapkan media-media yang sudah disediakan peneliti untuk menarik perhatian siswa
dan melancarkan kegiatan pembelajaran.
Peneliti melampirkan materi pembelajaran dalam RPP yang sudah dibuat. Materi
yang dibuat sesuai dengan KD dan buku paket siswa. Materi yang disusun dengan
singkat, jelas dan dapat mencangkup seluruh materi yang disampaikan kepada siswa
dalam satu pembelelajaran. Peneliti juga melampirkan beberapa media pembelajaran,
seperti lagu, gambar, media benda konkrit dan media buatan untuk area kerja siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
RPP disetai dengan soal evaluasi dan penilaian untuk mengetahui tigkat
pemahaman siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Evaluasi yang dibuat untuk
setiap indikator beserta kunci jawaban dan instrumen penilaian menjadi pedoman dalam
menilai hasil kerja siswa. Penialaian yang dilakukan merupakan penilaian otentik sesuai
dengan karakteristik kurikulum 2013. Bidang studi PPKN dinilai berdasarkan
Kompetensi Inti (KI) 1, 2, 3, dan 4. Sedangkan bidang studi lain dinilai berdasarkan KI 3
dan KI 4.
Lembar refleksi juga terdapat pada RPP. Lembar refleksi berisikan emoticon
wajah-wajah yang sedang menggambarkan perasaan siswa selama melakukan
pembelajaran sehari. Siswa memilih dan merefleksikan seuai dengan perasaan masing-
masing siswa dibantu oleh guru.
Format program pengayaan dibuat untuk memperdalam mteri pelajaran yang
terkait dengan tugas-tugas siswa. Program pengayaan dilaksanakan setelah evaluasi. RPP
juga melapirkan lembar format remedial yang memudahkan guru untuk mencatat siswa
yang masih kurang mencapai KKM dan tidak tercapainya indikator atau tujuan
pembelajaran.
C. Validasi Ahli dan Revisi Produk
1. Data Validasi Pakar Kurikulum 2013
Produk yang telah dibuat oleh peneliti berupa perangkat pembelajaran inovatif
yang divalidasikan kepada kedua orang pakar/ahli. Validasi bertujuan mengetahui
kualitas perangkat pembeajaran inovatif yang telah dibuat. Validasi berpedoman pada
instrumen penilaian yang sudah dibuat peneliti. Validasi membantu peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
memperoleh saran dan masukan mengenai produk perangkat pembelajaran terpadu,
segingga produk yang dibuat layak dan bisa diujicobakan disalah satu sekolah.
Pakar atau ahli perangkat pembelajaran inovatif yang menjadi validator adalah
mahasiswa PPG SM3T Sanata Dharma yang berinisila mbak T dan salah satu guru
SD Negeri Tugu II yaitu ibu E. Beliau memiliki pengalaman tentang kegiatan
pembelajaran yang peneliti buat untuk kelas I. Validasi pakar/ahli dilakukan satu kali
dalam waktu satu bulan sebanyak satu kali. Terdepat beberapa aspek penilaian dalam
perangkat pembelajaran yang instrumen penilaian validasi yang digunakan peneliti
yaitu (1) Prota terdiri dari identitas Prota, komponen prota, jumlah jam efektif dan
pembagian waktu tema dan subtema (2) Prosem terdiri dari identitas prosen,
komponen lengkap, materi sesuai dengan KI dan KD serta indikator (3) Silabus
terdiri dari identitas, materi pokok, keterkaitan identitas dalam silabus (4) RPP terdiri
dari (identitas, tujuan pembelajaran, Komponen Inti (KI), Komponen Dasar (KD),
perumusan indikatort, materi pembelajaran, pendekatan, model, metode, media
pembelajaran, simber belajar, evaluasi, mengembangkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi, model yang digunakan, mengembangkan 5M, dan instrumen evaluasi) (5)
media (6) Lembar Kerja Peserta Didik dan (7) Bahasa.
Berdasarkan validasi oleh pakar/ahli perangkat pembelajaran inovatif mbak T,
memberikan skor pada model pembelajaran example non example yaitu 4,45 dengab
kategori “sangat baik”. Sedangkan rerata pada pembelajaran inkuiri memberikan skor
4,40 dengan kategor “sangat baik”. Model pembelajaran example non example dan
model pembelajaran inkuiri layak untuk digunakan dan diujicobakan dilapangan
dengan revisi sesuai komentar dan saran. Mbak T sebagai validator memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
beberapa komentar dalam model pembelajaran example non example yaitu silabus
yaitu (1) silabus sudah memuat identitas, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan
tema/subtema (2) Dalam silabus memuat materi, kegiatan pembelajaran, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber belajar. Aspek dalam example non example yaitu (1)
Tujuan dalam pembelajaran sesuai dengan indikator , kata kerja yang bisa diukur (2)
materi pembelajaran sesuai dengan KD dan indikator yang tersusun secara sistematis
lengkap dengan materi pembelajaran (3) strategi pembelajaran mencangkup
pendekatan, model, langkah-langkah serta tahap kegiatan pembelajaran yang sesuai
dengan pembelajaran saintifik (4) evaluasi yang terdapat aspek sikap, pengetahuan,
keterampilan, serta sesuai dengan tujuan pembelajaran (5) mengembangkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi pada indikator (C4-C6/HOTS) (6)
mengembangkan 4 keterampilan belajar abad 21. Aspek bahasa yaitu (1)
mengembangkan bahasa sesuai dengan EBI.
