Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Kapasitas Auditor Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah se-Jabodetabek
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh :
EKA WIDYANINGTIAS
NIM. 109046100118
K O N S E N T R A S I P E R B A N K A N S Y A R I A H
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
F A K U L T A S S Y A R I A H DAN H U K U M
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014M/1435H
Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Kapasitas Auditor Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah se-Jabodetabek
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
EKA WIDYANINGTIAS
NIM. 109046100118
Di Bawah Bimbingan
NIP. 197412rc ZABD 1 0A2
Pembimbing II
Erika Amelia. S.E. M.Si
NIP. 19771 t09 200912 2 2A01
Pembimbing I
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SY.{RIAH DAN HUIilM
TIIN SYARIF HIDAY{TTTLLAH JAKARTA
201-tlul{35H
PENGESAIIAN PAMTIA UJIAN
Skripsi yang berjudul Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Pemanfaatan Teknologi
Informasi, dan Kapasitas Auditor fnternal terhadap Kualitas Laporan Keuangan BankPembiayaan Rakyat Syariah se-Jabodetabek telah diujikan dalam sidang munaqasyah
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 8 Mei 2014.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Syariah (SE, Sy) Program Strata 1 (Sl) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).
Jakarta, 8 Mei 2014
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Pembimbing I
4. Pembimbing II
5. Penguji I
6. Penguji II
/.,_hr. U.JM. Muslimin. MA.
t Np. r e68u8r2 r99903lola
PANTTIA UJIAN MT]NAQASYAH
: Dr. H. JM. Muslimin. MA.NIP. 1968081219990310t4
: Mu'min Rauf, S.Ag. MA.NIP. 1 97004161997$1A04
Dr. Fahmi Muhammad Ahmadi. M.SiNIP. 1 974 12 132003121002
Erika Amelia- SE. M.SiNIP. 1 977 1 1 0920091222A01
Dr. Siti Hamidah Rustiana SE. Ak. M.Si
Ir. RR. Tini Anesraeni. lvlSi
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya mengatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan
hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 8 Mei 2014
Penulis
Eka Widyaningtias
i
ABSTRAK
EKA WIDYANINGTIAS. NIM : 109046100118. Pengaruh Sistem Pengendalian
Internal, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Kapasitas Auditor Internal terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah se-Jabodetabek.
Strata Satu (1), Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas
Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Sistem Pengendalian Internal,
Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Kapasitas Auditor Internal terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Responden dalam penelitian
ini adalah auditor internal, bagian akuntansi, manajer keuangan, dan karyawan lain
yang berpartisipasi dalam mengetahui kualitas laporan keuangan BPRS di wilayah
Jabodetabek.
Berdasarkan metode saturation sampling, total sampel dalam penelitian ini adalah 21
responden dari 8 BPRS se-Jabodetabek yang memiliki predikat “SangatBagus” dari
survey yang dilakukan majalah Infobank edisi Syariah bulan September 2013. Hasil
analisis menunjukkan bahwa variable Pemanfaatan Teknologi Informasi memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan BPRS se-
Jabodetabek. Sedangkan variabel Sistem Pengendalian Internal dan Kapasitas Auditor
Internal berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap Kualitas Laporan
Keuangan BPRS se-Jabodetabek.
Kata Kunci : Sistem Pengendalian Internal, Pemanfaatan Teknologi Informasi,
Kapasitas Auditor Internal, Kualitas Laporan Keuangan, Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah
Pembimbing : Dr. Fahmi Muhammad Ahmadi, S.Ag, M.Si.dan Erika Amelia, SE,
M.Si.
ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji hanya bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam yang telah
melimpahkan karunia-Nya kepada segenap umat manusia. Shalawat serta salam
senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW manusia yang sempurna
keimanannya, manusia yang agung akhlak dan tuturkatanya, hingga patutlah menjadi
teladan seluruh umat manusia lainnya.
Alhamdulillah, penelitian yang berjudul “PENGARUH SISTEM
PENGENDALIAN INTERNAL, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI,
DAN KAPASITAS AUDITOR INTERNAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN
KEUANGAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH SE-JABODETABEK”
telah dapat penulis selesaikan.
Penulisan karya ilmiah dalam bentuk skripsi ini merupakan salah satu syarat
untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) guna memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Merupakan suatu kehormatan bagi penulis untuk mempersembahkan yang
terbaik kepada kedua orang tua, seluruh keluarga penulis, almamater dan pihak-pihak
yang telah ikut andil dalam penyelesaian karya ilmiah ini. Sebagai bentuk
penghargaan, penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada:
iii
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM. Dekan
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Ibu Dr. EuisAmalia, M.Ag selaku Ketua Program Studi Muamalat yang telah
memberikan arahan dalam penelitian skripsi penulis.
3. Bapak Mu’min Rauf, M.Ag selaku Sekretaris Program Studi Muamalat yang telah
banyak membantu dalam hal akademik terkait penyelesaian studi penulis.
4. Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi, S.Ag, M.Si.dan Ibu Erika Amelia, SE, M.Si.
selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu serta memberikan
arahan dan masukan agar skripsi ini terselesaikan dengan baik.
5. Ibu Dr.Siti Hamidah Rustiana, SE, Ak, M.Si selaku penguji 1 dan Ibu Ir. Tini
Anggraeni, M.Si selaku penguji 2 yang telah berkenan memberikan masukan
yang bermanfaat.
6. Segenap dosen dan staff akademik Fakultas Syariah dan Hukum yang telah
memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat serta bantuan bagi penulis.
7. Petugas pengawas Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum dan Perpustakaan
Utama UIN Syarif Hidayatullah yang telah memberikan fasilitas penyediaan
literature dalam penulisan skripsi ini.
8. Seluruh responden penelitian yang telah meluangkan waktu mengisi kuesioner
9. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Warno dan Ibunda Ida Nuraida serta adik
tersayang, Niken Kusuma Wardani, Muhammad Rafi Alfiansyah dan Aufa
iv
Syirotussita yang telah banyak memberikan motivasi, saran, dukungan, dan doa
bagi penulis.
10. Keluarga Perbankan Syariah D angkatan 2009, sahabat TPG Asma Azzahroh,
Febriany Nanci, Wiwit Widya Hendriani, dan Tya Ryandini., Lembaga Dakwah
Kampus (LDK) Komda FSH dan Syahid 16, Kuliah Kerja Nyata Expresi, Ash-
Shaff SMAN 2 Bekasi
11. Sahabat Isnaeni Nurullah, Yoga Braga Senna, Vianca Adjie Dwiputra dan Aisyah
Darojati, yang selalu memberikan semangat mengerjakan skripsi ini.
12. Bunda Tatty Elmir dan Pak Elmir Amien serta seluruh keluarga Forum Indonesia
Muda Angkatan 14 Cibubur dan Regional Depok Jakarta (Dejapu) atas aliran
semangat yang tak ada henti.
13. Teman-teman dalam perjalanan di Banua Dessy Sagita Putri, Doni Herlambang,
Maya Patriani Rumpe, Marcel Tirawan, Nurul Islamy, Muhammad Isyroqi El-
Hakim atas liburannya yang luar biasa saat menyelesaikan skripsi ini.
14. Serta seluruh pihak yang telah berjasa namun belum mampu penulis sebutkan
satu per satu. Semoga Allah SWT dengan Ridho-Nya membalas segala
kebaikan dengan pahala yang berlipat ganda.
Jakarta, 8 Mei 2014
(EkaWidyaningtias)
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... x
DAFTAR ILUSTRASI ....................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Pembatasan Masalah ........................................................................ 8
C. Perumusan Masalah ......................................................................... 8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 9
E. Sistematika Penulisan ...................................................................... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 13
A. Landasan Teori ................................................................................. 13
1. Teori Auditing ............................................................................ 13
2. Audit dalam Perspektif Islam ..................................................... 14
3. Sistem Pengendalian Internal ..................................................... 16
a. Pengertian Pengendalian Internal......................................... 16
vi
b. Tujuan Pengendalian Internal .............................................. 17
c. Komponen Sistem Pengendalian Internal ............................ 19
4. Pemanfaatan Teknologi Informasi ............................................. 21
5. Kapasitas Auditor Internal ......................................................... 23
a. Pengertian Auditor Internal .................................................. 24
b. Fungsi dan Tujuan Audit Internal ........................................ 25
c. Peran Auditor Internal .......................................................... 27
d. Faktor yang mempengaruhi kapasitas Auditor Internal ....... 27
6. Laporan Keuangan ..................................................................... 27
a. Pengertian Laporan Keuangan ............................................. 27
b. Tujuan Laporan Keuangan ................................................... 29
c. Analisis Kualitatif Laporan Keuangan Bank ....................... 30
B. Review Studi Terdahulu ................................................................... 32
C. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 36
D. Perumusan Hipotesis ........................................................................ 37
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 41
1. Jenis Penelitian ................................................................................. 42
2. Populasi dan Sampel ........................................................................ 43
3. Jenis dan Sumber Data Penelitian .................................................... 44
4. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 44
5. Teknik Analisis Data ........................................................................ 44
1. Statistik Deskriptif ............................................................... 45
vii
2. Uji Kualitas Data .................................................................. 45
a. Uji Validitas ................................................................... 45
b. Uji Reliabilitas ............................................................... 47
3. Uji Asumsi Klasik ................................................................ 48
a. Uji Multikolinieritas ...................................................... 48
b. Uji Normalitas ................................................................ 49
c. Uji Heterokedastisitas .................................................... 50
d. Uji Autokorelasi ............................................................. 51
4. Analisis Uji Hipotesis .......................................................... 52
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ...................................... 52
b. Uji F (Uji Signifikasi Simultan) ..................................... 52
c. Uji Statistik Parsial (Uji Statistik t) ................................ 53
d. Uji Koefisien Regresi (Uji Analisis Linier Berganda) ... 54
5. Operasionalisasi Variabel Penelitian.................................... 55
1. Variabel Dependen ......................................................... 55
a) Kualitas Laporan Keuangan ..................................... 55
2. Variabel Independen ...................................................... 56
a) Sistem Pengendalian Internal ................................... 56
b) Pemanfaatan Teknologi Informasi ........................... 56
c) Kapasitas Auditor Internal ....................................... 57
6. Limitasi Penelitian ............................................................... 58
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................................... 59
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................. 59
1. Ruang Lingkup dan Waktu Penelitian .......................................... 59
2. Karakteristik Profil Responden ..................................................... 60
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin ............... 61
b. Deskripsi responden berdasarkan
Tingkat pendidikan............................................................ 61
c. Deskripsi responden berdasarkan universitas
Atau sekolah ...................................................................... 62
d. Deskripsi responden berdasarkan latar belakang
pendidikan ......................................................................... 63
e. Deskripsi responden berdasarkan lama bekerja
responden di BPRS ........................................................... 64
f. Deskripsi responden berdasarkan pelatihan
yangdiikuti di BPRS .......................................................... 66
B. Hasil Uji Analisis Data.............................................................................. 67
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................... 67
2. Hasil Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 68
a. Hasil Uji Multikolonieritas ........................................................... 68
b. Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 69
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 70
ix
d. Hasil Uji Autokorelasi................................................................... 71
3. Hasil Uji Hipotesis .............................................................................. 72
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................... 72
b. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ........................................ 73
c. Uji Statistik Parsial (Uji Statistik t) ............................................... 74
d. Uji Regresi Linier Berganda ......................................................... 82
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 85
A. Kesimpulan ......................................................................................... 85
B. Implikasi .............................................................................................. 86
C. Saran .................................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 89
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah BPR Syariah berdasarkan total asset ................. 2
Tabel 3.1 Metode Skala dan Pengukurannya ................................. 45
Tabel 4.1 Pengklasifikasian Lama Bekerja Karyawan................... 64
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif ......................................................... 67
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolonieritas ............................................ 68
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Menggunakan
Kolmogorov-Smirnov Test ............................................ 70
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi.................................................... 72
Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................... 73
Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik F variabel X dan Y ........................... 74
Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik t ......................................................... 75
xi
DAFTAR ILUSTRASI
Gambar 2.1 Skema Pemikiran............................................................ 36
Gambar 4.1 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin ................................................................. 61
Gambar 4.2 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan
Tingkat Pendidikan ........................................................ 61
Gambar 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan
Asal Universitas atau Sekolah ........................................ 62
Gambar 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan
Latar Belakang Pendidikan ............................................ 63
Gambar 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan
Lama Bekerja ................................................................. 65
Gambar 4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan
Pelatihan auditor internal di BPRS ................................ 66
Gambar 4.7 Hasil Uji Normalitas dengan Menggunakan
Grafik P-Plot .................................................................. 69
Gambar 4.8 Grafik Scatterplot ........................................................... 71
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terungkapnya berbagai kasus fraud di sektor perbankan yang merugikan
nasabah dan bank menunjukkan bahwa kecurangan atau fraud banyak terjadi
dimana saja dan sektor perbankan termasuk rentan untuk terjadinya kecurangan.
Baru-baru ini PT Bank Syariah Mandiri (BSM) tersangkut kasus fraud yang
dilakukan tiga pejabat Kantor Cabang Utama Bogor, setelah pihak kepolisisan
menetapkan adanya pembobolan dana lewat pembiayaan fiktif yang berjumlah
102 miliar.1 Hal ini sangat mengancam keberlangsungan perbankan terutama
perbankan syariah. Hilangnya kredibilitas bank syariah di mata nasabah menjadi
sebab bank harus mengantisipasi hal ini sejak dini.
Menurut Undang-Undang No. 21 tahun 2008, bank syariah adalah bank
yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan
menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah Bank Syariah yang
dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
1
Paulus Yoga, “BSM Tersandung Fraud di Bogor” Artikel diakses pada 7 Januari 2014 dari
http://www.infobanknews.com/2013/10/bsm-tersandung-fraud-di-bogor/
2
Dalam beberapa tahun belakangan, BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah)
mengalami peningkatan dalam pertumbuhannya.
Tabel 1.1
Jumlah BPR Syariah berdasarkan total asset
Total Asset 2009 2010 2011 2012 2013
< 1 Milyar 8 7 3 6 -
1 s.d 5 milyar 38 29 24 17 20
5 s.d 10 milyar 40 43 39 36 32
> 10 milyar 52 71 83 99 107
Total 138 150 155 158 159
Sumber : Statistik BI Juli 2013 (data diolah)
Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan dari sisi total jumlah
BPRS dari tahun ke tahun. Dari yang hanya 138 buah BPRS pada tahun 2009
menjadi 159 buah per bulan Juli 2013. Terjadi peningkatan pula dalam total asset
BPRS. Pada tahun 2009 tercatat Rp 649.202 juta menjadi Rp 1.100.058 juta per
Juli 2013, dana pihak ketiga tahun 2009 Rp 517.944 juta menjadi Rp 863.038
juta per Juli 2013, dan pembiayaan tahun 2009 Rp 131.258 juta menjadi Rp
237.030 juta per Juli 2013.2
Sebagai bagian dari perbankan yang sedang tumbuh, BPRS dituntut untuk
mennjukkan performa terbaiknya untuk meningkatkan kepercayaan nasabah
2 www.bi.go.id
3
dalam menginvestasikan dananya. Oleh karena itu, BPRS harus berhati-hati
dalam menjaga keseimbangan kinerjanya dari bahaya fraud yang mengancam
dunia perbankan.
Kesehatan atau kondisi keuangan bank dan non keuangan bank merupakan
kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, pengelola (manajemen) bank,
masyarakat pengguna jasa bank, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) selaku otoritas
pengawasan bank, dan pihak lainnya. Kondisi keuangan bank bank tersebut dapat
digunakan oleh pihak-pihak tersebut untuk mengevaluasi kinerja bank dalam
menerapkan prinsip kehati-hatian, kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku
dan manajemen risiko.
Disinilah peran laporan keuangan yang dapat bersifat memberikan
informasi kepada para pihak tersebut. Dari laporan keuangan dapat dilihat tingkat
kesehatan keuangan bank dan non keuangan bank. Selain itu laporan keuangan
juga digunakan oleh bank sebagai alat peningkat kredibilitas. Karena dengan
menyajikan laporan tersebut kepada publik, hal tersebut akan meningkatkan
kepercayaan masyarakat untuk menjadi nasabah sebuah bank.
