PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TIGA
DIMENSI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM
MATA PELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI
VULKANOLOGI
(Kuasi Eksperimen di SMAN 1 Tarumajaya)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S.Pd)
Pada Program Studi Pendidikan IPS
Oleh:
Burhanuddin Hekmatyar
NIM 1111015000061
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
i
ABSTRAK
Burhanuddin Hekmatyar, “Pengaruh Media Pembelajaran Tiga
Dimensi Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi Pada
Materi Vulkanologi (Kuasi Experimen di SMAN 1 Tarumajaya)”. Program
Studi Pendidikan IPS, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh media tiga
dimensi terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran geografi pada materi
vulkanologi. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Tarumajaya.
Metode penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen. Pengambilan
sampel dilakukan dengan teknik Purpossive Sample. Sampel penelitian berjumlah
40 orang untuk kelas eksperimen dan 40 orang untuk kelas kontrol. Pengambilan
data menggunakan instrumen tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda yang telah
diuji validitas dan reliabilitasnya.
Hasil penelitian ini terdapat pengaruh media pembelajaran tiga dimensi
terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran geografi pada materi
vulkanologi. Hal ini juga di buktikan dari hasil perolehan pengujian hipotesis
dengan menggunakan uji-t yaitu diperoleh nilai thitung= 2,81 lebih besar dari
ttabel=1,66 dengan taraf signifikan 0,05 atau 5%. Selain itu dilihat dari hasil
perhitungan postes setelah diberikan perlakuan media pembelajaran tiga dimensi
sebanyak dua pertemuan dengan nilai rata-rata 90, lebih tinggi dibandingkan
dengan hasil perhitungan postes kelas kontrol dengan nilai rata-rata 86,37 yang
diberikan perlakuan sebanyak empat kali pertemuan dengan menggunakan media
pembelajaran dua dimensi.
Kata kunci : Media Pembelajaran, Tiga Dimensi, Hasil Belajar
ii
ABSTRACT
Burhanuddin Hekmatyar, "Influence of Three-Dimensional Learning Medium
On Student Learning Outcomes in The Subjects of Geography, Matter of
Volcanology (Quasi-Experiment in SMAN 1 Tarumajaya) ". Study Program of
Social Science Education, Department of Geography, Faculty of Tarbiya and
Teaching Science, Syarif Hidayatullah State Islamic University, Jakarta.
This research aimed to determine how the influence of three-dimensional
medium on students learning outcomes in the subjects of geography, matter of
volcanology. This research was held at SMAN 1 Tarumajaya.
The research method used in this research was a quasi-experimental
methods. Sampling was done by using purpossive-sample technique. These
samples included 40 peoples for experiment class and 40 peoples for control
class. The data collection was conducted by using instrumental test of learning
outcomes in the form of multiple choice in which the validity and reliability has
been tested.
The research results shown that there were influence of three-dimensional
learning medium on students learning outcomes in the subjects of geography,
matter of volcanology. It was also proved from the hypothesis test results by using
t-test, namely value of tcount = 2.81 were higher than value of ttable = 1.66 with a
significance level of 0.05 or 5%. In addition of post-test calculation that be given
a treatment of three-dimensional learning medium in two meetings with an
average value of 90, higher than the results of post-test calculation in control
class with an average value of 86.37 that be given a treatment of four meetings by
using two-dimensional learning medium.
Keywords: Learning Medium, Three-Dimensional, Learning Outcomes
iii
Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang
selalu memberikan rahmat dan hidayah‐Nya sehingga penulis berhasil
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran Tiga
Dimensi Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi Pada
Materi Vulkanologi”. (Kuasi Eksperimen Di SMAN 1 Tarumajaya). Skripsi ini
disusun guna memenuhi persyaratan untuk mendapat gelar sarjana.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan, sehingga masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan dengan
keterbatasan penulis baik itu dalam kemampuan maupun pengetahuan serta
pengalaman yang penulis miliki.
Adapun keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu, penulis patut mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si, Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
4. Bapak Dr. Teuku Ramli Zakaria, M.A dan Moch. Noviadi Nugroho, M.Pd
sebagai pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan ilmu, waktudan
yang telah begitu sabar dalam memberikan bimbingan, pengarahan, serta
motivasi selama penulisan skripsi ini.
5. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan
6. Bapak Abu Darda, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Tarumajaya yang
telah mengizinkan penulis melakukan penelitian guna penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Muhabar, S.Pd selaku guru Geografi SMAN 1 Tarumajaya yang telah
memberikan kesempatan untuk bekerja sama melakukan penelitian ini.
iv
8. Siswa-siswi SMAN 1 Tarumajaya, khususnya kelas X.1 dan X.2 yang telah
bersedia membantu serta bekerja sama selama proses penelitian berlangsung
9. Kedua orang tua penulis tercinta, Ayahanda Royani, S.Pd,i dan Ibunda Rina
Ida Royani, yang selalu menjadi pelita dalam hidup, yang tiada hentinya
mencurahkan kasih sayang dan do’a yang selalu terucap untuk penulis.
10. Adik penulis Amin Hamzah Mahendra, dan Wirda Makiyah yang dengan
tulus memberikan do’a dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
11. Teman-teman seperjuangan skripsi sekaligus sahabatku camp gang buntu,
Irul, Fauzi, Ijul, Emul, Hambali, Imam, Iwan, Naya, Anita, Desi, Retno dan
teman-teman IPS Geografi 2011, terima kasih karena telah berbagi pikiran,
tenaga, pengalaman, kesan susah senang, dan berkarya bersama-sama,
semoga kesuksesan selalu menyertai kita semua.
12. Sahabat‐sahabat Program Studi Pendidikan IPS 2011 yang telah memberikan
banyak pengalaman dan warna kepada penulis tentang indahnya
kebersamaan.
13. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para
pembaca pada umumnya. Apabila terdapat kekurangan dan kesalahan adalah
semata-mata keterbatasan ilmu yang penulis miliki.
Jakarta, 16 Maret 2016
Penulis
v
DAFTAR ISI
SURAT PENYATAAN KARYA ILMIAH ................................................ i
ABSTRAK ................................................................................................... ii
ABSTRACT ................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................... 4
C. Pembatasan Masalah .......................................................... 4
D. Rumusan Masalah ............................................................. 5
E. Tujuan Penelitian ............................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ............................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritik .............................................................. 6
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar ................................. 6
a. Pengertian Belajar .................................................... 6
b. Jenis-Jenis Belajar .................................................... 7
c. Pengertian Hasil Belajar ........................................... 11
d. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................. 11
2. Media Pembelajaran Tiga Dimensi ................................ 13
a. Media Pembelajaran ................................................. 13
b. Media Tiga Dimensi ................................................. 19
3. Vulkanologi .................................................................. 21
B. Penelitian Relevan ............................................................. 27
C. Kerangka Berfikir .............................................................. 28
D. Hipotesis Penelitian ........................................................... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
vi
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 29
1. Tempat Penelitian ........................................................ 29
2. Waktu Penelitian .......................................................... 29
B. Metode Penelitian .............................................................. 30
C. Desain Penelitian ............................................................... 31
D. Populasi dan Sampel .......................................................... 32
1. Populasi ........................................................................ 32
2. Sampel .......................................................................... 32
E. Variabel Penelitian ............................................................ 33
1. Media Pembelajaran Tiga Dimensi ................................ 33
2. Hasil Belajar ................................................................. 34
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 34
G. Instrumen Penelitian .......................................................... 35
1. Kisi-Kisi Intrumen Penelitian ........................................ 35
2. Uji Coba Instrumen Penelitian ...................................... 36
3. Validasi Instrumen Penelitian ........................................ 36
a. Uji Validitas ............................................................ 37
b. Uji Reliabilitas ........................................................ 37
c. Tingkat Kesukaran .................................................. 38
d. Daya Pembeda ........................................................ 39
H. Teknik Analisis Data ......................................................... 40
1. Uji Normalitas Gain ..................................................... 40
2. Uji Prasyarat Analisis Data .......................................... 41
I. Uji Hipotesis ...................................................................... 43
J. Hipotesis Statistik .............................................................. 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ................................................................... 45
1. Profil Sekolah .............................................................. 45
2. Data Hasil Belajar ........................................................ 45
B. Pengujian Persyaratan Analisis .......................................... 47
1. Uji Normalitas Gain ..................................................... 47
vii
2. Uji Prasyarat ................................................................ 48
C. Pengujian Hipotesis ............................................................ 51
D. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................. 52
E. Keterbatasan Hasil Penelitian .............................................. 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................... 56
B. Saran-saran ........................................................................ 56
DAFTAR PUSTAKA
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Waktu Penelitian ................................................................................. 29
Tabel 3.2 Desain Penelitian ................................................................................. 31
Tabel 3.3 Jumlah Komposisi siswa ...................................................................... 33
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Tes ........................................................................ 35
Tabel 3.5 Kategori Besarnya Reliabilitas ............................................................. 38
Tabel 3.6 Indeks Tingkat Kesukaran Soal ............................................................ 39
Tabel 3.7 Kriteria Daya Pembeda ........................................................................ 40
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pretes Siswa Kelompok Eksperimen dan Kontrol 46
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Postes Siswa Kelompok Eksperimen dan Kontrol 46
Tabel 4.3 Kategorisasi N-Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol ............................ 47
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Pretes ................................ 48
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Postes ............................... 49
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretes ........................................... 50
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Postes .......................................... 51
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol
Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Tes
Lampiran 4 Uji Coba Soal Pretes dan Postes
Lampiran 5 Validasi Uji Coba Soal Pretes dan Postes
Lampiran 6 Soal Pretes dan Postes
Lampiran 7 Perhitungan Distribusi Pretes Kontrol
Lampiran 8 Perhitungan Distribusi Pretes Eksperimen
Lampiran 9 Perhitungan Distribusi Postes Kontrol
Lampiran 10 Perhitungan Distribusi Postes Eksperimen
Lampiran 11 Uji Normalitas Gain
Lampiran 12 Uji Normalitas Data
Lampiran 13 Uji Homogenitas Data
Lampiran 14 Uji Hipotesis
Lampiran 15 Dokumentasi
Lampiran 16 Profil Sekolah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia tidak bisa dipisahkan dari pendidikan, sebab pendidikan
merupakan kunci dari masa depan manusia yang dibekali dengan akal dan
pikiran, melalui pendidikan manusia belajar sehingga terjadilah perubahan
tingkah laku yang ditandai dengan adanya perubahan pengetahuan yang
semula tidak tahu menjadi tahu, yang semula belum mengerti menjadi
mengerti dan yang semula belum terampil menjadi terampil, belajar pula
merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada setiap orang
selama hidupnya.
Pendidikan merupakan aspek penting dalam pembangunan sehingga
perhatian khusus diberikan untuk pembangunannya. Peningkatan kualitas
pendidikan terus dilaksanakan, berbagai upaya diciptakan agar tercipta
pendidikan yang berkualitas. Pendidikan merupakan suatu dasar
berkembangan suatu bangsa. Keberhasilan suatu bangsa dapat di tentukan
oleh kualitas pendidikan dalam bangsa tersebut. Karena pendidikan
merupakan suatu usaha untuk mengembangkan dan meningkatkan pola pikir
manusia sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab
1 Pasal 3 dipaparkan tentang Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Nasional.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis dan bertanggung jawab1.
1 Himpunan Peraturan Perundang-Undangan, UU Sisdiknas, (Bandung: Fokus Media,
Maret 2009), hlm. 6
2
Islam sangat memperhatikan masalah pendidikan, untuk mencari dan
menuntut ilmu pengetahuan. Sebagaimana Allah memerintahkan kepada
seluruh umat manusia untuk mempelajari ilmu pengetahuan yang
terkandung dalam al-Quran surat al-Mujaadilah ayat 11:
يه اي ىى لذيه ٱأ ام اا ء سحىا ل كم قيل إذ ج ٱفىت ف حىا ٱف سلل م حف س ٱي ف س ا ل كم لل إذ وشزوا ٱقيل و
ف عوشزوا ٱف ز ٱي ىىا لذيه ٱلل ام ج ل عل م ٱأوتىا لذيه ٱو مىكم ء ٱو ت د ر الل لىن بم م ع يز ت ب خ
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.”2 (QS: Al-Mujaadilah Ayat: 11)
Dalam dunia pendidikan banyak hal yang harus diperhatikan untuk
meningkatkan dan mengembangkan potensi siswa, selain guru dituntut
untuk melakukan strategi-strategi khusus dengan memilih metode
pembelajaran yang tepat. Metode mempunyai peran yang besar dalam
kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki
siswa, akan ditentukan oleh relevansi penggunaan suatu metode yang sesuai
dengan tujuan. Guru dapat memilih metode pembelajaran dengan
memanfaatkan media-media yang dapat meningkatkan dan mengefektifkan
proses pengajaran yang sesuai dengan sarana dan prasarana yang dapat
digunakan.
Siswa akan termotivasi dalam belajar jika seorang guru menarik
dalam menyampaikan materi. Selain materi yang harus dikuasi oleh guru,
dalam mengkondisikan kelas juga sangatlah penting dalam menarik
perhatian siswa untuk mengikuti proses belajar di kelas. Keterampilan guru
dalam mengelola kelas harus diperhatikan agar sesuai dengan keadaan siswa
dan dapat menimbulkan rasa nyaman para siswa selama pembelajaran
berlangsung.
2 Al Hikmah, al Qur’an dan terjemahannya, (Bandung: CV. Diponegoro), h.543
3
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan seorang guru
dalam mencapai indikator pembelajaran. Suasana kelas yang menyenangkan
pasti akan menghasilkan hal yang sangat berpengaruh dalam hasil belajar
siswa. Guru berperan dalam proses optimalisasi diri siswa untuk
manghasilkan perubahan perilaku yang relatif permanen. Guru bukanlah
satu-satunya sumber belajar, tetapi seorang guru juga dituntut untuk mampu
merencanakan dan menciptakan sumber-sumber belajar lainnya sehingga
tercipta lingkungan belajar yang kondusif. Sumber belajar selain guru inilah
yang disebut sebagai penyalur atau penghubung pesan ajar yang diadakan
dan diciptakan secara terencana oleh para guru atau pendidik, biasanya di
kenal sebagai media pembelajaran.3
Pada dasarnya kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan, artinya satu dengan yang lainnya saling terkait.
Ini menandakan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar, kemampuan guru
dalam mengajar dan memanfaatkan media pembelajaran menentukan
kemampuan anak didik dalam menguasai suatu konsep materi.
Kepentingan media pembelajaran bagi peningkatan kualitas
pendidikan semakin tampak. Kelengkapan media pembelajaran sangat
dibutuhkan untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar, sehingga
dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan siswa mudah
memahaminya dengan baik. Setiap siswa memiliki kemampuan yang
berbeda-beda dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Perbedaan-perbedaan tersebut merupakan salah satu masalah yang dihadapi
oleh guru dalam menyampaikan materi. Dengan adanya perbedaan tersebut,
hendaklah seorang guru mampu membuat sebuah perencanaan pembelajaran
agar proses belajar dapat berjalan secara maksimal dan menghasilkan siswa
yang berkualitas dan terhindar dari diskriminasi di dalam kelas.
Guru juga harus mampu melakukan pendekatan-pendekan kepada
siswa agar dapat mengikuti proses belajar dengan baik. Dari beberapa
sekolah yang telah peneliti amati, banyak sekolah yang kurang
3 Yudhi Munadhi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada press, 2013), hlm.5.
4
memanfaatkan media yang tersedia dan terkesan monoton. Dalam proses
pembelajaran yang lebih sering menggunakan metode ceramah yang mana
hanya guru yang aktif dalam proses pembelajaran, sedangkan siswa hanya
mendengar dan melihat apa yang guru sampaikan. Bahkan ada pula siswa
yang faham materi hanya di kelas dan tidak mampu mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam proses pembelajaran jika media yang digunakan tidak tepat
maka akan menimbulkan hasil yang kurang baik. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut ada banyak cara yang dapat dilakukan guru dalam
kegiatan belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran Geografi, guru
dapat memilih dan menggunakan media pembelajaran yang dapat
melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara fisik maupun mental
sehingga materi yang diajarkan oleh guru menjadi lebih konkrit.
Ada banyak media yang dapat dilakukan dalam mendukung proses
pembelajaran, salah satunya yaitu media tiga dimensi yang dapat membantu
pemahaman siswa terkait materi yang masih abstark. Karena media tiga
dimensi dapat menunjukan tampaknya suatu benda yang masih abstrak
menjadi suatu benda yang bersifat konkrit. Dengan adanya latar belakang di
atas, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Media
Pembelajaran Tiga Dimensi Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata
Pelajaran Geografi Pada Materi Vulkanologi”.
B. Identifikasi Masalah
Dengan melihat latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat
diidentifikasikan masalahnya, yaitu :
1. Media yang digunakan kurang menarik bagi siswa.
2. Minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran rendah.
3. Hasil belajar pada pelajaran IPS Geografi masih tergolong rendah.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi diatas, agar penelitian ini lebih fokus dan
5
terarah, maka masalah penelitian dibatasi pada pembahasan tentang
Pembelajaran Geografi yang tidak maksimal dengan fokus penelitian
pada siswa kelas X SMAN 1 Tarumajaya. Untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh media tiga dimensi terhadap hasil belajar Geografi.
Maka peneliti akan memberi perlakuan yang berbeda pada siswa yang
diajarkan menggunakan media tiga dimensi dengan siswa yang
menggunakan media dua dimensi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan indetifikasi masalah di atas, peneliti merumuskan
masalah sebagai berikut: Apakah ada pengaruh penggunaan media
pembelajaran tiga dimensi terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
geografi pada materi vulkanologi?
E. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengatahui pengaruh media
pembelajaran tiga dimensi terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
geografi pada materi vulkanologi.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik
kepada seluruh pihak yang terkait langsung kepada dunia pendidikan
terutama bagi pihak-pihak sebagai berikut:
1. Peneliti, sebagai bahan rujukan peneliti selanjutnya.
2. Guru, sebagai sumber informasi dalam pemilihan media yang tepat
untuk pembelajaran.
3. Siswa, sebagai solusi motivasi dalam mengikuti pembelajaran di
sekolah.
4. Sekolah, sebagai gagasan baru dalam upaya meningkatkan
pembelajaran yang berkualitas.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritik
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Sardiman mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu
proses yang kompleks yang terjadi pada manusia dari lahir
sampai ke liang lahat ditandai dengan adanya perubahan tingkah
laku. Perubahan tingkahlaku tersebut menyangkut perubahan
yang bersifat kognitif, psikomotorik dan afektif.1
Sejalan dengan itu, Azhar Arsyad mengemukakan bahwa
“belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada
diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi
karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.
Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana
saja”.2
Berdasarkan pengertian secara psikologis, Slameto
berpendapat bahwa “belajar merupakan sutau proses perubahan
yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek
tingkah laku”.3
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai
akibat pengalaman atau latihan Perubahan tingkah laku akibat
belajar dapat berupa perolehan perilaku yang baru atau
perbaikan perilaku yang sudah ada. Perubahan tingkah laku
1 Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 2 2 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm. 1 3 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2013), hlm. 2
7
yang ditimbulkan oleh belajar dapat perilaku yang baik (positif)
atau perilaku yang buruk (negatif). Perubahan tinngkah laku
sebagai hasil belajar terjadi melalui usaha dengan mendengar,
membaca, mengikuti petunjuk, mengamati, memikirkan,
menghayati, meniru, melatih dan mencoba sendiri atau berarti
dengan pengalaman atau latihan.4
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan poroses perubahan tingkah laku baik yang
positif ataupun yang negatif selama semasa hidup dimana yang
awalnya tidak tahu menjadi tahu dan yang tidak bisa menjadi
bisa.
b. Jenis-Jenis Belajar
Slameto membagi jenis-jenis belajar menjadi 11 (sebelas),
yaitu:
1. Belajar Bagian (part learning, fractioned learning)
Belajar bagian biasa dilakukan oleh seorang yang
menghadapi materi belajar yang lebih luas atau ekstensif,
dalam hal ini dapat dikatakan bahwa individu memecah
seluruh materi pelajaran menjadi bagian-bagian satu sama
lain berdiri sendiri.
2. Belajar dengan Wawasan (learning by insight)
Konsep ini diperkenalkan oleh W. Kohler, salah satu
seseorang tokoh Psikologi Gestalt pada permulaan tahun
1971. Sebagai suatu konsep, wawasan (insight) ini
merupakan pokok utama pembicaraan psikologi belajar
dan proses berpikir. Menurut Gestalt, teori wawasan
merupakan proses mereorganisasi pola-pola tingkah laku
yang telah terbentuk menjadi tingkah laku yang ada
hubungannya dengan penyelesaian suatu persoalan.
Sedangkan kaum neo-behaviorisme (antara lain C.E.
4 H. M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Peedoman Ilmu Jaya: Jakarta, 2010), hlm. 55
8
Osgood) menganggap wawasan sebagai salah satu bentuk
atau wujud dari asosiasi stimulus-respons (S-R). Dalam
pertentangan ini, barangkali jawaban yang memuaskaan
adalah jawaban yang dikemukakan oleh G. A. Miller,
yang menganjurkan behaviorisme subjektif. Menurut
pendapatnya, wawasan barangkali merupakan kreasi dari
“rencana penyelesaian” (meta program) yang mengontrol
rencana-rencana subordinaasi lain (pola tingkah laku)
yang telah terbentuk.
3. Belajar Diskriminatif (discriminative learning)
Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk
memilih beberapa sifat situasi atau stimulus dan kemudian
menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
Dengan pengertian ini maka dalam eksperimen, subyek
diminta untuk merespon secara berbeda-beda terhadap
stimulus yang berlainan.
4. Belajar Global atau Keseluruhan (global whole learning)
Pada belajar global bahan pelajaran dipelajari secara
keseluruhan berulang sampai pelajar menguasainya.
Metode belajar ini sering juga disebut metode Gestalt.
5. Belajar Insidental (incidental learning)
Konsep ini bertentangan dengan anggapan bahwa belajar
itu selalu berarah tujuan (intensional). Sebab dalam belajar
incidental para individu tidak ada sama sekali kehendak
untuk belajar. Atas dasar ini maka untuk kepentingan
penelitian, disusun perumusan operasional sebagai berikut:
belajar disebut incidental jika tidak ada instruksi atau
petunjuk yang diberikan pada individu mengenai materi
belajar yang akan diujikan kelak. Dalam kehidupan sehari-
hari, belajar insidental merupakan hal yang sangat penting.
Oleh karena itu, di antara para ahli belajar insidental ini
9
merupakan bahan pembicaraan yang sangat menarik,
khususnya sebagai bentuk belajar yang bertentangan
dengan belajar intensional. Dari salah satu penelitian
ditemukan bahawa dalam belajar insidental (dibandingkan
dengan belajar intensional), jumlah frekuensi materi
belajar yang diperlihatkan tidak memegang peranan
penting, prestasi individu menurun dengan meningkatnya
motivasi.
6. Belajar instrumental (instrumental learning)
Belajar instrumental, artinya reaksi-reaksi seorang siswa
yang diperlihatkan diikuti oleh tanda-tanda yang mengarah
pada apakah siswa tersebut akan mendapat hadiah,
hukuman, berhasil atau gagal. Dapat dikatan maka salah
satu bentuk belajar instrumental yang khusus adalah
“pembentukan tingkah laku”. Individu diberi hadiah bila ia
bertingkah laku sesuai dengan tingkah laku yang
dikehendaki, dan sebaliknya ia dihukum bila
memperlihatkan tingkah laku yang tidak sesuai dengan
yang dikehendaki. Sehingga akhirnya terbentuk tingkah
laku tertentu.
7. Belajar Intensional (intentional learning)
Belajar intensional merupakan lawan dari belajar
insidental. Jika dalam belajar insidental siswa tidak ada
kehendak atau keinginan dalam belajar, lain halnya
dengan belajar intesnional yang mengganggap bahwa
belajar selalu pada tujuan.
8. Belajar Laten (latent learning)
Pada belajar laten, perubahan-perubahan tingkah laku
yang terlihat tidak terjadi secara langsung, sehingga
disebut laten. Selanjutnya eksperimen yang dilakukan
terhadap binatang mengenai belajar laten, menimbulkan
10
pembicaraan yang hangat di kalangan penganut
behaviorisme, khususnya mengenai peranan faktor
penguat dalam belajar. Rupanya penguat dianggap oleh
penganut behaviorisme ini bukan faktor atau kondisi yang
harus ada dalam belajar. Dalam penelitian mengenai
ingatan, belajar laten ini diakui memang ada yaitu dalam
bentuk belajar insidental.