Komentar yang diberikan mbak T pada model pembelajaran example non example
dalam silabus yaitu (1) belum dicantumkan Kompetensi Inti pada silabus (2)
penilaian serta sumber belajar belum ada pada silabus. Kometar pada RPP yaitu (1)
penggunaan degree masih kurang (2) perhatikan kesesuaian indikator dengan KD (3)
konsisten dalam menuliskan 5M dan 4C (4) materi diperlengkap (5) soal dan
indikator disesuaikan (6) beberapa soal belum HOTS. Komentar pada bahasa yaitu
(1) penulisan masih belum rapih dan perhatikan tanda baca.
Mbak T sebagai validator memberikan komentar dalam model pembelajaran
inkuiri pada silabus yaitu yaitu silabus yaitu (1) silabus sudah memuat identitas,
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan tema/subtema (2) Dalam silabus memuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
materi, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Aspek
dalam example non example yaitu (1) Tujuan dalam pembelajaran sesuai dengan
indikator , kata kerja yang bisa diukur (2) materi pembelajaran sesuai dengan KD dan
indikator yang tersusun secara sistematis lengkap dengan materi pembelajaran (3)
strategi pembelajaran mencangkup pendekatan, model, langkah-langkah serta tahap
kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran saintifik (4) evaluasi yang
terdapat aspek sikap, pengetahuan, keterampilan, serta sesuai dengan tujuan
pembelajaran (5) mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada indikator
(C4-C6/HOTS) (6) mengembangkan 4 keterampilan belajar abad 21. Aspek bahasa
yaitu (1) mengembangkan bahasa sesuai dengan EBI.
Komentar yang diberikan mbak T pada model pembelajaran inkuiri dalam silabus
yaitu (1) KI belum dicantumkan (2) belum terdapat penilaian dan sumber belajar.
komentar dalam RPP yaitu (1) degree belum sesuai (2) materi perlu dilengkapi (3)
soal dibuat secara lebih menarik (4) perlu ditingkatkan kesesuaian KD dengan HOTS
(5) konsistem 4C. Komentar bahasa yaitu (1) penulisan masih ada yang salah.
Berdasarkan ahli/pakar perangkat pembelajaran inovatif yang dilakukan oleh
mbak T memberikan skor rerata 4,45 dengan kategori “sangat baik” pada model
example non example. Sedangkan pada model pembelajaran inkuiri mendapatkan
rerata 4.40 dengan kategori “sangat baik”. Perangkat pembelajaran yang
menggunakan example non example dan model pembelajaran inkuiri layang
diujicobakan dilapangan dengan revisi sesuai komentar dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
D. Uji Coba Terbatas
1. Data uji coba terbatas
Dalam uji coba terbatas peneliti melakukan validasi perangkat pembelajran
inovatif dengan guru SD Negeri Tugu II. Peneliti melakukan uji coba terbatas di SD
Negeri Tugu II pada tanggal 16 oktober 2018 di kelas 1. Peneliti didampingi oleh
guru kelas 1 yaitu ibu E, bilau membantu mejadi validator atau penilai ketika uji coba
dilaksanakan. Terdepat beberapa komponen aspek terhadap pelaksaan RPP yang
sedang diujicobakan peneliti. Komponen yang dimaksud yaitu (1) guru melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan karakteristik model inovatif yang digunakan (2) guru
melaksanakan pembelajaran sesuai sintaks model pembelajaran inovatif yang
digunakan (3) guru menerapkan pendekatan saintifik mengamati, menanya, menalar,
mencoba dan mengkomunikasikan (4) guru mengembangkan keterampilan abad 21
yaitu berpikir kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif (5) guru menguasai materi
(7) pembelajaran berpusat pada siswa (8) guru menggunakan media (9) guru
mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi HOTS (10) guru mengusahakan
kegiatan yang bervariasi (11) guru mengembangkan pendidikan karakter (12)
melaksanakan pembelajaran terpadu dengan landai (13) guru menciptakan suasana
yang menyenangkan (14) guru malaksanakan penilaian otentik.
Berdasarkan hasil ujicoba di kelas 1 dari contoh masing-masing RPP setiap model
yang telah dibuat peneliti, ibu E memberikan skor 4,35 dengan kategori “baik” pada
model example non example. RPP layak diujicoba dengan revisi. Ibu E memerikan
komentar pada beberapa komponen yaitu (1) guru sebagai fasilitator (2) guru
menciptakan suasana yang menyenangkan dalam pembelajaran. Komentar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
diberikan ibu E yaitu (1) perlu bimbingan untuk siswa yang belum bisa menulis dan
membaca (2) perlu peningkatan pengawasan terhadap siswa.
Berdasarkan hasil uji coba pada kelas 1 dari masing-masing RPP pada setiap
model yang dibuat oleh peneliti, ibu E memberikan skor rerata 4,20 dengan katagori
“baik” pada model inkuiri. RPP layak diujicobakan dengan revisi. Ibu E memberikan
komentar pada beberapa komponen (1) menerapkan pendekatan saiktifik 5M (2) guru
mengembangkan pendidikan karakter. Komentar yang diberikan oleh ibu E yaitu (1)
model pendekatan sudah baik tetapi perhatikan kesesuaian materi dengan indikator
(2) pendidikan sudah terlihat dalam pembelajaran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah diujicobakan dikelas 1 dan
dinilai oleh guru kelas tersebut revisi sudah sesuai dengan masukan yang diberikan.
Komentar dan revisi dijabarkan dalam tabel berikut :
Tabel 4.3 Komentar Guru SD Kelas 1 dan Revisi Model Pembelajaran Example non
Example.
