Download - Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu
-
7/28/2019 Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu
1/23
1
PENGARUH EKSTRAK HERBA PUTRI MALU (Mimosa
pudica Linn.) TERHADAP EFEK SEDASI PADA MENCIT
BALB/C
Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah PKL
Disusun Oleh :
Nama : Elis Kholisoh
N I M : G.20.10.0043
DEPARTEMEN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MATHLAUL ANWAR
BANTEN
2013
-
7/28/2019 Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu
2/23
2
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH EKSTRAK HERBA PUTRI MALU (Mimosa
pudica Linn.) TERHADAP EFEK SEDASI PADA MENCIT
BALB/C
Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah PKL
Disusun Oleh :
Nama : Elis Kholisoh
N I M : G.20.10.0043
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
(Cory Novi, S.Si.,M.Sc)
ii
-
7/28/2019 Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu
3/23
3
PRAKATA
Puji dan syukur marillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
dengan karunianya penyusun dapat menyelesaikan Laporan Field Trip.
Penyusunan Laporan Field Trip ini disusun sebagai salah satu
tugas untuk memperoleh Derajat Sarjana Sains Farmasi Fakultas MIPA
Universitas Mathlaul Anwar Banten. Yang bersumber dari kegiatan PKL
(Praktek Kerja Lapangan) atau Field Trip.
Penyusun telah mendapatkan bantuan dan bimbingan baik pada
saat penelitian dilapangan juga ketika pembuatan laporan PKL atau Field
Trip ini. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Mujijah, S.Si, M,Sc Selaku Dekan Fakultas MIPA UNMA BANTEN.
2. Ibu Dyneu Maelani, S.Si Selaku PembimbingFakultas MIPA UNMA
BANTEN.
3. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan PKL atau
Field Trip ini.
4. Orang tua yang telah mendukung dan membantu baik dari segi morilmaupun materi dalam pembuatan laporan ini.
Akhir kata semoga laporan PKL atau Field Trip ini dapat
bermanfaat khususnya buat penyusun dan memberi sumbangan bagi
dunia ilmu pengetahuan, juga menambah motivasi untuk melakukan
penelitian lebih lanjut.
Pandeglang, Maret 2013
Penyusun,
iii
-
7/28/2019 Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu
4/23
4
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ...............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING..........................................ii
PRAKATA ..........................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................1
B. Permasalahan ...................................................................2
C. Tujuan Penelitian ..............................................................2
D. Manfaat Penelitian ............................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Daun Kemangi (Ocimum basilicum) .................................3
B. Ekstraksi............................................................................5
C. Pengering Semprot...........................................................5
D. Permen Tablet ..................................................................9
E. Teknologi Pembuatan Permen Tablet ..............................10
F. Bahan Permen Tablet .......................................................12
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu Dan Tempat Penelitian ..........................................20
B. Alat dan Bahan Penelitian ................................................20
C. Tahapan Penelitian ..........................................................20
D. Pengolahan dan Analisis Data..........................................23
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................26
iv
-
7/28/2019 Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu
5/23
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penggunaan tanaman sebagai obat sudah dikenal luas baik di
negara berkembang maupun negara maju. Hal ini semakin diperkuat oleh
adanya pemikiran back to nature serta krisis berkepanjangan yang
mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat. Di Indonesia 53%
populasi masih tergantung pada obat tradisional sebagai pengobatan
primer.(Suara merdeka:09 November 2012) . Meluasnya penggunaan
obat tradisional disebabkan kepercayaan masyarakat bahwa obat
tradisional berbahan alami, lebih aman dan tidak menimbulkan efek
samping. Akan tetapi selama ini pengetahuan tentang khasiat obat
tradisional dan keamanan tanaman obat hanya diperoleh melalui informasi
secara turun temurun dari nenek moyang yang semuanya belum teruji
secara ilmiah. Untuk itu diperlukan penelitian tentang penggunaan obat
tradisional, sehingga nantinya obat jenis tersebut dapat digunakan dengan
aman dan efektif.