Oleh karena itu, standarisasi penyajian informasi akuntansi diperlukan
banyak pihak (stakeholder) berkepentingan dengan laporan keuangan
perusahaan. Perusahaan perbankan, salah satu perusahaan yang sangat
diperhatikan oleh masyarakat, sangat membutuhkan standardisasi dalam
4
penyajian laporan keuangan, karena masyarakat sangat membutuhkan informasi
kondisi bank dimana mereka menyimpan uangnya. Oleh karena itu, masyarakat
sangat membutuhkan informasi perusahaan perbankan agar dapat
membandingkan, menganalisis, menyimpulkan, dan selanjutnya mengambil
keputusan berkaitan dengan kondisi perusahaan perbankan dimana dana mereka
disimpan.3
Laporan keuangan bank merupakan bentuk pertanggungjawaban
manajemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan kinerja bank yang
dicapai selama periode tertentu. Tujuan laporan keuangan bank adalah
memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, perubahan ekuitas, arus
kas, dan informasi lainnya yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan
dalam rangka membuat keputusan ekonomi serta menunjukkan
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka.4
Dalam paragraf 30 KDPPLKS (Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan Syariah) yang diterbitkan oleh IAI (Ikatan Akuntan
Indonesia), dinyatakan bahwa tujuan laporan keuangan menurut KDPPLKS
adalah menyediakan informasi yang menyangkut kondisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu entitas syariah yang bermanfaat bagi sejumlah
3 Suhardjono Bastian Indra, Akuntansi Perbankan, (Jakarta : Salemba Empat, 2006) h.60
4 Ismail, Akuntansi Bank : Teori dan Aplikasi dalam Rupiah (Jakarta : Kencana, 2009) h.15.
5
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.5 Laporan keuangan bank
yang memberikan informasi tersebut hendaknya memberikan informasi yang
sejelas-jelasnya dan sesuai prosedur yang telah ditetapkan dalam
mengakomodasi permintaan pihak-pihak terkait tentang kondisi sebuah bank.
Karakteristik Kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi
dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Menurut KDPPLKS (Kerangka
Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah) Paragraf 45
sampai 63 terdapat empat karateristik kualitatatif pokok, yaitu dapat dipahami,
relevan, andal, dan dapat diperbandingkan.6 Oleh karena itu, diperlukan adanya
sebuah laporan keuangan yang memenuhi standar kelayakan sebagai sebuah
laporan keuangan yang dapat dipercaya dan mewakili keadaan sebuah bank
sehingga para pemakai laporan keuangan dapat mencapai tujuan masing-masing
dalam menilai keadaan suatu bank.
Sistem Pengawasan atau Pengendalian Internal yang terdapat pada
perusahaan merupakan faktor yang menentukan dapat dipercaya tidaknya laporan
keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.7 Apalagi seperti yang telah
kita lihat sekarang, bahwa bank konvensional maupun bank syariah yang sudah
5 Rizal Yaya, Akuntansi Perbankan Syariah : Teori dan Praktik Kontemporer, (Jakarta :
Salemba Empat, 2009) h.84. 6 Rifqi Muhammad, Akuntansi Keuangan Syariah : Konsep dan Implementasi PSAK Syariah,
(Yogyakarta : P3EI Press, 2008) h.85 7 Mulyadi, Pemeriksaan Akuntan, (Yogyakarta : BPFE Anggota IKAPI, 1988) h. 64
6
go public, mengumumkan laporan keuangan mereka lewat media cetak, internet,
maupun media lainnya.
Adapun komponen pengendalian internal yang dijelaskan oleh COSO
(The Committee of Sponsoring Organization of the Tradeway Commission)
dalam executive summary, yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko,
kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, pemantauan.8 Hal ini berbeda
di setiap instansi. Misalnya pengendalian internal di pemerintah daerah berbeda
dengan pengendalian internal di bank.
Jika pengendalian internal sebuah bank lemah, maka kemungkinan
terjadinya kesalahan ketidakakuratan ataupun kecurangan dalam perbankan
sangat besar. Bagi akuntan publik, hal tersebut menimbulkan resiko yang besar,
dalam arti resiko untuk memberikan opini tidak sesuai kenyataan. Terdapat
beberapa kelemahan yang dimiliki oleh pengendalian internal. Oleh sebab itu,
diperlukan beberapa evaluasi terhadapnya, yaitu dengan cara pemeriksaan
internal atau audit internal.9
Selain itu, untuk dapat menghasilkan laporan keuangan yang
berkualitas, maka kapasitas sumber daya manusia yang melaksanakan sistem
akuntansi sangat penting, karena sistem akuntansi sebagai suatu sistem
informasi membutuhkan kemampuan manusia untuk menjalankan sistem yang
8 Darya Setia Nugraha, “Pengaruh Sistem Pengendalian Internal pada Reliabilitas Laporan
Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat”, Jurnal Ekonomi Ekspansi, No.2 (November 2010) h. 261 9 Sukrisno Agoes, Auditing (Pemeriksaan Akuntan), (Jakarta : Penerbitan FEUI, 2004), h.82
7
ada. Khususnya dalam hal ini adalah auditor internal yang melakukan sistem
pengendalian, sebelum informasi tersebut diperiksa oleh pihak eksternal.
Walaupun secara umum telah banyak diketahui manfaat yang
ditawarkan oleh suatu teknologi informasi antara lain kecepatan pemrosesan
transaksi dan penyiapan laporan, keakuratan perhitungan, penyimpanan data
dalam jumlah besar, biaya pemrosesan yang lebih rendah, kemampuan
multiproses, namun pengimplementasian teknologi informasi tidaklah murah.
Terlebih jika teknologi informasi yang ada, tidak atau belum mampu
dimanfaatkan secara maksimal maka implementasi teknologi menjadi sia-sia
dan semakin mahal. Kendala penerapan teknologi informasi antara lain
berkaitan dengan kondisi perangkat keras, perangkat lunak yang digunakan,
pemutakhiran data, kondisi sumber daya manusia yang ada, dan keterbatasan
dana. Kendala tersebut dimungkinkan belum optimalnya pemanfaatan teknologi
informasi dalam sebuah bank. Apalagi notabene BPRS adalah bank yang daya
jangkaunya memang mengarah ke kalangan menengah ke bawah dan UMKM.
BPRS yang merupakan salah satu jenis bank yang diizinkan beroperasi
sesuai dengan syariah di Indonesia, dengan adanya UU No. 21 tahun 2008 dan
PBI no.11/23/PBI/2009, memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
mengajukan pembiayaan karena memang BPRS sendiri membidik sektor kecil
dan menengah. Berbeda halnya dengan bank umum dan bank umum syariah.
Dalam praktiknya juga BPRS khusus melayani usaha mikro dan kecil,
8
diperlukan pula informasi yang berkualitas tentang keadaannya lewat laporan
keuangannya.
Oleh karena itu, penulis bermaksud mengambil judul untuk penelitian
skripsi yaitu, “Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Pemanfaatan
Teknologi Informasi, dan Kapasitas Auditor Internal terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah se-Jabodetabek”
B. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah ini dilakukan agar penelitian dan pembahasan
penelitian dapat dilakukan lebih cermat, maka permasalahan penelitian dibatasi
mengenai ruang lingkup sistem pengendalian internal, pemanfaatan teknologi
informasi, dan kapasitas para auditor internal terhadap kualitas laporan keuangan
BPRS secara khusus pada BPRS se-Jabodetabek.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berusaha untuk merumuskan
beberapa permasalahan. Sehingga, pertanyaan rumusan masalah tersebut adalah:
9
1. Apakah sistem pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah?
2. Apakah pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah?
3. Apakah kapasitas auditor internal berpengaruh signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah?
4. Apakah sistem pengendalian internal, pemanfaatan teknologi
informasi, dan kapasitas auditor internal secara simultan berpengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan bukti empiris :
1. Mengenai pengaruh sistem pengendalian internal terhadap kualitas
laporan keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
2. Mengenai pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap
kualitas laporan keuangan bank pembiayaan rakyat syariah
3. Mengenai pengaruh kapasitas auditor internal terhadap kualitas
laporan keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
4. Mengenai pengaruh sistem pengendalian internal, pemanfaatan
teknologi informasi dan kapasitas auditor internal terhadap kualitas
laporan keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
10
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat yang cukup besar, baik bagi
penulis khusunya, masyarakat umum, maupun pemerintah. Adapun manfaat
bagi penulis yaitu:
1. Penulis dapat mengembangkan kemampuan penelitiannya terhadap
suatu objek penelitian.
2. Sebagai bahan penambah wawasan bagi penulis tentang pengaruh
sistem pengendalian internal dan kapasitas auditor internal terhadap
laporan keuangan perbankan.
Manfaat bagi masyarakat umum ialah:
1. Sebagai sumbangan pemikiran bagi khalayak umum dalam menambah
wawasan.
2. Menambah kesadaran masyarakat tentang bahaya fraud yang banyak
dilakukan pada perbankan.
3. Dapat dijadikan sebagai acuan penelitian di masa yang akan datang
mengenai masalah yang sama dengan penambahan variabel.
Manfaat bagi BPRS ialah:
1. Mendorong BPRS agar memperkuat sistem pengendalian internalnya.
2. Apabila belum memiliki auditor internal diharapkan dapat
memberikan dorongan untuk menghadirkannya.
3. Mendorong BPRS untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi
informasi.
11
4. Mendorong BPRS untuk terus meningkatkan kapasitas auditor internal
secara kualitas dan kuantitas dalam sistem pengendalian internalnya.
Manfaat bagi auditor internal ialah:
1. Memperkaya wawasan auditor internal tentang kapasitas audit yang
dilakukan pada dunia perbankan terutama BPRS
2. Mempertajam kemampuan analisis auditor internal terkait dengan
permasalahan BPRS.
Manfaat bagi keilmuan (akademik) ialah :
1. Memperkaya wawasan akademisi untuk semakin perhatian dengan
perbankan nasional
2. Memberikan kepercayaan untuk akademisi untuk mengisi peran-peran
di BPRS
12
E. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan ini, maka disusun sistematika
penulisan yang terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka yang akan menguraikan tentang landasan
teori auditing, pengendalian internal, auditor internal,
pemanfaatan teknologi informasi, laporan keuangan, analisis
kualitatif laporan keuangan, review studi terdahulu, dan
kerangka pemikiran, perumusan hipotesis
BAB III Metode Penelitian yang terdiri dari ruang lingkup penelitian,
teknik pengambilan data, operasional variabel penelitian,
teknik analisa data, dan limitasi penelitian
BAB IV Hasil Penelitian, akan menguraikan bagaimana temuan hasil
yang diperoleh dari pengolahan data yang telah dilakukan
beberapa pengujian
BAB V Penutup, berisikan kesimpulan, implikasi, dan saran dari
penulis
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Auditing
Auditing perlu dilakukan terhadap perusahaan atau organisasi agar
setiap pihak yang berkepentingan atas informasi tentang pengendalian
intern dalam laporan keuangan organisasi tersebut tidak disesatkan oleh
laporan yang keliru.Dengan audit, maka para pengguna informasi dapat
melihat kelemahan dan kelebihan pengendalian intern maupun laporan
keuangan organisasi yang bersangkutan.
Alvin A. Arens dan James K. Loebbecke (1981) mendefinisikan
audit yaitu1:
“Auditing adalah satu set prosedur yang sesuai dengan norma
pemeriksaan akuntan yang memberikan informasi sehingga akuntan yang
memberikan informasi sehingga akuntan dapat menyatakan suatu
pendapat tentang apakah laporan keuangan yang diperiksa disajikan secara
wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku”
Semula kegiatan audit dilakukan terbatas pada pemeriksaan atas
laporan keuangan saja, yaitu laporan pertanggungjawaban keuangan yang
disusun oleh manajemen, tujuannya adalah untuk meyakini apakah
1Arens, Alvin A dan Loebbecke, James K, Auditing Suatu Pendekatan Terpadu, Buku satu,
diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf, (Jakarta : Salemba 4, 2008) h.15
13
laporan tersebut didukung bukti yang cukup/lengkap dan sah serta
disajikan berdasarkan standar pelaporan yang berlaku.
Namun ada juga yang menyatakan bahwa auditing adalah proses
sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif
mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi,
dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-
pernyataan tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, serta menyampaikan
hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.2
Dari kedua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
auditing adalah sebuah proses menyesuaikan antara bukti dan kejadian
ekonomi yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemakai
yang berkepentingan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku.
2. Audit dalam Perspektif Islam
Berikut ini adalah beberapa nash Al-Qur’an dan hadits yang dapat
dijadikan renungan para bankir dan praktisi keuangan.3
2Mulyadi, Auditing, Buku 1, Edisi 6, (Jakarta : Salemba Empat, 2008) h.9
3M. Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari teori ke Praktek, (Jakarta : Gema Insani, 2001) h.
208
14
Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik
membawa suatu berita, periksalah dengan teliti agar kamu tidak
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui
keadaan yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”
(Al-Hujaraat : 6)
Ayat ini turun, memberikan penjelasan bagi umat manusia semuanya
untuk selalu tabayyun dalam segala berita yang disampaikan oleh orang
muslim maupun non muslim. Kemudian ayat ini menyuruh kita berhati-hati
dalam menindakkansesuatu yang akibatnya tidak dapat diperbaiki
(perkataannya banyak menimbulkan kerusakan), supaya tidak ada pihak atau
kaum yang dirugikan, ditimpa musibah atau bencana yang disebabkan berita
yang belum pasti kebenarannya, sehingga menyebabkan penyesalan yang
terjadi. 4
Ayat tersebut mendukung proses auditing dimana kita diharuskan
untuk mengecek kebenaran suatu transaksi terlebih dahulu sebelum
menginterpretasikannya dalam bentuk opini audit. Karena informasi sangat
menentukan mekanisme pengambilan keputusan.Suatu transaksi diibaratkan
sebagai berita yang disampaikan dan harus dicek kebenarannya dari manapun
datangnya berita tersebut.Sehingga transaksi yang terjadi dapat
dipertanggungjawabkan dan tidak menimbulkan musibah di kemudian hari.
4 IbnuKatsir,Tafsir Ibnu Katsir,(Bandung :Sinar Baru Algensindo, 2000).h.237
15
“Barangsiapa diantaramu melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya
dengan tangan (kekuasaan)-nya.Apabila tidak sanggup, dengan
ucapannya.Apabila tidak sanggup, dengan hatinya, dan itulah selemah-
lemahnya iman.” (al-hadits)
Kalimat “hendaklah ia merubahnya (mencegahnya) dengan tangannya
(kekuasaannya) ; jika ia tak sanggup, maka dengan lidahnya (menasihatinya) ;
dan jika tak sanggup juga, maka dengan hatinya”, maksudnya hendaklah ia
mengingkari perbuatan itu dalam hatinya. Hal semacam itu tidaklah dikatakan
telah merubah atau melenyapkan, tetapi itulah yang sanggup ia kerjakan. Dan
kalimat “demikian itu adalah selemah-lemah iman” maksudnya ialah –
Wallaahu a’lam– paling sedikit hasilnya (pengaruhnya).5 Konsep ini dibawa
oleh auditing. Dimana ketika seorang auditor menemukan ketidakwajaran
dalam suatu transaksi, yang harus dilakukannya adalah mengubahnya dan
tidak mendiamkannya saja.
3. Sistem Pengendalian Internal
a. Pengertian Pengendalian Internal
Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountants)
yang dikutip oleh Hartadi (1987) menyebutkan sistem pengendalian intern
meliputi struktur organisasi, semua metode dan ketentuan-ketentuan yang
5MusthafaDieb Al-Bugha-Muhyidin Mistu, Al-Wafi, (Jakarta : Al-I’tishom, 2011) h.53
16
terkoordinasi yang dianut dalam perusahaan untuk melindungi harta
kekayaan, memeriksa ketelitian, dan seberapa jauh data akuntansi dapat
dipercaya.6
Pengertian pengendalian internal menurut The Committee of
Sponsoring Organization (COSO) adalah proses yang dapat dipengaruhi
manajemen dan karyawan dalam menyediakan secara layak suatu kepastian
mengenai prestasi yang diperoleh secara objektif dalam penerapannya tentang
bagian laporan keuangan yang dapat dipercaya, diterapkannya efisiensi dan
efektivitas dalam kegiatan operasional perusahaan dan diterapkannya
peraturan dan hukum yang berlaku agar ditaati oleh semua pihak.7
b. Tujuan Pengendalian Internal
Tujuan utama pengendalian internal adalah untuk mengarahkan
kegiatan dalam manajemen agar dapat mengurangi terjadinya kegagalan
transaksi dan mengurangi terjadinya kredit macet.Kredit mempunyai risiko
yang cukup tinggi yakni terjadi kemacetan pada saat pemberian kredit, risiko
kemacetan kredit pada saat jatuh tempo dapat dikurangi dengan menjalankan
pengendalian intern secara efektif.
6 Bambang Hartadi, Auditing : Suatu Pedoman Pemeriksaan Akuntansi Tahap Pendahuluan,
Edisi I, (Yogyakarta : BPFE, 1987) h.121 7Darya Setia Nugraha, Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, h.260
17
Dalam Pedoman Standar Sistem Pengendalian Internal bagi Bank
Umum, tujuan dari pengendalian intern yang diterapkan sebuah manajemen
perbankan adalah8 :
a. Kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
(Tujuan Kepatuhan)
Tujuan kepatuhan adalah untuk menjamin bahwa semua kegiatan
usaha bank telah dilaksanakan sesuai dengan ketemtuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, baik ketentuan yang dikeluarkan
oleh pemerintah, otoritas pengawasan bank maupun kebijakan,
ketentuan, dan prosedur intern yang ditetapkan oleh bank.
b. Tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang benar, lengkap,
dan tepat waktu (Tujuan Informasi)
Tujuan informasi adalah untuk menyediakan laporan yang benar,
lengkap tepat waktu dan relevan yang diperlukan dalam rangka
pengambilan keputusan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
c. Efisiensi dan efektivitas dari kegiatan usaha Bank (Tujuan
Operasional)
Tujuan Operasional dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi dalam menggunakan aset dan sumber daya lainnya dalam
rangka melindungi Bank dari risiko kerugian.
8Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan, Pedoman Standar Sistem Pengendalian
Internal bagi Bank Umum, (Jakarta : BI, 2003), h.4
18
d. Meningkatkan efektivitas budaya risiko (risk culture) pada organisasi
secara menyeluruh (Tujuan Budaya Risiko)
Tujuan Budaya Risiko dimaksudkan untuk mengidentifikasi
kelemahan dan menilai penyimpangan secara dini dan menilai kembali
kewajaran kebijakan dan prosedur yang ada di Bank secara
berkesinambungan.
c. Komponen Sistem Pengendalian Internal
COSO atau Committee of Sponsoring Organizations of the Treatway
Commission. COSO memperkenalkan adanya lima komponen pengendalian
intern yang meliputi Lingkungan Pengendalian (Control Environment),
Penilaian Resiko (Risk Assesment), Prosedur Pengendalian (Control
Procedure), Pemantauan (Monitoring), serta Informasi dan Komunikasi
(Information and Communication)
Berikut ini adalah penjelasan komponen tersebut menurut COSO. 9
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian suatu perusahaan mencakup seluruh sikap
manajemen dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian.Salah satu
faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah falsafah
manajemen dan siklus operasi. Manajemen harus menekankan pentingnya
9 Lawrence Sawyer B., Sawyers Internal Auditing, (Jakarta : Salemba Empat, 2005) h.62
19
pengendalian dan mendorong dipatuhinya kebijakan pengendalian akan
menciptakan lingkungan pengendalian yang efektif.
2. Penilaian Resiko
Semua organisasi memiliki risiko, dalam kondisi apapun yang
namanya risiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan
dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non bisnis.Suatu risiko yang
telah di identifikasi dapat di analisis dan evaluasi sehingga dapat di
perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat meminimalkannya.
3. Aktivitas Pengendalian
Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses
kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau
mendeteksi terjadinya ketidakberesan dan kesalahan.
4. Informasi dan Komunikasi
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting
dari pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan
pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian dan monitoring
diperlukan oleh manajemen untuk mengarahkan operasi dan menjamin
ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku
pada perusahaan meliputi : kebijakan yang disampaikan dengan detail,
penilaian keberadaan dan kelengkapan transaksi, saluran komunikasi yang
lancar dengan struktur.
20
5. Pemantauan
Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan menemukan
kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian
intern dapat di monitor dengan baik dengan cara penilaian khusus atau
sejalan dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan yang terakhir dapat
dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda
peringatan yang diberikan oleh sistem akuntansi.
Kelima komponen ini terkait satu dengan yang lainnya, sehingga
dapat memberikan kinerja sistem yang terintegrasi yang dapat merespon
perubahan kondisi secara dinamis. Sistem Pengendalian Internal terjalin
dengan aktifitas operasional, danakan lebih efektif apabila pengendalian
dibangun ke dalam infrastruktur, untuk kemudian menjadi bagian yang
paling esensial dari perusahaan.
4. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Menurut William dan Sawyer yang dikutip oleh Ririn (2010), teknologi
informasi adalah bidang pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai
bidang yang terdiri dari perangkat lunak komputer, sistem informasi,
perangkat keras komputer, bahasa program, data kontruksi dan jaringan10
10
Ririn Gusrita, Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Sumber Daya Manusia
Terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah, Jurnal UNS
h.2
21
Sehingga dapat dikatakan bahwa teknologi informasi adalah segala
cara atau alat yang terintegrasi yang digunakan untuk menjaring data,
mengolah dan mengirimkan atau menyajikan secara elektronik menjadi
informasi dalam berbagai format yang bermanfaat bagi pemakainya.
Teknologi informasi khususnya teknologi komputer sangat berpotensi untuk
memperbaiki performa individu dan organisasi.
Sistem informasi dan teknologi informasi merupakan hal fundamental
yang harus dimiliki untuk melakukan kegiatan operasional suatu organisasi
atau perusahaan tak terkecuali entitas perbankan. Menurut Rahadi seperti yang
dikutip Lindawati menyebutkan bahwa saat ini sistem informasi dan teknologi
informasi sudah menjadi kebutuhan dasar bagi perusahaan terutama dalam
segala aspek aktifitas perusahaan. Sistem informasi dan teknologi informasi
pada saat ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan bagi dunia bisnis11
.
Sistem informasi dan teknologi informasi berperan sebagai alat bantu
dalam pembuatan keputusan bisnis pada berbagai fungsi maupun peringkat
manajerial, karena kemampuan sistem informasi dan teknologi informasi
dalam mengurangi ketidakpastian.
Penerapan sistem informasi dan teknologi informasi juga berpengaruh
pada industri perbankan, dimana penerapan sistem informasi dan teknologi
informasi pada industri perbankan mempunyai dampak yang luar biasa
11
Lindawati, Pemanfaatan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi, Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Universitas Sriwijaya Vol.14 No.1 Mei 2012 h.56
22
mengingat industri perbankan merupakan salah satu industri yang paling tinggi
tingkat ketergantungannya pada aktivitas-aktivitas pengumpulan, pemrosesan,
analisa dan penyampaian laporan (informasi) yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan para nasabahnya. Pada umumnya tujuan pemanfaatan sistem
informasi dan teknologi informasi pada industri perbankan lebih menekankan
pada tingkat pengurangan kesalahan dalam memproses transaksi yang selama
ini dilakukan secara manual dan memberikan informasi laporan keuangan yang
akurat dan tepat waktu yang dapat digunakan oleh manajemen untuk membuat
keputusan.12
Menurut Hamzah seperti dikutip oleh Celviana (2010), pemanfaatan
teknologi informasi tersebut mencakup adanya : (a) pengolahan data,
pengolahan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronik
dan (b) pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik
dapat diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah.13
5. Kapasitas Auditor Internal
a. Pengertian Audit Internal
Auditor internal ialah orang atau badan yang melaksanakan aktivitas
audit internal.Oleh sebab itu Auditor internal senatiasa berusaha untuk
12
Lindawati, Pemanfaatan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi, h.57 13
Celviana Winidyaningrum; Rahmawati, Pengaruh Sumber Daya Manusia Dan
Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Daerah Dengan Variabel Intervening Pengendalian Intern Akuntansi
(Simposium Nasional Akuntansi XIII, 2010)h.7
23
menyempurnakandan melengkapi setiap kegiatan dengan penilaian
langsung atas setiap bentukpengawasan untuk dapat mengikuti
perkembangan dunia usaha yang semakinkompleks. Dengan demikian
Audit internal muncul sebagai suatu kegiatan khususdari bidang akuntansi
yang luas yang memanfaatkan metode dan teknik dasar dari penilaian.
Pengawasan keuangan negara/badan usaha dilakukan oleh auditor
internal. Kegiatan audit internal adalah menguji dan menilai efektivitas
dan kecukupan sistem pengendalian intern yang ada dalam organisasi.
Tanpa fungsi audit internal, pimpinan kementerian negara/lembaga, dewan
direksi dan atau pimpinan unit tidak memiliki sumber informasi internal
yang bebas mengenai kinerja organisasi.
b. Fungsi dan Tujuan Audit Internal
Seperti telah dikemukakan bahwa Internal Auditing merupakan salah
satu unsur daripada pengendalian yang dibina oleh manajemen, dengan
fungsi utama adalah untuk menilai apakah pengendalian intern telah
berjalan sebagaimana yang diharapkan.14
Fungsi audit intern bank sangat penting, karena peranan yang
diharapkan dari fungsi tersebut untuk membantu semua tingkatan
manajemen dalam mengamankan kegiatan operasional bank yang
14
Manahan Nasution, Sekilas tentang Internal Auditor, (Medan : USU library digitalized,
2003) h.4
24
melibatkan dana dari masyarakat luas. Menyadari kedudukan yang
strategis dari perbankan dalam perekonomian, audit intern bank
diharapkan juga mampu menjaga perkembangan bank ke arah yang dapat
menunjang program pembangunandari pemerintah.
Agar dapat bekerja dan melaksanakan fungsi audit intern secara
profesional, industri perbankan harus memiliki SDM audit intern yang
memiliki basis kompetensi berstandar intemasional. Hal Ini dapat dicapai
melalui pendidikan, pelatihan dan pemberian pengalaman dalam rangka
meningkatkan kompetensi para auditor intern bank yang mencakup
knowledge (pengetahuan), skills (keterampilan), dan attitude (sikap kerja).
Selain itu, aspek penting dalam menilai sampai sejauh mana kompetensi
tersebut telah dicapai maka diperlukan standarisasi kompetensi dari
auditor intern tersebut.Dengan adanya standarisasi kompetensi, maka bank
yang memiliki SDM yang belum mencapai standar harus meningkatkan
kemampuannya sehinggam emenuhi standar yang ditetapkan.15
c. Peran Auditor Internal
Seorang pemimpin perusahaan atau dalam hal ini adalah bank, tidak
mungkin melaksanakan semua kegiatan operasi secara langsung sehingga
dalam proses pengawasan terhadap hartanya tidak bisa dia lakukan
sendiri. Oleh karena itu, manajemen harus mengawasi jalannya operasi
15
Lampiran Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor:
KEP. 37/ MEN/II/ 2008 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor
Keuangan Subsektor Perbankan Bidang Audit Intern Bankh.1
25
agar berjalan efektif, manajemen juga bergantung terhadap laporan-
laporan dan hasil analisis yang benar.Hal ini memaksa manajemen harus
melimpahkan sebagian kekuasaan kepada bawahannya namun tanggung
jawab tetap berada ditangan seorang pemimpin.16
Bank Indonesia, melalui Peraturan bank Indonesia no.1/6/PBI/1999
tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan
Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum,
menyatakan dalam rangka menjaga dan mengamankan kegiatan usaha
bank, diperlukan adanya pelaksanaan fungsi audit intern bank yang
efektif.Ukuran minimal yang harus dipatuhi dan diwajibkan bagi semua
bank termasuk didalamnya Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)
dalam melaksanakan fungsi audit internal adalah Standar Pelaksanaan
Fungsi Audit Internal Bank (SPFAIB). Berdasarkan SPFAIB tersebut,
bank wajib untuk menyusun Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter),
membentuk Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) dan menyusun panduan
audit intern. SKAI bertugas dan bertanggungjawab untuk :
a. Membantu tugas direktur utama dan dewan komisaris dalam
melakukan pengawasan dengan cara menjabarkan secara
operational baik perencanaan, pelaksanaan maupun pemantauan
hasil audit;
16
Lawrence Sawyer B., Sawyers Internal Auditing, h.32
26
b. Membuat analisis dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi,
operasional dan kegiatan lainnya melalui pemeriksaan langsung
dan pengawasan langsung;
c. Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan
meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana;
d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang
kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen.
d. Faktor yang mempengaruhi kapasitas Auditor Internal
Profesionalisme harus menjadi acuan dalam pelaksanaan fungsi
Audit Intern oleh SKAI. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, Auditor
Intern secara sendiri-sendiri ataupun bersama-sama harus mempunyai17
:
a. pengetahuan yang memadai dalam bidang tugasnya yaitu
pengetahuan mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang
relevan dengan spesialisasinya;
b. perilaku yang independen, jujur, obyektif, tekun dan loyal,
c. kemampuan mempertahankan kualitas profesionalnya melalui
pendidikan profesi lanjutan yang berkesinambungan,
d. kemampuan melaksanakan kemahiran profesionalnya secara
cermat dan seksama,
17
Peraturan Bank Indonesia Nomor: 1/6/PBI/1999 Tentang Penugasan Direktur Kepatuhan
(Compliance Director) Dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum h.8
27
e. kecakapan dalam berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan
maupun tertulis secara efektif.
6. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan bank merupakan bentuk pertanggungjawaban
manajemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan kinerja
bank yang dicapai selama periode tertentu.Tujuan laporan keuangan bank
adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, perubahan
ekuitas, arus kas, dan informasi lainnya yang bermanfaat bagi pengguna
laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan ekonomi serta
menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber
daya yang dipercayakan kepada mereka.18
Dalam paragraf 30 KDPPLKS (Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan Syariah) yang diterbitkan oleh IAI (Ikatan
Akuntan Indonesia), dinyatakan bahwa tujuan laporan keuangan menurut
KDPPLKS adalah menyediakan informasi yang menyangkut kondisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas syariah
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
18
Ismail, Akuntansi Bank : Teori dan Aplikasi dalam Rupiah (Jakarta : Kencana, 2009) h.15.
28
keputusan ekonomi.19 Laporan keuangan bank yang memberikan
informasi tersebut hendaknya memberikan informasi yang sejelas-jelasnya
dan sesuai prosedur yang telah ditetapkan dalam mengakomodasi
permintaan pihak-pihak terkait tentang kondisi sebuah bank.
2. Tujuan Laporan Keuangan
Berdasarkan pendapat Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), tujuan laporan
keuangan adalah sebagai berikut20
:
a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja
dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
b. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh
sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan
pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu.
c. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya
yang dipercayakan kepadanya.
19
Rizal Yaya, Akuntansi Perbankan Syariah : Teori dan Praktik Kontemporer, h.84. 20
Ikatan Akuntansi Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, (Jakarta : Salemba Empat, 2004)
h.4
29
7. Analisis Kualitatif Laporan Keuangan Bank
Karakteristik kualitatif (kualitas) merupakan suatu ciri khas yang
membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi
pemakainya.Berikut adalah karakteristik laporan keuangan dilihat dari segi
kualitas berdasarkan Panduan Standar Akuntansi (PSAK)21
:
1) Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan
keuangan adalah kemudahannya untuk dipahami oleh
pemakainya.Pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai
tentang aktifitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk
mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.
2) Relevan
Agar laporan keuangan bermanfaat, informasi di dalamnya harus
relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan
keputusan.
3) Materialitas
Informasi dipandang material kalau kelalaian untuk
mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar
laporan keuangan.
4) Keandalan
21
Sofyan Syafri Harahap, teori akuntansi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), h. 126-129
30
Informasi memilki kualitas yang handal jika bebas dari pengertian
yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat dihandalkan
pemakainya.
5) Penyajian Jujur
Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan
jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau
yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.
6) Subtansi Mengungguli Bentuk
Substansi transaksi tersebut harus mengacu kepada substansi
transaksi sesuai prinsip syariah dan dalam kondisi tertentu, prinsip
syariah menentukan substansi ekonomi dalam transaksi syariah.
7) Netralitas
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, tidak
bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.
8) Pertimbangan Sehat
Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat
melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aset atau
penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban atau beban
tidak dinyatakan terlalu rendah.
9) Kelengkapan
Agar dapat diandalkan,informasi dalam laporan keuangan harus
lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.
31
10) Dapat Dibandingkan
Pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan
peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk
entitas syariah tersebut, antar periode entitas syariah yang sama, untuk
entitas syariah yang berbeda, maupun dengan entitas lain.
B. Review Studi Terdahulu
Adapun penelitian yang telah dilakukan sebelumnya adalah :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Darya Setia Nugraha (2010) tentang Pengaruh
Sistem Pengendalian Internal pada Reliabilitas Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi Jawa Barat menghasilkan temuan sistem pengendalian intern yang
terdiri dari lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian,
informasi dan komunikasi serta pemantauan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keandalan laporan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa
Barat. Persamaannya kedua penelitian menggunakan Sistem Pengendalian
Internal sebagai variabel independen dan laporan keuangan sebagai variabel
dependen. Perbedaanya penelitian ini menggunakan pemanfaatan teknologi
informasi dan kapasitas auditor internal terhadap kualitas laporan keuangan
yang tidak digunakan pada penelitian sebelumnya serta objek penelitian di
BPRS.
32
2. Penelitian oleh Amiyati (2012) tentang Hubungan Peran Audit Internal
Terhadap Efektivitas Pengendalian Internal Pada Bank Syariah (Studi pada
Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah)”
dengan hasil Menunjukkan bahwa peran Audit Internal memiliki hubungan
terhadap Efektivitas Pengendalian Internal. Peran Audit Internal mempunyai
korelasi positif terhadap Efektivitas Pengendalian Internal, keduanya
berhubungan positif dan kuat. Persamaannya sama-sama menggunakan
pengendalian internal sebagai variabel. Namun penelitian ini menggunakan
variabel sistem pengendalian internal sebagai variabel independen dan
menambahkan pemanfaatan teknologi informasi dan kapasitas auditor internal
terhadap kapasitas auditor internal serta objek penelitian di BPRS.