No Aspek Komentar Revisi
1
Guru sebagai fasilitator. Perlu bimbingan
untuk siswa yang
belum bisa membaca
dan menulis.
Mengubah kegiatan pembelajaran
yang memberikan bimbingan kepada
siswa yang kurang mampu membaca
dan menulis
2
Guru menciptakan suasana
yang menyenangkan
dalam pembelajaran.
Perlu peningkatan
pengawasan
terhadap siswa.
Membuat pembelajaran yang
meningkatkan pengawasan terhadap
siswa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 4.3 Komentar Guru SD Kelas 1 dan Revisi Model Pembelajaran Inkuri
No Aspek Komentar Revisi
1
Guru menerapkan
pendekatan saintifik 5M
Model pendekatan sudah baik
tetapi perhatikan kesesuaian
materi dengan indikator
Mengubah model agar
sesuai dengan indikator
2
Guru mengembangkan
pendidikan karakter
Pendidikan sudah terlihat
dalam pembelajaran
Meningkatkan
pendidikan karakter
dalam pembeljaran
2. Revisi Produk
Revisi produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan berdasarkan
masukan dan komentar yang diberikan oleh ibu E guru kelas 1. Guru kelas 1
memberikan komentar pada model example no example (1) guru sebagai fasilitator.
Peneliti mengubah kegiatan pembelajaran yang memberikan bimbingan kepada
siswa yang kurang mampu membaca dan menulis. (2) guru menciptakan suasana
yang menyenangkan dalam pembelajaran. Peneliti Membuat pembelajaran yang
meningkatkan pengawasan terhadap siswa.
Revisi produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan berdasarkan
masukan dan komentar yang diberikan oleh ibu E guru kelas 1. Guru kelas 1
memberikan komentar pada model pembelajaran inkuiri. Komentar yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
oleh ibu E yaitu (1) model pendekatan sudah baik tetapi perhatikan kesesuaian materi
dengan indikator. Peneliti Mengubah model agar sesuai dengan indikator.
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan
Produk akhir didapat setelah melakukan langkah-langkah yang sesuai dengan
Borg and Gall. Melalui langkah awal dan langkah uji coba peneliti mendapatkan
masukan dan saran setelah melakukan validasi oleh kedua pakar/ahli perangkat
pembelajaran. Peneliti melakukan revisi sebanyak dua kali sebelum melaksanakan uji
coba dilapangan. Peneliti melakukan revisi awal dengan saran dan komentar dari hasil
validasi yang dilakukan oleh kedua validator mbak T mahasiswa PPGT dan Ibu E guru
kelas 1 SD Negeri Tugu II. Kemudian peneliti melakukan uji coba terbatas yang
dilakukan di SD Negeri Tugu II. Berdasarkan uji coba yang dilakukan peneliti, peneliti
mendapatkan saran dan komentar atas produk yang peneliti uji coba di kelas 1. Beberapa
aspek masih belum sesuai. Saran dan komentar dari guru digunakan peneliti sebagai
revisi sehingga produk akhir layak digunakan. Produk perangkat pembelajaran inovatif
yang terdiri dari prota, prosem, silabus, dan RPP beserta lampiran akan dijilid menjadi
satu dan siap digunakan.
1. Kajian Produk Akhir
Produk akhir perangkat pembelajaran inovatif telah direvisi sesuai dengan saran
dan komentar dari pakar/ahli perangkat pembelajaran inovatif. Peneliti memperbaiki
produk sesuai dengan saran dan komentar validator. Komponen yang terdapat pada
perangkat pembelajaran dapat terpenihi dan lengkap dengan saran dan komentar.
Komponen perangkat pembelajaran prota yaitu (1) identitas (2) tema, subtema, alokasi
waktu (3) jumlah jam efektif (4) proporsi waktu. Komponen prangkat pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
prosem yaitu (1) identitas (2) tema, subtema, pembelajaran, bulan, alokasi waktu (3)
materi dan alokasi waktu. Komponen perangkat pembelajaran silabus yaitu (1) identitas
(2) materi, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
komponen prangkat pembelajaran RPP yaitu (1) identitas (2) tujuan pembelajaran (3)
kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator (4) materi pembelajaran (5) pendekatan,
model dan metode pembelajaran (6) media pembelajaran dan sumber belajar (7) kegiatan
pembelajaran (8) penilaian (9) lampiran (materi, media, Lembar Kerja Peserta Didik, soal
evaluasi dan kunci jawaban, instrumen dan rubrik penilaian).
Perangkat pembelajaran yang petama adalah prota. Prota berisi identitas yang
lengkap yaitu kelas, satuan pendidikan, tahun pelajaran. Prota juga berisi tema, subtema,
alokasi waktu, agar memudahkan membaca isi prota. Produk prota dilangkapi dengan
jam efektif (16 minggu) sesuai dengan jumlah minggu yang efektif, jumlah alokasi waktu
sama dengan jumlah jam pelajaran dalam satu tahun.
Perangkat pembelajaran yang kedua adalah prosem. Prosem berisi identitas yang
lengkap (kelas, semester, satuan pendididikan, tahun pelajaran). Terdapat juga tema,
subtema, pembelajaran, bulan, alokasi waktu didalam prosem. Prosem dilengkapi dengan
materi pokok yang sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar, serta alokasi
waktu yang proposional.
Perangkat pembelajaran yang ketiga adalah silabus. Silabus memuat komponen
identitas, kompetensi inti, kompetensi dasar, dan tema/subtema. Silabus juga memuat
materi pokok, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.
Perangkat pembelajaran yang keempat adalah RPP. RPP mempunyai beberapa
komponen yang lengkap. Dalam RPP memuat identitas yang berisi satuan pendidikan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
kelas, semester, tema/subtema/pembelajarn ke-, alokasi waktu/hari dan tanggal.
Kemudian ada tujuan pembelajaran yang dibuat berdasarkan indikator dan mengandung
jenis tingkah laku yang dapat diukur dan diamati, kata kerja yang mengandung Audience,
Behavior, Conditional, Degree. Selanjutnya ada kompetensi inti. Kompetensi inti
merupakan gambaran secara umum yang harus dipelajari oleh siswa untuk jenjang
sekolah, kelas dan mata pelajaran.
Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi merupakan bagian secara
khusus yang dipelajari siswa untuk mencapai minimal materi pada indikator. Indikator
didapatkan dari turunan KD, indikator disesuaikan tingkat berpikir siswa kelas 1. Dalam
membuat indikator usahakan terdapat kata kerja operasional dengan tingkat berpikir
tinggi atau HOTS.
Materi pelajaran yang berisi rangkuman materi disetiap pembelajaran. Dalam RPP
juga terdapat komponen pedekata, model dan metode pembelajaran. Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan terpadu dan saintifik. Model pembelajaran yang digunakan
ada dua yaitu pembelajaran inkuiri dan example non example. Metode yang digunakan
adalah tanya jawab, diskusi, penugasan, resitasi dan ceramah.
Media pembelajaran dan sumber belajar komponen selnjutnya. Media yang
digunakan oleh peneliti adalah ppt gambar, video lagu-lagu, gambar-gambar dan benda-
benda konkrit. Sedangkan sumber belajar yang digunakan buku siswa dan internet.
Tahapan pembelajaran dalam RPP sangat penting. Tahapan pembelajaran dibuat
sesuai dengan urutan dan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan. Dalam tahapan
pembelajaran mengembangkan 5M dalam kegiatan inti yaitu mengamati, menanya,
mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Mengembangkan 4 keterampilan dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
yaitu berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kerjasama
(collaborative), dan komunikasi (communicative).
Penilaian berisikan jenis dan teknik, bentuk dan pedoman penskoran. Terdapat
juga lampiran-lampiran RPP yang berisi materi pembelajaran, media pembelajaran,
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), soal evaluasi dan kunci jawaban, instrumen dan
ruprik penilaian, refleksi, format lembar pengayaan dan format remedial. Materi
berisikan rangkuman materi satu pelajaran yang dipelajari satu hari. Media pembelajaran
berisikan gambar-gambar, gambar anak sekolah, gambar suasana kelas dan lirik lagu.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berisi kegiatan-kegiatan siswa yang dibuat
secara menarik dan penuh dangan gambar-gambar. Soal evaluasi yang dibuat sesuai
dengan indikator digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mencapai
indikator. Instrumen penilaian memuat soal dan kunci jawaban yang digunakan sebagai
panduan untuk mengevaluasi kegiatann yang dilakukan siswa. Selain instrumen penilaian
juga terlampir teknik penilaian yang memuat rubrik penilaian digunakan sebagai acuan
memberi nilai atas pekerjaan yang dilakukan.
Refleksi berisikan gambar-gambar dengan berbagai ekspresi dan pertanyaan yang
akan dijawab siswa. Format lembar pengayaan dilampirkan guna untuk menambah
pengetahuan siswa dalam materi khusus dan format remedial digunakan untuk mendata
siswa yang nilai-nilai yang didapat tidak mencapai batas KKM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2. Pembahasan
Berdasarkan hasil validasi perangkat pembelajaran inovatif oleh mahasiswa PPGT
dan guru SD Negeri Tugu II mengenai pelaksaan ujicoba bahwa perangkat pembelajaran
termasuk katagori “sangat baik” 4,30.
Hal tersebut dijabarkan dalam tabel berikut :
No Validasi Perangkat pembelajaran
Skor Kategori
1 Pakar Validasi Pembelajaran Inovatif Model Exampla non
Example (A)
4,45 Sangat baik
2 Pakar Validasi Pembelajaran Inovatif Model Inkuiri (A) 4,40 Sangat baik
3 Pakar Validasi Pembelajaran Inovatif Model Example non
Example (B)
4,35 Baik
4 Pakar Validasi Pembelajaran Inovatif Model Inkuiri (B) 4,20 Baik
5 Guru Kelas I Model Pembelajaran Example non Example 4,15 Baik
6 Guru Kelas I Model Pembelajaran Inkuiri 4,10 Baik
Jumlah 25,65
Rata-Rata 4,30
Kategori Sangat Baik
Hasil validasi dan penilaian tersebut berpedoman pada aspek perangkat pembelajaran
yaitu (1) prota terdiri dari identitas, komponen prota, jumlah jam efektif dan pembagian waktu
pada tema/subtema (2) prosem terdiri dari identitas, komponen yang lengkap, materi pokok
sesuai dengan kompetensi inti dan KD serta indikator (3) silabus terdiri dari identitas, materi
pokok, keterkaitan komponen dan silabus (4) RPP terdiri dari identitas, tujuan pembelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
kompetensi inti, kompetensi dasar, rumusan indikator, materi, pendekatan, model, metode media
pembelajaran, sumber belajar, evaluasi, mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi,
model yang digunakan, mengembangkan 5M dan instrumen evaluasi (5) media (6) Lembar Kerja
Peserta Didik dan (7) Bahasa. Pada validasi perangkat pembelajaran, pakar inovatif (A)
memberikan skor 4,45 dengan kategori “sangat baik” untuk model example non example.
Sedangkan model pembelajaran inkuiri pakar pembelajaran inovatif (A) memberikan skor 4,40
dengan kategori “sangat baik”. Untuk pakar pembelajaran inovatif (B) memberikan skor 4,35
dengan kategori “baik” pada model example non example. Pakar pembelajaran inovatif (B)
memberikan skor 4,20 dengan kategori “baik” pada model pembelajaran inkuiri. Guru kelas 1
memberikan skor 4,15 dengan kategori “baik” pada model pembelajaran example non example.
Guru kelas 1 juga memberikan skor 4,10 dengan kategori “baik” pada model pembelajaran
inkuiri. Keseluhuran hasil validasi dan ujicoba didapatkan rata-rata 4,30 dengan kategori “sangat
baik”.
Perangkat yang memenuhi semua aspek dalam instrumen penilaian setiap perangkat
pembelajaran dan penilaian uji ciba produk dengan kategori “sangat baik”. Prota yang dibuat
memuat (1) identitas (2) komponen prota (3) jam efektif dan pembagian waktu tema/subtema.
Prosem yang dibuat memuat (1) identitas (2) komponen yang lengkap (3) materi yang sesuai
dengan kompetensi inti dan KD serta indikator. Silabus yang dibuat memuat (1) identitas (2)
materi pokok (3) komponen dalam silabus saling terkait. RPP yang dibuat memuat (1) identitas
(2) tujuan pembelajaran mengandung ABCD (3) kompetensi inti (4) kompetensi dasar (5)
perumusan indikator seuai dengan KI, KD dan HOTS sesuai dengan kata kerja operasional (6)
materi pembelajaran sesuai dengan tujuan dan indikator (7) pendekatan (8) medel yang
digunakan adalah example non example dan model pembelajaran inkuiri (9) metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran dan pendekatan saintifik (10) media dan
sumber belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran (11) evaluasi sesuai dengan tujuan dan
indikator pembelajaran (12) karakteristik pembelajaran inovatif mengembangkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi/HOTS, model yang digunakan example non example dan medel
pembelajaran inkuiri, mengembangkan 5M dalam kegiatan pembelajaran, dan mengembangkan
4 keterampilan dasar belajar 4C dalam kegiatan belajar (13) penilaian menggunakan penilaian
otentik yang menyangkut penilaian sikap, spiritual pengetahuan dan keterampilan (14) bahasa
yang digunakan sudah menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sedangkan aspek
dalam ujicoba produk peneliti menerapkan aspek (1) guru melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan karakteristik model inovatif yang digunakan (2) guru melaksanakan sesuai dengan
sintaks model pembelajaran inovatif yang digunakan (3) guru menerapkan pendekatan saintifik
5M (4) guru mengembangkan keterampilan abad 21 (5) guru menguasai materi (6) guru sebagai
fasilitator (7) pembelajaran berpusat pada siswa (8) guru menggunakan media (9) guru
mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi/HOTS (10) guru menggunakan kegiatan
yang bervariasi (11) guru mengembangkan pendidikan karakter (12) melaksanakan pembelajaran
terpadu (13) guru menciptakan suasana menyenangkan (14) guru melakukan penilaian otentik.
Produk yang dikembangkan sesuai dengan spesifikasi yang tertera pada bab I yaitu
pertama cover depa yang terdiri dari judul yaitu pengembangan perangkat pembelajaran inovatif
tema 1 dalam subtema 1 mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar; logo
universitas. Cover belakang berisi sinopsis dan biodata singkat penulis. Kedua, produk dicetak
ukuran kertas A4 dengan berat 70 gram sedangkan sampul dicetak dengan kertas ivory 230
supaya terlihat kokoh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Ketiga, format tulisan menggunakan “times new rowman” dengan spasi 1,5 supaya dalam
RPP terlihat jelas. Keempat, kata pengantar terdiri dari ucapan syukur; penjelasan kerangka
berpikir pembelajaran inovatif; ucapan terimakasih kepada pihak membantu dan terlibat dalam
pembuatan produk; dan kesediaan penulis dalam menerima kritik dan saran dengan produk yang
dikembangkan. Kelima, daftar isi terdiri garis besar isi buku dan nomor halaman.
Keenam, produk yang dikembangkan yaitu perangkat pembelajaran yang terdiri dari
prota, prosem, silabus dan RPP. Ketujuh perangkat pembelajaran program tahunan kelas I SD
semester gasal dan genap. Program tahunan berisi rencana umum pelaksanaan pembelajaran
rencana penetapan alokasi waktu satu tahun pelajaran. Program tahunan dibuat sesuai dengan
kalender pendidikan. Komponen-komponen dalam menyusun program tahunan yaitu identitas
(muatan pelajaran, kelas dan tahun) dan format isian ( tema, subtema dan alokasi waktu).
Kedelapan perangkat pembelajaran program semester kelas I SD semester gasal. Program
semester menjabarkan program tahunan yang tidak bisa disusunn sebelum program tahunan.
Pogram semester dilihat melalui kalender pendidikan 2018/2019. Program semester berisi garis
besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai semester tersebut. Program
semester terdapat 2 atau 3 halaman berbentuk landscape.
Kesembilan perangkat pembelajaran silabus untuk kelas I SD semester gasal 2018/2019.