Salah satu penggunaan obat tradisional adalah dalam mengatasi
masalah gangguan tidur. Diperkirakan tiap tahun 20%-40% orang dewasa
mengalami kesukaran tidur dan 17% diantaranya mengalami masalah
serius (Rini Sekartini:2005). Prevalensi gangguan tidur setiap tahun
cenderung meningkat, hal ini juga sesuai dengan peningkatan usia dan
berbagai penyebabnya. Kaplan dan Sadock melaporkan kurang lebih 40-
50% dari populasi usia lanjut menderita gangguan tidur.
Gangguan tidur yang paling sering dikeluhkan adalah insomnia.
Penelitian menunjukkan bahwa kurang lebih 1/3 dari orang dewasa
pernah menderita insomnia setiap tahunnya (Rini Sekartini:2005).
Keadaan ini dapat menurunkan kemampuan mencerna informasi yang
membuat penderita mudah berubah perasaannya (moody) dan bila
1
-
7/28/2019 Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu
6/23
2
keadaan ini terus dibiarkan, akan menyebabkan dampak pada tingginya
tekanan darah dan serangan jantung.
Salah satu tanaman obat yang bisa dimanfaatkan untuk masalah
tersebut adalah putri malu (Mimosa pudica Linn.) menurut Muhan
Prasetiyo , putri malu (Mimosa pudica Linn.) mengandung melatonin
salahsatu zat yang dapat di gunakan untuk mengatasi masalah gangguan
tidur adalah zat melatonin. Yang dapat menimbulkan efek relaksasi saraf
di otak sehingga dapat menyembuhkan efek sedasi.
Beberapa fakta dan asumsi tersebut mendorong dilakukan
penelitian dengan tujuan mengetahui tingkat efektifitas tumbuhan putri
malu (Mimosa pudica Linn.)sebagai bahan sedatif. Pada penelitian ini efek
sedasi pada mencit diamati dari aktifitasnya yaitu lamanya mencit dapat
bertahan pada rotarod pada kecepatan yang konstan.
1.2. Rumusan Masalah
Apakah ekstrak herba putri malu (Mimosa pudica Linn.) dapat
memberikan efek sedasi pada mencit Balb/c?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan
1. Membuktikan efek sedasi ekstrak herba putri malu (Mimosa pudica
Linn.).
2. Membandingkan efek sedasi antara kelompok perlakuan yang
diberikan ekstrak herba putri malu (Mimosa pudica Linn.) dengan
kelompok kontrol negatif yang diberikan CMC aquadest 0.1%.
3. Membandingkan efek sedasi yang ditimbulkan antara kelompok
kontrol positif yang diberikan fenobarbital 6 mg/KgBB dengan
kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak herba putri malu
(Mimosa pudica Linn.) dan kelompok kontrol negatif yang diberikan
CMC aquadest 0.1%.
-
7/28/2019 Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu
7/23
3
1.4. Manfaat Penelitian
Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan untuk
memberikan informasi kepada dunia kesehatan dan masyarakat
mengenai efek sedasi putri malu (Mimosa pudica Linn.).
-
7/28/2019 Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu
8/23
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Putri Malu (Mimosa pudica L. )
2.1.1 Karakterisitik Umum
Putri malu atau dalam bahasa latin disebut Mimosa pudica Linn.adalah
tumbuhan dengan ciri daun yang dapat menutup dengan sendirinya saat
disentuh dan membuka kembali setelah beberapa lama. Tanaman berduri
ini termasuk dalam tanaman berbiji tertutup (angiospermae) dan terdapat
pada kelompok tumbuhan berkeping dua atau dikotil.
Tumbuhan berdaun majemuk menyirip dan daun bertepi rata ini memiliki
letak daun yang berhadapan serta termasuk dalam suku polong-polongan.
Daun kecil-kecil tersusun majemuk, bentuk lonjong dengan ujung lancip,
warna hijau (ada yang kemerah-merahan). Bila daun disentuh akan
menutup (sensitive plant). Bunga bulat seperti bola, warna merah muda,
bertangkai.
Gerak tanaman putri malu menutup daunnya disebut dengan seismonati,
yang walaupun dipengaruhi rangsang sentuhan (tigmonasti), sebagai
contoh, gerak tigmonasti daun putri malu menutup tidak peduli darimana
datangnya arah rangsangan. Tanaman ini juga menguncup saat matahari
terbenam dan merekah kembali setelah matahari terbit. Tanaman putri
malu menutup daunnya untuk melindungi diri dari hewan pemakan
tumbuhan (herbivora) yang ingin memakannya. Warna daun putri malu
berwarna lebih pucat, dengan menunjukkan warna yang pucat, hewan
yang tadinya ingin memakan tumbuhan ini akan berpikir bahwa tumbuhan
tersebut telah layu dan menjadi tidak berminat lagi untuk memakannya.
Sebutan lokal antara lain Putri malu, si kejut, rebah bangun, akan kaget;
Han xiu cao (China).
-
7/28/2019 Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu
9/23
5
2.1.2 Deskripsi Morfologi
1. Daun
Daun berupa majemuk menyirip berganda dua yang sempurna. Jumlah
anak daun setiap sirip 5 - 26 pasang. Helaian anak daun berbentuk
memanjang sampai lanset, ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata,
permukaan atas dan bawah licin, panjang 6 16 mm, lebar 1 - 3 mm,
bewarna hijau, umumnya tepi daun berwarna ungu. Jika daun tersentuh
akan melipatkan diri, menyirip rangkap. Sirip terkumpul rapat dengan
panjang 4 - 5.5 cm.
2. Batang
Batang bulat, berambut dan berduri temple. Batang dengan rambut sikat
yang mengarah miring ke bawah.
3. Akar
Akar berupa akar pena yang kuat
4. Bunga
Bunga berbentuk bulat seperti bola, bertangkai, berwarna ungu/merah.
Kelopak sangat kecil, bergigi empat, seperti selaput putih. Tabung
mahkota kecil, bertaju empat, seperti selaput putih.
5. Buah
Buah berbentuk polong, pipih seperti garis.
6. Biji
Biji bulat dan pipih.
2.1.3 Taksonomi dan Kandungan Kimia Putri Malu
Sistematika taksonomi ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Family : Fabaceae
-
7/28/2019 Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu
10/23
-
7/28/2019 Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu
11/23
7
Diantaranya pada tahun 1966 oleh Rindasari, telah dilakukan pengujian
efek ekstrak methanol dan ekstrak air daun putri malu (Mimosa pudica
Linn). Setiap ekstrak diberikan secara oral dengan dosis 100, 200, dan
400 mg/KgBB terhadap mencit yang telah diinduksi dengan fenobarbital
dosis 125 mg/KgBB.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak air, pada semua dosis yang
digunakan, seluruhnya dapat menurunkan kecepatan waktu tidur secara
signifikan dan memperpanjang waktu tiur secara signifikan. Ekstrak
methanol pada dosis 400 mg/KgBB dapat menurunkan kecepatan waktu
mulai tidur dengan perbedaan yang signifikan dengan kontrol, sedangkan
dengan dosis 200 mg/KgBB hanya memperpanjang waktu tidur.
Selanjutnya juga terdapat penelitian bahwa rebusan (decoction) putri malu
(Mimosa pudica Linn.) yang diberikan secara intraperitoneal dengan dosis
1000-4000 mg/Kg mampu melindungi mencit melawan pentylentetrazol
dan strychnin yang menginduksi kejang tetapi tidak berefek melawan
picrotoxin yang menginduksi kejang. Ini juga merupakan antagonis N-
metil-D-aspartat yang menginduksi perubahan perilaku (turning behavior).
2.2 Sedasi
2.2.1 Pengertian Sedasi
Sedasi dapat didefinisikan sebagai suatu penekanan (supresi) dari
kesiapsiagaan terhadap suatu tingkat stimulasi tetap, dengan penurunan
aktivitas spontan, penurunan ketegangan dan penurunan timbulnya ide-
ide. Perubahan perilaku ini terjadi pada dosis
efektif yang terendah dari obat hipnotik-sedatif yang biasa digunakan.
16,17,18
Belum jelas
apakah kerja anticemas yang terlihat secara klinis equivalen atau berbeda
dari efek
sedatif.
17
-
7/28/2019 Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu
12/23
8
2.2.2 Penggunaan Obat Sedasi
Suatu bahan sedatif yang efektif harus dapat mengurangi rasa cemas dan
mempunyai efek menenangkan dengan sedikit atau tanpa efek
penekanan terhadap fungsi mental dan motorik. Derajat depresi sistem
saraf pusat yang disebabkan harus minimum dengan konsistensi efikasi
terapeutik.
Untuk mendapatkan efek sedatif biasanya digunakan dosis yang lebih
rendah dari dosis untuk obat tidur. Dosis untuk obat tidur memiliki efek
hipnotik yang dapat menyebabkan kantuk dan tidur. Sedangkan pada
dosis yang lebih besar dapat menimbulkan anestesia dan depresi sistem
saraf pusat.
2.3 Fenobarbital
Fenobarbital merupakan obat sedatif-hipnotik dari golongan barbiturat.
Golongan barbiturat digunakan secara luas sebagai obat sedatif-hipnotik
pada pertengahan awal abad ke 20. Banyak masalah yang berhubungan
dengan obat golongan ini, antara lain tingginya penyalahgunaan obat,
indeks terapi yang sempit, dan efek samping yang tidak menyenangkan.
Fenobarbital saat ini digunakan sebagai lini pertama untuk mengatasi
gejala bangkitan kejang, status epilepsi, dan sebagai obat sedasi pada
siang hari.
2.3.1 Kimia dan Farmakokinetika
Fenobarbital merupakan derivat asam barbiturat dengan ikatan gugus etil
pada rantai karbon 5a dan phenyl pada rantai karbon 5b. Fenobarbital ini
bila digunakan sebagai anti hipnotik-sedatif, diberikan secara oral. Obat ini
diabsorbsi cepat dan beredar luas di seluruh tubuh. Ikatan fenobarbital
pada protein plasma tinggi tetapi tingkat kelarutan lemak tidak begitu
tinggi. Dosis sedasi 15-30 mg. Fenobarbital mencapai kadar
puncak dalam 60 menit dengan durasi kerja 10 hingga 12 jam.waktu
paruh dari fenobarbital adalah 80 hingga 120 jam. Fenobarbital
dimetabolisme di hati dan diekskresikan ke urin. Kira-kira 25% fenobarbital
diekskresi di urin dalam bentuk utuh.
-
7/28/2019 Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu
13/23
9
2.3.2 Efek Farmakologis
Efek utama fenobarbital adalah depresi pada sistem saraf pusat. Efek ini
dicapai dengan cara berikatan dengan komponen-komponen molekuler
reseptor GABAA pada membran neuron sistem saraf pusat. Ikatan ini
akan meningkatkan lama pembukaan kanal ion klorida yang diaktivasi
oleh GABA. Pada konsentrasi tinggi, fenobarbital juga bersifat sebagai
GABA-mimetik dimana akan mengaktifkan kanal klorida secara langsung.
Peristiwa ini menyebabkan masuknya ion klorida pada badan neuron
sehingga potensial intramembran neuron menjadi lebih negatif.
2.3.3 Efek Non Terapi
Pada beberapa individu, pemakaian ulang fenobarbital lebih menimbulkan
eksitasi daripada depresi. Fenobarbital sesekali menimbulkan mialgia,
neuralgia, atralgia, terutama pada pasien psikoneuritik yang menderita
insomnia. Bila diberikan dalam
keadaan nyeri dapat menimbulkan gelisah, eksitasi, bahkan
delirium.Dapat pula terjadi reaksi alergi berupa dermatosis, erupsi pada
kulit, dan kerusakan degenerasi hati.
2.3.4 Indikasi dan Kontraindikasi
Fenobarbital digunakan pada terapi darurat kejang, seperti tetanus,
eklamsia, status epilepsi, keracunan konvulsan. Fenobarbital juga
digunakan sebagai obat sedasi pada siang hari fenobarbital digunakan
untuk hiperbilirubinemia dan kern ikterus pada neonatus karena dapat
meningkatkan glukoroniltransferase dan ikatan bilirubin Y protein.
Fenobarbital tidak boleh pada pasien yang alergi pada fenobarbital,
penyakit hati atau ginjal, dan penyakit Parkinson.
2.3.5 Alasan Penggunaan Fenobarbital dalam Penelitian
Dalam penelitian ini fenobarbital digunakan sebagai obat sedasi yang
diberikan pada kelompok kontrol positif. Fenobarbital digunakan sebagai
-
7/28/2019 Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu
14/23
10
kontrol positif karena obat ini adalah salah satu obat anestesi yang sering
dimanfaatkan efek sedasinya untuk menenangkan pasien. Fenobarbital
juga memiliki TPE kurang lebih 1 jam yang hampir sama dengan waktu
yang dibutuhkan ekstrak herba putri malu (Mimosa pudica Linn.) untuk
dapat menunjukkan efek sedasinya. Selain itu fenobarbital relatif murah
dan mudah didapat dibandingkan golongan barbiturate lainnya.
2.4 Proses Keterjagaan
Penelitian pada manusia dan hewan menunjukkan ada dua proses utama
yang mengatur keadaan tidur dan terjaga, homeostatik dan sirkadian.
Proses homeostatic mengatur tidur yang dipengaruhi oleh durasi waktu
terjaga. Sementara proses sirkadian berperan memicu keadaan terjaga
dengan mengirim sinyal stimulus ke pusat penggugah (arousal state).
Nukleus tuberomamilaris pada hipotalamus posterior memegang peranan
penting memicu kondisi terjaga. Nukleus tuberomamilaris terdiri dari
neuron histamin yang berproyeksi pada pusat penggugah di batang otak.
Seperti lokus coelurus yang menghasilkan norephineprin, nukleus raphe
dorsalis yang menghasilkan serotonin, area tegmentum ventralis yang
menghasilkan dopamin, dan basal forebrain yang menghasilkan asetil
kolin. Disamping itu nukleus tuberomamilaris juga menghambat pusat tidur
dengan mengirim sinyal secara langsung.
Selama keadaan terjaga, terjadi akumulasi adenosine. Adenosin
merupakan neurotransmiter yang bekerja menghambat area penggugah di
hipotalamus posterior dan basal forebrain.
Hipotalamus anterior terdiri dari ventrolateral preoptik nukleus (VLPO)
yang mengandung GABA dan senyawa peptide Galanin. Masing-masing
menghambat aktivitas susunan saraf pusat dan menginduksi tidur.
Nukleus ini berproyeksi ke nucleus tuberomamilaris dan pusat penggugah
untuk menurunkan keadaan siaga. GABA adalah neurotransmiter utama
yang menghambat susunan saraf pusat.
-
7/28/2019 Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu
15/23
11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
-
7/28/2019 Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu
16/23
12
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013. Penelitian ini
dilakukan di Laboratorium Fakultas MIPA, Universitas Mathlaul Anwar.
B. Bahan Dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah daun kemangi
(Ocimum basilicum) , air panas, maltodekstrin, sukrosa, sorbitol, perisa
mint dan gum arab.
Alat yang digunakan adalah pisau, panci, neraca analitik,
refraktometer, pengaduk, retort untuk ekstraksi daun kemangi (Ocimum
basilicum), jerigen, saringan, chromameter, spray dryer, sealer, hardness
tester, stopwatchdan alat pencetak tablet.
C. Metodologi Penelitian
1. Pembuatan Serbuk Kemangi Instan
Kemangi (Ocimum basilicum) dicuci bersih dan ditiriskan, kemudian
dipotong-potong menjadi ukuran yang lebih kecil dan seragam
menggunakan pisau. Kemangi (Ocimum basilicum) tersebut diekstrak
dengan cara dilarutkandan diaduk dalam air panas 85 0C dengan berbagai
tingkat perbandingan kemangi (Ocimum basilicum) dan air. Waktu
ekstraksi yang digunakan adalah 2 jam dan tiap 10 menit diukur nilai total
padatan terlarut (TPT) dengan metode refraktometer untuk mendapatkan
kondisi rasio kemangi -air serta waktu ekstraksi optimal.
Ekstrak kemangi (Ocimum basilicum) yang telah diperoleh
kemudian dikeringkan dengan menggunakan pengering semprot (spray
dryer) dengan suhu inlet 170oC. Maltodekstrin digunakan sebagai bahan
pengisi dalam proses pengeringan ini.
Jumlah bahan pengisi yang ditambahkan dalam pengeringan adalah 5
%, 8 %, 10 % dan 12 % dari volume larutan. Hasil dari pengeringan
dengan spray dryer diperoleh serbuk kemangi (Ocimum basilicum) instan
dan dipilih 2 level perlakuan yang menghasilkan aroma dan rasa kemangi
(Ocimum basilicum) yang terbaik.
17
-
7/28/2019 Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu
17/23
13
2. Pembuatan Permen Tablet
Tahap pembuatan formula permen tablet dimulai dengan
penentuan kisaran jumlah serbuk kemangi instan yang ditambahkan,
sehingga dapat diketahui pada kisaran berapa rasa kemangi (Ocimum
basilicum) mulai terasa dan jumlah maksimal serbuk kemangi (Ocimum
basilicum) instan itu ditambahkan.
Proses selanjutnya adalah penentuan kisaran jumlah sukrosa dan
sorbitol yang ditambahkan untuk dapat mengetahui pada kisaran berapa
penambahan sukrosa dan sorbitol memberikan tingkat kemanisan yang
optimal dan pada kisaran berapa efek menyegarkan dari sorbitol mulai
terasa. Setelah itu dilanjutkan dengan penentuan jumlah bahan pengikat
(gum arab) yang ditambahkan, sehingga dapat diketahui pada jumlah
berapa penambahan gum arab menghasilkan tekstur yang baik dan
moutfeel yang tidak berpasir. Proses terakhir adalah penentuan jumlah
perisa mint yang ditambahkan sehingga dapat diketahui pada jumlah
berapa penambahan perisa mint tersebut memberikan rasa segar dan
tidak menutupi rasa dan aroma kemangi itu sendiri.
Selanjutnya dibuat 3 formula yang rasa dan aromanya diterima.
Kemudian dilanjutkan dengan tahap pembuatan permen tablet dengan
perlakuan jumlah bahan pengisi yang digunakan pada saat pengeringan
dan rasio antara serbuk kemangi instan dengan sukrosa. Diagram alir
pembuatan permen tablet disajikan pada Gambar 2. Analisis yang
dilakukan pada permen tablet adalah uji keseragaman bobot, analisis
kadar air,uji kekerasan tablet, kecepatan larut di mulut, analisis warna dan
analisis organoleptik.
3. Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 faktor yaitu
jumlah bahan pengisi yang digunakan dalam pengeringan dengan spray
dryer (Ai) dan rasio antara serbuk kemangi instan dengan sukrosa pada
-
7/28/2019 Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu
18/23
14
formula (Fj). Perlakuan jumlah bahan pengisi yang digunakan dalam
pengeringan dengan spray dryer (Ai) terdiri dari 2 taraf yaitu (A1 = tingkat
bahan pengisi 5% dan A2 = tingkat bahan pengisi 8%). Pada faktor rasio
antara serbuk kemangi instan dengan sukrosa pada formula (Fj) terdiri
dari tiga taraf yaitu (F1 = rasio sukrosa-serbuk kemangi (Ocimum
basilicum) instan sebesar 50 : 25 ; F2 = rasio sukrosa-serbuk kemangi
(Ocimum basilicum) instan sebesar 45 : 30 dan F3 = rasio sukrosa-serbuk
kemangi (Ocimum basilicum) instan sebesar 40 : 35).
Model rancangan yang dipergunakan adalah :
Yij= + Ai+ Fj+ (AF)ij+ ij
Keterangan :
Yij : Nilai hasil pengamatan dari faktor A level ke-i, faktor F level ke-j,
: Rataan umum
Ai :Pengaruh jumlah bahan pengisi yang digunakan dalam
pengeringan dengan spray dryer
Fj : Pengaruh rasio sukrosa-serbuk kemangi instan pada formula
(AF)ij : Pengaruh interaksi jumlah bahan pengisi yang digunakan dalam
pengeringan dengan spray dryerdan rasio sukrosa-serbuk
kemangi instan pada formula.
ij : Faktor galat (sisa)
Data selanjutnya diolah dengan mengunakan analisis sidik ragam
(ANOVA). Apabila terjadi beda nyata pada faktor perlakuan pada selang
kepercayaan 95%, maka selanjutnya terhadap model rancangan
dilakukan uji lanjut menggunakan uji wilayah berganda Duncan dengan
membandingkan nilai tengah perlakuan dengan wilayah nyata terkecil.
-
7/28/2019 Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu
19/23
15
Gambar 3.1 Diagram Alir Pembuatan Permen Tablet
D. Prosedur Analisis
1. Keseragaman Bobot
Keseragaman bobot diukur dengan menimbang 20 tablet secara
satu per satu, kemudian hitung bobot rata-rata tablet. Dari 20 tablet tidak
-
7/28/2019 Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu
20/23
16
boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari
bobot rata-rata lebih besar dari harga yang telah ditetapkan di kolom A
dan tidak ada satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-
ratanya lebih dari harga yang ditetapkan di kolom B. Batas penyimpangan
bobot dapat diketahui dari Tabel 2 dibawah.
Tabel 3.1 Batas penyimpangan bobot rata-rata tablet *
2. Kadar Air (AOAC, 1995)
Cawan aluminium kosong dipanaskan dalam oven pada suhu
105C selama 15 menit, kemudian didinginkan dalam desikator selama 30
menit dan ditimbang. Prosedur pengeringan cawan ini diulangi sampai
didapat bobot konstan. Sampel sebanyak 35 gram ditimbang dalam
cawan tersebut, kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105C
selama 6 jam. Setelah itu, cawan dikeluarkan dari oven dan didinginkan
dalam desikator selama 15 menit. Prosedurini diulangi sampai didapat
bobot sampel yang konstan.
Keterangan:
A = bobot cawan (g)
B = bobot basah sampel sebelum dioven (g)
C = bobot cawan dan sampel setelah dioven (g)
3. Kekerasan Permen Tablet
Pengukuran kekerasan permen tablet digunakan untuk mengetahui
tingkat kekerasan permen tablet, sehingga dapat diketahui apakah
-
7/28/2019 Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu
21/23
17
permen tablet yang dihasilkan terlalu rapuh atau terlalu keras. Alat yang
digunakan adalah hardness tester.Cara kerjanya ialah tablet diletakkan
vertikal diantara ujung dari alat hardness tester. Kemudian sekrup diputar
sehingga tablet tertekan dan pecah. Ujung penekan alat hardness testerini
memiliki diameter sebesar 0,75 cm dan permen tablet memiliki diameter
1,5 cm dengan tebal 0,4 cm. Kekerasan tablet diperoleh dengan
membaca skala (Kg). Persyaratan kekerasan permen tablet minimal 4 kg
(Lachman et al,1994).
4. Kecepatan Larut di Mulut
Pengukuran kecepatan larut di mulut dilakukan untuk mengetahui
jumlah bahan permen tablet yang melarut tiap satuan waktu sampai
permen tablet tersebut habis melarut dimulut. Sebelum dilakukan
pengukuran, tablet ditimbang dulu kemudian diukur waktu yang diperlukan
sebuah tablet sampai habis melarut di mulut.
5. Warna
Pengukuran intensitas warna dilakukan dengan menggunakan
kromameter Minolta CR-310. Sebelum dilakukan pengukuran nilai L, a,
dan b perlu dilakukan kalibrasi terlebih dahulu terhadap alat dengan
menggunakan pelat standar warna putih (L=97.51; a=5.35; b-3.37).
Setelah proses kalibrasi, dilanjutkan dengan pengukuran warna sampel.
Sistem warna yang digunakan adalah sistem warna Lab.
6. Uji Organoleptik
Uji organoleptik dengan menggunakan indera manusia sebagai
instrumennya. Uji ini sering digunakan untuk menilai mutu komoditas hasil
pertanian dan makanan (Soekarto, 1990). Pengujian organoleptik ada
beberapa cara, seperti pengujian pembedaan dan pengujian pemilihan
atau penerimaan. Untuk mengetahui penerimaan sensori terhadap produk
permen tablet ini dilakukan uji penerimaan, yaitu uji hedonik. Uji
organoleptik dilakukan di Laboratorium SEAFAST Center, Institut
Pertanian Bogor dengan menggunakan 30 orang panelis tidak terlatih.
Disini panelis diminta mengungkapkan tanggapan pribadinya terhadap
-
7/28/2019 Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu
22/23
18
warna, rasa, aroma, tekstur dan kekerasan dimana tanggapan tersebut
dapat berupa suka atau tidak suka. Selain tanggapan suka atau tidak
suka, panelis diminta mengemukakan tingkat kesukaannya (skala
hedonik). Pada uji hedonik produk permen tablet, skala hedonik yang
digunakan adalah 1-5, dimana angka 5 = sangat suka, 4 = suka, 3 =
netral, 2 = tidak suka, 1 = sangat tidak suka. Data yang
diperlehselanjutnya dianalisis secara statistik. Pengujian statistik yang
dilakukan adalah analisis sidik ragam (ANOVA) dengan uji lanjut Duncan.
-
7/28/2019 Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu
23/23
19
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, C. H. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi 4. UI Press.Jakarta.
AOAC. 1995. Official Methods of Analysis on The Association of OfficialAgricultural Chemist. Association of Official Analytical Chemistry,Washington DC.
Atmaja, Gumilar S., dkk. 2005. Formulasi Minuman Fungsional KayaSerat Yang Berbahan Dasar Tanaman Kemangi (Ocimumcanum) Sebagai Upaya Pencegahan Kanker Colon. Didalam:Laporan PKM Penelitian. Fakultas Teknologi Pertanian.
IPB. Bogor.
Baudox, P. dan Le Bot, Y. 1992. Hard Coating With Sorbitol, Di dalamInternational Food Ingredient, ed 1. Haastrecht (ed.). hal. 41-43.Expoconsult Publishers, Maarssen.
Dwivedi, B.K. 1991. Sorbitol and Manitol. Di dalam Alternative Sweetener,2nd ed., Revised and Expanded. Nabors, L.O.dan Gelardi, R.C.(ed.). Marcel Dekker Inc., New York.
Fellow, P.J. 2000. Food Processing Technology, Principles and Practice2nd Ed.R Press, England.
Soekarto, S.T. 1990. Penilaian Organoleptik. Angkasa Bathara Karya.Jakarta.
24