9. Belajar Mental (mental learning)
Perubahan kemungkiinan tingkah laku yang terjadi di sini
tidak nyata terlihat, melainkan hanya berupa perubahan
proses kognitif karena ada bahan yang dipelajari. Ada
tidaknya belajar mental ini dangat jelas terlihat pada tugas-
tugas yang sifatnya motoris. Sehingga perumusan
operasional juga menjadi sangat berbeda. Ada yang
mengartikan belajar mental sebagai belajar dengan cara
melakukan observasi dari tingkah laku orang lain,
membayangkan gerakan-gerakan orang lain dan lain-lain.
10. Belajar Produktif (productive learning)
R. Begius memberikan arti belajar produktif sebagai
belajar dengan transfer yang maksimum. Belajar adalah
mengatur kemungkinan untuk melakukan transfer tingkah
laku dari satu situasi ke situasi lain. belajar disebut
produktif bila individu mampu mentransfer prinsip
menyelesaikaan satu persoalan dalam satu situasi ke
situasi lain.
11. Belajar Verbal (verbal learning)
Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal
dengan melalui latihan dan ingatan. Dasar dari belajar
verbal diperlihatkan dalam eksperimen klasik dari
Ebbinghaus. Sifat eksperimen ini meluas dari belajar
asosiatif mengenai hubungan dua kata yang
11
tidakbermakna sampai pada belajar dengan wawasan
mengenai persoalan yang kompleks yang harus
diungkapkan secara verbal.5
c. Pengertian Hasil Belajar
Zaenal Arifin mengemukakan bahwa “hasil belajar
merupakan gambaran tentang aapa yang harus digali, dipahami,
dan dikerjakan peserta didik. Hasil belajar ini merefleksikan
keluasan, kedalaman, kerumitan, dan harus digambarkan secara
jelas serta dapat diukur dengan teknik-teknik penilaian
tertentu”.6
Howard Kingsley membagi tiga macam hasil belajar,
yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan
pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil
belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam
kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil
belajar, yakni (a) informasi verbal, (b) keterampilan intelektual,
(c) strategi kognitif, (d) sikap, dan (e) keterampilan motoris.
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujun pendidikan,
baik tujuan kurikuler maupun tujuan intruksional menggunakan
hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar
membaginya menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah
afektif, dan ranah psikomotoris.7
d. Faktor yang Mempegaruhi Hasil Belajar
Menurut Nana Syaodih, “proses dan hasil belajar
dipengaruhi oleh faktor-faktor internal baik yang bersifat fisik
maupun psikis, dan faktor eksternal dalam lingkungan keluarga,
sekolah, pekerjaan, ataupun masyarakat luas”.8 Ada berbagai
model klasifikasi pembagian macam-macam faktor psikologis
yang diperlukan dalam kegiatan belajar. Thomas F. Staton
menguraikan enam macam faktor psikologis itu :
5 Slameto, op.cit., hlm. 5-8 6 Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009), hlm. 26 7 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2001), hlm. 22 8 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007), hlm.172
12
1) Motivasi, Seseorang akan berhasil dalam belajar, jika pada
dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Keinginan
atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut dengan
motivasi.
2) Konsentrasi, Konsentrasi dimaksudkan memusatkan
segenap kekuatan perhatian pada suatu situasi belajar.
3) Reaksi, Belajar membutuhkan reaksi yang melibatkan
ketangkasan mental, kewaspadaan, perhitungan,
ketekunan dan kecermatan untuk menangkap fakta-fakta
dan ide-ide sebagaimana disampaikan oleh pengajarnya.
Jadi kecepatan jiwa seseorang dalam memberikan respons
pada suatu pelajaran merupakan faktor yang penting
dalam belajar.
4) Organisasi, Belajar juga dapat dikatakan sebagai kegiatan
mengorganisasikan, menata atau menempatkan bagian-
bagian bahan pelajaran ke dalam suatu kesatuan
pengertian. Dalam hal ini, dibutuhkan keterampilan mental
untuk mengorganisasikan stimulus (fakta-fakta, ide-ide).
5) Pemahaman, Pemahaman atau comprehension dapat
diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran. Karena itu
belajar berarti harus mengerti secara mental makna dan
filosofisnya, maksud dan implikasi serta aplikasi-
aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa dapat
memahami suatu situasi.
6) Ulangan, Mengulangi atau memeriksa dan mempelajari
kembali apa yang sudah dipelajari, maka kemungkinan
untuk mengingat bahan pelajaran menjadi lebih besar.
Hanya perlu ditegaskan bahwa kegiatan mengulang harus
disertai dengan pemikiran dan bertujuan. 9
9 Sardiman A.M., Interaksi & Motivasi: Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Press,
2014), hlm. 39-44
13
Menurut Abu Ahmadi faktor yang mempengaruhi hasil
belajar ada 3 (tiga), yaitu:
1) Faktor raw input, yakni faktor murid atau anak itu sendiri
dimana tiap anak memiliki kondisi yang berbeda-beda
dalam kondisi fisiologis dan kondisi psikologis.
2) Faktor environmental input, yakni faktor lingkungan, baik
itu lingkungan alami atau lingkungan sosial.
3) Faktor instrumental input, yang di dalamnya antara lain
terdiri dari kurikulum, program atau bahan pengajaran,
sarana dan fasilitas, dan guru (tenaga pengajar).10
2. Media Pembelajaran Tiga Dimensi
a. Media Pembelajaran
1) Pengertian Media pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara
harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pngantar‟.
Gerlach & Ely dalam Azhar Arsyad, bila dipahami secara
garis media dapat berupa manusia, materi, atau kejadian
yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Guru,
buku teks dan lingkungan sekolah juga merupakan media.
Media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan
sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi
visual atau verbal.11
Menurut Yudhi Munadi, yang
dimaksud dengan media pembelajaran adalah penyalur
atau penghubung pesan ajar yang diadakan dan atau
diciptakan secara terencana oleh guru atau pendidik.12
10 Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), hlm. 103 11 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm. 3 12 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2013), hlm. 5
14
Dari kedua pendapat di atas maka media pembelajaran
memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu
tercapainya proses belajar mengajar. Dunia sekarang boleh
dikatakan adalah dunia yang hidup dengan media.
Kegiatan belajar mengajar telah bergerak menuju
dikuranginya system penyampaian dengan ceramah, dan
berpindah ke arah digunakannya banyak media.
2) Ciri Media Pembelajaran
Dari segi keampuhannya, cara pembuatnnya maupun cara
penggunaannya setiap media pembelajaran memiliki
karakteristik tertentu. Dalam kaitannya dengan
keterampilan memilih media pengajaran seorang guru
hendaknya memahami karakteristik berbagai media
pembelajaran.13
Rudi Bretz dalam skripsi Vivi Luthfiah mengidentifikasi
ciri umum media menjadi tiga unsur pokok, yaitu suara,
visual, dan gerak. Visual dibedakan menjadi tiga, yaitu
gambar, garis dan simbol. Adapun ciri-ciri umum media
pengajaran atau media pembelajaran menurut Dina
Indriana dalam skripsi Vivi Luthfiah, antara lain pertama,
sesuatu yang menjadi penekanan dalam media pengajaran
adalah keperagaan yang berasal dari kata dasar “raga”
(sesuatu yang dapat diindera, yang dapat diraba, dilihat,
didengar, dan diamati), namun yang menjadi komponen
utama indera adalah penglihatan dan pendengaran, media
pengajaran merupakan bentuk komunikasi guru dan
murid, media pengajaran merupakan alat bantu utama
13 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strateegi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), hlm. 126
15
dalam mengajar di dalam kelas, media pengajaran erat
kaitannya dengan metode mengajar.14
Gerlach dan Ely mengemukakan tiga ciri media yang
merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-
apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin
guru tidak mampu melakukannya. Adapun tiga ciri media
tersebut adalah sebagai berikut:
a) Ciri Fiksatif
Ciri ini mengambarkan kemampuan media
merekam, menyimpan suatu peristiwa atau objek
pada suatu waktu tertentu ditarsportasikan tanpa
mengenal waktu, suatu objek yang telah direkam
atau di ambil gambarnya dengan video atau video
camera dengan mudah dapat di produksi. Selain itu
juga suatu objek dapat diurut dan disusun kembali
menggunakan media seperti fotografi, video tape,
audio tape, disket komputer, compact disk dan film.
Dengan ciri ini maka media memungkinkan suatu
rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu
waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal
waktu.
b) Ciri Manipulatif
Transformasi suatu kejadian atau objek
dimungkinkan karena media memiliki ciri
manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-
hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua
atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar
time-lapse recording. Misalnya, bagaimana proses
larva menjadi kepompong, kemudia menjadi kupu-
14 Vivi Luthfiah, Pengaruh Penggunaan Media Tiga Dimensi Model Tiruan terhadap
Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X pada Konsep Virus, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah ,
(Jakarta: Perpustakaan Utama, 2013), hlm. 11-12, tidak dipublikasikan.
16
kupu dapat dipercepat dengan teknik rekaman
fotografi tersebut. Di samping dipercepat, suatu
kejadian dapat pula diperlambat pada saat
manayangkan kembali hasil suatu rekaman video.
Misalnya, proses tsunami atau reaksi kimia dapat
diamati memalui kemampuan manipulatif dari
media.
c) Ciri Distributif
Memungkinkannya suatu objek atau kejadian
ditransportasikan melalui ruang dan secara
bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada
sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman
yang relatif sama mengenai kejadian itu merupakan
ciri distributif dari media. Distribusi media tidak
hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas
pada sekolah-sekolah di dalam suatu wilayah
tertentu, tetapi juga disebar ke seluruh penjuru
tempat yang diinginkan kapan saja.
Sekali informasi direkam format media apa saja,
maka ia dapat direproduksi seberapa kali pun dan
siap digunakan secara bersamaan di berbagai tempat
atau digunakan berulang-ulang di suatu tempat.
Konsistensi informasi yang telah direkam akan
terjamin sama atau hampir sama dengan aslinya.15
3) Fungsi Media Pembelajaran
Daryanto berpendapat, “media memiliki fungsi sebagai
pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima
(siswa). Penyaluran media secara kreatif akan
memungkinkan siswa untuk belajar lebih baik dan dapat
15 Cecep Kusnadi dan Bambang Sujipto, Media Pembelajaran Manual dan Digital,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), hlm. 12-14
17
meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai”.16
Levied an Lentz mengemukakan empat fungsi media
pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
a) Fungsi Atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu
menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan
dengan makna visual yang ditampilkan atau
menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada
awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi
pelajaran atau materi pelajaran itu merupakan salah
satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka
sehingga mereka tidak memperhatikan.
b) Fungsi Afektif
Fungsi afektif media visual dapat dilihat dari tingkat
kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca)
teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual
dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya
informasi menyangkut masalah social atau ras.
c) Fungsi Kognitif
Fungsi Kognitif media visual terlihat dari temuan-
temuan penelitian yang mengungkap bahwa
lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat
informasi atau pesan yang terkandung dalam
gambar.
d) Fungsi Kompensantoris
Fungsi kompensantoris media pembelajaran terlihat
dari hasil penelitian bahwa media visual
16 Daryanto, Media pembelajaran, (Bandung: Satu Nusa, 2011), hlm. 8
18
memberikan konteks untuk memahami teks
membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media
pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa
yang lemah atau lambat menerima serta memahami
isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau
disajikan secara verbal.17
Pada pendidikan, media difungsikan sebagai sarana
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Informasi yang
terdapat dalam media harus melibatkan siswa agar proses
pembelajaran berjalan baik. Media pembelajaran harus
memberikan pengalaman yang menyenangkan dan dapat
memenuhi kebutuhan siswa, sehingga tujuan pembelajaran
dapat terlaksana dengan baik.18
4) Manfaat Media Pembelajaran
Kemp dan Dyton dalam Cecep Kusnadi dan Bambang
Sujipto mengemukakan beberapa hasil penelitian yang
menunjukkan dampak positif dari penggunaan media
sebagai bagian integral pembelajaran di kelas, atau sebagai
cara utama pembelajaran langsung, yaitu: penyampain
pelajaran tidak kaku, pembelajaran bisa lebih menarik,
pembelajaran menjadi lebih intensif dengan diterapkannya
teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima
dalam hal partisipasi siswa, maupun umpan balik dan
penguatan, lama waktu pembelajaran yang digunakan
dapat dipersingkat, karena kebanyakan media hanya
memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-
pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak,
17 Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, op.cit., hlm. 19-20 18 Ibid., hlm. 21
19
dan kemungkinan dapat diserap oleh siswa lebih besar,
hasil belajar dapat ditingkatkan bila integrasi kata dan
gambar sebagai media pembelajaran dapat
mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan
cara yang terorganisasi dengan baik, spesifik dan jelas,
pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana saja
diinginkan atau diperlukan, terutama jika media
pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara
individu, sikap positif siswa terhadap apa yang mereka
pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan dan
peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.19
b. Media Tiga Dimensi
1) Pengertian Media Tiga Dimensi
Ryandra Ashar dalam skripsi Vivi Luthfiah berpedapat
bahwa media tiga dimensi memiliki arti sebuah media
yang tampilannya dapat diamati dari arah pandang mana
saja dan mempunyai dimensi panjang, lebar dan
tinggi/tebal, kebanyakan merupakan obek sesunguhnya
(real object) atau miniature suatu objek, bukan foto,
gambar atau lukisan. Beberapa contoh media tiga dimensi
adalah model, prototype, bola, kotak, meja, kursi, mobil,
rumah, gunung dan alam sekitar.20
Sejalan dengan itu, Daryanto mengemukakan bahwa
media tiga dimensi adalah sekelompok media
pembelajaran yang penyajiannya secara visual tiga
dimensional. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai
benda asli, baik hidup maupun benda mati dan dapat pula
berwujud mewakili benda aslinya. Benda asli yang
berfungsi sebagai media pembelajaran dapat dibawa
19 Ibid., 20 Vivi Luthfiah, op.cit, hlm. 19-20.
20
secara langsung ke dalam kelas atau siswa dapat belajar di
luar kelas untuk melihat secara langsung dimana benda
asli itu berada. Jika benda aslinya tidak memungkinkan
untuk dibwa ke kelas maka benda tiruannya pun dapat
berfungsi menjadi media pembelajaran yang efektif.21
Media tiga dimensi dapat diproduksi dengan mudah,
tergolong sederhana dalam penggunaanya dan
pemanfaatannya, hal tersebut karena tanpa harus
memerlukan keahlain khusus, dapat dibuat oleh
guru, bahan mudah diperoleh dilingkungan sekitar.
Menurut Moedjiono dalam Daryanto, media
sederhana tiga dimendi memiliki kelebihan-
kelebihan diantaranya memberikan pengalaman
secara langsung, menyajikan secara kongkrit dan
menghindari verbalisme, dapat menunjukan objek
secara utuh, baik kontruksi maupun cara kerjanya,
dapat memperlihatkan struktur organisasi secara
jelas, dapat menunjukan alur suatu proses secara
jelas. Namun demikian kelemahannya adalah tidak
bisa menjangkau sasaran dalam jumlah yang besar,
penyimpanannya memerlukan ruang besar dan
perawatannya rumit.22
Jadi dapat dikatakan bahwa media pembelajaran tiga
dimensi dapat mempermudah guru dalam proses
pembelajaran dalam menyampaikan materi. Tidak hanya
guru, siswa pun dapat dengan mudah memahami materi
pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran pun dapat
terlaksana dengan baik.
Media tiga dimensi yang sering digunakan dalam
pengajaran adalah model atau boneka. Model adalah
tiruan dimensional dari beberapa objek nyata yang
terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil terlalu mahal,
terlalu jarang, terlalu ruwet untuk dibawa kedalam
kelas dan untuk dipelajari siswa dalam wujud
aslinya. Sedangkan boneka merupakan jenis model
21 Daryanto, op.cit., hlm. 29 22 Ibid.,
21
yang dipergunakan untuk memperlihatkan
permainan.23
Amir Hamzah Sulaeman membagi media visual tiga
dimensi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pertama
dan kelompok kedua. Kelompok pertama, terdiri dari
benda asli, model, alat tiruan sederhana atau mock-up dan
barang contoh atau specimen dan kelompok kedua, yaitu
diorama pameran dan bak pasir.24
2) Jenis dan Karakteristik Media Tiga Dimensi
Setiap jenis media memiliki jenias dan karakteristik masing-
masing, begitu juga dengan media tiga dimensi. Masing-masing
menampilkan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan
proses belajar peserta didik. Nana Sudjana mengatakan media
tiga dimensi memiliki enam model, yakni model padat (solid
model), model penampang (cutaway model), model susun
(build-up model), model kerja (working model), mock-up dan
diorama.25
3. Vulkanologi
a. Pengertian Vulkanisme
Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan
magma yang keluar mencapai permukaan bumi melalui retakan
dalam kerak bumi. Kata vulkan berasal dari “vulcano”, suatu
kawah gunung api di kepulauan Lipari di lepas pantai Italia.
Juga berkaitan dengan nama Dewa Api Bangsa Yunani
“Vulcanus”.
b. Istilah-istilah Vulkanisme
1) Vulkanologi adalah ilmu kebumian yang mempelajari
gunung api.
23 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2013), hlm. 156 24 Amir Hamzah Suleiman, Media Audio Visual Untuk Pengajaran, Penerangan dan
Penyuluhan, (Jakarta: PT. Gramedia, 1981), hlm. 134 25 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, op.cit., hlm. 156
22
2) Kawah adalah lubang pada tubuh gunung api sebagai
tempat keluarnya magma. Kawah yang cukup besar
disebut kaldera. Bila kaldera terisi air yang cukup banyak
maka akan terbentuk danau kawah atau danau vulkanik.
Kawah dan kaldera yang ada di Indonesia, antara lain:
Kawah Takubanperahu (Jawa Barat), Kawah Gunung
Tengger (Jawa Tengah), dan Kaldera Gunung Batur
(Bali).
c. Magma
Magma adalah meteri kental yang terbentuk di dalam
kerak bumi atau di selimut batuan bagian atas. Merupakan
persenyawaan yang sangat kompleks dari berbagai unsur,
terutama berupa Silikat, air, dan gas-gas.Mungkin seluruhnya
berupa cair atau mungkin juga kental. Magma dapat dibedakan
berdasarkan perbedaan susunan mineral yang dikandung.
Kandungan tersebut meliputi Magma Masam (Asam) dan
Magma Basa. Magma Masam (Asam) atau dikenal juga sebagai
Magma Silika adalah magma yang banyak mengandung
mineral-mineral Silikat dan Feldspar, cukup banyak Natrium
dan Kalium, kurang mineral Besi dan Magnesium. Umumnya
mineral-mineralnya kurang berat. Kandungan gasnya tinggi, dan
lebih kental. Biasanya menghasilkan ledakan dahsyat kerena
tekanan gasnya besar. Magma tipe ini menghasilkan tipe gunung
api komposit atau strato dan gunung api maar. Magma Basa,
magma tergolong Basa (Mafic) adalah magma yang banyak
mengandung mineral-mineral Besi dan Magnesium serta
Kalsium, tetapi kurang mineral Silikat. Kandungan gasnya
rendah dengan kekentalan rendah (encer). Biasanya letusan dari
magma ini tidak begitu hebat, erupsinya bersifat effusif/
meleleh. Tipe gunung api yang dihasilkan oleh tipe Magma
Basaltik adalah tipe gunung api perisai.
23
Menurut Bemmelen magma akan mengalami peristiwa
hipodifferensiasi/ pemisahan magma, dimana magma yang
bersifat asam akan bergerak keatas karena lebih ringan,
sedangkan yang bersifat basa dibagian bawah. Gerakan
pemisahan magma di dalam dapur magma tersebut akan
menimbulkan gaya keatas, mendobrak batuan penyusun kerak
bumi dan bila ada kesempatan akan muncul ke permukaan lewat
celah-celah retakan atau lewat pipa gunung api
d. Tiga bentuk gunung api hasil erupsi sentral
1) Gunung Api Perisai
Gunung api ini terbentuk oleh aliran magma cair encer,
sehingga pada waktu magma keluar dari lubang kepundan,
meleleh kesemua arah dalam jumlah besar dari satu kawah
besar/ kawah pusat dan menutupi daerah yang luas yang
relatif tipis. Sehingga bentuk gunung yang terbentuk
mempunyai alas yang sangat luas dibandingkan dengan
tingginya. Sifat magmanya basa dengan kentalan rendah
dan kurang mengandung gas. Karena itu erupsinya lemah,
keluarnya ke permukaan bumi secara effusif/ meleleh.
Akibatnya lereng gunung api ini landai (2-10°) tingginya
tidak terlalu tinggi dibanding diameternya, dan permukaan
lereng halus. Contohnya adalah gunung api di Kepulauan
Hawaii.
2) Gunung Api Kerucut
Gunung api ini dibangun oleh materi erupsi yang
kebanyakan berupa piroklastik. Magmanya bersifat
masam, lebih kental dan banyak mengandung gas
sehingga erupsinya eksplosif/ meledak. Materi-meteri
piroklastik itu akan diendapkan sedikit demi sedikit
sampai terbentuk suatu kerucut gunung api. Kadang-
kadang bahan erupsinya berganti-ganti antara piroklastik
24
dan lava sehingga kelihatannya berlapis-lapis. Gunung api
demikian disebut Composite Cone atau kerucut campuran.
Jadi bentuknya juga seperti kerucut dengan lereng curam
(10-35°) kebanyakan gunung api di Indonesia termasuk
dalam gunung api kerucut
3) Gunung Api Maar
Bentuk gunung yang tergolong Maar terbentuk kerena
terjadi letusan eksplosif sebuah dapur magma yang relatif
kecil dan dangkal, sehingga dengan satu kali erupsi saja
habislah aktivitasnya. Bentuk gunung ini biasanya
melingkar, disamping itu erupsi berupa gas sehingga di
sekitar lubang kepundan habis terkikis oleh gas, dan
biasanya meninggalkan lubang besar seperti kubangan.
Erupsinya lemah dan sangat berbahaya karena gas-gas
beracun yang dikeluarkan. Biasanya pada pertama kalinya
terjadi ledakan dahsyat dan menghempaskan sebagian
besar tubuh gunung, selanjutnya aktivitas gas lebih
dominan. Contohnyya dijumpai Gunung Lamongan.
e. Tipe Letusan Gunung Api
Letusan gunung api adalah suatu ketampakan gejala vulkanisme
kearah permukaan/ suatu aspek kimia pemindahan tenaga kearah
permukaan. Tipe letusan gunung api dibedakan berdasarkan
bentuk dan lokasi kegiatan serta lokasi pusat kegiatan.
1) Berdasarkan bentuk dan lokasi pusat kegiatan
a) Letusan pusat yaitu erupsi yang melalui pipa
kepundan gunung api
b) Letusan celah yaitu erupsi yang tidak melalui lubang
kepundan gunung api melainkan meleleh keluar
lewat retakan-retakan kerak bumi. Contoh: Plateau
Pekka di India, dan Plateau Columbia, AS
2) Berdasarkan lokasi pusat kegiatan menurut Rittman (1962)
25
a) Letusan pusat, lubang kepundan merupakan saluran
utama bagi peletusan.
b) Leleran samping, terbentuk apabila magma yang
membentuk Sill menerobos kepermukaan lereng
gunung api.
c) Korok melingkar, terjadi ketika pipa kepundan
tersumbat oleh magma yang membeku didalamnya,
sehingga menghalangi keluarnya magma dan
magma mencari jalan lain menerobos magma
mencari jalan lain, menerobos batuan yang lebih
lemah dan terbentuklan lubang kepundan yang baru.
d) Letusan diluar pusat, terjadi dibagian kaki gunung
api dengan sistem saluran magma tersendiri yang
tidak ada kaitannyan dengan lubang kepundan
utama
f. Instruksi Magma
Yaitu proses penerobosan magma ke dalam litosfer tetapi
tidak mampu mencapai permukaan bumi. Intrusi magma
menghasilkan bentukan-bentukan sebagai berikut.
1) Batolit, yaitu magma yang membeku di dalam dapur
magma.
2) Lakolit, yaitu batuan beku yang terbentuk dari resapan
magma dan membeku diantara dua lapisan batuan
erbentuk lensa cembung.
3) Sill/ keeping intrusi, batuan beku yang terbentuk diantara
dua lapisan batuan, berbentuk pipih dan melebar.
4) Gang/ dike, yaitu magma yang memotong lapisan batuan
dengan arah tegak/ miring, berbentuk pipih dan melebar.
5) Apofisa, yaitu batuan beku yang bercabang-cabang
banyak (seperti menjari).
26
6) Diatrema, yaitu batuan pengisi pipa letusan, berbentuk
silinder mulai dari dapur magma sampai kepermukaan
bumi.
7) Lapolith, yaitu batuan beku yang mendesak lapisan di atas
dan di bawahnya menjadi bentuk bikonveks.
8) Pacolith, yaitu jenis batuan beku yang mendesak lapisan di
bawahnya sehingga membentuk suatu bentukan lenssa
datar-cembung.
g. Gejala-Gejala Gunung Api Akan Meletus
1) Terjadinya getaran bumi;
2) Suhu disekitar kawah naik;
3) Sumber air tiba-tiba kurang atau kering;
4) Terdengar suara gemuruh;
5) Binatang di puncak turun ke lereng; dan
6) Pohon-pohon di sekitar kawah mongering.
h. Gejala Pascavulkanik/ Post Vulkanik
Gejala pascavulkanik merupakan gejala yang masih
terdapat dari sisa aktivitas vulkanisme pada gunung api mati/
gunung api beristirahat. Gejala tersebut antara lain:
1) Adanya sumber air panas;
2) Adanya sumber air mineral;
3) Geyser (mata air yang memancarkan air panas secara
periodik);
4) Sumber gas;
5) Fumarol (uap air panas); dan
6) Solfatar (gas Hidrogen Sulfida).26
26 Ervina Bento, Vulkanisme, dalam http://ervinabento.blogspot.co.id/2011/12/materi-geografi-
kelas-x-vulkanisme.html, diakses pada 27 Juni 2016
27
B. Penelitian Relevan
Berdasarkan penelusuran penulis di beberapa Universitas, penelitian
objek kajian berupa pengaruh media pembelajaran tiga dimensi terhadap
peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran geografi pada konsep
vulkanologi belum pernah dilakukan. Adapun penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang relevan dengan penelitian yang
dilakukan dalam upaya menyusun skripsi ini dan berkaitan dengan masalah
yang diteliti adalah sebagai berikut.
1. Vivi Luthfiah, mahasiswi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam, Program Studi Biologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2013 menulis skripsi dengan judul
“Pengaruh Penggunaan Media Tiga Dimensi Model Tiruan Terhadap
Hasil Belajar Biologi Kelas X Pada Konsep Virus”. Penelitian ini
menggunakan metode eksperimen semu dengan rancangan penelitian
pretest-posttest control group design. Penelitian ini menunjukkan
bahwa adanya pengaruh penggunaan media tiga dimensi model tiruan
terhadap hasil belajar biologi siswa kelas x pada konsep virus.
Berdasarkan pengujian sampel menggunakam uji-t didapat bahwa
nilaithitung > ttabe (4,07>1.67 ) pada taraf signifikan 0,05.
2. Asrotun, mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun
2014 menulis skripsi dengan judul “Penggunaan Media Tiga Dimensi
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa”. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas
(PTK). Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media tiga
dimensi dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan hasil
belajar matematika siswa kelas V MI Terpadu Fatahillah Cimanggis
Depok. Peningkatan tersebut dapat dilihat melalui timgkat ketuntasan
belajar siswa. siiklus I tingkat ketuntasan belajar siswa 63.3% dan
pada siklus II mencapai 83.3%. hal ini menunjukan bahwa
penggunaan media tiga dimensi dapat meningkatkan hasil belajar.
28
3. Lia Anggraeni Mahasiswa Program Studi Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta tahun 2011 menulis
skripsi dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Tiga Dimensi
Terhadap Motivasi Belajar Biologi Siswa SMAN 18 Jakarta.
C. Kerangka Berpikir
Media tiga dimensi merupakan media yang memiliki bentuk
menyerupai benda aslinya selain itu media tiga dimensi dapat mengecilkan
atau memebesarkan objek belajar dalam ukuran yang memungkinkan objek
tersebut mudah dipelajari. Media tiga dimensi dapat berubah sesuai dengan
abstrak menjadi konkret dan sesuai dengan kompleks dan menjadi
sederhana. Media ini dapat mengambarkan bagian dalam objek yang sulit di
visualkan. Berdasarkan pemikkiran tersebut diharapkan pembelajaran
dengan menggunakan media tiga dimensi, materi ajar akan lebih jelas
sehingga dapat dipahami oleh siswa. Dengan demikian diduga bahwa
penggunaan media tiga dimensi dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berfikir yang telah
dikemukakan, maka perumusan hipotesis yang diajukan adalah ada
pengaruh penggunaan media pembelajaran tiga dimensi terhadap hasil
belajar siswa di SMAN 1 Tarumajaya.
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Tarumajaya yang beralamat
di Jalan Pahlawan Setia, Desa Pahlawan Setia, Kecamatan
Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Tempat penelitian ini diambil karena
sesuai dengan latar belakang dan pengalaman peneliti.
2. Waktu penelitian
Proses penelitian ini dilakukan secara bertahap mulai dari
penyusunan dan pengajuan proposal, observasi, pengajuan izin
penelitian, menentukan dan menyusun instrumen, pengumpulan data
sebagai kegiatan inti penelitian, pengolahan dan analisis data
penelitian. Rentang waktu yang dibutuhkan secara keseluruhan selama
6 bulan.
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
No Tahap
Penelitian
Waktu Penelitian
Juli Agustus September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Perencanaan
Pengajuan proposal
Pengajuan
30
izin penelitian
Penyusunan instrumen penelitian
2 Pelaksanaan
Proses penelitian
3 Penyelesaian
Proses analisis data
Penyusunan
laporan penelitian
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen.
Desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi untuk
sepenuhnya mengontrol variable-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen.1 Metode ini dipilih karena sesuai dengan tujuan
penelitian yang akan dicapai yaitu mengetahui perbedaan suatu variabel,
yaitu hasil belajar geografi dengan perlakuan yang berbeda.Peneliti
menganalisis pengaruh yang terjadi antara variabel bebas dan variabel
terikat berdasarkan perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang
menggunakan media tiga dimensisebagai kelas eksperimen dan kelas
kontrol yang menggunakan media dua dimensi.Eksperimen merupakan
kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan bukti-bukti yang berhubungan dengan hipotesis yang
diajukan, meneliti adanya akibat setelah subjek dikenai perlakuan pada
variabel bebasnya.
Subjek diambil dari kelompok tertentu yang terbagi menjadi
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tujuan dari metode ini yaitu
untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh suatu variabel dengan variabel
lain yang menjadi objek penelitian melalui pengumpulan data, pengolahan
data, dan analisis data serta pengambilan kesimpulan.
1Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikanl:Pendekatan kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2012), hlm.114
31
C. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalentpre-testt-
posttest control group design (pre-test-post-test dua kelompok) merupakan desain
penelitian yang melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen.Alasan pengambilan desain penelitian ini adalah karena diberikan pre-
test dan post-test pada setiap group (kelas eksperimen dan kelas kontrol).
Adapun desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini tertera dalam
tabel berikut :
Tabel 3.2
Desain Penelitian
Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test
Eksperimen T1 X1 T2
Kontrol T1 X2 T2
Keterangan :
X1 : Pembelajaran pada kelas eksperimen yang menggunakan media
tiga dimensi
X2 : Pembelajaran pada kelas kontrol yang menggunakan media dua
dimensi
T1 : Hasil Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
T2 : Hasil Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Langkah pertama yang dilakukan adalah menetapkan kelompok yang
akan dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,
kelompok yang menggunakan media tiga dimensisebagai kelompok
eksperimen, sedangkan kelompok yang tidak menggunakan media tiga
dimensi sebagai kelompok kontrol.
Sebelum peserta didik diberikan perlakuan, kedua kelompok diberikan
pre-test (T1) kemudian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pada
kelompok eksperimen yang menggunakan media tiga dimensi (X1) dan
kelompok kontrol yang menggunakan media dua dimensi (X2).
32
Setelah perlakuan, kedua kelompok diberikan post-test (T2), hasilnya
kemudian dibandingkan dengan skor pre-test sehingga diperoleh gain, yaitu
selisih antara skor pre-test dan post-test.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Syofian Siregar mengatakan bahwa, “populasi penelitian
merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat
berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai,
peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya.Sehingga objek-objek ini dapat
menjadi sumber data penelitian”.2 Populasi target dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa SMAN 1 Tarumajaya ajaran 2014/2015.
Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X
SMAN 1 Tarumajaya tahun ajaran 2014/2015, yang berjumlah 291
orang.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi terjangkau
dengan teknik Purpossive Sample, yaitu pengambilan sampel harus
didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang
merupakan ciri-ciri pokok populasi.3Sampel ini diambil menggunakan
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan
peneliti adalah rekomendasi dari guru geografi di SMAN 1
Tarumajaya yang menyarankan untuk memilih kelas X.1 dan X.2,
yang berjumlah masing-masing kelas sebanyak 40 siswa, karena
memiliki komposisi yang setara atau homogen, baik dilihat dari segi
jumlah komposisi laki-laki dan perempuan, segi usia, dan kemampuan
hasil belajar kelas.
2 Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2013), hlm. 56 3 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013) hlm. 183
33
Dengan teknik Purpossive Sample ini,menentukan dua kelas
sebagai sampel dalam penelitian ini, yaitu kelas X.1 sebagai kelas
Eksperimen dan kelas X.2 sebagai kelas kontrol,
Tabel 3.3
Jumlah Komposisi Siswa
No Komposisi X.1 X.2
1 L/P 15/25 17/23
2 Nilai Rata-Rata IPS 70,6 72,3
3 Usia 15-16 15-16
4 Lain-lain
Belum mendapatkan
materi vulkanologi dengan
menggunakan media tiga
dimensi
Belum mendapatkan
materi vulkanologi dengan
menggunakan media dua
dimensi.
Berdasarkan uraian data di atas, maka pada kelas pertama yaitu
kelas X.1 sebagai kelas eksperimen yang akan diberikan pembelajaran
dengan media tiga dimensidan kelas X.2 sebagai kelas kontrol yang
akan diberikan pembelajaran dengan menggunakan media dua
dimensi.
E. Variabel Penelitian
1. Media Pembelajaran tiga dimensi
a. Definisi Konsep
Media pembelajaran tiga dimensi merupakan sebuah
media dimana guru menggunakan alat bantu yang menyerupai
benda aslinya (tiruan) dikarenakan obyek sesungguhnya tidak
memungkinkan untuk dibawa ke kelas untuk menerangkan
sebuah materi atau memfasilitasi siswa untuk tertarik ke proses
pembelajaran dan membuat siswa aktif belajar.
b. Definisi Operasional
Media pembelajaran tiga dimensi adalah media belajar
tiruan yang menyerupai benda aslinya dan dapat dilihat dari
34
segala sisi, dikarenakan obyek sesungguhnya tidak
memungkinkan di bawa kedalam kelas yang akan mampu
membuat pengajaran yang sangat menarik diberikan kepada
siswa.
2. Hasil Belajar Geografi
a. Definisi Konsep
Hasil belajar geografi adalah hasil yang telah dicapai
siswa dalam mata pelajaran geografi pada materi vulkanologi
setelah mengalami proses pembelajaran.
b. Definisi Operasional
Hasil belajar geografi adalah skor tes diperoleh siswa
setelah mengalami proses pembelajaran.
F. Teknik Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini menggunakan tes :
1. Pre-test dan Post-test
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok.4Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan tes objektif sering juga disebut tes dikotomi karena
jawabannya antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0.Untuk
mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif yang diperoleh dari
data pre-test dan post-test berupa skor hasil belajar geografi pada
materi vulkanologi.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil
belajar geografi untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran yang diajarkan.Tes yang diberikan
adalah tes objektif berupa soal pilihan ganda sebanyak 50 butir soal
4Ibid., hlm. 193
35
dengan 4 pilihan jawaban.Sebelum tes ini diberikan, terlebih dahulu
diujicobakan untuk diketahui validitas dan reabilitasnya.
G. Instrumen Penelitian
1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Adapun kisi-kisi instrumen tes sebagai berikut:
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Tes
Kompetensi Inti Kompetensi
Dasar Indikator No. Soal Jumlah
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.
2. Mengembangkan
perilaku dan menunjukkan sikap
sebagai bagiandari
solusi atas berbagai permasalahan
bangsa dalam
berinteraksisecara efektif dengan
lingkungan sosial
dan alam
sertamenempatkan diri sebagai
cerminan bangsa
dalam pergaulandunia.
3. Memahami dan
menerapkan
pengetahuan faktual, konseptual,prosedur
al dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya,dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,kenegar
aan, dan peradaban terkait fenomena
dan kejadian,
1. Mensyukuri
keberadaan diri sebagai
warga negara
Indonesia
dengan pola pikir dan
tindak dengan
menunjukkan ketakwaan
kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
2.
Mengembang
kan perilaku responsif
terhadap
masalah yang ditimbulkan
oleh dinamika
litosfer,
atmosfer dan hidrosfer.
3.
Menganalisis dinamika
litosfer dan
pengaruhnya terhadap
kehidupan.
Mengidentifikasi
jenis-jenis batuan
pembentuk lapisan kulit bumi
4, 1
Mendeskripsikan
tentang bentuk muka
bumi akibat proses
tektonis
Mengidentifikasi
gejala-gejala yang
timbul akibat proses vulkanisme
1,2,3,6,8,9
,10,11,12,13,14,15,1
6,17,18,19
,20,21,22,23,24,25,2
6,27,28,29
,30,31,32,
33,34,35,36,37,38,39
,40,41,42,
43,44,45,46,47,48,49
,50
47
Mendeskripsikan
proses terjadinya
gempa bumi dan tsunami
5, 1
Menunjukkan bentuk
muka bumi akibat tenaga eksogen dan
endogen
7, 1
Membedakan jenis-
jenis pelapukan,
pengikisan, dan pengendapan
36
sertamenerapkan pengetahuan
prosedural pada
bidang kajian yangspesifik sesuai
dengan bakat dan
minatnya untuk
memecahkanmasalah.
4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranahabstrak terkait
dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya
disekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuaikaidah
keilmuan.
Mengidentifikasi
faktor-faktor penyebab terjadinya
degradasi lahan
Menganalisis dampak
degradasi lahan bagi kehidupan
Menjelaskan proses
pembentukan tanah
beserta faktor-
faktornya
Menjelaskan sifat
fisik, sifat kimia dan
sifat biologis tanah
Mengklasifikasi jenis
tanah di lingkungan
sekolah
Menunjukkan jenis
dan persebaran tanah
pada peta Indonesia
Menganalisis proses
terjadinya erosi tanah
Mengidentifikasikan
usaha-usaha untuk
mencegah kerusakan
tanah
Jumlah 50
2. Uji Coba Instrumen Penelitian
Sebelum dilakukan pengambilan data, terlebih dahulu instrumen
yang akan digunakan diuji pada kelompok siswa yang dianggap sudah
mengikuti pokok bahasan yang akan disampaikan.
3. Validasi Instrumen Penelitian
Setelah dilakukan uji coba instrumen penelitian diukur tingkat
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda sehingga
dapat dipertimbangkan apakah instrumen tersebut dapat dipakai atau
tidak.
37
a. Uji Validitas
Sebuah data atau informasi dapat dikatakan valid apabila
sesuai dengan keadaan senyatanya.Jika data yang dihasilkan dari
sebuah instrumen valid, maka dapat dikatakan bahwa instrumen
tersebut valid, karena dapat memberikan gambaran tentang data
secara benar sesuai dengan kenyataan atau keadaan
sesungguhnya.5Untuk mengukur validitas soal pada penelitian
ini digunakan rumus koefisien korelasi biserial, karena data
yang diperoleh dari soal hanya mempunyai dua alternatif
jawaban, sehingga alat ukur yang tepat adalah koefisien korelasi
biserial.Rumus koefisien korelasi biserial sebagai berikut:6
√
Keterangan:
Ypbi = koefisien korelasi biserial
Mp = rerata skor subjek yang menjawab betul bagi item yang
dicari validitasnya
Mt = rerata skor total
St = standar deviasi dari skor total
P = proporsi siswa yang menjawab benar
q = proporsi siswa yang menjawab salah (q=1-p)
Kriteria pengujian jika harga rhitung> rtabel dengan taraf
signifikan 5% (α = 0,05) maka alat tersebut valid, begitu pula
sebaliknya jika harga rhitung< rtabel maka alat ukur tersebut tidak
valid.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto, “realibilitas berhubungan dengan
masalah ketetapan hasil tes. Atau seandainya hasilnya berubah-
ubah perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak
5 Suharsini Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), (Jakarta: Bumi
Aksara, 2005), hlm. 58 6Ibid., hlm. 79
38
berarti.”7Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran
dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan
menggunakan alat yang pengukur yang sama pula.8 Reabilitas
dalam penelitian ini dihitung dengan program ANATES.
Sedangkan untuk menghitung reabilitas menggunakan Kuder-
Richardson atau yang dikenal K-R 20, yaitu: 9
∑
Keterangan :
= Realibilitas tes secara keseluruhan
p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah 1-p
∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = Banyaknya item
S = Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar
varians)
Tabel 3.5
Kategori Besarnya Reliabilitas
Nilai r 11 Keterangan
0,00 sampai 0,20 Sangat Rendah
0,21 sampai 0,40 Rendah
0,41 sampai 0,60 Cukup
0,61 sampai 0,80 Tinggi
0,81 sampai 1,00 Sangat Tinggi
c. Tingkat Kesukaran
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu
soal disebut indeks kesukaran (difficulty index).Soal yang baik
adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar.Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang
7Ibid., hlm.86 8 Syofian Siregar, op. cit., hlm. 87 9 Suharsini Arikunto, op.cit., hlm.100
39
terlalu suka akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan
tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar
jangkauan.Taraf kesukaran dihitung menggunakan rumus: 10
Keterangan :
P : Indeks kesukaran soal
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Tabel 3.6.
Indeks Tingkat Kesukaran Soal
Indeks Tingkat Kesukaran Kriteria
1,00 – 0,30 Soal Sukar
0,30 – 0,70 Soal Sedang
0,70 – 1,00 Soal Mudah
d. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membeda-bedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan
tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Daya
pembeda dihitung dengan program ANATES. Sedangkan untuk
menghitung daya pembeda dengan menggunakan rumus:11
Di mana :
J = Jumlah Peserta Tes
JA = Banyak peserta kelompok atas
JB = Banyak peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompokatas yang menjawab soal
dengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab
soal dengan benar
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
10Ibid., hlm.207-208 11Ibid., hlm. 211-214
40
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab
benar
Tabel 3.7
Kriteria Daya Pembeda
Daya Pembeda Klasifikasi
Bertanda Negatif Jelek Sekali
< 0,2 Jelek
0,2 – 0,4 Sedang
0,4 – 0,7 Baik
0,7 – 1,00 Baik Sekali
H. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono, dalam penelitian kuantitatif, analisis data
merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data
lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokan data
berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan
variabel dan seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, untuk
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.12
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik
dengan menggunakan uji t, tetapi sebelumnya dilakukan uji normalitas dan
uji homogenitas sebagai syarat dapat dilakukannya analisis data.
1. Uji Normalitas Gain
Data pre-test danpost-test yang telah diperoleh sebelumnya
dilakukan perhitungan Normal Gain untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar siswa yang memperhatikan hasil belajar siswa setelah
perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media tiga
dimensi.Untuk mengetahui peningkatan skor pre-test dan post-test
dapat menggunakan rumus Normalized Gain. Rumus g faktor (N-
Gains):13
12 Sugiyono,op. cit., hlm.207 13 R. Ariesta, Supartono, Pengembangan Perangkat Perkuliahan Kegiatan Laboratorium
Fisika Dasar Ii Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Kerja Ilmiah Mahasiswa, Jurnal
41
Keterangan
% post-test : Skor post-test
% pre-testt : Skor pre-test
Kriteria tingkat gain adalah a) g ≤ 0,30: rendah, b) 0,30 < g ≤
0,70: sedang, c) 0,70 < g : tinggi.Setelah diperoleh rata-rata tiap butir
soal, lalu kita membandingkan data indeks gain kelompok eksperimen
dan data indeks gain kelompok kontrol dengan bantuan software
Microsoft Excel 2007.
2. Uji Prasyarat Analisis Data
a. Uji Normalitas
Tujuan dilakukannya uji normalitas terhadap serangkaian
data adalah untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi
normal atau tidak.14
Uji normalitas yang digunakan adalah uji
liliefors berdasarkan sampel yang akan diuji hipotesisnya.
Apakah sampel berdistribusi normal atau tidak.Menggunakan
rumus:
Keterangan :
Lo = harga mutlak terbesar
F (Zi) = peluang angka baku
S (Zi) = proporsi angka baku
Dengan kriteria pengujian :
Lhitung<Ltabelmaka sampel berdistribusi normal
Lhitung>Ltabelmaka sampel tidak berdistribusi normal
Langkah-langkah sebagai berikut:
Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 62-68, Jurusan Fisika, Universitas Negeri Semarang,
Dipublikasikan: Januari 2011 14 Syofian Siregar, op. cit., hlm. 153
42
1) Data diurutkan dari terkecil hingga terbesar
2) Hitung nilai z dari masing-masing data berikut dengan
rumus:
Keterangan :
Z = Skor baku
X = Skor data
= Mean
S = Simpangan baku
3) Untuk kolom F(z); dihitung dengan microsoft excel 2007
dengan rumus =NORMSDIST(z)
4) Untuk kolom S(z);
5) Kolom |f(z)-S(z)| merupakan harga mutlak dari selisih f(z)
– S(z)
6) Menentukan harga terbesar dari harga mutlak tersebut
untuk menentukan Lo.
7) Apabila L hitung < L tabel maka sampel berasal dari
disribusi normal
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas bertujuan untuk mengetahui
apakah objek (tiga sampel atau lebih) yang diteliti mempunyai
varian yang sama. Untuk menentukan rumus t-tes yang akan
digunakan untuk menguji hipotesis, maka perlu diuji dulu
varians kedua sampel homogen atau tidak. Uji homogenitas
dilakukan dengan uji fisher, dengan rumus :15
dimana ∑
Keterangan
F = Homogenitas
= untuk varian terbesar
= untuk varian terkecil
15 Syofian Siregar, op. cit., hlm. 167-169
43
Untuk menguji homogenitas langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut :
1) Hipotesis
Ho : kedua varians berasal dari populasi yang homogen
Ha : kedua varians tidak berasal dari populasi homogen
2) Membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel
Jika Fhitung<Ftabel : Ho diterima
Jika Fhitung>Ftabel : Ho ditolak
3) Tentukan db pembilang dan db penyebut (varians terbesar
dan varians terkecil)
4) Tentukan nilai Fhitung
5) Tentukan nilai Ftabel
Adapun kriteria pengujiannya adalah:
1) Jika Fhitung< Ftabelmaka Ho diterima yang berarti variansi
populasi kedua variabel homogen
2) Jika Fhitung> Ftabel maka Ho ditolak yang berarti variansi
populasi kedua variabel tidak homogeny
I. Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang masih perlu
diuji.Oleh karena itu, hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk
menguji kebenaran suatu teori.16
Uji hipotesis penelitian ini dengan
menggunakan uji t. Uji t digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh
penggunaan media pembelajaran tiga dimensi terhadap hasil belajar
geografi. Untuk menguji hipotesis langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut:
1. Menentukan hipotesis
Ho :µ1 = µ2
Ha :µ1 ≠ µ2
16 Jonathan Sarwono, Analisis Data Menggunakan SPSS, (Yogyakarta: ANDI, 2006),
hlm.65
44
2. Menentukan α
Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05.
3. Menentukan kriteria penerimaan hipotesis, Kriterianya:
Ho diterima, jika thitung< ttabel
Ha diterima, jika thitung>ttabel
4. Menentukan thitung
Jika berdasarkan uji kesamaan varians, ditunjukkan bahwa
kedua kelompok mempunyai varians yang sama maka untuk
pengujian hipotesis ini digunakan rumus:
√
dengan √
Keterangan:
= rata-rata post-test kelas eksperimen
= rata-rata post-test kelas kontrol
= variansi kelas eksperimen
= variansi kelas kontrol
= jumlah siswa kelas eksperimen
= jumlah siswa kelas kontrol
J. Hipotesis Statistik
Secara statistik hipotesis dinyatakan sebagai berikut:
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
Keterangan:
µ1 = hasil belajar dalam proses pembelajaran menggunakan media tiga
dimensi
µ2 = hasil belajar dalam proses pembelajaranmenggunakan media dua
dimensi
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Profil Sekolah
a. NamaSekolah : SMAN 1 Tarumajaya
b. AlamatSekolah : Jln. Pahlawan Setia Ds. Pahlawan
Setia Kec.Tarumajaya Kab. Bekasi
17216
c. Luas Tanah : 10.000 M2
d. Status Tanah : Tanah KasDesa
e. SK Kepala Sekolah : 821.2/893-BKD/Kep./2010
f. SK Berdirinya Sekolah : 420/KEP.3.Disdik/2003
g. Nomor Rekening : 10.03.10.022.662.9
h. Nama Bank : Bank Jabar Jln. Ir. H. Juanda 128
Bekasi An. SMAN 1 Tarumajaya
i. Bendahara : H.AliSodikin, S.Pd
2. Data Hasil Belajar
Berikut ini disajikan data dari dua kelompok subjek penelitian,
yaitu X.1 sebagai kelompok eksperimen dan X.2 seagai kelompok
kontrol yang diambil dari hasil pre-test dan post-test.
a. Deskripsi Data Pre-Test Kelas Eksperimen dan Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan, data skor pre-test dan
distribusi frekuensi siswa kelompok eksperimen dan kontrol dapat
dilihat dalam tabel 4.1 berikut1:
1 Lampiran 7-8
46
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Pre-Test Siswa Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Data Pre-test
Kontrol Eksperimen
Nilai tertinggi 60 60
Nilai terendah 35 30
Mean 48,75 46,75
Median 60,5 42,2
Modus
Standar Deviasi 8,04 9,37
Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh data nilai pre-test kelas
kontrol secara keseluruhan nilai tertinggi sebesar 60, dan nilai
terendah sebesar 35. Rata-rata nilai kelas kontrol sebesar 48,75,
median sebesar 60,5, modus sebesar 57, dan standar deviasi sebesar
8,04. Sedangkan pada kelas eksperimen diperoleh nilai tertinggi
sebesar 60, dan nilai terendah sebesar 30. Rata-rata nilai kelas
eksperimen sebesar 46,75, median sebesar 42,2, modus sebesar
44,32, dan standar deviasi sebesar 9,37.
b. Deskripsi data Post-Test kelas Eksperimen dan Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan, data skor post-test dan
distribusi frekuensi siswa kelompok eksperimen dan kontrol dapat
dilihat dalam tabel 4.2 berikut:2
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Post-Test Siswa Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Data Post-test
Kontrol Eksperimen
Nilai tertinggi 95 95
Nilai terendah 75 75
Mean 86,375 90
Median 83,1 87,55
2 Lampiran 9-10
47
Modus 83,91 87,28
Standar Deviasi 6,42 5
Berdasarkan Tabel 4.2 diperoleh data nilai post-test kelas
kontrol secara keseluruhan nilai tertinggi sebesar 95, dan nilai
terendah sebesar 75. Rata-rata nilai kelas kontrol sebesar 86,375,
median sebesar 83,1, modus sebesar 83,91, dan standar deviasi
sebesar 6,42. Sedangkan pada kelas eksperimen diperoleh nilai
tertinggi sebesar 95, dan nilai terendah sebesar 75. Rata-rata nilai
kelas eksperimen sebesar 90, median sebesar 87,55, modus sebesar
87,28, dan standar deviasi sebesar 5.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
1. Uji Normalitas Gain
Hasil N-gain pada kelas eksperimen termasuk dalam kategori tinggi
yaitu sebesar 0,78. Siswa yang mempunyai nilai dengan kategori tinggi
sebanyak 31 siswa, sedang sebanyak 9 siswa dan tidak ada siswa yang
mendapat nilai dengan kategori rendah. Begitu pula N-gain pada kelas
kontrol termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebesar 0,74. Siswa yang
mempunyai nilai dengan kategori tinggi sebanyak 26 siswa, sedang
sebanyak 14 siswa tidak ada siswa yang mendapat nilai dengan kategori
rendah. Adapun kategorisasi N-gain kelas eksperimen dan kontrol
disajikan dalam bentuk tabel 4.33.
Tabel 4.3
Kategorisasi N-Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol
Kategorisasi Frekuensi Eksperimen Frekuensi Kontrol
Tinggi 31 26
Sedang 9 14
Rendah - -
Jumlah 40 40
3 Lampiran 11
48
2. Uji Prasyarat
Sebelum melakukan analisis data untuk mencari pengaruh antar
variabel yang dipakai pada penelitian, dilakukan uji prasyarat analisis
yang meliputi: uji normalitas dan uji homogenitas. Pelaksanaan uji
prasyarat analisis dilakukan dengan Microsoft Excel 2007.
a. Uji Normalitas
1) Hasil Uji Normalitas Pre-test
Pengujian uji normalitas dilakukan terhadap dua buah data
yaitu data nilai pre-test kelas X.1 sebagai kelas eksperimen
dan data nilai pre-test kelas X.2 sebagai kelas kontrol. Untuk
uji normalitas kedua data digunakan rumus uji Liliefors.
Perhitungan uji normalitas ini disajikan pada lampiran.
Berikut ini adalah hasil yang diperoleh dari perhitungan
tersebut.4
Tabel 4.4
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Pre-test
Data Nilai Lhitung Nilai Ltabel Kesimpulan
Nilai Pre-test Kelas
Eksperimen 0.12407 0.14009
Populasi sampel
berdistribusi normal
Nilai Pre-test Kelas
Kontrol 0.11733 0.14009
Populasi sampel
berdistribusi normal
Nilai Ltabel diambil berdasarkan nilai pada tabel konsultasi
dengan tabel Liliefors pada taraf signifikansi = 0,05.
Kesimpulan dibuat didasarkan pada ketentuan pengujian
hipotesis normalitas yaitu jika Lhitung < Ltabel maka dinyatakan
data berdistribusi normal.Sebaliknya jika Lhitung > Ltabel maka
data dinyatakan tidak berdistribusi normal. Pada tabel tersebut
terlihat bahwa pada nilai Lhitung kedua data lebih kecil dari
4 Lampiran 12
49
nilai Ltabel sehingga dinyatakan bahwa kedua data
berdistribusi normal.
2) Hasil Uji Normalitas Post-test
Pengujian uji normalitas dilakukan terhadap dua buah data
yaitu data nilai post-test kelas X.1 sebagai kelas eksperimen
dan data nilai post-test kelas X.2 sebagai kelas kontrol. Untuk
uji normalitas kedua data digunakan rumus uji Liliefors.
Perhitungan uji normalitas ini disajikan pada lampiran.
Berikut ini adalah hasil yang diperoleh dari perhitungan
tersebut5.
Tabel 4.5
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Post-test
Data Nilai
Lhitung Nilai Ltabel
Kesimpulan
Nilai Post-test Kelas
Eksperimen 0.11889 0.14009
Populasi sampel
berdistribusi normal
Nilai Post-test Kelas
Kontrol 0.06311 0.14009
Populasi sampel
berdistribusi normal
Nilai Ltabel diambil berdasarkan nilai pada tabel konsultasi
dengan tabel Liliefors pada taraf signifikansi = 0,05.
Kesimpulan dibuat didasarkan pada ketentuan pengujian
hipotesis normalitas yaitu jika Lhitung < Ltabel maka dinyatakan
data berdistribusi normal.Sebaliknya jika Lhitung > Ltabel maka
data dinyatakan tidak berdistribusi normal. Pada tabel tersebut
terlihat bahwa pada nilai Lhitung kedua data lebih kecil dari
nilai Ltabel sehingga dinyatakan bahwa kedua data
berdistribusi normal.
5 Lampiran 12
50
b. Uji Homogenitas
1) Hasil Uji Homogenitas Pre-test
Sama halnya yang dilakukan pada uji normalitas, uji
homogenitas juga diperlukan sebagai uji prasyarat analisis
statistik terhadap kedua data nilai pre-test pengujian
homogenitas terhadap kedua data menggunakan Uji Fisher
yang disajikan pada lampiran6.
Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pre-test
Data Nilai Varians Nilai Fhitung Nilai Ftabel Kesimpulan
Data Pre-test
Kelas Eksperimen 84,04
1,26 1,704 Kedua Data
Homogen Data Pre-test
Kelas Kontrol 66,34
Sama halnya dengan penentuan keputusan pada uji
normalitas, pada uji homogenitas juga didasarkan pada
ketentuan pengujian hipotesis homogenitas yaitu jika Fhitung <
Ftabel maka dinyatakan bahwa kedua data memiliki varians
yang homogen, sebaliknya jika Fhitung > Ftabel maka dinyatakan
bahwa kedua data tidak memiliki varians yang homogen.
2) Hasil Uji Homogenitas Post-test
Sama halnya yang dilakukan pada uji normalitas, uji
homogenitas juga diperlukan sebagai uji prasyarat analisis
statistik terhadap kedua data nilai post-test pengujian
homogenitas terhadap kedua data menggunakan Uji Fisher
yang disajikan pada lampiran. Berikut ini adalah hasilnya:7
6 Lampiran 13 7 Lampiran 13
51
Tabel 4.7
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Post-test
Data Nilai Varians Nilai Fhitung Nilai Ftabel Kesimpulan
Data Post-test
Kelas Eksperimen 25,64
1,64 1,704 Kedua Data
Homogen Data Post-test
Kelas Kontrol 42,29
Sama halnya dengan penentuan keputusan pada uji
normalitas, pada uji homogenitas juga didasarkan pada
ketentuan pengujian hipotesis homogenitas yaitu jika Fhitung <
Ftabel maka dinyatakan bahwa kedua data memiliki varians
yang homogen, sebaliknya jika Fhitung > Ftabel maka dinyatakan
bahwa kedua data tidak memiliki varians yang homogen.
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan
antara pengaruh media tiga dimensi terhadap pencapaian hasil belajar Geografi
siswa dengan menggunakan uji “t”.
Untuk mengetahui thitung berdasarkan hasil rata-rata post-test dari kedua
kelompok yaitu eksperimen dan kontrol. Rata-rata post-test kelas eksperimen
sebesar 90 dengan standar deviasi 5 sedangkan rata-rata post-test kelas kontrol
sebesar 86,375 dengan standar deviasi 6,42. Nilai dari standar deviasi masing-
masing kelas digabungkan dengan hasil yaitu 11,42.
Untuk perhitungan thitung dilakukan perhitungan dengan menggunakan uji
“t”. Dari hasil perhitungan antara post-test kelas eksperimen dan kontrol
diperoleh thitung = 2,81.
Untuk keberartian hipotesis yang telah diajukan dengan
mengkonsultasikan thitung dengan ttabel, terlebih dahulu menentukan (df) = N-2
52
maka diperoleh df = 40+40-2 = 78. Besarnya ttabel dengan df sebesar 78 dan
taraf signifikansi 0,05 adalah sebesar 1,66
Karena didapat perhitungan post-test kelompok eksperimen dan kontrol
thitung ˃ ttabel (2,81 ˃ 1.66) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat
pengaruh penggunaan media pembelajaran media tiga dimensi terhadap
pencapaian hasil belajar di kelas X1 SMAN 1 Tarumajaya.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian yang dilakukan dapat membuktikan bahwa penggunaan media
pembelajaran tiga dimensi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal
tersebut karena kesesuaian prosedur pelaksanaan yang dimulai dari observasi,
pelaksanaan penelitian, dan pengolahan data.
Berdasarkan dari teori yang ada, diduga hasil belajar siswa yang diajarkan
dengan menggunakan media tiga dimensi lebih baik dibandingkan dengan
media dua dimensi. Dari data perhitungan pengujian hipotesis, ternyata dugaan
benar. Dengan ditolaknya Ho dan didukung dengan data yang telah diperoleh
pada saat penelitian yaitu untuk nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 90 dan
nilai rata-rata untuk kelas kontrol sebesar 86,375. Terlihat bahwa rata-rata kelas
eksperimen lebih besar daripada rata-rata kelas kontrol dengan selisih keduanya
sebesar 3,62. Dengan kata lain pembelajaran dengan menggunakan media tiga
dimensi lebih baik daripada pembelajaran dengan menggunakan media dua
dimensi.
Penggunaan media tiga dimensi pada pembelajaran geografi telah
memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap hasil belajar siswa di
SMAN 1 Tarumajaya. Hal ini membuktikan bahwa media tiga dimensi
memiliki kesesuaian antara metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru
terhadap karakteristik belajar siswa. Belajar menggunakan media tiga dimensi
dilakukan untuk pokok pembahasan tertentu yang tidak memungkinkan benda
sebenarnya untuk dibawa kedalam kelas. Karena tidak semua hal dapat
53
dipelajari secara langsung maka banyak hal yang dipelajari melalui benda
tiruan.8 Belajar menggunakan media tiga dimensi memiliki banyak keuntungan
diantaranya kita dapat memfokuskan materi pada bagian-bagian yang penting
saja dan siswa memperoleh pengalaman yang kongkrit.
Penggunaan media pengajaran erat kaitannya dengan tahapan berfikir,
sebab melalui media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat dikongkritkan, dan
hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan.9 Berdasarkan teori tersebut dapat
disimpulkan bahwa media tiga dimensi merupakan suatu media yang dapat
mengkongkritkan sesuatu yang abstrak. Maka dari itu media pembelajaran tiga
dimensi layak dijadikan sebagai media pembelajaran alternatif karena dengan
penggunaan media pembelajaran ini, siswa dapat berinteraksi langsung dengan
media tiruan yang berbentuk gunung api sehingga pembelajaran akan lebih
menarik perhatian siswa dan siswa lebih mudah memahami materi
pembelajaran, yaitu vulkanologi. Vulkanologi merupakan materi yang berkaitan
dengan gunung api, lava, magma dan fenomena goelogi lainnya. Pada proses
pembelajaran, guru tidak mungkin memperlihatkan secara langsung struktur-
struktur gunung api seperti lava, lahar, dan magma. Oleh karena itu, untuk
memudahkan siswa memahami dan mendapatkan gambaran mengenai struktur-
struktur gunung api, guru menggunakan media pembelajaran tiga dimensi
sebagai media alternatif. Jika siswa dapat memahami materi dengan baik, maka
hasil belajar siswa pun berpengaruh menjadi lebih baik. Di dalam Kerucut
Pengalaman Edgar Dale, belajar menggunakan media tiruan berada di urutan
kedua dari bawah setelah pengalaman langsung, namun melalui benda tiruan
juga siswa dapat berinteraksi langsung dengan media tersebut karena
menyerupai aslinya, sehingga siswa mempunyai pengalaman secara langsung.
8 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,
2014), hlm. 107 9 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2011), hlm. 3
54
Pengalaman langsung akan memberikan kesan paling utuh dan paling bermakna
mengenai informasi dan gagasan yang terkandung di dalam pengalaman itu.10
Penggunaan media tiga dimensi sebelumnya pernah dilakukan oleh Vivi
Luthfiah dengan judul skripsinya “Pengaruh Penggunaan Media Tida Dimensi
Model Tiruan terhadap hasil Belajar Biologi Kelas X Pada Konsep Virus”.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh penggunaan model
media tiga dimensi model tiruan terhadap hasil belajar.11
Serta Asrotun
melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Media Tiga Dimensi Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa”. Kesimpulan dari penelitian ini
menunjukkan bahwa penggunaan media tiga dimensi dalam pembelajaran
matematika dapat meningkatkan hasil belajar.12
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media
tiga dimensi sangat efektif pada proses belajar mengajar. Hal itu terbukti dari
peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajara tiga
dimensi.
E. Keterbatasan Hasil Penelitian
Walaupun peneliti telah melakukan penelitian sesuai dengan prosedur
yang telah ada dan berdasarkan keadaan di lapangan, namun peneliti
mengalami beberapa hambatan, yaitu:
1. Tempat penelitian
Penelitian dilakukan hanya berpusat pada satu tempat, yaitu SMAN
1 Tarumajaya. Walaupun penelitian hanya dilakukan di satu tempat,
10 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hlm. 10-11 11 Vivi Luthfiah, Pengaruh Penggunaan Media Tiga Dimensi Model Tiruan terhadap hasil
Belajar Biologi Kelas X Pada Konsep Virus, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah , (Jakarta:
Perpustakaan Utama, 2013), hlm. 63, Tidak dipublikasikan. 12 Asrotun, Penggunaan Media Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar matematika
Siswa, Skripsi pada Universitas Negeri Jakarta, (Jakarta: Perpustakaan Utama, 2014), hlm.70, Tidak
dipublikasikan.
55
penelitian ini dapat mewakili sekolah lain dan hasilnya tidak akan jauh
menyimpang dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti.
2. Waktu penelitian
Penelitian bertepatan dengan pergantian kepala sekolah dan
persiapan uas sehingga aktivitas pembelajaran di SMAN 1 Tarumajaya
kurang kondusif.
Itulah berbagai hambatan yang telah peneliti paparkan diatas, dapat
dikatakan itulah kekurangan-kekurangan dari hasil penelitian yang didapatkan
di SMAN 1 Tarumajaya. Meskipun banyak kekurangan dalam penelitian tetapi
peneliti dapat menyelesaikan penelitian dengan baik dan sesuai dengan
prosedur yang ada.
56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dari pembahasan yang telah dilakukan,
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran tiga dimensi
sebagai media pembelajaran terhadap hasil belajar di kelas X.1 SMAN
1 Tarumajaya.
2. Pengaruh penggunaan media pembelajara tiga dimennsi dapat
dibuktikan dari hasil perolehan pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji-t yaitu diperoleh nilaithitung= 2,81 lebih besar dari
ttabel=1,66 dengan taraf signifikan 0,05 atau 5%.
3. Dilihat dari hasil perhitungan postes setelah diberikan perlakuan
media pembelajaran tiga dimensi sebanyak dua pertemuan dengan
nilai rata-rata 90, lebih tinggi dibandingkan dengan hasil perhitungan
postes kelas kontrol dengan nilai rata-rata 86,37 yang diberikan
perlakuan sebanyak dua kali pertemuan dengan menggunakan media
pembelajaran dua dimensi.
B. Saran
Berdasarkan proses penelitian yang telah dilakukan, maka perlu
adanya beberapa hal yang harus diperhatikan yakni:
1. Pembelajaran geografi dengan menggunakan media tiga dimensi
cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar sehingga media tiga
dimensi layak untuk jadi acuan dalam proses pembelajaran agar
pembelajaran lebih menarik dan bervariasi.
2. Hendaknya ada penelitian lebih lanjut pada materi yang lainnya
dengan menggunakan media tiga dimensi. Dalam pembelajaran
mengingat teknologi pada zaman sekarang sudah lebih canggih.
DAFTAR PUSTAKA
A.M., Sardiman. Interaksi & Motivasi: Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.
2012.
Ahmadi, Abu. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. 2005.
Ariesta, R. dan Supartono. Pengembangan Perangkat Perkuliahan Kegiatan
Laboratorium Fisika Dasar II Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk
Meningkatkan Kerja Ilmiah Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia
7 (2011) 62-68, Jurusan Fisika, Universitas Negeri Semarang,
Dipublikasikan: Januari 2011.
Arifin, Zaenal. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2009.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi
Aksara 2009.
-------------. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
2013.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. 2011.
Asrotun. Penggunaan Media Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
matematika Siswa. Skripsi pada Universitas Negeri Jakarta. Jakarta: 2014.
Daryanto. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa. 2010.
Djamarah, SyaifulBahridan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta. 2006.
Ghozali, Imam. Desain Penelitian Eksperimental: Teori, Konsep dan Analisis dengan
SPSS16,.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2008.
Himpunan Peraturan Perundang-Undangan, UU Sisdiknas. Bandung: Fokus Media.
Maret 2009.
Kustandi, Cecep dan Bambang Sutjipto. Media Pembelajaran Manual dan Digital.
Bogor: Ghalia Indonesia. 2011.
Luthfiah,Vivi. Pengaruh Penggunaan Media Tiga Dimensi Model Tiruan terhadap
hasil Belajar Biologi Kelas X Pada Konsep Virus.Skripsi pada UIN Syarif
Hidayatullah. Jakarta: Perpustakaan Utama. 2013.
Munadhi, Yudhi. Media Pembelajaran. Jakarta: GaungPersada Press. 2013.
Sabri, H. M. Alisuf. Psikologi Pendidikan. Peedoman Ilmu Jaya: Jakarta. 2010.
Sadiman, Arief S. dkk. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers. 1986.
Sarwono, Jonathan. Analisis Data Menggunakan SPSS. Yogyakarta: ANDI. 2006.
Siregar, Syofian. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi
Aksara. 2013.
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
2010.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo. 2011.
Sudjana, Nana. Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2010.
-------------------.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2001.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta. 2010.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya. 2007.
Suleiman, Amir Hamzah. Media Audio Visual Untuk Pengajaran, Penerangan dan
Penyuluhan. Jakarta: PT. Gramedia. 1981.
Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2008.
Bento, Ervina. Vulkanisme. dalam http://ervinabento.blogspot.co.id/2011/12/materi-
geografi-kelas-x-vulkanisme.html. diakses pada 27 Juni 2016
LAMPIRAN 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Unit 4
Dinamika Litosfer
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X / 1
Alokasi Waktu : 18 x 45 menit
Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku dan menunjukkan sikap sebagai bagiandari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksisecara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam sertamenempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulandunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, sertamenerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yangspesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkanmasalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranahabstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuaikaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
1.1 Mensyukuri keberadaan diri sebagai warga negara Indonesia dengan pola pikir dan
tindak dengan menunjukkan ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.1 Mengembangkan perilaku responsif
terhadap masalah yang ditimbulkan oleh
dinamika litosfer, atmosfer dan hidrosfer.
3.1 Menganalisis dinamika litosfer dan
pengaruhnya terhadap kehidupan.
Mengidentifikasi jenis-jenis batuan pembentuk lapisan kulit bumi
Mendeskripsikan tentang bentuk muka
bumi akibat proses tektonis
Mengidentifikasi gejala-gejala yang
timbul akibat proses vulkanisme
Mendeskripsikan proses terjadinya
gempa bumi dan tsunami
Menunjukkan bentuk muka bumi akibat
tenaga eksogen
Membedakan jenis-jenis pelapukan,
pengikisan, dan pengendapan
Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab
terjadinya degradasi lahan
Menganalisis dampak degradasi lahan
bagi kehidupan
Menjelaskan proses pembentukan tanah
beserta faktor-faktornya
Menjelaskan sifat fisik, sifat kimia dan
sifat biologis tanah
PAG Fácil: Advanced Learning Geography 1 for Grade X| 46
Pertemuan I
I. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu mengidentifikasi jenis-jenis batuan pembentuk litosfer.
II. Materi Pembelajaran
Batuan
III. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, dan observasi.
IV. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar
Silabus KTSP SMA
Buku sumber : Fácil Advanced Learning Geography 1, Penerbit Grafindo
Media Pratama
Buku-buku penunjang yang relevan
Komputer dan proyektor
V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan : 15 menit
Apersepsi: Menyapa siswa, kemudian mengabsen.
Memberikan pertanyaan mengenai lapisan-lapisan yang ada di bumi.
b. Kegiatan Inti : 100 menit
1. Mengamati (Observing)
Menjelaskan materi tentang batuan pembentuk litosfer.
Secara individu menyimak informasi mengenai batuan pembentuk
litosfer dari buku sumber.
2. Menanya (Quetioning)
Tanya jawab mengenai batuan pembentuk litosfer.
Tanya jawab seputar siklus batuan
3. Pengumpulan data (Experimnting)
Siswa dibagi kedalam lima kelompok.
Secara kelompok, siswa diminta untuk mengamati batuan disekitar
sekolah dengan menggunakan lembar observasi yang disediakan
oleh guru.
4. Mengasosiasi (Associating)
Menyimpulkan tentang batuan.
Mengklasifikasi jenis tanah di lingkungan sekolah
Menunjukkan jenis dan persebaran tanah
pada peta Indonesia
Menganalisis proses terjadinya erosi
tanah
Mengidentifikasikan usaha-usaha untuk
mencegah kerusakan tanah
PAG Fácil: Advanced Learning Geography 1 for Grade X| 47
Menyimpulkan tentang batuan yang telah diciptakan oleh Tuhan
Yang Maha Esa.
5. Mengkomunikasikan (Communicating)
Membacakan hasil kesimpulan yang telah dibuat.
Memberikan penegasan pada materi yang harus dikuasai siswa dan
meluruskan jika terjadi salah konsep.
c. Kegiatan Penutup : 20 menit
Bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dibahas, kemudian
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai
materi yang kurang dimengerti.
Pertemuan II
I. Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan tentang bentuk muka bumi akibat proses tektonisme;
Mengidentifikasi gejala yang timbul akibat proses vulkanisme;
Mendeskripsikan proses terjadinya gempa bumi dan tsunami;
Menjelaskan ciri bentang alam akibat tenaga eksogen;
Mengidentifikasi dan menganalisis dampak perubahan litosfer terhadap
kehidupan.
II. Materi Pembelajaran
Pengubah Litosfer
a. Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Endogen:
1. Proses Tektonisme
2. Proses Vulkanisme
3. Proses Seisme dan Tsunami
b. Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Eksogen
1. Pelapukan
2. Pengikisan
3. Pengendapan
Dampak perubahan litosfer terhadap kehidupan
III. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan.
IV. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar
Silabus KTSP SMA
Buku sumber: Fácil Advanced Learning Geography 1, Penerbit Grafindo
Media Pratama
Buku-buku penunjang yang relevan
Media tiga dimensi
V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan : 15 menit
Apersepsi: Menyapa siswa, kemudian mengabsen.
Bertanya mengenai bentukan-bentukan yang ada dibumi (seperti
gunung, bukit dan patahan).
PAG Fácil: Advanced Learning Geography 1 for Grade X| 48
Menanyakan perbedaan antara tenaga endogen dan tenaga eksogen.
b. Kegiatan Inti : 100 menit
1. Mengamati (Observing)
Menjelaskan materi tentang bentuk muka bumi akibat tenaga
endogen dan eksogen.
Menyimak informasi mengenai gejala yang timbul akibat proses
tektonis yang disajikan oleh guru.
Menyimak gambar/foto bentuk muka bumi yang ditampilkan guru
dengan menggunakan proyektor
2. Menanya (Questioning)
Menjelaskan teori-teori pembantukan bumi secara bergiliran di
depan kelas.
Tanya jawab mengenai proses-proses yang timbul akibat gejala
tektonisme.
3. Pengumpulan data (Experimenting)
Mengumpulkan informasi tambahan tentang pengubah litosfer dari
sumber lain. (internet)
Meminta siswa untuk mengerjakan Review Unit 4 halaman 124
yang terdapat pada buku Fácil:Advanced Learning Geography 1.
4. Mengasosiasi (Associating)
Bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dibahas.
Menyimpulkan bahwa litosfer merupakan sebagian kecil dari
kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa
5. Mengkomunikasikan (Communicating)
Mempersilahkan siswa lain untuk memberikan komentar tentang
penampilan temannya yang menjelaskan di depan kelas.
Memberikan penegasan pada materi yang harus dikuasai siswa dan
meluruskan jika terjadi salah konsep.
c. Kegiatan Penutup : 20 menit
Memberikan penghargaan kepada siswa yang dapat menjelaskan
materi dengan baik.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai
materi yang kurang dimengerti.
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
Pertemuan III
I. Tujuan Pembelajaran
menjelaskan ciri dan proses pembentukan tanah
menjelaskan sifat fisik, biologi dan kimia tanah
menjelaskan klasifikasi tanah
Persebaran tanah di Indonesia
menjelaskan proses terjadinya erosi tanah
mengidentifikasi usaha-usaha untuk mencegah kerusakan tanah
PAG Fácil: Advanced Learning Geography 1 for Grade X| 49
II. Materi Pembelajaran
Faktor pembentuk tanah
Proses dan Ciri Pembentukan Tanah
1. Proses Pembentukan Tanah
2. Sifat Fisik dan Kimia Tanah
Klasifikasi Tanah
Persebaran tanah di Indonesia
Kerusakan Tanah dan dampaknya bagi kehidupan
III. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, observasi, dan penugasan
IV. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar
Silabus KTSP SMA
Buku sumber : Fácil:Advanced Learning Geography 1, Penerbit Grafindo
Media Pratama
Buku-buku penunjang yang relevan
Komputer dan Proyektor
Peta Indonesia
Petunjuk teknis pengamatan tanah
V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan : 15 menit
Apersepsi: Menyapa siswa, kemudian mengabsen.
Menanyakan manfaat tanah bagi kehidupan manusia.
b. Kegiatan Inti : 100 menit
1. Mengamati (Observing)
Membahas kembali sekilas tentang materi pada pertemuan
sebelumnya.
Menjelaskan pengertian dan proses pembentukan tanah.
2. Menanya (Questioning)
Tanya jawab mengenai proses pembentukan tanah.
memberikan quiz berupa lembar kerja.
3. Pengumpulan data (Experimenting)
Secara individu mengerjakan lembar kerja.
Mencari informasi tentang pengertian dan proses pembentukan
tanah melalui buku sumber dan internet.
4. Mengasosiasi (Associating)
Memeriksa hasil pengerjaan lembar kerja siswa.
Memberikan penghargaan dan pujian kepada siswa yang dapat
mengerjakan lembar kerja.
5. Mengkomunikasikan (Communicating)
Mengumumkan penghargaan hasil pengerjaan lembar kerja siswa.
Memberikan penegasan pada materi yang harus dikuasai siswa dan
meluruskan jika terjadi salah konsep.
PAG Fácil: Advanced Learning Geography 1 for Grade X| 50
c. Kegiatan Penutup : 20 menit
Melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai
materi yang kurang dimengerti.
Quiz mengenai proses pembentukan tanah dan faktor-faktor yang
memengaruhinya untuk pertemuan selanjutnya.
Pertemuan IV
I. Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan sifat fisik, biologi dan kimia tanah
II. Materi Pembelajaran
Sifat-sifat tanah
III. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, observasi, dan penugasan
IV. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar
Silabus KTSP SMA
Buku sumber : Fácil:Advanced Learning Geography 1, Penerbit Grafindo
Media Pratama
Buku-buku penunjang yang relevan
Komputer dan Proyektor
Peta Indonesia
Petunjuk teknis pengamatan tanah
V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan : 15 menit
Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen.
Guru bertanya mengenai proses pembentukan tanah dan sifat-sifat
tanah.
b. Kegiatan Inti : 100 menit
1. Mengamati (Observing)
Menjelaskan sifat fisik dan kimia tanah.
Menyimak mengenai sifat fisik dan kimia tanah dari buku sumber.
2. Menanya (Questioning)
Tanya jawab seputar sifat-sifat tanah
3. Pengumpulan data (Experimenting)
Siswa dibagi kedalam lima kelompok.
Membagi wilayah pengamatan dan membagikan lembar
pengamatan kepada siswa.
Secara berkelompok melakukan pengamatan sifat fisik dan kimia
tanah.
4. Mengasosiasi (Associating)
Menyimpulkan tentang sifat-sifat tanah.
PAG Fácil: Advanced Learning Geography 1 for Grade X| 51
Menyimpulkan tentang kemahabesaran Tuhan Yang Maha Esa
akan penciptaan tanah sebagai sumber kehidupan.
5. Mengkomunikasikan (Communicating)
Memeriksa hasil pekerjaan dari masing-masing kelompok.
Setiap kelompok diminta untuk menyimpulkan hasil dari kegiatan
yang telah dilakukan.
Memberikan penegasan pada materi yang harus dikuasai siswa dan
meluruskan jika terjadi salah konsep.
c. Kegiatan Penutup : 20 menit
Melakukan refleksi kegiatan yang telah dilakukan.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai
materi yang kurang dimengerti.
Pertemuan V
I. Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan Jenis-jenis tanah di Indonesia
II. Materi Pembelajaran
Jenis-jenis tanah di Indonesia
III. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, observasi, dan penugasan
IV. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar
Silabus KTSP SMA
Buku sumber : Fácil:Advanced Learning Geography 1, Penerbit Grafindo
Media Pratama
Buku-buku penunjang yang relevan
Komputer dan Proyektor
Peta Indonesia
Petunjuk teknis pengamatan tanah
V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan : 15 menit
Apersepsi: Menyapa siswa, kemudian mengabsen.
Bertanya mengenai jenis tanah yang telah mereka ketahui.
b. Kegiatan Inti : 100 menit
1. Mengamati (Observating)
Menyimak mengenai jenis-jenis tanah dari berbagai sumber.
Mengamati sampel tanah yang dibawa oleh guru.
2. Menanya (Questioning)
Tanya jawab mengenaijenis-jenis tanah di Indonesia.
Tanya jawab mengenai jenis-jenis erosi tanah.
3. Pengumpulan data (Experimenting)
PAG Fácil: Advanced Learning Geography 1 for Grade X| 52
Membagi siswa kedalam lima kelompok.
Secara berkelompok menentukan permasalahan yang berkaitan
dengan dampak jenis tanah terhadap aspek kehidupan manusia.
4. Mengasosiasi (Associating)
Diskusi mengenai permasalahan yang telah ditentukan untuk
kemudian dipresentasikan pada pertemuan selanjutnya.
Setiap kelompok diminta untuk menyimpulkan hasil dari kegiatan
yang telah dilakukan.
5. Mengkomunikasikan (Communicating)
Mengingatkan kembali kepada setiap kelompok untuk menyiapkan
bahan presentasi pada pertemuan selanjutnya.
Memberikan penegasan pada materi yang harus dikuasai siswa dan
meluruskan jika terjadi salah konsep.
c. Kegiatan Penutup : 20 menit
Melakukan refleksi kegiatan yang telah dilakukan.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai
materi yang kurang dimengerti.
Meminta siswa untuk mengerjakan soal latihan pedosfer.
Penilaian
A. Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Unjuk kerja Lembar identifikasi
Tugas kelompok Lembar diskusi
Tugas individu Lembar tertulis
Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Unjuk Kerja Tes Uji Petik Kerja dan Rubrik
Tes Tertulis Tes Uraian dan Pilihan
Portofolio Panduan Penyusunan Portofolio
B. Jenis tagihan : Unjuk kerja
Bentuk tagihan : Lembar identifikasi
Bahan diskusi : Identifikasi jenis-jenis batuan yang ada di lingkungan
sekolahmu
No Ciri Fisik Batuan
Warna Tekstur Rongga udara Konsistensi Jenis Batuan Nama Batuan
1. Cerah Kasar/
kristalin Tidak ada
Tidak mudah
pecah Batuan Beku dalam Granit
2. Gelap Amorf Ada Mudah pecah Batuan beku luar Basal lava
PAG Fácil: Advanced Learning Geography 1 for Grade X| 53
3. Abu-abu Halus/kristalin Tidak ada Tidak mudah
pecah
Batuan beku
intermedier Andesit
Rubrik Penilaian identifikasi batuan Aspek Nilai
Menyimpulkan nama jenis batuan minimal 5 jenis
Memberikan alasan tentang jenis batuan yang diidentifikasi
Tulisan mudah dibaca dan rapih
Nilai rata-rata
Kriteria Penilaian: Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
A 4 > 80
B 3 75 – 80
C 2 72 - 74
D 1 < 72
C. Jenis tagihan : Tugas kelompok
Bentuk tagihan : Diskusi (tugas terstruktur)
Bahan diskusi : Presentasikan hasil diskusi mengenai dampak degradasi
lahan terhadap kehidupan didepan kelas.
Rubrik Penilaian Diskusi Aspek Nilai
A. Isi Materi
A. Materi menjelaskan mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya degradasi lahan
B. Menjelaskan akibat yang ditimbulkan degradasi lahan terhadap kehidupan
B. Kerjasama Kelompok
C. Semua anggota kelompok berpartisipasi aktif dalam diskusi
D. Semua anggota kelompok mengerti dan memahami mengenai materi yang di
diskusikan
C. Presentasi
E. Berdiri tegap menghadap dan dapat menjaga kontak mata dengan audien
F. Dapat menyampaikan materi dengan suara yang baik, dan bahasa yang santun
G. Audien terlihat antusias mengikuti jalannya diskusi
Nilai rata-rata
Kriteria Penilaian: Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
A 4 > 80
B 3 75 – 80
C 2 72 - 74
D 1 < 72
A. Jenis tagihan : Tugas Individu
Bentuk tagihan : Tertulis
PAG Fácil: Advanced Learning Geography 1 for Grade X| 54
Contoh Instrumen : Carilah informasi mengenai proses terjadinya
bumi dari berbagai media (tugas terstruktur).
Rubrik Penilaian tugas individu
Aspek Absen/Nilai
1 2
Informasi mencerminkan proses terjadinya bumi
Informasi dilengkapi sumber yang jelas
Tulisan mudah dibaca dan rapih
Nilai rata-rata
D. Contoh Instrumen
1. Lembar Pengamatan Sikap
No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
1 Menunjukkan rasa syukur kepada
Tuhan
2 memiliki rasa ingin tahu (curiosity)
3 menunjukkan ketekunan dan
tanggungjawab dalam belajar dan
bekerja baik secara individu maupun
berkelompok
Rubrik Penilaian Sikap
No Aspek yang dinilai Rubrik
1 Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan YME
3: menunjukkan ekspresi rasa syukur kepada
Tuhan YME pada satu atau lebih kesempatan
(topik)
2: belum secara eksplisit menunjukkan ekspresi
atau ungkapan syukur, namun menaruh minat
terhadap kebesaran Tuhan saat refleksi
1: belum menunjukkan ekspresi rasa syukur, atau
menaruh minat terhadap terhadap kebesaran
Tuhan saat refleksi
2 Menunjukkan rasa ingin tahu 3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak
terlalu antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan kelompok ketika disuruh
1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan,
PAG Fácil: Advanced Learning Geography 1 for Grade X| 55
sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok walaupun telah didorong untuk terlibat
3 Menunjukkan ketekunan dan
tanggungjawab dalam belajar
dan bekerja baik secara
individu maupun berkelompok
3: tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil
terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan
tugas, namun belum menunjukkan upaya terbaiknya
1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai
Deskripsi sikap ini digunakan untuk pertimbangan dalam menentukan profil
siswa.
2. Lembar Tes Unjuk Kerja …………………………………………………………………………………………
..
…………………………………………………………………………………………
.. …………………………………………………………………………………………
.. ………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………
..
3. Lembar Tes Tertulis
1. Jelaskan perbedaan tanah dan lahan.
2. Jelaskan peran faktor organisme dalam proses pembentukan tanah.
3. Jelaskan bagaimana iklim dapat mempengaruhi proses pembentukan
tanah.
4. Apabila dalam suatu wilayah didominasi oleh batuan sedimen maka
proses pembentukan tanahnya akan relatif berjalan cepat, mengapa
demikian.
5. Apa perbedaan dari tanah muda, dewasa dan tua.
6. Apa yang dimaksud dengan erosi tanah?
7. Sebutkan jenis-jenis dari erosi tanah.
8. Sebutkan tiga dampak langsung dari terjadinya erosi.
9. Sebutkan 3 metode beserta jenis-jenisnnya untuk mengatasi kerusakan
tanah yang disebabkan oleh erosi.
10. Mengapa pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dapat menyebabkan lahan
kritis.
4. Lembar Portofolio
………………………………………………………………………………
PAG Fácil: Advanced Learning Geography 1 for Grade X| 56
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Bekasi, 09 November 2015 Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs.H.Abu Darda, M.Pd Burhanuddin Hekmatyar
NIP. 196109031993031003
LAMPIRAN 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Unit 4
Dinamika Litosfer
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X / 1
Alokasi Waktu : 18 x 45 menit
Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku dan menunjukkan sikap sebagai bagiandari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksisecara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam sertamenempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulandunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, sertamenerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yangspesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkanmasalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranahabstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuaikaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
1.1 Mensyukuri keberadaan diri sebagai warga negara Indonesia dengan pola pikir dan
tindak dengan menunjukkan ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.1 Mengembangkan perilaku responsif
terhadap masalah yang ditimbulkan oleh
dinamika litosfer, atmosfer dan hidrosfer.
3.1 Menganalisis dinamika litosfer dan
pengaruhnya terhadap kehidupan.
Mengidentifikasi jenis-jenis batuan pembentuk lapisan kulit bumi
Mendeskripsikan tentang bentuk muka
bumi akibat proses tektonis
Mengidentifikasi gejala-gejala yang
timbul akibat proses vulkanisme
Mendeskripsikan proses terjadinya
gempa bumi dan tsunami
Menunjukkan bentuk muka bumi akibat
tenaga eksogen
Membedakan jenis-jenis pelapukan,
pengikisan, dan pengendapan
Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab
terjadinya degradasi lahan
Menganalisis dampak degradasi lahan
bagi kehidupan
Menjelaskan proses pembentukan tanah
beserta faktor-faktornya
Menjelaskan sifat fisik, sifat kimia dan
sifat biologis tanah
PAG Fácil: Advanced Learning Geography 1 for Grade X| 46
Pertemuan I
I. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu mengidentifikasi jenis-jenis batuan pembentuk litosfer.
II. Materi Pembelajaran
Batuan
III. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, dan observasi.
IV. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar
Silabus KTSP SMA
Buku sumber : Fácil Advanced Learning Geography 1, Penerbit Grafindo
Media Pratama
Buku-buku penunjang yang relevan
Komputer dan proyektor
V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan : 15 menit
Apersepsi: Menyapa siswa, kemudian mengabsen.
Memberikan pertanyaan mengenai lapisan-lapisan yang ada di bumi.
b. Kegiatan Inti : 100 menit
1. Mengamati (Observing)
Menjelaskan materi tentang batuan pembentuk litosfer.
Secara individu menyimak informasi mengenai batuan pembentuk
litosfer dari buku sumber.
2. Menanya (Quetioning)
Tanya jawab mengenai batuan pembentuk litosfer.
Tanya jawab seputar siklus batuan
3. Pengumpulan data (Experimnting)
Siswa dibagi kedalam lima kelompok.
Secara kelompok, siswa diminta untuk mengamati batuan disekitar
sekolah dengan menggunakan lembar observasi yang disediakan
oleh guru.
4. Mengasosiasi (Associating)
Menyimpulkan tentang batuan.
Mengklasifikasi jenis tanah di lingkungan sekolah
Menunjukkan jenis dan persebaran tanah
pada peta Indonesia
Menganalisis proses terjadinya erosi
tanah
Mengidentifikasikan usaha-usaha untuk
mencegah kerusakan tanah
PAG Fácil: Advanced Learning Geography 1 for Grade X| 47
Menyimpulkan tentang batuan yang telah diciptakan oleh Tuhan
Yang Maha Esa.
5. Mengkomunikasikan (Communicating)
Membacakan hasil kesimpulan yang telah dibuat.
Memberikan penegasan pada materi yang harus dikuasai siswa dan
meluruskan jika terjadi salah konsep.
c. Kegiatan Penutup : 20 menit
Bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dibahas, kemudian
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai
materi yang kurang dimengerti.
Pertemuan II
I. Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan tentang bentuk muka bumi akibat proses tektonisme;
Mengidentifikasi gejala yang timbul akibat proses vulkanisme;
Mendeskripsikan proses terjadinya gempa bumi dan tsunami;
Menjelaskan ciri bentang alam akibat tenaga eksogen;
Mengidentifikasi dan menganalisis dampak perubahan litosfer terhadap
kehidupan.
II. Materi Pembelajaran
Pengubah Litosfer
a. Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Endogen:
1. Proses Tektonisme
2. Proses Vulkanisme
3. Proses Seisme dan Tsunami
b. Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Eksogen
1. Pelapukan
2. Pengikisan
3. Pengendapan
Dampak perubahan litosfer terhadap kehidupan
III. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan.
IV. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar
Silabus KTSP SMA
Buku sumber: Fácil Advanced Learning Geography 1, Penerbit Grafindo
Media Pratama
Buku-buku penunjang yang relevan
Media dua dimensi
V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan : 15 menit
Apersepsi: Menyapa siswa, kemudian mengabsen.
Bertanya mengenai bentukan-bentukan yang ada dibumi (seperti
gunung, bukit dan patahan).
Menanyakan perbedaan antara tenaga endogen dan tenaga eksogen.
b. Kegiatan Inti : 100 menit
PAG Fácil: Advanced Learning Geography 1 for Grade X| 48
1. Mengamati (Observing)
Menjelaskan materi tentang bentuk muka bumi akibat tenaga
endogen dan eksogen.
Menyimak informasi mengenai gejala yang timbul akibat proses
tektonis yang disajikan oleh guru.
Menyimak gambar/foto bentuk muka bumi yang ditampilkan guru
dengan menggunakan proyektor
2. Menanya (Questioning)
Menjelaskan teori-teori pembantukan bumi secara bergiliran di
depan kelas.
Tanya jawab mengenai proses-proses yang timbul akibat gejala
tektonisme.
3. Pengumpulan data (Experimenting)
Mengumpulkan informasi tambahan tentang pengubah litosfer dari
sumber lain. (internet)
Meminta siswa untuk mengerjakan Review Unit 4 halaman 124
yang terdapat pada buku Fácil:Advanced Learning Geography 1.
4. Mengasosiasi (Associating)
Bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dibahas.
Menyimpulkan bahwa litosfer merupakan sebagian kecil dari
kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa
5. Mengkomunikasikan (Communicating)
Mempersilahkan siswa lain untuk memberikan komentar tentang
penampilan temannya yang menjelaskan di depan kelas.
Memberikan penegasan pada materi yang harus dikuasai siswa dan
meluruskan jika terjadi salah konsep.
c. Kegiatan Penutup : 20 menit
Memberikan penghargaan kepada siswa yang dapat menjelaskan
materi dengan baik.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai
materi yang kurang dimengerti.
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
Pertemuan III
I. Tujuan Pembelajaran
menjelaskan ciri dan proses pembentukan tanah
menjelaskan sifat fisik, biologi dan kimia tanah
menjelaskan klasifikasi tanah
Persebaran tanah di Indonesia
menjelaskan proses terjadinya erosi tanah
mengidentifikasi usaha-usaha untuk mencegah kerusakan tanah
II. Materi Pembelajaran
Faktor pembentuk tanah
PAG Fácil: Advanced Learning Geography 1 for Grade X| 49
Proses dan Ciri Pembentukan Tanah
1. Proses Pembentukan Tanah
2. Sifat Fisik dan Kimia Tanah
Klasifikasi Tanah
Persebaran tanah di Indonesia
Kerusakan Tanah dan dampaknya bagi kehidupan
III. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, observasi, dan penugasan
IV. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar
Silabus KTSP SMA
Buku sumber : Fácil:Advanced Learning Geography 1, Penerbit Grafindo
Media Pratama
Buku-buku penunjang yang relevan
Komputer dan Proyektor
Peta Indonesia
Petunjuk teknis pengamatan tanah
V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan : 15 menit
Apersepsi: Menyapa siswa, kemudian mengabsen.
Menanyakan manfaat tanah bagi kehidupan manusia.
b. Kegiatan Inti : 100 menit
1. Mengamati (Observing)
Membahas kembali sekilas tentang materi pada pertemuan
sebelumnya.
Menjelaskan pengertian dan proses pembentukan tanah.
2. Menanya (Questioning)
Tanya jawab mengenai proses pembentukan tanah.
memberikan quiz berupa lembar kerja.
3. Pengumpulan data (Experimenting)
Secara individu mengerjakan lembar kerja.
Mencari informasi tentang pengertian dan proses pembentukan
tanah melalui buku sumber dan internet.
4. Mengasosiasi (Associating)
Memeriksa hasil pengerjaan lembar kerja siswa.
Memberikan penghargaan dan pujian kepada siswa yang dapat
mengerjakan lembar kerja.
5. Mengkomunikasikan (Communicating)
Mengumumkan penghargaan hasil pengerjaan lembar kerja siswa.
Memberikan penegasan pada materi yang harus dikuasai siswa dan
meluruskan jika terjadi salah konsep.
c. Kegiatan Penutup : 20 menit
Melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
PAG Fácil: Advanced Learning Geography 1 for Grade X| 50
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai
materi yang kurang dimengerti.
Quiz mengenai proses pembentukan tanah dan faktor-faktor yang
memengaruhinya untuk pertemuan selanjutnya.
Pertemuan IV
I. Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan sifat fisik, biologi dan kimia tanah
II. Materi Pembelajaran
Sifat-sifat tanah
III. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, observasi, dan penugasan
IV. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar
Silabus KTSP SMA
Buku sumber : Fácil:Advanced Learning Geography 1, Penerbit Grafindo
Media Pratama
Buku-buku penunjang yang relevan
Komputer dan Proyektor
Peta Indonesia
Petunjuk teknis pengamatan tanah
V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan : 15 menit
Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen.
Guru bertanya mengenai proses pembentukan tanah dan sifat-sifat
tanah.
b. Kegiatan Inti : 100 menit
1. Mengamati (Observing)
Menjelaskan sifat fisik dan kimia tanah.
Menyimak mengenai sifat fisik dan kimia tanah dari buku sumber.
2. Menanya (Questioning)
Tanya jawab seputar sifat-sifat tanah
3. Pengumpulan data (Experimenting)
Siswa dibagi kedalam lima kelompok.
Membagi wilayah pengamatan dan membagikan lembar
pengamatan kepada siswa.
Secara berkelompok melakukan pengamatan sifat fisik dan kimia
tanah.
4. Mengasosiasi (Associating)
Menyimpulkan tentang sifat-sifat tanah.
Menyimpulkan tentang kemahabesaran Tuhan Yang Maha Esa
akan penciptaan tanah sebagai sumber kehidupan.
PAG Fácil: Advanced Learning Geography 1 for Grade X| 51
5. Mengkomunikasikan (Communicating)
Memeriksa hasil pekerjaan dari masing-masing kelompok.
Setiap kelompok diminta untuk menyimpulkan hasil dari kegiatan
yang telah dilakukan.
Memberikan penegasan pada materi yang harus dikuasai siswa dan
meluruskan jika terjadi salah konsep.
c. Kegiatan Penutup : 20 menit
Melakukan refleksi kegiatan yang telah dilakukan.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai
materi yang kurang dimengerti.
Pertemuan V
I. Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan Jenis-jenis tanah di Indonesia
II. Materi Pembelajaran
Jenis-jenis tanah di Indonesia
III. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, observasi, dan penugasan
IV. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar
Silabus KTSP SMA
Buku sumber : Fácil:Advanced Learning Geography 1, Penerbit Grafindo
Media Pratama
Buku-buku penunjang yang relevan
Komputer dan Proyektor
Peta Indonesia
Petunjuk teknis pengamatan tanah
V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan : 15 menit
Apersepsi: Menyapa siswa, kemudian mengabsen.
Bertanya mengenai jenis tanah yang telah mereka ketahui.
b. Kegiatan Inti : 100 menit
1. Mengamati (Observating)
Menyimak mengenai jenis-jenis tanah dari berbagai sumber.
Mengamati sampel tanah yang dibawa oleh guru.
2. Menanya (Questioning)
Tanya jawab mengenaijenis-jenis tanah di Indonesia.
Tanya jawab mengenai jenis-jenis erosi tanah.
3. Pengumpulan data (Experimenting)
Membagi siswa kedalam lima kelompok.
PAG Fácil: Advanced Learning Geography 1 for Grade X| 52
Secara berkelompok menentukan permasalahan yang berkaitan
dengan dampak jenis tanah terhadap aspek kehidupan manusia.
4. Mengasosiasi (Associating)
Diskusi mengenai permasalahan yang telah ditentukan untuk
kemudian dipresentasikan pada pertemuan selanjutnya.
Setiap kelompok diminta untuk menyimpulkan hasil dari kegiatan
yang telah dilakukan.
5. Mengkomunikasikan (Communicating)
Mengingatkan kembali kepada setiap kelompok untuk menyiapkan
bahan presentasi pada pertemuan selanjutnya.
Memberikan penegasan pada materi yang harus dikuasai siswa dan
meluruskan jika terjadi salah konsep.
c. Kegiatan Penutup : 20 menit
Melakukan refleksi kegiatan yang telah dilakukan.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai
materi yang kurang dimengerti.
Meminta siswa untuk mengerjakan soal latihan pedosfer.
Penilaian
A. Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Unjuk kerja Lembar identifikasi
Tugas kelompok Lembar diskusi
Tugas individu Lembar tertulis
Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Unjuk Kerja Tes Uji Petik Kerja dan Rubrik
Tes Tertulis Tes Uraian dan Pilihan
Portofolio Panduan Penyusunan Portofolio
B. Jenis tagihan : Unjuk kerja
Bentuk tagihan : Lembar identifikasi
Bahan diskusi : Identifikasi jenis-jenis batuan yang ada di lingkungan
sekolahmu
No Ciri Fisik Batuan
Warna Tekstur Rongga udara Konsistensi Jenis Batuan Nama Batuan
1. Cerah Kasar/
kristalin Tidak ada
Tidak mudah
pecah Batuan Beku dalam Granit
2. Gelap Amorf Ada Mudah pecah Batuan beku luar Basal lava
3. Abu-abu Halus/kristalin Tidak ada Tidak mudah
pecah
Batuan beku
intermedier Andesit
PAG Fácil: Advanced Learning Geography 1 for Grade X| 53
Rubrik Penilaian identifikasi batuan Aspek Nilai
Menyimpulkan nama jenis batuan minimal 5 jenis
Memberikan alasan tentang jenis batuan yang diidentifikasi
Tulisan mudah dibaca dan rapih
Nilai rata-rata
Kriteria Penilaian: Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
A 4 > 80
B 3 75 – 80
C 2 72 - 74
D 1 < 72
C. Jenis tagihan : Tugas kelompok
Bentuk tagihan : Diskusi (tugas terstruktur)
Bahan diskusi : Presentasikan hasil diskusi mengenai dampak degradasi
lahan terhadap kehidupan didepan kelas.
Rubrik Penilaian Diskusi Aspek Nilai
A. Isi Materi
A. Materi menjelaskan mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya degradasi lahan
B. Menjelaskan akibat yang ditimbulkan degradasi lahan terhadap kehidupan
B. Kerjasama Kelompok
C. Semua anggota kelompok berpartisipasi aktif dalam diskusi
D. Semua anggota kelompok mengerti dan memahami mengenai materi yang di
diskusikan
C. Presentasi
E. Berdiri tegap menghadap dan dapat menjaga kontak mata dengan audien
F. Dapat menyampaikan materi dengan suara yang baik, dan bahasa yang santun
G. Audien terlihat antusias mengikuti jalannya diskusi
Nilai rata-rata
Kriteria Penilaian: Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
A 4 > 80
B 3 75 – 80
C 2 72 - 74
D 1 < 72
A. Jenis tagihan : Tugas Individu
Bentuk tagihan : Tertulis
Contoh Instrumen : Carilah informasi mengenai proses terjadinya
bumi dari berbagai media (tugas terstruktur).
PAG Fácil: Advanced Learning Geography 1 for Grade X| 54
Rubrik Penilaian tugas individu
Aspek Absen/Nilai
1 2
Informasi mencerminkan proses terjadinya bumi
Informasi dilengkapi sumber yang jelas
Tulisan mudah dibaca dan rapih
Nilai rata-rata
D. Contoh Instrumen
1. Lembar Pengamatan Sikap
No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
1 Menunjukkan rasa syukur kepada
Tuhan
2 memiliki rasa ingin tahu (curiosity)
3 menunjukkan ketekunan dan
tanggungjawab dalam belajar dan
bekerja baik secara individu maupun
berkelompok
Rubrik Penilaian Sikap
No Aspek yang dinilai Rubrik
1 Menunjukkan rasa syukur
kepada Tuhan YME
3: menunjukkan ekspresi rasa syukur kepada
Tuhan YME pada satu atau lebih kesempatan (topik)
2: belum secara eksplisit menunjukkan ekspresi
atau ungkapan syukur, namun menaruh minat terhadap kebesaran Tuhan saat refleksi
1: belum menunjukkan ekspresi rasa syukur, atau
menaruh minat terhadap terhadap kebesaran Tuhan saat refleksi
2 Menunjukkan rasa ingin tahu 3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,
antusias, terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak
terlalu antusias, dan baru terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok ketika disuruh
1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan,
sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
walaupun telah didorong untuk terlibat
3 Menunjukkan ketekunan dan 3: tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil
PAG Fácil: Advanced Learning Geography 1 for Grade X| 55
tanggungjawab dalam belajar
dan bekerja baik secara
individu maupun berkelompok
terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan
tugas, namun belum menunjukkan upaya terbaiknya
1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai
Deskripsi sikap ini digunakan untuk pertimbangan dalam menentukan profil
siswa.
2. Lembar Tes Unjuk Kerja …………………………………………………………………………………………
..
…………………………………………………………………………………………
.. …………………………………………………………………………………………
.. ………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………
..
3. Lembar Tes Tertulis
1. Jelaskan perbedaan tanah dan lahan.
2. Jelaskan peran faktor organisme dalam proses pembentukan tanah.
3. Jelaskan bagaimana iklim dapat mempengaruhi proses pembentukan
tanah.
4. Apabila dalam suatu wilayah didominasi oleh batuan sedimen maka
proses pembentukan tanahnya akan relatif berjalan cepat, mengapa
demikian.
5. Apa perbedaan dari tanah muda, dewasa dan tua.
6. Apa yang dimaksud dengan erosi tanah?
7. Sebutkan jenis-jenis dari erosi tanah.
8. Sebutkan tiga dampak langsung dari terjadinya erosi.
9. Sebutkan 3 metode beserta jenis-jenisnnya untuk mengatasi kerusakan
tanah yang disebabkan oleh erosi.
10. Mengapa pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dapat menyebabkan lahan
kritis.
4. Lembar Portofolio
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
PAG Fácil: Advanced Learning Geography 1 for Grade X| 56
Bekasi, 11 November 2015 Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs.H.Abu Darda, M.Pd Burhanuddin Hekmatyar
NIP. 196109031993031003
LAMPIRAN 3
KISI-KISI INSTRUMEN TES
Kompetensi Inti Kompetensi
Dasar Indikator No. Soal Jumlah
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan
perilaku dan
menunjukkan sikap
sebagai bagiandari
solusi atas berbagai
permasalahan bangsa
dalam
berinteraksisecara
efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam
sertamenempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulandunia.
3. Memahami dan
menerapkan
pengetahuan faktual,
konseptual,prosedural
dalam ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya,dan
humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan,kenegaraan
, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian,
sertamenerapkan
pengetahuan prosedural
pada bidang kajian
yangspesifik sesuai
dengan bakat dan
minatnya untuk
memecahkanmasalah.
1. Mensyukuri
keberadaan diri
sebagai warga
negara Indonesia
dengan pola pikir
dan tindak dengan
menunjukkan
ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha
Esa.
2.
Mengembangkan
perilaku responsif
terhadap masalah
yang ditimbulkan
oleh dinamika
litosfer, atmosfer
dan hidrosfer.
3. Menganalisis
dinamika litosfer
dan pengaruhnya
terhadap
kehidupan.
Mengidentifikasi
jenis-jenis batuan
pembentuk lapisan
kulit bumi
4, 1
Mendeskripsikan
tentang bentuk
muka bumi akibat
proses tektonis
Mengidentifikasi
gejala-gejala yang
timbul akibat
proses vulkanisme
1,2,3,6,8
,9,10,11,
12,13,14
,15,16,1
7,18,19,
20,21,22
,23,24,2
5,26,27,
28,29,30
,31,32,3
3,34,35,
36,37,38
,39,40,4
1,42,43,
44,45,46
,47,48,4
9,50
47
Mendeskripsikan
proses terjadinya
gempa bumi dan
tsunami
5, 1
Menunjukkan
bentuk muka bumi
akibat tenaga
eksogen dan
endogen
7, 1
Membedakan
jenis-jenis
pelapukan,
4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam
ranah konkret dan
ranahabstrak terkait
dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya
disekolah secara
mandiri, dan mampu
menggunakan metoda
sesuaikaidah keilmuan.
pengikisan, dan
pengendapan
Mengidentifikasi
faktor-faktor
penyebab
terjadinya
degradasi lahan
Menganalisis
dampak degradasi
lahan bagi
kehidupan
Menjelaskan
proses
pembentukan
tanah beserta
faktor-faktornya
Menjelaskan sifat
fisik, sifat kimia
dan sifat biologis
tanah
Mengklasifikasi
jenis tanah di
lingkungan
sekolah
Menunjukkan jenis
dan persebaran
tanah pada peta
Indonesia
Menganalisis
proses terjadinya
erosi tanah
Mengidentifikasika
n usaha-usaha
untuk mencegah
kerusakan tanah
Jumlah 50
LAMPIRAN 4
UJI COBA INSTRUMEN VULKANOLOGI
SMAN 1 TARUMAJAYA
NAMA : ....................................
KELAS : ....................................
TANGGAL : ....................................
MAPEL :
1. Peristiwa menyusupnya magma di antara dua lithosfer disebut…
a. Ekstrusi magma
b. Diatrema
c. Intrusi magma
d. Siil
e. korok
2. Ekstrusi magma akan menghasilkan…
a. Erupsi
b. Diatrema
c. Eflata
d. Batuan beku
e. Lakolit
3. Erupsi gunung api yang tidak menimbulkan ledakan tetapi hanya
menyebabkan aliran lava dari lubang kepundan disebut …
a. Erupsi eksplosif
b. Erupsi linier
c. Erupsi eflusif
d. Erupsi sentral
e. Efusif
4. Batuan batu dalam yang terjadi dari resapan magma di antara dua lithosfer
yang terbentuk seperti cermin cembung disebut ..
a. Lakolit
b. Diaterma
c. Batolit
d. Sillis
e. Eflata
5. Gempa yang disebabkan oleh adanya dislokasi kulit bumi disebut gempa …..
a. Vulkanik
b. Tektonovulkanik
c. Tetonik
d. Runtuhan
e. Terban
6. Peristiwa letusan gunung api, dengan kandungan magma yang keluar melalui
retakan yang memanjang dinamakan erupsi …..
a. Linier
b. Sentral
c. Statro
d. Areal
e. Memusat
7. Proses endogenik antara lain ……
a. Vulkanisme
b. Pelapukan
c. Erosi
d. Sidimentasi
e. Pengikisan
8. Di bawah ini yang tidak termasuk dari hasil erupsi magma yaitu …
a. Lava
b. Lahar
c. Atom
d. Eflata
e. Ekhalasi
9. Berikut adalah macam – macam gas yang terkandung dalam magma, kecuali ..
a. Oksida belerang
b. Gas hidrikarbon
c. Asam sulfat
d. Asam Klorida
e. Oksigen
10. Magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas, bentukanya
seperti lensa cembung atau kue serabi disebut …
a. Bathalit
b. Intruksi datar
c. Lakolit
d. Gang
e. Diaterma
11. Dapur magma disebut…
a. Bathalit
b. Intruksi datar
c. Lakolit
d. Gang
e. Diaterma
12. Batuan hasil instrusi magma yang menyusup dan membeku di sela-sela
lipatan disebut…
a. Bathalit
b. Intruksi datar
c. Lakolit
d. Gang
e. Diaterma
13. Lubang (pipa) diantara dapur magma dan kempundan gunungapi yang
bentuknya seperti silinder memanjang disebut…
a. Bathalit
b. Intruksi datar
c. Lakolit
d. Gang
e. Diaterma
14. Proses keluarnya magma dari dalam bumi sampai kepermukaan bumi
disebut...
a. Ekstrusi magma
b. Diatrema
c. Intrusi magma
d. Siil
e. korok
15. magma yang keluar sampai kepermukaan bumi dan mengalir kepermukaan
bumi disebut…
a. lava
b. lahar
c. eflata
d. ekhalasi
e. magma
16. material yang tercampur antara lava dan materi-materi yang ada di permukaan
bumi berupa pasir, kerikil, debu, dan lain-lain disebut...
a. lava
b. lahar
c. eflata
d. ekhalasi
e. magm
17. material padat berupa lapili, kerikil, dan debu vulkanik disebut...
a. lava
b. lahar
c. eflata
d. ekhalasi
e. magma
18. tipe gunung yang mempunyai ciri berupa lava cair yang mengalir keluar
seperti air mancur termasuk tipe …
a. tipe Hawaii
b. tipe Stromboli
c. tipe vulkano
d. tipe perret
e. tipe merapi
19. tipe gunung yang mempunyai ciri berupa letusan-letusan kecil yang tidak
begitu kuat namun teru -menerus termasuk tipe …
a. tipe Hawaii
b. tipe Stromboli
c. tipe vulkano
d. tipe perret
e. tipe merapi
20. tipe gunung yang mempunyai ciri berupa cairan magma yang kental dan
dapurmagma yang bervariasi dari dangkal sampai dalam termasuk tipe …
a. tipe Hawaii
b. tipe Stromboli
c. tipe vulkano
d. tipe perret
e. tipe merapi
21. tipe gunung yang sangat merusak dikarenakan mempunyai letusan yang
sangat dasyat disebut tipe...
a. tipe Hawaii
b. tipe Stromboli
c. tipe vulkano
d. tipe perret
e. tipe merapi
22. tipe gunung yang mengeluarkan lava kental secara perlahan-lahan dan
membentuk sumbat kawah disebut tipe...
a. tipe Hawaii
b. tipe Stromboli
c. tipe vulkano
d. tipe perret
e. tipe merapi
23. tipe gunung dengan letusan lava kental, tekanan gas sedang dan dapur magma
yang dangkal disebut tipe...
a. tipe Hawaii
b. tipe Stromboli
c. tipe vulkano
d. tipe St. Vincent
e. tipe pelle
24. tipe gunung dengan letusan lava kental, tekanan gas tinggi dan dapur magma
yang sangat dalam disebut tipe...
a. tipe Hawaii
b. tipe Stromboli
c. tipe vulkano
d. tipe St. Vincent
e. tipe pelle
25. menurut tipe letusannya gunung api dapat dibedakan menjadi...
a. 3
b. 6
c. 7
d. 5
e. 4
26. Ciri-ciri gunung api perisai adalah...
a. Beralas luas, berlereng landai dan merupakan hasil erupsi efusif
magma cair
b. Berlereng landai dan merupakan hasil erupsi eksplosif yang tidak
terlalu kuat dan hanya sekali saja
c. Berbentuk kerucut, bandan berlapis-lapis dan merupakan campuran
efusif dan eksplosif
d. Berbentuk memanjang, badan berlapis-lapis merupakan hasil erupsi
eksplosif
e. Beralas luas, berbentuk kerucut dan merupakan hasil erupsi efusif
27. Ciri-ciri gunungapi maar adalah...
a. Beralas luas, berlereng landai dan merupakan hasil erupsi efusif
magma cair
b. Berlereng landai dan merupakan hasil erupsi eksplosif yang tidak
terlalu kuat dan hanya sekali saja
c. Berbentuk kerucut, bandan berlapis-lapis dan merupakan campuran
efusif dan eksplosif
d. Berbentuk memanjang, badan berlapis-lapis merupakan hasil erupsi
eksplosif
e. Beralas luas, berbentuk kerucut dan merupakan hasil erupsi efusif
28. Ciri-ciri gunungapi starato adalah...
a. Beralas luas, berlereng landai dan merupakan hasil erupsi efusif
magma cair
b. Berlereng landai dan merupakan hasil erupsi eksplosif yang tidak
terlalu kuat dan hanya sekali saja
c. Berbentuk kerucut, bandan berlapis-lapis dan merupakan campuran
efusif dan eksplosif
d. Berbentuk memanjang, badan berlapis-lapis merupakan hasil erupsi
eksplosif
e. Beralas luas, berbentuk kerucut dan merupakan hasil erupsi efusif
29. Eruspsi sentral menghasilkan tiga bentuk gunungapi yaitu...
a. Perisai, maar dan strato
b. Perisai, hawaii, strato
c. Maar, perisai, merapi
d. Merapi, hawaii, strato
e. Merapi, perisai, strato
30. Berdasarkan bentuk yang digasilkan erupsi sentral, gunungapi dapat
dibedakan menjadi...
a. 3
b. 6
c. 7
d. 5
e. 4
31. Berdasarkan tempat keluarnya magma, erupsi dapat dibedakan menjadi
empat yaitu...
a. Erupsi linear, erupsi areal, erupsi sentral dan erupsi freatik.
b. Erupsi efusif, erupsi areal, erupsi sentral dan erupsi freatik.
c. Erupsi efusif, erupsi eksplosif, erupsi sentral dan erupsi freatik.
d. Erupsi ekplosif, erupsi areal, erupsi sentral dan erupsi freatik.
e. Erupsi linear, erupsi areal, erupsi ekplosif dan erupsi freatik.
32. Berdasarkan letusan, erupsi dapat dibedakan menjadi...
a. 5
b. 4
c. 3
d. 2
e. 6
33. Ekstrusi identik dengan erupsi atau letusan gunungapi yang dapat dibedakan
menjadi dua yaitu...
a. Erupsi efusif dan erupsi eksplosif
b. Erupsi efusif dan erupsi areal
c. Erupsi areal dan erupsi eksplosif
d. Erupsi areal dan erupsi sentral
e. Erupsi efusif dan erupsi sentral
34. Berdasarkan keluarnya magma, erupsi dapat dibedakan menjadi...
a. 4
b. 3
c. 6
d. 7
e. 5
35. Ciri-ciri gunungapi yang akan meletus ialah...
a. Suhu disekitar gunung meningkat, meningkatnya mata air,
mengeluarkan suara gemuruh/ getaran, tumbuhan yang layu disekitar
gunung dan migrasinya hewan disekitar gunung.
b. Suhu disekitar gunung meningkat, keringnya mata air, mengeluarkan
suara gemuruh/ getaran, tumbuhan yang semakin subur disekitar
gunung dan migrasinya hewan disekitar gunung.
c. Suhu disekitar gunung menurun, keringnya mata air, mengeluarkan
suara gemuruh/ getaran, tumbuhan yang layu disekitar gunung dan
migrasinya hewan disekitar gunung.
d. Suhu disekitar gunung menurun, meningkatnya mata air,
mengeluarkan suara gemuruh/ getaran, tumbuhan yang semakin subur
disekitar gunung dan migrasinya hewan disekitar gunung.
e. Suhu disekitar gunung meningkat, keringnya mata air, mengeluarkan
suara gemuruh/ getaran, tumbuhan yang layu disekitar gunung dan
migrasinya hewan disekitar gunung.
36. Berdasarkan bentuk yang dihasilkan dari erupsi sentral, gunungapi terbesar
yang berada dikepulauan hawai termasuk kedalam bentuk gunung...
a. Maar
b. Perisai
c. Strato
d. Hawaii
e. merapi
37. Berdasarkan bentuk yang dihasilkan dari erupsi sentral, gunungapi lamongan
jawa timur termasuk kedalam bentuk gunung...
a. Maar
b. Perisai
c. Strato
d. Hawaii
e. Merapi
38. Berdasarkan bentuk yang dihasilkan dari erupsi sentral, sebagian gunung yang
berada di sumtera, jawa, bali, nusa tengara dan maluku seperti gunung
semeru, kerinci, batur termasuk kedalam bentuk gunung...
a. Maar
b. Perisai
c. Strato
d. Hawaii
e. Merapi
39. Menurut tipe letusan, gunung mauna loa di kepulauan hawaii termasuk
kedalam tipe..
a. Tipe hawaii
b. Tipe stromboli
c. Tipe vulkano
d. Tipe peret
e. Tipe merapi
40. Menurut tipe letusan, gunung raung di jawan dan gunung batur dibali
termasuk kedalam tipe...
a. Tipe hawaii
b. Tipe stromboli
c. Tipe vulkano
d. Tipe peret
e. Tipe merapi
41. Menurut tipe letusan, gunung semeru jawa timur termasuk kedalam tipe...
a. Tipe hawaii
b. Tipe stromboli
c. Tipe vulkano
d. Tipe peret
e. Tipe merapi
42. Menurut tipe letusan, gunung krakatau termasuk kedalam tipe...
a. Tipe hawaii
b. Tipe stromboli
c. Tipe vulkano
d. Tipe peret
e. Tipe merapi
43. Menurut tipe letusan, gunung kelud termasuk kedalam tipe...
a. Tipe St vincent
b. Tipe stromboli
c. Tipe vulkano
d. Tipe peret
e. Tipe merapi
44. Menurut tipe letusan, gunung kelud termasuk kedalam tipe...
a. Tipe pelle
b. Tipe stromboli
c. Tipe vulkano
d. Tipe peret
e. Tipe merapi
45. Material yang di keluarkan oleh gunungapi saat meletus, menurut wujudnya
dapat dibedakan menjadi tiga yaitu...
a. padat, cair, dan gas
b. batolit, cair, dan gas
c. padat, lakolit, dan gas
d. batolit, lakolit, dan gas
e. padat, cair, dan lakolit
46. kaldera adalah...
a. lumpur panas campuran lava dengan air
b. cairan yang bersuhu tinggi
c. debu halus
d. buih magma yang terlontar keluar
e. kawah gunungapi
47. banyaknya binatang yang turun lereng atau pindah dikarenakan adanya hawa
panas menandakan akan terjadinya...
a. gempa bumi
b. longsor
c. banjir
d. gunung meletus
e. badai muson
48. pada saat gunungapi beristirahat sering terdapat gejala berupa..
a. ekbalasi, mata airpanas, mata air makdani, geyser
b. ekbalasi, aliran lava, mata air makdani, geyser
c. ekbalasi, mata airpanas, aliran lava, geyser
d. ekbalasi, mata airpanas, mata air makdani, aliran lava
e. aliran lava, mata airpanas, mata air makdani, geyser
49. solfatari adalah...
a. sumber gas yang mengandung asam arang
b. sumber gas yang mengandung belerang
c. sumber gas yang mengeluarkan air
d. sumber gas yang mengeluarkan lava
e. sumber gas yang mengeluarkan lahar
50. mofet adalah...
a. sumber gas yang mengeluarkan belerang
b. sumber gas yang mengandung asam arang
c. sumber gas yang mengeluarkan air
d. sumber gas yang mengeluarkan lava
e. sumber gas yang mengeluarkan lahar
KUNCI JAWABAN
1. C
2. C
3. C
4. A
5. C
6. A
7. A
8. C
9. E
10. C
11. A
12. D
13. E
14. A
15. A
16. B
17. C
18. A
19. B
20. C
21. D
22. E
23. D
24. E
25. C
26. A
27. B
28. C
29. A
30. A
31. A
32. D
33. A
34. A
35. E
36. B
37. A
38. C
39. A
40. B
41. C
42. D
43. A
44. A
45. A
46. E
47. D
48. A
49. B
50. B
LAMPIRAN 5
SKOR DATA DIBOBOT
=================
Jumlah Subyek = 10
Jumlah butir = 50
Bobot jwb benar = 1
Bobot jwb salah = 0
Nama berkas: D:\TYAR\ANATES TYAR.ANA
No Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot
1 Andy Irfan 12 38 0 12 12
2 Cantika Fu... 25 25 0 25 25
3 Chandra Wi... 33 17 0 33 33
4 Genta Al R... 24 26 0 24 24
5 Imeliana 29 21 0 29 29
6 Juanda Jer... 23 27 0 23 23
7 Muhamad Il... 23 27 0 23 23
8 Shavira De... 31 19 0 31 31
9 Syahputra ... 19 31 0 19 19
10 Windi Mars... 18 32 0 18 18
RELIABILITAS TES
================
Rata2= 23.70
Simpang Baku= 6.34
KorelasiXY= 0.72
Reliabilitas Tes= 0.84
Nama berkas: D:\TYAR\ANATES TYAR.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 Andy Irfan 6 6 12
2 Cantika Futih... 11 13 24
3 Chandra Wisnu... 15 18 33
4 Genta Al Rizk... 13 10 23
5 Imeliana 12 16 28
6 Juanda Jeremi... 10 12 22
7 Muhamad Ilham 11 12 23
8 Shavira Devi ... 15 15 30
9 Syahputra Muh... 9 9 18
10 Windi Marsuli... 6 12 18
Kel Unggul & Asor
=================
Kelompok Unggul
Nama berkas: D:\TYAR\ANATES TYAR.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Chandra Wisnu... 33 1 1 1 1 - 1 1 - 1 1 -
2 Shavira Devi ... 31 - - - 1 1 1 - 1 - 1 1
3 Imeliana 29 - 1 1 1 1 - 1 1 1 - 1
Jml Jwb Benar 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 Chandra Wisnu... 1 1 1 - 1 1 1 1 - - 1 1
2 Shavira Devi ... 1 1 - 1 1 - 1 1 - 1 - 1
3 Imeliana - 1 - 1 1 1 1 1 - 1 - 1
Jml Jwb Benar 2 3 1 2 3 2 3 3 0 2 1 3
No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Chandra Wisnu... 1 1 - 1 - 1 - 1 1 1 - 1
2 Shavira Devi ... 1 1 1 1 1 - - 1 1 - - 1
3 Imeliana 1 - 1 - 1 - - - - - - 1
Jml Jwb Benar 3 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 3
No.Urut Kode/Nama Subyek 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
1 Chandra Wisnu... 1 1 - - - - 1 1 - - 1 1
2 Shavira Devi ... 1 1 1 1 1 - - 1 - - 1 1
3 Imeliana 1 - 1 1 - 1 1 - 1 1 - -
Jml Jwb Benar 3 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2
No.Urut Kode/Nama Subyek 48 49 50
1 Chandra Wisnu... 1 1 -
2 Shavira Devi ... - - 1
3 Imeliana - 1 1
Jml Jwb Benar 1 2 2
Kelompok Asor
Nama berkas: D:\TYAR\ANATES TYAR.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Syahputra Muh... 19 1 1 - - 1 1 1 1 1 - -
2 Windi Marsuli... 18 1 1 - - 1 1 1 1 1 - 1
3 Andy Irfan 12 1 - - - - 1 - 1 - - -
Jml Jwb Benar 3 2 0 0 2 3 2 3 2 0 1
No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 Syahputra Muh... - - 1 - - - - - - 1 1 -
2 Windi Marsuli... 1 - - - - - 1 - - - - 1
3 Andy Irfan - 1 - - - 1 - 1 - - - -
Jml Jwb Benar 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1
No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Syahputra Muh... - 1 - 1 - 1 - - - - 1 -
2 Windi Marsuli... - - - 1 - - - - - - - -
3 Andy Irfan - - - 1 1 - - - 1 - - -
Jml Jwb Benar 0 1 0 3 1 1 0 0 1 0 1 0
No.Urut Kode/Nama Subyek 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
1 Syahputra Muh... - - - 1 - - 1 - - - 1 -
2 Windi Marsuli... - 1 - - 1 1 - - - 1 - 1
3 Andy Irfan - - - - - - - 1 1 - 1 -
Jml Jwb Benar 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 2 1
No.Urut Kode/Nama Subyek 48 49 50
1 Syahputra Muh... 1 - 1
2 Windi Marsuli... - 1 -
3 Andy Irfan - - -
Jml Jwb Benar 1 1 1
DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 10
Klp atas/bawah(n)= 3
Butir Soal= 50
Nama berkas: D:\TYAR\ANATES TYAR.ANA
No Butir Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)
1 1 3 -2 -66.67
2 2 2 0 0.00
3 2 0 2 66.67
4 3 0 3 100.00
5 2 2 0 0.00
6 2 3 -1 -33.33
7 2 2 0 0.00
8 2 3 -1 -33.33
9 2 2 0 0.00
10 2 0 2 66.67
11 2 1 1 33.33
12 2 1 1 33.33
13 3 1 2 66.67
14 1 1 0 0.00
15 2 0 2 66.67
16 3 0 3 100.00
17 2 1 1 33.33
18 3 1 2 66.67
19 3 1 2 66.67
20 0 0 0 0.00
21 2 1 1 33.33
22 1 1 0 0.00
23 3 1 2 66.67
24 3 0 3 100.00
25 2 1 1 33.33
26 2 0 2 66.67
27 2 3 -1 -33.33
28 2 1 1 33.33
29 1 1 0 0.00
30 0 0 0 0.00
31 2 0 2 66.67
32 2 1 1 33.33
33 1 0 1 33.33
34 0 1 -1 -33.33
35 3 0 3 100.00
36 3 0 3 100.00
37 2 1 1 33.33
38 2 0 2 66.67
39 2 1 1 33.33
40 1 1 0 0.00
41 1 1 0 0.00
42 2 1 1 33.33
43 2 1 1 33.33
44 1 1 0 0.00
45 1 1 0 0.00
46 2 2 0 0.00
47 2 1 1 33.33
48 1 1 0 0.00
49 2 1 1 33.33
50 2 1 1 33.33
TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 10
Butir Soal= 50
Nama berkas: D:\TYAR\ANATES TYAR.ANA
No Butir Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran
1 6 60.00 Sedang
2 6 60.00 Sedang
3 5 50.00 Sedang
4 5 50.00 Sedang
5 5 50.00 Sedang
6 6 60.00 Sedang
7 6 60.00 Sedang
8 8 80.00 Mudah
9 7 70.00 Sedang
10 4 40.00 Sedang
11 3 30.00 Sukar
12 6 60.00 Sedang
13 4 40.00 Sedang
14 4 40.00 Sedang
15 3 30.00 Sukar
16 4 40.00 Sedang
17 4 40.00 Sedang
18 4 40.00 Sedang
19 7 70.00 Sedang
20 3 30.00 Sukar
21 6 60.00 Sedang
22 3 30.00 Sukar
23 6 60.00 Sedang
24 5 50.00 Sedang
25 5 50.00 Sedang
26 4 40.00 Sedang
27 5 50.00 Sedang
28 5 50.00 Sedang
29 5 50.00 Sedang
30 3 30.00 Sukar
31 4 40.00 Sedang
32 5 50.00 Sedang
33 4 40.00 Sedang
34 3 30.00 Sukar
35 5 50.00 Sedang
36 5 50.00 Sedang
37 5 50.00 Sedang
38 5 50.00 Sedang
39 5 50.00 Sedang
40 3 30.00 Sukar
41 4 40.00 Sedang
42 5 50.00 Sedang
43 4 40.00 Sedang
44 4 40.00 Sedang
45 5 50.00 Sedang
46 5 50.00 Sedang
47 5 50.00 Sedang
48 3 30.00 Sukar
49 5 50.00 Sedang
50 6 60.00 Sedang
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL
=================================
Jumlah Subyek= 10
Butir Soal= 50
Nama berkas: D:\TYAR\ANATES TYAR.ANA
No Butir Korelasi Signifikansi
1 -0.414 -
2 0.129 -
3 0.515 Sangat Signifikan
4 0.781 Sangat Signifikan
5 0.116 -
6 -0.176 -
7 0.197 -
8 -0.399 -
9 0.185 -
10 0.583 Sangat Signifikan
11 0.250 -
12 0.332 Signifikan
13 0.346 Signifikan
14 0.142 -
15 0.504 Sangat Signifikan
16 0.753 Sangat Signifikan
17 0.075 -
18 0.550 Sangat Signifikan
19 0.330 Signifikan
20 -0.004 -
21 0.265 -
22 0.178 -
23 0.536 Sangat Signifikan
24 0.748 Sangat Signifikan
25 0.382 Sangat Signifikan
26 0.482 Sangat Signifikan
27 -0.183 -
28 0.017 -
29 0.116 -
30 -0.004 -
31 0.550 Sangat Signifikan
32 0.116 -
33 0.312 Signifikan
34 -0.112 -
35 0.748 Sangat Signifikan
36 0.681 Sangat Signifikan
37 0.382 Sangat Signifikan
38 0.449 Sangat Signifikan
39 0.316 Signifikan
40 0.069 -
41 -0.061 -
42 0.349 Signifikan
43 0.142 -
44 -0.265 -
45 -0.050 -
46 0.017 -
47 0.382 Sangat Signifikan
48 0.214 -
49 0.316 Signifikan
50 0.299 Signifikan
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01
10 0,576 0,708 60 0,250 0,325
15 0,482 0,606 70 0,233 0,302
20 0,423 0,549 80 0,217 0,283
25 0,381 0,496 90 0,205 0,267
30 0,349 0,449 100 0,195 0,254
40 0,304 0,393 125 0,174 0,228
50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH
=================
Jumlah Subyek= 10
Butir Soal= 50
Nama berkas: D:\TYAR\ANATES TYAR.ANA
No Butir a b c d e *
1 2-- 1++ 6** 1++ 0-- 0
2 1++ 1++ 6** 2-- 0-- 0
3 3--- 0-- 5** 2- 0-- 0
4 5** 4--- 1++ 0-- 0-- 0
5 1++ 0-- 5** 4--- 0-- 0
6 6** 0-- 3--- 1++ 0-- 0
7 6** 0-- 1++ 3--- 0-- 0
8 0-- 0-- 8** 2--- 0-- 0
9 0-- 0-- 3--- 0-- 7** 0
10 1+ 2+ 4** 1+ 2+ 0
11 3** 2++ 1+ 2++ 2++ 0
12 2-- 1++ 1++ 6** 0-- 0
13 1+ 2+ 1+ 2+ 4** 0
14 4** 2+ 3-- 1+ 0-- 0
15 3** 2++ 1+ 2++ 2++ 0
16 2+ 1+ 1+ 4** 2+ 0
17 3-- 1+ 4** 1+ 1+ 0
18 4** 3-- 0-- 1+ 2+ 0
19 2--- 1+ 0-- 7** 0-- 0
20 1+ 3- 3** 2++ 1+ 0
21 1++ 2-- 1++ 6** 0-- 0
22 2++ 4--- 0-- 1+ 3** 0
23 2-- 1++ 1++ 6** 0-- 0
24 1++ 2- 1++ 1++ 5** 0
25 2- 1++ 5** 1++ 1++ 0
26 4** 2+ 1+ 2+ 1+ 0
27 1++ 5** 2- 0-- 2- 0
28 0-- 1++ 5** 2- 2- 0
29 5** 2- 1++ 1++ 1++ 0
30 3** 1+ 0-- 3- 3- 0
31 4** 2+ 1+ 1+ 2+ 0
32 2- 0-- 1++ 5** 2- 0
33 4** 2+ 0-- 1+ 3-- 0
34 3** 1+ 0-- 1+ 5--- 0
35 1++ 0-- 4--- 0-- 5** 0
36 2- 2- 1++ 5** 0-- 0
37 5** 4--- 0-- 1++ 0-- 0
38 2- 1++ 5** 2- 0-- 0
39 5** 2- 2- 1++ 0-- 0
40 2++ 3** 1+ 4--- 0-- 0
41 4--- 2+ 4** 0-- 0-- 0
42 1++ 0-- 3--- 5** 1++ 0
43 4** 5--- 1+ 0-- 0-- 0
44 4** 5--- 0-- 0-- 1+ 0
45 5** 3--- 2- 0-- 0-- 0
46 1++ 0-- 0-- 4--- 5** 0
47 0-- 0-- 5--- 5** 0-- 0
48 3** 0-- 0-- 7--- 0-- 0
49 3--- 5** 2- 0-- 0-- 0
50 0-- 6** 1++ 3--- 0-- 0
Keterangan:
** : Kunci Jawaban
++ : Sangat Baik
+ : Baik
- : Kurang Baik
-- : Buruk
---: Sangat Buruk
LAMPIRAN 6
SOAL PRETES-POSTES VULKANOLOGI
SMAN 1 TARUMAJAYA
NAMA : ......................................
KELAS : ......................................
TANGGAL : ......................................
MAPEL : Geografi
1. Batuan hasil instrusi magma yang menyusup dan membeku di sela-sela
lipatan disebut…
a. Bathalit
b. Intruksi datar
c. Lakolit
d. Gang
e. Diaterma
2. Lubang (pipa) diantara dapur magma dan kempundan gunungapi yang
bentuknya seperti silinder memanjang disebut…
a. Bathalit
b. Intruksi datar
c. Lakolit
d. Gang
e. Diaterma
3. tipe gunung yang mempunyai ciri berupa letusan-letusan kecil yang tidak
begitu kuat namun teru -menerus termasuk tipe …
a. tipe Hawaii
b. tipe Stromboli
c. tipe vulkano
d. tipe perret
e. tipe merapi
4. Ekstrusi identik dengan erupsi atau letusan gunungapi yang dapat dibedakan
menjadi dua yaitu...
a. Erupsi efusif dan erupsi
eksplosif
b. Erupsi efusif dan erupsi areal
c. Erupsi areal dan erupsi
eksplosif
d. Erupsi areal dan erupsi sentral
e. Erupsi efusif dan erupsi
sentral
5. Menurut tipe letusan, gunung mauna loa di kepulauan hawaii termasuk
kedalam tipe..
a. Tipe hawaii
b. Tipe stromboli
c. Tipe vulkano
d. Tipe peret
e. Tipe merapi
6. Menurut tipe letusan, gunung krakatau termasuk kedalam tipe...
a. Tipe hawaii
b. Tipe stromboli
c. Tipe vulkano
d. Tipe peret
e. Tipe mera
7. solfatari adalah...
a. sumber gas yang mengandung asam arang
b. sumber gas yang mengandung belerang
c. sumber gas yang mengeluarkan air
d. sumber gas yang mengeluarkan lava
e. sumber gas yang mengeluarkan lahar
8. mofet adalah...
a. sumber gas yang mengeluarkan belerang
b. sumber gas yang mengandung asam arang
c. sumber gas yang mengeluarkan air
d. sumber gas yang mengeluarkan lava
e. sumber gas yang mengeluarkan lahar
9. Erupsi gunung api yang tidak menimbulkan ledakan tetapi hanya
menyebabkan aliran lava dari lubang kepundan disebut …
a. Erupsi eksplosif
b. Erupsi linier
c. Erupsi eflusif
d. Erupsi sentral
e. Efusif
10. Batuan batu dalam yang terjadi dari resapan magma di antara dua lithosfer
yang terbentuk seperti cermin cembung disebut ..
a. Lakolit
b. Diaterma
c. Batolit
d. Sillis
e. Eflata
11. magma yang keluar sampai kepermukaan bumi dan mengalir kepermukaan
bumi disebut…
a. lava
b. lahar
c. eflata
d. ekhalasi
e. magma
12. Magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas, bentukanya
seperti lensa cembung atau kue serabi disebut …
a. Bathalit
b. Intruksi datar
c. Lakolit
d. Gang
e. Diaterma
13. material yang tercampur antara lava dan materi-materi yang ada di permukaan
bumi berupa pasir, kerikil, debu, dan lain-lain disebut...
a. lava
b. lahar
c. eflata
d. ekhalasi
e. magma
14. tipe gunung yang mempunyai ciri berupa lava cair yang mengalir keluar
seperti air mancur termasuk tipe …
a. tipe Hawaii
b. tipe Stromboli
c. tipe vulkano
d. tipe perret
e. tipe merapi
15. tipe gunung dengan letusan lava kental, tekanan gas sedang dan dapur magma
yang dangkal disebut tipe...
a. tipe Hawaii
b. tipe Stromboli
c. tipe vulkano
d. tipe St. Vincent
e. tipe pelle
16. tipe gunung dengan letusan lava kental, tekanan gas tinggi dan dapur magma
yang sangat dalam disebut tipe...
a. tipe Hawaii
b. tipe Stromboli
c. tipe vulkano
d. tipe St. Vincent
e. tipe pelle
17. menurut tipe letusannya gunungapi dapat dibedakan menjadi...
a. 3
b. 6
c. 7
d. 5
e. 4
18. Ciri-ciri gunungapi perisai adalah...
a. Beralas luas, berlereng landai dan merupakan hasil erupsi efusif
magma cair
b. Berlereng landai dan merupakan hasil erupsi eksplosif yang tidak
terlalu kuat dan hanya sekali saja
c. Berbentuk kerucut, bandan berlapis-lapis dan merupakan campuran
efusif dan eksplosif
d. Berbentuk memanjang, badan berlapis-lapis merupakan hasil erupsi
eksplosif
e. Beralas luas, berbentuk kerucut dan merupakan hasil erupsi efusif
19. Berdasarkan tempat keluarnya magma, erupsi dapat dibedakan menjadi
empat yaitu...
a. Erupsi linear, erupsi areal, erupsi sentral dan erupsi freatik.
b. Erupsi efusif, erupsi areal, erupsi sentral dan erupsi freatik.
c. Erupsi efusif, erupsi eksplosif, erupsi sentral dan erupsi freatik.
d. Erupsi ekplosif, erupsi areal, erupsi sentral dan erupsi freatik.
e. Erupsi linear, erupsi areal, erupsi ekplosif dan erupsi freatik.
20. Ciri-ciri gunungapi yang akan meletus ialah...
a. Suhu disekitar gunung meningkat, meningkatnya mata air,
mengeluarkan suara gemuruh/ getaran, tumbuhan yang layu disekitar
gunung dan migrasinya hewan disekitar gunung.
b. Suhu disekitar gunung meningkat, keringnya mata air, mengeluarkan
suara gemuruh/ getaran, tumbuhan yang semakin subur disekitar
gunung dan migrasinya hewan disekitar gunung.
c. Suhu disekitar gunung menurun, keringnya mata air, mengeluarkan
suara gemuruh/ getaran, tumbuhan yang layu disekitar gunung dan
migrasinya hewan disekitar gunung.
d. Suhu disekitar gunung menurun, meningkatnya mata air,
mengeluarkan suara gemuruh/ getaran, tumbuhan yang semakin subur
disekitar gunung dan migrasinya hewan disekitar gunung.
e. Suhu disekitar gunung meningkat, keringnya mata air, mengeluarkan
suara gemuruh/ getaran, tumbuhan yang layu disekitar gunung dan
migrasinya hewan disekitar gunung.
KUNCI JAWABAN
1. D
2. E
3. B
4. A
5. A
6. D
7. B
8. B
9. C
10. A
11. C
12. A
13. B
14. A
15. D
16. E
17. C
18. A
19. A
20. E
SKOR PENILAIAN
Skor Skor Maksimal
Tiap jawaban benar bernilai = 5
Dan jawaban salah bernilai = 0 100
Maksimal Skor = 100 = 20 x 5
Minimal Skor = 0
LAMPIRAN 7
PERHITUNGAN DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN, MODUS
UNTUK SKOR HASIL PRETES KELAS KONTROL
Urutan data dari yang terkecil ke hasil data terbesar
35 35 35 35 35 35 40 40 40 40
45 45 45 45 45 50 50 50 50 50
50 50 50 50 55 55 55 55 55 55
55 55 55 55 55 60 60 60 60 60
Tabel Skor Hasil Pretes Kelas Kontrol
NO X F X2 F.X F.X
2 FK(b) FK(a)
1 35 6 1225 210 7350 6 40
2 40 4 1600 160 6400 10 34
3 45 5 2025 225 10125 15 30
4 50 9 2500 450 22500 24 25
5 55 11 3025 605 33275 35 16
6 60 5 3600 300 18000 40 5
Jumlah 285 40 13975 1950 97650
Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun tabel distribusi frekuensi adalah:
1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil dalam hal ini
data terbesar = 60 dan data terkecil = 35, dengan menggunakan rumus
R = data terbesar – data terkecil
R = 60 – 35
R = 25
2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan menggunakan rumus:
K = 1 + 3.3 Log N
K = 1 + 3.3 Log 40
K = 1 + 5,29
K = 6,29
K = 6 (dibulatkan)
3. Menentukan panjangnya kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan rumus:
I = rentang (R) / banyak kelas (K)
I = 25 / 6
I = 4,17
I = 4 (dibulatkan)
Tabel Distribusi Frekuensi Pretes Kelas Kontrol
NO
Interval
Kelas
Titik
Tengah
Batas
Bawah
Batas
Atas
Frekuensi
Absolut Relatif
1 35 – 39 37 34,5 39,5 6 15
2 40 – 44 42 39,5 44,5 4 10
3 45 – 49 47 44,5 49,5 5 12.5
4 50 – 54 52 49,5 54,5 9 22.5
5 55 – 59 57 54,5 59,5 11 27.5
6 60 – 64 62 59,5 64,5 5 12.5
4. Menentukan Mean (rata-rata), yaitu :
Mean (M) = ∑F.X/N
Mean (M) = 1950/40
Mean (M) = 48,75
5. Menentukan Median
(
F
)
(
)
(
)
6. Menentukan Modus (nilai yang banyak muncul), yaitu:
(
)
(
)
(
)
7. Menentukan varians ( )
∑ ∑
( )
8. Menentukan nilai standar deviasi (standar baku), yaitu :
√
(
)
√
(
)
√
√
Tabel Uji Normalitas Liliefors (Pretes) Kelas Kontrol
NO x f Zn z f(z) S(z) |f(z)-
S(z)|
1 35 6 6 -1.73267327 0.04158 0.15 0.108423
2 40 4 10 -1.11386139 0.13267 0.25 0.117331
3 45 5 15 -0.4950495 0.31028 0.375 0.064717
4 50 9 24 0.123762376 0.54925 0.6 0.050752
5 55 11 35 0.742574257 0.77113 0.875 0.10387
6 60 5 40 1.361386139 0.9133 1 0.086696
jumlah 285 40
jika Lv < Lt, maka data berdistribusi
normal
Lv 0.11733
Lt 0.14009
kesimpulan
Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
0.11733 < 0.14009
LAMPIRAN 8
PERHITUNGAN DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN, MODUS
UNTUK SKOR HASIL PRETES KELAS EKSPERIMEN
Urutan data terkecil hasil data terbesar
30 30 30 35 35 35 35 40 40 40
40 40 40 45 45 45 45 45 45 45
45 45 45 50 50 50 50 50 55 55
55 55 55 55 60 60 60 60 60 60
Tabel Skor Hasil Pretes Kelas Eksperimen
NO X F X2 F.X F.X
2 FK(b) FK(a)
1 30 3 900 90 2700 3 40
2 35 4 1225 140 4900 7 37
3 40 6 1600 240 9600 13 33
4 45 9 2025 405 18225 22 27
5 50 5 2500 250 12500 27 18
6 55 7 3025 385 21175 34 13
7 60 6 3600 360 21600 40 6
Jumlah 315 40 14875 1870 90700
Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun tabel distribusi frekuensi adalah:
1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil dalam hal ini
data terbesar = 60 dan data terkecil = 30, dengan menggunakan rumus
R = data terbesar – data terkecil
R = 60 – 30
R = 30
2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan menggunakan rumus:
K = 1 + 3.3 Log N
K = 1 + 3.3 Log 40
K = 1 + 5,29
K = 6,29
K = 6 (dibulatkan)
3. Menentukan panjangnya kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan rumus:
I = rentang (R) / banyak kelas (K)
I = 30 / 6
I = 5
Tabel Distribusi Frekuensi Pretes Kelas Eksperimen
NO
Interval
Kelas
Titik
Tengah Batas Bawah Batas Atas
Frekuensi
Absolut Relatif
1 30 - 35 32,5 29,5 35,5 7 17.5
2 36 – 41 38,5 35,5 41,5 6 15
3 42 – 47 44,5 41,5 47,5 9 22.5
4 48 – 53 50,5 47,5 53,5 5 12.5
5 54 – 59 56,5 53,5 59,5 7 17.5
6 60 – 65 52,5 59,5 65,5 6 15
4. Menentukan Mean (rata-rata), yaitu :
Mean (M) = ∑F.X/N
Mean (M) = 1870/40
Mean (M) = 46,75
5. Menentukan Median
(
F
)
(
)
(
)
6. Menentukan Modus (nilai yang banyak muncul), yaitu:
(
)
(
)
(
)
7. Menentukan varians ( )
∑ ∑
( )
8. Menentukan nilai standar deviasi (standar baku), yaitu :
√
(
)
√
(
)
√
√
Tabel Uji Normalitas Liliefors (Pretes) Kelas Eksperimen
NO x f Zn z f(z) S(z) |f(z)-S(z)|
1 30 3 3 -1.78762006 0.036918663 0.075 0.038081337
2 35 4 7 -1.25400213 0.104920615 0.175 0.070079385
3 40 6 13 -0.7203842 0.235644236 0.325 0.089355764
4 45 9 22 -0.18676628 0.425921945 0.55 0.124078055
5 50 5 27 0.346851654 0.635648616 0.675 0.039351384
6 55 7 34 0.880469584 0.810697512 0.85 0.039302488
7 60 6 40 1.414087513 0.921331896 1 0.078668104
jumlah 315 40
jika Lv < Lt, maka data
berdistribusi normal
Lv 0.124078055
Lt 0.14009
kesimpulan
Lv < Lt, maka data berdistribusi
normal
0.124078055< 0.14009
LAMPIRAN 9
PERHITUNGAN DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN, MODUS
UNTUK SKOR HASIL POSTES KELAS KONTROL
Urutan data terkecil hasil data terbesar
75 75 75 75 80 80 80 80 80 80
80 80 85 85 85 85 85 85 85 85
85 85 90 90 90 90 90 90 90 90
90 95 95 95 95 95 95 95 95 95
Tabel Skor Hasil Postes Kelas Kontrol
NO X F X2 F.X F.X
2 FK(b) FK(a)
1 75 4 5625 300 22500 4 40
2 80 8 6400 640 51200 12 36
3 85 10 7225 850 72250 22 28
4 90 9 8100 810 72900 31 18
5 95 9 9025 855 81225 40 9
Jumlah 425 40 36375 3455 300075
Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun tabel distribusi frekuensi adalah:
1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil dalam hal ini
data terbesar = 95 dan data terkecil = 75, dengan menggunakan rumus
R = data terbesar – data terkecil
R = 95 – 75
R = 20
2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan menggunakan rumus:
K = 1 + 3.3 Log N
K = 1 + 3.3 Log 40
K = 1 + 5,29
K = 6,29
K = 6 (dibulatkan)
3. Menentukan panjangnya kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan rumus:
I = rentang (R) / banyak kelas (K)
I = 20 / 6
I = 3,33
I = 3
Tabel Distribusi Frekuensi Postes Kelas Kontrol
NO Interval
Kelas
Titik
Tengah
Batas
Bawah
Batas
Atas
Frekuensi
Absolut Relatif
1 75 – 78 76,5 74,5 78,5 4 10
2 79 – 82 80,5 78,5 82,5 8 20
3 83 – 86 84,5 82,5 86,5 10 25
4 87 – 90 88,5 86,5 90,5 9 22.5
5 91 – 94 92,5 90,5 94,5 - -
6 95 – 98 96,5 94,5 98,5 9 22.5
4. Menentukan Mean (rata-rata), yaitu :
Mean (M) = ∑F.X/N
Mean (M) = 3455/40
Mean (M) = 86,375
5. Menentukan Median
(
F
)
(
)
(
)
6. Menentukan Modus (nilai yang banyak muncul), yaitu:
(
)
(
)
(
)
7. Menentukan varians ( )
∑ ∑
( )
8. Menentukan nilai standar deviasi (standar baku), yaitu :
√
(
)
√
(
)
√
√
Tabel Uji Normalitas Liliefors (Postes) Kelas Kontrol
NO x f Zn z f(z) S(z) |f(z)-S(z)|
1 75 4 4 -1.45457258 0.07289 0.1 0.027106187
2 80 8 12 -0.70863792 0.23927 0.3 0.060725402
3 85 10 22 0.037296733 0.51488 0.55 0.035124205
4 90 9 31 0.783231389 0.78325 0.775 0.008254377
5 95 9 40 1.529166045 0.93689 1 0.063111643
jumlah 425 40
jika Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
Lv 00.063111643
Lt 0.14009
kesimpulan
Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
0.063111643 < 0.14009
LAMPIRAN 10
PERHITUNGAN DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN, MODUS
UNTUK SKOR HASIL POSTES KELAS EKSPERIMEN
Urutan data terkecil hasil data terbesar
75 75 75 75 80 80 85 85 85 85
85 85 85 85 90 90 90 90 90 90
90 90 90 90 90 90 90 90 90 90
90 95 95 95 95 95 95 95 95 95
Tabel Skor Hasil Postes Kelas Eksperimen
NO X F X2 F.X F.X
2 FK(b) FK(a)
1 75 1 5625 75 5625 1 40
2 80 3 6400 240 19200 4 39
3 85 5 7225 425 36125 9 36
4 90 17 8100 1530 137700 26 31
5 95 14 9025 1330 126350 40 14
Jumlah 425 40 36375 3600 325000
Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun tabel distribusi frekuensi adalah:
1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil dalam hal ini
data terbesar = 95 dan data terkecil = 75, dengan menggunakan rumus
R = data terbesar – data terkecil
R = 95 – 75
R = 20
2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan menggunakan rumus:
K = 1 + 3.3 Log N
K = 1 + 3.3 Log 40
K = 1 + 5,29
K = 6,29
K = 6 (dibulatkan)
3. Menentukan panjangnya kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan rumus:
I = rentang (R) / banyak kelas (K)
I = 20 / 6
I = 3,33
I = 3 (dibulatkan)
Tabel Distribusi Frekuensi Postes Kelas Eksperimen
NO
Interval
Kelas
Titik
Tengah
Batas
Bawah
Batas
Atas
Frekuensi
Absolut Relatif
1 75 – 78 76,5 74,5 78,5 1 2.5
2 79 – 82 80,5 78,5 82,5 3 7.5
3 83 – 86 84,5 82,5 86,5 5 12.5
4 87 – 90 88,5 86,5 90,5 17 42.5
5 91 – 94 92,5 90,5 94,5
95 – 98 96,5 94,5 98,5 14 35
4. Menentukan Mean (rata-rata), yaitu :
Mean (M) = ∑F.X/N
Mean (M) = 3600/40
Mean (M) = 90
5. Menentukan Median
(
F
)
(
)
(
)
6. Menentukan Modus (nilai yang banyak muncul), yaitu:
(
)
(
)
(
)
7. Menentukan varians ( )
∑ ∑
( )
8. Menentukan nilai standar deviasi (standar baku), yaitu :
√
(
)
√
(
)
√
√
Tabel Uji Normalitas Liliefors (Postes) Kelas Eksperimen
NO x f Zn z f(z) S(z) |f(z)-S(z)|
1 75 1 1 -2.09390863 0.01813 0.025 0.00686594
2 80 3 4 -1.24788494 0.10604 0.1 0.006036598
3 85 5 9 -0.40186125 0.34389 0.225 0.11889307
4 90 17 26 0.444162437 0.67154 0.65 0.021537426
5 95 14 40 1.290186125 0.90151 1 0.098493021
jumlah 425 40
jika Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
Lv 0.11889307
Lt 0.14009
Kesimpulan
Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
0.11889307< 0.14009
LAMPIRAN 11
Nilai Normal Gain (N-Gain) Kelas Eksperimen
Perhitungan Nilai N-Gain berdasarkan rumus berikut ini:
N-Gain = Nilai Postes – Nilai Pretes
Skor Ideal – Nilai Pretes
Sedangkan kategorisasi ditentukan dengan nilai N-Gain sebagai berikut:
jika g ≥ 0,7, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori tinggi;
jika 0,7 > g≥ 0,3, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori sedang, dan
jika g < 0,3 maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori rendah.
Nilai N-Gain hasil pretes dan postes pada kelas Eksperimen sebagai berikut ini.
NOMO
R NAMA SISWA
Nilai Gain Kategori
Pretes Postes
1 Aang Andrian Alfikri 45 90 0.818182 Tinggi
2 Ade Afriyani 50 80 0.6 Sedang
3 Ade Ayu 60 85 0.625 Sedang
4 Ade Chairul 30 75 0.642857 Sedang
5 Adeliana Oktavia 60 95 0.875 Tinggi
6 Afriyani 45 75 0.545455 Sedang
7 Agus Triansyah 60 90 0.75 Tinggi
8 Ahmad Harun Alrasyid 45 85 0.727273 Tinggi
9 Ahmad Rifkih 60 95 0.875 Tinggi
10 Ahmad Sutrisno 40 90 0.833333 Tinggi
11 Ahmad Wahyudi 50 95 0.9 Tinggi
12 Ahmad Wahyudi 30 75 0.642857 Sedang
13 Aida Novi Anggraini 45 85 0.727273 Tinggi
14 Anisa 55 85 0.666667 Sedang
15 Annisa Rosland 45 90 0.818182 Tinggi
16 Armah 35 85 0.769231 Tinggi
17 Cantika Futihatur Rahmah 30 75 0.642857 Sedang
18 Dawam Zikrillah 45 90 0.818182 Tinggi
19 Desvira Dwi Rahmanditha 40 85 0.75 Tinggi
20 Dimas Fajar Surya Wishesa 55 95 0.888889 Tinggi
21 Elna Anggraini 45 90 0.818182 Tinggi
22 Habibur Rahman 50 90 0.8 Tinggi
23 Iin Choirunisa Oktaviani 45 90 0.818182 Tinggi
24 Ika Noer Aini 55 95 0.888889 Tinggi
25 Ira Triyastuti 35 85 0.769231 Sedang
26 Irhas Raihan A. 40 90 0.833333 Tinggi
27 Julailah 50 95 0.9 Tinggi
28 Kurniawan Hadi 45 90 0.818182 Tinggi
29 Muhammad Riski Aldiyansyah 40 90 0.833333 Tinggi
30 Mutiara Triandani Sukma 45 90 0.818182 Tinggi
31 Nada Ramadhani 55 90 0.777778 Tinggi
32 Nadia Luthfiyah Ali 35 85 0.769231 Tinggi
33 Nopitasari 40 90 0.833333 Tinggi
34 Nuralih 50 90 0.8 Tinggi
35 Nurlaila Wahyuni Ismail 60 95 0.875 Tinggi
36 Raden Rahmat Hidayat 60 95 0.875 Tinggi
37 Randi Saputra 40 90 0.833333 Tinggi
38 Rd. Lingga Agung Giri W. 55 95 0.888889 Tinggi
39 Rusli Adam 35 80 0.692308 Sedang
40 Salsabila Naura 55 90 0.777778 Tinggi
Rata-rata 0.78341
Nilai Normal Gain (N-Gain) Kelas Kontrol
Perhitungan Nilai N-Gain berdasarkan rumus berikut ini:
N-Gain = Nilai Postes – Nilai Pretes
Skor Ideal – Nilai Pretes
Sedangkan kategorisasi ditentukan dengan nilai N-Gain sebagai berikut:
jika g ≥ 0,7, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori tinggi;
jika 0,7 > g≥ 0,3, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori sedang, dan
jika g < 0,3 maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori rendah.
Nilai N-Gain hasil pretes dan postes pada kelas Kontrol sebagai berikut ini.
NOMOR NAMA SISWA Nilai
Gain Kategori Pretes Postes
1 Anggi Viani 35 75 0.615385 Sedang
2 Anita 60 95 0.875 Tinggi
3 Ari Anggara 45 80 0.636364 Sedang
4 Azki Gilman 35 75 0.615385 Sedang
5 Bahrul Ulum 45 80 0.636364 Sedang
6 Baron Rustian Panogari. S 35 75 0.615385 Sedang
7 Chandra Herdiansyah Permana 35 75 0.615385 Sedang
8 Choirunnisa 45 85 0.727273 Tinggi
9 Devia 60 95 0.875 Tinggi
10 Dewi Komala Sari 55 90 0.777778 Tinggi
11 Dewi Nirwana 50 90 0.8 Tinggi
12 Dewi Sekar Kinasih 55 95 0.888889 Tinggi
13 Dike Amelia 60 95 0.875 Tinggi
14 Dita Dwi Rahayu 50 95 0.9 Tinggi
15 Diyanah Lorenza 45 80 0.636364 Sedang
16 Dwi Sunandar 40 80 0.666667 Sedang
17 Eka Pratiwi 50 85 0.7 Tinggi
18 Ferdiansyah Antoni 35 95 0.923077 Tinggi
19 Ferry Alfandy 45 95 0.909091 Tinggi
20 Fifi Alfiyah 50 85 0.7 Tinggi
21 Gita Silvia 50 80 0.6 Sedang
22 Haikal Syah Habibudin 50 80 0.6 Sedang
23 Heryadi 40 85 0.75 Tinggi
24 Hikmah Andini 55 90 0.777778 Tinggi
25 Husnah Rohmafitri 60 95 0.875 Tinggi
26 Icha Lestari 55 85 0.666667 Sedang
27 Ida Pasariawati 50 85 0.7 Tinggi
28 Idris Afandi 55 90 0.777778 Tinggi
29 Imam Tantowi 55 85 0.666667 Sedang
30 Irwan Syihabuddin 40 80 0.666667 Sedang
31 Ismi Yanti 40 85 0.75 Tinggi
32 Japarudin 55 90 0.777778 Tinggi
33 Jenny Ifana Pattiasina 55 90 0.777778 Tinggi
34 Kartika Sari 60 95 0.875 Tinggi
35 Khadafi Sheahnastihar Fahri 50 85 0.7 Tinggi
36 Khofifah 55 90 0.777778 Tinggi
37 Lutfi Amsori 35 80 0.692308 Sedang
38 Nursa'Adah 55 90 0.777778 Tinggi
39 Sarmilah 50 85 0.7 Tinggi
40 Wafiq Azizah 55 90 0.777778 Tinggi
Rata-rata 0.741879
LAMPIRAN 12
UJI NORMALITAS DATA
A. Kelas Kontrol
1. Pretes
Tabel Uji Normalitas Liliefors (Pretes) Kelas Kontrol
NO x f Zn z f(z) S(z) |f(z)-S(z)|
1 35 6 6 -1.73267327 0.04158 0.15 0.108423
2 40 4 10 -1.11386139 0.13267 0.25 0.117331
3 45 5 15 -0.4950495 0.31028 0.375 0.064717
4 50 9 24 0.123762376 0.54925 0.6 0.050752
5 55 11 35 0.742574257 0.77113 0.875 0.10387
6 60 5 40 1.361386139 0.9133 1 0.086696
jumlah 285 40
jika Lv < Lt, maka data berdistribusi
normal
Lv 0.11733
Lt 0.14009
Kesimpulan
Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
0.11733 < 0.14009
2. Postes
Tabel Uji Normalitas Liliefors (Postes) Kelas Kontrol
NO x f Zn z f(z) S(z) |f(z)-S(z)|
1 75 4 4 -1.45457258 0.07289 0.1 0.027106187
2 80 8 12 -0.70863792 0.23927 0.3 0.060725402
3 85 10 22 0.037296733 0.51488 0.55 0.035124205
4 90 9 31 0.783231389 0.78325 0.775 0.008254377
5 95 9 40 1.529166045 0.93689 1 0.063111643
jumlah 425 40
jika Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
Lv 0.063111643
Lt 0.14009
kesimpulan
Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
0.063111643 < 0.14009
B. Kelas Eksperimen
1. Pretes
Tabel Uji Normalitas Liliefors (Pretes) Kelas Eksperimen
NO x f Zn z f(z) S(z) |f(z)-S(z)|
1 30 3 3 -1.78762006 0.036918663 0.075 0.038081337
2 35 4 7 -1.25400213 0.104920615 0.175 0.070079385
3 40 6 13 -0.7203842 0.235644236 0.325 0.089355764
4 45 9 22 -0.18676628 0.425921945 0.55 0.124078055
5 50 5 27 0.346851654 0.635648616 0.675 0.039351384
6 55 7 34 0.880469584 0.810697512 0.85 0.039302488
7 60 6 40 1.414087513 0.921331896 1 0.078668104
jumlah 315 40
jika Lv < Lt, maka data
berdistribusi normal
Lv 0.124078055
Lt 0.14009
kesimpulan
Lv < Lt, maka data
berdistribusi normal
0.124078055< 0.14009
2. Postes
Tabel Uji Normalitas Liliefors (Postes) Kelas Eksperimen
NO x f Zn z f(z) S(z) |f(z)-S(z)|
1 75 1 1 -2.09390863 0.01813 0.025 0.00686594
2 80 3 4 -1.24788494 0.10604 0.1 0.006036598
3 85 5 9 -0.40186125 0.34389 0.225 0.11889307
4 90 17 26 0.444162437 0.67154 0.65 0.021537426
5 95 14 40 1.290186125 0.90151 1 0.098493021
jumlah 425 40
jika Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
Lv 0.11889307
Lt 0.14009
Kesimpulan
Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
0.11889307< 0.14009
LAMPIRAN 13
UJI HOMOGENITAS DATA
Pengujian Homogenitas disini adalah mengenai sama tidaknya variansi-
variansi dua buah distribusi atau lebih.
Pengujian dilakukan dengan uji homogenitas dua varians. Rumus uji
homogenitas yang digunakan adalah uji fisher, dengan rumus.
Langkah-langkah perhitungan uji fisher sebagai berikut:
1. Merumuskan Hipotesis
Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima yang berarti variansi populasi kedua
variabel homogen
Jika Fhitung ˃ Ftabel maka Ho ditolak yang berarti variansi populasi kedua
variabel tidak homogen
2. Jumlah sampel
N kontrol = 40
N eksperimen = 40
3. Derajat kebebasan
4. Menentukan Ftabel untuk dk penyebut = N-1 = 39 dan dk pembilang = N-1
= 39 karena pembilang tidak ada pada table maka diambil yang terdekat
yaitu pembilang 20 pada taraf signifikasi α = 0,05 dari daftar table
distribusi F adalah 1,68.
5. Menentukan Fhitung yaitu varian terbesar dibagi varian terkecil
A. Homogenitas Pretes
Eksperimen Kontrol
N 40 40
X 46,5 48,75
S2
84,04 66,34
Karena Fhitung < Ftabel (1,26 < 1,704) maka Ho diterima yang berarti variansi
populasi kedua variabel homogen
B. Homogenitas Postes
Eksperimen Kontrol
N 40 40
X 90 86,375
S2
25,64 42,29
Karena Fhitung < Ftabel (1,64 < 1,704) maka Ho diterima yang berarti variansi
populasi kedua variabel homogen
LAMPIRAN 14
UJI HIPOTESIS
Perhitungan uji hipotesis berdasarkan data postes dengan menggunakan Uji-t.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Menentukan hipotesis
Ho : µ1 = µ2
Ha :µ1 ≠ µ2
b. Menentukan α
Taraf signifikansi yang digunakan adalah α = 0,05.
c. Menentukan kriteria penerimaan hipotesis
Berdasarkan uji kesamaan varians, ditunjukkan bahwa kedua kelas
mempunyai varians yang homogen, maka untuk pengujian hipotesis ini
digunakan rumus:
√
dengan √
d. Menentukan t
Mencari Sg
√
√
√
√
√
√
Menghitung thitung
√
√
√
√
df = N – 2 = 80-2 = 78 (dikonsultasikan tabel nilai “t”), dengan df sebesar 78,
maka diperoleh ttabelsebagai berikut :
Pada taraf signifikansi 5% = 1,66462
Dengan demikian t0 lebih kecil dari ttabel, yaitu :
t0> ttabel= (2,81>1.66)
Kesimpulan : Terdapat Perbedaan hasil belajar siswa yang dalam kegiatan
belajar mengajarnya menggunakan media pembelajaran 3 dimensi lebih besar
dari hasil belajar siswa yang dalam kegiatan belajar mengajarnya
menggunakan media 2 dimensi.
LAMPIRAN 15
DOKUMENTASI
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TIGAA DIMENSI TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN GEOGRAFI PADA
MATERI VULKANOLOGI
1. Kelas Eksperimen
2. Kelas Kontrol
LAMPIRAN 16
A. PROFIL SEKOLAH
1. Profil SMAN 1 Tarumajaya Tarhun Pelajaran 2015/2016
a. Nama Sekolah : SMAN 1 Tarumajaya
b. Alamat Sekolah : Jln. Pahlawan Setia Ds. Pahlawan Setia
Kec. Tarumajaya Kab. Bekasi 17216
c. Luas Tanah : 10.000 M2
d. Status Tanah : Tanah Kas Desa
e. SK Kepala Sekolah : 821.2/893-BKD/Kep./2010
f. SK Berdirinya Sekolah : 420/KEP.3.Disdik/2003
g. Nomor Rekening : 10.03.10.022.662.9
h. Nama Bank : Bank Jabar Jln. Ir. H. Juanda 128 Bekasi
An. SMAN 1 Tarumajaya
i. Bendahara : H.Ali Sodikin, S.Pd
2. Identitas Kepala Sekolah
Nama : Ahmad Roajali, M.MPd
Pendidikan : S.2
Jurusan : -
3. Profil Tamatan Tiga Tahun Terakhir
No Tahun X XI XII Jumlah Lulusan
1.
2.
3.
2012 – 2013
2013 – 2014
2014 - 2015
5
5
6
5
5
5
5
5
5
5 Kelas
5 Kelas
5 Kelas
4. Keadaan Rombel 2015 / 2016
JUMLAH SISWA-SISWI
SMA NEGERI 1 TARUMAJAYA
TAHUN PELAJARAN 2015 - 2016
NO KELAS
JUMLAH BERDASARKAN
Jenis Jumlah/ Kelas
Program
L P L P Jumlah
1 X IPA 1 14 30 44
40 134 174 2 X IPA 2 14 31 45
3 X IPA 3 12 30 42
4 X IPA 4 14 25 39
5 X IPS 1 15 25 40
48 65 113 6 X IPS 2 17 23 40
7 X IPS 3 14 27 41
Jumlah Kelas X ==> 100 191 291
8 XI IPA 1 18 27 45
66 119 185 9 XI IPA 2 16 30 46
10 XI IPA 3 15 32 47
11 XI IPS 1 17 30 47
61 82 143 12 XI IPS 2 23 25 48
13 XI IPS 3 22 26 48
Jumlah Kelas XI ==> 88 159 247
14 XII IPA 1 10 22 32
26 72 98 15 XII IPA 2 11 22 33
16 XII IPA 3 5 28 33
17 XII IPS 1 12 23 35 27 41 68
18 XII IPS 2 15 18 33
Jumlah Kelas XII ==> 53 113 166
JUMLAH SELURUH SISWA
Kelas Rombel L P Jumlah
Kelas X 7 100 191 291 Orang
Kelas XI 6 88 159 247 Orang
Kelas XII 5 53 113 166 Orang
TOTAL 18 241 463 704 Orang
5. Prestasi yang pernah Dicapai (Empat Tahun Terakhir)
a. Akademik
No Kejuaraan Tingkat Tahun
1 Guru Berprestasi Kabupaten 2008
b. Non Akademik
No Kejuaraan Tingkat Tahun
1
2
Lomb Fotografi
Lomba desain blog
Provinsi
Kabupaten
2010
2011
6. Rasio Penerimaan Siswa (Tiga Tahun Terakhir)
Tahun
Pelajaran
Jumlah Siswa
Pendaftar Diterima Prosentase yang
diterima
2012– 2013
2013 – 2014
2014 – 2015
170
232
285
170
192
245
100 %
83 %
85 %
7. Jumlah Personal
No Uraian Jenis Kelamin
L P Jumlah
1 Tenaga Fungsional
1. Kepala Sekolah
2. Guru
a) Guru tetap
b) Guru Tidak Tetap
c) Guru Bantu Sementara
1
9
7
-
-
12
12
-
1
21
19
-
Jumlah (1) 17 24 39
2 Tenaga Struktural
1. Korlak
2. Tata Usaha
a. Tata Usaha Tetap
b. Tata Usaha Tidak tetap
c. Penjaga Sekolah
1
1
3
-
4
1
1
7
c.a. Tetap
c.b. Tidak tetap
d. Security
d.a. Tetap
d.b. Tidak Tetap
-
4
-
1
-
-
-
-
-
4
-
1
Jumlah (2) 9 3 12
Jumlah (1+2) 26 25 51
8. Sarana Prasarana
No Jenis Ruang Jumlah Luas (M2) Kondisi
Baik Rusak
1
2
3
4
5
6
7
Kelas / Teori
Lab. Bahasa
Lab. Komputer
Perpustakaan
Lab. Kelautan
Lap. Olah Raga
Musholla
13
1
-
1
1
1
1
8 X 9
8 X 9
8 X 9
4 X 8
8 X 9
25 X 10
10 X 10
13
1
-
-
-
1
1
Sedang
Sedang