Silabus salah satu produk pengembangan kurikulum yang berisikan garis besar materi pelajaran,
kegiatan pelajaran, dan rancangan penilaian. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu
mata pelajaran/tema tertentu yang mencangkup standar kompetensi, kompetensi dasar,
kompetensi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian untuk penilaian, penilaian,
alokasi waktu dan sumber belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Kesepuluh yaitu RPP. Komponen dalam RPP disusun lengkap yaitu (1) identitas (2)
kompetensi inti (3) kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran (4) pendekatan, model
dan metode (5) alat dan bahan serta sumber belajar (6) langkah pembelajaran (7) penilaian (8)
rangkuman materi (9) lampiran berisi LKS, media dan rubrik penskoran. Dalam subtema
terdapat 6 pembelajaran, sehingga menghasilkan enak Rencana Pelaksaan Pembelajaran.
Kesebelas produk mengandung karakteristik pembelajaran terpadu yang memuat
ketepaduan antara mata pelajaran yang akan dijabarkan, saintifik yang dikembangkan adalah 5M
: mengamati, menanya, mecoba, menalar dan mengkomunikasikan yang akan diaplikasikan di
dalam kegiatan inti. Kemudian adanya penilaian adalah penilaian proses dari pengetahuan, sikap
dan keterampilan. Kurikulum 2013 terdapat pendidikan karakter dan kemampuan berpikir tinggi
pada siswa yang menerapkan taksonomi bloom mulai dari C4 sampai C6.
Keduabelas, produk juga mengembangkan 4 keterampilan 4C (berpikir kritis, berpikir
kreatif, kerjasama dan komunikasi. Ketigabelas, produk menggunakan dua model yang
dikembangkan yaitu Model Pembelajaran Example non Example dan Inkuiri. Dua RPP
menggunakan Example non Example dan empat menggunakan model inkuiri.
Keempatbelas, produk terdapat 6 set soal penilaian untuk setiap hari dalam subtema yang
diberikan pada akhir pembelajaran. Kelimabelas, peniliti menggunakan Bahasa Indonesia yang
baik dan bener sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan yang meliputi
bahasa, istilah, nama orang, nama tempat, tanda baca dan kata penghubung.
Dengan demikian produk yang dikembangkan dapat memiliki kualitas yang diinginkan
dan layak digunakan sebagai acuan atau contoh perangkat pembelajaran inovatif kurikulum 2013
pada siswa kelas I sekolah dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGENMBANGAN, DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, peneliti
menyimpulkan sebagai berikut :
1. Berdasarkan validasi perangkat pembelajaran inovatif, pakar pembelajaran inivatif
(A) memberikan skor 4,45 dengan kategori “sangat baik” pada model example non
example. Sedangkan pakar pembelajaran inovatif (A) untuk model pembelajaran
inkuiri memberikan skor 4,40 dengan kategori “sangat baik”. Perangkat
pembelajaran inovatif dinyatakan “sangat baik” dapat ditinjau dari aspek (1) prota
yang berisi identitas, komponen prota, jumlah jam efektif, dan pembagian waktu
setiap tema/subtema (2) prosem terdiri identitas, komponen yang lengkap, materi
sesuai KI dan KD serta indikator (3) silabus terdiri dari identitas, materi pokok,
keterkaitan komponen dalam silabus (4) RPP terdiri dari identitas, tujuan
pembelajaran, kompetensi inti, kompetensi dasar, perumusan indikator, materi
pembelajaran, pendekatan model, metode, media, sumber belajar, evaluasi,
mengembangkan berpikir tingkat tinggi, model yang digunakan, mengembangkan
5M, instrumen penilaian (5) media (6) Lembar Kerja Peserta Didik (7) bahasa.
2. Berdasarkan guru kelas I memberikan skor 4,15 dengan kategori “baik” pada model
example non example. Sedangkan pada model pembelajaran inkuiri memberikan skor
4,10 dengan kategori “baik”. Dengan aspek (1) guru melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan model inovatif yang digunakan (2) guru melaksanakan sesuai dengan
sintaks model pembelajaran inovatif yang digunakan (3) guru menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
pendekatan saintifik 5M (4) guru mengembangkan keterampilan abad 21 (5) guru
mengasai materi (6) guru sebagai fasilitator (7) berpusat pada siswa (8) guru
menggunakan media (9) mengembangkan kamampuan berpikir tingkat tinggi (10)
guru menggunakan kegiatan yang bervariasi (11) guru mengembangkan pendidikan
karakter (12) melaksanakan pembelajaran terpadu (13) guru menciptakan suasana
menyenangkan (14) guru melakukan penilaian otentik.
B. KETERBATASAN PENGEMBANGAN
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini memiliki
keterbatasan yang dipaparkan sebagai berikut:
1. Wawancara analisis kebutuhan yang dilakukan kepada dua orang guru Sekolah Dasar
yang berbeda.
2. Instrumen validasi pakar dan ujicoba produk yang hanya divalidasi oleh mahasiswa
PPG dan guru kelas I.
3. Perangkat yang dikembangkan berupa program tahunan, program semester, silabus
dan RPP.
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembang 6 karena keterbatasan
validator untuk memvalidasi RPP.
C. SARAN
D. Wawancara analisis kebutuhan dilakukan lebih dari 1 orang guru SD kelas 1 sebagai
pelaksanaan kurikulum 2013 sehingga data yang dihasilkan lebih jelas menunjukkan para
guru.
