i
PENGARUH KETERAMPILAN GURU MENGAJAR DAN
LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS
SISWA KELAS VIII MTs NURUL ULUM MALANG
SKRIPSI
Oleh :
Susi Susilowati
NIM 13130094
PROGAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2017
ii
PENGARUH KETERAMPILAN GURU MENGAJAR DAN
LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS
SISWA KELAS VIII MTs NURUL ULUM MALANG
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
Susi Susilowati
NIM 13130094
PROGAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2017
iii
iv
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Teriring do'a dan rasa syukur yang teramat dalam,
Dengan ketulusan dan kerendahan hatiku persembahkan karya ini
Untuk semua mutiara hati yang memancarkan cinta kasih
Yang tak pernah usai dalam mengasihiku setulus hati dan Do’a suci
Ayahanda Sumargo dan Ibunda Mamah Maryamah (Almh)
Restu kalianlah yang selalu menyertai setiap langkahku dalam menggapai
kesuksesan. Serta kasih sayang kalianlah yang tak pernah usai selalu
terpancar untukku sebagai motivasi dan semangat terbesarku.
(semoga kelak saya bisa menjadi apa yang engkau harapkan).
Kakek, Nenek, serta Keluarga di Tasikmalaya dan Ciamis, Jawa Barat
Tante Nanik, Om Pur, serta Keluarga yang selalu mendukung
Serta seluruh keluarga besarku yang lain terima kasih atas segala dukungan,
semangat serta do’a dalam perjalanan studiku selama ini.
Seluruh Bapak, Ibu Guru dan Dosen dari TK sampai sekarang yang selalu
sudi menuangkan ilmu selama perjalanan saya dalam mencari ilmu
Fauqi Ulumil dari Malang, Dina dari Blora, Fitri dan Firly dari Tasikmalaya
Teman-teman terbaikku yang banyak membantu menyelesaikan studiku
Seluruh keluarga besar KAMAPA “Keluarga Mahasiswa dan Pelajar Jawa
Barat” di Malang terima kasih atas semua pengalaman dan kebersamaan
yang tak pernah luntur Teh Dessy dari Kuningan, Teh Elia dari Garut, Teh
Annisa dari Cirebon, Cahyani dari Ciamis, dan teman-teman lainnya
Seseorang yang spesial dan Istimewa
yang selalu mengingatkan dan memberiku motivasi calon Imamku kelak
yang membimbingku dalam kebaikan Dunia dan Akhirat
Teman-temanku Tarbiyah IPS angkatan 2013 “IPS-C”
Teman-temanku Kamar ABA 46 Ma’had Sunan Ampel Al-Aly
Teman-Temanku KKM 50 Bulululawang
Teman-Temanku PKL MAN 2 Kediri
Almamaterku tercinta UIN Maliki Malang
vi
MOTTO
...ير فع ا هلل ا لذ ين ا منوا منكم وا لذ ين ا وا توا لعلم د ر جا ت وا هلل بما تع ملو ن خبير
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu
dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan
(Al-Mujadillah:11)
Penyempurnaan pengabdian dengan ilmu pengetahuan dan olah pikir
keprajuritan
(Semboyan Resimen Mahasiswa)
“Disiplin, Bertanggung Jawab, dan Dapat Dipercaya”
vii
viii
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya. Berkat rahmat dan
petunjuknya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh
Keterampilan Guru Mengajar Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil
Belajar IPS Siswa Kelas VIII MTs Nurul Ulum Malang.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhamad SAW yang telah membawa petunjuk kebenaran seluruh umat
manusia yaitu Agama Islam yang kita harapkan syafa’atnya di Dunia dan di
Akhirat. Amin.
Penulisan skripsi ini penulis susun dengan harapan bisa memberikan
suatu wawasan baru dan menambah khasanah keilmuan dalam bidang
Pendidikan Ilmu Sosial serta sebagai salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan program Strata Satu (S1) Sarjana Pendidikan Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari peran dan dukungan serta
bimbingan dan arahan dari segenap pihak terkait. Dengan ini, penulis
menyampaikan rasa hormat dan ucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Mudjia Raharjo, M.Si., selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
2. Dr. H. Nur Ali, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
x
3. Dr. H. Abdul Bashit, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial.
4. Dr. H. Wahidmurni, M.Pd, Ak. selaku dosen pembimbing yang senantiasa
memberikan bimbingan selama proses menjalankan skripsi.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maliki
Malang yang telah memberikan ilmunya selama kuliah.
6. Ayahanda tercinta Sumargo dan Ibunda tersayang Mamah Maryamah
(Alm) yang sangat penulis hormati dan sayangi, karena limpahan kasih
sayang dan doanya penulis dapat terus menuntut ilmu dan dapat
menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh keluarga saya yang banyak membantu serta memberikan
dukungan dalam meyelesaikan studi saya.
8. Drs. H. Moh. Mungiz kepala Sekolah MTs Nurul Ulum Malang beserta
seluruh Guru dan Karyawan yang telah membantu penulis dalam
menyusun skripsi ini.
9. Seluruh teman-teman Jurusan Pendidikan IPS angkatan 2013 yang banyak
membantu selama kuliah dari awal sampai akhir perjuangan.
10. Seluruh sodara dan teman penulis baik yang di Tasikmalaya maupun di
Malang, teman Ma’had ABA 46, Keluarga kecil KKM 50 Bululawang,
PKL MAN 2 Kediri, serta Sahabat-Sahabat kecil dirumah dan teman-
teman kos Jln. Joyosuko Metro 41 J2 Merjosari yang banyak membantu
penulis selama waktu perkuliahan.
xi
11. Semua pihak yang berpartisipasi membantu penulis baik dalam hal
moral, maupun spiritual, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
Akhirnya dengan memohon ridlo dari Allah SWT, Semoga Allah SWT
melimpahkan Rahmat dan balasan kepada semua pihak yang telah membantu
hingga selesainya skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik dari berbagai
pihak sangat penulis harapkan demi terwujudnya karya yang lebih baik untuk
masa yang akan datang dan bisa memberikan manfaat bagi kita semua. Amin
ya rooal ‘alamin.
Malang, 11 Juli 2017
Penulis
xii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam skripsi ini menggunakan
pedoman transliterasi berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama RI dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158 tahun 1987 dan No. 0543
b/U/1987 yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:
A. Huruf
q = ق z = ز a = ا
k = ك s = س b = ب
l = ل sy = ش t = ت
m = م sh = ص ts = ث
n = ن dl = ض j = ج
w = و th = ط h = ح
h = ه zh = ظ kh = خ
, = ء ‘ = ع d = د
y = ي gh = غ dz = ذ
f = ف r = ر
B. Vokal Panjang
Vokal (a) panjang = â
Vokal (i) panjang = î
Vokal (u) panjang = û
C. Vokal Diphthong
Aw = أو
Ay = أي
û = أو
î = إي
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Penjabaran Variabel, Sub Variabel dan Indikator Penelitian ............. 13
Tabel 1.2 Orisinalitas Penelitian ........................................................................ 20
Tabel 3.1 Jabaran Jumlah Populasi .................................................................... 65
Tabel 3.2 Sumber Data Yang Digunakan Dalam Penelitian .............................. 66
Tabel 3.3 Jabaran Variabel Indikator ................................................................. 68
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas .............................................................................. 74
Tabel 3.5 Kriteria Validitas Data Menurut Arikunto ......................................... 77
Tabel 3.6 Klasifikasi Reliabilitas ....................................................................... 78
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas .......................................................................... 79
Tabel 4.1 Distribusi Keterampilan Guru Mengajar............................................ 93
Tabel 4.2 Distribusi Lingkungan Sekolah .......................................................... 95
Tabel 4.3 Distribusi Hasil Belajar ...................................................................... 96
Tabel 4.4 Hasil Uji Linearitas ........................................................................... 100
Tabel 4.5 Hasil Uji Regresi Berganda................................................................ 104
Tabel 4.6 Hasil Uji F .......................................................................................... 107
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ........................................................................... 60
Gambar 4.1 Histogram Keterampilan Guru Mengajar ....................................... 93
Gambar 4.2 Lingkungan Sekolah ....................................................................... 95
Gambar 4.3 Hasil Belajar ................................................................................... 96
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Surat Izin Penelitian dari Fakultas...............................................128
Lampiran II Surat Bukti Melakukan Penelitian
dari MTs Nurul Ulum Malang.....................................................129
Lampiran III Bukti Konsultasi Bimbingan Skripsi...........................................130
Lampiran IV Angket Penelitian.........................................................................131
Lampiran V Tabulasi Angket...........................................................................136
Lampiran VI Hasil Nilai Siswa.........................................................................147
Lampiran VII Hasil Uji Validitas.......................................................................148
Lampiran VIII Hasil Uji Reliabilitas...................................................................153
Lampiran IX Hasil Uji Asumsi Klasik..............................................................154
Lampiran X Hasil Regresi Linier Berganda....................................................157
Lampiran XI Biodata Mahasiswa......................................................................160
xvi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv
HALAMAN MOTTO .............................................................................. v
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ........................................ vi
HALAMAN PERNYATAAN .................................................................. vii
KATA PENGANTAR .............................................................................. viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................. xi
DAFTAR TABEL .................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv
DAFTAR ISI ............................................................................................. xv
ABSTRAK ................................................................................................ xix
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 8
E. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 10
F. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 11
xvii
G. Batasan Penelitian .......................................................................... 14
H. Originalitas Penelitian ................................................................... 20
I. Definisi Operasional....................................................................... 22
J. Sistematika Pembahasan ................................................................ 23
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 25
A. Landasan Teori .............................................................................. 25
1. Pengertian Keterampilan Guru Mengajar ................................ 25
2. Pengertian Lingkungan Sekolah ............................................. 43
3. Pengertian Hasil Belajar .......................................................... 50
4. Pengaruh Keterampilan Terhadap Hasil ................................. 56
5. Pengaruh Lingkungan Terhadap Hasil .................................... 57
6. Pengaruh Keterampilan Dan Lingkungan Terhadap Hasil ..... 59
B. Kerangka Berfikir........................................................................... 60
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 61
A. Lokasi Penelitian ............................................................................ 61
B. Pendekatan Dan Jenis Penelitian ................................................... 61
C. Variabel Penelitian ........................................................................ 63
D. Subjek Penelitian ............................................................................ 64
E. Data Dan Sumber Data ................................................................... 65
F. Instrumen Penelitian ...................................................................... 67
G. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 71
H. Teknik Analisis Data ..................................................................... 72
I. Prosedur Penelitian ......................................................................... 87
BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................... 90
A. Deskripsi Data ............................................................................... 90
1. Deskrispi Obyek Penelitian ..................................................... 90
2. Deskripsi Tingkat Keterampilan Guru Mengajar .................... 93
3. Deskripsi Tingkat Lingkungan Sekolah .................................. 94
4. Deskripsi Tingkat Hasil Belajar .............................................. 96
xviii
B. Pengujian Hipotesis ........................................................................ 97
1. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 97
2. Pengaruh Keterampilan Terhadap Hasil ................................. 108
3. Pengaruh Lingkungan Terhadap Hasil .................................... 109
4. Pengaruh Keterampilan Dan Lingkungan Terhadap Hasil ..... 110
BAB V PEMBAHASAN .......................................................................... 112
A. Pengaruh Keterampilan Guru Mengajar Terhadap Hasil Belajar IPS
Siswa Kelas VIII MTs Nurul Ulum Malang ....................................... 112
B. Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa
Kelas VIII MTs Nurul Ulum Malang ................................................. 116
C. Pengaruh Keterampilan Dan Lingkungan Terhadap Hasil Belajar
IPS Siswa Kelas VIII MTs Nurul Ulum Malang ................................ 119
BAB VI PENUTUP.................................................................................... 121
A. Kesimpulan ..................................................................................... 121
B. Saran ............................................................................................... 122
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 124
LAMPIRAN ........................................................................................ 127
xix
ABSTRAK
Susilowati, Susi. 2017. Pengaruh Keterampilan Guru Mengajar Dan Lingkungan
Sekolah Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII MTs Nurul
Ulum Malang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing Skripsi: Dr. H.
Wahidmurni, M.Pd, Ak.
Pendidikan nasional mempunyai fungsi untuk meningkatkan dan
mengembangkan kualitas sumber daya manusia dengan mengoptimalkan potensi
yang dimiliki peserta didik. Kualitas pendidikan akan sangat ditentukan untuk
pengolahan proses pembelajaran yang dijalankan. Di sinilah peran guru dan
lembaga dinilai sangat penting dalam proses pendidikan karena guru adalah
komponen yang paling berpengaruh dengan kompetensinya diharapkan mampu
mencetak sumber daya manusia sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Keterampilan guru mengajar dan lingkungan sekolah yang menjadi variabel pada
penelitian ini.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk menjelaskan pengaruh keterampilan
guru mengajar terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum
Malang. (2) Untuk menjelaskan pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belajar
IPS siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum Malang. (3) Untuk menjelaskan pengaruh
keterampilan guru mengajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar IPS
siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum Malang.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif dengan jenis korelasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah angket dan nilai siswa di kelas VIII MTs Nurul Ulum Malang. Data
dianalisis dengan cara uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik dan uji
hipotesis. Selanjutnya di paparkan dan ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Secara parsial terdapat pengaruh
positif yang signifikan antara variabel keterampilan guru mengajar (X1) dengan
tingkat koefisiensi sebesar 0,158. (2) Secara parsial terdapat pengaruh positif yang
signifikan antara variabel lingkungan sekolah (X2) dengan tingkat koefisiensi
sebesar 0,591. (3) Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel keterampilan guru mengajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar
IPS siswa kelas VIII di MTs Nurul Ulum Malang dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,001.
Kata Kunci: Keterampilan Guru Mengajar, Lingkungan Sekolah, Hasil Belajar
Siswa.
xx
ABSTRACT
Susilowati, Susi. 2017. The Influence of Teaching Teachers Skills and School
Environment toward students learning outcomes of classVIII of Islamic
Junior High School (MTs) Nurul Ulum Malang. Thesis. Department of
Social Sciences Education, Faculty of Tarbiyah and Teaching Sciences,
Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang.
Supervisor: Dr. H. Wahidmurni, M.Pd, Ak.
National education has a function to improve and develop the quality of
human resources by optimizing the potential of the learners. The quality of
education will be determined for the processing of the learning process. The role of
teachers and institutions are very important in the educational process because of
the most influential component with the competence that is expected to be able to
create human resources in accordance with the goals of national education.
Teaching Teachers Skills and school environments became variable in this study.
The purpose of this study are: (1) determining the the influence of teaching
teachers skills toward students learning outcomes of class VIII of Islamic Junior
High School (MTs) Nurul Ulum Malang. (2) Determining the the influence of
school environment toward students learning outcomes of class VIII of Islamic
Junior High School (MTs) Nurul Ulum Malang. (3) The Influence of Teaching
Teachers Skills and School Environment toward students learning outcomes of
classVIII of Islamic Junior High School (MTs) Nurul Ulum Malang
The approach used a quantitative approach with the type of causal and
descriptive. The instrument used a questionnaire that was distributed to students of
grade VIII MTs Nurul Ulum Malang. Data were analyzed by validity test, reliability
test, classical assumption test and hypothesis test. Furthermore, explained and
drawn conclusions.
The results showed that: (1) Partially there is a significant positive influence
of teaching teacher skill variable (X1) with significance level equal coefficient level
0,158. (2) Partially there is significant positive influence of school environment
variable (X2) to critical thinking with the level of significance coefficient of 0,591.
(3) Simultaneously there is a significant influence between teaching teacher skill
variable and school environment toward students learning outcomes of class VIII
of Islamic Junior High School (MTs) Nurul Ulum Malang with a significance level
of 0.001.
Keywords: Teachers Skills, School Environment, Student Learning Outcomes.
xxi
مستخلص البحث
. تأثير مهارات المعلمين التدريس والبيئة المدرسة على مخرجات 2017 .سوسيلواتى، سوسي
الصف الثامن فى مدرسة المتوسطة االسالمية التعلم العلوم االجتماعية الطالب
قسم التربية العلوم االجتماعية، كلية العلوم .نور العلوم ماالنج. البحث الجامعى
يم، جامعة اإلسالمية الحكومية موالنا مالك إبراهيم ماالنج.المشرف: التربية والتعل
الدكتور وحيد مورنى، الحج الماجستير
لديها التربية الوطنية وظيفة لتحسين وتطوير نوعية المصادر البشرية مع تحسين إمكانات
سسة مهم جدا والمؤالمتعلمين. وسيتم تحديد نوعية التعليم لتنفيذ عملية التعلم. هذا دور المعلم
في العملية التعليمية الن المعلمين يمكنون أن يخلقون الموارد البشرية وفقا لألهداف التعليم
.الوطنية. مهارات المعلمين التدريس والبيئة المدرسة يصبحان المتغيران في هذه الدراسة
على مخرجات ( لتحديد تأثير مهارات المعلمين التدريس 1واما الغرض من هذه الدراسة: )
الصف الثامن فى مدرسة المتوسطة االسالمية نور العلوم التعلم العلوم االجتماعية الطالب
( لتحديد تأثير البيئة المدرسية على مخرجات التعلم العلوم االجتماعية الطالب2ماالنج. )
من ( لتحديد األثر 3الصف الثامن فى مدرسة المتوسطة االسالمية نور العلوم ماالنج. )
مهارات المعلمين التدريس والبيئة المدرسة على مخرجات التعلم العلوم االجتماعية الطالب
.الصف الثامن فى مدرسة المتوسطة االسالمية نور العلوم ماالنج
النهج في هذه الدراسة المنهج الكمي مع السببية الوصفية. وكان األداة المستخدمة في هذه
توزع على طالب الصف الثامن فى مدرسة المتوسطة االسالمية الدراسة يعنى استبيان التى
نور العلوم ماالنج. وقد تم تحليل البيانات عن طريق الصدق، اختبار الفرضيات الكالسيكية
واختبار الفرضيات. وعالوة على ذلك، تشرح وتستخلص
X)1(دريس ( هناك تأثير كبير من متغيرة مهارات المعلمين الت1أظهرت النتائج كما يلي: )
التى (X2) ( هناك تأثير كبير للمتغير البيئة المدرسية2. )0,158التى ظهرت مع ت حساب
( هناك تأثير كبير بين المتغيرة مهارات المعلمين التدريس 3. )0,591ت ظهرت مع ت حساب
الصف الثامن فى مدرسة والبيئة المدرسة على مخرجات التعلم العلوم االجتماعية الطالب
0,001وسطة االسالمية نور العلوم ماالنج التى ظهرت مع ف حساب ف جدول المت
: مهارات المعلمين التدريس، البيئة المدرسية، مخرجات التعلم الطالبالكلمات الرئيسية
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan di Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara-negara
lain. Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, pemerintah terus berupaya
memperbaiki, baik dari alokasi anggaran maupun mutu pendidikan. Dari segi
anggaran, Pemerintah mengalokasikan dari anggaran pendidikan yang
diharapkan dapat berimplikasi positif terhadap peningkatan kualitas
pendidikan. Dari segi mutu, pemerintah terus berupaya untuk memperbaiki
sistem pendidikan nasional. Hal ini dapat dilihat dari adanya beberapa
peraturan baru untuk melengkapi dan menyempurnakan dalam peraturan
yang sudah ada. Dari segi rumusan tujuan pendidikan nasional, mengalami
perubahan sesuai dengan tuntunan perkembangan kehidupan masyarakat dan
negara.
Dalam sebuah proses pendidikan yang mempunyai peran penting untuk
menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, dengan
pendidikan yaitu sebagai sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas sumber daya manusia. Menurut Abdulah Idi “Pendidikan telah
menjadi sektor strategis dalam sistem dan program pembangunan suatu
bangsa. Banyak negara telah menjadikan sektor pendidikan sebagai leading
sector, sektor utama atau unggulan dalam program pembangunan”.1
1 Abdulah Idi, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: Rajawali Press, 2011), hlm. 193.
2
Adapun tujuan pendidikan nasional dinyatakan dalam UU No. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) pasal 3 disebutkan
bahwa:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”.2
Ditinjau dari Undang-Undang tersebut, pendidikan nasional
mempunyai fungsi untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas
sumber daya manusia dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki peserta
didik. Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam konteks pendidikan formal,
perhatian harus ditunjukkan pada penataan sistem sekolah yang baik.
Kegiatan utama dalam institusi sekolah adalah kegiatan pembelajaran.
Kualitas pendidikan akan sangat ditentukan untuk pengolahan proses belajar
mengajar yang dijalankan. Di sinilah peran guru dinilai sangat penting dalam
proses pendidikan karena guru adalah komponen yang paling berpengaruh.
Guru dengan segala macam kualifikasi dan kompetensinya diharapkan
mampu mencetak sumber daya manusia sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional.
Pencapaian tujuan belajar dalam proses belajar mengajar hasilnya
diukur atau ditentukan dengan suatu hasil belajar. Berhasil tidaknya seorang
2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, hlm. 2.
3
siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar atau sering
kita kenal dengan prestasi belajar.
Dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1
dinyatakan bahwa: “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, megarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.3 Ditinjau dari undang-
undang tersebut, guru merupakan suatu jabatan profesional pada jenjang
pendidikan usia dini sampai jenjang pendidikan menengah.
Demikian terjadi di MTs Nurul Ulum Malang dengan kondisi
lingkungan yang berada disekitar yayasan Pondok Pesantren Nurul Ulum
Malang untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional, seorang guru harus
melengkapi dirinya dengan berbagai keterampilan yang diharapkan dapat
membantu dalam menjalankan tugasnya dalam interkasi edukatif.
Keterampilan mengajar merupakan salah satu komponen dalam pembentukan
kemampuan profesional seorang guru. Untuk itu, seorang guru wajib
menguasai keterampilan mengajar, diharapkan guru dapat mengelola proses
pembelajaran dengan baik dan pada akhirnya akan berimplikasi pada
peningkatan hasil belajar.
Keterampilan mengajar tersebut antara lain; keterampilan bertanya,
keterampilan memberi penguatan, keterampilan menggunakan variasi,
3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, hlm. 2.
4
keterampilan menjelaskan, keterampilan membukan dan menutup pelajaran,
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, keterampilan
mengelola kelas, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.4
Guru merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil
prestasi belajar siswa. Menurut Oemar Hamalik, “Proses belajar dan hasil
belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur dan isi
kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru
yang mengajar mereka dan membimbing mereka”.5 Kemampuan guru dalam
melaksanakan program pembelajaran yang baik dan menarik, menjadi
barometer bagi keberhasilan siswa selama belajar di bangku sekolah.
Dalam pendidikan, arti luas lingkungan sekolah adalah segala sesuatu
yang berada di luar diri anak dalam alam semesta. Antara lingkungan dan
manusia disekitarnya mempunyai pengaruh timbal balik, artinya lingkungan
mempengaruhi manusia dan sekitarnya. Sedangkan pengertian sekolah
adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan berlangsung, di sekolah di
adakan kegiatan pendidikan, pembelajaran dan latihan.6 Sekolah yang
merupakan sebagai institusi pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk
mempersiapkan anak didik menghadapi kehidupan masa depan yaitu dengan
cara mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Seorang
siswa dapat dikatakan mencapai perkembangan secara optimal apabila siswa
4 Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012),
hlm. 58 5 Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Bumi Aksara, 2003), hlm. 36 6 Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku Dan Prestasi Siswa, (Jakarta: Rieneka Cipta, 2004)
5
dapat memperoleh pendidikan dan prestasi belajar yang sesuai dengan potensi
dalam bakat, minat, dan kemampuan yang dimilikinya. Perkembangan siswa
akan menjadi optimal jika sekolah sebagai pusat belajar formal bagi peserta
didik dapat mengembangkan proses belajar mengajar dengan baik beserta
seluruh aspek yang mempengaruhinya seperti sarana dan prasarana, situasi
atau lingkungan yang kondusif, dan faktor lainnya termasuk keterampilan
guru dalam pembelajaran.
Jika proses belajar tidak dapat berlangsung dengan baik dan lancar,
maka tujuan dari pembelajaran juga tidak dapat berlangsung dengan baik. Hal
ini juga akan berdampak pada hasil belajar siswa nantinya merujuk pada
kualitas lembaga sekolah dan pada akhirnya pemerintah. Lingkungan sekolah
merupakan faktor yang sama-sama berasal dari luar siswa yang biasannya
berpengaruh secara tidak langsung terhadap peningkatan prestasi siswa. Akan
tetapi tidak terpenuhinya dalam proses pembelajaran yang baik dapat menjadi
masalah dan penghambat proses belajar dan pencapain hasil belajar yang baik
oleh karena terabaikan ketersediaannya.
Pencapaian hasil belajar yang baik menunjukan pola-pola, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan dan dalam
pencapaian hasil belajar yang baik menunjukan keberhasilan dalam proses
pembelajaran, begitu juga sebaliknya tidak tercapainya keberhasilan dalam
belajar yang baik menunjukan kurang berhasilnya dalam proses
pembelajaran. Dengan demikian pemenuhan dan pengembangan
keterampilan guru mengajar dan lingkungan sekolah yang baik untuk
6
kelancaran proses belajar perlu diperhatikan oleh setiap sekolah, Sebab,
terpenuhinya hal tersebut dengan baik, dapat meminimalisir kesulitan belajar
yang dialami oleh peserta didik.
Hal tersebut terjadi di MTs Nurul Ulum Malang yang merupakan salah
satu lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan formal dan
informal (pesantren). Tingkat kesulitan belajar yang rendah, menciptakan
kelancaran proses belajar sehingga terjadi peningkatan hasil belajar siswa.
Hal ini dikarenakan adanya ketakutan pada saat menghadapi ujian yang mana
siswa merasa sedikitnya waktu luang yang didapatkan tidak akan bisa
mencapai standar pemahamannya pada materi ujian sedangkan materi
keilmuan yang harus dipahami sangat banyak.
Demikian dengan MTs Nurul Ulum Malang yang senantiasa
mendorong siswanya untuk selalu berprestasi yang baik guna menunjang
KBM dan juga sangat memperhatikan lingkungan sekitar tempat belajar
siswanya sehingga KBM dapat berlangsung dengan lancar dan meningkatkan
prestasi belajar siswanya, berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik
untuk mengkaji lebih dalam dengan mengambil judul
“Pengaruh Keterampilan Guru Mengajar Dan Lingkungan Sekolah
Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII MTs Nurul Ulum
Malang”.
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah pada suatu penelitian adalah untuk memudahkan
dalam menganalisa dan mengevaluasi masalah serta agar dapat lebih terarah
7
dan jelas, sehingga diperoleh langkah-langkah pemecahan masalah yang
efektif dan efisien dengan dibuat suatu perumusan masalah. Adapun
perumusan masalah yang peneliti kemukakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Apakah keterampilan guru mengajar berpengaruh terhadap hasil belajar
IPS siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum Malang?
2. Apakah lingkungan sekolah berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa
kelas VIII MTs Nurul Ulum Malang?
3. Apakah keterampilan guru mengajar dan lingkungan sekolah berpengaruh
terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum Malang?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh
keterampilan guru mengajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar
IPS siswa kelas VIII di MTs Nurul Ulum Malang. Adapun secara khusus
tujuan dari penelitian ini yang sesuai dengan rumusan masalah di atas adalah
sebagai berikut :
1. Untuk menjelaskan pengaruh antara keterampilan guru mengajar terhadap
hasil belajar IPS siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum Malang.
2. Untuk menjelaskan pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap hasil
belajar IPS siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum Malang.
8
3. Untuk menjelaskan pengaruh antara keterampilan guru mengajar dan
lingkungan sekolah terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII MTs Nurul
Ulum Malang.
D. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian pasti mempunyai suatu manfaat atau kegunaan.
Adapaun kegunaan atau manfaat dari penelitian adalah:
1. Pengembangan ilmu pengetahuan.
Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan dukungan
terhadap penelitian sejenis yang telah diadakan sebelumnya. Selain itu hasil
dari penelitian diharapkan memperkaya hasil penelitian dan pengembangan
ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan dunia pendidikan pada umumnya
dan khususnya dengan masalah peningkatan hasil belajar siswa.
2. Peneliti dan Calon Peneliti
Bagi peneliti, penelitian ini digunakan sebagai wahana untuk mengkaji
secara ilmiah gejala-gejala proses pendidikan dan mengetahui kondisi
sebenarnya tentang keterampilan guru mengajar dan lingkungan sekolah yang
akan mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah, sekaligus sebagai bekal
pengetahuan saat nanti peneliti terjun kedunia pendidikan. Selain itu,
diharapkan agar peneliti dapat meningkatkan profesionalisme di bidang
pendidikan dan referensi khususnya bagi peneliti selanjutnya yang akan
mengkaji masalah yang relevan dengan masalah yang ada dalam penelitian
ini.
9
3. Bagi Guru
Melalui hasil temuan ini, diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru
untuk dapat memanfaatkan dengan semaksimal mungkin fasilitas yang ada
serta menciptakan suasana yang efektif dan kondusif bagi kegiatan
pembelajaran di kelas. Hal ini sangat penting sangat penting sekali dan
dimaksudkan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik sehingga
nantinya dapat meningkatkan kualitas pembelajran yang hasilnya dapat
dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa. Sebab, kegiatan belajar mengajar
di kelas merupakan inti dari seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah.
4. Bagi Kepala Madrasah
Melalui hasil temuan ini, diharapkan dapat menjadi masukan bagi
Kepala Madrasah untuk dapat meningkatkan dengan semaksimal mungkin
kondisi guru dan lingkungan sekolah. Hal ini sangat penting sangat penting
sekali dan dimaksudkan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik
sehingga nantinya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang hasilnya
dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa.
5. Lembaga (MTs Nurul Ulum Malang)
Melalui temuan penelitian ini, diharapkan lembaga memperoleh
masukan, gambaran, serta informasi yang kongkrit tentang pengaruh
keterampilan guru mengajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar
IPS siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum Malang yang nantinya juga dapat
dijadikan salah satu indikator yang menunjang peningkatan kualitas lulusan
dan lembaga terkait, khususnya MTs Nurul Ulum Malang. Selain itu juga
10
diharapkan sekolah dapat menyediakan fasilitas-fasilitas yang sangat
menunjang dalam proses kegiatan belajar mengajar disekolah serta
menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan kondusif bagi siswa.
E. Hipotesis Penelitian
Wahidmurni mengemukakan bahwa “Hipotesis penelitian adalah
rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian
pustaka. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah
penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi
tingkat kebenarannya”7 Hipotesis terbagi menjadi dua jenis yaitu hipotesis
nol (Ho) yang menyatakan tidak ada pengaruh atau tidak ada hubungan atau
tidak ada perbedaan anatra variabel X dan variabel Y. hipotesis alternatif (Ha)
yang menunjukan ada pengaruh atau ada hubungan atau ada perbedaan antara
variabel X dan variabel Y.8
1. Hipotesis nol (Ho)
a. Tidak ada pengaruh positif signifikan dari keterampilan guru mengajar
terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII di MTs Nurul Ulum Malang.
b. Tidak ada pengaruh positif signifikan dari lingkungan sekolah terhadap
hasil belajar IPS siswa kelas VIII di MTs Nurul Ulum Malang.
7 Wahidmurni, Cara Mudah Menulis Proposal dan Laporan Penelitian Lapangan, (Malang: UM
press, 2008) hlm. 20 8 Ibid, hlm. 21
11
c. Tidak ada pengaruh positif signifikan dari keterampilan guru mengajar
dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII di
MTs Nurul Ulum Malang.
2. Adapun hipotesis alternatif (Ha)
a. Ada pengaruh positif signifikan dari keterampilan guru mengajar
terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII di MTs Nurul Ulum Malang.
b. Ada pengaruh positif signifikan dari lingkungan sekolah terhadap hasil
belajar IPS siswa kelas VIII di MTs Nurul Ulum Malang.
c. Ada pengaruh positif signifikan dari keterampilan guru mengajar dan
lingkungan sekolah terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII di MTs
Nurul Ulum Malang.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Pada penelitian ruang lingkup ini ditujukan pada siswa kelas VIII mata
pelajaran IPS di MTs Nurul Ulum Malang yang mencakup pengaruh
keterampilan guru mengajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar
siswa.
1. Variabel penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variable yang terdiri dari variabel
bebas yaitu variabel keterampilan guru mengajar dan variabel lingkungan
sekolah, dan variable kedua yakni variabel terikat yaitu variabel hasil belajar.
12
a. Variabel independen atau variabel bebas (X) yaitu variabel yang
merupakan rangsangan untuk mempengaruhi variabel lain, dalam hal
ini yang merupakan variabel bebas yaitu:
(X1) Keterampilan guru mengajar
Indikator yang dapat digunakan yaitu keterampilan guru ketika
mengajar di kelas VIII dalam mata pelajaran IPS di MTs Nurul Ulum
Malang, seperti dari keterampilan bertanya, keterampilan memberi
penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan
menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran,
keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan
mengelola kelas, dan keterampilan mengajar perseorangan.
(X2) Lingkungan sekolah
Indikator yang dapat digunakan yaitu lingkungan sekolah, seperti relasi
guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, fasilitas sekolah, metode
dalam pembelajaran.
b. Variabel dependen atau variabel terikat (Y) yaitu suatu jawaban dari
perilaku yang dirangsang. Dalam hal ini yang menjadi variabel
dependen adalah: (Y) hasil belajar.
Untuk memperjelas mengenai ruang lingkup penelitian ini, maka
peneliti membuat dalam bentuk tabel penjabaran variabel, sub variabel dan
indikator penelitian sebagai berikut :
13
Tabel 1.1 Penjabaran Variabel, Sub Variabel dan Indikator Penelitian
No Variabel Sub Variabel Indikator
1 Keterampilan
Guru Mengajar
Sumber: Hasibuan
dan Moedjiono,
Proses Belajar
Mengajar,
(Bandung: PT
Remaja Rosdakarya,
2012), hlm.58
Keterampilan membuka
dan menutup pelajaran.
Menarik perhatian siswa
Menimbulkan motivasi
Memberikan acuan
Membuat kaitan
Mengevaluasi
Keterampilan
menjelaskan.
Kejelasan dalam tujuan, bahasa, dan
kunci memberi penjelasan.
Penggunaan contoh ilustrasi
Memberikan penekanan
Pengorganisasian
Balikan
Keterampilan bertanya.
.
Pengungkapan pertanyaan secara
jelas dan singkat
Pemberian acuan
Penyebaran pertanyaan
Pemberian waktu berpikir
Pemberian tuntunan
Keterampilan
menggunakan variasi.
Variasi kesenyapan
Variasi gerakan badan dan mimik
Variasi perubahan posisi guru
Media bahan ajar LCD
Media bahan ajar alat peraga
Keterampilan memberi
penguatan.
Penguatan verbal
Penguatan gestural
Penguatan dengan cara mendekati
Penguatan dengan sentuhan
Penguatan berupa tanda atau benda
Keterampilan mengelola
kelas.
Menunjukkan sikap tanggap
Membagi perhatian
Memusatkan perhatian kelompok
Menegur
Menemukan dan memecahkan
masalah
Keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil dan
perorangan.
.
Memberikan penguatan supaya
siswa tidak mengalami frustasi
Mendengarkan secara simpati
Berusaha mengendalikan situasi
siswa
Memberi orientasi umum
Membentuk kelompok dengan tepat
14
Keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil
Pemusatan perhatian
Memperjelas masalah
Menganalisa pandangan siswa
Meningkatkan urunan pikiran siswa
Menutup diskusi
2 Lingkungan
Sekolah
Sumber: Umar
Tirtaraharja dan La
Sulo, Pengantar
Pendidikan,
(Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2008),
hlm.174
Pengajaran mendidik Dari segi caranya
Dari segi peranan subjek
Dari segi cara pengolahan pesan
Dari segi pengaturan subjek
Latihan sasaran pembentukan
keterampilan
Peningkatan dan
pelaksanaan program
bimbingan penyuluhan
(BP)
Perkembangan pribadi
Bimbingan karier secara kelompok
Pengembangan
perpustakaan sekolah
Penyediaan buku dan sumber belajar
lain yang memadai
Penyediaan berbagai perangkat
seperti rekaman audio dan video
Peningkatan program
sekolah
Ekstrakurikuler
3. Hasil Belajar
Sumber: Nana
Sudjana, Penilaian
Hasil Proses Belajar
Mengajar,
(Bandung: PT
Remaja Rosdakarya,
2006), hlm. 22
Afektif Sikap
Kognitif Pengetahuan
Psikomotorik Keterampilan
G. Batasan Penelitian
Pada penelitian ini, batasan yang digunakan oleh peneliti yaitu:
1. Hasil Belajar, data hasil belajar di ambil dari nilai ulangan harian semester
Ganjil 2016/2017 peneliti menggunakan batasan tersebut dikarenakan
dalam pengambilan data untuk hasil belajar pada mata pelajaran IPS hanya
di bolehkan mengambil nilai ulangan harian para siswa kelas VIII.
15
2. Siswa Kelas VIII, peneliti hanya menggunakan sampel pada siswa kelas
VIII saja dikarenakan penelitian ini berfokus pada siswa yang menempuh
pembelajaran tidak pada tingkat bawah yang baru masuk dan tidak pada
tingkat atas yang akan fokus pada Ujian Nasional di sekolah MTs Nurul
Ulum Malang.
Oleh sebab itu peneliti hanya membatasi penelitian ini untuk siswa
kelas VIII dalam pengambilan data hasil belajar di ambil dari nilai rapot
semester Ganjil 2016/2017 .
H. Originalitas Penelitian
Pada bagian ini, peneliti mengemukakan tentang perbedaan dan
persamaan bidang kajian yang diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya.
Bidang kajian yang diteliti tersebut adalah pengaruh keterampilan guru
mengajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar. Hal ini bertujuan
untuk menghindari adanya pengulangan terhadap kajian hal-hal yang sama
pada penelitian ini. Berikut ada beberapa peneliti yang sudah mengungkapkan
dalam sebuah penelitiannya masing-masing, yaitu:
Pertama, dari Fitriyah, Fakhriyatul. 2014. Pengaruh Disiplin
Belajar dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata
Pelajaran Sosiologi Kelas X IPS SMAN 9 Malang. Skripsi. Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, UIN Maliki Malang.
16
Dalam penelitian ini, mengungkapkan bahwa dalam hasil belajar yang
merupakan suatu puncak proses belajar, suatu perubahan tingkah laku untuk
menyelesaikan tugas-tugas belajar dengan baik dan mampu melakukan
kegiatan dengan baik, sehingga dapat memberikan intervensi positive untuk
meningkatkan hasil belajar. Tingkat keberhasilan siswa dapat dilihat dari nilai
raport akhir semester. Akan tetapi, pada kenyataannya sering tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan, dimana hasil belajar siswa belum tentu dapat
dicapai dengan baik walaupun adanya keteraturan dan sarana prasarana yang
memadai. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor dari dalam
diri manusia (internal) sesuai dengan variabel kebiasaan belajar atau disiplin
belajar dan faktor yang dipengaruhi dari luar diri manusia (eksternal) yang
sesuai dengan variabel lingkungan sekolah.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui adakah pengaruh
disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi
kelas X IPS SMAN 9 Malang. (2) Untuk mengetahui adakah pengaruh
lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi
kelas X IPS SMAN 9 Malang. (3) Untuk mengetahui adakah pengaruh
disiplin belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran sosiologi kelas X IPS SMAN 9 Malang.
Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan jenis penelitian korelasional. Dengan populasi seluruh siswa kelas X
IPS pada mata pelajaran Sosiologi angkatan 2013/2014 yang berjumlah 77
siswa. Dengan instrumen yang digunakan adalah dokumentasi dan
17
wawancara, untuk mengetahui hasil belajar siswa dan memperkuat hasil
temuan di lapangan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
regresi linear berganda.
Hasil penelitian ini, menunjukkan besarnya pengaruh sebagai berikut:
(1) pengaruh variabel disiplin belajar terhadap hasil belajar menunjukkan
tidak ada pengaruh yang signifikan tetapi terdapat pengaruh positif yang
ditunjukan oleh besarnya nilai thitung < ttabel (0,979) < (1,990). (2) pengaruh
variabel lingkungan sekolah terhadap hasil belajar menunjukan tidak ada
pengaruh yang signifikan tetapi terdapat pengaruh yang positif ditunjukan
oleh besarnya nilai thitung < ttabel (0,194) < (1.990). (3) variabel disiplin
belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar menunjukan tidak ada
pengaruh yang signifikan tetapi pengaruh positif terhadap hasil belajar
ditunjukan oleh besarnya nilai Fhitung > Ftabel (0,514) < (1,99).
Kedua, dari Yudha, Intan Shofi. 2013. Pengaruh Lingkungan
Belajar dan Kreatifitas Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas
VIII Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMPN 1 Durenan Kabupaten
Trenggalek. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Maliki Malang.
Dalam penelitian ini, mengungkapkan bahwa prestasi belajar oleh
siswa setelah melakukan serangkaian aktivitas belajar yang berupa tingkah
laku baik berupa kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan tingkat
keberhasilan siswa dilihat dari nilai ulangan harian. Akan tetapi, pada
kenyataannya sering tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, dimana hasil
18
belajar siswa belum tentu dapat dicapai dengan baik. Hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor, baik yang datang dari dalam diri siswa (eksternal) terdapat
dua faktor yang menjadi variabel penelitian ini yaitu diantaranya lingkungan
belajar dan kreatifitas guru dalam mengajar.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk menganalisis pengaruh
lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS Terpadu
siswa kelas VIII di SMPN 1 Durenan Kabupaten Trenggalek. (2) Untuk
menganalisis pengaruh kreatifitas guru terhadap prestasi belajar mata
pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII di SMPN 1 Durenan Kabupaten
Trenggalek.
(3) Untuk menganalisis pengaruh lingkungan belajar dan kreatifitas guru
terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII di
SMPN 1 Durenan Kabupaten Trenggalek.
Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Dengan menggunakan jenis penelitian korelasional. Penelitian ini dirancang
untuk menentukan besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Dengan instrumen yang digunakan adalah kuesioner/angket yang
digunakan untuk mengetahui lingkungan belajar siswa dan kreatifitas guru
yang dipersepsikan siswa. Instrumen juga yang digunakan adalah dokumen
dan wawancara, yaitu untuk mengetahui prestasi belajar dan memperkuat
hasil temuan di lapangan. Analisis yang digunakan adalah regresi linear
berganda.
19
Hasil dari penelitiannya, yaitu: (1) pengaruh variabel lingkungan
belajar terhadap prestasi belajar menunjukan tidak adanya pengaruh positif
signifikan yang ditunjukan oleh besarnya nilai thitung < ttable 1,069<1,991.
(2) pengaruh variabel kreatifitas guru terhadap prestasi belajar menunjukan
tidak adanya pengaruh positif signifikan yang ditunjukan oleh besarnya nilai
thitung < ttabel 1,397 < 1,991. (3) pengaruh variabel lingkungan belajar dan
kreatifitas guru terhadap prestasi belajar sebagai variabel terikat secara
serentak menunjukan adanya pengaruh positif signifikan yang ditunjukan
oleh besarnya nilai (0,044<0,05).
Ketiga, dari Hasanah, Nikmatul. 2016. Pengaruh Kreativitas Guru
dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada
Mata Pelajaran IPS Di MTs Al Ma’arif 02 Singosari Malang. Skripsi.
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, UIN Maliki Malang.
Dalam penelitian ini, mengungkapkan bahwa hasil belajar merupakan
hasil dari proses belajar. Pelaku aktif dalam belajar adalah siswa. Hasil belajar
juga proses pembelajaran. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah
memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih
baik lagi. Hasil belajar menurut Gagne dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang diantaranya yakni kreativitas guru dan lingkungan sekolah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) menjelaskan pengaruh
kreativitas guru terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran
IPS MTs Al Ma’arif 02 Singosari (2) menjelaskan pengaruh lingkungan
20
sekolah terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS MTs
Al Ma’arif 02 Singosari (3) menjelaskan pengaruh kreativitas guru dan
lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran
IPS MTs Al Ma’arif 02 Singosari.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif dengan jenis penelitian explanatory research, yaitu penelitian
yang bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis hasil penelitian yang
sudah ada. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner/
angket yang dipersepsikan pada siswa untuk mengetahui kreativitas guru dan
lingkungan sekolah. Instrumen yang juga digunakan adalah dokumen yang
dipergunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda, uji t, dan uji F.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kreativitas guru tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS
MTs Al Ma’arif 02 Singosari yang ditunjukkan dengan thitung < ttable 0,535
< 1,664. (2) lingkungan sekolah terhadap hasil belajar menunjukan tidak
adanya pengaruh oleh besarnya nilai thitung < ttabel -0,695 < 1,664. (3)
kreatifitas guru dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar sebagai
variabel terikat menunjukan tidak adanya pengaruh positif signifikan yang
ditunjukan oleh besarnya nilai fhitung < ftabel 0,786 < 0,05.
Tabel 1.2 Originalitas Penelitian
No Nama, Tahun, Jenis,
Judul.
Metode Persamaan Perbedaan
21
1 Fakhriyatul Fitriyah.
2014. Skripsi.
Pengaruh Disiplin
Belajar dan
Lingkungan Sekolah
Terhadap Hasil
Belajar Siswa Mata
Pelajaran Sosiologi
Kelas X IPS SMAN 9
Malang.
Kuantitatif 1) Variabel independen
(X2) Lingkungan
sekolah.
2) Variabel dependen
(Y) hasil / prestasi
belajar
3) Metode penelitian
pendekatan
kuantitatif.
4) Instrumen yang
digunakan adalah
dokumentasi dan
wawancara.
Analisis penelitian
regresi linear
berganda.
1) Variabel
independen
(X1) Disiplin
belajar.
2) Objek
penelitian di
SMAN 9
Malang pada
mata pelajaran
Sosiologi
kelas X IPS
2 Intan Shofi Yudha.
2013. Skripsi.
Pengaruh
Lingkungan Belajar
dan Kreatifitas Guru
Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas
VIII Mata Pelajaran
IPS Terpadu di
SMPN 1 Durenan
Kabupaten
Trenggalek.
Kuantitatif 1) Variabel dependen
(Y) sebagai prestasi
belajar.
2) Metode dalam
penelitian ini
menggunakan
pendekatan
kuantitatif.
3) Analisis yang
digunakan adalah
regresi linear
berganda.
4) Instrumen yang
digunakan
kuesioner/angket,
dokumentasi, dan
wawancara.
1) Variabel
independen
(X1 dan X2)
sebagai
Lingkungan
Belajar dan
Kreatifitas
Guru.
2) Objek
penelitian di
SMPN 1
Durenan
Kabupaten
Trenggalek.
3 Nikmatul Hasanah.
2016. Skripsi.
Pengaruh Kreativitas
Guru dan
Lingkungan Sekolah
Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas
VII Pada Mata
Pelajaran IPS Di
MTs Al Ma’arif 02
Singosari Malang.
Kuantitatif 1) Variabel dependen
(Y) hasil belajar
siswa.
2) Metode penelitian
pendekatan
kuantitatif.
3) Metode yang
digunakan adalah
analisis regresi linear
berganda.
1) Variabel
independen
(X1)
Kreativitas
guru dengan
indikator yang
berbeda
2) Objek
penelitian di
MTs Al
Ma’arif 02
Singosari
Malang..
22
I. Definisi Operasional
Hal ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda
tentang konsep atau dasar pemikiran dalam penelitian ini yaitu:
1. Keterampilan guru mengajar, dalam keterampilan menurut Reber (1988)
adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan
tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai
hasil tertentu. Guru menurut McLeod (1989), mengatakan bahwa guru
ialah seseorang yang pekerjaannya mengajar orang lain. Mengajar adalah
penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses
belajar. Sistem lingkungan terdiri dari komponen yang saling
mempengaruhi, yakni tujuan intruksional yang ingin dicapai, materi yang
diajarkan, guru dan siswa yang harus memainkan peranan serta dalam
hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan
prasarana belajar mengajar yang tersedia.
2. Lingkungan sekolah, menurut John Locke adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi tinggi rendahnya intelegensi anak manusia yang
ditentukan oleh lingkungannya (pendidikan dan pengalaman).
3. Hasil Belajar, menurut Menurut Hamalik memberikan pengertian tentang
hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan
keterampilan.
23
J. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah dan memberikan gamabaran yang lebih jelas
secara menyeluruhmengenai penulisan isi penelitian ini, maka dibuat
sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I, menjelaskan Pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, ruang lingkup
penelitian, originalitas penelitian, batasan penelitian, definisi operasional, dan
sistematika pembahasaan.
Bab II, menjelaskan Kajian Pustaka, meliputi beberapa teori-teori yang
mencakup tentang keterampilan guru mengajar, lingkungan sekolah, hasil
belajar, pengaruh keterampilan guru mengajar terhadap hasil belajar,
pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belajar, serta pengaruh
keterampilan guru mengajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar.
BAB III, menjelaskan Metode Penelitian, meliputi metode-metode
yang digunakan penelitian yang mencakup, lokasi penelitian, pendekatan dan
jenis penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, data dan sumber
data, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, uji validitas dan
reliabilitas, analisis data, prosedur penelitian.
BAB IV, menjelaskan Paparan Data dan Hasil Penelitian, meliputi
paparan data dan hasil penelitian dengan deskripsi data penelitian. Melakukan
penelitian dengan landasan teori sesuai dengan BAB II dan menggunakan
metode sesuai dengan BAB III.
24
BAB V, menjelaskan Pembahasan, dalam bagian ini peneliti ini peneliti
akan membahas hasil temuan untuk menjawab rumusan masalah dan
pencapaian tujuan penelitian.
Dan BAB VI, menjelaskan Penutup meliputi kesimpulan dan saran.
25
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Keterampilan Guru Mengajar
a. Pengertian Keterampilan Guru Mengajar
Menurut Reber (1988), keterampilan adalah kemampuan melakukan
pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan
sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu. Keterampilan bukan
hanya meliputi gerakan motorik melainkan juga pada fungsi mental yang
bersifat kognitif. Konotasinya luas sehingga sampai pada mempengaruhi
orang lain. Artinya, orang yang mampu mempengaruhi orang lain secara tepat
dianggap sebagai orang yang terampil.9
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi kedua 1991, guru
diartikan sebagai orang yang pekerjaannya (mata pencaharian) mengajar.
Tapi sesederhana inikah guru? Kata guru dalam bahasa Arab disebut
mu’allim, dan dalam bahasa Inggris teacher itu memang memiliki arti
sederhana. Menurut McLeod (1989), mengatakan bahwa guru ialah seseorang
yang pekerjaannya mengajar orang lain.10
Di dalam proses belajar mengajar, guru tidak pernah menghadapi yang
diajar itu dalam keadaan kosong dengan mudah pengetahuan yang diberikan
bisa dimasukkan. Dan kenal mengenal merupakan situasi atau kondisi yang
9 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), .hlm. 119. 10 Ibid, hlm. 222
26
memudahkan dalam proses belajar mengajar. Istilah mengajar adalah
“mengajak (memotivasi) orang lain untuk memiliki suatu persepsi dan
perilaku yang telah ditentukan atau direncanakan secara normatif
sebelumnya, sehingga orang lain dapat mengikutinya”.11
Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan
terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan terdiri dari komponen yang
saling mempengaruhi, yakni tujuan intruksional yang ingin dicapai, materi
yang diajarkan, guru dan siswa yang harus memainkan peranan serta dalam
hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan
prasarana belajar mengajar yang tersedia. Guru yang efektif adalah mereka
yang mampu membawa siswanya dengan berhasil mencapai tujuan belajar.
Jadi ada dua tolak ukur mengenai efektivitas mengajar, yakni tercapainya
tujuan dan hasil belajar yang tinggi. Untuk mencapai tingkat efektivitas
mengajar yang tinggi guru harus menguasai perbuatan mengajar kompleks,
dan perbuatan yang kompleks tidak dapat dikuasai secara langsung. Demikian
dengan menguasai keterampilan mengajar yang kompleks, calon guru perlu
menguasai keterampilan mengajar secara terpisah. Melalui latihan dengan
pendekatan pengajaran mikro, keterampilan yang sifatnya terbatas dipahami
dan dilatihkan. Banyak kesulitan belajar berasal dari kurangnya penguasaan
dasar atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang seharusnya dimiliki
terlebih dahulu.12
11 Bohar Suharto, Pendekatan dan Teknik Dalam Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT Tarsito,
1997), hlm. 5. 12 Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012),
hlm. 43.
27
b. Macam-Macam Keterampilan Mengajar
Menurut Bahan Penataran Wawasan Kependidikan Guru Agama Islam
SMTP/SMTA 1985 yang diterbitkan Depdikbud RI, dijelaskan bahwa ada
beberapa komponen keterampilan mengajar yang dapat diobservasikan dalam
sebuah pengajaran mikro, yaitu:13
1) Keterampilan Memberi Penguatan
Pengertian
Memberi penguatan diartikan dengan tingkah laku guru dalam
merespon secara positif suatu tingkah laku tertentu siswa yang
memungkinkan tingkah laku tersebut timbul kembali.
Tujuan
Dengan beberapa tujuan dalam memberi penguatan tersebut,
yaitu; untuk meningkatkan perhatian siswa, mempermudah proses
belajar, membangkitkan motivasi belajar, mengontrol sikap yang
menganggu ke arah tingkah laku belajar produktif, mengembangkan
diri sendiri dalam belajar, dan mengarahkan cara berpikir yang baik dan
inisiatif pribadi.
Hal-Hal Perlu Diperhatikan
Dengan perhatian objek tertentu (guru, siswa, kawan, lainnya),
tingkah laku belajar, penyelesaian hasil pekerjaan (PR), kualitas
13 Ibid, hlm. 58.
28
pekerjaan (kerapihan, keindahan), penyempurnaan tugas, tugas
mandiri.
Prinsip Penguatan
Yaitu dengan penuh kehangatan dan antusias, menghindari
penggunaan respon negatif, bermakna bagi siswa, bersifat pribadi atau
kelompok.
Komponen Penguatan
Dalam komponen ini harus bersifat selektif, hati-hati, disesuaikan
dengan usia siswa, tingkat kemampuan, kebutuhan, latar belakang pada
tujuan dan sifat tugas.
a) Penguatan Verbal
Penguatan verbal dapat berupa kata-kata atau kalimat dari
guru. Contoh, “baik”, “bagus”, “tepat”, “saya sangat menghargai
pendapatmu”, “Jawabanmu sangat cerdas”, dan lainnya.
b) Penguatan Gestural
Penguatan ini diberikan dalam bentuk mimik, gerakan wajah,
atau anggota badan. Contoh, tersenyum, kelingan mata, tepuk
tangan, anggukan tanda setuju, menaikkan jari jempolan.
c) Penguatan Cara Mendekati
Sebagai perhatian guru terhadap pekerjaan, tingkah laku,
pemikiran, atau penampilan siswa. Contoh, guru duduk dalam
kelompok diskusi, berdiri di samping siswa.
29
d) Penguatan Cara Sentuhan
Guru dapat menyatakan penghargaan kepada siswa dengan
menepuk pundak, menjabat tangan, mengusap kepala siswa.
e) Penguatan Memberi Kegiatan Menyenangkan
Dengan meminta siswa membantu temannya bila ia selesai
mengerjakan pekerjaan terlebih dulu dengan cepat dan tepat, siswa
diminta mempin kegiatan.
f) Penguatan Berupa Tanda atau Benda
Usaha guru dalam menggunakan bermacam simbol penguatan,
antara lain: komentar tertulis pada buku pekerjaan, pemberian
perangko, pemberian alat tulis, pemberian buku, bintang, permen/
makanan lainnya.
Dalam menggunakan komponen tersebut harus bervariasi,
dilakukan dengan langsung dan segera. Oleh karena itu, latihan-latihan
yang intensif perlu dilakukan oleh seorang guru.
2) Keterampilan Bertanya
Pengertian
Mengajukan pertanyaan dengan baik adalah mengajar yang baik.
Oleh karena itu, kita dalam bertanya adalah kita dalam membimbing
siswa belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya
guru tidak berhasil menggunakan teknik bertanya yang efektif.
Keterampilan bertanya ini menjadi penting jika dihubungkan dengan
pendapat yang mengatakan bahwa berpikir itu sendiri adalah bertanya.
30
Maka, bertanya dapat dikatakan bahwa suatu ucapan verbal yang
meminta respon dari seseorang yang dikenai. Respons yang diberikan
dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yanh hasil
pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang
mendorong kemampuan berpikir.
Tujuan
Dengan beberapa tujuan dalam memberi penguatan tersebut,
yaitu; merangsang kemampuan berpikir siswa, membantu dalam proses
belajar, mengarahkan siswa pada tingkat interaksi belajar mandiri,
meningkatkan kemampuan berpikir siswa dari kemampuan berpikir
tingkat rendah kepada yang lebih tinggi, dan membantu siswa mencapai
tujuan pembelajaran.
Hal-Hal Perlu Diperhatikan
Menjawab pertanyaan sendiri, mengulang jawaban siswa,
mengulang pertanyaan sendiri, dan mengajukan pertanyaan yang
memberi jawaban serentak.
3) Keterampilan Menggunakan Variasi
Pengertian
Faktor kebosanan yang disebabkan oleh adanya penyajian
kegiatan belajar yang begitu saja akan mengakibatkan perhatian,
motivasi, dan minat siswa terhadap pelajaran, guru, dan sekolah
menurun. Untuk itu diperlukan adanya keanekaragaman dalam
penyajian kegiatan belajar. Menggunakan variasi diartikan sebagai
31
perbuatan guru dalam konteks proses belajar mengajar yang bertujuan
mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajarnya siswa
senantiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan, serta berperan secara
aktif.
Tujuan
Memelihara dan meningkatkan perhatian siswa terhadap hal-hal
yang berkaitan dengan aspek belajar, meningkatkan kemungkinan
berfungsinya motivasi rasa ingin tahu melalui kegiatan investigasi dan
eksplorasi, membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah,
kemungkinan dilayani siswa secara individual sehingga memberi
kemudahan belajar, dan mendorong aktifitas belajar dengan cara
melibatkan siswa dengan berbagai kegiatan belajar yang menarik dan
berguna dalam berbagai tingkat kognitif.
Hal-Hal Perlu Diperhatikan
Perubahan yang digunakan harus bersifat efektif, penggunaan
teknik variasi harus lancar dan tepat, penggunaan komponen variasi
harus benar terstruktur dan terencanakan sebelumnya, penggunaan
variasi harus luwes dan spontan.
32
4) Keterampilan Menjelaskan
Pengertian
Memberi penjelasan merupakan salah satu aspek yang penting
dalam perbuatan guru. Menjelaskan berarti menyajikan informasi lisan
yang diorganisasikan secara sistematis dengan tujuan menunjukkan
hubungan. Penekanan memberikan penjelasan adalah proses penalaran
siswa, dan bukan doktrinisasi.
Hal-Hal Perlu Diperhatikan
a) Penjelasan dapat diberikan di awal, di tengah, atau di akhir jam
pertemuan, tergantung kepada keperluan.
b) Penjelasan dapat diselingi tanya jawab.
c) Penjelasan harus relevan dengan tujuan pelajaran.
d) Penjelasan dapat diberikan bila ada pertanyaan dari siswa atau
direncanakan oleh guru.
e) Materi penjelasan harus bermakna bagi siswa.
f) Penjelasan harus sesuai dengan latar belakang dan kemampuan
siswa.
5) Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Pengertian
Setelah melakukan tugas rutin seperti menenangkan kelas,
mengisi daftar hadir, menyuruh siswa menyiapkan alat-alat pelajaran,
33
guru langsung saja masuk ke inti pelajaran usai guru berkata, “Anak-
anak, karena waktunya sudah habis, pelajaran saya akhiri sampai di sini.
Selamat siang.” Prosedur semacam itu tidak memungkinkan siswa siap
mental untuk memasuki bahan yang akan dibicarakan, dan pada
akhirnya dia tidak dapat merangkum apa isi pelajaran yang telah
diberikan. Tingkah laku guru seperti itu disebut di depan tidak
menggambarkan kegiatan membuka dan menutup pelajaran. Diartikan
bahwa perbuatan guru untuk menciptakan suasana mental dan
menimbulkan perhatian siswa agar terpusat kepada apa yang akan
dipelajari. Menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri
kegiatan inti pelajaran. Maksudnya adalah memberikan gambaran
menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat
pencapaian siswa, dan tingkat keberhasilan guru dalam proses
pengajaran.
Tujuan
a) Menimbulkan perhatian dan motivasi siswa terhadap tugas-tugas
yang akan dihadapi.
b) Memungkinkan siswa mengetahui batas-batas tugasnya yang akan
dikerjakan.
c) Siswa dapat mengetahui pendekatan yang akan digunakan dalam
mempelajari bagian-bagian pelajaran.
d) Memungkinkan siswa mengetahui hubungan antara pengalaman
yang dikuasai dengan hal-hal baru yang akan dia pelajarai.
34
e) Memberikan kemungkinan kepada siswa untuk menggabungkan
fakta-fakta, keterampilan, konsep yang tercakup dalam suatu
peristiwa.
f) Memungkinkan siswa dapat mengetahui tingkat keberhasilan dalam
pelajaran.
Prinsip-prinsip Penggunaan
Dalam usaha menarik perhatian siswa atau memotivasi siswa
seorang guru harus memilih cara yang relevan dengan isi dan tujuan
pelajaran, aktivitas yang ditempuh guru dalam merangkum dan
mengenalkan pokok penting pelajaran hendaknya bagian yang utuh
dengan bagian lain dengan pengalaman siswa harus jelas.
6) Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Pengertian
Dalam usaha meningkatakan mutu pendidikan, perlu suatu
perbuatan yang bersifat manusiawikan pendidikan. Perbuatan ini berarti
bahwa perbedaan individual siswa perlu mendapatkan perhatian yang
memadai. Dalam pengajaran klasikal pada dasarnya kebutuhan masing-
masing siswa tidak dapat dilayani oleh guru karena semua anak
diperlakukan sama. Supaya setiap anak lebih mendapatkan perhatian
serta hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa , perlu
direncanakan bentuk pengajaran kelompok kecil dan perorangan. Maka
diartikan bahwa perbuatan guru dalam konteks mengajar yang hanya
35
melayani 3 sampai 8 siswa untuk kelompok kecil, dan hanya seorang
untuk perorangan. Pada dasarnya bentuk pengajaran ini dapat
dikerjakan dengan bagi kelas dalam kelompok yang lebih kecil.
Tujuan
Guru berperan sebagai organisator kegiatan belajar mengajar,
sumber informasi bagi siswa, pendorong bagi siswa untuk belajar,
penyedia materi dan kesempatan belajar siswa.
Hal-Hal Perlu Diperhatikan
Pelaksanaannya:
a) Kelas besar – kelompok kecil + perorangan – kelas besar.
b) Kelas besar – kelompok kecil + kelompok kecil – kelas besar.
c) Kelas besar – perorangan + perorangan – kelompok kecil – kelas
besar.
d) Kelas besar – perorangan + perorangan – kelas besar.
7) Keterampilan Mengelola Kelas
Pengertian
Tugas guru di dalam kelas sebagian besar adalah membelajarkan
siswa dengan menyediakan kondisi belajar yang optimal. Dalam
kondisi seperti itu dapat dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan
sarana pengajaran serta mengendalikannya salam suasana
menyenangkan untuk mencapai tujuan pelajaran. Pengaturan berkaitan
36
dengan penyampaian pesan pengajaran, atau dapat berkaitan dengan
penyediaan kondisi belajar. Bila pengaturan kondisi dapat dikerjakan
optimal, maka proses belajar berlangsung secara optimal pula. Tetapi
bila tidak dapat disediakan secara optimal tentu saja alkan
menimbulkan gangguan terhadap belajar mengajar. Maka keterampilan
ini untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal
dan mengembalikannya dalam kondisi yang optial jika terjadi
gangguan, baik dengan cara mendisiplinkannya atau melakuakn
remedial.
Hal-Hal Perlu Diperhatikan
a) Kehangatan dan antusias.
b) Penggunaan bahan yang menantang akan meningkatkan gairah
belajar siswa.
c) Dipertimbangkan penggunaan variasi media, gaya mengajar, dan
pola interaksi.
d) Keluwesan tingkah laku guru dalam mengubah strategi mengajar.
e) Penekanan hal positif dan menghindari pada hal negatif.
8) Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Pengertian
Adanya proses yang teratur dengan melibatkan sekelompok siswa
dalam interaksi tatap muka kooperatif yang optimal dengan tujuan
37
berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan atau
memecahkan suatu masalah.
Hal-Hal Perlu Diperhatikan
a) Diskusi hendaknya berlangsung dalam iklim bebas dan penuh
keterbukaan.
b) Perencanaan yang matang; memilih topik atau masalah, perencanaan
dan persiapan bahan pengait, penyiapan diri sebaik mungkin,
penetapan besarnya kelompok, dan pengaturan tempat duduk yang
menyenangkan.
Menurut Dianne Lapp, dkk. 1975 mengemukakan bahwa gaya
mengajar yang dimiliki seorang guru mencerminkan pada cara melaksanakan
pengajarannya, sesuai dengan pandangannya sendiri. Misalnya seorang guru
berpandangan bahwa mengajar itu adalah menyampaikan bahan pelajaran,
maka perilaku mengajar yang tampak adalah guru itu seolah-olah
menganggap bahwa siswanya hanya sekedar bejana kosong yang harus diisi
ilmu pengetahuan. Maka dapat diketahui gaya mengajar menurut Lapp,
yaitu:14
1) Gaya Mengajar Klasik
Proses pengajaran seperti ini berupaya untuk memelihara dan
menyampaikan nilai-nilai lama dari generasi terdahulu ke generasi
14 Muhammad Ali, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar (Bandung: CV Sinar Baru, 1987), hlm.
59.
38
berikutnya. Isi pelajaran berupa sejumlah informasi dan ide yang paling
populer dan dipilih dari dunia yang diketahui anak. Oleh karenanya, isi
pelajaran bersifat objektif, jelas dan diorganisasi secara sistematis dan
logis. Proses penyampaian bahan tidak didasarkan atas minat anak,
melainkan pada urutan tertentu. Peran guru ini sangat dominan, karena
ia harus menyampaikan bahan pembelajaran. Maka guru harus ahli
(expert) tentang pelajaran yang dipegangnya. Dengan demikian proses
pengajaran bersifat pasif, yakni siswa diberi pelajaran.
2) Gaya Mengajar Teknologis
Fokus gaya mengajar ini pada kompetensi siswa secara
individual. Bahan pelajaran disesuaikan dengan tingkat kesiapan anak.
Peranan isi pelajaran adalah dominan. Oleh karena itu, bahan disusun
oleh ahlinya masing-masing. Bahan itu bertalian dengan data objektif
dan keterampilan yang dapat menuntun kompetensi vokasional
(bersangkutan) siswa. Peranan siswa di sini ialah belajar dengan
menggunakan perangkat atau media. Dengan hanya merespon apa yang
diajukan kepadanya melalui perangkat itu, siswa dapat mempelajari apa
yang dapat bermanfaat bagi dirinya dalam kehidupan. Peranan guru
hanya sebagai pemandu (guide), pengarah (director), atau pemberi
kemudahan (fasilitator) dalam mengajar, karena pelajaran sudah
diprogram sedemikian rupa dalam perangkat baik software ataupun
hardware.
39
3) Gaya Mengajar Personalisasi
Pengajaran personalisasi dilakukan berdasarkan atas minat,
pengalaman dan pola perkembangan mental siswa. Dominasi
pengajaran ada di tangan siswa. Dalam hal ini, siswa dipandang sebagai
suatu pribadi. Perkembangan emosional dan penyesuaian diri dalam
lingkungan sosial merupakan suatu yang vital, sebagaimana
perkembangan kecerdasannya. Peranan guru adalah menuntun dan
membantu perkembangan melalui pengalaman belajar. Oleh karena itu,
guru harus mempunyai kemampuan dalam mengasuh, ahli dalam
psikologi dan metodologi, serta bertindak sebagai narasumber. Adapun
bahan pelajaran disusun dan muncul berdasarkan atas minat dan
kebutuhan siswa secara individual.
4) Gaya Mengajar Interaksional
Peranan guru dan siswa sama-sama dominan. Guru dan siswa
berupaya untuk memodifikasi berbagai ide atau ilmu pengetahuan yang
dipelajari untuk mencari bentuk baru berdasarkan kajian yang bersifat
radikal. Guru dalam hal ini menciptakan iklim saling ketergantungan
dan timbulnya dialog antar siswa. Dan siswa belajar melalui hubungan
dialogis. Dengan mengemukakan pandangan tentang realita,
mendengarkan pandangan siswa lain. Maka dapat ditemukan
pandangan baru hasil pertukaran fikiran tentang apa yang dipelajari.
40
Adapun isi pelajaran difokuskan kepada masalah yang berkenaan
dengan sosio-kultural terutama yang bersifat kontemporer.
Menurut Hamacheck ada beberapa karakteristik untuk seorang pengajar
yang baik, yaitu:15
1) Dalam memberikan bahan ajar, ia harus dapat fleksibel, tidak kaku
pada bahan ajar yang ia berikan . Misalnya ada contoh tambahan,
membandingkan dengan pendapat ahli yang lain, diberikan dengan
menggunakan model instruksi yang bervariasi.
2) Dapat menerima pendapat atau usul siswa yang belajar, apakah itu
pendapat yang benar atau yang salah.
3) Mampu menunjukkan kepribadian yang baik (tidak acak-acakan).
4) Bersedia melakukan penelitian tentang ilmu pengetahuan yang
diajarkan, kemudian hasil penelitian dipakai sebagai bagian dari bahan
ajar. Dengan cara seperti ini, maka isi bahan ajar selalu baru (up to
date).
5) Mempunyai keterampilan atau cara yang spesifik dalam membuat
pertanyaan di kelas untuk mendorong motivasi siswa. Bila termotivasi
ini terjadi, maka penyampaian bahan ajar menjadi menarik dan siswa
menjadi lebih berpartisipasi dalam mengikuti pengajaran.
15 Soekartawi, Meningkatkan Efektivitas Mengajar (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 1995), hlm.
34.
41
6) Menguasai ilmu pengetahuan (bahan ajar) yang diberikan. Pengajar
harus siap dengan bahan ajar yang diberikan, diatur sistematis sesuai
dengan satuan acara pengajaran atau perkuliahan yang telah diciptakan.
7) Menyiapkan bahan evaluasi secara jelas dan menerangkan kriteria
yang diapaki dalam melakukan evaluasi.
8) Meluangkan waktu untuk membantu siswa yang belajar, bila yang
bersangkutan mendapatkan kesulitan dalam memahami isi bahan ajar
yang diberikan.
9) Mempunyai sikap yang menarik dan ramah. Misalnya tersenyum,
memberikan komentar yang baik, membuat gerakan cara mengajar
yang fleksibel (tidak duduk saja).
Salah satunya dari sifat-sifat guru adalah sifat cerdik dan terampil
dalam menciptakan metode yang variatif sesuai dengan situasi dan materi
pelajaran,16
c. Fungsi Keterampilan Mengajar
Menurut Uno Hamzah mengatakan bahwa fungsi keterampilan
mengajar seorang guru merupakan syarat mutlak agar guru bisa
mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran yang harus
diterapkan kepada siswa.17
16 Deden Makbuloh, Manajemen Mutu Pendidikan Islam (Jakarta: Rajawali Press, 2011), hlm.
194. 17 Uno Hamzah, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 93.
42
Menurut Enday Tarjo mengatakan bahwa keterampilan mengajar
dapat memberikan fungsi untuk menerangkan dan memberi informasi,
mengarahkan pembelajaran agar berinisiatif, menciptakan kelompok
belajar, menciptakan suasana belajar yang nyaman, menjelaskan sikap
kepercayaan dengan suatu masalah, mengevaluasi hasil belajar,
memperkaya kegiatan belajar, dan mengelola kelas.18
Al-Qur'an menjelaskan dalam surat An-Nahl ayat 125 yang berbunyi:
سن إن ربك هو مة وال موعظة ال حسنة وجدل هم بالتى هى أح لم بمن ضل اد ع إلي سبيل ر ب ك بالحك أع
تدي ن لم بال مه عن سبيله وهو أع
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk. (QS: An-Nahl: 125)
Dari ayat tersebut dapat dikatakan bahwa dalam kepemilikan ilmu saja
tidak cukup jika tidak mampu menyampaikannya dengan tepat. Oleh karena
itu, dalam pendidikan perlu memiliki pengalaman khusus, latihan yang baik,
kerajinan untuk mempelajari berbagai keterampilan.
18 Enday Tarjo, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Kreatif Dan Efektif
(Jakarta:Bumi Aksara, 2007), hlm. 89
43
2. Lingkungan Sekolah
a. Pengertian Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
tinggi rendahnya intelegensi anak manusia yang ditentukan oleh
lingkungannya (pendidikan dan pengalaman). Pemahaman ini dipengaruhi
oleh teori lingkungan (empirisme) yang dipelopori oleh John Locke,19 dengan
pendapatnya bahwa manusia dilahirkan dalam kondisi suci. Oleh karena itu,
perkembangan anak manusia sangat ditentukan oleh lingkungan dimana ia
berada, termasuk juga perkembangan intelegensinya.
Suatu alternatif yang dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi
sekolah, yaitu:20
1) Pengajaran yang mendidik, yaitu pengajaran yang secara serentak
memberi peluang untuk pencapaian tujuan instruksional bidang studi.
Dalam upaya tersebut tindakan guru dalam rangka kegiatan belajar
mengajar akan membawa dampak baik kepada siswa. Menurut Raka
Joni (1985) pengajaran tersebut harus dirancang dalam bentuk beraneka
ragam, yaitu dari segi caranya, segi peranan subjek didik, segi cara
pengolahan pesan, segi pengaturan subjek, dan latihan keterampilan).
2) Peningkatan dan pemantapan pelakasanaan program bimbingan dan
penyuluhan (BP), agar program edukatif ini tidak hanya suplemen
tetapi menjadi yang setara dengan program pengajarn serta lainnya di
19 Romlah, Psikologi Pendidikan (Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press, 2010), hlm.
151. 20 Umar Tirtarahardja dan La Sulo, Pengantar Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), hlm.
174
44
sekolah. Seperti dalam program perkembangan pribadi khususnya pada
aspek sikap dan perilaku, dan program bimbingan karir yang bertujuan
untuk membantu memahami diri sendiri merencanakan masa depan
secara tepat.
3) Pengembangan perpustakaan sekolah yang menjadi pusat sumber
belajar (PSB), yang mengelola bukan hanya bahan pustaka tetapi
dengan berbagai sumber lainnya seperti yang dirancang maupun yang
dimanfaatkan. Dengan penyediaan berbagai perangakat lunak yang
didukung perangkat keras yang memadai, seperti modul, rekama
elektronik audio (ATR), maupun video (VTR) yang akan sangat
berguna bukan hanya terhadap siswa tetapi juga terhadap pelakasanaan
tugas tenaga kependidikannya.
4) Peningkatan dan pemantapan program pengelolaan sekolah, dengan
adanya gaya kerja para pengelola umum yang akan berpengaruh
terhadap aspek keteladanan.
b. Fungsi dari lingkungan pendidikan yaitu: 21
1) Fungsi psikologis, stimulus bersumber dari lingkungan yang
merupakan rangsangan terhadap individu, sehingga terjadi respon yang
menunjukan tingkah laku tertentu.
2) Fungsi pedagogis, lingkungan yang memberikan pengaruh bersifat
mendidik, khususnya lingkungan yang sengaja disiapkan sebagai suatu
21 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hlm. 196
45
lembaga pendidikan, misalnya keluarga, sekolah, lembaga pelatihan,
lembaga sosial. Masing-masing lembaga memiliki program pendidikan.
3) Fungsi instruksional, merupakan suatu lingkungan pembelajaran yang
dirancang secara khusus. Guru mengajar materi pelajaran, sarana dan
prasarana, dan kondisi kelas (fisik) merupakan lingkungan yang
sengaja dikembangkan untuk mengembangkan tingkah laku manusia.
c. Faktor yang mempengaruhi lingkungan yaitu sebagai berikut:
1) Metode mengajar, cara yang harus dilalui dalam mengajar dapat
mempengaruhi belajar siswa. Dengan metode yang kurang baik akan
mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Agar siswa dapat
belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan dengan
tepat, efektif dan efisien.
2) Kurikulum, dengan kegiatan yang diberikan kepada siswa menyajikan
bahan pembelajaran yang dapat diterima oleh siswa dengan
menguasainya dan mengembangkan bahan ajar. Kurikulum yang
kurang baik akan berpengaruh tidak baik pula terhadap proses
pembelajaran.
3) Relasi guru dengan siswa, proses pembelajaran yang berpengaruh
antara guru dengan siswa yang membuat siswa akan menyukai gurunya,
juga menyukai mata pelajarannya yang diberikan, sehingga siswa
berusaha mempelajari sebaik-baiknya. Guru yang kurang berinteraksi
dengan siswa dengan baik menyebabkan proses belajar mengajar itu
tidak lancar.
46
4) Relasi siswa dengan siswa, adanya siswa yang mempunyai sifat yang
kurang menyenangkan, rendah diri, atau mengalami tekanan batin
diasingkan dalam kelompoknya. Jika hal ini semakin parah akan
berakibat terganggunya proses pembelajaran. Siswa tersebut akan
malas untuk pergi ke sekolah dengan berbagai macam alasan yang
tidak-tidak. Jika demikian, siswa tersebut memerlukan bimbingan dan
penyuluhan yang menciptakan relasi baik antara siswa akan
memberikan pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.
5) Alat pelajaran, dengan lengkap dan tepat akan mempercepat proses
penerimaan bahan ajar. Jika siswa mudah menerima akan lebih giat dan
lebih maju. Dengan mengusahakan alat pelajaran yang baik dan
lengkap.
6) Waktu sekolah, hal ini akan mempengaruhi proses pembelajaran siswa.
Dengan memilih waktu sekolah yang tepat akan memberikan pengaruh
positif terhadap belajar siswa dengan waktu di pagi hari yang paling
tepat dimana pada saat itu pikiran masih segar dan jasmani baik.
d. Macam-macam Lingkungan Sekolah
Dalam psikologi lingkungan (environment), yaitu semua faktor di luar
diri anak yang mempunyai arti atau makna baginya. Lingkungan dalam arti
environment memungkinkan terjadinya dialog anak didik dengannya. Jadi,
antara anak dan lingkungan terjadi interaksi yang terus menerus. Berikut
lingkungan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:22
22 Ahmad Thonthowi, Psikologi Pendidikan (Bandung: Angkasa, 1989), hlm. 61.
47
1) Lingkungan Anorganis
Yaitu lingkungan yang berupa benda-benda mati, misalnya alat
permainan, makanan, meja, kursi, dan sebagainya.
2) Lingkungan Organis
Yaitu lingkungan yang berupa makhluk hidup. Lingkungan jenis
ini dibedakan atas:
a) Lingkungan tumbuhan. Jika anak berada di suatu taman, hutan, dan
kebun, maka lingkungannya berupa lingkungan tumbuhan.
b) Lingkungan hewan. Jika anak berada dalam lingkungan kandang
ayam, kandang sapi, atau di pasar hewan, maka lingkungannya
berupa lingkungan hewan.
c) Lingkungan manusia atau lingkungan sosial. Jika anak berada di
tengah keluarganya, bermain bersama teman-temannya, bersekolah,
dan lainnya, maka lingkungannya berupa lingkungan sosial.
3) Lingkungan Abstrak
Hal-hal yang abstrak dapat dimasukkan ke dalam lingkungan, jika
hal itu telah menyatu dengan manusia atau anak. Termasuk dalam hal
pengetahuan, nilai kehidupan (pergaulan, tatakrama, sopan santun), dan
lainnya. Jika menjadi milik seseorang dan mempengaruhi perilakunya,
maka ia merupakan lingkungan abstrak. Seorang anak yang akan
memasuki rumah orang lain terlebih dahulu mengucapkan salam
sampai diizinkan masuk. Ia berbuat demikian karena telah memiliki
pengetahuan tentang tatakrama memasuki rumah orang lain. Berarti
48
bahwa pengetahuannya merupakan bagian dari keseluruhan lingkungan
abstrak.
Menurut J. Bruner, 23 di dalam proses belajar dengan
mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal dengan
baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk meningkatkan proses
belajar perlu lingkungan yang di mana siswa dapat melakukan
eksplorasi, penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang
mirip dengan yang sudah diketahui. Dalam setiap lingkungan selalu ada
bermacam-macam masalah, hubungan dan hambatan yang dialami oleh
siswa secara berbeda pada usianya. Dalam lingkungan banyak hal yang
dapat dipelajari siswa, seperti: (enactive) adanya keterampilan motorik
dalam mempelajari sesuatu misalnya belajar naik sepeda, (iconic)
dengan mengenal dan mengingat jalan menuju suatu tempat atau
mengingat nama buku yang berada tersimpan di perpustakaan, dan
(symbolic) menggunakan kata-kata.
Menurut Abu dan Nur Uhbiyati mendefiniskan bahwa:
“Lingkungan secara umum berarti situasi disekitar kita. Dalam
lapangan pendidikan, lingkungan yaitu segala sesuatu yang berada di
luar diri anak, dalam semesta ini.”24 Sedangkan menurut F. Patty
menyatakan bahwa: “Lingkungan merupakan sesuatu yang
mengelilingi individu dalam hidupnya, baik dalam bentuk lingkungan
23 Slameto, Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhi (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm. 13 24 Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyah, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm. 64
49
fisik seperti orang tua, rumah, kawan bermain, dan masyarakat sekitar
maupun dalam bentuk lingkungan psikologis seperti perasaan-perasaan
dialami, cita-cita, persoalan yang dihadapi, dan sebagainya”.25 Menurut
Ngalim Purwanto menyatakan bahwa: “Lingkungan pendidikan yang
ada dapat digolongkan menjadi tiga yaitu:
a) Lingkungan keluarga, yang disebut lingkungan pertama.
b) Lingkungan sekolah, yang disebut juga lingkungan keluarga yang
kedua.
c) Lingkungan masyarakat, yang disebut dengan lingkungan ketiga.”26
Baharuddin dan Esa mengungkapkan bahwa manusia diciptakan oleh
Allah dalam keadaan yang tidak berpengetahuan, namun Allah membekali
manusia dengan sarana-sarana baik fisik maupun psikis agar manusia dapat
menggunakannya untuk belajar dan ilmu pengetahuan guna kepentingan dan
kemashlahatan manusia.27
Sebagaimana Allah SWT berfirman:
كر ون ف ئدة لعلكم تش ب صار واأل ع واأل هاتكم ال تع لمون شي ئا وجعل لكم السم رجكم من بطون أم أخ والل
Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.(QS. An-Nahl:78).
25 Baharuddin, Psikologi Pendidikan (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), hlm. 68. 26 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosda Karya Mulia, 2004), hlm.
141. 27Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, op.cit,hlm. 38.
50
Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa ketika lahir manusia tidak
memiliki pengetahuan dan Allah memberikan berbagai anugerah kepada
manusia berupa pendengaran yang dengannya manusia dapat mengetahui
suara, penglihatan yang dengannya, manusia dapat melihat berbagai hal dan
akal yang berpusat di hati. Berbagai anugerah tersebut merupakan sarana-
sarana yang dapat digunakan oleh manusia untuk memperoleh pengetahuan
agar manusia dapat beribadah kepada Rabb-nya. Dengan demikian, manusia
memperoleh fasilitas untuk belajar dan memperoleh pengetahuan dengan
adanya lingkungan pendidikan . Begitu juga dengan peserta didik yang
memerlukan fasilitas belajar dengan lingkungan sekolah yang memadai untuk
memperoleh pengetahuan. Sebab, tanpa adanya lingkungan sekolah yang
memadai, akan ada banyak sekali hambatan-hambatan yang dialami oleh
peserta didik dalam menyerap materi pelajaran seperti yang telah
dikemukakan pada pembahasan di atas.
3. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Hamalik memberikan pengertian tentang hasil belajar adalah
sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat
diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan
tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan
yang lebih baik dari sebelumnya dan yang tidak tahu menjadi tahu. 28
28Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 30.
51
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik
tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil
belajar menurut Benyamin Bloom mengatakan:29
1) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif
tingkat rendah, dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif
tingkat tinggi.
2) Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
yaitu penerimaan, reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
3) Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan
dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik,
yaitu gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan
perseptual, keharmonisan atau ketepatan, keterampilan gerakan
kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpensif.
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Di
antara ketiga ranah itu, kognitif yang paling banyak dinilai oleh guru di
sekolah karena berkaitan dengan kemampuannya para siswa dalam
menguasai isi pelajaran.
29 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2006), hlm. 22
52
Menurut R. Gagne, hasil belajar mencakup beberapa hal sebagai berikut:30
1) Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon
secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut
tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah, maupun
penerapan aturan.
2) Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep
dan lambang, keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan
mengetegorisasi, kemampuan analitis-analitis fakta konsep, dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual
merupakan kemampuan melakukan aktifitas kognitif bersifat khas.
3) Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya.
4) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme
gerak jasmani.
5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut.
30 M. Thobroni, Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Praktik (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2015), hlm. 21.
53
Sebagaimana dijelaskan dalam ayat Al-Qur’an Al-Ahqaaf ayat 19,
sebagai berikut:
لمون مالهم وهم ال يظ ا عملوا وليوف يهم أع ولكل درجات مم
Artinya : Dan bagi Masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah
mereka kerjakan dan agar Allah mengucapkan bagi mereka (balasan)
pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada diargukan. (Q.S. Al-
Ahqaaf:19)
Dengan demikian hasil belajar adalah simbol pengukuran dari penilaian
usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf maupun
kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada
periode tertentu. Menurut peneliti, pengertian hasil belajar adalah hasil yang
telah dicapai. Sedangkan belajar adalah usaha yang dilakukan oleh anak didik
secara terus menerus. Jadi pengertian hasil belajar adalah segala usaha yang
dilakukan oleh anak didik secara terus menerus untuk mencapai tingkat
keberhasilan yang diinginkan.
b. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar yang dicapai siswa di pengaruhi oleh dua faktor, yaitu
faktor internal yang berasal dari siswa tersebut dan faktor eksternal yang
berasal dari luar diri siswa tersebut31
31Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses BelajarMengajar (Bandung: PT Sinar Baru Algensindo,
2000).
54
Faktor dari diri siswa terutama adalah kemampuan yang dimilikinya.
Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadaphasil belajar
yang dicapai siswa. Seperti yang telah dikemukakan oleh Clark, bahwa hasil
belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi olehkemampuan siswa dan 30%
dipengaruhi oleh lingkungan. Selain faktor kemampuan siswa, juga ada faktor
lain seperti motivasi belajar, minatdan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,
serta masih banyak faktor lainnya.
c. Teknik dan Prosedur Hasil Belajar
Agar tujuan dalam penilaian hasil belajar dapat terwujud sesuai dengan
prinsipnya, maka perlu menyesuaikan langkah sebagai berikut:32
1) Penilaian Formatif, yaitu diarahkan kepada pertanyaan: sampai
manakah guru telah berhasil menyampaikan bahan pembelajarannya
pada siswa. Hal ini digunakan guru untuk memperbaiki proses belajar
mengajar. Dengan perkataan lain, penilaian formatif ditujukan untuk
memperoleh umpan balik dari upaya pengajaran yang telah dilakukan
oleh guru.
2) Penilaian Sumatif, yaitu diarahkan kepada keberhasilan siswa
mempelajari suatu program pengajaran. Biasanya dilakukan pada akhir
program pengajaran yang relatif besar, misalnya triwulan, semester atau
akhir tahun, pada akhir jenjang persekolahan.
32 Slameto, Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT Bina Aksara, 1988), hlm. 25.
55
3) Penilaian Penempatan, yaitu usaha penilaian untuk memahami
kemampuan setiap siswa, sehingga dengan pengetahuan itu guru dapat
menempatkan setiap siswa dalam situasi yang tepat baginya.
Penempatan yang dimaksud seperti; dalam kerja kelompok, kepanitian
sekolah, pemilihan kelanjutan studi, asrama (jika ada).
4) Penilaian Diagnostik, yaitu usaha penilaian untuk menelusuri
kelemahan-kelemahan khusus yang dimiliki siswa yang tidak berhasil
dalam belajar, dan juga faktor-faktor yang menguntungkan siswa untuk
dapat digunakan dalam menolong mengatasi kelemahan siswa tersebut.
Contoh; seorang siswa kelas 1 SMP yang tidak dapat mengerjakan
hitungan sendiri atas kali-kalian. Untuk mengetahui dimana letak dasar
kesulitan siswa tersebut, guru memberikan nilai tentang pengerjaan
sederhana seperti penambahan dan pengurangan.
d. Teknik Penilaian Hasil Belajar
Berikut beberapa cara dalam penilaian hasil belajar siswa, yaitu:33
1) Teknik Tes, yaitu dapat dibedakan menurut materi yang dinilai
dibedakan tes hasil belajar, tes kecerdasan, tes bakat khusus, tes
minat, dan tes kepribadian. Menurut bentuknya dibedakan tes uraian,
tes obyektif. Dan menurut caranya membuat dibedakan tes buatan
guru dan tes baku, seperti tes kata-kata (verbal), tes perbuatan.
33 Ibid, hlm. 29.
56
2) Teknik Non Tes, yaitu dengan menggunakan alat khusus untuk
melaksanakan teknik ini, dapat dilakukan melalui pengamatan,
wawancara, angket, hasil karya atau laporan, karangan, dan skala
sikap.
4. Pengaruh Keterampilan Guru Mengajar Terhadap Hasil Belajar
Pemahaman pengaruh antara keterampilan guru mengajar terhadap
hasil belajar siswa, yaitu menurut Syaiful Bahri Djamarah mengatakan:34
“Siswa atau peserta didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari
seorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan”.
Dengan mengetahui pemahaman tersebut mengenai pengaruh antara
keterampilan guru mengajar terhadap hasil belajar siswa dapat menjadi salah
satu parameter dalam menilai keterampilan mengajar untuk hasil belajar
siswa, yaitu setelah siswa menerima stimulus dari keterampilan tersebut maka
kemungkinan besar siswa akan lebih bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran di kelas yang kemudian akan meningkatkan hasil belajarnya.
Sebagaimana dijelaskan dalam ayat Al-Qur’an Ar Rahman ayat 3-4,
sebagai berikut:
لمه ال بيا نخلق اإلن سىن ع
Artinya: Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara.
34 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), hlm. 51
57
Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagai umatNya yang
telah diciptakan dengan sempurna dengan makhluk lainnya dan telah
diberikan keterampilan dalam hal berbicara. Maka hal tersebut dapat kita
gunakan dengan sebaik-baiknya untuk bisa mendidik siswa dengan berbagai
keterampilan untuk menciptakan sebuah hasil perolehan yang bertujuan baik
dalam proses pembelajaran.
5. Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar
Menurut Muhibbin Syah mengatakan bahwa lingkungan sosial sekolah
seperti para guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat
mempengaruhi prsetasi belajar seorang siswa”.35 Betapa pentingnya
lingkungan bagi pendidikan, dengan kata lain lingkungan yang tampak dan
terdapat dalam alam kehidupan yang senantiasa berkembang. Seluruh yang
ada, baik manusia, benda buatan manusia, atau alam yang bergerak atau tidak
bergerak, kejadian atau hal-hal yang mempunyai hubungan dengan
seseorang. Sejauh manakah seseorang berhubungan dengan lingkungannya,
sejauh itu pula terbuka peluang masuknya pengaruh pendidikan kepadanya.
Apabila makna tersebut dikaitkan dengan pandangan Islam
sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat al a’araf ayat 58
menyebutkan:
35 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Raja Grafindo, 2006), hlm. 137
58
م يات لقو لك نصر ف ال رج إال نكدا كذ رج نباته بإذ ن رب ه والذي خبث ال يخ وال بلد الطي ب يخ
كرون يش
Artinya: “Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan
seizin Allah: dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamanya Hanya tumbuh
merana. Demikianlah kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (kami) bagi
orang-orang yang bersyukur. (Q.S Al A’raf:58)
Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa kekuasaan dan kebijaksanaan-
Nya serta berbagai macam contoh yang telah Dia barikan, semuanya itu
sebagai pelajaran. Hanya orang-orang mukmin yang dapat mengambil
manfaat dari semua itu, sedangkan orang-oarang kafir tidak.
Lingkungan dapat membantu pendidik dalam memberikan pengaruh
positif kepada peserta didik dengan syarat jika lingkungan tersebut dapat
dikelola dengan baik oleh pendidik. Terlaksananya tugas pendidikan dengan
baik oleh pendidik mengindikasikan adanya pencapaian tujuan pendidikan
yang juga ditandai dengan peningkatan prestasi hasil belajar peserta didik dari
waktu ke waktu secara signifikan. Hal ini menunjukan bahwa lingkungan
mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik.36
36Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007).
59
6. Pengaruh Keterampilan Guru Mengajar Dan Lingkungan Sekolah
Terhadap Hasil Belajar
J. M. Cooper (1977), mengatakan tentang taksonomi iklim sekolah
yang mencakup empat dimensi, yaitu:37
a. Ekologi; aspek-aspek fisik-materil, seperti bangunan sekolah, ruang
perpustakaan, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang BK dan
sejenisnya.
b. Milieu: karateristik individu di sekolah pada umumnya, seperti: moral
kerja guru, latar belakang siswa, stabilitas staf dan sebagainya.
c. Sistem sosial: struktur formal maupun informal atau berbagai peraturan
untuk mengendalikan interaksi individu dan kelompok di sekolah,
mencakup komunikasi kepala sekolah-guru, partispasi staf dalam
pengambilan keputusan, keterlibatan siswa dalam pengambilan
keputusan, kolegialitas, hubungan guru-siswa.
d. Budaya: sistem nilai dan keyakinan, seperti: norma pergaulan siswa,
ekspektasi keberhasilan, disiplin sekolah.
Berdasarkan berbagai studi yang dilakukan, iklim sekolah telah terbukti
memberikan pengaruh yang kuat terhadap pencapaian hasil-hasil akademik
siswa. Iklim sekolah sering dianalogikan dengan kepribadian individu dan
dipandang sebagai bagian dari lingkungan sekolah yang berkaitan dengan
37 Cooper, J.M. 1977. Classroom Teaching Skill: A Handbook. De Health and Coy, Lexingtong.
60
aspek-aspek psikologis serta direfleksikan melalui interaksi di dalam maupun
di luar kelas.
B. Kerangka Berfikir
Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui variabel keterampilan guru mengajar (x1)
dan lingkungan sekolah (x2) akan mempengaruhi variabel hasil belajar (y).
Keterampilan Guru Mengajar
Hasil Belajar
Lingkungan Sekolah
61
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Sesuai dengan hasil pengamatan dan studi pendahuluan yang dilakukan
peneliti, maka diperoleh gambaran yang menyeluruh tentang keberadaan
MTs Nurul Ulum Malang di Jalan Apida Satsui Tubun No. 17 Kebonsari,
Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia. Dipilihnya sekolah
ini sebagai tempat penelitian, karena dipandang menarik untuk diteliti,
berkaitan dengan letak sekolah yang berada di lingkungan lembaga Pondok
Pesantren. Letak sekolah yang seperti ini, merupakan tempat ideal bagi proses
belajar, secara teori dapat mendukung proses belajar mengajar, untuk
pencapaian prestasi yang baik bagi peserta didik. Dengan letak seperti itu
tidak menutup kemungkinan, bahwa proses belajar dapat selalu berjalan
dengan lancar sesuai yang diharapkan dan dapat mencapai tujuan yang telah
ditentukan, mengingat banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi
pembelajaran, pada akhirnya berdampak pada pencapaian hasil belajar pada
prestasi siswa.
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini hendak mengkaji tentang pengaruh keterampilan guru
mengajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar pada mata pelajaran
IPS kelas VIII di MTs Nurul Ulum Malang. Peneliti menggunakan penelitian
jenis kuantitatif, dalam penelitian ini peneliti menggunakan data-data yang
62
berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin
diketahui peneliti. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian
dapat dianalisis menggunakan metode statistik.38 Metode kuantitatif disebut
sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme
yang memandang realitas/gejala/fenomena yang dapat diklasifikasikan,
relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab
akibat. Metode ini sebagai metode ilmiah/ scientific karena memenuhi kaidah
ilmiah yaitu konkrit/ empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.
Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.39
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah
diterapkan, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif kausal. Penelitian kuantitatif kausal merupakan
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sebab akibat besarnya pengaruh
antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Sugiyono berpendapat
“Penelitian kuantitatif kausal pada variabel independen (variabel yang
mempengaruhi) dan dependent (variabel yang dipengaruhi)”.40
38 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. (Jakarta:
Rieneka Cipta, 2006) 39 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta CV, 2016),
hlm. 8. 40Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif (Bandung: Alfabeta. 2009), hlm. 37.
63
C. Variabel Penelitian
Terdapat tiga variabel dalam penelitian ini yang mana biasa disebut
sebagai variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), dan dalam penelitian ini
terdapat dua variabel bebas yaitu: keterampilan guru mengajar (X1) dan
lingkungan sekolah (X2) menjadi variabel bebas, sedangkan hasil belajar (Y)
menjadi variabel terikat. Variabel adalah objek penelitian atau yang menjadi
titik perhatian suatu penelitian.41 Adapun variabel-variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Bebas (Independent Variabel)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
antecedent merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).42 Dalam penelitian
ini yang menjadi variabel bebas adalah keterampilan guru mengajar (X1), dan
lingkungan sekolah (X2) di MTs Nurul Ulum Malang.
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas.43 Dalam penelitian ini, variabel terikatnya ialah hasil
belajar IPS siswa kelas VIII di MTs Nurul Ulum Malang.
41 Suharsimi, Arikunto.. Op.cit., hlm. 116. 42Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: Penerbitan Alfabeta. 2013), hlm. 4. 43Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian....hlm. 4.
64
D. Subjek Penelitian
Dalam subjek penelitian ini terdapat jumlah responden yang akan
digunakan untuk penelitian, diantaranya ada populasi dan sampel. Suharsimi
Arikunto mengemukakan bahwa “populasi adalah keseluruhan subyek
penelitian,”44 Sugiyono mengemukakan bahwa populasi bukan hanya sekedar
jumlah yang ada obyek atau subyek yang dipelajari, akan tetapi populasi
mencakup keseluruhan atau sifat yang dimiliki subyek atau obyek itu.45
Populasi dari penelitian ini adalah 75 siswa kelas VIII D, E,F di MTs Nurul
Ulum Malang.
Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa apabila subyek penelitian
kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Namun apabila subjeknya besar atau lebih
dari 100, maka dapat diambil anatara 10-15% atau 20-25% atau lebih.46
Teknik pengambilan sampel yang di gunakan dalam penelitian ini
adalah teknik total sampel, total sampel adalah pengambilan seluruh populasi
menjadi sampel. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 75 siswa kelas VIII
D, E, F di MTs Nurul Ulum Malang.
44 Ibid hlm. 130. 45Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Alfabeta, 1999), hlm 72. 46 Ibid 134.
65
Untuk mempermudah memperoleh gambaran mengenai populasi dalam
penelitian ini, maka populasi menyajikan populasi dalam bentuk tabel.
Berikut ini merupakan tabel jabaran populasi dalam penelitian ini:
Tabel 3.1 Jabaran Jumlah Populasi
No Kelas Jumlah Siswa (populasi)
1. Kelas VIII - D 26
2. Kelas VIII – E 25
3. Kelas VIII – F 24
Jumlah 75
Sumber Data: MTs Nurul Ulum Malang
E. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan oleh peneliti adalah data kuantitatif, M. Burhan
Bungin mengemukakan bahwa “data kuantitatif adalah data yang dapat
dijelaskan dengan angka-angka sehingga dapat diukur atau dihitung secara
langsung.”47 Sedangkan sumber data yang digunakan peneliti adalah dengan
menggunakan data primer dan data sekunder. Iqbal Hasan mengungkapkan
bahwa “data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung
di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan
yang memerlukannya, misalnya data yang diperoleh melalui kuesioner,
survey dan observasi”.48 Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh
47 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, ekonomi dan Kebijakan
Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta, Kencana 2006), hlm. 120. 48 Iqbal Hasan, op,cit, hlm. 19.
66
atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber
yang telah ada, misalnya data yang sudah tersedia di tempat-tempat tertentu
seperti perpustakaan, kantor-kantor”.49
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data primer, yaitu data
yang diperoleh secara langsung dari siswa melalui koesioner atau angket.
Data primer yang diperoleh peneliti, digunakan oleh peneliti untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel independen (keterampilan
guru mengajar dan lingkungan sekolah) terhadap variabel dependen (hasil
belajar). Selain data primer, peneliti juga menggunakan data sekunder. Data
sekunder merupakan data yang diperoleh dari MTs Nurul Ulum Malang
berupa nilai UTS siswa kelas VIII yang terkait dengan penelitian. Data
sekunder digunakan oleh peneliti untuk mengetahui variabel dependen (hasil
belajar). Untuk memepermudah memperoleh gambaran mengenai data dan
sumber data yang peneliti gunakan, maka data sumber data disajikan dalam
bentuk tabel jabaran dan sumber data.
Tabel 3.2 Sumber Data Dalam Penelitian
No Data Sumber Data
1. Keterampilan Guru Mengajar Siswa (responden)
2. Lingkungan Sekolah Siswa (responden)
3. Hasil Belajar Dokumen (nilai UTS IPS siswa kelas VIII di MTs
Nurul Ulum Malang)
49 Ibid.
67
F. Instrumen Penelitian
Dalam mendukung proses pengumpulan data dan memperoleh data
yang diinginkan, peneliti menggunakan instrument berupa :
1. Peneliti menggunakan kuesioner atau angket untuk mengumpulkan
dilapangan untuk mengetahui data tentang keterampilan guru mengajar
dan lingkungan sekolah. Butir-butir pernyataan dalam angket
dikembangkan dari indikator berdasarkan teori yang relevan dengan
masing-masing variabel penelitian. Pernyataan tersebut diukur dengan
menggunakan skala likert. Menurut Ridwan dan Sunarto skala likert yaitu
skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.50
Diharapkan dengan penggunaan angket dapat memberikan kemudahan
kepada responden dalam menjawab pernyataan atau pertanyaan, karena
responden hanya akan menjawab menggunakan tanda silang (X) pada kolom
yang telah disediakan. Sugiyono menjelaskan juga “Instrumen penelitian
yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun
pilihan ganda”.51
Untuk keperluan menganalisis secara kuantitatif dan untuk
menghindari kesulitan dalam menjawab kuesioner, sehingga nantinya
responden dapat memilih lebih teliti, maka peneliti memberi kriteria pada
50 Ridwan dan Sunarto, Pengantar Statistika: Untuk Penelitian pendidikan, Sosial Ekonomi
Komunikasi, dan Bisnis (Bandung: Alfabeta. 2009), hlm.20. 51 Ridwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2005), hlm.14.
68
jawaban yang dipilih melalui skala likert. Jawaban dari setiap butir
pernyataan memilki tingkatan dari yang sangat positif samapi sangat
negative, yang berupa kata-kata dengan skor dari tiap pilihan jawaban atas
pernyataan sebagai berikut :
a. Skor 5 : untuk jawaban selalu (SL)
b. Skor 4 : untuk jawaban sering (S)
c. Skor 3 : untuk jawaban kadang-kadang (KD)
d. Skor 2 : untuk jawaban jarang (JR)
e. Skor 1 : untuk jawaban tidak pernah (TP)
2. Peneliti menggunakan nilai UTS semester ganjil 2016/2017 untuk
mengetahui data tentang hasil belajar siswa dan dokumen-dokumen lain
yang terkait dengan penelitian, misalnya dokumen mengenai profil
sekolah dan lain sebagainya.
Untuk mempermudah memperoleh gambaran mengenai instrument
yang digunakan dalam penelitian ini, maka tersedia tabel jabaran variabel
indikator dan nomor butir angket sebagai berikut:
Tabel 3.3 Jabaran Variabel Indikator
No Variabel Sub Variabel Indikator Sumber Data Nomor
Butir
1 Keterampilan
Guru
Mengajar
Sumber:
Hasibuan dan
Moedjiono,
Keterampilan
membuka dan
menutup
pelajaran.
Menarik perhatian
siswa
Siswa 1,.....,7
Menimbulkan
motivasi
Memberikan
acuan
Membuat kaitan
Mengevaluasi
69
Proses Belajar
Mengajar,
(Bandung: PT
Remaja
Rosdakarya,
2012), hlm.58
Keterampilan
menjelaskan.
Kejelasan dalam
tujuan, bahasa,
dan kunci
memberi
penjelasan.
8,.....,14
15,.....,19
20,......,25
26,....,33
34,.....,39
Penggunaan
contoh ilustrasi
Memberikan
penekanan
Pengorganisasian
Balikan
Keterampilan
bertanya.
Pengungkapan
pertanyaan secara
jelas dan singkat
Pemberian acuan
Penyebaran
pertanyaan
Pemberian waktu
berpikir
Pemberian
tuntunan
Keterampilan
menggunakan
variasi.
Variasi
kesenyapan
Variasi gerakan
badan dan mimik
Variasi perubahan
posisi guru
Media bahan ajar
LCD
Media bahan ajar
alat peraga
Keterampilan
memberi
penguatan.
Penguatan verbal
Penguatan
gestural
Penguatan dengan
cara mendekati
Penguatan dengan
sentuhan
Penguatan berupa
tanda atau benda
Keterampilan
mengelola
kelas.
Menunjukkan
sikap tanggap
Membagi
perhatian
Memusatkan
perhatian
kelompok
Menegur
70
Menemukan dan
memecahkan
masalah
40,....,43
44,....,46
Keterampilan
membimbing
diskusi
kelompok kecil
dan
perorangan.
Memberikan
penguatan supaya
siswa tidak
mengalami
frustasi
Mendengarkan
secara simpati
Berusaha
mengendalikan
situasi siswa
Memberi orientasi
umum
Membentuk
kelompok dengan
tepat
Keterampilan
membimbing
diskusi
kelompok kecil
Pemusatan
perhatian
Memperjelas
masalah
Menganalisa
pandangan siswa
Meningkatkan
urunan pikiran
siswa
Menutup diskusi
2 Lingkungan
Sekolah
Sumber: Umar
Tirtaraharja
dan La Sulo,
Pengantar
Pendidikan,
(Jakarta: PT
Rineka Cipta,
2008), hlm.17
Pengajaran
mendidik
Dari segi caranya Siswa 47,....,50
51,52
Dari segi peranan
subjek
Dari segi cara
pengolahan pesan
Dari segi
pengaturan subjek
Latihan sasaran
pembentukan
keterampilan
Peningkatan
dan
pelaksanaan
program
bimbingan
penyuluhan
(BP)
Perkembangan
pribadi
Bimbingan karier
secara kelompok
71
Pengembangan
perpustakaan
sekolah
Penyediaan buku
dan sumber
belajar lain yang
memadai
53,54
Penyediaan
berbagai
perangkat seperti
rekaman audio
dan video
Peningkatan
program
sekolah
Ekstrakurikuler 55
3. Hasil Belajar
Sumber: Nana
Sudjana,
Penilaian
Hasil Proses
Belajar
Mengajar,
(Bandung: PT
Remaja
Rosdakarya,
2006), hlm. 22
Afektif Sikap Guru mata
pelajaran IPS
kelas VIII
Nilai UTS
semester
ganjil
2016/2017
Kognitif Pengetahuan
Psikomotorik Keterampilan
G. Teknik Pengumpulan Data
Suatu kegiatan penelitian yaitu cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data sesuai dengan masalah, tujuan dan variabel penelitian.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah sebagai
berikut:
1. Metode Angket
a. Peneliti menyebar angket yang berisi pertanyaan sesuai dengan masalah
pokok yang diteliti kepada siswa kelas VIII di MTs Nurul Ulum
Malang.
b. Setelah angket diisi oleh responden, angket dikumpulkan.
72
c. Menganalisis angket tersebut dengan menggunakan uji validitas dan uji
reliabilitas, dan menyimpulkan hasil yang telah diperoleh.
2. Metode Dokumentasi
a. Dokumen surat izin penelitian dari kampus, dan surat bukti penelitian
dari tempat penelitian di MTs Nurul Ulum Malang.
b. Dokumen hasil nilai UTS mata pelajaran IPS siswa kelas VIII MTs
Nurul Ulum Malang.
c. Dokumen hasil penelitian.
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Menurut Suharsimi, “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan
tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument”.52 Muhammad Asnan
mengemukakan bahwa “sesuatu dikatakan valid jika alat ukur yang dibuat
sesuai dengan apa yang hendak diukur.”53 Suatu instrument dikatakan valid
atau shahih adalah instrument yang mempunyai validitas tinggi. Begitu pula
sebaliknya, suatu instrument yang dikatakan tidak valid atau sahih adalah
instrument yang memilki validitas yang rendah, valid tidaknya suatu item
instrument dapat diketahui dengan membandingkan indeks korelasi product
52 Suharsimi Arikunto, op,cit, hlm, 168-270. 53 Muhammad Asnan Fanani, Modul Penelitian Spss (Malang: Fakultas Ekonomi UIN Malang,
2009), hlm 18.
73
mement person dengan nilai signifikan 5% dengan nilai kritisnya. Atau
dengan kata lain dapat dibandingkan antara rhitung dan rtabel.
Mengenai batas penerimaan harga daya item, para ahli memberikan
pengukuran yang berbeda-beda. Namun demikian, sebagai acuan umum
dapat digunakan 0,3 sebagai batas. Dengan demikian jika diperoleh hasil
korelasi lebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi 5% atau lebih dari 0,3,
maka dapat dikatakan bahwa butir pernyataan yang tersedia dalam angket
penelitian adalah valid. Validitas data merupakan alat ukur yang menunjukan
sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran vaiabel
yang dimaksud.
Adapun rumus korelasi product moment person yang digunakan untuk
uji validitas adalah sebagai berikut:
rxy =
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara skor tiap butir dengan skor total
N = Banyaknya Sampel
X = Skor tiap butir X-Xrata-rata
Y = Skor seluruh butir Y-Yrata-rata
∑X = jumlah variabel X
∑Y = jumlah variabel Y
)}()}{({
))((
2222 YYNXXN
YXXYN
74
Instrumen dikatakan valid apabila memiliki r > 0,2 apabila harga
koefisien korelasi dibawah 0,2 maka dapat disimpulkan butir instrumen
tersebut dikatakan tidak valid.54
Sebelum melakukan pengambilan data dalam penelitin terlebih dahulu
harus dilakukan uji coba instrumennya. Dalam hal ini peneliti juga melakukan
uji coba instrumen terhadap 30 siswa yang kemudian diolah menggunakan
aplikasi program SPSS 21 for Windows. Adapun hasil uji cobanya akan
dijelaskan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas
Variabel Item
Soal
rtabel rhitung Sig. Keterangan
Keterampilan
Guru
Mengajar
X1.1 .227 .836 .000 Valid
X1.2 .227 .675 .000 Valid
X1.3 .227 .843 .000 Valid
X1.4 .227 .781 .000 Valid
X1.5 .227 .802 .000 Valid
X1.6 .227 .801 .000 Valid
X1.7 .227 .745 .000 Valid
X1.8 .227 .801 .000 Valid
X1.9 .227 .680 .000 Valid
X1.10 .227 .766 .000 Valid
X1.11 .227 .780 .000 Valid
X1.12 .227 .734 .000 Valid
X1.13 .227 .891 .000 Valid
54Ibid., hlm. 146
75
X1.14 .227 794 .000 Valid
X1.15 .227 .917 .000 Valid
X1.16 .227 .819 .000 Valid
X1.17 .227 .724 .000 Valid
X1.18 .227 .791 .000 Valid
X1.19 .227 .745 .000 Valid
X1.20 .227 .837 .000 Valid
X1.21 .227 .882 .000 Valid
X1.22 .227 .862 .000 Valid
X1.23 .227 .832 .000 Valid
X1.24 .227 .774 .000 Valid
X1.25 .227 .871 .000 Valid
X1.26 .227 .851 .000 Valid
X1.27 .227 .746 .000 Valid
X1.28 .227 .706 .000 Valid
X1.29 .227 .785 .000 Valid
X1.30 .227 .756 .000 Valid
X1.31 .227 .864 .000 Valid
X1.32 .227 .876 .000 Valid
X1.33 .227 .804 .000 Valid
X1.34 .227 .870 .000 Valid
X1.35 .227 .754 .000 Valid
X1.36 .227 .824 .000 Valid
X1.37 .227 .777 .000 Valid
X1.38 .227 .702 .000 Valid
X1.39 .227 .790 .000 Valid
76
X1.40 .227 .826 .000 Valid
X1.41 .227 .466 .000 Valid
X1.42 .227 .536 .000 Valid
Lingkungan
Sekolah
X2.43 .227 .899 .000 Valid
X2.44 .227 .803 .000 Valid
X2.45 .227 .759 .000 Valid
X2.46 .227 .755 .000 Valid
X2.47 .227 .834 .000 Valid
X2.48 .227 .749 .000 Valid
X2.49 .227 .812 .000 Valid
X2.50 .227 .789 .000 Valid
X2.51 .227 .807 .000 Valid
X2.52 .227 .833 .000 Valid
X2.53 .227 .728 .000 Valid
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwasannya hasil dari uji
instrumen validitas diketahui semua item pertanyaan memiliki nilai rhitung >
rtabel atau nilai signifikansi < 0,05 sehingga dapat disimpulkan item-item
pertanyaan tersebut valid.
Validitas diperlukan untuk mengukur apakah instrumen yang kita susun
sudah benar-benar mengukur variabel yang akan diukur. Instrumen dikatakan
valid apabila probabilitasnya (p) pada masing-masing pertanyaan kurang dari
77
0,05. Menurut Arikunto kriteria validitas data dapat dilihat dari tabel
berikut.55
Tabel 3.5 Kriteria Validitas Data Menurut Arikunto
Nilai r Interpretasi
0,00 – 0,20
0,20 – 0,40
0,40 – 0,60
0,60 – 0, 80
0,80 – 1,00
Sangat Rendah
Rendah
Cukup
Tinggi
Sangat Tinggi
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
ukur yang dapat dipercaya atau dapat diandalkan.56 Alat pengukur digunakan
dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil yang diperoleh relative
konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable. Instrumen reable adalah
instrumen yang bila digunakan berapa kali untuk mengukur objek yang sama
akan menghasilkan data yang sama. Uji reabilitas instrumen pengukuran
dalam penelitian ini menggunakan cronbach alpha. Syarat yang digunakan
adalah apabila nilai cronbach alpha 0,05>0,6 maka dikatakan semua butir
dalam instrument adalah reliable.
Terdapat cara sederhana dalam menyelesaikan uji validitas dan
reliabilitas yaitu dengan menggunakan pendekatan sekali ukur (internal
consistency). Pendekatan sekali ukur. Teknik estimasi reliabilitas yang dapat
55Arikunto, S. Prosedur Pene;itian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT Rineka Cipta. 2002), hlm. 193. 56 Suharsimi arikunto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik Edisi Revisi VI (Jakarta:
Rieneka Cipta,2006).
78
digunakan untuk pengukuran satu kali, yaitu dengan membelah suatu tes
menjadi beberapa bagian (dua bagian, tiga bagian, atau bisa multi bagian).57
Pengambilan keputusan apakah suatu item reliabel jika a lebih dari atau
sama dengan 0,6. a Artinya intersep atau konstanta yaitu memilki nilai tetap.
Intersept atau konstanta yaitu yang disimbolkan dengan a merupakan titik
potong antara persamaan garis regresi dengan sumbu vertikal. Berikut
klasifikasi reabilitas adalah:
Tabel 3.6 Klasifikasi Reliabilitas
Reliabilitas Klasifikasi
0,9< rh 1
0,7< rh 0,9
0,4< rh 0,7
0,2< rh 0,4
0,0< rh 0,2
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
Guna mengukur reliabilitas instrumen maka digunakan rumus
Cronbach Alpha. Adapun rumus Cronbach Alpha adalah sebagai berikut:
r11 = (𝐾
𝐾−1) (1
∑𝛿²𝑏
𝜕²1)
Keterangan:
r11 = Reliabilitas Instrumen
K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
57 Muhammad Nisfian Noor, Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial (Jakarta: Salemba
Humanika, 2009), hlm. 225.
79
∑𝛿2𝑏 = Jumlah varian butir
𝜕²1 = Varian total
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach’s
Alpha α Keterangan
1 Keterampilan Guru
Mengajar 0,983 0,6 Reliabel
2 Lingkungan Sekolah 0,940 0,6 Reliabel
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil uji coba instrumen
memperoleh nilai cronbach’s alpha semuanya lebih dari 0,6. Sehingga
instrumen yang digunakan dikatakan reliabel semuanya dan dapat digunakan
untuk pengambilan data dalam penelitian.
2. Analisis Data Deskriptif
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif
yang dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan teknik statistik. Data ini
diperoleh dari hasil penskoran angket atas jawaban yang diberikan responden.
Untuk menentukan klasifikasi kondisi tiap-tiap variabel terlebih dahulu
ditentukan perhitungan panjang kelas interval. Rumus yang digunakan untuk
menghitung panjang kelas interval adalah sebagai berikut:
Setelah ditentukan panjang kelas interval total nilai tiap item
dimasukkan kedalam tiap interval, sehingga dapat difrekuensikan tiap
klasifikasi. Dari frekuensi tersebut, skor yang didapat kemudian dihitung
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠=(𝑋𝑚𝑎𝑥−𝑋𝑚𝑖𝑛)+1
𝐾
80
dengan tingkat prosentasenya untuk selanjutnya dikualifikasi. Untuk
menentukan besarnya persentase digunakan rumus:
𝑃=𝐹
𝑁𝑥100%
Keterangan:
P = Presentase
F = Frekuensi (banyaknya responden yang menjawab)
N = Jumlah responden
3. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Linieritas
Pengujian linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah model yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan model linier atau tidak. Uji
linieritas dilakukan dengan menggunakan SPSS. Ada dua cara untuk menguji
linieritas yang pertama yaitu dengan fungsi Scatter plot dan yang kedua
dengan Compare Means.
b. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
diketahui uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti
distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak
valid untuk jumlah sampel kecil. Adapun untuk analisis uji Normalitas
menggunakan Analyze Nonparametric Tests 1-sample K-S dengan
menggunakan bantuan SPSS 21 for windows untuk penghitungannya.58
58 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT Alfabeta, 2005), hlm. 199
81
Apabila ada tidaknya berdistribusi normal digunakan rumus Rank
Spearman Corelation. Dasar pengambilan keputusannya dengan melihat
signifikansi 5% dengan ketentuan:
1) Probabilitas > 0,05 maka data berdistribusi normal.
2) Probabilitas < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Jika
antar variabel terjadi korelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar
sesama variabel dependen sama dengan nol. Adapun untuk analisis uji
multikonearilitas menggunakan Analyze Regression Linier dengan
menggunakan bantuan SPSS 21 for windows untuk penghitungannya.59
d. Uji Heteroskedasitas
Uji heteroskidastisitas bertujuan untuk mengetahui dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varance residual dari satu pengamatan ke pengamatan
lainnya.
e. Uji Autokorelasi
Menurut Toni Wikaya, uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada perode sebelumnya (t-1). Kemudian
59 Ibid, hlm. 253
82
Iqbal menjelaskan asumsi tidak adanya autokorelasi dilakukan dengan
menggunakan Durbin Waston Test. Uji Durbin Waston pengujiannya
menggunakan pengujian bertahap residu dari suatu regresi linier.
Untuk Kriteria pengambilan keputusan bebas autokorelasi dapat
dilakukan dengan melihat nilai Durbin-Waston, dimana Jika nilai d dekat
dengan 2 maka asumsi tidak terjadi autokorelasi terpenuhi60.
4. Uji Hipotesis
a. Analisis Linier Berganda
Setelah data terkumpul, maka dibuat analisis agar dari hasil data yang
terkumpul bisa ditarik kesimpulan yang sangat berguna bagi pengambilan
keputusan. Analisis linier berganda yaitu tentang hubungan antara satu
dependen variabel dengan dua atau lebih independent variabel.61 Jadi bila
dihubungkan dengan penelitian ini maka analisis regresi berganda adalah
untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang mempengaruhi hasil belajar.
Rumus analisis regresi linier berganda sebagai berikut:
Y= a + b1 X1 + b2 X2 + e
Keterangan:
Y : hasil belajar
X1 : keterampilan guru mengajar
X2 : lingkungan sekolah
60 Esy nur aisyah, Statistik Inferensial Parametrik, Malang (Universitas Negeri Malang: 2015) 61Arikanto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2006).
83
a : nilai intercept (konstan)
b : koefisien arah regresi
e : error item (variabel lain tidak dijelaskan)
Dalam penelitian ini, sebelum dilakukan regresi linier berganda
dilakukan uji regresi linier sederhana sesuai dengan hipotesis dan tujuan
penelitian. Uji linier sederhana tersebut adalah menguji pengaruh satu
variabel independen terhadap variabel dependen.
X1→ 𝑦: keterampilan guru mengajar → hasil belajar
X2→ y: lingkungan sekolah → hasil belajar pengaruh dan variabel (X1X2)
Selanjutnya, dilakukan analisis regresi linier berganda untuk menguji
pengaruh dua variabel (X1X2) terhadap variabel dependen (Y) secara bersama
sama untuk mengetahui pengaruh keterampilan guru mengajar dan
lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa. Sehingga dapat dituliskan
sebagai berikut:
(X1X2) → 𝑦
b. Uji persial (Uji t)
Dalam uji persial untuk memastikan apakah variabel bebas yang
terdapat parsamaan tersebut secara individu berpengaruh terhadap nilai
84
variabel terikat dengan menggunakan uji t.62 Analisa secara persial digunakan
untuk menenetukan variabel bebas yang memiliki hubungan paling dominasi
terhadap variabel terikat sehingga digunakan uji t (uji persial)
Uji ini dilakukan dengan membandingkan dengan . Ghozali
merumuskan nilai sebagai berikut:
Keterangan:
bi : Nilai koefisien regresi
Bj : Nilai koefisien regresi untuk populasi
Se (bi) : Windows. Kesalahan baku koefisien regresi
Untuk mempermudah penelitian ini, data dianalisis menggunakan SPSS
21 for Windows. Digunakan untuk mengetahui signifikasi ada tidaknya
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara persial atau sendiri-
sendiri, sehingga sudah bisa diketahui apakah dugaan yang sudah ada dapat
diterima atau ditolak. Langkah-langkahnya:
Uji t Keterampilan guru mengajar (X1) dengan Hasil Belajar (Y) menentukan
formulasi Ho dan H1
62 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif Dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 1997), hlm. 204.
hitungttabelt
hitungt
)(
)(
bis
Bjbithitung
85
Ho: 𝛽 = 0: berarti tidak ada pengaruh antara variabel independen dengan
variabel dependen terpisah.
H1: 𝛽 = 0: berarti ada pengaruh antara variabel independen dengan variabel
dependen secara terpisah.
a) Level of significant 𝛼 = 5%
b) Kriteria pengujian
H0 diterima apabila –ttabel≤ thitung ≤ttabel
H0 ditolak apabila thitung> ttabel atau thitung>- t tabel
c) Kesimpulan
Membandingkan antara thitung dengan ttabel maka dapat diketahui ada
tidaknya pengaruh keterampilan guru mengajar (X1) dan lingkungan sekolah
(X2) dengan variabel terikat hasil belajar (Y). Pengujian uji t dilakukan
dengan menggunakan bantuan progam SPSS for Windows 21.0
c. Uji simultan (Uji F)
Dalam uji simultan ditunjukan untuk memastikan apakah variabel
bebas yang terdapat pada persamaan tersebut secara bersama-sama
berpengaruh terhadap nilai variabel terikat, dengan menggunakan uji F.63
Sedangkan untuk mengetahui signifikan tidakya suatu korelasi berganda ini
maka dilakukan dengan menggunakan rumus uji F adalah sebagai berikut:
𝐹 =R²/(k − 1)
(1 − R2)(n − k)
63Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif Dan R&D
(Bandung: alfabeta, 1997), hlm. 204.
86
Keterangan:
F : F hitung akan dibandingkan dengan F tabel
R : koefisien korelasi berganda yang telah ditemukan
k : jumlah variabel bebas
n : banyaknya sampel
d. Koefisien determinasi (R2)
Langkah berikutnya yaitu mencari besarnya koefisien determinasi
persial (r2) untuk masing-masing variabel bebasnya, kegunaanya dari r2 ini
adalah untuk mengetahui sejauh mana besarnya sumbangan masing-masing
variabel bebas semakin besar pula sumbangannya terhadap variabel tidak
bebas. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
𝑅2 =𝑎₁∑𝑥₁𝑦 + 𝑎₂∑𝑥₂𝑦 + 𝑎₃∑𝑥₃𝑦
∑𝑦²
Keterangan:
R² = koefisien determinasi
a = koefisien regresi
Y = Hasil Belajar
X₁ = Keterampilan Guru Mengajar
X₂ = Lingkungan Sekolah
87
I. Prosedur Penelitian
1. Tahapan persiapan sebelum penelitian
a. Langkah awal yang penulis lakukan yaitu tahap persiapan sebelum
penelitian adalah mengurus surat izin pelaksanaan penelitian.
b. Melakukan survei tempat untuk melihat karakteristik populasi yang
akan diteliti.
c. Menentukan sampel penelitian.
d. Melakukan konsultasi kepada dosen pembimbing mengenai instrument
yang telah dibuat.
e. Setelah melakukan uji coba, mengola data hasil uji coba dengan
mencari validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran butir soal, dan
reabilitas instrument.
f. Menentukan butir soal yang layak untuk dijadikan instrument
penelitian.
2. Tahap pelaksanaan penelitian
a. Menyebarkan angket dan soal yang telah dibuat agar di isi oleh para
siswa.
b. Melihat hasil dari pengujian soal.
c. Mengumpulkan data-data yang mendukung penelitian atau yang
diperlukan untuk penelitian.
88
3. Tahap akhir penelitian
Setelah tahapan pelaksanaan kegiatan berhasil dilakukan, tahapan
selanjutnya adalah mengolah hasil penelitian dengan melakukan beberapa
kegiatan, yaitu:
a. Menganalisis data hasil kuesioner dan soal dengan menggunakan uji
statistik.
b. Mengetahui hasil reabilitas dan validitas melalui uji statistik.
c. Melakukan penarikan kesimpulan terhadap hasil penelitian berdasarkan
hasil uji statistik yang telah dilakukan.
4. Tahap-Tahap Analisis
Setelah dilakukan analisis data dan diketahui hasil perhitungannya
maka langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai signifikansi dengan
taraf signifikansi 0.05. dari keterangan tersebut dapat ditarik kesimpulan
apakah hipotesis nol (Ho) atau hipotesis alternatif (Ha) tersebut ditolak atau
diterima.
Kriteria untuk penerimaan dan penolakan suatu hipotesis adalah:
a. Nilai F hitung < F tebel, maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis
alternatif (Ha) ditolak.
b. Nilai F hitung > F tabel, maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis
alternatif (Ha) diterima.
89
Atau dengan melihat signifikansi F, yaitu:
1) Signifikansi F < 0.05. maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis
alternatif (Ha) diterima.
2) Signifikansi F > 0,05. Maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis
alternatif (Ha) ditolak.
90
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Obyek Penelitian
a. Sejarah MTs Nurul Ulum Malang
Awalnya, pondok pesantren Nurul Ulum merupakan tempat yang
didirikan Ibu Nyai Rohmah Nur untuk santri-santri dari daerah jauh yang
ingin belajar ilmu agama pada KH. Syifa’, suami beliau. Pondok tersebut
pertama kali dibangun di atas tanah milik beliau seluas 25 x 50 meter pada
tahun 1967 dengan bangunan yang sangatlah sederhana. Dinding-dindingnya
terbuat dari bambu. Sistem pengajaran yang dilakukan saat itu masihlah
menggunakan metode klasik yakni bandongan dan sorogan.
Kemudian pada tahun 1977-an sistem pengajaran baru berganti menjadi
sistem Madrasah guna pendalaman yang lebih maksimal. Maka berdirilah
Madrasah Diniyah yang mengenal kelas berjenjang (kelas 1 sampai kelas 5).
Pada awalnya, pendidikan di pesantren tersebut hanya berfokus pada
pengetahuan agama saja. Kemudian Ibu Nyai Rohmah Nur melihat bahwa
ilmu pengetahuan umum dan teknologi mulai diperlukan untuk dapat
membaur dengan masyarakat, maka beliau berinisiatif untuk membekali
santri dengan pengetahuan tersebut. Untuk itu, pada tahun 1986 beliau
mendirikan Madrasah Tsanawiyah dengan kurikulum Depag RI.
Pada tahun 1988, pendidikan semakin dikembangkan dengan
mendirikan Madrasah Aliyah sebagai upaya mewadahi santri yang ingin
91
melanjutkan sekolah umum di Pondok Pesantren Nurul Ulum sambil tetap
melanjutkan pendidikan Diniyah-nya.
Untuk menguatkan status kepemilikan pondok tersebut, maka sekitar
tahun 1990 Ibu Nyai Rohmah Nur memberi status waqof. Artinya, pondok
pesantren Nurul menjadi milik Allah dan dipakai semata-mata untuk
kepentingan agama Islam. Ibu Nyai Rohmah Nur meninggal pada tanggal 21
September 1994 dengan meninggalkan dua anak, yaitu Kholifah Az-Zahro
dan Fauzi Syifa’. Karena Ibu Nyai Rohmah Nur belum sampai berwasiat
tentang siapa penggantinya dalam melanjutkan kepemimpinan pesantren
selanjutnya, maka atas kebijaksanaan anggota keluarga, diangkatlah Gus H.
A. Suyuti Dahlan (suami ning Kholifah az-Zahro) sebagai pengasuhnya.
Beliau dipilih disamping faktor ketuaan, juga karena beliau adalah menantu
dari Ibu Nyai Rohmah Nur yang terkenal alim dalam ilmu agama.
Adapun kendala yang dihadapi pesantren saat itu adalah kurangnya
tunjangan finansial bagi para pengajar (ustadz). Problem ini dirasa berat oleh
KH. A. Suyuthi Dahlan karena semakin banyaknya santri dan kurangnya
tenaga pengajar yang berkualitas. Sedangkan pengajar yang berkualitas
membutuhkan dana yang cukup untuk mendatangkannya. Saat ini beliau
mengusahakan dengan cara berwiraswasta membuat sarang burung walet,
tapi karena masih dalam tahap awal, maka hasilnya belum bisa diharapkan
begitu banyak. KH. A. Suyuthi Dahlan juga menghimbau kepada para putra-
putrinya agar mempunyai usaha sendiri dan jangan sekali-kali mau menerima
tunjangan dari hasil mereka mengajar di pesantren. Hal ini beliau lakukan
92
untuk melatih keikhlasan mereka dalam memperjuangkan agama, meskipun
itu pesantren mereka sendiri.
Pada tahun 2009 bulan November KH. A. Suyuti Dahlan meninggal
dunia karena sakit. Kepemimpinan pesantren pun digantikan oleh KH. A.
Fauzi Syifa dibantu oleh putra putri KH. A. Suyuti Dahlan hingga sekarang.
b. Visi, Misi dan Tujuan
1) Visi
Terwujudnya Madrasah yang islami, populis, mandiri dalam
masyarakat, handal dalam IPTEK dan IMTAQ.
2) Misi
a) Menyelenggarakan pengajaran yang berorientasi pada nilai plus.
b) Menghasilkan lulusan yang memiliki kemandirian, inovatif,
kompetitif terhadap semua perkembangan kebutuhan.
c) Menumbuhkan sikap dan perilaku yang amanah, berakhlakul
karimah, berpikir ilmiyah dalam segala tindakan.
d) Mampu memberikan nilai manfaat di masyarakat, bangsa, dan
negara serta agama.
3) Tujuan
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah
dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan nasional. Berdasarkan
tujuan satuan pendidikan dasar tersebut MTs. Nurul Ulum Kota Malang
menjabarkannya menjadi tujuan strategis sebagai berikut:
93
a) Tercapainya pembelajaran yang berbasis IMTAQ dan IPTEK.
b) Tercapainya lulusan yang mampu memberikan manfaat bagi
agama, masyarakat, bangsa dan negara.
c) Tercapainya tata kelola manajemen madrasah yang berstandar
nasional dan internasional.
d) Tercapainya pemenuhan sarana dan prasarana yang mendukung
tujuan madrasah.
e) Tercapainya pengembangan lingkungan madrasah yang berbudaya
dan islami.
2. Deskripsi Tingkat Keterampilan Guru Mengajar
Pada penelitian ini, tingkat keterampilan guru mengajar diukur dengan
40 indikator yang kemudian dari masing-masing indikator dijabarkan
menjadi 42 butir pertanyaan untuk indikator keterampilan guru mengajar,
sehingga skor maksimum 210 hasil dari (42x5) dan skor minimum 42 hasil
dari (42x1).
Panjang interval (210-42) + 1/5 = 34. Dari perhitungan diatas diketahui
bahwa panjang kelas interval dari variabel keterampilan guru mengajar
adalah 34. Dapat diketahui distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Keterampilan Guru Mengajar
NO INTERVAL FREKUENSI PRESENTASE KRITERIA
1 178-211 23 30,7% Sangat Baik
2 144-177 15 20,0% Baik
3 110-143 27 36,0% Cukup Baik
94
4 76-109 10 13,3% Kurang Baik
5 42-75 0 0% Sangat Tidak Baik
75 100%
Gambar 4.1 Histogram Keterampilan Guru Mengajar
Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik deskriptif tersebut
dapat diketahui bahwa keterampilan guru mengajar termasuk kategori sangat
tidak baik 0 (0%), kategori kurang baik 10 (13,3%), kategori cukup baik 27
(36,0%), kategori baik 15 (20,0%), kategori sangat baik 23 (30,7%). Dengan
demikian, secara umum dapat dinyatakan bahwa keterampilan guru mengajar
IPS kelas VIII MTs Nurul Ulum Malang adalah cukup baik.
3. Deskripsi Tingkat Lingkungan Sekolah
Pada penelitian ini, tingkat lingkungan sekolah diukur dengan 10
indikator yang kemudian dari masing-masing dijabarkan menjadi 11 butir
0
5
10
15
20
25
30
178-211 144-177 110-143 76-109 42-75
23
15
27
10
030,70% 20,00% 36,00% 13,30% 0%
Histogram Distribusi
Variabel X1 Keterampilan Guru Mengajar
Frekuensi Presentase
95
pertanyaan untuk indikator lingkungan sekolah, sehingga skor maksimum 55
hasil dari (11x5) dan skor minimum 11 hasil dari (11x1).
Panjang interval (55-11) + 1/5 = 9. Dari perhitungan diatas diketahui
bahwa panjang kelas interval dari variabel lingkungan sekolah adalah 9.
Dapat diketahui distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Lingkungan Sekolah
NO INTERVAL FREKUENSI PRESENTASE KRITERIA
1 47-55 24 32,0% Sangat Baik
2 38-46 25 33,3% Baik
3 29-37 18 24,0% Cukup Baik
4 20-28 8 10,7% Kurang Baik
5 11-19 0 0% Sangat Tidak Baik
75 100%
Gambar 4.2 Histogram Lingkungan Sekolah
0
5
10
15
20
25
47-55 38-46 29-37 20-28 11-19
Histogram Distribusi
Variabel X2 Lingkungan Sekolah
Frekuensi Presentase
96
Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik deskriptif tersebut
dapat diketahui bahwa lingkungan sekolah termasuk kategori sangat tidak
baik 0 (0%), kategori kurang baik 8 (10,7%), kategori cukup baik 18 (24,0%),
kategori baik 25 (33,3%), kategori sangat baik 24 (32,0%). Dengan demikian,
secara umum dapat dinyatakan bahwa lingkungan sekolah MTs Nurul Ulum
Malang adalah baik.
4. Deskripsi Tingkat Hasil Belajar IPS
Pada penelitian ini, tingkat hasil belajar IPS diukur dengan nilai UTS
siswa kelas VIII D, E, F. Maka dapat diketahui sebagai berikut:
Tabel 4.3 Distribusi Hasil Belajar
NO INTERVAL FREKUENSI PRESENTASE KRITERIA
1 86-100 1 1,33% Sangat Baik
2 81-85 0 0% Baik
3 76-80 1 1,33% Cukup Baik
4 71-75 4 5,33% Kurang Baik
5 >70 69 92% Sangat Tidak Baik
75 99,99%
97
Gambar 4.3 Histogram Deskriptif Hasil Belajar
Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik deskriptif tersebut
dapat diketahui bahwa hasil belajar termasuk kategori sangat tidak baik 69
(92%), kategori kurang baik 4 (5,33%), kategori cukup baik 1 (1,33%),
kategori baik 0 (0%), kategori sangat baik 1 (1,33%). Dengan demikian,
secara umum dapat dinyatakan bahwa lingkungan sekolah MTs Nurul Ulum
Malang adalah sangat tidak baik.
B. Pengujian Hipotesis
1. Uji Asumsi
a. Uji Asumsi Klasik
Terdapat tiga hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan uji
analisis regresi linier berganda multiple linear rgressione. Analisis regresi
linier berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh baik secara sendiri-
sendiri (persial) maupun secara bersama-sama (simultan) antara variabel
bebas yaitu keterampilan guru mengajar dan lingkungan sekolah dengan
0
10
20
30
40
50
60
70
86-100 81-85 76-80 71-75 >70
Histogram Distribusi
Variabel Y Hasil Belajar
Frekuensi Presentase
98
variabel terikat yaitu hasil belajar. Berikut merupakan hasil perhitungan
dengan uji regresi linier berganda menggunakan progam SPSS21.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui, uji t
dan uj F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Kalau asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil. Dalam uji normalitas ini dilakukan dengan uji statistik
menggunakan uji nonparametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika nilai
signifikansi Kolmogorov-Smirnov > 0,05 maka dinyatakan data terdistribusi
normal (Ghozali, 2009).
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 75
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std.
Deviation
13,89916515
Most Extreme
Differences
Absolute ,083
Positive ,083
Negative -,058
Kolmogorov-Smirnov Z ,723
Asymp. Sig. (2-tailed) ,673
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Data tersebut berdistribusi normal dengan nilai 0.673 > 0.05 untuk
variabel keterampilan guru mengajar dan lingkungan sekolah dari grafik
normal Q-Q plot of keterampilan guru mengajar dan lingkungan sekolah
sebelumnya terlihat sebaran data terkumpul disekitar garis uji yang mengarah
99
ke kanan atas. Tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Oleh
karena itu data tersebut berdistribusi normal.
2) Uji Linieritas
Pengujian linieritas ini perlu dilakukan untuk mengetahui model yang
dibuktikan merupakan model linier atau tidak. Uji linieritas dilakukan untuk
mengetahui gambaran hubungan linier antara variabel X dengan variabel Y.
Jika nilai Sig f < 0,05 maka variabel X tersebut memiliki hubungan linier
dengan Y.
ANOVA Table
Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
HASILBELAJAR
* TOTAL_X2
Between
Groups
(Combined) 6639,276 23 288,664 1,345 ,187
Linearity 1352,000 1 1352,00
0
6,302 ,015
Deviation
from
Linearity
5287,277 22 240,331 1,120 ,358
Within Groups 10941,655 51 214,542
Total 17580,931 74
100
Measures of Association
R R Squared Eta Eta
Squared
HASILBELAJAR *
TOTAL_X1
,260 ,067 ,680 ,462
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, jika nilai sig f < 0,05 maka
variabel X tersebut memiliki hubungan linier dengan Y. Maka nilai sig (0, )
< 0,05 yang artinya variabel X1 tersebut memiliki hubungan linier dengan Y.
Tabel 4.4 Hasil Uji Liniearitas
Variabel Signifikansi Alpha Kondisi Keterangan
Keterampilan Guru
Mengajar (X1) 0,881 0,05 Sig > Alpha Linear
Lingkungan Sekolah
(X2) 0,358 0,05 Sig > Alpha Linear
Dari perhitungan uji linearitas pada data diatas menunjukkan nilai
signifikan X1 sebesar 0,881 > 0,05 dan X2 sebesar 0,358 > 0,05. Hal tersebut
menggambarkan bahwa terjadi penerimaan H0 dan penolakan Ha, sehingga
dapat disimpulkan bahwa keseluruhan data berdistribusi linear.
3) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam
model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
bebas. Uji multikolineritas dilakukan dengan melihat tolerance dan variance
inflation factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS 21.
Apabila nilai tolerance value lebih tinggi daripada 0,10 atau VIF lebih kecil
101
daripada 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.
Kemudian untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam
model regresi selain melihat variance inflation factor (VIF), tetapi juga dapat
dilihat dari nilai toleransinya dan lawan kedua ukuran tersebut menunjukkan
apakah terdapat variabel bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas
lainnya. Adanya multikolinearitas sempurna akan berakibat koefisien regresi
tidak dapat ditentukan serta standar deviasi akan menjadi tidak terhingga. Jika
multikolinearitas kurang sempurna, maka koefisien regresi meskipun akan
mempunyai standar deviasi yang besar yang berarti pula koefisiennya tidak
dapat ditaksir dengan mudah.
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance V
I
F
1
(Constant) 46,579 9,508 4,899 ,000
TOTAL_X1
,158 ,051 ,341 3,120 ,003 ,948 1
,
0
5
5
TOTAL_X2
,591 ,182 ,355 3,251 ,002 ,948 1
,
0
5
5
a. Dependent Variable: HASILBELAJAR
Hasil analisis pada bagian Coefficients terlihat nilai VIF untuk X1
sebesar 1,055 < 5,00 sampai X2 sebesar 1,055 < 5,00. Hal ini menunjukkan
pada model ini tidak terdapat masalah multikolinearitas.
102
4) Uji Heteroskedasitas
Uji heteroskidastisitas bertujuan untuk mengetahui dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varance residual dari satu pengamatan ke pengamatan
lainnya. Berikut dasar analisis dalam Ghozali:
a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengidentifikasi telah terjadi heteroskidastisitas.
b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik mentebar di atas dan
di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskidastisitas.
Dari hasil grafik plots yang diolah dengan SPSS 21 for windows di
dapati titik-titik menyebar secara acak baiqk di atas maupun di bawah angka
0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskidastisitas
dalam model regresi ini sehingga model layak dipakai.
103
5) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan uji untuk mengatahui apakah di dalam
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
t dengan kesalahan pengganggu pada t-1 (sebelumnya). Pada umumnya
autokorelasi muncul pada data time series dan jarang terjadi pada data cross
section.
Keputusan ada tidaknya autokorelasi:
a) Bila nilai DW berada di antara dU sampai dengan 4-dU, koefisien
korelasi sama dengan nol. Artinya, tidak terjadi autokorelasi.
b) Bila nilai DW lebih kecil daripada dL, koefisien korelasi lebih besar
daripada nol. Artinya, terjadi autokorelasi positif.
c) Bila nilai DW lebih besar daripada 4-dL, koefisien korelasi lebih
kecil daripada nol. Artinya, terjadi autokorelasi negatif.
d) Bila nilai DW terletak diantara 4-dU dan 4-dL, hasilnya tidak dapat
disimpulkan.
Model Summaryb
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-Watson
1 ,432a ,187 ,164 14,091 1,155
a. Predictors: (Constant), TOTAL_X2, TOTAL_X1
b. Dependent Variable: HASILBELAJAR
Nilai dL = 1,5709
dU = 1,6802
DW = 1,155
4-dU = 4- 1,6802 = 2,3198
4-dL = 4-1,5709 = 2,4291
104
Dengan demikian, DW berada antara dU dan 4-dU, yaitu 1,6802 <
1,155 < 2,3198. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.
b. Uji Regresi Linear Berganda
Uji regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui besarnya
pengaruh interaksi belajar mengajar dan lingkungan sekolah terhadap
berpikir ktritis. Berikut hasil uji regresi linear berganda yang dihasilkan
melalui SPSS 21.0 For Windows.
Tabel 4.5 Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 46,579 9,508 4,899 ,000
TOTAL_X
1
,158 ,051 ,341 3,120 ,003
TOTAL_X
2
,591 ,182 ,355 3,251 ,002
a. Dependent Variable: HASILBELAJAR
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka di dapat persamaan
regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
Y= 46.579 + 0.158X1 + 0.591X2 + μ
1) Constant 46.579 berarti bahwa hasil belajar akan konstan sebesar 46.579
jika tidak dipengaruhi oleh variabel keterampilan guru mengajar dan
lingkungan sekolah.
2) b1 0.158 keterampilan guru mengajar (X1) mempengaruhi hasil belajar
(Y) sebesar 0.158 atau berpengaruh positif yang artinya jika (X1)
105
ditingkatkan 1% saja, maka hasil belajar (Y) akan meningkat 0.158 dan
sebaliknya jika (X1) diturunkan 1% saja maka hasil belajar (Y) akan
turun sebesar 0.158
3) b2 0.591 lingkungan sekolah (X2) mempengaruhi hasil belajar (Y)
sebesar 0.591 atau berpengaruh positif yang artinya jika (X2)
ditingkatkan 1% saja, maka hasil belajar (Y) akan meningkat 0.591 dan
sebaliknya jika (X2) diturunkan 1% saja hasil belajar (Y) akan turun
sebesar 0.591.
a) Pengujian Uji T dan Uji F
Terdapat dua uji hipotesis dalam penelitian ini yaitu uji t dan uji F
dengan menggunakan anlisis regresi linear berganda berfungsi untuk
mengetahui pengaruh baik secara simultan maupun secara parsial antara
variabel bebas dan variabel terikat. Berikut merupakan hasil perhitungan
dengan regresi linear berganda menggunakan SPSS 21 for windows.
1) Uji Parsial (Uji T)
Uji parsial yaitu uji statistika secara individu untuk mengetahui
pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji T
digunakan untuk menguji signitifikan konstanta dan masing-masing variabel
independen yang terdiri dari keterampilan guru mengajar (X1), lingkungan
sekolah (X2), apakah berpengaruh terhadap variabel dependen hasil belajar
siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum Malang (Y).
106
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 46,579 9,508 4,899 ,000
TOTAL_X
1
,158 ,051 ,341 3,120 ,003
TOTAL_X
2
,591 ,182 ,355 3,251 ,002
a. Dependent Variable: HASILBELAJAR
Berdasarkan tabel di atas, untuk pengujian hipotesis pertama dengan
menggunakan uji t, pengujian hipotesis pertama dilakukan dengan cara
membandingkan antara hasil dari thitung. Dari tabel di atas di peroleh nilai thitung
= 4,899.
Hasil perhitungan thitung 4,899 lebih besar dari ttabel yaitu dilihat dari nilai
signifikannya hasil hitungan SPSS yaitu nilai signifikan ttabel 3,120 < 0.05
maka dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho
ditolak. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial keterampilan guru mengajar
berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII MTs Nurul
107
Ulum Malang. Berdasarkan koefisien diatas pula untuk menguji hipotesis
kedua dengan menggunakan uji t. Pengujian hipotesis kedua dengan cara
membandingkan antara hasil dari thitung dengan ttabel. Dari tabel koefision
diatas diperoleh nilai thitung = 4,899. sementara itu, untuk ttabel dengan taraf
signifikasi 5% diperoleh nilai ttabel 1,665.
Diketahui thitung 3,251 > ttabel yang diambil dari nilai signifikan hasil
hitungan SPSS. Jadi dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa Ha
diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial lingkungan
sekolah berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum
Malang.
2) Uji Simultan (Uji F)
Tabel 4.6 Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean Square F Sig.
1
Regression 3285,109 2 1642,554 8,273 ,001b
Residual 14295,823 72 198,553
Total 17580,931 74
a. Dependent Variable: HASILBELAJAR
b. Predictors: (Constant), TOTAL_X2, TOTAL_X1
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Fhitung 8,273 > Ftabel
3,12 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001 < 0,05, dengan demikian dapat
dikatakan bahwa terdapat pengaruh secara simultan dari X1 dan X2 terhadap
Y. Demikian dapat dikatakan bahwa keterampilan guru mengajar dan
lingkungan sekolah berpengaruh terhadap hasil belajar.
108
b) Uji Determinasi
Koefisien determinasi (R Square) menunjukkan seberapa besar
kemampuan variabel-variabel bebas yang digunakan dalam model regresi
untuk menjelaskan variabilitas variabel terikatnya. Nilai R Square berda
diantara 0 dan 1, apabila R Square mendekati 1 berarti kemampuan variabel
bebas dalam menjelaskan variabel-variabel terikatnya semakin kuat,
sedangkan R Square makin mendekati 0 berarti kemampuan untuk
menjelaskan tersebut lemah.
Model Summaryb
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,432a ,187 ,164 14,091
a. Predictors: (Constant), TOTAL_X2, TOTAL_X1
b. Dependent Variable: HASILBELAJAR
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan
analisis korelasi yang diperoleh dari output regresi. Berdasarkan tebel Model
Summary di atas, hubungan antara variabel keterampilan guru mengajar dan
lingkungan sekolah terhadap hasil belajar di peroleh nilai R2 (R Square)
sebesar 0,187. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa besarnya pengaruh
yang diperoleh antara variabel keterampilan guru mengajar dan lingkungan
sekolah terhadap hasil belajar.64
2. Pengaruh Keterampilan Guru Mengajar terhadap Hasil Belajar
Mengetahui adakah pengaruh secara parsial dari X1 terhadap Y maka
diprlukan hipotesis sebagai berikut:
64 Haryadi, SPSSvsLisrel (Jakarta: Salemba Empat, 2011), hlm. 109
109
Ho : tidak ada pengaruh sisgnifikan secara parsial keterampilan guru
mengajar terhadap hasil belajar
Ha : ada pengaruh signifikan secara keterampilan guru mengajar
terhadap hasil belajar
Berdasarkan tabel hasil analisis pengaruh Keterampilan Guru Mengajar
(X1) terhadap hasil (Y) diperoleh thitung 3, 120 > ttabel 1,665 karena
signifikansi yang diketahui lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,003, maka Ho ditolak
dan Ha diterima.
Kriteria pengujian H0 diterima jika thitung ≤ ttabel atau nilai signifikan >
0,05 dan H0 di tolak jika thitung ≥ ttabel atau nilai signifikan < 0,05. Nilai (X1) =
3,120 dan nilai signifikannya = 0,003. Kesimpulan thitung (3,120) ≥ ttabel
(1,665) dan nilai signifikannya 0,003 < 0,05. Dari hasil analisis diatas maka
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau Ha diterima. Hal ini menunjukkan
bahwa secara parsial keterampilan guru mengajar berpengaruh signifikan
terhadap hasil belajar IPS kelas VIII MTs Nurul Ulum Malang. Konstribusi
keterampilan guru mengajar terhadap hasil belajar adalah (3,120)2 x 100%
=9,73%.
3. Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Hasil Belajar
Mengetahui adakah pengaruh secara parsial dari X2 terhadap Y maka
diperlukan hipotesis sebagai berikut:
Ho : tidak ada pengaruh sisgnifikan secara parsial lingkungan sekolah
terhadap hasil belajar
110
Ha : ada pengaruh signifikan secara lingkungan sekolah terhadap hasil
belajar
Berdasarkan tabel hasil analisis pengaruh Lingkungan Sekolah (X2)
terhadap hasil (Y) diperoleh thitung 3, 251 > ttabel 1,665 karena signifikansi
yang diketahui lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,002, maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
Kriteria pengujian H0 diterima jika thitung ≤ ttabel atau nilai signifikan >
0,05 dan H0 di tolak jika thitung ≥ ttabel atau nilai signifikan < 0,05. Nilai (X2) =
3,251 dan nilai signifikannya = 0,002. Kesimpulan thitung (3,251) ≥ ttabel
(1,665) dan nilai signifikannya 0,002 < 0,05. Dari hasil analisis diatas maka
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau Ha diterima. Hal ini menunjukkan
bahwa secara parsial lingkungan sekolah berpengaruh signifikan terhadap
hasil belajar IPS kelas VIII MTs Nurul Ulum Malang. Konstribusi dari
lingkungan sekolah terhadap hasil belajar adalah (3,251)2 x 100% =10,5%.
4. Pengaruh Keterampilan Guru Mengajar dan Lingkungan Sekolah
terhadap Hasil Belajar
Selanjutnya pengujian dengan uji F (simultan) antara variabel
keterampilan guru mengajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar
IPS siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum Malang. Dalam tabel ANNOVA, dapat
diperoleh nilai signifikansi dari hasil perhitungan nilai Fhitung 8,273 > Ftabel
3,12 dengan tingkat signifikansi < 5% (0,001 < 0,05) artinya bahwa secara
bersama-sama variabel bebas terdiri dari keterampilan guru mengajar dan
lingkungan sekolah berpengaruh signifikan terhadap variabel hasil belajar.
111
Dari hasil yang telah diperoleh menunjukkan bahwa nilai yang telah
diolah dalam bentuk angka, sehingga dalam pengujian hipotesis tersebut di
atas dapat disimpulkan kedua variabel bebas secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap variabel hasil belajar.
112
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pengaruh Keterampilan Guru Mengajar terhadap Hasil Belajar IPS
Siswa Kelas VIII MTs Nurul Ulum Malang
Dari hasil paparan data yang telah di dapatkan, bahwasannya dalam
proses penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data peneliti
menyebarkan angket sebanyak 42 pertanyaan untuk varibel pertama yakni
keterampilan guru mengajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini
sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah yang menyatakan
bahwa alat-alat belajar merupakan faktor yang dipandang turut menentukan
tingkat keberhasilan siswa.65
Sedangkan Hamalik66 mengemukakan bahwa media pengajaran dalam
proses belajar dapat meningkatkan keinginan dan minat baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh psikologis terhadap siswa, penggunaan media
pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu
keefektifan proses pembelajaran dan penyampain pesan dan isi pelajaran pada
saat itu. Disamping membangkitkan semangat belajar siswa meningkatkan
kepahaman, menyajikan data yang menarik dan terpercaya, memudahkan
penafsiran data dan mematkan informasi.
65Muhibbin Syah. op.cit, hlm, 154 66 Hamalik. 2003. op.cit, hlm. 35
113
Menurut Baharuddin dan Esa mengungkapkan bahwa manusia
diciptakan oleh Allah dalam keadaan yang tidak berpengetahuan, namun
Allah membekali manusia dengan sarana-sarana baik fisik maupun psikis
agar manusia dapat menggunakannya untuk belajar dan ilmu pengetahuan
guna kepentingan dan kemashlahatan manusia.67
Dari hasil analisis regresi berganda dengan bantuan progam SPSS 21
menunjukan bahwa keterampilan guru mengajar ternyata mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII MTs
Nurul Ulum Malang, hal ini dapat dibuktikan dengan thitung sebesar 3,120 lebih
besar dari ttabel 1,665 yaitu dilihat dari hasil signifikannya sebesar . Nilai
signifikan 0,003 < 0.05 dengan koefisien regresi variabel keterampilan guru
mengajar sebesar 0,158 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena
tanda+) satu nilai variabel keterampilan guru mengajar akan memberikan
kenaikan skor sebesar sehingga hipotesis kedua Ha diterima dan Ho ditolak.
Secara parsial, temuan dalam penelitian ini bertolak belakang dengan
temuan penelitian yang telah dilakukan oleh Teguh Prayitno dan dari hasil
penelitian tersebut disimpulkan bahwa keterampilan guru mengajar tidak
mempengaruhi hasil belajar.68 Dengan demikian, temuan dalam penelitian ini
berbeda dengan temuan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang
67Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, op.cit,hlm. 38 68Teguh Prayitno, Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Guru Mengajar
Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi (Jakarta, Skripsi UIN Jakarta,
2015)
114
menyatakan bahwa keterampilan guru mengajar berpengaruh negatif
terhadap hasil belajar.
Temuan dalam penelitian ini mengindikasikan bahwa dasar pemikiran
yang mendukung adanya pengaruh kelengkapan keterampilan guru mengajar
terhadap hasil belajar akan mendorong siswa untuk melakukan kegiatan
belajar. Siswa akan mudah dan baik belajarnya dengan menggunakan
keterampilan dari guru yang baik. Hal tersebut sejalan dengan pendapat
Muhibbin Syah yang menyatakan bahwa “alat-alat belajar merupakan faktor
yang dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Karena
itu fasilitas merupakan pengaruh terhadap prestasi belajar siswa.69
Dari hasil analisis yang dilakukan secara parsial menunjukan bahwa
terdapat pengaruh antara keterampilan guru mengajar terhadap hasil belajar
siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara sendiri-sendiri
(parsial) keterampilan guru mengajar berpengaruh terhadap hasil belajar.
Artinya, semakin baik keterampilan guru mengajar yang dimiliki oleh guru,
maka hasil belajarnya pada siswa akan semakin meningkat.
Keterampilan guru mengajar yang ada di MTs Nurul Ulum Malang
mempunyai keterampilan yang memadai untuk menunjang tingkat
keberhasilan siswa, diantaranya yaitu: metode mengajar yang digunakan,
bahan ajar yang digunakan, ruang kelas, gedung sekolah, ruang laboratorium,
69Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, op.cit,hlm. 140
115
perpustakaan, gedung serba guna, masjid, ruang kelas, ruang BK, pendopo.
Dari semua itu siswa bisa belajar dengan baik dan efisien.
Sebagaimana Allah SWT berfirman:
كرون ف ئدة لعلكم تش ب صار واأل ع واأل هاتكم ال تع لمون شي ئا وجعل لكم السم رجكم من بطون أم أخ والل
Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.(QS. An-Nahl:78).
Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa ketika lahir manusia tidak
memiliki pengetahuan dan Allah memberikan berbagai anugerah kepada
manusia berupa pendengaran yang dengannya manusia dapat mengetahui
suara, penglihatan yang dengannya, manusia dapat melihat berbagai hal dan
akal yang berpusat di hati. Dengan demikian, manusia memperoleh
keterampilan untuk mengajar dan memperoleh pengetahuan. Begitu juga
dengan peserta didik yang memerlukan fasilitas belajar untuk memperoleh
pengetahuan. Sebab, tanpa adanya keterampilan guru mengajar, akan ada
banyak sekali hambatan-hambatan yang dialami oleh peserta didik dalam
menyerap materi pelajaran seperti yang telah dikemukakan pada pembahasan
di atas.
Dengan demikian, untuk mencapai hasil belajar yang baik, maka
keterampilan guru mengajar diharapkan semakin lengkap agar
mempermudah dan memperlancar proses pembelajaran.
116
B. Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas
VIII MTs Nurul Ulum Malang
Dari hasil analisis data lingkungan sekolah ternyata berpengaruh yang
signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum
Malang. Hal ini dapat dibuktikan dengan thitung 3,251 sebesar lebih besar ttabel
1,665 yang diambil dari nilai signifikannya yaitu sebesar 0,002 . Nilai
signifikan lebih kecil dari nilai alfa yaitu 0.05 Dengan koefisien regresi
variabel lingkungan sekolah sebesar menyatakan bahwa setiap penambahan
(karena tanda +) satu nilai pada variabel lingkungan sekolah akan
memberikan kenaikan skor. Sehingga hipotesis kedua ini Ha diterima dan Ho
ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara sendiri-sendiri
(parsial) variabel lingkungan sekolah terhadap hasil belajar. Artinya, adanya
lingkungan sekolah yang semakin baik maka semakin meningkatkan hasil
belajar siswa itu sendiri.
Secara parsial, temuan dalam penelitian ini bertolak belakang dengan
temuan penelitian yang telah dilakukan oleh Nikmatul Hasna dan dari hasil
penelitian tersebut disimpulkan bahwa lingkungan sekolah tidak
mempengaruhi hasil belajar.70 Dengan demikian, temuan dalam penelitian ini
berbeda dengan temuan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang
70Nikmatul Hasanah, Pengaruh Kreativitas Guru Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil
Belajar IPS Siswa Kelas VII MTs Al Ma’Arif 02 Singosari (Malang, Skripsi UIN Malang, 2016)
117
menyatakan bahwa lingkungan sekolah berpengaruh negatif terhadap hasil
belajar.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Baharuddin bahwa,
Lingkungan pendidikan itulah yang ikut mendidik. Penciptaan lingkungan
dilakukan melalui berberapa hal yaitu71
1. Pembiasaan
2. Pengajaran
3. Pengarahan
4. Keteladanan
Dalam tataran praktis, semua hal di atas, mempunyai pengaruh yang
tidak kecil dalam pembentukan karakter para ssiswa. Pemberian tugas
tersebut disertahi pemahaman dan dasar-dasar filosofisnya, sehingga siswa
akan mengerjakan berbagai macam tugas dengan kesadaran dan
keterpanggilan.
Apabila makna tersebut dikaitkan dengan pandangan Islam
sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat al a’raf ayat 58
menyebutkan:
م يات لقو لك نصر ف ال رج إال نكدا كذ رج نباته بإذ ن رب ه والذي خبث ال يخ وال بلد الطي ب يخ
كرون يش
71Ibid. hlm.263
118
Artinya: Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan
seizin Allah, dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya Hanya
tumbuh merana. Demikianlah kami mengulangi tanda-tanda kebesaran
(kami) bagi orang-orang yang bersyukur. (Q.S. Al A’raf: 58)
Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa kekuasaan dan kebijaksanaan-
Nya serta berbagai macam contoh yang telah Dia berikan, semuannya itu
sebagai pelajaran. Hanya orang-orang mukmin yang dapat mengambil
manfaat dari semua itu, sedangkan orang-orang kafir tidak72
Temuan dalam penelitian ini mengindikasikan bahwa di MTs Nurul
Ulum Malang, ternyata lingkungan sekolah mereka cukup memperhatikan
siswanya dalam belajar. Sehingga siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum Malang
dapat memperoleh hasil belajar cukup baik. Oleh karena itu lingkungan
sekolah sangat berperan aktif dalam pendidikan siswa.
Guru harus mengetahui kesulitan yang dialami siswanya dalam belajar
agar dapat berhasil dalam pendidikan. Guru juga harus berperan aktif dalam
mendukung keberhasilan siswa, disamping itu harus menyediakan berbagai
macam keterampilan mengajar yang dibutuhkan oleh siswa dan yang lebih
penting bagaimana memberikan bimbingan, perhatian, dan pengarahan agar
siswa lebih semangat dalam belajar.
72Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Tafsir Al-Qur’an Al-Aisar, Na fi’Zainuddin dan
Suratman (Jakarta:darus Sunnah Press.2007),hlm.83
119
C. Pengaruh Keterampilan Guru Mengajar Dan Lingkungan Sekolah
Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII MTs Nurul Ulum Malang
Hasil analisis data secara simultan terbukti bahwa terdapat hubungan
yang subtansial antara keterampilan guru mengajar dan lingkungan sekolah
dari hasil pengujian secara simultan menunjukan Fhitung 8,273 sebesar > Ftsbel
sebesar 3,12. Dengan kata lain terdapat hubungan yang cukup antara
keterampilan guru mengajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar
siswa. Bila ditinjau dari nilai signifikansinya, maka keterampilan guru
mengajar dan lingkungan sekolah sama-sama memiliki pengaruh terhadap
hasil belajar. Dari nilai koefisien dapat dilihat bahwa keterampilan guru
mengajar dan lingkungan sekolah memilki pengaruh positif terhadap hasil
belajar.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin baik
keterampilan guru mengajar dan lingkungan sekolah yang tersedia maka
semakin baik pula hasil belajar yang dapat dari oleh siswa. Dasar pemikiran
yang mendukung temuan tersebut adalah keterampilan guru mengajar
memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Begitu pula dengan
lingkungan sekolah. Jika keterampilan guru mengajar yang tersedia dan ada
di sekitar siswa juga dalam keadaan baik dan lingkungan sekolah pun dalam
keadaan baik, maka hasil belajar yang dapat di raih oleh siswa juga baik,
sebab, siswa dapat melangsungkan kegiatan belajar dengan lancar sehingga
belajarnya optimal dan hasil yang diharapkan juga dapat tercapai dengan
baik.
120
Hasil belajar yang baik diungkapkan dari hasil belajar yang diperoleh
siswa. Oleh karena itu, hal ini berarti bahwa untuk dapat memperoleh hasil
belajar yang baik diperlukan adanya lingkungan sekolah yang baik, dan dapat
mendukung siswa dalam belajar, baik berupa cara guru mendidik anak
suasana lingkungan sekolah dan latar belakang kebudayaan. Keduanya harus
memberikan pengaruh yang positif sehingga tercipta lingkungan sekolah
yang nyaman dan dapat mendukung kegiatan belajar siswa, begitu pula
dengan ketersediaan dan pengelolaan keterampilan guru dapat memberikan
fasilitas belajar yang baik.
Akantetapi, secara simultan hasil dari penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Nikmatul Hasanah yang disimpulkan dari hasil
penelitiannya, bahwa kreativitas guru dan lingkungan sekolah merupakan
salah satu faktor yang tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.73
Dengan demikian temuan dalam penelitian ini mengidentifikasikan
bahwa untuk mencapai hasil belajar yang baik maka diperlukan proses
pembelajaran yang baik dengan pengelolaan yang baik dan lingkungan
sekolah yang baik pula, sehingga dapat mendukung kegiatan belajar siswa.
73 Nikmatul Hasanah, Pengaruh Kreativitas Guru Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil
Belajar IPS Siswa Kelas VII MTs Al Ma’Arif 02 Singosari (Malang, Skripsi UIN Malang, 2016)
121
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut.
1. Secara parsial keterampilan guru mengajar berpengaruh terhadap hasil
belajar IPS siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum Malang. Ini berarti variabel
keterampilan guru mengajar menentukan faktor dominan yang
mempengaruhi hasil belajar siswa. Karena sebanyak 75 siswa menjawab
bahwa keterampilan guru mengajar yang ada disekolah adalah baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin baik keterampilan
guru mengajar yang dimilki oleh pendidik, maka hasil belajarnya semakin
meningkat.
2. Secara parsial lingkungan sekolah berpengaruh terhadap hasil belajar IPS
siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum Malang. Ini berarti variabel lingkungan
sekolah menentukan faktor dominan yang mempengaruhi hasil belajar
siswa. Karena sebanyak 75 siswa memilki lingkungan sekolah yang sering
memperhatikan belajar siswa disekolah. Dengan demikian dapat
disimpulkan, bahwa semakin baik lingkungan sekolah yang ada disekitar
siswa, maka hasil belajarnya semakin meningkat.
3. Secara simultan keterampilan guru mengajar dan lingkungan sekolah
berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII MTs
Nurul Ulum Malang. Ini berarti variabel keterampilan guru mengajar dan
122
lingkungan sekolah menentukan faktor dominan yang mempengaruhi hasil
belajar siswa. Dengan demikian, maka disimpulkan bahwa untuk
mencapai hasil belajar yang baik dan tujuan pembelajaran yang
diharapkan, maka harus didukung dengan keterampilan guru mengajar dan
lingkungan sekolah yang baik. Oleh karena itu, terciptanya hasil belajar
siswa yang baik, harus terpenuhinya keterampilan guru mengajar yang
baik dan lingkungan sekolah yang mendukung kegiatan belajar siswa yang
baik.
B. Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti,
maka ada beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan, antara lain sebagai
berikut:
1. Bagi Guru
Dari pihak guru, sebagai fasilitator hendaknya dapat lebih menciptakan
suasana belajar dan lingkungan yang menyenangkan bagi siswa. Dengan
demikian, hasil belajar yang baik secara menyeluruh dan tujuan
pembelajarn dapat dicapai dengan baik.
2. Bagi MTs Nurul Ulum Malang
Dari pihak sekolah dalam hal ini, kepala sekolah dan guru perlu
menghimbau supaya ikut mengawasi belajar siswa. Hal ini dimaksudkan
untuk menjaga agar siswa tidak melupakan kewajiban belajarnya.Dan
sekolah juga perlu menyempatkan kualitas dan kuantitas keterampilan guru
123
mengajar dan lingkungan sekolah, sehingga dapat mendukung siswa untuk
lebih meningkatkan prestasi belajarnya.
3. Bagi Peneliti
Dalam penelitian selanjutnya hendak meneliti permasalahan dengan
menambah pembahasan khususnya yang berkaitan dengan berita-berita
terkini yang sedang terjadi. Misalnya, mengenai perubahan kurikulum yang
dapat mempengaruhi kualitas pendidikan di Indonesia pada umumnya.
124
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Uhbiyati, Nur. 1991. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Aisyah, Nur, Esy. 2015. Statistik Inferensial Parametrik. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Ali, Muhammad. 1987. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV Sinar
Baru.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Pene;itian Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik Edisi
Revisi VI, Jakarta: Rieneka Cipta.
Baharuddin dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Arruzz Media.
Bungin, Burhan. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, ekonomi
dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.
Fanani, Asnan, Muhammad. 2009. Modul Penelitian Spss. Malang: Fakultas
Ekonomi UIN Malang.
Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hasibuan dan Moedjiono. 2012. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Idi, Abdullah. 2011. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.
Makbuloh, Deden. 2011. Manajemen Mutu Pendidikan Islam. Jakarta: Rajawali
Press.
Noor, Nisfian, Muhammad. 2009. Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu
Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Purwanto, Ngalim. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya
Mulia.
Ridwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
125
Ridwan dan Sunarto. 2009. Pengantar Statistika: Untuk Penelitian pendidikan,
Sosial Ekonomi Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Romlah. 2010. Psikologi Pendidikan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang
Press.
Sarjono, Haryadi. 2011. SPSS vs LISREL: Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset.
Jakarta: Salemba Empat.
Slameto. 1988. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bina Aksara.
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Soekartawi. 1995. Meningkatkan Efektivitas Mengajar. Jakarta: PT Dunia Pustaka
Jaya.
Suharto, Bohar. 1997. Pendekatan dan Teknik Dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: PT Tarsito.
Sudjana, Nana. 2000. Dasar-dasar Proses BelajarMengajar. Bandung: PT Sinar
Baru Algensindo.
Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suharto, Bohar. 1997. Pendekatan dan Teknik Dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: PT Tarsito.
Sugiyono. 2016 Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:
Alfabeta CV.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Penerbitan Alfabeta.
Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 1997. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif
Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Thonthowi, Ahmad. 1989. Psikologi Pendidikan. Bandung: Angkasa.
Thobroni. 2015. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.
126
Tirtarahardja, Umar Tirtarahardja dan Sulo. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Tulus Tu’u. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku Dan Prestasi Siswa, Jakarta:
Rieneka Cipta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen.
Wahidmurni. 2008. Cara Mudah Menulis Proposal dan Laporan Penelitian
Lapangan. Malang: UM Press.
127
LAMPIRAN
128
129
130
131
Lampiran IV Angket Penelitian
Angket Keterampilan Guru Mengajar Dan Lingkungan Sekolah
Responden yang terhormat, saya sangat mengharapkan kerjasamanya
untuk mengisi kuesioner ini dengan benar. Kuesioner ini hanya digunakan
untuk penyelesaian penelitian skripsi di Unversitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Identitas Responden
Nama :
Kelas :
Petunjuk Pengisian
1. Berilah tanda chek list (√) pada jawaban dengan keyakinan anda.
2. Kriteria jawaban
SL : Selalu JR : Jarang
S : Sering TP : Tidak Pernah
KD : Kadang-kadang
3. Pilihlah jawaban yang sesuai dari anda, sebab tidak ada jawaban yang
salah.
4. Kerjakan dengan teliti, jawaban yang sudah anda berikan diperiksa
kembali sehingga tidak ada yang terlewati atau kosong. Terimakasih atas
partisipasi dan kerjasamanya.
NO Pernyataan SL S KD JR TP
A. Keterampilan Guru Mengajar
1. Guru mengarahkan siswa untuk berdoa
dahulu sebelum memulai pelajaran.
2. Guru menyapa dan memperhatikan
keadaan siswa sebelum memulai
pelajaran.
132
3. Guru menjelaskan tujuan dari materi yang
akan dipelajari.
4. Guru mengingatkan masalah pokok yang
akan dibahas dan mengajukan pertanyaan.
5. Guru menjelaskan materi yang
sebelumnya sudah dipelajari dengan
materi yang akan disampaikan.
6. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
dari materi yang sudah dipelajari.
7. Guru memberikan tugas siswa dari materi
yang sudah dipelajari.
8. Guru menjelaskan materi belajar dengan
jelas dari bahasa mudah dipahami dan
suara mudah di dengar.
9. Guru memberikan ilustrasi untuk
mempermudah siswa yang sulit menerima
konsep materi pelajaran.
10. Guru menggunakan gambar/video untuk
membantu siswa dalam memahami materi
pelajaran.
11. Guru mengulang penjelasan ketika ada
siswa yang belum memahami materi
pelajaran.
12. Guru mengajar menggunakan konsep
yang mudah dipahami oleh siswa.
13. Guru memberikan kesempatan siswa
untuk menjawab pertanyaan dari guru
ataupun siswa.
14. Guru meminta pendapat siswa apakah
penjelasan yang diberikan bersifat
bermakna atau tidak.
15. Di sela waktu belajar Guru mengajukan
pertanyaan yang singkat untuk seua siswa.
16. Guru memberikan informasi yang dapat
menimbulkan pertanyaan siswa.
133
17. Guru mengajukan pertanyaan siswa
lainnya ketika ada siswa yang tidak bisa
menjawab pertanyaan.
18. Guru berdiam sesaat sebelum menunjuk
siswa merespon pertanyaan.
19. Guru memberi pertanyaan dalam bentuk
kuis atau ulangan harian.
20. Guru berhenti sesaat untuk menenangkan
siswa ketika akan berganti materi
pelajaran selanjutnya.
21. Guru berubah ekspresi wajah ketika ada
siswa yang tidak memperhatikannya.
22. Ketika mengajar Guru berpindah tempat
tidak hanya di depan siswa tetapi bisa di
belakang siswa.
23. Guru memberi pelajaran yang bisa dilihat
siswa seperti video/gambar.
24. Guru mengajar menggunakan media
peta/globe/alat lainnya sesuai dengan
materi IPS.
25. Guru memberi pujian ketika siswa yang
mengerjakan tugas dengan baik dan benar.
26. Guru menegur siswa ketika ada yang
mengerjakan tugas dengan tidak benar.
27. Guru tersenyum ketika siswa yang
berhasil mengerjakan tugas dengan baik
dan benar.
28. Guru memberi tepuk tangan ketika siswa
berhasil mengerjakan tugas dengan baik
dan benar.
29. Guru duduk dalam kelompok diskusi.
30. Guru memberi hadiah pada siswa yang
berhasil mengerjakan tugas dengan baik.
31. Guru bersemangat dalam menyampaikan
materi pelajaran.
32. Guru memberi sikap perhatian pada siswa
yang kurang aktif di kelas.
134
33. Guru menjadi pusat perhatian siswa.
34. Guru membuat tugas berkelompok dan
mengatur siswa.
35. Guru menegur siswa yang mengantuk
atau gaduh.
36. Guru melakukan kegiatan remidial untuk
siswa dalam tugas/ulangan harian.
37. Guru membimbing siswa yang kurang
aktif di kelas.
38. Guru menerima keluhan siswa.
39. Guru mengendalikan siswa dalam
memecahkan masalah.
40. Guru menjelaskan kegiatan tujuan
berdiskusi.
41. Guru melacak komentar siswa.
42. Guru memberi tahu hasil diskusi dan
mengajak siswa menilai proses diskusi.
B. Lingkungan Sekolah
43. Guru memberi tugas siswa melakukan
pengamatan terhadap suatu objek.
44. Guru yang menyampaikan kesimpulan
dalam materi pembelajaran IPS.
45. Guru dan siswa bersama-sama
menyampaikan kesimpulan materi yang
dipelajari.
46. Guru menjelaskan permasalahan yang
diakhiri dengan kesimpulan.
47. Di Sekolah tersedia laboratorium.
48. Guru BK membantu siswa yang akan
melakukan Sekolah ke jenjang tinggi.
49. Guru BK membantu siswa yang sedang
bermasalah.
50. Di Perpustakaan tersedia bahan ajar IPS
seperti buku, peta, globe, dll.
135
51. Di Perpustakaan tersedia media
film/video untuk bahan ajar.
52. Saya mengikuti ekstrakurikuler sesuai
dengan bakat dan minat
53. Saya aktif berlatih ekstrakurikuler di
sekolah.
136
Lampiran V Tabulasi Angket
TABULASI KETERAMPILAN GURU MENGAJAR (X1)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29
30
1 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 2 3 4 3 2 4 4 4 3 2
2 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2
3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3
4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3
5 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3
6 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3
7 3 4 5 3 5 2 3 4 5 3 5 2 3 5 4 4 3 5 2 3 4 5 5 4 3 5 2 4 4 4
8 3 2 5 3 5 3 5 2 2 3 5 5 5 5 5 4 3 5 2 3 5 5 5 4 5 5 2 5 4 4
9 3 2 5 3 5 3 5 2 2 3 5 5 5 5 5 4 3 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4
10 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4
12 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4
137
13 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5
14 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5
15 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 2 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5
16 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5
17 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 2 5 5
18 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 2 5 5
19 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5
20 4 4 5 4 5 4 3 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5
21 4 3 5 4 5 4 3 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5
22 3 3 5 3 5 3 3 4 5 2 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5
23 3 3 5 3 2 3 3 4 5 2 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 4
24 3 3 5 3 2 3 4 4 5 2 5 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 5 4 3 3 4 4 4
25 3 3 2 3 2 3 4 4 2 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4
26 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4
27 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4
28 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4
29 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 5 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4
138
30 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 5 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4
31 3 3 2 3 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 1 1 3 3 2 3 3 2 3
32 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4
33 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
34 3 3 2 3 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 1 1 3 3 2 3 3 2 3
35 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3
36 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4
37 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4
38 3 3 2 1 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 2 1 3 3 1 1 1 3 3 2 3 3 2 1
39 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2
40 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
41 3 3 2 1 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 2 1 3 3 1 1 1 3 3 2 3 3 2 1
42 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3
43 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4
44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
45 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4
46 3 3 2 3 3 3 1 1 1 3 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 1 1 1 3 3 2 3 3 2 3
139
47 2 2 3 3 2 2 3 3 4 2 3 1 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 4 2 2 3 2 2 3 3
48 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2
49 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4
50 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
51 3 3 2 3 3 3 1 1 1 3 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 1 1 1 3 3 2 3 3 2 3
52 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
53 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3
54 3 3 4 2 3 3 4 2 2 3 4 2 3 3 3 3 4 2 3 3 4 2 2 3 3 4 3 3 4 2
55 3 3 2 3 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 1 1 3 3 2 3 3 2 3
56 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 2
57 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3
58 3 3 2 3 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 1 1 3 3 2 3 3 2 3
59 2 2 3 4 2 2 3 4 3 2 3 4 2 2 2 2 3 4 2 2 3 4 3 2 2 3 2 2 3 4
60 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 4
61 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
62 3 3 2 3 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 1 1 3 3 2 3 3 2 3
63 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3
140
64 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4
65 3 2 5 3 5 3 5 2 2 3 5 5 5 5 5 4 3 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4
66 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4
67 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4
68 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4
69 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5
70 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5
71 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 2 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5
72 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5
73 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 2 5 5
74 4 3 5 4 5 4 3 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5
75 3 3 5 3 5 3 3 4 5 2 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5
141
No 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 Skor Total
1 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 135
2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 138
3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 141
4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 141
5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 137
6 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 133
7 5 3 5 5 4 3 3 3 3 5 4 5 161
8 5 3 5 5 4 3 3 3 3 5 4 5 167
9 5 5 5 5 4 5 4 3 3 5 4 5 178
10 5 5 5 5 4 5 4 3 3 5 4 5 194
11 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 203
12 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 204
13 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 206
14 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 203
15 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 195
16 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 192
17 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 189
18 4 4 5 4 5 2 5 4 5 4 5 4 184
19 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 181
20 4 4 2 4 5 4 5 4 5 4 5 4 183
21 4 4 2 4 3 4 5 4 5 4 3 4 178
22 4 4 2 4 3 4 5 4 4 4 3 4 168
23 3 4 3 2 3 4 4 3 4 2 3 3 150
24 3 4 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 146
25 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 138
26 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 141
142
27 3 4 3 3 5 4 4 4 4 3 2 3 142
28 3 4 3 3 5 4 4 4 4 3 2 3 142
29 3 4 3 3 5 4 4 4 4 3 2 2 142
30 3 4 3 3 5 4 4 4 4 3 2 2 142
31 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 5 5 104
32 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 5 5 153
33 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 5 5 133
34 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 5 5 104
35 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 5 2 150
36 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 134
37 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 138
38 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 4 3 95
39 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 119
40 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 161
41 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 4 3 95
42 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 153
43 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 138
44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 127
45 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 155
46 3 3 1 1 1 3 1 1 3 3 3 1 94
47 2 2 3 3 4 2 3 1 2 2 3 3 105
48 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 118
49 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 1 1 145
50 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 122
51 3 3 1 1 1 3 1 1 3 3 4 3 97
52 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 4 122
53 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 1 145
54 3 3 4 2 2 3 4 2 3 3 3 3 124
143
55 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 4 101
56 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 1 1 123
57 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 3 4 153
58 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 2 3 99
59 2 2 3 4 3 2 3 4 2 2 1 3 112
60 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 2 3 124
61 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 5 5 133
62 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 5 5 104
63 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 5 2 150
64 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 134
65 5 5 5 5 4 5 4 3 3 5 4 5 178
66 5 5 5 5 4 5 4 3 3 5 4 5 194
67 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 203
68 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 204
69 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 206
70 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 203
71 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 195
72 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 192
73 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 189
74 4 4 2 4 3 4 5 4 5 4 3 4 178
75 4 4 2 4 3 4 5 4 4 4 3 4 168
144
TABULASI LINGKUNGAN SEKOLAH (X2)
No 43 44 45 46 47 4
8 49 50 51 52 53 TOTAL
SKOR
1 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 2 50
2 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 51
3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 54
4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 54
5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 54
6 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 52
7 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 52
8 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 52
9 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 52
10 5 3 4 4 5 5 4 5 4 5 5 49
11 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 37
12 3 3 4 3 3 3 4 3 4 5 3 38
13 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 36
14 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 34
15 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 34
16 4 4 4 3 3 4 4 3 2 5 3 39
17 4 4 3 3 3 4 4 3 3 5 3 39
18 4 4 3 3 3 4 4 3 3 5 3 39
19 4 4 3 5 5 4 4 5 3 5 4 46
20 4 4 3 5 5 4 4 5 3 5 4 46
21 4 4 3 5 5 4 4 5 3 5 4 46
22 4 4 3 5 5 4 4 5 3 5 4 46
23 5 5 3 5 5 2 4 5 3 5 5 47
24 5 5 3 5 5 2 4 5 3 5 5 47
25 5 5 3 5 4 2 4 2 3 4 5 42
145
26 5 5 3 5 4 5 4 2 3 5 5 46
27 5 5 5 5 4 5 4 2 5 5 5 50
28 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 5 51
29 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 5 51
30 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 5 51
31 2 3 3 3 1 1 1 3 1 1 3 22
32 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 32
33 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 37
34 4 2 3 3 4 2 2 3 4 2 3 32
35 2 3 3 3 1 1 1 3 1 3 3 24
36 4 2 3 3 4 2 3 3 4 2 3 33
37 4 3 4 4 4 3 2 4 4 3 4 39
38 2 3 3 3 1 1 1 3 1 3 3 24
39 3 4 2 2 3 4 3 2 3 4 2 32
40 2 4 3 3 2 4 3 3 2 4 3 33
41 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 34
42 2 3 3 3 1 1 1 3 1 3 3 24
43 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42
44 3 3 2 1 3 3 1 1 1 3 1 22
45 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 40
46 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 36
47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
48 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 41
49 3 3 2 3 3 3 1 1 1 3 1 24
50 2 2 3 3 2 2 3 3 4 2 3 29
51 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 31
52 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 3 39
146
53 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 32
54 3 3 2 3 3 3 1 1 1 3 1 24
55 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 32
56 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 38
57 3 3 4 2 3 3 4 2 2 3 4 33
58 3 3 2 3 3 3 1 1 1 3 1 24
59 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 52
60 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 53
61 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 53
62 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 52
63 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 52
64 5 5 5 4 4 2 5 5 4 5 5 49
65 4 5 5 4 4 2 5 5 4 4 5 47
66 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 49
67 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 2 46
68 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 2 46
69 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 2 45
70 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 43
71 4 5 4 3 3 4 4 4 3 4 3 41
72 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 40
73 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 39
74 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 38
75 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 39
147
Lampiran VI Hasil Nilai Siswa
HASIL NILAI UTS MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII D-E-F
NO Hasil
Belajar
NO Hasil
Belajar
NO Hasil
Belajar
NO Hasil
Belajar
1. 33 21. 70 41. 64 61. 32
2. 30 22. 87 42. 68 62. 24
3. 43 23. 67 43. 61 63. 28
4. 40 24. 27 44. 69 64. 40
5. 33 25. 37 45. 60 65. 40
6. 33 26. 61 46. 36 66. 32
7. 20 27. 32 47. 44 67. 40
8. 37 28. 24 48. 28 68. 48
9. 50 29. 28 49. 32 69. 60
10. 47 30. 40 50. 36 70. 36
11. 77 31. 40 51. 36 71. 44
12. 70 32. 32 52. 44 72. 28
13. 60 33. 40 53. 64 73. 54
14. 53 34. 48 54. 36 74. 33
15. 50 35. 68 55. 32 75. 40
16. 57 36. 72 56. 48
17. 70 37. 59 57. 45
18. 50 38. 61 58. 23
19. 67 39. 57 59. 34
20. 47 40. 66 60 64
148
LAMPIRAN VII DATA SPSS UJI VALIDITAS
KETERAMPILAN GURU MENGAJAR (X1)
Correlations
TOTAL_X
1
X1_1
Pearson Correlation ,836**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_2
Pearson Correlation ,675**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_3
Pearson Correlation ,843**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_4
Pearson Correlation ,781**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_5
Pearson Correlation ,802**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_6
Pearson Correlation ,801**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_7
Pearson Correlation ,745**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_8
Pearson Correlation ,801**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_9
Pearson Correlation ,680**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_10
Pearson Correlation ,766**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_11
Pearson Correlation ,780**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_12
Pearson Correlation ,734**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_13
Pearson Correlation ,891**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_14 Pearson Correlation ,794**
Sig. (2-tailed) ,000
149
N 75
X1_15
Pearson Correlation ,917**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_16
Pearson Correlation ,819**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_17
Pearson Correlation ,724**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_18
Pearson Correlation ,791**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_19
Pearson Correlation ,745**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_20
Pearson Correlation ,837**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_21
Pearson Correlation ,882**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_22
Pearson Correlation ,862**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_23
Pearson Correlation ,832**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_24
Pearson Correlation ,774**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_25
Pearson Correlation ,871**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_26
Pearson Correlation ,851**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_27
Pearson Correlation ,746**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_28
Pearson Correlation ,706**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_29
Pearson Correlation ,785**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_30
Pearson Correlation ,756**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_31 Pearson Correlation ,864**
150
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_32
Pearson Correlation ,876**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_33
Pearson Correlation ,804**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_34
Pearson Correlation ,870**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_35
Pearson Correlation ,754**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_36
Pearson Correlation ,824**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_37
Pearson Correlation ,777**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_38
Pearson Correlation ,702**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_39
Pearson Correlation ,790**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_40
Pearson Correlation ,826**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_41
Pearson Correlation ,466**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X1_42
Pearson Correlation ,536**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
**. Correlation is significant at the 0.01
level (2-tailed).
151
LINGKUNGAN SEKOLAH (X2)
Correlations
TOTAL_X2
X2_43
Pearson Correlation ,899**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X2_44
Pearson Correlation ,803**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X2_45
Pearson Correlation ,759**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X2_46
Pearson Correlation ,755**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X2_47
Pearson Correlation ,834**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X2_48
Pearson Correlation ,749**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X2_49
Pearson Correlation ,812**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X2_50
Pearson Correlation ,789**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
152
X2_51
Pearson Correlation ,807**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X2_52
Pearson Correlation ,833**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
X2_53
Pearson Correlation ,728**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
**. Correlation is significant at the 0.01
level (2-tailed).
153
LAMPIRAN VIII DATA SPSS UJI RELIABILITAS
KETERAMPILAN GURU MENGAJAR (X1)
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 75 94,9
Excludeda 4 5,1
Total 79 100,0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,983 42
LINGKUNGAN SEKOLAH (X2)
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 75 94,9
Excludeda 4 5,1
Total 79 100,0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,940 11
154
Lampiran IX Data Spss Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 75
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std.
Deviation
13,89916515
Most Extreme
Differences
Absolute ,083
Positive ,083
Negative -,058
Kolmogorov-Smirnov Z ,723
Asymp. Sig. (2-tailed) ,673
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
2. Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
HASILBELAJAR
* TOTAL_X1
Between
Groups
(Combined) 8124,091 39 208,310 ,771 ,786
Linearity 1186,115 1 1186,11
5
4,390 ,043
Deviation
from Linearity
6937,976 38 182,578 ,676 ,881
Within Groups 9456,840 35 270,195
Total 17580,93
1
74
155
3. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Toleran
ce
VIF
1
(Constant) 46,579 9,508 4,899 ,000
TOTAL_
X1
,158 ,051 ,341 3,120 ,003 ,948 1,055
TOTAL_
X2
,591 ,182 ,355 3,251 ,002 ,948 1,055
a. Dependent Variable: HASILBELAJAR
4. Uji Heteroskedasitas
156
5. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,432a ,187 ,164 14,091 1,155
a. Predictors: (Constant), TOTAL_X2, TOTAL_X1
b. Dependent Variable: HASILBELAJAR
157
Lampiran X Data Spss Hasil Regresi Linier Berganda
Descriptive Statistics
Mean Std.
Deviation
N
HASILBELAJ
AR
46,45 15,414 75
TOTAL_X1 151,04 33,129 75
TOTAL_X2 40,73 9,258 75
Correlations
HASILBELAJ
AR
TOTAL_
X1
TOTAL_X
2
Pearson Correlation
HASILBELAJ
AR
1,000 ,260 -,277
TOTAL_X1 ,260 1,000 ,228
TOTAL_X2 ,277 ,228 1,000
Sig. (1-tailed)
HASILBELAJ
AR
. ,012 ,008
TOTAL_X1 ,012 . ,025
TOTAL_X2 ,008 ,025 .
N
HASILBELAJ
AR
75 75 75
TOTAL_X1 75 75 75
TOTAL_X2 75 75 75
Model Summaryb
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,432a ,187 ,164 14,091
a. Predictors: (Constant), TOTAL_X2, TOTAL_X1
b. Dependent Variable: HASILBELAJAR
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 3285,109 2 1642,554 8,273 ,001b
Residual 14295,823 72 198,553
Total 17580,931 74
a. Dependent Variable: HASILBELAJAR
b. Predictors: (Constant), TOTAL_X2, TOTAL_X1
158
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 46,579 9,508 4,899 ,000
TOTAL_X
1
,158 ,051 ,341 3,120 ,003
TOTAL_X
2
,591 ,182 ,355 3,251 ,002
a. Dependent Variable: HASILBELAJAR
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
N
Predicted Value 32,34 58,66 46,45 6,663 75
Std. Predicted Value -2,118 1,833 ,000 1,000 75
Standard Error of Predicted
Value
1,649 4,030 2,758 ,583 75
Adjusted Predicted Value 33,01 59,02 46,48 6,690 75
Residual -25,368 40,649 ,000 13,899 75
Std. Residual -1,800 2,885 ,000 ,986 75
Stud. Residual -1,853 2,914 -,001 1,006 75
Deleted Residual -27,168 41,470 -,033 14,455 75
Stud. Deleted Residual -1,885 3,081 ,002 1,019 75
Mahal. Distance ,026 5,065 1,973 1,229 75
Cook's Distance ,000 ,095 ,013 ,019 75
Centered Leverage Value ,000 ,068 ,027 ,017 75
a. Dependent Variable: HASILBELAJAR
159
160
Lampiran XI Biodata Mahasiswa
BIODATA MAHASISWA
Nama : Susi Susilowati
NIM : 13130094
TTL : Ciamis, 24 Juni 1995
Fak./Jur. : Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
Keguruan/Pendidikan IPS
Tahun Masuk : 2013
Alamat : Perum Abdi Negara, Kecamatan
Mangkubumi, Kota Tasikmalaya,
Propinsi Jawa Barat
a. Pendidikan Formal
1. TPQ Asy Syifa Mangkubumi Kota Tasikmalaya Tahun 2000.
2. SD Negeri Mangkubumi 1 Kota Tasikmalaya Tahun 2006/2007.
3. SMP Negeri 3 Kota Tasikmalaya Tahun 2009/2010.
4. SMA Negeri 10 Kota Tasikmalaya Tahun 2012/2013.
5. Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Tahun
2016/2017.
b. Pengalaman Organisasi
1. Organisasi Daerah KAMAPA (Keluarga Mahasiswa Dan Pelajar Jawa
Barat) di Malang Tahun 2013/2014.