3. Penelitian oleh Hayyuning Tyas Rosdiani (2011) tentang Pengaruh Sistem
Pengendalian Internal, Audit laporan Keuangan, dan Penerapan Good
Corporate Governance terhadap Kualitas Laporan Keuangan dengan hasil
menunjukkan bahwa secara parsial dan secara simultan Sistem Pengendalian
Internal, Audit Laporan Keuangan, dan Penerapan Good Corporate
Governance berpengaruh pada kualitas laporan keuangan. Persamaannya
sama-sama menggunakan sistem pengendalian internal sebagai variabel
independen dan kualitas laporan keuangan sebagai variabel dependen. Namun
penelitian ini menambahkan variabel pemanfaatan teknologi informasi dan
33
kapasitas auditor internal sebagai variabel independen serta objek penelitian di
BPRS
4. Penelitian oleh Celviana Winidyaningrum, Rahmawati, pada Simposium
Nasional Akuntansi XIII 2010 yang berjudul “Pengaruh Sumber Daya
Manusia Dan PemanfaatanTeknologi Informasi Terhadap Keterandalan Dan
Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Dengan Variabel
Intervening Pengendalian Intern Akuntansi (Studi Empiris di Pemda
Subosukawonosraten)” dengan hasil dalam model pertama dengan analisis
jalur menunjukkan pengaruh positif dari sumber daya manusia dan
pemanfaatan teknologi informasi untuk pelaporan keuangan kehandalan
melalui pengendalian internal akuntansi sebagai variabel intervening.
Sementarahasil penelitian dalam model kedua dengan uji regresi tidak
menunjukkan pengaruh yang signifikan dari sumber daya manusia dan
pemanfaatanteknologi informasiuntuk ketepatan waktu pelaporan keuangan.
5. Santiadji Mustafa, Sutrisno, Rosidi (Jurnal Universitas Brawijaya 2010)
Analisis Faktor –Faktor yang Berpengaruh Terhadap Keterandalan dan
Ketepat-waktuan Pelaporan Keuangan Pada SKPD Pemerintah Daerah Kota
Kendari dengan hasil menunjukkan bahwa kapasitas SDM tidak berpengaruh
terhadap keterandalan, amun pengendalian intern akuntansi dan
pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap keterandalan
pelapoan keuangan pemerintah.
34
6. Fadila Ariesta pada skripsi Universitas Negeri Padang 2013 Pengaruh
Kualitas Sumberdaya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan
Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan
Pemerintah Daerah dengan hasil pada pengujian pertama didapatkan hasil
bahwa kualitas sumberdaya manusia, pemanfaatan teknologi informasi dan
pengendalian intern akuntansi berpengaruh signifikan terhadap keterandalan.
Pada pengujian kedua didapatkan hasil bahwa kualitas sumberdaya
manusia dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh signifikan
terhadap ketepatwaktuan.
35
C. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran
Terjadinya fraud di BPRS karena kurangnya pemanfaatan teknologi informasi
sedangkan sarana dan prasarana tersedia dengan baik serta minimnya unsur
kepatuhan syariah, kurangnya kualitas maupun kuantitas auditor internal dan
hilangnya kredibilitas BPRS di mata nasabah perbankan.
Kualitas Laporan Keuangan BPRS yang baik
Sistem Pengendalian Internal
Pemanfaatan Teknologi
Informasi
Kapasitas Auditor Internal
Kualitas Laporan
Keuangan
36
6. Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh antara sistem pengendalian internal terhadap kualitas
laporan keuangan
Kebijakan dan prosedur yang digunakan secara langsung
dimaksudkan untuk mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan
laporan keuangan yang tepat serta menjamin ditaatinya atau dipatuhinya
hukum dan peraturan yang berlaku disebut pengendalian internal. Dengan
kata lain, pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang
digunakan dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi
keuangan yang handal serta menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan
yang berlaku.22
Menurut Gondodiyoto, tujuan sistem pengendalian internal adalah
menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data
akuntansi, mendorong efisiensi, mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen.23
Dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal memang
bertujuan menjaga keandalan data akuntansi yang dapat mempengaruhi
kualitas laporan keuangan karena sistem pengendalian internal dapat
memperkecil kesalahan-kesalahan dalam penyajian data akuntansi.
22
Rosdiana Hayyuningtias, “Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Audit Laporan
Keuangan dan Good Corporate Governance terhadap Kualitas Laporan Keuangan”, Skripsi S1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011 23
Sanyoto Gondodiyoto, Audit Sistem Informasi, (Jakarta : Mitra Wacana Media, 2007),
h.258
37
H1 : Sistem pengendalian internal berpengaruh positif terhadap
kualitas laporan keuangan
2. Pengaruh antara pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas
laporan keuangan
Peranan teknologi informasi dalam membuat laporan keuangan
sangat penting.Bahkan Bank Indonesia telah mengatur penggunaannya
dalam PBI nomor 9/15/2007 tentang penerapan manajemen risiko dalam
penggunaan teknologi informasi oleh bank umum.Fungsi dari teknologi
informasi adalah untuk keandalan hasil operasi manajemen dan mengurangi
human error.Dengan bantuan teknologi informasi, diharapkan informasi
yang berupa laporan keuangan bisa dikatakan andal yang berarti laporan
tersebut berkualitas.Selain itu, adanya kesalahan akibat kesalahan yang
ditimbulkan sumber daya manusia bissa diminimalisir dengan adanya
teknologi informasi.
Selain keterandalan hasil operasi dan kemampuan untuk
mengurangi human error, pemanfaatan teknologi informasi dalam
pengolahan data diketahui memiliki keunggulan dari sisi kecepatan. Suatu
entitas akuntansi layaknya BPRS sudah pasti akan memiliki transaksi
yang kompleks dan besar volumenya. Pemanfaatan teknologi informasi
mesti akan sangat membantu mempercepat proses pengolahan data
transaksi dan penyajian laporan keuangan.
38
Maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi
memiliki hubungan dengan kulaitas laporan keuangan. Hipotesis hubungan
tersebut adalah :
H2 : Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap
kualitas laporan keuangan
3. Pengaruh kapasitas auditor internal terhadap kualitas laporan
keuangan
Walaupun sistem akuntansi yang dibangun sudah baik tetapi
sumber daya manusianya tidak memiliki kapasitas untuk
melaksanakannya, maka akan menimbulkan hambatan dalam pelaksanaan
fungsi akuntansi dan pemeriksaanyang ada. Akhirnya informasi akuntansi
sebagai produk dari sistem akuntansi bisa jadi kualitasnya buruk. Informasi
yang dihasilkan menjadi informasi yang kurang atau tidak memiliki
nilai, salah satunya keterandalan.
Auditor internal harus mampu mengemukakan pendapat secara jujur
dan bijaksana, sesuai dengan hasil temuannya. Auditor internal harus selalu
mempertahankan sikap obyektif, sehingga dapat mengemukakan temuan
berdasarkan bukti-bukti atau fakta-fakta yang dapat
dipertanggungjawabkan. Dengan demikian laporan atas hasil temuan harus
lengkap dan didasarkan pada analisis yang obyektif. Sehingga temuan audit
39
yang janggal dapat diantisipasi sebelum di audit lebih lanjut oleh pihak
auditor eksternal. Maka hipotesisnya sebagai berikut.
H3 : Kapasitas auditor internal berpengaruh positif terhadap kualitas laporan
keuangan
4. Pengaruh sistem pengendalian internal, pemanfaatan teknologi
informasi, dan kapasitas auditor internal terhadap kualitas laporan
keuangan
Biasanya laporan keuangan yang diragukan karena pengendalian
internal perbankan yang lemah, kurang maksimalnya pemanfaatan teknologi
dan informasi serta kurangnya kapasitas auditor internal.Maka dari itu
dibutuhkan suatu sinergisitas yang terdiri dari beberapa elemen agar tidak
terjadi hal yang tak diinginkan.Dibutuhkan sistem pengendalian internal
yang efektif, pemanfaatan teknologi informasi yang maksimal, dan kapasitas
auditor internal yang baik.
Apabila auditor internal berkualitas, berperan dengan baik,
pengendalian intern akan lebih baik dan dengan sendirinya kinerja
organisasi akan semakin meningkat, dan bagi manajemen semua level, serta
akuntan publik tugasnya akan sangat terbantu.
H4 :Sistem pengendalian internal, pemanfaatan teknologi informasi, dan
kapasitas auditor internal berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan
41
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian kuantitatif
yaitu suatu pendekatan penelitian yang bersifat obyektif, mencakup pengumpulan dan
analisis data kuantitatif serta menggunakan metode pengujian statistik.1Selain itu,
menggunakan pendekatan survey yang menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistic
nonparametricyaitu statistik yang tidak memerlukan pembuatan asumsi tentang
bentuk ditribusi dan karena itu merupakan statistik yang bebas-distribusi. Metode ini
digunakan dengan kriteria 2 :
a. Apabila ukuran sampel demikian kecil sehingga distribusi statistik
pengambilan sampel tidak mendekati normal
b. Apabila digunakan data peringkat atau ordinal (penelitian ini
menggunakan data ordinal dengan memberikan informasi sesuatu itu
dinilai dengan tidak sama sekali, tidak, cukup, baik, sangat baik. Dimana
data ini tidak memetakan ukuran perbedaan)
1Asep Hermawan, Pedoman Praktis Metodologi Penelitian Bisnis, (Jakarta: LPFE Trisakti,
2003), h.3. 2J.Supranoto, Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi keenam jilid kedua (Jakarta : Erlangga 2001)
h. 294
42
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat
perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.3 Menekankan
pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian yaitu
sistem pengendalian internal (X1), pemanfaatan teknologi informasi (X2),
kapasitas auditor internal (X3) dan kualitas laporan keuangan (Y)
2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.4 Populasi dalam
penelitian ini adalah populasi terbatas yaitu para auditor internal BPRS se-
Jabodetabek. Jumlah BPRS di Jabodetabek sebanyak 17 BPRS. Namun yang
sudah memiliki auditor internal hanya 6 BPRS yang masing-masing 2 auditor
internal per BPRS. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah) yang memiliki asset diatas 10 miliar
hingga lebih dari 50 miliar dengan predikat “sangat bagus” versi Majalah
3 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012) h. 35
4Ibid. h. 61
43
Infobank edisi khusus syariah tahun 2013 yang terbit September 2013 dan berada
di wilayah Jabodetabek.
Metode penentuan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan
metode saturation sampling, dimana merupakan teknik penentuan sampel bila
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah
populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat
generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampling jenuh
adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel.5Seluruh
auditor yang ada di BPRS Se-Jabodetabek telah dijadikan sampel ditambahkan
dengan anggota populasi yang lain.
3. Jenis dan Sumber Data Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis data subyek, yaitu jenis data yang
berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau
sekelompok orang yang menjadi responden6.Adapun data yang digunakan
penulis dalam penelitian ini menggunakan jenis sumber data, yaitu:
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber
asli atau tidak melalui perantara. Data primer khusus dikumpulkan untuk
5Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bandung: ALFABETA,
2011) h.61 6Nur Indiantoro dan Bambang Supomo, Metode Penelitian Bisnis, Edisi Pertama (Yogyakarta
: BPFE-Yogyakarta, 1999)h. 146
44
menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.7Sumber data primer
dalam penelitian ini adalah para karyawan BPRS se-Jabodetabek yang
menjadi obyek penelitian.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh secara tidak
langsung atau melalui media perantara8.Data sekunder dalam penelitian ini
yaitu buku-buku, dokumen-dokumen dari bank, surat kabar, internet dan
kepustakaan lain yang berkaitan dengan pembahasan ini.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini menggunakan metode kuesioner yaitu teknik
pengumpulan data dengan metode kuesioner dapat memberikan tanggung jawab
kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan9 sebagai metode
utama dalam mengumpulkan data.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji validitas
dan uji realiabilitas serta uji asumsi klasik. Dilanjutkan dengan analisis regresi
linier berganda yang bertujuan menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih
7Nur Indiantoro dan Bambang Supomo, Metode Penelitian Bisnis.h. 146
8Ibid. h. 147
9Ibid. h.149
45
variabel bebas terhadap satu variabel terikat danmemprediksi variabel terikat
dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas10
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemelencengan
distribusi)11
.
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberi gambaran
umum mengenai demograi responden dalam penelitian dan deskripsi
mengenai variabel-variabel penelitian.
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Penelitian ini menggunakan nilai corrected item-
10
Ety Rochaety dkk, Metodologi Penelitian Bisnis : Dengan Aplikasi SPSS. (Jakarta :
Penerbit Mitra Wacana Media, 2007), h.138 11
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19, (Semarang :
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011) h.19
46
Total Correlation dengan r-table, untuk degree of freedom (df) = n –
2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan alpha = 0,05.12
Pertanyaan
pada kuesioner ini dinyatakan valid jika memenuhi kriteria r hitung> r
tabel.Corrected item-Total Scale Correlation adalah merupakan korelasi
antara skor item dengan skor total item yang merupakan hasil uji
validitas instrument.Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Skala Likert, atau skala lima tingkatan yaitu skala yang digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, kondisi, dan persepsi tentang
fenomena sosial.. Dalam penelitian ini pengukurannya akan
digolongkan kedalam lima kategori :
Tabel 3.1
Metode Skala dan Pengukurannya
Sangat
Tidak
Setuju
(STS)
Tidak
Setuju
(TS)
Netral
(N)
Setuju
(S)
Sangat
Setuju
(SS)
(1) (2) (3) (4) (5)
Hasil uji validitas kesioner penelitian menunjukkan variabel
sistem pengendalian internal dan pemanfaatan teknologi informasi
validuntuk semua butir pertanyaan dengan nilai yang lebih besar
daripada r tabel 0,4438.Tabel dapat dilihat di lampiran 3.
12
Ety Rochaety dkk, Metodologi Penelitian Bisnis : Dengan Aplikasi SPSS, h.212
47
Namun variabel kapasitas auditor internal tidak semua valid
untuk butir pertanyaan ke-23 dengan nilai 0,440 yang lebih kecil
daripada r tabel0,4438. Sehingga pertanyaan ke-23 harus dihilangkan
menurut statistik.Variabel kualitas laporan keuangan pun tidak semua
valid untuk butir pertanyaan ke-38 dan ke-40 dengan nilai 0,407 dan
0,337 yang lebih kecil daripada r tabel0,4438. Sehingga pertanyaan ke-
38 dan ke-40 harus dihilangkan jika menurut statistik.Namun jika
ditelaah ternyata pertanyaan tersebut adalah cerminan dari keadaan
BPRS yang berbeda-beda sehingga tidak bisa dibilang bahwa
pertanyaan tersebut tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebernarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu.13
Uji yang digunakan adalah uji statistik Cronbach’s Alpha.
Suatu variabel dikatakan reliabeljika Cronbach’s Alpha >0,70. Jika
13
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19, h. 41
48
nilai Cronbach’s Alpha < 0,70, maka data tersebut dikatakan tidak
reliabel.14
Imam Ghozali juga mengatakan suatu kuesioner dikatakan
reliabel jika jawaban seorang responden terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.Uji yang digunakan adalah
uji statistik Cronbach’s Alpha.Suatu variabel dikatakan reliabel jika
Cronbach’s Alpha > 0,70 maka data tersebut dikatakan reliabel.15
Hasil Uji reliabilitas dengan menggunakan Cronbach’s
Alpha,variabel sistem pengendalian internal hasilnya memiliki nilai
0,944, variabel pemanfaatan teknologi informasi bernilai 0,907,
variabel kapasitas auditor internalhasilnya memiliki nilai 0,897,
variabel kualitas laporan keuangan hasilnya memiliki nilai 0,824
sehingga butir-butir pertanyaan dari variabel sistem pengendalian
internal, pemanfaatan teknologi informasi, kapasitas auditor internal
dan kualitas laporan keuangan dikatakan reliabel. (lampiran 3)
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolineritas dilakukan untuk mengetahui ada atau
tidaknya hubungan (korelasi) yang signifikan di antaradua variabel
14
Sugiyono, Statistik Nonparametris untuk Penelitian, (Bandung : CV Alphabeta, 2007), h.11 15
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate dengan program IBM SPSS 19, h. 48
49
independen dalam model regresi. Dalam penelitian ini, pengujian
multikolinieritas dilakukan dengan menguji koefisien korelsi(r)
antarvariabel independen yang dilihat pada matriks korelasi. Jika
koefisien korelasi cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka
diduga ada multikolinieritas. Sebaliknya jika koefisien korelasi
kurang dari 0,9 maka tidak terjadi multikolinieritas dalam model.16
b. Uji Normalitas
Salah satu asumsi dalam analisis statistika adalah data
berdistribusi normal. Distribusi normal merupakan distribusi
kontinu yang sangat penting dalam statistik dan banyak
dipakaidalam memecahkan persoalan. Distribusi normal disebut juga
distribusi Gauss.17
Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model
regresi variabel independen dan variabel dependen keduanya
mempunyai distribusi normal.Model regresi yang baik adalah
memiliki distribusi normal atau mendekati normal.Dalam penelitian
ini, uji normalitas menggunakan Normal Probability Plot (P-P
Plot).Suatu variable dikatakan normal jika gambar distribusi dengan
16
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate dengan program IBM SPSS 19,h. 105 17
Boediono dan Wayan Koster, Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2008), h. 342
50
titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan
penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.18
c. Uji Heterokedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari
suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila varians dari
residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas. 19
Apabila varians dari suatu pengamatan lain tetap, maka
disebut heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heterokedastisitas dalam model, peneliti menggunakan uji White
dan untuk menentukan ada atau tidaknya heterokedastisitas dilihat
dari besar atau kecilnya Obs*R Square.
H0: tidak ada heterokedastisitas
Ha : ada heterokedastisitas
Kriteria uji White yaitu:
a) Bila Obs*R2< 0,05 = maka H0 diterima, artinya tidak ada
heterokedastisitas
18
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19, h.147 19
Ibid.
51
b) Bila Obs*R2> 0,05 = maka H0ditolak, artinya ada
heterokedastisitas
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahn pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pada periode t1 (sebelumnya). Model regresi yang
baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi atau tidak terjadi
autokorelasi.20
Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji
Durbin-Watson (Uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka
hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi
b. Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima,
yang berarti tidak ada autokorelasi
c. Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL),
maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
20
Ibid. h. 20
52
4. Analisis Uji Hipotesis
1. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar
persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam
model mampu menjelaskna variasi variabel dependen.21
Uji ini digunakan untuk menjelaskan besarnya kontribusi
atau pengaruh variabel independen (sistem pengendalian internal)
terhadap variabel dependen (kualitas laporan keuangan). Besarnya
koefisien determinasi dilihat dari jumlah Adjusted R-Squared
(R²) pada koefisien regresinya.
2. Uji F ( Uji Signifikasi Simultan)
Pengujian pengaruh variable independen secara bersama-
sama (simultan) terhadap perubahan nilai variabel dependen,
dilakukan melalui pengujian terhadap besarnya perubahan nilai
variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan nilai
semua variabel independen, untuk itu perlu dilakukan uji F. Uji F
atau ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat
21
Duwi Priyatno, Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS, (Yogyakarta : Andi,
2010) h. 66
53
signifikansi yang ditetapkan untuk penelitian dengan probability
value dari hasil penelitian.22
Lebih lanjut menurut Imam Ghozali,uji statistik F pada
dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel terikat.
Untuk menguji kedua hipotesis ini digunakan uji statistik F:
1. Taraf signifikan α = 0,05
2. Kriteria pengujian dimana Ha diterima apabila p value
< α dan Ha ditolak apabila p value > α.
3. Uji Statistik Parsial (Uji Statistik t)
Menurut Imam Ghozali, uji statistik t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen
secara individual dalam menerangkan variabel dependen23
.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan level
0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan
dengan kriteria24
:
22
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, 2009) h. 127 23
Ibid, h. 129 24
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS, h.129
54
1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien
regresi tidak signifikan). Ini berarti secara parsial variabel
independen tidak mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen.
2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien
regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel
independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
4. Uji Koefisien Regresi (Uji Analisis Linier Berganda)
Uji ini digunakan untuk membuat model persamaan
regresi sehingga dapat dilakukan pengujian model untuk
memprediksi besarnya variabel terikat dengan menggunakan
variabel bebas yang sudah diketahui besarnya serta untuk menguji
kebenaran hipotesis. Adapun bentuk persamaan regresi linear yang
akan dibentuk adalah:
Y = α + βχ1 + βχ2 + βχ3 + e
Keterangan:
Y : variabel terikat (kualitas laporan keuangan)
α : konstanta
55
β : angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka
peningkatan dan penurunan nilai variabel yang didasarkan pada
variabel terikat.
χ1 : variabel bebas (sistem pengendalian internal)
χ2 : variabel bebas (pemanfaatan teknologi informasi)
χ3 : variabel bebas (kapasitas auditor internal)
e : error
5. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah variabel kualitas
laporan keuangansedangkan variabelindependen terdiri dari sistem
pengendalian internal, pemanfaatan teknologi informasi, dan
kapasitas auditor internal. Adapun definisi operasional variabel –
variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Variabel Dependen
a. Kualitas Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif (kualitas) merupakan suatu ciri
khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna
bagi pemakainya. Menurut KDPPLKS (Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah) Paragraf
56
45 sampai 63 terdapat empat karateristik kualitatatif pokok, yaitu
dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan.25
2. Variabel Independen
a. Sistem Pengendalian Internal
Menurut AICPA (American Institute of Certified Public
Accountants) yang dikutip oleh Bambang Hartadi menyebutkan
sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, semua
metode dan ketentuan-ketentuan yang terkoordinasi yang dianut
dalam perusahaan untuk melindungi harta kekayaan, memeriksa
ketelitian, dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya.26
b. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Menurut William dan Sawyer yang dikutip oleh Ririn,
teknologi informasi adalah bidang pengelolaan teknologi dan
mencakup berbagai bidang yang terdiri dari perangkat lunak
komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer, bahasa
25
Rifqi Muhammad, Akuntansi Keuangan Syariah : Konsep dan Implementasi PSAK Syariah,
(Yogyakarta : P3EI Press, 2008) h.85 26
Bambang Hartadi, Auditing : Suatu Pedoman Pemeriksaan Akuntansi Tahap Pendahuluan,
Edisi I, (Yogyakarta : BPFE, 1987) h.121
57
program, data kontruksi dan jaringan27
Sistem informasi dan
teknologi informasi berperan sebagai alat bantu dalam
pembuatan keputusan bisnis pada berbagai fungsi maupun
peringkat manajerial, karena kemampuan sistem informasi dan
teknologi informasi dalam mengurangi ketidakpastian.
c. Kapasitas Auditor Internal
Auditor internal ialah orang atau badan yang
melaksanakan aktivitas audit internal. Oleh sebab itu auditor
internal senatiasa berusaha untuk menyempurnakan dan
melengkapi setiap kegiatan dengan penilaian langsung atas setiap
bentuk pengawasan untuk dapat mengikuti perkembangan dunia
usaha yang semakin kompleks.
Agar dapat bekerja dan melaksanakan fungsi audit intern
secara profesional, industri perbankan harus memiliki SDM audit
intern yang memiliki basis kompetensi berstandar intemasional.
Hal Ini dapat dicapai melalui pendidikan, pelatihan dan
pemberian pengalaman dalam rangka meningkatkan kompetensi
para auditor intern bank yang mencakup knowledge
27
Ririn Gusrita, Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Sumber Daya Manusia
Terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah, Jurnal UNS
h.2
58
(pengetahuan), skills (keterampilan), dan attitude (sikap kerja).
Selain itu, aspek penting dalam menilai sampai sejauh mana
kompetensi tersebut telah dicapai maka diperlukan standarisasi
kompetensi dari auditor interntersebut.Dengan adanya
standarisasi kompetensi, maka bank yang memiliki SDM yang
belum mencapai standar harus meningkatkan kemampuannya
sehingga memenuhi standar yang ditetapkan.28
8. Limitasi Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan yang mungkin dapat melemahkan hasil
penelitian. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya menggunakan metode survey melalui kuesioner, tanpa
melakukan wawancara dan terlibat langsung dalam aktivitas instansi,
sehingga simpulan yang dikemukakan hanya berdasarkan pada data yang
terkumpul melalui instrumen secara tertulis.
2. Sampel penelitian yang diteliti masih sedikit dan ruang lingkup penelitian
hanya di daerah Jabodetabek serta BPRS yang diteliti dibatasi yakni yang
telah mendapat predikat “Sangat Baik” dari survey yang dilakukan majalah
Infobank.
28
Lampiran Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor:
KEP. 37/ MEN/II/ 2008 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor
Keuangan Subsektor Perbankan Bidang Audit Intern Bankh.1
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Ruang Lingkup dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap para karyawan yang bekerja di
BPRS se-Jabodetabek khususnya di BPRS di daerah Jabodetabek yang
telah mendapatkan predikat “Sangat Bagus” berdasarkan peringkat dari
Majalah Infobank edisi September 2013.Karyawan yang berpartisipasi
dalam penelitian ini adalah para auditor internal, bagian akuntansi,
manajer keuangan, dan karyawan lain yang berpartisipasi dalam
mengetahui kualitas laporan keuangan BPRS.
Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner secara
langsung pada BPRS se-Jabodetabek yang telah memenuhi persyaratan
objek penelitian. Kuesioner diserahkan kepada bagian HRD (Human
Resource Development) atau bagian SDM (Sumber Daya Manusia) yang
akan menunjuk para karyawan yang akan mengisi kuesioner dengan
petunjuk dari peneliti. Oleh karena itu, ada beberapa bagian yang mungkin
tidak relevan ikut mengisi kuesioner yang telah dikirimkan.Penyebaran
serta pengambilan kuesioner dilakukan mulai dari bulan November 2013
hingga Februari 2014.Hal ini dikarenakan pada akhir tahun BPRS sedang
membuat laporan akhir tahun sehingga menunda pengisian kuesioner
60
penelitian ini.Jumlah kuesioner yang dikembalikan terdapat dalam
lampiran 5.
Jumlah kuesioner yang disebarkan oleh peneliti adalah 32 kuesioner
dan jumlah kuesioner yang tidak kembali sebanyak 11 kuesioner atau
sekitar 35 %.Jumlah kuesioner yang kembali dan dapat diolah sebanyak
21 kuesioner atau sekitar 65%.Terbatasnya jumlah kuesioner yang
disebarkan karena pemberian kuesioner dengan melihat komposisi bagian
yang berpartisipasi dalam pembuatan laporan keuangan, audit laporan
keuangan, dan struktur pengendalian internal, serta kinerja auditor
internal.Selain itu, tidak semua BPRS memiliki banyak orang yang
bertugas melakukan kerja-kerja tersebut.Sehingga penyebaran kuesioner
juga dibatasi oleh jumlah orang yang terkait didalamnya.Data distribusi
penyebaran kuesioner penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 5.
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah karyawan BPRS yang
berpartisipasi dalam penelitian ini adalah para auditor internal, bagian
akuntansi, manajer keuangan, dan karyawan lain yang berpartisipasi
dalam mengetahui kualitas laporan keuangan BPRS di wilayah
Jabodetabek.
61
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Gambar 4.1
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Gambar 4.1 diatas menunjukkan bahwa sekitar 12 orang atau 57,1 %
responden didominasi oleh pria dan sisanya sebesar 9 orang atau 42,9 %
responden adalah wanita.Hasil menunjukkan bahwa responden pria lebih
banyak daripada responden wanita.
b. Deskripsi responden berdasarkan berdasarkan tingkat pendidikan
Gambar 4.2
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Sumber : Data primer yang diolah
Sumber : Data primer yang diolah
62
Berdasarkan gambar 4.2 diketahui bahwa mayoritas responden
memiliki tingkat pendidikan yang sudah cukup tinggi yakni S1
sebanyak 15 orang atau 71,4 % responden. Sementara untuk
pendidikan yang lebih rendah dari S1 yaitu SMA/SMK/Sederajat
sebanyak 3 orang atau 14,3 % responden. Untuk tingkat pendidikan S2
juga sebanyak 3 orang atau 14,3 % responden. Hasil ini menunjukkan
bahwa BPRS sudah semakin selektif dalam menerima karyawannya
apalagi untuk BPRS yang telah berpredikat “Sangat Bagus”, tingkat
pendidikan karyawan memiliki andil yang besar dalam menentukan
kemajuan BPRS. Biasanya untuk tingkat pendidikan
SMA/SMK/Sederajat di BPRS, menempati posisi Customer Service
atau staf biasa.
c. Deskripsi responden berdasarkan asal universitas atau sekolah
Gambar 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Asal Pendidikan
Sumber : Data primer yang diolah
63
Berdasarkan data pada gambar 4.3 menunjukkan UIN Syarif
Hidayatullah telah dipercaya oleh BPRS yang berpredikat “Sangat
Bagus” untuk dijadikan karyawan karena sebanyak 4 orang atau 19 %
responden berasal dari UIN Syarif Hidayatullah. Lalu Universitas
Negeri Jakarta sebanyak 3 orang atau 14,3 % responden. Sisanya
berasal dari SMA Negeri 1, SMK Al-Mukmin, Institut Pertanian
Bogor, SMK Negeri 2, STIE Ahmad Dahlan, STIE Bina Niaga,
Universitas Al-Azhar Indonesia, Universitas Bina Nusantara,
Universitas Islam 45, Universitas Islam Jakarta, Universitas
Mercusuar, Universitas Padjajaran, dan Universitas Trisakti yang
masing-masing sebanyak 1 orang atau 4,8 % responden.
d. Deskripsi responden berdasarkan latar belakang pendidikan
Gambar 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Latar Belakang
Pendidikan (Swasta atau Negeri)
Sumber : Data primer yang diolah
64
Berdasarkan gambar 4.4 dapat diketahui bahwa responden yang
termasuk dalam sampel penelitian ini adalah sebanyak 10 orang atau
sebanyak 47,6 % responden berasal dari Perguruan Tinggi swasta,
sedangkan sebanyak 11 orang atau sebanyak 52,4 % responden berasal
dari Perguruan Tinggi negeri.
Walaupun perbedaannya tak mencolok, hanya berbeda 1
responden, namun para responden yang bekerja di BPRS lebih banyak
yang merupakan lulusan perguruan tinggi negeri.Bahwa lulusan
perguruan tinggi negeri dapat diterima dengan baik di lapangan kerja.
e. Deskripsi responden berdasarkan lama bekerja responden di BPRS
Karena berbentuk pertanyaan terbuka, maka dapat
diklasifikasikan kembali seperti berikut.
Tabel 4.1
Pengklasifikasian Lama Bekerja Karyawan
No. Lama Bekerja Frekuensi Persentase
1. < 1 tahun 4 19 %
2. 1-3 tahun 7 33,3 %
3. 3-5 tahun 3 14,2 %
4. > 5 tahun 5 23,8 %
Sumber : Data primer yang diolah
65
Gambar 4.5
Hasil Uji Deskripsi Lama Bekerja Karyawan BPRS
Sumber : Data primer yang diolah
Pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah pertanyaan
terbuka.Sehingga perlu diklasifikasikan kembali agar mudah diteliti.
Dapat dilihat dalam tabel 4.1, para responden yang bekerja di BPRS
dalam kurun waktu 1-3 tahun berjumlah paling banyak daripada yang
lainnya yakni sebanyak 7 orang atau sebanyak 33,3 %. Sementara itu,
responden yang bekerja dalam kurun waktu lebih dari 5 tahun
sebanyak 5 orang atau 23,8 % responden. Dan responden yang bekerja
dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun sebanyak 4 orang atau 19 %
responden serta responden yang bekerja dalam kurun waktu 3-5 tahun
sebanyak 3 orang atau sekitar 14,2 %. Hal ini menunjukkan para
responden dalam penelitian ini sudah memiliki pengalaman yang
0
1
2
3
4
5
6
7
8
< 1 tahun 1-3 tahun 3-5 tahun > 5 tahun
Lama Bekerja Karyawan BPRS
66
cukup lama dalam dunia perbankan khususnya BPRS.Sehingga
mereka memiliki pengetahuan yang lebih banyak daripada yang belum
lama bekerja di BPRS.
f. Deskripsi responden berdasarkan pelatihan auditor internal yang
didapatkan di BPRS
Gambar 4.6
Berdasarkan Pelatihan yang didapatkan
Sumber : Data primer yang diolah
Dari gambar 4.6 didapatkan bahwa ada 10 orang atau 47,7 %
responden yang sudah pernah menjalani pelatihan seputar auditor internal.
Sisanya sebanyak 11 orang atau 52,3 % belum pernah menjalani pelatihan
seputar auditor internal. Hal ini menyatakan bahwa masih banyak
responden yang belum mengerti tentang auditor internal maupun tentang
pengendalian internal.Padahal seharusnya sebagai orang-orang yang
menyusun laporan keuangan, pelatihan seputar audit sangat diperlukan.
Pernah mengikuti pelatihan auditor internal
di BPRS
Ya
Tidak
67
B. Hasil Uji Analisis Data
a. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi
sistem pengendalian internal, pemanfaatan teknologi informasi,
kapasitas auditor internal, dan kualitas laporan keuangan akan diuji
secara statistik deskriptif seperti yang terlihat pada tabel 4.2
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
SPI 21 39 63 52.00 7.176
PTI 21 24 35 30.43 3.487
KAI 21 31 49 40.81 5.307
KLK 21 36 50 41.76 4.805
Valid N (listwise) 21
Tabel 4.2 diatas menjelaskan bahwa dengan jumlah responden
(N) sebanyak 21, variabel sistem pengendalian internal memiliki nilai
minimum sebesar 39, nilai maksimum 63, nilai mean 52.00 dan
standar deviasi 7,176. Variabel pemanfaatan teknologi informasi
memiliki nilai minimum 24, nilai maksimum 35, nilai mean 30,43 dan
standar deviasi 3,487. Variabel kapasitas auditor internal memiliki
nilai minimum 31, nilai maksimum 49, nilai mean 40,81 dan standar
deviasi 5,307. Variabel kualitas laporan keuangan memiliki nilai
Sumber : Data primer yang diolah
68
minimum 36, nilai maksimum 50, nilai mean 41,76 dan standar
deviasi 4,805.
b. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolonieritas
Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah pada
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Untuk
mendeteksi adanya problem multikolonieritas, maka daspat dilakukan
dengan melihat nilai Tolerance and Variance Inflation (VIF) serta besaran
korelasi antar variabel independen.1
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolonieritas
Berdasarkan tabel 4.3 diatas terlihat bahwa nilai tolerance masing-
masing variabel bebas yang lebih besar dari 0,1 dan hasil perhitungan VIF
1 Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate dengan program IBM SPSS 19, Hal. 95
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 SPI .445 2.248
PTI .508 1.968
KAI .376 2.658
a. Dependent Variable: KLK
Sumber : Data primer yang diolah
69
masing-masing juga menunjukkan bahwa nilai VIF masing-masing
variabel bebas kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.
b. Hasil Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.Model regresi yang
baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.2
Gambar 4.7
Hasil Uji Normalitas dengan Menggunakan Grafik P-Plot
Gambar 4.7 memperlihatkan penyebaran data yang berada di sekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.Ini menunjukkan bahwa
model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.Selain dengan melihat
2Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate dengan program IBM SPSS 19, hal. 147
Sumber : Data primer yang diolah
70
grafik diatas, normalitas data juga dengan melihat uji statistik yaitu dalam
penelitian ini menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-
Smirnov pada alpha sebesar 5 %. Jika nilai signifikansi dari pengujian
Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data normal
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test
Berdasarkan uji statistik normalitas pada tabel 4.4 menunjukkan
bahwa p value 0,172 lebih besar daripada 0,05, yang berarti hipotesis nol
diterima atau nilai residual terdistribusi secara normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 21
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 3.16101010
Most Extreme Differences Absolute .172
Positive .127
Negative -.172
Test Statistic .172
Asymp. Sig. (2-tailed) .108c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : Data primer yang diolah
71
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari
suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila varians dari residual
dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas. 3
Gambar 4.8
Grafik Scatterplot
Berdasarkan gambar 4.8 yang menunjukkan titik-titik menyebar
secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta tersebar diatas dan
dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas sehingga model regresi layak digunakan untuk melihat
kualitas laporan keuangan berdasarkan masukan sistem pengendalian
internal, pemanfaatan teknologi informasi dan kapasitas auditor internal.
3Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate dengan program IBM SPSS 19, hal. 125.
Sumber : Data primer yang diolah
72
d. Hasil Uji Autokorelasi
Pada model regresi yang baik tidak akan terdapat autokorelasi
antar variabelnya.
Tabel 4.5
Tabel Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .753a .567 .491 3.429 1.771
a. Predictors: (Constant), KAI, PTI, SPI
b. Dependent Variable: KLK
Berdasarkan tabel 4.5 yang merupakan hasil uji autokorelasi,
didapatkan hasil uji Durbin-Watson sebesar 1,771. Dari n = 21, dan 3
variabel independen, maka dU = 1,0262 dan dL = 1,6694. Hasil uji DW
lebih besar dari dU dan dL sehingga hasil ini menunjukkan tidak terjadi
autokorelasi dalam model regresi.
73
C. Hasil Uji Hipotesis
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar persentase
variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu
menjelaskan variasi variabel dependen.4
Tabel 4.6
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .753a .567 .491 3.429
a. Predictors: (Constant), KAI, PTI, SPI
Nilai – nilai koefisien adjusted R square dan koefisien korelasi
menunjukkan angka yang cukup baik untuk penelitian yang menggunakan
data primer (data kuesioner). Tabel diatas menunjukkan koefisien korelasi
(R) sebesar 0,753 yang menunjukkan bahwa hubungan Antara variabel
independen yaitu sistem pengendalian internal, pemanfaatan teknologi
informasi dan kapasitas auditor internal dengan variabel dependen kualitas
laporan keuangan menunjukkan korelasi positif.
Tabel 4.6 menunjukkan nilai koefisien determinasinya (adjusted R
Square) sebesar 0,567 yang berarti bahwa variasi variabel kualitas laporan
keuangan hanya dapat dijelaskan oleh variasi variabel sistem pengendalian
internal, pemanfaatan teknologi informasi, dan kapasitas auditor internal
4Duwi Priyatno, Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS, (Yogyakarta : Andi, 2010)
h. 66
74
sebesar 56,7 % sedangkan sisanya sebesar 43,3 % dijelaskan oleh faktor-
faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Faktor-faktor lain
tersebut seperti penerapan good corporate governance, audit laporan
keuangan, independensi auditor, dan opini audit
.
b. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Pengujian dengan ANOVA berdasarkan nilai signifikansi F disebut
uji F. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui model regresi yang diajukan
peneliti sudah baik atau tidak.Jika nilai p-value menunjukkan nilai yang
signifikan, maka dapat ditarik kesimpulan pada model yang diajukan
setidaknya ada satu variabel independen yang berpengaruh pada variabel
dependennya.Dalam hal ini uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh
sistem pengendalian internal, pemanfaatan teknologi informasi dan
kapasitas auditor internal terhadap kualitas laporan keuangan. Tabel
dibawah merupakan hasil dari Test of ANOVA
Tabel 4.7
Hasil Uji Statistik F variabel X dan Y
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 261.970 3 87.323 7.428 .002b
Residual 199.840 17 11.755
Total 461.810 20
a. Dependent Variable: KLK
b. Predictors: (Constant), KAI, PTI, SPI
75
Hipotesa penelitian ini menyatakan bahwa sistem pengendalian
internal, pemanfaatan teknologi informasi dan kapasitas auditor internal
mempunyai pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Ketiga variabel
diatas diuji secara overall (bersama-sama) dan berdasarkan hasil uji
diperoleh nilai signifikansi 0,002 (lebih kecil dari α = 0,05). Hal ini
menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal, pemanfaatan teknologi
informasi dan kapasitas auditor internal secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel dependennya.
c. Uji Statistik Parsial (Uji Statistik t)
Selain kita melihat hasil sebelumnya, harus dilihat pula nilai uji
parsial masing-masing variabel. Uji ini bertujuan untik menguji besarnya
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan melihat
tingkat signifikansi masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen.
Tabel 4.8
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 17.294 7.053 2.452 .025
SPI -.233 .160 -.348 -1.457 .163 .445 2.248
PTI .324 .308 .960 4.292 .000 .508 1.968
KAI -.090 .236 -.099 -.382 .707 .376 2.658
a. Dependent Variable: KLK
Sumber : data primer yang diolah
76
Dari uji signifikansi parsialnya, terdapat tiga hipotesis yang akan
diuji dalam penelitian ini. Pertama adalah pengaruh sistem pengendalian
internal terhadap kualitas laporan keuangan BPRS. Kedua, pengaruh
pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas laporan keuangan
BPRS.Ketiga, pengaruh kapasitas auditor internal terhadap kualitas
laporan keuangan BPRS.
Pengujian dilakukan dengan uji dua sisi (two tailed) dengan tingkat
signifikansi (α = 0,05). Signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar
yang sering digunakan dalam penelitian. Penentuan keputusan untuk
menerima atau menolak hipotesis yang telah dirumuskan sebagai berikut :
1. Bila nilai signifikansi < 0,05 maka hipotesa diterima. Dengan kata
lain, suatu variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat.
2. Bila nilai signifikansi > 0,05 maka hipotesa ditolak. Dengan kata lain,
suatu variabel bebas secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat.
Dari pemodelan diatas dapat ditarik simpulan bahwa sistem
pengendalian internal tidak berpengaruh signifikan terhadap kualtias
laporan keuangan. Berdasarkan hasil uji didapatkan nilai signifikan untuk
variabel sistem pengendalian internal sebesar 0,163 yang lebih besar
daripada α = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem
77
pengendalian internal tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan BPRS.
Hasil selanjutnya adalah untuk menguji hipotesis penelitian bahwa
pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan. Berdasarkan hasil uji didapatkan nilai signifikan untuk variabel
pemanfaatan teknologi informasi adalah sebesar 0,000 yaitu kurang dari α
= 0,05. Dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan
teknologi informasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan BPRS.
Hipotesis selanjutnya yang ingin dibuktikan di dalam penelitian ini
adalah kapasitas auditor internal mempunyai pengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan BPRS. Berdasarkan hasil uji didapatkan nilai signifikan
untuk variabel kapasitas auditor internal adalah 0,707 yaitu lebih besar
daripada α = 0,05. Dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa kapasitas
auditor internal tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan BPRS.
Hasil Uji H1 :Sistem Pengendalian Internal tidak berpengaruh
signifikan terhadap kuaitas laporan keuangan BPRS
Tabel 4.8 menunjukkan hasil bahwa didapatkan nilai signifikan
untuk variabel sistem pengendalian internal sebesar 0,163 yang lebih besar
daripada α = 0,05 yang berarti H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan
78
bahwa sistem pengendalian internal tidak berpengaruh signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan BPRS.Hal ini berkebalikan dengan hasil
penelitian Hayyuning Tyas Rosdiani (2011) yang menyatakan bahwa
sistem pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan.
Memang ada yang berbeda dengan penelitian diatas dengan
penelitian ini yakni pada objek penelitiannya.Penelitian Hayyuning Tyas
Rosdiani (2011) dilakukan pada perusahaan swasta dan
pemerintah.Sementara penelitian ini dilakukan di BPRS se-Jabodetabek.
Sistem pengendalian internal di BPRS tidak berpengaruh signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan dikarenakan masih belum rapinya
sistem pengendalian internal di beberapa BPRS walaupun BPRS tersebut
telah mendapatkan predikat “Sangat Baik” dari survey yang dilaksanakan
Majalah Infobank tahun 2013. Hanya ada beberapa orang yang mengerti
tentang pentingnya sistem pengendalian internal dalam BPRS.Selain itu,
kurangnya jumlah orang-orang yang berada dalam sistem pengendalian
internal di BPRS menjadi salah satu faktor sistem pengendalian internal
belum berjalan baik di BPRS.Beberapa orang masih menganggap bahwa
karena ruang lingkup BPRS yang masih kecil daripada Bank Umum
Syariah, sehingga belum diperlukannya sistem pengendalian internal yang
baik untuk menjaga keseimbangan kerja BPRS.Oleh karena itu, sistem
pengendalian internal belum dianggap penting dalam mengetahui kualitas
79
laporan keuangan BPRS.Dapat disimpulkan pada penelitian ini ditolaknya
hipotesis diduga sistem pengendalian internal belum dianggap penting
oleh BPRS karena BPRS masih memiliki ruang lingkup yang tak sebesar
Bank Umum Syariah (BUS).
Hasil Uji H2 : Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan
Tabel 4.8 menunjukkan hasil bahwa variabel pemanfaatan teknologi
informasi memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000. Tingkat signifikansi
tersebut kurang dari α = 0,05. Dari hasil ini maka dapat disimpulkan
bahwa pemanfaatan teknologi informasi memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan BPRS. Maka penelitian ini
sesuai dengan penelitian Santiadji Musthafa, dkk (2010) yang menyatakan
bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap
keterandalan pelaporan keuangan.
Dengan demikian penelitian ini mendukung hipotesis yang
diajukan.Pemanfaatan teknologi informasi menjadi sangat penting bagi
setiap organisasi terlebih pada BPRS yang memiliki banyak data nasabah
dan transaksi. Semakin baik pemanfaatan teknologi informasi, maka akan
semakin baik pula kualitas laporan keuangan yang dihasilkan oleh BPRS.
Pemanfaatan teknologi informasi yang meliputi teknologi komputer
80
dan teknologi komunikasi dalam pengelolaan keuangan BPRS akan
meningkatkan pemrosesan transaksi dan data lainnya, keakurasian dalam
perhitungan, serta penyiapan laporan dan output lainnya lebih tepat
waktu. Untuk BPRS yang sudah maju, pemanfaatan teknologi informasi
tak hanya untuk pemrosesan transaksi tetapi juga untuk pelayanan kepada
nasabah.Pemanfaatan teknologi informasi dalam hal ini misalnya internet
banking, mobile banking, ATM, Giro dan Valas. Sehingga akan
menambah preferensi nasabah dalam menentukan jenis bank dan lebih
banyak nasabah yang melirik BPRS, akhirnya mempercayakan dananya di
BPRS.
Hasil Uji H3: Kapasitas auditor internal tidak berpengaruh signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan BPRS
Tabel 4.8 menunjukkan hasil bahwa variabel kapasitas auditor
internal memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,707. Tingkat signifikansi
tersebut lebih dari α = 0,05. Dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa
kapasitas auditor internal tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan BPRS. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Santiadji Musthafa, dkk (2010) yang menyatakan bahwa tidak
ada pengaruh signifikan antara kapasitas sumber daya manusia terhadap
keterandalan pelaporan keuangan.
Dengan demikian penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang
diajukan. Kapasitas auditor internal tidak berpengaruh terhadap kualitas
81
laporan keuangan dikarenakan dalam penelitian ini target objek penelitian
yang merupakan auditor internal. Namun sedikit dari responden yang
mengisi kuesioner adalah seorang auditor internal ataupun yang mengenal
auditor internal.Ketidaksignifikanan ini mungkin disebabkan kondisi
kapasitas sumber daya manusia di subbagian akuntansi dan auditor
internal yang belum mendukung. Dari hasil observasi pada saat
pengambilan kuesioner diperoleh informasi bahwa sumber daya
manusia di subbagian akuntansi dan auditor internal yang ada diakui
masih sangat kurang dari sisi jumlah maupun kualifikasinya.Dari sisi
jumlah, pada beberapa BPRS peneliti temui belum ada bagian auditor
internal. Peran auditor internal masih dijalankan oleh manajemen
puncak.Jikapun ada, jumlahnya sangat sedikit. Di sebuah kantor pusat
yang membawahi beberapa cabang, auditor internal yang ada hanya 2-3
orang. Sehingga peran audit internal yang ada di BPRS belum berjalan
maksimal. Dari sisi kualifikasi, sebagian besar pegawai subbagian
akuntansi dan auditor internal yang ada tidak semua memiliki latar
belakang pendidikan akuntansi dan hal ini terlihat dari data demografi
responden.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kapasitas auditor internal tidak
signifikan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan dikarenakan
sisi kuantitas dan kualitas.Hal ini dapat diatasi dengan memberikan
82
pelatihan yang terus menerus dan menambah jumlah personil auditor
internal yang ada.
Hasil Uji H4 :Sistem pengendalian internal, pemanfaatan teknologi
informasi dan kapasitas auditor internal berpengaruh signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan BPRS
Tabel 4.8 menunjukkan ketiga variabel diatas diuji secara overall
(bersama-sama) dan berdasarkan hasil uji diperoleh nilai signifikansi
0,002 (lebih kecil dari α = 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa sistem
pengendalian internal, pemanfaatan teknologi informasi dan kapasitas
auditor internal secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
dependennya yaitu kualitas laporan keuangan.
d. Uji Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.9, maka persamaan
regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Y = 17,294- 0,233χ1 + 0,324χ2- 0.090χ3+ e
Keterangan:
Y : Kualitas laporan keuangan е : error
α: konstanta
83
χ1: Sistem Pengendalian internal
χ2: Pemanfaatan Teknologi Informasi
χ3: Kapasitas Auditor Internal
a. Konstanta sebesar 17,294 menunjukkan bahwa terjadi kenaikan
kualitas laporan keuangan jika variabel sistem pengendalian
internal (X1), pemanfaatan teknologi informasi (X2), kapasitas
auditor internal (X3) sama dengan 0.
b. Koefisien regresi variabel sistem pengendalian internal (X1)
sebesar 0,233 (23,3 %), artinya jika sistem pengendalian internal
mengalami kenaikan maka kualitas laporan keuangan akan
mengalamai penurunan sebesar 23,3 % dengan catatan bahwa
variabel independen lainnya tetap. Koefisien bernilai negatif antara
sistem pengendalian internal dan kualitas laporan keuangan.
Semakin baik sistem pengendalian internal, maka akan semakin
mengurangi kualitas laporan keuangan.
c. Koefisien regresi variabel pemanfaatan teknologi informasi (X2)
sebesar 0,324 (32,4 %), artinya jika pemanfaatan teknologi
informasi mengalami kenaikan maka kualitas laporan keuangan
akan mengalami kenaikan sebesar 32,4 % dengan catatan bahwa
variabel independen lainnya tetap. Koefisien bernilai positif antara
pemanfaatan teknologi informasi dan kualitas laporan keuangan.
84
Semakin baik sistem pengendalian internal, maka akan semakin
meningkatkan kualitas laporan keuangan.
d. Koefisien regresi variabel kapasitas auditor internal (X3) sebesar
0,090 (9%), artinya jikakapasitas auditor internal mengalami
kenaikan maka kualitas laporan keuangan akan mengalamai
penurunan sebesar 9 % dengan catatan bahwa variabel independen
lainnya tetap. Koefisien bernilai negatif antara kapasitas auditor
internal dan kualitas laporan keuangan. Semakin baik kapasitas
auditor internal, maka akan semakin mengurangi kualitas laporan
keuangan.
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini meneliti pengaruh sistem pengendalian internal, pemanfaatan
teknologi informasi dan kapasitas auditor internal terhadap kualitas laporan
keuangan BPRS. Analisis pada penelitian ini dilakukan menggunakan analisis
regresi berganda dengan program Statistical Package for Social Science (SPSS)
Ver. 22.
Hasil pengujian dan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat diringkas
sebagai berikut :
1. Sistem pengendalian internal tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan BPRS. Hal ini dapat dijelaskan oleh besarnya nilai
signifikan untuk variable sistem pengendalian internal sebesar 0,163 yang
lebih besar daripada α = 0,05.
2. Pemanfaatan teknologi informasi memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan BPRS. Hal ini dapat dijelaskan oleh
besarnya nilai signifikan untuk variabel pemanfaatan teknologi informasi
sebesar 0,000 yang lebih kecil daripada α = 0,05.
3. Kapasitas auditor internal tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan BPRS. Hal ini dapat dijelaskan oleh besarnya
86
nilai signifikan untuk variabel kapasitas auditor internal sebesar 0,707 yang
lebih besar daripada α = 0,05.
4. Sistem pengendalian internal, pemanfaatan teknologi informasi dan
kapasitas auditor internal secara simultan dan positif berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan. Hal ini dapat dijelaskan berdasarkan hasil uji
diperoleh nilai signifikansi 0,002 yang mana tingkat signifikansinya lebih
kecil dari α = 0,05.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan diatas, menunjukkan bahwa variabel sistem
pengendalian internal, pemanfaatan teknologi informasi dan kapasitas auditor
internal secara simultan dan positif berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan BPRS se-Jabodetabek yang menjadi objek penelitian. Sedangkan
variabel sistem pengendalian internal dan kapasitas auditor internal tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas laporan keuangan BPRS se-
Jabodetabek. Namun pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh secaraparsial
dan positif terhadap kualitas laporan keuangan.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada BPRS
bahwa sistem pengendalian internal, pemanfaatan teknologi informasi dan
kapasitas auditor internal merupakan hal yang sangat penting dan memiliki peran
masing-masing dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan. Tiap variabel
memiliki fungsi dan tujuan masing-masing demi meningkatnya kualitas laporan
87
keuangan BPRS. Dengan diterapkannya sistem pengendalian internal yang baik,
diharapkan tidak akan terjadi kecurangan internal ataupun eksternal yang dapat
berdampak pada keseimbangan kerja BPRS. Sebagai institusi yang melingkupi
area usaha menengah dan kecil, BPRS harus lebih waspada menghadapi setiap
ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam BPRS. Sehingga masyarakat
dapat lebih percaya dan mempercayakan dananya di BPRS.
Adapun peran pemanfaatan teknologi informasi yang diharapkan dapat
meningkatkan daya saing antara BPRS dengan BUS dengan menyediakan
layanan yang membuat nasabah tertarik. Selain itu peran teknologi informasi
memang sangat penting untuk keberlangsungan kerja BPRS agar memudahkan
kerja para sumberdaya manusia yang ada di BPRS. Sehingga tingkat kepuasan
kerja para sumberdaya manusia dapat meningkat dan menghasilkan keuntungan
yang lebih banyak kepada BPRS.
Peningkatan kapasitas auditor internal juga sangat penting bagi BPRS
karena fungsi dari adanya auditor internal untuk mengaudit terlebih dahulu
laporan keuangan sebelum di audit auditor eksternal. Adanya audit laporan
keuangan yang dilakukan oleh auditor internal untuk menentukan apakah laporan
keuangan dinyatakan sesuai prinsip-prinsip yang berlaku umum. Temuan-temuan
ini sangat bermanfaat sehingga dapat menghasilkan perbaikan strukturdan proses
organisasi berdasarkan rekomendasi yang diberikan oleh auditor internal.
88
C. Saran
Penelitian mengenai kualitas laporan keuangan di masa yang akan datang
diharapkan mampu memberikan hasil yang lebih berkualitas, dengan
mempertimbangkan saran dibawah ini :
1. Penelitian disarankan untuk menambah variabel bebas yang lain yang belum
ada pada penelitian ini serta memperluas daerah survey, sehingga hasil
penelitian lebih mungkin untuk disimpulkan secara umum.
2. Pemilihan waktu yang tepat dalam menyebarkan kuesioner dapat
dipertimbangkan oleh peneliti selanjutnya agar para reponden memiliki
waktu yang cukup dalam mengisi kuesioner dan tidak mengganggu
kesibukan responden dalam menjalankan pekerjaannya.
89
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Al-Hadits
Agoes, Sukrisno. Auditing (Pemeriksaan Akuntan). Jakarta : Penerbitan FEUI, 2004
Antonio, M. Syafi’I. Bank Syariah Dari teori ke Praktek. Jakarta : Gema Insani, 2001
Arens, Alvin dkk. Auditing Suatu Pendekatan Terpadu. Jakarta : Salemba Empat, 2008
Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan. Pedoman Standar Sistem Pengendalian
Internal bagi Bank Umum. Jakarta : BI, 2003
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19. Semarang :
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011
Ghozali, Imam. Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, 2009
Gusrita, Ririn.“Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Sumber Daya Manusia
Terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah
Daerah.” Jurnal UNS
Harahap, SofyanSyafri. Teori Akuntansi. Jakarta : Rajawali Pers, 2008
Hartadi, Bambang. Auditing : Suatu Pedoman Pemeriksaan Akuntansi Tahap Pendahuluan.
Yogyakarta : BPFE, 1987
Hayyuning Tyas, Rosdiana. “Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Audit Laporan
Keuangan dan Good Corporate Governance terhadap Kualitas Laporan Keuangan”,
Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011
Hermawan, Asep. Pedoman Praktis Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: LPFE Trisakti,
2003
Ikatan Akuntansi Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat, 2004
Indiantoro, Nur dan Bambang Supomo. Metode Penelitian Bisnis. Edisi Pertama Yogyakarta
: BPFE-Yogyakarta, 1999
90
Indra, Suhardjono Bastian. Akuntansi Perbankan. Jakarta : Salemba Empat, 2006
Ismail. Akuntansi Bank : Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta : Kencana, 2009
J.Supranoto, Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta : Erlangga, 2001
Katsir,Ibnu. Tafsir Ibnu Katsir. Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2000
Kosasih, Ruchyat. Auditing Prinsip dan Prosedur. Surabaya : Penerbit Palapa, 1985
Lampiran Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor:
KEP. 37/ MEN/II/ 2008 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia Sektor Keuangan Subsektor Perbankan Bidang Audit Intern Bank
Lindawati. “Pemanfaatan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi”. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Universitas Sriwijaya Vol.14 No.1 (Mei 2012)
Mistu, Musthafa Dieb Al-Bugha-Muhyidin. Al-Wafi. Jakarta : Al-I’tishom, 2011
Muhammad, Rifqi. Akuntansi Keuangan Syariah :Konsep dan Implementasi PSAK Syariah.
Yogyakarta : P3EI Press, 2008
Mulyadi, Auditing. Jakarta : Salemba Empat, 2008
Mulyadi. Pemeriksaan Akuntan. Yogyakarta : BPFE Anggota IKAPI, 1988
Nasution, Manahan. Sekilas tentang Internal Auditor. Medan : USU library digitalized, 2003
Nugraha, Darya Setia. “Pengaruh Sistem Pengendalian Internal pada Reliabilitas Laporan
Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat”, Jurnal Ekonomi Ekspansi, No.2,
(November 2010)
Peraturan Bank Indonesia Nomor: 1/6/PBI/1999 Tentang Penugasan Direktur Kepatuhan
(Compliance Director) Dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern
Bank Umum
Priyatno, Duwi. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta : Andi, 2010
Rochaety, Ety, dkk. Metodologi Penelitian Bisnis :Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta : Penerbit
Mitra Wacana Media, 2007
91
Sawyer B, Lawrence. Sawyers Internal Auditing. Jakarta : Salemba Empat, 2005
Sugiyono. Statistik Nonparametris untuk Penelitian. Bandung : CV Alphabeta, 2007
Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta, 2012
Winidyaningrum, Celviana; Rahmawati. “Pengaruh SumberDaya Manusia Dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi Terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Daerah DenganVariabel Intervening Pengendalian Intern
Akuntansi”. Simposium Nasional Akuntansi XIII, 2010
www.bi.go.id
Yaya, Rizal. Akuntansi Perbankan Syariah :Teori dan Praktik Kontemporer. Jakarta :
Salemba Empat, 2009
Yoga, Paulus. “BSM Tersandung Fraud di Bogor” Artikel diakses pada 7 Januari 2014 dari
http://www.infobanknews.com/2013/10/bsm-tersandung-fraud-di-bogor/
LAMPIRAN 1
TABEL REVIEW STUDI TERDAHULU
No Peneliti
Terdahulu Judul
Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Darya Setia
Nugraha
(Jurnal
Ekspansi
2010)
Pengaruh Sistem
Pengendalian Internal
pada Reliabilitas
Laporan Keuangan
Pemerintah Provinsi
Jawa Barat
Sama-sama
menggunakan Sistem
Pengendalian Internal
sebagai variabel
independen dan laporan
keuangan sebagai
variabel dependen.
Penelitian ini
menggunakan
pemanfaatan teknologi
informasi dan kapasitas
auditor internal terhadap
kualitas laporan
keuangan yang tidak
digunakan pada
penelitian sebelumnya
serta objek penelitian di
BPRS
Sistem pengendalian intern
yang terdiri dari lingkungan
pengendalian, penilaian
risiko, kegiatan
pengendalian, informasi dan
komunikasi serta
pemantauan berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap keandalan laporan
keuangan Pemerintah
Provinsi Jawa Barat.
2. Dwi Rara
Amiyati
(Skripsi
Muamalat
UIN Syarif
Hidayatullah
2012)
Hubungan Peran
Audit Internal
Terhadap Efektivitas
Pengendalian Internal
Pada Bank Syariah
(Studi pada Bank
Muamalat Indonesia,
Sama-sama
menggunakan
pengendalian internal
sebagai variabel.
Penelitian ini
menggunakan variabel
sistem pengendalian
internal sebagai variabel
independen dan
menambahkan
pemanfaatan teknologi
Menunjukkan bahwa peran
Audit Internal memiliki
hubungan terhadap
Efektivitas Pengendalian
Internal. Peran Audit
Bank Syariah
Mandiri, dan Bank
Mega Syariah)
informasi dan kapasitas
auditor internal terhadap
kapasitas auditor internal
serta objek penelitian di
BPRS
Internal mempunyai
korelasi positif terhadap
Efektivitas Pengendalian
Internal, keduanya
berhubungan positif dan
kuat.
3.
Hayyuning
Tyas Rosdiani
(Skripsi
Akuntansi
UIN Syarif
Hidayatullah
2011)
Pengaruh Sistem
Pengendalian
Internal, Audit
laporan Keuangan,
dan Penerapan Good
Corporate
Governance terhadap
Kualitas Laporan
Keuangan
Sama-sama
menggunakan sistem
pengendalian internal
sebagai variabel
independen dan
kualitas laporan
keuangan sebagai
variabel dependen
Penelitian ini
menambahkan variabel
pemanfaatan teknologi
informasi dan kapasitas
auditor internal sebagai
variabel independen serta
objek penelitian di BPRS
Menunjukkan bahwa secara
parsial dan secara simultan
Sistem Pengendalian
Internal, Audit Laporan
Keuangan, dan Penerapan
Good Corporate
Governance berpengaruh
pada kualitas laporan
keuangan.
4. Santiadji
Mustafa,
Sutrisno,
Rosidi
(Jurnal
Analisis Faktor –
Faktor yang
Berpengaruh
Terhadap
Keterandalan dan
Sama-sama
menggunakan
pemanfaatan teknologi
informasi, kapasitas,
dan pengendalian
Penelitian ini
mengarahkan faktor-
faktor tersebut akan
pengaruhnya pada
kualitas laporan
Menunjukkan bahwa
kapasitas SDM tidak
berpengaruh terhadap
keterandalan, amun
pengendalian intern
Universitas
Brawijaya
2010)
Ketepat-waktuan
Pelaporan Keuangan
Pada SKPD
Pemerintah Daerah
Kota Kendari
internal sebagai
variabel independen
keuangan serta objek
penelitian yang berada di
BPRS
akuntansi dan
pemanfaatan teknologi
informasi berpengaruh
terhadap keterandalan
pelaporan keuangan
pemerintah
5. Celviana
Winidyaningr
um,
Rahmawati,
(Simposium
Nasional
Akuntansi
XIII 2010)
Pengaruh Sumber
Daya Manusia Dan
Pemanfaatan
Teknologi Informasi
Terhadap
Keterandalan
Dan Ketepatwaktuan
Pelaporan Keuangan
Pemerintah Daerah
Dengan Variabel
Intervening
Pengendalian Intern
Akuntansi
(Studi Empiris di
Pemda
Subosukawonosraten)
Sama-sama
menggunakan
pemanfaatan teknologi
informasi sebagai
variabel independen
Penelitian ini
menambahkan sistem
pengendalian internal
dan kapasitas auditor
internal sebagai variabel
independen dan kualitas
laporan keuangan
sebagai variabel
dependen serta objek
penelitian di BPRS
Dalam model pertama
dengan analisis jalur
menunjukkan pengaruh
positif dari sumber daya
manusia dan pemanfaatan
teknologi informasi untuk
pelaporan keuangan
kehandalan melalui
pengendalian internal
akuntansi sebagai variabel
intervening. Sementara
hasil penelitian dalam
model kedua dengan uji
regresi tidak menunjukkan
pengaruh yang signifikan
dari sumber daya manusia
dan teknologi informasi
pemanfaatan untuk
ketepatan waktu pelaporan
keuangan.
6. Fadila Ariesta
(Skripsi
Universitas
Negeri Padang
2013)
Pengaruh Kualitas
Sumberdaya Manusia,
Pemanfaatan
Teknologi
Informasi, Dan
Pengendalian Intern
Akuntansi Terhadap
Nilai Informasi
Pelaporan Keuangan
Pemerintah Daerah
Sama-sama
menggunakan
pemanfaatan teknologi
informasi dan
pengendalian internal
sebagai variabel
independen
Penelitian ini
menggunakan kapasitas
auditor internal sebagai
variable independen dan
kualitas laporan
keuangan sebagai
variabel dependen serta
objek penelitian di
BPRS
Pada pengujian pertama
didapatkan hasil bahwa
kualitas sumberdaya
manusia, pemanfaatan
teknologi informasi dan
pengendalian intern
akuntansi berpengaruh
signifikan terhadap
keterandalan. Pada
pengujian kedua
didapatkan hasil bahwa
kualitas sumberdaya
manusia dan pemanfaatan
teknologi informasi
berpengaruh signifikan
terhadap ketepatwaktuan.
LAMPIRAN 2
Tabel 3.2
Indikator Operasional Variabel Penelitian
Variabel Indikator No. Butir
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
Sistem
Pengendalian
Internal (X1)
1. Lingkungan Pengendalian
a) Standar Perilakudan Etika
Auditor internal
1
Likert
b) Gaya kepemimpinan dan
filosofi manajemen 2
c) Struktur Organisasi 3
2. Penilaian Risiko
a) Teknik pengendalian risiko 4
b) Pelaksanaan evaluasi terus
menerus terhadap pengaruh
risiko
5
3. Aktivitas Pengendalian
a) Kebijakan, prosedur, dan
praktek aktivitas
pengendalian mendukung
visi BPRS
6
b) Pemisahan fungsi akuntansi,
penyimpanan aset dan
operasional.
7
c) Pemisahan fungsi tanggung
jawab 8
4. Informasi dan Komunikasi
a) Kebijakan dalam struktur
disampaikan dengan detail
dan jelas
9
b) Tiap unit diikutsertakan
dalam pengambilan
keputusan menyangkut
aktivitas kerja
10
5. Pemantauan
a) Dokumentasi atas kegiatan
pemantauan
11
b) Kegiatan pemantauan
dilakukan secara rutin 12
c) Fungsi pemantauan telah
berjalan dengan baik 13
Pemanfaatan
Teknologi
1. Kapasitas komputer dalam
penggunaan teknologi informasi 14 Likert
Informasi
(X2)
2. Keberadaan jaringan baik LAN
maupun WAN 15
3. Pemanfaatan jaringan internet 16
4. Pembuatan laporan keuangan
terkomputerisasi 17
5. Penggunaan software yang legal 18
6. Pelaksanaan Integrasi antara
laporan akuntansi dan manajerial 19
7. Jadwal pemeliharaan yang
teratur 20
Kapasitas
Auditor
Internal (X3)
1. Mengetahui peran dan fungi
yang jelas 21
Likert
2. Kapasitas AI dalam jumlah yang
cukup 22
3. Pendidikan AI 23
4. Pengalaman kerja AI 24
5. Peran dan tanggung jawab yang
jelas 25
6. Kemampuan komunikasi AI
dengan internal maupun
eksternal BPRS
26
7. Uraian tugas sesuai fungsi 27
8. Sumber daya pendukung
operasional yang cukup 28
9. Pelatihan untuk membantu
penguasaan dan pengembangan
keahlian
29
10. Dana yang dianggarkan untuk
memperoleh sumber daya,
peralatan dan pelatihan
30
Kualitas
Laporan
Keuangan
(Y)
1. Laporan keuangan dibuat tiap
periode 31
Likert
2. Relevansi isi laporan keuangan 32
3. Mengerti tujuan laporan
keungan 33
4. Laporan keuangan dapat dengan
sederhana dimengerti
pemakainya
34
5. Tiap informasi disampaikan
dalam laporan keuangan 35
6. Pencatatan pada laporan
keuangan sehingga substansi
mengungguli bentuk
36
7. Laporan keuangan menjadi
acuan pnting pengambilan
keputusan
37
8. Laporan keuangan bersifat netral 38
9. Laporan keuangan yang dibuat
sesuai dengan standar yang
berlaku umum
39
10. Dapat dibandingkan dengan
laporan keuangan lainnya 40
No. SPI1 SPI2 SPI3 SPI4 SPI5 SPI6 SPI7 SPI8 SPI9 SPI10 SPI11 SPI12 SPI13 TPPA
1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 51
2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 48
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 58
5 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 39
6 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 48
7 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53
8 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 42
9 4 5 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 49
10 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 45
11 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 46
12 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 61
13 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 58
14 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 61
15 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 58
16 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 58
17 4 5 4 3 4 5 4 4 5 5 5 5 5 58
18 4 3 4 4 4 5 5 3 3 3 5 5 4 52
19 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 53
20 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 63
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39
LAMPIRAN 4
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
No. PTI1 PTI2 PTI3 PTI4 PTI5 PTI6 PTI7 TPPA
1 4 4 4 4 3 4 3 22
2 4 4 4 4 4 4 3 23
3 4 4 4 4 4 4 4 24
4 5 5 5 5 5 5 4 29
5 5 5 5 4 5 5 5 29
6 5 4 5 4 4 4 4 25
7 5 5 5 4 4 4 4 26
8 4 4 4 3 3 3 3 20
9 4 4 4 4 4 4 4 24
10 4 3 4 4 4 4 4 23
11 4 4 4 4 4 4 4 24
12 4 4 4 4 4 5 5 26
13 5 4 4 5 5 5 4 27
14 5 4 5 5 5 4 5 28
15 5 5 4 4 5 5 5 28
16 5 4 4 4 5 4 5 26
17 5 5 5 5 5 5 5 30
18 5 5 5 5 5 5 5 30
19 5 5 5 5 5 4 4 28
20 5 5 5 5 5 5 5 30
21 3 3 3 4 4 4 4 22
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KAPASITAS AUDITOR INTERNAL
No KAI1 KAI2 KAI3 KAI4 KAI5 KAI6 KAI7 KAI8 KAI9 KAI10 TPPA
1 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 59
2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 59
3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 62
4 5 2 4 4 4 5 4 4 5 4 70
5 4 2 4 3 3 5 5 4 3 3 65
6 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 74
7 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 69
8 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 51
9 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 58
10 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 60
11 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 61
12 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 67
13 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 74
14 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 74
15 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 73
16 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 74
17 5 4 3 3 5 4 5 4 5 5 73
18 4 3 5 5 4 4 4 5 5 5 74
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
20 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 79
21 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 57
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
No. KLK1 KLK2 KLK3 KLK4 KLK5 KLK6 KLK7 KLK8 KLK9 KLK10 TPPA
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 36
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 48
5 5 5 5 3 5 5 5 4 4 5 46
6 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 44
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
8 5 3 4 3 4 4 4 4 4 3 38
9 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 36
10 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
12 4 4 4 3 5 2 4 4 4 4 38
13 5 5 4 2 5 2 5 2 5 4 39
14 4 5 4 4 5 4 5 5 2 2 40
15 5 5 5 2 4 2 4 2 4 5 38
16 4 5 5 2 2 3 4 5 2 4 36
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
19 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 47
20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
LAMPIRAN 3
HASIL UJI VALIDITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
HASIL UJI VALIDITAS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PTI14 25.90 8.890 .810 .883
PTI15 26.14 9.029 .702 .895
PTI16 26.05 9.348 .683 .897
PTI17 26.14 9.429 .701 .895
PTI18 26.05 8.448 .839 .879
PTI19 26.10 9.390 .688 .896
PTI20 26.19 8.962 .645 .903
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
SPI1 47.86 46.229 .634 .942
SPI2 47.86 46.829 .474 .946
SPI3 48.10 44.690 .768 .938
SPI4 48.19 42.662 .769 .938
SPI5 48.10 43.690 .711 .940
SPI6 47.76 43.090 .861 .935
SPI7 48.05 46.648 .559 .944
SPI8 48.05 44.048 .703 .940
SPI9 48.19 43.762 .724 .939
SPI10 48.29 42.514 .750 .939
SPI11 47.90 41.690 .850 .935
SPI12 47.81 43.662 .821 .936
SPI13 47.86 43.629 .861 .936
HASIL UJI VALIDITAS KAPASITAS AUDITOR INTERNAL
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KAI21 36.57 23.757 .659 .886
KAI22 37.29 23.414 .472 .901
KAI23 36.81 23.862 .440 .902
KAI24 36.81 24.062 .519 .895
KAI25 36.62 22.448 .816 .876
KAI26 36.62 23.648 .613 .889
KAI27 36.52 23.262 .722 .882
KAI28 36.62 21.348 .818 .874
KAI29 36.67 22.633 .723 .881
KAI30 36.76 22.290 .762 .879
HASIL UJI VALIDITAS KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KLK31 37.29 20.114 .591 .805
KLK32 37.29 20.214 .465 .813
KLK33 37.43 20.057 .522 .808
KLK34 38.05 16.848 .632 .794
KLK35 37.52 18.262 .583 .799
KLK36 37.90 17.290 .608 .797
KLK37 37.33 19.833 .664 .801
KLK38 37.67 19.133 .407 .820
KLK39 37.67 18.933 .479 .811
KLK40 37.71 20.014 .337 .825
HASIL UJI RELIABILITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
HASIL UJI RELIABILITAS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.907 7
HASIL UJI RELIABILITAS KAPASITAS AUDITOR INTERNAL
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.897 10
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 21 100.0
Excludeda 0 .0
Total 21 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.944 13
HASIL UJI RELIABILITAS KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.824 10
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
1. HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS
2. HASIL UJI NORMALITAS DENGAN MENGGUNAKAN GRAFIK P-PLOT
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 SPI .445 2.248
PTI .508 1.968
KAI .376 2.658
a. Dependent Variable: KLK
3. HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 21
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 3.16101010
Most Extreme Differences Absolute .172
Positive .127
Negative -.172
Test Statistic .172
Asymp. Sig. (2-tailed) .108c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
4. HASIL UJI REGRESI BERGANDA
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .753a .567 .491 3.429
a. Predictors: (Constant), KAI, PTI, SPI
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 261.970 3 87.323 7.428 .002b
Residual 199.840 17 11.755
Total 461.810 20
a. Dependent Variable: KLK
b. Predictors: (Constant), KAI, PTI, SPI
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 17.294 7.053 2.452 .025
SPI -.233 .160 -.348
-
1.457 .163 .445 2.248
PTI .324 .308 .960 4.292 .000 .508 1.968
KAI -.090 .236 -.099 -.382 .707 .376 2.658
a. Dependent Variable: KLK
LAMPIRAN 5
Tabel Data Sampel Penelitian
No. Keterangan Jumlah Persentase
1. Jumlah kuesioner yang disebar 32 100 %
2. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 11 35 %
3. Jumlah kuesioner yang kembali dan diolah 21 65 %
Tabel Data Distribusi Sampel Penelitian
No.
Nama BPRS
Kuesioner
Dikirim
Kuesioner
Dikembalikan
1. BPRS Amanah Ummah 4 4
2. BPRS HIK Cibitung 5 5
3. BPRS HIK Tangerang 5 3
4. BPRS Artha Karimah Irsyadi 2 1
5. BPRS Artha Madani 3 3
6. BPRS HIK Bekasi 5 2
7. BPRS Al-Salaam 4 3
8. BPRS Amanah Insani 4 0
Total 32 21
LAMPIRAN 6
Deskripsi responden berdasarkan latar belakang pendidikan
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
1. Akuntansi sebanyak 7 orang atau 33,3 % responden.
2. Ilmu Ekonomi sebanyak 3 orang atau 14,3 % responden.
3. Manajemen Keuangan sebanyak 2 orang atau 9,5 % responden
4. Matematika sebanyak 2 orang atau 9,5 % responden.
5. Perbankan Syariah sebanyak 2 orang atau 9,5 % responden.
6. Ekonomi sebanyak 1 orang atau 4,8% responden
7. Ekonomi Keuangan Syariah sebanyak 1 orang atau 4,8% responden
8. IPS sebanyak 1 orang atau 4,8% responden
9. Manajemen sebanyak 1 orang atau 4,8% responden
10. Sistem Informasi dan Akuntansi sebanyak 1 orang atau 4,8%
responden.
Hasil Uji responden berdasarkan posisi responden di BPRS
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Responden
1. Auditor internal sebanyak 6 orang atau 28,6 % responden.
2. Staf akuntan sebanyak 3 orang atau 14,3 % responden
3. Kepala bagian keuangan sebanyak 2 orang atau 9,5 %
4. Customer Service sebanyak 2 orang atau 9,5 % lainnya.
5. Business analyst sebanyak 1 orang atau 4,8 % responden
6. Direktur operasional sebanyak 1 orang atau 4,8 % responden
7. Junior pembukuan sebanyak 1 orang atau 4,8 % responden
8. Kabag audit internal sebanyak 1 orang atau 4,8 % responden
9. Kepala bagian operasional sebanyak 1 orang atau 4,8 % responden
10. Legal sebanyak 1 orang atau 4,8 % responden
11. Staf administrasi sebanyak 1 orang atau 4,8 % responden
12. Staf operasional sebanyak 1 orang atau 4,8 % responden
Kuesioner Skripsi
Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Kapasitas Auditor Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (Studi pada BPRS se-Jabodetabek)
Eka Widyaningtias
109046100118
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MU’AMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2013/ 1434 H
Perihal : Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, Desember 2013
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Responden
Di Tempat
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa program S1
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya :
Nama : Eka Widyaningtias
NIM : 109046100118
Fak/Jur/Semester : Syariah dan Hukum/ Perbankan Syariah/ IX
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul
“Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Kapasitas Auditor Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (Studi pada BPRS se-Jabodetabek)”. Memohon kesediaan Bapak/Ibu
untuk mengisi kuesioner yang dilampirkan bersama surat ini. Bantuan Bapak/Ibu adalah
faktor kunci untuk mengetahui pengaruh variable-variabel terkait.
Untuk itu, saya sangat mengharapkan Bapak/Ibu untuk mengisi lembar kuesioner ini
secara lengkap dan sebelumnya saya mohon maaf karena telah mengganggu waktu bekerja
Bapak/Ibu. Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian,
sehingga kerahasiaannya akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.
Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan hati-hati dan menjawab dengan
lengkap karena apabila terdapat salah satu yang tidak diisi maka kuesioner
dianggap tidak berlaku
Tidak ada jawaban salah atau benar dalam pilihan Bapak/Ibu, yang paling
penting adalah mengisi jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Bapak/Ibu
yang sebenarnya
Atas kessediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua
pertanyaan dalam penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.
Mengetahui, Hormat Saya,
Dosen Pembimbing I Peneliti
Fahmi Muhammad A. S.Ag, M.Si Eka Widyaningtias
IDENTITAS RESPONDEN
Untuk keperluan validitas jawaban kuesioner dan analisa data, peneliti memerlukan data
Bapak/Ibu sebagai responden. Mengingat data ini dapat mempengaruhi keakuratan penelitian,
untuk itu dimohon Bapak/Ibu mengisi dengan sejujurnya.
Isilah dengan singkat dan jelas berdasarkan diri Bapak/Ibu dengan memberi tanda (√) pada
jawaban yang telah disediakan
Nama : ………………………………….. (boleh tidak diisi)
Nama BPRS : …………………………………..
Jenis kelamin :
□ Pria □ Wanita
Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Nama Sekolah/
Perguruan Tinggi
Fakultas/Jurusan Swasta/Negeri
*pilih salah satu
SMA/SMK
sederajat
D1-D3
S1
Pascasarjana
Posisi Anda saat ini : ……………………………………
Lama Anda bekerja : ……… tahun ……. bulan
Pernahkah Anda mengikuti pelatihan seputar Auditor Internal di BPRS?
□ Ya, Sebutkan …………………………..
□ Tidak (Jika tidak, langsung menuju butir pertanyaan A1)
Berapa kali Anda mengikuti pelatihan yang diadakan BPRS dalam 1 tahun? ……. kali
A. SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
TSK = Tidak Sama Sekali C = Cukup SB = Sangat Baik
T = Tidak B = Baik
No. Pertanyaan TSK T C B SB
Lingkungan Pengendalian
1. Auditor internal memiliki standar perilaku dan etika yang
memadai.
2. Kepala Auditor Internal selalu memberikan pengarahan
kepada para auditor internal.
3. Struktur SPI sudah mencakup kerangka kerja
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan
pengawasan dalam mencapai tujuan.
Penilaian Risiko
4. SPI telah memiliki cara atau teknik untuk mengendalikan
risiko dan berjalan efektif.
5. Penerapan pengendalian dan evaluasi terus menerus
memberikan dampak positif bagi seluruh komponen
BPRS.
Aktivitas Pengendalian
6. Kebijakan dan prosedur dapat membantu meyakinkan
bahwa tindakan yang diperlukan telah dilakukan dalam
menghadapi risiko yang akan mempengaruhi pencapaian
visi BPRS.
7. Pemisahan antara fungsi akuntansi, penyimpanan aset
dan operasional dalam struktur Audit Internal berjalan
efektif.
8. Pemisahan tanggung jawab antara satu Auditor dengan
Auditor lainnya telah berjalan baik.
Informasi dan Komunikasi
9 Kebijakan dalam struktur pengendalian disampaikan
dengan detail dan jelas.
10. Tiap unit diikutsertakan dalam pengambilan keputusan
menyangkut aktivitas kerja.
Pemantauan
11. Sistem dokumentasi yang berbentuk formal atas prosedur
pemantauan telah berjalan baik.
12. Kegiatan pemantauan dilakukan secara rutin.
13. Fungsi pemantauan telah berjalan dengan baik.
B. PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
TSK = Tidak Sama Sekali C = Cukup SB = Sangat Baik
T = Tidak B = Baik
No. Pertanyaan TSK T C B SB
14.
Dalam melaksanakan tugas subbagian keuangan dan
non-keuangan memiliki komputer yang cukup.
15. Jaringan internet terpasang di unit kerja secara Local
Area Network (LAN) atau Wide Area Network (WAN).
16. Jaringan internet dimanfaatkan di unit kerja sebagai
penghubung dalam pengiriman data dan informasi yang
dibutuhkan.
17. Proses akuntansi sejak awal transaksi hingga pembuatan
laporan keuangan dilakukan secara terkomputerisasi.
18. Pengolahan data transaksi keuangan menggunakan
software yang sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
19. Laporan akuntansi dan manajerial dihasilkan dari
sistem informasi yang terintegrasi.
20. Adanya jadwal pemeliharaan peralatan secara teratur.
C. KAPASITAS AUDITOR INTERNAL
STS = Sangat Tidak Setuju N = Netral SS = Sangat Setuju
TS = Tidak Setuju S = Setuju
No. Pertanyaan STS TS N S SS
21. Bagian audit internal memiliki uraian peran dan fungsi yang
jelas.
22. Bagian Auditor Internal memiliki staf berkualitas dalam jumlah
yang cukup
23. Minimal staf Audit Internal merupakan lulusan D3 akuntansi
24. Staf bagian Audit Internal memiliki pengalaman kerja lebih
dari 1 tahun
25. Peran dan tanggung jawab seluruh pegawai bagian Audit
Internal ditetapkan secara jelas
26. Auditor Internal memiliki komunikasi yang baik dengan
internal maupun eksternal BPRS
27. Uraian tugas bagian Audit Internal sesuai dengan fungsi audit
yang sesungguhnya.
28. Bagian audit internal memiliki sumber daya pendukung
operasional yang cukup.
29. Pelatihan-pelatihan dilakukan untuk membantu penguasaan
dan pengembangan keahlian dalam tugas.
30. Dana- dana dianggarkan untuk memperoleh sumber daya,
peralatan, dan pelatihan yang dibutuhkan.
D. KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
STS = Sangat Tidak Setuju N = Netral SS = Sangat Setuju
TS = Tidak Setuju S = Setuju
No. Pertanyaan STS TS N S SS
31. Laporan keuangan dibuat tiap periode
32. Isi laporan keuangan sudah relevan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan.
33. Auditor internal mengerti tujuan pembuatan laporan keuangan
bagi BPRS.
34. Laporan keuangan yang dibuat dapat dengan sederhana
dimengerti oleh pemakainya.
35. Tiap informasi menyangkut keuangan disampaikan dalam
laporan keuangan.
36. Laporan keuangan disajikan sesuai dengan subtansi dan
realitas ekonomi, bukan hanya bentuk hukum.
37. Laporan keuangan menjadi acuan yang penting dalam
pengambilan keputusan ekonomi BPRS maupun pemakai
lainnya.
38. Laporan keuangan tidak dimaksudkan untuk orang-orang
tertentu atau bersifat netral.
39. Laporan keuangan dibuat sesuai dengan standar yang berlaku
umum.
40. Laporan keuangan BPRS dapat dibandingkan dengan laporan
keuangan yang lain.