E. Isntrumen validasi pakar dan uji coba produk sebaiknya divalidasi oleh pihak yang
banyak sehingga diketahui instrumen itu valid atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
F. Silabus yang dibuat peneliti mampu mengembangkan RPP lebih banyak.
G. Perangkat pembelajaran yang dibuat akan lebih baik jika lebih dari satu sehingga semakin
menambah referensi bagi pembaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
DAFTAR PUSTAKA
Sobirin. 2006. Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar. Deepublish.
Yogyakarta
Elfirahmi.2018. Peranan Guru dalam Membentuk Karakteristik Siswa untuk Menghadapi
Abad 21. Jurnal
Arifin, Zaenal (2011). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Sobirin. 2006. Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar. Deepublish.
Yogyakarta
Elfirahmi.2018. Peranan Guru dalam Membentuk Karakteristik Siswa untuk Menghadapi
Abad 21. Jurnal
Arifin, Zaenal (2011). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar (SD) Tahun 2016
Permendikbud No. 20 Tahun 2016
Permendikbud No. 22 Tahun 2016
Permendikbud No. 23 Tahun 2016
Permendikbud No. 24 Tahun 2016
Permendikbud No. 25 Tahun 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Permendikbud No. 65 Tahun 2016
Kadir & Hanum Asrohah. (2014). Pembelajaran Tematik. Jakarta : PT Rajagrafindo
Persada.
Kurniawan, Deni. (2014). Permbelajaran Tematik Terpadu (Teori, Praktik, dan
Penilaian). Bandung : Alfabeta
Kunandar. (2014). Penialaia Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Sugiyanto. (2010). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Yuma Pustaka.
Sugiyono. (2015). Model Penelitian dan Pengembangan Research dan Devploment.
Bandung : Alfabeta.
Kadir & Hanum Asrohah. (2014). Pembelajaran Tematik. Jakarta : PT Rajagrafindo
Persada.
Kurniawan, Deni. (2014). Permbelajaran Tematik Terpadu (Teori, Praktik, dan
Penilaian). Bandung : Alfabeta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
a. Lembar Hasil Wawancara
Nama Sekolah : SD N TUGU II
Nama Guru : Eni Rohaeni, S.Pd
No Item Wawancara Hasil Wawancara
1 Sejak kapan SD ini menerapkan kurikulum
2013?
Guru SD Negeri Tugu II menggunakan
kurikulum 2013 pada tahun pelajaran
2016/2017 untuk kelas 1, 2 dan 3 saja2
2 Apakah bapak atau ibu pernah mengikuti
pelatihan Kurikulum SD 2013?
Guru SD Negeri Tugu II mengatakan
pernah mengikuti diklat kurikulum 2013
belum lama ini
3 Guru SD Negeri Tugu II mengatakan pernah
mengikuti diklat kurikulum 2013 belum
lama ini
Guru SD Negeri Tugu II mengatakan
bahwa materi pembelajaran bisa
dipahami, namun pada saat
penyempaian masih menggunakan
model ceramah pada setiap
pembelajaran
4 Apakah bapak/ibu sudah mengetahui
karakteristik kurikulum SD 2013?
Guru SD Negeri Tugu II mengatakan
sedikit memahami karakteristik
kurikulum 2013 sepeti mengembangkan
sikap, pengetahuan dan keterampilan
yang diterapkan dalam bebagai situasi
sekolah, rumah dan masyarakat
5 Sejauh mana pemahaman bapak/ibu terkait
dengan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran?
Guru SD Negeri Tugu II mengatakan
bahwa pedekatan pembelajaran 5 M (
mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, menalar dan
mengkomunikasikan )
6 Bagaimana cara bapak/ibu merumuskan
indikator dan tujuan pembelajaran dengan
kemampuan siswa?
Guru SD Negeri Tugu II mengatakan
bahwa menganalisis SK dan KD
melalui kata kerja operaional dan
menganalisis karakteristik mata
pelajaran, peserta didik dan sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
7 Bagaimana cara bapak/ibu menumbukan
pendidikan karakter dalam pembelajaran?
Guru SD Negeri Tugu II mengatakan
bahwa menganalisis SK dan KD
melalui kata kerja operaional dan
menganalisis karakteristik mata
pelajaran, peserta didik dan sekolah
8 Apakah bapak/ibu setiap pembelajaan
menggunakan RPP dengan model
pembelajaran yang berbeda?
Guru SD Negeri Tugu II mengatakan
bahwa tidak menggunakan model
pembelajaran yang berbeda-beda
9 Apakah tujuan pembelajaran yang bapak/ibu
kembangkan sudah mengupayakan
tercapainya pendidikan karakter?
Guru SD Negeri Tugu II mengatakan
sudah tercapainya pendidikan karakter
dalam pembelajaran
10 Apakah bapak/ibu mengetahui keterampilan
yang harus dikuasai sesuai pada abad 21
seperti (berfikirkritis, kreatif, kolaborasi,
komunikasi)?
Guru SD Negeri Tugu II mengatakan
iya seperti berpikir kritis misalnya
memproses informasi melalui
pengamatan, penalaran dan komunikasi
serta mencari tahu tentang apa yang
belum diketahui
11 Apakah dalam pembuatan RPP bapak/ibu
sudah merumuskan indikator dan tujuan
pembelajaran terkait dengan keterampilan
tersebut (berfikirkritis, kretif, kolaboratif,
komunikasi)
Belum atau tidak menggunakan
keterampilan abad 21 dalam pembuatan
RPP merumuskan indikator dan tujuan
pembelajaran.
12 Apakah pembelajaran dengan ceramah
masih mendominasi di kelas ?
Iya dan masih sering digunakan karena
untuk siswa kelas 1 tentu perlu guru
yang banyak bicara, karena sebagian
siswa masih ada yang belum lancar
membaca dan mengenal huruf.
13 Pernahkah bapak/ibu menggunakan model
pembelajaran inovatif yang lain? Apakah
modelnya itu?
Guru SD Negeri Tugu II mengatakan
bahwa ingin mencoba menggunakan
cooperatif learning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
14 Apakah ibu/bapak mengetahui pembelajaran
inovatif?
Guru SD Negeri Tugu II mengatakan
bahwa proses pembelajaran yang
menumbuhkan keaktifan siswa dan
berpusat pada siswa
15 Kesulitan apa saja yang bapak/ibu alami
dalam pembuatan model pembelajaran
inovatif?
Guru SD Negeri Tugu II mengatakan
bahwa waktu, tenaga dan pikiran yang
menjadi penghambat untuk membuat
pembelajaran menggunakan model
pembelajaran yang berbeda-beda.
16 Bagaimana cara mengatasi kesulitan yang
dialami?
Guru SD Negeri Tugu II mengatakan
bahwa harus memanajemen waktu.
17 Apakah contoh perangkat pembelajaran
inovatif yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum 2013 sudah tersedia di sekolah
bapak/ibu?
Guru SD Negeri Tugu II mengatakan
bahwa ada tetapi masih minim
penyusunannya.
18 1Apakah bapak/ibu masih perlu bentuk
contoh untuk perangkat pembelajaran
inovatif yang mengacu Kurikulum 2013
(model PBL, model inquiri, dan model
pembelajaram kooperatif, model kuantum
dbs?
Perlu agar terbantu dan sebagai contoh
khususnya untuk kelas bawah.
19 Apakah siswa pernah merasa bosan ketika
guru menerapkan pembelajaran inovatif di
kelas?
Merasa bosan karena tidak ada model
pembelajaran yang menarik bagi siswa
sehingga pembelajaran menjadi
monoton.
20 Apakah bapak/ibu mempunyai rencana
untuk mengembangkan pembelajaran
inovatif agar kedepannya mampu
meningkatkan prestasi belajar siswa ?
Iya rencana itu pasti ada tetapi
menerapkannya belum mampu.
21 Menurut bapak/ ibu apakah perangkat
pembelajaran inovatif penting jika
diterapakan dalam proses pembelajaaran
dewasa ini ?
Guru SD Negeri Tugu II mengatakan
bahwa sangat penting karena materi
pembelajaran dikurikulum 2013 sangat
banyak terutama di kelas 1 masih
tedapat siswa yang mengalami kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
membaca dan menulis.
22 Pengetahuan jenis belajar taksonomi bloom
yang sudah direvisi?
Mengatakan mengetahui hanya lupa
tidak diterapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
b. Lembar Hasil Observasi Guru
Kegiatan Awal (Pendahuluan)
Ya Tidak
1. Guru membuka pembelajaran dengan berdoa
2. Guru melakukan presensi kepada siswa
3. Guru menggunakan apersepsi untuk menuju materi yang akan
diajarkan sebagai pengantar memulai pelajaran
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
5. Guru memberikan motivasi
Kegiatan Inti
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan menjelaskan uraian
kegiatan
7. Guru melibatkan siswa dalam mencari informasi tentang materi
yang akan dipelajari
8. Guru menggunakan media pembelajaran dan sumber pembelajaran
dengan tepat
9. Guru menggunakan metode yang sesuai dengan materi dan
karakteristik siswa
10. Guru menggunakan model yang sesuai dengan materi dan
karakteristik siswa
11. Guru menerepkan 5M pada siswa
12. Guru menggunakan bahasa baku yang baik
13. Guru menggunakan artikulasi dan volume yang jelas
14. Guru menggunakan pakaian yang rapi dan berwibawa
15. Guru memusatkan perhatian siswa saat proses pembelajaran dengan
cara verbal dan non-verbal
Guru tidak berpaku pada satu tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
16. Guru memberikan contoh pada siswa pada kehidupan sehari-hari
17. Guru memberikan apresiasi kepada siswa
18. Guru menggunakan sumber pembelajaran berbasis teknologi pada
pembelajaran
19. Guru dapat mengkonsidikan kelas dengan baik
20. Guru menekankan pendidikan karakter pada siswa
21. Guru membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dan
menarik
22. Guru sebagai fasilitator pada proses pembelajaran
Kegiatan Penutup
23. Guru membuat ringkasan secara lisan
24. Guru membuat ringkasan secara tertulis
25. Guru menunjukkan sumber lain
26. Guru melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan
27. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang belum berpartisipasi
aktif
28. Guru memberikan evaluasi kepada siswa
29. Guru memberikan tindak lanjut mengenai pembelajaran yang
disampaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
c. Lembar Hasil Observasi Siswa
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Siswa berpatisipasi aktif dalam proses pembelajaran
2. Siswa memberikan umpan balik apersepsi dari guru
3. Siswa memperhatikan guru saat menyampaikan materi
4. Siswa mengajukan pertanyaan
5. Siswa mampu bekerjasama pada saat kegiatan berkelompok
6. Siswa mampu mengkomunikasi hasil diskusi
7 Siswa antusias dalam mengikuti proses pembelajaran
8 Siswa memahami penjelasan yang telah disampaikan guru
9 Siswa dibantu guru membuat rangkuman pembelajaran secara
lisan
10 Siswa dibantu guru membuat rangkuman pembelajaran secara
tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI