PENGARUH MUSIK KLASIK KONTEMPORER “YANNI”
TERHADAP ATENSI PADA MAHASISWA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh:
Maria Vita Asri Pranandita
NIM: 129114083
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
God’s plan is better and greater
than any plan we’ve ever made for ourselves.
Hebrews 11: 40
Yang dicari dari sebuah kehidupan adalah bagaimana kita mampu
dalam mengahadapi kekurangan dan sampai mana kita mampu
bersabar.
Hunter X Hunter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Ku persembahkan karya ini untuk,
Tuhan yang Maha Kasih,
Bapak dan ibu yang selalu membimbing dan mendoakan ku di setiap doa mereka,
Kedua saudara ku Mekong dan Citul yang selalu menyemangatiku dan
menolongku,
Para sahabat yang selalu memberikan motivasi dan kebahagiaan di hidupku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PENGARUH MUSIK KLASIK KONTEMPORER “YANNI”
TERHADAP ATENSI PADA MAHASISWA
Maria Vita Asri Pranandita
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh musik klasik kontemporer “Yanni”
terhadap atensi pada mahasiswa. Penelitian yang menggunakan metode penelitian kuasi
eksperimen dengan tipe laboratorium ini menggunakan desain pretest-posttest control
group design. Subjek penelitian eksperimen ini adalah 36 mahasiswa kategori dewasa
awal. Penelitian ini memiliki hipotesis bahwa terdapat peningkatan atensi yang
diperdengarkan musik klasik kontemporer Yanni pada mahasiswa. Data yang terkumpul di
analisis menggunakan uji beda Wilcoxon menunjukan adanya perbedaan penurunan mean
rank dalam milidetik pada fungsi atensi executive control sebesar 105,12 < 116,5 dengan p
= 0.035 (p < 0,05). Dapat ditarik kesimpulan bahwa musik klasik kontemporer “Yanni”
berpengaruh terhadap atensi pada mahasiswa.
Kata kunci : musik klasi, atensi, eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE INFLUENCE OF CONTEMPORARY CLASSICAL MUSIC
“YANNI” ON ATTENTION TOWARDS COLLEGE STUDENTS
Maria Vita Asri Pranandita
ABSTRACT
The objective of this study is to find out the influence of contemporary classical music
“Yanni” on attention towards college students. This experimental study used quasi
experiment with type of experiment laboratory was the pretest-posttest control group
design. The subject in this study were thirty-six early-adult-students. The hypothesis of this
study showed that the number of the attention which was played through contemporary
classical music for the college students was increasing. The data collected was analyzed by
using Wilcoxon’s test signed rank which indicated the decreasing mean rank differences in
milliseconds within the attention function of executive control was 105.12 <116.5 with p =
0.035 (p <0.05). It could be concluded that contemporary classical music “Yanni”
influenced the attention of the college students.
Keywords: music classic, attention, experiment
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ku haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan kasihNya yang melimpah kepada ku sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S. Psi.). Kelancaran dan
kesuksesan dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari peran banyak pihak yang
telah membantu dan memberikan dorongan besar dalam menghadapi kesulitan yang
saya temui. Dengan kerendahan hati, ku ingin mengucapkan rasa terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Psi., selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si., selaku Kepala Program Studi
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik selama
penulis menempuh studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
4. Bapak TM. Raditya Hernawa, M. Psi., Psi. selaku Dosen Pembimbing
Skripsi saya yang selalu sabar menuntun dan meluangkan waktunya untuk
mendengarkan dan membimbing saya dengan sabar. Terima kasih atas saran
dan bimbingan dari bapak selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Sr. Dewi FCJ yang bersedia meluangkan waktunya untuk berdiskusi tentang
penelitian ini. Terima kasih suster, karena sudah memberikan motivasi pada
skripsi saya sehingga saya menjadi lebih yakin pada skripsi saya.
6. Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telak mendidik dan memberikan ilmunya kepada saya.
7. William, selaku native speaker yang telah memberikan waktu luangnya
untuk mengoreksi bahasa dari instruksi Attention Network Test (ANT).
Abraham Muria S.Ked., yang menggunakan ANT sebagai alat pegambilan
data. Terima kasih atas informasinya.
8. Bapak Susilo selaku Kepala Lab. Komputer Dasar yang mengizinkan dan
mendukung saya untuk menggunakan Lab. Komputer Dasar sebagai sarana
pengambilan data. Terima kasih atas fasilitas dan izinnya.
9. Seluruh Staff dan Karyawan Psikologi Universitas Sanata Dharma yang
telah sabar melayani dan memberikan informasi selama saya berkuliah di
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma ini.
10. Bapak Eko dan Mas Ferry selaku karyawan UBSD yang selalu
menyemangatiku dan memberikan kegembiraan disaat aku merasa penat
dengan skripsi. Terima kasih selalu memberikan kehangatan dan tawa
dihidupku.
11. Kedua Orang Tua dan Kakak Adikku yang menjadi sumber cinta kasih dan
selalu ada disaat aku membutuhkan, mendukungku dalam doa dan
menyemamangatiku dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih bapak, karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
bapak selalu sabar setra memberikan motivasi dan kasih untuk
menyelesaikan skripsiku ini. Terima kasih ibu yang selalu memberikan doa
dan semangat agar aku tidak menyerah untuk menyelesaikan skripsiku.
12. Helena Lindi dan Regina Giovanny yang telah memberikanku dorongan dan
masukan yang sangat berarti untuk kelangsungan skripsiku ini. Tanpa kalian
mungkin aku sudah lama menyerah menyelesaikan skripsiku ini. Kalian
inspirasiku. Terima kasih telah mendengarkan keluh kesahku dan
membantuku mengerjakan skripsiku.
13. Ratna Indrswari dan Emanuela Prima yang selalu menyemangatiku dan
menasehatiku untuk selalu fokus dengan skripsiku. Aku sayang kalian
berdua.
14. Teman-teman kontrakan, Moka, Ari, Winda, Radit, Baskoro dan Gerry yang
memberikan dukungan dan kasih sayang mereka yang membuatku kembali
bersemangat untuk mengerjakan skripsi. Terima kasih atas kebersamaan dan
waktu kalian untuk ku.
15. Sahabat yang tak lekang oleh waktu Grup Yuhuu, Adyajati Kirana, Orchita
Ave, Sesilih Panuntun Jati dan Tyastiana Arbianisa. Kalian selalu
mengingatkanku atas tugas utamaku dan selalu mengingatkanku disaat ku
bosan dengan skripsi. Kecrewetan kalian dan sindiran kalian yang
membuatku tetap semangat untuk melanjutkan skripsiku. Tanpa kalian
mungkin aku takkan bisa lulus-lulus. Kalian sangat luar biasa, kalian
keluarga keduaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
16. Teman-teman yang mendukung berjalannya penelitian ini, Kariyanto, Nikur
dan Pipi Priska. Tanpa kalian eksperimen ini mungkin tidak akan berjalan
dengan baik. Terima kasih kalian selalu ada dan memberikanku nasehat
serta semangat.
17. Teman-teman Mitra Perpustakaan Paingan. Terima kasih karena selalu
memberikan keceriaan dan canda tawa yang membuatku betah berlama-
lama di perpustakaan. Terima kasih sudah memberikan semangat dan
kegembiraan yang membuat ku untuk rajin ke perpustakaan.
18. Teman-teman UKM Karawitan, Mas Eko, Mas Mamad, Mas Tri, Agnes
Listi, Yosephine, Ajeng dan teman-teman lainnya yang selalu memberikan
semangat. Aku mendapatkan banyak pelajaran yang berharga dari kalian
semua. Terima kasih atas pelajaran dan dinamika yang membuatku nyaman
bersama kalian.
19. Seluruh teman-teman di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
angkatan 2012.
20. Teman-teman yang meluangkan waktunya untuk mengikuti eksperimen
saya, saya sangat berterimakasih untuk kedatangannya.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak
kekurangan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
untuk memperbaiki skripsi ini supaya dapat berguna untuk orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii
HALAMAN MOTTO ............................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................ vi
ABSTRAK .............................................................................................. vii
ABSTRACT .............................................................................................. viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................... xix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xx
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xxi
BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 8
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 9
1. Manfaat Teoritis .................................................................... 9
2. Manfaat Praktis ..................................................................... 9
BAB II : LANDASAN TEORI ............................................................... 11
A. Atensi ......................................................................................... 11
1. Definisi Atensi ..................................................................... 11
2. Jenis Atensi ........................................................................... 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Atensi ............................ 14
4. Fungsi Atensi ........................................................................ 15
B. Musik Klasik Kontemporer ......................................................... 17
1. Definisi Umum Musik .......................................................... 18
2. Definisi Musik Klasik .......................................................... 18
3. Definisi Musik Klasik Kontemporer .................................... 19
4. Ciri-ciri Musik Klasik Kontemporer .................................... 20
5. Musik Kontemporer Yanni “Acroyali/Standing in Motion” 21
C. Pengaruh Musik .......................................................................... 22
1. Terapi Musik ........................................................................ 22
2. Dampak Musik Bagi Kognitif .............................................. 24
D. Mahasiswa .................................................................................. 26
E. Kerangka Berpikir ....................................................................... 27
F. Hipotesis ...................................................................................... 31
BAB III : METODE PENELITIAN ...................................................... 32
A. Jenis Penelitian ............................................................................ 32
B. Variabel Penelitian ...................................................................... 33
C. Definisi Operasional ................................................................... 34
D. Subjek Penelitian ......................................................................... 35
E. Metode Pengambilan Data .......................................................... 36
F. Alat Ukur (Attention Network Test) ........................................... 39
G. Validitas dan Reliabilitas ............................................................ 41
H. Metode Analisis Data .................................................................. 45
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................. 48
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ......................................... 48
1. Perizinan Penelitian ............................................................... 48
2. Penataam Ruangan dan Persiapan Alat Penelitian ................ 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
3. Pilot Study ............................................................................. 49
B. Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 50
1. Waktu Pelaksanaan Penelitian ............................................. 50
2. Observasi Pelaksanaan Penelitian ........................................ 51
C. Deskripsi Subjek Penelitian ........................................................ 52
D. Deskripsi Data Penelitian ............................................................ 53
E. Hasil Analisis Data ...................................................................... 56
1. Uji Normalitas ..................................................................... 56
2. Uji Homogenitas ................................................................... 58
3. Uji Hipotesis ......................................................................... 58
4. Analisis Tambahan ............................................................... 60
F. Pembahasan ................................................................................ 61
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN .............................................. 67
A. Kesimpulan ................................................................................. 67
B. Saran ............................................................................................ 67
1. Bagi Penelitian Selanjutnya .................................................. 67
2. Bagi Mahasiswa .................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 69
LAMPIRAN ............................................................................................ 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Uji Normalitas Test-retest Attention Network Test .................. 44
Tabel 2. Hasil Korelasi Test-retest Attention Network Test ................... 45
Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................................. 51
Tabel 4. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia ........................ 52
Tabel 5. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ........ 53
Tabel 6. Uji Normalitas Masing-masing Kelompok Penelitian .............. 57
Tabel 7. Uji Homogenitas ....................................................................... 58
Tabel 8. Uji Hipotesis Masing-masing Fungsi Atensi pada Kelompok
Penelitian ................................................................................................ 59
Tabel 9. Uji One Way Anova pada Dua Kelompok Penelitian .............. 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Skema Dinamika Penelitian mengenai Musik Klasik
Kontemporer Yanni terhadap Atensi ..................................................... 31
Gambar 2 Contoh ANT ........................................................................... 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Hasil Uji Reliabilitas Attention Network Test (ANT) ............................. 77
Hasil Analisis Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis
Attention Network Test (ANT) Pre-test dan Post-test ........................... 81
Instruksi Attention Network Test (ANT) versi 1.3.0 dan Hasil
Direct-Translation Instruksi Attention Network Test (ANT) ................. 87
Hasil Back-Translation Instruksi Attention Network Test (ANT) .......... 91
Lembar Persetujuan (Informed Consent) dan Instruksi Attention
Network Test (ANT) dan Tabel hasil ANT ............................................ 93
Deskripsi Data Penelitian, Analisis Tambahan Uji One Way Anova ANT
dan Uji One Sample T-test mean Teoritik dan mean Empirik ................. 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Sebuah penelitian menemukan bahwa dalam belajar, kemampuan
intelektual memainkan peran yang besar khususnya terhadap tinggi
rendahnya prestasi akademik yang dicapai seseorang (Merdinger, Joan,
Hines, Osterling, & Wyatt, 2005). Witherington dan Cronbach (1982)
mendefinisikan belajar adalah suatu perbuatan yang dilakukan terus
menerus sepanjang hidup manusia dan sesuatu yang harus dilakukan oleh
setiap manusia. Maka dari itu manusia dan belajar tidak dapat terpisahkan
karena sudah menjadi kegiatan pokok bagi manusia.
Suryabrata (2006) mengatakan bila seseorang sedang melakukan
aktifitas belajar dengan disertai atensi secara intensif maka informasi yang
didapat akan lebih baik. Namun saat peneliti melakukan observasi di
kampus Universitas Sanata Dharma disaat mahasiswa sedang melakukan
aktivitas belajar di ruang kelas, peneliti melihat beberapa dari mereka
terlihat melakukan aktifitas lain dan ada juga yang bermain handphone di
kelas saat dosen sedang menjelaskan suatu materi. Kemudian saat dosen
tersebut menanyakan pertanyaan seputar materi yang baru saja dijelaskan,
mahasiswa yang bermain handphone diberi pertanyaan namun ia tidak
mampu menjawab pertanyaan tersebut. Dari hasil observasi ini dapat
terlihat bahwa informasi yang seharusnya dapat diterima oleh mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
menjadi kacau akibat mereka tidak menggunakan atensi mereka secara
intensif.
Padahal masa perkuliahan merupakan periode yang menekan bagi
mahasiswa karena dihadapkan dengan situasi-situasi dan tuntutan baru
(Duffy & Atwater, 2002; Wei, Russell, & Zakalik, 2005). Dengan tuntutan
dan situasi baru ini maka sangat penting mahasiswa menggunakan
atensinya untuk belajar. Atensi memiliki peranan penting bagi kehidupan
sehari-hari khususnya dalam proses kognitif dan penyimpanan memori
jangka pendek (Berman, Jonides, & Kaplan, 2008). Heimann mengatakan
bahwa atensi merupakan salah satu fase awal yang digunakan dalam
proses belajar. Ia menambahkan bahwa atensi yang baik akan
mempengaruhi performa akademik seseorang, semakin tinggi tingkat
atensi, performa akademik semakin meningkat (Heimann, Tjus & Strid,
2010). Dengan demikian, atensi berpengaruh kepada kualitas belajar
mahasiswa dan performa akademik mereka.
Weerd mendefinisikan atensi adalah cara-cara aktif dalam
memproses sejumlah informasi yang terbatas dari sejumlah informasi yang
ditimbulkan oleh indera, memori dan proses kognitif yang lain (dalam
Stenberg, 2008). Respon atau tindakan yang dihasilkan dari suatu
rangsangan bisa menjadi salah apabila kurangnya atensi dalam merespon
rangsangan tersebut sehingga dapat menciptakan sebuah persepsi yang
salah dan membentuk tindakan yang tidak diinginkan atau error (Stenberg,
2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Broadbent mengungkapkan bahwa dunia tersusun dalam berbagai
sensasi-sensasi yang jauh melebihi sensasi yang dapat diolah oleh
kemampuan kognitif seseorang. Dengan banyaknya sensasi yang didapat
dari luar, manusia harus mengelola informasi secara selektif dengan
mengabaikan stimulus yang lain (Solso, Maclin, & Maclin, 2007). Maka
penting bagi manusia dapat mengelola atensinya walaupun dengan
banyaknya sensasi-sensasi ini, namun apabila seseorang terlalu banyak
menggunakan atensi untuk belajar atau mengolah suatu informasi, hal
tersebut dapat mengakibatkan kelelahan mental yang nantinya membuat
kontrol terhadap atensi semakin berkurang (Kaplan, Bardwell, & Slakter,
1993).
Selain banyaknya sensasi, faktor lain yang dapat mengganggu atensi
adalah daya tahan atensi, kelelahan dan pengalihan dapat menyebabkan
terganggunya atensi (Ahmadi 1992). Faktor-faktor ini yang nantinya akan
menyebabkan atensi mengalami penurunan dan kelelahan. Bayangkan saat
kita belajar dan mendapatkan tugas kuliah namun suasana kamar yang
menganggu membuat diri kita harus mengarahkan diri lebih ekstra untuk
memperhatikan tugas agar terhindari dari gangguan dari luar yang ramai.
Semua aktivitas yang membutuhkan banyaknya atensi ini akan terhambat
dan terganggu karena munculnya kelelahan pada atensi. Hal ini akan
mengakibatkan diri kita tidak bergairah untuk belajar secara psikis maupun
fisik, segalanya menjadi tidak fokus dan menghambat produktivitas kita
dalam belajar. Jika kelelahan atensi tidak dicegah maka memiliki dampak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
negatif seperti mengalami Directed Attention Fatigue yang mampu
mempengaruhi kualitas hidup seseorang, misalnya orang tersebut menjadi
kurang bersabar, mudah marah dan mudah mengalihkan atensinya (Kaplan
& Kaplan, 1989; Kaplan, 1995). Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin
meningkatkan atau memulihkan kondisi seseorang yang mengalami
kelelahan akibat atensi yang digunakan terus menerus.
Terdapat beberapa cara dalam meningkatkan atensi yang mengalami
kelelahan mental yang dapat mengakibatkan seseorang mengalami
Directed Attention Fatigue yaitu seperti melihat screensaver bergambar
bunga, melakukan kontak visual dengan berjalan di taman, melihat video
tentang alam (Berto, 2014; Kaplan & Kaplan, 1989; Lee, Williams,
Sargent, Williams, & Jhonson, 2015). Cara-cara tersebut terbukti dapat
meningkatkan dan memulihkan kelahan mental yang diakibatkan
pemakaian atensi terus menerus. Selain memanfaatkan lingkungan alam,
terdapat cara lain yang efektif untuk meningkatkan dan memulihkan
kelelahan mental tanpa membutuhkan upaya mental yaitu memanfaatkan
musik sebagai media relaksasi. Sebuah penelitian menemukan bahwa
musik mampu membantu seseorang mengurangi stres, lebih relaks, dan
lebih produktif dalam beraktifitas (Hallam & Price, 1998).
Penelitian yang dilakukan oleh Schuster dan Gritton (dalam
Deporter, 2010) menemukan bahwa musik beraliran klasik dapat
didengarkan pada saat belajar, mengulang dan berkonsentrasi. Adapun
musik klasik mempunyai fungsi menenangkan pikiran dan katarsis emosi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Nurseha dan Djaafar (dalam Safitri & Purwanti, 2012) menemukan bahwa
tempo, ritme, melodi dan harmoni yang terdapat dalam musik klasik ini
mampu menghasilkan gelombang alfa dan gelombang beta dalam gendang
telinga yang dapat memberikan ketenangan pada otak sehingga otak siap
menerima masukan baru, efek rileks dan menidurkan. Dengan demikian,
musik dapat menjadi media yang memberikan efek rileks dan ketenangan
pada para mahasiswa yang mengalami kelelahan setelah beraktivitas
ataupun membantu memberikan rasa rileks akibat rasa bosan atau
kelelahan yang terjadi karena terus menerus menggunakan atensinya untuk
belajar.
Sebenarnya musik sudah dipercaya memiliki kontribusi yang positif
terhadap kehidupan manusia (Muttaqin & Kustap, 2008). Ditambah lagi
penggunaan musik sebagai intervensi masalah psikologis sudah diterapkan
sejak 40 tahun yang lalu (Djohan, 2006). Musik selalu dapat didengar
disetiap aktivitas, kita dapat mendengarnya melalui televisi, radio, tempat
ibadah, sekolah, konser musik dan dirumah. Dekatnya musik bagi
kehidupan manusia inilah membuat beberapa peneliti menaruh minatnya
untuk meneliti tentang musik. Salah satunya penelitian mengenai pengaruh
musik terhadap denyut jantung pendengarnya. Musik merupakan
instrumen alam yang dapat mempengaruhi denyut jantung pendengarnya
(Guerreiro, 2012). Jika didengarkan musik dengan tempo yang lambat
seseorang cenderung lebih relaks sehingga musik dengan tempo lambat
dapat digunakan sebagai terapi mengurangi kecemasan (Santoso, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Banyak penelitian yang menjelaskan bahwa musik dapat digunakan
dalam meningkatkan atensi seseorang seperti menggunakan musik
instrumen ataupun musik dengan tempo lambat maupun cepat. Seseorang
yang mengidap autis mendengarkan musik dengan tempo lambat dapat
meningkatkan kemampuan atensi pendengarnya (Clauss & Lawrence,
1994). Penelitian terbaru mengatakan bahwa mendengarkan instrumen
angklung dapat meningkatkan atensi pendengarnya (Dewi, Rusmawati &
Ratnaningsih, 2015). Selain instrumen angklung, mendengarkan musik
latar belakang dapat memberikan stimulus menambah minat untuk
membaca koran dan membantu mereka meningkatkan konsentrasi saat
membacanya (Ravaja & Kallinen, 2004).
Djohan (2009) menyatakan bahwa pada hakekatnya, musik adalah
produk pikiran. Maka, elemen vibrasi (fisika dan kosmos) dalam bentuk
frekuensi, amplitudo, dan durasi belum menjadi musik bagi manusia.
Musik ditransformasikan terlebih dahulu secara neurologis dan
diinterpretasikan melalui otak menjadi: pitch (nada-harmoni), timbre
(warna suara), dinamika (keras-lembut), dan tempo (cepat-lambat). Seperti
halnya penelitian yang dilakukan oleh Cameron, Baker, Peterson dan
Braunsberger (2003) menemukan bahwa musik mampu mengurangi
persepsi responden mengenai waktu lamanya mengantri. Hal ini
menunjukan bahwa musik mempunyai fungsi dalam otak manusia. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa musik dapat digunakan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
mediasi yang cocok untuk mencegah kelelahan mental yang terjadi akibat
atensi yang digunakan terus menerus.
Musik yang akan digunakanan pada penelitian ini adalah musik
klasik kontemporer Yanni yang berjudul Acroyali/Standing In Motion.
Musik klasik kontemporer adalah musik yang memasuki periode modern
yang menggunakan pola-pola ritme yang tak berbentuk, bebas dan
menggunakan unsur musik elektronika (Mutaqqin & Kustap, 2008).
Standing In Motion adalah musik karya Yanni yang bernuansa klasik, jazz
dan rock soft. Digunakannya musik klasik kontemporer Yanni ini karena
memiliki perkiraan dapat menjadi media yang cukup efektif untuk
meningkatkan atensi yang menurun. Sebuah penelitian yang menggunakan
tikus sebagai subjek penelitian menunjukan bahwa tikus yang
diperdengarkan musik klasik kontemporer Yanni “Acroyali/Standing In
Motion” dapat melampaui labirin lebih cepat dibandingkan dengan tikus
yang diperdengarkan musik lirih, tidak diperdengarkan apa-apa, ataupun
diperdengarkan musik minimalis (Chabris, 1999).
Penelitian terbaru mengenai musik klasik kontemporer Yanni
menyebutkan bahwa diperdengarkan musik Yanni “Ácroyali/Standing In
Motion” meningkatkan kemampuan spasial pada remaja dibandingkan
dengan remaja yang tidak diperdengarkan apa-apa (Kristi, 2014). Alasan
lain digunakannya musik Yanni ini adalah dibandingkan musik yang
lainnya, komposisi yang dibawakan oleh Yanni lebih berdinamika dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
memiliki harmoni yang mirip dengan Mozart effect yaitu Mozart K.448
(Hughes & Fino, 2000).
Musik Yanni “Acroyali/Standing In Motion" diungkapkan oleh
Jenkins (2001) memiliki komposisi di tempo, struktur, melodi dan harmoni
dan prediktabilitas yang mirip dengan Mozart K 448 yang mampu
mengurangi aktifitas kejang. Dalam penelitian Hughes dan Fino (2000)
mengenai perbandingan musik lain yang memiliki efek yang sama dengan
musik Mozart yaitu dapat mempengaruhi spasial temporal seseorang
mengungkapkan bahwa musik klasik kontemporer Yanni mempunyai
tempo, struktur, melodi, serta harmoni konsunan dan prediktabilitas yang
mirip dengan musik klasik Mozart sehingga frekuensi-frekuensi yang
dihasiklan oleh musik klasik kontemporer Yanni yang tinggipun mampu
merangsang daya kreatif otak dan mempengaruhi spasial temporal
seseorang.
Alasan terakhir yang membuat peneliti menggunakan musik
kontemporer Yanni adalah sebelum melakukan penelitian, peneliti
melakukan survey terhadap beberapa mahasiswa untuk memilih musik
mana yang lebih mereka sukai yaitu musik klasik atau musik klasik
kontemporer. Berdasarkan hasil wawancara, lebih banyak mahasiswa yang
memilih musik klasik kontemporer dibandingkan musik klasik. Dari hasil
wawancara, alasan mereka memilih musik klasik kontemporer karena
musik klasik kontemporer menggunakan berbagai macam alat musik
termasuk alat musik modern dan memiliki variasi nada didalam satu lagu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
sehingga membuat mereka tidak bosan untuk mendengarkannya. Melihat
minatnya mahasiswa pada musik klasik kontemporer, maka peneliti
menggunakan musik klasik kontemporer dalam penelitian ini.
Dengan tidak mengabaikan faktor-faktor lain dalam atensi, fokus
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh musik Yanni terhadap
peningkatan atensi menggunakan software online yang mampu mengukur
atensi seseorang yang dibuat oleh Dr Jin Fan pada tahun 2002 yaitu
Attention Network Test (ANT) (Fan, McCandliss, Sommer, Raz & Posner,
2002). Musik yang digunakan peneliti adalah musik Yanni yang berjudul
“Acroyali/Standing In Motion”. Variabel bebas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah musik klasik kontemporer. Sedangkan variabel terikat
dalam penelitian ini adalah atensi.
II. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “apakah musik Klasik Kontemporer Yanni berpengaruh terhadap
peningkatan atensi?”
III. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh musik
Kontemporer Yanni terhadap peningkatan atensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
IV. MANFAAT PENELITIAN
a. Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terutama
pada ranah psikologi kognitif dan eksperimen terutama dalam membahas
mengenai efek musik Kontemporer Yanni terhadap peningkatan atensi.
b. Praktis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada
masyarakat bahwa musik klasik kontemporer Yanni mampu meningkatkan
fungsi kognisi manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Atensi
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai atensi sebagai proses dari
belajar. Atensi terjadi akibat adanya stimulus yang menarik dan membuat
seseorang memusatkan atensinya kearah stimulus tersebut. Atensi tidak
dapat digunakan terus menerus dan mengakibatkan kelelahan. Namun,
terdapat cara agar atensi dapat pulih kembali dengan diperdengarkan
musik. Sebelum menjelaskan hubungan antara atensi dan musik, berikut
adalah pengertian, jenis dan fungsi dari atensi.
1. Definisi Atensi
Atensi berperan penting dalam setiap kegiatan yang dilakukan
oleh manusia. Saat banyaknya stimulus yang di terima, atensi berperan
untuk memilih suatu stimulus dan mengabaikan stimulus yang lain.
Broadbent (Sternberg, 2008) mendefinisikan atensi berhubungan
dengan teori saluran tunggal yang menyatakan bahwa seseorang
menyaring sebuah informasi saat terdeteksi oleh saluran-saluran indra.
Saluran-saluran indra ini bercabang-cabang bersambung dengan
penyaringan atensi. Penyaringan ini, hanya memperbolehkan satu jenis
informasi yang nantinya akan masuk kedalam proses persepsi. Dengan
kata lain, hanya stimuli dengan karakteristik yang berbeda yang dapat
menembus kedalam sistem atensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Beda halnya dengan Broadbent, Johnston dan Heinz memiliki
anggapan bahwa atensi memiliki sifat yang fleksibel. Seseorang dapat
mengamati berbagai macam model atensi yang paling sesuai dengan
dirinya dengan demikian seseorang dapat memahami dua pesan
berurutan namun pemrosesan kedua pesan ini pemahamannya akan
menurun sejalan dengan usaha pembagian atensi untuk lebih penuh
memproses satu pesan saja (dalam Reed, 2011).
Definisi lain juga mengatakan bahwa atensi adalah suatu proses
konsentrasi dan fokus yang membutuhkan upaya mental untuk
menghasilkan suatu kesadaran yang diperoleh dari rangsangan sensori
eksternal, yang ditangkap oleh indera atau pengalaman seseorang (Hill
dalam Brown, 2007). Selain itu, atensi atau direct attention adalah
suatu proses kognitif yang memaksa seseorang untuk memperhatikan
suatu rangsangan yang tidak terlalu menarik dan memerlukan usaha
mental dalam memproses rangsangan tersebut (Kaplan & Kaplan,
1989).
Dari berbagai macam definisi atensi diatas, dapat disimpulkan
bahwa atensi atau direct attention adalah sebuah proses kognitif yang
memerlukan usaha mental dalam menyeleksi satu informasi dari
beberapa informasi secara aktif yang disediakan oleh indera kemudian
selanjutnya memproses satu informasi tersebut secara efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Jenis Atensi
Atensi adalah aktifitas mental yang membutuhkan upaya mental
yang memiliki beberapa jenis untuk dapat dibedakan. Menurut Matlin,
Atensi dibagi menjadi dua jenis utama (Matlin,1994).
a. Atensi Terbagi (Divide Attention)
Kemampuan seseorang menerima beberapa pesan stimulus
dalam satu waktu dan menanggapi setiap pesan tersebut sesuai
yang diperlukan (Hawkins & Presson, 1986 dalam Matlin, 1994).
Dalam sebuah penelitian, atensi terbagi adalah tipe yang bisanya
diperlajari oleh seseorang untuk melakukan dua aktifitas dalam
satu waktu bersamaan. Atensi terbagi didefinisikan sebagai
aktifitas berkonsentrasi pada lebih dari satu aktifitas pada saat
bersamaan (MCAvinue, 2012 dalam King 2016).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa atensi
terbagi adalah kemampuan seseorang dalam berkonsentrasi
melakukan dua aktifitas sekaligus dalam satu waktu.
b. Atensi-Selektif (Selective Attention)
Bila pada atensi terbagi, seseorang mampu menggunakan
atensi yang sama untuk beberapa tugas sekaligus maka beda halnya
dengan atensi-selektif. Atensi-selektif adalah kemampuan
seseorang yang menghadapi banyak stimulus namun harus
memusatkan atensi mereka pada satu tugas saja dan mengabaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
stimulus yang lain secara bersamaan (Hawkins & Presson, 1986
dalam Matlin, 1994).
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa atensi-
selektif adalah kemampuan seseorang mengevaluasi pesan-pesan
yang masuk melalui indra manusia kemudian memilih satu pesan
saja dan mengabaikan pesan yang lain secara bersamaan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi atensi
a. Usia
Usia merupakan salah satu faktor yang penting dalam atensi.
Kemampuan sensorik akan menurun khususnya pada visual
attention seiring bertambahnya umur seseorang. Penelitian
sebelumnya membuktikan bahwa efisiensi dalam memberikan
atensi pada suatu objek menurun pada orang yang lebih tua.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa bisa jadi hal ini
dipengaruhi oleh penglihatan yang semakin berkurang
(Huttermann, Bock, & Memmert, 2012).
b. Pengalaman
Pengalaman dari suatu atensi sendiri dapat mempengaruhi
atensi seseorang. Seseorang yang lebih sering menggunakan atau
memberi atensi lebih baik atensinya dibandingkan dengan seorang
yang jarang memberi atensi. (Arifin, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
c. Daya Tahan
Daya tahan atensi merupakan suatu yang penting bagi
kelangsungan suatu aktivitas yang membutuhkan atensi. Seseorang
yang memiliki daya tahan atensi yang baik maka performa mereka
juga mengalami peningkatan (Heimann dkk., 2010). Sebuah
penelitian membuktikan bahwa atensi yang baik akan
mempengaruhi hasil belajar menulis bahasa Jerman (Anggraini &
Amir, 2014).
4. Fungsi Atensi
Posner dan Petersen (1990) membagi atensi menjadi tiga fungsi
yaitu, alerting, orienting, dan executive control. Berikut ini adalah
penjelasan dari ketiga jenis atensi.
a. Alerting
Alerting adalah suatu kegiatan yang melibatkan seseorang
untuk menjaga sensitivitas mentalnya dalam merangsang suatu
stimulus yang berada di lingkungannya (Ishigami, 2011). Fungsi
utama dari Alerting adalah saat seseorang dapat mencapai dan
mempertahankan dirinya dalam keadaan waspada dan siaga.
Sistem Alerting berkaitan dengan sistem frontal dan parietal
yang berada di wilayah belahan otak kanan manusia. Hal ini
disebabkan oleh saat seseorang sedang melakukan performansi dan
terus menerus mengaktifkan tingkat kewaspadaannya hal ini yang
membuat sistem frontal dan parietal yang berada pada otak kanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
aktif bekerja. Selain itu juga, Alerting dapat disebabkan oleh
distribusi kortikal sistem norepinefrin otak (NE) (Coull, Frith,
Frackowiak & Grasby, 1996; Marrocco, Witte & Davidson, 1994
dalam Fan dkk, 2002).
b. Orienting
Menurut Posner dan Petersen (1990) orienting adalah suatu
kegiatan menyeleksi informasi yang ditangkap dan masuk kedalam
sensorik manusia. Selain bertugas menyeleksi informasi atau suatu
rangsangan, orienting juga mencakup tentang pengalokasian atensi
terhadap rangsangan yang terjadi di lingkungan sekitarnya
(Ishigami, 2011).
Sistem orienting berkaitan dengan daerah parietal dan frontal
lobus. Orienting dimanipulasi dengan menghadirkan sebuah isyarat
yang akan menunjukan dimana orang tersebut harus mengarahkan
atensi mereka sehingga, aktifitas mengarahkan atensi pada sebuah
isyarat ini dilakukan dengan terang-terangan menggunakan
gerakan mata ataupun tanpa adanya gerakan mata (Posner, 1980).
Saat atensi berpindah pada rangsangan yang diperhatikan, maka
aktifitas otak berpindah pada junction temporal-parietal (Corbetta
& Shulman, 2000 dalam Fan dkk, 2002).
c. Executive control
Executive control adalah suatu kegiatan yang memungkinkan
untuk memantau dan menyelesaikan konflik antar stimulus atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
rangsangan (MacLeod, 2009). Sama halnya dengan Posner dan
Petersen (1990) yang mengungkapkan bahwa executive control
didefinisikan sebagai aktivitas untuk memecahkan masalah antar
rangsangan yang berkonflik.
Executive control berkaitan dengan bagian otak yang disebut
anterior cingulate dan daerah prefrontal (Bush, Luu, & Posner,
2000; MacDonald, Cohen, Stenger, & Carter, 2000). Pada daerah
prefrontal berhubungan dengan penyelesain konflik selama
persiapan respon, sementara daerah cingulate anterior berhubungan
dengan pemantauan konflik selama eksekusi respon (MacDonald
dkk., 2000).
Dari ketiga penjelasan fungsi atensi inilah Fan, McCandliss,
Sommer, Raz, dan Posner (2002) mengembangkan suatu tes yang
dapat mengukur fungsi-fungsi antensi tersebut. Tes yang
dikembangkan oleh Jin Fan, McCandliss, Sommer, Raz, dan
Posner adalah tes ANT (Attention Network Test).
B. Musik Klasik Kontemporer
Musik seringkali dikaitkan dengan perasaan. Sloboda dan O’Neil
mengungkapkan bahwa di satu sisi, musik dianggap sebagai sarana untuk
mengungkapkan perasaan, dan di sisi lain musik dianggap dapat
menggugah perasaan pendengarnya. Karena kedekatannya dengan
kehidupan manusia, maka kajian tentang musik hampir selalu terkait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dengan kajian tentang perilaku manusia (dalam Djohan, 2009). Di subab
ini akan dijelaskan pengertian dari musik dan musik klasik, ciri-ciri musik
klasik, dan definisi musik klasik kontemporer.
1. Definisi Umum Musik
Kata musik berasal dari bahasa Yunani, yaitu Muse. Muse dalam
mitologi Yunani memliki arti yaitu para dewi yang menguasai bidang
seni dan ilmu pengetahuan (Soedarsono, 1992). Musik adalah bahasa
universal yang bisa terjemahkan ke setiap lingkungan budaya yang
berbeda (Grimonia, 2014).
Musik dapat mempengaruhi pikiran dan perasaan manusia yang
mendengarnya. Jamalus (1998) mengatakan bahwa musik adalah suatu
hasil karya seni berupa bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur
pokok musik yaitu irama, melodi, harmoni, dan bentuk atau struktur
lagu serta ekspresi sebagai suatu kesatuan.
Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa musik
adalah hasil karya seni berupa bunyi atau kombinasi nada-nada yang
dapat mempengaruhi pikiran dan perasaan pendengarnya dengan
bahasa yang dapat diterjemahkan ke berbagai budaya yang berbeda.
2. Definisi Musik Klasik
Musik klasik adalah komposisi musik yang lahir dari budaya
Eropa sekitar tahun 1750-1825. Pada era itulah nama-nama besar
seperti Bach, Mozart, atau Haydn melahirkan karya-karya mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
yang besar seperti sonata, simponi hingga opera. Musik zaman klasik
ditandai oleh kesinambungan yang mengalir, kejernihan, dan
keseimbangan (Musbikin, 2009).
Musik klasik dapat diartikan pula sebagai musik yang memiliki
keindahan intelektual yang tinggi dari semua zaman. Isitilah
“keindahan intelektual” ini memiliki pengertian yang relatif bagi setiap
orang. Musik dari era modern seperti Kitaro, Yanni dan Richard
Clayderman juga dapat digolongkan sebagai musik klasik, tergantung
dari sisi mana musik tersebut dapat dinikmati. (Sheppard, 2005).
Musik klasik melibatkan keindahan murni: sesuatu yang dapat
diterima oleh pikiran dan dirasakan nyaman. Karya klasik bersifat
dinamik dan dramatik; isinya lebih kepada dorongan personal. Musik
klasik berpatokan pada seni natural etnik, disiplin moral, kekuatan
untuk mempengaruhi jiwa (Machlis, 1955).
Berdasarkan definisi diatas mengenai musik klasik, ditarik
kesimpulan bahwa musik kalsik adalah musik yang lahir pada tahun
1750an yang memiliki keindahan intelektual yang tinggi yang bersifat
dinamik dan dramatik yang ditandai oleh kesinambungan yang
mengalir, kejernihan, dan keseimbangan.
3. Definisi Musik Klasik Kontemporer
Musik klasik kontemporer ada sejak tahun 1975 hingga saat ini.
Pada akhir abad 20, komposer musik klasik bereksperimen dengan
disonansi dan pitch, yang kadang-kadang menghasilkan potongan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
atonal (musik tanpa nada). Setelah perang dunia ke-2, composer
kontemporeris berusaha untuk mencapai tingkat yang lebih besar
dalam proses komposisi mereka misalnya, dengan penggunaan tekhnik
12 nada. Komposer yang terkenal pada abad ini adalah Pierre Boulez,
Luigi Nono, Karlheinz Stockhausen, Yanni, Jhon Cage, dll (Tom,
2013).
Musik klasik kontemporer merupakan jenis musik jaman klasik
yang memiliki berbagai macam variasi birama, dinamika, tempo dan
juga jenis tangga nada yang berfokus pada disonansi dan pitch (Tom,
2013).
4. Ciri-ciri Musik Klasik Kontemporer
Tom (2013) menyebutkan ada beberapa ciri-ciri dari Musik
Klasik Kontemporer yaitu, sebagai berikut :
Memiliki berbagai macam gaya, yang meliputi minimalis dan
eksperimentalisme
Jenis birama yang digunakan tidak terpaku pada 1 birama saja
Dinamika dan tempo bervariasi
Penggunaan instrument yang beragam
Jenis tangga nada yang digunakan bervariasi
Penggunaan teknik nada yang lebih rumit daripada periode musik
yang sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
5. Musik Kontemporer Yanni ”Acroyali/Standing In Motion”
Yanni memulai debut karirnya pada tahun 1970 dan sudah
menggunakan musik dengan teknologi dan elektronik instrumen baru
dalam setiap komposisi lagunya. Musiknya disebut sebagai
kontemporer instrumen dan digambarkan sebagai perpaduan antara
instrumen fusion-jazz, klasik dan soft rock. Yanni melakukan
eksperimen dengan menggabungkan musik klasik dengan musik soft
rock didalam setiap musiknya. Komposisi Yanni memiliki alunan
drama, dinamika dan romantisme didalamnya. (Rensin, 2003).
Albor (2014) mendeskripsikan mengenai komposisi dari
“Acroyali/Standing In Motion” milik Yanni. Ia mengatakan bahwa
Yanni memadukan instrumen antara instrumen klasik dan soft rock
kedalam musik “Acroyali/Standing In Motion”. Selain itu,
“Acroyali/Standing In Motion” memiliki tiga tema dengan tiga birama
musik yang berbeda pula dan disajikan satu demi satu yang
disitilahkan dengan tema A1, A2, dan A3. Pada musik”Acroyali/
Standing In Motion” Yanni memulai musiknya dari A1 yang diawali
dengan iringan panjang yang mendayu-dayu kemudian terarah mulus
ke A2 yang disajikan dengan irama yang lebih aktif dan masuk pada
tema A3 yang melompat satu oktaf yang membuat irama musik lebih
meriah.
Yanni menyajikan bagian pertama diserasikan dengan bagian
kedua dengan membuat alunan musik lompat ke atas satu oktaf, diikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dengan pola skala ke bawah. Kemudian Yanni mengulangi Frase A
dimulai dengan A1, namun muncul dengan alat musik oboe yang
kemudian menuju A2 dan pada titik A3 Yanni menyajikan tema baru
yang membuat musik lebih bervariasi.
Dapat disimpulkan bahwa musik klasik kontemporer Yanni
“Acroyali/Standing In Motion” merupakan jenis musik klasik
kontemporer yang memiliki berbagai macam gaya, menggunakan
dinamika, jenis tangga nada dan tempo yang bervariasi.
“Acroyalli/Standing In Motion” memiliki tingkat kompleksitas yang
cukup tinggi. Yanni membuat komposisi tersebut terdengar seperti
elemen baru melalui manipulasi trimbe.
C. Pengaruh Musik
Musik ada dan selalu hadir didalam kehidupan manusia. Banyak
kegunaan dari musik bagi orang yang mendengarnya. Setiap budaya di
dunia memiliki musiknya sendiri-sendiri. Ada musik yang dimainkan
untuk mengungkapkan rasa syukur atas kelahiran seorang anak, ada juga
musik yang khusus untuk mengiringi upacara-upacara tertentu. Pada
subbab ini, peneliti akan menjelaskan kegunaan musik bagi manusia.
1. Terapi Musik
Musik bukanlah hal baru bagi kehidupan manusia, musik sudah
hadir didalam kehidupan manusia sejak dahulu kala. Djohan (2003)
mengungkapkan bahwa musik dapat digunakan sebagai alat bantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
untuk berinteraksi, berimprovisasi, mendengarkan, atau aktif bermain
musik. Misalnya, seorang klien yang mengekspresikan kemarahannya
dengan berimprovisasi di alat musik tanpa harus mengucapkannya
dengan kata-kata.
Terapi musik adalah penggunaan musik dalam lingkungan klinis,
pendidikan dan sosial bagi klien atau pasien yang membutuhkan
pengobatan, pendidikan atau intervensi pada aspek sosial dan psikologi
(Wigram, 2000 dalam Djohan, 2006). Terapi musik bersifat nonverbal.
Dengan bantuan musik, pikiran klien dibiarkan untuk mengembara
baik dalam mengenang hal-hal baik, membayangkan ketakutan-
ketakutan yang dirasakan, atau langsung menguraikan permasalahan
yang ia hadapi. Maka, efektivitas musik sebagai alat terapi akan terjadi
jika terapis memiliki ketrampilan yang memadai untuk menjadikan
musik sebagai sarana yang tepat (Djohan, 2006).
Tujuan terapi musik adalah membantu mengekspresikan
perasaan, membantu rehabilitas fisik, memberikan pengaruh positif
terhadap kondisi suasana hati dan emosi, meningkatkan memori, serta
menyediakan kesempatan yang unik untuk berinteraksi dan
membangun kedekatan emosional. Sehingga diharapkan terapi musik
dapat membantu mengatasi masalah kondisi psikologis, kognitif dan
emosi seseorang (Djohan, 2006).
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa terapi
musik adalah media penyembuhan untuk membantu permasalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
yang terjadi pada seseorang baik dalam lingkungan klinis, sosial
ataupun pendidikan.
2. Dampak Musik Bagi Kognitif
Musik bukanlah hanya sarana untuk menenangkan dan memberi
efek hiburan semata. Musik dapat bermanfaat lebih dari yang diketahui
oleh kebanyakan orang. Banyak penelitian yang membahas manfaat
dari musik, salah satunya musik memiliki dampak bagi kognisi
seseorang. Holden (2003) mengutip pernyataan Jakobson yang
menyatakan bahwa bila seseorang melakukan pembelajaran musik
secara formal dapat mempengaruhi ingatan verbalnya.
Kognitif merupakan semua proses dan produk pikiran untuk
mencapai pengetahuan yang berupa aktivitas mental seperti mengingat,
mensimbolkan, mengkategorikan, memecahkan masalah, menciptakan
dan berfantasi. Penelitian menunjukkan bahwa musik dapat
memberikan rangsangan-rangsangan yang kaya untuk segala aspek
perkembangan secara kognitif dan kecerdasan emosional (emotional
intelligent). Musik memiliki dampak untuk merangsang pola pikir dan
menjadi jembatan bagi pemikiran-pemikiran yang lebih kompleks.
Gardiner (1996) mengungkapkan dari hasil penelitiannya dengan para
siswa seni dan musik dapat membuat para siswa lebih pintar. Selain
membuat pintar, musik dapat membantu otak berfokus pada hal lain
selain yang sedang dipelajari. Sejalan dengan Gardiner, Parto (1996)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
berpendapat bahwa daya estetis musik dapat dimanfaatkan sebagai
penambah IQ.
Sebuah penelitian lainnya menunjukan bahwa musik dapat
memberikan rangsangan-rangsangan yang kaya untuk segala aspek
perkembangan secara kognitif dan kecerdasan emosional. Sperry
mengatakan bahwa neuron akan menjadi sirkuit jika dirangsang sebuah
musik sehingga neuron yang terpisah-pisah tadi saling terhubung dan
mengintegrasikan diri dalam sirkuit otak kemudian neuron otak kanan
dan otak kiri saling terhubung (Musbikin, 2009). Hal ini menjelaskan
bahwa musik dapat mempengaruhi otak manusia.
Dampak musik tidak hanya pada otak saja yang dapat
dipengaruhi, Campbell (2001) berpendapat bahwa musik dapat
menghilangkan stres sebelum ujian, membantu pembentukan pola
pikir, mempengaruhi perkembangan emosi, spiritual, dan kebudayaan.
Ortiz (2002) menambahkan bahwa musik juga dapat meningkatkan
konsentrasi, menenangkan pikiran, meningkatkan kewaspadaan, dan
mengurangi suara-suara eksternal yang bisa mengalihkan atensi.
Dengan banyaknya penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa
musik memiliki peran besar bagi porses kognitif dan emosi seseorang.
Dampak musik dapat dirasakan tidak hanya pada kalangan kanak-
kanak saja namun pada segala usia seperti membantu menghilangkan
stres, merangsang pola pikir seseorang menjadi lebih kompleks,
meningkatkan konsentrasi dan masih banyak lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
D. Mahasiswa
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan mahasiswa sebagai subjek
penelitian. Mahasiswa dianggap cocok untuk penelitian ini dikarenakan
pada umumnya mahasiswa tidak lepas dari komputer atau laptop untuk
digunakan sebagai sarana mereka mengerjakan tugas ataupun aktifitas
selama kuliah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mahasiswa
diartikan sebagai seseorang yang belajar di suatu perguruan tinggi
(kbbi.web.id). Pada umumnya masa seseorang menginjak bangku
perkuliahan adalah masa transisi remaja yang tergolong pada kategori
dewasa awal.
Rentang waktu masa dewasa adalah antara masa remaja akhir hingga
usia pertengahan dua puluhan yaitu terjadi pada usia 18 tahun sampai 25
tahun (Arnett, 2006 dalam Santrock, 2011). Perkembangan kognisi pada
masa dewasa awal ini ditandai dengan pemikiran pascaformal yaitu, jenis
pemikiran matang yang bergantung pada pengalaman subjektif dan intuisi
serta logika, berguna dalam menghadapi ambiguitas, ketidak pastian,
inkonsisteni, kontradiksi, ketidaksempurnaan dan kompromi (Papalia,
Olds, & Feldman, 2009). Sedangkan Schaie menyatakan perkembangan
kognisi pada masa dewasa adalah pada tahap pencapaian (achieving stage)
yaitu, masa dimana memperoleh suatu pengetahuan dan keterampilan
digunakan sebagai sarana untuk mengejar tujuan atau karier mereka.
Seperti mahasiswa yang ditunutut oleh hal baru dan berusaha mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
atau memperoleh pengetahuan yang menjadi minatnya di bangku
perkuliahan.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
adalah seseorang yang belajar di sebuah perguruan tinggi dan memiliki
rentang usia antara masa remaja akhir hingga usia pertengahan dua puluh
yang memiliki pemikiran matang sehingga mampu menggunakan
ketrampilan dan pengetahuannya untuk mencapai tujuan akademiknya.
E. Kerangka Berpikir
Penelitian ini didasari pada atensi yang memiliki kapasitas dan
batasan dalam menggunakan usaha mentalnya. Banyaknya kegiatan
belajar yang dilakukan oleh seseorang mengakibatkan upaya mental
bekerja terus menerus dan membuat seseorang memiliki pemahaman yang
kurang optimal. Hal ini menimbulkan kelelahan mental yang terjadi pada
diri manusia dan bila tak dicegah dapat mengakibatkan manusia
mengalami Directed Attention Fatigue. Directed Attention Fatigue adalah
gejala neurologis yang terjadi akibat kelelahan pada otak. Dampak negatif
dari kelelahan atensi ini membuat seseorang mudah teralihkan atensinya
dan susah untuk berkonsentrasi.
Dewasa awal adalah masa transisi dari dewasa akhir hingga
pertengahan usia dua puluhan yang memiliki kemampuan untuk membuat
pilihan atas karir dan pendidikannya. Pada para mahasiswa yang
memasuki tahap dewasa awal ini akan dihadapkan pada tugas-tugas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
membutuhkan perfoma otak yang optimal untuk mengerjakan tugas
tersebut. Namun dengan banyaknya tugas-tugas ini membuat seseorang
memiliki kecenderungan mengalami DAF.
Saat ini terdapat penelitian-penelitian yang meneliti mengenai efek
musik pada kognitif dan performansi seseorang. Salah satu contoh
penelitian yang dilakukan oleh Rauscher, Shaw, Levine dan Wright (1993)
menemukan bahwa 36 mahasiswa perguruan tinggi kecerdasan spasial-
temporal mereka meningkat setelah mendengarkan musik Sonata Mozart.
Penelitian lain dari Love dan Burns (2007) juga menyebutkan terdapat
indikasi bahwa musik latar belakang dapat membantu anak-anak
meningkatkan atensi mereka pada tugas dan dapat mengendalikan
pengendalian impuls mereka.
Dalam bidang neurobiologis juga menyebutkan bahwa terdapat
hubungan antara pengaruh musik terhadap kualitas kognisi seseorang.
Rauscher dkk (1993), menemukan teori model trion yang mengatakan
bahwa aktivitas musik dapat memperkuat pola-pola cetusan neural yang
terorganisir yang dapat meningkatkan kinerja spasial seseorang. Selain
spasial, teori model Trion yang terdapat didalam cerebral cortex bagian
otak manusia ini juga mampu membantu mengontrol motorik seseorang,
cara berbicara, memori, konsentrasi, pendengaran dan hal-hal lainnya.
Mendengarkan musik juga dapat mengaktifkan neuron saat melakukan
tugas yang membutuhkan atensi. Dengan kata lain, mendengarkan musik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dapat meningkatkan atensi seseorang dengan mengaktifkan neuron tertentu
yang terdapat dalam cerebral cortex.
Peneliti menggunakan musik klasik kontemporer Yanni yaitu
“Acroyali/Standing In Motion" sebagai media peningkatan atensi dan
mencegah kelelahan mental. Musik klasik kontemporer Yanni adalah
musik yang diciptakan oleh Yanni dengan teknologi dan elektronik
instrumen baru dalam setiap komposisi lagunya. Terdapat beberapa
penelitian yang menggunakan musik Yanni ini sebagai media pemulihan
kognitif seseorang. Musik Yanni digunakan sebagai media untuk
pemulihan dari kelelahan mental karena penelitian sebelumnya yang
mengatakan bahwa “Acroyali/Standing In Motion" memiliki komposisi di
tempo, struktur, melodi dan harmoni yang mampu mengurangi aktifitas
kejang pada pendengarnya.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, peneliti
melihat bahwa sebagian dari mahasiswa mengerjakan suatu tugas seperti
mengerjakan soal atau mengerjakan modul pembelajaran menggunakan
laptop atau komputer yang dilengkapi dengan sarana untuk mendengarkan
musik. Maka musik klasik kontemporer Yanni akan diperdengarkan
bersamaan dengan mengerjakan serangkaian tugas. Hal ini didasarkan
pada salah satu jenis atensi yaitu atensi terbagi yang diartikan sebagai
suatu proses kognitif yang mampu menerima dua atau lebih pesan stimulus
dalam satu waktu dan menanggapi setiap pesan tersebut sesuai yang
diperlukan. Sehingga dapat disimpulkan musik Yanni sebagai stimulus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
kedua yang diterima oleh otak bersamaan dengan mengerjakan
serangkaian tugas dan musik Yanni ini akan memberikan efek pemulihan
pada saat mengerjakan tugas tanpa mengganggu jalannya menyelesaikan
tugas yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Skema Penelitian
Gambar 1. Skema dinamika penelitian mengenai pengaruh musik klasik
kontemporer Yanni terhadap atensi
F. Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat peningkatan atensi pada
kelompok yang diperdengarkan musik klasik kontemporer Yanni
dibandingkan pada kelompok yang tidak diperdengarkan musik.
Atensi dilakukan
terus menerus
Diperdengarkan
Musik Klasik
Kontemporer
Atensi Meningkat
Tidak
diperdengarkan
musik kontemporer
Atensi Menurun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan tipe
penelitian eksperimen. Penelitian ini berjenis laboratory experiment
design atau eksperimen laboratorium, yaitu para partisipan akan
diasingkan dalam suatu situasi fisik yang terpisah dari rutinitas kehidupan
sehari-hari dan memanipulasikan satu atau beberapa variable bebas dalam
kondisi yang ditetapkan, dioperasikan dan dikontrol secara cermat
(Keringler, 2006).
Desain yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah quasi
exsperiment design, yaitu jenis eksperimen yang meneliti sebab-akibat
antara Variabel bebas dan Variabel Terikat (Seniati, Yulianto & Setiadi,
2005). Jenis penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control
group design. Desain ini akan membantu peneliti untuk mengetahui
apakah musik klasik kontemporer Yanni berpengaruh pada peningkatan
atensi mahasiswa dengan cara melihat perbedaan skor sebelum ada
manipulasi dan setelah ada manipulasi.
Adapun prosedur atau tahap-tahap dalam penelitian eksperimen ini
adalah :
1. Membagi partisipan menjadi dua kelompok yaitu, kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Memberikan tugas kepada pertisipan untuk mengerjakan sebuah Tes
atensi menggunakan aplikasi ANT (Attention Network Test) milik Jin
Fan. Kelompok kontrol mengerjakan tes sebanyak dua kali tanpa
mendapatkan perlakuan khusus sedangkan kelompok eksperimen
mengerjakan tes sebanyak dua kali dan pada tes yang kedua
mengerjakan ANT sambil diperdengarkan musik klasik kontemporer
Yanni “Acroyali/Standing In Motion”.
B. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti akan menjelaskan variable bebas dan
variable tergantung yang akan digunakan dalam eksperimen.
1. Variabel tergantung : Atensi
2. Variabel bebas : Musik Klasik Kontemporer Yanni
3. Upaya Kontrol
Pada penelitian ini, peneliti melakukan upaya kontrol untuk
memperjelas hubungan antar variabel. Peneliti menggunakan teknik
konstansi dalam penelitian eksperimen ini.
Teknik konstansi dilakukan untuk menyetarakan kondisi dan
konstansi karakteristik pada setiap subjek penelitian (McGuigan dalam
Seniati dkk., 2005). Karakteristik konstansi disini adalah para subjek
sudah sarapan sebelum melakukan penelitian dan dilakukan penelitian
pada jam yang sama yaitu pukul 09.00 WIB. Teknik ini juga dapt disebut
sebagai teknik balancing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Peneliti mengatur cahaya dan suhu ruangan yang akan digunakan
dalam penelitian. Selain itu, peneliti juga mengatur tingkat kecerahan dan
intensitas warna pada layar komputer menjadi 50% atau keadaan standar
yang akan digunakan oleh para subjek. Hal ini dilakukan karena atensi
seseorang mampu memproses sejumlah informasi yang ditangkap oleh
panca indera sehingga upaya kontrol kondisi ruangan perlu dilakukan.
Musik yang diperdengarkan juga diputar menggunakan speaker.
Selain mengatur tata ruang penelitian, peneliti juga mengontrol usia
subjek penelitian yaitu 19-25 tahun. Kemudian peneliti juga memilih
subjek penelitian dengan kategori tidak pernah mendengarkan musik
klasik kontemporer Yanni sebelumnya.
C. Definisi Operasional
1. Atensi
Merupakan sebuah proses kognitif pada mahasiswa yang
membutuhkan upaya mental untuk menyeleksi informasi berupa visual
yang disediakan oleh indera sehingga hanya memproses satu informasi
saja secara efektif. Pada penelitian ini, yang akan diteliti adalah tiga
fungsi utama atensi yaitu; Alerting, yang bertugas mempertahankan
atensi dalam keadaan waspada dan siaga. Orienting, yang bertugas
menyeleksi informasi atau suatu rangsangan dan Executive Control
bertugas memecahkan masalah antar rangsangan yang berkonflik.
Untuk mengukur ketiga fungsi utama ini digunakan alat tes (ANT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Attention Network Test. Hasil dari ANT adalah skor total keseluruhan
dari alat tes berupa milidetik pada setiap fungsi atensi. Bila hasil skor
total setiap fungsi memiliki milidetik yang semakin tinggi, maka
mengindikasikan bahwa atensi menurun. Sebaliknya, bila hasil skor
total menunjukan angka milidetik rendah maka hal ini
mengindikasikan atensi meningkat.
2. Musik Klasik Kontemporer Yanni
Menggunakan jenis musik beraliran klasik bergaya kontemporer
berjudul “Acroyali/Standing In Motion” milik Yanni. Musik Standing
In Motion ini akan diperdengarkan melalui speaker yang telah
terpasang didalam ruangan eksperimen. Volume suara speaker sudah
di atur oleh peneliti yaitu 50%. Ketentuan ini dilakukan agar suara
yang keluar tidak terlalu kecil ataupun tidak terlalu keras ditelinga para
subjek.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian yang akan
diteliti (Azwar, 2012). Pada penelitian ini, subjek yang digunakan terdiri
dari 36 mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang ikut
berpartisipasi. Usia subjek yang digunakan pada eksperimen ini berusia
antara 19 sampai 25 tahun. Dipilihnya subjek dengan usia berkisar antara
19 sampai 25 tahun karena sudah termasuk dalam kategori mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Dari 36 mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini
peneliti membagi subjek kedalam dua kelompok, yaitu: kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Metode pemilihan subjek penelitian ini
menggunakan teknik pengambilan sampel dengan cara nonprobabilitas
yaitu, pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan bagi
setiap anggota populasi (Sugiyono, 2012). Teknik pengambilan data
dengan sampling incidental adalah teknik penetuan sampel yang secara
kebetulan (Sugiyono, 2012). Kebetulan pada penelitian ini dijelaskan
bahwa peneliti menentukan dua hari sebagai kelompok kontrol dan dua
hari lagi untuk kelompok eksperimen karena peneliti hanya mendapatkan
satu ruangan untuk melakukan penelitian dan ruangan tidak mencukupi
kapasitas subjek sehingga peneliti melakukan penelitian selama empat hari
dengan subjek yang berbeda-beda. Kemudian subjek dibebaskan untuk
memilih hari yang sudah disediakan oleh peneliti. Maka subjek secara
kebetulan berada pada kelompok penelitian yang sudah ditentukan peneliti
sesuai dengan hari yang sudah dipilih.
E. Metode Pengambilan Data
Pada penelitian ini subjek dibagi menjadi dua kelompok, perlakuan
diberikan kepada satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok yang lain sebagai kelompok kontrol. Dalam penelitian ini musik
kontemporer Yanni dilakukan pada saat partisipan mengerjakan soal-soal
pada tes Atensi. Penelitian ini melibatkan dua tempat yang berbeda, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Lab Komputer Dasar A dan Lab Komputer Dasar B. Pelaksanaan
eksperimen dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB. Pelaksanaan eksperimen
dibantu oleh beberapa orang asisten peneliti.
1. Alat dan Bahan Penelitian
a. Informed consent untuk para partisipan
b. Daftar absen
c. Alat tes ANT (Attention Network Test)
d. Komputer
e. Papan tulis
f. Lembaran instruktur beserta tabel pengisian hasil dari ANT
g. Ballpoint
h. Speaker
i. Spidol Boardmaker
2. Langkah Eksperimen
a. Peneliti mengurus perizinan ke Lab Komputer Dasar milik Fakultas
Teknik dan membuat jadwal pelaksanaan eksperimen
b. Peneliti memilih subjek penelitian secara random sampling.
c. Subjek peneliti dibagi menjadi dua kelompok yaitu, kelompok
kontrol dan kelompok ekperimen.
d. Penelitian dilakukan selama satu hari pada jam yang sama yaitu
pukul 09.00 WIB.
e. Masing-masing kelompok dipersilahkan memasuki ruangan yang
sudah disiapkan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
f. Pada saat memasuki ruangan, peneliti dan asisten peneliti
memberikan inform consent kepada para partisipan yang mengikuti
eksperimen.
g. Ballpoint dan kertas A4 berisi instruksi dan pengisian hasil alat tes
dibagikan kepada setiap partisipan.
h. Jika sudah terbagi semua, peneliti dan asisten peneliti membacakan
instruksi dan memberi contoh pengerjaan dipapan tulis.
i. Subjek diminta untuk mengerjakan ANT sesuai instruksi dan aba-
aba dari peneliti.
j. Pengerjaan tes dibagi menjadi 4 plot dan pada plot pertama para
partisipan akan mengerjakan soal uji coba selama 2 menit dan akan
muncul tulisan ”CORRECT”,”NO RESPON” dan “UNCORRECT”
pada layar komputer.
k. Pada 3 plot yang lain, partisipan akan diberikan tes yang sebenarnya
dan setiap plot diberi waktu pengerjaan selama 5 menit.
l. Setelah selesai mengerjakan alat tes ANT, partisipan diminta
mengisi tabel hasil alat tes ANT kedalam kertas A4 yang sudah
dibagikan sebelumnya.
m. Setelah selesai mengisi tabel, subjek diminta untuk mengerjakan
ANT kembali sesuai instruksi dan aba-aba dari peneliti.
n. Pada kelompok eksperimen saat pengerjaan ANT akan
diperdengarkan musik klasik kontemporer Yanni sedangkan pada
kelompok kontrol hanya mengerjakan ANT tanpa ada musik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
o. Setelah selesai mengerjakan ANT, partisipan diminta mengisi tabel
hasil alat tes ANT kedalam kertas A4 yang sudah dibagikan
sebelumnya.
p. Setelah selesai eksperimen, peneliti mengucapkan terimakasih dan
mempersilahkan para partisipan keluar dari ruangan
F. Alat Ukur (Attention Network Test)
ANT atau juga dapat disebut juga Attention Network Test adalah tes
yang digunakan untuk mengukur atensi seseorang. ANT dibuat oleh Jin
Fan, B. D. McCandilss, T. Sommer, A. Raz, & M. I. Posner pada tahun
2002. Jin Fan berpendapat bahwa secara neuropsikologi dan perilakunya,
terdapat tiga jenis atensi yang memiliki tugas sendiri-sendiri secara
independe. Alerting, yang bertugas mempertahankan atensi dalam keadaan
waspada dan siaga. Orienting, yang bertugas menyeleksi informasi atau
suatu rangsangan dan Executive Control bertugas memecahkan masalah
antar rangsangan yang berkonflik. Untuk mengukur ketiga fungsi utama
ini digunakan alat tes (ANT) Attention Network Test. Jin Fan juga
mengklaim bahwa ANT memiliki banyak keuntungan sebagai alat yang
cocok untuk mendiagnostik dan alat ini memiliki waktu yang relatif cepat
dan mudah dikerjakan (Redick & Engle, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Gambar 2. Contoh ANT
Alat tes ANT ini mengkombinasikan cue dan flanker pada layar
komputer dengan mempelajari berbagai jenis atensi. Pada gambar 2 diatas
dapat dilihat perancangan dan prosedur dari ANT. (a) menunjukan empat
isyarat peringatan, (b) tiga pengkondisian flanke (c) contoh kursus waktu
dari percobaan dari tes ANT.
Waktu yang dibutuhkan untuk menggunakan alat tes ini sekitar 30
menit yang terdiri dari 4 plot. Alat ukur ANT ini memiliki 288 percobaan
dalam sekali pengetesan. 288 percobaan ini terdiri dari 96 target
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
congruent, 96 target incongruent, 72 spatial cue, 72 center cue, 72 no cue,
72 double cue, dan 96 netral (Beman dkk., 2008). Pada plot pertama
adalah plot uji coba sehingga partisipan akan diberikan contoh bila ia
melakukan kesalahan, benar ataupun tidak merespon tes tersebut.
Kemudian, 3 plot lainnya adalah tes atensi yang sebenarmya tanpa
pemberitahuan bahwa partisipan sudah benar atau salah ataupun tidak
merespon tes. Jika tes ANT sudah selesai dikerjakan maka akan muncul
hasil tes berupa milidetik disetiap tiga fungsi atensi yang dilakukan secara
otomatis oleh ANT sehingga mampu mengukur tingkat atensi seseorang.
G. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Alat ukur dikatakan valid bila dapat menunjukan sejauh mana
alat ukur tersebut mampu mengukur apa yang ingin diukur (Siregar,
2013). Pada penelitian ini peneliti akan menguji validitas pada
Attention Network Test (ANT) apakah alat ukur atensi ini mampu
mengukur tingkat atensi seseorang.
Pada alat ukur ANT, terdapat instruksi berbahasa inggris untuk
mengetahui cara menggunakan alat ANT tersebut. Untuk memudahkan
subjek dalam menoprasikan alat tes ini, peneliti melakukan metode
back-translation. Metode back translation digunakan untuk
menerjemankan instruksi pada alat ukur ANT yang menggunakan
Bahasa Inggris. Setelah melewati ketiga tahap tersebut, peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
melakukan validasi terhadap instruksi dengan dosen pembimbing.
Setelah divalidasi oleh dosen pembimbing, peneliti melakukan uji coba
instruksi dengan melakukan pengetesan ANT pada kriteria subjek yang
telah ditentukan.
Validitas tampang adalah validitas yang menunjukan apakah alat
pengukur penelitian dari segi rupanya nampak mengukur yang hendak
diukur (Siregar, 2013). Validitas tampang pada alat ukur ANT dapat
dikatakan baik, karena menggunakan software computer yang dapat
diakses dengan mudah. Tampilan dari alat ANT ini yang
berbackground netral dan hanya terdapat satu titik tanda plus (+)
ditengah layar umtuk menunjukan kearah mana mata harus berfokus
dan gabungan antara flanker task atau berbagai jenis anak panah yang
muncul (Eriksen & Eriksen, 1974 dalam MacLeod, McConnell,
Lawrence, Eskes, Klein, & Shore, 2010).
Selain validitas tampang, peneliti juga melakukan validitas isi
pada ANT. Validitas isi berkaitan dengan kemampuan suatu alat ukur
mengukur isi (konsep) yang harus diukur (Siregar, 2013). Pada alat
ANT ini dilakukan selama 30 menit sehingga waktu pengerjaan relatif
waktu yang relatif cepat dan mudah dikerjakan (Redick, Thomas. S.
&Engle, Randall. W, 2006). Alat ukur ANT ini memiliki 288
percobaan dalam sekali pengetesan. 288 percobaan ini terdiri dari 96
target congruent, 96 target incongruent, 72 spatial cue, 72 center cue,
72 no cue, 72 double cue, dan 96 netral (Beman dkk., 2008) dan akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
muncul hasil tes berupa milidetik disetiap tiga fungsi atensi yang
dilakukan secara otomatis oleh ANT sehingga mampu mengukur
tingkat atensi seseorang.
2. Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi dari hasil suatu alat
pengukuran ketika pengetesan berulang. Reliabilitas adalah hasil dari
suatu skor yang cermat dengan eror pengukuran yang kecil (Azwar,
2012). Test-retest adalah salah satu cara yang dapat digunakan dalam
mengukur reliabilitas suatu alat tes (Azwar, 2012). Pada penelitian ini,
peneliti akan melakuakan test-retest pada ANT (Attention Network
Test). Test-retest ini dilakukan dengan cara mencoba alat ukur ANT
sebanyak dua kali kepada responden yang sama dnegan waktu yang
berbeda (Siregar, 2013).
Penelitian sebelumnya sudah pernah melakukan uji reliabilitas
ANT dan memiliki hasil nilai reliabilitas yang baik dari ketiga fungsi
yang diukur yaitu alerting, orienting dan executive control. Penelitian
tersebut menggunakan 40 subjek dengan metode test-retest dan
mendapatkan nilai reabilitas sebesar 0,87 dengan penjabaran fungsi
alerting memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,52 kemudian fungsi
orienting dengan nilai 0,61 dan fungsi executive control sebesar 0,77
(Fan,dkk., 2002). Dengan nilai reliabilitas rendah yang terjadi fungsi
alerting dan orienting bukan berarti alat ukur ANT tidak dapat
menggambarkan atensi namun bisa saja justru ANT benar-benar dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
menginterpretasikan kondisi atau permasalahan yang terjadi pada otak
sehingga terjadi perbedaan yang signifikan pada setiap individu dan
membuat reliabilitas alat ukur menjadi rendah (MacLeod, McConnell,
Lawrence, Eskes, Klein, & Shore, 2010).
Walaupun dikatakan reliabilitas ANT dikategorikan baik, peneliti
akan melakukan test-retest ulang pada ANT tersebut dengan
menggunakan 40 subjek dan melakukan pengujian test-retest
menggunakan SPSS for window version 16.0 untuk melihat korelasi
hasil test-retest nya. Setelah didapatkan hasil dari test-retest ANT,
peneliti akan melihat nilai normalitas dengan menggunakan Shapiro-
Wilk karena data yang terkumpul kurang dari 50 data (Riadi, 2015).
Setelah didapatkan hasil nilai normalitas pada Tabel , dilakukan
pengujian berikutnya yaitu korelasi parametrik atau nonparametrik
tergantung pada hasil uji normalitas jika nilai sig. atau p > 0,05 maka
data yang diuji memiliki distribusi normal maka menggunakan korelasi
parametrik. Jika didapatkan hasil tidak normal maka menggunakan
korelasi nonparametrik Tabel.
Tabel 1.
Uji Normalitas Test-retest Attention Network Test
Tests of Normality
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
Alerting Pre-test 0.955 40 0.116
Orienting Pre-test 0.91 40 0.004
Conflict Pre-test 0.968 40 0.317
Alerting Post-test 0.979 40 0.669
Orienting Post-test 0.82 40 0
Conflict Post-test 0.883 40 0.001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat disimpulkan bahwa data test-
retest ANT memiliki nilai tidak normal atau p < 0.05. Maka analisis
korelasi yang digunakan pada alat tes ini adalah nonparametric.
Tabel 2.
Hasil Korelasi Test-retest Attention Network Test
Correlations
Spearman's
rho
Alerting
Pre-test
Alerting
Post-test
Correlation
Coefficient .332*
Sig. (2-tailed) 0.036
N 40
Orienting
Pre-test
Orienting
Post-test
Correlation
Coefficient 0.161
Sig. (2-tailed) 0.321
N 40
Conflict
Pre-test
Conflict
Post-test
Correlation
Coefficient .520**
Sig. (2-tailed) 0.001
N 40
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel 2, dapat disimpulkan bahwa ketiga fungsi
atensi memiliki korelasi yang cukup baik dengan koefisien korelasi p >
0,05. Dengan nilai perfungsi: Alerting memiliki nilai 0,332, Orienting
memiliki nilai 0,161 dan Executive Control memiliki nilai 0,520.
H. Metode Analisis Data
Analisis data eksperimen dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
dianalisis memiliki distribusi secara normal atau tidak. Pada penelitian
ini, peneliti menguji normalitas menggunakan Saphiro-Wilk test
dikarenakan jumlah yang didapat kurang dari 50. Jika nilai sig. atau p
> 0,05 maka data yang diuji memiliki distribusi normal. Namun, bila p
< 0,05 maka data yang diuji memiliki distribusi tidak normal.
2. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas digunakan untuk menguji apakah sebaran data
dari dua varian atau lebih berasal dari sampel yang homogen atau
tidak, yaitu dengan membandingkan dua atau lebih variannya (Riadi,
2015). Data dapat dikatakan homogen jika nilai signifikan atau nilai p
> 0,05. Pada penelitian ini digunakan Uji Homogenitas Levene yaitu,
uji homogenitas untuk menguji sebaran data dari dua varian atau lebih.
3. Uji Hipotesis
Untuk melihat perbedaan antara dua kelompok, peneliti
menggunakan uji Paired Sample Test (Riadi, 2015). Uji hipotesis ini
digunakan untuk mencari perbedaan rata-rata hasil skor tes antara
kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Jika nilai p < 0,05
maka ada perbedaan yang signifikan antara skor tes kelompok kontrol
dengan kelompok eksperimen (Riadi, 2015). Jika pada tahap uji
normalitas, data tidak terdistribusi secara normal, maka uji hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
menggunakan analisis statistik nonparametrik yaitu uji beda Wilcoxon
(Riadi, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian
Berikut akan dijelaskan proses persiapan yang dilakukan oleh
peneliti sebelum melakukan penelitian.
1. Perizinan Penelitian
Peneliti membuat surat izin peminjaman ruangan Laboratorium
kepada kepala bagian Laboratorium Komputer Dasar, Fakultas Teknik,
Universitas Santa Dharma.
2. Penataan Ruangan dan Persiapan Alat Penelitian
Penataan ruangan dilakukan satu hari sebelum pelaksanaan
penelitian. Penataan yang dilakukan oleh peneliti hanya mengatur
kecerahan dan intensitas warna pada komputer yang akan digunakan
oleh subjek nantinya. Setiap komputer diatur kecerahan dan intensitas
warna menjadi 50% agar tidak mengganggu pandangan subjek saat
mengerjakan tes atensi. Selain itu, peneliti juga menyiapkan rekaman
musik yang akan digunakan saat penelitian dan mengatur volume dari
rekaman tersebut agar setiap subjek dapat mendengarkan musik
dengan volume yang sama. Persiapan juga dilakukan satu jam sebelum
pelaksanaan penelitian. Peneliti menyiapkan undian tempat duduk,
menyalakan setiap komputer yang akan digunakan dan membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
mengarahkan subjek dalam mengisi identitas program Attention
Network Test menggunakan papan tulis.
3. Pilot study
Pelaksanaan pilot study dilaksanakan pada hari Kamis, 25 Januari
2017. Dilakukannya pilot study bertujuan untuk mengidentifikasi
kesalahan atau gangguan dalam rancangan penelitian agar nantinya
dapat berjalan dengan baik (Seniati, Yulianto & Setiadi, 2005). Pilot
study ini berupa pengujian prosedur penelitian, durasi waktu yang akan
digunakan dan pengukuran variable tergantung.
Pilot study dilakukan di Laboratorium Komputer Dasar A dengan
subjek 3 laki-laki dan 7 perempuan dengan rentang usia 19 sampai 25
tahun. Peneliti melakukan pilot study pre-test dan post-test selama satu
hari. Peneliti meminta subjek untuk mengerjakan Attention Network
Test kemudian dilanjutkan mengerjakan Attention Network Test untuk
kedua kalinya namun bersamaan dengan mendengarkan musik klasik
kontemporer “Yanni” dan mendapatkan hasil bahwa musik klasik
kontemporer “Yanni” memiliki pengaruh.
Didapatkan bahwa pilot study yang dilakukan oleh peneliti
menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil pre-test dan
post-test kelompok pilot study sebesar p < 0,05. Hasil ini menunjukan
bahwa musik klasik kontemporer “Ýanni” berpengaruh pada
peingkatan atensi kelompok pilot study.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Selain itu, peneliti juga melakukan uji coba rancangan tata cara
instruksi dan kesesuain peraturan yang dibuat oleh peneliti. Hasil
observasi menunjukan bahwa peneliti menemukan pada saat
melakukan instruksi beberapa subjek mengalami kesulitan dalam
mengikuti instruksi. Oleh karena itu, peneliti memperbaiki instruksi
sebelumnya dengan memberikan contoh konkrit sehingga tidak terjadi
kesalahan lagi dalam menjalankan alat tes Attention Network Test.
Peneliti juga melakukan pengukuran waktu sehingga didapatkan
estimasi waktu eksperimen yaitu kurang lebih satu jam selama proses
eksperimen berlangsung.
B. Pelaksanaan Penelitian
Pada bagian ini peneliti akan menceritakan proses pelaksanaan
penelitian dan observasi pelaksanaan penelitan. Berikut penjelasan dari
setiap proses penelitian.
1. Waktu Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama empat hari, yaitu 2 -
3 Maret 2017, 7 Maret 2017 lalu dilanjut tanggal 9 Maret 2017 pada
pukul 09.00 WIB sampai 10.00 WIB dengan subjek yang berbeda-beda
setiap harinya. Ruangan yang digunakan untuk penelitian
menggunakan Lab. Komputer Dasar mengikuti jadwal pemakaian Lab.
dilaksanakannya penelitian selama empat hari ini dikarenakan tempat
penelitian setiap harinya hanya mendapatkan satu ruangan saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
dikarenakan ruangan yang lain digunakan untuk keperluan mengajar
fakultas lainnya. Pelaksanaan penelitian dilakukan pagi hari
dikarenakan subjek masih dalam keadaan fresh dan memiliki keadaan
yang sama dengan subjek lain. Berikut tabel gambaran pelaksanaan
penelitian.
Tabel 3.
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Hari Jam Ruangan Kelompok
Kamis, 2 Maret 2017 09.00-10.00 LGM Musik
Jumat, 3 Maret 2017 09.00-10.00 LGM Kontrol
Selasa, 7 Maret 2017 09.00-10.00 LKD A Musik
Kamis, 9 Maret 2017 09.00-10.00 LGM Kontrol
2. Observasi Pelaksanaan Penelitian
Suhu ruangan yang digunakan selama penelitian memiliki suhu
yang tidak panas ataupun terlalu dingin yaitu dengan suhu 20 derajat
sehingga subjek tidak merasa mengantuk ataupun kepanasan saat
mengerjakan tes atensi. Selain itu, pencahayaan ruangan juga baik,
artinya tidak terlalu terang maupun tidak redup sehingga mata subjek
merasa nyaman saat melihat layar komputer. Selama proses
eksperimen terdapat beberapa subjek yang mengalami kesusahan
dalam menggunakan program ANT, misalnya memahami instruksi
yang dibacakan oleh peneliti. Namun permasalahan ini dapat diatasi
oleh peneliti dengan cara memberikan contoh konkrit melalui media
papan tulis. Selain itu, beberapa subjek salah mengisi identitas pada
program ANT sehingga tidak dapat dijalankan. Akan tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
permasalahan ini dapat diatasi dengan cara asisten peneliti membantu
dengan mengisi identitas pada program ANT.
Ketika tes berlangsung subjek terlihat tenang dan fokus
mengerjakan tes atensi. Saat terdapat peringatan untuk istirahat,
tampak sebagian subjek melakukan perenggangan badan dan tangan
sejenak kemudian melanjutkan lagi mengerjakan tes atensi. Selama
pengetesan berlangsung tidak terdapat kendala yang cukup berarti
sehingga dapat dikatakan eksperimen berjalan dengan baik.
C. Deskripsi Subjek Penelitian
Pada penelitian ini, subjek yang digunakan adalah mahasiswa yang
memiliki rentang usia 19 sampai 25 tahun. Jumlah keseluruhan subjek
yang mengikuti penelitian ini adalah 36 orang yang terdiri dari 14 laki-laki
dan 22 perempuan. Berikut tabel distribusi subjek penelitian berdasarkan
usia dan jenis kelamin.
Tabel 4.
Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Usia Eksperimen Kontrol Total
18 tahun 0 1 1
19 tahun 4 1 5
20 tahun 2 3 5
21 tahun 4 3 7
22 tahun 5 7 12
23 tahun 3 2 5
Total 18 18 36
Berdasarkan tabel 4 diatas terdapat satu orang berusia 18 tahun, lima
orang berusia 19 tahun, lima orang berusia 20 tahun, tujuh orang berusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
21 tahun, kemudian 12 orang berusia 22 tahun dan lima orang berusia 23
tahun.
Tabel 5.
Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Kelompok
Jenis Kelamin
Laki-laki Eksperimen 5
Kontrol 9
Total 14
Perempuan Eksperimen 13
Kontrol 9
Total 22
Berdasarkan tabel 5. diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 14
orang berjenis kelamin laki-laki dan 22 orang berjenis kelamin perempuan
yang sudah terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen.
D. Deskripsi Data Penelitian
a. Fungsi Alerting
- Kelompok kontrol
skor pretest 54 18 49 44 70 51 31 72 8 31 49 31 2 39 44 49 44 13
skor posttest 90 78 41 37 15 60 21 49 52 49 56 33 25 42 31 13 59 18
0
40
80
skor pretest skor posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
- Kelompok eksperimen
b. Fungsi Orienting
- Kelompok kontrol
- Kelompok eksperimen
skor pretest 56 132 21 44 28 41 41 47 49 5 62 28 30 18 122 41 23 67
skor posttest 46 153 49 44 57 33 98 54 49 24 94 41 34 36 57 54 21 46
0
50
100
150
skor pretest skor posttest
skor pretest 111 47 57 39 114 52 28 36 29 54 36 39 47 31 85 28 36 13
skor posttest 59 41 59 31 57 44 39 72 67 51 51 44 52 41 34 70 18 33
0
20
40
60
80
100
120
skor pretest skor posttest
skor pretest 49 65 54 49 8 28 33 29 36 44 91 88 15 57 65 55 31 78
skor posttest 76 -3 44 70 23 31 44 13 28 29 59 65 46 33 91 59 62 57
-20
0
20
40
60
80
100
skor pretest skor posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
c. Fungsi Conflict Effect
- Kelompok kontrol
- Kelompok eksperimen
d. Data Mean Different pada kedua kelompok
N Mean Teoritik
Mean Empirik
One sample t-test
Ket.
Alerting eksperimen
pretest
18 68,50 47,50 0,015 Sig,
sedang
Orienting eksperimen
pretest
18 49,50 48,61 0,873 Tdk.sig,
sedang
Conflict eksperimen
pretest
18 169 116,50 0.00 Sig,
rendah
Alerting kontrol pretest 18 37 38,83 0,694 Tdk.sig,
sedang
Orienting kontrol pretest 18 63,50 49,00 0,040 Sig,
skor pretest 99 99 128 85 101101119 50 106 64 142 86 72 87 91 173 62 103
skor posttest 89 95 146 99 220118110 60 94 74 139 82 63 86 105173 62 140
0
50
100
150
200
250
skor pretest skor posttest
skor pretest 136263105 91 90 76 101 95 175114 95 118165 83 79 89 135 87
skor posttest 134224 95 82 87 81 95 103134 78 97 78 138 75 95 95 111 90
-30
20
70
120
170
220
270
skor pretest skor posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
sedang
Conflict Kontrol pretest 18 111,50 98,22 0,074 Tdk.sig,
sedang
Alerting eksperimen
posttest
18 87 55,00 0.00 Sig,
rendah
Orienting eksperimen
posttest
18 44 45,94 0,733 Tdk.sig,
sedang
Conflict eksperimen
posttest
18 149,50 105,11 0.00 Sig,
rendah
Alerting kontrol posttest 18 51,5 42,72 0.098 Tdk.sig,
sedang
Orienting kontrol posttest 18 45 47,94 0,403 Tdk.sig,
sedang
Conflict kontrol posttest 18 140 108,61 0,006 Sig,
sedang
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan dari hasil uji beda mean teoritik dan mean
empirik pada kelompok eksperimen pada fungsi alerting dan conflict
effect dengan p < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
terdapat perubahan yang signifikan pada rata-rata skor pada fungsi
alerting dan conflict effect dengan kategori rendah yang menunjukan
bahwa perfomansi kedua fungsi semakin baik.
E. Hasil Analisis Data
1. Uji Normalitas
Pada penelitian ini data diolah menggunakan uji normalitas
menggunakan Sapiro-Wilk test dikarenakan jumlah subjek yang
digunakan kurang dari 50 orang (Riadi, 2015). Uji Normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
dilakukan untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak,
dengan nilai sig. atau p > 0,05 menggunakan SPSS for window version
16.0.
Tabel 6.
Uji Normalitas masing-masing Kelompok Penelitian
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
Alerting Musik Pre-test .830 18 .004
Orienting Musik Pre-test .974 18 .867
Conflict Musik Pre-test .762 18 .000
Alerting Musik Post-test .777 18 .001
Orienting Musik Post-test .986 18 .992
Conflict Musik Post-test .722 18 .000
Alerting Kontrol Pre-test .953 18 .473
Orienting Kontrol Pre-test .821 18 .003
Conflict Kontrol Pre-test .949 18 .409
Alerting Kontrol Post-test .959 18 .576
orienting Kontrol Post-test .977 18 .908
conflict Kontrol Post-test .901 18 .061
Berdasarkan Tabel 6 diatas dapat terlihat bahwa keseluruhan
kelompok penelitian berdasarkan tiga fungsi atensi tahap pre-test dan
post-test terdapat lima yang memiliki nilai p < 0.05, maka kedua
kelompok penelitian tidak memiliki data berdistribusi secara normal.
Dengan adanya beberapa data tidak berdistribusi secara normal,
peneliti melakukan analisis selanjutnya menggunakan analisis
nonparametrik yaitu uji beda Wilcoxon (Riadi, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
2. Uji Homogenitas
Setelah melakukan uji normalitas, pada tahap kedua peneliti
melakukan uji homogenitas. Uji homogenitas digunakan untuk
menguji apakah sebaran data berasal dari populasi yang homogen.
Data dikatakan homogen bila nilai sig. Atau p > 0.05 dan apabila data
nilai sig. Atau p < 0.05 maka dapat dikatakan tidak homogen
(Riadi,2015).
Tabel 7
Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
alertingpre 1.384 1 34 .248
orientingpre .082 1 34 .776
conflictpre 1.686 1 34 .203
alertingpost .337 1 34 .565
orientingpost 3.843 1 34 .058
conflictpost .816 1 34 .373
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada kelompok pre-
test dan post-test uji Levene menunjukan nilai p > 0,05. Berdasarkan
nilai p dari kedua kelompok dapat dikatakan memiliki variansi data
yang homogen.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis
nonparametrik uji beda Wilcoxon, dikarenakan data peneliti tidak
berdistribusi secara normal. Uji beda Wilcoxon memiliki fungsi yang
sama dengan uji Paired Sampel Test yaitu untuk menguji perbedaan
data yang saling berhubungan (Riadi, 2015). Jika nilai p < 0,05 maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
terdapat perbedaan signifikan dan bila p > 0,05 maka tidak terdapat
perbedaan yang signifikan.
Tabel 8.
Uji Hipotesis masing-masing Fungsi Atensi pada Kelompok
Penelitian Test Statistics
b
Nama Kelompok Z
Asyum
p. Sig.
(2-
tailed) Alerting Eksperimen Post-test – Alerting Eksperimen
Pre-test -1.629
a .103
Orienting Eksperimen Post-test – Orienting
Eksperimen Pre-test -.152
a .879
Conflict Eksperimen Post-test – Conflict Eksperimen
Pre-test -2.113
a .035
Alerting Kontrol Post-test – Alerting Kontrol Pre-test -.610a .542
Orienting Kontrol Post-test – Orienting Kontrol Pre-
test -.152
a .879
Conflict Kontrol Post-test – Conflict Kontrol Pre-test -1.501a .133
Berdasarkan tabel diatas dapat terlihat bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian musik pada satu
fungsi kelompok eksperimen yaitu fungsi conflict effect dengan nilai p
< 0,05 yaitu nial Z sebesar -2,113 dengan nilai p=0,035 dengan mean
rank 105,12 < 116,5. Pada fungsi alerting dan orienting kelompok
eksperimen dan tiga fungsi lain pada kelompok kontrol tidak memiliki
perbedaan yang signifikan dengan nilai p > 0,05. Namun, pada
kelompok kontrol sebenarnya terjadi peningkatan bila dilihat pada
mean rank fungsi conflict effect tahap pre-test dan post-test yaitu 98,23
> 108,61.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
4. Analisis Tambahan
Analisis tambahan ini dilakukan guna melengkapi hasil analisis
sebelumnya. Analisis tambahan yang dilakukan oleh peneliti berisi
hasil analisis data One Way Anova. Analisis ini digunakan untuk
melihat kemampuan variabel bebas dapat merubah variabel terkait
dilihat dari perbedaan rata-rata pada setiap kelompok penelitian.
Tabel 9.
Uji one Way Anova pada Dua Kelompok Penelitian
ANOVA
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Pretest alerting
Between Groups
676,000
1 676,000 ,920 ,344
Within Groups
24973,000
34 734,500
Total 25649,000
35
Pretest orienting
Between Groups
1,361 1 1,361 ,002 ,964
Within Groups
22292,278
34 655,655
Total 22293,639
35
Pretest conflict
Between Groups
3006,694
1 3006,694
1,991
,167
Within Groups
51337,611
34 1509,930
Total 54344,306
35
Posttest alerting
Between Groups
1356,694
1 1356,694
1,872
,180
Within Groups
24639,611
34 724,694
Total 25996,306
35
Posttest orienting
Between Groups
36,000
1 36,000 ,093 ,763
Within Groups
13209,889
34 388,526
Total 13245,889
35
Postest conflict
Between Groups
110,250
1 110,250 ,073 ,789
Within Groups
51320,056
34 1509,413
Total 51430,306
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Berdasarkan hasil tabel diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan
yang signifikan dari hasil uji beda sebelum dan sesudah dari fungsi
atensi pada kedua kelompok penelitian yaitu kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen dengan p > 0,05. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kondisi awal kelompok kontrol dengan kelompok
eksperimen memiliki kondisi yang sama .
F. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat peningkatan
atensi pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol
melalui fungsi atensi conflict effect dengan hasil skor sebelum dan sesudah
pemberian musik sebesar mean rank yaitu 105,12 < 116,5. Perbedaan
antar kelompok kontrol dan kelompok eksperimen juga terlihat dengan
hasil uji wilcoxon pada fungsi conflict effect dengan nilai p < 0,05 yaitu p
= 0,035. Sedangkan pada fungsi alerting (p = 0,879) dan orienting (p =
0,795) tidak memiliki perbedaan skor antara kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Hal ini menunjukan terdapat peningkatan direct
attention yang diukur melalui fungsi conflict effect pada kelompok
eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Saat mahasiswa sedang belajar maka hal pertama yang mereka
lakukan adalah mengelola atensi mereka agar tidak terganggu dengan
stimulus lain. Sangat penting bagi mahasiswa untuk mengelola sumber
daya mental mereka agar atensi mereka tetap stabil dan tidak mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
kelelahan mental. Jika daya tahan atensi menurun maka performa mereka
juga ikut menurun karena atensi memiliki peran penting untuk menangkap
dan memproses suatu informasi. Menurut Kaplan (1993) Directed
Attention Fatigue (DAF) merupakan keadaan dimana seseorang
mengalami kelelahan mental akibat penggunaan upaya mental yang
digunakan terus menerus. DAF dapat menyebabkan direct attention
seseorang terganggu. Seperti yang sudah dijelaskan diatas tadi diirect
attention atau atensi memiliki peran penting bagi proses kognitif dan
fungsi emosi seseorang (Berman dkk, 2008). Atensi sendiri dapat diukur
dengan Attention Network Test (ANT), hasil dari alat tes ini berupa
milidetik (Berman dkk., 2008). Jika hasil milidetik post-test lebih rendah
dibandingkan pre-test maka dapat dikatakan kemampuan direct attention
atau atensi meningkat.
Dengan hasil penelitian yang menunjukan adanya peningkatan ini
mendukung penelitian sebelumnya yang mengakatan bahwa atensi yang
menurun dapat dibantu dengan media musik untuk memulihkan kembali
atensi ( Campbell, 2001; Huang & Shih, 2009). Diperdengarkannya musik
sambil mengerjakan tugas ANT secara bersamaan karena musik tidak
memerlukan upaya mental yang tinggi. Hal ini dapat terlihat dari
peningkatan yang terjadi pada perubahan milidetik fungsi conflict effect
yang lebih cepat pada tahap post-test dibandingkan dengan yang tidak
diperdengarkan musik sama sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Berman dkk., (2008)
menyatakan bahwa untuk melihat performa direct attention dapat dilihat
melalui fungsi conflict effect. Direct attention melibatkan penyelesaian
konflik ketika seseorang berusaha menekan stimulus yang mengganggu.
Selain itu, Berman dkk., (2008) mengatakan bahwa dari ketiga fungsi
atensi yang diukur dengan ANT, fungsi conflict effect yang memiliki peran
besar dalam mengukur tingkat atensi karena lebih melibatkan cara
menyelesaikan konflik saat seseorang berusaha menekan stimulus yang
mengganggu. Fungsi Conflict Effect pada ANT sendiri dapat dihitung dari
kemampuan seseorang dalam memilih salah satu anak panah yang searah
dengan tanda plus (+) dari lima anak panah yang muncul bersamaan
kemudian dihitung rata-rata waktu reaksi dalam satuan milidetik.
Berdasarkan penjelasan diatas maka fungsi conflict effect merupakan
fungsi atensi yang lebih banyak membutuhkan upaya mental dibandingkan
fungsi atensi yang lainnya yaitu alerting dan orienting sehingga untuk
mengukur atensi cukup dilihat melalui fungsi conflict effect (Jin Fan dkk.,
2002) dan didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan hasil dari fungsi
conflict effect pada tahap sebelum dan sesudah diperdengarkan musik
klasik kontemporer Ýanni.
Campbell (2001) menambahkan bahwa musik klasik yang memiliki
kejernihan, keanggunan dan kebeningan dalam musiknya mampu
memperbaiki konsentrasi serta ingatan dan persepsi parsial manusia. Hal
ini juga berlaku pada musik Yanni yang memiliki struktur musik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
jernih. Disaat kelompok eksperimen mengerjakan tes ANT sambil
diperdengarkan musik Yanni skor (milidetik) tes ANT pada kelompok
eksperimen lebih menurun daripada kelompok kontrol. Hal ini
menunjukan bahwa musik Yanni mampu memperbaiki konsentrasi para
subjek karena dalam mengerjakan tes ANT membutuhkan konsentrasi
yang baik.
Penelitian lain dari Love dan Burns (2007) juga mengungkapan
bahwa musik sebagai latar belakang dapat membantu anak-anak
meningkatkan atensi pada saat mengerjakan suatu tugas. Selain itu
penelitian yang dilakukan oleh Huang dan Shih (2009) yang
mengungkapkan bahwa para pekerja yang diperdengarkan musik latar
belakang mengalami peningkatan pada atensinya dibandingkan para
pekerja yang tidak diberikan musik latar belakang.
DePorter dan Hernacki (1999) mengungkapkan bahwa saat otak kiri
sedang bekerja seperti sedang mempelajari materi baru, peran musik akan
membangkitkan reaksi dari otak kanan yang intuitif dan kreatif sehingga
terdapat penyeimbangan antra otak kanan dan otak kiri. Lalu penelitian
Scheufele menambahkan bahwa memperdengarkan musik latar belakang
untuk pasien psikotik kronis mampu membantu para pasien mengurangi
kecemasan mereka, melatih fokus dan menyelesaikan pekerjaan lebih
cepat dibandingkan dengan kelompok yang tidak didengarkan musik latar
belakang (Scheufele, 2000). Terbukti dalam penelitian ini, partisipan
mempelajari materi baru menggunakan otak kirinya dari tes ANT. Musik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Yanni berperan membangkitkan reaksi dari otak kanan partisipan sehingga
otak partisipan terbentuk secara seimbang dan membantu partisipan untuk
menyelesaikan tugas dari tes ANT dengan baik.
Hasil penelitian ini juga didukung dengan peneliti menguji
perbedaan mean rank ketiga fungsi atensi pada tahap pre-test antara
kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen menggunakan uji beda
One Way Anova dan didapatkan hasil p > 0,05. Artinya, dari hasil tersebut
dapat terlihat bahwa kondisi sebelum dan sesudah diberi manipulasi subjek
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama. Dengan kata lain,
faktor eksternal dari setiap subjek dapat dikontrol dengan baik oleh
peneliti karena dari hasil analisis tidak terdapat perbedaan hasil mean rank
tahap pre-test antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.
Dalam penelitian ini juga tidak ada perbedaan skor pada sebelum dan
sesudah pemberian musik fungsi alerting dan orienting. Peneliti
menemukan tidak adanya perbedaan ini berpusat pada asumsi MacLeod,
McConnell, Lawrence, Eskes, Klein & Shore (2010) yang mengatakan
bahwa kemungkinan rendahnya pengukuran reliabilitas pada fungsi
alerting dan fungsi orienting bukan sebagai kelemahan dari tes ANT
namun bisa saja tes ANT ini benar-benar dapat menginterpretasikan
kondisi atau permasalahan jaringan otak dari setiap subjek sehingga hal ini
yang mengkibatkan tidak adanya perbedaan skor kedua fungsi tersebut.
Sehingga hasil fungsi alerting dan fungsi orienting yang di dapat memiliki
hasil yang relatif sama atau bisa jadi tidak dapat mengukur yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
seharusnya diukur karena otak setiap orang memiliki kapasitas yang
berbeda-beda dan permasalahan yang berbeda pula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian diatas menunjukan adanya pengaruh musik klasik
kontemporer “Yanni” terhadap peningkatan atensi dibandingkan dengan
yang tidak diperdengarkan musik dilihat melalui uji beda Wilcoxon.
Terdapat peningkatan atensi sesudah pemberian musik klasik kontemporer
“Yanni” dengan adanya penurunan mean rank dalam milidetik antara
tahap pre-test dengan post-test pada fungsi conflict effect yaitu sebesar
105,12 < 116,5 dengan p = 0,035 < 0,05.
B. Saran
1. Bagi Penelitian Selanjutnya
a. Peneliti selanjutnya yang menaruh minat untuk membahas
mengenai pengaruh musik klasik kontemporer Yanni disarankan
untuk lebih memperhatikan aspek lain, seperti pengulangan musik
Yanni serta variabel ekstra yang dapat memberikan kontribusi
besar terhadap hasil pengukuran seperti waktu pelaksanaan
penelitian ataupun volume musik yang akan diperdengarkan pada
subjek. Selain itu, penelitian lain dapat mengembangkan cara
penempatan pemberian musik sebagai media penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
b. Peneliti lain selanjutnya diharapkan untuk membandingkan musik
klasik kontemporer “Yanni” dengan jenis musik lainnya sehingga
dapat membandingkan musik mana yang lebih berpengaruh. Selain
itu, peneliti lain disarankan untuk mengeksplorasi unsur-unsur lain
dalam bidang musik.
c. Peneliti selanjutnya juga disarankan untuk mempertimbangkan
waktu pelaksanaan penelitian misalnya disore hari. Hal ini
diharapkan subjek sudah mengalami kelelahan sehingga peneliti
dapat melihat secara jelas dampak Directed Attention Fatigue yang
dialami oleh subjek.
2. Bagi Mahasiswa
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat peningkatan atensi saat
diperdengarkan musik klasik kontemporer “Yanni”. Mahasiswa dapat
memanfaatkan musik klasik kontemporer Yanni sebagai salah satu
cara memulihkan atensi yang menurun akibat penggunaan atensi
secara terus-menerus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. (1992). Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta
Albor, Myky. 2014. Yanni: How People Critic His New Musik. NY: Yanni’s
Musik Formn.
Arifin, A. M. (2014). Pengaruh bermain video game tipe first person shooter
terhadap atensi yang diukur dengan attention network test. Skripsi:
UNDIP
Anggraini, D. A., & Amir, H. (2014). Hubungan Antara Daya Konsentrasi dan
Hasil Belajar Menulis. Universitas Pendidikan Indonesia
Azwar,S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi ed. 2. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Azwar, S. (2013). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Berman, M.G., Jonides. J., & Kaplan. S. (2008). The Cognitive Benefits of
Interacting Whit Nature. Psychological Science 19 (12). 1207-1212.
Berto, R. (2014). The Role of Nature in Coping With Psycho-Physiological
Stress: A Literature Review on Restorativeness. Behavioral Science 4.
394-409
Brown, C. (2007). Cognitive Psychology. New Delhi: C&M Digitals
Bush, G., Luu, P., & Posner, M. I. (2000) Cognitive and Emotional Influences in
Anterior Cingulate Cortex. Trends in cognitive sciences. 4(6):215-222.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Cameron, M. A., Baker, J., Peterson, M., & Braunsberger, K. (2003) The Effects
of Music, wait-length Evaluation, and Mood On a low-cost Wait
Experience. JOURNAL OF Business Research. 56 (2003). 421-430.
Campbell, D. (2001). Efek Mozart. Jakarta: Gramedia apustaka Utama
Chabris, C. (1999). The Yanni Effect. Harvard University
Clauss., & Lawrence, E. (1994). Effect of music on attention and self-simulatory
behaviors in austistic people. ProQuest Dissertations and Theses.
University Microfilms International
DePorter, B. & Hernacki, M. (1999). Quantum Learning. Bandung: Khaifa
DePorter, B. (2010). Quantum Learning. Bandung: Khaifa PT Mizan Pustaka
Dewi, E. K., Rusmawati, D. & Ratnaningsih, I. Z. (2015). The Effect of Music
and Motoric Movement Intervention to Increas Attention among
Elementary School Students in Semarang Central Java. Procedia
Environmental Science 23 (2015). 179-185
Djohan, S. (2006). Terapi Musik, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Galang Pres
Djohan, S. (2003). Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik
Djohan, S. (2009). Respon Emosi Musikal. Yogyakarta: Joglo Alit
Duffy, K.G. & Atwater, E. (2002). Psychology for living: Adjustment, growth,
and behavior today (7th ed.) New Jersey: Prentice Hall.
Fan, J., McCandliss, B. D., Sommer, T., Raz, A., & Posner, M. I. (2002). Testing
the efficiency and independence of attentional networks. Journal of
Cognitive Neuroscience, 14 (3), 340–347
Gardiner, M. (1996). Effect of Art on Learning. Nature 384
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Grimonia, E. (2014). Dunia musik: Sains musik untuk kebaikan hidup. Bandung:
Nuansa Cendekia
Guerreiro, V. (2012). Thinking clearly about music. Teorema 31, 25 -47
Hallam, S., & Price, J. (1998). Can the use of background music improve the
behaviour and academic performance of childern with emotional and
behavioural difficulties? British Journal of Special Education, 25. 88-91
Heimann, M., Tjus, T, & Strid, K. (2010). Attention in Cognition and Early
Learning. In Peterson, P., Baker, E., McGaw, B., (Eds). International
Encyclopedia of Education (Third Edition). Oxford: Elsveier
Herzog, T. R., Black, A. M., Fountaine, K. A. & knotts, D. J. (1997) Reflection
and Attentional Recovery as Distinctive Benefits of Restorative
Environments. Journal of Environmental psychology, 17, 165-170.
Holden, C. (2003). 'Mozart Effect' Revisted, Science. Washington Vol 301, Iss.
5635. Website:http://proquest.umi.com/
Huang, R. H. & Shih, Y. N. (2009), Effect of background music on
concentration of workers. IOS Press. Work 38 (2011) 383-387
Hughes, J.R., & Fino, J. J. (2000). The Mozart Effect: Distinctive Aspects Of
The Music a clue to brain coding? Clin Electroencephologi.
Hutterman, S., Bock, O., & Memmert, D. (2012). The Breadht of Attention in
Old Age. Ageing Research. 4(10): 67-70.
Ishigami, Y. (2011). The Attention Network Test (ANT): Individual Differences
Components Of Attention Across The Life Span. Thesis. Dalhousie
University.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Jamalus. (1998). Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Houston-TX:
P2LPTK & University Of Houston.
Jenkins, J. S. (2001). The Mozart Effect. Journal of Royal Society Of Medicine
94(4): 170-172.
Kaplan, S. (1995). The Restorative Benefits Of Nature: Toward AN Integrative
Framework. Journal of Environmental Psychology 15. 169-182.
Kaplan, S., Bradwell, L. V & Slakter, D. B. (1993). The Restorative Experience
as a Museum Benefit. The journal of Museum Education, 18 (3), 15-18
Kaplan, S & Kaplan, R. (1989). The Experience of Nature. United States of
America: Cambridge University Press.
Kerlinger, F. (2006). Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press
King, L. A. (2016). Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta:
Salembah Humanika
Latipun. (2002). Psikologi Eksperimen. Malang: UMM Press.
Lee, K. E., Williams, K. J. H., Sargent, L. D., Williams, N. S. G & Johnson, K.
A. (2015). 40-second green roof view sustain attention; The Role of
Micro-vreaks in Attention restoration. Journal of Environmental
Psychology, 42. 182-189.
Love, A., & Burns, M. S. (2007). “It’s a hurricane! It’s a hurricane!”: Can music
facilitate social constructive and sociodramatic play in a preschool
classroom? Journal of Genetic Psychology, 167(4), 383–391.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Machlis, J. (1955). The Enjoyment of Music. New York: W.W. Norton &
Company Inc.
MacDonald, A. W., Cohen, J. D., Stenger, V. A., & Carter, C. S. (2000).
Dissociating the role of the dorsolateral prefrontal and anterior cingulate
cortex in cognitive control. Science, 288, 1835–1838.
MacLeod, J. W. (2009). Psychometric Considerations of The Attention Network
Test. Master of Science 41. McMaster University
MacLeod, J. W., McConnell, M. M., Lawrence, M. A., Eskes, G. A., Klein, R.
M. & Shore, D. I. (2010). Appraising the ANT: Psychometric and
Theoritical Consideration of the Attentio Network Test. Neuropsychology
24 (5). 637-651.
Matlin, Margaret W. (1994). Cognition: Third Edition. Harcourt Brace College
Publishers
Merdinger, Joan, M., Hines, A.M., Osterling, K.L., & Wyatt, P. (2005). Patgway
to college for former foster youth: understanding factors that contribute to
educational success. Child Welfare League of America, LXXXIV, 867-898
Musbikin. (2009). Kehebatan Musik untuk Mengasah Kecerdasan Anak.
Yogyakarta: Power Books
Muttaqin, M. & Kustap. (2008). Seni Musik Klasik Jilid 1 untuk SMK. Jakarta:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jendral
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Ojobo, H. I., Mohamad, S & Said, I. (2014). Validating the Measures of
Perceived Restorativeness in Obudu Mountain Resort, Cross River State,
Nigeria. Open Journal of Social Science 2. 1-6
Ortiz, J. M. (2002). Menumbuhkan Anak-anak yang Bahagia, Cerdas, dan
Percaya Diri dengan Musik (Juni Prakoso, penerjemah). Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Papalia, D. E., Olds, S. W & Feldman, R.D. (2009). Human Development.
Jakarta: Salemba Humanika
Parto, Suhardjo. (1996). Musik Seni Barat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
Posner, M. I. (1980). Orienting of attention. The Quartely Journal of
Experimental Psychology, 32 (1), 3-25
Posner, M. I., & Petersen, S. E. (1990). The attention system of the human brain.
Annual Review of Neuroscience, 13. 25-42
Rauscher, F. H., Shaw, G. L., Levine, L. J., & Wright, E. L. (1993). Pilot study
indicates music training of three-year-olds enhances specific spatial
reasoning skills. Paper presented at the Economic Summit of the National
Association of Music Merchants, Newport Beach, CA.
Ravaja, N., & Kallinen, K. (2004). Emotional effects of startling background
music during reading news reports: The moderating influance of
dispositional BIS and BAS sensitivities, Scandinavian Journal of
Psychology 45, 231-238
Reed, S. K. (2011). Kognisi: Teori dan Aplikasi. (Aliya Tusyani, Penerjemah).
Jakarta: Salemba Humanika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Redick, T. S., & Engle, R. W. (2006). Working memory capacity and attention
network test performance. Applied Cognitive Psychology, 20(5), 713-721.
Rensin, D. (2003). Autobiography Yanni. Radionomy: Yanni
Riadi, E. (2015). Statistika Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Safitri, E. S., & Purwanti, S. (2012). Perbedaan Terapi Musik Klasik dengan
Musik Kesukaan terhadap Penurunan Nyeri Dismenore pada Siswi Kelas
X SMA Negeri 1 Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara Tahun 2014.
Jurnal Involusi Kebidanan, Vol 2, No. 4. 11-21
Santoso, D. S. (2002). Pengaruh Musik Terhadap Performance Fisik. Jurnal
Teknik Industri Vol.4, no. 1, 1-7.
Santrock, J. W. (2011). Life Span Development -13th
ed. Jakarta: Indeks
Scheufele, P. M. (2000). Effects of progressive relaxation and classical music on
measurements of attention, relaxation, and stress responses, Journal of
Behavioral Medicine 23. 207– 228.
Seniati, Yulianto & Setiadi. (2005). Psikologi Eksperimen. Jakarta: PT Indeks
Sheppard, P. (2005). Music Make Your Childern Smarter. Jakarta: Gramedi
Pustaka Utama
Siregar, Syofian. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif; Dilengkapi
Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS Edisi Pertama. Jakarta:
Kencana Penerjemah. Erlangga
Soedarsono. (1992). Pengantar Apressiasi Seni. Jakarta: Balai Pustaka
Solso, R. L., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. 2007. Psikologi Kognitif Edisi
Kedelapan. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Sternberg, R. J. (2008). Psikologi Kognitif ed. 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Steg, L., Van De Berg, A. E., & De Groot, J. I. M. (2013). Environmental
psychology. Oxford: BPS Blackwell.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi
(Mixed Methodes). Bandung : Alfabeta, CV
Suryabrata, S. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Tom, S. (2013). Contemporary Classical Music Guide Round-Up. The Guardian
Music.
Wei, M., Russell, D. W., & Zakalik, R. A. (2005). Adult attachment, sosial self –
efficacy, self-disclosure, loneliness, and subsequent depression for
Freshman College Students: A longitudinal study. Journal of Counseling
Psychology, 52, 602-614.
Witherington, H. C. & Cronbach, L. J. (1982). Teknik-teknik Belajar dan
Mengajar. Bandung: Jemars.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
LAMPIRAN 1
Hasil Uji Reliabilitas Attention Network Test (ANT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 1.1.
Uji Normalitas Attention Network Test (ANT)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Alerting pretest .101 40 .200* .955 40 .116
Orienting pretest .144 40 .037 .910 40 .004
Conflict pretest .106 40 .200* .968 40 .317
Alerting posttest .073 40 .200* .979 40 .669
Orienting posttest .169 40 .006 .820 40 .000
Conflict posttest .156 40 .015 .883 40 .001
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 1.2
Test-retest Attention Network Test (ANT)
Correlations
Alerti
ng
pre
Orie
nting
pre
Confl
ict
pre
Alerti
ng
post
Orie
nting
post
Confl
ict
post
timefor
correct
trialpre
timeforc
orrecttri
alpost
Spearman's
rho
Alerting
pretest
Correlation
Coefficient
1.00
0 -.085 .176 .332
* .155 .167 .131 .076
Sig. (2-
tailed) . .600 .277 .036 .338 .303 .419 .640
N 40 40 40 40 40 40 40 40
Orienting
pretest
Correlation
Coefficient -.085
1.00
0 -.250
-
.315*
.161 -.244 -.029 -.058
Sig. (2-
tailed) .600 . .120 .047 .321 .129 .861 .724
N 40 40 40 40 40 40 40 40
Conflict
pretest
Correlation
Coefficient .176 -.250
1.00
0 .046 .016
.520*
*
.295 .290
Sig. (2-
tailed) .277 .120 . .780 .924 .001 .065 .070
N 40 40 40 40 40 40 40 40
Alerting
posttest
Correlation
Coefficient .332
*
-
.315*
.046 1.00
0 .350
* .127 .363
* .400
*
Sig. (2-
tailed) .036 .047 .780 . .027 .436 .021 .010
N 40 40 40 40 40 40 40 40
Orienting
posttest
Correlation
Coefficient .155 .161 .016 .350
*
1.00
0 -.098 .205 .248
Sig. (2-
tailed) .338 .321 .924 .027 . .549 .204 .122
N 40 40 40 40 40 40 40 40
Conflict
posttest
Correlation
Coefficient .167 -.244
.520*
*
.127 -.098 1.00
0 .267 .245
Sig. (2-
tailed) .303 .129 .001 .436 .549 . .096 .128
N 40 40 40 40 40 40 40 40
timeforcorrect
trialpre
Correlation
Coefficient .131 -.029 .295 .363
* .205 .267 1.000 .770
**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Sig. (2-
tailed) .419 .861 .065 .021 .204 .096 . .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40
timeforcorrect
trialpost
Correlation
Coefficient .076 -.058 .290 .400
* .248 .245 .770
** 1.000
Sig. (2-
tailed) .640 .724 .070 .010 .122 .128 .000 .
N 40 40 40 40 40 40 40 40
*. Correlation is significant at the 0.05
level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01
level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
LAMPIRAN 2
Hasil Analisis Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan
Uji Hipotesis Attention Network Test (ANT) Pre-test
dan Post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
1. Uji Normalitas
Tabel 2.1
Uji Normalitas ANT Pre-test dan Post-test
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
alertingME .204 18 .046 .830 18 .004
orientingME .095 18 .200* .974 18 .867
conflictME .209 18 .036 .762 18 .000
alertingMO .308 18 .000 .777 18 .001
orientingMO .123 18 .200* .986 18 .992
conflictMO .257 18 .003 .722 18 .000
alertingKE .160 18 .200* .953 18 .473
orientingKE .220 18 .021 .821 18 .003
conflictKE .174 18 .155 .949 18 .409
alertingKO .097 18 .200* .959 18 .576
orientingKO .107 18 .200* .977 18 .908
conflictKO .153 18 .200* .901 18 .061
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
2. Uji Homogenitas
Tabel 2.2
Uji Homogenitas ANT Pre-test dan Post-test
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
alertingpre 1.384 1 34 .248
orientingpre .082 1 34 .776
conflictpre 1.686 1 34 .203
alertingpost .337 1 34 .565
orientingpost 3.843 1 34 .058
conflictpost .816 1 34 .373
3. Uji Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel.2.3
Deskripsi Statistik Uji Wilcoxon ANT Pre-test dan Post-test
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Alerting eksperimen pretest 18 47,50 33,025 5 132
Orienting eksperimen pretest 18 48,61 23,279 8 91
Conflict eksperimen pretest 18 116,50 46,281 76 263
Alerting kontrol pretest 18 38,83 19,452 2 72
Orienting kontrol pretest 18 49,00 27,738 13 114
Conflict Kontrol pretest 18 98,22 29,630 50 173
Alerting eksperimen posttest 18 55,00 31,565 21 153
Orienting eksperimen posttest 18 45,94 23,777 -3 91
Conflict eksperimen posttest 18 105,11 35,519 75 224
Alerting kontrol posttest 18 42,72 21,285 13 90
Orienting kontrol posttest 18 47,94 14,550 18 72
Conflict kontrol posttest 18 108,61 41,919 60 220
Tabel 2.4
Uji Beda Wilcoxon ANT Pre-test dan Post-test
Test Statisticsb
Alerting Musik Post-tets – Alerting
Musik Pre-test
Z -1.629a
Asymp. Sig. (2-tailed) .103
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Test Statisticsb
Orienting Musik Post-test –
Orienting Musik Pre-test
Z -.152a
Asymp. Sig. (2-tailed) .879
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Test Statisticsb
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Conflict Musik Post-test – Conflict
Musik Pre-test
Z -2.113a
Asymp. Sig. (2-tailed) .035
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Test Statisticsb
Alerting Kontrol Post-test – Alerting
Kontrol Pre-test
Z -.610a
Asymp. Sig. (2-tailed) .542
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Test Statisticsb
Orienting Kontrol Post-test – Orienting
Kontrol Pre-test
Z -.152a
Asymp. Sig. (2-tailed) .879
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Test Statisticsb
Conflict Kontrol Post-test – Conflict
Kontrol Pre-test
Z -1.501a
Asymp. Sig. (2-tailed) .133
a. Based on negative ranks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Test Statisticsb
Conflict Kontrol Post-test – Conflict
Kontrol Pre-test
Z -1.501a
Asymp. Sig. (2-tailed) .133
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Tabel 2.5
Uji beda One Way Anova kelompok kontrol dan eksperimen
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
alertingpre 1,384 1 34 ,248
orientingpre ,082 1 34 ,776
conflictpre 1,686 1 34 ,203
orientingpost 3,843 1 34 ,058
conflictpost ,816 1 34 ,373
alertingpost ,337 1 34 ,565
ANOVA
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
alertingpre Between
Groups
676,000 1 676,000 ,920 ,344
Within Groups 24973,000 34 734,500
Total 25649,000 35
orientingpre Between
Groups
1,361 1 1,361 ,002 ,964
Within Groups 22292,278 34 655,655
Total 22293,639 35
conflictpre Between
Groups
3006,694 1 3006,694 1,991 ,167
Within Groups 51337,611 34 1509,930
Total 54344,306 35
orientingpos
t
Between
Groups
36,000 1 36,000 ,093 ,763
Within Groups 13209,889 34 388,526
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Total 13245,889 35
conflictpost Between
Groups
110,250 1 110,250 ,073 ,789
Within Groups 51320,056 34 1509,413
Total 51430,306 35
alertingpost Between
Groups
1356,694 1 1356,694 1,872 ,180
Within Groups 24639,611 34 724,694
Total 25996,306 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
LAMPIRAN 3
Intruksi Attention Network Test (ANT) versi 1.3.0 dan
Hasil Direct-Translation instruksi Attention Network
Test (ANT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
A. Instruction Attention Network Test (ANT) version 1.3.0
Intruction
This is experiment investigating attention. You will be shown an arrow the screen
pointing either to the left or the right (for example or ). Your task is to press
the left ir the right on your keyboard when the central arrow point left and the
right arrow key when the central arrow points right. On some trials, the central
arrow will be flanked by two arrows to the left and two to the right, for example:
OR
Your task is to respond to direction only of the CENTRAL arrow. Use your left
index finger for the left arrow key and right index finger for the right arrow key.
Please make your response as quickly and accurately as possible. Your reaction
time and accuracy will be recorded.
There will be a cross (“+”) in the screen and the arrow will be appear either above
or bellow the cross. You should try to fixate on the cross throghout the
experiment. Please do not move your eyes to the target.
On some trials there will be asterisk cues indicating when or where the arrow will
occur. If the cue is at the center or both abose and bellow fixation it indicates only
that the arrow will appear shortly. If the cue is only above or bellow fixation it
indicates both that the trial will occur shortly and where it will occur. Try to
maintain fixation at all the time.
The experimen contains four blocks. The first block is for practice and takes about
two minutes. The other three blocks are experimental blocks and each takes about
five minutes. After each block there will be a message “take a break” and you
may take a short rest. After it, you can press the space bar to begin the next block.
The whole experiment takes about twnty minutes. If you have any question,
please ask the experimenter. If you understand this instruction, you may start the
practice session.
Start practice
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
B. Surat Keterangan Translate
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
C. Instruksi Attention Network Test (ANT)
INSTRUKSI
Ini merupakan sebuah eksperimen untuk mempelajari perhatian. Kepada anda
akan ditunjukan sebuah tanda panah di layar yang menunjukan ke kiri atau ke
kanan (misalnya atau ). Tugas anda adalah menekan tombol panah kiri pada
keyboard anda sewaktu panah di tengah menunjukan ke kiri; dan menekan tombol
panah kanan sewaktu panah di tengah menunjukan ke kanan. Pada beberapa uji
coba, panah di tengah akan diapitoleh dua tanda panah di kiri dan dua tanda panah
di kanan, contohnya :
ATAU
Tugas anda adalah merespon arah dari tanda panah di TENGAH saja. Pastikan
respon anda secepat dan seakurat mungkin. Waktu reaksi dan akurasi anda akan
dicatat.
Akan ada tanda silang (“+”) pada layar dan tanda panah akan muncul entah di atas
atau di bawah tanda silang tersebut. Anda harus berusaha memusatkan perhatian
pada tanda silang. Jangan alihkan pandangan dari sasaran tersebut.
Pada beberapa percobaan, akan ada petunjuk berupa tanda asterisk (*) yang
menunjukan di mana tanda akan muncul. Jika petunjuk (*) berada di tengah atau
di atas dan di bawah pusat perhatian, ini hanya menandakan bahwa tanda panah
akan segera muncul. Jika petunjuk (*) hanya muncul di atas atau di bawah pusat
perhatian, ini menandakan bahwa percobaan akan segera dimulai dan di mana
tanda panah akan muncul. Pertahankan pandangan pada pusat perhatian setiap
saat.
Eksperimen ini terdiri dari empat blok. Blok pertama adalah untuk latihan dan
berlangsung sekitar dua menit. Ketiga blok lainnya adalah blok eksperimental dan
masing-masing berlangsung selama lima menit. Setelah selesai masing-masing
blok, akan ada pesan “rehat sejenak” dan anda bisa beristirahat selama satu menit.
Setelah itu, anda bisa menekan tombol spasi untuk memulai blok selanjutnya.
Keseluruhan eksperimen memakan waktu dua puluh menit. Mulai latihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
LAMPIRAN 4
Hasil Back-Translation instruksi Attention Network
Test (ANT) dan Hasil Pemeriksaan instruksi Attention
Network Test (ANT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Instruction
Tihs is an experiment to attention. You will be shown an arrow on the screen
pointing to the left or the right (for example or ). Your task is to press the
left arrow button on your keyboard when the arrow in the middle points to the
left; and press the right arrow button when the arrow in the middle points to the
right. On several trials, the arrow in the middle will be flanked by two arrows on
the left and two arrows on the right, for example;
OR
Your task is to respond to the direction of only the MIDDLE arrow. Use your left
index finger for the left arrow button and your right index finger for the right
arrow button. Make sure that your response is as fast and accurate as possible.
Your reaction and accuracy will be recorded.
There will be cross (“+”) shown on the screen, and the arrow will appear either
above or under the corss. You must focus your attention on the cross. Do not look
away from the target.
On several trials, a prompt will be given in from of an asterisk indicating where
the mark will immediately appear. If the prompt appears in the middle or above
and below the focus target, this only indicates that the arrow will appear shortly. If
the prompt only appears above or below the focus target, this indicates the
experiment is about to begin and where the arrow will appear. Keep your attention
on the focus target at all time.
The experiment consists of four blocks. The first block is for practice and it take
two minutes. The other three blocks are experimental blocks and each takes five
minutes. After each block there will be a message “take a short break” and you
can rest for a while. After that, you can press the space button to start the next
block. The whole experiment takes twenty minutes to finish. If you have
questions, ask the administratior. If you understand this intruction, you can begin
with the practice session.
Begin the practice.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN 5 Lembar persetujuan (Informed Consent) dan Instruksi
Attention Network Test (ANT) dan tabel hasil ANT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
LEMBAR PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Lembar persetujuan ini dibuat terkait dengan penelitian tentang tes mengenai Atensi
yang akan dilakukan oleh:
Nama : Maria Vita Asri P
Prodi : Psikologi
Yang akan berperan dalam tindakan psikologis untuk pengumpulan data sehubungan
dengan tes yang akan dilakukan,
Nama :
Prodi :
Penelitian ini bertujuan untuk pengumpulan data sehubungan dengan tes yang akan
dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini akan berlangsung Selama 60 menit.
Peneliti menjamin kerahasian semua data yang anda berikan selama tes berlangsung
dan anda diberi kesempatan untuk bertanya mengenai penelitian ini.
Berdasarkan penjelasan diatas, saya BERSEDIA untuk berpastisipasi dalam melakukan tes
yang diberikan kepada saya.
Yogyakarta,.........................2017
Menyetujui,
(................................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
TABEL HASIL ATTENTION NETWORK TEST (ANT)
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin : (P / L)
Prodi :
INSTRUKSI
Ini merupakan sebuah eksperimen untuk mempelajari perhatian. Kepada anda
akan ditunjukan sebuah tanda panah di layar yang menunjukan ke kiri atau ke
kanan (misalnya atau ). Tugas anda adalah menekan tombol panah kiri pada
keyboard anda sewaktu panah di tengah menunjukan ke kiri; dan menekan tombol
panah kanan sewaktu panah di tengah menunjukan ke kanan. Pada beberapa uji
coba, panah di tengah akan diapit oleh dua tanda panah di kiri dan dua tanda
panah di kanan, contohnya :
ATAU
Tugas anda adalah merespon arah dari tanda panah di TENGAH saja. Gunakan
telunjuk kiri untuk tombol panah kiri dan telunjuk kanan untuk tombol panah
kanan. Pastikan respon anda secepat dan seakurat mungkin. Waktu reaksi dan
akurasi anda akan dicatat.
Akan ada tanda plus (“+”) pada layar dan tanda panah akan muncul entah di atas
atau di bawah tanda plus tersebut. Anda harus berusaha memusatkan perhatian
pada tanda plus. Jangan alihkan pandangan dari sasaran tersebut.
Pada beberapa percobaan, akan ada petunjuk berupa tanda asterisk yang
menunjukan di mana tanda akan muncul. Jika petunjuk berada di tengah atau di
atas dan di bawah pusat perhatian, ini hanya menandakan bahwa tanda panah akan
segera muncul. Jika petunjuk hanya muncul di atas atau di bawah pusat perhatian,
ini menandakan bahwa percobaan akan segera dimulai dan di mana tanda panah
akan muncul. Pertahankan pandangan pada pusat perhatian setiap saat.
Eksperimen ini terdiri dari empat blok. Blok pertama adalah untuk latihan dan
berlangsung sekitar dua menit. Ketiga blok lainnya adalah blok eksperimental dan
masing-masing berlangsung selama lima menit. Setelah selesai masing-masing
blok, akan ada pesan “rehat sejenak” dan anda bisa beristirahat sebentar. Setelah
itu, anda bisa menekan tombol spasi untuk memulai blok selanjutnya.
Keseluruhan eksperimen memakan waktu dua puluh menit.
TABEL ANT
ALERTING EFFECT (MS)
ORIENTING EFFECT (MS)
CONFLICT EFFECT (MS)
MEAN RT FOR CORRECT TRIALS
(MS)
MEAN ACCURACY (%)
K_Pre
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
LAMPIRAN 6 Deskripsi Data Penelitian, Analisis Tambahan Uji One
Way Anova ANT dan Uji One Sample T-test mean
Teoritik dan mean Empirik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
1. Kontrol Pre-test
Pre-test
Inisial Alerting Orienting Conflict Mean RT for
Correct Trial
Mean
Accuracy
H G 54 111 99 551 98
F C 18 47 99 545 99
F V 49 57 128 631 99
K G 44 39 85 525 98
B S 70 114 101 603 98
R K 51 52 101 532 99
E D 31 28 119 623 98
M R 72 36 50 518 95
D 8 29 106 584 99
Y L 31 54 64 584 99
M E 49 36 142 603 99
T A 31 39 86 524 98
T V 2 47 72 568 99
E K 39 31 87 624 98
L G 44 85 91 567 98
C V 49 28 173 638 100
P T 44 36 62 524 100
L H 13 13 103 647 99
Rata-
rata 38,83333 49 98,22222222 577,2778 98,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
2. Kontrol Post-test
Post-test
Inisial Alerting Orienting Conflict Mean RT for
Correct Trial
Mean
Accuracy
H G 90 59 89 546 98
F C 78 41 95 587 99
F V 41 59 146 633 99
K G 37 31 99 539 100
B S 15 57 220 657 98
R K 60 44 118 565 97
E D 21 39 110 557 98
M R 49 72 60 545 98
D 52 67 94 575 98
Y L 49 51 74 537 98
M E 56 51 139 590 99
T A 33 44 82 527 99
T V 25 52 63 536 99
E K 42 41 86 604 96
L G 31 34 105 533 98
C V 13 70 173 638 100
P T 59 18 62 527 99
L H 18 33 140 573 99
Rata-
rata 42,72222 47,94444 108,6111111 570,5 98,44444444
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
3. Eksperimen Pre-Test
Post-test
Inisial Alerting Orienting Conflict Mean RT for
Correct Trial
Mean
Accuracy
W N 56 49 136 655 96
G A 132 65 263 812 99
R K 21 54 105 485 97
A P 44 49 91 469 88
M B 28 8 90 540 98
A A 41 28 76 528 99
D A 41 33 101 540 99
R B 47 29 95 513 96
P T 49 36 175 630 98
M G 5 44 114 525 96
M R 62 91 95 653 98
H W 28 88 118 582 96
A D 30 15 165 606 98
I C 18 57 83 589 98
I E 122 65 79 621 91
N A 41 55 89 486 98
M Y 23 31 135 555 99
F D 67 78 87 569 98
Rata-
rata 47,5 48,61111 116,5 575,4444 96,77777778
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
4. Eksperimen Post-test
Post-test
Inisial Alerting Orienting Conflict Mean RT for
Correct Trial
Mean
Accuracy
W N 46 76 134 610 97
G A 153 3 224 714 66
R K 49 44 95 478 97
A P 44 70 82 439 94
M B 57 23 87 512 98
A A 33 31 81 485 98
D A 98 44 95 558 99
R B 54 13 103 504 98
P T 49 28 134 649 100
M G 24 29 78 507 97
M R 94 59 97 614 98
H W 41 65 78 586 98
A D 34 46 138 590 98
I C 36 33 75 551 98
I E 57 91 95 562 94
N A 54 59 95 476 96
M Y 21 62 111 600 100
F D 46 57 90 531 99
Rata-
rata 55 46,27778 105,1111111 553,6667 95,83333333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Uji Beda One Sample T-Test mean Teoritik dan mean Empirik
Alerting Eksperimen Pretest
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
alertingME 18 47,50 33,025 7,784
One-Sample Test
Test Value = 68.5
t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
alertingME -2,698 17 ,015 -21,000 -37,42 -4,58
Orienting Eksperimen Pretest
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
orientingME 18 48,61 23,279 5,487
One-Sample Test
Test Value = 49.5
t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
orientingME -,162 17 ,873 -,889 -12,47 10,69
Conflict Effect Eksperimen Pretest
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
conflictME 18 116,50 46,281 10,908
One-Sample Test
Test Value = 169
t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
conflictME -4,813 17 ,000 -52,500 -75,51 -29,49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Alerting Eksperimen Posttest
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
alertingMO 18 55,00 31,565 7,440
One-Sample Test
Test Value = 87
t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
alertingMO -4,301 17 ,000 -32,000 -47,70 -16,30
Orienting Eksperimen Posttest
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
orientingMO 18 45,94 23,777 5,604
One-Sample Test
Test Value = 44
t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
orientingM
O
,347 17 ,733 1,944 -9,88 13,77
Conflict Effect Eksperimen Posttest
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
conflictMO 18 105,11 35,519 8,372
One-Sample Test
Test Value = 149.5
t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
conflictMO -5,302 17 ,000 -44,389 -62,05 -26,73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Alerting Kontrol Pretest
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
alertingKE 18 38,83 19,452 4,585
One-Sample Test
Test Value = 37
t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
alertingKE ,400 17 ,694 1,833 -7,84 11,51
Orienting Kontrol Pretetst
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
orientingKE 18 49,00 27,738 6,538
One-Sample Test
Test Value = 63.5
t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
orientingKE -2,218 17 ,040 -14,500 -28,29 -,71
Conflict Effect Kontrol Pretest
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
conflictKE 18 98,22 29,630 6,984
One-Sample Test
Test Value = 111.5
t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Conf9lictKE -1,901 17 ,074 -13,278 -28,01 1,46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Alerting Kontrol Posttest
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
alertingKO 18 42,72 21,285 5,017
One-Sample Test
Test Value = 51.5
t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
alertingKO -1,750 17 ,098 -8,778 -19,36 1,81
Orienting Kontrol Posttest
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
orientingKO 18 47,94 14,550 3,429
One-Sample Test
Test Value = 45
t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
orientingKO ,859 17 ,403 2,944 -4,29 10,18
Conflict Effect Kontrol Posttest
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
conflictKO 18 108,61 41,919 9,880
One-Sample Test
Test Value = 140
t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
conflictKO -3,177 17 ,006 -31,389 -52,23 -10,54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Uji beda One Way Anova ANT
ANOVA
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Pretest alerting
Between Groups
676,000
1 676,000 ,920 ,344
Within Groups
24973,000
34 734,500
Total 25649,000
35
Pretest orienting
Between Groups
1,361 1 1,361 ,002 ,964
Within Groups
22292,278
34 655,655
Total 22293,639
35
Pretest conflict
Between Groups
3006,694
1 3006,694
1,991
,167
Within Groups
51337,611
34 1509,930
Total 54344,306
35
Posttest alerting
Between Groups
1356,694
1 1356,694
1,872
,180
Within Groups
24639,611
34 724,694
Total 25996,306
35
Posttest orienting
Between Groups
36,000
1 36,000 ,093 ,763
Within Groups
13209,889
34 388,526
Total 13245,889
35
Postest conflict
Between Groups
110,250
1 110,250 ,073 ,789
Within Groups
51320,056
34 1509,413
Total 51430,306
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI